31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan. Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah- langkah penelitian, serta validitas dalam penelitian eksperimen. Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini yang berjudul “Penelitian Eksperimenakan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen beserta hal- hal yang terkait di dalamnya. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa saja jenis- jenis penelitian? 1

isi fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penelitian

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan. Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen.Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta validitas dalam penelitian eksperimen.Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini yang berjudul Penelitian Eksperimen akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa saja jenis- jenis penelitian?1.2.2 Apa pengertian metode eksperimen?1.2.3 Apa variabel dalam penelitian eksperimen?1.2.4 Bagaimana karakteristik penelitian eksperimen ?1.2.5 Bagaimana rancangan penelitian eksperimen ?1.2.6 Apa saja tujuan penelitian eksperimen?1.2.7 Apa saja syarat-syarat penelitian eksperimen?1.2.8 Apa saja langkah-langkah penelitian eksperimen ?1.2.9 Bagaimana validitas penelitian eksperimen ?1.2.10 Apa saja kelemahan dan kelebihan penelitian eksperimen ?

1.3 Tujuan1.3.1 Menyebutkan jenis- jenis penelitian.1.3.2 Menjelaskan pengertian penelitian eksperimen.1.3.3 Menjelaskan variabel dalam penelitian eksperimen.1.3.4 Menjelaskan karakteristik penelitian eksperimen.1.3.5 Menjelaskan rancangan penelitian eksperimen.1.3.6 Menjelaskan tujuan penelitian eksperimen.1.3.7 Memahami syarat-syarat penelitian eksperimen.1.3.8 Menjelaskan langkah-langkah penelitian eksperimen.1.3.9 Menjelaskan validitas penelitian eksperimen.1.3.10 Menjelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian eksperimen.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Jenis- Jenis PenelitianJenis PenelitianTujuan Penelitian / Contoh Judul

PenelitianHistorisMembuat rekonstruksi masa lampau secara sitematis.Contoh Judul : Asal-usul sistem belajar menghafal di pondok Pesantren

PenelitianDeskriptifMelukiskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- fakta tertentu.Contoh Judul : Kecenderungan siswa memilih jenis bacaan di perpustakaan dan jenis makanan jajanan di kantin

PenelitianPerkembanganMeneliti pola-pola dan urutan-urutan pertumbuhan/perubahan sebagai fungsi waktu.Contoh Judul :Perkembangan penguasaan bahasa Inggris siswa kelas I selama satu tahun.

PenelitianLapangan atauStudi KasusMempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaansekarang dan interaksi dengan lingkungan suatu unit sosial(individu, kelompok, lembaga).Contoh Judul : Studi kasus terhadap anak yang memiliki kebiasaan menyontek.

PenelitianKorelasionalMenyelidiki sampai sejauh mana hubungan antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya.Contoh Judul : Hubungan antara tingkat kehadiran siswa dengan skor ulangan

Penelitian KausalKomparatifMenyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat.Contoh Judul : Pengaruh metode ceramah terhadap hasil belajar siswa

PenelitianEksperimentalMenyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab-akibat dengan cara memberi perlakuan tertentu pada satu kelompok dan membandingkannya dengan satu atau lebih kelompok kontrol.Contoh Judul : Efektivitas metode Role Playing dan metode Diskusi pengajaran Bahasa Inggris kelas I SMA.

PenelitianTindakan KelasMengembangkan keterampilan keterampilan baru, metode baru, atau pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dalam kelas.Contoh Judul : Penggunaan Model Learning Cycle dalampembelajaran Fisika.Contoh Judul : Upaya mengurangi kemalasan siswa mengerjakan PR

2.2 Pengertian Metode EksperimenPenelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi?. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang di control secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono : 2010).Jadi, dengan kata lain, suatu penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). Contoh hubungan sebab akibat dibidang pendidikan misalnya, seorang mahasiswa yang mempunyai nilai matematika tinggi cenderung berhasil dalam menyelesaikan mata kuliah merencana mesin. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apa yang akan terjadi?. Disamping itu, penelitian eksperimen dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mengatur situasi dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat diidentifikasi.

2.3 Variabel dalam Penelitian EksperimenDalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen. Variabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen sering disebut variable eksperimental (treatment variable), dan variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variable noneksperimental.Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Untuk mengetahui pengaruh varibel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimental dan kontrol dikenakan variable eksperimen yang berbeda atau yang bervariasi.Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Ini disebut variabel kontrol atau controlled variabel. Akan tetapi, sebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis variabel ini disebut variabel ekstrane atau extraneous variabel. Dalam setiap eksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian disebabkan oleh variable eksperimental dan sebagian lagi karena pengaruh variabel ekstrane. Oleh karena itu, setiap peneliti yang akan melakukan eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu ini.

2.4 Karakteristik Penelitian EksperimenAda tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental:1. Manipulasi, dimana peneliti menjadikan salah satu dari sekian variabel bebas untuk menjadi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti, sehingga variabel lain dipakai sebagai pembanding yang bisa membedakan antara yang memperoleh perlakuan/manipulasi dengan yang tidak memperoleh perlakuan/manipulasi.2. Pengendalian, dimana peneliti menginginkan variabel yang diukur itu mengalami kesamaan sesuai dengan keinginan peneliti dengan menambahkan faktor lain ke dalam variabel atau membuang faktor lain yang tidak diinginkan peneliti dari variable.3. Pengamatan, dimana peneliti melakukan suatu kegiatan mengamati untuk mengetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel (bebas) yang telah dilakukannya terhadap variabel lain (terikat) dalam penelitian eksperimental yang dilakukannya.Secara garis besar dapat kita simpulkan karakteristik penelitian eksperimen adalah antara lain :1. Menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok.3. Harus mempertimbangkan kesahihan ke dalam (internal validity).4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar (external validity).

2.5 Rancangan Penelitian EksperimenRancangan Penelitian Eskperimen digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel, dimana sebabnya merupakan intervensi peneliti.Rancangan penelitian eksperimen terdiri dari :a. Pra EksperimentalPra Eskperimental adalah penelitian eksperimen yang hanya menggunakan kelompok studi tanpa menggunakan kelompok kontrol, serta pengambilan respondon tidak dilakukan randomisasi.Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh.Hal ini disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (dependen).Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel terikat (dependen) itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel bebas (independen).Hal ini bisa saja terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (random). Bentuk pra-experimental antara lain:1) Rancangan kasus bentuk tunggalBentuk ini bisa sangat lemah kekuatannya untuk digeneralisasikan, lebih-lebih bila sudah ada sejak semulanya.Dimana dalam rancangan penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen).Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya.2) Rancanagn Satu Kelompok Pretest-PostesDalam rancangan ini, pengaruhatau efek suatu tritmen diputuskan berdasarkan perbedaan antara pretest dengan posttes.Kalau pada rancangan a tidak ada pretest, maka pada rancangan ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan.Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.3) Rancangan perbandingan kelompok staticPada rancangan ini membandingkan suatu kelompok yang menerima tritmen eksperimental dengan kelompok lainnya yang tak mendapat tritmen.Pada rancangan ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).b. Quasy ExperimentQuasy Experiment adalah penelitian eksperimental dimana pada penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol, namun pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi.Pada rancangan quasi eksperimen terbagi atas :1) Rancangan pretest-posttes yang tak ekivalenRancangan ini biasanya dipakai pada eksperimen yang menggunakan kelas-kelas untuk yang sudah ada sebagai kelompoknya, baik untuk eksperimen maupun untuk kelompok control.2) Rancangan pretest-posttes pada kelompok tunggal yang materinya ekivalenAda dua hal menrik dari rancangan jenis ini yaitu, bisa dilaksanakan pada kelas utuh tanpa harus bingung dengan pengorganisasian kembali jadwal luas .Disamping itu situasi buatan dengan segala macam pengaruhnya dapat dikurangi.Dengan demikian, penangannya dapat dipadukan dengan kegiatan rutin dikelas bersangkutan.c. True ExperimentTrue Experiment Design adalah penelitian experimen dimana kelompok studi dan kelompok kontrol pengambilan sample-nya dilakukan secara randomisasi, serta pada kelompok studi dilakukan intervensi variabel sebab sedang pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi.Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam rancangan ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen.Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu.Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random. Desain true experimental terbagi atas :1) Posstest-Only Control DesignDalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

2) Pretest-Posttest Control Group DesignDalam rancangan ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.3) The Solomon Four-Group DesignDalam rancangan ini, dimana salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttes.d. Factorial DesignDesain ini merupakan modifikasi dari true-experimental design, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel dependen) terhadap hasil (variabel dependen). Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random.

2.6 Tujuan Penelitian EksperimenTujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode konvensional.Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

2.7 Syarat-syarat Penelitian EksperimenSebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:1.Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian;2.Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;3.Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;4.Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).

2.8. Langkah-langkah Penelitian EksperimenMenurut Sukardi, (2003) pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkahseperti berikut ini :1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.2. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.3. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.4. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.5. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen.b. Menentukan cara mengontrol.c. Memilih rancangan penelitian yang tepat.d. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian.e. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.f. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan.g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis : a) Melaksanakan eksperimen.b) Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.c) Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.d) Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.e) Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan.

2.9 Validitas Penelitian EksperimenSuatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental (Emzir:2009) Sehingga ada dua kondisi yang harus diterima yakni faktor internal dan eksternal.Untuk meyakinkan bahwa desain penelitian eksperimen layak untuk pengujianhipotesis penelitian, maka dilakukan pengendalian terhadap validitas internal dan validitas eksternal.1. Validitas InternalPengendalian terhadap validitas internal dimaksudkan agar hasilpenelitian yangdiperoleh dapat mencerminkan hasil perlakuan yangdiberikan dan dapat digeneralisasikan ke populasi pensampelan.Pengendalianvaliditasinternaldarisuatudesainpenelitiansangatdibutuhkan agar hasil penelitian yang diperoleh benar-benar rnerupakan akibat dari pelakuan yang diberikan. Beberapa variabel yangmengancam validitas internal sehingga harus dikendalikan dalam penelitian eksperimen adalah:a. Ciri khas subyek.Beberapa ciri khas subyek yang mempengaruhi hasil eksperimen adalah: umur, jenis kelamin, kecakapan, intelegensi, status sosial ekonomi, agama, kemampuan membaca, kematangan, dan lain-lain. b. Lokasi.Ancaman lokasi penelitian terjadi karena pemilihan lokasi penelitian yang berbeda, baik dari segi ketersediaan fasilitas belajar, kemampuan mengajar guru tingkat kecerdasan siswa, ataupun faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.c. Instrumentasi.Penggunaan instrumen penelitian ada kalanya juga dapatmengancam validitas internal hasil perlakuan. Beberapa ancaman yang terkait dengan instrumentasi, antara lain: penggunaan instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel, penggunaan instrumen, yang berbeda pada kelompok-kelompok subyek penelitian, pengujian yang dilakukan pada waktu yang berbeda, penskoran yang tidakobyektif. perbedaan kecemasan subyek terhadap tes, dan/atau pengumpul data yang berpihak pada kelompoktertentu. Pengaruh instrumentasi dikendalikan dengan cara menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, penggunaan instrumen yang sama padakelompok subyek penelitian, pengujian dilakukan bersamaan pada kelompoksubyekpenelitian, penskoransecara obyektif, penggunaan pelaksana eksperimen yangtidak berpihak pada kelompok-kelompok tertentu.d. Pengujian.Dalam penelitian eksperimen ada kalanya dilakukan dua kali tes, yaitu tes awal dan tes akhir. Pemberian tes awal ini mungkin akan mendorong siswa untuk lebih berhati-hati, lebih responsif terhadap perlakuan, lebihtermotivasi untuk belajar, atau sebagian subyek yang kuat ingatannya mungkin masih tetap mengingatjawabannya pada tes awal terutama padapenggunaan tes awal dantes akhir yang sama, akibatnya akan mempengaruhi hasil yangdicapai pada tes akhir, apapun jenis perlakuan yang diberikan.e. Sejarah. Hal ini dimaksudkan sebagai semua kejadian di luar perlakuan yang muncul bersamaan dengan pelaksanaan eksperimen sehingga sangat mungkin hasil eksperimen akan terganggu atau terkotorioleh adanya kejadian tersebut.Pengaruh sejarah dikontrol melalui pengacakan dan melalui pemberian perlakuan dalam jangkawaktu yang sama.f. Kematangan. Manusia pada umumnya selalu rnengalami perubahan. Perubahan itu berkaitan dengan proses kematangan,baik biologis maupun psikologis. Dengan bertambahnva kematangan pada subjek ini akan berpengaruh terhadap variabel terikat. Dengan demikian, maka perubahan yang terjadi pada variabelterikat bukan saja karena adanya eksperimen, tetapi juga disebabkan proses kematangan pada subjek yang mendapatkan perlakuan.Variabel ini dapat dikendalikan antara lain dengan cara pengacakan subyek dan/atau melalui pemberian perlakuan dalam jangka waktuyang tidak terlalu lama, namun masih memenuhi persyaratan penelitian, sehingga subyek penelitian tidak sampai mengalami perubahan fisik dan mental yang dapat mempengaruhi hasil perlakuan.g. Sikap subyek. Cara subyek dalam menanggapi dan terlibat dalam penelitian akan dapat mengancam validitas internal hasil perlakuan. Hal ini biasa dikenal dengan pengaruh "hawthome". Jika suatu kelompok subyek mengetahui statusnya sebagai kelompok eksperimenmaka mungkin mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang lebih baik, atau sebaliknya mungkin akan besikap tidak perduli terhadapperlakuan itu sehingga hasil yang dicapai tidak sesuai dengan kemampuan merekayangsebenarnya. Akibatnya hasil yang dicapai dalarn kondisi seperti ini tidak akan valid secara internal. Pengaruh hawthome ini dikontrol dengan tidak memberitahukan status subyek sebagaikelompok eksperimen, melaksanakan eksperimen sesuai dengan kondisi apa adanya, dan/atau dengan menggunakan guru yang sudah dikenal siswa sehingga pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya.h. Kehilangan subyek. Ancaman ini terjadi apabila dalam proses pelaksanaan eksperimen beberapa anggota kelompok keluar karena alasan-alasan tertentu, misalnya: sakit, pindah sekolah, tidak mengikuti tes akhir, dan/atau tidak menjawab instrumen pengukuran. Keluarnya anggota kelompok ini mungkin akan mempengaruhi hasil eksperimen.Misalkan subyek yang keluar pada kelompok eksperimen memiliki skor rendah pada tes awalmaka pada tes akhir rata-rata kelompok eksperimen akan meningkat bukan karena hasilperlakuan tetap; karena keluamya beberapa subyek yang mempunyai skor rendah.i. Regresistatistik.Regresi statistik disebut juga menurun ke rata-rata adalah suatu fenomena yang kadang-kadang terjadi sebagai akibat dari penetapan subyek eksperimen berdasarkan skor tertinggi dan skor terendah pada tes awal. Pada kenyataannva, subyek yang memperoleh skor tertinggi pada tes awal akan cenderung menurun. (mendekati rata-rata) pada tes akhir, sebaliknya subvek yang memperoleh skor terendah pada tes awal akan cenderung meningkat (mendekati rata-rata) pada tes akhir. Peningkatan atau penurunanskor ini mungkin disebabkan oleh antara lain: kesalahan pemilihan subyek, penggunaan instrumen yarg berbeda antara tes awal dan tesatau tes akhir, dan/atau penggunaan instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel. untuk mengatasi masalah ini maka peneliti perluberhati-hati dalam memillki subyek penelitian serta menggunakan instrumen yang yang valid dan relabel, baik pada tes oval ataupun pada tes akhir.j. Harapan pelaksana eksperimen.Karena satu dan lain hal, pelaksana eksperimen, secara sadar atau tidak sadar sangat mungkin, mempunyai pengharapantertentu atasberhasilnya eksperimen. Akibat dari adanya harapan ini sangat mungkin tanpa sadar yang bersangkutan memberikan kuncikeberhasilankepadasubjekeksperimen. Akibatnya, hasileksperimenakan dikotori oleh pengaruh harapan pelaksana eksperimen tersebut. Cara mengatasinya adalah menggunakan pelaksana eksperimen yang tidak tahu atau tidak sadar kalau dia sedang melakukan eksperimen.k. Pemilihan subyek.Dalam pemilihan subyek penelitian mungkinterjadi kesalahan. Kemampuan awal kelompok yang satu mungkinberbeda dengan kemampuan awal kelompok lainnya. Akibatnya, validitas internal hasil eksperimen akan terancam akibat dari perbedaan kemampuan awal tersebut. Ancaman ini dapat diatasidengan pemilihan subyek yang benar-benar setara, misalnyapemilihan subyek secara acak atau melalui penggunaan kelompokyang sepadan.l. Interaksi kematangan dan seleksi.Ancaman ini sering terjadi padadesain eksperimen semu, dimana kelompok-kelompok yang ditelitidiambil apa adanya tanpa melalui pengacakan (misalnya kelas yang sudah terbentuk disekolah). Kendatipun pada tes awal beberapa kelas yang dibandingkan mempunyai rata-rata kemampuan yangsetara, namun jika tingkat kematangan suatu kelas lebih cepat darikelas lainnya maka hal ini kemungkinan akan menyebabkanperbedaan hasil akhir perlakuan. Jika hal ini tidak dikendalikan makahasil penelitian ini menjadi tidak valid secara internal.2. Validitas EksternalValiditas ini mengacu pada kemampuan generalisasi suatu penelitian. Dimana dibutuhkan kemampuan suatu sampel populasi yang benar-benar bisa digeneralisasikan ke populasi yang lain pada waktu dan kondisi yang lain. Campbell dan Stanley dalam Gay (1981) yang dikutip Emzir (2009) mengidentifikasi beberapa ancaman terhadap validitas eksternal, diantaranya:a. Interaksi Prates-Perlakuan, dimana biasanya sering muncul bila respons subjek berbeda pada setiap perlakuan karena mengikuti prates.b. Interaksi Seleksi-Perlakuan, dimana akibat yang muncul bila subjek tidak dipilih secara acak sehingga seleksi subjek yang berbeda diasosiasikan dengan ketidakvalidan internal.c. Spesifisitas Variabel, adalah suatu ancaman terhadap yang tidak mengindahkan generalisabilitas dari desain eksperimental yang digunakan.d. Pengaturan Reaktif, mengacu pada faktor-faktor yang diasosiasikan dengan cara bagaimana penelitian dilakukan dan perasaan serta sikap subjek yang dilibatkan.e. Interferensi Perlakuan Jamak, biasanya sering muncul bila subjek yang sama menerima lebih dari satu perlakuan dalam pergantian.f. Kontaminasi dan Bias Pelaku Eksperimen, sering muncul bila keakraban subjek dan peneliti mempengaruhi hasil penelitian.

Pengendalian terhadap validitas eksternal dimaksudkan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diberlakukan ke situasi lain yangbelum diteliti.Validitas eksternal ini terdiri atas validitas populasi danvaliditas ekologis.Validitas populasi berarti suatu hasil penelitian dapatdigeneralisasikan kepada populasi pensampelan atau kepada populasilain yang memiliki ciri khas yang sama meskipun populasi itu belumditeliti.Validitas ekologis berarti suatu hasil peneliti harus menguraikan secara lengkap tentang kondisi pelaksanaan eksperimen itu, sehingga para pembaca dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen itu dapat diterapkan ke situasi lain.

Pengendalian terhadap validitas ekologis meliputi:a) Pengaruhperlakuan ganda, dikontrol dengan memberikan perlakuan yang sama atau hanya dengan memberi satu perlakuan kepada masing-masingkelompok subyek;b) pelaksana dansubyek yangmengetahuistatus mereka dalam eksperimen(hawthome effect);dikontrol dengan tidak memberitahukan keterlibatan pelaksana dan subyek dalameksperimen dan/atau pelaksanaan eksperimen disesuaikan dengankondisi yang sebenamya;c) pengaruh ciri khas pelaksana eksperimen dikendalikan dengan menggunakan pelaksana yang sama atau yangmemiliki kemampuan yang setara sebagai pelaksana eksperimen, baikpada kelompok eksperimen, ataupun pada kelompok kontrol;d) pengaruh tes awal dikendalikan dengan cara memberikan tes awal yang sama antara Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan/atau jika memungkinkan tidak memberikan tes awal;e) pengaruh ujian akhirdikendalikan dengan menggunakan instrumen, yang benar-benarmewakili materi ajar dan ujian itu sendiri dilaksanakan sesegera mungkinsetelah menberikan perlakuan.Untuk memastikan bahwa penelitian menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di atas harus dikendalikanoleh peneliti. Teknik yang dilakukan sangat beragam, tergantungkebutuhan dan jenis ancaman yang muncul. Bila ancaman-ancaman inidiabaikan, sangat mungkin hasil penelitian tidak valid dan tidakmemberikan kesimpulan yang berarti.

2.10 Kelemahan dan kelebihan penelitian eksperimenKelebihan penelitian eksperimena. Eksperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel ekstra yang tidak berhubungan dengan variabel yang diteliti.b. Memiliki efisiensi yang tinggi, penelitian eksperimen dapat dilakukan pada populasi yang sangat terbatas sehingga tidak membutuhkan banyak subjek yang terlibat dalam eksperimen.Kelemahan penelitian eksperimena. Hasil penelitian khususnya di lab dipandang tidak selalu sejalan dengan keadaan di lapangan. b. Metodologi eksperimental diadopsi dari logika positivisme dan ilmu alamiah yang diterapkan pada ilmu perilaku.c. Beberapa variabel secara moral atau hukum tidak dapat dimanipulasi.d. Sekalipun legal secara moral dan hukum tetapi secara ekonomi atau teknik pengetahuan tidak memiliki sumber yang memadai. e. Tidak mungkin menggunakan ukuran absolut (absolute size) dari skor pada pengukuran variabel penelitian. Kesulitan untuk generalisasi terhadap situasi lain secara pasti dari hasil eksperimen.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan1. Jenis-jenis penelitian terbagi menjadi:Penelitian historis, penelitian perkembangan, penelitian lapangan atau studi kasus, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperinmental, penelitian tindakan kelas.2. Pengertian eksperimen suatu penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship).3. Variabel dalam Penelitian Eksperimen yaitu:Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala.Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol4. Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental yaitu manipulasi, pengendalian, dan Pengamatan.5. Rancangan penelitian eksperimen terdiri dari Pra Eksperimental, Quasy Experiment, True Experiment, dan Factorial Design6. Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.7. Penelitian eksperimental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah kajian secara induktif, kajian secara induktif, mendefinisikan masalah, studi literatur, rencana penelitian.8. Untuk meyakinkan bahwa desain penelitian eksperimen layak untuk pengujianhipotesis penelitian, maka dilakukan pengendalian terhadap validitas internal dan validitas eksternal.9. Penelitian eksperimen memiliki kelebihan berupa efisiensi yang tinggi tetapi kekurangannya adalah hasil penelitian khususnya di lab dipandang tidak selalu sejalan dengan keadaan di lapangan.

3.2 SaranSebaiknya bagi peneliti yang selanjutnya dapat menggunakan Metode eksperimen, karena metode ini adalah metode yang paling produktif. jika dilakukan dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Penelitian eksperimen ini adalah penelitian yang sering digunakan di dunia pendidikan. 15