12
HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN BATANG ASAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Soli Putra Samsuri 1) , Jamaluddin 2) dan Tri Suratno 3) JURNAL Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2018

HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN

BATANG ASAM KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT

Soli Putra Samsuri1)

, Jamaluddin2)

dan

Tri Suratno3)

JURNAL

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

Page 2: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM
Page 3: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI KECAMATAN BATANG ASAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

SOLI PUTRA SAMSURI

1) JAMALUDDIN

2) TRI SURATNO

2)

1) Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

2) Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan, Untuk mengetahui tingkat motivasi petani dalam penerapan Jajar

Legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Untuk mengetahui tingkat penerapan Jajar Legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Untuk mengetahui hubungan antara motivasi petani dalam penerapan Jajar Legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Batang Asam merupakan daerah sentra produksi tanaman padi sawah yang dikembangkan dengan penerapan jajar legowo. Data di analisis secara deskriptif melalui tabel distribusi frekuensi. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2017. Uji analisis yang digunakan adalah statistic non-parametrik melalui uji korelasi Rank Spearman. Motivasi Petani di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat tergolong tinggi dengan persentase masing-masing indikator motivasi yaitu kebutuhan keberadaan 96%, kebutuhan hubungan sosial 95%, kebutuhan kemajuan 78%. Penerapan jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat 87%. Berdasarkan hasil penelitian hubungan motivasi petani dengan penerapan jajar legowo dari kategori kebutuhan keberadaan dengan nilai thitung = 2,63 > ttabel = 1,67412, kebutuhan hubungan sosial dengan nilai thitung = 6,51 > ttabel = 1,67412, dan kebutuhan kemajuan dengan nilai thitung = 6,57 > ttabel = 1,67412. Sehingga di ambil kesimpulan tolak H0, yang artinya terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dengan penerapan jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Kata kunci : Motivasi, Penerapan, jajar legowo

ABSTRACT

The aim of this research is to know the motivation level of farmers in applying Jajar Legowo in Batang Asam Sub-district, Tanjung Jabung Barat Regency. To know the level of Jajar Legowo application in Batang Asam Sub-district of Tanjung Jabung Barat Regency and to know the relationship between farmer motivation in Jajar Legowo application in Batang Asam Sub-district of Tanjung Jabung Barat Regency. This research was conducted in Batang Asam District, Tanjung Jabung Barat Regency. Determining the location of the study was done deliberately with the consideration that in Batang Asam District is a production center area of rice crops developed with the application of jajar legowo. The data are analyzed descriptively through the frequency distribution table. The study was conducted from July to August 2017. The analysis test used was non-parametric statistic through Rank Spearman correlation test. The Motivation of Farmers in Batang Asam Sub-district, Tanjung Jabung Barat Regency is high with the percentage of each motivation indicator that is 96% need for existence, 95% social relation need, 78% progress requirement. Implementation of row legowo in Batang Asam District, Tanjung Jabung Barat District 87%. Based on the result of research of the motivation of farmers with the application of jajar legowo from the needs of existence category with tcount = 2.63> ttable = 1.67412, social relations needs with tcount = 6.51> ttable = 1.67412, and the need for progress with value thitung = 6.57> ttable = 1.67412. So in conclusion reject H0, which means there is a real relationship between the motivation of farmers with the application of jajar legowo in Batang Asam District, Tanjung Jabung Barat Regency. Keywords: Motivation, Application, jajar legowo

Page 4: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

PENDAHULUAN

Pembangunan subsektor tanaman pangan adalah salah satu sektor pertanian dalam upaya meningkatkan pendapatan sesuai dengan potensi lahan, tenaga kerja, dan modal yang dimiliki. Tanaman pangan merupakan suatu komoditas yang sangat penting dan strategis guna memantapkan swasembada pangan, menghasilkan bahan baku industri, menciptakan lapangan kerja serta melestarikan fungsi lingkungan hidup, semua itu bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Berbagai upaya untuk meningkatkan produksi padi dilakukan oleh pemerintah di Provinsi Jambi, antara lain telah dilaksanakan Penerapan Pengelolaan Tanaman dan Sumber daya Terpadu (PTT). Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu adalah suatu pendekatan inovatif dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi usahatani padi melalui paket teknologi dan dinamisasi komponen teknologi padi yang memiliki efek sinergestik (BPTP Jambi, 2013). Perkembangan luasan lahan produksi dan produktivitas padi sawah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri atas tiga belas kecamatan, dari tiga belas kecamatan terdapat sebelas kecamatan yang mengusahakan usahatani padi sawah. Salah satu Kecamatan yang melakukan penerapan sistem tanam jajar legowo adalah Kecamatan Batang Asam memiliki luas lahan terbesar ketiga setelah Kecamatan Senyerang dan Kecamatan Pengabuan. Kecamatan Batang Asam memiliki produktivitas yang paling tinggi dari Kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Penerapan sistem tanam jajar legowo di Desa Sri Agung dan Desa Dusun Kebun Kecamatan Batang Asam sudah ada dari tahun 2008, namun baru mendapatkan bantuan dari pemerintah pada tahun 2009 sampai sekarang. Akan tetapi bantuan yang diberikan sebatas subsidih harga benih sedangkan untuk komponen lain seperti pupuk dan plastisida petani kedua desa tersebut menggunakan swadaya artinya petani mengeluarkan biaya sendiri untuk komponen tersebut. Desa Sri Agung mayoritas penduduknya adalah petani tanaman pangan dan menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, berbeda dengan masyarakat yang berada di Desa Dusun Kebun, di Dusun Kebun ini hanya memiliki 1 kelompok tani tanaman pangan di sebabkan karena masyarakat tidak menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian tetapi dari hasil perkebunan.

Motivasi petani merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas padi sawah melalui penerapan sistem tanam jajar legowo. Semakin tinggi motivasi petani maka semakin tinggi pula upaya petani dalam melaksanakan penerapan sistem tanam jajar legowo.

Salah satu cara dapat meningkatkan hasil pertanian adalah dengan pengelolahan uasahatani yang tepat dan sesuai anjuran dimana dengan cara ini produksi dapat ditingkatkan sehingga, dapat membantu dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup dan keluarga petani. Melaksanakan kegiatan usahatani yang tepat dalam pertanian dapat meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya meningkatkan tarap hidup petani.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan (i) Untuk mengetahui tingkat motivasi petani dalam penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (ii) Untuk mengetahui tingkat penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (iii) dan Untuk mengetahui hubungan antara motivasi petani dalam penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Page 5: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan sentral produksi padi sawah yang di kembangkan dengan menggunakan sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang asam. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2017.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani melalui wawancara secara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti di Desa Sri Agung dan Desa Dusun Kebun untuk mengetahui Motivasi Petani dalam penerapan sistem tanam jajar legowo. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, laporan penelitian, Badan Pusat Statistik (BPS), laporan dari Balai Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Batang Asam, serta data dari Kelurahan setempat atau instansi yang berhubungan dengan penelitian ini.

Sampel dalam penelitian ini adalah petani padi sawah di Desa Sri Agung dan Desa Dusun Kebun yang menerapkan sistem tanam jajar legowo (4:1). Penarikan sampel dilakukan secara sampel jenuh atau sensus. Hal ini bedasarkan Sugiyono (2009) yang menyatakan bahwa sampel jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel yang digunakan apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel sama dengan jumlah populasi 55 petani.

Teknik analisa yang digunakan untuk melihat pengaruh tinggi atau rendah antara motivasi petani terhadap penerapan sistem tanam jajar legowo adalah analisis statistik non parametrik melalui uji Rank Spearman (Siegel, 1994) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Uji korelasi ini digunakan untuk melihat keeratan hubungan motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo dengan langkah-langkah perhitungan Rank Spearman (rs) adalah : 1. Nilai pengamatan dari dua variabel yang diukur hubungannya diberi jenjang rata-

ratanya. 2. Setiap pasang jenjang dihitung perbedaannya (di) 3. Perbedaan setiap pasang jenjang tersebut dikuadratkan dan dihitung jumlahnya 4. Menghitung koefesien korelasi Spearman dihitung dengan rumus :

rs = 1 - ∑

Dimana: d1 adalah beda antara 2 pengamatan berpasangan N adalah total pengamatan rs adalah koefesien korelasi Spearman apabila proporsi angka adalah sama besar maka digunakan rumus

rs=ρ = ∑ ∑ ∑

√∑

dengan,

Dimana: X adalah hubungan motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo.

Page 6: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

5. Faktor koreksi dengan angka yang sama adalah T

r = ∑

Dimana: T adalah banyaknya observasi ber angka sama pada rangking tertentu.

6. Menentukan t hitung dengan rumus

t = rs √

db = N-2 Dimana:

t adalah hasil perhitungan untuk mengambil keputusanKPK : Jika thit < ttab ( = 5 % db = N – 2 ) terima H0 , tolak H1

thit > ttab ( = 5 % db = N – 2 ) tolak H0 , Terima H1 Untuk menguji hipotesis : Ho = Tidak terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dengan penerapan

sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

H1 = Terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Motivasi Petani Dalam Sistem Tanam Jajar Legowo

Motivasi petani dalam penerapan sistem tanam jajar legowo meliputi motivasi karena kebutuhan akan keberadaan (Existence), motivasi kebutuhan hubungan sosial (Relatedness), motivasi kebutuhan akan kemajuan (Growth), (Alderfer dalam Hamzah, 2006).

Kebutuhan Keberadaan (Existence)

kebutuhan keberadaan (Existence) adalah semua kebutuhan yang berkaitan dengan keberadaan manusia yang dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hierarki maslow. Existence merupakan kebutuhan yang sangat mendasar mempertahankan dan melanjutkan hidup, itu berarti pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, papan (Alderfer dalam Hamzah, 2006).

Kebutuhan keberadaan merupakan kebutuhan dasar petani padi sawah dengan menerapakan sistem tanam jajar legowo untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Petani padi sawah sangat termotivasi dalam berusahatani padi sawah dengan menerapakan sistem tanam jajar legowo karena didasari adanya keinginan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal dari usahataninya. Adapun distribusi frekuensi dari petani sampel berdasarkan motivasi kebutuhan keberadaan di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Skor Motivasi Kebutuhan

Keberadaan di Daerah Penelitian Tahun 2017

No Kelas Skor Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi T 53 96 2 Rendah R 2 4

Jumlah 55 100

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017

Page 7: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa motivasi petani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo bedasarkan kebutuhan keberadaan adalah tergolong tinggi dengan persentase 96%. Petani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo di desa penelitian bekerja dengan tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berupa kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan juga tempat tinggal sehingga motivasi petani padi sawah bedasarkan indikator motivasi kebutuhan keberadaan tergolong tinggi. Artinya bahwa motivasi dari indikator kebutuhan keberadaan dalam kebutuhan makanan, minuman, pakaian, dan juga tempat tinggal petani sistem tanam jajar legowo di lokasi penelitian telah terpenuhi, sehingga motivasi petani dari indikator kebutuhan keberadaan dalam penerapan sistem tanam jajar legowo semakin tinggi. Kebutuhan Berhubungan Sosial (Relatedness)

Kebutuhan berhubungan sosial (Relatedness), manusia sebagai insane sosial, mereka selalu mengaitkan keberadaannya dengan orang lain dan dengan lingkungannya tanpa interaksi dengan oranglain dan lingkungannya, keberadaan seseorang dapat dikatakan tidak mempunyai makna yang hakiki. Dalam teori keberadaan ini mencakup semua kebutuhan yang melibatkan hubungan seseorang dengan orang lain (Alderfer dalam Hamzah, 2006).

Pada dasarnya kebutuhan hubungan sosial ini mengarah kepada hubungan antara individu dan bermasyarakat. Kehidupan petani yang satu dengan petani yang lain baik berusahatani padi sawah yang menerapkan jajar legowo dengan berusahatani lainnya. Petani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo merasa dengan kegiatan usahatani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan banyak petani yang lain karena dalam kegiatan usahatani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo di desa penelitian juga mebutuhkan bantuan tenaga petani yanglain dalam menyelesaikan pekerjaan mereka.

Begitu juga halnya dengan para petani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo yang ada di desa penelitian. Distribusi petani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo bedasarkan skor motivasi kebutuhan hubungan sosial dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Skor Motivasi Kebutuhan

Berhubungan Sosial di Daerah Penelitian Tahun 2017

No Kelas Skor Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi T 52 95 2 Rendah R 3 5

Jumlah 55 100

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Berdasarkan Tabel 2 dapat di jelaskan bahwa motivasi petani padi sawah yang

menerapkan sistem tanam jajar legowo bedasarkan kebuthan berhubungan sosial adalah tergolong tinggi dengan persentase 95%. Tingginya persentase kebutuhan hubungan sosial petani yang mengarah kepada hubungan sosial petani antara individu dan masyarakat tergolong tinggi. Maka keberadaan petani di lokasi penelitian dapat dikatakan berpengaruh dalam penerapan sistem tanam jajar legowo di Lokasi penelitian. Petani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo di desa penelitian saling membutuhkan satu sama yang lain yaitu antara individu dengan masyarakat. Peran masyarakat dalam usahatani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo ini dapat membantu petani yang bersosialisai antar individu.

Page 8: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

Kebutuhan Kemajuan (Growth) Kebutuhan kemajuan (Growth) merupakan kebutuhan yang pada dasarnya

tercermin kepada keinginan untuk bertumbuh kembang dan mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan, missal dalam peningkatan keterampilan dalam bidang pekerjaan atau profesi yang memungkinkan meraih apa yang secara umum disebut kemajuan. Keinginan untuk bertumbuh dan mencapai potensi diri secara maksimal (Alderfer dalam Hamzah, 2006).

Kebutuhan kemajuan merupakan kebutuhan yang dimiliki setiap orang karena pada hakekatnya manusia ingin mengembangkan diri, dan menjadi lebih maju dari yang lain begitu juga dengan petani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo yang menjadi sampel yang ada di desa penelitian. Adapun distribusi frekuensi petani sampel bedasarkan skor motivasi kebutuhan kemajuan didaerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Skor Motivasi Kebutuhan Kemajuan

di Daerah Penelitian Tahun 2017

No Kelas Skor Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi T 43 78 2 Rendah R 12 22

Jumlah 55 100

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Berdasarkan Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa motivasi petani padi sawah yang

menerapkan sistem tanam jajar legowo bedasarkan kebutuhan akan kemajuan tergolong tinggi dengan persentase 78%. setiap petani pasti menginginkan kemajuan seperti pengakuan dari petani lain, ingin mengembangkan potensi yang dimiliki dan berhasil dalam kegiatan usahatani padi sawah yang menerapkan sistem tanam jajar legowo. Dapat disimpulkan bahwa motivasi dari indikator kebutuhan kemajuan tergolong tinggi maka petani di lokasi penelitian tergolong maju dalam penerapan sistem tanam jajar legowo, sedang kan skor yang terendah sebesar 22%, dengan alasan petani di lokasi penelitian tidak mau mendorong diri sendiri untuk mencari informasi baru dalam penerapan sistem tanam jajar legowo. Motivasi Petani Berdasarkan Keseluruhan Dalam Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

Menurut Hamzah (2006) Motivasi bisa disebut juga sebagai suatu daya dorongan yang menyebabkan orang dapat melakukan atau berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi merupakan pemberian atau penggerakan yang menciptakan kegairahan kepada seseorang agar mau melakukan sesuatu secara efektif dan inntergritas untuk mencapai kepuasan. Dalam melaksanakan suatu kegiatan usahatani tidak terlepas dari motivasi, dalam artian bahwa ada suatu dorongan yang timbul agar dapat bekerja lebih baik. Motivasi merupakan suatu dorongan dalam diri seseorang maupun dari luar yang dapat menumbuhkan, menyalurkan dan mendukung perilaku seseorang supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil optimal begitu juga dengan kegiatan usahatani padi sawah dengan menggunakan sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam. Motivasi petani dalam penerapan sistem tanam jajar legowo merupakan dorongan yang terdapat dalam diri petani sehingga petani mau melakukan usahatani padi sawah dengan menggunakan sistem tanam jajar legowo. Adapun distribusi frekuensi dari petani sampel berdasarkan skor motivasi petani di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 4.

Page 9: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

Tabel 4. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Skor Motivasi di Daerah Penelitian Tahun 2017

No Kelas Skor Kategori Skor Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi T 53 96 2 Rendah R 2 4

Jumlah 55 100

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Berdasarkan Tabel 17 dapat dijelaskan bahwa motivasi petani yang menerapkan

sistem tanam jajar legowo adalah tergolong tinggi dengan persentase 96%. Petani yang menerapkan sistem tanam jajar legowo di lokasi penelitian bekerja dengan tujuan utama yaitu untuk memenuhi ketiga indikator motivasi yaitu kebutuhan keberadaan dalam kebutuhan dasar mereka yang berupa kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan juga tempat tinggal, Kebutuhan Berhubungan sosial meliputi hubungan petani antara individu dan masyarakat, dan serta kebutuhan kemajuan. Motivasi petani dalam penerapan sistem tanam jajar legowo bedasarkan masing-masing indikator motivasi dalam penerapan sistem tanam jajar legowo terpenuhi. Ketiga indikator motivasi petani yaitu kebutuhan keberadaan, kebutuhan hubungan sosial dan kebutuhan kemajuan, memiliki kelas skor yang tinggi artinya petani tersebut memiliki motivasi tinggi dalam penerapan sistem tanam jajar legowo.

Penerepan Sistem Tanam Jajar Legowo

Penerpan sistem tanam jajar legowo merupakan salah satu sistem tanam yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi sawah yang mlibatkan beberapa komponen sistem tanam yaitu pengolahan tanah, pembuatan baris tanam, penanaman, pemupukan, penyiangan, pengendalian hama penyakit, panen dan pasca panen (BPTP Jambi, 2013). Adapun hasil penelitian bedasarkan skor penerpan sistem tanam jajar legowo didaerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Distribusi Petani Sampel Berdasarkan Skor Penerapan Sistem Tanam Jajar

Legowo di Daerah Penelitian Tahun 2017

No Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 Tinggi 48 87

2 Rendah 7 13

Jumlah 55 100

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Tabel 5 dapat diketahui bahwa penerapan sistem tanam jajar legowo di

Kecamatan Batang asam memperlihatkan bahwa persentase dengan kategori tinggi sebesar 87%, sedangkan dengan persentase dengan kategori rendah sebesar 13%. Hal ini menunjukkan sebagian besar petani responden sudah melakukan penerapan sistem tanam jajar legowo berdasarkan panduan teknis – teknis yang sudah dianjurkan.

Hubungan Motivasi Petani Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo. Hubungan Motivasi Petani Berdasarkan Kebutuhan Keberadaan Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian motivasi petani bedasarkan kebutuhan keberadaan dengan penerapan Sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 10: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

Tabel 6. Kontingensi Hubungan Motivasi Petani Berdasarkan Kebutuhan Keberadaan Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

Motivasi Petani Penerapan Jumlah Tinggi Rendah

Tinggi 47 6 53

Rendah 1 1 2

Jumlah 48 7 55

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Tabel 6 menunjukan bahwa ada hubungan positif antara kebutuhan keberadaan

dengan penerapan sistem tanam jajar legowo dimana jika kebutuhan keberadaan tinggi maka penerapan sistem tanam jajar legowo juga tinggi.

Melalui uji statistik tersebut maka diperoleh nilai rank spearman sebesar 0,34. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya derajat hubungan motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo adalah sebesar 34 persen. Sedangkan nilai thitung = 2,63 > ttabel = 1,67412. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tolak H0 terima H1. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo. Kuatnya hubungan motivasi kebutuhan keberadaan dengan penerapan sistem tanam jajar legowo karena setiap petani tidak hanya sekedar ingin mendapatkan penghargaan dan petani ingin tergabung dalam kegiatan kelompok tani dan rasa ingin menjadi lebih baik terhadap lingkungan dan masyrakat yang ada di lingkungan usahataninya. Hubungan Motivasi Petani Berdasarkan Kebutuhan Hubungan Sosial Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian motivasi petani bedasarkan

kebutuhan hubungan sosial dengan penerapan Sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kontingensi Hubungan Motivasi Berdasarkan Kebutuhan Hubungan Sosial

Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

Motivasi Petani

Penerapan Jumlah Tinggi Rendah

Tinggi 47 5 52

Rendah 1 2 3

Jumlah 48 7 55

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Tabel 7 menunjukan bahwa ada hubunngan positif antara kebutuhan keberadaan

dengan penerapan sistem tanam jajar legowo dimana jika kebutuhan keberadaan tinggi maka penerapan sistem tanam jajar legowo juga tinggi. keberadaan tinggi maka penerapan sistem tanam jajar legowo juga tinggi.

Melalui uji statistik tersebut maka diperoleh nilai rank spearman sebesar 0,67. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya derajat hubungan motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo adalah sebesar 67 persen. Sedangkan nilai thitung = 6,51 > ttabel = 1,67412. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tolak H0 terima H1. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo. Kuatnya hubungan motivasi kebutuhan hubungan

Page 11: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

sosial dengan penerapan sistem tanam jajar legowo karena setiap petani tidak hanya sekedar ingin mendapatkan ingin menjadi lebih baik terhadap lingkungan dan masyarakat yang ada dilingkungan kegiatan usahataninya. Hubungan Motivasi Petani Berdasarkan Kebutuhan Kemajuan Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian motivasi petani bedasarkan kebutuhan kemajuan dengan penerapan Sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Kontingensi Hubungan Motivasi Berdasarkan Kebutuhan Kemajuan

Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

Motivasi Petani Penerapan Jumlah Tinggi Rendah

Tinggi 42 1 43

Rendah 6 6 12

Jumlah 48 7 55

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Tabel 8 menunjukan bahwa ada hubunngan positif antara kebutuhan keberadaan

dengan penerapan sistem tanam jajar legowo dimana jika kebutuhan keberadaan tinggi maka penerapan sistem tanam jajar legowo juga tinggi. keberadaan tinggi maka penerapan sistem tanam jajar legowo juga tinggi.

Melalui uji statistik tersebut maka diperoleh nilai rank spearman sebesar 0,72. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya derajat hubungan motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo adalah sebesar 72 persen. Sedangkan nilai thitung = 7,55 > ttabel = 1,67412. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tolak H0 terima H1. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo. Karena sebagian petani mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, berkembang dan maju seperti petani lainnya. Hubungan Motivasi Petani Berdasarkan Keseluruhan Dengan Penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian motivasi petani dengan penerapan Sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini : Tabel 9. Kontingensi Hubungan Motivasi Petani Dengan Penerapan Sistem Tanam

Jajar Legowo

Motivasi Petani Penerapan Jumlah Tinggi Rendah

Tinggi 47 6 53

Rendah 1 1 2

Jumlah 48 7 55

Sumber: Hasil Olahan Data Tahun 2017 Tabel 9 menunjukan bahwa ada hubungan positif antara motivasi dengan

penerapan sistem tanam jajar legowo dimana jika motivasi tinggi maka penerapan sistem tanam jajar legowo juga tinggi.

Page 12: HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM …Secure Site repository.unja.ac.id/2998/1/SOLI PUTRA SAMSURI... · 2018. 1. 30. · HUBUNGAN MOTIVASI PETANI DENGAN PENERAPAN SISTEM

Melalui uji statistik tersebut maka diperoleh nilai rank spearman sebesar 0,67. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya derajat hubungan motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo adalah sebesar 67 persen. Sedangkan nilai thitung = 6,57 > ttabel = 1,67412. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tolak H0 terima H1. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani dengan penerapan sistem tanam jajar legowo.

KESIMPULAN

Motivasi Petani dari indikator kebutuhan keberadaan, kebutuhan hubungan sosial, dan kebutuhan kemajuan dalam penerapan sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat tergolong tinggi dengan persentase masing-masing indikator motivasi yaitu: kebutuhan keberadaan 96 %, kebutuhan hubungan sosial 95 %, kebutuhan kemajuan 78% . Penerapan sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat 87 % berada pada kategori tinggi. Berdasarkan uji statistik Rank Spearman terdapat hubungan yang nyata antara motivasi petani berdasarkan dari kategori kebutuhan keberadaan kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan kemajuan dan keseluruhan motivasi petani berhubungan nyata dengan penerapan sistem tanam jajar legowo di Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi dan Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitan ini. Selain itu ucapan terima kasih juga diucapkan untuk Bapak Kepala BP3K Kecamatan Batang Asam dan PPL Desa Sri Agung dan Desa Dusun Kebun yang memfasilitasi pelaksanaan penelitian lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Kecamatan Batang Asam. 2015. Luas Panen, Produksi Dan Produktivitas Padi Sawah. Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Hamzah, 2006. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta. Siegel, S. 1994. Statistik Nonparametrik: Untuk Ilmu – Ilmu Sosial. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.