Author
anonymous-rfeqis
View
29
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perkuliahan
FORMAT SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Pelajaran : ILMU GIZI
Pokok Bahasan : Kebutuhan Nutrisi untuk Balita
Sub Pokok Bahasan : Pengertian Nutrisi untuk Balita
Sasaran : Mahasiswa
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Ruangan (Kelas)
A. TIU ( Tujuan Instruksional Umum ).
Setelah selesai penyuluhan diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang
kebutuhan nutrisi untuk balita.
B. TIK ( Tujuan Instruksional Khusus ).
Pada akhir kegiatan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi untuk balita
b. Menjelaskan pengertian nutrisi untuk balita
c. Menjelaskan tujuan pemberian nutrisi untuk balita
d. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi untuk balita
e. Menjelaskan tentang kebutuhan energi dan zat balita
f. Menjelaskan tentang PBBI balita
g. Menjelaskan tentang penghitungan kebutuhan energi untuk balita
C. Materi
Konsep dasar
a. Kebutuhan nutrisi untuk balita
b. Pengertian nutrisi untuk balita
c. Tujuan pemberian nutrisi untuk balita
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi untuk balita
e. Kebutuhan energi dan zat balita
f. PBBI balita
g. Penghitungan kebutuhan energi untuk balita
D. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
E. Media / Alat
a. Laptop
b. LCD
F. Buku Sumber
a. http://febbyhandiany.blogspot.com/2012/11/makalah-gizi-pada-balita.html
b. http://semaraputraadjoezt.blogspot.com/2012/03/kebutuhan-nutrisi-untuk-bayi-dan
balita.html
c. http://cikarang-skull.blogspot.com/2008/08/bab-i-pendahuluan.html
G. Kegiatan Pembelajaran
No Tahap Kegiatan Waktu Fasilitator Peserta Didik
1. Pendahuluan
Pembukaan
5 menit - Memberikan salam
- Memperkenalkan diri
- Menggali pemahaman
peserta didik
- Menjelaskan tujuan yang
akan dicapai
- Menjawab slam
- Mendengarkan
- Menyampaikan
pendapat
- Mendengarkan
2. Penyampaian
Materi
20 menit - Menjelaskan tentang
kebutuhan nutrisi untuk
balita
- Menjelaskan pengertian
nutrisi untuk balita
- Menjelaskan tujuan
pemberian nutrisi untuk
balita
- Menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi nutrisi
untuk balita
- Menjelaskan tentang
- Mendengarkan &
Memperhatikan
- Mendengarkan &
Memperhatikan
- Mendengarkan &
Memperhatikan
- Mendengarkan &
Memperhatikan
- Mendengarkan &
kebutuhan energi dan zat
balita
- Menjelaskan tentang PBBI
balita
- Menjelaskan tentang
penghitungan kebutuhan
energi untuk balita
Memperhatikan
- Mendengarkan &
Memperhatikan
- Mendengarkan &
Memperhatikan
3. Penutup 5 menit - Memberikan pertanyaan
kepada peserta sebagai
evaluasi lisan perolehan
belajar
- Memberikan kesimpulan
- Salam penutup
- Menjawab
pertanyaan
- Mendengarkan &
Memperhatikan
- Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Prosedur : Lisan
2. Sifat : Khusus
3. Jenis : Lisan dan performance dalam keaktifan proses perkuliahan.
4. Soal :
H. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Gizi Balita
Beberapa pengertian gizi menurut para ahli yaitu :
a. Deswarni Idrus dan Gatot Kunanto (1990
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpangan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.
b. Harry Oxorn dan William R. Forte
Gizi meliputi pengertian yang luas, tidak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan
gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah
dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat
c. Tuti Sunardi
Gizi adalah sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan
yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan.
d. Nirmala Devi
Gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk
pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh.
e. Chairinniza K. Graha
Gizi adalah unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat
memberikan manfaat bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat.
f. Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo S
Gizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan,
mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan
menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai komponen
pembangun tubuh manusia.
g. Asep Kurnia Nenggala
Gizi merupakan zat hara dalam makanan yang bernilai dan diperlukan makhluk
hidup untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan kegiatan hidupnya.
h. Lioni Ioni Ellis H
Gizi merupakan komponen penting yang diperlukan tubuh untuk tumbuh dan
berkembang.
i. Joyce James, Colin Baker, Helen Swain
Gizi adalah komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai
sumber energi dan membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel-sel tubuh.
j. DR. I.K.G. Suandi, SpA
Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang anak,
sehingga pemenhhan kebutuhan gizi secara akurat turut menentukan kualitas tumbuh
kembang, sebagai sumber daya manusia dimasa yang akan dating.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian gizi adalah
komponen kimia yang terdapat dalam zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
perkembangan dan pertumbuhan.
B. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dengan kebutuhan.Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel
pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar
lengan, dan panjang tungkai (Gibson, 1990).
C. Pengertian Balita
Menurut situs pencarian wikipedia.org, pengertian balita adalah periode usia manusia
setelah bayi sebelum anak awal, yaitu usia dua sampai lima tahun. Pada masa ini seorang
anak sedang lucu-lucunya dan terjadi perubahan siklus dalam hidupnya seperti ia sudah
dapat membaca keadaan, banyak bertanya sesuatu yang tidak ia ketahui, belajar berhitung,
bermain dan mulai mengenali teman-temannya alias bersosialisasi, mengetahui benda,
mengeja, berbicara lancar.
Dalam situs bookoopedia dijelaskan, pengertian balita adalah anak yang telah
menginjak usia di atas satu tahun. Atau dalam artian khusus anak yang berusia di bawah
lima tahun. Pengertian balita ini juga ditunjang dengan dibutuhkannya pola makan yang
cukup atau kecukupan gizi yang seimbang.
D. Nutrisi Penting Pada Balita
Beberapa nutrisi penting yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi seperti :
a. Vitamin A, D, E, K
Vitamin ini sangat vital bagi balita.Jadi, usahakan agar asupan vitamin ini
terpenuhi setiap harinya.Seperti kita ketahui, vitamin A sangat baik untuk penglihatan
dan kesehatan kulit balita.Sedangkan vitamin D berperaan penting dalam meningkatkan
penyerapan kelsium serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi.Serta vitamin E
memiliki anti oksidan yang membantu pertumbuhan system syaraf dan pertumbuhan
sel. Vitamin K berpengaruh dalam pembekuan darah.
b. Kalsium
Mineral yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan massa tulangnya. Kalsium
sangat penting untuk membentuk tulang yang kuat sehingga balita terhindar dari patah
tulang. Sumber kalsium yaitu : susu, keju, tahu, dll.
c. Vitamin B dan C
Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan system syaraf dan imun tubuh
balita, meningkatkan pertumbuhan sel, serta mengatur metabolisme tubuh.Sementara
vitamin C berfungsi untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh balita serta
mencegah sariawan.Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B antara lain
beras merah, pisang, kacang-kacangan, ikan, daging dan telur.Sementara untuk
memenuhi gizi balita dengan vitamin C dapat diperoleh dari tomat, kentang, stroberi,
dll.
d. Zat Besi
Balita sangat membutuhkan zat besi terutama untuk membantu perkembanga
otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat besi tidak terpenuhi, kemungkinan ia akan
mengalami kelambanan dalam ungsi kerja otak. Sumber makanam yang yang
mengandung zat besi antara lain daging, ikan, brokoli, telur, bayamkedelai serta
alpukat.
E. Kebutuhan Nutrisi untuk Bayi dan Balita
a. Kebutuhan Nutrisi untuk Bayi dan Balita
Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada masa pertumbuhan
bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu dipenuhi oleh bayi dan
balita.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar
15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan
menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan
jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah
karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan,
sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH
(sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau
oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati
dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak.
KH didapat dalam bentuk :
a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)
b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)
Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia
bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan
kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk
mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan
K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi
perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan
kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang
terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI).
Sekitar 50 – 60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak
susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu
rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati
dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara
efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik
bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi
lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang
dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak
disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya.
Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan
untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti
retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat
dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang
esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat
didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat,
linulenat dan arakhidonat.
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi
dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang
menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI
mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak
omega-6 dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1)
sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula
makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang
terkandung dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2
tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari
total energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip
mungkin dengan ASI.
PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting
untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga
keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di
antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino
nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi
ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan
dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan
marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh
dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.
Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air
pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai
pelarut untuk pertukaran selluler.
Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :
1. Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan
gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi
susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-
25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
2. Kloridasangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan
asam dan basa. Klorida dapat diperoleh
dari garam, daging, susus dan telur.
1. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin.
Kromium dapat diperoleh dari ragi.
2. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan
kacang-kacangan.
3. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan
tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour
terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
4. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium dapat
menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
5. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk
pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia
dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis,
dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran
hijau, padi, dan tumbuhan.
6. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat dan
sangat penting dalam proses metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan
hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian,
kavang-kacangan,daging dan susu.
7. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacang-
kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
8. Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.kekurangan
fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat diperoleh dari
susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian dan lain-lain.
9. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus saraf,keseimbangan
cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium dapat diperoleh dari semua makanan.
10. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan
keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan
kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium dapat diperoleh dari
garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
11. Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses
metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein.
12. Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang
penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging , padi-padian,
kacang-kacangan, dan keju.
VITAMIN
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut recommended
Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen
Kesehatan RI pada tahun 1968 dapat dilihat pada table 6.
Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika kita
hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data
tentang kebutuhan nutrient.
2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menterjemahkan nutrient
dari berbagai macam bahan makanan
3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang
dikehendaki
4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara
pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga
(sonde) dan lain lain
5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu
dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu
makanan,
Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat adalah :
1. Umur
2. Berat Badan
3. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit
4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
5. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan
toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan factor factor tersebut di atas,
umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi
atau anak.
b. Total Energi dan Parenteral nutrisi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari
kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut
sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan
pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.
Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :
Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia
selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgBB/hari.
Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu 10C.
Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas
keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa makan dan mencerna
makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan
pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan biasa.
Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%.
Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-
80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolahraga (atletik,
berenang, dan sebaginya).
Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan
tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.
Bergantung pada fase pertumbuhan, pad hari-hari permulaan kira-kira 20-40
kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25
kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori untuk pertumbuhan akan menigkat
lagi.
Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan karbohidrat. Setiap
gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori.
Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balnced diet)
ialah 15% berasal dari protein, 35% dari lemak, dan 50% dari karbohidrat. Menurut Platt
(1961), bila makanan tersebut diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories %
atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
Masa bayi : 8,0
Balita 1-3 tahun : 7,8
Balita 4-5 tahun : 5,9
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan
kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.
F. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai berikut:
1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;
2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;
3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi; dan
4. Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang makan
dan makanan yang baik pada anak.
G. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NUTRISI PADA BAYI
DAN BALITA
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah
digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya
kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah dan
pokok masalah. Berdasarkan Soekirman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional,
penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang
mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang
kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat makanan yang baik tetapi
karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada Balita
yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah
terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama
merupakan penyebab kurang gizi.
Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola
pengasuhan Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan
pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota
keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah
kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap
anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana
pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan
ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat
kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan
Balita dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan
keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga,
serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
H. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT NUTRISI PADA BAYI DAN BALIT
a. PERHITUNGAN BERAT BADAN IDEAL
Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut : Contoh pertama : anak balita usia
14 bulan, sebelum usia balita ini dimasukan rumus terlebih dahulu usia 14 bulan
diuraikan menjadi tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah 12
bulan. Karena n adalah usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis dengan
1,2 ( dibaca 1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu:
(2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4 Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita
usia 14 bulan adalah 10,4 kg.
contoh pertama diatas sangat praktis, tapi hati-hati, agak sedikit rumit seperti contoh
kedua dibawah ini
Contoh kedua: Anak balita usia 2 tahun 10 bulan, seperti diatas ini ditulis dengan
n=2,10 dan selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n) jadi hasilnya adalah
4,20. Hasil ini jangan langsung ditambah dengan 8, karena 4,20 diartikan 4 tahun 20
bulan, 20 bulan artinya 1 tahun 8 bulan, jadi 4,20 berubah menjadi 5,8, baru kemudian
ditambah dengan 8 maka Berat badan Idealnya adalah 13,8 kg.
Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus :
BBL(gr) +(usia x 600 gram)
2. Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus
a. BBL (gr) + (usia x 500 gram )
b. (usia/2) +3
dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam bulan
Intepretasi Berat Badan Ideal Anak Balita.
Sebagaimana halnya dengan intepretasi Berat Badan Ideal Orang dewasa (usia 15
tahun keatas) adalah +10 % BBI ini juga dapat berlaku untuk BBI anak balita. Dimulai dari
kisaran normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) + 10% (2n+8). Yaitu antara 9.6 -11.44.
Orang tua perlu hati-hati bila presentase Berat Badan Real telah berada dibawah atau diatas
20 % dapat dikatakan bahwa anak balita tersebut mempunyai keadaan gizi yang tidak
seimbang, Bila berada diatas 20 % anak balita bisa dikatakan kegemukan dan bila berada di
bawah 20 % bisa dikatakan kurang gizi dan bisa berlanjut ke Keadaan gizi buruk untuk
balita/anak dan busung lapar untuk orang dewasa.
Sebenarnya untuk mengukur Berat Badan Normal anak balita sudah ditentukan secara
internasional yaitu dengan menggunakan standar WHO-NCHS atau juga bisa dengan melihat
Kartu Menuju Sehat (KMS) tumbuh kembang balita, seperti terlihat pada gambar disamping,
setiap anak mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan ideal (baik), yang
penting adalah bertambah umur bertambah berat badan dan pola terlihat jelas, tidak tiba-tiba
naik berat badan bulan ini, bulan berikutnya turun lagi kemudian naik lagi. Cara diatas
menentukan BBI anak balita hanya cara praktis yang bisa langsung digunakan tampa harus
melihat pedoman seperti pada standar WHO-NCHS atau juga kartu menuju sehat yang biasa
dilihat di posyandu.
b. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK BAYI DAN BALITA
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)
0-6 bulan
7-12 bulan
1-3 tahun
4-5 tahun
6
8,5
12
18
60
71
90
110
10
18
25
39
Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan
RI,1968). Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak
dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk semua
umur.
Gol Umur Ca
(g)
Fe
(g)
Vit.A
sebagai
Karotin
(mcg)
Tiamin
(mg)
Riboflavin
(mg)
Niasin
(mg)
Vit.C
(mg)
Vit D
U,I
Bayi
6-12 bln
0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (400)
Anak 0,5 8 1500 0,5 0,7 8 30
1-3 thn
4-5 thn
0,5
0,5
10
10
1800
2400
0,6
0,8
0,9
1,0
9
13
40
50
Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.
Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa bayi 112 110(100-120)
Kebutuhan energi Balita diatas 1 tahun
Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)
Anak
1 112 110
1-3 101 100
4-5 91 90