Upload
kazuhiko-kenzie
View
226
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proposal gratis
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Pendidikan memiliki banyak fungsi yang sangat bermanfaat bagi
manusia. Salah satu fungsi pendidikan tersebut adalah untuk menjadikan
manusia yang lebih baik, berkarakter, dan berakhlak mulia sebagaimana
yang tercantum dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 yang
menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu upaya
oleh seorang pendidik agar tujuan pendidikan nasional tersebut tercapai.
Bersinggungan dengan hal di atas, banyak hal yang dapat dilakukan
oleh pendidik untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut. Salah
satunya adalah dengan menciptakan media pembelajaran yang dapat
menunjang tujuan pendidikan nasional tersebut. Media pembelajaran menjadi
hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar karena media
pembelajaran dapat membantu pendidik dalam meningkatkan konsentrasi
belajar siswa. Keberhasilan seorang pendidik dalam mengajar tidak hanya
bergantung pada cara penyampaian materi kepada siswa, tetapi juga terletak
pada fasilitas yang mendukung penyampaian materi tersebut berupa media
pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam
memahami suatu materi pelajaran. Selain itu, dengan tersedianya media
pembelajaran, pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas,
menentukan metode pengajaran yang sesuai denga situasi kelas, dan dapat
menciptakan iklim emosional yang sehat di antara pendidik dan peserta didik.
Dengan demikian, proses belajar mengajar akan berlangsung dengan efektif
dan efisien serta dapat menimbulkan motivasi belajar peserta didik.
Salah satu media media pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk
menunjang proses belajar mengajar di kelas adalah media pembelajaran
audiovisual. Media pembelajaran audiovisual merupakan media perantara
dalam proses pembelajaran yang dapat dilihat dan didengar. Media
audiovisual ini dapat berbentuk video dan televisi. Media pembelajaran
audiovisual dapat membuat peserta didik lebih aktif di kelas dan
memungkinkan peserta didik lebih fokus dalam belajar. Pemilihan media
audiovisual ini sebagai salah satu media pembelajaran dalam penelitian ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah tingkat
minat baca siswa rendah. Hal ini dibuktikan dengan data UNESCO pada
tahun 2012 mencatat bahwa minat baca siswa hanya berjumlah 17,66% dan
sisanya 91,68 % lebih menyukai aktivitas menonton televisi. Data ini
diperkirakan terus merosot dari tahun ke tahun. Selain itu, hasil survei
sementara peneliti di lokasi penelitian juga menunjukkan bahwa peserta didik
jarang ditemukan ada peserta didik yang gemar membaca. Mereka akan
membaca dikala terpaksa seperti diperintahkan oleh gurunya. Hal ini tentu
menjadi pertimbangan yang kuat dalam menciptakan media pembelajaran
audiovisual ini.
Adapun objek yang akan dijadikan media pembelajaran audiovisual
adalah cerita rakyat daerah penelitian yaitu Kabupaten Sumbawa Barat.
Alasan pemilihan cerita rakyat daerah sebagai objek penelitian adalah karena
diketahui bahwa di antara siswa yang notabene adalah penduduk asli
Kabupaten Sumbawa Barat jarang ada yang mengetahui mengetahui cerita
daerah mereka. Ada di antara mereka yang tahu tentang cerita rakyat tersebut,
tetapi sudah dalam bentuk modifikasi dan tidak bentuk cerita yang aslinya.
Padahal cerita rakyat merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan
karena sarat dengan nilai. Banyak pelajaran positif yang dapat diambil dari
cerita rakyat tersebut dan dapat dijadikan bekal dalam menghadapi hidup.
Selain itu, cerita rakyat juga merupakan salah satu kekayaan budaya. Oleh
karena itu, jika budaya suatu daerah hilang, daerah tersebut akan kehilangan
jati dirinya.
Bersinggungan dengan fenomena itu, dalam penelitian ini akan
diciptakan video berupa drama yang diangkat dari cerita rakyat Kabupaten
Sumbawa Barat dan akan dijadikan media pembelajaran audiovisual bagi
sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat. Dengan adanya
media pembelajaran audiovisual yang mengangkat cerita rakyat ini dapat
membangkitkan semangat peserta didik dalam belajar, dapat mengambil
pelajaran dari cerita rakyat yang disajikan, dan budaya Kabupaten Sumbawa
Barat khususnya cerita rakyat terhindar dari kepunahan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah prosep penciptaan media pembelajaran audiovisual
(video) berupa drama yang diangkat dari cerita rakyat Kabupaten Sumbawa
Barat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguraikan proses penciptaan media pembelajaran audiovisual (video)
berupa drama yang diangkat dari cerita rakyat Kabupaten Sumbawa Barat.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.2 Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis hasil penelitian ini dapat diurakan sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengingatkan kembali siswa akan
budayanya dengan memperkenalkan kembali cerita rakyat daerahnya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pembelajaran.
3. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi ilmu
pengetahuan khususnya tentang pembelajaran.
1.4.3 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam proses
pembelajaran di sekolah.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi daerah dalam
memelihara kearifan lokal agar budaya yang terdapat di suatu daerah tidak
hilang seiring dengan perkembangan zaman.
3. Hasil penelitian diharapkan mampu menambah wawasan pembaca dan
peneliti tentang media pembelajaran.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wadah pendokumentasian
budaya yang terdapat dalam suatu daerah.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
2.1 Media Pembelajaran
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi
informasi sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi
pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan
berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi
selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan
(guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri
yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang dalam proses
pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Untuk menghindari semua itu,
guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai
media dan sumber belajar (Sanjaya, 2006: 160).
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafik, fotografik, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses
pembelajaran (Angkowo dan Kosasih, 2007: 3 – 4).
Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti
perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau
usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau
panas dalam bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang
pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau
media pembelajaran.
Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikut
ciri-ciri umum yang terkandung pada tiap batasan itu.
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,
didengar atau diraba dengan pancaindera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa
(Arsyad, 2002: 6 – 7).
2.2 Media Audiovisual
2.2.1 Pengertian media audiovisual
Secara etimologi kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu
(Salahudin,1986: 3). Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For
Education Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa
media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan
informasi (Arsyad, 2002:11). Semenetara itu, audiovisual adalah media
instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi) meliputi media yang dapat dilihat dan
didengar (Rohani, 1997: 97-98).
Merujuk pada pendapat di atas, makan media audiovisual adalah media
perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Menurut perjalanan sejarah, dunia pendidikan telah mengalami empat
tahap perubahan ditinjau dari cara penyajian materi pelajarannya.
Perkembangan pendidikan yang pertama adalah tatkala dalam masyarakat
tumbuh suatu profesi baru yang disebut guru yang diberi tanggung jawab
untuk melaksanakan pendidikan mewakili orang tua. Dengan demikian,
terjadi pergeseran peranan pendidikan yang biasa diselenggarakan di rumah
berubah menuju ke pendidikan sekolah secara formal. Perkembangan kedua
dimulai dengan dipergunakannya bahasa tulisan di samping bahasa lisan
dalam menyajikan materi ajar. Perkembangan pendidikan yang ketiga terjadi
dengan ditemukannya teknik percetakan yang memungkinkan
diperbanyaknya bahan-bahan bacaan dalam bentuk buku-buku teks sebagai
materi pelajaran tercetak. Perkembangan pendidikan yang keempat terjadi
dengan mulai masuknya teknologi-teknologi yang canggih berdasarkan
kemajuan zaman dan peradaban manusia, berikut produknya yang
menghasilkan alat-alat mekanis, optik, maupun elektronik (Sudjana dan
Rivai, 2003: 41).
Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman
video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan
media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua
unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting
yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan
storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan
penelitian yang di dalamnya terdapat mediaaudio dan visual seperti televisi,
handphone, video player, radio cassette, dan alat perekam (Arsyad: 2002: 91).
Pada awal pelajaran media harus mempertunjukan sesuatu yang dapat
menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan salinan logis
keseluruhan program yang dapat membangun rasa berkelanjutan, sambung-
menyambung, dan kemudian menuntut kepada kesimpulan atau rangkuman.
Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita atau
permasalahan yang memerlukan pemecahan.
2.2.2 Macam-macam Media Audiovisual dan PemnafaatannyaMedia ini dibagi dalam:
1. Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal
dari satu sumber seperti video kaset.
2. Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal
dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari
tape recorder.
Dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi:
1. Media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik
yang banyak dalam waktu yang sama. Seperti radio dan televisi serta
internet.
2. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat media ini dalam
penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film
sound slides film rangkai, yang harus menggunakan tempat tertutup dan
gelap.
3. Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya hanya
untuk seorang diri.termasuk media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.38
Adapun beberapa alat-alat atau media yang termasuk dalam media
audiovisual dan kelebihan serta kelemahannya, yaitu sebagai berikut.
1. Audiotape
Kelebihan-kelebihan Audiotape
1) Baik untuk siswa yang sedang belajar mendengar.
2) Pengisi waktu saat menunggu
3) Mendengar sambil melakukan mobilitas (kegiatan lain)
4) Merupakan alternatif bagi yang tidak senang membaca atau yang
mempunyai kesulitan membaca
5) Pendengar dapat mereviewnya sambil menunggu atau melakukan atau
melakukan kegiatan lain.
Kelemahan Audiotape
1) Kaset buku ini kaku (kurang fleksibel), sebab harus tergantung dengan
komponen lain yaitu adanya tape dan aliran listrik.
2) Tidak memungkinkan melakukan penjelajahan terhadap isi buku
terlebih dahulu
3) Bila ingin mencermati kembali isi buku, harus mereviewnya kembali
sampai menemukan yang dimaksudkan, baru kemudian memutarnya
kembali
4) Hal-hal penting tidak bisa digarisbawahi atau diberi tanda khusus.
5) Tidak ada grafik, diagram, atau gambar sebagai bahan klarifikasi.
2. Video dan Videotape
Kelebihan Videotape
1) Baik untuk semua yang sedang belajar mendengar dan melihat
2) Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram
3) Bisa dipergunakan di rumah, di luar kelas maupun dalam perjalanan
dalam kendaraan
4) Bisa diperlambat dan diulang
5) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang
6) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik
Kelemahan Videotape
1) Sering dianggap sebagai hiburan TV
2) Kegiatan melihat videotape adalah kegiatan pasif
3) Menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu videotape
dan monitor TV
4) Dibandingkan dengan kaset recorder, harganya relatif lebih mahal
5) Pemirsa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah
tayangan yang sudah terlewatkan
3. Computer Based Training (CBT)
Kelebihan Computer Based Training (CBT)
1) Tampilannya bisa menghasilkan kombinasi antara tulisan (teks), suara
(audio), gambar (video), serta animasi.
2) Dapat mengakses informasi secara instan dari manapun yang dicakup
dari compact disc tersebut.
3) Menghasilkan gambar yang lebih jelas.
4) Program dan sistem computer based training (CBT) yang lebih canggih
lebih memungkinkan pembelajaran mengakses lebih banyak, bukan
hanya satu macam pilihan seperti pada audiotape atau videotape.
5) Menyediakan fasilitas akses informasi yang lebih banyak.
6) Dapat disesuaikan dengan motivasi, kemampuan dan kecepatan
pembelajaran.
7) Sebagai guru yang sabar
8) Mengurangi kekhawatiran pembelajaran jika kurang paham.
Kelemahan Computer Based Training (CBT)
1) Kelemahan mendasar dari penggunaan program ini adalah tidak
adanya interaksi antar manusia.
2) Memerlukan biaya mahal.
4. Pelatihan Berbasis Web
Kelebihan Web Based Training (WBT)
1) Mengkombinasikan kelebihan video, kecepatan komputer, dan akses
internet
2) Mekanisme kerja program ini mampu menyesuaikan dengan semua
gaya belajar.
3) Memungkinkan bagi pembelajar untuk aktif berpartisipasi.
4) Memungkinkan akses ke materi/subyek yang diinginkan bagi banyak
sekali pembelajar di tempat yang berbeda.
5) Pembelajar dapat berhubungan dengan guru/instruktur, demikian
sebaliknya dimanapun mereka berada.
Kelemahan Web Based Training (WBT)
1) Tidak terjadi temu muka antara guru/instruktur dengan pembelajar.
2) Perlu biaya mahal untuk melengkapi peralatan.
5. Internet
Kelebihan Internet
1) Memungkinkan akses informasi ke banyak narasumber.
2) Hampir semua tema dapat diperoleh dari Net.
3) Bisa menjelajah dunia dari rumah, sekolah, kampus, kantor dan
perusahaan.
4) Adanya fasilitas untuk berinteraksi dengan orang lain dari seluruh
penjuru dunia yang tertarik pada tema yang sama.
5) Merupakan komunikasi dua arah, tanya jawab, mengobrol, membuat
web sendiri, mengirim berita ke mana saja.
6. Kelemahan Internet
1) Biayanya mahal, karena untuk mengoperasikannya membutuhkan
kelengkapan seperti komputer, modem ISP (Internet Service Provider),
dan saluran telepon. Namun demikian kalau kita tidak memiliki
perangkat tersebut kita bisa datang ke perpustakaanperpustakaan atau
ke tempat penyewaan internet.
2) Diperlukan kemampuan mengoperasikan komputer, juga kemampuan
memilih dari sejumlah pilihan yang semuanya kelihatan menarik bagi
kita.
3) Dibutuhkan ketelitian terhadap informasi yang ada, periksa
kebenarannya, sebab tidak semua informasi selalu benar atau baik
untuk kita.
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan
media pengajaran antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai,
ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat
lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh sebab itu,
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain
yang mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran
sebagai berikut.
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal,
melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran tingkat yang lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus selaras dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.
3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil pengajaran siswa.
4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang (Arsyad, 2002 : 72)
Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audiovisual
memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh
pemakai media, kriteria tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau
dibuat sendiri.
2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan
untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan
peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan
dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984)
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami
bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik
anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu siswa dalam
menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu memberikan
motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat
belajar.
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru
pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu,
diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang
memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih
lengkap dan administrasi yang lebih teratur.
2.2 Kebudayaan2.3 Cerita Rakyat Sumbawa Barat2.4 .....
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan/Sifat Penelitian
Pendekatan atau sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah (Moleong, 2013: 6). Adapun jenis pendekatan penelitian ini yaitu
deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data dan objek penelitian.
Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk menjelaskan informasi mengenai Berdasarkan penjelasan
tersebut, data yang telah dikumpulkan dianalisis dan dideskripsikan menggunakan
kata-kata sehingga diperoleh sebuah kesimpulan.
3.2 Setting Penelitian3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Barat. Alasan peneliti memilih daerah ini sebagai lokasi penelitian adalah karena menurut hasil survei sementara peneliti bahwa di daerah ini telah terjadi pengikisan budaya yaitu pudarnya kearifan lokal berupa cerita rakyat yang sudah tidak dikenal lagi oleh sebagian besar pelajar yang ada di daerah tersebut. Sebagian dari pelajar tersebut ada yang mengetahui bentuk cerita rakyat setempat, namun yang diketahui sudah dalam bentuk modifikasi.
3.2.2 Objek Penelitian3.3 Metode Pengumpulan Data3.4 Metode Analisis Data