Upload
lussy-armina
View
73
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
presentasi tentang jenis dan masalah penelitian
Citation preview
Jenis-Jenis dan Masalah
Penelitian
Oleh:
Lusi Armina (1213021034)Mega Fitri Widyo Wati (1213021038)Putri Desi Rahayu (1213021052)Yuli Syartika (1213021076)
Jenis-Jenis Penelitian
a. Berdasarkan tujuannya
b. Berdasarkan hasil/alasan yang
diperoleh
c. Berdasarkan siapa penelitinya
d. Berdasarkan paradigma yang
digunakan
e. Berdasarkan Bidang yang diteliti
f. Berdasarkan Tempat Penelitian
g. Berdasarkan Teknik yang digunakan
h. Berdasarkan Keilmiahan
a. Jenis
Penelitian
Berdasarkan
Tujuannya
3. Prediktif/korelasi:
mengidentifikasi
hubungan yang menelaah
tentang kemungkinan
terjadinya sesuatu atas
dasar sesuatu yang lain
4. Eksplanatif/ekperimental
: menguji hubungan
sebagai akibat antara dua
fenomena atau lebih
5. Tindakan/evaluatif:
mencari solusi untuk
suatu masalah, atau
mengukur efektivitas
suatu sistem.
Penelitian berdasarkan
tujuannya terdiri dari:
1. Eksploratif: mencari
apakah suatu fenomena
memang hadir/ada
2. Deskriptif: menelaah
sebuah fenomena untuk
mendefinisikannya
secara lebih baik, atau
untuk membedakannya
dengan fenomena lain
b. Jenis Penelitian Berdasarkan Hasil/Alasan Yang Diperoleh
• Penelitian terapan: dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang berguna dari sudut kepentingan praktis.
•Penelitian dasar : dilakukan murni karena menemukan sesuatu, tanpa memikirkan kemungkinan penerapannya. Hasil dari jenis penelitian ini adalah
pengetahuan umum dan ilmu dasar.
c. Jenis Penelitian Berdasarkan
Siapa Penelitinya
1. Penelitian akademis: melibatkan peneliti profesional,
dijamin oleh lembaga penelitian.
2. Penelitian evaluasi/kebijakan: dilakukan atas pesanan
pihak birokrat untuk menunjang kebutuhan
administratif/kebijakan tertentu, dilaksanakan oleh
peneliti profesional.
3. Penelitian partisipatoris: ada pendekatan interaktif,
pelaku turut mempengaruhi hasil, bertujuan untuk
membangun kesadaran dan perubahan sosial pelaku.
d. Jenis Penelitian Berdasarkan Paradigma yang Digunakan
1. Penelitian kuantitatif: berdasarkan paradigma positivisme, menggunakan metode kuantitatif dan analisis kuantitatif, hasil akhir berupa generalisasi.
2. Penelitian kualitatif: berdasarkan paradigma fenomenologi/natural inquiry, menggunakan metode kualitatif dan analisis kualitatif, hasil akhir berupa deskripsi/penjelasan.
e. Jenis Penelitian Berdasarkan
Bidang yang Diteliti
1. Penelitian Sosial, secara
khusus meneliti bidang sosial:
ekonomi, pendidikan,hukum,
dan sebagainya.
2. Penelitian Eksakta, secara
khusus meneliti bidang
eksakta: Kimia, Fisika,Teknik,
dan sebagainya.
f. Jenis Penelitian Berdasarkan Tempat Penelitian
3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.
1. Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan.
2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya.
g. Jenis Penelitian
Berdasarkan Teknik yang
Digunakan1. Survey Research
(Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
2. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
h. Jenis Penelitan Berdasarkan Keilmiahan
1. Penelitian IlmiahMenggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan). Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggirendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas
tentang masalah yang diteliti.b. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana
kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain.
Ciri-ciri penelitian ilmiah
adalah:
Generalizability,
Semakin luas ruang
lingkup penggunaan
hasilnya semakin
berguna.
Precision, Mendekati
realitas dan confidence
peluang kejadian dari
estimasi dapat dilihat.
Parsimony,
Kesederhanaan dalam
pemaparan masalah dan
metode penelitiannya.
Purposiveness, fokus tujuan
yang jelas.
Rigor, teliti, memiliki dasar
teori dan disain metodologi
yang baik.
Testibility, prosedur
pengujian hipotesis jelas.
Replicability, Pengujian
dapat diulang untuk kasus
yang sama atau yang sejenis.
Objectivity, Berdasarkan
fakta dari data aktual : tidak
subjektif dan emosional.
2. Penelitian non ilmiah (Tidak menggunakan metode atau
kaidah-kaidah ilmiah)
• Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis
(Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran),
Komunikasi (Massa, Bisnis,Kehumasan/PR, Periklanan),
Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional),
Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman,
Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro,
Pembangunan), dan lain-lain.
•Berdasarkan dari hadirnya variabel
(ubahan) : variabel adalah hal yang
menjadi objek penelitian, yang ditatap,
yang menunjukkan variasi baik
kuantitatif m
aupun kualitatif.
Variabel : masa lalu, sekarang, akan
datang. Penelitian yang dilakukan
dengan menjelaskan atau
menggambarkan variabel masa lalu
dan sekarang (sedang terjadi) adalah
penelitian deskriptif (
to describe
adalah
membeberkan/menggambarkan).
Penelitian dilakukan terhadap variabel
masa yang akan datang adalah
penelitian eksperimen.
Masalah penelitian
Menurut Notoatmodjo (2002) masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
Masalah terjadi apabila: 3. Apakah dengan metode tertentu dapat dikumpulkan data yang diperlukan?
4. Apakah calon peneliti dapat menanggung segala pembiayaannya?
5. Apakah penelitian itu mengandung bahaya, ancaman, atau resiko lainya?
6. Apakah calon peneliti dapat menyelesaikannya dalam waktu yang telah tersedia?
Menurut (Nasution, 2006:16), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh para calon peneliti dalam mengangkat permasalahan penelitian, antara lain:1. Apakah masalah itu sesuatu yang baru, menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu pada calon peneliti ?2. Apakah masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan, dan latar belakang pendidikanya?
Selain pertimbangan di atas, ada beberapa hal juga yang harus dipertimbangkan secara ilmiah, apakah penelitian itu memberikan sumbangan kepada perkembangan pengetahuan, antara lain:• Masalah itu hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang
pokok.• Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara-
cara mengetes suatu teori.• Masalah itu memberi sumbangan kepada pengembangan
metodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik, atau metode baru.
• Masalah itu hendaknya memanfaatkan konsep-konsep teori, atau data dan teknik-teknik dari disiplin ilmu yang bertalian.
• Masalah itu hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti mengenai variabel-variabelnya serta menggunakan metode-metode yang paling serasi. (lihat, Nasution, 2006:17)
Sumber Masalah Penelitian
Untuk memperoleh masalah dalam penelitian, dapat dilaksanalan melalui penelusuran beberapa sumber, antara lain:• Pengalaman dan pengetahuan• Kepustakaan yang berhubungan dengan bidang studi
kita• Mata kuliah-mata kuliah yang pernah diprogramkan• Jurnal, buku-buku, majalah-majalah, dan abstrak-
abstrak.• Skripsi, tesis, disertasi• Profesor-profesor, teman
MEMILIH
MASALAH
PENELITIAN
1. Masalah masih baru 2. Aktual3. Praktis4. Memadai5. Sesuai dengan kemampuan peneliti6. Sesuai dengan kebijakan pemerintah7. Ada yang mendukung
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :
Kriteria permasalahan
penelitian yang baik :
2. Permasalahan penelitia
n
mempunyai kaitan yang jelas
dan kuat dengan hasil penelitia
n
sebelumnya.
Kaitannya ini bisa bersif
at
validatif dan konfirm
atif
terhadap penemua sebelumnya,
tapi bisa juga bersifat re
jektif
(menolak) te
muan sebelulmnya.
1. Permasalahan
penelitian hanya dan
harus berhubungan
dengan kebenaran
ilmiah. Hanya kebenaran
ilmiah yang bisa
dijadikan objek
penelitian ilmiah.
3. Permasalahan penelitian yang baik memiliki kadar orisinalitas (keaslian) yang tinggi.Tujuan yang jelas untuk mengulang kembali suatu penelitian yang telah selesai dilakukan adalah untuk memvalidasi atau mengkonfirmasi temuan penelitian yang sudah selesai ini.
4. Secara teknis, permasalahan penelitian harus diformulasikan secara jelas, yakni:jelas latar belakangnya, jelas asumsinya atau anggapan dasarnya (jika ada), jelas pola pikir yang menggambarkan keterkaitan antara variabel-variabelnya.