IV. Pemberdayaan & Partisipasi Komunitas

PEMBERDAYAAN & PARTISIPASI

ELEMEN PEMBERDAYAAN

PARTISIPASI & KEMANDIRIAN


PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

PARTISIPASI KEMANDIRIAN

PARTISIPASI

Partisipasi adalah proses aktif,

Inisiatif warga komunitas sendiri, dibimbing oleh cara berfikir mereka sendiri,

dengan menggunakan sarana dan proses dimana mereka

dapat menegaskan kontrol secara efektif

TITIK TOLAK PARTISIPASI : 1. Memutuskan 2. Bertindak 3. Merefleksikan tindakan

Partisipasi dpt dikategorikan: 1. Warga komunitas dilibatkan dlm tindakan yang telah dirancang 2. Merupakan proses pembentukan kekuatan untuk keluar dari masalah mereka sendiri

KEMANDIRIAN : 1. Kemandirian material 2. Kemandirian intelektual 3. Kemandirian manajemen


“ Empowerment is road to participation” (Craig & Mayo)

KONSEP PEMBERDAYAAN

(EMPOWERMENT)

PEMBERDAYAAN

ASAL KATA EMPOWERMENT

ARTI MEMBERI DAYA ATAU KEKUASAAN KEPADA

SEJARAH PENGGUNAAN

ISTILAH PEMBERDAYAAN PERTAMA KALI DIGUNAKAN OLEH AKTIVIS GERAKAN BLACK PANTHER DALAM

MOBILISASI POLITIK DI USA PADA 1960-AN

MAKNA KATA

PEMBERDAYAAN ADALAH SEBUAH IDE YANG KOMPLEKS, YANG MENCAKUP TRANSFER KEKUASAAN ATAU DAYA SECARA DINAMIS DALAM KURUN WAKTU

TERTENTU

TIPOLOGI

TIPE 1

PEMBERIAN KUASA DARI PIHAK LAIN KEPADA PIHAK YANG MENDAPAT KUASA.

TIPE INILAH YANG DISEBUT SEBAGAI PEMBERDAYAAN (EMPOWERMENT)

TIPOLOGI PEMBERDAYAAN

TIPE 2 KEKUASAAN DIDAPAT OLEH PIHAK YANG SEBELUMNYA

TIDAK BERKUASA MELALUI PERJUANGAN SENDIRI.

HAL INI DISEBUT SEBAGAI “SELF-EMPOWERMENT”

KEDUA TIPE DI ATAS MENGANDUNG KEG. PEMBERDAYAAN SENDIRI

CATATAN TERHADAP KEDUA TIPOLOGI

PEMBERDAYAAN

TAHAP YANG KRUSIAL ADALAH PERUBAHAN ALAM PIKIRAN DAN SITUASI KEHIDUPAN MEREKA YANG DIBERDAYAKAN ITU.

PEMBERDAYAAN MENCAKUP PENINGKATAN KESADARAN, LEBIH DARI SEKEDAR PERUBAHAN KEKUASAAN.


CATATAN TERHADAP KEDUA TIPOLOGI

MAKNA PEMBERDAYAAN BERDASAR DUA

TIPOLOGI

UPAYA UNTUK MEMBANTU ORANG-ORANG AGAR DAPAT MENOLONG DIRI MEREKA SENDIRI.

UPAYA UNTUK MEMIMPIN ORANG-ORANG AGAR BELAJAR MEMIMPIN DIRI MEREKA SENDIRI


HUBUNGAN ANTARA PEMBERDAYAAN & KEKUASAAN

POWER OVER: Kekuasaan untuk mengatur seseorang atau sesuatu. Respon pada kekuasaan ini bisa berupa kepatuhan, penolakan atau manipulasi.

POWER TO: kekuasaan yang bersifat generatif atau produktif yang mencipatakan peluang dan aksi tanpa dominasi.

POWER WITH: kekuasaan yang menimbulkan suatu perasaan bahwa keseluruhan itu lebih besar dari jumah seluruh individu yang ada dan aksi kelompok lebih efektif.

POWER FROM WITHIN: suatu perasaan adanya kekuatan dalam setiap orang. Pengakuan pada penerimaan dan penghargaan pada diri sendiri memungkinkan penerimaan orang lain sebagai sesama

PEMBERDAYAAN & KEKUASAAN

HUBUNGAN

HUBUNGAN ANTARA PEMBERDAYAAN & KEKUASAAN

Hampir seluruh definisi pemberdayaan mencakup dimensi power over, misalnya akses pada pembuatan keputusan.

Power with menunjukkan kekuasaan kolektif.

Selanjutnya, maksud power within ialah diri anda ataupun para petani binaan haruslah diperkuat.

Dalam hubungan ini, pemberdayaan ialah suatu proses dimana stake holders dapat berubah dari tidak berdaya (“kami tidak mampu”) menjadi percaya diri secara kolektif (“kami mampu”)

PEMBERDAYAAN & KEKUASAAN

HUBUNGAN

PEMBERDAYAAN, KOGNITIF, PSIKOLOGIS, EKONOMI, POLITIK

ASPEK KOGNITIF MENUNJUKKAN KEMAMPUAN STAKEHOLDERS UNTUK MEMAHAMI SITUASI SUBORDINASI DALAM

MASYARAKAT PADA TINGKAT MIKRO MAUPUN MAKRO, DAN JUGA KEMAMPUAN MEMBUAT KEPUTUSAN UNTUK

MENGUBAH KEBUDAYAAN DAN NORMA YANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN MEREKA

PEMBERDAYAAN

HUBUNGAN


ASPEK PSIKOLOGIS MENUNJUKAN KEMAMPUAN STAKE HOLDERS UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP BAHWA MEREKA

MAMPU MEMPERBAIKI SITUASI DAN AKAN BERHASIL

PEMBERDAYAAN

HUBUNGAN


ASPEK EKONOMI MENUNJUKKAN BAHWA STAKE HOLDERS HARUS MEMILIKI AKTIVITAS YANG PRODUKTIF AGAR

MEMILIKI PENGHASILAN DAN OTONOMI KEUANGAN UNTUK MENGURANGI KETERGANTUNGAN PADA PIHAK LAIN

PEMBERDAYAAN

HUBUNGAN


ASPEK POLITIK MENUJUKKAN KAPASITAS STAKE HOLDERS UNTUK MENGANALISIS SITUASI SOSIAL-POLITIK DAN

KEMAMPUAN MEREKA MENGORGANISASI DAN MEMOBILISASI REKAN-REKANNYA UNTUK MELAKUKAN

PERUBAHAN SOSIAL

PEMBERDAYAAN

HUBUNGAN

KONDISI YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBERDAYAAN

1. KEMANDIRIAN MASYARAKAT LOKAL, OTONOMI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN PADA TINGKAT DESA, DAN PARTISIPASI LANGSUNG YANG DEMOKRATIS DALAM PROSES PEMERINTAHAN MELALUI PERWAKILAN.

2. ADANYA RUANG BAGI EKSPRESI BUDAYA DAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DAN EXPERIENTIAL SOCIAL LEARNING.

3. AKSES PADA LAHAN DAN SUMBERDAYA LAIN, PENDIDIKAN UNTUK PERUBAHAN, DAN PERUMAHAN DAN FASILITAS KESEHATAN.

PEMBERDAYAAN

KONDI S I

KONDISI YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBERDAYAAN

4. AKSES PADA PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN (INTERNAL MAUPUN EXTERNAL) UNTUK MENJAGA STOK MODAL ALAMI DAN LINGKUNGAN SECARA SINAMBUNG

5. AKSES PADA PELATIHAN KETERAMPILAN, TEKNIK-TEKNIK PEMECAHAN MASALAH, TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN INFORMASI.

6. PARTISIPASI DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN OLEH SEMUA ORANG, TERUTAMA WANITA DAN PEMUDA

PEMBERDAYAAN

KONDI S I

MENGEMBANGKAN PARTISIPASI WARGA KOMUNITAS


1. MEREKA MEMANDANG PENTING ISUE-ISUE ATAU AKTIVITAS TERTENTU

2. MEREKA MERASA BAHWA TINDAKANNNYA AKAN MEMBAWA PERUBAHAN, KHUSUSNYA DI TINGKAT RUMAH TANGGA, ATAU INDIVIDU, KELOMPOK, DAN KOMUNITAS

3. PERBEDAAN BENTUK-BENTUK PARTISIPASI HARUS DIAKUI DAN DIHARGAI

4. ORANG HARUS DIMUNGKINKAN UNTUK BERPARTISIPASI DAN DIDUKUNG DALAM PARTISIPASINYA

5. STRUKTUR DAN PROSES PARTISIPASINYA HENDAKNYA TIDAK BERSIFAT MANJAUHKAN

KOND U S I F

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERDAYAAN & PARTISIPASI


1. MASALAH STRUKTURAL

2. MEKANISME PENGAWASAN

3. MONITORING

4. EVALUASI

5. KOORDINASI ANTAR LEMBAGA BELUM BERJALAN SEBAGAIMANA MESTINYA

PENGHAMBAT

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH LOKAL YANG MENDUKUNG KOMUNITAS LAPISAN BAWAH

PENDUKUNG


KENDALA UPAYA PEMBERDAYAAN DAN MENINGKATKAN PARTISIPASI WARGA KOMUNITAS PADA DASARNYA DAPAT DITELAAH

DARI DIMENSI STRUKTURAL – KULTURAL

DIMENSI STRUKTURAL BERSUMBER PADA STRUKTUR SOSIAL YANG BERLAKU DALAM SUATU KOMUNITAS

DIMENSI STRUKTURAL

DIMENSI KULTURAL BERSUMBER PADA SIKAP PASRAH DARI ANGGOTA KOMUNITAS

DIMENSI KULTURAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PEMBERDAYAAN

PEMBERDAYAAN

1. PENGETAHUAN

2. KEMAMPUAN

3. STATUS

4. GENDER

FAKTOR

KEEMPATNYA MEMBENTUK HUBUNGAN DIKOTOMI OBJEK & SUBJEK

PEMBERDAYAAN

APABILA YANG SATU MEMPUNYAI DAYA (KUASA) MAKA YANG

LAIN TIDAK PUNYA

BILA DAYA (KUASA) DITINJAU DALAM DIMENSI DISTRIBUTIF MAKA DAYA BERSIFAT ZERO-

SUM DAN SANGAT KOMPETITIF

PEMBERIAN DAYA PADA PIHAK LAIN DAPAT MENINGKATKAN

DAYA SENDIRI

BILA DAYA (KUASA) DITINJAU DALAM DIMENSI GENERATIF

MAKA DAYA BERSIFAT POSITIVE-SUM

PERAN PENYULUHAN DALAM PEMBERDAYAAN

PEMBERDAYAAN

1. MENGORGANISASIKAN MASYARAKAT

2. MENGEMBANGKAN SDM

3. PEMECAHAN MASALAH & MENDIDIK

PERAN

KELOMPOK SEBAGAI MEDIA PEMBERDAYAAN

PEMBERDAYAAN

KEMAMPUAN INDIVIDU “SENASIB’’ UNTUK MENGORGANISIR DIRI DALAM SUATU KELOMPOK CENDERUNG DINILAI SEBAGAI

BENTUK PEMBERDAYAAN YANG PALING EFEKTIF DITINGKAT KOMUNITAS (COLLECTIVE SELF-EMPOWERMENT)

“FREDMANN, 1993”

K E L OMPOK

DALAM UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERANAN COMMUNITY WORKERS SANGAT PENTING SEBAGAI PENDAMPING UNTUK MEMPERLANCAR

PROSES DIALOG ANTAR INDIVIDU DALAM KELOMPOK

Documents

IV. Pemberdayaan & Partisipasi Komunitas