10
1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HEMODIALISIS A. KONSEP MEDIk 1. Pengertian Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan dialisa=pemisahan atau filtrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel ( Pardede). Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Setyawan). 2. Tujuan Hemodialisa Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan : a. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam urat b. Membuang kelebihan air. c. Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh. d. Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh. e. Memperbaiki status kesehatan penderita.

Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

HEMODIALISIS

A. KONSEP MEDIk

1. Pengertian

Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan dialisa=pemisahan

atau filtrasi. Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah

berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh

suatu membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui

oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu

proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel

( Pardede).

Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi

pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu

dari peredaran darah manusia seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea,

kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel

sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi

proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi (Setyawan).

2. Tujuan Hemodialisa

Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan :

a. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam

urat

b. Membuang kelebihan air.

c. Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh.

d. Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh.

e. Memperbaiki status kesehatan penderita.

Page 2: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

2

3. Proses Hemodialisa

Dalam kegiatan hemodialisa terjadi 3 proses utama seperti berikut :

a. Proses Difusi yaitu berpindahnya bahan terlarut karena perbedaan kadar

di dalam darah dan di dalam dialisat. Semakian tinggi perbedaan kadar

dalam darah maka semakin banyak bahan yang dipindahkan ke dalam

dialisat.

b. Proses Ultrafiltrasi yaitu proses berpindahnya air dan bahan terlarut

karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat.

c. Proses Osmosis yaitu proses berpindahnya air karena tenaga kimia,

yaitu perbedaan osmolaritas darah dan dialisat ( Lumenta ).

4. Alasan dilakukannya dialisa

Dialisa dilakukan jika gagal ginjal menyebabkan :

a. Kelainan fungsi otak ( ensefalopati uremik )

b. Perikarditis ( peradangan kantong jantung )

c. Asidosis ( peningkatan keasaman darah ) yang tidak memberikan

respon

terhadap pengobatan lainnya.

d. Gagal jantung

e. Hiperkalemia ( kadar kalium yang sangat tinggi dalam darah ).

5. Frekuensi dialisa.

Frekuensis, tergantung kepada banyaknya fungsi ginjal yang tersisa,

tetapi sebagian besar penderita menjalani dialisa sebanyak 3 kali/minggu.

Program dialisa dikatakan berhasil jika :

a. Penderita kembali menjalani hidup normal.

b. Penderita kembali menjalani diet yang normal.

c. Jumlah sel darah merah dapat ditoleransi.

d. Tekanan darah normal.

e. Tidak terdapat kerusakan saraf yang progresif

Page 3: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

3

Dialisa bisa digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk

gagal ginjal kronis atau sebagai pengobatan sementara sebelum penderita

menjalani pencangkokan ginjal. Pada gagal ginjal akut, dialisa dilakukan

hanya selama beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal

kembali normal.

6. Komplikasi pada Hemodialisa

Komplikasi dalam pelaksanaan hemodialisa yang sering terjadi pada

saat dilakukan terapi adalah :

a. Hipotensi

b. Kram otot

c. Mual atau muntah

d. Sakit kepala

e. Sakit dada

f. Gatal-gatal

g. Demam dan menggigil

h. Kejang ( Lumenta )

7. Dialisis Peritoneal

Pada peritoneal dialisa, yang bertindak sebagai penyaring adalah

peritoneum ( selaput yang melapisi perut dan membungkus organ perut ).

Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akanpembuluh

darah. Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui peritoneum

ke dalam rongga perut. Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil

yang menembus dinding perut ke dalam rongga perut. Cairan harus

dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah metabolik dari aliran darah

secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan

dikeluarkan , dibuang dan diganti dengan cairan yang baru

Page 4: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

4

Ada empat macam dialiasis peritoneal yang kini banyak digunakan,

satu untuk dialisis akut dan tiga lainnya untuk dialisis kronik :

a. Manual intermittent peritoneal dialysis

b. Continuous cycler-assisted peritoneal dialysis (CCPD)

c. Continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD)

d. Automated intermittent oeritoneal dialysis (IPD), (Lorraine M. Wilson )

Metode Hemodilisis Lainnya :

a. High-Flux Dialysis

b. Continuous Arteriovenous Hemofiltration (CAVH)

c. Continuous Arteriovenous Hemodialysis (CAVHD),( Brunner dan

Suddarth,2002)

d. Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT)

e. Slow Continuous Ultra Filtrasi (SCUF)

f. Continuous Veno Venous Hemodialysis (CVVHD)

g. Continuous Veno Venous Hemofiltration (CVVH)

B. Konsep dasar keperawatan

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

Aktivitas / istrahat

G : Klien mengeluh kurang mampu untuk beraktivitas seperti

biasanya

T : Lemah, nampak berbaring saja ditempat tidur

Makanan dan cairan

G : Klien mengeluh mual dan muntah

Nyeri dan kenyamanan

G : Klien mengeluh sakit kepala, klien mengeluh gatal-gatal

seluruh badan, klien mengeluh sakit di daerah dada

T : Nampak menggaruh badan, memegang area yang sakit

Page 5: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

5

Keamanan

T : Demam dan menggigil

Integritas ego

G : Klien mengeluh kurang mengetahui tentang tindakan yang

akan diberikan

T : Bertanya kepada perawat tentang prosedur, tujuan tindakan

yang akan diberikan

Sirkulasi

T : hipotensi

b. Pengolompokan Data

Data Subyektif

Klien mengeluh kurang mampu untuk beraktivitas seperti biasanya

Klien mengeluh sakit kepala, klien mengeluh gatal-gatal seluruh

badan, klien mengeluh sakit di daerah dada

Klien mengeluh mual, klien mengeluh muntah

Klien mengeluh kurang mengetahui tentang tindakan yang akan

diberikan

Data Obyektif

Lemah, nampak berbaring saja ditempat tidur

Nampak menggaruh badan, memegang area yang sakit

Demam dan menggigil

Bertanya kepada perawat tentang prosedur, tujuan tindakan yang

akan diberikan

Page 6: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

6

c. Analisa Data

Data Penyebab Masalah

Ds

Klien mengeluh

kurang mampu untuk

beraktivitas seperti

biasanya

Do

Lemah, nampak

berbaring saja

ditempat tidur

Prosedur tindakan

Keterbatasan rentang

gerak

Kelemahan

Intoleransi aktivitas

Intoleransi aktivitas

Ds

Klien mengeluh

kurang mengetahui

tentang tindakan yang

akan diberikan

Do

Bertanya kepada

perawat tentang

prosedur, tujuan

tindakan yang akan

diberikan

Penyakit

Perubahan status

kesehatan

Prosedur tindakan

Koping individu

inefektif

Ansietas

Ansietas

Ds

Klien mengeluh

kurang mengetahui

tentang tindakan yang

akan diberikan

Penyakit

Prosedur tindakan

terapi

Kurang pengetahuan

Page 7: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

7

Do

Bertanya kepada

perawat tentang

prosedur, tujuan

tindakan yang akan

diberikan

Kurang terpajang

informasi tentang

tindakan

Kurang pengetahuan

Ds

Klien mengeluh mual

dan muntah

Prosedur tindakan

Reaksi tubuh terhadap

terapi hemodialisis

Mual dan muntah

Anoreksia

Resti gangguan nutrisi

Resti gangguan nutrisi

Ds

Klien mengeluh sakit

kepala, klien

mengeluh gatal-gatal

seluruh badan, klien

mengeluh sakit di

daerah dada

Do

Nampak menggaruh

badan, memegang

area yang sakit

Penyakit

Tindakan terapi

hemodialisis

Kompensasi tubuh

terhadap tindakan

Merangsang impuls

mengeluarkan zat

pirogen

Impuls ke SSP

Nyeri

Nyeri

Page 8: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

8

2. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri berhubungan prosedur tindakan

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

c. Ansietas berhubungan dengan kelemahan otot

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang

penyakit

e. Resti gangguan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah

3. Perencanaan

a. Nyeri berhubungan prosedur tindakan

Intervensi

1) Kaji sejauh mana sakit yang dirasakan klien pada saat terapi

2) Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi

3) Anjurkan klien untuk beristrahat

4) Atur posisi klien senyaman mungkin

Rasional

1) Mengetahui derajat nyeri serta membantu dalam penentuan

intervensi yang tepat

2) Membantu mengurangi rasa nyeri, serta mengalihkan perhatian klien

dari rasa sakit

3) Istrahat yang cukup membantu mengurangi rasa sakit

4) Memberikan rasa nyaman pada klien

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

Intervensi

1) Pantau aktivitas klien selama dilakukan terapi

2) Bantu klien untuk melakukan aktivitas

3) Anjurkan untuk selama tindakan terapi klien sebaiknya beristrahat di

tempat tidur

Page 9: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

9

Rasional

1) Membantu dalam penentuan tindakan yang tepat untuk diberikan

pada klien

2) Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat penting bagi klien

3) Istrahat dalam tahap terapi membantu agar terapi dapat berhasil

c. Ansietas berhubungan dengan kelemahan otot

Intervensi

1) Pantau sejauh mana kecemasan klien

2) Ikut sertakan klien dalam proses terapi

3) Berikan dukungan pada klien

Rasional

1) Membantu dalam menentukan tindakan yang tepat

2) Ikut serta klien merupakan motivasi yang diberikan kepada klien

3) Dukung membantu dalam proses penyembuhan

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang

penyakit

Intervensi

1) Kaji pengetahuan klien akan prosedur tindakan yang diberikan

2) Berikan informasi tentang terapi yang akan diberikan

3) Tanyakan kembali informasi yang telah diberikan

Rasional

1) Membantu untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan klien

tentang tindakan yang akan dilakukan

2) Informasi menambah pengetahuan klien serta membantu

mengurangi rasa ketakutan

3) Mengetahui apakah klien mengerti dengan penjelasan yang diberikan

pada klien

Page 10: Hemodialisis AKPER PEMKAB MUNA

10

e. Resiko tinggi gangguan nutrisi berhubungan dengan mual dan muntah

Intervensi

1) Pantau intake nutrisi klien

2) Berikan makanan yang lebih disukai klien dan menarik

3) Berikan dalam keadaan hangat

4) Berikan porsi sedikit tapi sering

Rasional

1) Membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya

2) Memenuhi kebutuhan nutrisi klien

3) Menambah nafsu makan klien

4) Membantu dalam pemenuhan kebutuhan akan nutrisi selama jangka

diberikan tindakan