Upload
dangkhanh
View
241
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
PHYSICS FUN DAN GALILEO PADA MATERI POKOK KALOR
TERHADAP HASIL BELAJAR (STUDI EKSPERIMEN) PADA
SISWA KELAS VII MTs NEGERI KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat
Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Oleh :
ANI LATIFAH
NIM : 073611008
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ani Latifah
NIM : 073611008
Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 05 Desember 2011
Saya yang menyatakan,
Ani Latifah
NIM. 073611008
iii
KEMENTRIAN AGAMA R.I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp.(024) 7601295
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Physics Fun
dan Galileo Pada Materi Pokok Kalor Terhadap Hasil Belajar
(Studi Eksperimen) Pada Siswa kelas VII MTs Negeri Kendal
Tahun Pelajaran 2011/2012.
Skripsi: Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang 2011
Nama : Ani Latifah
NIM : 073611008
Program Studi : Tadris Fisika
telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Semarang, 20 Desember 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
H. Mursid, M. Ag Joko Budi Poernomo, M. Pd
NIP: 196703052001121001 NIP: 197602142008011011
Penguji I, Penguji II,
Andi Fadllan, S. Si, M. Sc Wenty Dwi Yuniarti, Spd. M. Kom
NIP: 198009152005011006 NIP: 197706222006042005
Pembimbing I, Pembimbing II,
Joko Budi Poernomo, M. Pd. Dr. H. Rahardjo, M. Ed. St
NIP: 197602142008011011 NIP: 196511231991031003
iv
KEMENTRIAN AGAMA R.I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp.(024) 7601295
NOTA PEMBIMBING Semarang, 04 Desemberb 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamual’aikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo Pada Materi Pokok Kalor Terhadap Hasil Belajar (Studi
Eksperimen) Pada Siswa kelas VII MTs Negeri Kendal Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Nama : Ani Latifah
NIM : 073611008
Jurusan : Tadris Fisika
Program Studi : S1
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Joko Budi Poernomo, M.Pd
NIP. 197602142008011011
v
KEMENTRIAN AGAMA R.I
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp.(024) 7601295
NOTA PEMBIMBING Semarang, 04 Desemberb 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamual’aikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo Pada Materi Pokok Kalor Terhadap Hasil Belajar (Studi
Eksperimen) Pada Siswa kelas VII MTs Negeri Kendal Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Nama : Ani Latifah
NIM : 073611008
Jurusan : Tadris Fisika
Program Studi : S1
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqosah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing II
Dr. H. Rahardjo, M.Ed.St
NIP. 196511231991031003
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo Pada Materi Pokok Kalor Terhadap Hasil Belajar (Studi
Eksperimen) Pada Siswa kelas VII MTs Negeri Kendal Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Penulis : Ani Latifah
NIM : 073611008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan Metode
Pembelajaran Physics Fun dan Galileo Berpengaruh terhadap hasil belajar fisika
materi pokok Kalor peserta didik kelas VII MTs Negeri Kendal.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen,
yang dilaksanakan di MTs Negeri Kendal Kabupaten Kendal. Sampel dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas VII G sebagai kelas eksperimen, dan kelas
VII A sebagai kelas kontrol, yang masing-masing kelas memiliki jumlah peserta
didik sebanyak 38. Adapun teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan
menggunakan teknik Cluster Random Sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi untuk
mengambil data nama peserta didik yang termasuk dalam populasi dan sampel
penelitian serta untuk mengetahui nilai ulangan peserta didik. Selain itu digunakan
metode tes essay untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Sebelum diberi
perlakuan, kedua kelas diberikan pre-test dan diuji keseimbanganya dengan uji
normalitas dan homogenitas. Kemudian kedua kelas diberi perlakuan yang
berbeda, kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan menggunakan Metode
Pembelajaran Physics Fun dan Galileo sedangkan kelas kontrol tidak
menggunakan Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo.
Dalam uji hipotesis nilai post-test hasil belajar peserta didik peneliti
menggunakan Uji t. Berdasarkan Uji t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel
= 1,99 sedangkan thitung = 5,256. Karena thitung > ttabel, maka Ha diterima, artinya
hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol. Berdasarkan
data yang diperoleh rata-rata nilai tes akhir kelas eksperimen = 80,13 dan kelas
kontrol = 70,92. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika pada
materi pokok Kalor dengan menggunakan Metode Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo lebih baik daripada dengan metode konvensional.
Dengan penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
menjadi inovasi bagi civitas akademik, para mahasiswa dan para pendidik agar
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan Metode
Pembelajaran Physics Fun dan Galileo dalam proses pembelajaran.
vii
KATA PENGANTAR
بسم اهلل الرحمن الرحيم
Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,
tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta
inayah-Nya dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman
Jahiliyah ke Zaman Islamiyah.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Physics
Fun dan Galileo Pada Materi Pokok Kalor Terhadap Hasil Belajar Studi
Eksperimen Pada Siswa elas VII MTs Negeri Kendal Taun Pelajaran
2011/2012 “ ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana S-1 pada Program Studi Tadris Fisika Jurusan Tadris Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril
maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Suja’i, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi ini.
2. Joko Budi Poernomo, M. Pd. selaku dosen pembimbing I dan Dr. H. Rahardjo,
M. Ed. St selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penulisan skripsi ini.
3. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
4. Drs. H. Asroni, M. Ag. selaku Kepala MTs Negeri Kendal yang telah
memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
5. Taofikoh, S. Pd guru fisika MTs Negeri Kendal, yang telah membantu
pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini.
viii
6. Ayah dan Ibunda serta kakak dan adik tercinta yang rela dan ikhlas dalam doa,
restu, suport, motivasi serta materi yang tiada henti dan tidak mengharap
balasan.
7. Keluarga besar aku yang selalu memberi motifasi untuk bisa menjalani semua
ini. Dan terutama untuk om yang selalu mensuport dan membantu dalam
segala hal.
8. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini. Iin, ijah, mimi,olief trima kasih sudah menjadi
teman baik aku slama ini. Dan tidak lupa pada temen kita yang sudah menikah
lita, serta tidak lupa juga untuk zelin makasih semua.dan buat temen baru aku
suport u memberi semangat bagi aku.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya
untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
berkesempatan membacanya.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amin
Semarang, 05 Desember 2011
Penulis
Ani Latifah
NIM. 073611008
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i
PERNYATAAN KEASLIAN………………………………………… ii
PENGESAHAN …… ………………………………………………… iii
NOTA PEMBIMBING ……. ………………………………………… iv
ABSTRAK ………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR………………………………………………… vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………… ix
DAFTAR LAMPIRAN ……. ………………………………………… xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… xiv
DAFTAR TABEL….. ………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN….…………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………. 4
C. Pembatasan Masalah…..…………………………………. 4
1. Pengaruh ………………………………………………. 4
2. Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo ……… 4
3. Hasil Belajar …………………………………………. 5
4. Materi Kalor …………………………………………. 5
D. Rumusan Masalah ……….…………………………………. 6
E. Tujuan Penelitian ……….…………………………………. 6
F. Manfaat Penelitian …….…………………………………. 6
BAB II METODE PEMBELAJARAN PHYSICS FUN DAN
GALILEO DAN HASIL BELAJAR …………………………. 8
A. Landasan Teori …………………………………………. 8
1. Pengertian Belajar …..…………………………………. 8
2. Hasil Belajar …………………………………………. 10
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ……. 13
4. Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo …..…. 14
x
5. Materi Pokok Kalor ………………………………….. 16
6. Langkah-langkah Pembelajaran Materi Pokok kalor
Dengan Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo .. 23
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ………………………….. 24
C. Hipotesis Penelitian ………………………………….. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………. 26
A. Desain Penelitian ………………………………….. 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………..... 26
C. Variabel Penelitian ………………………………….. 26
1. Variabel Bebas ………………………………….. 27
2. Variabel Terikat ………………………………….. 27
D. Prosedur Penelitian ………………………………….. 27
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel …. 30
F. Teknik Pengumpulan Data ………………………….. 31
G. Teknik Analisis Data …………………………………... 32
1. Analisis Pendahuluan ……………………………………
32
2. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes ………….. 32
3. Analisis Uji Hipotesis …………………………... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….. 38
A. Profil Sekolah …………………………………………... 38
B. Data dan Hasil Penelitian …………………………………… 40
1. Instrumen Tes dan Analisis Butir Soal Instrumen ….. 40
2. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen ………………….. 43
3. Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen ………………….. 46
C. Analisis Data dan Pengajuan Hipotesis ………………….. 48
1. Analisis Data Keadaan Awal ………………………….. 48
2. Analisis Data Tahap Akhir ………………………….. 49
D. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………….. 51
E. Keterbatasan Penelitian ………………………………….. 53
BAB V PENUTUP ………………………………………………….. 54
xi
A. Kesimpulan …………………………………………. 54
B. Saran-saran ………………………………………….. 54
C. Penutup ………………………………………………….. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.
Lampiran 29.
Lampiran 30.
Daftar Peserta Didik Kelas Uji Instrumen
Kisi-kisi Soal Uji Coba
Lembar Soal Uji Coba Bab Kalor
Lembar Jawaban Soal Uji Coba
Kunci Jawaban Soal Uji Coba
Daftar Nilai Peserta Didik Kelas Uji Coba
Tabel Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba
Contoh Perhitungan Validitas Soal
Contoh Perhitungan Reliabilitas Soal
Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal
Contoh Perhitungan Daya Beda Butir Soal
Uji Homogenitas Nilai Populasi
Daftar Peserta Didik Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test
Lembar Soal Pre Test dan Post Test
Lembar jawaban Pre Test dan Post Test
Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test
Daftar Nilai Pre-Test dan Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji Normalitas Data Nilai PreTest Kelas Eksperimen
Uji Normalitas Data Nilai Pre Test Kelas Kontrol
Uji Kesamaan Dua Varians data Pre Test Antara Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Uji Perbedaan Dua Rata-rata data Pre Test Antara Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Uji Homogenitas Nilai Pre Test
Silabus
RPP Kelas Eksperimen
RPP Kelas Kontrol
Lembar Kriteria Penilaian Efektif Kelas Eksperimen dan Kontrol
Lembar Penilaian Efektif Kelas Eksperimen dan Kontrol
Lembar Kriteria Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen
Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen
xiii
Lampiran 31. Data Nilai Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34.
Lampiran 35.
Lampiran 36.
..
Lampiran 37
Uji Normalitas Data Nilai Post Test Kelas Eksperimen
Uji Normalitas Data Nilai Post Test Kelas Kontrol
Uji Kesamaan Dua Varians data Post Test Antara Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Uji Perbedaan Dua Rata-rata data Post Test Antara Kelas Eksperimen dan
Kontrol
Uji Homogenitas Nilai Post Test
Data Gain Kelas Eksperimen
Lampiran 38. Data Gain Kelas Kontrol
Lampiran 39. Foto Copy Piagam KKN
Lampiran 40. Surat Uji Lab.
Lampiran 41. Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 42. Surat Izin Pra Riset
Lampiran 43. Surat Izin Riset
Lampiran 44. Surat Keteranga Penelitian
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas
Eksperimen
Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas
Kontrol
Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas
Eksperimen
Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas
Kontrol
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Persentase Validitas Butir Soa
Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
Persentase Daya Beda Butir Soal
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Eksperimen
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Kontrol
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas
Eksperimen
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas Kontrol
Daftar Chi Kuadrat Data Nilai Awal
Daftar Uji Homogenitas Data Nilai Awal
Daftar Chi Kuadrat Data Nilai Akhir
Daftar Uji Homogenitas Data Nilai Akhir
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan aktivitas paling penting
dalam keseluruhan upaya pendidikan. Hal ini dikarenakan dengan melalui
kegiatan belajar mengajar tujuan pendidikan akan tercapai, yaitu dalam
bentuk perubahan perilaku pada siswa. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 29 tahun 2003 pasal 3 mengemukakan tujuan pendidikan
nasional sebagai berikut.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa dalam pembelajaran terdapat dua posisi
subjek, yaitu guru dan siswa. Guru mempunyai posisi sebagai pengajar dan
siswa adalah pihak yang diajar. Sebagai pengajar guru dituntut untuk
senantiasa mengembangkan cara mengajarnya yang membuat siswa tertarik
dan berminat untuk mempelajari pelajaran yang diberikan. Dengan demikian
guru menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kegiatan
belajar mengajar.
Suatu realita dalam kehidupan sehari-hari, di dalam ruang kelas ketika
KBM berlangsung kerap nampak dengan jelas bahwa beberapa atau sebagian
besar siswa belum bisa belajar dengan baik. Memang ada siswa yang benar-
benar memperhatikan dan mengikuti KBM dengan baik sampai berakhir,
tetapi masih banyak pula yang kurang serius bahkan tidak memperhatikan
penjelasan guru. Hal ini mungkin disebabkan oleh strategi, model, metode
maupun cara yang digunakan oleh guru kurang disenangi oleh siswa.
Strategi belajar mengajar yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi
hasil dari tujuan yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilaksanakan.
2
Terdapat empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi;
mengidentifikasi peserta didik, memilih pendekatan belajar mengajar,
memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar, dan
menetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan.1 Oleh karena itu
seorang guru dituntut untuk mempunyai wawasan yang luas tentang
pemilihan strategi/metode belajar mengajar, sehingga memudahkan dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kendal merupakan salah satu sekolah di
Kabupaten Kendal, tepatnya di Kecamatan Bugangin. Secara umum,
pembelajaran yang berlangsung di sekolah ini masih menggunakan
pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran konvensional, peserta didik
menerima pelajaran hanya dengan mendengarkan ceramah dari guru,
mencatat dan mengerjakan tugas. Hal tersebut berlangsung secara terus
menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga menimbulkan perasaan
bosan dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran kurang
optimal.
Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran fisika kelas VII, bahwa
sebagian besar peserta didiknya mempunyai minat dan tingkat perhatian yang
kurang terhadap mata pelajaran fisika. Menurut mereka mata pelajaran fisika
adalah suatu mata pelajaran yang sukar pemahamannya, terutama
permasalahan yang berkenaan dengan konsep materi kalor. Pada materi
pokok ini, peserta didik kesulitan memahami rumus-rumus materi tersebut.
Penyebabnya adalah karena dalam pelaksanaan pembelajaran kalor, guru
menjelaskan materi dan memberikan contoh soal, kemudian memberi latihan
untuk dikerjakan peserta didik.
Dengan berlangsungnya model pembelajaran yang demikian, peserta didik
kurang dapat memahami dan menyelesaikan materi yang berkaitan dengan
kalor secara cermat, tepat dan cepat. Kurang pahamnya peserta didik ini,
tidak hanya dalam menyelesaikan soal materi kalor saja, tetapi dalam
1 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 5
3
keseluruhan materi perhitungan kalor. Dan ini semata-mata karena model
pembelajaran yang disampaikan oleh guru kurang menekankan pada
pemahaman konsep atau hanya berupa bentuk jadi atau rumusnya saja. Dan
hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik kelas
VII MTs N Kendal pada materi pokok kalor belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.
Dan kemampuan berfikir merupakan salah satu modal yang harus dimiliki
siswa sebagai bekal dalam menghadapi ilmu pengetahuan dan teknologi pada
masa sekarang ini. Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam
kehidupanya antara lain ditentukan oleh kemampuan berfikirnya, terutama
dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
Kemampuan berfikir juga merupakan sarana untuk mencapai tujuan
pendidikan yaitu agar siswa mampu memecahkan masalah.
Dari permasalahan di atas, penulis menawarkan sebuah metode
pembelajaran yang memberikan pemecahan masalah yang terjadi di dalam
kelas tersebut, yaitu dengan metode pembelajaran Physics Fun (aneh).
“Physics Fun (aneh), adalah pembelajaran dengan menunjukan hal-hal aneh
dalam hidup ini yang dapat menarik minat anak untuk mengerti prinsip fisika
lebih dalam”.2 Sedangkan “metode pembelajaran Galileo adalah model
mengajar dengan mengajukan persoalan nyata dalam hidup dan siswa diajak
untuk mencari jawaban mengapa peristiwa aneh ini terjadi”.3 Dengan metode
pembelajaran Physics Fun dan Galileo diharapkan mampu membuat siswa
mengingat – ingat materi pelajaran yang telah diajarkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan
penelitian tentang “PENGARUH PENGGUNAAN METODE
PEMBELAJARAN PHYSICS FUN DAN GALILEO PADA MATERI
POKOK KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR (STUDI
EKSPERIMEN) PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012”
2 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika, (Yogyakarta:USD ,2007), hlm. 86
3 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika, hlm. 95
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Belum efektifnya proses pembelajaran di MTs Negeri Kendal dikarenakan
selama ini masih menggunakan model pembelajaran yang masih
konvensional.
2) Masih banyak peserta didik yang belum tuntas hasil belajar pada mata
pelajaran fisika terutama pada materi getaran dan gelombang.
3) Belum pernah diajarkan metode pembelajaran Physics Fun dan Galileo di
MTs Negeri Kendal.
C. Pembatasan Masalah
Sebelum penulis membahas lebih lanjut penulisan skripsi ini, perlu
penulis jelaskan judul penelitian ini, dengan harapan agar mudah dipahami,
terarah, jelas dan tepat sasaran selain itu juga untuk menghindari agar tidak
terjadi kesalahfahaman serta salah tafsir. Maka perlu dipaparkan istilah
berikut diantaranya :
1. Pengaruh
Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini suatu akibat yang
timbul ke arah yang lebih baik oleh adanya pembelajaran dengan
menggunakan metode Physics Fun dengan metode Galileo.
2. Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo
“Metode pembelajaran fisika fun (aneh) adalah pembelajaran
dengan menunjukan hal-hal aneh dalam hidup ini yang dapat menarik
minat anak untuk mengerti prinsip fisika lebih dalam”.4 (aneh dalam hal
ini adalah termasuk juga kejadian yang ada disekitar kita untuk
memikirkan mengapa hal itu bisa terjadi). Pembelajaran Physics Fun
mendorong siswa untuk berfikir lebih kritis mengenai prinsip-prinsip fisika
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini sangat diharapkan
4 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika, hlm. 86
5
mampu mengolah pemikiran siswa menjadi lebih tajam, karena metode ini
berangkat dari ketertarikan siswa dalam mengartikan konsep-konsep IPA.
“Metode pembelajaran Galileo adalah model mengajar dengan
mengajukan persoalan nyata dalam hidup dan siswa diajak untuk mencari
jawaban mengapa peristiwa aneh ini terjadi”.5 Dalam metode ini, seperti
halnya Galileo, guru berperan hanya sebagai fasilitator agar siswa mampu
mengungkapkan persoalan yang sebenarnya terjadi menggunakan konsep-
konsep IPA.
3. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dalam
penelitian ini meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.6 Pada ranah kognitif hasil belajar yang dicapai adalah
seberapa jauh siswa menguasai isi bahan pembelajaran, sedangkan pada
ranah psikomotorik meliputi keaktifan dan kreatifitas siswa dalam
pembelajaran. Dan ranah efektif meliputi sikap siswa dalam pembelajaran
yaitu dalam hal ini pembelajaran menggunakan Physics Fun dan Galileo.
4. Materi Kalor
Kalor adalah salah satu materi yang dipelajari di MTs Negeri Kendal
pada kelas VII semester I. “Kalor yaitu suatu bentuk energi yang secara
alamiah dapat berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju suhu
yang lebih rendah saat bersinggungan”.7 Materi yang dipelajari dalam
penelitian ini hanya pada sub materi bentuk pengertian kalor, analisis
kalor, perubahan wujud dan perpindahan kalor.
5 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika, hlm. 95
6 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindi,
2005),hlm.49 7 Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs kelas VII,
(Jakart: CV. Rizqi Mandiri, 2008), hlm. 98.
6
D. Rumusan Masalah
Masalah pokok dalam pendidikan adalah selalu timbul ketidakaktifan
dan hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran fisika, maka
penelitian ini dilaksanakan dengan maksud menjawab jawaban dari
permasalahan berikut:
“Adakah pengaruh penggunaan metode pembelajaran Physics Fun dan
Galileo terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor kelas VII MTs
Negeri Kendal tahun pelajaran 2011/2012?”
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan metode
pembelajaran Physics Fun dan Galileo terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok kalor kelas VII MTs Negeri Kendal tahun pelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
a. Siswa lebih termotivasi dalam meningkatkan kemampuan berfikirnya.
b. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
c. Siswa lebih mampu bersikap kritis, kreatif, serta dapat berpikir logis.
d. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa sehingga
meningkatkan kemampuan bidang studi.
2. Bagi Guru
a. Sebagai motivasi untuk meningkatkan ketrampilan memilih strategi
pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa.
b. Guru dapat semakin bersemangat dalam mengajar.
c. Guru lebih terampil dalam menggunakan metode mengajar yang lebih
bervariasi.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan
proses pembelajaran.
7
b. Dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di MTs Negeri
Kendal.
8
BAB II
METODE PEMBELAJARAN PHYSICS FUN DAN GALILEO
DAN HASIL BELAJAR
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
“Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap”.8 Perubahan itu
diperoleh melalui usaha (bukan kematangan), menetap dalam waktu yang
relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.
Berkaitan dengan pengertian belajar, Beberapa pakar pendidikan
mendefinisikan belajar sebagai berikut:
Pertama, menurut James O Whittaker Dalam bukunya Aunurrahman
mengemukakan, “belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.9
Kedua, Morgan mengatakan “Learning is any relatively permanent
change in behaviour that is a result of past experience. (Belajar adalah
perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman)”. 10
Ketiga, menurut Cronbach dalam bukunya Baharudin dan Esa Nur
Wahyuni menyatakan: “Learning is shown by change in behaviour as
result of experience”, belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman.
Dengan pengalamannya tersebut pelajar menggunakan seluruh panca
8 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 39
9 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.35
10
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), hlm. 3
9
indranya.11
Pendapat ini sesuai dengan apa yang di kemukakan Clifford T.
Morgan dan kawan-kawan yang menyatakan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan
atau pengalaman.
Keempat, Harold Spears mengatakan “Learning is to observe, to
read, to imitate, to try somethink themselves, to listen, to follow direction.
(Dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru,
mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu)”.12
Dan menurut Abdul Aziz dan Abdul Majid definisi belajar adalah
Belajar adalah suatu perubahan dalam pemikiran peserta didik yang
dihasilkan atas pengalaman terdahulu kemudian terjadi perubahan
yang baru.13
Dari beberapa definisi dan pendapat para ahli tentang pengertian
belajar, secara umum pengertian belajar adalah sebagai tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa perubahan keadaan
berawal dari diri masing-masing individu dengan adanya proses belajar
maka perubahan keadaan akan tebentuk.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar Ra’d: 11
..
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Qs. Ar-
Ra’d : 11).14
11
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogjakarta: Arruz
Media, 2008), hlm. 13. 12
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi, hlm. 2 13
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I,
(Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169. 14
Al-Qur’an dan terjemahan, (Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992), hlm. 370
10
Dari ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Allah itu tidak
akan merubah keadaan kita (pengetahuan), selagi kita tidak berusaha untuk
merubahnya sendiri. Dan perubahan tingkah laku karena belajar tersebut
memang dapat diamati dan berlangsung dalam waktu relatif lama.
Perubahan tingkah laku yang berlaku dalam waktu relatif lama harus
disertai usaha, sehingga orang itu mampu mengerjakan sesuatu. Kegiatan
dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses
belajar, sedang perubahan tingkah laku sendiri merupakan hasil belajar.
Dengan demikian belajar akan menyangkut proses belajar dan hasil
belajar.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu
pada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom,
Simpson dan Harrow mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.15
Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk
mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian
pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat.
Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran merupakan
kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk
pendidikan. 16
Hasil belajar memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar.
Penilaian di dalam hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru
mengenai kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan proses belajar
mengajar sampai sejauh mana kemajuan ilmu pengetahuan yang telah
mereka kuasai.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan nasional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara
15
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 45 16
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 44
11
garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotorik.17
Macam-macam hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu
sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi
dalam kawasan kognisi. Hasil belajar kognitif tidak merupakan
kemampuan tunggal. Kemampuan yang menimbulkan perubahan
perilaku dalam domain kognitif meliputi beberapa tingkat atau jenjang.
Hasil belajar kognitif menurut Benjamin S. Bloom dibagi mulai dari
yang paling sederhana ke yang paling kompleks, yaitu:
1) Kemampuan menghafal (knowledge), kemampuan ini merupakan
memanggil kembali fakta-fakta yang tersimpan dalam otak
digunakan untuk merespon suatu masalah. Dalam kemampuan ini
fakta dipanggil kembali persis seperti ketika disimpan. Misalnya
hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia adalah 17
Agustus.
2) Kemampuan pemahaman (comprehension), kemampuan untuk
melihat hubungan fakta dengan fakta. Pemahaman dihubungkan
dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi
yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini
peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebut kembali
yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.
3) Kemampuan penerapan (Application), kemampuan untuk
memahami aturan, hukum, rumus dan sebagainya dan digunakan
untuk memecahkan sebuah masalah.
4) Kemampuan Analasis (Analysis), kemampuan memahami sesuatu
dengan menguraikannya kedalam unsur-unsur.
17
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2009), cet.7, hlm.43
12
5) Tingkat Sintesis (Synthesis), kemampuan memahami dan
mengorganisasikan bagian-bagian kedalam kesatuan.
6) Tingkat evaluasi (Evaluation), Kemampuan membuat penilaian dan
mengambil keputusan dari hasil penilaiannya.18
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. “Tipe hasil belajar
ranah afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku
seperti perhatianya dalam pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman-teman sekelas, kebiasaan belajar dan
hubungan sosial.”19
Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar,
yaitu:
1) Penerimaan (receiving) atau menaruh perhatian (attending) adalah
kesediaan menerima rangsangan dengan memberikan perhatian
kepada rangsangan yang datang kepadanya.
2) Partisipasi atau merespon (responding) adalah kesediaan
memberikan respon dengan berpartisipasi. Pada tingkat ini peserta
didik tidak hanya memberikan perhatian pada rangsangan tetapi
juga berpartisipasi dalam kegiatan untuk menerima rangsangan.
3) Penilaian atau penentuan sikap (valuing) adalah kesediaan untuk
menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan tersebut.
4) Organisasi adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang
dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku.
5) Internalisasi nilai atau karakterisasi (characterization) adalah
menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan untuk tidak hanya
menjadi pedoman perilaku tetapi juga menjadi bagian dari pribadi
dalam perilaku sehari-hari.20
c. Ranah Psikomotorik
“Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu”.21
Simpson
mengklasifikasikan hasil belajar pesikomotorik menjadi enam yaitu :
1) Persepsi (perception) adalah kemampuan membedakan suatu
gejala dengan gejala lain.
18
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 50-51 19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosidakarya,1995), hlm. 30 20
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 52 21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 30
13
2) Kesiapan (set) adalah kemampuan menempatkan diri untuk
memulai suatu gerakan.
3) Gerakan terbimbing (guided response) adalah kemampuan
melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan.
4) Gerakan terbiasa (mechanism) adalah kemampuan melakukan
gerakan tanpa ada model contoh.
5) Gerakan kompleks (adaptation) adalah kemampuan melakukan
serangkaian gerakan dengan cara , urutan dan irama yang tepat.
6) Kreativitas (origination) adalah kemampuan menciptakan gerakan-
gerakan baru yang yang tidak ada sebelumnya atau
mengombinasikan geerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi
gerakan yang orisinal.22
Jadi dalam ranah belajar psikomotorik ada enam klasifikasi:
Persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan
kompleks dan kreatifitas.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar atau prestasi belajar dalam proses belajar mengajar
tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar.
Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Faktor Intern (berasal dari dalam siswa)
1) Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh
2) Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
3) Faktor kelelahan
Dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan rohani.
Kelelahan jasmani seperti lemah lunglai, sedangkan kelelahan
rohani seperti adanya kelesuan dan kebosanan.
b. Faktor Ekstern (berasal dari luar siswa)
Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
22
Purwanto, Evaluasi Hasil Pengajaran, hlm. 52-53
14
1) Faktor Keluarga
Peserta didik akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah
tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta
didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah, standar pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajar peserta didik. Pengaruh itu terjadi terkait dengan
keberadaan peserta didik dengan masyarakat.23
Faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar yang paling
dominan adalah kualitas pengajaran, kualitas pengajaran adalah tinggi
rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam
mencapai tujuan pengajaran. Faktor intern (kemampuan peserta didik)
dan faktor ekstern (kualitas pengajaran) mempunyai hubungan
berbanding lurus dengan hasil belajar peserta didik.
4. Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo
“Metode pembelajaran Physics Fun adalah sebuah metode
pembelajaran dengan menunjukan hal-hal aneh dalam hidup ini yang
dapat menarik minat anak untuk mengerti prinsip fisika lebih dalam”.24
Peristiwa itu ditunjukan kepada siswa sehingga siswa ditantang untuk
berfikir, mencoba dan mencari keterangan. Dari situ siswa dapat
23
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm. 54-70 24
Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika, hlm. 86
15
menemukan prinsip fisika yang ada dibalik peristiwa itu sehingga yang
aneh ternyata dapat dimengerti sebagai hal yang tidak aneh karena rahasia
fisikanya sudah diketahui.
John Jewett (1994) mengungkapkan bahwa siswa dapat lebih
tertarik belajar Fisika lewat peristiwa yang aneh (misterius), magic, dan
myth (mistik). Sebuah peristiwa yang tadinya tidak dapat terungkapkan
menggunakan akal sehat dan lebih sering dikenal dengan peristiwa mistis,
melalui metode pembelajaran Physics Fun ini dapat dijelaskan melalui
konsep-konsep fisika yang sering terjadi pada kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Physics Fun dimulai dengan mengajukan persoalan
fisika yang bersifat aneh kepada siswa, dari pengajuan persoalan aneh ini,
siswa menjadi tertarik akan bagaimana hal tersibut bisa terjadi.
Dilanjutkan dengan siswa diminta untuk berfikir bagaimana cara
menjawab soal tersebut, secara ilmiah siswa sitantang untuk berfikir
mengapa hal aneh itu dapat terjadi. Setelah siswa memikirkan
jawabannya, guru mencoba mendemonstrasikan kejadian aneh itu di
depan siswa dengan latar belakang fisika, kemudian ditutup dengan
diskusi bersama dengan tujuan siswa tetap mampu mengembangkan
kerjasama antar teman sehingga mampu mengasah pikiran dan bertukar
pendapat dengan teman sebaya.
Pembelajaran Physics Fun mempunyai beberapa keuntungan.
Keuntungan dari pembelajaran ini antara lain:
a. Siswa menjadi tertarik dan senang.
b. Siswa ditantang berfikir sehingga melatih mereka mengkonstruksi
pikiran dan gagasan mereka.
c. Siswa lebih belajar konsep fisika, bukan hafalan.
d. Siswa menjadi lebih rasional terhadap gejala alam.25
Sementara itu, “metode pembelajaran Galileo adalah model mengajar
dengan mengajukan persoalan nyata dalam hidup dan siswa diajak untuk
25
Paul Suparno, MetodologibPembelajaran Fisika, hlm. 87
16
mencari jawaban mengapa peristiwa aneh ini terjadi”.26
Pembelajaran
Galileo berkembang seiring munculnya tayangan ditelevisi yang bertujuan
memecahkan kosep fisika dengan bertanya kepada Galileo.
Sehingga metode ini dikenal dengan Metode Galileo karena setiap
konsep yang dijawab selalu ditanyakan kebenarannya kepada Galileo.
Dalam pembelajaran di kelas, guru lah yang berperan sebagai Galileo
untuk menjelaskan kepada siswa konsep fisika yang benar.
Pembelajaran ini mempunyai urutan sebagai berikut:
a. Diajukan persoalan dari peristiwa nyata yang dapat diamati siswa.
b. Siswa diminta mencari hipotesis, jawaban sudah disiapkan oleh
guru, siswa tinggal memilih jawaban tersebut.
c. Lalu peristiwa tersebut diulangi dengan keterangan fisika secara
ilmiah.
d. Dari jawaban itu, siswa dapat mengerti apakah hipotesisnya benar
atau salah.
Sama halnya dengan pembelajaran sebelumnya, pembelajaran
dengan metode Galileo mempunyai beberapa keuntungan antara lain,
siswa dirangsang untuk berfikir kritis agar menemukan hipotesis
sementara dari sebuah persoalan fisika.
5. Materi Pokok Kalor
A. Pengertian Kalor
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan
menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi
panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat
kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari
manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi
perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi
panas atau kalor yang dapat memanaskan air.27
Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan
ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor
26
Paul Suparno, MetodologibPembelajaran Fisika, hlm. 95 27
Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII,( Jakarta:Pussat Perbukuan
departemen Pendidikan Nasional,2008), hlm.113
17
bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu
besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan
lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
B. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda
yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung
melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang
bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima
kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya.
Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat
mengubah suhu suatu benda.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kalor Suatu Zat antara lain
Kalor jenis suatu zat dan Kapasitas kalor. Kalor jenis suatu zat adalah
banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 Kg
untuk menaikkan suhu 1°C. Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200
J/kg°C, artinya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 Kg air
sebesar 1 °C adalah 4.200 J. Kalor jenis suatu zat dapat diukur dengan
alat kalorimeter.
Kapasitas kalor didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 °C atau 1 K. Secara matematis kalor jenis dan
kapasitas kalor dirumuskan:
C = m.c
Keterangan:
Q = Jumlah kalor yang diserap atau dilepas (J)
C = Kapasitas kalor (J °C-1
Atau J K-1
)
∆T = Kenaikan suhu (°C atau K)
18
m = Massa benda (Kg)
c = Kalor jenis (J Kg-1
°C-1
)
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau
menurunkan suhu suatu benda bergantung pada massa benda (m), kalor
jenis benda (c), perubahan suhu (ΔT ). Hubungan banyaknya kalor,
massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan
dalam persamaan.
Q = m.c. ∆T
Keterangan:
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (Joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (Joule/Kg°C)
∆T = Perubahan suhu (°C)28
C. Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu
maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini
juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan
mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat
digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk
mengubah wujud zat.29
Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Melebur
Melebur atau mencair merupakan peristiwa perubahan wujud
dari zat padat menjadi cair. Contohnya : Es dipanaskan dan lilin
dipanaskan.
2) Menguap
Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud dari zat cair
menjadi gas. Pada sat menguap partikel-partikel yang berada di atas
permukaan zat cair meninggalkan zat cair tersebut dan
membutuhkan energi yang sangat besar untuk memutuskan ikatan
28
Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII, hlm.119 29
Anni Winarsih, IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII, hlm.121
19
menguap
mengkristal mengembun
menyublim
melebur
membeku
kohesi dari partikel-partikel sejenis di dalam zat. Contohnya minyak
wangi dan air dipanaskan sampai mendidih.
3) Mengembun
Mengembun merupakan peristiwa perubahan wujud dari gas
menjadi zat cair. Dengan kata lain mengembun merupakan
penggabungan kembali partikel-partikel zat yang berada dalam
wujud gas menjadi cair. Penggabungan dapat terjadi jika kecepatan
gerak partikel dikurangi dengan cara menurunkan suhunya.
Contohnya gelas berisi es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari
pada tumbuhan.
4) Membeku
Membeku merupakan peristiwa perubahan wujud dari zat cair
menjadi zat padat. Contoh air didinginkan di bawah 00C dan lilin
cair didinginkan.
5) Menyublim
Menyublim merupakan peristiwa perubahan wujud dari zat padat
menjadi gas. Contohnya kapur barus dan obat hisap.
6) Mengkristal
Mengkristal merupakan peristiwa perubahan wujud dari gas
menjadi padat. Contohnya amonia sulfat (gas) menjadi bahan dasar
untuk pembuatan pupuk (padat) dan pada saat udara sangat dingin
maka uap air akan menjadi kristal, kristal akan turun ke bumi
menjadi salju.
Gambar 2.1 Perubahan Wujud Benda
Gas
Padat Cair
20
D. Perpindahan Kalor
Ada tiga cara dalam perpindahan kalor yaitu:
1. Perpindahan Kalor secara Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara
tanpa disertai perpindahan partikel zat. Dengan kata lain kalor
berpindah dari molekul ke molekul lain dalam batang besi.
Molekul-molekul pada ujung besi yang dipanaskan akan bergetar
lebih cepat karena menerima kalor. Getaran ini mengakibatkan
molekul disampingnya ikut bergetar dan menggetarkan molekul di
sampingnya sampai ke ujung batang besi.
Tidak semua benda dapat dilewati kalor. Benda-benda yang
dapat dilewati kalor dengan baik disebut penghantar kalor atau
konduktor. Contohnya yaitu besi, aluminium, tembaga, dan emas.
Sebaliknya benda-benda yang sulit dilewati kalor disebut
penghambat kalor atau isolator. Contohnya yaitu kayu, kapas,
plastik, kertas, dan lain sebagainya. 30
2. Perpindahan Kalor secara Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor dengan pergerakan
molekul dari satu tempat ke tempat lain. Zat yang dapat
memindahkan kalor secara konveksi hanyalah zat cair dan gas.
Kalor tidak merambat dalam zat tersebut, namun disimpan oleh
partikel-partikel zat. Jika partikel zat tersebut berpindah, maka
secara otomatis kalor yang di simpannya juga akan berpindah.
Arus samudera yang hangat atau dingin menunjukkan
adanya konveksi dalam skala besar.31
Contoh konveksi yang lain
yaitu ketika kita memasak air dalam panci yang dipanaskan,
Pemanasan sebenarnya hanya terjadi pada bagian air yang
bersentuhan dengan dinding panci, bagian air yang dipanaskan
memuai sehingga massa jenisnya lebih kecil dari pada massa massa
30
Paul A. Tipler, Fisika Untuk Sain dan Teknik (Jakarta : Erlangga, 1998), Ed.3, cet 1, hlm.
606. 31
Douglas C. Giancoli, Fisika, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm 504-505.
21
jenis air yang masih dingin di atasnya. Oleh karena itu, air yang
panas ini naik sedangkan air yang dingin turun menggantikan
tempat yang kosong di bawahnya sehingga air menjadi panas
semua.
Karena perpindahan kalor secara konveksi bisa terjadi pada zat
cair dan terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui
penghantar gas sama dengan konveksi kalor melaui penghantar air.
Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan
prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.
a. Angin Darat
Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus
dari darat ke laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara
di atas laut lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara
di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka terjadilah
aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh
para nelayan menuju ke laut untuk menangkap ikan.
b. Angin Laut
Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari
laut ke darat. Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di
atas darat lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di
atas darat naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah aliran
udara dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan
untuk kembali ke darat atau pantai setelah menangkap ikan.
Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara
lain: pada sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan
cerobong asap, dan lemari es.
3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
Berbeda dari cara perpindahan konveksi dan konduksi, pada
perpindahan kalor secara radiasi atau pancaran tidak memerlukan
kehadiran zat perantara. Dalam kehidupan sehari-hari dapat
ditemukan pada saat transfer energi dari matahari. Bahwa semua
22
kehidupan di dunia ini bergantung dari energi matahari yang
ditransfer ke bumi melalui ruang hampa. 32
Penyerap yang baik merupakan pemancar yang baik, artinya
bahwa permukaan yang hitam pekat berbeda dengan permukaan
yang mengkilat. Pada permukaan yang hitam mempunyai
emisivitas (e) yang mendekati 1, sehingga mampu memancarkan
radiasi yang lebih besar dan juga mampu menyerap banyak atau
hampir seluruh radiasi yang menimpanya. Tetapi pada permukaan
yang mengkilat mempunyai emisivitas (e) yang mendekati 0
sehingga hanya mampu memancarkan radiasi yang lebih kecil dan
juga menyerap sedikit dari radiasi yang menimpanya. Hal inilah
yang merupakan sebab mengapa pada saat cuaca panas banyak
orang lebih senang memakai pakaian yang berwarna terang, dan
jika cuaca dingin lebih suka memakai pakaian yang berwarna gelap
atau hitam. Selain contoh diatas banyak juga contoh perpindahan
kalor secara radiasi seperti pada saat kita menyalakan api unggun
panas api akan di pancarkan secara langsung ke tubuh kita.
Gambar 2.4 Perpindahan kalor secara radiasi.
32
Douglas C. Giancoli, Fisika, (Jakarta: Erlangga, 2001) hlm. 506-507.
23
6. Langkah-langkah Pembelajaran Materi Pokok kalor Dengan Metode
Pembelajaran Physics Fun dan Galileo
Dengan menggunakan Metode Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo dalam mata pelajaran fisika, maka seorang guru mata pelajaran
fisika dapat menempuh tahapan pembelajaran sebagai berikut:
a. Guru menentukan suatu materi pokok yang akan disajikan kepada
para peserta didiknya dengan menggunakan Metode Pembelajaran
Physics Fun dan Galileo.
b. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pokok bahasan kalor yaitu
menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru menyiapkan materi bahan ajar yang harus dikerjakan oleh
siswa.
d. Guru memberikan pretes kepada peserta didik tentang materi yang
akan diajarkan. Pre tes bisa digantikan dengan nilai rata-rata ulangan
harian peserta didik.
e. Guru menjelaskan materi awal kalor. Dan menyampaikan persoalan
dari peristiwa nyata yang dapat dimengerti siswa.
f. Guru membentuk kelompok diskusi, memilih ketua kelompok dan
mengatur tempat duduk agar setiap anggota kelompok dapat bertatap
muka dan menyampaikan pendapat.
g. Guru menjelaskan tentang materi kalor yang akan dikerjakan
peserta didik. Setelah guru selesai menjelaskan, giliran peserta didik
memahami materi yang sudah disampaikan. Sekaligus guru
menceritakan cerita Galileo akan semangatnya belajar agar peserta
didik termotifasi.
h. Peserta didik berdiskusi untuk merangkum hasil diskusi tentang
materi kalor.
i. Guru meminta salah seorang peserta didik dari perwakilan salah
satu kelompok yang akan menjelaskan materi yang baru saja dipelajari.
24
j. Menjelang akhir waktu, peserta didik bersama guru membuat
rangkuman tentang materi yang telah dipelajari.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa kajian pustaka
sebagai acuan dalam kerangka berfikir. Disamping itu kajian pustaka juga
mempunyai andil besar dalam mendapat informasi yang ada sebelumnya yang
pernah diteliti oleh peneliti. Beberapa kajian pustaka tersebut diantaranya
adalah:
Pertama, Skripsi yang disusun oleh mahasiswa IKIP PGRI Semarang
pada tahun 2010, Fakultas MIPA Jurusan Fisika, dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Metode Pembelajaran Physic Fun dan Galileo Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang
Tahun Ajaran 2010/2011”. Dan kesamaannya yaitu, sama-sama
menggunakan Metode Pembelajaran Physic Fun dan Galileo. Sedangkan
perbedaannya terletak pada materi dan tempat penelitian.
Kedua, Buku Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan
Menyenangkan yang diterbitkan pada tahun 2007 di Yogyakarta oleh
Universitas Sanata Dharma dan buku tersebut dikarang oleh Paul Suparno
salah satu dosen USD.
Ketiga, Proposal penelitian tindakan kelas yang dibuat oleh Susi Nur
Chanifah anak tadris fisika untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian
yang diampu oleh Wenti Dwi Yuniarti. Dan proposal ini membahas tentang
Galileo. Kesamaan dalam skripsi ini adalah dengan pembelajaran Galileo dan
perbedaannya pada judul, materi, dan tempat penelitian.
Berangkat dari hasil penelitian tersebut, peneliti berkeinginan untuk
mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang sama pada
materi yang berbeda yaitu pada materi pokok kalor di MTs Negeri Kendal.
Peneliti akan pengimplementasikan Metode Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo apakah juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
peserta didik MTs Negeri Kendal pada materi pokok Kalor.
25
C. Hipotesis Penelitian
“Hipotesis berasal dari dua penggalan kata "hypo" yang artinya
dibawah dan "thesa" yang artinya kebenaran”33
. Jadi hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang diteliti, dirumuskan atas dasar terkaan
sementara. Jawaban sementara selanjutnya akan diuji dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha : Penggunaan metode pembelajaran Physics Fun dan Galileo berpengaruh
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri Kendal
pada materi pokok kalor.
Ho : Penggunaan metode pembelajaran Physics Fun dan Galileo tidak
berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs
Negeri Kendal pada materi pokok kalor.
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), hlm.71
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah true experimental
design (Eksperimen semu) jenis Control group pre test-post test. Dalam
bentuk ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random
(R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen,
dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol.34
Metode
yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara acak ke dalam
kelompok-kelompok dimana satu atau dua variabel independen dimanipulasi.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada 28 Oktober 2011 – 28 November 2011.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Kendal.
C. Variabel Penelitian
“ Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi
titik suatu penelitian.”35
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.36
34 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 86
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 118.
36 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 38.
27
Variabel penelitian ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat:
1. Variabel bebas (independent variabel)
Variabel bebas sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent.
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi,
yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti
untuk menentukan hubungan antara fenomena yang di observasi atau
diamati.37
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran
Physics Fun dan Galileo. Dalam penelitian ini variabel bebas mempunyai
indikator sebagai berikut:
a. Tujuan pembelajaran
b. Kerjasama dalam kelompok
c. Komunikasi antar pesertaa didik dalam kelompok
d. Keaktifan kelompok
e. Evaluasi
2. Variabel terikat (dependent Variabel).
“Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.38
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada
materi pokok kalor dengan indikator nilai hasil belajar fisika setelah
dikenai metode pembelajaran Physics Fun dan Galileo pada kelas
eksperimen dan model konvensional pada kelas kontrol (post test).
D. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian eksperimen
dengan desain post test control group design adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penempatan acak terhadap subyek.
37
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Prenada
Media Grup, 2010), hlm.110 38
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D,, hlm.39
28
Penempatan acak terhadap subyek dilakukan dengan teknik cluster
random sampling setelah kedua kelas diuji dengan normalitas dan
homogenitas, teknik ini digunakan untuk menentukan kelas eksperimen
dan kontrol.
2. Manipulasi perlakuan terhadap kelompok eksperimen.
Manipulasi disini maksudnya, peneliti memberi perlakuan yang
berbeda kepada kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi treatman
berupa penerapan metode pembelajaran Physics Fun dan Galileo,
sedangkan kelas kontrol disini digunakan sebagai pembanding hasil akhir
untuk menguji kebenaran hipotesis.
3. Melaksanakan post-tes terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Post-tes ini diberikan kepada kelas eksperimen setelah dikenai metode
pembelajaran Physics Fun dan Galileo dan kelas kontrol yang dikenai
model pembelajaran konvensional (ceramah). Post-tes ini berupa soal
materi getaran dan gelombang yang merupakan materi yang dijadikan
obyek penelitian. Soal yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas
kontrol merupakan soal yang sama persis, sehingga hasil post-tes tersebut
dapat dibandingkan.
4. Membandingkan hasil post-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah diperoleh nilai hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol maka selanjutnya data tersebut dibandingkan untuk mengetahui
perbedaan rata-rata kedua kelas. Selanjutnya rata-rata tersebut digunakan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
29
Gb. 3.1 Bagan alur penelitian
Latar belakang
Hasil belajar peserta didik rendah
Kelas VIII diuji prasyarat dengan pre-
test
Kelas uji coba Kelas eksperimen Kelas kontrol
Uji instrumen
data
analisis
Instrumen yang
memenuhi kriteria
Metode pembelajaran
Physics Fun dan
Galileo
Model pembelajaran
konvensional
(ceramah)
Post test
Jawaban post test
Analisis data
Nilai post test
Analisis data
Uji hipotesis
Tidak
efektif
Efektif
Kesimpula
n
Data akhir
wawancara
30
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.39
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII MTs Negeri
Kendal berjumlah tujuh kelas dan yang mengajar bernama Taofikoh, S.
Pd
2. Sampel Penelitian
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasiyang diteliti”.40
Dari
keseluruhan kelas VII MTs Negeri Kendal yang berjumlah tujuh kelas
dipilih dua kelas secara acak, satu kelas ditetapkan sebagai kelompok
eksperiment yang mendapatkan pembelajaran dengan metode
pembelajaran Physics Fun dan Galileo dan satu kelas sebagai kelas
kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini
dilaksanakan di MTs Negeri Kendal. Sedangkan waktu penelitian akan
dilakukan pada bulan Oktober tahun 2011.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik “cluster
random sampling, teknik ini digunakan jika dijumpai populasi yang
heterogen dimana subpopulasi merupakan suatu kelompok (cluster) yang
mempunyai sifat heterogen. Sedangkan dalam stratifikasi sampel tiap
subpopulasinya homogen”.41
Dalam teknik ini semua individu dalam
populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberikan
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi kelas eksperimen atau kelas
kontrol. Teknik ini dipakai dalam penentuan sampel karena populasi
diasumsikan berdistribusi normal dan dalam keadaan homogen setelah
diuji analisis data awal.
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , hlm.130 40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , hlm.131 41
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2006). hlm. 136.
Pre test
31
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini untuk mengetahui keadaan
individu dan kelompok yang sebenarnya, yaitu mengenai daftar nama
siswa dan kemampuan awal (nilai tes fisika pada materi Besaran dan
Turunan semester ganjil kelas VII)
2. Metode Tes
“ Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”42
.
Metode tes ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi pokok kalor.
Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan setelah perlakuan dilakukan
diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk
mendapatkan data akhir apakah ada perbedaan rata-rata antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Tes diberikan kepada kedua kelas dengan
alat tes yang sama. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji
kebenaran hipotesis penelitian. Bentuk tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes obyektif pilihan ganda.
3. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data melalui pengamatan da pencatatan
terhadap suatu gejala, proses kerja dan perilaku manusia. Sesuai dengan
data yang di kumpulkan maka dalam penelitian penulis melakukan
pengamatan dengan observasi sistematis yaitu peneliti menggunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan. Metode ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fisika materi pokok
Kalor dengan metode pembelajaran Physics Fun dan Galileo pada peserta
didik kelas VII MTs Negeri Kendal.
42
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 32
32
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan
dalam suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan
hasil penelitian Dalam analisis ini penulis akan mendeskripsikan pengaruh
penggunaan metode pembelajaran Physics Fun dan Galileo terhadap hasil
belajar fisika materi pokok kalor peserta didik kelas VII Semester I MTs
Negeri Kendal Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Untuk menganalisis data yang telah ada, diperlukan adanya analisis
statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Pendahuluan
Yaitu tahap pengelompokkan data yang akan dimasukkan dalam
tabel distribusi frekuensi dengan pengelompokkan seperlunya kemudian
dimasukkan ke dalam rumus.
2. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes
a. Validitas
Agar diperoleh data yang valid, maka instrumen untuk
mengevaluasi juga harus mempunyai validitas tinggi. Peneliti
menggunakan validitas butir soal atau validitas item. Validitas item
adalah sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang
besar terhadap skor total. Untuk mendapatkan validitas butir soal atau
validitas item menggunakan rumus korelasi produk momen, rumus yang
digunakan sebagai berikut:
2222
NN
Nrxy
Keterangan:
xyr = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
N = Jumlah subyek
X = Skor tiap butir soal
Y = Skor total yang benar dari tiap subyek
Interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
33
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah43
b. Reliabilitas
Reliabilitas dalam uji instrumen digunakan bertujuan agar
instrumen yang digunakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Peneliti
menggunakan rumus K – R 20, dengan rumus :
2
2
111 S
pqS
n
nr
Keterangan:
11r = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalalah akar varians)44
c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Rumus untuk mengetahui indeks kesukaran adalah:
JS
BP
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes45
43
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.75 44
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 100 – 101 45
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 207-208
34
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran
sering diklasifikasikan sebagai berikut:
soal dengan P = 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
soal dengan P = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
soal dengan P = 0,70sampai 1,00 adalah soal mudah46
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah), rumus menentukan indeks
diskriminasi adalah:
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
AJ = Banyaknya peserta kelompok atas
BJ = Banyaknya peserta kelompok bawah
AB = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar
A
AA
J
BP Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
B
BB
J
BP Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
Klasifikasi daya pembeda:
D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 : baik (good)
46
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 210
35
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)
D : negative, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang
mempunyai D negative sebaiknya dibuang saja.47
3. Analisis uji hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu
dengan cara mengadakan perhitungan lebih lanjut hasil total dari scoring
(penilaian) untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus uji t untuk dua
sampel bebas (independen).
1) Uji persyaratan
a) Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji bahwa kelas
control dan kelas eksperimen berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Rumus statistik yang digunakan dalam uji
normalitas yaitu:
k
iE
EO
i
ii
1
22
keterangan:
2 : harga Chi-Kuadrat
k : banyaknya kelas interval
Oi : nilai yang tampak sebagai hasil pengamatan
Ei : nilai yang diharapkan48
Kriteria pengujian jika 2 hitung ≤
2 tabel dengan
derajat kebebasaan dk = k-3 dan taraf signifikansi 5% maka
data berdistribusi normal.49
b) Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua
kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Menurut
47
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 211 – 218 48
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), Edisi 6, hlm. 273 49
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 231.
36
Sudjana untuk menguji homogenitas varians populasi digunakan
Uji Barlet dengan rumus:
2 2
log110ln ii snB
Varians gabungan dari semua sampel:
1
12
2
i
ii
n
sns
Harga satuan B dicari dengan rumus:
1log 2
insB
Dimana: = jumlah siswa tiap kelas
= varians tiap kelas
Hipotesis yang akan diuji
Ho: 12
= 22
= ... = 12
Ho = paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.50
2) Uji kesamaan rata-rata
Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk
menguji apakah ada kesamaan rata-rata populasi. Uji ini dikenakan
pada data yang mewakili kemampuan awal siswa yaitu nilai
ulangan mata pelajaran fisika kelas VII semester 1 MTs Negeri
Kendal.
Hipotesis yang diuji yaitu:
H0 : μ1 = μ2
Ha : μ1 > μ2
Keterangan:
μ1 = rata-rata data kelompok eksperimen
μ2 = rata-rata data kelompok control
50
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 263
37
3) Uji perbedaan rata-rata dalam penelitian ini menggunakan rumus:
2
2
2
1
2
1
21
n
s
n
s
xxt
Dengan
2
)1()1(
11
2
22
2
112
nn
snsns
Keterangan :
t : statistik t
: rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen
: rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol
S : simpangan baku gabungan
S1 : simpangan baku kelas eksperimen
S2 : simpangan baku kelas kontrol
n1 : banyaknya kelas eksperimen
n2 : banyaknya kelas control
Kriteria pengujian:
H0 diterima jika thitung < t1-α dan Ho ditolak jika t mempunyai harga
yang lain dengan α = 5% dan dk = (n1 + n2 – 2).51
51
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
MTs Negeri Kendal yang sekarang dikelola oleh Drs. H. Asroni, M. Ag
merupakan MTs yang statusnya dari MTs Islamic Centre Kendal (swasta) yang
berdiri tahun 1986 kemudian berhasil diraih atas perjuangan yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal, Departemen Agama Kabupaten
Kendal dan Instansi lain yang terkait.
Dan atas segala upaya berbagai pihak tersebut, maka dengan surat Keputusan
Menteri Agama RI Nomor : 244/1993 MTs Islamic Centre Kendal berubah
menjadi MTs Negeri Kendal sejak tanggal 25 Oktober 1993.
Berikut nama-nama kepala sekolah setelah MTs Negeri Kendal:
1. Drs. H. Agus Sholeh (Periode 1994 -1999)
2. Drs. Agus Hadi Susanto (Periode 1999 – 2002)
3. Drs. H. Moch. Ali Chasan, M Si (Periode 2002 -2010)
4. Drs. H. Asroni, M. Ag. (Periode 2010-sekarang).
MTs Negeri Kendal yang berada didesa Bugangin Kabupaten Kendal,
mempunyai tujuh ruang pada setiap kelasnnya. Dan pada ruang tersebut
memiliki luas 9x8 mater yang diisi pada tiap kelasnya 38 siswa.
Ruang kelas tersebut menggunakan whiteboard dalam pembelajaran. Tiap
bangkunya berisi dua siswa yang bangkunya dapat dipindah-pindah.
Sedangkan waktu belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Waktu belajar selama 6 (enam) hari dalam seminggu ( Senin s/d Sabtu ),
kecuali hari libur Nasional dan atau hari libur khusus yang ditentukan
madrasah.
2. Waktu belajar mulai jam 07.00 s/d 13.30 WIB. setiap harinya, kecuali hari
Jum’at 07.00 s/d 11. 20 WIB.
39
3. Setiap hari Senin semua siswa wajib mengikuti upacara/apel Bendera
mulai jam 06.45 WIB.
4. Pada jam pertama sebelum pelajaran dimulai semua siswa wajib membaca
nadlom “ Asmaul Husna “ dan berdo’a, kecuali pada hari Jum’at.
5. Pada hari Jum’at jam pertama sebelum pelajaran dimulai semua siswa
wajib membaca Surat Yasin bersama.
6. Selama jam pelajaran berlangsung semua siswa wajib berada di dalam
kelas dengan tertib dan tenang, kecuali bila ada keperluan dengan
mendapat ijin guru kelas / petugas madrasah.
7. Siswa yang terlambat masuk wajib lapor kepada guru BK untuk mendapat
surat ijin masuk.
8. Siswa yang berhalangan hadir wajib memberi surat ijin dari orang tua /
wali murid.
9. Bila ada jam kosong, Ketua kelas segera lapor pada guru piket / BK /
Petugas madrasah, dan para siswa dilarang keluar dari ruangan.
10. Selama jam istirahat siswa harus berada di lingkungan madrasah, dan
segera masuk kelas bila bel masuk dibunyikan.
11. Siswa dilarang membawa makanan, minuman dan atau benda yang
berbahaya di madrasah.
12. Setiap akhir pelajaran jam terakhir, siswa wajib membaca surat-surat Al -
Qur’an yang telah ditetapkan.
VISI dan MISI MTs Negeri Kendal:
VISI : Unggul dalam prestasi, dan terampil berdasarkan Iptek dan Imtaq, serta
berakhlakul kharimah.
MISI : 1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga peserta didik berkembang sesuai potensi yang dimiliki
dengan pendekatan CTL.
40
2. Menyelenggarakan kegiatan keterampilan keagamaan.
3. Menyelenggarakan kegiatan keterampilan lokal, dan global.
4. Menyelenggarakan pembiasaan bacaan al-qur'an, Kitab Kuning,
hafalan, ibadah dan do'a sehari-hari.
5. Menyelenggarakan bimbingan dan pembiasaan sikap serta
pearilaku akhlakul karimah
B. Data Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen, yakni
menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang
dibedakan menjadi kategori, kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas
eksperimen diberi pembelajaran dengan metode eksperimen dan kelas kontrol
diberi pembelajaran tanpa metode eksperimen.
Sebelum diberikan perlakuan kelompok kelas eksperimen dan
kelompok kontrol harus mempunyai kemampuan awal yang sama. Untuk
mengetahui bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal yang signifikan
terhadap kedua kelompok diadakan uji kesamaan dua varians yang disebut
homogenitas.
Sebagaimana yang telah dipaparkan pada Bab III pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode tes.
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang tinjauan dan
historis keadaan MTs Negeri Kendal serta data nama peserta didik, pada kelas
VII G dan kelas VII A sebelum memperoleh perlakuan yang berbeda.
Sedangkan metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda.
Secara rinci data hasil penelitian dapat disajikan sebagai berikut:
1. Instrumen Tes dan Analisis Butir Soal Instrumen
Sebelum instrumen diberikan pada kelompok eksperimen sebagai
alat ukur hasil belajar peserta didik, terlebih dahulu dilakukan uji coba
41
instrumen kepada kelas VIII D. Uji coba dilakukan untuk mengetahui
apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau
belum. Adapun alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba
instrumen meliputi validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran, dan
daya beda.
a. Analisis Validitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya
butir-butir soal tes. Butir soal yang tidak valid akan di drop (dibuang)
dan tidak digunakan. Sedangkan butir soal yang valid berarti butir soal
tersebut dapat mempresentasikan materi Kalor yang telah ditentukan
oleh peneliti.
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( hitungr )
dikonsultasikan dengan harga kritik r product momen, dengan taraf
signifikan 5 %. Bila harga tabelhitung rr maka butir soal tersebut
dikatakan valid. Sebaliknya bila harga tabelhitung rr maka butir soal
tersebut dikatakan tidak valid. Diperoleh hasil sebagai berikut.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Persentase Validitas Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Valid
4,5,6,7,11,12,13,14,
16,22,23,24,26,28,29,30,
32,34,35,36,39
21 52,5%
2 Invalid
1,2,3,8,9,10,15,17,
18,19,20,21,25,27,31,33,
37,38,40
19 47,5%
Jumlah 40 100%
b. Analisis Reliabilitas Tes
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk
42
mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk
diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan.
Harga 11r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga tabelr
product moment dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan
reliabilitas jika harga 11r > tabelr .
Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal
diperoleh r11 = 0,839 sedang tabelr product moment dengan taraf
signifikan 5 % dan n = 38 diperoleh tabelr = 0.316, karena 11r > tabelr
artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria
pengujian yang tinggi (reliabel).
c. Analisis Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal tersebut apakah sukar, sedang, atau mudah.
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
- Soal dengan P = 0,00 adalah soal terlalu sukar;
- Soal dengan 0,00 < P ≤ 0,30 adalah soal sukar;
- Soal dengan 0,30 < P ≤ 0,70 adalah soal sedang;
- Soal dengan 0,70 < P ≤ 1,00 adalah soal mudah; dan
- Soal dengan P = 1,00 adalah soal terlalu mudah
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien tingkat kesukaran butir
soal diperoleh.
Tabel 4.2
Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Sukar 5,7,11,14,22,25,26,27,
28,29, 30,31,36,38,40 15 37,5%
2 Sedang 4,9,12,13,16,19,20,21,
23, 24,35,37 12 30%
3 Mudah 1,2,3,6,8,10,15,17,18,3
2, 33,34,39 13 32,5%
Jumlah 40 100%
43
d. Analisis Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan
peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, bila
soal dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang
berkemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya daya
pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
Klasifikasi daya pembeda soal:
DP ≤ 0,00 = sangat jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 = jelek
0,20 < DP ≤ 0,40 = cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 = baik
0,70 < DP ≤ 1,00 = sangat baik
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal pada lampiran
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.3
Persentase Daya Beda Butir Soal
No Kriteria No. Soal Jumlah Prosentase
1 Baik
Sekali 25,27 2 5%
2 Baik
5,6,8,9,11,12,13,15,18,
20,21,22,23,24,29,30,31,
33,34,35,37,39,40
23 57,5%
3 Cukup 2,3,14,16,36 5 12,5%
4 Jelek 1,4,7,10,17,19,26,28,32,
38 10 25%
Jumlah 40 100%
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
2. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen
Data nilai awal kelas eksperimen diperoleh dari data nilai pretest
pada materi pokok Kalor sebelum mendapat perlakuan. Pada kelas VII G
sebelum diberi perlakuan dengan Pembelajaran Physics Fun dan Galileo,
diperoleh data nilai tertinggi = 55 dan nilai terendah 30, rentang (R) = 25,
banyaknya kelas yang diambil 6 kelas, panjang interval kelas 5, dari
44
perhitungan (dapat dilihat di halaman 19) ii xf = 1671, 2
ii xf =
74907, sehingga rata-rata yang diperoleh x = 41,97 dengan simpangan
baku 6,21. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai
berikut.
Tabel 4.4
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Eksperimen
No Interval Frekuensi
Absolut
Frekuensi Relatif
(%)
1 0-10 0 0
2 11-20 0 0
3 21-30 2 5,26
4 31-40 21 55,24
5 41-50 14 36,84
6 51-60 2 5,26
7 61-70 0 0
8 70-80 0 0
9 81-90 0 0
10 91-100 0 0
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka daftar perhitungan
distribusi frekuensi di atas dapat kita buat Histogram sebagai berikut.
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas
Eksperimen
45
Sedangkan Pada kelas VII A sebelum diberi perlakuan dengan
menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh data nilai tertinggi =
55 dan nilai terendah 25, rentang (R) = 30, banyaknya kelas yang diambil
6 kelas, panjang interval 6, dari perhitungan (dapat dilihat di lampiran 20)
ii xf = 1519, 2
ii xf = 63555,5 sehingga rata-rata yang diperoleh
x = 40,26 dengan simpangan baku 7,53. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut.
Tabel 4.5
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas Kontrol
No Interval Frekuensi
Absolut
Frekuensi Relatif
(%)
1 0-10 0 0
2 11-20 0 0
3 21-30 7 18,42
4 31-40 15 39,47
5 41-50 14 36,82
6 51-60 2 5,26
7 61-70 0 0
8 71-80 0 0
9 81-90 0 0
10 91-100 0 0
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka daftar perhitungan
distribusi frekuensi di atas dapat kita buat Histogram sebagai berikut.
46
Gambar 4.2Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Awal Kelas
Kontrol
3. Data Nilai akhir Kelas Eksperimen
Data nilai akhir kelas eksperimen diperoleh dari nilai hasil belajar
peserta didik setelah mendapat perlakuan. Pada kelas VII G setelah diberi
perlakuan dengan menggunakan Pembelajaran Physics Fun dan Galileo,
diperoleh data nilai tertinggi = 95 nilai terendah 55, rentang (R) = 40,
banyaknya kelas yang diambil 6 kelas, panjang interval kelas 7, dari
perhitungan (dapat dilihat di lampiran 33) ii xf = 3030, 2
ii xf =
244326, sehingga rata-rata yang diperoleh x = 80,13 dengan simpangan
baku 8,01. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai
berikut.
Tabel 4.6
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas Eksperimen
No Interval Frekuensi
Absolut
Frekuensi Relatif
(%)
1 0-10 0 0
2 11-20 0 0
3 21-30 0 0
4 31-40 0 0
5 41-50 0 0
6 51-60 1 2,63
7 61-70 3 7,89
8 71-80 19 50
9 81-90 13 34,21
10 91-100 2 5,26
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka daftar
perhitungan distribusi frekuensi di atas dapat kita buat Histogram sebagai
berikut.
47
Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas
Eksperimen
Sedangkan Pada kelas VII A setelah diberi perlakuan dengan
menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh data nilai tertinggi =
85 dan nilai terendah 55, rentang (R) = 30, banyaknya kelas yang diambil
6 kelas, panjang interval kelas 6, dari perhitungan (dapat dilihat di
lampiran 34) ii xf = 2701, 2
ii xf = 194194, sehingga rata-rata
yang diperoleh x = 70,92 dengan simpangan baku 7,25. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Daftar Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas Kontrol
No Interval Frekuensi
Absolut
Frekuensi Relatif
(%)
1 0-10 0 0
2 11-20 0 0
3 21-30 0 0
4 31-40 0 0
5 41-50 0 0
6 51-60 4 10,52
7 61-70 16 42,10
8 71-80 17 44,73
9 81-90 1 2,63
10 91-100 0 0
48
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka daftar
perhitungan distribusi frekuensi di atas dapat kita buat Histogram sebagai
berikut:
Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi dari Data Nilai Akhir Kelas
Kontrol
C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data Keadaan Awal
Analisis data keadaan awal bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai kemampuan
awal yang sama sebelum mendapat perlakuan yang berbeda, yakni
kelompok eksperimen diberi pengajaran dengan menggunakan
Pembelajaran Physics Fun dan Galileo sedangkan kelompok kontrol
dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis uji hipotesis
adalah sebagai berikut:
a) Uji Normalitas Data Nilai Awal
Ho = data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribusi normal
49
Dengan kriteria pengujian, Ho ditolak jika hitungx2 tabelx 2 untuk taraf
nyata = 05.0 dan dk = k-3 dan Ho terima jika hitungx2 < tabelx 2 .
Berikut ini disajikan hasil perhitungan uji normalitas data nilai awal.
Tabel 4.8
Daftar Chi Kuadrat Data Nilai Awal
No Kelas kemampuan hitungx2 tabelx 2 keterangan
1 Eksperimen Nilai awal 6,69 7,81 Normal
2 Kontrol Nilai awal 7,71 7,81 Normal
b) Uji Homogenitas Data Nilai Awal
Ho = 2
1 = 2
2
Ha = 2
1 2
2
Dengan kriteria pengujian, Ho diterima jika hitungF < tabelF untuk taraf
nyata = 05.0 dan dk = k-1. Berikut disajikan hasil perhitungan uji
homogenitas data nilai awal.
Tabel 4.9
Daftar Uji Homogenitas Data Nilai Awal
No Kelas Kemampuan Varian n hitungF
tabelF Kriteria
1 Eksperimen Nilai awal 38,57 38 1,47 1,73 Homogen
2 Kontrol Nilai awal 56,69 38
2. Analisis Data Tahap Akhir
Analisis ini dilakukan terhadap data hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran materi pokok Kalor yang telah mendapatkan perlakuan
yang berbeda, yakni kelompok eksperimen diberi pengajaran dengan
menggunakan Pembelajaran Physics Fun dan Galileo sedangkan kelompok
kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis uji hipotesis
adalah sebagai berikut:
a) Uji Normalitas Data Nilai Akhir
Ho = data berdistribusi normal
Ha = data tidak berdistribusi normal
50
Dengan kriteria pengujian, Ho ditolak jika hitungx2 tabelx 2 untuk taraf
nyata = 05.0 dan dk = k-3 dan Ho terima jika hitungx2 < tabelx 2 .
Berikut disajikan hasil perhitungan uji normalitas data nilai akhir.
Tabel 4.10
Daftar Chi Kuadrat Data Nilai Akhir
No Kelas kemampuan hitungx2 tabelx 2 Keterangan
1 Eksperimen Nilai akhir 1,99 7,81 Normal
2 Kontrol Nilai akhir 2,24 7,81 Normal
b) Uji Homogenitas Data Nilai Akhir
Ho = 2
1 = 2
2
Ha = 2
1 2
2
Dengan kriteria pengujian, Ho ditolak jika hitungF < tabelF untuk taraf
nyata = 05.0 dan dk = k-1 maka data homogen. Di bawah ini
disajikan hasil perhitungan uji homogenitas nilai akhir sebagai berikut.
Tabel 4.14
Daftar Uji Homogenitas Data Nilai Akhir
No Kelas Kemampuan Varian n hitungF
tabelF Kriteria
1 Eksperimen Nilai akhir 64,17 38 1,22 1,73 Homogen
2 Kontrol Nilai akhir 52,51 38
c) Pengujian Hipotesis Data Nilai Akhir
Menurut perhitungan data hasil belajar atau data nilai akhir
menunjukkan bahwa hasil perhitungan pada kemampuan akhir Kelas
eksperimen setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan
Pembelajaran Physics Fun dan Galileo (dapat dilihat di lampiran 33)
diperoleh rata-rata 80,13 dan S2
(Standar Deviasi) adalah 8,01,
sedangkan untuk kelas kontrol dengan setelah mendapat perlakuan
dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata
70,92 dan S2 adalah 7,25.
Dari hasil perhitungan t-test (dapat dilihat di lampiran 36)
diperoleh hitungt = 5,256 dikonsultasikan dengan tabelt pada α = 5 %
51
)2( 21 nndk = 74 diperoleh tabelt = 1,99. hal ini menunjukkan
bahwa hitungt > tabelt sehingga Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya
antara Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata hasil
belajar Fisika pada materi pokok Kalor yang tidak sama atau berbeda
secara signifikan.
Kelas Rata-rata Nilai
Rata-rata Awal Akhir
Eksperimen 41,97 80,13 61,05
Kontrol 40,26 70,92 55,92
Rata-rata 41,11 75,52
Dapat diketahui dari hasil tabel diatas rata-rata nilai akhir kelas
eksperimen 80,13 lebih besar dari rata-rata nilai awal eksperimen
41,97 dan rata-rata nilai akhir kelas kontrol 70,92 lebih besar dari
jumlah nilai awal kelas kontrol 40,26. Jadi rata-rata untuk nilai kelas
eksperimen lebih besar dari pada rata-rata nilai kelas kontrol.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pembahasan Data Nilai Awal
Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu
kemampuan awal kedua sampel penelitian apakah sama atau tidak. Oleh
karena itu peneliti memberikan pre test, yang kemudian data tersebut
peneliti sebut dengan data nilai awal. Berdasarkan perhitungan uji
normalitas dan uji Bartlett pada data nilai awal dari kedua kelas adalah
berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat dikatakan bahwa kondisi
kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai perlakuan dengan
menggunakan Pembelajaran Physics Fun dan Galileo dan pembelajaran
konvensional memiliki kemampuan yang setara atau sama.
2. Pembahasan Data Nilai Akhir
Setelah penelitian dilakukan maka akan dilakukan analisis
hipotesis data hasil belajar Fisika Kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
materi pokok Kalor yang sudah mendapatkan perlakuan yang berbeda.
52
Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji Bartlett pada hasil belajar
Fisika dari kedua kelas eksperimen setelah diberi perlakuan berbeda
adalah berdistribusi normal dan homogen. Sehingga dapat dilanjutkan
pada pengujian selanjutnya yaitu uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen.
Selanjutnya pada pengujian kesamaan dua rata-rata pada hasil
belajar Fisika dari kedua kelas eksperimen setelah diberi perlakuan yang
berbeda, diperoleh hitungt = 5,256 dan tabelt pada α = 5 %
)2( 21 nndk diperoleh 1,99. Oleh karena hitungt > tabelt , hal ini
menunjukkan bahwa hasil pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran
Physics Fun dan Galileo dibandingkan dengan hasil pembelajaran yang
menggunakan pembelajaran konvensional berbeda secara nyata. Selain itu
dapat dilihat pula pada rata-rata hasil belajar Kelas eksperimen setelah
menggunakan Pembelajaran Physics Fun dan Galileo adalah 80,13 dan
nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol setelah menggunakan
pembelajaran konvensional adalah 70,92 hal ini berarti bahwa nilai rata-
rata yang menggunakan Pembelajaran Physics Fun dan Galileo lebih
tinggi dari pada nilai rata-rata pembelajaran yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
Fisika peserta didik dengan menggunakan Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo lebih baik dari hasil belajar Fisika peserta didik dengan
menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Kalor
peserta didik kelas VII MTs Negeri Kendal tahun pelajaran 2011/2012.
Sehingga pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
peserta didik pada materi pokok Kalor peserta didik kelas VII MTs Negeri
Kendal tahun pelajaran 2011/2012.
53
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dapat dikatakan sangat jauh dari sempurna, sehingga
pantas apabila dalam penelitian yang dilakukan ini terdapat keterbatasan.
Berdasarkan pengalaman dalam penelitian ada keterbatasan-keterbatasan
dalam melaksanakan penelitian antara lain:
1. Keterbatasan Sampel Penelitian
Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu
MTs N Kendal. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda,
kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang
peneliti lakukan.
2. Keterbatasan Kemampuan
Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti
menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah.
Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan
penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari
pembimbing.
3. Keterbatasan Materi
Penelitian ini terbatas pada materi pokok kalor kelas VII, sehingga
tidak menutup kemungkinan hasil yang berbeda saat dilakukan penelitian
pada materi yang berbeda.
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian skipsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo Pada Materi Pokok Kalor
Terhadap Hasil Belajar Studi Eksperiman Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri
Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012”, dengan rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen adalah 80,13 sedangkan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
adalah 70,92. Berdasarkan uji rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan diperoleh
thitung = 5,256 dan ttabel = 1.999 Karena thitung > ttabel berarti Ho ditolak dan Ha
diterima atau signifikan, artinya bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut
berbeda secara nyata atau signifikan. dari data di lapangan dapat simpulkan
bahwa: Pembelajaran Physics Fun dan Galileo berpengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik materi pokok kalor.
Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika dengan Metode
Pembelajaran Physics Fun dan Galileo berpengruh apabila dijadikan sebagai
alternatif dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar
dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional pada
mata pelajaran fisika materi pokok kalor peserta didik kelas VII MTs Negeri
Kendal.
B. Saran- saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan
menyangkut dengan Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo:
1. Bagi pendidik
a. Dalam proses belajar mengajar pendidik hendaknya mampu menciptakan
suasana belajar yang mampu membuat peserta didik menjadi aktif, antara
55
lain dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, salah
satunya yaitu dengan Metode Pembelajaran Physics Fun dan Galileo
b. Pendidik dapat menerapkan Metode Pembelajaran Physics Fun dan
Galileo pada materi pokok yang lainnya.
2. Bagi peserta didik
a. Dalam setiap proses pembelajaran diharapkan peserta didik selalu
bersikap aktif.
b. Peserta didik hendaknya selalu meningkatkan prestasi belajarnya dengan
maksimal.
3. Bagi Sekolah
a. Berharap dapat mengurangi jumlah peserta didik lainnya dibawah rata-rata
dalam pembelajaran fisika.
b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran VII MTs Negeri Kendal.
C. Penutup
Syukur alhamdulillah atas berkat rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam pada Nabi
Muhammad SAW. Semoga kita menjadi umatnya yang sejati.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah pepatah mengatakan, dan
dalam hal ini mengingat kemampuan terbatas, maka apabila ada kekurangan
dan kesalahan dalam penulisan, penggunaan bahasa maupun analisisnya,
penulisnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kemudian penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang membantu terselesainya skripsi ini. Penulis juga mengharapkan
bimbingan, saran, dan kritik yang membangun dari pembaca. Dan dengan
beriringnya do’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
bagi penulis khususnya. Amin.
55
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr., Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi,
Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009
Aziz, Shaleh Abdul, Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I,
Mesir: Darul Ma’arif, t.th
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogjakarta:
Arruz Media, 2008
Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006
Douglas C. Giancoli, Fisika, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm 504.
Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar metodologi penelitian kuantitatif dalam pendidikan,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahan, Semarang: CV. Asy-Syifa’,
1992
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2009, cet.7
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,
2006
Setyosari, Punaji, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:
Prenada Media Grup, 2010
56
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindi, 2005
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosidakarya,1995
Sugiarto, Teguh, Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs kelas
VII, Jakart: CV. Rizqi Mandiri, 2008
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D, Bandung: Alfabeta, 2007
Suparno, Paul, Metodologi Pembelajaran Fisika, Yogyakarta:USD ,2007
Suprijono, Agus, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010
Paul A. Tipler, Fisika Untuk Sains dan Teknik Jakarta : Erlangga, 1998, Ed.3
Winarsih, Anni, IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta:Pussat
Perbukuan departemen Pendidikan Nasional,2008
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS UJI COBA
No. NIS NAMA KODE
1 3884 Ahmad Khoirul Anam U-01
2 3845 Akhmad Akrom U-02
3 3885 Anggita Larasati U-03
4 3887 Diah Wahyuningsih U-04
5 3888 Eka Erfania U-05
6 3889 Erna Sri Rahayu U-06
7 3890 Fatkhurohman U-07
8 3891 Fatma Nurul Febrianti U-08
9 3893 Ifana Ulya Shofa U-09
10 3894 Ika Nurcahyani U-10
11 3777 Isro’ifah Khasanah U-11
12 3895 Kholisul Maarif U-12
13 3982 Kuswarini U-13
14 3896 Laili Wulandari U-14
15 3897 Lathif Adhi Wicaksono U-15
16 3898 Lisa Nurmahawi U-16
17 3819 M. Nasta’in U-17
18 3899 Malikhatul Mustafidah U-18
19 3900 Miftakul Huda Nurus Salam U-19
20 3901 Mila Rustiana U-20
21 3905 Muhammad Ridwan Abdullah U-21
22 3906 Muhammad Widad Mahbub U-22
23 3866 Mukhamad Khusni Wildan U-23
24 3909 Nur Fuad U-24
25 3911 Nur Lailatul Hikmah U-25
26 3912 Ririn Maysari U-26
27 3913 Rizky Ariyono U-27
28 3916 Shoydul Bahri U-28
29 3874 Siti Alpiah U-29
30 3917 Siti Anisah U-30
31 3918 Siti Khoirotun Nisa U-31
32 3919 Siti Nur Haliza U-32
33 3920 Syaiful Anwar U-33
34 3921 Syeh Maulana Afifudin U-34
35 3922 Teguh Ariyanto U-35
36 3923 Tri Aditia U-36
37 3924 Tri Yuliyanti U-37
38 3925 Trie Wahyuningsih U-38
39 4053 Yahya Wahyu Utomo U-39
Lampiran 1
SOAL UJI COBA TES PEMAHAMAN MATERI KALOR
Tes ini untuk keperluan penelitian penyelesaian tugas akhir
Hasil tes ini tidak akan berpengaruh pada nilai rapot saudara
Hasil tes ini akan terjaga kerahasiaannya
Terima kasih atas kerja samanya
Petunjuk
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor urut pada lembar jawab yang tersedia
2. Beri tanda (X) pada lembar jawaban yang anda anggap benar
3. Periksalah kembali jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru
Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar!
1. Bentuk energi yang pindah karena adanya pebedaan suhu disebut ….
A. kalori radiasi
B. kalori
C. radiasi
D. konduksi
2. Kalor adalah suatu bentuk energi yang secara alamiah dapat berpindah dari
benda yang bersuhu ….
A. rendah ke tinggi
B. sama suhunya
C. tinggi ke rendah
D. tetap
3. Suatu benda jika diberi kalor akan mengalami ….
A. perubahan wujud dan massa zat
B. perubahan ukuran dan massa zat
C. perubahan suhu dan wujud zat
D. perubahan Suhu dan ukuran zat
Lampiran 3
4. Satu kilo kalori sama dengan ….
A. 0,42 x 10 3
joule
B. 4,2 x 10 3
joule
C. 42 x 10 3
joule
D. 420 x 10 3
joule
5. Apabila dua buah benda yang suhunya berbeda disentuhkan maka ….
A. kalor mengalir dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi
B. kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
C. benda bersuhu rendah melepaskan kalor
D. benda bersuhu tinggi suhunya bertambah
6. Bilangan yang menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1°C adalah ….
A. masa jenis
B. kapasitas kalor
C. kalor jenis
D. rambatan kalor
7. Jika air dingin di campur dengan air panas maka akan terjadi peristiwa ….
A. air dingin dan air panas sama-sama melepas kalor
B. air dingin dan air panas menerima kalor
C. air dingin melepas kalor dan air panas menerima kalor
D. air dingin menerima kalor dan air panas melepas kalor
8. 4 kg besi panas dari 20°C hingga 70°C kalor jenis besi 460 j/ kg°C.
Energi yang diperlukan adalah ….
A. 9200 J
B. 32200 J
C. 92000 J
D. 394000 J
9. Apabila suhu air yang massanya 200 g dinaikan dari 20°C sampai dengan
100°C, kalor yang diperlukan ….
A. 4 kkal
B. 16 kkal
C. 20 kkal
D. 24 kkal
10. Besi yang bermassa 10 kg dinaikkan suhunya dari 2°C menjadi 20°C.
Untuk menaikkan suhu besi tersebut membutuhkan kalor sebanyak 11
kkal, maka kalor jenis besi adalah ….
A. 110 kkal/kg°C
B. 1,1 kkal/kg°C
C. 0,11 kkal/kg°C
D. 1100 kkal/kg°C
11. Kalor jenis alumunium 0,21 kkal/kg° ini berarti ….
A. diperlukan kalor sebesar 0,21 kkal untuk menaikkan suhu alumunium
sebesar 1°C
B. diperlukan kalor sebesar 0,21 kkal untuk menaikkan suhu 1 kg
alumunium sebesar 1°C
C. diperlukan kalor sebesar 1 kkal untuk menaikkan suhu alumunium
sebesar 1°C
D. diperlukan kalor sebesar 1kkal untuk menaikkan suhu 0,21 kg
alumunium sebesar 1°C.
12. Sepotong besi dan sepotong alumunium dengan massa sama diberikan
kalor yang sama ternyata kenaikan kedua zat berbeda perbedaan kenaikan
suhu dikarenakan oleh ….
A. kalor jenis berbeda
B. massa jenis berbeda
C. kerapatanya berbeda
D. berat jenisnya berbeda
13. Perhatikan gambar grafik di bawah ini!
Grafik di atas menunjukan hubungan antara suhu dan kalor yang diserap
oleh suatu zat. Jika massa zat itu 50 gram, kalor jenisnya adalah ….
A. 0,2 kal/g °C
B. 0,4 kal/g°C
C. 0,6 kal/g°C
D. 1,2 kal/g°C
14. Alkohol sebanyak 1 kg bersuhu 100C diberi kalor sebesar 24 kj. Jika kalor
jenis alkohol sebesar 2400J/kg0C. maka suhu akhir alkohol adalah …
0C
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
15. Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut ….
A. membeku
B. menguap
C. mencair
D. mengembun
16. Melebur adalah ….
A. perubahan wujud dari cair menjadi padat
B. perubahan wujud dari padat menjadi cair
C. perubahan wujud dari cair menjadi padat
D. perubahan wujud dari gas menjadi cair
Suhu (°C)
60
20 Kalor (kal )
100 200 300 400
T
Q
17. Minyak wangi cair tercium harum saat tertumpah dilantai. Hal ini
menunjukan terjadi perubahan wujud dari cair menjadi ….
A. padat
B. es
C. gas
D. embun
18. Air diberi kalor sehingga air itu menumpahkan gelembung-gelembung air.
Peristiwa itu disebut ….
A. memanas
B. mendidih
C. menguap
D. embun
19. Bila alkohol diteteskan ke kulit tangan maka tangan akan terasa dingin,
sebab ….
A. alkohol meresap ke kulit
B. alkohol melepas kalor kekulit kita
C. alkohol menguap sambil memberi kalor ke kulit kita
D. alkohol menguap setelah menyerap kalor dari kulit kita
20. Berikut ini merupakan cara untuk mempercepat penguapan, kecuali ….
A. pemanasan atau menaikkan suhu
B. meniup udara diatas permukaan
C. memperluas permukaan atau diding penguapan
D. menambah tekanan diatas permukaan
21. Ketika tanganmu ditetes dengan spiritus, ternyata terasa dingin. Hal ini
menunjukan ….
A. mencair memerlukan kalor
B. membeku melepaskan kalor
C. menguap memerlukan kalor
D. menguap melepaskan kalor
22. Pada setiap zat berlaku bahwa suhu zat tetap ketika zat berubah wujud
dengan syarat ….
A. tekanannya tetap
B. tekanannya diperbesar
C. tekanannya diperkecil
D. massanya tetap
23. Berikut ini merupakan cara untuk mempercepat penguapan, kecuali ….
A. pemanasan atau menaikan suhu
B. menutup udara diatas permukaan
C. menambah tekanan diatas permukaan
D. memperluas permukaan
24. Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air yang suhunya
300 C menjdi 100
0 C jika kalor jenis air 4.200 J/Kg
0C? ….
A. 560 kj
B. 575 kj
C. 588 kj
D. 600 kj
25. Bila tekanan pada zat cair diperbesar maka ….
A. titik bekunya akan lebih tinggi
B. titik bekunya akan lebih rendah
C. titik bekunya tidak berubah
D. zat cair itu tidak membeku
26. Banyaknya kaloor yang diperlukan untuk meleburkan es pada titik
leburnya yaitu 672 kj, jika kalor lebur es 336.000 j/kg. Berapakah masa es
tersebut ….
A. 1 kg
B. 2 kg
C. 3 kg
D. 4 kg
27. Kalor yang diperlukan akan menguapkan 1 kg zat cair menjadi 1kg gas
pada titik didihnya disebut ….
A. kalor lebur
B. kalor jenis
C. kalor embun
D. kalor uap
28. Titik didih mormal zat adalah titik didih pada tekanan ….
A. 0,5 atm
B. 1,0 atm
C. 1,5 atm
D. 2,0 atm
29. Asas black menyatakan bahwa ....
A. jumlah kalor yang di lepas lebih sama dengan dari jumlah kalor yang
di terima
B. jumlah kalor yang di lepas lebih besar dari jumlah kalor yang di terima
C. jumlah kalor yang di lepas lebih kecil dari jumlah kalor yang di terima
D. kalor mengalir dari benda yang suhunya rendah ke benda yang
suhunya tinggi
30. Perpindahan medium tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat
perantara disebut ….
A. konduksi
B. konveksi
C. radiasi
D. aliran
31. Perpindahan secara konveksi dapat terjadi pada ….
A. zat cair secara aliran
B. zat padat secara rambatan
C. gas secara pancaran
D. ruang hampa secara pancaran
32. Zat yang memiliki daya hantar kalor baik disebut ….
A. isolator
B. konduktor
C. transistor
D. resistor
33. Jika pakaian hitam dan putih di jemur bersama, kain hitam akan lebih
cepat kering dari pada kain putih karena warna hitam ….
A. banyak memancarkan kalor
B. sedikit menyerap kalor
C. banyak menyerap kalor
D. sedikit menyerap kalor
34. Dalam Sistin Internasional, kalor dinyatakan dalam satuan ….
A. kalori
B. joule
C. egr
D. kilokalori
35. Perubahan wujud yang disertai pelepasan kalor adalah ….
A. menguap
B. melebur
C. mencair
D. membeku
36. Kalor dapat berpindah dengan cara ….
A. kondiksi, induksi dan radiasi
B. konduksi, konveksi dan radiasi
C. konduksi, induksi dan konveksi
D. konveksi, induksi dan radiasi
37. Benda yang diberi kalor akan mengalami ….
A. perubahan suhu dan wujud zat
B. perubahan suhu dan ukuran zat
C. perubahan masa dan suhu zat
D. perubahan ukuran dan masa zat
38. Dinding termos dilapisi perak. Halmini bertujuan ….
A. mencegah perpindahan kalor secara konduksi
B. mencegah perpindahan kalor secara konveksi
C. mencegah perpindahan kalor secara radiasi
D. mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
39. Dalam setrika yang terbuat dari logam yang bersifat konduktor terjadi
perubahan kalor ke pakaian yang sedang disetrika. Terjadi perpindahan
kalor secara ….
A. konveksi
B. konduksi
C. aliran
D. radiasi
40. Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap.
Hal ini bertujuan ….
A. mengurangi pancaran kalor
B. menambah pancaran kalor
C. mengurangi pancaran radiasi
D. menambah pancaran radiasi
…Selamat Mengerjakan…
LEMBAR JAWABAN
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
1. A B C D
2. A B C D
3. A B C D
4. A B C D
5. A B C D
6. A B C D
7. A B C D
8. A B C D
9. A B C D
10. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D
16. A B C D
17. A B C D
18. A B C D
19. A B C D
20. A B C D
21. A B C D
22. A B C D
23. A B C D
24. A B C D
25. A B C D
26. A B C D
27. A B C D
28. A B C D
29. A B C D
30. A B C D
31. A B C D
32. A B C D
33. A B C D
34. A B C D
35. A B C D
36. A B C D
37. A B C D
38. A B C D
39. A B C D
40. A B C D
SOAL UJI COBA TES PEMAHAMAN MATERI KALOR
Tes ini untuk keperluan penelitian penyelesaian tugas akhir
Hasil tes ini tidak akan berpengaruh pada nilai rapot saudara
Hasil tes ini akan terjaga kerahasiaannya
Terima kasih atas kerja samanya
Petunjuk
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor urut pada lembar jawab yang tersedia
2. Beri tanda (X) pada lembar jawaban yang anda anggap benar
3. Periksalah kembali jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru
Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar!
1. Bentuk energi yang pindah karena adanya pebedaan suhu disebut ….
A. kalori radiasi
B. kalori
C. radiasi
D. konduksi
2. Kalor adalah suatu bentuk energi yang secara alamiah dapat berpindah dari
benda yang bersuhu ….
A. rendah ke tinggi
B. sama suhunya
C. tinggi ke rendah
D. tetap
3. Suatu benda jika diberi kalor akan mengalami ….
A. perubahan wujud dan massa zat
B. perubahan ukuran dan massa zat
C. perubahan suhu dan wujud zat
D. perubahan Suhu dan ukuran zat
Lampiran 3
4. Satu kilo kalori sama dengan ….
A. 0,42 x 10 3
joule
B. 4,2 x 10 3
joule
C. 42 x 10 3
joule
D. 420 x 10 3
joule
5. Apabila dua buah benda yang suhunya berbeda disentuhkan maka ….
A. kalor mengalir dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi
B. kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
C. benda bersuhu rendah melepaskan kalor
D. benda bersuhu tinggi suhunya bertambah
6. Bilangan yang menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1°C adalah ….
A. masa jenis
B. kapasitas kalor
C. kalor jenis
D. rambatan kalor
7. Jika air dingin di campur dengan air panas maka akan terjadi peristiwa ….
A. air dingin dan air panas sama-sama melepas kalor
B. air dingin dan air panas menerima kalor
C. air dingin melepas kalor dan air panas menerima kalor
D. air dingin menerima kalor dan air panas melepas kalor
8. 4 kg besi panas dari 20°C hingga 70°C kalor jenis besi 460 j/ kg°C.
Energi yang diperlukan adalah ….
A. 9200 J
B. 32200 J
C. 92000 J
D. 394000 J
9. Apabila suhu air yang massanya 200 g dinaikan dari 20°C sampai dengan
100°C, kalor yang diperlukan ….
A. 4 kkal
B. 16 kkal
C. 20 kkal
D. 24 kkal
10. Besi yang bermassa 10 kg dinaikkan suhunya dari 2°C menjadi 20°C.
Untuk menaikkan suhu besi tersebut membutuhkan kalor sebanyak 11
kkal, maka kalor jenis besi adalah ….
A. 110 kkal/kg°C
B. 1,1 kkal/kg°C
C. 0,11 kkal/kg°C
D. 1100 kkal/kg°C
11. Kalor jenis alumunium 0,21 kkal/kg° ini berarti ….
A. diperlukan kalor sebesar 0,21 kkal untuk menaikkan suhu alumunium
sebesar 1°C
B. diperlukan kalor sebesar 0,21 kkal untuk menaikkan suhu 1 kg
alumunium sebesar 1°C
C. diperlukan kalor sebesar 1 kkal untuk menaikkan suhu alumunium
sebesar 1°C
D. diperlukan kalor sebesar 1kkal untuk menaikkan suhu 0,21 kg
alumunium sebesar 1°C.
12. Sepotong besi dan sepotong alumunium dengan massa sama diberikan
kalor yang sama ternyata kenaikan kedua zat berbeda perbedaan kenaikan
suhu dikarenakan oleh ….
A. kalor jenis berbeda
B. massa jenis berbeda
C. kerapatanya berbeda
D. berat jenisnya berbeda
13. Perhatikan gambar grafik di bawah ini!
Grafik di atas menunjukan hubungan antara suhu dan kalor yang diserap
oleh suatu zat. Jika massa zat itu 50 gram, kalor jenisnya adalah ….
A. 0,2 kal/g °C
B. 0,4 kal/g°C
C. 0,6 kal/g°C
D. 1,2 kal/g°C
14. Alkohol sebanyak 1 kg bersuhu 100C diberi kalor sebesar 24 kj. Jika kalor
jenis alkohol sebesar 2400J/kg0C. maka suhu akhir alkohol adalah …
0C
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
15. Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut ….
A. membeku
B. menguap
C. mencair
D. mengembun
16. Melebur adalah ….
A. perubahan wujud dari cair menjadi padat
B. perubahan wujud dari padat menjadi cair
C. perubahan wujud dari cair menjadi padat
D. perubahan wujud dari gas menjadi cair
Suhu (°C)
60
20 Kalor (kal )
100 200 300 400
T
Q
17. Minyak wangi cair tercium harum saat tertumpah dilantai. Hal ini
menunjukan terjadi perubahan wujud dari cair menjadi ….
A. padat
B. es
C. gas
D. embun
18. Air diberi kalor sehingga air itu menumpahkan gelembung-gelembung air.
Peristiwa itu disebut ….
A. memanas
B. mendidih
C. menguap
D. embun
19. Bila alkohol diteteskan ke kulit tangan maka tangan akan terasa dingin,
sebab ….
A. alkohol meresap ke kulit
B. alkohol melepas kalor kekulit kita
C. alkohol menguap sambil memberi kalor ke kulit kita
D. alkohol menguap setelah menyerap kalor dari kulit kita
20. Berikut ini merupakan cara untuk mempercepat penguapan, kecuali ….
A. pemanasan atau menaikkan suhu
B. meniup udara diatas permukaan
C. memperluas permukaan atau diding penguapan
D. menambah tekanan diatas permukaan
21. Ketika tanganmu ditetes dengan spiritus, ternyata terasa dingin. Hal ini
menunjukan ….
A. mencair memerlukan kalor
B. membeku melepaskan kalor
C. menguap memerlukan kalor
D. menguap melepaskan kalor
22. Pada setiap zat berlaku bahwa suhu zat tetap ketika zat berubah wujud
dengan syarat ….
A. tekanannya tetap
B. tekanannya diperbesar
C. tekanannya diperkecil
D. massanya tetap
23. Berikut ini merupakan cara untuk mempercepat penguapan, kecuali ….
A. pemanasan atau menaikan suhu
B. menutup udara diatas permukaan
C. menambah tekanan diatas permukaan
D. memperluas permukaan
24. Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air yang suhunya
300 C menjdi 100
0 C jika kalor jenis air 4.200 J/Kg
0C? ….
A. 560 kj
B. 575 kj
C. 588 kj
D. 600 kj
25. Bila tekanan pada zat cair diperbesar maka ….
A. titik bekunya akan lebih tinggi
B. titik bekunya akan lebih rendah
C. titik bekunya tidak berubah
D. zat cair itu tidak membeku
26. Banyaknya kaloor yang diperlukan untuk meleburkan es pada titik
leburnya yaitu 672 kj, jika kalor lebur es 336.000 j/kg. Berapakah masa es
tersebut ….
A. 1 kg
B. 2 kg
C. 3 kg
D. 4 kg
27. Kalor yang diperlukan akan menguapkan 1 kg zat cair menjadi 1kg gas
pada titik didihnya disebut ….
A. kalor lebur
B. kalor jenis
C. kalor embun
D. kalor uap
28. Titik didih mormal zat adalah titik didih pada tekanan ….
A. 0,5 atm
B. 1,0 atm
C. 1,5 atm
D. 2,0 atm
29. Asas black menyatakan bahwa ....
A. jumlah kalor yang di lepas lebih sama dengan dari jumlah kalor yang
di terima
B. jumlah kalor yang di lepas lebih besar dari jumlah kalor yang di terima
C. jumlah kalor yang di lepas lebih kecil dari jumlah kalor yang di terima
D. kalor mengalir dari benda yang suhunya rendah ke benda yang
suhunya tinggi
30. Perpindahan medium tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat
perantara disebut ….
A. konduksi
B. konveksi
C. radiasi
D. aliran
31. Perpindahan secara konveksi dapat terjadi pada ….
A. zat cair secara aliran
B. zat padat secara rambatan
C. gas secara pancaran
D. ruang hampa secara pancaran
32. Zat yang memiliki daya hantar kalor baik disebut ….
A. isolator
B. konduktor
C. transistor
D. resistor
33. Jika pakaian hitam dan putih di jemur bersama, kain hitam akan lebih
cepat kering dari pada kain putih karena warna hitam ….
A. banyak memancarkan kalor
B. sedikit menyerap kalor
C. banyak menyerap kalor
D. sedikit menyerap kalor
34. Dalam Sistin Internasional, kalor dinyatakan dalam satuan ….
A. kalori
B. joule
C. egr
D. kilokalori
35. Perubahan wujud yang disertai pelepasan kalor adalah ….
A. menguap
B. melebur
C. mencair
D. membeku
36. Kalor dapat berpindah dengan cara ….
A. kondiksi, induksi dan radiasi
B. konduksi, konveksi dan radiasi
C. konduksi, induksi dan konveksi
D. konveksi, induksi dan radiasi
37. Benda yang diberi kalor akan mengalami ….
A. perubahan suhu dan wujud zat
B. perubahan suhu dan ukuran zat
C. perubahan masa dan suhu zat
D. perubahan ukuran dan masa zat
38. Dinding termos dilapisi perak. Halmini bertujuan ….
A. mencegah perpindahan kalor secara konduksi
B. mencegah perpindahan kalor secara konveksi
C. mencegah perpindahan kalor secara radiasi
D. mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
39. Dalam setrika yang terbuat dari logam yang bersifat konduktor terjadi
perubahan kalor ke pakaian yang sedang disetrika. Terjadi perpindahan
kalor secara ….
A. konveksi
B. konduksi
C. aliran
D. radiasi
40. Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap.
Hal ini bertujuan ….
A. mengurangi pancaran kalor
B. menambah pancaran kalor
C. mengurangi pancaran radiasi
D. menambah pancaran radiasi
…Selamat Mengerjakan…
LEMBAR JAWABAN
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
1. A B C D
2. A B C D
3. A B C D
4. A B C D
5. A B C D
6. A B C D
7. A B C D
8. A B C D
9. A B C D
10. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D
16. A B C D
17. A B C D
18. A B C D
19. A B C D
20. A B C D
21. A B C D
22. A B C D
23. A B C D
24. A B C D
25. A B C D
26. A B C D
27. A B C D
28. A B C D
29. A B C D
30. A B C D
31. A B C D
32. A B C D
33. A B C D
34. A B C D
35. A B C D
36. A B C D
37. A B C D
38. A B C D
39. A B C D
40. A B C D
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. C
4. B
5. D
6. C
7. B
8. C
9. B
10. A
11. B
12. D
13. A
14. B
15. C
16. B
17. C
18. B
19. C
20. D
21. C
22. D
23. C
24. C
25. A
26. A
27. C
28. C
29. B
30. B
31. C
32. B
33. C
34. B
35. D
36. A
37. A
38. D
39. B
40. A
Lampiran 5
DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK KELAS UJI COBA
NO NAMA KODE NILAI
1 Ahmad Khoirul Anam U-01 40
2 Akhmad Akrom U-02 47,5
3 Anggita Larasati U-03 60
4 Diah Wahyuningsih U-04 70
5 Eka Erfania U-05 65
6 Erna Sri Rahayu U-06 47,5
7 Fatkhurohman U-07 37,5
8 Fatma Nurul Febrianti U-08 45
9 Ifana Ulya Shofa U-09 55
10 Ika Nurcahyani U-10 72,5
11 Isro’ifah Khasanah U-11 52,5
12 Kholisul Maarif U-12 50
13 Kuswarini U-13 45
14 Laili Wulandari U-14 55
15 Lathif Adhi Wicaksono U-15 40
16 Lisa Nurmahawi U-16 45
17 M. Nasta’in U-17 50
18 Malikhatul Mustafidah U-18 45
19 Miftakul Huda Nurus Salam U-19 72,5
20 Mila Rustiana U-20 45
21 Muhammad Ridwan Abdullah U-21 55
22 Muhammad Widad Mahbub U-22 27,5
23 Mukhamad Khusni Wildan U-23 40
24 Nur Fuad U-24 37,5
25 Nur Lailatul Hikmah U-25 50
26 Ririn Maysari U-26 55
27 Rizky Ariyono U-27 40
28 Shoydul Bahri U-28 45
29 Siti Alpiah U-29 47,5
30 Siti Anisah U-30 35
31 Siti Khoirotun Nisa U-31 47,5
32 Siti Nur Haliza U-32 47,5
33 Syaiful Anwar U-33 70
34 Syeh Maulana Afifudin U-34 45
35 Teguh Ariyanto U-35 45
36 Tri Aditia U-36 45
37 Tri Yuliyanti U-37 45
38 Trie Wahyuningsih U-38 52,5
39 Yahya Wahyu Utomo U-39 42,5
Lampiran 6
ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TARAF KESUKARAN DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA
No
KODE Soal Pilihan Ganda
PESERT
A DIDIK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 U_10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 U_19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 U_33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 U_5 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1
5 U_3 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
6 U_9 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
7 U_14 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
8 U_21 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
9 U_26 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1
10 U_11 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
11 U_38 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
12 U_12 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
13 U_17 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
14 U_25 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
15 U_31 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
16 U_32 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
17 U_39 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
18 U_2 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
19 U_6 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
20 U_8 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
21 U_13 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
22 U_16 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
Lampiran 7
23 U_18 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
24 U_20 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
25 U_28 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
26 U_34 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1
27 U_35 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1
28 U_36 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
29 U_37 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
30 U_40 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0
31 U_1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
32 U_15 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1
33 U_27 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
34 U_23 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1
35 U_24 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
36 U_30 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
37 U_22 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
38 U_41 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
39 U_7 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1
Va
lid
ita
s
∑X 38 34 31 14 3 32 4 32 27 28 10 12 12 3 36
∑X² 38 34 31 14 3 32 4 32 27 28 10 12 12 3 36
∑XY 730 649 593 306 86 636 96 621 522 535 232 263 266 86 692
(∑X)² 1444 1156 961 196 9 1024 16 1024 729 784 100 144 144 9 1296
rxy -0,032 -0,095 -0,051 0,502 0,695 0,351 0,411 0,096 0,039 -0,050 0,595 0,457 0,499 0,695 -0,008
r tabel Dengan taraf signifikan 5% dan N= 39 diperoleh r tabel= 0,316
kriteria tidak tidak tidak valid valid valid valid tidak tidak tidak valid valid valid valid tidak
Rel
iab
ilit
as
p 1,0 0,9 0,8 0,4 0,1 0,8 0,1 0,8 0,7 0,7 0,3 0,3 0,3 0,1 0,9
q 0,0 0,1 0,2 0,6 0,9 0,2 0,9 0,2 0,3 0,3 0,7 0,7 0,7 0,9 0,1
p*q 0,02 0,11 0,16 0,23 0,07 0,15 0,09 0,15 0,21 0,20 0,19 0,21 0,21 0,07 0,07
r11 0,745
Kriteria reliabel
B 38 34 31 14 3 32 4 32 27 28 10 12 12 3 36
Tin
gk
at
Kes
uk
ar
an
JS 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
P 0,97 0,87 0,79 0,36 0,08 0,82 0,10 0,82 0,69 0,72 0,26 0,31 0,31 0,08 0,92
Kriteria mudah mudah mudah sedang sukar mudah sukar mudah sedang mudah sukar sedang sedang sukar mudah
BA 18 19 17 10 3 19 3 14 13 12 7 8 8 3 17
Da
ya
Bed
a
BB 20 15 14 4 0 13 1 18 14 16 3 4 4 0 19
JA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
JB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
DP -0,05 0,25 0,19 0,33 0,16 0,35 0,11 -0,16 -0,02 -0,17 0,22 0,22 0,22 0,16 -0,06
Kriteria jelek cukup jelek cukup jelek cukup jelek jelek jelek jelek cukup cukup cukup jelek jelek
Keterangan Diterima
Diterima
Dibuang
Dibuang
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Dibuang
16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
24 36 37 17 26 21 4 20 22 8 3 1 3 3 3 1 37 31 36
24 36 37 17 26 21 4 20 22 8 3 1 3 3 3 1 37 31 36
494 704 714 338 491 380 106 415 449 152 79 16 72 77 76 13 723 611 708
576 1296 1369 289 676 441 16 400 484 64 9 1 9 9 9 1 1369 31 1296
0,437 0,287 0,073 0,146 -0,125 -0,313 0,627 0,398 0,342 -0,030 0,523 -0,134 0,351 0,474 0,450 -0,258 0,340 0,110 0,385
valid tidak tidak tidak tidak tidak valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid tidak valid tidak valid
0,6 0,9 0,9 0,4 0,7 0,5 0,1 0,5 0,6 0,2 0,1 0,0 0,1 0,1 0,1 0,0 0,9 0,8 0,9
0,4 0,1 0,1 0,6 0,3 0,5 0,9 0,5 0,4 0,8 0,9 1,0 0,9 0,9 0,9 1,0 0,1 0,2 0,1
0,24 0,07 0,05 0,25 0,22 0,25 0,09 0,25 0,25 0,16 0,07 0,02 0,07 0,07 0,07 0,02 0,05 0,16 0,07
24 36 37 17 26 21 4 20 22 8 3 1 3 3 3 1 37 31 36
39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39 39
0,62 0,92 0,95 0,44 0,67 0,54 0,10 0,53 0,56 0,21 0,08 0,03 0,08 0,08 0,08 0,03 0,95 0,79 0,92
sedang mudah mudah sedan
g sedang sedang sukar sedang sedan
g sukar sukar sukar sukar sukar sukar sukar muda
h mudah mudah
15 18 19 11 15 6 4 15 13 1 3 0 3 3 3 1 19 17 19
9 18 18 6 11 15 0 5 9 7 0 1 0 0 0 0 18 14 17
16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
0,34 0,05 0,10 0,28 0,24 -0,43 0,21 0,54 0,23 -0,32 0,16 -0,05 0,16 0,16 0,16 -0,05 0,10 0,19 0,15
cukup jelek jelek cukup cukup jelek cukup baik cukup jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek jelek
Dibuang
Diterima
Dibuang
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Dibuang
Diterima
Diterima
Dibuang
Dibuang
Diterima
Diterima
Y Y
2
35 36 37 38 39 40
1 1 1 0 1 0 29 841
1 1 1 1 1 0 29 841
0 1 1 0 1 0 28 784
1 0 1 0 1 1 26 676
0 0 1 1 1 0 24 576
1 0 0 0 1 0 22 484
1 0 1 0 1 0 22 484
1 0 1 0 1 1 22 484
0 0 1 0 1 0 22 484
1 1 1 0 1 0 21 441
1 0 1 0 1 0 21 441
1 1 1 1 1 0 20 400
1 1 0 1 1 1 20 400
0 0 1 0 1 0 20 400
1 0 1 0 1 0 19 361
0 0 1 0 1 1 19 361
1 0 1 0 1 0 19 361
1 0 1 0 1 1 19 361
1 0 1 0 1 1 19 361
1 0 1 0 1 0 18 324
0 0 0 0 1 0 18 324
0 0 0 0 1 0 18 324
0 0 0 0 1 0 18 324
1 0 1 0 1 0 18 324
1 0 0 0 1 1 18 324
0 0 0 0 1 0 18 324
0 0 0 0 1 0 18 324
1 0 1 0 1 0 18 324
0 0 0 0 1 0 18 324
0 0 1 0 1 0 17 289
0 0 0 0 1 0 16 256
1 1 0 0 0 0 16 256
1 0 0 0 0 0 16 256
1 0 0 0 1 0 16 256
0 0 0 0 1 0 15 225
0 0 1 0 1 0 14 196
0 0 1 1 0 0 13 169
0 0 1 0 1 0 13 169
0 0 1 1 0 0 13 169
21 7 25 6 35 7 750 15022
21 7 25 6 35 7 (∑Y)²= 562500
428 163 503 119 692 143
441 49 625 36 1225 49
0,317 0,484 0,303 0,066 0,408 0,143
valid valid tidak tidak valid tidak
0,5 0,2 0,6 0,2 0,9 0,2
0,5 0,8 0,4 0,8 0,1 0,8
0,25 0,15 0,23 0,13 0,09 -0,64 ∑pq= 4,29
S= 15,357002
21 7 25 6 35 7
39 39 39 39 39 39
0,54 0,18 0,64 0,15 0,90 0,18
sedang sukar sedang sukar mudah sukar
14 6 17 4 19 6
7 1 8 2 16 1
16 16 16 16 16 16
16 16 16 16 16 16
0,39 0,27 0,49 0,11 0,20 0,27
cukup cukup baik jelek jelek cukup
Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima Diterima
Perhitungan Validitas Butir Soal Pilihan Ganda
Rumus
Keterangan:
Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt = Rata-rata skor total
St = Standart deviasi skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
Kriteria
Apabila rhitung > rtabel, maka butir soal valid.
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir
soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
No Kode Butir Soal
No 1 (X)
Skor
Total(Y) Y
2 XY
1 U_10 1 28 784 28 2 U_19 1 28 784 28 3 U_33 1 28 784 28 4 U_5 1 26 676 26 5 U_3 1 24 576 24 6 U_9 1 22 484 22 7 U_14 1 22 484 22 8 U_21 1 22 484 22 9 U_26 1 22 484 22
10 U_11 1 20 400 20 11 U_38 1 20 400 20 12 U_12 1 20 400 20 13 U_17 0 20 400 0 14 U_23 1 20 400 20 15 U_31 1 19 361 19 16 U_32 1 19 361 19 17 U_39 1 19 361 19 18 U_2 1 19 361 19 19 U_6 1 19 361 19 20 U_8 1 18 324 18 21 U_13 1 18 324 18 22 U_16 1 18 324 18 23 U_18 1 18 324 18 24 U_20 1 18 324 18 25 U_28 1 18 324 18 26 U_34 1 18 324 18 27 U_35 1 18 324 18 28 U_36 1 18 324 18
Lampiran 8
29 U_37 1 18 324 18 30 U_40 1 18 324 18 31 U_1 1 17 289 17 32 U_15 1 15 225 15 33 U_27 1 15 225 15 34 U_23 1 15 225 15 35 U_24 1 15 225 15 36 U_30 1 14 196 14 37 U_22 1 13 169 13 38 U_41 1 13 169 13 39 U_7 1 13 169 13
Jumlah 38 745 14801 725
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:
Mp =
Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
=
725
38
= 19,08
Mt =
Jumlah skor total
Banyaknya siswa
=
745
39
= 19,10
p =
Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa
=
38
39
= 0,97
q = 1
p = 1
0,97 = 0,03
St =
14801
745 2
= 3,82
39
39
rpbi
s =
19,08 19,10 1,00
3,82 0,03
= -0,030
Pada taraf signifikansi 5%, dengan N = 39, diperoleh ttabel = 0,316
Karena rhitung < rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir item tersebut tidak
valid.
Perhitungan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda
Materi Kalor
Rumus:
Keterangan:
r11 : reliabilitas yang dicari
n
: jumlah soal yang valid
p
: proporsi peserta tes menjawab benar
q
: proporsi peserta tes menjawab salah = 1 - p
S2 : varians =
åx2
: jumlah deviasi dari rerata kuadrat
N
:
jumlah peserta
tes
Kriteria
Interval Kriteria
r11 < 0,2 Sangat rendah
0,2 < r11 < 0,4 Rendah
0,4 < r11 < 0,6 Sedang
0,6 < r11 < 0,8 Tinggi
0,8 < r11 < 1,0 Sangat tinggi
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba
diperoleh:
n
=
4
0
pq = 6,7300
S2 =
8595
_
273
529
=
39
= 36,7597
39
r11
=
40
36,
759
7 6,7300
4
0
1
36,7597
2
2
111 S
pqS
n
nr
N
N
XX
2
2
N
N
YY
2
2
Lampiran 9
= 0,8379
Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,6-0,8 dalam
kategori tinggi
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda
Materi Pokok Kalor
Rumus
Keterangan:
IK : Indeks kesukaran
JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas
JSB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Interval IK Kriteria
IK = 0,00
0,00 < IK < 0,30
0,30 < IK < 0,70
0,70 < IK < 1,00
IK = 1,00
Terlalu sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Terlalu mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah No Kode Skor No Kode Skor
1 U_910 1 1 U_8 1
2 U_19 1 2 U_13 1
3 U_33 1 3 U_16 1
4 U_5 1 4 U_18 1
5 U_3 1 5 U_20 1
6 U_9 1 6 U_28 1
7 U_14 1 7 U_35 1
8 U_21 1 8 U_35 1
9 U_26 1 9 U_6 1
10 U_11 1 10 U_37 1
11 U_38 1 11 U_40 1
12 U_12 1 12 U_1 1
13 U_17 0 13 U_15 1
14 U_25 1 14 U_27 1
15 U_31 1 15 U_22 1
16 U_32 1 16 U_24 1
17 U_39 1 17 U_30 1
18 U_2 1 18 U_22 1
19 U_6 1 19 U_41 1
20 U_7 1
Jumlah 18 Jumlah 20
IK = 18 + 20
39
= 0,97
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
Lampiran 10
Perhitungan Daya Beda Butir Soal
1. Soal Pilihan Ganda
Rumus
ATAU
Keterangan:
DP : Daya Pembeda
JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria
Interval DP Kriteria
DP < 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP < 0,20 Jelek
0,20 < DP < 0,40 Cukup
0,40 < DP < 0,70 Baik
0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis
butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 U_10 1 1 U_8 1
2 U_19 1 2 U_13 1
3 U_33 1 3 U_16 1
4 U_5 1 4 U_18 1
5 U_3 1 5 U_20 1
6 U_9 1 6 U_28 1
7 U_14 1 7 U_34 1
8 U_21 1 8 U_35 1
9 U_26 1 9 U_36 1
10 U_11 1 10 U_37 1
11 U_38 1 11 U_40 1
12 U_12 1 12 U_1 1
13 U_17 0 13 U_15 1
14 U_25 1 14 U_27 1
15 U_31 1 15 U_23 1
16 U_32 1 16 U_24 1
17 U_39 1 17 U_30 1
18 U_2 1 18 U_22 1
Lampiran 11
19 U_6 1 19 U_41 1
20 U_7 1
Jumlah 18 Jumlah 20
DP = 18
20
19
19
= -0,11
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda sangat jelek
Tabel Homogenitas Nilai Populasi
Sumber data
Sumber variasi VII A VII B VII C VII D VII E VII F VII G
Jumlah 3033 2532 3020 3162 2953 2943 3031
n 38 37 38 38 38 36 38
X 79,815 68,432 79,473 82,21 77,71 81,75 79,76
Varians (S2) 136,47 481,97 230,36 430,60 517,50 237,27 240,45
Standart deviasi (S) 11,68 21,95 15,18 20,75 22,75 15,40 15,51
Tabel Uji Bartlett
Sampel dk 1/dk Si
2 Log Si
2 dk.Log
Si2
dk * Si2
1 38 0,0263 104,07 2,017 76,658 3954,660
2 38 0,0263 163,65 2,214 84,129 6218,700
3 38 0,0263 184,31 2,266 86,091 7003,780
4 38 0,0263 155,81 2,193 83,319 5920,780
5 38 0,0263 186,60 2,271 86,295 7090,800
6 37 0,0270 176,58 2,247 83,137 6533,460
7 38 0,0263 185,26 2,268 86,176 7039,880
Jumlah 265 585,804 43762,060
= 43762,060 = 165,139849
265
B = (Log S2 ) ∑ (ni - 1)
B = 2,2178519 X 265
B = 587,73075
X 2
hitung =
(Ln 10) { B
- S(ni-1)
log Si2}
X 2
hitung =
2,3025851 587,7308 585,804
X 2
hitung =
4,4368689
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh X2tabel = 5,99
KarenaX2 hitung < X
2 tabel maka homogen
1
1 2
2
i
i
n
SinS
Lampiran 12
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No. Kelas Eksperiman No. Kelas Kontrol
1 Ahmad Rozikin 1 Abdul Basith
2 Ahmad Sholikhin 2 Abdul Kholiq
3 Aimatu Sofa 3 Achmad Dany Raihan
4 Eni Widyastuti 4 Adelia Febriani
5 Fatkhuri 5 Ahmad Kholil
6 Firza Rizki Apriliani 6 Ajeng Awalin Prihatina
7 Galih Adhi Prasetyo 7 Akhmad Rofiq
8 Gita Oktaviani Ayu Lestari 8 Anna Syarifah
9 Heri Kiswanto 9 Annisa Firdaus
10 Ida Royani 10 Ayu Ariska
11 Indah Setyawati 11 Dedyt Suwarsono
12 Lailia Agustrianingrum 12 Difa Wahyu F
13 Muchammad Azmi Maulana 13 Dila Nur Azizah
14 Muchammad Sodikin 14 Erna Triprahasti
15 Muhammad Affandi 15 Ghanius Tsani
16 Muhammad Heru Tri Restiyo 16 Hanifah Nur Hidayati
17 Muhammad Khoerul Anam 17 Indah Mustaghfiroh
18 Muhammad Kholif Abdullah 18 Lidya Nur Arini
19 Muhammad Ridwan 19 Listasari Nur Aprilia
20 Muhammad Rizal Faozi 20 M. Teguh Hardianto
21 Novita Indah Sari 21 M. Ulinnuha
22 Nur Aini Hidayah 22 Mohamad Arif Rohman Khakim
23 Nur Hanifah 23 Mohkhammad Azizul Khakim
24 Nurul Farida 24 Muchamad Nurol Muntoha
25 Ranti Apriliani 25 Muhammad Azik
26 Risna Ayu Septiani 26 Muhkhamad Alfarizin
27 Rudi Setiawan 27 Nia Riwayati
28 Safina Nur Amalia 28 Nikmatul Fandillah
29 Saifur Rizal 29 Novan Aji Nuranto
30 Shavira Amelia Putri 30 Nur Ainiyah
31 Sista 31 Nurul Khasanah
32 Siti Musyarofah 32 Rizka Rohmawati
33 Siti Zidna Ilma Nafina 33 Siti Fatimah
34 Teguh Bambang Triadmojo 34 Slamet Hadiman
35 Uswatun Hasanah 35 Tin Prihatining
36 Viya Yunitsari 36 Tri Mulyo
37 Wiwin Setiani 37 Tri Wahyu Utomo
38 Zainal Muttaqin 38 Uskar Sabilil Mukminin
Lampiran 13
KISI-KISI SOAL PRE TEST DAN POST TES
Satuan Pendidikan :MTs Jumlah Soal : 20
Kelas/Semester : VII/I Waktu : 40 Menit
Mata Pelajaran : Fisika Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Setandar Kompetensi : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasrkan wujudnya dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Indikator Sub Materi Nomor Soal Banyak Butir
Soal
Bentuk
Tes
Aspek yang
diUkur
1. Menyelidiki
sifat-sifat zat
berdasrkan
wujudny dan
penerapanya
dalam kehidupan
sehari-hari.
1.2
mendeskripsikan
peranan kalor
dalam mengubah
wujud zat dan
suhu benda serta
penerapanya
dalam kehidupan
sehari-hari
Kalor 1. Dapat mendeskripsikan
kalor.
2. Menghitung Perubahan
suhu.
3. Mendeskripsikan
perubahan wujud zat.
4.Mendeskripsikan dan
memberikan contoh
dalam kehidupan
sehari-hari.
a. Pengertian
kalor
1,2,5,8,16,17 6 Pilihan
Ganda
C2,
C1,C2,C1,C2,C2
b. Analisis
kalor
3,4,6,7,9,10,12,13,14 9 Pilihan
Ganda
C1,C1,C1,C3,
C1,C2,C3,
C3,C2
c. Perubahan
Wujud Zat
11,18,19 3 Pilihan
Ganda
C1, C1,C2
d.Perpindahan
kalor
15,20 2 Pilihan
Ganda
C2, C2
Lampiran 14
Keterangan :
C1: Pemahaman Konsep
C2 : Penalaran
C3 : Pemecahan Masalah
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Petunjuk
1. Tulislah nama, kelas, dan nomor urut
2. Beri tanda (X) pada lembar jawaban yang anda anggap benar
3. Periksalah kembali jawaban anda sebelum dikembalikan kepada guru
Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar!
1. Satu kilo kalori sama dengan ….
A. 0,42 x 10 3
joule
B. 4,2 x 10 3
joule
C. 42 x 10 3
joule
D. 420 x 10 3
joule
2. Apabila dua buah benda yang suhunya berbeda disentuhkan maka ….
A. kalor mengalir dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi
B. kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
C. benda bersuhu rendah melepaskan kalor
D. benda bersuhu tinggi suhunya bertambah
3. Bilangan yang menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1°C adalah ….
A. masa jenis
B. kapasitas kalor
C. kalor jenis
D. rambatan kalor
4. Jika air dingin di campur dengan air panas maka akan terjadi peristiwa ….
A. air dingin dan air panas sama-sama melepas kalor
B. air dingin dan air panas menerima kalor
C. air dingin melepas kalor dan air panas menerima kalor
D. air dingin menerima kalor dan air panas melepas kalor
Lampiran 15
5. Kalor jenis alumunium 0,21 kkal/kg° ini berarti ….
A. diperlukan kalor sebesar 0,21 kkal untuk menaikkan suhu alumunium
sebesar 1°C
B. diperlukan kalor sebesar 0,21 kkal untuk menaikkan suhu 1 kg
alumunium sebesar 1°C
C. diperlukan kalor sebesar 1 kkal untuk menaikkan suhu alumunium
sebesar 1°C
D. diperlukan kalor sebesar 1kkal untuk menaikkan suhu 0,21 kg
alumunium sebesar 1°C.
6. Sepotong besi dan sepotong alumunium dengan massa sama diberikan
kalor yang sama ternyata kenaikan kedua zat berbeda . perbedaan kenaikan
suhu dikarenakan oleh ….
A. kalor jenis berbeda
B. massa jenis berbeda
C. kerapatanya berbeda
D. berat jenisnya berbeda
7. Perhatikan gambar grafik di bawah ini!
Grafik di atas menunjukan hubungan antara suhu dan kalor yang diserap
oleh suatu zat. Jika massa zat itu 50 gram, kalor jenisnya adalah ….
A. 0,2 kal/g °C
B. 0,4 kal/g°C
C. 0,6 kal/g°C
D. 1,2 kal/g°
Suhu (°C)
60
20 Kalor (kal )
100 200 300 400
T
Q
8. Alkohol sebanyak 1 kg bersuhu 100C diberi kalor sebesar 24 kj. Jika kalor
jenis alkohol sebesar 2400J/kg0C. maka suhu akhir alkohol adalah …
0C
A. 10
B. 20
C. 30
D. 40
9. Melebur adalah ….
A. perubahan wujud dari cair menjadi padat
B. perubahan wujud dari padat menjadi cair
C. perubahan wujud dari cair menjadi padat
D. perubahan wujud dari gas menjadi cair
10. Pada setiap zat berlaku bahwa suhu zat tetap ketika zat berubah wujud
dengan syarat ….
A. tekanannya tetap
B. tekanannya di perbesar
C. tekanannya di perkecil
D. massanya tetap
11. Berikut ini merupakan cara untuk mempercepat penguapan, kecuali ….
A. pemanasan atau menaikan suhu
B. menutup udara diatas permukaan
C. menambah tekanan diatas permukaan
D. memperluas permukaan
12. Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air yang suhunya
300 C menjdi 100
0 C jika kalor jenis air 4.200 J/Kg
0C? ….
A. 560 kj
B. 575 kj
C. 588 kj
D. 600 kj
13. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan es pada titik leburnya
yaitu 672 kj, jika kalor lebur es 336.000 j/kg. berapakah masa es tersebut...
A. 1 kg
B. 2 kg
C. 3 kg
D. 4 kg
14. Titik didih mormal zat adalah titik didih pada tekanan ….
A. 0,5 atm
B. 1,0 atm
C. 1,5 atm
D. 2,0 atm
15. Perpindahan medium tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat
perantara disebut ….
A. konduksi
B. konveksi
C. radiasi
D. aliran
16. Zat yang memiliki daya hantar kalor baik disebut ….
A. isolator
B. konduktor
C. transistor
D. resistor
17. Dalam Sistin Internasional, kalor dinyatakan dalam satuan ….
A. kalori
B. joule
C. egr
D. kilokalori
18. Perubahan wujud yang disertai pelepasan kalor adalah ….
A. menguap
B. melebur
C. mencair
D. membeku
19. Kalor dapat berpindah dengan cara ….
A. konduksi, induksi dan radiasi
B. konduksi, konveksi dan radiasi
C. konduksi, induksi dan konveksi
D. konveksi, induksi dan radiasi
20. Dalam setrika yang terbuat dari logam yang bersifat konduktor terjadi
perubahan kalor ke pakaian yang sedang disetrika. Terjadi perpindahan
kalor secara ….
A. konveksi
B. konduksi
C. aliran
D. radiasi
LEMBAR JAWABAN
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
1. A B C D
2. A B C D
3. A B C D
4. A B C D
5. A B C D
6. A B C D
7. A B C D
8. A B C D
9. A B C D
10. A B C D
11. A B C D
12. A B C D
13. A B C D
14. A B C D
15. A B C D
16. A B C D
17. A B C D
18. A B C D
19. A B C D
20. A B C D
Lampiran 16
KUNCI JAWABAN
1. B
2. D
3. C
4. B
5. B
6. D
7. A
8. B
9. B
10. D
11. C
12. C
13. A
14. C
15. B
16. B
17. B
18. D
19. A
20. B
Lampiran 17
DATA NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
No Nama Peserta didik Nilai No Nama Peserta didik Nilai
1 Ahmad Rozikin 35 1 Abdul Basith 40
2 Ahmad Sholikhin 55 2 Abdul Kholiq 45
3 Aimatu Sofa 40 3 Achmad Dany Raihan 30
4 Eni Widyastuti 50 4 Adelia Febriani 45
5 Fatkhuri 45 5 Ahmad Kholil 35
6 Firza Rizki Apriliani 50 6 Ajeng Awalin Prihatina 50
7 Galih Adhi Prasetyo 40 7 Akhmad Rofiq 40
8 Gita Oktaviani Ayu L 55 8 Anna Syarifah 40
9 Heri Kiswanto 35 9 Annisa Firdaus 55
10 Ida Royani 50 10 Ayu Ariska 35
11 Indah Setyawati 45 11 Dedyt Suwarsono 45
12 Lailia Agustrianingrum 45 12 Difa Wahyu F 50
13 Muchammad Azmi M 40 13 Dila Nur Azizah 40
14 Muchammad Sodikin 35 14 Erna Triprahasti 35
15 Muhammad Affandi 40 15 Ghanius Tsani 45
16 Muhammad Heru Tri R 40 16 Hanifah Nur Hidayati 50
17 Muhammad Khoerul A 40 17 Indah Mustaghfiroh 40
18 Muhammad Kholif A 35 18 Lidya Nur Arini 40
19 Muhammad Ridwan 40 19 Listasari Nur Aprilia 35
20 Muhammad Rizal Faozi 30 20 M. Teguh Hardianto 45
21 Novita Indah Sari 40 21 M. Ulinnuha 40
22 Nur Aini Hidayah 50 22 Mohamad Arif RK 40
23 Nur Hanifah 45 23 Mohkhammad Azizul K 45
24 Nurul Farida 40 24 Muchamad Nurol M 45
25 Ranti Apriliani 40 25 Muhammad Azik 35
26 Risna Ayu Septiani 40 26 Muhkhamad Alfarizin 45
27 Rudi Setiawan 40 27 Nia Riwayati 45
28 Safina Nur Amalia 45 28 Nikmatul Fandillah 45
29 Saifur Rizal 40 29 Novan Aji Nuranto 40
30 Shavira Amelia Putri 40 30 Nur Ainiyah 40
31 Sista 45 31 Nurul Khasanah 35
32 Siti Musyarofah 35 32 Rizka Rohmawati 35
33 Siti Zidna Ilma Nafina 50 33 Siti Fatimah 40
34 Teguh Bambang T 40 34 Slamet Hadiman 45
35 Uswatun Hasanah 50 35 Tin Prihatining 40
36 Viya Yunitsari 36 Tri Mulyo 37 Wiwin Setiani 37 Tri Wahyu Utomo 38 Zainal Muttaqin 38 Uskar Sabilil Mukminin
Lampiran 18
Uji Normalitas Nilai Pre Test
Kelas Eksperimen (VII G)
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
= 55
Nilai minimal
= 30
Rentang nilai (R)
= 55 - 30 = 25
Banyaknya kelas (k)
= 1 + 3,3 log 38 =
6,213
= 6
kelas
Panjang kelas (P)
= 25/6 = 4,02 = 5
Tabel distribusi nilai pretest kelas eksperimen
Kelas fi Xi Xi2 fi.Xi fi.Xi
2
30 – 34 2 32 1024 64 2048
35 – 39 6 37 1369 222 8214
40 – 44 15 42 1764 630 26460
45 – 49 7 47 2209 329 15463
50 – 54 6 52 2704 312 16224
55 – 59 2 57 3249 114 6498
Jumlah 38 1671 74907
=
=
1671 = 41,97
38
S2 =
=
38*74907 - (1671)2
38(38 - 1)
S2 = 38,57
S = 6,21
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Ei Oi
29,5 -2,01 -0,4777
30
– 34 0,76 0,0921
3,5 2 0,6430
34,5 -1,20 -0,3856
k
i i
ii
E
EO
1
2
2 )(
tabelhitung22 oH
X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
i
ii
E
EO2
Lampiran 19
35
– 39 0,89 0,2308
8,8 6 0,8750
39,5 -0,40 -0,1548
40
– 44 1,02 0,3127
11,9 15 0,8172
44,5 0,41 0,1579
45
– 49 1,15 0,2293
8,7 7 0,3370
49,5 1,21 0,3872
50
– 54 1,28 0,0909
3,5 6 1,8743
54,5 2,02 0,4782
55
– 59 1,41 0,0195
0,7 2 2,1486
59,5 2,82 0,4976
#REF!
X² = 6,6952
Untuk a = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 3 diperoleh X² tabel =
7,81
Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Uji Normalitas Nilai Pre Test
Kelas control (VIIA)
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
= 55
Nilai minimal
= 25
Rentang nilai (R)
= 55 - 25 = 30
Banyaknya kelas (k)
= 1 + 3,3 log 38 = 6,213 = 6 kelas
Panjang kelas (P)
= 30/6 = 4,828 = 6
Tabel distribusi nilai pretest kelas kontrol
Kelas fi Xi Xi2 fi.Xi fi.Xi
2
25 – 30 7 27,5 756,25 192,5 5293,75
31 – 36 7 33,5 1122,25 234,5 7855,75
37 – 42 8 39,5 1560,25 316 12482
43 – 48 10 45,5 2070,25 455 20702,5
49 – 54 4 51,5 2652,25 206 10609
55 60 2 57,5 3306,25 115 6612,5
Jumlah 38 1519 63555,5
=
=
1519
=
40,26
38
S2 =
=
38*63555.5 - (1519)2
38(38 - 1)
S2 = 56,69
S = 7,53
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas Kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Ei
Oi
24,5 -2,09 -0,4819
25
– 30 0,43 0,0792
3,0 7 5,2883
30,5 -1,30 -0,4026
31
– 36 0,54 0,2112
8,0 7 0,1314
36,5 -0,50 -0,1914
37
– 42 0,64 0,3082
11,7 8 1,1763
42,5 0,30 0,1168
43
– 48 0,75 0,2462
9,4 10 0,0443
i
ii
f
f
)1(
22
nn
ffn iiii
X
tabelhitung22 oH
k
i i
ii
E
EO
1
2
2 )(
i
ii
E
EO2
Lampiran 20
48,5 1,09 0,3630
49
– 54 0,86 0,1077
4,1 4 0,0020
54,5 1,89 0,4707
55
– 60 0,0257
1,0 2 1,0699
60,5 2,69 0,4964
#REF!
X² = 7,7123
Untuk a = 5%, dengan dk = 7 - 3 = 3 diperoleh X² tabel =
7,81
Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE-TEST ANTARA KELAS
EKSPERIMEN (VII G) DAN KONTROL (VII A)
Hipotesis
Ho : s1
2 = s2
2
Ha : s12
=
s22
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 1595 1530
n 38 38
x
41,97 40,26
Varians (s2) 38,57 56,69
Standart deviasi (s) 6,21 7,53
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F =
56,6856 = 1,470
38,5669
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 38 - 1 = 37
dk penyebut = nk -1 = 38 - 1 = 37
F (0.05)(37:37) = 1,73
1,4698 1,73
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
mempunyai varians yang sama.
Lampiran 21
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA PRE-TEST ANTARA KELAS
EKSPERIMEN (VII G) DAN KONTROL (VII A)
Hipotesis
Ho : m1 = m2
Ha : m1 ≠ m2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2a)< t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 1595 1530
n 38 38
x
41,97 40,26
Varians (S2) 38,5669 56,6856
Standart deviasi (S) 6,21 7,53
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s =
38 1 38,5669 + 38 1 56,6856 = 6,9012
38 + 38
2
t = 41,97
40,26 = 1,080
6,90118
1 + 1
38 38
Lampiran 22
Pada a = 5% dengan dk = 38+ 38 - 2 = 74 diperoleh t(0.05)(74) = 1,99
-1,99 1,080 1,99
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan pre test dari kedua kelompok.
Tabel Homogenitas Nilai Pre-Test
Sumber data
Sumber variasi Kontrol Eksperimen
Jumlah 1530 1595
n 38 38
X
40,26 41,97
Varians (S2) 56,69 38,57
Standart deviasi (S) 7,53 6,21
Tabel Uji Bartlett
Sampel
dk
1/dk Si2 Log Si
2 dk.Log
Si2
dk * Si2
1 37 0,0270 56,686 1,753 64,879 2097,368
2 37 0,0270 38,567 1,586 58,690 1426,974
Jumlah 74 123,568 3524,34
= 3524,34 = 47,6262
74
B = (Log S
2 ) S (ni - 1)
B = 1,67785 74
B = 124,161
X2
hitung =
(Ln 10) { B - S(ni-1) log Si
2}
X2
hitung =
2,30259 124,1606 -123,568
X 2
hitung =
1,36359
Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh X2
tabel = 3,84
Karena X2 hitung < X
2 tabel maka homogen
1
1 2
2
i
i
n
SinS
Lampiran 23
SILABUS Nama Sekolah : MTs Negeri Kendal
Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Kelas : VII
Semester : Genap
Setandar kompetensi : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasrkan wujudny dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
SILABUS
Nama Sekolah : MTs Negeri Kendal
Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Kelas : VII
Semester : Gasal
Setandar kompetensi : . Menyelidiki sifat-sifat zat berdasrkan wujudny dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
SILABUS Nama Sekolah : MTs Negeri Kendal
Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Kelas : VII
Semester : Genap
Setandar kompetensi : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasrkan wujudny dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
1. Menyelidiki
sifat-sifat zat
berdasrkan
wujudny dan
penerapanya
dalam kehidupan
sehari-hari.
Kalor
# Membentuk kelompok dan mengerjakan
LKS secara individu dan di bahas secara
berkelompok
# Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
peserta didik.
# Peserta didik menjelaskan macam-macan
peruban wujud zat. dan menerapkannya
dalam pemecahan masalah yang berkaitan
dengan perubahan sunu zat
# Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi yang di wakili dari kelompok
masing-masing dan menyimpulkanya.
Menjelaskan macam-
macam perubahan
wujud zat.
Menghitung
perubahan suhu zat
Menerapkan
hubungan Q = m c t,
Q = m U dan Q = m L
untuk menyelesaikan
masalah sederhana
3
.
3
.
2
.
Ulangan
tertulis
Tugas
4 JP Sumber: Buku
Fisika yang
relevan
Bahan: Lembar
Kerja, hasil
kerja
siswa, bahan
presentasi
Alat: buku dan
media presentasi
Lampiran 24
SILABUS Nama Sekolah : MTs Negeri Kendal
Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Kelas : VII
Semester : Genap
Setandar kompetensi : Menyelidiki sifat-sifat zat berdasrkan wujudny dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
1.2
Mendeskripsika
n peranan kalor
dalam
mengubah
wujud zat dan
suhu benda serta
penerapanya
dalam
kehidupan
sehari-hari
Kalor
Melakukan telaah referensi secara
individu kemudian secara kelompok
untuk menjumlahkan macam-macam
perpindahan kalor.
Melakukan telaah referensi secara
kelompok untuk menentukan sifat-sifat
perpindahan kalor.
Melakukan telaah referensi secara
kelompok untuk menunjukan sifat-sifat
kalor
Menjelaskan
macam-macam
perpindahan kalor
Menunjukan
penerapan sifat-
sifat perpindahan
kalor
Penilaian
kinerja
(sikap dan
praktik),
laporan
praktik,
dan tes
tertulis
2 JP Sumber: Buku
Fisika yang
relevan
Bahan: Lembar
Kerja, hasil
kerja
siswa, bahan
presentasi
Alat: buku dan
media presentasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
(Pertemuan I)
Sekolah : MTs Negeri Kendal
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas / Semester : VII / I
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit
Standar Kompetesi : Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar : 3.3. Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat
dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator : 3.3.1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor
3.3.2. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam
perubahan wujud zat
3.3.3. Menerapkan rumus Q = m c ∆t, Q = m U dan Q = m
L untuk menyelesaikan masalah sederhana.
I. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menjelaskan pengertian kalor
dengan benar.
b. Melalui praktikum sederhana peserta didik mampu mengidentifikasi macam-
macam perubahan wujud zat dengan benar.
c. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menerapkan rumus Q = m c
∆t, Q = m U dan Q = m L untuk menyelesaikan masalah sederhana.
II. Materi Pokok/Pembelajaran : Kalor
III. Strategi Pembelajaran
Model Pembelajaran : -
Metode Pembelajaran : Physics Fun dan Galileo, Ceramah, diskusi
kelompok , tanya jawab, praktikum sederhana,
demonstrasi
Lampiran 25
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Peserta Waktu
A. Pendahuluan
1. Guru masuk kelas dan mengucapkan salam kepada
peserta didik.
K 1 menit
2. Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan buku
pelajaran dan alat tulis
K 1 menit
3. Dengan tanya jawab guru melakukan apersepsi dengan
mengingat kembali tentang materi sebelumnya
K 3 menit
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik tentang
pentingnya mempelajari materi Kalor
K 2 menit
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran K 1 menit
B. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi awal kalor dengan metode
ceramah dan tanya jawab untuk membangun
prakonsepsi peserta didik terhadap materi kalor
K 5 menit
2. Guru memberikan petunjuk-petunjuk yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran
K 3 menit
3. Guru membentuk kelompok diskusi, memilih ketua
kelompok dan mengatur tempat duduk peserta didik agar
setiap anggota kelompok dapat saling bertatap muka dan
menyampaikan pendapat.
K 10 menit
Elaborasi
4. Guru menjelaskan tentang materi kalor dapat merubah
wujud zat dan menaikan suhu zat dikelas
K 12 menit
5. Setelah guru selesai menjelaskan, giliran peserta didik
memahami materi yang sudah disampaikan dan dan
melakukan praktikum sederhana. sekalian guru
menceritakan cerita Galileo akan semangatnya belajar
agar peserta didik termotivasi.
G 12 menit
6. Peserta didik berdiskusi untuk merangkum hasil
praktikum tentang materi kalor.
G 8 menit
7. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan tentang materi kalor
apabila ada yang belum jelas.
K 5 menit
Konfirmasi
8. Guru meminta salah seorang peserta didik dari
perwakilan salah satu kelompok yang akan menjelaskan
materi yang baru saja dipelajari.
G 2 menit
9. Peserta didik yang mewakili kelompok menjelaskan K 5 menit
materi yang telah di pelajari..
C. Penutup
1. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman tentang
materi yang telah dipelajari
K 5 menit
2. Guru memberikan PR K 2 menit
3. Guru menyuruh mempelajari materi pertemuan
berikutnya yaitu konsep perpindahan Kalor
K 2 menit
4. Guru mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam K 1 menit
V. Alat dan Sumber Belajar
Sumber Belajar :
1. Buku IPA Fisika Untuk SMP kelas VII yang disusun oleh Marthen
Kanginan
2. Buku Seribu Pena fisika SMP kelas VII yang disusun oleh Dr. Ir. Bob
Foster
3. Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII yang
disusun oleh . Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk.
Alat :
Lembar Cerita Tentang Galileo
VI. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Penilaian Non-Tes (Observasi)
Indikator Penilaian Skor
1 2 3 4
Aspek Psikomotorik
1. Mempersiapkan alat dengan benar
2. Melakukan praktikum dengan benar
3. Mengambil data dengan benar
4. Menganalisis data dengan benar
5. Menyimpulkan hasil analisis data dengan benar
6. Mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik
Aspek Afektif
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Menghargai pendapat teman
3. Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan
4. Mau bekerjasama dengan teman
Penilaian
����� ������� ��������
�����������∙ 100
Kriteria penilaian:
80 – 100 : Sangat Baik
60 – 79 : Baik
40 – 59 : Kurang
< 40 : Sangat Kurang
b. Tes tertulis
2. Bentuk instrumen : tes essay
VII. Contoh Instrumen
1. Air dengan massa 1,50 kg pada suhu 30°C dipanaskan sampai dengan suhu
100°C . Berapakah kalor yang diperlukan jika kalor jenis air 4.200 j/kg°C?
2. Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut? ….
A. mengembun
B. menguap
C. mencair
D. membeku
Jawaban.
1. Diketahui : M= 1,50 kg
∆T = 1000C – 30
0C = 70
0C
C = 4 200 j/kg0C
Ditanya : Q …?
Jawab : � � �. �. ∆�
= 1,5. 70. 4200
=441 000 Joule
C. mencair
Kendal, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Taofikoh, S. Pd Ani Latifah
NIP: 19680409.199303.2.003 NIM: 073611008
Kepala Sekolah Drs. H. Asroni, M. Ag
NIP: 19670202.199303.1.008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
(Pertemuan I)
Sekolah : MTs Negeri Kendal
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas / Semester : VII / I
Alokasi Waktu : 4 x 40 Menit
Standar Kompetesi : Memahami wujud zat dan perubahannya.
Kompetensi Dasar : 3.3. Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat
dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator : 3.3.1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor
3.3.2. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam
perubahan wujud zat
3.3.3. Menerapkan rumus Q = m c ∆t, Q = m U dan Q = m
L untuk menyelesaikan masalah sederhana.
I. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui metode ceramah peserta didik mampu menjelaskan pengertian kalor
dengan benar.
b. Melalui metode ceramah dan tanya jawab peserta didik mampu
mengidentifikasi macam-macam perubahan wujud zat dengan benar.
c. Melalui latihan soal peserta didik mampu menerapkan rumus Q = m c ∆t, Q =
m U dan Q = m L untuk menyelesaikan masalah sederhana.
II. Materi Pokok/Pembelajaran : Kalor
III. Strategi Pembelajaran
Model Pembelajaran : konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, , tanya jawab, latihan soal
Lampiran 26
IV. Langkah-langkah Pembelajaran :
Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Peserta Waktu A. Pendahuluan
1. Guru masuk kelas dan mengucapkan salam kepada peserta didik.
K 1 menit
2. Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis
K 1 menit
3. Dengan tanya jawab guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali tentang materi sebelumnya
K 3 menit
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik tentang pentingnya mempelajari materi Kalor
K 2 menit
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran K 1 menit B. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menyampaikan materi awal kalor dengan metode ceramah mengetahui pemahaman awal peserta didik terhadap materi kalor
K 5 menit
2. Guru memberikan petunjuk-petunjuk yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran
K 3 menit
Elaborasi 3. Guru menjelaskan dengan metode ceramah tentang materi
pengertian kalor, kalor dapat merubah wujud zat dan menaikan suhu zat dan juga penerapan rumus rumus Q = m c ∆t, Q = m U dan Q = m L untuk menyelesaikan masalah sederhana.
G 19 menit
4. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan tentang materi kalor apabila ada yang belum jelas.
G 5 menit
5. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan yang ada di lks sesuai materi yang telah diajarkan.
G 10 menit
Konfirmasi 6. Guru meminta beberapa peserta didik yang berani dan
bisa mengejakan latihan soal untuk maju kedepan kelas dan menuliskan hasil jawabannya.
G 10 menit
7. Guru menjelaskan tentang soal-soal latihan beserta jawabannya kepada peserta didik untuk meningkatkan pemahaman peserta didik akan materi kalor yang telah diajarkan.
K
12 menit
C. Penutup 1. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman tentang
materi yang telah dipelajari K 5 menit
2. Guru memberikan PR K 2 menit 3. Guru menyuruh mempelajari materi pertemuan berikutnya
yaitu konsep perpindahan Kalor dan manfaat kalor dalam kehidupan sehari-hari.
K 2 menit
4. Guru mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam K 1 menit
V. Alat dan Sumber Belajar Sumber Belajar : 1. Buku IPA Fisika Untuk SMP kelas VII yang disusun oleh Marthen Kanginan
2. Buku Seribu Pena fisika SMP kelas VII yang disusun oleh Dr. Ir. Bob Foster
3. Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII yang
disusun oleh . Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk.
Alat : Lembar Kerja Siswa (LKS)
VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
- Tes tertulis
2.Bentuk Instrumen :
Tes essay
VII. Contoh Instrumen
1. Air dengan massa 1,50 kg pada suhu 30°C dipanaskan sampai dengan suhu
100°C . Berapakah kalor yang diperlukan jika kalor jenis air 4.200 j/kg°C? ….
2. Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut? ….
A. mengembun
B. menguap
C. mencair
D. membeku
Jawaban.
1. Diketahui : m= 1,50 kg
∆T = 1000C – 300C = 700C
C = 4 200 j/kg0C
Ditanya : Q …?
Jawab : � � �. �. ∆�
= 1,5. 70. 4200
=441 000 Joule
2. C. mencair
Kendal, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran Peneliti Taofikoh, S. Pd Ani Latifah NIP: 19680409.199303.2.003 NIM: 073611008
Kepala Sekolah Drs. H. Asroni, M. Ag
NIP: 19670202.199303.1.008
Kriteria Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen
No Aspek yang diamati Skor Indikator
1 Mempersiapkan alat dengan benar
1 Tidak menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2 Dapat menyiapkan alat dan bahan praktikum sesuai dalam LKS dengan memerlukan bantuan guru
lebih dari dua kali.
3 Dapat menyiapkan alat dan bahan praktikum dengan benar sesuai dalam LKS dengan dibantu
guru.
4 Dapat menyiapkan alat dan bahan praktikum dengan benar sesuai dalam LKS dengan tanpa
memerlukan bantuan guru.
2 Melakukan praktikum dengan benar
1 Tidak dapat melakukan praktikum sesuai dalam LKS walaupun sudah dibantu guru.
2 Dapat melakukan praktikum sesuai dalam LKS dengan dibantu guru tetapi masih keliru.
3 Dapat melakukan praktikum dengan benar sesuai dalam LKS dengan dibantu guru.
4 Dapat melakukan praktikum dengan benar sesuai dalam LKS dengan tanpa memerlukan bantuan
guru.
3 Mengambil data dengan benar
1 Tidak dapat mengambil data hasil praktikum walaupun sudah dibantu guru.
2 Dapat mengambil data hasil praktikum dengan dibantu guru tetapi masih keliru.
3 Dapat mengambil data dengan benar sesuai hasil praktikum dengan dibantu guru.
4 Dapat mengambil data dengan benar sesuai hasil praktikum dengan tanpa dibantu guru.
4 Menganalisis data dengan benar
1 Tidak dapat menganalisis data hasil praktikum walaupun sudah dibantu guru.
2 Dapat menganalisis data hasil praktikum dengan dibantu guru tetapi masih keliru.
3 Dapat menganalisis data dengan benar sesuai hasil praktikum dengan dibantu guru.
4 Dapat menganalisis data dengan benar sesuai hasil praktikum dengan tanpa dibantu guru.
5 Menyimpulkan hasil analisis data
dengan benar
1 Tidak dapat menyimpulkan hasil analisis data.
2 Dapat menyimpulkan hasil analisis data sesuai hasil praktikum dengan dibantu guru tetapi masih
keliru.
3 Dapat menyimpulkan hasil analisis data dengan benar sesuai hasil praktikum dengan dibantu guru.
4 Dapat menyimpulkan hasil analisis data dengan benar sesuai hasil praktikum dengan tanpa dibantu
guru.
6 Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik
1 Tidak dapat mengkomunikasikan hasil diskusi data praktikum.
2 Dapat mengkomunikasikan hasil diskusi data praktikum dengan bantuan guru.
3 Dapat mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik data praktikum tanpa bantuan guru.
4 Dapat mengkomunikasikan hasil diskusi dengan baik data praktikum tanpa bantuan guru dan
berani mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Lampiran 29
Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII A/I
Tahun Pelajaran : 2011/2012
Materi Pokok : Kalor
No
Kode
Peserta
Didik
Kriteria
Skor
total Nilai
Mempersiapkan
alat dengan benar
Melakukan
praktikum dengan
benar
Mengambil data
dengan benar
Menganalisis data
dengan benar
Menyimpulkan
hasil analisis data
dengan benar
Mengkomunikasikan
hasil diskusi dengan
baik 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 E-01
2 E-02
3 E-03
4 E-04
5 E-05
6 E-06
7 E-07
8 E-08
9 E-09
10 E-10
11 E-11
12 E-12
13 E-13
14 E-14
15 E-15
16 E-16
17 E-17
18 E-18
19 E-19
20 E-20
21 E-21
22 E-22
23 E-23
24 E-24
25 E-25
26 E-26
27 E-27
28 E-28
29 E-29
30 E-30
31 E-31
32 E-32
33 E-33
34 E-34
35 E-35
Beri tanda ( V ) pada kolom yang sesuai
Lampiran 30
Kriteria Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Aspek yang diamati Skor Indikator
1 Berani mengemukakan pendapat
1 Tidak berani mengemukakan pendapat baik dalam kegiatan pembelajaran maupun diskusi
kelompok
2 Berani mengemukakan pendapat baik dalam kegiatan pembelajaran maupun diskusi kelompok
setelah diminta oleh guru walaupun pendapatnya masih kurang benar
3 Berani mengemukakan pendapat baik dalam kegiatan pembelajaran maupun diskusi kelompok
setelah diminta oleh guru dan pendapatnya sudah benar
4 Berani mengemukakan pendapat baik dalam kegiatan pembelajaran maupun diskusi kelompok
tanpa diminta oleh guru dan pendapatnya sudah benar
2 Menghargai pendapat teman
1 Tidak menghargai pendapat teman
2 Memperhatikan ketika teman menyampaikan pendapat setelah diberi peringatan oleh guru
3 Memperhatikan dan menghargai ketika teman menyampaikan pendapat
4 Memperhatikan dan menghargai ketika teman menyampaikan pendapat dan memberi tanggapan
akan pendapat teman tersebut.
3 Santun dalam menyampaikan ide dan
gagasan
1 Tidak berani menyampaikan ide dan gagasan
2 Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan setelah diminta oleh guru
3 Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan tanpa diminta oleh guru walaupun ide dan
gagasannya kurang benar
4 Santun dalam menyampaikan ide dan gagasan tanpa diminta oleh guru dan ide, gagasannya sudah
benar
4 Mau bekerja sama dengan teman
1 Tidak bekerjasama dalam diskusi.
2 Bekerjasama dalam diskusi dengan pasif dari awal sampai akhir.
3 Bekerjasama dalam diskusi dengan aktif setelah mendapat peringatan dari guru.
4 Bekerjasama dalam diskusi dengan aktif dari awal sampai akhir.
Lampiran 27
Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII /I
Tahun Pelajaran : 2011/2012
Materi Pokok : Kalor
No
Kode
Peserta
Didik
Kriteria Skor total Nilai
Berani
mengemukakan
pendapat
Menghargai
pendapat teman
Santun dalam
menyampaikan
ide dan gagasan
Mau bekerja sama
dengan teman
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Beri tanda ( V ) pada kolom yang sesuai
Lampiran 28
Kriteria Penilaian Psikomotorik Kelas Kontrol
No Aspek yang diamati Skor Indikator
1 Kesiapan mengikuti pembelajaran
1 Tidak menyiapkan alat, buku pembelajaran dan belum mengerjakan PR.
2 Dapat menyiapkan alat, buku pembelajaran dan belum mengerjakan PR.
3 Dapat menyiapkan alat, buku pembelajaran dan sudah mengerjakan PR.
4 Dapat menyiapkan alat, buku pembelajaran, sudah mengerjakan PR dan mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan penuh semangat.
2 Keterampilan dalam proses
pembelajaran.
1 Tidak memperhatikan penjelasan guru selama kegiatan pembelajaran. 2 Memperhatikan penjelasan guru selama kegiatan pembelajaran dan apabila ditanya tidak
bisa menjawab. 3 Memperhatikan penjelasan guru selama kegiatan pembelajaran dan apabila ditanya bisa
menjawab walaupun jawabanya kurang benar. 4 Memperhatikan penjelasan guru selama kegiatan pembelajaran, apabila ditanya bisa
menjawab dan jawabanya benar.
3 Keterampilan berdiskusi dalam
kelompok
1 Tidak mengikuti diskusi. 2 Mengikuti diskusi dengan pasif dari awal sampai akhir. 3 Mengikuti diskusi dengan aktif setelah mendapat peringatan dari guru. 4 Mengikuti diskusi dengan aktif dari awal sampai akhir.
4
Keterampilan bertanya dan
mengemukakan pendapat dalam
diskusi kelompok
1 Tidak bertanya dan mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok, hanya memperhatikan
jalannya diskusi.
2 Memperhatikan jalannya diskusi dan bertanya apabila tidak mengerti kepada kelompoknya.
3 Memperhatikan jalannya diskusi dan berani mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok.
4 Memperhatikan jalannya diskusi, berani mengemukakan pendapat dan memberikan penjelasan
dalam diskusi kelompok
5 Menyimpulkan hasil diskusi dengan
benar
1 Tidak dapat menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
2 Dapat menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan dibantu guru tetapi masih keliru.
3 Dapat menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan benar dengan dibantu guru.
4 Dapat menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan benar tanpa dibantu guru.
6 Mengkomunikasikan hasil diskusi
dengan baik
1 Tidak dapat mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok dengan baik.
2 Dapat mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok dengan bantuan guru.
3 Dapat mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok dengan baik tanpa bantuan guru.
4 Dapat mengkomunikasikan hasil diskusi krlompok dengan baik tanpa bantuan guru dan berani
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Kontrol
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII B/I
Tahun Pelajaran : 2011/2012
Materi Pokok : Kalor
No
Kode
Peserta
Didik
Kriteria
Skor
total Nilai
Kesiapan mengikuti
pembelajaran
Keterampilan dalam proses pembelajaran.
Keterampilan berdiskusi
dalam kelompok
Keterampilan bertanya
dan mengemukakan
pendapat dalam diskusi kelompok
Menyimpulkan hasil
diskusi dengan benar
Mengkomunikasikan
hasil diskusi dengan baik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 K-01
2 K-02
3 K-03
4 K-04
5 K-05
6 K-06
7 K-07
8 K-08
9 K-09
10 K-10
11 K-11
12 K-12
13 K-13
14 K-14
15 K-15
16 K-16
17 K-17
18 K-18
19 K-19
20 K-20
21 K-21
22 K-22
23 K-23
24 K-24
25 K-25
26 K-26
27 K-27
28 K-28
29 K-29
30 K-30
31 K-31
32 K-32
33 K-33
34 K-34
35 K-35
Beri tanda ( V ) pada kolom yang sesuai
DATA NILAI POST TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL
No Nama Peserta didik Nilai No Nama Peserta didik Nilai
1 Ahmad Rozikin 75 1 Abdul Basith 75 2 Ahmad Sholikhin 85 2 Abdul Kholiq 75 3 Aimatu Sofa 95 3 Achmad Dany Raihan 70 4 Eni Widyastuti 80 4 Adelia Febriani 55 5 Fatkhuri 75 5 Ahmad Kholil 75 6 Firza Rizki Apriliani 80 6 Ajeng Awalin Prihatina 65 7 Galih Adhi Prasetyo 75 7 Akhmad Rofiq 55 8 Gita Oktaviani Ayu Lestari 75 8 Anna Syarifah 70 9 Heri Kiswanto 75 9 Annisa Firdaus 65 10 Ida Royani 80 10 Ayu Ariska 70 11 Indah Setyawati 65 11 Dedyt Suwarsono 75 12 Lailia Agustrianingrum 80 12 Difa Wahyu F 80 13 Muchammad Azmi M 95 13 Dila Nur Azizah 80 14 Muchammad Sodikin 65 14 Erna Triprahasti 75 15 Muhammad Affandi 80 15 Ghanius Tsani 65 16 Muhammad Heru Tri R 55 16 Hanifah Nur Hidayati 70 17 Muhammad Khoerul A 85 17 Indah Mustaghfiroh 80 18 Muhammad Kholif A 85 18 Lidya Nur Arini 75 19 Muhammad Ridwan 90 19 Listasari Nur Aprilia 70 20 Muhammad Rizal Faozi 75 20 M. Teguh Hardianto 65 21 Novita Indah Sari 85 21 M. Ulinnuha 75 22 Nur Aini Hidayah 85 22 Mohamad Arif Rohman K 75 23 Nur Hanifah 80 23 Mohkhammad Azizul K 60 24 Nurul Farida 85 24 Muchamad Nurol M 70 25 Ranti Apriliani 90 25 Muhammad Azik 70 26 Risna Ayu Septiani 90 26 Muhkhamad Alfarizin 65 27 Rudi Setiawan 85 27 Nia Riwayati 65 28 Safina Nur Amalia 80 28 Nikmatul Fandillah 75 29 Saifur Rizal 70 29 Novan Aji Nuranto 70 30 Shavira Amelia Putri 75 30 Nur Ainiyah 80 31 Sista 75 31 Nurul Khasanah 75 32 Siti Musyarofah 80 32 Rizka Rohmawati 65 33 Siti Zidna Ilma Nafina 80 33 Siti Fatimah 85 34 Teguh Bambang Triadmojo 85 34 Slamet Hadiman 70 35 Uswatun Hasanah 80 35 Tin Prihatining 75 36 Viya Yunitsari 85 36 Tri Mulyo 55 37 Wiwin Setiani 85 37 Tri Wahyu Utomo 80 38 Zainal Muttaqin 80 38 Uskar Sabilil Mukminin 75
Lampiran 31
Uji Normalitas Nilai Post-Test
Kelas Eksperimen (VII G)
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
= 95
Nilai minimal
= 55
Rentang nilai (R)
= 95 - 55 = 40
Banyaknya kelas (k)
= 1 + 3,3 log 38 = 6,213 = 6 kelas
Panjang kelas (P)
= 40/6 = 6,67 = 7
Tabel distribusi nilai post-test kelas eksperimen
Kelas fi Xi Xi2 fi.Xi fi.Xi
2
55 – 61 1 58 3364 58 3364
62 – 68 2 65 4225 130 8450
69
– 75 9 72 5184 648 4665
6
76
– 82 11 79 6241 869 6865
1
83
– 89 10 86 7396 860 7396
0
90
– 96 5 93 8649 465 4324
5
Jumlah 38 303
0
2443
26
=
=
3030
=
80,1
3
38
S2 =
= 38*244326 - (3030)
2
38(38 - 1)
S2 = 64,17
S = 8,01
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas Daerah Ei Oi
54,5 -3,20 -0,4993
55 – 61 0,85 0,0093 0,4 1 1,1762
61,5 -2,33 -0,4900
i
ii
E
EO2
i
ii
f
f
)1(
22
nn
ffn iiii
X
tabelhitung22 oH
k
i i
ii
E
EO
1
2
2 )(
Lampiran 32
62 – 68 0,96 0,0632 2,4 2 0,0676
68,5 -1,45 -0,4267
69 – 75 1,07 0,2083 7,9 9 0,1484
75,5 -0,58 -0,2184
76 – 82 1,18 0,3347 12,7 11 0,2320
82,5 0,30 0,1163
83 – 89 1,29 0,2626 10,0 10 0,0000
89,5 1,17 0,3789
90 – 96 1,39 0,1006 3,8 5 0,3627
96,5 2,04 0,4795 0,503
0
#REF!
X² = 1,9869
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel =
7,81
Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
Uji Normalitas Nilai Post-Test
Kelas Kontrol (VII A)
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan
diterima jika
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal
= 85
Nilai minimal
= 55
Rentang nilai (R)
= 85 - 55 = 30
Banyaknya kelas (k)
= 1 + 3,3 log 38 = 6,213 = 6 kelas
Panjang kelas (P)
= 30/6 = 4,828 = 6
Tabel distribusi nilai post-test kelas kontrol
Kelas fi Xi Xi2 fi.Xi fi.Xi
2
55 – 60 4 57,5 3306,25 230 13225
61 – 66 7 63,5 4032,25 444,5 28225,8
67 – 72 9 69,5 4830,25 625,5 43472,3
73 – 78 12 75,5 5700,25 906 68403
79 – 84 5 81,5 6642,25 407,5 33211,3
85
– 90 1 87,5 7656,25 87,5 7656,25
Jumlah 38 2701 194194
=
=
2701
=
70,92
38
S
2 =
=
38*194194 - (2701)2
38(38 - 1)
S2 = 52,51
S = 7,25
Daftar nilai frekuensi observasi kelas kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Ei Oi
54,5 -2,27 -0,4883
55
– 60 1,04 0,0635
2,4 4 1,0453
60,5 -1,44 -0,4248
X
)1(
22
nn
ffn iiii
i
ii
f
f
k
i i
ii
E
EOX
1
2
2 )(
tabelhitung22 oH
i
ii
E
EO2
Lampiran 33
61
– 66 1,15 0,1957
7,4 7 0,0256
66,5 -0,61 -0,2291
67
– 72 1,27 0,3154
12,0 9 0,7428
72,5 0,22 0,0862
73
– 78 1,38 0,2660
10,1 12 0,3548
78,5 1,05 0,3522
79
– 84 1,50 0,1173
4,5 5 0,0658
84,5 1,87 0,4695
85
– 90 1,61 0,0270
1,0 1 0,0007
90,5 2,70 0,4966 0,0270
#REF!
X² = 2,2351
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81
Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR POST-TEST ANTARA
KELOMPOK EKSPERIMEN (VII G) DAN KONTROL (VII A)
Hipotesis
Ho : s1
2 = s2
2
Ha : s12
=
s22
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 3045 2695
n 38 38
x
80,13 70,92
Varians (S
2) 64,17 52,51
Standart deviasi (S) 8,01 7,25
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F =
64,1714 = 1,222
52,5071
Pada a = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 = 38 - 1 = 37
dk penyebut = nk -1 = 38 - 1 = 37
F (0.05)(37:37) = 1,73
1,2221 1,73
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
mempunyai varians yang sama.
Lampiran 34
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR POST-TEST
ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII G) DAN KONTROL (VII A)
Hipotesis
Ho : m1 < m2
Ha : m1 > m2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ha diterima apabila t > t(1-a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 3045,0 2695,0
n 38 38
x
80,13 70,92
Varians (s
2) 64,1714 52,5071
Standart deviasi (s) 8,01 7,25
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s =
38 1 64,1714 + 38 1
52,507
1 = 7,638
38 + 38
2
t =
80,13
70,92
= 5,256
7,638
1 + 1
38 38
Pada a = 5% dengan dk = 38+ 38 - 2 = 74 diperoleh t(0.05)(74) = 1,67
1,67
5,256
Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen ada
perbedaan dengan kelompok kontrol.
Lampiran 35
Tabel Homogenitas Nilai Post-Test
Sumber data
Sumber variasi Kontrol Eksperimen
Jumlah 2695 3045
n 38 38
X
70,92 80,13
Varians (S2)
52,51 64,17
Standart deviasi (S) 7,25 8,01
Tabel Uji Bartlett
Sampel
dk
1/dk Si2 Log Si
2 dk.Log
Si2
dk * Si2
1 37 0,0270 52,507 1,720 63,648 1942,76
2 37 0,0270 64,171 1,807 66,872 2374,34
Jumlah 74 130,520 4317,11
= 4317,11 = 58,3393
74
B = (Log S
2 ) S (ni - 1)
B = 1,76596 74
B = 130,681
X 2
hitung =
(Ln 10) { B - S(ni-1) log Si2}
X 2
hitung =
2,30259
130,68111
130,520
X 2
hitung =
0,37163
Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh X
2tabel = 3,84
Karena X2 hitung < X
2 tabel maka homogen
Lampiran 36
1
1 2
2
i
i
n
SinS
Data Nilai Gain Kelas Eksperimen (VII G)
No Nama Siswa Nilai
Pre-Test Post-Test
1 Ahmad Rozikin 35 75
2 Ahmad Sholikhin 55 85
3 Aimatu Sofa 40 95
4 Eni Widyastuti 50 80
5 Fatkhuriyah 45 75
6 Firza Rizki Apriliani 50 80
7 Galih Adhi Prasetyo 40 75
8 Gita Oktaviani Ayu Lestari 55 75
9 Heri Kiswanto 35 75
10 Ida Royani 50 80
11 Indah Setyawati 45 65
12 Lailia Agustrianingrum 45 80
13 Muchammad Azmi Maulana 40 95
14 Muchammad Sodikin 35 65
15 Muhammad Affandi 40 80
16 Muhammad Heru Tri restiyo 40 55
17 Muhammad Khoerul Anam 40 85
18 Muhammad Kholif Abdullah 35 85
19 Muhammad Ridwan 40 90
20 Muhammad Rizal Faozi 30 75
21 Novita Indah Sari 40 85
22 Nur Aeni Hidayah 50 85
23 Nur Hanifah 45 80
24 Nurul Farida 40 85
25 Ranti Apriliani 40 90
26 Risna Ayu Septiani 40 90
27 Rudi Setiawan 40 85
28 Savina Nur Amalia 45 80
29 Saifur Rizal 40 70
30 Shavira Amelia Putri 40 75
31 Sista 45 75
32 Siti Musyarofah 35 80
33 Siti Zidna Ilma Nafina 50 80
34 Teguh Bambang Triatmojo 40 85
35 Uswatun Hasanah 45 80
36 Viya Yunita Sari 30 85
37 Wiwin Setiani 35 85
38 Zainal Muttaqin 50 80
Jumlah 1595 3045
Rata-rata 41,97 80,13
Gain 0,66
Lampiran 37
Data Nilai Gain Kelas Kontrol (VII A)
No Nama Siswa Nilai
Pre-Test Post-Test
1 Abdul Basith 45 75
2 Abdul Kholiq 40 75
3 Achmad Dany Raihan 40 70
4 Adelia Febriani 45 55
5 Ahmad Kholil 35 75
6 Ajeng Awalin Prihatina 30 65
7 Akhmad Rofiq 35 55
8 Anna Syarifah 40 70
9 Annisa Firdaus 35 65
10 Ayu Ariska 35 70
11 Dedyt Suwarsono 50 75
12 Difa Wahyu F 40 80
13 Dila Nur Azizah 35 80
14 Erna Triprahasti 40 75
15 Ghanius Tsani 55 65
16 Hanifah Nur Hidayati 40 70
17 Indah Mustaghfiroh 45 80
18 Lidya Nur Arini 40 75
19 Listasari Nur Aprilia 35 70
20 M. Teguh Hardianto 45 65
21 M. Ulinnuha 30 75
22 Mohamad Arif Rohman Khakim 50 75
23 Mohkhammad Azizul Khakim 45 60
24 Muchamad Nurol Muntoha 35 70
25 Muhammad Azik 30 70
26 Muhkhamad Alfarizin 45 65
27 Nia Riwayati 40 65
28 Nikmatul Fandillah 50 75
29 Novan Aji Nuranto 45 70
30 Nur Ainiyah 30 80
31 Nurul Khasanah 50 75
32 Rizka Rohmawati 45 65
33 Siti Fatimah 55 85
34 Slamet Hadiman 30 70
35 Tin Prihatining 25 75
36 Tri Mulyo 45 55
37 Tri Wahyu Utomo 30 80
38 Uskar Sabilil Mukminin 45 75
Jumlah 1530 2695
Rata-rata 40,26 70,92
Gain 0,51
Lampiran 38
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Ani Latifah
Tempat / Tanggal lahir : Kendal, 05 Maret 1989
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Ds. Tambakrejo RT 04 RW II Patebon Kendal
Nomor HP : 087832433494
Pendidikan Formal :
SD N 1 Tambakrejo, lulus tahun 2001
MTs NU 07 Patebon, lulus tahun 2004
MA Negeri Kendal, lulus tahun 2007
IAIN Fakultas Tarbiyah Tadris Fisika angkatan
2007
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 05 Desember 2011
Saya yang bersangkutan,
Ani Latifah