Upload
pande-indra-premana
View
29
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kunjungan lapangan
Citation preview
LAPORAN KEGIATAN LUAR DOKTER MUDA PSIKIATRI
KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal Kegiatan : 30 Januari 2016
Pembinbing : dr. Ni Ketut Sri Diniari, Sp.KJ
Nama Dokter Muda : Pande Made Indra Premana (1102005135)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : NKS
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 51 tahun
Tanggal Lahir : 31 Desember 1964
Pendidikan : D3
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Agama : Hindu
Suku bangsa : Bali
Alamat Jln : Jalan Noja II no.25
Banjar : Meranggi
Desa : Kesiman Petilan
Kecamatan : Denpasar Timur
Kabupaten : Denpasar
Hand Phone : 081239987463
Puskemas : Denpasar Timur II
Tanggal kunjungan : 30 Januari 2016
II. KELUHAN UTAMA
Sering marah-marah
III. AUTOANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Kunjungan rumah dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 30 Januari 2016
pada pukul 15.00, bertempat di Jalan Noja II no.25 Meranggi Petilan,
1
Denpasar Timur. Pasien merupakan pasien puskesmas Denpasar Timur II.
Sebelum kunjungan saya sudah membuat janji dengan pasien melalui telepon,
dan pasien menyetujuinya. Alamat pasien cukup mudah ditemukan, saat
pertama kali tiba terlihat suasana dirumah pasien tampak cukup tenang dan
cukup ramai. Pasien tinggal disebuah pekarangan dimana terdapat tiga
keluarga yang tinggal disana. Saat tiba di rumah pasien saya disambut oleh
pasien dan anaknya, kemudian saya memperkenalkan diri sebagai dokter
muda dari bagian Psikiatri RSUP Sanglah dan menjelaskan maksud dan
tujuan dari kunjungan ke rumah pasien. Setelah itu saya dipersilahkan duduk
dan berbincang-bincang dengan pasien di didalam ruang tamu di rumah
pasien.
Saat dilakukan wawancara dengan pasien di rumah pasien, pasien
tampak tenang. Penampilan pasien saat itu terkesan rapi dan bersih. Pasien
mengenakan baju kemeja dengan motif kotak-kotak berwarna putih dan hijau
dengan celana pendek berwarna hitam. Rambut pasien berwarna hitam,
pendek dan terlihat rapi. Pasien diwawancara dalam posisi duduk berhadapan
dengan saya, pasien mampu menjawab pertanyaan dengan baik menggunakan
bahasa Indonesia. Kontak verbal dan visual cukup. Saat ditanyakan bagimana
kabarnya saat ini, pasien menjawab kabarnya baik dan sehat, pasien mengaku
senang ada yang mengunjunginya ke rumah. Pemeriksa kemudian
menanyakan apakah pasien mengetahui presiden RI yang sekarang, pasien
mampu menjawab dengan benar. Pasien mampu menyebutkan makanan apa
yang dikonsumsinya pada pagi harinya. Sewaktu pasien diperintahkan untuk
mengurangi 100 dengan 7 dan kemudian menguranginya lagi dengan 7
sampai 3 kali, pasien mampu menjawab dengan benar. Pasien juga mampu
mengeja kata “dunia” dan “bola” secara terbalik. Sewaktu pasien ditanyakan
persamaan dan perbedaan buah jeruk dengan bola tenis, pasien mengatakan
bahwa keduanya sama-sama bentuk bulat, namun buah jeruk dapat dimakan
serta bola tenis tidak dapat dimakan.
Saat ditanya mengenai keluhannya hingga berobat ke Puskesmas
Denpasar Timur II, pasien mengatakan bahwa ia dulu sering marah-marah.
Pasien mengatakan hal ini dialaminya sejak November 2015 dan saat itu
2
sudah berlangsung selama 3 minggu, Saat ditanya bagaimana marahnya
pasien mengatakan marah-marah, ngomel-ngomel dengan orang. Dikatakan
jika ada masalah sedikit bisa langsung marah-marah. Pasien mengatakan ia
seperti mudah tersinggung dan tidak bisa mengontrol emosinya, jika ada
masalah sedikit ia bisa langsung marah-marah dengan orang walaupun itu
hanya masalah kecil. Pasien mengaku saat marah-marah ia bisa merasa
pusing dan juga sakit kepala. Pasien juga mengeluhkan sering merasa lelah.
Pasien menyangkal jika marah-marah hingga mengamuk ataupun melempar
barang. Pasien tidak tahu bagaimana awalnya bisa seperti itu, pasien hanya
ingat tiba-tiba saja ia sering marah-marah dan mudah tersinggung. Saat
ditanya bagaimana perasaanya saat itu, pasien mengatakan ia sering banyak
pikiran, sedikit ada masalah ia bisa kepikiran untuk waktu yang lama. Pasien
mengaku sering merasa cemas terhadap setiap hal. Pasien juga mengaku
hubunganya dengan suami tidak begitu akur. Pasien mengatakan suaminya
sering membuat dia stress. Pasien menjelaskan bahwa suaminya orang yang
tidak kooperatif saat ada masalah tidak mau diajak berdiskusi dan lebih
memilih diam saja, sehingga pasien merasa hanya memikirkan masalah
keluarga seorang diri. Selain itu pasien mengutarakan bahwa mertuanya juga
yang membuat dia stress, pasien mengaku sering ada masalah dengan
mertuanya karena mertuanya dikatakan cerewet oleh karena itu dikatakan
pasien sering merasa mudah tersinggung dan marah-marah. Selain mertua dan
suaminya pasien juga mengatakan pernah marah pada anaknya dan orang
lain. Saat ditanya saat bagaimana saja pasien bisa marah-marah, pasien
mengatakan saat ada masalah sering marah, walaupun itu hanya masalah kecil
bisa sampai marah-marah. Pasien berobat pertama kali ke puskesmas pada
bulan November saat pertama kali dirasakan keluhanya. Saat di puskesmas
pasien diberikan Clobazam 2 x10mg. Pasien mengaku rutin meminum
obatnya, dan pasien hanya satu kali ke puskesmas dan tidak pernah kontrol
lagi karena dirasakan keluhannya sudah membaik. Saat ini dikatakan pasien
sudah mulai jarang merasa cepat marah dan perasaannya dikatakan lebih baik
dan lebih tenang. Saat ini dikatakan obatnya sudah habis dan saat ditanya
3
apakah pasien ada rencana kontrol lagi pasien mengatakan tidak karena sudah
merasa baik.
Pasien menyangkal ada yang menyuruh ataupun berbisik-bisik padanya
untuk marah-marah. Pasien juga mengatakan tidak pernah melihat hal-hal
aneh. Pasien juga menyangkal pernah merasa sedih ataupun gembira yang
berlebih. Pasien juga mengatakan tidak ada merasa curiga pada orang lain,
hanya marah saja. Pasien mengatakan dulu pekerjaanya sedikit terganggu,
namun kini sudah tidak lagi. Makan dan minum pasien dari dulu dikatakan
baik, pasien juga biasa mandi dan mengurus diri. Saat ditanya bagaimana
tidur pasien, pasien mengatakan dulu sering susah tidur dan sering merasa
lelah, walaupun kadang-kadang tidurnya bagus dikatakan pasien tetap biasa
merasa lelah, namun sekarang dikatakan sudah membaik. Pasien dikatakan
memiliki kebiasaan minum kopi namun dikatakan hanya sedikit di pagi hari,
dan pasien menyangkal memiliki kebiasaan merokok atau minum-minuman
beralkohol.
Saat ditanya bagaimana menurut pasien kepribadiannya, pasien
mengatakan jika ia adalah pribadi yang teliti. Jika kemauanya tidak dilakukan
pasien bisa merasa stress dan memikirkanya berlebihan, oleh karena itu
pasien mengaku sering berdebat dengan suaminya karena suaminya tidak bisa
diajak berdiskusi tentang keinginnya ataupun tentang masalah keluarga. Saat
ditanya apakah pasien ada masalah lain selain masalah dengan suami atau
mertuanya pasien menyangkalnya, dikatakan hubunganya dengan tetangga
baik-baik saja, hubungan dengan suaminya juga dikatakan baik, pasien
dikatakan tetap baik-baik saja walaupun sering berdebat. Jika marah terhadap
suami dikatakan besoknya pasien bisa kembali bersikap biasa. Pasien juga
menyangkal memiliki masalah lain seperti masalah ekonomi ataupun
kesehatan.
Heteroanamnesis (dengan Anak Pasien)
Saat kunjungan ke rumah pasien, pasien menyambut bersama anaknya.
Saat itu suami pasien dikatakan masih bekerja, sehingga pemeriksa
melakukan wawancara kepada anak pasien. Anak pasien mengatakan bahwa
4
pasien berobat ke puskesmas karena sering marah-marah. Anak pasien
mengatakan pasien mulai seperti itu dari bulan November. Dikatakan hal itu
terjadi sudah beberapa minggu sehingga dikatakan oleh anak pasien, pasien
disarankan untuk berobat oleh kerabatnya. Saat ini dikatakan pasien sudah
mulai jarang marah-marah. Dulu dikatakan pasien sering marah-marah,
pasien dikatakan sering dilihat seperti khawatir berlebihan terhadap masalah-
masalah dirumah sehingga mudah emosi. Anak pasien menyangkal pernah
melihat pasien berbicara sendiri atau mengaku pernah melihat hal-hal aneh.
Anak pasien juga menyangkal pernah melihat pasien merasa sedih ataupun
gembira berlebihan. Anak pasien mengatakan pasien rutin meminum obat
dari puskesmas, setelah obatnya habis dikatakan pasien tidak pernah kontrol
lagi karena dikatakan merasa baikan, dan anak pasien juga merasa pasien
sudah baikan daripada dulu. Saat ditanya kapan terakhir pasien dilihat marah,
anak pasien mengatakan bahwa kemarin pasien sempat marah dengan dirinya
namun marahnya hanya sebentar dan tidak separah dulu. Saat ditanya kalau
dulu bagaimana, dikatakan kalau dulu pasien marah-marah bisa lebih sering
dan lebih lama. Pasien juga bisa lebih sering berbicara dengan nada tinggi.
Anak pasien mengatakan pasien tidak pernah marah sampai mengamuk
ataupun membanting barang atau hingga tetangga tahu.
Anak pasien mengatakan jika pasien sebelumnya tidak begitu,
dikatakan pasien pribadi yang baik. Anak pasien mengaku kalau pasien
bekerja memang teliti dan sering kesal jika ada kerjaan dirumah yang
dikerjakan tidak sesuai keinginannya. Anak pasien juga mengatakan memang
sering melihat pasien berdebat dengan suami ataupun mertuanya. Namun
anak pasien mengatakan jika hubungan pasien dengan suami ataupun
mertuanya tetap baik, dan juga dengan tetangganya. Dikeluarga pasien
dikatakan tidak ada yang memiliki keluhan yang sama. Makan dan minum
pasien dikatakan bagus dan tidurnya memang dikatakan terganggu. Dikatakan
anak pasien sering melihat pasien susah mulai tidur, dilihat pasien seperti
memikirkan banyak hal.
Riwayat Perkembangan dan Penyakit dahulu
5
Pasien mengatakan dirinya terlahir melalui persalinan normal yang saat
itu dibantu oleh bidan. Pasien dikatakan lahir langsung menangis, dan tidak
ada kelainan yang ditemukan saat itu. Pasien juga dikatakan tidak mengalami
perlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya sejak kecil. Pasien
dikatakan mendapat ASI dari ibunya sejak lahir hingga berusia 2 tahun.
Pasien mengatakan bahwa dirinya saat kecil sudah diajarkan untuk bisa
mandiri buang air kecil dan buang air besar di tempat yang benar. Dikatakan
juga bahwa dari kecil, ayah dan ibu pasien tidak pernah mendidik pasien
dengan keras dan tidak membeda-bedakan antara pasien dengan saudaranya,
semua diperlakukan sama.
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya
dan tidak pernah mengalami penyakit kejiwaan yang lain. Pasien juga
menyangkal memiliki riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes,
atau epilepsi dan riwayat trauma sebelumnya.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Pasien
mengatakan tidak ada yang memiliki keluhan yang sama sepertinya. Pasien
juga meyangkal dikeluarga ada yang memiliki penyakit jiwa yang lain
ataupun riwayat pernah berobat ke psikiater.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengatakan tidak pernah berobat ke dokter psikiater
sebelumnya, dan hanya satu kali berobat ke puskesmas. Saat dipuskesmas
dikatakan pasien diberikan satu jenis obat yakni clobazam 2x10mg yang rutin
diminum oleh pasien. Pasien saat ini juga dikatakan tidak ada mengkonsumsi
obat-obatan yang lain.
Status Psikiatri
Kesan Umum : penampilan wajar, roman muka sesuai usia, kontak
verbal dan visual cukup
Sensorium dan Kognisi
6
Kesadaran : jernih
Orientasi : baik (waktu, tempat, orang)
Daya ingat
Segera : baik
Jangka pendek : baik
Menengah : baik
Jangka panjang : baik
Intelegensia : sesuai tingkat pendidikan
Perhatian : baik
Berpikir abstrak : baik
Mood : Eutimia
Afek : Luas
Proses Pikir
Bentuk Pikir : logis realis
Arus Pikir : koheren
Isi pikir : waham (-)
Pencerapan : halusinasi (-), ilusi (-)
Dorongan Instingtual : insomnia (+) early type, hipobulia (-), raptus(-)
Psikomotor : tenang saat pemeriksaan
Tilikan : 6
Differential Diagnosis
Gangguan Cemas Menyeluruh (F 41.1)
Gangguan Kepribadian Emosional tak stabil (F 60.3)
Reaksi stres akut ( F43.0)
Diagnosis
Axis 1 : Gangguan Cemas Menyeluruh (F 41.1)
Axis 2 : Ciri kepribadian Anankastik
Axis 3 : Tidak ada diagnosis
Axis 4 : Masalah dengan keluarga
Axis 5 : GAF 70-61
7
Terapi
Farmakologi
- Clobazam 2x10mg
Non Farmakologi
Psikoterapi suportif kepada keluarga
KIE dengan menjelaskan mengenai penyakit yang dialami pasien;
menjelaskan fungsi, efek samping, dan cara pemberian obat yang
diberikan; menjelaskan kepada keluarga untuk membantu mendukung
pasien dalam menghadapi sakitnya dan juga masalah disekitarnya.
Menjelaskan juga perlunya kontrol kembali untuk melihat
perkembangan penyakit pasien dan juga efek samping obat serta
pentingnya meminum obat rutin dan menghentikannya sesuai anjuran
dokter.
Prognosis
Diagnosis : Gangguan cemas menyeluruh : Baik
Onset umur : Tua : Baik
Perjalanan penyakit : Kronis : Buruk
Faktor genetik : Tidak Ada : Baik
Perhatian keluarga : Cukup : Baik
Lingkungan sosial ekonomi : Baik : Baik
Faktor pencetus : Jelas : Baik
Kepatuhan terhadap terapi : Patuh : Baik
Ciri kepribadian : Anankastik : Buruk
Insight : 6 (enam) : Buruk
Penyakit organik : Tidak ada : Baik
Kesimpulan : Mengarah ke Baik (Dubius Ad Bonam)
Kondisi Sosial
8
Pasien mengatakan dirinya merupakan anak kedelapan dari sembilan
saudara. Dikatakan sebenarnya pasien bersaudara duabelas orang namun tiga
lagi sudah meninggal saat lahir ataupun baru lahir. Saudara pertama, kedua,
kelima, keenam dikatakan berjenis kelamin perempuan. Saudara ketiga,
keempat, ketujuh dan kesembilan berjenis kelamin laki-laki. Dikatakan
saudara-saudara pasien saat ini masih hidup dan sehat semua, saat ini
saudara-saudara pasien sudah menikah semua dan tinggal terpisah dengan
pasien. Dikatakan pasien saat ini tinggal dengan saudara-saudara dari suami
pasien dalam satu lingkungan. Dilingkungan rumah pasien dikatakan ada tiga
keluarga termasuk keluarganya. Dikatakan hubungan pasien dengan keluarga
lain baik-baik saja dan jarang ada masalah.
Saat ini pasien berusia 51 tahun dan bekerja sebagai pegawai di dinas
kesehatan, dikatakan pasien bekerja sehari-hari pada hari kerja dari jam 8
pagi hingga jam 3 atau 4 sore. Saat ini pasien memiliki 1 orang anak
perempuan yang saat ini masih menempuh kuliah.
Hubungan pasien dengan suami dan anaknya dikatakan baik. Pasien
mengatakan memang sering berdebat dengan pasien namun cepat juga
baikan. Saat senggang pasien biasanya menonton tv ataupun main ketempat
tetangga. Pasien juga mengatakan biasa main keluar bersama dengan keluarga
jika ada waktu luang.
Suami pasien dikatakan bekerja sebagai pegawai di kantor kepala desa,
suami pasien biasa bekerja setiap hari dari jam 8 pagi hingga 2 siang. Pasien
merasa penghasilan untuk keluarga kurang, sehingga pasien merasa ikut
menanggung beban untuk mencari pendapatan untuk keluarga. Oleh karena
alasan tersebut juga dikatakan pasien kadang-kadang banyak pikiran.
Pasien saat ini tinggal di rumah di daerah Denpasar Timur bersama
suami pasien dan anak. Akses ke rumah pasien dapat dikatakan cukup mudah
dan jalannya merupakan jalan besar dan sudah diaspal sehingga pemeriksa
tidak sulit menemukan lokasi yang dimaksud. Pasien tinggal di lingkungan
perumahan yang terdiri dari tiga keluarga. Saat tiba dilokasi, suasana rumah
tampak cukup ramai.
9
Halaman rumah pasien cukup luas dan bersih dan terdapat pepohonan
serta tanaman. Didepan rumah pasien juga tampak berdiri sebuah warung
yang dikatakan dijalankan oleh saudara dari suami pasien. Rumah pasien
terlihat rapi, pasien sudah menggunakan penerangan PLN, dan sumber air
yang digunakan berasal dari PDAM. Ventilasi di rumah pasien cukup. Di
rumah tersebut, sudah terdapat dapur dan kamar mandi yang memadai
walaupun terlihat kebersihan kamar mandi dan dapur pasien masih kurang.
Pasien memiliki kamar tidur sendiri dan kamar tidur anak dengan ukuran
kurang lebih sekitar 2 x 3 meter. Di dalam kamar, terdapat 1 tempat tidur, 1
jam dinding, selain itu terdapat juga 1 lemari kayu yang digunakan untuk
menyimpan pakaian.
IV. SIMPULAN
1. Pasien NKS, perempuan 51 tahun, riwayat sakit dengan gangguan cemas
menyeluruh. Pasien memiliki riwayat menggunakan obat Clobazam 2 x
10 mg, namun pengobatan tidak dilanjutkan karena merasa sudah baikan.
2. Kondisi pasien saat ini secara umum sudah baik. Pasien mampu diajak
berkomunikasi dengan baik. Keluhan marah-marah dikatakan sudah
berkurang. Pasien juga merasa lebih bersemangat.
3. Pasien tinggal bersama suami dan anaknya di Meranggi Pentilan
Denpasar Timur. Pasien mendapat dukungan yang baik dari keluarga
untuk pengobatanya karena dikatakani anak dan suami pasien mau
mengantar untuk berobat. Pasien telah menikah dan memiliki 1 orang
anak perempuan
4. Pasien saat ini bekerja sebagai pegawai di dinas kesehatan dan dikatakan
kini aktivitas pasien tidak terganggu lagi.
5. Pasien saat ini merasa kondisinya sudah membaik dan pasien masih
meminum obatnya dengan teratur. Makan, minum, mandi, dan tidur
pasien dikatakan tidak terganggu.
6. Pasien sekarang tinggal di rumah yang sudah memiliki dapur dan tempat
MCK yang memadai. Pasien memiliki 2 kamar sendiri yang cukup
10
bersih. Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan suami
pasien, serta dengan warga sekitar.
V. SARAN
1. Pasien diharapkan tetap kontrol secara teratur dengan tujuan untuk
mengetahui perkembangan penyakitnya dan melihat efek obat yang
diminum selama ini.
2. Pasien dan keluarga juga dijelaskan mengenai pentingnya peran keluarga
dan orang-orang terdekat. Keluarga dan orang-orang terdekat pasien
diharapkan juga memahami karakter kepribadian pasien sehingga pasien
tidak mudah terpicu stress.
3. Menyarankan pasien untuk melatih manajemen stress, agar pasien tidak
sensitive terhadap suatu masalah kecil sehingga bisa memicu masalah
yang sama lagi misalnya dengan melakukan aktifitas lain yang lebih baik
saat ada masalah ataupun dengan cara bercerita pada orang lain agar
masalah bisa diatasi bersama.
4. Mengingatkan pasien dan keluarga agar selalu beribadah dan semakin
mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga pasien dan suami pasien dapat
diberikan kekuatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Masalah
stressor yang memicu awal timbulnya gejala pada pasien dapat ditelaah
lebih lanjut dan ditanggulangi dengan sikap yang dewasa dari keluarga
pasien.
5. Mengingatkan juga pada pasien dan suami pasien untuk tetap menjaga
kebersihan dan kenyamanan dari tempat tinggal.
11
Silsilah Keluarga
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Pasien
= Meninggal
Denah Tempat Tinggal
12
Foto Dokumentasi
Foto bersama Pasien
Kondisi Kamar tidur pasien
13
Kondisi Ruang Tamu Pasien
Kondisi Kamar Mandi Pasien
14
Kondisi pekarangan depan rumah pasien
Kondisi Dapur Pasien
15