Upload
lidyana-candra
View
66
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Geopolitik Indonesia
Citation preview
GEOPOLITIK INDONESIA
(WAWASAN NUSANTARA)
1. Pengertian Geopolitik
Geographical Politic atau gopolitik diartikan sebagai pertimbangan-
pertimbangan dalam menetukan alternatif kebijakan dasar nasional untuk
mewujudkan tujuan tertentu. Dalam pelaksanaanya geopolitik ini yaitu kebijakan
pelaksanaan dalam mentukan tujuan, sarana-sarana serta cara penggunaan sarana
tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis
suatu negara dengan menggunakan Geostrategi. Setiap bangsa jika ingin tetap eksis
harus dapat memanfaatkan konstelasi geografisnya secara optimal untul mencapai
kepentingan nasionalnya dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Oleh karena itu
konstelasi geografis harus dijadikan salah satu pertimbangan yang penting untuk
menyusun politik nasional dan strategi suatu bangsa dalam rangka pencapaian tujuan
nasional.
Terdapat dua paham yang menjelasakan seberapa besar pengaruh faktor
konstelasi geografis dalam merumuskan politik nasional dan strategi nasional yaitu:
a. Paham Deternimis yang menyatakan bahwa unsur geografislah yang merupakan
unsur mutlak dan menentukan politik nasional suatu negara dan menyatakan
bahwa geopolitik dan geostrategi merupakan doktrin kekuatan negara di atas
bumi.
b. Paham Posibilitis memandang bahwa unsur geografis hanya sebagai salah satu
unsur saja, disamping unsur lainnya yang ada di suatu negara yang turut
mempengaruhi proses penentu politik nasional dan strategi nasional.
Ada beberapa teori geopolitik dan geostrategi yang amat berpengaruh
terhadap wawasan nusantara suatu negara. Teori-teori tersebut yaitu:
a. Teori ruang dan teori kekuatan. Teori ini didasarkan atau berorientasi pada
paham determinis yang mana oleh beberapa tokoh yang mengungkapkan teori
ini beranggapan bahwa letak geografis dari suatu negara tersebut dapat
menentukan kehidupannya baik itu secara politik (kekuasaan), ekonominya,
budayanya ataupun teknologi yang akan dihasilkan oleh negara tersebut. Teori
ini cenderung lebih kearah yang bersifat politik adu kekuatan dan adu
kekuasaan serta ekspansionisme.
b. Teori wawasan. Geopolitik dan geostrategi sebagai ilmu yang membenarkan
pengembangan kekuatan suatu negara atas dunia guna mempertahankan hidup
dan memperoleh ruang yang lebih baik dan lebih luas. Karena itulah maka
muncul penilaian bahwa keadaan geografis dunia merupakan dasar atau salah
satu faktor utama dalam penentuan politik nasional dan negara. Bertolak dari
pemikiran tersebut maka akan memunculkan teori wawasan. Berdasarkan
wilayahnya, teori wawasan ini dapat dibagi menjadi tiga wilayah yaitu:
1) Daerah poros atau daerah jantung (Heart Rimland)
2) Daerah bulan sabit dalam (Inner Rimland)
3) Daerah bulan sabit luar (Outer Rimland)
Sedangkan teori-teori atas wawasan ini adalah:
1) Teori Wawasan Benua. Teorinya “barang siapa yang dapat mengusai
daerah Jantung yaitu Eropa dan Asia akan dapat menguasai pulau dunia,
selanjutnya dapat menguasai dunia”.
2) Teori Wawasan Bahari. Teorinya “siapa yang menguasai lautan, akan
menguasai perdagangan, siapa yang menguasai perdagangan akan
menguasai kekayaan dunia dan akhirnya akan dapat menguasai dunia”.
3) Teori Wawasan Dirgantara. Teorinya “kekuatan di udara mempunyai
daya tangkis yang handal terhadap ancaman dan dapat melumpuhkan
kekuatan lawan dengan penghancuran dikandang lawan itu sendiri”.
Latar belakang dari munculnya teori ini yaitu atas dasar kemajuan
industri terutama dalam bidang penerbangan.
4) Teori Wawasan Kombinasi. Nicholas J. Spykman mengeluarkan teori
daerah batas atau wawasan kombinasi yaitu menggabungkan kekuatan
darat, laut dan udara didasarkan atas dalam pelaksanaannya dapat
disesuaikan dengan keperluan dan kondisi suatu negara tersebut.
Disamping terdapat teori-teori tersebut, juga terdapat berbagai teori
kekuasaan yang juga sangat berpengaruh. Teori ini lebih menekankan pada cara atau
strategi yang ditempuh dalam suatu negara agar mendapatkan kekuasaan atas negara
lain dengan cara yang apapun. Juga untuk menyokong kekuatan tersebut harus
didampingi dengan kekuatan yang lain seperti ekonominya, logistiknya, dan
tekonologi demi terbentuknya pertahanan dan keamanan dari negara tersebut.
Sehingga nantinya dalam melakukan hal tersebut jalan yang ditempuh yaitu dengan
cara peperangan dan akan menimbulkan pertumpahan darah. Adapun tujuan dari
peperangan ini tidak hanya untuk kepentingan satu negara saja, juga peperangan ini
dilakukan karena disini berlaku hukum rimba yaitu siapa yang kuat dia yang menang
dan juga tujuan lainnya yaitu untuk mempertahankan kekuasaanya dari perebutan
dengan bangsa yang lain.
2. Wawasan Nusantara
Sebelum memahami tentang pengertian wawasan nusantara, hendaknya kita
juga harus memahami tentang wawasan nasional yang juga merupakan dasar untuk
memahami tentang wawasan nusantara. Wawasan nasional pada dasarnya merupakan
geopolitik suatu negara. Karena wawasan nasional itu merupakan pengejawatahan
dari suatu bangsa yang telah menegara. Dalam menyelenggarakan kehidupannya,
suatu bangsa tidak terlepas dari pengaruh geografis maupun lingkungannya dimana
bangsa itu berada. Pengaruh ini juga timbul dari hubungan timbanl balik antar filisofi
bangsa, ideologi, aspirasi dan cita-cita, kondisi sosial masyarakat, budaya, keadaan
alam, wilayah serta pengalaman sejarahnya. Maka dari itu diperlukan suatu konsepsi
bagaimana bangsa yang bersangkutan memandang dan mengatasi persoalan yang ada
untuk menjamin kelangsungan hidupnya, keutuhan wilayahnya, serta jati dirinya.
Konsepsi inilah yang disebut dengan wawasan nasional (wawasan bangsa).
Ada tiga faktor yang menentukan wawasan nasional, yang pada dasarnya
merupakan suatu lingkungan strategis yang berpengaruh bagi suatu bangsa tersebut.
adapun faktor itu yaitu:
a. Bumi atau ruang (space) dimana bangsa itu ada.
b. Jiwa, tekad dan semangat manusianya atau rakyat dari bangsa tersbut.
c. Lingkungan atau alam disekitarnya.
Dengan demikian yang dimaksud dengan wawasan nasional adalah cara
pandang suatu bangsa yang perwujudannya ditentukan oleh proses interelasi dari
bangsa itu dengan lingkungan sepanjang sejarahnya, dengan kondisi obyektif
geografis maupun kebudayaanya sebagai kondisi subyektif serta idealismenya sebagai
aspirasi dari bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermatabat.
Konsep tentang wawasan nusantara tidak jauh berbeda dengan konsep dari
wawasan nasional karena keduanya saling berkaitan. Dimana wawasan nusantara
adalah wawasan nasional karena cara pandang bangsa Indonesia yaitu menjamin
persatuan dan kesatuan di atas dasar kebhinekaan yang mana nantinya cara pandang
ini kemudian disebut dengan wawasan nusantara. Pengertian wawasan nusantara
dapat dilihat dari berbagai pandangan baik itu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
ataupun pandangan oleh para ahli. Jadi dapat disimpulkan bahwa wawasan nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional dalam rangka mewujudakan tujuan nasional.
3. Hakekat, Tujuan dan Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara pada hakekatnya adalah persatuan dan kesatuan dalam
segenap aspek kehidupan nasional. Dengan demikian konsep dasar wawasan
nusantara memiliki ciri-ciri pokok yaitu sebagai berikut:
a. Mawas ke dalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan bangsa
dan negara.
b. Mewujudkan suatu persatuan dan kesatuan yang manunggal dan utuh menyeluruh
antara wadah, isi dan tata laku.
c. Mawas ke luar menampilkan wibawa sebagai wujud sikap kesatuan, persatuan
dan kebulatan wadah, isi dan tata laku.
Secara lebih luas tujuan dari wawasan nusantara itu sendiri meliputi:
a. Tujuan ke dalam yaitu mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan
nasional yang meliputi aspek alamiah dan aspek sosial.
b. Tujuan ke luar yaitu ikut serta mewujudkan kesejahteraan, ketertiban dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia.
Dengan mencermati sejarah dari perkembangan dan lingkungan keberadaan bangsa
dan negara Indonesia maka fungsi dari wawasan nusantara itu ialah:
a. Membentuk dan membina persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara
Indonesia melalui intergrasi seluruh aspek dan dimensi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Merupakan ajaran dasar yang melandasi kebijaksanaan dan strategi pembangunan
nasional baik pembangunan pada aspek kesejahteraan maupun keamanan dalam
upaya mencapai tujuan nasional.
4. Landasan Hukum Wawasan Nusantara
UUD 1945 yang merupakan konstitusi negara yang menjadi pedoman pokok
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga UUD 1945 menjadi
landasan konstitusional wawasan nusantara. Kedudukan wawasan nusantara dalam
sistem kehidupan nasional Indonesia urutannya sebagai berikut:
a. Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara serta sebagai dasar negara
b. UUD 1945 sebagai konstitusi negara
c. Wawasan nusantara dan ketahanan nasional sebagai doktrin atau prinsip dasar
pengaturan kehidupan nasional
d. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar.
5. Latar Belakang Pemikiran Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara yang merupakan wawasan nasional Indonesia pada
dasarnya dikembangkan berdasarkan teori wawasan secara universal yang dibentuk
dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia. Ada
beberapa latar belakang pemikiran mengenai wawasan nusantara yaitu:
a. Latar belakang filosofis
Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya berakar dan berkembang dalam hati
sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia. Nilai-nilai ini juga tercakup dalam
penggalian dan pengembangan wawasan nasional. Setiap sila dalam Pancasila
memberikan nilai-nilai tentang landasan filosofis yang nantinya akan menjadi
dasar pemikiran tentang wawasan nusantara dan wawasan nasional.
b. Latar belakang berdasarkan aspek kewilayahan
Dasar aspek kewilayahan tentang pemikiran akan wawasan nusantara
yaitu didasarkan atas letak geografis yaitu batas-batas astronominya dari
wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Selain dari batas
astronomi, letak wilayah kepulauan Indonesia juga didasarkan dari pembagian
laut antara negara Indonesia dengan negara disekitarnya. Batas-batas ini sudah
disepakati lewat perundingan-perundingan bersama antara negara Indonesia
dengan negara disekitarnya yang disaksikan oleh PBB sebagai lembaga
tertinggi.
c. Latar belakang berdasarkan aspek sosial-budaya
Masyarakat Indonesia sejak awal terbentuk dengan ciri-ciri kebudayaan
yang sangat beragam dibandingkan dengan negara lainnya didunia. Perbedaan
kebudayaan ini disebabkan karena pengaruh ruang lingkup yang berupa
kepulauan dimana setiap pulau memiliki perbedaan dalam masyarakatnya.
Selain itu masyarakat di dalam pulau ini memiliki etnik dan ras berbeda
walaupun tinggal dalam satu pulau. Dan penyebab perbedaan ini juga
dikarenakan intensitas pengaruh pulau-pulau yang berbeda. Sehingga dari
perbedaan ini hendaknya bahwa proses sosial dalam keseluruhan upaya menjaga
persatuan dan kesatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi di
antara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam
namun memiliki kehidupan bersama secara harmonis.
d. Latar belakang berdasarkan aspek kesejarahan (histories)
Perjuangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sejak dulu dimulai dari
jaman Hindu-Buddha hingga jaman penjajahan dimana rakyat Indonesia
memiliki keinginan untuk hidup secara harmonis tanpa harus adanya
peperangan baik itu secara intern juga ekstern. Keinginan ini juga didasarkan
pada saat bangsa Eropa yang ingin menjajah Indonesia, sehingga nantinya akan
menimbulkan rasa kebangsaan dengan dibentuknya berbagai wadah atau
lembaga atau organisasi guna mencapai kehidupan yang merdeka. Sehingga dari
sikap rasa nasionalisme yang sama ini yang akan dilakukan oleh rakyat
Indonesia walaupun memiliki perbedaan kebudayaan nantinya akan
menimbulkan pemikiran akan wawasan nasional tersebut yang akan terus
berlanjut hingga sekarang.
6. Unsur-Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
Konsepsi wawasan nusantara meliputi tiga unsur yaitu:
a. Wadah (counter)
Wadah kehidupan bangsa Indonesia meliputi wilyah Indonesia yang
memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan beraneka ragam budaya. Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan organisasi kenegaraan adalah
wadah kegiatan kenegaraan dalam wujud supra politik. Sedangkan wadah
dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infra
politik.
b. Isi (content)
Isi dari wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945 dimana untuk mencapi tujuan tersebut harus mampu diciptakan
persatuan dan kesatuan dalam berbhineka dalam kehidupan nasional.
c. Tata Laku (counduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang melahirkan
perilaku bangsa Indonesia baik tata laku batiniah dan lahiriah. Kedua tata laku
ini akan mencerminkan identitas atau kepribadian bangsa Indonesia yang
berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan
cinta akan tanah air dalam semua aspek.
7. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional
Penerapan asas-asas wawasan nusantara dalam tata kehidupan nasioanal
memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses
penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta pembangunan.
Pembangunan ini saling terkait secara menyeluruh terpadu yang diperlukan di semua
lingkungan dan lapisan baik supra, infra struktur maupun masyarakat. Dengan
demikian wawasan nusantara hendaknya diwujudkan dalam pola pikir, pola sikap dan
pola perilaku setiap warga negara maupun pemerintah dalam hidup brmasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara Indonesia.
8. Tantangan Implementasi
Ada berbagai tantangan dalam pelaksanaan atau implementasi wawasan
nusantara yaitu antara lain:
a. Pemberdayaan tantangan masyarakat (SDM dan kondisi nasional yang berupa
pembangunan nasional yang belum merata)
b. Dunia tanpa batas (perkembangan IPTEK seperti telekomunikasi, transportasi,
dan IT)
c. Era baru kapitalisme (kapitalisme modern)
d. Kesadaran rakyat sebagai warga negara Indonesia.
9. Prospek Implementasi
Wawasan nusatara sebagai National Vision yang mengutamakan persatuan
dan kesatuan tetap valid kini dan dimasa datang akan tetap relevan dengan norma-
norma global. Dalam implemntasinya, peranan daerah dan rakyat kecil perlu
diperdayakan. Hal ini dapat terwujud apabila faktor-faktor dominant berikut dapat
terpenuhi yaitu:
a. Keteladanan kepemimpinan (sikap dari pemerintah pusat)
b. Pendidikan yang berkualitas dan bermoral kebangsaan
c. Media massa yang mampu memberikan informasi dan kesan yang positif
d. Penegakan hukum yang adil.
GEOSTRATEGI INDONESIA
(KETAHANAN NASIONAL)
1. Ketahanan Nasional Indonesia Merupakan Geostrategi Indonesia
Geostrategi adalah geopolitik yang dalam pelaksanaannya yaitu kebijaksanaan
pelaksanaan dalam menentukan tujuan, sarana-sarana serta penggunaan sarana-sarana
tersebut guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi suatu
negara. Sebagai suatu strategi yang memanfaatkan konstelasi gografis dan ruang
dimana bangsa Indonesia berada, maka selalu digunakan untuk membina atau
mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan yang
menjangkau masa depan dengan memperhitungkan berbagai faktor yang ada. Dengan
demikian geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografis sebagai faktor utamanya, disamping itu juga
memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, SDA, lingkungan regional maupun
internasional. Geostrategi nasional ini dapat dirumuskan dalam konsepsi ketahanan
nasional.
Konsepsi ini merupakan pengejawatahan dari Pancasila dan UUD 1945 dalam
segala aspek kehidupan yang secara terpadu, utuh menyeluruh dengan berpedoman
pada wawasan nusantara, sehingga konsepsi ini merupakan sarana mewujudkan
ketahanan nasional. Jadi dengan demikian jika wawasan nusantara merupakan
geopolitik Indonesia maka disini ketahanan nasional merupakan geostrateginya yaitu
sebagai upaya dalam mewujudkan wawasan nusantara.
2. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi
segenap aspek khidupan yang berintergrasi berisi keuletan dan ketangguhan dalam
mengembangkan kekuatan nasionalnya dalam mengatasi ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan (ATHG) baik yang berasal dari luar maupun dalam yang
secara langsung maupun tak langsung untuk menjamin identitas, intergritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasionalnya. Jadi hakekat
ketahanan nasional yaitu keuletan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin
kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Pada dasarnya
ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dan serasi dalam kehidupan nasional
yang meliputi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berdasarkan falsafah
negara, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode Astagatra.
Aspek kehidupan dalam sistem kehidupan nasional pada dasarnya dapat digambarkan
kedalam delapan aspek (Astagatra) yaitu: geografi, kependudukan, SDA (merupakan
aspek alamiah yang bersifat statis), ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
Hankam (merupakan aspek sosial yang bersifat dinamis).
Pendekatan kesejahteraan dan keamanan adalah pendekatan yang didasarkan
atas pemikiran, bahwa dalam setiap kehidupan selalu menampakkan dua kebutuhan
dasar hidup dan kehidupan (kesejahteraan dan keamanan). Kesejahteraan atau hidup
yang hendak dicapai untuk mewujudkan ketahanan nasional Indonesia dapat
digambarkan sebagai kemampuan bangsa dan negara menumbuhkan dan
mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 menjadi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Sedangkan keamanan atau kehidupan yang ingin dicapai adalah
kemampuan bangsa dan negara Indonesia untuk mlindungi nilai-nalai nasional itu
terhadap ancaman dari dalam maupun luar.
3. Ciri-ciri Ketahanan Nasional Indonesia
Berdasarkan pengertian dan konsepsi ketahanan nasional di atas, maka
ketahanan nasional memiliki ciri-ciri sebagai brikut:
a. Merupakan kondisi suatu bangsa.
b. Difokuskan untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan kehidupan
bangsa.
c. Berisi keuletan dan ketangguhan dalam mengembangkan kekuatan nasional.
d. Ketahanan nasional bukan untuk pertahanan, tetapi untuk menghadapi ATHG
baik dari luar maupun dari dalam dan secara langsung atau tak langsung.
4. Asas-asas Ketahanan Nasional Indonesia
Adapun asas-asas yang terkandung dalam konsep dan pengertian dari
pertahanan nasional yaitu sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan yang senantiasa terdapat pada setiap saat dalam kehidupan nasional.
b. Komprehensif-integral atau utuh menyeluruh dan terpadu dalam wujud
keterpaduan dan kesatuan yang seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diamana kehidupan ini
digambarkan dalam Astagatra.
c. Mawas ke dalam dan mawas ke luar. Dengan mawas ke dalam tujuan dari
ketahanan nasional yaitu menimbulkan hakekat, sifat dan kondisi kehidupan
nasional itu sendiri berdasarkan kualitas derajat kemandirian bangsa untuk
memiliki dan mengembangkan daya saing. Sedangkan mawas ke luar ketahanan
nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan kekuatan nasionalnya,
menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara-negara lain.
d. Kekeluargaan. Asas ini mengandung sifat kearifan, gotong royong, tenggang rasa
dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun
dalam asas ini diakui adanya perbedaan, tetapi perbedaan itu dijaga agar tidak
terjadi konflik yang saling mnghancurkan, namun dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan.
5. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional Indonesia yang ada pada dasarnya merupakan kondisi
dinamik bangsa Indonesia yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Manunggal. Bersifat sebagai integrator untuk mewujudkan kesatuan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
b. Dinamis. Tingkat ketahanan nasional suatu bangsa tidak tetap, tetapi dapat
meningkat dan menurun tergantung situasi serta kondisi negara itu sendiri.
c. Mandiri. Dari sifat manunggal itu akan mewujudkan kewibawaan nasional yang
akan diperhitungkan oleh pihak lain, sehingga merupakan daya tangkal terhadap
negara lain.
d. Mengutamakan konsultasi dan kerjasama. Ketahanan nasional tidak
mengutamakan sikap adu kekuatan atau adu kekuasaan, namun ketahanan
nasional mengutamakan konsultasi dan saling menghargai dalam pergaulan
hidup berbangsa dan bernegara serta menjauhi antagoisme dan konfrontasi.
6. Aspek-aspek Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi tata kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek
dinamis di dalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan
lingkungan sehinga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks
dan sangat sulit dipantau. Tata kehidupan nasional pada dasarnya meliputi aspek
alamiah (Trigatra) dan aspek sosial (Pancagatra) yang merupakan aspek dinamis.
Karenanya konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan nasional yaitu:
a. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis yang meliputi aspek geografi,
kependudukan dan SDA
b. Aspek yang berkaitan dengan sosial atau masyarakat bersifat dinamis yang
meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan aspek pertahanan
dan keamanan.
7. Tinjauan Ketahanan Nasional dari Aspek Trigatra
Aspek-aspek Trigatra yang terdiri dari aspek geografi, kependudukan dan
SDA. Adapun tinjauan dari ketiga aspek ini yaitu:
a. Geografi.
Lokasi dan posisi geografis suatu negara memberikan gambaran tentang
bentuknya baik ke dalam dan bentuknya ke luar. Bentuk ke dalam
menampakkan corak, isi, dan tata susunan wilayah negara. Sedangkan bentuk ke
luar menentukan situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik
antara negara dan linkungannya. Bentuk negara baik ke dalam maupun ke luar
dalam pengertian geografis selain bermakna sebagai wadah dan ruang hidup
bagi bangsa yang mendiaminya, sekaligus mempengaruhi wujud ini dan
kehidupan bangsa, namun sebaliknya kehidupan bangsa dapat mempengaruhi
lingkungannya.
b. Penduduk
Penduduk adalah orang atau manusia yang mendiami atau bertmpat
tinggal di suatu tempat atau wilayah. Analisa kependudukan berkaitan dengan
masalah sosial, ekonomi, politik maupun pertahanan keamanan, sebagai akibat
dari adanya perubahan jumlah, komposisi, persebaran maupun kualitas
penduduk. Faktor-faktor yang mempengaruhi kependudukan yaitu:
1) Jumlah dan komposisi pendudukan yang setiap saat dapat berubah karena
disebabkan bekerjanya tiga variable utama yaitu: fertilitas, mortalitas dan
migrasi.
2) Jumlah dan komposisi penduduk dipengaruhi oleh bekerjanya variable
demografis. Tiap variable juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
kemajuan IPTEK (contohnya: program KB)
3) Masalah-masalah kependudukan di Indonesia dewasa ini pada dasarnya
dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
Laju pertumbuhan penduduk disebabkan oleh menurunnya tingkat
mortalitas dengan pesat dan laju ini akan membawa konsekuensi
dalam bentuk aspek kehidupan sosial, ekonomi, politik dan hankam.
Persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata atau berimbang
antara pulau yang satu dengan yang lain.
Jika dikaitkan dengan pertahanan nasional laju pertumbuhan penduduk
dapat memberikan arti yang positif bila dikaitkan dengan kesediaan tenaga kerja
dan angkatan kerja, hal ini dapat memperkuat ketahanan nasional. Tetapi, bila
mana pertumbuhan tenaga kerja dan angkatan kerja tidak dapat memanfaatkan
secara penuh dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi, politik, sosial dan
hankam. Penyebaran penduduk yang tidak berimbang dan proposional dapat
memperlemah ketahanan nasional, lebih-lebih bila dikaitkan dengan daerah-
daerah perbatasan.
c. Keadaan alam dan sumber kekayaan alam (SDA)
Kekayaan alam suatu negara meliputi segala sumber dan potensi alam
yang terdapat di dirgantara, permukaan bumi laut dan perairan dan di dalam
bumi. Oleh karena itu, setiap negara berhak untuk memanfaatkan kekayaan
alamnya berdasarkan asas maksimal, lestari dan berdaya asing.
8. Tinjuan Ketahanan Nasional dari Aspek Pancagatra
Aspek-aspek Pancagatra yang terdiri dari aspek geografi, kependudukan dan
SDA. Adapun tinjauan dari kelima aspek ini yaitu:
a. Gatra ideologi
Ketahanan nasional Indonesia dibidang ideologi adalah kondisi dinamik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam yang langsung atau tak langsung yang membahayakan
kelangsungan hidup ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pancasila sebagai
ideologi bangsa memiliki lima unsur yaitu sila-sila sebagaimana dirumuskan
dalam pembukaan UUD 1945. Kelima nilai ini merupakan kesatuan yang bulat
dan utuh, karena masing-masing nilai tidak dapat dipahami dan diberi arti
secara terpisah dari keseluruhan nilai lainnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang
ideologi yaitu sebagai berikut:
1) Kemajemukan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa,
bahasa, kebudayaan, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Sehingga dengan keragaman ini juga memiliki nilai-nilai yang
terkandung didalamnya. Berbagai nilai ini tentu dapat memperkaya dan
memperkuat kepribadian dan kebudayaan bangsa, tetapi perbedaan ini
juga akan menimbulkan berbagai konsepsi yang juga akan menyebabkan
perpecahan bangsa, sehingga perlu ditanamkan nilai ketahanan nasional.
2) Perkembangan dunia. Perkembangan dunia yang semakin maju pesat ini
akan menimbulkan berbagai persaingan antara kekuatan-kekuatan negara
besar yang mempunyai pengaruh di dunia, antara lain melalui filtrasi
ideologi atau nilai-nilai setiap negara tersebut.
3) Kepemimpinan. Peranan pemimpin dalam mengamalkan nilai-nilai
Pancasila menduduki tempat yang sangat penting dan menentukan
masyarakat Indonesia. Karena masyarakat Indonesia menganut budaya
Pathernalisme. Sehingga pemimpin yang berperilaku mencerminkan nilai-
nilai Pancasila sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat
lingkungannya.
4) Pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan nasional akan sangat
berpengaruh terhadap ketahanan nasional Indonesia.
b. Gatra politik
Ketahanan nasional di bidang politik diartikan sebagai kondisi dinamik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam mengahadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari
luar maupun dari dalam yang langsung atau tak langsung yang membahayakan
kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Indonesia.
Sistem politik menentukan bagaimana kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara diproses atau terproses dalam tatanan supra dan infra
struktur politik. Sistem politik yang mencakup supra struktur politik yaitu:
lembaga atau badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, badan pengawasan dan
badan pertimbangan. Sedangkan yang termasuk infra struktur meliputi partai
politik, golongan kepentingan dan kelompok penekan. Disamping itu, kultur
politik dan proses politik berpengaruh dalam kehidupan politik. Kultur politik
adalah bagaimana kehidupan politik diatur, ditentukan dan dilaksanakan. Kultur
politik adalah mekanisme yang menentukan dan mengatur bagaimana keputusan
politik atau kebijaksanaan umum ditentukan.
c. Gatra ekonomi
Ketahanan nasional Indonesia dibidang ekonomi diartikan sebagai kondisi
dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
mengahadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tak
langsung yang membahayakan kelangsungan kehidup ekonomi bangsa dan
negara Indonesia. Adanya perbedaan pada aspek alamiah dan sosial yang
dimiliki oleh masing-masing negar telah menimbulkan kondisi, situasi serta
akibat yang berbeda terhadap kehidupan ekonomi suatu negara. Adapun faktor
eksternal dan internal yang secara subyektif berpengaruh yaitu:
1) Sifat keterbukaan ekonomi. Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu
negara akan bercorak terhadap kehidupan ekonomi negara tersebut. selain
itu sistem ekonomi ini juga sangat dipengaruhi oleh ideologi negara
tersebut.
2) Struktur ekonomi. Struktur ekonomi suatu negara akan menentukan
sampai seberapa jauh negara tersebut mampu menghadapi pengaruh yang
timbul baik dari dalam maupun dari luar negeri.
3) Potensi dan pengelolaan SDA. Negara dengan potensi SDA yang
beraneka ragam akan mampu menghadapi ATHG yang ditambah dengan
kemampuan untuk mengelola SDA ini yang didukung dengan potensi dari
sumber daya yang lain seperti SDM, modal, dan teknologi yang maju.
4) Potensi dan pengelolaan SDM. Sumber daya manusia yang berkualitas
mempunyai nilai yang positif bagi pembinaan dan pengembangan
ketahanan nasional.
5) Teknologi. Kemajuan teknologi akan sangat berpengaruh pada kehidupan
ekonomi suatu negara tersebut. namun kemajuan ini juga akan
menimbulkan kerawanan, karena ketergantungan yang besar terhadap
teknologi dari luar karena kurangnya kemampuan menguasai teknologi
yang diperlukan serta pemanfaatannya (penggunaan teknologi maju oleh
negara berkembang).
6) Birokrasi dan sikap masyrakat. Sistem birokrasi yang baik akan
memberikan dampak yang baik pula terhadap kondisi kehidupan ekonomi,
karena mampu menciptakan iklim yang sehat dan dinamis. Atau
sebaliknya.
7) Manajemen. Penerapan manajemen yang tepat dan memadai akan sangat
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi dimana tujuannya untuk
meningkatkan produktivas dan mutu produksi barang dan jasa.
8) Infrastruktur. Infrastruktur ini akan sangat berpengaruh terhadap
kelancaran arus barang dan jasa.
9) Hubungan ekonomi luar negeri. Jalinan antara suatu negara dengan
negara yang lain akan memberikan pengaruh perekonomian terhadap
negara tersebut, misalnya dalam bidang perdagangan.
10) Diversifikasi pemasaran. Peningkatan produksi akan berarti jika
pemasaranya dilakukan baik ke dalam maupun ke luar negeri, pemasaran
ini akan menimbulkan persaingan sehingga diperlukannya diversifikasi
pemasaran barang dan jasa.
d. Gatra sosial budaya.
Ketahanan nasional Indonesia dibidang sosial budaya adalah kondisi
dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
mengahadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung atau tak
langsung yang membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya bangsa dan
negara Indonesia. Kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Indonesia adalah
kehidupan yang menyangkut aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang
dijiwai oleh falsafah Pancasila. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan
keamanan di bidang sosial budaya dapat bersumber dari aspek-aspek lain dari
luar sosial budaya. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1) Agama. Dalam negara Pancasila peranan agama sangat besar, dimana
setiap umat beragama diakui sepenuhnya akan haknya untuk memeluk
agamanya dan menjalaninya sesuai kepercayaanya. Denga ini maka
masyarakat dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 akan
bertambah kuat.
2) Tradisi. Nilai-nilai, norma, dan lembaga-lembaga yang terkandung dalam
tradisi di setiap masyarakat akan sangat mempengaruhi ketahanan nasional
Indonesia di bidang sosial budaya. Hal ini juga tergantung pada tolak
tradisi pada ukuran dari pengejawatahan nilai-nilai luhur dalam falsafah
dan ideologi Pancasila dan UUD 1945.
3) Pendidikan, IPTEK. Pendidikan berfungsi mengembangkan tingkah laku
dalam wujud nyata nilai-nilai falsafah Pancasila dan juga berfungsi
mengembangkan nilai-nilai lain yang menunjang. Pendidikan juga dapat
merubah dan meniadakan nilai-nilai sosial budaya yang kurang atau tidak
menunjang dalam ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Sejalan
dengan itu, pengembangan dan penerapan IPTEK akan sangat
berpengaruh juga baik itu bersifat positif atau negatif.
e. Gatra pertahanan keamanan
Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman. Faktor-faktor yang
mempengaruhi ketahanan pertahanan nasional yaitu:
1) Doktrin. Doktrin Hankam merupakan asas dan pedoman perwujudan
sistem pertahanan keamanan dengan perbidangan dari berbagai masalah
yang timbul.
2) Wawasan Nasional. Wawasan yang dianaut di doktrin pertahanan
keamanan adalah wawasan nasional dari negara yang bersangkutan.
3) Sistem Pertahanan Keamanan. Untuk mewujudkan itu maka
diperlukannya suatu sistem yang mampu untuk menumbuhkan dan
meningkatkan daya tangkal jika terjadi sesuatu. Sistem pertahanan ini
berupa perpaduan serasi antar sistek dan sissos yang bersumber pada
falsafah hidup bangsa, ideologi negara dan perjuangan bangsa agar dapat
dimanfaatkan secara ampuh dan cocok disamping pengunaan sistek.
4) Geografi. Kondisi geografi suatu negara juga sangat diperlukan guna
memenuhi kekuatan pertahanan keamanan yang baik.
5) Manusia. Manusia yang memiliki jasmani dan rohani yang sehat,
motivator, disiplin, etos kerja serta jiwa kejuangan merupakan faktor yang
sangat menentukan.
6) Kesemestaan upaya pertahanan keamanan. Sifat kesemestaan
ditentukan oleh falsafah bangsa dan ideologi negara sebagai landasan
indiil nasional.
7) Pendidikan pendahuluan bela negara. Pertahanan keamanan
diproyeksikan maksimal kepada perang rakyat sehingga diperlukan
pendidikan yang memiliki misi bela negara dalam lembaga pendidikan
nasional.
8) Materiil. Pengunaan segala alat-alat, pendidikan, sistem pertahanan sangat
memerlukan material yang tidak sedikit. Sehingga materiil itu sangat
diperlukan sekali guna menunjang hal diatas.
9) Ilmu pengertahuan dan teknologi. Penguasaan IPTEK sangat diperlukan
guna menghubungkan dengan peralatan pertahanan keamanan tersebut.
10) Manajemen. Kemampuan dan keterampilan manajemen di semua jenjang
kepemimpinan sangat penting terutama berkaitan dengan kordinasi,
sinkronasi, intergrasi.
9. Hubungan Antar Gatra
Delapan aspek yang berhubungan dalam konsep ketahanan nasional ini saling
berkaitan secara utuh menyeluruh. Hubungan tata laku masyarakat dan merupakan
suatu sistem kehidupan nasional. Hubungan antar gatra baik Trigatra maupun
Pancagatra merupakan hubungan timbale balik yang erat dan kait mengait secara
menyeluruh dalam arti saling mempengaruhi dan ketergantungan yang serasi dan
seimbang. Dengan demikian maka perubahan di salah satu gatra akan mempengaruhi
terhadap gatra lainnya. Dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan peningkatan
ketahanan nasional, maka setiap gatra memberikan kontribusi tertentu dari gatra-gatra
yang lain secara terintergrasi. Hubungan antara Trigatra dengan Pancagatra yaitu
sebagai berikut:
a. Ketahanan nasional pada hakekatnya bergantung pada kemampuan dan keuletan
bangsa dan negara dalam memanfaatkan aspek alamiah sebagi dasar
penyelenggaraan kehidupan di segala bidang.
b. Ketahanan nasional adalah suatu penegrtian holistik, dimana terdapat saling
hubungan antar gatra dalam keseluruhan kehidupan nasional.
c. Kelemahan pada salah satu aspek berakibat kelemahan pada bidang lain dan
berpengaruh kepada kondisi keseluruhan.
d. Ketahanan nasional bukan merupakan kondisi hasil penjumlahan dari ketahanan
bidang disegenap gatranya, melainkan merupakan resltante keterkaitan yang
intergratif dari kondisi-kondisi kehidupan bangsa di bidang ideologi, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.
10. Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan
Ketahanan nasional pada hakekatnya merupakan suatu konsepsi pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan di dalam kehidupan nasional.
Kesejahteraan yang hnedak dicapai dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa
menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya menjadi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata baik rohani maupun jasmaniah. Sedangkan
keamanan yang hendak dicapai dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa untuk
melindungi nilai-nilai nasional terhadap ATHG, baik dari dalam maupun luar.
Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pedekatan kesejahteraan
dan keamanan itu ada pada setiap saat dalam kehidupan nasional dan tergantung dari
kondisi yang dihadapi pada suatu saat (nasional dan internasional) sehingga pada
suatu saat titik beratnya bisa kepada keamanan, namun didukung oleh kesejahteraan.
Dengan demikian kedua pendekatan tersebut merupakan dua hal yang dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.
http://tegoehthunat.blogspot.com/2010/05/geopolitik-indonesia-wawasan-nusantara.html
April 7, 2011
WAWASAN NUSANTARA
Filed under: Uncategorized — rezaabiyasa @ 2:43 am
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk
mencapai tujuan nasional.
Falsafah pancasila
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut
adalah
1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Aspek kewilayahan nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena
Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.
AspeIndonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda – beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.
Aspek sejarah
Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.
1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan,
dan kewilayahan.
2. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial
dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan
negara.
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Batasan
dan tantangan negara Republik Indonesia adalah
Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik
Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo
menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan
Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku-
Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa
kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut
dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau
countour pulau/darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara
kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar
wilayah yurisdiksi nasional.
Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI
tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:
1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low
water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang
diukur dari garis yang menghubungkan titik – titik ujung yang terluar dari pulau-
pulau yang termasuk dalam wilayah RI.
2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.
3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana
batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia.
Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Inndonesia menjadi utuh
dan tidak terpecah lagi.
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:[4]
1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial“.
2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.
Kehidupan politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara, yaitu:
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU
Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan
undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan
bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala
daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar
hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia
terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan
kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau
terluar dan pulau kosong.
Kehidupan ekonomi
1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan
minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh
karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor
pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan
upaya dalam keadilan ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai
implementasi dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda,
dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan
pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi
daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta
dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan
nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan
museum, dan cagar budaya.
Kehidupan pertahanan dan keamanan
Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan
keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut
merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat
tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu
keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan
wilayah terluar Indonesia.
A. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
B. Isi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara mencakup :
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti :
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta
menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai
bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang
seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-
cita bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang
melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan
politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam
arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut
menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan
nasional.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti :
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan
milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan
ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan
ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan
ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya,
dalam arti :
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan
tingkat kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya
yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan
pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati
oleh bangsa.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan, dalam arti :
a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.
Artikel Yang Mungkin Berhubungan :
1. Asal Mula Nama Indonesia
Yang dimaksud dengan Indonesia ialah Indonesia dalam pengertian geografis dan
bangsa. Menurut pengertian geogiafis, Indonesia berarti bagian bumi yang
membentang dari 95°-141° Bujur Timur, dan 6° Lintang Utara sampai 11 Lintang
Selatan. Sedangkan Indonesia dalam arti bangsa yang secara politik, ekonomi,
dan sosial budaya dalam wilayah tersebut. Istilah Indonesia untuk…
2. UUD 45 dan Sistem Pemerintahan RI
Undang-Undang Dasar 1945 Pada tanggal 18 Agustus 1945, satu hari setelah
Proklamasi Kemerdekaan diproklamirkan, UUD 1945 disahkan. Di dalam UUD
1945 itu diawali dengan Pembukaan” dan pada alinea 4 diterangkan bahwa
Negara Indonesia berdasarkan PANCASILA yang berbunyi sebagai berikut : 1.
KetuhananYang Maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab….
3. Hak Dan Kewajiban warga Negara
Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Berikut ini adalah beberapa
contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai
kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di…
4. Daftar Plat Nomor Kendaraan Di Indonesia
Tanda Kendaraan Bermotor A Untuk Daerah/Wilayah Banten Tanda Kendaraan
Bermotor B Untuk Daerah/Wilayah DKI Jakarta Tanda Kendaraan Bermotor D
Untuk Daerah/Wilayah Bandung Tanda Kendaraan Bermotor E Untuk
Daerah/Wilayah Cirebon Tanda Kendaraan Bermotor F Untuk Daerah/Wilayah
Bogor Tanda Kendaraan Bermotor G Untuk Daerah/Wilayah Pekalongan Tanda
Kendaraan Bermotor H Untuk Daerah/Wilayah Semarang…
5. Benua Asia: Letak Batas-Batas dan Keadaan Alam
Perbatasan dan Keadaan Alam di Benua Asia Di dunia ini memiliki 6 Benua
secara keseluruhan, yaitu Benua Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan
Benua Antartika alias Kutub Selatan. Keenam benua tersebut memiliki batas
wilayah / perbatasan antar benua, untuk mengetahui lebih lanjut perbatasan benua
silahkan baca : Nama-Nama Benua di…
6. Benua Eropa: Batas-Batas dan Geografis Serta Iklim
Perbatasan dan Keadaan Alam di Benua Eropa Di dunia ini memiliki 6 Benua
secara keseluruhan, yaitu Benua Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan
Benua Antartika alias Kutub Selatan. Keenam benua tersebut memiliki batas
wilayah / perbatasan antar benua, untuk mengetahui lebih lanjut perbatasan benua
silahkan baca : Nama-Nama Benua di…
7. Iklim Di Indonesia
Iklim di Indonesia Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi
iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan
iklim laut. Iklim Musim (Iklim Muson) Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh
angin musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu periode
perubahan angin muson.
WAWASAN NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN NASIONAL
1.Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional Dalam rangka menerapkan Wawasan Nusantara , kita sebaiknya terlebih dahulu mengerti
dan memahami pengertian , ajaran dasar , hakikat , asas , kedudukan , fungsi serta tujuan
dari Wawasan Nusantara . WAwasan Nusantara dalam kehidupan nasional yang
mencakup kehidupan politik , ekonomi , sosial budaya , dan pertahanan keamanan harus
tercermin dalam pola pikir, pola sikap, …….
dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia di atas kepentingan pribadi dan golongan . Dengan
demikian , Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara , sehingga
menggambarkan sikap dan perilaku , paham serta semangat kebangsaan atau
nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati diri bangsa Indonesia .
2.Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan Nusantara , dalam pengertian : cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan
nasional . Hal tersebut berarti bahwa etiap warga bangsa dan aparatur negara harus
berfikir , bersikap , dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan
negara Indonesia . Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus
dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia , tanpa menghilangkan
kepentingan lainnya , seperti kepentingan daerah , golongan , dan orang per orang .
3.Pemikiran Berdasarkan Pancasila Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaanya yang serba
terhubung dengan sesamanya, lingkungannya dan alam semesta, dan penciptanya.
Dengan adanya pemahaman seperti ini maka akan menumbuhkan cipta, karsa, dan karya
untuk mempertahankan eksitensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi.
Nilai-nilai pancasila bersemayam dalam pengembangan wawasan nusantara, hal ini dapat
dilihat dari nilai-nilai Pancasila sebagai berikut :
1.Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia memiliki kepercayaan dan
ketakwaan terhadap tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing dengan hidup saling menghormati dan mengembangkan sikap toleransi. Nila
pancasila mewarnai wawasan nasional yang dianut bangsa Indonesia yang menghendaki
keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan memberikan kebebasan dalam
menganut dan mengamalkan agama masing-masing.
2.Sila Kemanusiaan Yang adil dan Beradab Nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang terkandung bangsa Indonesia
mengakui, mengahargai, dan memberikan hak dan kebesan yang sama kepada setiap
warganegaranya untuk menerapkan hak asasi manusia. Sikap ini mewarnai wawasan
nasional dengan memberikan kebebasan dalam mengeksprisikan HAM dengan tetap
mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerja
sama.
3.Sila Persatuan Indonesia Dengan sila Persatuan Indonesia, bangsa Indonesia lebih mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan suku, agama, dan golongan. Sikap ini melandasi
wawasan nasional dengan tetap memperhatikan, menghormati, dan menampung
kepentingan golongan, suku bangsa, maupun perorangan dengan tujuan untuk menjaga
keutuhan negara Indonesia.
4.Sila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan. Nilai yang terkandung dalam sila ini, bangsa Indonesia berusaha dalam membuat
keputusan lebih mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Sikap ini
mewarnai wawasan nusantara dengan mengembangkan musyawarah untuk mufakat
dalam pengambilan keputuasan dengan tetap menghormati perbedaan pendapat.
5.Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai yang terkandung dalam sila ini, bangsa Indonesia mengakui dan mengahrgai
warganya untuk mencapai kesejahteraan yang setinggi-tingginya sesuai hasil karya dan
usahanya masing-masing. Nilai ini mewarnai wawasan nasional dengan memberikan
kebebasan kepada bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan sitinggi-tingginya
bagi setiap orang dengan memperlihatkan keadilan social bagi darerah penghasil, daerah
lain, orang lain sehingga tercapai kemakmuran bersama.
Dari uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa wawasan nasional sebagai pancaran
pancasila sebagai falsafah hidup bangsa.
4 Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya
Budaya adalah khasanah yang memperkaya kehidupan masyarakat suatu bangsa.
Masyarakat Indonesia terbentuk dari dengan ciri kebudayaan yang sangat beragam yang
muncul karena pengaruh ruang hidup, dan perbedaan ras maupun etnik serta berupa
kepulauan di mana ciri alamiah sangat beragam antar satu pulau dengan pulau lainnya.
Faktor alamiah inilah membentuk perbedaan khas kebudayaan di tiap-tiap daerah
sekaligus perbedaan daya tanggap inderawi serta pola kehidupan. Wawasan nusantara
diwarnai oleh keinginan menumbuhkan factor-faktor positif dari perbedaaan tersebut,
dengan tujuan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan berusaha untuk terhindar
dari disintegrasi bangsa.
5.Arah Pandang
1) Arah Pandang ke Dalam Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap
aspek kehidupan nasional , baik aspek alamiah maupun aspek social . Arah pandang ke
dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha untuk
mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor – factor penebab timbulnya disintegrasi
bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan
dalam kebinekaan .
2) Arah Pandang ke Luar Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang
serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi , dan keadilan sosial , serta kerjasama dan
sikap saling hormat menghormati . Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa dalam
kehidupan internasionalnya , bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan
kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan , baik politik , ekonomi , social
budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai
dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945 .
6 Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia , Wawasan Nusantara harus dijadikan
arahan , pedoman , acuan , dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam
membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Karena itu , implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
pikir , pola sikap , dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan pribadi atau kelompok
sendiri . Dengan kata lain , Wawasan Nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berpikir , bersikap , dan bertindak dalam rangka menghadapi , menyikapi , atau
menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat , berbangsa ,
dan bernegara . Implementasi Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis . Hal tersebut nampak
dalam wujud pemerintahan yang kuat , aspiratif dan terpercaya yang dibangun
sebagai penjelmaan rakyat.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakantatanan ekonomi yang benar – benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata .
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan social budaya akan
menciptakansikap batiniah dan lahiriah yang mengakui , menerima , dan dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinnekaan sebagai kenyataan
hidup sekaligus karunia pencipta .
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan
menumbuhkankesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjutkan
membentuk sikap bela negara pada setiap warga Negara Indonesia .
7.Permasyarakatan / Sosialisasi Wawasan Nusantara
Untuk mempercepat tercapainya tujuan Wawasan Nusantara, di samping implementasi
seperti tersebut diatas , perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan Nusantara
kepada seluruh masyarakat Indonesia . Permasyarakatan Wawasan Nusantara tersebut
dapat dilakukan dengan cara berikut :
1.Menurut sifat / cara penyampaiannya , yang dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1)Langsung , yang terdiri dari ceramah , diskusi , dialog , tatap muka .
2)Tidak Langsung , yang terdiri dari media elektronik , media cetak .
2.Menurut metode penyampaiannya berupa :
1)Keteladanan . Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan
sehari – hari kepada lingkungannya , terutama dengan memberikan contoh – contoh
berfikir , bersikap dan bertindak mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan , sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu
cinta tanah air .
2) Edukasi , yakni melalui metode pendekatan formal dan informal . Pendidikan formal
ini di mulai dari tingkat taman kanak – kanak sampai perguruan tinggi , pendidikan karier
di semua strata dan bidang profesi , penataran atau kursus – kursus dan sebagainya .
Sedangkan pendidikan non formal dapat dilaksanakan di lingkungan rumah / keluarga , di
lingkungan pemukiman , pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan .
3) Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi Wawasan Nusantara melalui
metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan
mampu menciptakan iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri , dan tenggang
rasa sehingga tercipta kesatuan bahasa dan tujuan tentang WAwasan Nusantara .
4) Integrasi . Tujuan yang ingin dicapai dari permasyarakatan / sosialisasi WAwasan
Nusantara melalui metode integrasi adalah terjalinnya persatuan dan kesatuan .
Pengertian serta pemahaman tentang Wawasan Nusantara akan membatasi sumber
konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di masa yang akan
datang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan
cita – cita serta tujuan nasional .
8.Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat ,
berbangsa , dan bernegara sedang mengalami perubahan . Dan kita juga menyadari
bahwa factor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalh nilai –
nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya
. Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta , perubahan dalam
kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar atau alamiah . Dalam dunia ini , yang abadi
akan kekal itu adalah perubahan . Berkaitan dengan Wawasan Nusantara yang sarat
dengan nilai – nilai budaya bangsa dan dibentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan
bangsa , apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan kesatuan itu akan hanyut
tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang
menantang Wawasan Persatuan Bangsa .
9.Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara berfikir , bersikap dan
bertindak dalam rangka menghadapi , menyikapi , dan menangani permasalahan
kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara yang berorientasi kepada
kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air . Wawasan Nusantara juga perlu
diimplementasikan dalam kehidupan politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan
keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan – tantangan dewasa ini .Unsur-unsur
Dasar Wawasan Nusantara
1).WadahWawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu
nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya.
Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik
puncak kerucut di pusat bumi.
Letak geografis negara berada di posisi dunia anatar 2 samudra, yaitu pasifik dan
samudera hindia dan antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak geografis ini
berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia. Perwujutan
wilayah nusantara menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial-busaya dan
pertahanan keamanan.
Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia. Tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan,
dan sistem perwakilan.
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di
tangan rakyat yang sepenuhnya oleh majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Indonesia merupakan Negara
Hukum (Rechk Staat) bukan hanya kekuasaan.
Tata Kelengkapan Organisasi
Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indoensia dalam
eksistensinya yang meliputi :
a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.Pemerintahan negara
Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b)Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.Satu
kesatuan politik.Satu kesatuan sosial budaya. Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha
bersama. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Satu kesatuan kebijakan nasional.
2) Tata Laku Wawasan Nusantara Mencangkup Dua Segia.
Tata laku batinia Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk
membentuk sikap mental.
Tata laku lahiriah Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi meliputi
: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.Implementasi Wawasan
Nusantara
3) Wawasan Nusantara sebagai pancaran falsafah Pancasila.
4) Wawasan Nusantara dalam pembangunan nasional.
a.Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b.Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi.
c.Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
d.Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan
sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945
(Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bermartabat serta menjiawai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan
nasional.
Wawasan Nusantara telah diterima dan disahkan sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang termaktub / tercantum dalam dasar-dasar berikut ini :
- Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973
- TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN
- TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983
Ruang lingkup dan cakupan wawasan nusantara dalam TAP MPR ’83 dalam mencapat
tujuan pembangunan nasionsal :
- Kesatuan Politik
- Kesatuan Ekonomi
- Kesatuan Sosial Budaya
- Kesatuan Pertahanan Keamanan
http://rezaabiyasa.wordpress.com/category/uncategorized/