Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi, barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Industri kerajinan telah berkembang menjadi
salah satu bidang usaha setelah terjadi krisis ekonomi. Berbagai macam kerajinan
yang dihasilkan ternyata mempunyai nilai ekonomi yang tingi dan permintan
terhadap barang-barang tersebut terus meningkat, bukan hanya di dalam negeri
tetapi juga menjadi komoditas ekspor. Salah satu usaha kerajinan adalah dengan
mengunakan bahan baku enceng gondok, Bahan baku dari enceng gondok ini
didapatkan langsung disekitar daerah di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten
Nagan Raya, enceng gondok ini tidak di budayakan atau pun di kebunkan
melainkan diambil langsung dari rawa rawa yang jumlah nya banyak.
Secara langsung maupun tidak langsung penulis ingin mencari tahu berapa
pendapatan yang diterima oleh masing-masing pengrajin terhadap kerajinan
tangan Enceng Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dan
bukan hanya cuma itu saja, penulis juga ingin mengetahui pendapatan itu apakah
pendapatan sampingan ataukah pendapatan pokok dari setiap pengrajin tersebut.
Dengan demikian, usaha kerajinan tangan Enceng Gondok diharapkan mampu
menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya dan
berpengaruh terhadap pengembangan wilayah, khususnya di Kecamatan Kuala
Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
2
Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan
maupun natural. Pendapatan atau juga disebut income dari seseorang warga
masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang
dimilikinya pada sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor
produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang
berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi dipasar faktor produksi
(seperti halnya juga untuk barang-barang di pasar barang) di tentukan oleh tarik
menarik, antara penawaran dan permintaan.
Industri menengah yaitu industri yang tenaga kerja nya berjumlah sekitar
20 sampai 99 orang, ciri industri menengah adalah memiliki modal yang cukup
besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan
memiliki kemampuan manajerial tertentu. tenaga kerja berasal dari anggota
kegiatan produksi sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi, karena
menyangkut kebutuhan dalam pegelolaan usaha produksi kerajinan tangan dari
enceng gondok ini keluarga mengupayakan agar yang hal diperoleh secara
ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan
produksi yang maksimal. Sehingga pada akhirnya pendapatan keluarga akan
meningkat, dan dengan meningkatnya pendapatan maka secara otomotis tingkat
kesejahteraan keluarga tersebut akan meningkat pula. salah satu perindustrian
yang dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga
adalah hasil alam berupa tanaman yang bernama Enceng Gondok yang dikelola
dengan suatu usaha kreatif yang menjadi berbagai bentuk yang bisa dipakai oleh
kalangan masyarakat dan juga merupakan sentral produksi kerajinan tangan dari
Enceng Gondok, dengan adanya kerajinan tangan ini maka akan memiliki peranan
3
yang sangat bagus untuk dikembangkan dan dipasarkan secara luas dan dapat
menjadi pendapatan bagi keluarga di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan
Raya.
Kerajinan tangan enceng gondok ini merupakan salah satu hasil
pengelolaan dari rumah tangga/keluarga di Kecamatan kuala Pesisir, Yang
bermula pada tahun 2008, dan membuat sebuah kelompok yang berjumlah 30
orang yang ikut serta melaksanakan pengelolaan hasil alam dari Enceng gondok.
Usaha Kerajinan Tangan Enceng Gondok ini dapat dijadikan beberapa produk
diantara nya seperti Sofa, Kursi, Meja Osin, Tas(terdapat banyak macam
modelnya), Pot bunga,Tempat tissue, Sarung hp, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan diatas, peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pendapatan Pengrajin Eceng
Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun permasalahan
dalam penelitian ini adalah seberapa besar pendapatan pengrajin pada usaha
kerajinan tangan enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan
Raya ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah disebut
maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan pengrajin enceng
gondok di Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas manfaat yang akan diperoleh
dengan diadakan nya penelitian ini :
1.4.1.Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis adalah menambah wawasan dan pengetahuan tentang
penting nya perkembangan industri dikalangan masyarakat dan sebagai salah satu
persyaratan akademik untuk mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada
Universitas Teuku Umar.
b. Lingkungan Akademik
Dapat dijadikan tambahan bacaan dikalangan akademik dan bisa menjadi
masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama bagi mahasiswa/i yang
memerlukan dan melakukan penelitian lebih lanjut, dan diharapkan dapat berguna
bagi perpustakaan Fakultas Ekonomi.
1.4.2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi
pihak-pihak yang ada kaitan-nya dengan penelitian ini serta diharapkan dapat
memberikan bantuan dan solusi dalam meningkatkan produksi kerajinan tangan
dari hasil alam.
1.5. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Bagian pertama merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar
belakang masalah yang mengenai pengaruh nilai tambah produksi kerajinan
5
tangan enceng gondok terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Kuala
Pesisir Kabupaten Nagan Raya, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, sistematika dari pembahasan.
Bagian kedua merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang pengertian
enceng gondok, faktor-faktor yang mempengaruhi usaha enceng gondok,
pengertian industri, pengertian produksi, pengertian pendapatan.
Bagian ketiga merupakan metode penelitian yang berisi tentang populasi
dan sampel, dan data penelitian, model analisis data, definisi operasional variabel,
dan pengujian hipotesis.
Bagian keeempat merupakan hasil dan pembahasan yang berisi tentang
bagaimana yang telah diperoleh dalam menjalani penelitian dan juga membahas
hasil dari penelitian tersebut
Bagian kelima merupakan simpulan dan saran yang berisi tentang
kesimpulan penulis terhadap skripsi dan juga memberi saran-saran kepada pihak
yang berkaitan.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan
maupun natural. Pendapatan atau juga disebut income dari seseorang warga
masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang
dimilikinya pada sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor
produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang
berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi dipasar faktor produksi
(seperti halnya juga untuk barang-barang di pasar barang) di tentukan oleh tarik
menarik, antara penawaran dan permintaan.
Menurut Sukirno (2006, h.47), pendapatan adalah jumlah penghasilan
yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu,
baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan
antara lain :
1. Pendapatan pribadi/personal income yaitu semua jenis pendapatan yang
diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima penduduk
suatu Negara.
2. Pendapatan disposibel yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus
dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan
tersebut yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan
disposibel.
3. Pendapatan Nasional yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang
diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.
7
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa pendapatan adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan
pekerjaan atau adanya balas jasa.
Pada umumnya manusia merasakan bahwa penghasilan/ pendapatan yang
diterima saat ini masih kurang dan menjadi masalah yang tidak akan pernah
terselesaikan. Secara umum dapat diterangkan bahwa untuk meningkatkan
pendapatan dapat digunakan beberapa cara antara lain :
1. Pemanfaatan waktu luang, Individu mampu memanfaatkan waktu luang yang
tersisa dari pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya menjadi kesempatan
yang baru untuk menambah pendapatan.
2. Melakukan kreatifitas dan inovasi, individu harus mampu berpikir kreatif dan
inovatif untuk menciptakan terobosan-terobosan yang berarti untuk mencapai
kebutuhan yang dirasakan masih kurang.
Menurut teori Milton Friedman dalam Sukirno (2006, h.48), menyatakan
bahwa pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua yaitu pendapatan
permanent (permanent income) dan pendapatan sementara (transitory income).
Pendapatan permanent dapat diartikan sebagai pendapatan yang selalu diterima
pada periode tertentu dan dapat di perkirakan sebelumnya, sebagai contoh
pendapatan upah dan gaji, serta pendapatan yang diperoleh dari hasil semua faktor
yang menentukan kekayaan seseorang.
8
2.1.1. Pengertian Pendapatan Masyarakat
Menurut penulis pendapatan masyarakat adalah pendapatan masyarakat
yang diterima setelah melakukan pekerjaan dan kemudian mendapatkan uang atau
barang dan jasa.
Pendapatan merupakan penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang
kontan maupun tidak. Pendapatan atau juga disebut dengan income dari seseorang
warga masyarakat adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimiliki
pada sektor produksi. sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut
untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar
faktor produksi(Sukirno 2005, h. 48).
2.1.2. Teori Pendapatan
Menurut Sumitro dalam Nababan (2009, h.16). ekonomi modern terdapat
dua cabang utama teori, yaitu teori harga dan teori pendapatan. Teori pendapatan
termasuk dalam ekonomi makro, yaitu teori yang mempelajari hal-hal besar
seperti :
1. Perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen
2. Investasi dunia usaha
3. Pembelian yang dilakukan pemerintah
Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David ricardo,
distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial yang utama : pekerja,
pemilik modal, dan tuan tanah. Ketiganya mmenentukan 3 faktor produksi, yaitu
tenaga kerja, modal, dan tanah. Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap
sebagai pendapatan masing-masing keluarga terlatih terhadap pendapatan
nasional. Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju, para
9
tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya dan kapatalis (pemilik modal)
menjadi relatif lebih buruk keadaannya
Menurut Noor (2007, h.186) Untuk keperluan manajerial jenis – jenis
pendapatan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti berikut :
1. pendapatan Total ( Total Revenue, TR )
pendapatan total adalah jumlah seluruh pendapatan dari penjualan, Total
Revenue ini adalah hasil perkalian dari jumlah unit yang terjual (Q), dengan
harga per unit (P). Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematis :
TR=P.Q.
Rumusan diatas adalah rumusan sederhana. Dalam praktiknya, harga (P)
maupun kuantitas yang terjual (Q) dapat berubah setiap saat, Oleh karena itu,
maka baik pendapatan total (TR), harga (P), maupun quantitas (Q), ditambah
notasi i, sehingga rumusnya menjadi TRi = Pi Qi, sehingga untuk pendapatan
total lebih dapat dirumuskan dengan TR = ∑ TRi.
2. Pendapatan rata-rata atau pendapatan perunit barang dan jasa (Average
Revenue, AR)
Pendapatan rata-rata adalah pendapatan rata dari setiap unit penjualan, oleh
karena itu maka pendapatan rata-rata (AR) dapat juga dirumuskan sebagai hasil
bagi dari pendapatan total (TR) dengan jumlah unit yang terjual (Q) dalam
bentuk matematis adalah AR=TR/Q=PQ/Q=P.
3. Pendapatan tambahan atau Penerimaan Marginal (Marginal Revenue, MR)
penerimaan marginal adalah tambahan pendapatan yang didapat untuk setiap
tambahan satu unit perjualan atau produksi. Karena tambahan bisa terjadi pada
setiap tingkat produksi, ataupun penjualan, maka pendapatan tambahan ini
10
berbeda untuk setiap tingkat produksi. Dengan demikian, maka pendapatan
tambahan, atau marginal revenue ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
MRi=TRi-TRi-1 dimana MR i tidak sama dengan MRi-1
2.2. Pergertian Enceng Gondok
Enceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air mengapung, selain
dikenal dengan nama Enceng Gondok, dibeberapa daerah di Indonesia, Enceng
Gondok mempunyai nama lain seperti daerah Palembang dikenal dengan nama
Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan
nama Ilung-Ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe. Enceng gondok
pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang temuan bernama Carl
Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan jerman pada
tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon Brasil. Enceng
Gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap
sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Enceng Gondok dengan
mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.
Enceng Gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar
dalam tanah. Tinggi sekitar 0,4 – 0,8 meter. Tidak mempunyai batang daun nya
tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai
daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunga nya
termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir , kelopaknya berbentuk tabung ,
bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan
berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. (http://www.Dinas perdagangan
dan perindustrian .co .id. diakses 10 januari2015).
11
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
2.3.1. Harga
Pengertian menurut Machfoedz (2007. h. 85) mendefinisikan: “harga
(price) sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan bentuk uang”.
Selanjutnya menurut Silalahi (2013, h. 23) harga adalah faktor yang
mempengaruhi permintaan ketika konsumen berinteraksi di pasar. Selanjutnya
menurut Rosyidi (2009. h. 289) harga suatu barang dan atau jasa adalah suatu
tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan dapat ditukarkan
dengan sesuatu yang lain, apapun bentuknya.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa harga
adalah faktor yang mempengaruhi permintaan ketika konsumen berinteraksi di
pasar atau suatu tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan
dapat ditukarkan dengan uang ataupun sesuatu yang lain.
2.3.2. Modal
Pengertian modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai
operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. Modal terdiri dari uang
dan tenaga (keahlian) , karena untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha
diperlukan sejumlah modal.
a. Modal Sendiri
Menurut Mardiyatmo (2008, h. 78) modal sendiri adalah modal yang diperoleh
dari pemilik itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah,
saudara, dana lain sebagainya. Menggunakan modal sendiri untuk membiayai
suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga, tetapi hanya akan
12
membayar deviden. Pembayaran deviden dilakukan apabila perusahaan
memperoleh keuntungan dan besarnya deviden tergantung dari keuntungan
perusahaan.
b. Modal Asing (pinjaman)
Menurut Kasmir ( 2007, h. 89) Modal asing atau modal pinjaman adalah modal
yang biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari
pinjaman. Keuntugan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas,
artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu, dengan menggunakan
modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk
mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh.
c. Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya
tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu, dengan menggunakan modal
pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk megerjakan
usaha dengan sungguh-sungguh.
Menurut Anoraga (2007, h. 198) sumber dana perusahaan (modal) dibagi
menjadi dua yaitu :
1. Sumber dana dari dalam perusahaan itu sendiri meliputi :
a. pengunaan laba perusahaan
b. pengunaan cadangan
c. pengunaan laba yang tidak dibagi
2. Sumber dan dari luar peruahaan meliputi :
a. Dari pihak pemilik dalam bentuk saham
b. Dari pinjaman (baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang).
13
2.3.3. Permintaaan
Menurut Rosyidi (2009, h. 291) Permintaaan adalah keinginan yang
disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk mrmbeli barang yang
bersangkutan, Menurut Sugiarto (2007, h. 34) permintaan adalah yang
menerangkan sifat dari pembeli pada suatu komoditas (barang dan jasa) dan juga
menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta dan harga.
Dari pengertian diatas maka penulis dapat menarik bahwa permintaan
adalah keinginan para konsumen terhadap sesuatu barang dan jasa yang ingin
dipenuhi, kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.
2.3.3.1. Kurva Permintaan
Menurut Rubinfeld & Pindyck (2007, h. 26) kurva permintaan adalah
hubungan antara jumlah barang yang konsumen bersedia membeli dengan harga
barang tertentu. Selanjutnya menurut Rosyidi (2009. h. 293) kurva permintaan
adalah Kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dan jumlah yang
diminta.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kurva
permintaan adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang
dan jumlah barang yang konsumen bersedia membeli, asalkan hal-hal lain tidak
beruba
14
Gambar 1
Kurva Permintaan
P
P1 A
P2 B
D
Q1 Q2 Q
Sumber : Haryati (2007, h.37)
Dimana :
P : Harga
Q : Jumlah barang yang diminta
D : Permintaan
A : Merupakan Permintaan yang terbentuk dari pertemuan P1 dan Q1
B : Merupakan Permintaan yang terbentuk dari pertemuan P2 dan Q2
Kurva permintaan bergerak turun dari kiri atas ke kanan bawah, (harga
diukur pada sumbu tegak P dan jumlah diukur pada sumbu horizontal Q). Kurva
permintaan pasar diperoleh dari jumlah barang yang diminta dengan harga, makin
rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang
tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit
permintaan terhadap barang tersebut.
2.3.3.2. Elastisitas Permintaan
Menurut Rubinfeld & Pindyck (2007, h. 37) elastisitas adalah persentase
perubahan dalam satu variabel akibat 1 persen kenaikan variabel lain. Selanjutnya
menurut Salvatore (2006, h. 103) elastisitas permintaan adalah Mengukur
15
persentase perubahan jumlah barang yang diminta per unit waktu karena adanya
persentase perubahan harga tertentu dari barang tersebut.
1. Macam-macam Elastisitas Permintaan
Menurut Sugiarto (2007, h. 109) macam-macam elastisitas antara lain:
a. Elastisitas tidak elastis sempurna. Dalam hal ini perubahan harga suatu
komoditas tidak akan merubah jumlah komoditas yang diminta tersebut (kurva
komoditas sejajar dengan sumbu tegak) Jumlah komoditas yang diminta tidak
berubah berapapun harganya.
b. Elastis Sempurna. Pada harga tertentu, pasar sanggup membeli semua
komoditas yang ada di pasar, berapapun banyaknya komoditas yang dipasarkan
oleh para penjual pada harga tersebut semuanya akan dapat terjual.
c. Elastis Uniter. Untuk komoditas dengan elastis uniter (nilai mutlak elastis sama
dengan 1), perubahan harga komoditas tersebut dalam persentase tertentu.
d. Tidak Elastis. Untuk komoditas yang permintaannnya tidak elastis, nilai mutlak
elastis bernilai diantara 0 dan 1. Dalam hal ini persentase perubahan harga
adalah lebih besar daripada persentase perubahan jumlah yang diminta.
e. Elastis. Jumlah komoditas yang diminta akan mengalami perubahan dengan
persentase yang melebihi persentase perubahan harga.
Gambar 2
Macam-macam Elastisitas permintaan
P P
P
0 Q 0 Q 0 Q
16
(a) Tidak elastis (b) Elastis sempurna (c) ) Elastis uniter
sempurna
P P
0 Q 0 Q
(d) Tidak elastis (e) Elastis
Sumber : Sugiarto (2007, h. 109)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
Menurut Sukirno (2009. h, 76-82) faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan antara lain:
a. Harga barang itu sendiri
Apabila kenaikan harga suatu barang menyebabkan para pembeli mencari
barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang
mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang
mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan
menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Hal
ini membawa kita ke hukum permintaan, yang menjelaskan sifat hubungan
antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaaan
menyatakan “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang makin
sedikit permintaan terhadap barang tersebut „‟.
b. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
17
Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya
dapat dibedakan kepada tiga golongan, yaitu barang yang merupakan
pengganti, barang yang merupakan pelengkap, dan barang netral.
c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan
pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis
barang.
d. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
Distribusi pendapatan juga dapat mempengaruhi corak permintaan terhadap
berbagai jenis barang sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu besarnya
akan menimbulkan corak distribusinya. Sekiranya pemerintah menaikkan pajak
terhadap orang-orang kaya dan kemudian menggunakan hasil pajak ini untuk
menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah maka corak permintaan
terhadap berbagai barang akan mengalami perubahan. Barang-barang yang
digunakan oleh orang-orang kaya akan berkurang permintaannya, tetapi
sebaliknya barang-barang yang digunakan orang yang pendapatan rendah yang
mengalami kenaikan pendapatan akan bertambabah permintaannya. Misalnya,
permintaan terhadap mobil mewah akan berkurang tetapi permintaan terhadap
rumah harga murah akan bertambah.
e. Cita rasa masyarakat
Cita rasa merupakan pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan
masyarakat untuk membeli barang-barang. Pada tahun 1960-an sedikit sekali
orang yang suka menggunakan mobil-mobil buatan Jepang. Tetapi semenjak
18
tahun1970-an suasana sudah sangat berubah. Diberbagai negara di dunia
didapati mobil buatan Jepang semakin populer dan banyak digunakan orang.
Akibatnya, permintaan terhadap mobil-mobil buatan Amerika dan Eropa
sangat merosot.
f. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan
permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan
dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima
pendapatan dan ini menambah daya beli dalaam masyarakat. Pertambahan daya
beli ini akan menambah permintaan.
g. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa yang
akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para konsumen bahwa
harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong
mereka untuk membeli banyak pada masa kini, untuk menghemat pengeluaran
pada masa yang akan datang. Sebaliknya, ramalan akan lowongan kerja akan
bertambah sukar diperoleh dan kegiatan ekonomi akan mengalami resesi, akan
mendorong orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi
permintaan.
2.4. Pengertian Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi, barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. dan juga bidang yang menggunakan
19
keterampilan dan ketekunan bekerja dan penggunaan alat-alat di bidang
pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasar nya.
a. Sadono Sukirno (2009, h. 194). Menarik kesimpulan dalam teori ekonomi
istilah industri diartikan sebagai “kumpulan firma-firma yang menghasilkan
barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar”.
b. Analisis industri adalah upaya memanfaatkan peluang bisnis dan
mengindentifikasikan cara mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Tujuannya adalah meramalkan prilaku para pesaing, baik lama maupun baru
yang akan masuk kepasar, pengembangan produk, metode dan teknologi baru,
serta pengaruh pembangunan dan perkembangan pada industri yang
berhubungan. Analisis industri bertujuan menyajikan studi kasus yang dapat
digunakan untuk pengembangan masa depan industri (Kuncoro 2007, h. 134)
c. Dari pengertian diatas maka penulis dapat menarik bahwa Industri adalah suatu
pengelolahan dari bahan baku/mentah yang diproses menjadi barang jadi,
kemudian dapat dipasarkan sehingga mendapatkan hasil dari olahan itu sendiri.
2.4.1. Pengertian Industri Menengah
Industri menengah yaitu industri yang tenaga kerja nya berjumlah sekitar
20 sampai 99 orang, ciri industri menengah adalah memiliki modal yang cukup
besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan
memiliki kemampuan majerial tertentu.
2.4.2. Pengertian Industri Kreatif
Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang
terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi . industri
20
kreatif juga dikenal dengan nama lain industri budaya (terutama di eropa) atau
ekonomi kreatif. Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi
daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Menurut Soeharno (2009, h.24) Terdapat 5 (lima) pilar utama yang harus
diperkuat dalam mengembangkan industri kreatif adalah:
1. Industri (Industry) yaitu kumpulan dari perusahaan yang bergerak di dalam
bidang industri kreatif
2. Teknologi (Technology) yaitu enabler untuk mewujudkan kreativitas individu
dalam bentuk karya nyata.
3. Sumber daya (Resources) yaitu input selain kreativitas dan pengetahuan
individu yang dibutuhkan dalam proses kreatif, misal: sumber daya alam, lahan
4. Instutusi (Institution) yaitu tatanan sosial (norma, nilai, dan hukum) yang
mengatur interaksi antara pelaku perekonomian khususnya di bidang industri
kreatif
5. Financial Intermediary yaitu lembaga penyalur keuangan.
2.4.3. Macam-macam Jenis Industri Berdasarkan Produktifitas Perorangan
1. Industri primer
Industri primer adalah yang barang barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,
dan sebagainya.
2.Industri sekunder
21
Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah di olah sehingga
menghasilkan barang-barang untuk di olah kembali.
Misalnya adalah permintaan benang sutra, kompenen elektronik, dan sebagainya.
3.Industri tersier
Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan
jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih
banyak lagi yang lainnya. Sugiarto(2007, h.28)
2.5. Produksi
Produksi merupakan kegiatan untuk meningkatkan manfaat suatu barang.
Untuk meningkatkan manfaat tersebut diperlukan bahan yang disebut faktor
produksi, sesuai dengan asumsi bahwa sumber-sumber ekonomi (faktor produksi)
bersifat jarang maka faktor-faktor produksi harus dikombinasikan secara baik atau
secara efisien sehingga dicapai kombinasi faktor dengan biaya yang paling rendah
(least cost combination). Secara konvesional, faktor produksi digolongkan
menjadi faktor tenaga kerja (L) dan faktor produksi modal (K) (Soeharno, 2009.
h.4).
2.5.1. Pengertian Produksi
Menurut Soeharno (2009, h. 4). Produksi merupakan kegiatan untuk
meningkatkan manfaat suatu barang. Untuk meningkatkan manfaat tersebut,
diperlukan bahan bahan yang disebut faktor produksi. Sesuai dengan asumsi
bahwa sumber-sumber ekonomi (faktor produksi) bersifat jarak maka faktor-
faktor produksi harus dikombinasi secara baik atau secara efisien sehingga dicapai
kombinasi faktor dengan beaya yang paling rendah(least cost combination).
22
Secara konvensional ,faktor produksi modal (K). Masalah produksi menyangkut
tiga pertayaan pokok : What,How,For Whom.
1.What: barang apa yang akan dihasilkan, barang yang akan dihasilkan adalah
barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat (konsumen). Jadi, barang yang
ada permintaannya atau dengan kata lain, memiliki nilai permintaan.
2.How: bagaimana atau dengan apa barang dihasilkan, apakah dengan teknologi
sederhana, media atau tekhnologi tinggi. Hal ini ditentukan oleh persaingan yang
ada dipasar.
3.For Whom: untuk siapa barang itu dihasilkan. Hal ini tergantung pada distribusi
pendapatan-pendapatan masyarakat. Dilihat dari tingginya pendapatan masyarakat
maka pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi satu golongan
pendapatan tinggi, kedua golongan pendapatan menengah, dan ketiga golongan
pendapatan rendah. Barang barang mewah yang dihasilkan hanya diperuntukkan
bagi mereka yang berpendapatan tinggi, sebaliknya barang-barang yang semi-
mewah adalah untuk golongan pendapatan menengah, dan bagi mereka yang
termasuk kelompok golongan pendapatan rendah akan meminta produk-produk
dengan harga rendah(tidak mewah).
Produksi di dalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang cukup
penting, bahkan didalam berbagai pembicaraan dikatakan bahwa produksi adalah
merupakan dapurnya perusahaan. Apabila kegiatan produksi dalam suatu
perusahaan berhenti, maka perusahaan tidak dapat memproduksi. Demikian pula
seandainya terdapat berbagai macam hambatanyang mengakibatkan tersendatnya
kegiatan produk dalam suatu perusahaan tersebut, maka kegiatan didalam
perusahaan tersebut akan terganggu pula. Sedemikian pentingnya kegiatan
23
produksi dalam suatu perusahaan ini, sehingga dengan demikian sudah menjadi
hal yang sangat umum jika perusahaan-perusahaan akan selalu kegiatan produksi
dalam perusahaannya tersebut.
2.5.2. Fungsi produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan tekhnik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
mengciptakan atau menambah kegunaan barang dan jasa. Proses juga diartikan
sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.
Menurut Primyastanto dan Mimit (2006, h. 17). “Fungsi produksi adalah
hubungan fisik antara variabel yang jelas (Y) dan fariabel yang menjelaskan (X)
variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan
berupa input dalam pembahasan teori ekonomi produksi, maka telah yang banyak
diminati dan dianggap penting adalah adalah fungsi produksi”.
Sadono Sukirno (2009, H. 195). Berpendapat “Telah dinyatakan sebelum
ini bahwa fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan diantara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan”.
Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah ouput fungsi produksi
selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu sebagai berikut:
Q = f(K, L, R, T).
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini
meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian kewirausahawan, R adalah
kekayaan alam, dan T adalah tingkat tehknologi yang digunakan. Sedangkan Q
adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis fakor-faktor produksi
24
tersebut yaitu secara bersamaan digunakan untuk memproduksi barang yang
sedang dianalisa sifat produksinya.
Menurut Ahyan (2006, h. 23) adaempat fungsi terpenting dalam produksi
adalah sebagai berikut :
a. Proses Pengolahan
Proses pengolahan merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan atau pemasukan atau input
b. Jasa-Jasa Penunjang
Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang
perlu untuk penetapan teknik dan metode yang dijalankan sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan dalam periode atau kurun waktu tertentu.
c. Perencanaan
Perencanaan merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
dan operasi yang akan dilaksanakan dalam periode atau kuerun waktu
tertentu.
d. Pengendalian atau Pengawasan
Penfgendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga
maksud dan tujuan penggunaan dan pengelolaan masukan atau input pada
kenyataannya dapat terlaksanakan.
25
2.5.3. Faktor produksi
Faktor produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan
diperlukan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Besar kecilnya barang dan jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi
produksi dari faktor produksi. Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, pertama, faktor produksi tetap ( fixed input ) adalah faktor produksi yang
kuantitas nya tidak bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan
selalu ada meskipun output turun sampai dengan nol. Kedua, faktor produksi
variabel ( varibel input ), yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah
dalam waktu yang relatif singkat dan sesuai dengan jumlah output yang
dihasilkan.
Menurut Noor (2007, h. 148) faktor produksi adalah segala sesuatu yang
diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi
bahan baku, bahan penoliong, teknologi dan pendapatan produksi, tenaga kerja
(manusia) dan energi. Menurut Sudarman dalam Kurnia sari (2011, h. 31) faktor
produksi adalah jenis-jenis sumber yang digunakan dan diperlukan dalam suatu
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya barang dan
jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor produksi.
Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, pertama faktor
produksi tetap (fixed input) adalah faktor produksi yang kuantitasnya tidak
bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada meskipun
output turn sampai dengan nol. Kedua faktor produksi variabel (variabel input),
yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah dalam waktu yang relative
singkat dan sesuia denganjumlah output yang dihasilkan
26
2.6. Perumusan Hipotesis
Hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah diduga modal
dan permintaan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin enceng
gondok di Kabupaten Nagan Raya.
27
III. METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Kabupaten Nagan Raya memiliki 9 kecamatan yaitu Kecamatan Kuala,
Kecamatan Seunagan, Kecamatan Darul Makmur, Kecamatan Seunagan Timur,
Kecamatan Beutong dan Beutong Ateuh, Kecamatan Kuala Pesisir, Kecamatan
Tadu Raya, Kecamatan Tripa Makmur dan Kecamatan Suka makmue. Satu
diantaranya yaitu Kecamatan Kuala Pesisir yang mempunyai 16 desa dan terdapat
30 orang sebagai sampel penelitian.
Populasi terhadap pengrajin Enceng Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya sebanyak 30 orang Pengrajin, dan penulis menggunakan
keseluruhan dari populasi, dengan demikian sampelnya juga 30 orang Pengrajin
dengan menggunakan teknik sampling jenuh.
3.2.Data Penelitian
3.2.1. Jenis dan Sumber Data
Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan
data primer, dan data sekunder.
a. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber langsung tidak melalui media perantara. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh dengan menyebar quisioner kepada para Pengrajin
Eceng Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Nagan Raya,
Menyangkut dengan nama kelompok usaha pengolahan hasil dan jumlah
28
pengrajin terhadap kerajinan tangan Enceng Gondok Kabupaten Nagan Raya.
Penulis juga menggunakan buku atau referensi yang bersifat teoritis yang
diperoleh dari Perpustakaan induk Universitas Teuku Umar.
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
a.Study Pustaka (Library Research)
metode ini dilakukan dengan cara menelah teori-teori yang bersumber dari
buku di perpustakaan, literatur, internet serta bahan-bahan lain yang dibutuhkan.
b.Penelitian lapangan (Field Research)
Untuk mendapatkan data dilapangan, penulis melakukan pengumpulan
data primer secara lansung pada objek yang akan diteliti dengan metode kuisioner
dan wawancara.
3.3. Model Analisis Data
Kualitatif Deskriptif
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan penulis metode penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau
lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain
Sugiyono ( 2012, h. 11 ). Dan juga dapat disimpulkan untuk mengetahui analisis
pendapatan kerajinan tangan enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya, maka data-data tersebut dianalisis dengan menghitung
data kuantitatif dan dinyatakan dengan data kualitatif untuk menginterprestasikan
29
hasil perhitungan data tersebut dan menjawab masalah yang akan diteliti dan
akhirnya ditarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut.
3.4. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini maka peneliti
membuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut :
a. Pendapatan adalah jumlah penerimaan setelah dikurangi biaya produksi enceng
gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya yang diukur dalam
satuan rupiah (Rp).
b. Harga adalah nilai jual enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten
Nagan Raya yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).
c. Penerimaan adalah hasil penjualan enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya yang diukur dalam dalam satuan rupiah (Rp)
d. Produksi adalah produk hasil olahan enceng gondok di Kecamatan Kuala
Pesisir Kabupaten Nagan Raya yang di hitung dalam satuan (Kg).
e. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan
enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Rayabaik biaya
tetap maupun biaya variabel yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).