78
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi-Kondisi Umum Perusahaan 1. Kondisi Umum di PT. Coca-Cola PT. Coca-Cola terletak di Jalan Soekarno-Hatta KM 30, Bawen, Kabupaten Semarang. Penjualan PT. Coca-Cola pertama kali dilakukan pada tanggal 8 Mei 1886, oleh seorang apoteker bernama Dr. John S. Pemberton di Georgia. Saat itu Coca-Cola diberi harga 5 sen untuk tiap gelasnya. Nama Coca-Cola disarankan oleh seorang akuntan sekaligus sahabat Pemberton. Akuntan tersebut bernama Frank M. Robinson. Pada tahun 1887 apoteker tersebut menjual hak cipta Coca-Cola kepada Asa Griggs Candler. Kemudian ia mendirikan perusahaan Coca-Cola. Ia mengenalkan Coca-Cola dengan warna merah yang dikenal hingga saat ini. Candlerlah yang mendaftarkan trademark Coca-Cola pada kantor paten Amerika. Akhirnya Coca-Cola logo terdaftar menjadi merek dagang pada tahun 1887 dan semenjak itu menjadi identitas merek korporasi. Pada tahun 1927, Coca-Cola masuk Indonesia dan mendirikan pabrik pada tahun 1932 di Jakarta dengan karyawan yang baru berjumlah 25 orang. Kemudian tahun 1980an, berdiri 11 perusahaan di Indonesia yang berfungsi untuk produksi dan distribusi produk 27

IV Hasil Dan Pembahasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV Hasil Dan Pembahasan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi-Kondisi Umum Perusahaan

1. Kondisi Umum di PT. Coca-Cola

PT. Coca-Cola terletak di Jalan Soekarno-Hatta KM 30, Bawen,

Kabupaten Semarang. Penjualan PT. Coca-Cola pertama kali dilakukan

pada tanggal 8 Mei 1886, oleh seorang apoteker bernama Dr. John S.

Pemberton di Georgia. Saat itu Coca-Cola diberi harga 5 sen untuk tiap

gelasnya. Nama Coca-Cola disarankan oleh seorang akuntan sekaligus

sahabat Pemberton. Akuntan tersebut bernama Frank M. Robinson. Pada

tahun 1887 apoteker tersebut menjual hak cipta Coca-Cola kepada Asa

Griggs Candler. Kemudian ia mendirikan perusahaan Coca-Cola. Ia

mengenalkan Coca-Cola dengan warna merah yang dikenal hingga saat ini.

Candlerlah yang mendaftarkan trademark Coca-Cola pada kantor paten

Amerika. Akhirnya Coca-Cola logo terdaftar menjadi merek dagang pada

tahun 1887 dan semenjak itu menjadi identitas merek korporasi.

Pada tahun 1927, Coca-Cola masuk Indonesia dan mendirikan pabrik

pada tahun 1932 di Jakarta dengan karyawan yang baru berjumlah 25 orang.

Kemudian tahun 1980an, berdiri 11 perusahaan di Indonesia yang berfungsi

untuk produksi dan distribusi produk Coca-Cola Company. Akhirnya

tanggal 1 januari 2000, sepuluh dari sebelas perusahaan tersebut bergabung

dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling

Indonesia.

PT. Coca-Cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha

yaitu Bapak Partogius Hutabarat (almarhum) dan Bapak Mugijanto. Nama

yang dipilih adalah PT. Pan Java Bottling Company, resmi didirikan pada

tanggal 1 November 1974 di atas lahan seluas 8,5 ha, dan mulai beroperasi

pada tanggal 5 Desember 1976. Pada bulan april 1992 PT. Pan Java Bottling

Company bergabung dengan Coca-Cola Amatil Limited Australia, sehingga

sejak itu berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central

27

Page 2: IV Hasil Dan Pembahasan

28

Java. Kemudian sejak tanggal 1 Juli 2002 berubah menjadi PT. Coca-Cola

Bottling Indonesia.

Visi PT. Coca-Cola adalah menjadi perusahaan produsen minuman

terbaik di Asia Tenggara, sedangkan misinya yaitu memberikan kesegaran

kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat

sepanjang hari, setiap hari. Untuk nilai-nilai perusahaan yang ada meliputi

sumber daya manusia (people), pelanggan (customers), semangat (passion),

inovasi (innovation), keunggulan (excellence), dan warga negara yang baik

(Citizenship).

Sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan terhadap lingkungan

diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial yang dilakukan bagi

masyarakat sekitar. Setiap tahun, PT. Coca-Cola melaksanakan program

bantuan kemasyarakatan untuk masyarakat setempat dalam bidang

pendidikan, kesehatan, pembangunan prasarana, serta menyalurkan bantuan

dalam berbagai bentuk kepada kelompok-kelompok masyarakat

membutuhkan sesuai kemampuan PT. Coca-Cola. Bantuan tersebut antara

lain berbentuk pembagian produk-produk PT. Coca-Cola kepada berbagai

organisasi, pemberian beasiswa bagi anak-anak kurang mampu, bantuan air

bersih, donor darah, bantuan untuk yayasan sosial, program pendidikan

untuk praktek kerja, dan akses kepada masyarakat sekitar untuk

menggunakan poliklinik dan sarana ibadah di PT. Coca-Cola.

Sebagai perusahaan yang telah berusia lebih dari 35 tahun,

PT. Coca-Cola telah menunjukkan eksistensinya yaitu dengan berbagai

penghargaan yang telah diterima, baik penghargaan di tingkat nasional

maupun internasional.

Penghargaan lokal dalam bidang :

a. Penghijauan dan Pertamanan Pabrik Propinsi Jawa Tengah

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kabupaten Semarang dan

Propinsi Jawa Tengah

c. Pengelolaan Satpam Teladan dari POLDA Jateng

d. Partisipasi Pengentasan Desa Tertinggal Jateng

Page 3: IV Hasil Dan Pembahasan

29

e. Partisipasi dalam pembinaan kegiatan sepakbola Propinsi Jateng

Penghargaan nasional dalam bidang :

a. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

b. Piala Presiden untuk kecelakaan nihil

c. Piagam Menteri Lingkungan Hidup

d. Sertifikasi ISO 14001

2. Kondisi Umum di PT. SidoMuncul

Dimulai dari sebuah industri rumah tangga yang dikelola oleh Ibu

Rahkmat Sulistio dengan dibantu oleh tiga orang karyawan di tahun 1940,

PT. SidoMuncul memulai usahanya di kota Yogyakarta. Industri jamu ini

tentunya masih dikelola dengan cara yang sangat sederhana dan tradisional.

Memasuki dekade 1950an mulainya banyak permintaan jamu yang lebih

praktis dalam bentuk kemasan. Permintaan yang begitu banyak ini

mendorong pengelola jamu untuk membuat kemasan jamu dalam kemasan

praktis yang berbentuk serbuk.

Pada tahun 1951 perusahaan jamu yang sangat sederhana ini

dipindahkan ke Semarang dan diberikan nama PT. SidoMuncul yang

memiliki makna ”impian yang terwujud” dengan merek jamu Tolak

Angin. Pada era tahun 1990an awal, perusahaan jamu PT. SidoMuncul

mulai menggunakan peralatan mesin modern dalam memproduksi jamu.

Tahun 1997 PT. SidoMuncul membangun pabrik baru di Klepu Ungaran

dengan lahan seluas 29 ha. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan

pabrik seluas 7 hektar, lahan agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya menjadi

kawasan pendukung lingkungan pabrik. Pada tanggal 10 Februari 2010 telah

dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku herbal

seluas 3.000 m2. Pada saat peresmian pabrik, PT. SidoMuncul sekaligus

menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik

(CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan

farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai

satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. PT. SidoMuncul pada dekade

tahun 2000an mulai mengembangkan produknya yang tidak hanya semata-

Page 4: IV Hasil Dan Pembahasan

30

mata jamu tradisional saja tetapi mulai merambah pada minuman berenergi

seperti Kuku Bima, permen kesehatan, permen Tolak Angin dan lainnya.

Visi perusahaan PT. SidoMuncul adalah menjadi industri jamu yang

dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan. Misi

perusahaan PT. SidoMuncul adalah meningkatkan mutu pelayanan di

bidang herbal tradisional, mengembangkan research yang berhubungan

dengan pengobatan dengan bahan-bahan alami, meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat,

pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional. Ikut

mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam

pengembangan pengobatan tradisional. Adapun slogam dari PT.

SidoMuncul yaitu “Langsung Terasa Khasiatnya”.

PT. SidoMuncul memproduksi beberapa jenis produk, antara lain :

a. Jamu tradisional yang terdiri dari 56 jenis produk yang meliputi jamu

tradisional sariawan, batuk, influenza, bersalin, bersih darah dan lain-

lain.

b. Jamu instan terdiri dari 7 produk yang meliputi : Kuku Bima Gingseng,

Kuku Bima TL New Formula, dan lain-lain.

c. Minuman kesehatan terdiri dari 17 produk antara lain : Kuku Bima

Ener-G, Jahe Wangi, ESTE-EMJE Gingseng, Sido Muncul vitamin C

1000 mg, Alang Sari, kunyit asam dan lain-lain

d. Food supplement terdiri dari 34 produk yang antara lain : aluss

(mengobati jerawat dan menghaluskan kulit), Analobig (mempertajam

daya ingat) dan lain-lain.

e. Permen, antara lain : permen tolak angin, permen kunyit asam dan

permen jahe wangi.

B. Ruang Lingkup Pemasaran

1. Ruang Lingkup Pemasaran di PT. Coca-Cola

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di

dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan

Page 5: IV Hasil Dan Pembahasan

31

produk yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian tersebut bersandar pada

konsep inti pemasaran, yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants)

dan permintaan (demands), produk (barang, jasa, dan gagasan), nilai, biaya,

dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan, pasar, serta

pelaku pemasaran dan prospek. Manajemen pemasaran adalah analisa,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang

bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan

maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Ruang lingkup pemasaran PT. Coca-Cola dilihat dari sudut pandang 4

P yaitu product, price, promotion, dan place. Untuk produk kualitasnya baik

dan tidak kalah bersaing dengan produk-produk lain dari pesaingnya.

Menggunakan pengemasan yang menarik, kreatif dan sistem daur ulang

membuat produk hanya sedikit menghasilkan limbah. Coca-Cola merupakan

minuman yang terbuat dari bahan baku pilihan berupa air, gula, konsentrat,

dan karbondioksida. Dengan bahan baku pilihan dan diproses dengan

teknologi modern, masyarakat tidak perlu khawatir akan kandungan dari

minuman Coca-Cola. Daerah pemasaran produk-produk PT. Coca-Cola

Jawa Tengah meliputi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan

Madiun. Kemudian juga didukung oleh 14 (empat belas) lokasi kantor

perwakilan yang memiliki lebih dari 75.000 pelanggan, mengisyaratkan

besarnya dukungan ekonomi yang diberikan kepada keluarga-keluarga yang

mempunyai usaha di sektor industri ini.

PT. Coca-Cola sendiri telah memproduksi banyak produk dengan

puluhan varian rasa. Produk-produk tersebut adalah Coca-Cola, Coke,

Fanta, Sprite, Air minum dalam kemasan Ades, Powerade Isotonik, Minute

Maid Pulpy Orange dan Frestea. produk-produk PT. Coca-Cola telah

menguasai pangsa pasar untuk minuman ringan di Indonesia. Hal tersebut

terjadi karena penerapan strategi pemasaran yang jitu yang dilakukan oleh

PT. Coca-Cola dan kekhasan serta keunikan produk dari PT. Coca-Cola.

Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola adalah dengan

membidik semua segmen pasar untuk meraih keuntungan yang optimal.

Page 6: IV Hasil Dan Pembahasan

32

Segmen pasar yang ditetapkan oleh PT. Coca-Cola adalah segmen pasar

berdasarkan umur dan tingkat pendapatan. Segmen pasar berdasarkan umur

adalah konsumen mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa dengan target

pasar golongan umur remaja. Sedangkan segmen pasar berdasarkan tingkat

pendapatan adalah segmen pasar tradisional dan modern. Kegiatan

penempatan produk dilakukan mulai dari toko kelontong dan kios-kios

hingga supermarket dan cafe serta restoran.

2. Ruang Lingkup Pemasaran di PT. SidoMuncul

PT SidoMuncul memproduksi berbagai macam produk jamu hingga

suplemen dan telah menguasai pangsa pasar untuk produk-produk jamu

yang ada di Indonesia. Secara pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk

mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini

membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping

itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik

mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang

baik. Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk

baru selalu didahului oleh studi literatur maupun penelitian yang intensif,

menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk memberikan

jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga

produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.

Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat,

sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari

sebelumnya.

Pemasaran yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul telah meluas tidak

hanya pasar dalam negeri saja namun juga telah mencapai pasar luar negeri

meliputi negara-negara di Asia tenggara, Timur Tengah, Rusia, China dan

Australia. Pemasaran dilakukan dengan berusaha memperluas segmen pasar

dan menetukan terget pasar yang tepat. Berbagai macam produk sebagai

hasil dari kegiatan diversifikasi oleh perusahaan, masing-masing memiliki

segmen pasar tersendiri, sehingga dengan semakin bnayknya produk yang

Page 7: IV Hasil Dan Pembahasan

33

dihasilkan PT. SidoMuncul maka semakin banyak segmen pasar yang

diraup.

Pengembangan produk difokuskan pada menjaga stabilitas kualitas

produk sehingga dapat memberikan kepuasan dan kepercayaan dari

konsumen. Penyebaran dan penempatan produk dilakukan merata di seluruh

wilayah pemasaran yang tersebar di seluruh Indonesia mulai dari pasar

tradisional hingga pasar modern. Perluasan produk dilakukan dengan

startegi distribusi yang mumpuni dimana PT SidoMuncul telah memiliki

anak perusahaan yang khusus menangani distribusi produk sehingga

distribusi dapat fokus dan merata di semua wilayah pemasaran.

C. Lingkungan dan Manajemen Pemasaran

1. Lingkungan dan Manajemen Pemasaran di PT. Coca-Cola

Lingkungan dalam pemasaran suatu perusahaan terdiri dari

lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan

internal meliputi sumber daya manusia, manajemen dan teknologi dalam

kegiatan operasional perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam

suatu perusahaan meliputi pekerja mulai dari karyawan hingga pimpinan

dalam suatu perusahaan. Saat ini, PT. Coca-Cola dipimpin oleh manajemen

yang handal, mempekerjakan 1000 tenaga kerja yang telah memiliki KKB,

dengan SP RTMM dan Koperasi Kendali Harta sebagai penunjang

hubungan industrial Pancasila yang harmonis. Pengembangan tenaga-tenaga

muda Indonesia merupakan prioritas utama. Melalui program peningkatan

ketrampilan seluruh karyawan diberikan kesempatan untuk mengikuti

program-program pelatihan baik yang diselenggarakan oleh trainer-trainer

dari dalam maupun luar negeri.

Manajemen yang dikelola dengan baik dalam suatu perusahaan juga

akan menentukan keberhasilan dalam suatu perusahaan. Manajemen sendiri

juga merupakan bagian dari lingkungan internal perusahaan. PT. Coca-Cola

telah menerapkan manajemen yang baik dalam pemasarannya. Hal tersebut

terlihat dari pengelolaan bahan baku, proses produksi hingga pengemasan

produk. Hal tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut :

Page 8: IV Hasil Dan Pembahasan

34

a. Bahan Baku

Bahan baku utama dalam pembuatan minuman Coca-Cola adalah

air murni, konsentrat, gula, dan karbondioksida murni. Ada pula bahan

tambahan yang digunakan untuk meningkatkan mutu produk dan bahan.

Bahan tambahan ini digunakan untuk proses pengepakan, yaitu botol,

penutup botol, peti plastik, dan karton. Untuk bahan baku utama biang

atau sirup konsentrat telah memiliki komposisi bahan penyusun yang

distandarkan oleh PT. Coca-Cola Company yang berada di Atlanta,

Georgia, Amerika Serikat, Oleh karena itu perolehan bahan baku juga

dari pusatnya yang berada di Amerika tersebut. Alasan inilah yang

menjadikan rasa dari produk Coca-Cola sama di wilayah manapun di

seluruh dunia. Strategi yang digunakan oleh manajemen ini menjadi

kunci utama keberhasilan pemasaran untuk memenuhi kepuasan dan

menjaga loyalitas pelanggan.

b. Proses produksi

Proses produksi yang dilakukan di PT Coca-Cola telah

menggunakan teknologi yang canggih dengan standar kualitas produk

yang dihasilkan tetap terjaga. Proses produksi berawal dengan

penyediaan bahan baku yang meliputi sirup konsentrat, gula rafinasi, air,

dan CO2 . Air diperoleh dari sumur dengan kedalaman 100-200 meter.

Gula diperoleh dari dalam dan luar negeri seperti Thailand dan Cina.

Konsentrat diperoleh dari PT. Coca-Cola Bottling Jakarta, Indonesia.

Perusahaan ini yang menyediakan bahan ini untuk perusahaan Coca-Cola

di Indonesia. PT. Coca-Cola Bottling mendapatkan bahan ini dari CCC

Atlanta. Karbondioksida murni dibeli dari PT. Aneka Gas. Bahan baku

dibeli langsung dalam jumlah yang banyak. Supplier untuk tiap-tiap

bahan baku pun tidak hanya ada satu. Hal ini dilakukan agar perusahaan

terus mendapatkan bahan baku yang diinginkan.

Proses produksi Coca-Cola dimulai dengan proses pengolahan air.

Air didapat dari sumur dengan kedalaman 100-200 meter. Pada

kedalaman ini diharapkan tidak ada zat organik dan bebas dari

Page 9: IV Hasil Dan Pembahasan

35

pencemaran. Air ini dilakukan pengolahan terlebih dahulu seperti

menghilangkan gas terlarut dalam air dengan menggunakan H2SO4,

penyaringan menggunakan kerikil, lalu dialirkan ke buffer tank

ditambahkan klorin 10% untuk membunuh sisa-sisa bakteri. Lalu air

disaring kembali dengan karbon filter dan polisherfilter. Hasil

penyaringan terakhir ini yang digunakan sebagai bahan pembuatan

minuman. Proses kedua adalah pembuatan sirup. Sirup merupakan hasil

penambahan air dan gula. Pelarutan air dan gula dilakukan selama 60

menit. Setelah itu dilakukan penyaringan yang menghasilkan sirup dasar.

Sirup dituangkan dalam tangki pencampur. Lalu dimasukkan konsentrat

dan diaduk selama 1 jam.

Proses ketiga adalah pemurnian CO2. Hasil penyaringan tersebut

akan dicampur dengan air dan sirup. Proses pencampuran ini disebut

proses paramix. Hasil pencampuran didinginkan sehingga suhunya

menjadi 0-1°C. campuran kemudian dimasukkan ke dalam karbonasi

adalah proses pelarutan CO2 dengan suatu cairan.

Proses keempat adalah proses pembotolan. Mulanya botol dicuci

dan dipanaskan pada suhu 70°C. lalu diperiksa oleh inspektur apakah

botol sudah memenuhi syarat atau belum. Setelah botol siap, dilakukan

pengisian minuman dalam botol. Kemudian dilakukan penutupan botol

dan memberian kode produksi lalu terakhir adalah pengepakan.

Proses produksi dilakukan dengan menggunakan mesin. Sistem

manual hanya dilakukan saat inspektur meneliti apakah botol yang akan

diisi minuman sudah banyak berada di pasaran. Mesin yang digunakan

telah dipesan khusus. Hal ini dikarenakan perusahaan Coca-Cola

memiliki standar sendiri dalam pemilihan dan proses produksinya. Setiap

kali produksi Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea dilakukan

pemeriksaan produk. Mulai dari water treatment, sampel sirup, sirup

akhir, dan hasil minuman. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium.

standar mutu yang selalu dipertahankan adalah kemurnian, rasa, bau, dan

penampakan.

Page 10: IV Hasil Dan Pembahasan

36

c. Kemasan

Kemasan juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu

pemasaran. Kemasan produk dari PT. Coca-Cola ini sendiri telah

memiliki keunikan yang menjadi keunggulan produk. Keunikan tersebut

terlihat dari warna merah yang telah menjadi ciri khas sejak lama dan

simbol berupa tulisan “Coca-Cola” dimana warna merah tersebut

merupakan simbol sejarah lahirnya Coca Cola.

Lingkungan manajemen pemasaran eksternal PT. Coca-Cola terdiri

dari pelanggan, pesaing, pemasok, dan distributor.

a. Pelanggan

Pelanggan potensial produk PT. Coca-Cola sangatlah luas terutama para

kawula muda. Hal ini terbukti banyak anak SMP, SMA, dan Mahasiswa

yang mengkonsumsi produk dari PT. Coca-Cola. Berbagai varian yang

selalu menjadi inovasi perusahaan menjadikan pelanggan loyal kepada

produk keluaran PT. Coca-Cola. Produk-produk dari PT. Coca-Cola telah

berhasil merebut pangsa pasar yang luas di kalangan masyarakat yang

hampir menguasai di semua segmen pasar. Segmen pasar PT. Coca-Cola

telah meluas di semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa

namun target utama tetaplah pada segmen pasar remaja.

b. Pesaing

Kesuksesan yang dicapai oleh PT. Coca-Cola tidaklah dengan

mudah diraih. Berbagai perusahaan lain mulai bermunculan untuk

menyaingi apa yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola. Akan tetapi

PT. Coca-Cola selalu bisa menciptakan suatu produk baru dimana

perusahaan lain tidak bisa menandingi sehingga walaupun banyak

pesaing yang ada, tetapi konsumen tetap berpandangan bahwa

PT. Coca-Cola lah yang terbaik diantara perusahaan minuman lainnya.

c. Pemasok

Bahan baku utama yang diperlukan oleh perusahaan semuanya

diperoleh dari PT. Coca-Cola Company yang berada di Atlanta, Georgia,

Amerika Serikat, Oleh karena itu perolehan bahan baku juga dari

Page 11: IV Hasil Dan Pembahasan

37

pusatnya yang berada di Amerika tersebut. Alasan inilah yang

menjadikan rasa dari produk Coca-Cola sama di wilayah manapun di

seluruh dunia.

d. Distributor

Pendistribusian produk-produk PT. Coca-Cola kepada konsumen

melalui berbagai distributor yang telah disiapkan oleh pihak perusahaan.

Proses distribusi ini bertujuan agar produk bisa menjangkau ke berbagai

wilayah yang menjadi target pasar dari PT. Coca-Cola. Perusahaan

berusaha sekeras mungkin agar konsumen dapat membeli produk dengan

lokasi pasar yang mudah untuk dijangkau.

2. Lingkungan dan Manajemen Pemasaran di PT. SidoMuncul

Lingkungan dan manajemen pemasaran di PT. SidoMuncul tidak jauh

berbeda dengan lingkungan pemasaran PT. Coca-Cola yaitu terdiri dari

lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah

lingkungan pemasaran yang langsung berkaitan dengan ruang lingkup di

dalam perusahaan yang mana sebagai faktor penting juga dalam

menjalankan pemasaran produk PT. SidoMuncul. Lingkungan internal ini

terdiri dari sumber daya manusia, manajemen yang meliputi bahan baku

utama, proses produksi dan juga pengemasan serta teknologi yang

mendukung dalam proses operasional perusahaan. Sumber daya manusia

yang ada di PT. SidoMuncul ini memiliki lebih dari 2000 karyawan yang

telah ditempatkan di bagian masing-masing sesuai kemampuan. Bahkan

semakin lama perusahaan ini terus berkembang pesat maka jumlah sumber

daya manusia yang dibutuhkan juga semakin bertambah. Bertambahnya

jumlah karyawan juga disebabkan oleh banyaknya differensiasi produk PT.

SidoMuncul yang keluar dengan berbagai macam varian produk, sehingga

sumber daya manusia dalam proses produksi ini juga bertambah. Selain

karyawan biasa, lingkungan internal PT. SidoMuncul juga terdapat

pimpinan pusat perusahaan serta kepala staf bagian sesuai bidangnya

tersendiri. Setiap bagian produksi karyawan diketuai oleh seorang pimpinan

atasan sesuai dengan bidang karyawan, hal ini dilakukan agar kerja daripada

Page 12: IV Hasil Dan Pembahasan

38

karyawan dalam proses persiapan bahan baku, proses produksi hingga tahap

pengemasan dapat terpola dan terarah dengan baik sehingga juga lebih dapat

efisien dan cepat. Sebagai pendukung, PT. SidoMuncul juga memiliki

tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi,

pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro, dan lain-

lain. Setiap beberapa bulan sekali juga diadakan pelatihan-pelatihan kepada

karyawan-karyawan dengan tujuan selalu terampil dan cekatan dalam

bekerja dan selalu diberi dorongan dan motivasi khusus yang ditujukan oleh

para karyawan. Untuk mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga

merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya apoteker, dokter

umum, dokter gigi dan spesialis.

Lingkungan pemasaran internal lainnya adalah manajemen dalam

perusahaan yang terdiri dari :

a. Bahan baku utama

PT. SidoMuncul menggunakan bahan baku utama yaitu

memanfaatkan tanaman obat (biofarmaka) yang terdiri lebih dari 150

macam bahan baku yang dapat berbentuk akar, batang, daun, dan

sebagainya dengan ukuran yang berbeda. Tanaman obat tersebut di

antaranya kayu manis, pasak bumi, jahe, kunyit, kencur, pala,

tempuyung, dan lain sebagainya. PT. SidoMuncul dalam memperoleh

bahan baku tersebut tentunya melakukan kemitraan dengan para petani

tanaman obat, agar ketersediaan bahan baku tetap selalu terjaga.

Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO (First In First Out) , masuk

pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku

yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada

rusaknya bahan baku. Ciri khas dari persediaan bahan baku dari

PT. SidoMuncul ini yaitu beberapa tanaman obat seperti kayu pasak

bumi didatangkan langsung Kalimantan, sehingga kualitas yang berasal

dari sana lebih bagus dan memenuhi standar. Kayu manis juga

didatangkan dari petani dalam bentuk utuh karena dengan tujuan untuk

mempertahankan kualitas kayu manis serta agar lebih mudah dibedakan

Page 13: IV Hasil Dan Pembahasan

39

dengan bahan baku lainnya karena tidak didatangkan dalam bentuk

gerabah. PT. SidoMuncul sangat memperhatikan kualitas dari bahan

baku yang telah datang ke gudang. Sebelum disimpan ke dalam gudang

perlu disortasi terlebih dahulu oleh R & D (Research & Development)

PT. SidoMuncul agar bahan baku yang akan digunakan nantinya

memenuhi standar baik dalam kualitas maupun kebersihan. Kadar air

bahan baku yang masuk dalam gudang penyimpanan juga harus kurang

dari 10 %, hal ini dimaksudkan agar bahan baku tidak lembab di dalam

gudang, sehingga tidak mudah busuk dan bahan baku tersebut memiliki

data kandungan zat aktif beserta kadarnya. Tata cara penyimpanan juga

tidak boleh langsung bersentuhan dengan lantai namun dengan

menggunakan alas ampalan dahulu sebelum diletakkan dan tetap

menjaga kebersihan agar tetap terjaga kualitasnya.

b. Proses Produksi

Proses produksi PT. SidoMuncul selalu mengutamakan adanya

Good Manufacturing Practices (GMP) dengan berpedoman pada

rasional, ilmiah serta memperhatikan segi keamanan produk yang

didokumentasikan sehingga tercapai keseragaman proses dalam

menghasilkan produk yang bermutu dan stabil. Proses produksi jamu di

PT. SidoMuncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan

baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti

memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan

baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan

baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku

kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci,

dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).

Dalam proses pencampuran bahan ini tidak diperkenankan untuk

melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses

pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa

untuk dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer)

menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke

Page 14: IV Hasil Dan Pembahasan

40

proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang

sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses

pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.

c. Kemasan

Kemasan produk merupakan salah satu strategi yang penting dalam

meningkatkan keputusan pembelian produk PT. SidoMuncul, namun hal

terpenting yang harus diperhatikan oleh PT. SidoMuncul adalah kemasan

produk yang harus memiliki ciri khas yang tidak mudah untuk diikuti

oleh pesaing. Agar tidak mudah diikuti oleh pesaing, kemasan harus

tersusun dari berbagai elemen dasar yang penting. Kemasan produk PT.

SidoMuncul terdiri dari enam dimensi, yaitu ukuran, bentuk, bahan dasar,

warna, tulisan, dan tanda merk. Ukuran dari kemasan produk PT.

SidoMuncul bermacam-macam dari yang ukuran kecil sampai ukuran

besar. Bentuk dari kemasan juga berbeda antara jenis produk satu dengan

yang lain, misalnya bentuk kemasan produk Tolak Angin berbentuk

persegi panjang dengan ukuran yang kecil, namun juga banyak bentuk

lain seperti persegi, dsb. Bahan dasar dari kemasan juga bermacam-

macam, ada yang berbahan dasar plastik kemasan, kertas, botol kaca,

botol plastik, dsb. Warna, tulisan dan tanda merk juga disesuaikan

dengan ciri khas brand produk PT. SidoMuncul. Keenam dimensi

tersebut dibuat dengan persiapan yang matang karena agar kemasan dari

produk PT. SidoMuncul ini memiliki identitas yang kuat, praktis, mudah

digunakan, dan menampilkan citra dari suatu produk yang berkelas dan

modern. Kemasan produk sangat berpengaruh secara positif terhadap

keputusan pembelian, sehingga kemasan produk PT. SidoMuncul ini

dikemas secara terperinci dan berkelas agar memberikan pengaruh yang

positif terhadap keputusan pembelian.

Page 15: IV Hasil Dan Pembahasan

41

Lingkungan manajemen pemasaran PT. SidoMuncul juga meliputi

lingkungan eksternal, yang terdiri dari pelanggan, pemasok, distributor, dan

pesaing.

a. Pelanggan

Pelanggan potensial produk PT. SidoMuncul sangatlah luas dan

bermacam dan telah diminati dari segala umur, jenis kelamin dan

wilayah. Hal ini terbukti dari anak-anak sampai dewasa juga

mengkonsumsi produk dari PT. SidoMuncul. Produknya pun juga

disesuaikan dengan segmen pasarnya, dengan bervarian ragam jenis

produk PT. SidoMuncul yang diproduksi kepada semua segmen pasar,

hal ini menarik pelanggan potensial produk PT. SidoMuncul semakin

banyak. Hal ini merupakan strategi pemasaran juga dalam menarik

pelanggan. Jadi dapat dikatakan pelanggan produk PT. SidoMuncul

banyak dan terus bertambah dari semua segmen baik dari anak-anak

sampai dewasa dikarenakan banyaknya macam produk yang dihasilkan

PT. SidoMuncul yang ditujukan tidak hanya untuk satu segmen saja.

Misal produk Tolak Angin dapat dikonsumsi oleh dewasa, namun juga

bisa dikonsumsi oleh anak-anak yaitu Tolak Angin khusus anak-anak

yang dilengkapi dengan berbagai varian rasa yang disukai anak-anak.

b. Pemasok

Bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan semua adalah asli

lokal tanaman obat (biofarmaka) yang berasal dari Indonesia. Pasokan

semua bahan baku utama adalah hasil dengan menjalin kemitraan dengan

para petani tanaman obat. Selama ini PT. SidoMuncul terus menambah

kemitraannya dengan petani karena juga semakin meningkatnya

permintaan produk dari PT. SidoMuncul sehingga agar tetap menjaga

ketersediaan bahan baku utama untuk produk PT. SidoMuncul ini. PT.

SidoMuncul tidak hanya menerima pasokan bahan baku dari petani saja,

namun juga memfasilitasi para petani dengan memberikan bibit-bibit

ungulan tanaman obat agar kualitas bahan baku memenuhi standar

kebutuhan produksi PT. SidoMuncul.

Page 16: IV Hasil Dan Pembahasan

42

c. Distributor

Pendistribusian produk-produk PT. SidoMuncul kepada konsumen

melalui berbagai distributor yang telah ada di PT. SidoMuncul untuk

menunjang kelancaran distribusi produk ke berbagai wilayah.

Perusahaan memberikan dukungan distribusi dengan sistem reward dan

bonus kepada para sales yang mampu mendistribusikan produk dengan

target tertentu yang telah ditentukan dengan kebijakan perusahaan.

Distributor-distributor PT. SidoMuncul membentuk sebuah PT, yang di

antaranya untuk distribusi produk ke konsumen yaitu PT.

MunculMekar, kemudian mengenai hal etiket dan pengemasan yaitu

PT. MunculPutra, sedangkan dalam hal transportasi yang terdiri dari

truk, mobil box, sepeda motor yaitu PT. MunculArmada.

d. Pesaing

Perusahaan jamu yang memproduksi ekstrak tanaman obat dan

dikemas dengan modern sampai saat ini terus bertambah, karena semakin

sadarnya para konsumen tanpa pengobatan medis mengkonsumsi obat-

obat herbal kini juga tidak kalah manjurnya. PT. SidoMuncul yang

merupakan perusahaan jamu pertama kali di Indonesia menjadi besar dan

berkembang dan tidak heran jika saat ini banyak pesaing-pesaing yang

mencoba mendirikan perusahaan obat tradisional dan tidak tanggung-

tanggung mencoba untuk menjatuhkan image produk PT. SidoMuncul

dengan cara memlesetkan salah satu iklan dari PT. SidoMuncul.

Perusahaan pesaing PT. SidoMuncul salah satunya PT. Air Mancur, PT.

Mustika Ratu, dan sebagainya. Jamu-jamu bahan kimia obat (BKO) yang

merebak di Indonesia saat ini (misal Koperasi perusahaan jamu BKO di

Cilacap) menjadi sebuah persaingan yang tidak sehat di industri jamu,

perusahaan-perusahaan tersebut hanya mencari keuntungan semata, dan

tidak memikirkan bahayanya terhadap konsumen. Di tengah krisis

ekonomi saat ini juga menyebabkan kondisi bahan-bahan baku produk

tidak stabil, pembiayaan proses produksi, distribusi dan lain-lain menjadi

semakin mahal, karenanya dibutuhkan solusi yang tepat bagi PT.

Page 17: IV Hasil Dan Pembahasan

43

SidoMuncul untuk menyiasati kondisi seperti ini dan meyakinkan kepada

para pelanggannya bahwa produk PT. SidoMuncul asli tidak

mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya karena murni dari

ekstrak tanaman obat herbal yang aman dikonsumsi oleh konsumen,

sehingga loyalitas pelanggan tetap terjaga.

D. Segementasi dan Targeting Pasar Produk

1. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. Coca-Cola

a. Penerapan Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. Coca-Cola

Segmentasi pasar adalah proses pemilahan atau pembagian pasar ke

dalam beberapa kelompok pelanggan (sub-market) yang memiliki

karakteristik sama dalam kebutuhan dan sikap, dan diharapkan akan

memberikan respon yang sama terhadap penawaran yang disampaikan.

Dengan melakukan segmentasi pasar produsen, akan lebih tepat dalam

mengarahkan program pemasarannya secara lebih efektif. Pemikiran

mengenai segmentasi pasar dapat dikatakan sebagai jawaban terhadap

model pemasaran yang berlangsung sebelumnya yang tidak lagi mampu

menjawab dinamika perkembangan kebutuhan tuntutan pelanggan yang

semakin beragam.

Pada dasarnya pemikiran mengenai segmentasi pasar merupakan

sebuah evolusi dari model pemasaran yang pernah berlaku, di antaranya

adalah :

1) Pemasaran massal (mass marketing). Merupakan pemasaran yang

dilakukan terhadap satu jenis produk yang diproduksi secara besar-

besaran, didistribusikan secara besar-besaran, dan dipromosikan

secara besar-besaran. Pertimbangan utama dari pemasaran massal

adalah rendahnya harga pokok dan harga jual sehingga diharapkan

dapat tercipta pasar potensial yang besar. PT. Coca Cola pada awalnya

menempuh model pemasaran massal ini.

2) Pemasaran aneka produk (product differentiated marketing)

Merupakan pemasaran yang dilakukan terhadap dua atau lebih produk

dari satu lini produk yang sama yang masing-masing produk berlainan

Page 18: IV Hasil Dan Pembahasan

44

dalam model, ukuran, kualitas dan yang lainnya. Pada

perkembangannya PT. Coca Cola membuat diferensiasi produk

dengan kemasan dan ukuran yang berbeda untuk pelanggan yang

sama.

3) Pemasaran sasaran (target marketing) Merupakan pemasaran yang

dilakukan pada pasar sasaran bagi sebuah produk yang memang

dirancang khusus untuk pelanggan dari pasar itu. Awalnya pasar

dipisahkan dalam beberapa segmen, produsen memilih satu atau lebih

segmen yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Produsen

kemudian memproduksi barang dan mengembangkan semua bauran

pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing segmen yang

dibidik. PT. Coca Cola memproduksi Fanta kuning bagi konsumen

Indonesia yang menyukai jeruk.

Pada saat ini sudah terlalu sulit untuk menerapkan pemasaran

massal, bahkan yang terjadi saat ini adalah de-masalisasi, artinya

dilakukan pengkhususan-pengkhususan dalam kegiatan pemasaran.

Dengan pengkhususan sasaran atau target pasar, produsen dapat

mengembangkan produk yang tepat, mampu menyesuaikan harga,

saluran distribusi dan promosi bagi masing-masing pasar dengan lebih

efisien.

PT. Coca-Cola membagi segmentasi pasar menjadi 2 bagian yaitu

segmentasi modern dan segmentasi tradisional. Segmentasi modern

meliputi supermarket, hypermart, alfamart, indomaret, dan lain-lain,

sedangkan segmentasi tradisional banyak sekali macamnya meliputi

provision (toko eceran, toko kelontong, warung-warung kecil), dan MIC

(perhotelan, restoran, kafe). Ada kriteria tertentu yang dapat merubah

segmentasi yang sudah ada misalnya pendapatan toko dan juga

keuntungannya, disini pihak manajemen national office dari

PT. Coca-Cola sendiri yang menentukannya. Segmentasi pasar yang

dilakukan PT. Coca-Cola tidak bergantung pada pemerintah, untuk

Page 19: IV Hasil Dan Pembahasan

45

menentukan masuk segmentasi mana yang dipilih, nantinya secara

keseluruhan ditentukan oleh pihak perusahaan.

Targeting adalah proses mengevaluasi dan membandingkan

berbagai segmen pasar dan memilih satu/ lebih diantaranya sebagai pasar

sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif

dan efisien. Targeting pasar dari PT. Coca-Cola adalah kalangan remaja

meliputi anak SMP, SMA, Mahasiswa, dan juga keseluruhan kawula

muda. Target ini dipilih karena biasanya usia-usia remaja seringkali

menginginkan sesuatu yang segar, yang bisa membuat mereka semangat

sesuai dengan produk-produk PT. Coca-Cola yang identik dengan

kesegaran. Ruang lingkup targeting pasar di PT. Coca-Cola hanya pada

wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Madiun karena memang

merupakan perusahaan pusat yang berada di Semarang, Jawa Tengah.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi dan Targeting

Pasar Produk di PT. Coca-Cola

PT. Coca-Cola hanya sedikit mengalami hambatan dalam

menentukan segmentasi dan targeting pasar produk yang dihasilkannya.

Hambatan tersebut misalnya diantara salesman ada perebutan segmen

pasar dalam mereka memasarkan produknya. Namun hal itu sudah bisa

diatasi dengan pembagian wilayah tugas pemasaran yang semakin

diperjelas untuk tiap salessman. Untuk hambatan yang lebih besar

selebihnya tidak ditemui.

2. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. SidoMuncul

a. Penerapan Segmentasi dan Targeting Pasar Produk di PT. SidoMuncul

Segmentasi pasar merupakan membagi sebuah pasar ke dalam

kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan,

karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau

bauran pemasaran yang terpisah. Dengan menggolongkan atau

mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum

perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan

Page 20: IV Hasil Dan Pembahasan

46

meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi

perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.

PT. SidoMuncul membagi segmentasi pasar menjadi 2 bagian.

Segmentasi yang pertama yaitu membedakan produk, artinya

membedakan produk berdasarkan selera yang berbeda-beda dari

masyarakat misalnya masyarakat Indonesia yang menyukai rasa manis

maka diciptakan produk jahe wangi yang rasanya manis, sedangkan

masyarakat luar negeri tidak terlalu menyukai rasa manis, maka

diciptakan produk ginger tea. Akan tetapi komposisi dari produk tersebut

tetap sama. Segmentasi yang kedua yaitu membedakan penyajian, dalam

hal ini ukuran penyajiannya. Contohnya untuk kalangan menengah ke

atas dibuatkan produk dengan penyajian dalam ukuran karton yang

harganya tiap karton 18 ribu rupiah, sedangkan untuk kalangan

menengah ke bawah dibuatkan produk dengan penyajian dalam toples

atau sachet, untuk 1 toples dihargai 5 ribu rupiah.

Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak

dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar.

Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang

beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi

bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar. Targeting

pasar produk PT. SidoMuncul lebih ditekankan pada wilayah Nusantara

yaitu Pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan,

Sulawesi dan Irian. Namun PT. SidoMuncul juga melakukan produksi

luar negeri yaitu 30% dari omset. Negara tersebut yaitu Singapura,

Malaysia, Brunei Darussalam, Timur Tengah, Russia, Hongkong dan

Australia.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi dan Targeting

Pasar Produk di PT. SidoMuncul

Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda dan target pasar

produk, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan

memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Hal

Page 21: IV Hasil Dan Pembahasan

47

ini juga dialami PT. SidoMuncul dimana terdapat hambatan dalam

Segmentasi dan Targetting Pasar Produk di PT. SidoMuncul. Hambatan

tersebut mengenai perbedaan budaya. Tiap budaya antar wilayah

tentunya berbeda sehingga upaya yang dilakukan oleh pihak

PT. SidoMuncul adalah dengan melakukan survey di daerah yang akan

menjadi sasaran produk PT. SidoMuncul. Setelah melakukan survey,

maka perusahaan bisa meramalkan berapa banyak produk yang perlu

didrop di wilayah tersebut, sehingga produk semaksimal mungkin dapat

laku semuanya atau hanya menyisakan sedikit saja.

E. Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk

1. Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. Coca-Cola

a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. Coca-Cola

Memposisikan suatu merk adalah menggambarkan

bagaimana konsumen menerima suatu merk. Positioning

dapat juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana

suatu badan usaha dapat diterima oleh konsumen. Dalam

melakukan positioning product, badan usaha berusaha

mempengaruhi agar konsumen memiliki image yang

positif baik terhadap perusahaannya maupun terhadap

produk yang ditawarkan. Agar konsumen lebih mengenal

produknya dan untuk mempermudah konsumen

mengingat produknya dalam keputusan pembelian, maka

merk memegang peranan yang penting, oleh sebab itu

badan usaha juga harus memposisikan merknya dengan

baik dibenak konsumen agar dapat menciptakan brand

image yang positif.

Dengan adanya positioning yang baik maka badan

usaha akan mempunyai posisi persaingan yang menarik

dan akan didukung oleh asosiasi yang kuat pula. Pada

situasi persaingan yang semakin ketat perbedaan image

Page 22: IV Hasil Dan Pembahasan

48

suatu produk bisa menjadi lebih kompleks dan pasar

menjadi lebih ramai sehingga konsumen menjadi lebih

mempercayai citra merk suatu produk dan pada atribut

aktual suatu produk dalam keputusan pembeliannya

Asosiasi yang berbeda dapat menjadi kunci persaingan

yang menguntungkan karena jika suatu merk mempunyai

posisi yang baik maka konsumen cenderung memilihnya

dalam keputusan pembeliannya sehingga menjadi

rintangan berat bagi persaingannya.

PT. Coca-Cola memposisikan diri sebagai perusahaan

yang memfokuskan produksi pada segmen minuman

ringan baik bersoda maupun non-soda, dimana

permintaan akan produk ini selalu tinggi, disukai banyak

orang sehingga mempunyai prospek usaha kedepan yang

menjanjikan. Akan tetapi dengan banyaknya perusahaan

pesaing yang menawarkan produk yang sama akan

berpengaruh terhadap proses pemasarannya. Dengan

demikian PT. Coca-Cola harus mampu memposisikan

produknya dengan tepat dengan mensegmentasikan pasar

yang dikehendaki. Dengan demikian produk tersebut

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen

sehingga akan selalu dapat tercipta kesan tertentu dan

diingatan konsumen. Dengan kata lain positioning adalah

suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk

mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana

konsumen di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan

menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu,

mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu

perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

Page 23: IV Hasil Dan Pembahasan

49

Strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh

perusahaan yang menerapkan strategi produk diferensiasi

agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing di pasar

dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap

strategi berikut ini.

1) Diferensiasi Produk

Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan

keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman,

nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah,

terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam

keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen

dibandingkan dengan produk pesaing lainnya. Di PT.

Coca-Cola ini diferensiasi produk dilakukan dengan

pengemasan yang unik dibandingkan dengan produk

lain, misal bentuk botolnya yang berliku-liku dan

labelnya yang berwarna merah menunjukkan ciri khas

dari produk PT. Coca-Cola.

2) Diferensiasi Kualitas Pelayanan

Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-

unsur marketing mix : product, place, price,promotion,

people, packaging, programming partnership sehingga

kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi

harapan. Di PT. Coca-Cola ini, diferensiasi kualitas

pelayanan ditunjukkan dengan produk minuman yang

berkualitas, baik itu dilihat dari prosesnya yang higienis,

produknya yang bermutu, pengemasannya yang dibuat

sangat menarik, dan promosi yang selalu menarik di

setiap produk-produk yang dihasilkannya.

3) Diferensiasi Citra

Page 24: IV Hasil Dan Pembahasan

50

Citra identik dengan atribut adalah sebuah

karakteristik, yang khusus atau pembeda dari

penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra

adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang

menciptakan citra sebuah merk. Proses pencitraan

harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan,

dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap

elemen citra untuk memastikan bahwa merk itu

memiliki prospek yang baik secara terus- menerus.

Diferensiasi produk yang dilakukan dan dibuat oleh

PT. Coca-Cola adalah dengan menciptakan beberapa

inovasi rasa yang beraneka ragam agar mampu

menguasai pasar minuman ringan dan mampu

menyaingi perusahaan kompetitornya. Beberapa

macam produk yang dihasilkan yaitu pada kelas

minuman bersoda terdapat Coca-Cola, Fanta dan Sprite.

Pada minuman ringan non-soda terdapat minute maid,

frestea, powerade dan ades. Varian produk ini dibuat

oleh perusahaan agar dapat memenuhi semua

kebutuhan konsumen tanpa harus berpindah merk

sehingga semua konsumen dapat menikmati kualitas

dari Coca-Cola itu sendiri. Sedangkan untuk diferensiasi

citra sendiri, perusahaan membuat citra yang berbeda-

beda pada setiap produk minuman bersodanya. Pada

Coca-Cola, citra yang dibuat perusahaan yaitu untuk

masyarakat muda sampai dewasa dan pada fanta diberi

kesan untuk kelas anak muda yang masih sekolah. Hal

ini dilakukan yaitu agar konsumen merasa lebih tertarik

dengan produk hasil racikan Coca-Cola itu sendiri.

Page 25: IV Hasil Dan Pembahasan

51

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi

Pasar Produk di PT. Coca-Cola

Dalam menjalankan suatu bisnis atau perusahaan,

sudah pasti terdapat hambatan dan beberapa hal yang

membuat proses pemasaran menjadi terganggu.

Positioning pada PT. Coca-Cola sudah baik, perusahaan

sudah dikatakan mampu memimpin pasar dalam

penjualan produk softdrink terutama minuman bersoda.

Hanya saja terdapat beberapa pesaing seperti pepsi,

mirinda, dan hambatan paling kuat adalah munculnya

produk “Big Cola” dimana produk ini memiliki varian rasa

seperti Coca-Cola, Fanta dan Sprite namun dijual dengan

harga yang lebih murah, yaitu tiga ribu rupiah per

botolnya. PT. Coca-Cola mengatasi hambatan ini dengan

mengeluarkan produk baru yaitu Coca-Cola dengan

ukuran botol sedikit diperkecil dan dengan harga yang

lebih terjangkau agar dapat meredam produk “Big Cola”.

Untuk diferensiasi produk dan pasar, PT. Coca-Cola tidak

menemui hambatan yang berarti karena PT. Coca-Cola

sudah banyak melakukan inovasi dan diferensiasi pada

produk-produknya seperti Coca-Cola biasa dan zero,

fanta, sprite lemon dan plong, frestea rasa markisa, apel

dan lemon, powerade, minute maid dan ades pada produk

air mineral.

2. Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. SidoMuncul

a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Pasar Produk di PT. SidoMuncul

Pada saat melakukan positioning product maka

pemasar berusaha untuk menimbulkan suatu image atau

asosiasi pada mental konsumen. Oleh sebab itu pemasar

berusaha untuk merancang positioning product

sedemikian rupa agar konsumen terkesan dan melakukan

Page 26: IV Hasil Dan Pembahasan

52

pemilihan terhadap produk tersebut pada keputusan

pembeliannya. Dalam melakukan positioning product

perusahaan harus menyadari bahwa terdapat pengaruh

positioning product terhadap brand image.

Diposisikannya suatu merk dengan baik akan

membuat produk tersebut memiliki posisi menarik yang

bersaing dengan didorong oleh asosiasi yang kuat.

Asosiasi tersebut tidak hanya ada tetapi memiliki tingkat

kekuatan, suatu keterkaitan dalam merk akan menjadi

lebih kuat bila didasarkan pada beberapa pengalaman

atau keterbukaan dalam mengomunikasikan merk

tersebut. Ciri produk dan manfaat dari suatu produk

dengan kemasan dengan saluran distribusi merupakan

pusat dari brand image. Nama merk, simbol dan slogan

merupakan alat positioning yang paling penting. Dalam

melakukan product positioning, pemasar juga harus dapat

memposisikan merknya agar merk tersebut dapat

diterima oleh konsumen. Apabila sudah tercipta asosiasi

yang baik terhadap merk maka akan tercipta brand image

yang positif.

Porter mengemukakan rantai nilai (value chain)

sebagai alat utama untuk mengenali keunggulan bersaing

potensial. Setiap perusahaan merupakan kumpulan

kegiatan yang dilakukan untuk merancang, memproduksi,

memasarkan, menyampaikan dan mendukung produknya.

Rantai nilai memilah-milahkan sebuah perusahaan

menjadi sembilan kegiatan yang relevan secara strategik

guna memahami perilaku biaya dalam bisnis dan industri

secara spesifik serta sumber-sumber diferensiasi yang

ada dan yang potensial. Sembilan kegiatan nilai ini terdiri

Page 27: IV Hasil Dan Pembahasan

53

atas lima kegiatan lima kegiatan primer dan empat

kegiatan penunjang. Lima kegiatan primer adalah

memasukkan bahan ke dalam bisnis, mengerjakannya,

mengirimkannya ke luar, memasarkannya, dan

memberikan pelayanan. Kegiatan-kegiatan penunjang

terjadi di seluruh kegiatan primer ini. Jadi pemerolehan

(procurement) yang merupakan pembelian berbagai

masukan untuk tiap-tiap kegiatan primer, hanyalah

sebagian saja dari apa yang ditangani oleh bagian

pembelian.

Positioning produk pada PT. SidoMuncul dianggap

sebagai suatu hal yang sangat penting karena di dalam

persaingan pasar akan terdapat kompetisi dengan

segmentasi yang sama. Oleh karena itu PT.

SidoMuncul harus pandai dalam memposisikan produk di

pasar. Hal ini dilakukan PT. SidoMuncul dengan

menentukan target sendiri yang lebih tinggi dari target

rata-rata yang ada di pasar sehingga dengan begitu

perusahaan sudah pasti dapat mencapai target dengan

baik bahkan lebih baik daripada perusahaan

kompetitornya. Namun demikian, dalam kancah

persaingan tidak bisa semua berjalan dengan sekehendak

hati perusahaan. Target mungkin sudah dibuat namun

harus disesuaikan dengan keadaan riil di pasar, yaitu

meliputi kemampuan membeli konsumen dan segmentasi

pasar. Yang dimaksud disini yaitu sebagai contoh

walaupun setelah menerapkan segala macam langkah

dan rencana yang matang mengenai penjualan dan

pemasaran produk dan sudah meraih positioning produk

yang baik tidak lantas harus membuat produsen

Page 28: IV Hasil Dan Pembahasan

54

menaikkan harga jual di pasaran sedangkan daya beli

masyarakat hanya mampu dengan harga semula yang

rendah, sama seperti sebelum perusahaan mendapat

positoning yang baik. Sebagai contoh untuk jamu masuk

angin yang biasanya hanya dikonsumsi oleh masyarakat

tingkat menengah ke bawah, maka kita harus bisa

menjual jamu tersebut dengan harga yang normal dan

bahkan sama dengan harga dari perusahaan lain namun

dengan kualitas yang lebih baik.

PT. SidoMuncul selama ini sudah memiliki lebih dari

100 varian produk. Varian produk ini dibuat agar mampu

memenuhi kebutuhan pasar akan jamu yang dapat

meredakan berbagai macam keluhan. PT.

SidoMuncul tetap akan memproduksi varian jamunya

selama produk tersebut masih ada yang membutuhkan.

Produksi tetap dilakukan namun jumlah produksi tidak

sebanyak dulu. Hal ini dilakukan karena perusahaan tidak

ingin kehilangan konsumen. Namun selama ini yang

dikenali oleh pasar yang paling terkenal yaitu produk

tolak angin dan kuku bima saja

PT. SidoMuncul juga selalu mengikuti trend, jika

trendnya yaitu masyarakat tidak menyukai jamu dengan

rasa pahit maka perusahaan membuat jamu yang tidak

terasa pahit, sesuai dengan selera masyarakat. Trend ini

juga diterapkan dalam bentuk jamu yang diproduksi oleh

PT. SidoMuncul. PT. SidoMuncul memiliki varian jamu

dalam bentuk serbuk, cair, pil maupun kaplet untuk

memanjakan konsumen.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi

Pasar Produk di PT. SidoMuncul

Page 29: IV Hasil Dan Pembahasan

55

Hambatan yang ditemui oleh PT. SidoMuncul yaitu

adanya pesaing dari perusahaan lain yang berusaha

menciptakan produk yang sama namun tentu saja dengan

kualitas yang berbeda. Untuk itu perusahaan mengatasi

masalah ini dengan lebih memperkuat bidang Research

and Development. PT. SidoMuncul memiliki kurang lebih

sebanyak 3000 orang karyawan dan 250 diantaranya

adalah bidang R&D. Bidang ini mengkaji apa yang

dibutuhkan oleh konsumen dan juga meneliti formula-

formula baru yang dapat digunakan untuk menciptakan

jamu varian baru yang dapat menarik minat konsumen

dan dengan kualitas dan khasiat yang mumpuni.

Perusahaan dapat mengetahui apa yang sedang

diinginkan oleh konsumen dengan melakukan polling dan

sampling tentang produk baru yang belum diluncurkan

dan melihat tanggapan mereka mengenai produk

tersebut. Selain itu juga dilakukan tanya jawab sekilas

mengenai produk-produk PT. SidoMuncul. Hal ini

dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui bagaimana

posisi perusahaan di pasar dan di hati konsumen sehingga

dengan begitu perusahaan dapat menganalisis dan

segera menentukan langkah yang tepat untuk

perusahaan ke depannya agar positioning perusahaan

semakin baik.

F. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk di PT. Coca-Cola

a. Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk di PT. Coca-Cola

Variabel yang ada dalam bauran pemasaran sering dikenal dengan

“4P” yaitu product (Produk), promotion (promosi), price (harga) dan

placement (penempatan produk). Keempat variabel tersebut saling

Page 30: IV Hasil Dan Pembahasan

56

berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Penjelasan dari keempat

faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Produk (Product)

Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar

yang diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga

dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk dari

PT. Coca-Cola terbuat dari campuran bahan-bahan yang di mix

menjadi suatu minuman yang menyegarkan, yakni terbuat dari sirup

coke, gula, CO2 dan konsentrat, dengan bahan–bahan produk tersebut

diwakili oleh atribut-atribut, yaitu warna yang menarik, rasa yang

segar, aroma yang khas, kemasan yang bersih, volume yang diberikan

bebas bahan pengawet dan produk dijual dingin. PT. Coca-Cola

memiliki persepsi mutu yang bagus sehingga PT. Coca-Cola

mempertahankan dan terus melakukan perbaikan pada kemasan agar

terlihat lebih menarik lagi. Terlihat pada positioning yang ada pada

kemasan merk yang lebih bervariasi akan dapat membedakan merk

Coca-Cola dengan merk minuman ringan lainnya. Yakni dengan

membuat varian botol kaca kemasan dari botol, kaleng dan botol

plastik dimana setiap botol kemasan memiliki keistimewaan sendiri

karena pada botol kaca lebih tahan lama dapat bertahan selama 1

tahun di banding dengan botol kemasan plastik yang hanya dapat

bertahan 6 bulan tetapi memiliki berat yang ringan dibanding dengan

botol kaca.

PT. Coca-Cola juga melakukan perbaikan dalam hal aroma yang

khas yaitu dengan meningkatkan diferensiasi aroma agar menjadi

lebih khas lagi dan menyesuaikan dengan selera konsumen. Jika hal

ini terus dibiarkan, maka dikhawatirkan akan berdampak pada

peralihan ke merk minuman ringan lainnya. Peralihan tersebut dapat

terjadi sebagai akibat akumulasi ketidakpuasan konsumen, karena

Page 31: IV Hasil Dan Pembahasan

57

harapannya terhadap atribut yang terdapat pada Coca-Cola belum bisa

terpenuhi.

2) Harga (Price)

Bauran harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran

yang menghasilkan pendapatan. Dalam hal ini, konsumen masih

mempunyai pemikiran harga yang ditawarkan harus sesuai dengan

mutu dan volume yang didapat. Untuk itu, pihak PT. Coca-Cola

meningkatkan mutunya agar lebih baik lagi dan volume yang sesuai

dengan selera konsumen, namun dengan harga yang terjangkau oleh

konsumen. Dengan kata lain, PT. Coca-Cola menerapkan strategi

penetapan harga berdasarkan persepsi pembeli. Penetapan harga

berdasarkan persepsi pembeli ini dimulai dengan memahami

keseluruhan nilai suatu produk yang diciptakan bagi pembeli dan

menetapkan harga yang dapat menangkap nilai tersebut. Persepsi

pembeli dari nilai produk menetapkan batas atas harga. Bila pembeli

merasa bahwa harga lebih besar daripada nilai produk, maka mereka

tidak akan membelinya.

3) Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

program pemasaran yang meliputi semua kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan

produknya pada pasar sasaran. Coca-Cola merupakan merk yang

sudah dikenal baik oleh responden karena tidak ada seorangpun yang

tidak mengenal merk Coca-Cola. Hal menjadi perhatian bagi pihak

PT. Coca-Cola karena bisa mempengaruhi proses keputusan

pembelian seseorang. Sedangkan konsumen loyal yang merupakan

pembeli yang setia, apabila jumlah konsumen yang termasuk pembeli

yang setia semakin meningkat maka hal tersebut merupakan

keuntungan, karena konsumen ini akan menyarankan atau

mempromosikan kepada orang lain agar membeli Coca-Cola.

Page 32: IV Hasil Dan Pembahasan

58

Upaya pemasar dalam mempromosikan Coca-Cola pada

konsumen juga sangat berperan dalam peningkatan merk Coca-Cola.

PT. Coca-Cola telah melakukan promosi yang efektif ke pasar sasaran

baik melalui above the line maupun below the line. Hal ini terbukti

dengan adanya berbagai kegiatan promosi yang bertujuan

meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, dimana promosi ini

menjangkau seluruh lapisan. Namun sebaiknya promosi yang

dilakukan disesuaikan dengan perilaku dan karakteristik pelanggan.

Dengan meningkatnya loyalitas konsumen, maka akan meningkatkan

ekuitas merk.

4) Tempat Pemasaran (Placement)

Distribusi merupakan unsur bauran pemasaran yang terdiri dari

berbagai kegiatan yang dilakukan produsen maupun pemasar untuk

mempermudah produknya diperoleh konsumen. Distribusi juga erat

kaitannya dengan kesadaran merk. Merk yang mudah ditemui dan ada

dimana-mana akan dapat mengambil perhatian konsumen agar dapat

meningkatkan kesadaran merk dan mempengaruhi konsumen dalam

proses pembeliannya. Oleh karena itu kemudahan memperoleh merk

Coca-Cola sangatlah penting menjadi perhatian bagi pihak

PT. Coca-Cola. Ketersediaan Coca-Cola di berbagai tempat dapat

mengurangi konsumen untuk mencoba atau berpindah ke minuman

ringan merk lainnya. Sebagai ilustrasi apabila konsumen

menginginkan Coca-Cola, tetapi produk tersebut tidak tersedia maka

konsumen akan berpindah pada produk lainnya. Daerah pemasaran

produk PT. Coca Cola Jawa Tengah meliputi Jawa Tengah, Daerah

Istimewa Yogyakarta dan Madiun.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Bauran Pemasaran (Marketing

Mix) Produk di PT. Coca-Cola

Secara umum PT. Coca-Cola telah melakukan kegiatan

pengembangan bauran pemasaran dengan sangat baik yang terbukti telah

mampu menarik pasar yang besar dan bahkan menguasai pangsa pasar,

Page 33: IV Hasil Dan Pembahasan

59

namun kegiatan pengembangan tersebut tentulah tidak selalu berjalan

lancar sesuai dengan rencana karena pasti sekecil apapun masih terdapat

hambatan. Hambatan yang sering dijumpai oleh manajemen

PT. Coca-Cola adalah fluktuasi permintaan konsumen yang sering

terjadi. Pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat musim hujan

permintaan menurun dan hal tersebut mempengaruhi volume penjualan

produk dari PT. Coca-Cola, akibatnya produk yang telah disuplai dalam

jumlah yang besar ke banyak wilayah juga terjual dalam waktu yang

lama pula. PT. Coca-Cola dengan adanya hambatan tersebut bertindak

sangat reaktif dengan mengubah startegi distribusi berdasarkan talking

order atau pemesanan terlebih dahulu dalam jumlah tertentu sehingga

produk yang disuplai oleh PT. Coca-Cola pada setiap agen penjualnya

tidak berlebih atau kurang sehingga akan meminimalkan biaya

pemasaran. Solusi yang lain yang dilakukan adalah dengan melakukan

forecast atau peramalan permintaan oleh konsumen. Peramalan

permintaan ditujukan agar produk yang diproduksi dapat mencukupi

permintaan pasar artinya perusahaan berproduksi pada kapasitas dimana

semua permintaan terpenuhi tanpa ada kelebihan produk atau

kelangkaan. Peramalan dilakukan dengan memperhitungkan semua

faktor baik makro seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, inflasi,

jumlah pendudu dan faktor mikro seperti pesaing, dan informasi yang

pemasok dan distributor. Permalan permintaan juga dapat dilakukan

dengan berdasarkan pada data permintaan konsumen di periode yang lalu

sebagai acuan untuk menentukan besarnya permintaan di waktu yang

akan datang. Peramalan yang tepat akan menjadi salah satu bagian dari

strategi pemasaran yang tepat sehingga keuntungan perusahaan dapat

dioptimalkan.

Page 34: IV Hasil Dan Pembahasan

60

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk di PT. SidoMuncul

a. Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk

di PT. SidoMuncul

Bauran pemasaran yang terdapat di PT. SidoMuncul juga telah

dikelola dan dikembangkan dengan sangat baik. Semua variabel 4P telah

diarahkan untuk mengefisienkan kegiatan pemasaran yaitu minimisasi

biaya dan mengoptimalkan keuntungan. Semua kegiatan yang

berhubungan dengan variabel 4P difokuskan dan diterapkan dalam

strategi yang jitu. Penerapan strategi pemasaran PT. SidoMuncul dalam

keempat variabel dalam bauran pemasaran akan dijelaskan secara rinci

sebagai berikut :

1) Produk (Product)

PT. SidoMuncul mempunyai berbagai macam produk yang jika

digolongkan secara garis besar terdiri dari produk jamu tradisional,

jamu komplit, jamu instan, minuman kesehatan, suplemment, kopi

instan, dan permen. PT. SidoMuncul memproduksi satu lini produk

dengan jumlah sekitar 100 item varian produk, namun produksi

difokuskan untuk pembuatan produk jamu.

Peningkatan kualitas produk dengan dicapainya sertifikasi

CPOTB dan CPOB mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat

terhadap jamu. Selain itu, PT. SidoMuncul tidak hanya terpaku pada

pemasaran jamu-jamu tradisional tetapi mengembangkan produk-

produk lain seperti minuman kesehatan, food supplemen dan permen.

Produknya pun dikembangkan, contohnya jamu tolak angin tidak lagi

berbentuk serbuk akan tetapi dikembangkan dalam bentuk sirup manis

di dalam kemasan sachet yang memudahkan konsumen untuk

mengkonsumsinya. Konsumen tidak perlu lagi menyeduh air hangat

untuk meminum tolak angin tapi cukup dengan meminum tolak angin

sirup dalam kemasan sachet. Produk ini sangat diterima masyarakat

sehingga mampu meraih topbrand setiap tahunnya.

Page 35: IV Hasil Dan Pembahasan

61

2) Harga (Price)

PT. SidoMuncul meningkatkan produktivitas dan efisiensi

pabrik jamunya sehingga mampu menekan biaya produksi. Biaya

produksi yang rendah memudahkan PT. SidoMuncul untuk

memperkuat pricing strategy-nya dengan menetapkan harga yang

bersaing dibandingkan dengan produk-produk kompetitornya.

Strategi penetapan harga yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul

tidak jauh berbeda dengan PT. Coca-Cola dimana penetapan harga

disesuaikan oleh segmen pasar. Produk yang dijual di pasar modern

dimana hampir semua konsumen adalah mereka yang berpendapatan

menengah keatas dijual dengan harga yang lebih mahal dibandingkan

dengan produk yang dijual di pasar tradisional. Sementara produk

yang dijual di restoran, hotel dan cafe juga dijual pada harga yang

lebih tinggi lagi karena pada segmen pasar tersebut hampir semua

konsumen adalah berpendapatan tinggi sehingga jika produk dijual

dengan harga berapapun tetap akan laku.

3) Promosi (Promotion)

PT. SidoMuncul dalam memasarkan tolak angin menggunakan

iklan melalui media massa dan media elektronik. Iklan tolak angin

sangat dikenal dengan tagline-nya “orang pintar minum tolak angin”.

Tagline ini diperkuat dengan visual orang-orang yang sukses dan

pintar sekaligus cukup terkenal seperti Rhenald Kasali (seorang

akademisi dan tokoh pemasaran), Lula Kamal (seorang artis dan

dokter), Agnes Monica yang dikenal orang masyarakat sebagai muda

berbakat dan memiliki prestasi akademik dan yang terakhir Anggito

Abimanyu, seorang akademisi.

Selain mengunakan media iklan juga menggunakan strategi

promosi penjualan (Sales Promotion). Salah satu bentuk sales

promotion yang dilaksanakan oleh Sido Muncul adalah event

sponsorship, antara lain menjadi sposor utama seperti Reality

Superstar di Indosiar dan sponsor acara musik Karnaval di SCTV.

Page 36: IV Hasil Dan Pembahasan

62

Sales Promotion lainnya adalah juga menyediakan beberapa stand

tolak angin di beberapa Posko Mudik Lebaran. Selain itu, PT. Sido

Muncul memfasilitasi para pemudik dengan memberikan pelayanan

angkutan gratis untuk pulang kampung yang kebanyakan pesertanya

adalah para penjual jamu. Kegiatan ini secara jangka pendek memang

tidak terlalu nampak hasilnya tetapi dalam jangka panjang dapat

membentuk loyalitas yang tinggi konsumen.

4) Tempat Pemasaran (Placement)

Strategi penempatan produk yang dilakukan oleh

PT. SidoMuncul dalam memasarkan produkya adalah dengan

menganut prinsip mendekatkan sedekat mungkin produk-produk dari

PT. SidoMuncul pada konsumen. Berdasarkan prinsip tersebut

PT. SidoMuncul mendistribusikan produk-produknya meluas ke

semua wilayah pemasaran mulai dari penjualan di kios dan toko-toko

kelontong hingga sepermarket dan hotel. Penempatan produk yang

sedekat mungkin dengan konsumen bahkan telah diterapkan dengan

strategi baru yaitu layanan pesan antar pada pembelian pada jumlah

tertentu yang sudah mulai dikembangkan. Penempatan produk

PT. SidoMuncul bahkan telah mencapai pasar di luar negeri atau

ekspor. Perusahaan PT. SidoMuncul bahkan telah membuat anak

perusahaan baru khusus untuk mendistribusikan produk-produk

PT. SidoMuncul. Anak PT. SidoMuncul yang melakukan kegiatan

distribusi adalah PT. MunculMekar, perusahaan yang melakukan

percetakan label dan kemasan PT. MunculPutra dan yang

menyediakan transportasi distribusi adalah PT. MunculArmada.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Bauran Pemasaran (Marketing

Mix) Produk di PT. SidoMuncul

Hambatan yang dialami oleh PT. SidoMuncul dalam

megembangkan bauran pemasarannya adalah sulitnya survei dan

identifikasi terhadap kebiasaan konsumsi oleh konsumen. Sebagai contoh

masyarakat di Kota Manado mempunyai kebiasaan suka membelanjakan

Page 37: IV Hasil Dan Pembahasan

63

uangnya sehingga walaupun produk mahal namun tetap membeli produk

tersebut. sementara itu masyarakat di Jawa cenderung melakukan

pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan beli sehingga

produk juga lebih sulit terjual. Solusi yang dilakukan perusahaan

PT. SidoMuncul adalah dengan menguatkan strategi promosi terutama di

wilayah pasar Jawa yaitu dengan pemberian bonus-bonus atau hadiah

langsung pada setiap pembelian produk PT. SidoMuncul pada jumlah

tertentu. Perusahaan juga memberlakukan sistem reward bagi sales

dimana sales akan mendapat bonus jika berhasil menjual produk melebihi

target yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.

G. Strategi Produk dan Distribusi Produk

1. Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. Coca-Cola

a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. Coca-Cola

PT. Coca-Cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia.

PT. Coca-Cola menjual empat dari lima top minuman non alkohol

sedunia, diantaranya: Coca-Cola, Diet coke, Sprite, Fanta dan yang baru-

baru ini PT. Coca-Cola membuat produk berbahan dasar teh, yaitu

Frestea. PT. Coca-Cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200

negara. PT. Coca-Cola kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri

lebih dari 2600 produk minuman.

Di PT. Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem

pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan

loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk dari

PT. Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada

seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing. Riset

membuktikan bahwa 90% konsumen produk dari PT. Coca-Cola lebih

menyukai membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan

bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin)

sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan

dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.

Page 38: IV Hasil Dan Pembahasan

64

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan

PT. Coca-Cola semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi

bagi masyarakat dan bangsa Indonesia . Melalui riset dan pengembangan

(Research & Development), PT. Coca-Cola terus berinovasi untuk

menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan

penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas

tersendiri.

PT. Coca-Cola memasarkan dan menjual produk Coca-Cola

melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia,

dan memastikan bahwa produk PT. Coca-Cola selalu tersedia di mana

saja, kapan saja. Produk-produk tersebut diangkut oleh truk berukuran

besar, kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran dengan

kendaraan yang lebih kecil. Saluran penjualan kami terdiri dari

Foodstores (supermarket dan mini market di seluruh Indonesia), dan

General Trade (outlet tradisional). Dan dengan terbatasnya sumber daya

dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu,

sekaligus berkomitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di

sektor informal, PT. Coca-Cola juga terdorong untuk secara serius dan

berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung

(Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

melalui Manage Third Party (MTP) model di Indonesia. Sementara

melalui saluran (Modern Immediate Consumption) MIC, kami

bekerjasama dengan berbagai hotel, restoran, dan café ternama untuk

memberikan penawaran menarik kepada para konsumen. Satu hal yang

perlu diketahui, tim sales PT. Coca-Cola yang sangat besar tak hanya

menjual produk-produk kepada para pelanggan tetapi juga memberikan

tips dalam menempatkan produk Coca-Cola. Sales supervisor kami juga

teratur mengunjungi para pelanggan, memberikan bimbingan, serta

menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

PT. Coca-Cola juga memiliki program untuk mendukung penjualan

dan pemasaran produk-produk, sekaligus untuk meningkatkan kepuasan

Page 39: IV Hasil Dan Pembahasan

65

dan loyalitas konsumen. Strategi pemasaran PT. Coca-Cola mempunyai

ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi

diadakan sesuai dengan event dan tren yang sedang berlangsung, baik

melalui promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, konser, pameran,

maupun iklan di berbagai media. Promo PT. Coca-Cola juga

memanfaatkan moment tertentu, seperti demam Piala EURO 2004 atau

SEA GAMES 2011. Dengan memanfaatkan event berskala nasional dan

internasional, PT. Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran

baru yang menarik masyarakat.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Produk dan Distribusi

Produk di PT. Coca-Cola

Hambatan dari strategi produk ini adalah PT. Coca-Cola hanya

berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain.

Salah satu cara untuk mengatasi hambatan ini adalah memperbaiki

penampilan produk secara berkala sehingga masyarakat tetap tertarik

untuk mengkonsumsinya. Hambatan lain dalam strategi produk

PT. Coca-Cola adalah banyaknya pesaing-pesaing yang menawarkan

produk serupa dengan harga yang relatif lebih murah. Selain itu softdrink

tidak mempunyai nilai gizi (dalam hal vitamin dan mineral). Mereka

punya kandungan gula lebih tinggi dan mengandung banyak zat adiktif

seperti pengawet dan pewarna. Sementara orang suka meminum softdrink

dingin setelah makan. Strategi yang dapat dilakukan PT. Coca-Cola

diantaranya yaitu merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi

perubahan dan ketidakpastian. Memperhatikan produk tertentu yang

diproduksi dan atau produk yang sering dibeli konsumen, seperti

menghasilkan produk soft drink “zero sugar” yang rendah gula dan

aman dikonsumsi dalam jangka panjang.

Sebagai merk yang umurnya sudah lebih dari satu abad,

PT. Coca-Cola membutuhkan penyegaran baru. Strategi pemasaran

PT. Coca-Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi yang lambat

dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. PT. Coca-Cola

Page 40: IV Hasil Dan Pembahasan

66

saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa

masalah yang dihadapinya. Salah satunya adalah keterlambatan

PT. Coca-Cola menyesuaikan keinginan pasar yang mulai meggemari

minuman yang lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi PT. Coca-Cola

saat ini adalah bertahan di tengah peralihan masyarakat dunia yang mulai

meninggalkan minuman berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang

sedang ngetren, seperti teh, jus, minuman olahraga, dan air mineral. Oleh

karena itu, salah satu terobosan yang dilakukan oleh PT. Coca-Cola saat

ini yaitu dengan menciptakan produk baru yang berasal dari bulir buah

asli berupa produk “Minute Maid Pulpy” yang tersedia dalam rasa jeruk

dan mangga.

Hambatan dalam distribusi produk di PT. Coca-Cola ini adalah

musim, musim penghujan dapat menghambat proses distribusi produk

sampai ke tangan konsumen. Selain itu yang menjadi hambatan distribusi

produk PT. Coca-Cola adalah kondisi kemacetan di jalan raya. Sehingga

dalam mendistribusikannya ke berbagai tempat memerlukan waktu yang

cukup lama dan tenaga yang besar. Cara mengatasi untuk menghindari

kemacetan di jalan raya adalah dengan melakukan distribusi lebih awal,

sehingga distribusi tidak terlambat dan berjalan lancar. Selain itu, dengan

diterapkannya sistem talking order untuk beberapa wilayah tertentu

menjadikan proses distribusi menjadi semakin cepat dan baik.

2. Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. SidoMuncul

a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk di PT. SidoMuncul

Strategi produk yang diterapkan oleh PT. SidoMuncul adalah

adalah selalu melakukan inovasi-inovasi produk baru, saat ini

PT. SidoMuncul mempunyai lebih dari 100 produk yang dipasarkan di

masyarakat. Contoh produk PT. SidoMuncul :

1) Kuku Bima (4 macam)

2) Tolak Angin (3 Macam)

3) Permen (2 Macam)

4) Jamu Tradisional (56 macam)

Page 41: IV Hasil Dan Pembahasan

67

5) Jamu Komplit Instan (4 macam)

6) Jamu Komplit (6 macam)

7) Food Suplemen (34 macam)

8) Minuman Kesehatan (17 macam)

Masing-masing produk ada yang memiliki varian rasa yang

berbeda untuk menambah daya tarik kepada konsumen. Strategi lain

adalah PT. SidoMuncul selalu mempertahankan kualitas sehingga

pelanggan tidak berpindah ke pesaing, mengemas produk dalam kemasan

yang berbeda sehingga memudahkan di dalam membeli secara ecer, dan

juga disetiap produk yang dibeli dalam jumlah banyak akan mendapat

hadiah yang menarik dari PT. SidoMuncul salah satunya hadiah gelas

yang disisipkan diantara produk Tolak Angin.

Distribusi produk-produk PT. SidoMuncul terjangkau di seluruh

Indonesia di perkotaan maupun di pedesaan maka dari itu distribusi

produk PT. SidoMuncul juga menyeluruh hingga ke seluruh wilayah

Indonesia. Saluran distribusi yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul adalah

menjual di toko obat, apotik, toko kelontong, swalayan, hotel, warung

jamu, kasongan, dan toko kecil lainnya. Konsumen dewasa ini sudah

sangat pintar dan selektif, mereka akan dengan mudah mencoba hal baru

yang menurut mereka aman dan terjamin kualitasnya. Terlebih lagi

dalam hal jamu yang memang bersifat tradisional, maka tampilan produk,

bentuk kemasan dan kualitas rasa sangat diutamakan oleh para

konsumen. Hebatnya lagi, konsumen akan jauh lebih merasa tepat untuk

melakukan aksi transaksi, apabila produk tersebut dikemas secara

keseluruhan menjadi paket penjualan yang lebih menarik, mulai dari

pelayanan hingga rasa nikmat dari produknya tersebut.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Produk dan Distribusi

Produk di PT. SidoMuncul

PT. SidoMuncul dalam mendistribusikan hasil produksinya

mengalami hambatan yaitu waktu pendistribusian yang tidak tentu karena

tergantung pada permintaan konsumen. Hambatan lain dari strategi

Page 42: IV Hasil Dan Pembahasan

68

produk di PT. SidoMuncul adalah tidak semua varian yang dikeluarkan

laku dipasaran dan permintaan yang tidak tetap dan fluktuatif. Persaingan

industri jamu di Indonesia tumbuh sangat pesat. Karena kini selera

masyarakat banyak yang beralih kepada obat-obat tradisional,

menyebabkan permintaan akan produk-produk herbal terus meningkat,

sehingga PT. SidoMuncul yang merupakan perusahaan jamu pertama kali

di Indonesia menjadi besar dan berkembang dan tidak heran jika saat ini

banyak pesaing-pesaing yang mencoba mendirikan perusahaan obat

tradisional. Cara untuk mengatasi hambatan tersebut diantaranya PT.

SidoMuncul harus terus selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan

produk-produk baru, serta harus terus menerus meningkatkan kualitas

produk. Kualitas produk sangat mempengaruhi loyalitas konsumen.

Hambatan yang lain dalam distribusi produk adalah susahnya

menjangkau daerah-daerah di pelosok Indonesia. Faktor musim dan

kondisi jalan raya juga mempengaruhi proses pendistribusian. Kondisi

jalan yang jelek dan kemacetan dapat menghambat proses

pendistribusiannya. Cara mengatasi hal ini PT. SidoMuncul menerapkan

sistem distribusi awal, sehingga produk yang didistribusikan dapat

sampai tepat waktu.

H. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk

1. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Coca-Cola

a. Penerapan Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Coca-Cola

Komunikasi pemasaran merupakan proses produksi dan

penyampaian informasi atau pesan-pesan melalui satu atau lebih saluran

kepada masyarakat yang dilakukan secara terus – menerus (continue) dan

bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas pemasaran suatu

produk. Kegiatan usaha tak lagi hanya menciptakan/membuat suatu

produk dan menunggu orang untuk melihat lalu tertarik membelinya.

Perkembangan jaman menuntut para pengusaha agar bergerak lebih cepat

atau minimal sepadan dengan keinginan para target konsumennya.

Kesadaran dan kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan

Page 43: IV Hasil Dan Pembahasan

69

sosialisasi produk dan menerapkan teknologi yang canggih dalam proses

produksinya harus mendapat perhatian yang besar.

Suatu perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin agar produk

yang dihasilkan dapat dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Apalagi

suatu perusahaan yang sudah berskala nasional dan berkualitas. Berbagai

macam strategi akan dilakukan agar produknya dapat segera dipasarkan

dan perusahaan mendapat keuntungan dari hasil penjualan produknya.

Untuk itu, dibutuhkan alat promosi yang efektif untuk membidik target

dan segmen pasar yang menjadi sasaran.

Dalam proses pemasarannya, setiap perusahaan harus mempunyai

strategi yang unik sehingga dapat menarik minat konsumen dan menjadi

pembeda dari produk kompetitor. PT. Coca-Cola menerapkan strategi

komunikasi yang baik dengan konsumennya. Hal ini dapat dilihat ketika

ada konsumen yang mengajukan komplain atas produk dari

PT. Coca-Cola maka komplain tersebut langsung ditanggapi dengan

cepat. Public Relation beserta tim quality dari PT. Coca-Cola langsung

menuju lokasi tempat konsumen dan menangani komplain tersebut.

Produk dapat ditarik langsung apabila memang terjadi masalah yang

serius.

Strategi promosi yang diterapkan oleh PT. Coca-Cola adalah

dengan melihat segmentasi pasarnya yaitu yang terfokus pada anak-anak

muda terutama yang masih sekolah. Tema yang diambil untuk promosi

adalah hal-hal yang ceria, energik, dan hal-hal yang berhubungan dengan

semangat kaula muda. PT. Coca-Cola juga mengambil kesempatan untuk

melakukan promosi dengan melihat even-even yang sedang booming

yang baru dengan menjadi sponsor. Even-even ini dapat berupa even

yang berhubungan dengan olahraga, musik, festival, dan lain-lain.

PT. Coca-Cola melakukan beberapa trik untuk menggencarkan

promosi. Yang pertama yakni dengan mengadakan acara “Fanta back to

school”. Acara ini diadakan di beberapa SMP, SMA, dan SMK yang

telah ditentukan sebelumnya. Selain itu diberikan juga kupon-kupon

Page 44: IV Hasil Dan Pembahasan

70

gratis hingga kupon-kupon yang dengan harga dibawah harga asli yang

dapat ditukar dengan produk dari PT. Coca-Cola yang lain seperti: Fanta,

Sprite, atau Coca-Cola itu sendiri. Tujuan dari hal ini sebenarnya adalah

untuk menanamkan pada siswa-siswa ini untuk selalu minum produk dari

PT. Coca-Cola. Apalagi didukung oleh kondisi mental anak remaja yang

masih labil dan cukup dengan mudah dipengaruhi, mereka mempunyai

kecenderungan untuk ikut-ikutan teman yang lain. PT. Coca-Cola juga

menjalin kerjasama dengan Axis untuk membantu promosi ini.

PT. Coca-Cola menyediakan hadiah langsung minum gratis, laptop,

pulsa, tas, dan hadiah lainnya yang terdapat pada tutup botol. Dengan

begitu para konsumen ini akan termotivasi untuk terus membeli produk

agar mendapat hadiah tersebut.

Salah satu strategi promosi dari PT. Coca-Cola yang lain adalah

dengan bersedia untuk menjadi sponsor dalam sebuah even tertentu.

Ketika suatu perusahaan mudah untuk menjalin sebuah kerjasama maka

citra perusahaan pun akan semakin baik dimata masyarakat. Kerjasama

yang terjalin yaitu dengan membuat semacam kesepakatan dapat

membuka stand pada acara tersebut yang menjual produk dari

PT. Coca-Cola. Hasil penjualan ini dapat dibagi oleh perusahaan dan

panitia acara sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

PT. Coca-Cola selalu berusaha untuk mendekatkan diri dengan

konsumennya. Dengan memahami apa yang dirasakan konsumen

diharapkan produk dari PT. Coca-Cola sendiri tertanam dalam benak

masyarakat bahwa hanya PT. Coca-Cola yang bisa memberika pelayanan

yang baik untuk para konsumennya. Dalam hal ini Public Relation

memang sangat berperan penting dalam menanamkan kepercayaan pada

konsumen terhadap produk/jasa yang dihasilkan perusahaan. Public

Relation melakukan hal-hal yang sekiranya bisa memberikan rangsangan

kepada pembeli dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang

akurat, dapat dipercaya dan menarik minat khusunya dari perusahaan

yang memenuhi kebutuhanm keinginan, kehendak dan perhatian

Page 45: IV Hasil Dan Pembahasan

71

konsumen. Pada intinya memang Public Relation sangat penting dan

sangat berpengaruh pada produk yang akan dipasarkan/ dipromosikan.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Promosi dan

Komunikasi Produk di PT. Coca-Cola

Dalam strategi promosi dan komunikasi yang diterapkan,

PT. Coca-Cola tidak memiliki hambatan yang begitu serius. Hal ini

dikarenakan pemasaran yang dilakukan PT. Coca-Cola sendiri sudah

terstruktur dengan baik. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

promosi dan komunikasi pada PT. Coca-Cola baru-baru ini adalah

munculnya produk pesaing “Big Cola” yang cukup mengkhawatirkan.

Produk pesaing ini bisa dibilang produk yang masih sangat baru yang

hadir dengan tampilan yang hamper sama yang ditambah dengan harga

yang lebih murah. Pada beberapa waktu permintaan akan produk

PT. Coca-Cola khususnya Coca-Cola dan fanta mengalami penurunan,

maka untuk menangani masalah tersebut pihak perusahaan mengeluarkan

kebijakan untuk menurunkan harga. Strategi ini diambil dengan maksud

agar konsumen PT. Coca-Cola tidak beralih untuk mengkonsumsi

“Big Cola”. Baru ketika kondisi kembali normal, harga dapat tumbuh

normal kembali. Selain itu PT. Coca-Cola juga menambah varian dari

produk sebelumnya mulai dari rasa, ukuran kaitannya dengan harga, dan

lain-lain. PT. Coca-Cola juga harus cekatan dalam menghadapi pesaing

yang sekiranya dapat mengurangi permintaan produk dengan lebih

gencar untuk mengiklankan di berbagai media promosi. Bisa melalui

televisi, media cetak, memasang reklame dan aktif dalam berbagai

even-even dengan konsep anak muda atau remaja.

Hambatan berikutnya adalah ketika di masyarakat berkembang

adanya isu bahwa produk Coca-Cola tidak baik apabila dikonsumsi terus

menerus, tidak baik untuk anak-anak, dengan berbagai alasan. Produk

dari PT. Coca-Cola tidak cocok untuk dikonsumsi anak-anak, rasa

manisnya memicu diabetes, dan isu-isu yang buruk lainnya. Untuk itu

melalui Public Relation perusahaan berusaha melakukan sosialisasi

Page 46: IV Hasil Dan Pembahasan

72

dengan mengenalkan “Smart Fact” dimana disitu akan dijelaskan

mengenai kebenaran yang sesungguhnya dari isu-isu tersebut.

2. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Sido Muncul

a. Penerapan Strategi Promosi dan Komunikasi Produk di PT. Sido Muncul

Dewasa ini istilah jamu tidak asing lagi terdengar ditelinga

masyarakat khusunya Indonesia. Hal ini berbeda dengan jaman dulu

yaitu ketika jamu dianggap hal yang kuno. Jamu identik dengan

ketradisionalan sehingga kurang diminati oleh anak muda. Hal ini

menjadi tantangan bagi PT. SidoMuncul untuk mencari strategi promosi

yang tepat untuk mengembangkan produk jamu ini. Seiring dengan

kemajuan jaman dan teknologi sangat pesat, lalu didukung juga oleh daya

kreativitas manusia yang semakin meningkat maka dibuatlah varian dari

produk jamu PT. SidoMuncul. Hal ini merupakan salah satu strategi yang

diterapkan PT. SidoMuncul untuk dapat memperkenalkan produk jamu

disemua kalangan. Contohnya saja “anak sehat sukses dipasaran dan

digemari oleh anak-anak. Untuk remaja dikeluarkan produk “Kukubima”

dengan berbagai varian rasa. produk “Tolak Angin” kini juga hadir

dengan berbagai jenis.

PT. SidoMuncul sangat menjunjung tinggi ketradisionalannya, hal

ini terlihat pada proses penyortiran bahan baku yang dilakukan secara

manual. Untuk proses pengemasannya pun PT. SidoMuncul juga

melakukannya secara manual. Dengan begitu PT. SidoMuncul dapat

membantu untuk menghidupi ribuan kepala keluarga dengan memberi

sumber penghasilan. Hal ini juga merupakan salah satu strategi promosi

PT. SidoMuncul yakni dengan tetap mempertahankan nilai tradisional

suatu produk.

Strategi promosi untuk periklanan yang diterapkan oleh

PT. SidoMuncul yaitu dengan mengangkat tema kebudayaan. Dari sini

akan terbentuk citra perusahaan bahwa PT. SidoMuncul merupakan

satu-satunya perusahaan yang bangga dengan kekayaan budaya

Indonesia. Dengan memilih artis-artis yang memiliki kepedulian yang

Page 47: IV Hasil Dan Pembahasan

73

tinggi terhadap kebudayaan Indonesia seperti untuk “Kukubima” dipilih

artis Doni Kusuma, Ade Rai, Bambang Pamungkas, Mbah Maridjan,

Denada, Rieke Diah Pitaloka dan lain-lain. Lalu untuk produk “Tolak

Angin” dipilih Agnes Monica sebagai brand ambassadornya. Dari sini

dapat dilihat bahwa PT. SidoMuncul ingin memperkenalkan bahwa

produk mereka merupakan produk yang pantas dibanggakan karena

menjunjung tinggi budaya dan terkenal dengan slogannya “orang pintar

minum tolak angin”. Jika dilihat orang-orang yang dijadikan brand

ambassador produk PT. SidoMuncul berasal dari berbagai kalangan.

Disini dapat disimpulkan bahwa produk PT. SidoMuncul cocok untuk

dikonsumsi semua kalangan, dari kalangan tingkat bawah, menengah

hingga atas. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua pun

cocok untuk mengkonsumsinya.

Strategi periklanan lain yang diangkat oleh PT. SidoMuncul yaitu

dengan menampilkan testimoni dari para konsumen yang ada di berbagai

negara. Hal ini dimaksudkan untuk memberi tahu kepada konsumen

dalam negeri bahwa produk dari PT. SidoMuncul juga dual diluar negeri.

Dengan begitu dapat memacu rasa bangga jika kita mengkonsumsi

produk PT. SidoMuncul.

Selain itu, PT. SidoMuncul juga aktif dalam mendukung kegiatan

sosial dan pelestarian kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak

diambil oleh negara lain. Pasar sasaran PT. SidoMuncul pada awalnya

hanya pasar dalam negeri saja namun kini mulai merambah pasar

internasional dengan mengekspor beberapa produknya yaitu “Tolak

Angin” dan susu jahe di beberapa negara antara lain Arab Saudi, Hong

Kong, Malaysia, Washington DC, Australia, dan lain-lain. Untuk

masalah rasa tidak perlu diragukan lagi, karena PT. SidoMuncul

memahami kondisi konsumennya yaitu menyesuaikan rasa dengan lidah

konsumennya. Rasa untuk produk yang dipasarkan dalam negeri berbeda

dengan rasa untukn produk yang akan diekspor.

Page 48: IV Hasil Dan Pembahasan

74

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Promosi dan

Komunikasi Produk di PT. SidoMuncul

Dalam melakukan pemasaran sebuah perusahaan tidak lepas dari

adanya suatu hambatan pemasaran. Hambatan yang dihadapi oleh

PT. SidoMuncul dalam hal promosi produk adalah mungkin pada awal

perkembangan perusahaan ini. Dimana pada waktu itu produk seperti

jamu belum begitu popular dan belum memiliki banyak peminat. Untuk

itu PT. SidoMuncul pada tahap awal ini cukup bekerja keras dalam hal

promosi untuk memperkenalkan produk jamu mereka yang belum begitu

dikenal oleh masyarakat dan belum mendapat brand /nama yang bagus di

kalangan masyarakat. Setelah beberapa tahun berlalu hingga saat ini, kita

bisa Melihat kejayaan perusahaan pada masa sekarang tentunya hal

tersebut tidak diraih dengan mudah. Perlu ada komitmen dan mental yang

kuat dari para pemimpin perusahaan PT. SidoMuncul dimana sekarang

dapat bertahan hingga mencapai titik kesuksesan sebesar ini.

Hambatan PT. SidoMuncul berikutnya adalah adanya pola pikir

atau mindset masyarakat yang pada umumnya itu menganggap bahwa

proses produksi jamu itu bisa dibilang tidak bersih atau tidak higienis.

Untuk itu untuk menanggulangi masalah tersebut PT. SidoMuncul dalam

promosi lewat media periklanannya menyertakan pula mengenai proses

produksinya yang bersih dan higienis. Hal ini dilakukan untuk

menanamkan suatu pemahaman dalam benak masyarakat bahwa produk

jamu dari PT. SidoMuncul proses produksinya memang terjamin

kebersihannya. Dan juga ditampilkan pula berbagai macam jenis

laboratorium yang ada di PT. SidoMuncul yang berguna untuk tahap

pengujian produk, kemudian PT. SidoMuncul juga mengalami hambatan

dibidang ketenagakerjaan. Dimana pada suatu ketika PT. SidoMuncul

mengalami penurunan jumlah karyawan. Karyawan yang keluar ini

biasanya karena alasan diterima sebagai pegawai negeri. Hingga saat ini

persepsi yang berkembang di masyarakat bahwa pegawai negeri

Page 49: IV Hasil Dan Pembahasan

75

memiliki gaji yang pasti dan masa depan yang cerah, sehingga banyak

dari keryawan yang memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Dengan

berkurangnya karyawan ini maka tenaga untuk promosi juga berkurang.

Semua karyawan yang bekerja pada PT. SidoMuncul dianggap sebagai

orang yang akan mempromosikan perusahaannya sendiri. Sehingga

ketika karyawan PT. SidoMuncul banyak yang keluar, perusahaan akan

kehilangan agen promosi. Untuk itu solusi yang diambil yakni

PT. SidoMuncul membuka perekrutan karyawan secara besar-besaran

untuk menyerap tenaga kerja sesuai kebutuhan perusahaan. Karyawan

baru ini akan mendapat pelatihan dimana mereka akan dibentuk sesuai

dengan kepribadian PT. SidoMuncul. Perilaku karyawan akan

mencerminkan citra dari sebuah perusahaan sehingga PT. SidoMuncul

memiliki standard tertentu untuk memilih sebuah karyawan. Untuk

mempertahankan karyawan yang telah diterima perusahaan memberikan

tunjangan-tunjangan untuk mensejahterakan karyawannya.