BAB I,II,IIIedit Lagi Lagi (1)

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan. Dimana isi pesan yang disampaikan adalah lambang lambang berupa ide, pikiran, perasaan, pendapat maupun sikap dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melaui media dengan maksud dapat mempengaruhi orang lain,seorang komunikator menggunakan media kedua dalam menyampaikan komunikasi karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak, seperti surat, telepon, teleteks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb. Sedangkan di zaman sekarang ini tingkat kesibukan dan mobilitas manusia sangat tinggi dari yang bekerja di kantor, pelajar, mahasiswa bahkan ibu rumah tangga sekalipun mempunyai kesibukan masing masing. Gaya hidup masyarakatnya pun sudah semakin dinamis, Dari mulai pagi hingga malam hari sehingga tidak dapat dipungkiri kesibukan kerja yang padat sangat menyita banyak waktu khususnya waktu untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan anggota keluarga, kerabat ataupun teman teman. Karna Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, Manusia saling berhubungan satu sama lainnya dimana manusia itu berada. Komunikasi dilakukan dengan tujuan, merubah sikap, pendapat dan perilaku individu atau kelompok.

1

2

Dengan mobilitas dan kesibukan yang sangat tinggi itulah masyarakat membutuhkan tempat yang tepat untuk berkomunikasi, baik bertemu rekan bisnis, bercengkrama sengan keluarga sampai

bersosialisasi dengan teman. Merebaknya tempat Nongkrong Seperti Cafe dan Restoran yang berkembang di sekarang ini khususnya di Bekasi menjadikan bisnis ini banyak diminati oleh pengusaha, karna dinilai bidang usaha ini menjadi bidang usaha yang sangat menjanjikan. Maka tak heran memang banyak orang yang menginvestasikan uangnya untuk usaha tersebut. Bisnis kuliner memang tidak pernah mati asalkan kita pandai dan peka terhadap keinginan yang dicari masyarakat. Pasti usaha maupun bisnis tersebut akan terus meraih keuntungan. Oleh karna itu peran komunikasi sangat berpengaruh dalam hal ini, karna para kompetitor yang bermunculan saling bersaing meraih pelanggan. Demikian pula Dengan Nics Cozy Place Cafe & Resto yang bertempat di Bekasi. Dengan menjamurnya bisnis kuliner ini, membuat pelaku usaha seperti Nics Cozy Place Cafe & Resto berusaha memenangkan persaingan dengan para kompetitornya. Dan berkomunikasi dengan publik memerlukan media yang tepat, efektif dan efisien serta komunikator yang handal. Bagaimana usaha menghubungi atau mempengaruhi publik intern maupuan eksternal tergantung pada pola percakapan komunikator. Komunikator dapat menggunakan media apa saja termasuk diantaranya alat komunikasi yang dipilih oleh Nics Cozy Place Cafe & Resto yaitu brosur.

3

Brosur merupakan media yang paling banyak digunakan oleh pelaku usaha. Media ini termasuk sangat efektif dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Efektif disini tidak hanya berarti memerlukan ongkos produksi yang cukup ringan, tapi juga bisa meyakinkan konsumen untuk menggunakan apa yang kita tawarkan. Media cetakan dalam bentuk brosur biasanya merupakan modal dasar yang digunakan oleh salesman, agen penjualan, dan produsen untuk bisa menginformasikan kepada konsumen mengenai keunggulan utama dari sebuah produk. Di dalam Brosur kita bisa menjelaskan dengan detail apa saja kelebihan suatu produk, keuntungan apa saja yang didapat konsumen bila membeli produk tersebut, bentuk fisik, warna, ukuran serta bagaimana cara mendapatkan produk tersebut. Oleh sebab itu pihak Nics Cozy Place Cafe & Resto membuat brosur dengan menggunakan gaya bahasa, gambar, serta layout semenarik mungkin agar dapat memikat para pengunjung. Brosur juga dinilai efektif sebagai media promosi karena brosur tidak memerlukan begitu banyak biaya dan dapat diberikan dan dibaca dimana saja. Selain itu media Public Relations baik yang komersial maupun non komersial mempunyai manfaat atau kegunaannya, baik bagi perusahaan ( yang sekaligus bertindak sebagai komunikator), maupun pihak pembaca brosur atau pelanggan (komunikan yang menerima pesan pesan tersebut). Manfaat itu antara lain :

4

Keuntungan berkomunikasi dengan menggunakan media massa sebagai alat atau saluran, baik berbentuk media cetak maupun media elektronik, seperti saluran stasiun televisi atau radio dan surat kabar harian, majalah berita atau hiburan lainnya yakni melalui pemberitaan atau pesan pesan dan informasi yang disampaikan itu. Dapat menimbulkan pengaruh efek keserempakan (simultaneity effect) dan efek wah 1 (Demonstration Effect) yang luar biasa bagi masyarakat.

Artinya suatu pesan melalui media tersebut dapat diterima oleh komunikan baik sebagai pembaca, audience Maupun pemirsanya yang jumlahnya relatif lebih banyak dan tersebar di berbagai tempat serta luas jangkauannya, sedangkan media nirmassa tidak mempunyai pengaruh seperti media bermasa atau umum. Komunikannya juga tidak dalam jumlah terbatas ditujukan kepada orang orang tertentu, misalnya produk internal, kalangan pelanggan dan konsumennya. Tetapi media nir massa ini cukup efektif dalam menunjang upaya proses publikasi, penyampaian pesan dan penyebaran informasi umumnya terbatas pada publik internal sebagai sasarannya, misalnya, media internal public relations : company profile, annual report, tabloid dan buletin serta pamflet, brosur, spanduk, direct mailing dan sebagainya. Yang sasaran pembacanya sangat terbatas. Maka Nics Cozy Place Cafe & Resto Memilih Brosur Sebagai media penghubung antara kegiatan eksternal perusahaan kepada pelanggan karena memiliki kelebihan antara lain dapat menguasai ruang dan waktu. Selain itu brosur juga dapat dibawa, disimpan dan dapat1

Rosady Ruslan, Management Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta,1998, hal. 202

5

dijadikan dokumentasi, sehingga dapat dilihat kembali dan dapat dibaca berulang ulang. Dalam suatu brosur diharapkan adanya pemahaman dan tanggapan dari pembaca terhadap isi pesan dalam brosur, maka pembaca akan merasa tertarik untuk membuktikan kebenaran isi tersebut yaitu dengan cara mencari informasi lebih lanjut, mengunjungi dan melihat apa yang akan ditawarkan. Brosur telah menjadi sarana bagi produsen untuk menginformasikan barang atau jasa kepada konsumen untuk memilih dan menggunakan produk yang ditawarkan. Melihat menu menu masakan yang banyak disukai pengunjung, dan pelayanan ramah yang diberikan kepada pengunjung, membuat Nics Cozy Place menjadi satu - satunya cafe & resto yang paling diminati oleh masyarakat Bekasi. Mulai dari sekedar bertemu teman, kumpul keluarga, sampai gathering perusahaan. Oleh sebab itu. Penulis meneliti brosur Nics Cozy Place Cafe & Resto, karena penulis tertarik untuk meneliti brosur yang didalamnya terdapat informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan, sehingga dapat membantu para pelanggan Nics Cozy Place Cafe & Resto dalam memenuhi

kebutuhannya. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis mengambil judul Hubungan terpaan brosur dengan minat pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto Bekasi. Dipilihnya judul tersebut dengan maksud bahwa penulis ingin mengetahui bagaimana hubungan terpaan

6

brosur tersebut dalam meningkatkan minat pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto.

B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasanbatasan masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah dibuat agar kita dapat mengetahui faktor mana saja yang termasuk ruang lingkup masalah penelitian.2 Pembatasan masalah dilakukan penulis adalah untuk menghindari unsur-unsur penelitian yang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Selain itu juga untuk menghindari dari kesalahan dalam penafsiran definisi, maka penulis merasa perlu menjelaskan terlebih dahulu batasan masalah penelitian. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai Berikut: 1. Pembatasan Materi Manusia pada dasarnya merupakan inndividu - individu yang mempunyai latar belakang biologis dan pengetahuan yang berbeda beda, mereka menghendaki seprangkat sikap, nilai, kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing masing pribadi yang membedakan satu dengan yang lainnya, begitu pula dengan pengunjung Nics cozy place cafe & resto yang memiliki perbedaan usia, pendapatan, pendidikan dan lainnya.2

Husaini Usman Dan Purnomo Setiyadi Akbar, Metode Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta, 1996, hal.23

7

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, Maka penulis mambatasi materi penelitiannya pada Hubungan terpaan brosur dengan minat pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto Bekasi.

2. Pembatasan Istilah Untuk mencegah kemungkinan salah penafsiran dan untuk menghindari pembahasan yang tidak relevan, penulis memberikan pengertian terhadap istilah istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini. Istilah istilah tersebut adalah sebagai berikut : a) Hubungan Hubungan yaitu Bila sesuatu saling bergantung, Saling memengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya.3 Hubungan yang dimaksudkan penulis adalah hubungan yang saling

bergantung, saling mempengaruhi antara terpaan brosur dengan minat pengunjung. b) Terpaan Menurut Alo Liliweri yang dimaksud terpaan adalah Sebagai keadaan terkena tayangan pada khalayak oleh pesan yang disebarkan oleh media massa.4 Hal ini menunjukan bahwa terpaan bersifat memberikan rangsangan kepada orang yang3 4

Pace R.Wayne,Komunikasi Organisasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal. 201 Alo Liliweri, Dasar Dasar Komunikasi periklanan.PT.Citra Aditya Bakti,Bandung 2002, hal. 128

8

menjadi tujuannya.Dalam penelitian ini terpaan lebih diarahkan pada suatu hal yang akan diterima atau dirasakan oleh pembaca terhadap isi pesan yang terdapat dalam brosur. c) Brosur Brosur adalah Semacam surat atau buku kecil yang berisi uraian uraian dari pada keistimewaan serta penggunaan dan petunjuk petunjuk yang merupakan suatu keterangan keterangan tentang pengunaan suatu barang atau jasa yang diberikan konsumen hampir sama dengan brosur adalah seperti yang disebut dengan folder atau kertas adalah selebaran mengenai suatu barang atau jasa.5 d) Minat Minat dalam buku psikologi minat adalah suatu momen Kecenderungan kecenderungan yang terarah secara intensif pada objek yang dianggap penting.6 Dan Minat Adalah kecenderungan hati yang tingi terhadap suatu keinginan.7 Dari beberapa definisi diatas, maka minat menjadi

keinginan akan sesuatu hal yang disadari oleh kognitif pada seseorang sehingga menggerakannya untuk mencapai suatu hal tersebut. Minat di dalam kaitan penelitian dengan brosur disini adalah setelah seseorang telah membaca sebuah brosur lalu timbul dan tumbuh keinginan untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan dalam isi brosur tersebut.

5 6

Tams Djayakusumah,Periklanan, Bandung, Armico,1982, hal.158 Kartini Kartono, Psikologi Umum, Yayasan Kosgoro, Jakarta, 1998, hal.109 7 Departemen Pendidikan dan Budaya, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 2008

9

e) Pengunjung Pengunjung yang di maksud disini adalah pengunjung dari Nics Cozy Place Cafe & Resto Bekasi. C. Perumusan Masalah Perumusan masalah adalah Usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah.8 Berdasarkan latar belakang perumusan masalah diatas,maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana hubungan antara terpaan brosur dengan Minat Pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto?

D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.9 Berdasarkan dari definisi dan penjelasan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui terpaan brosur Nics Cozy Place Cafe & Resto. 2. Untuk mengetahui minat pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto.

8

Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, PT. Bumi Aksara Bandung, 1995, hal. 23 9 Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta,1992, hal.49

10

3. Untuk mengetahui hubungan terpaan brosur dengan minat para pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto.

E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Penulis menggunakan 2 (dua) teori dalam penelitian ini. Pertama yakni teori Stimulus-Organism-Respons (S-O-R), teori kedua adalah Individual differences theory (teori perbedaan individu). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu komunikasi, Khususnya pada bidang humas. Juga memberikan sumbangan pengetahuan yang bersifat aplikatif tentang pelaksaan dari berbagai macam kegiatan kehumasan.

2. Kegunaan Praktis Diharapkan dari hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk Nics Cozy Place Cafe & Resto dalam melakukan kegiatan promosi khususnya melalui madia cetak (brosur).

11

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Literatur Tinjauan literatur adalah referensi atau pengertian pengertian dari masalah penelitian, dipaparkan berdasarkan judul penelitian. Dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa tinjauan literatur yang dianggap penting dan memiliki hubungan dengan masalah penelitian ini.

1.

Komunikasi Hakekat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Manusia Dan komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lalinnya. Dan dalam suatu organisasi komunikasi merupakan suatu yang sangat penting, komunikasi telah dilakukan manusia sejak lahir ke dunia. Agar terjadi komunikasi maka digunakan bahasa sebagai alat pengantar dalam menyampaikan ide, gagasan dan saran. Komunikasi dapat berjalan dengan baik apabila memiliki komonen komponen berikut, yaitu : komunikator, komunikan, pesan, media dan feedback. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin communicatio yang berati pemberitahuan atau pertukaran pikiran, sedangkan istilah

11

12

communicatio itu berasal dari bahasa Communis yang berati sama atau mempunya makna yang sama.10 Maka komunikasi akan terjadi selama adanya kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Kegiatan komunikasi tidak hanya informatif tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain mau menerima suatu paham yang mengerti maksa dari masalah yang diperbincangkan. Sedangkan menurut Laswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat atau hasil apa.(Who? says what? in Which Channel? To Whom? With What Effect?). 11 Paradigma Laswell yang dikutip oleh Wiryanto dalam bukunya Teori Komunikasi Massa menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari peryanyaan yang diajukan itu, yakni: a. Who (Communication,Source,Sender) Orang yang menyampaikan pesan. b. Says What? (Message) Pernyataan yang didukung oleh lambang. c. In Which Channel (Channel,Media) Sarana yang mendukung pesan bila komunikasi jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.10

Onong Uchjana Effendy, Human Relation and Public Relation, CV. Mandar Maju, Bandung, 1993, hal.11 11 Sasa Djuarsa Dendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1997, hal.7

13

d. To Whom? Orang yangmenerima pesan e. With What Effect? Dampak sebaggai pengaruh dari pesan.12

Jadi paradigma Laswell yaitu, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui efek tertentu. Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal. Pertukaran pikiran ini dilakukan oleh tiap tiap individu dalam setiap kesempatan, misalnya pada waktu jam istirahat kantor, mereka akan membahas mengenai pekerjaan kantornya, atau membicarakan hal yang tidak berkaitan dengan urusan kantor. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan cara berinteraksi satu sama lain maupun berbicara satu sama lain dinamakan komunikasi.13 Sasa Djuarsa Sendjaja memandang komunikasi sebagai Suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan

pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.14 Dari pengertian tersebut, ada enam karakteristik komunikasi yang diuraikan Sasa Djuarsa Sendjaja, antara lain: a) Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkain tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu ; b) Komunikasi adalah upaya disengaja serta mempunyai tujuan, artinya komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan keinginan dari pelakunya ;12 13

Wirianto Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta,1997, hal. 7 Sasa Djuarsa Dendjaja, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, 2002, hal.120 14 Ibid, hal. 8

14

c) Komunikasi menurut adanya partisipasi atau kerjasama dari para pelaku yang terlibat, artinya kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak pihak yang berkomunikasi ( dua orang atau lebih) sama sama ikut terlibat dan sama sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan. d) Komunikasi bersifat simbolis, artinya komunikasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang lambang ; e) Komunikasi bersifat transaksional, artinya komunikasi pada dasarnya menuntun dua tindakan: memberi dan menerima ; f) Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang, maksudnya para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.15 Menurut Onong U.Effendy seperti yang dikutip oleh Husein Umar Bentuk komunikasi diklasifikasikan menjadi tiga bentuk komunikasi yaitu : 1. Komunikasi personal (Personal communication) Terdiri dari komunikasi intrapersona (Interpersonal Communication) dan komunikasi antar persona (Interpersonal Communication. 2. Komunikasi kelompok (Group Communication) Pertama dalam bentuk kelompok kecil (Small Communication) seperti caramah (Lecture) diskusi panel (Panel Discution), symposium, forum, seminar, dan curah saran (Brainstorming). Kedua, komunikasi kelompok besar (Large group communication/public speaking). 3. Komunikasi massa (Mass communication) misalnya: surat, telepon, pamflet, poster dan spanduk.16 Komponen komponen dalam proses komunikasi yaitu sebagai berikut : 1. Pengirim (sender), merupakan pihak yang mengirim pesan.15 16

Ibid, hal.14 Husein Umar, Metode Riset Komunikasi Organisasi, Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta 2002, hal. 6

15

2. Pesan (Message), merupakan gagasan atau ide yang disampaikan kepada penerima untuk tujuan tertentu. 3. Penerima (receiver), merupakan pihak yang menerima pesan. 4. Media (media), merupakan sarana bagi komunikator untuk menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju. 5. Pengkodean (encoding), merupakan sarana bagi komunikator untuk menyampaikan pesan kepada sasaran yang dituju. 6. Tanggapan (Response), merupakan bagian dari reaksi yang di komunikasikan kembali kepada pengirim pesan. 7. Gangguan (noise), merupakan gangguan yang tidak terduga selama proses komunikasi yahg dapat mengakibatkan penerima pesan memperoleh pesan yang berbeda dari yang dikirimkan.17

Penulis menarik kesimpulan bahwa yang di maksud dengan komunikasi didalam penelitian ini merupakan proses penyampaian pesan perusahaan kepada masyarakat melalui lambang dan atau bahasa yang bertujuan untuk mengubah perilaku khalayak tersebut. Inti dari komunikasi adalah penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan. Komunikasi didalam penelitian ini berarti komunikasi yang terjadi antara humas Nics Cozy Place Cafe & Resto yang bertidak sebagai komunikator melalui media brosur dengan masyarakat sebagai komunikannya, dan bertujuan untuk mengubah dan mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk dan jasa perusahaan. Oleh karena itu brosur menjadi salah satu media untuk

memberikan dan menyebarkan informasi kepada masyarakat. Pada saat berlangsungnya proses penyampaian informasi melaui brosur,17

Ibid, hal. 5

16

hal inilah yang termasuk kedalam bentuk komunikasi dengan masyarakat secara luas.

2. Humas (Public Relations) Humas atau hubungan masyarakat adalah terjemahan dari Public Relations (PR), istilah humas itu sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan bukan hanya ditujukan pada orang orang didalam organisasi tetapi juga orang orang yang ada di luar organisasi. Adapun pengertian humas itu sendiri telah banyak di definisikan oleh pakar komunikasi, salah satunya menurut Cutlip & Center mengatakan Humas atau public relations adalah fungsi

manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.18 Sedangkan definisi hubungan masyarakat menurut The

International Public Relations Association (IPRA) 1960 Yang dikutip oleh Soenarko Setyodarmodjo dalam bukunya public relations adalah: Hubungan masyarakat adalah fungsi managemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi organisasi dan lembaga lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungan, dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka, untuk mengkorelasikan sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasamam18

Cutlip & Center, Effective Public Relation, 2007, hal.6

17

yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas. 19

Maka dalam beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian hubungan masyarakat merupakan suatu fungsi manajemen yang terencana dan tersebar luas untuk dapat membina pengertian, simpati dan terbentuknya pendapat masyarakat sehingga terjadi komunikasi dua arah yang saling memuaskan. Peranan humas atau PR saat ini dibutuhkan oleh hampir semua bentuk organisasi, perusahaan atau lembaga, baik dari pemerintahan maupun swasta. Secara garis besar peran humas adalah sebagai komunikator sebuah organisasi, perusahaan atau lembaga, baik kepada dan dari publik internal maupun eksternal. Salah satu kegiatan manajemen organisasi humas memiliki fungsi utama, menurut Anne Van Der Meiden yang dikutip oleh Sr. Maria Assumpta Rumanti dalam bukunya Dasar-Dasar public Relations, Fungsi Utama PR adalah sebagai berikut : a) Menumbuhkan, mengembangkan hubungan baik antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal. b) Menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan partisipasi publik. c) Menciptakan opini publik yang menguntungkan organisasi atau perusahaan dan publik.20

19 20

Soenarko Setyodarmodjo, Public Relations, Papyrus, Surabaya, 2002, hal.16 Sr.Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktek. PT.Grasindo, Jakarta, 2002, hal. 23

18

Menurut Cutlip, Center dan Canfield, Fungsi PR dapat dirumuskan sebagai berikut : a) Menunjang aktifitas manajemen dalam mencapai tujuan bersama b) Membina hubungan harmonis antar badan atau organisasi dengan pihak publiknya sebagai khalayak sasarannya c) Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang mewakilinya. d) Malayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama e) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.21

Humas mengacu pada kegiatan yang dilakukan untuk suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan dalam rangka

menyelenggarakan komunikasi timbal balik. Ini ditujukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan langkah serta tindakan lembaga atau organisasi itu. semuanya ditujukan untuk mengembangkan

pengertian dan kemauan (goodwill) antara organisasi dan publik. Kegiatan humas menurut Curtip Dan Center dapat dilakukan melalui proses sebagai berikut: a) Penemuan Fakta (Fact Finding), yaitu mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum melakukan tindakan.

21

Rosadi Ruslan, Manajemen Humas Dan Manajeman Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi Edisi Revisi). PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal. 77

19

b) Perencanaan (planning), yaitu berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah itu. c) Komunikasi (communicating), yaitu rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data tadi, kemudian dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. d) Evaluasi, (evaluation), mengadakan evaluasi tentang sesuatu kegiatan, apakah tujuan sudah tercapai atau belum. Evaluasi dapat dilakukan secara kontinyu, hasil evaluasi ini menjadi dasar kegiatan humas berikutnya.22

Dalam proses kegiatan humas diatas evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan humas sudah terlaksana berdasarkan rencana yang telah dibuat dari hasil penelitian atau tidak. Sehingga penelitian disini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan dari kegiatan humas berlangsung, apakah telah sesuai dengan tujuan atau belum. Dari dapat dikatakan bahwa humas merupakan hal penting dalam organisasi dimana kerja humas untuk menciptakan hubungan yang baik antar organisasi atau perusahaan dengan publiknya serta untuk memberikan keyakinan dan menumbuhkan kepercayaan. Salah satu unsur yang paling penting dalam kegiatan humas adalah komunikasi, dan media merupakan salkah satu unsur digunakan dalam menyampaikan suatu pesan baik itu informasi atau berita dapat secara langsung melalui lisan ataupun tulisan dengan menggunakan media, salah satunya adalah brosur. Media adalah

22

Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 90

20

alat atau sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, brosur, televisi, film, poster, spanduk. Umumnya ada empat macam media komunikasi yang kita kenal, antara lain : a. Media cetak, yaitu segala barang cetakan termasuk didalamnya seperti surat kabar, majalah, brosur, pamflet. b. Media visual, yaitu media yang dapat dilihat seperti foto, lukisan, film, pameran, dan televisi c. Meida auditif, yaitu media yang dapat didengar seperti radio, telepon, tape recorder, kaset, suara film d. Media pertunjukan, yaitu pertemuan antara dua orang, atau beberapa orang, rapat kecil, rapat formal atau informal, konferensi, rapat umum, kontes.23 Pada penelitian ini meneliti bagian dari media cetak yaitu brosur. Brosur sebagai salah satu alat media komunikasi yang menjadi media humas, memuat berbagai pesan untuk disampaikan kepada khalayak dan diharapkan dapat menarik perhatian,

menambah informasi, menciptakan opini publik serta meningkatkan citra perusahaan. Melalui media massa dapat mencapai khalayak yang tersebar luas sehingga pesan pesan yang disampaikan dapat diterima secara bersamaan. Sehingga dapat menunjang kegiatan humas dalam perusahaan.

23

SK. Bonar,Hubungan Masyarakat Modern, Bina Aksara, Jakarta, 1983, Hal.43-44

21

3. Media Humas Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh humas tentunya tak lepas dari proses komunikasi. Dalam komunikasi dikenal adanya unsur media sebagai saluran yang dapat mengantarkan pesan kepada komunikan. Media menebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyaakat oleh karenanya suatu sistem tersendiri yang merupakan kegiatan dari sistem kemasyarakatan.24 Dalam melakukan komunikasi dengan publiknya (Baik internal maupun eksternal) humas dapat menggunakan media komunikasi yaitu media humas. Menurut F.Rachmadi, Media komunikasi yang dapat digunakan oleh organisasi Public Relations Meliputi : a. Media berita (News Media) seperti surat kabar,majalah dan lain-lain. b. Media siaran (Broadcast) Seperti radio dan televisi. c. Media komunikasi tatap muka atau komunikasi tradisional.25

Media yang terus berkembang demikian pesat dewasa ini, maka setelah mengetahui situasi secara jelas, dapat segera di pelajari daftar pilihan media public relations beserta tujuan dan jenis pelanggan yang hendak dituju sebagai landasan pemilihan

media,dan media-media utama bagi kegiatan public relations adalah:24 25

Wiryanto,Teori Komunikasi Massa.PT.Grasindo,Jakarta,Hal.7 F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori Dan Praktek, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 1996, hal. 20

22

1. Media pers (Press): Media ini terdiri dari berbagai macam koran yang beredar di masyarakat secara umum,baik yang berskala regional maupun nasional atau bahkan internasional. Koran gratis, majalah yang diterbitkan secara umum maupun hanya dalam jumlah terbatas untuk kalangan tertentu. 2. Audio Visual : Media ini terdiri dari slide dan kaset video,atau bisa juga gulungan film film dokumenter. 3. Radio : kategori ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang berskala lokal, nasional hingga internasional. 4. Televisi : sama halya dengan radio, televisi yang sering di golongkan sebagai media humas tidak hanya televisi nasional atau regional tapi juga televisi internasional. 5. Pameran : dalam melaksanakan suatu program atau kampanye humas, para praktisi humas juga sering memanfaatkan acara pameran. 6. Bahan Bahan Cetakan : Yakni Berbagai macam bahan cetakan yang bersifat mendidik, informatif dan menghibur yang disebarkan dalam berbagai bentuk guna mencapai tujuan humas. 7. Penerbitan buku khusus : Isi buku bbisa bermacam macam,misalnya saja mengenai seluk - beluk organisasi, petunjuk lengkap mengenai penggunaan produk produknya atau bisa juga keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan dengan produk atau organisasi itu sendiri. 8. Surat Langsung : media ini lazim pula digunakan sebagai alat penyampaian pesan kehumasan 9. Pesan pesan lisan : Penyampaian pesan humas tidak hanya dilakukan lewat media massa tapi juga bisa melalui komunikasi langsung atau tatap muka. 10. Pemberian sponsor : Organisasi atau perusahaan bisa pula menjalankan kegiatan humasnya melalui penyediaan dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu cara seni, olahraga, ekspedisi, beasiswa universitas, sumbangan amal dan sebagainya. 11. Jurnal Organisasi : Istilah ini memiliki bermacam macam pandangan, mulai dari jurnal internal, buletin terbatas sampai ke koran perusahaan. 12. Ciri khas dan identitas perusahaan : ciri khas organisasi atau identitas perusahaan ini sengaja diciptakan untuk meningkatkan khalayak atas keberadaan dari organisasi yang bersangkutan. 13. Bentuk bentuk media humas lainnya : seiring dengan evolusi waktu dan kemajuan teknologi, bisa dipastikan

23

bahwa bentuk media tersebut akan semakin bervariasi di masa-masa mendatang.26

Dapat dilihat disini bahwa media yang dapat dipakai oleh para public relations baik itu media cetak maupun media elektronik. Maka untuk dapat menarik perhatian serta memberikan informasi kepada para pelanggan, Public relations Nics Cozy Place Cafe & Resto Memilih Brosur sebagai salah satu alat media yang dapat mendukung untuk memasarkan produk produknya.

4. Brosur Sebagai Media Public Relations Di berbagai lembaga atau perusahaan perusahaan brosur menjadi salah satu upaya mempromosikan atau memasyarakatkan berbagai aspek kegiatan perusahaan dan lembaga lembaga tertentu lainnya salah satunya Nics Cozy Place Cafe & Resto. Dengan menyebarkan brosur tersebut maka diharapkan informasi yang terkait dengan perusahaan atau lembaga tertentu lainnya akan cenderung menghasilkan prestasi yang memuaskan bagi suatu perusahaan. Untuk dapat meningkatkan kualitas kerja para public relations maka diperlukan brosur sebagai media atau alat komunikasi antara perusahaan dengan pelanggannya maka menurut Tams

Djayakusumah dalam bukunya periklanan mengatakan :26

M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, 2000, hal. 84-86

24

Brosur adalah semacam surat atau buku kecil yang berisi uraian uraian dari pada keistimewaan serta pengunaan penggunaan dan petunjuk petunjuk yang merupakan suatu keterangan keterangan tentang pengunaan suatu barang atau jasa. Biasanya brosur diberikan sekaligus denagn barang dan jasa yang diberikan konsumen hampir sama dengan brosur adalah seperti yang disebut dengan folder atau kertas selebaran mengenai suatu barang dan jasa.27

Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia brosur adalah Bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem publikasi yang hanya terdiri atas beberapah halaman dan dijepit tanpa dijilid selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat, tetapi lengkap mengenai perusahaan atau organisasi demi mempertinggi prestisenya.28 Brosur lebih bersifat pasif dan statis oleh karena itu harus di desain dengan baik sehingga dapat menarik perhatian bagi yang melihatnya dan kemudian tertarik mengambil dan membaca brosur tersebut. Perusahaan memanfaatkan media ini untuk menyampaikan pesan. Brosur brosur tersebut diletakkan di counter pelayanan perusahaan.29 Informasi yang diberikan melalui brosur juga lebih efektif, karena biasanya orang yang menerima brosur adalah orang yang memerlukan informasi yang terdapat di dalam brosur sehingga pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat langsung mengenai sasaran.

27 28

Tams Djayakusumah, Periklanan, Bandung, Armico,1982, hal.158 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,1988, Jakarta, hal.128 29 Jefkins, Periklanan,1995, hal. 29

25

Faktor faktor yang menentukan brosur yang baik adalah : a. Jelas (Clarity) Pesan yang ditulis harus jelas, dalam arti tidak menimbulkan salah tafsir oleh komunikan. b. Terang dibaca (Legalibility) Kombinasi warna pada brosur hendaknya dapat menghasilkan kilau secara maksimal sehingga komunikan dapat membaca brosur dengan jelas c. Tata Letak (Lay Out) Letak antara gambar dengan pesan dalam brosur harus sesuai dengan komposisinnya sehingga tidak menimbulkan keborosan d. Gaya bahasa Bahasa yang digunakan hendaknya mudah di mengerti dan dapat mempengaruhi persuasi komunikan.30 Fungsi utama dari brosur sebegai media nir massa, Yakni media yang memiliki sasaran segmented atau terbatas adalah sebagai media promosi perusahaan terhadap barang dan jasa yang ditawarkan, dimana kegiatan promosi memiliki tiga sasaran utama, yaitu : 1. Menginformasikan, 2. Membujuk (Persuasi) 3. Mengingatkan.31 Dengan demikian brosur juga digunakan sebagai alat promosi perusahaan. Brosur diberikan kepada konsumen dan di dalamnya terdapat informasi informasi dan penjelasan secara persuasif. Brosur biasanya berisikan pesan yang sifatnya informatif, peruasif dan juga faktual sesuai dengan tujuan isi brosur tersebut. Brosur30 31

Ton Kertopati, Dasar dasar Publisistik, PT.Bina Aksara, Jakarta, 2000, hal.35 Astrid S.Susanto, Filsafat Komunikasi, Bina Cipta, Jakarta.1967, hal 150

26

dibuat semenarik mungkin sehingga yang tadinya terkesan biasa saja menjadi terlihat lebih menarik lagi. Selain memiliki sifat yang mudah disimpan, brosur memudahkan untuk dibaca berulang ulang kali oleh pembacanya. Lalu bila dibandingkan dengan media lainnya, brosur menjadi salah satu pillihan media yang cukup murah untuk di produksi.

B. Kerangka Teori Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan - batasan tentang teori-teori, yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan. Kerangka teori adalah sasaran pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam gejala sosial maupun natural yang ingin diteliti, dengan cara memperkecil jangkauan (range) dari fakta yang akan dipelajari. Karena banyak fenomena yang harus dipelajari dari berbagai aspek. Maka teori membatasi aspek mana saja yang akan dipelajari dari fenomena tertentu.32

32

Moh.Nazir, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Jakarta, 2010, hal. 21-22

27

1. Teori Stimulus Respon ( S-O-R ) Penelitian ini mengacu Pada Model Stimulus respon yang sering di sebut Teori S-R Dimana model ini Menjelaskan, Merupakan Suatu Reaksi Tertentu Dari Stimulus Tertentu, Dengan Demikian besar kecilnya pengaruh serta bentuk apa pengaruh tersebut. bergantung pada isi dan penyajian stimulus respon yaitu

Rangsangan-Reaksi. Menurut Irwanto Dalam Bukunya Psikologi Umum Teori Stimulus Respon Adalah Asosiasi atau Koneksi antara suatu Rangsangan Tertentu (Stimuli) Dengan reaksi Tertentu (Respon).33 Prinsip Teori ini sebenarnya merupakan prinsip Yang sederhana, yaitu respon merupakan reaksi balik dari individu ketika menerima stimuli dari media. Seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan efek antara pesan-pesan media massa dan reaksi audience, dapat juga dikatakan efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus respon, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antar pesan dan reaksi komunikan. Dalam Teori ini terdapat 3 elemen penting yaitu : a. Pesan (Stimuli S) b. Komunikan (Organisme O) c. Efek (Respon)

33

Irwanto,Psikologi Umum,PT.Prenhalindo,Jakarta 1992,Hal 107.

28

Prosesnya dapat di gambar seperti bagan di bawah ini : Gambar 1.1 Teori S-O-R

Organisme

Stimulus

Perhatian Pengertian Penerimaan

Reaksi (Perubahan Sikap)

Teori S-O-R Sumber: Prof.Dr.Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori & Filsafah Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hal.225

Gambar di atas menunjukan bahwa perubahan sikap benrganung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin di tolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Prinsip teori ini merupakan dasar dari jarum hipodemik yaitu teori klasik mengenai terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh dalam teori ini isi media dipandang sebagai obat yang

29

disuntikan kedalam pembuluh darah audience, yang kemudian diasumsikan akan bereaksi seperti yang diharapkan. Dalam teori Stimulus Respon ini seluruh individu yang menerima pesan dianggap sama, selain itu dapat diasumsikan pula bahwa terpaan - terpaan media dalam - tingkat tertentu akan menghasilkan efek.34 Dari definisi di atas dapat ditarik keksimpulan bahwa suatu pesan dalam media massa harus menarik, sehingga akan menarik minat dari pembacanya yang kemudian reaksi terhadap isi pesan dari media massa tersebut. Sehingga penelitian yang telah dilakukan penulis adalah seberapa menarik kemasan pesan yang disajikan oleh Nics Cozy Place Cafe & Resto, Melaui brosur yang mampu memikat pembaca untuk kemudian membaca memberikan reaksi atas pesan yang diwakili oleh isi brosur.

2. Individual Differences Theory (Teori Perbedaan Individu) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pengertian ini juga mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Malvin De Fleur (1987) Yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi massa (individual differences) yang merupakan modifikasi dari teori stimulus respon. Dalam teori ini diasumsikan bahwa pesan pesan media

34

Sasa Djuarsa Sendjaja,Op cit,Hal.189

30

berisi stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda beda dengan karakteristik pribadi dari para audience. Menurut De Fleur dan Ball Rokeach dalam buku psikologi komuniksi oleh Jalalludin Rachmat, teori perbedaan individu adalah : Memandang bahwa sikap organisasi personal psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari

lingkungan, dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. setiap orang mempunyai potensi biologis. pengalaman belajar dan lingkungan yang berbeda, perbedaan ini menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula.35 Anggapan dasar dari teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi, variasi ini sebagian dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual yang berbeda. dari lingkungan yang dipelajarinya itu manusia menghendaki seperangkat sikap nilai dan kepercayaan yang menciptakan tatanan psikologisnya masing masing pribadi yang membedakan dari yang lain. Teori perbedaan individu ini mengandung rangsanganrangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak - watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak

35

Jalalludin Rachmt, Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal.203-204

31

itu, maka secara ilmiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individu itu. Secara keseluruhan teori individual defferences juga

mempunyai efek terhadap konsisi psikologis dari penerima pesan atau komunikannya, hal ini sesuai dengan pendapat David O.Sear, Jonathan L.Freedman dan L.Anne Pepau dalam bukunya psikologi sosial yang menyetakan beberapa perubahan yang terjadi terhadap individu yang menerima terpaan pesan : 1. Perubahan kognitif: adalah komponen perubahan perilaku yang terjadi dari seluruh kognisi yang dimiliki seseorang mengenai objek atau sikap tertentu, fakta, pengetahuan, dan keyakinan tentang objek tertentu. 2. Perubahan Afektif: adalah kompononen perubahan yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, biasanya perubahan terjadi berasarkan penilaian seseorang terhadap objek tersebut. 3. Perubahan konatif: adalah komponen perubahan yang terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan utnuk bertindak terhapap objek.36

Ketiga perubahan diatas mempunyai empat buah dampak yang akan terjadi pada seseorang setelah dirinya menerima suatu pesan yakni perhatian (attention), minat (interest), keinginan (desire), dan tindakan (action). Maka kesimpulan penulis melalui definisi-mdefinisi yang dijabarkian diatas adalah perubahan yang terjadi terhadap kondisi psikologi dari komunikan akan mempengaruhi pembentukan

36

David O.Sear,Jonathan L.Freedman, (Terjemahan),Jakarta,1999,Hal.138

L.Anne

Pepau,

Psikologi

Sosial

32

persepsi terhadap pesan yang menerpanya. Sehingga disini kaitan dengan brosur yang diberikan oleh Nics Cozy Place Cafe & Resto dapat memberikan pengaruh yaitu berupa minat baik yang sudah ataupun yang belum menggunakan produk dan jasa dari Nics Cozy Place Cafe & Resto.

C. Hipotesis Hipotesis merupakan Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.37 Dinyatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta - fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data, Menurut Kartini Kartono, Hipotesis adalah suatu asumsi yang berperan sebagai asumsi sementara.Dilihat dari segi lain, hipotesis bisa dianggap sebagai suatu pernyataan yang sifatnya harus dijawab lewat suatu eksperimen atau seri - seri observasi. Ho : Tidak ada hubungan antara brosur dengan minat pengunjung Nics Cozy Place Cafe&Resto (r x y = 0) Ha : Terdapat Hubungan antara brosur dengan minat

pengunjung Nics Cozy Place ( r x y 0 )

37

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2008

33

D. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam menurut Hadari Hawawi adalah sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai.38 Peran konsep dalam penelitian sangatlah penting,karena koonsep menghubungkan dunia teorida dunia observasi,antara abstraksi dan realitas. Dalam penelitian ini peranannya menjadi tambah penting karena realitas sosial menjadi ilmu sosial banyak yang tidak dapat diungkap oleh panca indra manusia sehingga sering timbul masalah dalam pengukuran konsep tersebut. Untuk itu konsep perlu didefinisikan secara tepat sehingga tidak terjadi kesalahan pengukuran. Suatu kerangka konsep dapat berguna untuk menggambarkan hubungan konsep konsep khusus yang berbeda - beda dari veriabel penelitian yang akan diteliti. Adapun yang diteliti dari variabel variabel disini adalah :

1. Variabel bebas (isi brosur) Variabel bebas (Independent Variable) yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab atau variabel yang menjadi pendahulu. 39 Dalam variabel bebas penelitian ini, penulis menggunakan beberapa dimensi serta indikator indikator sebagai berikut :38

H. Hadari Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Press, 2001, hal. 40 39 Djalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, Hal.79

34

Dimensi: 1 Clarity/Jelas Pesan yang ditulis harus jelas, dalam arti tidak menimbulkan salah tafsir oleh audience 2 Legallibility/Terang dibaca Kombinasi warna pada brosur hendaknya dapat menghasilkan kilau secara maksimal sehingga komunikan dapat membaca brosur dengan jelas. 3 Lay Out/Tata Letak Letak antara gambar dengan pesan pada brosur harus sesuai dengan komposisinya sehingga tidak menimbulkan keborosan. 4 Gaya Bahasa Bahasa yang digunakan hendaknya mudah dimengerti dan dapat mempengaruhi persuasi komunikan. Indiator : 1. Clarity/Jelas : - dalam brosur dijelaskan dengan baik tentang : Jenis produk Spesifikikasi produk Gambar produk Alamat Custumer services

2. Legalibility/Terang dibaca : - Ukuran Teks&Gambar - Warna Huruf - Warna Gambar

35

3. Lay Out/Tata Letak : - Penempatan Teks - Penempatan Gambar 4. Gaya Bahasa : - Bahasa indonesia yang baik - Mudah dimengerti

2. Variabel Terikat ( Minat Pengunjung ) Variabel terikat (dependent variabel), adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya, yang mendapat pengaruh dari variabel bebas.40 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto. Dalam variabel terikat penelitian ini, penulis menggunakan beberapa indikator dan dimensi yaitu: Dimensi: 1. Kognitif Awareness/Kesadaran Knowledge/Pengetahuan

2. Afektif Keinginan menggunakan barang dan jasa yang terdapat

dalam brosur.

40

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,CV.Alfabeta, Bandung, 2001, hal. 33

36

Indikator: Menyadari keberadaan perum pegadaian Mengetahui : Jenis Produk Spesifikikasi produk Gambar produk Alamat Custumer services

Keinginan membeli produk yang terdapat dalam brosur

37

OPERASIONAL KONSEP Variabel Bebas (X) Hubungan Terpaan Brosur Variabel Terikat (Y) Minat Pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto Dimensi 1.Clarity/Jelas Indikator a. Jenis Produk b.Spesifikasi produk c.Gambar Produk d.Alamat Customer Service 2.Legability/ Terang dibaca a.Ukuran Teks&Gambar b.Warna Huruf c.Warna Gambar 3.Lay Letak Out/Tata a.Penempatan Teks b.Penempatan gambar 4.Gaya Bahasa a.Bahasa Indonesia baik b.Bahasa mudah yang 2.Afektif - Knowledge/ Pengetahuan Dimensi 1.Kognitif -awareness/ kesadaran Indikator -Menyadari keberadaan Nic,s Place Cafe&Resto -Mengetahui: a. Jenis Produk b.Spesifikasi produk c.Gambar Produk d.Alamat Customer Service keinginan mennggunakan barang dan jasa yang terdapat Cozy

38

dimengerti

dalam brosur.

39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Paradigma Penelitian Paradigma merupakan suatu citra yang fundamental dari pokkok permasalahan dari suatu ilmu yang menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, pernyataan pernyataan yang seharusnya di kemukakan dan kaidah kaidah yang seharusnnya diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh. Sehingga paradigma ibarat sebuah jendela tampat orang mengamati dunia luar, tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasannya.41

Sama halnya dengan Guba yang yang sependapat dengan konsepsi Thomas Kuhn sebagai seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan tindakan kita, baik tindakan kesenian maupun adanya penyelidikan ilmiah. Paradigma diartikan sebagai: a. Serangkaian kumpulan asumsi asumsi b. Asumsi yang diangggap benar Untuk dapat sampai pada asumsi itu harus ada perlakuan empirik (melalui pengamatan) yang tidak terbantahkan, dengan demikian paradigma dapat dikatakan sebagai tempat terdapat kerangka yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya karena masyarakat pendukung

paradigma telah memiliki kepercayaan. Terdapat tiga paradigma ilmu pengetahuan yang dikembangkan para ilmuan dalam mengembangkan suatu ilmu. Yaitu Positivisme dan41

Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Ceakan Kedua, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta, 2001, Hal.63

40

postpositivisme, Konstuktivisme (Interpretatif), dan Critical Theory atau teori-teori kritis.

Tabel Tiga Perspektif/Paradigma Ilmu Sosial

Positivisme dan Postpositivisme Menempatkan ilmu sosial seperti ilmu ilmu alam yaitu metode terorganisir untuk mengkombinasikan deduktif logic melalui pengamatan empiris, agar mendapat konfirmasi tentang hukum kausalitas yang dapat digunakan memprediksi pola umum gejala sosial

Konstruktivisme (Interpretatif) Memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis atas sosially meaningful action, melalui pengamatan langsung terhadap aktor sosial dalam setting yang alamiah, agar dapat memahami dan menafsirkan bagaimana aktor sosial mencipta dan

Critical Theory (Teori teori kritis) Mendefinisikan ilmu sosial sebagai proses kritis mengungkapkan The Real Structures dibalik ilusi dan kebutuhan palsu yang ditampakan dunia materi, guna mengembangkan kesadaran sosial untuk memperbaiki kondisi kehidupan subjek penelitian. 42

42

Ibid hal.72

41

tertentu.

memelihara dunia sosial.

Diambil dari Dedy N.Hidayat (Paradigma & Metodologi/09/12/98)

Secara tegas paradigma adalah pandangan yang mendasar dari ilmuan tentang apa yang menjadi pokok kajian yang semestinya harus dipelajari sebagai disiplin ilmu pengetahuan.43 Bisa ditarik benang merah bahwa sebuah paradigma bisa diartikan sebagai suatu cara bagaimana kita memandang dunia ini. Dan karena setiap manusia berbeda satu sama lain, maka didunia ini terdapat berbagai jenis paradigma. Penulis dalam penelitiannya menggunakan paradigma positivisme yang merupakan paradigma yang muncul paling awal dalam ilmu pengetahuan. Aliran ini berakar pada paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam. (Natural Laws). Penelitian berupaya mengungkap kebenaran realitas yang ada, dan bagaimana realitas tesebut senyatanya berjalan. Dengan demikian peneliti berupaya untuk mengetahui bagaimana terpaan brosur dapat mempengaruhi minat dari pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto, dan sekalipun fakta sosial berasal dari luar kesadaran individu, akan tetapi untuk mencapai kebenaran tersebut,

43

http;//ustadzmustofakamal.blogspot.com/2009_12_01_archive.html

42

peneliti sebagai seorang pencari kebenaran akan menanyakan langsung kepada objek yang diteliti, dan objek yang diteliti dapat memberikan jawaban langsung kepada peneliti.

B. Jenis Penelitian Yang dimaksud dengan metode penelitian yaitu cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian ekspanatif, Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Janaah: Penelitian eksplanatif dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian ini sering kali diidentikan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan bagaimana dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian eksplanatif adalah: menghubungkan pola-pola yang berbeda namun meiliki keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat. 44 Pendekatan bersifat analisis kuantitatif yaitu mengumpulkan data dengan cara mencacah dan pengukuran dengan menggunakan satuan hitungan. Dengan demikian data yang dikumpulkan dapat dibuat klasifikasi secara kuantitatif.

44

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Janna, Metode Penelitian Kuantitatif, PT.Raja Grafindo, Jakarta, 2005, hal. 43

43

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang penulis lakukan bertempat di Nics Cozy Place Cafe & Resto. Jl. Ir. H. Juanda No. 84-86 Bekasi. Waktu Penelitian Berlangsung Bulan September 2011. Peneliti akan melakukan penelitian pada para pengunjung yang datang ke Nics Cozy Place Cafe & Resto.

C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau suyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. 45 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan obyek dalam penelitian yang tidak semuanya di observasi untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data untuk penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Pengunjung Nics Cozy Place Cafe&Resto. Sampel adalah bagian dari jumah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 46 Adapun total jumlah pelanggan dari para pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto adalah melalui penelitian sample yang diperhatikan oleh peneliti dalam satu hari jumlah populasi bisa mencapai 100 orang perharinya, yang kemudian dikalikan selama kurang lebih 6 hari kerja sehingga di totalkan dalam 6 hari sekitar (50x6hari)=300 populasi. Dimana costumer tersebut berasal dari berbagai macam kalangan yang45 46

Ardy Karsadi, Metode Penelitian Sosial Dan Bisnis,UPDM(B), Jakarta, 2002, hal. 44 Sugiyono,Metode Penelitian Administrasi,2001, hal.91

44

berkunjung untuk menanyakan dan membeli produk dari Nics Cozy Place Cafe & Resto.

Untuk mengetahui jumlah sample digunakan rumus slovin Rumus Slovin: . n=N/Ne+1

dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = (Penyimpangan presisi 10%)

sehingga : . n=N/Ne+1 = 300/(300x0,1) =300/4 =75 responden

Pemakaian rumus diatas mempunyai asumsi bahwa populasi berdistribusi normal, peneliti akan menggunakan teknik pengambilan sample dengan membagikan kuesioner yang akan dibagikan kepada para pengunjung Nics Cozy Place Cafe & Resto berjumlah 75 orang.

45

C. Teknik Pengambilan Sampel Adapun hal hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan sampel adalah bagaimana tenik sampel diambil dan berapa banyak elemen populasi yang akan diambil menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel sering disebut dengan Teknik sampling. Apabila suatu populasi yang diteliti itu besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena eterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel itu maka akan disimpulkan dan akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang aan diambil dari populasi harus betul betul dapat mewakili. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling (Cara Acak Sederhana), Pengambilan sample probabilitas atau acak adalah suatu metode pemilihan sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.47 Metode ini dianggap paling baik karena jumlah populasi yang akan diteliti merupakan sekumpulan besar orang dan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dari populasi tersebut.

47

Husein Umar, Metode Komunikasi Organisasi, PT.Gramedia Pusaka Utama, Jakarta 2002,Hal. 133

46

E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner/Angket Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner atau angket yaitu Daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden disebut juga angket, kuesioner bisa dikirim melalui pos, atau peneliti mendatangi langsung responden. Bisa diisi daat periset datang sehingga pengisiannya di dampingi oleh periset, Bahkan Peneliti bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang sudah disediakan.48 2. Studi Kepustakaan Jalaludin Rachmat menyatakan bahwa Studi kepustakaan digunakan untuk memberikan dasar teoritis bagi peneliti dengan konteks penelitian yang lebih luas.49 Dalam teknik ini penulis melakukan studi kepustakaan yang dilakukan guna melengkapi data, khususnya teori-teori yang

berhubungan dengan penelitian. Untuk itu Kegiatan yang dilakukan adalah mencari data-data dan bahan-bahan yang dibutuhkan melalui buku-buku yang terkait dengan judul penelitian.

48

Rahmat Kriyantono,Teknik Praktis Riset Komunikasi.Kencana Perdana Media Grup, Bandung 2006 Hal 93 49 Jalalludin Rachmat, Metode penelitian komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal. 107

47

3. Wawancara Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung kepada Manager yang sekaligus menjabat sebagai Public Relations Di Nics Cozy Place Cafe & Resto. Hal tersebut dilakukan sebagai pedoman penulis sebelum melakukan penelitian.

E. Teknik Analisis Data Dalam hal ini variabel di deskripsikan ke dalam tabel dan diuraikan secara kuantitatif yaitu data yang diterjemahkan ke dalam inferensial. Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.50 Analisis kuantitatif tersebut dilakukan prosentase dan pengukuran dengan menggunakan Skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi sub variabel. Kemudian sub Variabel dijabarkan menjadi komponen yang dapat terukur. Menurut Kinnear (1988), Skala Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.51 Skala Likert Digunakan untuk mengukur sikap,Pendapat dan persepsi seseorang, sesuatu yang ditetapkan secara spesifik yang dilanjutkan tersebut diubah dalam bentuk data statistik yang berupa angka-angka tersebut merupakan hasil dari reaksi responden terhadap

50

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunnikasi, Kencara Prenada Media Group, Jakarta, 2007, hal. 57 51 Husein Umar, Metode Komunikasi Organisasi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002 hal. 95

48

pernyataan dan reksi tersebut diberi nilai. Setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi sebagai berikut : 1. Sangat setuju/dangan sering/sangan positif, diberi skor 2. Setuju/sering/positif,diberi skor 3. Ragu/kadang-kadang/netral,diberi skor 4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 5. sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif

=5 =4 =3 =2 = 152

Dalam penelitian ini pun menggunakan metode korelasi, dimana pada metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel variabel. Besarnya atau kuatnya hubungan diantara variabel yang dapat dilihat pada interpretasi koefisien korelasi (nilai untuk mengukur kuatnya hubungan variabel). koefisien korelasi dalam penelitian ini dikategorikan sebagai berikut : Tabel 2 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,00

Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat.53

52 53

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung 23, hal. 172 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung 23, hal. 172

49

Kemudian dalam menganalisis data yang didapatkan dari penelitian, penulis menggunakan statistik dengan analisis korelasi. Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara variabel x dengan variabel y. Ada beberapa teknik pengujian yang dapat dilakukan untuk uji parametis. Adapun teknik pengujian yang cocok untuk suatu pengujian hipotesa yang bersifat asosiatif (hubungan antar dua variabel) yaitu Korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesa hubungan dua variabel bila jenis data berupa interval ratio maka penulis menggunakan rumus Product Moment Pearsons Sebagai berikut :

( Keterangan : = Koefisien Korelasi = Variabel Bebas = Variabel Terikat = Jumlah Populasi (

)( ) (

) )

50

Kemudian dilakukan pengujian signifikasi koefisien korelasi :

Keterangan : t = Uji Statistik r = Uji Korelasi n = Besaran Sempel

Proses perhitungan adalah sebagai berikut, yaitu dengan mengedit semua data yang terkumpul, lalu diberikan kode dan dihitung dengan menggunakan tabulasi data yang baru, kemudian barulah dicari korelasinya melalui Statistical Package For Social Science (SPSS).

Pedoman

yang

digunakan

untuk

memberikan

interpretasi

terhadap koefisien korelasi : Y= a + bx Keterangan: Y = Subyek atau nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (Harga Konstan) b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penrunan variabel dependen yang didasarkan

51

pada variabel independen. Bila b(+) maka naik bila (-) maka terjadi penurunan.