20
SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO (Studi Kasus : Tahanan Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo) NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Wulan Martrika 09.12.4267 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

  • Upload
    dothu

  • View
    254

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO

(Studi Kasus : Tahanan Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo)

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Wulan Martrika

09.12.4267

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

Page 2: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan
Page 3: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

INFORMATION SYSTEM OF CUSTODIES DATA AT KUTOARJO CHILDREN PRISON

(Case Study: Child Prisoners Prisons Kutoarjo)

SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO

(Studi Kasus : Tahanan Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo)

Wulan Martrika Kusnawi

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

In a prison is necessary to have a system that can assist in managing the data prisoners, such as collecting, storing and generating information to make it easier to know the identity of prisoners who lived in the institution. One of the prison system is in need of Child Penitentiary Kutoarjo which is under the Ministry of Law and Human Rights in Central Java.

A system was made to ease the work of officers working. With the system, allowing the needed information easier to find. So that officers do not bother to look at the books one by one. In addition, the officer can set the time when the prisoners would come out, because this system has a warning applications (alarm) as a reminder when the detention period will come out (assimilation). The system can also print a notice custody.

With the system in prison is expected Kutoarjo Child custody information required by external parties and the parties will be easier to come by as well as save time officers jobs.

Keywords: Prisoners, Prisoners of data, Penitentiary

Page 4: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

1

1. PENDAHULUAN

Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

yang terletak di Kutoarjo Kabupaten Purworejo (Jawa Tengah), yang sampai saat ini

dalam pengolahan data tahanan masih bersifat manual, yaitu dengan pencatatan

langsung pada buku. Dimana sistem manual masih mengutamakan ketelitian dan

pengamatan dengan tepat atau dapat diartikan pula sistem manual lebih

mengedepankan suatu subyek manusia sebagai tumpuan dalam proses pelaksanaanya.

Dengan demikian apabila manusia sebagai pelaksana mengalami kesalahan dalam satu

titik saja maka akan berakibat buruk, menimbulkan ketidak efektifan dalam pelaksanaan

kerja.

Pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo fasilitas komputer sudah

tersedia, namun kurang bisa dimanfaatkan secara optimal oleh Lembaga guna

mendukung kinerja sistem pengolahan data yang sedang berjalan karna masih

menggunakan cara yang manual. Dengan berlatar belakang masalah tersebut diatas,

maka diperlukan solusi yang dapat membantu bagi para pelaksana. Dengan ini penulis

memberikan gambaran dengan adanya suatu sistem teknologi berbasis komputer yang

diharapkan dapat memberikan solusi memecahkan masalah, maka dari itu penulis

terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Data Tahanan

Pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo”.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan melalui dua cara pendekatan sistem. Yang

pertama pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya. Menurut Jerry

FitzGerald, Arda F. FitzGerald da Warren D. Stalling, Jr.., sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan sumber daya strategis yang perlu dikelola agar dapat

digunakan dengan cara yang lebih efektif, informasi bersumber dari data yang masih

bersifat mentah sehingga perlu dilakukan proses perubahan terhadapnya dengan

maksud untuk menjadikannya lebih berguna.

Page 5: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

2

Selain itu informasi adalah hasil dari proses atau hasil dari pengolahan data yang

memberikan suatu arti dan dapat dipakai sebagai daftar yang objektif didalam mengambil

keputusan atau kebijakan1.

Informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Data yang telah diolah.

2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.

3. Menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan2. Sedangkan Definisi umum sistem

informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap

pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan.3

2.4 Perangkat Perancangan Sistem

Ada beberapa perangkat perancangan sistem yaitu flowchart, data flow diagram,

entity relationship diagram, normalisasi, diagram context.

2.4.1 Flowchart

Flowchart adalah diagram yang terdiri dari simbol-simbol geometris (sebagian

besar bersisi empat) bersama-sama dengan anak panah yang menghubungkan satu

simbol dengan simbol lainnya4.

1M.Suyanto, Pengenalan Data Elektronik, hal 10.

2Robert A.Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting Information Systems, (New Jersy; Prentice

Hall, 1983), hal.6. 3Kusrini, Andri Koniyo, Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan

Visual Basic dan Microsoft SQL Server 2000, (Edisi Pertama; Yogyakarta: Andi, 2007),hal.9.

4Martin M. Lipschutz dan Seymour Lischutz :Pengolahan Data, Jakarta: Erlangga, 1990,

hal.146.

Page 6: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

3

1. Flowchart System

Yaitu bagan yang menggambarkan suatu prosedur dan proses suatu

file dalam suatu media menjadi file dalam media yang lain dalam suatu

sistem data.

2. Flowchart Program

Yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu procedure

pemecahan masalah.

2.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari sistem, tempat penyimpanan

data, proses apa yang menghasilkan data tersebut, serta interkasi antara data yang

tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut5.

Pengembangan DFD biasanya menggunakan cara berjenjang. Dimulai dari

contex diagram, DFD level 0, DFD level 1, DFD level 2, dan seterusnya sesuai dengan

kompleksitas dari sistem yang akan dikembangkan.

a) Contex Diagram

DFD pertama dalam proses bisnis, menunjukkan konteks dimana proses

bisnis berada, menunjukkan semua proses bisnis dalam satu proses tunggal

(proses 0), dan juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi

dari atau memberikan informasi ke sistem.

b) DFD Level 0

Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem.

Level ini juga menunjukkan komponen internal dari proses 0 dan menunjukkan

bagaimana proses-proses utama direalisasikan menggunakan data flow. Pada

level ini juga dilakukan penambahan data store.

5Kusrini, M.Kom, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, hal. 41.

Page 7: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

4

c) DFD Level 1

Umumnya diagram level diciptakan dari setiap proses utama dari level 0.

Level ini menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke

proses lainya.

d) DFD Level 2

Menunjukkan semua proses yang menyusun semua proses pada level

1. Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level 2 ini atau mungkin harus

dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya).

2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)6

Perancangan basis data dengan menggunakan model entity relationship adalah

dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Terdapat tiga notasi dasar

yang bekerja pada model E-R yaitu : entity sets, relationship sets, dan attributes.

Sebuah entity adalah sebuah “benda” (thing) atau “objek” (object) di dunia nyata yang

dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Entity sets adalah sekumpulan entity yang

mempunyai tipe yang sama.

2.4.4 Normalisasi

Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai

pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah

proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan

bentuk berulang dari tabel relasional. Normalisasi adalah bagian perancangan basis

data. Tanpa normalisasi, sistem basis data menjadi tidak akurat, lambat, tidak efisien,

serta tidak memberikan data yang diharapkan.

3. ANALISIS

3.1 Tinjauan Umum

Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

di bawah Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Tengah. Memiliki fungsi dan tugas

untuk menampung, merawat dan membina Anak Didik Pemasyarakatan dari seluruh

wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY, disamping juga sebagai Rumah Tahanan Anak

Purworejo.

6Kusrini, M.Kom, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis data, hal.21.

Page 8: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

5

3.2 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system

planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan

tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan

menyebabkan juga kesalahan pada tahap selanjutnya.7

Menurut Hanif Al Fatta dalam bukunya Analisis dan Perancangan Sistem

Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, analisis

sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen

dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan

berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

Dalam analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan

antara lain :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understanding, yaitu memahami cara kerja sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis masalah.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

3.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Lembaga

Pemasyarakatan Anak Kutoarjo, diidentifikasikan bahwa sistem kerja yang dijalankan

masih kurang maksimal. Hal ini dapat terlihat dari:

a) Proses penyimpanan data yang masih menggunakan buku register, sehingga

dalam proses pencarian data tahanan memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar

10 menit atau mungkin bisa lebih serta memungkinkan rusak karena lapuk/sudah

lama.

b) Tulisan dalam buku register berbeda-beda dan beberapa ada yang tidak dapat

terbaca.

c) Adanya papan sebagai tempat pencatatan tanggal pembuatan surat 10 hari dan

3 hari.

7 Ibid

Page 9: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

6

3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem

3.2.2.1 Analisis Kerja Sistem (Performance)

Tabel 3.1 Analisis Kinerja (Performance)

Parameter Analisis

Througput Waktu yang dibutuhkan dalam proses pencarian data tahanan yaitu

dalam 1 kali pencarian memerlukan 2 kali pekerjaan.

Respons Time Proses pencarian memerlukan waktu 10 menit untuk satu pencarian

data.

3.2.2.2 Analisis Informasi (Information Analysis)

Tabel 3.2 Analisis Informasi (Information Analysis)

Parameter Analisis

Akurat Tidak akurat karna proses pengisian data menggunakan buku

register, sehingga ada beberapa tulisan yang tidak terbaca dan

terdapat coretan-coretan.

Tepat Waktu Tidak tepat waktu karna harus mencari data halaman per halaman.

Relevan Tidak relevan karna informasi yang disajikan tidak sesuai dengan

keinginan karna adanya kesalahan data yang terdapat pada buku.

3.2.2.3 Analisis Ekonomi (Economy Analysis)

Tabel 3.3Analisis Ekonomi (Economy Analysis)

Parameter Analisis

Biaya Biaya yang dikeluarkan akan semakin meningkat seiring dengan

banyaknya tahanan yang masuk, karna memerlukan buku register baru

dan rak-rak baru untuk menyimpan buku register.

Page 10: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

7

3.2.2.4 Analisis Pengendalian (Control Analysis)

Tabel 3.4 Analisis Pengendalian (Control Analysis)

Parameter Analisis

Hak Akses Arsip disimpan di lemari yang dapat dibuka oleh siapa saja,

sehingga menimbulkan kekhawatiran ada pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab yang memanfaatkan data-data tersebut.

3.2.2.5 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)

Tabel 3.5 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)

Parameter Analisis

SDM yang ada Sistem manual kurang efisien karna perlu melakukan

dokumentasi ulang dalam pembuatan laporan data.

3.2.2.6 Analisis Pelayanan (Service Analysis)

Tabel 3.6 Analisis Pelayanan (Service Analysis)

Parameter Analisis

Pelayanan Dalam proses pencarian data terhitung lama, karna pencarian data

yang diminta dilakukan dengan pengecekan satu per satu pada

setiap halaman.

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Model

a) Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan

dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambar flowchart yang

diusulkan adalah :

Page 11: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

8

Gambar 3.1 Flowchart Sistem

b) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan gambaran sistem logika yang

menunjukkan arus pengolahan data secara keseluruhan. Gambar Data Flow

Diagram yang diusulkan adalah:

Gambar 3.2 DFD Level 0

Page 12: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

9

Gambar 3.3 DFD Level 1

3.3.2 Perancangan Database

a. Normalisasi

Tujuan dari pembuatan normalisasi adalah melakukan restruktur

perancangan basis data sehingga dapat menghindari terjadinya masalah pada

perancangan basis data.

Bentuk normalisasinya adalah:

Tabel 3.1 Normalisasi Bentuk Pertama

Page 13: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

10

Tabel 3.2 Normalisasi Bentuk Kedua

Tabel 3.3 Normalisasi Bentuk Ketiga

b. Relasi Antar Tabel

Hubungan antar tabel berfungsi untuk menunjukkan relasi antar tabel

sehingga membentuk suatu jaringan data.

Page 14: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

11

Bentuk relasi antar tebel adalah :

Tabel 3.4 Relasi Antar Tabel

4. IMPLEMENTASI

4.1 Pengertian Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem (System Implementasion) adalah tahap dimana

sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk

menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan

sistemnya

4.1.1 Rencana Implementasi

Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat beroperasi sesuai dengan yang

diharapkan, maka suatu rencana implementasi perlu direncanakan secara matang.

Dengan demikian, rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap

implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan

waktu yang dibutuhkan.

Page 15: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

12

4.1.2 Kegiatan Implementasi

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang sudah

direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan

implementasi adalah:

a. Pemilihan dan pelatihan personil.

b. Pemilihan tempat dan instalasi hardware dan software.

c. Pemrograman dan pengujian program.

d. Pengujian sistem.

e. Konversi sistem.

f. Pemeliharaan sistem.

4.1.3 Tindak Lanjut Implementasi

Melakukan tindak lanjut implementasi adalah melakukan pengetesan penerimaan

sistem (system acceptance test). Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem

yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sistem sebelumnya digunakan

data test dan dilakukan oleh programmer, maka pada pengetesan ini dilakukan dengan

menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan bersama-

sama user.

4.2 Pembuatan Program

Pemrograman (programing) merupakan kegiatan menulis kode program yang

akan dieksekusi oleh komputer. Hasil program yang sesuai dengan desainnya akan

menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.

4.2.1 Pembuatan Database

Database adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan

fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan

karakter, atau symbol)8. Pembuatan database diawali dengan perancangan tabel

kemudian dilanjutkan dengan pembuatan tabel.

4.2.2 Pembuatan Form dan Coding Program

Setelah pembuatan database selesai langkah selanjutnya adalah pembuatan

form dan coding program. Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

8 Kusrini. M.Kom, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, 2006, hal.2

Page 16: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

13

1. Membuat semua form yang diperlukan.

2. Membuat coding pada form.

3. Membuat modul koneksi.

4. Membuat laporan.

4.3 Uji Coba Program

Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan-

kesalahan. Oleh sebab itu program harus diuji untuk menemukan kesalahan-kesalahan

yang mungkin dapat terjadi. Program diuji untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan

pengujian untuk semua modul yang telah dirangkai. Adapun jenis-jenis pengujian yang

dilakukan, diantaranya :

4.3.1 Kesalahan sewaktu proses (run time error)

Merupakan kesalahan yang terjadi sewaktu execute program dijalankan.

Kesalahan ini akan menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada

saatnya karena compiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak

bisa dikerjakan. Kesalahan ini relative mudah karena ditunjukkan letak kesalahan serta

sebab kesalahan.

4.3.2 Kesalahan bahasa (Language error)

Biasanya disebut kesalahan penulisan (syntax error) atau kesalahan tata bahasa

(grammatical error) adalah kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak

sesuai dengan yang telah diisyaratkan. Kesalahan ini relative mudah karena ditunjukkan

letak kesalahan sewaktu program dikompilasi.

4.3.3 Kesalahan Logika (Logicalerror)

Merupakan kesalahan yang berasal dari logika program yang dibuat. Kesalahan

seperti ini sulit ditemukan karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan

tetap akan didapatkan hasil dari proses program, tetapi hasilnya salah. Kesalahan seperti

ini merupakan kesalahan yang berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak ditemukan

hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang menggunakannya. Cara mencari

kesalahan logika dapat dilakukan dengan test data, yaitu dengan menjalankan program

dengan menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan

hasil yang sudah diketahui.

Page 17: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

14

4.4 Pemilihan Tempat dan Instalasi Hardware dan Software

Jika peralatan baru akan dimiliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan ini

perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat ini perlu juga

dipertimbangkan. Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan

yang lebih harus diperhitungkan. Persiapan fisik ini meliputi AC, penerangan yang cukup,

pendeteksi kebakaran, UPS, telepon dan lain sebagainya. Langkah selanjutnya setelah

persiapan fisik tempat adalah menginstalasi perangkat keras yang sudah dikirim dan

menginstal perangkat lunak yang sudah ada. Perangkat keras dan perangkat lunak

biasanya dipasang oleh penjual dan di tes antara penjual bersama-sama pembeli.

Software yang diinstal dalam hal ini adalah program hasil pengkodean yang

merupakan sebuah sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Data Tahanan pada

Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo yang ditempatkan pada sistem komputer

dengan menggunakan CD yang telah diisi dengan program tersebut. Cara instalasinya

adalah :

1. Masukkan CD software kedalam CD ROM pada komputer yang akan di install

program atau perangkat lunak,

2. Jalankan file setup.exe yang ada pada CD,

3. Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan selama proses

instalasi, tunggu sampai proses instalasi selesai.

4.5 Pemilihan dan Pelatihan Personil

Manusia merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam sistem informasi.

Jika sistem informasi ingin sukses, maka personil-personil yang terlibat harus diberi

pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi dan posisi serta tugas

mereka. Personil-personil ini perlu dipilih dahulu.

4.6 Uji Coba Sistem

Pengujian sistem biasanya dilakukan setelah pengujian program. Pengujian

sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang

diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem ini adalah untuk memastikan

bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai

dengan yang diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan

atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi. Pengujian sistem juga termasuk

pengujian program secara menyeluruh.

Page 18: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

15

4.6.1 White Box Testing

White Box adalah metode pengujian desain test case yang menggunakan

strucktur control desain secara procedural untuk memperoleh testcase. Dengan

menggunakan metode pengujian white box pembuat sistem dapat melakukan test case

yang memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah

digunakan paling tidak satu kali, menggunakan pada sisi false dan true, mengeksekusi

semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional mereka, dan

menggunakan struktural data internal untuk menjaga validitasnya.

Test ini ditujukan untuk meramalkan cara kerja perangkat lunak secara detail.

Karenanya jalur logikal perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang

akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara fisik.

Selain berfungsi sebagaimana dijabarkan di atas, pengujian white box juga

dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang tidak bisa diatasi oleh sistem

ataupun keanehan-keanehan pada hasil/output dari suatu proses dalam program.

Kesalahan atau keanehan tersebut bisa disebabkan oleh kesalahan dalam logika

program, syntax, dan code program dimana kesalahan tersebut hanya pembuat program

saja yang bisa memecahkan masalah tersebut. User hanya mengetahui output yang

berbeda dengan apa yang diharapkan. Contoh dari white box testing diantaranya : hasil

laporan yang tidak sesuai dengan database dan alarm yang berbunyi bukan pada waktu

yang ditentukan.

4.6.2 Black Box Testing

Yaitu dengan mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan

fungsional perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output. Pengujian yang

mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata hanya

pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.

Pengujian yang dilakukan antar muka perangkat lunak, dilakukan untuk memperlihatkan

bahwa fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti masukan yang diterima dengan

benar dan keluaran yang dihasilkan benar-benar cepat.

Contoh pengujian black box testing ini merupakan peringatan ketika user

menginputkan password yang salah, untuk kesalahan semacam ini sistem akan

memberikan suatu informasi kepada user mengenai kesalahan yang dilakukan, berikut

informasi yang muncul saat user melakukan kesalahan karena salah menginputkan

password pada menu login program.

Page 19: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

16

Gambar 3.4 Kesalahan Login

5. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian dan menyelesaikan

program aplikasi sistem informasi data tahanan ini, antara lain :

a. Untuk mengetahui permasalahan yang ada maka harus dilakukan penelitian

terlebih dahulu tentang sistem apa saja yang berjalan selama ini.

b. Melakukan wawancara untuk mengetahui sistem apa yang saat ini diperlukan

untuk perkembangan instansi.

c. Membuat aplikasi sederhana yang mudah dipelajari oleh semua kalangan agar

mudah diterima untuk melakukan perkembangan.

d. Konsultasi setiap ada perkembangan baru yang dibuat pada program aplikasi

agar dapat diterima oleh instansi.

e. Melakukan implementasi untuk menguji program aplikasi.

f. Menyerahkan laporan skripsi kepada instansi yang terkait.

Page 20: SISTEM INFORMASI DATA TAHANAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN ...repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.4267.pdf · Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo merupakan Lembaga Pemasyarakatan

17

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI Offset.

Budi, Ronald. 2010. Programming With Microsoft Visual Basic 6. Yogyakarta: Skripta Media Creative.

Heryanto, Imam. 2012. Membuat Database dengan Microsoft Acces. Bandung: Informatika.

Jogiyanto, HM. 1989. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI Offset.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI Offset.

Mahyuzir, Tavri D. 1989. Analisis dan Perancangan Sistem Pengolahan Data. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: ANDI Offset.

Pressman, Roger S. 1997. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: ANDI Offset.

Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: ANDI Offset.