Upload
daynisakusuma
View
232
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ikm
Citation preview
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 1/17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKAA. Defnisi TB Paru
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian
besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat uga mengenai organ
tubuh lainnya (PDP!,"#$%)
B. &pidemiologi TB Paru
' menyatakan bah*a dari sekitar $,+ milyar manusia,
sepertiga penduduk dunia ini telah terineksi oleh kuman
tuberkulosis. Pada tahun "#$- ' uga menyatakan bah*a TB
sebagai reemerging disease. ngka penderita TB paru di negara
berkembang cukup tinggi, di sia umlah penderita TB paru berkisar
$$# orang penderita baru per $##.### penduduk. asil sur/ey
pre/alensi TB di !ndonesia tahun "#$% menunukkan bah*a angka
pre/alensi TB BT positi secara nasional $$# per $##.### penduduk
(PDP!,"#$%)
C. Penyebab TB Paru
Kuman Mycobacterium Tuberculosis, berbentuk batang dengan
ukuran "0% 1 2 #,"0#,31m, uniorm, tidak berspora, dan tidak
bersimpai. Dinding sel mengandung lipid, sehingga perlu
pe*arnaan khusus untuk penetrasi 4at *arna. 5ang la4im
digunakan adalah pengecatan 6iehl07ielsen. 8andungan lipid padadinding sel menyebabkan kuman TB sangat tahan terhadap asam
basa dan tahan terhadap kera bakterisidal antibiotika.
M.Tuberculosis mengandung beberapa antigen dan determinan
antigenik yang dimiliki mikobakterium lain sehingga dapat
menimbulkan reaksi silang. Sebagian besar antigen kuman
terdapat pada dinding sel yang dapat menimbulkan reaksi
hipersensiti/itas tipe lambat 8uman TB tumbuh secara obligat
aerob.
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 2/17
&nergi diperoleh dari oksidasi senya*a pertumbuhan karbon
yang sederhana. 9" dapat merangsang. Dapat tumbuh dengan
suhu -#:0 %#: 9 dan suhu optimum -;0-<# 9. 8uman akan mati
pada suhu =## 9 (PDP!,"#$%)
D. Perjalanan Penyakit TB
9ara penularan
a. Sumber penularan adalah pasien TB BT positi.
b. Pada *aktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke
udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei). Sekali
batuk dapat menghasilkan sekitar -### percikan dahak.c. Penularan teradi dalam ruangan dimana percikan dahak
berada dalam *aktu yang lama. >entilasi dapat mengurangi
umlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa
am dalam keadaan yang gelap dan lembab.
d. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya
kuman yang dikeluarkan dari parunya (Adithama et al , 2006).
?isiko penularan
a. ?isiko tertular tergantung dari tingkat paanan dengan percikan
dahak. Pasien TB paru dengan BT positi memberikan
kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru
dengan BT negati.
b. ?isiko penularan setiap tahunnya di tunukkan dengan nnual
?isk o Tuberculosis !nection (?T!) yaitu proporsi penduduk
yang berisiko Terineksi TB selama satu tahun. ?T! sebesar
$@, berarti $# (sepuluh) orang diantara $### penduduk
terineksi setiap tahun.
c. ?T! di !ndonesia ber/ariasi antara $0-@. !neksi TB dibuktikan
dengan perubahan reaksi tuberkulin negati menadi positi
(PDP!,"#$%)
E. Patogenesis TB Paru
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 3/17
Paru merupakan port dAentre lebih dari +<@ kasus ineksi TB.
8arena ukurannya yang sangat kecil, kuman TB dalam (droplet
nuclei) yang terhirup, mencapai al/eolus. Masuknya kuman TB ini
akan segera di respon oleh makroag al/eolus yangakan
menagosit kuman TB dan biasanya sanggup menghancurkannya,
ika makroag tidak mampu menghancurkan kuman TB dan kuman
akan bereplikasi dalam makroag (PDP!,"#$%)
8uman TB dalam makroag yang terus berkembang biak,
akhirnya akan membentuk koloni di tempat tersebut. Cokasi
pertama koloni kuman TB di aringan paru disebut okus Primer
E7. Dari ocus primer, kuman TB menyebar melalui saluran
lime menuu kelenar lime regional, yaitu kelenar lime yang
mempunyai saluran lime ke lokasi ocus primer. Penyebaran ini
menyebabkan teradinya inFamasi di saluran lime (limangitis) dan
di kelenar lime (limadenitis) yang terkena. Gika ocus primer
terletak di lobus paru ba*ah atau tengah, kelenar lime yang akan
terlibat adalah kelenar lime parahilus, sedangkan ika ocus
primer terletak di apeks paru, yang akan terlibat adalah kelenar
paratrakeal. 8ompleks primer merupakan gabungan antara ocus
primer, kelenar lime regional yang membesar (limadenitis) dan
saluran lime yang meradang (limangitis) (PDP!,"#$%).
'aktu yang diperlukan seak masuknya kuman TB hingga
terbentuknya kompleks primer secara lengkap disebut sebagai
masa inkubasi TB berlangsung dalam *aktu %0< minggu dengan
rentang *aktu antara "0$" minggu. Dalam masa inkubasi tersebut,
kuman tumbuh hingga mencapai umlah $#-0$#%, yaitu umlah
yang cukup untuk merangsang respons imunitas seluler. Pada saat
terbentuknya kompleks primer inilah, ineksi TB primer dinyatakan
telah teradi. al tersebut ditandai oleh terbentuknya
hipersensiti/itas terhadap tuberkuloprotein, yaitu timbulnya
respons positi terhadap ui tuberculin. Selama masa inkubasi, ui
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 4/17
tuberculin masih negati. Setelah kompleks primer terbentuk,
imunitas seluluer tubuh terhadap TB telah terbentuk (PDP!,"#$%)
Pada sebagian besar indi/idu dengan system imun yang
berungsi baik, prolierasi kuman TB terhenti. 7amun, seumlah
kecil kuman TB dapat tetap hidup dalam granuloma. Bila imunitas
seluler telah terbentuk, kuman TB baru yang masuk ke dalam
al/eoli akan segera dimusnahkan. Setelah imunitas seluler
terbentuk, ocus primer di aringan paru biasanya mengalami
resolusi secara sempurna membentuk fbrosis atau kalsifkasi
setelah mengalami nekrosis perkiuan dan enkapsulasi (PDP!,"#$%)
okus primer di paru dapat membesar dan menyebabkan
pneumonitis atau pleuritis okal. Gika teradi nekrosis perkiuan yang
berat, bagian tengah lesi akan mencair dan keluar melalui bronkus
sehingga meninggalkan rongga di aringan paru (ka/itas). 8elenar
lime hilus atau paratrakea yang mulanya berukuran normal saat
a*al ineksi, akan membesar karena reaksi inFamasi yang
berlanut (PDP!,"#$%)
F. ejala Klinis
Gejala klinis TB aru daat diba!i menjadi 2 !olon!an, yaitu !ejala
lokal "resiratorik) dan !ejala sistemik "#$#%,20&').
ejala !es"iratorik ejala Siste#ik
( Batuk * min!!u
( Batuk darah
( +esak aas
( yeri dada
( $emam
( Malaise
( Kerin!at malam
( Anoreksia
( Berat badan menurun
Gejala resiratorik ini san!at ber-ariasi, mulai tidak ada !ejala samai
!ejala cuku brat ter!antun! luas lesi. Bila bronkus belum terlibat dalam
roses enyakit, maka asien mun!kin tidak ada !ejala batuk. Batuk yan!
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 5/17
ertama terjadi karena iritasi bronkus dan selanjutnya dierlukan untuk
membuan! dahak keluar.
. Diagnosis TB Paru
pabila dicurigai seseorang tertular penyakit TB9, maka
beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis
adalahH
I namnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
I Pemeriksaan fsik.
I Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
I Pemeriksaan patologi anatomi (P).
I ?ontgen dada (thora2 photo) dan Ji Tuberkulin
(dimodifkasi dari H Treatment o Tuberculosis, Euideline o 7ational
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 6/17
Programme ,',"##-)
$. 8lasifkasi TB Paru
Penentuan klasifkasi penyakit dan tipe pasien
tuberculosis memerlukan suatu Kdefnisi kasusL yang meliputi
empat hal , yaituH
$. Cokasi atau organ tubuh yang sakitH paru atau ekstra paru
". Bakteriologi BTpositi atau BT negati
-. Tingkat keparahan penyakitH ringan atau beratNlesi minimal
atau luas
%. ?i*ayat pengobatan TB sebelumnyaH baru atau sudahpernah diobati
8lasifkasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis,
yaitu pada TB ParuH
a. Tuberkulosis paru BT positi
Sekurangnya " dari - spesimen dahak SPS hasil BT
positi
$ spesimen dahak SPS hasilnya BT positi dan oto
toraks
menunukkan gambaran tuberkulosis
$ spesimen dahak SPS hasilnya BT (O) dan kultur (O)
$ atau lebih spesimen dahak hasilnya positi setelah -
spesimen
dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya
BT negati dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotika non T.
b. Tuberkulosis paru BT negati
8asus yang tidak memenuhi defnisi pada TB paru BT
positi.
8riteria diagnostik TB paru BT negati harus meliputiH
Minimal - spesimen dahak SPS hasilnya BT negati
oto toraks abnormal menunukkan gambaran
tuberkulosis
Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 7/17
T
Ditentukan oleh dokter untuk diberi pengobatan
". 8lasifkasi Berdasarkan Cuas Cesi Paru pada oto Thora2
a. Cesi minimal (Minimal Cesion)
b. Bila proses tuberkulosis paru mengenai sebagian
kecil dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih
dengan /olume paru yang terletak diatas
chondrasternal unction dari iga kedua dan
prosessus spinosus dari /ertebra torakalis !> ataukorpus /ertebra torakalis > dan tidak diumpai
ka/itas.
c. Cesi luas (ar dcanced)
d. 8elainan lebih luas dari lesi minimal.
-. 8lasifkasi Berdasarkan ?i*ayat Pengobatan
Sebelumnya
a. 8asus baru H Pasien yang belum pernah
mendapatkan T atau telah menelan T selama
satu bulan ( % minggu).
b. 8asus kambuh (relaps) H pasien yang pernah
mendapatkan T dan dinyatakan sembuh atau
selesai pengobatan, didiagnosis kembali dengan B
positi (apusan atau kultur).
c. 8asus Putus bat (Drop ut) H Pasien TB yang telah
berobat dan putus obat selama " bulan atau lebih
dengan BT positi.
d. 8asus gagal H Pasien yang hasil pemeriksaan
dahaknya tetap positi atau kembali positi pada
bulan kelima atau lebih
e. 8asus Pindahan H Pasien yang dipindahkan dari JP8
yang memiliki register TB lain untuk melanutkan
pengobatan.
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 8/17
I. Pengobatan TB Paru
Tujuan en!obatan Tb aru adalah menyembuhkan asien, mence!ah
kematian, mence!ah kekambuhan, memutuskan mata rantai enularan,
dan mence!ah resistensi kuman terhada AT "#$#%,20&')
Jenis %AT Si&at Dosis '#g(kbb)
*arian
Dosis '#g(kgbb)
+, se#inggu
/iamisin "/) Bakterisid &0
"1(&2)
&0
"1(&2)%soniaid "3) Bakterisid 4
"'(6)
&0
"1(&2)
#irainamid "5) Bakterisid 24
"20(*0)
*4
"*0('0)
tambutol ") Bakteriostatik &4
"&4 7 20)
*0
"20(*4)
+tretomycin
"+)
Bakterisid &4
"&2(&1)
#en!obatan TB banyak menimbulkan eek samin!, baik eek samin!
rin!an mauun berat. Tabel 2 menjelaskan eek samin! en!obatan
AT dari rin!an samai berat berdasarkan !ejala.
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 9/17
Pa-uan Pengobatan %AT
#en!obatan tuberkulosis diba!i menjadi 2 ase, yaitu ase
intensi "2 bulan) dan ase lanjutan "' 7 6bulan). #ada umumnya lama
en!obatan 6 7 1 bulan "#$#%, 20&')
&. TB aru "kasus baru), BTA "8), atau lesi luas
#aduan obat diberikan !$/E(0!$
Alternati !$/E(0!+$+ atau !$/E(1$E "ro!ram #2TB)
#aduan ini dianjurkan untuk
a. TB aru BTA "8) kasus baru
b. TB aru BTA "(), den!an !ambar radiolo!ik lesi luas
c. TB di luar aru kasus berat
#en!obatan ase lanjutan, bila dierlukan daat diberikan selama 9 bulan, den!an aduan !$/E( 2!$ dan alternati !$/E
2!+$+, ada keadaan : TB aru lesi luas, den!an komorbid dan TB
aru kasus berat "miliier)
2. TB aru "kasus baru) BTA "() den!an !ambaran radiolo!i lesi
minimal atau TB diluar aru kasus rin!an
#aduan obat !$/(0!$
Alternati !$/(0!+$+ atau 1!$E
*. TB aru kasus kambuh
#ada TB aru kasus kambuh minimal men!!unakan ' macam AT
ada ase intensi selama * bulan "bila ada uji resistensi daat
diberikan obat sesuai hasil uji resistensi) lama en!obatan ase
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 10/17
lanjutan 6 bulan atau lebih lama dari en!obatan sebelumnya.
+ehin!!a adian obat yan! diberikan : +!$/E( 1!$
$osis aduan AT K$T ;<$= kate!ori & berdasarkan berat badan
Berat Badan Taha %ntensi tia hari
selama 46 hari
/35 "&40;94;'00;294)
Taha >anjutan * ?
semin!!u selama &6 m!!u
/3 "&40;&40)
*0 7 *9 k! 2 tablet K$T 2 tablet K$T
*1 7 4' k! * tablet K$T * tablet K$T
44 7 90 k! ' tablet K$T ' tablet K$T
9& k! 4 tablet K$T 4 tablet K$T
" #$#%,20&')
J. E3aluasi Pengobatan
-aluasi en!obatan AT ada asien TB #aru harus dilakukan
secara rutin dan berkala. -aluasi dilakukan setia 2 min!!u ada bulan
ertama dan dilanjutkan setia satu bulan en!ibatan TB. -aluasi
meliuti e-aluasi klinis, bakteriolo!i, radiolo!i, eek samin! serta
e-aluasi keteraturan berobat.
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 11/17
$. Pen4ega*an -an Pe#berantasan TB
#ada dasarnya uaya(uaya kesehatan daat di!olon!kan menjadi
' macam, yaitu uaya enin!katan " promotive), uaya ence!ahan
" preventive) uaya enyembuhan "curative) dan uaya emulihan
kesehatan "rehabilitative). @aya(uaya ini ditujukan terhada * aktor
yan! memen!aruhi timbulnya enyakit, yaitu aktor enjamu "host ),
bibit enyakit "agent ), dan aktor lin!kun!an "environment ).
@saha(usaha ence!ahan ineksi TB aru tersebut dilakukan terhada:
&. aktor manusia "host ), den!an memertin!!i daya tahan tubuh dan
menin!katkan en!etahuan masyarakat men!enai cara enularan
enyakit serta rinsi(rinsi en!obatan.
2. Bibit enyakit "agent ), den!an memberantas sumber enularan
enyakit, baik den!an men!obati enderita atau carier mauun
den!an meniadakan rese-oir enyakit.
*. <aktor lin!kun!an "environment ), men!ubah atau memen!arhi
lin!kun!an hidu sehin!!a aktor(aktor yan! tidak baik daat
diaasi sedemikian rua sehin!!a tidak membahayakan kesehatan
manusia.
$ari usaha(usaha tersebut yan! alin! entin! adalah usaha
ence!ahan enyakit karena usaha ence!ahan enyakit mudah
dilaksanakan dan biaya murah serta daat memberikan hasil yan!
otimal. @saha(usaha lain daat dilakukan melalui:
&. @ntuk ineksi tuberkulosis aru
#ence!ahan terhada sutum yan! ineksius
&) Case finding , oto ront!en dada, uji tuberkulin secara Mantoux
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 12/17
2) %solasi enderita dan men!obati enderita
*) #en!obatan enderita yan! sakit den!an AT
2. #enin!katan daya tahan tubuh
*. #en!obatan enderita yan! sakit den!an obat anti tuberkulosis
"AT). +tate!i enan!!ulan!an tuberkulosis nasional disusun
berdasarkan strate!i directly observed treatment shortcourse
chemotherapy (DOTS) seerti yan! telah direkomendasikan oleh
3, seba!ai berikut :
&. #enin!katan elayanan kesehatan
( #elatihan seluruh tena!a elaksana
( #enemuan enderita secara asi den!an romoti akti.
( $ia!nosa utama den!an emeriksaan mikroskoik di baah
embinaan Balai >aboratorium Kesehatan.
( #endekatan Basic nits den!an embentukan kelomok
#uskesmas #elaksana "K##).
( Ketersediaan obat anti tuberkulosis "AT) den!an en!aasan
keteraturan serta kelen!kaan en!obatan den!an #M.
2. #en!emban!an secara bertaha ke seluruh #uskesmas dan unit
elayanan baik emerintah mauun sasta seerti /umah +akit,
Klinik dan $okter #raktek +asta
*. #emberian -aksin B=G meruakan usaha ence!ahan enyakit
tuberkulosis aru den!an tujuan untuk memberikan kekebalan
relati terhada ineksi rimer ada !olon!an umur yan! masih
raan.
$isamin! itu usaha ence!ahan tuberkulosis aru daat dilakukan
melalui tindakan(tindakan yan! ditujukan terhada oran!(oran! yan!
rentan terhada enyakit ini, antara lain melalui enyehatan
lin!kun!an emukiman den!an uaya erumahan sehat.
I. !u#a* Se*at
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 13/17
Menurut 3, rumah sehat daat diartikan seba!ai temat
berlindun! dan temat beristirahat, sehin!!a menumbuhkan kehiduan
yan! semurna baik isik, rohani mauun sosial. /umah sehat
memenuhi ersyaratan berikut "Mahastuti,2006):
&. Memenuhi kebutuhan isiolo!is antara lain:
a. #encahayaan
=ahaya yan! cuku untuk eneran!an ruan! di dalam rumah
meruakan kebutuhan kesehatan manusia. #eneran!an ini daat
dieroleh den!an en!aturan cahaya buatan dan cahaya alam
"Mahastuti,2006)
&) #encahayaan alam
#encahayaan alam dieroleh den!an masuknya sinar
matahari ke dalam ruan!an melalui jendela, celah(celah dan
ba!ian(ba!ian ban!unan, ohon(ohonan mauun tembok a!ar
yan! tin!!i. =ahaya matahari alami selain ber!una untuk
eneran!an ju!a daat men!uran!i kelembaban udara, men!usir
nyamuk, membunuh kuman enyebab enyakit tertentu seerti
tuberkulosis aru, inluena, enyakit mata, dan lain(lain
"Mahastuti,2006)
+tandar encahayaan alam yan! memenuhi syarat ruan!
utama dan ruan! tidur "standar 3) adalah 60(&20 lu?.
#encahayaan alami san!at ditentukan oleh letak dan besar
jendela. @ntuk mendaatkan jumlah sinar matahari yan! otimal
sebaiknya jendela kamar tidur men!hada ke timur. >uas
jendela yan! baik minimal &0(20C dari luas lantai
"Mahastuti,2006)
2) #encahayaan buatan
#encahayaan yan! baik dan memenuhi syarat dien!aruhi
oleh : cara emasan!an sumber cahaya ada dindin! atau lan!it(
lan!it, konstruksi sumber cahaya dalam ornamen yan!
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 14/17
di!unakan, luas dan bentuk ruan!an, dan enyebaran sinar dari
sumber cahaya "Mahastuti,2006)
b. Dentilasi "#en!haaan)
Dentilasi entin! untuk ertukaran udara dalam ruan!an
sehin!!a temeratur dan kelembaban udara dalam ruan!an daat
terja!a secara otimal. +ebaiknya suhu udara dalam ruan!an lebih
rendah minimal 'o= dari suhu udara luar untuk daerah trois
.Dentilasi yan! baik harus memenuhi syarat antara lain
"+anroie,2006) :
&) >uas luban! -entilasi teta minimal 4C luas lantai, sedan!kan
luas luban! -entilasi insidentil "bisa dibuka dan ditutu)
minimal 4C luas lantai. +ehin!!a jumlah keduanya&0C luas
lantai.
2) @dara yan! masuk adalah udara yan! bersih bebas cemaran
dari asa samah atau abrik dan knalot kendaraan dan debu.
*) Aliran udara sebaiknya cross ventilation den!an menematkan
luban! haa ada luban! yan! berhadaan antara dua dindin!
ruan!an.
') Kelembaban udara dija!a tidak terlalu tin!!i atau rendah.
c. Tidak ada !an!!uan suara atau ke!aduhan
Ke!aduhan daat diartikan suara yan! men!!an!!u dan daat
menyebabkan !an!!uan terhada kesehatan yan! berasal dari
dalam atauun luar rumah "Arumsari dkk,20&2).
d. =uku temat untuk bermain anak
Anak(anak memerlukan temat;ruan! untuk bermain sehin!!a
memunyai kesematan untuk ber!erak, bermain leluasa
dirumah a!ar ertumbuhan badannya akan lebih baik "Arumsari
dkk,20&2).
2. Memenuhi kebutuhan sikolo!is
Memenuhi kebutuhan sikolo!is antara lain: cuku aman dan
nyaman ba!i masin!(masin! en!huninya, ada temat tin!!al
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 15/17
lin!kun!an yan! baik dan homo!en, enataan erabotan sesuai den!an
ruan!an yan! tersedia, terdaat ater closed dan kamar mandi yan!
terja!a kebersihannya, ada halaman rumah ditanami tanaman hias
untuk memerindah andan!an "3asibuan,2004).
*. Mence!ah enularan enyakit
3al(hal yan! harus dierhatikan antara lain:
a. Tersedia air bersih yan! cuku dan memenuhi syarat kesehatan.
b. Bebas dari kehiduan seran!!a dan tikus.
c. Terdaat embuan!an samah yan! memenuhi syarat.
d. Terdaat sistem embuan!an air limbah yan! memenuhi syarat.
e. Terdaat embuan!an tinja.
. Bebas encemaran makanan dan minuman.
'. Mence!ah terjadinya kecelakaan
/umah yan! sehat harus daat mence!ah atau setidaknya daat
men!uran!i kecelakaan termasuk jatuh, keruntuhan;roboh, kena benda
tajam, keracunan dan kebakaran.
C. Persyaratan !u#a* Se*at $ubungannya -engan Tuberkulosis Paru
#ersyaratan rumah sehat tidak hanya dilihat dari bentuk ban!unannya,
tetai ju!a dierlihatkan kenyamanan dan kese!aran serta lin!kun!an
sekitarnya. /umah yan! memenuhi syarat secara isik dan adalah rumah yan!
cuku luas ba!i en!huninya (tida! over cro"ded), -entilasi memenuhi
syarat, kontruksi lantai dan encahayaan sinar matahari cuku sehin!!a daat
melindun!i en!huninya dari !an!!uan kesehatan seerti enularan enyakit
tuberkulosis aru "Muni,2004)
&. Keadatan en!huni
Mac Gre!or men!atakana baha ukuean luas ruan!an suatu rumah
erat hubun!an den!an kejadian tuberkulosis aru. $isamin! itu Asosiasi
#ence!ahan Tuberkulosis #aru Bradbury menyimulkan secara statistik
baha kejadian tuberkulosis aru alin! besar diakibatkan oleh keadaan
rumah yan! tidak memenuhi syarat ada luas ruan!annya. +emakin adat
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 16/17
en!huni rumah akan semakin ceat ula udara di dalam rumah tersebut
men!alami encemaran, karena jumlah en!huni yan! semakin banyak
akan beren!aruh terhada kadar oksi!en di dalam ruan!an tersebut,
be!itu ju!a kadar ua air dan suhu udaranya "+oedjajai,2004).
Over cro"ding daat menimbulkan eek(eek ne!ati terhada
kesehatan isik, mental, mauun moral. #enyebaran atau enularan
enyakit di rumah yan! adat en!huninya serin!kali lebih ceat terjadi.
Menurut $ekes, keadatan en!huni diketahui den!an
membandin!kan luas lantai rumah den!an jumlah en!huni, den!an
ketentuan untuk daerah erkotaan 6 m2 er oran! dan edesaan &0 m2 er
oran! "+oedjajai,2004)..
2. Dentilasi
Dentilasi meruakan luban! yan! berun!si untuk men!eluarkan
udara kota dan memasukkan udara bersih sehin!!a kondisi udara di
ruan!an selalu dalam keadaan se!ar "+anroie,2006).
Ketidaknyamanan di dalam ruan!an adalah sesak disebabkan leh
kelembaban udara yan! menin!kat, !erakan an!in tidak ada dan
temeratur. Eadi ketidaknyamanan dalam ruan!an mulai terasa aabila
udara sudah jenuh oleh kerin!at dan temeratur udara sudah mendekati
atau sama den!an temeratur tubuh. Aabila udara mulai ber!erak
den!an adanya -entilasi baik leat luban!;jendela mauun kias an!in
maka kejenuhan udara mulai berkuran! dan erasaan nyaman terasa
kembali. Aabila suatu ruan! tidak memunyai -entilasi atau
-entilasinya kuran! baik akan membahayakan kesehatan, aala!i aabila
di ruan! tersebut terjadi encemaran oleh bakteri "enderita tuberkulosis
aru) atau oleh berba!ai at kimia "+anroie,2006).
Ada beberaa endaat tentan! kondisi yan! dian!!a alin! baik
dalam suatu rumah, yaitu:
Pen-a"at -ari Te#"eratur Kele#baban
M=. all 9*(99o< "2*(24 o=) 20(60C
7/17/2019 IKM BAB II FIX
http://slidepdf.com/reader/full/ikm-bab-ii-fix 17/17
Eoseh >ubart 61(96o< "20(2' o=) &0(40C
Ashrae 99,4 o< 90C