Upload
morris-kartono
View
235
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 II Ontologi
1/28
II. ONTOLOGI:OBJEK
ILMU/PENGETAHUANDisajikan oleh
I Gde Semadi Astra
1
8/16/2019 II Ontologi
2/28
• Tiga hakikat/pilar ilmu
a. Ontologi : objek telaah ilmu, halhal!ang ingin diketahui, membahashakikat !ang ada "being qua being#.
b. $pistemologi : metode ilmiah, %ara
memperoleh ilmu dan ukurankebenaran atau ken!ataan ilmiah.
%. Aksiologi : man&aat atau nilai guna
ilmu bagi manusia, membahasnilai "value# sebagai sesuatu !angimperati& dalam penerapan ilmuse%ara praksis.
'
8/16/2019 II Ontologi
3/28
(an )eursen "dalam De Opbouw van deWetenschap# antara lain men!atakansebagai berikut.
Dulu orang lebih mudah memberikan
batasan tentang ilmu dibandingkandengan sekarang.
Dulu ilmu identik dengan *lsa&at.
)erkembangan *lsa&at sekaligusmenghantarkan lahirn!a berbagaidisiplin ilmu: lepas dari batas*lsa&atn!a.
+
8/16/2019 II Ontologi
4/28
etika ilmu masih identik dengan *lsa&at, dia
ber%orak mitologis, !akni mengenai:
a# kosmogoni: tentang terjadin!a kosmos
dengan segala aturan/tatanann!a dan
b) teogoni: tentang peranan para de-aterhadap segala !ang ada.
)
amun demikian, perlahanlahan ilmu beranimenerobos dari hal !ang bersi&at bhinneka "aneka dan selalu berubah# ke arah eka "tunggal dan bersi&at tetap/abadi#.
8/16/2019 II Ontologi
5/28
0ilsu& unani praSo%rates "23 4 +33
56# men!umbang u%apan bermakna
“Nihil ex Nihilo” "tidak ada sesuatu!ang lahir dari ketiadaan#.
Dengan kata lain, segalasesuatu pasti adasebab/dasarn!a.
Gerakan demitologi, !ang berpikirtentang arche "sebab pertama#dipelopori oleh Thales !ang hidup
antara tahun 2' 4 78 56. 7
8/16/2019 II Ontologi
6/28
a.Ontoogi !e"a#a Um$m
• )emikir pertama : Thales "2' 4 78 56, orang unani# men!atakan bah-a ken!ataan terdalamadalah air9 Anaimandros "21; 4 7; 56#: to apeiron ( !ang kekal dan tidak terbatas )9
Anaimenes "73; 4 7'8 56#: udara9 )!thagoras"78; 7;; 56#: bilangan9
8/16/2019 II Ontologi
7/28
• Ada pandangan ontologis bersahaja !ang lain.
"a#. Dunia terisi han!a dengan bendabenda !ang kasat mata.
"b#. Dunia terisi dengan dua unsur pokok: material / jasmaniah
dan ji-a/roh.
• )armenides mengembangkan ontologi monistik : ken!ataanadalah tunggal, perbedaan dan perubahan bersi&at semu.
ini, pengikutn!a jarang9 han!a oleh penganut pahammonisme : idealisme dan materialisme.
• Ontologi ontos "unani# ?!ang ada@ dan logos pen!elidikantentangB /Basasasas rasional dariB/BilmuB. Ontologi asasasasrasional dari !ang adaB.
=
8/16/2019 II Ontologi
8/28
• )engertian tentang ?!angada@ "being# !angmendasari keberadaan segala sesuatu.
ang sungguhsungguh ada "actual# :
a# !ang n!ata ada / !ang ada dalam ken!ataan
"the real#9b# !ang tampakn!a ada / !ang ada dalam
pikiran "the conceptual#.
) Tiga si&at lain dari ?!angada@ :
a# selalu dapat diketahui9b# pasti mempun!ai hubungan9dan
%# bersi&at nisbi : !ang akan ada juga tergolongada.
8
8/16/2019 II Ontologi
9/28
• en!ataan dan ketampakan
a#.ang n!ata ada, pasti ada 9 tetapi !angtampak ada, ada !ang tidak n!ata "ingatilusi#.
b#.en!ataan tidak sepenuhn!a sama denganeksistensi "ingat meja menurut tangkapanindera-i#.
• $ksistensi dan oneksistensi
?ang ada@ tidak sama dengan eksistensi
enangan adalah ?ada@, tetapi tidakberesksistensi
Ingat pula :
The real being : bereksistensi3
8/16/2019 II Ontologi
10/28
• Tolok ukur eksistensi :
a# kongkret : berupa benda n!ata, dapat diserap se%araindera-i9
b# terdapat dalam ruang dan -aktu.
•) ang lainn!a adalah noneksistensi
b. Pan%angan bebe#a&a &a'am (isme) mengenai*ken+ataan, sebagai ontoogi- antara lain :
•)aturalisme•)>aterialisme
•) Idealisme
•))ositi(isme logis
1;
8/16/2019 II Ontologi
11/28
. Nat$#aisme
– Cilliam . Dennes : kategori pokok ken!ataan
adalah kejadian9 !ang () terikat ruang dan-aktu, () dapat dialami, dan "+# ber&ungsisebagai pen!usun dasar segenap !ang ada
– Segala sesuatu !ang bersi&at n!ata termasuk
dalam kategori alam dan dapat dipelajaridengan %ara%ara keilmuan.
– ang n!ata ada pasti bereksistensi.
•. "1#. Sesuatu !ang dianggap terdapat di luar
ruang dan -aktu tidak mungkin merupakanken!ataan.
•. "'#. Apa pun !ang dianggap tidak mungkinditangani dengan menggunakan metode
metode !ang digunakan dalam ilmuilmualam tidak mun kin meru akan ken ataan.
11
8/16/2019 II Ontologi
12/28
– )ro&. rikorian : naturalisme "1# bermetodeempiris, "'# segala !ang bereksistensi terikatoleh hukum sebabakibat.
– 0aktor&aktor pen!usun kejadian : proses,kualitas, dan relasi. Analisis kejadian dilakukandengan kerangka tersebut.
– )engetahuan adalah memahami jalinankejadiankejadian E pengetahuan ilmiahmerupakan satusatun!a pengetahuan.
1'
8/16/2019 II Ontologi
13/28
. Mate#iaisme
• Substansi !ang terdalam adalah materi.
– Feukippos dan Demokritos "abad ke 56#
men!atakan bah-a materi itu adalah atom "a tidak 9 tomos terbagi#.
– >enurut *sika modern : atom masih dapatdibagi.
• >aterialisme modern : pola anorganis materi adalebih dahulu daripada organisme !ang hidup9 ji-adan arah tujuann!a mun%ul se%ara e(olusioner.
• >enurut ilmu "positi : ken!ataan adalah apa!ang ditetapkan oleh ilmu sebagai ken!ataan.
)en!elidikan *sika dan kimia pada dasarn!a 1+
8/16/2019 II Ontologi
14/28
0 Mate#iaisme cf . Nat$aisme
• eduan!a mendasarkan diri pada hasilhasil
ilmu sebagai penopang pahampahamn!a.• eduan!a menilai tinggi metodemetode
ilmiah.
• >aterialisme menggunakan materi "!angbersi&at monistis# sebagai &aktor pokok bagiajarann!a.
• aturalisme menggunakan alam.
1
8/16/2019 II Ontologi
15/28
1. I%eaisme
•
8/16/2019 II Ontologi
16/28
• De*nisi idealisme menurut G. Catts 6unningham"orang HSA#,
?Idealisme merupakan suatu ajaran ke*lsa&atan!ang berusaha menunjukkan agar kita dapatmemahami materi atau tatanan kejadiankejadian!ang terdapat dalam ruang dan -aktu sampai padahakikatn!a !ang terdalam, maka ditinjau dari segi
logika kita harus memba!angkan adan!a ji-a atauroh !ang men!ertain!a dan !ang dalam hubungantertentu bersi&at mendasari halhal tersebut@.
12
8/16/2019 II Ontologi
17/28
• Ada dua subkelompok kaum idealis :
a#. kaum spiritualis dan
b#. kaum dualis.
• )andangan kaum spiritualis :
segenap tatanan alam dapat dikembalikankepada atau berasal dari sekumpulan roh
!ang beraneka ragam dan berbedabedaderajatn!a.
1=
8/16/2019 II Ontologi
18/28
• )andangan kaum dualis :
• se%ara umum alam memang merupakantatanan !ang bertingkat dan berbedabeda,
tetapi !ang terdalam, adalah jiwa semesta.Sebagai sebuah sistem, keadaan bertingkatdan berbedabeda itu memang salingberhubungan, namun pada dasarn!a !ang satutidak dapat dipulangkan kepada !ang lainn!a.
Alam merupakan sesuatu !ang bersi&atrohaniah.
18
8/16/2019 II Ontologi
19/28
2. Positi3isme Logis
• ritik penganut paham ini terhadap adan!a perbedaan/pertentangan antarja-aban mengenai bidang ontologi.
– aturalisme, materialisme, dan sebagain!amen!atakan : bertitik tolak dari dunia sebagaimana!ang diketahui.
– 5ahkan, juga men!atakan dengan %ara penalaran!ang pada hakikatn!a sama.
Anehn!a : kenapa hasiln!a sangat berbeda,bahkan kadangkadang bertentangan
13
8/16/2019 II Ontologi
20/28
• >ungkin hal itu disebabkan oleh halhal berikut.
a# )ertan!aan untuk men!ingkap hakikatterdalam dari suatu ken!ataan tidak bermakna.
b# ekurangan bahan / kurang ban!ak !angdianalisis.
%# )ern!ataan !ang dihasilkan han!a sebuahhipotesis.
•))enganut positi(isme logis :
menolak pern!ataanpern!ataan !angbersi&at meta*sik serta menganggapn!atidak mengandung makna.
';
8/16/2019 II Ontologi
21/28
>ereka menampilkan penalaran untuk menghapusmeta*sika.
A. J. A!er, bahkan men!atakan, ?sebagian besar
perbin%angan !ang dilakukan oleh para *lsu& sejakdahulu sesungguhn!a tidak dapat
dipertanggungja-abkan serta tidak ada gunan!a@"Language, Truth and Logic#.
Dengan kata lain, pern!ataanpern!ataan !angbersi&at meta*sik tidak bermakna atau tidakberarti dari segi bahasa E menghasilkan omongkosong.
'1
8/16/2019 II Ontologi
22/28
• onsekuensi bagi A!er.
a# Dia harus dapat menerangkan apa !angdimaksud dengan istilah
?pern!ataan !ang bersi&at meta*sik@.)ada hal, para *lsu& sebelumn!a tidakmenggunakan istilah tersebut.
b# )rinsip apa !ang dia gunakan untukmenentukan bah-a suatu pern!ataan
bermakna atau tidak.
''
8/16/2019 II Ontologi
23/28
• Inti tanggapan A!er: – untuk !ang "a# tidak perlu mengajukan keterangan atau
ja-aban9 sudah %ukup dengan men!atakan bah-a
pahampaham tersebut merupakan pendirian !ang
sesat9 para ahli meta*sika bukan berusaha memahamisuatu bidang !ang tidak menguntungkan, melainkanmereka membuat kalimatkalimat !ang tidak bermaknaditinjau dari segi bahasa.
– untuk !ang "b#, A!er menggunakan tolok ukur ?keadaan
dapat di(eri*kasi@ (criterion o veri!ability).Keri*kasi dilaksanakan dengan pengamatan
!ang memenuhi s!arat tertentu E pengalaman.
'+
8/16/2019 II Ontologi
24/28
• 6ontoh kritik !ang dikemukakan oleh A!er,antara lain terhadap: proposisi meta*sik !angberbun!i, ?Segenap ken!ataan bersi&atmaterial@.
Jika !ang dimaksud dengan ?segenapken!ataan@ adalah sama dgn.?keseluruhanalam semesta sebagai kesatuan@, untukmem(eri*kasin!a sudah tentu tidakmungkin orang dapat melakukanpengamatan melalui pengalaman indera-i.
'
8/16/2019 II Ontologi
25/28
Jika !ang dimaksud ?segenap ken!ataan@adalah sama dengan "misaln!a# !ang
mempun!ai massa, maka pern!ataantersebut merupakan :
– suatu de*nisi mengenai sesuatu !angdisebut ?n!ata@, atau
– suatu pern!ataan empiris !ang dapatdi(eri*kasi dengan jalan menimbangbobot barang !ang bersangkutan.
'7
8/16/2019 II Ontologi
26/28
• 6ontoh lain :
?Di balik segenap hal !ang tampak terdapatsubstansi !ang terdalam@.
omentar : tidak mungkin melakukanpengamatan indera-i terhadap halhal!ang tidak tampak.
)ern!ataan mengenai substansi terdalam tidak dapat di(eri*kasi E tidak bermakna Eharus ditinggalkan.
'2
8/16/2019 II Ontologi
27/28
• Tanggapan balik terhadap ?prinsip keadaan dapatdi(eri*kasi@, !ang dikemukakan oleh A!er.
"a#. Ajaran ini tidak bermaksud men!atakan apa pun
mengenai hakikat sesuatu, melainkan han!a inginmenganalisis pern!ataan atas prinsip tersebut di atas.
"b#.Sesungguhn!a prinsip tersebut tidak sejelas !angdiperkirakan.
"%#.Apakah pengalaman itu merupakan keharusan, atauhan!a sebuah kemungkinan "jika memang diperlukan#,dan apakah kriteria untuk men!atakan !ang kedua
'=
8/16/2019 II Ontologi
28/28
T$I>A ASI<
'8