22
LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI KUNJUNGAN RUMAH Tanggal Kegiatan : 30 Januari 2016 Pembinbing : dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp.KJ Nama Dokter Muda : Pande Made Indra Premana (1102005135) I. IDENTITAS PASIEN Nama Pasien : NKS Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 51 tahun Tanggal Lahir : 31 Desember 1964 Pendidikan : D3 Status Perkawinan : Menikah Pekerjaan : Pegawai Negeri Agama : Hindu Suku bangsa : Bali Alamat Jln : Jalan Noja II no.25 Banjar : Meranggi Desa : Kesiman Petilan Kecamatan : Denpasar Timur Kabupaten : Denpasar Hand Phone : 081239987463 Puskemas : Denpasar Timur II Tanggal kunjungan : 30 Januari 2016 1

gangguan cemas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kunjungan lapangan

Citation preview

Page 1: gangguan cemas

LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI

KUNJUNGAN RUMAH

Tanggal Kegiatan : 30 Januari 2016

Pembinbing : dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp.KJ

Nama Dokter Muda : Pande Made Indra Premana (1102005135)

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : NKS

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 51 tahun

Tanggal Lahir : 31 Desember 1964

Pendidikan : D3

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Pegawai Negeri

Agama : Hindu

Suku bangsa : Bali

Alamat Jln : Jalan Noja II no.25

Banjar : Meranggi

Desa : Kesiman Petilan

Kecamatan : Denpasar Timur

Kabupaten : Denpasar

Hand Phone : 081239987463

Puskemas : Denpasar Timur II

Tanggal kunjungan : 30 Januari 2016

II. KELUHAN UTAMA

Sering marah-marah

III. AUTOANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang

Kunjungan rumah dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 30 Januari 2016

pada pukul 15.00, bertempat di Jalan Noja II no.25 Meranggi Petilan,

1

Page 2: gangguan cemas

Denpasar Timur. Pasien merupakan pasien puskesmas Denpasar Timur II.

Sebelum kunjungan saya sudah membuat janji dengan pasien melalui telepon,

dan pasien menyetujuinya. Alamat pasien cukup mudah ditemukan, saat

pertama kali tiba terlihat suasana dirumah pasien tampak cukup tenang dan

cukup ramai. Pasien tinggal disebuah pekarangan dimana terdapat tiga

keluarga yang tinggal disana. Saat tiba di rumah pasien saya disambut oleh

pasien dan anaknya, kemudian saya memperkenalkan diri sebagai dokter

muda dari bagian Psikiatri RSUP Sanglah dan menjelaskan maksud dan

tujuan dari kunjungan ke rumah pasien. Setelah itu saya dipersilahkan duduk

dan berbincang-bincang dengan pasien di didalam ruang tamu di rumah

pasien.

Saat dilakukan wawancara dengan pasien di rumah pasien, pasien

tampak tenang. Penampilan pasien saat itu terkesan rapi dan bersih. Pasien

mengenakan baju kemeja dengan motif kotak-kotak berwarna putih dan hijau

dengan celana pendek berwarna hitam. Rambut pasien berwarna hitam,

pendek dan terlihat rapi. Pasien diwawancara dalam posisi duduk berhadapan

dengan saya, pasien mampu menjawab pertanyaan dengan baik menggunakan

bahasa Indonesia. Kontak verbal dan visual cukup. Saat ditanyakan bagimana

kabarnya saat ini, pasien menjawab kabarnya baik dan sehat, pasien mengaku

senang ada yang mengunjunginya ke rumah. Pemeriksa kemudian

menanyakan apakah pasien mengetahui presiden RI yang sekarang, pasien

mampu menjawab dengan benar. Pasien mampu menyebutkan makanan apa

yang dikonsumsinya pada pagi harinya. Sewaktu pasien diperintahkan untuk

mengurangi 100 dengan 7 dan kemudian menguranginya lagi dengan 7

sampai 3 kali, pasien mampu menjawab dengan benar. Pasien juga mampu

mengeja kata “dunia” dan “bola” secara terbalik. Sewaktu pasien ditanyakan

persamaan dan perbedaan buah jeruk dengan bola tenis, pasien mengatakan

bahwa keduanya sama-sama bentuk bulat, namun buah jeruk dapat dimakan

serta bola tenis tidak dapat dimakan.

Saat ditanya mengenai keluhannya hingga berobat ke Puskesmas

Denpasar Timur II, pasien mengatakan bahwa ia dulu sering marah-marah.

Pasien mengatakan hal ini dialaminya sejak November 2015 dan saat itu

2

Page 3: gangguan cemas

sudah berlangsung selama 3 minggu, Saat ditanya bagaimana marahnya

pasien mengatakan marah-marah, ngomel-ngomel dengan orang. Dikatakan

jika ada masalah sedikit bisa langsung marah-marah. Pasien mengatakan ia

seperti mudah tersinggung dan tidak bisa mengontrol emosinya, jika ada

masalah sedikit ia bisa langsung marah-marah dengan orang walaupun itu

hanya masalah kecil. Pasien mengaku saat marah-marah ia bisa merasa

pusing dan juga sakit kepala. Pasien juga mengeluhkan sering merasa lelah.

Pasien menyangkal jika marah-marah hingga mengamuk ataupun melempar

barang. Pasien tidak tahu bagaimana awalnya bisa seperti itu, pasien hanya

ingat tiba-tiba saja ia sering marah-marah dan mudah tersinggung. Saat

ditanya bagaimana perasaanya saat itu, pasien mengatakan ia sering banyak

pikiran, sedikit ada masalah ia bisa kepikiran untuk waktu yang lama. Pasien

mengaku sering merasa cemas terhadap setiap hal. Pasien juga mengaku

hubunganya dengan suami tidak begitu akur. Pasien mengatakan suaminya

sering membuat dia stress. Pasien menjelaskan bahwa suaminya orang yang

tidak kooperatif saat ada masalah tidak mau diajak berdiskusi dan lebih

memilih diam saja, sehingga pasien merasa hanya memikirkan masalah

keluarga seorang diri. Selain itu pasien mengutarakan bahwa mertuanya juga

yang membuat dia stress, pasien mengaku sering ada masalah dengan

mertuanya karena mertuanya dikatakan cerewet oleh karena itu dikatakan

pasien sering merasa mudah tersinggung dan marah-marah. Selain mertua dan

suaminya pasien juga mengatakan pernah marah pada anaknya dan orang

lain. Saat ditanya saat bagaimana saja pasien bisa marah-marah, pasien

mengatakan saat ada masalah sering marah, walaupun itu hanya masalah kecil

bisa sampai marah-marah. Pasien berobat pertama kali ke puskesmas pada

bulan November saat pertama kali dirasakan keluhanya. Saat di puskesmas

pasien diberikan Clobazam 2 x10mg. Pasien mengaku rutin meminum

obatnya, dan pasien hanya satu kali ke puskesmas dan tidak pernah kontrol

lagi karena dirasakan keluhannya sudah membaik. Saat ini dikatakan pasien

sudah mulai jarang merasa cepat marah dan perasaannya dikatakan lebih baik

dan lebih tenang. Saat ini dikatakan obatnya sudah habis dan saat ditanya

3

Page 4: gangguan cemas

apakah pasien ada rencana kontrol lagi pasien mengatakan tidak karena sudah

merasa baik.

Pasien menyangkal ada yang menyuruh ataupun berbisik-bisik padanya

untuk marah-marah. Pasien juga mengatakan tidak pernah melihat hal-hal

aneh. Pasien juga menyangkal pernah merasa sedih ataupun gembira yang

berlebih. Pasien juga mengatakan tidak ada merasa curiga pada orang lain,

hanya marah saja. Pasien mengatakan dulu pekerjaanya sedikit terganggu,

namun kini sudah tidak lagi. Makan dan minum pasien dari dulu dikatakan

baik, pasien juga biasa mandi dan mengurus diri. Saat ditanya bagaimana

tidur pasien, pasien mengatakan dulu sering susah tidur dan sering merasa

lelah, walaupun kadang-kadang tidurnya bagus dikatakan pasien tetap biasa

merasa lelah, namun sekarang dikatakan sudah membaik. Pasien dikatakan

memiliki kebiasaan minum kopi namun dikatakan hanya sedikit di pagi hari,

dan pasien menyangkal memiliki kebiasaan merokok atau minum-minuman

beralkohol.

Saat ditanya bagaimana menurut pasien kepribadiannya, pasien

mengatakan jika ia adalah pribadi yang teliti. Jika kemauanya tidak dilakukan

pasien bisa merasa stress dan memikirkanya berlebihan, oleh karena itu

pasien mengaku sering berdebat dengan suaminya karena suaminya tidak bisa

diajak berdiskusi tentang keinginnya ataupun tentang masalah keluarga. Saat

ditanya apakah pasien ada masalah lain selain masalah dengan suami atau

mertuanya pasien menyangkalnya, dikatakan hubunganya dengan tetangga

baik-baik saja, hubungan dengan suaminya juga dikatakan baik, pasien

dikatakan tetap baik-baik saja walaupun sering berdebat. Jika marah terhadap

suami dikatakan besoknya pasien bisa kembali bersikap biasa. Pasien juga

menyangkal memiliki masalah lain seperti masalah ekonomi ataupun

kesehatan.

Heteroanamnesis (dengan Anak Pasien)

Saat kunjungan ke rumah pasien, pasien menyambut bersama anaknya.

Saat itu suami pasien dikatakan masih bekerja, sehingga pemeriksa

melakukan wawancara kepada anak pasien. Anak pasien mengatakan bahwa

4

Page 5: gangguan cemas

pasien berobat ke puskesmas karena sering marah-marah. Anak pasien

mengatakan pasien mulai seperti itu dari bulan November. Dikatakan hal itu

terjadi sudah beberapa minggu sehingga dikatakan oleh anak pasien, pasien

disarankan untuk berobat oleh kerabatnya. Saat ini dikatakan pasien sudah

mulai jarang marah-marah. Dulu dikatakan pasien sering marah-marah,

pasien dikatakan sering dilihat seperti khawatir berlebihan terhadap masalah-

masalah dirumah sehingga mudah emosi. Anak pasien menyangkal pernah

melihat pasien berbicara sendiri atau mengaku pernah melihat hal-hal aneh.

Anak pasien juga menyangkal pernah melihat pasien merasa sedih ataupun

gembira berlebihan. Anak pasien mengatakan pasien rutin meminum obat

dari puskesmas, setelah obatnya habis dikatakan pasien tidak pernah kontrol

lagi karena dikatakan merasa baikan, dan anak pasien juga merasa pasien

sudah baikan daripada dulu. Saat ditanya kapan terakhir pasien dilihat marah,

anak pasien mengatakan bahwa kemarin pasien sempat marah dengan dirinya

namun marahnya hanya sebentar dan tidak separah dulu. Saat ditanya kalau

dulu bagaimana, dikatakan kalau dulu pasien marah-marah bisa lebih sering

dan lebih lama. Pasien juga bisa lebih sering berbicara dengan nada tinggi.

Anak pasien mengatakan pasien tidak pernah marah sampai mengamuk

ataupun membanting barang atau hingga tetangga tahu.

Anak pasien mengatakan jika pasien sebelumnya tidak begitu,

dikatakan pasien pribadi yang baik. Anak pasien mengaku kalau pasien

bekerja memang teliti dan sering kesal jika ada kerjaan dirumah yang

dikerjakan tidak sesuai keinginannya. Anak pasien juga mengatakan memang

sering melihat pasien berdebat dengan suami ataupun mertuanya. Namun

anak pasien mengatakan jika hubungan pasien dengan suami ataupun

mertuanya tetap baik, dan juga dengan tetangganya. Dikeluarga pasien

dikatakan tidak ada yang memiliki keluhan yang sama. Makan dan minum

pasien dikatakan bagus dan tidurnya memang dikatakan terganggu. Dikatakan

anak pasien sering melihat pasien susah mulai tidur, dilihat pasien seperti

memikirkan banyak hal.

Riwayat Perkembangan dan Penyakit dahulu

5

Page 6: gangguan cemas

Pasien mengatakan dirinya terlahir melalui persalinan normal yang saat

itu dibantu oleh bidan. Pasien dikatakan lahir langsung menangis, dan tidak

ada kelainan yang ditemukan saat itu. Pasien juga dikatakan tidak mengalami

perlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya sejak kecil. Pasien

dikatakan mendapat ASI dari ibunya sejak lahir hingga berusia 2 tahun.

Pasien mengatakan bahwa dirinya saat kecil sudah diajarkan untuk bisa

mandiri buang air kecil dan buang air besar di tempat yang benar. Dikatakan

juga bahwa dari kecil, ayah dan ibu pasien tidak pernah mendidik pasien

dengan keras dan tidak membeda-bedakan antara pasien dengan saudaranya,

semua diperlakukan sama.

Pasien mengatakan tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya

dan tidak pernah mengalami penyakit kejiwaan yang lain. Pasien juga

menyangkal memiliki riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes,

atau epilepsi dan riwayat trauma sebelumnya.

Riwayat Keluarga

Pasien merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Pasien

mengatakan tidak ada yang memiliki keluhan yang sama sepertinya. Pasien

juga meyangkal dikeluarga ada yang memiliki penyakit jiwa yang lain

ataupun riwayat pernah berobat ke psikiater.

Riwayat Pengobatan

Pasien mengatakan tidak pernah berobat ke dokter psikiater

sebelumnya, dan hanya satu kali berobat ke puskesmas. Saat dipuskesmas

dikatakan pasien diberikan satu jenis obat yakni clobazam 2x10mg yang rutin

diminum oleh pasien. Pasien saat ini juga dikatakan tidak ada mengkonsumsi

obat-obatan yang lain.

Status Psikiatri

Kesan Umum : penampilan wajar, roman muka sesuai usia, kontak

verbal dan visual cukup

Sensorium dan Kognisi

6

Page 7: gangguan cemas

Kesadaran : jernih

Orientasi : baik (waktu, tempat, orang)

Daya ingat

Segera : baik

Jangka pendek : baik

Menengah : baik

Jangka panjang : baik

Intelegensia : sesuai tingkat pendidikan

Perhatian : baik

Berpikir abstrak : baik

Mood : Eutimia

Afek : Luas

Proses Pikir

Bentuk Pikir : logis realis

Arus Pikir : koheren

Isi pikir : waham (-)

Pencerapan : halusinasi (-), ilusi (-)

Dorongan Instingtual : insomnia (+) early type, hipobulia (-), raptus(-)

Psikomotor : tenang saat pemeriksaan

Tilikan : 6

Differential Diagnosis

Gangguan Cemas Menyeluruh (F 41.1)

Gangguan Kepribadian Emosional tak stabil (F 60.3)

Reaksi stres akut ( F43.0)

Diagnosis

Axis 1 : Gangguan Cemas Menyeluruh (F 41.1)

Axis 2 : Ciri kepribadian Anankastik

Axis 3 : Tidak ada diagnosis

Axis 4 : Masalah dengan keluarga

Axis 5 : GAF 70-61

7

Page 8: gangguan cemas

Terapi

Farmakologi

- Clobazam 2x10mg

Non Farmakologi

Psikoterapi suportif kepada keluarga

KIE dengan menjelaskan mengenai penyakit yang dialami pasien;

menjelaskan fungsi, efek samping, dan cara pemberian obat yang

diberikan; menjelaskan kepada keluarga untuk membantu mendukung

pasien dalam menghadapi sakitnya dan juga masalah disekitarnya.

Menjelaskan juga perlunya kontrol kembali untuk melihat

perkembangan penyakit pasien dan juga efek samping obat serta

pentingnya meminum obat rutin dan menghentikannya sesuai anjuran

dokter.

Prognosis

Diagnosis : Gangguan cemas menyeluruh : Baik

Onset umur : Tua : Baik

Perjalanan penyakit : Kronis : Buruk

Faktor genetik : Tidak Ada : Baik

Perhatian keluarga : Cukup : Baik

Lingkungan sosial ekonomi : Baik : Baik

Faktor pencetus : Jelas : Baik

Kepatuhan terhadap terapi : Patuh : Baik

Ciri kepribadian : Anankastik : Buruk

Insight : 6 (enam) : Buruk

Penyakit organik : Tidak ada : Baik

Kesimpulan : Mengarah ke Baik (Dubius Ad Bonam)

Kondisi Sosial

8

Page 9: gangguan cemas

Pasien mengatakan dirinya merupakan anak kedelapan dari sembilan

saudara. Dikatakan sebenarnya pasien bersaudara duabelas orang namun tiga

lagi sudah meninggal saat lahir ataupun baru lahir. Saudara pertama, kedua,

kelima, keenam dikatakan berjenis kelamin perempuan. Saudara ketiga,

keempat, ketujuh dan kesembilan berjenis kelamin laki-laki. Dikatakan

saudara-saudara pasien saat ini masih hidup dan sehat semua, saat ini

saudara-saudara pasien sudah menikah semua dan tinggal terpisah dengan

pasien. Dikatakan pasien saat ini tinggal dengan saudara-saudara dari suami

pasien dalam satu lingkungan. Dilingkungan rumah pasien dikatakan ada tiga

keluarga termasuk keluarganya. Dikatakan hubungan pasien dengan keluarga

lain baik-baik saja dan jarang ada masalah.

Saat ini pasien berusia 51 tahun dan bekerja sebagai pegawai di dinas

kesehatan, dikatakan pasien bekerja sehari-hari pada hari kerja dari jam 8

pagi hingga jam 3 atau 4 sore. Saat ini pasien memiliki 1 orang anak

perempuan yang saat ini masih menempuh kuliah.

Hubungan pasien dengan suami dan anaknya dikatakan baik. Pasien

mengatakan memang sering berdebat dengan pasien namun cepat juga

baikan. Saat senggang pasien biasanya menonton tv ataupun main ketempat

tetangga. Pasien juga mengatakan biasa main keluar bersama dengan keluarga

jika ada waktu luang.

Suami pasien dikatakan bekerja sebagai pegawai di kantor kepala desa,

suami pasien biasa bekerja setiap hari dari jam 8 pagi hingga 2 siang. Pasien

merasa penghasilan untuk keluarga kurang, sehingga pasien merasa ikut

menanggung beban untuk mencari pendapatan untuk keluarga. Oleh karena

alasan tersebut juga dikatakan pasien kadang-kadang banyak pikiran.

Pasien saat ini tinggal di rumah di daerah Denpasar Timur bersama

suami pasien dan anak. Akses ke rumah pasien dapat dikatakan cukup mudah

dan jalannya merupakan jalan besar dan sudah diaspal sehingga pemeriksa

tidak sulit menemukan lokasi yang dimaksud. Pasien tinggal di lingkungan

perumahan yang terdiri dari tiga keluarga. Saat tiba dilokasi, suasana rumah

tampak cukup ramai.

9

Page 10: gangguan cemas

Halaman rumah pasien cukup luas dan bersih dan terdapat pepohonan

serta tanaman. Didepan rumah pasien juga tampak berdiri sebuah warung

yang dikatakan dijalankan oleh saudara dari suami pasien. Rumah pasien

terlihat rapi, pasien sudah menggunakan penerangan PLN, dan sumber air

yang digunakan berasal dari PDAM. Ventilasi di rumah pasien cukup. Di

rumah tersebut, sudah terdapat dapur dan kamar mandi yang memadai

walaupun terlihat kebersihan kamar mandi dan dapur pasien masih kurang.

Pasien memiliki kamar tidur sendiri dan kamar tidur anak dengan ukuran

kurang lebih sekitar 2 x 3 meter. Di dalam kamar, terdapat 1 tempat tidur, 1

jam dinding, selain itu terdapat juga 1 lemari kayu yang digunakan untuk

menyimpan pakaian.

IV. SIMPULAN

1. Pasien NKS, perempuan 51 tahun, riwayat sakit dengan gangguan cemas

menyeluruh. Pasien memiliki riwayat menggunakan obat Clobazam 2 x

10 mg, namun pengobatan tidak dilanjutkan karena merasa sudah baikan.

2. Kondisi pasien saat ini secara umum sudah baik. Pasien mampu diajak

berkomunikasi dengan baik. Keluhan marah-marah dikatakan sudah

berkurang. Pasien juga merasa lebih bersemangat.

3. Pasien tinggal bersama suami dan anaknya di Meranggi Pentilan

Denpasar Timur. Pasien mendapat dukungan yang baik dari keluarga

untuk pengobatanya karena dikatakani anak dan suami pasien mau

mengantar untuk berobat. Pasien telah menikah dan memiliki 1 orang

anak perempuan

4. Pasien saat ini bekerja sebagai pegawai di dinas kesehatan dan dikatakan

kini aktivitas pasien tidak terganggu lagi.

5. Pasien saat ini merasa kondisinya sudah membaik dan pasien masih

meminum obatnya dengan teratur. Makan, minum, mandi, dan tidur

pasien dikatakan tidak terganggu.

6. Pasien sekarang tinggal di rumah yang sudah memiliki dapur dan tempat

MCK yang memadai. Pasien memiliki 2 kamar sendiri yang cukup

10

Page 11: gangguan cemas

bersih. Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan suami

pasien, serta dengan warga sekitar.

V. SARAN

1. Pasien diharapkan tetap kontrol secara teratur dengan tujuan untuk

mengetahui perkembangan penyakitnya dan melihat efek obat yang

diminum selama ini.

2. Pasien dan keluarga juga dijelaskan mengenai pentingnya peran keluarga

dan orang-orang terdekat. Keluarga dan orang-orang terdekat pasien

diharapkan juga memahami karakter kepribadian pasien sehingga pasien

tidak mudah terpicu stress.

3. Menyarankan pasien untuk melatih manajemen stress, agar pasien tidak

sensitive terhadap suatu masalah kecil sehingga bisa memicu masalah

yang sama lagi misalnya dengan melakukan aktifitas lain yang lebih baik

saat ada masalah ataupun dengan cara bercerita pada orang lain agar

masalah bisa diatasi bersama.

4. Mengingatkan pasien dan keluarga agar selalu beribadah dan semakin

mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga pasien dan suami pasien dapat

diberikan kekuatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Masalah

stressor yang memicu awal timbulnya gejala pada pasien dapat ditelaah

lebih lanjut dan ditanggulangi dengan sikap yang dewasa dari keluarga

pasien.

5. Mengingatkan juga pada pasien dan suami pasien untuk tetap menjaga

kebersihan dan kenyamanan dari tempat tinggal.

11

Page 12: gangguan cemas

Silsilah Keluarga

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Pasien

= Meninggal

Denah Tempat Tinggal

12

Page 13: gangguan cemas

Foto Dokumentasi

Foto bersama Pasien

Kondisi Kamar tidur pasien

13

Page 14: gangguan cemas

Kondisi Ruang Tamu Pasien

Kondisi Kamar Mandi Pasien

14

Page 15: gangguan cemas

Kondisi pekarangan depan rumah pasien

Kondisi Dapur Pasien

15