29
INDUSTRI KARAGINAN Disusun Oleh : Dyah Putri Fuji Lestari (135030200111009) Rendy Agung Permana (135030200111021) Kartiko Renaldy R. H. U. (135030200111028) PRODI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS Juni 2014

INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

INDUSTRI KARAGINAN

Disusun Oleh :

Dyah Putri Fuji Lestari (135030200111009)

Rendy Agung Permana (135030200111021)

Kartiko Renaldy R. H. U. (135030200111028)

PRODI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI BISNIS

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

Juni 2014

Page 2: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

I. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.600

pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Hampir dua pertiga dari luas

negara Republik Indonesia terdiri dari laut, sehingga negara RI dikatakan

sebagai negara maritim. Kondisi perairan Indonesia yang luas dan subur

mencerminkan potensi hasil laut yang cukup tinggi. Disamping fauna laut

yang beraneka ragam, dijumpai juga flora laut seperti algae yang dapat

dimanfaatkan untuk makanan, obat-obatan dan bahan baku farmasi lainnya.

Berbagai keunggulan komparatif ini bisa menjadikan rumput laut

sebagai komoditas andalan. Pemanfaatan rumput laut dalam industri

pengolahan pangan maupaun non pangan pun semakin beragam. Diharapkan

dengan didirikannya pabrik karaginan dapat memenuhi kebutuhan karaginan

di dalam negeri maupun di pasar dunia, serta untuk menambah devisa negara

dari sektor industri rumput laut.

Proses pembuatan karaginan ada 3 macam, yaitu Proses Freeze

Thaw, Proses Gel Press, Proses Alcohol Precipitation. Jenis produk yang

dihasilkan adalah berupa ekstraksi dari rumput laut berupa tepung karaginan.

Karaginan ini dapat digunakan di industry makanan, farmasi, cat, kosmetika,

dll. Target pemasaran produk merupakan masyarakat dunia yang mana

karaginan ini berguna untuk berbagai macam obat maupun bahan baku

industri. Pemasaran produk ini akan dikemas per satuan kilogram untuk

memudahkan pihak konsumen dalam membeli karaginan. Dan akan

digunakan pihak distributor untuk pemasarannya.

Modal yang digunakan untuk membangun industry karaginan ini

didapat dari investor, dana pribadi dan kelompok, serta bantuan langsung dari

pihak kelautan yang berwenang membudidayakan atau melestarikan SDA

rumput laut. Dengan modal yang didapat akan digunakan untuk

mengembangkan bisnis karaginan ini. Bisnis karaginan ini tidak hanya untuk

menambah devisa Negara dengan karaginan yang diekspor, melainkan

industry karaginan ini juga mengurangi angka pengangguran yang ada di

Indonesia mengingat banyaknya angka pengangguran dan banyaknya Sumber

Daya Manusia yangdiperlukan dalam mengembangkan industri karaginan.

Page 3: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

II. RINGKASAN INDUSTRI

Dewasa ini kebutuhan akan karaginan terus mengalami

peningkatan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan industri sebagai

bahan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, dan industri

lainnya.

Karaginan, telah dikenal sejak abad 19 dan semula dikembangkan

dari rumput laut merah kecil Irish Moss yang biasa tumbuh di perairan dingin.

Industri karaginan berkembang pesat dengan ditemukannya berbagai jenis

rumput laut lain yang mengandung karaginan tinggi dan dapat dibudidayakan

di perairan tropis dengan biaya relatif murah. Volume pasar sekitar 15.000-

20.000 ton / tahun dengan penyebaran Eropa (35 %), Asia Pasifik (25 %),

Amerika Utara (25 %) dan Amerika Selatan (15 %). Penggunaan karaginan

mayoritas untuk industri makanan dan kosmetika.

Industri karaginan di Indonesia didirikan sejak tahun 1988.

Menurut Asosiasi Pengusaha Budaya dan Industri Rumput Laut Indonesia

(APBIRI), sampai pada tahun 1994 jumlah industri karaginan sebanyak 8

perusahaan yang memproduksi karaginan jenis refined maupun jenis semi

refined dengan kapasitas terpasang 2.245 ton/tahun untuk semi refined dan 410

ton/tahun untuk jenis refined karaginan. Data industri karaginan yang terdapat

di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1:

Nama Perusahaan Produksi Semi Refined Produksi Refined Bahan Baku

(ton) (ton) (ton)

Bantimurung 5/powder - 20

Galic 1200/powder - 4200

Seamatech 600/cheeps - 3600

Phoenix 100/cheeps - 300

Karaginan murni - 10 35

S I A - 180 960

Centram 240/cheeps 120 1800

Indoking 100/powder 100 800

Jumlah 2245 410 11715

(Purwoto, H, Jurnal BPPT)

Page 4: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Di Indonesia industri pengolahan karaginan murni sudah mulai

dikembangkan di Lombok dan Sulawesi Selatan, yang hasil produknya sebagian

diekspor dan sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Produksi karaginan di Indonesia sekitar 4000 - 4500 ton, untuk ekspor sekitar

3200 - 3500 ton dan sisanya dipasarkan di dalam dalam negeri. Kebutuhan dalam

negeri masih kurang dan selama ini dipenuhi dari impor (Teknologi Pemanfaatan

Rumput Laut, Dept.Kelautan dan Perikanan). Dibandingkan dengan negara-

negara lain penghasil rumput laut yang mengandung karaginan, maka rumput laut

yang mengandung karaginan di Indonesia termasuk kedua terbesar setelah

Filipina.

Industri karagenan ini sangat cocok dikembangkan di daerah

Indonesia bagian utara maupun selatan, karena perairan Indonesia sangat kaya

untuk pembudidayaan rumput laut terutama rumput laut untuk bahan baku

karagenan. Bahan yang dihasilkan dari karaginan ini berupa ekstraksi dari rumput

laut sehingga menghasilkan tepung karagenan yang berfungsi di berbagai industri

seperti industry makanan, kosmetika, farmasi, dan lain-lain. Untuk tempat

pengembangan industry ini diletakkan dengan bahan baku karena bahan baku

yang segar dan baik dapat menghasilkan karagenan yang berkualitas baik.

Sehingga proses produksi pun harus dilakukan dekat dengan bahan baku. Begitu

juga dengan proses pengepakan produk, dilakukan di tempat pemrosesan, karena

hasil industry ini berupa tepung ekstraksi, maka penempatan pengepakan yang

dekat dengan proses yang lain akan lebih memudahkan dan akan mengurangi

resiko kerusakan yang terjadi pada tepung ekstraksi. Oleh karena itu, industry ini

memerlukan lahan yang luas, sekitar 1,7 ha.

Industri ini akan memakan waktu yang sangat lama apabila

dikerjakan secara manual saja, sehingga perlu adanya mesin berat atau mesin

pembantu yang memudahkan proses ekstraksi sehingga karagenan yang

dihasilkan akan lebih banyak dan lebih baik dalam hal ini diperlukan juga sumber

daya manusia yang paham akan ilmu quality control. Dalam industri ini

diperlukan sumber daya alam dam sumber daya manusia yang seimbang, sehingga

industry ini dapat berjalan dengan baik dan efisien, serta menghasilkan profit yang

tinggi

Page 5: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

III. PRODUK DAN DESKRIPSI PELAYANAN

3.1 Karaginan

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput

laut merah dari genus Chondrus, Eucheuma, Gigartina, Hypnea, Iradea dan

Phyllophora. Polisakarida ini merupakan galaktan yang mengandung ester

asam sulfat antara 20-30% dan saling berikatan dengan ikatan α(1,3) dan

β(1,4) glikosidik secara berselang seling. Karaginan dibedakan dengan agar

berdasarkan kandungan sulfatnya, karaginan mengandung minimal 18% sulfat

sedang agar-agar hanya mengandung sulfat 3-4% (Food Chemical Codex,

1974).

Menurut Hellebust dan Cragie (1978), karaginan terdapat dalam

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan

dengan komponen yang lain. Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-

macam polisakarida Rhodophyceae, seperti yang tercantum dalam Federal

Register, polisakarida tersebut harus mengandung 20 % sulfat berdasarkan

berat kering untuk diklasifikasikan sebagai karaginan. Berat molekul

karaginan tersebut cukup tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (deMan,1989).

Dalam dunia perdagangan karginan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu

kappa, iota dan lamda karaginan.Kappa karaginan dihasilkan dari rumput laut

jenis Eucheuma cottonii, iota karaginan dihasilkan dari Eucheuma spinosum,

sedangkan lambda karaginan dari Chondrus crispus.

Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan

karena sifat-sifat tersebut karaginan banyak digunakan dalam berbagai industri

terutama dalam aplikasi pangan. Sifat-sifat tersebut antara lain :

a. Kelarutan

Kelarutan karaginan dalam air tergantung dari jenis karaginan,suhu, pH,

kandungan ion, dan bahan terlarut lain. Suryaningrum (1988) menyatakan

bahwa karaginan dapat membentuk gel secara reversibel artinya dapat

membentuk gel pada saat pendinginan dan kembali cair pada saat dipanaskan.

Pembentukan gel disebabkan karena terbentuknya struktur heliks rangkap yang

Page 6: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

tidak terjadi pada suhu tinggi. Kelarutan kappa-karaginan dalam berbagai

medium dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1Kelarutan Kappa-Karaginan pada Berbagai Medium

Medium Kappa-Karaginan

Air panas Larut di atas 60 0C

Air dingin Larut dalam garam Na+

Susu panas Larut

Susu dingin Kental

Susu dingin (Tetrasodium pyrophosphate) Mengental atau membentuk gel

Larutan gula pekat Larut dalam keadaan panas

Larutan garam pekat Tidak larut

Pelarut organic Tidak larut

b. Viskositas dan Berat Molekul

Viskositas karaginan bergantung pada konsentrasi, suhu, adanya zat terlarut

yang lain, tipe karaginan, serta berat molekulnya.Karaginan yang dijual secara

komersial umumnya mempunyai viskositas antara 5 sampai 800 cps.

Gambar 2.1 Perbandingan antara berat molekul dan viskositas

Keterangan : A. Karaginan dengan kandungan utama garam natrium

B. Karaginan dengan kandungan utama garam kalsium

(FAO Team, 1990)

Page 7: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

c. Gelling dan Melting Temperature

Kappa-karaginan dan iota-karaginan merupakan fraksi yang mampu

membentuk gel dalam air dan bersifat reversible yaitu meleleh jika dipanaskan

dan membentuk gel kembali jika didinginkan. Proses pemanasan dengan suhu

yang lebih tinggi dari suhu pembentukan gel akan mengakibatkan polimer

karaginan dalam larutan menjadi random coil (acak). Bila suhu diturunkan,

maka polimer akan membentuk struktur double helix (pilinan ganda) dan

apabila penurunan suhu terus dilanjutkan polimer-polimer ini akan terikat

silang secara kuat dan dengan makin bertambahnya bentuk heliks akan

terbentuk agregat yang bertanggung jawab terhadap terbentuknya gel yang kuat

(Glicksman, 1969). Jika diteruskan, ada kemungkinan proses pembentukan

agregat terus terjadi dan gel akan mengerut sambil melepaskan air. Proses

terakhir ini disebut sineresis (Fardiaz, 1989). Gelling temperature dari κ-

karaginan dan iota- karaginan dapat dilihat pada Gambar 2.2:

Gambar 2.2Gelling temperature dari κ-karaginan dan iota- karaginan

Konsistensi gel dipengaruhi beberapa faktor antara lain: jenis dan tipe

karaginan, konsistensi, adanya ion-ion serta pelarut yang menghambat

pembentukan hidrokoloid (Towle, 1973).

d. Stabilitas pH

Karaginan dalam larutan memiliki stabilitas maksimum pada pH 9

dan akan terhidrolisis pada pH dibawah 3,5. Pada pH 6 atau lebih umumnya

larutan karaginan dapat mempertahankan kondisi proses produksi karaginan.

Hidrolisis asam akan terjadi jika karaginan berada dalam bentuk larutan,

Page 8: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

hidrolisis akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu. Larutan karaginan

akan menurun viskositasnya jika pHnya diturunkan dibawah 4,3 (Imeson,

2003).

Kappa dan iota karaginan dapat digunakan sebagai pembentuk gel pada

pH rendah, tetapi tidak mudah terhidrolisis sehingga tidak dapat digunakan

dalam pengolahan pangan.Penurunan pH menyebabkan terjadinya hidrolisis

dari ikatan glikosidik yang mengakibatkan kehilangan viskositas.Hidrolisis

dipengaruhi oleh pH, temperatur dan waktu.Hidrolisis dipercepat oleh panas

pada pH rendah.(Moirano, 1977).

Rumus bangun karaginan sebagai berikut :

Gambar

I.4Struktur

karaginan

Tabel 2.3Komposisi Komponen Penyusun Karaginan dan Sifat Umum Karaginan

Tabel 2.4 Beberapa Sifat Umum dari Karaginan

Komponen penyusun Komposisi (%)

Air 8 – 12

Viskositas 33.3

Kadar sulfat 22 – 32

Kadar abu tak larut asam 1 – 2

Abu 18 – 23

Page 9: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

SIFAT-SIFAT KAPPA IOTA LAMBDA

Kelarutan

Air panas Larut suhu > 70oC Larut suhu > 70

oC Larut

Air dingin Larut garam Na

+ Larut garam Na

+

Larut semua

garam

Susu panas Larut Larut Larut

Susu dingin Kental Kental Lebih kental

Larutan gula Larut (panas) Susah larut Larut (panas)

Larutan

garam Tidak larut Larut (panas) Larut (panas)

Larutan

organic Tidak larut Tidak larut Tidak larut

Pembentukan Gel

Efek kation membentuk gel

kuat dengan

adanya K+

membentuk gel

kuat dengan

adanya Ca2+

Tidak

membentuk gel

Tipe Gel

Stabilitas

pH netral dan

alkali Stabil Stabil Stabil

pH asam Terhidrolisis

(panas) Stabil (gel) Terhidrolisis

3. 2 Macam Proses Produksi

Ada beberapa macam proses pembuatan karaginan yang umum

digunakan saat ini, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan

proses. Pemilihan proses dilakukan guna memperoleh proses yang efisien

dengan produk terbaik. Proses yang terpilih diharapkan adalah proses yang

paling efisien dan ekonomis.

Page 10: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Secara garis besar karaginan dapat diekstrak dari rumput laut

dengan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan melarutkan karaginan

hingga menjadi larutan encer, sedangkan residu yang berupa selulosa dan

komponen tak larut lainnya dipisahkan dengan penyaringan. Karaginan

dalam larutan kemudian direcovery secara bertahap sehingga didapatkan

produk akhir berupa solid kering yang mengandung sedikit sekali komponen

selain karaginan. Produk yang dihasilkan melalui metode ini dikenal dengan

nama Full Refined Carrageenan (FRC).

Pada metode kedua, karaginan tidak diekstraksi dari rumput laut.

Prinsipnya adalah mengeluarkan atau menghilangkan semua zat (selain

karaginan) yang terkandung di dalam rumput laut. Zat-zat tersebut akan

terurai atau terlepas dalam basa dan air. Residu yang tidak terlarut

mengandung sejumlah besar karaginan dan sebagian selulosa. Residu tersebut

kemudian dikeringkan dan dijual sebagai Semi Refined Carrageenan (SRC).

(Jana T. Anggadiredja, 2006)

Ada 3 macam proses pembuatan karaginan dengan menggunakan metode Full

Refined Carrageenan (FRC), yaitu :

1. Proses Freeze Thaw

2. Proses Gel Press

3. Proses Alcohol Precipitation

1. Proses Freeze Thaw

Bahan baku yang digunakan adalah rumput laut dengan jenis

Eucheuma cottonii. Prosesmya adalah rumput laut dikeringkan, kemudian

dilakukan alkali modification dengan menambahkan 5-10% larutan NaOH

pada suhu 80-90oC selama beberapa menit berdasarkan kualitas dari

rumput laut yang digunakan. Melakukan pencucian untuk menetralkan dan

memperkecil jumlah asam yang digunakan sebagai sarana netralisasi.

Selanjutnya dilakukan ekstraksi, dimana rumput laut diekstraksi

menggunakan air panas dengan suhu 95-100oC. Setelah proses ekstraksi

selesai, dilakukan filtrasi dengan filter press, hal ini untuk memisahkan

Page 11: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

filtrat dengan residu rumput laut. Kemudian dilakukan tahap pembentukan

gel, yaitu filtrat dimasukkan ke tempat pembentukan gel dan didinginkan

pada temperatur ruangan sehingga terbentuk gel. Gel dipotong, kemudian

masuk ke freezing chamber untuk dibekukan. Berikutnya dilakukan proses

thawing, yaitu gel yang sudah dibekukan dicairkan dengan air segar, dan

dikeringkan kembali dalam drying chamber sehingga terbentuk karaginan

batang kering.

Euchema cottonii

Cutting of stick or

fillusGelling

Washing Hot Extraction Filtration

Alkali ModificationSun Bleaching

Carrageenan StickSun Drying or

Drying Chamber

Thawing with

water

Freezing Chamber

Gambar II.1 Blok Diagram Proses Freeze Thaw

(Jana T. Anggadiredja, 2006)

2. Proses Gel Press

Perbedaan antara proses Freeze Thaw dengan proses Gel Press

adalah proses setelah pembentukan gel. Tahapan prosesnya adalah rumput

laut dikeringkan, kemudian dilakukan alkali modification dengan

menambahkan 5-10% larutan NaOH pada suhu 80-90oC selama beberapa

menit berdasarkan kualitas dari rumput laut yang digunakan. Melakukan

pencucian untuk menetralkan dan memperkecil jumlah asam yang

digunakan sebagai sarana netralisasi.

Selanjutnya dilakukan ekstraksi, dimana rumput laut diekstraksi

menggunakan air panas dengan suhu 95-100oC. Setelah proses ekstraksi

selesai, dilakukan filtrasi dengan filter press, hal ini untuk memisahkan

filtrat dengan residu rumput laut. Kemudian dilakukan tahap pembentukan

gel, yaitu filtrat dimasukkan ke tempat pembentukan gel dan didinginkan

Page 12: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

pada temperatur ruangan sehingga terbentuk gel. Gel yang dingin dipotong

kemudian dengan hidraulyc press. Karaginan kemudian dikeringkan di

dalam drying chamber, dilanjutkan dengan proses penumbukan sehingga

terbentuk karaginan powder dan siap untuk dikemas.

Euchema cottonii

Cutting of stick or

fillusGelling

Washing Hot Extraction Filtration

Alkali ModificationSun Bleaching

Carrageenan

PowderMilling

Sun Drying or

Drying Chamber

Hydraulic Press

Gambar II.2 Blok Diagram Proses Gel Press

(Jana T. Anggadiredja, 2006)

3. Proses Alcohol Precipitation

Pada proses Alcohol Precipitation ini, perlakuan awal rumput

laut sama dengan proses Freeze Thaw, yaitu rumput laut dikeringkan,

kemudian dilakukan alkali modification dengan menambahkan 5-10%

larutan NaOH pada suhu 80-90oC selama beberapa menit berdasarkan

kualitas dari rumput laut yang digunakan. Melakukan pencucian untuk

menetralkan dan memperkecil jumlah asam yang digunakan sebagai

sarana netralisasi.

Selanjutnya dilakukan ekstraksi, dimana rumput laut diekstraksi

menggunakan air panas dengan suhu 95-100oC. Setelah proses ekstraksi

selesai, dilakukan filtrasi dengan filter press, hal ini untuk memisahkan

filtrat dengan residu rumput laut. Filtrat yang dihasilkan, dimasukkan

dalam evaporator untuk memekatkan filtrat, kemudian dari evaporator

dimasukkan dalam tangki presipitasi dengan menambahkan alcohol. Gel

yang dihasilkan dicuci dan di press. Setelah itu dipotong-potong dan

Page 13: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

dikeringkan di dalam rotary dryer, lalu ditumbuk sehingga terbentuk

karaginan powder dan siap untuk dikemas.

Euchema cottonii

Alcohol

PresipitatationEvaporation

Washing Hot Extraction Filtration

Alkali ModificationSun Bleaching

Carrageenan

PowderMillingWashing

Press

Dryer

Gambar II.3 Blok Diagram Proses Alcohol Precipitation

(Jana T. Anggadiredja, 2006)

Pemilihan Proses

Pemilihan proses dilakukan guna memperoleh proses yang efisien dengan produk

terbaik. Proses yang dipilih diharapkan merupakan proses yang paling efisien dan

ekonomis. Penentuan proses yang digunakan dalam pembuatan karaginan harus

mempertimbangkan beberapa aspek, terutama aspek teknik dan aspek ekonomi.

Berdasarkan jenis bahan baku yang akan digunakan dalam pabrik ini adalah

Eucheuma cottonii, dimana kandungan terbanyaknya adalah κ-karaginan. Selain

itu dapat juga dilihat berdasarkan tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan

masing-masing metode. Berikut ini perbandingan ketiga metode tersebut :

Page 14: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Tabel II.1 Perbandingan Metode Freeze Thaw, Gel Press, dan Alcohol

Precipitation

Aspek Proses Freeze

Thaw Proses Gel Press

Proses Alcohol

Precipitation

Kelebihan

Sesuai untuk

menghasilkan

iota karaginan

dari Eucheuma.

Peralatan yang

digunakan lebih

sederhana.

Dapat digunakan

untuk

menghasilkan

tipe kappa

karaginan.

Dapat digunakan

untuk

menghasilkan

berbagai tipe

karaginan.

Hasil yang

diperoleh lebih

murni.

Aspek Proses Freeze

Thaw Proses Gel Press

Proses Alcohol

Precipitation

Kekurangan

Memerlukan

refrigerant yang

harganyaa

mahal.

Kebutuhan air

lebih besar.

Membutuhkan

alkohol dalam

jumlah yang

banyak.

Agar lebih

ekonomis, alkohol

bisa direcovery

baik dari liquid

atau dryer dan

direcycle.

Biaya produksi

cukup tinggi,

sehingga jarang

digunakan dalam

industri.

(Jana T. Anggadiredja, 2006)

Page 15: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Berdasarkan tabel diatas, metode yang dipilih untuk proses pembuatan

kappa-karaginan dengan peralatan yang ekonomis adalah metode Gel Press.

Sedangkan pada proses pencucian awal dilakukan dengan penambahan KOH 5-

10%, karena rendemen yang dihasilkan dengan KOH lebih tinggi dibandingkan

dengan menggunakan NaOH.

3.2 Penggunaan Karaginan

Karaginan memiliki banyak kegunaan, diantaranya sebagai bahan

pembentuk gel, pengemulsi, bahan pengental, penstabil, dan bahan pengikat.

Selain kegunaan dalam industri makanan, karaginan juga digunakan dalam

manufaktur keramik, dalam farmasi, dan pupuk.

1. Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat, bakso, sosis, kue, biskuit,

roti, mie, es krim, saus, kecap, serta daging olahan tanpa tulang (nugget).

- Beer/wine/vinega : Mempercepat dan memperbaiki kejernihan.

- Chocolate milk drink : Stabilizer dan memperbaiki viskositas.

- Ice cream : Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa.

- Sauces, dressing : Mengentalkan dan memperbaiki viskositas.

- Daging dan unggas: Penstabil emulsi air/minyak selama proses

preparasi, pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi

protein.

- Mie : Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas.

(http://iinparlina.wordpress.com)

2. Industri Farmasi

Mencegah kanker.

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat,

selenium dan seng dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen

yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang

Page 16: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

dilakukan terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa

wanita yang melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi

dan mengurangi asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level

estrogen yang rendah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard

School of Public Health Amerika telah membuktikan bahwa pola

konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut dalam

menu makannya, menyebabkan wanita premenopause di Jepang

mempunyai peluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara

dibandingkan dengan wanita Amerika.

Mencegah penyakit stroke.

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada

tubuh sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang.

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan.

Kandungan vitamin, mineral, asam amino dan enzym dalam rumput

laut sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam

penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan

vitamin C bekerja sama dalam memelihara kolagen, sedangkan

kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk jaringan

baru pada kulit.

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit.

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat

mengatasi defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada

penurunan kecerdasan seseorang.

Sebagai makanan diet.

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama. Disamping itu, serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah.

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Page 17: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu

membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya

sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem

kekebalan tubuh yang kuat akan dapat menguruangi gejala alergi.

Mencegah gejala osteoporosis.

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi

dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat

dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis.

Mencegah penyakit gangguan pencernaan.

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus

besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.

3. Industri-industri Lain

Dalam industry suspense dan slurry, karaginan berinteraksi sangat baik

dengan pigmen seperti kalsium karbonat, dikalsium fosfat, silica, dan

alumina. Dalam kenyataannya, iota karaginan akan berfungsi seperti

dispersan pada pigmen-pigmen kalsium dengan kadar solid yag tinggi (72 –

79%), sehingga merupakan dispersan yang lebih efektif daripada dispersan

lain yang sudah dipakai di industri.

Dalam industri anti-icer, ethylene glycol dan polyol lain telah lama

digunakan untuk menghilangkan akumulasi es dan salju dari peralatan. Tanpa

adanya polimer thickening, larutan glikol akan cepat mongering sehingga

proteksi yang dihasilkan juga akan berkurang. Karaginan sangat larut dalam

air panas atau campuran glikol sehingga sangat efektif dipakai.Karaginan

berinteraksi dengan glikol sehingga bisa berperan sebagai thickener untuk

berbagai jenis fluida.Untuk sistem anti-icers, sistem hendaknya tidak beracun

dan aman terhadap lingkungan, sehingga penggunaan polimer thickening

sangatlah terbatas. Karaginan sendiri bersifat tidak beracun, food grade, dana

aman untuk lingkungan.

Dalam industri kertas, karaginan bisa digunakan untuk memperkuat

serat selulosa sehingga meningkatkan kualitas produk kertas.Selain itu

Page 18: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

karaginan juga bisa dipakai dalam industry tekstil dan karpet, boikatalis, air

freshener, dan sebagainya.

Penggunaan karaginan akan bertambah makin meluas dan makin

banyak di masa yang akan datang, sehingga permintaan terhadap hasil

pengolahan rumput laut ini akan terus meningkat di masa mendatang.

Prosentasi penggunaan karaginan dalam industri bisa dilihat pada Tabel I.6:

Tabel I.6 Persentase Penggunaan Karaginan dalam Industri

Aplikasi Ton %

Dairy 110.000 33

Meat and poultry 50.000 15

Water gels 50.000 15

PES food grade 80.000 25

Toothpaste 20.000 6

Lain-lain 20.000 6

Total 330.000 100

3.4 Standar Mutu Karaginan

Standar mutu karaginan merupakan ketetapan atau persyaratan

yang menjadi acuan dalam industri pengolahan karaginan.Indonesia belum

mempunyai standar mutu karaginan tetapi secara internasional telah

dikeluarkan spesifikasi mutu karaginan sebagai persyaratan minimum yang

diperlukan bagi suatu industri pengolahan baik dari segi teknologi maupun

dari segi ekonomi yang meliputi kualitas hasil ekstraksi rumput laut (Doty,

1986 dalam Sodikin, 2010). Menurut Agricultur Organization (FAO), Food

Chemicals Codex (FCC), dan European Economic Community (EEC), standar

mutu karaginan yang baik yaitu memiliki kadar air maksimal 12 %, kekuatan

gel 685,50 ± 13,43 dyne/cm (gel karaginan komersial) dan kadar abu sebesar

15-40 (FAO;EEC) dan 18-40 (FCC) (A/S Kobenhvsn Pektinfabrik, 1978).

Untuk lebih jelasnya standar mutu karaginan menurut FAO, FCC dan EEC

dapat dilihat pada tabel I.7 :

Page 19: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Tabel I.7 Spesifikasi Mutu Karaginan

Spesifikasi FAO FCC EEC

Zat volatil (%) Maks. 12 Maks. 12 Maks. 12

Sulfat (%) 15-40 18-40 15-40

Kadar abu (%) 15-40 Maks. 35 15-40

Viskositas (cP) Min. 5 - -

Kadar Abu Tidak Larut Maks. 1 Maks. 1 Maks. 2

Logam Berat :

Pb (ppm) Maks. 10 Maks. 10 Maks. 10

As (ppm) Maks. 3 Maks. 3 Maks. 3

Cu (ppm) - - Maks. 50

Zn (ppm) - - Maks. 25

Kehilangan karena pengeringan

(%)

Maks. 12 Maks. 12 -

Sumber : A/S Kobenhvns Pektifabrik (1978)

3.5 Deskripsi Pelayanan

Untuk masalah pelayanan yang akan dikembangkan dari industry karagenan

ini adalah bagaimana kita memenuhi seluruh permintaan pasar, yaitu dengan

menggunakan jaringan distributor yang mana akan dapat membantu

memasarkan produk dariindustri karagenan ini. Untuk menjamin keselamatan

para pekerja juka diadakan jaminan pekerja dan standarisasi upah yang setara

dengan pekerjaan yang mereka kerjakan. Mengacu pada Upah Minimum

Regional yang terdapat di daerah tempat berdirinya industry karagenan

tersebut.

IV. ANALISIS PASAR

Karaginan merupakan produk olahan rumput laut yang menjadi

komoditas perdagangan dunia dan permintaan pasarnya semakin meningkat.

Ironisnya, pemenuhan kebutuhan karaginan dalam negeri sampai saat ini

dilakukan dengan cara mengimpor. Besarnya nilai impor karaginan Indonesia

dari tahun ke tahun terus meningkat.Pada tahun 2008 impor karaginan

Page 20: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

mencapai 755,305 ton senilai 5.732.593 US $, dan tahun 2009 impor karaginan

mencapai 735,260 ton senilai 4.860.549 US $. Pada periode Januari-April 2010

impor karaginan mencapai angka 265,780 ton dengan nilai 1.927.416 US $

(Biro Pusat Statistik).

Di pasar dunia,harga tepung karaginan satu bulan terakhir ini

melonjak sampai 12 dollar-14 dollar AS per kilogram dari harga normal 8

dollar AS per kg (Kompas, 25 Oktober 2010). Namun, dalam bentuk SRC

(semi refined carrageenan) berharga 6 dollar AS/kg dan menjadi 10 dollar

AS/kg dalam bentuk jadi sebagai bubuk karaginan (Kompas, 23 Juli 2010).

Data kebutuhan karaginan diambil dari data Dinas Perikanan dan Kelautan antara

tahun 2003 sampai 2009 yaitu sebagai berikut:

Tabel I.8 Data Dinas Perikanan dan Kelautan terhadap Kebutuhan Karaginan

TAHUN EKSPOR IMPOR KONSUMSI PRODUKSI

2003 27286 15133 - 59850

2004 33786 18729 - 59700

2005 43168 42400 - 1543502

2006 57443 34593 238000 49350

2007 62998 42400 256600 32000

2008 69324 78473 276800 24300

2009 63772 59686 298700 570920

2010 - - 322500 -

Page 21: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Tabel I.9Perhitungan Ekspor Karaginan Tahun 2014

TAHUN EKSPOR I

2003 27286 0,2382

2004 33786 0,2777

2005 43168 0,3307

2006 57443 0,0967

2007 62998 0,1004

2008 69324 -0,0801

2009 63772

i rata-rata = 0,1606

Tabel I.10Perhitungan Impor Karaginan Tahun 2014

TAHUN IMPOR I

2003 15133 0,2376

2004 18729 1,2639

2005 42400 -0,1841

2006 34593 0,2257

2007 42400 0,8508

2008 78473 -0,2394

2009 59686

i rata-rata = 0,3591

Tabel I.11Perhitungan Produksi Karaginan Tahun 2014

TAHUN PRODUKSI i

2003 59850 -0,0025

2004 59700 -0,0896

2005 54350 -0,0920

2006 49350 -0,3516

2007 32000 -0,2406

2008 24300 1,3495

2009 57092

i rata-rata = 0,0955

Page 22: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Tabel I.12Perhitungan Konsumsi Karaginan Tahun 2014

TAHUN KONSUMSI I

2006 238000 0,0782

2007 256600 0,0787

2008 276800 0,0791

2009 298700 0,0797

2010 322500

i rata-rata = 0,0789

Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2014, sehingga prediksi peluang

kapasitas untuk tahun tersebut dapat dihitung dengan persamaan berikut :

V' = V ( 1 + i)N

Keterangan:

V’ = Volume produk pada tahun 2014

V = Volume produk pada tahun 2009

i = Pertumbuhan rata-rata produk pada tahun 2003-2009

N = Selang waktu dari tahun 2003-2009

Dari persamaan diatas didapatkan prediksi produksi, ekspor, impor dan konsumsi

Karaginan tahun 2014 sebagai berikut :

Produksi tahun 2014 = 90.092,258 ton/tahun

Ekspor tahun 2014 = 134.292,05 ton/tahun

Impor tahun 2014 = 276.746,25 ton/tahun

Konsumsi tahun 2014 = 437.001,28 ton/tahun

Page 23: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Dari data prediksi produksi, ekspor, impor dan konsumsi diatas dapat

dihitung perkiraan kapasitas pabrik yang didirikan pada tahun 2014 sebagai

berikut :

Perkiraan kapasitas = (Konsumsi + Ekspor) - (Produksi + Impor)

= 204.454,822 ton/tahun

Dari perhitungan di atas diperkirakan bahwa kebutuhan karaginan di

Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar 204.454,882 ton/tahun. Kapasitas

pabrik yang akan didirikan adalah 10% dari kebutuhan total di Indonesia yaitu

2100 ton/tahun.

Penentuan Lokasi

Berdasarkan pertimbangan tertentu, maka pabrik ditetapkan akan didirikan

di daerah Madura, Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep yang merupakan salah

satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang potensial untuk pengembangan

rumput laut.Dalam menetapkan lokasi atau letak suatu pabrik ada beberapa faktor

yang harus dipertimbangkan, antara lain:

1. Faktor transportasi

Pemilihan lokasi pabrik diusahakan dekat dengan sarana transportasi yang

memadai seperti jalan utama dan pelabuhan sehingga transportasi untuk

perolehan bahan baku maupun pendistribusinya tidak menjadi suatu masalah.

Sarana perhubungan darat yang ada di Kabupaten Sumenep adalah:

a. Jalan negara : 48,830 km

b. Jalan provinsi : 69,900 km

c. Jalan kabupaten : 1.421,6 km

d. Jalan desa : 208,30 km

e. Jembatan dengan panjang keseluruhan 1.538 m dan berjumlah 227 buah

Dengan kondisi aspal/hotmix sepanjang 1.600,43 km, kerikil/berbatu

sepanjang 59,1 km dan tanah sepanjang 49,4 km.

Page 24: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Sarana perhubungan laut yang ada di Kabupaten Sumenep adalah:

a. Pelabuhan yang bisa disandari kapal sebanyak 11 buah yang berlokasi

Kec.Kalianget, Kec. Sapeken, Kec. Gayam,Kec. Nonggunong, Kec. Arjasa,

dan Kec. Raas.

b. Pelabuhan tradisional

Prasarana pendukung transportasi udara, yaitu:

a. Bandara/Lapangan Udara Perintis sebanyak 1 unit yang berlokasi di Kec.

Sumenep.

b. Bandara khusus sebanyak 2 unit yang berlokasi di Kec. Sapeken (Bekas

Pertamina).

2. Faktor bahan baku

Bahan baku utama yang berupa Eucheuma cottoniimudah didapada

dari pembudidayaan di kabupaten Sumenep karena dekat dengan sumber

ganggang laut dan ditunjang oleh mudahnya transportasi. Dimana budidaya

rumput laut di daerah Bluto adalah seluas 32.180 ha dengan pemanenan

sekitar 30-40 hari (data sekunder Dinas Kelautan dan Perikanan Sumenep).

Sumenep sudah dikenal diluar daerah Sumenep juga dikenal

sebagai penghasil rumput laut terbesar di Propinsi Jawa Timur dengan kualitas

bagus. Kecamatan Bluto sangat potensi untuk pengembangan budidaya

rumput laut. Jenis yang biasa dibudidayakan E. spinosium dan E. cottonii. Ini

dikarenakan harga yang bersaing dan banyak dari pembeli yang membutuhkan

terutama dari jenis E. cottonii. Harga kering dari E. cottonii basah sekitar Rp.

1.200,00/kg, harga kering sekitar Rp. 4.500,00/kg.

3. Faktor pemasaran

Transportasi yang menunjang membuat hasil produk perusahaan ini dapat

dipasarkan dengan mudah dan diusahakan lokasi pabrik dekat dengan daerah

pemasaran.

Page 25: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

4. Faktor persediaan daya (power)

Tersedianya fasilitas tenaga listrik dari PLN yang memadai dan murah di

daerah ini sangat mendukung proses produksi.

5. Faktor tenaga kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mendukung proses cukup banyak. Tenaga

kerja ini dengan mudah dapat diperoleh karena lokasi pabrik tidaklah terlalu

jauh dari pemukiman penduduk.

6. Faktor persediaan air

Tersedia air yang memadai diperlukan baik untuk sanitasi, maupun untuk

kebutuhan proses atau utilitas.

VI. Rencana Keuangan

Break Even Point (BEP)

Analisa Break Even Point digunakan untuk mengetahui besarnya

kapasitas produksi dimana biaya produksi total sama dengan hasil penjualan.

Biaya tetap (FC), biaya variabel (VC), biaya semi variabel (SVC) dan biaya

total dipengaruhi oleh kapasitas produksi. Dari perhitungan Appendiks D

didapatkan bahwa BEP sebesar 23.2 %.

Laba

Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2014, sehingga prediksi

peluang kapasitas untuk tahun tersebut dapat dihitung dengan persamaan

berikut :

V' = V ( 1 + i)N

Keterangan:

V’ = Volume produk pada tahun 2014

V = Volume produk pada tahun 2009

i = Pertumbuhan rata-rata produk pada tahun 2003-2009

N = Selang waktu dari tahun 2003-2009

Dari persamaan diatas didapatkan prediksi produksi, ekspor, impor dan

konsumsi Karaginan tahun 2014 sebagai berikut :

Page 26: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Produksi tahun 2014 = 90.092,258 ton/tahun

Ekspor tahun 2014 = 134.292,05 ton/tahun

Impor tahun 2014 = 276.746,25 ton/tahun

Konsumsi tahun 2014 = 437.001,28 ton/tahun

Dari data prediksi produksi, ekspor, impor dan konsumsi diatas dapat

dihitung perkiraan kapasitas pabrik yang didirikan pada tahun 2014 sebagai

berikut :

Perkiraan kapasitas = (Konsumsi + Ekspor) - (Produksi + Impor)

= 204.454,822 ton/tahun

Dari perhitungan di atas diperkirakan bahwa kebutuhan karaginan di

Indonesia pada tahun 2014 adalah sebesar 204.454,882 ton/tahun. Kapasitas

pabrik yang akan didirikan adalah 10% dari kebutuhan total di Indonesia yaitu

2100 ton/tahun. Dimana harga karaginan tiap kemasan akan dipasarkan dengan

harga Rp 25.000,00-Rp 30.000,00 per Kilogramnya. Sehingga keuntungan yang

diperoleh per tahun dengan asumsi kebutuhan total di indonesia dengan harga per

kemasan (1kg) adalah Rp 30.000,00 menghasilkan laba kotor 630M.

VII. Pembagian Tugas

Pembagian tugas adalah urutan tentang tata kerja yang diberikan

kepada setiap karyawan dengan tujuan agar setiap karyawan mengetahui

tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab atas tugasnya tersebut,

sehingga dengan adanya pembagian tugas yang jelas, dapat dihindari adanya

pemborosan tenaga kerja dan penempatan karyawan sesuai dengan keahliannya

mudah dilakukan.

1. Pemegang saham

Tugas dan wewenang pemegang saham adalah:

Memilih, mengangkat dan memberhentikan pimpinan perusahaan.

Mengesahkan rencana kerja, rencangan dan perhitungan laba rugi dalam

setahun.

Page 27: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris.

Mengadakan rapat umum setidaknya setahun sekali

2. Dewan Komisaris

Merupakan wakil dari pemegang saham dan juga pemilik saham perusahaan.

Semua keputusan ditentukan oleh rapat persero, dan biasanya yang menjadi

ketua rapat adalah dewan komisaris. Dewan komisaris adalah ketua dari

pemegang saham dan dipilih dari rapat umum pemegang saham. Tugas dan

wewenang Dewan Komisaris adalah:

Memilih Direktur Utama dan menetapkan kebijakan perusahaan.

Menyetujui atau menolak rencana yang diajukan oleh Direktur Utama.

Mengadakan evaluasi mengenai hasil yang diperoleh oleh perusahaan.

Memberikan masukan kepada direktur tentang perubahan-perubahan yang

akan dilakukan pada perusahaan.

3. Direktur Utama

Direktur utama adalah orang yang dipilih dewan komisaris untuk memimpin

perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.

Tugas dan wewenang direktur utama adalah:

Bertanggung jawab kepada dewan komisaris.

Menetapkan kebijaksanaan perusahaan baik kedalam maupun keluar.

Mengawasi jalannya perusahaan.

Mengatur dan mengawasi keuangan perusahaan.

Bertanggung jawab atas kelancaran perusahaan.

4. Direktur Produksi

Tugas dan kewajiban direktur produksi adalah:

Bertanggung jawab atas kelancaran dan pengawasan produksi serta

peralatan pabrik.

Bertanggung jawab dalam pengaturan dan pemeliharaan, pengawasan serta

peralatan pabrik.

Page 28: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

Bertanggung jawab dalam pengaturan dan pemeliharaan, pengawasan serta

perbaikan peralatan industri.

Direktur produksi membawahi kepala bagian produksi dan teknik.

5. Direktur Administrasi dan Keuangan

Tugas dan kewajiban :

Mengatur dan mengawasi keuangan perusahaan.

Bertanggung jawab atas kelancaran administrasi perusahaan.

Mengatur dan mengawasi pemasaran produksi dan pembelian bahan baku.

Direktur administrasi dan keuangan ini membawahi kepala bagian

perdagangan, dan umum.

6. Kepala Bagian

Kepala bagian bertugas membantu kepala pabrik dalam perencanaan dan

pelaksanaan dalam masing-masing bagiannya. Tugas ini dapat diperinci

sebagai berikut:

Mengkoordinasikan masing-masing bagian dibawahnya serta bertanggung

jawab kepada bidangnya masing-masing.

Memberikan laporan secara periodik tentang kegiatan-kegiatn serta hasil-

hasil yang telah dicapai oleh bagian masing-masing kepada pabrik.

Membantu kepala pabrik dalam menyiapkan dan menyusun laporan-

laporannya.

Secara terperinci tugas masing-masing beberapa kepala bagian dapat

diuraiakan sebagai berikut:

a. Kepala Bagian Produksi

- Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.

- Mengontrol bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses produksi.

- Menjaga kualitas hasil produksi sesuai dengan standart yang ada.

Kepala bagian produksi membawahi kepala seksi proses produksi,

penelitian dan pengembangan.

Page 29: INDUSTRI KARAGINANblog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf · Secara khusus, karaginan memiliki sifat-sifat yang sangat mendominasi dan karena sifat-sifat tersebut

b. Kepala Bagian Teknik

Kepala bagian teknik bertanggung jawab atas pengawasan utilitas dan

peralatan proses produksi.

Kepala bagian ini membawahi kepala seksi utilitas dan perawatan.

c. Kepala Bagian Keuangan

Kepala bagian keuangan ini bertugas mengawasi, mengatur dan menjaga

pencatatan seluruh transaksi perusahaan yang digunakan untuk menyusun

neraca rugi-laba perusahaan.

7. Kepala Seksi

Kepala seksi adalah orang yang mengatur dan mengkoordinasikan tugas

masing-masing seksi sesuai dengan perencanaan yang diberikan oleh kepala

bagian.

Tugas dan wewenang :

Memimpin dan melaksanakan tugas dan pekerjaan masing-masing seksi.

Memberikan saran dan pertimbangan mengenai seleksi kepada kepala

bagian masing-masing.

Menciptakan kerjasama yang baik antara karyawan serta menjamin

keselamatan kerja para karyawan.

Mengajukan saran-saran kepala bagian masing-masing yang membawahi

serta membuat laporan berkala.

8. Seksi-seksi

Umumnya merupakan tenaga pelaksana. Tugas dan wewenangnya adalah:

Melaksanakan pekerjaan operasional sesuai dengan bidangnya.

Bertanggung jawab pada kelancaran kerja, produksi, peralatan yang ada

dalam masing-masing seksi tersebut.

Memimpin pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh

pimpinannya masing-masing.