77
AUDIT OPERASIONAL ATAS AKTIVITAS JASA EKSPEDISI PADA PT TIKI MAKASSAR FIRMAN ANDA 10573 02012 10 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR MAKASSAR 2014

FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

AUDIT OPERASIONAL ATAS AKTIVITAS JASA EKSPEDISI

PADA PT TIKI MAKASSAR

FIRMAN ANDA

10573 02012 10

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2014

Page 2: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

AUDIT OPERASIONAL ATAS AKTIVITAS JASA EKSPEDISI

PADA PT TIKI MAKASSAR

FIRMAN ANDA

10573 02012 10

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah Makassar

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2014

i

Page 3: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL SKRIPSI : Audit Operasioanal Atas Aktivitas Jasa

Ekspedisi Pada PT. TIKI Makassar

NAMA : FIRMAN ANDA

STAMBUK : 10573 02012 10

JURUSAN : AKUNTANSI

FAKULTAS : EKONOMI

PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

Skripsi Ini Telah Diperiksa Dan Diujikan Oleh Tim Penguji Pada Hari

Rabu Tanggal 25 Februari 2015.

Makassar, …. …. 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Ruliaty, MM Abd Salam, HB, SE. Msi. Ak.

Mengetahui :

Universitas Muhammadyah Makassar

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Akuntansi

Dr.H.Mahmud Nuhung ,M.A Ismail Badollahi ,S.E,M.Si.Ak

NBM : 497 794,- NBM : 910 612,-

ii

Page 4: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini atas nama FIRMAN ANDA NO. Stambuk : 10573 02012 10 telah

diterima dan disahkan oleh panitia ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar Berdasarkan Surat Keputusan Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor Tahun 2015 M sebagai salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar serjana ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Rabu 25

Februari 2015 M/ 8 Syawal H.

Makassar, Dzulqaidah 1435 H.

Maret 2015 M.

Panitia Ujian

Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd

( Rektor Unismuh Makassar ) ( ………………..… )

Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A

( Dekan Fakultas Ekomomi dan Bisnis ) ( ..………………… )

Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM

( PD. 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis ) ( ……………………)

Penguji :

1. Ismail Rosulong, SE., MM ( …………...……… )

2. Dr. H. Ansyarif Khalid, SE. M,Si. Ak. AC ( …………………... )

3. Ismail Badollhi. SE., M. Si., Ak ( ………………...… )

4. Drs. H. Sultan Sarda, MM ( …………………... )

iii

Page 5: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi ini. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah

Makassar.

Skripsi ini disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab. Bab I

pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

manfaat penelitian. Bab II Landasan teori , kerangka pemikiran,dan Hipotesis Bab

III metode penelitian, terdiri dari variabel dan desain penelitian, definisi

operational variabel dan pengukuran variabel, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, metode analisis data,sistematika pembahasan. Bab IV

gambaran umum perusahaan tem pat penelitian. Bab V terdiri pembahasan hasil

penelitian. Bab VI terdiri dari kesimpulan dan saran.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, arahan, dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:

viii

Page 6: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

1. Ibu Dr. Hj. Rulialy, MM, selaku pembimbing I dan Bapak Abd.

Salam,HB,S.E,M.Si.AK, selaku pembimbing II, yang senantiasa meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk bagi penulis

dalam rangka penulisan skripsi ini.

2. Bapak H.Andi Arman,S.E, M.Si.Ak, Ketua Program Studi/ Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah Makassar, yang dengan tulus

memberikan nasehat, bimbingan, semangat serta petunjuk selama penulis

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadyah Makassar ini sampai

pada penyusunan dan penulisan skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi/Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadyah Makassar yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan selama penulis duduk di bangku kuliah.

4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung , M.A.,selaku Dekan dan para Pembantu

Dekan serta staf Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadyah Makassar

yang telah membantu dalam kelengkapan administrasi penelitian.

5. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammdyah Makassar

yang telah memberikan pengarahan selama penulis menempuh proses

pendidikan.

6. Bapak Kepala Pimpinan PT TIKI JNE Makassar , serta segenap pegawai yang

telah membantu penulis selama penelitian ini berlangsung.

7. Keluarga besarku tercinta yang selama ini memberikan dukungan moril dan

materil, khususnya orang tua

ix

Page 7: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

8. Kepada Saudaraku , yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu persatu.

Semoga pertemanan ini akan tetap hadir dan melekat dalam hati kita masing-

masing dan terima kasih atas semua bantuannya serta pengalaman berharga

yang kalian berikan padaku selama ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis, karena keterbatasan tempat

sehingga tidak dapat dituliskan namanya, namun tidak mengurangi rasa terima

kasih penulis. Semoga segala bantuan yang diberikan walau sekecil apapun

memperoleh ganjaran di sisi-Nya.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

terkait, dan semoga semua bantuan dan partisipasi yang diberikan kepada penulis

bernilai ibadah di sisi Allah SWT, Amin Ya Rabbal Alamin.

Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Makassar, ..........2014

Penulis

x

Page 8: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii

MOTO ………………………………………………………………………. vi

ABSTRAK ………………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah Pokok ................................................................. 2

C. Tujuan dan Manfaat penelitian.......................................................... 3

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ............................. 4

A. Pengertiana Audit Operasional ......................................................... 4

B. Tujuan dan Lingkup Audit Operasional .. ......................................... 6

C. Sasaran dan Manfaat Audit ............................................................... 10

D. Metodologi Audit .............................................................................. 11

E. Perencanaan Audit ............................................................................ 21

F. Pelaksanaan Audit ............................................................................. 23

G. Kerangka Pikir .................................................................................. 34

H. Hipotesis ........................................................................................... 35

III METODE PENELITIAN ...................................................................... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 36

B. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 36

xi

Page 9: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 38

D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 38

E. Metode Operasional .......................................................................... 39

F. Metode Analisis ................................................................................ 39

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 40

A. Sejarah Singkat PT. Tiki JNE Makassar ........................................... 40

B. Visi dan Misi PT. Tiki JNE Makassar .............................................. 41

C. Struktur Organisasi PT. Tiki JNE Makassar ..................................... 45

D. Uraian Tuga-tugas PT. Tiki JNE Makassar ...................................... 46

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ........................................ 49

A. Tujuan dan Saran Tentang Audit Operasional pada PT. Tiki JNE

Makassar ........................................................................................... 49

B. Perkembangan Penjualan Jasa Ekspedisi ......................................... 52

C. Pelaksanaan Audit Operasional......................................................... 53

D. Perancanaan Pemerisaan ................................................................... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 64

A. Kesimpulan ...................................................................................... 64

B. Saran ................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67

LAMPIRAN ………………………………………………………………… 68

xii

Page 10: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

67

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam organisasi modern, akan sangat sulit bagi pimpinan untuk

mengawasi dan memeriksa setiap unit yang ada di dalamnya. Ditambah

lagi, apabila organisasi tersebut sudah sedemikian besar sehingga semua

program dan kegiatan berjalan secara simultan, maka pimpinan tersebut

akan mendelegasikan tugas dan wewenang untuk mengawasi dan

memeriksa kepada bagian lain agar program dan kegiatan itu dilaksnakan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendelegasian tugas dan wewenang

ini akan memudahkan pimpinan dalam mengendalikan organisasi itu.

Audit operasional adalah suatu proses sistematis yang

mengevaluasi efektivitas, efesiensi, dan kehematan operasi organisasi yang

berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang-

orang yang tepat hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan

(Boynton, et. al, 2001)Audit operasional adalah audit yang sistematis

terhadap program, kegiatan/ aktivitas organisasi dan seluruh atau sebagian

dari aktivitas dengan tujuan menilai dan melaporkan apakah sumber daya

dan dana telah digunakan secara ekonomis dan efisien, serta apakah tujuan

program, dan kegiatan/ aktivitas yang telah direncanakan dapat dicapai

dengan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

1

Page 11: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

67

Dalam melaksakan audit operasional seorang auditor harus

mengetahui tahapan dan proses audit operasional itu sendiri. Efektivitas

pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan

(hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan

tujuan atau sasaran yang hams dicapai. Kegiatan operasional dikatakan

efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir

kebijakan (spending wesely).

PT. Tiki Makassar sebagai mana aktivitas adalah perusahaan jasa

yang dalam bidang pengiriman barang atau surat-surat yang bersifat door

to door, kemudian dalam pelayan PT. Tiki Makassar dimana dalam

operasional yang harus aktif dalam pengiriman dalam setiap harinya dan

dan tetap melayani secara baik untuk menjaga cintra perusahaan demi

pendapatan yang optimal perusahaan untuk kedepan dalam kegiatan

operasional perusahaan yang siap menjemput atau mengantar barang

kiriman demi untuk menjaga konsumen loyal pada PT Tiki tersebut.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis mencoba mengangkat

judul “Audit Operasional Atas Aktivitas Jasa Ekspedisi Pada PT Tiki

Makassar “.

A. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis menemukan

pokok masalah adalah “ Apakah Audit Operasional berpengaruh terhadap

Aktivitas Jasa Ekspedisi Pada PT Tiki Makassar

Page 12: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

67

B. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh audit Operasional terhadap Aktivitas Jasa

Ekspedisi Pada PT Tiki Makassar

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

a. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perkembangan

perusahaan dalam melakukan pengukuran kinerja yang lebih

komprehensif.

b. Bagi perusahaan diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan

dalam pengambilan keputusan.

c. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan

penelitian yang sama.

Page 13: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Audit Operasional

Audit operasional adalah suatu proses sistematis yang

mengevaluasi efektivitas, efesiensi, dan kehematan operasi organisasi yang

berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang-

orang yang tepat hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan

(Boynton, et. al, 2001)Audit operasional adalah audit yang sistematis

terhadap program, kegiatan/ aktivitas organisasi dan seluruh atau sebagian

dari aktivitas dengan tujuan menilai dan melaporkan apakah sumber daya

dan dana telah digunakan secara ekonomis dan efisien, serta apakah tujuan

program, dan kegiatan/ aktivitas yang telah direncanakan dapat dicapai

dengan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Dalam melaksakan audit operasional seorang auditor harus

mengetahui tahapan dan proses audit operasional itu sendiri. Segara garis

besar alur audit operasional dapat digambarkan sebgai berikut:

Pelaksanaan Audit

Survai Pendahuluan

Telaah dan Uji SPI

Audit Lanjutan

Pelaporan

Pemantauan

Tindak Lanjut

Persiapan

Audit

4

Page 14: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

5

Tahapan audit operasional secara garis besar di bagi menjadi tiga

tahap utama:

1. Persiapan Audit

Dalam tahap persiapan audit seoran auditor harus mentukan dan

merencankan program audit secara keseluruhan yang akan dilakukan.

Dalam tahap ini auditor seharusnya melakukan aktivitas: Meyakinkan

mandat audit, Memantapkan tujuan dan sasaran audit, Menentukan

ruang lingkup audit, Memahami auditi secara umum, Menentukan

anggaran, Menentukan rencana dimulainya audit dan rencana

penerbitan laporan, Menyusun tim audit (personil), dan Menerbitkan

surat tugas untuk melaksanakan audit

2. Pelaksanaan Audit

Setelah persiapan awal audit selesai dilakukan langkah selajutnya

adalah melaksanakan audit yang telah dirancang. Dalam

melaksananakan audit diagunakan prosedur audit yang komprehensif

untuk memperoleh haril audit yang baik.

3. Pemantauan Tindak Lanjut

Pematauan tidak lanjut merupakan aktivitas yagn bertujuan untuk

menjada dan memenatau apakah temuan audit yang mengenai

kelemahan dan rekomendasi telah dilakyankan oleh unit kerja tyagn

telah diaudit. Pemantau dapat dilakukan sekala berkala untuk

memastikan bahwa seluruh rekomendasi perbaikan telah dilaksakan

Page 15: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

6

dengan tepat. Kepastian atas hasil pematauan dpat pula dilakukan

bersaman dengan periode audit berikutnya.

B. Tujuan dan Lingkup Audit Operasional

Tujuan audit operasional adalah untuk mengidentifikasi program/kegiatan

yang memerlukan perbaikan atau penyempurnaan dalam rangka

memberikan rekomendasi, agar pengelolaan program/kegiatan organisasi

dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif. Tujuan Audit

Operasional diarahkan pada tiga aspek, yaitu :

1. Mengevaluasi kinerja

2. Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan

3. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

Ruang lingkup audit operasional meliputi seluruh aspek kegiatan

manajemen. Ruang lingkup tersebut dapat mencakup seluruh

kegiatan/program atau hanya mencakup bagian/element/dimensi tertentu

dari suatu kegiatan atau program.

Secara dgaris besar lingkup audit opersaional meliputi 3 aspek

besar yang meliputi audit atas pertanggungjawban dan ketaatan, audit atas

kehematan dan daya guna, dan audit atas hasil guna. Sacara lebih

mendetail lingkup audit operasional dijabarkan sebahgai berikut:

1. Audit atas pertanggungjawaban keuangan dan ketaatan pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku mencakup penilaian apakah Unit

Kerja:

Page 16: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

7

a. Melaksanakan program/kegiatan yang ditetapkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

b. Mengelola penerimaan dan pengeluaran dana sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

c. Melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

d. Menyelenggarakan catatan akuntansi/pembukuan yang memadai

sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk sistem akuntansi

dan pelaporan keuangannya.

e. Mengendalikan dan mempertanggungjawabkan seluruh sumber

daya (dana, SDM dan sarana/prasarana) dan kewajiban sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2. Audit atas kehematan (keekonomisan) dan dayaguna (efisiensi)

mencakup penilaian apakah Unit Kerja:

a. Mengikuti praktik-praktik pengadaan barang/jasa yang sehat;

Mendapatkan jenis, kualitas, dan jumlah sumber daya yang

diperlukan dengan biaya terendah yang wajar;

b. Melindungi dan memelihara sumber daya secara layak;

c. Menghindari adanya duplikasi kerja oleh beberapa petugas dan

menghindari adanya pekerjaan yang tidak jelas atau bahkan tidak

mempunyai tujuan;

d. Menghindari terjadinya hal-hal yang mubazir dan kelebihan

tenaga kerja/staf;

Page 17: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

8

e. Menggunakan metode/prosedur kerja yang berdayaguna (efisien);

f. Menggunakan sejumlah sumber daya yang minimum dalam

memproduksi atau menghasilkan barang/jasa sesuai dengan

jumlah dan mutu yang diinginkan serta jadwal waktu yang telah

ditetapkan;

g. Menaati persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan

perundang-undangan yang mungkin besar pengaruhnya dalam

rangka memperoleh, melindungi dan menggunakan sumber daya

yang bersangkutan;

h. Mempunyai sistem yang cukup baik dalam mengukur dan

melaporkan kehematan dan dayaguna pelaksanaan program dan

kegiatan.

3. Audit operasional juga meliputi audit hasil guna (efektivitas) yang

mencakup penilaian apakah:

a. Tujuan dan sasaran program/kegiatan (yang diusulkan, baru atau

yang sedang berjalan) sudah sesuai, cocok, atau relevan dengan

ketentuan yang berlaku;

b. Sejauh mana hasil suatu program dan kegiatan mencapai suatu

tingkat yang diinginkan;

c. Pelaksanaan program/kegiatan telah diarahkan kepada penerima

sesuai dengan apa yang telah ditetapkan pada saat perumusan

program/ kegiatan;

Page 18: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

9

d. Faktor-faktor yang menghambat pencapaian kinerja telah

diidentifikasikan secara memuaskan;

e. Manajemen telah mempertimbangkan alternatif pelaksanaan

program yang mungkin dapat mencapai hasil yang diinginkan

dengan lebih efektif atau pada biaya yang lebih rendah;

f. rogram/kegiatan yang diperiksa merupakan komplemen, duplikasi,

tumpang tindih, atau bertentangan dengan program lain yang

berkaitan;

g. Cara-cara untuk membuat program/kegiatan agar lebih berhasil

telah diidentifikasi secara memuaskan;

h. Program/kegiatan yang diaudit telah mematuhi peraturan

perundangan yang berlaku;

i. Sistem manajemen dapat diandalkan dalam mengukur dan

melaporkan efektivitas.

Bila dilihat dari objek audit operasional di UNY maka lingkup audit

meliputi semua:

a. Fakultas

b. Kampus UNY Wates

c. Lembaga

d. Program Pascasarjana

e. Unit / UPT

f. Bagian

g. Dan lain-lain yang merupakan bagian dari UNY

Page 19: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

10

Sedangkan bila dilihat dari dananya maka lingkup audit operasional

meliputi semua:

a. Dana APBN

b. Dana Masyarakat

c. Dana Kontrak dengan pihak lain di luar UNY

d. Dan lain-lain yang merupakan sumber pendanaan di UNY

C. Sasaran dan Manfaat Audit

Sasaran Audit Operasonal adalah kegiatan, aktivitas, program atau

bidang-bidang organisasi yang diketahui dan diidentifikasi memerlukan

perbaikan/peningkatan dalam segi kehematan, efesiensi dan efektivitasnya.

Sasaran pemeriksaan tersebut harus selalu mempunyai 3 unsur pokok

yaitu:

a. Kriteria.

Kriteria yang jelas berupa standar/ukuran,ketentuan yang seharusnya

diikuti atau ditaati.

b. Penyebab

Penyebab dari suatu tindakan, atau kegiatan yang tidak sesuai dengan

criteria

c. Akibat

Akibat dari satu tindakan, atau kegiatan yang menyimpang dari kriteria

yang dapat diukur/dinilai dengan uang atau akan menyebabkan tidak

dicapainya sasaran dan tujuan yang seharusnya dicapai

Page 20: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

11

Tujuan dilakukan audit Operasional adalah untuk memperoleh

manfaat sebagi berikut ini:

a. Penilaian yang obyektif sejauh mana Unit Kerja melaksanakan

program/kegiatannya secara ekonomis, efisien, dan efektif serta sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

b. Penyimpangan yang material didalam praktik-praktik manajemen dan

pengendalian telah diidentifikasikan secara memuaskan.

c. Rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan atau penyempurnaan

program/kegiatan organisasi di masa mendatang.

d. Informasi dan rekomendasi yang dapat mengarah kepada perbaikan

pertanggungjawaban

D. Metodologi Audit

Metodologi audit mengacu pada cara pengukuran indikator kinerja

berdasar nilai uang (ekonomi, evetifitas, dan efisiensi), risiko dan

penilaian risiko audir, metode penetuan sampel, dan faktor-faktor yang

dipertimbangakan dalam penentuan sampel. Penjabaran setiap komponen

tersebut akan diklakukan pada sub bab ini.

1. Indikator Kinerja Berdasar Nilai Uang (Value of Money)

Nilai uang (value for money) merupakan inti pengukuran kinerja pada

unit-unit kerja pemerintah. Pengembangan indikator kinerja sebaiknya

memusatkan perhatian pada pertanyaan mengenai ekonomi, efisiensi

dan efektivitas program dan kegiatan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai konsep value for money atau yang dikenal dengan 3E.

Page 21: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

12

Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan masukan (cost of

input). Dengan kata lain, ekonomi adalah praktik pembelian barang

dan jasa input dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik yang

dimungkinkan (spending less). Pengertian ekonomi (hemat/tepat guna)

sering disebut kehematan yang mencakup juga penaelolaan secara hati-

hati atau cermat (prudency) dan tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan

operasional dikatakan ekonomis apabila dapat menghilangkan atau

mengurangi biaya yang tidak perlu. Dengan demikian, pada hakikatnya

ada pengertian yang serupa antara efisiensi dengan ekonomi, karena

keduanya menghendaki penghapusan atau penurunan biaya (cost

reduction). Terjadinya peningkatan biaya mestinya terkait dengan

peningkatan manfaat yang lebih besar.

Pengukuran ekonomi mempertimbangkan masukan yang

dipergunakan. Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan

sehubungan dengan pengukuran ekonomi adalah sebagai berikut.

a) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan

oleh organisasi?

b) Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain

yang sejenis yang dapat diperbandingkan?

c) Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya

secara optimal?

Efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas.

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan

Page 22: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

13

antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost

of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien

apabila suatu produk ataPu hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan

penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya

(spending well)

Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan

sumber daya oleh suatu unit organisasi dan keluaran yang dihasilkan.

Indikator tersebut memberikan informasi tentang konversi masukan

menjadi keluaran (yaitu efisiensi dari proses internal). Efisiensi diukur

dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar output dibanding

input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.

Rasio efisiensi tidak hanya dinyatakan dalam bentuk absolut,

tetapi dalam bentuk relatif. Unit A adalah lebih efisien dibanding unit B,

unit A lebih efisien tahun ini dibanding tahun lalu, dan seterusnya.

Karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan

masukan, maka perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara

berikut.

1. Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.

2. Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar

daripada proporsi peningkatan input.

3. Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.

Page 23: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

14

4. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar

daripada proporsi penurunan output.

Efisiensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu a) efisiensi alokasi, dan b)

efisiensi teknis atau manajerial. Efisiensi alokasi terkait dengan

kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya input pada tingkat

kapasitas optimal. Efisiensi teknis (manajerial) terkait dengan kemampuan

mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output tertentu.

Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan

atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara

keluaran dengan tujuan atau sasaran yang hams dicapai. Kegiatan

operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan

sasaran akhir kebijakan (spending wesely).

Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak

(outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan program.

Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan

atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit

organisasi. Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu

organisasi mencapai tujuarmya. Apabila suatu organisasi berhasil

mencapai tujuan maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan

efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak

menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk

mencapai tujuan tersebut. Efektivitas hanya melihat apakah suatu

program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 24: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

15

Hubungan dari ketiga indicator kinerja keunagntersebu dapat secara

singkat digambarkan pada gambar berikut ini:

a. Komponen Risiko Audit

Risiko audit merupakan risiko yang mungkin terjdi yang di karenankan

kegegalan auditor untuk memberikan opini/rekomendasi yang tepat

karena kegagalan mengidentifikasi keslahan yang cukup material. Secara

garis besar risiko audit dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: risiko

bawaan, risiko pengendalian, risiko deteksi.

Risiko bawaan mengacu pada risiko yang melakat pada proses aktivitas

orgranisasi dan tidak berkaiatan dengan pengendalian internal

organisasi.Risiko detaksi mengacu pada kegagalan auditor untuk

mendetekasi keberadaan salah saji. Risiko pengendalian merupan risiko

NILAI

INPUT (RP) INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME TUJUAN

Pengukuran

Value of money

EKONOMI (hemat)

EFISIENSI (berdaya guna)

EVEKTIVITAS (berhasil guna)

Cost-Effectiveness

Sumber Data Olahan : PT. Tiki Makassar

Page 25: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

16

yang timbul karena adanya kegagalan sitem pengandalian interen

organisasi untuk mendetaksi dan mencagah kesalahan

penyajian/pengungkapan.

Untuk melakuan penilain risikopengendaliansebaiknya auditor

melakukan:

1. Mengetahui prosedur untuk memeperoleh pemahaman mengenanai

pengensdalian iternal yang diterapkan pada organisasi.

2. Menidentifikasi kesalahan dalam penyajian yang potensial

3. Menidantifikasi pengendalian yang diperlukan yang memungkinkan

untuk mendetaksi dan memperbaiaki kesalahan penyajian.

4. Melakukan uji pengendalian untuk mengetahui efektivitas

pengandalian

5. Mengevaluasi bukti yang ada untuk melakuan penilaian.

Page 26: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

17

Secara ringkas risiko audit disajikan dalam gambar berikut ini:

b. Metoda Penetuan Sampel

Dalam pelaksanaan pengujian audit auditor dapat menggunakan

metode statistik maupeit nonstatistik untuk pemilihan sampel yang

harus diuji, atau bahkan menggunakan kedua-duanya. Kedua

metode tersebut memerlukan pertimbangan (judgement) auditor

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil-hasilnya.

Perbedaan utama antara kedua metode tersebut bahwa dalam

penentuan sampel secara statitik digunakan hukum probabilitas untuk

pengendalian risiko sampel. Namun demikian, kedua metode

Kerentanan

asersi

individual

pada

kesalahan

pengungkapa

n yang

material

SPI

Kesalahan

pengungka

pan

material

yang tidak

terditeksi

atau

dicegah

oleh SPI

Prosedur

auditor

untuk

me-

verifikasi

asersi

Kesalahan

pengungkapan

material yang

masih ada

yang tidak

terditeksi oleh

asersi

individual

Laporan

keuangan

bebas

kesalahan

pengungkapan

yang material

dengan

jaminan yang

cukup

beralasan

Menilai risiko bawaan

Keslahan

pengungkapan

yang dicegah

atau

diperbaiki oleh

SPI

Kesalahan

pengungkapan

yang dideteksi

oleh prosedur

audit

Menilai risiko pengendalian

Desain audit untuk

mengatasi risiko deteksi

Risiko Audit =

Sumber Data Olahan PT. Tiki Makassar

Page 27: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

18

penentuan sampel tersebut dapat memberikan bukti yang memadai

sesuai dengan standar pekerjaan lapangan yang ketiga. Pemilihan di

antara kedua metode tersebut terutama didasarkan pada pertimbangan

biaya dan manfaat. Metode pemilihan sampel nonstatistik lebih murah

daripada metode statistik, namun manfaat metode statistik jauh lebih

besar daripada metode nonstatistik. Penggunaan metode statistik akan

bermanfaat bagi auditor dalam:

1. Perancangan suatu sampel yang efisien,

2. Pengukuran cukup tidaknya bukti yang telah diperoleh,

3. Pengevaluasian hasil sampel.

Namun demikian, dalam penentuan sampel secara statistik

diperlukan biaya untuk pelatihan staf auditor, perancangan, dan

penerapannya yang jumlahnya relatif besar. Pada metode penentuan

sampel nonstatistik, penentuan besaran sampel dan evaluasi hasil-

hasilnya didasarkan kriteria yang subyektif dan pengalaman auditor

yang bersangkutan, sehingga kemungkinan penggunaan sampel terlalu

banyak, atau sebaliknya terlalu sedikit yang tidak disadari oleh auditor.

Namun demikian penggunaan metode nonstatistik akan seefektif

metode statistik bila penggunaannya dirancang secara baik, walaupun

statistik mempunyai keuntungan yang tidak dimiliki pada metode

nonstaistik yaitu bahwa auditor dapat mengkuantifikasi dan

mengendalikan risiko sampel. Metode penentuan sampel manapun

yang digunakan, tidak akan mempengaruhi prosedur audit yang harus

Page 28: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

19

diterapkan pada suatu sampel, begitu juga kompetensi bukti yang

diperoleh tentang masing-masing unsur sampel atau tanggapan yang

tepat oleh auditor atas kesarahan bukti yang ditemukan.

Auditor dapat menggunakan metode penentuan sampel untuk

memperoleh informasi tentang berbagai karakteristik dari suatu

populasi. Namun demikian, sebagian besar sampel audit digunakan

untuk meramalkan: (1) suatu tingkat penyimpangan; (2) suatu jumlah

rupiah. Jika teknik statistik digunakan maka masing-masing

dinamakan Attribute Sampling dan Variable Sampling. Attribute

sampling digunakan untuk pengujian pengendalian dengan tujuan

untuk meramalkan tingkat penyimpangan antara pelaksanaan dengan

pengendalian yang sudah ditetapkan. Sedangkan variable sampling

digunakan untuk pengujian subtantif dengan tujuan untuk meramalkan

total jumlah rupiah suatu populasi atau jumlah rupiah kesalahan dalam

suatu populasi.

c. Pertimbangan Penentuan Sampel

Pertimbangan penentuan jumalah sampel dan pemeilihan sampel

berkaiatan dengan kecukupan bukti yagn akan diperoleh dan di

pergunakan auditor dalam membrikan pertimbangan berupa opini atau

rekomendasi terhadapa temuan audit. Masalah peertimbangan

penentuan sampel jumlah bukti yang dianggap cukup untuk mendukung

suatu pernyataan pendapat atau rekomnedasi yang diberikan,

tergantung pada kebijaksanaan atau pertimbangan auditor yang

Page 29: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

20

bersangkutan berdasarkan kemahiran profesionalnya (profesional

judgement). Dalam menentukan sampel yang akan digunakan auditor

harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

1) Faktor materialitas dan risiko.

2) Faktor ekonomis atau efisiensi.

3) Banyaknya dan karakteristik populasi.

Faktor materialitas dan risiko. Secara umum auditor akan

cenderung menetukan sampel audit berdasarkan materialitas suatu

kejadian ekonomi dalam suatu kegiatan. Semakin material suatu

kejadian akan menjadi pertimbangan dalam menejukan sampel udit dan

besaran jumlah dari sampel itu sendiri.

Sama halnya dengan materialitas, risiko merupakan faktor

pertimbangan utama dalam penetuan sampel audit dan pertimbangan

besarnya jumlah sampel tersebut . Kejadian ekonomi yang risiko

kesalahannya besar (kemungkinan terjadinya penyimpangan besar)

memeiliki peluang untuk dijadikan sampel audit lebih besar

dibandingkan dengan kejadian ekonomi yang risikonya kecil

(kemungkinan terjadinya penyimpangan kecil). Di samping risiko yang

melekat pada masing-masing akun ada risiko lain yang harus

diperhatikan oleh auditor dalam menentukan sampel audit adalah risiko

pengendalian. Risiko pengendalian sangat dipengaruhi oleh sistem

pengendalian yang diterapkan organisasi. Semakin lemah atau jeleknya

sistem pengendalian maka risiko kemungkinan terjadinya penyimpangan

Page 30: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

21

adalah tinggi sehingga harus dijadikan pertimbabgan dalam

pemilihansampel.

Faktor ekonomis atau efisiensi. Auditor dalam melaksanakan

tugasnya dibatasi oleh waktu dan biaya. Oleh karena itu, dalam

menetukan sampel yang harus diambil dan diuji harus

memepertimabangakan faktor waktu yang ada sehinga sampel yang di

peroleh merupakan sampel yang represntatif dan memepunyai

kemungkinan untuk diuji untuk memeberikan pendapat atau

rekomendasi.

Banyaknya dan karakteristik populasi. Banyaknya dan

karekteristik populasi mengacu pada banyaknya kejadian ekonomi dan

keberagaman jenis kejadian ekonomi yang terjadi. Suatu

kegiatan/kejadaian ekonomi yang terjadi secara rutin dan homogen

mempunyai kencederungan penyimpangan lebih kecil karena

merupakan rutinitas dibandingkan dengan kejadian ekomi insedental

denagn variasi kegitan dan pembiayaan yang lebih heterogen yagn

mempunyai penyimpangan lebih besar karena banyaknya jenis dan

karakter pengangaran yang beragam.

E. Perencanaan Audit

Dalam pelaksanaan audit yang baru pertama kali diperiksa,

perencanaan audit identik dengan perencanaan pada audit lainnya.

Perencanaan audit umumnya bertujuan dalam merencanakan hal-hal

Page 31: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

22

berikut:

1) Jumlah staf auditor yang diperlukan, agar diperoleh pemanfaatan yang

optimal dari kecakapan staf auditor sehingga terhindarkan

ketidakefisienan audit.

2) Jumlah waktu yang dibutuhkan, guna menjamin ketepatan waktu kerja.

3) Program audit yang dibuat, agar diperoleh ketepatan penentuan

prosedur-prosedur audit sehingga terhindar dan pelaksanaan prosedur yang

sebenarnya tidak diperlukan.

4) Bentuk dan isi laporan hasil audit, untuk menentukan garis besar (outline)

laporan yang bersifat sementara atas area audit.

Perencanaan audit operasional perlu disusun secara matang untuk

menunjang kesuksesan audit operasional. Perencanaan audit yang baik

merupakan faktor penting untuk dapat diperolehnya bukti audit (evidence)

yang cukup dan kompeten guna mendukung isi laporan audit.

Rencana audit pada umumnya berisi uraian mengenai area yang akan

diaudit, jangka waktu pelaksanaan audit, personel yang dibutuhkan, dan

sumber daya lain yang diperlukan untuk pelaksanaan audit. Proses

perencanaan audit pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai

berikut.

1. Pemahaman atas Peraturan Pemerintah yang berlaku

Peraturan pemerintah mengatur hak dan kewajiban bendahara intesai

pemerintah. Peraturan-peraturan pemerintah yang berlau menjabarkan

Page 32: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

23

kewajiban pelakasanan tatakelola keungan dan tatakelola organisasi

yang harus dijalankan setiap personale organisasi yang terkait. Dalam

konteks audit atas laporan keuangan instansi pemerintah auditor perlu:

a) Melakukan reviu atas sistem akuntansi dan pengendalian internal

dan memberikan rekomendasi perbaikan atas kelemahan-

kelemahannya;

b) melakukan pengujian dan koreksi atas kesalahan pencatatan

akuntansi sehingga menghasilkan laporan keuangan dengan

informasi yang lebih dapat diandalkan.

2. Penilaian Risiko Audit

Karena kegiatan audit dilaksanakan melalui berbagai pengujian yang

mengandung risiko kesalahan, makapenilaian risiko pengendalian (control

risk), risiko bawaan (inherent risk), dan risiko deteksi (detection risk)

perlu dilakukan agar auditor memiliki keyakinan memadai dalam menarik

kesimpulan dan mmeberikan rekomendasi dengan tepat.

F. Pelaksanaan Audit

Pelaksanaan proses audit didasarkan pada program kerja audit,

menggunakan prosedur dan teknik audit, dan dituangkan kedalam kertas

kerja audit. Proses audit dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 33: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

24

1. Tahap Survai Pendahuluan

Survei pendahuluan bertujuan untuk mengumpulkan informasi umum

mengenai seluk-beluk proses kegiatan unit kerja yang di audit,

penelaahan peraturan, serta menganalisis informasi yang diperoleh,

sehingga bisa dikenali masalah-masalah yang perlu dikembangkan

pada tahap audit pendahuluan (temuan sementara).

a. Langkah Kerja

1) Lakukan pembicaraan pendahuluan dengan Pimpinan Unit

Kerja untuk membahas tentang ruang lingkup, periode dan

kegiatan yang akan dilakukan audit operasional

2) Dapatkan informasi umum dari unit kerja yang meliputi :

Struktur Organisasi, antara lain : tugas/fungsi,

program/kegiatan, struktur delegasi wewenang, jaringan

komunikasi, struktur informasi, dan uraian tugas.

SURVAI

PENDAHULUAN

LAPORAN HASIL

AUDIT

AUDIT

LANJUTAN

TELAAH

DAN UJI SPI PAO FAO AO TAO

PAO : Preliminary Audit Objectives

TAO : Tentative Audit Objectives

FAO : Firm Audit Objectives

AO : Audit Objectives

Page 34: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

25

Peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis yang ada.

Data/informasi apa saja yang telah dimiliki sebagai dasar

pelaksanaan kegiatan.

Informasi tentang pelaksanaan tindak lanjut hasil audit

yang lalu

3) Lakukan identifikasi terhadap masalah-masalah (temuan

sementara) yang perlu dikembangkan pada tahap selanjutnya

4) Membuat simpulan atas hasil survai pendahuluan, dan tuangkan

hasilnya dalam kertas kerja audit

2. Tahap Pengujian SPI

Pengujian SPI dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi yang

lebih terinci dari program/kegiatan unit kerja yang dinilai mempunyai

potensi untuk diperbaiki/disempurnakan, serta pengujian terbatas

terhadap Struktur Pengendalian Internal untuk meyakini kekuatan atau

kelemahan sistem yang ada. Pada tahap ini diharapkan dapat

ditemukan/dikenali kelemahan/penyimpangan yang cukup signifikan,

sehingga memerlukan pendalaman audit (temuan potensial).

a. Penilaian Atas SPI

Melakukan evaluasi atas efekvitas sistem pengendalian internal

untuk memastikan bahwa pengendalian telah diterapkan secara

Page 35: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

26

memadai sehingga dapat mengurangi risiko yang dihadapi

universitas.

b. Langkah Kerja

1) Melakukan penilaian atas sistem pengendalian intern atas 8 unsur

pengendalian dengan menggunakan Internal Control Questionaire

(Daftar Pertanyaan Pengendalian) /Terlampir

2) Melakukan pengujian atas masing-masing unsur pengendalian

untuk mendeteksi adanya kelemahan pengendalian yang

memerlukan perbaikan.

3) Lakukan pengujian terbatas atas pelaksanaan tugas/fungsi,

program/kegiatan, serta pengendalian yang dilaksanakan.

4) Dari hasil pengujian atas pelaksanaan pengendalian (test of

control), simpulkan tingkat efektivitas pengendalian dan tentukan

area dari kelemahan pengendalian yang memerlukan

pendalaman/pengujian lanjutan

5) Buat kesimpulan atas hasil pengujian pengendalian internal dan

tuangkan ke dalam Kertas Kerja Audit.

3. Tahap Audit Lanjutan

Tahap audit lanjutan bertujuan untuk mendapatkan bukti yang cukup,

guna mendukung simpulan pada tahap pengujian pengendalian

manajemen. Bukti yang diperoleh diikhtisarkan dalam kertas kerja audit

Page 36: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

27

yang cukup, untuk mendukung kesimpulan laporan hasil audit. Tahap

ini terbagi dua; pengembangan temuan dan pelaporan hasil audit.

Sebelum laporan disusun, materi temuan harus sudah dikomunikasikan

dengan pihak pimpinan unit yang di audit agar diperoleh kesepakatan

mengenai fakta temuan dan mempermudah pelaksanaan tindak

lanjutnya. Temuan yang tidak tuntas dibicarakan termasuk rekomendasi

yang tidak disepakati, akan sangat berpengaruh pada kelancaran tindak

lanjutnya.

Tahap audit lanjutan paling tidak meliputi tiga lingkup sebagai berikut:

a. Audit Atas Pengelolaan Keuangan

Tujuan Audit

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa pelaporan

keuangan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

serta penggunaan dana dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan

efektif (2K dan 3E) untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi unit kerja yang bersangkutan. Simpulan yang

diharapkan dari hasil audit atas pengelolaan keuangan sebagai

berikut:

1. Keterkaitan antara realisasi penganggaran dengan perencanaan

program/kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi.

2. Ketaatan pada peraturan perundangan.

Page 37: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

28

3. Keandalan sistem akuntansi/pencatatan keuangan.

4. Kesesuaian pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

pada peraturan perundangan.

5. Efektivitas pengawasan terhadap pengelolaan keuangan.

Langkah Kerja

1) Lakukan Pengujian terhadap keterkaitan realisasi anggaran

dengan perencanaan program/kegiatan.

i. Dapatkan data tentang realisasi anggaran, bandingkan

dengan rencana anggarannya, teliti deviasi antara rencana

dan anggaran

ii. Teliti tingkat penyerapan anggarannya, apakah sangat

rendah atau lebih tinggi dari anggarannya, lakukan analisis

atas penyebabnya

iii. Teliti apakah perubahan atas penggunaan anggaran (revisi

anggaran) telah didukung dengan dasar/kebijakan yang

relevan

iv. Dan seterusnya

2) Lakukan Pengujian mengenai ketaatan pada ketentuan yang

berlaku.

3) Lakukan Pengujian terhadap keandalan sistem akuntansi/

pencatatan keuangan.

Page 38: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

29

4) Lakukan Pengujian terhadap kesesuaian pertanggungjawaban

keuangan pada ketentuan yang berlaku, mencakup pengelolaan

seluruh dana yang terserap.

5) Pengujian mengenai efektifitas pengawasan terhadap

pengelolaan keuangan.

b. Audit Atas Tugas Pokok Dan Fungsi

Tujuan Audit

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tugas pokok

dan fungsi unit kerja di lingkungan Unit Kerja telah direncanakan

dan dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif, serta

mencakup pula ketaatan terhadap peraturan perundangan dan

kewajaran pertanggungjawaban keuangannya (3E dan 2K).

Simpulan yang diharapkan dari hasil audit atas tugas pokok dan

fungsi unit kerja, meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Tugas pokok dan fungsi telah dijabarkan dalam struktur

organisasi yang dengan jelas menggambarkan pembagian tugas

dan wewenang kepada setiap pejabat maupun dijabarkan dalam

bentuk kegiatan rutin maupun proyek yang mendukung setiap

program/ kegiatan;

2) Perencanaan program/kegiatan yang dilakukan oleh setiap unit

kerja berlandaskan kepada Kebijakan Universitas dan Rencana

Strategis ;

Page 39: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

30

3) Evaluasi atas setiap program/kegiatan telah dilakukan secara

periodik;

4) Setiap program/kegiatan telah didukung tolok ukur keberhasilan

pencapaian tujuan dan sasaran;

5) Prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi senantiasa

diwujudkan dalam melaksanakan program/kegiatan;

6) Sistem informasi senantiasa dikelola dan dikembangkan guna

menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

7) Terdapat kepatuhan kepada peraturan-peraturan perundangan

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi;

8) Perencanaan dan pengawasan terhadap sistem pengawasan

melekat senantiasa dilakukan; dan Jika terdapat tugas tambahan,

maka tugas tambahan tersebut harus berdasarkan ketentuan

yang berlaku.

Langkah Kerja

Untuk memperoleh simpulan yang diharapkan dari hasil

audit atas tugas pokok dan fungsi unit kerja yang diaudit, maka

diperlukan beberapa pengujian/penilaian sebagai berikut

1) Pengujian terhadap pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal

2) Pengujian terhadap struktur organisasi, uraian tugas dan

wewenang.

3) Pengujian terhadap pelaksanaan rencana program/kegiatan,

Page 40: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

31

4) Pengujian terhadap kriteria/tolok ukur keberhasilan pelaksanaan

program/kegiatan.

5) Pengujian terhadap koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

program/kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan

4. Audit Atas Pengelolaan Sarana dan Prasarana

a. Tujuan Audit

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa sarana

dan prasarana kerja telah dikelola sesuai dengan peraturan

perundangan dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif.

Simpulan yang diharapkan dari hasil audit atas pengelolaan sarana

dan prasarana sebagai berikut:

1. Rencana pengadaan sarana dan prasarana dibuat sesuai dengan

rencana kegiatan yang telah ditetapkan dan disusun secara

matang dan akurat;

2. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana dilakukan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dengan volume dan kualitas

sesuai dengan kebutuhan dan dengan harga yang paling

menguntungkan bagi negara;

3. Barang-barang dipelihara dan dirawat secara memadai.

Barang-barang bergerak disimpan dengan baik sehingga

terlindung dari kerusakan dan kehilangan;

Page 41: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

32

4. Sarana dan prasarana yang dimiliki dimanfaatkan sepenuhnya

dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

5. Sarana dan prasarana yang dimiliki didukung dengan dokumen

kepemilikan yang sah, dicatat secara memadai,

diinventarisasikan dan dipertanggungjawabkan secara

periodik;

6. Sarana dan prasarana yang berlebih atau tidak dapat digunakan

lagi dipindahtangankan atau dihapuskan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku; dan

7. Penyewaan sarana dan prasarana milik instansi dilakukan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Langkah Kerja

Untuk memperoleh simpulan yang diharapkan dari hasil

audit atas pengelolaan sarana dan prasarana unit kerja yang

diaudit, maka diperlukan beberapa pengujian sebagai berikut:

1. Pengujian terhadap rencana pengadaan barang/jasa.

2. Pengujian terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

3. Pengujian terhadap penyimpanan dan pemeliharaan BMN.

4. Pengujian terhadap pemanfaatan BMN.

5. Pengujian terhadap pencatatan dan pelaporan BMN.

6. Pengujian terhadap penghapusan, pemindahtanganan dan

penyewaan BMN.

Page 42: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

33

c. Tahap Pelaporan

Laporan hasil audit merupakan hasil akhir dari proses audit.

Laporan hasil audit berguna antara lain untuk:

1. Mengkomunikasikan hasil audit kepada auditi dan pihak lain

yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-

undangan;

2. Menghindari kesalahpahaman atas hasil audit;

3. Menjadi bahan untuk melakukan tindakan perbaikan bagi

auditi dan instansi terkait; dan

4. Memudahkan pemantauan tindak lanjut untuk menentukan

pengaruh tindakan perbaikan yang semestinya telah

dilakukan.

Page 43: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

34

G. Kerangka Pikir

PT. TIKI MAKASSAR

AUDIT

OPERASIONAL

Sub Variabel X

1. Memilih Auditee.

2. Merencanakan

Audit .

3. Melakukan Audit.

4. Pelaporan dan

tindak lanjut.

Sub Variabel Y

1. Pembandingan kinerja sesungguhnya

dengan sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2. Penentuan penyebab tumbuhnya

penyimpangan kinerja sesungguhnya

dari yang telah ditetapkan dalam

standar.

3. Penegakkan perilaku yang diinginkan

dan tindakan yang digunakan untuk

mencegah perilaku yang tidak

diinginkan.

Analisis Pemeriksaan

Operasional

Dalam Menunjang Aktivitas

Jasa Kinerja Operasi

Page 44: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

35

H. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran dari rumusan masalah di atas,

maka penulis mengemukakan hipotesis:

“Audit Operasional berpengaruh signifikan terhadap Aktivitas Jasa

Operasional Kenerja PT. TIKI JNE Makassar.

Page 45: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Tiki Makassar yang ber

alamat Jl. A. Yani No. 21. No. Telepon : 0411-31788. Website: tiki-online.com

yang ditentukan pada objek penelitian.Sedangkan waktu penelitian dan

penyusunan laporan diperkirakan dua bulan.

B. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara atau proses

sistematis dalam pengumpulan, pecatatan, dan penyajian fakta. Dalam

penelitian ini juga digunakan metode sebagai berikut :

Riset lapangan :

Riset lapangan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan peninjauan langsung ke objek yang akan di teliti, dalam hal ini

yaitu PT. Tiki Makassar dengan tujuan untuk memperoleh data dan analisa

mengenai pengaruh audit manajemen sdm terhadap kinerja karyawan PT. Tiki

Makassar tersebut :

36

Page 46: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

37

Riset lapangan terdiri dari :

a. Observasi

Pengumpulan data yang diperoleh dengan peninjauan dan pengamatan

secara langsung terhadap kegiatan atau aktivitas PT. Tiki Makassar.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik

pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada

subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari

permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak

dapat dijelaskan dengan kuesioner.

b. Pertanyaan

Pengumpulan data yang diperoleh dengan tanya jawab menggunakan

kuisioner. Dalam penelitian ini digunakan kuisioner, jenis kuisioner yang

akan digunakan adalah kuisioner tertutup, responden hanya diberikan

kesempatan untuk menjawab sesuai pilihan yang telah disediakan.

Tujuan pokok pembuatan kuisioner :

1. Memperoleh informasi yang relevan

2. Memperoleh informasi dengan reabilitas dan validitas setinggi

mungkin.

Page 47: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

38

C. Jenis dan Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari:

1. Data Primer, yaitu data yang belum diolah dan diperoleh secara langsung

dari lapangan dengan cara manyebarkan kuisioner, wawancara dan

observasi.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperolehdari dokumen-dokumen yang

berasl dari perusahaan PT. Tiki Makassar.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel diperlukan dalam sebuah penelitian untuk

mengumpulkan data dari variabel yang diteliti. Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2000).

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel

merupakan sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif

sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Sugiyono, 1999). Dalam

menentukan sampel diperlukan suatu metode pengambilan sampel yang tepat

agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat menggambarkan keadaan

populasi secara maksimal.

E. Defenisi operasional

Defenisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau

diukur melalui gejala-gejala yang ada. Defenisi operasional yang digunakan

Page 48: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

39

utntuk penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang

meliputi:

1. Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhhadap

efesiensi dan efektivitas operasi perusahaan.

2. Audit Operasional adalah penilaian dan analisis yang komprehensif

terhadap program-program Operasional. Audit termasuk studi terhadap

fungsi Operasional pada organisasi secara keseluruhan termasuk yang

dilaksanakan oleh manajer dan para supervisor. Dari hasil audit akan

diketahui apakah kebutuhan potensial Operasional perusahaan telah

terpenuhi atau tidak dan berbagai hal dalam aktivitas jasa Ekspedisi yang

masih bisa ditingkatkan kinerjanya.

3. Menurut Moh As’ad (2003), kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang

menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas, kuantitas,

ketepatan waktu, keterampilan dan tingkat pengetahuan karyawan, dan

standar profesional kerja.

Page 49: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. TIKI JNE Makassar

PT. TIKI JNE didirikan oleh Bapak H. Soeprapto Suparno pada

tahun 1990, yang memulai kegiatan usahanya terpusat pada penanganan

kegiatan kapabeanan/impor kiriman barang atau dokumen dan

pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia. Sedangkan PT. TIKI JNE

Cabang Makassar didirikan pada tanggal 26 Mei 1999.

Pada tahun 1991, PT. TIKI JNE memperluas jaringan

internasionalnya dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-

perusahaan kurir beberapa Negara Asia (ACCA) yang bermarkas di

hongkong yang kemudian membri kesempatan kepada TIKI JNE untuk

mengembangkan wilayah antaran sampai keseluruh dunia. TIKI JNE

melayani pengiriman dengan cepat, penanganan kepabeanan serta

distribusi di Indonesia. Lewat situs yang efektif dan efisien, PT. TIKI JNE

juga member kemudahan akses atas informasi seputar layanannya.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengurusan

transportasi, hal yang menjadi prioritas utama adalah system pelayanan

yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Untuk itu PT. TIKI JNE

Cabang Makassar terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pengiriman

dan pelayan barang-barang yang dipercayakan oleh pelanggan. Layanan

ini dikembangkan untuk memenuhi tuntutan waktu dan global dan

permintaan pelanggan dalam distribusi pengiriman. Keluhan dari

40

Page 50: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

41

pelanggan dianggap sebagai masukan untuk menyelaraskan antara

kebutuhan dan harapan harapan pelanggan dengan pelayanan sesuai

dengan misi Perusahaan.

Mutu layanan dan kemampuan manajemen PT. TIKI JNE telah

pula diakui pemerintah Indonesia melalui pemberian penghargaan

“Adhikarya Pos” yaitu penghargaan tertinggi dalam bidang perposan pada

tahun 1998 dan 2001. Kehandalan PT. TIKI JNE juga telah dibuktikan

dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO

9001:2001 atas jasa layanan yang telah diberikan.

B. Kegiatan Usaha PT. TIKI JNE Makassar

` PT. TIKI JNE Cabang Makassar merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang jasa ekspedisi (pengiriman barang atau dokumen).

Dalam situsi dunia yang bergerak serba cepat, kehadiran perusahaan jasa

antaran ekspres memang sangat tepat karena kebutuhan akan layanan ini

tumbuh pesat dan pangsa pasarnya pun cenderung meningkat.

Perkembangan teknologi setidaknya telah melahirkan konsekuensi-

konsukensi, diantaranya; terbukanya era komunikasi yang realtime yang

berimbas pada perilaku manusia dan tuntutan kecepatan pada sektor jasa

dan pelayanan. Jasa pengiriman kargo juga tidak lepas dari tuntutan

tersebut. Masyarakat dan pelanggan menuntut kecepatan akses yang

diberikan oleh perusahaan jasa pengiriman barang dan logistik.

PT. TIKI JNE Cabang Makassar melayani pengiriman dengan

cepat, penanganan kepabeanan serta distribusi di Indonesia. Lewat situs

Page 51: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

42

yang efektif dan efisien, PT. TIKI JNE juga memberi kemudahan akses

atas informasi seputar layanannya. Mutu layanan dan kemampuan

manajemen PT. TIKI JNE telah pula diakui pemerintah Indonesia melalui

pemberian penghargaan “Adhikarya Pos” yaitu penghargaan tertinggi

dalam bidang perposan pada tahun 1998 dan 2001. Kehandalan PT. TIKI

JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan

serta sertifikasi ISO 9001:2001 atas jasa layanan yang telah diberikan.

Di bawah ini merupakan kegiatan-kegiatan usaha PT. TIKI JNE

Cabang Makassar :

1. Jasa Kurir Dalam Negeri dan Antar Kota

Dengan keberadaan jaringan dalam negeri yang dapat diandalkan TIKI

JNE menjamin kecepatan pengantaran keseluruh wilayah di Indonesia.

Beroperasi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, TIKI JNE

menawarkan waktu penjemputan dari transit yang cepat dan fleksibel

kepada pelanggan.

2. Jasa Kurir Luar Negeri

TIKI JNE memindahkan dokumen hingga paket besar ke berbagai

tujuan di seluruh dunia dengan kecepatan dan kehandalan yang teruji.

TIKI JNE juga melayani pengantaran khusus untuk kiriman peka

waktu hingga tujuan akhir. Semua kiriman dimonitor setiap saat

melalui program situs TIKI JNE oleh para tim kami secara profesional.

Page 52: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

43

3. Jasa Kargo Laut dan Udara

Kecepatan dan keamanan serta keakuratan kegiatan impor dan ekspor

adalah jaminan TIKI JNE kepada pelanggan untuk keperluan jasa

kargo laut dan udara. Dengan jaringan luas dan strategis di berbagai

Negara, TIKI JNE memiliki sumber daya dan kemampuan menangani

pengiriman kargo laut dan udara kemana saja setiap saat.

4. Jasa Perpindahan Angkutan Darat Pergudangan

TIKI JNE menyediakan jasa perpindahan dan pengepakan barang

seluruh isi kantor, pabrik, galeri atau rumah dan memindahkannya ke

lokasi baru serta membuka pengepakan. TIKI JNE mengadakan

kunjungan untuk mendiskusikan pengemasan, pengepakan, serta

pengaturan transportasi angkutan yang tepat sampai ke tujuan.

5. Logistik dan Distribusi

Dengan lebih dari 50 kantor cabang dan lebih 150 depot pengantaran

di berbagai kota di Indonesia, TIKI JNE dapat melayani tepat dan

cepat pengelolaan logistic dan pengantaran bagi banyak perusahaan

terkemuka. Selain memiliki tim yang professional, TIKI JNE dapat

melayani pelanggan dengan fleksibel sesuai kebutuhannya.

6. Jasa Layanan Kepabeanan

Antisipasi dan persiapan proses kepabeanan telah ditangani

sepenuhnya untuk menghidari keterlambatan. Pengalaman telah

menjadikan TIKI JNE dipilih oleh berbagai institusi pemerintah dan

Page 53: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

44

non pemerintah untuk menangani distribusi dan kepabeanan untuk

proyek-proyek mereka.

7. Jasa Penjemputan Bandara

Bertujuan untuk menjamin kelancaran proses kedatangan, transit atau

keberangkatan para pelanggan, TIKI JNE menyediakan jasa

pendamping melalui proses imigrasi dan kepabeanan. Mengatur

transporytsi, penginapan, sertareservasi tiket, membantu pelanggan

menhindari dari antrian yang tidak perlu.

C. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Pada PT. TIKI JNE Makassar adalah sebagai berikut :

1. Branch Manager

2. Marketing Supervisor, terdiri atas :

a. Sales Representatif

b. Cash Sales/Front Line

3. Operasional Supervisor, terdiri atas :

a. Customer Service

b. Checker POD

c. Courier (Rider/Driver)

4. Financial Supervisor, terdiri atas :

a. Accounting

b. Invoicher

c. Collector

Page 54: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

45

Page 55: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

46

D. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas masing-masing Manager yang tersusun pada struktur organisasi dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Branch Manager, mempunyai tugas :

a. Melakukan pengembangan kegiatan sales dan marketing.

b. Melakukan pengembangan sumber daya manusia.

c. Memeriksa da bertanggung jawab terhadap pengeluaran biaya sales

dan operasional.

d. Menyetujui transaksi kredit sesuai dengan ketentuan local.

e. Melakukan pengawasan keuangan.

f. Bertanggung jawab atas pelaksanaan peraturan perusahaan.

g. Bertanggung jawab ataspelaksanaa prosedur kerja.

h. Bertanggung jawab atas kinerja karyawan.

i. Bertanggung jawab atas pencapaian budget.

j. Bertanggung jawab kepada manager direktur.

2. Marketin Supervisor, membawahi :

a. Sales Representatif, tugasnya :

1. Mencari peluang pangsa pasar.

2. Membuat penawaran dan melakukan pengecekan atas isi

penawaran.

3. Mengajukan surat penawaran.

b. Cash Sales Front Line, tugasnya :

1. Membuat laporan kasir.

Page 56: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

47

2. Membuat bukti penerimaan dan pengeluaran cass.

3. Melakukan penyetoran dan pengambilan dana di Bank.

4. Membuat permintaan atas surat transfer.

3. Operasional supervisor, membawahi :

a. Customer Service, tugasnya :

1. Melakukan sales visit ddan marketing.

2. Membuat laporan sales visit.

3. Mengawasi kegiatan operasional.

4. Membuat penawaran dan menetapkan harga jual sesuai yang telah

ditetapkan.

5. Melakukan peninjauan kontrak dan inspeksi.

6. Menerima order dari pelanggan atau cabang/agen.

b. Checker POD, tugasnya :

1. Entry data POD (Prove Of Delivery).

2. Mengirim data Up Load ke Jakarta.

3. Mengecek POD yang ada untuk dicocokkan dengan delivery

Runssheet.

c. Courier (rider/driver), tugasnya :

1. Mengantar barang sesuai dengan alamat yang tertera pada connote,

dan menyerahkan barang dengan meminta tanda tangan dan nama

jelas penerima pada connote atau resi sedangkan tanggal dan jam

ditullis oleh kurir itu sendiri.

4. Financial Supervisor, membawahi :

Page 57: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

48

a. Accounting, tugasnya :

1. Merupakan salah satu departemen yang melakukan pembukuan.

2. Membuat laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang

berhubungan dengan kegiatan tersebut

b. Invoicher, tugasnya :

1. Membuat dan menerbitkan invoicher untuk tagihan kepada

pelanggan.

c. Collector, tugasnya :

1. Melakukan tagihan kepada pelanggan yang sudah jatuh tempo.

.

Page 58: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

49

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tujuan dan Sasaran Tentang Audit Operasional pada PT. Tiki JNE

Makassar.

Pada prinsipnya tujuan audit opersional adalah untuk memberikan

saran-saran perbaikan kepada manajemen atau kondisi operasional yang

berjalan dalam usaha untuk memperbaiki dan menghindari kelemahan-

kelemahan yang mungkin timbul dikemudian hari. Di samping itu audit

operasional juga dapat dijadikan sebagai alat untuk memeriksa kehematan,

efesiensi dan efektifitas suatu atau beberapa kegiatan dan juga menilai

apakah cara-cara atau metode-metode pengolahan yang diterapkan dalam

kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik. Apabila dalam pemeriksaan

keuangan pemeriksa banyak menitikberatkan kepada bukti pendukung

(evidence) yang terdiri dari catatan-catatan atau bukti pendukung saja,

maka pada audit operasional pemeriksa dituntut untuk mengamati dan

menilai kegiatan yang melatar belakangi bukti-bukti tersebut.

1. Sasaran Audit Operasional

Adapun yang menjadi sasaran dan ruang lingkup audit operasional,

antara lain :

a. Untuk menilai sejauh mana manajemen telah mengambil langkah lanjut

atas rekomendasi temuan hasil pemeriksaan.

b. Untuk melaporkan rekomendasi yang telah, sedang atau tidak dapat ditindak

49

Page 59: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

50

Lanjuti kepada pimpinan atau manajemen dan kepada APFP yang

terkait dengan sebelumnya.

2. Kriteria Pelaksanaan Tindak Lanjut Audit Operasional

Adapun criteria dari audit opersional, antara lain :

a. Tanggung jawab pelaksanaan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan

harus ditetapkan secara jelas.

b. Tindakan yang diambil harus sesuai dengan rekomendasi dan

mendapat persetujuan oleh pihak yang berwenang.

c. Tindakan harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah

ditetapkan pada rencana tindak lanjut dan sejalan dengan dokumen

atau bukti yang riil.

3. Proses Pengiriman Barang Pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar

Dengan Sistem Door to Door Service

Adapun sistem pengiriman barang yang dilakukan oleh PT. TIKI

JNE, yaitu antara lain :

1. Menerima order

Pada tahap ini di mana customer akan menghubungi melalui telepon

atau sms dengan menyebut nama alamat (rumah, kantor atau

perusahaan), jika customer sudah menjadi pelanggan tetap maka cukup

menyebut nama perusahaanya, semua obrolan dicatat dalam order

sheet (daftar pick up).

Page 60: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

51

2. Rider/driver Pick Up

Petugas pick up berangkat untuk menjemput barang, namun sebelum

berangkat harus mencatat daftar pick up pada order sheet dan sebelum

kembali ke kantor terlebih dahulu menghubungi traffic control

(customer service) jika terjadi pick up-an tambahan dan traffic control

akan menyampaikan melalui telepon atau sms.

3. Pengukuran berat/volumetric dan tafif

Barang yang akan dikirim baik dokumen maupun paket harus

ditimbang atau diukur berat/volumetric, agar dapat ditentukan

harga/tarif yang akan dikenakan.

4. Pembuatan connote (resi pengiriman)

Resi ini dibuat untuk setiap satu alamat tujuan dan merupakan bukti

serah terima antara pengirim dengan pihak perusahaan.

5. Pembuatan manifest

Manifest adalah rekapitulasi barang-barang yang akan dikirim.

Manifest ini sebagai bukti banyaknya barang yang dikirim.

6. Baging

Barang yang bias masuk dalam karung dimasukkan ke karung agar

tidak tercecer, sekaligus untuk menentukan jumlah koli yang akan

dikirim, pada karung dituliskan kota tujuan dan beratnya dengan spidol

besar.

Page 61: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

52

7. Timbang

Penimbangan dilakukan untuk pembuatan surat muatan udara agar

dapat diketahui berapa koli, berapa berat persatu koli.

8. Pemberangkatan ke bandara

Apabila barang yang akan dikirim sudah selesai prosedur di atas maka

barang diberangkatkan ke bandara untuk diserah terimahkan ke pihak

gudang airlines yang akan mengangkut barang tersebut untuk

penanganan selanjutnya.

SMU/AWB dalam hal ini dikeluarkan oleh perusahaan airlines

sebagai surat atau bukti untuk barang-barang yang akan dimuat pada

pesawat udara, yang jumlah koli dan berat barang yang akan tercantum di

dalamnya.

B. Perkembangan Penjualan Jasa Ekspedisi

Perkembangan penjualan pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar

dari tahun ketahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel. 5

Data Realisai Penjualan Jasa Periode 2009-2013

Pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar

Tahun Target Penjualan Realisasi Penjualan

2009

2010

2011

2012

2013

450.250.368

511.542.245

650.584.298

659.364.000

710.104.000

445.500.000

691.395.433

587.296.524

598.427.356

897.372.602

Sumber PT. TIKI JNE Cabang Makassar 2013

Page 62: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

53

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa volume penjualan pada PT.

TIKI JNE Cabang Makassar selama lima tahun terakhir terus mengalami

perubahan. Pada tahun 2009 target penjualan sebesar Rp. 450250.368 dan

terealisasi penjualan sebesar Rp. 445.500.000 kemudian pada tahun 2010

target penjualan sebesar Rp. 511.542.245 dan terealisasi sebesar Rp.

691.395.433. Pada tahun 2011 target penjualan sebesar Rp. 650.584.298,

terealisasi sebesar Rp 587.296.524. Lalu pada tahun 2012 target penjualan

sebesar Rp. 659.364.000 dan terealisasi sebesar Rp. 598.427.356.

kemudian pada tahun 2013 target penjualan sebesar Rp. 710.104.000 dan

terealisasi sebesar Rp. 897.372.602.

Pada tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa volume penjualan

pada PT. TIKI JNE Cabang Makasar selalu mengalami perubahan dari

tahun ke tahun yang mengakibatkan perkembangan yang tidak menentu

karena adanya persaingan yang sangat ketat diantara perusahaan penjualan

jasa ekspedisi yang sejenis. Untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan

secara drastic maka setiap langkah dalam aktivitas manajemen haruslah

efektif dan efisien.

C. Pelaksanaan Audit Operasional

Pelaksanaan audit operasional atas aktivitas penjualan jasa

ekspedisi pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar dilakukan oleh internal

auditor, yang biasanya dilakukan oleh seorang auditor yang langsung

didatangkan dari kantor pusat Jakarta. Waktu yang digunakan untuk

Page 63: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

54

mengaudit kurang lebih 3 (tiga) minggu dimana pelaksanaannya bersifat

rutin satu kali setahun dan biasanya dilakukan pada bulan November.

Dalam audit tersebut, internal auditor mengumpulkan jenis-jenis

bukti audit tertentu yang diperoleh selama proses pemeriksaan, dimana

metode pengumpulan bukti pemeriksaan itu dilakukan melalui kuesioner

yang datanya diperoleh dari karyawan/karyawati PT. TIKI JNE Cabang

Makassar yang berada di bagian penjualan.

Berikut adalah hasil dari 27 kuesioner yang diberikan penulis

kepada karyawan/karyawati PT.TIKI JNE Cabang Makassar pada bagian

penjualan :

No Pertanyaan Ya Tidak

A

1 perencanaan pemeriksaan

apakah jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan

pada aktivitas penjualan jasa (pengiriman

barang) PT. TIKI JNE Cabang Makassar telah

ditetapkan? 27 0 2 Apakah ada tujuan yang akan dicapai dalam

pemeriksan manajemen terhadap aktifitas

penjualan jasa pada PT.TIKI JNE Cabang

Makassar? 27 0 3 Apakah telah ditentukan jumlah pemeriksaan

yang akan melaksanakan pemeriksaan pada

fungsi penjualan jasa PT.TIKI JNE Cabang

Makassar? 27 0 4 Apakah pekerjaan dan tanggung jawab masing-

masing fungsi yang telah dilakukan sesuai

dengan pembagian tugas dalam struktur

organisasi? 27 0

B.

1

Pengumpulan bukti – bukti ferforma

Apakah setiap barang yang masuk dibuatkan

bukti? 27 0 2 Apakah setiap engiriman barang dibuatkan slip

pengiriman barang? 27 0 3 Apakah setiap penerimaan uang untuk

pengiriman barang dibuatkan bukti? 27 0

Page 64: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

55

4 Apakah dibuatkan laporan pngiriman barang

tiap hari, minggu, dan bulan? 27 0 C.

1 Analisis penyelidikan penyimpangan/deviasi

Apakah penetapan harga cukup layak jika di

badingkan dengan yang berlaku diperusahaan

sejenis? 27 0 2 Apakah setiap pengiriman barang selalu tepat

waktu atau tidah pernah mengalami

keterlambatan? 27 0 3 Apakah dalam setiap pengiriman barang pernah

mengalami cacat hingga sampai ditujuan? 27 0 4 Apakah dalam pencatatan pengiriman barang

secara fisik sama dengan yang ada pada bagian

pembukuan? 27 0 5 Apakah telah dilakukan analisa untuk

mengetahui penyebab terjadinya selisih antara

anggaran dan realisasi penjualan? 27 0

D.

1

Menentukan tindakan korektif

Apakah ada ganti rugi dari pihak perusahaan

bilamana ada barang yang rusak/cacat? 27 0 2 Apakah setiap terjadi kesalahan pencatatn

dilakukan jurnal koreksi? 27 0 3 Apakah manajer pemasaran PT.TIKI JNE

Cabang Makassar mengadakan evaluasi kerja

terhadap aktivitas penjualan jasanya? 27 0 4 Apakah manajer penjualan PT.TIKI JNE

Cabang Makassar yang mementau dan

membuat penjualan jasa (pengiriman barang)? 27 0 E.

1 Melaporkan hasil manajemen audit

Apakah hasil pemeriksaan pada aktivitas

penjualan jasa (pengiriman barang) PT.TIKI

JNE Cabang Makassar dilaporkan dalam

bentuk tertulis atau lisan? 27 0 2 Apakah hasil pemeriksaan manajemen pada

aktifitas penjualan jasa (pengiriman barang)

PT.TIKI JNE Cabang Makassar dibandingkan

dengan hasil sebelumnya? 27 0 3 Apakah laporan kinerja penjualan cabang

diperiksa oleh manajer pemasaran dan

pimpinan regional? 27 0 Sumber Data Olahan : PT. TIKI JNE Makassar 2013

Melihat hasil dari 27 kuesioner yang diberikan penulis kepada

karyawan/karyawati PT.TIKI JNE Cabang Makassar pada bagian

Page 65: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

56

penjualan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan

pemeriksaan telah dilaksanakan.

D. Perencanaan pemeriksaan

1. Jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan pada aktifitas penjualan jasa

(pengeriman barang) PT. TIKI JNE Cabang Makassar telah ditetapkan

2. Ada tujuan yang akan dicapai dalam pemeriksaan manajemn terhadap

aktifitas penjualan jasa pada PT.TIKI JNE Cabang Makassar

3. Telah ditentukan jumlah pemeriksaan yang akan melaksanakan

pemeriksaan pada fungsi penjualan jasa PT.TIKI JNE Cabang

Makassar

4. Pekerjaan dan tanggung jawab masing – masing fungsi yang telah

dilakukan sesuai dengan pembagian tugas dalam struktur organisasi

a. Pengumpulan bukti – bukti ferforma

1. Setiap barang yang masuk dibuatkan bukti

2. Setiap pengiriman barang di buatkan slip pengiriman barang

3. Setiap penerimaan uang untuk pengiriman barang dibuatkan bukti

4. Dibuatkan laporan pengiriman barang tiap hari, minggu, dan bulan

b. Analisi penyelidikan penyimpangan/deviasi

1. Penetapan harga cukup layak jika dibandingkan dengan yang

berlaku diperusahaan sejenis

2. Setiap pengiriman barang selalu tepat waktu atau tidak pernah

mengalami keterlambatan

Page 66: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

57

3. Dalam setiap pengeriman barang pernah mengalami cacat hingga

sampai tujuan

4. Dalam pencatatan pengiriman barang secaraa fisik sama dengan

yang ada pada bagian pembukuan

5. Telah dilakukan analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya

selisih antara anggaran dan realisasi penjualan

c. Menentukan tindakan korektif

1. Ada ganti rugi dari pihak perusahaan bilaman mana ada barang

yang rusak/cacat.

2. Setiap terjadi kesalahan pencatatan dilakukan jurnal koreksi

3. Manajer pemasaran PT. TIKI JNE Cabang Makassar mengedakan

evaluasi kerja terhadap aktifitas penjualan jasanya

4. Manajer penjualan PT. TIKI JNE Cabang Makassar yang memntau

dan membuat penjualan jasa (pengiriman barang)

d. Melaporkan hasil manajemen audit

1. Hasil pemeriksaan pada aktifitas penjualan jasa (pengiriman

barang) PT.TIKI JNE Cabang Makassar dilaporkan dalam bentuk

tertilis dan lisan

2. Hasil pemeriksaan manajemen pada aktivitas penjualan jasa

(pengiriman barang) PT.TIKI JNE Cabang Makassar dibandingkan

dengan hasil sebelumnya

3. Laporan kinerja penjualan cabang diperiksa oleh manajer

pemasaran dan pimpinan regional.

Page 67: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

58

Sedangkan pelaksanaan serangkaian audit operasional atas

aktivitas penjualan jasa ekspedisi pada PT. TIKI JNE Cabang

Makassar yang dilakukan oleh internal auditor, mencakup tahapan-

tahapan sebagai berikut :

1. Survey Pendahuluan

Tahap survey pendahuluan merupakan tahap awal dalam

melakukan audit operasional. Berdasarkan pengamatan dan

langkah awal yang telah dilakukan, penulis melakukan pemberian

kuesioner sebanyak 27 rangkap kepada karyawan yang ada di unit

kerja penjualan. Hal itu dilakukan agar diperoleh data – data

mengenai objek yang akan diperiksa

2. Pengujian atas system pengendalian manajemen

Sebelum memasuki tahap pemeriksaan lanjutan, auditor harus

terlebih dahulu mengumpulkan informasi praktis mengenai sitem

pengendalian terhadap kegiatan – kegiatan yang sedang diperiksa.

Berdasarkan pengujian atas system pengendalian manajemen dapat

penulis simpulkan bahwa:

a. Mengenai system – system dan prosedur – prosedur telah

dilakukan secara efektif dan efesien yaitu dalam usaha

mencapai tujuan yang dimaksud

b. Telah dulakukannya evaluasi kerja terhadap aktifitas penjualan

jasa yang dilakuan oleh manajer pemasaran PT. TIKI JNE

Cabang Makassar.

Page 68: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

59

3. Pengujian Terinci

Pelaksanaan pengujian terinci dilakukan untuk mengidentifikasi

masalah yang temukan oleh auditor.

Dalam pengujian terinci ada beberapa sasaran yang telah dicapai

sasaran tersebut mencakup hal – hal sebagai berikut :

a. Adanya ketaatan pada kebijaksanaan – kebijaksanaan yang sudah

ditetapkan

b. Adanya pencapaian tujuan yang tetah ditetapkan

c. Adanya efesiensi dalam beroperasi

d. Adanya efesiensi dan kehematan dalam mengguanakan sumber dana

dan daya.

1. Temuan pemeriksaan

Setelah dilakukan pengujian terinci maka akan diperoleh beberapa

temuan pemeriksaan. Adapun beberapa temuan yang penulis dapatkan

antara lain :

Temuan yang bersifat positif

a. Dalam aktifitas penjualan jasa ekspedisi, pelaksanaannya telah

sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan

b. Data realisasi penjualan jasa telah sesuai dengan realisasi penjualan

Temuan yang bersifat negative

a. Tidak semua karyawan pada bagian penjualan jasa mampu

melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka

Page 69: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

60

b. Dalam pengiriman barang pernah mengalami cacat hingga sampai

ketempat tujuan

c. Tidak dilakuannya penelitian tentang latar belakang pendidikan

serta training untuk meyakinkan bahwa karyawan bagian penjualan

yang menangani pengiriman barang berkompoten atau tidak.

Dari temuan diatas dapat dilihat bahwa pada PT. TIKI JNE Cabang

Makassar, dalam melaksanakan pemeriksaan secara rinci terhadap

pelaksanaan penjualan jasa ekspedisi, auditor melakukan penelahan lebih

lanjut dari permasalahan yang terjadi

2. Rekomendasi

Permasalahan–permasalhan yang ditemukan dalam pengujian

terinci merupakan landasan bagi auditor dalam pengajuan rekomendasi.

Dari permasalahan yang ditemukan dalam pengujian terinci,

penulis mengajukan beberapa rekomendasi perbaikan atas temuan yang

bersifat negatif, yaitu :

a. Kondisi

Tidak semua karyawan/karyawi pada bagian penjualan mampu untuk

melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka

b. Kriteria

Karyawan yang terampil, tekun, bertanggung jawab serta memiliki

kemampuan dibidangnya masing-masing, merupakan modal utama

untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang terdapat dalam

perusahaan.

Page 70: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

61

c. Akibat

Proses penyelesaian pekerjaan yang berlangsung lama dan berlarut-

larut, yang lebih lanjut akan menyebabkan kinerja sumber daya

manusia kurang baik, khususnya dalam menganalisa penjualan jasa

ekspedisi dalam hal pengiriman barang. Analisa yang kurang tepat

dapat menimbulkan sutu masalah.

d. Rekomendasi

Memberikan pelatihan teknis yang bersifat rutin dan

berkesinambungan, sehingga karyawan/karyawi baru yang bergabung

dalam divisi penjualan bias mendapatkan pengetahuan dari pelatihan

tersebut. Selain itu materi yang diberikan hendaknya disesuaikan

dengan kemajuan teknologi yang ada.

e. Kondisi

Pendidikan serta training untuk meyakinkan bahwa personil bagian

penjualan yang menangani pengiriman barang berkompeten atau tidak.

f. Kriteria

Karyawan/karyawati yang memiliki pengetahuan, terampil, tekun,

bertanggungjawab serta memiliki kemampuan yang tinggi di

bidangnya masing-masing merupakan modal utama untuk

melksanakan tugas atau pekerjaan

Page 71: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

62

g. Akibat

Kurangnya kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pegawai

dalam melaksanakan tugasnya.

3. Rekomendasi

Melakukan penyeleksian untuk menyaring karyawan – karyawan yang

berkompeten di bidangnya khususnya di bagian penjualan. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh

pegawai, berkompeten atau tidak dalam melaksanakan tugasnya karena

kemampuan dan keahlian yang tinggi merupakan modal yang utama

dalam melaksanakan pekerjaannya khususnya mengenai masalah

pengiriman barang yang memang membutuhkan penanganan yang serius.

4. Pelaporan

Penyusunan hasil audit merupakan akhir dalam proses audit operasional

yang mencerminkan kredibilitas dan profesionalisme pemeriksa.

Berdasarkan analisa data tahap audit operasional di atas maka dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan audit operasional atas aktivitas penjualan

jasa ekspedisi pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar telah dilaksanakan

dengan baik dan sesuai dengan kriteria audit operasional.

Hal ini dapat dilihat dari tahap audit operasional atas aktivitas penjualan

jasa pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar, yang terdiri dari : tahap survey

pendahuluan, pengujian atas system pengendalian manajemen, pengujian

terinci, pengembangan temuan-temuan, rekomendasi dan pelaporan. Dimana

semua tahap ini dilakukan dengan teliti. Demikian halnya dalam kegiatan

Page 72: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

63

penjualan jasa ekspedisi pelaksanaannya telah sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan perusahaan

Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya dapat

diterima kebenarannya, karena dapat dibuktikan

Page 73: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

64

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Pelaksanaan audit opersional atas aktivitas penjualan jasa ekspedisi

pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar, telah sesuai dengan kriteria audit

operasional atau standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hanya

saja jumlah auditor yang melakukan audit biasanya Cuma satu orang, hal

ini menyebabkan terbatasnya waktu dan tenaga untuk meneliti seluruh

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penjualan jasa ekspedisi.

Audit operasional menunjukkan bahwa volume penjualan pada PT.

TIKI JNE Cabang Makassar selama lima tahun terakhir terus mengalami

perubahan. Pada tahun 2009 target penjualan sebesar Rp. 450250.368 dan

terealisasi penjualan sebesar Rp. 445.500.000 kemudian pada tahun 2010

target penjualan sebesar Rp. 511.542.245 dan terealisasi sebesar Rp.

691.395.433. Pada tahun 2011 target penjualan sebesar Rp. 650.584.298,

terealisasi sebesar Rp 587.296.524. Lalu pada tahun 2012 target penjualan

sebesar Rp. 659.364.000 dan terealisasi sebesar Rp. 598.427.356.

kemudian pada tahun 2013 target penjualan sebesar Rp. 710.104.000 dan

terealisasi sebesar Rp. 897.372.602.

64

Page 74: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

65

Demikian halnya dengan waktu pelaksanaan audit yang dilakukan

secara berkala tersebut yaitu setiap setahun sekali, sedang waktunya terlalu

lama, hal ini biasa menimbulkan munculnya masalah yang terlambat

diketahui.

Sistem yang diterapkan dan kemampuan dari sumber daya manusia

yang dimiliki masih terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena

kurangnya pelatihan yang diberikan oleh pihak perusahaan dalam hal

pengiriman barang.

Aktifitas penjualan jasa ekspedisi pada PT. TIKI JNE Cabang

Makassar, pelaksanaannya telah dijalankan dengan baik dan sesuai

prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis

mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam audit operasional atas aktifitas penjualan jasa ekspedisi, jumlah

auditor yang akan melakukan proses audit hendaknya ditambah, hal ini

dilakukan untuk mengefisienkan wakitu dan tenaga untuk memriksa

seluruh dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penjualan jasa

ekspedisi. Begitu pula dengan kegiatan audit yang dilakukan setiap setahu

sekali, sebaiknya dilakukan setiap enam bulan sekali. Hal ini dimaksudkan

agar masalah yang terjadi dapat segera diketahui dan ditangani secara tepat

waktu, sehingga permasalhan tersebut tidak berkembang lebih luas lagi.

Page 75: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

66

2. Hendaknya meningkatkan sumber daya manusia dengan memberikan

pelatihan secara rutin dan berkesinambungan agar karyawan baru yang

bergabung dalam divisi penjualan bias mendapatkan pengetahuan dari

pelatihan tersebut dan melakukan penyeleksian untukn menyaring

personil-personil yang berkompeten di bidangnya, khususnya di bagian

penjualan jasa.

Page 76: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

67

DAFTAR PUSTAKA

Antonius Alijoyo, 2006. Komite audit yang efektif : panduan untuk komisaris,

Direksi dan komite audit. Ray Indonesia.

Boynton C. William, 2003. Modern auditing. Jakarta: Erlangga.

Boyton, et. al, (2001), Modern Auditind 7th

ED, Jhon Wiley & Sons, inc.

Dewi Ermayanti, (4 Maret 2010), Audit Operasional,

http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/04/pelaksanaan-audit-

operasional/, Diakses 22 Januari 2012

Hitt A. Michael, 2001. Manajemen strategi. Jakarta : salemba empat.

Iyaul Ulum M.D, (2009), Audit Sektro Uublik: Suatu Pengantar, Bumi Aksara,

Jakarta

IBK. Bhayangkara, 2008. Audit manajemen prosedur dan implementasi. Salemba

empat.

Lawrence B. Sawyer, JD, CIA, PA. DKK, 2005. Internal Auditing. Jakarta:

Salemba empat.

Mulyadi, 2002. Audititng edisi enam. Universitas Gadjah Mada: Salemba empat.

Munawir, (2000), Auditing Modern Buku 1, BPFE, Yogyakarta

Tim Peyusun, (2011), Modul Pelatihan Audit Operasional UNY, UNiversitas

Negeri Yogyakarata

Page 77: FIRMAN ANDA 10573 02012 10 - digilibadmin.unismuh.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Antonius Alijoyo, 2006. Komite audit yang efektif : panduan untuk komisaris,

Direksi dan komite audit. Ray Indonesia.

Boynton C. William, 2003. Modern auditing. Jakarta: Erlangga.

Boyton, et. al, (2001), Modern Auditind 7th

ED, Jhon Wiley & Sons, inc.

Dewi Ermayanti, (4 Maret 2010), Audit Operasional,

http://dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/04/pelaksanaan-audit-

operasional/, Diakses 22 Januari 2012

Hitt A. Michael, 2001. Manajemen strategi. Jakarta : salemba empat.

Iyaul Ulum M.D, (2009), Audit Sektro Uublik: Suatu Pengantar, Bumi Aksara,

Jakarta

IBK. Bhayangkara, 2008. Audit manajemen prosedur dan implementasi. Salemba

empat.

Lawrence B. Sawyer, JD, CIA, PA. DKK, 2005. Internal Auditing. Jakarta:

Salemba empat.

Mulyadi, 2002. Audititng edisi enam. Universitas Gadjah Mada: Salemba empat.

Munawir, (2000), Auditing Modern Buku 1, BPFE, Yogyakarta

Tim Peyusun, (2011), Modul Pelatihan Audit Operasional UNY, UNiversitas

Negeri Yogyakarata