202
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2015 TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Pendidikan Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam Oleh: Nugrahani Khoirunisa NIM: O100130030 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 M/1437 H

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH

AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A

DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2015

TESIS

Diajukan kepada

Program Studi Magister Pendidikan Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan Islam

Oleh:

Nugrahani Khoirunisa

NIM: O100130030

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015 M/1437 H

Page 2: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

ii

Page 3: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

iii

Page 4: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

iv

MOTTO

Artinya: “Sungguh Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di

bumi. Sungguh Dia maha mengetahui segala isi hati”.

(Qs. Faathir (35): 38)

Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama dia akan

sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, dia akan tawadhu’. Dan jika

memasuki tahapan ketiga, dia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya.

(Umar bin Khattab)

Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci. Bila tak sanggup memuji, jangan

menghujat. Jangan mencari kesempurnaan, tapi sempurnakanlah yang ada.

(Anonim)

Page 5: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang memberikan kemudahan

dalam penyusunan Tesis ini, dengan sepenuh hati Tesis ini penulis persembahkan

untuk:

Bapak dan Ibu tercinta sebagai pendukung serta penyejuk, terima kasih

atas do’a, cinta, kasih sayang, dan dukungan selama ini.

Adikku Rizky Kurnia Rahman yang senantiasa menghibur dan

memberikan motivasi.

Suamiku Tercinta Phutut Trinurseto, terimakasih untuk do’a, kesabaran,

dukungan dan limpahan kasih sayangnya.

Sahabatku Widya Putri Pratiwi dan Lia Puspa Indah. Terimakasih untuk 6

tahun yang telah berlalu, terimakasih untuk motivasi dan kasih sayangnya.

Kenangan bersama kalian tak kan pernah terlupakan.

Teman-teman Kost An-Nur 2 Lia, Serin, Mia, Hana, Laras, Ilma, dkk.

Terimakasih atas do’a, motivasi, dukungan, dan sarannya yang sudah

diberikan selama ini.

Teman-teman M.Pd.I angkatan 2013, terima kasih atas do’a, motivasi,

dukungan, dan sarannya yang sudah diberikan selama ini.

Almamaterku, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Page 6: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

vi

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, shalawat serta

salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat,

dan seluruh orang-orang yang beriman.

Awal terbentuknya karakter adalah bermula dari aqidah akhlak, aqidah

memiliki peranan penting dalam mendidik siswa, ruang lingkup aqidah yang

dapat membentuk akhlak mulia akan mengantarkan manusia Indonesia sebagai

manusia yang berkarakter. Baik dan buruknya perilaku seseorang sangat

ditentukan oleh nilai akhlaknya. Pembentukan karakter dilakukan sejak dini, agar

dapat mencegah timbulnya kemrosotan dimasa yang akan datang. Sehingga perlu

adanya pengawasan ketat terhadap remaja untuk menghindari kemerosotan dan

krisis moral.

Dalam menyusun tesis ini, penulis telah melibatkan berbagai pihak baik

individu maupun kelompok, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang bersangkutan yaitu sebagai berikut:

1. Prof. Dr. H. Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2. Prof. Dr. H. Khudzaifah Dimyati Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

KATA PENGANTAR

Page 7: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

vii

3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag selaku Ketua Program Studi Magister

Pendidikan Islam dan Pembimbing II.

4. Dr. Badaruddin, M.Ag Selaku Pembimbing I.

5. Heru Nugroho, M.Pd selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)

Muhammdiyah Al-Kautsar Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang telah

memberikan izin penelitian.

6. Elvandari Pubianti, S.Pd.I S.Psi selaku Guru Aqidah Akhlak yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penelitian di Sekolah Dasar

Islam Terpadu (SDIT) Muhammdiyah Al-Kautsar Kartasura.

7. Pimpinan perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah

membantu memberikan fasilitas dalam penyelesaian studi kepustakaan.

8. Dosen-dosen lain yang telah memberikan bantuan dan arahan.

9. Berbagai pihak lain yang benar-benar memberikan bantuan kepada penulis

dalam penyelesaian karya tulis.

Atas segala bantuan dan keikhlasannya, penulis hanya mampu berdoa dan

semoga amal sholehnya dibalas Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan tesis ini banyak kekurangan atau kesalahan, maka penulis menerima

saran dan kritik yang membangun. Penulis juga berharap semoga tesis ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis,

Nugrahani Khoirunisa

Page 8: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ............................................................. iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xiii

ABSTRAKxiv ......................................................................................................................... xiv

ABSTRACT ............................................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Peneltitian .......................................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 8

E. Kerangka Teoritik ............................................................................... 18

F. Metode Penelitian................................................................................. 25

G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 30

BAB II KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

DAN PENDIDIKAN KARAKTER

A. Implementasi Kurikulum 2013 ............................................................ 33

B. Aqidah Akhlak ................................................................................... 40

1. Pengertian Aqidah Akhlak ............................................................ 40

2. Sumber Aqidah Akhlak ................................................................. 42

Page 9: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

ix

3. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Aqidah Akhlak ................... 54

C. Pendidikan Karakter ............................................................................ 68

1. Pengertian Pendidikan Karakter .................................................... 78

2. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Karakter ........... 70

3. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter .................................................... 74

4. Prinsip dan Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Karakter ................. 81

5. Hubungan Aqidah Akhlak Dengan Karakter ................................ 83

6. Metode Pelaksanaan Pendidikan Karakter .................................... 85

BAB III KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A

A. Profil Sekolah ..................................................................................... 90

B. Sejarah Berdiri .................................................................................... 91

C. Letak Geografis Sekolah ..................................................................... 92

D. Visi dan Misi ....................................................................................... 92

E. Tujuan ................................................................................................ 93

F. Sarana dan Prasarana............................................................................ 93

G. Kurikulum ........................................................................................... 96

H. Kegiatan Ekstrakurikuler .................................................................... 97

I. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ......... 99

1. Materi ............................................................................................ 99

2. Tujuan ........................................................................................... 102

3. Metode ........................................................................................... 103

4. Evaluasi ......................................................................................... 104

J. Pendidikan Karakter Di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura 106

1. Materi ............................................................................................ 106

2. Metode ........................................................................................... 107

K. Pendidikan Karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura 108

L. Faktor Penghambat dan Pendukung .................................................... 114

Page 10: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

x

BAB IV IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS

1A

A. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak .......... 116

1. Materi ........................................................................................... 116

2. Tujuan ........................................................................................... 128

3. Metode .......................................................................................... 131

4. Evaluasi ........................................................................................ 134

B. Pendidikan Karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura 138

1. Materi ......................................................................................... 138

2. Metode ......................................................................................... 152

3. Evaluasi ........................................................................................ 157

C. Faktor Penghambat dan Pendukung .................................................... 160

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 165

B. Saran .................................................................................................... 168

C. Penutup ................................................................................................ 169

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 171

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 176

Page 11: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel III.G.4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa ................................................. 105

Tabel III.K.4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa ................................................. 113

Tabel IV.A.4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa ................................................. 134

Tabel IV.B.3.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa ................................................. 158

Page 12: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

xii

TABEL GAMBAR

Gambar III.C.1 Denah Lokasi SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang

Kartasura ......................................................................................................... 92

Page 13: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penunjukkan Pembimbing

2. Surat Penelitian

3. Surat Keterangan Selesai Riset

4. Photo Penelitian

5. Daftar Informan

6. Pedoman Wawancara

7. Curriculum Vitae

8. Hasil Uji Turnitin

Page 14: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

xiv

ABSTRAK

Cita-cita pendidikan Islam adalah pendidikan yang mampu membentuk

insan kamil, manusia yang berkarakter luhur. Perhatian pemerintah mengenai

karakter generasi penerus bangsa mulai lebih diperhatikan, buruknya karakter

akan mempengaruhi masa depan bangsa sehingga harus mulai dibenahi.

Pembenahan ini diawali dari bangku pendidikan, perubahan sistem pendidikan

dimulai dengan evaluasi kurikulum yang telah mengantar menuju kurikulum yang

disempurnakan yaitu, kurikulum 2013. Istilah pendidikan karakter di Indonesia

baru diperkenalkan pada tahun 2000-an, di negara Amerika pendidikan karakter

belum diperkenalkan, temuan ini berdasarkan karya ilmiah salah satu mahasiswa

di Amerika. Indonesia patut bangga dengan hal ini karena pakar pendidikan dan

masyarakat mulai sadar akan pentingnya pendidikan karakter. Kurikulum yang

dikembangkan saat ini adalah kurikulum 2013, kurikulum yang disempurnakan

dianggap mampu menangani persoalan krisis karakter yang sedang dihadapi.

kurikulum 2013 menekankan pada pendidikan karakter yang memiliki 18 nilai

karakter menurut kementerian pendidikan nasional, antara lain: religius, jujur,

disiplin, toleransi, kerja keras, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air,

mandiri, semangat kebangsaan, gemar membaca, menghargai prestasi, peduli

sosial, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, tanggung jawab.

Kata Kunci : implementasi kurikulum 2013, mata pelajaran aqidah akhlak,

karakter siswa kelas 1A.

Page 15: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

xv

ABSTRACT

.

Ideals Islamic education is the education that the capable of forming insan

kamil, human characterless sublime. Attention the government about character

generation began to be considered, bad chacarters to be affecting for our nation

future so have to start be improved. Improvement started from a stool in

education, education system change begins with evaluation the curriculum has

led in to the curriculum refined namely 2013 curriculum. The term character

education in indonesia just introduced in 2000, in a united character education not

introduced, this finding based on the work of scientific one student in the united.

Indonesia for proud of this is because education expert and the community

starting to wake up about the importance of character education. The curriculum

developed now is 2013 curriculum, the curiculum refined are able to deal with

problems the crisis character currently faced by. 2013 curriculum emphasis on

education a character having 18 value of a character according to the ministry of

national education, among others: religious, honestly, discipline, tolerance, hard

work, creative, democratic, curiosity, love of country, independent spirit

nationalities, avid reader, appreciate achievement, socially responsible,

friendly/communicative, peace-loving, caring environment, responsibility.

Password: the implementation of 2013 curriculum, subjects aqidah akhlak,

character of students grade 1A.

Page 16: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Perhatian pemerintah mengenai karakter generasi penerus bangsa saat ini

mulai lebih diperhatikan lagi, buruknya karakter yang akan mempengaruhi masa

depan bangsa mulai dibenahi. Pembenahan ini diawali dari bangku pendidikan,

perubahan sistem pendidikan yang dimulai dengan evaluasi kurikulum telah

mengantar menuju kurikulum yang disempurnakan, yaitu kurikulum 2013. Namun

istilah pendidikan karakter itu sendiri baru diperkenalkan pada tahun 2000-an, hal

ini ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RJPN)

Tahun 2005-2025, meletakkan pendidikan karakter sebagai landasan mewujudkan

visi pembangunan nasional, yaitu “Mewujudkan masyarakat yang berakhlak

mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan pancasila dan

undang-undang dasar negara 1945”.1

Kurikulum 2013 menekankan pada

pendidikan karakter, yang berawal dari meringkas mata pelajaran dan menambah

jam pelajaran. Berikut akan dibahas lebih jelas mengenai kurikulum 2013 dalam

membentuk karakter siswa.

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan karakter menjadi satu hal yang mutlak

dilakukan di jenjang pendidikan manapun, khususnya di jenjang pendidikan

dasar. Hal ini sangat beralasan karena pendidikan dasar adalah pondasi utama

1 Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalitasasi Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2014), Hlm. 11.

Page 17: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

2

bagi tumbuh kembang generasi muda Indonesia. Pemahaman yang mendalam

dari praktisi pendidikan terhadap konsep pendidikan karakter menjadi taruhan

bagi keberhasilan pendidikan karakter di setiap satuan pendidikan.2 Di era

globalisasi saat ini banyak masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya

pendidikan Islam, sebab dengan pendidikan Islam dapat membentuk akhlakul

karimah. Pendidikan yang berdasarkan Islam merupakan pendidikan yang

yang dipahami dan dikembangkan berdasarkan ajaran yang bersumber pada

Al-Qur’an dan Hadits. Pendidikan Islam berusaha menyajikan pola

pendidikan yang dapat mengcover semua yang dibutuhkan peserta didik, saat

ini banyak berdiri sekolah Islam yang menerapkan berbagai macam pola

pendidikan demi terwujudnya insan kamil. Sebagai langkah perwujudannya

dengan mengubah kurikulum, dari yang mulai terakhir digunakan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) hingga kurikulum 2013 yang menitik

beratkan pada karakter.

Perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 merupakan suatu

langkah maju pemerintah untuk menciptakan generasi yang berkualitas.

Berkualitas tidak hanya dari segi akademik, namun juga akhlak, mampu

membawa dan memperbaiki citra bangsa Indonesia. Proses membangun

karakter berlangsung terus menerus dan seyogianya dilakukan melalui

pendidikan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses tersebut

memerlukan upaya serius untuk merealisasikannya secara terencana. Studi

tentang pembangunan karakter dapat ditinjau dari berbagai aspek, di

2

Zulnuraini, Pendidikan Karakter: Konsep, Implementasi Dan Pengembangannya di

Sekolah Dasar Di Kota Palu, Jurnal DIKDAS, No.1, Vol.1, September 2012.

Page 18: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

3

antaranya melalui pembelajaran bidang studi tertentu, melalui

pengembangan kemampuan berpikir; mengintegrasikan domain kognitif,

afektif dan psikomotor; memfokuskan pada ipteks dan imtaq.

Pembangunan karakter melalui mata pelajaran aqidah akhlak merupakan salah

satu cara yang tepat dalam pengimplementasian nilai-nilai karakter.

Pengimplementasian kurikulum 2013 tentunya guru dituntut untuk

bekerja secara profesional. Bukan hanya cerdas, inovatif, kreatif, namun juga

berkarakter. Mungkin sekilas setiap sekolah akan mencari guru yang cerdas,

namun setelah melihat fakta dilapangan tidak hanya cerdas yang dibutuhkan

namun keuletan dan cinta kasih sayang terhadap peserta didik yang membuat

peserta didik nyaman dan ikhlas untuk belajar. Kebahagiaan itu adalah

kebahagiaan hati, kesengsaraan itu adalah kesengsaraan hati. Hati tidak akan

pernah merasakan kebahagiaan kecuali bersama Allah.3 Allah lah sumber

segala kebahagiaan, demi terwujudnya kebahagiaan harus selalu mengingat

Allah. Kurikulum menjadi aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan

pendidikan nasional dan menjadi komponen yang memiliki peran strategis

dalam sistem pendidikan. Untuk itu Pendidikan juga tidak bisa dilepaskan

oleh sistem cara kerja dalam implementasi (penerapannya) terhadap suatu

manajemen yang juga sebagai pendukung sistem pendidikan dalam

pengaplikasian kurikulum yang sifatnya tidak tetap dan selalu berubah-ubah.

Sehingga apa yang dicita-citakan dalam pembelajaran dapat mudah

disampaikan, namun hal tersebut terjadi karena demi kepentingan serta

3 Mahmud Al-Mishri, La Tahzan For Trouble Solutions, (Solo: Pustaka Arafah, 2009),

hlm. 223.

Page 19: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

4

kebaikan bersama dalam mewujudkan visi dan misi demi mencapai suatu hasil

yang optimal, dalam hal ini khususnya dunia pendidikan untuk generasi muda

yang berkualitas dan mampu bersaing dalam dunia globalisasi sehingga

terkadang paksaan perlu dilakukan.

Kurikulum merupakan suatu sistem yang mempunyai komponen-

komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain.

Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan, materi

pembelajaran, metode,dan evaluasi. Bentuk sistem ini kurikulum akan

berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerjasama

diantara seluruh sub sistemnya. Apabila salah satu dari variabel kurikulum

tidak berfungsi dengan baik maka sistem kurikulum akan berjalan kurang baik

dan maksimal. Kurikulum 2013 berusaha mengangkat dan menguatkan aspek

karakter, dari sinilah yang membuat kurikulum 2013 menjadi lebih berbeda.

Pendidikan Islam menginginkan masyarakat yang berkarakter luhur, dengan

itu berusaha menyempurnakan pembelajarannya dengan menyempurnakan

kurikulum. Kurikulum yang setiap tahunnya mengalami perubahan, perubahan

dilakukan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Menuju generasi yang mampu

membawa nama baik negerinya. Idealnya pendidikan dasar mampu

mewujudkan generasi yang berkarakter, seperti yang terjadi di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar dimana siswanya berkarakter, akademik dan

hubungan dengan Allah dapat diraih dengan baik. Implementasi kurikulum

2013 menekankan pada pendidikan karakternya, dan dengan hal tersebut

sekolah berbasis Islam mengembangkannya dengan nilai-nilai keIslaman.

Page 20: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

5

Pendidikan Islam mencoba menyajikannya melalui pembiasaan, dan etika

yang baik. Pendidikan Islam yang dikolaborasikan dengan kurikulum 2013

terangkum dalam mata pelajaran aqidah akhak. Mengapa aqidah akhlak?

Karena Aqidah memiliki peranan penting dalam mendidik siswa, ruang

lingkup aqidah dapat membentuk akhlak mulia yang akan mengantarkan

manusia Indonesia sebagai manusia yang mumpuni dalam segala aspek

kehidupan yang intinya menjadi manusia berkarakter baik. Ruang lingkup dari

aqidah yaitu: Ilahiyat, nubuwat, ruhaniyat, dan sam‟iyyat.4

Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus

dipahami terlebih dahulu sebelum membahas mengenai pengembangan

kurikulum. Sebab, dengan pemahaman yang jelas atas kedua konsep tersebut

diharapkan para pengelola pendidikan, terutama pelaksana kurikulum, mampu

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Agar tujuan pembentukan

karakter dalam kurikulum 2013 dapat berjalan dengan semestinya. Secara

kodrati, manusia sejak lahir telah mempunyai potensi dasar (fitrah). Fitrah

merupakan potensi dasar manusia yang dibawa sejak lahir yang harus

ditumbuh kembangkan agar fungsional bagi kehidupannya di kemudian hari.

Untuk itu, aktualisasi terhadap potensi tersebut dapat dilakukan usaha-usaha

yang disengaja dan secara sadar agar mencapai pertumbuhan dan

perkembangan secara optimal. Untuk itu perlu adanya penelitian mengenai

bagaimana implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar, karena

penanaman nilai karakter dimulai dari yang dasar.

4Yunahar Ilyas. Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian Dan Pengalaman Islam

(LPPI), 2000), hlm. 6.

Page 21: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

6

Penanaman pendidikan aqidah akhlak dalam membentuk karakter

siswa dengan melihat unsur atau nilai-nilai yang harus dikembangkan di

sekolah dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter, yaitu: (1)

religius; (2) jujur; (3) toleransi; (4) disiplin; (5) kerja keras; (6) kreatif; (7)

mandiri; (8) demokratis; (9) rasa ingin tahu; (10) semangat kebangsaan; (11)

cinta tanah air; (12) menghargai prestasi; (13) bersahabat/komunikatif; (14)

cinta damai; (15) gemar membaca; (16) peduli lingkungan; (17) peduli sosial;

(18) tanggung jawab. Dari indikator tersebut dapat menjadi acuan untuk

mengembangkan akhlak peserta didik dalam membentuk karakter.5 Aspek

karakter terangkum dalam 18 komponen, dari komponen-komponen ini akan

menghasilkan manusia yang berkarakter.

Pendidikan karakter menjadi topik utama dalam kurikulum 2013,

bahkan di antara alasan utama perubahan kurikulum 2013 adalah alasan

karakter. Bahkan jauh sebelum kurikulum bergulir dan diterapkan, pendidikan

karakter telah ramai dibicarakan di Indonesia dan berbeda dengan negara lain,

dengan demikian Indonesia dapat dikatakan negara yang peduli dengan

karakter peserta didiknya, sekolah-sekolah di Indonesia mulai memikirkan

karakter generasi penerusnya, seperti yang dilakukan SDIT Muhammadiyah

Al-Kautsar yang peduli akan nasib peserta didiknya.

Implementasi kurikulum di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

dianggap berhasil, untuk itu banyak hal yang harus digali mengenai

keberhasilannya. SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar dijadikan sebagai sekolah

5Agus Zainul Fitri. Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter Berbasis Nilai &

Etika Di Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2012), hlm. 40.

Page 22: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

7

percontohan untuk sekolah-sekolah lain, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa yang berada didalamnya sudah terorganisir dengan baik. Sekolah ini

berbeda dengan sekolah yang lain, disaat banyak sekolah dasar yang memaksa

mundur dari penggunaan kurikulum 2013, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

tetap bertahan menggunakan kurikulum 2013. Berdasar keberhasilan ini

dilakukanlah penelitian untuk lebih mengetahui bagaimana implementasi

kurikulum 2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter

siswa. Mengapa mata pelajaran aqidah akhlak? Karena sebelum terbentuknya

karakter, peserta didik harus beraqidah terlebih dahulu, kemudian terbentuklah

akhlak dan akan memunculkan karakter. Di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

tidak hanya aspek akademiknya yang diperhatikan, namun aspek

keIslamannya juga. Untuk itu penulis melakukan penelitian di SDIT Al-

Kautsar untuk mengetahui pengimplementasian karakter melalui mata

pelajaran aqidah akhlak, yang mana pendidikan karakter sebagai program

pendidikan nasional.

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pemahaman masalah yang akan diteliti, maka

berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan. Adapun Perumusannya

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran Aqidah Akhlak

dalam membentuk karakter siswa kelas 1A SDIT Muhammadiyah Al-

Kautsar Kartasura?

Page 23: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

8

2. Apa faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum 2013

mata pelajaran Aqidah Akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas 1A

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui: Bagaimana Implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran aqidah

akhlak, serta faktor pendukung dan penghambatnya.

Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari hasil atau temuan penelitian

ini berupa manfaat teoritis maupun praktis, sebagai berikut:

1. Hasil atau temuan penelitian diharapkan bisa menjadi wacana dan

wawasan keilmuan tentang Implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak.

2. Bagi guru dan civitas akademika bisa mengetahui hasil penelitian

sehingga bisa menjadi motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa serta dalam pembentukan karakter anak.

3. Memberikan kontribusi positif berupa informasi ilmiah untuk

menyempurnakan proses pembentukan karakter siswa.

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian tetang Pendidikan Agama Islam sudah banyak yang

melakukan, namun penelitian tentang penanaman nilai-nilai agama Islam

dalam pembentukan perilaku siswa, sampai saat ini belum menemukan di

Page 24: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

9

perpustakan UMS baik di perpustakaan Pascasarjana, perpustakaan pusat

UMS, maupun perpustakaan di Perguruan Tinggi lainnya. Beberapa

penelusuran yang dilakukan terhadap karya ilmiah, hasil-hasil penelitian,

maupun buku-buku teks, berikut ini beberapa karya ilmiah yang relevan yang

dijadikan sebagai sumber inspirasi penulis diantaranya adalah :

1. Mulyadi (Sekolah Pascasarjana UMS, 2011) Metode Penanaman Nilai-

Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan Perilaku Keagamaan Siswa di SD

Islam Al Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo. Tesis. Program Pascasarjana.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013. Metode Penanaman nilai-

nilai agama Islam di SD Islam Al Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo dalam

membentuk perilaku keagamaan siswa. Hal itu menarik peneliti untuk

mengangkat permasalahan “metode apa yang digunakan dalam

menanamkan nilai-nilai agama Islam di SD Islam Al Azhar 28 Solo Baru

Sukoharjo, serta faktor pendukung dan penghambat dalam penanaman

nilai-nilai agama Islam terhadap perilaku keagamaan siswa di Sekolah

Dasar Islam Al-azhar 28 Solo Baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui metode yang dipakai dalam menanamkan nilai-nilai agama

Islam serta faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat

penanaman nilai-nilai agama Islam dalam pembentukan perilaku

keagamaan siswa di SD Islam Al Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo. Metode

Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan Perilaku

Keagamaan Siswa di SD Islam Al Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo fokus

penelitian pada nilai-nilai agama Islam yang mengarah pada perilaku

Page 25: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

10

keagamaannya, sedangkan penelitian tentang implementasi kurikulum

2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas

1A di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo yang fokus

terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran aqidah akhlak

dan dalam pembentukan karakter siswa sekolah dasar sehingga memiliki

unsur kebaharuan yang mana acuannya pada kurikulum 2013 yang telah

mengalami penyempurnaan.

2. Suparmini (Sekolah Pascasarjana UMS, 2010) Internalisasi Pendidikan

Islam dalam Membangun Karakter Siswa (Studi Kasus di SD Negeri

Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta) pemahaman terhadap internalisasi

pendidikan Islam dalam membangun karakter siswa yang dilaksanakan di

SD Negeri Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta, terfokus pada kegiatan

pembelajaran dan metode pembelajaran. Pelaksanaan internalisasi

pendidikan Islam selain didukung oleh sarana dan prasarana sekolah untuk

keberhasilannya, juga dilaksanakan dengan: prinsisp-prinsip pendidikan

Islam, implementasi internalisasi pendidikan Islam, dan model metode

internalisasi pendidikan Islam. Internalisasi Pendidikan Islam dalam

Membangun Karakter Siswa (Studi Kasus di SD Negeri Mangkubumen

Kidul No.16 Surakarta). Pemahaman terhadap internalisasi pendidikan

Islam dalam membangun karakter siswa yang dilaksanakan di SD Negeri

Mangkubumen Kidul No.16 Surakarta, terfokus pada kegiatan

pembelajaran dan metode pembelajaran. Pelaksanaan internalisasi

pendidikan Islam selain didukung oleh sarana dan prasarana sekolah untuk

Page 26: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

11

keberhasilannya, juga dilaksanakan dengan: prinsisp-prinsip pendidikan

Islam, implementasi internalisasi pendidikan Islam, dan model metode

internalisasi pendidikan Islam. Sedangkan penelitian tentang implementasi

kurikulum 2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter

siswa kelas 1A di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo

yang fokus terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran

aqidah akhlak dan dalam pembentukan karakter siswa sekolah dasar

sehingga memiliki unsur kebaharuan.

3. Tijan Purnomo (Sekolah Pascasarjana UMS, 2011) Pendidikan Karakter

Berbasis Tazkiyatun Nafs (Studi Situs di Sekolah Dasar Islam Terpadu

Ar-Risalah Surakarta). mengintegrasikan nilai-nilai tazkiyatun nafs

kedalam kurikulum pendidikan agama Islam dan mengintegrasikan nilai-

nilai tazkiyatun nafs kedalam kegiatan pembiasaan yang terprogram

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SDIT Ar-Risalah.

Adapun kegiatan pembiasan tersebut seperti shalat berjama’ah, shalat

dhuha, tadarrus al-Qur’an, shiyam ramadhan, I’tikaf ramadhan, zakat

fitrah dan udhiyyah. (2) Pendidikan Karakter Berbasis Tazkiyatun Nafs

melalui tenaga pendidik dilakukan dengan pembinaan guru dalam majelis

ta’lim, dan pengamalan nilai-nilai tazkiyatun nafs melalui keterlibatan

guru dalam kegiatan pembiasaan siswa seperti shalat fardhu berjama’ah,

shalat dhuha, dan tadarrus al-Qur’an. (3) Pendidikan Karakter Berbasis

Tazkiyatun Nafs dalam Pembelajaran dilakukan dengan

menginternalisasikan nilai-nilai Tazkiyatun Nafs kedalam kegiatan

Page 27: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

12

pembelajaran seperti tilawatul Qur’an sebelum kegiatan pembelajaran dan

tahalluq dengan ahlak rasul dengan memberikan kisah rasul dan ulama

salaf di awal kegiatan pembelajaran serta kegiatan mentoring hafalan hadis

yang berhubungan dengan aqidah dan ahlak. Sedangkan penelitian tentang

implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam

membentuk karakter siswa kelas 1A di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo yang fokus terhadap implementasi kurikulum 2013

pada mata pelajaran aqidah akhlak dan dalam pembentukan karakter siswa

sekolah dasar.

4. Kusminah (Sekolah Pascasarjana UNNES, 2012). “Pengembangan model

pembelajaran induktif kata bergambar bermuatan nilai-nilai pendidikan

karakter aspek membaca permulaan sekolah dasar”. Karakteristik model

pembelajaran Elementary school induktif kata bergambar bermuatan

nilai-nilai pendidikan karakter aspek membaca berdasarkan

kebutuhan guru dan peserta didik ditinjau dari dimensi

sintakmatik, sistem sosial, sistem pendukung, sistem reaksi, dan tujuan

instruksional serta dampak pengiring yang menjadi dasar merumuskan

prinsip-prinsip model pembelajaran induktif kata bergambar.6 Fokus

penelitian tersebut pada aspek membaca yang mengarah pada

pembetukkan karakter siswa, dan penelitian yang akan peneliti lakukan

mengarah pada implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran

6 Kusminah. 2012. Pengembangan model pembelajaran induktif kata bergambar bermuatan

nilai-nilai pendidikan karakter aspek membaca permulaan sekolah dasar. Journal of Educational

Research and Evaluation. (Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere diakses 19

September 2015)

Page 28: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

13

aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa sekolah dasar memiliki

fokus dan tujuan yang berbeda.

5. Rifki Afandi (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2011) “Integrasi

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”.

Melalui pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dapat di masukkan nilai-

nilai pendidikan karakter dengen mengintegrasikan materi dalam

pembelajaran ilmu pengetahuan sosial tersebut. IPS sebagai bidang

studi dalam pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik

mampu bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat,

bangsa dan negara dapat di implementasikan dengan

memasukkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter.7

Fokus penelitian tersebut pada mata pelajaran IPS yang mengarah pada

pembetukkan karakter siswa, dan penelitian yang akan peneliti lakukan ini

fokus pada implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran aqidah

akhlak dalam membentuk karakter siswa sekolah dasar memiliki fokus dan

tujuan yang berbeda.

6. Samsuri (Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan, 2013) “Kebijakan Pembelajaran Tematik

Terpadu Kurikulum 2013”.8 Penelitian ini membahas mengenai kebijakan

pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013, dan penelitian ini

7 Rifki Afandi. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ips di Sekolah

Dasar Pedagogia Vol. 1, No. 1. (Online), (http://www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com

diakses 19 September 2015) 8 Samsuri. 2013. Kebijakan Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013. (Online).

(http://psg15.um.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/IMPEMENTASI-KURIKULUM-2013-

FINAL.pdf, diakses senin, 28 September 2015).

Page 29: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

14

dinyatakan berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan yang mana

penulis meneliti tentang implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas 1A di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo yang fokus terhadap

implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran aqidah akhlak dan

dalam pembentukan karakter siswa, letak pembentukkan karakternya

melalui mata pelajaran aqidah akhlak.

7. Wah Hasmah Wan Mamat (EdD), Ilavenil a/p Narinasamy Universitas

Malaya (2010) “Pendidikan karakter menuju terbentuknya masyarakat

yang berbudi pekerti luhur” Membincangkan model pembentukan nilai

yang dilaksanakan melalui penerapan beberapa pendekatan kepribadian

(karakter) individu. Pendidikan untuk kemajuan dunia di bidang informasi.

Walaupun pendekatan dibahasa secara berbeda namun dikatakan bahwa

pendekatan tidak ada yang sempurna. Penggabungan beberapa pendekatan

disarankan bagi para pendidik, orang tua, masyarakat yang mampu

membentuk insan kamil yang sesimbang nilai intelektualnya, emosi,

jasmani, dan rohani. Dalam konteks pendidikan di Malaysia insan

seimbang adalah selaras dengan hasrat (keinginan) falsafah pendidikan

negara. Penelitian ini dinyatakan berbeda dengan penelitian yang penulis

lakukan yang mana penulis meneliti tentang implementasi kurikulum 2013

mata pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas 1A

di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo yang fokus

terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran aqidah akhlak

Page 30: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

15

dan dalam pembentukan karakter siswa sekolah dasar, sedangkan

penelitian tersebut fokus pada masyarakat yang dalam lingkup luas.9

8. Abna Hidayati, M.Zaim, Kasman Rukun, Darmansyah. Padang State

University (2014) “The Development Of Character Education Curriculum

For Elementary Student In West Sumatera”. Membahas mengenai

kurikulum pendidikan karakter sekolah dasar di sumatera barat. Penelitian

ini dinyatakan berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan yang mana

penulis meneliti tentang implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas 1A di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo yang fokus terhadap

implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran aqidah akhlak dan

dalam pembentukan karakter siswa sekolah dasar, sedangkan penelitian

tersebut fokus pada karakter muridnya saja.10

9. Miftachul Huda dan Mulyadhi Kartanegara, University Brunei Darussalam

(2014). “Curriculum Conception In The Perspective Of The Book Ta‟lim

Al-Muta‟allim”. Penelitian tersebut membahas tentang konsep kurikulum

dalam buku Ta‟lim Al-Muta‟allim, kurikulum, ilmu hȃ l, Tauhid, fiqh,

moral dan ahlak. Penelitian ini berbeda dengan yang akan peneliti lakukan,

yang mana penulis meneliti tentang implementasi kurikulum 2013 mata

pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas 1A di

9 Wah Hasmah Wan Mamat (EdD), Ilavenil a/p Narinasamy Universitas Malaya (2010)

“Pendidikan karakter menuju terbentuknya masyarakat yang berbudi pekerti luhur”

(www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com), Di Akses Pada Tanggal 15 Januari 2016 Pukul

10.22 WIB. 10

Abna Hidayati, M.Zaim, Kasman Rukun, Darmansyah. Padang State University (2014)

“The Development Of Character Education Curriculum For Elementary Student In West

Sumatera” Vol. 2 No. 6 June 2014. (www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com), Di Akses

Pada Tanggal 15 Januari 2016.

Page 31: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

16

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo yang fokus

terhadap implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran aqidah akhlak

dan dalam pembentukan karakter siswa sekolah dasar, sedangkan

penelitian fokus pada pembentukan akhlak anak-anak berdasar fakta

dilapangan.11

10. Hasil penelitian tentang pendidikan karakter dapat dilihat pula dalam

Amanda (2009) dan Benson (2010) dalam penelitiannya yang berjudul

“Practical Possibilities in American Moral Education A Comparison of

Values Clarification and the Character Education Curriculum”. Benson

mengemukakan bahwa pendidikan karakter belum dimasukkan dalam

kurikulum pendidikan di Amerika. Peneliti lainnya yang mengemukakan

pentingnya pendidikan karakter adalah Rees (2010) dengan hasil

penelitiannya bahwa guru dalam program pendidikan karakter cenderung

untuk mengembangkan harapan yang lebih tinggi untuk perilaku peserta

didik. Hasilnya, setelah pelaksanaan program pendidikan karakter

peringkat perilaku peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan

standar yang lebih tinggi. Sedangkan yang peneliti lakukan tentang

implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam

membentuk karakter siswa kelas 1A di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, penelitian mengenai kurikulum 2013 dan khususnya

11

Miftachul Huda dan Mulyadhi Kartanegara, University Brunei Darussalam (2014).

“Curriculum Conception In The Perspective Of The Book Ta‟lim Al-Muta‟allim” Vol. 3 No.

2February 2015. (www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com), Di Akses Pada Tanggal 15

Januari 2016.

Page 32: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

17

karakter telah dilaksanakan dan dimasukkan dalam kurikulum. Sehingga

penelitian ini dapat dikatakan berbeda dengan penelitian sebelumnya.12

11. Leo Agung, Sebelas Maret university (2011) “Character Education

Integration In Social Studies Learning” International Journal of History

education, Vol. XII, no. 2. Penelitian tersebut membahas tentang integrasi

pendidikan karakter pada mata pelajaran IPS di sekolah menengah

pertama, penelitian ini memuat nilai-nilai integrasi ada setiap pembahasan

pada mata pelajaran IPS. Sedangkan yang peneliti lakukan tentang

implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam

membentuk karakter siswa kelas 1A di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo yang fokus pada pendidikan karakter siswa sekolah

dasar yang termuat dalam mapel pendidikan aqidah akhlak.13

Berdasarkan penelitian tersebut yang menjadi letak perbedaan

mendasar dengan yang akan peneliti lakukan yaitu, penelitian yang terdahulu

meneliti tentang pendidikan akhlak dan karakter dalam lingkup pesantren,

anak sekolah dasar, mahasiswa dan anak yatim piatu serta penggunaan

kurikulum terdahulu dan bahkan di negara lainpun ada yang belum

mengembangkan pendidikan karakter. Sedang penelitian ini mencoba

mengangkat tentang Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah

12

Amanda. 2009 Book and Becoming good Demonstrating Aristotle‟s Theory of moral

Development in The Art of Reading. The Journal Of International Social Research,

Volume1/2Winter. Dan Benson And T. S. Engeman (2010) . Journal of Moral Education .Vol 4,

No 1, pp 53-59. (www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com). Diakses Pada Tanggal 15

Desember 2015.

13 Leo Agung, Sebelas Maret university (2011) “Character Education Integration In Social

Studies Learning” International Journal of History education, Vol. XII, no. 2.

(www.jurnalinternasionalcharactereducation.com), Diakses Tanggal 5 Januari 2016.

Page 33: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

18

Akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa kelas 1A di SDIT Muhammadiyah

Al-Kautsar Kartasura. Mengangkat penelitian yang memfokuskan pada siswa

Sekolah dasar Islam terpadu yang menggunakan kurikulum 2013 dimana

banyak sekolah yang kembali pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Atas dasar itu, judul penelitian penulis memenuhi unsur kebaharuan

dan sebagai pelengkap atas penelitian terdahulu.

E. Kerangka Teoritik

Aqidah akhlak merupakan suatu perjalanan awal terbentuknya karakter,

aspek aqidah yang menekankan pada keyakinan/keimanan, aspek akhlak yang

menekankan pada pembiasaan untuk berbuat kebaikan dan menjauhi

perbuatan yang buruk. Penyelenggaraan pendidikan Islam dengan adanya

kurikulum 2013, khususnya sekolah dasar (SD) lebih menekankan pada aspek

pembentukan karakter, khususnya pada mata pelajaran aqidah akhlak. Melalui

kurikulum yang mengalami perubahan ini khususnya pada mata pelajaran

aqidah akhlak, diharapkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

betakwa kepada Allah, serta berakhlakul karimah. Berikut adalah penjelasan

lebih lanjut mengenai aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa.

1. Implementasi Kurikulum

Kurikulum 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang di desain

untuk mengembangkan potensi peserta didik bertujuan untuk mewujudkan

generasi bangsa indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya,

berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Page 34: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

19

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga

negara demokratis, dan bertanggung jawab.14

Sedangkan implementasi

kurikulum adalah bagaimana membelajarkan pesan-pesan kurikulum

kepada peserta didik untuk menghasilkan lulusan yang memiliki

seperangkat kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan

kemampuan masing-masing. Tugas guru dalam implementasi adalah

bagaimana memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, agar

mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi

perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakan dalam Standar Isi

(SI) dan Standar Kompetensi Lulus (SKL).15

Implementasi kurikulum adala upaya pelaksanaan atau penerapan

kurikulum yang telah dirancan/didesain dengan baik, implementasi

kurikulum melakukan upaya sepenuh hati dan keinginan kuat dalam

pelaksananaannya. Permasalahan besar yang akan terjadi apabila yang

dilaksanakan bertolak belakang atau menyimpang dari yang telah

dirancang.16

2. Pendidikan Aqidah Akhlak

Secara etimologis aqidah berakar kata „aqada-ya‟qidu-„aqdan-

„aqidatan. „Aqdan memiliki beberapa makna diantaranya adalah simpul,

kokoh, ikatan, dan perjanjian. Setelah kata „aqdan terbentuk menjadi

14

Kurikulum 2013, pedoman pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013,

jakarta: kementrian pendidikan dan kebudayaan. (Online), http://psg15.um.ac.id/wp-

content/uploads/2013/08/IMPEMENTASI-KURIKULUM-2013-FINAL.pdf diakses senin, 2

September 2015. 15

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (bandung: PT. Remaja Rosda Karya),

2013, hlm. 158. 16

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013,

(Surabaya: kata pena), 2014, Hlm. 5.

Page 35: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

20

„aqidah maka berarti keyakinan. Kaitan antara arti kata „aqdan dan

„aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati,

bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.17

Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara

umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.

Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia didalam hati serta diyakini

kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang

bertentangan dengan kebenaran itu.18

Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu

keyakinan tentang wujud Allah, Tuhan yang maha esa, tidak ada yang

menyekutuinya, baik dalam zat, sifat-sifat maupun perbuatan-

perbuatannya.19

Akhlak menurut Al-Ghazali dalam buku pemikiran pendidikan

Islam mengatakan bahwa Al-khuluq (jamak akhlak) ialah ibarat (sifat atau

keadaan) dan pelaku yang konstan (tetap) dan meresap di jiwa, dari

padanya tumbuh perbuatan dengan sendirinya dan wajar tanpa

memerlukan pikiran dan pertimbangan.20

Secara etimologis (Lughatan) akhlaq (bahasa arab) adalah bentuk

jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku/tabiat.

Berakar dari kata khalaq yang artinya menciptakan seakar dengan kata

17

Sudarno Shobron, Dkk. Studi Islam 1, (Surakarta: LPID UMS, 2012), hlm. 1. 18

Yunahar Yunahar. Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman

Islam (LPPI), 2000), hlm. 2. 19

Ahmad Azhar Basyri. Pendidikan Aqidah Islam 1 (Aqidah), (Yogyakarta: Perpustakaan

Hukum Universitas Islam Indonesia, 1998), hlm. 43. 20

Abdul Kholiq, Dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik Dan Kontemporer,

(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1999), hlm. 87.

Page 36: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

21

khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan) dan khalq (pencipta). Secara

terminologis menurut Imam Ibrahim Anis, akhlak adalah sifat yang

tertanam dalam jiwa yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan

baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.21

Berdasarkan beberapa pendapat tentang akhlak, dapat disimpulkan bahwa

pendapat yang kuat adalah menurut Al-Ghazali akhlak muncul dengan

sendirinya, datang dari dalam diri individu tanpa direncanakan, spontan

dan mengalir dengan sendirinya yang meresap dalam jiwa. Perbaikan

akhlak tidak semudah yang dibayangkan, perlu adanya pemiasaan berkala

yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pendidikan Karakter

Menurut Gordon W. Allport dalam pendidikan karakter, karakter

merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu

yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas.

Interaksi psiko-fisiknya mengarahkan tingkah laku manusia, karakter

bukan hanya sekedar sebuah kepribadian (personality) karena karakter

sesungguhnya adalah kepribadian yang ternilai (personality evaluated).22

Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak

atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang

21

Yunahar Ilyas. Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian Dan Pengamalan Islam

(LPPI), 2001), hlm. 1-2. 22

Sri Narwati. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam

Mata Pelajaran, (Yogjakarta: Diva Press, 2011), hlm. 2.

Page 37: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

22

menjadi pendorong dan penggerak, serta membedakan dengan individu

lain.23

Berdasarkan teori tersebut, pendidikan karakter adalah suatu

tingkah laku manusia yang muncul dengan sendirinya tanpa adanya

perencanaan terlebih dahulu. Karakter digunakan sebagai ciri kepribadian

khusus tiap individu, sebagai pembeda antara individu satu dengan

lainnya.

Berdasarkan kerangka teoritik tersebut, maka dapat disusun

kerangka berpikir sebagai berikut. Mendidik berarti pula membantu anak

agar mampu mencerdaskan dan mengembangkan potensi yang ada untuk

lebih berkembang serta belajar terus menerus.24

Itulah yang selalu menjadi

PR (Pekerjaan Rumah) untuk pendidik kita dan pemerintah, pemerintah

berusaha menyempurnakan kurikulum yang baik untuk generasi

bangsanya. Serta guru berusaha melaksanakan kurikulum dengan cara

yang kreatif dan inovatif dalam implementasi kurikulum 2013.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, tidak sedikit orang

tua yang merasa gagal dalam mendidik anak-anak mereka dan banyak pula

anak yang merasa tidak mendapat pendidikan yang diharapkannya dari

orang tua. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sangat dibutuhkan

pendidikan.25

Kebutuhan akan pendidikan sangat meningkat, terutama

pendidikan yang berbasis pada keIslaman yang membentuk manusia

23

M. Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa,

(Surakarta: Yuma Pusaka, 2010), hlm. 12. 24

Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2000), hlm 63. 25

Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hlm. 219.

Page 38: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

23

seutuhnya (insan kamil). Anak diharapkan dapat menguasai ilmu umum

dan agama, anak diharapkan selain mengerti ilmu umum juga memiliki

keimanan yang kuat. Apalah arti ilmu yang tinggi jika tidak dilandasi

keimanan yang kuat, dalam hal ini tidak hanya terfokus pada perasaan

(hati) namun juga pada perilaku yang pada akhirnya dapat merugikan

orang lain. Manusia hidup memiliki tujuan yang sama, yaitu mengharap

rahmat dan surga dari Allah. Begitu juga aqidah akhlak memiliki tujuan,

yaitu membentuk kepribadian manusia.

Ini adalah permasalahan yang besar bagi dunia pendidikan Islam.

Bagaimana caranya pendidikan Islam dapat mencerdaskan peserta

didiknya, yang notabene tidak hanya cerdas dalam akademik saja namun

cerdas dalam menghadapi permasalahan hidup yang semakin pelik ini.

Pendidikan agama Islam seharusnya dapat menjawab tantang globalisasi

ini, dalam Al-Qur’an dan hadis sudah banyak jawabannya tinggal manusia

itu yang mengembangkan. Salah satu cara mewujudkan pendidikan agama

islam yang mencerdaskan adalah dengan cara membuat kurikulum yang

berkualitas. Kurikulum yang fokus pada program pembentukan

kecerdasan akademik dan kecerdasan dalam menghadapi permasalahan

hidup, yang dapat digunakan untuk menanggulangi kebocoran akhlak

dimasa yang akan datang. Untuk itu perlu dibahas tentang bagaimana

pendidikan agama islam yang mencerdaskan, yang pada mulanya tentu

akan dibahas tentang pengertian pendidikan agama islam, sumber

pendidikan islam, tujuan, dan lain sebagainya.

Page 39: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

24

Pendidikan pada anak dimulai ketika calon orang tua memilih

pasangan, dan pendidikan karakter disekolah dimulai dari kurikulumnya.

Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013, kurikulum

yang mengalami penyempurnaan. Ini menjadi tugas elemen sekolah

terutama guru bagaimana metode yang digunakan untuk membentuk

karakter siswa dan memasukkan nilai karakter keIslaman pada mata

pelajaran apa saja. Ketika kehilangan kekayaan, anda tidak kehilangan

apa-apa. Ketika kehilangan kesehatan, anda kehilangan sesuatu. Ketika

kehilangan karakter, anda kehilangan segalanya.26

Begitu pentingnya

karakter, ketika kehilanganpun segalanya bisa hilang. Dalam Islam

Aqidah Akhlak adalah modal utama hidup (pondasi), tanpa aqidah akhlak

manusia tidak akan sempurna. Sebab dalam Aqidah akhlak mengandung

kecintaan kepada Allah, seberapa berat cobaan hidup bila mengingat Allah

akan terasa ringan, untuk itu dalam pendidikan dasar anak diajarkan

mengenal dan mengingat Allah. Jika kurikulum 2013 ini berhasil, maka

Insya Allah kualitas generasi penerus akan lebih baik.

Atas dasar inilah bangsa Indonesia perlu untuk menghidupkan

kembali pendidikan karakter, gagasan ini menyadarkan bahwa untuk

bekerja lebih keras lagi dalam memperbaiki karakter peserta didik. Salah

satu cara memperbaiki kualitas peserta didik adalah dengan proses

Implementasi kurikulum 2013, suatu kurikulum yang disempurnakan

dalam membentuk karakter siswa yang melibatkan semua pihak yang

26

Mohammad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2014), hlm. xxi.

Page 40: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

25

menjadi subjek dari civitas pendidikan, diantaranya adalah kepala

sekolah, guru, siswa, staf dan karyawan. Tentu tidak terlepas dari faktor

pendukung dan hambatannya dalam proses implementasinya. Sehebat

apapun pencapaian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, jika

tidak diikuti dengan perbaikan karakter bangsa, tetap saja kita akan

terpuruk dalam keadaan yang sama. Dalam hal ini aspek atau ranah yang

terkandung dalam konsep kompetensi yang ingin dicapai dalam kurikulum

2013 adalah: Pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding),

kemampuan (skill), nilai (value), sikap (attitude), minat (interest).27

Dengan kompetensi tersebut diharapkan dapat terbentuk karakter peserta

didik, dan salah satu jalan yang digunakan adalah pada mata pelajaran

aqidah akhlak. Dalam konteks ini, tujuan penggunaan metode penanaman

aqidah akhlak dalam membentuk karakter adalah untuk menjadikan

sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berperilaku muslim,

sebagai bukti dari keberhasilan metode kurikulum pendidikan yang

diterapkan.

F. Metode Penelitian

Terkait dengan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini, ada beberapa instrumen yang digunakan. Intrumen

tersebut adalah:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

27

Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2013), hlm. 67-68.

Page 41: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

26

Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk

memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode

ilmiah.28

Ditinjau dari tempatnya, penelitian ini termasuk penelitian

lapangan (Field Research), karena data sepenuhnya digali dari lapangan.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.29

2. Subjek Penelitian

Sumber data adalah semua informasi berupa benda nyata, sesuatu

yang bersifat abstrak, peristiwa/gejala yang baik secara kuantitatif atau

kualitatif.30

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti.

Jika kuurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga menjadi

penelitian populasi. Jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-20%

atau 20-25%.31

Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat ditentukan penelitian

ini sebagai penelitian Populasi. Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian adalah kepala sekolah, guru, siswa dan semua pihak yang terkait

28

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2010), hlm. 1. 29

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2013), hlm.

3. 30

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2006), hlm. 44. 31

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 130 & 134.

Page 42: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

27

dalam pelaksanaan pembentukan karakter melalui implementasi

pendidikan aqidah akhlak.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

a. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.32

Pada Penelitian ini menggunakan metode wawancara bebas

terpimpin, yaitu dengan mengajukan pertanyaan lengkap dan terperinci

sesuai keinginan penulis akan tetapi masih tetap berpedoman pada

tema penelitian yang diteliti. Adapun metode wawancara ini digunakan

untuk mencari data yang berhubungan dengan implementasi kurikulum

2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa.

b. Metode Observasi (Pengamatan)

Metode observasi adalah cara mengumpulkan data dengan

mengamati atau mengobservasi obyek penelitian atau peristiwa baik

berupa manusia, benda mati maupun alam.33

MenggunaKan metode observasi agar dapat mengamati dan

mencatat data yang didapat berdasarkan observasi atau pengamatan di

32

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 1993), hlm.

135. 33

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 87.

Page 43: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

28

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura. Observasi digunakan

untuk mencari data keadaan sekolah, gedung-gedung, sarpras, perilaku

siswa, dan lain sebagainya.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik Dokumentasi menurut Irwan adalah teknik

pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian, dokumen

yang diketik dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen

resmi.34

Untuk mencari data yang berhubungan dengan sejarah berdiri,

letak geografis sekolah, visi dan misi, tujuan, sasaran, kurikulum 2013,

konsep tentang mata pelajaran aqidah akhlak, dan pendidikan karakter.

4. Metode Analisis Data

Analisi data merupakan aktivitas pengorganisasian data. Data yang

terkumpul dapat berupa catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar,

foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.35

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah

menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan, dalam menganalisis

data dilakukan secara diskriptif (Menutur kata dengan apa adanya secara

kualitatif) dengan menggunakan metode induktif.

Metode induktif adalah membiarkan permasalahan-permasalahan

muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi.36

34

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2006), hlm. 100-

101. 35

Afifuddin & Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV.

Pustaka Setia, 2012), hlm. 145. 36

Nana Syaodiyah Sukmadinata, Metode Peneltiain Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya,

2010), hlm. 60.

Page 44: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

29

5. Validitas Data

Validitas adalah kesahihan pengukuran atau penilaian dalam

penelitian. Uji validitas data adalah keabsahan yang ditujukan pada

konsistensi antara data dengan yang sebenarnya.37

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep kesahihan (validitas).38

Reliabilitas data adalah merujuk pada konsistensi hasil perekaman

data (pengukuran). Karena hasil yang konsisten tersebut, maka instrumen

tersebut dapat dipercaya (reliable) atau dapat diandalkan (dependable).39

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.40

Berdasarkan uraian teknik keabsahan data tersebut dapat

digunakan sebagai pemeriksaan terhadap keabsahan data. Penelitian ini

menggunakan triangulasi data, karena penelitian ini membandingkan data

yang ada dalam penelitian Implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa Kelas 1A di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar kartasura Tahun 2015 dengan data lain yang

digunakan peneliti sebagai pembanding. Sehingga jelas penelitian yang

dilakukan dapat dipertanggung jawabkan dari segala segi.

37

Afifuddin & Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV.

Pustaka Setia, 2012), hlm. 188. 38

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2010), hlm. 321. 39

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011),

hlm. 58. 40

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2010), hlm. 330.

Page 45: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

30

Informan review atau pengecekan kebenaran informasi kepada

informan, yaitu laporan penelitian yang telah diteliti oleh peneliti dalam

laporan penelitian (member check) dibacakan kepada informan dalam

suatu pertemuan yang dihadiri oleh para responden atau informan.41

Penelitian ini penulis menggunakan teknik informan review untuk

menguji keabsahan data dengan cara memberikan draft laporan kepada

informan untuk dilakukan pengecekan keabsahan datanya. Melalui cara ini

maka laporan yang ditulis merupakan suatu deskripsi sajian yang disetujui

informan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sehingga laporan

ini benar-benar teruji kebenarannya.

G. Sistematika penulisan

Untuk memudahkan penulis dan pembaca dalam mempelajari dan

memahami Tesis ini, penulis menyajikannya dengan sistematika sebagai

berikut:

Pembahasan bab pertama mencakup beberapa sub bahasan, Yaitu:

Latar Belakang penelitian implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa, dalam poin ini akan

dijelaskan mengenai latar belakang penelitian tersebut dan alasan yang

mendasari ditelitinya. Kemudian setiap penelitian pasti memiliki rumusan

masalah yang akan dibahas dan dikembangkan, dalam penelitian ini peneliti

fokus pada implementasi kurikulum 2013 dan apa faktor peghambat dan

pendukung terlaksananya kurikulum 2013 di SDIT Muhammadiyah Al-

41

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, (Malang: UMM Press, 2004), hlm. 82 .

Page 46: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

31

Kautsar Kartasura-Sukoarjo tersebut. Setiap penelitian memiliki tujuan, kajian

pustaka atau tinjauan pustaka yang berguna untuk membedakan bahwa

penelitian tersebut belum pernah dilakukan dan memiliki unsur kebaharuan,

selanjutnya metodologi penelitian guna pengumpulan data dan uji

kevaliditasan data, serta sistematika penulisan yang akan memudahkan dalam

membaca penelitian tersebut.

Pembahasan selanjutnya dalam bab 2 membahas mengenai aqidah

akhlak dalam membentuk karakter siswa, dimana dalam bab ini perlu dibahas

mengenai landasan teori aqidah akhlak, sumber terpercaya tentang aqidah

akhlak yang menjadi dasar, tujuan dan fungsi aqidah akhlak bagi manusia,

ruang lingkup aqidah akhlak yang menjelaskan tentang aqidah akhlak secara

lengkap. Setelah proses aqidah akhlak, maka terbentuklah karakter. Karakter

memiliki beberapa landasan teori, tujuan dan fungsi pendidikan karakter,

ruang Lingkup pendidikan karakter, nilai-nilai pendidikan karakter dari

beberapa ahli yang nantinya akan mengalami penyempitan, serta aqidah

akhlak dan pendidikan karakter yang mengalami keterkaitan satu sama lain.

Pendidikan karakter yang terangkum dalam kurikulum 2013 memiliki prinsip

dan ciri-ciri khusus yang membedakan kurikulum ini dengan kurikulum yang

lainnya, setelah di implementasikan maka akan muncul evaluasinya.

Bab selanjutkan akan menjelaskan mengenai Implementasi Kurikulum

2013 mata pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa.

Tentunya dalam bab ini akan memaparkan hasil penelitian dengan apa adanya

secara menyeluruh, mulai dari gambaran umum sekolah yang menjelaskan

Page 47: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

32

mengenai letak geografis sekolah, sejarah berdiri, visi dan misi, tujuan,

sasaran, kurikulum, sarana dan prasarana, hingga kegiatan ekstrakurikuler

sekolah. Sedangkan pada bagian implementasi kurikulum 2013 akan

menguraikan bagaimana materi yang disajikan dalam kurikulum 2013 mata

pelajaran aqidah akhlak, serta tujuan dari materi tersebut, bagimana metode

yang digunakan dalam pelaksanaannya, dan evaluasi dari pelaksanaannya.

Setelah kurikulum 2013 dilaksanakan melalui mata pelajaran aqidah akhlak,

maka proses terbentuknya karakter sudah mulai terbentuk. Pendidikan

karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo akan

terlihat bagaimana karakter siswanya yang terangkum dalam nilai-nilai

karakter disekolah, karakter siswa akan nampak setelah pembelajaran aqidah

akhlak, dan hasilnya akan terlihat.

Analisis data dari hasil penelitian akan di sinkronisasikan dengan teori-

teori yang berkembag, data yang Terkumpul di SDIT Muhammadiyah Al-

Kautsar Kartasura-Sukoharjo tentang Implementasi Kurikulum 2013 Mata

Pelajaran Aqidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Siswa kelas 1A apakah

sesuai dengan teori yang berkembang ataukah tidak sesuai dengan teori

tersebut. Hal ini juga akan di sinkronkan dengan fakta yang ada dilapangan,

termasuk mengenai pendapat atau opini dari informan. Setelah data di analisi,

langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan memberikan saran yang

bermanfaat guna kemajuan implementasi kurikulum 2013 dan demi suksesnya

penyelenggaraan pendidikan disekolah.

Page 48: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

33

BAB II

KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AQIDAH

AKHLAK DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Perubahan kurikulum tidak mudah dilaksanakan, sebab perlu banyak kesiapan.

Implementasi kurikulum 2013 yang menjadi kunci utamanya adalah guru, dengan

perubahan kurikulum ini pasti guru mengalami beberapa kesulitan. Selain harus

mengajar, guru juga harus mengevaluasi siswa dengan metode dan teknik baru.

Jika keluar dari konteks akademik sebenarnya tugas guru tidak hanya mendidik

saja namun juga mengajarkan tentang nilai-nilai karakter melalui peran agama.

Guru juga berperan sebagai agent of change bagi muridnya, merubah kebiasaan

buruk menjadi kebiasaan baik, dan mempertahankan yang baik untuk menjadi

lebih baik lagi. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai peran aqidah aklak dalam

pembentukan karakter siswa.

A. Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah rancang bangun pembelajaran yang di desain

untuk mengembangkan potensi peserta didik bertujuan untuk mewujudkan

generasi bangsa indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter,

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara demokratis, dan

Page 49: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

34

bertanggung jawab.42

Sedangkan implementasi kurikulum adalah bagaimana

membelajarkan pesan-pesan kurikulum kepada peserta didik untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki seperangkat kompetensi mereka sesuai

dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. Tugas guru dalam

implementasi adalah bagaimana memberikan kemudahan belajar kepada

peserta didik, agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal

sehingga terjadi perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakan dalam

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulus (SKL).43

Implementasi

setidaknya dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

1. Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu

kurikulum dan kejelasannya bagi pengguna di lapangan.

2. Strategi implementasi yaitu; strategi yang digunakan dalam

omplementasi, seperti: diskusi seminar, penataran, loka karya,

penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan-kegiatan yang dapat

mendorong penggunaan kurikulum dilapangan.

3. Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi pengetahuan,

keterampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta

kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran.44

Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam

pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik.

4242

Kurikulum 2013, pedoman pemberian bantuan implementasi kurikulum tahun 2013,

jakarta: kementrian pendidikan dan kebudayaan. (Online), http://psg15.um.ac.id/wp-

content/uploads/2013/08/IMPEMENTASI-KURIKULUM-2013-FINAL.pdf diakses senin, 2

September 2015. 43

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (bandung: PT. Remaja Rosda Karya),

2013, hlm. 158. 44

Mulyasa, E. 2009, hlm. 179-180.

Page 50: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

35

Implementasi kurikulum membutuhkan kemampuan dan keaktifan guru

dalam menciptakan berbagai macam kegiatan yang telah diprogramkan.

Dalam implementasi kurikulum ada beberapa faktor yang diharapkan dapat

membantu guru untuk menangani kesulitan belajar yang dihadapi siswa, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Rumusan tujuan

2. Identifikasi sumber-sumber, meliputi: Sumber keterbacaan, sumber audio

visual, manuia, masyarakat dan sumber disekolah yang bersangkutan.

3. Peran pihak-pihak terkait

4. Pengembangan kemampuan profesional ketenagaan yang terkait dalam

implementasi.

5. Penjadwalan kegiatan

6. Unsur penunjang, seperti: metode kerja, manusia, perlengkapan, biaya

dan waktu.

7. Komunikasi yang efektif

8. Monitoring

9. Pencatatan dan pelaporan yang membantu monitoring

10. Evaluasi proses yang berisi: tujuan, fungsi, metode evaluasi dan bentuk

evaluasi.

11. Perbaikan dan redesian kurikulum.45

45

Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013

Emahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013, (Jakarta: Kata Pena), 2014, hlm. 5-7

Page 51: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

36

Implementasi kuriulum 2013 kuncinya terletak pada guru, guru harus

menyadari bahwa ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu:

aspek pedagogis, aspek psikologis, dan aspek didaktis yang menunjukkan

pada pengaturan belajar peserta didik. Implementasi kurikulum

memerlukan evaluasi demi kemajuan pendidikan, dalam implementasi

kurikulum perlu dilakukan penilaian formatif dan berikut prosedur

penilaiannya:

1. Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik

2. Gunakan hasil penilaian dengan menganalisis kelemahan atau

kekurangan peserta didik dan masalah-masalah yang dihadapi guru

dalam membentuk karakter dan kompetensi peserta didik.

3. Pilihlah metodologi yang paling tepat sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai. Berikut adalah prosedur uraian pembelajaran efektifnya:

a. Pemansan-apresiasi: Tanya jawab tentang pengetahuan dan

pengalaman, yang alokasi waktunya 5-10%.

b. Eksplorasi: memperoleh/mencari informasi baru, alokasi waktunya

24-30%.

c. Konsolidasi pembelajaran: negosiasi dalam rangka mencapai

pengetahuan baru, alokasi waktunya 35-40%.

d. Pembentukan sikap dan perilaku: pengetahuan diproses menjadi

nilai, sikap dan perilaku. Alokasi waktunya 10%.

Page 52: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

37

e. Penilaian formatif merupakan hasil akhir dari serangkaian prosedur

yang dilakukan.46

Implementasi kurikulum harus di dukung oleh kebijakan-kebijakan

kepala sekolah, kebijakan yang jelas dapat mendukung keberhasilan

implementasi kurikulum. Beberapa kebijakan yang relevan dapat

diambil kepala sekolah dalam membantu kelancaran pengembangan

pembelajaran, antara lain:

1. Memprogramkan perubahan kurikulum sebagai bagian integral dari

program sekolah secara keseluruhan.

2. Meningkatkan mutu dan kualitas guru, serta fasilitator agar dapat

bekerja secara profesional (meningkatkakn profesionalisme guru)

3. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk

kepentingan belajar, dan pembentukan kompetensi dasar.

4. Menganggarkan biaya operasional pembelajaran berbasis

kompetensi dan karakter sebagai bagian dari anggaran sekolah.

5. Menjalin kerjasama yang baik dengan unsur-unsur terkait secara

resmi dalam kaitannya dengan pembelajaran berbasis kompetensi,

seperti dunia usaha, pesantren, dan tokoh-tokoh masyarkat.47

Berbiacara mengenai implementasi kurikulum tidak akan terlepas

dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), RPP yang

dipersiapkan guru untuk kegiatan belajar mengajar harus dipersiapkan

46

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya), 2014, hlm. 102-103. 47

Ibid., hlm 106.

Page 53: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

38

sebaik mungkin demi kelancaran proses pembelajaran. Terkait

pengelolaan kelas Permendikbud no. 65 tahun 20013 dijelaskan

mengenai upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengelola kelas,

antara lain:

1. Guru menyesuaiakan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai

dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.

2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus

dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.

3. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas, dan mudah

dimengerti oleh peserta didik.

4. Guru menyesuaiakan dengan materi pembelajaran dengan

kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.

5. Pada tiap awal semester guru menjelaskan kepada peserta didik

silabus mata pelajaran.

6. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.

7. Guru mendorong dan meghargai peserta didik untuk bertanya dan

mengemukakan pendapat.

8. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap rspons dan

hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung.

9. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan

keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

Page 54: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

39

10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan

waktu yang dijadwalkan.48

Terkait dengan implementasi kurikulum 2013, ada berbagai

metode yang dapat diterapkan dan digunakan dalam proses

pembelajaran. Metode-metode tersebut telah disesuaikan dengan

kondisi dan karaktersistik yang ada pada kurikulum tersebut. Metode-

metode yang dapat digunakan antara lain:

1. Metode ceramah

2. Metode diskusi

3. Metode tanya jawab

4. Metode eksperimen

5. Metode penyelesaian masalah

6. Metode keteladanan.49

Subjek belajar adalah peserta didik, sedangkan guru adalah

fasilitator dan salah satu sumber belajar bagi peserta didik. Dalam

pelaksanaan pembelajaran harus dapat menumbuhkan motivasi peserta

didik untuk terus belajar dan kreatif. Tidak hanya itu saja namun guru

harus bisa menyentuh hati siswa agar siswa lebih bersemangat.

48

M. Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, &

SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), 2014, hlm. 187-188. 49

M. Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, &

SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), 2014, hlm. 190-197.

Page 55: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

40

B. Aqidah Akhlak

1. Pengertian Aqidah Akhlak.

Aqidah adalah percaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan

dibuktikan dengan kebenaran. Percaya dalam dalam hati berarti percaya

dan yakin bahwa Allah itu ada dan Esa. Diucapkan dengan lisan yaitu

dengan mengucap syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi

Muhammad adalah utusan Allah. Kemudian dibuktikan denganperbuatan

dengan amal saleh. Aqidah mengandung arti bahwa pada orang yang

beriman, tidak ada rasa keraguan dalam hati atau ucapan di mulut dan

perbuatan. Melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada

Allah, yakni tidak ada niat, ucapan dan perbutan yang dikemukakan oleh

orang yang beriman itu, kecuali yang sejalan dengan kehendak Allah.50

Menurut Al-Buraikan aqidah adalah keimanan yang tidak mengandung

pembatal (perkataan), tidak mengandung pembatal berarti tidak ada

satupun pada diri orang beriman kecuali hanya iman kepada-Nya dan

pembatal-pembatal seperti syak (keragu-raguan), zhan (dugaan), wahan,

jahl (kebodohan), khata‟ (kesalahan) dan nisyan (kelupaan) tidak termasuk

dalam batasan ini.51

Secara etimologis (Lughatan) akhlaq (bahasa arab) adalah bentuk

jamak dari khuluq yang berarti perangai, budi pekerti, tingkah laku/tabiat.

Berakar dari kata khalaq yang artinya menciptakan seakar dengan kata

50

Rosihon Anwar, dkk. Pengantar Studi Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), hlm.

127-128. 51

Ibrahim Bin Muhammad Al Buraikan. Pengantar Study Aqidah Ahlu As Sunnah Wa Al

Jama‟ah, (Solo: Pustaka Amanah, 2002), hlm. 15.

Page 56: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

41

khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan) dan khalq (pencipta). Secara

terminologis akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang

lahirmacam-macam perbuatan buruk atau baik, tanpa membutuhkan

pemikiran dan pertimbangan. Akhlak mengalir dan datang secara

spontanitas tanpa memerlukan pemikiran dan persiapan yang matang.52

Kemudian Akhlak adalah segala sesuatu yang telah tertanam atau

terpatri dalam diri seseorang dengan kuat, yang akan melahirkan perilaku

atau perbuatan yang tanpa melalui pemikiran atau renungan terlebih

dahulu.53

Akhlak merupakan perbuatan atau perilaku yang dibiasakan dalam

kehidupan sehari-hari, perbuatan tersebut mengalami pengulangan dan

berubah menjadi kebiasaan.54

Dengan demikian aqidah akhlak adalah sesuatu yang diucapkan

dengan lisan, diyakini dalam hati, dan dilakukan dengan perbuatan tanpa

adanya keraguan sedikitpun. seperti pendapat yang pertama menurut

Rosihon anwar dkk, bahwa aqidah ini sudah mengakar dalam hati. Selain

percaya juga harus diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan

perbuatan. Perbuatan dalam hal ini adalah amal shalih, amal yang nanti

akan bermuara pada akhlak yang terpuji, akhlak dimana yang mengalir

dan bernafaskan nilai keIslaman. Sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, dan

52

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam

(LPPI), 2001), hlm. 1-2. 53

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 6. 54

Asren Nasution, Membangun Karakter Bangsa Bercermin pada Sosok Jenderal Besar

Soedirman, (Jakarta: Prenada, 2012), hlm. 32.

Page 57: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

42

memunculkan sifat atau perbuatan baik dan buruk. Perbuatan baik atau

buruk tersebut mengalami pengulangan setiap harinya, sehingga

memunculkan kebiasaan dan dari pada itu dalam bertindak tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.sifat yang

tertanam dalam jiwa yang melahirkan bermacam-macam perbuatan, baik

atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Jika akhlak

dipupuk dengan baik, akan melahirkan manusia yang berakhlak terpuji,

manusia yang berkarakter dihadapan Allah dan dihadapan manusia

lainnya.

2. Sumber Aqidah Akhlak

Sumber aqidah Akhlak adalah Al-Qur’an dan Sunnah.55

Artinya apa

yang disampaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan Rasulullah dalam

sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan), bukan hanya sekedar

pengetahuan dan wawasan. Berikut adalah sumber-sumber aqidah akhlak:

a. Sumber aqidah akhlak dalam Al-Qur’an terdapat pada:

Sumber aqidah di dalam Al-Qur’an terdapat pula dalam Qs.

Ali Imran, (3): 19.

55

Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam

(LPPI), 2000), hlm. 6.

Page 58: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

43

artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah

hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al

Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena

kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir

terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat

hisab-Nya”. (Qs. Ali Imran, (3): 19)56

Berdasar tafsir Al-Mishbah, sesungguhnya semua agama dan

syariat yang didatangkan oleh para Nabi, ruh atau intinya adalah Islam

(menyerahkan diri), tunduk dan menurut. Meskipun dalam beberapa

kewajiban dan bentuk amal agak berbeda, hal ini pulalah yang selalu

diwasiatkan oleh para nabi. Orang muslim hakiki adalah orang yang

bersih dari kotoran syirik, berlaku ikhlas dalam amalnya, dan disertai

keimanan, tanpa memandang dari agama mana dan dalam zaman apa

ia berada. Kata akhlak memiliki banyak arti, antara lain: ketaatan,

ketundukan, balasan, perhitungan. Kata tersebut juga berarti agama

oleh karena itu agama seseorang bersikap tunduk dan taat, serta akan

diperitungkan amal perbuatannya dan akan mendapat balasan dan

ganjaran. Sesungguhnya agama yang disyari’atkan di sisi Allah adalah

Islam. Terjemahan atau makna tersebut belum sepenuhnya jelas,

bahkan dapat menimbulkan kerancuan sehingga harus dihubungkan

dengan ayat sebelumnya. Ayat yang sebelumnya menegaskan bahwa

Tiada Tuhan yakni penguasa yang memiliki dan mengatur seluruh

56

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 40.

Page 59: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

44

alam kecuali Dia Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana. Dengan

demikian ketaatan dan ketundukan kepada-Nya suau keniscayaan yang

tidak terbantahkan. Hanya keIslaman yaitu penyerahan diri secara

penuh kepada Allah yang diakui dan diterima di sisi-Nya.

Agama atau ketaatan kepada-Nya, ditandai dengan penyerahan

diri secara mutlak kepada Allah. Islam dalam arti “penyerahan diri”

merupakan hakikat yang ditetapkan Allah dan diajarkan oleh Nabi

Adam hingga Nabi Muhammad. Ayat ini menurut Ibnu Katsir

mengandung pesan dari Allah bahwa tiada agama di sisi-Nya, yang

diterima-Nya dari seorangpun kecuali Islam mengikuti rasul-rasul

yang diutus-nya hingga berakhir dengan Muhammad saw. Dengan

kehadiran Nabi Muhammad telah tertutup semua jalan menuju Allah

kecuali jalan dari arah beliau, sehingga siapa saja yang menemui Allah

setelah diutusnya Muhammad saw dengan cara penganut agama selain

syariat yang disampaikan, maka tidak diterima oleh-Nya sebagaimana

dalam firman-Nya: “Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka

sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di

akhirat termasuk orang-orang yang rugi”. (Qs. Ali Imran (3): 85)57

dengan demikian Islam adalah agama yang bersumber dari Allah yang

diajarkan oleh Nabi dan Rasul Allah untuk disebar luaskan pada

seluruh umat.

Kemudian dalam Qs. Al-Ahzab, (33): 21 dijelaskan pula.

57

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

2, (Jakarta: Lentera Hati, 2000), hlm. 38.

Page 60: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

45

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah

itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut Allah. (Qs. Al-Ahzab, (33): 21)58

Ayat tersebut mengarah kepada orang-orang beriman, memuji

sikap mereka yang meneadani Nabi saw. Ayat tersebut menyatakan:

“Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah yakni Nabi

Muhammad saw suri tauladan yang baik bagi kamu yakni bagi orang

yang senantiasa mengharap rahmat kasih sayang Allah dan

kebahagiaan hari kiamat, serta teladan bagi mereka yang berzikir

mengingat kepada Allah dan menyebut –nyebut nama-Nya dengan

banyak baik dalam suasana susah maupun senang”. Namun bisa juga

ayat ini dianggap suatu kecaman pada orang-orang yang mengaku

memeluk Islam tetapi tidak mencerminkan ajaran Islam. Kecaman itu

dikesankan dengan kata Laqad , seakan-akan ayat itu menyatakan:

“kamu telah melakukan kedurhakaan padahal sesungguhnya ditengah

kamu semua ada Nabi Muhammad yag mestinya kamu teladani”.

Kalimat liman kana memiliki fungsi menjelaskan sifat orang-orang

yang mestinya meneladani sifat Rasul saw yang mana untuk

58

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000),

hlm. 336.

Page 61: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

46

meneladani Rasul Saw secara sempurna dengan dzikir kepada Allah

dan selalu mengingat-Nya.59

Ayat yang mulia ini merupakan prinsip atau pijakan yang

utama dalam meneladani Rasulullah, baik dalam ucapan, perilaku,

maupun perbuatannya. Ayat ini merupakan perintah Allah kepada

manusia agar meneladani Nabi Saw. Peristiwa Al-Ahzab, yaitu

meneladani kesabaran, upaya, dan penantiannya atas jalan keluar yang

diberikan Allah. Shalawat serta salam selalu tercurahkan pada Allah

hingga haru kiamat, karena itu Allah berfirman kepada orang-orang

yang hatinya kalut dan guncang dalam peristiwa al-ahzab.

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang

baik bagimu”. Maksudnya adalah mengapa kamu tidak mengikuti dan

meneladani perilau Rasulullah? Kemudian Allah berfirman, “Yaitu

bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat, dan

dia banyak mengingat Allah”.60

Sesungguhnya semua agama dan syari’at yang didatangkan

oleh para Nabi, ruh atau intinya adalah Islam (meyerahkan diri),

tunduk dan menurut. Meskipun dalam beberapa kewajiban dan bentuk

amal agak berbeda, hal ini pulalah yang selalu diwasiatkan oleh para

nabi. Orang muslim hakiki adalah orang yang bersih dari kotoran

syirik, berlaku ikhlas dalam amalnya, dan disertai keimanan, tanpa

59

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 242. 60

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid

3, (Jakarta: Gema Insani, 2000), hlm. 841

Page 62: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

47

memandang dari agama mana dan dalam zaman apa ia berada.

Diisyaratkan Din karena dua hal:

1) Meluruskan hati dengan cara memperbaiki amal dan ikhlas dalam

berniat baik karena Allah atau untuk menolong sesama.

Menerapkan kata ikhlas dalam kehidupan sehari-hari tidaklah

mudah, sebab harus diiringi dengan niat tanpa mengharap imbalan

apapun dari manusia dan berserah diri pada Allah bahwa apa yang

dilakukan semata-mata hanya karena Allah.

2) Untuk membersihkan rohani dan membebaskan akal dari berbagai

kotoran akidah, yang menganggap hal-hal gaib itu berkuasa atas

diri makhluk. Sehingga dengan kekuatan gaib tersebut, seseorang

bisa mengatur makhluk hidup sekehendaknya yang bertujuan agar

orang tunduk dan menyembah siapa saja yang dianggap bukan

Tuhan.

Masalah ibadah di syari’atkan untuk mendidik ruh akhlak agar

orang tersebut mudah melaksanakan kewajiban agama. Orang-orang

ahlul kitab tidak keluar dari Islam yang dibawa oleh para Nabi dan

mereka, sebagaimana sudah kami rincikan sehingga mereka terpecah

menjadi beberapa sekte yang saling bermusuhan dalam masalah

agama. Pada hal agama adalah satu, tidak ada persengketaan, kecuali

karena kelakuan aniaya dan melewati batas yang dilakukan para

pemimpin mereka. Bila saja tidak ada unsur aniaya dan fanatisme

mereka terhadap sebagian lainnya dalam masalah sekte, dan upaya

Page 63: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

48

mereka menyesatkan orang-orang yang menentangnya dengan cara

menafsirkan nas-nas agama berdasarkan pendapat dan hanya nafsu,

serta mewakilkan sebagian atau merubahnya, maka tidak akan terjadi

perselisihan antar mereka. Penjelasan diatas menerangkan bahwa

sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Sunnah, Al-Qur’an

yang menjelaskan tentang aqidah terdapat pada Qs. Ali Imran (3): 19,

dan Qs. Al-Ahzab, (33): 21.

b. Al-Sunnah.

Al-Sunnah dijadikan sumber yang kedua, ini didasarkan pada

firman Allah Swt yang menegaskan pentingnya seorang muslim

mengikuti perintah dan larangan Rasulullah Saw dan menjadikannya

sebagai sumber rujukan dan teladan dalam kehidupan sehari-hari,

sebagai ekspresi kecintaan dan sayangnya kepada Allah Swt. Sumber

aqidah akhlak yang terdapat dalam Sunnah adalah

Artinya: “Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Dariyi

Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Saw bersabda: "Agama adalah

nasihat”. Kami bertanya: “Untuk siapa?”, Beliau menjawab: “Untuk

Page 64: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

49

Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, untuk para pemimpin, dan masyarakat

pada umumnya”. (HR. Buhkori dan Muslim)61

Kemudian hadits-hadits yang merujuk pada sumber aqidah

akhlak, antara lain:.

Artinya: “Dari An Nawwas bin Sam‟an r.a, dari Nabi Saw,

bersabda: “kebajikan adalah budi pekerti yang baik, sedangkan dosa

adalah sesuatu yang membimbangkan dalam hatimu dan kamu tidak

senang jika ada orang yang melihatnya”. (HR. Muslim)62

Kemudian

dari HR. Ahmad.

إنما بعثت ألتمم مكارم األخالق

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak”. (HR. Ahmad)

Dengan demikian secara lengkap aqidah akhlak bersumber

pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah sebagai sumber aqidah Islam tidak

memiliki keraguan sedikitpun, kebenarannya mutlak tidak perlu

dipertanyakan lagi dan wajib diimani seluruh makhluk. Sumber aqidah

berdasarAl-Qur’an dan Hadits ini digunakan sebagai pedoman

61

Al Imam Yahya bin Syarafuddin An Nawawi. Hadits Arba‟in An Nawawiyyah, (Jakarta:

PT. Aliansi Belajar Mandiri, 2009), hlm. 11. 62

Al Imam Yahya bin Syarafuddin An Nawawi. Hadits Arba‟in An Nawawiyyah, (Jakarta:

PT. Aliansi Belajar Mandiri, 2009), hlm. 37.

Page 65: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

50

manusia, untuk mendapatkan rahmat dan nikmat Allah manusia harus

bersikap baik dengan sesama, sesuai dengan yang diajarkan oleh

Rasulullah. Allah dan Rasul tidak mengajarkan untuk menyakiti

sesama, karena orang beriman adalah orang yang tidak menyakiti

orang lain. Pembentukan akhlak dapat dikatakan mudah apabila selalu

berpegang teguh pada prinsip bahwa Allah akan membantu, dan yakin

dapat berubah menjadi lebih baik.

c. Hati Nurani.

Hati nurani manusia yang bersih dapat dijadikan sebagai

sumber akhlak, sesuai dengan fitrahnya yang cenderung kepada

kebenaran dan kebaikan. Pada hakikatnya hati nurani manusia penuh

dengan cinta kasih, manusia memiliki hati nurani yang dapat

membedakan antara hal yang baik dan yang buruk.63

Hati nurani

mengantarkan manusia menuju cinta kasih antara satu dengan yang

lainnya, mengenai manusia yang melakukan keburukan itu adalah

pilihan dari manusia itu sendiri.Sumber akhlak berpangkal pada hati

nurani terdapat dalam Al-Qur’an:

63

Sudarno, Shobron, dkk, Studi Islam 1, (Surakarta: LPID UMS, 2012), hlm. 91-95.

Page 66: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

51

Artinya: “Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu)

ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa

nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang

yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari

Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada

orang-orang yang zalim”. (Qs. Al-Qashah, (28): 50)64

Ayat lalu menentang kaum musyrikin untuk mendatangkan

sesuatu yang melebihi petunjuk Al-Qur’an, pada ayat ini menegaskan

bahwa: maka jika mereka menuduh wahyu Ilahi sebagai sihir dan

Rasul-Nya adalah penyihir tidak menyambut tantanganmu untuk

mendatangkan satu kitab yang melebihi al-qur’an. Semisal dengannya

atau jika mereka tidak menyambut ajakanmu untuk beriman, maka

ketahuilah wahai Nabi Muhammad atau siapapun bahwa mereka tidak

lagi memiliki dalih atau alasan penolakan. Dengan demikian jika

mereka tetap menolak, maka sesungguhnya mereka tidak melakukan

sesuatu kecuali senantiasa hanya mengiuti secara sungguh-sungguh

bahwa nafsu mereka yang mendorong kepada kekufuran dan

kedurhakaan, demikian pula mereka pada hakikatnya tidak

memperoleh petunjuk bahkan mereka adalah orang-orang sesat, dan

siapakah yang lebih sesat dari pada orang-orang itu yang telah

bersungguh-sungguh mengikuti hawa nafsunya tanpa sedikitpun

petunjuk dari Allah dan tanpa memiliki pijakan yang logis? Pastilah

64

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 313.

Page 67: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

52

tidak ada yang lebih sesat dari mereka. Sesungguhnya Allah tidak

memberi petunjuk kepada mereka dan kepada orang-orang yang

zalim.65

serta dalam Qs. Al-Naaziat, (79): 40-41.

Artinya: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran

Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka

sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya”. (Qs. Al-Naaziat, (79):

40-41)66

Ayat ini menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang taat

dengan menyatakan: Dan adapun yang takut kepada kebesaran atau

keagungan Tuhan pencipta dan pemelihara-Nya sehingga

mendorongnya untuk beramal shaleh dan menghalangi nafsu, yaki

menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya

surgalah yang menjadi tempat tinggalnya. Kata maqam pada mulanya

berarti tempat berdiri, kata ini digunakan dalam arti keadaan yang

sedang dialami. Ayat ini menjelaskan tentang keadaan siapa saja yang

takut menghadapi keadaannya berada disisi Tuhan dalam menghadapi

perhitungan-Nya dihari kemudian, ketakutan yang menjadikannya

patuh dan taat kepada-Nya maka dialah yang tinggal disurga Allah.

65

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

10, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 365. 66

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 467.

Page 68: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

53

Sedang bila memahami keadaan yang sedang dialami berkaitan dengan

Allah, berarti keagungan Allah. Setiap orang dapat mempeluas makna

keaungan Allah sehingga mencakup semua bagian rahmat dan murka-

Nya. Mengingat rahmat Allah akan menambah semangat dan optimis

dalam menjauhi larangan Allah. Takut yang dimaksud disini adalah

bukan takut kepada siksa Allah melainkan rasa takut akan ibadah yang

tidak tulus kepada Allah yang belum mencapai puncak pengabdiannya.

Kemudian hawa nafsu adalah keinginan nafsu yang bertentangan

dengan tuntunan agama. Ia dilukiskan oleh al-qur’an sebagai selalu

mendorong kepada hal-hal yang bersifat buruk kecuali mereka yang

dipelihara Allah (Qs. Yusuf (12): 53) yang mendorong manusia

menuju kebinasaannya. Apabila seseorang mampu menahan nafsunya

itu sekaligus seagai obat penyakit yang diakibatkan nafsunya.67

Bersumber pada Al-Qur’an, hati nurani tersebut dapat sesuai dengan

fitrahnya, yang tercantum pada Qs. Al-Qalam, (68): 4, Qs. Al-Qashaah,

(28): 50 dan Qs. Al-Naaziat, (79): 40-41. Manusia sebagai makhluk

Allah yang beradab, mengembalikan konsep akhlak bersumber pada

hati nurani pada Al-Qur’an dan Hadits. Jika Hati nurani sesuai dengan

fitrahnya, akan dapat menuntun hati nurani manusia untuk memilih

kejalan Tuhan-Nya dan tidak merugikan orang lain. Yang terpenting

adalah mengenai pengendalian nafsu, bagi siapa saja yang dapat

mengendalikan nafsu, dia akan selamat dan justru nafsu itu sendiri

67

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

15, (Jakarta: Lentera Hati, 2003), hlm. 48-49.

Page 69: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

54

adalah obat bagi penyakitnya. Mengingat rahmat Allah akan

menambah semangat dan optimis dalam menjalani hidup.

3. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Aqidah Akhlak.

Pandangan hidup yang paling mendasar adalah agama, agamalah yang

mengajarkan keimanan dan ketakwaan. Manusia hidup memiliki tujuan

yang sama, yaitu mengharap rahmat dan surga dari Allah. Begitu juga

aqidah akhlak memiliki tujuan, yaitu membentuk kepribadian manusia.68

Adapun tujuan aqidah akhlak adalah:69

a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata. Karena

Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari

ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepada-Nya.

b. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari

kosongnya hati dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari

akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta

menyembah materi yang dapat di indera saja dan adakalanya terjatuh

pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat.

c. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak

goncang dalam pikiran. Karena akidah ini akan menghubungkan orang

mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang

mengatur, Hakim yang membuat tasyri'. Oleh karena itu hatinya

68

Sri Narwanti. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter Dalam

Mata Pelajaran, (Yogjakarta: Diva Press, 2011), hlm. 4. 69

Aziz. Aqidah-Pengertian, Nama, Sumber, Tujuan, Manfaat ilmu, dan Aqidah,

http://azisabd.blogspot.com/2011/10/akidah.html, Di akses pada tanggal 04-11-2015, Pukul 06.13

WIB.

Page 70: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

55

menerima takdir-Nya, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak

mencari pengganti yang lain.

d. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam

beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena

diantara dasar akidah ini adalah mengimani para Rasul, dengan

mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.

e. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak

menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali digunakannya

dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali

menjauhinya dengan rasa takut dari siksa. Karena diantara dasar

akidah ini adalah mengimani kebangkitan serta balasan terhadap

seluruh perbuatan.

Artinya: "Dan masing-masing orang memperoleh derajat-

derajat (sesuai) dengan yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak

lengah dari apa yang mereka kerjakan". (QS. Al An'am, (6): 132)70

Maisng-masing orang memperoleh derajat yang sesuai dengan

apa yang dikerjakannya, ini pun dapat ditafsirkan dengan “setiap jin

dan manusia yang kafir memiliki peringkat di dalam neraka yang

sesuai dengan perbuatannya. Hal ini senad dengan firman Allah

“Masing-masing mendapat siksaan yang berlipat ganda”. Kemudian

70

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 115.

Page 71: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

56

ibnu jarir menafsirkan bahwa setiap peringkat itu merupakan buah

amal mereka yang ditetapkan pada sisi Allah untu dibalas berdasarkan

amal itu pada saat mereka bertemu dengan Dia dan saat kembali pada-

Nya.71

f. Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal

maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat

tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi untuk

menempuh jalan itu.

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah

orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian

mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa

mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang –rang yang benar".

(QS. Al Hujurat, (49) : 15)72

QS. Al Hujurat, (49) : 15 menjelaskan tentang siapa yang

benar-benar sempurna berimannya, Allah berfirman "Sesungguhnya

orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman

kepada Allah dan menyaksikan kebenaran Rasul-Nya dalam segala apa

yag disampaikannya kemudian walau berlanjut masa yang

71

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2,

(Jakarta: Gema Insani Perss, 1999), hlm. 291. 72

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 413.

Page 72: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

57

berkepanjangan, hati mereka tidak disentuh oleh ragu walau mereka

mengalami aneka ujian dan bencana dan disamping sifat batiniah itu

mereka juga mereka membuktikan kebenaran iman mereka melalui

berijtihad yakni berjuang membela kebenaran dengan mengorbankan

harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang

yang benar dalam ucapan dan perbuatan mereka.73

g. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-

individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan

kemuliaan.

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik

lelaki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya

akan Kami berikan balasan kepadanya kehidupan yang baik dan

sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala

yang paling baik dari apa yang telah mereka kerjakan". (QS. An Nahl,

(16): 97)74

Ayat ini merupakan janji Allah bagi orang yang mengerjakan

amal shaleh, yaitu amal yang sejalan dengan kitab Allah dan sunnah

Rasul-Nya baik laki-laki maupun perempuan, baik manusia maupun

73

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 267. 74

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 222.

Page 73: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

58

jin sedang kalbunya merasa tetram denga keimanan kepada Allah dan

Rasul-Nya. Janji itu adalah bahwa Allah akan memberinya kehidupan

yang baik di dunia dan akhirat dengan balasan yang lebih baik dari

amalnya.75

Tujuan dari aqidah akhlak adalah untuk membentuk manusia

yang berakhlak mulia, berjuang dijalan Allah dan hanya untuk Allah

semata. Sehingga tercapai kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.

Keimanan yang teguh tersebut akan membentuk keyakinan bahwa

hanya Allah yang dapat memberikan rizky, pertolongan, dan

kenikmatan hidup.

Fungsi aqidah adalah dasar, fondasi mendirikan bangunan

semakin tinggi bangunan yang akan didirikan, harus semakin kokoh

fondasi yang dibuat. Jika fondasinya lemah bangunan itu akan cepat

ambruk tidak ada bangunan tanpa fondasi.76

Selanjutnya fungsi aqidah

adalah:

1) Menuntun dan mengemban dasar keTuhanan yang dimiliki

manusia sejak lahir.

2) Memberikan pedoman hidup yang pasti.

3) Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa.77

75

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2,

(Jakarta: Gema Insani Perss, 1999), hlm. 1063. 76

Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman Islam

(LPPI), 2000), hlm. 10. 77

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2011), hlm. 131.

Page 74: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

59

fungsi akhlak adalah menginginkan suatu masyarakat yang

berakhlak mulia. Akhlak mulia ini sangat ditekankan karena di

samping akan membawa kebahagiaan bagi individu, sekaligus

membawa kebahagiaan bagi masyarakat.78

Jadi fungsi aqidah adalah

sebagai pedoman hidup manusia, untuk mengokohkan bangunan iman

seseorang. Sehingga ia menjalankan segala perintah Allah dan

menjauhi larangan-Nya, untuk mendapat ketenangan jiwa. Ketenangan

merupakan buah keimanan, ketenangan hati serta ketentraman jiwa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, fungsi akhlak adalah Menjauhi

hal yang negatif dan menggantinya dengan hal positif sehingga

menimbulkan ketenangan dalam jiwa.Sehingga jika dipadukan fungsi

aqidah akhlak adalah untuk mengokohkan fondasi keimanan dan

membentuk akhlak mulia, serta Meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah swt. Manusia diperintahkan untuk amar

ma’ruf nahi munkar. Kemudian Ruang lingkup aqidah akhlak, adalah

sebagai berikut:

1) Akhlak Kepada Allah

Akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran

bahwa “Laa Ilaaha Ilallah” tiada Tuhan selain Allah SWT, Allah

adalah Tuhan yang bersih dari segala sifat kekurangan. Allah

berfirman dalam Qs. Adz-Zariyat, (51): 56.

78

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo, 2000), hlm. 169-170.

Page 75: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

60

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (Qs. Adz-

Zariyat, (51): 56)79

Ayat tersebut menggunakan kata persona (Aku) setelah

sebelumnya menggunakan persona ketiga (Dia/Allah). Ini bukan

saja bertujuan menekankan pesan yang dikandungnya tetapi juga

untuk mengisyaratkan bahwa perbuatan –perbuatan Allah

melibatkan malaikat atau sebab-sebab lainnya, penciptaan,

pengutusan Rasul, turunnya siksa, rezeki yang dibagikan-Nya

melibatkan malaikat dan sebab-sebab lainnya, sedang disini karena

penekanannya adalah beribadah kepada-Nya semata-mata, maka

redaksi yang digunakan berbentuk tunggal dan tertuju kepada-Nya

semata-mata tanpa memberi kesan adanya keterlibatan selain

Allah. Ibadah bukan sekedar ketaatan dan ketundukan tetapi ia

adalah satu ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya

akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa

yang kepadanya ia mengabdi. Ia juga merupakan dampak dari

keyakinan bahwa pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki

kekuasaan yang tidak terjangkau arti hakikatnya. Ibadah adalah

tujuan dari penciptaan manusia dan kesempurnaan yang kembali

kepada penciptaan itu. Allah menciptakan manusia, sedang Allah

sama sekali tidak membutuhkannya. Adapun tujuan Allah

79

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 417.

Page 76: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

61

berkaitan dengan dzat-Nya yang maha tinggi. Dia menciptakan

manusia dan jin karena Dia adalah dzat yang maha agung hanya

Dia yang patut dan pantas disembah.80

Dan Allah berfirman dalam

Qs. Thaha, (20): 14.

Artinya: “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada

Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah

shalat untuk mengingat Aku”. (Qs. Thaha, (20): 14)81

Pada ayat tersebut menggunakan “Aku” adalah kata yang

tepat untuk memperkenalkan Tuhan Yang Maha Esa. Ini karena

kata Allah mencakup segala sifat-sifat-Nya, bahkan Dialah yang

menyandang sifat-sifat tersebut. Jika seseorang telah mengenal

Allah dengan pengenalan yang sesunguhnya, maka otomatis akal

dan pikiannya, jiwa dan hatiya akan terpanggil untuk mendekakan

kepada-Nya dan karena itu lanjutan ayat diatas mengajak agar

beribadah dan menyembah-Nya dengan menyebut bentuk ibadah

dan ketundukan yang paling jelas yaitu melaksanakan shalat.82

Akhlak terhadap Allah adalah dengan selalu bersyukur atas

nikmat yang diberikan, mendirikan sholat, dan selalu berfikir

80

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 355-357. 81

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 250. 82

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

8, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 283-284.

Page 77: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

62

optimis bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan, serta

memiliki semangat dalam menjalani hidup.

2) Akhlak Kepada Diri Sendiri

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban terhadap

dirinya sendiri, jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi maka akan

mendapat kerugian dan kesulitan. Dengan demikian kewajiban

manusia terhadap dirinya sendiri.

Menurut Ali (1998: 357), akhlak terhadap diri sendiri

antara lain: memelihara kesucian diri, menutup aurat, jujur dalam

perkataan dan perbuatan, ikhlas, sabar, rendah hati, malu jika

melakukan perbuatan jahat, menjauhi dengki, menjauhi dendam,

berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain, menjauhi segala

perkataan dan perbuatan yang sia-sia.

Firman Allah tentang akhlak terhadap diri sendiri terdapat

dalam Qs. Al A’raf, (7): 31.

Artinya: ““Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang

indah di Setiap (memasuki) masjid, Makan dan minumlah, dan

janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Qs. Al A’raf, (7): 31)83

83

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 122.

Page 78: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

63

Ayat ini adalah ayat bantahan terhadap kaum musyrikin

yang melakukan tawaf di Baitullah sambil telanjang secara

sengaja; laki-laki bertawaf pada siang hari dan perempuan pada

malam hari. Maka Alla Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam,

pakailah perhiasanmu setiap kai memasuki majid”. Yang dimaksud

“perhiasan” adalah pakaian untuk menutupi kubul dan dubur.

Perhiasan lainnya adalah perabot rumah tangga yang bagus dan

barang-barang. Kaum musyrikin disuruh mengenakan baju setiap

kali mau memasuki masjid. Berdasarkan ayat ini di sunnah yang

semakna dengan ayat ini, maka disunnatkan untuk mempercantik

diri setiap kali melakukan shalat, terutama shalat jum’at dan shalat

idul fitri. Memakai parfum dan bersiwak merupakan perlengkapan

dalam mempercantik diri.84

Sedangkan hadits yang menjelaskan akhlak terhadap diri

sendiri adalah:

النظا فة مه الإيمان

Artinya: “Kebersihan itu adalah satu sebagian dari

iman”. (HR. Imam Ahmad dan Turmudzi)

Dengan demikian akhlak terhadap diri sendiri tidak hanya

terfokus dalam jasmaninya saja, namun terhadap rohani. Disiplin,

menuntut ilmu, taat, patuh pada peraturan, tidak mudah marah,

84

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid

2, (Jakarta: Gema Insani Perss, 1999), hlm. 353-354.

Page 79: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

64

bersih, rapi dan selalu memperhatikan keharmonisan hidup

merupakan akhlak terhadap diri sendiri.

3) Akhlak Kepada Sesama Manusia

Akhlak terhadap sesama manusia meliputi: akhlak terhadap

Rasulullah Saw, terhadap kedua orang tua, terhadap keluarga serta

karib kerabat, terhadap tetangga, dan masyarakat. Akhlak terhadap

sesama manusia dapat dijalin dengan memelihara hubungan baik

dengan sesama, antara lain: Dengan tolong-menolong, suka

memaafkan kesalahan orang lain, menepati janji, lapang dada,

menegakkan keadilan dan berlaku adil dengan diri sendiri dan

orang lain.85

Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan untuk berbuat baik

kepada sesama manusia terdapat dalam Qs. Al Isra’, (17): 23.

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya

kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat

baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang

di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut

dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu

mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu

85 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1998), hlm. 357-370.

Page 80: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

65

membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan

yang mulia”. (Qs. al Isra’, (17): 23)86

Akhlak terhadap sesama manusia adalah saling mengerti dan

memahami antar sesama, tidak hanya memikirkan kepentingan diri

sendiri. Ayat diatas menuntut agar apa yang disampaikan kepada

kedua orang tua bukan saja yang benar dan tepat, bukan saja juga

yang sesuai dengan adat kebiasaan yang baik dalam suatu

masyarkat, tetapi ia juga harus yang terbaik dan termulia, dan

kalaupun eandainya orang tua melakukan suatu “kesalahan”

terhadap anak, maka kesalahan itu harus dianggap tidak

ada/dimaafkan (dalam arti dianggap tidak pernah ada dan terhapus

dengan sendirinya) karena tidak ada orang tua yang bermaksud

buruk terhadap anaknya.87

Berdasar pada Qs. al Isra’, (17): 23,

bahwa akhlak terhadap manusia tidak hanya terfokus pada orang

lain yang berada diluar keluarga, namun berbakti kepada kedua

orang tua dan menyayangi saudara merupakan kewajiban akhlak

terhadap sesama manusia.

4) Akhlak Terhadap Lingkungan

Akhlak terhadap lingkungan merupakan segala sesuatu yang

ada disekitar manusia baik binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda

86

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 227. 87

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 446.

Page 81: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

66

tak bernyawa.88

Firman Allah yang menjelaskan tentang kewajiban

untuk menjaga lingkungan, terdapat dalam Qs. Ar Rum, (30): 41-

42).

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah

merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan

mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Berjalanlah

di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-

orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-

orang yang mempersekutukan (Allah)”. (Qs. Ar Rum, (30): 41-

42)89

Akhlak terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan cara

menjaga dan memelihara kebersihan dan keseimbangan alam, tidak

menebang pohon sembarangan, menjaga habitat hewan yang berada

dihutan, mengadakan reboisasi (penanaman/penghijauan kembali).

Agar yang dijelaskan dalam Qs. Ar Rum, (30): 41-42 tentang akibat

88

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 7-11. 89

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 326.

Page 82: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

67

kerusakan alam yang ditimbulkan manusia tidak terjadi. Ayat tersebut

menyebut darat dan laut sebagai tempat terjadinya fasad itu, ini berarti

daratan dan lautan menjadi arena kerusakan, misalnya dengan terjadina

pembunuhan dan perampokan di kedua tempat itu, dan dapat juga

berarti bahwa darat dan laut sendiri telah mengalami kerusakan,

ketidak seimbangan serta kekurangan manfaat. Laut telah tercemar

kelestariannya, sehingga ekosistimnya mati dan hasil laut berkurang.

Daratan semakin panas sering terjadi kemarau panjang, kemudian

keseimbangan lingkungan rusak.

Ayat diatas tersebut tidak menyebut udara, mungkin yang

ditekankan disini adalah apa yang nampak sebagaimana makna

zhahara yang telah disinggung diatas apalagi ketika turunnya ayat ini,

pengetahuan manusia belum menjangkau hingga luar angkasa.

Kemudian sanksi atas bencana dan perusakan ini tidak hanya dialami

oleh masyarakat mekah kala itu, namun ini merupakan sunnatullah

bagi siapa saja yang melanggar baik dahulu, sekarang, atau yang akan

datang. Untuk itu wahai Nabi Muhammad katakanlah kepada siapa pun

yang meragukan hakikat diatas bahwa: “Berjalanlah di muka bumi dan

perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu.

Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang

mempersekutukan (Allah)”. Jika diperhatikan lebih teliti, dapat dilihat

puing-puing kehancuran mereka. Itu disebabkan karena kebanyakan

dari ereka adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah sehingga

Page 83: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

68

kebanyakan pula melakukan kedurhakaan yang mengakibatkan

kerusakan alam serta merajalela kedurhakaannya.90

Ayat tersebut

mengingatkan sebagai pemimpin dibumi harus dapat menjaga

keseimbangan alam, bukan malah merusak. Demi keuntungan sendiri

banyak manusia menghalalkan segala cara untuk dapat meraih

keuntungan berlipat. Seperti kasus akhir ini, banyak terjadi kebakaran

hutan di daerah sumatera dan kalimantan, entah ini unsur disengaja

atau tidak seharusnya hutan yang merupakan jantung dunia harus

dijaga dengan baik. Akibat kebakaran hutan ini udara sangat tercemar,

banyak koban jiwa berjatuhan. Banyak balita meninggal akibat

kejadian ini. Dengan kasus ini peserta didik dapat mengambil

hikmahnya, bahwa untuk menjadi kaya tidak harus dengan

mengorbankan orang lain. Melainkan dengan bekerja keras, berdo’a,

dan pantang menyerah.

C. Pendidikan Karakter.

1. Pendidikan Karakter.

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan

kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu:

rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera

serta ketrampilan-ketrampilan).91

90

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 77-80. 91

Fuad Ihsan, Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 7.

Page 84: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

69

Sedangkan menurut UUSPN nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.92

Pendidikan merupakan lembaga atau institusi sosial yang dihadikan

untuk mencerdaskan dan mencerahkan akak budi manusia, pendidikan

menjadi strategi dan media kebudayaan untuk pencerahan. Pencerahan

terhadap individu maupun masyarakat yang pada akhirnya melahirkan

suatu peradaban yang baik atau mulia.93

Jadi pendidikan adalah usaha yang dilakukan orang dewasa untuk

mengembangkan dan memiliki akhlak mulia, kecerdasan, pengendalian

diri, kepribadian dan ketrampilan melalui serangkaian pemberian

pengetahuan dan pengalaman. Agar dirinya berguna bagi diri sendiri,

masyarakat, bangsa dan negara. Selain dari pada itu pendidikan juga dapat

mewujudkan suatu peradaban, peradaban yang memiliki unsur yang baik.

karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau

menandai dan memfokuskan tata cara mengaplikasikan nilai kebaikan

dalam bentuk tingkah laku.94

92

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, (Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2009), hlm. 3. 93

Haedar Nashir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama & Budaya, (Yogyakarta: Multi

Presindo, 2013), hlm. 16. 94

Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), hlm. 30.

Page 85: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

70

Berdasarkan tulisan bertajuk Urgensi Pendidikan Karakter, Prof.

Suyanto, Ph.D menjalaskan bahwa “Karakter adalah cara berpikir dan

berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja

sama baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat

keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan

yang ia buat”.95

Sedangkan karakter merupakan seperangkat sifat-sifat

yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebijakan, dan

kematangan moral seseorang.96

Dengan demikian karakter adalah serangkaian sifat yang memiliki

unsur kebaikan dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam tingkah laku,

perilaku, atau perbuatan. Upaya sadar dan terencana dalam mengetahui

kebenaran atau kebaikan, dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter mengantarkan peserta didik untuk belajar memaknai

kearifan lokal, dapat melestarikan nilai-nilai budaya agar tidak tertelan

zaman.

2. Tujuan, Fungsi, dan Ruang Lingkup Pendidikan Karakter.

Tujuan pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan

pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak,

baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus

sekolah). Penguatan dan pengembangan memiliki makna bahwa

95

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 11. 96

Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan VCT sebagai

Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 77.

Page 86: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

71

pendidikan dalam seting sekolah bukanlah sekedar suatu dogmatis nilai

kepada peserta didik, tetapi sebuah proses yang membawa peserta didik

untuk memahami dan merefleksikan bagaimana suatu nilai menjadi

penting untuk diwujudkan dalam perilaku keseharian manusia, termasuk

bagi anak.97

5 tujuan pendidikan karakter adalah:

a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai

manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang

religious.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa.

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, dan

dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).98

Kemudian Pendidikan karakter bertujuan membentuk bangsa yang

tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotog

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

97

Dharma Kesuma, dkkPendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik Di Sekolah,

(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 9. 98

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 18.

Page 87: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

72

pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa

kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan pancasila.99

Tujuan pendidikan karakter yang selanjutnya adalah membentuk siswa

berpikir rasional, dewasa, dan bertanggung jawab. Mengembangkan sikap

mental yang teruji, membina kepekaan sosial anak didik. Membangun

mental optimis dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan.

Membentuk kecerdasan emosional. Membentuk anak didik yang berwatak

pengasih, penyayang, sabar, beriman, takwa, bertanggung jawab, amanah,

jujur, adil, dan mandiri.100

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter memiliki tujuan membentuk individu yang memiliki

akhlak mulia, dewasa, bertanggung jawab dan memiliki mental dan spirit

yang baik. Mampu mengatur emosi, jujur, adil, amanah, cinta tanah air,

memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik.

Fungsi pendidikan karakter adalah mengembangkan potensi dasar agar

berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. Memperkuat dan

membangun perilaku bangsa yang multikultural. Meningkatkan perdaban

bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.101

Pendidikan karakter memiliki 3 fungsi utama, yaitu:

a. Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi.

99

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 31. 100

Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), hlm. 39. 101

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 30.

Page 88: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

73

Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan

potensi peserta didik agar berpikir baik, berhati baik, dan berperilaku

baik sesuai dengan falsafah hidup pancasila.

b. Fungsi perbaikan dan penguatan.

Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran

keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut

berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi

warga negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju,

mandiri, dan sejahtera.

c. Fungsi penyaring.

Pendidikan karakter berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan

menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.102

Berdasarkan uraian fungsi pendidikan karakter tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendidikan karakter memiliki fungsi sebagai

pengembang potensi diri sehingga terbentuk pribadi yang berakhak mulia,

berguna bagi agama, keluarga, nusa, bangsa dan negara.

Ruang lingkup pendidikan karakter menurut Pusat kurikulum.

Pendidikan karakter meliputi dua aspek aspek yang dimiliki manusia, yaitu

aspek ke dalam dan aspek keluar. Aspek ke dalam atau aspek potensi

meliputi aspek kognitif (olah pikir), afektif (olah hati), dan psikomotor

(olah raga). Aspek ke luar yaitu aspek manusia dalam konteks sosiokultur

102

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 18.

Page 89: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

74

dalam interaksinya dengan orang lain yang meliputi interaksi dalam

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Masing-masing aspek memiliki ruang

yang berisi nilai-nilai pendidikan karakter. Aspek ruang lingkup

pendidikan karakter adalah aspek yang meliputi nilai-nilai pendidikan

karakter yang berjumlah 18, yang mencakup aspek ke dalam dan keluar.

Nilai-nilai pendidikan karakter yang 18 tersebut adalah: Religius, jujur,

toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin

tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,

peduli sosial, dan tanggung jawab. Ruang lingkup pendidikan karakter

yang terdapat dalam nilai karakter, beberapa nilai karakter adalah:

Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,

peduli sosial, dan tanggung jawab.103

3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter.

Secara khusus maksud dari pendidikan karakter adalah membentuk

karakter positif pada anak, dan berikut adalah nilai karakter menurut

kementrian pendidikan nasional.

a. Religius

b. Jujur

103

Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), hlm. 31.

Page 90: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

75

c. Disiplin

d. Toleransi

e. Kerja keras

f. Kreatif

g. Demokratis

h. Rasa ingin tahu

i. Cinta tanah air

j. Mandiri

k. Semangat kebangsaan

l. Gemar membaca

m. Menghargai prestasi

n. Peduli sosial

o. Bersahabat/komunikatif

p. Cinta damai

q. Peduli lingkungan

r. Tanggung jawab.104

Abstraksi pemikiran Jenderal Soedirman tentang karater bangsa

tertuang dalam 9 nilai fundamental bagi pembangunan karakter khas

Indonesiaan, sebagai catatan penting membangun masa depan Indonesia

yang berkarakter kuat sesuai kepribadian bangsa. Antara lain:

a. Religious (Ikhlas dan jujur)

b. Disiplin

104

Anas Salahudin & Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis

Agama & Budaya Bangsa, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 54-56.

Page 91: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

76

c. Istiqamah

d. Tidak mudah menyerah

e. Loyalitas

f. Profesional

g. Amanah

h. Cinta tanah air

i. Bertanggung jawab.105

Ratna megawangi pencetus pendidikan karakter di Indonesia

menuyusun 9 pilar karakter mulia yang selayaknya dapat dijadikan acuan

dalam pendidikan karakter, antara lain:

a. Cinta Allah dan kebenaran

b. Tanggung jawab, disiplin dan mandiri.

c. Hormat dan satun

d. Jujur

e. Kasih sayang, peduli, dan kerja sama.

f. Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah.

g. Toleran dan cinta damai

h. Baik dan rendah hati

i. Adil dan berjiwa kepemimpinan.106

Berdasarkan sumbernya karakter berasal dari nilai luhur

universal, antara lain:

105

Asren Nasution, Membangun Karater Bangsa Bercermin dari Sosok Jenderal Besar

Soedirman, (Jakarta: Prenada, 2012), hlm. 134. 106

Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter: Solusi Tepat untuk Membangun Bangsa,

(Bogor: Indonesia Heritage Foundation, 2005), Hlm. 8.

Page 92: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

77

a. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.

b. Kejujuran/amanah, diplomatis.

c. Dermawan, suka menolong dan gotong royong/kerjasama.

d. Percaya diri dan pekerja keras.

e. Kemandirian dan tanggung jawab.

f. Kepemimpinan dan keadilan.

g. Hormat dan santun.

h. Karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan.

i. Baik dan rendah hati.107

Nilai-nilai pendidikan karakter dan asal karakter yang diambil dari

nilai luhur tersebut tidak akan ada artinya bila hanya menjadi tanggung

jawab guru semata, dalam hal menanamkan kepada siswa membutuhkan

bantuan dari seluruh elemen yang ada disekolah. Pendidikan karakter

tidak banyak membutuhkan banyak biaya, yang dibutuhkan adalah

komitmen, konsekuen, dan konsisten dari semua pemangku kepentingan.

Masyarakat sekolah yang memiliki semangat dan tanggung jawab yang

besar akan dapat mewujudkan apa yang menjadi cita-cita pendidikan

karakter.

Berdasarkan beberapa nilai karakter yang dikembangkan, beberapa

tokoh pendidikan karakter merangkumnya menjadi 9 pilar, yaitu:

a. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya (love Allah, trust, reverence,

loyalty).

107

E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 16.

Page 93: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

78

b. Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian (responsibility,

excellence, self reliance, discipline, orderliness)

c. Hormat dan santun (respect, courtesy, obedience)

d. Kejujuran/amanah dan arif (trustworthines, honesty, and tactful).

e. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras (confidence,

assertiveness, creativity, resourcefulness, courage, determination,

enthusiasm)

f. Dermawan, suka menolong dan gotongroyong/kerjasama (love,

compass-sion, caring, empathy, generousity, moderation, cooperation)

g. Baik dan rendah hati (kindness, friendliness, humility, modesty)

h. Toleransi, kedamaian dan kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness,

unity).

i. Kepemimpinan dan keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)

Ary Ginanjar Agustian juga meringkas nilai pendidikan karakter

dengan menggunakan teori ESQ menyuguhkan pemikiran bahwa setiap

karakter positif sesungguhnya merujuk pada sifat-sifat mulia Allah (Asma

al-Husna) ). Nilai pendidikan karakter tersebut terangkum menjadi 7

pilar, yaitu:

a. Tanggung jawab

b. Jujur

c. Disiplin

d. Visioner

e. Adil

Page 94: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

79

f. Peduli

g. Kerja sama.108

Bentuk lain yang harusnya diajarkan disekolah adalah tentang toleransi

terhadap sesama teman, disiplin diri, belajar menghargai dan

menghormati pendapat teman, mampu menyemangati diri sendiri ketika

mengalami perasaan yang tidak mengenakkan. Sebab penanganan pada

diri sendiri jauh lebih sulit dan membutuhkan kebiasaan yang dilakukan

secara continue, harusnya terlebih dahulu anak diajarkan untuk dapat

memahami dirinya sendiri. Jika ingin diperlakukan baik terhadap orang

lain, maka harus memperlakukan orang lain dan diri sendiri dengan baik

terlebi dahulu. Adapun komponen-komponen karakter yang baik adalah:

Pengetahuan Moral: Kesadaran moral, Mengetahui nilai-nilai moral,

Pengambilan perspektif, Penalaran moral, Pengambilan keputusan,

Pengetahuan diri. Perasaan moral: Hati nurani, Penghargaan diri, Empati,

Menyukai kebaikan, Kontrol diri, Kerendahan hati. Aksi Moral:

Kompetensi, Kemauan, Kebiasaan.109

Anak panah yang menghubungkan setiap domain karakter dengan dua

domain lainnya berarti memperkuat hubungan diantara domain-domain

tersebut. Pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral tidak

terpisahkan namun saling mempengaruhi dengan beragam cara.

Penanggung jawab pendidikan anak adalah keluarga, sekolah, dan

108

Ary Ginanjar Agustian, Bangkit Dengan 7 Budi Utama, (Jakarta: Arga Tilanta, 2010),

hlm. 16. 109

Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi

Pintar dan Baik, (Bandung: Nusa Media, 2013), hlm. 74.

Page 95: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

80

masyarakat. Namun fenomena yang berkembang dimasyarakat, orang tua

cenderung menjadikan sekolah sebagai bengkel. Namun pada hakikatnya

anak lebih membutuhkan pendidikan dan kasih sayang yang utama dari

orang tua, sekolah memang menyediakan pendidikan yang baik bagi anak

namun tanpa peran orang tua pendidikan karakter dan pembentukan insan

kamil tidak akan berjalan dengan baik.

Dalam konsep nasional, pendidikan karakter sebagai berikut:110

Konsep nasional ini bersifat plural, umum, tidak membeda-bedakan

golongan dengan yang lain. Siapa pun dan dari golongan manapun

memiliki kewajiban untuk terus mengawal pendidikan karakter, baik

disekolah maupun di rumah. Kemendiknas telah merancang “grand

design” pembelajaran pendidikan karakter, itu yang harus jadi acuan.

Acuan yang telah ditetapkan kemendiknas terkait pendidikan karakter

adalah pengelompokkan konfigurasi karakter, akni olah hati, olah pikir,

olah raga, dan olah rasa karsa.

Olah hati bermuara pada pengelolaan spiritual, dalam Islam dikenal

dengan sifat siddiq yang dimiliki oleh Rasulullah. Dalam pandangan

psikologi dikenal dengan spiritual quotion (SQ), bagaimana membangun

hubungan yang baik dengan sang khalik. Olah pikir bermuara pada

pengelolaan intelektual, dalam Islam dikenal dengan sifat Fathonah yang

dimiliki oleh Rasulullah. Dalam pandangan psikologi dikenal dengan

Intellectual Quotion (IQ). Bagaimana membangun kecintaan dengan ilmu

110

Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi

Sekolah dengan Rumah, (Surabaya: Jaring Pena, 2011), hlm. 23.

Page 96: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

81

pengetahuan, membentuk manusia menjadi manusia pembelajar. Olah

rasa/olah karsa bermuara pada pengelolaan emosi dan kreativitas, dalam

Islam dikenal dengan sifat Tabligh yang dimiliki oleh Rasulullah. Dalam

pandangan psikologi dikenal dengan Emotional Quotion (EQ), bagaimana

membangun hubungan antar manusia dan mengolah daya kreatif menjadi

hal yang perlu diata sejak awal. Olah raga bermuara pada pengelolaan

fisik, dalam Islam dikenal sifat Amanah yang dimiliki oleh Rasulullah.

Dalam pandangan psikologi dikena dengan Adversity Quotion (AQ).

Bagaimana manusia bisa menjaga kesehatan sebagai amanah untuk bisa

memakmurkan bumi. Tanpa fisik yang kuat, sulit memegang amanah

sebagai khalifah dimuka bumi. Selain itu mampu untuk mengubah

hambatan menjadi peluang dengan fisik yang kuat.111

Penyelenggaraan

pendidikan karakter menjadi satu hal yang multlak dilakukan di jenjang

pendidikan manapun, khususnya di jenjang pendidikan dasar.

4. Prinsip dan Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Karakter.

Kurikulum merupakan cakupan dari rencana kegiatan yang akan

dilakukan, rencana tersebut berupa materi pembelajaran, strategi

pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah prinsip dari

kurikulum pendidikan karakter:

a. Prinsip efisiensi, yaitu baik dalam segi waktu, tenaga, dan biaya.

111

Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi

Sekolah dengan Rumah, (Surabaya: Jaring Pena, 2011), hlm. 23-24.

Page 97: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

82

b. Prinsip relevansi, yaitu kesesuaian pendidikan dalam lingkungan hidup

siswa, relevan dengan kehidupan sekarang dan akan datang, relevan

dengan tuntutan pekerjaan.

c. Prinsip efektifitas, yaitu baik efektifitas mengajar guru, maupun

efektifitas belajar murid.

d. Prinsip fleksibilitas, yaitu semacam ruang gerak yang memberikan

sedikit kebebasan dalam bertindak, baik yang berorientasi pada

fleksibilitas pemilihan program pendidikan maupun dalam

mengembangkan program pembelajaran.112

Suatu perbuatan dikatakan karakter/akhlak apabila perbuatan tersebut

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Perbuatan itu tela tertanam kuat dalam jiwa seseorang dan telah

menjadi bagian dari kepribadiannya.

b. Perbuatan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan

sandiwara.

c. Perbuatan itu dilakukan dengan spontan tanpa dipikirkan terlebih

dahulu.

d. Perbuatan tersebut dilakuka tanpa paksaan atau tekanan dari luar.113

Karater merupakan totalitas dari seseorang, karakter ini bersifat unik.

Antara manusia yang satu dengan manusia akan memiliki perbedaan ibarat

cokelat yang rasanya manis namun bentuknya berbeda-beda. Begitu pula

112

Zakiah Darajat, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa,

(Bandung: Pustaka Setia, 1992), hlm. 125. 113

Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalitas Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media,

2014), hlm. 11.

Page 98: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

83

dengan manusia, semua manusia ingin terliat manis, namun bagaimana

cara mereka membuat hal itu menjadi manis mereka punya cara masing-

masing.

5. Hubungan Aqidah Akhlak dengan Karakter.

Dalam kaitannya dengan pendidikan akhlak, terlihat bahwa antara

pendidikan karakter dengan pendidikan akhlak mempunyai orientasi yang

sama, yaitu pembentukan karakter/sikap/perangai. Sejauh ini pendidikan

karakter telah berhasil dirumuskan oleh para penggiatnya sampai pada

tahapan yang sangat operasional meliputi metode, strategi, dan teknik.

Sedangkan pendidikan akhlak sarat dengan informasi kriteria ideal dan

sumber karakter baik, maka memadukan keduanya mendjadi satu tawaran

yang sangat inspiratif. Hal ini menandakan bahwa pendidikan karakter

memiliki ikatan yang kuat dengan nilai-nilai spiritualitas dan agama.114

Dilihat dari pengaruhnya, ajaran agama manusia menyikapi

kesadarannya yang terdapat dalam pikiran dan jiwanya. Serta menyikapi

ketidak sadarannya dalam pengindraan dan intuisinya sehingga muncul

berbagai tipe kepribadian manusia yang merupakan karakternya yang

berada di dalam keaslian jiwanya atau sebagai pokok adaptasi yang

diperankan dalam kehidupan sosialnya. Dalam Islam diperkenalkan

berbagai indikator akhlak yang baik dan buruk sehingga manusia tinggal

memilihnya dengan segala resiko yang akan dihadapinya. Seperti

akhlaknya orang kafir, munafik, fasik, musyrik, dan sebagainya. Dalam

114

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 65.

Page 99: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

84

kehidupan sosial terdapat orang-orang yang saleh, dermawan, sabar,

pemarah, pendendam, penghasut, jahil, zalim, sesat, sombong, licik,

amanah, dengki, pemaaf dan sifat lainnya yang merupakan akhlak baik

dan buruk.115

Pendidikan karater bertujuan membentuk insan kamil, sebagai

tolok ukurnya adalah nilai yang bersumber dari agama, kemudian diambil

dari budaya lokal, dan dipadukan dalam kurikulum 2013 yang menitik

beratkan pada karakter yang sudah mengalami penyempurnaan. Dengan

demikian aqidah akhlak dengan pendidikan karakter dapat disimpulkan

bahwa, pendidikan aqidah akhlak dan pendidikan karakter memiliki ikatan

yang kuat, sebab memiliki orientasi yang sama, yaitu pembentukan akhlak,

kepribadian dan karakter manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai

spiritualitas dan agama. Yang akan mempengaruhi dalam kehidupan

individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari, akan terciptanya berbagai

macam akhlak dan karakter yang baik dan buruk.

Aqidah akhlak dan pendidikan karakter merupakan corak

pendidikan akhlak terkesan timur dan Islam, sedangkan pendidikan

karakter terkesan barat dan sekuler.116

Adapun perbedaan keduanya

terletak pada: Sumber atau acuannya, aqidah akhlak bersumber pada Al-

115

Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), hlm. 112. 116

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 65.

Page 100: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

85

Qur’an dan Al-Sunnah atau wahyu Allah, dan kaarakter bersumber pada

penyandaran dan kepribadian.117

Agama adalah sebagai dasar, dasar atau pedoman hidp manusia

adalah Al-Qur’an dan Hadits, pendidikan karakter bersumber pada agama

merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai agama yang

bertujuan untuk membentuk akhlak manusia. Jadi sudah jelas bahwa

aqidah akhlak memberikan kesan ketimur-timuran, sedangan karakter

bersumber pada penyandaran kepribadian manusia.Aqidah akhlak dan

karakter memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kelangusngan

hidup, akhlak yang baik akan menciptakan karakter yan baik. Seseorang

akan memiliki karakter yang baik apabila mampu melawan hawa

nafsunya, karena fitrah manusia cenderung pada kebaikan. Aqidah akhlak

dan karakter merupakan sebuah usaha untuk meginternalisasikan nilai-

nilai positif kepada peserta didik agar memiliki rasa percaya diri,

bertanggung jawab, disiplin, dan demokratis. Semakin kuat aqidah

seseorang akan membentuk akhlak yang baik, kemudian akhlak yang baik

akan menciptakan karakter baik.

6. Metode Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Metode pelaksanaan pendidikan karakter bagi tiap orang memiliki

cara masing-masing. Untuk menanamkan karakter pada diri anak dapat

menggunakan metode sebagai berikut:

117

Sri Narwanti, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Familia, 2011), hlm. 4.

Page 101: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

86

a. Metode Internalisasi

Metode internalisasi adalah upaya memasukkan pengetahuan

(knowing) dan ketrampilan melaksanakan pengetahuan (doing) ke

dalam diri seseorang sehingga pengetahuan itu menjadi

kepribadiannya (being) dalam kehidupan sehari-hari.

b. Metode Keteladanan

“Anak adalah peniru yang baik”. Ungkapan tersebut

seharusnya disadari oleh para orang tua, sehingga mereka bisa lebih

menjaga sikap dan tindakannya ketika berada atau bergaul dengan

anak-anaknya. Berbagi keteladanan dalam mendidik anak menjadi

sesuatu yang sangat penting. Seorang anak akan tumbuh dalam

kebaikan dan memiliki karakter yang baik jika ia melihat orang yang

lebih dewasa memberikan teladan yang baik.

c. Metode Pembiasaan

Metode lain yang cukup efektif dalam membina karakter anak

adalah melalui pembiasaan. Hati anak bagaikan suatu kertas yang

belum tergores sedikitpun oleh tulisan atau gambar, tetapi ia dapat

menerima apa saja bentuk tulisan yang digoreskan, atau apa saja yang

digambarkan didalamnya. Bahkan ia cenderung kepada sesuatu yang

diberikan kepadanya. Kecenderungan itu akhirnya akan menjadi

kebiasaan dan terakhir menjadi kepercayaan akhirnya akan menjadi

kebiasaan dan terakhir menjadi kepercayaan (kepribadian). Oleh

karena itu, jika anak sudah dibiasakan melakukan hal-hal baik sejak

Page 102: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

87

kecil, maka ia akan tumbuh dalam kebaikan itu dan dampaknya ia akan

selamat di dunia dan akhirat.

d. Metode Bermain

“Dunia anak adalah dunia bermain” demikian ungkapan para

ahli pendidikan sejak zaman dahulu kala. Ungkapan ini menunjukkan

bahwa bermain dapat dijadikan salah satu metode dalam mendidik

karakter anak dikeluarga. Bermain merupakan cara yang paling tepat

untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai kompetensinya.

Melaui bermain anak memperoleh dan memproses informasi mengenai

hal-hal baru dan berlatih melalui keterampilan yang ada.

Anak adalah anak, anak bukan manusia dewasa mini. Karena

itu metode pembelajarannya terhadap anak harus disesuaikan dengan

perkembangannya. Dunia anak adalah dunia bermain, pada dasarnya

anak senang sekali belajar, asal dilakukan dengan cara yang

menyenangkan.118

Beberapa psikologi anak menyampaikan paling tidak ada 3

jenis kegiatan bermain yang mendukung pembelajaran, yaitu: bermain

fungsional atau sensorimotor, bermain peran, dan bermain konstruktif.

Berikut adalah penjelasannya.

1) Bermain fungsional atau sensorimotor adalah, anak belajar melalui

panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan

lingkungannya. Kebutuhan sensorimotor anak didukung ketika

118

Seto Mulyadi, Kompas “Memahami Dunia Anak” Edisi. 13, Juni 2013, Hlm. 9.

Page 103: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

88

anak diberikan kesempatan bergerak secara bebas berhubungan

dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan, baik didalam

maupun diluar ruangan. Anak dihadapkan dengan berbagai jenis

abahn bermain yang berbeda yang dapat mendukung setiap tahap

tumbuh kembang anak.

2) Bermain peran atau disebut bermain simbolik, pura-pura, fantasi,

imajinasi, atau bermain drama. Bermain peran sangat penting

untuk pertumbuhan dan perkembangan kognisi, sosial, dan emosi

anak pada usia tiga sampai enam tahun. Kualitas pengalaman

bermain peran ini tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

a) Cukup waktu untuk bermain

b) Adanya peralatan untuk mendukung bermacam-macam adegan

permainan.

c) Ruang yang cukup.

3) Bermain konstruktif dilakukan melalui kegiatan bemain untuk

membuat bentuk-bentuk ertentu menjadi sebuah karya dengan

menggunakan aneka macam bahan, baik cair, bahan terstruktur,

seperti air, cat, krayon, pasir, puzzle, atau bahan alam lainnya.

Melalui bermain pembangunan anak dapat mengekspresikan

dirinya dalam mengembangkan bermain sensorimotor, bermain

peran, serta hubungan kerja sama dengan anak lain dan

menciptakan karya nyata.

Page 104: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

89

e. Metode cerita adalah metode mendidik yang bertumpu pada bahasa,

baik lisan maupun tulisan. Metode ini dsebut juga dengan metode

berkisah, dalam Al-Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang bercerita

tentang Nabi dan Rasul yang bertujuan menmbulkan kesadaran bagi

yang mendengar atau membacanya.

f. Metode nasihat merupakanpenyampaian kata-kata yang menyentuh

hati dan disertai keteladanan. Metode nasihat merupakan metode yang

baik untuk membentuk karakter anak, agar nasihat dapat membekas

pada diri anak. Sebaiknya nasihat berupa cerita, kisah, perumpamaan

yang menggunakan kata-kata yang baik, dan orang tua atau guru

memberikan contoh yang baik terlebih dahulu.

g. Metode penghargaan dan hukuman, anak adalah fase dari

perkembangan yang sangat membutuhkan penghargaan. Namun selain

penghargaan metode hukuman juga bisa diterapkan dalam membentuk

karakter anak. Namun perlu diperhatikan ketika memberi hukuman,

biasanya dengan hukuman anak akan melakukan sesuau dengan

keterpaksaan karena takut dihukum. Sedangkan hadiah atau

penghargaan jauh lebih penting dibanding dengan hukuman.119

119

Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalisasi Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2014), hlm. 59-73.

Page 105: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

90

BAB III

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH

AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA

Perkembangan di masa depan dianggap dapat membawa dampak buruk

bagi generasi bangsa apabila tidak diimbangi dengan ilmu dan agama yang kuat.

Dalam proses pembentukan karakter, kiat yang dilakukan adalah dengan

perubahan kurikulum, berubahnya kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013 disiapkan

untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi tantangan masa depan,

karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari implementasi kurikulum 2013 mata

pelajaran aqidah akhlak kelas 1A di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar.

A. Profil Sekolah.

1. Nama Sekolah : SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

2. Alamat Sekolah

a. Jalan/ Dusun : Jl. Cendana II Gumpang RT. 03/III

b. Desa : Gumpang

c. Kecamatan : Kartasura

d. Kabupaten : Sukoharjo

e. Propinsi : Jawa Tengah

3. Nomor Statistik

Sekolah ( NSS ) : 102031112039

Page 106: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

91

4. Nomor Pokok Sekolah

Nasional ( NPSN ) : 20310563

5. Status Sekolah : Swasta

6. Nama Kepala Sekolah : Heru Nugroho, M.Pd.

7. Nilai Akreditasi Sekolah : 91 Amat Baik “A”120

B. Sejarah Berdiri

SDIT Muhammadiyah AL-Kautsar berdiri atas keprihatinan beberapa

tokoh masyarakat di desa Gumpang Kartasura akan pendidikan yang kurang

mengedepankan kualitas. Mereka menginginkan adanya pendidikan dasar

yang representatif yang mampu memenuhi tuntunan kebutuhan zaman. Atas

dasar itu kemudian beberapa tokoh masyarakat di desa Gumpang berprakarsa

merubah Madrasah Ibtidaiyah Muhammad 6 Gumpang menjadi SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar. Pada tahun 2002 gagasan muncul dan terealisir

pada tahun 2003. Mendapatkan ijin operasional dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Sukoharjo No. 420/3346 Tanggal 1 Oktober tahun 2003.121

120

Dokumen SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015

Pukul. 09.32 WIB. 121

Dokumen SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015

Pukul. 09.32 WIB.

Page 107: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

92

C. Letak Geografis Sekolah

Ke Jogja Ke Solo

U

SDIT Muh. Al-Kautsar

Gambar III. C.1 Denah Lokasi SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura

D. Visi dan Misi

1. Visi Sekolah

Menyiapkan generasi yang unggul dalam keimanan dan ketaqwaan

(IMTAK) dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

serta berkarakter Islami.

2. Misi

a. Meningkatkan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam.

Jalan Ahmad Yani Kartasura

Jalan Slamet Riyadi Kartasura

II

Jalan Cendana II

Assalam Hypermart

Pasar Bumirejo

Tyfontex Alfamart

III I

Page 108: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

93

b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, kreatif,

inovatif dengan mengembangan perilaku bersahabat, kerjasama, dan

keteladanan.

c. Menumbuhkan kreatifitas siswa sekaligus bisa mengimplementasikan

keilmuannya.

d. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang komprehensif.

e. Menumbuhkan dan mengembangkan pola hidup yang berkarakter

Islami.122

E. Tujuan

Menyiapkan generasi masa depan yang jujur, berakhlak mulia dan

profesional.

F. Sarana dan Prasarana.

Kurikulum dan metode pembelajaran yang bagus tidak akan dapat

direalisasikan dengan maksimal jika tidak didukung dengan media serta

sarana prasarana yang memadai, sadar akan hal ini maka SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar telah menyediakan sarana dan prasarana yang

mendukung proses belajar mengajar, diantaranya :

1. Perpustakaan

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar mempunyai perpustakaan yang

luas dan lengkap. Di dalam perpustakaan sangat nyaman, koleksi buku

122

Dokumen SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015

Pukul. 09.32 WIB.

Page 109: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

94

yang ada cukup lengkap. Tidak hanya buku pelajaran saja yang ada di

dalam perpustakaan, tapi juga terdapat hasil keterampilan terbaik siswa,

buku cerita islami dan buku bergambar lainnya yang menarik minat baca

siswa. Selain buku juga sudah terdapat LCD, komputer, serta televisi yang

bisa digunakan sebagai media dalam pembelajaran.

a. Unit Kesehatan Sekolah

Ruang lingkup UKS adalah sudah tercermin dari Tiga Program

Kesehatan Sekolah (Trias UKS). Kegiatan yang dilaksanakan adalah

imunisasi, scening dan pemeriksaan dari pemeriksaan dari puskesmas,

serta pemeriksaan kuku, gigi, penimbangan berat badan, pengukuran

tinggi badan secara teratur.Untuk meningkatkan kesehatan di

lingkungan sekolah maka SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

mendirikan UKS. Pada saat ini, pelayanan UKS meliputi:

1) Pelayanan PPPK

2) Pelayanan dari guru/petugas sekolah dan pelayanan mandiri bagi

anak yang sakit.

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar memiliki 1 ruang UKS,

ruangan tersebut berada di sebelahtimurkelas 1D. Petugas UKS tahun

2014/2015 sampai saat ini belum dibentuk, apabila ada siswa yang

sakit biasanya menghubungi Bapak Noptika Danu Hermawan selaku

penanggung jawab UKS dan bisa juga menghubungi wali kelas

masing-masing.

b. Laboratorium Komputer.

Page 110: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

95

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar sudah memiliki 1 laboratorium

komputer. Komputer yang berada di laboratorium komputer berjumlah

sekitar 15 unit.Laboratorium komputer juga memiliki 1 proyektor dan

beberapa kursi dan meja serta 1 buah almari. Laboratorium ini

sebenarnya masih kekurangan komputer untuk praktik siswa. Oleh

karena itu untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 diperbolehkan membawa

laptop pada saat pembelajaran komputer.

c. Koperasi Sekolah

Koperasi adalah suatu badan usaha yang berasaskan kekeluargaan

dan bertujuan menyejahterahkan anggotanya. Tujuan didirikan

koperasi sekolah, yaitu :

1) Menyediakan peralatan yang dibutuhkan siswa.

2) Mendidik siswa untuk hidup hemat.

3) Melatih siswa untuk berperan serta dalam sesuatu badan usaha.

4) Menyediakan pakaian atau seragam bagi siswa.

5) Menyejahterakan anggota.

Koperasi SD Muhammadiyah Al-Kautsar berada berseberangan

dengan ruang TU. Koperasi SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar menjual

barang-barang kebutuhan siswa maupun guru.Koperasi sekolah

didirikan untuk membantu memenuhi keperluan siswa. Selain itu siswa

juga diberi tanggung jawab untuk terlibat dalam pengurusan koperasi.

d. Layanan Bimbingan Konseling.

Page 111: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

96

Penanggung jawab bimbingan konseling di SDIT Muhammadiyah

Al-Kautsar adalah Elvandari Pubianti, S.Psi, S.PdI. Bimbingan

konseling dilaksanakan dengan pembinaan berkala. Bimbingan tidak

hanya ditujukan terhadap kenakalan siswa, namun terhadap semua

perilaku yang ditunjukkan anak. Studi kasus dilaksanakan oleh wali

kelas masing-masing. Dan pertemuannya dilaksanakan setiap tiga

bulan sekali. Program melibatkan Wali Kelas, Wali Murid, Kepala

Sekolah, dan Kesiswaan. Rekapan masalah-masalah yang dihadapi

siswa ditulis oleh guru BK dibuku kasus.

Masalah yang sering dihadapi siswa yaitu mengenai ketaatan

peraturan, seperti tidak mengerjakan PR dan terlambat. Hukuman yang

diberikan dilakukan secara berjenjang, tergantung pelanggaran yang

dilakukan dan frekuensi melakukan pelanggarannya. Untuk

pelanggaran ringan, pelaku diberikan peringgatan. Dan jika sudah

sering kali melakukan pelanggaran, siswa bersangkutan akan di skor.

Skor juga akan diberikan kepada siswa yang melakukan pelanggaran

penganiyaan fisik.123

G. Kurikulum

Kurikulum yang dikembangkan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

fokus pada kurikulum 2013 yang mana kurikulum 2013 dijadikan sebagai

kurikulum inti, serta rujukan Peraturan Pendidikan Dikdasmen

123123

Dokumen SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-

2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 112: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

97

Muhammadiyah dan UU Sisdiknas pasal 36 tentang kurikulum.124

Inti

Implementasi kurikulum 2013 menuntut kerjasama optimal diantara para guru,

sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan tim ini menuntut

kerjasama yang kompak diantara para anggotanya.

H. Kegiatan Ekstrakurikuler.

1. Pengertian

Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan diluar jam

pelajaran (kegiatan sekolah) yang dimaksudkan untuk mengembangkan

bakat, minat, dan kemampuan siswa untuk berkembang secara optimal.

Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam jam pelajaran.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Menyalurkan bakat dan minat siswa secara optimal.

b. Sebagai wadah mengembangkan hobi dan kegemaran anak di luar jam

pelajaran.

c. Mengembangkan potensi yang ada pada diri anak secara optimal.

d. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari sekolah.

e. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat.

3. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SDIT Muhammadiyah Al-

Kautsar adalah:

a. Mewarnai

124

Ahmad Mudzakir, S. Pd, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo,

Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 113: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

98

b. Life skill

c. Membatik

d. Menggambar/kaligrafi

e. Khitabah

f. Tahfidzul Qur’an

g. Seni Tari Islami dan Tradisional

h. Hizbul Wathan

i. Tapak Suci Putra Muhammadiyah

j. Footsal

k. Renang Prestasi

l. Tahfidz Plus

m. Tapak Suci Prestasi

n. Murattil Qur’an

o. Seni Tari Daerah

p. Bulutangkis

q. HW Prestasi

r. Lomba Mapel PAI

s. IPA Olimpiade

t. Match Olimpiade

u. English Conversation

v. Teater.125

125

Dokumen SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015

Pukul. 10.55 WIB.

Page 114: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

99

I. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.

Perubahan yang dilakukan Menteri Pendidikan dan kebudayaan

hanya perubahan konseptual saja, namun secara praktis kebiasaan lama

masih terwujud dalam kurikulum baru sehingga pelaksanaan kurikulum

baru belum berjalan baik sepenuhnya. Munculnya kurikulum 2013 yang

dilandasi kemajuan teknologi dan informasi maka masyarakat menganggap

pendidikan Indonesia terlalu memfokuskan/menitik beratkan aspek kognitif.

Artinya siswa terlalu dibebani banyak tugas mata pelajaran sehingga tidak

membentuk siswa untuk memiliki pendidikan karakter, sehingga inilah yang

menyebabkan munculnya kurikulum 2013.

1. Materi

Materi yang digunakan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar adalah

dengan merujuk pada buku Aqidah Akhlak. Untuk pembentukan akhlak

yang diterapkan sesuai dengan materi yang terdapat pada buku dan

pembiasaan. Menurut guru aqidah akhlak materi yang digunakan di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar adalah dengan merujuk pada buku Tematik

Aqidah Akhlak. Khusus untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam di

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar dipecah menjadi beberapa pelajaran,

yaitu: Fiqih, Qur’an hadits, Akidan akhlak, dan lain sebagainya.

Mengenai pembentukan akhlak yang diterapkan tidak ada materi khusus

yang terangkum, hanya pembiasaan yang berlangsung sehari-hari yang

termuat dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang

berkarakter, yang dimaksud berkarakter disini adalah memuat nilai-nilai

Page 115: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

100

karakter yang ingin dicapai. Menurut guru aqidah akhlak dalam

implementasi aqidah akhlak agar membentuk karakter siswa dimulai

dengan 3 keteladanan yang diterapkan guru, yaitu: Keteladanan

Religiusistas. Setiap pagi siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas

dan muroja’ah sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha sebelum pelajaran

dimulai. Kemudian sholat dzuhur yag dilaksanakan didalam kelas yang di

imami setiap harinya secara bergantian dengan tujuan agar siswa bisa dan

terbiasa memimpin sholat. Kemudian keteladanan Humanitas,

keteladanan seperti baris-berbaris sebelum masuk kelas untuk melatih

sikap kepemimpinan dan kedisiplinan, serta sosialitas yang baik dengan

guru dan teman. Terakhir keteladanan Intelektual, keteladanan yang

ditujukan untu guru dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru,

seperti kajian, sharing.126

Program lain yang dikembangkan oleh SDIT Muhammadiyah Al-

Kautsar adalah manasik haji, manasik haju merupakan program tahunan

yang diselenggarakan oleh SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar, dari

kegiatan manasik ini diharapkan siswa mengetahui cara pelaksanaan

ibadah haji, sebab jika hanya teori saja peserta didik tidak akan paham.

Hal ini dilaksanakan berdasar fakta dilapangan, banyak orang mengerti

haji namun untuk pelaksanaannya jarang yang paham, oleh karena itu

program manasik haji ini diselenggarakan sehingga dapat digunakan

peserta didik sebagai bekal/pengalaman nantinya. selain fokus pada

126

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 116: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

101

peserta didik, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar juga peduli akan SDM

guru dan staf karyawannya, yang mana diadakan pelatihan atau seminar

yang bertujuan untuk mengembangkan potensi guru guna memunculkan

ide-ide kreatif untuk mengembangkan serta memajukan sekolah.127

Kurikulum yang digunakan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

adalah kurikulum 2013 yang sangat menekankan pada pendidikan

karakter. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pergolakan zaman,

terlebih pada tingkat dasar yang akan menjadi fondasi bagi

tingkatan berikutnya. Peranan karakter pada kurikulum 2013 menjadi

unsur utama dasar penilaian keberhasilan, karakter sebagai identitas

atau jati diri suatu bangsa. Karakter merupakan nilai dasar

perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia,

karakter seseorang juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan

disekitarnya. Dalam hal ini aqidah akhlak lah yang akan berperan,

menjadi benteng perlindungan peserta didik dari budaya yang kurang

baik. Berikut adalah hasil implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak yang terangkum dalam ruang lingkup pendidikan aqidah

akhlak:128

a. Akhlak Kepada Allah

Membiasakan berdo’a sebelum makan dan sesudah makan,

berdo’a sebelum belajar, melaksanakan sholat dhuha dan dzuhur

berjama’ah. Muroja’ah sebelum pelajaran dimulai.

127

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 128

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 7-11.

Page 117: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

102

b. Akhlak Kepada Diri Sendiri

Membiasakan menjaga kebersihan diri, mandi, menggosok

gigi. Memakai pakaian yang bersih dan wangi, membawa tissue ketika

sakit flu, dan tidak membeli jajan sembarangan. Membudayakan cuci

tangan sebelum makan. Dapat mengendalikan hawa nafsu.

c. Akhlak Kepada Sesama Manusia

Bersosialisasi dengan teman, guru, dan staf sekolah dengan

baik. Mencium tangan guru/staf sekolah ketika bertemu/saat pagi hari

saat memasuki gerbang sekolah.

d. Akhlak Terhadap Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya.

Siswa kelas 1A tanggap akan kebersihan lingkungan, contohnya: Ketika

salah satu teman ada yang menumpahkan minuman/makanan, mereka

langsung sigap ke kamar mandi untuk mengambil kain pel/sapu untuk

membersihkan.129

2. Tujuan

Wali Kelas 1A menuturkan bahwa tujuan materi disisipkan pada

masing-masing pelajaran. Namun pada intinya untuk menyiapkan

generasi masa depan yang jujur, berakhlak mulia dan profesional sesuai

dengan tujuan sekolah. Hal tersebut juga disampaikan oleh bebrapa guru

yang mengampu dan menangani bidang tersebut, seperti guru aqidah

akhlak dan koordinator ibadah. Tujuan tersebut ingin menyiapkan

129

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Page 118: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

103

generasi Islami yang kompeten, kuat menghadapi perubahan zaman yang

signifikan. Membiasakan anak membaca Al-Qur’an, sehingga setelah

dewasa nanti tidak mudah meninggalkan Al-Qur’an seperti kasus yang

terjadi. Banyak yang sewaktu kecilnya mencintai Al-Qur’an namun

setelah dewasa meninggalkan Al-Qur’an, dengan alasan sibuk sehingga

tidak sempat membaca.130

3. Metode

Metode yang digunakan dalam implementasi kurikulum adalah

melalui 3 keteladanan yang diterapkan guru, yaitu: Keteladanan

Religiusistas. Setiap pagi siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas

dan muroja’ah sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha sebelum pelajaran

dimulai. Kemudian sholat dzuhur yag dilaksanakan didalam kelas yang di

imami setiap harinya secara bergantian dengan tujuan agar siswa bisa dan

terbiasa memimpin sholat. Kemudian keteladanan Humanitas,

keteladanan seperti baris-berbaris sebelum masuk kelas untuk melatih

sikap kepemimpinan dan kedisiplinan, serta sosialitas yang baik dengan

guru dan teman. Terakhir keteladanan Intelektual, keteladanan yang

ditujukan untu guru dalam rangka meninkatkan profesionalitas guru,

seperti kajian, sharing. Untuk penyampaian pelajaran biasanya guru

menggunakan metode permainan agar peserta didik tidak mudah bosan.131

130

Ahmad Mudzakir, S. Pd, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-

Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.38 WIB. 131

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.41 WIB.

Page 119: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

104

Mengenai metode, setiap guru memiliki cara masing-masing dalam

penyampaian materi yang terangkum dalam kurikulum 2013, namun pada

intinya dari penerapan metode tersebut agar peserta didik dapat dengan

mudah menerima pesan yang dimaksud. Wali kelas 1A dan koordinator

ibadah ditempat yang berbeda menuturkan bahwa metode yang digunakan

dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah melalui keteladanan yang

dicontohkan guru pada peserta didik, karena pada dasarnya anak adalah

peniru yang baik. Dengan begitu dalam kesehariannya guru harus berhati-

hati dalam memberikan contoh.

Jika diamati lebih lanjut metode penanaman akhlak disini selain

merujuk pada materi juga bertumpu pada guru, guru diharuskan dapat

memberikan contoh teladan yang baik. Seperti pepatah jawa, “Guru,

digugu lan ditiru” pepatah jawa ini seakan mengingatkan bahwa guru

menjadi sorotan. Sorotan ini terutama anak-anak atau peserta didik, selain

itu juga guru menjadi sorotan masyarakat sehingga apapun yang terjadi

guru harus dapat menjaga sikap dimanapun berada. Tanpa menjadi

sorotanpun orang yang beriman harus merasa selalu diawasi oleh Allah

dan malaikat.132

4. Evaluasi.

Evaluasi yang dilakukan guru mapel aqidah akhlak adalah dengan cara

mengamati sikap dan perilaku murid sehari-harinya dan menggunakan

evaluasi tertulis. Adapun hasil dari evaluasi tertulis adalah berdasar pada

132

Ahmad Mudzakir, S. Pd, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-

Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.38 WIB.

Page 120: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

105

nilai ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.133

Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

No. Nama Nilai

Ulangan

Harian 1

Ulangan

Harian 2

UTS UAS

1. Abdullah Azmi 95 100 79 94

2. Abiyu Al Farizy 80 70 78 82

3. Aiko Asyiffania Putri 90 90 84 90

4. Alyaa Riani E 90 95 86 90

5. Ananda Zakaria Kusnadi 95 95 84 100

6. Aqsan Terry Setiawan 80 75 72 78

7. Azky Huwaidati Mumtaz 100 100 100 100

8. Azna Aida Liana 90 85 78 90

9. Bintang Pandu P 85 90 58 84

10. Cessamigo Paramitha N 100 95 92 94

11. Cottina Hasna Rosyida 95 90 76 100

12. Daffa Hafiz Firdaus 80 80 62 82

13. Derryl Favian Nuha 95 90 88 92

14. Fahri Hamka Santoso 90 90 76 90

15. Farrel Lazuardi Adnan 90 100 88 98

16. Hasna Hurriyatus S 100 100 94 100

17. Irsyad Huda Syafa’at 95 90 80 86

18. Jibril Nizam Alfaruq 95 95 86 96

19. Luthfi Anindya 90 100 86 98

20. Marsal Vide Justitio S 80 85 78 82

21. Muhammad Habib H.A.H 85 90 86 88

22. Naswa Arifa Janna 100 95 86 96

23. Nasywa Yumna Irrahayuti 95 100 90 96

133

Dokumen Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.41 WIB.

Page 121: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

106

24. Rachmadani Widia Q 90 95 80 90

25. Rafi Ghani Akmal 75 80 54 76

26. Sabiq Zulkaifaziah 100 100 96 100

27. Zafira Annabel P.C 95 95 84 96

28. Salsabila Ayu Istanti W 95 95 82 92

29. Salsabila Octavia W 95 100 90 100

30. Shabrina Syafna Madania 100 90 92 100

31. Vina Zahra Karima 85 90 80 82

32. Waldan Hanif Wibowo 90 95 62 98

33. Lana Sabila Rusyda 90 85 - 90

Tabel III.G.4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa.

Selain dari evaluasi tertulis, guru juga melakukan evaluasi dengan cara

melihat sikap siswa sehari-hariya disekolah. Mulai dari sikap siswa

terhadap guru, teman, dan seluruh warga sekolah. Bagaimana siswa

bersosialisasi dengan lingkungan sekitar juga termasuk dalam penilaian,

sikap religiusistasnya juga di nilai berdasar siswa mau menjadi imam saat

sholat dzuhur dan ketertiban dalam melaksanakan sholat.

J. Pendidikan karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura.

1. Materi

Jika ada pertanyaan “Apakah ada materi atau bahan pelajaran khusus

bagi pendidikan karakter?” maka jawabannya adalah: Ada, namun tidak

tegas seperti materi disekolah. Maeri pendidikan karakter disekolah

dimuat dan disusun berdasarkan kurikulum 2013 yang telah

disempurnakan. Materi yang digunakan dalam implementasi pendidikan

Page 122: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

107

karakter dalam mata pelajaran aqidah akhlak adalah yang termuat dalam

buku paket aqidah akhlak dan nilai-nilai keIslaman yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, jadi dalam hal ini tidak ada materi khusus

pendidikan karakter.134

Berdasar penuturan guru aqidah akhlak mengenai materi pendidikan

karakter, bahwasanya sama dengan pembahasan diawal yang menerangkan

bahwa tidak ada materi khusus untuk pendidikan karakter namun sudah

dimuat dalam kurikulum 2013 yang digunakan sekolah.

2. Metode

Seperti yang disampaikan oleh guru aqidah akhlak, bahwa penanaman

karakter pada anak melalui pembiasaan sehari-hari, jika dalam KBM

pendidikan karakter dilaksanakan dan disampaiakan melalui materi dari

pelajaran tersebut. Memang dalam materi tersebut tidak langsung tertulis

bahwa hal tersebutlah titik penanaman karakternya, namun guru dapat

menganalisis sendiri bagaimana penanaman karaktenya. Hal ini senada

diutarakan oleh koordinator ibadah, dan wali kelas 1A.135

Hal ini senada

dengan penuturan koordinator ibadah dan Wali Kelas 1A ditempat dan

waktu yang berbeda menuturkan hal yang sama bahwa materi disampaikan

secara implisit saat kegiatan belajar berlangsung dan sudah terangkum

134

Elvandari Pubianti, S.Psi, S. Pd.i, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.41 WIB. 135

Elvandari Pubianti, S.Psi, S. Pd.i, Muhammad Ismail Manshur, S.PAD.I, Ahmad

Mudzakir, S. Pd, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-

05-2015 Pukul. 09.32-10.41 WIB.

Page 123: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

108

dalam kurikulum yang digunakan sekolah.136

Cara atau kiat lain yang

digunakan dalam pelaksanaan sholat dzuhur, guru memberikan kupon

apabila siswa tertib melaksanakan sholat. Kupon ini untuk memacu siswa

agar lebih tertib dalam melaksanakan sholat.137

K. Pendidikan karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura

Merujuk pada nilai karakter berdasarkan sistem pendidika nasional yang

berjumlah 18, kini mengalami penyempitan menjadi 9 pilar nilai pendidikan

karakter berdasar abstraksi pemikiran Jenderal Soedirman tentang karater

bangsa tertuang dalam 9 nilai fundamental bagi pembangunan karakter khas

Indonesiaan, yaitu:

1. Religious (Ikhlas dan jujur)

Tingkat religiusitas siswa SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar selama

masa penelitian. Terlihat baik, baik dalam artian saat disekolah dan diluar

sekolah. Siswa rajin dan tertib saat melaksanakan sholat dhuha dan sholat

dzuhur. Bahkan siapa yang jadi imamnya anak-anak berebut, maka dari

pada itu guru kelas melakukan sistem gilir jadi semua anak laki-laki dapat

merasakan menjadi imam. Selain dilihat berdasar sholatnya, setiap

perbuatan anak-anak berlandaskan Al-Qur’an dan hadits, contohnya: Saat

anak-anak makan dan minum mereka duduk dan saling mengigatkan

temannya. Anak kelas 1 A ini paling senang jika ceritakan tentang kisah-

136

Muhammad Ismai Manshur, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB. 137

Ahmad Mudzakir, S. Pd, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-

Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.38 WIB.

Page 124: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

109

kisah perjalanan hidup seseorang, karena mereka dapat mengambil intisari

dari cerita tersebut.138

2. Disiplin

Anak-anak disiplin melakukan baris berbaris sebelum masuk kelas,

sebelum pelajaran dimulai mereka berdo’a terlebih dahulu. Kebanyakan

dari mereka sudah disiplin mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah), meskipun

ada beberapa anak yang kadang lupa mengerjakan PR, membuang sampah

pada tempatnya. Untuk keseluruhan siswa kelas 1A dapat dikatakan

disiplin.Berdasar pengalaman peneliti mengajar dikelas 1A dengan mata

pelajaran tematik, kedisiplinan mereka dapat dilihat. Jadi tidak hanya pada

mapel tertentu dan dengan guru tertentu saja mereka disiplin, namun

dengan semua guru mereka patuh. Adapun pelaksanaan pendidikan

karakter dalam mata pelajaran aqidah akhlak adalah dengan menggunakan

metode penerapan nilai-nilai pendidikan karakter melalui pembiasaan

sehari-hari disekolah, dari mulai siswa masuk gerbang hingga pulang

sekolah. Mulai dari berangkat sekolah tepat waktu, dan ini dapat

dipastikan tidak ada anak yang terlambat setiap harinya. Ini menunjukkan

bahwa mereka sadar akan kedisiplinan.Berdasarkan wawancara dengan

guru aqidah akhlak implementasi aqidah akhlak dalam membentuk

karakter siswa dilakukan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung atau

dapat dikatakan saat siswa berada disekolah, dengan serangkaian

pembiasaan yang sudah disusun. Mereka disiplin melaksanakan kegiatan

138

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Page 125: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

110

tersebut setiap harinnya. Disiplin membuang sampah pada tempatnya,

disiplin sholat tepat waktu.139

3. Istiqamah

Istiqamah disini untuk siswa kelas 1A mengacu pada keistiqamahan

mereka dalam beribadah, jadi mereka melaksanakan sholat tidak hanya

ketika disekolah saja tetapi juga dirumah, hal ini sesuai dengan penuturan

wali murid kelas 1A, ibunda Salsabila Ayu, yang menuturkan bahwa

“Ketika dirumah anaknya tetap melaksanakan sholat 5 waktu, tanpa harus

disuruh sudah berangkat sendiri untuk mengambil air wudhu”, dan hal itu

penulis kroscek langsung apakah benar atau tidak. Ternyata yang

diutarakan ibunda dari salsabila ayu tersebut memang benar, penulis

mengamati tidak hanya satu atau dua kali namun berkali-kali. Guru-guru

juga selalu mengingatkan pada siswa untuk tidak meninggalkan sholat,

setiap pelajaran aqidah berlangsung Bu Dona selalu mengingatkan anak-

anak untuk rajin sholat dan mengaji, berbakti kepada kedua orang tua dan

tidak lupa untuk rajin belajar.140

4. Tidak Mudah Menyerah

Perangai dari siswa kelas 1A ini memang tipikal anak yang tidak

mudah menyerah, mereka selalu ingin mencoba dan terus mencoba.

Semisal disalah satu materi mereka tidak mengerti, mereka berusaha untuk

mencoba dan bertanya pada guru apabila belum paham.Adanya sistem

139

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 140

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.41 WIB.

Page 126: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

111

rolling tempat duduk, dimanapun tempat nya siswa dibiasakan untuk terus

bekerja keras untuk dapat memahami pelajaran yang disampaikan guru.141

5. Loyalitas

Loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan anak-anak pada sekolah,

kesetiaan ini diwujudkan siswa melalui rajin beribadah, rajin belajar, dan

menjalin hubungan baik dengan seluruh warga sekolah. Sangat terlihat

jelas hubungan yang terjalin antara siswa dengan guru, siswa dengan staff

sekolah sangat hangat. Hal ini yang sering peneliti temui. Kesetiaan

dengan teman dan guru, menjaga nama baik sekolah dengan menjaga

sikap dimanapun berada.142

6. Profesional

Siswa kelas 1A sadar akan tugasnya sebagai pelajar sehingga mereka

mematuhi tata tertib dan peraaturan disekolah, menaati serangkaian

peraturan yang ditetapkan dari masuk sekolah higga pulang sekolah.

Melakukan tugasnya sebagai murid dengan mandiri, patuh, datang tepat

waktu ke sekolah, patuh teradap orang tua, dan tidak suka berbohong.143

7. Amanah

Amanah yang artinya dapat dipercaya, siswa kelas 1A dapat dipegang

perkataannya. Mereka berkata apa adanya, contohnya saat mereka

melakukan kesalahan dengan teman atau guru. Anak-anak berkata dengan

apa adanya (jujur) tanpa ditutup-tutupi, karena penulis sendiri sering

melihat hal tersebut. Jika diberi amanah untuk tetap diam dan tenang

141

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 142

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 143

Ibid.,

Page 127: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

112

dikelas, mereka dapat menjaga amanat tersebut. Terlebih saat guru

meninggalkan kelas ketika ada keperluan lain. Biasanya ketua kelasnya

diminta untuk mengawasi teman-temannya, dan ini dapat berjalan dengan

baik.144

8. Cinta Tanah Air

Siswa setiap hari besar Indonesia melakukan upacara, mereka tidak

menghilangkan kecintaan mereka terhadap tanah air. Kadang sesekali

melaksanakan apel, melaksanakan upacara pada tanggal nasional, belajar

tentang pancasila dan dasar negara yang terangkum dalam tematik.145

9. Bertanggung Jawab.

Bertanggung jawab, siswa dapat bertanggung jawab atas tugas yang

diberikan guru. Semisal, melaksanakan tugas piket dikelas, belajar, dan

beranggung jawab atas apa yang telah diperbuat. Mereka mudah untuk

diarahkan, ketika menumpahkan minuman dengan sigap mereka langsung

pergi mencari guru meminta lap pel untuk membersihkannya. Mereka

dengan nalurinya dapat bertanggung jawab atas apa yang diperbuat.

Setelah meminjam barang dikembalikan kembali, dan tidak lupa untuk

berterimakasih.146

Berikut adalah hasil evaluasi pendidikan karakter di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar dalam mata pelajaran aqidah akhlak:

144

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 145

Ibid., 146

Ibid.,

Page 128: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

113

No. Nama Nilai

Ulangan

Harian 1

Ulangan

Harian 2

UTS UAS

1. Abdullah Azmi 95 100 79 94

2. Abiyu Al Farizy 80 70 78 82

3. Aiko Asyiffania Putri 90 90 84 90

4. Alyaa Riani E 90 95 86 90

5. Ananda Zakaria Kusnadi 95 95 84 100

6. Aqsan Terry Setiawan 80 75 72 78

7. Azky Huwaidati Mumtaz 100 100 100 100

8. Azna Aida Liana 90 85 78 90

9. Bintang Pandu P 85 90 58 84

10. Cessamigo Paramitha N 100 95 92 94

11. Cottina Hasna Rosyida 95 90 76 100

12. Daffa Hafiz Firdaus 80 80 62 82

13. Derryl Favian Nuha 95 90 88 92

14. Fahri Hamka Santoso 90 90 76 90

15. Farrel Lazuardi Adnan 90 100 88 98

16. Hasna Hurriyatus S 100 100 94 100

17. Irsyad Huda Syafa’at 95 90 80 86

18. Jibril Nizam Alfaruq 95 95 86 96

19. Luthfi Anindya 90 100 86 98

20. Marsal Vide Justitio S 80 85 78 82

21. Muhammad Habib H.A.H 85 90 86 88

22. Naswa Arifa Janna 100 95 86 96

23. Nasywa Yumna Irrahayuti 95 100 90 96

24. Rachmadani Widia Q 90 95 80 90

25. Rafi Ghani Akmal 75 80 54 76

26. Sabiq Zulkaifaziah 100 100 96 100

27. Zafira Annabel P.C 95 95 84 96

Page 129: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

114

28. Salsabila Ayu Istanti W 95 95 82 92

29. Salsabila Octavia W 95 100 90 100

30. Shabrina Syafna Madania 100 90 92 100

31. Vina Zahra Karima 85 90 80 82

32. Waldan Hanif Wibowo 90 95 62 98

33. Lana Sabila Rusyda 90 85 - 90

Tabel III.K.4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa.

L. Faktor Penghambat dan Pendukung.

Setiap penyelenggaraan pendidikan pasti memiliki hambatan dan

dukungan, berikut adalah hambatan penyelenggaraan pendidikan di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura: Hambatan yang menjadi kerikil kecil

dalam penyelenggaraan pendidikan namun tidak menjadi suatu beban besar

yaitu mengenai tingkat usia kematangan anak, sehingga anak sulit menangkap

kata-kata yang menurut mereka sulit. Anak-anak belum dapat memahami

tentang hal-hal yang abstrak sehingga guru harus menerangkan dengan bahasa

yang mudah diterima siswa. Hal ini disampaikan oleh koordinator ibadah

(Muhammad Ismail Mansur S. Pd I).147

Guru-guru lain menganggap setiap

hambatan bukan sebagai penghalang untuk memajukan pendidikan, justru

hambatan itu sebagai penguat dan sebagai pengembang guru dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.

Faktor pendukung dari keberhasilan pendidikan disekolah adalah tidak

terlepas dari usaha kepala sekolah, guru dan staf sekolah. Selain itu terjalinnya

147

Muhammad Ismai Manshur, S. Pd. I, Wawanncara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 130: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

115

hubungan baik antara wali murid dengan guru dan staff sekolah, selain

menggunakan buku komunikasi, wali murid membuat suatu paguyuban agar

mempermudah komunikasi mengenai perkembangan anak. Membuat grup di

sosial media, dan wali murid ikut mengawasi anaknya dirumah. Mengingatkan

untuk rajin sholat, mengaji, dan belajar. Wali murid juga menanamkan

karakter yang baik pada anak melalui pembiasaan-pembiasaan dirumah. Selain

pembiasaan yang baik, wali murid juga mendatangkan guru les agar anak

dapat belajar dengan baik. Menutup kekurangan penguasaan materi

disekolah.148

148

Muhammad Ismai Manshur, S. Pd. I, Wawanncara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 131: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

116

BAB IV

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN AQIDAH

AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A

Kurikulum 2013 kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang

berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara

pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Proses pembelajaran

menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes

dan portofolio. Berikut akan dibahas mengenai analisisnya Implementasi

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dalam membentuk karakter

siswa.

A. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.

Adapun obyek pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah: fenomena

alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa

memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih

baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga

nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan

tantangan zaman, dalam memasuki masa depan yang lebih baik. Dalam

kurikulum 2013 beberapa hal yang perlu disajikan antara lain:

1. Materi

Materi yang digunakan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar adalah

dengan merujuk pada buku Tematik Aqidah Akhlak. Khusus untuk

Page 132: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

117

pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

dipecah menjadi beberapa pelajaran, yaitu: Fiqih, Qur’an hadits, Aqidah

akhlak, dan lain sebagainya. Mengenai pembentukan akhlak yang

diterapkan tidak ada materi khusus yang terangkum, hanya pembiasaan

yang berlangsung sehari-hari yang termuat dalam RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) yang berkarakter, yang dimaksud berkarakter

disini adalah memuat nilai-nilai karakter yang ingin dicapai. Menurut

guru aqidah akhlak dalam implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak agar membentuk karakter siswa dimulai dengan 3

keteladanan yang diterapkan guru, yaitu: Keteladanan Religiusistas.

Setiap pagi siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas dan muroja’ah

sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha sebelum pelajaran dimulai.

Kemudian sholat dzuhur yag dilaksanakan didalam kelas yang di imami

setiap harinya secara bergantian dengan tujuan agar siswa bisa dan

terbiasa memimpin sholat. Kemudian keteladanan Humanitas,

keteladanan seperti baris-berbaris sebelum masuk kelas untuk melatih

sikap kepemimpinan dan kedisiplinan, serta sosialitas yang baik dengan

guru dan teman. Terakhir keteladanan Intelektual, keteladanan yang

ditujukan untu guru dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru,

seperti kajian, sharing.149

Materi pendidikan karakter tidak dijelaskan secara tersurat

melainkan secara tersirat, materi khususnya tidak ada namun sudah

149

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 133: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

118

termuat dalam tiap materi pelajaran aqidah akhlak yang diajarkan dengan

pembiasaan disekolah. Ini sesuai dengan pengertian akhlak, bahwa akhlak

merupakan perbuatan atau perilaku yang dibiasakan dalam kehidupan

sehari-hari, perbuatan tersebut mengalami pengulangan dan berubah

menjadi kebiasaan.150

Dengan pembiasaan perilaku baik ini siswa

diharapkan dapat terbiasa untuk berperilaku mencerminkan muslim yang

taat. Siswa diharapkan untuk dapat melaksanakan Amar makruf nahi

munkar yang mana merupakan manifestasi dari kasih sayang, maka

hendaklah dilakukan secara benar. Orang yang tidak memiliki rasa kasih

sayang sulit untuk menebar kebaikan, peserta didik diharapkan dapat

menumbuhkan kasih sayang antar sesama. Menciptakan umat yang kuat

yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah untuk

menegakkan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa

peduli apa yang akan terjadi untuk menempuh jalan itu.

Koordinator ibadah dan Wali Kelas 1A ditempat dan waktu yang

berbeda menuturkan hal yang sama bahwa materi disampaikan secara

implisit saat kegiatan belajar berlangsung dan sudah terangkum dalam

kurikulum yang digunakan sekolah.151

Penanaman karakter melalui

pelajaran aqidah akhlak yang tidak hanya dibuktikan dengan perbuatan

namun juga dibuktikan dengan penanaman dalam hati dan diucaapkan

dengan lisan. Sebab aqidah akhlak adalah sesuatu yang diucapkan dengan

150

Asren Nasution, Membangun Karakter Bangsa Bercermin pada Sosok Jenderal Besar

Soedirman, (Jakarta: Prenada, 2012), hlm. 32. 151

Muhammad Ismai Manshur, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 134: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

119

lisan, diyakini dalam hati, dan dilakukan dengan perbuatan tanpa adanya

keraguan sedikitpun. seperti pendapat yang pertama menurut Rosihon

anwar dkk, bahwa aqidah ini sudah mengakar dalam hati. Selain percaya

juga harus diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan.

Perbuatan dalam hal ini adalah amal shalih, amal yang nanti akan

bermuara pada akhlak yang terpuji, akhlak dimana yang mengalir dan

bernafaskan nilai keIslaman. Sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, dan

memunculkan sifat atau perbuatan baik dan buruk. Perbuatan baik atau

buruk tersebut mengalami pengulangan setiap harinya, sehingga

memunculkan kebiasaan dan dari pada itu dalam bertindak tanpa

membutuhkan pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. Sifat yang

tertanam dalam jiwa yang melahirkan bermacam-macam perbuatan, baik

atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Jika akhlak

dipupuk dengan baik, akan melahirkan manusia yang berakhlak terpuji,

manusia yang berkarakter dihadapan Allah dan dihadapan manusia

lainnya. Teori aqidah akhlak ini sangat sesuai dengan penanaman karakter

di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar kelas 1A. Hal ini sesuai dengan

pengertian karakter, karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang

menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam

lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang

berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap

mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.152

152

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 11.

Page 135: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

120

Siswa diharapkan mampu meresapi tentang makna aqidah akhlak itu

sendiri, berawal dari aqidah yang kuat, kemudian muncullah akhlak mulia

sehingga terbentuklah karakter yang baik. Karakter yang baik merupakan

sifat-sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebijakan,

dan kematangan moral seseorang.153

Karakter yang berlandaskan

keIslaman, yang mematuhi norma-norma agama. Seperti yang diterapkan

di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar pada siswa, ketika akan memulai

suatu pekerjaan, entah itu belajar atau hal sepele yang kadang terlewatkan

seperti minum dan makan, ataupun mengambil benda untuk selalu

membaca basmallah. Seluruh penanaman tersebut guna membiasakan

siswa agar hidup berdasarkan ajaran Islam, untuk selalu mengingat Allah.

Aqidah akhlak juga menghindarkan dari kekosongan hati, banyak

siswa kelas 1A yang dilihat dari akhlak nya sudah mencerminkan siswa

yang berakhlakuk karimah, sebab mereka membebaskan akal dan pikiran

dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari aqidah. Cara mereka

mengisi agar hati tidak kosong adalah setiap pagi sebelum pelajaran

dimulai melakukan muroja’ah dan sholat dhuha, sehingga hati menjadi

tenang dan lebih bahagia. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah

ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta menyembah materi

yang dapat di indera saja dan adakalanya terjatuh pada berbagai kesesatan

akidah dan khurafat. Berikut adalah hasil implementasi pendidikan

153

Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan VCT sebagai

Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 77.

Page 136: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

121

karakter yang mana tidak ada materi khususna, yang terangkum dalam

ruang lingkup pendidikan aqidah akhlak:154

a. Akhlak Kepada Allah

Membiasakan berdo’a sebelum makan dan sesudah makan, berdo’a

sebelum belajar, Muroja’ah sebelum pelajaran dimulai, melaksanakan

sholat dhuha dan dzuhur berjama’ah.155

Pembiasaan untuk selalu

mengingat Allah ini dilakukan pada hakikatnya untuk mengingat

tujuan dari penciptaan manusia dan kesempurnaan yang kembali

kepada penciptaan itu. Allah menciptakan manusia dan jin karena Dia

adalah dzat yang maha agung hanya Dia yang patut dan pantas

disembah.156

Sesuai dengan berfirman Allah dalam Qs. Thaha, (20):

14.

Pada ayat tersebut menggunakan “Aku” adalah kata yang tepat

untuk memperkenalkan Tuhan Yang Maha Esa. Ini karena kata Allah

mencakup segala sifat-sifat-Nya, bahkan Dialah yang menyandang

sifat-sifat tersebut. Jika seseorang telah mengenal Allah dengan

pengenalan yang sesunguhnya, maka otomatis akal dan pikiannya,

jiwa dan hatiya akan terpanggil untuk mendekakan kepada-Nya dan

karena itu lanjutan ayat diatas mengajak agar beribadah dan

menyembah-Nya dengan menyebut bentuk ibadah dan ketundukan

154

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 7-11. 155

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 156

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 355-357.

Page 137: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

122

yang paling jelas yaitu melaksanakan shalat.157

Siswa diharapkan

selalu mengingat Allah melalui pembiasaan-pembiasaan yang

diterapkan disekolah.

Akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa

“Laa Ilaaha Ilallah” tiada Tuhan selain Allah SWT, Allah adalah

Tuhan yang bersih dari segala sifat kekurangan. Allah berfirman

dalam Qs. Adz-Zariyat, (51): 56.158

Ayat tersebut menggunakan kata

persona (Aku) setelah sebelumnya menggunakan persona ketiga

(Dia/Allah). Ini bukan saja bertujuan menekankan pesan yang

dikandungnya tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa perbuatan –

perbuatan Allah melibatkan malaikat atau sebab-sebab lainnya,

penciptaan, pengutusan Rasul, turunnya siksa, rezeki yang dibagikan-

Nya melibatkan malaikat dan sebab-sebab lainnya, sedang disini

karena penekanannya adalah beribadah kepada-Nya semata-mata,

maka redaksi yang digunakan berbentuk tunggal dan tertuju kepada-

Nya semata-mata tanpa memberi kesan adanya keterlibatan selain

Allah. Ibadah bukan sekedar ketaatan dan ketundukan tetapi ia adalah

satu ketundukan dan ketaatan yang mencapai puncaknya akibat

adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang terhadap siapa yang

kepadanya ia mengabdi. Adapun tujuan Allah berkaitan dengan dzat-

Nya yang maha tinggi. Dia menciptakan manusia dan jin karena Dia

157

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

8, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 283-284. 158

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 417.

Page 138: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

123

adalah dzat yang maha agung hanya Dia yang patut dan pantas

disembah. Adapun tujuan Allah berkaitan dengan dzat-Nya yang

maha tinggi. Dia menciptakan manusia dan jin karena Dia adalah dzat

yang maha agung hanya Dia yang patut dan pantas disembah.159

Berdasarkan ayat tersebut hal yang dapat diajarkan pada peserta

didik adalah untuk selalu mengingat Allah, menerahkan segalanya

pada Allah. Bahwa menjalani hidup ini tidak harus selalu sesuai

dengan keinginan mereka, namun ada kalanya Allah menyimpan

keinginan tersebut dengan satu alasan.

b. Akhlak Kepada Diri Sendiri

Membiasakan menjaga kebersihan diri, mandi, menggosok

gigi. Memakai pakaian yang bersih dan wangi, membawa tissue ketika

sakit flu, dan tidak membeli jajan sembarangan. Membudayakan cuci

tangan sebelum makan, dapat mengendalikan hawa nafsu.. Selain itu

juga siswa dibiasakan untuk berkata yang baik, menutup aurat, rendah

hati, tolong menolong, sopan terhadap guru, saling mengasihi antar

sesama teman, dan lain sebagainya.160

Ini sesuai dengan teori yang

menerangkan mengenai akhlak terhadap diri sendiri yang antara lain:

memelihara kesucian diri, menutup aurat, jujur dalam perkataan dan

perbuatan, ikhlas, sabar, rendah hati, malu jika melakukan perbuatan

jahat, menjauhi dengki, menjauhi dendam, berlaku adil terhadap diri

sendiri dan orang lain, menjauhi segala perkataan dan perbuatan yang

159

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 355-357. 160

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Page 139: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

124

sia-sia. Firman Allah tentang akhlak terhadap diri sendiri terdapat

dalam Qs. Al A’raf, (7): 31.161

Bahwasanya: “Hai anak Adam, pakailah perhiasanmu setiap

kai memasuki majid”. Yang dimaksud “perhiasan” adalah pakaian

untuk menutupi kubul dan dubur. Perhiasan lainnya adalah perabot

rumah tangga yang bagus dan barang-barang. Kaum musyrikin

disuruh mengenakan baju setiap kali mau memasuki masjid.

Berdasarkan ayat ini di sunnah yang semakna dengan ayat ini, maka

disunnatkan untuk mempercantik diri setiap kali melakukan shalat,

terutama shalat jum’at dan shalat idul fitri. Memakai parfum dan

bersiwak merupakan perlengkapan dalam mempercantik diri.162

Sesuai dengan ayat diatas, implementasi pendidikan karakter berdasar

ruang lingkup pendidikan aqidah akhlak mengajarkan untuk selalu

rapi dan bersih, sebab Allah mencintai keindahan dan kebersihan diri

sesuai dengan hadits.

النظا فة مه الإيمان

Artinya: “Kebersihan itu adalah satu sebagian dari

iman”. (HR. Imam Ahmad dan Turmudzi)

Dapat mengendalikan hawa nafsu, dalam hal ini sesuai dengan

Qs. Al-Naaziat, (79): 40-41.163

Ayat ini menjelaskan tentang keadaan

161

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 122. 162

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid

2, (Jakarta: Gema Insani Perss, 1999), hlm. 353-354. 163

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 467.

Page 140: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

125

orang-orang yang taat dengan menyatakan: Dan adapun yang takut

kepada kebesaran atau keagungan Tuhan pencipta dan pemelihara-

Nya sehingga mendorongnya untuk beramal shaleh dan menghalangi

nafsu, yakni menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka

sesungguhnya surgalah yang menjadi tempat tinggalnya. Kata maqam

pada mulanya berarti tempat berdiri, kata ini digunakan dalam arti

keadaan yang sedang dialami. Ayat ini menjelaskan tentang keadaan

siapa saja yang takut menghadapi keadaannya berada disisi Tuhan

dalam menghadapi perhitungan-Nya dihari kemudian, ketakutan yang

menjadikannya patuh dan taat kepada-Nya maka dialah yang tinggal

disurga Allah. Sedang bila memahami keadaan yang sedang dialami

berkaitan dengan Allah, berarti keagungan Allah. Setiap orang dapat

mempeluas makna keaungan Allah sehingga mencakup semua bagian

rahmat dan murka-Nya. Mengingat rahmat Allah akan menambah

semangat dan optimis dalam menjauhi larangan Allah. Takut yang

dimaksud disini adalah bukan takut kepada siksa Allah melainkan rasa

takut akan ibadah yang tidak tulus kepada Allah yang belum mencapai

puncak pengabdiannya. Apabila seseorang mampu menahan nafsunya

itu sekaligus seagai obat penyakit yang diakibatkan nafsunya.164

Akhlak pada diri sendiri mengajarkan manusia untuk dapat

mengendalikan nafsunya, nafsu untuk dapat melaksanakan tugasnya

sendiri sebagai manusia khususnya dalam pembahasan ini adalah

164

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

15, (Jakarta: Lentera Hati, 2003), hlm. 48-49.

Page 141: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

126

peserta didik. Peserta didik kelas 1A diharapkan mampu menjadi anak

yang mampu bertanggung jawab pada dirinya sendiri, mengatur dan

mengkondisikan apa yang menjadi tanggung jawab mereka sebagai

seorang pelajar dan anak.

c. Akhlak Kepada Sesama Manusia

Bersosialisasi dengan teman, guru, dan staf sekolah dengan

baik. Mencium tangan guru/staf sekolah ketika bertemu/saat pagi hari

saat memasuki gerbang sekolah. Menebarkan kasih sayang antar

sesama terutama rukun dengan teman, bermain bersama, saling

memaafkan, tidak pendendam. Akhlak terhadap sesama manusia dapat

dijalin dengan memelihara hubungan baik dengan sesama, antara lain:

Dengan tolong-menolong, suka memaafkan kesalahan orang lain,

menepati janji, lapang dada, menegakkan keadilan dan berlaku adil

dengan diri sendiri dan orang lain.165

Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan untuk berbuat baik kepada

sesama manusia terdapat dalam Qs. Al Isra’, (17): 23.166

Akhlak terhadap sesama manusia adalah saling mengerti

dan memahami antar sesama, tidak hanya memikirkan kepentingan diri

sendiri. Ayat diatas menuntut agar apa yang disampaikan kepada kedua

orang tua bukan saja yang benar dan tepat, bukan saja juga yang sesuai

dengan adat kebiasaan yang baik dalam suatu masyarkat, tetapi ia juga

165

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1998), hlm. 357-370. 166

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 227.

Page 142: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

127

harus yang terbaik dan termulia, dan kalaupun seandainya orang tua

melakukan suatu “kesalahan” terhadap anak, maka kesalahan itu harus

dianggap tidak ada/dimaafkan (dalam arti dianggap tidak pernah ada

dan terhapus dengan sendirinya) karena tidak ada orang tua yang

bermaksud buruk terhadap anaknya.167

Berdasar pada Qs. al Isra’, (17):

23, bahwa akhlak terhadap manusia tidak hanya terfokus pada orang

lain yang berada diluar keluarga, namun berbakti kepada kedua orang

tua dan menyayangi saudara merupakan kewajiban akhlak terhadap

sesama manusia. Demikian pula karakter yang tercipta pada peserta

didik kelas 1A, mereka sudah paham akan kepedulian terhadap sesama.

Lebih mencintai dan menyayangi sesama.

d. Akhlak Terhadap Lingkungan

Firman Allah yang menjelaskan tentang kewajiban untuk

menjaga lingkungan, terdapat dalam Qs. Ar Rum, (30): 41-42).168

Akhlak terhadap lingkungan dapat diwujudkan dengan cara

menjaga dan memelihara kebersihan dan keseimbangan alam,

membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon

sembarangan, menjaga habitat hewan yang berada dihutan,

mengadakan reboisasi (penanaman/penghijauan kembali). Agar yang

dijelaskan dalam Qs. Ar Rum, (30): 41-42 tentang akibat kerusakan

alam yang ditimbulkan manusia tidak terjadi. Ayat tersebut menyebut

167

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur‟an Volume

13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 446. 168

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 326.

Page 143: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

128

darat dan laut sebagai tempat terjadinya fasad itu, ini berarti daratan

dan lautan menjadi arena kerusakan, misalnya dengan terjadina

pembunuhan dan perampokan di kedua tempat itu, dan dapat juga

berarti bahwa darat dan laut sendiri telah mengalami kerusakan,

ketidak seimbangan serta kekurangan manfaat. Laut telah tercemar

kelestariannya, sehingga ekosistimnya mati dan hasil laut berkurang.

Daratan semakin panas sering terjadi kemarau panjang, kemudian

keseimbangan lingkungan rusak.

Faktanya peserta didik sangat menyayangi lingkungan,

menjaganya dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan siswa kelas 1A

mampu menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah, serta

membuang sampah pada tempatnya. Meskipun kelas 1 mereka sudah

dapat mengerti mana yang salah dan mana yang benar, untuk ukuran

anak-anak kelas 1A dapat dianggap dewasa karena mampu

membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Siswa kelas 1A

tanggap akan kebersihan lingkungan, contohnya: Ketika teman ada

yang menumpahkan minuman/makanan, mereka langsung sigap ke

kamar mandi untuk mengambil kain pel/sapu untuk membersihkan.169

2. Tujuan

Wali Kelas 1A menuturkan bahwa tujuan pembelajaran aqidah akhlak

adalah untuk menyiapkan generasi masa depan yang jujur, berakhlak

mulia dan profesional sesuai dengan tujuan sekolah. Hal tersebut juga

169

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Page 144: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

129

disampaikan oleh bebrapa guru yang mengampu dan menangani bidang

tersebut, seperti guru aqidah akhlak dan koordinator ibadah. Tujuan

tersebut ingin menyiapkan generasi Islami yang kompeten, kuat

menghadapi perubahan zaman yang. Tujuan pembelajaran aqidah akhlak

ini adalah untuk menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala

yang mahal maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta

memperkuat tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi

untuk menempuh jalan itu sesuai dengan tujuan aqidah akhlak.170

Tujuan pembelajaran aqidah akhlak selain yang diutarakan tersebut

juga ingin menuntun dan mengemban dasar keTuhanan yang dimiliki

manusia sejak lahir. Memberikan pedoman hidup yang pasti. Memberikan

ketenangan dan ketentraman jiwa.171

Dari ketentraman jiwa ini siswa

dapat mengontrol emosi, terlebih dunia anak pasti sering terjadi gesekan.

Ada yang berebut mainan, kadang juga salah paham antar sesama teman.

Namun yang terjadi disini banyak siswa yang ketika terjadi benturan

langsung menyadari kesalahannya dan minta maaf pada temannya.

Melalui materi yang disajikan dalam mata pelajaran aqidah akhlak, tujuan

yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah:

a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata. Karena

Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari

ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepada-Nya.

170

Wawancara Elvandari Pubianti, S. Pd. I S. Psi dan Muhammad Ismail Mansur, S. Pd. I,

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015. 171

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2011), hlm. 131.

Page 145: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

130

b. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari

kosongnya hati dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari

akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta

menyembah materi yang dapat di indera saja dan adakalanya terjatuh

pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat.

c. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak

goncang dalam pikiran. Karena akidah ini akan menghubungkan orang

mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang

mengatur, Hakim yang membuat tasyri'. Oleh karena itu hatinya

menerima takdir-Nya, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak

mencari pengganti yang lain.

d. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam

beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena

diantara dasar akidah ini adalah mengimani para Rasul, dengan

mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.

e. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak

menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali digunakannya

dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali

menjauhinya dengan rasa takut dari siksa. Karena diantara dasar

akidah ini adalah mengimani kebangkitan serta balasan terhadap

seluruh perbuatan. Sesuai firman Allah QS. Al An'am, (6): 132.172

172

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 115.

Page 146: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

131

f. Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal

maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat

tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi untuk

menempuh jalan itu.

g. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-

individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan

kemuliaan.173

Materi yang tertuang dirancang guna menciptakan generasi yang

berkualitas, tidak mudah terpengaruh dengan budaya yang kurang

berkualitas. Menumbuhkan sikap keagamaan yang tinggi, sehingga peserta

didik dapat mengolah emosi atau mengolah rasa. Rasa yang benar-benar

ada dari dalam jiwa, dan di ekspresikan dengan tindakan yang positif.

3. Metode

Metode yang digunakan dalam implementasi kurikulum 2013 mata

pelajaran aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa adalah melalui

3 keteladanan yang diterapkan guru, yaitu: Keteladanan Religiusistas,

Humanitas, dan Intelektualitas. Keteladanan Religiusitas contohnya:

Setiap pagi siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas dan muroja’ah

sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha sebelum pelajaran dimulai.

Kemudian sholat dzuhur yag dilaksanakan didalam kelas yang di imami

setiap harinya secara bergantian dengan tujuan agar siswa bisa dan

173

Aziz. Aqidah-Pengertian, Nama, Sumber, Tujuan, Manfaat ilmu, dan Aqidah,

http://azisabd.blogspot.com/2011/10/akidah.html, Di akses pada tanggal 04-11-2015, Pukul 06.13

WIB

Page 147: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

132

terbiasa memimpin sholat. Kemudian keteladanan Humanitas,

keteladanan seperti baris-berbaris sebelum masuk kelas untuk melatih

sikap kepemimpinan dan kedisiplinan, serta sosialitas yang baik dengan

guru dan teman. Terakhir keteladanan Intelektual, keteladanan yang

ditujukan untu guru dalam rangka meninkatkan profesionalitas guru,

seperti kajian, sharing.174

Ini sesuai dengan teori yang berkembang

mengenai metode penanaman karakter pada anak, yaitu: Metode

internalisasi, Metode keteladanan, Metode pembiasaan, Metode bermain,

Metode cerita, Metode nasihat, Metode penghargaan dan hukuman.175

Metode-metode lain yang dapat digunakan antara lain:

a. Metode ceramah

b. Metode diskusi

c. Metode tanya jawab

d. Metode eksperimen

e. Metode penyelesaian masalah

f. Metode keteladanan.176

Jika diamati lebih lanjut metode penanaman akhlak disini selain

merujuk pada materi juga bertumpu pada guru, guru diharuskan dapat

memberikan contoh teladan yang baik. Seperti pepatah jawa, “Guru,

digugu lan ditiru” pepatah jawa ini seakan mengingatkan bahwa guru

174

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB. 175

Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalisasi Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2014), hlm. 59-73. 176

M. Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, &

SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media), 2014, hlm. 190-197.

Page 148: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

133

menjadi sorotan. Sorotan ini terutama anak-anak atau peserta didik, selain

itu juga guru menjadi sorotan masyarakat sehingga apapun yang terjadi

guru harus dapat menjaga sikap dimanapun berada. Tanpa menjadi

sorotanpun orang yang beriman harus merasa selalu diawasi oleh Allah

dan malaikatnya. Selain dari pada itu, guru juga harus bisa mengatur

emosinya. Hasil penelitian tersebut dapat dianalisis menggunakan teori

olah rasa/olah karsa bermuara pada pengelolaan emosi dan kreativitas,

dalam Islam dikenal dengan sifat Tabligh yang dimiliki oleh Rasulullah.

Dalam pandangan psikologi dikenal dengan Emotional Quotion (EQ),

bagaimana membangun hubungan antar manusia dan mengolah daya

kreatif menjadi hal yang perlu ditata sejak awal.177

Metode pembelajarannya menggunakan beberapa permainan yang

dapat merangsang perkembangan kognitif dan psikomototik anak, dengan

metode belajar dan bermain anak menjadi mudah paham akan apa yang

sedang dipelajari. Metode internalisasi, Metode keteladanan, Metode

pembiasaan, Metode bermain, Metode cerita, Metode nasihat

merupakanpenyampaian kata-kata yang menyentuh hati dan disertai

keteladanan, Metode penghargaan dan hukuman.178

Beberapa metode

tersebut sering digunakan oleh guru mapel pendidikan aqidah akhlak

dalam penyampaian pelajaran.179

Berdasarkan metode pembelajarannya

177

Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi

Sekolah dengan Rumah, (Surabaya: Jaring Pena, 2011), hlm. 23-24. 178

Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalisasi Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2014), hlm. 59-73. 179

Observasi Kelas 1A,Senin, Tanggal 23-03-2015, Pukul 13.09 WIB.

Page 149: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

134

sesuai dengan fungsi aqidah akhlak, yaitu: Sebagai dasar, fondasi

mendirikan bangunan semakin tinggi bangunan yang akan didirikan,

harus semakin kokoh fondasi yang dibuat. Jika fondasinya lemah

bangunan itu akan cepat ambruk tidak ada bangunan tanpa fondasi.180

Dari metode tersebut anak akan lebih cepat paham mengenai apa yang

dipelajari, penggunaan metode tersebut dapat membantu anak untuk lebih

ingat.

4. Evaluasi.

Evaluasi yang dilakukan guru mapel aqidah akhlak adalah dengan cara

mengamati sikap dan perilaku murid sehari-harinya dan menggunakan

evaluasi tertulis. Adapun hasil dari evaluasi tertulis adalah berdasar pada

nilai ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

No. Nama Nilai

Ulangan

Harian 1

Ulangan

Harian 2

UTS UAS

1. Abdullah Azmi 95 100 79 94

2. Abiyu Al Farizy 80 70 78 82

3. Aiko Asyiffania Putri 90 90 84 90

4. Alyaa Riani E 90 95 86 90

5. Ananda Zakaria Kusnadi 95 95 84 100

6. Aqsan Terry Setiawan 80 75 72 78

7. Azky Huwaidati Mumtaz 100 100 100 100

8. Azna Aida Liana 90 85 78 90

180

Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah, (Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengalaman

Islam (LPPI), 2000), hlm. 10.

Page 150: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

135

9. Bintang Pandu P 85 90 58 84

10. Cessamigo Paramitha N 100 95 92 94

11. Cottina Hasna Rosyida 95 90 76 100

12. Daffa Hafiz Firdaus 80 80 62 82

13. Derryl Favian Nuha 95 90 88 92

14. Fahri Hamka Santoso 90 90 76 90

15. Farrel Lazuardi Adnan 90 100 88 98

16. Hasna Hurriyatus S 100 100 94 100

17. Irsyad Huda Syafa’at 95 90 80 86

18. Jibril Nizam Alfaruq 95 95 86 96

19. Luthfi Anindya 90 100 86 98

20. Marsal Vide Justitio S 80 85 78 82

21. Muhammad Habib H. AH 85 90 86 88

22. Naswa Arifa Janna 100 95 86 96

23. Nasywa Yumna I 95 100 90 96

24. Rachmadani Widia Q 90 95 80 90

25. Rafi Ghani Akmal 75 80 54 76

26. Sabiq Zulkaifaziah 100 100 96 100

27. Zafira Annabel P.C 95 95 84 96

28. Salsabila Ayu Istanti W 95 95 82 92

29. Salsabila Octavia W 95 100 90 100

30. Shabrina Syafna Madania 100 90 92 100

31. Vina Zahra Karima 85 90 80 82

32. Waldan Hanif Wibowo 90 95 62 98

33. Lana Sabila Rusyda 90 85 - 90

Tabel IV.A.4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa.

Dapat dilihat dari pencapaian nilai tersebut, siswa kelas 1A pada mapel

aqidah akhlak meraih nilai yang memuaskan. Selain dari evaluasi tertulis,

guru juga melakukan evaluasi dengan cara melihat sikap siswa sehari-

Page 151: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

136

hariya disekolah. Mulai dari sikap siswa terhadap guru, teman, dan

seluruh warga sekolah. Bagaimana siswa bersosialisasi dengan

lingkungan sekitar juga termasuk dalam penilaian, sikap religiusistasnya

juga di nilai berdasar siswa mau menjadi imam saat sholat dzuhur dan

ketertiban dalam melaksanakan sholat. Untuk meningkatkan kedisiplinan

siswa dalam sholat, guru memberikan reward atau hadiah berupa kupon,

yang nantinya jika sudah terkumpul 5 boleh ditukarkan pada wali kelas

dengan makanan atau alat tulis sesuai yang siswa inginkan. Kegiatan

tersebut bertujuan untuk meningkatkan disiplin siswa, namun hal ini tidak

menjadikan siswa disiplin hanya untuk mendapatkan kupon tertib sholat.

Sebelumnya guru sudah menjelaskan maksud dari kupon tersebut, banyak

hal yang harus anak pahami maksudnya terlebih dahulu. Implementasi

kurikulum memerlukan evaluasi demi kemajuan pendidikan, dalam

implementasi kurikulum perlu dilakukan penilaian formatif dan berikut

prosedur penilaiannya:

a. Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik

b. Gunakan hasil penilaian dengan menganalisis kelemahan atau

kekurangan peserta didik dan masalah-masalah yang dihadapi guru

dalam membentuk karakter dan kompetensi peserta didik.

c. Pilihlah metodologi yang paling tepat sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai. Berikut adalah prosedur uraian pembelajaran efektifnya:

1. Pemansan-apresiasi: Tanya jawab tentang pengetahuan dan

pengalaman, yang alokasi waktunya 5-10%.

Page 152: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

137

2. Eksplorasi: memperoleh/mencari informasi baru, alokasi waktunya

24-30%.

3. Konsolidasi pembelajaran: negosiasi dalam rangka mencapai

pengetahuan baru, alokasi waktunya 35-40%.

4. Pembentukan sikap dan perilaku: pengetahuan diproses menjadi

nilai, sikap dan perilaku. Alokasi waktunya 10%.

5. Penilaian formatif merupakan hasil akhir dari serangkaian prosedur

yang dilakukan.181

Berdasar teori tersebut sudah memenuhi kriteria penilaian yang

dilakukan guru mapel aqidah akhlak yang terangkum dalam RPP

berkarakter dan Evaluasi ini juga dilakukan tidak hanya antara siswa

dengan guru, namun juga dengan wali murid dengan disediakannya buku

komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan kesulitan dan

permasalahan anak disekolah. Hal ini bertujuan agar orang tua tau

kesulitan yang anak hadapi disekolah. Mengenai pengadaan buku

komunikasi ini juga disampaikan oleh koordinator ibadah bahwasanya

dengan adanya buku ini dapat memudahkan komunikasi guru dengan

orang tua, orang tua dapat mengerti tentang perkembangan anak

disekolah.182

181

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya), 2014, hlm. 102-103. 182

Muhammad Ismail Mansur, S. Pd. I, Wawancara, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 153: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

138

B. Pendidikan Karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura.

Karakter merupakan suatu nilai-nilai sikap atau perilaku manusia yang

berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,

perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata

karma, budaya dan adat istiadat. Berikut akan dibahas mengenai bagaimana

pendidikan karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura.

1. Materi

Jika ada pertanyaan “Apakah ada materi atau bahan pelajaran khusus

bagi pendidikan karakter?” maka jawabannya adalah: Ada, namun tidak

tegas seperti materi disekolah. Maeri pendidikan karakter disekolah

dimuat dan disusun berdasarkan kurikulum 2013 yang telah

disempurnakan. Materi yang digunakan dalam implementasi pendidikan

karakter dalam mata pelajaran aqidah akhlak adalah yang termuat dalam

buku paket aqidah akhlak dan nilai-nilai keIslaman yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, jadi dalam hal ini tidak ada materi khusus yang

mengharuskan pendidikan karakter itu dilaksanakan. Namun materi

pendidikan itu sendiri berupa pesan, informasi, pengetahuan, dan

pengalaman. Semua itu disampaikan guru pada peserta didik

menggunakan cara guru masing-masing, dari serangkaian hal itu

terangkum dalam kurikulum yaitu kurikulum yang disempurnakan.

Berdasar penuturan guru aqidah akhlak Elvandari Pubianti, S.Psi, S.PdI.

mengenai materi pendidikan karakter, bahwasanya sama dengan

Page 154: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

139

pembahasan diawal yang menerangkan bahwa tidak ada materi khusus

untuk pendidikan karakter namun sudah dimuat dalam kurikulum 2013

yang digunakan sekolah.183

Sebisa mungkin sekolah menyajikan pendidikan yang bermutu bagi

siswa, seperti managemen pengelolaan waktu, jenis dan macam kegiatan

penunjang pembentukan karakter siswa dengan penggunaan dan

pemanfaatan urikulum 2013 dengan sebaik mungkin. Ini sesuai dengan

cakupan dari rencana kegiatan yang akan dilakukan, rencana tersebut

berupa materi pembelajaran, strategi pembelajaran, dan tujuan yang ingin

dicapai. Berikut adalah prinsip dari kurikulum pendidikan karakter:

a. Prinsip efisiensi, yaitu baik dalam segi waktu, tenaga, dan biaya.

b. Prinsip relevansi, yaitu kesesuaian pendidikan dalam lingkungan hidup

siswa, relevan dengan kehidupan sekarang dan akan datang, relevan

dengan tuntutan pekerjaan.

c. Prinsip efektifitas, yaitu baik efektifitas mengajar guru, maupun

efektifitas belajar murid.

Prinsip fleksibilitas, yaitu semacam ruang gerak yang memberikan

sedikit kebebasan dalam bertindak, baik yang berorientasi pada

fleksibilitas pemilihan program pendidikan maupun dalam

mengembangkan program pembelajaran.184

183

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB. 184

Zakiah Darajat, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa,

(Bandung: Pustaka Setia, 1992), hlm. 125.

Page 155: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

140

Merujuk pada nilai karakter berdasarkan sistem pendidika nasional

yang berjumlah 18, telah mengalami penyempitan menjadi 9 pilar nilai

pendidikan karakter. Berdasar abstraksi pemikiran Jenderal Soedirman

tentang karater bangsa tertuang dalam 9 nilai fundamental bagi

pembangunan karakter khas Indonesia. Berdasarkan pengamatan, berikut

adalah karakter siswa kelas 1A antara lain:

a. Religious (Ikhlas dan jujur)

Tingkat religiusitas siswa SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

selama masa penelitian. Terlihat baik, baik dalam artian saat disekolah

dan diluar sekolah. Siswa rajin dan tertib saat melaksanakan sholat

dhuha dan sholat dzuhur. Bahkan siapa yang jadi imamnya anak-anak

berebut, maka dari pada itu guru kelas melakukan sistem gilir jadi

semua anak laki-laki dapat merasakan menjadi imam. Selain dilihat

berdasar sholatnya, setiap perbuatan anak-anak berlandaskan Al-

Qur’an dan hadits, contohnya: Saat anak-anak makan dan minum

mereka duduk dan saling mengigatkan temannya. Mereka diajarkan

untuk menjalin hubungan baik dengan Allah, termasuk dalam olah hati

bermuara pada pengelolaan spiritual, dalam Islam dikenal dengan sifat

siddiq yang dimiliki oleh Rasulullah. Dalam pandangan psikologi

dikenal dengan spiritual quotion (SQ), bagaimana membangun

Page 156: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

141

hubungan yang baik dengan sang khalik.185

Ini sesuai dengan firman

dalam Qs. Al-Fatihah, (1): 1-7.186

Surat Al-Fatihah tersebut menjelaskan bahwa, akhlak orang-

orang terpuji dan yang tercela. Orang-orang yang terpuji memulai

setiap tindakan dan perilaku dengan membaca bismillah; selalu

bertekad kuat hanya untuk beribadah dan meminta pertolongan kepada

Allah SWT, selalu berdo’a kepada Allah SWT agar dibimbing ke jalan

yang lurus, jalan yang penuh nikmat. Sebaliknya akhlak orang-orang

tercela adalah orang yang berperilaku atas nama selain Allah SWT.

Selain itu anak kelas 1 A ini paling suka jika ceritakan tentang

kisah-kisah perjalanan hidup seseorang, karena mereka dapat

mengambil intisari dari cerita tersebut. Kemudian akhlak kepada

Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa “Laa Ilaaha Ilallah”

tiada Tuhan selain Allah SWT, Allah adalah Tuhan yang bersih dari

segala sifat kekurangan. Allah berfirman dalam Qs. Adz-Zariyat,

(51): 56.187

Ayat tersebut menggunakan kata persona (Aku) setelah

sebelumnya menggunakan persona ketiga (Dia/Allah). Ini bukan saja

bertujuan menekankan pesan yang dikandungnya tetapi juga untuk

mengisyaratkan bahwa perbuatan –perbuatan Allah melibatkan

185

Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi

Sekolah dengan Rumah, (Surabaya: Jaring Pena, 2011), hlm. 23-24. 186

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm. 2. 187

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2000).

hlm.2.

Page 157: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

142

malaikat atau sebab-sebab lainnya, penciptaan, pengutusan Rasul,

turunnya siksa, rezeki yang dibagikan-Nya melibatkan malaikat dan

sebab-sebab lainnya, sedang disini karena penekanannya adalah

beribadah kepada-Nya semata-mata, maka redaksi yang digunakan

berbentuk tunggal dan tertuju kepada-Nya semata-mata tanpa memberi

kesan adanya keterlibatan selain Allah. Ibadah bukan sekedar ketaatan

dan ketundukan tetapi ia adalah satu ketundukan dan ketaatan yang

mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa

seseorang terhadap siapa yang kepadanya ia mengabdi.188

Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang

religious. Hal ini sesuai dengan 5 tujuan pendidikan karakter, yaitu:

a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai

manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter

bangsa.

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang

religious.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa.

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

188

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 18.

Page 158: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

143

Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan

persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh

kekuatan (dignity).189

b. Disiplin

Anak-anak disiplin melakukan baris berbaris sebelum masuk kelas,

sebelum pelajaran dimulai mereka berdo’a terlebih dahulu.

Kebanyakan dari mereka sudah disiplin mengerjakan PR (Pekerjaan

Rumah), meskipun ada beberapa anak yang kadang lupa mengerjakan

PR. Untuk keseluruhan siswa kelas 1A dapat dikatakan disiplin.

Adapun pelaksanaan pendidikan karakter dalam mata pelajaran aqidah

akhlak adalah dengan menggunakan metode penerapan nilai-nilai

pendidikan karakter melalui pembiasaan sehari-hari disekolah, dari

mulai siswa masuk gerbang hingga pulang sekolah.

Berdasarkan wawancara dengan guru aqidah akhlak implementasi

aqidah akhlak dalam membentuk karakter siswa dilakukan saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung atau dapat dikatakan saat siswa

berada disekolah, dengan serangkaian pembiasaan yang sudah disusun.

Mereka disiplin melaksanakan kegiatan tersebut setiap harinnya.

Disiplin berangkat sekolah tidak terlambat, membuang sampah pada

tempatnya, disiplin sholat tepat waktu.190

Sesuai dengan Tujuan

pendidikan karakter membentuk siswa berpikir rasional, dewasa, dan

189

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 18. 190

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Page 159: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

144

bertanggung jawab. Mengembangkan sikap mental yang teruji,

membina kepekaan sosial anak didik. Membangun mental optimis

dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan. Membentuk

kecerdasan emosional. Membentuk anak didik yang berwatak

pengasih, penyayang, sabar, beriman, takwa, bertanggung jawab,

amanah, jujur, adil, dan mandiri.191

Setiap kebijakan yang diberikan

sekolah adalah untuk melatih kedisiplinan siswa, awalnya memang

akan terasa berat namun setelah dijalani setiap hari akan terasa ringan

dan menyenangkan. Dampak dari pelatihan kedisiplinan ini sangat

besar, dampak yang akan berlanjut hingga peserta didik dewasa.

c. Istiqamah

Istiqamah disini untuk siswa kelas 1A mengacu pada

keitiqamahan mereka dalam beribadah, jadi mereka melaksanakan

sholat tidak hanya ketika disekolah saja tetapi juga dirumah, hal ini

sesuai dengan penuturan salah seorang wali murid, yaitu ibunda dari

Salsabila Ayu, yang menuturkan bahwa “Saat dirumah anaknya tetap

melaksanakan sholat 5 waktu, tanpa harus disuruh sudah berangkat

sendiri untuk mengambil air wudhu”, dan hal itu penulis kroscek

langsung apakah benar atau tidak. Ternyata yang diutarakan ibunda

dari salsabila ayu tersebut memang benar, penulis mengamati tidak

hanya satu atau dua kali namun berkali-kali. Guru-guru juga selalu

mengingatkan pada siswa untuk tidak meninggalkan sholat, setiap

191

Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), hlm. 39.

Page 160: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

145

pelajaran aqidah berlangsung Bu Dona (Panggilan akrab Bu Elvandari)

selalu mengingatkan anak-anak untuk rajin sholat dan mengaji,

berbakti kepada kedua orang tua dan tidak lupa untuk rajin belajar.192

Istiqomah merupakan konsistensi manusia terhadap apa yang

menjadi pilihannya, mampu menjaga apa yang diamanahkan oleh

Allah kepadanya. Olah pikir bermuara pada pengelolaan intelektual,

dalam Islam dikenal dengan sifat Fathonah yang dimiliki oleh

Rasulullah. Dalam pandangan psikologi dikenal dengan Intellectual

Quotion (IQ). Bagaimana membangun kecintaan dengan ilmu

pengetahuan, membentuk manusia menjadi manusia pembelajar.193

d. Tidak Mudah Menyerah

Perangai dari siswa kelas 1A ini memang tipe anak yang tidak

mudah menyerah, mereka selalu ingin mencoba dan terus mencoba.

Semisal disalah satu materi mereka tidak mengerti, mereka berusaha

untuk mencoba dan bertanya pada guru apabila belum paham. Terlebih

anak usia elas 1 adalah anak yang masih belum paham dengan kata-

kata yang dianggap abstrak, namun hal itu tidak mengurungkan niat

mereka untuk mencari tahu. Kebnayakan dari mereka memberanikan

diri untuk bertanya pada guru.

Adanya sistem rolling tempat duduk, dimanapun tempat nya

siswa dibiasakan untuk terus bekerja keras untuk dapat memahami

192

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB. 193

Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi

Sekolah dengan Rumah, (Surabaya: Jaring Pena, 2011), hlm. 23-24.

Page 161: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

146

pelajaran yang disampaikan guru. Duduk dengan teman yang berbeda

setiap minggunya, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat bersosialisasi

dengan semua temannya. Dapat lebih berusaha untuk belajar

memahami orang lain, dan mampu bekerjasama.194

Sikap tidak mudah menyerah ini sesuai dengan suatu perbuatan

dikatakan karakter/akhlak apabila perbuatan tersebut memiliki ciri-ciri

sebagai berikut: Perbuatan itu tela tertanam kuat dalam jiwa seseorang

dan telah menjadi bagian dari kepribadiannya. Perbuatan tersebut

dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan sandiwara. Perbuatan itu

dilakukan dengan spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Perbuatan

tersebut dilakukan tanpa paksaan atau tekanan dari luar.195

Sikap tidak

mudah menyerah tersebut muncul dengan sendirinya, karena dorongan

dari dalam diri untuk mengerti dan memahami apa yang sedang

dihadapi. Tidak lari/menghindar dari masalah, belajar memahami dan

mengalah demi kebaikan.

e. Loyalitas

Loyalitas disini dapat diartikan sebagai kesetiaan anak-anak pada

sekolah, kesetiaan ini diwujudkan siswa melalui rajin beribadah, rajin

belajar, dan menjalin hubungan baik dengan seluruh warga sekolah.

Sangat terlihat jelas hubungan yang terjalin antara siswa dengan guru,

194

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 195

Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalitas Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media,

2014), Hlm. 11.

Page 162: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

147

siswa dengan staff sekolah sangat hangat.196

Hal ini yang sering

peneliti temui. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah

sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan

persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh

kekuatan (dignity).197

Kesetiaan dengan teman dan guru ditunjukkan

siswa dengan keakraban yang terjalin, terkadang siswa juga sering

menceritakan apa yang dialami dan ditemui dirumah ataupun

disekolah. Jadi dalam hal ini siswa dapat mencurahkan isi hatinya pada

guru yang dianggap dapat dipercaya. Ini sesuai dengan ruang lingkup

karakter Aspek ke dalam atau aspek potensi meliputi aspek kognitif

(olah pikir), afektif (olah hati), dan psikomotor (olah raga). Aspek ke

luar yaitu aspek manusia dalam konteks sosiokultur dalam interaksinya

dengan orang lain yang meliputi interaksi dalam keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

f. Profesional

Siswa kelas 1A sadar akan tugasnya sebagai pelajar sehingga

mereka mematuhi tata tertib dan peraturan disekolah, menaati

serangkaian peraturan yang ditetapkan dari masuk sekolah higga

pulang sekolah.198

Akhlak terhadap sesama manusia meliputi: akhlak

terhadap Rasulullah Saw, terhadap kedua orang tua, terhadap keluarga

serta karib kerabat, terhadap tetangga, dan masyarakat. Akhlak

196

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015. 197

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 18. 198

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Page 163: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

148

terhadap sesama manusia dapat dijalin dengan memelihara hubungan

baik dengan sesama, antara lain: Dengan tolong-menolong, suka

memaafkan kesalahan orang lain, menepati janji, lapang dada,

menegakkan keadilan dan berlaku adil dengan diri sendiri dan orang

lain.199

Melakukan tugasnya sebagai murid dengan mandiri, patuh,

datang on time, patuh sama ortu, tidak berbohong. Mengerjakan ujian

sendiri. Sesuai dengan tujuan pendidikan karakter membentuk siswa

berpikir rasional, dewasa, dan bertanggung jawab. Mengembangkan

sikap mental yang teruji, membina kepekaan sosial anak didik.

Membangun mental optimis dalam menjalani kehidupan yang penuh

dengan tantangan. Membentuk kecerdasan emosional. Membentuk

anak didik yang berwatak pengasih, penyayang, sabar, beriman, takwa,

bertanggung jawab, amanah, jujur, adil, dan mandiri.200

Wujud dari keprofesionalan siswa adalah dengan rajin membaca,

siswa kelas 1A rajin berkunjung ke perpustakaan untuk meminjam

buku. Buku yang siswa sukai adalah buku cerita/dongeng, buku

dianggap anak-anak dapat melihat dunia. Menaati tata tertib sekolah

merupakan wujud keprofesionalan peserta didik dan mampu

memposisikan diri mereka sebagai pelajar.

199

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1998), hlm. 357-370. 200

Hamdani Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,

(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2013), hlm. 39.

Page 164: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

149

g. Amanah

Amanah selain kepada sesama manusia juga amanah terhadap

apa yang dititipkan Allah untuk dirinya sendiri, yaitu raga/tubuh sehat

yang diberikan oleh Allah yang mana harus dijaga dan dirawat dengan

baik terutama dalam hal kebersihannya. Seperti hadits yang

menjelaskan akhlak terhadap diri sendiri adalah:

النظا فة مه الإيمان

Artinya: “Kebersihan itu adalah satu sebagian dari iman”. (HR.

Imam Ahmad dan Turmudzi)

Amanah merupakan salah satu pengolahan fisik, dalam Islam

dikenal sifat Amanah yang dimiliki oleh Rasulullah. Dalam pandangan

psikologi dikena dengan Adversity Quotion (AQ). Bagaimana manusia

bisa menjaga kesehatan sebagai amanah untuk bisa memakmurkan

bumi. Tanpa fisik yang kuat, sulit memegang amanah sebagai khalifah

dimuka bumi. Selain itu mampu untuk mengubah hambatan menjadi

peluang dengan fisik yang kuat.201

Penyelenggaraan pendidikan

karakter menjadi satu hal yang multlak dilakukan di jenjang

pendidikan manapun, khususnya di jenjang pendidikan dasar. Dengan

demikian akhlak terhadap diri sendiri tidak hanya terfokus dalam

jasmaninya saja, namun terhadap rohani. Disiplin, menuntut ilmu, taat,

patuh pada peraturan, tidak mudah marah, bersih, rapi dan selalu

201

Najib Sulhan, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa Sinergi

Sekolah dengan Rumah, (Surabaya: Jaring Pena, 2011), hlm. 23-24.

Page 165: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

150

memperhatikan keharmonisan hidup merupakan akhlak terhadap diri

sendiri.

Amanah yang artinya dapat dipercaya, siswa kelas 1A dapat

dipegang perkataannya. Mereka berkata apa adanya, semisal saat

mereka melakukan kesalahan dengan teman atau guru. Anak-anak

berkata dengan apa adanya (jujur) tanpa ditutup-tutupi, karena peneliti

sendiri sering melihat hal tersebut. Jika diberi amanah untuk tetap diam

dan tenang dikelas, mereka dapat menjaga amanat tersebut. Terlebih

saat guru meninggalkan kelas ketika ada keperluan lain. Biasanya

ketua kelasnya dimina untuk mengawasi teman-temannya, dan ini

dapat berjalan dengan baik.

h. Cinta tanah air

Siswa setiap hari besar Indonesia melakukan upacara, mereka

tidak menghilangkan kecintaan mereka terhadap tanah air. Kadang

sesekali melaksanakan apel, belajar tentang pancasila dan dasar negara.

Menjaga kebersihan dan ketentraman lingkungan sekolah dan tempat

tinggal. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta

didik sebagai generasi penerus bangsa. Meneladani sikap juang

pahlawan terdahulu, tidak hanya pahlawan nasional. Pendidikan

karakter berfungsi memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring

budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa yang bermartabat.202

Menanamkan sikap cinta tanah

202

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 18.

Page 166: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

151

air seperti prinsip relevansi, yaitu kesesuaian pendidikan dalam

lingkungan hidup siswa, relevan dengan kehidupan sekarang dan akan

datang, relevan dengan tuntutan pekerjaan.203

i. Bertanggung Jawab.

Bertanggung jawab, siswa dapat bertanggung jawab atas tugas

yang diberikan guru. Semisal, melaksanakan tugas piket dikelas,

belajar, dan beranggung jawab atas apa yang telah diperbuat. Mereka

mudah untuk diarahkan, ketika menumpahkan minuman dengan sigap

mereka langsung pergi mencari guru meminta lap pel untuk

membersihkannya. Mereka dengan nalurinya dapat bertanggung jawab

atas apa yang diperbuat. Intinya adalah pendidikan karakter dapat

meningkatkan kemampuan anak untuk mengambil keputusan yang

baik, anak diajarkan untuk lebih bertanggung jawab atas apa yang

sedang dihadapi. Seperti sehabis pinjam barang dikembalikan pada

temannya/dikembalikan pada tempatnya.204

Agama menjamin pemeluknya memiliki karakter mulia, jika ia

memiliki komitmen tinggi dengan seluruh ajaran agamanya. Karena

itulah, pendidikan agama juga memiliki misi utama dan mulia dalam

pembangunan karakter bangsa Indonesia. Dalam hal ini harus ada

konsistensi, agar tetap konsisten menjalankan perintah agama inilah

yang kadang masih menjadi permasalahan, sebab keimanan seseorang

pasti akan mengalami pasang surut jika tidak diimbangi dengan

203

Zakiah Darajat, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa,

(Bandung: Pustaka Setia, 1992), hlm. 125. 204

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Page 167: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

152

kehusyukan. Generasi muda saat ini masih belum memiliki karakter

seperti yang diharapkan, padahal hampir setiap orang dari bangsa ini

sudah mengenyam pendidikan yang sekaligus juga mendapatkan

Pendidikan Agama. Dengan berbagai macam tontonan TV (Televisi)

yang sangat kurang mendidik, ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah)

tersendiri bagi orang tua agar selalu mendampingi peserta didik ketika

menonton acara TV. Sungguh sangat mengkhawatirkan sekali,

bagaimana akan menciptakan generasi berkarakter jika kualitas

perfilmannya seperti itu. Untuk itu sekolah harus menyiapkan tameng

agar peserta didik tidak mudah tepengaruh dnegan mudaya buruk yang

berkembang, karena zaman guru dan zaman peserta didik tidak sama.

2. Metode.

Mengenai metode setiap guru memiliki cara masing-masing dalam

penyampaian materinya, namun pada intinya dari penerapan metode

tersebut agar peserta didik dapat dengan mudah menerima pesan yang

dimaksud. Ahmad Mudzakir, S.Pd dan Muhammad Ismail Mansur S. Pd. I

ditempat yang berbeda menuturkan bahwa metode yang digunakan dalam

pelaksanaan pendidikan karakter adalah melalui keteladanan yang

dicontohkan guru pada peserta didik, karena pada dasarnya anak adalah

peniru yang baik. Dengan begitu dalam kesehariannya guru harus berhati-

hati dalam bersikap.205

205

Wawancara Elvandari Pubianti, S. Pd. I S. Psi dan Muhammad Ismail Mansur, S. Pd.

I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015.

Page 168: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

153

Metode pelaksanaan pendidikan karakter bagi tiap orang memiliki

cara masing-masing. Untuk menanamkan karakter pada diri anak dapat

menggunakan metode sebagai berikut:

a. Metode Internalisasi

Metode internalisasi adalah upaya memasukkan pengetahuan

(knowing) dan ketrampilan melaksanakan pengetahuan (doing) ke

dalam diri seseorang sehingga pengetahuan itu menjadi

kepribadiannya (being) dalam kehidupan sehari-hari.

b. Metode Keteladanan

“Anak adalah peniru yang baik”. Ungkapan tersebut

seharusnya disadari oleh para orang tua, sehingga mereka bisa lebih

menjaga sikap dan tindakannya ketika berada atau bergaul dengan

anak-anaknya. Berbagi keteladanan dalam mendidik anak menjadi

sesuatu yang sangat penting. Seorang anak akan tumbuh dalam

kebaikan dan memiliki karakter yang baik jika ia melihat orang yang

lebih dewasa memberikan teladan yang baik.

c. Metode Pembiasaan

Metode lain yang cukup efektif dalam membina karakter anak

adalah melalui pembiasaan. Hati anak bagaikan suatu kertas yang

belum tergores sedikitpun oleh tulisan atau gambar, tetapi ia dapat

menerima apa saja bentuk tulisan yang digoreskan, atau apa saja yang

digambarkan didalamnya. Bahkan ia cenderung kepada sesuatu yang

diberikan kepadanya. Kecenderungan itu akhirnya akan menjadi

Page 169: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

154

kebiasaan dan terakhir menjadi kepercayaan akhirnya akan menjadi

kebiasaan dan terakhir menjadi kepercayaan (kepribadian). Oleh

karena itu, jika anak sudah dibiasakan melakukan hal-hal baik sejak

kecil, maka ia akan tumbuh dalam kebaikan itu dan dampaknya ia akan

selamat di dunia dan akhirat.

d. Metode Bermain

“Dunia anak adalah dunia bermain” demikian ungkapan para

ahli pendidikan sejak zaman dahulu kala. Ungkapan ini menunjukkan

bahwa bermain dapat dijadikan salah satu metode dalam mendidik

karakter anak dikeluarga. Bermain merupakan cara yang paling tepat

untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai kompetensinya.

Melaui bermain anak memperoleh dan memproses informasi mengenai

hal-hal baru dan berlatih melalui keterampilan yang ada.

Anak adalah anak, anak bukan manusia dewasa mini. Karena

itu metode pembelajarannya terhadap anak harus disesuaikan dengan

perkembangannya. Dunia anak adalah dunia bermain, pada dasarnya

anak senang sekali belajar, asal dilakukan dengan cara yang

menyenangkan.206

Beberapa psikologi anak menyampaikan paling tidak ada 3

jenis kegiatan bermain yang mendukung pembelajaran, yaitu: bermain

fungsional atau sensorimotor, bermain peran, dan bermain konstruktif.

Berikut adalah penjelasannya.

206

Seto Mulyadi, Kompas “Memahami Dunia Anak” Edisi. 13, Juni 2013, Hlm. 9.

Page 170: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

155

1) Bermain fungsional atau sensorimotor adalah, anak belajar melalui

panca inderanya dan melalui hubungan fisik dengan

lingkungannya. Kebutuhan sensorimotor anak didukung ketika

anak diberikan kesempatan bergerak secara bebas berhubungan

dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan, baik didalam

maupun diluar ruangan. Anak dihadapkan dengan berbagai jenis

abahn bermain yang berbeda yang dapat mendukung setiap tahap

tumbuh kembang anak.

2) Bermain peran atau disebut bermain simbolik, pura-pura, fantasi,

imajinasi, atau bermain drama. Bermain peran sangat penting

untuk pertumbuhan dan perkembangan kognisi, sosial, dan emosi

anak pada usia tiga sampai enam tahun. Kualitas pengalaman

bermain peran ini tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

a) Cukup waktu untuk bermain

b) Adanya peralatan untuk mendukung bermacam-macam adegan

permainan.

c) Ruang yang cukup.

3) Bermain konstruktif dilakukan melalui kegiatan bemain untuk

membuat bentuk-bentuk ertentu menjadi sebuah karya dengan

menggunakan aneka macam bahan, baik cair, bahan terstruktur,

seperti air, cat, krayon, pasir, puzzle, atau bahan alam lainnya.

Melalui bermain pembangunan anak dapat mengekspresikan

dirinya dalam mengembangkan bermain sensorimotor, bermain

Page 171: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

156

peran, serta hubungan kerja sama dengan anak lain dan

menciptakan karya nyata.

e. Metode Cerita adalah metode mendidik yang bertumpu pada bahasa,

baik lisan maupun tulisan. Metode ini dsebut juga dengan metode

berkisah, dalam Al-Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang bercerita

tentang Nabi dan Rasul yang bertujuan menmbulkan kesadaran bagi

yang mendengar atau membacanya.

f. Metode Nasihat merupakanpenyampaian kata-kata yang menyentuh

hati dan disertai keteladanan. Metode nasihat merupakan metode yang

baik untuk membentuk karakter anak, agar nasihat dapat membekas

pada diri anak. Sebaiknya nasihat berupa cerita, kisah, perumpamaan

yang menggunakan kata-kata yang baik, dan orang tua atau guru

memberikan contoh yang baik terlebih dahulu.

Metode penghargaan dan hukuman, anak adalah fase dari

perkembangan yang sangat membutuhkan penghargaan. Namun selain

penghargaan metode hukuman juga bisa diterapkan dalam membentuk

karakter anak. Namun perlu diperhatikan ketika memberi hukuman,

biasanya dengan hukuman anak akan melakukan sesuau dengan

keterpaksaan karena takut dihukum. Sedangkan hadiah atau penghargaan

jauh lebih penting dibanding dengan hukuman.207

Penggunaan metode penanaman pendidikan karakter dapat melalui

metode pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak, sebab tiap metode

207

Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalisasi Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2014), hlm. 59-73.

Page 172: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

157

memiliki kandungan nilai pendidikan karakter masing-masing. Misalkan

metode pembelajaran the power of two mengajarkan siswa untuk dapat

bekerjasama dengan temannya, dan dapat bertanggung jawab atas dirinya

sendiri dan tim.

Evaluasi pendidikan karakter menggunakan test tertulis maupun lisan,

test ini mengukur tingkat kecerdasan peserta didik serta mengukur

pengetahuan dan perkembangannya (ranah cipta/kognitif), mengukur

menggunakan test sala sikap (ranah rasa/afektif) dan pengamatan tingkah

laku peserta didik berdasar fenomena (ranah karsa/psikomotor), pada test

tertulis menggunakan standar penilaian tersendiri. Sedangkan pengamatan

berdasarkan sikap siswa selama berada disekolah, fokus pada kognitif,

afektif dan psikomotorik anak. Keberhasilan pendidikan karakter dapat

dilihat dari performance atau penampilan anak, dari sikap, tutur kata,

sopan santu, dan lain sebagainya. Seorang bijak pernah berkata, “Kata-

katamu adalah kualitas dirimu”. Ungkapan tersebut dapat menjadi salah

satu tolok ukur keberhasilan pendidikan karakter, sebab orang berkarakter

akan lebih menjaga lisan dan sikapnya.

3. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan guru mapel aqidah akhlak dalam

pembentukan karakter siswa adalah dengan cara mengamati sikap dan

perilaku murid sehari-harinya dan menggunakan evaluasi tertulis. Adapun

hasil dari evaluasi tertulis adalah berdasar pada nilai ulangan harian, ujian

tengah semester dan ujian akhir semester.

Page 173: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

158

No. Nama Nilai

Ulangan

Harian 1

Ulangan

Harian 2

UTS UAS

1. Abdullah Azmi 95 100 79 94

2. Abiyu Al Farizy 80 70 78 82

3. Aiko Asyiffania Putri 90 90 84 90

4. Alyaa Riani E 90 95 86 90

5. Ananda Zakaria Kusnadi 95 95 84 100

6. Aqsan Terry Setiawan 80 75 72 78

7. Azky Huwaidati Mumtaz 100 100 100 100

8. Azna Aida Liana 90 85 78 90

9. Bintang Pandu P 85 90 58 84

10. Cessamigo Paramitha N 100 95 92 94

11. Cottina Hasna Rosyida 95 90 76 100

12. Daffa Hafiz Firdaus 80 80 62 82

13. Derryl Favian Nuha 95 90 88 92

14. Fahri Hamka Santoso 90 90 76 90

15. Farrel Lazuardi Adnan 90 100 88 98

16. Hasna Hurriyatus S 100 100 94 100

17. Irsyad Huda Syafa’at 95 90 80 86

18. Jibril Nizam Alfaruq 95 95 86 96

19. Luthfi Anindya 90 100 86 98

20. Marsal Vide Justitio S 80 85 78 82

21. Muhammad Habib H. AH 85 90 86 88

22. Naswa Arifa Janna 100 95 86 96

23. Nasywa Yumna I 95 100 90 96

24. Rachmadani Widia Q 90 95 80 90

25. Rafi Ghani Akmal 75 80 54 76

26. Sabiq Zulkaifaziah 100 100 96 100

27. Zafira Annabel P.C 95 95 84 96

Page 174: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

159

28. Salsabila Ayu Istanti W 95 95 82 92

29. Salsabila Octavia W 95 100 90 100

30. Shabrina Syafna Madania 100 90 92 100

31. Vina Zahra Karima 85 90 80 82

32. Waldan Hanif Wibowo 90 95 62 98

33. Lana Sabila Rusyda 90 85 - 90

Tabel IV.B.3.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa.

Selain dari evaluasi tertulis, guru juga melakukan evaluasi dengan

cara melihat sikap siswa sehari-hariya disekolah. Mulai dari sikap siswa

terhadap guru, teman, dan seluruh warga sekolah. Bagaimana siswa

bersosialisasi dengan lingkungan sekitar juga termasuk dalam penilaian,

sikap religiusistasnya juga di nilai berdasar siswa mau menjadi imam saat

sholat dzuhur dan ketertiban dalam melaksanakan sholat.208

Karakter

siswa tersebut sesuai dengan perbuatan dikatakan karakter/akhlak apabila

perbuatan tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Perbuatan itu tela tertanam kuat dalam jiwa seseorang dan telah

menjadi bagian dari kepribadiannya.

b. Perbuatan tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan

sandiwara.

c. Perbuatan itu dilakukan dengan spontan tanpa dipikirkan terlebih

dahulu.

d. Perbuatan tersebut dilakukan tanpa paksaan atau tekanan dari luar.209

208

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB. 209

Amirulloh Syarbini, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga Revitalitas Peran

Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak Menurut Perspektif Islam, (Jakarta: PT. Elex Media,

2014), Hlm. 11.

Page 175: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

160

Karater merupakan totalitas dari seseorang, karakter ini bersifat unik.

Antara manusia yang satu dengan manusia akan memiliki perbedaan ibarat

cokelat yang rasanya manis namun bentuknya berbeda-beda. Begitu pula

dengan manusia, semua manusia ingin terliat manis, namun bagaimana

cara mereka membuat hal itu menjadi manis mereka punya cara masing-

masing. Sama halnya dengan anak-anak, dengan penanaman pendidikan

karakter sejak dini akan mudah untuk mengarahkannya menjadi insan

kamil.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung.

Setiap penyelenggaraan pendidikan pasti memiliki hambatan dan

dukungan, berikut adalah hambatan penyelenggaraan pendidikan di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura:

1. Faktor Penghambat

Hambatan yang menjadi kerikil kecil dalam penyelenggaraan

pendidikan namun tidak menjadi suatu beban besar yaitu mengenai tingat

usia kematangan anak, sehingga anak sulit menangkap kata-kata yang

menurut mereka sulit. Anak-anak belum dapat memahami tentang hal-hal

yang abstrak sehingga guru harus menerangkan dengan bahasa yang

mudah diterima siswa. Hal ini disampaikan oleh koordinator ibadah.210

Guru-guru lain menganggap setiap hambatan bukan sebagai penghalang

210

Muhammad Ismai Manshur, S. Pd. I, Wawanncara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 176: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

161

untuk memajukan pendidikan, justru hambatan itu sebagai penguat dan

sebagai pengembang guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Faktor Pendukung.

Fakor pendukungnya adalah adanya rasa tanggung jawab wali murid

yang menanamkan karakter yang baik pada anak melalui pembiasaan-

pembiasaan dirumah, wali murid mulai sadar pentingnya akhlak. Sebab

akhlak merupakan sesuatu yang telah tertanam atau terpatri dalam diri

seseorang dengan kuat, yang akan melahirkan perilaku atau perbuatan

yang tanpa melalui pemikiran atau renungan terlebih dahulu.211

Dengan

demikian orang tua peserta didik mengharapkan anaknya menjadi insan

kamil, yang tanpa harus disuruh dapat memahami, mengerti dan bertindak

sesuai norma agama.

Faktor penghambat ini akan memunculkan ide-ide kreatif. Pendukung

dari keberhasilan pendidikan disekolah adalah dengan terjalinnya

hubungan baik antara wali murid dengan guru dan staff sekolah, wali

murid membuat suatu paguyuban agar mempermudah komunikasi

mengenai perkembangan anak. Membuat grup di sosial media, dan wali

murid ikut mengawasi anaknya dirumah. Mengingatkan untuk rajin sholat,

mengaji, dan belajar. Wali murid juga menanamkan karakter yang baik

pada anak melalui pembiasaan-pembiasaan dirumah. Selain pembiasaan

yang baik, wali murid juga mendatangkan guru les agar anak dapat belajar

dengan baik. Menutup kekurangan penguasaan materi disekolah. Selain

211

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), hlm. 6.

Page 177: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

162

faktor pendukung dari siswa dan wali murid, kepala sekolah, guru dan

staff sekolah juga memberi andil yang besar dalam implementasi

pendidikan karakter ini. Yaitu kepala sekolah, guru dan staff sekolah

diikutkan diberbagai seminar dan pelatihan guna mengasah kemampuan

dan kreatifitas dalam mendidik siswa. Prinsip efektifitas, yaitu baik

efektifitas mengajar guru, maupun efektifitas belajar murid dan prinsip

fleksibilitas, yaitu semacam ruang gerak yang memberikan sedikit

kebebasan dalam bertindak, baik yang berorientasi pada fleksibilitas

pemilihan program pendidikan maupun dalam mengembangkan program

pembelajaran.212

Karater merupakan totalitas dari seseorang, karakter ini

bersifat unik. Antara manusia yang satu dengan manusia akan memiliki

perbedaan ibarat cokelat yang rasanya manis namun bentuknya berbeda-

beda. Begitu pula dengan manusia, semua manusia ingin terliat manis,

namun bagaimana cara mereka membuat hal itu menjadi manis mereka

punya cara masing-masing. Pendidikan karater bertujuan membentuk

insan kamil, sebagai tolok ukurnya adalah nilai yang bersumber dari

agama, kemudian diambil dari budaya lokal, dan dipadukan dalam

kurikulum 2013 yang menitik beratkan pada karakter yang sudah

mengalami penyempurnaan.

Dengan demikian aqidah akhlak dengan pendidikan karakter dapat

disimpulkan bahwa, pendidikan aqidah akhlak dan pendidikan karakter

memiliki ikatan yang kuat, sebab memiliki orientasi yang sama, yaitu

212

Zakiah Darajat, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa,

(Bandung: Pustaka Setia, 1992), hlm. 125.

Page 178: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

163

pembentukan akhlak, kepribadian dan karakter manusia yang berlandaskan

pada nilai-nilai spiritualitas dan agama. Yang akan mempengaruhi dalam

kehidupan individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari, akan terciptanya

berbagai macam akhlak dan karakter yang baik dan buruk. Aqidah akhlak dan

pendidikan karakter merupakan corak pendidikan akhlak terkesan timur dan

Islam, sedangkan pendidikan karakter terkesan barat dan sekuler.213

Adapun

perbedaan keduanya terletak pada: Sumber atau acuannya, aqidah akhlak

bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah atau wahyu Allah, dan kaarakter

bersumber pada penyandaran dan kepribadian.214

Agama adalah sebagai dasar, dasar atau pedoman hidp manusia adalah

Al-Qur’an dan Hadits, pendidikan karakter bersumber pada agama merupakan

pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai agama yang bertujuan untuk

membentuk akhlak manusia. Jadi sudah jelas bahwa aqidah akhlak

memberikan kesan ketimur-timuran, sedangan karakter bersumber pada

penyandaran kepribadian manusia.Aqidah akhlak dan karakter memiliki

pengaruh yang sangat penting dalam kelangusngan hidup, akhlak yang baik

akan menciptakan karakter yan baik. Seseorang akan memiliki karakter yang

baik apabila mampu melawan hawa nafsunya, karena fitrah manusia

cenderung pada kebaikan. Aqidah akhlak dan karakter merupakan sebuah

usaha untuk meginternalisasikan nilai-nilai positif kepada peserta didik agar

memiliki rasa percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, dan demokratis.

213

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga

Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 65. 214

Sri Narwanti, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Familia, 2011), hlm. 4.

Page 179: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

164

Semakin kuat aqidah seseorang akan membentuk akhlak yang baik, kemudian

akhlak yang baik akan menciptakan karakter baik.

Page 180: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

165

BAB V

PENUTUP

Keberhasilan implementasi kurikulum bukan hanya bergantung pada guru,

namun semua elemen yang ada disekolah turut menjadi pendukung. Titik utama

keberhasilan implementasi kurikulum 2013 yang berdasar pada karakter adalah

pada metode dan faktor lingkungan sekolah yang menunjang. Secara akademik

kepintaran akan dapat diaih dengan cara belajar, namun karakter tidak dapat

dengan mudah terbentuk jika hanya dengan belajar.

A. Kesimpulan

Kurikulum merupakan urat nadi pendidikan, untuk itu agar mengalami

kemajuan maka kurikulum harus dikembangkan dengan kurikulum karakter

bangsa agar tujuan dalam pendidikan tercapai. Sebagai contoh dengan

Pendidikan Karakter diharapkan menjadi kegiatan diskusi, simulasi, dan

penampilan berbagai kegiatan sekolah. Untuk itu guru diharapkan aktif dalam

prosesp pembelajaran. Dalam membangun karakter yang baik, itu berasal dari

lingkungan sekolah yang positif, sehingga lingkungan sekolah harus menjadi

pusat perhatian guru. Selain itu kurikulum harus dipadukan dengan nilai

budaya masyarakat untuk menciptakan karakter peserta didik yang baik.

1. Mengenai bagaimana implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

Aqidah Akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas 1A SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Kabupaten Sukoharjo berjalan

dengan sangat baik, seluruh program dan KBM (Kegiatan Belajar

Page 181: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

166

Mengajar) sukses dilaksanakan. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi

tertulis ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.

Nilai yang didapat siswa kelas 1A dapat dikatakan memuaskan, tidak

hanya berdasar pada hasil evaluasi tertulis saja. Namun berdasarkan sikap

sehari-hari, siswa kelas 1A dapat dikatakan sudah berkarakter baik.

Mampu memposisikan diri nya sebagai seorang muslim/muslimah yang

taat, sebagai seorang pelajar, dan anak yang berbakti pada orang tuanya.

Anak-anak membiasakan diri untuk makan dan minum sambil duduk.

Saling mengingatkan antar sesama teman, meminta maaf apabila

melakukan salah, tidak suka berdusta, menghormati dan mematuhi

perintah orang tua dan guru, melaksanakan nasehat orang tua dan guru,

membiasakan bersikap sopan dengan siapa pun.

Upaya yang bisa dilakukan untuk pembinaan karakter peserta didik

di antaranya adalah dengan memaksimalkan fungsi mata pelajaran,

terutama yang memuat materi pendidikan karakter seperti Pendidikan

Agama Islam (PAI). Selain memaksimalkan fungsi mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang fokus pada pendidikan aqidah akhlak

adalah dengan pengoptimalan implementasi kurikulum melalui kebiasaan-

kebiasaan di sekolah dan rumah. Dalam hal ini sekolah bekerjasama

dengan wali murid, penanaman karakter pada anak tidak akan berhasil

tanpa campur tangan orang tua/wali murid. Penananaman karakter melalui

kebiasaan sholat berjamaah dimasjid, berdo’a sebelum beraktifitas, dan

lain sebagainya. Perubahan pada Standar Proses berarti perubahan strategi

Page 182: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

167

pembelajaran. Guru wajib merancang dan mengelola proses pembelajaran

aktif yang menyenangkan. Peserta didik difasilitasi untuk mengamati,

menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Sebagai

catatan dari adanya perubahan ini. Perubahan metode mengajar ini hanya

mungkin dilakukan ketika para guru menguasai metode-metode mengajar

yang efektif. Jadi guru perlu diberdayakan sehingga menguasai bidang

yang diajarkannya dengan baik sekaligus trampil menyampaikan topik itu

dengan cara yang menarik, sederhana, mengasyikkan dan membuat anak

didik paham. Kadang ada anak didik yang malas untuk mendengarkan

pelajaran tersebut dikarenakan malas dengan guru yang mengajar, untuk

itu guru juga dituntut untuk bersikap sebaik mungkin dengan siswa, lebih

sabar dalam mengajar, berpenampilan semenarik mungkin dan saat KBM

menggunakan metode-metode yang menyenangkan.

2. Faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum 2013 mata

pelajaran Aqidah Akhlak dalam membentuk karakter siswa kelas 1A SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Faktor

pendukungnya adalah adanya rasa tanggung jawab wali murid yang

menanamkan karakter baik pada anak melalui pembiasaan-pembiasaan

dirumah, wali murid mulai sadar pentingnya akhlak. Selain itu kepala

sekolah, guru dan staff sekolah juga memberi andil yang besar dalam

implementasi pendidikan karakter ini. Yaitu kepala sekolah, guru dan staff

sekolah diikutkan diberbagai seminar dan pelatihan guna mengasah

kemampuan dan kreatifitas dalam mendidik siswa. Prinsip efektifitas,

Page 183: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

168

yaitu baik efektifitas mengajar guru, maupun efektifitas belajar murid dan

prinsip fleksibilitas, yaitu semacam ruang gerak yang memberikan sedikit

kebebasan dalam bertindak, baik yang berorientasi pada fleksibilitas

pemilihan program pendidikan maupun dalam mengembangkan program

pembelajaran.

Hambatannya adalah mengenai tingkat usia kematangan anak,

sehingga anak sulit menangkap kata-kata yang dianggap sulit. Anak-anak

belum dapat memahami tentang hal-hal yang abstrak sehingga guru harus

menerangkan dengan bahasa yang mudah diterima.

B. Saran.

1. Kepala Sekolah

Dalam upaya implementasi pendidikan karakter, kepala sekolah

diharapkan mampu memberikan motivasi dan semangat yang lebih pada

guru, staf sekolah, dan siswa. Karena tugas kepala sekolah bukan hanya

sebagai pengatur dan penentu kebijakan sekolah namun juga sebagai

seorang motivator dan fasilitator.

Memperbanyak tulisan/poster yang bertuliskan hadits/ayat yang

dapat memotivasi siswa untuk menjadi anak yang lebih baik.

2. Guru

Demi kemajuan implementasi kurikulum 2013, ada baiknya jika guru

lebih memperhatikan peserta didik. Perhatian lebih utama di fokuskan

pada akhlak siswa. Mengenai hafalan do’a sehari-hari, kelancaran

Page 184: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

169

membaca Al-Qur’an untuk lebih diperhatikan. Adakalanya guru

melakukan pengecekan kembali akan hal tersebut, kadang guru lalai

mungkin karena tugas guru yang terlau banyak dan tidak serta merta guru

hanya bertugas sebagai penyampai materi namun juga fasilitator, selain itu

juga guru bertugas sebagai pengawas. Membantu peserta didik untuk

menjelaskan suatu hal yang masih dianggap abstrak oleh mereka. selain

dari pada itu guru juga harus mengajarkan arti cinta tanah air, pancasila

pada siswa. Setidaknya melaksanakan upacara untuk menumbuhkan rasa

cinta tanah air dalam diri siswa.

Guru juga diharapkan mampu menjadi contoh dan teladan bagi peserta

didik, mampu menjaga sikap dan perilaku sesuai dengan nilai keIslaman.

3. Penelitian selanjutnya

Hasil atau temuan penelitian diharapkan bisa menjadi wacana dan

wawasan keilmuan tentang Implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

aqidah akhlak. Memberikan kontribusi positif berupa informasi ilmiah

untuk menyempurnakan proses pembentukan karakter siswa yang

bersumber pada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits.

C. Penutup

Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengetahui. Sholawat

dan Salam tetap tertuju kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi was

salam, beserta sahabatnya dan kaum muslimin hingga hari Akhir zaman,

Amin.

Page 185: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

170

Penulis menyadari banyak kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan tesis

ini, baik secara redaksi, muatan, atau teknik penulisan. Maka dari itu, penulis

meminta maaf sebesar-besarnya. Semoga segala kebaikan bisa bermanfaat

bagi penulis, dan bagi pembaca. Amin.

Page 186: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

171

DAFTAR PUSTAKA

Abna Hidayati, M.Zaim, Kasman Rukun, Darmansyah. Padang State University

(2014) “The Development Of Character Education Curriculum For

Elementary Student In West Sumatera” Vol. 2 No. 6 June 2014.

(www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com), Di Akses Pada

Tanggal 15 Januari 2016.

Al Buraikan, Ibrahim Bin Muhammad. 2002, Pengantar Study Aqidah Ahlu As

Sunnah Wa Al Jama‟ah, Solo: Pustaka Amanah.

Al-Mishri, Mahmud. 2009, La Tahzan For Trouble Solutions, Solo: Pustaka

Arafah.

Adisusilo, Sutarjo. 2012, Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme Dan VCT

sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Afifuddin & Beni Ahmad Saebani. 2012, Metodologi Penelitian Kualitatif,

Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ali, Mohammad Daud. 1998, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Alim, Muhammad. 2011, Pendidikan Agama Islam, bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Amanda. 2009 Book and Becoming good Demonstrating Aristotle‟s Theory of

moral Development in The Art of Reading. The Journal Of

International Social Research, Volume1/2Winter. Dan Benson And T.

S. Engeman (2010) . Journal of Moral Education .Vol 4, No 1, pp 53-

59. (www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com). Diakses Pada

Tanggal 15 Desember 2015 Pukul 22.08 WIB.

An Nawawi, Al Imam Yahya bin Syarafuddin. 2009, Hadits Arba‟in An

Nawawiyyah, Jakarta: PT. Aliansi Belajar Mandiri.

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. 2000, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu

Katsir Jilid 3, Jakarta: Gema Insani.

Anwar, Rosihon, dkk. 2012, Pengantar Studi Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Bangun Setia Budi. 2010. Strategi Guru dalam Menghadapi Kurikulum 2013 Di

Sma Negeri 2 Surakarata. (Online). (http://psg15.um.ac.id/wp-

Page 187: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

172

content/uploads/2013/08/IMPEMENTASI-KURIKULUM-2013-

FINAL.pdf. diakses senin, 28 September 2015).

Basyri, Ahmad Azhar. 1998, Pendidikan Aqidah Islam 1 (Aqidah), Yogyakarta:

Perpustakaan Hukum Universitas Islam Indonesia, 1998.

Darajat, Zakiah. 1980, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang.

_____________. 1992, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama &

Budaya Bangsa, Bandung: Pustaka Setia.

Departemen Agama RI. 2000, Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Bandung:

Diponegoro.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.

Emzir. 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Fadlillah, M. 2014, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTS, & SMA/MA, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Fitri, Agus Zainul. 2012, Reinventing Human Character: Pendidikan Karakter

Berbasis Nilai & Etika Di Sekolah, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Ginanjar Agustian, Ary. 2010, Bangkit Dengan 7 Budi Utama, Jakarta: Arga

Tilanta.

Gunawan, Heri. 2012, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung:

Alfabeta.

Hamid, Hamdani dan Beni Ahmad Saebani. 2013, Pendidikan Karakter Perspektif

Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia.

Hamidi. 2004, Metode Penelitian Kualitatif, Malang: UMM Press. .

Hidayat, Sholeh. 2013, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Hidayatullah, M. Furqon. 2010, Pendidikan Karakter Membangun Peradaban

Bangsa, Surakarta: Yuma Pusaka.

Ihsan, Fuad. 2010, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ilyas, Yunahar. 2000, Kuliah Akhlak, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian Dan

Pengalaman Islam (LPPI).

Page 188: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

173

____________. 2001, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam (LPPI).

Kesuma, Dharma, dkk. 2011, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik Di

Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Kholiq, Abdul, Dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik Dan

Kontemporer, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

Kurikulum 2013, Pedoman Pemberian Bantuan Implementasi Kurikulum Tahun

2013, Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. (Online),

http://psg15.um.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/IMPEMENTASI-

KURIKULUM-2013-FINAL.pdf diakses senin, 2 September 2015.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum

2013, Surabaya: kata pena.

____________________________. 2014, Sukses Mengimplementasikan

Kurikulum 2013 Emahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013,

Surabaya: Kata Pena.

Kusminah. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Induktif Kata Bergambar

Bermuatan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Aspek Membaca

Permulaan Sekolah Dasar. Journal Of Educational Research And

Evaluation. (Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere).

Diakses 19 September 2015.

Leo Agung, Sebelas Maret university (2011) “Character Education Integration In

Social Studies Learning” International Journal of History education,

Vol. XII, no. 2. (www.jurnalinternasionalcharactereducation.com),

Diakses Tanggal 5 Januari 2016.

Lickona, Thomas. 2013, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik, Bandung: Nusa Media.

Megawangi, Ratna. 2005, Pendidikan Karakter: Solusi Tepat untuk Membangun

Bangsa, Bogor: Indonesia Heritage Foundation.

Miftachul Huda dan Mulyadhi Kartanegara, University Brunei Darussalam

(2014). “Curriculum Conception In The Perspective Of The Book

Ta‟lim Al-Muta‟allim” Vol. 3 No. 2February 2015.

(www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com), Di Akses Pada

Tanggal 15 Januari 2016.

Moleong, Lexy J. 1993, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya.

______________. 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Page 189: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

174

______________. 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda

Karya.

Mulyasa, E. 2009, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya.

_________. 2011, Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara.

_________. 2013, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya.

_________. 2014, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya.

Mustari, Mohammad. 2014, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, Jakarta:

PT. Raja Grafindo.

Narwati, Sri. 2011, Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter dalam Mata Pelajaran, Yogjakarta: Diva Press.

Nasution, Asren. 2012, Membangun Karakter Bangsa Bercermin pada Sosok

Jenderal Besar Soedirman, Jakarta: Prenada.

Nashir, Haedar. 2013, Pendidikan Karakter Berbasis Agama & Budaya, Nata,

Abuddin. 2000, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo.

Ramadlan, Abu H.F. 1987, Tarjamah Durasatun Nasihin, Surabaya: Mahkota.

Rifki Afandi. 2011. Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ips di

Sekolah Dasar Pedagogia Vol. 1, No. 1. (Online),

(http://www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com diakses 19

September 2015)

Salahudin, Anas & Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter Pendidikan

Berbasis Agama & Budaya Bangsa, Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Samsuri. 2013. Kebijakan Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013.

(Online). (http://psg15.um.ac.id/wp-

content/uploads/2013/08/IMPEMENTASI-KURIKULUM-2013-

FINAL.pdf, diakses senin, 28 September 2015).

Seto Mulyadi, Kompas “Memahami Dunia Anak” Edisi. 13, Juni 2013, Hlm. 9.

Shihab, M. Quraish. 2000, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur‟an Volume 2, Jakarta: Lentera Hati.

________________. 2002, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur‟an Volume 8, Jakarta: Lentera Hati.

Page 190: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

175

________________. 2002, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur‟an Volume 10, Jakarta: Lentera Hati.

________________. 2002, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur‟an Volume 11, Jakarta: Lentera Hati.

________________. 2002, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur‟an Volume 13, Jakarta: Lentera Hati.

________________. 2003, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur‟an Volume 15, Jakarta: Lentera Hati.

Sudarno Shobron, Dkk. 2012, Studi Islam 1, Surakarta: LPID UMS.

Sukandarrumidi. 2006, Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta: Teras.

Sukmadinata, Nana Syaodiyah. 2010, Metode Peneltiain Pendidikan, Bandung:

Rosda Karya, 2010.

Sulhan, Najib. 2011, Panduan Praktis Pengembangan Karakter dan Budaya

Bangsa Sinergi Sekolah dengan Rumah, Surabaya: Jaring Pena.

Suryabrata, Sumadi. 2011, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Syarbini, Amirulloh. 2014, Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga

Revitalitasasi Peran Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak

Menurut Perspektif Islam, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,

2014.

Tanzeh, Ahmad. 2011, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Teras.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003,

Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.

Wah Hasmah Wan Mamat (EdD), Ilavenil a/p Narinasamy Universitas Malaya

(2010) “Pendidikan karakter menuju terbentuknya masyarakat yang

berbudi pekerti luhur”

(www.jurnalinternasionalpendidikankarakter.com), Di Akses Pada

Tanggal 15 Januari 2016 Pukul 10.22 WIB.

Zulnuraini. Pendidikan Karakter: Konsep, Implementasi dan Pengembangannya

di Sekolah Dasar Di Kota Palu, Jurnal DIKDAS, No.1, Vol.1,

September 2012.

Page 191: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

176

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 192: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

177

Page 193: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

178

Page 194: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

179

Page 195: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

180

Kelas 1A Saat Pelajaran Aqidah Akhlak

Kelas 1A Saat Pelajaran Aqidah Akhlak

Kelas 1A Saat Pelajaran Aqidah Akhlak

Kelas 1A Saat Pelajaran Aqidah Akhlak

Page 196: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

181

Kelas 1A Saat Pelajaran Aqidah Akhlak

Kelas 1A Melaksanakan Ibadah Sholat Dzuhur

Kelas 1A Melaksanakan Ibadah Sholat Dzuhur

Page 197: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

182

DAFTAR INFORMAN

Ahmad Mudzakir, S. Pd, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo,

Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Dokumen SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-

2015 Pukul. 10.55 WIB.

Dokumen Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar

Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.41 WIB.

Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-

Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.

Muhammad Ismai Manshur, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-

Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB.

Page 198: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

183

PEDOMAN WAWANCARA

No. Guru Mapel Pend. Aqidah

Akhlak

Wali Kelas 1A Koordinator Ibadah

1. Apakah ada materi khusus

yang digunakan dalam

pembentukan karakter?

Apakah ada materi

khusus yang digunakan

dalam pembentukan

karakter?

Apakah ada materi

khusus yang

digunakan dalam

pembentukan

karakter?

2. Bagaimana cara pembentukan

karakter melalui mapel

pendidikan aqidah akhlak?

Bagaimana cara

pembentukan karakter

dikelas?

Bagaimana cara

menanamkan

pendidikan karakter

pada siswa?

3. Bagaimana pelaksanaan

pendidikan aqidah akhlak

dalam membentuk karakter

siswa?

Bagaimana pelaksanaan

pendidikan karakter

yang dilakukan wali

kelas?

Bagaimana

pelaksanaan

pendidikan karakter?

4. Apa sanksi/hukuman yang

diberikan pada siswa yang

melanggar tata tertib sekolah?

Apa sanksi/hukuman

yang diberikan pada

siswa yang melanggar

tata tertib sekolah?

Apa sanksi/hukuman

yang diberikan pada

siswa yang melanggar

tata tertib sekolah?

5. Apa saja hambatan dalam

implementasi kurikulum 2013

Apa saja hambatan

dalam implementasi

Apa saja hambatan

dalam implementasi

Page 199: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

184

mata pelajaran aqidah akhlak

dalam pembentukan karakter

siswa?

kurikulum 2013 dalam

pembentukan karakter

siswa?

kurikulum 2013

dalam pembentukan

karakter siswa?

6. Apa faktor pendukung

keberhasilam implementasi

kurikulum 2013 mata

pelajaran aqidah akhlak

dalam pembentukan karakter

siswa?

Apa faktor pendukung

keberhasilam

implementasi kurikulum

2013 dalam

pembentukan karakter

siswa?

Apa faktor

pendukung

keberhasilam

implementasi

kurikulum 2013

dalam pembentukan

karakter siswa?

7. Apa evaluasi yang digunakan

pada mata pelajaran aqidah

akhlak dalam pembentukan

karakter siswa?

Apa evaluasi yang

digunakan dalam

pembentukan karakter

siswa?

Apa evaluasi yang

digunakan dalam

pembentukan karakter

siswa?

8. Bagaimana hasil

implementasi kurikulum 2013

pendidikan aqidah akhlak

dalam membentuk karakter

siswa?

Bagaimana hasil

implementasi kurikulum

2013 pendidikan aqidah

akhlak dalam

membentuk karakter

siswa?

Bagaimana hasil

implementasi

kurikulum 2013 mata

pelajaran pendidikan

aqidah akhlak dalam

membentuk karakter

siswa?

Page 200: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

185

CURICULUM VITAE

I. Data Pribadi

Nama : Nugrahani Khoirunisa

Tempat,tanggal lahir : Batang, 01 Agustus 1991

Alamat : Jl. Pasar Timur Gang Gelatik No. 50 Rt07/Rw 02

Petodanan Baru, Kel. Proyonanggan Tengah, Kec.

Batang, Kab. Batang.

Agama : Islam

Status : Menikah

No. telp / Hp : 089 657 470 005

Email : [email protected]

II. Data Keluarga

Orang Tua

Nama Ayah : Nur Irianto

Pekerjaan : Pensiunan PT. KAI

NamaIbu : Kulyati

Pekerjaan : Wiraswasta

Saudara

JumlahSaudara : 1 (satu)

NamaSaudara : Rizky Kurnia Rahman

Pekerjaan : Swasta

Suami

Nama Suami : Phutut Trinurseto

Pekerjaan : Masinis PT. KAI

Page 201: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

186

III. Pendidikan

1. RA. Mashitoh Pesalakan Batang (1996-1997)

2. SDN 07 Karangasem Batang (1997-2003)

3. SMP N 02 Batang (2003-2006)

4. SMA Islam Ahmad Yani Batang (2006-2009)

5. S1 Tarbiyah FAI Universitas Muhammadiyah Surakarta (2009-20013)

6. Kursus Pelatihan Operator Komputer Berbasis Windows Lembaga

Pendidikan Solocom 2013

7. S2 Program Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah

Surakarta (2013-2016)

IV. Pengalaman Kerja dan Organisasi

1. Guru di SDN 01 Jenengan Sawit, Boyolali Juli 2015 sampai sekarang.

2. Guru Pengganti Periode 5 Januari - 7 April 2015 di SDIT

Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura, Kab. Sukoharjo-Solo.

3. Pengajar di KB/TK Aisyiyah Program Khusus Alamku Singopuran

Kartasura April 2015.

4. DAD IMM (Darul Arqam Dasar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)

Komisariat Muh. Abduh Tahun 2010.

5. Bendahara Panitia Islamic Student Competation BEM FAI UMS Tahun

2011.

6. Bendahara Panitia Festifal Pelajar Muslim Berprestasi BEM FAI UMS

Tahun 2011.

7. Panitia Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa BEM FAI

UMS Tahun 2011.

8. Koordinator Lapangan Panitia Program Pengenalan Akademik BEM

FAI UMS Tahun 2011.

9. Bendahara PanitiaPengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) FAI UMS Tahun 2011.

10. Anggota Bidang Politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAI UMS

Tahun 2011.

11. Koordinator wilayah Forum Silaturahmi Nasional Pendidikan Agama

Islam (FORSIMNAS PAI) Tahun 2011.

12. Praktek Program Pengalaman Lapangan di SMA Muhammadiyah 2

Surakarta Tahun 2012.

13. Pengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Ulul Albab

Singopuran Kartasura Tahun 2010-2011.

Page 202: IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN …eprints.ums.ac.id/41692/35/FULL TEXT.pdf · AKHLAK DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA KELAS 1A DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

187