23
i IDENTIFIKASI KONTAMINASI TELUR CACING USUS (SOIL TRANSMITED HELMINTHS) PADA LALAPAN KEMANGI (OCIMUM BACILICUM) DI WARUNG MAKAN KECAMATAN SEBERANG ULU 2 KOTAPALEMBANG TAHUN 2018 SKRIPSI Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) Oleh : MUFASSIR OKTADI EKOWAN TONI NIM 702015077 FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2019

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

i

IDENTIFIKASI KONTAMINASI TELUR CACING USUS

(SOIL TRANSMITED HELMINTHS) PADA LALAPAN

KEMANGI (OCIMUM BACILICUM) DI WARUNG

MAKAN KECAMATAN SEBERANG ULU 2

KOTAPALEMBANG TAHUN 2018

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S. Ked)

Oleh :

MUFASSIR OKTADI EKOWAN TONI

NIM 702015077

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2019

Page 2: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

ii

Page 3: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

iii

Universitas Muhammadiyah Palembang

Page 4: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

iv

Page 5: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

v

ABSTRAK

Nama : Mufassir Oktadi Ekowantoni

Program Studi : Fakultas Kedokteran

Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil Transmitted Helminths)

Pada Lalapan Kemangi (Ocimum Bacilicum) di Warung Makan Kecematan Seberang Ulu 2

Kota Palembang.

Cacing yang termasuk dalam Soil Transmitted Helmintsh (STH) yaitu Ascaris lumbricoides,

Trichuris trichiura, dan cacing tambang. Golongan ini adalah penyebab penyakit kecacingan

atau Helminthiasis. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang bersifat kronis dan tidak

menimbulkan gejala yang bermakna sehingga termasuk kedalam penyakit yang kurang

diperhatikan (neglected disease). Beberapa faktor terjadinya kontaminasi telur STH pada

lalapan kemangi (Ocimum bacilicum) adalah cara pencucian, penyimpanan, dan penyajian

makanan tanpa menggunkan alas tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya kontaminasi telur STH dan jenis telur STH yang mengkontaminasi lalapan kemangi

(Ocimun bacilicum). Merupakan penelitian deskriptif. Populasi terdiri dari seluruh warung

makan di Kecamatan Seberang Ulu 2 Kota Palembang sebanyak 31 sampel. Data

kontaminasi infeksi STH ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan sedimentasi lalapan

kemangi (Ocimum bacilicum) dengan larutan NaOH 0,2%. Hasil penelitian infeksi telur STH

terdiri dari telur Ascaris lumbricoides 18 (54%), telur Trichuris trichiura 1 (7%), dan tidak

ditemukan telur cacing tambang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lalapan kemangi

(Ocimum bacilicum) di warung makan Kecamatan Seberang Ulu 2 Kota Palembang

terkontaminasi telur STH.

Kata kunci : Identifikasi, Kontaminasi, Soil Transmitted Helminths, Kemangi (Ocimum

bacilicum)

Page 6: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

vi

ABSTRACT

Name : Mufassir Oktadi Ekowantoni

Study Program : Faculty of Medicine

Title : Identification of Soil Transmitted Helminths in the Lalapan Kemangi

(Ocimum Bacilicum) at Food Stalls in Seberang Ulu 2, Palembang City.

The worms included in the Soil Transmitted Helmintsh (STH) are Ascaris lumbricoides,

Trichuris trichiura, and hookworms. This group is the cause of helminthiasis. This disease is

a chronic health problem and does not cause significant symptoms so that it is included in the

neglected disease. Several factors in the occurrence of STH egg contamination in lalapan

kemangi (Ocimum bacilicum) are ways of washing, storing, and serving food without using

hand mats. Is a descriptive in which this study aims to determine whether or not there is

contamination of STH eggs and the type of STH eggs that contaminate lalapan kemangi

(Ocimun bacilicum). Population study consisting of 31 food stalls in the Seberang Ulu 2

District of Palembang City. Data on STH infection contamination was determined based on

the results of sedimentation examination of lalapan kemangi (Ocimum bacilicum) with NaOH

solution 0.2%. The results of the STH egg infection study consisted of eggs of Ascaris

lumbricoides 18 (54%), eggs Trichuris trichiura 1 (7%), and hookworm eggs were not found.

So that it can be concluded that lalapan kemangi (ocimum bacilicum) in the food stalls of

Seberang Ulu District 2 of Palembang City are contaminated with STH eggs.

Keywords: Identification, Contamination, Soil Transmitted Helminths, Kemangi (Ocimum

bacilicum)

Page 7: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

vii

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-

Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran pada Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi

ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya

mengucapkan terima kasih kepada:

1) dr. Indriyani, M.Biomed, Indri Ramayanti,S.si, M.Sc dan dr.Thia Prameswarie,

M.Biomed selaku dosen pembimbing dan penguji yang telah menyediakan waktu,

tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

2) Warung makan Seberang Ulu 2 Kota Palembang yang telah banyak membantu dalam

usaha memperoleh data yang saya perlukan;

3) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan

moral; dan

4) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Palembang, 19 Agustus 2019

Mufassir Oktadi Ekowantoni

Page 8: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS..............................................................................iv

ABSTRAK................................................................................................................v

ABSTRACT...............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR.............................................................................................vii

DAFTAR ISI...........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL..........................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1.3.1. Tujuan Umum ............................................................................ 4

1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

1.5. Keaslian Penelitian............................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori ..................................................................................... 7

2.1.1. Soil Transmitted Helmith ........................................................... 7

2.1.1.1. Ascaris lumbricoides ...................................................... 7

A. Taksonomi ............................................................................. 7

B. Hospes dan Nama Penyakit..................................................... 7

C. Distribusi Geografis ................................................................ 8

D. Morfologi ............................................................................... 8

E. Siklus Hidup ........................................................................... 9

F. Gejala Klinis.......................................................................10

G. Epidemiologi ..........................................................................10

H. Diagnosis ...............................................................................12

I. Pencegahan ..............................................................................12

2.1.1.2. Cacing Tambang .............................................................12

A. Taksonomi .............................................................................12

B. Hospes dan Nama Penyakit.....................................................12

C. Morfologi ...............................................................................13

D. Siklus Hidup ..........................................................................13

E. Gejala Klinis ...........................................................................14

F. Epidemiologi ..........................................................................14

G. Diagnosis ...............................................................................15

I. Pencegahan..........................................................................15

2.1.1.3. Trichuris trichiura ...........................................................15

A. Taksonomi .............................................................................15

Page 9: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

ix

B. Hospes dan Nama Penyakit...................................................16

C. Morfologi .............................................................................16

D. Siklus Hidup ........................................................................17

E. Gejala Klinis .........................................................................17

F. Epidemiologi ........................................................................18

G. Diagnosis .............................................................................18

H. Pencegahan..............................................................................19

2.2.2. Kemangi ...................................................................................19

A. Taksonomi ...........................................................................19

B. Morfologi dan Habitat Kemangi ...........................................19

C. Kandungan dan Manfaat Kemangi ........................................20

D. Cara pencucian .....................................................................21

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kontaminasi

Telur Cacing STH ....................................................................21

2.2. Kerangka Teori ..................................................................................24

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ..................................................................................25

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................25

3.2.1. Waktu Penelitian ......................................................................25

3.2.1. Tempat Penelitian .....................................................................25

3.3. Populasi dan Sampel ..........................................................................25

3.3.1. Populasi Target ........................................................................25

3.3.2. Populasi Terjangkau .................................................................25

3.3.3. Sampel Penelitian .....................................................................25

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ..............................................................25

3.4.1. Kriteria Inklusi .........................................................................25

3.4.2. Kriteria Eksklusi.......................................................................26

3.5. Variabel Penelitian .............................................................................26

3.6. Definisi Operasional ..........................................................................26

3.7. Cara Pengumpulan Data .....................................................................27

3.7.1. Identifikasi Nama dan Tempat ..................................................27

3.7.2. Mengidentifikasi Telur Cacing .................................................27

3.8. Cara Pengolahan dan Analisis Data ....................................................28

3.8.1. Cara Pengolahan Data ..............................................................28

3.8.2. Analisis Data ............................................................................28

3.9. Alur Penelitian ...................................................................................29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian......................................................................................30

4.1.1. Distribusi Kontaminasi Telur STH.............................................30

4.1.2. Distribusi Infeksi STH Berdasarkan Jenis Telur STH................31

4.1.3. Hasil Pengamatan Mikroskopis...................................................34

4.2. Pembahasan...........................................................................................35

Page 10: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

x

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan...........................................................................................38

5.2. Saran.....................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................39

LAMPIRAN..........................................................................................................41

BIODATA.............................................................................................................69

Page 11: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.5. Keaslian Penelitian ........................................................................... 5

Tabel 3.6. Definisi Operasional ......................................................................... 26

Tabel 4.1. Distribusi Kontaminasi Telur STH.......................................................30

Tabel 4.2. Distribusi Infeksi STH Berdasarkan Jenis Telur STH..........................31

Tabel 4.3. Sebaran Telur STH Pada Lalapan Kemangi.........................................32

Page 12: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Telur Ascaris lumbricoides Fertil dan Infertil ................................ 8

Gambar 2.2. Telur Ascaris lumbricoides Terdekortikasi .................................... 9

Gamabr 2.3. Siklus Hidup Ascaris lumbricoides..................................................10

Gambar 2.4. Telur Cacing Tambang ................................................................. 13

Gambar 2.5. Siklus Hidup Cacing Tambang ...................................................... 14

Gambar 2.6. Telur Trichuris trichiura ................................................................ 16

Gambar 2.7. Siklus Hidup Trichuris trichiura .................................................... 17

Gambar 2.8. Kemangi ....................................................................................... 20

Gambar 2.9. Kerangka Teori ............................................................................. 24

Gambar 3.1. Alur Penelitian .............................................................................. 29

Gambar 4.1. Sebaran Prevalensi Kejadian STH................................................31

Gambar 4.2. Hasil Pengamatan Mikroskopis Telur Ascaris lumbricoides............34

Gamabr 4.3. Hasil Pengamatan Mikroskopis Telur Trichuris trichiura................35

Page 13: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Informed Consent .............................................................. 41

Lampiran 2 Lembar Data Responden ................................................................ 42

Lampiran 3 Data Resonden....................................................................................43

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian......................................................................59

Lampiran 5 Surat Kelayakan Etika Penelitian.......................................................64

Lampiran 6 Surat Izin Pengambilan Data Penelitian.............................................65

Lampiran 7 Surat Selesai Penelitian......................................................................67

Lampiran 8 Kartu Aktivitas Bimbingan Skripsi....................................................68

Page 14: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di

negara berkembang termasuk Indonesia. Masyarakat perdesaan atau daerah

perkotaan yang sangat padat dan kumuh merupakan sasaran yang mudah

terkena infeksi cacing. Soil-transmitted Helminths (STH) adalah cacing

golongan nematoda yang memerlukan tanah untuk perkembangan bentuk

infektifnya. Di Indonesia, golongan cacing yang penting dan menyebabkan

masalah kesehatan masyarakat adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris

trichiura, dan cacing tambang yaitu: Necator americanus, dan Ancylostoma

duodenale (WHO, 2013).

Di dunia pada tahun 2006, sekitar 2 milyar penduduk terinfeksi

kecacingan, dimana 300 juta diantaranya meninggal dunia. Ascariasis

lumbricaides terdapat di seluruh dunia terutama di daerah tropis dengan suhu

panas dan sanitasi lingkungan yang jelek. Di Indonesia pada tahun 2004,

prevalensi kecacingan pada semua umur juga masih cukup tinggi yaitu:

58,51% yang terdiri dari 30,4% Ascariasis lumbricaide, 21,25% Trichuris

trichiura serta 6,5% Hookworm (Rasmaliah, 2001). Di Indonesia angka

kesakitan karena terinfeksi cacing usus atau perut cukup tinggi. Hal ini

dikarenakan letak geografis Indonesia di daerah tropik yang mempunyai iklim

yang panas akan tetapi lembab. Pada lingkungan yang memungkinkan, cacing

usus dapat berkembang biak dengan baik terutama oleh cacing yang

ditularkan melalui tanah (Soil Ttransmitted Helminth). Penularan cacing usus

bisa terjadi melalui makanan atau minuman yang tercemar, melalui udara

yang tercemar atau secara langsung melalui tangan yang tercemar telur cacing

yang infektif (Waqiah, 2010).

Masyarakat Indonesia umumnya terbiasa mengkonsumsi sayuran sebagai

lalapan mentah untuk campuran makanan lain. Sayuran adalah salah satu

bahan makanan yang merupakan sumber vitamin dan mineral bagi tubuh

manusia. Sebelum dimakan umumnya sayuran dicuci kemudian dimasak

Page 15: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

2

Universitas Muhammadiyah Palembang

lebih dahulu, di samping agar rasanya lebih enak, juga agar bakteri dan

parasit yang membahayakan kesehatan mati. Selama sayuran dimasak dengan

panas yang cukup tidak ada masalah. Masalah timbul bila sayuran dimakan

tanpa dimasak lebih dahulu. Dalam hal ini, bersama sayuran biasanya ikut

bakteri, atau parasit patogen yang cepat atau lambat akan menimbulkan

penyakit. Kebiasaan makan sayuran mentah ini, sudah menjadi kebiasaan

masyarakat di Indonesia sehingga kelihatannya sulit diubah. Beberapa jenis

sayuran yang biasa dimakan mentah antara lain adalah kol atau kubis, selada

air, dan kemangi. Jenis-jenis sayuran tersebut memang rasanya menjadi

kurang enak bila dimasak lebih dahulu (Waqiah, 2010).

Salah satu jenis sayuran yang sering terkontaminasi oleh Soil Transmitted

Helminths (STH) adalah kubis dan kemangi. Kubis (Brassica oleracea) dan

kemangi (Ociumum bacilicum) merupakan jenis sayuran yang umumnya

dikonsumsi secara mentah, karena dilihat dari tekstur dan organoleptik

sayuran ini memungkinkan untuk dijadikan lalapan. Sayuran kubis memiliki

permukaan daun yang berlekuk-lekuk sehingga memungkinkan telur cacing

menetap di dalamnya. Bila dalam proses pengolahan dan pencucian sayuran

tidak baik, telur cacing kemungkinan masih melekat pada sayuran dan

tertelan saat sayuran dikonsumsi (CDC, 2013).

Prevalensi kontaminasi STH pada sayuran telah banyak dilaporkan di

beberapa daerah di Indonesia. Nugroho (2010) menemukan kontaminasi telur

cacing sebesar 38,89% pada kemangi (Ocimum bacilicum), dan kubis

(Brassica oleracea) yang digunakan sebagai lalapan mentah pada warung

makanan lesehan di Kota Wono Sari, Yogyakarta. Verdira (2014) melaporkan

temuan telur cacing Ascaris lumbricoides pada selada yang dijual di warung

makan sebesar 79%, telur cacing Trichuris trichiura sebesar 5% dan

selebihnya larva Trichostronlus orientalis (16%) pada selada yang dijual di

warung makan Kota Wono Sari (Nugroho dkk, 2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pedagang di Kota Palu

ditemukan infeksi STH pada pedagang ikan bakar yang menyajikan jenis

sayuran mentah bersama-sama dengan makanan dikhawatirkan sayuran

Page 16: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

3

Universitas Muhammadiyah Palembang

mentah yang disajikan sebagai lalapan terkontaminasi oleh cacing golongan

Soil-transmitted Helminths atau golongan cacing yang penularannya melalui

tanah. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat infeksi kecacingan di Kota Palu

pada semua golongan umur adalah 51,7% (Hayani, 2010), hal ini mungkin

salah satu penyebabnya adalah pola konsumsi lalapan. Kebiasaan memakan

sayuran mentah (lalapan) perlu hati-hati terutama jika dalam pencucian

kurang baik sehingga memungkinkan masih adanya telur cacing pada sayuran

mentah. Pencucian yang kurang bersih sangat mungkin terjadi, mengingat

kurang higienisnya dapur tempat para pedagang menyiapkan penanganan

ditambah lagi kurangnya kesadaran pedagang makanan dan masyarakat akan

bahaya yang akan ditimbulkan akibat infeksi cacing ini. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian tentang kontaminasi telur cacing Soil-transmitted

Helminths pada sayuran kemangi pedagang ikan bakar di Kota Palu (CDC,

2013).

Banyak dampak yang dapat ditimbulkan akibat infeksi cacing. Cacingan

mempengaruhi pemasukan (intake), pencernaan (digestif), penyerapan

(absorbsi), dan metabolisme makanan. Secara kumulatif, infeksi cacing dapat

menimbulkan kerugian zat gizi berupa kalori dan protein serta kehilangan

darah. Selain dapat menghambat perkembangan fisik, kecerdasan dan

produktifitas kerja, dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah

terkena penyakit lainnya (Kementerian Kesehatan RI, 2006).

Masih tingginya prevalensi kecacingan dan kontaminasi telur Soil

Transmitted Helminths (STH) pada sayuran kemangi (Ocimum bacilicum)

yang dijual di warung makan serta bila diikuti dengan pengolahan dan

pencucian sayuran mentah yang kurang baik, memungkinkan terjadinya

kontaminasi pada lalapan kemangi (Ocimum bacilicum) yang disajikan di

warung-warung makan. Hal ini menjadi alasan mengapa peniliti tertarik

untuk melakukan penilitian tentang identifikasi telur Soil Transmitted

Helminths (STH) pada lalapan kemangi (Ocimum bacilicum) di warung

makan Seberang Ulu 2 Kota Palembang (Sitorus, 2008).

Page 17: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

4

Universitas Muhammadiyah Palembang

1.2. Rumusan Masalah

Apakah ada atau tidak kontaminasi telur cacing usus (Soil Transmitted

Helminth) pada lalapan kemangi (Ocimum Bacilicum) dan Jenis telur cacing

usus Apa yang mengkontaminasi lalapan kemangi di warung makan

Kecamatan Seberang Ulu 2 Kota Palembang ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui ada atau tidaknya kontaminasi telur cacing usus (Soil

Transmitted Helminth) pada lalapan kemangi (Ocimum Bacilicum) di warung

makan Kecamatan Seberang Ulu 2 kota Palembang.

1.3.2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui jenis telur cacing usus (Soil Transmitted Helminth)

apa yang mengkontaminasi lalapan kemangi (Ocimum Bacilicum) di warung

makan Kecamatan Seberang Ulu 2 kota Palembang.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Peneliti

Dapat memberikan gambaran tentang kontaminasi telur cacing usus

pada lalapan kemangi di warung makan Kota Palembang.

2. Manfaat Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang ada atau tidak

kontaminasi telur cacing usus pada lalapan kemangi di warung makan Kota

Palembang.

3. Manfaat Bagi Instansi Kesehatan Setempat

Dapat menjadi informasi dasar untuk melakukan penyuluhan tentang

ada atau tidak kontaminasi telur cacing usus pada lalapan kemangi di warung

makan Kota Palembang.

Page 18: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

5

Universitas Muhammadiyah Palembang

1.5. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

Nama Judul penelitian Desain penelitian Hasil

A .Wahyuniarti,

2012

Gambaran

Kontamiansi Telur Cacing Pada Daun

Kemangi (Ocimum

bacilicum) Yang

Digunakan Sebagai Lalapan Pada

Warung Makan

Sari Laut di Kel.Bulogading

Kec.Ujung

Pandang Kota Makassar.

Deskriptif dengan

desain survei

Hasil penelitian

terhadap 10 sampel menunjukkan

identifikasi kontaminasi

telur cacing pada daun

kemangi yang digunakan sebagai

lalapan pada warung

sari laut Di Kel. Bulogading Kec. Ujung

Pandang Kota Makassar

dengan hasil uji kualitatif laboratorium

pada setiap sampel yang

menunjukkan bahwa

tidak ada kontaminasi telur cacing pada

sampel.

Rahayu A, 2006

Identifikasi Telur

Cacing Usus Pada

Lalapan Daun Kubis Yang Dijual

Pedagang Kaki

Lima Dikawasan Simpang Lima

Kota Semarang

Deskriptif dengan

desain survei

Hasil pengamatan

terhadap 30 sampel

kubis, diperoleh hasil sebanyak 4 sampel

kubis yang positif

terdapat telur cacing usus yaitu jenis

Ascaris lumbriocoides.

Pada penelitian ini telur cacing usus yang

ditemukan hanya 1 jenis

saja. Jumlah telur

cacing usus yang ditemukan dari 30

sampel hanya ada 4

telur cacing yang diperoleh dari 30

sampel. Dari 4 telur

cacing usus tersebut 3 (75,0%) diantaranya

Page 19: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

6

Universitas Muhammadiyah Palembang

Nama Judul penelitian Desain penelitian Hasil berasal dari sampel

kubis bagian luar dan 1 (25,0%) telur cacing

usus yang berasal dari

kubis bagian dalam.

P.Wardhana, K.

Kurniawan dan Mustofa (2014)

Universitas

Lampung

Identifikasi Telur

Soil Transmitted Helminths pada

lalapan Kubis

(Brassica oleracea)

di warung makan universitas

lampung

Deskriftif dengan

pendekatan laboratorik

Dari 42 sampel lalapan

kubis yang diperiksa, diketahui 26,19% 11

sampel terkontaminasi

oleh telur STH jenis

telur cacing yang ditemukan adalah

Ascaris lumbricoides

dan telur Trichuris trichiura

Penelitian yang dilakukan kali ini berbeda dengan penelitian-penelitian

sebelumnya dalam hal subyek, waktu, tahun dan tempat.

Page 20: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

39

DAFTAR PUSTAKA

Afransi, i,. 2007. Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat. Jakarta : Balai Penerbit

FKUI. (Hal. 7 – 72).

Ahmet ,2005. Distribusi frekuensi Soil Transmitted Helminth pada sayuran

kemangi (Ocimum bacilicum) yang dijual di pasar tradisonal dan pasar

modern di Kota Padang. (http//jurnal.fk.unand.ac.id. diakses 20 Agustus

2018).

CDC, 2013. Ascaris lumbricoides , Hookworm ( Ancylostoma caninum,

Ancylostoma brazilians, Ancylostoma duodenale), Trichuris trichiura,

siklus hidup. (http://www.cdc.gov/dpdx,diakses 20 Agustus 2018).

Centers for Disease Control and Prevention, 2013. Parasites – Soil Transmitted

Helminths (STHs).http://www.cdc.gov/ parasites/sth/, diakses 20 Agustus

2018.

Djamilah , M., 2003. “Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Hygiene Perorangan

dengan Kejadian Infeksi Kecacingan di Kel. Mangga Dua Kec. Kendari

Kota Kendari”. Skripsi.Makassar: FKM Unhas.

Endriani, Mifbakhudin, Sayono, 2010. Beberapa faktor yang Berhubungan

Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Usia 1 – 4 Tahun. Universitas

Muhammadiyah Semarang.

Gandahusada, S., H, Herry D. Ilahude, Wita Pribadi, 2006., Parasitologi

Kedokteran, Gaya Baru, Jakarta.

Hayani, 2010. Pencemaran telur cacing dan sumber pencemaran pada beberapa

macam sayuran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Cermin Dunia

Kedokteran.

Hotez, P., N.R., Brooker, S., Silva , Montresor, A., Engles, D., Savioli, L. 2003.

Soil-transmitted helminth infections: updating the global picture.Trends

Parasitol,19: 547-51.

Illahude, Herry D. 1997. “Penuntun Pratikum Parasitologi Kedokteran”.

Cet.FKUI. Jakarta.

39

Page 21: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

Universitas Muhammadiyah Palembang

40

Kementerian Kesehatan RI. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Rupublik

Indonesia Nomor 424/MENKES/SK/VI/2006 Tentang Pendoman

Pengendalian Cacingan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta. Hlm: 3.

Leonardo, 2016. “Tentang Kontaminasi telur cacing STH pada warung makan

ikan bakar di Kota Palu Sulawesi Tengah”. Skripsi. Sulawesi Tengah.

Mardiana D, 2008. Prevalensi Cacing Usus Pada Murid Sekolah Dasar Wajib

Belajar Pelayanan Gerakan Terpadu Pengentasan Kemisikinan Daerah

Kumuh di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 7 No. 2,

Agustus 2008 : 769 – 774.

Muyassaroh S, Rahayu A, Wulandari M, 2012. Pengaruh Frekuensi Pencucian

Pada Kemangi (Ocimum bacilicum) Terhadap Jumlah Cacing Usus

(Nematoda Intestinal). Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.

Hlm : 30.

Myres ,P.,Espinosa. R ., Parr,C.S.,Jones, T., Hammond, G.S. and Dewey , T. A.

2016. The Animal Diversity Web (online). (http//animaldiversity.org,

diakses 20 agustus 2018)

Nugroho C, Djanah SN, Mulasari SA ., 2010. Identifikasi telur Nematoda usus

pada sayuran kemangi (Ocimum bacilicum) di warung makan lasehan

Wonosobo Gunung Kidul Yogyakarta Jurnal Kesmas UAD. 2010 : 4(1) :

67 – 75

Rasmaliah ,N.S. 2001. “Ascariasis dan Upaya Penanggulangannya”.

(http://repository.usu.ac.id Diakses pada tanggal 20 Agustus 2018).

Sitorus ,2008., Identifikasi Telur Cacing Usus Pada Lalapan Daun Kubis Di pasar

modern Kota Bandar Lampung. Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.

Supali , T .,Margono ,S.S. dan Abidin, N. A. 2013. Nematoda Usus. Dalam :

Sutanto, I., Ismid, I. S., Sjarifuddin,P.K., Sungkar , S. (Editor). Buku Ajar

Parasitologi Kedokteran , Ed. 4. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Tjitra, E,. 2005., Penelitian-penelitian ”Soil Transmitted Helminth”. Cermin

Dunia Kedokteran.1991;72:13–7.

Pusarawati, S., Idheam, B., Kusmartisnawati, Tantular, I.S. dan Basuki, S.2014.

Atlas Parasitologi Kedokteran . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Verdira., 2014. Distribusi frekuensi Soil Transmitted Helminth pada sayuran

kemangi (Ocimum bacilicum) yang dijual di pasar tradisional dan pasar

Page 22: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

Universitas Muhammadiyah Palembang

41

modern di Kota Padang http//jurnal .fk.unand.ac.id diakses 20 Agustus

2018.

Wahyuniarti, A., 2012, “Gambaran Kontamiansi Telur Cacing Pada Daun

Kemangi (Ocimum bacilicum) Yang Digunakan Sebagai Lalapan Pada

Warung Makan Sari Laut di Kel.Bulogading Kec.Ujung Pandang Kota

Makassar”. Skripsi.Makassar : FK Unhas.

Wardhana, K. Kurniawan dan Mustofa, 2014 “Universitas Lampung Identifikasi

Telur Soil Transmitted Helminths pada lalapan Kubis (Brassica oleracea)

di warung makan universitas lampung”. Skripsi.Lampung : FK Unila.

Waqiah, 2010 Helminthologi KedokteranBuku 2, Cetakan Ke-1, Pretasi. Jakarta :

Pustaka Publisher. (Hal. 12 – 35).

World Health Organization. 2013. Soil Transmitted Helminthiases definition.

(http://www.who.dnt, diakses 20 Agustus

Page 23: FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4685/1/702015077_BAB I_DAFTAR... · Judul : Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil

1