Upload
septiana-erawati
View
234
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
patologi
Citation preview
GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
GAGAL GINJAL AKUT (GGA)PENDAHULUAN Penyakit GGA merupakan salah satu penyakit
ginjal yang disebabkan oleh hilangnya kemampuan ginjal untuk menyaring darah secara tiba-tiba
Ketika GGA terjadi maka cairan, elektrolit dan kotoran akan bercampur di dalam darah
Penyakit ini dapat berkembang dlm waktu yang cepat yaitu dlm beberapa jam hingga beberapa hari.
Pengidap penyakit GGA akan dapat menjadi sangat fatal dan proses penyembuhan membutuhkan waktu yang lama selain itu juga bertahap
DEFINISI Hilangnya fungsi ginjal secara mendadak
yang mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal mempertahankan homeostasis tubuh. Ditandai peningkatan kreatinin darah 0,5 mg/dl per hari dan peningkatan ureum 10 – 20 mg/dl per hari.
GEJALA Cairan urine yang berkurang pada saat buang air
kecil Terlalu berlebihan menyimpan cairan pada tubuh
→ pembengkakan pada kaki Nafas pendek Sering merasa lelah Perasaan mengantuk Perasaan bingung Kejang bahkan koma pada kasus GGA yg parah
Rasa nyeri dan tertekan pada dada Merasa mual PENYEBAB & FAKTOR RISIKO Secara umum adalah tidak berfungsinya ginjal
secara tiba-tiba untuk menyaring sisa metabolisme/sekresi di dalam darah
kerusakan pada ginjal atau adanya kondisi lain yang menyebabkan aliran darah yang menuju ginjal menjadi terhambat.
kotoran yang telah tersaring tidak dapat dikeluarkan dari tubuh bersamaan dengan urine
Penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan GGA antara lain :
- Adanya gumpalan darah yang terjadi pada vena dan arteri di dalam dan sekitar ginjal,
- Kumpulan kolesterol yang dapat menghambat aliran darah di dalam ginjal,
- Glomerulonephritis Hemolytic uremic syndrome,
- Terjadi infeksi pada ginjal, - Penyakit Lupus, - Sedang mengalami pengobatan seperti obat
chemotherapy atau antibiotik,
- Multiple myeloma, - Scleroderma, - Thrombotic thrombocytopenic purpura, - Racun seperti alkohol, kokain, dan zat
berbahaya lainnya, - Vascuilitis Penyakit dan kondisi yang dapat menyumbat
urine untuk keluar dari tubuh dan dapat memicu GGA antara lain :
- Kanker kandung kemih, - Gumpalan darah pada saluran urine,
- Pembesaran prostat, - Kanker prostat - Kanker serviks - Kanker usus besar, - Batu ginjal, - Kerusakan syaraf yang bertugas mengontrol
aktifitas kandung kemih Faktor resiko yang dapat meningkatkan ancaman
GGA antara lain : - Penyakit dengan kondisi yang membutuhkan
perawatan intensif,
- Penyakit liver atau hati, - Penyakit ginjal, - Gagal jantung, - Tekanan darah tinggi (hipertensi), - Diabetes, - Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah
di tangan atau kaki (peripheral artery disease), - Lanjut usia
GAGAL GINJAL
Pengelompokan Penyebab GGA yg lain :1. Kondisi prerenal (hipoperfusi ginjal) - Kondisi klinis umum adalah status
penipisan volume (hemoragi atau kehilangan cairan melalui saluran gastrointestinal),
- Vasodilatasi (sepsis atau anafilaksis), - Gangguan fgs jantung (infark
miokardium, gagal jantung kongestif, syok kardiogenik)
2. Penyebab intrarenal (kerusakan actual jaringan ginjal)
- Kondisi seperti rasa terbakar, cedera akibat benturan, infeksi ginjal dan nefrotoksisitas dapat menyebabkan nekrosis tubulus akut (ATN) dan berhentinya fungsi renal.
- Cedera akibat terbakar dan benturan menyebabkan pembebasan hemoglobin dan mioglobin (protein yang dilepaskan dari otot ketika cedera), sehingga terjadi toksik renal, iskemik atau keduanya.
- Reaksi tranfusi yang parah juga menyebabkan gagal intrarenal → hemoglobin dilepaskan melalui mekanisme hemolisis melewati membran glomerulus dan terkonsentrasi di tubulus ginjal menjadi faktor pencetus terbentuknya hemoglobin
3. Pasca renalBiasanya akibat dari obstruksi di bagian distal ginjal missal batu saluran kemih. Tekanan di tubulus ginjal meningkat, akhirnya laju filtrasi glomerulus (LFG) meningkat.
PEMERIKSAAN KLINIS Riwayat penyakit yang menyebabkan gagal ginjal
akut Pernafasan kusmaul, edema, hipertensi dan tanda
kelebihan cairan lainya seperti edema paru, gagal jantung, ensefalopati hipertensi, perdarahan saluran cerna, atau kesadaran menurun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Perubahan Urinalisa
Proteinuria, hematuria dan leukosituria. Osmolalitas urin <400 mOsm/kg, berat jenis urin <1,020, Na urin >20 meq/L
2. Peningkatan BUN dan kadar kreatininTerdapat peningkatan yang tetap dalam BUN dan laju peningkatannya tergantung pada tingkat katabolisme (pemecahan protein), perfusi renal dan masukan protein. Serum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus
3. HiperkalemiaPasien yang mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus tidak mampu mengekskresikan kalium seluler ke dalam cairan tubuh, menyebabkan hiperkalemia berat (kadar serum K+ tinggi) → menyebabkan disritmia dan henti jantung.
4. Asidosis metabolikPasien oliguria akut tidak dapat mengeliminasi muatan metabolik seperti substansi jenis asam yang terbentuk oleh proses metabolik normal
Selain itu, mekanisme buffer ginjal normal turun → asidosis metabolic progresif menyertai gagal ginjal akut
5. Anemia Anemia yang menyertai gagal ginjal akut
merupakan kondisiyang tidak dapat dielakkan sebagai akibat dari penurunan produksi eripoetin, lesi gastrointestinal uremik, penurunan usia sel darah merah dan kehilangan darah, biasanya dari saluran GI.
6. Rontgen ThoraxDapat ditemukan udem pulmo
TERAPIA. Medika mentosa1. Terapi sesuai penyakit primer
a. Bila ada infeksi, dosis antibiotic disesuaikan dengan penurunan fungsi ginjalb. Pemberian cairan (rehidrasi) sesuai keadaan hidrasic. Koreksi ketidakseimbangan elektrolit, terutama hiperkalemia
d. Natrium bicarbonate untuk koreksi asidosis metabolic
e. Diuretik dengan furosemid 2. Bila gagal maka dialysis periotoneal atau
hemodialisis B. Bedah Untuk mengatsi kelaianan/penyebab pasca
renal C. Suportis
Diit rendah protein, rendah garam dan cukup kalori.
GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)DEFINISI Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal
yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m²
STADIUM GGK Pd penyakit ginjal kronik (GGK), klasifikasi
stadium ditentukan oleh nilai laju filtrasi glomerulus(LFG)
Peny. GGK dibagi dlm 5 stadium1. Stadium 1 adalah kerusakan ginjal dengan
fungsi ginjal yang masih normal2. stadium 2 kerusakan ginjal dengan penurunan
fungsi ginjal yang ringan3. stadium 3 kerusakan ginjal dengan penurunan
yang sedang fungsi ginjal,
4. stadium 4 kerusakan ginjal dengan penurunan berat fungsi ginjal
5. stadium 5 adalah gagal ginjal (Perazella, 2005)ETIOLOGIa. Glomerulonefritis. - Glomerulonefritis primer apabila penyakit
dasarnya berasal dari ginjal sendiri - Glomerulonefritis sekunder apabila kelainan
ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain seperti diabetes melitus, lupus eritematosus sistemik (LES), mieloma multipel, atau amiloidosis
b. Diabetes melitus Diabetes melitus sering disebut sebagai the
great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan
c. Hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi
esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik, dan hipertensi sekunder atau disebut juga hipertensi renal
Hipertensi → sistole ≥ 140 mmHg, diastole ≥ 90 mmHg
d. Ginjal Polikistik Pada keadaan ini dapat ditemukan kista-kista
yang tersebar di kedua ginjal, baik di korteks maupun di medula. Selain oleh karena kelainan genetik, kista dapat disebabkan oleh berbagai keadaan atau penyakit
FAKTOR RISIKO DM Hipertensi Perokok Obesitas Riwayat peny. Ginjal dlm kelg
PATOFISIOLOGI Penurunan fungsi ginjal yang progresif tetap
berlangsung terus meskipun penyakit primernya telah diatasi atau telah terkontrol
mekanisme adaptasi sekunder yang sangat berperan pada kerusakan yang sedang berlangsung pada penyakit ginjal kronik
gambaran histologik ginjal yang sama pada penyakit ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit primer apapun
Perubahan dan adaptasi nefron yang tersisa setelah kerusakan ginjal yang awal akan menyebabkan pembentukan jaringan ikat dan kerusakan nefron yang lebih lanjut
Demikian seterusnya keadaan ini berlanjut menyerupai suatu siklus yang berakhir dengan gagal ginjal terminal
GAMBARAN KLINISa. Kelainan hemopoeisis → anemia normokrom normositerb. Kelainan Saluran Cerna → mual, muntah
c. Kelainan mata → hilangnya visus (azotemia amaurosis) Kelainan saraf mata menimbulkan gejala
nistagmus, miosis dan pupil asimetris. retinopati maupun keratopatid. Kelainan Kulit dijumpai timbunan kristal urea pada kulit muka
dan dinamakan urea frost e. Kelainan selaput serosa pleuritis dan perikarditis sering dijumpai pada
gagal ginjal kronik terutama pada stadium terminal → indikasi mutlak dialisis
f. Kelainan neuropsikiatri Kelainan mental ringan atau berat sering
dijumpai pada pasien dengan atau tanpa hemodialisis
g. Kelainan kardiovaskular anemia, hipertensi, aterosklerosis, kalsifikasi
sistem vaskular, sering dijumpai pada pasien GGK terutama pada stadium terminal dan dapat menyebabkan kegagalan faal jantung.
PENATALAKSANAAN Terapi Konservatif 1. peranan diet 2. kebutuhan jumlah kalori 3. kebutuhan cairan 4. kebutuhan elektrolit dan mineral Terapi Simtomatik 1. anemia 2. asidosis metabolik 3. gastrointestinal 4. kelainan kulit 5. kelainan neuromuskuler 6. hipertensi, kelainan sistem kardiovaskuler
Terapi pengganti ginjal 1. Hemodialisis 2. Dialisis Peritoneal 3. Transplantasi ginjal