7
4/24/15 1 LAPORAN KASUS ASMA BRONKIAL AZKA NADHILAH - 1320221100 Program Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UPN “VETERAN” JAKARTA – RSUD AMBARAWA Periode 16 Maret – 23 Mei 2015 PENDAHULUAN Angka kejadian penyakit alergi meningkat pada pola kehidupan masyarakat modern ASMA adalah salah satunya, dan sering dijumpai pada anak-anak Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai dengan mengi episodik, batuk, dan sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas. Dampak buruk asma meliputi : kualitas hidup, produktivitas, ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya sekolah, risiko perawatan rumah sakit, bahkan kematian LAPORAN KASUS Nama : An. NT Usia : 9 tahun Tanggal Lahir : 3 Februari 2006 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status : Belum menikah Pendidikan : SD Pekerjaan : Dibawah umur Alamat : Jl. P 8/1 NB, Kab. Semarang No. RM : 066xxx-2014 Bangsal/Kelas : Dahlia/I Tanggal Masuk : 17 April 2015 Tanggal Keluar : 19 April 2015 ANAMNESIS Keluhan Utama Pasien datang dengan keluhan sesak napas Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IGD RSUD Ambarawa dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari. Sesak timbul bertahap setelah pasien terbatuk akibat meminum es teh pulang sekolah. Batuk kemudian diikuti dengan sesak yang semakin memberat dari waktu ke waktu terutama malam hari hingga subuh, selama sesak pasien tidak dapat berbaring dan lebih nyaman dalam posisi duduk, sulit berbicara, hanya bisa mengucapkan sepenggal-sepenggal kalimat, gelisah, dan tidak dapat tidur. Dahak diakui sulit untuk dikeluarkan. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan sesak sebelumnya (+), dipicu oleh rasa lelah atau udara dingin, mulai sering sesak napas 1 tahun terakhir, onset tidak tentu, sekitar 2 bulan sekali. Riwayat gejala rinitis dan konjuntivitis alergi (+) Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah : riwayat keluhan sesak (+) timbul terutama pada malam hari, bunyi mengi saat bernapas (+), konsumsi obat bronkodilator jika sesak. Kakak : riwayat alergi terhadap debu dan udara dingin. = keluarga pasien dengan riwayat alergi/asma = pasien

Handout PPT Asma Azka

  • Upload
    zkeee

  • View
    46

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pdf

Citation preview

  • 4/24/15

    1

    LAPORAN KASUS ASMA BRONKIAL

    AZKA NADHILAH - 1320221100 Program Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UPN VETERAN JAKARTA RSUD AMBARAWA

    Periode 16 Maret 23 Mei 2015

    PENDAHULUAN

    Angka kejadian penyakit alergi meningkat pada pola kehidupan masyarakat modern

    ASMA adalah salah satunya, dan sering dijumpai pada anak-anak

    Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai dengan mengi episodik, batuk, dan sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas.

    Dampak buruk asma meliputi : kualitas hidup, produktivitas, ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya sekolah, risiko perawatan rumah sakit, bahkan kematian

    LAPORAN KASUS Nama : An. NT Usia : 9 tahun Tanggal Lahir : 3 Februari 2006 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status : Belum menikah Pendidikan : SD Pekerjaan : Dibawah umur Alamat : Jl. P 8/1 NB, Kab. Semarang No. RM : 066xxx-2014 Bangsal/Kelas : Dahlia/I Tanggal Masuk : 17 April 2015 Tanggal Keluar : 19 April 2015

    ANAMNESIS Keluhan Utama

    Pasien datang dengan keluhan sesak napas Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang ke IGD RSUD Ambarawa dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari. Sesak timbul bertahap setelah pasien terbatuk akibat meminum es teh pulang sekolah. Batuk kemudian diikuti dengan sesak yang semakin memberat dari waktu ke waktu terutama malam hari hingga subuh, selama sesak pasien tidak dapat berbaring dan lebih nyaman dalam posisi duduk, sulit berbicara, hanya bisa mengucapkan sepenggal-sepenggal kalimat, gelisah, dan tidak dapat tidur. Dahak diakui sulit untuk dikeluarkan.

    Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan sesak sebelumnya (+), dipicu oleh rasa

    lelah atau udara dingin, mulai sering sesak napas 1 tahun terakhir, onset tidak tentu, sekitar 2 bulan sekali.

    Riwayat gejala rinitis dan konjuntivitis alergi (+)

    Riwayat Penyakit Keluarga : Ayah : riwayat keluhan sesak (+) timbul terutama pada

    malam hari, bunyi mengi saat bernapas (+), konsumsi obat bronkodilator jika sesak.

    Kakak : riwayat alergi terhadap debu dan udara dingin. = keluarga pasien dengan riwayat alergi/asma = pasien

  • 4/24/15

    2

    Riwayat Kehamilan dan Persalinan BBL : 4100 gram melalui SC atas indikasi bayi besar,

    polihidramnion, dan riwayat hepatitis (+) Ibu tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes melitus,

    asma, atau penyakit jantung. Sesaat setelah lahir, pasien sempat menangis namun hanya sebentar.

    Riwayat Imunisasi Pasien telah menjalani imunisasi dasar secara lengkap

    di puskesmas, termasuk HB 0, BCG (1 kali), Polio (4 kali), kombinasi DPT-HB-HiB (3 kali), dan campak

    Riwayat Pengobatan : Pasien diberikan obat oral berisi teofilin + salbutamol

    oleh ayahnya, awalnya keluhan membaik namun kemudian timbul lagi dan memberat. Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit atas keluhan sesaknya.

    Riwayat Kebiasaan :

    Pola makan teratur, buah dan sayur jarang. Olahraga jarang, lebih sering aktivitas ringan di rumah Merokok (-), keluarga yang merokok (-)

    Riwayat Lingkungan Lingkungan rumah cukup bersih Karpet dalam rumah (+) : ruang tamu dan ruang keluarga Ventilasi rumah diakui baik, cahaya matahari dapat

    menembus ke dalam rumah Binatang peliharaan (+) : kucing 2 ekor, burung merpati 1

    ekor, ayam 2 ekor (kandang terpisah di luar rumah)

    Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien : Pelajar kelas 3 SD Ayah : PNS Golongan 3A Ibu : Ibu Rumah Tangga

    PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Tanda Vital :

    Tekanan darah: 110/80 mmHg Nadi : 120 kali/menit Resprasi : 29 kali/menit Suhu : 36,8oC

    BB : 29 kg TB : 146 cm

    STATUS GIZI

    TB/U

    (BB aktual / BB ideal sesuai umur) x 100%

    (146 cm / 132 cm) x 100 % = 110 %

    Waterlow : range 90 110 = status gizi baik

    2007 WHO Reference

    Weight-for-age BOYS5 to 10 years (z-scores)

    We i

    g ht (

    k g)

    Age (completed months and years)

    -3

    -2

    -1

    0

    1

    2

    3

    3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9 3 6 9MonthsYears 5 6 7 8 9 10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    50

    55

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    50

    55

  • 4/24/15

    3

    Kepala : Normocephal, rambut hitam merata, tidak rontok Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+) Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-/-), napas cuping hidung (-/-) Telinga : Bentuk normal, nyeri tekan tragus (-/-), otore (-/-), darah (-/-) Mulut : Bibir kering (-), tonsil tenang, mouth breathing (+) Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP meningkat (-)

    Paru Inspeksi : Dada simetris statis & dinamis, retraksi suprasternal (+) Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri, tidak ada nyeri tekan Perkusi : Sonor di kedua lapang paru Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing +/+ ekspirasi

    Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Perkusi : Batas jantung dalam batas normal Auskultasi : S1 > S2 murni reguler, tidak ada suara tambahan

    Abdomen Inspeksi : Perut datar, tidak nampak kelainan Auskultasi : Bising usus (+) normal 12 kali Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) Perkusi : Bunyi timpani di seluruh lapang abdomen

    Anggota gerak : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianonis (-), edema (-) Sensibilitas : Dalam batas normal

    PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Penunjang (17/4/2015) Darah Rutin Hemoglobin: 13.1 g/dl (L) Leukosit : 7.400 Eritrosit : 4.750.000 Hematokrit : 39.6 % Trombosit : 273.000 MCV : 83.4 mikro MCH : 27.6 pg

    MCHC : 33.1 g/dl RDW : 13.3 % Limfosit : 0.5 x103/mikro (L) Monosit : 6.9 x103/mikro Eosinofil : 0.0 x103/mikro Basofil : 0.0 x103/mikro

    FOLLOW UP HARIAN 17 April 2015

    S : Sesak (+), batuk kering (+), napas terdengar mengi (+), bicara sulit, lebih nyaman duduk O : TSS/CM, RR 29x/menit, retraksi suprasternal (+), SDV +/+, Wheezing +/+ ekspirasi, akral hangat, CRT < 2dtk

    A : Asma bronkial persisten ringan derajat serangan sedang P : O2 2lpm, nebulizer salbutamol tiap 3 jam, injeksi dexamethason 3x1 amp, Infus D5 5 tpm + aminofilin drip 200 mg. Tirah baring, diet lunak, hindari faktor pencetus. Cek darah rutin, jika mungkin uji fungsi paru

    18 April 2015

    S : Sesak (), batuk mulai berdahak namun sulit keluar, bicara kalimat penuh, lebih nyaman setengah duduk

    O : TSS/CM, RR 23x/menit, retraksi suprasternal (-), SDV +/+, Wheezing +/+ minimal, akral hangat, CRT < 2dtk

    A : Asma bronkial persisten ringan derajat serangan sedang (perbaikan) P : O2 2lpm, nebulizer salbutamol tiap 6 jam, injeksi dexamethason 3x1 amp, Infus D5 5 tpm + aminofilin drip 200 mg

    19 April 2015

    S : Sesak napas sangat berkurang, dahak dapat dikeluarkan sedikit, bicara kalimat penuh, sudah dapat berbaring

    O : TSS/CM, RR 22x/menit, retraksi suprasternal (-), SDV +/+, Wheezing -/-, akral hangat, CRT < 2dtk

    A : Asma bronkial persisten ringan derajat serangan sedang (perbaikan) P : Pasien diizinkan pulang dengan membawa terapi : procaterol 3 x 25 mcg, salbutamol 3 x 2 mg, metilprednisolon 3 x 4 mg

  • 4/24/15

    4

    TINJAUAN PUSTAKA Asma didefinisikan menurut ciri klinis, fisiologis dan patologis. Ciri klinis :

    Riwayat episode sesak, terutama pada malam hari yang sering disertai batuk.

    Pada pemeriksaan fisik, tanda yang sering ditemukan adalah mengi.

    Ciri fisiologis : episode obstruksi saluran napas, ditandai oleh keterbatasan

    arus udara pada ekspirasi.

    Ciri patologis : Inflamasi saluran napas yang kadang disertai dengan perubahan

    struktur saluran napas.

    Konsensus Nasional Asma Anak memberi batasan sebagai berikut: Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten dengan karakteristik timbul secara episodik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal), musiman, setelah aktivitas fisik, serta mempunyai riwayat asma atau atopi lain dalam keluarga atau penderita sendiri

    Status asmatikus adalah keadaan darurat medik paru berupa serangan asma yang berat atau bertambah berat yang bersifat refrakter sementara terhadap pengobatan yang lazim diberikan.

    ANATOMI SISTEM RESPIRASI PROSES RESPIRASI

    PATOGENESIS ASMA

    a) Mekanisme imunologi inflamasi saluran napas

    b) Mekanisme limfosit T IgE

    c) Mekanisme limfosit T non IgE

    Sel mast Makrofag Eosinofil Neutrofil Limfosit T Basofil Sel dendrit Sel struktural

  • 4/24/15

    5

    FAKTOR RISIKO Asap Rokok Tungau Debu Rumah Jenis Kelamin Binatang Piaraan Jenis Makanan Perabot Rumah Tangga Perubahan Cuaca Riwayat Penyakit Keluarga Lingkungan termasuk lingkungan kerja Psikologis

    GAMBARAN KLINIS Episode batuk, mengi, sesak napas Serangan awal sering tidak jelas ; rasa berat di dada,

    yang mungkin disertai pilek atau bersin (asma alergik) Batuk (cough variant asthma)

    Awalnya batuk tanpa disertai sekret sekret mukoid, putih, kadang purulen

    Dapat pula hanya batuk tanpa disertai mengi

    KLASIFIKASI

  • 4/24/15

    6

    DIAGNOSIS Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

    Pirometeri Peak flow meter X-ray thorax Pemeriksaan IgE Uji hiperaktivitas bronkus

    KOMPLIKASI Pneumothoraks Pneumomediastinum dan emfisema subkutis Atelektasis Asperilosis bronkopulmoner alergik Gagal napas Bronkitis Fraktur iga

    PENATALAKSANAAN Tujuan pengobatan serangan asma yaitu:

    Menghilangkan obstruksi saluran napas dengan segera Mengatasi hipoksemia Mengambalikan fungsi paru kearah normal secepat

    mungkin Mencegah terjadinya serangan berikutnya Memberikan penyuluhan kepada pasien dan

    keluarganya mengenai cara-cara mengatasi dan mencegah serangan asma.

    PENATALAKSANAAN

  • 4/24/15

    7

    OBAT-OBAT ANTI ASMA PENCEGAH (CONTROLLER)

    Kortikosteroid inhalasi Kortikosteroid sistemik Natrium kromolin atau natrium nedokromil Teofilin slow release Agonis beta 2 kerja panjang (salmaterol dan

    formoterol)

    PENGHILANG GEJALA (RELIEVER) Agonis beta 2 kerja pendek : fenoterol, salbutamol,

    terbutalin, prokaterol) Kortikoid inhalasi Teofilin kerja pendek

    KESIMPULAN DAN SARAN

    KESIMPULAN Asma adalah keadaan saluran

    napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat reversible. Faktor risiko yaitu genetik, lingkungan, dan faktor lain. Diagnosa dini dan tatalaksana yang tepatdibutuhkan dalam penanganan asma

    SARAN Penderita asma sebaiknya

    menghindari faktor pencetus asma agar tidak terjadi eksaserbasi.

    Dokter seharusnya memberikan edukasi dan pendidikan kepada masyarakat, khususnya penderita asma

    TERIMA KASIH