Halo Semua Yang Lagi Buka Blogku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blogger

Citation preview

Halo semua yang lagi buka blogku, hari ini aku mau cerita tentang baksos yang beberapa minggu lalu aku ikuti. Pada pengabdian masyarakat mahasiswa Kristen yang bertemakan Melayani-Mu Tuhan, kekayaan terbesarku ini saya diberi kesempatan untuk menjadi panitia seksi penyuluhan. Yah, begini ceritanya:

Hari pertama Journey to NainggolanWaktu itu masih sekitar pukul 4 ketika aku membuka mata, di sekitarku sudah banyak berkumpul teman-teman yang juga ikut baksos. Maklum, aku menginap di rumah teman yang merupakan basecamp tempat kami menyiapkan semua peralatan untuk baksos. Dengan mata yang masih sedikit terpejam, aku segera bangun dan pulang ke kos untuk mandi. Aku segera mengambil gitarku yang sengaja kubawa untuk menemani setiap pekerjaan seksi penyuluhan yang telah kulakukan berhari-hari di rumah temanku ini dan pulang. Akhirnya aku mandi dan kembali ke rumah temanku tadi. Ternyata gitarku tadi diperlukan untuk dibawa baksos sebagai menjadi penghibur kami selama perjalanan kami yang panjang. Akupun kembali pulang ke kos dengan diantar kawanku untuk mengambil gitarku. Lalu kami pergi ke kampus untuk berkumpul dengan teman-teman lain yang ikut berangkat. kami berjumlah sekitar 120an orang dan akhirnya kami berangkat sekitar pukul enam dengan 3 bis setelah berdoa bersama. Akhirnya bis berangkat di pagi yang masih bernuansa kelabu.Selama perjalanan, banyak hal yang bisa kami lakukan. Kami bisa ngobrol dengan teman sebelah kami, bernyanyi bersama, makan snack yang kami bawa dari rumah, dan lain sebagainya. Waktu itu aku duduk 2 baris terbelakang bersama temanku yang bernama Jos. Yah, aku hanya bisa ngobrol, bercanda, makan cemilan, tidur, dan sesekali memandang tingkah laku teman-teman yang duduk di sekitarku. Setelah lebih dari enam jam perjalanan, akhirnya ada sesuatu yang bisa menyegarkan mata, yaitu pemandangan indah Danau Toba. Yah, waktu itu aku baru pertama kali melihat Danau Toba setelah sekian lama tinggal di kota Medan. Setelah kami makan siang, kami naik ke kapal untuk menyeberang ke pulau Samosir. Selama di kapal aku hanya bisa tertidur menikmati belaian angin dan lagu merdu dari anak-anak yang mencari rejeki dari suaranya di kapal. Setelah sampai di Samosir kami melanjutkan perjalanan kami menuju Nainggolan, daerah tempat kami menginap. Akhirnya di penghujung senja di hari itu, kami tiba di Nainggolan dan segera melakukan kebaktian bersama warga sekitar di gereja HKBP Nainggolan. Kebaktianpun usai, kami segera dibriefing untuk melakukan penyuluhan yang kami lakukan esok. Setelah briefing, para peserta dipulangkan dan panitia melakukan evaluasi setiap kegiatan yang telah dilakukan hari ini. Setelah evaluasi, kamipun pulang. Namun ternyata aku belum bisa tidur dulu, masih ada yang harus dipersiapkan untuk penyuluhan yang akan dilakukan esok. Aku dan koor penyuluhan harus mengerjakan beberapa hal sebelum kami pulang dan akhirnya terlelap dalam dinginnya malam.

Hari kedua Hari PenyuluhanSekitar pukul 4 aku baru bangun, kulihat teman-teman yang tidur satu rumah denganku sudah bersiap untuk berangkat ke gereja untuk saat teduh terlebih dahulu. Akupun segera mandi dan bersiap menuju ke gereja. Setelah sampai di gereja, aku ikut saat teduh dan dilanjutkan dengan sarapan. Setelah sarapan kami dikumpulkan kembali untuk diberangkatkan. Kami disebar ke beberapa sekolah, baik SD maupun SMP. Waktu itu saya diberi kesempatan untuk menjadi penyuluh di SDN 19 Pananggangan. Kami yang ditugaskan ke Pananggangan diberangkatkan lebih dulu karena jaraknya yang lebih jauh dari tempat yang lain. Kami disuruh untuk menaiki truk karerna hanya truk yang bisa mencapai tempat itu. Namun karena truk sudah terlalu penuh, akhirnya aku dan 2 temanku terpaksa naik ambulans. Selama perjalanan aku hanya bisa menahan berat tubuhku dengan berpengangan pada ambulans karena jalan yang kami tempuh sangat berbatu-batu dan curam. Waktu itu pemandangan dari atas benar-benar indah dan tak terlukiskan. Setelah hampir 1 jam perjalanan, kami berhenti. Aku dan teman-teman yang menyuluh di SDN 19 Pananggangan turun terlebih dahulu. Teman-teman yang menuju SD dan SMP lain, harus menikmati indahnya perjalanan kembali.Setelah kami bersalaman dan ijin dengan guru, kami yang telah dibagi kelompoknya masuk ke kelas masing-masing. Waktu itu aku dan temanku, ibas ditugaskan di kelas 1 SD. Aku dan ibas bercerita banyak hal mulai dari pola hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS. Kami mengajari adik-adik di sana mencuci tangan dengan sabun, sikat gigi, dan lain sebagainya. Awalnya agak susah untuk mengajari adik-adik di sana karena rata-rata anak di sana hanya bisa mengerti bahasa batak, namun untung ada guru di kelas kami yang membantu kami menerjemahkan setiap ucapan kami ke dalam bahasa batak. Salah satu kendala yang kami temukan di sana adalah kesulitan mendapatkan air, sehingga mereka memang jarang mandi, mencuci tangan dan sikat gigi. Yah, kami hanya bisa berdoa supaya akses air ke sana lebih mudah di kemudian hari. Kamipun membagikan sikat gigi dan odol waktu itu untuk praktek cara sikat gigi yang benar.Setelah kami mengajari PHBS, kami mengajarkan tentang cacingan kepada adik-adik di sana. Setelah itu kami memberikan obat cacing kepada adik-adik di sana. Tidak lupa kami juga memberikan motivasi belajar kepada adik-adik di sana dengan cerita tentang katak yang tuli. Kami juga menanyakan cita-cita adik-adik di sana. Ada yang ingin jadi polisi, tentara, bahkan jadi dokter. Kami hanya bisa berdoa supaya adik-adik di sana bisa sukses dan dapat membangun daerahnya kelak. Tak lupa aku menuliskan setiap cita-cita mereka dan janji mereka untuk rajin belajar di buku mereka. KASIH LINK. Setelah 2 jam terlewati akhirnya tugas kami untuk menyuluh selesai. Lalu kami diberikan waktu untuk istirahat dan briefing penyuluhan di rumah warga. Lalu cerita masuk kerumah satu, rumah bapak 2 orang, lalu ke rumah ibu dan suami saudara kena schizo, dank e rumah 3 adanbapak ramah dan terpelajar. Kelompok lain ada ke atas, bertemu teman di atas. Rumah banyak kosong karena pergi ke lading.Penyuluhan selesai, lanjut makan siang, lalu ada sore ceria. Awalnya main bola. Awalnya bingung, namun dengan bantuan akhirnya diputuskan ada yang melipat, ada yang membersihkan kelas, mengepel, nyapu, kemucing, dsb. Aku mengambil air jauh, teman2 semnagat adik2 juga semangat, lalu bikin rak dibantu adik2 pake gunting. Perpusnya kotor dibersihkan. Setelah usai adik2 diajak nyanyi2 palma gaby, adik2 semangat banget. Tapi tidak ada yang bisa kami berikan selain ucapan terima kasih. Lalu kamipun pulang, bepisah, menyedihkan. Lalu kembali ke gereja parhusip, bercerita menyenangkan. Ada yag satu kelas Cuma 5 orang, akhirnya digabung menjadi satu. Lalu briefing dan lanjut evaluasi, aku piih tidur di pojokan kerana ngantuk, besok ada pengobatan gratis.Hari ketiga- pengobatan gratisSate, jadi gitaris, walau telat bangun. Kami hanya sedikit di sana, lanjut sarapan dan pergi ke posko masing2. Dibagi 3 tempat, kami di parhusip. Datang satu persatu, kami memfollow satu-satu. Saya waktu itu dapat pasien ibu2, lalu memilih untuk cek golongan darah. Terus ternyata ada pasien lumpuh, istri lari, anaknya yang bersemangat, hebat, dan memberi dorongan untuk tidak suicide. Terharu. Ada kejadian kerbau gila saat berfoto, kami foto bersama dan akhirnya tugas usai. Beres-beres lalu balik untuk melakukan makan malam dan sharing ke rumah warga. Memilih rumah sekitar, aku dan kwanku jauh masuk2 ke dalam dan mengetok rumah pertama taka da hjawaban, pilih rumah terbuka, disambut hangat, ada 2 ibu sedng nonton tivi. ibu yang berjuang ketika suami sudah tidak ada, anak sudah menikah, dan tinggal jauh, ibu kerja poertama tukang pecel terus jadi pengasuh anak dan tempat kos, banyak yang sukses dan mengingiagtn ibu tersebut. Pernah juara masak. Kami ingin doakan masalah, ternyata banyak tetangga ga ska padahal baik, kasih ayat yang pas dan menegena kali fdi hati lalup pulang dengan sukacita sambil membawa manga 1 kg, tapi lupa menanyakan ibu satu lagi. Aku lebih banyak manggut2 saja karena bingung. Roh kudus bekerja. Kami balik dengan sukacita dan penuh keheranan dan ke gereja briefing lagi dan evaluasi.Hari keempat- kakrs daySate sarapan, pindah pananggangan dari nainggolan, bersama koor jadi sekolah minggu firman, salah di awal, teman2 tidur semua. Lalu gereja, disuruh koor, latian dulu, latian lewat kkor udah selesai, akhirnya nyanyi waktu udah pulang semua, main futsal. Persiapan kakr. Kakr dimulia. Ternyat bingkisan kurang, barang kebawa, bingung, suruh naik k eatas, bongkar ternyata waktu dibagi berlebih. Mujuizat 5 roti dan 2 ikan. Cerita tentang gelang kasih, lalu main2, pulagfoto2, persiapan pulang. Ibdah bersama waraga, nanyi samasama sebelum pulang. Pulang tidur,Hari kelima- back to realityBangun kesiangan, gak jadi wisata, pulang, bus trusak, mampir dulu, makan manga, the botol, main gitar, lanjut, naik kapal, bis lalu pulang, syalalala, sampai jam Sembilan malam, pulang dulu ke tempat ibas, pulang packing ke solo habis.