33
BAB A PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Masyarakat Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas,serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Suka atau tidak suka, mau atau tidak, bangsa Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan ketinggalan dan mungkin disebut Negara “primitif”atau “kuno”. Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai- nilai nasionalisme bangsa. Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi. Disadari atau tidak, nasionalisme bangsa memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Widya Cahya Kusuma 1

Internet Sebagai Dampak Globalisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pkn

Citation preview

BAB A

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Masyarakat Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas,serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Suka atau tidak suka, mau atau tidak, bangsa Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan ketinggalan dan mungkin disebut Negara “primitif”atau “kuno”. Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme bangsa.

Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi. Disadari atau tidak, nasionalisme bangsa memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.

Pikiran dalam Globalisasi yaitu:

a. Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:

1. Teknologi yang rumit dan mahal.2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

b. Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat:

1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.

2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.

3. Pendidikan formal di sekolah.

Widya Cahya Kusuma 1

2. IDENTITAS MASALAH

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan, misalnya :

a. hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negarab. terjadinya erosi nilai-nilai budaya,c. menurunnya rasa nasionalisme dan patriotismd. hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong -royonge. kehilangan kepercayaan dirif. gaya hidup kebarat-baratan

3. RUMUSAN MASALAH

Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa

a. Bagaimana alur globalisasi dan budaya ?b. Apa dampak internet sebagai globalisasi ?

4. TUJUAN PENULISAN

Àdapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

a. Mengetahui alur globalisasi budaya b. Mengetahui dampak internet sebagai globalisasic. Mengetahui sejarah dan perkembangan TVRI

Widya Cahya Kusuma 2

BAB B

PEMBAHASAN

1. HAKEKAT GLOBALISASI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi merupakan proses masuk ke ruang lingkup dunia. Globalisasi berasal dari kata globe atau global yaitu dunia atau bola dunia. Globalisasi dapat diartikan sebagai hal-hal atau kejadian secara umum dan keseluruhan, yang terkait dengan dunia. Didalamnya mencakup kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai ligkungan yang layak diperhitugkan. Istilah globalisasi berasal dari kata “global” ,artinya secara umum dan keseluruhan, taksiran secara bulat, dan secara garis besar.

Globalisasi juga didefinisikan sebagai suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. Globalisasi juga merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.

Ada yang memandang globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Widya Cahya Kusuma 3

Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

1. Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

2. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

3. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

4. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

5. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

2. SEJARAH GLOBALISASI

a. Globalisasi kuno

Globalisasi kuno dipandang sebagai suatu fase dalam sejarah globalisasi yang mengacu pada peristiwa dan perkembangan globalisasi sejak masa peradaban terawal sampai kira-kira tahun 1600-an. Istilah ini dipakai untuk menyebut hubungan antara masyarakat dan negara dan cara keduanya dibentuk oleh persebaran ide dan norma sosial baik di tingkat lokal maupun regional.

Pada globalisasi awal, negara masih sulit berinteraksi dengan negara lain yang letaknya jauh. Kemajuan teknologi kemudian memungkinkan negara mengetahui keberadaan negara lain yang letaknya jauh, dan fase globalisasi yang baru pun terjadi. Penyebab ketiga adalah saling ketergantungan, kestabilan, dan regularitas. Jika suatu negara tidak bergantung dengan negara lain, tidak ada cara lain bagi negara tersebut untuk memengaruhi dan dipengaruhi oleh negara lain. Inilah salah satu penggerak utama di balik hubungan dan perdagangan global. Tanpa keduanya, globalisasi tidak akan berjalan seperti yang sudah-sudah.

Widya Cahya Kusuma 4

b. Globalisasi Modern Awal

Globalisasi modern awal atau proto-globalisasi mencakup periode sejarah globalisasi antara 1600 dan 1800. Konsep proto-globalisasi pertama kali diperkenalkan oleh sejarawan A. G. Hopkins dan Christopher Bayly. Istilah ini berarti fase peningkatan hubungan dagang dan pertukaran budaya yang menjadi ciri khas periode sebelum munculnya globalisasi modern pada akhir abad ke-19. Fase globalisasi ini dicirikan oleh bangkitnya imperium maritim Eropa pada abad ke-16 dan 17. Imperium pertama yang muncul adalah Portugal dan Spanyol, kemudian muncullah Belanda dan Britania. Pada abad ke-17, perdagangan dunia berkembang lebih jauh ketika perusahaan kerajaan (chartered company) seperti British East India Company (didirikan tahun 1600) dan Vereenigde Oostindische Compagnie (didirikan tahun 1602, sering dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama yang membuka sahamnya) didirikan.

c. Globalisasi Modern

Sepanjang abad ke-19, globalisasi mulai mendekati bentuknya yang modern akibat revolusi industri. Industrialisasi memungkinkan standardisasi produksi barang-barang rumah tangga menggunakan ekonomi skala, sedangkan pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan permintaan barang yang stabil. Pada abad ke-19, kapal uap sangat menghemat biaya transportasi internasional dan rel kereta menjadikan transportasi darat lebih murah. Revolusi transportasi terjadi antara 1820 dan 1850. Jumlah negara yang ikut dalam perdagangan internasional semakin banyak. Globalisasi pada masa ini sangat dipengaruhi oleh imperialisme abad ke-19 seperti yang terjadi di Afrika dan Asia. Penemuan kontainer kapal tahun 1956 turut memajukan globalisasi perdagangan.

Setelah Perang Dunia Kedua, para politikus berhasil mewujudkan konferensi Bretton Woods, perjanjian yang disepakati negara-negara besar untuk menyusun kebijakan moneter internasional, perdagangan dan keuangan, dan pembentukan sejumlah lembaga internasional yang bertujuan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, pembebasan perdagangan secara bertahap, dan penyederhanaan dan pengurangan batasan perdagangan.

Awalnya, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) mengeluarkan beberapa perjanjian untuk menghapus batasan perdagangan. GATT kemudian digantikan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengelola sistem perdagangan. Ekspor nyaris berlipat dari 8,5% total produk bruto dunia tahun 1970 menjadi 16,2% tahun 2001. Banyak negara yang beralih ke perjanjian bilateral atau perjanjian multilateral yang lebih kecil, misalnya Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat–Korea Selatan 2011.

Widya Cahya Kusuma 5

3. TEORI GLOBALISASI

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:

a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

b. Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.

c. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).

d. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.

e. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.

Widya Cahya Kusuma 6

4. CIRI GLOBALISASI

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.

a. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia

b. Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

c. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

d. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita ). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion,dll.

5. PENGGUNAAN INTERNET DALAM GLOBALISASI

Internet adalah produk globalisasi sekaligus penggerak (katalis) yang menghubungkan para pengguna komputer di seluruh dunia. Sejak 2000 sampai 2009, jumlah pengguna Internet di seluruh dunia naik dari 394 juta orang menjadi 1,858 miliar. Pada tahun 2010, 22 persen penduduk dunia memiliki akses ke perangkat komputer dengan jumlah entri pencarian Google sebanyak 1 miliar per hari, 300 juta pengunjung blog, dan 2 miliar video ditonton setiap harinya di YouTube.

Menurut lembaga penelitian IDC, ukuran perdagangan elektronik dunia secara keseluruhan, termasuk transaksi bisnis-bisnis dan bisnis-konsumen global, mendekati US$16 triliun pada tahun 2013. IDate, lembaga penelitian lainnya, memperkirakan pasar produk dan jasa digital global bernilai US$4,4 triliun pada tahun 2013. Laporan Oxford Economics menambahkan kedua jumlah tersebut untuk mematok ukuran ekonomi digital secara keseluruhan di angka $20,4 triliun, setara dengan kira-kira 13,8% dari aktivitas penjualan dunia.Walaupun banyak pihak mengklaim perdagangan Internet membawa keuntungan ekonomi, ada pula bukti bahwa beberapa elemen Internet seperti peta dan jasa berbasis lokasi bisa mendorong kesenjangan ekonomi dan celah digital.

Widya Cahya Kusuma 7

6. MANFAAT INTERNET SEBAGAI DAMPAK GLOBALISASI

Internet mempunyai banyak manfaat bagi pelajar, dunia pendidikan dan masyarakat. Berikut ini manfaat internet sebagai dampak globalisasi bagi pelajar, dunia pendidikan dan masyarakat.

a. Manfaat Internet Bagi Pelajar dan Dunia Pendidikan:

1. Memperluas Wawasan dan Ilmu pengetahuan2. Sebagai sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti di

Sekolah3. Melatih Siswa Supaya Mengetahui Cara-cara Penggunaan Komputer4. Sebagai Sarana Komunikasi

b. Manfaat Internet Bagi Masyarakat:

1. Internet sebagai sumber informasi tentang hal apapun tentu akan sangat membantu kehidupan masyarakat

2. Keberadaan internet bisa mempermudah atau mempercepat suatu pekerjaan.

3. Bisnis online. Kita bisa menjalankan sebuah bisnis melalui media internet. Kelebihan dari bisnis jenis ini adalah kita tidak perlu repot-repot menyewa lahan/toko untuk berjualan. kita hanya harus menyiapkan barang yang akan dijual, mempromosikannya, lalu tinggal menunggu pembeli menghubungi kita.

4. Media internet adalah salah satu media yang sangat bagus untuk promosi. Manfaat internet yang satu ini tak hanya berlaku bagi pebisnis online saja, namun juga bagi kita yang punya toko offline atau perusahaan tertentu yang ingin dikenal melalui media internet.

5. kita bisa menggunakan jejaring sosial apapun untuk berpromosi, atau bahkan membuat situs pribadi yang memuat usaha kita

6. Manfaat internet bagi masyarakat tak cuma terbatas pada para pebisnis, dan juga untuk para konsumen. Bila kita malas keluar rumah untuk belanja barang-barang tertentu, kita bisa mencari barang yang kita inginkan lewat internet.

Widya Cahya Kusuma 8

7. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF INTERNET SEBAGAI DAMPAK GLOBALISASI

a. Dampak Positif

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:

1. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.

2. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.

3. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.4. Cepat dalam bepergian ( mobilitas tinggi )5. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran6. Memacu untuk meningkatkan kualitas diriMudah memenuhi kebutuhan7. peranan pelaburan asing (FDI) dalam mewujudkan pekerjaan dan

mengurangkan kemiskinan di sebilangan negara.8. peningkatan mobiliti sosial pengukuhan kelas menengah.9. Komunikasi yang jauh lebih mudah dan juga murah.10.peluang yang lebih luas untuk menzahirkan simpati dan rasa

keperimanusiaan mereka terhadap mangsa-mangsa berbagai jenis bencana alam dan tragedi buatan manusia di seluruh dunia.

11.penonjolan idea-idea dan amalan pemerintahan yang baik seperti pertanggungjawaban awam peraturan undang-undang dan hak-hak asasi manusia.

12.peluang yang lebih luas untuk mendapatkan maklumat dan menyebarkan ilmu pengetahuan melalui teknologi baru komunikasi dan maklumat.

13.peluang yang lebih luas untuk manusia dari berbegai-bagai kumpulan etnik, budaya agama berinteraksi.

Globalisasi membawa kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi yang cukup baik di Indonesia. Dulu, komunikasi di Indonesia masih sangat tradisional. Untuk bisa menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat lain, dibutuhkan waktu berhari-hari.

Sebelum maraknya telepon selular dan internet, masyarakat Indonesia masih menggunakan jasa pengiriman surat. Namun, karena adanya globalisasi, kini informasi dapat kita peroleh dengan mudah dan cepat.

Widya Cahya Kusuma 9

b. Dampak Negatif

Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang berteknologi, mewah, dan praktis. Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet. Internet dapat diakses dengan mudahnya melalui telepon selular dimanapun kita berada, atau jika tidak, di setiap sudut kota pasti terdapat sebuah warung yang menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “warnet”.

Dengan adanya internet, akses atau jalan terhadap penyampaian informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata, banyak ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita temukan di jagat internet.

Internet adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalahgunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk kriminalitas atau asusila.

Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah, namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi.

Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap pelajar untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominan yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.

Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya.

Widya Cahya Kusuma 10

Berikut adalah dampak negatif dari internet, antara lain:

1. Cybercrime merupakan kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat :

a. Melintasi batas Negarab. Perbuatan dilakukan secara illegalc. Kerugian sangat besard. Sulit pembuktian secara hukum

2. Parnografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan parnografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

3. Violence And Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

4. Penipuan

Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

5. Carding

Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

Widya Cahya Kusuma 11

6. Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

7. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut parnografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

Berdasarkan hasil di atas, selain dampak negatif dari kemajuan teknologi akibat globalisasi, komunikasi dan budaya di Indonesia semakin mengalami kemunduran. Coba kita tengok anak-anak muda jaman sekarang. Hampir semua anak-anak remaja di Indonesia memiliki handphone. Dan kebutuhan akan handphone bagi remaja Indonesia sudah nyaris menjadi kebutuhan primer. Ke mana saja tujuan mereka pasti tersimpan handphone di saku atau tasnya. Kadang kala mereka tidak menyimpannya, justru menggenggamnya dengan jempolnya ber-SMS ria dengan temannya.

Belum lagi mereka yang menggunakan handphone yang sedang trend akhir-akhir ini. Yaitu handphone merek BlackBerry atau lebih mudahnya disebut BB. Tiap menit BB mereka selalu berbunyi, baik mereka sedang di rumah maupun sedang berjalan-jalan bersama keluarga. Saking asyiknya membalas BBM dari temannya yang berada hitungan kilometer dari mereka, mereka tidak sadar kalau sedang mengabaikan acara bersama keluarganya. Ya, chatting berasa lebih seru ketimbang ngobrol bersama saudara. Alhasil hubungan mereka dengan keluarga mereka menjadi lebih renggang.

Itulah dampak negatif dari kemajuan teknologi akibat globalisasi. Teknologi mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Seharusnya kita sebagai generasi muda Indonesia dapat memerhatikan dampak globalisasi lebih cermat. Mengikuti kemajuan teknologi tidaklah salah, tapi kita harus tetap menjaga etika dan budaya sebagai masyarakat Indonesia agar kita tidak terkena dampak negatif dari globalisasi. Jangan sampai kita ketinggalan zaman, tapi juga berikan perhatian terhadap apa yang terjadi di sekitar kita. Mari kita bangun generasi Indonesia yang maju dan berbudaya.

Widya Cahya Kusuma 12

BAB C

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TVRI

1. HAKEKAT TVRI

Televisi Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. Siaran perdananya menayangkan Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-17 dari Istana Negara Jakarta. Siarannya ini masih berupa hitam putih. TVRI kemudian meliput Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta.

Dahulu TVRI pernah menayangkan iklan dalam satu tayangan khusus yang dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga (sehari dua kali). Sejak April tahun 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan, dan akhirnya TVRI kembali menayangkan iklan. Status TVRI saat ini adalah Lembaga Penyiaran Publik. Sebagian biaya operasional TVRI masih ditanggung oleh negara. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia sebelum tahun 1989 ketika didirikan televisi swasta pertama RCTI di Jakarta, dan SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.

2. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TVRI

a. Latar Belakang

1. Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.

2. Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).

3. Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan saat itu, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi (saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan) dengan jadwal sebagai berikut:

4. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (TVRI sekarang).5. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80

meter.6. Pada tahun 1964 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Penyiaran

Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta, yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda.

Widya Cahya Kusuma 13

b. Pembangunan Stasiun Produksi Keliling

Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa ibu kota Provinsi dibentuklah Stasiun-stasiun. Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai perwakilan atau korespondenTVRI di daerah, yang terdiri dari:

1. SPK Jayapura2. SPK Ambon3. SPK Kupang4. SPK Malang (Tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun

Surabaya)5. SPK Semarang6. SPK Bandung7. SPK Banjarmasin8. SPK Pontianak9. SPK Banda Aceh10.SPK Jambi11.SPK Padang12.SPK Lampung

c. TVRI Pada Era Orde Baru

Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung bertanggung-jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film, Departemen Penerangan Republik Indonesia

d. TVRI di Era Reformasi

Karyawan TVRI pada Tahun Anggaran 2007 berjumlah 6.099, terdiri atas 5.085 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 1.014 orang Tenaga Honor/Kontrak yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 1.600 orang di antaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta.

TVRI bersiaran dengan menggunakan dua sistem yaitu VHF dan UHF, setelah selesainya dibangun stasiun pemancar Gunung Tela Bogor pada 18 Mei 2002 dengan kekuatan 80 Kw. Kota-kota yang telah menggunakan UHF yaitu Jakarta, Bandung dan Medan, selain beberapa kota kecil seperti di Kalimantan dan Jawa Timur. TVRI Pusat Jakarta setiap hari melakukan siaran selama 19 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif dan entertain.

Widya Cahya Kusuma 14

e. TVRI Dewasa Ini

Dengan perubahan status TVRI dari Perusahaan Jawatan ke TV Publik sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, maka TVRI diberi masa transisi selama 3 tahun dengan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2002 di mana disebutkan TVRI berbentuk PERSERO atau PT. Melalui PERSERO ini Pemerintah mengharapkan Direksi TVRI dapat melakukan pembenahan-pembenahan baik di bidang Manajemen, Struktur Organisasi, SDM dan Keuangan. Sehubungan dengan itu Direksi TVRI tengah melakukan konsolidasi, melalui restrukturisasi, pembenahan di bidang Marketing dan Programing, mengingat sikap mental karyawan dan hampir semua acara TVRI masih mengacu pada status Perjan yang kurang memiliki nilai jual.

f. TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik

1. Dasar hukum :a.Undang-undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran;b.Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik;c.Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia.

2. Bentuk :TVRI berbentuk Lembaga Penyiaran Publik dan merupakan badanhukum yang didirikan oleh negara.

3. Kedudukan :a.TVRI adalah Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral, dan tidak komersial.b.TVRI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

4. Tugas :TVRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang mengjangkau seluruh lapisan wilaya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Fungsi :a.Perumusan kebijakan umum dan pengawasan di bidang penyelenggaraan penyiaran televisi publik.b.Pelaksanaan dan pengendaliam kegiatan penyelenggaraan televisi publik.c.Pembinaan dan pelaksanaan administrasi serta sumber daya TVRI.

Widya Cahya Kusuma 15

TVRI secara kesatuan dan berjaringan menyelenggarakan siaran lokal, siaran, regional, siaran nasional, dan siaran internasional, dengan ketentuan :

a. Siaran lokal diselenggarakan oleh masing-masing TVRI Stasiun Daerah dengan jumlah jam siaran sekurang-kurangnya 5 (lima) jam setiap hari yang memuat kepentingan lokal baik budaya, informasi, maupun pembelajaran.

b. Siaran regional diselenggarakan oleh lebih dari satu atau beberapa TVRI Stasiun Daerah dengan jumlah jam siaran 3 (tiga) jam setiap minggu yang memuat kepentingan beberapa daerah baik budaya, informasi, maupun pembelajaran sebagai perekat sosial.

c. Siaran nasional diselenggarakan oleh TVRI Pusat didukung oleh TVRI Stasiun Daerah dengan jumlah jam siaran sekurang-kurangnya 23 (dua puluh tiga) jam setiap hari yang memuat kepentingan kebangsaan, perekat sosial, pembentukan karakter bangsa, dan wawasan nusantara.Siaran internasional diselenggarakan oleh TVRI Pusat dan TVRI Stasiun Daerah dengan jumlah jam siaran 23 (dua puluh tiga) jam setiap hari yang memuat informasi, budaya, dan potensi Indonesia untuk membangun citra dan pergaulan bangsa Indonesia di dunia internasional.

3. HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM SIARAN TVRI

a. Pemrograman

1. Pemrograman baik untuk siaran lokal, regional, nasional, maupun untuk siaran internasional wajib melibatkan perguruan tinggi, para ahli, organisasi-organisasi kemasyarakatan, dan kelompok masyarakat lainnya yang dinilai memiliki kompetensi dengan industri penyiaran.

2. Pemrograman wajib memperhatikan aspek-aspek keuntungan sosial, budaya dan kepublikan termasuk aspek finansial dari setiap program acara siaran.

3. Pemrograman wajib memperhatikan faktor-faktor kompetisi televisi dan/atau teknologi informasi yang meliputi isi siaran , waktu tayang , struktur acara , kemasan acara , promosi acara , kualitas video dan audio acara (program audio-video quality) serta kecanggihan dan perkembangan teknologi (program teknoligi).

4. Pemrograman ditinjau dari dievaluasi paling lama 1 bulan, terutama untuk mengukur dampak, efektifitas, gratifikasi, dan manfaat penyiaran setiap mata acara kepada masyarakat.

Widya Cahya Kusuma 16

b. Muatan Siaran

1. Isi siaran TVRI berorientasi pada pendidikan, kebudayaan, dan kebangsaan.

2. TVRI mendukung nilai-nilai publik, struktur sosial masyarakat demokratis, serta hak asasi manusia.

3. TVRI berperan sebagai referensi bagi publik dalam mengantisipasi perubahan yang sangat cepat serta menjadi faktor perekat sosial dan individu, kelompok, dan masyarakat.

4. TVRI berperan sebagai forum untuk diskusi publik atau sarana menyampaikan berbagai pandangan seluas-luasnya serta mendorong pelaksanaan dekat publik dalam rangka mewujudkan demokrasi.

5. TVRI mendukung terwujudnya masyarakat informasi, sebagai agen pemersatu pluralisme berbagai lapisan dan kelompok masyarakat dalam pembentukan opini publik.

6. TVRI mampu melayani kepentingan dan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat serta menyediakan waktu tayang yang dapat menampung kepentingan kelompok terabaikan.

c. Bahasa Siaran

1. Bahasa pengantar utama dalam penyelenggaraan siaran lokal, regional, dan nasional TVRI adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Bahasa daerah dapat digunakan sebagai pendukung dalam penyelenggaraan siaran lokal TVRI untuk mata-mata acara tertentu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat di masing-masing daerah.

3. Bahasa asing meliputi bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, Jepang, dan bahasa Rusia merupakan bahasa pengantar utama dalam penyelenggaraan siaran internasional TVRI sesuai dengan kebutuhan dan khalayak sasaran.

d. Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan

1. Siaran TVRI memperhatikan keseimbangan antara tontonan dan tuntunan.

2. Siaran TVRI mengutamakan unsur pendidikan yang mencerdaskan, memberdayakan, dan membangun semangat, kreatifitas, dan inovasi masyarakat.

3. Siaran TVRI menghormati dan menjunjung tinggi keberagaman seni dan budaya daerah dalam rangka mementapkan budaya nasional.

Widya Cahya Kusuma 17

e. Hak Asasi Manusia

1. Siaran TVRI menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.2. Siaran TVRI menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia

baik sebagai individu maupun kelompok.3. Siaran TVRI menghormati dan menjunjung tinggi kehidupan pribadi

dan kelompok dengan tidak menyiarkan hal-hal yang merugikan nama baik atau perasaan susila seseorang atau kelompok, kecuali atas tuntutan pendidikan/ilmu pengetahuan dan kepentingan umum.

4. Siaran TVRI menghormati dan menjunjung tinggi perlindungan terhadap anak-anak, remaja, dan perempuan.

5. Siaran TVRI menolak segala bentuk diskriminasi budaya, gender, agama, kepercayaan, dan keyakinan serta segala bentuk perbedaan suku/ras dan strata sosial.

f. Hukum dan Politik

1. Siaran TVRI menghormati dan mendasarkan kepada hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

2. Siaran TVRI Harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.3. Siaran TVRI tidak memihak kepada individu, kelompok, atau

golongan tertentu yang menyimpang dari norma.4. Siaran TVRI harus netral dan independen.5. Siaran TVRI bermuara kepada upaya pemantapan integrasi bangsa

dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.6. Siaran TVRI yang menyangkut kegiatan Pemilihan Umum, Pemilihan

Presiden/wakil Presiden, Pemilihan Kepala Daerah dan Kepala Desa wajib dilakukan secara berimbang, netral santun, dan tidak memihak dengan menyediakan waktu yang dan durasi secara proposional

7. Sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

g. Siaran Berita

1. Siaran Berita menegutamakan kemurnian fakta, kebenaran, keakuratan, kenetralan, keseimbangan, kecepatan, kecermatan, dan relevansi.

2. Siaran Berita menghindari pertentangan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

3. Siaran Berita menghormati hak jawab individu atau kelompok dengan menyiarkan ralat pada kesempatan pertama dan prioritas pertama.

Widya Cahya Kusuma 18

4. PEMBUATAN BERITA WARTA SIANG DI TVRI

Warta Siang adalah salah satu program TVRI yang menyajikan sekumpulan berita - berita aktual yang sedang maupun yang telah terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia. Berita yang dimuat dalam Warta Siang ini merupakan berita hasil liputan langsung oleh wartawan di lapangan atau tempat kejadian.

Proses peliputan ini di awali dengan mengadakan rapat redaksi. Rapat redaksi yang dipimpin oleh produser program ditujukan untuk membahas berita - berita apa saja yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Dalam rapat ini pula, produser mengarahkan kepada wartawan apa saja berita - berita yang harus diambil di lapangan serta menetapkan siapa saja wartawan yang bertugas mencari berita di lapangan ( wartawan dan kameraman ).

Setelah melalui proses Rapat Redaksi, wartawan langsung turun ke lapangan untuk meliput berita yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam proses peliputan serta penulisan beritanya pun, seorang wartawan tidak boleh melenceng dari etika - etika jurnalistik. Dalam proses peliputan berita, wartawan bertugas menulis semua informasi dari narasumber sedangkan kameraman bertugas mengambil gambar yang dapat mendukung tulisan berita.

Setelah mendapatkan berita, wartawan beserta kameraman langsung memberikan laporan kepada produser dan langsung melakukan Rapat Redaksi lagi. Berbeda dengan Rapat Redaksi sebelum pengambilan berita, pada rapat ini, hanya dibahas apa saja berita yang telah didapat di lapangan serta berita apa yang akan diangkat menjadi headline pada program Warta Siang. Berita yang diangkat menjadi headline, diedit lalu siap untuk disiarkan. Warta Siang ditayangkan setiap hari pada pukul 12.00 sampai 13.00 WIB.

Widya Cahya Kusuma 19

BAB D

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan .

Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.

Selain itu, Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.

Widya Cahya Kusuma 20

2. SARAN

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan.

Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi- inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.

Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan- peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

Widya Cahya Kusuma 21

DAFTAR PUSTAKA

http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/

http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME

http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html

http://alfianmahendra99.blogspot.com/2013/01/makalah-pkn-menentukan-sikap-terhadap.html

haryantotips.blogspot.com/2011/12/dampak-globalisasi-terhadap-kemajuan.html 

sovira12.wordpress.com/2011/05/25/dampak-globalisasi-di-indonesia-bidang-teknologi-dan-komunikasi/ 

wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/dampak-globalisasi-di-bidang-teknologi/

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124Jamli,Edisondkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara

http://www.google.com.pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme bangsa indonesia.

http://mcrizzwan.blogspot.com/2013/07/artikel-dampak-pengaruh-globalisasi.html#.VLuTttKsX_U

Widya Cahya Kusuma 22