Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANAN PENYULUH AGAMA DALAM
MENANGGULANGI PERNIKAHAN DINI (Studi Kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu(S1)
Dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam
DisusunOleh
Rizkah
Nim. 303171294
PROGRAM STUDI BIMBINGAN NPENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
2021
v
MOTTO
ش خي ينٱولي لذ فلييتذقوا علييهمي يذةضعفاخافوا ذر خليفهمي مني تركوا ٱلوي للذلسديدا قولواقوي ٩ولي
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar”. (Q.S.
An-Nisaa’:9)1
1Al-Qur’an Hafalan Mudah Terjemahan &Tajwid Warna, Menghafal Lebih Mudah Metode 5
Waktu Hafal I Halaman, (Bandung:Cordoba,2018),hal 78
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi pada saat ini
yaitu pernikahan dini, yang mana peneliti ingin mendapatkan informasi mengenai
pengaruh dari pernikahan dini yang terjadi pada masyarakat Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi lebih mendalam dan jauh lagi,
mengetahui faktor penyebab terjadinya pernikahan dini pada masyarakat setempat
serta upaya penyuluhan agama sebagai upaya penanganan dalam memecahkan
masalah yang dilakukan pada masyarakat setempat.
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif
atau penelitian lapangan (field research) Dengan pendekatan deskriftif. Penelitian
ini menggunakan teknik analisis data purposive sampling. Dengan tehnik
Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan
menerapkan tiga tehnik analisis yaitu reduksi data, pengajian data, dan verifikasi
data.
Hasilnya penelitian ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang menjadi
penyebab pernikahan usia dini diantaranya yaitu faktor ekonomi, keluarga,
kecelakaan, sosial media, pergaulan bebas, tradisi keluarga maupun adat istiadat
setempat. Peran penyuluhan agama dalam menghadapi masalah seperti ini
menjadi peran fungsional dalam menangani permasalahan-permasalahan yang di
hadapi dan memecahkan masalah bersama karena penyuluh agama menjadi peran
terpenting dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Berbagai upaya
dilakukan dalam menghadapi permaslahan pernikahan dini seperti halnya dengan
mengadakan penyuluhan dan memberikan bimbingan bagi masyarakat yang ingin
menikah dini.
Kata kunci: Pernikahan Dini, Penyuluhan Agama
vii
ABSTRACT
This research is motivated by a phenomenon that occurs at this time,
namely early marriage, in which researchers want to get information about the
effect of early marriage that occurs in the people of Kunangan Village, Taman
Rajo District, Muaro Jambi Regency, more deeply and further, to know the
factors that cause early marriage in local communities as well as religious
counseling efforts as an effort to solve problems committed to the local
community.
The research approach that the author uses is qualitative research or field
research (field research) with a descriptive approach. This study used purposive
sampling data analysis technique. With data collection techniques in the form
of observation, interviews, and documentation by applying three analysis
techniques, namely data reduction, data analysis, and data verification.
The results of this study indicate that there are several factors that cause
early marriage, including economic factors, family, accidents, social media,
promiscuity, family traditions and local customs. The role of religious
counseling in dealing with problems like this becomes a functional role in
dealing with the problems faced and solving common problems because
religious extension agents are the most important role in social and religious
life. Various efforts have been made in dealing with problems of early
marriage, such as by holding counseling and providing guidance for people
who want to marry early.
Keywords: Early Marriage, Religious Counseling.
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamiin Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah
memeberikan segala kenikmatan dan kebahagiaan kepada kita semua dengan
sifat Maha Pemurah-Nya. Terutama atas anugerah akal, pikiran dan waktu yang
masih diberikan hingga saat ini, Sehingga saya bisa menyelesaikan Skripsi ini.
Semoga kita semua selalu mendapat Ridho Allah SWT.
Aamiiiin...
Kupersembahkan Skripsi ini
Untuk orang-orang yang sangat aku sayangi, orang yang sangat berarti dalam
perjalanan hidup ini, orang yang menjadi dasar dari segala perjuangan sehingga
aku bisa berada dititik sekarang ini, mereka adalah keluargaku
Teruntuk
Mak (Maryati) dan Abah (Aminudin) tercinta sebagai tanda bakti, hormat, dan
rasa terima kasih yang tak terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Mak
dan Abah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih
yang tak terhingga yang mungkin tidak dapat kubalas hanya dengan selembar
kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan ini.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Mak dan Abah bahagia, karna
aku sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih untuk dapat membahagiakan
Mak dan Abah. Untuk Mak dan Abah yang selalu membuatku termotivasi dan
selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi
lebih baik, Dan teruntuk adik ku tercinta dan tersayang (M.Wildan) terima kasih
atas support dan doa yang selalu dipanjatkan untuk kebaikkan ayuk.
Untuk Kedua Dosen Pembimbingku
Bapak Edy Kusnadi dan Bapak Abdul Kholiq
Terima kasih yang tak terhingga saya ucapkan atas dedikasimu untuk menuntunku
memberikan tunjuk ajar, bimbingan, arahan serta motivasi, sehingga saya bisa
menyelesaikan studi di kampus tercinta saya bangga menjadi salah satu
mahasiswa bimbinganmu.
Dan terima kasih yang tak terhingga untuk seluruh Dosen yang telah memberikan
ilmu terkhusus untuk Dosen Fakultas Dakwah. Dan untuk seluruh guru-guruku di
SD N.87/IX Kunangan, MTS.N Talang Duku, SMK N 2 Kota Jambi, untuk semua
teman-teman BPI angkatan 2017 Khususnya BPI A yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu terima kasih selalu memberikan arti dalam pertemanan dan untuk
para sahabat-sahabatku semua terima kasih sudah hadir dalam hidupku dan
banyak memberikan warna.
Dan tak lupa kepada senior dan teman-teman yang terus memberi semangat,
masukan dan motivasi. Dengan harapan semoga Allah memberi taufiq dan
HidayahNya selalu. Aamiiin
Dan untuk Almamater kebanggaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
HidayahNya kita masih diberikan nikmat umur, kesehatan serta iman dan islam.
Sehingga skripsi dengan judul “ Peranan Penyuluh Agama Dalam Menanggulangi
Pernikahan Dini (Studi Kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi)” dapat diselesaikan dengan baik. Kemudian Shalawat
dan salam semoga selalu tercurahkan kepadaNabi Muhammad SAW sang suri
tauladan umat, yang telah membawa kita dari alam kejahiliahan hingga ke alam
yang terang benderang yang penuh dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan
cobaan, namun, semua itu dapat dilewatkan dengan rasa sabar dan ikhlas dan
tentunya selalu bersyukur dengan semua ketentuaan Allah SWT. Sehingga banyak
sekali pengalaman dan pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi
ini. Dukungan dan motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr. Edy Kusnadi, M. Phil dan Bapak Drs. H. Abdul Kholiq, M.Pd
selaku Dosen Pembimbing I dan II, yang selalu meluangkan waktu dalam
membimbing, memberikan petunjuk, dan memberikan motivasi demi
kesempurnaan skripsi ini.
2. Bapak Agus Slamet Nugroho, S.Sos., M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
3. Bapak Dr. Abdullah Yunus., M.Pd.I selaku ketua Prodi Bimbingan Penyuluhan
Islam (BPI) dan Bapak Ahdiyat Mahendra, M.Si selaku sekretaris prodi
Bimbingan Penyuluhan Islam.
4. Bapak Zulqarnin., M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak D.I. Ansusa Putra, Lc.,M.A.HUM. Arfan Aziz, M.Soc., Ph.D. Dr.
Sahmin Batubara, M.HI. selaku wakil Dekan I,II dan III Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA.,PH.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.,M. El. Selaku Wakil Rektor I Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd., selaku Wakil Rektor II Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Bapak Dr. Bahrul Ulum, M.Ag., MA selaku Wakil Rektor III Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
x
10. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, terimakasih banyak atas
ilmu yang diberikan, semoga kelak dapat bermanfaat bagi penulis dan orang
banyak.
11. Seluruh karyawan karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
12. Kepala Perpustakaan UIN sulthan Thaha Saifuddin Jambi beserta staffnya
serta Kepala Perpustakaan Wilayah Jambi.
13. Bapak Kepala Desa Kunangan Beserta staff dan pegawai dan seluruh
Masyarakat Desa Kunangan.
14. Teman-teman seperjuangan Bimbingan Penyuluhan Islam angkatan 2017, dan
teman-teman di kampus tercinta, teman-teman KKN-DR dan PPL terima
kasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian serta motivasi
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kita,
melimpahkan rahmat serta berkahnya di dunia dan akhirat.
Jambi, 27 Maret 2021
Rizkah
303171294
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
NOTA DINAS.........................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.......................................iii
PENGESAHAN.....................................................................................................iv
MOTTO..................................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
PERSEMBAHAN...............................................................................................viii
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI........................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................1
B. Permasalahan..............................................................................7
C. Batasan Masalah.........................................................................7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................8
E. Kerangka Teori...........................................................................8
F. Metode Penelitian......................................................................19
G. Pemeriksaan Keabsahan Data...................................................24
H. Studi Relevan............................................................................25
BAB II Profil Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi
A. Sejarah Desa Kunangan.....…………………………………...29
B. Letak Geografis Desa Kunangan……………………………...30
C. Keadaan Penduduk Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi…………………………………........32
D. Struktur Kepemimpinan Desa Kunangan ………………….....41
BAB III Faktor dan Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi
A. Faktor Terjadinya Penyebab Pernikahan Dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi………………………………………………………….45
B. Bagaimana Peran dan Fungsi Penyuluh Agama Terhadap
Masyarakat di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi……………………………………..62
BAB IV PENYULUHAN AGAMA SEBAGAI UPAYA PROBLEM
SOLVING DALAM MENANGGULANGI PERNIKAHAN
DINI DI DESA KUNANGAN KECAMATAN TAMAN RAJO
KABUPATEN MUARO JAMBI
A. Bagaimana Upaya Penyuluh Agama Dalam Menanggulangi
Pernikahan Dini di Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi…………………………….......59
xii
B. Hambatan Penyuluhan Agama Dalam Sosialisasi Pernikahan
Dini Di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi…………………………………………………..69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………...77
B. Implikasi Penelitian…………………………………………...77
DAFTAR PUSTAKA
CURICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Luas Wilayah di Desa Kunangan…………………………………...32
Tabel 2.2 : Masyarakat Desa Kunangan yang beragama Islam………………...33
Tabel 2.3 : Tingkat Kesehatan Masyarakat Desa Kunangan…………………..34
Tabel 2.4 : Jumlah Penduduk Desa Kunangan Menurut Jenis Kelamin……....35
Tabel 2.5 : Keadaan Penduduk Desa Kunangan menurut umur……………….35
Tabel 2.6 : Keadaan Penduduk Desa Kunangan Tingkat Pendidikan…………37
Tabel 2.7 : Sarana dan Prasarana Umum di Desa Kuanangan…………………38
Tabel 2.8 : Keadaan Penduduk Desa Kunangan Menurut
Profesi/Pekerjaan…………………………………………………….41
Tabel 2.9 : Mata Pencaharian Masyarakat Desa Kunangan…………………….42
Tabel 2.10 : Susunan Struktur Kepemimpinan Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi……………………………...43
Tabel 2.11 : Perkembangan Kependudukan Desa Kunangan Berdasarkan
Jenis Kelamin………………………………………………………...44
Tabel 2.12 : Ekonomi Masyarakat………………………………………………..44
Tabel 2.13 : Kesejahteraan Masyaarakat…………………………………………45
xiv
TRANSLITERASI
A. Alfabet
Angka Huruf Arab Huruf Latin
A ا 1
B ب 2
T ت 3
Ts ث 4
J ج 5
H ح 6
Kh خ 7
D د 8
Dz ذ 9
R ر 10
Z ز 11
S س 12
Sy ش 13
Sh ص 14
Dh ض 15
Th ط 16
Zh ظ 17
a‘ ع 18
Gh غ 19
F ف 20
Q ق 21
K ك 22
L ل 23
M م 24
N ن 25
W و 26
H ه 27
Y ي 28
B. Vokal dan Harakat
Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
Į ىإ Ā ا A آ
Aw و أ Ă أى U أ
Ay ىآ Ū أو I إ
C. Ta’Marbuthah (ة) Ta Marbuthah di tulisdengan h.
Transliterasiuntuk Ta’ Marbuthahiniadatigamacamyaitu:
1. Ta’ marbuthah yang matiataumendapatharakatsukun,
makatransliterasinyaadalah h.
Arab Indonesia
Ṣalāh صلاة
Mir āh مراة
2. Ta’ marbuthah yang, hidupatau yang mendapatharakatfathah, kashrah,
dandhammahmakatransliterasinyaadalah /t/.
Arab Indonesia
Wizārat al-tarbiyah وزارةالتربية
Mir āt al-Zaman مراةالزمن
3. Ta’ marbuthah yang berharakattanwin, makatransliterasinyaadalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
Fauziatun فوزية
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Di era globalisasi saat ini, dunia pendidikan sedang menghadapi berbagai
rintangan serta masalah. Salah satu masalahnya ialah maraknya berbagai macam
perbuatan salah remaja, dan kenyataannya mereka benar-benar melakukan berbagai
bentuk kegiatan mengejutkan yang tidak perlu ia lakukan. Perbuatan salah ini
biasanya berlangsung pada remaja yang terlibat dalam penanganan perkembangan
dan perbaikan yang begitu cepat ataupun yang dinamakan masa transisi, melalui
peluang pers, media massa bebas menyiarkan suatu hal yang bisa memberikan
guncangan negatif untuk remaja terhadap perilakunya, misal tv, web, dll.1
Remaja ialahsuatu periode di mana orang tersebut menciptakan dari saat ia
mulai muncul tanda-tanda seksual tambahan hingga ketika ia memperoleh
perkembangan seksual.2Selanjutnya, saat anak-anak berusia 12 hingga 21 tahun,
biasanya yang disebut pubertas, pubertas bisa menjadi periode perpindahan dari
anak-anak ke dewasa.3Saat usia ini mengalami perubahan, secara fisik ataupun
mental. Perubahan fisik asli ialah perkembangan tulang serta perkembangan
kemaluan dan tanda-tanda seksual tambahan, terjadi pada pria dan wanita. Sementara
itu, perubahan mental yang dialami para remaja adalah perkembangan
kecenderungan seksual, rasa sayang serta daya tarik terhadap lawan jenis.
Perkawinan ialahsunatullah yang umum dan dialami untuk seluruh
makhluknya, baik manusia, hewan ataupun tumbuhan. Pernikahan dapat menjadi
strategi yang ditetapkan oleh Allah menjadi cara untuk makhluknya dalam meniru
1 Muh.Arif, “Peranan Bimbingan Konseling (BK) Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di
Smp Guppi Samata Kelurahan Romang Polong di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
(Skripsi:Sarjana Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makasar, Tahun 2014).. 2Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta: Radja Grafindo
Persada,2001).Hal.40. 3Zulkifli, Psikologi Perkembangan (Cet.I-VI; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006).Hal.6.
2
serta melindungi hidupnya. Pernikahanialah akad antara laki-laki dan perempuan
yang berdasarkankesiapan serta kecenderungan kedua belah pihak, yang
dilaksanakan oleh pihak lain (Wali) sesuai dengan ciri serta syarat yang ditentukan
oleh Syara’ dalam melegitimasi percampuran keduanya, maka satu sama lain
hendaknya sebagai mitra untuk pendamping di keluarga.4
Ketika menata kesempurnaan manusia seutuhnya selakumakhluk yang
terhormat, Allah SWT sudah mengarahkan manusia menuju fitrahnya. Di antara
fitrah ialah kecenderungan untuk hidup berkelompok. Kata lainnya, orang
mempunyai perasaan terpesona kepada lawan jenisnya, yang di Alquran dinamakan
Azwaj.5Seolah-olah cara Agama melegitimasi untuk menunjukkan kecenderungan
dan daya tarik manusia terhadap lawan jenisnyaialah pernikahan. Dengan cara ini,
berpasangan bisa menjadi cara yang Allah tetapkan bagi manusia untuk menyadari
kodratnya.
Pendidik yang taat terus menerus menyerukan perhatian dan terus-menerus
menyampaikan kebenaran, menjalankan tugasnya yang sangat utama untuk
mewujudkan dan menanamkan etika yang baikkepada individu-individu di sekitar
mereka untuk membuat masyarakat yang beretika, baik koneksi dengan individu
individu, hubungan dengan alam dan koneksi dengan Allah SWT begitu bahwa yang
utuh dirasakan sebagai rahmatan lil 'alamin. Di dalam Alquran Allah swt. telah
menasihati orang-orang sewaannya untuk mendesak memasang asmara selama
mereka mampu melakukannya karena kehidupan yang dinikahi mungkin
menguntungkan, juga sebagai konfirmasi atas kendali Allah SWT. Sesuai yang
diuraikandisalah satu ayat pada QS.Ar –Ruum:21.
4Slamet Abidin dan Aminudin, Fiqh Munakahat 1,(Bandung: Pustaka Setia,1999).cet.Ket-
1,12. 5M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-
Qur’an,(Jakarta:Lentera Hati,2002), Vol. 11, 5398.
3
وجعلۦ ءايتهومن إل ها كنو ا ل تس وجا ز أ نفسكم
أ ن م لكم خلق ن
أ
رون ميتفك لكلأيتل قو فذ إن ة ةورح ود ٢١بي نكمم“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.
(Q.S. Ar-Ruum: 21).6
Pengaturan keluarga yang optimis, oleh individu yang terikat, membutuhkan
kondisi pikiran yang dewasa dari masing-masing pasangan. Selanjutnya, prasyarat
suatu pernikahan yang mengarah pada keluarga bahagia, sejahtera dan tak henti-
hentinya bisa menjadi usia yang cukup berkembang juga. Undang-undang
pernikahan di Indonesia, nampaknya pentingnya pembatasan umur ini dirasakan
guna mengantisipasi asahnya perkawinan yang terlalu muda yang seringkali
berakibat negatif, Pasal 7 ayat (1) undang-undang perkawinan mengatur bahwasanya
laki-laki wajibberusia 19 tahun dan wanita wajib berusia 16 tahun. Apalagi
tercantum pada hukum Islam dalam pasal 15 ayat (1), secara khusus bahwasanya
demi kebaikan keluarga, perkawinan dapat dilakukan sebagaimana yang
dilaksanakan oleh calon pengantin yang sudah mencapai usia yang ditentukan. Pada
Pasal 7 UU Nomer 1 Tahun 1974, lebih spesifiknya pasangan yang akan datang
paling sedikit-paling calon suami berusia 18 tahun dan calon istri sekurang-
kurangnya 15 tahun.7
Saat ini berbagai persoalan yang berlangsung di masyarakat, seperti seputar
pernikahan dini. Dalam komunitas sekeliling kita, bahkan berbagai negara di dunia
masih adanya isu seputar pernikahan dini serta menjadi ilustrasi di negara kita
pernikahan dini kian tidak terkendali. Demikian ini, dapat disebabkan oleh
6Al-Qur’an Hafalan Mudah Terjemahan &Tajwid Warna, Menghafal Lebih Mudah Metode 5
Waktu Hafal I Halaman, (Bandung:Cordoba,2018),hal 406 7Hilam Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 1990). Hal. 6.
4
banyaknya komponen, baik di dalam ataupun di luar, yang mendasari sangat banyak
perkumpulan relasional awal di Indonesia. Khususnya untuk anak-anak yang masih
di bawah umur yang belum saatnya memperoleh perubahan yang sangat cepat.
Sedangkan, lingkungan sosial yang lebih membumi bisa mempengaruhi jati diri
ataupun jiwa anak usia dini. Bagaimanapun juga, secara rasional untuk anak usia dini
atau masih tergolong usia muda tidak terbiasa menyaring dan mudah dipengaruhi
oleh sesuatu yang hadir dengan cepat. Maka banyak anak usia dini yang tak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Persoalan yang kerap terjadi oleh anak usia
dini ialah pergulatan antara kondisi yang mengharuskan pemenuhan kebutuhan serta
kondisi kesempatan.
Bagi anak usia dini, pernikahan sangat merepotkan sebab tidak adanya
ketersediaan pada diridalam membimbing keluarga maka individu dituntut untuk
tampil bagaimana bertindak dan membuat pilihan. Masalah ini akan menjadi lebih
besar apabila melihatnya dalam halyang tidak sama, jika masalah antara masa kanak-
kanak dan perkawinan dihadapkan dengan cara atau cara anak menjalankan,
menjalankan, pentingnya mentalitas. , perkembangan dan status keuangan. Dengan
banyaknya perkumpulan relasional usia dini akan mempengaruhi pengajaran mereka,
yang dalam kesimpulannya anak usia dini tidak memiliki keterlibatan dan informasi
serta bakat yang cukup untuk mendorong suatu karya. Persatuan relasional awal
berkembang karena beberapa komponen yang sangat persuasif, khususnya variabel
orang, wali, masyarakat dan bagian dari pemerintah lingkungan, terutama pemerintah
kota, pemerintah teritorial itu sendiri terdiri dari Kepala Teritorial dan perangkat lain
yang memiliki komitmen dan spesialis yang harus dilakukan oleh pemerintah
terdekat.8
Pemerintah telah berupaya untuk mengantisipasi perkawinan dini dengan
memberikan penyuluhan kepada masyarakat seperti, ceramah, pengajian serta
8Mohammad, M. Dlori. Jeratan Nikah Dini,Wabah Pergaulan,(Jogjakarta: Media
Abadi,2005). Hal.234.
5
penyuluhan data kepada pihak yang berkepentingan terkait masalah perkawinan,
kompromi dan perpisahan. Berusaha keras untuk berpisah dan mengembalikan etika
kepada masyarakat dalam menyelesaikan tantangan suami istri yang sama.
Dalam dunia pendidikan, cara mendidik seseorang, menghitung anak muda
bisa diandalkan, bukanlah pekerjaan kecil, seperti membalikkan tangan. Pegangan
instruksi membutuhkan waktu lama, yang dapat berakhir dari manusia di dalam
rahim hingga waktu berlalu. Islam, misalnya, memperalat setiap orang untuk
mendidik anak sejak dini agar memohon. Ajaran seperti iniialah unsur dari pekerjaan
karena kewajiban terhadap Allah SWT serta menjadi kegiatan untuk anak-anak.
Metode melaksanakan tugas dan mengajar begitu utamauntuk anak-anak
dalammenumbuhkan pengajaran di waktu pubernya nanti.
Dalam perkembangannya, keluarga juga mampu mengkoordinasikan para
remaja yang berada di tengah-tengah makhluk hidup masing-masing. Saking
jauhnya, kecerdasan banyak remaja, khususnya di Kota Kunangan, tidak didasarkan
pada tanda-tanda ketaqwaan. Dengan cara ini dibutuhkan penerangan kepada mereka
agar awet muda dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.9
Masa remaja adalah usia yang sangat terpengaruh secara efektif, baik positif
maupun negatif. Rekan adalah salah satu komponen yang berdampak terbesar. Di
Kota Kunangan di mana para wali memberikan kesempatan kepada anak-anak
mereka untuk berafiliasi dengan teman seumurannya. Islam memberi batasan sosial
antara remaja laki-laki dan remaja putri, batasan yang sudah diinstruksikan dalam
Islam umumnya diabaikan oleh anak muda saat ini, untuk ilustrasi bepergian
bersama dengan sepeda motor, duduk bersama dengan tenang, pacaran, minum
minuman beralkohol, merokok, dan lain-lain masalah yang jelas-jelas disangkal
dalam Islam.10
9Fauzi M . Kepala Desa Kunangan, Wawancara dengan Penulis, 24 Juli 2020, Kabupaten
Muaro Jambi. 10 Fauzi M . Kepala Desa Kunangan, Wawancara dengan Penulis, 24 Juli 2020, Kabupaten
Muaro Jambi.
6
Penyuluh agama dalam menanggulangi pernikahan dini sangat utama bagi
Remaja di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi sebab
bisa memberikanpengaruh terhadap perbaikan moral sertatingkah lakumenjadiwujud
dorongan terhadap remaja dalam mempertahankan norma Adat Istiadat dan Agama
yang terdapat di Desa Kunangan.
Berdasarkan hal tersebut dengan kesadaran terbuka tentang berbagai pengaruh
yang bisa diakibatkan dari pernikahan dini. Di sinilah peran operator ekspansi Islam
diperlukan dalam mengelola serikat relasional di bawah umur ataupun yang disebut
sebagai pernikahan dini. Untuk menguranginya, bagian dari fakultas pengembangan
yang saleh diperlukan dalam memberikan administrasi ekspansi yang taat kepada
ruang umum. Berdasarkan data diatas penulis peroleh dari KUA Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2020 di Desa Kunangan telah terjadi
pernikahan dini sebanyak 20 kasus.11
Kesadaran terbuka tentang berbagai dampak yang akan ditimbulkan dari
pernikahan dini. Inilah peran Penyuluh Agama Islam diperlukan untuk mengelola
dengan Pernikahan Dini. Dengan cara ini bagian dari spesialis ekspansi yang taat
sangat penting dalam memberikan kesempatan kepada spesialis ekspansi yang saleh
untuk terbuka bersama, sehubungan dengan pengaruh yang akan dihasilkan dari
pernikahan dini.
berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis meneliti untuk mengambil
Penelitian yang judulnya“Peranan Penyuluh Agama Dalam Menanggulangi
Pernikahan Dini (Studi Kasus Di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi)”.
B. Permasalahan.
Sesuai latar belakang masalah tersebut bisa di rumuskan pokok
permasalahanpada penelitian ini ialah Peranan Penyuluh Agama Dalam
11 Rina Hirfina. Penyuluh KUA Taman Rajo, Wawancara denga Penulis, 24 Juli 2020,
Kabupaten Muaro Jambi.
7
Menanggulangi Pernikahan Dini (Studi Kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi). Dari pokok permasalahan tersebut maka di ajukan
permasalah penelitian, yakni:
1. Apa faktor yang menyebabkan banyak terjadi pernikahan dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi?
2. Bagaimana peran dan fungsi Penyuluh Agama terhadap masyarakat di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi?
3. Bagaimana upaya Penyuluh Agama dalam menanggulangi pernikahan dini di
Desa Kunangan Kecamatan Taman RajoKabupaten Muaro Jambi?
C. Batasan Masalah.
Sehubungan dengan judul serta latar belakang di atas, penulis memberi batasan
pada penelitian ini supaya tidak keluar dari konteks bahasan, dengan cara ini penulis
memusatkan penelitian ini pada peranan penyuluh agama dalam menanggulangi
pernikahan dini (studi kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi). Objek yang dituju hanya pada kasus pernikahan diniyang
terjadiselama2tahunterakhirdi Desa Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten
Muaro Jambi, yaitu pada tahun 2019 s/d 2020.
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian.
1. Tujuan.
Adapun tujuan yang akan diwujudkan pada penelitian ini ialahguna
mendapatkan pengetahuan terkait:
a. Mengetahui faktor yang menyebabkan banyak terjadi pernikahan dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
b. Mengetahui peran dan fungsi Penyuluh Agama terhadap masyarakat di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
c. Mengetahui upaya Penyuluh Agama dalam menanggulangi pernikahan dini di
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
2. Manfaat Penelitian.
8
Adapun beberapa manfaat dari riset ini bisa diketahui dari 2 sudut pandang
yakni secara teoritis dan praktis.
a. Secara Teoristis.
Diharapkan riset inibisa memberi masukan dan menambah wawasan kepada
penyuluh agama dalam menanggulangi pernikahan dini di Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
b. Secara Praktis.
1) Sebagai Penyuluh informasi ini bisa menjadi masukan saat menanggulangi
pernikahan dini.
2) Sebagai pihak-pihak yang termasuk dalam memberikan arahan pernikahan dini
bagi penduduk serta kaum remaja bisa sebagai masukan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
3) Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan, khususnya dalam peranan
penyuluhan agama dalam menanggulangi pernikahan dini.
E. Kerangka Teori
1. PengertianPenyuluh
Dalam istilah penyuluh berasal dari bahasa inggris “councelling”.Pada
bahasa Arab, istilah Bimbingan dan Penyuluhan di sebut dengan nama al irsyad an
nafsiy yang berarti bimbingan kejiwaan.12
Menurut kamus besar Bahasa,penyuluh pada kamus Besar Bahasa Indonesia
berasal dari kata “suluh”yang artinya“obor”. yaitu, penerangan, penyelidikan,
pengintaian. penyuluh berasal dari kata suluh yang berartibarang yang digunakan
guna menerangi. Jadi pengertian penyuluh menurut bahasa pada umumnya, Istilah
12Budi Sunarso, Hasil Penelitian Peran Kantor Urusan Agama Dalam Memberikan
Bimbingan Perkawinan Pada Masyarakat Di Udapi Hilir Prafi Kabupaten Manokwari, (Jawa Timur:
myria Publisher, 2019). Hal. 22.
9
penyuluhan biasa disinggung sebagai gerakan penyediaan data secara terbuka, baik
oleh organisasi pemerintah maupun nonpemerintah.13
Sedangkan, berdasarkan H.M. Arifin penyuluh ialahpengalaman tatap muka
antara mengajar dan mengajar atau semua latihan yang dilaksanakan oleh seorang
individu untuk hal memberi bantuan kepada individu lainnya yang menghadapi
masalah dunia lain di lingkungan mereka. Pertolongan tersebut agar individu
mampu mengatasi dirinya sendiri sejak timbulnya kesadaran atau hasil dari kendali
Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga muncul dalam dirinya kepercayaan akan
kegembiraan dalam pertunjukan dan kehidupan masa depan.14
a. Penyuluh Agama.
Agama ialahsuatu pendidikan yang bersumber dari Tuhan yang
berkapasitas untuk pengarah bagi kehidupan manusia sehingga ia hidup
bahagia di dunia ini ataupun di masa yang akan datang sebagai pengajar.15Diaz
Corner menerangkan, agama ialah jalan. Ini menyiratkan cara hidup atau cara
yang harus ditempuh oleh orang-orang di sepanjang hidupnya atau cara yang
menghubungkan sumber dan alasan kehidupan manusia, atau cara muncul di
mana, bagaimana dan ke mana arah kehidupan manusia di dunia ini.16
Penyuluh agama ialah pegawai pemerintahan yang berpendidikan Islam
yang taat serta memprakarsai pelaksanaan tugas-tugas pembinaan ketaqwaan di
masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang berkualitas sertamakmur lahir
batin. Posisinya di sekeliling masyarakat Islam sangatlah utama, perannya
13Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta:
Balai Pustaka,2002),ed. Ke-t3, Hal.110. 14Ibid. Hal.23. 15Ibid. Hlm. 23 16Samsul Arifin, Pendidikan Agama Islam, (Jogjakarta: CV. Budi Utama, 2014). Hlm. 3-4
10
sangat besar baik sebab informasinya sebagai hasil dari peran modelnya dalam
perjumpaan yang saleh.17
Jadi penyuluh agama yang diimplikasikan oleh penulisa ialah penerjemah
yang memberikan bantuan, pengarahan, dukungan, dan data dalam
memberikan pemahaman tentang pentingnya agama.
b. Peran dan Fungsi Penyuluh
1) Peran
Kata peran berdasarkanKamus Besar Bahasa Indonesia yang
berartiseperangkat perilaku yang diantisipasi untuk ada di seseorang yang
berdomisili di masyarakat. Peran secara teratur digunakan untuk
menggambarkan serangkaian keadaan pikiran, posisi, atau bagian yang
dimainkan oleh individu atau kumpulan individu pada tingkat sosial yang
berbeda. Suatu jenjang ataupun jabatan yang dimainkan dalam kehidupan
bermasyarakat ialah para pendidik yang taat (da'i) yang berperan menciptakan
syariat Islam di tengah masyarakat. Adapun 4 bagian dari penyuluh agama,
yakni:
a. Sebagai Pendidik (Muaddid).
Yakni melakukan pekerjaan pendidikan Islam, spesialis ekspansi harus
menguasai pelajaran Islam lebih tinggi dari terbuka normal. Dengan mengajari
individu untuk menjalankan perintah Allah dan mendapatkannya penyangkalan-
Nya. Dia mencakup kewajiban terhormat untuk menghindari individu tersesat
dari hukum Islam, serta untuk memastikan individu dari pengaruh buruk
nonMuslim.
b. Sebagai pelurus informasi (Musaddid).
Terdapat3 hal yang perlu dilakukan dengan instruksi yang saleh. Pertama-
tama, data tentang pelajaran dan umat Islam. Momen, karya ataupun prestasi
17Budi Sunarso, Hasil Penelitian Peran Kantor Urusan Agama Dalam Memberikan
Bimbingan Perkawinan Pada Masyarakat Di Udapi Hilir Prafi Kabupaten Manokwari, (Jawa Timur:
myria Publisher, 2019). Hlm. 23-24.
11
umat Islam. Ketiga, lebih menuntut agar bisa memperdalam, mengawasi
keadaan masyarakat.
c. Sebagai pembaharu (Mujaddid).
Penyebar pemantapan kembali pemahaman serta perjumpaan pelajaran
Islam (perubahan Islam). Ajaran yang taat harus sebagai“juru bicara” bagi para
reformis, menyerukan umat Islam untuk berpegang teguh pada Alquran serta
Sunnah, untuk menyaring pengetahuan mereka terkait Islam serta khurafatnya,
takhayul ataupun isme yang tidak dalam pemahaman dengan pelajaran Islam.
d. Sebagai pemersatu (Muwahid).
Para pekerja ekspansi wajib bisa sebagai jembatan pengikat bagi umat
Islam yang menjadi teladan di kehidupan masyarakat.18
2) Fungsi Penyuluh Agama.
a. Fungsi informasi dan edukasi.
Guru-guru Islam yang taat memposisikan diri menjadi da'i yang
diharuskan untuk mendidik Islam, menyebarkan data-data yang taat dan
mengajar secara terbuka serta memungkinkan dalam memahami dengan arahan
Al-Quran serta sunnah Nabi.
b. Fungsi konsultasi.
Operator ekspansi Islam yang taat memberikan diri mereka untuk
mengambil perhatian dalam mempertimbangkan sekitar dan menangani masalah
yang dihadapi oleh masyarakat. Baik masalah individu, keluarga dan komunitas
sama-sama.
c. Fungsi Advokasi.
Spesialis ekspansi Islam yang taat memiliki kewajiban etis dan sosial
untuk melakukan latihan untuk melindungi individu / komunitas mereka dari
18Ibid. Hal.25-26.
12
bahaya yang berbeda, pengaruh yang mengganggu, rintangan, dan tantangan
yang tidak nyaman bagi kepercayaan diri mereka, memuja dan merusak etika.19
3) Peranan Penyuluh Agama.
Peranan ialah posisi individu ataupungolongan yang diakui dalam
masyarakat, sebagian bisa dinamakan kewajiban serta komitmen yang perlu
dilakukan oleh individu untuk pendorong dalam menumbuhkan kesadaran akan
utamanya serta yang mendukung partisipasi dalam mewujudkan sebuah tujuan.20
Penyuluh agama ialahspionir yang taat dalam sistem mental, etika dan
komitmen kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Umumnya, istilah penyuluhankerap
disebut dalam aktivitasmemberikan data secara terbuka baik oleh kantor
pemerintah ataupun nonpemerintah. Berasal dari kata "suluh" yang mengandung
arti api ataupun cahaya. Sebagai ilustrasi, seorang pendidik berobat, untuk lebih
spesifik memberikan data secara terbuka tentang bahaya narkoba dan bagaimana
mengatasinya, dalam mengatur agar sesuai dengan standar dan tradisi yang taat.
Dalam penggunaan sehari-hari, spesialis ekspansi sangat dikontrak, memang jika
dilihat dari aksinya, pelaksanaannya seperti ceramah secara terbuka.21
Saat ini, spesialis ekspansi Islam yang taat memiliki tugas utamadalam
melibatkan masyarakat serta memungkinkan diri mereka menjadi pegawai
pemerintahan. Kemenangan dalam mendampingi dan mendidik masyarakat
tampak kemenangan dalam pengelolaan diri. Operator ekspansi Islam yang taat,
sebagai divisi penggerak dalam arah komunitas Islam, mempunyai peran yang
sangat besar dan luas serta masalah yang ada kian kompleks. Aneh bagi seorang
guru Islam yang taat menjalankan perintah ini atau mungkin perintah yang
19Ibid. Hal.27-28. 20Irwansyah Gulo, Penyuluh Agana Islam Non PNS di Kantor Urusan Agama Kecamatan
Gunungsitoli Kota Gunungsitoli.(Tanggal 24-Mei-2018). 21Iin Handayani, Skripsi: Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Pembinaan Keagamaan
Masyarakat (Makassar: UIN Alauddin, 2018), hal.13
13
berlebihan sendirian, dia harus bisa menjadi inspirasi, penyedia fasilitas, serta
sebagai katalisator bagi lahirnya Islam.
Kemajuan masyarakat yang mengalami perubahan pada akibat globalisasi
serta kemajuan mekanik modern yang kian maju, muncul dalam bergesernya
multidimensi ataupun keadaan darurat. Peran guru yang taat pada Islam dalam
melaksanakan tugasnya dalam bidang kearah dalam masyarakat Islam wajib
mempunyai tujuan supaya penyuluh agamabisa mencerminkan serta
beraktualisasi pengetahuan, penghayatan serta perjumpaan nilai-nilai keyakinan
ataupun pengabdian pada tatanan lingkungan, kehidupan masyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Penyuluhan agama islam sebagai sosok yang berperan sebagai pionir
masyarakat, sebagai kepercayaan pada isu-isu ketaqwaan dan isu-isu sosial serta
isu-isu kenegaraan dalam setting kemenangan program-program pemerintah,
dengan pemerintahannya, para pengelola ekspansi Islam tidak hanya
memberikan data-data yang ada di dalamnyakerangka artikulasi serta kata-kata.
Namun,serentak mempraktikkan serta mewujudkan apa yang disarankan, kasus
ini tertanam padaaktivitas hari demi hari, sehingga individu dengan perhatian
penuh dan kesungguhan mengikuti pencerahan dan tuntutan pemimpin.
Penyuluh agama Islam juga bertindak sebagai spesialis perubahan, yang
bertugas untukdasar dalam membuat perubahan ke arah yang lebih baik, di
semua bidang menuju kemajuan, perubahan dari negative ataupunpositive.
Sebab dia harus berperan yang paling membantu untuk kemajuan. Bagian ini
terpenting sebab pembenahan di Indonesia tidak seperti menciptakan manusia
dari sudut pandang kelahiran atau jasmani, tetapi lebih dari itu membangun cara
14
pandang dunia lain, pengertian wujud paling mendalam secara kasar dilakukan
secara bersama-sama.22
Agama bagi individu-individu dapat menjadi cara hidup, sekaligus sebagai
penegakan dunia lain, etika dan moral di kehidupan. Dengan cara ini, agama
menjadi sistem penghargaan harus ditangkap, diresapi serta dipraktikkan oleh
semua penganutnya di kehidupan tiap orang, keluarga ataupun masyarakat yang
makmur dan mapan, dan seterusnya. Sehingga agama bisa meluas, agar dilihat,
ditangkap, diresapi serta diamalkan. Jadi dia perlu di dakwahkan.
Islam ialahagama dakwah, menerima bahwa agama yang senantiasa
menyemangati para pengikutnya untuk senantiasa dinamis dalam dakwah,
menyambut umat manusia untuk beragama Islam dan mengasah amar ma'ruf
maupun nahi munkar, demi kebahagiaan dunia ataupun masa depan. Beberapa
dai atau dakwah adalah guru Islam yang taat yang melakukan dakwah dengan
arahan dan latihan ekspansi Islam yang saleh, khususnya kepada komunitas
Muslim.
Operator ekspansi Islam yang taat sebagai pelaksana latihan penyiaran
yang taat mempunyai kewajiban yang utama dalam memajukan mutu hidup
individu. Karena persoalan ceramah komprehensif para operator ekspansi taqwa
Islam berimplikasi pada membicarakan ummat dengan segala persoalannya, baik
yang berkenaan dengan kualitas hidup taqwa maupun kesejahteraan individu,
karena banyak sebab dan kebenaran ceramah bagaimana massa umat Islam.
individu (dakwah bil hal) belum disadari secara sah dengan pelaksanaan
dakwah. Sedangkan cara pandang dakwah yang berdimensi kesejahteraan
mungkin menjadi porsi yang sangat kritis dalam menguatkan individu dari
kekufuran.
22Risal Hamsi, “Peranan Penyuluh Agama Islam Dalam Mengatasi Kekerasan Terhadap
Anak Dalam Rumah Tangga di Desa Tempe Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone”,
Skripsi.(Makassar: Fakultas DakwahDan Komunikasi UIN Alauddin Makasar,2014).
15
Persoalan kesejahteraan individu merupakan suatu persoalan dakwah dari
sisi dakwah, yang mana beberapa dakwah tidak dapat memecahkan masalah-
masalah yangdihadapi individu dengan detail, hingga menemukan tatanan.
Dalam setting dakwah, karena bagaimanapun kualitas dan kapasitas logis
seorang penginjil, sebagian besar individu Islam menyadari bahwa dia bisa
menjadi seorang pendeta, masih menjadi pemain utama dalam perkembangan
dakwah. Agen ekspansi Islam yang taat adalah elemen yang berlaku dalam
penggunaan ceramah / konseling Islam. Dia memainkan peran yang sangat
penting dalam kemenangan atau kekecewaan dari pelaksanaan dakwah /
instruktur yang taat.
Penyuluhan agama Islam sebagai pelaksana paling banyak latihan ekspansi
taqwa Islam harus mampu mewujudkan arahan taqwa Islam dan latihan ekspansi
di masyarakat, dimanapun mereka berada. Dalam kewajibannya, para pendidik
Islam yang taat harus menjalankan amar dan iblis yang harus sebagai upaya
untuk membentuk masyarakat yang taat, sejahtera, dan optimis.
Untuk menyambut individu di jalan Allah SWT (Al-Islam) bisa ditempuh
berbagai langkahmisalnya penyuluhan, namun tentunya strategi ceramah harus
berpedoman pada petunjuk Allah SWT. sebagaimana firman Allah SWT dalam
surah An-Nahl ayat:125.
i◼i i◼◆
i☺⧫
i⬧→❑☺◆ i◆⧫ i
i◆ i i
i i i i◆ i◆❑➔
i◼ i☺ i i⧫
i i i◆❑➔◆ i◼
i⧫⧫☺ i i i i):۱۲۵لنحل )
16
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”.(Q.S. An-Nahl:125)”23
Syekh Muhammad Abduh memberi kesimpulan ayat Al Qur’an tersebut,
bahwasanyadalam tata letak yang luas, individu-individu yang dihadapkan oleh
para profesional dakwah bisa dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yang
masing-masing dihadapkan melalui yang sama sekali tidak sama, yakni:
1) Ada pelajaran pengetahuan yang mengagumi kebenaran serta bisa berpikir
dengan fundamental, cepat serta arti dari masalah tersebut. Ia wajib
dipanggil dengan cerdik, itu dengan alasan, perselisihan serta pembuktian
yang bisa diakui oleh kekuatan nalar mereka.
2) Ada individu awam, individu standar yang belum mampu berpikir secara
mendasar dan mendalam, namun belum mampu memahami pemahaman
yang tinggi. Mereka disebut "ma'uidzahhasanah" dengan nasehat dan
instruksi yang bagus dengan cara yang mudah dimengerti.
3) Ada tanda yang tingkat wawasannya antara kedua tandan tersebut di atas
tidak dapat diperolehdengan kebijaksanaan. Tetapi juga tidak cocok, ketika
disajikan seperti orang awam, mereka suka berbicara tentang sesuatu tetapi
seolah-olah sampai tingkat tertentu, tidak mampu untuk diperbaiki secara
mendalam. Jadi disebut mujadahbillati hia ahsan, lebih spesifiknya dengan
bertukar pikiran, di susun untuk menguatkan pikiran yang kokoh, dan
dengan sesamanya di tempat yang jauh lebih baik.24
2. Pengertian Pernikahan.
Pernikahan secara etimologi artinya, pengumpulan serta penghimpunan
ataupundapat mengatakan ekspresi hampir tindakan memotong dan pada saat yang
23Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah-Nya (Bandung: Al-Jumanatul ‘Ali,
2004), Hal. 281. 24Ilham, Ibid. Hal.60-61.
17
sama kontrak. Dalam istilah syar'i mengandung arti bahwa perkawinan dicirikan
sebagai akad tazwij, yaitu ikatan yang tidak lazim yang memungkinkan
(mengijinkan) seorang laki-laki untuk melaksanakan istimta’ dengan seorang
perempuan dengan makna jima' menyentuh, dll.
Menurut Syamsul, Pernikahan Dini adalah suatu wujud di mana salah satu
dari dua kaki tangan berumur di bawah 18 tahun. Maka suatu pernikahan
dinamakan kawin muda, dalam hal kedua atau salah satu anteknya masih dalam
usia kawin dini di masa mudanya pada hakikatnya adalah segi fisik dan
mental.25Secara garis besar, sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhori :
, باب مشر يا فليتزوج الباءة منكم استطاع رسول لنا قال مسعود بن الل عبد اللهعن: من ، الش
. وم فعليه;وجاء له فإنه فإنه , للفرج وأحصن ,يستطع لم ومن بالص للبصر أغض
“Wahai para pemuda, siapa yang sudah mampu menafkahi biaya rumah
tangga, hendaknya dia menikah. Karena hal itu lebih menundukkan pandangannya
dan menjaga kemaluannya. Siapa yang tidak mampu, hendaknya dia berpuasa,
karena puasa dapat meringankan syahwatnya (H.R. Ali-Bukhori).”
Hadits ini berbicara tentang perintah menikah bagi para pemuda yang sudah
mampu menikah. Meskipun redaksi haditsnya bersifat perintah, namun jumhur
ulama menghukumi pernikahan sebagai perbuatan sunah, bukan wajib. Kecuali
orang yang apabila menunda pernikahannya dia akan terjerumus dalam perbuatan
zina. Ketika itu, menikah dihukumi wajib baginya.
Pernikahan usia dini ialah dua individu (pria dan wanita) yang
mengingatkan diri mereka sendiri pada perkawinan guna membuat sebuah
keluarga. Salah satu ataupun keduanya ada pada usia yang belum siap dalam
25M Junaidi dan Nidya Putri Syahida dkk, “fenomena Pernikahan Dini Di Desa Loloan
Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara”. Jurnal Ilmu Administrasi Publik Volume 7, Nomor, 1
(Maret) 2019,issn 2615-5826, fisip Um Mataram. Hal.37.
18
hubungan tersebut. Ditegakkan dengan sah pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974, pasal 7 ayat 1 yang bunyinya, “perkawinan adalah sebagaimana yang
dibolehkan jika yang laki-laki sudah lama menginjak usia 19 tahun serta yang
wanita telah berumur 16 tahun.
Dalam ketentuan hukum yang berlaku, usia di atas diperbolehkan untuk
menikah, tetapi dari sudut pandang psikologis umur ini mungkin termasuk
umuryang tidak berdaya untuk menjalankan perkawinan. Umur yang dirasa siap
ialah usia dewasa, khususnya usia di atas 21 tahun. Jadi dalam pandangan
penelitian otak, usia di bawah 21 tahun adalah masa pernikahan yang memalukan.
Namun beberapa ketentuan padaUU Nomer 1 Tahun 1974 terkait
Pernikahan diubah menjadi: Ketentuan Pasal 7 diganti maka bunyinya yakni,
“Pernikahan adalah sebagaimana yang diperbolehkan jika pria ataupun wanita
telah berumur 19 tahun”.
Perubahan standarUndang-Undang Nomer 1 Tahun 1974 terkait Pernikahan
mencakup pembatasan umur untuk menikah, peningkatan standar dicapai dengan
memperluas batasan umur minimal perempuan untuk menikah. Pada hal ini usia
kawin paling sedikit bagi perempuan adalah naik ke usia kawin paling kecil bagi
laki-laki, yaitu 19tahun. Batasan usia menyiratkan bahwa jiwa dan raga dianggap
berkembang untuk dapat melaksanakan perkawinan dalam perjodohan untuk
mencapaitujuannya pernikahan dengan tepat tanpa menyelesaikan dalam
pencarian dan mendapatkan keturunan yang sehat serta bermutu. Selanjutnya,
diyakini bahwa kenaikan batasan umur lebih dari 16 tahun untuk perempuan
dalam menikah bisa menurunkan angka kelahiran serta meminimalisir
kemungkinan kematian ibu dan anak. Dalam perkembangannya, hak-hak anak
juga dapat dipenuhi sehingga dapat mengoptimalkan perkembangan dan kemajuan
anak, menghitung bantuan orang tua dan memberikan anak-anak mendapatkan
pengajaran setinggi mungkin.
19
Pasal II berbunyi “UU ini menjadi terbatas pada tanggal proklamasi. Supaya
tiap individu mengetahuinya, maka UU ini ditetapkan dengan mengaturnya pada
Lembaran Negara Republik Indonesia. Dikonfirmasi di Jakarta tanggal 14
Oktober 2019”.
Perkawinan dicirikan sebagai strategi yang dipilih oleh Allah SWT menjadi
cara untuk manusia dalam meniru serta melindungi kehidupannya, demikian Allah
berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 4 yang mengisyaratkan "berikan
mahar kepada wanita (yang kamu nikahi). Menjadi berkah yang disengaja. Pada
saat itu jika mereka menyerahkan kepada Anda beberapa penyelesaian dengan
senang hati.
Sebagai Muslim, adalah kewajiban untuk mengacu pada sumber pelajaran
Islam yang paling, untuk lebih spesifik Al-Qur'an Apakah Alquran
memperbolehkan ataupun melarang kawin dini untuk remaja putri di bawah
umur? Pastinya, tak ada satu ayat pun yang dengan tegas mengijinkan pernikahan
sedemikian rupa. Sebagaimana firman Allah SWT pada surat An-Nisa:9.
◆◆ i i❑⬧
i❑⧫⬧ i i
i➔ i➔ i❑➔⬧
i◼⧫ i❑→◆⬧
ii❑❑→◆◆ i❑⬧
i i i): iالنساء i i i i i i(i۹
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawati
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar”. (Q.S.
An-Nisaa’:9)”26.
26Al-Qur’an Hafalan Mudah Terjemahan &Tajwid Warna, Menghafal Lebih Mudah Metode
5 Waktu Hafal I Halaman, (Bandung:Cordoba,2018),hal 78
20
F. Metode Penelitian.
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian.
Jenis penelitian yang digunakanguna melihat Peranan Penyuluh Agama Dalam
Menanggulangi Pernikahan Dini (Studi Kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi) ialah jenis penelitian Kualitatif. Penelitian ini ialah
sebuah perenungan grafis menggunakan strategi subjektif. Sejalan dengan Bogdan
dan Taylor, sesuai yang dikutip oleh Lexy J Moleong, riset subjektif dapat menjadi
strategi penelitian yang menghasilkan informasi ekspresif pada kerangka kata-kata
terdiri ataupun terucap dari individu dan perilaku yang diamati.27
Pendekatan penelitian yang digunakan pada riset ini ialah pendekatan
penelitian kualitatif deskriptif, yaknimemiliki tujuan dalam menganalisis sebuah
fakta, kondisi serta peristiwa yang berlangsung kemudian menampilkan hasil data
dengan apa adanya.28
Penelitian kualitatif tentang strategi kerap dinamakan strategi penelitian
naturalistik sebab penyelidikan dilaksanakan pada keadaan normal (pengaturan
karakteristik) juga disebut strategi etnografi, sebab di awal strategi ini lebih luas
diterapkan dalam mempelajari bidang ilmu sosial manusia yang disebut strategi
kualitatif. Sebab informasi yang dikumpulkan dan pemeriksaan lebih bersifat
kualitatif.29
2. Setting dan Subjek Penelitian.
a. Setting Penelitian.
Setting pada riset ini yakni Tempat Penelitian dilaksanakan di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
b. Subjek Penelitian.
27Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2000) Hal. 3. 28Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya (Cet.IV; Jakarta : Bumi
Aksara,2007),Hal. 14. 29Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: PT Alpabeta
2016), hal. 8
21
Subjek pada riset ini yakniPernikahan Dini di Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi menunjukan bahwa bisa dikatakan banyak
yang menikah di usia dini.Penelitian kualitatif dalam penelitian ini untuk
memberikan klarifikasi, penggambaran yang berkaitan dengan berbagai hal yang
ditemukan. Penelitian langsung melihat fenomena-fenomena di bidang yang
secara khusus terkait Peranan Penyuluh Agama Dalam Menanggulangi
Pernikahan Dini Studi Kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi.Subjek penelitian ini ditentukan melaluipurposive
samplingyakni, cara yang di dasarkan dengan menentukan sampel melalui
pertimbangan tertentu.
3. Jenis dan Sumber Data.
a. Jenis Data.
1) Data Primer.
Data primer ialah informasi diperoleh secara langsung dari sumber
informasi utama (mulai dengan tangan). Melalui observasi atau wawancara di
lapangan tanpa perantara. Mengenai peranan penyuluh agama untuk
menanggulangi pernikahan dini studi kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Yang meliputi data yaitu:
a) Apa faktor yang mengakibatkan banyak terjadi pernikahan dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
b) Bagaimana peran dan fungsi Penyuluh Agama terhadap masyarakat di
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
c) Bagaimana upaya Penyuluh Agama dalam menanggulangi pernikahan dini
di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
2) Data Sekunder.
Informasi yang diperoleh secara khusus dari sumber informasi primer
(mulai dengan tangan). Dengan pengamatan atau wawancara di lapangan tanpa
mediator. Data sekunder yang di peroleh dari catatan dokumen Desa Kunangan
22
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, Data sekunder yang
dimanfaatkanyaknistudi pustaka melalui pengumpulan informasi serta menelaah
dengan mengutip spekulasi serta gagasan dari sejumlah buku ilmiah, diari,
majalah, koran harian ataupun karya karangan lain. Atau manfaatkan rekaman,
gambar, atau objek lain yang terkait dengan sudut pandang di bawah renungan.
3) Sumber Data.
Sedangkan sumber data pada riset meliputi:
a. Sekdes (Sekretaris Desa)
b. Peristiwa/ Kejadian
c. Arsip
4. Teknik Pengumpulan Data.
Berdasarkan jenis riset subjektif serta sumber informasi yang diterapkan,
sehingga prosedur mengumpulkan informasi yang diterapkan ialah pertimbangan
dokumentasi, observasi, serta wawancara. Guna pengumpulan informasi untuk
menanyakan tentang latihan, dibutuhkan strategi ataupun prosedur mengumpulkan
informasi tertentu, jadi penyelidikan tentang persiapan berlangsung dengan lancar.
Ketika mengumpulkan informasi, dibutuhkan informasi yang bisa
dilegitimasi. Pada pertimbangan ini, guna mendapatkan informasi dan data yang
tepat serta substansial, analis menerapkan beberapa prosedur untukmengumpulkan
informasi yakni obsevasi, wawancara, serta dokumentasi.
a. Teknik Observasi.
Pengamatan ialah instrumen pengumpulan informasi yang dilaksanakan
secarapengamatan sertacatatan dengan efisien indikasi yang sedang diperiksa.30
Teknik observasi diterapkan guna mengetahui secara langsung bagaimana peranan
penyuluh agama untuk menanggulangi pernikahan dini studi kasus di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabuptaen Muaro Jambi, peneliti akan
30Moh. Nazir, Metode Penelitian (Cet. X; Bogor: Ghalia Indonesia, 2014).
23
mempersiapkan lembar pengamatan. Alat yang digunakan saat pengamatan yakni:
handphone serta peralatan menulis. Melalui penjelasan observasi:
1) Apa faktor yang menyebabkan banyak terjadi pernikahan dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
2) Bagaimana peran dan fungsi Penyuluh Agama terhadap masyarakat di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
3) Bagaimana upaya Penyuluh Agama dalam menanggulangi pernikahan dini di
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
b. Teknik Wawancara.
Wawancara ialahdiskusi antara dua pihak. Wawancara terorganisir
digunakan sebagai prosedur pengumpulan informasi, ketika analis atau
pengumpul informasi yakin tentang data apa yang telah diperoleh. Dengan cara
ini, dalam melakukan wawancara, para pengumpul informasi telah melakukan
penyelidikan tentang pemberontakan dalam kerangka pertanyaan-pertanyaan
tersusun yang telah disusun jawaban-jawaban elektifnya. Dengan pertemuan yang
terorganisir ini, tiap responden ditanyai pertanyaan yang sama, serta
mengumpulkan informasi pencatatannya. Melalui pertemuan yang terorganisir ini,
mengumpulkan informasi bisa memanfaatkan beberapa penanya menjadi
pengumpul informasi.31
Wawancara dilaksanakan dengan maksud mengekstrak data di sekitar pusat
renungan. Strategi pertemuan yang digunakan analis di sini ialah wawancara
terstruktur maupun tidak terstruktur. Informasi yang diambil saat wawancara
ialahinformasi terkait peranan penyuluhan agama untuk menanggulangi
pernikahan dini studi kasus di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi.
31Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: PT Alpabeta
2016), Hal. 233.
24
Wawancara dilakukan dengan menanyakan sejumlah pertanyaan yang
sedang berlangsung yang dirancang sedemikian rupa. Saat wawancara ini yang
dijadikan sebagai sasaran wawancara ialah Kepala Desa, Penyuluh Agama, serta
masyarakat yang melakukan pernikahan dini. Alat yang dimanfaatkan ketika
wawancara (terlampir), alat tulis, recorder, dan handphone.Serta pertanyaan yang
diajukan:
1) Apa faktor yang menyebabkan banyak terjadi pernikahan dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi?
2) Bagaimana peran dan fungsi Penyuluh Agama terhadapmasyarakat di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi?
3) Bagaimana upaya Penyuluh Agama dalam menanggulangi pernikahan dini di
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi?
c. Dokumentasi.
Dokumentasi ialahsalah satu prosedur pengumpulan informasi yang
memanfaatkan laporan sebagai pertanyaan tentang sumber. Catatan adalah
catatan kejadian masa lalu. rekaman dapat berupa komposisi, gambar, foto,
rekaman, atau karya penting seorang individu.32
5. Teknik Analisis data.
Dalam penyelidikan informasi subjektif, Bogdan mengungkapkan bahwa
pemeriksaan informasi adalah metode mencari dan mengumpulkan informasi
yang didapatkan dari wawancara, catatan lapangan, serta teori lain secara
metodis, maka bisasecara mudah ditangkap, serta penemuannya bisa dibagikan
kepada orang lain. Penyelidikan informasi dilaksanakan secara mengatur
informasi, menggambarkannya sebagai beberapa unit, membentuknya,
merancangnya ke dalam desain, menetapkan yang terpentingserta apa yang dapat
32Ibid., Hal. 240
25
dipertimbangkan, dan menarik kesimpulan yang bisa dibagikan kepada orang
lain.33
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Guna mendapatkan informasi yang terpercaya serta bisa dipercaya,
sehinggapenulis melaksanakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
dilaksanakan yaitu sebagai berikut:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilaksanakan melalui kepentingan
koordinator dari analis di lokasi dan dalam waktu yang lama, dalam upaya untuk
membedakan dan mempertimbangkan ketidakkonsistenan yang dapat menurunkan
legitimasi informasi, akibat kesalahan dalam survei. informasi oleh analis ataupun
responden, disengaja ataupun tidak disengaja.
2. Ketekunan Pengamatan
Dilaksanakan melalui membuat persepsi yang cermat, intisari dan sesuaikan dari
komponen-komponen tersebut yang kemudian dianalisis sehingga analis dapat
memperolehnya komponen-komponen tersebut.
3. Trianggulasi
Strategi pemeriksaan keabsahan informasi yang menggunakansuatu hal di luar
sebagian besar informasi, dengan alasan memeriksa kualitas informasi yang tidak
tergoyahkan melalui pemeriksaan silang, lebih spesifik dengan membandingkan
berbagai informasi yang diperoleh dari saksi yang berbeda. Ada empat macam
prosedur, yaitu strategi ujian khusus yang memanfaatkan sumber, strategi, penguji
dan teori.
Sesuai prosedur triangulasi yang diuraikan di atas, bertujuan untuk memeriksa
keabsahan informasi yang didapat di lapangan sehubungan dengan peranan
penyuluh agama untuk menanggulangi pernikahan dini studi kasus di Desa
33Ibid., Hal. 244.
26
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi dari sumber hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi.
H. Studi Relevan.
Adapun beberapa pertimbangan yang dilaksanakan oleh para analis terdahulu
terkait riset yang dilaksanakan oleh analisserta hasil renungan tersebut bisa
digunakan untuk referensi dalam renungan ini. Riset masa lalu digunakan sebagai
referensi atau perbandingan bagi penulis dan penelitian di masa mendatang.
Beberapa pertimbangan masa lalu telah menjadi referensi dan langsung terkait
dengan penelitian, yakni:
Hasil riset sebelumnya yang berhubungan denganriset ini ialahriset yang di
lakukan oleh Kina Rina (2019) yang judulnya “Peran penyuluhagama islam dalam
mencegah pernikahan dini di kecamatan kumpeh kabupaten muaro jambi”. Riset ini
ialah penelitian kualitatif deskriptif eksporatif menerapkan metode multi disipliner,
((library research)dalam tehnisdeskriptif kualitatif eksporatifanalisis data kualitatif
model miles dan hubermen dengan pendekatan bimbingan, sosiologis.
Riset ini bertujuan guna mengetahui factor yang
mengakibatkanberlangsungnya pernikahan usia dini di Kelurahan Tanjung
kecamatan Kumpeh Muaro Jambi.34 Dengan hasil penelitian, terdapat kelima
komponen yang menyebabkan seseorang menikah pada usia dini di Kelurahan
Tanjung, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, komponen yang
dialamatkan adalah komponen keuangan, dampak media sosial, kecerobohan, budaya
dan kebutuhan sosialisasi.Riset ini mempunyai kesamaan dengan riset yang akan
analis laksanakan ialahmembahas terkait peran penyuluh Agama Islam yang
berhubungan dengan pernikahan dini.
Riset ini mempunyai perbedaan dengan riset yang akan analis
laksanakanterdapat di lokasi serta metode penelitiannya. Pada riset ini lokasinya
34Kina Rina, Skripsi: “Peran Penyuluh Agama Dalam Mencegah Pernikahan Dini di
Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.( Jambi : Uin Sutha Jambi, 2019). Hal.31.
27
ialah Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. Sementara itu,riset yang akan
analis laksanakan ada di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi.
Hasil riset yang kedua ialah riset yang dilaksanakan olehDwi Utami Muis
(2017) berjudul “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan
Usia Dini di Kelurahan Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto”
menggunakan analisis data kualitatif miles dan hubermen metode yang diterapkan
dalam riset iniyakni kualitatif. Lalu, teknik pengolahan data yang dilaksanakan oleh
penulis ialah deskriptif kualitatif serta menggunakan pendekatan bimbingan dan
sosiologi.35
Pemikiran ini dilatar belakangi untuk menentukan variabel-variabel penyebab
pernikahan dini di Kelurahan Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto dan
guna melihat upaya-upaya yang dilakukan oleh para Pendidikan Taat Islam untuk
mengantisipasi pernikahan usia dini di Kelurahan Tolo Kecamatan Kelara Kabupaten
Jeneponto. Dari hasil pemikiran tersebut diketahui bahwa variabel-variabel yang
menyebabkan pernikahan dini ialah perlunya sosialisasi UU Perkawinan Nomer 1
Tahun 1975.Riset ini mempunyai kesamaan dengan riset yang akan analis
laksanakanialah mengkaji terkait peran penyuluh Agama islam yang berhubungan
dengan pernikahan usia dini.Riset ini mempunyai perbedaan dengan riset yang analis
laksanakanterdapat pada lokasi serta metode penelitiannya. Pada riset ini lokasinya
ialah di Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. Sementara itu,riset yang akan
analis laksanakanada di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi.
Hasil riset yang ketiga ialah riset yang dilaksanakan olehDade Ahmad
Nasrullah (2014) dengan judul Penelitian “Peranan KUA dalam menanggulangi
pernikahan dini di desa pasarean kecamatan pamijahan kabupaten bogor”.Tujuan
35Dwi Utami Muis, Skripsi: “Peran Penyuluh Agama Dalam Mencegah Pernikahan Usia
Dini di Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto. (Makasar:Un Allauddin Makasar, 2017). Hal.34.
28
penelitian ini guna melihat langkah-langkah yang perlu dilaksanakan KUA
kecamatan pamijahan untuk menanggulangi pernikahan dini di desa pasarean.
Dengan hasil penelitian, terdapat 33 pelaku kawin dini yang tersebar di 33 RT Kota
Pasarean, 3 pasangan tidak sekolah total, 13 SD / MI pasangan dan 17 SMP / MTS.
karena sampai sekarang sudah ada koordinasi / perjodohan dan sisa 31 pasangan
menikah lebih awal sebab alasan keuangan.
Metode yang diterapkan pada riset iniialah penelitian kualitatif, sedangkan
pendekatan penelitian ini yang di gunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi
penelitian yakni deskriptif analisis. Riset ini mempunyai kesamaan dengan riset yang
akan analis laksanakan ialah membahas peranan KUA yang berkaitan dengan
bimbingan penyuluhan islam. Riset ini mempunyai perbedaan denganriset yang
analis laksanakanterdapat di lokasi sertametode penelitiannya. Riset ini berlokasi di
kecamatan bajeng barat di desa manjalling. Sementara itu, riset yang analis
laksanakan berada di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi.36
36Dade Ahmad Nasrullah Skripsi:” Peranan KUA Dalam Menanggulangi Pernikahan Dini di
Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor”. (Jakarta: Uin Syarif
Hidayatullah,2014).Hal.15.
29
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA KUNANGAN
A. Sejarah Desa Kunangan
Dahulu kala Rajo Sulthan Thaha ada seorang pengawal yang bernama
Ahmad, beliau adalah pengawal dari Rajo Sulthan Thaha, berkat kesetiaan dan
kepatuhannya kepada sang Rajo Sulthan Thaha, beliau diberi gelar oleh sang Rajo,
beliau juga diberikan kekuasaan wilayah, di daerah persulingan yang sekarang
dikenal dengan nama Desa Kunangan, menurut cerita awal dari nama Desa
Kunangan berasal dari kata kundang yang artinya menurut bahasa daerah Jambi
dibawa atau ikut, dikarenakan Datuk Panglimosuto seiring di kundang atau sering
dibawa oleh Sang Rajo Sulthan Thaha berpergian.
Seiring berkembangnya zaman dan masyarakat yang kurang mengenal bahasa
Daerah Jambi, bahasa Kundang sering salah diucapkan oleh masyarakat dengan
menyebut Kundang menjadi Kunangan hingga sekarang, oleh masyarakat asli
Desa Kunangan atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Desa Kunangan,
untuk mengenang dari jasa Datuk Panglimosuto, maka jalan Desa Kunangan
diberi nama jalan Datuk Panglimosuto. Dan pada umumnya suatu desa pasti
memiliki seorang pemimpin yang mengatur desa, pada zaman sebelum era orde-
baru, Desa Kunangan mempunyai seorang pemimpin yang disebut masyarakat asli
Desa Kunangan dengan sebutan atau gelar Penghulu yang artinya seorang Ketua
atau Pemuka Adat didesa.
30
Dan dengan seiring perkembangan zaman memasuki era orde-baru dengan
kepemimpinan Presiden Soeharto, maka seluruh pemimpin desa harus mengganti
sebutan adat pada seorang pemimpin desa dengan sebutan Kepala Desa.
Walaupun sebutan adat kepada pemimpin desa sudah berganti tetapi
masyarakat Daerah Kabupaten Muaro Jambi khususnya masih belum bisa
meninggalkan adat yang sudah ditinggalkan oleh leluhur, pemimpin suatu desa
tetap diberi gelar adat yaitu Datuk yang menurut Budaya Melayu Jambi yang
artinya orang yang dituakan di desa dan hingga sekarang gelar Datuk tetap
disematkan kepada Kepala Desa hingga sampai sekarang ini.37
B. Letak Geografis Desa Kunangan
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi inibertepat
di Jl. Datuk Panglimo Suto Desa Kunangan, Kec. Taman Rajo, Kab. Muaro Jambi
terletak di bagian sebelah utara berbatasan dengan talang duku,sebelah selatan
berbatasan dengan muara kumpeh dan niaso, sebelah timur berbatasan dengan
talang duku serta sebelah barat berbatasan dengan bakung dan niaso.
Tabel 2.1 luas wilayah menurut penggunaan
No Luas Wilayah Menurut Penggunaan Luas
1 Luas tanah sawah 57,20 Ha
2 Luas tanah kering 33,40 Ha
3 Luas tanah basah 0,00 Ha
4 Luas tanah perkebunan 73,00 Ha
5 Luas fasilitas umum 0,00 Ha
6 Luas tanah hutan 0,00 Ha
Total luas 163,60 Ha
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
37Fauzi M, Kepala Desa Kunangan, Wawancara dengan penulis, 21Desember2020,
Kabupaten Muaro Jambi.
31
Orbitasi/ jarak antar ibu kota
• Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 10 KM
• Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 12 Menit
• Jarak ke ibu kota kabupaten : 45 KM
Di desa kunangan kecamatan taman rajo kabupaten muara jambi berdasarkan luas
wilayah dapat dijumlah kurang lebih 163,60 Ha. Keadaan topografi desa
kunangan secara umumnya merupakan daerah dengan keadaan daerah dataran
rendah yang dialiri oleh sungai batanghari.38
Potensi sumber daya manusia pada desa kunangan kecamatan taman rajo
kabupaten muaro jambi dengan jumlah penduduknya sebanyak 1273 jiwa dengan
jumlah Kepala keluarga 332, untuk penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak
634 jiwa serta jumlah penduduknya perempuan sebanyak 639 jiwa.39
Kehidupan beragama masyarakat di Desa Kunangan kecamatan taman rajo
kabupaten muaro jambi beragama 100 % beragama islam. Pada kehidupan
masyarakat kesadaran dalam melakukan ibadah sangatlah maju secara baik seperti
hal nya sholat di masjid pendidikan agama madrasah dan kegiatan-kegiatan agama
lainnya.
Tabel 2.2 Masyarakat Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi yang beragama Islam.
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 634 orang 639 orang
Jumlah 634 orang 639 orang
38Fauzi M, Kepala Desa Kunangan, Wawancara dengan Penulis, 21 Desember 2020,
Kabupaten Muaro Jambi.
39Fauzi M, Kepala Desa Kunangan, Wawancara dengan Penulis, 21 Desember 2020,
Kabupaten Muaro Jambi.
32
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Desa Kunangan bisa di lihat
dari status kesehatan dan dengan pola penyakitnya.
Tabel 2.3 Tingkat kesehatan masyarakat Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Tahun Keseluruhan Baik Kurang Buruk
2020 1773 jiwa 1765 jiwa 8 jiwa 0
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Desa Kunangan bisa di lihat
dari status kesehatandan dengan pola penyakitnya. Status kesehatan tuna wicara
sebanyak 2 orang laki-laki serta 1 orang perempuan, tuna netra sebanyak 1 orang
laki-laki serta 1 orang perempuan, lumpuh berjumlah 1 orang laki-laki dan idiot
berjumlah 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.
C.KeadaanPenduduk
1. JumlahPenduduk
Potensi sumber daya manusia pada desa kunangan kecamatan taman rajo
kabupaten muaro jambi dengan jumlah penduduknya sebanyak 1.273 jiwa dengan
jumlah Kepala keluarga 332, untuk penduduk dengan jenis kelaminnya laki-laki
sebanyak 634 jiwa serta jumlah penduduk perempuannya sebanyak 639 jiwa
denganjumlahkepalakeluarga, yakni:
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi menurut RT dan Jenis Kelamin.40
No. RT Jenis Kelamin Jumlah Keterangan
40Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tahun
2020.
33
Laki-Laki Perempuan
1 01 50 75 125
2 02 60 80 140
3 03 75 60 135
4 04 80 85 165
5 05 250 100 350
6 06 119 239 358
Jumlah 634 639 1.273
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Tabel 2.5 Keadaan Penduduk Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi menurut umur.
No RT Klarifikasi Umur/ Tahun Jumlah
00-05 06-12 13-18 19-60 61 ke atas
1 01 45 35 50 40 20 190
2 02 45 40 50 45 15 195
3 03 60 35 25 75 23 218
4 04 75 25 30 65 17 212
5 05 80 25 65 70 18 258
34
6 06 85 45 35 25 10 200
Jumlah 390 205 255 320 103 1.273
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Pada umumnya pendidikan adalah suatu hal yang amatlah penting dalam
meningkatkan kesejahteraan bangsa dan pada tingkat penduduk diberbagai daerah.
Jumlah keseluruhan tingkat pendidikan pada anak desa kunangan dimulai pada
tingkat PAUD hingga perguruan tinggi dengan jumlah total keseluruhan 1.273
orang.
2. Pendidikan
Pendidikan ini sangat vital dalam memajukan tingkat kesejahteraan bersama
dan taraf perekonomian terutama Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi. Dengan tingkat instruksi yang tinggi, itu akan
meningkatkan tingkat kemampuan.Tingkat kecapan yang dimaksudadalah
pendidikan yang akan mendorong tumbuhnya keterampilan baik itu kemampuan
kewirausahawan serta pada gilirannya memberdayakan kebangkitan pekerjaan
modern. Dengan sendirinya akan menawarkan bantuan program pemerintah untuk
membuka daerah-daerah yang tidak terpakai dalam rangka mengatasi
pengangguran. Instruksi sebagai suatu peraturan akan dapat mengasah sistematika
pertimbangan atau desain pemikiran orang, selain itu, itu sederhana untuk
mengakui data yang lebih maju. Penulis juga melampirkantable yang
memperlihatkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Kunangan setiap Dusun:
Tabel 2.6 Keadaan Penduduk Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi menurut Tingkat Pendidikan.41
Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tahun
2020.41
35
No RT Tingkat Pendidikan Jumlah Ket
SD SLTP SLTA PT
1 01 45 30 20 24 119
2 02 50 60 75 45 230
3 03 65 50 45 25 185
4 04 80 50 60 45 235
5 05 95 65 70 30 260
6 06 90 65 50 39 244
Jumlah 425 320 320 208 1.273
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Pada umumnya pendidikan adalah suatu hal yang amatlah penting dalam
meningkatkan kesejahteraan bangsa dan pada tingkat penduduk diberbagai daerah.
Jumlah keseluruhan tingkat pendidikan pada anak desa kunangan dimulai pada
tingkat PAUDhingga perguruan tinggi dengan jumlah total keseluruhan 1.273
orang.
Secara sederhana pada pengamatan yang penulis amati bahwa untuk minat
belajar dan kesadaran akan pentingnya pendidikan pada Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi semakin berkembang paling
tidak untuk menyelesaikan pendidikan sampai tamat SMA.
4. Sarana dan Prasarana
36
1. Gedung TK/PAUD : 1 buah/lokasi di Dusun Pesulingan, Rt. 01
2. SD/MI : 1 buah/lokasi di Dusun Sakean, Rt. 05
3. SLTP/MTS : tidak ada
4. SLTA/MA : tidak ada
5. Lain-lain : tidak ada
Desa kunangan yang berada di muaro jambi mempunyai berbagai
infrastruktur pada desanya berikut merupakan infrastruktur yang berada di desa
kunangan mulai dari fasilitas umum maupun lainnya.
Kesejahteraan pada masyarakat tergantung dari sumber daya manusia dan
sumber mata pencarian dari setiap keluarga tersebut berdasarkan data yang
terdokumen yang didapatkan dari kantor desa kunangan dapatlah data dari setiap
profesi dan mata pencarian dari keseluruhan penduduk di desa kunangan yaitu
pada tabel berikut ini:
Tabel 2.7sarana dan prasarana umum di desa kunangan.42
No Jenis prasarana Volume Kondisi Lokasi (RT)
1 Jalan Desa 3,700
kilo
meter
Sedang
2 Sumur pompa 1 unit Baik RT.01,02,03,04,05,06
3 Sumur gali 24 unit Baik RT,01,02,03,04,05,06
4 Gedung kantor desa 1 unit Sedang RT.02
5 Gedung SD N 87/IX 1 unit Baik RT. 06
6 Gedung Posyandu 1 unit Baik RT.01
42Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tahun
2020.
37
7 Gedung Madrasah 1 unit Baik RT.06
8 Gedung Paud 1 unit Baik RT.01
9 Masjid 1 unit Baik RT. 03
10 Puskesmas pembantu 1 unit Baik RT. 01
11 Jalan setapak 1 kilo
meter
sedang RT. 01, 02, 03, 04,
05, 06
12 Lapangan sepak bola 1 unit Baik RT. 01
13 Lapangan voli 1 unit Baik RT. 01
14 Lapangan bulu
tangkis
2 unit Baik RT. 01,06
15 Meja pingpong 2 unit Baik RT. 01,06
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Berdasarkan tabel di atas prasarana atau fasilitas Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi semua prasarana yang ada dalam kondisi
baik, ada dua jenis prasarana yang kondisinya kurang baik yaitu pada Jalan Desa
dan Jalan Setapak. Adapun masyarakat desa kunangan rata-rata menggunakan
aliran listrik.
5. Mata Pencaharian
Saat ini, perkembangan keuangan masyarakat Desa Kunangan secara umum
telah berkembang, dengan demikian dapat dinilai dari peningkatan jumlah
individu yang mempunyai usaha ataupun pekerjaan sekalipun pada kenyataannya
jenis pekerjaan yang sama tidak dapat ditemukan dari Hasil dari perdagangan
38
yang dilaksanakan, pun dapat didapat dari kredit modal perdagangan dari
pemerintah.
Ketertarikan penulis melihat bahwa perhatian penduduk Desa Kunangan
masih banyak yang mempunyai usaha ataupun mata pencaharian tetap di bidang
pertanian serta perkebunan, dengan terbuktinya angka masyarakat yang
bertanisebagai urutan kedua dari jumlah masyarakat yang memiliki pekerjaan di
bidang pegawai negeri sipil yang berjumlah 295. Akan tetapi angka pengangguran
belum bias dikatakan sedikit, dan ini akan menjadi pekerjaan rumah untuk aparat
desa bagaimana cara yang efektif guna menurunkan jumlah pengangguran di desa
kunangan. Dapat dilihat dengan table sebagai berikut:
a) Struktur Mata Pencaharian
Tabel 2.8 Keadaan Penduduk Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi menurut Profesi/ Pekerjaan.43
No RT Profesi/ Pekerjaan Jumlah
Petani/
Nelayan
Pedagang PNS Wiraswasta Pelajar/
Mahasi
swa
1 01 50 45 35 70 15 215
2 02 20 15 30 25 20 110
3 03 65 50 70 20 45 250
4 04 90 75 80 35 70 350
5 05 60 20 45 10 10 145
43Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tahun
2020.
39
6 06 90 15 35 40 23 203
Jumlah 375 220 295 200 183 1.273
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Pertumbuhan Ekonomi masyarakat Desa Kunangan pada tahun 2020
mengalami peningkatan hal ini dikarenakan yang meningkat para petani padi yang
bisa menanan padi. Merupakan mata pencaharian dari penduduk Desa Kunangan
yang memang sampai saat ini minat dan keterampilan masyarakat masih berada pada
tataran sector pertanian , penulis berharap dengan adanya penelitian ini sedikit
banyaknya dapat membuka wawasan dan sudut pandang masyarakat Desa Kunangan
untuk mau mencoba keranah pekerjaan pada bidang yang lainnya.
b) Pertanian
Jenis Tanaman:
Tabel 2.9 Mata Pencaharian Masyarakat Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi
No Jenis Tanaman Jumlah HA
1 Padi Sawah 57,20 ha
2 Sawit 73,00 ha
3 Karet 9,70 ha
4 Lain-Lain 0
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Berikut merupakan mata pencaharian dari penduduk Desa Kunangan yang
memang sampai saat ini minat dan keterampilan masyarakat masih berada pada
tataran sector pertanian, sawit dan karet penulis berharap dengan adanya
40
penelitian ini sedikit banyak nya dapat membuka wawasan masyarakat Desa
Kunangan agar untuk mencoba keranah pekerjaan di bidang lain.
D. Sruktur Kepemimpinan Desa Kunangan
STRUKTUR 2.10 : SUSUNAN STRUKTUR KEPEMIMPINAN DESA
KUNANGAN KECAMATAN TAMAN RAJO KABUPATEN MUARO JAMBI.
(Berdasarkan Pada Tahun 2020).44
44Mukhairi, Sekretaris Desa Kunangan, dokumen, Catatan Lapangan, Struktur Kepengurusan
Desa, 21 Desember 2020.
KEPALA DESA
FAUZI. M
SEKRETARIS DESA
MUKHAIRI, S.Pd
KASI PEMERINTAH
ABDUL AZIM
KAUR UMUM
KASI
KESEJAHTERAAN
NASIHU, S.T.
KASI PELAYANAN
RTS. GUSTINA, S.Pd.I
USMAN
HORIHA
KEPALA DUSUN
KADUS PESULINGAN
JAMALUDIN
KADUS TERUSAN
ABDUL WARIS
41
A. Demografi
1. Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan tahun 2020 bahwa jumlah penduduk desa
kunangan kecamatan taman rajo kabupaten muaro jambi provinsi jambi pada
tahun 2019 yaitu:
Tabel 2.11Perkembangan kependudukan berdasarkan jenis kelamin.45
No Jumlah penduduk Laki-laki Perempuan
1 Jumlah penduduk 2020 634 orang 639 orang
2 Jumlah penduduk 2019 623 orang 624 orang
Presentase perkembangan 1,61 % 2,24%
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Perkembangan penduduk desa kunangan kecamatan taman rajo, muaro jambi
dengan perkembangan jumlah penduduknya setiap tahunya meningkat
dikarenakan jumlah kelahiran dan pernikahan lebih banyak dari tahun-tahun
sebelumnya.
45Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tahun
2020.
AHMAD HUZAIN, S.Pd
KADUS SAKEAN
SAUNG
HERIADI, S.E
STAFF
IBNU KATSIR, S.Hum
42
1. Ekonomi masyarakat
Masyarakat desa kunangan kecamatan taman rajo, muaro jambi provinsi
jambi memiliki jumlah yang berbeda beda usia dengan tingkat penganguran
sebagai berikut:
Tabel 2.12 Ekonomi Masyarakat
No Pengangguran Jumlah
1 Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56
tahun)
304 orang
2 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang
masih sekolah dan tidak bekerja
250 orang
3 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang
menjadi ibu rumah tangga
401 orang
4 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang
bekerja penuh
408 orang
5 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang
pekerja tidak tentu
195 orang
6 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat
dan tidak bekerja
5 orang
7 Jumlah penduduk usia 18-56 tahun yang cacat
dan bekerja
1 orang
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Tingkat pengangguran di desa kunangan kecamatan taman rajo kabupaten
muaro jambi provinsi jambi dengan angka penganguran ditabel tersebut dengan
jumlah penduduknyaberusia 18-56 tahun yang bekerja penuh sebanyak 408 orang.
2. Kesejahteraan keluarga
43
Masyarakat desa kunangan kecamatan taman rajo, muaro jambi, provinsi
jambi dilihat dari tabel dibawah ini bahwa jumlah keluarga sejahtera 1 yang
memiliki kesejahteraan terbanyak dari keluarga yang lainya, berikut tabel:
Tabel 2.13 Kesehjateraan Masyarakat
No Kesejahteraan keluarga Jumlah
1 Jumlah keluarga prasejahtera 28 keluarga
2 Jumlah keluarga sejahtera 1 228 Keluarga
3 Jumlah keluarga sejahtera 2 31 keluarga
4 Jumlah keluarga sejahtera 3 10 keluarga
5 Jumlah keluarga sejahtera 3 plus 17 keluarga
Total jumlah kepala keluarga 314 keluarga
Sumber: Dokumen Data Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi tahun 2020, 21 Desember 2020.
Berdasarkan data diatas berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga di desa
kunangan kecamatan taman rajo kabupaten muaro jambi provinsi jambi tingkat
kesejahteraan keluarga 1 yang memiliki 228 jumlah keluarga sejahtera.
Data di atas merupakan penjabaran dari data setiap keluarga yang ada di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi untuk menciptakan
lingkungan kondusif dan aman hal ini perlu adanya visi dan misi yang berproses
kepada tujuan kedepannya guna mencapai cita-cita yang dapat diterapkan dengan
kondisi saat ini yaitu modernisasi teknologi yang berkembang saat ini.
Profil Penyuluhan Agama Desa Kunangan
Nama : Husin AB
Ttl : Kunangan, 01-Januari-1940
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : Slta/Sederajat
44
BAB III
FAKTOR DAN PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN DINI DI DESA
KUNANGAN KECAMATAN TAMAN RAJO KABUPATEN MUARO JAMBI
A. Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini di Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
Tiap makhluk dibuat berpasang-pasangangunasaling menyayangi satu sama
lain. Istilah ini nampaknya akan berjalan secara baik dengan cara perkawinan, saat
menata terciptanya sebuah keluarga sakinah. Intinya keluarga adalah usaha agar
mendapatkan kebahagiaan serta kesuksesan dalam kehidupan, sebuah keluarga
terbentuk melalui menggabungkan sentimen cinta serta kesukaan antara 2
makhluk dari berbagai macam yang terus membagikan pengasuhan dan cinta ayah
dan kehangatan untuk semua individu keluarga (keturunan). Semuanya jelas
menggelembung ke minatnya manusia supaya hidupjauh lebih bahagia serta lebih
makmur.
Guna terbentuk sebuah keluarga perlu diatur secara serius, terhitung pasangan
yang akan membina keluarga wajib telah dewasa, baik secara organik ataupun
pendidikan serta mampu sebagai kepala keluarga, sehingga wajib menafkahi bagi
individu keluarga. Untuk seorang ibu, ia wajib bersedia sebagai ibu rumah tangga
yang berperan mengatur keluarga, melahirkan, mendidik serta mengasuh anak.
Perkawinan bisa menjadi upacara mengikatkan jaminan perkawinan yang
dirayakan ataupun dilakukan oleh 2 orang dengan sengaja disahkan ikatan
pernikahan sesuai dengan standar yang taat, standar yang sah dan standar sosial.
Upacara perkawinan mempunyaiberbagai macam sertajenis yang berdasarkan
tradisi pelajaran etnis, taat, serta sosial.
Penggunaan tradisi ataupunperaturan khusus dalam beberapa kasus
berhubungan dengan peraturan ataupun hukum taat tertentu. Definisi pernikahan
dini ialah perkawinan yang dilaksanakan oleh salah satu pasangan yang termasuk
anak di bawah umur yang umumnya berusia di bawah 17 tahun. Apakah seorang
45
pria atau wanita apabila mereka tidak cukup tua (17 tahun yang lalu) apabila
mereka menikah, itu bisa disebut pernikahan di usia muda. Di Indonesia,
persatuan relasional tidaklah cukup kuno, tidak seperti di kota-kota tetapi di kota-
kota.
Dalam hukum perkawinan, dinyatakan bahwasanya perkawinan yang sesuai
ialah pria yang berumur 21 tahun serta wanita yang berumur 19 tahun. Dengan
umur tersebut seseorang yang menikah telah memasuki usia dewasa, jadi mereka
dapat mengharapkan keistimewaannya. tugas dan bagian, baik sebagai pasangan.
serta pasangan. Meski demikian, pada kenyataannya ada banyak perkumpulan
relasional awal, yakni persatuan relasional spesifik yang berlangsung antara laki-
laki dan wanita yang belum dewasa serta berkembang sesuai dengan hukum atau
dari sudut pandang mental. Ini akan berlangsung sebab beberapa factor.
Pada kenyataannya, pernikahan dini dapat berdampak negatif pada
pelakunya, serta bisa berpengaruh pada kehidupan individu dan sosial pelaku.
Maka apabila tidak diantisipasi, ternyata tidak menunjukkan kemungkinan bahwa
pernikahan dini tidak akan membawa kebahagiaan keluarga, seperti alasan
pernikahan itu sendiri, namun bisa membawa sakit hati, bahkan mungkin
kesengsaraan bagi pelakunya.
Pernikahan dini ialah perkawinan remaja di bawahusia 20 tahun yang
sebenarnya belum bersedia dalam melangsungkan perkawinan. Pernikahan dini
juga terjadi di Desa Kunangan Kecamatan Rajo Kabupaten Muaro Jambi yang
mengikat2 insan lawan jenis yang masihremajapada1 hubungan.
Pernikahan dini kerap dipengaruhi oleh faktor ekonomi, faktor diri sendiri
serta faktor orangtua. Hal ini yang sebagai temuan penulis pada penelitian skripsi
ini, yang diperkuat dengan adanya penjelasan dari Datuk Husin AB yang
merupakan tokoh agama yang sudah berusia 60 tahun yang sangat disegani dan
dihormati masyarakat di Desa Kunangan Kecamatan Rajo Kabupaten Muaro
Jambi.
46
[S]aya selaku penyuluh pernikahan dini di Desa Kunangan Kecamatan
Rajo Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah sebanyak 20 kasus
pernikahan dini.Adapun faktor yang mendukung anak melakuakan
pernikahan dini yaitu ada suatu permasalahan yang sebaiknya diselesaikan
akan tetapi jika permasalahan tersebut tidak bias diselesaikan mau tidak
mautetap harus ada pernikahan dini.46
Hal ini terjadi akibat adanya suatu permasalahan baik itu dikarenakan
Married by Accident (MBA). Atau lebih dikenal dengan terjadinya ikatan yang
dilarang oleh dua orang laki-laki dan perempuan tanpa adanya status yang sah
dalam hal ini pernikahan.
Beberapa komponen dalam peristiwa pernikahan dini bergeser secara luas,
dihitung dari penemuan pencipta, karena komponen keuangan, sejak perjodohan,
perlu untuk melanggengkan hubungan dan karena komponen-komponen seperti
yang dijelaskan di atas benar-benar tidak diinginkan, lebih spesifiknya Married by
Accident, pernikahan sebab kecelakaan.
Pasangan laki-laki dan wanita dilarang menikah pada usia muda sebab wanita
tersebut telah hamil di luar perkawinan. Dengan tujuan menerangkan status anak
yang dikandung, sehingga dilaksanakan perkawinan antara keduanya. Padahal
inilah yang berpengaruh negative untuk keduanya, apalagi keduanya masih status
pelajar dan belum bekerja, maka pasangan kekasih ini bisa cenderung bertengkar,
yang dimulai dari awal mulanya. perkembangan masalah kecil misalnya bara
panas yang bisa terbakar kecil.
Dengan detailnya berikut faktor-faktor adanya pernikahan dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi temuan penulis
yakni:
1. Faktor Ekonomi
Masalah keuangan merupakan salah satu komponen penyebab perkawinan
relasional dini, keluarga yang menghadapi tantangan keuangan cenderung bisa
46Husin AB, WawancaradenganPenulis, 2 Februari 2021, KabupatenMuaro Jambi.
47
menikahkan anak-anak mereka di usia remajaguna perkawinan dini. Perkawinan
ini diharapkan dapat menjadi penataan masalah keuangan keluarga, dengan cara
menikah diyakini bisa menurunkan beban keuangan keluarga, maka bisa
memecahkan tantangan keuangan yang kecil. Dalam perkembangannya, masalah
keuangan dan kemelaratan yang melanda mengakibatkan orangtua tidak sanggup
memenuhi keinginan anaknya serta tidak sanggup memberikan biaya sekolahnya,
maka mereka memilih untuk menikahkan anaknya dengan harapan telah
kehilangan kewajibannya untuk membiayai hidup anaknya atau dalam
kepercayaan bahwa anak-anak mereka bisa mendapatkan kehidupan yang layak.
Umumnya ini juga berlangsung saat keluarga gadis itu bermula dari keluarga yang
tidak mampu. Pengawalnya menikahkan wanita muda itu dengan seorang anak
laki-laki dari keluarga besar. Pastiny saja bisa berpengaruh besar pada wanita
muda dan walinya.
Tidak dapat disangkal bahwa salah satu variabel penyebab pernikahan dini
adalah faktor keuangan. Hambatan para wali dalam membiayai perekonomian
keluarga juga menjadi penyebabnya. Wali dalam pembiayaan ekonomi keluarga
juga menjadi penyebabnya. Para wali menganggap diri mereka sendiri untuk tidak
mendukung anak-anak mereka karena beban lain yang wajib mereka tanggung
cenderung segera menikahkan anak-anak mereka. Cara ini dipilih agar sekurang-
kurangnya meringankan beban keuangan keluarga, sebab anak yang dinikahi
sebagai kewajiban pasangannya.
[P]ernyataan ini dibenarkan oleh Ibu Eryani yang mengungkap kan
bahwasanya suatu komponen yang mengakibatkan mereka menikah di usia
dini ialah factor finansial. Keadaan keuangan yang tidak dapat memenuhi
semua keperluan keluarga, mengakibatkan mereka menikah di usia dini.
Dengan hadirnya perkawinan, kewajiban dibereskan keseluruhannya
kepada pasangan. Tentu saja, itu akan membantu beban para orang tua.47
47Eryani, Wawancara dengan Penulis, 25 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
48
[H]al serupa juga disampaikan oleh ibu Rts. Gustina bahwasanya
alasan dia menikah di usia dini adalah karena faktor keuangan. Kesulitan
keuangan dan kemelaratan membuat para wali tidak mampu memenuhi
kebutuhan anak-anaknya. Dengan pernikahan, anak-anak mereka akan
menjadi jauh lebih baik, lebih kuat, kehidupan jauh lebih baik.48
[S]edangkan menurut ibu Fitriyani mengungkapkan bahwasanya salah
satu variabel penyebab pernikahan pada usia dini adalah komponen
keuangan. Anggapan para wali karena mereka harus melepaskan
kewajiban anaknya terhadap seorang laki-laki dengan cara segera
menikahkan anak-anaknya agar secara instan dapat meringankan beban
wali dari segi finansial mengingat usia.49
[S]edangkan menurut A. Rahman beliau mengungkapkan bahwasanya
Salah satu komponen penyebab perkawinan di usia dini ialah angka
finansial. Keperluan hidup yang kian menimbulkan perkawinan
merupakan suatu teknik yang biasa dilakukan guna mengurangi beban
kehidupan keluarga. Melalui perkawinan, tugas keluarga bisa berganti
tangan ke pasangan.50
Sesuai penjelasan di atas, penulis berkesimpulan bahwasanya komponen
keuangan ialah suatu komponen yang melandasi seseorang untuk menikah di usia
dini. Dengan kepercayaan bahwa anaknya bisa hidup makmur bersama
pasangannya ataupun keluarga tak terpakai yang sudah memikul beban hidup
anaknya jadi beban orangtua bisa berkurang dalam keluarganya.
2. Orang Tua
Di sisi lain, peristiwa kawin dini pun bisa diakibatkan oleh dampak dan
memang kendala wali. Ada beberapa alasan mengapa wali menikahkan anak
mereka lebih awal. Karena dia stres bahwa anaknya akan menjadi tidak pandang
bulu dan hasilnya akan negatif. Karena mereka perlu menyebarkan hubungan
mereka dengan hubungan mereka dengan mengoordinasikan anak mereka untuk
hubungan mereka dengan mengoordinasikan anak mereka untuk hubungan
48Rts. Gustina, Wawancara dengan Penulis, 25 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
49Fitriyani, Wawancara dengan Penulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
50A. Rahman, Wawancara dengan Penulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
49
mereka atau anak mereka mungkin sebuah hubungan, mengoordinasikan anak
mereka kepada anak mereka dengan alasan bahwa properti yang mereka miliki
tidak diserahkan. individu lain, tetapi masih dipegang oleh keluarga.
[K]ami menikahkan anak kami dengan harapan bahwa anak kami kelak
bisa hidup lebih baik dari kami dalam hal perekonomian, kami menikahkan
anak kami tentunya dengan orang yang cukup mapan untuk bisa memberikan
keidupan yang lebih bahagia dari kami. Kami ingin hidup anak kami yang
menikah dengan orang yang lebih mapan dari keluarga kami dengan harapan
bisa mengangkat derajat keluarga kami.Hal ini menjadi baik tentunya
sehingga keluarga kami bisa lebih dihormati oleh warga sekitar.51
Penulis melihat bahwa alasan buk fitriyani dalam menjodohkan anaknya
adalah untuk mendapatkan penghormatan dan kehidupan yang layak bagi anaknya
hal ini tentu masuk akal mengingat memang sebagian besar masyarak Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi sebagian besar
penghasilannya masih dalam ruang lingup perdagangan sehingga hal tersebut yang
medorong buk fitriyani untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan keluarga
dan anaknya dengan menjodohkan anaknya dengan orang yang lebih kaya ataupun
mapan.
[S]ama halnya dengan jawaban dari buk fitriyani saya berpendapat bahwa
dengan menjodohkan anak saya dengan orang yang lebih berada maka akan
dapat membuat kehidupan anak kami jauh lebih baik, sehingga segala
kebutuhan dan keinginannya bisa terpenuhi. Karna memang dalam hal
kebutuhan untuk anak saya, saya terkadang merasa malu karna malu karena
memang tidak semua kebutuhan anak saya dapat saya penuhi. Untuk itu saya
berharap betul bahwa memang dengan menjodohkan dan menikahkan anak
saya dengan orang yang lebih kaya tadi kehidupannya dapat lebih di masa
yang akan datang dan tidak kekurangan satu apapun.52
Maka dari 2 (dua) narasumber yang penulis wawancarai dapat disimpulkan
bahwa tujuan daripada orang tua menikahkan ataupun menjodohkan anaknya tidak
semata-mata hanya menjodohkan saja, akan tetapi orangtua memiliki keinginan
51Fitriyani, Wawancara dengan Penulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
52Eryani, Wawancara dengan Penulis, 25 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
50
sertaimpian yang mulia kepada anaknya agar mendapatkan kehidupan yang layak
dan jauh dari kata kekurangan. Dengan menjodohkan anaknya dengan orang yang
jauh lebih mapan dan kaya maka hal itu menjadi suatu kebanggaan sekaligus
mengangkat derajat keluarga karena anaknya menikah dengan orang yang jauh
lebih berada dan kaya raya dari keluarganya.
3. Kecelakaan (Married by Accident)
Peristiwa kehamilan di luar nikah, sebab anak memiliki koneksi yang
menyalahgunakan standar, membatasi mereka dalam memiliki koneksi yang
menyalahgunakan standar, mendorong mereka untuk memiliki ikatan relasional
dini, dalam rangka menerangkan status anak yang dikandungnya. Perkawinan ini
mendorong mereka untuk bernafsu serta mampu dalam menjadi pasangan dan
pasangan dan untuk sebagai ayah dan ibu, jadi ini kemudian bisa
berpengaruhterhadap pendewasaan sebelum waktunya, sebab tidak dipersiapkan
secara fisik dan rasional. Selain itu, kehamilan di luar nikah serta rasa takut
orangtua untuk hamil di luar nikah mendukung anak-anak mereka supaya menikah
di usia yang sangat muda.
[S]aya melihat dan menyadari betul bahwa memang ada beberapa warga
sekitar yang menikahkan anaknya karena hamil diluar nikah dan ini
merupakan suatu persoalan yang serius bukan karena hal tersebut dapat
membuat kami warga setempat tidak hanya sial akan tetapi juga menjadi
malu. Kami menikahkan mereka dalam hal kebaikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari pihak pria yang melakukan hal tersebut. Karena
berani berbuat berani bertanggungjawab. Sangat disayangkan kejadian dari
pernikahan yang terjadi pada beberapa pihak atau oknum di Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi yang kerap kali terjadi
dilakukan oleh pihak yang bekerja ataupun masih bekerja serabutan sehingga
terkait ini yang sebagai korbannya ialah pihak wanita.53
Penulis menyadari betul bahwa yang menjadi penyebab pernikahan dini salah
satunya adalah hamil diluar nikah atau married by accident yang memang
dilakukan oleh masyarakat yang usianya masih di bawah umur atau bahkan
53Rts. Gustina, Wawancara dengan penulis, 25Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
51
berkuliah. Karena penulis melihat bahwa adanya hasrat dan keinginan dari oknum
yang melakukan yang tidak dapat menahan hawa nafsu akibat pergaulan bebas
dan pacaran.
Sebab dari pergaulan bebas dan pacaran yang berlebihan sehingga
menyebabkan pasangan yang belum cukup umur ataupun belum memiliki
pekerjaan yang mapan harus melakukan pernikahan dini padahal penulis melihat
dari pernikahan dini yang dilakukan akibat hamil diluar nikah belum siap secara
mental.
[P]ernikahan usia dini akibat hamil diluar nikah karena kecelakan.
Memang pernah terjadi akan tetapi kami sebagai warga Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tidak pernah membesar-
besarkan ataupun mempersoalkan hal tersebut demi menjaga nama baik Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Saya harap
dengan penelitian yang ananda lakukan sebagai sumber penelitian dalam
rangka mencerdaskan dan mengedukasi masyarakat Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi menjadi sadar dan terbuka
pikirannya.54
Dengan adanya jawaban dan pencerahan dari narasumber penulis menjadi
sadar betul akan pentingnya pendidikan dan edukasi mengenai pernikahan usia
dini baik dampak dan akibat psikologi yang ditimbulkan dari pernikahan usia dini
yang disebabkan hamil diluar nikah ataupun married by accident.
4. Faktor Sosial Media
Di zaman milenial dan perkembangan mekanis yang sangat maju, seseorang
berlomba-lomba membuat serta merencanakan inovasi yang sangat luar biasa di
masa lalu keinginan manusia. Dengan inovasi, dapat mengurangi tuntutan
seseorang untuk berkomunikasi. Biasanya apa yang tidak dapat mempermudah
seseorang untuk berkomunikasi. Biasanya tak terbantahkan bahwa kemajuan
teknologi yang terus berkembang hingga memiliki pengaruh positif pun
berdampak negatif pada penggunanya. Pemanfaatan inovasi yang tidak mampu
54Ahmad Mussadat, Wawancara dengan penulis, 25Februari 2021, Kabupaten Muaro jambi.
52
memanfaatkannya secara mengagumkan dan cerdik akan berdampak negatif,
khususnya akan berdampak negatif, terutama yang dirasakan oleh anak muda saat
ini.
Kemajuan dalam inovasi komunikasi memiliki pengaruh yang sangat penting.
Salah satunya anak muda yang kerap terpikat oleh aplikasi media sosial meliputi
Facebook, Line, Instagram, Whatsapp, Twitter, Wire, Mi Chat, Tantan dan
berbagai highlight lainnya yang cenderung menjadikan ketergantungan. Melalui
banyak sorotan yang ada, itu dapat mendorong komunikasi antara lawan jenis
hingga mereka jadinya memiliki pertemuan baik langsung ataupun tidak langsung.
[S]alah satu penyebab pernikahan dini di Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupatan Muaro Jambi yang disampaikan Siti yakni hasil
dari kemajuan inovatif yang tidak dapat dimanfaatkan secara
mengagumkan dan mengagumkan oleh klien, khususnya kaum muda.
Sehingga kaum muda cenderung melakukan perbuatan tercela, sehingga
wali mengambil jalan untuk menikahkan anak-anaknya.55
Dari pemaparan diatas bisa diketahui bahwa dampak dari pemanfaatan media
sosial tentunya juga berdampak positif dan negatif, khususnya remaja yang
melaksanakan perkawinan anak usia dini di desa Kunangan, Kawasan Taman
Rajo, Kabupaten Muaro Jambi.
5. Melanggengkan Hubungan
Pernikahan dini pada saat ini disengaja dilaksanakan serta segala sesuatunya
telah diatur, sebab sudah dihapuskan tatanan untuk menopang ikatan yang
terbentukdi antara keduanya. Dengan demikian mengakibatkan mereka menikah
di usia muda (kawin dini), sehingga status hubungan mereka pasti. Dalam
perkembangannya, perkawinan ini dilakukan secara terencana untuk menghindari
perbuatan-perbuatan yang tak sepaham dengan ketaatan serta standar
masyarakatnya. Perkawinan ini diharuskan dapat memberikan pengaruh positive
untuk keduanya.
55Siti, Wawancara dengan penulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
53
[M]enikahkan anak usia dini bertujuan untuk melanggengkan karena
dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu perzinahan yang
mengakibatkan anak diluar nikah mempunyai status yang tidak sah dalam hal
pembagian harta waris. Maka masyarakat Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi lebih baik menikahkan saja untuk
melanggengkan hubungan anak kami dan untuk menghindari fitnah ditengah
masyarakat tentunya.56
Penulis berpikir bahwa ini juga merupakan suatu langkah dan tindakan yang
positif apabila yang menjadi dasar pertimbangan warga dalam melakukan
pernikahan dini dalam upaya melanggengkan untuk menghindari fitnah dan
mencega hal yang tidak diinginkan terjadi.
Dengan merestui dan melanggengkan anak yang mempunyai hubungan
khusus atau kedekatan tentu baik untuk segera dinikahkan dengan catatan bahwa
anak tersebut harus mempunyai pekerjaan dan orang tua dari anak yang
dilanggengkan tersebut harus membantu mencarikan pekerjaan apabila pasangan
dari anak yang dinikahkan tersebut belum memiliki pekerjaan sehingga hal yang
tidak diinginkan dalam hal ini perzinahan dapat dihindari karena anak direstui dan
didukung dalam pasangan yang menjadi pilihan mereka.
6. Faktor Pergaulan Bebas
Dewasa ini, kehidupan masa kini dengan cara hidup yang terbuka, dalam
beberapa hal membuat individu berlomba dan berlomba-lomba untuk
mengembangkan tingkat hidupnya. Melalui kehidupan saat ini yakni kadangkala
cara hidup masyarakat khususnya anak muda terkontrol secara teratur akibat
dampak dari dorongan-dorongan inovatif yang tidak dapat dihentikan, yang
memicu terjadinya infeksi komunitas yang berpengaruh dengan afiliasi. Remaja
yang benar-benar bebas serta tidak sesuai dengan peraturan taat dan standar sosial
yang ada di masyarakat.
56Mawardi, Wawancara dengan penulis, 25Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
54
Kita tahu bahwa kecerobohan mungkin merupakan kerangka perilaku aneh
yang "bebas", dalam hal ini dapat diartikan sebagai melintasi norma ketimuran
yang ada. Kami secara teratur mendengarkan masalah pembiaran ini baik di
lingkungan ataupun dari media massa sementara anak muda ialah individualis
yang perasaannya cenderung tak dikendalikan oleh pengendalian diri yang sah.
Masalah keluarga, kekecewaan, kebutuhan informasi serta sambutan teman untuk
nongkrong tanpa syarat.
[M]asyarakat Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi saat ini masih mengenai standar dan tradisi yang taat dan akan
sangat disayangkan untuk keluarganya apabila terjadi tindakan yang
berlawanan dengan agama serta tradisi keluarga mereka. Menghitung
seandainya ada kehamilan di luar nikah oleh komunitas terdekat. Jadi jalan
yang dilewati ialah menikah memang walaupun usianya masih sangat dini
dalam menikah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Marzuki,
mereka menikah di usia dini karena ketidak-pandang-an yang
menyebabkan kehamilan di luar nikah. Karenanya mereka menikah agar
tidak semakin mempermalukan keluarga.57
[H]al yang sama diungkapkan oleh Ahmad Kabir bahwasanya Yang
mengakibatkan dia menikah ialah kecerobohan. Afiliasi gratis telah
mendorong hal-hal yang merusak standar yang saleh. Akibatnya, mereka
menikah dengan anak-anak di luar pernikahan.58
Penggambaran yang berbeda di atas dapat disimpulkan bahwa karena arus
globalisasi yang tiada henti, kita dalam beberapa kasus tidak dapat mengontrol
desain sosial anak muda. Dampak yang ditimbulkan adalah ketidak diskriminasi
dalam hal apa pun aturan dan standar yang berlaku. Sehingga memicu kehamilan
di luar pernikahan. Dengan adanya pernikahan tersebut mereka dianggap mampu
menutupi aib keluarga.
7. Karena Tradisi Keluarga (Kebiasaan nikah usiadini pada keluarga dikarenakan
agar tidak dikatakan perawan tua)
57Marzuki, Wawancara dengan penulis, 27 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
58Ahmad Kabir, Wawancara dengan penulis, 27 Februari 2021 Kabupaten Muaro Jambi.
55
Dalam keluarga tertentu terlihat bahwa ada yang mempuyai konvensi ataupun
kecenderungan menikah dari anak-anaknya di usia muda, serta hal ini berlanjut,
maka anak-anak dalam keluarga tersebut dengan sendirinya mengikuti konvensi
ini. Dalam keluarga yang mengikuti kecenderungan ini, umumnya sesuai
informasi serta data yang didapat bahwasanya Islam tidak terdapat batasan umur
dalam menikah, yang terpenting ialah mereka baligh serta mempunyai alasan, jadi
harus menikah.
[T]radisi keluarga dalam pernikahan usia dini dilakukan memang
diterapkan Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
yang menganut pemahaman agama Islam yang kuat sehingga usia bukan
merupakan batasan atau tolak ukur untuk menikahkan anak sekalipun dalam
usia yang masih sangat dini apabila anak tersebut telah baligh, tentu patut
untuk dinikahkan. Akan tetapi masyarakat Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi tidak banyak yang menerapkan.59
Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara Islam memang tidak ada batasan
terkait usia dalam menikahkan anak atau sesorang dalam menikah, hal positif
yang dapat diambil dalam pernikahan dini karena tradisi ini baik untuk
menghindari perzinahan dan hamil diluar nikah, sekaligus menerapkan serta
menumbuhkan nilai-nilai ketuhanan pada anak-anak sebagai konvensi yang tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan mereka di masa depan.
8. Kurangnya Sosialisasi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
UU Nomor 1 tahun 1974 sudah menyesuaikan dengan komponen ataupun
pengaturan hukum yang taat serta keyakinan dari semua lapisan masyarakat. UU
ini mengatur tentang standar yang berkaitan dengan pernikahan dengan
mengubahnya sesuai dengan perkembangan zaman. Di antara standar UU Nomer
1 Tahun 1974 adalah memperjelas bahwasanya alasan pernikahanialah guna
menciptakan keluarga yang ceria serta langgeng. Pernikahan dikatakan penting
jika itu dilakukan dengan menyetujui hukum masing-masing agama serta
59Husin AB. Wawancara dengan penulis, 02Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
56
keyakinan dan tiap pernikahan perlu dicatat menyetujui kontrol hukum yang
menang.
[S]ebagaimana yang sudah diungkapkan oleh Bapak Ahmad Afandi
sebagai penghulu diKabupaten Muaro Jambi yang mengungkapkan
bahwasanya pernikahan dini merupakan bencana yang luar biasa bagi
kedua belah pihak. Serikat relasional awal sangat cenderung ke masalah yang
muncul dan kadang-kadang tidak satu atau yang lain dapat menjelaskannya.
Maka bisa menimbulkan sesuatu yang tidak memikat pada pernikahan,
khususnya terpisah. UU Nomer 1 Tahun 1974 Pasal 7 ayat 1 menyatakan
bahwasanya "pernikahan diperbolehkan apabila pihak laki-laki telah
mencapai usia 19 tahun serta perempuannya telah mencapai usia 16 tahun".
Senada dengan hal tersebut, sependapat dengan penghulu di Desa Kunangan,
Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, Bapak Ahmad Afandi
menjelaskan bahwa suatu penyebab berlangsungnya pernikahan dini di Desa
Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambiialahharus ada
sosialisasiserta pemahaman UU Nomor 1 Tahun 1974.60
Sesuai uraian di atas sehingga bisa diberi kesimpulan bahwasanya Perlunya
sosialisasi Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 menjadikan banyak
orang kurang memperhatikan peraturan terkait usia pernikahan. Kurangnya
sosialisasi ini telah mengakibatkan pernikahan dini di Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
9. Karena Kebiasaan dan Adat Istiadat Setempat
masyarakat secara teratur mengalami individu yang mempertahankan tradisi
dan budaya sehubungan dengan pernikahan usia dini di daerah pedesaan atau
pemukiman padat penduduk. Budaya pernikahan dari anak-anak klaim mereka
mungkin telah menjadi hal yang lumrah di antara individu-individu tertentu dalam
masyarakat. Budaya ataupun kecenderungan yang masih disisipkan pada
kehidupan masyarakat, khususnya dengan mengkoordinasikan anak-anaknya.
Masih diperlukan pemahaman terbuka tentang pengaruh pernikahan dini.
Peristiwa awal persatuan relasional disebabkan oleh budaya yang mereka ikuti.
Sejak perkawinan anak usia dini sangat berbeda dari saat ini. Saat ini seharusnya
60Ahmad Afandi, Wawancara dengan penulis, 8 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
57
tidak ada lagi perjodohan. Setelah menikah mereka adalah orang-orang yang bisa
melangsungkan kehidupan berpasangan serta mereka mempunyai hak dalam
menentukan pasangan hidup mereka, tentu saja dengan berpihak pada wali
mereka. Karena mereka yang akan menjalankan bahtera keluarga adalah kedua
anak itu sendiri.
Tradisi yang diterima oleh komunitas tertentu meningkatkan angka
pernikahan dini di Indonesia. Sebagai ilustrasi, keyakinan bahwa tidak
diperbolehkan untuk menyangkal proposisi seseorang, kepada gadis mereka,
bahkan meskipun mereka masih di bawah usia 18, dalam beberapa kasus dianggap
tidak penting dan menghina, menyebabkan orang tua untuk menikahi gadis-gadis
mereka.
Akan tetapi perlu diingat bahwa Perkawinan dini pada remaja, umumnya
berpengaruh terhadap sudut pandang fisik dan alamiah remaja, hal tersebut
berdampak pada remaja yang melaksanakan perkawinan dini, yakni:
1. Remaja yang hamil bisa lebih cenderung mengalami defisiensi zat besi di
tengah masa kehamilan dan persalinan, salah satunya penyebab tingginya
angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
2. Hilangnya peluang untuk mendorong instruksi yang lebih baik. Dalam
keadaan awal, mereka cenderung tidak memperhatikan instruksi mereka,
apalagi jika mereka dipasangkan secara khusus untuk mendesak keturunan,
mereka akan sibuk mengurusi anak serta keluarga, jadi hal ini bisa
menghindarkan mereka dari melaksanakan pemikirannya ke keluarga.
tingkat selanjutnya. Bagaimanapun, ini bisa diminimalkan dengan
dorongan keluarga penuh, dan bantuan untuk pengasuhan anak, bisa
meminimalkan pasangan pernikahan dini guna melanjutkan pemikiran
mereka.
3. Interaksi dengan lingkungan teman sebaya berkurang. Sudah diketahui
secara umum bahwa status pasangan dan pasangan turut berperan dalam
58
interaksi sosial dengan lingkungannya. Untuk pasangan yang menikah
dini, inilah akan berdampak pada hubungan mereka dengan teman sebaya.
Mereka akan merasa canggung ataupun ragu-ragu untuk bergaul dengan
teman-teman mereka. Status sosial mereka meragukan, karena tidak
berhubungan dengan wali, kenyataannya masih muda, begitu pula
sebaliknya, perlu bermain-main dengan teman-teman SMA mereka,
sebenarnya mereka berstatus tersebut. dari pasangan atau pasangan.
Selanjutnya mereka perlu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosialnya dengan baik.
4. Kesempatan terbatas untuk mendorong pembukaan pekerjaan secara alami
meminimalkan kemelaratan (status keuangan keluarga sedikit karena
pendidikan yang kurang).61
Selainitu juga penulis menemukan beberapa dampak bagi anak yang
ditimbulkan dari pernikahan dini di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi sebagai berikut:
1. Komplikasi persalinan yang berpengaruh terhadap tingginya angka
kematian.
2. Berat badan lahir rendah, menjadi penyebab utama tingginya angka
kematian ibu dan bayi baru lahir.
3. Cedera ketika lahir.62
Dari penulusuran penelitian penulis pada Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi pengaruh bagi keluarga yang di bimbing di
pernikahanusia dini:
1. Mengenali (membangun kembali hubungan) buruk bagi keluarga..
2. Kurangnya pemahaman tentang sistem perkawinan
61Rts Nuryani, Wanwancara dengan punulis, 26Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
62Ibid.
59
3. Ketidakdewasaan pasangan muda mengarah pada kekerasan terhadap istri
mereka.
4. Kesulitan keuangan keluarga.
Disamping itu pernikahan dini memiliki kecenderungan luar biasa sulit untuk
mewujudkan tujuan pernikahan dengan tepat. Dampaknya adalah bahwa
pernikahan seolah-olah membawa kekekalan. Pernikahan dini sangat sulit untuk
mendorong saudara yang hebat dan sehat. Dampaknya, anak-anak rentan terhadap
infeksi. Perkawinan mengandung keterkaitan dengan masalah-masalah kerakyatan
sehingga akibatnya, usia moo yang membatasi seorang perempuan untuk menikah,
muncul dengan laju perkembangan penduduk yang begitu cepat.
Terlepas dari pro dan kontra pernikahan dini, disadari atau tidak, pernikahan
dini lebih sering mengandung pengaruh negatif di Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, di antaranya:63
1. Pendidikan anak terhambat, pernikahan dini mengakibatkan anak putus
sekolah, inilah berpengaruh terhadap rendahnya tingkat informasi serta
bisa mengakses data bagi anak.
2. Kemelaratan, ketika 2 orang yang menikah dini cenderung tidak
mempunyai gaji yang cukup ataupun memang tidak bekerja. Biasanya
yang membuat pernikahan dini tidak berdaya terhadap kemiskinan.
3. Kekejaman rumah tangga, penguasaan kaki tangan penyebab kondisi
mental yang tidak stabil yang menimbulkan perasaan sehingga
kecenderungan tersebut berdampak pada Kebencian Rumah Tangga
(KDRT).
4. Kekejaman dalam rumah tangga, penguasaan kaki tangan akibat kondisi
mental yang tidak stabil yang menimbulkan perasaan sehingga
kecenderungan tersebut berdampak pada Kebencian Rumah Tangga
(KDRT).
63Rina, Wawancara dengan Penulis, 25Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
60
5. Anak-anak yang lahir pada saat seorang anak masih dalam masa
pertumbuhan sedang mengalami persiapan kehamilan, ada persaingan
makanan dengan bayi yang dikandungnya, sehingga ibu hamil secara
teratur merasa kesulitan untuk menambah berat badan, dapat diatasi
dengan kelemahan karena kekurangan makanan, dan kesempatan
melahirkan anak dengan berat lahir rendah. Dari studi penulis yang
dilakukan di Desa Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro
Jambi, ditemukan bahwasanya sekitar 14% bayi yang lahir dari ibu
berumur di bawah 17 tahun terjadi terlalu dini. Anak-anak berada dalam
bahaya menghadapi kesalahan penanganan dan pengabaian. Pandangan
yang berbeda telah muncul bahwasanya anak-anak yang lahir dari
pernikahan dini mampu menciptakan penundaan formatif, sulitnya belajar,
ketidakteraturan perilaku, serta cenderung sebagai orangtua juga pada usia
dini.
6. Kesejahteraan regeneratif kehamilan di Desa Kunangan, Kecamatan
Taman Rajo, Muaro Jambi Aturan di umur kurang dari 17 tahun
mengembangkan kemungkinan komplikasi restoratif, baik untuk ibu
ataupun anak. Kehamilan pada umur yang masih remaja berhubungan
dengan kematian serta kesedihan ibu. Dinyatakan bahwasanya remaja putri
yang berumur 1-14 tahun memiliki risiko menggigit debu selama
kehamilan atau persalinan lima kali lebih besar dibandingkan dengan
kelompok umur 20-24 tahun, sedangkan peluang ini bertambah pada
kelompok umur 15-19 tahun. Ini bisa jadi karena organ regeneratif anak
tidak tercipta secara baik serta panggul tidak siap pada persalinan.
Jika dianalisis pengaruh negative pernikahan dini di Desa Kunangan,
Kecmatan Taman Rajo, Muaro Jambi, ternyata lebih banyak dampak negatifnya
daripada dampak positivenya. Guna itu, diperlukan komitmen pemerintah untuk
menekan angka pernikahan dini di Indonesia. Pernikahan dini dapat menurunkan
61
aset manusia Indonesia sebab terputus dari pengajaran. Akibatnya, kemelaratan
semakin meluas dan beban negara pun semakin menumpuk. Dengan cara ini,
upaya yang benar bagi pemerintah adalah untuk menyebarkan program wajib
belajar 12 tahun atau bahkan lebih ke jenjang pendidikan di perguruan tinggi
dengan syarat memberikan bantuan serta biaya gratis untuk siswa yang kurang
mampu.
B. Peran dan Fungsi Penyuluh Agama Terhadap Masyarakat di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
Penyuluh agama dalam hal ini, sebagai wadah bertanya dan diadukan agar
masyarakat terurai dan terurai dengan desakan mereka. Ia juga seorang pionir
masyarakat yang bertindak sebagai imam dalam hal-hal yang saleh dan sosial serta
dalam urusan kenegaraan dalam upaya untuk mensukseskan program-program
pemerintah.
Jadi harus dipahami bahwa peran operator ekspansi yang saleh sangat penting
dalam pengaturan nilai-nilai mental, etika dan saleh individu dan berkontribusi
pada peningkatan kualitas hidup individu di berbagai negara. bidang-bidang, baik
dalam bidang ketaatan dan peningkatan.
Selanjutnya, untuk kemenangan latihan ekspansi ini, sangat penting bagi
spesialis ekspansi yang taat di Kota Kunangan, Lokal Taman Rajo, Muaro Jambi
Rule untuk memiliki kapasitas, kemampuan yang memadai sehingga mereka dapat
memilih dan memutuskan persiapan arahan dan latihan konseling, agar dapat
berjalan secara metodis, lincah, efektif pada usaha mencapai maksud yang
diperlukan. Tujuan ini mencerminkan tujuan BP4, ialah realisasi keluarga sakinah,
mawaddah, dan warahmah secara spesifik.
Dari sinilah perlu adanya arahan, arahan dan masa kanak-kanak atau
pertimbangan dari semua pihak, khususnya para buruh pemekaran yang taat, agar
insan Desa Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Muaro Jambi dapat berkembang
dan berkreasi menjadi individu yang menerima, berbuat kebajikan dan memiliki
62
karakter terhormat, dengan arahan dan instruksi yang saleh. Agung pada saat itu
akan mampu menggerakkan masyarakat agar mampu menciptakan potensi yang
dimilikinya untuk dapat berperan secara dinamis dalam setiap gerakan taqwa
secara spesifik, sekaligus berimplikasi pada penanaman nilai-nilai ketaqwaan
sehingga merosotnya nilai-nilai etika, etika dan etika. nilai-nilai negatif yang
menyiksa masyarakat dapat diharapkan.
Berbicara mengenai pernikahan dini di Desa Kunangan Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi maka tidak terlepas dari pada peran serta fungsi
penyuluh agama. Penyuluh agama dalam hal ini mempunyai peranan penting
dalam kegiatan pernikahan yang terjadi di DesaKunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi dalam hal memberikan bimbingan dan penyuluh agama.
Pengarah dan pembimbing yang taat untuk membantu siter pengarah
memiliki rujukan yang taat (sumber pengarah keamanan) dalam menangani
masalah, sehingga pendidik yang taat dapat menawarkan bantuan siter dengan
perhatian dan keinginan untuk mengasah pelajaran yang saleh.64
Diperlukan inklusi spesialis ekspansi Islam dalam memberikan arahan kepada
calon pengantin wanita agar tidak ada yang kurang dari eksekusi yang ideal
sehingga mereka dapat berkontribusi dan sangat menyenangkan dalam
memberikan penyuluhan keislaman. Yang dimaksud dengan penyuluhan
perkawinan adalah cara memberikan pertolongan kepada orang-orang supaya saat
melangsungkan perkawinan serta kehidupan berkeluarga dapat sesuai dengan
pengaturan serta pencerahan Tuhan, maka bisa mewujudkan bahagia hidup di
dunia ini serta di alam semesta.65
Bagian dari Islam yang taat mengajarkan dalam memberikan arahan dan
penyuluhan bagi calon pengantin dengan intinya membuat kesepakatan dalam
64H.M. Arifin, Pokok-Pokok Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam, (Cet. 1: Yogyakarta:
Bulan Bintang, 1979), hlm. 29.
65TohariMusnamar, dkk, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Islam, (Cet. 1: Yogyakarta
UII Press, 1992), hlm. 70.
63
menikah, sehingga kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup dalam keluarga dan
dalam masyarakat dapat tercapai.
Sehingga peran penyuluh agama di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi dalam memberikan bimbingan kepada calon mempelai di
KUA yakni:
1. Penyuluh agama menerangkan bagaimana perkawinan menuju rumah
tangga bahagia.
a. Penyuluh memberikan arahan dan bimbingan terkait definisi serta dasar
pernikahan.
Sesuai hasil wawancara di lapangan, arahan yang diberikan oleh
konselor yang taat kepada calon pengantin adalah untuk menjelaskan
bagaimana pernikahan dan metode menjalani kehidupan yang tidak
terpakai. Pernikahan yang mengarah pada keluarga yang optimis bisa
jadi merupakan pernikahan yang dirancang oleh calon pengantin dengan
memberi perhatian serta melangsungkan syariat Islam. Dalam hal ini
pasangan wajib menjadi imam dan memohon, mengarahkan
pasangannya dalam memuja dan mendalami Al-Qur'an. Seorang
pasangan harus bisa mendapatkan pasangan serta pasangan untuk
pasangan, harus terbuka satu sama lain dan meningkatkan komunikasi.
Pernikahan berdasarkan kepercayaan umum.
Pasangan suami istri perlu saling menyayangi serta peduli, saling
mewaspadai serta membentengi kebaikannya, saling memberikan yang
terbaik guna kaki tangannya serta melaksanakan pertimbangan untuk
memahami masalah. Premis sah perkawinan yang berbarengan dengan
fiqih munakahat ada sedikit, salah satunya terkait dengan pembuktian
Alquran, Allah SWT bersabda pada Surah An-Nisa Ayat 3, yakni: "Dan
seandainya engkau Ingin tahu bahwa Anda tidak akan cocok untuk
gelandangan, kemudian menikahi seorang wanita- Gadis lain yang
64
Anda suka, dua, tiga ataupun empat serta apabila Anda khawatir itu
tidak masuk akal, satu orang adalah cukup. dalam ayat ini dapat
disimpulkan bahwa Allah memerintahkan laki-laki yang mampu
melangsungkan nikah. Adapun apa yang tersirat dengan akal dalam ayat
ini adalah beralasan dalam memberi kepada pasangan dalam kerangka
pakaian, nafkah, dan lain-lain. hal-hal yang sifatnya lahiriah”.
b. Penyuluh agama menjelaskan kepada calon pengantin tujuan dan
hikmah perkawinan
penyuluh agama untuk memberikan arahan sehubungan dengan alasan
pernikahan untuk menjaga pandangan mata serta menjaga harga diri,
guna mendorong saudara yang sah dan solid secara fisik, mendalam dan
sosial, untuk memperkuat dan memperluas hubungan keluarga dan
untuk membangun jauh lebih baik bagi masyarakat, keluarga dan
masyarakat. Serta mewujudkan kehidupan yang sakinah, mawaddah dan
warahmah.
Sementara itu, hikmah perkawinan adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan koneksi dan memperkuat hubungan.
2) Ada pembagian tugas, satu mengurus keluarga serta yang lainya
bekerja di luar.
3) Menghasilkan tugas dan membuat pikiran yang gigih dan bersungguh-
sungguh dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
4) Pernikahan dapat menghibur jiwa dan menghindari tindakan yang tidak
tahu malu..
5) Dapat saling melengkapi dalam iklim kehidupan dengan anak.
6) Pernikahan untuk melanjutkan keturunan.
2. Penyuluh agama memberikan penjelasan terkait hak dan kewajiban suami
istri.
a. Hak bersama suami istri
65
1) Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan.
2) Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis
3) Hendaknya saling mempercayai serta memahami sifat masing-
masing pasangannya.
4) Suami Istri harusnya menumbuhkan suasana mawaddah dan
warahmah.
b. Adab suami kepada istri
1) Suami seharusnya bersabar dalam menghadapi sifat buruk istri.
2) Suami dilarang berlaku kasar pada istrinya.
3) Diantara kewjiban suami istri, yakni membayar mahar, member
nafkah, berlaku adil apabila beristri lebih.
4) Hendaknya senantiasa selalu berdoa kepada Allah meminta istri
yang soleha.
5) Seorang istri biasa sebagai musuh bagi suami untuk mentaati Allah
dan Rasulnya.
6) Suami selayaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam
mentaati agama.
c. Adab istri kepada suami
1) Istri harus menghormati suami selama bukan kemaksiatan.
2) Seharusnya istri menyadari bahwasanya hak suami setingkat lebih
tinggi dari pada istri.
d. Penyuluh agama harus juga melaksanakan dan memberikan arahan
mengenai fungsi informatif dan edukatif
Artinya penyuluh agama di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo
Kabupaten Muaro Jambi harus memberikan dirinya untuk memikirkan dan
mengurai masalah individu, keluarga atau komunitas yang sama, seperti
memberikan nasehat kepada calon pengantin dan bersiap-siap untuk
membujuk seperti beberapa waktu baru-baru ini.
66
e. Penyuluh melakukan dan menjelaskan fungsi advokatif
Penyuluh agama di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi berisi kewajiban etis dan sosial untuk melaksanakan latihan
mengawal individu / komunitas yang berada di bawah arahannya dari
bahaya yang berbeda, pengaruh yang meresahkan, halangan dan tantangan
yang menghambat kepercayaan, mengganggu penghormatan dan
menumpas etika calon pengantin yang direncanakan.
Sementara itu,peran yang lain yang dilaksanakan penyuluh agama di KUA
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupatan Muaro Jambi yakni:
a. Melakukan penyuluhan di lapas.
b. Melakukanceramah-ceramah agama serta khutbah jum’at
c. Melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat.
d. Melaksanakan aktivitas mendidik anak-anak mengaji, misalnya membaca
iqra, membaca Al-Qur’an serta ilmu agama yang lain
e. Melakukan aktivitas dengan mendidik para muallaf guna mengaji serta
memperdalam pengetahuan agama.
Berdasarkan penyuluh agama, adapun nasihat ketentraman hati dalam hidup
yakni:
1. Jagalah Lidahmu
Hati ialah wadah menyimpan misteri serta bibir adalah kuncinya.
Selanjutnya, setiap orang harus menyimpan kunci misterinya.
2. Kebaikan Ilmu
Tidak terdapat penyimpanan yang lebih berharga dari pada informasi,
tidak terdapat yang lebih dari adab, tidak terdapat pendamping yang lebih
baik dari pada akal, dan tidak ada objek luar biasa yang mendekati
kematian.
3. Bandingan Akal dan Harta
67
Keterampilan menilai adalah bahan untuk nasihat, dan hartanya adalah
pengunjung yang bisa pergi.
4. Bandingan Perkataan
Kata-kata itu misalnya obat, apabila dimanfaatkan dengan hemat,
keduanya bermanfaat dan jika digunakan sebaik-baiknya.
5. Syiarkan Kebaikan Orang
Setelah Anda berhasil, tutupi. Dan jika orang lain berbuat baik kepada
Anda, biarkan saja.
6. Dunia
Dunia awalnya mengerikan, lama-lama mati, disalah gunakan halal dan
haram dihukum.
7. Bergaulah dengan baik
Tanggapi individu manusia dengan menyusun kesan yang baik, apabila
Anda tidak ada di sana mereka akan merindukan Anda dan jika Anda
meninggal mereka akan menangis untuk Anda.
8. Nasib Pemarah dan Putus Asa
Anda mungkin tidak menemukan individu yang ceria, individu konyol
yang tamak, tidak terdapat orang yang liberal yang cemburu, serta tidak
terdapat orang yang menyerah yang kaya.
9. Toleransi ada dua: dengan sabar bertahan terhadap suatu hal yang dibenci
serta dengan tenang melepaskan suatu hal yang disenangi.66
Sehingga dapat kita pahami dari peranan penyuluhan tadi menentukan
bagaimana caraber pikir dan pemahaman masyarakat mengenai edukasi dari
pernikahan usia dini, sebab akibat yang ditimbulkan dengan melakukan
pernikahan di usia dini maka justru menimbulkan persoalan yang lain. Ini
tentunya menjadi baik mengingat beberapa hal yang patut kita sadari dalam diri
kita bahwa perlu adanya penyuluhan yang baik melalui teknik yang baik pula,
66Husin AB, , Wawancara dengan penulis, 23 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
68
agar masyarakat di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi menjadi mengerti bagaimana pernikahan yang baik dapat terealisasikan
menjadi suatu bentuk ibadah yang baik sesuai dengan ketentuan agama Islam.
69
BAB IV
PENYULUHAN AGAMA SEBAGAI UPAYA PROBLEM SOLVINGDALAM
MENANGGULANGI PERNIKAHAN DINI DI DESA KUNANGAN
KECAMATAN TAMAN RAJO KABUPATEN MUARO JAMBI
A. Bagaimana Upaya Penyuluh Agama Dalam Menanggulangi Pernikahan Dini
di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
Pernikahan bisa menjadi hal yang lumrah, memang sesuatu yang terpenting
dilaksanakan dalam menciptakan keluarga yang ceria serta bisa menjadi langkah
yang resmi dalam membujuk saudara. Ketika kita membicarakan tentang
perkawinan, terdapat banyak hal yang harus diperhatikan, sebab perkawinan tidak
diatur dalam jangka pendek tetapi untuk hidup. Selanjutnya perkawinan adalah
jangka panjang, perkawinan hendaknya dilakukan dengan persiapan mental dan
jasmani yang memadai. Persiapan mental dan fisik di sini sangat erat kaitannya
dengan umur seseorang saat menikah. Pengaturan terkait umur perkawinan diatur
dalam UU Perkawinan Nomer 1 Tahun 1974.
Sesuai hasil wawancara dengan penghulu di Desa Kunangan Kecamatan
Taman RajoKabupatenMuaro Jambi terkaitdenganpernikahanusiadini ialah
perkawinan yang begitu menyedihkan bagi kedua belah pihak. Serikat relasional
awal begitu cenderung ke persoalan yang muncul, kadang-kadang mereka tidak
dapat diatasi.
Salah satu upaya penyuluh agama untuk mengindari pernikahan usia dini di
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi yakni
melakukan penyuluhan atas UU Nomer 1 Tahun 1974 terkait aturan dan batas-
batas pernikahan agar ikatan relasional usia dini tidak tidak terjadi. Berbagai
latihan sosialisasi misalnya pengajian, majelis taklim serta kelas kesejahteraan
yang berbeda dilaksanakan oleh para penyuluh agama Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupatan Muaro Jambi.
70
[M]engubah kecenderungan pernikahan dari anak-anak mereka pada remaja
tak seperti membalikkan telapak tangan. Mengubah kecenderungan ataupun pola
pikir masyarakat memerlukan persiapan ataupun strategi, khususnya dengan
sosialisasi UU Nomor 1 Tahun 1974 terkait peraturan serta batasan usia dalam
menikah. Hal ini ditegaskan oleh Pak Husin selaku imam dan pionir yang taat di
Desa Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Muaro Jambi, bahwa latihan sosialisasi
diarahkan pada penekanan jumlah nikah dini. Pemekaran ini terus ditekankan
kepada wali melalui gerakan majelista'lim, penyuluhan dan sosialisasi relasi yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.67
Sosilasi mengenai UU Nomo 1Tahun 1974, kita tetap harus meneruskan
kepada keterbukaan bersama yang tidak mendapat kontrol pemerintah terkait
batasan usia pernikahan sehingga secara perlahan mereka bisa menurunkan angka
pernikahan dini yang terus berlanjut dari tahun ke tahun. Dengan sosialisasi
Undang-Undang Pernikahan yang dilaksanakan dengan pemekaran oleh penyuluh
agama di Desa Kunangana, Kecamatan Taman Rajo, Muaro Jambi, mereka
percaya bahwa secara perlahan mereka dapat mengubah mentalitas masyarakat
sehingga mereka terus menerus mematuhi aturan hukum yang ditetapkan oleh
pemerintah dalam rangka mewujudkan hukum kemasyarakatan yang tertib dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam perluasan pendidikan yang taat, ada kebutuhan akan pengajaran
kesejahteraan, karena pernikahan dini tidak berdampak psikologis namun juga
bisa mempengaruhi fisik, terutama untuk perempuan itu sendiri. Hal ini sering
terjadi dengan tidak mempertimbangkan bahaya yang bisa melemahkan
kesejahteraan, dalam hal ini terutama wanita muda yang memilih untuk menikah
muda. Memang meski terdapat beberapa pengaruh buruk untuk kesehatan yang
bisa berlangsung.
67Husin AB, Wawancara dengan penulis, 03 Maret 2021, Kabupaten Muaro Jambi
71
Penyuluh agama Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi selain memberikan penyuluhan terkait UU Nomor 1 Tahun 1974 juga
memberikan sosialisasi kesehatan kepada ibu-ibu pengajian majelista’lim terkait
pengaruh pernikahan dini.
Sosialisasi kesejahteraan sangat utama guna disebarluaskan pada masyarakat,
terutama pasangan yang menikah dini supaya mengetahui pengaruh negative yang
bisa muncul dari pernikahan dini. Melalui, sosialisasi kesejahteraan bisa
menurunkan jumlah pernikahan dini.
Tidak kalah penting terkait dengan penyuluhan yang perludi lakukan oleh
penyuluh agama adalahPengarahan nikah pranikah bagi calon mempelai atau biasa
dinamakan Kursus Calon Pengantin yang ialah suatu program yang digerakkan di
Kantor Urusan Agama Desa Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Muaro Jambi.
Aktivitas arahan nikah ialah program Dinas Agama Republik Indonesia yang
didanai oleh PNBP NR. Premis untuk mewujudkan arahan perkawinan didasarkan
pada Proklamasi Ketua Umum Arahan Masyarakat Islam No.373/2017,
terkaitPetunjuk Teknis Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin.
Alasan arahan nikah pranikah untuk calon pengantin adalah upaya
pemerintah untuk mengetahui tingginya angka terpisah yang berlangsung. Dalam
perkembangannya, dipercaya bahwa calon pengantin dapat menyusun sebuah
keluarga yang memiliki kemapanan yang kuat, sebab banyak calon pengantin
tidak tahu bagaimana mengatur sebuah keluarga.
Adapun yang akan dijelaskan saat bimbingan calon pengantin berdasarkan
Peraturan Dirjen Bimas Islam terkait petunjuk teknis bimbingan perkawinan untuk
calon pengantin Nomor 373/2017, yakni:
a. Mengenali serta menerapkan hukum dalam melindungi pernikahan
keluarga.
b. Menciptakan generasi dalam menghadapi tantangan kekinian
c. Kesehatan keluarga
72
d. Kebutuhan keluarga
e. Dinamika perkawinan
f. Merencanakan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah
g. Membangun landasan keluarga sakinah
Kursus calon pengantin ini ialah usaha yang dilaksanakan oleh pemerintah,
dengan ini buruh ekspansi, harus mempersiapkan calon pengantin dan persiapan
dalam mengundang tabut keluarga agar keluarga tersebut siap dan memiliki
mental dan bakat untuk tawar-menawar dengan masalah keluarga masing-masing
sehingga dapat melahirkan keluarga yang bermutu yang akan membentuk
masyarakat yang bermutu.
Beberapa hal diantaranya dilaksanakan oleh penyuluh agama dan beberapa
komponen yang bersedia untuk memecahkan masalah pernikahan usia dini di
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Dalam
merealisasikan sesuatu hal yang diinginkan pastinya memerlukan komitmen dari
segenap kalangan baik dari pihak penyuluh, penghulu, imam masjid, tokoh agama,
KUA Kecamatan dan Kementrian Agama Kabupaten Muaro Jambi untuk
mewujudkan keluarga yang sehat, makmur serta berdasarkan nilai-nilai
ketuhanan.
B. Hambatan Penyuluhan Agama Dalam Sosialisasi Pernikahan Dini Di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
Penyuluhan agama sebagai tokoh juga berperan sebagai pelopor komunitas,
sebagai ulama dalam sesuatu yang saleh serta masalah kemasyarakatan dan
sesuatu yang bersifat negara dalam setting kemenangan program-program
pemerintah. Operator ekspansi yang taat juga bertindak sebagai spesialis
perubahan, yang bertugas utama dalam membuat perubahan ke arah yang lebih
baik, di semua bidang menuju yang jauh lebih baikbagi masyarakat Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupatan Muaro Jambi.
73
Perubahan yang negative ataupun pasif menjadi positif ataupun aktif.
Terutama penyuluhan hukum perkawinan hukum Islam masyarakat di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi pun memperoleh
kendala-kendala dalam penyuluhan agama mengenai perkawinan usia dini antara
lain yaitu:
1. Kurangnya Perhatian masyarakat
Keadaan masyarakat pedesaan yang masih dikotomiskan pada saat ini
mengingat telah menjadikan kebutuhannya sebagai kebutuhan pokok /
pangan. Kebutuhan akan informasi tidak diperhatikan, sehingga tidak meleset
untuk memperhatikan latihan sosial, khususnya dalam bidang ilmu yang
kurang diminati. Kehadiran penyuluh sebagai tenaga ahli perubahan bisa
menjadi sub-prinsip dalam penyempurnaan hukum keluarga Islam di wilayah
provinsi. Tugas operator ekspansi dibatasi untuk menyampaikan materi
ekspansi yang objektif dan nyata.
Kendala datangnya masukan dan hasil masih hilang karena
masyarakat sangat tertarik dengan ketertarikan pada aktivitas keagamaan. Hal
tersebut bisa disebabkan oleh kondisi masyarakat di Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi menjadi petani ataupun
peternak, maka kesibukkan serta pikiran mereka lebih tertuju pada
pekerjaanya. Oleh karena itu, penulis berkesimpulan bahwasanya kurangnya
ketertarikan masyarakat untuk mengikuti aktivitas-aktivitas penyuluhan
sebagai hambatan pada penerapan penyuluhan agama perkawinan Islam usia
dini di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
2. Kurangnya Respon Pemerintah Desa
Pemerintah menjadi saluran pemimpin yang paling tinggi di suatu
daerah telah menjadi simbol penyebar luasan ajaran taat tentang pernikahan
dini. Pemerintah, sebagai pencipta pendekatan yang paling penting, adalah
cara untuk menyebarkan instruksi yang saleh tentang persatuan relasional
74
anak usia dini. Tujuan yang paling diinginkan oleh lembaga seharusnya
mendapat reaksi positif di masyarakat. Pemerintah dipercayakan untuk
menekankan pelaksanaan syariat Islam untuk alur pembantu dari pemerintah
pusat dalam rangka mewujudkan penyuluhan pernikahan usia dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Keberadaan penyuluh agama untuk penyedia fasilitas penyebaran
syariat Islam akan sangat mudah jika pemerintah bersikap lebih progresif.
Keadaan masyarakat yang saat ini berlangsung di Desa Kunangan
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi masalah yang paling utama
adalah perlunya reaksi pemerintah. Dampak yang ditimbulkan adalah
masyarakat kurang pasif dalam mengikuti penyuluhan agama, sebab tidak ada
bobot dari pemerintah kelurahan / desa. Selanjutnya, penyuluh pun tidak
mengetahui keinginan masyarakat mengenai pernikahan islami dalam
pencegahan usia dini. Dalam perkembangannya, para pekerja ekspansi juga
tidak mengetahui keinginan masyarakat tentang hukum perkawinan Islam.
Sehingga hal ini berdampak pada sebagian buruh pemekaran dalam
menyampaikan kain pemekaran karena tidak mengetahui kebutuhan dan
kebutuhan masyarakat, sehingga berdampak pada intrik masyarakat di
DesaKunanganKecamatan Taman RajoKabupatenMuaro Jambi.
3. Tingkat Pendidikan Yang Rendah
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan kegiatan pengarahan,
khususnya untuk anak-anak, karena anak adalah bentuk protes dari
pengajaran. Gangguan nyata yang terjadi di tengah masyarakat Desa
Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Muaro Jambi. Pemahaman yang tercipta
di komunitas pedesaan sangat kental. Komunikasi pengajaran sangat standar,
jadi tidak melenceng jika tingkat pemahaman masyarakat bisa sedikit
daripada dengan daerah perkotaan. Kondisi ini biasa terjadi, karena di Desa
Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Muaro Jambi, sebagian besar remaja
75
putri lebih cenderung menumpang daripada disekolahkan. Pedoman
masyarakat yang sangat lugas adalah bahwa perempuan dalam jangka
panjang akan kembali ke dapur / keluarga, semakin menjadi biang kerok
untuk melangsungkan pendidikan yang lebih tinggi.
4. Kekentalan Adat
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo sebagai wilayah yang kaya
akan budaya lokalnya, Indonesia menghadapi krisis dalam menghadapi
gelombang modernisasi. Modernisasi sebagai identitas yang dianggap sebagai
negara asing telah merambah ke dalam inti budaya lokal. Bersamaan dengan
itu, akan terjadi proses adaptasi yang saling mempengaruhi.
Terkadang sebuah budaya dilihatuntuk satu dimensi dengan hanya
satu bentuk aktual, sedangkan secara teoritis budaya selalu menawarkan
berbagai kemungkinan penafsiran berdasarkan konteksnya. Suatu budaya
tidak akan mandek dalam arti tertentu, tetapi akan mandek di tengah
pergolakan dan perubahan kebutuhan yang mengelilinginya.
Halangan dalam penerapan hukum Islam dalam upaya mengajarkan
agama perkawinan usia dini adalah kentalnya adat istiadat yang tercipta di
masyarakat.Desentralisasi hukum perkawinan Islam belum dapat
membalikkannya karena telah lama dijaga dan berakhir sangat kental serta
memang sebagai keperluan masyarakat. Dengan demikian, momok inilah
yang dijadikan sebuah penghambat bagi para pekerja ekspansi dalam
mewujudkan hukum keluarga Islam.Sehingg asecara garis besar dapat kita
pahami bahwa efektivitas peran penyuluh agama sebagai upaya pencegahan
usia dini dianggap tidak efektif. Biasanya karena kebutuhan akan
pertimbangan masyarakat, reaksi pemerintah / kota, tingkat pengajaran yang
rendah dan kentalnya adat istiadat masyarakat yang masih berpegang teguh
sampai sekarang.
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari skripsi ini, penulis mendapat kesimpulan untuk menjawab dari rumusan
masalah dalam skripsii ni, yakni:
1. Faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia dini di Desa
Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi di dominasi
oleh factor ekonomi, Keluarga, kecelakaan (married by accident),
factorsosial media, melanggengkan hubungan, pergaulan bebas, karena
tradisi keluarga dan adat isti adat setempat.
2. Peran Penyuluh Agama dalam hal ini sebagai wadah bagi orang untuk
mengajukan permintaan dan keluhan, dan menyelesaikan serta
menyelesaikannya dengan saran mereka. Beliau pun seorang tokoh
masyarakat, yang berperan sebagai penggerak urusan agama dan sosial dan
urusan nasional untuk menyukseskan rencana pemerintah.
3. Upaya yang dilakukan penyuluh agama di Desa Kunangan Kecamatan
Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi dalam mencegah pernikahan usia
dini dengan melalui bimbingan serta penyuluhan terkaitUU Nomer 1
Tahun 1974 ataupun penyuluhan mengenai kesehatan serta bimbingan
penyuluhan Calon Pengantin.Suatu hal yang menyebabkan terjadinya
pernikahan di usiadini yaitu kenakalan remaja itu sendiri maka langkah
yang paling efektif sebagai upaya yang dilakukan oleh penyuluh agama.
B. Implikasi Penelitian
Sesuai hasil penelitian skripsi yang penulis laksanakan sehingga bisa disusun
terkait pokok-pokok penelitian yakni:
1. Melihat adanya beberapa faktor penyebab pernikahan dini, pemerintah
Kementerian Agama saat ini diharapkan dapat lebih memperkuat
77
pendidikan agama fungsional melalui lembaga pembinaan agama
fungsional untuk lebih meningkatkan pengaruh pernikahan bayi. Baik dari
segi kesehatan maupun hukum negara saat ini di Indonesia, dampak ini
menuntut pemerintah untuk meningkatkan jumlah penggerak
keagamaan di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi.
2. Untuk orang tua di Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi diharapkan bisa memberikan dukungan komprehensif untuk
dampak awal pikiran dan tubuh anak muda. Dukungan ini harus dicapai
dengan mendidik anak tentang pernikahan dini. Tentunya ini merupakan
tindak lanjut dari ditetapkannya program penyuluhan oleh penyuluh
agama di Desa Kunangan kecamatan Taman Rajo Kabupaten Jambi.
3. Melalui faktor yang menjadi penyebab dari pernikahan di usia dini maka
langkah yang efektif sebagaiupaya yang dilakukan oleh penyuluh agama di
Desa Kunangan Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi dalam
mencegah pernikahan usia dini dengan bimbingan serta penyuluhan terkait
UU Nomer 1 Tahun 1974 ataupun penyuluhan mengenai kesehatan serta
bimbingan penyuluhan calon pengantin.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an:
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah-Nya (Bandung: Al-Jumanatul
‘Ali, 2004).
Buku:
Arifin, M. H. Pokok-Pokok Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam, Cet. 1:
Yogyakarta: Bulan Bintang, 1979.
Hadikusuma, Hilam. Hukum Perkawinan Indonesia, Bandung: Mandar Maju,
1990.
Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000.
Nazir, Moh. Metode Penelitian Cet. X; Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.
Dlori, M. Mohammad. Jeratan Nikah Dini,Wabah Pergaulan, Jogjakarta: Media
Abadi,2005.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka,2002.
Musnamar, Tohari. dkk, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling Islam, Cet. 1:
Yogyakarta UII Press, 1992.
Arifin, Samsul. Pendidikan Agama Islam, Jogjakarta: CV. Budi Utama, 2014.
Sarwono,Wirawan. Sarlito. Psikologi Remaja Jakarta: Radja Grafindo
Persada,2001.
Aminudin, Abidin Slamet Fiqh Munakahat 1, Bandung: Pustaka Setia,1999.
Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya Cet.IV; Jakarta
: Bumi Aksara,2007.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung: PT
Alpabeta 2016.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung: PT
Alpabeta 2016.
Zulkifli, Psikologi Perkembangan Cet.I-VI; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006.
Jurnal:
Budi Sunarso, Hasil Penelitian Peran Kantor Urusan Agama Dalam Memberikan
Bimbingan Perkawinan Pada Masyarakat Di Udapi Hilir Prafi Kabupaten
Manokwari, (Jawa Timur: myria Publisher, 2019).
Ilham. “Peranan Penyuluhn Agama Islam dalam Dakwah”. Jurnal Alhadharah.
Volume 17, Nomor 33, (Januari-Juni)2018. (UIN Antasari Banjarmasin.
2018).
M Junaidi dan Nidya Putri Syahida dkk, “fenomena Pernikahan Dini Di Desa
Loloan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara”. Jurnal Ilmu
Administrasi Publik Volume 7, Nomor, 1 (Maret) 2019).
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-
Qur’an,(Jakarta:Lentera Hati,2002).
Skripsi:
Nasrullah Ahmad Dade, “ Peranan KUA Dalam Menanggulangi Pernikahan Dini
Di Desa Paseran Kecamatan Pemijahan Kabupaten Bogor, 2014.
Muis Utami Dwi, “ Peran Penyuluh Agama Dalam Mencegah Pernikahan Usia
Dini di Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto,2017.
Rina Kina, “ Peran Penyuluh Agama Dalam Mencegah Pernikahan Din di
Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi, 2019.
Handayani iin, “Strategi Penyuluh Agama Islam Dalam Pembinaan Keagamaan
Masyarakat Makassar, 2018.
Arif Muh, “Peranan Bimbingan Konseling (BK) Dalam Mengatasi Kenakalan
Remaja di Smp Guppi Samata Kelurahan Romang Polong di
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa,2014.
Hamsi Risal, “Peranan Penyuluh Agama Islam Dalam Mengatasi Kekerasan
Terhadap Anak Dalam Rumah Tangga di Desa Tempe Kecamatan Dua
Boccoe Kabupaten Bone,2014.
Wawancara:
Ahmad Afandi, Wawancara dengan penulis, 8 Februari 2021, Kabupaten Muaro
Jambi.
Ahmad Kabir, Wawancara dengan penulis, 27 Februari 2021 Kabupaten Muaro
Jambi.
A. Rahman, Wawancara dengan Penulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro
Jambi.
Eryani, Wawancara dengan penulis, 25 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
Fauzi M, Kepala Desa Kunangan, Wawancara dengan penulis, 21 Desember
2020, Kabupaten Muaro Jambi.
Fitriyani, Wawancara dengan Penulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
Husin AB, Wawancara dengan Penulis, 2 Februari 2021, Kabupaten Muaro
Jambi.
Marzuki, Wawancara dengan penulis, 27 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
Rts. Gustina, Wawancara dengan penulis, 25 Februari 2021, Kabupaten Muaro
Jambi.
Siti, Wawancara dengan penulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro Jambi.
Ahmad Mussadat, Wawancara dengan penulis, 25 Februari 2021, Kabupaten
Muaro jambi.
Mawardi, Wawancara dengan penulis, 25 Februari 2021, Kabupaten Muaro
Jambi.
Rts Nuryani, Wanwancara dengan punulis, 26 Februari 2021, Kabupaten Muaro
Jambi.
A. Jadwal Penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, mulai dari bulan Juli 2020, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
NO KEGIATAN
Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul √
2 Pembuatan proposal √ √
3 Pengajuan dosen pembimbing √
4 Perbaikan proposal √ √ √ √ √
5 Pengajuan seminar √
6 Pelaksanaan seminar √
7 Perbaikan proposal yang telah diseminarkan √ √
8 Pengajuan surat izin riset √
9 Riset lapangan √ √ √ √
10 Penyusunan data √ √
11 Penulisan skripsi √ √ √ √
12 Perbaikan dari pembimbing √ √
13 Penyempurnaan skripsi √ √ √
14 Munaqasah √
15 Wisuda √
CURICULUM VITAE
A. Informasi Diri
1. Nama : Rizkah
2. Tempat Tangal Lahir : Kunangan, 15 Agustus 1998
3. Pekerjaan : Mahasiswi
4. Alamat : Desa Pudak Kec. Kumpeh Ulu Kab. Muaro
Jambi
B. Riwayat Pendidikan
1. SI UIN STS Jambi : 2017-2021
2. SMK N 2 Kota Jambi : 2014-2016
3. MTS N Talang Duku : 2010-2013
4. SD N 87/IX Kunangan : 2005-2010
C. Karya Tulis :-
D. PENGHARGAAN AKADEMIS
1. Kosong
2. kosong
E. RIWAYAT ORGANISASI
1. Anggota PMII Rayon Ushuluddin : 2019
2. Kopri PMII Rayon Ushuluddin : 2019
DOKUMENTASI
Wawancara dengan A. Kabir
Wawancara dengan Bapak A. Rahman
Wawancara dengan Bapak Marzuki
Wawancara dengan Bapak Husin AB
Wawancara dengan ibu eryani
Wawancara dengan ibu fitriyani
Wawancara dengan Rts Gustina
Data informan
Berikut tabel data informan
No Nama informan Status
1 Fauzi M Kepala desa
2 A Rahman Ketua adat
3 Imam husin. AB Tokoh masyarakat
4 Abdul kabir Masyarakat
5 Marzuki Masyarakat
6 Rts. Gustina Masyarakat
7 Eryani Masyarakat
8 Fitriyani Masyarakat
9 Ahmad Mussadat Masyarakat
10 Mawardi Masyarakat
11 Rts. Nuryani Masyarakat
Data responden
Berikut tabel data responden
No Nama istri Nama suami
1 Fitri ariyani Beni epriansyah
2 Suhada Adi parandika
3 Lila Rudi
4 Widya sulis Sarikin
5 Rani Riandi
6 Salsabila Rahmat
7 Sinta Qodri
8 Wulan Romi
9 Ipa Amri
10 Hairon Rendi
11 Nazula Rian
12 Mirna Evan
13 Jesika Oktarilo
14 Yuni Subur hadi
15 Dita Agus widodo
16 Yunitasari Andre taulani
17 Azizah nurmala Muhammad iza
18 Aisyah syintia Yudi setiawan
19 Putri anita Jodi setiawan
20 Melati Irman danua