4
ASSIGNMENT 2 Eka Fitriani 151 12 093 Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Indonesia eka.fi[email protected] CO01 1. According to equilibrium theory, explain the generation of tide generating force! Berdasarkan teori kesetimbangan, pasut dihasilkan dari resultan gaya gravitasi dan gaya sentrifugal dengan arah yang saling berlawanan sehingga dapat menyeimbangkan pengaruh kedua gaya tersebut terhadap pasut di bumi. Gaya gravitasi disebabkan karena adanya gaya tarik menarik antara bumi dan bulan dan gaya sentrifugal disebabkan oleh rotasi antara bumi-bulan dan rotasi antara bumi- matahari. Akibat dari gaya ini menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi (Gross, 1987). 2. How does dynamic theory differ from equilibrium theory in describing the generation of tide? Karena faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan berbeda dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori dinamik. Pada teori kesetimbangan faktor yang mempengaruhinya adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis faktor yang mempengaruhinya adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan gesekan dasar. 3. Describe how tide in a particular location is characterized? Karakteristik pasut di setiap titik berbeda disebabkan oleh jarak antara bumi dan bulan untuk setiap titik dipermukaan bumi juga berbeda. Gaya gravitasi antara bumi dan bulan sangat dipengaruhi oleh jarak keduanya, semakin kecil jarak antara bumi dan bulan maka gaya gravitasinya akan semakin besar, begitupun sebaliknya. Besar gaya gravitasi yang dipengaruhi oleh jarak mengakibatkan setiap titik dipermukaan bumi mempunyai jarak yang berbeda sehingga karakteristik pasut setiap titik dipermukaan bumi juga akan memiliki perbedaan. Terdapat 3 jenis pasut yaitu pasut diurnal, semi diurnal, dan campuran. Pada pasut diurnal dalam 24 jam terjadi 1 kali pasang dan 1 kali surut. Pada pasut semi diurnal dalam 24 jam terjadi 2 kali pasang dan 2 kali surut. Pada pasut campuran terbagi mejadi pasut campuran condong diurnal atau condong semi diurnal. 4. Explain the primary cause of each of tidal characteristics! Faktor utama penyebab adanya perbedaan karakteristik pasut ialah perbedaan jumlah pasang dan surut serta perbedaan amplitude yang terjadi dalam satu hari. Selain itu, perbedaan karakteristik ini juga disebabkan oleh variasi topografi

Hidrografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hidrografi

Citation preview

FOREWORD

ASSIGNMENT 2Eka Fitriani

151 12 093Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

[email protected]

CO01

1. According to equilibrium theory, explain the generation of tide generating force!Berdasarkan teori kesetimbangan, pasut dihasilkan dari resultan gaya gravitasi dan gaya sentrifugal dengan arah yang saling berlawanan sehingga dapat menyeimbangkan pengaruh kedua gaya tersebut terhadap pasut di bumi. Gaya gravitasi disebabkan karena adanya gaya tarik menarik antara bumi dan bulan dan gaya sentrifugal disebabkan oleh rotasi antara bumi-bulan dan rotasi antara bumi- matahari. Akibat dari gaya ini menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi (Gross, 1987).2. How does dynamic theory differ from equilibrium theory in describing the generation of tide?Karena faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan berbeda dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori dinamik. Pada teori kesetimbangan faktor yang mempengaruhinya adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis faktor yang mempengaruhinya adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan gesekan dasar.3. Describe how tide in a particular location is characterized?Karakteristik pasut di setiap titik berbeda disebabkan oleh jarak antara bumi dan bulan untuk setiap titik dipermukaan bumi juga berbeda. Gaya gravitasi antara bumi dan bulan sangat dipengaruhi oleh jarak keduanya, semakin kecil jarak antara bumi dan bulan maka gaya gravitasinya akan semakin besar, begitupun sebaliknya. Besar gaya gravitasi yang dipengaruhi oleh jarak mengakibatkan setiap titik dipermukaan bumi mempunyai jarak yang berbeda sehingga karakteristik pasut setiap titik dipermukaan bumi juga akan memiliki perbedaan. Terdapat 3 jenis pasut yaitu pasut diurnal, semi diurnal, dan campuran. Pada pasut diurnal dalam 24 jam terjadi 1 kali pasang dan 1 kali surut. Pada pasut semi diurnal dalam 24 jam terjadi 2 kali pasang dan 2 kali surut. Pada pasut campuran terbagi mejadi pasut campuran condong diurnal atau condong semi diurnal.4. Explain the primary cause of each of tidal characteristics!

Faktor utama penyebab adanya perbedaan karakteristik pasut ialah perbedaan jumlah pasang dan surut serta perbedaan amplitude yang terjadi dalam satu hari. Selain itu, perbedaan karakteristik ini juga disebabkan oleh variasi topografi bawah laut (batimetri) dari daerah sekitar stasiun pasut, pengaruh angin, cuaca, efek gravitasi bulan dan matahari, serta perbedaan densitas air laut.

CO02

5. What are the purpose and recommended length of water level observation?

Tujuan adanya pengukuran muka air adalah untuk penentuan atau pendefinisian tidal datum. Tidal datum merupakan jarak vertikal dari permukaan air ke bidang referensi, dalam hal ini bidang referensi bisa beupa nol palem dan lain sebagainya.6. Name and explain the measuring concept of various water level gauges!

Tide Pole atau Palem Pasut

Prinsip kerja alat ini berupa papan yang diberi skala yang diikatkan pada bibi dermaga, merupakan metode yang umum digunakan untuk mengamatan pasut. Dalam pemasangannya, titik nol palem harus terendam air pada saat muka air terendah serta masih terlihat pada saat muka air tertinggi. Dengan demikian, maka tinggi rendahnya muka air laut dapat diketahui dengan pengamatan langsung. GPS Buoy SystemMemiliki prinsip kerja dengan cara menyimpan receiver GPS dan antenna ketika melakukan pengamatan pada sebuah pelampung. GPS ini menggunakan metode diferensial kinematik, satu receiver GPS berada pada pelampung dan satu lagi di titik referensi yang letaknya beberapa kilometer dari buoy. Untuk kasus real time, titik referensi tersebut memberikan koreksi ke receiver di Buoy, maka posisi teliti dari buoy dapat ditentukan. Teknik penentuan posisi pada system GPS ini bias menggunakan Real Time Kinematic, Kinematic Differensial Post Processing, dan Differential Global Positioning System, tergantung pada kebutuhannya.

Pressure Type Tide GaugeMemiliki prinsip kerja dengan menggunakan tekanan air di atas suatu unit yang berubah-ubah akibat besar kecilnya lapisan air di atas unit sensor tersebut sesuai dengan gerakan naik turunnya permukaan laut. Perubahan tekanan ini diteruskan ke unit recorder melalui selang udara yang biasanya dibagi dua jenis yaitu portable type dan self-recording Type.

Floating Type Tide Gauge

Mempunyai alat sensor berupa pelampung yang dihubungkan dengan katrol menuju alat perekam sehingga perubahan tinggi air laut dapat tercatat pada alat perekam yang akan menggerakan jarum jam pencatat pada alat perekam.

Altimetry Satellite

Mempunyai prinsip kerja secara sederhana yaitu dengan cara mengeluarkan gelombang radar yang dipantulkan ke air sehingga diperoleh waktu dan didapatkan jarak. Data pasut yang digunakan sesuai dengan periode satelit sehingga bias digunakan pula untuk analisis perubahan sea level, determination of geoid dan MSL, dan development of global.

7. How observations of water level in river, coastal, and offshore are executed?

Sungai

Pada kondisi ini air laut bercampur dengan air tawar. Saat pasang air yang berperan adalah air laut saat masuk ke bibir sungai, salinitas menjadi tinggi. Sedangkan saat surut air sungai masuk ke daerah laut. Sehingga di sungai tidak cocok digunakan metode pressure type. Pantai

Pantai memiliki pengertian sebagai daerah di tepi perairan sebatas antara surut terendah dan pasang tertinggi cenderung masih dipengaruhi aktivitas daratan. Karakteristik pasut pada daerah pantai cenderung dipengaruhi oleh lebar pantai dan topografi dasar laut. Sehingga pada umumnya karakteristik pasut pada pantai tinggi akibat pengaruh dari hal-hal yang telah disebutkan diatas. Metode yang cocok digunakan ialah tide pole, pressure type tide gauge, floating type tide gauge, dan acoustic type tide gauge. Lepas Pantai

Daerah ini merupakah bagian laut terjauh dari pantai, yaitu daerah dari garis gelombang pecah kea rah laut. Untuk daerah lepas pantai biasanya karakteristik pasut cenderung memiliki pasut yang pendek akibat pengaruh kedalamannya. Semakin dalam suatu perairan, maka semakin pendek tidal range nya. Metode yang cocok digunakan ialah GPS Buoy System dan Altimetry Satellite.8. Identify the possible sources of errors of a water level gauging system!

Tide Pole atau Palem Pasut

Sumber kesalahan yang dapat terjadi antara lain seperti turunnya nol palem, palem tidak dalam kondisi tegak lurus muka laut, dan skala sulit dibaca atau tidak jelas sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pembacaan atau pencatatan.

GPS Buoy SystemSumber kesalahan yang dapat terjadi antara lain efek pergerakan antenna yang merupakan kesalahan tinggi diakibatkan perubahan posisi antenna relatif terhadap laut, kesalahan dan bias yang mempengaruhi sinyal GPS, dan kesalahan multipath.

Pressure Type Tide GaugeSumber kesalahan bias terjadi akibat gangguan pada sensor alat ini berpengaruh pada kedalaman, dan akan terganggu apabila terjadi kekeringan.

Floating Type Tide Gauge

Sumber kesalahan dapat terjadi akibat antar katrol kusut yang disebabkan oleh gelombang, lokasi yang sulit untuk dilakukan pengukuran, dan tidak stabil dan tidak rata.

Altimetry Satellite

Sumber kesalahan yang dapat terjadi ditimbulkan oleh kesalahan dan bias yang terkait dengan sensor, terkait dengan propagasi sinyal, terkait dengan satelit (seperti kesalahan orbit), dan terkait dengan dinamika laut.

9. Purpose calibration procedure to remove or minimize error of observation!

Untuk pengamatan manual (Tide Pole) kesalahan dapat direduksi dengan cara :

Memasang palem tegak lurus muka laut, dan diikatkan dengan kuat. Ini bertujuan agar posisi palem tidak bergeser ketika terjadi angina kencang ataupun arus yang kuat.

Pengamat palem selalu siaga agar tidak terjadi salah pembacaan atau salah pencatatan.

Pemilihan tiang palem yang kuat dan kokoh.

Melakukan trik pengukuran. Ketinggian muka air kadang tidak pas pada skala palem. Untuk itu diambil bacaan rata-rata.