6
1 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL MANADO TAHUN 2013 CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND LEVEL EDUCATION WITH LEVEL PATIENT CONTENTED PUBLIC HEALTH GUARANTEE AT WORK AREA PUBLIC HEALTH CENTER WAWONASA DISTRICT SINGKIL MANADO 2013 Christine Laurina Louisa Maabuat*, Franckie R.R.Maramis* , Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT Background: Jamkesmas's program develops someway health preserve management that embraces third thing which directed to by healthcare upgrade to be able to effectively and efficient increase society health degree, that cost operation healthcare can more reached by indigent society, health effort generalization with role and that society one any one gets to live it up healthy. In the execution of Jamkesmas program, theres still Jamkesmas patient wich less own the awareness to used the Jamkesmas participants. This indicates a possibility that the patients has lack in knowledged as a Jamkesmas participants about the use in gaining the health services and a possibility of an influence from education levels that owned by the Jamkesmas patients itself so that may influence the level of satisfactions of the Jamkesmas patient to the provided health services which given by the health services provider in this case is puskesmas and its network. Research method : This study applying analyses observational method by using cross sectional approach. The total samples in this study were 68 with a request criteria were collected through interview technique by using knowledge and level guarantee patient questionnaire. The statistical tests were used to analyze the correlation between variables using chi square. Observational result : Result observationaling to point out that largely Jamkesmas's patient knowledgeable good (70,6%), SMP'S education zoom and SMA (77,9 ) and level satisfactory patients (54,5%). Conclusion : Analysis's result data points out to exist among science with level contented Jamkesmas's patient and has no wherewith relationship among education with level contented Jamkesmas's patient at public helath center Wawonasa Singkil's district Manado's city. Keywords: Knowledge And Level Education With Level Patient Contented Public Health Guarantee ABSTRAK Latar belakang: Program Jamkesmas mengembangkan suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang merangkum ketiga hal yang diarahkan pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan agar dapat secara efektif dan efisien meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pengendalian biaya agar pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau oleh masyarakat miskin, pemerataan upaya kesehatan dengan peran serta masyarakat agar setiap orang dapat menikmati hidup sehat. Dalam pelaksanaan program Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa masih ada pasien Jamkesmas yang kurang memiliki kesadaran untuk memanfaatkan kepesertaan Jamkesmas yang mereka miliki, hal ini mengindikasikan kemungkinan kurangnya pengetahuan pasien sebagai peserta Jamkesmas tentang manfaat Jamkesmas dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan kemungkinan adanya pengaruh dari tingkat pendidikan yang dimiliki pasien Jamkesmas itu sendiri sehingga hal itu mungkin saja dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien Jamkesmas terhadap pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemberi layanan kesehatan dalam hal ini puskesmas dan jaringannya. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cros sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 sampel dengan pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan, dan kepuasan pasien. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan chi square. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien Jamkesmas berpengetahuan baik (70,6%), tingkat pendidikan SMP dan SMA (77,9) dan tingkat kepuasan pasien (54,5%). Kesimpulan: Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas dan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas di puskesmas Wawonasa kecamatan Singkil kota Manado. Kata kunci : Pengetahuan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Kepuasan Pasien, Jaminan Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/christin-maabuat.pdf · terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas

  • Upload
    doquynh

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/christin-maabuat.pdf · terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas

1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

DI PUSKESMAS WAWONASA KECAMATAN SINGKIL MANADO TAHUN 2013

CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND LEVEL EDUCATION WITH LEVEL

PATIENT CONTENTED PUBLIC HEALTH GUARANTEE AT WORK AREA PUBLIC

HEALTH CENTER WAWONASA DISTRICT SINGKIL MANADO 2013

Christine Laurina Louisa Maabuat*, Franckie R.R.Maramis* , Ricky C. Sondakh*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT

Background: Jamkesmas's program develops someway health preserve management that

embraces third thing which directed to by healthcare upgrade to be able to effectively and efficient

increase society health degree, that cost operation healthcare can more reached by indigent

society, health effort generalization with role and that society one any one gets to live it up

healthy. In the execution of Jamkesmas program, theres still Jamkesmas patient wich less own the

awareness to used the Jamkesmas participants. This indicates a possibility that the patients has

lack in knowledged as a Jamkesmas participants about the use in gaining the health services and a

possibility of an influence from education levels that owned by the Jamkesmas patients itself so

that may influence the level of satisfactions of the Jamkesmas patient to the provided health

services which given by the health services provider in this case is puskesmas and its network.

Research method : This study applying analyses observational method by using cross sectional

approach. The total samples in this study were 68 with a request criteria were collected through

interview technique by using knowledge and level guarantee patient questionnaire. The statistical

tests were used to analyze the correlation between variables using chi square. Observational

result : Result observationaling to point out that largely Jamkesmas's patient knowledgeable good

(70,6%), SMP'S education zoom and SMA (77,9 ) and level satisfactory patients (54,5%).

Conclusion : Analysis's result data points out to exist among science with level contented

Jamkesmas's patient and has no wherewith relationship among education with level contented

Jamkesmas's patient at public helath center Wawonasa Singkil's district Manado's city.

Keywords: Knowledge And Level Education With Level Patient Contented Public Health

Guarantee

ABSTRAK

Latar belakang: Program Jamkesmas mengembangkan suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan

kesehatan yang merangkum ketiga hal yang diarahkan pada peningkatan mutu pelayanan

kesehatan agar dapat secara efektif dan efisien meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

pengendalian biaya agar pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau oleh masyarakat miskin,

pemerataan upaya kesehatan dengan peran serta masyarakat agar setiap orang dapat menikmati

hidup sehat. Dalam pelaksanaan program Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa masih ada pasien

Jamkesmas yang kurang memiliki kesadaran untuk memanfaatkan kepesertaan Jamkesmas yang

mereka miliki, hal ini mengindikasikan kemungkinan kurangnya pengetahuan pasien sebagai

peserta Jamkesmas tentang manfaat Jamkesmas dalam memperoleh pelayanan kesehatan dan

kemungkinan adanya pengaruh dari tingkat pendidikan yang dimiliki pasien Jamkesmas itu sendiri

sehingga hal itu mungkin saja dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien Jamkesmas terhadap

pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemberi layanan kesehatan dalam hal ini puskesmas

dan jaringannya. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik

dengan pendekatan cros sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 68

sampel dengan pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner tingkat

pengetahuan, dan kepuasan pasien. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan

antar variabel menggunakan chi square. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar pasien Jamkesmas berpengetahuan baik (70,6%), tingkat pendidikan SMP dan

SMA (77,9) dan tingkat kepuasan pasien (54,5%). Kesimpulan: Hasil analisis data menunjukkan

terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas dan tidak

terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas di

puskesmas Wawonasa kecamatan Singkil kota Manado.

Kata kunci : Pengetahuan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Kepuasan Pasien, Jaminan

Kesehatan Masyarakat

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/christin-maabuat.pdf · terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas

2

PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan seperti

digariskan dalam Sistem Kesehatan Nasional

adalah tercapainya kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang optimal sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum dari tujuan nasional

(Ilyas, 2000). Namun pada kenyataannya

derajat kesehatan masyarakat Indonesia

khususnya masyarakat miskin masih rendah,

dimana menurut data BPS tahun 2010

menunjukan Angka Harapan Hidup (life

expectacy) untuk laki- laki 67,3 tahun dan

Angka Harapan Hidup untuk perempuan 70,6

tahun (BKKBN, 2013), sedangkan Angka

Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah 32

kematian per 1.000 kelahiran hidup dan Angka

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 359

setiap 100 ribu kelahiran (SDKI, 2012).

Program Jaminan kesehatan

masyarakat (Jamkesmas) mengembangkan

suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan

kesehatan yang merangkum ketiga hal yang

diarahkan pada peningkatan mutu pelayanan

kesehatan agar dapat secara efektif dan efisien

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

pengendalian biaya agar pelayanan kesehatan

dapat lebih terjangkau oleh masyarakat

miskin, pemerataan upaya kesehatan dengan

peran serta masyarakat agar setiap orang dapat

menikmati hidup sehat. Tujuan umum

Jamkesmas yaitu untuk meningkatkan akses

dan mutu kesehatan terhadap seluruh

masyarakat miskin dan tidak mampu agar

tercapai derajat kesehatan masyarakat yang

optimal, secara efisien dan efektif. Tujuan

khusus Jamkesmas adalah untuk

meningkatkan cakupan masyarakat miskin dan

tidak mampu yang mendapat pelayanan

kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan

rumah sakit, meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan

terselenggaranya pengelolaan keuangan yang

transparan dan akuntabel. (KepMen Kese no.

125/menkes/SK/II/2008 Tanggal 6 Februari

2008 tentang Pedoman Pelaksanaan

Jamkesmas).

Puskesmas dikembangkan sebagai

ujung tombak pelayanan kesehatan di

Indonesia dan dibangun untuk

menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar,

menyeluruh, serta terpadu bagi seluruh

masyarakat yang tinggal diwilayah kerjanya.

Program kesehatan yang diselenggarakan oleh

Puskesmas merupakan program pokok (public

health essential) yang wajib dilaksanakan oleh

Pemerintah untuk melindungi penduduknya,

termasuk mengembangkan program khusus

untuk penduduk miskin (Muninjaya, 2004),

salah satunya program Jamkesmas. Puskesmas

Wawonasa adalah salah satu Puskesmas yang

ada di kota Manado yang memiliki fasilitas

pemeriksaan kesehatan yang lengkap.

Puskesmas Wawonasa memiliki empat

wilayah kerja yaitu wilayah Wawonasa,

Singkil I, Karame dan Ketang Baru.

Berdasarkan survey awal yang peneliti

lakukan jumlah peserta jamkesmas di

Puskesmas Wawonasa berjumlah 4318 orang

(Profil Puskesmas Wawonasa Tahun 2012).

Dalam pelaksanaan program Jamkesmas di

Puskesmas Wawonasa berdasarkan survey

awal peneliti ditemukan hal yang menjadi

masalah yaitu masih adanya pasien Jamkesmas

yang kurang memiliki kesadaran untuk

memanfaatkan kepesertaan Jamkesmas yang

mereka miliki. Hal ini mengindikasikan

kemungkinan kurangnya pengetahuan pasien

sebagai peserta Jamkesmas tentang manfaat

Jamkesmas dalam memperoleh pelayanan

kesehatan dan kemungkinan adanya pengaruh

dari tingkat pendidikan yang dimiliki pasien

Jamkesmas itu sendiri sehingga hal itu

mungkin saja dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan pasien Jamkesmas terhadap

pelayanan kesehatan yang disediakan oleh

pemberi layanan kesehatan dalam hal ini

puskesmas dan jaringannya.

Ada beberapa penelitian yang telah

dilakukan tentang Jamkesmas seperti

penelitian Purba tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan pemanfaatan Jamkesmas

di wilayah puskesmas kota Jambi tahun 2011

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara pengetahuan pasien

Jamkesmas dengan pemanfaatan Jamkesmas

dan pelayanan kesehatan di wilayah

puskesmas kota Jambi (Purba, 2011) dan dari

penelitian Budiman, Suhat dan Herlina tentang

hubungan status demografi dengan kepuasan

masyarakat tentang pelayanan Jamkesmas di

wilayah puskesmas Tanjungsari kabupaten

Bogor tahun 2010 menyatakan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara pendidikan

dengan tingkat kepuasan pasien terhadap

pelayanan Jamkesmas di wilayah puskesmas

Tanjungsari kabupaten Bogor (Budiman dkk,

2010).

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/christin-maabuat.pdf · terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas

3

Berdasarkan hasil beberapa penelitian

tersebut dan juga masalah yang telah

disebutkan sebelumnya diatas tentang masih

adanya pasien Jamkesmas di Puskesmas

Wawonasa yang kurang memiliki kesadaran

untuk memanfaatkan kepesertaan Jamkesmas

yang mereka miliki, maka peneliti melakukan

penelitian untuk mengetahui apakah benar-

benar terdapat hubungan antara pengetahuan

dan pendidikan dengan tingkat kepuasan

pasien Jamkesmas di puskesmas Wawonasa

kota Manado tahun 2013.

Berdasarkan hal di atas, maka tujuan

umum penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan pengetahuan dan pendidikan

dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas di

Puskesmas Wawonasa kecamatan Singkil

Manado.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian

cross sectional, di Puskesmas Wawonasa,

kecamatan Singkil, Manado pada bulan Mei

2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pasien peserta Jamkesmas yang

berkunjung di Puskesmas Wawonasa bulan

Mei tahun 2013 yang berjumlah 213 orang.

Sampel pada penelitian ini berjumlah 68 orang

responden, yakni pasien peserta Jamkesmas

yang berkunjung di Puskesmas Wawonasa

selama penelitian dilaksanakan, dan memenuhi

kriteria inklusi.

Pengumpulan data dilakukan dengan

kuesioner metode. Tahap pengolahan data

yaitu, Editing data, yaitu kegiatan pemeriksaan

kelengkapan pengisian kuisioner oleh

pewawancara yang dilakukan segera setelah

wawancara, Coding data, yaitu kegiatan

pemeberian kode pada data yang sudah di

kumpulkan, Entry data, yaitu kegiatan

memasukan data dari kuesioner ke dalam

program computer, Cleaning data, yaitu

mengecek kembali data yang telah di entry

untuk mengetahui adanya kesalahan atau

tidak.

Analisis univariat dilakukan untuk

mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi

masing-masing variabel yang diteliti. Adapun

tujuan dari analisis univariat ini adalah: untuk

memperlihatkan/menjelaskan distribusi data

dari variabel yang terlibat dalam penelitian.

Analisis bivariat dilakukan dengan tujuan

untuk menunjukkan hubungan antara variabel

bebas (pengetahuan dan pendidikan) dengan

variabel terikat (tingkat kepuasan). Analisis

menggunakan uji chi-square (x2) pada tingkat

kemaknaan 95% (α <0,05). Pengolahan dan

analisis data menggunakan bantuan komputer

program SPSS versi 19.00.

HASIL PENELITIAN

Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik

Responden

Karakteristik

Responden

n %

Umur (tahun)

17-20

21-30

31-40

41-50

51-60

>60

5

17

18

11

7

10

7,4

25

26,5

16,2

10,3

14,7

Pendidikan

Tidak Tamat SD

SD

SMP

SMA

6

9

21

32

8,8

13,2

30,9

47,1

Pekerjaan

Tidak Bekerja

Buruh

Pedagang/Swasta

47

12

9

69,1

17,6

13,3

Jumlah Tangguangan

Tidak ada

tanggungan

1

2

3

4

>5

2

10

9

24

14

9

2,9

14,7

13,2

35,3

20,6

13,2

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/christin-maabuat.pdf · terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas

4

Tabel 4.2 Hubungan pengetahuan dengan

tingkat kepuasan

Tabel 4.3 Hubungan Pendidikan Dengan

Tingkat Kepuasan

PEMBAHASAN

Pengetahuan mengenai Jamkesmas dalam

penelitian ini diukur dengan wawancara

menggunakan kuesioner tertutup berisi 20

butir pertanyaan mengenai program

Jamkesmas termasuk hak dan kewajiban

peserta Jamkesmas sesuai dengan petunjuk

teknis Jamkesmas tahun 2012. Hasil penelitian

diperoleh bahwa sebagian besar responden

dengan persentase 70,6% telah memiliki

pengetahuan yang baik tentang Jamkesmas,

sisanya sebanyak 29,4% responden masih

memiliki pengetahuan yang kurang baik

tentang Jamkesmas.

Menurut Nelson (2011), pengetahuan

dan pemahaman tentang Jamkesmas memiliki

potensi dalam mempengaruhi pencarian serta

pemanfaatan pelayanan kesehatan, begitu juga

pengetahuan peserta Jamkesmas akan

informasi tentang keparahan penyakit

menunjukkan bahwa semakin parah penyakit

yang di derita, maka pengobatan harus

dilakukan di puskesmas atau dirujuk ke

Rumah Sakit.

Pengetahuan seorang individu erat

kaitannya dengan perilaku yang akan

diambilnya, karena dengan pengetahuan

tersebut ia memiliki alasan dan landasan untuk

menentukan suatu pilihan (Edberg 2009).

Pengetahuan responden tentang

Jamkesmas yang termasuk dalam kategori baik

akan dapat mempengaruhi tindakan responden

sebagai peserta Jamkesmas dalam

menggunakan atau memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang merupakan hak pasien

Jamkesmas tersebut dengan baik juga. Begitu

pula sebaliknya jika pengetahuan responden

kurang baik akan berpengaruh pada kurangnya

pemanfaatan pelayanan kesehatan yang

tersedia.

Dari hasil yang diperoleh melalui

penelitian ini, dapat dilihat bahwa sebagian

besar pasien Jamkesmas yang menjadi

responden dalam penelitian ini memiliki

tingkat pendidikan menengah (SMP dan SMA)

yaitu sebanyak 53 orang atau 77,9 %. Namun

masih ada responden yang hanya mengenyam

pendidikan dasar (Tidak Tamat SD dan SD)

yaitu sebanyak 15 orang atau sebesar 22,1%

dan tidak ada responden yang memiliki tingkat

pendidikan tinggi seperti diploma, sarjana,

master ataupun doktor. Tingkat pendidikan

dapat menggambarkan status sosial ekonomi

karena biasanya berhubungan erat dengan

pekerjaan dan pendapatan rumah tangga, serta

mempengaruhi sikap dan kecenderungan

dalam memilih barang-barang konsumsi

termasuk jasa pelayanan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian tentang

kepuasan pasien Jamkesmas terhadap program

Jamkesmas dalam pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh puskesmas Wawonasa kepada

mereka diperoleh gambaran bahwa jumlah

persentase responden yang telah merasa puas

lebih besar dibandingkan yang merasa kurang

puas yaitu ada sebanyak 54,4%, merasa puas

sedangkan responden yang merasa kurang

puas sebanyak 45,6%.

Laksanawati dalam Budiman (2010)

menyatakan bahwa bagi sebagian besar

masyarakat, standar pelayanan kesehatan yang

benar, sebenarnya tidak pernah mereka

mengerti. Mereka hanya menilai sesuatu

berdasarkan apa yang mereka lihat, misalnya

kebersihan, petugas yang ramah, pelayanan

yang cepat, antrian yang tidak panjang.

Namun standar pelayanan mana yang benar

tidak mereka mengerti

Berdasarkan hasil analisis diketahui

bahwa 70,6% responden berpengetahuan baik

tentang Jamkesmas akan cenderung

memanfaatkan pelayanan kesehatan dari

puskesmas dengan baik, sedangkan sebanyak

29,4% responden berpengetahuan yang kurang

baik tentang Jamkesmas akan membuat

kurangnya pemanfaatan pelayanan kesehatan

di puskesmas. Berdasarkan analisis

menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan

antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan

pasien Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa

kota Manado (p= 0,03, α < 0,05).

Pengetahuan

Tingkat Kepuasan

Puas Kurang puas

Baik 30(44,1%) 18(26,5%)

Kurang baik 7(10,3%) 13(19,1%)

Pendidikan

Tingkat Kepuasan

Puas Kurang puas

Pendidikan

Dasar

8(11,8%) 7(10,3%)

Pendidikan

Menengah

29(42,6%) 24(35,3%)

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/christin-maabuat.pdf · terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas

5

Silitonga (2001) dalam penelitiannya

tentang Pemanfaatan Pelayanan Pengobatan

Di Puskesmas Oleh Keluarga Miskin Sasaran

Program JPS-BK di Kecamatan Pulau Pinang

Kabupaten Lahat Tahun 2000, menyatakan

adanya hubungan yang signifikan antara

pengetahuan dengan pemanfaatan pelayanan

kesehatan dimana responden yang

pengetahuannya rendah tentang program JPS-

BK mempunyai proporsi lebih besar untuk

tidak memanfaatkan Puskesmas yaitu 86,6%

dibanding yang pengetahuannya tinggi.

Sejalan dengan penelitian tersebut, Sebayang

(2005) dalam penelitiannya tentang Analisis

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Dasar

Puskesmas Oleh Keluarga Miskin Peserta

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Miskin (JPKMM) Di Wilayah Kecamatan

Warungkondang Kabupaten Cianjur Tahun

juga menyebutkan adanya hubungan bermakna

antara pengetahuan masyarakat dengan

pemanfaatan Puskesmas. Masyarakat dengan

pengetahuan tinggi tentang JPKMM

berpeluang 5722 kali memanfaatkan

pelayanan Puskesmas dibandingkan dengan

responden yang berpengetahuan rendah,

sehingga dapat dikatakan bahwa faktor

pengetahuan berhubungan dengan

pemanfaatan program Jamkesmas. Semakin

besar informasi dan pengetahuan diperoleh

tentang Jamkesmas, semakin tinggi pula

pemanfaatan pelayanan kesehatan puskesmas

dan jaringannya oleh peserta jamkesmas.

Meskipun pada hasil penelitian

penulis yang menunjukkan persentase pasien

Jamkesmas yang berpengetahuan kurang baik

tentang Jamkesmas lebih rendah daripada

persentase pasien Jamkesmas yang

berpengetahuan baik, namun hal ini perlu

mendapat perhatian dengan semakin

meningkatkan pengetahuan pasien Jamkesmas

melalui kegiatan sosialisasi tentang program

Jamkesmas dari pihak Puskesmas bagian

promosi kesehatan agar persentase pasien

Jamkesmas yang berpengetahuan baik tentang

Jamkesmas semakin bertambah dan pelayanan

kesehatan yang telah tersedia dapat

dimanfaatkan secara tepat dan lebih baik lagi.

Dengan adanya pemanfaatan

pelayanan kesehatan yang tepat dan baik oleh

para pasien Jamkesmas maka secara otomatis

akan berpengaruh pada tingkat kepuasan

pasien peserta Jamkesmas tersebut terhadap

pelayanan kesehatan yang disediakan oleh

pemberi layanan kesehatan dalam hal ini

puskesmas dan jaringannya.

Melalui hasil analisis tentang

hubungan pendidikan dengan tingkat kepuasan

pasien Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa

dapat dilihat bahwa 11,8% pasien Jamkesmas

yang hanya memiliki tingkat pendidikan dasar

telah merasa puas dengan pelayanan kesehatan

yang ada di Puskesmas Wawonasa dan

sebanyak 42,6% pasien Jamkesmas yang

memiliki tingkat pendidikan menengah juga

menyatakan merasa puas terhadap pelayanan

kesehatan yang ada di Puskesmas Wawonasa.

Berdasarkan analisis menunjukkan hasil

bahwa tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara pendidikan dengan tingkat

kepuasan pasien Jamkesmas di Puskesmas

Wawonasa kota Manado. Hal ini terlihat pada

nilai p 0,9 yakni lebih besar dibandingkan nilai

α < 0,05. Dari hasil tersebut pasien Jamkesmas

dengan tingkat pendidikan menengah seperti

SMP dan SMA cenderung dapat lebih banyak

memanfaatkan jaminan kesehatan yang

dimiliki dan pelayanan kesehatan yang ada

dengan baik dibandingkan dengan pasien

Jamkesmas dengan tingkat pendidikan yang

lebih rendah yaitu tidak tamat SD dan SD.

Hasil penelitian penulis ini sejalan

dengan hasil penelitian Indasah (2010),

dimana dalam penelitian ini diketahui tidak

ada pengaruh antara faktor pendidikan

terhadap kelengkapan administrasi pelayanan

kesehatan pasien Jamkesmas pada masyarakat

miskin di RSUD Kabupaten Kediri. Tidak

adanya pengaruh antara faktor pendidikan

terhadap kelengkapan administrasi pelayanan

kesehatan pasien Jamkesmas pada masyarakat

miskin, disebabkan pendidikan tinggi tidak

berarti menguasai persyaratan administrasi

Jamkesmas. (Indasah, 2010). Persyaratan

administrasi Jamkesmas termasuk dalam

kewajiban peserta Jamkesmas. Jadi dalam hal

ini dari hasil penelitian penulis dan hasil

penelitian Indasah sama-sama menyatakan

bahwa pendidikan tidak memberikan jaminan

bahwa seseorang mengetahui persyaratan

administrasi pelayanan Jamkesmas, juga hak

dan kewajiban peserta Jamkesmas. Sifat

pendidikan adalah menunjang kemampuan

seseorang untuk menerima dan memahami

informasi. Meskipun seseorang pendidikannya

tinggi akan tetapi jika belum pernah

mendapatkan informasi tentang Jamkesmas

terutama tentang hak dan kewajiban sebagai

peserta Jamkesmas serta cara penggunaanya,

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN …fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/christin-maabuat.pdf · terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas

6

maka orang tersebut tidak akan mengetahuinya

dan hal ini dapat membuat tidak

termanfaatkannya program Jamkesmas secara

tepat

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,

maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai

berikut: Pasien Jamkesmas di Puskesmas

Wawonasa sebagian besar memiliki

pengetahuan yang baik tentang jamkesmas

(70,6%). Pendidikan tertinggi pasien

Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa adalah

tingkat pendidikan menengah yaitu SMP dan

SMA (77,9%). Pasien Jamkesmas di

Puskesmas Wawonasa lebih banyak telah

merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang

ada di Puskesmas Wawonasa (54,4%).

Terdapat hubungan antara pengetahuan

dengan tingkat kepuasan pasien Jamkesmas di

puskesmas Wawonasa kecamatan Singkil kota

Manado (p=0,03). Tidak terdapat hubungan

antara pendidikan dengan tingkat kepuasan

pasien Jamkesmas di puskesmas Wawonasa

kecamatan Singkil kota Manado (p=0,9)

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat

disarankan untuk:

1. Kepada masyarakat khususnya peserta

Jamkesmas, disarankan agar lebih proaktif

untuk mengetahui atau memahami

kepesertaannya dalam Jaminan Kesehatan

Masyarakat terutama untuk hak dan

kewajibannya.

2. Disarankan kepada pemerintah terutama

sektor kesehatan yang dalam hal ini

puskesmas, untuk lebih meningkatkan

sosialisasi tentang Jamkesmas agar semua

peserta Jamkesmas pun semakin

mengetahui seluk beluk pemanfaatan kartu

Jamkesmas yang mereka miliki terutama

tentang hak dan kewajibannya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Suhat dan Herlina, N. 2010.

Hubungan Status Demografi Dengan

Kepuasan Masyarakat Tentang

Pelayanan Jamkesmas Di Wilayah

Puskesmas Tanjungsari Kabupaten

Bogor. (Online)

(www.stikesayani.ac.id/.../Jurnal%20

April%202010.pdf, diakses 03 Juli).

Edberg, Mark. 2007. Buku Ajar Kesehatan

Masyarakat : Teori Sosial & Perilaku.

Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Ilyas, Yaslis. 2000. Perencanaan SDM Rumah

Sakit - Teori, Metoda Dan Formula.

Depok : Pusat Kajian Ekonomi

Kesehatan FKM UI.

Indasah. 2010. Faktor-Faktor Yang

Berpengaruh Terhadap Kelengkapan

Administrasi Pelayanan Kesehatan

Pasien Jaminan kesehatan masyarakat

(Studi Crossectional Pada Pasien

Jamkesmas Di RSUD Kabupaten

Kediri).(Online)

(http://idei.or.id/jurnal/2010%20april

%20Indasah.pdf, diakses 20 januari

2014).

Keputusan Menteri Kesehatan no.

125/menkes/SK/II/2008 Tanggal 6

Februari 2008 tentang Pedoman

Pelaksanaan Jamkesmas.

Muninjaya, A. A. G. 2004. Manajemen

Kesehatan. Denpasar Bali : Buku

Kedokteran EGC.

Panu, Nelson. 2011. Perilaku Pencarian

Pelayanan Kesehatan Peserta

Jamkesmas\ Di Kota Gorontalo.

Yogyakarta : Universitas Gajah

Mada. Purba, T. R. N. 2011. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Pemanfaatan

Jamkesmas Diwilayah Puskesmas

Kota Jambi. (Online)

(http://www.google.com/url?saFlontar

.ui.ac.id.TheresiaRhabinaNoviandariP

urba.pdf, diakses 12 Juli 2013)

Sebayang, Ribka. Analisis Pemanfaatan

Pelayanan Kesehatan Dasar

Puskesmas Oleh Keluarga Miskin

Peserta Jaminan Pemeliharaan

Masyarakat Miskin (JPKMM) Di

Wilayah Kecamatan Warungkondang,

Kabupaten Cianjur, Tahun 2005.

Tesis. Program Pascasarjana Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Universitas

Indonesia.

Silitonga, J. H. 2000. Pemanfaatan Pelayanan

Pengobatan Di Puskesmas Oleh

Keluarga Miskin Sasaran Program

JPS-BK Di Kecamatan Pulau Pinang,

Kabupaten Lahat, Tahun 2000. Tesis.

Program Pascasarjana Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Universitas

Indonesia.