116
PERTEMUAN I GAMBARAN UMUM AKUNTANSI 1. DEFINISI Akuntansi adalah Proses pengenalan, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi guna memungkinkan melakukan penilaian dan pengambilan keputusan oleh para pengambil keputusan. Proses: Pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan dengan cara tertentu dari sebuah entitas. Fungsi: Menghasilkan Laporan Keuangan 2. Manfaat Informasi Akuntansi; 1. Manajemen : Mengetahui tingkat perkembangan perusahaan 2. Kreditur: Mengetahui kemampuan mengembalikan pinjaman 3. Fiskus : Sebagai dasar informasi pemungutan pajak 4. Karyawan: berkepentingan dengan Kesejahteraan karyawan 3. Prinsip-Prinsip Akuntansi a. Konsep Entitas (Kesatuan Usaha); Kesatuan Usaha Akuntansi adalah organisasi atau kesatuan usaha yang terpisah secara jelas dari pemiliknya. b. Prinsip Objektivitas;Laporan akuntansi harus berdasarkan data yang dapat dipercaya (data terdokumentasi dengan baik dan objektif) c. Prinsip Cost (biaya); Harta atau jasa yang dibeli harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya dikeluarkan. 4. Lapangan khusus Akuntansi Akuntansi Keuangan Pemeriksaan Keuangan Akuntansi Biaya 1

Handout Akunt. Kesehatan Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

shadjsjccsfefyegyebvssbvbssyugyegyhwkmcmshfyewyfjnjdvdnsvkaenveeewggydsxbchweefvssmvrnbiuw shadjsjccsfefyegyebvssbvbssyugyegyhwkmcmshfyewyfjnjdvdnsvkaenveeewggydsxbchweefvssmvrnbiuwshadjsjccsfefyegyebvssbvbssyugyegyhwkmcmshfyewyfjnjdvdnsvkaenveeewggydsxbchweefvssmvrnbiuwshadjsjccsfefyegyebvssbvbssyugyegyhwkmcmshfyewyfjnjdvdnsvkaenveeewggydsxbchweefvssmvrnbiuwshadjsjccsfefyegyebvssbvbssyugyegyhwkmcmshfyewyfjnjdvdnsvkaenveeewggydsxbchweefvssmvrnbiuw

Citation preview

GAMBARAN UMUJM AKUNTANSI

PERTEMUAN I

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI1. DEFINISI

Akuntansi adalah Proses pengenalan, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi guna memungkinkan melakukan penilaian dan pengambilan keputusan oleh para pengambil keputusan.

Proses: Pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan dengan cara tertentu dari sebuah entitas.

Fungsi: Menghasilkan Laporan Keuangan

2. Manfaat Informasi Akuntansi;1. Manajemen : Mengetahui tingkat perkembangan perusahaan

2. Kreditur: Mengetahui kemampuan mengembalikan pinjaman

3. Fiskus : Sebagai dasar informasi pemungutan pajak

4. Karyawan: berkepentingan dengan Kesejahteraan karyawan

3. Prinsip-Prinsip Akuntansi

a. Konsep Entitas (Kesatuan Usaha); Kesatuan Usaha Akuntansi adalah organisasi atau kesatuan usaha yang terpisah secara jelas dari pemiliknya.b. Prinsip Objektivitas;Laporan akuntansi harus berdasarkan data yang dapat dipercaya (data terdokumentasi dengan baik dan objektif)c. Prinsip Cost (biaya); Harta atau jasa yang dibeli harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya dikeluarkan.4. Lapangan khusus Akuntansi

Akuntansi Keuangan

Pemeriksaan Keuangan

Akuntansi Biaya

Akuntansi Manajemen

Akuntansi perpajakan

Sistem Akuntansi

Akuntansi Anggaran

Akuntansi pemerintahan

Akuntansi kemasyarakatan

4. Perbedaan Akuntansi dan Tata Buku

Tata Buku : Menekankan sistem pencatatan

Akuntansi : Perencanaan Pencatatan dan Analisa hasil Pencatatan

5. Arti, Jenis dan Kegiatan Perusahan

a. Perusahaan jasa (Menjual pelayanan /tidak berwujud fisik):

Jasa Konsultan dan Profesi, misal: konsultan bangunan, akuntan, dokter, pengacara, klinik bersalin, dll

Jasa hiburan: Bioskop, taman hiburan, bilyar.

Jasa keahlian pribadi: Salon kecantikan, tukang cukur, penjahit, studio foto.

Jasa Angkutan: Perusahaan penerbangan, kereta api, taksi dan biro perjalanan.

Jasa penginapan: hotel, losmen, asrama, motel

Jas komunikasi: Perusahaan telepon, radio dan televisi swasta.

Jasa Pertanggungan dan keuangan:bank,asuransi, pegadaian, simpan pinjam.b. Perusahaan dagang (membeli dan menjual tanpa merubah bentuk): Supermarket, Toko, distributor, pedagang hasil bumi, toko buku, dll.

c. Perusahaan Industri (Mengolah bahan baku menjadi barang lain yang mempunyai manfaat lebih tinggi): Pabrik tekstil, kertas, kerajinan sepatu dan tas, dll.

1. Bentuk Perusahaan

Perusahaan Perseorangan: Dimiliki dan dikelola oleh satu orang.

Persekutuan: paling sedikit Dua orang bergabung menjalankan usaha dengan kedudukan sama

Persekutuan komanditer: sama dengan persekutuan/firma tetapi kedudukan diantara persero berbeda.

Perseroan: perusahaan yang modalnya terbentuk atas saham.

Koperasi: Bentuk kerja sama dalam usaha yang dimiliki anggota dan untuk kesejahteraan anggota.

PERTEMUAN IISIFAT DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN

A. SIFAT DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATANPENDAHULUAN

Dasar dari diadakannya program pelayanan kesehatan adalah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang turunannya misalnya undang-undang No 9 tahun 1990 tentang pokok-pokok kesehatan, yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Visi Kementerian Kesehatan tahun 2005-2010 adalah Indonesia Sehat Tahun 2010 dengan misi:

1. Mengerakan pembangunan berwawasan kesehatan

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya

Sejak pergantian menteri dari Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.J kepada Dr. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH tahun 2009, maka visi kementerian kesehatan pun berubah menjadi Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.PEMAHAMAN DAN RUANG LINGKUP ORGANISASI KESEHATAN1. Harus dipahami bahwa tugas dan fungsi organisasi pelayanan kesehatan adalah menjadi salah satu agent of public service bagi sebuah masyarakat, dengan ruang lingkup sebagaimana organisasi pada umumnya yakni memiliki tujuan, sasaran, program, dan agenda kegiatan untuk masyarakat yang akan dilayaninya.

2. Pengelolaan organisasi kesehatan sangat berkaitan erat dengan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan seluruh kegiatan di dalam organisasi tersebut termasuk dengan pertanggungjawabannya.

SIFAT ORGANISASI KESEHATAN DARI ASPEK AKUNTANSIAkuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan (American Accounting Association, 1966).Mengapa akuntansi diperlukan untuk organisasi kesehatan?

1. Karena peran akuntansi sebagai penyedia informasi kuantitatif

2. Karena Globalisasi perekonomian dunia menyebabkan perkembangan dunia usaha sehingga memerlukan transfaransi informasi

Organisasi kesehatan memiliki karakter sebagai lembaga pelayanan publik di bidang kesehatan yang berada di bawah naungan pemerintah atau swasta yang melayani pemeriksaan, penanganan, dan pemeliharaan kesehatan anggota masyarakat dengan berbasis nilai, tergantung pada organisasi yang menaunginya, dan bersifat sukarela.Parameter ukuran keberhasilan organisasi kesehatan meliputi; jumlah alokasi dana yang diperoleh, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, jumlah orang yang dilayani, dan biaya overhead yang mampu diminimalisir. Organisasi kesehatan harus mampu menghitung biaya ekonomi dan biaya sosial, hal ini menyebabkan akuntansi diterima sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan kesehatan. Dengan demikian sifat organisasi kesehatan dari aspek akuntansi berkaitan dengan :

1. Tujuan organisasi; peningkatan status kesehatan masyarakat secara mandiri, terpadu, dan berdaya saing dalam lingkungan yang kondusif dan sehat2. Sumber Pembiayaan; anggaran pemerintah, iuran masyarakat pengguna jasa, alokasi dana yayasan/pemilik/sumbangan.

3. Pertanggungjawaban; organisasi kesehatan bertanggungjawab pada badan yang menaunginya.

4. Sistem Akuntansi; akuntansi dipengaruhi oleh mekanisme diagnosis related group (DRG) dan kekuatan persaingan (mengacu pada perawatan terkelola). TUJUAN AKUNTANSI PADA ORGANISASI KESEHATAN:1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola organisasi secara tepat, efesien, dan ekonomis menyangkut kegiatan dan alokasi sumber daya yang dipercayakan ke organisasi (pengendalian pengelolaan).

2. Memberikan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk melaporkan pelaksanaan tangung jawab pengelolaan secara tepat dan efektif beserta penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya kepada publik atau lembaga yang menaunginya (akuntabilitas)

MANFAAT AKUNTANSI PADA ORGANISASI KESEHATAN:1. Pedoman pengambilan keputusan terutama alokasi sumber daya, penentuan biaya program, penentuan tarif layanan, biaya standar pelayanan.2. Membantu pemilihan dan pengikatan kegiatan pelayanan yang efektif serta efesien

Contoh Neraca Sebuah Rumah Sakit dengan alokasi Sumber Daya yang membahayakan struktur modal dan struktur keuangan

Dalam .000AktivaPassiva

Kas 1,000 Hutang Lancar 20,000

Piutang 3,000 Hutang Jangka Panjang 70,000

Persediaan 5,000

Total Aktiva Lancar 9,000 Total Hutang 90,000

Tanah 80,000 Modal Saham 50,000

Gedung 50,000 Laba Ditahan 21,000

Peralatan dan Mesin 30,000

(Akumulasi Penyusutan)(8,000)

Total Aktiva Tetap 152,000 Total Modal Sendiri 71,000

Total Aktiva 161,000 Total Passiva 161,000

Analisis:

Rasio Lancar = (Total Aktiva Lancar/Total Hutang Lancar) x100%

= (9.000.000/20.000.000) x 100%

=

Rasio lancar yang aman = minimal 100%, maximal 200%.

Struktur Modal = (Hutang Jangka Panjang/ Total Modal Sendiri) x 100%

Struktur Keuangan = (Total Hutang / Total Modal Sendiri) x 100 %Rasio yang aman = jumlah total hutang tidak melebihi 50% dari total modal sendiriRasio Solvabilitas = (Total Aktiva/total hutang) x 100%Rasio lancar yang aman = minimal 100%

UNDANG-UNDANG KESEHATAN:Undang-undang kesehatan No 23 tahun 1992 menggambarkan:

1. Cita-cita bangsa Indonesia; pembukaan UUD 1945

2. Pembangunan kesehatan; pencapaian keasadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar derajat kesehatan yang optimal tercapai.

3. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan; peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)

4. Peran serta aktif masyarakat dan swasta; mitra pemerintah

5. Pengaturan untuk melindungi pemberi dan penerima layanan kesehatan6. Perangkat hukum kesehatan yang dinamis

UNDANG-UNDANG PRAKTEK KEDOKTERAN;

Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang UU kedokteran meliputi:1. Tujuan praktek kedokteran; ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, dan keselamatan pasien.

2. Pembentukan konsil kedokteran dan kedokteran gigi3. Registrasi dokter dan dokter gigi

4. Penyusunan, penetapan, dan pengesahan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi5. Penyelenggaraan praktek kedokteran

6. Pembentukan majelis kehormatan disiplin kedokteran Indonesia

7. Pembinaan dan pengawasan praktek keokteran

8. Pengaturan ketentuan pidana

Undang-Udang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN)

Asumsi yang mandasari:

1. Setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak

2. Memberikan jaminan sosial nasional yang menyeluruh

Prinsip jaminan sosial nasional :

1. Kegotongroyongan

2. Nirlaba

3. Keterbukaan

4. Kehati-hatian

5. Akuntabilitas

6. Portabilitas

7. Kepesertaan bersifat wajib

8. Dana amanat

9. Hasil pengelolaan dana jaminan sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan kepentingan peserta

Badan Penyelenggara Jaminan sosial sejak berlakunya Undang-undang ini:

1. PT. JAMSOSTEK

2. PT. TASPEN

3. PT. ASABRI

4. PT. ASKES

Hal-hal yang terkait dengan kepesertaan jaminan sosial:

1. Setiap peserta wajb membayar iuran (berdasarkan persentase upah atau nominal tertentu)

2. Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya dan menyetorkan ke badan penyelenggara jaminan sosial secara berkala

3. Besarnya iuran ditetapkan secara berkala dan disesuaikan dengan perkembangan sosial, ekonomi,dan kebutuhan dasar hidup yang layak

4. Iuran program jaminan sosial bagi fakir miskin dan orang tidak mampu dibayar pemerintah5. Pada tahap pertama, iuran dibayar oleh pemerintah untuk program jaminan kesehatan

6. Ketentuan lebih lanjut diatur oleh peraturan pemerintah

Program jaminan sosial meliputi:

Jaminan kesehatan, Jaminan kecelakaan kerja, Jaminan hari tua, Jaminan pensiun, dan Jaminan kematianB. ORGANISASI PELAYANAN KESEHATANPENGERTIANOrganisasi Pelayanan kesehatan yang dimaksud disini adalah suatu lembaga atau institusi yang berbadan hukum, yang kegiatan operasionalnya adalah memberikan pelayanan kesehatan maupun memproduksi obat.

PARA PELAKU PELAYANAN KESEHATANDalam PP No. 32 tahun 1996 pada Bab I, Pasal 1, ayat 1; Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan jenis tertentu di bidang kesehatan; sehingga orang tersebut memiliki kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan

DokterDokter adalah orang yang bertugas menyembuhkan orang-orang yang sakit dengan kemampuan khusus dan memiliki gelar dalam bidang kedokteran. Dan berprofesi sebagai pelayan kesehatan (health care provider).

Pengelompokkan dokter secara umum:

a. Dokter Umum memeriksa segala jenis penyakit secara umum

b. Dokter spesialis mempunyai keahlian dalam bidang medis secara spesifik

c. Dokter Bedah mempunyai keahlian khusus dalam bidang bedah

d. Dokter Gigi Mempunyai keahlian khusus dalam bidang gigi

Contoh gelar dokter spesialis di Indonesia:

Sp.A Spesialis Anak

Sp.An- Spesialias Anastesi

Sp.And Spesialias Andrologi

Sp.B- Spesialias Bedah

Sp.B KBD Spesialis bedah bagian pencernaan

Sp.B.Onk Spesialis bedah onkologi

Sp. BA- Spesialis Bedah Anak

Sp.BO Spesialis Bedah Orthopedi

Sp.BM- Spesialias Bedah Mulut

Sp.BP Spesialis Bedah Plastik

Sp.BTKV-Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler

dll

PerawatKeperawatan adalah diagnosis penanganan respons manusia terhadap masalah kesehatan aktual maupun potensial. Dalam dunia keperawatan modern respon manusia didefinisikan sebagai pengalaman dan respons orang terhadap sehat dan sakit, dimana hal ini merupakan suatu fenomena perhatian perawat.

Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin Nutrix yang berarti memelihara atau merawat. Menurut Harleyy (1997) perawat adalah seseorang yang berperan dalam memelihara atau merawat, membantu, dan melindungi seseorang dari sakit, injuri serta proses penuaan.

Perawat profesional menurut Depkes RI (2002) adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwenang untuk memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya.

Sampai dengan tahun 2008 tenaga perawat di Indonesia yang terdata di Departemen Kesehatan adalah 40.268 orang (35.673 lulusan SPK, dan 4.595 lulusan D3).

Asuhan keperawatanAdalah kegiatan profesional perawat yang dinamis kreatif, dan berlaku dalam rentang kehidupan serta keadaan (Carpenito,1998), dengan tahapan: pengkajian, diagnosis keperawatan, rencana, implementasi, dan evaluasi.

Peran dan fungsi perawatFungsi perawat adalah melakukan pengkajian atas kondisi individu baik sehat maupun sakit, dimana segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk pemulihan kesehatan. Aktivitas ini dikerjakan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan dilakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian pasien secepat mugkin; yaitu dalam bentuk proses keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian, identifikasi masalah (diagnosis keperawatan), perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Keperawatan merupakan profesi, menurut World Medical Association (1991) profesi perawat yakni enhancing the quality of life and the health status of all people dengan demikian profesi perawat berperan besar meningkatkan kualitas hidup serta derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan, sehingga dalam menjalankan profesinya perawat harus mengikuti kode etik keperawatan.

Ahli Gizi (Nutrisionis)Ahli gizi adalah seseorang yang diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional di bidang pelayan gizi, makanan, serta dietetik, baik di masyarakat maupun di rumah sakit dan unit pelaksana kesehatan lainnya, dan berpendidikan dasar akademi gizi (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2003).

Dietesien adalah seorang nutrisionis yang telah mendalami pengetahuan dan keterampilan dietetik, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun pengalaman bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau mendapat sertifikat dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan bekerja di unit pelayanan yang menyelenggarakan terapi dietetik (Direktorat Gizi Depkes RI, 2003).

Tugas Pokok Nutrisonis:

1. Melaksanakan pelayanan di bidang gizi, makanan, dan dietetik yang meliputi pengamatan, penyusunan program, pelaksanaan, penilaian gizi bagi perorangan, kelompok, dan masyarakat, maupun di rumah sakit.

2. Pelayanan gizi meliputi mempersiapkan perangkat lunak pelayanan gizi, melaksanakan pengamatan masalah gizi, menyiapkan penanggulangan masalah gizi, melaksanakan pelayanan gizi, memantau pelaksanaan pelayanan gizi, dan melakukan evaluasi di bidang pelayanan gizi

Dengan demikian nutrisionis merupakan profesi sebagaimana profesi kesehatan lainnya yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah, terencana, terus menerus, dan berjenjang dan memiliki kode etik profesi (Susman 1966).

Ahli Peralatan Kedokteran Ahli peralatan kedokteran berperan membantu dokter dan perawat dalam memfungsikan alat-alat kedokteran, baik dalam pengadaan, penggunaan, maupun pemeliharaan peralatan tersebut.

ManajemenManajemen adalah Pengelola Pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit, Puskesmas, Klinik praktek dokter bersama, Praktek Bidan, Maupun Apotek. Manajemen pelayanan kesehatan harus mampu menyesuaikan setiap sumber daya untuk menentukan kinerja organisasi pelayanan kesehatan yang dikelolanya. Manajemen harus dapat terus menjalankan organisasi kesehatan yang dipimpinnya dalam hal keuangan, efektif dalam biaya dan sensitif terhadap kebutuhan pasiennya yang dipengaruhi oleh sikap pekerja, informasi yang efektif, sistem pemrosesan, penjadwalan, koordinasi, dan komunikasi antar bagian.

RUMAH SAKITSifat dan KarakteristikDefinisi:

Menurut WHO sebagaimana termuat dalam WHO Technical report series No. 122/1957:

Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif, dan preventif kepada masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta penelitian bio-medik.

Fungsi utama rumah sakit: sebagai sarana pelyanan kesehatan maupun bagian mata rantai rujukan pelayanan kesehatan.

Perkembangan rumah sakit:

Sejalan dengan kemajuan perkembangan ilmu serta teknologi kedokteran, rumah sakit telah berkembang dari suatu lembaga kemanusiaan, keagamaan, dan sosial yang murni, menjadi suatu lembaga yang lebih mengarah dan lebih berorientasi kepada bisnis, terlebih setelah para pemodal diperbolehkan untuk mendirikan rumah sakit di bawah badan hukum yang bertujuan mencari laba (profit). Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang padat modal, padat karya, padat ilmu pengetahuan serta teknologi, dimana untuk mencapai profesionalisme yang tinggi memerlukan profesionalisme yang andal dalam hal pengelolaan lembaga bisnis yang modern. Namun UU no. 32 tahun 1992 tentang kesehatan dalam BAB III, pasal 8 dan BAB VI pasal 57 mewajibkan peran serta masyarakat dalam berbagai penyelenggaraan upaya kesehatan untuk selalu memperhatikan fungsi sosialnya. Demikian pula Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dalam Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) menetapkan rumah sakit sebagai unit sosio ekonomi yang majemuk.

Sistem pengelompokan rumah sakit:

Menurut Asosiasi Rumah Sakit Amerika/American Hospital Association (AHA), klasifikasi rumah sakit terbagi menjadi rumah sakit pemerintah (komunitas), dan non pemerintah (non komunitas)

Menurut kepemilikan atau kontrol atas kebijakan dan cara operasional rumah sakit, menurut cara ini rumah sakit terbagi menjadi: (1) RS pemerintah non federal, (2) rumah sakit non pemerintah nirlaba, (3) rumah sakit yang dimiliki investor, (4) rumah sakit pemerintah daerah Menurut rata-rata lama tinggal, rumah sakit terbagi menjadi rumah sakit jangka pendek dan rumah sakit jangka panjang. Menginap dikatakan singkat jika kurang dari 30 hari, tetapi jika rata-rata tinggal lebih dari 30 hari dikatakan lama. Rumah sakit juga dikelompokan berdasarkan jumlah tempat tidur, misalnya: 6-24 TT, 25-49TT, 50-99TT, 100-199TT, 200-299TT, 300-399TT, 400-499TT, dan 500TT atau lebih. Rumah sakit juga dikelompokkan berdasarkan rumah sakit yang terakreditasi dan yang tidak. Rumah sakit juga dikelompokkan berdasarkan pendidikan dan non pendidikan

Tujuan Organisasi

Rumah sakit yang ideal adalah tempat dimana orang-orang yang sakit biasanya mencari dan menerima perawatan, disamping memberikan pendidikan klinis kepada para mahasiswa kedokteran, perawat, serta seluruh ahli kesehatan.

ModalModal rumah Sakit berasal dari APBN untuk Rumah Sakit Pusat atau APBD untuk rumah sakit daerah. Sedangkan rumah sakit swasta modalnya berasal dari pemilik yang biasanya berbentuk yayasan. Pembiayaan rumah sakit secara kontemporer sudah melibatkan peran serta perusahaan asuransi dari swasta.

Pertanggungjawaban

Bukti laporan pertanggungjawaban rumah sakit adalah laporan akhir yang tediri dari laporan alokasi dana, laporan pendapatan, dan laporan pengeluaran kepada pemerintah setempat. Sedangkan rumah sakit swasta memberikan laporan akhir kepada yayasan/badan yang menaunginya.

Etika Rumah Sakit

Etika rumah sakit adalah etika terapan atau etika praktis yaitu moralitas atau etika umum yang diterapkan pada isu-isu praktis, seperti perlakuan terhadap etnis minoritas, keadilan untuk kaum perempuan, penggunaan hewan untuk bahan makanan dan bahan penelitian, pelestarian lingkungan hidup, aborsi, dan kewajiban bagi yang mampu untuk membantu yang tidak mampu.

Moralitas adalah sistem nilai atau konsensus sosial tentang penilaian baik buruknya motivasi, perilaku, dan perbuatan tertentu.

Asas-Asas etika:

1. Beneficience (Kewajiban untuk berbuat baik);

2. Normal efecience (Kewajiban untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain);

3. Respect for person (menghormati manusia);

4. Justice (Keadilan)

Komponen etika Rumah Sakit terdiri dari etika administratif dan etika biomedis.

Contoh Isu-Isu etika administratif: Kepemimpinan manajemen di rumah sakit, privasi pasien, persetujuan tindakan medis (informed consent).

Contoh Isu-Isu Bio medis atau bioetika; kegiatan rekayasa genetik, teknologi reproduksi, eksperimen medis, donasi dan transpalasi organ tubuh, penggantian kelamin, kloning, malpraktek.

Bioetika menurut International Association of Bio Ethics adalah Studi tentang isu-isu etis, sosial, hukum, serta isu-isu lain yang timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu biologi.

Malpraktek adalah istilah hukum yang berarti kesalahan dalam menjalankan profesi. Seorang dokter dianggap melakukan malpraktek apabila ia tidak memeriksa, tidak membuat penilaian, tidak melakukan tindakan, atau tidak menghindari tindakan tertentu, sedangkan dokter-dokter yang baik, pada situasi yang sama, akan melakukan pemeriksaan, membuat penilaian, melakukan tindakan, atau menghindari tindakan tertentu.

Etika di rumah sakit adalah etika institusi, dimana kewajiban dan tanggug jawab bersifat institusional, sehingga jika ada malpraktek atau pelangaran etik di rumah sakit, maka eksekutif puncak lah yang bertanggung jawab.

PELAYANAN RUMAH SAKITUntuk meningkatkan kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap, maka isu pelayanan rumah sakit merupakan isu yang sangat penting. Pelayanan rumah sakit harus mampu menciptakan kepuasan pasien yang dapat diperoleh dari; gedung rumah sakit yang megah dan bersih, peralatan kedokteran yang canggih, tenaga yang terampil, dan pelayanan yang ramah, sopan, santun, gesit, terampil, serta peduli dengan keluhan pasien.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh manajmen rumah sakit untk menciptakan pelayanan yang berkarakter:

1. Terhadap karyawan; melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan pembentukan karakter yang baik.

2. Terhadap pasien; pasien dapat mengetahui hak dan kewajibannya, peraturan mengenai hak dan tanggungjawab pasien harus dipasang dan diumumkan ditempa-tempat yang mudah dibaca oleh pasien.

3. Terhadap pihak manajemen sendiri: membuka diri terhadap setiap kritikan baik, dari karyawan maupun pasien, senantiasa memperbaiki tingkat kesejahteraan karyawan, dan secara berkala mengevaluasi dan memperbaiki kebijakannya.

SIKLUS AKTIVITAS RUMAH SAKITSebuah rumah sakit mempunyai siklus aktivitas sebagai berikut:

1. Melakukan tindakan-tindakan medis seperti pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kesehatan masyarakat

2. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga medis, ahli dan paramedis, baik yang diselenggarakan sendiri maupun bersama dengan instansi lainnya

3. Mengadakan dan melakukan penelitian

4. Melakukan koordinasi dengan rumah sakit cabang atau institusi lainnya

5. Melakuakan penyuluhan atau seminar kesehatan kepada masyarakat umum

PUSKESMASSifat dan Karakteristik PuskesmasPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi kesehatan fungsional yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk pelayanan kesehatan dasar, dan melaksanakan pembinaan peran serta masyarakat serta pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai wilayah kerja tertentu, biasanya melayani satu kecamatan, dan sebagian besar pengobatan yang diberikan bersifat umum.

Tujuan Organisasi

Memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terpadu, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, melibatkan peran serta masyarakat, menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan, serta teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul pemerinth dan masyarakat.

ModalPuskesmas memerlukan biaya operasional untuk pengadaan persediaan obat/farmasi, imunisasi dan kebutuhan medis lainnya. Biaya operasional ini diperoleh dari Pemerintah pusat yang diserahkan pemeritah pusat kepada pemerintah daerah dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU), juga mendapatkan dana dari APBD Kabupaten/Kota.

PertanggungjawabanPuskesmas bertanggungjawab kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan melaporkan kegiatan usahanya melali SP2TP yakni Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas. SP2TP adalah pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga, dan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Khusus dalam pertanggungjawaban penerimaan dan pemakaian dana Puskesmas mengikuti ketentuan PP no 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintah.

Stuktur Organisasi PuskesmasPuskesmas merupakan lembaga resmi pemerintah yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kecamatan, pada umumnya memiliki sturktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Puskesmas (dokter Umum)

2. Tata Usaha (Administrasi, Rencana terpadu, dan Keuangan)

3. Subsie perawatan dan pengobatan

4. Subsie KIA-KB (kesehatan ibu anak-Keluarga Berencana)

5. Subsie P2M (Pencegahan Penyakit Menular)

6. Subsie Kesehatan Lingkungan

7. Subsie Pendidikan Kesehatan Masyarakat Pelayanan PuskesmasPuskesmas melayani pemeriksaan kesehatan, pengobatan penyakit, penyuluhan kesehatan dan perawatan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat baik orang tua maupun anak-anak pada tingkat kecamatan, pada tingkat desa diadakan puskesmas pembantu, poliklinik desa, atau puskesmas keliling dengan biaya yang sangat terjangkau.PRAKTEK DOKTER BERSAMAPrakterk Dokter Bersama adalah suatu lembaga atau organisasi yang terdiri dari beberapa tenaga kesehatan yang bekerjasama membuka praktek pelayanan kesehatan dalam satu atap, termasuk pelayanan pemberian obat, konsultasi kesehatan, dan pelayanan pemeriksaan kesehatan.

Tujuan OrganisasiMenyelenggarakan usaha pelayanan kesehatan secara bersama antara para dokter/pihak/institusi yang bergabung mendirikan praktek dokter bersama tersebut yang ditujukan untuk kepentingan pasien dan pemilik/pendiri.

ModalModal poliklinik bersama berasal dari perorangan, institusi/lembaga, atau para dokter yang bergabung membentuk klinik tersebut.

PertanggungjawabanPertanggungjawaban diberikan oleh staf operasional/pengelola poliklinik dengan mengajukan laporan kegiatan operasional selama periode akuntansi tertentu kepada pemilik poliklinik bersama tersebut yang biasanya isinya merupakan data keuangan dan non keuangan meliputi sarana, tenaga, dan pelayanan kesehatan yang telah diberikan.

Stuktur OrganisasiBiasanya struktur organisasi parktek dokter bersama sebagai berikut:

1. Pimpinan/Kepala Poliklinik

2. Bagia Keuangan

3. Bagian Administrasi

4. Bagian Operasional

Pelayanan KesehatanPelayanan kesehatan yang diberikan praktek dokter bersama: Konsultasi kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, penyuluhan kesehatan dan perawatan kesehatan

PRAKTEK DOKTER PERSEORANGANSifat dan karakteristik Praktek dokter perseorangan

Praktek dokter perseorangan adalah jenis pelayanan kesehatan yang terdiri dari seorang dokter dan atau didampingi beberapa tenaga kesehatan yang bekerja dalam pembukaan praktek pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pelayanan konsultasi kesehatan dan pelayanan pemeriksaan kesehatan.

Tujuan Organisasi, Modal, Pertanggungjawaban, Struktur OrganisasiPraktek dokter persorangan bertujuan melayani kesehatan masyarakat sekitar tempat praktek, bersifat privat dan melayani kesehatan dengan kasus ringan dan tidak memerlukan perawatan intensif. Modal praktek dokter perorangan bersifat tunggal dari dokter yang bersangkutan, sehinga pertangungjawabannya adalah secara pribadi kepada dirinya sendiri dan struktur organisasi sangat sederhana (tidak hirarkis)

APOTEKSifat dan Karakteristik Apotek

Apotek adalah usaha pelayanan kesehatan dalam hal penyaluran obat/farmasi kepada masyarakat (PP No. 26 tahun 1965). Dalam dekade ini peranan apotek semakin besar seiring dengan perkembangan jenis-jenis obat baru dan teknologi inovatif telah mengubah cara penyaluran, penelusuran, dan pemberian obat yakni dengan sistem informasi apotek (teknologi software) sehingga membantu apoteker dalam menyeleksi dan memantau pengaruh dari obat.

Tujuan Organisasi

Sesuai dengan keberadaannya tujuan apotek adalah memberikan pelayanan penyaluran obat/farmasi kepada masyarakat sesuai resep dokter dan bertangung jawaa dalam hal keamanan, keefektifan dan konsekuensi ekonomi dari obat yang digunakan dalam perawatan. Untuk menjamin penyaluran obat maka apotik harus memiliki layanan:

a. Sumberdaya informasi untuk mendukung seleksi penggunaan obat

b. Usaha medapatkan obat

c. Penyimpanan dan distribusi obat

d. Penyediaan obat

e. Pemantauan bat

f. Pendidikan pasien

g. Tinjauan penggunanan obat

Modal dan PertanggungjawabanModal apotek dapat berasal dari perseorangan atau dari perkongsian (usaha beberapa orang) dan pertanggungajwaban dalam apotek dipengaruhi oleh keinginan si pemilik, laporan dari pengelola apotek diterima pemilik selama periode akuntansi tertentu.

Struktur organisasi

Struktur organisasi apotek berbeda-beda disesuaikan dengan ukuran organisasinya dan keinginan pemiliknya, karena apotek terdiri dari:

1. Apotek milik Individu tunggal

2. Apotek yang dimiliki beberapa orang

3. Apotik milik pemerintah

4. Apotik unit dari rumah sakit pemerintah atau swasta

Pelayanan ApotekPelayanan apotek meliputi:

1. Penyediaan obat tanpa resep

2. Penyediaan obat dengan resep dokter

3. Pemberina informasi mengenai obat

Siklus aktivitas ApotekPada dasarnya siklus aktivitas apotek tediri dari 3 bagian yakni transaksi, informasi dan laporan.

Aktivitas transaksi meliputi Pergudangan (pembuatan purchase order, penerimaan barang, retur barang,dan pembayaran), dan penjualan.

Aktivitas informasi meliputi pendataan daftar barang, daftar pemasok, stok gudang utama, penerimaan tugas, barang masuk, barang keluar, rekapitulasi transaksi penjualan.

Aktivitas Laporan meliputi laporan order gudang berdasarkan barang dan pemasok, laporan terima barang berdasarkan barang dan pemasok, laporan retur gudang berdasarkan barang dan pemasok serta laporan penerimaan petugas.

Soal Latihan:1. Jelaskan Ruang lingkup Organisasi kesehatan

2. Jelaskan Sifat Organsiasi Kesehatan dari Aspek Akuntansi

3. Jelaskan Sumber Pembiayaan Program Kesehatan4. Jelaskan Apa yang dimaksud malpraktek

5. Berikan contoh kasus pelaksanaan manajemen organisasi pelayanan kesehatan dalam sistem desentralisasi

6. Jelaskan contoh masalah etika di rumah sakit dan bagaimana menyelesaikannya

7. Jelaskan usaha yang dapat dilakukan oleh manajemen rumah sakit untuk menciptakan pelayanan yang berkualitas/pelayanan yang berkarakter

PERTEMUAN IIIPENGANGGARAN ORGANISASI KESEHATAN

DEFINISI ANGGARAN

A budget is the quantitive expression of a proposed plan of action by management for a future time period and is an aid to the coordination and implementation of the plan (Horngren et al, 2000:178) dalam Bastian (2008:59).

Definisi di atas menjelaskan batasan mengenai apa yang dimaksud dengan anggaran. Anggaran merupakan pernyatan-pernyataan kuantitatif dari sekumpulan rencana tindakan yang disusun manajemen untuk masa yang akan datang dan merupakan alat bantu untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan rencana tersebut. Pernyataan kuantitaif tersebut biasanya dalam bentuk perkiraan angka-angka atas penerimaan dan pengeluaran yang mungkin terjadi dalam satu atau beberapa tahun ke depan.

PERENCANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi perencanaan mancakup aktivitas manajerial yang menentukan sasaran dan alat untuk mencapai sasaran ersebut.

Faktor-faktor untuk perencanaan antara lain; (1) sasaran, (2) tindakan, (3) sumber daya yang diperlukan, (4) implementasi.

PERENCANAAN PROGRAM PELAYANAN ORGANISASI KESEHATANPerencanaan kesehatan yang memuat rencana program pelayanan disusun oleh suatu bagian yakni bagian perencanaan dan program. Bagian perencanaan dan Program menyusun rencana pelayanan kesehatan tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan dari seluruh unit dalam organisasi kesehatan yang bersangkutan. Pada rumah sakit pemerintah, biasanya bagian perencanaan dan program membuat Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) setiap tahun bersamaan dengan disusunnya Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga yang memuat seluruh program pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, serta starategi untuk mencapai sasaran tersebut. Untuk dapat menysun RBA dengan baik, maka bagian perencanaan dan program harus berkoordinasi dalam hal pengumpulan data dari unit-unit lainnya yang ada di rumah sakit tersebut dan yang paling penting adalah koordinasi dengan direksi/top manajemen dari rumah sakit tersebut.

PERENCANAAN ANGGARAN PROGRAM PELAYANAN ORGANISASI KESEHATAN

Dua tingkatan anggaran baik di organisasi kesehatan pemerintah maupun organisasi non profit lainnya dalah;

1. Anggaran Legislatif (legislative budget) diajukan untuk pembiayaan. Anggaran ini tidak dapat dikaitkan dengan tingkat pengembalian yang diperoleh nantinya. Anggaran legislatif ini dalam rumah sakit pemerintah dikenal dengan istilah DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang berisi daftar program pelayanan, sub program pelayanan, fungsi pelayanan, kegiatan pelayanan, sub kegiatan pelayanan, dan jenis belanja kegiatan yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jumlah Anggaran yang tercantum dalam DIPA merupakan batas maksimal anggaran, sehingga rumah sakit tidak diperkenankan mengeluarkan biaya yang melebihi angka yang tercantum dalam DIPA tersebut.

2. Anggaran Manajemen (management budget) dipersiapkan setelah pengambil kebijakan (DPR) memutuskan jumlah dana yang disediakan. Artinya, setelah DIPA disahkan, maka pihak manajemen membuat suatu daftar plan of action (rencana pelaksanaan kegiatan) yang mengalokasikan dana yang sudah tersedia tersebut pada kegiatan yang sesuai dan disesuaikan dengan tahapan pelaksanaannya yang biasanya mengikuti pola triwulanan.PERBEDAAN PENGANGGARAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN NON PROFIT DENGAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN YANG BERORIENTASI LABA

1. Struktur BiayaDalam entitas yang berorientasi laba, sebagian besar biaya dikeluarkan untuk membeli peralatan yang disesuaikan dengan perencanaan. Sedangkan, dalam kebanyakan organisasi pelayanan kesehatan non profit, dana tergantung pada pilihan prioritas atau terserah pada kebijakan penguasa, dan jumlah yang dibelanjakan sangat beragam tergatung pada keputusan manajemen.

2. Fleksibilitas PembelanjaanPada entitas yang berorientasi laba, anggaran merupakan pernyataan sementara dari perencanaan. Anggaran tersebut dapat berubah seiring dengan perubahan kondisi, yakni perubahan volume penjualan yang sering terjadi selama taun anggaran, sedangkan dalam entitas yang non profit terutama rumah sakit pemerintah anggaran tersebut relatif stabil dan terprediksi, artinya perubahan atau fluktuasi kunjungan pasien/permintaan/penerimaan tidak menyebabkan pola pengeluaran berubah.

JENIS ANGGARAN PELAYANAN KESEHATANBiasanya ada tiga jenis anggaran yaitu:

(1) anggaran modal (capital budget); anggaran modal adalah anggaran yang terdaftar dan tergambar dalam rencana penambahan modal/investasi. Anggaran ini berisi daftar proyek investasi yang diajukan selama satu tahun yang akan datang terdiri dari belanja modal gedung, belanja modal peralatan dan mesin (alat dan mesin medis dan non medis, alat pengolah data, kendaraan operasional dan ambulance), belanja modal tanah, belanja modal fisik lainnya (Barang-barang mebeleur dan atau perangkat lunak komputer).

(2) Anggaran kas (cash budget); merupakan anggaran yang telah tercatat dalam rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Kas menurut pengertiannya adalah semua mata uang baik kertas maupun logam serta surat-surat berharga yang dapat digunakan segera untuk melakukan pembayaran setiap saat.

Anggaran kas sangat terkait dengan komponen kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.

(a) Kas pada aktivitas operasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap aktivitas operasional sebuah entitas, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Kas masuk berasal dari pemberian jasa pelayanan kesehatan, pendapatan operasional non kesehatan dan subsidi negara (untuk rumah sakit pemerintah), sedangkan kas keluar berasal dari belanja operasional sehari-hari tanpa biaya penyusutan.(b) Kas pada aktivitas investasi terdiri dari kas masuk dan kas keluar pada setiap aktivitas investasi sebuah entitas. Kas masuk berasal dari penjualan investasi jangka panjang dan penjualan aktiva lainnya. Kas keluar berasal dari belanja pembangunan gedung atau pembelian alat-alat investasi jangka panjang, misalnya pembelian CT scan atau mobil ambulance.(c) Kas pada aktivitas pembiayaan terdiri dari kas masuk dan kas keluar. Aktivitas pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Pengeluaran pembiayaan adalah aktivitas pengeluaran kas saat ini yang hasilnya akan diterima di masa yang akan datang. Penerimaan pembiayaan adalah penerimaan saat ini yang mengandung konsekuensi kewajiban mengambalikan dana tersebut di masa yang akan datang. Contoh Kas masuk dari aktivitas penerimaan pembiayaan; penerimaan pinjaman dan obligasi, contoh kas keluar dari aktivitas pengeluaran pembiayaan; penyertaan modal.(3) Anggaran pelaksanaan (operating budget) adalah anggaran yang telah tergambar dalam perencanaan aktivitas pelaksanaan yang meliputi: (a) Penerimaan (revenue)

(b) Pengeluaran (expenditure).

(c) Pengukuran hasil

Langkah-langkah dalam proses penganggaran pelaksanaan:

Pada prinsipnya proses penganggaran pelaksanaan tediri dari : (1) Penyebaran pedoman oleh top manajemen pada manajer pelaksana, (2) persiapan perkiraan anggaran (pendekatan partisipasi) , (3) review perkiraan oleh bagian anggaran, (4) persetujuan anggaran. Empat langkah operating budget tersebut berlaku untuk aktivitas penerimaan dan pengeluaran.

Review merupakan peninjauan kembali untuk perbaikan perkiraan anggaran yang diajukan sehingga dapat diperbaiki sebelum disetujui, misalnya jika ada target pendapatan dari suatu unit/instalasi yang terlalu rendah dari kemampuan sebenarnya. Review juga dapat dilakukan untuk mengendalikan pengeluaran, jika ada usulan pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan prioritas kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau mengendalikan kegiatan pengadaan barang/jasa keperluan rumah sakit agar tidak melebihi batas maksimal pagu anggaran.Soal Latihan :

1. Sajikanlah contoh bentuk-bentuk laporan penganggaran kesehatan yang meliputi anggaran modal, anggaran kas, dan anggaran operasional!

2. Jelaskanlah mekanisme penganggaran di kementerian kesehatan sampai anggaran dapat diterima dan dilaksanakan oleh rumah sakitPERTEMUAN IV

SIKLUS AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN KESEHATANA. SIKLUS AKUNTANSIHUBUNGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

Organisasi pengelola kesehatan sedang mengalami tekanan untuk lebih efesien, maka mereka memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, sehingga akuntansi dapat diterima dengan cepat sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk pengelolaan kesehatan.

PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI

Siklus akuntansi adalah sistematika pencatatan, peringkasan, dan pelaporan transaksi keuangan yang terbagi menjadi beberapa pekerjaan selama periode berjalan, yaitu penjurnalan transaksi, pemindahbukuan ke dalam buku besar, serta penyiapan laporan keuangan pada akhir periode.

ALUR PROSES SIKLUS AKUNTANSI:

Tahap Pencatatan:

1. Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaski dan bukti pencatatan

2. Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal

3. Posting berdasarkan kelompok akun ke dalam buku besar

Tahap Peringkasan/Pengikhtisaran:

1. Penyusunan Neraca saldo Percobaan (Trial Balance) berdasarkan buku besar

2. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian

3. Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur

4. Pembuatan ayat jurnal penutup

5. Pembuatan neraca saldo setelah penutupan

6. Pembuatan ayat jurnal pembalik

Tahap Pelaporan:

1. Laporan surflus/defisit

2. Laporan arus kas

3. Neraca

4. Laporan perubahan ekuitas

5. Catatan atas laporan keuangan

Transaksi: pertemuan antara 2 belah pihak ( penjual dan pembeli) yang saling menguntungkan, dapat diukur, menghasilkan bukti, dan mempengaruhi posisi keuangan badan usaha. Hal yang dapat dicatat sebagai transaski:

1. Pembelian barang dagangan

2. Penjualan barang dagangan

3. Pembayaran sewa

4. Penerimaan uang kas

Bukti transaksi: Dokumen sumber yang menandai bahwa transaski yang sah telah terjadi.

Jurnal: alat untuk mencatat transaksi yang dilakukan organisasi kesehatan secara kronologis dengan menunjukkan akun yang didebet dan dikredit beserta jumlahnya masing-masing. Jurnal menganut asas double entry.

Buku Besar: suatu buku yang berisi kumpulan atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal, dengan maksud untuk memisahkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas.

Cara Melakukan posting:

1. Tanggal di jurnal dicatat kembali dalam buku besar

2. Nomor halaman jurnal dicatat sebagai referensi dalam buku besar

3. Nomor referensi di dalam jurnal dicatat sebagai judul akun dalam buku besar

4. Sisi debit jurnal pindah ke debit buku besar

5. Sisi kredit jurnal pindah ke kredit buku besar

Langkah-langkah dalam buku besar:

1. Memasukan saldo awal dari neraca periode sebelumnya

2. Memasukan setiap item dalam jurnal ke buku besar

3. Memasukan item jurnal penyesuaian ke dalam buku besar

4. Memasukan setiap item dalam jurnal penutup ke dalam buku besar

Kertas kerja: merupakan kolom-kolom yang digunakan dalam proses akuntansi keuangan manual, dimana dalam kertas kerja neraca saldo berbentuk daftar akun beserta saldo yang menyertainya pada suatu periode tertentu. Kertas kerja (worksheet) terdiri dari 10 kolom debit kredit untuk neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah disesuaikan, laporan laba rugi dan neraca.

Elemen-Elemen Neraca:

1. Aktiva

2. Kewajiban

3. Ekuitas

Elemen-Elemen Laporan Laba Rugi

1. Pendapatan

2. Biaya

3. Surflus

4. Defisit

Elemen-elemen Laporan Arus Kas kesehatan:

1. Arus kas dari aktivitas operasi

2. Arus kas dari aktivitas investasi

3. Arus kas dar aktivitas pembiayaan

Alur Akuntansi Di Rumah Sakit

1. Pasien

2. Kasir/Bendahara

3. Transaksi, bukti, jurnal

4. Buku besar, buku besar pembantu

5. Neraca saldo, kertas kerja, penyesuaian, eleminasi

6. Neraca, surflus/defisit, perubahan ekuitas, laporan arus kas

7. Penutupan, neraca saldo setelah penutupan, pembalikan

B. LAPORAN KEUANGAN KESEHATANTujuan Dan Ruang Lingkup

Memberikan gambaran tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya.Secara rinci tujuan laporan keuangan adalah:

1. Pengambilan keputusan investasi dan kredit

2. Menilai prospek arus kas (operasional, investasi, dan pembiayaan)

3. Informasi atas sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, serta perubahannya

Pengguna Laporan:a. Pihak investor meliputi : pemegang efek ekuitas dan pemegang efek hutang

b. Pihak kreditor meliputi

1) Pemasok

2) Konsumen dan karyawan yang memiliki klaim atas perusahaan

3) Lembaga pemberi pinjaman

4) Pemberi pinjaman individual

5) Pemegang efek hutang

Dengan adanya pedoman ini, pemahaman dan daya banding laporan keuangan akan semakin meningkat. Oleh karena itu keseragaman penyajian sebagaimanan diatur dalam pedoman ini tidak menghalangi emiten atau perusahaan publik untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan sesuai kondisi masing masing emiten atau perusahaan publik.

Acuan Penyusunan

Pemilihan acuan yang akan digunakan dalam penyusunan pedoman industri rumah sakit di dasarkan pada acuan yang relevan pada industry rumah sakit. Acuan tersebut adalah :

a. Pengaturan badan pengawas pasar modal (Bapepam) yang berhubungan dengan akuntansi dan laporan keuangan.

b. Kerangka dasar dan penyusunan penyajian laporan keuangan(PSAK dan IPSAK)c. Standar-Satandar Akuntansi: IAS, SFAS, IPSAS,IFRSd. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan.

e. Praktek-praktek akuntansi yang berlaku umum.

Lingkup pedoman

Pedoman ini dibuat untuk emiten atau perusahaan public yang aktivitas utamanya adalah rumah sakit dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut tidak mempunyai anak perusahaan yang dikonsolidasikan.

Komponen Laporan Keuangan Kesehatan1. Balance Sheet (Neraca)

2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)

3. Retained Earning Position/Capital Statement (Laporan Perubahan Modal)

4. Informative Disclosure (Catatan Atas Laporan Keuangan)

5. Cash Flow (Laporan Arus Kas)

Klasifikasi Aktiva:

1. Aktiva Lancar (Current Assets), terdiri dari:

Kas (cash), Surat berharga (marketable securities), Wesel Tagih (Notes Receivable), Piutang Dagang (Accounts Receivable), Persediaan Barang (Merchandise Inventory), Beban dibayar dimuka (Prepaid Expense), dan Perlengkapan (Supplies).

2. Investasi/Penyertaan (Investment)

Investasi Saham, Obligasi, tanah dan lain-lain

3. Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Tanah (Land), Gedung (Building/factory/plant), Mesin-mesin Produksi (Machinery), Kendaraan (Vehicles), dan Peralatan (Equipment), Akumulasi Penyusutan (Accumulation Depreciation).

4. Aktiva tidak Berwujud (Intangible Assets)

Goodwill, Hak Paten, Hak Cipta, Merek dagang

5. Aktiva Lain-lain (Other Assets)

Aktiva yang diperoleh di luar operasi normal perusahaan, misalnya gedung yang diperoleh akibat penyitaan karena perusahaan menang dalam perkara guguatan atas pihak ketiga.

Klasifikasi Kewajiban:

1. Kewajiban Lancar (Sort term Liabilities)

Hutang Dagang (Accounts Payable), Hutang Wesel (Notes Payable), Rekening yang masih harus dibayar (Account Liabilities), Bagian Hutang Jangka Panjang yang Jatuh tempo

2. Kewajiban Jangka Panjang (Long term Liabilities)

Obligasi (Obligation/Bond), Hipotik (Mortgage Payable), Diskonto Obligasi (Discounted Obligation).

Klasifikasi Modal:

2. Modal Saham (Capital Stock)

Saham Istimewa (Prefered Stock) dan Saham Biasa (Common Stock)

3. Agio Saham (Premium Stock)

4. Laba ditahan (Retained Earnings)

Klasifikasi Laporan Laba Rugi:

1. Pendapaatan (Revenue)

Pendapatan Operasional dan Pendapatan Non Operasional yang akan menambah modal

2. Beban (Expense)

Beban Harga Pokok (Operasional) dan Beban Non Operasional (Administrasi, Umum, dan Pemasaran) yang akan mengurangi modal.

3. Laba Atau Rugi

Laba (Profit) adalah selisih lebih pendapatan di atas beban-beban, Sedangkan Rugi (Loss) adalah sebaliknya.

PENGGUNAAN T ACCOUNT

T account (Rekening perkiraan bentuk T) adalah bentuk Ledger (buku besar) yang disederhanakan ke dalam bentuk huruf T dimana disebelah kiri adalah debit dan disebelah kanan adalah kredit. Mekanisme yang digunakan adalah sistem double entry (pencatatan berpasangan), artinya setiap transaksi akan dicatat ke dalam 2 (dua ) perkiraan atau lebih dengan jumlah yang selamanya sama/seimbang antara debit dan kredit sesuai dengan ketentuan didalam persaman dasar akuntansi. Untuk menyusun T account harus dikuasai terlebih dahulu pengetahuan tentang posisi saldo normal masing-masing rekening baik rekening- rekening di neraca maupun laporan laba rugi.

Jenis PerkiraanPenambahanPenguranganSaldo Normal

AktivaDebitKreditDebit

KewajibanKreditDebitKredit

ModalKreditDebitKredit

PenarikanDebitKreditDebit

DevidenDebitKreditDebit

PendapatanKreditDebitKredit

BebanDebitKreditDebit

Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Juni 2007 di balai Pengobatan Bakti darma:

1. Dr. Yahya menginvestasikan Rp 100.000.000 berupa kas ke dalam Balai Pengobatan Bakti Darma.

2. Dibayar untuk 1 tahun sewa kantor Rp. 6.000.000

3. Dibayar Rp.60.000.000 untuk investasi peralatan medis

4. Dibeli peralatan kantor/non medis Rp.2.000.000 per kas.

5. Membeli peralatan kantor senilai Rp. 7.000.000 dari PT. Bahtera dibayar secara kredit6. Dibeli Perlengkapan Kantor secara kredit dari Toko Trisakti Rp. 1.200.000 7. Dijual peralatan kantor yang tidak terpakai kepada Bahri &Co. Rp .2.000.000 per kas dan Rp 100.000 kredit.

8. Diterima dari Bahri&Co. Rp. 100.0009. Dibayar kepada PT. Bahtera Rp.3.500.000

10. Diterima pendapatan pemeriksaaan kesehatan 3 minggu pertama bulan Juni Rp. 17.000.000

11. Dibayar Gaji pegawai untuk 2 orang Rp. 1.200.000 untuk 2 minggu pertama bulan Juni

12. Diterima pendapatan pemeriksaan kesehatan 1 minggu terakhir bulan Juni Rp .1.500.000

13. Dr. Yahya mengambil Rp. 4.000.000 untuk kepentingan pribadi

14. Dibayar Gaji pegawai untuk 2 minggu terakhir Rp. 1.200.000

15. Membayar rekening Telepon bulan yang bersangkutan Rp. 400.000

16. Membayar biaya sevice rutin peralatan medis Rp1.500.000

17. Membayar biaya advertensi Rp 120.000

ASSETS = LIABILITIES + CAPITAL

KAS HUTANG USAHA MODAL, DR. YAHYA

1) 100.000.000 2) 6.000.000 9) 3.500.000 5) 7.000.000 1) 100.000.000

7) 2.000.000 3) 60.000.000 6)6) 1.200.000

8) 100.000 4) 2.000.000 Jlh. 3.500.000 - 8.200.000 PENARIKAN, DR YAHYA

10) 17.000.000 9) 3.500.000 So. 4.700.000 13) 4.000.000

12) 1.500.000 11) 1.200.000

13) 4.000.000 PENDAPATAN JASA PEMERIKSAAN KES.

14) 1.200.000 10) 17.000.000

15) 400.000 12) 1.500.000

16) 1.500.000 Jlh. 18.500.000

17) 120.000 So. 18.500.000

Jlh 120.600.000 - 79.920.000

So. 40.680.000 BEBAN GAJI

11) 1.200.000

14) 1.200.000

PIUTANG USAHA Jlh. 2.400.000

7) 100.000 8) 100.000 So. 2.400.000

So. -

SEWA DIBAYAR DI MUKA BEBAN TELEPON

2) 6.000.000 15) 400.000

PERLENGKAPAN KANTOR BEBAN PEMELIHARAAN RUTIN

6) 1.200.000 16) 1.500.000

PERALATAN MEDIS BEBAN ADVERTENSI

3) 60.000.000 17) 120.000

PERALATAN KANTOR

4) 2.000.000 7) 2.100.000

5) 7.000.000

Jlh. 9.000.000 2.100.000

So. 6.900.000

Jlh. 114.780.000 Jlh. 4.700.000 Jlh. 110.080.000

PENYUSUNAN NERACA PERCOBAAN (TRIAL BALANCE)

Langkah-langkah Penyusunan Trial Balance:

a. Tetapkanlah saldo dari setiap perkiraan

b. Jumlahkanlah saldo debit

c. Jumlahkanlah saldo kredit

d. Bandingkanlah antara jumlah debit dan kredit, harus sama.

Jika jumlah debit dan kredit tidak seimbang, berarti terjadi kesalahan , karena:

a. salah pencatatan/pemasukan perkiraan

b. salah dalam menentukan saldo dalam setiap perkiraan

c. salah memindahkan angka dari perkiraan ke dalam trial balance

d. kekeliruan di dalam menjumlahkan angka-angka di kolom-kolo trial balance

Yang harus diwaspadai:

Sekalipun jumlah debit dan kredit di trial balance sudah sama hal itu tidak menjamin pencatatan telah benar 100%. Kesalahan masih mungkin terjadi akibat kekurang telitian misalnya nilai Rp 4.000.000 yang seharusnya dicatat pada debit rekening penarikan pribadi malah dicatat sebagai debit beban gaji.

BALAI PENGOBATAN BAKTI DARMA

NERACA PERCOBAAN

PER 30 JUNI 2008

DEBITKREDIT

KAS 40.680.000

SEWA DIBAYAR DIMUKA 6.000.000

PERLENGKAPAN KANTOR 1.200.000

PERALATAN MEDIS 60.000.000

PERALATAN KANTOR 6.900.000

HUTANG USAHA 4.700.000

MODAL, DR YAHYA 100.000.000

PENARIKAN, DR. YAHYA 4.000.000

PENDAPATAN JASA PEMERIKSAAAN 18.500.000

BEBAN GAJI 2.400.000

BEBAN TELEPON 400.000

BEBAN PEMELIHARAAN RUTIN 1.500.000

BEBAN ADVERTENSI 120.000

JUMLAH 123.200.000 123.200.000

Soal-Soal:

1. Dr. Rahmat memulai usaha kliniknya yang diberi nama Klinik Mitra Sehat pada bulan Maret 2007 dengan investasi berupa uang kas Rp. 80.000.000.

2. Membayar sewa gedung Rp. 12.000.000 untuk satu tahun

3. Membeli peralatan Medis senilai Rp160.000.000 yang dibayar tunai Rp 45.000.000 sisanya berupa surat perjanjian kesanggupan membayar.

4. Dibeli perlatan kantor secara kredit Rp 1.800.000

5. Membayar beban telepon Rp 500.000

6. Diambil Uang tunai untuk kepentingan pribadi Rp. 3.000.000

7. Diterima pendapatan pemeriksaan kesehatan untuk setengah bulan pertama Rp. 16.500.000

8. Membayar gaji pegawai untuk 2 orang Rp. 1.500.000 untuk dua minggu pertama bulan Maret

9. Dibayar per kas premi asuaransi peralatan medis untuk satu tahun Rp 1.500.000

10. Membayar hutang peralatan kantor Rp 1.200.000

11. Membeli perlengkapan Rp 600.000

12. Dierima pendapatan jasa pemeriksaan kesehatan untuk setangah bulan terakhir Rp 13.200.000

13. Membayar gaji pegawai untuk dua minggu terkahir bulan Maret Rp. 1.500.000

14. Dibayar rekening tagihan listrik dan Air PDAM Rp. 1.200.000

15. Membayar biaya service rutin peralatan medis Rp. 2.100.000

16. Diambil tunai oleh pemilik Rp 2.800.000 untuk kepentingan pribadi.Diminta: Selesaikan transaksi-transaksi di atas ke dalam ledger T AccountPERTEMUAN VPERSAMAAN DAN LAPORAN AKUNTANSI

PERSAMAAN AKUNTANSI

Jika semua harta perusahaan dibiayai dari modal sendiri tanpa hutang, maka:

Assets = equities

Jika semua harta perusahaan dibiayai dari hutang dan modal, maka:

Assets = Liabilities + capital

TRANSAKSI-TRANSAKSI:

1. Dr. Abidin mendirikan Klinik Pratama Husada pada tanggal 1 April 2007 dengan modal Rp. 200.000.000,- yang disimpan dalam bentuk deposito di bank Danamon.

2. Klinik Pratama Husada membeli peralatan medis dan non medis dengan tunai seharga Rp. 120.000.000,-.

3. Klinik Pratama Husada membeli perlengkapan kantor senilai Rp 2.000.000,- dengan perjanjian pembayaran dilaksanakan pada bulan berikutnya.4. Sebagian hutang tersebut dibayar dengan jumlah Rp. 1.200.000,-

5. Selama bulan April tersebut Klinik Pratama Husada menerima pendapatan jasa pemeriksaan kesehatan sejumlah Rp. 16.500.000,- secara tunai

6. Berbagai macam beban yang dikeluarkan perusahaan selama bulan tersebut antara lain:

Gaji dan Upah

Rp. 5.400.000,-Listrik dan air

1.600.000 ,-Telepon

500.000,-7. Diketahui nilai perlengkapan pada akhir bulan tinggal Rp 900.000,-.8. Ditaksir penyusutan peralatan Medis dan Non medis pada bulan tersebut Rp. 2.000.000,-

9. Pada Akhir bulan Dr. Abidin mengambil uang dari kas Klinik Pratama Husada sebesar Rp. 1.500.000,- untuk kepentingan Pribadinya.

Keterangan:

Asset = harta perusahaan/investasi milik perusahaan

Libilities = Kewajiban/Hutang

Equities = capital/modal sendiri

Beban = pengorbanan atas barang/jasa yang diarahkan untuk menjalankan perusahaan

Depresiasi = penyusutan

Akumulasi Depresiasi = jumlah penyusutan

Peralatan = harta yang berumur lebih dari satu tahun

Perlengkapan = harta yang berumur kurang dari satu tahun

Prive = Withdrawals/pengambilan sebagian laba untuk kepentingan pribadi pemilik perusahaan perseorangan/non badan hukumJENIS-JENIS LAPORAN AKUNTANSI:1. Neraca/Balance Sheet : Suatu daftar yang berisi ringkasan harta, kewajiban dan modal suatu perusahaan yang biasanya ditutup pada hari terakhir setiap bulan

2. Laporan Laba Rugi /Income Statement : Laporan yang bersisi ringkasan pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu

3. Laporan Perubahan Modal/Capital Statement : Laporan yang berisi ringkasan perubahan modal suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

PERSAMAAN AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI-TRANSAKSI DI KLINIK PRATAMA HUSADA Dalam.000No. Transaksi Assets = Liabilities Capital

Kas Perlengkapan Peralatan Akumulasi Depresiasi Hutang Jangka Pendek Dr. Abidin, Modal

1 200.000 200.000

2 (120.000) 120.000

Bal. 80.000 120.000 200.000

3 2.000 2.000

Bal. 80.000 2.000 120.000 2.000 200.000

4 (1.200) (1.200)

Bal. 78.800 2.000 120.000 800 200.000

5 16.500 16.500

Bal. 95.300 2.000 120.000 800 216.500

6 (7.500) (7.500)

Bal. 87.800 2.000 120.000 800 209.000

7 (1.100) (1.100 )

Bal. 87.800 900 120.000 800 207.900

8 (2.000) (2.000)

Bal. 87.800 900 120.000 (2.000) 800 205.900

9 (1.500) (1.500)

Bal. 86.300 900 120.000 (2.000) 800 204.400

CARA PENYAJIAN LAPORAN NERACA:1. Laporan bentuk report form/stafel: kewajiban dan modal diletakan di bawah harta (bentuk ini lebih umum dipakai oleh peruahaan). 2. Laporan bentuk Rekening/Account form/Skontro: harta di sebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disebelah kanan.

CONTOH:

Klinik Pratama Husada

Neraca

Per 30 April 2007

Harta

Kas

Rp. 86.300.000Perlengkapan

900.000Peralatan

120.000.000Dikurangi: Akumulasi Depresiasi

(2.000.000)Total Harta

205.200.000Kewajiban Hutang Jangka Pendek

Rp. 800.000Modal

Dr. Abidin, Modal

204.400.000 Total Kewajiban dan Modal

205.200.000Klinik Pratama Husada

Laporan Laba Rugi

Per 30 April 2007

Pendapatan Jasa

Rp.16.500.000Biaya Operasional:

Beban Gaji dan Upah

5.400.000Beban Listrik dan Air

1.600.000Beban Telepon

500.000Beban Depresiasi

2.000.000Beban Perlengkapan

1.100.000 Total Biaya Operasional

10.600.000Laba Bersih

5.900.000Klinik Pratama Husada

Laporan Perubahan Modal

Per 30 April 2007

Modal, 1 April 2007

Rp.200.000.000Laba Bersih Bulan April 20075.900.000Dikurangi: Prive

1.500.000Penambahan Modal

4.400.000Modal, 30 April 2007

204.400.000

Soal Latihan :

Pada tanggal 1 Oktober 2007 Dr. Taufik mendirikan Klinik Mulia Husada. Transaksi yang terjadi selama bulan Oktober 2007 adalah sebagai berikut:

1. Memulai usaha dengan mendepositokan uang ke bank BRI sebesar Rp. 150.000.000,-

2. Membayar Beban Listrik dan Air Rp. 3.000.000,-

3. Membeli peralatan berupa meja tulis, kursi, lemari arsip dan perlatan medis seharga Rp. 15.000.000,- . Dari jumlah tersebut RP. 10.000.000,- dibayar tunai dan sisanya dengan kredit.4. Membeli perlengkapan berupa pensil, kertas HVS, dan lain-lain senilai Rp. 700.000,- secara tunai5. Diterima pendapatan jasa senilai Rp. 10.500.000,-

6. Membayar hutang kepada kreditur Rp. 3.000.000,-

7. Membayar beban Telepon Rp. 1.000.000,-

8. Dr. Taufik mengambil prive senilai Rp. 2.400.000,-

9. Penyusutan Peralatan ditaksir Rp 500.000,-

10. Setelah dilakukan Inventarisir perlengkapan diketahui beban perlengkapan yang terpakai Rp 300.000,-

Pertanyaan:

1. Catat Transaksi di atas dan tentukan saldonya dengan judul kolom sebagai berikut:

Assets

= Liabilities + Capital

Kas+Perlengkapan + Peralatan- Akum.Depr. = Hutang Jk. Pendek + Dr. Taufik, Modal

2. Buatlah Neraca, Laporan Laba rugi, dan Perubahan Modal per 31 Oktober 2007.

PERTEMUAN VIJURNAL UMUM DAN POSTING

MENGAPA PERLU JURNAL?

Apabila transaksi-transaksi langsung dicatat dalam ledger, mungkin akan terjadi kesalahan berupa mencatat dalam ledger yang salah atau mencatat kedalam ledger yang benar tetapi letak debit atau kreditnya salah. Oleh karenanya, maka harus dibuat Book of original Entry (buku pencatatan asli) atau jurnal.

Langkah Melakukan penjurnalan setiap transaksi:1. Tentukan apakah transaksi itu mempengaruhi aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau beban.

2. Tentukan apakah transaksi itu merupakan penambahan atau pengurangan

3. Tentukan apakah dicatat sebelah debit atau kredit.

POSTING

Adalah kegiatan atau prosedur pemindahan ayat-ayat jurnal ke dalam ledger/rekening/akun/perkiraan/buku besar. Posting dilakukan berurutan sesuai dengan peristiwa terjadinya transaksi. Setiap rekening dalam buku besar disusun berdasarkan nomor akunnya.Langkah-langkah Posting:

1. Catat tanggal yang ada dalam jurnal

2. Pindahkan jumlah debit dalam ayat jurnal ke sisi debit buku besar rekening yang bersangkutan

3. Pindahkan jumlah kredit dalam ayat jurnal ke sisi kredit buku besar rekening yang bersangkutan

4. Cantumkan nomor halaman jurnal ke dalam kolom referensi 5. Catat Nomor Referensi dalam jurnal ke buku besar sebagai Nomor Rekening.

Contoh Transaksi:

Ibrahim, S.Si, Apt, seorang Apoteker membuka Apotik Mugi Sehat terhitung tanggal 1 Juli 2006. Berikut ini urutan tanggal dan peristiwa transaksi selama bulan Juli 2006.

1. Menyerahkan uang tunai Rp 40.000.000 dan satu gedung senilai Rp 300.000.000 sebagai modal.

3. Dibeli peralatan kantor dengan tunai senilai Rp. 12.000.000

4. Dibeli Obatan-obatan berbagai jenis Rp. 80.000.000 secara kredit

7. Diterima pendapatan penjualan obat minggu pertama Rp. 2.500.000

8. Dibayar biaya advertensi sebesar Rp 80.0009. Membayar sebagian hutang obat Rp 20.000.000

14. Diterima pendapatan penjualan obat minggu kedua Rp. 6.000.000

15. Dibayar tunai pembelian perlengkapan kantor senilai Rp 200.000

16. Dibayar beban listrik, telepon dan air Rp. 600.000

21. Diterima pendapatan penjualan obat minggu ketiga Rp. 11.500.000

25. Diambil uang senilai Rp. 800.000 untuk keperluan pribadi.

26. Dibayar biaya advertensi Rp. 1.000.00028. Diterima pendapatan penjualan Obat minggu keempat Rp. 20.000.00029. Dibayar hutang obat Rp. 20.000.00031. Membayar gaji 3 orang pegawai Rp. 3.000.000,-

31. Diambil uang Rp 1.500.000 untuk keperluan pribadi

MEMPERBAIKI KESALAHAN DALAM MENJURNAL1. Jika kesalahan terjadi dalam jurnal dan belum dilakukan posting, maka pembetulan tidak boleh dengan cara menghapus dan mengganti dengan yang baru melainkan dengan membuat satu garis melalui kesalahan itu dan selanjutnya menuliskan rekening atau jumlah yang betulnya.2. Jika kesalahan dalam jurnal baru diketahui setelah posting, maka pembetulan harus dilakukan dengan cara membuat suatu entri baru dalam jurnal.

Misal:

1. Setelah posting diketahui terjadi kesalahan penjurnalan dimana penjualan tunai Rp 200.000 dicatat sebagai penerimaan piutang.

Tanggal 31 Juli 2006

Kas

Rp. 200.000

Piutang Usaha

Rp 200.000

Diperbaiki dengan cara:

Piutang usaha

Rp 200.000

Penjualan

Rp. 200.000

Hasilnya menjadi:

Kas

Rp. 200.000

Penjualan

Rp. 200.000

2. Setelah posting diketahui kesalahan penjurnalan pembelian perlengkapan Rp. 600.000 secara kredit dijurnal sebagai penjulan perlengkapan secara kredit.

Tanggal 31 Juli 2006

Piutang usaha

Rp.600.000

Perlengkapan

Rp.600.000

Diperbaiki dengan cara:

Perlengkapan

Rp.1.200.000

Piutang Usaha

Rp. 600.000

Hutang Usaha

Rp. 600.000

Hasilnya menjadi:

Perlengkapan

Rp.600.000

Hutang Usaha

Rp 600.000

Soal Latihan:

Tuan Adnan Buyung Sitohang, S.Si, Apt, seorang Apoteker membuka Apotik Mugi Sehat terhitung tanggal 1 Januari 2006. Berikut ini urutan tanggal dan peristiwa transaksi selama bulan Januari 2006.

1. Menyerahkan uang tunai Rp 80.000.000 dan satu gedung senilai Rp 600.000.000 sebagai modal.

3. Dibeli peralatan kantor dengan tunai senilai Rp. 24.000.000

4. Dibeli Obatan-obatan berbagai jenis Rp. 160.000.000 secara kredit

7. Diterima pendapatan penjualan obat minggu pertama Rp. 60.000.000

8. Dibayar biaya advertensi sebesar Rp 160.000

9. Membayar sebagian hutang obat Rp 40.000.000

14. Diterima pendapatan penjualan obat minggu kedua Rp. 12.000.000

15. Dibayar tunai pembelian perlengkapan kantor senilai Rp 400.000

16. Dibayar beban listrik, telepon dan air Rp. 1.200.000

21. Diterima pendapatan penjualan obat minggu ketiga Rp. 50.000.000

25. Diambil uang senilai Rp. 1.600.000 untuk keperluan pribadi.

26. Dibayar biaya advertensi Rp. 2.000.000

28. Diterima pendapatan penjualan Obat minggu keempat Rp. 80.000.000

29. Dibayar hutang obat Rp. 40.000.000

31. Membayar gaji 3 orang pegawai Rp. 6.000.000,-

31. Diambil uang Rp 3.000.000 untuk keperluan pribadi

Diminta:

1. Buatlah Jurnal umum untuk transaksi di atas2. Buatlah posting ke dalam buku besar empat kolom berikut: Saldo AsliKas

D

Pembelian

D

Perlengkapan Kantor

D

Gedung

D

Peralatan Kantor

D

Hutang

K

Modal, Tn. Adnan

K

Penarikan, Tn. Adnan

D

Pendapatan

K

Beban Gaji

D

Beban Advertensi

D

Beban Rupa-rupa

D

3. Buatlah Neraca Saldo Percobaan (Trial Balance) sesuai dengan urutan buku besar di atas4. Buatlah Neraca (Balance Sheet), Laporan Laba rugi, dan Laporan Perubahan Modal PERTEMUAN VIIADMINISTRASI PEMBELIAN DAN PENGELUARAN UANG KAS

PROSEDUR PEMBELIAN

Bagian pembelian di sebuah perusahaan harus menyimpan data atau katalog mengenai kualitas, perkembangan harga, distributor atau penyedia barang yang bonafid, dan informasi lain yang penting. Untuk mencegah terjadinya kesalahan pembelian, maka pembelian diadministrasikan secara tertulis dalam formulir khusus dan dibuat beberapa rangkap sesuai keperluan perusahaan. Secara singkat prosedur pembelian digambarkan sebagai berikut:

Formulir pesanan Faktur Pembelian Pemeriksaan&Laporan Penerimaan Barang

Pembayaran

Syarat Jual Beli:

1. Loko Gudang: ditanggung pembeli

2. Franko Gudang: ditanggung penjual

3. Cost, Freight and Insurance (CIF): penjual menanggung biaya kirim dan asuransi

4. Potongan Harga: a. Potongan Tunai : Sales Discount, Purchase Discount

Contoh: 2/10, n/30 atau 3/10, n/45

b. Potongan Harga: Potongan sebagai kebijakan pelayanan

BUKU PEMBELIAN (PURCHASE JOURNAL)

Biasanya Pembelian kredit oleh perusahaan dagang terdiri dari: Barang dagangan, perlengkapan, dan peralatan serta aktiva tetap yang lain. Untuk kolom yang jarang pembeliannya cukup dibuat Sundry Account (kolom rekening serba-serbi).

Contoh Transaksi:

Berikut ini transaksi pembelian apotik Daya Farma secara kredit bulan Mei 2005:

2. Dibeli obat dari PT.Indofarma global medika Rp.2.100.000,-

4. Dibeli obat dari PT. Rajawali Nusindo Rp. 1.200.000,-

8. Dibeli perlengkapan toko Rp. 190.000 dan perlengkapan kantor Rp.110.000 dari CV. Rapi

11. Dibeli obat dari PT. Dos ni Roha Rp. 650.000

15. Dibeli peralatan kantor Rp.1.850.000 dari CV Mebel Indah

18. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika Rp. 3.000.000

24. Dibeli dari CV. Pembina, Peralatan Toko Rp. 240.000

27. Dibeli obat dari PT. Parit Padang Rp.1.560.000

28. Dibeli Perlengkapan toko Rp. 260.000 & perlengkapan kantor Rp.140.000 dari PT.Arjun

29. Dibeli obat dari PT. Kimia Farma Rp. 700.000

PURCHASE JOURNAL/JURNAL PEMBELIAN

PURCHASE RETURN AND ALLOWANCE

(RETUR PEMBELIAN DAN PENGURANGAN HARGA)

Retur pembelian dan pengurangan harga terjadi akibat pengiriman barang oleh penjual ternyata tidak sesuai dengan formulir pesanan, maka pembeli membuat nota debit yang berisi tentang pengembalian barang dagangan dan akan di balas penjual dengan nota kredit.

Contoh Nota Debit:Nota Debit

Apotik Daya Farma

Jl. Seger Sehat No.11 Bandung

Kepada PT. Parit Padang

Jl. Jakarta No. 30 Bandung

Kami telah mendebit perkiraan Saudara sebagai berikut:

Lima Dus obat Rifampicin isi 100 kapsul No. Faktur 67/a

Dikembalikan lewat petugas kami.

Pesanan No. 60C@ 100.000

Rp. 500.000

Akibat adanya Retur Pembelian di atas maka pada saat diterima nota kredit, dicatat jurnal:Hutang Usaha

Rp. 500.000

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga PT Parit padang

Rp. 500.000

Atau dicatat dalam jurnal khusus sebagai berikut:Jurnal Retur Pembelian dan Pengurangan hargaHal. 1

TanggalAkun di debitDebit MemoPost Ref.Hutang UsahaPengembalian Pembelian

MeiDr.Cr.

200628PT. Parit PadangA.02 500.000 500.000

Akibat jurnal di atas, maka pengaruhnya pada buku besar adalah:

1. Hutang Usaha berkurang di debit Rp. 500.000

2. Retur Pembelian dan Pengurangan harga bertambah di kredit Rp. 500.000.

3. Buku besar tambahan untuk Hutang Usaha pada PT. Parit Padang berkurang di debit Rp 500.000

Jurnal Umum; berpengaruh langsung pada buku besar saat terjadinya tanggal transaksi

Jurnal Khusus: pengaruhnya pada buku besar dicatat sebesar jumlah total pada akhir periode

cash payment journal

(Buku Pengeluaran Kas)

Buku pengeluaran kas adalah jurnal khusus pengeluaran kas akibat adanya transaksi pembayaran utang usaha, pembayaran upah, pembayaran sewa dan lain-lain. CASH PAYMENT JOURNAL/JURNAL PENGELUARAN KAS

APOTEK DAYA FARMA

Tgl.Cek. No.Akun di debitRef Rek. Serba Hutang Usaha Potongan Kas

2005 -serbi pembelian

Mei Dr. Dr. Cr. Cr.

2519Peralatan toko18 140,000 140,000

4520Pembelian51 125,000 125,000

10521PT. Rajawali V 1,200,000 24,000 1,176,000

15522PT.DOSNIROHAV 650,000 13,000 637,000

26523Beban Gaji pegawai52 1,500,000 1,500,000

28524PT. AAMV 3,000,000 60,000 2,940,000

31 1,765,000 4,850,000 97,000 6,518,000

V 21 53 11

Contoh Transaksi:

Berikut ini adalah transaksi Apotik Mustika Farma selama bulan Mei Tahun 2006.

1. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika secara kredit Rp. 1.200.000 syarat 2/10, n/40

2. Dibeli secara kredit dari CV. Dwi Derma Perlengkapan kantor senilai Rp. 400.000, perlengkapan toko senilai Rp. 300.000 dan peralatan toko senilai Rp 150.000

3. Mengeluarkan cek No. FE 24026 Rp 900.000 untuk sewa bulan Mei 2006

4. Dikembalikan perlengkapan toko sebesar Rp 200.000 kepada CV Dwi Derma

5. Dibayar premi asuransi Rp 180.000 untuk jangka waktu 6 bulan dengan cek no. FE 24027

6. Membeli obat dari PT. Indofarma global Medika dengan total faktur Rp. 6.000.000 syarat 2/10,n/45

8. Membeli obat dari PT. Sawah Besar Farma dengan total faktur Rp. 5.000.000 syarat 2/10,n45

10. Dilunasi pembelian kepada PT. Anugrah Argon Medika tanggal 1 Mei 2006 dengan cek No. FE 24029

12. Dibayar pembelian kepada CV Dwi Derma tanggal 2 Mei 2006 dengan cek NO. FE 24030

13. Telah dibayar beban advertensi dengan cek no. FE 24031 Rp 400.000

14. Dibeli obat dari PT. Anugrah Argon Medika dengan total faktur Rp 4.800.000 syarat 2/10, n/30

16. Dibeli dari CV Dwi Derma secara kredit perlengkapan toko Rp 350.000 dan Perlengkapan kantor Rp 150.000

18. Dibeli dari PT. Dos Ni Roha obat Rp. 3.200.000 syarat pembelian 2/10;n/30

19. Diterima kredit memo sebesar Rp. 300.000 dari PT. Anugrah Argon Medika untuk barang yang dikembalikan

21. Dibayar kepada PT Anugrah Argon Medika untuk pembayaran faktur tanggal 14 Mei 2006 dengan cek no,FE,24032

22. Dibeli obat dari PT. Sawah Besar farma dengan total faktur Rp 3.750.000 syarat 2/10;n/30

24. Dibeli tunai peralatan toko Rp 800.000 dengan cek no.FE24033

27. Dibayar kepada PT. Dos Ni Roha dengan cek no.FE 24034 untuk pelunasan faktur tanggal 18 Mei 2006

28. Dibayar gaji bulan Mei 2006 Rp 2.400.000 cek no. Fe 24035

29. Pemilik, Tn. Dimas mengambil uang Rp 750.000 cek no FE 24036

30. Dilunasi kepada PT. Sawah Besar Farma dengn cek no. FE 24037

Pertanyaan:

A. Buatlah: Jurnal pembelian, jurnal pembayaran kas, dan jurnal Pengembalian pembelian

B. Buatlah Buku Besar dengan memasukan saldo per 1 Mei 2006 sebagai berikut:

111. Kas

Rp. 115.240.000

114 Asuransi dibayar dimuka

800.000

115 Perlengkapan toko

200.000

116 Perlengkapan Kantor

725.000

123 Peralatan toko

390.000

124 Perlatan Kantor

8.400.000

311 Modal, Dimas

100.000.000

312 Penarikan, Dimas

511 Pembelian

512 Potongan Pembelian

513 Retur Pembelian dan pengurangan harga

514 Beban Gaji

515 Beban Advertensi

516 Beban Sewa

C. Buatlah Buku Tambahan Utang Usaha:

- PT. Anugrah Argon Medika

- PT. Indofama Global Medika

- PT. Sawah Besar Farma

- CV Dwi Derma

- PT Dos Ni Roha

PERTEMUAN VIIIADMINISTRASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS

Penjualan (Sales)Dalam sebuah perusahaan termasuk rumah sakit biasanya terjadi transaksi penjualan dalam frekuensi yang banyak atau sering terjadi. Secara akuntansi jika penjualan secara kas, maka akan dicatat di debit kas dan dikredit penjualan, akan tetapi jika penjualan secara kredit, maka akan dicatat di debit piutang usaha dan di kredit penjualan.

Prosedur Penjualan kreditPenjualan kredit diawali dengan adanya pesanan dari pelanggan, kemudian perusahaan mengirimkan barang pesanan tersebut disertai faktur penjualan yang dibuat rangkap tiga (untuk pembeli, untuk bagian akuntansi, dan penjual). Setelah barang dikirimkan, maka faktur penjualan tersebut dikirimkan oleh bagian penjualan kepada bagian inkaso (penagihan) untuk dikontrabon (ditagihkan), setelah syarat-syarat kontrabon terpenuhi (surat pesanan, kuitansi, faktur penjualan, surat pemeriksaan barang, faktur pajak standar, dan surat setoran pajak), maka pihak pembeli akan menjadwalkan tanggal pembayaran, pada tanggal yang dijanjikan maka petugas pengihan harus datang dan menerima pembayaran tersebut.

Prosedur Pengembalian PenjualanPengembalian penjualan terjadi apabila barang yang dikirimkan kepada pelanggan tidak sesuai pesanan, misalnya tanggal kadaluwarsa terlalu dekat dari tanggal pengiriman barang, atau jumlah barang tidak sesuai, misalnya diminta obat 5 dus tetapi yang dikirim 6 dus, maka yang satu dus harus dikembalikan (diretur). Untuk transaksi pengembalian penjualan, maka bagian akuntansi akan mencatat pengembalian penjualan dan cadangan di debit serta piutang usaha di kredit.

Potongan Tunai

Potongan tunai biasanya diberikan penjual kepada pembeli agar pembeli secepatnya membayar kewajibannya dalam periode potongan agar mendapat potongan harga. Misalnya jika di dalam faktur penjualan tertulis 2/10; n30, maka pembeli akan mendapat potongan 2%, jika membayar paling lambat 10 hari setelah tanggal faktur. Potongan tunai ini bagi penjual akan mengurangi kas yang diterima saat piutang tersebut dibayar pembeli dalam periode potongan.

Pajak Penjualan

Pajak penjualan akan dikumpulkan oleh penjual dari pelanggan dan nantinya disetorkan ke kantor pajak. Pada waktu membuat faktur penjualan, maka untuk pajak penjualan harus disediakan kolom tersendiri. Misalnya, Pada saat terjadi penjualan Rp 44.000, maka akan dicatat piutang usaha di debit Rp 44.000, Dan di kredit penjualan Rp 40.000, serta hutang pajak penjualan Rp. 4000. Adapun Penyetoran pajak ke kantor pajak dilakukan setiap bulan dengan mencatat utang pajak penjualan di debit dan perkiraan kas di kredit.

Buku Penerimaan Kas Buku penerimaan kas dirancang sedemikian rupa berdasarkan sering tidaknya suatu transaksi terjadi yang berhubungan dengan penerimaan kas. Biasanya kolom-kolom khusus dalam buku penerimaan kas adalah kolom piutang dagang, penjualan, potongan penjualan, dan utang pajak penjualan, sedangkan akun yang jarang ditransaksikan namun berpengaruh pada peneriman kas dicatat dalam kolom rekening serba serbi.Contoh Transaksi:

Berikut ini adalah sebagian peristiwa transaksi yang terjadi bulan Juni tahun 2007 pada PT. Indofarma Global Medika sebuah perusahaan PBF (Pedagang Besar Farmasi) Ternama di Kota Bandung.

Juni 1Menerbitkan 15.000 lembar saham & diterima tunai Rp 150.000.000,-

5Menjual obat kepada Apotik A faktur No. F.01 Rp. 9.750.000,- syarat 2/20; n/60 termasuk pajak penjualan Rp. 886.364,-6 Meminjam sebesar Rp. 50.000.000 dari bank BCA dengan memberi wesel bayar (notes payable) 90 hari.

7. Menjual Obat kepada apotik B Rp 2.400.000,- tunai, termasuk pajak penjualan Rp. 218.182,-9Menjual obat kepada apotik C faktur No. F.02 Rp. 3.600.000,- syarat 2/10; n/30 termasuk pajak penjualan Rp. 327.273,-11Telah diterima kembali sebagian obat dari apotik A sejumlah Rp 150.000,- karena tanggal kadulawarsa terlalu dekat dan diterbitkan nota kredit no. 26. Pengurangan PPN Rp. 13.636,-15Menjual obat kepada apotik D Rp 850.000,- syarat 2/20;n/50, No F.03 termasuk pajak penjualan Rp.77.273,-

19Menerima pembayaran dari apotik C

20 Menjual obat kepada apotik E Rp 1.200.000,- tunai termasuk pajak penjualan Rp 109.091,-21Mengeluarkan 2000 lembar saham untuk investor baru dan diterima tunai Rp 20.000.000,-

25 Menerima pembayaran dari apotik A

27 Menjual Obat kepada apotik C faktur No F.04 Syarat 2/10;n/30

Rp. 1.800.000,- termasuk PPN Rp. 163.636,-

29Menjual Obat kepada apotik F Rp 1.600.000 tunai termasuk pajak

penjualan Rp. 145.455,-30 Menjual obat kepada apotik D dengan faktur no F.05 syarat 2/10;n/60 Rp 1.520.000,- termasuk PPN Rp. 138.182,-30 Diterima kembali sebagian obat dari apotik C karena tidak sesuai pesanan dan diterbitkan nota kredit no 27 dengan nilai Rp 200.000,-

Pengurangan PPN Rp. 18.182,-Diminta;

1. Buatlah jurnal khusus penjualan, jurnal khusus penerimaan kas dan jurnal khusus pengembalian penjualan2. Buatlah buku besar atas transaksi-transaksi tersebut.

3. Buatlah buku tambahan untuk piutang yang timbul.

CASH RECEIPT JOURNAL/JURNAL PENERIMAAN KAS

PT. INOFARMA GLOBAL MEDIKA

Tgl.Cek. No.Akun di debitRef Piutang Usaha Penjualan Potongan Utang Pajak Kas rekening serba-serbi

2007 Penjualan Penjualan Rekeningref jumlah

Juni Cr. Cr. Dr. Cr Dr Dr. Cr.

1600PT.IGMv 150.000.000 Modal Saham31 150.000.000

6601Bank BCAv 50.000.000 Hutang Wesel22 50.000.000

7602Apotik Bv 2.181.818 218.182 2.400.000

19603Apotik Cv 3.600.000 65.455 327.273 3.207.273

20604Apotik Ev 1.090.909 109.091 1.200.000

21605PT.IGMv 20.000.000 Modal Saham31 20.000.000

25606Apotik Av 9.600.000 174.545 872.727 8.552.727

29607Apotik Fv 1.454.545 145.455 1.600.000

31 13.200.000 4.727.273 240.000 472.727 1.200.000 236.960.000 220.000.000

21 41 42 23 11 v

Soal Latihan:

Berikut ini adalah sebagian peristiwa transaksi yang terjadi bulan Juli tahun 2008 pada PT. Megah Mega Trading sebuah perusahaan Pedagang Besar Farmasi di Kota Bandung.

Juli 1 Menerbitkan 10.000 lembar saham untuk seorang investor baru dan diterima

tunai Rp 100.000.000,-

5 Menjual obat kepada Apotik Mugi Sehat faktur No.F.01 dengan

nilai Rp. 19.750.000,- termasuk pajak 10% syarat pembayaran 2/20; n/60

6 Mengadakan nota perjanjian kredit berupa wesel bayar (notes payable) sebesar Rp. 100.000.000 dari bank BCA yang berjangka waktu 90 hari.

7 Menjual Obat kepada apotik Daya Farma Rp 6.600.000 tunai, termasuk di dalamnya pajak penjualan Rp. 660.000,-

9 Menjual obat kepada apotik Mitra Sehat faktur No. F.02 dengan nilai Rp 36.000.000, termasuk pajak 10% - syarat 2/10; n/30

11 Telah diterima kembali sebagian obat dari apotik Mugi Sehat sejumlah Rp 1.500.000,- karena tanggal kadulawarsa terlalu dekat dan diterbitkan nota kredit no. 26

15 Menjual obat kepada apotik Maju Farma Rp 8.500.000,- syarat 2/20;n/50, No F.03 termasuk pajak 10%

19 Menerima pembayaran dari apotik Mitra Sehat

20 Menjual obat kepada apotik Prima Sehat Rp 7.150.000,- tunai, nilai tersebut termasuk pajak penjualan 10% dari total penjualan.

21 Mengeluarkan 1200 lembar saham untuk investor dan diterima tunai

Rp 120.000.000,-

25 Menerima pembayaran dari apotik Mugi Sehat

27 Menjual Obat kepada apotik Mitra Sehat faktur No F.04 Syarat 2/10; n/30 Rp. 18.000.000,- termasuk pajak 10%

29 Menjual Obat kepada apotik Perintis Rp 9.130.000 tunai termasuk didalamnya pajak penjualan 10%

30 Menjual obat kepada apotik Maju Farma dengan faktur no F.05 syarat 2/10; n/60 Rp 15.400.000,- termasuk pajak 10%

30 Diterima kembali sebagian obat dari apotik Mitra Sehat karena tidak sesuai pesanan dan diterbitkan nota kredit no 27 dengan nilai Rp 500.000,-

Diminta;

1. Buatlah jurnal khusus penjualan, jurnal khusus penerimaan kas dan jurnal pengembalian penjualan serta jurnal umum/rek.serba serbi.

2. Buatlah buku besar atas transaksi-transaksi tersebut.

3. Buatlah buku tambahan untuk piutang usaha yang timbul atas apotik-apotik yang menjadi pelanggan PT. Megah Mega Trading Bandung.

PERTEMUAN IX DAN XLAPORAN BERKALA (WORKSHEET) DAN JURNAL-JURNAL AKHIR TAHUNWorksheet adalah kertas kerja akuntansi yang terdiri dari 10 kolom yang berfungsi meringkas keseluruhan data akuntansi perusahaan. Worksheet berfungsi sebagai jembatan untuk menghasilkan laporan keuangan. Data worksheet berasal dari neraca saldo percobaan (trial balance) dan data-data akuntansi lain yang telah disesuaikan oleh bagian akuntansi sebuah perusahaan pada akhir periode.

Langkah-Langkah menyusun worksheet:

1. Menyiapkan Kertas kerja yang memuat 10 kolom debit dan kredit

2. Menyiapkan data trial balance yang diperoleh dari buku besar

3. Menyiapkan data-data akuntansi pada akhir periode yang memerlukan penyesuaian

4. Membuat jurnal penyesuaian

5. Memasukkan data dari jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian (adjustment)

6. Mengalokasikan debit dan kredit dari trial balance dan adjustment ke dalam debit dan kredit neraca saldo setelah disesuaikan (As adjusted)

7. Memasukan data dari kolom as adjusted ke dalam kolom income statement dan balance sheet

8. Menghitung jumlah dalam kolom income statement dan balance sheet

Berikut ini adalah Data Trial Balance (Neraca Percobaan) Rumah Sakit Harapan Sehat Per 31 Desember Tahun 2006 (dalam .000) dan Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian yang telah dibuat oleh bagian Akuntansi Rumah Sakit tersebut: Trial Balance:UraianDrKr

1. Kas 1.718.000

2.Piutang Usaha 2.256.000

3.Cadangan Kerugian Piutang 90.000

4.Persediaan Barang 3.940.000

5.Perlengkapan Medis 194.000

6.Perlengkapan Non Medis 96.000

7.Asuransi Dibayar Dimuka 312.000

8.Peralatan Medis 2.040.000

9.Akumulasi Penyusutan Peralatan Medis 920.000

10.Peralatan Non Medis 1.110.000

11.Akumuasi Penyusutan Peralatan Non

Medis 440.000

12.Gedung 20.200.000

13.Akumulasi Penyusutan Gedung 1.880.000

14.Tanah 11.200.000

15.Hutang Usaha 1.480.000

16.Gaji Yang Masih Harus Dibayar

17.Hutang Jangka Panjang 1.800.000

18.Modal Saham 28.000.000

19.Laba Ditahan 2.650.000

20.Dividen 800.000

21.Ringkasan Hasil

22.Pendapatan Jasa Kesehatan 32.986.000

23.Pembelian 21.050.000

24.Potongan Pembelian 300.000

25.Beban Asuransi

26.Beban Promosi 390.000

27.Beban Perlengkapan Medis

28.Beban Perlengkapan Non Medis

29.Beban Penyusutan Peralatan Medis

30.Beban Penyusutan Peralatan Non Medis

31.Beban Penyusutan Gedung

32.Beban Gaji 5.200.000

33.Beban Kerugian Piutang

34.Beban Lain-lain 105.000

35.Pendapatan di luar Jasa Kesehatan 180.000

36.Beban Bunga 115.000

Total 70.726.000 70.726.000

Data yang berhasil dikumpulkan oleh bagian Akuntansi Rumah Sakit Harapan Sehat pada Akhir Periode (per 31 desember 2006):

1. Hasil Stock Opname menunjukkan bahwa nilai persediaan barang dagangan (obat dll) adalah Rp. 4.430.000.000,-

2. Hasil Stock Opname Perlengkapan Medis dan Non Medis masing-masing menunjukkan nilai Rp.110.000.000 dan Rp 36.000.000,-

3. Beban Asuransi yang dijalani untuk tahun tersebut adalah Rp 182.000.000

4. Beban kerugian piutang ditaksir Rp. 125.000.000

5. Beban Penyusutan Peralatan Medis, Peralatan Non Medis, dan Gedung masing-masing Rp. 220.000.000, Rp 90.000.000, dan Rp. 300.000.000,-

6. Gaji pegawai yang masih belum dibayar pada akhir tahun Rp. 75.000.000,-

Ayat-Ayat Jurnal Penyesuaian:Tanggal 31 Desember 2006:

1. Ringkasan Hasil

3.940.000.000Persediaan Barang

3.940.000.000

2. Persediaan Barang

4.430.000.000

Ringkasan Hasil

4.430.000.000

3. Beban Perlengkapan Medis

84.000.000

Perlengkapan Medis

84.000.000

4. Beban Perlengkapan Non Medis

60.000.000Perlengka