22
Disusun oleh: Sarah Amithia Sari Bulan. S Siska Anggraini Anggraeni Fully Citra Putri Wreda Adhy Nugraha Septiana Citra Dewi Tri Gunadi PEMBIMBING: Dr. Ni Wayan Ani, SpKJ GANGGUAN CEMAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SOMATISASI

Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Disusun oleh:

Sarah Amithia Sari Bulan. S

Siska Anggraini

Anggraeni Fully Citra Putri

Wreda Adhy Nugraha

Septiana Citra Dewi

Tri Gunadi

PEMBIMBING:

Dr. Ni Wayan Ani, SpKJ

GANGGUAN CEMAS YANG

BERHUBUNGAN DENGAN

SOMATISASI

Page 2: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Gangguan cemas

Kondisi gangguan yang ditandai dengan

kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan

dan tidak rasional bahkan terkadang tidak

realistik terhadap berbagai kehidupan sehari-

hari, yang berlangsung sekurangnya selama 6

bulan.

Page 3: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Kecemasansulit dikendalikan

berhubungan dengan gejala somatik

(ketegangan otot, iritabilitas, kesulitan tidur dan

kegelisahan) yang sumbernya tidak diketahui.

penderitaan yang jelas dan gangguan bermakna

dalam fungsi sosial dan pekerjaan.

Page 4: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Epidemiologi

paling sering dijumpai pada dewasa muda rata-

rata 25 tahun.

Prevalensi di masyarakat ± 3 %

prevelansi seumur hidup rata-rata 5 %.

Indonesia prevalensi sebagai gangguan fisik ±

28,73% untuk dewasa dan 34,38% untuk anak.

Sering dijumpai pada wanita dengan ratio 2 :1

Page 5: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Etiologi

a. Teori PsikodinamikFreud (1993) : kecemasan merupakan hasil dari

konflik psikis yang tidak disadari.

Ketakutan ( kecemasan akut ) →

represi dan konflik ( tak sadar ) → kecemasan

menahun → stres pencetus → penurunan daya tahan

dan mekanisme untuk mengatasinya → perasaan

cemas

Mekanisme pertahanan diri dialami sebagai

simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku

ritualistik.

Page 6: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

b. Teori Perilaku

Kecemasan respon terhadap stimulus khusus (fakta) waktu cukup lamafrustasimengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

c. Teori Interpersonal

kecemasan terjadi dari ketakutan akan penolakan antar individutidak berharga.

d Teori Keluarga

kecemasan dapat terjadi dan timbul secara nyata akibat adanya konflik dalam keluarga.

e. Teori Biologik

disregulasi system saraf perifer dan pusat Sistem saraf otonomik tonus simpatik beradaptasi secara lambat terhadap stimuli yang berulang dan berespon secara berlebihan terhadap stimuli yang sedang.

Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin, dan gamma-aminobutyric acid (GABA)

Page 7: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Faktor Predisposisi

Kecemasan

Stresor

faktor genetik

faktor organik

faktor psikologi

Page 8: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Manifestasi klinis secara umum

Gejala utamanya :

a. Kecemasan

b. ketegangan motorik (gemetar, gelisah serta

nyeri kepala)

c. hiperaktivitas otonom

d. kewaspadaan kognitif

e. mudah tersinggung dan dikejutkan.

Gangguanseperti ini terjadi secara kronik dan

mungkin bisa berlangsung seumur hidup

Page 9: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Gejala Kecemasan

a. Fase 1

Gejala adanyaa kecemasan:

1. rasa tegang di otot dan kelelahan, terutama di

otot-otot dada, leher dan punggung.

2. tremor dan gemetar yang dengan mudah dapat

dilihat pada jari-jari tangan.

Page 10: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

b. Fase 2

penderita juga mulai tidak bisa mengontrol

emosinya dan tidak ada motifasi diri.

Labilitas emosi mudah menangis tanpa sebab,

yang beberapa saat kemudian menjadi tertawa.

Kehilangan motivasi diri

Page 11: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

c. Fase 3

Pada fase tiga ini dapat terlihat gejala seperti :

a. Intoleransi dengan rangsang sensoris,

b. kehilangan kemampuan toleransi terhadap

sesuatu yang sebelumnya telah mampu di tolerir

c. gangguan reaksi terhadap sesuatu yang

sepintas terlihat sebagai gangguan kepribadian.

Page 12: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Klasifikasi Tingkat Kecemasan

Kecemasan ringan

Kecemasan sedang

Kecemasan berat

panik

Page 13: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Respon Fisiologis terhadap

Kecemasan

Kardio vaskuler

Peningkatan tekanan darah, palpitasi, jantung berdebar, denyut nadi meningkat, tekanan nadi menurun, syock dan lain-lain.

Respirasi

napas cepat dan dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik.

Kulit

perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat seluruh tubuh, rasa terbakar pada muka, telapak tangan berkeringat, gatal-gatal.

Gastro intestinal

Anoreksia, rasa tidak nyaman pada perut, rasa terbakar di epigastrium, nausea, diare.

Neuromuskuler

Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kejang, , wajah tegang, gerakan lambat.

Page 14: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Respon Psikologis terhadap

Kecemasan

Perilaku

Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada koordinasi, menarik diri, menghindar.

Kognitif

Gangguan perhatian, konsentrasi hilang, mudah lupa, salah tafsir, bloking, bingung, lapangan persepsi menurun, kesadaran diri yang berlebihan, kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun, takut kecelakaan, takut mati dan lain-lain.

Afektif

Tidak sabar, tegang, neurosis, tremor, gugup yang luar biasa, sangat gelisah dan lain-lain.

Page 15: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Kriteria diagnosis menurut DSM-

IV:

a. Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan (harapan yang mengkhawatirkan), terjadi lebih banyak dibandingkan tidak selama paling kurang 6 bulan, tentang sejumlah peristiwa atau aktivitas (seperti pekerjaan atau aktivitas sekolah)

b. Orang kesulitan untuk mengendalikan kekhawatiran

c. Kecemasan dan kekhawatiran adalah dihubungkan dengan tiga (atau lebih) dari enam gejala berikut (dengan paling kurang beberapa gejala terjadi lebih banyak dibandingkan tidak selama 6 bulan terakhir).

Catatan : hanya 1 gejala yang diperlukan pada anak-anak.

1. gelisah atau perasaan tegang tegang atau cemas

2. merasa mudah lelah

3. sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong

4. iritabilitas

5. ketegangan otot

6. gangguan tidur ( kesulitan untuk mulai atau lelap tidur

Page 16: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

d. Fokus kecemasan dan kekhawatiran adalah

tidak dibatasi pada gambaran utama gangguan

axis 1, misalnya; kecemasan atau ketakutan

adalah suatu serangnan panik (seperti pada

gangguan panik), merasa malu didepan umum

(seperti pada fobia sosial), terkontaminasi (seperti

pada gangguan obsesif-kompulsif), merasa jauh

dari rumah atau kerabat dekat ( seperti pada

gangguan cemas perpisahan), pertambahan

berat badan (seperti pada gangguan anoreksia

nervosa), menderita berbagai keluhan fisik

(seperti pada gangguan somatisasi) atau

menderita penyakit serius (seperti pada

hipokondriasis) serta kecemasan atau

kekhawatiran tidak terjadi secara eksklusif

Page 17: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

e. Kecemasan, kekhawatiran atau gejala fisik

menyebabkan penderitaan yang bermakna

secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial,

pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

f. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis

langsung dari zat (misal: penyalahgunaan zat,

pengobatan) dan tidak terjafi secara eksklusif

selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik

atau gangguan perkembangan pervasif.

Page 18: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Terapi

Psikoterapi

a) Terapi kognitif perilaku

b) Terapi suportif

c) Terapi berorientasi tilikan

Page 19: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Terapi lanj...

Konseling :

a. informasikan bahwa stres dan rasa khawatir

keduanya mempunyai efek fisik dan mental.

b. Mempelajari keterampilan untuk mengurangi

dampak stres merupakan pertolongan yang

paling efektif.

c. Mengenali, menghadapi dan menantang

kekhawatiran yang berlebihan dapat

mengurangi gejala anxietas.

d. Kenali kekhawatiran yang berlebihan atau

pikiran yang pesimistik.

e. Latihan fisik yang teratur sering menolong.

Page 20: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Terapi lanj...

Medikasi merupakan terapi sekunder,

Untuk mengatasinya biasanya diberikan obat anti-cemas (misalnya benzodiazepin, buspiron) dosisnya harus dikurangi secara perlahan, tidak dihentikan secara tiba-tiba.

Beta bloker dapat membantu mengobati gejala fisik, antidepresan bila ada depresi. Konsultasi spesialistik bila anxietas berat dan berlangsung lebih dan 3 bulan

Pengobatanyang paling efektif pengobatan yang mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapiPengobatan mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang

terlibat.

Page 21: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

Prognosis

Gangguan cemas menyeluruh adalah suatu

kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati

disertai gejala somatik yang menyebabkan

gangguan bermakna dan fungsi sosial atau

pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi

pasien sehingga gangguan ini bersifat kronis

residif dan prognosisnya sukar diramalkan.

Page 22: Gangguan cemas yang berhubungan dengan somatisasi

TERIMA KASIH

Alhamdulillah