Istilah-istilah Pemasyarakatan

Embed Size (px)

Citation preview

1/5/2012

1

y Pohon

Beringin Pengayoman Lambang Hukum Indonesia , Lambang Dep. Kehakiman dan HAM (SK Menkeh. No. JS.08/120/17 tgl. 16 Desember 1960).

1/5/2012

2

Lambang Pemasyarakatan :

GRIYA WINAYA JANMA MIWARGA LAKSA DHARMESTI Griya : Rumah/Tempat. Winaya : Pendidikan/Bimbingan. Janma : Manusia/orang. Miwarga : Salah jalan/sesat. Laksa : Tujuan Darmesti : Berbuat baik Rumah untuk pendidikan manusia yang salah jalan agar patuh kepada hukum dan berbuat baik.1/5/2012

3

y Tiap orang adalah manusia dan harus diperlakukan

sebagai manusia, meskipun ia telah tersesat, tidak boleh selalu ditunjukkan pada narapidana bahwa ia itu penjahat, sebaliknya ia harus merasa bahwa ia dipandang dan diperlakukan sebagai manusia (Saharjo). y Sistem Kepenjaraan bercirikan :- Balas dendam. - Penjeraan - Munculnya institusi rumah penjara, sudah tdk sesuai

lagi dengan alam kemerdekaan yang berlandaskan Pancasila.

1/5/2012

4

y Sistem Pemasyarakatan : tata perlakuan yang lebih

manusiawi dan normatif terhadap narapidana berasaskan Pancasila dan bercirikan : rehabilitatif, korektif, edukatif dan integratif. y Pengayoman : adalah perlakuan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan dalam rangka melindungi masyarakat dari kemungkinan diulanginya tindak pidana oleh Warga Binaan Pemasyaraakatan, juga memberikan bekal hidup kepada Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi warga yang berguna di dalam masyaraakat (Penjelasan Pasal 5 hrf a UU Nomor 12 Tahun 1995).1/5/2012

5

y Pemasyarakatan : adalah kegiatan untuk melakukan

pembinaan Warga Binaan Pemasyaraakatan berdasarkan sistem, kelembagaan dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pembinaan tata peradilan pidana (Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 1995). y Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan (pasal 1 ayat (3) UU No.12 Tahun 1995) y Balai Pemasyarakatan adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan Klien Pemasyarakatan (Pasal 1 ayat (4) UU No. 12 Tahun 1995).1/5/2012

6

y Rumah Tahanan Negara adalah unit pelaksana teknis

tempat tersangka dan terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan (Kepmenkeh RI No. M.02-PK.04.10 Tahun 1990) y Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara adalah unit pelaksana di bidang penyimpanan benda sitaan negara dan barang rampasan negara (Pasal 27 Bab II Kepmenkeh RI. No. M.04.PR.07.03 Tahun 1985). y Warga Binaan Pemasyarakatan adalah Narapidana, Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan (Pasal 1 ayat (5) UU No. 12 Tahun 1995).

1/5/2012

7

adalah tersangka atau terdakwa yang ditempatkan di dalam Rutan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang Pengadilan (Kepmenkeh RI No. M.02.PK.04.10 Tahun 1990). y Terpidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 1 ayat (6) UU No. 12 Tahun 1995). y Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lapas (Pasal 1 ayat (7) UU No. 12 Tahun 1995)y Tahahan1/5/2012

8

y Klien Pemasyarakatan adalah seseorang yang berada

dalam bimbingan Balai Pemasyarakatan. y Pidana Bersyarat. Orang yang dijatuhi pidana tetapi pelaksanaan hukumannya tidak dijalani kecuali jika terpidana tersebut sebelum habis masa percobaannya melanggar syarat yang telah ditentukan, maka Hakim atas permintaan Jaksa memerintahkan supaya orang tersebut menjalani pidananya.

1/5/2012

9

y Anak Didik Pemasyarakatan :a.

a.

a.

Anak Pidana. Anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalani pidana di Lapas Anak, paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun. Anak Negara. Anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan pada negara untuk dididik dan ditempatkan di Lapas Anak, paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun. Anak Sipil. Anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh penetapan pengadilan untuk dididik di Lapas Anak, paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun.

1/5/2012

10

y Remisi.

Pengurangan masa pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana yang telah berkelakuan baik selama menjalani pidana (Pasal 1 ayat (1) Keppres RI Nomor 174 Tahun 1999). y Pembinaan. Kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku profesional, kesehatan jasmani dan rohani Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan( PP Nomor 31 Tahun 1999 Pasal 1 ayat (1). y Pembimbingan. Adalah pemberian tuntunan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani Klien Pemasyarakatan.1/5/2012

11

y Asimilasi.

Proses pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan yang dilaksanakan dengan membaurkan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan di dalam kehidupan masyarakat, setelah menjalani dari masa pidananya. y Cuti Mengunjungi Keluarga. Adalah kesempatan berkumpul bagi Narapidana bersama keluarga di tempat kediaman keluarganya selama jangka waktu 2 (dua) hari atau 2 x 24 jam. y Pembebasan Bersyarat. Proses pembinaan narapidana di luar Lembaga Pemasyarakatan yang dilaksanakan setelah menjalani 2/3 dari masa pidananya berdasarkan Pasal 15 dan 16 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana serta Pasal 14, 22 dan 29 UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan1/5/2012

12

y Cuti Menjelang Bebas.

Proses pembinaan di luar Lembaga Pemasyarakatan bagi Narapidana yang menjalani masa pidana atau sisa masa pidana pendek yang dilaksanakan setelah menjalani 2/3 dari masa pidananya dan jangka waktu cuti sama dengan remisi terakhir, paling lama, 6 (enam) bulan. y Integrasi. Pemulihan kesatuan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan dan Masyarakat (Pasal 1 point 8 E PP Nomor 31 Tahun 1999). y Re integrasi. Pemulihan kembali kesatuan hubungan hidup, kehidupan, dan penghidupan Narapidana sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan.13131/5/2012

13