GIGI DAN MULUT

7/17/2019 GIGI DAN MULUT

http://slidepdf.com/reader/full/gigi-dan-mulut-569170c2936df 1/20

Preventing Aspiration Pneumoniaby Oral Health Care

Pencegahan Pneumonia Aspirasidengan Perawatan Kesehatan Rongga Mulut

Japan Medical Association Journal

JMAJ 5!"#$ %&'&( )*""

Koichiro +eda

Ri,-y Mayo Hutama ))*"*"")"*"5*.uyung Ramadhan MP ))*"*"")"*"5"

Pembimbing

/rg0 1iti 2ardani( 1p0Ort



Abstrak

Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan untuk perawatan mulut dalammencegah pneumonia aspirasi telah diakui di seluruh disiplin akademis.Mengejar baik membersihkan mulut dan perbaikan dalam konsumsi makananyang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pembersihan yang dilakukan minimalharus mencakup pembersihan lidah dan mucus palatumn secara mekanik,serta pembersihan bakteri patogen penyebab pneumonia aspirasi (biasanya

bakteri anaerob oral). Sedang untuk memperbaiki ungsi makan, pasien harusdilatih untuk bernaas yang baik dan menelan air liur sehingga secarabertahap akan mendapatkan kembali ungsi menelan. !ahkan jika pasienmemiliki "stula gaster, pemberian makan melalui oral yang baik tidak hanyadapat mencegah pneumonia aspirasi, tetapi juga dapat meningkatkankualitas kehidupan sosial dengan meningkatkan moti#asi keluarga untuk

menjalani kehidupan sehari$hari dengan lebih baik. %erlepas dari kondisi klinispasien, rongga mulut menjadi lembab dan warnanya menjadi terlihat lebihsehat selama perawatan. Saya percaya bahwa rongga mulut layak lebihmendapat perhatian lebih dan berharap orang yang menderita masalahpencernaan dan pneumonia aspirasi melalui perawatan mulut yang tepat dimasa depan.



Pendahuluan

• Pneumonia penyebab kematian ke & di 'epang,

• Penyebab utama pada geriatri long$termcare

• * dari mereka yang meninggal daripneumonia didiagnosis dengan pneumoniaaspirasi.

• Perawatan mulut yang teratur olehproesional dapat mencegah pneumoniaaspirasi dan mengurangi onset demampada pasien. (+oneyama %,---)



Pendahuluan

• Mikroorganisme intra oral yang tidak patogen puncenderung berkembang menjadi penyakitmenular sebagai akibat dari ineksi oportunistik.

• %es kultur pneumocentesis perkutan bakterikomensal intra oral menjadi penyebab yangpaling umum.



Pendahuluan

• Perawatan mulut tidak hanya mencegahpneumonia, tetapi juga telah dilaporkanmemiliki dampak positi pada activity indaily life dan ungsi kogniti. (SuukiM,---)

• oral care / perawatan membersihkanmulut dan pelatihan ungsi makan.

• Jurnal $ -ara-teristi- dari ronggamulut dari geriatri yang men3alanilong'term care yang ber-embangmen3adi pneumonia aspirasi serta-onsep dan te-ni- untu- perawatanmulut0



KARAK4R6146K RO788A M+9+4 :A78M7:.A.KA7 P7+MO76A A1P6RA16

Residu pada epitelmu-osa mulut dan mulut-ering

• 0ungsi oral supress

( penurunan kesadaranatau penggunaaan tubeeeding)

• sekresi air liur padamukosa mulai beristirahat,

•

pencampuran denganresidu dalam epitel oral pasta lengket padamembran mukosa dan gigi

• ungsi pembersihan diri ($)

•

membran mukosa muluttidak beregenerasi




Kerusa-an mor;ologi pada 3aringan-eras mulut !gigi#

• Pembersih mulut 1

• karies gigi yang multiple dan simultanpada ser#iks gigi.

• 'ika kebersihan mulut terus diabaikan,

mahkota gigi dapat membusukdengan hanya akar tersisa

• 2esidu makanan menempel pada sisaakar pada gigi membusuk,

• membentuk plak bakteri yang tidakdapat dihilangkan hanya denganberkumur.

• 'ika kondisi mencapai titik yangmenyebabkan bau mulut adanyabahan pembusukan yang tersisa dimulut, risi-o $ pneumoniaaspirasi0




8angguan 2ungsi Oral

• Stroke cerebral 3 – 4 5* dari pasien dalam ase akut memiliki aspirasi,

– 6 * masih mengalami aspirasi selama ase pemulihan.

• 7arena organ rongga mulut mereka seperti bibir, lidah, pipi, danpalatum mole tetap lumpuh bahkan selama ase pemulihan, *pasien kronis mengalami gangguan mastikasi. (8eda 7, 99)

• Pengunyahan yang tidak adekuat pun dapat mencegahpembentukan bolus pencernaan, dan makanan yang menempel

pada ke permukaan gigi dalam bentuk aslinya.• :angguan ungsional ase oral semacam ini merupakan salah

satu penyebab kebersihan mulut yang buruk dan akibatnyamenyebabkan silent aspiration atau misswallowing.



P7/KA4A7 /A7 4K76K +74+KORA9 CAR

Pneumonia aspirasi secara luas dapat dibagi menjadi9 kelompok3

. Mikro$aspirasi 3 aspirasi mikroorganisme ke dalamtrakea

9. Makro$aspirasi 3 aspirasi makananMikro$aspirasi dapat dicegah denganmembersihkan rongga mulut.Makro$aspirasi dapat diatasi denganmeningkatkan ungsi makan dan menelan.

7etika mampu melaksanakan kedua manajemenkebersihan mulut dan restorasi ungsi makan,Pencegahan pneumonia aspirasi dapat

dicapai0



Mana3emen -ebersihan mulut

Retensi -elembaban• Ada jenis bahan

pelembab3 gel, krim, dancairan

•

;ara 3 – menggunakan kain kasa,

kapas, sikat spons biasaatau sikat khusus untuk

membran mukosa – diusapkan kasa yang

telah diberi agenpelembab pada bibiratas dan bawah, kiri dankanan membran mukosa




Retensi -elembaban

• :el 3 polimer (poly gliseril metakrilat), menyerapkelembaban dan melembutkan membran mukosa.

• 7rim pelembab 3 mengkatalis penyembuhan alamiuntuk peradangan mulut dengan kombinasi ekstrakmilk protein yang mengandung bahan antimikrobadan immunoglobulin.

• Penggunakan sikat gigi untuk menghilangkan residu

epitel atau kerak dapat menimbulkan perdarahan.• agen pelembab cair 3 mengandung asam

hyaluronic. Penyemprotan pelembab cair dankemudian menerapkan gel pelembab dapatmemperpanjang eek pelembab untuk jangka waktulama.




Area yang harus dibersih-an

• Dalam rongga mulut seorangpasien yang menggunakantube feeding, mikroorganismeyang paling sering terkumpulterdapat pada untuk 9 areayaitu lidah dan palatum.

• <ni berarti bahwa, bahkanhanya dengan membersihkanlidah dan langit$langit secaramekanis dapat membantumencegah pneumoniaaspirasi.



Pelatihan 2ungsi Ma-an

Poin -unci untu- stimulasi ;ungsi ma-an

• %eknik dari pembersihan mulut dapat merangsangsekresi air liur dan mengaktikan re=eks menelandan batuk.

• Dengan demikian, membersihkan mulut bisa menjadiukuran anti$ineksi yang sangat penting.

• Sebelum pelatihan menelan harus dimulai denganpelatihan pernapasan perut di tempat tidur.

• !erikutnya, pasien dapat memulai pelatihan menelanludah dengan menjilati permen untuk merangsangsekresi air liur dan menginduksi air liur pada saatmenelan.



1tudi Komparati;!"#

• Seorang proesional gigi melakukan pembersihmulut mingguan kepada pasien disagiadengan tube feeding yang membutuhkan bantuanuntuk semua akti#itas kehidupan sehari$hari

mereka.• 0rekuensi wabah pneumonia di antara pasien

diikuti selama tahun.

• Setelah tahun, ada penurunan keseluruhan

rekuensi pneumonia, tapi karena ada beberapapasien yang mengalami pneumonia berulang kali,perbedaannya tidak signi"kan secara statistikdalam data periode tahun tersebut.



1tudi Komparati; !)#

• Pelatihan ungsi makan pada pasien disagiasebagai tambahan dari perawatan pembersihanmulut kepada pasien dengan kondisi "sik yangsama.

• Pelatihan mengkonsumsi kurang dari & mlgelatin jelly seminggu sekali.

• Diagnosis dengan endoskopi, pemeriksaan #isual,auskultasi, dan palpasi digunakan untuk

memeriksa aspirasi, dan pasien menelan jellymelalui oral hanya ketika dokter gigi berkunjung.

• 9 dari pasien meninggal karena gagal jantungselama periode $ tahun.



1tudi Komparati; !)#

• Pasien yang tersisa (-) menunjukkan penurunanrekuensi pneumonia atau tidak ada perubahanyang signi"kan secara statistik.



1tudi Komparati; !%#

• Dalam asilitas yang lain, lebih dari 5 pasien pertahun meninggal karena pneumonia sebelumtahun ---,

• %etapi angka kematian pneumonia telah menurunmenjadi kurang dari > sejak tahun 9, dimanasudah ada perawatan mulut oleh proessional.

• Angka$angka ini menegaskan pentingnyamenggunakan pelatihan ungsi makan dalam

rangkaian perawatan pasien, bahkan denganhanya menelan sesendok gelatin jelly , selainpembersihan yang tepat.



Kesimpulan

• Masalah mulut pada pasien lanjut usia yang memilikiperiode penyakit sistemik yang panjangmemungkinkan terjadi gangguan pada disintegrasi

mahkota, stagnasi sisa makanan, adhesi residu epitel,dan kehilangan gigi buatan

• Perawatan mulut dalam mencegah pneumonia aspirasitelah diakui lintas disiplin akademik.

• Agar berhasil mencegah pneumonia aspirasi, pasienharus3

. meningkatkan ? kemampuannya untuk menelanmakanan,

9. menerima perawatan mulut yang memadaitermasuk pembersihan yang tepat.



Kesimpulan

• Peningkatan ungsi makan secara bertahap untukmeningkatkan ungsi menelan memberikan

pengaruh yang baik untuk pasien.

• Menelan beberapa suap bisa berhasil mencegahpneumonia aspirasi, bahkan jika pasien dengantube eeding.

• %indakan makan, bahkan sesendok kecil saja,dapat meningkatkan moti#asi untuk hidup bagi

pasien sehingga dapat meningkatkan kualitaskehidupan sosial mereka.



• %@2<MA 7AS<

Documents

GIGI DAN MULUT