31
dr. K. Maria Poluan, SpKJ(K) DEPARTEMEN PSIKIATRI RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA

Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psikiatri

Citation preview

Page 1: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

dr. K. Maria Poluan, SpKJ(K)

DEPARTEMEN PSIKIATRIRSPAD GATOT SOEBROTO

JAKARTA

DEPARTEMEN PSIKIATRIRSPAD GATOT SOEBROTO

JAKARTA

Page 2: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Gangguan Penggunaan Zat

Penyimpangan perilaku, yang berhubungan dengan pemakaian zat secara kurang lebih teratur, dapat mempengaruhi susunan saraf pusat, menimbulkan gangguan fungsi sosial & pekerjaan

Page 3: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

• Gangguan Penggunaan Zat

1.Penyalahgunaan Zat :

- Pola penggunaan zat bersifat patologik,

- Paling sedikit satu bulan

- Menimbulkan gangguan fungsi sosial ataupun pekerjaan

2. Ketergantungan Zat

- Bentuk gangguan penggunaan zat; lebih berat

- Terdapat ketergantungan fisik, ditandai dengan;

Toleransi & Sindroma putus zat

Page 4: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

UU RIUU RI

- No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika Bab Vii pasal 45No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika Bab Vii pasal 45- No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, bab VIII No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, bab VIII

pengguna ketergantungan wajib ikut serta dalam pengguna ketergantungan wajib ikut serta dalam pengobatan / perawatan.pengobatan / perawatan.

Page 5: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

• Istilah – Istilah

Adiksi : Ketergantungan fisik

Toleransi : Menambah takaran / dosis untuk mendapatkan efek

seperti semula

Sindroma : Bila pemakaian zat dihentikan, timbul gejala fisik

Putus zat

Habituasi : Ketergantungan psikik ringan

Soft drug (ganja, sedatif & hipnotik)

Toleransi tidak cepat terjadi

Intoksikasi/ : Efek langsung berbagai zat terhadap susunan saraf

keracunan pusat : sindroma otak organik

Page 6: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Istilah yang kurang lebih bermakna samaIstilah yang kurang lebih bermakna sama

Narkoba : Narkotika & obat berbahayaNarkoba : Narkotika & obat berbahaya

Narkotika : Zat yang menyebabkan ketergantunganNarkotika : Zat yang menyebabkan ketergantungan

(kanabis, opioida, kokain)(kanabis, opioida, kokain)

Naza : Narkotika, Alkohol, Zat adiktif lainNaza : Narkotika, Alkohol, Zat adiktif lain

Napza : Narkotika, Alkohol, psikotropika, Napza : Narkotika, Alkohol, psikotropika,

zat adiktif lain.zat adiktif lain.

Psikoaktif : Zat yang berpengaruh pada otak Psikoaktif : Zat yang berpengaruh pada otak

perubahan perilaku (narkotika, psikotropika;perubahan perilaku (narkotika, psikotropika;

anti manik, anti depresan)anti manik, anti depresan)

Page 7: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Dependent producing drugs (WHO 1973)Dependent producing drugs (WHO 1973)

- Alcohol- Alcohol

- Barbit urate- Barbit urate

- Amphethamine- Amphethamine

- Cannabis- Cannabis

- Cocaine- Cocaine

- Hallucinogen / psikedeliks, misalnya: LSD- Hallucinogen / psikedeliks, misalnya: LSD

- Opiate, misalnya: morfin, heroin, kodein- Opiate, misalnya: morfin, heroin, kodein

- Volatile solvents (inhalant), misalnya aseton, toluen- Volatile solvents (inhalant), misalnya aseton, toluen

Page 8: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Golongan Psikoaktif menurut Snyder (1983)Golongan Psikoaktif menurut Snyder (1983)

- Opiat- Opiat

- Neuroleptik (anti skizofrenia)- Neuroleptik (anti skizofrenia)

- Stimulansia (amfetamin, kokain)- Stimulansia (amfetamin, kokain)

- Anti Anxietas (diazepam, khlordiazepraide)- Anti Anxietas (diazepam, khlordiazepraide)

- Anti Depresan (amitriptylin, imipramin)- Anti Depresan (amitriptylin, imipramin)

- Psikedeliks (LSD, meskalin)- Psikedeliks (LSD, meskalin)

- Sedatif – hipnotik (fenobarbital, khlozalhidrat)- Sedatif – hipnotik (fenobarbital, khlozalhidrat)

Di Indonesia, tidak semuanya dianggap disalahgunakanDi Indonesia, tidak semuanya dianggap disalahgunakan

Page 9: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

ETIOLOGI :ETIOLOGI :

- Alasan / latar belakang penggunaan berbeda – bedaAlasan / latar belakang penggunaan berbeda – beda

- Interaksi beberapa faktorInteraksi beberapa faktor

Page 10: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Latar belakang penyalahgunaan Latar belakang penyalahgunaan

1. Faktor Individu - Tuntutan menggunakan zat1. Faktor Individu - Tuntutan menggunakan zat

- Kepribadian- Kepribadian

- Konstitusi (bawaan)- Konstitusi (bawaan)

2. Faktor Lingkungan 2. Faktor Lingkungan

- Hubungan ayah ibu : retak- Hubungan ayah ibu : retak

- Komunikasi kurang efektif- Komunikasi kurang efektif

- Pola asuh- Pola asuh

- Lingkungan pergaulan- Lingkungan pergaulan

- Sekolah- Sekolah

3. Faktor zat : - Kemudahan didapatkan3. Faktor zat : - Kemudahan didapatkan

- Harga terjangkau- Harga terjangkau

- Khasiat zat- Khasiat zat

Page 11: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Pemakaian zat

- Experimental use

- Sosial use (recreational use) Casual user

- Situational use (a.l saat tegang, kecewa, sedih)

- Abuse (penyalahgunaan) Intensified user

- Dependent use (ketergantungan) Compulsive

dependent user

Page 12: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Zat Adiktif yang diperjualbelikan di Indonesia Zat Adiktif yang diperjualbelikan di Indonesia

- Putauw ( analgesik, depresan )- Putauw ( analgesik, depresan )

- Kokain ( stimulan )- Kokain ( stimulan )

- Ecstasy & Shabu ( stimulan )- Ecstasy & Shabu ( stimulan )

- Golongan Benzodiazepam, barbiturat- Golongan Benzodiazepam, barbiturat

(sedatif, hipnotik)(sedatif, hipnotik)

- Kanabinoid (halusinogenik)- Kanabinoid (halusinogenik)

Page 13: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Klasifikasi F10 – F19Klasifikasi F10 – F19

Gangguan mental & perilaku akibat penggunaan zat Gangguan mental & perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif :psikoaktif :

Alkohol, Opioida, Kanabinoida, Sedativa/Hipnotika, Alkohol, Opioida, Kanabinoida, Sedativa/Hipnotika, Kokain, Stimulansia lain termasuk kafein, Kokain, Stimulansia lain termasuk kafein, Halusinogenika, Tembakau, Pelarut yang mudah Halusinogenika, Tembakau, Pelarut yang mudah menguap, Zat multiple atau zat psikoaktif lain.menguap, Zat multiple atau zat psikoaktif lain.

Page 14: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

CARA PENGGUNAANCARA PENGGUNAAN

- OralOral- SuntikSuntik- HirupHirup- BakarBakar

Page 15: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Permasalahan zat adiktifPermasalahan zat adiktif

a. Fisik : - zat yang dipakaia. Fisik : - zat yang dipakai - gejala intoksikasi- gejala intoksikasi - gejala lepas zat (sakau)- gejala lepas zat (sakau) - komplikasi penyalahgunaan- komplikasi penyalahgunaan

b. Mental : - gangguan mental - emosionalb. Mental : - gangguan mental - emosional - tindakan memaksa sampai tindakan - tindakan memaksa sampai tindakan kriminalkriminal c. Sosialc. Sosial

Page 16: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Komplikasi penyalahgunaanKomplikasi penyalahgunaan

Akibat langsung Akibat langsung

- - Depresi pernapasan berhenti jantung & pernapasanDepresi pernapasan berhenti jantung & pernapasan

- Emboli- Emboli

- Gangguan irama jantung- Gangguan irama jantung

Akibat tak langsungAkibat tak langsung

-- Suntikan : hepatitis (75% virus hepatitis C), HIV/AIDS, infark Suntikan : hepatitis (75% virus hepatitis C), HIV/AIDS, infark paru, infeksi bakteri kedarah, tetanus, radang selaput bagian paru, infeksi bakteri kedarah, tetanus, radang selaput bagian dalam jantung, radang paru, sellulitis.dalam jantung, radang paru, sellulitis.

- Sedotan hidung : radang hidung menahun, sinusitis, - Sedotan hidung : radang hidung menahun, sinusitis, perforasi septum nasi, epistaksis.perforasi septum nasi, epistaksis.

Page 17: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

OPIODAOPIODA

Gejala keracunan : pengecilan pupil (bila berat Gejala keracunan : pengecilan pupil (bila berat

pelebaran pupil) tampak mengantuk,pelebaran pupil) tampak mengantuk,

bicara pelo, kemunduran dalam perhatianbicara pelo, kemunduran dalam perhatian

dan ingatan, sikap acuh dan bila berat dan ingatan, sikap acuh dan bila berat

tidak sadar.tidak sadar.

Gejala lepas zat : Mata berair, pilek, pelebaran pupil, buluGejala lepas zat : Mata berair, pilek, pelebaran pupil, bulu

roma berdiri, berkeringat, diare, mual, roma berdiri, berkeringat, diare, mual,

muntah, menguap, tekanan darah sedikit muntah, menguap, tekanan darah sedikit

naik, takhikardi, sakit: sendi, tulang, otot.naik, takhikardi, sakit: sendi, tulang, otot.

Page 18: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Sedatif & Hipnotik

Gejala Keracunan : gangguan koordinasi motorik,

bicara cadel, gangguan daya ingat

dan perhatian, emosi labil, agresif

Gejala lepas zat : kelemahan umum, temperatur naik,

takhikardi, cemas, depresi; tremor kasar:

lidah, tangan, kelopak mata.

Page 19: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

AMPHETAMINEAMPHETAMINE

Gejala keracunan : takhikardi, pupil melebar, gelisah,Gejala keracunan : takhikardi, pupil melebar, gelisah,

sesak nafas, kejang, banyak keringatsesak nafas, kejang, banyak keringat

Gejala lepas zat : depresi, rasa lelah, gangguan tidur danGejala lepas zat : depresi, rasa lelah, gangguan tidur dan

banyak mimpi, kadang agresif, reaksi banyak mimpi, kadang agresif, reaksi

psikotikpsikotik

Page 20: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

ALKOHOLALKOHOL

Gejala Keracunan : muka merah, bicara cadel, gangguanGejala Keracunan : muka merah, bicara cadel, gangguan

koordinasi motorik, perubahan alam koordinasi motorik, perubahan alam perasaan, banyak bicara, perilaku perasaan, banyak bicara, perilaku maladaptif.maladaptif.

Gejala lepas zat : tremor kasar pada lidah, tangan, Gejala lepas zat : tremor kasar pada lidah, tangan, kelopak mata; mual, muntah, rasa letih,kelopak mata; mual, muntah, rasa letih, takhikardi, berkeringat, tekanan darah takhikardi, berkeringat, tekanan darah naik, cemas, depresi, irritable, hipotensinaik, cemas, depresi, irritable, hipotensi ortostatik.ortostatik.

Page 21: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

GANJAGANJA

Gejala keracunan : cemas, gelisah, takut mati, enforik,Gejala keracunan : cemas, gelisah, takut mati, enforik,

banyak bicara, halusinasi penglihatanbanyak bicara, halusinasi penglihatan

(sinar/warna), mengantuk, mulut kering.(sinar/warna), mengantuk, mulut kering.

Gejala lepas zat : jarang, kadang: irritable, gelisah, Gejala lepas zat : jarang, kadang: irritable, gelisah,

anoreksia, gangguan tidur, banyak anoreksia, gangguan tidur, banyak

keringat, diare, tremor, mual, muntahkeringat, diare, tremor, mual, muntah

Page 22: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

PENANGGULANGANPENANGGULANGAN

Komprehensif – MultidisiplinerKomprehensif – Multidisipliner

- Promotif & preventif – edukatif- Promotif & preventif – edukatif

- Pengendalian & pengawasan jalur resmi- Pengendalian & pengawasan jalur resmi

- Penanggulangan jalur gelap- Penanggulangan jalur gelap

- Terapi & rehabilitasi- Terapi & rehabilitasi

Page 23: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

SASARAN PENCEGAHANSASARAN PENCEGAHANTingkat Sasaran TujuanTingkat Sasaran Tujuan

Prevensi Masyarakat * Ketahanan ekonomi sosialPrevensi Masyarakat * Ketahanan ekonomi sosialPrimer luas & Kel mental spiritualPrimer luas & Kel mental spiritual risiko tinggi * Norma anti Napza, antirisiko tinggi * Norma anti Napza, anti kekerasankekerasan * Ketrampilan daya tangkal* Ketrampilan daya tangkal

Prevensi Kelompok * Jangan makin berat & luasPrevensi Kelompok * Jangan makin berat & luasSekunder penyalahguna * Deteksi dini, intervensiSekunder penyalahguna * Deteksi dini, intervensi ringan ringan

Prevensi Kelompok * Wajib rawatPrevensi Kelompok * Wajib rawatTersier penyalahguna * Cegah kekambuhanTersier penyalahguna * Cegah kekambuhan berat * Tingkat kepercayaan &berat * Tingkat kepercayaan & kemampuan kelola dirikemampuan kelola diri

Page 24: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

TERAPI & REHABILITASI MEDIKTERAPI & REHABILITASI MEDIK

a. Pengenalan dini & Intervensi dinia. Pengenalan dini & Intervensi dini

b. Diagnosab. Diagnosa

c. Program terapi dan rehabilitasi, meliputi tahap :c. Program terapi dan rehabilitasi, meliputi tahap :

1. Awal: atasi keadaan fisik secara umum1. Awal: atasi keadaan fisik secara umum

2. Terapi lepas racun (detoksifikasi) & komplikasi2. Terapi lepas racun (detoksifikasi) & komplikasi

3. Pemantapan :3. Pemantapan :

a) fisik (habilitasi fisik)a) fisik (habilitasi fisik)

b) mental (habilitasi mental)b) mental (habilitasi mental)

4. Persiapan : penyaluran kemasyarakat (resosialisasi)4. Persiapan : penyaluran kemasyarakat (resosialisasi)

5. Pengawasan/bimbingan lanjut dalam lingkungan 5. Pengawasan/bimbingan lanjut dalam lingkungan

masyarakatmasyarakat

Page 25: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

REHABILITASI SOSIALREHABILITASI SOSIAL

- Bimbingan sosial dan edukasional- Bimbingan sosial dan edukasional

- Bimbingan dan latihan keterampilan kerja / usaha- Bimbingan dan latihan keterampilan kerja / usaha

- Resosialisasi- Resosialisasi

- Pembinaan lanjut- Pembinaan lanjut

Page 26: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

PENANGANAN PASIEN PENANGANAN PASIEN

PENYALAHGUNAAN ZAT DI UGDPENYALAHGUNAAN ZAT DI UGD

Page 27: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

Gejala KeracunanGejala Keracunan a. Atasi kondisi fisika. Atasi kondisi fisik - Oksigen, kalau perlu- Oksigen, kalau perlu - Infus (sesuai kebutuhan)- Infus (sesuai kebutuhan) - Keadaan kejang / gelisah : - Keadaan kejang / gelisah : -Diazepam 5 – 10 mg-Diazepam 5 – 10 mg -Haloperidol /amp IM-Haloperidol /amp IM -Kalau perlu melalui drips-Kalau perlu melalui drips - - Kokain / ampetamin : Diazepam 10 – 30 mg /Kokain / ampetamin : Diazepam 10 – 30 mg / khlordiazepoksid 10 – 25 mg oral,khlordiazepoksid 10 – 25 mg oral, clobazam 3 x 10 mgclobazam 3 x 10 mg - Putauw : - Antidofum : naloxon 0,4 mg IM/IV/SC, bisa- Putauw : - Antidofum : naloxon 0,4 mg IM/IV/SC, bisa diulang 2 – 3 x setiap 2 – 3 menitdiulang 2 – 3 x setiap 2 – 3 menit - - Benzodiazepin : - anti dotum : flumazenil 1 amp IV (diencerkan) Benzodiazepin : - anti dotum : flumazenil 1 amp IV (diencerkan) perdripperdrip - Alkohol : belum lama diminum : muntahkan; kopi kental- Alkohol : belum lama diminum : muntahkan; kopi kental - Ganja : menenangkan; k.p benzodiazepin 10 – 30 mg- Ganja : menenangkan; k.p benzodiazepin 10 – 30 mg

b. Konsul Psikiater, rawat ruang jiwa & penyakit dalamb. Konsul Psikiater, rawat ruang jiwa & penyakit dalam c. Bila tanda vital jelek ; rawat di ICU c. Bila tanda vital jelek ; rawat di ICU

Page 28: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

GEJALA LEPAS ZATGEJALA LEPAS ZAT

a. - Atasi kondisi fisika. - Atasi kondisi fisik

- Bila timbul reaksi psikotik, berikan anti psikotik- Bila timbul reaksi psikotik, berikan anti psikotik

haloperidol 1 amp IMhaloperidol 1 amp IM

- Benzodiazepin : - Diazepam 3 x 10 mg - Benzodiazepin : - Diazepam 3 x 10 mg turukanturukan

- klordiazepoxid 3 x 10 mg - klordiazepoxid 3 x 10 mg dosisdosis

- Opiat : - a brupt withdrawal- Opiat : - a brupt withdrawal

- gradual withdrawal- gradual withdrawal

- substitute non opioda- substitute non opioda

- Kokain & amfetamin : hati – hati bunuh diri- Kokain & amfetamin : hati – hati bunuh diri

anti depresianti depresi

- Ganja : tak perlu terapi- Ganja : tak perlu terapi

- Alkohol : Diazepam / klordiazepoxid- Alkohol : Diazepam / klordiazepoxid

b. Konsul Psikiater & rawat ruang jiwa (kalau perlu)b. Konsul Psikiater & rawat ruang jiwa (kalau perlu)

Page 29: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

PENANGANAN OVERDOSISPENANGANAN OVERDOSIS - atasi kondisi fisik- atasi kondisi fisik

- pemeriksaan lebih lanjut- pemeriksaan lebih lanjut

- observasi kemungkinan kejang- observasi kemungkinan kejang

- kuras lambung untuk pemakaian zat secara oral tidak - kuras lambung untuk pemakaian zat secara oral tidak

tidak lebih dari 6 jam.tidak lebih dari 6 jam.

- rawat ICU- rawat ICU

Page 30: Gangguan Berhubungan Dengan Zat

KEPUSTAKAANKEPUSTAKAAN

Kaplan and Sadock’s : Synopsis of Psychiatry, Behavioral Sciences Kaplan and Sadock’s : Synopsis of Psychiatry, Behavioral Sciences Clinical Psychiatry Seventh Edition, 1994 :Clinical Psychiatry Seventh Edition, 1994 :

Subtance Related DisordersSubtance Related Disorders PPDGJ III Depkes RI Ditjen Yanmedik 1993PPDGJ III Depkes RI Ditjen Yanmedik 1993 Rusdi Maslim, Dr : Diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari Rusdi Maslim, Dr : Diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari

PPDGJ III buku saku 1998 : gangguan mental dan perilaku akibat PPDGJ III buku saku 1998 : gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif.penggunaan zat psikoaktif.

Makalah pakar dibidang narkoba (Dr. Al Bachri Husin, SpKJ)Makalah pakar dibidang narkoba (Dr. Al Bachri Husin, SpKJ)

Page 31: Gangguan Berhubungan Dengan Zat