13
ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun Oleh : Ahmad Fauzan (1801026094) Iklima Putri Ramadhani (1801026095) Manarul Hidayat (1801026096) Zidan Akmal Musa (1801026097) JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018

ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Ulumul Qur’an

Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I

Disusun Oleh :

Ahmad Fauzan (1801026094)

Iklima Putri Ramadhani (1801026095)

Manarul Hidayat (1801026096)

Zidan Akmal Musa (1801026097)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2018

Page 2: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

1 | I L M U M U N A S A B A H

I. Latar Belakang

Sebagai umat Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an haruslah mengerti tentang

isi kandungan di dalam Al-Qur’an. Karena dengan mempelajari isi kandungannya kita

akan memahami dan mengetahui hukum-hukum dan juga syari’at Islam. Diantara kitab-

kitab suci yang lain, al-Qur’an merupakan kitab yang paling sempurna dan yang

menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi

Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-angsur. Ia diturunkan

sebagai rahmat bagi seluruh alam dan petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah sumber

segala kebenaran dan sumber inspirasi bagi siapapun.

Kitab Al-Qur’an berisi berbagai macam petunjuk dan peraturan yang disyariatkan

karena beberapa sebab dan hikmah yang bermacam-macam. Ayat-ayatnya diturunkan

sesuai dengan situasi dan kondisi yang membutuhkan. Susunan ayat-ayat dan surat-

suratnya ditertibkan sesuai dengan yang terdapat di lauh mahfudh, sehingga tampak

adanya persesuaian antara ayat yang satu dengan ayat yang lain dan antar surat satu dengan

surat yang lain.

Dalam mempelajari Al-Qur’an ada sebuah ilmu yang namanya Ilmu

Munasabah.Ilmu Munasabah adalah ilmu yang mempelajari tentang keserasian makna,

kesesuaian/korelasi antara ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam Al-Qur’an,

sehingga dapat menjadikan hikmah tersendiri bagi orang yang mempelajarinya. Karena itu

Ilmu Munasabah sangatlah penting untuk memperdalam pengetahuan kita tentang isi

kandungan Al-Qur’an.

II. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan munasabah dalam Al-Qur’an?

2. Bagaimana latar belakang ilmu munasabah?

3. Bagaimana cara mengetahui ilmu munasabah?

4. Bagaimana macam-macam dari ilmu munasabah?

5. Bagaimana bentuk-bentuk yang ada dalam ilmu munasabah?

6. Apa saja manfaat mempelajari ilmu munasabah?

Page 3: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

2 | I L M U M U N A S A B A H

III. Pembahasan

A. Pengertian Munasabah

Secara etimologis al-munasabah ( المناسبة ) berasal dari mashdar an-nasabu (

,Orang Arab mengatakan fulân yunasibu fulanan .( القرابة ) berarti al-qarâbah ( النسب

fahuwa nasîbuhu atau maksud lainnya yaitu qarîbuhu. Kata qaraba sendiri berarti

dekat. Orang yang berasal dari nasab yang sama disebut qarabah (kerabat) karena

kedekatannya. Dari kata nasab itulah dibentuk menjadi al-munasabah ( المناسبة ) dalam

arti al-muqarabah ( المقاربة ), kedekatan satu sama lain. al-munasabah juga berarti al-

musyakalah (keserupaan). Kedekatan dalam munasabah itu adalah mencari hubungan

atau kaitan antara kedua hal seperti hubungan sebab akibat, persamaan, perbedaannya,

dan hubungan-hubungan lainnya yang bisa ditemukan antara dua hal tersebut.1

Secara terminologis yang dimaksud dengan munasabah adalah mencari

kedekatan, hubungan, kaitan, antara satu ayat atau kelompok ayat dengan ayat atau

kelompok ayat yang berdekatan, baik dengan yang sebelumnya maupun yang

sesudahnya.

a. Menurut Mannâ al-Qaththan definisi munasabah adalah bentuk hubungan antara

satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat, atau antara satu ayat dengan

ayat lain dalam satu kelompok ayat, atau antara satu surat dengan surat yang lain.

b. Menurut Ibnu ‘Arabi munasabah adalah hubungan ayat ayat al quran antara suatu

bagian dengan lainnya sehingga bagian satu kalimat yang maknanya harmonis

dan strukturnya rapi.

c. Menurut Az-Zarkasyi merupakan usaha pemikiran manusia untuk menggali

rahasia hubungan antar ayat atau surat yang dapat diterima akal.2

d. menurut penyusun kamus Al-Munjib munasabah berarti musyarakah fil al-nasab

(berkaitan pada keturunan), dan berarti pula hubungan kerabat.

e. Menurut Al-Biqa’i, munaasabah adalah suatu ilmu yang mencoba mengetahui

alasan-alasan dibalik susunan atau urutan bagian-bagian Al-Qur’an, baik ayat

dengan ayat, atau surat dengan surat.3

1 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm. 207-

208 2 Andik Setiyawan dkk, Tafsir Ilmu Tafsir, (Jakarta kementrian agama, 2014), hlm. 62 3 Prof. DR. Rosihon Anwar, M.Ag. Ulum Qur’an, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2013), hlm.83

Page 4: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

3 | I L M U M U N A S A B A H

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, munasabah bisa diartikan sebagai usaha

pemikiran dalam menggali rehasia hubungan antar ayat atau surat dalam Al-Qur’an

yang dapat diterima akal baik itu dapat berupa sebab-akibat, perbandingan, dan

perlawanan. Ibnu Katsir berkata bahwa posisi ayat satu adalah tafsiran dari ayat lain,

maka Al-Qur’an harus dipahami secara utuh, jika tidak maka penafsiran hanya

sepotong-potong.4

B. Latar Belakang Munasabah

Latar belakang munculnya ilmu munasabah tak lepas dari penyusunan atau

pembukuan dari Al-Qur’an pada masa khalifah Utsman bin Affan. Berawal dari

sistematika Al-Quran sebagaimana terdapat dalam mushaf Utsmani berbeda dengan

sistematika ayat-ayat Al-Quran menurut sejarah turunnya kepada Nabi. Apabila

menurut sejarah ayat yang pertama turun yaitu lima ayat surat Al-Alaq, sedangkan

menurut mushaf Utsmani yaitu surat Al-Fatihah.

Karena Al-Qur’an yang diturunkan secara berangsur-angsur, jadi dari usaha

pembukuan tersebut maka lahirlah ilmu munasabah. Dengan demikian munculnya

pemikiran ilmu Munasabah tidak terlepas dari sejarah awal turunnya ayat pertama.5

Dari hal tersebut, maka ayat satu dengan ayat yang lainnnya

berkesinambungan/berhubungan antara satu dan yang lainnya yang mempunyai

keterkaitan diantaranya.

C. Cara mengetahui munasabah6

Para ulama menjelaskan bahwa munasabah bersifat ijtihadi (berdasarkan

ijtihad) kaena tidak ditemukan riwayat, baik dari Nabi maupun sahabat. Jadi, tidak ada

keharusan mencari munasabah disetiap ayat.

Langkah yang perlu diperhatikan untuk menemukan munasabah mrenurut As-

Suyuthi diantaranya:

1. Harus diperhatikan tujuan pembahasan suatu surat yang menjadiobjek pencarian

2. Memerhatikan uraian ayat-ayat yang sesuai dengan tujuan yang dibahas dalam

surat.

3. Menentukan tingkat uraian-uraian itu,apakah ada hubungannya atau tidak.

4 Suhadi, M.S.I, Ulumul Qur’an,(Kudus : Nora Media Enterprise, 2011) hlm. 82. 5 Suhadi, M.S.I, Ulumul Qur’an,(Kudus : Nora Media Enterprise, 2011) hlm. 83. 6 Prof. DR. Rosihon Anwar, M.Ag. Ulum Al-Qur’an, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2013), hlm.82-83

Page 5: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

4 | I L M U M U N A S A B A H

4. Dalam mengambil kesimpulan, hendaknya memerhatikan ungkapan-ungkapan

bahasanya dengan benar dan tidak berlebihan.

D. Macam-Macam Munasabah

Pada prinsipnya munasabah Al-Qur’an mencakup hubungan antar kalimat,

antar ayat, serta antar surat. Macam-macam hubungan tersebut apabila diperinci akan

menjadi sebagai berikut :

1. Munasabah antara Satu Kalimat dengan Kalimat Sebelumnya dalam Satu

Ayat.

2. Munasabah antara Satu Ayat dengan Ayat Sesudahnya.

3. Munasabah antara Kelompok Ayat dengan Kelompok Ayat Sebelumnya .

4. Munasabah antara Awal Surat dengan Akhir Surat Sebelumnya.

5. Munasabah antara Satu surat dengan Surat lainnya.

Dalam upaya memahami lebih jauh tentang aspek-aspek munasabah yang telah

diterangkan di atas akan diajukan beberapa contoh di bawah ini.

1. Munasabah antara Satu Kalimat dengan Kalimat Sebelumnya dalam Satu Ayat

Munsabah jenis ini mencari hubungan atau kaitan antara satu kalimat dengan

kalimat sebelumnya dalam satu ayat

ولوا نفقوافيسبيلالله المحسنينلىيديكمإتلقوابا يحب الله التهلكةواحسنواان

"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena

kesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al-Baqarah

2: 195)

Dalam Tafsir Jalalain (Dan belanjakanlah di jalan Allah), artinya menaatinya,

seperti dalam berjihad dan lain-lainnya (dan janganlah kamu jatuhkan tanganmu),

maksudnya dirimu. (ke dalam kebinasaan). Jihad dalam arti tersebut adalah

perintah untuk infak dan berhubungan dengan kebinasaan. Apabila umat Islam

kikir atau kurang kesadaran akan pentingnya orang dalam pendanaan semua amal

usaha dan perjuangan umat tidak mau menyumbangkan sebagian harta bendanya

untuk perjuangan, maka tentu saja perjuangan itu tidak akan berhasil. Apabila

perjuangan tidak berhasil, dampak negatifnya juga akan dirasakan oleh umat itu

sendiri. Umat Islam akan tetap miskin, tertinggal dalam penguasaan ilmu

Page 6: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

5 | I L M U M U N A S A B A H

pengetahuan dan teknologi, kalah bersaing dengan umat-umat lain, dan pada

akhirnya tidak tertutup kemungkinan mereka akan dijajah, sekalipun tidak lagi

dalam bentuk penjajahan fisik,tapi ekonomi, politik dan budaya. Hal itu berarti

umat Islam yang tidak mau berinfak sengaja menghancurkan diri mereka sendiri. 7

2. Munasabah antara Satu Ayat dengan Ayat Sesudahnya

Munasabah jenis ini mencari hubungan antara satu ayat dengan ayat

sesudahnya. Misalnya hubungan antara Surat Al-Isr'a ayat 1 dan 2.

منالمسجدالحرامالىالمسجدالقصىالذيباركناحولهسبحانالذياسرىبعبدهلي لا

منآياتناانههوالسميعالبصير

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari

Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya

agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q. S. Al-

Isra' 17:1)

آتينامسىالكتابوجعلناههداىلبنياو خذوامندونيوكلا تت سرائيلال

"Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikan Kitab Taurat

itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil

penolong selain Aku." (Q. S. Al-Isra' 17:2)

Menurut Quraish Shihab, ayat pertama menyebutkan anugerah Allah SWT kepada

Nabi Muhammad SAW Yang mengisra'kan beliau dalam waktu yang sangat

singkat, sedangkan ayat kedua menyebutkan anugerah-Nya kepada Nabi Musa AS

Yang mengisra'kan beliau dari Mesir ke negeri yang diberkati pula yaitu Palestina

tetapi memakan waktu yang lama.8

3. Munasabah antara Kelompok Ayat dengan Kelompok Ayat Sebelumnya

Munasabah jenis ini mencari hubungan antara satu kelompok ayat dengan

kelompok ayat berikutnya. Misalnya Surat Al-Baqarah ayat 1-20 tentang beberapa

kategori manusia ditinjau dari segi keimanannya. Ayat 1-5 berbicara tentang orang-

orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang memadukan dalam diri mereka aspek

7 Tafsir jalalain surat al-baqarah ayat 195. 8 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm.213

dari M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vol 7, hlm. 407.

Page 7: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

6 | I L M U M U N A S A B A H

Iman, Islam dan Ihsan.Ayat berikutnya 6-7 berbicara tentang orang-orang kafir,

yaitu orang yang lahirbatin mengkari Allah SWT. Ayat selanjutnya 8-20 berbicara

tentang orang-orang munafiq, yang di luar mengaku beriman,tetapi di dalam

mengingkari Allah SWT.

4. Munasabah antara Awal Surat dengan Akhir Surat Sebelumnya9

Munasbah jenis ini mencari hubungan antara awal satu surat dengan akhir

surat sebelumnya, misalnya awal Surat Al-Hadid dengan akhir Surat Al-Waqi'ah.

Ayat akhir Surat Al-Waqi'ah berisi perintah untuk bertasbih .

مافيالسماوات والرضوهوالعزيزالحكيمسبحلله

"Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah

(menyatakan kebesaran Allah). dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana." (Q.S. Al-Hadid 57: 1)

فسبهحباسمربهكالعظيم

"Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar." (Q.S.

Al-Waqi'ah 56: 96)

(Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Agung),

sedangkan ayat pertama Surat Al-Hadid menyatakan telah (Bertasbih kepada Allah

semua yang berada di langit dan yang berada di bumi). Terlihat ada keserasian

antara dua ayat tersebut.

5. Munasabah antara Satu surat dengan Surat lainnya10

Munasabah jenis ini mencari hubungan antara nama satu surat dengan nama

satu surat sebelum dan sesudahnya, hubungan antara kandungan satu surat dengan

surat berikutnya, hubungan antar akhir surat dengan awal surat berikutnya. Salah

satu contohnya adalah munasabah antara Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Baqarah

dari segi nama. Di antara isi penting Surat Al-Fatihah adalah tentang Tauhid, baik

dari segi rububiyah, mulkiyah maupun ilahiyah-Nya. Dengan doktrin Tauhid,

seseorang dilarang menuhankan apa dan siapa pun selain Allah SWT termasuk

menuhankan Al-Baqarah sebagaimana yang dilakukan oleh Bani Israil di bawah

inisiatif as-Samiri. Guna melakukan pembinaan dan mempertahankan Tauhid

9 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm.214 10 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm.214-

215

Page 8: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

7 | I L M U M U N A S A B A H

secara konsekuen diperlukan pembinaan dalam keluarga. Dan salah satu keluarga

yang menjadi teladan adalah keluarga 'Imran (Ali 'Imran).

E. Bentuk-Bentuk Munasabah11

1. Zhâhir al-Irtibath

Hubungan antara satu kalimat dengan kalimat berikutnya atau satu ayat

dengan ayat berikutnya tampak nyata, yang dapat berupa berupa ta'kid

(penegasan), tafsir (penjelasan), i'tiradh (bantahan), atau tasydid (penekanan). Satu

bagian ayat dengan bagian sebelumnya tidak bisa dipisah dan satu ayat tergantung

pada ayat sesudahnya, tidak dapat dipisah, kalau dipisah maknanya tidak sempurna

dan bisa menimbulkan pemahaman yang keliru.

(4)فويلللمصلهين

“Maka kecelakaan bagi orang-orang yang sholat,”

Dapat menimbulkan kekeliruan apabila tidak diteruskan ke ayat selanjutnya.

(7(ويمنعونالمعون)6يراءون)(الذينهم5الذينهمانصلتهمساهون)

“ yaitu, orang-orang yang lalai dari sholatnya. orang-orang yang berbuat ria. Dan

enggan menolong dengan barang yang berguna"

Dalam tafsir jalalain, lalai (ساهون ) dalam sholat itu artinya mengakhirkan

salat dari waktunya. Orang yang berbuat ria (يراءون) bertujuan pada orang yang di

dalam salatnya ada niatan ria atau dalam hal-hal lainnya. Dan barang berguna

artinya tidak mau meminjamkan barang-barang miliknya yang diperlukan orang

lain seperti memberikannya, seperti jarum, kapak, kuali, mangkok dan

sebagainya.12

2. Khafiy al-Irtibath

Hubungan antara satu kalimat dengan kalimat berikutnya atau antara satu ayat

dengan ayat berikutnya tidak tampak nyata. Masing-masing berdiri sendiri, tidak

bergantung pada ayat sebelum atau sesudahnya. Kalau dipisah maka tetap

sempurna dan hanya dapat diketahuo setelah dikaji dan didalami dengan baik.

a. Irtibath Ma'thufah

Irtibath antara satu bagian dengan bagian lain dari ayat menggunakan huruf

'athaf. Bagian kedua bisa berupa nazhir (bandingan) dan syarik (mitra) dari

11 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm.215-

224 12 Tafsir jalalain surat al-Maun ayat 4-7

Page 9: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

8 | I L M U M U N A S A B A H

bagian sebelumnya dan bisa juga berupa al-madhadhah (lawan katanya). Untuk

nazhir (bandingan) dan syarik (mitra).

احسناافيضاعفهلهاض قرضا يقبضويبسطواليمنذاالذييقرضالله والله هعافااكثرةا

(245ترجعون)

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik

(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan

pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah

menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu

dikembalikan." (Q.S. Al-Baqarah 2: 245)

Kata kerja يقبض (menyempitkan) dalam ayat di atas adalah bandingan

atau nazhîr dari kata kerja يبصط (melapangkan). Tampak dalam ayat di atas

bagaimana kaitan antara kalimat Allah menyempitkan dengan kalimat

melapangkan (rezki). Sehingga kalimatnya menjadi sangat serasi.

b. Irtibath Ghairu Ma'thufah

Jika irtibath antara satu bagian dengan bagian lain dari ayat atau antara satu

ayat dengan ayat berikutnya tidak menggunakan huruf 'athaf maka dalam hal

ini untuk mencari munâsabah nya harus dicari qarain maknawiyah, petunjuk-

petunjuk yang didapat dari pengertian maknanya. Petunjuk-petunjuk

maknawiyah yang bisa digunakan antara lain adalah:

1. At-Tanzhir, bandingan (nazhir) antara satu ayat dengan ayat lainnya.

2. Al-Madhadhah, petunjuk makna lain yang dapat digunakan untuk mencari

munasabah antara ayat yang tidak ada huruf 'athafnya adalah dengan

mencari sisi lawannya.

3. Al-Istidhrad, kaitan antara satu ayat dengan ayat sebelumnya dapat dilihat

dari sisi istithrad.

4. At-Takhallush, mirip dengan ishtidhrad adalah takhallush, yaitu

perpindahan dari pembicaraan semula kepada pembicaraan lain tanpa

dirasakan oleh pembaca, karena begitu dekatnya isi pembicaraan kedua

dengan yang pertama.

F. Manfaat ilmu munasabah

Diantara manfaat mempelajari ilmu munasabah ialah 13

13 Andik setiywan dkk, Tafsir Ilmu Tafsir, (Jakarta : Kementrian Agama, 2014), hlm.64

Page 10: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

9 | I L M U M U N A S A B A H

1. Mengembangkan anggapan orang yang menganggap bahwa tema dalam Al-

Qur’an tidak mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain.

2. Mengetahui hubungan bagian Al-Qur’an, baik antar kalimat, ayat, maupun surat.

Sehingga memperdalam pengetahuan dan pengenalan terhadap Al-Qur’an dan

memperkuat keyakinan atas kewahyuan dan kemukjizatannya.

3. Mengetahui ketinggian (keindahan) bahasa dalam Al-Qur’an dan konteks

kalimat-kalimatnya yang satu dengan yang lain, serta penyesuaian ayat atau surat

satu dengan yang lain.

4. Membantu penafsiran ayat dalam Al-Qur’an setelah diketahui ayat atau kalimat

dengan ayat atau kalimat lain.

Menurut as-Suyuthi, ilmu munâsabah adalah ilmu yang sangat penting dalam

penafsiran Al-Qur'an, tetapi di antara para mufassir hanya sedikit yang memberikan

perhatiannya karena ilmu ini sangat memerlukan ketelitian dan kejelian.

Imam Fakhruddin ar-Razi menyatakan, sebagian besar rahasia tersembunyi

dalam Al-Qur'an tersimpan dipersoalan urutan surat dan ayat serta kaitan antara satu

sama lain. ar-Razi berpendapat tentang surat al-Baqarah bahwa siapa saja yang

memperhatikan rahasia susunan ayat-ayat dalam Surat ini akan mengetahui bahwa Al-

Qur'an, tidak hanya mukjizat dari segi kefasihan lafal-lafalnya dan kehebatan isinya,

tetapi juga mukjizat dari segi susunan surat dan ayat-ayatnya.

Ada tiga arti penting dari munasabah sebagai salah satu metode dalam memahami

dan menafsirkan Al-Qur'an. 14

1. Dalam sisi balaghah, hubungan antara ayat dengan ayat menjadikan ayat-ayat Al-

Qur'an utuh dan indah. Bila dipenggal maka keserasian, kehalusan, dan keindahan

kalimat yang teruntai didalam setiap ayat akan menjadi hilang.

2. Ilmu munasabah dapat memudahkan orang dalam memahami makna ayat atau

surat. Tanpa memahami kaitan antara satu kalimat dengan kalimat berikutnya

dalam satu ayat, atau kaitan antara satu ayat dengan ayat berikutnya, bisa saja

seorang yang membaca Al-Qur'an tidak dapat menangkap keutuhan makna,

bahkan dapat menimbulkan kesalahan dalam pemaknaan seperti yang sudah

dijelaskan dalam bagian sebelumnya.

14 Prof. Dr. H. Yanuar Ilyas, Lc, M.A. Kuliah UlumulQur’an, (Yogyakarta : Itqan Publishing, 2014), hlm. 226-

226

Page 11: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

10 | I L M U M U N A S A B A H

3. Iilmu munsabah sangat membantu seorang mufassir dalam menafsirkan ayat-

ayat Al-Qur'an, sehingga dapat menjelaskan keutuhan makna ayat atau kelompok

ayat. Juga dapat menjelaskan keserasian antara kalimat dengan kalimat dan ayat

dengan ayat, bahkan antara surat dengan surat. Ilmu munâsabah akan sangat

membantu terutama dalam istinbâth hukum.

Page 12: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

11 | I L M U M U N A S A B A H

IV. Keimpulan

munasabah adalah mencari kedekatan, hubungan, kaitan, antara satu ayat atau

kelompok ayat dengan ayat atau kelompok ayat yang berdekatan, baik dengan yang

sebelumnya maupun yang sesudahnya.

Munculnya ilmu munasabah tak lepas dari penurunan Al-Qur’an secara

berangsur-angsur dari awal hingga akhir dan pembukuan Al-Qur’an dalam mushaf

Utsmani.

Dalam langkah cara mengetahui munasabah dapat diperhatikan tujuan

pembahasan suatu surat, emerhatikan uraian ayat-ayat, menentukan tingkat uraian-

uraian, dan memerhatikan ungkapan-ungkapan bahasanya dengan benar dan tidak

berlebihan.

Terdapat macam-macam munasabah diantaranya munasabah kalimat dengan

kalimat dalam satu ayat, munasabah satu ayat dengan ayat sesudahnya, munasabah

kelompok ayat dengan kelompok ayat sebelumnya, munasabah awal surat dengan akhir

surat sebelumnya, dan munasabah satu surat dengan surat lainnya.

Adapula bentuk-bentuk dalam munasabah yaitu Zhahir al-Irtibath atau

munasbah yang tampak dalam munasabah dan Khafiy al-Irtibath atau munasabah yang

tidak tampak (dalam arti).

Manfaaat dari munasabah ialah mengembangkan anggapan orang bahwa Al-

Qur’an tidak mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain, mengetahui hubungan

bagian Al-Qur’an untuk memperkuat keyakinan atas kewahyuan dan kemukjizatannya,

mengetahui ketinggian (keindahan) bahasa dalam Al-Qur’an, dan membantu penafsiran

ayat dalam Al-Qur’an setelah diketahui ayat atau kalimat dengan ayat atau kalimat lain.

Page 13: ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun

12 | I L M U M U N A S A B A H

Daftar pustaka

Ilyas, Yunahar, 2014, Kuliah Ulumul Qur’an, Yogyakarta:Iqtan Publishing.

Suhadi, 2011, Ulumul Qur’an, Kudus:Nora Media Enterprise.

Setiyawan, Andik, dkk. 2014, Tafsir Ilmu Tafsir, Jakarta:Kementrian Agama.

Anwar, Rosihon, 2013, Ulum Al-Qur’an, Bandung:CV Pustaka Setia.

Imam Jalalain, Tafsir Jalalain Terjemah-pdf, Surabaya:Darul Ilmi.