127
PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS PEMUDA DI DESA WINDUAJI PAGUYANGAN BREBES. Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) Oleh : Susi Afriyani NIM.1113052000019 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M./1440 H.

PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS PEMUDA DI DESA

WINDUAJI PAGUYANGAN BREBES.

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

Oleh :

Susi Afriyani NIM.1113052000019

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2018 M./1440 H.

Page 2: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …
Page 3: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …
Page 4: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …
Page 5: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

i

ABSTRAK

Susi Afriyani. NIM : 1113052000019. “Peran Penyuluh Agama Dalam Meningkatkan Solidaritas Pemuda di Desa Winduaji Paguyangan Brebes”. Pembimbing: Suparto,M.Ed, Ph.D Penyuluh agama sebagai agent of change yakni berperan sebagai pusat untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih baik, di segala bidang kearah kemajuan, perubahan dari yang negativ atau pasif menjadi positif atau aktif. Karena ia menjadi motivator utama pembangunan, terutama dalam membangun kedekatan dan solidaritas pemuda kearah yang lebih baik. Maka pemuda perlu mendapat arahan dan bimbingan, yang bertujuan untuk merubah sikap apatis terhadap lingkungan sekitar baik dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sosial keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran-peran yang dilakukan oleh penyuluh untuk membantu masyarakat pedesaan khususnya pemuda yang ada di desa Winduaji agar semakin meningkatkan rasa solidaritas, baik sesama pemuda maupun dengan masyarakat yang ada dalam lingkungan sosial keagamaan, yang dikemas oleh penyuluh dalam bahasa agama. Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari peran dan metode yang digunakan oleh penyuluh kepada pemuda di desa Winduaji.

Metodologi penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif dengan design deskriptif, yaitu prosedur penelitian yang mencoba mencari hasil dari penelitian dalam bentuk kata-kata tertulis dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan saat penelitian. Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini terdapat enam informan, dua orang dari penyuluh dan empat orang dari pemuda desa Winduaji.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh agama kepada pemuda di desa untuk meningkatkan solidaritas pemuda diantaranya dengan kegiatan, pengajian majelis ta’lim, pelatihan hadrah, tahlilan dan gotong royong. Kegiatan tersebut mendapat respon yang baik dari masyarakat khususnya pemuda. Adapun peran yang ditemukan peneliti selama penelitian diantaranya adalah peran pemberi informasi, edukasi, pendamping, motivator, fasilitator dengan menggunakan metode penyuluhan ceramah dan tanya jawab adapun pendekatan yang digunakan ialah metode pendekatan individu dan kelompok.

Kata Kunci: Peran, Penyuluh Agama, Solidaritas, Pemuda.

Page 6: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

ii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang

telah melimpahkan nikmat taufik dan hidayahnya, shalawat serta

salam senantiasa tercurahkan bagi baginda Nabi Muhammad

SAW, sebagai suri tauladan bagi umat manusia. Alhamdulillah

atas berkat dan rahmat Allah, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peran Penyuluh

Agama Dalam Meningkatkan Solidaritas Pemuda di Desa

Winduaji Paguyangan Brebes”.

Dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan

hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terimakasih sebanyak-

banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan

moril maupun materil, secara langsung maupun tidak langsung

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesei,

terutama kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA., Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M. Ed., Ph. D.,

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Dosen

Pembimbing Skripsi yang sudah sangat membantu dan

sabar selama proses bimbingan berlangsung, Dr. Hj,

Roudhonah, M. Ag., Selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M, Si., Selaku Dekan

Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan kerjasama.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M, Si., Selaku Ketua Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Page 7: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

iii

3. Noor Bekti Negoro, SE, M, Si. Selaku Sekretaris Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

4. M. Lutfi Jamal, MA. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik Jurusan Bimbingan Penyuluhan dan Islam

Angakatan tahun 2013.

5. Kedua Orang tua penulis Ayahanda Udiyanto dan Ibunda

Muslika, atas dukungan moril, materi maupun

spiritualnya.

6. Adik-adik penulis, Ahmad Maizan dan Mirza Khukma

Syobia. Terima kasih atas dukungan dan do’anya.

7. Kepada keluarga besar Bani Ma’rif yang telah

memberikan dukungan dan motivasi, mohon maaf tidak

bisa menyebutkan satu-persatu namanya.

8. Teman-teman seperjuangan BPI 2013 yang telah

memberikan dorongan dan motivasi, wabil khusus

AzyanulFaiz ciputat dan keluarga besar MAK Ciputat.

Sahabat seperjuangan skripsi Dwi Avitasari, Meiga

Latifah PP, Nurmayasari, Konita Fikriyah, Qois

Dzulfaqor dll. Semoga kesuksesan menyertai kita semua.

9. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Pasca Sarjana UIN yang membantu

memfasilitasi penulis untuk pencarian sumber.

10. Seluruh dosen yang mengajar di Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam pada khususnya dan yang di Fakultas

Dakwah pada umumnya.

11. Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam proses

pengerjaan skripsi.

Page 8: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

iv

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Ciputat, 28 November 2018

Susi Afriyani NIM.1113052000019

Page 9: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................ v BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................. 10 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 10 D. Metodologi Penelitian ...................................................... 11

1. Pendekatan Penelitian ................................................. 11 2. Subjek dan Objek ........................................................ 12 3. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 14 4. Sumber Data................................................................ 15 5. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 17 6. Teknik Analisis Data................................................... 17 7. Validitas Data.............................................................. 19

E. Tinjauan Pustaka .............................................................. 21 F. Sistematika Penulisan ...................................................... 23

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................... 25 A. Peran ................................................................................ 19

1. Pengertian Peran ......................................................... 19 B. Penyuluh Agama .............................................................. 21

1. Pengertian Penyuluh Agama ....................................... 21 2. Tugas Pokok, Dan Fungsi Penyuluh Agama Islam ... 28

C. PEMUDA ........................................................................ 30 1. Pengertian Pemuda...................................................... 30 2. Peranan Pemuda dalam Masyarakat ........................... 33

Page 10: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

vi

D. Solidaritas Sosial ............................................................. 34

1. Pengertian Solidaritas Sosial ...................................... 34

2. Bentuk-bentuk Solidaritas Sosial ............................... 37

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Solidaritas Sosial 41

BAB III GAMBARAN UMUM DESA WINDUAJI ............ 44

A. Profil KUA Paguyangan ............................................... 44

B. Letak Geografis ............................................................ 46

C. Monografi KUA Paguyangan ....................................... 47

D. Visi Misi dan Tujuan .................................................... 48

E. Tugas Penyuluh Agama Kecamatan Paguyangan ........ 50

BAB IV TEMUAN PENELITIAN ........................................ 81

A. Deskripsi Informan ....................................................... 55

B. Temuan Lapangan dan Analisis Data

1. Peran Penyuluh Agama Yang Bertujuan

Meningkatkan Solidaritas Sosial di Desa Winduaji 59

2. Metode dan Teknik yang digunakan Penyuluh

Agama Dalam Meningkatklan Solidaritas Pemuda

di Desa Winduaji .................................................... 94

3. Analisis Peran Penyuluh Agama dalam

Meningkatkan Solidaritas Pemuda di Desa

Winduaji ................................................................. 80

BAB V KESIMPULAN .......................................................... 83

A. Kesimpulan ................................................................... 83

B. Saran ............................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, Penyuluh Agama Islam mempunyai peran

penting dalam pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan

dirinya masing-masing sebagai insan pegawai pemerintah.

Dengan kata lain, keberhasilan dalam bimbingan dan

penyuluhan kepada masyarakat menunjukkan keberhasilan

dalam manajemen diri sendiri. Penyuluh Agama Islam sebagai

leading sektor bimbingan masyarakat Islam, memiliki

tugas/kewajiban yang cukup berat, luas dan permasalahan

yang dihadapi semakin kompleks. Penyuluh Agama Islam

tidak mungkin sendiri dalam melaksanakan amanah yang

cukup berat ini, ia harus mampu bertindak selaku motivator,

fasilitator, dan sekaligus katalisator dakwah Islam.1

Manajemen dakwah harus dapat dikembangkan dan

diaktualisasikan sesuai dengan perkembangan masyarakat

yang sedang mengalami perubahan sebagai dampak dari

globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin

canggih, yang kini semakin menjajah generasi bangsa.

Disinilah peran Penyuluh Agama Islam dalam menjalankan

kiprahnya di bidang bimbingan masyarakat Islam harus

memiliki tujuan agar suasana keberagamaan, dapat

1 Anis Prwanto, http://www.academia.edu/11331456 /PERANAN_ PENYULUH_AGAMA_DALAM_PEMBINAAN_UMAT diakses pada 18 Januari 2019.

Page 12: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

2

merefleksikan dan mengaktualisasikan pemahaman,

penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keimanan dan

ketaqwaan dalam konteks kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Terutama dalam melakukan

penyuluhan terhadap pemuda, peran penyuluh agama selaku

motivator dan fasilitator sangat diperlukan dalam pembenahan

solidaritas pemuda. Pemuda sebagai sosok yang dinamis, yang

penuh energi, yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi

agen perubahan yang lebih baik, baik dalam kehidupan sosial

masyarakat dan sosial keagamaan.

Pemuda kerap kali dianggap dengan pola pikirnya yang

cenderung idealis tidak realistis dan sering mengambil

keputusan berdasarkan emosi perasaan belaka. Hal ini tentu

menjadi sasaran penyuluh untuk melakukan penyuluhan

kepada pemuda. Banyaknya pemuda yang mulai terbawa

dengan budaya luar menjadikan pemuda lupa dan apatis

terhadap lingkungan sekitar. Hadirnya penyuluh agama

setidaknya dapat membantu dan mengingatkan lagi tentang

tanggung jawab dan kewajiban pemuda baik terhadap,

keluarga, lingkungan masyarakat dan agamanya.

Jika pemuda saat ini dibiarkan bebas bergaul tanpa

adanya aturan dan nilai-nilai moral, maka keadaan ini dapat

membahayakan generasi pemuda. Sehingga menjadi penting

bagi penyuluh agama dalam memberikan penyuluhan kepada

pemuda, terutama dalam memberikan pemahaman tentang

solidaritas pemuda yang kini semakin terkikis karena sifat

pemuda yang individualitas. Apabila pemuda dapat bersatu

Page 13: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

3

dengan prinsip dan nilai-nilai keagamaan maka pemuda

diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik

dari pemimpin masa kini. Pemuda diharapkan untuk

menjadi agent of change, yaitu pihak yang mendorong

terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik

melalui efektifitas, perbaikan dan pengembangan.2

Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Ar ra’d ayat 11

و إذآ أراد االله ◌ نـفسهم إن االله لا يـغيـر ما بقوم حتى يـغيـروا ما بأ م من دونه من وال وما له ◌ بقوم سوءا فلا مرد له

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya.Dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Seperti yang sudah disebutkan ayat diatas, bahwa

pemuda adalah agent of change atau agen perubahan, dimana

pemuda memegang peranan penting yang masing-masing

memiliki peran sebagai generasi penerus yang meneruskan

nilai-nilai yang ada dalam sebuah kaumnya. Pemuda memiliki

andil besar dalam sejarah kebangkitan bangsa. Maju

mundurnya bangsa tergantung pada kondisi para pemudanya.

Jika pemudanya memiliki jiwa yang maju, jiwa besar, dan jiwa

kepemimpinan, maka bangsa itu akan maju, besar dan mampu

memimpin peradaban dunia. Sebaliknya, jika pemudanya

2Dini Shanti Purwono, Peran dan Tantangan Pemuda di Era Generasi Milenial,https://psi.id/berita/2018/01/04/peran-dan-tantangan-pemuda-di-era-generasi-milenial/, diakses pada 26 Desember 2018, Pukul 11.08 WIB.

Page 14: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

4

menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,

apalagi bertentangan dengan nilai-nilai agama, seperti mabuk-

mabukan, tawuran, pornografi, dan pornoaksi, maka masa

depan bangsa itu akan suram.3

Sosok pemuda seperti apa yang dapat diharapkan

mampu membangun negeri ini? Dalam Al-Quran digambarkan

pemuda Ashhabul kahfi, yaitu sekelompok anak muda yang

memiliki integritas moral (iman).

ية آ م وزدناهم هدىنحن نـقص عليك نـبأهم بالحق إنـهم فتـ منوا بربه ”Kami ceritakan kepadamu (Muhammad)kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”(QS al-Kahfi 18: 13).

Dalam hadits disebutkan kalimat, Syabaabaka Qabla

Haramika (Masa mudamu sebelum masa tuamu). Dari ayat

dan hadits tersebut tampak bahwa masalah kepemudaan oleh

Islam sangat ditekankan. Ditekankan karena tidak saja masa

muda adalah masa berbekal untuk hari tua, melainkan juga di

masa muda itulah segala kekuatan dahsyat terlihat.

Untuk mengurangi terjadinya perubahan negatif yang

terjadi pada masyarakat khususnya pada pemuda di desa

Winduaji maka perlu dilakukannya pembekalan atau

pemahaman kepada pemuda yang ada di desa Winduaji

tentang solidaritas mekanis yaitu pemahaman solidaritas yang

didasarkan atas persamaan. Persamaan dan kecenderungan

3https://www.hidayatullah.com/artikel/mimbar/read/2015/06/09/7155

2/enam-karakter-pemuda-pilihan-islam.html,diakses pada 9 januari 2019.

Page 15: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

5

untuk berseragam inilah yang membentuk struktur sosial pada

pemuda bersifat homogen dan mirip satu sama lain. Apabila

salah satu segmen itu hilang maka tidak akan berpengaruh

besar terhadap segmen yang lainnya. Menurut Durkheim Ciri

masyarakat dengan solidaritas mekanis ini ditandai dengan

adanya kesadaran kolektif dimana mereka mempunyai

kesadaran untuk hormat pada ketaatan karena nilai-nilai

keagamaan masih sangat tinggi. Hukuman yang terjadi bersifat

represif yang dibalas dengan penghinaan terhadap kesadaran

kolektif sehingga memperkuat kekuatan diantara mereka.4

Pentingnya kebersamaan dan kekompakan pada pemuda

dalam meningkatkan solidaritas dapat menguatkan individu

satu sama lain. Sifat pemuda yang dinamis dan sangat mudah

terpengaruh menjadikan keberadaan penyuluh agama sangat

penting dalam melakukan penyuluhan pada pemuda.

Membangunan Solidaritas pemuda yang maju dan

berkesinambungan dirumuskan sebagai cara mempersatukan

dan memenuhi kebutuhan pemuda masa kini dan mendatang

tanpa mengorbankan hak-hak orang lain.5

Sebagai sumber ajaran islam, Al-Qur’an banyak

mengungkapkan perintah untuk menegakan solidaritas bagi

umatnya.

Dalam al-Qur’an Sûrat al-Maidah 5: 2 Allah Berfirman : 4 https://tutinayati.wordpress.com/2013/03/21/gagasan-integrasi-masyarakat-emile-durkheim-solidaritas-mekanis-dan-solidaritas-organis/ diakses pada 18 januari 2019.

5 https://irhamhabibi.wordpress.com/2014/11/01/bangun-solidaritas-pemuda-maju-dan-berkelanjutan/, diakases pada 9 januari 2019.

Page 16: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

6

◌ وتـعا ونـوا على البر والتـقوى ان االله شديدالعقاب ◌ واتـقوااالله ◌ ولا تـعاونـوا على الإ ثم والعدوان

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakkan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya”.

Terkait peran penyuluh agama dalam meningkatkan

solidaritas pemuda ini, menjadi tugas penyuluh agama di desa

Winduaji sangat penting untuk dikaji. Keberadaan penyuluh

agama sangat membantu pemuda dalam memberikan

pembekalan pendidikan non formal, hal ini sangat dibutuhkan

peran penyuluh bagi kaum pemuda seperti kegiatan pengajian

majelis ta’lim, dan memberikan pelatihan-pelatihan seperti

tilawah dan pelatihan keagamaan yang lainnya. Kegiatan

tersebut akan menjadi positif ketika pemuda sudah

meninggalkan kegiatan negativ seperti nongkrong.

Berdasarkan masalah yang muncul di atas penting bagi

saya untuk melakukan penelitian, dan saya tertarik untuk

mengetahui sejauh mana peran penyuluh agama dalam

meningkatkan solidaritas pemuda yang dalam konteks ini saya

sebut dengan masyarakat mekanik di desa Winduaji dan saya

tuangkan dalam sebuah bentuk karya ilmiah yang diberi judul

“Peran Penyuluh Agama Dalam Meningkatkan Solidaritas

Pemuda di Desa Winduaji Paguyangan Brebes”.

Page 17: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan peran dan fungsi lingkup kerja Penyuluh

Agama maka Penulis membatasi penelitian ini hanya pada

Peran penyuluh agama dalam meningkatkan solidaritas

pemuda yang ada di desa Winduaji.

2.Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang dijadikan penelitian dalam

penulisan skripsi ini yaitu meliputi:

a. Bagaimana peran penyuluh Agama dalam meningkatkan

solidaritas mekanik pemuda yang ada di desa Winduaji?

b. Bagaimana Metode dan teknik yang digunakan Penyuluh

Agama Dalam Meningkatkan Solidaritas Pemuda Di

Desa Winduaji?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui peran penyuluh Agama dalam

meningkatkan solidaritas mekanik pemuda yang ada di

desa Winduaji.

b. Untuk mengetahui metode dan teknik peran penyuluh

Agama dalam meningkatkan solidaritas pemuda yang

ada di desa Winduaji.

2. manfaat penelitian

a. Akademik: sebagai sebuah ilmu baru bagi penulis dalam

rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan dan

informasi bagi penulis, khususnya tentang peran

Page 18: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

8

penyuluh Agama dalam meningkatkan solidaritas

pemuda yang ada di desa Winduaji.

b. Praktis: sebagai bahan rujukan untuk penyuluh agama

yang lain ketika ingin melakukan penyuluhan agar

metode dan teknik yang diteliti tersebut dapat diterapkan

dalam pelaksanaan selanjutnya.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan dengan cara

memandang objek kajian sebagai suatu sistem, artinya

objek kajian dilihat sebagai satuan yang terdiri dari unsur

yang terkait dan mendeskripsikan fenomena-fenomena

yang ada.6

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek peneliti misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan

lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.7

Penelitian lapangan ini pada umumnya bertujuan

untuk mendeskripsikan apabila memungkinkan

memberikan solusi masalah praktis dalam kehidupan

6Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 209. 7Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (edisi Revisi),

(Bandung: Rosdakrya, 2012), h. 7.

Page 19: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

9

sehari-hari.8 Dalam penelitian lapangan ini peneliti

mengambil lokasi di Desa Winduaji kecamatan Paguyangan

Brebes.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan prosedur

penentuan sumber data seperti diusulkan Patton yaitu:

Pengambilan sampel kasus tipikal: kasus yang diambil

adalah kasus yang dianggap mewakili kelompok “normal”

dari fenomena yang diteliti. Patton mengingatkan bahwa

data yang dihasilkan tetap tidak dimaksudkan untuk

digeneralisasi (dalam pengertian statis), mengingat sampel

tidak bersifat definitif (pasti) melainkan ilustratif (memberi

gambaran tentang kelompok yang dianggap normal

mewakili fenomena yang diteliti). Berbeda dengan

pendekatan pengambilan sampel sebelumnya, dalam

pendekatan ini suatu objek atau lokasi penelitian dipilih

bukan karena ciri-cirinya yang ekstrim atau sangat berbeda,

melainkan justru karena objek atau lokasi tersebut secara

tipikal dapat mewakili fenomena yang diteliti. Patton

(1990) menjelaskan bahwa metode pengambilan sampel

8Koentjaraningrat dan Fuad Hasan, “ Beberapa Asas Metodologi

Ilmiah,”dalam koentjaraningrat, (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1970), h. 16.

Page 20: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

10

kasus tipikal ini seringkali cocok dipakai untuk

mempelajari perkembangan masyarakat dunia ketiga.9

Subjek dalam penelitian ini adalah penyuluh agama

sedangkan objek dari penelitian adalah pemuda yang

menjadi sasaran penyuluhan untuk meningkatkan

solidaritas. Adapun jumlah informan yaitu dua orang

penyuluh agama serta empat pemuda yang menjadi di

wawancarai.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data

dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih

banyak pada observasi berperan serta (participant

observation), wawancara mendalam (in depth interview)

dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang peneliti

lakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data

tambahan tentang Peran Penyuluh Agama Dalam

Meningkatkan Solidaritas Pemuda Di Desa Winduaji.

b. Interview (wawancara)

Menurut Moleong (2005) dalam buku Haris

Herdiansyah, wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak,

9Fuad Hassan, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia (Depok: (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Kampus Baru UI, 2013), Cet ke-5, h. 116

Page 21: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

11

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.10

Teknik wawancara yang akan digunakan untuk

mengungkapkan data tentang bagaimana Peran Penyuluh

Agama Dalam Meningkatkan Solidaritas Pemuda Di

Desa Winduaji.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode penyelidikan

yang ditunjukan pada penguraian apa yang telah lalu

dengan sumber dokumentasi.11 Teknik dokumentasi ini

bertujuan untuk memperoleh data-data yang

berhubungan dengan masalah penelitian, yaitu mengenai

permasalahan Peran Penyuluh Agama Dalam

Meningkatkan Solidaritas Pemuda Di Desa Winduaji.

4. Sumber Data

Berdasarakan sumbernya, data dapat dibagi menjadi dua,

yaitu:

a. Data primer

Data primer yaitu kata-kata atau tindakan orang-orang

yang diamati atau diwawancarai.12 Data primer adalah data

yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan dengan cara

10Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-

ilmu Sosial, h. 118 11Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

h. 126. 12Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi),

(Bandung: Rosdakarya, 2012), h. 112

Page 22: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

12

melakukan kegiatan, mendengar, dan melihat secara

langsung. Menurut Kaelan sumber primer adalah buku-

buku yang secara langsung berkaitan dengan objek material

penelitian. Sumber data yang digunakan yaitu informan.13

Informan yaitu individu-individu tertentu yang dapat

diwawancarai untuk keperluan informasi, atau orang-orang

yang dapat memberikan keterangan data yang diperlukan

oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh

dengan cara wawancara langsung dengan Penyuluh Agama

dan pemuda yang ada di desa Winduaji.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang telah lebih dulu

dikumpulkan atau dilaporkan oleh seseorang atau instansi

di luar dari peneliti sendiri. Data sekunder tersebut dapat

diperoleh dari instansi-instansi dan perpustakaan.14 Data

sekunder ini berasal dari literatur-literatur, perundang-

undangan, arsip atau dokumen dan sumber lain yang

relevan. Dalam penelitian ini juga diperlukan data sekunder

yang berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data

primer. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari

literatur-literatur, perundang-undangan, arsip atau dokumen

dan sumber yang relevan.

13Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif bidang Filsafat, (Yogyakarta:

Paradigma 2005), h. 148. 14Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung :

Alumni, 1986), h. 27.

Page 23: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

13

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada bulan November

hingga bulan Mei. Peneliti memilih lokasi penelitian di

Desa Winduaji Kecamatan Paguyangan Brebes. Adapun

alasan memilih tempat tersebut dikarenakan sebagai

berikut:

a. Peneliti mudah mengakses data karena menetap di desa

Winduaji Paguyangan Brebes, sehingga dapat

menghemat biaya dan waktu.

b. Peneliti belum menemukan adanya penelitian tentang

Peran Penyuluh Agama Dalam Meningkatkan Solidaritas

Pemuda di Desa Winduaji.

1. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis

deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan

subyek atau obyek penelitian (seseorang, masyarakat dan

lembaga) pada saat sekarang berdasarkan fakta yang

tampak atau sebagaimana adanya. Dapat pula dikatakan

bahwa teknik deskripsi merupakan langkah-langkah

melakukan representasi obyektif tentang gejala-gejala yang

terdapat di dalam masalah yang diselidiki.15

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran

Penyuluh Agama Dalam Meningkatkan Solidaritas Pemuda

Di Desa Winduaji. Sehingga digunakan analisis interaktif

15Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta:

Gama University Press, 2001), h. 63.

Page 24: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

14

fungsional yang berpangkal dari empat kegiatan, yaitu:

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

verifikasi data. Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan data diartikan sebagai suatu proses

kegiatan pengumpulan data melalui wawancara maupun

dokumentasi untuk mendapatkan data yang lengkap.

b. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul

dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data

merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa

sehingga kesana pula finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi.

c. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan untuk

memeriksa, mengatur serta mengelompokkan data

sehingga menghasilkan data yang deskriptif. Penarikan

kesimpulan atau verifikasi, kesimpulan adalah tujuan

ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat

ditinjau sebagaimana yang timbul dari data yang harus

diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya

merupakan validitasnya.

2. Validitas data

Untuk memeriksa keabsahan data pada penelitian

kualitatif maka digunakan taraf kepercayaan data dengan

Page 25: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

15

teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan

adalah teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan

penggunaan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda.16

Teknik pemeriksaan data ini memanfaatkan sesuatu

yang lain untuk keperluan pengecekan atau

membandingkan triangulasi dengan sumber data yang dapat

ditempuh dengan jalan sebagai berikut.

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data

hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang

tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya

sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang

dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti

rakyat biasa, orang berpendidikan pejabat pemerintah.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah membandingkan data hasil pengamatan dengan data

hasil wawancara.

16Lexy J, Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (edisi Revisi),

(Bandung: Rosdakrya, 2012), h. 176

Page 26: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

16

3. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan tinjauan pustaka, ditemukan

beberapa skripsi sebelumnya yang memiliki sedikit

kesamaan judul dengan skripsi ini, di antaranya adalah:

a. Firda Yunita, dengan judul skripsi:"Peran Organisasi

Pemuda Pengajian Miftahul Jannah Dalam

Menumbuhkan Sikap Keagamaan Remaja di Kampung

Jati Parung-Bogor". Diambil dari jurusan Bimbingan

Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.17 Skripsi

tersebut lebih menekankan terhadap program kegiatan

pada remaja di Kampung Jati Parung-Bogor, dan tidak

menjelaskan bagaimana proses pembinaan sikap

keagamaan remajanya. Sedangkan skripsi ini lebih

menekankan pada proses pembinaan solidaritas sosial

pemuda.

b. Iis Durotus Sa’diyah, dengan judul skripsi: "Solidaritas

sosial masyarakat Kuningan di Yogyakarta (studi kasus

komunitas paguyuban pengusaha warga kuningan).

Diambil dari jurusan Sosiologi Agama,Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016.18 Skripsi ini

17Firda Yunita dengan judul “Peran Organisasi Pemuda Pengajian

Miftahul Jannah Dalam Menumbuhkan Sikap Keagamaan Remaja di Kampung Jati Parung-Bogor”, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

18Iis Durotus Sa’diyah, “Solidaritas Sosial Masyarakat Kuningan di Yogyakarta (Studi Kasus komunitas paguyuban pengusaha warga kuningan)”, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 27: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

17

lebih menekankan pada bentuk solidaritas mekanik dan

solidaritas organik, dan tidak membahas tentang proses

solidaritas sosial masyarakat kuningan yang di

Yogyakarta. Sedangkan pada skripsi ini lebih

menekankan pada proses dan upaya-upaya bagaimana

meningkatkan solidaritas sosial pada pemuda.

c. Muhammad Nuh, dengan judul skripsi :"Peran Penyuluh

Agama Dalam Membina Akhlak Umat Di Kementrian

Agama RI Kantor Kota Tangerang". Diambil dari

jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2012.19 Isi skripsi tersebut lebih

menekankan pada proses pembinaan akhlak umat.

Sedangkan skripsi ini lebih kepada metode yang

digunakan para penyuluh Agama dalam meningkatkan

solidaritas sosial pemuda.

4. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini peneliti mengacu pada

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah berdasarkan Keputusan

Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507 Tahun

2017. Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi dalam

lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Meliputi latar belakang masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

19Muhammad Nuh, “Peran Penyuluh Agama Dalam Membina

Akhlak Umat Di Kementrian Agama RaI Kantor Kota Tangerang”, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 28: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

18

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI. Meliputi pengertian peran,

pengertian pemuda, Pengertian Solidaritas yang

meliputi, bentuk-bentuk solidaritas sosial, faktor-

faktor yang mempengaruhi solidaritas sosial.

BAB III GAMBARAN UMUM DESA WINDUAJI DAN

PROFIL ANSOR. Meliputi gambaran secara umum

tempat dilakukannya penelitian,

BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS PENELITIAN.

Menjelaskan hasil penelitian tentang deskripsi

informan, serta menjelaskan peran pelaksanaan,

metode dan analisis pelaksanaan peran Penyuluh

Agama dalam meningkatkan Solidaritas Pemuda di

Desa Winduaji Paguyangan Brebes.

BAB V PENUTUP. Terdiri dari bab terakhir yang

menguraikan tentang kesimpulan penelitian ini dan

saran-saran yang diajukan pihak-pihak terkait dalam

masalah ini.

Page 29: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

19

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Peran

Menurut Soerjono Soekanto mengatakan peran sebagai

prilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat,

dapat dikatakan bahwa orang tersebut menduduki suatu posisi

dalam masyarakat, maka ia pun melaksanakan suatu perannya

tersebut dengan memperhatikan hak dan kewajibannya.1

Abu Ahmadi mendefinisikan peran sebagai suatu

kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu

harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan

status dan fungsi sosialnya.2 Robert Merton mengemukakan

bahwa perilaku peran yang berkaitan dengan posisi tertentu

meliputi seluruh rangkaian perilaku yang saling mengisi bagi

perilaku khas lainnya, yang disebutnya “seperangkat peran”.

Cara orang yang diharapkan untuk berperilaku terhadap orang

lain yang ditemui cenderung sangat berbeda. Misalnya,

seorang mahasiswa kedokteran menghadapi harapan yang khas

dan berbeda terkait dengan bagaimana perilaku yang sesuai

terhadap sesama kawan, dosen, dokter, perawat, pasien dan

sebagainya.3

Peran (role) sangat penting karena dapat mengatur

prilaku seseorang, di samping itu peran menyebabkan

1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali,

1988), h. 220. 2 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h.

115. 3 Iman Santosa, Sosiologi the Key Concepts, (Jakarta, Rajawali Pers,

2011), h. 228.

Page 30: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

20

seseorang dapat meramalkan perbuatan orang lain pada batas-

batas tertentu, sehingga seseorang dapat menyesuaikan

prilakunya sendiri dengan prilaku orang-orang

sekelompoknya. Suatu peran paling sedikit mencakup tiga hal,

yaitu 4 :

a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan

posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.

b. Peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat.

c. Peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat.

Peran yang dimaksud dalam pengertian ini adalah

tingkah laku seseorang yang diharapkan dalam interaksi sosial,

atau seseorang yang menjadi panutan dalam ucapan maupun

tindakannya di lingkungan masyarakat.

1. Macam-macam Peran

Dikutip dari skripsi Wiwit Fatimah peran juga

mempunyai beberapa jenis yang berbeda-beda antara lain :

a. Role Position adalah kedudukan sosial yang sekaligus

menjadikan akan kedudukan dan berhubungan dengan

tinggi rendahnya posisi orang tersebut dalam struktur

sosial tertentu.

b. Role Behaviour adalah cara seseorang memainkan

peranannya apabila orang tersebut melakukan dengan

baik peranannya maka ia akan diterima baik dikeluarga,

4 J. Dwi Narwoko, dan Bagong Suyanto, Sosiologi: Teks Pengantar

dan Terapan,(Jakarta: Kencana, 2007), h. 158-159.

Page 31: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

21

masyarakat dan lain-lain. Sebaliknya apabila orang

tersebut tidak melakukan peranannya dengan baik orang

tersebut tidak akan diterima dikeluarga maupun

masyarakat.

c. Role Perception adalah bagaimana seseorang

memandang peranan sosialnya serta bagaimana ia harus

bertindak dan berbuat atas dasar pandangannya tersebut.

d. Role Expectation adalah peranan seseorang terhadap

peranan yang dimainkan bagi sebagian besar warga

masyarakat.5

B. Penyuluh Agama

1. Pengertian Penyuluh Agama

Penyuluh Agama adalah pembimbing umat beragama

dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Penyuluh Agama

Islam, yaitu pembimbing umat Islam dalam rangka

pembinaan mmental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa, Allah SWT, serta menjabarkan segala

aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama.

Sedangkan penyuluh agama yang berasal dari PNS

sebagaimana yang diatur dalam keputusan

Menkowasbangpan No. 54/KP/MK.WASPAN/9/1999,

adalah Pegawai Negri Sipil yang diberi tugas tanggung

jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang

5 Dalam Wiwit Fatimah, Peran Penyuluh Agama Dalam Pembinaan

Akhlak Wanita Tuna Susila Di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia Jakarta Barat, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan ILmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatulah, 2012), h. 13.

Page 32: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

22

berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan atau

penyuluhan agama Islam dan pembangunan melalui bahasa

agama.

Jadi Penyuluh Agama Islam adalah para juru

penerang penyampai pesan bagi masyarakat mengenai

prinsip-prinsip dan etika nilai keberagaman yang baik.

Disamping itu Penyuluh Agama Islam merupakan ujung

tombak dari Kementerian Agama dalam pelaksanaan tugas

membimbing umat Islam dalam mencapai kehidupan yang

bermutu dan sejahtera lahir batin.

Hasil akhir yang ingin dicapai dari penyuluahn agama

pada hakekatnya ialah terwujudnya kehidupan masyarakat

yang memiliki pemahaman mengenai agamanya secara

memadai yang ditunjukkan melaui pengamalannya yang

penuh komitmen dan kosisten disertai wawasan multi

cultural, untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang

harmonis dan saling menghargai satu sama

lain.6

Penyuluhan agama adalah usaha penyampaian ajaran

Islam kepada umat manusia oleh seseorang atau kelompok

orang secara sadar dan terencana, dengan berbagai methode

yang baik dan sesuai dengan sasaran penyuluhan, sehingga

berubahlah deadaan umat itu kepada yang lebih baik, untuk

memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

6 Anis Prwanto, http://www.academia.edu/11331456 /PERANAN_ PENYULUH_AGAMA_DALAM_PEMBINAAN_UMAT diakses pada 18 Januari 2019.

Page 33: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

23

Dari pembakuan istilah Penyuluh Agama Islam telah

memberikan makna yang strategis bagi penyuluh agama

Islam itu sendiri untuk lebih berkiprah dalam melakukan

pembibingan dan penyuluhan guna memberikan pencerahan

kepada umat Islam sehingga umat Islam merasa terbimbing

dengan kehadiran penyuluh agama Islam dalam rangka

membangun mental, moral dan nilai ketakwaan umat serta

turut mendorong peningkatan kualitas kehidupan umat

beragama dalam berbagai bidang.7

2. Tugas Pokok, dan Fungsi Penyuluh Agama Islam

a. tugas pokok Penyuluh Agama Islamtugas pokok

Penyuluh Agama Islam adalah melakukan dan

mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan

agama dan pembangunan melalui bahasa agama.8

b. Fungsi Penyuluh Agama Islam

1) Fungsi Informatif dan Edukatif

Penyuluh Agama islam memposisikan dirinya sebagai

da’i yang berkewajiban mendakwahkan islam,

menyampaikan penerangan agamadan mendidik

masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

tuntutan Al-Qur’an dan sunnah Nabi.

2) Fungsi KonsultatifPenyuluh Agama islam menyediakan

dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan

7 Anis Prwanto, http://www.academia.edu/11331456 /PERANAN_ PENYULUH_AGAMA_DALAM_PEMBINAAN_UMAT diakses pada 18 Januari 2019. 8 https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/penyuluh-agama. diakses, pada 18 Januari 2019.

Page 34: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

24

persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik

persoalan-persoalan pribadi, keluarga atau persoalan

masyarakat secara umum.

3) Fungsi Advokatif

Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral

dan sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan

terhadap umat/masyarakat binaannya terhadap berbagai

ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang

merugikan akidah, mengganggu ibadah dan merusak

akhlak.

3. Sasaran Penyuluhan Agama Islam

Sasaran Penyuluh Agama Islam adalah kelompok-

kelompok masyarakat islam yang terdiri dari berbagai

latar belakang sosial, budaya, pendidikan dan ciri

pengembangan kontemporer yang ditemukan

didalamnya. Termasuk didalam kelompok sasaran itu

adalah masyarakat yang belum menganut salah satu

agama yang diakui di Indonesia. Kelompok sasaran yang

dimaksud ialah.9

Kelompok sasaran masyarakat umum, terdiri dari

kelompok binaan:

No Sasaran No Sasaran

1 Masyarakat Transmigrasi 14 Asrama

2 Masyarakat Pedesaan 15 Masyarakat Akademis

3 Generasi Muda 16 Karyawan Instansi

9 DEPARTEMEN AGAMA RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, 1987, h. 25-35.

Page 35: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

25

4 Pramuka 17 Daerah Pemukiman Baru

5 Kelompok Orang Tua 18 Pejabat Instansi

6 Kelompok Wanita 19 Masyarakat Kawasan Industri

7 Masyarakat Industri 20 Masyarakat Real Estate

8 Kelompok Profesi 21 Masyarakat Peneliti dan Para Ahli

9 Masyarakat Daerah Rawan 22 Gelandangan Pengemis

10 Masyarakat Suku Terasing 23 Balai desa

11 Pondok Sosial 24 Tuna Susila

12 Rumah Sakit 25 Majelis Ta’lim

13 Komplek Perumahan 26 Maasyarakat Pasar

4. Materi Penyuluhan

a. Akidah

Penyuluhan Akidah dimaksudkan untuk menanamkan

keyakinan yang teguh akan adanya Allah. Kelompok

sasaran diarahkan kepada kesadaran yang tinggi bahwa

dirinya adalah hamba dan ciptaan Allah. Oleh karena itu

agar percaya dan hanya memuja kepada-Nya serta

mencintainya, pokok-pokok akidah islamiah secara

sistimatis dirumuskan dalam rujun iman yang enam,

yaitu.10

a. Iman Kepada Allah

b. Iman Kepada Malaikat

c. Iman Kepada Kitab-kitab suci Allah

d. Iman Kepada Rasulullah

e. Iman Kepada Hari Akhir

10 DEPARTEMEN AGAMA RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, 1987, h. 36.

Page 36: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

26

f. Iman Kepada Qadla dan Qadar

b. Ibadah

Pelaksanaan ibadah kepada Allah harus sesuai dengan

tuntunan ajaran islam, tidak boleh dibuat-buat menurut

selera manusia. Pelaksanaan setiap ibadah tentu saja

harus diawali dengan niat dan pernyataan serta sikap

yang mutlak akan hanya ada satu-satunya Tuha yang

wajib disembah yakni Allah dan mengakui dengan

sesungguh hati akan kebenaran Muhammad SAW

sebagai Rasulullah . Kesemuanya dirumuskan dalam

rukun islam yang lima, yaitu:

a. Mengucapkan dua kalimat syahadat

b. Melaksanakan ibadah dan shalat

c. Mengeluarkan zakat

d. Melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan

e. Menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi setiap

muslim yang mampu.

c. Akhlak

Penyuluhan mengenai materi akhlak ditekankan kepada

kesadaran pribadi yang tinggi bahwa segala tindak

tanduk dan amal perbuatannya tidak akan terlepas dari

pengawasan Allah SWT. Contoh-contoh akhlak yang

baik antara lain : adil, jujur, disiplin, sopan, santun

terhadap sesama manusia dan lain-lain.

d. Al-Qur’an

Al Qur’an sebagai sumber ajaran islam harus dipelajari

dengan baik. Dalam rangka mendalami Al Qur’an

Page 37: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

27

terlebih dahulu hendaknya belajar membaca, karena

membaca Al Qur’an termasuk ibadah. Kemudian belajar

memahami isinya dan menghayatinya yang selanjutnya

dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.11

e. Sejarah dan Kebudayaan Islam

Sejarah dan Kebudayaan Islam merupakan salah satu

materi penyuluhan agama yang sangat penting.

Penyuluhan mengenai materi sejarah dan kebudayaan

islam ini dititikberatkan kepada pengenalan terhadap

para Nabi dan Rasul, para sahabat Nabi dan para ulama

serta pemuka agama untuk dijadikan contoh dan teladan.

Disamping itu agar mereka mengetahui pekembangan

islam dari zaman ke zaman serta pasang surutnya.

Tujuannya adalah agar kelompok sasaran memperoleh

kesan utuh tentang islam dengan segala aspeknya.12

5. Metode Penyuluhan

Metode adalah cara sebaik-baikya untuk mencapai

suatu tujuan. Suatu kegiatan yang berencana dan teratur

biasanya memiliki suatu metode. Semakin rumit suatu

kegiatan semakin banyak pula metode yang diciptakan,

demikian pula halnya dengan kegiatan Penyuluhan Agama.

Oleh karena itu disini akan diuraikan beberapa metode, baik

11 DEPARTEMEN AGAMA RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, 1987, h. 36. 12 DEPARTEMEN AGAMA RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, 1987, h. 37.

Page 38: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

28

dilihat dari strategi dan sasaran yang dihadapi maupun dari

sifat dan bentuk penyuluhan itu sendiri.13

Dilihat dari segisasaran yang dihadapi, penyuluhan

dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode individu

dan metode kelompok.

a. Metode Individu

Penyuluhan Agama dilaksanakan secara individu,

dari pribadi kepribadi. Metode ini disebut dengan

metode pendekatan pribadi (personal approach) karena

dalam pelaksanaannya secara langsung melakukan

pendekatan kepada setiap pribadi. Dalam metode ini

penyuluhan melakukan dialog langsung kepada pribadi

sasaran, memberikan penjelasan-penjelasan,

memberikan saran-saran dan sedapat mungkin berusaha

membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.

b. Metode Kelompok

Sasaran/komunikan yang dihadapi merupakan

kelompok yang banyak dan cara menghadapinya dengan

sekaligus. Semua penerangan dan penyuluhan yang

menggunakan media komunikasi massa menggunakan

metode ini. Sebab pembaca Koran, penonton televise

dan pendengar radio adalah masyarakat umum yang

harus dihadapi oleh penyuluhan secara umum pula.

13 DEPARTEMEN AGAMA RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, 1987, h. 39.

Page 39: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

29

Dilihat dari segi sifatnya, ada beberapa metode yang

dapat digunakan, antara lain: Ceramah, Tanya jawab,

diskusi.14

a. Metode ceramah

Metode ceramah sering pula disebut metode

informasi yakni penerangan secara lisan oleh Penyuluh

Agama sebagai komunikator kepada kelompok

masyarakat sasaran sebagai komunikan. Metode ini

sangat tepat apabila sasaran yang dihadapi merupakan

kelompok yang berjumlah besar dan diperlukan dihadapi

secara sekaligus. Penyuluhan bias mempergunakan alat

bantu seperti pengeras suara, radio, televise, slide atau

film. Meskipun pada prinsipnya metode ini

menggunakan lisan, tetapi pesan yang disampaikan bias

diperjelas dengan bantuan mimik, gerak dan gesture.

b. Metode Tanya jawab

Metode ini dapat dikatakan kelanjutan dari metode

ceramah, yaitu proses Tanya jawab antara penyuluh dan

sasaran penyuluhan. Sifatnya memang sama dengan

metode ceramah, dalam hal sama-sama menggunakan

lisan. Hanya bedanya, dalam metode ceramah peranan

aktif berada di tangan penyuluh, sedangkan dalam

metode Tanya jawab peranannyabisa timbal balik.

14 DEPARTEMEN AGAMA RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Panduan Penyuluh Agama, 1987, h. 41.

Page 40: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

30

c. Metode diskusi

Diskusi adalah salah satu bentuk komunikasi

gagasan diskusi dapat diperoleh banyak hal yang belum

tentu dapat diperoleh dari membaca atau mendengar

suatu ceramah. Untuk memperoleh hasil yang

bermanfaat serta memuaskan, maka pertukaran pikiran

dalam suatu diskusi memerlukan adanya tehnik tertentu.

Diskusi akan lebih lancar apabila maksud dan tehniknya

dikuasai pula oleh seluruh peserta.

C. Pemuda

1. Pengertian Pemuda

Pemuda merupakan bagian dari penduduk usia

produktif. Selain itu, pemuda menjadi salah satu sumber

potensial dalam proses pembangunan bangsa yang

memegang peranan penting sebagai sumber kekuatan

moral, kontrol sosial, agen perubahan. Sejarah

membuktikan bahwa pemuda adalah salah satu pilar yang

memiliki peran besar dalam perjalanan kehidupan

berbangsa dan bernegara sedikit banyak ditentukan oleh

pemikiran dan kontribusi aktif dari pemuda di negara

tersebut (Wahyu Ishardino Satries). Pada generasi sekarang

pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu

untuk mewujudkan cita-cita bangsa.15

Umur pemuda dikelompokkan menjadi 16-20 tahun,

dan 26-30 tahun. Tabel 3.2 menyajikan struktur umur

15Andhie Surya Mustari, dkk, Statistik Pemuda Indonesia 2015,

(Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2015), h. 21.

Page 41: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

31

pemuda pada tahun 2015. Persentase pemuda tertinggi

berada pada kelompok umur 26-30 tahun dengan persentase

sebesar 34,11 persen. Sebaliknya, presentase pemuda

terendah berada pada kelompok umur 16-20 tahun yaitu

sebesar 32,38 persen.

Presentase pemuda menurut kelompok umur, tipe

daerah dan jenis kelamin, 2015

Kelompok

umur

(tahun)

Tipe Daerah Jenis kelamin Total

Kota

(K)

Desa

(D)

Lk P % Jumlah

(000)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

16-20 32,19 32,58 33,19 31,54 32,38 19 969,28

21-25 34,38 32,53 33,17 33,87 33,51 20 672,42

26-30 33,43 34,89 33,64 34,59 34,11 21 041,61

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 61 683,32

Sumber : BPS, Susenas Kor 2015

Pada tabel 3.2 terlihat bahwa terdapat perbedaan struktur

pemuda di daerah perkotaan dan perdesaan. Di perkotaan,

presentase pemuda terendah berada pada kelompok umur 16-

20 tahun, yaitu sebesar 32,19 persen sedangkan di pedesaan

berada di kelompok umur 21-25 tahun sebesar 32,53 persen.16

Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO

yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss melalui studi tentang

kualitas kesehatan dan harapan hidup rata-rata manusia di

seluruh dunia menetapkan kriteria baru kelompok usia yang

16 Andhie Surya Mustari, dkk, Statistik Pemuda Indonesia 2015, h. 25

Page 42: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

32

membagi kehidupan manusia ke dalam 5 kelompok usia

sebagai berikut: 0 – 17 tahun: Anak-anak di bawah umur, 18 –

65 tahun : Pemuda, 66 -79 tahun : Setengah baya, 80 – 99

tahun : Orang tua, 100 tahun ke atas : orang tua berusia

panjang.17

Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang

mengalami apa yang dinamakan “moratorium”. Moratorium

merupakan masa persiapan yang diadakan masyarakat yang

memungkinkan pemuda-pemuda yang bersangkutan dalam

jangka waktu tertentu mengalami waktu perubahan, dengan

sekalian kesalahan yang mereka buat dalam mengalami

perubahan itu (Harsja W. Bachtiar, 1982:11) hanya dengan

melalui perjuangan identitas dalam upaya meningkatkan

kualitas generasi muda, dapat diperjelas ide serta pikiran

mereka, sehingga ide dan pikiran itu menjadi suatu konsep

yang berguna.

Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas

yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus

cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi

pembangunan bangsanya. Maka ibarat satu mata rantai yang

terurai panjang, posisi pemuda dalam masyarakat menempati

mata rantai yang paling sentral karena berfungsi sebagai

penerus cita-cita perjuangan bangsa dan berkemampuan untuk

mengisi dan membina kemerdekaan. Pemuda sebagai harapan

17http://www.obsessionnews.com/berita-utama/kategori-usia-pemuda-

sekarang1865tahun/&grqid=Wo5a6H_j&s=1&hl=idID&geid=1033, diakses pada 17 Mei 2018.

Page 43: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

33

bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda

akan menguasai masa depan.18

Karakteristik yang menonjol dari pemuda adalah

peranannya dalam masa peralihan menuju pada kedudukan

yang bertanggung jawab dalam tatanan masyarakat antara lain:

a. Kemurnian idealismenya;

b. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai

dan gagasan-gagasan baru;

c. Semangat pengabdiannya;

d. Spontanitas dan dinamikanya;

e. Inovasi dan kreativitasnya;

f. Keinginan-keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-

gagasan baru;

g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan

sikap dan kepribadiannya yang mandiri;

h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat

merelevansikan pendapat, sikap dan tindakannya dengan

kenyataan-kenyataan yang ada.

1) Peranan pemuda dalam masyarakat

Peranan pemuda di dalam masyarakat dapat kita

bedakan atas dua hal, yaitu

a. Peranan pemuda

Sebagai individu-individu yang meneruskan tradisi

mendukung tradisi dan yang oleh sebab itu dengan

sendirinya berusaha mentaati tradisi yang berlaku,

18 Arifin Noor, “ISD Ilmu Sosial Dasar”, (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 1997), h. 97.

Page 44: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

34

kebudayaan yang berlaku dalam tingkah laku perbuatan

masing-masing. Dalam hubungannya dengan persoalan ini

menjadi kewajiban bagi pemuda untuk melestarikan

kebudayaan bangsa. Sebagai individu-individu yang

berusaha menyesuaikan diri, baik dengan orang-orang atau

golongan yang berusaha mengubah tradisi, dengan

demikian akan terjadi perubahan dalam tradisi dalam

masyarakat.19

Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan

selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya

dengan generasi yang lebih tua. Problema ini disebabkan

karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang,

penyesuaian dirinya dengan situasi yang baru timbullah

harapan setiap pemuda akan mempunyai masa depan yang

lebih baik daripada orang tuanya. Proses perubahan terjadi

secara lambat dan teratur (evolusi) atau dengan besar-

besaran sehingga orang sukar mengendalikan perubahan

yang terjadi, bahkan seakan-akan tidak diberi kesempatan

untuk menyesuaikan dengan situasi (obyektif ) perubahan

tadi.20

D. Solidaritas

1. Pengertian Solidaritas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

dijelaskan bahwa solidaritas diambil dari kata solider yang

19 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta

2003), h. 139. 20 Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, h. 115-116.

Page 45: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

35

berarti mempunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu.

Menurut Emile Durkheim sendiri, Solidaritas Sosial adalah:

kesetiakawanan yang menunjuk pada satu keadaan

hubungan antara individu atau kelompok yang didasarkan

pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama

yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.21

Manfaat dari adanya rasa solidaritas yaitu akan ada

rasa saling tolong menolong antar sesama dan adanya rasa

peduli terhadap kawan berarti menunjukan pentingnya rasa

solidaritas dalam kehidupan sehari-hari bisa menjaga tali

persaudaraan terhadap sesama, teman ataupun keluarga.

Penjelasan Durkheim mengenai solidaritas diperoleh

dalam bukunya The Division of Labour in Society. Dalam

karyanya tesebut Durkheim menganalisa pengaruh

kompleksitas dan spesialisasi pembagian kerja dalam

struktur dan perubahan–perubahan yang diakibatkan dalam

bentuk–bentuk pokok solidaritas sosial. Singkatnya,

pertumbuhan dalam pembagian kerja meningkatkan suatu

perubahan dalam struktur sosial dari solidaritas mekanik

dan solidaritas organik.22

Pembedaan antara solidaritas mekanik dan organik

merupakan salah satu sumbangan Durkheim yang paling

terkenal. Menurut Durkheim, solidaritas mekanik terbentuk

atas dasar kesadaran kolektif, yang menunjuk pada totalitas

21 Jones, Pengantar Teori-Teori Sosial (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2009), h. 123. 22 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2004), h. 128.

Page 46: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

36

kepercayaan–kepercayaan dan sentimen–sentimen bersama

yang rata – rata ada pada warga yang sama itu. Ciri khas

yang penting dari solidaritas mekanik adalah suatu tingkat

homogenetik yang tinggi dalam kepercayaan atau sentimen

dengan tingkat pembagian kerja yang sangat minim.23

Sedangkan solidaritas organik, muncul atas dasar

pembagian kerja bertambah besar dan saling

ketergantungan yang sangat tinggi. Menurut Durkheim,

kuatnya solidaritas ini ditandai oleh pentingnya hukum

yang bersifat memulihkan dari pada yang bersifat represif.

Dalam solidaritas organik memberikan ruang otonomi bagi

individu sehingga membuat individu menjadi terpisah dari

ikatan sosialnya.24 Namun bagi solidaritas organik bahwa

kesadaran kolektif menjadi penting ketika dalam kelompok

kerja dan profesi, karena memiliki keseragaman

kepentingan. Secara ringkas perbedaan antara solidaritas

mekanik dan organik, sebagai berikut :

Tabel 1. Perbedaan Solidaritas Mekanik dan

Solidaritas Organik25

Solidaritas Mekanik Solidaritas Organik a. Pembagian Kerja Rendah b. Kesadaran Kolektif Kuat c. Hukum represif dominan d. Individualitas rendah

a. Pembagian Kerja Rendah b. Kesadaran Kolektif Lemah c. Hukum represif dominan

23 Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, (Jakarta: PT

Gramedia, 1986), h. 183. 24 Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, (Jakarta: PT Gramedia,

1986), h. 183. 25 Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, (Jakarta: PT Gramedia,

1986), h. 188.

Page 47: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

37

e. Konsensus terhadap pola–pola normatif penting

f. Keterlibatan komunitas dalam menghukum orang yang menyimpang

g. Saling Ketergantungan rendah

h. Bersifat primitif atau pedesaan

d. Individualitas tinggi e. Konsensus pada nilai –

nilai abstrak dan umum itu penting

f. Badan – badan kontrol sosial yang menghukum orang yang menyimpang

g. Saling Ketergantungan tinggi h. Bersifat industrial –perkotaan

2. Bentuk-bentuk Solidaritas Sosial

a. Gotong-Royong

Salah satu bentuk solidaritas sosial yang sering kita

temui di masyarakat adalah gotong-royong. Menurut Hasan

Shadily, gotong-royong adalah rasa dan pertalian

kesosialan yang sangat teguh dan terpelihara. Gotong-

royong lebih banyak dilakukan di desa daripada di kota di

antara anggota-anggota golongan itu sendiri. Kolektivitas

terlihat dalam ikatan gotong-royong yang menjadi adat

masyarakat desa. Gotong-royong menjadi bentuk solidaritas

yang sangat umum dan eksistensinya di masyarakat juga

masih sangat terlihat hingga sekarang, bahkan Negara

Indonesia ini dikenal sebagai bangsa yang mempunyai jiwa

gotong-royong yang tinggi. Gotong-royong masih sangat

dirasakan manfaatnya, walaupun kita telah mengalami

perkembangan jaman, yang memaksa mengubah pola pikir

manusia menjadi pola pikir yang lebih egois, namun pada

kenyataanya manusia memang tidak akan pernah bisa untuk

Page 48: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

38

hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan dari orang

lain untuk kelangsungan hidupnya di masyarakat.26

b. Kerjasama

Selain gotong-royong yang merupakan bentuk dari

solidaritas sosial adalah kerjasama. Menurut Hasan Shadily,

kerjasama adalah proses terakhir dalam penggabungan.

Proses ini menunjukan suatu golongan kelompok dalam

hidup dan geraknya sebagai suatu badan dengan golongan

kelompok yang lain sehingga bisa mewujudkan suatu hasil

yang dapat dinikmati bersama Setelah tercapainya

penggabungan itu barulah kelompok itu dapat bergerak

sebagai suatu badan sosial. Sehingga kerjasama itu

diharapkan memberikan suatu manfaat bagi anggota

kelompok yang mengikutinya dan tujuan utama dari

bekerjasama bisa dirasakan oleh anggota kelompok yang

mengikutinya.27

c. Persamaan Moral

Moral dalam bahasa latin adalah mores yang berarti,

tata cara kebiasaan, perilaku, dan adat istiadat dalam

kehidupan (Hurlock, 1990). Rogers (1997) mengartikan

moral sebagai pedoman salah atau benar bagi perilaku

seseorang yang ditentukan masyarakat. Simpton dalam

Allen, 1980 mengartikan moral sebagai pola perilaku,

prinsip, konsep dan aturan aturan yang digunakan individu

26 Hasan Shadily, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1993), h. 205. 27 Hasan Shadily, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, h. 143.

Page 49: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

39

atau kelompok yang berkaitan dengan baik dan buruk.28

Teori moral ialah penilaian tentang apa yang dilakukan

didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang bersumber dari

nilai-nilai kebijakan.29

Dalam suatu masyarakat setempat pasti mempunyai

lokalitas atau tempat tinggal (wilayah) tertentu. Walaupun

sekelompok manusia merupakan masyarakat pengembara,

pada saat-saat tertentu anggota-anggotanya pasti berkumpul

pada suatu tempat tertentu, misalnya bila mengadakan

upacara-upacara tradisional. Masyarakat-masyarakat

setempat yang mempunyai tempat tinggal tetap dan

permanen biasanya mempunyai ikatan solidaritas yang

kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya.

Unsur-unsur perasaan komunity (community

sentiment) antara lain sebagai berikut.30

1) Seperasaan

Unsur seperasaan timbul akibat seseorang berusaha

untuk mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak

mungkin orang dalam kelompok tersebut sehingga

kesemuanya dapat menyebutkan dirinya sebagai “kelompok

kami”, “perasaan kami” dan lain sebagainya. Perasaan

demikian terutama timbul apabila orang-orang tersebut

28 Nur Azizah “ Perilaku Moral dan Religiusitas Siswa Berlatar belakang

Pendidikan Umum dan Agama”, Jurnal Psikologi, Vol. 33, no 2, Yogyakarta, h. 2.

29 Andi Taher, “Pendidikan Moral dan Karakter Sebuah Panduan”, Jurnal Studi Keislaman, Volume. 14, no 2, Desember, 2014, h. 4.

30 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar edisi revisi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 134.

Page 50: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

40

mempunyai kepentingan kepentingan yang sama di dalam

memenuhi kebutuhan hidup. Unsur seperasaan harus

memenuhi kebutuhan-kebutuhan kehidupan dengan

“altruism”, yang lebih menekankan pada perasaan solider

dengan orang lain. Pada unsur seperasaan kepentingan-

kepentingan si individu diselaraskan dengan kepentingan-

kepentingan kelompok sehingga dia merasakan

kelompoknya sebagai struktur sosial masyarakatnya.

2) Sepenanggungan

Setiap individu sadar akan peranannya dalam

kelompok dan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan

peranannya; dalam kelompok dijalankan sehingga dia

mempunyai kedudukan yang pasti dalam darah dagingnya

sendiri.

3) Saling memerlukan

Individu yang tergabung dalam masyarakat setempat

merasakan dirinya tergantung pada “komuniti”-nya yang

meliputi kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan

psikologis. Kelompok yang tergabung dalam masyarakat

setempat tadi memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik

seseorang, misalnya atas makanan dan perumahan. Secara

psikologis individu akan mencari perlindungan pada

kelompoknya apabila dia berada dalam ketakutan, dan lain

sebagainya. Perwujudan yang nyata dari individu terhadap

kelompoknya (masyarakat setempat) adalah pelbagai

kebiasaan masyarakat, perilaku-perilaku tertentu yang

secara khas merupakan ciri masyarakat itu. Contoh yang

Page 51: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

41

mungkin dapat memberikan penjelasan lebih terang adalah

aneka macam logat bahasa masyarakat setempat.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Solidaritas Sosial

a. Faktor Agama

Durkheim menawarkan definisi agama sebagai

berikut: “A Religion is a unfied system of beliefs and

practices relative to sacred things, that is to say, things set

apart and forbidden beliefs and practies which uniteinto a

single moral community called a church, all those who

adhere to them.” (suatu agama adalah sebuah sistem

kepercayaan dan tingkah laku yang berhubungan dengan

hal-hal yang dipisahkan dan dilarang kepercayaan dan

perilaku yang mempersatukan semua penganutnya menjadi

satu komunitas moral, yaitu berdasarkan nilai-nilai

bersama, yang disebut umat). Dengan kata lain, masyarakat

yang tidak ingin terpecah memerlukan agama. Walaupun

Durkheim sendiri seorang atheis, dalam semua karyanya ia

berulang kali menekankan sumbangan positif agama

terhadap kesehatan masyarakat.31

Fungsi Agama dalam pandangan Broom dan

Selznick, setiap masyarakat bisa tetap eksis dan survive

karena sifat kooperatif anggota-anggotanya. Sifat

kooperatif antar warga masyarakat itu sendiri diperoleh

melalui jalur sosialisasi. Dan agama adalah sumber utama

31 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan Edisi keempat, (Jakarta Kencana Prenada Media Group, 2004), h. 247.

Page 52: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

42

proses sosialisasi dimaksud. Karena itu, agama berperan

memberikan sokongan psikologis, Agama selain membantu

orang dari kebingungan dunia dan menawarkan jawaban

tentang berbagai permasalahan, juga memberikan kekuatan

moral.32

b. Faktor Lingkungan

Lingkungan sekitar bisa mempengaruhi adanya

rasa solidaritas seperti bagaimana dia bergaul dan

berteman di dalam lingkungannya. Oleh karena itu

penting bagi setiap orang untuk bisa memilih lingkungan

yang baik agar kita menjadi orang yang baik pula.

Selain itu faktor lingkungan bagi pemuda dalam

proses sosialisasi memegang peranan penting, karena

dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan

segala daya imitasi dan identitasnya. Pengalaman demi

pengalaman akan diperoleh pemuda dari lingkungan

sekelilingnya. Lebih-lebih pada masa peralihan dari

masa muda menjelang dewasa, dimana sering terjadi

konflik nilai, wadah pembinaan harus bersifat fleksibel,

mampu dan mengerti dalam membina pemuda tanpa

harus mematikan jiwa mudanya yang penuh dengan

vitalitas hidup. Dalam sosialisasi, pengintegrasian

individu dalam kelompok lebih berkembang, maka

lingkungan atau jalur organisasi fungsional harus

memberikan teladan dalam pola-pola tindakan. Penuh

32 J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan Edisi keempat, h. 255-256.

Page 53: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

43

kreativitas disertai pelestarian dan penanaman asas-asas

moral, etika, bersusila, serta keyakinan agama dan

mampu dijadikan sebagai barometer kehidupan

bangsa.33

c. Faktor keluarga

Keluarga adalah unit sosial yang paling kecil

dalam masyarakat. Meskipun demikian peranannya

besar sekali terhadap perkembangan sosial terlebih pada

awal-awal perkembangan kepribadian selanjutnya.

Pendidikan yang diberikan dalam keluarga sejak

kecil bisa memberikan dampak positif setelah dewasa

jadi pendidikan yang diberikan bagi anak-anak

sangatberguna bagi perkembangannya di kehidupan

yang akan datang.34

33 Arifin Noor, “ISD Ilmu Sosial Dasar”, (Bandung: CV. Pustaka Setia,

1997), h. 104. 34 https://www.elajaran.id/2017/15/pengertian-solidaritas-jenis-

manfaat-tujuan-dan-faktor-yang-mempengaruhi-solidaritas.html.diakses pada 18 November 2018.

Page 54: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

44

BAB III

GAMBARAN UMUM KECAMATAN PAGUYANGAN DAN

KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) PAGUYANGAN

A. Profil KUA Paguyangan

1. Sejarah

Kantor Urusan Agama Kecamatan Paguyangan pertama

kali dirikan sejak sebelum kemerdekaan yaitu pada tahun

1943, yang saat itu terkenal dengan sebutan Kantor Kenaiban,

Kepala kantornya disebut Naib sedangkan pegawainya

disebut Ketib atau Juru tulis.

Dalam perkembangannya KUA Kec. Paguyangan

mengalami berbagai macam peristiwa dan selalu berpindah-

pindah tempat karena belum mempunyai tempat yang

permanen. Untuk itu dalam paparan ini kegiatan

perkembangan Kantor KUA Kec. Paguyangan kami bagi

menjadi lima bagian/tahapan.

a. Tahap pertama kegiatan perkantoran (kenaiban) pada tahun

1943 sampai dengan tahun 1945 berlokasi disebelah utara

desa Paguyangan (sekarang sebelah utara Polsek

Paguyangan) secara fisik kondisinya masih sangat

sederana.

b. Tahap ke dua tahun 1945 sampai dengan 1965 yaitu setelah

Indonesia Merdeka perkantoran dipindah ke sebelah

selatan Masjid Jami’ Daarussholihin Paguyangan.

Berkaitan dengan perkembangan zaman dan bertambahnya

jumlah penduduk Masjid tersebut mengalami pelebaran

pembangunannnya sampai tanah yang digunakan untuk

Page 55: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

45

KUA. Oleh karena itu KUA harus mencari tempat kembali

sebagai pusat perkantorannya. Ketika Bapak Muh Daham

menjabat sebagai Kepala KUA, beliau mengadakan

pendekatan dengan Camat Darmin agar mencarikan lokasi

perkantoran KUA, maka disepakati KUA sementara

mengontrak tanah milik Bapak H. Abd. Goni Paguyangan

yang terletak disebelah barat lokasi pasar Paguyangan.

c. Tahap ke tiga tahun 1965 sampai dengan 1975 Perkantoran

mulai bisa berjalan dengan lancar dan baik walaupun

sarana dan prasarananya masih kurang memadai dibawah

komando Bp. M. Daham dan dilanjutkan berturut-turut Bp.

Ilyas dan Bp. Mashuri Mesir. Pada ahir tahun 1975 KUA

mengalami musibah kebakarandan arsip-arsip kantor pada

waktu itu ada yang ikut terbakar.

d. Tahap ke empat tahun 1975 sampai dengan 1986 setelah

KUA mengalami kebakaran, kembali KUA harus mencari

tempat lagi dan kembali mengadakan pendekatan dengan

aparat terkait akhirnya menempati sementara tanah pasar

milik Pemda Kab. Brebes. Karena waktu itu statusnya

masih sementara maka KUA berusaha kembali agar bisa

memperoleh tempat yang permanen, akhirnya diadakanlah

pendekatan lagi antara KUA Paguyangan dengan pihak

Kecamatan, Kementerian Agama Kabupaten Brebes dan

Pemda TK. II Brebes dan diperolehlah sebidang tanah

tersebut diatas menjadi hak guna bangunan atas surat izin

Bupati Daerah Tk. II Brebes Nomor 593.8/0403 tanggal 30

September 1985 tentang izin penggunaan tanah Pemda

Page 56: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

46

untuk Kantor KUA Kecamatan Paguyangan. Mulai saat

itulah KUA Kec. Paguyangan merasa tenang dan tentram

dalam bekerja, karena tidak lagi berfikir mencari lokasi

perkantoran. Kemudian diadakanlah musyawarah intern

KUA dengan para mudin (lebe) dan disepakati untuk

membangun Kantor yang permanen secara swadana, maka

terwujudlah Kantor yang permanen dan layak pakai.

e. Tahap ke lima tahun 1986 sampai dengan sekarang,

Alhamdulillah pada tahun 1986 KUA Kec. Paguyangan

waktu itu dijabat oleh Bapak Yunus mendapat proyek dari

pemerintah dengan bangunan yang cukup baik dan layak

pakai. Dan diperhias lagi pada tahun 1994 dengan

menambah lokasi untuk aula sekaligus mebelernya. Dan

pada tahun 1997/1998 diadakan keramikisasi seluruh

ruangan serta pada tahun 2001 diadakan rehab pagar dan

wajah KUA sehingga tampak lebih megah dan berwibawa

sampai sekarang walaupun dalam kondisi krisis ekonomi.

2. Letak Geografis dan Batas Wilayah.

Secara Administratif Kantor Urusan Agama Kec.

Paguyangan berada pada wilayah Brebes Selatan paling

selatan dari wilayah Kabupaten Brebes dengan jarak

kurang lebih 70 Km berbatasan dengan wilayah Kec.

Pekuncen Kabupaten Banyumas.

Sedangkan kantornya berada diatas tanah Pemerintah

Daerah Kabupaten Brebes dengan surat izin penggunaan

dari Bupati Brebes nomor : 593.8/0403 tanggal 30

Page 57: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

47

September 1985 dengan luas 600 m2. Tepatnya didesa

Paguyangan , Kecamatan Paguyangan Kab. Brebes dan

dikelilingi oleh perkantoran tingkat Kecamatan

Paguyangan, seperti : Kantor Camat Paguyangan, Kantor

Pengawas KB Kec. Paguyangan , Puskesmas Paguyangan,

dan SMP Pusponegoro Paguyangan. Juga berada strategis

ditepi jalan raya Paguyangan Jalur Utama Tegal

Purwokerto sehingga mudah dijangkau .

Secara geografis Kua Kecamatan Paguyangan

merupakan daerah pegunungan dengan prosentase 70 %

pegunungan dengan luas secara keseluruhan 86447 ha.

Dengan batas-batas wilayah sebagaiberikut :

- Sebelah Utara : Kec. Bumiayu Kab. Brebes.

- Sebelah Selatan : Kec. Pekuncen Kab. Banyumas

- Sebelah Timur : Kec. Sirampog Kab. Brebes.

- Sebelah Barat : Kec. Bantarkawung Kab. Brebes

3. Monografi Kecamatan Paguyangan.

1. Jumlah Desa dan luas tanah Kec. Paguyangan.

Jumlah Desa se Kecamatan Paguyangan terdiri dari

12 Desa dengan luas tanah secara keseluruhan 86447 ha.

Adapun jumlah desanya adalah :

1. Paguyangan 7. Winduaji 2. Kretek 8. Wanatirta 3. P agojengan 9. Raga Tunjung 4. Taraban 10. Cilibur 5. Pakujati 11. Cipetung 6. Kedungoleng 12. Pandansari

Page 58: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

48

4. Demografi Kecamatan Paguyangan

a. Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin : - Laki-laki : 45675 orang.

- Perempuan : 45711 orang.

b. Jumlah Penduduk menurut Pemeluk Agama

- Islam :91744 orang.

- Kristen : 11 orang.

- Katolik : 70 orang.

- Hindu : - orang.

- Budha : - orang.

c. Jumlah Penduduk menurut Tk Pendidikan.

- Belumsekolah : 32.702 orang

- Tidak tamat SD : 6.565 orang.

- SD/MI : 28.011 orang.

- SMP/MTs : 9.861 orang.

- SMA/MA : 4.115 orang.

- Akademi (D1-D3) : 104 orang.

- Sarjana (S1-S2) : 129 orang.

d. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian

- Karyawan - PNS : 637 orang.

- ABRI : 21orang.

- Swasta : 1.258 orang.

-Wiraswasta/Pedagang : 2.849 orang.

-Tani :10. 465orang.

Page 59: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

49

- Pertukangan : 2.473 orang.

- Buruh Tani :19.45 orang.

- Pensiunan : 206 orang.

5. Keadaan Sarana Pendidikan dan keagamaan

Kecamatan Paguyangan.

Sarana Pendidikan yang ada di Kecamatan

Paguyangan sudah cukup memadai mulai dari tingkat

Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Mengah Umum

(SMU) walaupun dari segi jumlah belum mampu untuk

menampung anak usia sekolah secara keseluruhan. Akan

tetapi ada masalah yang cukup riskan yaitu kurangnya

kesadaran penduduk itu sendiri dalam pendidikan serta

rendahnya tingkat ekonomi untuk melanjutkan ke tingkat

yang lebih tinggi.

Adapun sarana pendidikan yang ada adalah :

1) Pendidikan Umum :

TK. Pendidikan Jumlah Keterangan

TK 11

SD 52

SMP 8

SMU 4

PT 2

JUMLAH 75

Page 60: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

50

2) Pendidika Agama. No TK Pendidkan Jumlah Keterangan

1 RA 2

2 MI 11

3 MTS 3

4 MA -

5 PT Agama -

6 Pond. Pesantren 3

7 Mad. Din 21

8 TPQ/TPA 71

Jumlah 107

3) Sarana Tempat Ibadah No TK Pendidkan Jumlah Keterangan

1 Masjid 126

2 Langgar 376

3 Musholla 25

4 Gereja -

5 Pure -

6 Lainnya -

6. Keadaan Sosial Keagamaan.

Kecamatan Paguyangan terdiri dari 12 Desa, Islam

merupakan gama mayoritas yang dianut masyarakat

Page 61: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

51

paguyangan. Dari jumlah penduduk 86.045 orang terdiri

dari pemeluk agama Islam 85.964 orang, sedangkan yang

beragama lain sekitar 81 orang, jadi bisa dikatakan

pemeluk agama Islam hampir 99 % (prosen).

Dari 12 Desa yang ada, kondisi sosial keagamaannya

berbeda-beda, ada yang tekun dalam amaliah ibadahnya,

ada kaum santri dan kaum abangan. Dalam sikap

keberagamaan pun berbeda-beda, karena masing-masing

mempunyai dasar- pijakan organisasi masing-masing.

Walaupun demikian dalam peerkembangannya

kondisi keberagamaan ini dari waktu-kewaktu cukup

menggembirakan karena derah yang terkenal dengan

daerah abangan (kurang dalam keberagamaannya) mulai

menjalankan aktifitas keagamaannya, berkat

diterjunkannya penyuluh-penyuluh agama ke daerah

tersebut.

Kemudian perbedaan organisasi sebagai contoh NU

dan Muhammadiyah yang tadinya selalu ditonjolkan

perbedaannya sekarang mulai tumbuh kesadaran persatuan

Islam bahwa perbedaan tersebut bukanlah untuk

dibesarkan tetapi untuk hazanah dalam agama Islam,

sehingga sudah tidak ada lagi perasaan saling curiga dan

saling menyalahkan.

7. Visi, Misi dan Tujuan KUA Kecamatan Paguyangan

a. Visi Kantor Urusan Agama Kec. Paguyangan

Sesuai dengan Tugas Pokok dan fungsi Kantor

Urusan Agama (KUA) pada umumnya maka Kantor Urusan

Page 62: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

52

Agama (KUA) Kec. Paguyangan menyusun visi yang

disinergikan dengan keadaan yang ada yaitu “Menjadikan

Agama sebagai pedoman moral, beretika dan berkarya

demi terciptanya pelayanan prima dan terbangunnya

masyarakat madani”.

b. Misi Kantor Urusan Agama Kec. Paguyangan

Sesuai dengan Tugas Pokok, Fungsi serta visi dan

KUA Kec. Paguyangan maka dapat dapat disusun misi

sebagai berikut :

1) Meningkatkan Kualitas Administrasi dan Dokumentasi

KUA Kec. Paguyangan

2) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

3) Meningkatkan Kualitas pelayanan dalam pelaksanaan

bidang tugas KUA.

4) Meningkatkan Kualitas penghayatan keagamaan dalam

masyarakat.

c. Tujuan

Sesuai dengan visi dan misi tersebut diatas maka dapat

disusun tujuan sebagai berikut :

1) Terciptanya tertib administrasi Nikah dan Rujuk

2) Terciptanya penghuku dan P3N yang cakap dan

mengerti terhadap tugas dan kewajibannya.

3) Terciptanya Keluarga Sakinah di masyarakat

4) Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk

melaksanakan kwajiban sebagai umat beragama

diantaranya shalat, zakat, infak dan shodaqoh dll

Page 63: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

53

5) Tercapainya tujuan dan fungsi wakaf secara baik dan

benar

6) Terciptanya tertib administrasio wakaf dengan baik dan

benar

7) Terciptanya generasi qurani

8) Terbinannya TPQ dengan baik

9) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana penunjang

pelayanan guna memperlancar pelayanan prima terhadap

masyarakat.

8. Tugas Penyuluh Agama Kecamatan Paguyangan

Tugas penyuluh tidak semata-mata melaksanakan

penyuluhan agama dalam arti sempit berupa pengajian saja,

akan tetapi keseluruhan kegiatan penerangan baik berupa

bimbingan dan penerangan tentang berbagai program

pembangunan. Ia berperan sebagai pembimbing umat

dengan rasa tanggung jawab, membawa masyarakat kepada

kehidupan yang aman dan sejahtera. Posisi penyuluh agama

Islam ini sangat strategis baik untuk menyampaikan misi

keagamaan maupun misi pembangunan. Penyuluh agama

Islam juga sebagai tokoh panutan, tempat bertanya dan

tempat mengadu bagi masyarakatnya untuk memecahkan

dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh

umat Islam. Apalagi seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, maka tantangan tugas penyuluh

agama Islam semakin berat, karena dalam kenyataan

kehidupan ditataran masyarakat mengalami perubahan pola

hidup yang menonjol.

Page 64: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

54

Penyuluh agama sebagai figure juga berperan sebagai

pemimpin masyarakat, sebagai imam dalam masalah agama

dan masalah kemasyarakatan serta masalah kenegaraan

dalam rangka menyukseskan program pemerintah. Dengan

kepemimpinannya, penyuluh agama Islam tidak hanya

memberikan penerangan dalam bentuk ucapan-ucapan dan

kata-kata saja, akan tetapi bersaama-sama mengamalkan

dan melaksanakan apa yang dianjurkan. Keteladanan ini

ditanamkan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga

masyarakat dengan penuh kesadaran dan keihklasan

mengikuti petunjuk dan ajakan pemimpinnya.

Penyuluh agama juga sebagai agent of change yakni

berperan sebagai pusat untuk mengadakan perubahan

kearah yang lebih baik, di segala bidang kearah

kemajuan, perubahan dari yang negative atau pasif menjadi

positif atau aktif. Karena ia menjadi motivator utama

pembangunan. Peranan ini sangat penting karena

pembangunan di Indonesia tidak semata membangun

manusia dari segi lahiriah dan jasmaniahnya saja,

melainkan membangun segi rohaniah, mental spiritualnya

dilaksanakan secara bersama-sama. Demi suksesnya

pembangunan penyuluh agam Islam berfungsi sebagai

pendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam

pembangunan, berperan juga untuk ikut serta mengatasi

berbagai hambatan yang mengganggu jalannya

pembangunan, khususnya mengatasi dampak negative,

yaitu menyampaikan penyuluhan agama kepada masyarakat

Page 65: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

55

dengan melalui bahasa yang sederhana dan mudah

dimengerti oleh mereka.

Sebagai Penyuluh Agama Islam yang mempunyai SK

sebagai Pegawai Negeri Sipil, ia mendapat tugas sebagai

Penyuluh Agama Islam Fungsional, yang mempunyai

peranan sangat strategis, karena diberi tugas oleh pejabat

yang berwenang untuk melaksanakan bimbingan atau

penyuluh agama dan pembangunan kepada masyarakat

melalui bahasa agama.

Dalam lingkungan Kementerian Agama peranan

penyuluh agama Islam sebagai ujung tombak Kementerian

Agama, dimana seluruh persoalan yang dihadapi oleh umat

Islam menjadi tugas penyuluh Agama untuk memberi

penerangan dan bimbingan. Sehingga sebagai ujung tombak

ia dituntut agar ujung tombak itu benar-benar tajam, agar

dapat mengenai sasaran yang diinginkan. Bahkan kini,

Penyuluh agama sering berperan sebagai corong dari

Kementerian agama dimana ia ditugaskan. Peranan inilah

yang sering memposisikan penyuluh agama sebagai

mahkluk yang dianggap multi talenta. Oleh karena itu,

penyuluh agama Islam perlu meningkatkan dan

mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan kecakapan

serta menguasai berbagai strategi, pendekatan, dan teknik

penyuluhan, sehingga mampu dan siap melaksanakan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan betul-betul

professional.

Page 66: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

56

Penyuluh Agama Islam Fungsional didalam

melaksanakan tugasnya, dibekali oleh surat tugas dan hal-

hal yang berkenaan dengan hak-hak sebagai PNS diatur

oleh Undang-undang . Akan tetapi sebagai seorang muslim,

tugas menyampaikan penyuluhan agama ini merupakan

kewajiban setiap muslim, pria atau wanita, karenanya ia

harus menyadari bahwa tugas suci ini harus dapat

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Keberhasilan aktivitas

penyuluhan tergantung pada rencana yang telah disusun

oleh penyuluh, sebab dengan perencanaan yang baik

penyelenggaraan penyuluhan dapat berjalan lebih terarah

dan teratur rapi.

Sebagai seorang penyuluh Agama Islam yang

mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan

penyuluhan, sudah barang tentu berusaha agar ajaran Islam

mudah diterima oleh masyarakat. Ia dituntut untuk

mempersiapkan diri dengan berbagai ilmu pengetahuan,

menguasai metode penyampaian, menguasai materi yang

disampaikan, menguasai problematika yang dihadapi oleh

obyek penyuluhan untuk dicarikan jalan penyelesaiannya,

dan terakhir yang sering dilupakan adalah mengadakan

pemantauan dan evaluasi.

Jumlah penyuluh agama fungsional di kecamatan

Paguyangan sebanyak delapan orang, tujuh diantaranya

laki-laki dan satu perempuan. Yaitu, Ustadz Faridin, Ustadz

Nurkhozin S.pd.i, Ustadz Naksudin, Ustadzah Umi

Kulsum, Ustadz Amirudin S. Pd.i, Ustadz Daimudin,

Page 67: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

57

Ustadz Mashuri, Ustadz Asep Ahmad Fayumi, Th.i. Dari

wawancara yang penulis lakukan terhadap koordinator

penyuluh ustadz Faridin mengatakan bahwa penyuluh

agama Paguyangan mengikuti aturan dari Kemeterian

Agama RI dalam segi tugas pokok dan fungsi, dalam

pelaksanaannya penyuluh memakai ideologi yang mereka

bawa masing-masing yakni Ahlussunnah Wal Jama’ah

dengan pemahaman organisasi Nahdhlatul Ulama. Tipe

pemikiran penyuluh KUA Paguyangan juga tipe penyuluh

yang menyesuaikan pesan agama dengan Negara artinya

mensinkronkan agama dengan negara tidak berpemahaman

liberal, atau radikal.

Page 68: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

58

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA DATA

A. Deskripsi Informan

Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi dan

wawancara langsung kepada Informan yang penulis

wawancarai terdiri dari Penyuluh Agama, dan pemuda yang

mengikuti kegiatan program penyuluhan di Desa Winduaji

kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes. Adapun gambaran

umum mengenai identitas informan sebagai berikut:

1. Nama : Muhammad Faridin

Jabatan : Penyuluh Agama

Ustadz Faridin merupakan Penyuluh Agama yang

merangkap sebagai koordinator penyuluh Agama, beliau

menjadi Penyuluh Agama sudah dari awal tahun 2015.

Selain menjadi Penyuluh Agama beliau memiliki tempat

binaan seperti TPQ dan MDTA Mambaul Ulum di dekat

rumahnya. Beliau juga merangkap sebagai ketua RT.

Meskipun pendidikan beliau hanya sebatas SLTA namun

kecintaan beliau terhadap ilmu agama tidak membuatnya

berhenti belajar agama dan mengamalkannya. Ustadz

Faridin memang sosok yang mudah berbaur dengan semua

kalangan baik anak-anak pemuda maupun orang dewasa,

hal tersebut terbukti ketika saya membuat janji untuk

wawancara beliau, dan beliau meminta maaf agaknya

sedikit terlambat dikarenakan menggantikan Guru TK yang

sedang sakit dan beliau mau untuk menjadikan badal atau

pengganti guru TK, hal tersebut cukup mengagetkan saya

Page 69: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

59

karena, tidak pernah saya temui guru TK laki-laki meskipun

hanya sebagai pengganti, hal tersebut menjadi bentuk

tanggung jawab beliau sebagai pemilik TK kepada anak-

anak dan wali murid.1

2. Nama : Ustadzah Umi Kulsum

Jabatan : Penyuluh Agama

Ustadzah umi merupakan penyuluh termuda diantara

penyuluh yang lain. Alhamdulillah beliau seorang hafidzoh

yang pernah mondok di pondok pesantren Ar-Ridlo

Kranggan Banyumas, beliau juga kuliah di IAIN

Purwokerto dengan jurusan sastra arab. Beliau asli dari

majenang lalu dipertengahan kuliah beliau menikah dengan

ustadz Ulil Absor dari desa Winduaji. Kini beliau telah

dikaruniai dua anak yang belum lama melahirkan anak

keduanya. Ditengah kesibukannya menjadi seorang istri

sekaligus ibu dari dua anak, ustadzah umi masih

menyempatkan untuk berdakwah dan mengajar. Sebagai

penyuluh agama beliau dituntut untuk aktif dalam setiap

kegiatan yang berbau agama seperti, pengajian di majelis

taklim Al-khasanah, pengajian ibu-ibu muslimat dan

fatayat.

3. Nama : Syaefulloh

Sebagai : Pemuda

Syaefulloh merupakan salah satu pemuda yang cukup

aktif di desa Winduaji, sebelumnya Syaefulloh pernah

1 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhammad Faridin di KUA

Paguyangan pada 5 Januari 2018 Pukul 10.35 WIB.

Page 70: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

60

mondok di salah satu pondok pesantren ternama di

Bumiayu selama tiga tahun. Setelah mondok Syaefulloh

pernah merantau juga di jakarta selama beberapa bulan,

setelah itu kembali lagi ke kampung halaman dan membuka

bisnis konter Hp dirumahnya. Selain memiliki konter Hp

Syaefulloh juga aktif di beberapa kegiatan kepemudaan

seperti Permata, GP Ansor dan organisasi lainnya.

Syaefulloh salah satu pemuda yang cukup aktif dalam

melakukan pendekatan kepada pemuda seumurannya dan

yang lebih muda. Tempat konternya yang strategis menjadi

tempat berkumpulnya para pemuda-pemuda untuk bertukar

pikiran. Hal ini menjadikan Syaefulloh tau banyak tentang

permasalahan pemuda yang ada di desa Winduaji. Keadaan

ini sempat disampaikan oleh Syaefulloh ke beberapa ustadz

yang ada di desa Winduaji agar dapat membantu

mengalihkan permasalahan pemuda dengan kegiatan yang

lebih positif.2

4. Nama : Khaerul Misbah

Sebagai : Pemuda

Lahir di Brebes pada 18 Desember 1990, khaerul

salah satu penggiat pemuda kegiatan keagamaan yang ada

di desa Winduaji, Selain aktif dalam berbagai pengajian ia

juga memiliki bakat dan olah vokal yang bagus, khaerul

termasuk pemuda yang religius, kesibukan sehari-harinya

dia bekerja dipercetakan dan sablon miliknya sendiri,

2 Wawancaran Pribadi dengan Syaefulloh pada Hari Jumat 6 April 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 71: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

61

khaerul sering mengikuti pengajian di berbagai daerah,

biasanya dia bergabung dengan majelis shalawat yang

diadakan oleh para habib, dia juga sering diundang sebagai

qori tilawah dan vokal untuk shalawatan. disela-sela

kesibukannya dia sering berlatih vokal dirumah, terkadang

juga dia diminta untuk melatih beberapa anak untuk belajar

syari tilawah, Khaerul merasakan bahwa rezeki yang

didapat suatu berkah bagi dirinya.3

5. Nama : Lutfi Abdulloh (26 tahun)

Sebagai : Pemuda

Lahir di Brebes 14 Mei 1992, Lutfi aktif dan memulai

keanggotaannya sama dengan informan sebelumnya,

Alasan Lutfi aktif mengikuti pengajian ini karena ingin

menambah wawasan ilmu agama dan menjalin tali

silaturrahim dengan para tokoh agama setempat sekaligus

menambah relasi pertemanan antar pemuda di desanya.

Pentingnya ilmu agama dan juga tentang bagaimana cara

menjaga keutuhan tradisi yang telah diajarkan oleh

pendahulu kita patut kita lesatrikan agar bisa mengamalkan

dan mengajarkan kepada generasi kita selanjutnya.

Pengajian ini bekal untuk kita baik didunia maupun di

akhirat.4

3 Wawancaran Pribadi dengan Khaerul Misbah pada Hari Minggu 1 April 2018 Pukul 19.30 WIB.

4 Wawancara Pribadi dengan Lutfi Abdulloh pada hari Jumat 6 April 2018 Pukul 09.15 WIB.

Page 72: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

62

6. Nama : Arif Hidayatullah (22 tahun)

Sebagai : Pemuda

Lahir di Brebes pada 22 Februari 1996, mulai aktif

pengajian semenjak akhir 2015. Sebelumnya Arif pernah

mondok tapi hanya beberapa bulan saja, karena tergiur

temannya bermain motor vespa akhirnya memutuskan

keluar dari pondok. Pergaulan yang selama ini dirasakan

kurang baik membuat dirinya berfikir untuk meninggalkan

semua hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena sering

membuat kerusuhan dan ketidaknyamanan warga dengan

vesapnya. Dari situlah Arif merasa dipandang sebelah mata

dan kurang dihargai oleh warga sekitarnya, sehingga dia

memutuskan untuk meninggalkan kebiasaan buruknya dan

memilih untuk berubah menjadi orang yang lebih

bermanfaat lagi baik.5

B. Temuan Lapangan dan Analisis Data

1. Peran Penyuluh Agama yang bertujuan untuk

Meningkatkan Solidaritas Pemuda di Desa Winduaji.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan

metode wawancara dan observasi dan sumber data

didapatkan bahwa, peran sebagai perilaku yang diharapkan

oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban

sesuai dengan status yang dimilikinya.6 Dalam hal ini peran

penyuluh agama sebagai motivator dan fasilitator dalam

5 Wawancara dengan Arif Hidayatulloh pada hari Sabtu 27 Januari 2018

Pukul 19.15 WIB. 6 Kun Maryati dan Juju Suryawati, Perspektif Ilmu Sosiologi (Jakarta: PT.

Glora Aksara Pratama, 2007), h.57.

Page 73: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

63

memberikan penyuluhan kepada pemuda tentu didasarkan

pada solidaritas mekanik. Seperti yang dikemukakan Emile

Durkheim bahwa Solidaritas mekanik terbentuk atas

kesadaran kolektif, yang menunjuk pada totalitas

kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen yang ada

pada rata-rata warga yang sama.7 Dalam penelitian ini

mengacu pada masyarakat pedesaan dan sasaran penyuluh

agama yang diteliti hanya pada pemuda yang ada di desa

Winduaji, sehingga solidaritas yang dibangun adalah

solidaritas mekanik.

Peran penyuluh agama dalam meningkatkan

solidaritas pemuda, terdapat beberapa peran yang

didapatkan oleh peneliti dalam pelaksanaan penyuluhan

pemuda mekanik di desa Winduaji. Diantara peran-

penyuluh ialah, peran informatif yaitu penyuluh sebagai

pemberi informasi dan penerang wawasan bagi masyarakat

sekitar khususnya pemuda, terutama dalam memberikan

informasi yang bersifat edukasi tentang pengetahuan agama

dan kemasyarakatan. Selain peran informatif penyuluh

agama uga berperan sebagai peran pendamping bagi

masyarakat, hal ini berkaitan dengan permasalahan yang

terjadi di masyarakat pedesaan khususnya pemuda. Seperti

menangani permasalahan keluarga, perkelahian pemuda

dan lain sebagainya. Peran pendamping dapat membantu

dengan cara mengadakan pengajian majelis ta’lim,

7 Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, (Jakarta: PT

Gramedia, 1986), h. 183.

Page 74: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

64

membuka konsultasi kepada masyarakat atau pemuda yang

ingin meminta pendapat dan solusi atas permasalahan yang

menimpanya.

Pada penelitian ini peran yang berkaitan dengan

status, kedudukan dan fungsi dalam suatu statusnya yaitu

berupa pengakuan dari pemuda yang menjalankan

fungsinya di dalam masyarakat.

Peran Ustadz Faridin di dalam masyarakat

mendapatkan pengakuan dari sesama Penyuluh Agama

yaitu Ustadzah Umi menyatakan bahwa:

“beliau ini merupakan penyuluh yang paling aktif mba, selain sebagai penyuluh beliau juga ketua RT dan memiliki TK serta tempat binaan MDTA Mambaul Ulum dan semuanya beliau yang mengendalikan meskipun kalo di TK kadang hanya menggantikan guru yang berhalangan tapi beliau itu mau mba, saya juga salut sekali, orangnya sangat mengayomi mba jadi gak bikin rikuh”.8 Hal serupa diungkapkan juga oleh Khaerul Misbah: “menurut saya ustadz Faridin perannya sangat membantu pemuda dalam memberikan ilmu agama di tengah-tengah kami, beliau menjadi panutan warga sekitar karena keteladanannya sebagai Ustadz dan ketua RT disini mbak.9 Dari kutipan di atas membuktikan bahwa, Ustadz

Faridin seseorang yang berperan penting di dalam

masyarakat, beliau menjadi panutan bagi orang disekitarnya

8 Wawancara Pribadi dengan Ustadzah Umi Kulsum di KUA Paguyangan pada 5 Februari 2018 pukul 10.15 WIB. 9Wawancara Pribadi dengan Khaerul Misbah pada Hari Minggu 1 April 2018 Pukul 19.30 WIB.

Page 75: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

65

dan juga pemuda yang beliau bimbing dalam belajar ilmu

agama melalui Majelis Taklim yang beliau bina.

Sedangkan mengenai peran yang berkaitan dengan

solidaritas pemuda, beliau mengajak pemuda untuk lebih

aktif dalam kegiatan yang bersifat membaur dengan

masyarakat seperti, sholat berjamaah di musholla terdekat,

mengajak tahlil keliling setiap malam jumat, pengajian

majelis ta’lim, latihan khitobah, latihan hadrah, santunan

anak yatim, dan gotong royong. Tapi dari banyaknya

kegiatan yang ada hanya beberapa saja yang baru berjalan,

hal tersebut dikarenakan kurangnya jumlah pemuda yang

ada di desa Winduaji, pemuda di desa Winduaji

kebanyakan adalah sebagai perantau seperti, kuliah,

mondok dan bekerja sehingga hanya tersisa beberapa yang

masih aktif mengikuti kegiatan di desa. Seperti penuturan

Informan Lutfi:

“Saya juga tadinya merantau mba, tapi karena saya ingin latihan membuka usaha dirumah jadi saya memutuskan untuk tetap tinggal di desa.”10 Penuturan yang sama juga disampaikan Syaefulloh: “di desa ini sudah jarang sekali ada pemuda yang bekerja disini mba, kebanyakan ya pada kuliah, kerja di kota, iya kalopun ada ya seperti saya, mungkin penghasilan di desa tidak seberapa, tapi saya memiliki banyak waktu untuk mengikuti kegiatan yang ada di desa terkadang juga masih bisa mengahsilkan rezeki

10 Wawancara Pribadi dengan Lutfi Abdulloh pada hari Jumat 6 April 2018 Pukul 09.15 WIB.

Page 76: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

66

malah dari kegiatan tersebut, dan yang terpenting tidak jauh dari keluarga.”11

Berdasarkan hasil wawancara di atas menyatakan

bahwa pemuda di desa Winduaji memang kebanyakan

sebagai perantau, entah melanjutkan sekolah maupun

bekerja diluar kota maupun diluar daerah, tapi meskipun

tidak banyak pemuda, kegiatan masih ada walaupun tidak

semuanya berjalan sesuai rencana dari banyaknya kegiatan

yang telah disebutkan di atas yang masih berjalan dan

memiliki potensi untuk meningkatkan solidaritas pemuda

diantaranya adalah pengajian majelis taklim, tahlilan,

latihan hadrah dan gotong royong.

Meskipun ada beberapa kegiatan yang tidak berjalan

lagi, penyuluh agama berusaha untuk mempertahankan

kegiatan yang masih berjalan agar kegiatan yang sudah ada

menjadi sebuah kebiasaan yang baik dan tetap terjaga

sampai generasi yang akan datang, Hal tersebut betujuan

agar pemuda sadar akan pentingnya belajar memahami dan

mengamalkan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan kutipan di atas saudara Syaefulloh juga

mengatakan sebagai berikut:

“untuk kegiatan keagamaan pemuda disini ada beberapa yang masih berjalan dan ada pula yang sudah vakum, yang masih berjalan seperti tahlil keliling, pengajian majelis taklim, latihan hadrah dan gotong royong. Beliau ustadz Faridin biasa yang

11Wawancara Pribadi dengan Syaefulloh pada Hari Jumat 6 April 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 77: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

67

memimpin tahlil, dan beliau meminta kami sebagai pemuda agar aktif mengadakan kegiatan pengajian di musholla dan mencari ustadz atau kyai yang lebih kompeten pada pengajian majelis ta’lim”.12 Berdasarkan hasil wawancara diatas menyatakan

bahwa ustadz Faridin selain berperan sebagai tokoh panutan

beliau juga, mengajak bekerjasama dengan pemuda untuk

mencari ustadz atau kyai untuk mengisi pengajian majelis

ta’lim kepada pemuda dan warga setempat. Hal tersebut

sudah terealisasi dan berjalan berkat kerjasama pemuda

dengan ustadz Faridin untuk mengadakan pengajian kitab

kuning dengan key Person yang ada di desa Winduaji.

Seperti yang dipaparkan informan Syaefulloh:

“Alhamdulillah pengajian Majelis taklim sudah berjalan cukup lama, pengajian ini bekerjasama sama dengan salah satu pengasuh pondok pesantren untuk mengisi pengajian majelis ta’lim, pengajian ini diantaranya membahas ilmu tauhid, akhlak, fiqh. Alhamdulillah cukup berhasil dan banyak pemuda dan warga yang antusias mengikuti pengajian ini”.13 Berdasarkan hasil wanwancara di atas menyatakan

bahwa kegiatan pengajian yang ada di majelis taklim Al-

khasanah berkat kerjasama penyuluh agama dan pemuda

untuk mencari key person atau tokoh agama yang ada di

desa Winduaji cukup berhasil untuk menarik perhatian dan

mempengaruhi audiens. Untuk pengajian ini biasanya 12 Wawancara Pribadi dengan Syaefulloh pada Hari Jumat 6 April 2018 Pukul 13. 35 WIB. 13 Wawancara Pribadi dengan Syaefulloh pada Hari Jumat 6 April 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 78: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

68

membahas tentang ilmu Fiqh, Tauhid, dan Akhlak. Ilmu-

ilmu ini adalah ilmu keseharian yang sering kita temui

untuk menjadi panduan hidup masyarakat sehari-hari jadi

sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada

semua kalangan dari ilmu yang paling sederhana, bahkan

sering kita temui hal-hal sepele tapi kita tidak tau ilmunya.

a. Ilmu Tauhid

orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan

rasul-Nya pasti tahu mengapa Allah SWT menciptakannya

sehingga ia berada di atas jalan yang lurus, ia mengetahui

dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh dari

kebutaan dan kesesatan. Ilmu tauhid dalam agama islam

sangat penting untuk selalu diingatkan kepada semua umat

Nabi muhammad. Banyak sekali anak-anak ketika kecil

diajarkan banyak hal tentang ilmu agama salah satunya

adalah ilmu tauhid, akan tetapi seiring berjalannya waktu

mereka banyak yang melupakan karena kesibukan dunia

yang selalu didahulukannya, oleh sebab itu menjadi

tantangan tersendiri bagi penyuluh agama untuk berdakwah

dan selalu mengingatkan kapanpun dan dimanapun untuk

para kaum milenials. Seperti yang disampaikan ustadzah

Umi Kulsum :

“Jujur mba saya sangat prihatin melihat keadaan pemuda zaman sekarang, banyak dari orang tua yang bercerita kepada saya, “padahal mba anak saya itu dulu pinter ngajinya disekolahpun selalu mendapat ranking, tapi semenjak masuk SMP banyak sekali perubahan, anaknya jadi sering main jarang mengaji dan saya gak tau di luar sana sholat atau tidak

Page 79: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

69

ditambah suka merokok dinasehatin sudah gak nurut lagi” saya yang belum punya anak gede rasanya juga takut ya mba ini benar-benar tantangan akhir zaman”.14 Hasil wawancara di atas menyimpulkan bahwa

pentingnya mengaji dan selalu mencari ilmu tidak pandang

usia, karena syaitan selalu menggoda manusia kapanpun

dan dimanapun sekalipun itu orang baik syaitan tidak

pernah lelah untuk merusak aqidah manusia.

صراط أمن يمشي سويا على وجهه أهدى أفمن يمشي مكبا على

﴾ ٢٢﴿مستقيم Artinya : “Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?” (QS. Al-Mulk: 22).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Hak Allah yang harus ditunaikan hamba yaitu

mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya

dengan sesuatu apapun…” (Riwayat Bukhori dan

Muslim).

Menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya

artinya mentauhidkan Allah dalam beribadah. Tidak boleh

menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun dalam

14 Wawancara Pribadi dengan Ustadzah Umi Kulsum pada Hari kamis 25 Januari 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 80: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

70

beribadah, sehingga wajib membersihkan diri dari syirik

dalam ibadah. Ibadah adalah hak Allah semata, maka

barangsiapa menyerahkan ibadah kepada selain Allah

maka dia telah berbuat syirik. Maka orang yang ingin

menegakkan keadilan dengan menunaikan hak kepada

pemiliknya sudah semestinya menjadikan tauhid sebagai

ruh perjuangan mereka.

b. Ilmu Fiqih

Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan informasi

bahwa di dalam pengajian majelis ta’lim salah satu yang

dikaji adalah membahas tentang ilmu fiqih hal ini

disebabkan banyak sekali pertanyaan diluar kajian yang

menanyakan tentang ilmu fiqih, oleh sebab itu ilmu fiqih ini

menjadi kajian tambahan setelah ilmu tauhid di pengajian

majelis ta’lim. Seperti penuturan informan Ustadz Faridin:

“sebenernya ini berawal dari rasa keprihatinan saya ya mba, ternyata orang-orang disekitar kita masih banyak sekali yang belum bisa membedakan mana yang halal, haram, sunah, makruh dan mubah. Dari sini saya khawatir bagaimana pemuda yang sekarang menjadi pemimpin dan bakal jadi orang tua tidak tau tentang ilmu sepenting ini gitu loh mba”.15 Ilmu fiqih adalah ilmu Allah untuk mengetahui

hukum Allah yang berhubungan dengan segala amaliah

sehari-hari baik berupa yang wajib, sunnah, mubah,

makruh, haram, shohih(sah), maupun mabtul(batal). fiqih

membahas tentang bagaimana cara beribadah, tentang 15 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhammad Faridin di KUA Paguyangan pada 5 Januari 2018 Pukul 10.35 WIB.

Page 81: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

71

prinsip rukun islam dan hubungan antar manusia

(mencakupi pembahasan muamalah dan lain-lain) yang

digali dari dalil-dalil Al-Qur’an dan Sunnah yang jelas.

Ilmu fiqih sacara bahasa (etimologi) atajhu secara

harfiyah berarti pemahaman yang mendalam terhadap suatu

hal, diambil dari kata:

فـقها –يـفقه –فـقه

“barangsiapa yang dikehendaki oleh Allahakan

diberikannya kebijakan dan keutama’an , niscahya

diberikan kepadanya ‘kefaqihan’(memahami ilmu fiqih)

dalam urusan agama, sesungguhnya ilmu agama hanya bisa

diperoleh dengan belajar . (HR. Bukhari Muslim)”

c. Ilmu Akhlak

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan

informasi terkait pembahasan ilmu akhlak yang ada di

pengajian majelis ta’lim yaitu membahas tentang

bagaimana kita berhubungan yang baik kepada Allah,

bagaimana kita berhubungan baik sesama manusia, dan

bagaimana kita menjaga lingkungan kita semuanya ada

akhlaknya. Peran penyuluh agama dalam memberikan

pemahaman tentang ilmu akhlak sangatlah penting agar

pemuda selalu menjaga perilaku dan nilai-nilai moral yang

sudah diajarkan dan dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari supaya berhubungan baik dengan

masyarakat luas, Seperti penuturan Ustadz Faridin:

Page 82: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

72

“dimulai dari kekhawatiran melihat perilaku pemuda zaman sekarang maka sangatlah penting untuk memberikan pemahaman tentang akhlak kepada pemuda sangatlah penting agar mereka selalu terkontrol dan tidak mudah terbawa arus pergaulan zaman sekarang, hal ini bertujuan agar pemuda selalu memegang teguh nilai-nilai agama dan moral dalam setiap langkah yang diputuskan”.16 Berdasarkan dari hasil wawancara di atas penulis

menyimpulkan bahwa ilmu akhlak yang diberikan sebagai

bentuk keprihatin penyuluh agama terhadap perilaku

pemuda yang menyimpang dari nilai-nilai agama, maka

sangatlah penting pembahasan ini untuk disampaikan

kepada semua kalangan masyarakat khususnya pemuda

tentang:

1). Akhlak terhadap Allah Swt.

Landasan umum berakhlak terhadap Allah Swt. adalah

pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki

sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu yang semua

makhluk tidak dapat mengetahui dengan baik dan benar

betapa kesempurnaan dan keterpujian Allah swt. Oleh

karena itu, mereka sebelum memuji-Nya, bertasbih

terlebih dahulu dalam arti menyucikan-Nya. Jadi jangan

sampai pujian yang mereka ucapkan tidak sesuai dengan

kebesaran-Nya.

Sebagaimana QS. Ash-Shaffat (37):159-160.

16 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhammad Faridin di KUA

Paguyangan pada 5 Januari 2018 Pukul 10.35 WIB.

Page 83: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

73

Artinya: “Mahasuci Allah dari segala sifat yang mereka

sifatkan kepada-Nya, kecuali (dari) hamba-hamba Allah

yang terpilih.”

2). Akhlak terhadap sesama manusia.

Al-Quran menjelaskan perlakuan sesama manusia,

baik berupa larangan, seperti membunuh, menyakiti

badan atau harta tanpa alasan yang benar, juga termasuk

larangan menyakiti hati, walaupun disertai dengan

memberi. Lihat (QS al-Baqarah [2]: 263).

Artinya : Perkataan yang baik dan pemberian

maaf[167] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan

sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah

Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

Maksud ayat di atas ialah, Perkataan yang baik

Maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud

pemberian ma'af ialah mema'afkan tingkah laku yang

kurang sopan dari si penerima. Selain itu, al-Quran

menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukkan

secara wajar, termasuk Nabi Muhammad Saw.

dinyatakan pula sebagai manusia biasa, namun

dinyatakan pula beliau adalah Rasul yang memperoleh

Page 84: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

74

wahyu dari Allah. Atas dasar ini beliau berhak

memperoleh penghormatan melebihi manusia lain,

3). Akhlak terhadap lingkungan.

Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah

segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik

binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak

bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan al-

Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi

manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan ini menuntut

adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan

manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti

pengayoman, pemeliharaan, dan pembimbingan agar

setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya.

Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak

dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau

memetik bunga sebelum matang, karena hal ini berarti

tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk

mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia

dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang

sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang

terjadi. Hal ini mengantarkan manusia bertanggung

jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan terhadap

lingkungan di sekitarnya. Binatang, tumbuhan, dan

benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh

Allah Swt. dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki

ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini meyakinkan

setiap muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah

Page 85: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

75

“umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan

baik.

Selain pengajian juga ada kegiatan pelatihan

hadrah untuk pemuda dan anak-anak, biasanya mereka

latihan sehabis shalat ashar. Kegiatan ini di fasilitasi alat

hadrah oleh Ustadzah Umi yang tidak lain adalah

penyuluh agama, dan menyerahkan kepada saudara

Khaerul sebagai pelatih untuk mengajarkannya kepada

pemuda yang lain. Hal ini bertujuan untuk mengisi

waktu luang dengan kegiatan yang positif dan

bermanfaat. Seperti yang disampaikan informan khaerul:

“latihan hadrah ini cukup menarik beberapa pemuda dan anak-anak mba yang dengan peserta seadanya saya belajar dengan teman-teman kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya khususnya, karena biasanya disini setiap malam jumat sebelum tahlil kami membaca shalawat burdah terlebih dahulu di musholla mba jadi diiringi oleh musik hadrah membuat anak-anak semakin antusias mengikutinya”.17

Berdasarkan hasil wawancara di atas

menyimpulkan bahwa kegiatan latihan hadrah membuat

kedekatan dan antara pemuda dan pemuda, pemuda dan

anak-anak. karena peran pelatihan ini menjadikan

pemuda dan anak-anak menjadi gemar bershalawat

sehingga kebersamaan yang ada dapat memupuk rasa

solidaritas antar individu.

17 Wawancara Pribadi dengan Khaerul Misbah pada hari Minggu 1 April 2018 Pukul 19.30 WIB.

Page 86: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

76

Terkait peran penyuluh agama dengan kegiatan

untuk meningkatkan solidaritas pemuda yaitu dengan

kegiatan rutin gotong royong setiap jumat pagi. Gotong

royong adalah suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri

khas bangsa Indonesia dari zaman dahulu hingga

sekarang ini. Rasa kebersamaan ini muncul, karena

adanya sikap sosial tanpa pamrih dari masing-masing

individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia gotong

royong adalah hal yang sangat biasa dan sering kita

temukan di beberapa titik daerah. Ini merupakan sikap

positif yang harus dilestarikan agar bangsa Indonesia

menjadi bangsa yang kokoh dan kuat di segala lini.

Tidak hanya dipedesaan bisa kita jumpai sikap gotong

royong, melainkan di daerah perkotaan pun bisa kita

jumpai dengan mudah walaupun presentasenya lebih

kecil. Secara culture, budaya tersebut memang sudah di

tanamkan sifat ini sejak kecil hingga dewasa. Karena ini

merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia

bersatu dari sabang hingga merauke, walaupun berbeda-

beda agama, suku dan warna kulit tapi kita tetap menjadi

bagian kesatuan yang kokoh.18

Kegiatan gotong royong pada pemuda Winduaji

cukup aktif dalam membantu masyarakat, seperti

kegiatan rutin setiap hari jumat untuk membersihkan

18 http://gerakanpemudaansor.blogspot.com/2012/04/peran-kader-gp-

ansor-dalam-melestarikan.html?m=1, diakses pada 4 September 2018.

Page 87: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

77

lingkungan sekitar, serta gotong royong memperbaiki

jalanan yang rusak dan membantu memperbaiki rumah

warga yang kurang mampu. Seperti penuturan saudara

Arif :

“kegiatan gotong-royong di masyarakat sejauh ini masih berjalan mba, kemaren kita baru Saja gotong royong bersih-bersih mushola terus lingkungan sekitar dan kegiatan ini rutin tiap hari jumat mba. Beberapa waktu lalu juga kami dan beberapa warga sempat membantu memperbaiki kondisi rumah bapak Ahmad yang sudah termakan usia, karena faktor ekonomi, beliau belum sanggup memperbaiki. Dan Alhamdulillah berkat gotong royong dan kerjasama pemuda dan warga kami bisa membantu memperbaiki rumah beliau ”19

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis pun

sempat mendatangi rumah bapak Ahmad yang memang

tidak jauh dari rumah penulis sehingga dapat dilihat

secara langsung. Hal tersebut membuktikan bahwa

pentingnya gotong royong sangat mempengaruhi

kepekaan dan tingkat solidaritas yang tinggi antar warga

dan pemuda yang ada di desa Winduaji. Manfaat dari

adanya rasa solidaritas yaitu akan ada rasa saling tolong

menolong antar sesama dan adanya rasa peduli terhadap

kawan berarti menunjukan pentingnya rasa solidaritas

dalam kehidupan sehari-hari bisa menjaga tali

persaudaraan terhadap sesama, teman ataupun keluarga.

19 Wawancara dengan Arif Hidayatulloh pada hari Sabtu 27 Januari 2018

Pukul 19.15 WIB.

Page 88: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

78

Peran penyuluh agama dalam menerapkan

solidaritas kepada pemuda termasuk kedalam bentuk

solidaritas mekanik, yang mana setiap pemuda baik

individu dengan individu, individu dengan kelompok di

dasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang

dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman

emosional yang berlandaskan pada ideologi yang sama

yaitu agama dan negara. Seperti pernyataan Ustadzah

Umi Kulsum:

“dalam memberikan pemahaman solidaritas kepada pemuda, saya lebih sering untuk meminta suami agar memberikan pendekatan kepada pemuda khususnya dalam menjaga tradisi yang sudah lama berlangsung, meskipun seperti kegiatan tahlilan, pengajian itu sampe sekarang masih berajalan tapi kebanyakan yang hadir masih didominasi oleh orang tua pemuda hanya beberapa saja, bukan karena mereka tidak ada, tapi mereka lebih memilih nongkrong sambil merokok didepan rumah orang”.20

Berdasarkan hasil wawancara di atas menyatakan

bahwa masih rendahnya kesadaran pemuda dalam

mengikuti kegiatan rutin tahlilan, kegiatan ini memang

masih berjalan tapi banyak sekali pemuda yang masih

belum konsisten mengikuti kegiatan ini.

20 Wawancara Pribadi dengan Ustadzah Umi Kulsum pada Hari kamis 25 Januari 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 89: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

79

2. Metode dan Teknik yang digunakan Penyuluh Agama

Dalam Meningkatkan Solidaritas Pemuda di Desa

Winduaji Paguyangan Brebes.

Berdasarkan hasil observasi selama peneliti

melakukan penelitian di desa Winduaji, peneliti

menyimpulkan bahwa metode pendekatan yang digunakan

dalam melakukan penyuluhan yang bertujuan untuk

meningkatkan solidaritas pemuda tidak jauh berbeda

dengan metode dan teknik penyuluhan yang lain, baik dari

segi penyampaian dan teknik pendekatan kepada pemuda.

Menurut penuturan Ustadzah Umi Kulsum selaku

Penyuluh Agama mengatakan bahwa:

“untuk melakukan pendekatan kepada pemuda agar lebih efisien perindividu, akan tetapi jika sudah mengerti, kita bisa melakukan pendekatan langsung secara kelompok”.21

A. Metode Pendekatan Pemuda

Dalam melakukan observasi yang penulis lakukan

dari semua kegiatan yang dilaksanakan penyuluh agama

yang bertujuan untuk meningkatkan solidaritas pemuda,

penyuluh agama memiliki teknik tersendiri untuk

mendekati audiens, agar pemuda tertarik untuk

mengikuti kegiatan yang diadakan oleh penyuluh agama.

Setiap pemuda memiliki permasalahan yang

berbeda-beda dan dari sudut pandang yang berbeda pula. 21 Wawancara Pribadi dengan Ustadzah Umi Kulsum pada Hari kamis 25 Januari 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 90: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

80

Tidak semuanya bisa diceritakan setiap masalah yang

ada, oleh karena itu penyuluh agama menggunakan

pendekatan dengan metode individu alasan lain agar

mudah menjaga rahasia dan lebih intens dalam

menangani setiap permasalahan.

1) Pendekatan Individu

Penyuluhan Agama dilaksanakan secara

individu, dari pribadi kepribadi. Metode ini disebut

dengan metode pendekatan pribadi (personal

approach) karena dalam pelaksanaannya secara

langsung melakukan pendekatan kepada setiap

pribadi. Dalam metode ini penyuluhan melakukan

dialog langsung kepada pribadi sasaran, memberikan

penjelasan-penjelasan, memberikan saran-saran dan

sedapat mungkin berusaha membantu memecahkan

masalah yang dihadapinya. Dalam kasus pemuda di

desa Winduaji di dapatkan bahwa permasalahan yang

banyak dihadapi oleh pemuda berawal dari keluarga.

Seperti yang disampaikan saudara Syaefulloh:

“biasanya setiap kita mengadakan pengajian banyak dari temen-temen yang lain ingin bertanya dan meminta nasehat, oleh sebab itu ustadz Faridin biasanya memberikan kesempatan bagi siapapun yang ingin melakukan konseling bisa bertemu beliau setelah selesei sholat berjamaah di musholla”.22

22 Wawancara Pribadi dengan Syaefulloh pada Hari jumat 6 April 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 91: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

81

2) Pendekatan Kelompok

Pada metode pendekatan kelompok ini,

penyuluh berhubungan dengan Sasaran/komunikan

yang dihadapi merupakan kelompok yang banyak dan

cara menghadapinya dengan sekaligus. Semua

penerangan dan penyuluhan yang menggunakan

media komunikasi massa menggunakan metode ini.

Sebab pembaca Koran, penonton televise dan

pendengar radio adalah masyarakat umum yang harus

dihadapi oleh penyuluhan secara umum pula. Dalam

observasi penulis Metode yang sering digunakan ialah

denga pendekatan kelompok seperti waktu pengajian,

tahlilan, latihan hadrah dan gotong royong.

B. Teknik Penyampaian Materi

Untuk menyampaikan materi-materi penyuluhan

agar sampai dan tepat kepada audiens, penulis melihat

penyuluh agama di desa Winduaji menggunakan

beberapa metode agar pesan yang diucapkan oleh

penyuluh bisa sampai kepada masyarakat khususnya

pemuda agar terjadi sebuah perubahan baik secara

langsung dengan tatap muka bersama audiens maupun

menggunakan metode yang tidak langsung. Tapi dari

penuturan penyuluh agama kepada penulis mengatakan:

Penyuluh 1 mengatakan:

Page 92: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

82

“untuk metode penyuluhan saya pribadi saya lebih sering menggunakan ceramah dan tanya jawab.”23 Hal senada juga disampaikan oleh penyuluh 2 : “kalo saya seringnya ceramah dan tanya jawab mba, diskusi ya sesekali saya gunakan”.24 Berdasarkan informasi melalui wawancara

langsung dengan penyuluh di atas penulis mendapati dua

metode yang sering dipakai oleh penyuluh agama di

desa Winduaji yaitu:

a. Metode ceramah

Metode ceramah sering pula disebut metode

informasi yakni penerangan secara lisan oleh Penyuluh

Agama sebagai komunikator kepada kelompok

masyarakat sasaran sebagai komunikan. Metode ini

sangat tepat apabila sasaran yang dihadapi merupakan

kelompok yang berjumlah besar dan diperlukan dihadapi

secara sekaligus. Penyuluhan bias mempergunakan alat

bantu seperti pengeras suara, radio, televise, slide atau

film. Meskipun pada prinsipnya metode ini

menggunakan lisan, tetapi pesan yang disampaikan bias

diperjelas dengan bantuan mimik, gerak dan gesture.

Dalam penelitian ini penulis menjumpai bahwa

23 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Muhammad Faridin di KUA

Paguyangan pada 5 Januari 2018 Pukul 10.35 WIB. 24 Wawancara Pribadi dengan Ustadzah Umi Kulsum pada Hari kamis 25 Januari 2018 Pukul 13. 35 WIB.

Page 93: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

83

metode ceramahlah yang paling sering digunakan dan

efektif dalam melakukan penyuluhan kepada audiens,

selain lebih mudah diakses metode ceramah juga metode

yang sudah menjadi kebiasaan para da’i di dalam

berdakwah khususnya di pedesaan.

b. Metode Tanya jawab

Metode ini dapat dikatakan kelanjutan dari metode

ceramah, yaitu proses Tanya jawab antara penyuluh dan

sasaran penyuluhan. Sifatnya memang sama dengan

metode ceramah, dalam hal sama-sama menggunakan

lisan. Hanya bedanya, dalam metode ceramah peranan

aktif berada di tangan penyuluh, sedangkan dalam

metode Tanya jawab peranannya bisa timbal balik.

Selain metode ceramah metode tanya jawab juga

salah satu satu metode yang cukup efektif hanya saja

kendala di metode tanya jawab adalah keterbatasannya

waktu, terlebih jika audiens sangat aktif maka metode ini

bisa dikatakan cukup berhasil karena adanya interaksi

timbal balik antara sang penceramah dan audiens.

3. Analisis Peran Penyuluh Agama Dalam Meningkatkan

Solidaritas Pemuda di Desa Winduaji.

Dalam penelitian ini, peran penyuluh agama dalam

meningkatkan solidaritas pemuda di desa Winduaji adalah

dengan memberikan kegiatan yang bertujuan untuk

meningkatkan solidaritas pemuda, melalui kegiatan

pengajian di majelis taklim yang berkaitan dengan materi

Akhlak karena pemahaman akhlak sangat penting kaitannya

Page 94: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

84

dengan perilaku tolong menolong, akhlak yang berkaitan

dengan sesama manusia dan juga yang berhubungan dengan

sang pencipta Allah SWT. Selain akhlak ada juga materi

tentang tauhid atau akidah, Penyuluhan agama perlu

memahami bahwa iman tidak dapat dilihat oleh indra, tetapi

bisa dilihat dari indikatornya yaitu amal, ilmu dan sabar.

Iman dapat menebal dan menipis, tergantung dari

pembinaannya. Oleh karena itu penting untuk penyuluh

agama agar tidak bosan untuk selalu mengingatkan kepada

pemuda tentang pentingnya akidah. Begitu juga dengan

ilmu fiqh pentingnya ilmu fiqh adalah panduan bagi setiap

manusia dalam menjalankan amaliah kehidupan sehari-hari

agar tidak menyalahi aturan dan hukum-hukum yang telah

ditetapkan dalam ajaran agama islam.

Peran penyuluh agama dalam memberikan perannya

juga tidak luput dari kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial

seperti gotong royong ataupun kerja bakti, hal ini memang

tidak bisa dihindari dari masyarakat pedesaan yang ada di

Winduaji. Kegiatan ini sangat erat kaitannya dengan

solidaritas pemuda yang ada di desa Winduaji. Selain

diberikan ilmu-ilmu pemahaman agama oleh penyuluh,

kegiatan lapangan juga sangat penting untuk mengukur

sejauh mana kedekatan dan kekompakan pemuda dalam

bekerjasama menjaga lingkungan sekitarnya. Pemahaman

yang diberikan oleh penyuluh tidak akan berjalan jika

pemuda tidak dibarengi dengan kemauannya, akan tetapi

jika pemuda sensitif dengan apa yang diberikan penyuluh,

Page 95: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

85

maka banyak sekali kegiatan positif yang akan berkembang

dan bermanfaat .

Berjalannya suatu kegiatan karena adanya kesadaran

kolektif dari pemuda, hal tersebut tidak luput fasilitas dan

motivasi yang diberikan penyuluh kepada pemuda,

sehingga solidaritas yang dibangun akan lebih mudah jika

pemahaman ilmu dan kegiatan yang diberikan tepat pada

sasarannya. Seperti metode yang digunakan oleh penyuluh

agama dalam meningkatkan solidaritas tidak beda jauh

dengan metode penyuluhan pada umumnya yakni dengan

pendekatan individu dan kelompok dengan teknik

penyampaian ceramah, tanya jawab.

Hasil observasi dan wawancara langsung dilapangan

dengan beberapa informan menunjukkan bahwa beberapa

bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh penyuluh

agama dapat meningkatkan solidaritas sosial pemuda.

Diantaranya adalah kegiatan pengajian di Majelis Ta’lim,

pelatihan-pelatihan, tahlilan dan gotong royong.

Page 96: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis

terhadap Peran Penyuluh Agama dalam meningkatkan

Solidaritas Pemuda di Desa Winduaji. Penulis menyimpulkan

hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Peran Penyuluh Agama di Desa Winduaji dalam

meningkatkan solidaritas pemuda diantaranya dengan

dilaksanakannya Kegiatan seperti: Pengajian Majelis ta’lim,

Tahlilan, pelatihan Hadrah dan Gotong Royong. Pengajian

Majelis Ta’lim bertujuan agar warga masyarakat khususnya

pemuda selalu menjaga baik ukhuwah islamiyah akhlak

sesama manusia dan dapat membangun kedeketan lebih baik

dengan sang Pencipta Allah SWT.

Kemudian ada Tahlil keliling yang diadakan di rumah

warga setiap malam jumat, kegiatan ini bertujuan untuk

mengenalkan kepada semua kalangan baik dari anak-anak

hingga orang dewasa agar terbiasa dengan tahlilan atau biasa

disebut kirim do’a, kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan bagi

kalangan Nahdliyin di Desa Winduaji.

Kemudian gotong-royong yang diadakan setiap hari

jumat pagi. Kegiatan ini dilakukan oleh pemuda dan warga

setempat, goyong royong memang sudah menjadi tradisi di

desa bahkan sudah sangat umum di negara kita tradisi gotong

royong ini, kegiatan ini sengaja dibangun dan dipertahankan

agar sesama tetangga dapat membangun rasa solidaritas dan

Page 97: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

87

ini perlu diwariskan kepada kalangan pemuda, sehingga

generasi yang akan datang dapat memahami prinsip dan tujuan

yang ada pada kegiatan gotong royong, sehingga solidaritas

yang dibangun akan lebih mudah karena sudah menjadi tradisi

dan kebiasaan dalam masyarakat desa, hal ini sesuai dengan

teori Emile Durkheim masyarakat mekanik.

2. Metode dan teknik yang digunakan Penyuluh Agama Dalam

Meningkatkan Solidaritas pemuda di Desa Winduaji

Paguyangan Brebes diantaranya metode yang digunakan

penyuluh dalam berdakwah ialah menggunakan metode

ceramah dan metode tanya jawab. kemudian cara penyuluh

agama melakukan pendekatan kepada audiens atau pemuda

setempat yaitu menggunakan pendekatan langsung dengan

kelompok dan individu. Kemudian, untuk materi yang

digunakan dalam penyuluhan diantaranya adalah akhlak, fiqih

tauhid dan materi penunjang lainnya selain yang sudah

disebutkan di atas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah

dipaparkan dalam skripsi ini, peneliti memiliki beberapa saran

guna membangun dan dapat dijadikan evaluasi dalam

meningkatkan mutu dan kualitas serta tujuan dari penulisan ini

yaitu peran penyuluh agama dalam meningkatkan solidaritas

pemuda di desa Winduaji sebagai tolak ukur dari hasil

penyuluhan agama yang dilakukan. Beberapa saran penulis

sampaikan antara lain:

Page 98: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

88

1. Kegiatan penyuluhan hendaknya lebih terprogram dan

lebih kreatif lagi dalam melaksanakan kegiatan yang lebih

berinovasi. Hal ini dikarenakan untuk menarik perhatian

para pemuda agar lebih banyak lagi yang aktif dan turut

berpastisipasi.

2. Penyuluh Agama hendaknya lebih banyak melibatkan

pemuda disetiap kegiatan baik masalah sosial, keagamaan

dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar pemuda

merasa dirangkul dan dihargai seburuk apapun

masalalunya pemuda berhak untuk menerima lingkungan

yang baik.

3. Penyuluh Agama hendaknya bekerjasama dengan banyak

pihak baik dari pemerintah desa maupun lembaga yang ada

di desa Winduaji agar penyuluh agama diketahui oleh

banyak kalangan sehingga memudahkan dalam

mengadakan setiap kegiatan yang akan dijalankan.

Page 99: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

89

DAFTAR PUSTAKA

A., Hallen. 2013. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Ciputat Press.

Adiyla. 2010. Website Notaris Sebagai Media Penyuluhan

Hukum Sehubungan dengan Pembuatan Akta Notaris. Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

AdiIsbandi, Rukminto. 2002. Pemikiran-Pemikiran dalam

Pembangunan Kesejahteraan Sosial.Jakarta: LembagaPenerbit FE-UI.

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT.

RinekaCipta Arifin ,Noor. 1997. ISD Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV.

PustakaSetia

Bachtiar, Wardi. 2010. Sosiologi Klasik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Departemen Agama RI. 2012. Alquran dan Terjemahan untuk

Wanita. Bandung: Wali. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan

Haji. 1987. Panduan Penyuluh Agama. Jakarta: Departemen Agama RI.

Echole, Jhon M., dan Hassan Shadily, 1995. Kamus Inggris

Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Elly M. Setiadi dkk. 2006.Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group. Hassan,Fuad. 2013. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian

Perilaku Manusia (Depok: (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Kampus Baru UI.

Page 100: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

90

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Moleong, J. Lexy. 1991. Metode Penelitian Kulitatif. Bandung

:Remaja Rosdakarya. John Scott. 2012. TeoriSosial: Masalah-masalah Sosial dalam

Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Johnson, Doyle Paul. 1980. Teori Sosiologi Klasik dan

Modern. Jakarta: PT. Gramedia PUSTAKA. Jones.2009. Pengantar Teori-Teori Sosial. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia. Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat.

Yogyakarta: Paradigma Kartono, Kartini. 1986. Pengantar Metodologi Riset Sosial.

Bandung : Alumni. Kementerian Agama RI. 2012. Alquran dan Terjemahan

untuk Wanita. Bandung: Wali. Koentjaraningrat dan Fuad Hasan. 1970. Beberapa Asas

Metodologi Ilmiah dalam koentjaraningrat, (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Mustari, Andhie dkk. 2015. Statistik Pemuda Indonesia.

Jakarta: Badan Pusat Statistik Narwoko, Dwi J. &Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi :Teks

Pengantar dan Terapan (EdisiKeempat). Jakarta: Prenada Media Group.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari Berbagai

Aspeknya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Page 101: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

91

Nasution, Zulkarimein 1990 Prinsip-Prinsip Komunikasi

Untuk Penyuluhan, Jakarta: Lembaga Peneliti Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial.

Yogyakarta: Gadjah mada University Press. Nina. W, Syam. 2012. Psikologi Sosial Sebagai Akar Ilmu

Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Ritzer, George. 2011. Teori Sosiologi Dari Teori Sosiologi

Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: KreasiWacana.

Romdon, M. 1996. Metode Ilmu Perbandingan Agama Suatu

Pengantar Awal. Jakarta: Raja GrafindoPersada. Santosa, Iman. 1988. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:

Rajawali Shadily, Hassan. 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat

Indonesia, Jakarta: PT RinekaCipta. Shihab, Quraish. 1994. Membumikan Al-Qur’an, Bandung:

Mizan. Soekanto, Soerjono. 2007. Pengantar Sosiologi Kelompok.

Bandung: Remadja Karya Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif (EdisiRevisi).

Bandung: Rosdakarya Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar sosiologi (edisiketiga).

Jakarta: Lembaga fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 102: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

92

Suprijanto,2007 Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi, Jakarta : Pt Bumi Aksara

Sutomo. Dkk. 2009. Manajemen Sekolah (EdisiRevisi).

Semarang: UPT MKK UNNES. Syani, Abdul. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan

Terapan.Jakarta: BumiAksara Tobroni Suprayogo, Imam. 2001. Metodologi Penelitian

Sosial-Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sarwono, Sarlito Wirawan. 2006. Teori-Teori Psikologi

Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ________________________.2012. Teori-Teori Sosial Dalam

Tiga Paradigma. Jakarta: Prenada Media Group Walgito, Bimo 1986. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,

Yogyakarta: Andi Offset.

Jurnal Azizah,Nur. “ Perilaku Moral dan Religiusitas Siswa Berlatar

Belakang Pendidikan Umum dan Agama”, Jurnal Psikologi, Vol. 33, no 2, Yogyakarta, h.2

Taher, Andi. “ Pendidikan Moral dan Karakter Sebuah

Panduan”. Jurnal Studi Keislaman Umum dan Agama” Vol, 14, no 2 Desember, 2014, h. 4

Skripsi Durotus Sa’diyah, Iis. Skripsi“Solidaritas Sosial Masyarakat

Kuningan di Yogyakarta (study kasus komunitas paguyuban pengusaha warga Kuningan)” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nuh, Muhammad. Skripsi “Peran Penyuluh Agama Dalam

Membina Akhlak Umat Di Kementrian Agama RI Kantor Kota Tangerang ”Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 103: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

93

Yunita, Firda. Skripsi “Peran Organisasi Pemuda Pengajian

Miftahul Jannah Dalam Menumbuhkan Sikap Keagamaan Remaja di Kampung Jati Parung-Bogor”, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Website Dini Shanti Purwono, Peran dan Tantangan Pemuda di Era

Generasi Milenial,https://psi.id/berita/2018/01/04/peran-dan-tantangan-pemuda-di-era-generasi-milenial/, diakses pada 26 Desember 2018, Pukul 11.08 WIB.

Peran Penyuluh Agama diakses dari

http://www.academia.edu/11331456/PERANAN_PENYULUH_AGAMA_DALAM_PEMBINAAN_UMAT, diakses pada 9 Januari 2019.

Kategori Usia Pemuda Sekarang Diakses dari

http://wwwobsessionnews.com/beritautama/kategori-usiapemudasekarang1865tahun/&grqid=Wo5a6H_j&s1&hl=id-ID&geid=1033,diakses pada 17 Mei 2018

Sulistiani, Neti. http//netislistiani.Wordpress.com/ penyuluhan

/penyuluhagama diakses pada 5 september 2017. . Sejarah Asal mula Kecamatan Paguyangan. Diakses dari.

http://www.google.com/search?q=peta+desa+winduaji&prmd=nimv&source=inms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjl3MWU0OHaAhVLOY8KHYrrBZoQAUIECgC&biw=360&bih=615. Pada 11 Mei 2018.

Page 104: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …
Page 105: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …
Page 106: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

Pedoman Wawancara

Wawancara Penyuluh Agama

1. Sudah berapa lama bapak melakukan penyuluhan?

2. Apa motivasi bapak menjadi seorang penyuluh ?

3. Berapa kali dalam sebulan bapak menyuluh?

4. Apa saja kegiatan penyuluhan yang terkait solidaritas

sosial?

5. Adakah materi khusus yang bapak gunakan dalam

penyuluhan ?

6. Bagaimana kondisi pemuda sebelum dan sesudah disuluh?

7. Apakah ada permasalahan tentang solidaritas sosial

dikalangan pemuda disini?

8. Adakah kerjasama yang dilakukan penyuluh dengan tokoh

agama setempat?

9. Apa langkah-langkah bapak dalam rangka meningkatkan

solidaritas sosial dikalangan pemuda?

10. Apa harapan bapak untuk kegiatan penyuluhan

kedepannya?

Page 107: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

Wawancara Pemuda

1. Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan penyuluhan ?

2. Apakah saudara sering mengikuti kegiatan pengajian ?

3. Apa tujuan saudara mengikuti kegiatan penyuluhan?

4. Apa pendapat saudara tentang kegiatan ini?

5. Apa manfaat yang saudara rasakan ?

6. Bagaimana proses pelaksanaan pengajian ?

7. Apakah penyampaian materi oleh penyuluh mudah anda

pahami?

8. Apa harapan saudara untuk kegiatan pengajian ini

kedepannya?

Page 108: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

HASIL WAWANCARA

Data Informan

1. Nama : Muhammad Faridin

Jabatan : Koordinator Penyuluh Agama

Waktu/Tanggal wawancara : 10. 15 WIB / 18 Januari 2018.

Pertanyaan :

1) Sudah berapa lama bapak melakukan penyuluhan?

Jawab : “Alhamdulillah tiga tahun jalan berati mba kalo

profesinya, tapi sebelum menjadi penyuluh agama saya

hanya ustadz kampung saja mba.”

2) Apa motivasi bapak menjadi seorang penyuluh ?

Jawab : “motivasi saya menjadi seorang penyuluh tentunya

menambah ilmu dan belajar bagaimana melayani

masyarakat luas dengan baik, serta menambah relasi

persaudaraan dengan orang banyak mba.”

3) Berapa kali dalam sebulan bapak menyuluh?

Jawab : “setiap minggu ada mba tapi ya beda-beda

jadwalnya. Ada yang khusus bapak-bapak, anak-anak dan

pemuda.”

4) Apa saja kegiatan penyuluhan yang terkait solidaritas

pemuda?

Jawab : “banyak mba, Pembinaan dan Pendataan Mubaligh

khotib, imam dan Ulama. kalo sekarang yang sedang

dijalankan itu tentang pembinaan dan pendataan remaja

masjid mba, untuk wilayah mushola sendiri tapi kalo

kegiatan pemuda seperti, tahlil rutinan malam jumat,

Page 109: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

pengajian-pengajian lalu ada pelatihan-pelatihan dan

kegiatan lainnya.

5) Adakah materi khusus yang bapak gunakan dalam

penyuluhan ?

Jawab : untuk materi khusus tidak ada mba, karena kita

menyesuaikan topik yang ingin dibahas dengan pemuda,

jadi mengalir saja karena lebih sering tanya jawab diluar

forum yang jelas pembahasan harus berkaitan dengan ilmu

agama.

6) Bagaimana kondisi pemuda sebelum dan sesudah diberi

penyuluhan?

Jawab : untuk perubahan sebelum dan sesudah penyuluhan,

secara keseluruhan pasti ada perubahan ya mba entah

sedikit atau banyaknya ya tergantung dari masing-masing

individu. Yang jelas ada, dan kita tidak bisa melihat secara

kasap mata saja, bagi saya ada kemauan untuk berfikir maju

saja alhamdulillah sekali mba.

7) Apakah ada permasalahan tentang solidaritas dikalangan

pemuda disini?

Jawab : “iya ada mba, banyak pemuda yang istilahnya

belum ada kegiatan positif banyak yang pengangguran, ada

yang kerja tapi tidak menentu dan mereka sangat apatis

terhadap lingkungan sekitar sehingga mereka sangat

berpengaruh kepada anak-anak yang masih sekolah

sehingga dan mau tidak mau menjadi generasi yang seperti

itu juga jika dibiarkan .”

Page 110: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

8) Adakah kerjasama yang dilakukan penyuluh dengan tokoh

agama setempat?

Jawab : “ ya tentu ada, seperti dengan pengurus majlis

ta’lim, pengasuh pondok pesantren, dan lembaga yang ada

di desa Winduaji.”

9) Apa langkah-langkah bapak dalam rangka meningkatkan

solidaritas dikalangan pemuda?

Jawab : “ya mengajak para pemuda agar semakin aktif

dalam forum pengajian, agar semakin banyak pemuda yang

sadar tentang pentingnya hidup dalam tuntunan agama,

Tentunya dengan segala kemampuan, baik tenaga dan

pikiran kami kerahkan agar kedepannya lebih baik.”

10) Apa harapan bapak untuk kegiatan penyuluhan

kedepannya?

Jawab : “harapan saya untuk kegiatan penyuluhan

kedepannya harus lebih maju, lebih berinovasi dalam segala

kegiatan dan terus berkembang dalam mengedukasi

masyarakat khususnya kepada pemuda agar lebih religius

sehingga generasi pemuda kedepannya bisa lebih baik.”

Informan

Ustadz Faridin

Page 111: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

2. Nama : Umi Kulsum

Jabatan : Penyuluh Agama

Waktu wawancara : 12 Januari 2018

1) Sudah berapa lama ustadzah melakukan penyuluhan?

Jawab : “Saya menjadi penyuluh semenjak saya menetap di

desa Winduaji mba akhir 2015, kemudian mendirikan TPA

Khadaiqul Qur’an yang memang sudah lama ada, hanya

saja resmi diberi nama ketika saya menjadi Penyuluh

Agama.”

2) Apa motivasi ustadzah menjadi seorang penyuluh ?

Jawab : “motivasi saya menjadi penyuluh agama karena ada

dorongan dari suami dan saya sering mengikuti banyak

pengajian dengan ibu-ibu, baik muslimat maupun fatayat

akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar menjadi

penyuluh agama dan alhamdulillah masuk.”

3) Berapa kali dalam sebulan ustadzah menyuluh?

Jawab: “kegiatan menyuluh setiap hari mba kalo buat saya

karena saya mengajar ngaji anak-anak dari TK sampai

SMA, kalau penyuluhan dengan ibu-ibu biasanya setiap

hari jumat dari jam setengah delapan sampai selesei.”

4) Apa saja kegiatan penyuluhan yang terkait solidaritas

pemuda?

Jawab: “terkait solidaritas pemuda kalo saya mungkin lebih

kepada memberikan pemahaman ketika mengaji ya mba,

untuk prakteknya kalo pemuda itu suami saya lebih tau

karena beliau memang pendekatannya kepada pemuda mba,

kalo saya lebih ke ibu-ibu dan anak-anak.”

Page 112: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

5) Adakah materi khusus yang ustadzah gunakan dalam

penyuluhan ?

Jawab : “materi yang saya gunakan dalam penyuluhan

seperti ilmu Fiqh untuk tanya jawab dengan ibu-ibu dan

Tajwid untuk panduan membaca Alqur’an dengan anak-

anak pun juga sama yang jelas berkaitan dengan ilmu

agama.”

6) Apakah ada permasalahan tentang solidaritas dikalangan

pemuda disini?

Jawab : “permasalahan terkait solidaritas pemuda di sini

menurut saya kurangnya perhatian pemuda terhadap ilmu

agama sehingga menjadikan mereka pun aptis terhadap

lingkungan sekitar, ditambah banyaknya pemuda yang

merantau sehingga untuk mengadakan pendekatan pun

sedikit terkendala karena lebih banyak anak-anak dari pada

pemudanya.”

7) Adakah kerjasama yang dilakukan penyuluh dengan tokoh

agama setempat?

Jawab : “pastinya ada mba, contoh seperti saya bekerjasama

dengan suami yang notabennya sama-sama mengaar agama,

kemudian mertua saya juga kyai disini, tentu saya

bekerjasama dengan mereka dan ustadz maupun ustadzah

lain yang berada di desa Winduaji.”

8) Apa harapan ustadzah untuk kegiatan penyuluhan

kedepannya?

Jawab : “harapan saya untuk kegiatan penyuluhan

kedepannya nanti bisa lebih maju lagi, lebih banyak

Page 113: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

kegiatan positif dan tentunya bisa mengajak semua

kalangan agar dapat berpartisipasi bersama.”

Informan

Umi Kulsum

Page 114: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

3. Nama : Syaefulloh

Waktu wawancara : 6 April 2018

1) Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan penyuluhan ?

Jawab : kalo saya sudah lama mba semenjak lulus dari

pesantren tahun 2009, hanya saja sempat terhenti ketika

saya merantau di Jakarta, dan sekarang alhamdulillah sudah

kembali lagi dan aktif menjadi ketua pemuda atau biasa

disebut Permata.

2) Apakah saudara sering mengikuti kegiatan pengajian ?

Jawab : “iya Alhamdulillah selalu mba kecuali kalo saya

ada halangan, karena saya menjadi ketua pemuda disini

mau tidak mau saya harus menjadi contoh yang baik pula

disini.

3) Apa tujuan saudara mengikuti kegiatan penyuluhan?

Jawab : “tujuan saya selain untuk manfaat pribadi ilmunya,

dan saya ingin mengajak pemuda-pemuda yang lain juga

untuk aktif dalam setiap kegiatan keagamaan meskipun

belum bisa semuanya.”

4) Apa pendapat saudara tentang kegiatan penyuluhan ini?

Jawab : pendapat saya tentu sangat positif dan baik tetang

kegiatan ini, karena saya sendiri termasuk yang prihatin

dengan kondisi pemuda disini mba.”

5) Apa manfaat yang saudara rasakan ?

Jawab : “manfaat yang saya rasakan saya tentu menjadi

orang yang lebih terbuka dan mudah bergaul tentunya

dengan lingkungan yang positif dan banyak bergabung

dengan kegiatan lain yang ada di desa Winduaji ini mba.”

Page 115: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

6) Bagaimana proses pelaksanaan pengajian ?

Jawab : “proses pelaksanaan pengajian kalo mengaji kitab

di awali dengan pengumuman terlebih dahulu di musholla

karena ini bersifat umum jadi campur dengan warga, ketika

semuanya berkumpul baru sang ustadz memulai dengan

Alfatihah atau suluk lalu membaca kitab dan mengartikan

huruf pegon (huruf arab jawa) kemudian di jelasakan, untuk

pembahasannya ini masih kitab-kitab yang ringan antara

lain seprti membahas ilmu Tauhid, Fiqh dan Akhlak,

waktunya kurang lebih satu jam mba”.

7) Apakah penyampaian materi oleh penyuluh mudah anda

pahami?

Jawab : “alhamdulillah sejauh ini saya bisa memahami

mba.”

8) Apakah saudara mengalami perubahan perilaku?

Jawab : “iya mungkin yang lebih besar merasakan tentang

perubahan perilaku saya ya keluarga saya ya mba, iya

pastinya ada mba untuk perubahan perilaku yang lebih

baik.”

Informan

Syaefulloh

Page 116: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

4. Nama : Arif Hidayatulloh

Waktu wawancara : Sabtu 27 Januari 2018

1) Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan penyuluhan ?

Jawab : “saya mengikuti penyuluhan ini kurang lebih sudah

tiga tahunan mba.”

2) Apakah saudara sering mengikuti kegiatan pengajian ?

Jawab : “iya mba kalo gak ada halangan.”

3) Apa tujuan saudara mengikuti kegiatan penyuluhan?

Jawab : “tujuannya belajar mba, nambah ilmu agama.

4) Apa pendapat saudara tentang kegiatan penyuluhan ini?

Jawab : “pendapat saya tentang kegiatan penyuluhan saya

rasa sangat membantu para pemuda dalam mendapatkan

pencerahan agama khususnya .”

5) Apa manfaat yang saudara rasakan dari pengajian ini?

Jawab : “manfaat yang saya dapatkan pastinya ilmu,

menambah berkah ketemu banyak orang sholeh”.

6) Bagaimana proses pelaksanaan pengajian ?

Jawab : “proses pelaksanaan pengajian itu dilakukan setelah

sholat isya, kemudian kami merapihkan tempat biasanya

meja untuk kyainya menaruh kitabnya, iya pengajian

seperti biasa pak kyainya baca kitab lalu diartikan dengan

bahasa Jawa kemudian baru diterangkan, kurang lebih satu

jam pengajiannya.”

7) Apakah penyampaian materi oleh penyuluh mudah anda

pahami?

Page 117: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

Jawab : “kalo penyampaian materi itu sebenernya mudah

dipahami, mungkin kalo tidak bisa dipahami karena saya

kurang fokus aja ya mba”.

8) Apa harapan saudara untuk kegiatan pengajian ini

kedepannya?

Jawab : “semoga berjalan terus dan lebih baik”.

Informan

Arif Hidayatulloh

Page 118: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

5. Nama : Khaerul Misbah .

Waktu wawancara : Minggu 22 Januari 2018

1) Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan penyuluhan ?

Jawab : “sudah lama mba dari sebelum saya mengajar di

madin kurang lebih lima tahunan mba.”

2) Apakah saudara sering mengikuti kegiatan pengajian ?

Jawab : “sejauh ini Alhamdulillah saya mengikuti mba,

kecuali kalo saya lagi diluar kota.”

3) Apa tujuan saudara mengikuti kegiatan penyuluhan?

Jawab : “tujuannya untuk mencari ilmu dan berkah dari

banyak orang.”

4) Apa pendapat saudara tentang kegiatan penyuluhan ini?

Jawab : “kegiatan ini bagus, malah saya kepengin lebih di

padatin lagi jadi seminggu beberapa kali gitu mba, tapi

karena kekurangan anggota pemuda mau gak mau kita

bareng sama orang tua.”

5) Apa manfaat yang saudara rasakan ?

Jawab : “manfaatnya banyak seperti menambah wawasan

ilmu agama pastinya, menambah tali silaturahim dan guyub

dengan warga mba.”

6) Bagaimana proses pelaksanaan pengajian ?

Jawab : “proses pelaksanaan pengajian seperti biasa mba

setelah sholat isya kemudian menunggu sambil kita

membaca sholawatan sampai pak kyai rawuh, lalu ketika

pak kyai rawuh pengajian dimulai dengan membaca

alfatihah lalu membaca kitab yang diartikan dengan huruf

pegon kemudian di terangkan dan seperti itu sampai akhir.”

Page 119: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

7) Apakah penyampaian materi oleh penyuluh mudah anda

pahami?

Jawab : alhamdulillah sejauh ini sangat jelas dan gamblang

mba.”

8) Apa harapan saudara untuk kegiatan pengajian ini

kedepannya?

Jawab : semoga lebih baik lagi dan selalu istiqomah.

Informan

Khaerul Misbah

Page 120: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

6. Nama : Lutfi Abdulloh

Waktu wawancara : Jumat 6 April 2018

1) Sudah berapa lama anda mengikuti kegiatan penyuluhan ?

Jawab : “sudah tiga tahun dari pertengahan 2016”.

2) Apakah saudara sering mengikuti kegiatan pengajian ?

Jawab : “iya jika tidak berhalangan saya sering ikut mba”.

3) Apa tujuan saudara mengikuti kegiatan penyuluhan?

Jawab : “mencari berkah dengan berkumpul orang-orang

shaleh, menambah ilmu pastinya”.

4) Apa pendapat saudara tentang kegiatan ini?

Jawab : “positif yang jelas mba”.

5) Apa manfaat yang saudara rasakan ?

Jawab : “banyak mba, salah satunya lebih tenang lebih

terbuka dan mudah bergaul, kaya yang berfikir terlebih

dahulu sebelum bertindak, jadi lebih mikirin saya begini

nyakitin orang gak ya, ya lebih berhati-hati gitu mba”.

6) Bagaimana proses pelaksanaan pengajian ?

Jawab : “proses pelaksanaan setelah sholat isya berjamaah

kemudian membaca shalawat sambil menunggu pak kyai,

kemudian iya seperti biasa mba acara dimulai kami

menyimak, pengajian yang dibahasa terkait dengan ilmu,

fiqih, akhlak dan tauhid, tergantung jadwalnya lagi kitab

apa gitu mba, untuk durasi kurang lebih satu jam”.

7) Apakah penyampaian materi oleh penyuluh mudah anda

pahami?

Jawab : “iya mba mudah dipahami”.

Page 121: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

8) Apa harapan saudara untuk kegiatan pengajian ini

kedepannya?

Jawab : “semoga lebih baik kedepannya dan tetap

istiqomah”.

Infroman

Lutfi Abdulloh

Page 122: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

Catatan Lapangan

Nama Kegiatan : Pengajian Majelis Ta’lim

Tempat : Musholla Al-khasanah

Waktu : 19.30- selesai

Kegiatan pengajian kitab ini diadakan setiap sebulan

sekali karena mengundang pembicara dari luar desa Winduaji,

pengajian ini dimulai setelah sholat isya, ketika itu peneliti

mengikuti sholat isya berjamaah di musholla Al-khasanah

setelah sholat isya lalu membaca wirid berjamaah kemudian

bersalam-salaman lalu mengambil tempat untuk bersiap-siap

memulai pengajian, ketua pemuda menyiapkan speaker dan

meja untuk pembicaranya. Pengisi pengajian ini ialah salah

satu pengasuh Ponpes yang ada di Bumiayu beliau adalah KH.

Mukhlas Hasyim MA. Beliau asli dari Winduaji hanya saja

berpindah desa. Beliau salah satu tokoh agama yang sangat di

segani di masyarakat karena keilmuannya.

Page 123: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

Nama Kegiatan : Gotong Royong

Tanggal : 12 Januari 2018

Waktu kegiatan : Jumat 07.30 - Selesai

Tempat : dk. Keseran

Jumat pagi itu sangat cerah tepat pukul 07.00 terdengar

suara Pak RT memberikan pengumuman melalui speaker

musholla agar para pemuda dan warga sekitar kerja bakti gotong

royong membersihkan lingkungan sekitar. Warga mulai

berdatangan membawa peralatan kebersihan seperti sapu, Pisau,

gerobak dan alat perkakas tempur lainnya untuk membersihkan

lingkungan. Kegiatan gotong royong ini sudah lama berjalan

bahkan tidak hanya pemuda dan orangtua, anak kecil pun banyak

yang antusias untuk membantu bersih-bersih dan gotong royong.

kegiatan seperti ini sangat efektif dan edukatif untuk semua

kalangan selain meningkatkan kesadaran dan kepekaan tehadap

penjagaan kebersihan lingkungan sekitar, kegiatan ini juga bentuk

solidaritas sosial pemuda dan warga sekitar. Kerja bakti dimulai

dari musholla dan setiap pemuda dan warga sekitar dibagi-bagi

tugasnya ada yang bersih-bersih mushola dan sekitarnya, ada

yang bersih-bersih motongin rumput gang rumah, ada juga yang

memotong pohon dipinggir jalan yang mengenai tiang listrik, dan

ada juga bagian yang membakar sampah dll.

Biasanya setelah kegiatan selesai ada beberapa dari kaum

ibu-ibu yang mengantarkan jajan dan makanan untuk bapak-

bapak dan pemuda yang kerja bakti dan gotong royong ada

banyak anak-anak kecil juga yang ikut berpasrtisipasi. Moment

Page 124: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

seperti iniharus dijaga agar menjadi warisan buat generasinya

selanjutnya. Tidak harus mengeluarkan uang banyak dan pergi

jauh hanya untuk menjalin kedekatan antara pemuda dengan

warga. Cukup dengan hal yang sederhana dan mendidik tentang

arti kebersihan sudah membuat bahagia diwajah mereka. Semoga

kegiatan seperti ini bisa terus berjalan kedepannya.

Nama Kegiatan : Tahlil Keliling

Tanggal :11 Januari 2018

Waktu kegiatan :19.15 – 20.30

Tempat : Rumah warga

Kegiatan kali ini adalah kegiatan tahlil yang diadakan

setiap malam jumat yang bertempat bergilir di setiap rumah

warga. Pada kesempatan kali ini peneliti berkesempatan

mengikuti kegiatan ini meskipun hanya melihat dari ruangan

yang berbeda, sebab kegiatan ini hanya diperuntukkan oleh kaum

laki-laki saja. Kegiatan ini dimulai pukul 19.30 Wib setelah

sholat isya. Kegiatan ini diikuti oleh semua kaum laki-laki baik

anak-anak maupun orang dewasa. Kegiatan ini tidak seperti

pengajian pada umumnya, hanya membaca surat yasiin dan tahlil

kemudian ditutup dengan doa dan diakhiri makan bersama.

Kegiatan ini terlihat sederhana namun sangat bermanfaat

bagi anak-anak meskipun mereka hanya mendengarkan dan

menirukan lama-lama mereka terbiasa dan hafal bacaan tahlil.

Kegiatan ini sangat mengedukasi bagi anak-anak karena secara

Page 125: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

tidak langsung mereka melihat bagaimana orangtua berinteraksi

antar tetangga dan bagaimana berbaur dengan semua kalangan

dari anak-anak hingga orangtua. Adapun kegiatan ketika selesei

makan jarang sekali para jamaah langsung pulang akan tetapi

mereka menyempatkan untuk membahas hal-hal yang berkaitan

dengan kemaslahatan seperti pengajian di musholla kebersihan

lingkungan dan lain sebagainya.

Penulis juga sempat menanyakan kepada ketua pemuda

PERMATA (perkumpulan remaja majlis taklim Al-khasanah)

saudara Syaefulloh. Beliau yang membuat ide agar setiap malam

jumat tidak hanya tahlil di musholla akan tetapi diadakan keliling

disetiap rumah warga, alasan beliau memperbolehkan anak kecil

untuk mengikuti tahlil yakni agar terbiasa dan terlatiih sehingga

bisa menjadi penerus nanti. Kegiatan seperti ini sangat

mempengaruhi kedekatan antar individu dan lintas usia. Semoga

bisa istiqomah kedepannya dan semangatnya bertambah.

Page 126: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

Dokumentasi Wawancara Pemuda

Page 127: PERAN PENYULUH AGAMA DALAM MENINGKATKAN …

Dokumentasi Kegiatan Gotong Royong

Kegiatan Pengajian dan Shalawat