Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Ni Putu Okky Martha K
NIM: 039114091
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
i
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Ni Putu Okky Martha K
NIM: 039114091
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
ii
S K R I P S I
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINI
Oleh :
Ni Putu Okky Martha Koesumasari
NIM : 039114091
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Skripsi Tanggal, 22 Agustus 2009
Aquilina Tanti Arini S.Psi., M.Si.
iii
S K R I P S I
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN
PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA
DEWASA DINI
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Ni Putu Okky Martha Koesumasari
NIM : 039114091
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 07 September 2009
Dan dinyatakan memenuhi syarat.
Susunan Panitian Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Aquilina Tanti Arini S.Psi.,M.Si. .......................
Sekretaris : Dr. Tjipto Susana, M.Si. .......................
Anggota : P. Henrietta PDADS., S.Psi. .......................
Yogyakarta, 28 September 2009
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
(P. Eddy Suhartanto,S.Psi.,M.Si)
iv
Om Bhur Bhuvah Svah
Tat Savitur Varenyam
Bhargo Devasya Dhimahi
Dhiyo Yo Nah Pracodayat
(Gayatri Mantra)
Ya Tuhan, Penguasa Tiga Dunia
Engkau Maha Suci
Sumber Segala Kehidupan
Sumber Segala Cahaya
Semoga...........
Dia Melimpahkan Penerangannya
Pada Nurani Kita
Dengan Cahayanya Yang Suci
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
Ida Sang Hyang Jagat, Penguasa Alam Semesta
Pekak & Nini, Yang-kung & Yang-ti
Papa Kopix & Mama Was
Adek Bagus Sae Lendra Kusuma
Some_One
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis,
Ni Putu Okky Martha Koesumasari
vi
Abstrak
Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan di Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubunganantara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita dewasadini. Berdasarkan Model Keyakinan Kesehatan, pengetahuan dapat mendorongmunculnya perilaku menjaga kesehatan, yaitu ketika individu memilikipengetahuan yang baik akan kanker payudara maka ia akan mengambil tindakanmenjaga kesehatan. Deteksi dini kanker payudara yang digunakan dalampenelitian ini adalah SADARI.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari 80 subjek wanita dewasa diniyang berusia antara 20-40 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswi Sekolah TinggiIlmu Kesehatan di Yogyakarta. Skala pengetahuan kanker payudara dan skalaperilaku SADARI digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.Koefisien reliabilitas pada skala pengetahuan kanker payudara sebesar 0,761.Validitas skala pengetahuan kanker payudara diperoleh lewat professionaljudgement dan berdasarkan criteria yaitu yang memiliki indeks daya beda aitem ≥0,30.
Uji hipotesis ini dilakukan menggunakan dengan teknik korelasi ProductMoment Pearson. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien korelasi (r)sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi sebesar 0,011 (p<0,05). Hasil analisis datamenunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan tentangkanker payudara dengan perilaku SADARI.
Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku SADARI, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan
vii
Abstract
The Relationship between Breast Cancer Knowledge and Breast Self-
Examination (BSE) among Early Adulthood Women
This research has an aim to examine whether or not there is anyrelationship between breast cancer knowledge and breast self examination amongearly adulthood women. Based on Health Belief Models, knowledge can motivatehealth protective behaviour, when a person has a good knowledge of breastcancer, he or she will take good step of health protective behaviour. Breast cancerearly detection, which was used in this research is SADARI.
The data in this research was gained from 80 early adulthood women onrange age between 20-40 years who are registered as students of University ofHealth Education in Yogyakarta. Breast cancer knowledge scale and breast selfexamination scale were employed in this research as tools to collect the data.Reliability coefficient in breast cancer knowledge is 0,761. The validity of breastcancer knowledge scale was gained through professional judgement and based oncriteria which have an item discrimination index ≥0,30.
This examination hypothesis was done by correlation technique ofproduct moment pearson. Based on the result, the coefficient reliability (r) wasobtained 0,256 with significant level 0,011 (p<0,05). The data analisys resultshows that there is possitive relationship between breast cancer knowledge andbreast self examination.
Key words : Knowledge, BSE (Breast Self Examination), Early Adulthood
Women.
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Ni Putu Okky Martha Koesumasari
NIM : 039114091
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :
Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa Dini.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 28 September 2009
Yang menyatakan
(Ni Putu Okky Martha Koesumasari)
ix
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, atas lindungan, bimbingan dan kasih sayang yang begitu luar biasa hingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
Skripsi yang berjudul ”Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara
dan Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa
Dini” ini diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma untuk
memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut memberikan dukungan,
semangat dan bantuan hingga selesainya skripsi ini :
1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas ijin yang telah diberikan kepada
penulis dalam melakukan penelitian.
2. Ibu Aquilina Tanti Arini, S.Psi.,M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan
kesungguhannya membimbing dan mendorong hingga skripsi ini selesai.
Terimakasih banyak ya bu....
3. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi.,M.Si, selaku Ketua Program Studi yang
telah memberikan kelancaran penulis selama mengikuti perkuliahan di
Fakultas Psikologi.
x
4. Ibu Agnes Indar Etikawati.,S.Psi.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
atas dorongan dan semangat yang diberikan kepada penulis.
5. Dosen-dosen Psikologi yang telah mendidik dan mengajar penulis selama
menempuh bangku perkuliahan.
6. Seluruh Staff Fakultas Psikologi : Mas Muji, Ma Gandung, Mas Doni, Bu
Nanik atas keramahan dan bantuan selama mengikuti studi di Fakultas
Psikologi.
7. Bapak Prof. Dr. Dr. Wasilah Rochmah, Sp, PD, (K), Ger. selaku Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ’Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan
ijin untuk melakukan penelitian.
8. Bapak dr. H. Muharso SKM selaku Ketua STIKES RESPATI Yogyakarta
yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Siwi Purwanti, Amd, selaku sekertaris ketua STIKES RESPATI
Yogyakarta yang banyak membantu dalam proses penelitian.
10. Ibu Dr. Fransiska Lanni, MS, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik
STIKES RESPATI Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan kelancaran
selama melakukan penelitian.
11. Seluruh subjek penelitianku di STIKES ’AISYIYAH dan STIKES RESPATI,
terimakasih banyak telah membantu penulis dalam proses penelitian, makasie
yah....
12. Papa & Mama, atas dorongan moral maupun material dan senantiasa
mengiringi setiap jalanku dengan doa, perhatian, dan kasih sayang selama ini.
xi
13. Pekak & Nini, Eyang Kakung & Eyang Putri, keluarga besar Delanggu dan
Kekuarga Besar Bali,,terimakasih atas dukungan selama ini.
14. Adekku Made Bagus, yang selalu memberikan semangat dan selalu menjadi
tempat curhatku.......Makaci ya dek...Mbak sayang adek..
15. Some_One, yang senantiasa memberikan dorongan doa, semangat yang luar
biasa kepada penulis. Kesetiaan, kesabaran, kasih sayang dan kebersamaan
kita selama ini..........Makasi banyak ngih Wie.......
16. Teman seperjuanganku, Nat & Ko2, Iyin, Krista, Risa, Wahyoe, Nonik, Dvita,
Injung, Melati, Melan, Meidi, Agata Dewan Ayu, Mbak Dian, mb Mita, mb
Nining makasih atas kebersamaan kita selama ini. Makasih juga atas masukan,
kritikan dan nasehat apapun wat penulis. Kalian adalah teman terbaikku....
17. Teman-teman di Kos Rosari, Dek Eyak & Dek Kaka, Eyindut, Mbah utie,
Tante krebo Agnes, Tante Debho, Dek Nong Ndut , terimakasih telah menjadi
sahabat yang menyenangkan...Sukses untuk kita semua......
18. Teman-teman KMHD Swastika Taruna, Oming Mena, Dek Rita, Toa, Dek
Gading, Ketut Herni, dan semuanya,,,semoga tetap solid walaupun dalam
keminoritasan.....semangat!!!
19. Bli Pande, Serlin, Bli dewa, Bli Kiki, Bli Cok dan Mbok Prita, yang sudah
berbagi keceriaan.
20. My Lovely Dogy, Totty, Jacko, Nuno, kalian adalah jagoan ku, terimakasih
karena selama ini telah mengisi hari-hari ku dengan kebahagiaan, jangan nakal
ya...Aku sayang kalian...
xii
21. Teman-teman Rinonce, Dek Any Ary, Adi Genjo, Dedy Penceng, Dion Eko,
Femo Didit, Gepeng Hari dan mbak Ganes, terimakasih sudah bisa menjadi
sahabat ku, terimakasih telah berbagi kesenangan, kesedihan dan semuanya....
Pokoknya kita jaga kebersamaan kita ya...
22. Cewek-cewek Wisma Sukses, Yumitun, Mbak Amy, Mbak Utet, Dek yayaz,
Nduk Nia, Teh Monic, Mbak Linda, Ziipo, Mbak Citra, Lia, Narti, Mbak Nita,
Mbak IJ, aku salut dengan kalian semua....hidup Wisma Sukses!!!!
23. Pihak lain yang belum disebutkan.
Harapan dan doa penulis, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis
menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kemudian hari. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................. v
ABSTRAK................................................................................................ vi
ABSTRACK............................................................................................. vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................... viii
KATA PENGANTAR.............................................................................. xii
DAFTAR ISI............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kanker Payudara............................................................................ 8
1. Pengertian Kanker Payudara................................................... 8
2. Faktor Resiko Kanker Payudara.............................................. 8
xiv
3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara........................................ 10
B. Perilaku SADARI sebagai salah satu perilaku deteksi dini kanker
payudara......................................................................................... 11
1. Pengertian Deteksi Dini.......................................................... 11
2. Metode Deteksi Dini Kanker Payudara................................... 11
3. Pedoman Pemeriksaan Payudara Sendiri................................ 13
4. Petunjuk Melakukan SADARI............................................... 13
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku SADARI.......... 14
C. Wanita Dewasa Dini....................................................................... 17
1. Pengertian Dewasa Dini.......................................................... 17
2. Ciri-ciri Dewasa Dini.............................................................. 18
3. Tugas-tugas Perkembangan..................................................... 19
D. Pengetahuan................................................................................... 20
1. Pengertian Pengetahuan........................................................... 20
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.................... 20
3. Tingkat Pengetahuan............................................................... 21
4. Pengetahuan tentang Kanker Payudara................................... 22
E. Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku
SADARI Pada Wanita Dewasa Dini.............................................. 24
F. Hipotesis........................................................................................ 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 26
B. Identifikasi Variabel Penelitian....................................................... 26
xv
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................ 26
D. Subjek Penelitian............................................................................. 28
E. Metode Pengumpulan Data............................................................. 29
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur............................................... 31
G. Persiapan Penelitian...................................................................... 33
H. Metode Analisis Data........................................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘AISYIYAH............................... 38
B. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RESPATI.................................... 39
C. Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 41
D. Hasil Analisis Data......................................................................... 42
E. Pembahasan.................................................................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 54
B. Saran.............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 56
xvi
DAFTAR GAMBAR
1. Hubungan antara Pengetahuan Kanker Payudara dan Perilaku SADARI.............. 25
xvii
DAFTAR TABEL
1. Blue Print Skala Pengetahuan Kanker Payudara Uji Coba................................ 30
2. Skala Pengetahuan Kanker Payudara Penelitian................................................ 35
3. Deskripsi Data Penelitian................................................................................... 42
4. Hasil Uji Normalitas.......................................................................................... 44
5. Hasil Uji Linearitas............................................................................................ 45
6. Tabel Korelasi Product Moment Pearson.......................................................... 45
7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara...... 47
8. Kategorisasi Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara........................................ 47
9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku (SADARI).................................... 48
10. Kategorisasi Perilaku SADARI........................................................................ 48
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Skala Uji Coba
LAMPIRAN 2 Hasil Uji Coba
LAMPIRAN 3 Reliabilitas Alat Ukur
LAMPIRAN 4 Skala Penelitian
LAMPIRAN 5 Hasil Penelitian
LAMPIRAN 6 Hasil Uji Normalitas
LAMPIRAN 7 Hasil Uji Linearitas
LAMPIRAN 8 Hasil Uji Korelasi
LAMPIRAN 9 Surat Keterangan Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup
tinggi baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Kanker merupakan suatu penyakit pertumbuhan sel yang
tidak terbatas pada organ tempat asal tumbuhnya, tetapi dapat menyebar ke organ-
organ lain dalam tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian pada penderitanya (Sukardja, 2000).
Kanker payudara merupakan kanker pada wanita dengan jumlah terbanyak
di negara barat, seperti di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Di Amerika Serikat,
jumlah penderita kanker payudara ± sebanyak 100 per 100.000 penduduk setiap
tahunnya. Pada tahun 2004, jumlah wanita yang menderita kanker payudara di
Amerika Serikat mencapai 215.900, dan 40.110 wanita telah meninggal dunia. Di
Eropa Barat, jumlah penderita kanker payudara ± sebanyak 50-75 per 100.000
penduduk setiap tahunnya. Di Indonesia setiap tahunnya ada 100 wanita dari
100.000 penduduk yang terkena kanker payudara (Djoerban, 2004).
Berdasarkan survey Rumah Tangga pada beberapa Rumah Sakit dan
pencatatan hasil pemeriksaan patologi, frekuensi kanker payudara pada wanita di
Inonesia menempati peringkat tertinggi nomor dua setelah kanker mulut rahim
(”Deteksi Dini”,1999). Kanker ini biasanya menyerang wanita muda atau dewasa
berusia 20 sampai 29 tahun dan penderita terbanyak adalah berusia 35 sampai 50
tahun. Menurut Yuliani (2000), kanker payudara pada umumnya terjadi pada
1
2
kaum wanita, akan tetapi pria dapat juga terkena. Perbandingan penderita kanker
payudara antara pria dan wanita adalah 1:100, artinya setiap 100 orang wanita
penderita kanker payudara, ada 1 orang pria yang terkena kanker payudara.
Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, hanya
disebutkan bahwa peran hormon estrogen banyak berpengaruh pada terjadinya
kanker payudara. Kira-kira sebesar 10% kanker payudara dapat diturunkan pada
keluarga (Aryandono, 1999). Akan tetapi faktor risiko tinggi kanker payudara ini,
diantaranya wanita di atas 30 tahun, sudah menikah, menikah tapi tidak
mempunyai anak, masa menyusui yang singkat atau tidak pernah menyusui sama
sekali, menstruasi pada usia yang sangat muda, menopause yang lambat, riwayat
keluarga menderita kanker, riwayat trauma kanker payudara (“Kanker Payudara”,
2001).
Wanita pada umumnya mengutamakan faktor genetik dan meremehkan
pola hidup atau kebiasaan yang salah. Pola hidup dan kebiasaan yang
memunculkan kanker payudara diantaranya mengkonsumsi makanan yang
berlemak, mengkonsumsi obat-obat hormonal, mengkonsumsi alkohol, jarang
melakukan olahraga, serta kurang istirahat. Selain itu, perilaku menunda
kehamilan atau tidak menyusui juga banyak dilakukan oleh wanita dewasa dini
demi perkembangan karier mereka (Dipiro & Joseph, 2005).
Menurut Santrock (2002), tugas perkembangan wanita dewasa dini antara
lain dituntut untuk memiliki kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam
membuat keputusan. Kemandirian dalam membuat keputusan yaitu pembuatan
keputusan tentang karier, nilai-nilai keluarga serta gaya hidup. Kemandirian
3
dalam membuat keputusan yang menyangkut dengan karier yaitu kesibukan
bekerja atau kesibukan akademis seperti perkuliahan terkadang membuat wanita
melupakan kesehatannya sehingga tidak jarang dapat terserang kanker.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka akan timbul berbagai efek
hormonal yang menyebabkan wanita rentan terhadap kanker payudara sehingga
risiko untuk terkena kanker payudara akan semakin tinggi. Oleh karena itu, wanita
dewasa dini hendaknya mengenal tanda-tanda awal kanker payudara dan sangat
dianjurkan bagi wanita mulai usia 20 tahun untuk memeriksa payudara sendiri
sebagai langkah awal deteksi dini (Yuliani, 2000). Usia 20 tahun merupakan usia
yang efektif untuk melakukan deteksi dini. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa banyak kanker payudara ditemukan secara tidak sengaja. Jika ini dapat
diubah menjadi perilaku yang dilakukan secara rutin dan berkala maka kanker
payudara dapat dideteksi secara dini.
Deteksi dini merupakan usaha pencegahan dengan melakukan
pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan tanda-tanda dini kanker payudara
pada kelompok tanpa gejala atau keluhan (Sukardja, 2000). Deteksi dini menjadi
cara yang paling efektif menekan angka kematian karena kanker payudara dan
dapat memberikan harapan hidup yang lebih lama. Melalui deteksi dini,
keberadaan sel kanker lebih cepat diketahui sehingga terapi yang paling tepat
dapat dilakukan.
American Cancer Society (2003) telah menetapkan tiga metode deteksi
dini yaitu Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan klinis payudara
dan pemeriksaan imaging seperti mammografi dan ultrasonografi. Pemeriksaan
4
payudara sendiri (SADARI) dilakukan sesuai dengan petunjuk dan pedoman yang
diberikan. Dilakukan tiap bulan setelah menstruasi mulai usia 20 tahun.
Pemeriksaan klinis payudara dilakukan oleh tenaga kesehatan misalnya dokter
spesialis bedah, dokter umum, atau perawat terlatih. Pemeriksaan ini dilakukan
oleh wanita di atas 40 tahun dengan melakukan check up rutin. Mammografi
adalah pemeriksaan radiodiagnostik khusus dengan mempergunakan teknik foto
“soft tissue” pada payudara. Pemeriksaan ini dipergunakan pada program skrining
karena mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang tinggi sekitar 80-90%
(”Deteksi Dini”,1999).
Banyak faktor yang menyebabkan kelambatan deteksi sehingga membuat
wanita dewasa dini merasa ragu untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap
kanker payudaranya, antara lain tidak tahu atau kurang mengerti tentang kanker
payudara, kurang memperhatikan payudara, takut operasi, lebih percaya pada
dukun atau paranormal, faktor ekonomi (tidak memiliki biaya), dan faktor
psikologis misalnya rasa malu untuk memperlihatkan payudara (”Kanker
Payudara”, 2001).
Di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta, peneliti mendapatkan dua
penelitian yang menunjukkan ada dan tidaknya hubungan antara pengetahuan dan
deteksi dini kanker. Hasil penelitian Untari (2006) menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan dan deteksi dini, sedangkan penelitian Tyastuti
(2001) menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan deteksi dini.
Perbedaan hasil penelitian antara Untari (2006) dan Tyastuti (2001),
disebabkan oleh perbedaan jenis kanker dan deteksi dini kanker yang digunakan.
5
Pada penelitian Tyastuti (2001), jenis kankernya adalah kanker serviks uteri dan
deteksi dini yang digunakan adalah pap smear. Penelitian Tyastuti (2001)
menemukan tidak ada hubungan antara pengetahuan kanker serviks uteri dengan
perilaku upaya pap smear di Kelurahan Brontokusuman Yogyakarta. Walaupun
subjek sebagian besar memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker serviks
uteri, tetapi mereka jarang melakukan Pap Smear. Hal ini disebabkan karena
berbagai alasan diantaranya tempat pemeriksaan jauh dari rumah, malas, takut,
tidak punya uang dan tidak tahu apa itu Pap Smear. Pap smear tidak dapat
dilakukan sendiri oleh penderitanya karena pemeriksaan membutuhkan alat-alat
kedokteran khusus, yaitu menggunakan alat yang bernama servical brush (sikat
serviks). Seluruh permukaan serviks uteri diusap, lalu usapan yang mengandung
sel-sel epitel atau selaput lendir dioleskan pada kaca periksa kemudian
dimasukkan ke dalam cairan pengawet (alkohol) yang selanjutnya diperiksa di
bawah mikroskop (”Deteksi Dini”, 1999). Pada penelitian Untari (2006), jenis
kankernya adalah kanker payudara dan deteksi dini yang digunakan adalah
SADARI. SADARI merupakan cara yang sederhana, murah (gratis), dan cukup
akurat untuk mendeteksi kanker payudara secara awal (”Penanggulangan
Kanker”, 1999).
Penelitian Untari (2006) tentang Hubungan antara pengetahuan kanker
payudara terhadap sikap dan perilaku SADARI pada pada ibu-ibu peserta
pengajian Khairun-Nisa di Taman Sari Sragen menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI. Adanya hubungan
yang bermakna antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI
6
dilatarbelakangi oleh pendidikan subjek yang sebagian besar sarjana. Dari
perkumpulan pengajian ini, subjek banyak mendapatkan sumber informasi
kesehatan melalui penyuluhan kesehatan salah satunya tentang kanker payudara.
Maka tidak heran bahwa subjek memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker
payudara. Selain itu, status mereka yang sudah menikah membuat mereka lebih
termotivasi untuk melakukan SADARI karena pertimbangan manfaat terutama
bagi kesehatan jangka panjang.
Berdasarkan penelitian Untari bahwa SADARI dapat dilakukan sendiri
tanpa harus ke klinik, merupakan cara yang sederhana, murah (gratis), dan cukup
akurat untuk mendeteksi kanker payudara secara awal (”Penanggulangan
Kanker”, 1999), maka peneliti ingin mengkaji penelitian yang dilakukan oleh
Untari (2006) tentang hubungan antara pengetahuan kanker payudara terhadap
sikap dan perilaku SADARI tetapi dengan karakteristik subjek yang berbeda.
Pada penelitian Untari (2006) karakteristik subjek yang digunakan adalah ibu-ibu
peserta pengajian dengan tingkat pendidikan sebagian besar sarjana dan sudah
menikah sehingga lebih memikirkan tentang manfaat SADARI untuk jangka
panjang. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan antara
pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita usia dewasa
dini yaitu pada mahasiswi kesehatan. Subjek sebagai mahasiswi kesehatan telah
memperoleh pengetahuan yang baik mengenai kanker payudara dan upaya deteksi
dini kanker payudara. Akan tetapi apakah mahasiswi sudah menerapkan
pengetahuan yang dimiliki tentang kanker payudara dalam perilaku SADARI
sebagai deteksi dini kanker payudara.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah masalah,
yaitu : Apakah ada hubungan antara pengetahuan akan kanker payudara dan
perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada wanita dewasa dini?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengetahuan akan
kanker payudara dan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada
wanita dewasa dini?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Manfaat Teoritis
Memberikan kontribusi untuk psikologi kesehatan yaitu tentang hubungan
atara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI.
2. Manfaat Praktis
Memberikan masukan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku SADARI, dalam hal ini pengetahuan kanker
payudara.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker Payudara
1. Pengertian Kanker Payudara
Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang tidak terbatas pada organ
tempat asal tumbuhnya, tetapi dapat menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.
Kanker merupakan jenis tumor ganas yang berbahaya. Kanker payudara adalah
kanker yang berkembang dari sel-sel di payudara. Penyakit ini sangat berbahaya
karena dapat menyebabkan kematian pada penderitanya (Sukardja, 2000).
2. Faktor Risiko Kanker Payudara
Ada segolongan wanita yang dianggap mempunyai risiko lebih tinggi
untuk mendapatkan kanker payudara. Menurut American Cancer Society (2006),
faktor risiko kanker payudara dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Faktor risiko kanker payudara yang tidak dapat diubah, antara lain:
1) Jenis kelamin, dimana wanita memiliki potensi lebih besar terkena kanker
payudara daripada pria.
2) Usia, dimana angka kejadian kanker payudara meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Angka kejadian meningkat pada wanita berusia di atas
30 tahun. Akan tetapi angka rata-rata kejadian kanker payudara terjadi
pada wanita dengan usia 60 tahun.
8
9
3) Faktor genetik, faktor genetik didorong oleh kecenderungan familial yang
kuat. Sekitar 5-10% dari kanker payudara terjadi akibat adanya kelainan
genetik yang diturunkan oleh anggota keluarga.
4) Riwayat kanker keluarga, kanker payudara ditemukan pada wanita yang
memiliki keluarga dengan sejarah penderita kanker payudara. Biasanya
generasi pertama ibu atau saudara perempuan.
5) Riwayat kanker individu, wanita yang pernah terkena atau menderita
kanker payudara sebelumnya pada salah satu payudaranya, memiliki risiko
terkena kanker pada payudara yang lain.
6) Ras, wanita kulit hitam pada umumnya memiliki insidensi kanker
payudara yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita kulit putih.
7) Memiliki siklus menstruasi yang panjang (permulaan menstruasi cepat
tetapi menopause lambat terjadi).
8) Wanita yang pernah mendapatkan terapi radiasi pada organ dada termasuk
payudara sebelum usia 30 tahun atau secara intensif mendapatkan terapi
radiasi. Misalnya pada penderita tubercolusis atau kanker lain, diketahui
bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara.
9) Pengobatan DES (Diethylstilbestrol), wanita hamil yang mendapatkan
DES sebagai obat penguat kehamilan, ternyata memiliki risiko terkena
kanker payudara.
10
b. Faktor risiko kanker payudara dan pola hidup yang dapat diubah, antara lain:
1) Wanita yang tidak pernah mengalami kehamilan sehingga tidak memiliki
anak dan melahirkan di atas usia 30 tahun memiliki potensi lebih besar
terkena kanker payudara.
2) Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan misalnya pil kontrasepsi dan
obat-obatan yang menurunkan tekanan darah bisa memperbesar risiko
terkena kanker payudara.
3) Wanita dengan masa menyusui yang singkat bisa meningkatkan risiko
terkena kanker payudara.
4) Wanita yang mengkonsumsi alkohol memiliki risiko lebih besar terkena
kanker payudara daripada wanita yang tidak mengkonsumsi alkohol.
5) Wanita yang mengkonsumsi makanan lemak tinggi lebih sering menderita
kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi
makanan lemak rendah.
6) Wanita yang memiliki berat badan lebih (obesitas) memiliki risiko terkena
kanker payudara.
3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara
Tanda-tanda kemungkinan terjadinya kanker payudara adalah adanya masa
atau benjolan pada payudara, perubahan simetris dari payudara, perubahan kulit
bawah dada atau puting susu, kulit atau puting susu tertarik ke dalam (retraksi),
kulit pucat sekitar puting susu, adanya kerutan seperti jeruk purut, perubahan
temperatur kulit (hangat, panas, kemerahan), adanya cairan yang keluar dari
11
puting susu, perubahan pada puting susu seperti gatal, terbakar, rasa sakit pada
tumor yang sudah berkembang (“Segala Sesuatu”, 1996).
B. Perilaku SADARI sebagai salah satu perilaku deteksi dini kanker
payudara
1. Pengertian Deteksi Dini
Deteksi dini adalah usaha menemukan adanya kanker yang masih dapat
disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal,
masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat
tertentu dan pada waktu tertentu (Sukardja, 2001). Deteksi dini kanker payudara
adalah pencegahan sekunder dengan melakukan pemeriksaan yang bertujuan
menemukan tanda-tanda dini kanker payudara.
Upaya deteksi dini dianggap rasional untuk menurunkan angka kematian,
berdasarkan konsep bahwa pengobatan pada kanker payudara akan dapat
meningkatkan harapan hidup dan menurunkan angka kematian jika dilakukan
pada stadium dini.
2. Metode Deteksi Dini Kanker Payudara
Menurut Aryandono (1999), ada tiga metode deteksi dini kanker payudara,
yaitu :
12
a. Pemeriksaan Diri Sendiri (SADARI)
SADARI adalah suatu upaya pemeriksaan payudara yang dilakukan
sendiri oleh seorang wanita dalam rangka deteksi dini kanker payudara
melalui pedoman dan petunjuk untuk SADARI. Pemeriksaan payudara
dilakukan sendiri dengan petunjuk atau pedoman SADARI, tiap bulan setelah
menstruasi dan biasanya mulai usia 20 tahun. Pemeriksaan dilakukan dengan
berdiri di muka cermin, melihat kelainan atau perbedaan antara dua payudara,
baik kelainan kulit, putting maupun kontur. Setelah itu dilakukan perabaan
payudara dari tepi ke tengah, juga pemeriksaan daerah ketiak. Perabaan juga
dilakukan pada posisi tidur. Pemeriksaan dilakukan setiap bulan, dan apabila
ada kelainan segera memeriksakan diri ke dokter.
b. Pemeriksaan pada tenaga medis yang berpengalaman
Pemeriksaan kepada tenaga medis yang berpengalaman, misalnya dokter,
bidan atau perawat yang terlatih, biasanya dilakukan setahun sekali setelah
usia 30 tahun. Dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan apabila
dijumpai kelainan. Kendala umum adalah wanita enggan memeriksakan diri
ke dokter karena beranggapan tentu akan dilakukan operasi, dan ini dapat
menyebabkan keterlambatan diagnosis apabila memang terdapat kelainan
yang berbahaya.
c. Mammografi Skrining
Mammografi skrining biasanya pada wanita tanpa keluhan dan dilakukan
setelah usia 50 tahun. Pemeriksaan dapat diulang tiap tahun. Kendala umum
bahwa pemeriksaan ini tidak murah dan tidak setiap rumah sakit
13
mempunyainya. Juga diperlukan alat yang baik dan ahli radiologi yang terlatih
sehingga hasilnya tidak menyesatkan.
3. Pedoman Pemeriksaan Payudara Sendiri
Pedoman pemeriksaan payudara sendiri menurut Long (1999) adalah
dengan melakukan Breast Self Examination (BSE) secara teratur setiap bulan,
dengan ketentuan :
a. Wanita usia subur yaitu 7-8 hari setelah menstruasi. Pada saat menstruasi
terjadi perubahan hormonal sehingga meningkatkan kelembutan dan
pembengkakan pada payudara.
b. Wanita pasca menopause yaitu pada waktu tertentu setiap bulan.
4. Petunjuk melakukan SADARI
Petunjuk dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
menurut Rasmiati (1999) adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan dengan teliti payudara di muka cermin tanpa berpakaian, dengan
kedua lengan lurus ke bawah.
b. Perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk dan kesimetrisan
payudara.
c. Angkatlah kedua lengan lurus keatas dan ulangi pemeriksaan seperti di atas.
d. Perhatikanlah bila terdapat tarikan pada permukaan kulit
14
e. Pijatlah pelan-pelan daerah sekitar puting dan amatilah apakah keluar cairan
yang tidak normal (tidak biasa). Dalam keadaan normal, kedua puting susu :
simetris dan hanya mengeluarkan air susu.
f. Berbaringlah dengan lengan kanan di bawah kepala, letakkan bantal kecil di
bawah punggung kanan. Rabalah seluruh permukaan payudara dengan tangan
kiri (tiga pucuk jari tengah yang dirapatkan) dengan gerakan memutar dari
pinggir payudara ke tengah (puting) sesuai dengan arah putaran jarum jam.
g. Lakukanlah yang sama seperti di atas tetapi dengan tangan kiri di bawah
kepala, sedang tangan kanan meraba payudara kiri anda.
h. Berilah perhatian pada bagian luar atas dari payudara sebab di situlah bagian
yang lebih sering ditemukan tumor payudara.
Apabila ditemukan seperti ada benjolan atau cairan yang tidak normal
keluar dari puting susu (bagi wanita yang tidak menyusui atau hamil), maka
segera memeriksakan diri ke dokter tanpa rasa takut dan ragu-ragu.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku SADARI
Menurut Taylor (1999), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
SADARI antara lain:
a. Berdasarkan Model Keyakinan Sehat (Health Belief Model), perilaku
SADARI dipengaruhi oleh persepsi rintangan. Wanita yang memikirkan
sedikit rintangan terhadap perilaku SADARI dan mengetahui keuntungan
SADARI sebagai teknik deteksi dini kanker payudara cenderung untuk
15
melakukan SADARI, begitu juga dengan wanita yang memiliki kepedulian
tingi terhadap kesehatan.
b. Berdasarkan Teori Perilaku Terencana (The Theory of Planned Behavior),
perilaku SADARI dipengaruhi oleh sikap positif dan norma sosial. Sikap
positif yaitu keyakinan tentang hasil yang diharapkan dari perilaku tertentu,
misalnya keyakinan bahwa pengobatan yang disarankan akan dapat
menyembuhkan individu dari penyakit kanker payudara. Norma sosial yang
dimaksud adalah keyakinan tentang persetujuan atau ketidak setujuan orang
lain terhadap perilaku individu. Jadi dengan adanya faktor penentu sikap
positif terhadap perilaku SADARI dan norma sosial yang diterima, maka
membuat individu terdorong untuk melakukan SADARI.
c. Keyakinan Orientasi Kesehatan (Health Locus of Control Belief)
Memperkirakan wanita yang menyadari bahwa kesehatan sangat ditentukan
oleh dirinya sendiri, maka akan memiliki kecenderungan untuk melakukan
SADARI.
Menurut (Dundar, P.E., Ozmen, D., Ozturk, B., Haspolat, G., Akyildiz. F.,
& Coban, S., 2006), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku
SADARI didasarkan pada Champion’s Health Belief Models Scale (CHBMS)
yaitu:
a. Susceptibility (kerentanan) artinya apabila individu merasa bahwa dirinya
rentan terhadap penyakit kanker payudara, maka mereka akan semakin
mungkin untuk menganggap bahwa hal tersebut sebagai ancaman dan
kemudian mengambil tindakan.
16
b. Seriousness (keseriusan) artinya apabila individu merasa bahwa kanker
payudara berada pada kondisi serius dan parah, maka tindakan untuk
melakukan SADARI akan semakin besar.
c. Benefit BSE (keuntungan BSE) artinya tindakan SADARI dilakukan bila
memberikan efek positif dan menguntungkan bagi dirinya, sehingga dapat
mengurangi keseriusan kondisi tersebut lebih dini.
d. Barrier BSE (rintangan BSE) yaitu dipengaruhi oleh biaya atau kondisi
psikologis individu misalnya rasa malu atau sakit untuk melakukan tindakan
tersebut.
e. Confidence (kepercayaan diri) artinya kemampuan individu bahwa dirinya
merasa mampu untuk melakukan tindakan SADARI dengan benar.
f. Health Motivation (motivasi kesehatan) artinya apabila individu memiliki
dorongan yang kuat untuk sembuh dan sehat maka tindakan SADARI akan
dilakukan.
g. Benefits Mammografi (keuntungan mammografi) artinya apabila individu
merasa bahwa melakukan mammografi dapat memberikan efek positif maka
pemeriksaan akan dilakukan.
h. Barrier Mammografi (rintangan mammografi) yaitu keyakinan untuk
melakukan mammografi walaupun dengan biaya yang mahal.
Penelitian lain oleh Holtzman (1983) menemukan bahwa perilaku SADARI
dipengaruhi oleh usia dan tingkat pendidikan. Wanita yang memiliki usia lebih
17
muda dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi lebih cenderung untuk
melakukan SADARI.
C. Wanita Dewasa Dini
1. Pengertian Dewasa Dini
Istilah dewasa dini berasal dari istilah adult yang memiliki arti ”telah
menjadi dewasa”. Masa dewasa dini (adult) adalah masa yang memiliki rentang
umur antara 18 sampai 40 tahun. Pada masa dewasa dini, setiap individu termasuk
wanita telah mengalami berbagai macam kematangan fisik maupun psikologis
(Mappiare, 1983). Kematangan fisik ditandai dengan keadaan fisik wanita dewasa
dini telah mencapai puncak kekuatan, energi dan ketekunan yang prima.
Kematangan psikologis yang dimiliki oleh wanita ditandai dengan adanya
orientasi pada tugas, tujuan yang jelas, pengendalian perasaan, keobjektifan,
penerimaan kritik dari orang lain dan pertanggung jawaban terhadap usaha-usaha
pribadi.
Menurut Hurlock (1999), masa dewasa dini dimulai pada umur 18 sampai
kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Monks (2002) menyebutkan
bahwa batas usia kedewasaan di Indonesia adalah 21 tahun, karena pada usia ini
seseorang sudah dianggap dewasa sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap
perbuatannya. Pada masa ini pula individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhannya, siap menerima kedudukan sebagai seorang individu yang
mandiri dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
18
Sementara itu menurut Kartono (2006), pembagian usia dewasa dini
memang sulit untuk dilakukan secara pasti, karena setiap kebudayaan memiliki
batasan usia yang berbeda-beda dalam mencapai status dewasa secara pasti serta
pada masing-masing individu mengambil bentuk penampilan yang berbeda pula.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini subjek dewasa dini yang diambil berusia di
atas 20 tahun.
2. Ciri-ciri Dewasa Dini
Menurut Hurlock (1999), ciri-ciri wanita dewasa dini adalah kemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap pola hidup baru dan harapan-harapan sosial
yang baru serta menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa. Penyesuaian
diri ini menjadikan periode ini suatu periode khusus dan sulit karena sejauh ini
sebagian besar anak mempunyai orang tua, guru, teman atau orang lain yang
bersedia menolong dalam melakukan penyesuaian diri secara mandiri. Apabila
terdapat kesulitan-kesulitan yang sukar diatasi, ada perasaan ragu-ragu untuk
meminta pertolongan dan nasihat orang lain karena enggan apabila dianggap
belum dewasa. Wanita juga harus mampu berdiri sendiri sebagai individu yang
bebas dan mulai memikirkan masa depannya.
Sementara itu menurut Bradbury (dalam Tetty, 2002) menyatakan bahwa
sejak usia 20 tahun sampai usia 30 tahun-an, individu menemukan dirinya dalam
suatu dunia baru. Ada kebebasan dalam diri sehingga orang tua tidak mempunyai
kekuatan untuk menguasai. Masyarakat menerima kaum dewasa dini sebagai
anggota penuh dan memberikan kesempatan untuk menyumbangkan sesuatu
19
kepada masyarakat. Namun justru karena kesempatan mereka begitu besar, kaum
dewasa dini menghadapi tanggung jawab sama besarnya yaitu, menentukan pola
hidup yang baru.
Kartono (2006), menyatakan bahwa ciri adolensi yang melekat pada fase
kedewasaan, khususnya pada diri wanita dewasa dini antara lain : bertanggung
jawab penuh terhadap diri sendiri, nasib sendiri dan atas pembentukan diri sendiri;
memahami keadaan diri dan batas kemampuan yang digunakan untuk
merencanakan pola hidup bagi masa depan; memiliki tujuan hidup yang berarah;
teratur, dalam artian memiliki suatu mekanisme regulasi diri agar semua fungsi
kejiwaan berlangsung secara cermat, dan mengarah pada satu tujuan yang pasti.
3. Tugas-tugas Perkembangan
Menurut Hurlock (1990), mengatakan tugas-tugas perkembangan masa
dewasa dini antara lain :
a. Mendapatkan suatu pekerjaan
b. Memilih teman hidup
c. Belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu
keluarga (penyesuaian dengan perkawinan dan keluarga)
d. Menyesuaikan diri dengan peran sebagai orang tua
e. Bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok
f. Menerima tanggung jawab sebagai warga negara (tanggung jawab
sipil)
20
D. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan diperoleh manusia melalui mata dan telinga. Dengan
sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek, sehingga
pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang
berbeda-beda (Notoatmodjo, 2005).
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
a. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon
yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon
yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.
b. Paparan media massa
Melalui berbagai media cetak maupun elektronik, berbagai informasi dapat
diterima oleh mesyarakat sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media
21
massa (TV, radio, majalah dan lain-lain) akan memperoleh informasi yang lebih
banyak dibandingkan dengan orng lain yang tidak pernah terpapar informasi.
c. Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga dengan
status ekonomi baik lebih mudah mencukupi dibanding keluarga dengan status
ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan
informasi pendidikan yang termasuk kebutuhan primer.
d. Hubungan sosial
Manusia adalah makhluk sosial dimana saling berinteraksi antara satu
dengan lainnya. Sementara itu faktor hubungan sosial juga mempengaruhi
kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model
komunikasi media.
e. Pengalaman
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari pengalaman
pribadi atau dari pengalaman orang lain. Pengalaman merupakan cara untuk
memperoleh kebenaran suatu pengetahuan.
3. Tingkatan Pengetahuan
Analisis Taksonomi Bloom yang disampaikan Notoatmodjo (2005)
mengatakan bahwa pengetahuan di dalam domain kognitif mencakup enam
tingkatan, yaitu :
a. Tahu (Know), diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, termasuk mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang
22
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehention), yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Application), yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi nyata atau dapat menggunakan hukum-hukum,
rumus, metode dalam situasi nyata.
d. Analisis (Analysis), yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Synthesis), yaitu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian
dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation), yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
4. Pengetahuan tentang Kanker Payudara
Menurut Notoatmodjo (2005) bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu
dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
maka pengetahuan mengenai kanker payudara adalah informasi yang
menerangkan tentang berbagai aspek kanker payudara dan penyakit kanker
23
payudara beserta ciri dan cara pengobatannya, fakta yang benar mengenai faktor
apa saja yang dapat mengakibatkan penyakit kanker payudara.
Pada waktu penelitian ini, kedalaman pengetahuan yang ingin digali
sampai sebatas tahu (know). Tahu diartikan sebagai upaya untuk mengingat
sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari. Berdasarkan pengetahuan ini, kemudian diharapkan muncul suatu
perilaku deteksi dini sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit kanker
payudara.
Pengetahuan kanker payudara dalam penelitian ini menyangkut empat sub
pokok bahasan yaitu :
a. Pengertian kanker payudara
Aspek ini mencakup pengertian kanker payudara.
b. Faktor risiko
Aspek ini mencakup segolongan wanita yang dianggap mempunyai resiko
lebih tinggi untuk mendapatkan kanker payudara
c. Gejala Klinis dan tanda
Aspek ini mencakup gejala-gejala awal dan tanda timbulnya penyakit ini.
d. Deteksi Dini Kanker Payudara
Aspek ini mencakup bagaimana cara-cara agar penyakit ini dapat dicegah.
24
E. Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku
SADARI Pada Wanita Dewasa Dini
Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor dua untuk
perempuan di Indonesia. Padahal, kanker payudara merupakan salah satu jenis
kanker yang dapat dideteksi secara dini. Namun, tingkat kesadaran masyarakat
yang masih rendah, menyebabkan tingginya tingkat stadium pasien kanker
payudara di Indonesia dan proses penyembuhan pun mengalami kesulitan
(“Deteksi Dini”, 2000).
Kurangnya kesadaran akan kemungkinan terkena kanker payudara,
membuat wanita dewasa dini tidak awas dan merasa enggan untuk memeriksakan
diri. Hal ini membuat kanker payudara terlambat untuk disadari dan kemungkinan
untuk sembuh sangat kecil. Selain itu, terdapat satu indikasi yang menyebabkan
wanita dewasa dini merasa ragu untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap
kanker payudaranya termasuk SADARI, mungkin disebabkan karena memang
tidak memperoleh informasi yang cukup tentang deteksi dini kanker payudara.
Akibatnya wanita dewasa dini datang ketempat pelayanan kesehatan sudah sangat
terlambat dan menjadikan rumah sakit hanya sebagai tempat mendiagnosa
penyakit.
Menurut Model Keyakinan Sehat, perilaku SADARI dipengaruhi oleh
berbagai faktor, termasuk diantaranya adalah pengetahuan. Wanita dengan
pengetahuan yang banyak akan kanker payudara, cenderung memiliki kesadaran
yang lebih untuk melakukan tindakan SADARI. Kesadaran ini membuat wanita
25
akan lebih bisa mengevaluasi diri tentang kemungkinan dirinya terkena suatu
kondisi tertentu. (Sarafino, 1990).
Pernyataan tersebut didukung pula oleh penelitian Howe (1981) bahwa
tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku SADARI, dengan semakin banyak
pengetahuan akan kanker payudara, maka individu cenderung untuk melakukan
SADARI. Penelitian (Joan, B. L., Pamela, A. R., Lynda, G. B., Chris, G. R.,
Mary, M., & Tom, H., 2002) juga menyatakan bahwa wanita yang memiliki
pengetahuan kurang akan kanker payudara, cenderung untuk tidak melakukan
perilaku deteksi dini termasuk SADARI.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk
melakukan perilaku menjaga kesehatan termasuk SADARI.
Gambar 1Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara dan Perilaku SADARI
F. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif
antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita dewasa
dini.
PengetahuanKanker
Kesadaran Evaluasidiri
PerilakuSADARI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik korelasional.
Penelitian korelasional merupakan tipe penelitian yang berbentuk hubungan dari
dua variabel atau lebih (Aswar, 2000). Penelitian korelasional bertujuan untuk
menyelidiki ada tidaknya hubungan antara satu variabel dengan satu variabel
lainnya. Dalam penelitian ini akan dicari apakah ada hubungan pengetahuan
kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita dewasa dini.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek penelitian atau
gejala yang menjadi fokus dalam penelitian (Riwidikdo, 2007). Pada penelitian
ini, variabel yang akan yang diteliti adalah :
1. Variabel Bebas : Pengetahuan Kanker Payudara
2. Variabel Tergantung : Perilaku SADARI
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Pengetahuan Kanker Payudara
Pengetahuan adalah jawaban-jawaban subjek pada sejumlah pertanyaan
tentang kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara, meliputi
pengertian, faktor risiko, gejala klinis, dan deteksi dini kanker payudara.
Pengukuran variabel pengetahuan dengan menggunakan skala yang berisi
26
27
pertanyaan tentang kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara. Tinggi
rendahnya nilai dapat dilihat dari skor nilai total. Semakin tinggi skor total
pada jawaban benar yang diperoleh oleh subjek menunjukkan semakin banyak
pengetahuan yang didapat sehingga semakin akurat. Begitu pula sebaliknya,
semakin rendah skor total subjek menunjukkan bahwa pengetahuan subjek
semakin sedikit.
2. Perilaku SADARI
Perilaku SADARI adalah tindakan yang sudah dilakukan subjek untuk
mendeteksi secara dini kanker payudara, langkah-langkahnya yaitu :
a. Mengangkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan yang lain
memijat payudara secara lembut dengan gerakan memutar. Mula-mula
letakkan jari telunjuk pada daerah puting, kemudian gerakkan tangan
memutar searah jarum jam pada sekeliling payudara. Rasakan apabila
ada jaringan yang bergelombang pada bagian bawah payudara. Saat
mencapai bagian atas payudara, rekatkan tiga jari dan lanjutkan gerakan
memutar sampai mencapai puting.
b. Memencet puting dengan lembut menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Periksa apakah ada cairan bening atau darah yang keluar.
c. Berdirilah di depan cermin dan secara visual amati segala sesuatu yang
tidak biasa, seperti kulit yang berkerit, sisik, lekukan atau perubahan
warna.
28
d. Memperhatikan dengan seksama di cermin dengan mengangkat kedua
tangan ke belakang kepala dan menggerakkan sikut kedepan. Perhatikan
bentuk payudara saat tertekan.
e. Meletakkan tangan pada pinggang dan gerakkan sikut ke depan.
Perhatikan dengan seksama bentuk payudara pada cermin agar dapat
mengetahui perubahan yang terjadi.
Perilaku SADARI diukur dengan menggunakan skala frekuensi perilaku
SADARI. Subjek diminta menunjukkan seberapa sering mereka melakukan
SADARI. Skor yang diperoleh menunjukkan frekuensi perilaku SADARI.
Semakin tinggi skor subjek maka subjek semakin sering melakukan SADARI.
Begitu juga sebaliknya semakin rendah skor subjek menunjukkan bahwa
perilaku SADARI semakin jarang dilakukan.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dini yang dipilih dengan
teknik purposive sampling yaitu pemilihan kelompok subjek didasarkan atas ciri-
ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri- ciri pokok
populasi (Arikunto, 2006). Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini adalah
mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Yogyakarta yang berusia diatas 20
tahun. Peneliti memilih usia 20 tahun keatas sebagai subjek penelitian karena
sesuai dengan rekomendasi dari American Cancer Society (2003) yang
menganjurkan wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri
29
(SADARI) saat usia 20 tahun. Pada usia 20 tahun, wanita rentan terhadap risiko
terkena kanker payudara.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan
dua skala yaitu skala pengetahuan kanker payudara dan skala frekuensi perilaku
SADARI.
1. Skala Pengetahuan Kanker Payudara
Untuk mengukur tingkat pengetahuan kanker kanker payudara digunakan
skala pengetahuan kanker payudara. Skala ini disusun berdasarkan teori yang
sudah ada pada bab sebelumnya yang menunjukkan tingkat pengetahuan
kanker payudara. Untuk mengukur pengetahuan didasarkan pada empat sub
pokok bahasan (Arikunto, 2006) yaitu:
a. Pengertian kanker payudara
Aspek ini mencakup pengertian kanker payudara.
b. Faktor Risiko
Aspek ini mencakup segolongan wanita yang dianggap mempunyai risiko
lebih tinggi untuk mendapatkan kanker payudara.
c. Gejala Klinis dan tanda
Aspek ini mencakup gejala-gejala awal dan tanda timbulnya penyakit ini.
d. Deteksi dini kanker payudara
Aspek ini mencakup bagaimana cara-cara agar penyakit ini dapat dicegah.
30
Berdasarkan enam materi tersebut, disusun 22 aitem pertanyaan Benar
Salah. Data dikuantitaskan dengan nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk
jawaban salah. Selanjutnya, data dari skala yang terkumpul dianalisis untuk
mencari skor pengetahuan. Dari data hasil pengukuran pengetahuan tersebut dapat
dikategorikan dalam 3 kategori yaitu Baik, Cukup Kurang dengan menggunakan
parameter (Riwidikdo, 2007):
1. Baik, bila nilai subjek yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2. Cukup, bila nilai mean -1 SD < x < mean +1 SD
3. Kurang, bila nilai subjek yang diperoleh (x) < mean -1 SD
Tabel 1.Blue Print Skala Pengetahuan Kanker Payudara Uji Coba
No Komponen Aspek Pengetahuan
Nomor soal
Jumlah soal ProsentaseB S
1 Pengertian kanker payudara 1,2 3,4 4 18,1
2 Faktor risiko 5,7,8,10 6,9 6 27,3
3 Gejala klinis dan tanda 12,14,15,16 11,13 6 27,3
4 Deteksi dini kanker payudara 17,18,19,22 20,21 6 27,3
Jumlah total 22 100
2. Skala frekuensi perilaku SADARI
Untuk mengukur perilaku SADARI adalah dengan menggunakan skala yang
menunjukkan frekuensi perilaku SADARI. Metode yang digunakan dalam
skala Perilaku SADARI adalah Ordered Rating Scale. Kategori respon yang
digunakan adalah A (sama sekali tidak pernah melakukan), B (sekali dalam
31
setahun), C (3-4 tahun sekali), D (sekali dalam sebulan), E (dua minggu
sekali), F (seminggu sekali), G (sekali sehari atau lebih) (Norman & Brain,
2005). Kategori respon memiliki skor yang dimulai dari 0-6. Penggolongan
subjek adalah sebagai berikut:
a. Subjek yang melaporkan tidak pernah melakukan SADARI, melakukan
SADARI sekali dalam setahun, atau melakukan SADARI 3-4 kali dalam
setahun digolongkan sebagai jarang memeriksa.
b. Subjek yang melakukan SADARI sebulan sekali atau dua minggu sekali
digolongkan sebagai memeriksa secara cukup.
c. Subjek yang melakukan SADARI seminggu sekali atau setiap hari
digolongkan sebagai memeriksa secara berlebihan.
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas
Validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut mampu memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar,
2001).
Pada penelitian ini estimasi validitas yang dilakukan adalah estimasi
validitas isi pada setiap aitem dalam skala ukur. Estimasi terhadap validitas isi
dilakukan dengan pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional yaitu sejauh
mana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan isi objek
32
yang hendak diukur atau dengan kata lain dilakukan dengan melihat apakah butir-
butir dalam tes telah ditulis sesuai dengan blue printnya (Azwar, 2001).
Estimasi validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh professional
judgement yaitu dosen pembimbing skripsi, untuk melihat sejauh mana isi tes
tersebut mencerminkan atribut yang hendak diukur, sehingga alat tes tersebut
harus relevan dan tidak keluar dari batas tujuan ukur (Azwar, 2001).
2. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat koefisien
korelasi aitem-total (rix) yang akan menghasilkan indeks daya beda aitem.
Koefisien korelasi aitem-total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda
positif atau negatif. Kriteria pemilihan aitem menggunakan batasan rix ≥0,30
(Azwar, 2001).
3. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur,
yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Suatu hasil pengukuran
menunjukkan sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif
tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama
(Azwar, 2001). Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas (rxy) yang
angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien
reliabilitas yang diperoleh (mendekati 1), atau dengan kata lain suatu alat ukur
dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika memiliki koefisien reliabilitas
sebesar 0,90. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hasil pengukuran alat tersebut
bagi kelompok subjek yang diteliti. Lebih tepatnya, suatu alat ukur dikatakan
33
reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,60 sampai 0,90
(Azwar, 2001).
Pendekatan yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas alat tes ini
adalah koefisien Alpha dari Cronbach, dengan bantuan program SPSS (Statistical
Package for Social Science) for windows versi 13.
G. Persiapan Penelitian
1. Perijinan Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin dari Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang ditandai dengan dikeluarkannya surat
ijin penelitian dengan nomor surat 25d/D/KP/Psi/USD/IV/2008 tertanggal 5 April
2008. Surat ini selanjutnya diajukan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Setelah ditindak lanjuti oleh dan mendapatkan ijin dari pihak Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah dengan nomor : 457/STIKES/Ad/V/2008, maka
peneliti dapat melakukan uji coba penelitian di STIKES ‘AISYIYAH.
Persiapan penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RESPATI
Yogyakarta dimulai dengan menyerahkan surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan nomor: 58a/D/SK/Psi/USD/VI/2008
kemudian dengan adanya surat keterangan ijin penelitian dari Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan RESPATI dengan nomor: 0003/Ket-STIKes/Eks/VII/2008, maka
peneliti dapat melakukan penelitian di STIKES RESPATI.
34
2. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur
Sebelum digunakan pada penelitian sesungguhnya alat ukur yang akan
digunakan diujicobakan terlebih dahulu. Tujuan uji coba alat ukur ini adalah
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur, sehingga akan diketahui
tingkat kesahihannya untuk dipergunakan dalam penelitian selanjutnya.
Uji coba skala penelitian ini menggunakan sebagian siswa STIKES
‘Aisyiyah yang memenuhi kriteria subjek penelitian. Pada tanggal 23-29 Mei
2008, skala uji coba sebanyak 50 lembar disebarkan. Dari 50 skala yang
disebarkan, kesemuanya dikembalikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Keseluruhan data tersebut dapat dianalisis karena memenuhi
peryaratan untuk dianalisis, baik dari tiap aitem yang tidak terlewatkan maupun
dari kelengkapan identitas.
3. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Pada suatu penelitian, untuk mendapatkan data yang akurat dan objektif
maka alat ukur yang digunakan harus memenuhi persyaratan valid dan reliabel.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 13.00.
Berdasarkan seleksi aitem, dari 22 aitem pada skala pengetahuan, ada
empat aitem yang gugur yaitu aitem 5 (r =0,166), aitem 7 (r = 0,166), aitem 12 (r
= 0,164), aitem 18 (r = 0,164). Hal ini disebabkan karena ke empat aitem pada
skala pengetahuan memiliki korelasi aitem total kurang dari batasan rix ≥ 0,30
(Azwar, 2001).
35
Nilai koefisien reliabilitas pada skala pengetahuan adalah sebesar 0,908.
Tetapi setelah dilakukan analisis lagi dengan mengeluarkan empat pertanyaan
yang tidak valid, maka diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,936. Hal ini
menunjukkan bahwa pengukuran skala pengetahuan memiliki tingkat kepercayaan
sebesar 93,6% dengan variasi error sebesar 6,4%. Dengan demikian skala
pengetahuan tergolong reliabel karena memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih
dari 0,900.
Reliabilitas data setelah dilakukan penelitian menunjukkan koefisien
reliabilitas sebesar 0,761, hal ini berarti bahwa penelitian ini reliabel karena
koefisien reliabilitasnya berkisar antara 0,60 sampai 0,90 (Azwar, 2001).
Tabel 2.Skala Pengetahuan Kanker Payudara Penelitian
No Komponen Aspek Pengetahuan
Nomor soal Jumlah
soalProsentase
B S
1 Pengertian kanker payudara 1,2 3,4 4 22,2
2 Faktor risiko 8,10 6,9 4 22,2
3 Gejala klinis dan tanda 14,15,16 11,13 5 27,7
4 Deteksi dini kanker payudara 17,19,22 20,21 5 27,7
Jumlah total 18 100
36
H. Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini,
digunakan teknik analisis dengan metode statistik. Metode ini merupakan cara
ilmiah untuk menyimpulkan, menyusun, mengerjakan dan menganalisa data
penelitian yang berwujud angka, menarik kesimpulan dengan teliti serta
mengambil keputusan yang logis (Hadi, 1982).
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari Pearson. Sebelum
melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji asumsi terlebih dahulu.
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
penyimpangan atau gangguan terhadap variabel yang ada dalam model
(Algifari dalam Pujihastuti, 2007). Uji persyaratan analisis korelasi yang
dilakukan adalah uji normalitas dan uji linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran
atau distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas dilakukan dengan
melihat nilai Skewness dan Kurtosis pada data variabel tergantung.
Kenormalan data terlihat dari nilai skewness yang diperoleh dibagi dengan
standar error or skewness. Untuk nilai kurtosis juga diperoleh dari nilai
kurtosis dibagi dengan standar error of kurtosis. Apabila nilainya antara -2
sampai 2 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut masih dalam distribusi
normal (Riwidikdo, 2007).
37
b. Uji Linearitas
Uji linearitas ditujukan untuk mengetahui pola hubungan linear atau
tidaknya variabel bebas dan tergantungnya. Uji linearitas dilakukan dengan
menggunakan test of linearity. Linear tidaknya variabel-variabel penelitian
dapat dilihat dari niali Fhitung dan nilai signifikansinya (p<0,05).
2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara
pengetahuan akan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita
dewasa dini. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji
korelasi product moment dari Pearson, dengan bantuan SPSS v 13.00.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘AISYIYAH Yogyakarta (STIKES
‘AISYIYAH)
1. Sejarah Singkat
STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta memiliki 2 jurusan yaitu Program
Studi D III Kebidanan dan Program Studi Ilmu Keperawatan (S1).
Program Studi D III Kebidanan memiliki 2 Program/Jalur yaitu Program
Reguler (latar belakang pendidikan SMU) dan Program Aanvulen (latar
belakang D I Kebidanan). Sedangkan Program Studi Ilmu Keperawatan
memiliki 2 Program/Jalur yaitu Program Reguler (latar belakang
pendidikan SMU) dan Aanvulen atau Program B (latar belakang D III
Keperawatan). STIKES ‘Aisyiyah dulu bernama Pendidikan Tenaga
Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan SK Mendiknas RI Nomor :
181/D/O/2003. STIKES ‘Aisyiyah berdiri dengan SK Menteri Kesehatan
RI No. 65 tanggal 10 Juli 1963.
2. Tujuan STIKES ‘AISYIYAH
STIKES ‘Aisyiyah bertujuan membentuk mahasiswa yang punya
potensi dan komitmen dalam bidang dakwah, profesional dan qur’ani.
Selain itu, STIKES ‘Aisyiyah mendambakan lulusan yang memiliki
kemampuan intelektual, profesional dan integritas moral yang dilandasi
nilai-nilai qur’ani sehingga menjadi sarjana yang memiliki komitmen
38
39
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar melalui profesi kesehatan, karena
profesi kesehatan adalah posisi yang sangat strategis.
Sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang telah
berpengalaman selama 45 tahun dalam mengelola pendidikan
Keperawatan maupun Kebidanan bertekad untuk bersama mengantarkan
setiap mahasiswanya menjadi Ners dan Bidan yang profesional, dan
mampu mengatasi permasalahan keperawatan dan kebidanan, serta
memiliki kecakapan untuk beradaptasi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan yang ada.
3. Jumlah Siswa STIKES ‘AISYIYAH
Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Prodi Kebidanan dan Prodi
Ilmu Keperawatan baik mahasiswa baru maupun mahasiswa lama.
Kapasitas maksimal 120 mahasiswa dengan pembagian 75 mahasiswa di
jalan KHA. Dahlan No. 32 Yogyakarta dan 25 mahasiswa di Jalan Nyai
Ahmad Dahlan No. 30 Yogyakarta.
B. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RESPATI Yogyakarta (STIKES
RESPATI)
1. Sejarah Singkat
Semenjak berdirinya Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan RESPATI
di Jakarta tahun 1974 sudah ada pemikiran untuk mendirikan perguruan
tinggi di Yogyakarta, namun karena berbagai pertimbangan maka
Yapenku RESPATI pada tahun yang sama mendirikan Universitas
40
RESPATI Indonesia di Jakarta. Awal tahun 2001 Yapenku RESPATI
merealisasikan pendirian Perguruan Tinggi di Yogyakarta, melaui tahap
persiapan dan perencanaan yang matang serta pembangunan sarana dan
prasarana, maka 2 tahun kemudian DIKTI mengeluarkan ijin
Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan bagi STIKES RESPATI
Yogyakarta dengan SK Mendiknas RI No. 139/D/O/2003.
2. Visi dan Misi STIKES RESPATI
a. Visi
STIKES RESPATI mempunyai visi menjadi intitusi pendidikan tinggi
yang menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri
dari pengajaran, penelitian dan pengabdian para masyarakat, yang
ditujukan bagi pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang Kesehatan, mendidik dan melatih mahasiswanya
agar menjadi tenaga kesehatan yang profesional pemimpin yang dapat
berkompetensi di dunia
b. Misi
STIKES RESPATI Yogyakarta melayani masyarakat tanpa
memandang latar belakang suku, agama dan ideologi melalui
Tridharma Perguruan Tinggi, menjunjung tinggi etika akademik,
kebebasan ilmiah dan orasi serta dijiwai oleh semangat Pancasila untuk
menghasilkan karya dan lulusan dengan berkualitas dan bermoral
disertai kerendahan hati dalam melayani sesama tanpa terkecuali. Misi
utama dari STIKES Respati Yogyakarta adalah:
41
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran inovatif yang
berorientasi pada pengembangan kualitas sumber daya manusia
yang profesional dengan kompetensi handal yang berkembang
sesuai dengan disiplin Imu Kesehatan Masyarakat, Gizi
masyarakat, Keperawatan dan Kebidanan.
2. Melaksanakan penelitian ilmiah berbagai dari Biomedis hingga
ilmu Kesehatan Terapan guna mendapatkan manfaat sebesar-
besarnya bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat luas dan
pembangunan.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bentuk kepedulian
insan akademik terhadap kondisi kesehatan, pendidikan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat.
4. Melaksanakan kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan
Tinggi dengan seluruh stake holders, baik dengan Instansi
Pemerintah Daerah, Departemen Kesehatan, Departemen
Pendidikan Nasional, Institusi Pendidikan, Lembaga Swadaya
Masyarakat, dan pihak Pengguna, khususnya di Wilayah
Yogyakarta, Indonesia dan maupun Dunia.
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di STIKES RESPATI Yogyakarta pada tanggal 23
Juni sampai 28 Juni 2008. Skala penelitian dibagikan kepada mahasiswi
kebidanan yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian sejumlah 100
42
eksemplar. Dari jumlah tersebut, hanya 80 skala yang dapat dikembalikan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan skala dapat terisi lengkap,
sehingga data dapat diolah. Tidak lengkapnya pengembalian skala juga
disebabkan karena bersamaan dengan adanya kerja praktek yang dilakukan
oleh beberapa instansi kesehatan, termasuk STIKES Respati. Kerja praktek ini
diberlakukan bagi semua mahasiswi kebidanan mulai semester empat dan
dilakukan di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin selama kurang lebih satu
bulan.
D. Hasil Analisis Data
Setelah dilakukan penelitian di STIKES Respati pada tanggal 23 Juni
sampai 28 Juni 2008 dengan responden sejumlah 80 orang, ditemukan hasil
sebagai berikut:
1. Deskripsi Data
Deskripsi data penelitian menunjukkan skor teoritik dan skor
empirik. Kedua skor tersebut masing-masing mencakup skor minimal,
mean, standar deviasi pada skala pengetahuan dan skala perilaku
SADARI. Deskripsi data penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.Deskripsi Data Penelitian
VariabelSkor Teoritis Skor Empirik
Mean SD Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax
Pengetahuan 9 3 0 18 10,81 3,681 5 18
Perilaku SADARI 3 1 0 6 3,13 1,504 0 6
43
Skor teoritis menunjukkan skor yang diharapkan yang
perhitungannya berdasar pada jumlah aitem dan bobot skala. Mean teoritis
didapatkan dengan menjumlahkan skor minimal dan skor maksimal
teoritis, kemudian dibagi dua. Standar deviasi teoritis diperoleh dengan
cara mengurangkan skor maksimal teoritis dengan skor minimal teoritis
kemudian dibagi enam. Skor minimal teoritis diperoleh dengan cara
mengalikan jumlah aitem dengan bobot skala terendah. Sedangkan skor
maksimal teoritis diperoleh dari perkalian jumlah aitem dengan bobot
skala tertinggi. Skor empirik menunjukkan skor yang dihasilkan
berdasarkan jawaban subjek. Mean empirik diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh jawaban subjek kemudian dibagi dengan jumlah
subjek. Skor minimal empirik merupakan total jawaban subjek yang
paling rendah, sedangkan skor maksimal empirik adalah total jawaban
subjek yang tertinggi. Perhitungan secara empirik ini diperoleh dari hasil
pengolahan data subjek secara statistik.
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya
sebaran atau distribusi data yang diperoleh. Pengujian ini dilakukan
dengan menggunakan program SPSS v 13.00 dengan melihat nilai
Skewness dan Kurtosis data. Berdasarkan hasil perhitungan Descriptive
44
Statistic diperoleh nilai Skewness sebesar 0,034 (SE = 0,269) dan nilai
Kurtosis sebesar -0,869 (SE = 0,532) dari data variabel tergantung
perilaku SADARI, dengan demikian dapat dikatakan bahwa data pada
variabel perilaku SADARI terdistribusi secara normal, sebab nilai
swekness dan kurtosis dibagi dengan masing-masing standar errornya
nilainya diantara -2 sampai 2, yaitu 0,126 dan -1,633 (Riwidikdo, 2007).
Tabel 4.Hasil Uji Normalitas
VariabelSkewness Kurtosis
KeteranganStatistic Std.Error Statistic Std.Error
Pengetahuan KP -,041 0,269 -,989 0,532 Normal
SADARI 0,034 0,269 -,869 0,532 Normal
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui sifat atau pola
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Pengujian
linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS v 13.00 dengan
teknik test of linearity. Uji linearitas menunjukkan bahwa variabel bebas
yaitu pengetahuan kanker payudara memiliki hubungan yang linear
dengan variabel tergantung yaitu perilaku SADARI. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai F yang diperoleh sebesar 5,800 dengan nilai signifikansi
0,019 (p<0,05). (Santosa, 2001).
45
Tabel 5.Hasil Uji Linearitas
F Sig.
SADARI*PengetahuanBetween group
Combined 1,804 0,065
Linearity 5,800 0,019
Deviation fromLinearity
1,440 0,176
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara variabel bebas yaitu pengetahuan dengan variabel tergantung yaitu
perilaku SADARI. Uji hipotesis ini dilakukan menggunakan dengan
teknik korelasi product moment dari Pearson. Dari pengujian tersebut,
diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi
sebesar 0,011 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku
SADARI.
Tabel 6.Tabel Korelasi Product Moment Pearson
Variabel N R Sig.
Pengetahuan KP 800,256
0,011
(p<0,05)SADARI 80
4. Kategorisasi Pengetahuan Kanker Payudara
Data hasil penelitian pada variabel pengetahuan dikategorikan
dalam tiga kategori yaitu Baik, Cukup Kurang dengan menggunakan
parameter (Riwidikdo, 2007):
46
1. Baik, bila nilai subjek yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2. Cukup, bila nilai mean -1 SD < x < mean +1 SD
3. Kurang, bila nilai subjek yang diperoleh (x) < mean -1 SD
Berikut adalah penjelasan nilai pengetahuan berdasarkan parameter
diatas :
1. Baik = (x) > mean + 1SD
= (x) > 10,81 + 1 (3,681)
= (x) > 10,81 + 3,681 = (x) > 14,491
2. Cukup = mean - 1SD < x < mean + 1SD
= 10,81 – 1(3,681) < x < 10,81 + 1 (3,681)
= 10,81- 3,681 < x < 10,81 + 3,681
= 7,129 < x < 14,491
3. Kurang = (x) < mean -1SD
= (x) < 10,81 – 1 (3,681)
= (x) < 10,81 – 3,681 = (x) < 7,129
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, berikut adalah penjelasan
distribusi frekuensi pengetahuan :
47
Tabel 7.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara
No Nilai Pengetahuan Frekuensi Prosentase
1 18 1 1,3
2 17 3 3,8
3 16 5 6,3
4 15 7 8,8
5 14 7 8,8
6 13 6 7,5
7 12 4 5,0
8 11 9 11,3
9 10 8 10,0
10 9 7 8,8
11 8 8 10,0
12 7 3 3,8
13 5 12 15,0
Total 80 100
Tabel 8.Kategorisasi Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara
No Tingkat Pengetahuan Jumlah Prosentase
1 Baik 17 20,2
2 Cukup 48 61,4
3 Kurang 15 18,8
Total 80 100
Dari tabel 4 dan 5. menunjukkan bahwa 48 subjek (61,4%) mempunyai
tingkat pengetahuan cukup tentang kanker payudara, sebanyak 17 subjek
(20,2%) mempunyai tingkat pengetahuan baik, sedangkan yang
48
berpengetahuan kurang adalah sebanyak 15 subjek (18,8%). Jadi dapat
disimpulkan bahwa subjek sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup
tentang kanker payudara (61,4%).
Tabel 9.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri(SADARI)
No Nilai Perilaku Frekuensi Prosentase
1 0 2 2,5
2 1 10 12,5
3 2 17 21,3
4 3 21 26,3
5 4 10 12,5
6 5 17 21,3
7 6 2 3,8
Total 80 100
Tabel 10.Kategorisasi Perilaku SADARI
No Perilaku SADARI Jumlah Prosentase
1 Jarang melakukan pemeriksaan 29 36,3
2 Cukup melakukan pemeriksaan 31 38,8
3 Memeriksa secara berlebihan 20 25,0
80 100
Dari tabel 3. menunjukkan bahwa sebagian besar subjek yaitu sebanyak
31 subjek (38,8%) melakukan SADARI secara cukup, yang tergolong jarang
49
melakukan SADARI yaitu 29 subjek (36,3%), dan sebanyak 20 subjek
(25,0%) tergolong melakukan SADARI secara berlebihan.
E. Pembahasan
Berdasarkan uji korelasi antara pengetahuan kanker payudara
dengan perilaku SADARI diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,256
dengan taraf signifikansi sebesar 0,011 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa
ada hubungan positif antara pengetahuan akan kanker payudara dengan
perilaku SADARI. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Howe (1981) bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku
SADARI. Semakin banyak tingkat pengetahuan tentang kanker payudara,
maka individu cenderung untuk melakukan SADARI. Asumsinya adalah
dengan memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker payudara, maka
diharapkan dapat melakukan SADARI.
Hasil penelitian ini juga mendukung asumsi Model Keyakinan
Kesehatan, yang mana pengetahuan dapat mendorong munculnya perilaku
menjaga kesehatan. Menurut model Keyakinan Kesehatan, individu akan
mudah dalam mengambil tindakan menjaga kesehatan ketika ia memiliki
pengetahuan yang banyak akan kanker payudara. Semakin banyak
pengetahuan yang ia miliki maka cenderung memiliki kesadaran yang lebih
untuk melakukan tindakan SADARI. Kesadaran ini membuat wanita akan
lebih bisa mengevaluasi diri tentang kemungkinan dirinya terkena suatu
kondisi tertentu, sehingga ia terdorong untuk melakukan perilaku menjaga
50
kesehatan. Seperti yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa pengetahuan
memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku menjaga kesehatan, yaitu
perilaku SADARI.
Berdasarkan hasil penelitian, kategorisasi pengetahuan subjek
adalah cukup. Banyaknya pengetahuan akan kanker payudara salah satunya
dipengaruhi oleh jenis pendidikan subjek. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswi Sekolah Tinggi Kesehatan di Yogyakarta semester akhir. Seperti
yang diungkapkan oleh Bintaryanto (dalam Lantasi, 2002) bahwa status
pendidikan mungkin mempengaruhi kesempatan memperoleh informasi
terhadap sesuatu. Maka subjek yang berpendidikan tinggi cenderung lebih
mudah mengadopsi hal-hal yang dirasakan baru. Subjek sebagai seorang
calon tenaga kesehatan diharapkan juga memiliki pengalaman yang lebih
dibandingkan dengan masyarakat awam, baik pengalaman pribadi atau dari
pengalaman orang lain. Pengalaman merupakan cara untuk memperoleh
kebenaran suatu pengetahuan. Subjek juga mendapatkan fasilitas yang cukup
sehingga mempermudah mereka mendapatkan informasi dan pengalaman
yang lebih banyak. Misalnya fasilitas internet di kampus, perpustakaan. Dari
penjelasan di atas terlihat bahwa pengetahuan subjek kemungkinan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengalaman dan fasilitas. Seperti yang
diungkapkan oleh Notoatmodjo (2003), pengetahuan individu dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan, paparan media massa, ekonomi,
hubungan sosial dan pengalaman.
51
Pengetahuan kanker payudara adalah informasi yang menerangkan
tentang berbagai aspek kanker payudara dan penyakit kanker payudara beserta
ciri dan cara pengobatannya dan fakta yang benar mengenai faktor apa saja
yang dapat mengakibatkan kanker payudara. Berdasarkan pada analisis
kategorisasi, tingkat pengetahuan subjek akan kanker payudara adalah cukup.
Pada penjelasan di atas dikatakan bahwa subjek saat ini terdaftar dalam
Sekolah Tinggi Kesehatan di Yogyakarta semester akhir. Selama duduk di
bangku perkuliahan, subjek mendapatkan penjelasan mengenai berbagai
macam penyakit secara umum, termasuk penyakit kanker payudara. Subjek
mendapatkan penjelasan secara umum mengenai definisi penyakit, penyebab,
pengobatan dan deteksi dini. Jadi banyaknya pengetahuan subjek mengenai
kanker payudara didasarkan juga pada banyaknya informasi yang mereka
dapatkan. Pada penelitian ini perilaku SADARI tergolong cukup, artinya
bahwa dengan melakukan SADARI secara cukup diharapkan wanita bisa lebih
teratur, tepat dan efektif dalam melakukan pemeriksaan.
Sumbangan efektif variabel pengetahuan kanker payudara sebesar
6,5 % terhadap variabel perilaku SADARI, dengan koefisien determinasi
0,065. Data ini dapat diartikan bahwa pengetahuan kanker payudara
memberikan pengaruh sebesar 6,5% terhadap perilaku SADARI dan 93,5%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor lain itu diantaranya adalah
kecemasan. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Norman & Brain
(2005) bahwa wanita yang tidak pernah melakukan SADARI dan wanita yang
melakukan SADARI secara berlebihan memiliki kesamaan. Wanita yang
52
melakukan SADARI secara berlebihan memiliki kekhawatiran lebih terhadap
kondisi payudaranya. Ia merasa takut dan cemas akan kemungkinan dirinya
terkena kanker payudara, sedangkan wanita yang tidak pernah melakukan
SADARI merasa takut dan khawatir akan adanya kanker karena kanker akan
mengakibatkan kematian.
Baines (1983) mengemukakan tiga hal yang dapat membuat wanita
tidak melakukan SADARI yaitu bahwa SADARI dapat menimbulkan
kecemasan dan menyebabkan pemeriksaan medis secara berlebihan, SADARI
dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan dan membuat wanita tidak
mau memeriksakan diri, selain itu biopsi yang dihasilkan saat melakukan
SADARI tidak menunjukkan sesuatu yang membahayakan atau bukan tumor,
maka akan menyebabkan wanita mengabaikan akibat dan benjolan lain yang
mungkin mengarah pada tumor. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa
kecemasan dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan SADARI. Akan
tetapi dalam penelitian ini, variabel kecemasan tidak diukur pengaruhnya.
Subjek melakukan pemeriksaan secara cukup karena mereka telah
mendapatkan sumber informasi yang cukup selama menempuh proses
pendidikannya di bangku perkuliahan. Hal ini berarti bahwa dengan
banyaknya informasi mengenai kanker payudara dan deteksi dini yaitu
SADARI, maka wanita dewasa dini lebih memikirkan akan kesehatan dirinya
karena semua itu akan berpengaruh terhadap masa depannya.
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian, yaitu pada skala perilaku SADARI tidak dapat
53
diukur reliabilitasnya karena merupakan satu item (single item). Untuk
mengukur reliabilitas harus dilakukan test re-test. Maka dari itu, dalam
penelitian ini pertanggungjawaban skala penelitian untuk variabel perilaku
hanya dapat melakukan uji validitas isi.
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai “Hubungan Antara Pengetahuan Kanker
Payudara Dan Perilaku SADARI Pada Mahasisiwi Sekolah Tinggi Kesehatan
di Yogyakarta menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pengetahuan
kanker payudara dengan perilaku SADARI. Koefisien korelasi (r) yang
dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi
0,011 (p<0,05).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswi kesehatan
Agar tetap aktif mencari informasi yang berhubungan dengan
kanker payudara dan deteksi dini serta dapat mengetahui manfaat bagi
dirinya sehingga dapat menularkan pengetahuannya kepada teman,
saudara ataupun orang lain yang belum mengetahui manfaat dari
SADARI.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Sumbangan r2 kecil, penelitian lain menunjukkan bahwa faktor
kecemasan dapat mempengaruhi perilaku SADARI, sehingga disarankan
bagi peneliti selanjutnya agar menguji apakah kecemasan dapat
mempengaruhi perilaku SADARI dilakukan. Selain itu, peneliti
54
55
selanjutnya diharapkan membuat skala perilaku SADARI yang lebih
reliabel sehingga reliabilitas dapat diukur.
56
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. (2003). Cancer Fact and Figures, darihttp://www.cancer.org/docroot/cri/content/cri_2_6x_how_to_perform_a_breast_self_exam_5.asp?sitearea=CRI&viewmode=print&
American Cancer Society. (2006). Detailed Guide: Breast Cancer, darihttp://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_4_IX_What_is_breast_cancer_5.asp?rnav=cri.
Segala Sesuatu Yang Perlu Anda Ketahui. (1996), dari Diseases Penyakit Buku II.Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Parktek. Jakarta: RinekaCipta.
Aryandono. (1999, 16 Oktober). Deteksi Dini dan Penanganan Mutakhir KankerPayudara. Dipungut 11 Januari, 2007, dari Seminar penanggulangan danpenanganan mutakhir penyakit kanker. Yogyakarta.
Azwar, S. (2001). Validitas dan Reliabilitas (ed. Ke-3). Yogyakarta: PustakaPelajar Offset.
Baines, Cornelia J. (1983). Some Thoughts on Why Women Don’t do Breast Self-Examination. Canadian Medical Association Journal, 128, 255-256.
Dipiro, Joseph T. (2005). Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach 6th
Edition. USA: McGraw Hill Companies
Djoerban, Zubairi. (2004). Kanker Payudara Serang Sembilan persen Wanita.Kompas.com, dari http:/ www. Kompas.com/kesehatan/ news. 0503/29/084357.html
Dundar, P.E., Ozmen, D., Ozturk, B., Haspolat, G., Akyildiz. F., Coban, S.,(2006), (2006). The knowledge and attitudes of breast self-examinationand mammography in a group of women in a rural area in western Turkey.BMC Cancer, darihttp://www.pubmedcentral.nih.gov/picrender.fcgi?artid=1403793&blobtype=pdf
Hadi, S. (1982). Metodology Research (ed. Ke-2). Yogyakarta: Yayasan penerbitPsikologi UGM.
56
57
Handayani, S. (2001). Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Wanita Usia Subur(WUS) Terhadap Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri(SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara. Skripsi sarjanayang tidak diterbitkan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Hidayati,W.B. (2001). Kanker Payudara Stadium Dini Dapat Diobati. Medika, 4,XXVII, 268.
Holtzman, Deborah, MS & David D. Celentano. (1983). The Practice andEfficacy of Breast Self-Examination: A Critical Review. AmericanJournal of Public Health, 73, 11, 1324-1326.
Howe, Holly L. (1981). Social Factors associated with breast Self-Examinationamong high risk women. American Journal of Public Health, 71, 251-255.
Hurlock. EB. (1990). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan (ed. Ke-5). Jakarta: Erlangga.
Hurlock. EB. (1999). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Joan, B. L., Pamela, A. R., Lynda, G. B., Chris, G. R., Mary, M., & Tom, H.,(2002). Women’s Interest in Genetic Testing for Breast Cancer Risk: TheInfluence of Sociodemographics and Knowledge. Cancer Epidemiology,Biomarkers, and Prevention, 11, 89-95.
Kartono, Kartini. (2006). Psikologi Wanita Gadis Remaja & Wanita Dewasa.Bandung: Alumni.
Lantasi. (2002). Gambaran Pengetahuan dan Sikap Penderita Diabetes Mellitusterhadap Pengelolaan Penyakitnya di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP.Dr. Sarjito. Skripsi sarjana yang tidak diterbitkan. Universitas GajahMada: Yogyakarta
Long, B.(1999). Pasien dengan masalah payudara, Dipungut 16 Maret 2007, dariPertemuan regional II Tim Penanganan Kanker Terpadu Paripurna JawaTengah: Surakarta.
Mappiare A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.
Monks, F.J. (2002). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam BerbagaiBagiannya. Cet XIV. Terj. Siti Rahayu Haditomo. Gadjah MadaUniversity Press: Yogyakarta
Norman, P. & Kate Brain. (2005). An Application of an Extended Health BeliefModel to the Prediction of Breast Self-Examination Among Women with a
58
Family History of Breast Cancer. British Journal of Health Psychology.10, 1-16.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT RinekaCipta.
Notoatmodjo, S. (2005). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Pujihastuti, D. (2007). Hubungan Antara Keadilan Interaksional Dengan IntensiTurnover Pada Karyawan PDAM Cilacap. Skripsi sarjana yang tidakditerbitkan. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.
Rahardjo. (1999, 01 Mei). Deteksi Dini Kanker Ginekologik. Dipungut 8 Februari2008, dari Seminar Kanker. Kelompok SMF Kandungan dan KebidananRS. Bethesda. Yogyakarta.
Rasmiati, P. S. (1999, 01 Mei). Deteksi Dini Kanker Payudara. Disajikan dalamSeminar Kanker Deteksi Dini Tumor Ganas Dalam UpayaPenanggulangan Kanker di RS. Bethesda. Yogyakarta.
Riwidikdo, H. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
Santoso. (2001). Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Santrock, John W. (2002). Life Span Development (ed. Ke-5) Edition:Perkembangan Masa Hidup jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sarafino, E. P. (1990). Health Psychology, Biopsychosocial Interaction (ed.ke-2).New York: John Wiley & Son Inc.
Soebroto, J. B. (1999). Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PTKP)Sebagai Program Penanggulangan Kanker yang Rasional dan Manusiawi.Dipungut 2 Februari 2008, dari Seminar Ceramah Ilmiah PopulerPenanggulangan Mutakhir Penyakit Kanker. Universitas Gajah Mada:Yogyakarta.
Sukardja, I Dewa Gede. (2001). Onkologi Klinik (ed. Ke-2). Surabaya: AirlanggaUnivercity Press.
Taylor, Shelley E., (1999). Health Psychology (ed. Ke-4). Boston: McGraw HillInt. eds.
Tyastuti, S. (2001). Hubungan Pengetahuan Kanker Serviks Uteri denganPerilaku Upaya Pap Smear di Kalurahan Brontokusuman Yogyakarta.Skripsi Sarjana yang tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran UniversitasGajah Mada: Yogyakarta.
59
Untari, D.H. (2006). Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara terhadapSikap dan Perilaku SADARI Pada Ibu-ibu Pengajian Khairun-Nisa diTaman Sari Sragen. Skripsi sarjana yang tidak diterbitkan. FakultasKedokteran Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
Yuliani, S. H. (2000). Kanker Payudara: Apa Yang Perlu Diketahui?. UniversitasSanata Dharma: Yogyakarta.
LAMPIRAN
60
Yang terhormat teman-teman sekalian, sehubungan dengan penyelesaian
tugas akhir skripsi mengenai kanker payudara dan deteksi dini, maka Saya
meminta bantuan Anda untuk mengisi skala ini. Skala ini terdiri dari dua
bagian.
Anda diminta untuk memilih jawaban yang menurut Anda benar. Oleh
karena itu jawablah seluruh pertanyaan sesuai dengan kemampuan Anda
sendiri. Namun, sebelumnya Anda diminta untuk mengisi identitas.
Identitas Anda akan dirahasiakan dan dijaga aman oleh peneliti.
Atas bantuan dan partisipasi Anda, Saya mengucapkan banyak terimakasih.
Hormat Saya,
Ni PUtu Okky MarthaFakultas Psikologi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
61
Identitas Subjek
Nama :
Usia :
Jurusan :
Semester :
Bagian I
Pada bagian ini terdapat sejumlah pertanyaan benar atau salah mengenai
kanker payudara dan deteksi dini. Anda diminta untuk memberikan tanda silang
[x] pada jawaban-jawaban yang Anda pilih sesuai dengan kemampuan Anda.
Selamat mengerjakan dan kerjakanlah dengan teliti, jangan sampai
ada pertanyaan yang terlewatkan!
Berikan tanda silang [x] pada jawaban yang menurut anda benar.
No Pertanyaan B S
1. Kanker payudara adalah ketidaknormalan pertumbuhan sel
yang berkembang dari sel-sel jaringan tubuh pada payudara.
2. Kanker payudara merupakan penyakit yang banyak diderita
wanita saat ini.
3. Semua penderita kanker payudara adalah wanita.
4. Kanker payudara adalah penyakit ganas yang menyerang
organ reproduksi wanita.
5. Wanita yang mengalami menstruasi di usia dini dapat terkena
kanker payudara.
6. Prosentase antara pria dan wanita adalah sama untuk terkena
kanker payudara.
7. Seorang wanita yang pernah memiliki tumor jinak payudara
mempunyai risiko tinggi terhadap terjadinya kanker payudara.
8. Wanita yang belum atau tidak menikah dapat terkena kanker
62
payudara.
9. Kanker payudara merupakan penyakit menular yang
diturunkan.
10. Ibu yang menderita kanker payudara, anaknya mempunyai
risiko untuk terkena kanker yang sama.
11. Benjolan pada payudara merupakan bukti adanya kanker
payudara.
12. Rasa sakit dan nyeri pada penderita kanker payudara dapat
dirasakan pada tumor yang sudah berkembang.
13. Haid yang tidak teratur merupakan tanda dari kanker
payudara.
14. Pengeluaran cairan yang tidak normal dari puting susu adalah
gejala kanker payudara.
15. Perubahan bentuk atau ukuran payudara adalah gejala kanker
payudara.
16. Kanker payudara yang menyebar ke tulang dapat
menyebabkan nyeri tulang.
17. Kematian karena kanker payudara dapat dicegah melalui
deteksi dini.
18. Setiap wanita yang berusia di atas 20 tahun dianjurkan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap
bulan.
19. Mammografi adalah metode deteksi dini kanker payudara.
20. Tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) cukup
dilakukan satu kali seumur hidup.
21. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan metode
SADARI.
22. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya menjadi
kebiasaan yang dilakukan oleh wanita.
63
Bagian II
Pada bagian ini Anda diminta untuk menunjukkan seberapa sering Anda
melakukan gerakan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). SADARI
merupakan gerakan-gerakan untuk menemukan ada tidaknya kelainan pada
payudara.
Anda diminta untuk memilih satu dari enam alternatif jawaban yang telah
disediakan dengan memberikan tanda silang [x].
“Dalam setahun terakhir ini, seberapa seringkah Anda melakukan
SADARI?”
a. Sama sekali tidak melakukan
b. Sekali dalam setahun
c. 3-4 kali dalam setahun
d. Sekali dalam sebulan
e. Dua minggu sekali
f. Seminggu sekali
g. Sekali sehari atau lebih
Terima kasih
64
SPSS Try Out
Subjek soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0
4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
5 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
6 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1
9 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
11 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
13 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
14 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
17 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1
18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
19 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
21 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1
27 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
28 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
30 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
31 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
32 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
35 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
36 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
40 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
41 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
42 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
65
43 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
44 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
49 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
50 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
SPSS Try Out
66
soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 Total
1 0 0 1 1 1 1 0 1 17
0 1 1 1 1 1 0 1 1 15
1 0 1 0 1 1 0 1 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
0 1 0 1 0 1 1 0 1 14
0 1 1 1 1 1 0 1 1 15
1 0 0 1 1 1 1 0 1 17
0 1 1 1 1 1 1 1 0 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
1 1 1 1 1 0 1 1 1 16
1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
0 0 0 1 1 1 1 1 1 15
1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
1 0 1 1 1 0 1 1 1 16
1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
1 1 0 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
1 0 1 1 0 1 1 1 1 14
1 0 1 0 1 0 1 1 1 15
1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
0 1 1 1 1 1 0 1 1 13
0 1 1 1 1 1 0 1 1 13
1 0 1 1 1 0 1 1 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
1 0 0 1 1 1 1 0 1 17
0 1 1 1 1 1 0 1 1 13
1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
67
1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 0 1 1 1 0 1 1 1 18
1 0 1 1 1 1 1 1 1 18
1 0 0 1 1 1 1 0 1 17
0 1 1 1 1 1 0 1 1 15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
0 1 1 1 1 1 0 1 1 17
1 0 1 1 1 0 1 1 1 16
68
Skor Skala Frekuensi SADARI Try Out
Subjek SADARI
1 1
2 6
3 5
4 3
5 2
6 5
7 3
8 6
9 3
10 4
11 3
12 4
13 6
14 5
15 2
16 5
17 5
18 3
19 3
20 3
21 5
22 5
23 6
24 0
25 5
26 4
27 6
28 5
29 3
30 5
31 3
32 5
33 5
34 3
35 3
36 4
37 4
38 6
39 3
69
40 3
41 3
42 3
43 5
44 0
45 5
46 0
47 1
48 2
49 3
50 2
70
Reliabilitas Skala Pengetahuan Uji Coba
Case Processing Summary
50 100,0
0 ,0
50 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,908 22
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
12,76 32,921 ,494 ,905
13,02 31,489 ,574 ,903
12,76 32,921 ,494 ,905
13,02 31,489 ,574 ,903
13,12 33,659 ,166 ,913
13,18 30,396 ,764 ,898
13,12 33,659 ,166 ,913
13,18 30,396 ,764 ,898
13,18 30,396 ,764 ,898
13,18 30,396 ,764 ,898
13,18 30,396 ,764 ,898
13,14 33,674 ,164 ,913
12,76 32,921 ,494 ,905
13,18 30,396 ,764 ,898
13,02 31,489 ,574 ,903
13,02 31,489 ,574 ,903
12,76 32,921 ,494 ,905
13,14 33,674 ,164 ,913
12,76 32,921 ,494 ,905
13,18 30,396 ,764 ,898
13,02 31,489 ,574 ,903
12,76 32,921 ,494 ,905
jawaban soal no 1
jawaban soal no 2
jawaban soal no 3
jawaban soal no 4
jawaban soal no 5
jawaban soal no 6
jawaban soal no 7
jawaban soal no 8
jawaban soal no 9
jawaban soal no 10
jawaban soal no 11
jawaban soal no 12
jawaban soal no 13
jawaban soal no 14
jawaban soal no 15
jawaban soal no 16
jawaban soal no 17
jawaban soal no 18
jawaban soal no 19
jawaban soal no 20
jawaban soal no 21
jawaban soal no 22
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
71
Reliabilitas Skala Pengetahuan Penelitian
Case Processing Summary
50 100,0
0 ,0
50 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,936 18
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
10,72 29,308 ,543 ,935
10,98 27,979 ,603 ,934
10,72 29,308 ,543 ,935
10,98 27,979 ,603 ,934
11,14 27,062 ,770 ,930
11,14 27,062 ,770 ,930
11,14 27,062 ,770 ,930
11,14 27,062 ,770 ,930
11,14 27,062 ,770 ,930
10,72 29,308 ,543 ,935
11,14 27,062 ,770 ,930
10,98 27,979 ,603 ,934
10,98 27,979 ,603 ,934
10,72 29,308 ,543 ,935
10,72 29,308 ,543 ,935
11,14 27,062 ,770 ,930
10,98 27,979 ,603 ,934
10,72 29,308 ,543 ,935
jawaban soal no 1
jawaban soal no 2
jawaban soal no 3
jawaban soal no 4
jawaban soal no 6
jawaban soal no 8
jawaban soal no 9
jawaban soal no 10
jawaban soal no 11
jawaban soal no 13
jawaban soal no 14
jawaban soal no 15
jawaban soal no 16
jawaban soal no 17
jawaban soal no 19
jawaban soal no 20
jawaban soal no 21
jawaban soal no 22
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
72
Reliabilitas Skala Pengetahuan Setelah Penelitian
Case Processing Summary
80 100,0
0 ,0
80 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,761 18
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
9,94 13,502 ,000 ,763
10,33 12,045 ,358 ,749
10,50 10,886 ,719 ,716
10,13 11,883 ,541 ,737
10,56 12,806 ,132 ,767
10,33 11,868 ,413 ,744
10,58 12,906 ,104 ,769
10,31 11,407 ,564 ,731
10,06 13,325 ,027 ,768
10,45 11,365 ,556 ,731
10,33 11,209 ,625 ,725
10,50 12,709 ,153 ,766
10,26 12,753 ,157 ,764
10,28 11,544 ,536 ,734
10,11 13,240 ,042 ,769
10,44 11,034 ,663 ,721
10,44 14,705 -,377 ,806
10,41 10,650 ,792 ,709
soal1
soal2
soal3
soal4
soal5
soal6
soal7
soal8
soal9
soal10
soal11
soal12
soal13
soal14
soal15
soal16
soal17
soal18
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
10,94 13,502 3,675 18
Mean Variance Std. Deviation N of Items
73
Yang terhormat teman-teman sekalian, sehubungan dengan penyelesaian
tugas akhir skripsi mengenai kanker payudara dan deteksi dini, maka Saya
meminta bantuan Anda untuk mengisi skala ini. Skala ini terdiri dari dua
bagian.
Anda diminta untuk memilih jawaban yang menurut Anda benar. Oleh
karena itu jawablah seluruh pertanyaan sesuai dengan kemampuan Anda
sendiri. Namun, sebelumnya Anda diminta untuk mengisi identitas.
Identitas Anda akan dirahasiakan dan dijaga aman oleh peneliti.
Atas bantuan dan partisipasi Anda, Saya mengucapkan banyak terimakasih.
Hormat Saya,
Ni PUtu Okky MarthaFakultas Psikologi
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
74
Identitas Subjek
Nama :
Usia :
Jurusan :
Semester :
Bagian I
Pada bagian ini terdapat sejumlah pertanyaan benar atau salah mengenai
kanker payudara dan deteksi dini. Anda diminta untuk memberikan tanda silang
[x] pada jawaban-jawaban yang Anda pilih sesuai dengan kemampuan Anda.
Selamat mengerjakan dan kerjakanlah dengan teliti, jangan sampai
ada pertanyaan yang terlewatkan!
Berikan tanda silang [x] pada jawaban yang menurut anda benar.
No Pertanyaan B S
1. Kanker payudara adalah ketidaknormalan pertumbuhan sel
yang berkembang dari sel-sel jaringan tubuh pada payudara.
2. Kanker payudara merupakan penyakit yang banyak diderita
wanita saat ini.
3. Semua penderita kanker payudara adalah wanita.
4. Kanker payudara adalah penyakit ganas yang menyerang
organ reproduksi wanita.
5 Prosentase antara pria dan wanita adalah sama untuk terkena
kanker payudara.
6. Wanita yang belum atau tidak menikah dapat terkena kanker
payudara.
7 Kanker payudara merupakan penyakit menular yang
diturunkan.
8. Ibu yang menderita kanker payudara, anaknya mempunyai
risiko untuk terkena kanker yang sama.
9. Benjolan pada payudara merupakan bukti adanya kanker
75
payudara.
10. Haid yang tidak teratur merupakan tanda dari kanker
payudara.
11. Pengeluaran cairan yang tidak normal dari puting susu adalah
gejala kanker payudara.
12. Perubahan bentuk atau ukuran payudara adalah gejala kanker
payudara.
13. Kanker payudara yang menyebar ke tulang dapat
menyebabkan nyeri tulang.
14. Kematian karena kanker payudara dapat dicegah melalui
deteksi dini.
15. Mammografi adalah metode deteksi dini kanker payudara.
16. Tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) cukup
dilakukan satu kali seumur hidup.
17. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan metode
SADARI.
18. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya menjadi
kebiasaan yang dilakukan oleh wanita.
76
Bagian II
Pada bagian ini Anda diminta untuk menunjukkan seberapa sering Anda
melakukan gerakan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). SADARI
merupakan gerakan-gerakan untuk menemukan ada tidaknya kelainan pada
payudara.
Anda diminta untuk memilih satu dari enam alternatif jawaban yang telah
disediakan dengan memberikan tanda silang [x].
“Dalam setahun terakhir ini, seberapa seringkah Anda melakukan
SADARI?”
a. Sama sekali tidak melakukan
b. Sekali dalam setahun
c. 3-4 kali dalam setahun
d. Sekali dalam sebulan
e. Dua minggu sekali
f. Seminggu sekali
g. Sekali sehari atau lebih
Terima kasih
77
SPSS Penelitian
Subjek soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
3 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
4 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
5 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0
6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
7 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
9 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
10 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
11 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
12 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
17 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
18 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
19 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
20 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
24 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
25 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
26 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
29 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
30 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
31 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
33 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
34 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
35 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
36 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
37 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
39 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
40 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
41 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
78
42 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
43 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
44 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
45 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
46 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
47 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
48 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
49 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
50 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
51 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
52 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
53 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
54 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
55 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
56 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
57 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
58 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
59 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
60 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
61 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
62 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
63 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
64 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
65 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
66 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
67 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
68 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
69 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
70 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
71 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0
72 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
73 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
74 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
75 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
76 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
77 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
78 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
79 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
80 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0
SPSS Penelitian
79
soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 Pengetahuan SADARI
1 0 0 0 0 8 1
0 1 1 1 1 15 2
1 1 1 0 1 13 2
1 1 0 1 0 10 2
1 0 0 0 1 8 2
0 0 1 1 1 12 1
1 0 0 0 0 8 3
1 1 1 1 1 17 2
1 1 0 1 0 10 2
1 1 1 0 1 13 2
1 1 0 1 0 11 1
1 1 1 0 1 14 1
1 1 1 1 1 18 1
1 1 1 1 1 17 2
1 0 0 0 0 8 2
1 1 1 0 1 14 3
1 1 1 0 1 13 5
1 1 1 0 1 11 3
1 1 1 0 1 11 3
0 1 0 1 0 5 4
1 0 1 1 1 15 5
1 1 1 0 1 16 5
1 1 1 0 1 16 6
0 0 1 0 0 7 0
1 1 1 0 1 14 5
0 1 1 0 1 12 4
1 1 1 1 1 17 6
1 1 1 0 1 16 5
0 1 0 1 0 5 4
1 1 1 0 1 14 5
0 1 0 1 0 9 3
1 0 1 1 1 15 5
1 1 1 0 1 13 5
0 1 0 1 0 9 3
0 1 0 1 0 5 5
1 1 1 0 1 11 4
0 1 0 1 0 5 5
1 1 1 0 1 16 6
0 1 0 1 0 5 3
80
1 1 0 1 0 10 1
0 1 0 1 0 5 3
0 1 0 1 0 9 3
1 1 1 0 1 13 3
0 0 1 0 0 7 4
1 0 1 1 1 15 5
0 1 0 1 0 5 3
1 0 0 0 0 8 1
0 1 0 1 0 9 2
1 1 0 1 0 10 3
0 1 0 1 0 5 1
1 1 1 0 1 14 5
1 0 0 0 0 8 3
0 1 0 1 0 5 2
1 1 0 1 1 15 1
1 1 1 0 1 11 4
1 1 0 1 0 10 3
1 1 1 0 1 11 3
0 1 0 1 0 5 2
1 1 1 0 1 14 2
1 0 0 0 0 8 1
0 1 0 1 0 5 0
1 1 0 1 0 10 4
1 1 1 0 1 11 3
0 1 0 1 0 5 2
1 1 0 1 1 15 5
0 1 0 1 0 9 3
0 1 1 0 1 12 4
1 1 1 0 1 14 2
1 1 1 0 1 11 3
1 1 1 0 1 16 5
1 0 0 0 0 8 5
1 1 1 0 1 13 4
0 1 1 0 1 12 3
1 1 0 1 0 10 2
1 1 1 0 1 11 3
1 1 0 1 1 15 2
1 1 0 1 0 10 3
0 1 0 1 0 9 4
0 1 0 1 0 9 5
0 1 0 0 0 7 5
81
Descriptive
Descriptive Statistics
80 5 18 10,81 3,681 -,041 ,269 -,988 ,532
80 0 6 3,13 1,504 ,034 ,269 -,869 ,532
80
Pengetahuan
SADARI
Valid N (listwise)
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
N Minimum Maximum Mean Std.Deviation
Skewness Kurtosis
82
Means
Case Processing Summary
80 100,0% 0 ,0% 80 100,0%SADARI * PengetahuanN Percent N Percent N Percent
Included Excluded Total
Cases
Report
SADARI
2,83 12 1,528
3,00 3 2,646
2,25 8 1,389
3,29 7 ,951
2,50 8 ,926
3,00 9 ,866
3,00 4 1,414
3,50 6 1,378
3,29 7 1,704
3,57 7 1,813
5,40 5 ,548
3,33 3 2,309
1,00 1 .
3,13 80 1,504
Pengetahuan5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Total
Mean N Std. Deviation
ANOVA Table
43,645 12 3,637 1,804 ,065
11,695 1 11,695 5,800 ,019
31,950 11 2,905 1,440 ,176
135,105 67 2,016
178,750 79
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
BetweenGroups
Within Groups
Total
SADARI * Pengetahuan
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Measures of Association
,256 ,065 ,494 ,244SADARI * PengetahuanR R Squared Eta Eta Squared
83
Correlations
Correlations
1 ,256*
,011
80 80
,256* 1
,011
80 80
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Perilaku SADARI
nilai tingkatpengetahuan subjek
PerilakuSADARI
nilai tingkatpengetahuan
subjek
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.