108
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA DEWASA DINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Ni Putu Okky Martha K NIM: 039114091 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN

PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA

DEWASA DINI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Ni Putu Okky Martha K

NIM: 039114091

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

i

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN

PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA

DEWASA DINI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Ni Putu Okky Martha K

NIM: 039114091

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

ii

S K R I P S I

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN

PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA

DEWASA DINI

Oleh :

Ni Putu Okky Martha Koesumasari

NIM : 039114091

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Skripsi Tanggal, 22 Agustus 2009

Aquilina Tanti Arini S.Psi., M.Si.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

iii

S K R I P S I

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN

PERILAKU SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada WANITA

DEWASA DINI

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Ni Putu Okky Martha Koesumasari

NIM : 039114091

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 07 September 2009

Dan dinyatakan memenuhi syarat.

Susunan Panitian Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Aquilina Tanti Arini S.Psi.,M.Si. .......................

Sekretaris : Dr. Tjipto Susana, M.Si. .......................

Anggota : P. Henrietta PDADS., S.Psi. .......................

Yogyakarta, 28 September 2009

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(P. Eddy Suhartanto,S.Psi.,M.Si)

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

iv

Om Bhur Bhuvah Svah

Tat Savitur Varenyam

Bhargo Devasya Dhimahi

Dhiyo Yo Nah Pracodayat

(Gayatri Mantra)

Ya Tuhan, Penguasa Tiga Dunia

Engkau Maha Suci

Sumber Segala Kehidupan

Sumber Segala Cahaya

Semoga...........

Dia Melimpahkan Penerangannya

Pada Nurani Kita

Dengan Cahayanya Yang Suci

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

Ida Sang Hyang Jagat, Penguasa Alam Semesta

Pekak & Nini, Yang-kung & Yang-ti

Papa Kopix & Mama Was

Adek Bagus Sae Lendra Kusuma

Some_One

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Penulis,

Ni Putu Okky Martha Koesumasari

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

vi

Abstrak

Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku SADARI

(Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan di Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubunganantara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita dewasadini. Berdasarkan Model Keyakinan Kesehatan, pengetahuan dapat mendorongmunculnya perilaku menjaga kesehatan, yaitu ketika individu memilikipengetahuan yang baik akan kanker payudara maka ia akan mengambil tindakanmenjaga kesehatan. Deteksi dini kanker payudara yang digunakan dalampenelitian ini adalah SADARI.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari 80 subjek wanita dewasa diniyang berusia antara 20-40 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswi Sekolah TinggiIlmu Kesehatan di Yogyakarta. Skala pengetahuan kanker payudara dan skalaperilaku SADARI digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.Koefisien reliabilitas pada skala pengetahuan kanker payudara sebesar 0,761.Validitas skala pengetahuan kanker payudara diperoleh lewat professionaljudgement dan berdasarkan criteria yaitu yang memiliki indeks daya beda aitem ≥0,30.

Uji hipotesis ini dilakukan menggunakan dengan teknik korelasi ProductMoment Pearson. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh koefisien korelasi (r)sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi sebesar 0,011 (p<0,05). Hasil analisis datamenunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan tentangkanker payudara dengan perilaku SADARI.

Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku SADARI, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

vii

Abstract

The Relationship between Breast Cancer Knowledge and Breast Self-

Examination (BSE) among Early Adulthood Women

This research has an aim to examine whether or not there is anyrelationship between breast cancer knowledge and breast self examination amongearly adulthood women. Based on Health Belief Models, knowledge can motivatehealth protective behaviour, when a person has a good knowledge of breastcancer, he or she will take good step of health protective behaviour. Breast cancerearly detection, which was used in this research is SADARI.

The data in this research was gained from 80 early adulthood women onrange age between 20-40 years who are registered as students of University ofHealth Education in Yogyakarta. Breast cancer knowledge scale and breast selfexamination scale were employed in this research as tools to collect the data.Reliability coefficient in breast cancer knowledge is 0,761. The validity of breastcancer knowledge scale was gained through professional judgement and based oncriteria which have an item discrimination index ≥0,30.

This examination hypothesis was done by correlation technique ofproduct moment pearson. Based on the result, the coefficient reliability (r) wasobtained 0,256 with significant level 0,011 (p<0,05). The data analisys resultshows that there is possitive relationship between breast cancer knowledge andbreast self examination.

Key words : Knowledge, BSE (Breast Self Examination), Early Adulthood

Women.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Ni Putu Okky Martha Koesumasari

NIM : 039114091

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku SADARI

(Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa Dini.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal 28 September 2009

Yang menyatakan

(Ni Putu Okky Martha Koesumasari)

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

ix

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi

Wasa, atas lindungan, bimbingan dan kasih sayang yang begitu luar biasa hingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

Skripsi yang berjudul ”Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara

dan Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Wanita Dewasa

Dini” ini diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma untuk

memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut memberikan dukungan,

semangat dan bantuan hingga selesainya skripsi ini :

1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas ijin yang telah diberikan kepada

penulis dalam melakukan penelitian.

2. Ibu Aquilina Tanti Arini, S.Psi.,M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan

kesungguhannya membimbing dan mendorong hingga skripsi ini selesai.

Terimakasih banyak ya bu....

3. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi.,M.Si, selaku Ketua Program Studi yang

telah memberikan kelancaran penulis selama mengikuti perkuliahan di

Fakultas Psikologi.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

x

4. Ibu Agnes Indar Etikawati.,S.Psi.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

atas dorongan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

5. Dosen-dosen Psikologi yang telah mendidik dan mengajar penulis selama

menempuh bangku perkuliahan.

6. Seluruh Staff Fakultas Psikologi : Mas Muji, Ma Gandung, Mas Doni, Bu

Nanik atas keramahan dan bantuan selama mengikuti studi di Fakultas

Psikologi.

7. Bapak Prof. Dr. Dr. Wasilah Rochmah, Sp, PD, (K), Ger. selaku Ketua

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ’Aisyiyah Yogyakarta yang telah memberikan

ijin untuk melakukan penelitian.

8. Bapak dr. H. Muharso SKM selaku Ketua STIKES RESPATI Yogyakarta

yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.

9. Ibu Siwi Purwanti, Amd, selaku sekertaris ketua STIKES RESPATI

Yogyakarta yang banyak membantu dalam proses penelitian.

10. Ibu Dr. Fransiska Lanni, MS, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik

STIKES RESPATI Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan kelancaran

selama melakukan penelitian.

11. Seluruh subjek penelitianku di STIKES ’AISYIYAH dan STIKES RESPATI,

terimakasih banyak telah membantu penulis dalam proses penelitian, makasie

yah....

12. Papa & Mama, atas dorongan moral maupun material dan senantiasa

mengiringi setiap jalanku dengan doa, perhatian, dan kasih sayang selama ini.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xi

13. Pekak & Nini, Eyang Kakung & Eyang Putri, keluarga besar Delanggu dan

Kekuarga Besar Bali,,terimakasih atas dukungan selama ini.

14. Adekku Made Bagus, yang selalu memberikan semangat dan selalu menjadi

tempat curhatku.......Makaci ya dek...Mbak sayang adek..

15. Some_One, yang senantiasa memberikan dorongan doa, semangat yang luar

biasa kepada penulis. Kesetiaan, kesabaran, kasih sayang dan kebersamaan

kita selama ini..........Makasi banyak ngih Wie.......

16. Teman seperjuanganku, Nat & Ko2, Iyin, Krista, Risa, Wahyoe, Nonik, Dvita,

Injung, Melati, Melan, Meidi, Agata Dewan Ayu, Mbak Dian, mb Mita, mb

Nining makasih atas kebersamaan kita selama ini. Makasih juga atas masukan,

kritikan dan nasehat apapun wat penulis. Kalian adalah teman terbaikku....

17. Teman-teman di Kos Rosari, Dek Eyak & Dek Kaka, Eyindut, Mbah utie,

Tante krebo Agnes, Tante Debho, Dek Nong Ndut , terimakasih telah menjadi

sahabat yang menyenangkan...Sukses untuk kita semua......

18. Teman-teman KMHD Swastika Taruna, Oming Mena, Dek Rita, Toa, Dek

Gading, Ketut Herni, dan semuanya,,,semoga tetap solid walaupun dalam

keminoritasan.....semangat!!!

19. Bli Pande, Serlin, Bli dewa, Bli Kiki, Bli Cok dan Mbok Prita, yang sudah

berbagi keceriaan.

20. My Lovely Dogy, Totty, Jacko, Nuno, kalian adalah jagoan ku, terimakasih

karena selama ini telah mengisi hari-hari ku dengan kebahagiaan, jangan nakal

ya...Aku sayang kalian...

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xii

21. Teman-teman Rinonce, Dek Any Ary, Adi Genjo, Dedy Penceng, Dion Eko,

Femo Didit, Gepeng Hari dan mbak Ganes, terimakasih sudah bisa menjadi

sahabat ku, terimakasih telah berbagi kesenangan, kesedihan dan semuanya....

Pokoknya kita jaga kebersamaan kita ya...

22. Cewek-cewek Wisma Sukses, Yumitun, Mbak Amy, Mbak Utet, Dek yayaz,

Nduk Nia, Teh Monic, Mbak Linda, Ziipo, Mbak Citra, Lia, Narti, Mbak Nita,

Mbak IJ, aku salut dengan kalian semua....hidup Wisma Sukses!!!!

23. Pihak lain yang belum disebutkan.

Harapan dan doa penulis, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa membalas

kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis

menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan ini, oleh sebab itu

penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kemudian hari. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Penulis

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................. v

ABSTRAK................................................................................................ vi

ABSTRACK............................................................................................. vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................... viii

KATA PENGANTAR.............................................................................. xii

DAFTAR ISI............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kanker Payudara............................................................................ 8

1. Pengertian Kanker Payudara................................................... 8

2. Faktor Resiko Kanker Payudara.............................................. 8

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xiv

3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara........................................ 10

B. Perilaku SADARI sebagai salah satu perilaku deteksi dini kanker

payudara......................................................................................... 11

1. Pengertian Deteksi Dini.......................................................... 11

2. Metode Deteksi Dini Kanker Payudara................................... 11

3. Pedoman Pemeriksaan Payudara Sendiri................................ 13

4. Petunjuk Melakukan SADARI............................................... 13

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku SADARI.......... 14

C. Wanita Dewasa Dini....................................................................... 17

1. Pengertian Dewasa Dini.......................................................... 17

2. Ciri-ciri Dewasa Dini.............................................................. 18

3. Tugas-tugas Perkembangan..................................................... 19

D. Pengetahuan................................................................................... 20

1. Pengertian Pengetahuan........................................................... 20

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.................... 20

3. Tingkat Pengetahuan............................................................... 21

4. Pengetahuan tentang Kanker Payudara................................... 22

E. Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku

SADARI Pada Wanita Dewasa Dini.............................................. 24

F. Hipotesis........................................................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian............................................................................... 26

B. Identifikasi Variabel Penelitian....................................................... 26

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xv

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................ 26

D. Subjek Penelitian............................................................................. 28

E. Metode Pengumpulan Data............................................................. 29

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur............................................... 31

G. Persiapan Penelitian...................................................................... 33

H. Metode Analisis Data........................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘AISYIYAH............................... 38

B. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RESPATI.................................... 39

C. Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 41

D. Hasil Analisis Data......................................................................... 42

E. Pembahasan.................................................................................... 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 54

B. Saran.............................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 56

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

1. Hubungan antara Pengetahuan Kanker Payudara dan Perilaku SADARI.............. 25

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xvii

DAFTAR TABEL

1. Blue Print Skala Pengetahuan Kanker Payudara Uji Coba................................ 30

2. Skala Pengetahuan Kanker Payudara Penelitian................................................ 35

3. Deskripsi Data Penelitian................................................................................... 42

4. Hasil Uji Normalitas.......................................................................................... 44

5. Hasil Uji Linearitas............................................................................................ 45

6. Tabel Korelasi Product Moment Pearson.......................................................... 45

7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara...... 47

8. Kategorisasi Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara........................................ 47

9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku (SADARI).................................... 48

10. Kategorisasi Perilaku SADARI........................................................................ 48

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Skala Uji Coba

LAMPIRAN 2 Hasil Uji Coba

LAMPIRAN 3 Reliabilitas Alat Ukur

LAMPIRAN 4 Skala Penelitian

LAMPIRAN 5 Hasil Penelitian

LAMPIRAN 6 Hasil Uji Normalitas

LAMPIRAN 7 Hasil Uji Linearitas

LAMPIRAN 8 Hasil Uji Korelasi

LAMPIRAN 9 Surat Keterangan Penelitian

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup

tinggi baik di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang,

termasuk Indonesia. Kanker merupakan suatu penyakit pertumbuhan sel yang

tidak terbatas pada organ tempat asal tumbuhnya, tetapi dapat menyebar ke organ-

organ lain dalam tubuh. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan

kematian pada penderitanya (Sukardja, 2000).

Kanker payudara merupakan kanker pada wanita dengan jumlah terbanyak

di negara barat, seperti di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Di Amerika Serikat,

jumlah penderita kanker payudara ± sebanyak 100 per 100.000 penduduk setiap

tahunnya. Pada tahun 2004, jumlah wanita yang menderita kanker payudara di

Amerika Serikat mencapai 215.900, dan 40.110 wanita telah meninggal dunia. Di

Eropa Barat, jumlah penderita kanker payudara ± sebanyak 50-75 per 100.000

penduduk setiap tahunnya. Di Indonesia setiap tahunnya ada 100 wanita dari

100.000 penduduk yang terkena kanker payudara (Djoerban, 2004).

Berdasarkan survey Rumah Tangga pada beberapa Rumah Sakit dan

pencatatan hasil pemeriksaan patologi, frekuensi kanker payudara pada wanita di

Inonesia menempati peringkat tertinggi nomor dua setelah kanker mulut rahim

(”Deteksi Dini”,1999). Kanker ini biasanya menyerang wanita muda atau dewasa

berusia 20 sampai 29 tahun dan penderita terbanyak adalah berusia 35 sampai 50

tahun. Menurut Yuliani (2000), kanker payudara pada umumnya terjadi pada

1

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

2

kaum wanita, akan tetapi pria dapat juga terkena. Perbandingan penderita kanker

payudara antara pria dan wanita adalah 1:100, artinya setiap 100 orang wanita

penderita kanker payudara, ada 1 orang pria yang terkena kanker payudara.

Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, hanya

disebutkan bahwa peran hormon estrogen banyak berpengaruh pada terjadinya

kanker payudara. Kira-kira sebesar 10% kanker payudara dapat diturunkan pada

keluarga (Aryandono, 1999). Akan tetapi faktor risiko tinggi kanker payudara ini,

diantaranya wanita di atas 30 tahun, sudah menikah, menikah tapi tidak

mempunyai anak, masa menyusui yang singkat atau tidak pernah menyusui sama

sekali, menstruasi pada usia yang sangat muda, menopause yang lambat, riwayat

keluarga menderita kanker, riwayat trauma kanker payudara (“Kanker Payudara”,

2001).

Wanita pada umumnya mengutamakan faktor genetik dan meremehkan

pola hidup atau kebiasaan yang salah. Pola hidup dan kebiasaan yang

memunculkan kanker payudara diantaranya mengkonsumsi makanan yang

berlemak, mengkonsumsi obat-obat hormonal, mengkonsumsi alkohol, jarang

melakukan olahraga, serta kurang istirahat. Selain itu, perilaku menunda

kehamilan atau tidak menyusui juga banyak dilakukan oleh wanita dewasa dini

demi perkembangan karier mereka (Dipiro & Joseph, 2005).

Menurut Santrock (2002), tugas perkembangan wanita dewasa dini antara

lain dituntut untuk memiliki kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam

membuat keputusan. Kemandirian dalam membuat keputusan yaitu pembuatan

keputusan tentang karier, nilai-nilai keluarga serta gaya hidup. Kemandirian

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

3

dalam membuat keputusan yang menyangkut dengan karier yaitu kesibukan

bekerja atau kesibukan akademis seperti perkuliahan terkadang membuat wanita

melupakan kesehatannya sehingga tidak jarang dapat terserang kanker.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka akan timbul berbagai efek

hormonal yang menyebabkan wanita rentan terhadap kanker payudara sehingga

risiko untuk terkena kanker payudara akan semakin tinggi. Oleh karena itu, wanita

dewasa dini hendaknya mengenal tanda-tanda awal kanker payudara dan sangat

dianjurkan bagi wanita mulai usia 20 tahun untuk memeriksa payudara sendiri

sebagai langkah awal deteksi dini (Yuliani, 2000). Usia 20 tahun merupakan usia

yang efektif untuk melakukan deteksi dini. Hal ini didasarkan pada kenyataan

bahwa banyak kanker payudara ditemukan secara tidak sengaja. Jika ini dapat

diubah menjadi perilaku yang dilakukan secara rutin dan berkala maka kanker

payudara dapat dideteksi secara dini.

Deteksi dini merupakan usaha pencegahan dengan melakukan

pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan tanda-tanda dini kanker payudara

pada kelompok tanpa gejala atau keluhan (Sukardja, 2000). Deteksi dini menjadi

cara yang paling efektif menekan angka kematian karena kanker payudara dan

dapat memberikan harapan hidup yang lebih lama. Melalui deteksi dini,

keberadaan sel kanker lebih cepat diketahui sehingga terapi yang paling tepat

dapat dilakukan.

American Cancer Society (2003) telah menetapkan tiga metode deteksi

dini yaitu Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan klinis payudara

dan pemeriksaan imaging seperti mammografi dan ultrasonografi. Pemeriksaan

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

4

payudara sendiri (SADARI) dilakukan sesuai dengan petunjuk dan pedoman yang

diberikan. Dilakukan tiap bulan setelah menstruasi mulai usia 20 tahun.

Pemeriksaan klinis payudara dilakukan oleh tenaga kesehatan misalnya dokter

spesialis bedah, dokter umum, atau perawat terlatih. Pemeriksaan ini dilakukan

oleh wanita di atas 40 tahun dengan melakukan check up rutin. Mammografi

adalah pemeriksaan radiodiagnostik khusus dengan mempergunakan teknik foto

“soft tissue” pada payudara. Pemeriksaan ini dipergunakan pada program skrining

karena mempunyai sensitivitas dan spesifitas yang tinggi sekitar 80-90%

(”Deteksi Dini”,1999).

Banyak faktor yang menyebabkan kelambatan deteksi sehingga membuat

wanita dewasa dini merasa ragu untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap

kanker payudaranya, antara lain tidak tahu atau kurang mengerti tentang kanker

payudara, kurang memperhatikan payudara, takut operasi, lebih percaya pada

dukun atau paranormal, faktor ekonomi (tidak memiliki biaya), dan faktor

psikologis misalnya rasa malu untuk memperlihatkan payudara (”Kanker

Payudara”, 2001).

Di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta, peneliti mendapatkan dua

penelitian yang menunjukkan ada dan tidaknya hubungan antara pengetahuan dan

deteksi dini kanker. Hasil penelitian Untari (2006) menunjukkan bahwa ada

hubungan antara pengetahuan dan deteksi dini, sedangkan penelitian Tyastuti

(2001) menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan deteksi dini.

Perbedaan hasil penelitian antara Untari (2006) dan Tyastuti (2001),

disebabkan oleh perbedaan jenis kanker dan deteksi dini kanker yang digunakan.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

5

Pada penelitian Tyastuti (2001), jenis kankernya adalah kanker serviks uteri dan

deteksi dini yang digunakan adalah pap smear. Penelitian Tyastuti (2001)

menemukan tidak ada hubungan antara pengetahuan kanker serviks uteri dengan

perilaku upaya pap smear di Kelurahan Brontokusuman Yogyakarta. Walaupun

subjek sebagian besar memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker serviks

uteri, tetapi mereka jarang melakukan Pap Smear. Hal ini disebabkan karena

berbagai alasan diantaranya tempat pemeriksaan jauh dari rumah, malas, takut,

tidak punya uang dan tidak tahu apa itu Pap Smear. Pap smear tidak dapat

dilakukan sendiri oleh penderitanya karena pemeriksaan membutuhkan alat-alat

kedokteran khusus, yaitu menggunakan alat yang bernama servical brush (sikat

serviks). Seluruh permukaan serviks uteri diusap, lalu usapan yang mengandung

sel-sel epitel atau selaput lendir dioleskan pada kaca periksa kemudian

dimasukkan ke dalam cairan pengawet (alkohol) yang selanjutnya diperiksa di

bawah mikroskop (”Deteksi Dini”, 1999). Pada penelitian Untari (2006), jenis

kankernya adalah kanker payudara dan deteksi dini yang digunakan adalah

SADARI. SADARI merupakan cara yang sederhana, murah (gratis), dan cukup

akurat untuk mendeteksi kanker payudara secara awal (”Penanggulangan

Kanker”, 1999).

Penelitian Untari (2006) tentang Hubungan antara pengetahuan kanker

payudara terhadap sikap dan perilaku SADARI pada pada ibu-ibu peserta

pengajian Khairun-Nisa di Taman Sari Sragen menunjukkan bahwa ada hubungan

antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI. Adanya hubungan

yang bermakna antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

6

dilatarbelakangi oleh pendidikan subjek yang sebagian besar sarjana. Dari

perkumpulan pengajian ini, subjek banyak mendapatkan sumber informasi

kesehatan melalui penyuluhan kesehatan salah satunya tentang kanker payudara.

Maka tidak heran bahwa subjek memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker

payudara. Selain itu, status mereka yang sudah menikah membuat mereka lebih

termotivasi untuk melakukan SADARI karena pertimbangan manfaat terutama

bagi kesehatan jangka panjang.

Berdasarkan penelitian Untari bahwa SADARI dapat dilakukan sendiri

tanpa harus ke klinik, merupakan cara yang sederhana, murah (gratis), dan cukup

akurat untuk mendeteksi kanker payudara secara awal (”Penanggulangan

Kanker”, 1999), maka peneliti ingin mengkaji penelitian yang dilakukan oleh

Untari (2006) tentang hubungan antara pengetahuan kanker payudara terhadap

sikap dan perilaku SADARI tetapi dengan karakteristik subjek yang berbeda.

Pada penelitian Untari (2006) karakteristik subjek yang digunakan adalah ibu-ibu

peserta pengajian dengan tingkat pendidikan sebagian besar sarjana dan sudah

menikah sehingga lebih memikirkan tentang manfaat SADARI untuk jangka

panjang. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan antara

pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita usia dewasa

dini yaitu pada mahasiswi kesehatan. Subjek sebagai mahasiswi kesehatan telah

memperoleh pengetahuan yang baik mengenai kanker payudara dan upaya deteksi

dini kanker payudara. Akan tetapi apakah mahasiswi sudah menerapkan

pengetahuan yang dimiliki tentang kanker payudara dalam perilaku SADARI

sebagai deteksi dini kanker payudara.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah masalah,

yaitu : Apakah ada hubungan antara pengetahuan akan kanker payudara dan

perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada wanita dewasa dini?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengetahuan akan

kanker payudara dan perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada

wanita dewasa dini?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi untuk psikologi kesehatan yaitu tentang hubungan

atara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI.

2. Manfaat Praktis

Memberikan masukan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan perilaku SADARI, dalam hal ini pengetahuan kanker

payudara.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Payudara

1. Pengertian Kanker Payudara

Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang tidak terbatas pada organ

tempat asal tumbuhnya, tetapi dapat menyebar ke organ-organ lain dalam tubuh.

Kanker merupakan jenis tumor ganas yang berbahaya. Kanker payudara adalah

kanker yang berkembang dari sel-sel di payudara. Penyakit ini sangat berbahaya

karena dapat menyebabkan kematian pada penderitanya (Sukardja, 2000).

2. Faktor Risiko Kanker Payudara

Ada segolongan wanita yang dianggap mempunyai risiko lebih tinggi

untuk mendapatkan kanker payudara. Menurut American Cancer Society (2006),

faktor risiko kanker payudara dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Faktor risiko kanker payudara yang tidak dapat diubah, antara lain:

1) Jenis kelamin, dimana wanita memiliki potensi lebih besar terkena kanker

payudara daripada pria.

2) Usia, dimana angka kejadian kanker payudara meningkat seiring dengan

bertambahnya usia. Angka kejadian meningkat pada wanita berusia di atas

30 tahun. Akan tetapi angka rata-rata kejadian kanker payudara terjadi

pada wanita dengan usia 60 tahun.

8

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

9

3) Faktor genetik, faktor genetik didorong oleh kecenderungan familial yang

kuat. Sekitar 5-10% dari kanker payudara terjadi akibat adanya kelainan

genetik yang diturunkan oleh anggota keluarga.

4) Riwayat kanker keluarga, kanker payudara ditemukan pada wanita yang

memiliki keluarga dengan sejarah penderita kanker payudara. Biasanya

generasi pertama ibu atau saudara perempuan.

5) Riwayat kanker individu, wanita yang pernah terkena atau menderita

kanker payudara sebelumnya pada salah satu payudaranya, memiliki risiko

terkena kanker pada payudara yang lain.

6) Ras, wanita kulit hitam pada umumnya memiliki insidensi kanker

payudara yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita kulit putih.

7) Memiliki siklus menstruasi yang panjang (permulaan menstruasi cepat

tetapi menopause lambat terjadi).

8) Wanita yang pernah mendapatkan terapi radiasi pada organ dada termasuk

payudara sebelum usia 30 tahun atau secara intensif mendapatkan terapi

radiasi. Misalnya pada penderita tubercolusis atau kanker lain, diketahui

bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara.

9) Pengobatan DES (Diethylstilbestrol), wanita hamil yang mendapatkan

DES sebagai obat penguat kehamilan, ternyata memiliki risiko terkena

kanker payudara.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

10

b. Faktor risiko kanker payudara dan pola hidup yang dapat diubah, antara lain:

1) Wanita yang tidak pernah mengalami kehamilan sehingga tidak memiliki

anak dan melahirkan di atas usia 30 tahun memiliki potensi lebih besar

terkena kanker payudara.

2) Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan misalnya pil kontrasepsi dan

obat-obatan yang menurunkan tekanan darah bisa memperbesar risiko

terkena kanker payudara.

3) Wanita dengan masa menyusui yang singkat bisa meningkatkan risiko

terkena kanker payudara.

4) Wanita yang mengkonsumsi alkohol memiliki risiko lebih besar terkena

kanker payudara daripada wanita yang tidak mengkonsumsi alkohol.

5) Wanita yang mengkonsumsi makanan lemak tinggi lebih sering menderita

kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi

makanan lemak rendah.

6) Wanita yang memiliki berat badan lebih (obesitas) memiliki risiko terkena

kanker payudara.

3. Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Tanda-tanda kemungkinan terjadinya kanker payudara adalah adanya masa

atau benjolan pada payudara, perubahan simetris dari payudara, perubahan kulit

bawah dada atau puting susu, kulit atau puting susu tertarik ke dalam (retraksi),

kulit pucat sekitar puting susu, adanya kerutan seperti jeruk purut, perubahan

temperatur kulit (hangat, panas, kemerahan), adanya cairan yang keluar dari

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

11

puting susu, perubahan pada puting susu seperti gatal, terbakar, rasa sakit pada

tumor yang sudah berkembang (“Segala Sesuatu”, 1996).

B. Perilaku SADARI sebagai salah satu perilaku deteksi dini kanker

payudara

1. Pengertian Deteksi Dini

Deteksi dini adalah usaha menemukan adanya kanker yang masih dapat

disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal,

masih belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan masyarakat

tertentu dan pada waktu tertentu (Sukardja, 2001). Deteksi dini kanker payudara

adalah pencegahan sekunder dengan melakukan pemeriksaan yang bertujuan

menemukan tanda-tanda dini kanker payudara.

Upaya deteksi dini dianggap rasional untuk menurunkan angka kematian,

berdasarkan konsep bahwa pengobatan pada kanker payudara akan dapat

meningkatkan harapan hidup dan menurunkan angka kematian jika dilakukan

pada stadium dini.

2. Metode Deteksi Dini Kanker Payudara

Menurut Aryandono (1999), ada tiga metode deteksi dini kanker payudara,

yaitu :

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

12

a. Pemeriksaan Diri Sendiri (SADARI)

SADARI adalah suatu upaya pemeriksaan payudara yang dilakukan

sendiri oleh seorang wanita dalam rangka deteksi dini kanker payudara

melalui pedoman dan petunjuk untuk SADARI. Pemeriksaan payudara

dilakukan sendiri dengan petunjuk atau pedoman SADARI, tiap bulan setelah

menstruasi dan biasanya mulai usia 20 tahun. Pemeriksaan dilakukan dengan

berdiri di muka cermin, melihat kelainan atau perbedaan antara dua payudara,

baik kelainan kulit, putting maupun kontur. Setelah itu dilakukan perabaan

payudara dari tepi ke tengah, juga pemeriksaan daerah ketiak. Perabaan juga

dilakukan pada posisi tidur. Pemeriksaan dilakukan setiap bulan, dan apabila

ada kelainan segera memeriksakan diri ke dokter.

b. Pemeriksaan pada tenaga medis yang berpengalaman

Pemeriksaan kepada tenaga medis yang berpengalaman, misalnya dokter,

bidan atau perawat yang terlatih, biasanya dilakukan setahun sekali setelah

usia 30 tahun. Dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan apabila

dijumpai kelainan. Kendala umum adalah wanita enggan memeriksakan diri

ke dokter karena beranggapan tentu akan dilakukan operasi, dan ini dapat

menyebabkan keterlambatan diagnosis apabila memang terdapat kelainan

yang berbahaya.

c. Mammografi Skrining

Mammografi skrining biasanya pada wanita tanpa keluhan dan dilakukan

setelah usia 50 tahun. Pemeriksaan dapat diulang tiap tahun. Kendala umum

bahwa pemeriksaan ini tidak murah dan tidak setiap rumah sakit

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

13

mempunyainya. Juga diperlukan alat yang baik dan ahli radiologi yang terlatih

sehingga hasilnya tidak menyesatkan.

3. Pedoman Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pedoman pemeriksaan payudara sendiri menurut Long (1999) adalah

dengan melakukan Breast Self Examination (BSE) secara teratur setiap bulan,

dengan ketentuan :

a. Wanita usia subur yaitu 7-8 hari setelah menstruasi. Pada saat menstruasi

terjadi perubahan hormonal sehingga meningkatkan kelembutan dan

pembengkakan pada payudara.

b. Wanita pasca menopause yaitu pada waktu tertentu setiap bulan.

4. Petunjuk melakukan SADARI

Petunjuk dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

menurut Rasmiati (1999) adalah sebagai berikut:

a. Perhatikan dengan teliti payudara di muka cermin tanpa berpakaian, dengan

kedua lengan lurus ke bawah.

b. Perhatikan bila ada benjolan atau perubahan bentuk dan kesimetrisan

payudara.

c. Angkatlah kedua lengan lurus keatas dan ulangi pemeriksaan seperti di atas.

d. Perhatikanlah bila terdapat tarikan pada permukaan kulit

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

14

e. Pijatlah pelan-pelan daerah sekitar puting dan amatilah apakah keluar cairan

yang tidak normal (tidak biasa). Dalam keadaan normal, kedua puting susu :

simetris dan hanya mengeluarkan air susu.

f. Berbaringlah dengan lengan kanan di bawah kepala, letakkan bantal kecil di

bawah punggung kanan. Rabalah seluruh permukaan payudara dengan tangan

kiri (tiga pucuk jari tengah yang dirapatkan) dengan gerakan memutar dari

pinggir payudara ke tengah (puting) sesuai dengan arah putaran jarum jam.

g. Lakukanlah yang sama seperti di atas tetapi dengan tangan kiri di bawah

kepala, sedang tangan kanan meraba payudara kiri anda.

h. Berilah perhatian pada bagian luar atas dari payudara sebab di situlah bagian

yang lebih sering ditemukan tumor payudara.

Apabila ditemukan seperti ada benjolan atau cairan yang tidak normal

keluar dari puting susu (bagi wanita yang tidak menyusui atau hamil), maka

segera memeriksakan diri ke dokter tanpa rasa takut dan ragu-ragu.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku SADARI

Menurut Taylor (1999), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

SADARI antara lain:

a. Berdasarkan Model Keyakinan Sehat (Health Belief Model), perilaku

SADARI dipengaruhi oleh persepsi rintangan. Wanita yang memikirkan

sedikit rintangan terhadap perilaku SADARI dan mengetahui keuntungan

SADARI sebagai teknik deteksi dini kanker payudara cenderung untuk

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

15

melakukan SADARI, begitu juga dengan wanita yang memiliki kepedulian

tingi terhadap kesehatan.

b. Berdasarkan Teori Perilaku Terencana (The Theory of Planned Behavior),

perilaku SADARI dipengaruhi oleh sikap positif dan norma sosial. Sikap

positif yaitu keyakinan tentang hasil yang diharapkan dari perilaku tertentu,

misalnya keyakinan bahwa pengobatan yang disarankan akan dapat

menyembuhkan individu dari penyakit kanker payudara. Norma sosial yang

dimaksud adalah keyakinan tentang persetujuan atau ketidak setujuan orang

lain terhadap perilaku individu. Jadi dengan adanya faktor penentu sikap

positif terhadap perilaku SADARI dan norma sosial yang diterima, maka

membuat individu terdorong untuk melakukan SADARI.

c. Keyakinan Orientasi Kesehatan (Health Locus of Control Belief)

Memperkirakan wanita yang menyadari bahwa kesehatan sangat ditentukan

oleh dirinya sendiri, maka akan memiliki kecenderungan untuk melakukan

SADARI.

Menurut (Dundar, P.E., Ozmen, D., Ozturk, B., Haspolat, G., Akyildiz. F.,

& Coban, S., 2006), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

SADARI didasarkan pada Champion’s Health Belief Models Scale (CHBMS)

yaitu:

a. Susceptibility (kerentanan) artinya apabila individu merasa bahwa dirinya

rentan terhadap penyakit kanker payudara, maka mereka akan semakin

mungkin untuk menganggap bahwa hal tersebut sebagai ancaman dan

kemudian mengambil tindakan.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

16

b. Seriousness (keseriusan) artinya apabila individu merasa bahwa kanker

payudara berada pada kondisi serius dan parah, maka tindakan untuk

melakukan SADARI akan semakin besar.

c. Benefit BSE (keuntungan BSE) artinya tindakan SADARI dilakukan bila

memberikan efek positif dan menguntungkan bagi dirinya, sehingga dapat

mengurangi keseriusan kondisi tersebut lebih dini.

d. Barrier BSE (rintangan BSE) yaitu dipengaruhi oleh biaya atau kondisi

psikologis individu misalnya rasa malu atau sakit untuk melakukan tindakan

tersebut.

e. Confidence (kepercayaan diri) artinya kemampuan individu bahwa dirinya

merasa mampu untuk melakukan tindakan SADARI dengan benar.

f. Health Motivation (motivasi kesehatan) artinya apabila individu memiliki

dorongan yang kuat untuk sembuh dan sehat maka tindakan SADARI akan

dilakukan.

g. Benefits Mammografi (keuntungan mammografi) artinya apabila individu

merasa bahwa melakukan mammografi dapat memberikan efek positif maka

pemeriksaan akan dilakukan.

h. Barrier Mammografi (rintangan mammografi) yaitu keyakinan untuk

melakukan mammografi walaupun dengan biaya yang mahal.

Penelitian lain oleh Holtzman (1983) menemukan bahwa perilaku SADARI

dipengaruhi oleh usia dan tingkat pendidikan. Wanita yang memiliki usia lebih

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

17

muda dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi lebih cenderung untuk

melakukan SADARI.

C. Wanita Dewasa Dini

1. Pengertian Dewasa Dini

Istilah dewasa dini berasal dari istilah adult yang memiliki arti ”telah

menjadi dewasa”. Masa dewasa dini (adult) adalah masa yang memiliki rentang

umur antara 18 sampai 40 tahun. Pada masa dewasa dini, setiap individu termasuk

wanita telah mengalami berbagai macam kematangan fisik maupun psikologis

(Mappiare, 1983). Kematangan fisik ditandai dengan keadaan fisik wanita dewasa

dini telah mencapai puncak kekuatan, energi dan ketekunan yang prima.

Kematangan psikologis yang dimiliki oleh wanita ditandai dengan adanya

orientasi pada tugas, tujuan yang jelas, pengendalian perasaan, keobjektifan,

penerimaan kritik dari orang lain dan pertanggung jawaban terhadap usaha-usaha

pribadi.

Menurut Hurlock (1999), masa dewasa dini dimulai pada umur 18 sampai

kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang

menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Monks (2002) menyebutkan

bahwa batas usia kedewasaan di Indonesia adalah 21 tahun, karena pada usia ini

seseorang sudah dianggap dewasa sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap

perbuatannya. Pada masa ini pula individu yang telah menyelesaikan

pertumbuhannya, siap menerima kedudukan sebagai seorang individu yang

mandiri dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

18

Sementara itu menurut Kartono (2006), pembagian usia dewasa dini

memang sulit untuk dilakukan secara pasti, karena setiap kebudayaan memiliki

batasan usia yang berbeda-beda dalam mencapai status dewasa secara pasti serta

pada masing-masing individu mengambil bentuk penampilan yang berbeda pula.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini subjek dewasa dini yang diambil berusia di

atas 20 tahun.

2. Ciri-ciri Dewasa Dini

Menurut Hurlock (1999), ciri-ciri wanita dewasa dini adalah kemampuan

untuk menyesuaikan diri terhadap pola hidup baru dan harapan-harapan sosial

yang baru serta menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa. Penyesuaian

diri ini menjadikan periode ini suatu periode khusus dan sulit karena sejauh ini

sebagian besar anak mempunyai orang tua, guru, teman atau orang lain yang

bersedia menolong dalam melakukan penyesuaian diri secara mandiri. Apabila

terdapat kesulitan-kesulitan yang sukar diatasi, ada perasaan ragu-ragu untuk

meminta pertolongan dan nasihat orang lain karena enggan apabila dianggap

belum dewasa. Wanita juga harus mampu berdiri sendiri sebagai individu yang

bebas dan mulai memikirkan masa depannya.

Sementara itu menurut Bradbury (dalam Tetty, 2002) menyatakan bahwa

sejak usia 20 tahun sampai usia 30 tahun-an, individu menemukan dirinya dalam

suatu dunia baru. Ada kebebasan dalam diri sehingga orang tua tidak mempunyai

kekuatan untuk menguasai. Masyarakat menerima kaum dewasa dini sebagai

anggota penuh dan memberikan kesempatan untuk menyumbangkan sesuatu

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

19

kepada masyarakat. Namun justru karena kesempatan mereka begitu besar, kaum

dewasa dini menghadapi tanggung jawab sama besarnya yaitu, menentukan pola

hidup yang baru.

Kartono (2006), menyatakan bahwa ciri adolensi yang melekat pada fase

kedewasaan, khususnya pada diri wanita dewasa dini antara lain : bertanggung

jawab penuh terhadap diri sendiri, nasib sendiri dan atas pembentukan diri sendiri;

memahami keadaan diri dan batas kemampuan yang digunakan untuk

merencanakan pola hidup bagi masa depan; memiliki tujuan hidup yang berarah;

teratur, dalam artian memiliki suatu mekanisme regulasi diri agar semua fungsi

kejiwaan berlangsung secara cermat, dan mengarah pada satu tujuan yang pasti.

3. Tugas-tugas Perkembangan

Menurut Hurlock (1990), mengatakan tugas-tugas perkembangan masa

dewasa dini antara lain :

a. Mendapatkan suatu pekerjaan

b. Memilih teman hidup

c. Belajar hidup bersama dengan suami atau istri membentuk suatu

keluarga (penyesuaian dengan perkawinan dan keluarga)

d. Menyesuaikan diri dengan peran sebagai orang tua

e. Bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok

f. Menerima tanggung jawab sebagai warga negara (tanggung jawab

sipil)

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

20

D. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan diperoleh manusia melalui mata dan telinga. Dengan

sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut

sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek, sehingga

pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang

berbeda-beda (Notoatmodjo, 2005).

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

a. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon

yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon

yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan akan berpikir sejauh mana

keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut.

b. Paparan media massa

Melalui berbagai media cetak maupun elektronik, berbagai informasi dapat

diterima oleh mesyarakat sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

21

massa (TV, radio, majalah dan lain-lain) akan memperoleh informasi yang lebih

banyak dibandingkan dengan orng lain yang tidak pernah terpapar informasi.

c. Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, keluarga dengan

status ekonomi baik lebih mudah mencukupi dibanding keluarga dengan status

ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan

informasi pendidikan yang termasuk kebutuhan primer.

d. Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial dimana saling berinteraksi antara satu

dengan lainnya. Sementara itu faktor hubungan sosial juga mempengaruhi

kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model

komunikasi media.

e. Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman baik dari pengalaman

pribadi atau dari pengalaman orang lain. Pengalaman merupakan cara untuk

memperoleh kebenaran suatu pengetahuan.

3. Tingkatan Pengetahuan

Analisis Taksonomi Bloom yang disampaikan Notoatmodjo (2005)

mengatakan bahwa pengetahuan di dalam domain kognitif mencakup enam

tingkatan, yaitu :

a. Tahu (Know), diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

22

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehention), yaitu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application), yaitu kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi nyata atau dapat menggunakan hukum-hukum,

rumus, metode dalam situasi nyata.

d. Analisis (Analysis), yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (Synthesis), yaitu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation), yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi atau objek. Penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

4. Pengetahuan tentang Kanker Payudara

Menurut Notoatmodjo (2005) bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu

dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,

maka pengetahuan mengenai kanker payudara adalah informasi yang

menerangkan tentang berbagai aspek kanker payudara dan penyakit kanker

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

23

payudara beserta ciri dan cara pengobatannya, fakta yang benar mengenai faktor

apa saja yang dapat mengakibatkan penyakit kanker payudara.

Pada waktu penelitian ini, kedalaman pengetahuan yang ingin digali

sampai sebatas tahu (know). Tahu diartikan sebagai upaya untuk mengingat

sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari. Berdasarkan pengetahuan ini, kemudian diharapkan muncul suatu

perilaku deteksi dini sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit kanker

payudara.

Pengetahuan kanker payudara dalam penelitian ini menyangkut empat sub

pokok bahasan yaitu :

a. Pengertian kanker payudara

Aspek ini mencakup pengertian kanker payudara.

b. Faktor risiko

Aspek ini mencakup segolongan wanita yang dianggap mempunyai resiko

lebih tinggi untuk mendapatkan kanker payudara

c. Gejala Klinis dan tanda

Aspek ini mencakup gejala-gejala awal dan tanda timbulnya penyakit ini.

d. Deteksi Dini Kanker Payudara

Aspek ini mencakup bagaimana cara-cara agar penyakit ini dapat dicegah.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

24

E. Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara Dan Perilaku

SADARI Pada Wanita Dewasa Dini

Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor dua untuk

perempuan di Indonesia. Padahal, kanker payudara merupakan salah satu jenis

kanker yang dapat dideteksi secara dini. Namun, tingkat kesadaran masyarakat

yang masih rendah, menyebabkan tingginya tingkat stadium pasien kanker

payudara di Indonesia dan proses penyembuhan pun mengalami kesulitan

(“Deteksi Dini”, 2000).

Kurangnya kesadaran akan kemungkinan terkena kanker payudara,

membuat wanita dewasa dini tidak awas dan merasa enggan untuk memeriksakan

diri. Hal ini membuat kanker payudara terlambat untuk disadari dan kemungkinan

untuk sembuh sangat kecil. Selain itu, terdapat satu indikasi yang menyebabkan

wanita dewasa dini merasa ragu untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap

kanker payudaranya termasuk SADARI, mungkin disebabkan karena memang

tidak memperoleh informasi yang cukup tentang deteksi dini kanker payudara.

Akibatnya wanita dewasa dini datang ketempat pelayanan kesehatan sudah sangat

terlambat dan menjadikan rumah sakit hanya sebagai tempat mendiagnosa

penyakit.

Menurut Model Keyakinan Sehat, perilaku SADARI dipengaruhi oleh

berbagai faktor, termasuk diantaranya adalah pengetahuan. Wanita dengan

pengetahuan yang banyak akan kanker payudara, cenderung memiliki kesadaran

yang lebih untuk melakukan tindakan SADARI. Kesadaran ini membuat wanita

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

25

akan lebih bisa mengevaluasi diri tentang kemungkinan dirinya terkena suatu

kondisi tertentu. (Sarafino, 1990).

Pernyataan tersebut didukung pula oleh penelitian Howe (1981) bahwa

tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku SADARI, dengan semakin banyak

pengetahuan akan kanker payudara, maka individu cenderung untuk melakukan

SADARI. Penelitian (Joan, B. L., Pamela, A. R., Lynda, G. B., Chris, G. R.,

Mary, M., & Tom, H., 2002) juga menyatakan bahwa wanita yang memiliki

pengetahuan kurang akan kanker payudara, cenderung untuk tidak melakukan

perilaku deteksi dini termasuk SADARI.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk

melakukan perilaku menjaga kesehatan termasuk SADARI.

Gambar 1Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara dan Perilaku SADARI

F. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif

antara pengetahuan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita dewasa

dini.

PengetahuanKanker

Kesadaran Evaluasidiri

PerilakuSADARI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik korelasional.

Penelitian korelasional merupakan tipe penelitian yang berbentuk hubungan dari

dua variabel atau lebih (Aswar, 2000). Penelitian korelasional bertujuan untuk

menyelidiki ada tidaknya hubungan antara satu variabel dengan satu variabel

lainnya. Dalam penelitian ini akan dicari apakah ada hubungan pengetahuan

kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita dewasa dini.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek penelitian atau

gejala yang menjadi fokus dalam penelitian (Riwidikdo, 2007). Pada penelitian

ini, variabel yang akan yang diteliti adalah :

1. Variabel Bebas : Pengetahuan Kanker Payudara

2. Variabel Tergantung : Perilaku SADARI

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Pengetahuan Kanker Payudara

Pengetahuan adalah jawaban-jawaban subjek pada sejumlah pertanyaan

tentang kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara, meliputi

pengertian, faktor risiko, gejala klinis, dan deteksi dini kanker payudara.

Pengukuran variabel pengetahuan dengan menggunakan skala yang berisi

26

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

27

pertanyaan tentang kanker payudara dan deteksi dini kanker payudara. Tinggi

rendahnya nilai dapat dilihat dari skor nilai total. Semakin tinggi skor total

pada jawaban benar yang diperoleh oleh subjek menunjukkan semakin banyak

pengetahuan yang didapat sehingga semakin akurat. Begitu pula sebaliknya,

semakin rendah skor total subjek menunjukkan bahwa pengetahuan subjek

semakin sedikit.

2. Perilaku SADARI

Perilaku SADARI adalah tindakan yang sudah dilakukan subjek untuk

mendeteksi secara dini kanker payudara, langkah-langkahnya yaitu :

a. Mengangkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan yang lain

memijat payudara secara lembut dengan gerakan memutar. Mula-mula

letakkan jari telunjuk pada daerah puting, kemudian gerakkan tangan

memutar searah jarum jam pada sekeliling payudara. Rasakan apabila

ada jaringan yang bergelombang pada bagian bawah payudara. Saat

mencapai bagian atas payudara, rekatkan tiga jari dan lanjutkan gerakan

memutar sampai mencapai puting.

b. Memencet puting dengan lembut menggunakan ibu jari dan telunjuk.

Periksa apakah ada cairan bening atau darah yang keluar.

c. Berdirilah di depan cermin dan secara visual amati segala sesuatu yang

tidak biasa, seperti kulit yang berkerit, sisik, lekukan atau perubahan

warna.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

28

d. Memperhatikan dengan seksama di cermin dengan mengangkat kedua

tangan ke belakang kepala dan menggerakkan sikut kedepan. Perhatikan

bentuk payudara saat tertekan.

e. Meletakkan tangan pada pinggang dan gerakkan sikut ke depan.

Perhatikan dengan seksama bentuk payudara pada cermin agar dapat

mengetahui perubahan yang terjadi.

Perilaku SADARI diukur dengan menggunakan skala frekuensi perilaku

SADARI. Subjek diminta menunjukkan seberapa sering mereka melakukan

SADARI. Skor yang diperoleh menunjukkan frekuensi perilaku SADARI.

Semakin tinggi skor subjek maka subjek semakin sering melakukan SADARI.

Begitu juga sebaliknya semakin rendah skor subjek menunjukkan bahwa

perilaku SADARI semakin jarang dilakukan.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dini yang dipilih dengan

teknik purposive sampling yaitu pemilihan kelompok subjek didasarkan atas ciri-

ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri- ciri pokok

populasi (Arikunto, 2006). Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini adalah

mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Yogyakarta yang berusia diatas 20

tahun. Peneliti memilih usia 20 tahun keatas sebagai subjek penelitian karena

sesuai dengan rekomendasi dari American Cancer Society (2003) yang

menganjurkan wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

29

(SADARI) saat usia 20 tahun. Pada usia 20 tahun, wanita rentan terhadap risiko

terkena kanker payudara.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan

dua skala yaitu skala pengetahuan kanker payudara dan skala frekuensi perilaku

SADARI.

1. Skala Pengetahuan Kanker Payudara

Untuk mengukur tingkat pengetahuan kanker kanker payudara digunakan

skala pengetahuan kanker payudara. Skala ini disusun berdasarkan teori yang

sudah ada pada bab sebelumnya yang menunjukkan tingkat pengetahuan

kanker payudara. Untuk mengukur pengetahuan didasarkan pada empat sub

pokok bahasan (Arikunto, 2006) yaitu:

a. Pengertian kanker payudara

Aspek ini mencakup pengertian kanker payudara.

b. Faktor Risiko

Aspek ini mencakup segolongan wanita yang dianggap mempunyai risiko

lebih tinggi untuk mendapatkan kanker payudara.

c. Gejala Klinis dan tanda

Aspek ini mencakup gejala-gejala awal dan tanda timbulnya penyakit ini.

d. Deteksi dini kanker payudara

Aspek ini mencakup bagaimana cara-cara agar penyakit ini dapat dicegah.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

30

Berdasarkan enam materi tersebut, disusun 22 aitem pertanyaan Benar

Salah. Data dikuantitaskan dengan nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk

jawaban salah. Selanjutnya, data dari skala yang terkumpul dianalisis untuk

mencari skor pengetahuan. Dari data hasil pengukuran pengetahuan tersebut dapat

dikategorikan dalam 3 kategori yaitu Baik, Cukup Kurang dengan menggunakan

parameter (Riwidikdo, 2007):

1. Baik, bila nilai subjek yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup, bila nilai mean -1 SD < x < mean +1 SD

3. Kurang, bila nilai subjek yang diperoleh (x) < mean -1 SD

Tabel 1.Blue Print Skala Pengetahuan Kanker Payudara Uji Coba

No Komponen Aspek Pengetahuan

Nomor soal

Jumlah soal ProsentaseB S

1 Pengertian kanker payudara 1,2 3,4 4 18,1

2 Faktor risiko 5,7,8,10 6,9 6 27,3

3 Gejala klinis dan tanda 12,14,15,16 11,13 6 27,3

4 Deteksi dini kanker payudara 17,18,19,22 20,21 6 27,3

Jumlah total 22 100

2. Skala frekuensi perilaku SADARI

Untuk mengukur perilaku SADARI adalah dengan menggunakan skala yang

menunjukkan frekuensi perilaku SADARI. Metode yang digunakan dalam

skala Perilaku SADARI adalah Ordered Rating Scale. Kategori respon yang

digunakan adalah A (sama sekali tidak pernah melakukan), B (sekali dalam

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

31

setahun), C (3-4 tahun sekali), D (sekali dalam sebulan), E (dua minggu

sekali), F (seminggu sekali), G (sekali sehari atau lebih) (Norman & Brain,

2005). Kategori respon memiliki skor yang dimulai dari 0-6. Penggolongan

subjek adalah sebagai berikut:

a. Subjek yang melaporkan tidak pernah melakukan SADARI, melakukan

SADARI sekali dalam setahun, atau melakukan SADARI 3-4 kali dalam

setahun digolongkan sebagai jarang memeriksa.

b. Subjek yang melakukan SADARI sebulan sekali atau dua minggu sekali

digolongkan sebagai memeriksa secara cukup.

c. Subjek yang melakukan SADARI seminggu sekali atau setiap hari

digolongkan sebagai memeriksa secara berlebihan.

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur

mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut mampu memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar,

2001).

Pada penelitian ini estimasi validitas yang dilakukan adalah estimasi

validitas isi pada setiap aitem dalam skala ukur. Estimasi terhadap validitas isi

dilakukan dengan pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional yaitu sejauh

mana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan isi objek

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

32

yang hendak diukur atau dengan kata lain dilakukan dengan melihat apakah butir-

butir dalam tes telah ditulis sesuai dengan blue printnya (Azwar, 2001).

Estimasi validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh professional

judgement yaitu dosen pembimbing skripsi, untuk melihat sejauh mana isi tes

tersebut mencerminkan atribut yang hendak diukur, sehingga alat tes tersebut

harus relevan dan tidak keluar dari batas tujuan ukur (Azwar, 2001).

2. Seleksi Aitem

Seleksi aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat koefisien

korelasi aitem-total (rix) yang akan menghasilkan indeks daya beda aitem.

Koefisien korelasi aitem-total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda

positif atau negatif. Kriteria pemilihan aitem menggunakan batasan rix ≥0,30

(Azwar, 2001).

3. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur,

yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Suatu hasil pengukuran

menunjukkan sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif

tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama

(Azwar, 2001). Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas (rxy) yang

angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas yang diperoleh (mendekati 1), atau dengan kata lain suatu alat ukur

dikatakan memiliki reliabilitas yang baik jika memiliki koefisien reliabilitas

sebesar 0,90. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hasil pengukuran alat tersebut

bagi kelompok subjek yang diteliti. Lebih tepatnya, suatu alat ukur dikatakan

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

33

reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0,60 sampai 0,90

(Azwar, 2001).

Pendekatan yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas alat tes ini

adalah koefisien Alpha dari Cronbach, dengan bantuan program SPSS (Statistical

Package for Social Science) for windows versi 13.

G. Persiapan Penelitian

1. Perijinan Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat ijin dari Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma yang ditandai dengan dikeluarkannya surat

ijin penelitian dengan nomor surat 25d/D/KP/Psi/USD/IV/2008 tertanggal 5 April

2008. Surat ini selanjutnya diajukan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah

Yogyakarta. Setelah ditindak lanjuti oleh dan mendapatkan ijin dari pihak Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah dengan nomor : 457/STIKES/Ad/V/2008, maka

peneliti dapat melakukan uji coba penelitian di STIKES ‘AISYIYAH.

Persiapan penelitian di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RESPATI

Yogyakarta dimulai dengan menyerahkan surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma dengan nomor: 58a/D/SK/Psi/USD/VI/2008

kemudian dengan adanya surat keterangan ijin penelitian dari Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan RESPATI dengan nomor: 0003/Ket-STIKes/Eks/VII/2008, maka

peneliti dapat melakukan penelitian di STIKES RESPATI.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

34

2. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur

Sebelum digunakan pada penelitian sesungguhnya alat ukur yang akan

digunakan diujicobakan terlebih dahulu. Tujuan uji coba alat ukur ini adalah

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur, sehingga akan diketahui

tingkat kesahihannya untuk dipergunakan dalam penelitian selanjutnya.

Uji coba skala penelitian ini menggunakan sebagian siswa STIKES

‘Aisyiyah yang memenuhi kriteria subjek penelitian. Pada tanggal 23-29 Mei

2008, skala uji coba sebanyak 50 lembar disebarkan. Dari 50 skala yang

disebarkan, kesemuanya dikembalikan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan. Keseluruhan data tersebut dapat dianalisis karena memenuhi

peryaratan untuk dianalisis, baik dari tiap aitem yang tidak terlewatkan maupun

dari kelengkapan identitas.

3. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Pada suatu penelitian, untuk mendapatkan data yang akurat dan objektif

maka alat ukur yang digunakan harus memenuhi persyaratan valid dan reliabel.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 13.00.

Berdasarkan seleksi aitem, dari 22 aitem pada skala pengetahuan, ada

empat aitem yang gugur yaitu aitem 5 (r =0,166), aitem 7 (r = 0,166), aitem 12 (r

= 0,164), aitem 18 (r = 0,164). Hal ini disebabkan karena ke empat aitem pada

skala pengetahuan memiliki korelasi aitem total kurang dari batasan rix ≥ 0,30

(Azwar, 2001).

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

35

Nilai koefisien reliabilitas pada skala pengetahuan adalah sebesar 0,908.

Tetapi setelah dilakukan analisis lagi dengan mengeluarkan empat pertanyaan

yang tidak valid, maka diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,936. Hal ini

menunjukkan bahwa pengukuran skala pengetahuan memiliki tingkat kepercayaan

sebesar 93,6% dengan variasi error sebesar 6,4%. Dengan demikian skala

pengetahuan tergolong reliabel karena memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih

dari 0,900.

Reliabilitas data setelah dilakukan penelitian menunjukkan koefisien

reliabilitas sebesar 0,761, hal ini berarti bahwa penelitian ini reliabel karena

koefisien reliabilitasnya berkisar antara 0,60 sampai 0,90 (Azwar, 2001).

Tabel 2.Skala Pengetahuan Kanker Payudara Penelitian

No Komponen Aspek Pengetahuan

Nomor soal Jumlah

soalProsentase

B S

1 Pengertian kanker payudara 1,2 3,4 4 22,2

2 Faktor risiko 8,10 6,9 4 22,2

3 Gejala klinis dan tanda 14,15,16 11,13 5 27,7

4 Deteksi dini kanker payudara 17,19,22 20,21 5 27,7

Jumlah total 18 100

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

36

H. Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini,

digunakan teknik analisis dengan metode statistik. Metode ini merupakan cara

ilmiah untuk menyimpulkan, menyusun, mengerjakan dan menganalisa data

penelitian yang berwujud angka, menarik kesimpulan dengan teliti serta

mengambil keputusan yang logis (Hadi, 1982).

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari Pearson. Sebelum

melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji asumsi terlebih dahulu.

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

penyimpangan atau gangguan terhadap variabel yang ada dalam model

(Algifari dalam Pujihastuti, 2007). Uji persyaratan analisis korelasi yang

dilakukan adalah uji normalitas dan uji linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran

atau distribusi data yang diperoleh. Uji normalitas dilakukan dengan

melihat nilai Skewness dan Kurtosis pada data variabel tergantung.

Kenormalan data terlihat dari nilai skewness yang diperoleh dibagi dengan

standar error or skewness. Untuk nilai kurtosis juga diperoleh dari nilai

kurtosis dibagi dengan standar error of kurtosis. Apabila nilainya antara -2

sampai 2 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut masih dalam distribusi

normal (Riwidikdo, 2007).

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

37

b. Uji Linearitas

Uji linearitas ditujukan untuk mengetahui pola hubungan linear atau

tidaknya variabel bebas dan tergantungnya. Uji linearitas dilakukan dengan

menggunakan test of linearity. Linear tidaknya variabel-variabel penelitian

dapat dilihat dari niali Fhitung dan nilai signifikansinya (p<0,05).

2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara

pengetahuan akan kanker payudara dan perilaku SADARI pada wanita

dewasa dini. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji

korelasi product moment dari Pearson, dengan bantuan SPSS v 13.00.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘AISYIYAH Yogyakarta (STIKES

‘AISYIYAH)

1. Sejarah Singkat

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta memiliki 2 jurusan yaitu Program

Studi D III Kebidanan dan Program Studi Ilmu Keperawatan (S1).

Program Studi D III Kebidanan memiliki 2 Program/Jalur yaitu Program

Reguler (latar belakang pendidikan SMU) dan Program Aanvulen (latar

belakang D I Kebidanan). Sedangkan Program Studi Ilmu Keperawatan

memiliki 2 Program/Jalur yaitu Program Reguler (latar belakang

pendidikan SMU) dan Aanvulen atau Program B (latar belakang D III

Keperawatan). STIKES ‘Aisyiyah dulu bernama Pendidikan Tenaga

Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan SK Mendiknas RI Nomor :

181/D/O/2003. STIKES ‘Aisyiyah berdiri dengan SK Menteri Kesehatan

RI No. 65 tanggal 10 Juli 1963.

2. Tujuan STIKES ‘AISYIYAH

STIKES ‘Aisyiyah bertujuan membentuk mahasiswa yang punya

potensi dan komitmen dalam bidang dakwah, profesional dan qur’ani.

Selain itu, STIKES ‘Aisyiyah mendambakan lulusan yang memiliki

kemampuan intelektual, profesional dan integritas moral yang dilandasi

nilai-nilai qur’ani sehingga menjadi sarjana yang memiliki komitmen

38

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

39

dakwah amar ma’ruf nahi mungkar melalui profesi kesehatan, karena

profesi kesehatan adalah posisi yang sangat strategis.

Sebagai Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang telah

berpengalaman selama 45 tahun dalam mengelola pendidikan

Keperawatan maupun Kebidanan bertekad untuk bersama mengantarkan

setiap mahasiswanya menjadi Ners dan Bidan yang profesional, dan

mampu mengatasi permasalahan keperawatan dan kebidanan, serta

memiliki kecakapan untuk beradaptasi dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kesehatan yang ada.

3. Jumlah Siswa STIKES ‘AISYIYAH

Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Prodi Kebidanan dan Prodi

Ilmu Keperawatan baik mahasiswa baru maupun mahasiswa lama.

Kapasitas maksimal 120 mahasiswa dengan pembagian 75 mahasiswa di

jalan KHA. Dahlan No. 32 Yogyakarta dan 25 mahasiswa di Jalan Nyai

Ahmad Dahlan No. 30 Yogyakarta.

B. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RESPATI Yogyakarta (STIKES

RESPATI)

1. Sejarah Singkat

Semenjak berdirinya Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan RESPATI

di Jakarta tahun 1974 sudah ada pemikiran untuk mendirikan perguruan

tinggi di Yogyakarta, namun karena berbagai pertimbangan maka

Yapenku RESPATI pada tahun yang sama mendirikan Universitas

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

40

RESPATI Indonesia di Jakarta. Awal tahun 2001 Yapenku RESPATI

merealisasikan pendirian Perguruan Tinggi di Yogyakarta, melaui tahap

persiapan dan perencanaan yang matang serta pembangunan sarana dan

prasarana, maka 2 tahun kemudian DIKTI mengeluarkan ijin

Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan bagi STIKES RESPATI

Yogyakarta dengan SK Mendiknas RI No. 139/D/O/2003.

2. Visi dan Misi STIKES RESPATI

a. Visi

STIKES RESPATI mempunyai visi menjadi intitusi pendidikan tinggi

yang menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri

dari pengajaran, penelitian dan pengabdian para masyarakat, yang

ditujukan bagi pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang Kesehatan, mendidik dan melatih mahasiswanya

agar menjadi tenaga kesehatan yang profesional pemimpin yang dapat

berkompetensi di dunia

b. Misi

STIKES RESPATI Yogyakarta melayani masyarakat tanpa

memandang latar belakang suku, agama dan ideologi melalui

Tridharma Perguruan Tinggi, menjunjung tinggi etika akademik,

kebebasan ilmiah dan orasi serta dijiwai oleh semangat Pancasila untuk

menghasilkan karya dan lulusan dengan berkualitas dan bermoral

disertai kerendahan hati dalam melayani sesama tanpa terkecuali. Misi

utama dari STIKES Respati Yogyakarta adalah:

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

41

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran inovatif yang

berorientasi pada pengembangan kualitas sumber daya manusia

yang profesional dengan kompetensi handal yang berkembang

sesuai dengan disiplin Imu Kesehatan Masyarakat, Gizi

masyarakat, Keperawatan dan Kebidanan.

2. Melaksanakan penelitian ilmiah berbagai dari Biomedis hingga

ilmu Kesehatan Terapan guna mendapatkan manfaat sebesar-

besarnya bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat luas dan

pembangunan.

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai bentuk kepedulian

insan akademik terhadap kondisi kesehatan, pendidikan, sosial dan

kesejahteraan masyarakat.

4. Melaksanakan kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan

Tinggi dengan seluruh stake holders, baik dengan Instansi

Pemerintah Daerah, Departemen Kesehatan, Departemen

Pendidikan Nasional, Institusi Pendidikan, Lembaga Swadaya

Masyarakat, dan pihak Pengguna, khususnya di Wilayah

Yogyakarta, Indonesia dan maupun Dunia.

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di STIKES RESPATI Yogyakarta pada tanggal 23

Juni sampai 28 Juni 2008. Skala penelitian dibagikan kepada mahasiswi

kebidanan yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian sejumlah 100

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

42

eksemplar. Dari jumlah tersebut, hanya 80 skala yang dapat dikembalikan

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan skala dapat terisi lengkap,

sehingga data dapat diolah. Tidak lengkapnya pengembalian skala juga

disebabkan karena bersamaan dengan adanya kerja praktek yang dilakukan

oleh beberapa instansi kesehatan, termasuk STIKES Respati. Kerja praktek ini

diberlakukan bagi semua mahasiswi kebidanan mulai semester empat dan

dilakukan di Rumah Sakit atau di Rumah Bersalin selama kurang lebih satu

bulan.

D. Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan penelitian di STIKES Respati pada tanggal 23 Juni

sampai 28 Juni 2008 dengan responden sejumlah 80 orang, ditemukan hasil

sebagai berikut:

1. Deskripsi Data

Deskripsi data penelitian menunjukkan skor teoritik dan skor

empirik. Kedua skor tersebut masing-masing mencakup skor minimal,

mean, standar deviasi pada skala pengetahuan dan skala perilaku

SADARI. Deskripsi data penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.Deskripsi Data Penelitian

VariabelSkor Teoritis Skor Empirik

Mean SD Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax

Pengetahuan 9 3 0 18 10,81 3,681 5 18

Perilaku SADARI 3 1 0 6 3,13 1,504 0 6

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

43

Skor teoritis menunjukkan skor yang diharapkan yang

perhitungannya berdasar pada jumlah aitem dan bobot skala. Mean teoritis

didapatkan dengan menjumlahkan skor minimal dan skor maksimal

teoritis, kemudian dibagi dua. Standar deviasi teoritis diperoleh dengan

cara mengurangkan skor maksimal teoritis dengan skor minimal teoritis

kemudian dibagi enam. Skor minimal teoritis diperoleh dengan cara

mengalikan jumlah aitem dengan bobot skala terendah. Sedangkan skor

maksimal teoritis diperoleh dari perkalian jumlah aitem dengan bobot

skala tertinggi. Skor empirik menunjukkan skor yang dihasilkan

berdasarkan jawaban subjek. Mean empirik diperoleh dengan

menjumlahkan seluruh jawaban subjek kemudian dibagi dengan jumlah

subjek. Skor minimal empirik merupakan total jawaban subjek yang

paling rendah, sedangkan skor maksimal empirik adalah total jawaban

subjek yang tertinggi. Perhitungan secara empirik ini diperoleh dari hasil

pengolahan data subjek secara statistik.

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

sebaran atau distribusi data yang diperoleh. Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan program SPSS v 13.00 dengan melihat nilai

Skewness dan Kurtosis data. Berdasarkan hasil perhitungan Descriptive

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

44

Statistic diperoleh nilai Skewness sebesar 0,034 (SE = 0,269) dan nilai

Kurtosis sebesar -0,869 (SE = 0,532) dari data variabel tergantung

perilaku SADARI, dengan demikian dapat dikatakan bahwa data pada

variabel perilaku SADARI terdistribusi secara normal, sebab nilai

swekness dan kurtosis dibagi dengan masing-masing standar errornya

nilainya diantara -2 sampai 2, yaitu 0,126 dan -1,633 (Riwidikdo, 2007).

Tabel 4.Hasil Uji Normalitas

VariabelSkewness Kurtosis

KeteranganStatistic Std.Error Statistic Std.Error

Pengetahuan KP -,041 0,269 -,989 0,532 Normal

SADARI 0,034 0,269 -,869 0,532 Normal

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui sifat atau pola

hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya. Pengujian

linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS v 13.00 dengan

teknik test of linearity. Uji linearitas menunjukkan bahwa variabel bebas

yaitu pengetahuan kanker payudara memiliki hubungan yang linear

dengan variabel tergantung yaitu perilaku SADARI. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai F yang diperoleh sebesar 5,800 dengan nilai signifikansi

0,019 (p<0,05). (Santosa, 2001).

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

45

Tabel 5.Hasil Uji Linearitas

F Sig.

SADARI*PengetahuanBetween group

Combined 1,804 0,065

Linearity 5,800 0,019

Deviation fromLinearity

1,440 0,176

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

antara variabel bebas yaitu pengetahuan dengan variabel tergantung yaitu

perilaku SADARI. Uji hipotesis ini dilakukan menggunakan dengan

teknik korelasi product moment dari Pearson. Dari pengujian tersebut,

diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi

sebesar 0,011 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan tentang kanker payudara dengan perilaku

SADARI.

Tabel 6.Tabel Korelasi Product Moment Pearson

Variabel N R Sig.

Pengetahuan KP 800,256

0,011

(p<0,05)SADARI 80

4. Kategorisasi Pengetahuan Kanker Payudara

Data hasil penelitian pada variabel pengetahuan dikategorikan

dalam tiga kategori yaitu Baik, Cukup Kurang dengan menggunakan

parameter (Riwidikdo, 2007):

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

46

1. Baik, bila nilai subjek yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup, bila nilai mean -1 SD < x < mean +1 SD

3. Kurang, bila nilai subjek yang diperoleh (x) < mean -1 SD

Berikut adalah penjelasan nilai pengetahuan berdasarkan parameter

diatas :

1. Baik = (x) > mean + 1SD

= (x) > 10,81 + 1 (3,681)

= (x) > 10,81 + 3,681 = (x) > 14,491

2. Cukup = mean - 1SD < x < mean + 1SD

= 10,81 – 1(3,681) < x < 10,81 + 1 (3,681)

= 10,81- 3,681 < x < 10,81 + 3,681

= 7,129 < x < 14,491

3. Kurang = (x) < mean -1SD

= (x) < 10,81 – 1 (3,681)

= (x) < 10,81 – 3,681 = (x) < 7,129

Berdasarkan hasil penghitungan di atas, berikut adalah penjelasan

distribusi frekuensi pengetahuan :

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

47

Tabel 7.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara

No Nilai Pengetahuan Frekuensi Prosentase

1 18 1 1,3

2 17 3 3,8

3 16 5 6,3

4 15 7 8,8

5 14 7 8,8

6 13 6 7,5

7 12 4 5,0

8 11 9 11,3

9 10 8 10,0

10 9 7 8,8

11 8 8 10,0

12 7 3 3,8

13 5 12 15,0

Total 80 100

Tabel 8.Kategorisasi Tingkat Pengetahuan Kanker Payudara

No Tingkat Pengetahuan Jumlah Prosentase

1 Baik 17 20,2

2 Cukup 48 61,4

3 Kurang 15 18,8

Total 80 100

Dari tabel 4 dan 5. menunjukkan bahwa 48 subjek (61,4%) mempunyai

tingkat pengetahuan cukup tentang kanker payudara, sebanyak 17 subjek

(20,2%) mempunyai tingkat pengetahuan baik, sedangkan yang

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

48

berpengetahuan kurang adalah sebanyak 15 subjek (18,8%). Jadi dapat

disimpulkan bahwa subjek sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup

tentang kanker payudara (61,4%).

Tabel 9.Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri(SADARI)

No Nilai Perilaku Frekuensi Prosentase

1 0 2 2,5

2 1 10 12,5

3 2 17 21,3

4 3 21 26,3

5 4 10 12,5

6 5 17 21,3

7 6 2 3,8

Total 80 100

Tabel 10.Kategorisasi Perilaku SADARI

No Perilaku SADARI Jumlah Prosentase

1 Jarang melakukan pemeriksaan 29 36,3

2 Cukup melakukan pemeriksaan 31 38,8

3 Memeriksa secara berlebihan 20 25,0

80 100

Dari tabel 3. menunjukkan bahwa sebagian besar subjek yaitu sebanyak

31 subjek (38,8%) melakukan SADARI secara cukup, yang tergolong jarang

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

49

melakukan SADARI yaitu 29 subjek (36,3%), dan sebanyak 20 subjek

(25,0%) tergolong melakukan SADARI secara berlebihan.

E. Pembahasan

Berdasarkan uji korelasi antara pengetahuan kanker payudara

dengan perilaku SADARI diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,256

dengan taraf signifikansi sebesar 0,011 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa

ada hubungan positif antara pengetahuan akan kanker payudara dengan

perilaku SADARI. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Howe (1981) bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku

SADARI. Semakin banyak tingkat pengetahuan tentang kanker payudara,

maka individu cenderung untuk melakukan SADARI. Asumsinya adalah

dengan memiliki pengetahuan yang benar tentang kanker payudara, maka

diharapkan dapat melakukan SADARI.

Hasil penelitian ini juga mendukung asumsi Model Keyakinan

Kesehatan, yang mana pengetahuan dapat mendorong munculnya perilaku

menjaga kesehatan. Menurut model Keyakinan Kesehatan, individu akan

mudah dalam mengambil tindakan menjaga kesehatan ketika ia memiliki

pengetahuan yang banyak akan kanker payudara. Semakin banyak

pengetahuan yang ia miliki maka cenderung memiliki kesadaran yang lebih

untuk melakukan tindakan SADARI. Kesadaran ini membuat wanita akan

lebih bisa mengevaluasi diri tentang kemungkinan dirinya terkena suatu

kondisi tertentu, sehingga ia terdorong untuk melakukan perilaku menjaga

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

50

kesehatan. Seperti yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa pengetahuan

memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku menjaga kesehatan, yaitu

perilaku SADARI.

Berdasarkan hasil penelitian, kategorisasi pengetahuan subjek

adalah cukup. Banyaknya pengetahuan akan kanker payudara salah satunya

dipengaruhi oleh jenis pendidikan subjek. Subjek penelitian ini adalah

mahasiswi Sekolah Tinggi Kesehatan di Yogyakarta semester akhir. Seperti

yang diungkapkan oleh Bintaryanto (dalam Lantasi, 2002) bahwa status

pendidikan mungkin mempengaruhi kesempatan memperoleh informasi

terhadap sesuatu. Maka subjek yang berpendidikan tinggi cenderung lebih

mudah mengadopsi hal-hal yang dirasakan baru. Subjek sebagai seorang

calon tenaga kesehatan diharapkan juga memiliki pengalaman yang lebih

dibandingkan dengan masyarakat awam, baik pengalaman pribadi atau dari

pengalaman orang lain. Pengalaman merupakan cara untuk memperoleh

kebenaran suatu pengetahuan. Subjek juga mendapatkan fasilitas yang cukup

sehingga mempermudah mereka mendapatkan informasi dan pengalaman

yang lebih banyak. Misalnya fasilitas internet di kampus, perpustakaan. Dari

penjelasan di atas terlihat bahwa pengetahuan subjek kemungkinan

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengalaman dan fasilitas. Seperti yang

diungkapkan oleh Notoatmodjo (2003), pengetahuan individu dipengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan, paparan media massa, ekonomi,

hubungan sosial dan pengalaman.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

51

Pengetahuan kanker payudara adalah informasi yang menerangkan

tentang berbagai aspek kanker payudara dan penyakit kanker payudara beserta

ciri dan cara pengobatannya dan fakta yang benar mengenai faktor apa saja

yang dapat mengakibatkan kanker payudara. Berdasarkan pada analisis

kategorisasi, tingkat pengetahuan subjek akan kanker payudara adalah cukup.

Pada penjelasan di atas dikatakan bahwa subjek saat ini terdaftar dalam

Sekolah Tinggi Kesehatan di Yogyakarta semester akhir. Selama duduk di

bangku perkuliahan, subjek mendapatkan penjelasan mengenai berbagai

macam penyakit secara umum, termasuk penyakit kanker payudara. Subjek

mendapatkan penjelasan secara umum mengenai definisi penyakit, penyebab,

pengobatan dan deteksi dini. Jadi banyaknya pengetahuan subjek mengenai

kanker payudara didasarkan juga pada banyaknya informasi yang mereka

dapatkan. Pada penelitian ini perilaku SADARI tergolong cukup, artinya

bahwa dengan melakukan SADARI secara cukup diharapkan wanita bisa lebih

teratur, tepat dan efektif dalam melakukan pemeriksaan.

Sumbangan efektif variabel pengetahuan kanker payudara sebesar

6,5 % terhadap variabel perilaku SADARI, dengan koefisien determinasi

0,065. Data ini dapat diartikan bahwa pengetahuan kanker payudara

memberikan pengaruh sebesar 6,5% terhadap perilaku SADARI dan 93,5%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor lain itu diantaranya adalah

kecemasan. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Norman & Brain

(2005) bahwa wanita yang tidak pernah melakukan SADARI dan wanita yang

melakukan SADARI secara berlebihan memiliki kesamaan. Wanita yang

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

52

melakukan SADARI secara berlebihan memiliki kekhawatiran lebih terhadap

kondisi payudaranya. Ia merasa takut dan cemas akan kemungkinan dirinya

terkena kanker payudara, sedangkan wanita yang tidak pernah melakukan

SADARI merasa takut dan khawatir akan adanya kanker karena kanker akan

mengakibatkan kematian.

Baines (1983) mengemukakan tiga hal yang dapat membuat wanita

tidak melakukan SADARI yaitu bahwa SADARI dapat menimbulkan

kecemasan dan menyebabkan pemeriksaan medis secara berlebihan, SADARI

dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan dan membuat wanita tidak

mau memeriksakan diri, selain itu biopsi yang dihasilkan saat melakukan

SADARI tidak menunjukkan sesuatu yang membahayakan atau bukan tumor,

maka akan menyebabkan wanita mengabaikan akibat dan benjolan lain yang

mungkin mengarah pada tumor. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa

kecemasan dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan SADARI. Akan

tetapi dalam penelitian ini, variabel kecemasan tidak diukur pengaruhnya.

Subjek melakukan pemeriksaan secara cukup karena mereka telah

mendapatkan sumber informasi yang cukup selama menempuh proses

pendidikannya di bangku perkuliahan. Hal ini berarti bahwa dengan

banyaknya informasi mengenai kanker payudara dan deteksi dini yaitu

SADARI, maka wanita dewasa dini lebih memikirkan akan kesehatan dirinya

karena semua itu akan berpengaruh terhadap masa depannya.

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian, yaitu pada skala perilaku SADARI tidak dapat

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

53

diukur reliabilitasnya karena merupakan satu item (single item). Untuk

mengukur reliabilitas harus dilakukan test re-test. Maka dari itu, dalam

penelitian ini pertanggungjawaban skala penelitian untuk variabel perilaku

hanya dapat melakukan uji validitas isi.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai “Hubungan Antara Pengetahuan Kanker

Payudara Dan Perilaku SADARI Pada Mahasisiwi Sekolah Tinggi Kesehatan

di Yogyakarta menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pengetahuan

kanker payudara dengan perilaku SADARI. Koefisien korelasi (r) yang

dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,256 dengan taraf signifikansi

0,011 (p<0,05).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka

peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswi kesehatan

Agar tetap aktif mencari informasi yang berhubungan dengan

kanker payudara dan deteksi dini serta dapat mengetahui manfaat bagi

dirinya sehingga dapat menularkan pengetahuannya kepada teman,

saudara ataupun orang lain yang belum mengetahui manfaat dari

SADARI.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Sumbangan r2 kecil, penelitian lain menunjukkan bahwa faktor

kecemasan dapat mempengaruhi perilaku SADARI, sehingga disarankan

bagi peneliti selanjutnya agar menguji apakah kecemasan dapat

mempengaruhi perilaku SADARI dilakukan. Selain itu, peneliti

54

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

55

selanjutnya diharapkan membuat skala perilaku SADARI yang lebih

reliabel sehingga reliabilitas dapat diukur.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

56

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. (2003). Cancer Fact and Figures, darihttp://www.cancer.org/docroot/cri/content/cri_2_6x_how_to_perform_a_breast_self_exam_5.asp?sitearea=CRI&viewmode=print&

American Cancer Society. (2006). Detailed Guide: Breast Cancer, darihttp://www.cancer.org/docroot/CRI/content/CRI_2_4_IX_What_is_breast_cancer_5.asp?rnav=cri.

Segala Sesuatu Yang Perlu Anda Ketahui. (1996), dari Diseases Penyakit Buku II.Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Parktek. Jakarta: RinekaCipta.

Aryandono. (1999, 16 Oktober). Deteksi Dini dan Penanganan Mutakhir KankerPayudara. Dipungut 11 Januari, 2007, dari Seminar penanggulangan danpenanganan mutakhir penyakit kanker. Yogyakarta.

Azwar, S. (2001). Validitas dan Reliabilitas (ed. Ke-3). Yogyakarta: PustakaPelajar Offset.

Baines, Cornelia J. (1983). Some Thoughts on Why Women Don’t do Breast Self-Examination. Canadian Medical Association Journal, 128, 255-256.

Dipiro, Joseph T. (2005). Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach 6th

Edition. USA: McGraw Hill Companies

Djoerban, Zubairi. (2004). Kanker Payudara Serang Sembilan persen Wanita.Kompas.com, dari http:/ www. Kompas.com/kesehatan/ news. 0503/29/084357.html

Dundar, P.E., Ozmen, D., Ozturk, B., Haspolat, G., Akyildiz. F., Coban, S.,(2006), (2006). The knowledge and attitudes of breast self-examinationand mammography in a group of women in a rural area in western Turkey.BMC Cancer, darihttp://www.pubmedcentral.nih.gov/picrender.fcgi?artid=1403793&blobtype=pdf

Hadi, S. (1982). Metodology Research (ed. Ke-2). Yogyakarta: Yayasan penerbitPsikologi UGM.

56

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

57

Handayani, S. (2001). Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Wanita Usia Subur(WUS) Terhadap Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri(SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara. Skripsi sarjanayang tidak diterbitkan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Hidayati,W.B. (2001). Kanker Payudara Stadium Dini Dapat Diobati. Medika, 4,XXVII, 268.

Holtzman, Deborah, MS & David D. Celentano. (1983). The Practice andEfficacy of Breast Self-Examination: A Critical Review. AmericanJournal of Public Health, 73, 11, 1324-1326.

Howe, Holly L. (1981). Social Factors associated with breast Self-Examinationamong high risk women. American Journal of Public Health, 71, 251-255.

Hurlock. EB. (1990). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan (ed. Ke-5). Jakarta: Erlangga.

Hurlock. EB. (1999). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjangrentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Joan, B. L., Pamela, A. R., Lynda, G. B., Chris, G. R., Mary, M., & Tom, H.,(2002). Women’s Interest in Genetic Testing for Breast Cancer Risk: TheInfluence of Sociodemographics and Knowledge. Cancer Epidemiology,Biomarkers, and Prevention, 11, 89-95.

Kartono, Kartini. (2006). Psikologi Wanita Gadis Remaja & Wanita Dewasa.Bandung: Alumni.

Lantasi. (2002). Gambaran Pengetahuan dan Sikap Penderita Diabetes Mellitusterhadap Pengelolaan Penyakitnya di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP.Dr. Sarjito. Skripsi sarjana yang tidak diterbitkan. Universitas GajahMada: Yogyakarta

Long, B.(1999). Pasien dengan masalah payudara, Dipungut 16 Maret 2007, dariPertemuan regional II Tim Penanganan Kanker Terpadu Paripurna JawaTengah: Surakarta.

Mappiare A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.

Monks, F.J. (2002). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam BerbagaiBagiannya. Cet XIV. Terj. Siti Rahayu Haditomo. Gadjah MadaUniversity Press: Yogyakarta

Norman, P. & Kate Brain. (2005). An Application of an Extended Health BeliefModel to the Prediction of Breast Self-Examination Among Women with a

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

58

Family History of Breast Cancer. British Journal of Health Psychology.10, 1-16.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT RinekaCipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Pujihastuti, D. (2007). Hubungan Antara Keadilan Interaksional Dengan IntensiTurnover Pada Karyawan PDAM Cilacap. Skripsi sarjana yang tidakditerbitkan. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Rahardjo. (1999, 01 Mei). Deteksi Dini Kanker Ginekologik. Dipungut 8 Februari2008, dari Seminar Kanker. Kelompok SMF Kandungan dan KebidananRS. Bethesda. Yogyakarta.

Rasmiati, P. S. (1999, 01 Mei). Deteksi Dini Kanker Payudara. Disajikan dalamSeminar Kanker Deteksi Dini Tumor Ganas Dalam UpayaPenanggulangan Kanker di RS. Bethesda. Yogyakarta.

Riwidikdo, H. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Santoso. (2001). Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Santrock, John W. (2002). Life Span Development (ed. Ke-5) Edition:Perkembangan Masa Hidup jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sarafino, E. P. (1990). Health Psychology, Biopsychosocial Interaction (ed.ke-2).New York: John Wiley & Son Inc.

Soebroto, J. B. (1999). Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PTKP)Sebagai Program Penanggulangan Kanker yang Rasional dan Manusiawi.Dipungut 2 Februari 2008, dari Seminar Ceramah Ilmiah PopulerPenanggulangan Mutakhir Penyakit Kanker. Universitas Gajah Mada:Yogyakarta.

Sukardja, I Dewa Gede. (2001). Onkologi Klinik (ed. Ke-2). Surabaya: AirlanggaUnivercity Press.

Taylor, Shelley E., (1999). Health Psychology (ed. Ke-4). Boston: McGraw HillInt. eds.

Tyastuti, S. (2001). Hubungan Pengetahuan Kanker Serviks Uteri denganPerilaku Upaya Pap Smear di Kalurahan Brontokusuman Yogyakarta.Skripsi Sarjana yang tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran UniversitasGajah Mada: Yogyakarta.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

59

Untari, D.H. (2006). Hubungan Antara Pengetahuan Kanker Payudara terhadapSikap dan Perilaku SADARI Pada Ibu-ibu Pengajian Khairun-Nisa diTaman Sari Sragen. Skripsi sarjana yang tidak diterbitkan. FakultasKedokteran Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Yuliani, S. H. (2000). Kanker Payudara: Apa Yang Perlu Diketahui?. UniversitasSanata Dharma: Yogyakarta.

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

LAMPIRAN

Page 80: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

60

Yang terhormat teman-teman sekalian, sehubungan dengan penyelesaian

tugas akhir skripsi mengenai kanker payudara dan deteksi dini, maka Saya

meminta bantuan Anda untuk mengisi skala ini. Skala ini terdiri dari dua

bagian.

Anda diminta untuk memilih jawaban yang menurut Anda benar. Oleh

karena itu jawablah seluruh pertanyaan sesuai dengan kemampuan Anda

sendiri. Namun, sebelumnya Anda diminta untuk mengisi identitas.

Identitas Anda akan dirahasiakan dan dijaga aman oleh peneliti.

Atas bantuan dan partisipasi Anda, Saya mengucapkan banyak terimakasih.

Hormat Saya,

Ni PUtu Okky MarthaFakultas Psikologi

Universitas Sanata DharmaYogyakarta

Page 81: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

61

Identitas Subjek

Nama :

Usia :

Jurusan :

Semester :

Bagian I

Pada bagian ini terdapat sejumlah pertanyaan benar atau salah mengenai

kanker payudara dan deteksi dini. Anda diminta untuk memberikan tanda silang

[x] pada jawaban-jawaban yang Anda pilih sesuai dengan kemampuan Anda.

Selamat mengerjakan dan kerjakanlah dengan teliti, jangan sampai

ada pertanyaan yang terlewatkan!

Berikan tanda silang [x] pada jawaban yang menurut anda benar.

No Pertanyaan B S

1. Kanker payudara adalah ketidaknormalan pertumbuhan sel

yang berkembang dari sel-sel jaringan tubuh pada payudara.

2. Kanker payudara merupakan penyakit yang banyak diderita

wanita saat ini.

3. Semua penderita kanker payudara adalah wanita.

4. Kanker payudara adalah penyakit ganas yang menyerang

organ reproduksi wanita.

5. Wanita yang mengalami menstruasi di usia dini dapat terkena

kanker payudara.

6. Prosentase antara pria dan wanita adalah sama untuk terkena

kanker payudara.

7. Seorang wanita yang pernah memiliki tumor jinak payudara

mempunyai risiko tinggi terhadap terjadinya kanker payudara.

8. Wanita yang belum atau tidak menikah dapat terkena kanker

Page 82: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

62

payudara.

9. Kanker payudara merupakan penyakit menular yang

diturunkan.

10. Ibu yang menderita kanker payudara, anaknya mempunyai

risiko untuk terkena kanker yang sama.

11. Benjolan pada payudara merupakan bukti adanya kanker

payudara.

12. Rasa sakit dan nyeri pada penderita kanker payudara dapat

dirasakan pada tumor yang sudah berkembang.

13. Haid yang tidak teratur merupakan tanda dari kanker

payudara.

14. Pengeluaran cairan yang tidak normal dari puting susu adalah

gejala kanker payudara.

15. Perubahan bentuk atau ukuran payudara adalah gejala kanker

payudara.

16. Kanker payudara yang menyebar ke tulang dapat

menyebabkan nyeri tulang.

17. Kematian karena kanker payudara dapat dicegah melalui

deteksi dini.

18. Setiap wanita yang berusia di atas 20 tahun dianjurkan

melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap

bulan.

19. Mammografi adalah metode deteksi dini kanker payudara.

20. Tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) cukup

dilakukan satu kali seumur hidup.

21. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan metode

SADARI.

22. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya menjadi

kebiasaan yang dilakukan oleh wanita.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

63

Bagian II

Pada bagian ini Anda diminta untuk menunjukkan seberapa sering Anda

melakukan gerakan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). SADARI

merupakan gerakan-gerakan untuk menemukan ada tidaknya kelainan pada

payudara.

Anda diminta untuk memilih satu dari enam alternatif jawaban yang telah

disediakan dengan memberikan tanda silang [x].

“Dalam setahun terakhir ini, seberapa seringkah Anda melakukan

SADARI?”

a. Sama sekali tidak melakukan

b. Sekali dalam setahun

c. 3-4 kali dalam setahun

d. Sekali dalam sebulan

e. Dua minggu sekali

f. Seminggu sekali

g. Sekali sehari atau lebih

Terima kasih

Page 84: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

64

SPSS Try Out

Subjek soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13

1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0

4 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

5 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

6 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1

9 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

11 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1

13 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

14 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

17 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1

18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

19 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1

20 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

21 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

23 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1

27 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

28 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

30 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1

31 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1

32 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

34 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1

35 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

36 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1

38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

40 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

41 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

42 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Page 85: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

65

43 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

44 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

45 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

48 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1

49 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1

50 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1

SPSS Try Out

Page 86: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

66

soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 Total

1 0 0 1 1 1 1 0 1 17

0 1 1 1 1 1 0 1 1 15

1 0 1 0 1 1 0 1 1 15

1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

0 1 1 1 1 1 1 0 1 16

1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

0 1 0 1 0 1 1 0 1 14

0 1 1 1 1 1 0 1 1 15

1 0 0 1 1 1 1 0 1 17

0 1 1 1 1 1 1 1 0 16

1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

0 1 1 1 0 1 0 1 1 13

1 1 1 1 1 0 1 1 1 16

1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

1 1 1 1 0 1 1 1 1 18

1 0 1 1 1 1 0 1 1 15

0 1 1 1 1 1 1 1 1 17

0 0 0 1 1 1 1 1 1 15

1 1 1 1 0 1 1 1 1 18

1 0 1 1 1 0 1 1 1 16

1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

1 1 0 1 1 1 1 1 1 16

1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

1 0 1 1 0 1 1 1 1 14

1 0 1 0 1 0 1 1 1 15

1 1 1 1 0 1 1 1 1 18

1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

0 1 1 1 1 1 0 1 1 13

0 1 1 1 1 1 0 1 1 13

1 0 1 1 1 0 1 1 1 15

1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

0 1 1 1 0 1 0 1 1 13

1 1 1 1 0 1 1 1 1 18

1 0 0 1 1 1 1 0 1 17

0 1 1 1 1 1 0 1 1 13

1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

1 1 1 1 0 1 1 1 1 20

Page 87: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

67

1 0 0 1 1 1 1 1 1 16

1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

1 0 1 1 1 0 1 1 1 18

1 0 1 1 1 1 1 1 1 18

1 0 0 1 1 1 1 0 1 17

0 1 1 1 1 1 0 1 1 15

1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

0 1 1 1 1 1 1 1 1 17

0 1 1 1 1 1 0 1 1 17

1 0 1 1 1 0 1 1 1 16

Page 88: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

68

Skor Skala Frekuensi SADARI Try Out

Subjek SADARI

1 1

2 6

3 5

4 3

5 2

6 5

7 3

8 6

9 3

10 4

11 3

12 4

13 6

14 5

15 2

16 5

17 5

18 3

19 3

20 3

21 5

22 5

23 6

24 0

25 5

26 4

27 6

28 5

29 3

30 5

31 3

32 5

33 5

34 3

35 3

36 4

37 4

38 6

39 3

Page 89: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

69

40 3

41 3

42 3

43 5

44 0

45 5

46 0

47 1

48 2

49 3

50 2

Page 90: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

70

Reliabilitas Skala Pengetahuan Uji Coba

Case Processing Summary

50 100,0

0 ,0

50 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,908 22

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

12,76 32,921 ,494 ,905

13,02 31,489 ,574 ,903

12,76 32,921 ,494 ,905

13,02 31,489 ,574 ,903

13,12 33,659 ,166 ,913

13,18 30,396 ,764 ,898

13,12 33,659 ,166 ,913

13,18 30,396 ,764 ,898

13,18 30,396 ,764 ,898

13,18 30,396 ,764 ,898

13,18 30,396 ,764 ,898

13,14 33,674 ,164 ,913

12,76 32,921 ,494 ,905

13,18 30,396 ,764 ,898

13,02 31,489 ,574 ,903

13,02 31,489 ,574 ,903

12,76 32,921 ,494 ,905

13,14 33,674 ,164 ,913

12,76 32,921 ,494 ,905

13,18 30,396 ,764 ,898

13,02 31,489 ,574 ,903

12,76 32,921 ,494 ,905

jawaban soal no 1

jawaban soal no 2

jawaban soal no 3

jawaban soal no 4

jawaban soal no 5

jawaban soal no 6

jawaban soal no 7

jawaban soal no 8

jawaban soal no 9

jawaban soal no 10

jawaban soal no 11

jawaban soal no 12

jawaban soal no 13

jawaban soal no 14

jawaban soal no 15

jawaban soal no 16

jawaban soal no 17

jawaban soal no 18

jawaban soal no 19

jawaban soal no 20

jawaban soal no 21

jawaban soal no 22

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 91: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

71

Reliabilitas Skala Pengetahuan Penelitian

Case Processing Summary

50 100,0

0 ,0

50 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,936 18

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

10,72 29,308 ,543 ,935

10,98 27,979 ,603 ,934

10,72 29,308 ,543 ,935

10,98 27,979 ,603 ,934

11,14 27,062 ,770 ,930

11,14 27,062 ,770 ,930

11,14 27,062 ,770 ,930

11,14 27,062 ,770 ,930

11,14 27,062 ,770 ,930

10,72 29,308 ,543 ,935

11,14 27,062 ,770 ,930

10,98 27,979 ,603 ,934

10,98 27,979 ,603 ,934

10,72 29,308 ,543 ,935

10,72 29,308 ,543 ,935

11,14 27,062 ,770 ,930

10,98 27,979 ,603 ,934

10,72 29,308 ,543 ,935

jawaban soal no 1

jawaban soal no 2

jawaban soal no 3

jawaban soal no 4

jawaban soal no 6

jawaban soal no 8

jawaban soal no 9

jawaban soal no 10

jawaban soal no 11

jawaban soal no 13

jawaban soal no 14

jawaban soal no 15

jawaban soal no 16

jawaban soal no 17

jawaban soal no 19

jawaban soal no 20

jawaban soal no 21

jawaban soal no 22

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 92: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

72

Reliabilitas Skala Pengetahuan Setelah Penelitian

Case Processing Summary

80 100,0

0 ,0

80 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,761 18

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

9,94 13,502 ,000 ,763

10,33 12,045 ,358 ,749

10,50 10,886 ,719 ,716

10,13 11,883 ,541 ,737

10,56 12,806 ,132 ,767

10,33 11,868 ,413 ,744

10,58 12,906 ,104 ,769

10,31 11,407 ,564 ,731

10,06 13,325 ,027 ,768

10,45 11,365 ,556 ,731

10,33 11,209 ,625 ,725

10,50 12,709 ,153 ,766

10,26 12,753 ,157 ,764

10,28 11,544 ,536 ,734

10,11 13,240 ,042 ,769

10,44 11,034 ,663 ,721

10,44 14,705 -,377 ,806

10,41 10,650 ,792 ,709

soal1

soal2

soal3

soal4

soal5

soal6

soal7

soal8

soal9

soal10

soal11

soal12

soal13

soal14

soal15

soal16

soal17

soal18

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Scale Statistics

10,94 13,502 3,675 18

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 93: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

73

Yang terhormat teman-teman sekalian, sehubungan dengan penyelesaian

tugas akhir skripsi mengenai kanker payudara dan deteksi dini, maka Saya

meminta bantuan Anda untuk mengisi skala ini. Skala ini terdiri dari dua

bagian.

Anda diminta untuk memilih jawaban yang menurut Anda benar. Oleh

karena itu jawablah seluruh pertanyaan sesuai dengan kemampuan Anda

sendiri. Namun, sebelumnya Anda diminta untuk mengisi identitas.

Identitas Anda akan dirahasiakan dan dijaga aman oleh peneliti.

Atas bantuan dan partisipasi Anda, Saya mengucapkan banyak terimakasih.

Hormat Saya,

Ni PUtu Okky MarthaFakultas Psikologi

Universitas Sanata DharmaYogyakarta

Page 94: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

74

Identitas Subjek

Nama :

Usia :

Jurusan :

Semester :

Bagian I

Pada bagian ini terdapat sejumlah pertanyaan benar atau salah mengenai

kanker payudara dan deteksi dini. Anda diminta untuk memberikan tanda silang

[x] pada jawaban-jawaban yang Anda pilih sesuai dengan kemampuan Anda.

Selamat mengerjakan dan kerjakanlah dengan teliti, jangan sampai

ada pertanyaan yang terlewatkan!

Berikan tanda silang [x] pada jawaban yang menurut anda benar.

No Pertanyaan B S

1. Kanker payudara adalah ketidaknormalan pertumbuhan sel

yang berkembang dari sel-sel jaringan tubuh pada payudara.

2. Kanker payudara merupakan penyakit yang banyak diderita

wanita saat ini.

3. Semua penderita kanker payudara adalah wanita.

4. Kanker payudara adalah penyakit ganas yang menyerang

organ reproduksi wanita.

5 Prosentase antara pria dan wanita adalah sama untuk terkena

kanker payudara.

6. Wanita yang belum atau tidak menikah dapat terkena kanker

payudara.

7 Kanker payudara merupakan penyakit menular yang

diturunkan.

8. Ibu yang menderita kanker payudara, anaknya mempunyai

risiko untuk terkena kanker yang sama.

9. Benjolan pada payudara merupakan bukti adanya kanker

Page 95: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

75

payudara.

10. Haid yang tidak teratur merupakan tanda dari kanker

payudara.

11. Pengeluaran cairan yang tidak normal dari puting susu adalah

gejala kanker payudara.

12. Perubahan bentuk atau ukuran payudara adalah gejala kanker

payudara.

13. Kanker payudara yang menyebar ke tulang dapat

menyebabkan nyeri tulang.

14. Kematian karena kanker payudara dapat dicegah melalui

deteksi dini.

15. Mammografi adalah metode deteksi dini kanker payudara.

16. Tindakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) cukup

dilakukan satu kali seumur hidup.

17. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan metode

SADARI.

18. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebaiknya menjadi

kebiasaan yang dilakukan oleh wanita.

Page 96: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

76

Bagian II

Pada bagian ini Anda diminta untuk menunjukkan seberapa sering Anda

melakukan gerakan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). SADARI

merupakan gerakan-gerakan untuk menemukan ada tidaknya kelainan pada

payudara.

Anda diminta untuk memilih satu dari enam alternatif jawaban yang telah

disediakan dengan memberikan tanda silang [x].

“Dalam setahun terakhir ini, seberapa seringkah Anda melakukan

SADARI?”

a. Sama sekali tidak melakukan

b. Sekali dalam setahun

c. 3-4 kali dalam setahun

d. Sekali dalam sebulan

e. Dua minggu sekali

f. Seminggu sekali

g. Sekali sehari atau lebih

Terima kasih

Page 97: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

77

SPSS Penelitian

Subjek soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13

1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

3 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

4 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

5 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0

6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1

7 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

9 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

10 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

11 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

12 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

15 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

17 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

18 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

19 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

20 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

24 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0

25 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

26 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1

27 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

29 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

30 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

31 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

33 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

34 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

35 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

36 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

37 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

39 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

40 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

41 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

Page 98: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

78

42 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

43 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

44 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0

45 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

46 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

47 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

48 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

49 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

50 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

51 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

52 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

53 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

54 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

55 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

56 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

57 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

58 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

59 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

60 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

61 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

62 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

63 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

64 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

65 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

66 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

67 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1

68 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

69 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

70 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

71 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0

72 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1

73 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1

74 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

75 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0

76 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

77 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1

78 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

79 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0

80 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0

SPSS Penelitian

Page 99: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

79

soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 Pengetahuan SADARI

1 0 0 0 0 8 1

0 1 1 1 1 15 2

1 1 1 0 1 13 2

1 1 0 1 0 10 2

1 0 0 0 1 8 2

0 0 1 1 1 12 1

1 0 0 0 0 8 3

1 1 1 1 1 17 2

1 1 0 1 0 10 2

1 1 1 0 1 13 2

1 1 0 1 0 11 1

1 1 1 0 1 14 1

1 1 1 1 1 18 1

1 1 1 1 1 17 2

1 0 0 0 0 8 2

1 1 1 0 1 14 3

1 1 1 0 1 13 5

1 1 1 0 1 11 3

1 1 1 0 1 11 3

0 1 0 1 0 5 4

1 0 1 1 1 15 5

1 1 1 0 1 16 5

1 1 1 0 1 16 6

0 0 1 0 0 7 0

1 1 1 0 1 14 5

0 1 1 0 1 12 4

1 1 1 1 1 17 6

1 1 1 0 1 16 5

0 1 0 1 0 5 4

1 1 1 0 1 14 5

0 1 0 1 0 9 3

1 0 1 1 1 15 5

1 1 1 0 1 13 5

0 1 0 1 0 9 3

0 1 0 1 0 5 5

1 1 1 0 1 11 4

0 1 0 1 0 5 5

1 1 1 0 1 16 6

0 1 0 1 0 5 3

Page 100: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

80

1 1 0 1 0 10 1

0 1 0 1 0 5 3

0 1 0 1 0 9 3

1 1 1 0 1 13 3

0 0 1 0 0 7 4

1 0 1 1 1 15 5

0 1 0 1 0 5 3

1 0 0 0 0 8 1

0 1 0 1 0 9 2

1 1 0 1 0 10 3

0 1 0 1 0 5 1

1 1 1 0 1 14 5

1 0 0 0 0 8 3

0 1 0 1 0 5 2

1 1 0 1 1 15 1

1 1 1 0 1 11 4

1 1 0 1 0 10 3

1 1 1 0 1 11 3

0 1 0 1 0 5 2

1 1 1 0 1 14 2

1 0 0 0 0 8 1

0 1 0 1 0 5 0

1 1 0 1 0 10 4

1 1 1 0 1 11 3

0 1 0 1 0 5 2

1 1 0 1 1 15 5

0 1 0 1 0 9 3

0 1 1 0 1 12 4

1 1 1 0 1 14 2

1 1 1 0 1 11 3

1 1 1 0 1 16 5

1 0 0 0 0 8 5

1 1 1 0 1 13 4

0 1 1 0 1 12 3

1 1 0 1 0 10 2

1 1 1 0 1 11 3

1 1 0 1 1 15 2

1 1 0 1 0 10 3

0 1 0 1 0 9 4

0 1 0 1 0 9 5

0 1 0 0 0 7 5

Page 101: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

81

Descriptive

Descriptive Statistics

80 5 18 10,81 3,681 -,041 ,269 -,988 ,532

80 0 6 3,13 1,504 ,034 ,269 -,869 ,532

80

Pengetahuan

SADARI

Valid N (listwise)

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

N Minimum Maximum Mean Std.Deviation

Skewness Kurtosis

Page 102: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

82

Means

Case Processing Summary

80 100,0% 0 ,0% 80 100,0%SADARI * PengetahuanN Percent N Percent N Percent

Included Excluded Total

Cases

Report

SADARI

2,83 12 1,528

3,00 3 2,646

2,25 8 1,389

3,29 7 ,951

2,50 8 ,926

3,00 9 ,866

3,00 4 1,414

3,50 6 1,378

3,29 7 1,704

3,57 7 1,813

5,40 5 ,548

3,33 3 2,309

1,00 1 .

3,13 80 1,504

Pengetahuan5

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Total

Mean N Std. Deviation

ANOVA Table

43,645 12 3,637 1,804 ,065

11,695 1 11,695 5,800 ,019

31,950 11 2,905 1,440 ,176

135,105 67 2,016

178,750 79

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within Groups

Total

SADARI * Pengetahuan

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Measures of Association

,256 ,065 ,494 ,244SADARI * PengetahuanR R Squared Eta Eta Squared

Page 103: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …

83

Correlations

Correlations

1 ,256*

,011

80 80

,256* 1

,011

80 80

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

Perilaku SADARI

nilai tingkatpengetahuan subjek

PerilakuSADARI

nilai tingkatpengetahuan

subjek

Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.

Page 104: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …
Page 105: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …
Page 106: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …
Page 107: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …
Page 108: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DAN …