29
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi, barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Industri kerajinan telah berkembang menjadi salah satu bidang usaha setelah terjadi krisis ekonomi. Berbagai macam kerajinan yang dihasilkan ternyata mempunyai nilai ekonomi yang tingi dan permintan terhadap barang-barang tersebut terus meningkat, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga menjadi komoditas ekspor. Salah satu usaha kerajinan adalah dengan mengunakan bahan baku enceng gondok, Bahan baku dari enceng gondok ini didapatkan langsung disekitar daerah di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya, enceng gondok ini tidak di budayakan atau pun di kebunkan melainkan diambil langsung dari rawa rawa yang jumlah nya banyak. Secara langsung maupun tidak langsung penulis ingin mencari tahu berapa pendapatan yang diterima oleh masing-masing pengrajin terhadap kerajinan tangan Enceng Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dan bukan hanya cuma itu saja, penulis juga ingin mengetahui pendapatan itu apakah pendapatan sampingan ataukah pendapatan pokok dari setiap pengrajin tersebut. Dengan demikian, usaha kerajinan tangan Enceng Gondok diharapkan mampu menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya dan berpengaruh terhadap pengembangan wilayah, khususnya di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau

barang setengah jadi menjadi barang jadi, barang jadi yang memiliki nilai tambah

untuk mendapatkan keuntungan. Industri kerajinan telah berkembang menjadi

salah satu bidang usaha setelah terjadi krisis ekonomi. Berbagai macam kerajinan

yang dihasilkan ternyata mempunyai nilai ekonomi yang tingi dan permintan

terhadap barang-barang tersebut terus meningkat, bukan hanya di dalam negeri

tetapi juga menjadi komoditas ekspor. Salah satu usaha kerajinan adalah dengan

mengunakan bahan baku enceng gondok, Bahan baku dari enceng gondok ini

didapatkan langsung disekitar daerah di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya, enceng gondok ini tidak di budayakan atau pun di kebunkan

melainkan diambil langsung dari rawa rawa yang jumlah nya banyak.

Secara langsung maupun tidak langsung penulis ingin mencari tahu berapa

pendapatan yang diterima oleh masing-masing pengrajin terhadap kerajinan

tangan Enceng Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dan

bukan hanya cuma itu saja, penulis juga ingin mengetahui pendapatan itu apakah

pendapatan sampingan ataukah pendapatan pokok dari setiap pengrajin tersebut.

Dengan demikian, usaha kerajinan tangan Enceng Gondok diharapkan mampu

menjadi salah satu lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya dan

berpengaruh terhadap pengembangan wilayah, khususnya di Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Page 2: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

2

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan

maupun natural. Pendapatan atau juga disebut income dari seseorang warga

masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang

dimilikinya pada sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor

produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang

berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi dipasar faktor produksi

(seperti halnya juga untuk barang-barang di pasar barang) di tentukan oleh tarik

menarik, antara penawaran dan permintaan.

Industri menengah yaitu industri yang tenaga kerja nya berjumlah sekitar

20 sampai 99 orang, ciri industri menengah adalah memiliki modal yang cukup

besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan

memiliki kemampuan manajerial tertentu. tenaga kerja berasal dari anggota

kegiatan produksi sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi, karena

menyangkut kebutuhan dalam pegelolaan usaha produksi kerajinan tangan dari

enceng gondok ini keluarga mengupayakan agar yang hal diperoleh secara

ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan

produksi yang maksimal. Sehingga pada akhirnya pendapatan keluarga akan

meningkat, dan dengan meningkatnya pendapatan maka secara otomotis tingkat

kesejahteraan keluarga tersebut akan meningkat pula. salah satu perindustrian

yang dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga

adalah hasil alam berupa tanaman yang bernama Enceng Gondok yang dikelola

dengan suatu usaha kreatif yang menjadi berbagai bentuk yang bisa dipakai oleh

kalangan masyarakat dan juga merupakan sentral produksi kerajinan tangan dari

Enceng Gondok, dengan adanya kerajinan tangan ini maka akan memiliki peranan

Page 3: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

3

yang sangat bagus untuk dikembangkan dan dipasarkan secara luas dan dapat

menjadi pendapatan bagi keluarga di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya.

Kerajinan tangan enceng gondok ini merupakan salah satu hasil

pengelolaan dari rumah tangga/keluarga di Kecamatan kuala Pesisir, Yang

bermula pada tahun 2008, dan membuat sebuah kelompok yang berjumlah 30

orang yang ikut serta melaksanakan pengelolaan hasil alam dari Enceng gondok.

Usaha Kerajinan Tangan Enceng Gondok ini dapat dijadikan beberapa produk

diantara nya seperti Sofa, Kursi, Meja Osin, Tas(terdapat banyak macam

modelnya), Pot bunga,Tempat tissue, Sarung hp, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan diatas, peneliti ingin

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pendapatan Pengrajin Eceng

Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun permasalahan

dalam penelitian ini adalah seberapa besar pendapatan pengrajin pada usaha

kerajinan tangan enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan

Raya ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah disebut

maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan pengrajin enceng

gondok di Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

Page 4: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

4

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas manfaat yang akan diperoleh

dengan diadakan nya penelitian ini :

1.4.1.Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis adalah menambah wawasan dan pengetahuan tentang

penting nya perkembangan industri dikalangan masyarakat dan sebagai salah satu

persyaratan akademik untuk mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada

Universitas Teuku Umar.

b. Lingkungan Akademik

Dapat dijadikan tambahan bacaan dikalangan akademik dan bisa menjadi

masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, terutama bagi mahasiswa/i yang

memerlukan dan melakukan penelitian lebih lanjut, dan diharapkan dapat berguna

bagi perpustakaan Fakultas Ekonomi.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi

pihak-pihak yang ada kaitan-nya dengan penelitian ini serta diharapkan dapat

memberikan bantuan dan solusi dalam meningkatkan produksi kerajinan tangan

dari hasil alam.

1.5. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Bagian pertama merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar

belakang masalah yang mengenai pengaruh nilai tambah produksi kerajinan

Page 5: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

5

tangan enceng gondok terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, sistematika dari pembahasan.

Bagian kedua merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang pengertian

enceng gondok, faktor-faktor yang mempengaruhi usaha enceng gondok,

pengertian industri, pengertian produksi, pengertian pendapatan.

Bagian ketiga merupakan metode penelitian yang berisi tentang populasi

dan sampel, dan data penelitian, model analisis data, definisi operasional variabel,

dan pengujian hipotesis.

Bagian keeempat merupakan hasil dan pembahasan yang berisi tentang

bagaimana yang telah diperoleh dalam menjalani penelitian dan juga membahas

hasil dari penelitian tersebut

Bagian kelima merupakan simpulan dan saran yang berisi tentang

kesimpulan penulis terhadap skripsi dan juga memberi saran-saran kepada pihak

yang berkaitan.

Page 6: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan

maupun natural. Pendapatan atau juga disebut income dari seseorang warga

masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang

dimilikinya pada sektor produksi dan sektor produksi ini membeli faktor-faktor

produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang

berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi dipasar faktor produksi

(seperti halnya juga untuk barang-barang di pasar barang) di tentukan oleh tarik

menarik, antara penawaran dan permintaan.

Menurut Sukirno (2006, h.47), pendapatan adalah jumlah penghasilan

yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu,

baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan

antara lain :

1. Pendapatan pribadi/personal income yaitu semua jenis pendapatan yang

diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima penduduk

suatu Negara.

2. Pendapatan disposibel yaitu pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus

dibayarkan oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan

tersebut yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan

disposibel.

3. Pendapatan Nasional yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang

diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.

Page 7: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

7

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan

bahwa pendapatan adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan

pekerjaan atau adanya balas jasa.

Pada umumnya manusia merasakan bahwa penghasilan/ pendapatan yang

diterima saat ini masih kurang dan menjadi masalah yang tidak akan pernah

terselesaikan. Secara umum dapat diterangkan bahwa untuk meningkatkan

pendapatan dapat digunakan beberapa cara antara lain :

1. Pemanfaatan waktu luang, Individu mampu memanfaatkan waktu luang yang

tersisa dari pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya menjadi kesempatan

yang baru untuk menambah pendapatan.

2. Melakukan kreatifitas dan inovasi, individu harus mampu berpikir kreatif dan

inovatif untuk menciptakan terobosan-terobosan yang berarti untuk mencapai

kebutuhan yang dirasakan masih kurang.

Menurut teori Milton Friedman dalam Sukirno (2006, h.48), menyatakan

bahwa pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua yaitu pendapatan

permanent (permanent income) dan pendapatan sementara (transitory income).

Pendapatan permanent dapat diartikan sebagai pendapatan yang selalu diterima

pada periode tertentu dan dapat di perkirakan sebelumnya, sebagai contoh

pendapatan upah dan gaji, serta pendapatan yang diperoleh dari hasil semua faktor

yang menentukan kekayaan seseorang.

Page 8: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

8

2.1.1. Pengertian Pendapatan Masyarakat

Menurut penulis pendapatan masyarakat adalah pendapatan masyarakat

yang diterima setelah melakukan pekerjaan dan kemudian mendapatkan uang atau

barang dan jasa.

Pendapatan merupakan penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang

kontan maupun tidak. Pendapatan atau juga disebut dengan income dari seseorang

warga masyarakat adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimiliki

pada sektor produksi. sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut

untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar

faktor produksi(Sukirno 2005, h. 48).

2.1.2. Teori Pendapatan

Menurut Sumitro dalam Nababan (2009, h.16). ekonomi modern terdapat

dua cabang utama teori, yaitu teori harga dan teori pendapatan. Teori pendapatan

termasuk dalam ekonomi makro, yaitu teori yang mempelajari hal-hal besar

seperti :

1. Perilaku jutaan rupiah pengeluaran konsumen

2. Investasi dunia usaha

3. Pembelian yang dilakukan pemerintah

Menurut pelopor ilmu ekonomi klasik, Adam Smith dan David ricardo,

distribusi pendapatan digolongkan dalam tiga kelas sosial yang utama : pekerja,

pemilik modal, dan tuan tanah. Ketiganya mmenentukan 3 faktor produksi, yaitu

tenaga kerja, modal, dan tanah. Penghasilan yang diterima setiap faktor dianggap

sebagai pendapatan masing-masing keluarga terlatih terhadap pendapatan

nasional. Teori mereka meramalkan bahwa begitu masyarakat makin maju, para

Page 9: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

9

tuan tanah akan relatif lebih baik keadaannya dan kapatalis (pemilik modal)

menjadi relatif lebih buruk keadaannya

Menurut Noor (2007, h.186) Untuk keperluan manajerial jenis – jenis

pendapatan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti berikut :

1. pendapatan Total ( Total Revenue, TR )

pendapatan total adalah jumlah seluruh pendapatan dari penjualan, Total

Revenue ini adalah hasil perkalian dari jumlah unit yang terjual (Q), dengan

harga per unit (P). Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan matematis :

TR=P.Q.

Rumusan diatas adalah rumusan sederhana. Dalam praktiknya, harga (P)

maupun kuantitas yang terjual (Q) dapat berubah setiap saat, Oleh karena itu,

maka baik pendapatan total (TR), harga (P), maupun quantitas (Q), ditambah

notasi i, sehingga rumusnya menjadi TRi = Pi Qi, sehingga untuk pendapatan

total lebih dapat dirumuskan dengan TR = ∑ TRi.

2. Pendapatan rata-rata atau pendapatan perunit barang dan jasa (Average

Revenue, AR)

Pendapatan rata-rata adalah pendapatan rata dari setiap unit penjualan, oleh

karena itu maka pendapatan rata-rata (AR) dapat juga dirumuskan sebagai hasil

bagi dari pendapatan total (TR) dengan jumlah unit yang terjual (Q) dalam

bentuk matematis adalah AR=TR/Q=PQ/Q=P.

3. Pendapatan tambahan atau Penerimaan Marginal (Marginal Revenue, MR)

penerimaan marginal adalah tambahan pendapatan yang didapat untuk setiap

tambahan satu unit perjualan atau produksi. Karena tambahan bisa terjadi pada

setiap tingkat produksi, ataupun penjualan, maka pendapatan tambahan ini

Page 10: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

10

berbeda untuk setiap tingkat produksi. Dengan demikian, maka pendapatan

tambahan, atau marginal revenue ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

MRi=TRi-TRi-1 dimana MR i tidak sama dengan MRi-1

2.2. Pergertian Enceng Gondok

Enceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air mengapung, selain

dikenal dengan nama Enceng Gondok, dibeberapa daerah di Indonesia, Enceng

Gondok mempunyai nama lain seperti daerah Palembang dikenal dengan nama

Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan

nama Ilung-Ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe. Enceng gondok

pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang temuan bernama Carl

Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan jerman pada

tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon Brasil. Enceng

Gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap

sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Enceng Gondok dengan

mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.

Enceng Gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar

dalam tanah. Tinggi sekitar 0,4 – 0,8 meter. Tidak mempunyai batang daun nya

tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai

daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunga nya

termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir , kelopaknya berbentuk tabung ,

bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan

berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. (http://www.Dinas perdagangan

dan perindustrian .co .id. diakses 10 januari2015).

Page 11: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

11

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

2.3.1. Harga

Pengertian menurut Machfoedz (2007. h. 85) mendefinisikan: “harga

(price) sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan bentuk uang”.

Selanjutnya menurut Silalahi (2013, h. 23) harga adalah faktor yang

mempengaruhi permintaan ketika konsumen berinteraksi di pasar. Selanjutnya

menurut Rosyidi (2009. h. 289) harga suatu barang dan atau jasa adalah suatu

tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan dapat ditukarkan

dengan sesuatu yang lain, apapun bentuknya.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa harga

adalah faktor yang mempengaruhi permintaan ketika konsumen berinteraksi di

pasar atau suatu tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang bersangkutan

dapat ditukarkan dengan uang ataupun sesuatu yang lain.

2.3.2. Modal

Pengertian modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai

operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. Modal terdiri dari uang

dan tenaga (keahlian) , karena untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha

diperlukan sejumlah modal.

a. Modal Sendiri

Menurut Mardiyatmo (2008, h. 78) modal sendiri adalah modal yang diperoleh

dari pemilik itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah,

saudara, dana lain sebagainya. Menggunakan modal sendiri untuk membiayai

suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga, tetapi hanya akan

Page 12: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

12

membayar deviden. Pembayaran deviden dilakukan apabila perusahaan

memperoleh keuntungan dan besarnya deviden tergantung dari keuntungan

perusahaan.

b. Modal Asing (pinjaman)

Menurut Kasmir ( 2007, h. 89) Modal asing atau modal pinjaman adalah modal

yang biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari

pinjaman. Keuntugan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas,

artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu, dengan menggunakan

modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk

mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh.

c. Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya

tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu, dengan menggunakan modal

pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk megerjakan

usaha dengan sungguh-sungguh.

Menurut Anoraga (2007, h. 198) sumber dana perusahaan (modal) dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Sumber dana dari dalam perusahaan itu sendiri meliputi :

a. pengunaan laba perusahaan

b. pengunaan cadangan

c. pengunaan laba yang tidak dibagi

2. Sumber dan dari luar peruahaan meliputi :

a. Dari pihak pemilik dalam bentuk saham

b. Dari pinjaman (baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang).

Page 13: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

13

2.3.3. Permintaaan

Menurut Rosyidi (2009, h. 291) Permintaaan adalah keinginan yang

disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk mrmbeli barang yang

bersangkutan, Menurut Sugiarto (2007, h. 34) permintaan adalah yang

menerangkan sifat dari pembeli pada suatu komoditas (barang dan jasa) dan juga

menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta dan harga.

Dari pengertian diatas maka penulis dapat menarik bahwa permintaan

adalah keinginan para konsumen terhadap sesuatu barang dan jasa yang ingin

dipenuhi, kecenderungan permintaan konsumen akan barang dan jasa tak terbatas.

2.3.3.1. Kurva Permintaan

Menurut Rubinfeld & Pindyck (2007, h. 26) kurva permintaan adalah

hubungan antara jumlah barang yang konsumen bersedia membeli dengan harga

barang tertentu. Selanjutnya menurut Rosyidi (2009. h. 293) kurva permintaan

adalah Kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dan jumlah yang

diminta.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kurva

permintaan adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang

dan jumlah barang yang konsumen bersedia membeli, asalkan hal-hal lain tidak

beruba

Page 14: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

14

Gambar 1

Kurva Permintaan

P

P1 A

P2 B

D

Q1 Q2 Q

Sumber : Haryati (2007, h.37)

Dimana :

P : Harga

Q : Jumlah barang yang diminta

D : Permintaan

A : Merupakan Permintaan yang terbentuk dari pertemuan P1 dan Q1

B : Merupakan Permintaan yang terbentuk dari pertemuan P2 dan Q2

Kurva permintaan bergerak turun dari kiri atas ke kanan bawah, (harga

diukur pada sumbu tegak P dan jumlah diukur pada sumbu horizontal Q). Kurva

permintaan pasar diperoleh dari jumlah barang yang diminta dengan harga, makin

rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang

tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit

permintaan terhadap barang tersebut.

2.3.3.2. Elastisitas Permintaan

Menurut Rubinfeld & Pindyck (2007, h. 37) elastisitas adalah persentase

perubahan dalam satu variabel akibat 1 persen kenaikan variabel lain. Selanjutnya

menurut Salvatore (2006, h. 103) elastisitas permintaan adalah Mengukur

Page 15: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

15

persentase perubahan jumlah barang yang diminta per unit waktu karena adanya

persentase perubahan harga tertentu dari barang tersebut.

1. Macam-macam Elastisitas Permintaan

Menurut Sugiarto (2007, h. 109) macam-macam elastisitas antara lain:

a. Elastisitas tidak elastis sempurna. Dalam hal ini perubahan harga suatu

komoditas tidak akan merubah jumlah komoditas yang diminta tersebut (kurva

komoditas sejajar dengan sumbu tegak) Jumlah komoditas yang diminta tidak

berubah berapapun harganya.

b. Elastis Sempurna. Pada harga tertentu, pasar sanggup membeli semua

komoditas yang ada di pasar, berapapun banyaknya komoditas yang dipasarkan

oleh para penjual pada harga tersebut semuanya akan dapat terjual.

c. Elastis Uniter. Untuk komoditas dengan elastis uniter (nilai mutlak elastis sama

dengan 1), perubahan harga komoditas tersebut dalam persentase tertentu.

d. Tidak Elastis. Untuk komoditas yang permintaannnya tidak elastis, nilai mutlak

elastis bernilai diantara 0 dan 1. Dalam hal ini persentase perubahan harga

adalah lebih besar daripada persentase perubahan jumlah yang diminta.

e. Elastis. Jumlah komoditas yang diminta akan mengalami perubahan dengan

persentase yang melebihi persentase perubahan harga.

Gambar 2

Macam-macam Elastisitas permintaan

P P

P

0 Q 0 Q 0 Q

Page 16: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

16

(a) Tidak elastis (b) Elastis sempurna (c) ) Elastis uniter

sempurna

P P

0 Q 0 Q

(d) Tidak elastis (e) Elastis

Sumber : Sugiarto (2007, h. 109)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

Menurut Sukirno (2009. h, 76-82) faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan antara lain:

a. Harga barang itu sendiri

Apabila kenaikan harga suatu barang menyebabkan para pembeli mencari

barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang

mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila harga turun maka orang

mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan

menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Hal

ini membawa kita ke hukum permintaan, yang menjelaskan sifat hubungan

antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaaan

menyatakan “makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan

terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang makin

sedikit permintaan terhadap barang tersebut „‟.

b. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.

Page 17: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

17

Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya

dapat dibedakan kepada tiga golongan, yaitu barang yang merupakan

pengganti, barang yang merupakan pelengkap, dan barang netral.

c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan

pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis

barang.

d. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

Distribusi pendapatan juga dapat mempengaruhi corak permintaan terhadap

berbagai jenis barang sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu besarnya

akan menimbulkan corak distribusinya. Sekiranya pemerintah menaikkan pajak

terhadap orang-orang kaya dan kemudian menggunakan hasil pajak ini untuk

menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah maka corak permintaan

terhadap berbagai barang akan mengalami perubahan. Barang-barang yang

digunakan oleh orang-orang kaya akan berkurang permintaannya, tetapi

sebaliknya barang-barang yang digunakan orang yang pendapatan rendah yang

mengalami kenaikan pendapatan akan bertambabah permintaannya. Misalnya,

permintaan terhadap mobil mewah akan berkurang tetapi permintaan terhadap

rumah harga murah akan bertambah.

e. Cita rasa masyarakat

Cita rasa merupakan pengaruh yang cukup besar terhadap keinginan

masyarakat untuk membeli barang-barang. Pada tahun 1960-an sedikit sekali

orang yang suka menggunakan mobil-mobil buatan Jepang. Tetapi semenjak

Page 18: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

18

tahun1970-an suasana sudah sangat berubah. Diberbagai negara di dunia

didapati mobil buatan Jepang semakin populer dan banyak digunakan orang.

Akibatnya, permintaan terhadap mobil-mobil buatan Amerika dan Eropa

sangat merosot.

f. Jumlah penduduk

Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan

permintaan. Tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan

dalam kesempatan kerja. Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima

pendapatan dan ini menambah daya beli dalaam masyarakat. Pertambahan daya

beli ini akan menambah permintaan.

g. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang

Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa yang

akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para konsumen bahwa

harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong

mereka untuk membeli banyak pada masa kini, untuk menghemat pengeluaran

pada masa yang akan datang. Sebaliknya, ramalan akan lowongan kerja akan

bertambah sukar diperoleh dan kegiatan ekonomi akan mengalami resesi, akan

mendorong orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi

permintaan.

2.4. Pengertian Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau

barang setengah jadi menjadi barang jadi, barang jadi yang memiliki nilai tambah

untuk mendapatkan keuntungan. dan juga bidang yang menggunakan

Page 19: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

19

keterampilan dan ketekunan bekerja dan penggunaan alat-alat di bidang

pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasar nya.

a. Sadono Sukirno (2009, h. 194). Menarik kesimpulan dalam teori ekonomi

istilah industri diartikan sebagai “kumpulan firma-firma yang menghasilkan

barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar”.

b. Analisis industri adalah upaya memanfaatkan peluang bisnis dan

mengindentifikasikan cara mendapatkan keuntungan jangka panjang.

Tujuannya adalah meramalkan prilaku para pesaing, baik lama maupun baru

yang akan masuk kepasar, pengembangan produk, metode dan teknologi baru,

serta pengaruh pembangunan dan perkembangan pada industri yang

berhubungan. Analisis industri bertujuan menyajikan studi kasus yang dapat

digunakan untuk pengembangan masa depan industri (Kuncoro 2007, h. 134)

c. Dari pengertian diatas maka penulis dapat menarik bahwa Industri adalah suatu

pengelolahan dari bahan baku/mentah yang diproses menjadi barang jadi,

kemudian dapat dipasarkan sehingga mendapatkan hasil dari olahan itu sendiri.

2.4.1. Pengertian Industri Menengah

Industri menengah yaitu industri yang tenaga kerja nya berjumlah sekitar

20 sampai 99 orang, ciri industri menengah adalah memiliki modal yang cukup

besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan

memiliki kemampuan majerial tertentu.

2.4.2. Pengertian Industri Kreatif

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang

terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi . industri

Page 20: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

20

kreatif juga dikenal dengan nama lain industri budaya (terutama di eropa) atau

ekonomi kreatif. Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari

pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan

kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi

daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Menurut Soeharno (2009, h.24) Terdapat 5 (lima) pilar utama yang harus

diperkuat dalam mengembangkan industri kreatif adalah:

1. Industri (Industry) yaitu kumpulan dari perusahaan yang bergerak di dalam

bidang industri kreatif

2. Teknologi (Technology) yaitu enabler untuk mewujudkan kreativitas individu

dalam bentuk karya nyata.

3. Sumber daya (Resources) yaitu input selain kreativitas dan pengetahuan

individu yang dibutuhkan dalam proses kreatif, misal: sumber daya alam, lahan

4. Instutusi (Institution) yaitu tatanan sosial (norma, nilai, dan hukum) yang

mengatur interaksi antara pelaku perekonomian khususnya di bidang industri

kreatif

5. Financial Intermediary yaitu lembaga penyalur keuangan.

2.4.3. Macam-macam Jenis Industri Berdasarkan Produktifitas Perorangan

1. Industri primer

Industri primer adalah yang barang barang produksinya bukan hasil olahan

langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu

Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,

dan sebagainya.

2.Industri sekunder

Page 21: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

21

Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah di olah sehingga

menghasilkan barang-barang untuk di olah kembali.

Misalnya adalah permintaan benang sutra, kompenen elektronik, dan sebagainya.

3.Industri tersier

Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan

jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih

banyak lagi yang lainnya. Sugiarto(2007, h.28)

2.5. Produksi

Produksi merupakan kegiatan untuk meningkatkan manfaat suatu barang.

Untuk meningkatkan manfaat tersebut diperlukan bahan yang disebut faktor

produksi, sesuai dengan asumsi bahwa sumber-sumber ekonomi (faktor produksi)

bersifat jarang maka faktor-faktor produksi harus dikombinasikan secara baik atau

secara efisien sehingga dicapai kombinasi faktor dengan biaya yang paling rendah

(least cost combination). Secara konvesional, faktor produksi digolongkan

menjadi faktor tenaga kerja (L) dan faktor produksi modal (K) (Soeharno, 2009.

h.4).

2.5.1. Pengertian Produksi

Menurut Soeharno (2009, h. 4). Produksi merupakan kegiatan untuk

meningkatkan manfaat suatu barang. Untuk meningkatkan manfaat tersebut,

diperlukan bahan bahan yang disebut faktor produksi. Sesuai dengan asumsi

bahwa sumber-sumber ekonomi (faktor produksi) bersifat jarak maka faktor-

faktor produksi harus dikombinasi secara baik atau secara efisien sehingga dicapai

kombinasi faktor dengan beaya yang paling rendah(least cost combination).

Page 22: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

22

Secara konvensional ,faktor produksi modal (K). Masalah produksi menyangkut

tiga pertayaan pokok : What,How,For Whom.

1.What: barang apa yang akan dihasilkan, barang yang akan dihasilkan adalah

barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat (konsumen). Jadi, barang yang

ada permintaannya atau dengan kata lain, memiliki nilai permintaan.

2.How: bagaimana atau dengan apa barang dihasilkan, apakah dengan teknologi

sederhana, media atau tekhnologi tinggi. Hal ini ditentukan oleh persaingan yang

ada dipasar.

3.For Whom: untuk siapa barang itu dihasilkan. Hal ini tergantung pada distribusi

pendapatan-pendapatan masyarakat. Dilihat dari tingginya pendapatan masyarakat

maka pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi satu golongan

pendapatan tinggi, kedua golongan pendapatan menengah, dan ketiga golongan

pendapatan rendah. Barang barang mewah yang dihasilkan hanya diperuntukkan

bagi mereka yang berpendapatan tinggi, sebaliknya barang-barang yang semi-

mewah adalah untuk golongan pendapatan menengah, dan bagi mereka yang

termasuk kelompok golongan pendapatan rendah akan meminta produk-produk

dengan harga rendah(tidak mewah).

Produksi di dalam suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang cukup

penting, bahkan didalam berbagai pembicaraan dikatakan bahwa produksi adalah

merupakan dapurnya perusahaan. Apabila kegiatan produksi dalam suatu

perusahaan berhenti, maka perusahaan tidak dapat memproduksi. Demikian pula

seandainya terdapat berbagai macam hambatanyang mengakibatkan tersendatnya

kegiatan produk dalam suatu perusahaan tersebut, maka kegiatan didalam

perusahaan tersebut akan terganggu pula. Sedemikian pentingnya kegiatan

Page 23: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

23

produksi dalam suatu perusahaan ini, sehingga dengan demikian sudah menjadi

hal yang sangat umum jika perusahaan-perusahaan akan selalu kegiatan produksi

dalam perusahaannya tersebut.

2.5.2. Fungsi produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan tekhnik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

mengciptakan atau menambah kegunaan barang dan jasa. Proses juga diartikan

sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.

Menurut Primyastanto dan Mimit (2006, h. 17). “Fungsi produksi adalah

hubungan fisik antara variabel yang jelas (Y) dan fariabel yang menjelaskan (X)

variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan

berupa input dalam pembahasan teori ekonomi produksi, maka telah yang banyak

diminati dan dianggap penting adalah adalah fungsi produksi”.

Sadono Sukirno (2009, H. 195). Berpendapat “Telah dinyatakan sebelum

ini bahwa fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan diantara faktor-faktor

produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan”.

Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah ouput fungsi produksi

selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu sebagai berikut:

Q = f(K, L, R, T).

Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini

meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian kewirausahawan, R adalah

kekayaan alam, dan T adalah tingkat tehknologi yang digunakan. Sedangkan Q

adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis fakor-faktor produksi

Page 24: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

24

tersebut yaitu secara bersamaan digunakan untuk memproduksi barang yang

sedang dianalisa sifat produksinya.

Menurut Ahyan (2006, h. 23) adaempat fungsi terpenting dalam produksi

adalah sebagai berikut :

a. Proses Pengolahan

Proses pengolahan merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk

pengolahan atau pemasukan atau input

b. Jasa-Jasa Penunjang

Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang

perlu untuk penetapan teknik dan metode yang dijalankan sehingga proses

pengolahan dapat dilaksanakan dalam periode atau kurun waktu tertentu.

c. Perencanaan

Perencanaan merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan

dan operasi yang akan dilaksanakan dalam periode atau kuerun waktu

tertentu.

d. Pengendalian atau Pengawasan

Penfgendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin

terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga

maksud dan tujuan penggunaan dan pengelolaan masukan atau input pada

kenyataannya dapat terlaksanakan.

Page 25: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

25

2.5.3. Faktor produksi

Faktor produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan

diperlukan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Besar kecilnya barang dan jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi

produksi dari faktor produksi. Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua

macam, pertama, faktor produksi tetap ( fixed input ) adalah faktor produksi yang

kuantitas nya tidak bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan

selalu ada meskipun output turun sampai dengan nol. Kedua, faktor produksi

variabel ( varibel input ), yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah

dalam waktu yang relatif singkat dan sesuai dengan jumlah output yang

dihasilkan.

Menurut Noor (2007, h. 148) faktor produksi adalah segala sesuatu yang

diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi ini antara lain meliputi

bahan baku, bahan penoliong, teknologi dan pendapatan produksi, tenaga kerja

(manusia) dan energi. Menurut Sudarman dalam Kurnia sari (2011, h. 31) faktor

produksi adalah jenis-jenis sumber yang digunakan dan diperlukan dalam suatu

proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Besar kecilnya barang dan

jasa dari hasil produksi tersebut merupakan fungsi produksi dari faktor produksi.

Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, pertama faktor

produksi tetap (fixed input) adalah faktor produksi yang kuantitasnya tidak

bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada meskipun

output turn sampai dengan nol. Kedua faktor produksi variabel (variabel input),

yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah dalam waktu yang relative

singkat dan sesuia denganjumlah output yang dihasilkan

Page 26: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

26

2.6. Perumusan Hipotesis

Hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah diduga modal

dan permintaan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin enceng

gondok di Kabupaten Nagan Raya.

Page 27: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

27

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Kabupaten Nagan Raya memiliki 9 kecamatan yaitu Kecamatan Kuala,

Kecamatan Seunagan, Kecamatan Darul Makmur, Kecamatan Seunagan Timur,

Kecamatan Beutong dan Beutong Ateuh, Kecamatan Kuala Pesisir, Kecamatan

Tadu Raya, Kecamatan Tripa Makmur dan Kecamatan Suka makmue. Satu

diantaranya yaitu Kecamatan Kuala Pesisir yang mempunyai 16 desa dan terdapat

30 orang sebagai sampel penelitian.

Populasi terhadap pengrajin Enceng Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya sebanyak 30 orang Pengrajin, dan penulis menggunakan

keseluruhan dari populasi, dengan demikian sampelnya juga 30 orang Pengrajin

dengan menggunakan teknik sampling jenuh.

3.2.Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan

data primer, dan data sekunder.

a. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumber langsung tidak melalui media perantara. Data primer dalam

penelitian ini diperoleh dengan menyebar quisioner kepada para Pengrajin

Eceng Gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian

Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Nagan Raya,

Menyangkut dengan nama kelompok usaha pengolahan hasil dan jumlah

Page 28: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

28

pengrajin terhadap kerajinan tangan Enceng Gondok Kabupaten Nagan Raya.

Penulis juga menggunakan buku atau referensi yang bersifat teoritis yang

diperoleh dari Perpustakaan induk Universitas Teuku Umar.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

a.Study Pustaka (Library Research)

metode ini dilakukan dengan cara menelah teori-teori yang bersumber dari

buku di perpustakaan, literatur, internet serta bahan-bahan lain yang dibutuhkan.

b.Penelitian lapangan (Field Research)

Untuk mendapatkan data dilapangan, penulis melakukan pengumpulan

data primer secara lansung pada objek yang akan diteliti dengan metode kuisioner

dan wawancara.

3.3. Model Analisis Data

Kualitatif Deskriptif

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan penulis metode penelitian

deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau

lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain

Sugiyono ( 2012, h. 11 ). Dan juga dapat disimpulkan untuk mengetahui analisis

pendapatan kerajinan tangan enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya, maka data-data tersebut dianalisis dengan menghitung

data kuantitatif dan dinyatakan dengan data kualitatif untuk menginterprestasikan

Page 29: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangrepository.utu.ac.id/826/1/BAB I-III.pdf · 2017. 9. 27. · 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

29

hasil perhitungan data tersebut dan menjawab masalah yang akan diteliti dan

akhirnya ditarik kesimpulan dari pengolahan data tersebut.

3.4. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini maka peneliti

membuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

a. Pendapatan adalah jumlah penerimaan setelah dikurangi biaya produksi enceng

gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya yang diukur dalam

satuan rupiah (Rp).

b. Harga adalah nilai jual enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

c. Penerimaan adalah hasil penjualan enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya yang diukur dalam dalam satuan rupiah (Rp)

d. Produksi adalah produk hasil olahan enceng gondok di Kecamatan Kuala

Pesisir Kabupaten Nagan Raya yang di hitung dalam satuan (Kg).

e. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan

enceng gondok di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Rayabaik biaya

tetap maupun biaya variabel yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).