16
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh pertanian adalah Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pemilihan tempat penelitian tersebut dengan pertimbangan : (1) Desa Situ Udik merupakan salah satu sentra pertanian yakni padi, (2) Kecamatan Cibungbulang dalam dua tahun terakhir telah menerima bantuan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (3) Desa Situ Udik sudah mendapat penyuluhan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. (4) Desa situ Udik telah mendapat penghargaan sebagai desa terbaik peringkat kedua tingkat Jawa Barat. Waktu pengambilan dan pengolahan data dimulai pada minggu pertama bulan Mei sampai dengan minggu pertama bulan Juni 2010. 4.2. Metode Pengambilan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah anggota kelompoktani yang terdaftar dalam rencana kerja tahunan penyuluh (RATP) BP3K tahun 2010 yang berjumlah lima kelompoktani padi. Kemudian dari masing-masing kelompoktani didata berapa jumlah anggota petani, sehingga diketahui nilai total populasi petani di Desa Situ Udik. Adapun data kelompoktani wilayah binaan Situ Udik tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Kelompoktani Wilayah Binaan Situ Udik Tahun 2010 No Nama Kelompok Jumlah Anggota Nama Ketua Tahun Pembentukan 1 Mitra Tani 60 H. Lamsuni 1989 2 Bina Sejahtera 62 Surya 1985 3 Tani Barokah 45 Gopar 1988 4 Rukun Setia 57 Tolib 1990 5 Sugih Mukti 42 Idis 1985 Sumber : Rencana Kerja Tahunan Penyuluh BP3K Cibungbulang Tahun 2010

IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai kepuasan petani terhadap kinerja

penyuluh pertanian adalah Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten

Bogor. Pemilihan tempat penelitian tersebut dengan pertimbangan : (1) Desa Situ

Udik merupakan salah satu sentra pertanian yakni padi, (2) Kecamatan

Cibungbulang dalam dua tahun terakhir telah menerima bantuan Program

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (3) Desa Situ Udik sudah

mendapat penyuluhan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. (4) Desa situ Udik

telah mendapat penghargaan sebagai desa terbaik peringkat kedua tingkat Jawa

Barat. Waktu pengambilan dan pengolahan data dimulai pada minggu pertama

bulan Mei sampai dengan minggu pertama bulan Juni 2010.

4.2. Metode Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah anggota kelompoktani yang terdaftar

dalam rencana kerja tahunan penyuluh (RATP) BP3K tahun 2010 yang berjumlah

lima kelompoktani padi. Kemudian dari masing-masing kelompoktani didata

berapa jumlah anggota petani, sehingga diketahui nilai total populasi petani di

Desa Situ Udik. Adapun data kelompoktani wilayah binaan Situ Udik tahun 2010

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Kelompoktani Wilayah Binaan Situ Udik Tahun 2010

No Nama Kelompok JumlahAnggota Nama Ketua Tahun

Pembentukan1 Mitra Tani 60 H. Lamsuni 1989

2 Bina Sejahtera 62 Surya 1985

3 Tani Barokah 45 Gopar 1988

4 Rukun Setia 57 Tolib 1990

5 Sugih Mukti 42 Idis 1985

Sumber : Rencana Kerja Tahunan Penyuluh BP3K Cibungbulang Tahun 2010

Page 2: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

39

Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam Husein

Umar (2003) yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang dinilai cukup

mewakili keseluruhan populasi yaitu minimal 10 persen dari total populasi,

sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 27 orang. Namun untuk

memberikan lebih besar peluang untuk menghasilkan distribusi normal, sebagai

salah satu asumsi yang mesti dipenuhi dalam analisa (statistika) maka jumlah

yang diambil sebanyak 30 sampel.

Pemilihan sampel petani padi dengan pertimbangan bahwa sebagian besar

anggota kelompoktani di Kecamatan Cibungbulang memiliki usaha bercocok

tanam padi, sehingga dengan adanya karakteristik tersebut memudahkan peneliti

untuk menentukan dan mengambil sampel.

Selanjutnya sampel yang tergabung dalam kelompoktani, diambil masing-

masing sampel petani tergantung jumlah anggota kelompoktani sesuai proporsi

antara 5-7 orang perkelompoktani. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan dua metode yang berbeda yaitu metode purposive sampling

(sengaja) dan metode simple random sampling (acak sederhana). Perwakilan

sampel pertama diambil menggunakan metode purposive yakni ketua

kelompoktani. Pemilihan ketua kelompoktani dengan pertimbangan bahwa ketua

kelompoktani memiliki informasi yang lebih banyak seputar implementasi

penyuluh pertanian, serta dapat memberikan informasi pendukung lainnya yang

lebih jelas lagi untuk penelitian ini. Sedangkan perwakilan sampel yang ke dua

ditentukan dengan menggunakan metode simple random. Pengambilan sampel

ditujukan kepada anggota kelompoktani.

Pengambilan sampel diawali dengan tahap mengurutkan nama-nama

anggota kelompoktani disertai pemberian nomor urut yang ditulis di kertas kecil

yang kemudian di gulung. Tahap berikutnya memasukkan gulungan kertas ke

dalam botol untuk dilakukan pengundian. Gulungan kertas yang keluar dari hasil

pengocokan pertama merupakan nama yang menjadi sampel kedua penelitian ini.

Penggunaan metode ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa tiap anggota

kelompoktani memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

Page 3: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

40

4.3. Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner dan wawancara langsung

dengan para responden yaitu petani (anggota kelompoktani) serta kepada

pengurus kelompoktani. Responden dalam penelitian ini difokuskan pada petani

yang telah memperoleh penyuluhan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari

instansi terkait meliputi BPS Pusat, BPS Kabupaten Bogor, Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Bogor, Badan Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan

Kehutanan Kabupaten Bogor. Selain itu, data sekunder juga diperoleh dari

penelusuran kepustakaan, internet dan literatur lain yang berhubungan dengan

penelitian.

Data primer diperoleh melalui kuisioner, adapun tahapan - tahapan dalam

mendesain kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Menyusun daftar pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel atribut

kualitas pelayanan yang telah ditentukan.

2. Uji coba kuesioner (wawancara), dengan tujuan untuk menyesuaikan agar

kuesioner yang dibuat benar-benar bisa dimengerti dan mudah dipahami.

Perbaikan kuesioner, pada tahap ini dilakukan jika pre sampling terdapat

beberapa pertanyaan yang membingungkan responden, atau adanya pertanyaan

yang tidak relevan oleh responden, atau adanya variabel baru yang menurut

responden perlu dimasukkan sehingga kuesioner yang diberikan dapat mengenai

pada sasaran.

Kuesioner yang dibuat diharapkan mempunyai reliabilitas/ keandalan dan

validitas sehingga bebas dari varian kesalahan acak. Sebab kesalahan acak

menurunkan keandalan pengukuran. Sebelum dilakukan penelitian maka diadakan

uji reliabilitas dan validitas terhadap variabel-variebel tersebut. Validitas berkaitan

dengan kemampuan alat ukur untuk mengukur secara tepat apa yang harus diukur,

validitas dalam penelitian kuantitatif ditunjukkan oleh koefisien validitas. Uji

validitas digunakan untuk mengetahui seberapa kuat suatu alat tes melakukan

fungsinya sebagai alat ukur. Uji reliabilitas mengacu pada konsistensi atau

keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran.

Page 4: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

41

Reliabilitas merupakan penilaian tingkat konsistensi terhadap hasil pengukuran

bila dilakukan multiple measurement pada sebuah variable.

Setelah dilakukan uji reliabilitas dan validitas serta hasilnya menunjukkan

valid dan reliabel maka dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner. Dalam

penelitian ini data merupakan skala ordinal yang berfungsi untuk menunjukkan

urutan peringkat. Menurut Aritonang (2005) data yang diperoleh melalui angket

tipe Likert dapat dianggap sebagai skala interval. Dari hasil penyebaran kuesioner

diperoleh data mengenai nilai masing-masing atribut baik untuk persepsi dan

keinginan pelanggan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas dan reliabilitas

adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas, dengan

a. menentukan hipotesis untuk pengujian validitas, yang mana : H0 =

Skor butir pertanyaan valid H1 = Skor butir pertanyaan tidak valid

b. menentukan nilai r tabel Untuk menentukan nilai r tabel, terdapat dua

hal yang harus diperhatikan yaitu df (degree of freedom) dan

tingkat signifikansi. Rumus df = jumlah kuesioner – 2 dan tingkat

signifikansi ditentukan sendiri oleh peneliti.

c. mencari nilai r hitung dimana r hitung didapatkan dengan melihat

kolom Corrected Item-Total Correlation

d. mengambil keputusan, dengan dasar pengambilan keputusannya :

· apabila r hitung positif dan r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung

> r tabel), maka butir atau atribut dinyatakan valid

· apabila r hitung positif dan r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung

< r tabel), maka butir atau atribut dinyatakan tidak valid

· apabila r hitung bernilai negatif meskipun r hitung lebih besar dari r

tabel (r hitung > r tabel). Yang berarti juga atribut tersebut

dinyatakan tidak valid

Apabila dalam pengujian ini terdapat butir-butir yang tidak valid maka

butir-butir yang tidak valid dikeluarkan. Dan kemudian proses analisis

diulang untuk butir pertanyaan yang valid saja.

Page 5: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

42

2. Uji reliabilitas, dengan :

a. menentukan hipotesis untuk pengujian reliabilitas, yang mana : H0 =

Skor butir pertanyaan reliabel H1 = Skor butir pertanyaan tidak

reliabel

b. menentukan nilai r tabel untuk menentukan nilai r tabel, terdapat dua

hal yang harus diperhatikan yaitu df (degree of freedom) dan

tingkat signifikansi. Rumus df = jumlah kuesioner - 2 dan tingkat

signifikansi ditentukan sendiri oleh peneliti.

c. mencari nilai r Alpha (hitung)

d. Dimana r hitung didapatkan dari nilai Alpha yang terletak diakhir

output

e. mengambil keputusan, dengan dasar pengambilan keputusannya :

· apabila r Alpha positif dan r Alpha lebih besar dari r tabel (r Alpha

> r tabel), maka butir atau atribut tersebut reliabel

· apabila r Alpha positif dan r Alpha lebih kecil dari r tabel (r Alpha

< r tabel), maka butir atau atribut tersebut tidak reliabel

· apabila r Alpha bernilai negatif meskipun r Alpha lebih besar dari r

tabel (r Alpha > r tabel). Yang berarti juga atribut tersebut tidak

reliabel

Adapun atribut pre sampling kuesioner pertama yang digunakan sebanyak

23 atribut, hasil pengujian menunjukan data reliabel tapi ada 6 atribut yang tidak

valid, dan hanya 17 atribut yang valid, kemudian dilakukan pengujian terhadap 17

atribut yang valid. Hasil pengujian tersebut menunjukkan hasil realibel tapi ada 2

atribut yang tidak valid, sehingga perlu dilakukan pengujian dengan menguji 15

atribut yang valid hingga data realibel dan valid. Hasil pengujian 15 atribut

menunjukkan data telah valid dan reliabel. Atribut pre sampling kuesioner

pertama yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 6: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

43

Tabel 2. Atribut Pre Sampling Kuesioner Pertama Sebanyak 23 Atribut

No Atribut

1. Penyuluh melibatkan petani dalam penyusunan program penyuluhanmelalui lokakarya partisipatif.

2. Penyuluh mengundang petani untuk menghadiri pertemuankelompoktani

3. Penyuluh memfasilitasi terbentuknya gabungan kelompoktani danmembinaannya.

4. Penyuluh membuat hubungan kerjasama antara kelompoktani denganpihak lain.

5. Materi penyuluhan yang ditawarkan sesuai dengan yang dibutuhkanpetani

6. Penyuluh melakukan kunjungan kepada kelompoktani7. Penyuluh cepat tanggap dalam memberikan pelayanan8. Penyuluh merekap/ menanyakan masalah kepada petani dan

mencarikan solusi9. Penyuluh mengajarkan berbagai keterampilan usahatani serta

melakukan bimbingan dan penerapannya.10 Penyuluh yang menerima pertanyaan dapat langsung menjawab dan

mampu menjawab pertanyaan petani11. Penyuluh menghadiri pertemuan/ musyawarah yang diselenggarakan

oleh kelompoktani12. Penyuluh mengikutsertakan petani dalam studi banding, seminar atau

pelatihan pengembangan usahatani yang diadakan oleh kelembagaanpenyuluhan.

13. Penyuluh menyampaikan berbagai informasi dan teknologi usahatanisecara lengkap dan jelas

14. Penyuluh berusaha mengenal dan memberikan perhatian secaraindividu kepada petani yang sering melakukan konsultasi

15. Penyuluh menyediakan bahan bacaan, makanan dan minuman selamapenyuluhan

16. Kemampuan penyuluh dalam menggunakan bahasa setempat17. Kemampuan penyuluh dalam memberikan penjelasan secara tertulis18. Kemampuan penyuluh dalam meningkatkan produktivitas, kuantitas

dan kualitas komoditi usahatani19. Memberikan jasa pelatihan/kursus/ penerapan teknologi kepada petani

dengan sikap yang sopan dan ramah20. Kerapian dan kebersihan penampilan penyuluh

21. Ketepatan datang penyuluh saat akan memberikan penyuluhan

22. Kelengkapan dan kesiapan alat peraga penyuluhan

23 Penyuluh memiliki jiwa kepemimpinan, inisiatif dan kreativitas

Page 7: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

44

4.4. Metode pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data yakni dengan

metode wawancara langsung terhadap pihak-pihak terkait, penyebaran kuisioner

dan studi literatur. Data primer didapat melalui wawancara langsung dengan

responden untuk memperoleh informasi secara langsung mengenai karakteristik

responden, karakteristik usaha, pendapatan usaha serta tanggapan respon terhadap

kinerja penyuluh pertanian. Penggunaan kuisioner bermanfaat sebagai pemandu

agar pertanyaan-yang diajukan lebih terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Teknis penggunaan atau pengisian kuisioner oleh responden dipandu oleh peneliti.

Pengumpulan data dengan cara survei langsung dilapangan dengan

melakukan wawancara dan memberikan kuesioner kepada petani yang berada di

Desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor dan dilakukan selama

bulan Juni 2010. Kuesioner dibuat dalam 3 (tiga) bagian, yaitu :

1. Bagian I : Latar belakang petani yaitu untuk mengetahui latar belakang

petani di Desa Situ Udik.

2. Bagian II : Untuk mengetahui bagaimana harapan petani terhadap kinerja

penyuluh pertanian, yang dinyatakan dengan tingkat kepentingan/ urgensi

masing-masing atribut yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Masing-

masing variabel dinyatakan dalam skala Likert dari 1 – 5 yang

menunjukkan :

1. Sangat Penting diberi bobot 5;

2. Penting, diberi bobot 4;

3. Cukup Penting, diberi bobot 3;

4. Kurang penting, diberi bobot 2;

5. Tidak Penting, diberi bobot 1

3. Bagian III : Untuk mengetahui bagaimana persepsi petani terhadap kinerja

penyuluh pertanian, masing-masing variabel dinyatakan dalam skala Likert

1 - 5 yang menunjukkan :

1. Sangat Baik diberi bobot 5;

2. Baik, diberi bobot 4;

3. Cukup Baik, diberi bobot 3;

4. Kurang Baik, diberi bobot 2;

Page 8: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

45

5. Tidak Baik, diberi bobot 1

Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian, yaitu variabel penting-

tidaknya pelayanan penyuluh pertanian yang merupakan harapan dari petani dan

variabel kepuasan yang menunjukkan kinerja penyuluh pertanian. Sebelum

digunakan, kedua alat ukur (kuesioner) telah diuji tingkat kesahihannya dan

tingkat reliabilitasnya sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel dengan

baik. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.5. Metode Analisis dan Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu agar data-data tersebut

lebih sederhana dan rapi sehingga dalam penyajiannya nanti memudahkan peneliti

untuk kemudian dianalisis. Tahap pengolahan data meliputi editing, tabulasi dan

analisis. Setelah tahapan editing dan tabulasi selesai dilakukan, tahap selanjutnya

adalah analisis. Tahap analisis data dilakukan dengan menggunakan metode

Importance and Performance Analysis.

Pengukuran kepentingan dilakukan dengan menggunakan skala lima

tingkat Likert (Sugiyono, 2006) yang terdiri dari sangat penting (5), penting (4),

cukup penting (3), kurang penting (2) dan tidak penting (1). Hal yang sama

dilakukan bagi pengukuran kinerja, yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3),

kurang baik (2) dan tidak baik (1).

Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja,

maka dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat

kepentingan dengan tingkat kinerja penyuluh pertanian. Tingkat kesesuaian adalah

hasil perbandingan skor kinerja/ pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat

kepentingan inilah yang menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan petani.

Dalam kajian ini terdapat dua buah peubah yang diwakilkan oleh huruf (X)

dan huruf (Y), dimana (X) merupakan tingkat kinerja penyuluh dan (Y) merupakan

tingkat kepentingan petani. Dalam ini digunakan rumus sebagai berikut :

Page 9: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

46

Xi = ∑Xi Yi = ∑Yi , dimana :

n n

Xi = skor rataan kinerja tiap atribut

Yi = skor rataan kepentingan tiap atribut

n = jumlah responden

Untuk mengetahui skor rataan kinerja seluruh atribut (Xi) dilakukan

dengan menjumlahkan skor rataan (Xi) masing-masing atribut dibagi jumlah

atribut jasa yang digunakan. Begitu juga dalam menghitung tingkat rataan

kepentingan keseluruhan (Y), jumlah skor rataan kepentingan (Yi) seluruh atribut

dibagi dengan jumlah atribut yang digunakan, atau rumusnya :

Xi = ∑Xi Yi = ∑Yi , dimana K K

K = jumlah atribut kepuasan pelanggan

Skor rataan kinerja (Xi) dan kepentingan (Yi) untuk tiap-tiap atribut skor

rataan keseluruhan (X) dan skor rataan keseluruhan kepentingan (Y) digunakan

untuk membentuk diagram kartesius dari atribut yang mempengaruhi kepusaan

patani, dan berguna untuk penentuan titik berat usaha-usaha perbaikan untuk

atribut yang benar-benar dianggap penting saja.

IPA menggabungkan pengukuran atribut tingkat kepentingan dan tingkat

kinerja dalam grafik dua dimensi yang memudahkan penjelasan data dan

mendapatkan usulan praktis. Interpretasi grafik IPA, dimana grafik IPA dibagi

menjadi empat buah kuadran berdasarkan hasil pengukuran importance-

performance Analysis sebagaimana terlihat pada Gambar 2.

Page 10: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

47

1 2

3 4

CenderungBerlebihan

PrioritasRendah

PertahankanKinerja

TingkatkanKinerja

Rendah Tinggi

Ting

giR

enda

h

KinerjaK

epen

tinga

n

Rat

a-ra

ta

Rata-rata

Gambar 2. Pembagian Kuadran Importance Performance Analysis(Sumber: John A. Martilla and John C. James, 1977, dengan modifikasi)13

Berikut penjelasan untuk masing-masing kuadran :

1. Kuadran Pertama, “Tingkatkan Kinerja” (high importance & lowperformance)Atribut yang terletak pada kuadran ini dianggap sebagai atribut yang

sangat penting oleh konsumen namun kinerja pada saat ini belum

memuaskan sehingga pihak manajemen berkewajiban mengalokasikan

sumber daya yang memadai untuk meningkatkan kinerja berbagai fatribut

tersebut. Atribut yang terletak pada kuadran ini merupakan prioritas untuk

ditingkatkan.

2. Kuadran Kedua, “Pertahankan Kinerja” (high importance & highperformance)

Atribut yang terletak pada kuadran ini dianggap sebagai atribut penunjang

bagi kepuasan konsumen sehingga pihak manajemen berkewajiban

memastikan bahwa kinerja institusi yang dikelolanya dapat terus

mempertahankan prestasi yang telah dicapai.

3. Kuadran Ketiga, “Prioritas Rendah” (low importance & low performance)

Atribut yang terletak pada kuadran ini mempunyai tingkat kinerja yang

rendah dan sekaligus dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen,

13 John A. Martilla and John C. James. The Journal of Marketing, Vol. 41, No. 1 (Jan,1977), pp.77-79 (article consists of 3 pages). URL: http://www.jstor.org/stable/1250495

Page 11: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

48

sehingga pihak manajemen tidak perlu memprioritaskan atau terlalu

memberikan perhatian pada faktor -faktor tersebut.

4. Kuadran Keempat, “Cenderung Berlebihan” (low importance & highperformance)

Atribut yang terletak pada kuadran ini dianggap tidak terlalu penting

sehingga pihak manajemen perlu mengalokasikan sumber daya yang

terkait dengan atribut tersebut kepada atribut lain yang mempunyai

prioritas penanganan lebih tinggi yang masih membutuhkan peningkatan,

semisal dikuadran keempat.

Ada dua macam metode untuk menampilkan data IPA yaitu: pertama

menempatkan garis perpotongan kuadran pada nilai rata-rata pada sumbu tingkat

kinerja dan sumbu tingkat kepentingan dengan tujuan untuk mengetahui secara

umum penyebaran data terletak pada kuadran berapa, kedua menempatkan garis

perpotongan kuadran pada nilai rata-rata hasil pengamatan pada sumbu tingkat

kinerja dan sumbu tingkat kepentingan dengan tujuan untuk mengetahui secara

spesifik masing-masing atribut terletak pada kuadran berapa. Metode yang kedua

lebih banyak dipergunakan oleh para peneliti.

Berikut prosedur berkaitan dengan penggunaan metode IPA:

· Penentuan atribut yang akan dianalisis,

· Melakukan survey melalui penyebaran kuesioner,

· Menghitung nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja,

· Membuat diagram kartesius,

· Melakukan evaluasi terhadap atribut sesuai dengan kuadran masing-

masing.

4.6. Variabel Penelitian

Penelitian ini memfokuskan pada 8 (delapan) sub-variabel dari variable

fungsi pos penyuluhan sebagaimana diatur dalam pasal 16 UU Nomor 16 Tahun

2006, yakni : a. menyusun program penyuluhan; b. melaksanakan penyuluhan di

desa/ kelurahan; c. menginventarisasi permasalahan dan upaya pemecahannya; d.

Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan

model usahatani bagi pelaku utama dan pelaku usaha; e. menumbuhkembangkan

Page 12: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

49

kepemimpinan, kewirausahaan, serta kelembagaan pelaku utama dan pelaku

usaha; f. melaksanakan kegiatan rembuk, pertemuan teknis, temu lapang, dan

metode penyuluhan lain bagi pelaku utama dan pelaku usaha; g. memfasilitasi

layanan informasi, konsultasi, pendidikan, serta pelatihan bagi pelaku utama dan

pelaku usaha; dan h. memfasilitasi forum penyuluhan perdesaan. Dengan

mempertimbangkan (lima) kriteria dimensi kualitas pelayanan Rangkuti (2002),

yaitu: Responsiveness (ketanggapan), Reliabilitas (keandalan), Emphaty (empati),

Assurance (jaminan), Tangibles (bukti langsung). Operasionalisasi variabel

kedalam kriteria dimensi pelayanan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Kedalam Kriteria Dimensi Pelayanan

Kriteria Dimensi Atribut

Reliabilitas

(Keterpercayaan)

1. Penyuluh mengundang petani untuk menghadiripertemuan kelompoktani

2. Petugas membuat jalinan kerjasama antara

kelompoktani dengan pihak lain.

3. Kesesuaian materi penyuluhan yang ditawarkan dan

apa yang dibutuhkan petani

Responsiveness

(Ketanggapan)

1. Intensitas kunjungan petugas kepada kelompoktanidalam seminggu

2. Penyuluh cepat tanggap dalam memberi pelayanan

3. Penyuluh merekap/menanyakan masalah kepadapetani dan mencarikan solusi

4. Mengajarkan berbagai keterampilan usahatani sertamelakukan bimbingan dan penerapannya.

5. Petugas yang menerima pertanyaan dapat langsungmenjawab dan mampu menjawan pertanyaan petani

Emphati (Empati) 1. Petugas berusaha menghadiri pertemuan/musyawarah yang diselenggarakan olehkelompoktani

2. Menyediakan bahan bacaan, makanan dan minumanselama penyuluhan

Assurance

(Jaminan)

1. Kemampuan penyuluh dalam meningkatkanproduktivitas, kuantitas dan kualitas komoditiusahatani

2. Memberikan jasa pelatihan/kursus/ penerapanteknologi kepada petani dengan sikap yang sopan

Page 13: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

50

dan ramah

Tangibles

(Bukti Langsung)

1. Kemampuan petugas dalam menggunakan bahasasetempat

2. Kemampuan petugas dalam memberikan penjelasansecara tertulis

3. Kelengkapan dan kesiapan alat peraga

Selanjutnya, kedelapan variabel tadi dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk

indikator-indikatornya, yang pengukurannya menggunakan skala Likert, yang

dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknis persentase dan kemudian

diinterpretasikan secara naratif. Operasionalisasi variabel kedalam indikator dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Operasionalisasi Variabel Kedalam Indikator

No Atribut Indikator

1. Penyuluh mengundangpetani untukmenghadiri pertemuankelompoktani

1. Tidak pernah mengundang

2. Kurang dari sepuluh kali mengundang

3. Lebih dari sepuluh kali mengundang

4. Lebih dari duapuluh kali mengundang

5. Lebih dari tiga puluh kali mengundang

2. Penyuluh membuathubungan kerjasamaantara kelompoktanidengan pihak lain.

1. Tidak ada kerjasama dengan pihak lain

2. Pernah direncanakan tapi belumdimusyawarahkan

3. Sudah pernah di musyawarakan, tapi tidakjadi

4. Sudah dibuat, tapi gagal

5. Kerjasama dengan pihak lain sudah berjalan

3. Materi penyuluhanyang ditawarkansesuai dengan yangdibutuhkan petani

1. Materi penyuluhan tidak sesuai dengankebutuhan

2. Materi penyuluhan 25% sesuai dengankebutuhan

3. Materi penyuluhan 50% sesuai dengankebutuhan

4. Materi penyuluhan 75% sesuai dengankebutuhan

5. Materi penyuluhan sangat sesuai dengan

Page 14: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

51

kebutuhan

4. Penyuluh melakukankunjungan kepadakelompoktani

1. Penyuluh belum pernah melakukankunjungan

2. Penyuluh 6 bulan sekali melakukankunjungan

3. Penyuluh tiga bulan sekali melakukankunjungan

4. Penyuluh sebulan sekali melakukankunjungan

5. Penyuluh dua minggu sekali melakukankunjungan

5. Penyuluh cepattanggap dalammemberikanpelayanan

1. Acuh tak acuh dalam memberi pelayanan

2. Tidak langsung menanggapi dan diam saja

3. Langsung menanggapi tapi tidak memberikansolusi

4. Langsung menanggapi dan memberikansolusi

5. langsung menanggapi dan memberikan solusicepat

6. Penyuluh merekap/menanyakan masalahkepada petani danmencarikan solusi(sikap proaktif)

1. Penyuluh tidak pernah menanyakan masalahkepada petani

2. Tidak bertanya, tapi memberikan solusi

3. Bertanya, tapi tidak memberikan solusi

4. Kadang-kadang Bertanya dan memberikansolusi

5. Penyuluh sering menanyakan masalah kepadapetani dan memberikan solusi

7. Penyuluh mengajarkanberbagai keterampilanusahatani sertamelakukan bimbingandan penerapannya.

1. Penyuluh tidak pernah mengajarkanketampilan

2. Keterampilan dilakukan setahun sekali

3. Keterampilan diberikan enam bulan sekali

4. Keterampilan diberikan tiga bulan sekali

5. Keterampilan diberikan sebulan bulan sekali

8. Penyuluh yangmenerima pertanyaandapat langsungmenjawab dan mampumenjawab pertanyaan

1. Acuh tak acuh dalam memberi pelayanan

2. Tidak langsung menjawab dan diam saja

3. Langsung menanggapi tapi tidak bisamenjawab

Page 15: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

52

petani 4. Langsung menanggapi tapi menundamemberikan jawaban

5. Langsung menjawab dan mampu menjawabdengan baik

9. Penyuluh menghadiripertemuan/musyawarah yangdiselenggarakan olehkelompoktani

1. Penyuluh tidak pernah menghadiri pertemuankelompoktani dan tanpa alasan

2. Penyuluh tidak pernah menghadiri pertemuankelompoktani tapi sudah izin

3. Penyuluh menghadiri pertemuankelompoktani tapi diwakilkan

4. Penyuluh kadang-kadang menghadiripertemuan kelompoktani

5. Penyuluh selalu menghadiri pertemuankelompoktani

10. Penyuluhmenyediakan bahanbacaan, makanan danminuman selamapenyuluhan

1. Penyuluh tidak pernah menyediakan bahanbacaan, makanan dan minuman selamapenyuluhan

2. Hanya menyediakan bahan bacaan selamapenyuluhan

3. Hanya menyediakan makanan dan minumanselama penyuluhan

4. Kadang-kadang menyediakan bahan bacaan,makanan dan minuman selama penyuluhan

5. Selalu menyediakan bahan bacaan, makanandan minuman selama penyuluhan

11. Kemampuan penyuluhdalam meningkatkanproduktivitas,kuantitas dan kualitaskomoditi usahatani

1. Penyuluh tidak mampu meningkatkanproduktivitas, kuantitas dan kualitaskomoditi.

2. Penyuluh mampu meningkatkanproduktivitas, kuantitas dan kualitas komoditisebesar 25%

3. Penyuluh mampu meningkatkanproduktivitas, kuantitas dan kualitas komoditisebesar 50%

4. Penyuluh mampu meningkatkanproduktivitas, kuantitas dan kualitas komoditisebesar 75%

5. Penyuluh mampu meningkatkanproduktivitas, kuantitas dan kualitas komoditisebesar 100%

Page 16: IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu · telah mendapat penghargaan sebagai ... Penentuan jumlah responden didasarkan pada metode Gay dalam ... Penyuluh melibatkan petani dalam

53

12. Memberikan jasapelatihan/kursus/penerapan teknologikepada petani dengansikap yang sopan danramah

1. Tidak ramah dan kasar

2. Tidak ramah, tidak kasar

3. Ramah dan tidak kasar

4. Ramah dan menggunakan bahasa yang baik

5. Ramah, menggunakan bahasa yang baik dansantun

13. Kemampuan penyuluhdalam menggunakanbahasa setempat

1. Penyuluh tidak bisa bahasa setempat

2. Penyuluh bisa bahasa setempat, tapi masihgugup dan ragu

3. Penyuluh bisa bahasa setempat, kadang aktiftapi masih gugup

4. Penyuluh lancar menggunakan bahasasetempat

5. Penyuluh aktif dan respon berkomunikasi

14. Kemampuan penyuluhdalam memberikanpenjelasan secaratertulis

1. Penyuluh tidak bisa memberikan penjelasansecara tertulis

2. Penyuluh bisa memberikan penjelasan secaratertulis, tetapi masih gugup dan ragu

3. Penyuluh bisa memberikan penjelasan secaratertulis, kadang aktif tapi masih ragu

4. Penyuluh bisa memberikan penjelasan secaratertulis

5. Penyuluh Aktif dan respon memberikanpenjelasan secara tertulis

15. Kelengkapan dankesiapan alat peragapenyuluhan

1. Tidak ada alat peraga yang digunakan

2. Alat peraga tidak lengkap dan tidak siap

3. Alat peraga lengkap tapi tidak siap

4. Alat peraga cukup lengkap dan siap

5. Alat peraga selalu lengkap dan siapdigunakan