Upload
mutya-armika
View
46
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Manajemen StrategikRMK SAP 5 KLP 5
Citation preview
PERTEMUAN V
RINGKASAN MATAKULIAH
MANAJEMEN STRATEGIK
IFAS DAN KASUS (PT OTO MULTIARTHA KARAWANG)
KELAS A1
KELOMPOK 5
ANGGOTA:
Putu Ayu Anggya Agustina 1306305025 17
Putu Iin Sulistyawati 1306305118 23
A. A. Ayu Mutya Armika 1306305119 24
Luh Dita Dian Wijaya 1306305161 26
PROGRAM REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2015/2016
1. PERUSAHAAN BERDASARKAN SUMBER DAYA
Analisis lingkungan internal pada perusahaan dilakukan dengan beberapa hal untuk
memperoleh dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan internal. Dengan menganalisis kekuatan dan kelemahan
dari perusahaan berdasarkan sumber daya internal yang dimilikinya, akan membantu dalam
melakukan analisis internal. Sumber daya internal perusahaan antara lain berupa:
a. Physical capital yaitu infrastruktur fisik yang digunakan dalam perusahaan, bangunan
dan gedung, pabrik, peralatan, tempat atau lokasi geografis, akses pada bahan baku.
b. Human capital, termasuk pelatihan, pengalaman, pilihan, kepandaian, hubungan antar
orang, dan manajer individu serta pekerja di dalam perusahaan.
c. Organization capital, termasuk struktur pelaporan formal perusahaan, perencanaan
formal dan informal.
d. Financial capital, termasuk seluruh sumber daya keuangan yang dapat digunakan
perusahaan untuk memunculkan dan mengimplementasikan strategi.
Sumber daya internal perusahaan terdiri dari seluruh aset, pengetahuan, proses
organisasi, kapabilitas, kemampuan, kompetensi, atribut perusahaan, informasi dan lain-lain
yang dikontrol perusahaan yang memungkinkan perusahaan memunculkan dan
mengimplementasikan strategi yang dapat memberikan keunggulan kompetitif serta bisa
mencapai tujuannya. Setiap tahapan produksi dapat dianalisis dengan baik untuk mengenali
sumber daya apa saja yang dimiliki perusahaan pada setiap tahapan tersebut.
Identifikasi lingkungan internal (Wheelen, 2002) dilakukan dengan menilai 7 aspek
critical success factor, yaitu:
a. Infrastruktur perencanaan
b. Keuangan
c. Manajemen sumber daya manusia
d. Teknologi
e. Pengadaan
f. Operasional
g. Pemasaran dan penjualan
2 | P a g e
2. PENDEKATAN DALAM PENGAMATAN DAN ANALISIS INTERNAL
2.1. ANALISIS PIMS
Analisis PIMS adalah analisis yang mengindentifikasi faktor-faktor strategis utama
yang mempengaruhi 80% profitabilitas. Analisis PIMS pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1960 sebagai proyek internal perusahaan General Electric (GE). Dalam analisis ini
yang akan digunakan adalah strategi mana yang akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Ukuran pada analisis PIMS adalah model strategi yang digunakan dan tingkat
kembali modal yang diperoleh perusahaan. Karakteristik yang tercakup dalam analisis ini
adalah:
1. Intensitas investasi;
2. Pangsa pasar;
3. Pertumbuhan pasar;
4. Daur kehidupan barang;
5. Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan.
Ukuran yang digunakan adalah ROI (Return of Investment). Perusahaan dengan ROI
yang tinggi mempunyai ciri-ciri:
1. Intensitas investasi rendah;
2. Pangsa pasar tinggi;
3. Kualitas produk relatif tinggi;
4. Pemanfaatan kapasitas tinggi;
5. Efektivitas operasional tinggi;
6. Biaya langsung per unit relatif rendah terhadap persaingan.
Faktor terpenting yang mempengaruhi kinerja unit bisnis secara relatif terhadap
pesaingnya adalah kualitas produk dan jasa. Ketika seorang pengusaha akan masuk kedalam
segmen tertentu, maka pengusaha akan meneliti pesaing dari suatu perusahaan dengan
menganalisa produk, kekuatan dan kelemahan dengan identifikasikan pesaing. Jika
pengusaha melempar produk yang sama tanpa ada nilai tambah, yang akan terjadi adalah
sulitnya produk untuk bertahan di pasaran.
2.2. ANALISIS RANTAI NILAI
2.2.1 Pengertian Analisis Rantai Nilai
Istilah rantai nilai (value chain) menggambarkan cara untuk memandang suatu
perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi
pelanggan. Nilai bagi pelanggan berasal dari tiga sumber dasar:
3 | P a g e
1. Aktivitas yang membedakan produk;
2. Aktivitas yang menurunkan biaya produk;
3. Aktivitas yang dapat segera memenuhi kebutuhan pelanggan.
Analisis rantai nilai (value chain analysis—VCA) berupaya memahami bagaimana
suatu bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan dengan memeriksa kontribusi dari aktivitas-
aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai tersebut (Pears and Robinson, 2009).
Value Chain mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai aktivitas stratejik
diperusahaan (Hansen, Mowen, 2000). Sifat Value Chain tergantung pada sifat industri dan
berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan organisasi yang tidak
berorientasi pada laba.
Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi keunggulan
(advantage) atau kelemahan (disadvantage) biaya rendah yang ada sepanjang rantai nilai
berasal dari bahan mentah sampai aktivitas layanan konsumen. Dalam melakukan VCA
kiranya membutuhkan penilaian substansial.
2.2.2. Tahapan Analisis Rantai Nilai
Setiap perusahaan mengembangkan sendiri satu atau lebih dari bagian-bagian dalam
value chain, berdasarkan analisis stratejik terhadap keunggulan kompetitifnya. Dalam jurnal
Widarsono (2009), menyatakan bahwa analisis value chain mempunyai tiga tahapan yaitu:
1. Mengidentifikasi aktivitas Value Chain
Perusahaan mengidentifikasi aktivitas value chain yang harus dilakukan oleh
perusahaan dalam proses desain, pemanufakturan, dan pelayanan kepada pelanggan.
Beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam aktiviatas tunggal atau sebagian dari
aktivitas total. Contohnya, beberapa perusahaan mungkin hanya memproduksi,
sementara perusahaan lain mendistribusikan dan menjual produk.
2. Mengidentifikasi Cost driver pada setiap aktivitas nilai
Cost Driver merupakan faktor yang mengubah jumlah biaya total, oleh karena
itu tujuan pada tahap ini adalah mengidentifikasikan aktivitas dimana perusahaan
mempunyai keunggulan biaya baik saat ini maupun keunggulan biaya potensial.
Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan komputer (computer service)
untuk menangani tugas-tugas pemrosesan data, sehingga dapat menurunkan biaya dan
mempertahankan atau meningkatkan keunggulan kompetitif.
3. Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya atau menambah
nilai.
4 | P a g e
Pada tahap ini perusahaan menentukan sifat keunggulan kompetitif potensial
dan saat ini dengan mempelajari aktivitas nilai dan cost driver yang diidentifikasikan
diatas. Dalam melakukan hal tersebut, perusahaan harus melakukan hal-hal berikut:
a. Mengidentifikasi keunggulan kompetitif (Cost Leadership atau diferensiasi).
Analisis aktivitas nilai dapat membantu manajemen untuk memahami
secara lebih baik tentang keunggulan-keunggulan kompetitif stratejik yang
dimiliki oleh perusahaan dan dapat mengetahui posisi perusahaan secara lebih
tepat dalam value chain industri secara keseluruhan.
b. Mengidentifikasi kekuatan akan nilai tambah.
Analisis aktivitas nilai dapat membantu mengidentifikasi aktivitas
dimana perusahaan dapat menambah nilai secara siginifikan untuk pelanggan.
Contohnya, merupakan hal yang umum sekarang ini bagi pabrik-pabrik
pemrosesan makanan dan pabrik pengepakan untuk mengambil lokasi yang
dekat dengan pelanggan terbesarnya supaya dapat melakukan pengiriman
dengan cepat dan murah.
c. Mengidentifikasi kekuatan untuk mengurangi biaya.
Studi terhadap aktivitas nilai dan cost driver dapat membantu
manajemen perusahaan menentukan pada bagian mana dari value chain yang
tidak kompetitif bagi perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mengubah
aktivitas nilainya dengan tujuan mengurangi biaya. Contohnya, memindahkan
pabrik pemrosesan menjadi lebih dekat dengan bahan baku, sehingga dapat
menghemat biaya transportasi dan mengurangi kerugian.
Lebih lanjut, analisis value chain dapat dipergunakan untuk menentukan pada titik-
titik mana dalam rantai nilai yang dapat mengurangi biaya atau memberikan nilai tambah.
Sebaliknya dalam perolehan bahan baku atau proses advertensi dan promosi dapat dilakukan
dengan langkah:
1. Value chain untuk pemerintah atau organisasi yang tidak berorientasi pada laba
adalah membuat pernyataan tentang misi sosial organisasi tersebut, termasuk
kebutuhan masyarakat spesifik yang dapat dilayani.
2. Mengembangkan sumber daya untuk organisasi, baik personal maupun fasilitasnya.
3. Melakukan operasi organisasi dan memberikan jasa kepada masyarakat.
5 | P a g e
2.3 ANALISIS FUNGSIONAL
Analisis fungsional adalah analisis yang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
fungsional. Analisis fungsional meliputi analisis pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan,
operasi, organisasi dan manajemen.
2.3.1 Analisis Pemasaran
Kekuatan dan kelemahan pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa
pasar, kualitas produk, keanekaragaman produk, merek produk, kemasan produk, model
produk, ukuran produk, garansi produk, kualitas pelayanan, efektifitas penetapan harga,
efektifitas distribusi, efektifitas promosi, kekuatan penjualan, efektifitas inovasi dan cakupan
geografis.
Salah satu contoh adalah perusahaan mobil BMW. BMW mampu menjaga
kepemimpinan merek yang kuat beberapa dekade. Merek BMW yang menggambarkan merek
yang dinamis, estetis, eksklusif dan inovatif menjadi pusat dari kesuksesannya.
2.3.2 Analisis Sumberdaya Manusia
Kekuatan dan kelemahan sumberdaya manusia dapat ditunjukkan dari manajemen
sumberdaya manusia, reputasi manajemen puncak, keterampilan dan moral karyawan,
kemampuan dan perhatian manajemen puncak, produktivitas karyawan, kualitas kehidupan
karyawan, fleksibilitas karyawan, ketaatan karyawan terhadap aturan, efektivitas imbalan
dalam memotivasi karyawan, dan pengalaman karyawan.
Contoh dari analisis sumberdaya manusia adalah perusahaan Wal-Mart. Wal-Mart
merupakan perusahaan peringkat 10 yang paling dikagumi dunia 2006 versi majalah Fortune
dengan reputasi pemimpinnya yang sulit ditandingi. Pemimpin pendahulunya yang legendari
adalah Sam Walton, pemimpin yang rendah hati, dekat dengan karyawan pramuniaga
maupun sering bersama-sama karyawan yang sedang membongkar barang di truk.
Sam Waltom percaya bahwa setiap orang mempunyai sesuatu untuk diajarkan
kepadanya. Beliau mengajak bicara dengan orang yang belum pernah berbicara sebelumnya,
bertanya pertanyaan pokok dan mendengarkan dengan penuh kesabaran tentang sukses
mereka. Sebagian besar waktunya, untuk mencatat apa yang penting dan digunakan
dikemudian hari. Pendekatan ini dilakukan ketika bertemu dengan karyawan dan
pelanggannya. Sam Walton terkenal dengan 10 Aturan yang berhubungan dengan
kepengusahaan dan di yang terbukti ampuh diterapkan di Wal-Mart dan membawa Wal-Mart
sukses.
6 | P a g e
2.3.3 Analisis Keuangan
Kekuatan dan kelemahan keuangan dapat dilihat dari aset, ketersediaan modal, arus
kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik dan investor, kemampuan berhubungan
dengan bank, besarnya modal yang ditanam, keuntungan yang diperoleh (nilai saham),
efektivitas dan efisiensi sistem akuntansi untuk perencanaan biaya-anggaran dan keuntungan
dan sumber tingkat perusahaan.
Contohnya adalah General Electric yang mempunyai kekuatan keuangan yang kokoh.
General Electric termasuk salah satu dari enam perusahaan Amerika Serikat yang mempunyai
rating “AAA”. General Electric Global mempunyai aset lebih dari $ 54 milyar dan
mempunyai surplus $ 3 milyar. General Electric menginvestasikan $ 14 milyar dalam pondasi
intelektualnya. Investasi tersebut mencakup lebih dari $ 5 milyar dalam produk, jasa dan
teknologi informasi, mendekati $ 4 milyar untuk pemasaran, $ 4 milyar untuk penempatan di
media dan $ 1 milyar untuk pelatihan dan pengembangan eksekutifnya. General Electric
dalam 2005 mempunyai 2.561 hak paten.
2.3.4 Analisis Operasi
Kekuatan dan kelemahan dari aspek operasi meliputi fasilitas perusahaan, skala
ekonomi, kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian dalam
berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi, layout, optimalisasi
fasilitas, persediaan, penelitian dan pengembangan, hak paten, merk dagang, proteksi hokum,
pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya-manfaat peralatan.
Contohnya General Electric yang mempunyai komitmen Integrity, Governance,
Social Performance, Environment, Health and Safety, Quality dan Innovation menggunakan
keunggulan operasi dalam isi situs webnya.
2.3.5 Analisis Organisasi dan Manajemen
Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh dari struktur
organisasi, citra dan prestasi perusahaan, catatan perusahaan dalam mencapai sasaran,
komunikasi dalam organisasi, sistem pengendalian organisasi keseluruhan, budaya dan iklim
organisasi, penggunaan sistem yang efektif dalam pengambilan keputusan, sistem
perencanaan strategik, sinergi dalam organisasi, sistem informasi yang baik dan manajemen
kualitas yang baik.
7 | P a g e
3. SINTESIS FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL (INTERNAL FACTORS
STRATEGIC – IFAS)
Manajer strategi dapat meringkas analisis mereka yang dikenal dengan Internal
Strategic Factors Summary (IFAS), setelah mengamati lingkungan organisasional internal
dan mengidentifikasi faktor-faktor strategis bagi perusahaan. IFAS membantu para manajer
untuk mengatur faktor-faktor strategis ke dalam kategori-kategori kekuatan dan kelemahan.
Selain itu, IFAS juga membantu analisis tentang seberapa baik manajemen merespon faktor-
faktor spesifik tersebut, sesuai dengan kriteria yang dipandangnya penting bagi perusahaan.
Penggunaan IFAS melibatkan langkah-langkah berikut:
a) Pada kolom 1 (faktor strategis internal), menyusun 5 hingga 10 faktor penting yang
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang ditemukan perusahaan.
b) Pada kolom 2 (pembobotan), berikan pembobotan atas beberapa faktor mulai dari 1.0
(sangat penting) sampai 0.0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan
memberikan dampak strategis bagi kesuksesan industri di masa datang. Bobot yang
tertinggi, merupakan faktor yang paling utama atau penting bagi kesuksesan
perusahaan pada saat ini dan masa yang akan datang. (Seluruh bobot harus berjumlah
1.0 tanpa memperhatikan jumlah semua faktor).
c) Pada kolom 3 (peringkat), berikan rating untuk masing-masing faktor mulai dari 5
(kuat) sampai 1 (lemah), berdasarkan respon manajemen terhadap setiap faktor
tersebut. Setiap rating adalah penilaian seberapa baik analis meyakini bahwa
manajemen perusahaan sedang menghadapi faktor-faktor internal tersebut.
5 4 3 2 1
Kuat Diatas Rata-rata Dibawah Lemah
Rata-rata rata-rata
d) Pada kolom 4 (skor pembobotan perusahaan), kalikan bobot pada kolom 2 untuk
peringkat beberapa faktor dari kolom 3 memperoleh skor pembobotan faktor untuk
perusahaan. Hasilnya skor pembobotan terhadap beberapa faktor berkisar antara 5
(kuat) sampai 1 (lemah) dengan nilai 3 (rata-rata).
e) Pada kolom 5 (keterangan), catatan untuk menunjukkan bagaimana satu faktor
tertentu dipilih dan bagaimana pembobotan dan peringkat diestimasi.
8 | P a g e
Tabel 1.1. Intisari Analisis Faktor-faktor External (IFAS)
Faktor-faktor
Eksternal
Bobot
(Skor)
Peringkat Bobot x Peringkat
(Skor)
Penjelasan
(1) (2) (3) (4) (5)
Kekuatan
(Strenghness)
(faktor-faktor yang
menjadi kekuatan)
(Professional
Judgement)
(Professional
Judgement)
(Perkalian bobot
dengan peringkat
pada setiap faktor
dari kelemahan)
Jumlah(Jumlah bobot
kekuatan)
(Jumlah nilai
peringkat
kekuatan)
(Jumlah bobot
dikalikan peringkat
kekuatan)
Kelemahan
(Weakness)
(faktor-faktor yang
menjadi
kelemahan)
(Professional
Judgement)
(Professional
Judgement)
(Perkalian bobot
dengan peringkat
pada setiap faktor
dari kelemahan)
Jumlah(Jumlah bobot
kelemahan)
(Jumlah nilai
peringkat
kelemahan)
(Jumlah bobot
dikalikan peringkat
kelemahan)
T o t a l (Total
keseluruhan
bobot)
(Total keseluruhan
bobot dikalikan
peringkat)
9 | P a g e
Catatan:
1. Daftarkan kekuatan dan kelemahan (masing-masing 5 – 10) pada kolom 1.
2. Bobot masing-masing faktor dari 1.0 (kuat) sampai 0.0 (lemah) pada kolom 2
berdasarkan pengaruh yang mungkin dari faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahan. Bobot total harus berjumlah 1.0.
3. Rating masing-masing faktor dari 5 (kuat) sampai 1 (lemah) pada Kolom 3
berdasarkan respon perusahaan terhadap faktor tersebut.
4. Kalikan bobot masing-masing faktor dengan ratingnya untuk mendapatkan skor
terbobot dari masing-masing faktor pada kolom 4.
5. Gunakan kolom 5 (Penjelasan) untuk pemakaian yang masuk akal terhadap faktor.
6. Tambahkan skor terbobot untuk mendapatkan skor terbobot total untuk perusahaan
pada Kolom 4. Hal ini menginformasikan bagaimana perusahaan merespon faktor-
faktor strategis di dalam lingkungan internalnya.
Metode analisis SWOT yang mengidentifikasi faktor internal pada IFAS (Internal
Factor Analysis Summary) guna merumuskan strategi perusahaan:
Tabel 1.2. IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Faktor-Faktor Stretegi Internal Bobot Skor Nilai
1. Finansial dan Akuntansi:
a. Kekuatan & sumber finansial total
b. Biaya modal dalam perbandingan relatif dengan
industri dan pesaing
c. Struktur modal
d. Hubungan yang baik dengan shareholders
e. Kondisi perpajakan yang menguntungkan
f. Efisiensi dan efektifitas perencanaan financial modal
kerja dan prosedur anggaran modal
g. Efisiensi dan efektivitas sistem akuntansi keuangan;
perencanaan laba; prosedur auditing
h. Kebijaksanaan penilaian persediaan;
10 | P a g e
2. Pemasaran dan Distribusi:
a. Persaingan dan bagian pasar (share)
b. Efesiensi dan efektivitas sistem penilaian pasar
c. Komposisi; kualitas produk; dan jasa yang dijual
d. Kelengkapan lini atau macam produk dan jasa
e. Kekuatan kepemimpinan produk dan jasa baru
f. Perlindungan paten
g. Feeling positif tentang perusahaan dan produk dan
jasa yang dihasilkannya sebagai bagian kemewahan
konsumen sehingga menimblkan loyalitas konsumen
h. Efisiensi dan efektivitas pengepakan produk sehingga
menarik konsumen
i. Efektivitas strategi penentuan harga
j. Efisienasi dan efektivitas kekuatan penjualan
k. Advertensi yang efektif sehingga menimbulkan
loyalitas
l. Efisiensi dan efektivitas kegiatan promosi
m. Efisiensi dan efektivitas pelayanan purna jual
n. Efisiensi dan efektivitas distribusi daerah penjualan
baik regional atau internasional
3. Manajemen Produksi dan Operasional:
a. Biaya operasi lebih rendah dibanding pesaing
b. Kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar
c. Efisiensi dan efektivitas fasilitas
d. Biaya bahan mentah dan subperakitan yang lebih
rendah
e. Tersedianya bahan mentah yang tercukupi
f. Efisiensi dan efektifitas peralatan dan mesin
g. Efisiensi dan efektivitas kas kantor
h. Lokasi fasilitas dan kantor yang strategis
i. Efisiensi dan efektivitas sistem pengendalian
persediaan; penjadwalan; pengendalian kualitas
11 | P a g e
j. Efisiensi dan efektivitas kebijakan pemeliharaan
k. Efektivitas integrasi vertikal
4. Personel dan Hubungan Perburuhan:
a. Kualitas; produktivitas; loyalitas yang tinggi
b. Keseimbangan pengalaman funsional dan pelatihan;
kerjasama yang baik selutuh tim
c. Efektivitas hubungan ddngan organisasi atau
asosiasi perdagangan atau industri
d. Efisienasi dan efektivitas kebijakan hubungan personel
meliputi: staffing, penilaian prestasi, promosi,
pengembangan, kompensasi
e. Biaya tenaga kerja yang rendah, diukur
dalam bentuk kompensasi, turnover, dan absensi
5. Sumber-Sumber Corporate:
a. Prestise dan kesan corporate
b. Efektivitas dan suasana struktur organisasi
c. Ukuran relatif perusahaan terhadap industri
d. Sistem manajemen strategi
e. Catatan perusahaan untuk menjangkau tujuan
perusahaan dihubungkan dengan konsistensinya
dibandingkan perusahaan serupa
f. Pengaruh peraturan & badan-badan pemerintah
g. Efektivitas staf corporate mendukung sistem
h. Efektivitas kapasitas penelitian dan pengembangan
i. Efektivitas sistem informasi manajemen dan sistem
komputerisasi
12 | P a g e
KASUS
1. Profil PT Oto Multiartha
PT Oto Multiartha adalah salah satu Perseroan pembiayaan otomotif independen
terkemuka. Usaha utama Perseroan adalah di bidang pembiayaan konsumen, antara lain
pembiayaan kepemilikan mobil baik baru maupun bekas. Perseroan juga menyediakan
pembiayaan sewa guna usaha berdasarkan permintaan pelanggan. Target utama Perseroan
adalah pelanggan perorangan, selain itujuga memberikan pembiayaan kepada badan usaha.
Perseroan ini didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 1994, bernama PT
Manunggal Multi Finance. Bulan September 1995 Perseroan mengubah namanya menjadi PT
Oto Multiartha. Perubahan ini mencerminkan fokus usaha khusus pada pembiayaan mobil.
Tahun 1996 Sumitomo Corporation, Jepang bergabung sebagai pemegang saham baru.
Selanjutnya sebagai wujud komitmen, sejak September 1998 Sumitomo Corporation menjadi
pemegang saham utama hingga sekarang.
2. Analisis Kondisi Internal pada PT Oto Multiartha
Dalam menganalisis lingkungan internal pada PT Oto Multiartha Karawang, meliputi
analisis faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, untuk digunakan dalam
menentukan strategi yang tepat dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan strategi
pemasaran jasa. Adapun hal-hal yang termasuk ke dalam lingkungan internal pada PT Oto
Multiartha Karawang secara lengkap adalah sebagai berikut:
2.1. Kekuatan (Strengths)
Faktor-faktor kekuatan yang berlangsung pada PT Oto Multiartha sebagai berikut:
1. Rekrut dan Pelatihan SDM
PT Oto Multiartha sangat berkomitmen terhadap penyediaan atau rekrut
tenaga kerja secara selektif dan keterampilan SDM adalah merupakan
salah satu pilar dari kompetensi, sehingga dilakukan secara intensif sesuai kebutuhan.
2. Suku Bunga Kompetitif
PT Oto Multiartha menyadari bahwa tingkat suku bunga adalah merupakan
bagian yang penting untuk menarik minat bagi calon pelanggan agar dapat
memutuskan untuk pengambilan kredit.
3. Kualitas, Volume, dan Profit yang Diharapkan
PT Oto Multiartha selalu mengedepankan kualitas pelayanan terhadap para
konsumen, sehingga dengan itu dapat meningkatkan volume pelayanan yang akan
13 | P a g e
berdampak pada peningkatan keuntungan bagi perusahaan maupun manfaat
bagi para pelanggan.
4. Proses Cepat dan Jaminan Aman
PT Oto Multiartha selalu berupaya dengan semaksimal mungkin untuk
memberikan pelayanan yang terbaik dan tercepat terhadap para pelanggannya, serta
selalu berupaya memberikan ketenangan terhadap pelanggan atas aset yang telah
disimpan sebagai jaminan pada Oto Multiartha adalah aman.
5. Program Triple Bonus
PT Oto Multiartha menyadari bahwa bisnis yang sukses tidaklah berdiri
sendiri, akan tetapi diperlukan jaringan dan rekanan atau mitra usaha, sehingga
sebagai bentuk pemeliharaan hubungan, perlu adanya reward yang dapat
diberikan kepada mitra atas aktivitas atau hubungan bisnisnya yang saling
menguntungkan.
6. Layanan Online
PT Oto Multiartha memberikan kepuasan kepada para pelanggan dengan
upaya untuk memberikan pelayanan cepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan, yang
salah satu caranya adalah dengan menggunakan sistem pelayanan terpadu atau online.
2.2 Kelemahan (Weaknesses)
Faktor-faktor kelemahan pada PT Oto Multiartha Karawang sebagai berikut:
1. Kuantitas Kunjungan ke Dealer Menurun
Kelemahan dalam hal ini adalah bahwa para petugas lapangan atau tenaga
marketing PT Oto Multiartha masih bersifat menunggu, kurang agresif dalam
bagaimana upaya yang maksimal mencari pelanggan baru atau dapat dikatakan
kurang menggunakan prinsip dengan sistem jemput bola.
2. Biaya Promosi Menurun
Pemasaran produk jasa yang dilakukan PT Oto Multiartha Karawang belum
dilakukan dengan promosi yang lebih intent, sehingga masih belum dapat banyak
dimengerti oleh para pelanggan maupun calon pelanggan, di mana hal ini salah satu
penyebabnya adalah adanya kebijakan tentang biaya promosi menurun, sehingga
informasi masih kurang dapat dipublikasikan.
3. Proses Komite Kredit Agak Lama
Pelayanan aplikasi yang dilakukan PT Oto Multiartha Karawang, masih belum
memenuhi secara cepat sebagaimana harapan pelanggan atau calon pelanggan, hal ini
14 | P a g e
disebabkan oleh karena terkadang sistem birokrasi yang masih cenderung terlalu
berhati-hati dengan penerapan prosedur yang kurang sederhana. Apabila hal ini tidak
dibenahi, maka bagian ini merupakan peluang kompetitor untuk dapat merebut pangsa
pasar potensial.
4. Penanganan Tunggakan Lemah
Para petugas PT Oto Multiartha yang khusus menangani terhadap pembayaran
yang tertunda atau tunggakan, masih belum maksimal dalam hal menangani
tunggakan pembayaran, sehingga cashflow belum sesuai dengan harapan perusahaan.
5. Pembayaran Tepat Waktu Tidak Ada Discount
PT Oto Multiartha Karawang, belum menetapkan kebijakan tentang discount
ataun sistem potongan pembayaran yang dapat diberikan kepada nasabah yang
melakukan pembayaran tepat waktu, sehingga para pelanggan kurang mendapatkan
rangsangan untuk melakukan membayar tepat waktu.
6. Pelayanan Masih Standar
Pelayanan yang dilakukan PT Oto Multiartha Karawang, dalam hal
penyampaian produk jasa yang diminta pelanggan atau calon pelanggan masih
termasuk hal yang standar, sehingga dengan tingkat kompetisi yang ketat diantara
industri yang sama, hal ini perlu ada terobosan baru agar bagaimana pelayanan
terhadap pelanggan maupun calon pelanggan dapat dilakukan dengan istimewa,
sehingga dengan pelayanan istimewa tersebut dapat berdampak pada kepuasan
pelanggan sehingga dapat memenangkan persaingan.
15 | P a g e
Tabel 1.3 Perhitungan Bobot pada Faktor Internal atau Internal Factor Analysis Summary
(IFAS)
No Faktor Internal R K RxK BKekuatan (Strengths)
1 Rekrut dan Pelatihan SDM 3 4 12 0,0832 Suku Bunga Kompetitif 4 4 16 0,1113 Kualitas, Volume, dan Profit 4 4 16 0,1114 Proses Cepat dan Jaminan Aman 4 4 16 0,1115 Program Triple Bonus 3 4 12 0,0836 Layanan Online (Website) 3 4 12 0,084
Total 84 0,583
Kelemahan (Weaknesses)1 Kuantitas Kunjungan ke Dealer 2 4 8 0,0562 Biaya Promosi Menurun 2 4 4 0,0283 Proses Komite Kredit Agak Lama 3 4 12 0,0834 Penanganan Tunggakan Lemah 2 4 8 0,0565 Pembayaran Tepat Waktu Tidak Ada Discount 4 4 16 0,1116 Penyampaian Masih Standar 3 4 12 0,083
Total 60 0,417TOTAL KESELURUHAN 144 1,00
Keterangan:
R = Rating (skala prioritas) diberikan nilai 1, 2, 3, 4, dari hasil wawancara, apabila faktor
tersebut memiliki tingkat kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) terkuat,
diberi rating ke 4 dan bila tingkat kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses)
terlemah, diberi rating ke 1.
K = konstanta , di mana nilai konstanta ini diberi nilai 4 karena kita mengambil angka
tertinggi dalam rating (1, 2, 3, dan 4 ).
B = Bobot, diperoleh dari perkalian dari nilai rating (R) dengan konstanta (K), dibagi
dengan jumlah perkalian R x K
16 | P a g e
Berdasarkan perhitungan bobot faktor internal sebagaimana tersebut di atas,
selanjutnya dihitung skor faktor sebagai berikut:
Tabel 1.4 Internal Factor Analysis Summary (IFAS) pada PT Oto Multiartha Karawang
NFaktor Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan (Strengths)1 Rekrut dan Pelatihan SDM 0,083 3 0,2492 Suku Bunga Kompetitif 0,111 4 0,4443 Kualitas, Volume, Profit 0,111 4 0,4444 Proses Cepat dan Jaminan Aman 0,111 4 0,4445 Program Triple Bonus 0,083 3 0,2496 Layanan Online (Website) 0,084 3 0,252
Total 0,583 2,082
Kelemahan (Weaknesses)1 Kuantitas Kunjungan ke Dealer 0,056 2 0,1122 Biaya Promosi Menurun 0,028 2 0,0563 Proses Komite Kredit Agak Lama 0,083 3 0,2494 Penanganan Tunggakan Lemah 0,056 2 0,1125 Pembayaran Tepat Waktu Tidak Ada Discount 0,111 4 0,4446 Pelayanan Masih Standar 0,083 3 0,249
Total 0,417 1,222TOTAL KESELURUHAN 1,00 0,86
Skor faktor diperoleh dari hasil perkalian bobot dengan rating (skala prioritas),
sehingga hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Total skor faktor kekuatan adalah sebesar 2,082; dan total skor faktor kelemahan
adalah sebesar 1,222.
2. Berdasarkan hasil perhitungan skor faktor tersebut, diperoleh posisi organisasi adalah
sebesar 0,86. Artinya bahwa untuk memberikan pelayan yang baik, maka dilakukan
perbaikan pada seluruh faktor-faktor, baik faktor kekuatan perlu untuk ditingkatkan
maupun faktor kelemahan perlu untuk diminimalisasi, karena total skor masing-
masing aspek masih di masih di bawah 0,86.
17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.amikom.ac.id (diakses tanggal 11 Oktober 2015)http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=109595 (diakses tanggal 8 Oktober 2015)http://research-dashboard.binus.ac.id/upload/paper/document/publication/proceeding/
BBR.pdf (diakses tanggal 12 Oktober 2015)http://www.fe.untag-banyuwangi.ac.id (diakses tanggal 11 Oktober 2015)http://www.scribd.com/doc/226116170/Analisis-Pims#scribd (diakses tanggal 11 Oktober
2015)Suyanto M. 2007. Strategic Manajement Global Most Admired Companies. Yogjakarta:
Andi.
18 | P a g e