Upload
nobumblebee
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Gangrene Diabetik
1/9
GANGRENE DIABETIK
Gangrene diabetik adalah gangrene yang dijumpai pada penderita DM. Sedangkan gangrene
sendiri adalah kematian jaringan oleh karena obstruksi pembuluh darah yang memberikan
makanan kepada jaringan tersebut. Gangren salah satu bentuk komplikasi dari penyakit DM.
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit metabolisme memerlukan perawatan seumur hidup.
Perawatan terhadap penderita memerlukan kerja sama antara dokter, penderita dan keluarga
penderita.
Gangrene diabetik ini dapat terjadi pada setiap bagian tubuh yang terendah diujung terutama
pada ekstremitas bawah.
PATOFISIOLOGI
Diabetes mellitus dalam waktu yang lanjut akan menyebabkan komplikasi angiopathy dan
neuropathy. Kedua hal ini merupakan penyebab dasar terjadinya gangrene.
ANGIOPATHY
Terjadinya angiopathy diabetik dipengaruhi oleh factor genetik, faktor metabolik, dan faktor
penunjang lain seperti kebiasaan merokok, hipertensi, dan keseimbangan insulin.
Faktor genetik seperti tipe HLA tertentu pada penderita diabetes, walaupun dengan kadar
gula darah rendah, sudah cukup untuk menimbulkan mikroangiopathy diabetik yang luas
serta memacu timbulnya mikrotrombus yang akhirnya menyumbat pembuluh darah
Faktor metabolik yang berpengaruh adalah regulasi diabetes mellitus, dislipidemia, dan
glikogenesis dari protein. Khusus untuk dislipidemia terdapat peningkatan factor aterogenik
berupa kolesterol LDL. Komponen lemak ini memegang peran utama dalam patogenesis
angiopathy diabetik.
Secara umum angiopathy dapat dibagi dalam dua jenis yaitu makroangiopathy dan
mikroangiopathy.
Makroangiopathy
Makroangiopathy bukanlah hanya melibatkan pembuluh darah besar saja, tapi jugamelibatkan pembuluh darah kecil.
Langkah pertama untuk terjadinya makroangiopathy adalah rusaknya sel endotel oleh karena
pengaruh lemak atau oleh karena pengaruh tekanan darah. Keadaan ini diikuti oleh
melekatnya dan berkumpulnya sel-sel platelet. Kejadian ini berlangsung lebih cepat
dibandingkan dengan non diabetes.
Platelet ini mempunyai pengaruh stimulasi terhadap proliferasi otot polos. Sel otot dari tunika
media akan berproliferasi kedalam tunika intima dan kedalam lumen dari pembuluh. Clot
ataupun plaque yang terbentuk akan terdiri dari deposit-deposit lemak, platelets, dan selotot.
7/28/2019 Gangrene Diabetik
2/9
Prostaglandin juga memegang peranan penting dalam peristiwa terjadinya ischemia dan
pembentukan thrombus. Prostaglandin G2 dibentuk dari asam arakidonat yang kemudian
akan dikonversi menjadi tromboxane A2 dan Prostacyclin. Tromboxane A2 dibentuk
diplatelets dan menyebabkan peningkatan aggregasi platelet dan vasokontriksi. Kerusakan
endothelium akan menyebabkan terganggunya sintesis lokal prostacyclin. Kejadian inimenyebabkan meningkatnya deposit platelet yang diikuti pembentukan tromboxane A2 yang
meningkat, dan lebih jauh akan meninggikan kemampuan aggregasi platelet, vasokontriksi
lokal dan akhirnya menyebabkan terjadinya iskemi.
Mikroangiopathy
Lesi yang terutama pada angiopathy dan merupakan tanda dari diabetik vascular disease
adalah penebalan dari membrana basalis capiler. Penebalan ini semakin nyata bila perjalanan
penyakit diabetes semakin lama, dan mungkin ada hubungan dengan tingkat kontrol terhadap
gula darah, walaupun pernyataan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebagian
besar pembuluh darah mengalami penebalan membrana basalis. Patologi yang pasti tentang
terjadinya penebalan membrana basalis ini belum diketahui. Tetapi telah dapat ditunjukkan
bahwa membrana basalis yang menebal ini permeabilitasnya meningkat terhadap cairan dan
protein. Hal ini akan menghalangi masuknya leukosit lebih jauh ke dalam cairan interstitial
dan akan menyebabkan menurunnya pertahanan terhadap infeksi bakteri.
Williamson menyatakan bahwa hanya satu mekanisme untuk terjadinya angiopathy, baik
makroangiopathy ataupun mikroangiopathy, yaitu meningkatnya permeabilitas membran dari
pembuluh darah besar dan pembuluh darah kecil.
Forsham menyatakan bahwa akibat langsung dari hiperglikemia yang berlama-lama akan
mengakibatkan terjadinya penebalan pada membrana basalis pada otot-otot kapiler baik pada
skeletal maupun pada coronary capiler.
MANIFESTASI KLINIK
Gangrene diabetik akibat mikroangiopathy disebut juga gangrene panas karena walaupun
nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan, dan biasanya
teraba pulsasi arteri di bagian distal. Biasanya terdapat ulkus diabetik pada telapak kaki.
Proses makroangiopathy menyebabkan sumbatan pembuluh darah, sedang secara akut emboliakan memberikan gejala klinik . Dan bila terjadi sumbatan khronik, akan timbul gambaran
klinik menurut pola dari Fontaine.
Menurut berat ringannya lesi, kelainan kaki diabetik dibagi dalam enam derajat menurut
Wagner. Pada derajat 0 kulit utuh, tetapi ada kelainan bentuk kaki akibat neuropati. Pada
derajat 1 terdapat tukak superficial, derajat 2 tukak lebih dalam, dan derajat 3 tukak dalam
disertai abses dengan kemungkinan selulitis dan/atau osteomielitis. Pada derajat 4 terjadi
gangren jari dan derajat 5 gangren kaki.3
Berdasarkan jenis gangrennya gejala-gejala ini dibedakan:
7/28/2019 Gangrene Diabetik
3/9
Pada gangren kering akan dijumpai adanya gejala permulaan berupa:
Sakit pada daerah yang bersangkutan
Daerah menjadi pucat, kebiruan dan bebercak ungu
Lamakelamaan daerah tersebut berwarna hitam
Tidak teraba denyut nadi (tidak selalu)
Bila diraba terasa kering dan dingin
Pinggirnya berbatas tegas
Dan akhirnya perasaan nyeri/sakit lambat laun berkurang dan akhirnya menghilang.7,8
Gangren kering ini bisa lepas sendiri dari jaringan yang utuh.
Pada gangren basah akan dijumpai tanda sebagai berikut:
Bengkak pada daerah lesi
Terjadi perubahan warna dari merah tua menjadi hijau yang akhirnya kehitaman
Dingin
Basah
Lunak
Ada jaringan nekrose yang berbau busuk8, tapi bisa juga tanpa bau sama sekali.9
Bagan 1: 5P 3
1. Pain = nyeri
2. Paleness = kepucatan
3. Paresthesia = kesemutan
4. Pulselessness = denyut nadi hilang
5. Paralisis = lumpuh
kadang ditambah P ke 6 yaitu prostration = kelesuan
Bagan 2: Stadia menurut Fontaine 3
Stadium Tanda dan gejala
I
II
7/28/2019 Gangrene Diabetik
4/9
III
IV Asiptomatik atau gejala tidak khas (kesemutan,geringgingan)
Klaudikasio intermiten (shg jarak tempuh pendek)
Nyeri saat istirahat
Manifestasi kerusakan jaringan karena anoksia (sekresi,ulkus)
Bagan 3: Derajat kelainan kaki diabetes (Wagner) 3
Derajat Sifat
Luka/tukak abses selulitis osteomielitis gangrene
0
I
II
III
IV
V - - - - -
superficial - - - -
dalam sampai - - - -
tendon/tulang
dalam + +/- +/- -
dalam +/- +/- +/- jari
gangrene seluruh kaki
DIAGNOSA 1
Diagnosa gangrene diabetik ditegakkan dengan cara :
Anamnesis/gejala klinik
Pemeriksaan physis diagnostic
Pemeriksaan laboratorium
DIAGNOSA BANDING
7/28/2019 Gangrene Diabetik
5/9
Diagnosa banding dari suatu gangrene diabetik adalah gangrene yang disebabkan oleh
arteriosclerosis obliterans pada penderita non diabetes.
Pada gangrene non-diabetes dijumpai tanda sebagai berikut:
Cludicatio intermittent, yaitu rasa sakit yang timbul, biasanya pada telapak kakisetelah berjalan beberapa saat dan segera hilang bila istirahat.
Hilangnya denyut nadi
Kaki terasa dingin
Bila aliran darah tersumbat total, tidak menyebabkan tulang-tulang segera menjadi
buruk 10
Pada gangrene diabetik, bila aliran darah tersumbat total maka tulang akan mengalami
osteomyelitis, selain itu pada gangrene diabetik, claudicatio intermittent juga timbul padawaktu istirahat, baik siang atau malam hari, disertai perasaan terbakar, kebas dan dingin.10
Salah satu diagnosa banding dari ulkus diabetik adalah ulkus tropikum, sebab ulkus ini
biasanya terdapat pada daerah yang terbuka terutama daerah tungkai yang bentuknya
bulat,bergaung,kotor dan dikelilingi tanda radang. Biasanya tukak ini disertai demam dan
limfadenitis.Tukak ini biasanya sembuh sepontan tanpa nyeri lagi dengan menyisakan ulkus
yang indolen.3
PENATALAKSANAAN
Pengobatan dari gangrene kering :
Istirahat ditempat tidur
Kontrol kadar gula darah dengan diet, insulin, atau obat anti diabetic
Tindakan amputasi untuk mencegah meluasnya gangrene,11 tetapi harus dengan
indikasi yang sangat jelas.
Perbaiki sirkulasi guna mengatasi/mencegah angiopati dengan pemberian obat-obatan
anti platelet agregasi seperti aspirin, dipyridamol12 atau pentoxyvillin.13
Pengobatan terhadap gangrene basah :
Istirahat ditempat tidur
Kontrol kadar gula dengan diet, insulin atau oral anti diabetik.
Debridement
Kompres/rendam dengan iar hangat, jangan dengan air panas atau dingin.
Beri topical antibiotic
7/28/2019 Gangrene Diabetik
6/9
Beri antibiotik sistemik yang sesuai kultur11 atau dengan antibiotik spektrum luas.
Untuk neuropati berikan pyridoxine (vit.B6)14 atau neurotropik lain
Untuk mencegah angiopati dapat diberi obat antiplatelet aggregasi seperti
aspirin,dipiridamol atau pentoxyvillin.
Tindakan pembedahan
Tindakan pembedahan ini bisa berupa :
Amputasi segera
Debridement dan drainage, setelah tenang maka tindakan yang diambil mungkin:
- Amputasi selektif
- Skin/arterial graft 8
Indikasi Amputasi :1
Febris terus menerus
Regulasi diabetes mellitus sulit dicapai(kadar gula darah > 300 mg%)
Osteomyelitis pada gambaran radiologi
Selulitis cenderung keatas
Infeksi pada gangren yang menyebabkan keadaan umum semakin memburuk
Faal ginjal semakin menurun.
DIET PADA DM 15
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
Komposisi energi :
- 6070 % dari karbohidrat
- 1015 % dari protein
- 2025 % dari lemak
Beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang yang diabetes
1. Memperhitungkan berdasarkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 2530
kalori/kgBB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis
kelamin, umur, aktivitas, kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat badan.
2.
7/28/2019 Gangrene Diabetik
7/9
Dewasa Kalori/kgBB Ideal
Kerja santai Sedang Berat
Gemuk
Normal
Kurus 25
30
35 30
35
40 35
40
4050
3. Dengan pegangan kasar yaitu :
- Kurus : 23002500 kalori
- Normal : 17002100 kalori
- Gemuk : 13001500 kalori
Menghitung kebutuhan kalori
Perhitungan menurut Brocca :
BBI = 90 % x (TB dalam cm100) x 1 kg
Untuk lakilaki TB < 160 cm atau wanita TB < 150 cm, rumusnya :
BBI = (TB dalam cm100) x 1 kg
Jumlah kalori yang diperlukan dihitung dari BB Idaman dikalikan kebutuhan kalori basal (30kal/kgBB untuk lakilaki dan 25 kal/kg BB untuk wanita), tetapi ditambah kalori
berdasarkan presentasi kalori basal.
- Kerja ringan, ditambah 10 % dari kalori basal
- Kerja sedang, ditambah 20 % dari kalori basal
- Kerja berat, ditambah 40100 % dari kalori basal
- Pasien kurus, masih tumbuhkembang, terdapat infeksi, sedang hamil atau menyusui,
ditambah 2030 % dari kalori basal.
7/28/2019 Gangrene Diabetik
8/9
Faktorfaktor yang menentukan kebutuhan kalori :
1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Aktivitas fisik dan pekerjaan
4. Kehamilan infeksi
5. Adanya komplikasi
6. Berat badan
OBAT ANTI DIABETIK 15
Dalam praktek telah dikenal 2 jenis obat anti diabetik :
1. Obat hipoglikemik oral (OHD)
2. Insulin
Obat hipoglikemik oral (OHD), terdiri dari :
1. Sulfinil Urea
Obat golongan ini berkerja dengan cara :
- Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
- Menurunkan ambang sekresi insulin
- Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukagon
Obat golongan ini biasanya diberikan pada pasien yang beratnya normal dan masih dapat
dipakai pada pasien yang beratnya sedikit lebih.
2. Biguanid
Biguanid menurunkan kadar gula darah tapi tidak sampai dibawah normal, obat inidianjurkan
pada pasien yang gemuk ( IMT > 30) sebagai obat tunggal dan pada dengan berat lebih dapat
dikombinasi dengan golongan Sulfonil urea
3. Inhibitor glukosida
Obat golongan ini bekerja secara kompektif menghambat kerja enzim glukosida di dalam
saluran cerna sehingga menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemik
pasca prandial
4. Insulin sensitizing agent
7/28/2019 Gangrene Diabetik
9/9
Golongan obat baru yang mempunyai efek farmakologis meningkatkan sensitivitas insulin,
sehingga bisa mengatasi masalah resistensi insulin dalam berbagai masalah akibat resistensi
insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia
INSULIN15
Indikasi pengobatan dengan insulin
1. Ketoasidosis, koma hiperosmolar dan asidosis laktat
2. DM dengan berat badan menurun secara cepat/kurus
3. DM yang mengalami stress berat ( infeksi sistemik, operasi berat, dll)
4. DM dengan kehamilan
5. DM tipe 1
6. Kegagalan pemakaian hipoglikemik oral (OHD)
KOMPLIKASI
Osteomyelitis
Sepsis
Kematian