21
GANGGUAN PERKEMBANGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF PERVASIF Saidah Syamsuddin

Gangguan Perkembangan Pervasif (Pp)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gang. perkembanga

Citation preview

  • GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIFSaidah Syamsuddin

  • Kelompok gangguan ini ditandai oleh : - abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial dan pola komunikasi. Abnormalitas kualitatif ini merupakan gambaran yg meluas (pervasive) dari fungsi individu dlm segala situasi, meskipun dpt berbeda dlm derajat keparahannya.- kecenderungan minat dan gerakan yang terbatas, stereotipik, berulang.

  • Pada kebanyakan kasus, terdapat riwayat perkembangan abnormal sejak masa bayi, dan, kebanyakan kondisinya nyata dalam 5 thn pertama.

    Biasanya terdapat hendaya kognitif umum tetapi gangguannya terbatas sbg perilaku yang menyimpang dalam hubungan dengan usia mental (individu retardasi atau tidak).

  • Pada beberapa kasus gangguan ini dihubungkan dengan, dan diduga akibat dari beberapa kondisi medis, seperti spasme infantil, rubella kongenital, sklerosis tuberosa, lipidosis serebral, dan anomali kromosom X rapuh.

    Namun demikian, gangguan ini hrs didiagnosis berdasarkan pada gambaran perilaku, (tanpa atau adanya suatu kondisi medis)

  • Kelompok gangguan ini terbagi atas :1.Autisme Masa Kanak2.Autisme Tak Khas3. Sindrom Rett4. Gangguan Disintegratif Masa Kanak Lainnya5. Gangguan Aktivitas Berlebih Yang Berhubungan dgn Retardasi Mental dan Gerakan Stereotipik6.Sindrom Asperger

  • 1.Autisme Masa KanakPedoman Diagnostik :Gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh adanya kelainan dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 thn, dan dgn ciri kelainan fungsi dalam 3 bidang : interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang.Biasanya tdk jelas ada periode perkembangan yang normal sebelumnya, tetapi bila ada, kelainan perkembangan sudah menjadi jelas sebelum usia 3 thn, sehingga daignosis sudah dapat ditegakkan. Tetapi gejala2nya (sindrom) dapat didiagnosis pada semua kelompok umur.

  • Selalu ada hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik (reciprocal social interaction). Ini berbentuk apresiasi yang tidak adekuat terhadap isyarat sosio-emosional, yang tampak sebagai kurangnya respons terhdp emosi org lain dan/atau kurangnya modulasi terhadap perilaku dlm konteks sosial; buruk dlm menggunakan isyarat sosial dan integrasi yang lemah dalam perilaku sosial, emosional dan komunikatif; dan khususnya, kurangnya respons timbal balik sosio-emosional.

  • Demikian juga terdapat hendaya kualitatif dalam komunikasi. dalam bentuk :kurangnya penggunaan keterampilan bahasa yang dimiliki hendaya dalam permainan imaginatif & imitasi sosial, keserasian yang buruk, kurangnya interaksi timbal balik dalam percakapan, buruknya keluwesan dalam bahasa ekspresif,serta kreativitas dan fantasi dalam proses pikir relatif kurang;kurangnya respons emosional terhadap ungkapan verbal dan non verbal orang lain;hendaya dalam menggunakan variasi irama atau penekanan sebagai modulasi komunikatif;serta kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau memberi arti tambahan dalam komunikasi lisan.

  • Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku, minat dan kegiatan yang terbatas,serta stereotipik.sehingga cenderungan untuk bersikap kaku dan rutin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, keadaan ini berlaku untuk kegiatan baru dan juga kebiasaan sehari2 serta pola bermain. Terutama sekali dlm masa kanak yang dini, dapat terjadi kelekatan yang khas terhadap benda2 yg aneh, khususnya benda yang tidak lunak.

  • Anak dapat memaksakan suatu kegiatan rutin dalam ritual yang sebetulnya tidak perlu;Dapat terjadi preokupasi yang stereotipik terhadap suatu minat seperti tanggal, rute atau jadwal.Sering terdapat stereotipi motorik;Sering menunjukkan minat khusus terhadap segi-segi non-fungsional dari benda-benda (misalnya bau tau rasanya);Dan terdapat penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau dalam detil dari lingkungan hidup pribadi (seperti perpindahan mebel atau hiasan dalam rumah).Semua tingkatan IQ dapat ditemukan dalam hubungannya dengan autisme, tetapi pd kasus secara signifikan terdpt retardasi mental.

  • 2.Autisme Tak KhasPedoman Diagnostik : Gangguan perkembangan pervasif yang berbeda dari autisme dalam hal usia onset maupun tidak terpenuhinya ketiga kriteria diagnostik. Jadi kelainan atau hendaya perkembangan menjadi jelas untuk pertama kalinya pada usia setelah 3 thn; atau tidak cukup menunjukkan kelainan dalam 1 atau 2 dari 3 bidang psikopatologi yang dibutuhkan untuk diagnosis autisme (interaksi sosial timbal-balik, komunikasi,dan perilaku terbatas, stereotipik, dan berulang) meskipun terdapat kelainan yang khas dalam bidang lain.

  • Autisme tak khas sering muncul pada individu dengan retardasi mental yg berat, yg sangat rendah kemampuannya, sehingga pasien tdk mampu menampakkan gejala yg cukup utk menegakkan diagnosis autisme; ini juga tampak pada individu dgn gangguan perkembangan yang khas dari bahasa reseptif yang berat.

  • 3.Sindrom RettPedoman Diagnostik :Pada sebagian besar kasus onset gangguan terjadi pada usia 7-24 bln. Pola perkembangan awal yang tampak normal atau mendekati normal, diikuti dengan kehilangan sebagian atau seluruhnya keterampilan tangan & berbicara yg telah didapat, bersamaan dengan terdapatnya kemunduran/perlambatan pertumbuhan kepala. Perjalanan gangguan bersifat progressive motor deterioration.

  • Gejala khas yang paling menonjol:Hilangnya kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan keterampilan manipulatif dari motorik halus yang telah terlatih. Disertai kehilangan atau hambatan seluruh atau sebagian perkembangan berbahasa; gerakan seperti mencuci tangan yang stereotipik, dengan fleksi lengan di depan dada atau dagu; membasahi tangan secara stereotipik dengan ludah (saliva); hambatan dalam mengunyah makanan yang baik; sering terjadi episode hiperventilasi; hampir selalu gagal dalam pengaturan buang air besar dan buang air kecil; sering terdapat penjuluran lidah dan air liur yang menetes; dan kehilangan dalam ikatan sosial.

  • Secara khas tampak anak tetap dapat senyum sosial, menatap seseorang dengan kosong, tetapi tidak terjadi interaksi sosial dengan mereka pada awal masa kanak (walaupun interaksi sosial dapat berkembang kemudian).Cara berdiri dan cara berjalan cenderung melebar (broad-based), otot hipotonik, koordinasi gerak tubuh memburuk (ataksia), serta skoliosis atau kifoskoliosis yang berkembang kemudian. Atrofi spinal, dengan disabilitas motorik berat yang muncul pada saat remaja atau dewasa pada kurang lebih 50% kasus.

  • Kemudian dapat timbul spastisitas dan rigiditas, yang biasanya lebih banyak terjadi pada ekstremitas bawah daripada ekstremitas atas.Serangan epileptik yang mendadak (epileptic fits), biasanya dalam bentuk yang kecil-kecil, dengan onset serangan umumnya sebelum usia 8 thn, hal ini terjadi pada kebanyakan kasus. Berbeda sekali dengan autisme, di sini jarang terjadi perilaku mencederai diri dengan sengaja dan preokupasi yang stereotipik kompleks atau yang rutin.

  • 4.Gangguan Disintegratif Masa Kanak LainnyaPedoman Diagnostik :Diagnosis ditegakkan berdasarkan suatu perkembangan normal yg jelas sampai usia minimal 2 thn, yg diikuti dgn kehilangan yg nyata dari keterampilan yg sdh diperoleh seblmnya; disertai dgn kelainan kualitatif dlm fungsi2 sosial.Biasanya terjadi regresi yang berat atau kehilangan kemampuan berbahasa, regresi dalam kemampuan bermain, keterampilan sosial, dan perilaku adaptif, dan sering dengan hilangnya pengendalian buang air besar atau kecil, kadang2 disertai dgn kemerosotan pengendalian motorik.

  • Terutama, keadaan tersebut bersamaan dgn hilangnya secara menyeluruh perhatian/minat terhadap lingkungan, adanya mannerisme motorik yg stereotipik & berulang, serta hendaya dlm interaksi sosial & komunikasi yg mirip dgn autisme.Dalam hal2 tertentu sindrom ini mirip dgn dementia pada orang dewasa, tetapi berbeda dalam 3 hal : 1. biasanya tidak ada bukti penyakit atau kerusakan organik yang dapat ditemukan (walaupun beberapa tipe disfungsi otak organik dapat ditelusuri); 2. kehilangan keterampilan dpt diikuti dengan beberapa derajat perbaikan; 3.hendaya dlm fungsi sosial dan komunikasi mempunyai kualitas lebih berciri autistik daripada kemunduran intelektual.

  • 5.Gangguan Aktivitas Berlebih Yang Berhubungan dengan Retardasi Mental dan Gerakan StereotipikPedoman Diagnostik :Diagnostik ditentukan oleh kombinasi antara perkembangan yang tidak serasi dari hiperaktivitas yang berat, stereotipi motorik, dan retardasi mental berat.

  • 6.Sindrom AspergerPedoman Diagnostik :Diagnosis ditentukan oleh kombinasi antara :-tidak adanya hambatan/keterlambatan umum dalam perkembangan berbahasa atau perkembangan kognitif yg scr klinis jelas, seperti pada autisme.-adanya defisiensi kualitatif dalam fungsi interaksi sosial yang timbal-balik dan-adanya pola perilaku, perhatian dan aktivitas, yang terbatas, berulang dan stereotipik.Mungkin terdpt atau tdk terdpt masalah dlm komunikasi yg sama spt yg berkaitan dgn autisme, tetapi terdapatnya keterlambatan berbahasa yg jelas akan menyingkirkan diagnosis ini.

  • TERIMA KASIH