104
i IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA MERAH DALAM SAMPEL MINUMAN MENGGUNAKAN DETEKTOR EMISSION SPECTROMETER DAN COLORIMETER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh : Cosmas Jerry Anggoro NIM: 121424016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

  • Upload
    vankiet

  • View
    251

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

i

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA

MERAH DALAM SAMPEL MINUMAN MENGGUNAKAN DETEKTOR

EMISSION SPECTROMETER DAN COLORIMETER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

Cosmas Jerry Anggoro

NIM: 121424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Hasil karya dan perjuanganku, kupersembahkan untuk :

Bapak Ambrosius Sarjono

Ibu Lusia Luveniasmi

Kakaku Dimas Adi Setiawan (DIMAS REGAL)

Teman-teman pendidikan Fisika 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Cosmas Jerry Anggoro

Nim : 121424016

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA

MERAH DALAM SAMPEL MINUMAN MENGGUNAKAN DETEKTOR

EMISSION SPECTROMETER DAN COLORIMETER”

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dilihat di Yogyakarta

Pada tanggal: 26 Agustus 2016

Yang menyatakan,

Cosmas Jerry Anggoro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

vii

ABSTRAK

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA

MERAH DALAM SAMPEL MINUMAN MENGGUNAKAN DETEKTOR

EMISSION SPECTROMETER DAN COLORIMETER

Telah dilakukan penelitian untuk identifikasi dan pengukuran konsentrasi

jenis pewarna merah dalam sampel minuman menggunakan Detektor Emission

Spectrometer dan Colorimeter buatan Vernier. Pewarna merah Eritrosine CI

16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720, Carmoisine CI 14720, dan

Ponceau 4R CI 16255 digunakan sebagai acuan. Identifikasi dilakukan

berdasarkan pola serapan. Pola serapan sampel dibandingkan dengan pola serapan

larutan standar pewarna merah. Pola serapan diperoleh menggunakan Detektor

Emission Spectrometer. Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor

yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

bekerja pada panjang gelombang mulai dari 320 nm sampai dengan 900 nm

dengan interval 1 nm. Pengukuran absorbansi dilakukan menggunakan Detektor

Colorimeter. Detektor Colorimeter memiliki kemampuan untuk mengukur

absorbansi dengan range 0,05 sampai 1,0 dan transmittans sampel dengan range

10% sampai 90%. Detektor Colorimeter bekerja dengan panjang gelombang

cahaya 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm. Konsentrasi pewarna merah

sampel diperoleh dari hasil analisa absorbansi sampel menggunakan persamaan

grafik absorbansi pewarna merah standar terhadap kosentrasi pada panjang

gelombang selektif dan sensitifnya.

Kata kunci : Pola serapan, pewarna merah, detektor Emission Spectrometer,

detektor Colorimeter, software logger pro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

viii

ABSTRACT

THE IDENTIFICATION AND MEASUREMENT OF THE

CONCENTRATION RED DYE IN SAMPLE USING EMISSION

SPECTROMETER AND COLORIMETER DETECTOR

The identification and measurement of the concentration red dye in

sample using Emission Spectrometer and Colorimeter detector has been

invetigated. Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720,

Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 red dye is used a reference. The

identification is based on spectrum of absorbance. The absorbance spectrum is

compared with the red dye standart absorbance spectrum. The absorbance

spectrum is analyzed using spectrometer detector. The Emission Spectrometer is a

portable spectrometer designed to measure the intensity of variety light sources.

The Emission Spectrometer can work on 320–900 nm wavelength range with

interval 1 nm. The absorbance is measured using Colorimeter detector. The

Colorimeter has the ability to measure absorbance with 0,05-1,0 range

absorbance and 10% - 90% range transmittance. The Colorimeter measures the

amount of light transmitted through a sample at a user-selectable wavelength;

430 nm, 470 nm, 565 nm, 635 nm. The concentration of red dye samples is

obtained from the analysis of the sample absorbance using graphing equations

absorbance to concentration of standard red dye at the wavelength selective and

sensitive.

Key words: Absorbance spectrum, red dye, Emission Spectrometer detector,

Colorimter detector, logger pro software.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan berkatNya yang

begitu melimpah dan cinta yang begitu luar biasa. Berkat kasihNya yang luar

biasa melimpah, penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena

cintanya pula skripsi yang berjudul “IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN

KONSENTRASI PEWARNA MERAH DALAM SAMPEL MINUMAN

MENGGUNAKAN DETEKTOR EMISSION SPECTROMETER DAN

COLORIMETER” dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan dengan baik.

Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan untuk Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan.

Penulisan dan penelitian ini bisa terselesaikan dengan baik bukan hanya

karena penulis saja, melainkan banyak pihak yang senantiasa membantu serta

memberi dukungan kepada penulis. Ucapan terimakasih yang begitu dalam

diucapkan kepada :

1. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S, selaku dosen pembimbing yang senantiasa

dengan tulus hati membimbing, meluangkan waktu, memotivasi,

mengarahkan, mendengarkan kesulitan yang dialami tentang penelitian ini

serta memberikan solusi terbaiknya.

2. Petrus Ngadiono selaku laboran yang selalu membantu dalam pengadaan

alat, memberi saran terhadap kesulitan dalam pemilihan alat.

3. Ibu Sri Agustini dan bapak Severinus Domi selaku DPA yang selalu

membimbing dan memantau perkembangan skripsi mahasiswanya serta

ucapan terimakasih untuk dosen-dosen Pendidikan Fisika atas segala

bimbingannya dalam membantu kelancaran penelitian.

4. Dosen-dosen Pendidikan Fisika yang telah membantu saya dalam

perkuliahan selama 4 tahun ini.

5. Bapak dan Ibu tercinta dirumah, Ambrosius Sarjono dan Lusia Luveniasmi

yang selalu mendoakan serta memberikan kasih sayangnya dalam

memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

6. Kakaku tercinta Dimas Adi Setiawan yang selalu mengingatkanku untuk

pantang menyerah, memberikan pengalaman, dan memberikan dukungan

serta motivasi.

7. Veronika Adventa Dewi yang telah memberi semangat untuk berjuang

menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Sahabatku Gregorius Agung Rendra Prasastyo yang membantu memberi

komentar setiap kalimat dalam tulisan ini sehingga menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

x

9. Ignatius Mayo Aquino Pang dan Edward Arung, orang yang telah

menyediakan waktu untuk berdiskusi tentang penelitian.

10. Anastasia Susi Murwaningsih dan Timotius Vivid Nugroho sahabat

terbaik selama kuliah, memberi saran satu sama lain untuk memperbaiki

penelitian ini maupun penelitian yang mereka kerjakan.

11. Blasius Trisna Hermawan, Bartolomius Delfian Wicaksono, Paskalis

seggrafiare, Fransiskus lima yang selalu menyemangati saya dan menjadi

teman sekaligus sahabat terbaik saya.

12.

13. Teman Seperjuanganku yang selalu membantuku saat bimbingan yaitu

Natalia Peni Suharyanti dan Lusia Sandra Oey.

14. Teman-teman Pendidikan Fisika 2012 yang selalu saling mendukung,

mengingatkan serta memberikan semangat.

15. Angeline yang telah membantu dalam penyusunan abstrak dalam bahasa

Inggris.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai

tahap yang sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun akan

diterima dengan senang hati penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Penulis

Cosmas Jerry Anggoro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xi

DAFTAR ISI

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA MERAH DALAM SAMPEL

MINUMAN MENGGUNAKAN DETEKTOR EMISSION SPECTROMETER DAN COLORIMETER . i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN .....................................................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................................... v

............................................................................................................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS ...........................................................................................................................vi

ABSTRAK ............................................................................................................................. vii

ABSTRACT .......................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL................................................................................................. xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 6

C. Batasan Masalah ..................................................................................................... 7

D. Tujuan penelitian .................................................................................................... 7

E. Manfaat penelitian .................................................................................................. 8

F. Sistematika penulisan ............................................................................................. 9

BAB II ................................................................................................................................. 10

DASAR TEORI ..................................................................................................................... 10

A. Teori Atom ............................................................................................................ 10

B. Teori Molekul ........................................................................................................ 17

C. Hukum Beer-Lambert ............................................................................................ 18

D. Emission Spectrometer ......................................................................................... 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xii

E. Colorimeter ........................................................................................................... 22

F. Pewarna Merah ..................................................................................................... 23

G. Teknik Pengenceran .............................................................................................. 25

BAB III ................................................................................................................................ 26

EKSPERIMEN ..................................................................................................................... 26

A. Persiapan Alat ....................................................................................................... 26

B. Persiapan Bahan ................................................................................................... 31

C. Prosedur percobaan .............................................................................................. 34

D. Analisa Data .......................................................................................................... 35

BAB IV ................................................................................................................................ 37

HASIL EKSPERIMEN DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 37

A. Hasil Eksperimen ................................................................................................... 37

1. Penentuan Pola Serapan Standar Pewarna Merah Eritrosine, Eritrosine-

Carmoisine, Carmoisine, dan Ponceau 4R. ............................................................... 37

2. Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Perwana Merah Eritrosine, Eritrosine-

Carmoisine, Carmoisine, dan Ponceau 4R dengan Variasi Konsentrasi. ................... 43

3. Hasil pengukuran sampel. ................................................................................. 50

B. Pembahasan .......................................................................................................... 58

BAB V ................................................................................................................................. 63

PENUTUP ........................................................................................................................... 63

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 63

B. Saran ..................................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 65

LAMPIRAN ......................................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xiii

HALAMAN DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Hubungan Absorbansi A terhadap konsentrasi C ( ml/L ) larutan

standar Carmoisine CI 14720 pada panjang gelombang 470 nm ........ 44

Tabel 4.2 : Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm,

565 nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Carmoisine CI 14720 ...... 45

Tabel 4.3 : Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm,

565 nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Eritrosine CI 16035 ........ 48

Tabel 4.4 : Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm,

565 nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Eritrosine CI 16035-

Carmoisine CI 14720 ............................................................................ 49

Tabel 4.5 : Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm,

565 nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Ponceau 4R CI 16255 ...... 49

Tabel 4.6 : Besar konsentrasi pewarna merah dalam sampel yang mengandung

Carmosine CI 14720. ............................................................................ 58

Tabel 4.7 : Besar kosentrasi pewarna merah dalam sampel yang mengandung

Eritrosin CI 16036-Carmosine CI 14720. ............................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Interaksi inti dengan elektron ............................................................... 11

Gambar 2.2 : Peristiwa Deeksitasi ............................................................................. 15

Gambar 2.3 : Peristiwa Eksitasi ................................................................................. 16

Gambar 2.4 : Sketsa tingkat tenaga molekul : tingkat tenaga elektronik, tingkat

tenaga vibrasi, dan tingkat tenaga rotasi ............................................... 17

Gambar 2.5 : Proses serapan yang terjadi ketika cahaya datang menuju suatu

sampel ................................................................................................... 19

Gambar 2.6 : Bagan analisa kualitatif menggunakan detektor Emission Spectrometer .. 21

Gambar 2.7 : Struktur kimia pewarna Eritrosine CI 16035 ....................................... 24

Gambar 2.8 : Struktur kimia pewarna Carmoisine CL 14720 ................................... 24

Gambar 2.9 : Struktur kimia pewarna Ponceau 4R CI 16255 .................................... 24

Gambar 3.1 : Susunan alat eksperimen untuk mengidentifikasi pewarna merah

dalam sampel ....................................................................................... 27

Gambar 3.2 : Susunan alat eksperimen untuk menentukan konsentrasi pewarna

merah minuman dalam sampel ............................................................. 30

Gambar 4.1 : Grafik hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Eritrosine CI 16035 pada konsentrasi 10 ml/l,

8 ml/l, 6 ml/l, 4 ml/l, dan 2 ml/l ............................................................ 38

Gambar 4.2 : Grafik hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720 pada

konsentrasi 10 ml/l, 8 ml/l, 6 ml/l, 4 ml/l, dan 2 ml/l ........................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xv

Gambar 4.3: Grafik hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Carmoisine CI 14720 pada konsentrasi 10 ml/l,

8 ml/l, 6 ml/l, 4 ml/l, dan 2 ml/l ............................................................ 39

Gambar 4.4 : Grafik hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Ponceau 4R CI 16255 pada konsentrasi 10 ml/l,

8 ml/l, 6 ml/l, 4 ml/l, dan 2 ml/l ............................................................ 40

Gambar 4.5 : Grafik hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine

CI 14720, Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 pada

konsentrasi 8ml/l. .................................................................................. 41

Gambar 4.6 : Grafik hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Tartrasine CI 19410 pada konsentrasi 8 ml/l. ............. 42

Gambar 4.7 : Grafik hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine

CI 14720, Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 pada

konsentrasi 8 ml/l dan larutan standar Tartrasine CI 19410 pada

konsentrasi 8 ml/l .................................................................................. 42

Gambar 4.8 : Grafik Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada

panjang gelombang 470 nm untuk larutan standar Carmoisine

CI 14720 ............................................................................................... 44

Gambar 4.9 : Grafik Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada

panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xvi

larutan standar Carmoisine CI 14720 ................................................... 45

Gambar 4.10 : Grafik Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada

panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm untuk

larutan standar Eritrosine CI 16035 ...................................................... 47

Gambar 4.11 : Grafik Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada

panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm untuk

larutan standar Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI ........................... 47

Gambar 4.12 : Grafik Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada

panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm untuk

larutan standar Ponceau 4R CI ........................................................... 48

Gambar 4.13 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel minuman Panter pada konsentrasi x ml/l ............................... 50

Gambar 4.14 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel minuman Panter pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l ............. 51

Gambar 4.15 : Grafik Perbandingan Hubungan Intensitas terhadap panjang

gelombang (nm) larutan standar Carmoisine CI 14720dengan

konsentrasi 10 ml/L, 8 ml/L, 6 ml/L, 4 ml/L, dan 2 ml/L dengan

sampel minuman panter pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/ l ............ 52

Gambar 4.16 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel minuman Fanta pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l .............. 54

Gambar 4.17 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel minuman Sirup Freiss pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l .... 54

Gambar 4.18 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xvii

sampel minuman sirup Nikisari pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l . 55

Gambar 4.19 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel Pamela 1 pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l ........................ 55

Gambar 4.20 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel Pamela 2 pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l ........................ 56

Gambar 4.21 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel USD 1 pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l ............................ 56

Gambar 4.22 : Grafik Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

sampel USD 2 pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l ............................ 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

xviii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) untuk

larutan standar pewarna merah Carmoisine CI 14720 pada

konsentrasi 10 ml/L, 8 ml/L, 6ml/L, 4 ml/L, dan 2 ml/L.

Lampiran 2 : Tabel hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan

standar Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI

14720, Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 pada

konsentrasi 8 ml/l dan larutan standar Tartrasine CI 19410pada

konsentrasi 8 ml/l.

Lampiran 3 : Tabel Perbandingan Hubungan Intensitas terhadap panjang

gelombang (nm) larutan standar Carmoisine CI 14720 dengan

konsentrasi 10 ml/L, 8 ml/L dengan sampel minuman panter pada

konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l.

Lampiran 4 : Cara menentukan nilai konsentrasi pewarna merah dalam sampel

berdasarkan nilai absorbansi dari hasil pengukuran menggunakan

detektor Colorimeter dan cara menentukan ralat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam. Fisika

berhubungan dengan pengamatan, pemahaman, dan dugaan fenomena

alam termasuk sifat-sifat sistem buatan manusia [Gadgrave, 2009]. Fisika

mempelajari perilaku dan sifat materi atau benda dalam bidang yang

sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis hingga perilaku materi

alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Fisika merupakan ilmu dasar

atau fundamental karena hukum fisika diterapkan di cabang ilmu lain

seperti kimia yang mempelajari jenis materi tertentu. Suatu zat kimia yang

ditentukan oleh sifat molekul penyusunnya dapat dijelaskan dengan ilmu

fisika. Salah satu contohnya adalah keberadaan molekul dalam pewarna

makanan dan minuman.

Warna minuman tergantung molekul-molekul penyusun dari pewarna

yang digunakan. Minuman berwarna hijau dapat dihasilkan dengan

menggunakan pewarna Tartrazine CI 19140, kuning menggunakan Kuning

kuinolin CI 47005, biru menggunakan Biru berlian FCF CI 42090,

sedangkan untuk warna merah dapat menggunakan Citrus Red CI 12156,

Rhodamine B 45170, Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-

Carmoisine CI 14720, Carmoisine CI 14720, Ponceau 3R 16155, Ponceau

SX 14700, dan Ponceau 4R CI 16255 [Menkes RI, 1998]. Pewarna

minuman beredar luas di pasar, namun masyarakat tidak bisa mengetahui

molekul apa saja yang terkandung dalam perwarna tersebut. Beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

2

pewarna tersebut bisa saja membahayakan kesehatan, misalnya alergi,

asma, kerusakan sistem urin, bahkan memicu kanker. Pemerintah telah

menetapkan pewarna minuman merah yang diperbolehkan terbuat dari

Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720,

Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 [Wenninger et all, 2000;

Menkes RI, 1998].

Pewarna merah dalam minuman dapat diketahui jenis dan

konsentrasinya dengan melakukan penelitian. Penelitian dikatakan ideal

bila alat yang digunakan mampu membedakan molekul pewarna merah

satu dengan lainnya. Alat dapat memastikan bahwa molekul yang diteliti

merupakan pewarna merah jenis tertentu, bukan molekul lain. Selain itu,

alat memiliki kepekaan dan tidak mengubah kondisi sampel yang diukur.

Hal ini mempengaruhi ketepatan hasil pengukuran pewarna merah yang

diperoleh. Oleh karena itu, dibutuhkan instrumen yang selektif dan sensitif

agar mengurangi gangguan saat pengukuran [Doebelin, 1992].

Penelitian untuk mengetahui jenis larutan dalam suatu sampel telah

dilakukan sebelumnya, yaitu pengukuran rotasi optik spesifikasi larutan

glukosa, fruktosa, dan laktosa dengan menggunakan polarimeter.

Polarimeter merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip polarisasi

cahaya. Laser HeNe digunakan sebagai sumber cahaya. Beam Spliter

merupakan pemecah berkas untuk menghasilkan dua berkas cahaya dari

satu sumber cahaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya

perputaran bidang getar cahaya terpolarisasi tergantung jenis larutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

3

[Atmajati, 2014]. Pengukuran acuan dan sampel dilakukan secara

bersamaan. Penelitian ini terbatas pada larutan yang berifat optis aktif.

Pengukuran sudut rotasi optik sangat tergantung pada keadaan lingkungan

seperti suhu dan cahaya yang digunakan. Selain itu, pengaruh panjang

gelombang cahaya terhadap sudut rotasi optik belum dilakukan penelitian

lebih lanjut.

Penelitian untuk pengukuran konsentrasi Carmosine CI 14720 dalam

minuman menggunakan UV-Vis Spektrofotometer SP8-400 telah

dilakukan. Panjang gelombang selektif optimal yang digunakan untuk

mengukur nilai konsentrasi carmoisine dalam sampel adalah 515 nm.

Analisa kualitatif penelitian ini membandingkan grafik absorbansi sampel

terhadap panjang gelombang dengan grafik absorbansi carmoisine

terhadap panjang gelombang. Analisa kuantitatif berdasarkan persamaan

grafik absorbansi terhadap kosentrasi carmoisine untuk menentukan nilai

konsentrasi sampel. Penelitian ini menggunakan detektor PMT (Photo

Multiplyer Tube). Detektor PMT merupakan tabung pengganda

fotoelektron yang terlepas dari katoda hasil penembakan dengan cahaya

monokromatis. Amplifier memperkuat dan mengubah elektron yang

sampai ke anoda menjadi arus listrik [Sasmoko, 2001]. Penelitian ini

terbatas pada pewarna merah carmoisine. Analisa kualitatif pada penelitian

ini berdasarkan grafik hubungan absorbansi terhadap konsentrasi

carmoisine. Susunan alat yang digunakan pada penelitian ini cukup rumit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

4

Penelitian berbasis komputer telah banyak dilakukan, antara lain

pengukuran konstanta dielektrikum kertas menggunakan bantuan Software

LogerPro [Murwaningsih dan Santosa, 2015], pengukuran gaya interaksi

antar dipol magnet dengan Software LogerPro [Arung dan Santosa, 2015],

dan pengukuran medan magnet di sekitar kumparan berarus listrik

menggunakan Software LogerPro [Anggoro dan Santosa, 2015]. Software

Loger Pro dilengkapi dengan berbagai program terkait dengan hukum-

hukum fisika bahkan pada bidang ilmu yang lain seperti kimia dan biologi.

Software LogerPro juga dilengkapi dengan fasilitas fitting data yang

mempermudah peneliti dalam pengambilan dan analisa data.

Detektor Vernier Colorimeter adalah detektor yang digunakan untuk

menentukan konsentrasi dengan analisis intensitas cahaya buatan vernier.

Detektor Colorimeter dilengkapi sumber cahaya dengan empat panjang

gelombang. Panjang gelombang cahaya yang digunakan adalah 430 nm,

470 nm, 565 nm, dan 635 nm. Colorimeter memiliki kemampuan untuk

mengukur absorbansi sampel dengan range 0,05 sampai 1,0 dan

transmittans sampel dengan range 10% sampai 90%. Fitur seperti

identifikasi sensor otomatis dan kalibrasi hanya dengan satu langkah

menjadikan sensor mudah untuk digunakan. Detektor terhubung dengan

komputer menggunakan interface LabPro. Pengambilan dan perekaman

data menggunakan Software LogerPro [www.vernier.com]. Detektor

Colorimeter dapat digunakan untuk analisa kuantitatif, namun tidak untuk

analisa kualitatif. Detektor Colorimeter tidak dapat digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

5

mengetahui senyawa dalam sampel yang akan diukur. Detektor

Colorimeter dapat digunakan jika senyawa dalam sampel yang akan

diukur telah diketahui.

Detektor Emission Spectrometer adalah detektor yang dirancang untuk

mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Intensitas yang terukur

ditampilkan mulai dari 0 sampai dengan 1. Detektor bekerja pada panjang

gelombang mulai dari 320 nm sampai dengan 900 nm dengan interval 1

nm [www.vernier.com]. Detektor Emission Spectrometer dapat digunakan

untuk analisa kualitatif. Analisa kualitatif yaitu mengidentifikasi senyawa

yang terkandung dalam sampel.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian yang akan dilakukan adalah

mengidentifikasi jenis pewarna merah dan mengetahui berapa konsentrasi

pewarna merah dalam sampel minuman. Penelitian secara garis besar

dilakukan menjadi dua tahap. Tahap pertama mengidentifikasi keberadaan

pewarna merah jenis tertentu dengan menggunakan detektor Emission

Spectrometer. Tahap kedua yaitu menentukan besar konsentrasi pewarna

merah menggunakan Colorimeter. Detektor ini dapat mengukur absorbansi

dan transmittans yang dihasilkan oleh suatu larutan secara bersamaan.

Software Logger Pro digunakan untuk membantu dan mempermudah

menganalisa data.

Penelitian ini menunjukkan adanya peristiwa serapan tenaga pada

panjang gelombang tertentu oleh molekul-molekul penyusun suatu

senyawa. Eksperimen ini dapat meningkatkan pembelajaran di SMA pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

6

materi fisika atom dan molekul. Hal ini dikarenakan penjelasan materi

fisika atom kurang mendalam dan jarang dilakukan praktikum pada

pembelajaran di SMA.

Penelitian ini juga memberikan informasi kepada masyarakat terkait

pewarna yang diperbolehkan untuk digunakan pada minuman dan

makanan. Eksperimen menunjukkan jenis pewarna merah yang digunakan

dan besar konsentrasi pewarna merah dalam sampel minuman yang

diambil dari beberapa jenis minuman di beberapa tempat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka dapat

dirumuskan menjadi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengidentifikasi keberadaan pewarna merah jenis

tertentu dalam sampel minuman menggunakan Detektor Emission

Spectrometer?

2. Bagaimana cara mengukur konsentrasi pewarna merah dalam sampel

minuman menggunakan Detektor Colorimeter?

3. Berapa konsentrasi pewarna merah minuman dalam sampel diukur

menggunakan Detektor Colorimeter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

7

C. Batasan Masalah

Penelitian ini terbatas pada mengidentifikasi keberadaan jenis

pewarna merah dan pengukuran konsentrasi pewarna merah yang

terkandung dari suatu sampel minuman berwarna merah mencolok.

Standar yang digunakan merupakan pewarna merah Eritrosine CI 16035,

Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720, Carmoisine CI 14720, dan

Ponceau 4R CI 16255. Sampel merupakan minuman berwarna merah

mencolok yang dijual dipasaran dalam bentuk cairan. Pewarna makanan

berwana hijau Tartazine CI 19140 digunakan sebagai pembanding untuk

menunjukkan pola serapan pewarna merah dengan pewarna selain merah.

D. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara mengidentifikasi keberadaan pewarna merah jenis

tertentu dalam sampel minuman menggunakan Detektor Emission

Spectrometer.

2. Mengetahui cara mengukur konsentrasi pewarna merah dalam sampel

minuman menggunakan Detektor Colorimeter.

3. Dapat menentukan konsentrasi pewarna merah dalam sampel minuman

menggunakan Detektor Colorimeter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

8

E. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagi peneliti:

1. Mengetahui cara mengidentifikasi keberadaan jenis pewarna merah

dalam sampel minuman menggunakan Detektor Emission

Spectrometer.

2. Mengetahui cara mengukur konsetrasi pewarna merah menggunakan

Detektor Colorimeter.

3. Menunjukkan bahwa spektrum tenaga yang dihasilkan oleh setiap

senyawa berbeda tergantung dari molekul penyusunnya.

4. Mengembangkan kemampuan dalam menggunakan software

LoggerPro untuk menganalisa data sehingga mendapatkan hasil yang

maksimal.

5. Meningkatkan pengetahuan tentang metode untuk mengidentifikasi

keberadaan jenis pewarna merah dalam sampel.

Bagi pembaca:

1. Memberikan informasi penerapan konsep exitasi dan deexitasi

(serapan) molekul mengikuti peristiwa yang dialami oleh elektron

dalam suatu atom tertentu.

2. Memberi informasi penggunaan Detektor Emission Spectrometer dan

Colorimeter dapat digunakan untuk menjelaskan dan memperdalam

pembelajaran di SMA tentang materi fisika atom dan molekul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

9

3. Mengembangkan metode eksperimen dalam pembelajaran tentang

materi fisika atom dan molekul di SMA.

4. Meningkatkan pengetahuan terkait jenis pewarna merah yang

digunakan pada sirup, minuman dalam kemasan, dan minuman yang

dijual pedagang kaki lima.

5. Mengetahui konsentrasi pewarna merah yang digunakan dalam

beberapa sampel yang diperoleh dari beberapa sampel minuman dan

beberapa daerah di sekitar kampus Universitas Sanata Dharma.

F. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan hasil penelitian ditulis sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.

2. BAB II Dasar Teori

Bab ini menguraikan dasar teori seperti teori atom, teori molekul,

hukum lambert Berr, Emission Spectrometer, Colorimeter, pewarna

merah, dan teknik pengenceran.

3. BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan alat dan bahan yang digunakan selama penelitian,

prosedur penelitian, dan analisa data.

4. BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

10

BAB II

DASAR TEORI

A. Teori Atom

Nama atom berasal dari bahasa Yunani Atomos yang artinya tidak dapat

dipotong atau dibagi lagi. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi

yang tidak dapat dibagi lagi. Teori tentang atom mulai berkembang pesat

sejak abad ke-19. Model struktur atom pertama dikemukaan oleh J.J

Thomson pada tahun 1897 dengan keberhasilannya mencirikan elektron dan

mengukur nisbah muatan terhadap massa (e/m) elektron. Menurut J.J

Thomson elektron bermuatan negatif dan berada dalam atom, namun secara

keseluruhan atom bermuatan netral. J.J Thomson mengusulkan bahwa atom

merupakan bola pejal yang terdiri dari elektron dan materi bermuatan positif

tersebar secara merata. Model ini disebut model atom plum pudding [Krane,

1992].

Pada tahun 1911, Rutherford bersama kedua muridnya Hans Geiger dan

Ernest Marsden melakukan eksperimen tentang “Hamburan Sinar Alfa”.

Percobaan hamburan tersebut dilakukan dengan menembakan seberkas

pertikel 𝛼 menuju selembar emas tipis. Hasil eksperimen menunjukkan

adanya ketidaksesuaian dengan model atom J.J Thomson. Partikel 𝛼 ( 𝐻𝑒24

bermuatan positif) tidak bergerak lurus menembus lempeng emas, namun

terhambur dengan berbagai sudut. Rutherford mengoreksi model Thomson

dengan mengungkapkan bahwa atom terdiri dari partikel bermuatan positif

yang terkonsentrasi pada suatu daerah kecil yang disebut inti dan dikelilingi

oleh elektron. Interaksi antara inti dengan elektron dikenal sebagai gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

11

coulomb. Interaksi antara inti dan tiap elektron ditunjukan pada gambar 2.1

berikut [Krane, 1992].

Besarnya gaya coulomb antara partikel bermuatan positif dengan

partikel bermuatan negatif mengikuti persamaan 2.1 berikut:

𝐹𝑐 =1

4𝜋𝜀0

𝑒2

𝑟2 (2.1)

dengan, 𝐹𝑐 : Gaya Coulomb

𝑒 : muatan listrik

𝑟: jarak antara dua muatan yang saling berinteraksi

𝜀0: permitivitas ruang hampa

𝜋: konstanta phi

Elektron dapat bergerak mengelilingi inti karena mengalami gaya

sentripetal. Besar gaya sentripetal mengikuti persamaan 2.2 berikut:

𝐹𝑠 = 𝑚𝑣2

𝑟 (2.2)

𝒗

−𝒆

𝒎𝒆 𝒓

+𝒆

𝑭

Gambar 2.1 Interaksi inti dengan elektron .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

12

dengan, 𝐹𝑠 : Gaya sentripetal.

𝑚 : massa elektron.

𝑣 : kecepatan elektron.

𝑟: jarak antara elektron terhadap inti.

Berdasarkan persamaan 2.1 dan persamaan 2.2 diperoleh persamaan 2.3

sebagai berikut:

𝑚𝑣2 =1

4𝜋𝜀0

𝑒2

𝑟 (2.3)

Model atom Rutherford masih mempunyai kelemahan seperti:

1. Muatan yang dipercepat akan memancarkan radiasi elektromagnetik.

Pada gerak melingkar kecepatannya tidak tetap sehingga elektron akan

mengalami percepatan. Elektron akan memancarkan tenaga dalam bentuk

gelombang eletromagnetik. Elektron kehilangan tenaga dan jari-jari orbit

akan mengecil hingga akhirnya akan bersatu kembali dengan inti. Pada

kenyataannya atom tetap utuh, elektron dan inti terpisah.

2. Frekuensi radiasi sama dengan frekuensi orbitnya. Jika jari-jari orbit

mengecil secara kontinyu maka frekuensi radiasi juga berubah secara

kontinyu. Pada kenyataannya frekuensi radiasi atom diskrit tidak

kontinyu.

Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan bahwa atom mirip sistem

planet mini, dengan elektron-elektron beredar mengelilingi inti atom seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

13

halnya planet-planet beredar mengelilingi matahari. Bohr memecahkan

persoalan sebelumnya dengan mempostulatkan bahwa elektron hanya dapat

bergerak dalam orbit yang diperkenankan. Orbit stabil ini disebut sebagai

keadaan stasioner. Elektron bergerak pada orbit yang diperkenankan tanpa

memancarkan radiasi elektromagnetik. Atom dapat meradiasi tenaga dalam

bentuk gelombang elektromagnetik jika elektron berpindah dari keadaan

stasioner ke keadaan stasioner lain yang lebih rendah.

Untuk atom Hidrogen dengan jari-jari orbit r dan massa elektron m,

tenaga total sistem merupakan tenaga kinetik elektron 𝐸𝑘 ditambah tenaga

potensial Coloumb 𝐸𝑝 [Halliday,1978]. Tenaga total sistem sebesar:

𝐸 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝 (2.4)

Dengan tenaga kinetik elektron mengikuti persamaan 2.5 berikut:

𝐸𝑘 =𝑒2

8𝜋𝜀0𝑟 (2.5)

Tenaga potensial sistem proton-elektron sebesar,

𝐸𝑝 = −𝑒2

4𝜋𝜀0𝑟 (2.6)

Sehingga tenaga total elektron menjadi:

𝐸 = −𝑒2

8𝜋𝜀0𝑟 (2.7)

Bohr menyatakan bahwa momentum sudut orbital elektron bernilai

kelipatan bulat dari ħ. Momentum sudut elektron yang beredar mengelilingi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

14

inti atom bernilai bilangan bulat dikalikan konstanta Planck dibagi dengan 2𝜋

yang ditunjukkan dengan persamaan 2.8.

𝑚𝑣𝑟 =𝑛ℎ

2𝜋= 𝑛ħ (2.8)

Berdasarkan persamaan 2.8 dan persamaan 2.5 diperoleh persamaan

2.9. Elektron hanya berada pada orbit yang diperkenankan, dimana jari-jari

orbit menurut Bohr [Krane,1992]:

𝑟𝑛 =4𝜋𝜀0ħ

2

𝑚𝑒2𝑛2 = 𝑎0𝑛

2 (2.9)

dengan, 𝑟𝑛 : jari-jari orbit elektron

ħ : tetapan Planck tereduksi = ℎ

2𝜋

𝑛 : merupakan bilangan bulat 1,2,3, ...

𝑎0 ∶ 0,0529 𝑛𝑚

Berdasarkan persamaan 2.9 dan persamaan 2.7 diperoleh

𝐸 = −𝑚𝑒4

32𝜋2𝜀02ħ2(1

𝑛2) (2.10)

Bilangan bulat n merupakan bilangan kuantum utama. Persamaan 2.10

dapat disederhanakan mengikuti persamaan 2.11 berikut.

𝐸 = −13,6

𝑛2 eV (2.11)

Elektron dapat berpindah dari suatu orbit ke orbit yang lain. Bila

elektron berpindah dari orbit awal ( tingkat tenaga 𝐸𝑖 ) ke orbit akhir (tingkat

tenaga 𝐸𝑓) dengan 𝐸𝑖 > 𝐸𝑓 seperti ditunjukan pada gambar 2.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

15

Perpindahan disebut proses deexitasi dengan memancarkan tenaga

mengikuti persamaan 2.12 berikut:

∆𝐸 = 𝐸𝑓 − 𝐸𝑖 (2.12)

dengan, ∆𝐸: selisih tenaga ( eV )

𝐸𝑖 : tingkat tenaga awal ( eV )

𝐸𝑓 : tingkat tenaga akhir ( eV )

Tenaga dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik

mengikuti persamaan 2.13 :

ℎ𝑣 = 𝐸𝑓 − 𝐸𝑖 (2.13)

dengan, h : tetapan Planck sebesar 6,63 x 10-34

J.s

v : frekuensi gelombang elektromagnetik s-1

( Hz )

Gambar 2.2 peristiwa deeksitasi.

Inti

n=1

n=2

Tenaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

16

Sebaliknya, elektron berpindah dari orbit awal ( tingkat tenaga 𝐸𝑖 ) ke

orbit akhir (tingkat tenaga 𝐸𝑓) dengan 𝐸𝑖 < 𝐸𝑓 seperti ditunjukkan pada

gambar 2.3.

Perpindahan disebut exitasi dengan menyerap tenaga mengikuti

persamaan 2.14 berikut :

∆𝐸 = 𝐸𝑓 − 𝐸𝑖 (2.14)

Gambar 2.3 peristiwa eksitasi.

Inti

n=1

n=2

Tenaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

17

B. Teori Molekul

Molekul dapat menyerap dan memancarkan tenaga seperti pada atom.

Molekul memiliki tiga tingkat tenaga yaitu tenaga elektronik, tenaga rotasi,

dan tenaga vibrasi mengikuti persamaan 2.15 berikut ini [Beiser,1982]:

𝐸𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐸𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛𝑖𝑘 + 𝐸𝑣𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝐸𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖 (2.15)

Molekul selalu berusaha mencapai keadaan ke tingkat tenaga yang

stabil dengan menyerap dan melepaskan tenaga sebesar [Krane,1992]:

∆𝐸 = ℎ𝑣 = ℎ𝑐

𝜆 (2.16)

Dengan, ∆𝐸 : tenaga yang diserap ( eV )

c : kelajuan cahaya sebesar 3 x 108 m.s

-1

𝜆 : panjang gelombang ( m )

Karena setiap molekul memiliki tingkat tenaga molekuler yang berbeda,

maka spektrum yang dihasilkan berbeda dari masing-masing molekul. Hal ini

dapat dimanfaatkan dalam menentukan molekul yang terkandung dalam suatu

sampel.

Gambar 2.4 Sketsa tingkat tenaga molekul : tingkat tenaga elektronik, tingkat tenaga

vibrasi, dan tingkat tenaga rotasi

Tingkat tenaga rotasi

Tingkat tenaga vibrasi

Tingkat tenaga elektronik keadaan eksitasi

Tingkat tenaga rotasi Tingkat tenaga vibrasi

Tingkat tenaga elektronik keadaan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

18

C. Hukum Beer-Lambert

Seberkas cahaya dengan Intensitas awal (𝐼0) memiliki panjang

gelombang 𝜆. Berkas cahaya ditembakkan menuju sampel. Sebagian cahaya

akan diteruskan atau ditransmisikan (𝐼), sebagian dipantulkan (𝐼r), dan

sebagian lagi diserap (𝐼𝛼). [Skoog et al,1965].

Transmitans (𝑇) didefinisikan sebagai perbandingan antara intensitas

cahaya yang keluar dari larutan dengan intensitas cahaya datang. Besarnya

transmitans adalah [Skoog et al,1965] :

𝑇 =𝐼

𝐼0 (2.17)

Berdasarkan nilai 𝑇 dapat diperoleh besaran baru yang disebut

absorbansi 𝐴, sebesar [Skoog et al,1965]:

𝐴 = 𝑙𝑜𝑔10 (𝐼0

𝐼) = − log 𝑇 (2.18)

Hukum Beer dan Lambert menyatakan bahwa absorbansi dari sebuah

sampel berbanding lurus dengan konsentrasi senyawa yang menyerap.

Hubungan antara sebagian cahaya yang melewati sampel (Transmitans)

dengan konsentrasi sampel ternyata tidak linear. Proses berkurangnya

intensitas cahaya ketika melewati sampel ditunjukkan oleh gambar 2.5

[Skoog et al,1965].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

19

Cahaya dengan intensitas 𝐼 melewati sebuah lapisan tipis sampel dengan

ketebalan 𝑑x. Pengurangan intensitas (𝑑I) sebanding dengan intensitas awal (𝐼0),

konsentrasi senyawa penyerap 𝑐, dan ketebalan (𝑑x).

𝑑𝐼 = −𝛽. 𝐼0. 𝑐. 𝑑x (2.19)

dengan, 𝑑𝐼 : perubahan intensitas cahaya akibat serapan sampel setebal 𝑑x

𝛽 : konstanta pembanding, tanda minus ( – ) menunjukkan pengurangan

intensitas 𝐼 seiring bertambahnya ketebalan 𝑑x.

𝐼0 : Intensitas cahaya yang masuk

𝑐 : konsentrasi larutan

𝑑x : elemen panjang sampel yang dilalui cahaya.

Berdasarkan gambar 2.5 di atas terlihat bahwa berkurangnya intensitas cahaya

akibat proses serapan setiap lapisan tipis sampel sepanjang 𝑑x mulai dari x = 0

sampai x = b. Sehingga total serapan cahaya (pengurangan intensitas cahaya)

merupakan jumlah dari serapan masing-masing lapisan tipis sampel. Intensitas

cahaya 𝐼0 pada saat x = 0 dan intensitas cahaya 𝐼 pada saat x = b. Sehingga

persamaan 2.19 dapat diintegrasikan menjadi [Skoog et al,1965]:

Gambar 2.5 Proses serapan yang terjadi ketika cahaya datang menuju suatu

sampel.

Cahaya

masuk

x = 0 x = b

I Cahaya

keluar

dx

b

penyerap I - dI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

20

−𝑑𝐼

𝐼= 𝛽. 𝑐. 𝑑x

−∫𝑑𝐼

𝐼

𝐼

𝐼0= 𝛽𝑐 ∫ 𝑑x

𝑏

0

− ln𝐼

𝐼0= 𝛽𝑐𝑏

ln𝐼0

𝐼= 𝛽𝑐𝑏

Berdasarkan hubungan ln 𝑧 = (ln 10)(log 𝑧) maka persamaan tersebut menjadi:

ln 10 log𝐼0

𝐼= 𝛽𝑐𝑏

log𝐼0

𝐼= (

𝛽

ln10)⏟

𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 = 𝜀

𝑐𝑏

−log10 𝑇 = 𝜀𝑐𝑏 (2.20)

Dari persamaan 2.18 dan persamaan 2.20 diperoleh hubungan sebagai berikut

[Skoog et al,1965]:

𝐴 = 𝜀𝑐𝑏 (2.21)

Dengan, 𝐴 : Absorbansi larutan

𝑐 : kosentrasi larutan

𝑏 : tebal larutan

𝜀 : merupakan absortivitas molar.

D. Emission Spectrometer

Detektor Emission Spectrometer adalah detektor yang dirancang untuk

mengukur intensitas dari berabagai sumber cahaya. Detektor bekerja pada

panjang gelombang mulai dari 320 nm sampai dengan 900 nm dengan

interval 1 nm [www.vernier.com]. Detektor Emission Spectrometer

digunakan untuk analisa kualitatif. Analisa kualitatif dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

21

mengetahui senyawa yang terkandung dalam sampel yang akan diteliti.

Analisa kualitatif dilakukan berdasarkan pola serapan sampel. Analisa

kualitatif dilakukan dengan menyusun detektor Emission Spectrometer

mengikuti gambar 2.6 berikut:

Analisa kualitatif menggunakan Detektor Emission Spectrometer

Setiap molekul memerlukan tenaga untuk melakukan transisi dari

tingkat awal (𝐸𝑖) ke tingkat tenaga akhir (𝐸𝑓) yang lebih tinggi. Tenaga ini

disebut tenaga exitasi. Tenaga exitasi sama dengan tenaga untuk melakukan

deexitasi. Tenaga deexitasi merupakan tenaga untuk melakukan transisi dari

tingkat awal (𝐸𝑖) ke tingkat tenaga akhir (𝐸𝑓) yang lebih rendah.

Sinar datang dari sumber radiasi memiliki berbagai panjang

gelombang. Hal ini menunjukkan tenaga yang dibawa oleh sinar datang juga

bervariasi. Jika tenaga yang dibawa oleh sinar datang sama dengan tenaga

yang diperlukan oleh molekul untuk melakukan exitasi maka akan terjadi

proses serah terima tenaga. Tenaga yang dibawa oleh sinar datang akan

diserahkan kepada molekul untuk melakukan exitasi. Misalnya untuk

transisi, molekul memerlukan cahaya dengan panjang gelombang 𝜆, maka

cahaya dari sumber dengan panjang gelombang 𝜆 inilah yang akan diserap

Sumber

Radiasi

Kuvet Dektektor Perekam dan

penampil data

Gambar 2.6. Bagan analisa kualitatif menggunakan detektor Emission

Spectrometer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

22

oleh molekul. Hal ini merupakan peristiwa serapan tenaga. Karena dalam

larutan terdapat banyak molekul dengan jenis yang sama, maka serapan

ditunjukkan dengan berkurangnya intensitas pada panjang gelombang

tertentu. Berkurangnya intensitas pada panjang gelombang cahaya akan

menghasilkan pola tertentu. Pola inilah yang disebut sebagai pola serapan.

Pola serapan tergantung molekul penyerapnya. Pola serapan menjadi dasar

untuk mengidentifikasi molekul yang terkandung dalam sampel. Setelah

sampel dipastikan mengandung molekul yang diinginkan, proses analisa

dilanjutkan dengan analisa kuantitatif yaitu menentukan konsentrasi

molekul yang terkandung dalam sampel.

E. Colorimeter

Detektor Colorimeter adalah detektor yang digunakan untuk

menentukan konsentrasi dengan analisis intensitas cahaya yang diteruskan

oleh larutan. Detektor memiliki kemampuan untuk mengukur absorbansi

sampel dengan range 0,05 sampai 1,0. Detektor dilengkapi sumber cahaya

dengan empat panjang gelombang. Panjang gelombang cahaya yang

digunakan adalah 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm. Detektor dilengkapi

dengan fitur seperti identifikasi sensor otomatis dan kalibrasi hanya dengan

satu langkah menjadikan sensor dapat secara langsung digunakan

[www.vernier.com]. Sampel yang sudah diidentifikasi dan diyakini

mengandung senyawa yang diinginkan maka analisa dilakukan secara

kuantitatif. Analisa kuantitatif dilakukan menggunakan detektor Colorimeter.

Analisa kuantitatif menggunakan Detektor Colorimeter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

23

Detektor Colorimeter bekerja berdasarkan Hukum Beer-Lambert yang

dijelaskan pada dasar teori. Sinar datang dengan panjang gelombang 𝜆

memiliki intensitas 𝐼0, setelah melewati molekul penyerap maka intensitasnya

menjadi 𝐼. Intensitas cahaya berkurang menunjukkan adanya cahaya yang

diserap oleh molekul penyerap. Serapan dapat ditunjukkan dengan absorbansi

yang dihasilkan oleh sampel mengikuti persamaan 2.21. Dengan mengetahui

absorbansi akibat proses serapan oleh molekul penyerap, maka konsentrasi

molekul penyerap dapat diketahui.

F. Pewarna Merah

Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720,

Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 merupakan pewarna sintetis

yang memberikan warna merah muda hingga marun. CI merupakan indeks

warna yang tertera pada kemasan. Rumus empiris Eritrosin adalah

C20H6I4Na2O5. Struktur kimia Eritrosine ditunjukkan oleh gambar 2.7

[www.scribd.com]. Carmoisine mempunyai rumus empiris kimia

C20H12N2Na2O7S2. Struktur kimia Carmoisine ditunjukan seperti pada gambar

2.8. Ponceau 4R mempunyai rumus empiris kimia C20H11N2Na3O10S3.

Struktur kimia Ponceau 4R ditunjukkan seperti pada gambar 2.9 [Turak et all,

2014].

Gambar 2.7. Struktur kimia pewarna Eritrosine CI 16035 [www.scribd.com].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

24

Penggunaan pewarna merah pada makanan dan minuman diatur dalam

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

(BPOMRI) no 37 Tahun 2013 tentang batas maksimum penggunaan bahan

tambahan pangan pewarna. Menurut BPOMRI batas penggunaan carmoisine

pada beberapa minuman seperti sirup, minuman beralkohol, dan larutan gula

memiliki batas maksimum 70 mg/kg yang setara dengan 70 ml/L.

Gambar 2.8. Struktur kimia pewarna Carmoisine CL 14720 [Turak et all, 2004].

Gambar 2.9. Struktur kimia pewarna Ponceau 4R CI 16255 [Turak et all, 2004].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

25

G. Teknik Pengenceran

Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan variasi konsentrasi dari

suatu pewarna minuman. Larutan diencerkan dengan menggunakan

persamaan 2.22 berikut [Brady, 1994]:

𝑐1. 𝑉1 = 𝑐2. 𝑉2 (2.22)

dengan, 𝑐1= konsentrasi larutan induk ( ml / L )

𝑉1= volume larutan induk yang diambil ( ml )

𝑐2= konsentrasi larutan yang diinginkan ( ml/L )

𝑉2= volume larutan yang dicari ( ml )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

26

BAB III

EKSPERIMEN

Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi keberadaan jenis pewarna merah

dan menentukan konsentrasi pewarna merah dari sampel minuman. Penelitian ini

dilakukan berdasarkan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah persiapan alat dan

bahan. Tahap kedua adalah pengambilan data.

A. Persiapan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini secara garis besar dibagi

menjadi dua bagian.

1. Alat untuk mengidentifikasi jenis pewarna merah dalam suatu

sampel

Alat yang digunakan untuk mengindentifikasi keberadaan

pewarna minuman terdiri dari beberapa komponen. Alat yang digunakan

antara lain:

a. Sumber cahaya.

Sumber cahaya yang digunakan merupakan lampu pijar dengan

daya sebesar 40 watt.

b. Kuvet

Kuvet digunakan untuk meletakan sampel. Kuvet bersifat

transparan dan dapat tembus sinar. Bahan pembuat kuvet tidak

berinteraksi dengan larutan. Kuvet yang digunakan dapat

menampung sampel dengan ketebalan 10 mm. Kuvet berisi larutan

standar sebagai acuan dan larutan sampel.

c. Detektor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

27

Detektor yang digunakan adalah Emissions Spectrometer buatan

Vernier. Detektor Emissions Spectrometer bekerja pada panjang

gelombang 320 nm sampai 900 nm dengan interval 1 nm. Detektor

menggunakan kabel penghubung USB menuju komputer.

d. Komputer

Komputer digunakan untuk merekam, menampilkan, dan

menganalisa data. Komputer dilengkapi dengan Software Logger Pro

version 3.8.6.2.

Alat kemudian dirangkai seperti gambar 3.1 berikut.

Keterangan gambar

A : sumber cahaya lampu pijar D : Komputer

B : kuvet E : Ruang gelap

A

C

B

PC

E

Gambar 3.1 Susunan alat eksperimen untuk mengidentifikasi pewarna merah dalam

sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

28

C : detekor Emission Spectrometer

Sebuah lampu pijar A dengan daya 40 watt, kuvet B, dan detektor

Emission Spectrometer D disusun seperti pada gambar 3.1. Ruang gelap

E digunakan untuk mengatasi gangguan cahaya luar. Sehingga berkas

cahaya yang sampai ke detektor merupakan berkas cahaya dari sumber

cahaya. Cahaya dengan panjang gelombang 𝜆 memiliki intensitas awal

𝐼0. Berkas cahaya ditembakkan menuju kuvet yang berisi larutan standar

dan sampel. Jika tenaga yang dibawa oleh cahaya sama dengan tenaga

molekul untuk melakukan transisi, maka akan terjadi serah terima tenaga.

Tenaga yang dibawa oleh cahaya digunakan molekul untuk melakukan

transisi mengikuti persamaan 2.16. Serah terima tenaga ini merupakan

peristiwa serapan. Setelah melewati larutan, berkas cahaya ini langsung

menuju detektor. Detektor mengukur intensitas cahaya setelah melewati

larutan. Serapan ditunjukkan dengan berkurangnya intensitas cahaya

setelah melewati larutan pada panjang gelombang 𝜆. Berkurangnya

intensitas cahaya pada panjang gelombang 𝜆 akan menghasilkan pola

serapan. Pola serapan digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan jenis

pewarna merah dalam sampel. Detektor dihubungkan ke komputer PC

dengan menggunakan kabel penghubung USB. Untuk pengambilan dan

perekaman data digunakan Software LogerPro.

2. Alat untuk menentukan konsentrasi pewarna merah minuman

dalam sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

29

Alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi pewarna

minuman suatu sampel terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

a. Kuvet

Kuvet digunakan untuk meletakan sampel.

b. Detektor

Detektor yang digunakan adalah Colorimeter buatan Vernier.

Colorimeter bekerja berdasarkan prinsip hukum Beer Lambert. Pada

Colorimeter terdapat sumber cahaya dengan empat panjang

gelombang, yaitu 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm.

Colorimeter menggunakan interface LabPro untuk menghubungkan

ke komputer.

c. Interface

Interface merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan

detektor Colorimeter menuju komputer. Interface yang digunakan

dalam penelitian ini adalah LabPro.

d. Komputer

Komputer digunakan untuk merekam, menampilkan, dan

menganalisa data.

Alat kemudian dirangkai seperti gambar 3.2 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

30

Kuvet A diletakkan ke dalam Detektor Colorimeter B. Detektor

bekerja berdasarkan Hukum Beer-Lambert yang dijelaskan pada dasar

teori. Detektor dihubungkan ke komputer PC menggunakan interface

LabPro C. Sinar datang dengan panjang gelombang 𝜆 memiliki intensitas

𝐼0, setelah melewati molekul penyerap maka intensitanya menjadi 𝐼. Hal

ini menunjukkan bahwa serapan akan sebanding dengan jumlah molekul

yang menyerap. Serapan dapat ditunjukkan dengan absorbansi yang

dihasilkan oleh sampel mengikuti persamaan 2.21. Untuk pengambilan

dan perakaman data digunakan Software LogerPro. Dengan mengetahui

serapan molekul cahaya yang melewati molekul, maka konsentrasi

molekul penyerap dapat diketahui.

A

Gambar 3.2 Susunan alat eksperimen untuk menentukan konsentrasi pewarna merah

minuman dalam sampel.

B

C

PC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

31

B. Persiapan Bahan

Persiapan bahan dilakukan dengan dua tahap yaitu pengenceran larutan

standar dan pembuatan standar kalibrasi.

1. Pengenceran

Larutan standar yang digunakan dihasilkan dari beberapa pewarna

merah. Pewarna merah Carmoisine CL 14720, Carmoisin 14720 –

Eritrosine CL 16035, Eritrosine CL 16035, dan Ponceau 4R CL 16255

diencerkan menggunakan aquades. Pola serapan pewarna merah standar

merupakan dasar untuk mengidentifikasi keberadaan pewarna merah

dalam sampel. Pewarna hijau Tartrasine CL 19140 diencerkan dengan

aquades digunakan sebagai pembanding. Sampel yang dipilih adalah

minuman cair, dalam kemasan, dan berwarna merah mencolok.

Alat yang digunakan dalam pengenceran adalah pipet, gelas ukur,

dan labu ukur. Pengenceran dilakukan berdasarkan persamaan 2.22.

Pengenceran dilakukan berdasarkan dua tahap, yaitu:

a. Larutan Induk

Larutan induk Carmoisine dengan konsentrasi 10 ml/L didapatkan

dengan cara mengambil standar Carmoisine 100% sebanyak 1 ml

ditambah aquadest sebagai pelarut sampai larutan menjadi 100 ml.

Larutan induk standar untuk pewarna merah lain Carmoisin 14720 –

Eritrosine CL 16035, Eritrosine CL 16035, serta Ponceau 4R CL

16255 dibuat dengan cara yang sama.

b. Larutan Standar dengan Variasi Konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

32

Larutan standar dibuat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 10

ml/L, 8 ml/L, 6 ml/L, 4 ml/L, dan 2 ml/L. Larutan standar carmoisine

dengan konsentrasi 8 ml/L sebanyak 10 ml diperoleh dengan cara

mengambil larutan induk carmoisine dengan konsentrasi 10 ml/L

sebanyak 8 ml kemudian ditambah aquadest hingga volume menjadi

10 ml. Larutan standar carmoisine dengan konsentrasi 6 ml/L

seebanyak 10 ml diperoleh dengan cara mengambil larutan induk

carmoisine dengan konsentrasi 10 ml/L sebanyak 6 ml kemudian

ditambah aquadest hingga volume menjadi 10 ml dan seterusnya.

Larutan standar dengan konsentrasi berbeda untuk pewarna merah lain

dapat diperoleh dengan cara yang sama.

2. Kalibrasi Larutan Standar

a. Pola Serapan Laturan Standar yang Diperoleh Menggunakan

Detektor Emission Spectrometer

Pola serapan digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan jenis

pewarna merah tertentu dalam sampel minuman. Pola serapan

diperoleh dengan menggunakan Detektor Emission Spectrometer.

Minuman berwarna merah dapat dihasilkan dari pewarna minuman

yang mengandung Carmoisin 14720, Carmoisin 14720 – Eritrosine

CL 16035, Eritrosine CL 16035, dan Ponceau 4R CL 16255. Pola

serapan ditunjukkan dengan grafik hubungan antara intensitas

terhadap panjang gelombang. Konsistensi pola serapan masing-

masing pewarna merah ditunjukkan dengan grafik intensitas cahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

33

terhadap panjang gelombang pada berberapa konsentrasi pewarna

merah standar. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan

jenis pewarna merah tertentu dalam sampel minuman.

b. Pengukuran Absorbansi Larutan Standar menggunakan Detektor

Colorimeter pada berbagai konsentrasi

Nilai absorbansi larutan standar pewarna merah Carmoisine CL

14720, Carmoisin 14720 – Eritrosine CL 16035, Eritrosine CL 16035,

dan Ponceau 4R CL 16255 diukur dengan menggunakan detektor

Colorimeter. Nilai absorbansi yang diperoleh dari larutan standar

digunakan sebagai acuan. Nilai absorbansi yang diperoleh tergantung

dengan konsentrasi larutan standar. Hubungan antara nilai absorbansi

terhadap konsentrasi menghasilkan persamaan grafik linear mengikuti

persamaan 2.21. Pengukuran dilakukan dengan menyinari larutan

standar dengan menggunakan cahaya pada panjang gelombang 430

nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm. Berdasarkan pengukuran nilai

absorbansi menggunakan detektor Colorimeter diperoleh empat grafik

hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi untuk masing –

masing pewarna merah standar. Hal inilah yang digunakan sebagai

dasar pengukuran konsentrasi pewarna merah dalam sampel. Nilai

absorbansi sampel dimasukkan ke dalam persamaan grafik hubungan

antara absorbansi terhadap konsentrasi larutan pewarna merah standar

untuk memperoleh konsentrasi pewarna merah dalam sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

34

C. Prosedur percobaan

Eksperimen dilakukan secara garis besar menjadi dua tahap berikut:

a. Penentuan pola serapan Sampel menggunakan detektor Emission

Spectrometer.

1) Menuangkan sampel ke dalam kuvet

2) Meletakkan kuvet yang berisi sampel di antara sumber cahaya dan

detektor Emission Spetrometer.

3) Mengatur posisi lampu pijar, kuvet, dan detektor menjadi satu garis

lurus.

4) Menekan tombol collect untuk memulai pengukuran.

5) Membandingkan pola serapan sampel dengan pola serapan larutan

standar pewarna merah. Pola serapan ditunjukkan dengan nilai

intensitas yang melewati larutan sampel pada panjang gelombang

320 nm sampai 900 nm dengan interval panjang gelombang 1 nm.

b. Pengukuran absorbansi Sampel menggunakan detektor

Colorimeter.

1) Memilih sumber cahaya dengan panjang gelombang yang

diinginkan.

2) Menekan tombol kalibrasi pada detektor Colorimeter.

3) Setelah proses kalibrasi selesai, meletakkan kuvet berisi larutan

sampel yang telah diukur menggunakan detektor Emssion

Spectrometer ke dalam detektor Colorimeter.

4) Mengukur absorbansi sampel dengan panjang gelombang 430 nm,

470 nm, 565 nm, dan 635 nm menggunakan detektor Colorimeter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

35

5) Menganalisis hasil eksperimen.

D. Analisa Data

Analisa data secara garis besar dilakukan melalui dua tahap. Tahap

pertama yaitu analisa kualitatif. Analisa kualitatif dilakukan dengan

mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam sampel pewarna merah jenis

tertentu. Tahap ini dilakukan dengan cara membandingkan pola serapan yang

dihasilkan oleh sampel terhadap pola serapan larutan standar pewarna merah.

Sampel dikatakan mengandung pewarna merah jenis tertentu jika pola

serapannya sama dan mengikuti pola serapan yang dihasilkan oleh salah satu

pewarna merah standar. Intensitas cahaya setelah melewati larutan akan

berkurang dibandingkan dengan intensitas cahaya awal. Pengurangan intensitas

pada grafik hubungan intensitas terhadap panjang gelombang menunjukkan

absorbansi larutan.

Tahap kedua yaitu analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif dilakukan dengan

membandingkan absorbansi larutan standar dengan absorbansi larutan sampel

menggunakan persamaan 2.21. Persamaan tersebut merupakan dasar

perhitungan untuk mendapatkan grafik hubungan antara absorbansi terhadap

konsentrasi larutan standar pewarna merah. Grafik hubungan antara absorbansi

terhadap konsentrasi tersebut akan menghasilkan persamaan grafik linear.

Persamaan grafik yang diperoleh adalah

𝐴 = 𝑚 𝑐 + 𝑏 (3.1)

Dengan, 𝐴 : absorbansi larutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

36

m : merupakan gradien(sensitifitas alat)

c : konsentrasi larutan

b : konstanta

Konsentrasi sampel dapat dihitung dengan memasukan nilai-nilai

absorbansi sampel yang diukur menggunakan panjang gelombang yang telah

ditentukan sebelumnya ke dalam persamaan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

37

BAB IV

HASIL EKSPERIMEN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Eksperimen

Standar pewarna merah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eritrosin, eritrosin-carmoisine, carmoisine, dan ponceau 4R. Penelitian ini

dilakukan dengan menentukan pola serapan standar pewarna merah dan

sampel. Kedua mengukur nilai absorbansi larutan standar dan sampel. Setelah

diperoleh data kemudian dilakukan analisa.

1. Penentuan Pola Serapan Standar Pewarna Merah Eritrosine,

Eritrosine-Carmoisine, Carmoisine, dan Ponceau 4R.

Jenis pewarna merah tergantung dari molekul penyusunnya. Setiap

molekul memiliki tingkat tenaga molekuler yang berbeda. Tenaga

molekul dapat diamati berdasarkan spektrum yang dihasilkan. Spektrum

tenaga menunjukkan pola serapan tertentu.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pola serapan pewarna merah.

Serapan yang dihasilkan oleh masing-masing pewarna merah memiliki

pola berbeda. Pola serapan ditunjukkan dengan grafik hubungan antara

intensitas cahaya setelah melewati larutan terhadap panjang gelombang.

Pengukuran intensitas cahaya setelah melewati larutan dilakukan pada

panjang gelombang 320 nm sampai dengan 900 nm. Hasil pengukuran

intensitas larutan standar pewarna merah eritrosin, eritrosin-carmoisine,

carmoisine, dan ponceau 4R dengan konsentrasi 10 ml/L, 8 ml/L, 6 ml/L,

4 ml/L, dan 2 ml/L terdapat pada tabel lampiran 1. Nilai intensitas cahaya

pada panjang gelombang 320 nm sampai 900 nm untuk pewarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

38

eritrosine ditunjukkan oleh grafik 4.1, nilai intensitas cahaya pada panjang

gelombang 320 nm sampai 900 nm untuk pewarna eritrosine-carmoisine

ditunjukkan oleh grafik 4.2, nilai intensitas cahaya pada panjang

gelombang 320 nm sampai 900 nm untuk pewarna carmoisine

ditunjukkan oleh grafik 4.3, dan nilai intensitas cahaya pada panjang

gelombang 320 nm sampai 900 nm untuk pewarna ponceau 4R

ditunjukkan oleh grafik 4.4.

Grafik 4.1. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan standar

Eritrosine CI 16035 pada konsentrasi 10 ml/l ( ), 8 ml/l ( ), 6 ml/l

( ), 4 ml/l ( ), dan 2 ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

39

Grafik 4.2. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan standar

Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720 pada konsentrasi 10 ml/l ( ), 8

ml/l ( ), 6 ml/l ( ), 4 ml/l ( ), dan 2 ml/l ( ).

Grafik 4.3. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan standar

Carmoisine CI 14720 pada konsentrasi 10 ml/l ( ), 8 ml/l ( ), 6 ml/l

( ), 4 ml/l ( ), dan 2 ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

40

Grafik intensitas terhadap panjang gelombang pewarna eritrosine,

eritrosine-carmoisine, carmoisine, dan ponceau 4R menunjukkan pola

serapan yang berbeda. Grafik intensitas terhadap panjang gelombang

pewarna eritrosine, eritrosine-carmoisine, carmoisine, dan ponceau 4R

merupakan dasar untuk melakukan identifikasi sampel. Sampel dikatakan

mengandung salah satu jenis pewarna merah standar jika pola serapan

yang dihasilkan oleh sampel sama dan mengikuti salah satu pola dari

pewana standar eritrosine, eritrosine-carmoisine, carmoisine, dan

ponceau 4R.

Sampel merupakan senyawa yang terdiri dari berbagai molekul

penyusunnya. Molekul penyusun pewarna merah inilah yang diharapkan

memberi sumbangan serapan, bukan molekul pewarna lain. Dasar

Grafik 4.4. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan standar

Ponceau 4R CI 16255 pada konsentrasi 10 ml/l ( ), 8 ml/l ( ), 6 ml/l

( ), 4 ml/l ( ), dan 2 ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

41

penelitian yang digunakan adalah konsep selektifitas. Panjang gelombang

terjadi serapan maksimum untuk molekul-molekul penyusun pewarna

merah dapat ditunjukkan dengan membandingkan pola serapan pewarna

merah standar dengan pewarna lain. Pewarna hijau Tartrasine CI 19410

digunakan sebagai pembanding.

Hasil pengukuran nilai intensitas larutan standar pewarna merah

Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720,

Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 dengan konsentrasi 8

ml/l ditunjukkan dengan grafik 4.5 berikut.

Hasil pengukuran nilai intensitas untuk larutan standar Tartrasine

CI 19410 dengan konsentrasi 8 ml/l ditunjukkan oleh grafik 4.6 berikut.

Grafik 4.5. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan

standar Eritrosine CI 16035 ( ), Eritrosine CI 16035-

Carmoisine CI 14720 ( ), Carmoisine CI 14720 ( ), dan

Ponceau 4R CI 16255 ( ) pada konsentrasi 8 ml/l.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

42

Berdasarkan grafik 4.5 dan 4.6 diperoleh grafik 4.7 berikut ini.

Grafik 4.6. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan

standar Tartrasine CI 19410 pada konsentrasi 8 ml/l.

Grafik 4.7. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan

standar Eritrosine CI 16035 ( ), Eritrosine CI 16035-Carmoisine

CI 14720 ( ), Carmoisine CI 14720 ( ), dan Ponceau 4R CI

16255 ( ) pada konsentrasi 8 ml/l dan larutan standar Tartrasine CI

19410 ( ) pada konsentrasi 8 ml/l.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

43

Berdasarkan grafik 4.7 dapat ditentukan panjang gelombang paling

selektif untuk larutan standar pewarna merah. Panjang gelombang

selektif optimal ditentukan dengan cara memilih panjang gelombang

yang mempunyai serapan paling maksimal untuk pewarna merah dan

paling minimal untuk Tartrasine CI 19410. Serapan maksimal

ditunjukkan dengan intensitas yang rendah, sedangkan serapan minimal

ditunjukkan dengan intensitas tinggi. Panjang gelombang selektif untuk

larutan standar pewarna merah berkisar 430 nm sampai 500 nm. Karena

panjang gelombang ini membawa tenaga yang sama dengan tenaga

molekul pewarna merah untuk melakukan transisi, maka pada panjang

gelombang ini yang mempengaruhi serapan hanya pewarna merah

standar.

2. Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Perwana Merah Eritrosine,

Eritrosine-Carmoisine, Carmoisine, dan Ponceau 4R dengan Variasi

Konsentrasi.

Analisa secara kuantitatif dilakukan jika telah dilakukan analisa

secara kualitatif. Detektor Colorimeter dapat mengukur absorbansi dan

transmittans secara bersamaan. Detektor Colorimeter dilengkapi sumber

cahaya dengan empat panjang gelombang. Hal ini dilakukan dengan

melihat pengaruh konsetrasi pewarna merah standar terhadap absorbansi

pada panjang gelombang tertentu. Berdasarkan pengaruh konsentrasi

larutan standar Carmoisine CI 14720 terhadap absorbansi dapat diperoleh

persamaan grafik hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi. Hasilnya

dapat dilihat pada tabel 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

44

Dari tabel 4.1 diperoleh grafik hubungan absorbansi terhadap

konsentrasi yang ditunjukkan grafik 4.8 berikut ini.

Hubungan absorbansi terhadap kosentrasi larutan Carmoisine CI

14720 pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm

ditunjukkan grafik 4.9.

No Konsentrasi C ( ml/L ) Absorbansi

1 2 0,1345

2 4 0,3488

3 6 0,4578

4 8 0,6255

5 10 0,7703

Tabel 4.1. Hubungan Absorbansi A terhadap konsentrasi C ( ml/L ) larutan

standar Carmoisine CI 14720 pada panjang gelombang 470 nm

Grafik 4.8. Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada panjang

gelombang 470 nm untuk larutan standar Carmoisine CI 14720

𝑨 = (7,8 ± 0,4) × 10−2𝑪 + (0,2 ± 0,1) × 10−2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

45

Persamaan grafik yang diperoleh dari grafik 4.9 ditunjukkan pada

tabel 4.2.

dengan, 𝑨 : besar absorbansi

𝑪 : besar konsentrasi dalam ml/l.

No Panjang

gelombang (nm) Persamaan garis

1 430 𝑨 = (5,6 ± 0,4) × 10−2𝑪+ (3,2 ± 0,1) × 10−2

2 470 𝑨 = (7,8 ± 0,4) × 10−2𝑪+ (0,2 ± 0,1) × 10−2

3 565 𝑨 = (4,1 ± 0,4) × 10−2𝑪+ (0,7 ± 0,1) × 10−2

4 635 𝑨 = (0,1 ± 0,1) × 10−2𝑪+ (4,9 ± 0,3) × 10−2

Grafik 4.9. Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada panjang gelombang

430 nm ( ), 470 nm ( ), 565 nm ( ), dan 635 nm ( ) untuk larutan

standar Carmoisine CI 14720

Tabel 4.2. Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565

nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Carmoisine CI 14720

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

46

Persamaan grafik hubungan absorbansi terhadap konsentrasi

tersebut mengikuti persamaan 3.1. Gradien dari masing-masing

persamaan menunjukkan sensitifitas alat. Sensitifitas merupakan besar

kecilnya kepekaan alat terhadap absorbansi molekul carmoisine. Semakin

besar nilai gradien maka semakin sensitif alat. Dari empat persamaan di

atas, persamaan grafik pada panjang gelombang 470 nm memiliki nilai

gradien paling besar. Persamaan garis dengan sensitifitas optimal inilah

yang digunakan untuk mengukur konsentrasi sampel. Syaratnya, sampel

telah dipastikan mengandung Carmoisine CI 14720 ditunjukkan dengan

pola serapan yang sama dengan pola serapan larutan standar.

Penelitian dilanjutkan dengan pengukuran nilai absorbansi untuk

larutan standar pewarna merah lain yaitu Eritrosine CI 16035, Eritrosine

CI 16035-Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255. Hubungan

antara nilai absorbansi terhadap konsentrasi larutan Eritrosine CI 16035

dengan variasi empat panjang gelombang ditunjukkan grafik 4.10,

hubungan antara nilai absorbansi terhadap konsentrasi larutan Eritrosine

CI 16035-Carmoisine CI 14720 dengan variasi empat panjang

gelombang ditunjukkan grafik 4.11, dan hubungan antara nilai absorbansi

terhadap konsentrasi larutan Ponceau 4R CI 16255 dengan variasi empat

panjang gelombang ditunjukkan grafik 4.12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

47

Grafik 4.10. Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada panjang gelombang

430 nm ( ), 470 nm ( ), 565 nm ( ), dan 635 nm ( ) untuk larutan

standar Eritrosine CI 16035.

Grafik 4.11. Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada panjang gelombang

430 nm ( ), 470 nm ( ), 565 nm ( ), dan 635 nm ( ) untuk larutan

standar Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

48

Persamaan grafik yang diperoleh dari grafik 4.10 ditunjukkan pada

tabel 4.3.

P

Persamaan grafik yang diperoleh dari grafik 4.11 ditunjukkan pada

tabel 4.4.

No Panjang

gelombang (nm) Persamaan garis

1 430 𝑨 = (4,3 ± 0,1) × 10−2𝑪+ (3,8 ± 0,8) × 10−2

2 470 𝑨 = (4,5 ± 0,2) × 10−2𝑪+ (4,7 ± 1,5) × 10−2

3 565 𝑨 = (2,5 ± 0,1) × 10−2𝑪+ (5,7 ± 0,8) × 10−2

4 635 𝑨 = (0,02 ± 0,1) × 10−2𝑪 + (0,1 ± 0,1) × 10−2

Grafik 4.12. Hubungan Absorbansi terhadap konsentrasi (ml/l) pada panjang gelombang

430 nm ( ), 470 nm ( ), 565 nm ( ), dan 635 nm ( ) untuk larutan

standar Ponceau 4R CI 16255

Tabel 4.3. Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565

nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Eritrosine CI 16035

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

49

Persamaan grafik yang diperoleh dari grafik 4.12 ditunjukkan pada

tabel 4.5.

Berdasarkan persamaan yang diperoleh dari grafik hubungan antara

absorbansi terhadap konsentrasi pada variasi empat panjang gelombang

untuk larutan standar Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI 16035-

Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI 16255 panjang gelombang

sensitif untuk pengukuran konsentrasi pewarna merah adalah 470 nm.

No Panjang

gelombang (nm) Persamaan garis

1 430 𝑨 = (7,6 ± 0,5) × 10−2𝑪+ (27,7 ± 3,4) × 10−2

2 470 𝑨 = (8,3 ± 0,7) × 10−2𝑪+ (37,2 ± 4,5) × 10−2

3 565 𝑨 = (3,3 ± 0,2) × 10−2𝑪 + (11,9 ± 1,4) × 10−2

4 635 𝑨 = (0,1 ± 0,1) × 10−2𝑪+ (4,9 ± 0,3) × 10−2

No Panjang

gelombang (nm) Persamaan garis

1 430 𝑨 = (5,7 ± 0,6) × 10−2𝑪+ (58,5 ± 4,5) × 10−2

2 470 𝑨 = (6,2 ± 1,1) × 10−2𝑪+ (11,6 ± 7,8) × 10−2

3 565 𝑨 = (3,7 ± 0,6) × 10−2𝑪+ (3,2 ± 4,3) × 10−2

4 635 𝑨 = (0,1 ± 0,1) × 10−2𝑪+ (0,02 ± 0,2) × 10−2

Tabel 4.4. Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565

nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Eritrosine CI 16035-

Carmoisine CI 14720

Tabel 4.5. Persamaan garis pada panjang gelombang 430 nm, 470 nm, 565

nm, dan 635 nm untuk pewarna merah Ponceau 4R CI 16255

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

50

3. Hasil pengukuran sampel.

Setelah dilakukan kalibrasi kemudian dilakukan penelitian sampel.

Penelitian sampel dilakukan dengan dua tahap. Pertama, menentukan

pola serapan yang dihasilkan oleh sampel. Sampel dikatakan

mengandung salah satu pewarna merah standar jika pola serapan sampel

sama dengan pola serapan pewarna merah standar. Kedua, menentukan

konsentrasi pewarna merah yang terkandung dalam sampel dengan

mengukur nilai absorbansi. Sampel minuman dikelompokkan menjadi

tiga, yaitu minuman kemasan, sirup, dan pewarna dalam minuman yang

dijual oleh pedagang kaki lima.

Pola serapan yang dihasilkan oleh sampel minuman Panter akan

semakin jelas dengan memperlihatkan konsistensi pola. Konsistensi pola

ditunjukkan dengan melihat pola yang dihasilkan ketika sampel

Grafik 4.13. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel minuman

Panter pada konsentrasi x ml/l

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

51

diencerkan. Hasil pengukuran intensitas cahaya terhadap panjang

gelombang untuk sampel dengan pengenceran ditunjukkan oleh grafik

4.14 berikut.

Pola serapan sampel minuman Panter menunjukkan adanya

indikasi mengandung pewarna Carmoisine CI 14720. Untuk dapat

mengetahui apakah yang digunakan untuk mewarnai sampel adalah

Carmoisine CI 14720 atau bukan, maka grafik 4.14 untuk pengukuran

nilai intensitas terhadap panjang gelombang sampel dibandingkan dengan

grafik 4.3 untuk pengukuran nilai intensitas terhadap panjang gelombang

larutan standar Carmoisine CI 14720. Hasil pengukuran ditunjukkan pada

grafik 4.15 berikut.

Grafik 4.14. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel minuman

Panter pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

52

Berdasarkan grafik 4.15 dapat dilihat bahwa pola serapan yang

dihasilkan oleh sampel sama dan mengikuti pola serapan larutan standar

Carmoisine CI 14720. Dengan demikian dapat dikatakan sampel

mengandung Carmoisine CI 14720. Apabila sampel telah dipastikan

mengandung jenis pewarna merah standar, kemudian analisa dilanjutkan

secara kuantitatif. Analisa kuantitatif dilakukan dengan mengukur nilai

absorbansi sampel. Persamaan garis dengan panjang gelombang selektif

dan sensitifitas optimal untuk pengukuran Carmoisine CI 14720 dalam

sampel yaitu 470 nm adalah

𝑨 = (7,8 ± 0,4) × 10−2𝑪 + (0,2 ± 0,1) × 10−2

Grafik 4.15. Perbandingan Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm)

larutan standar Carmoisine CI 14720 ( ) dengan konsentrasi 10 ml/L, 8

ml/L, 6 ml/L, 4 ml/L, dan 2 ml/L dengan sampel minuman panter ( )

pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

53

Hasil pengukuran nilai absorbansi sampel untuk sampel minuman

dengan merk Panter adalah 0,9059. Berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan persamaan absorbansi diperoleh nilai konsentrasi

Carmoisine CI 14270 yang terkandung dalam minuman Panter adalah

(11,9 ± 3,0) 𝑚𝑙/𝐿

Sampel yang diambil berdasarkan tiga pengelompokan. Pertama,

sampel diambil dari minuman berkemasan dengan merk Panter dan

Fanta. Pola serapan yang dihasilkan oleh minuman Panter ditunjukkan

oleh grafik 4.14 dan Fanta ditunjukkan oleh grafik 4.16. Sampel kedua

adalah sirup seperti Freis dan Nikisari. Pola serapan yang dihasilkan oleh

sirup dengan merk Freis ditunjukkan oleh grafik 4.17 dan sirup dengan

merk Nikisari ditunjukkan oleh grafik 4.18. Sampel ketiga diambil dari

minuman es yang dijual oleh pedagang kaki lima dari beberapa daerah.

Pola serapan yang dihasilkan oleh sampel yang diambil dari daerah

Pamela ditunjukkan oleh grafik 4.19, grafik 4.20, sedangkan dari daerah

di sekitar kampus Sanata Dharma ditunjukkan oleh grafik 4.21 dan grafik

4.22.

Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang

yang diperoleh dari sampel minuman berkemasan yang ke dua

ditunjukkan oleh grafik 4.16 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

54

Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang

yang diperoleh dari sampel sirup ditunjukkan oleh dua grafik berikut.

Grafik 4.16. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel

minuman Fanta pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

Grafik 4.17. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel sirup

Freiss pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

55

Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang

yang diperoleh dari sampel yang dijual pedagang kaki lima di daerah

pamela ditunjukkan oleh dua grafik berikut.

Grafik 4.18. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel sirup

Nikisari pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

Grafik 4.19. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel Pamela 1

pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

56

Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang

yang diperoleh dari sampel yang dijual pedagang kaki lima di daerah

sekitar Universitas Sanata Dharma ditunjukkan oleh dua grafik berikut.

Grafik 4.20. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel

Pamela 2 pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

Grafik 4.21. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel USD

1 pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

57

Untuk memastikan bahwa sampel mengandung pewarna standar

dapat diperoleh dengan cara yang sama yaitu dengan membandingkan

pola serapan standar dan pola serapan sampel. Sehingga semua sampel

perlu diidentifikasi dengan cara yang sama seperti sampel minuman

dengan merk panter di atas. Apabila sampel telah dipastikan mengandung

jenis pewarna merah standar, kemudian analisa dilanjutkan secara

kuantitatif.

Hasil identifikasi dari beberapa sampel tersebut menunjukkan

bahwa beberapa sampel mengandung Carmoisine CI 14720 dan sampel

lain mengandung Eritrosin CI 16035 – Carmoisine CI 14720. Hasil

identifikasi dan pengukuran konsentrasi pewarna merah yang diperoleh

dari sampel yang mengandung Eritrosin CI 16035 – Carmoisine CI

14720 ditunjukkan pada tabel 4.6 dan sampel yang mengandung

Carmoisine CI 14720 ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini.

Grafik 4.22. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) sampel USD 2

pada konsentrasi x ml/l ( ), 8/10x ml/l ( ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

58

Grafik Nama sampel Absorbansi sampel Konsentrasi (ml/L)

4.19 Pamela 1 1,19 (9,9 ± 1,5) 4.20 Pamela 2 1,41 (12,4 ± 1,8)

4.22 USD 2 1,69 (15,9 ± 2,3)

Grafik Nama sampel Absorbansi sampel Konsentrasi (ml/L)

4.14 Panter 0,91 (11,9 ± 3,0)

4.16 Fanta 0,82 (10,6 ± 2,7) 4.17 Freiss 1,12 (14,4 ± 3,7) 4.18 Nikisari 1,19 (15,3 ± 3,9)

4.21 USD 1 0,98 (12,7 ± 3,2)

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis pewarna merah dan

menentukan konsentrasi pewarna merah dalam suatu sampel. Prinsip dasar

yang digunakan adalah analisa secara kualitatif dan kuantitatif. Analisa

kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis pewarna merah yang terkandung

dalam sampel. Sampel merupakan minuman yang berbentuk cair dan

berwarna merah mencolok. Hal ini mengindikasi bahwa terdapat pewarna

merah yang digunakan dalam sampel. Namun, jenis pewarna merah apa yang

digunakan tidak diketahui. Oleh karena itu, perlu melakukan analisa kualitatif

terlebih dahulu.

Analisa kualitatif dilakukan dengan menggunakan Detektor Emission

Spectrometer. Detektor ini dapat mengukur nilai intensitas setelah melewati

suatu larutan pada panjang gelombang cahaya tertentu. Detektor bekerja

Tabel 4.6. Besar kosentrasi pewarna merah dalam sampel yang mengandung Eritrosin CI

16036-Carmosine CI 14720.

Tabel 4.7. Besar konsentrasi pewarna merah dalam sampel yang mengandung Carmosine

CI 14720.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

59

berdasarkan serapan tenaga yang mengikuti persamaan 2.16. Detekor akan

menerima cahaya setelah melewati sampel. Hasilnya merupakan grafik

hubungan antara intensitas cahaya terhadap panjang gelombang. Intensitas

cahaya setelah melewati larutan akan berkurang pada panjang gelombang 𝜆.

Berkurangnya intensitas cahaya setelah melewati larutan ini disebabkan

adanya proses serapan tenaga. Proses serapan tenaga dilakukan oleh molekul-

molekul penyusun warna merah pada sampel untuk melakukan transsisi

mengikuti persamaan 2.16. Hasil pengukuran intensitas cahaya terhadap

panjang gelombang akan membentuk pola tertentu. Pola ini dinamakan

sebagai pola serapan.

Pola serapan digunakan untuk melakukan identifikasi jenis pewarna merah

tertentu dalam sampel. Pola serapan larutan standar pewarna merah eritrosin,

eritrosin-carmoisine, carmoisine, dan ponceau 4R digunakan sebagai acuan

untuk melakukan analisa kualitatif. Pola serapan pewarna merah standar

eritrosin, eritrosin-carmoisine, carmoisine, dan ponceau 4R ditunjukkan pada

grafik 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4. Grafik hubungan antara intensitas cahaya

terhadap panjang gelombang untuk empat jenis pewarna merah standar

memiliki pola yang berbeda. Hal ini tergantung dari molekul penyusun setiap

jenis pewarna merah.

Identifikasi sampel dilakukan dengan membandingkan pola serapan

sampel dengan pola serapan pewarna merah standar. Pola sampel yang

diperoleh ditunjukkan oleh grafik hasil pengukuran intensitas sampel pada

berbagai panjang gelombang. Kemudian grafik hasil pengukuran intensitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

60

sampel dibandingkan dengan grafik hasil pengukuran intensitas larutan

standar pewarna merah. Jika pola serapan yang dihasilkan sampel sama atau

mengikuti salah satu diantara pola serapan larutan standar pewarna merah

eritrosin, eritrosin-carmoisine, carmoisine, atau ponceau 4R maka dapat

dikatakan sampel mengandung jenis pewarna merah standar.

Setelah dipastikan sampel mengandung jenis pewarna merah terntentu,

penelitian dapat dilanjutkan dengan analisa kuantitatif. Analisa kuantitatif

dilakukan menggunakan Detektor Colorimeter. Prinsip kerja Detektor

Colorimeter berdasarkan hukum Beer-Lambert yang mengikuti persamaan

2.20 dan 2.21. Detektor Colorimeter dapat mengukur absorbansi dan

transmittans secara bersamaan. Berdasarkan hubungan antara absorbansi

terhadap konsentrasi dapat diperoleh persamaan grafik. Persamaan grafik

menunjukkan panjang gelombang sensitif yang peka terhadap perubahan

konsentrasi pewarna yang diukur.

Jika pola serapan mendekati atau sama dengan pola serapan larutan

standar pewarna merah, maka Detektor Colorimeter dapat digunakan untuk

mengukur absorbansi pewarna merah dalam sampel. Persamaan garis yang

diperoleh pada panjang gelombang selektif dan panjang gelombang sensitif

optimal dapat digunakan sebagai dasar perhitungan. Hal ini dilakukan dengan

memasukkan nilai absorbansi sampel ke dalam persamaan tersebut. Detektor

Colorimeter tidak dapat digunakan untuk mengetahui senyawa dalam sampel.

Oleh karena itu, untuk melakukan pengukuran menggunakan Detektor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

61

Colorimeter harus dipastikan terlebih dahulu jenis pewarna merah dalam

sampel.

Berdasarkan grafik 4.15, pola serapan yang dihasilkan oleh sampel

minuman dengan merk Panter dapat dikatakan mendekati dan mengikuti pola

serapan pewarna merah standar Carmoisine CI 14720. Hal ini ditunjukkan

nilai intensitas yang terukur pada panjang gelombang 410 nm sampai 510 nm,

sehingga dapat diyakini sampel mengandung Carmoisine CI 14720. Karena

terdapat senyawa Carmoisine CI 14720 maka persamaan garis dengan

selektifitas dan sensitifitas tertinggi dapat digunakan untuk menghitung

kosentrasi pewarna merah dalam sampel.

Pengenceran sampel dilakukan apabila nilai absorbansi yang diperoleh

dari hasil pengukuran berada di luar batas nilai absorbansi pewarna merah

standar. Kepekatan sampel perlu diperhatikan pada saat pengukuran. Sampel

yang terlalu pekat akan menghalangi sinar yang ditembakan menuju larutan,

sedangkan terlalu encer justru sinar akan diteruskan semua tanpa ada serapan.

Sampel terdiri dari minuman berkemasan, sirup, dan pewarna dalam

pemanis yang dijual dipasar. Hasil dari identifikasi jenis pewarna merah dan

pengukuran konsentrasi dari beberapa sampel yang diteliti ditunjukkan pada

tabel 4.6 dan 4.7. Berdasarkan hasil identifikasi, sampel yang ditunjukkan

oleh grafik 4.14, 4.16, 4.17, 4.18, dan 4.21 mengandung pewarna merah

Carmoisine CI 14720, sedangkan sampel yang ditunjukkan oleh grafik 4.19,

4.20, dan 4.22 mengandung pewarna merah Eritrosine CI 16035-Carmoisine

CI 14720. Berdasarkan data pada tabel 4.6 dan 4.7 dapat dilihat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

62

hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi sampel mengikuti hubungan

linear. Semakin besar absorbansi sampel maka konsentrasi sampel juga

semakin besar. Selain itu, data pada tabel 4.6 dan 4.7 menunjukkan bahwa

minuman yang dijual di daerah Universitas Sanata Dharma dan Pamela

tergolong aman karena pewarna merah yang digunakan telah diijinkan oleh

pemerintah RI. Kandungan pewarna merah dalam sampel tergolong masih

dalam batas wajar.

Penelitian ini juga memberikan sumbangan pada dunia pendidikan.

Penelitian ini dapat menunjukkan peristiwa serapan tenaga (exitasi deexitasi)

pada materi fisika atom dan molekul. Berdasarkan penelitian ini, siswa diajak

untuk berpikir konstruktif terhadap fenomena yang mengikuti keteraturan

suatu molekul tertentu. Selain itu, pembelajaran dapat dilakukan secara

inkuiri yang memberi kesempatan siswa untuk melakukan dan menemukan

pemahaman sendiri.

Pengamatan intensitas cahaya berbantuan komputer ini relatif lebih mudah

digunakan. Software Loger Pro membantu dan memepermudah dalam proses

pengambilan data. Komputer merupakan media yang sudah tidak asing lagi

bagi siswa. Metode eksperimen ini dapat juga digunakan dalam pembelajaran

sebagai praktikum di SMA. Sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menentukan

konsentrasi pewarna merah dalam sampel minuman. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan Detektor Emission Spectrometer dan Colorimeter yang terhubung

dengan Software Loger Pro. Berdasarkan eksperimen dan hasil yang diperoleh

diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Identifikasi jenis pewarna merah dilakukan dengan cara membandingkan

pola serapan yang dihasilkan sampel dengan pola serapan yang dihasilkan

oleh larutan pewarna merah standar Eritrosine CI 16035, Eritrosine CI

16035-Carmoisine CI 14720, Carmoisine CI 14720, dan Ponceau 4R CI

16255. Pola serapan dihasilkan oleh detektor Emission Spectrometer.

2. Pewarna merah yang ditemukan dalam beberapa sampel pada penelitian

ini adalah Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720 dan Carmoisine CI

14720.

3. Kosentrasi pewarna merah yang digunakan untuk mewarnai sampel dapat

ditentukan menggunakan perhitungan berdasarkan persamaan grafik yang

diperoleh dengan menggunakan Detektor Colorimeter. Detektor

Colorimeter digunakan untuk mengukur absorbansi sampel pada berbagai

konsentrasi. Syarat penggunaan detektor Colorimeter yaitu sampel telah

dipastikan mengandung senyawa yang ingin diteliti.

4. Hasil pengukuran kosentrasi pewarna merah sampel sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

64

Tabel 5.1. Besar kosentrasi pewarna merah dalam sampel yang mengandung Eritrosin CI

16036-Carmosine CI 14720

Grafik Nama sampel Absorbansi sampel Konsentrasi (ml/L)

4.19 Pamela 1 1,19 (9,9 ± 1,5) 4.20 Pamela 2 1,41 (12,4 ± 1,8) 4.22 USD 2 1,69 (15,9 ± 2,3)

Grafik Nama sampel Absorbansi sampel Konsentrasi (ml/L)

4.14 Panter 0,91 (11,9 ± 3,0)

4.16 Fanta 0,82 (10,6 ± 2,7) 4.17 Freiss 1,12 (14,4 ± 3,7) 4.18 Nikisari 1,19 (15,3 ± 3,9)

4.21 USD 1 0,98 (12,7 ± 3,2)

B. Saran

Beberapa hal dalam penelitian ini yang perlu diperbaiki untuk

kepentingan penelitian selanjutnya sehingga dapat semakin meningkatkan

kualitas penelitian ini. Penulis menyarankan kepada pembaca yang ingin

melanjutkan penelitian selanjutnya untuk :

1. Memperluas daerah untuk memperoleh sampel.

2. Melakukan konfirmasi dengan melakukan penelitian menggunakan

metode yang berbeda.

3. Melakukan konfirmasi berdasarkan cara analisa yang berbeda, misalnya

indeks bias terhadap konsentrasi.

Tabel 5.2. Besar konsentrasi pewarna merah dalam sampel yang mengandung Carmosine

CI 14720.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

65

DAFTAR PUSTAKA

Gadgrave, I. 2009. Modern Teaching of Physics. United Kingdom: Global Media.

Departemen Kesehatan RI. 1998. Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988

tentang bahan tambahan makanan (BTM).

Wenninger, John A. Canterbery, Renar C. Ewen, Mc. G. N. Jr. 2000.

International Cosmetic Ingredient Dictionary and Handbook ( ed.8).

Washington DC.

Doebelin, Ernest.O.1992. Sistem Pengukuran Aplikasi dan Pereancangan.Jakarta:

Erlangga.

Atmajati, Dian E. 2014. Pengukuran Rotasi Optik Spesifik Larutan Galaktosa,

Fruktosa, dan Laktosa. Skripsi FMIPA Universitas Sanata Dharma.

Sasmoko, Y. Hari. 2008. Pengukuran Konsentrasi Carmoizine dalam Sampel

Minuman menggunakan UV-Vis Spektrofotometer SP8-400. Skripsi FST

Universitas Sanata Dharma.

Murwaningsinh, A.S dan Santosa, I.E. Pengukuran Konstanta Dielektrik Kertas.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng-DIY. Yogyakarta: USD.

Arung, E dan Santosa, I.E. Pengukuran Gaya Interaksi Antar Dipol Magnet.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng-DIY. Yogyakarta: USD.

Anggoro, C.J dan Santosa, I.E. Distribusi Medan Magnet Di Sekitar Kumparan

Berarus Listrik. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng-DIY.

Yogyakarta: USD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

66

www.vernier.com. Diunduh pada tanggal 19 Juli 2016 pukul 00.01 WIB

Krane, K.S, 1992. Fisika Modern diterjemahkan oleh Hans J. Wospakrik. Jakarta :

Penerbit Universitas Indonesia.

Halliday dan Resnick. 1978. Fisika jilid 2 diterjemahkan oleh Pantur Silaban dan

Erwin Sucipto. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Beiser, Arthur. 1982. Konsep Fisika Modern diterjemahkan oleh The Houw

Liong. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Skoog, D.A. West, M. Donald Holler, F. James. 1965. Analithycal Chemistri an

introduction. US Amerika.

Turak. F, Dinç.M, Dülger. Ö, and Ustun Özgür. M . 2014. Four Derivative

Spectrophotometric Methods for the Simultaneous Determination of

Carmoisine and Ponceau 4R in Drinks and Comparison with High

Performance Liquid Chromatography. International Journal of Analytical

Chemistry. Vol 14. Pp 11. www.hindawi.com/journals/ijac/2014/650465/.

diunduh pada 17 Juni 2016. Pukul 01.56 WIB.

www.scribd.com. Diunduh pada tanggal 2 Juli 2016 pukul 05.32 WIB.

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Makanan Republik Indonesia Nomor 37

Tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan

Pangan Pewarna..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

67

Brady, J . E. 1994. General Chemistry Principles and Structur, 5 th ed. New

York: St. John’s University.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

68

LAMPIRAN

Lampiran 1

Tabel hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) untuk larutan

standar pewarna merah Carmoisine CI 14720 pada konsentrasi 10 ml/L, 8 ml/L,

6ml/L, 4 ml/L, dan 2 ml/L.

Panjang gelombang(nm) 𝑰𝟏𝟎 𝒎𝒍/𝑳 𝑰𝟖 𝒎𝒍/𝑳 𝑰𝟔 𝒎𝒍/𝑳 𝑰𝟒 𝒎𝒍/𝑳 𝑰𝟐 𝒎𝒍/𝑳

350,4 0,224 0,370 0,396 0,517 0,629

351,1 0,234 0,376 0,405 0,528 0,642

351,7 0,239 0,387 0,418 0,540 0,649

352,4 0,246 0,396 0,424 0,547 0,678

353,0 0,246 0,404 0,439 0,564 0,690

353,7 0,255 0,405 0,448 0,573 0,700

354,3 0,256 0,420 0,455 0,597 0,728

355,0 0,265 0,428 0,466 0,602 0,740

355,6 0,272 0,441 0,470 0,611 0,756

356,3 0,272 0,449 0,482 0,627 0,778

356,9 0,279 0,458 0,493 0,650 0,789

357,5 0,281 0,469 0,502 0,667 0,814

358,2 0,291 0,470 0,515 0,673 0,830

358,8 0,286 0,479 0,526 0,685 0,845

359,5 0,302 0,488 0,530 0,702 0,854

360,1 0,298 0,495 0,535 0,717 0,878

360,8 0,302 0,497 0,550 0,717 0,887

361,4 0,306 0,504 0,551 0,718 0,903

362,1 0,299 0,505 0,560 0,737 0,917

362,7 0,314 0,523 0,566 0,751 0,928

363,4 0,313 0,527 0,573 0,765 0,946

364,0 0,313 0,525 0,583 0,764 0,958

364,7 0,318 0,531 0,594 0,784 0,982

365,3 0,316 0,537 0,593 0,790 0,997

366,0 0,322 0,543 0,608 0,813 1,013

366,6 0,332 0,550 0,613 0,816 1,016

367,2 0,331 0,554 0,620 0,822 1,016

367,9 0,333 0,566 0,631 0,842 1,016

368,5 0,331 0,574 0,638 0,858 1,016

369,2 0,335 0,576 0,646 0,868 1,016

369,8 0,341 0,587 0,650 0,880 1,016

370,5 0,342 0,598 0,662 0,896 1,016

371,1 0,345 0,593 0,670 0,896 1,016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

69

371,8 0,348 0,605 0,677 0,912 1,016

372,4 0,356 0,613 0,691 0,935 1,016

373,1 0,352 0,612 0,702 0,935 1,016

373,7 0,359 0,617 0,708 0,956 1,016

374,4 0,368 0,629 0,715 0,956 1,016

375,0 0,370 0,633 0,710 0,979 1,016

375,7 0,370 0,648 0,717 0,995 1,016

376,3 0,375 0,649 0,734 1,001 1,016

376,9 0,378 0,666 0,749 1,010 1,016

377,6 0,375 0,668 0,760 1,016 1,016

378,2 0,387 0,666 0,763 1,016 1,016

378,9 0,387 0,683 0,774 1,016 1,016

379,5 0,386 0,694 0,781 1,016 1,016

380,2 0,395 0,697 0,787 1,016 1,016

380,8 0,398 0,699 0,798 1,016 1,016

381,5 0,394 0,702 0,801 1,016 1,016

382,1 0,396 0,715 0,821 1,016 1,016

382,8 0,399 0,718 0,822 1,016 1,016

383,4 0,412 0,728 0,833 1,016 1,016

384,1 0,413 0,729 0,833 1,016 1,016

384,7 0,412 0,737 0,848 1,016 1,016

385,4 0,417 0,754 0,864 1,016 1,016

386,0 0,424 0,748 0,871 1,016 1,016

386,6 0,422 0,770 0,885 1,016 1,016

387,3 0,438 0,779 0,885 1,016 1,016

387,9 0,435 0,784 0,910 1,016 1,016

388,6 0,438 0,795 0,913 1,016 1,016

389,2 0,443 0,807 0,933 1,016 1,016

389,9 0,449 0,817 0,944 1,016 1,016

390,5 0,452 0,823 0,952 1,016 1,016

391,2 0,455 0,832 0,971 1,016 1,016

391,8 0,456 0,825 0,966 1,016 1,016

392,5 0,462 0,843 0,987 1,016 1,016

393,1 0,466 0,846 1,001 1,016 1,016

393,8 0,464 0,855 0,998 1,016 1,016

394,4 0,462 0,854 0,999 1,016 1,016

395,0 0,477 0,861 1,011 1,016 1,016

395,7 0,473 0,865 1,015 1,016 1,016

396,3 0,470 0,864 1,014 1,016 1,016

397,0 0,477 0,870 1,016 1,016 1,016

397,6 0,479 0,873 1,016 1,016 1,016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

70

398,3 0,473 0,890 1,016 1,016 1,016

398,9 0,472 0,869 1,016 1,016 1,016

399,6 0,462 0,871 1,016 1,016 1,016

400,2 0,472 0,874 1,016 1,016 1,016

400,9 0,464 0,875 1,016 1,016 1,016

401,5 0,462 0,865 1,016 1,016 1,016

402,2 0,461 0,860 1,016 1,016 1,016

402,8 0,461 0,853 1,016 1,016 1,016

403,5 0,452 0,856 1,016 1,016 1,016

404,1 0,450 0,846 1,016 1,016 1,016

404,7 0,439 0,843 1,016 1,016 1,016

405,4 0,434 0,833 1,016 1,016 1,016

406,0 0,437 0,830 1,016 1,016 1,016

406,7 0,420 0,822 1,016 1,016 1,016

407,3 0,415 0,809 1,016 1,016 1,016

408,0 0,403 0,806 1,016 1,016 1,016

408,6 0,393 0,789 1,016 1,016 1,016

409,3 0,387 0,772 1,016 1,016 1,016

409,9 0,379 0,766 1,016 1,016 1,016

410,6 0,368 0,750 1,016 1,016 1,016

411,2 0,357 0,739 1,013 1,016 1,016

411,9 0,346 0,715 1,003 1,016 1,016

412,5 0,335 0,690 0,993 1,016 1,016

413,2 0,327 0,685 0,987 1,016 1,016

413,8 0,315 0,665 0,976 1,016 1,016

414,4 0,310 0,651 0,963 1,016 1,016

415,1 0,300 0,637 0,942 1,016 1,016

415,8 0,280 0,619 0,920 1,016 1,016

416,4 0,271 0,601 0,924 1,016 1,016

417,1 0,255 0,584 0,896 1,016 1,016

417,7 0,245 0,566 0,878 1,016 1,016

418,4 0,230 0,549 0,874 1,016 1,016

419,1 0,223 0,526 0,865 1,016 1,016

419,7 0,219 0,506 0,836 1,016 1,016

420,4 0,199 0,496 0,822 1,016 1,016

421,1 0,192 0,479 0,811 1,016 1,016

421,7 0,186 0,459 0,791 1,016 1,016

422,4 0,171 0,441 0,779 1,016 1,016

423,1 0,163 0,426 0,760 1,016 1,016

423,7 0,150 0,406 0,747 1,016 1,016

424,4 0,142 0,388 0,730 1,016 1,016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

71

425,1 0,133 0,375 0,701 1,016 1,016

425,7 0,132 0,360 0,683 1,016 1,016

426,4 0,124 0,336 0,666 1,016 1,016

427,1 0,113 0,325 0,651 1,016 1,016

427,7 0,098 0,305 0,625 1,016 1,016

428,4 0,092 0,293 0,606 1,016 1,016

429,1 0,088 0,276 0,589 1,016 1,016

429,7 0,081 0,258 0,561 1,016 1,016

430,4 0,075 0,242 0,545 1,009 1,016

431,1 0,071 0,221 0,524 0,970 1,016

431,7 0,065 0,211 0,495 0,927 1,016

432,4 0,060 0,194 0,471 0,899 1,016

433,1 0,053 0,171 0,438 0,859 1,016

433,7 0,049 0,161 0,421 0,831 1,016

434,4 0,049 0,149 0,390 0,792 1,016

435,1 0,044 0,132 0,369 0,752 1,016

435,7 0,041 0,118 0,340 0,715 1,016

436,4 0,039 0,106 0,318 0,682 1,016

437,1 0,038 0,092 0,304 0,649 1,016

437,7 0,036 0,081 0,280 0,611 1,016

438,4 0,031 0,075 0,256 0,584 1,016

439,1 0,031 0,068 0,231 0,549 1,016

439,7 0,030 0,063 0,212 0,502 1,016

440,4 0,031 0,057 0,195 0,477 1,016

441,1 0,028 0,045 0,174 0,448 1,016

441,7 0,030 0,046 0,164 0,415 1,016

442,4 0,027 0,045 0,145 0,378 1,016

443,1 0,027 0,038 0,130 0,363 1,016

443,7 0,029 0,039 0,119 0,334 1,016

444,4 0,028 0,036 0,107 0,300 1,016

445,1 0,028 0,037 0,092 0,292 1,016

445,7 0,025 0,033 0,084 0,263 1,016

446,4 0,026 0,032 0,076 0,246 1,016

447,1 0,028 0,030 0,075 0,226 1,016

447,7 0,024 0,033 0,066 0,214 1,016

448,4 0,026 0,030 0,064 0,196 1,016

449,1 0,024 0,032 0,057 0,181 1,016

449,7 0,025 0,031 0,052 0,175 1,016

450,4 0,030 0,032 0,052 0,157 1,016

451,1 0,025 0,027 0,049 0,147 1,016

451,7 0,026 0,029 0,048 0,139 1,016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

72

452,4 0,026 0,027 0,049 0,131 1,016

453,1 0,027 0,030 0,043 0,122 1,016

453,7 0,026 0,028 0,041 0,117 1,016

454,4 0,029 0,028 0,040 0,115 1,016

455,1 0,023 0,029 0,038 0,106 1,016

455,7 0,025 0,029 0,041 0,104 1,016

456,4 0,026 0,027 0,036 0,099 1,016

457,1 0,024 0,029 0,035 0,096 1,016

457,7 0,026 0,030 0,038 0,092 1,016

458,4 0,023 0,030 0,038 0,087 1,016

459,1 0,022 0,030 0,039 0,085 1,016

459,7 0,024 0,030 0,036 0,084 1,016

460,4 0,027 0,029 0,034 0,080 1,016

461,1 0,025 0,029 0,034 0,078 1,016

461,7 0,028 0,026 0,035 0,075 1,016

462,4 0,023 0,030 0,034 0,069 1,016

463,1 0,027 0,033 0,033 0,068 1,016

463,7 0,028 0,028 0,030 0,065 1,016

464,4 0,023 0,027 0,031 0,058 1,016

465,1 0,030 0,031 0,032 0,057 1,016

465,7 0,027 0,028 0,032 0,056 1,014

466,4 0,025 0,026 0,030 0,052 1,002

467,1 0,024 0,027 0,032 0,050 0,972

467,7 0,025 0,027 0,033 0,049 0,942

468,4 0,025 0,027 0,030 0,043 0,895

469,1 0,026 0,025 0,028 0,037 0,866

469,7 0,025 0,026 0,031 0,039 0,827

470,4 0,024 0,031 0,028 0,039 0,786

471,1 0,026 0,027 0,030 0,034 0,747

471,7 0,026 0,030 0,029 0,036 0,700

472,4 0,024 0,030 0,032 0,037 0,663

473,1 0,028 0,027 0,027 0,035 0,630

473,7 0,025 0,029 0,030 0,033 0,583

474,4 0,028 0,031 0,028 0,034 0,538

475,1 0,033 0,025 0,028 0,035 0,510

475,7 0,027 0,028 0,029 0,033 0,465

476,4 0,025 0,030 0,028 0,032 0,440

477,1 0,028 0,027 0,028 0,031 0,402

477,7 0,029 0,026 0,029 0,031 0,373

478,4 0,027 0,027 0,033 0,031 0,347

479,1 0,025 0,028 0,027 0,031 0,323

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

73

479,7 0,025 0,028 0,029 0,030 0,295

480,4 0,026 0,026 0,028 0,031 0,264

481,1 0,029 0,030 0,028 0,030 0,247

481,7 0,025 0,029 0,027 0,029 0,228

482,4 0,029 0,026 0,029 0,031 0,222

483,1 0,029 0,029 0,028 0,031 0,209

483,7 0,027 0,027 0,028 0,031 0,197

484,4 0,025 0,028 0,030 0,034 0,184

485,1 0,028 0,025 0,026 0,032 0,178

485,7 0,027 0,026 0,027 0,030 0,168

486,4 0,029 0,028 0,026 0,032 0,164

487,1 0,026 0,028 0,030 0,031 0,166

487,7 0,027 0,029 0,029 0,030 0,163

488,4 0,029 0,030 0,028 0,030 0,165

489,0 0,028 0,032 0,027 0,029 0,166

489,7 0,028 0,029 0,029 0,030 0,171

490,3 0,028 0,031 0,030 0,033 0,176

491,0 0,027 0,028 0,029 0,031 0,184

491,7 0,031 0,032 0,030 0,034 0,193

492,3 0,028 0,027 0,030 0,036 0,201

493,0 0,028 0,030 0,032 0,031 0,221

493,6 0,029 0,028 0,033 0,034 0,241

494,3 0,028 0,030 0,031 0,033 0,255

494,9 0,029 0,030 0,032 0,034 0,287

495,6 0,028 0,034 0,034 0,038 0,322

496,3 0,029 0,032 0,035 0,038 0,358

496,9 0,030 0,029 0,033 0,038 0,415

497,6 0,031 0,032 0,031 0,038 0,462

498,2 0,032 0,033 0,036 0,039 0,522

498,9 0,031 0,032 0,037 0,042 0,600

499,6 0,029 0,034 0,035 0,042 0,678

500,2 0,031 0,034 0,036 0,050 0,779

500,9 0,032 0,038 0,037 0,049 0,891

501,5 0,033 0,036 0,040 0,055 1,001

502,2 0,030 0,036 0,041 0,065 1,016

502,8 0,031 0,034 0,044 0,078 1,016

503,5 0,033 0,034 0,048 0,092 1,016

504,2 0,034 0,035 0,049 0,121 1,016

504,8 0,036 0,039 0,062 0,149 1,016

505,5 0,035 0,039 0,071 0,197 1,016

506,1 0,037 0,043 0,088 0,248 1,016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

74

506,8 0,035 0,048 0,103 0,306 1,016

507,5 0,033 0,051 0,135 0,387 1,016

508,1 0,039 0,059 0,178 0,483 1,016

508,8 0,043 0,065 0,228 0,601 1,016

509,4 0,047 0,083 0,281 0,723 1,016

510,1 0,046 0,105 0,368 0,866 1,016

510,7 0,058 0,138 0,450 1,000 1,016

511,4 0,063 0,181 0,554 1,016 1,016

512,1 0,083 0,236 0,672 1,016 1,016

512,7 0,099 0,296 0,812 1,016 1,016

513,4 0,133 0,365 0,964 1,016 1,016

514,0 0,173 0,453 1,016 1,016 1,016

514,7 0,214 0,554 1,016 1,016 1,016

515,3 0,271 0,668 1,016 1,016 1,016

516,0 0,345 0,792 1,016 1,016 1,016

516,7 0,415 0,917 1,016 1,016 1,016

517,3 0,508 1,015 1,016 1,016 1,016

518,0 0,598 1,015 1,016 1,016 1,016

518,6 0,701 1,015 1,016 1,016 1,016

Lampiran 2

Tabel hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan standar Eritrosine

CI 16035, Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720, Carmoisine CI 14720, dan

Ponceau 4R CI 16255 pada konsentrasi 8 ml/l dan larutan standar Tartrasine CI

19410pada konsentrasi 8 ml/l

Panjang gelombang(nm) Eritosin Eritrosine-

Carmoisine Carmoisine Ponceau 4R Tartrasine

370,5 1,001 0,771 0,598 0,021 0,019

371,1 1,015 0,780 0,593 0,023 0,021

371,8 1,016 0,788 0,605 0,021 0,023

372,4 1,016 0,812 0,613 0,022 0,017

373,1 1,016 0,822 0,612 0,022 0,019

373,7 1,016 0,826 0,617 0,024 0,018

374,4 1,016 0,843 0,629 0,022 0,016

375 1,016 0,847 0,633 0,023 0,022

375,7 1,016 0,868 0,648 0,024 0,020

376,3 1,016 0,877 0,649 0,021 0,018

376,9 1,016 0,889 0,666 0,024 0,021

377,6 1,016 0,903 0,668 0,021 0,022

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

75

378,2 1,016 0,912 0,666 0,020 0,018

378,9 1,016 0,927 0,683 0,024 0,023

379,5 1,016 0,929 0,694 0,022 0,019

380,2 1,016 0,940 0,697 0,024 0,019

380,8 1,016 0,951 0,699 0,023 0,019

381,5 1,016 0,962 0,702 0,021 0,020

382,1 1,016 0,986 0,715 0,022 0,017

382,8 1,016 0,994 0,718 0,022 0,020

383,4 1,016 0,994 0,728 0,022 0,020

384,1 1,016 1,002 0,729 0,024 0,018

384,7 1,016 1,015 0,737 0,022 0,023

385,4 1,016 1,015 0,754 0,024 0,019

386 1,016 1,015 0,748 0,025 0,019

386,6 1,016 1,015 0,770 0,024 0,019

387,3 1,016 1,015 0,779 0,015 0,020

387,9 1,016 1,015 0,784 0,027 0,018

388,6 1,016 1,015 0,795 0,025 0,021

389,2 1,016 1,015 0,807 0,024 0,022

389,9 1,016 1,015 0,817 0,024 0,020

390,5 1,016 1,015 0,823 0,021 0,021

391,2 1,016 1,015 0,832 0,023 0,024

391,8 1,016 1,015 0,825 0,024 0,021

392,5 1,016 1,015 0,843 0,023 0,021

393,1 1,016 1,015 0,846 0,019 0,023

393,8 1,016 1,015 0,855 0,019 0,023

394,4 1,016 1,015 0,854 0,024 0,024

395 1,016 1,015 0,861 0,023 0,023

395,7 1,016 1,015 0,865 0,025 0,023

396,3 1,016 1,015 0,864 0,024 0,023

397 1,016 1,015 0,870 0,024 0,022

397,6 1,016 1,015 0,873 0,023 0,023

398,3 1,016 1,015 0,890 0,025 0,023

398,9 1,016 1,015 0,869 0,020 0,026

399,6 1,016 1,015 0,871 0,021 0,024

400,2 1,016 1,015 0,874 0,025 0,025

400,9 1,016 1,015 0,875 0,021 0,026

401,5 1,016 1,015 0,865 0,020 0,027

402,2 1,016 1,015 0,860 0,022 0,027

402,8 1,016 1,015 0,853 0,022 0,030

403,5 1,016 1,015 0,856 0,023 0,029

404,1 1,016 1,015 0,846 0,025 0,029

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

76

404,7 1,016 1,015 0,843 0,020 0,034

405,4 1,016 1,015 0,833 0,022 0,035

406 1,016 1,015 0,830 0,021 0,035

406,7 1,016 1,015 0,822 0,023 0,037

407,3 1,016 1,015 0,809 0,023 0,040

408 1,016 1,015 0,806 0,023 0,046

408,6 1,016 1,015 0,789 0,025 0,048

409,3 1,016 1,015 0,772 0,025 0,051

409,9 1,016 1,015 0,766 0,023 0,054

410,6 1,016 1,015 0,750 0,023 0,063

411,2 1,016 1,015 0,739 0,022 0,070

411,9 1,016 1,015 0,715 0,024 0,074

412,5 1,016 1,015 0,690 0,023 0,085

413,2 1,016 1,015 0,685 0,026 0,088

413,8 1,016 1,015 0,665 0,023 0,101

414,4 1,016 1,015 0,651 0,027 0,114

415,1 1,016 1,015 0,637 0,023 0,122

415,8 1,016 1,015 0,619 0,022 0,136

416,4 1,016 1,015 0,601 0,024 0,150

417,1 1,016 1,015 0,584 0,027 0,163

417,7 1,016 1,015 0,566 0,023 0,181

418,4 1,016 1,015 0,549 0,024 0,200

419,1 1,016 1,015 0,526 0,022 0,212

419,7 1,016 1,015 0,506 0,024 0,237

420,4 1,016 1,015 0,496 0,024 0,251

421,1 1,016 1,015 0,479 0,019 0,271

421,7 1,016 1,015 0,459 0,025 0,289

422,4 1,016 1,015 0,441 0,021 0,314

423,1 1,016 1,015 0,426 0,024 0,333

423,7 1,016 1,015 0,406 0,026 0,365

424,4 1,016 1,015 0,388 0,024 0,385

425,1 1,016 1,015 0,375 0,026 0,405

425,7 1,016 1,015 0,360 0,024 0,418

426,4 1,016 1,015 0,336 0,028 0,452

427,1 1,016 1,015 0,325 0,024 0,469

427,7 1,016 1,015 0,305 0,020 0,490

428,4 1,016 1,015 0,293 0,020 0,514

429,1 1,016 1,015 0,276 0,026 0,529

429,7 1,016 1,015 0,258 0,023 0,555

430,4 1,016 1,015 0,242 0,025 0,577

431,1 0,989 1,015 0,221 0,025 0,593

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

77

431,7 0,952 1,015 0,211 0,024 0,602

432,4 0,906 1,015 0,194 0,022 0,618

433,1 0,858 1,014 0,171 0,026 0,645

433,7 0,818 0,991 0,161 0,024 0,653

434,4 0,765 0,979 0,149 0,027 0,673

435,1 0,726 0,965 0,132 0,024 0,679

435,7 0,681 0,949 0,118 0,025 0,699

436,4 0,640 0,934 0,106 0,023 0,699

437,1 0,600 0,922 0,092 0,024 0,719

437,7 0,558 0,897 0,081 0,026 0,733

438,4 0,521 0,880 0,075 0,022 0,745

439,1 0,483 0,872 0,068 0,025 0,767

439,7 0,447 0,853 0,063 0,022 0,774

440,4 0,408 0,851 0,057 0,024 0,777

441,1 0,377 0,839 0,045 0,024 0,791

441,7 0,342 0,836 0,046 0,026 0,806

442,4 0,318 0,821 0,045 0,026 0,821

443,1 0,285 0,807 0,038 0,024 0,827

443,7 0,264 0,798 0,039 0,028 0,836

444,4 0,241 0,797 0,036 0,026 0,841

445,1 0,219 0,791 0,037 0,023 0,854

445,7 0,195 0,779 0,033 0,028 0,880

446,4 0,177 0,773 0,032 0,024 0,878

447,1 0,159 0,769 0,030 0,025 0,882

447,7 0,150 0,762 0,033 0,025 0,897

448,4 0,133 0,747 0,030 0,027 0,896

449,1 0,117 0,739 0,032 0,026 0,905

449,7 0,116 0,730 0,031 0,028 0,915

450,4 0,105 0,721 0,032 0,024 0,926

451,1 0,098 0,722 0,027 0,029 0,937

451,7 0,089 0,707 0,029 0,024 0,938

452,4 0,084 0,699 0,027 0,026 0,940

453,1 0,083 0,696 0,030 0,025 0,951

453,7 0,077 0,697 0,028 0,027 0,958

454,4 0,072 0,685 0,028 0,026 0,958

455,1 0,064 0,672 0,029 0,027 0,963

455,7 0,067 0,669 0,029 0,023 0,980

456,4 0,061 0,654 0,027 0,025 0,990

457,1 0,064 0,657 0,029 0,024 0,988

457,7 0,062 0,652 0,030 0,026 0,985

458,4 0,060 0,636 0,030 0,028 0,999

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

78

459,1 0,057 0,629 0,030 0,026 0,999

459,7 0,052 0,626 0,030 0,025 1,003

460,4 0,053 0,615 0,029 0,028 0,997

461,1 0,048 0,611 0,029 0,028 1,005

461,7 0,044 0,612 0,026 0,028 1,007

462,4 0,049 0,601 0,030 0,027 1,008

463,1 0,046 0,596 0,033 0,026 0,995

463,7 0,046 0,594 0,028 0,027 1,012

464,4 0,041 0,581 0,027 0,025 1,005

465,1 0,044 0,572 0,031 0,024 1,010

465,7 0,038 0,572 0,028 0,022 1,012

466,4 0,042 0,565 0,026 0,027 1,012

467,1 0,041 0,560 0,027 0,024 1,007

467,7 0,039 0,558 0,027 0,028 1,011

468,4 0,034 0,551 0,027 0,027 1,007

469,1 0,033 0,544 0,025 0,026 1,007

469,7 0,035 0,543 0,026 0,026 1,013

470,4 0,033 0,535 0,031 0,027 1,015

471,1 0,032 0,532 0,027 0,026 1,016

471,7 0,033 0,528 0,030 0,024 1,016

472,4 0,031 0,530 0,030 0,026 1,016

473,1 0,030 0,526 0,027 0,023 1,016

473,7 0,034 0,527 0,029 0,022 1,016

474,4 0,031 0,530 0,031 0,027 1,016

475,1 0,031 0,534 0,025 0,024 1,016

475,7 0,031 0,541 0,028 0,027 1,016

476,4 0,031 0,526 0,030 0,029 1,016

477,1 0,032 0,529 0,027 0,026 1,016

477,7 0,035 0,537 0,026 0,025 1,016

478,4 0,034 0,533 0,027 0,029 1,016

479,1 0,034 0,536 0,028 0,026 1,016

479,7 0,031 0,549 0,028 0,026 1,016

480,4 0,031 0,545 0,026 0,026 1,016

481,1 0,033 0,550 0,030 0,027 1,014

481,7 0,032 0,544 0,029 0,026 1,012

482,4 0,033 0,560 0,026 0,027 1,010

483,1 0,030 0,563 0,029 0,026 1,009

483,7 0,032 0,570 0,027 0,027 1,001

484,4 0,032 0,567 0,028 0,026 1,003

485,1 0,033 0,575 0,025 0,031 1,001

485,7 0,031 0,583 0,026 0,027 0,989

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

79

486,4 0,031 0,593 0,028 0,026 0,974

487,1 0,032 0,606 0,028 0,027 0,978

487,7 0,035 0,605 0,029 0,029 0,970

488,4 0,031 0,620 0,030 0,026 0,974

489 0,034 0,627 0,032 0,025 0,979

489,7 0,032 0,639 0,029 0,027 0,981

490,3 0,033 0,651 0,031 0,027 0,981

491 0,033 0,660 0,028 0,028 0,983

491,7 0,034 0,672 0,032 0,029 0,984

492,3 0,037 0,685 0,027 0,028 0,985

493 0,038 0,701 0,030 0,030 0,979

493,6 0,034 0,707 0,028 0,026 0,983

494,3 0,036 0,727 0,030 0,029 0,980

494,9 0,040 0,739 0,030 0,026 0,969

495,6 0,039 0,746 0,034 0,028 0,955

496,3 0,042 0,764 0,032 0,031 0,960

496,9 0,043 0,776 0,029 0,029 0,940

497,6 0,041 0,799 0,032 0,025 0,932

498,2 0,041 0,812 0,033 0,031 0,924

498,9 0,044 0,833 0,032 0,026 0,914

499,6 0,044 0,854 0,034 0,025 0,900

500,2 0,047 0,870 0,034 0,029 0,907

500,9 0,047 0,891 0,038 0,028 0,882

501,5 0,049 0,909 0,036 0,028 0,878

502,2 0,054 0,920 0,036 0,027 0,863

502,8 0,063 0,952 0,034 0,027 0,863

503,5 0,069 0,971 0,034 0,027 0,852

504,2 0,086 0,989 0,035 0,026 0,845

504,8 0,111 1,009 0,039 0,031 0,837

505,5 0,142 1,015 0,039 0,030 0,819

506,1 0,193 1,015 0,043 0,030 0,819

506,8 0,249 1,015 0,048 0,032 0,807

507,5 0,321 1,015 0,051 0,030 0,803

508,1 0,408 1,015 0,059 0,029 0,803

508,8 0,524 1,015 0,065 0,032 0,796

509,4 0,671 1,015 0,083 0,031 0,782

510,1 0,830 1,015 0,105 0,031 0,775

510,7 1,002 1,015 0,138 0,028 0,778

511,4 1,016 1,015 0,181 0,028 0,772

512,1 1,016 1,015 0,236 0,029 0,767

512,7 1,016 1,015 0,296 0,035 0,762

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

80

513,4 1,016 1,015 0,365 0,031 0,767

514 1,016 1,015 0,453 0,034 0,754

514,7 1,016 1,015 0,554 0,030 0,748

515,3 1,016 1,015 0,668 0,033 0,741

516 1,016 1,015 0,792 0,033 0,735

Lampiran 3

Tabel Perbandingan Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang (nm) larutan

standar Carmoisine CI 14720 dengan konsentrasi 10 ml/L, 8 ml/L dengan sampel

minuman panter pada konsentrasi x ml/l, 8/10x ml/l.

Panjang gelombang(nm) Carmoisine Sampel Panter

𝑰𝟏𝟎 𝒎𝒍/𝑳 𝑰𝟖 𝒎𝒍/𝑳 𝑰𝒙 𝑰 𝟖𝟏𝟎𝒙 𝒎𝒍/𝑳

370,5 0,656 0,771 0,707 0,709

371,1 0,674 0,780 0,710 0,717

371,8 0,679 0,788 0,727 0,732

372,4 0,691 0,812 0,738 0,742

373,1 0,703 0,822 0,746 0,745

373,7 0,713 0,826 0,754 0,755

374,4 0,723 0,843 0,773 0,770

375 0,738 0,847 0,777 0,787

375,7 0,745 0,868 0,791 0,787

376,3 0,748 0,877 0,803 0,811

376,9 0,760 0,889 0,810 0,817

377,6 0,764 0,903 0,821 0,824

378,2 0,781 0,912 0,842 0,848

378,9 0,787 0,927 0,840 0,845

379,5 0,802 0,929 0,857 0,857

380,2 0,806 0,940 0,866 0,879

380,8 0,817 0,951 0,882 0,874

381,5 0,828 0,962 0,891 0,893

382,1 0,838 0,986 0,899 0,899

382,8 0,848 0,994 0,906 0,912

383,4 0,860 0,994 0,925 0,916

384,1 0,872 1,002 0,929 0,936

384,7 0,869 1,015 0,941 0,944

385,4 0,885 1,015 0,951 0,955

386 0,892 1,015 0,973 0,956

386,6 0,898 1,015 0,967 0,978

387,3 0,914 1,015 0,994 0,995

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

81

387,9 0,912 1,015 1,004 0,997

388,6 0,930 1,015 1,011 1,016

389,2 0,935 1,015 1,016 1,016

389,9 0,949 1,015 1,016 1,016

390,5 0,953 1,015 1,016 1,016

391,2 0,977 1,015 1,016 1,016

391,8 0,983 1,015 1,016 1,016

392,5 0,986 1,015 1,016 1,016

393,1 1,010 1,015 1,016 1,016

393,8 1,015 1,015 1,016 1,016

394,4 1,015 1,015 1,016 1,016

395 1,015 1,015 1,016 1,016

395,7 1,015 1,015 1,016 1,016

396,3 1,015 1,015 1,016 1,016

397 1,015 1,015 1,016 1,016

397,6 1,015 1,015 1,016 1,016

398,3 1,015 1,015 1,016 1,016

398,9 1,015 1,015 1,016 1,016

399,6 1,015 1,015 1,016 1,016

400,2 1,015 1,015 1,016 1,016

400,9 1,015 1,015 1,016 1,016

401,5 1,015 1,015 1,016 1,016

402,2 1,015 1,015 1,016 1,016

402,8 1,015 1,015 1,016 1,016

403,5 1,015 1,015 1,016 1,016

404,1 1,015 1,015 1,016 1,016

404,7 1,015 1,015 1,016 1,016

405,4 1,015 1,015 1,016 1,016

406 1,015 1,015 1,016 1,016

406,7 1,015 1,015 1,016 1,016

407,3 1,015 1,015 1,016 1,016

408 1,015 1,015 1,016 1,016

408,6 1,015 1,015 1,016 1,016

409,3 1,015 1,015 1,016 1,016

409,9 1,015 1,015 1,016 1,016

410,6 1,015 1,015 1,016 1,016

411,2 1,015 1,015 1,016 1,016

411,9 1,015 1,015 1,016 1,016

412,5 1,015 1,015 1,016 1,016

413,2 1,015 1,015 1,016 1,016

413,8 1,015 1,015 1,016 1,016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

82

414,4 1,015 1,015 1,016 1,016

415,1 1,011 1,015 1,016 1,016

415,8 0,997 1,015 1,016 1,016

416,4 1,001 1,015 1,016 1,016

417,1 0,991 1,015 1,016 1,016

417,7 0,983 1,015 1,016 1,016

418,4 0,970 1,015 1,016 1,016

419,1 0,958 1,015 1,016 1,016

419,7 0,937 1,015 1,016 1,016

420,4 0,946 1,015 1,016 1,016

421,1 0,933 1,015 1,016 1,016

421,7 0,910 1,015 1,016 1,016

422,4 0,897 1,015 1,016 1,016

423,1 0,880 1,015 1,016 1,016

423,7 0,868 1,015 1,016 1,016

424,4 0,853 1,015 1,016 1,016

425,1 0,839 1,015 1,016 1,016

425,7 0,827 1,015 1,016 1,016

426,4 0,810 1,015 1,016 1,016

427,1 0,806 1,015 1,016 1,016

427,7 0,781 1,015 1,016 1,016

428,4 0,779 1,015 1,016 1,016

429,1 0,761 1,015 1,016 1,016

429,7 0,743 1,015 1,016 1,016

430,4 0,740 1,015 1,016 1,016

431,1 0,726 1,015 1,016 1,016

431,7 0,710 1,015 1,016 1,016

432,4 0,691 1,015 1,016 1,016

433,1 0,690 1,014 1,016 1,016

433,7 0,673 0,991 1,016 1,009

434,4 0,652 0,979 1,016 0,999

435,1 0,640 0,965 1,016 0,973

435,7 0,620 0,949 1,016 0,959

436,4 0,609 0,934 1,016 0,942

437,1 0,599 0,922 1,016 0,928

437,7 0,581 0,897 1,016 0,920

438,4 0,567 0,880 1,016 0,917

439,1 0,562 0,872 1,016 0,903

439,7 0,551 0,853 1,016 0,894

440,4 0,543 0,851 1,016 0,880

441,1 0,530 0,839 1,016 0,874

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

83

441,7 0,516 0,836 1,016 0,861

442,4 0,511 0,821 1,016 0,865

443,1 0,503 0,807 1,014 0,852

443,7 0,494 0,798 1,007 0,855

444,4 0,479 0,797 1,008 0,832

445,1 0,475 0,791 1,009 0,830

445,7 0,467 0,779 0,990 0,826

446,4 0,463 0,773 0,988 0,824

447,1 0,448 0,769 0,985 0,813

447,7 0,446 0,762 0,986 0,796

448,4 0,443 0,747 0,973 0,797

449,1 0,425 0,739 0,976 0,788

449,7 0,419 0,730 0,957 0,784

450,4 0,427 0,721 0,963 0,768

451,1 0,407 0,722 0,947 0,756

451,7 0,409 0,707 0,944 0,756

452,4 0,404 0,699 0,946 0,757

453,1 0,391 0,696 0,935 0,753

453,7 0,391 0,697 0,928 0,734

454,4 0,384 0,685 0,925 0,730

455,1 0,373 0,672 0,922 0,719

455,7 0,367 0,669 0,904 0,722

456,4 0,361 0,654 0,906 0,708

457,1 0,363 0,657 0,898 0,704

457,7 0,354 0,652 0,891 0,688

458,4 0,348 0,636 0,880 0,691

459,1 0,340 0,629 0,871 0,676

459,7 0,332 0,626 0,863 0,672

460,4 0,326 0,615 0,866 0,664

461,1 0,329 0,611 0,852 0,664

461,7 0,321 0,612 0,846 0,651

462,4 0,317 0,601 0,852 0,638

463,1 0,309 0,596 0,840 0,637

463,7 0,304 0,594 0,833 0,625

464,4 0,299 0,581 0,831 0,630

465,1 0,298 0,572 0,818 0,615

465,7 0,288 0,572 0,818 0,614

466,4 0,287 0,565 0,826 0,614

467,1 0,284 0,560 0,802 0,604

467,7 0,281 0,558 0,808 0,598

468,4 0,278 0,551 0,798 0,596

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

84

469,1 0,275 0,544 0,789 0,592

469,7 0,269 0,543 0,798 0,594

470,4 0,275 0,535 0,797 0,589

471,1 0,268 0,532 0,806 0,579

471,7 0,263 0,528 0,800 0,594

472,4 0,265 0,530 0,804 0,590

473,1 0,260 0,526 0,787 0,584

473,7 0,258 0,527 0,801 0,588

474,4 0,262 0,530 0,804 0,576

475,1 0,263 0,534 0,794 0,587

475,7 0,258 0,541 0,812 0,586

476,4 0,259 0,526 0,816 0,594

477,1 0,259 0,529 0,813 0,586

477,7 0,260 0,537 0,809 0,588

478,4 0,261 0,533 0,811 0,596

479,1 0,261 0,536 0,814 0,598

479,7 0,262 0,549 0,819 0,598

480,4 0,262 0,545 0,827 0,594

481,1 0,268 0,550 0,829 0,603

481,7 0,270 0,544 0,839 0,610

482,4 0,262 0,560 0,853 0,608

483,1 0,267 0,563 0,862 0,613

483,7 0,272 0,570 0,877 0,628

484,4 0,277 0,567 0,864 0,637

485,1 0,278 0,575 0,878 0,636

485,7 0,284 0,583 0,884 0,643

486,4 0,285 0,593 0,897 0,645

487,1 0,289 0,606 0,911 0,652

487,7 0,295 0,605 0,916 0,662

488,4 0,300 0,620 0,920 0,671

489 0,304 0,627 0,939 0,684

489,7 0,311 0,639 0,943 0,700

490,3 0,313 0,651 0,964 0,703

491 0,324 0,660 0,968 0,709

491,7 0,332 0,672 0,989 0,730

492,3 0,336 0,685 0,995 0,732

493 0,345 0,701 1,014 0,739

493,6 0,357 0,707 1,016 0,749

494,3 0,366 0,727 1,016 0,754

494,9 0,371 0,739 1,016 0,771

495,6 0,381 0,746 1,016 0,786

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

85

496,3 0,386 0,764 1,016 0,802

496,9 0,399 0,776 1,016 0,815

497,6 0,410 0,799 1,016 0,834

498,2 0,422 0,812 1,016 0,847

498,9 0,434 0,833 1,016 0,870

499,6 0,443 0,854 1,016 0,886

500,2 0,459 0,870 1,016 0,901

500,9 0,462 0,891 1,016 0,913

501,5 0,478 0,909 1,016 0,932

502,2 0,489 0,920 1,016 0,961

502,8 0,506 0,952 1,016 0,970

503,5 0,525 0,971 1,016 0,982

504,2 0,532 0,989 1,016 1,002

504,8 0,543 1,009 1,016 1,016

505,5 0,564 1,015 1,016 1,016

506,1 0,582 1,015 1,016 1,016

506,8 0,594 1,015 1,016 1,016

507,5 0,614 1,015 1,016 1,016

508,1 0,628 1,015 1,016 1,016

508,8 0,639 1,015 1,016 1,016

509,4 0,670 1,015 1,016 1,016

510,1 0,679 1,015 1,016 1,016

510,7 0,700 1,015 1,016 1,016

511,4 0,722 1,015 1,016 1,016

512,1 0,752 1,015 1,016 1,016

512,7 0,769 1,015 1,016 1,016

513,4 0,786 1,015 1,016 1,016

514 0,824 1,015 1,016 1,016

Lampiran 4

Perhitungan untuk menentukan konsentrasi pewarna merah dalam sampel

berdasarkan data absorbansi sampel dari hasil pengukuran menggunakan

nilai absorbansi menggunakan detektor Colorimeter.

a. Untuk data no 1 pada tabel 4.6 Besar konsentrasi pewarna merah dalam

sampel yang mengandung Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720.

1. Jenis pewarna merah : Eritrosine CI 16035-Carmoisine CI 14720.

2. Nilai absorbansi(A) : 1,19

3. Persamaan garis dengan selektifitas dan sensitifitas optimal

𝑨 = (8,3 ± 0,7) × 10−2𝑪+ (37,2 ± 4,5) × 10−2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KONSENTRASI PEWARNA … · Detektor Emission Spectrometer merupakan detektor yang dirancang untuk mengukur intensitas dari berbagai sumber cahaya. Detektor

86

4. Konsentrasi

𝒄 =𝑨−𝟎,𝟑𝟕𝟐

𝟎,𝟎𝟖𝟑

𝒄 =𝟏,𝟏𝟗−𝟎,𝟑𝟕𝟐

𝟎,𝟎𝟖𝟑= 𝟗, 𝟗𝟒

5. Perhitungan ralat

∆𝒄 =𝟏,𝟏𝟗−𝟎,𝟑𝟕𝟐

𝟎,𝟎𝟖𝟑(√(

𝟎,𝟎𝟎𝟕

𝟎,𝟎𝟖𝟑)𝟐

+ (𝟎,𝟎𝟒𝟓

𝟎,𝟑𝟕𝟐)𝟐

)

∆𝒄 = 𝟏, 𝟒𝟓

6. Konsentrasi pewarna merah dalam sampel

𝑐 = (9,94 ± 1,45)𝑚𝑙 𝑙⁄

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI