14
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Goreng Bawang merah goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Bawang goreng juga merupakan produk komoditas hortikultura yang biasa digunakan sebagai bahan penyedap masakan, obat- obatan serta secara ekonomis berpeluang untuk dikembangkan secara luas (Yulianti, 2008). Bawang merah goreng merupakan produk olahan yang mempunyai nilai ekonomis untuk dikormesialkan. Produk olahan ini sudah tidak asing lagi dan bisa diperoleh di pasar dan swalayan. Bawang goreng disamping sebagai penganeragaman bentuk olahan, juga sebagai bentuk penyimpanan produk yang memiliki resiko kerusakan lebih kecil dibandingkan produk mentah (Siswanto,2005). Bawang merah dan bawang putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di Indonesia. Penggunanya yang utama dari kedua jenis bawang tersebut adalah sebagai bumbu masak. Sebagaimana hasil pertanian lainya bawang mudah mengalami kerusakan dan penurunan mutu. Selain itu, pada saat panen atau produksi berlebihan harganya akan turun dengan drastis. Salah satu usaha pengawetan bawang adalah dengan cara pembuatan menjadi bawang goreng. Selain tahan lama, bawang goreng juga akan menunjukan linkup penggunaanya. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai cita rasa atau rasa bawangnya hilang. Bawang merah selain digunakan untuk bumbu sayuran juga dibuat acar dan sering juga digunakan untuk obat-obatan (Rahmat, 2013). Agroindustri bawang merah di Indonesia, bukanlah sesuatu hal yang baru lagi karena bawang merah goreng sudah merupakan produk ekspor, salah satu daerah produsen bawang merah goreng ekspor adalah Kabupaten Kuningan (Jawa Barat) yang sudah rutin mengirim ke Singapura. Bawang goreng ini sering digunakan sebagai bahan pelengkap makanan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bawang Merah GorengBawang merah goreng adalah bawang merah yang diiris

tipis dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Bawanggoreng juga merupakan produk komoditas hortikultura yangbiasa digunakan sebagai bahan penyedap masakan, obat-obatan serta secara ekonomis berpeluang untuk dikembangkansecara luas (Yulianti, 2008). Bawang merah goreng merupakanproduk olahan yang mempunyai nilai ekonomis untukdikormesialkan. Produk olahan ini sudah tidak asing lagi danbisa diperoleh di pasar dan swalayan. Bawang gorengdisamping sebagai penganeragaman bentuk olahan, jugasebagai bentuk penyimpanan produk yang memiliki resikokerusakan lebih kecil dibandingkan produk mentah(Siswanto,2005).

Bawang merah dan bawang putih merupakan salah satutanaman hortikultura yang penting di Indonesia. Penggunanyayang utama dari kedua jenis bawang tersebut adalah sebagaibumbu masak. Sebagaimana hasil pertanian lainya bawangmudah mengalami kerusakan dan penurunan mutu. Selain itu,pada saat panen atau produksi berlebihan harganya akan turundengan drastis. Salah satu usaha pengawetan bawang adalahdengan cara pembuatan menjadi bawang goreng. Selain tahanlama, bawang goreng juga akan menunjukan linkuppenggunaanya. Hal yang perlu diperhatikan adalah jangansampai cita rasa atau rasa bawangnya hilang. Bawang merahselain digunakan untuk bumbu sayuran juga dibuat acar dansering juga digunakan untuk obat-obatan (Rahmat, 2013).

Agroindustri bawang merah di Indonesia, bukanlahsesuatu hal yang baru lagi karena bawang merah goreng sudahmerupakan produk ekspor, salah satu daerah produsen bawangmerah goreng ekspor adalah Kabupaten Kuningan (Jawa Barat)yang sudah rutin mengirim ke Singapura. Bawang goreng inisering digunakan sebagai bahan pelengkap makanan yang

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

6

akan disajikan sebagai penambah kenikmatan(Wardhana,2006). Proses produksi yang dilakukan pada sebuahindustri bawang merah goreng dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Produksi Bawang MerahGoreng

2.2 ProduktivitasProduktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam

mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatuperusahaan, yaitu meningkatkan produktivitas berartimeningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

7

itu perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas diperusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukurproduktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dariperencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa datang(Kholil,2010). Menurut Sinungan (2005), Produktivitas adalahhubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa)dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas padahakikatnya adalah keinginan dan upaya manusia untuk selalumeningkatkan kualitas di segala bidang. Pengertianproduktivitas tidak terlepas dari kualitas, teknologi, rasio output,dan hal-hal lain dari manajemen operasi.

Menurut Yamit (2007) produktivitas dikelompokkanberdasarkan faktorial, maka akan dijumpai 3 bentuk dasarproduktivitas antara lain :a. Produktivitas Total Faktor (total factor productivity)Produktivitas dari semua faktor yang digunakan untukmenghasilkan output. Faktor tersebut dapat berupa bahanmentah, tenaga kerja, energi, peralatan produksi dan lain-lain.b. Produktivitas Multi Faktor (multifactor productivity)Produktivitas dari beberapa faktor yang digunakan untukmenghasilkan keluaran antara lain modal dan tenaga kerja.Menurut Pribadiyono (2005) produktivitas total faktor merupakanperbandingan antara keluaran bersih dengan masukan tenagakerja dan masukan kapital. Keluaran bersih adalah keluarantotal dikurangi jumlah nilai barang dan jasa yang dibeli.Sedangkan pada tipe faktor masukan hanya faktor tenaga kerjadan kapital.c. Produktivitas Parsial (partial productivity)Menunjukkan produktivitas dari faktor-faktor tertentu yangdigunakan untuk menghasilkan keluaran. Faktor tersebutberupa bahan baku atau tenaga kerja atau energi atau yanglainnya. Menurut Widiastara (2014) perhitungan produktivitasparsial dilakukan dengan cara membandingkan indeks outputdengan indeks tiap input yang dilibatkan pada pengukuran.Menurut Umar (2005) masing-masing kriteria mempunyaipengaruh yang berbeda dalam mencapai produktivitas. Indeksproduktivitas parsial yang dihitung dalam penelitian ini meliputiyaitu depresiasi, material, tenaga kerja, energi dan perawatan.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

8

Menurut Nugroho (2005) secara mikro produktivitasperusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktoreksternal. Faktor internal terdiri dari produk, pabrik, teknologi,bahan, energi, sumber daya manual,sistem, metode kerja sertamanajemen. Adapun faktor eksternal terdiri atas kebijakanpemerintah, kondisi sosial, ekonomi dan politik sertaketersediaan bahan baku. Pada dasarnya konsep siklusproduktivitas terdiri dari empat tahap utama, yaitu: Pengukuranproduktivitas, evaluasi produktivitas, perencanaan produktivitasdan perbaikan produktivitas.Konsep siklus produktivitas dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Siklus Produktivitas (Sumanth, 1984 dalamRamadhani, 2011).

Pengukuran adalah sebuah langkah awal yang bersifatnormatif dalam melakukan suatu perencanaan baik untuk tujuanperbaikan atau peningkatan maupun tujuan pengembangan.Seorang manajer mengingatkan seluruh karyawannya untukterus memperbaiki dan meningkatkan produktifitas, makaperintah ini tidak mempunyai makna apabila tidak dijelaskanberapa tingkat produktivitas yang saat ini telah dicapai olehmasing-masing unit kerja dan bagaimana penilaian manajementerhadap capaian produktivitas tersebut (Sukaria,2010).

Menurut Suprobo (2013) dari segi teknik pengukuranproduktivitas, terdapat beberapa model pengukuran yaitu modelObjectives Matrix (OMAX), model David J. Sumanth, model

Tahap III:PerencanaanProduktivitas

Tahap IV:Peningkatan Produktivitas

Tahap I:PengukuranProduktivitas

Tahap II:Evaluasi Produktivitas

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

9

Habberstad Productivity Wheel, model Marvin E. Mundel, modelCraig Harris, model APC, model Kendric Creamer dan modelPertambahan Nilai. Menurut Leonard (2010) metode OMAX(Objectives Matrix) adalah analisis produktivitas parsial yangdikembangkan untuk memantau produktivitas di setiap bagianperusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengankeberadaan bagian tersebut. Metode OMAX mengukurproduktivitas dengan menilai kinerja pada tiap-tiap bagianperusahaan secara objektif sekaligus mencari faktor-faktorpenyebab penurunan produktivitas.

2.3 Analytical Hierarchy Process (AHP)AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang

digunakan untuk menemukan skala rasio, baik dariperbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinyu. AHPmenguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yangkompleks menjadi suatu hierarki. Hierarki adalah suaturepresentasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalamsuatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan,yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya kebawah hingga level terakhir dari alternatif. Menggunakanhierarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan kedalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadisuatu bentuk hierarki sehingga permasalahan akan tampaklebih terstruktur dan sistematis (Darmanto, 2014).

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatupersoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik dan dinamikmenjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki(Rizky dkk, 2013).Ide dasar prinsip kerja AHP adalah:1. Penyusunan hierarki.

Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadiunsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudiandisusun menjadi struktur hierarki (Marimin, 2004).

2. Penilaian perbandingan berpasangan (pairwisecomparison)

Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandinganberpasangan. Untuk berbagai persoalan skala 1 sampai 9

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

10

adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat.Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skalaperbandingan Saaty dapat dilihat pada tabel 2.1 (Saaty,2008):

Skala penilaian perbandingan berpasangan dapat dilihat padaTabel 2.1

Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan BerpasanganIntensitasKepentingan

Keterangan Penjelasan

1 Kedua elemensama pentingnya

Dua elemen memiliki pengaruhyang sama besar terhadap tujuan

2 Elemen yangsatu sedikit lebihpenting darielemen yang lain

Pengalaman dan penilain sedikitmenyokong satu elemendibandingkan elemen lainnya

5 Elemen yangsatu lebih pentingdari elemen yanglainnya

Pengalaman dan penilain sangatkuat menyokong satu elemendibandingkan elemen lainnya

7 Satu elemenjelas lebih mutlakpenting dari padaelemen yanglainnya

Satu elemen yang kuat didukungdan dominanya telah terlihat dalampraktek

9 Satu elemenmutlak pentingdari elemen yanglainnya

Bukti yang mendukung elemen lainmemiliki tingkat penegasan tertinggiyang mungkin menguatkan

2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antaraduapertimbangannilai yangberdekatan

Nilai ini diberikan jika ada kompromiantara dua pilihan

Kebalikan Jika untuk aktivasi I mendapatkan satu angkadibandingkan dengan aktivasi j, maka j memiliki nilaikebalikannya dibandingkan dengan i

Sumber: Saaty (2008)

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

11

3. Penentuan PrioritasUntuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan

perbandingan berpasangan. Nilai-nilai perbandingan relatifkemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruhalternatif. Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitaif, dapatdibandingkan sesuai dengan judgement yang telah ditentukanuntuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot atau prioritasdihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaianpersamaan matematik (Marimin, 2004).

Menentukan consistency Ratio (CR) yang bertujuanuntuk mengetahui masing-masing kriteria konsisten atau tidak.Penilaian dapat diakatakan konsisten apabila diperoleh nilai CRyang lebih atau sama dengan 0,1, bila nialai CR lebih besar dari0,1, maka mengidikasikan perlu adanya pemeriksaan kembaliterhadapa pertimbangan yang telah dibuat, dalam hal ini adalahmatriks perbandingan berpasanganya. Nilai Ci ditentukandengan persamaan berikut (Putra, 2012).

CI =λ maks - n

n - 1

Keterangan:λ maks : Nilai maksimum dari nilai eigen matriks yang

bersangkutann : Jumlah elemen yang dibandingkan

Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran tertentu cukupbaik atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik.Rumus CR adalah (Herjanto, 2009):

CR =CIRI

Keterangan :Random Index (RI) : Merupakan nilai acak CI untuk suatu ordermatrik

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

12

CR diterima bila ≤ 0,10 dan Random Index (RI) atau randomacak adalah nilai konsistensi acak yang nilainya dapatditentukan berdasarkan Tabel 2.2Tabel 2.2 Nilai Indeks Acak (RI)

Orde

Matriks1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0,00 0,00 0,52 0,89 1,11 1,25 1,35 1,40 1,45 1,49

Sumber: Saaty dan Vargas (2012).

2.4 Objective Matrix (OMAX)OMAX adalah suatu sistem pengukuran produktivitas

parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitasdisetiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yangsesuai dengan keberadaan bagian tersebut (objective). Modelpengukuran ini mempunyai ciri yang unik, yaitu kriteriaperformansi kelompok kerja digabungkan ke dalam suatumatriks. Setiap kriteria performansi memiliki sasaran berupajalur khusus menu perbaikan serta memiliki bobot sesuaidengan tingkat kepentingan terhadap tujuan produktivitas(Avianda, 2014). Menurut Agustina (2011) dalam pengukuranproduktivitas dengan model OMAX terdapat badan matriksyang dibagi dalam sepuluh tingkatan yang mempunyai tingkatannilai. Sedangkan performance indikator terdiri dari current(jumlah nilai saat pengukuran), previous (jumlah pengukuranpriode sebelumnya), dan indeks produktivitas (IP).

Menurut Tanaamah (2013) menjelaskan keteranganbagian-bagian dari matriks sesuai tabel OMAX yang dapatdilihat pada Gambar 2.3 adalah:1) Productivity Criteria/kriteria produktivitas

Merupakan setiap aktivitas yang menunjukan nilaiproduktivitas ditetapkan dalam bentuk rasio. MenurutRustiana (2006) productivity criteria merupakan aktivitasyang menunjukkan nilai produktivitas ditetapkan dalam

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

13

bentuk rasio, seperti output/jam, cacat/100 unit, dansebagainya. Rasio ini dimasukkan pada bagian puncak darikolom matriks.

2) Performance nilai pencapaianMerupakan pengukuran dari performance suatu periodedimasukan pada bagian ini untuk keseluruhan kriteria.Menurut Pratama (2011) tabel OMAX terdiri dari 11 levelpencapaian kinerja, dimulai dari level 0 yang menunjukkannilai kinerja yang kurang memuaskan sampai level 10 yangmenunjukkan nilai kinerja terbaik yang dapat dicapai olehsuatu unit kerja.

3) Scales/skalaMerupakan badan dari matriks disusun berdasarkan levelnol sampai level sepuluh. Level 0 merupakan nilaiperformance terburuk dan nilai 10 adalah nilai pencapaianoptimal yang dapat terjadi.

4) Score/skorMerupakan pada baris tepat dibawah badan matriks, setiapnilai performance yang dicapai dikonversikan menjadi scoredari badan matriks.

5) Weight/bobotMerupakan tingkat kepentingan pada setiap kriteriaditunjukan dari nilai bobot (weight) yang tertera. Jika kriteriaitu dianggap penting, maka akan diberi bobot yang lebihbesar dari kriteria yang lain. Total bobot keseluruhan adalah100%.

6) value/nilaiMerupakan nilai (score) pada setiap kriteria. Menurut Erni(2009) (Value) akhir didapatkan dengan menjumlahkansetiap nilai X bobot untuk semua kriteria.

7) performance IndicatorMerupakan penjumlahan dari setiap value (weight scores)adalah nilai performance dari periode yang diukur (current)dengan nilai periode sebelumnya (previous) dibagi dengannilai sebelumnya (previous) lalu hasilnya dikalikan dengan100%.

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

14

Gambar 2.3 Matrix OmaxSumber : Leonard dkk (2010)

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

15

2.5 Diagram FishboneDiagram Fishbone merupakan analisis sebab akibat

yang menggambarkan permasalahan dan penyebabnya dalamsuatu kerangka tulang ikan, untuk mengidentifikasi danmengeksplorasi, secara grafik menggambarkan secara detailsemua penyebab yang berhubungan dengan suatupermasalahan (Scarvada et al, 2004). Diagram sebab akibatadalah metode general yang dikembangkan untuk mencarimasalah dari akar penyebabnya. Teknik ini didasarkan padaasumsi bahwa kualitas yang baik atau buruk yang dihasilkanadalah efek dari berbagai penyebab yang berkaitan denganproses (Mahadevan, 2007). Setiap akar masalah yangdimasukkan ke dalam diagram sebab akibat dapat dikategorikanberdasarkan prinsip 5 M yaitu Manpower, Machines, Methods,Materials, Environment (Gaspersz, 2007).

Diagram sebab akibat digunakan untukmengembangkan variasi yang luas atas suatu topik danhubungannya, termasuk untuk pengujiannya suatu prosesmaupun perencanaan suatu kegiatan. Proses dalammembangun diagram membantu menstimulasi pemikiranmengenai suatu isu, membantu berpikir secara rasional, danmengundang diskusi. Proses tersebut memerlukanbrainstorming (pengungkapan pendapat) dari para karyawanterkait untuk memperoleh dan menggali penyebab potensialsebanyak mungkin. Diagram sebab akibat membuat analisisterhadap kualitas dapat dilakukan secara teliti untuk semuakemungkinan penyabab dan memberikan suatu proses untukdiikuti

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan data sekunder yangmenjadi referensi utama penelitian ini dapat dilihat pada Tabel2.3.

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

16

Tabel 2.3 Tinjauan Penelitian TerdahuluNama Jurnal Judul Hasil

Agustina,2011

JurnalTeknikdanManajemenIndustriVol.6No. 22011

AnalisisProduktivitasdenganMetodeObjectiveMatrix

(OMAX)di PT. X

Penelitian ini bertujuan untukmengevalusasi penurunanproduktivitas pabrik gulamenggunakan metode OMAX. Hasilanalisis yaitu nilai produktivitas padatahun produksi 2010 tertinggi terjadipada periode 7 dengan nilai 6,472,sedangkan nilai produktivitasterendah terjadi pada periode 11dengan nilai 1,236. Kriteria yangkurang memberikan kontribusiterhadap produktivitas dan perludiperbaiki adalah kriteria efektifitasproduksi karena nilai kriteria inimenunjukkan kinerja dibawahstandar. Sedangkan kriteria jam kerjamenunjukkan nilai yang cenderungbaik.

Avianda,2014

JurnalOnlineInstitutTeknologiNasionalVol.01No.042014

StrategiPeningkatanProduktivitas diLantaiProduksiMenggunakanMetodeObjectiveMatrix(OMAX)

Kajian ini bertujuan meningkatkanefisiensi produktivitas danmengevalusi penurunan di tahun2012 pada pengolahan susu. Hasilpenelitian adalah peningkatanproduktivitas nilai indikatorperformansi April dan Oktoberdengan nilai 400, sedangkanpenurunan pada Juli dan Agustusdengan nilai 180. Peningkatanproduktivitas nilai indeks produktivitasterhadap performansi sebelumnyayang memiliki nilai tertinggi padaSeptember dengan nilai 114%,sedangkan nilai terendah terjadi padaBulan Juli dengan nilai - 49%.Sedangkan, analisis pencapaian skorsetiap rasio didapatkan rasio dengannilai terendah yaitu pada rasio 5(energi listrik mesin filling).

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

17

Qasim,2012

JournalEconomicsandFinanceVol.12012

ProductivityMeasurement ofHi-techIndustryof ChinaMalmquistProductivity Index– DEAApproach

Penelitian ini menggunakan limabelas data industri selama periode2000-2010 untuk mengukurperubahan produktivitas industri Hi-Tech Cina dengan menggunakanindeks produktivitas. Komponen danperalatan kantor elektronik industridianggap efisien. Hasil yangdiperoleh adalah ditemukankeuntungan dari pengukuranproduktivitas sebesar 3,7% selamaperiode penelitian.

Kholil,2010

JurnalSinergiVol. 14No. 12010

AnalisaPengukuranProduktivitasDenganMetodeObjectiveMatrix(OMAX)PadaDepartemenProduksiPT.MacroprimaPangunutama

Kriteria yang diukur yaitu Jumlahtenaga kerja, jam kerja yang terpakai,pemakaian Kwh listrik, Total jam kerjanormal, Total produk yang dihasilkan,produk yang baik. Nilai produktvitas /indikator performance keseluruhanuntuk 6 bulan mulai Januari sampaidengan juni 2009 adalah325,227,352,321,322, dan 332. Rasioyang kurang diberikan kontribusiterhadap peningkatan produktivitaslini produksi dan perlu diperbaikiadalah rasio , karena didominasi olehnilai produktivitas buruk, selain itujuga pada rasio-rasio yang lainyadidominasi oleh nilai produktivitassedang.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bawang Merah Gorengrepository.ub.ac.id/150304/7/TINJAUAN_PUSTAKA_A5.pdf · Produktivitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempengaruhi proses kemajuan

18