185
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING AUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK (Studi pada KAP di Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: ZAKIATUL ISNAENI NIM: 1112082000049 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE

SAMPLING AUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK

(Studi pada KAP di Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

ZAKIATUL ISNAENI

NIM: 1112082000049

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE

SAMPLING AUDIT OLEH AKUNTAN PUBLIK

(Studi pada KAP di Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Zakiatul Isnaeni

NIM: 1112082000049

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA., QIA., BKP

NIP: 19730615 200501 1 009

Pembimbing II

Wilda Farah, M.Si., Ak., CA., CPA

NIP: 19830326 200912 2 005

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 05 April 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Zakiatul Isnaeni

2. NIM : 1112082000049

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode

Sampling Audit oleh Akuntan Publik (Studi pada KAP

di Jakarta)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap

Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

v

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Zakiatul Isnaeni

2. Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 11 April 1994

3. Alamat : Jl. Pangandaran RT. 03/17, Kel. Hegarsari,

Kec. Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.

4. Telepon : 081909672982

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 8 Hegarsari Tahun 2001-2006

2. SMP Negeri 3 Banjar Tahun 2006-2009

3. SMA Negeri 1 Banjar Tahun 2009-2012

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2012-2016

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Sekretaris 2 IRM SMA N 1 Banjar Periode 2011-2012

2. Anggota Divisi Penelitian dan Pengembangan

DEMA FEB UIN Jakarta

Periode 2015-2016

IV. PENGALAMAN MAGANG

1. KAP Tasnim Ali Widjanarko & Rekan

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

vii

V. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminar Pengenalan BPK

2. Bedah Buku dan Seminar Islami

3. Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi HMJ Akuntansi 2012

4. Sekolah Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia

VI. KEPANITIAAN

1. Galaksi (Gebyar Lomba Akuntansi) 2014

2. Diskusi Umum Divisi Litbang FEB UIN Jakarta 2015

VII. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Muhajirin

2. Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 15 Februari 1962

3. Ibu : Mas’udah

4. Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 16 April 1965

5. Alamat : Jl. Pangandaran RT. 03/17, Kel. Hegarsari,

Kec. Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.

6. Anak Ke-, dari : 1 dari 2 bersaudara

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

viii

Factors Affecting the Utilize of Audit Sampling Methods

by Public Accountants

(Study at Accountant Firms in Jakarta)

By: Zakiatul Isnaeni

ABSTRACT

This study aimed to get empirical evidence about the factors that influence the

utilize of audit sampling methods by public accountants, with the variables tested

were the perceptions of statistical sampling, the perception of audit risk, time

pressure, experience and complexity of audit documents.

This study using purposive sampling to determine the selection of the sample.

A total of 30 accountant firms to be sampled in this study with the respondent data

that can be processed as many as 85. Self-efficacy is the basic theory used to describe

the relationship between variables. The statistical method used to test the hypothesis

is Logistic Regression analysis.

The results of this study found that the perception of the statistical sampling

and complexity of audit document affect the utilize of audit sampling methods, while

the perception of the audit risk, time pressure and the experience did not affect the

utilize of audit sampling methods by public accountants.

Keywords: audit sampling methods, perception of statistical sampling, perception of

audit risk, time pressure, experience, complexity of audit document.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

ix

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit

oleh Akuntan Publik

(Studi pada KAP di Jakarta)

Oleh: Zakiatul Isnaeni

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi penggunaan metode sampling audit oleh akuntan publik,

dengan variabel-variabel yang diuji adalah persepsi mengenai sampling statistik,

persepsi mengenai risiko audit, tekanan waktu, pengalaman dan kompleksitas

dokumen audit.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam menentukan

pemilihan sampel. Sebanyak 30 Kantor Akuntan Publik menjadi sampel dalam

penelitian ini dengan data responden yang dapat diolah sebanyak 85. Self efficacy

merupakan teori dasar yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel.

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis Regresi

Logistik.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa persepsi mengenai sampling statistik

dan kompleksitas dokumen audit berpengaruh terhadap penggunaan metode

sampling audit, sedangakan persepsi mengenai risiko audit, tekanan waktu dan

pengalaman tidak berpengaruh terhadap penggunaan metode sampling audit oleh

akuntan publik.

Kata kunci : metode sampling audit, persepsi mengenai sampling statistik, persepsi

mengenai risiko audit, tekanan waktu, pengalaman, kompleksitas

dokumen audit.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur yang tak terhingga

penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya

sehingga kemudahan dan kelancaran selalu penulis rasakan, serta sholawat yang

senantiasa penulis junjung kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga skripsi yang

berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit

oleh Akuntan Publik (Studi pada KAP di Jakarta)” ini dapat diselesaikan dengan

baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, banyak hambatan

yang dialami penulis sehingga penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, bantuan,

serta do’a tulus yang tiada henti-hentinya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Mama tercinta, single parent terhebat diseluruh dunia, terima kasih untuk kasih

sayang, do’a, dorongan semangat yang tiada terputus, dan semua hal yang sudah

Mama beriakan, sehingga penulis selalu termotivasi untuk terus menyelesaikan

skripsi ini.

2. Almarhum Bapak tercinta, terima kasih untuk do’a yang tidak pernah penulis

dengar, namun selalu dapat penulis rasakan sehingga selalu menjadi motivasi

kedua bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Adikku tersayang yang selalu ikut mendo’akan dan menanyakan “Mba, ia pengen

main ke kosan lagi, Mba kapan wisuda?” yang selalu berhasil membangkitkan

semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xi

4. Keluarga besar di Cirebon dan Cilacap, yang tidak pernah bosan memberikan

dukungan dan do’a kepada penulis.

5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC.,MA selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Bapak Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA., QIA., BKP selaku Dosen Pembimbing I yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan pengarahan

dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah

Bapak berikan selama ini

9. Ibu Wilda Farah, S.E., M.Si., Ak., CA., CPA selaku Dosen Pembimbing II yang

telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak Ibu

atas segala bantuan, dukungan, perhatian, bimbingan, saran, dan waktu yang

selalu Ibu luangkan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang

skripsi.

10. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya dan

karyawan dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan bantuan

kepada penulis.

11. Keluarga AKUNTANSI B 2012 Galih, Fai, Ajay, Dara, Dina, Dita, Dwi, Fadil,

Farid, Fitri, Hery, Ilman, Ida, Jian, Latul, Mayeda, Nisa, Randi, Revan, Rita,

Seren, Vivi, Yudhi, terima kasih atas dukungan dan bantuannya kepada penulis,

terutama untuk yang masuk grup “KITA” terima kasih untuk dukungan semangat

yang tidak pernah berhenti dari kalian.

12. Teman-teman AKUNTANSI 2012 yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xii

13. Teman-teman kostan Akkajaman lantai 2, Arum, Dewi, Enti, dll terima kasih

banyak untuk kebersamaan dan kesediaan untuk mendengarkan keluhan-keluhan

yang penulis alami selama proses penyusunan skripsi ini.

14. Teman-teman KKN BEBAS 2015, Faizal, Arief, Alim, Berry, Ibam, Meidi,

Ridwan, Ojan, Suci, Sella, Rifka, Thia, Fauziyah, Kiki, dan Ka Denting,

terimakasih untuk cerita yang luar biasa bersama kalian.

15. Keluarga besar KAP Tasnim Ali Widjanarko, terima kasih atas limpahan ilmu

dan pengalaman berharga yang telah diberikan kepada penulis.

16. Seluruh Kantor Akuntan Publik yang bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini, terimakasih untuk waktu yang telah disediakan untuk mengisi

kuesioner penelitian penulis.

17. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa

hormat, dan terima kasih penulis atas masukan dan bantuannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

dan masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengatahuan

yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan

kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, Juni 2016

Zakiatul Isnaeni

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vi

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 16

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................................... 17

1. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 17

2. Manfaat Penelitian .................................................................................... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 19

A. Tinjauan Literatur......................................................................................... 19

1. Grand Theory ........................................................................................... 19

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xiv

2. Definisi Auditing....................................................................................... 20

3. Sampling Audit ......................................................................................... 22

4. Sampling Statistik ..................................................................................... 26

5. Sampling Non-Statistik ............................................................................. 31

6. Risiko Audit ............................................................................................. 36

7. Tekanan Waktu ......................................................................................... 44

8. Pengalaman .............................................................................................. 46

9. Kompleksitas Dokumen Audit .................................................................. 48

B. Dasar Perumusan Hipotesis .......................................................................... 52

1. Persepsi Mengenai Sampling Statistik dan Metode Sampling Audit........... 52

2. Persepsi Mengenai Risiko Audit dan Metode Sampling Statistik. .............. 53

3. Tekanan Waktu dan Metode Sampling Audit. ........................................... 54

4. Pengalaman Audit dan Metode Sampling Audit. ....................................... 55

5. Kompleksitas Dokumen Audit dan Metode Sampling Audit ...................... 56

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 57

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 65

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 65

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 65

C. Metode Pengumpulan Data........................................................................... 66

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 67

1. Statistik Deskriptif .................................................................................... 68

2. Uji Kualitas Data ...................................................................................... 68

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xv

3. Uji Regrasi Logistik .................................................................................. 70

E. Definisi dan Cara Mengukur Variabel Penelitian .......................................... 73

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 80

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 80

1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 80

2. Karakteristik Profil Responden ................................................................. 83

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 88

1. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif........................................................... 88

2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................................. 89

3. Hasil Pengujian Regresi Logistik .............................................................. 93

C. Pembahasan ................................................................................................. 97

1. Persepsi Mengenai Sampling Statistik dan Metode Sampling Audit........... 97

2. Persepsi Mengenai Risiko Audit dan Metode Sampling Audit. .................. 99

3. Tekanan Waktu dan Metode Sampling Audit. ......................................... 100

4. Pengalaman dan Metode Sampling Audit. ............................................... 101

5. Kompleksitas Dokumen Audit dan Metode Sampling Audit .................... 103

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 105

A. Kesimpulan ................................................................................................ 105

B. Keterbatasan dan Saran .............................................................................. 107

C. Implikasi .................................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 110

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 58

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ....................................................... 77

Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian ........................................................................... 81

Tabel 4. 2 Data Distribusi Sampel Penelitian........................................................... 81

Tabel 4. 3 Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 83

Tabel 4. 4 Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Usia ........................................... 84

Tabel 4. 5 Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................... 85

Tabel 4. 6 Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ...................... 86

Tabel 4. 7 Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jabatan di KAP .......................... 87

Tabel 4. 8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 88

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 90

Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mengenai Sampling Statistik ....... 91

Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit ............... 91

Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Waktu ........................................ 92

Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Dokumen Audit .................. 92

Tabel 4. 14 Hasil Uji -2 Log Likelihood .................................................................. 93

Tabel 4. 15 Hasil Uji Hosmer dan Lemeshow ......................................................... 94

Tabel 4. 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 95

Tabel 4. 17 Hasil Uji Tabel Klasifikasi.................................................................... 96

Tabel 4. 18 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 97

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................ 64

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 114

LAMPIRAN 1 Surat Penelitian Skripsi .............................................................. 115

LAMPIRAN 2 Surat Pengantar dari Dosen ........................................................ 123

LAMPIRAN 3 Surat Keterangan dari KAP ........................................................ 126

LAMPIRAN 4 Kuesioner Penelitian dan Jawaban Responden ........................... 135

A. Kuesioner Penelitian .................................................................................. 136

B. Identitas Responden ................................................................................... 140

C. Jawaban Responden ................................................................................... 142

1. Variabel Metode Sampling Audit (Y) ...................................................... 142

2. Variabel Persepsi Mengenai Sampling Statistik (X1) .............................. 143

3. Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit (X2) ....................................... 145

4. Variabel Tekanan Waktu (X3) ................................................................ 147

5. Variabel Pengalaman (X4) ...................................................................... 149

6. Variabel Kompleksitas Dokumen Audit (X5) .......................................... 150

LAMPIRAN 5 Output Hasil Pengujian Data ...................................................... 152

A. Uji Validitas ............................................................................................... 153

1. Variabel Persepsi mengenai Sampling Statistik (X1) ............................... 153

2. Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit (X2) ....................................... 154

3. Variabel Tekanan Waktu (X3) ................................................................ 155

4. Variabel Kompleksitas Dokumen Audit (X5) .......................................... 156

B. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 157

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

xix

1. Variabel Persepsi Mengenai Sampling Statistik (X1) .............................. 157

2. Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit (X2) ....................................... 158

3. Variabel Tekanan Waktu (X3) ................................................................ 159

4. Variabel Kompleksitas Dokumen Audit (X5) .......................................... 160

C. Uji Regresi Logistik ................................................................................... 161

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap pelaksanaan audit baik keuangan maupun operasional,

auditor selalu dihadapkan dengan banyaknya bukti-bukti transaksi yang harus

diaudit dengan waktu audit yang sangat terbatas. Bukti-bukti tersebut penting

untuk diperiksa karena merupakan sumber informasi yang digunakan oleh auditor

dalam menarik kesimpulan sebagai basis opini auditor (IAPI, 2015). Sesuai

dengan tanggung jawab profesionalnya, auditor berkepentingan dengan

keabsahan simpulan dan pendapatnya terhadap keseluruhan isi laporan dan/atau

kegiatan yang diauditnya. Mengingat tanggung jawab ini, maka auditor hanya

akan dapat menerbitkan laporan yang sepenuhnya benar, jika dia memeriksa

seluruh bukti transaksi. Namun demikian, hal ini tidak mungkin dilakukan.

Pertama, dari segi waktu dan biaya hal ini akan memerlukan sumber daya yang

sangat besar. Kedua, dari segi konsep, audit memang tidak dirancang untuk

memberikan jaminan mutlak bahwa hasil audit 100% sesuai dengan kondisinya.

Oleh karena itu, auditor harus merancang cara untuk mengatasi hal tersebut. Cara

yang dapat dilakukan auditor adalah hanya memeriksa sebagian bukti yang

ditentukan dengan cara seksama, sehingga bisa untuk mengambil kesimpulan

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

2

secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan dengan metode sampling audit (Setya

et al., 2008).

Sampling merupakan prosedur yang umum digunakan oleh auditor. IAPI

(2015) melalui Standar Profesional Akuntan Publik Seksi 530 mendefinisikan

sampling audit sebagai: Penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100%

unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga semua

unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih untuk memberikan basis

memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara

keseluruhan. Saat ini, pendapat auditor atas laporan keuangan didasarkan pada

konsep pemerolehan keyakinan yang memadai atas kewajaran dari laporan

keuangan bukan absolut yang mengidentifikasi pemeriksaan secara keseluruhan.

Dimana pemerolehan keyakinan mengenai kewajaran atas laporan keuangan

dihasilkan dari pengumpulan dan evaluasi bukti audit secara sampling.

Menurut Danescu et al., (2012) sebuah situasi yang ideal memang akan

melibatkan pengujian atas semua komponen populasi dari omzet rekening, saldo

rekening atau dokumen. Pada tahap perencanaan audit, tim audit mengumpulkan

informasi tentang lingkungan entitas ekonomi, kompleksitas transaksi dan operasi

entitas. Dalam periode keuangan satu tahun suatu entitas yang harus diaudit,

dalam banyak kasus memiliki populasi data yang besar. Jika dalam audit

dilakukan pengujian atas semua elemen dari populasi, hal ini berarti tim audit

harus membuat usaha, waktu dan biaya yang lebih besar untuk melakukan tes

pada keseluruhan populasi. Di Rumania, sebagian besar audit entitas berlangsung

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

3

dalam waktu beberapa minggu, minggu di mana tim audit bekerja 10-12 jam

setiap hari. Tanpa teknik sampling, entitas yang diaudit harus membayar dengan

jumlah yang lebih kepada auditor. Berdasarkan hal tersebut, metode sampling

audit perlu untuk diterapkan karena tidak semua bukti yang ada akan diperiksa

dan keyakinan yang memadai dapat diberikan atas dasar pengujian yang tidak

mencakup keseluruhan dari bahan bukti. Selain itu, sampling juga menjadi hal

yang diperlukan karena tepat dan sesuai untuk diterapkan dalam populasi data

yang besar. Dengan cara demikian, maka audit dapat dilakukan dengan biaya dan

waktu yang rasional. Keterbatasan biaya, waktu dan sumber daya juga menjadi

kendala bagi auditor untuk memeriksa keseluruhan populasi (Dede, 2011).

Mranani (2009) menyebutkan bahwa penelitian mengenai penggunaan

metode sampling dalam auditing relatif jarang, terutama yang meneliti praktik

sampling dalam dunia nyata. Ada beberapa penelitian yang bersifat eksperimental

diantaranya Hall et al., (2000), Nelson (1995) serta Ponemon dan Wendell

(1995). Di Indonesia sendiri, penelitian tentang penggunaan sampling sangat

jarang. Padahal penerapan metode sampling dalam audit penting dilakukan oleh

auditor, yang tentunya akan memerlukan penelitian lebih lanjut guna memberikan

informasi terkini terkait perkembangan dalam dunia audit, termasuk dalam

perkembangan prosedur sampling dalam audit. Meskipun proses audit

menggunakan metode sampling, auditor harus tetap mempertimbangkan tingkat

keandalan dan relevansinya. Apabila tingkat keandalan dan relevansinya tidak

dipertimbangkan dengan baik, maka kemungkinan terjadinya hasil yang kurang

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

4

representastif menjadi lebih besar dan tingkat kewajaran dari laporan keuangan

menjadi diragukan. Lebih jauh lagi, hal tersebut dapat membuat para pengguna

laporan keuangan yang telah diaudit menjadi salah dalam mengambil keputusan,

bahkan dapat menyebabkan skandal dimasa depan.

Salah satu contoh kasus skandal laporan keuangan yang terjadi di luar

negeri melibatkan perusahaan yang besar dan Kantor Akuntan Publik yang besar

pula. Skandal yang terjadi di luar negeri, salah satunya adalah kasus Phar Mor

Inc., dimana perusahaan tersebut termasuk perusahaan retail terbesar di Amerika

Serikat yang dinyatakan bangkrupt pada bulan Agustus 1992 berdasarkan

Undang-Undang U.S. Bangkruptcy Code. Pada masa puncak kejayaannya, Phar

Mor Inc. mempunyai 300 outlet besar di hampir seluruh negara bagian dan

memperkerjakan 23.000 orang karyawan. Produk yang dijual sangat bervariasi,

dari obat-obatan, furniture, elektronik, pakaian olah raga hingga videotape. Dalam

melakukan fraud, top manajemen Phar Mor Inc. membuat dua laporan ganda.

Satu laporan persediaan, sedangkan laporan lain adalah laporan bulanan

keuangan. Satu set laporan persediaan berisi laporan persediaan yang benar (true

report), sedangkan satu set laporan lainnya berisi informasi tentang persediaan

yang di adjust dan ditujukan untuk auditor (use only). Demikian juga dengan

laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang benar berisi tentang kerugian

yang diderita oleh perusahaan, ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Laporan

lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga seolah-olah perusahaan

mendapat keuntungan yang berlimpah. Dalam mempersiapkan laporan-laporan

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

5

tersebut, manajemen Phar Mor Inc. sengaja merekrut staf dari Kantor Akuntan

Publik (KAP) Cooper & Lybrand. Staf-staf tersebut yang kemudian dipromosikan

menjadi Vice President bidang financial dan controler. Akibatnya, auditor saat

melakukan proses audit hanya mengunjungi dan mengamati jumlah persediaan

hanya pada 4 toko dari 300 toko Phar Mor Inc. Bahkan lebih buruk, mereka

memberitahu beberapa bulan sebelumnya saat akan mengunjungi toko Phar Mor

Inc. tersebut. Perusahaan memastikan bahwa toko-toko yang akan dikunjungi

diisi penuh, dan persediaan fiktif itu "dialokasikan" ke 296 toko yang tersisa.

Kegagalan auditor untuk menentukan sejumlah sampel yang representatif dari

toko akhirnya menyebabkan penghakiman lebih dari $ 300 juta terhadap Phar

Mor Inc, CFO dijatuhi hukuman 33 bulan penjara dan auditor dari KAP Cooper &

Lybrand dijatuhi hukuman 5 tahun penjara (Wells, 2001).

Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, salah satunya pada kasus PT Kimia

Farma. Dalam rangka restrukturisasi PT Kimia Farma Tbk. (PT KAEF), partner

dari KAP HTM yang diberikan tugas untuk mengaudit laporan keuangan PT

KAEF untuk masa 5 bulan yang berakhir pada 31 Mei 2002, menemukan dan

melaporkan adanya kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan

kesalahan pencatatan penjualan untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2001.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BAPEPAM, diperoleh bukti yaitu terdapat

kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT KAEF yang dilakukan oleh

direksi periode 1998–Juni 2002 dengan cara membuat dua daftar harga persedian

(master prices) yang berbeda masing-masing diterbitkan pada tanggal 1 Februari

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

6

2002 dan 3 Februari 2002. Selain itu, pihak direksi melakukan pencatatan ganda

atas penjualan pada unit PBF dan unit Bahan Baku. Pencatatan ganda tersebut

dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh auditor. Berdasarkan

pemeriksaan yang telah dilakukan, terbukti bahwa auditor yang melakukan audit

laporan keuangan per 31 Desember 2001 PT KAEF telah melakukan prosedur

audit termasuk prosedur audit sampling yang telah diatur dalam Standar

Profesional Akuntan Publik, dan tidak diketemukan adanya unsur kesengajaan

membantu manajemen PT KAEF dalam penggelembungan keuntungan tersebut.

Namun demikian proses audit tersebut tidak berhasil mendeteksi adanya

penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT KAEF. Sehubungan dengan

temuan tersebut, maka sesuai dengan pasal 102 Undang-undang Nomor 8 tahun

1995 tentang Pasar Modal, Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995,

Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

Kegiatan di Bidang Pasar Modal, maka PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp.500.000.000,00

(lima ratus juta rupiah), dan direksi lama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. periode

1998–Juni 2002 diwajibkan membayar sejumlah Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar

rupiah) untuk disetor ke kas negara, karena melakukan kegiatan praktek

penggelembungan atas laporan keuangan per 31 Desember 2001. Selain itu, rekan

KAP HTM yang menjadi auditor PT Kimia Farma (Persero) Tbk. diwajibkan

membayar sejumlah Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk disetor ke kas

negara, karena atas risiko audit yang tidak berhasil mendeteksi adanya

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

7

penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

(Edward, 2015).

Kasus skandal laporan keuangan tersebut membuktikan bagaimana

pentingnya penerpan prosedur sampling audit dilakukan untuk dijadikan bukti

bila nantinya terdapat masalah dikemudian hari serta hal ini menjadi tantangan

bagi profesi akuntan publik untuk meningkatkan kualitas dari pengambilan

sampel. Mranani (2009) menyatakan bahwa bukti harus bisa

dipertanggungjawabkan secara formal. Auditor harus menghimpun evidential

matter (hal-hal yang bersifat membuktikan). Tidak sekedar menghimpun evident

(bukti konkrit) saja, terutama dalam kaitan pemberian pendapat atas laporan

keuangan.

Pada dasarnya, dalam melakukan pengujian audit, auditor dapat

menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan sampling secara statistik atau

non-statistik. Keputusan untuk menggunakan pendekatan statistik atau non-

statistik dalam sampling membutuhkan pertimbangan auditor (IAPI, 2015).

Pilihan antara kedua jenis sampling tersebut terutama didasarkan pada

pertimbangan biaya/manfaat. Richardson et al., (2010) dalam Danescu et al.,

(2012) menyatakan bahwa penggunaan metode sampling non-statistik

membutuhkan penilaian ketingkat yang lebih besar dibandingkan dengan

penggunaan metode sampling statistik. Para penulis mengatakan bahwa banyak

masyarakat AS dalam kantor akuntan publik enggan untuk menggunakan metode

sampling statistik, keengganan tersebut disebabkan karena biaya dari pemilihan

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

8

unsur, biaya elemen menilai dan biaya pelatihan. Padahal, biaya pemilihan/seleksi

sampel dan biaya evaluasi/menilai sampel telah hampir sepenuhnya dieliminasi

karena sudah adanya ketersediaan perangkat lunak dalam komputer (Hitzig,

2004). Komputer membantu auditor menampilkan statistik tugas yang sesuai

untuk mengkalkulasi ukuran sampel, dan evaluasi hasil agar terbebas dari error

(Elliot et al., 1972) dalam (Ayam, 2011). Namun, dalam sampling statistik

memang diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk melatih auditor dalam

menggunakan statistik dan merancang serta mengimplementasikan sampel yang

telah direncanakan. Namun demikian, sampel statistik dapat menguntungkan

auditor dalam perencanaan sampel yang efisien, mengukur kecukupan bukti yang

diperoleh, mengevaluasi hasil sampel dan memungkinkan auditor dalam

mengkuantifikasi dan mengendalikan risiko sampling. Dalam sampling non-

statistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel yang

diinginkan berdasarkan kriteria subjektif dan pengalaman yang dimiliki. Dengan

demikian, auditor mungkin tidak mengetahui kalau dia menggunakan sampel

yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk suatu bidang. Untuk memperluas

kecukupan bukti audit yang didasarkan pada sampel, auditor mungkin, pada saat

tertentu, memperoleh lebih banyak atau lebih sedikit bukti dari pada kebutuhan

sebenarnya untuk mempunyai dasar alasan pendapat yang dikemukakan. Namun,

sampling non-statistik yang dirancang dengan baik bisa sama efektifnya dengan

sampling statistik (Boynton, 2006).

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

9

Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa faktor yang

diindikasi dapat mempengaruhi penggunaan dari metode sampling audit,

diantaranya yaitu persepsi mengenai sampling statistik, persepsi mengenai risiko

audit, tekanan waktu, pengalaman, dan kompleksitas dokumen audit.

Persepsi mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi perilaku serta

tindakan seseorang (Dede, 2011). Menurut Almeida (2015) persepsi yang didapat

dari pengalaman dan kompetensi secara bersama-sama menentukan status

independensi dari auditor. Penelitian yang dilakukan Zarkasyi (1992) dan Silaban

(1993) dalam Raharja (2008), Zarkasyi (1992) menyatakan bahwa persepsi audior

mempengaruhi rendahnya hubungan dependensi dengan rendahnya frekuensi

penerapan metode sampling statistik. Sedangkan Silaban (1993) menyatakan

bahwa mayoritas akuntan publik belum memahami penggunaan sampling statistik

untuk pemeriksaan. Tingkat pemahaman tersebut berhubungan posistif dengan

penggunaan dan frekuensi penggunaan sampling statistik oleh audior. Jika

persepsi auditor buruk terhadap metode sampling statistik, maka auditor

cenderung menghindari penggunaannya. Namun jika persepsi auditor baik,

kemungkinan mereka menggunakan sampling statistik semakin besar. Dede

(2011) telah melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan metode sampling audit dengan sampel penelitiannya yaitu akuntan

publik di Surabaya; Raharja (2008) juga melakukan penelitian serupa dengan

sampel penelitiannya yaitu auditor BPK yang tersebar di 7 (tujuh) kantor

perwakilan BPK di seluruh Indonesia. Hasil kedua penelitian ini menunjukkan

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

10

adanya pengaruh dari persepsi mengenai sampling stastistik terhadap pemilihan

penggunaan metode sampling audit. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Mranani (2009) dengan sampel penelitiannya yaitu auditor BI di Yogyakarta tidak

menunjukkan adanya pengaruh dari persepsi mengenai sampling stastistik

terhadap pemilihan penggunaan metode sampling audit.

Penggunaan sampel menyebabkan adanya risiko ketika melakukan

penarikan kesimpulan oleh auditor (Meleshenko et al., 2014). Auditor harus

menggunakan pertimbangan profesionalnya untuk menilai risiko audit dan

menentukan prosedur yang tepat untuk setiap transaksi dan pengujian saldo.

Auditor harus mempertimbangkan risiko tersebut dan memastikan bahwa mereka

memperoleh bukti yang cukup tepat. Jika tidak, mereka berisiko untuk

memberikan pendapat yang tidak pantas, kegagalan untuk mengidentifikasi

kesalahan yang signifikan atau penipuan, atau bahkan dapat menyebabkan

hilangnya reputasi mereka (Danescu et al., 2012). Tingkat risiko sampling yang

auditor bersedia untuk menerimanya berdampak terhadap ukuran sampel yang

diperlukan. Semakin kecil risiko yang auditor bersedia untuk menerimanya,

makin besar ukuran sampel yang diperlukan (IAPI, 2015). Menurut Zarkasyi

(1992) dalam Raharja (2008) menyebutkan bahwa penggunaan metode statistik

mempunyai hubungan dependensi dengan persepsi auditor terhadap risiko audit.

Semakin tinggi risiko audit, auditor cenderung menggunakan metode yang

menurutnya lebih objektif dan lebih bertahan. Jika auditor menganggap risiko

audit tinggi kemungkinan ia menggunakan sampling statistik semakin besar

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

11

(Raharja, 2008). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dede (2011)

menunjukkan adanya pengaruh dari persepsi mengenai risiko audit terhadap

pemilihan penggunaan metode sampling audit. Sedangkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Mranani (2009) dan Raharja (2008) tidak menunjukkan adanya

pengaruh dari persepsi mengenai risiko audit terhadap penggunaan metode

sampling audit.

Seorang auditor bekerja dalam batas-batas pertimbangan ekonomi, agar

secara ekonomis bermanfaat, pendapatnya harus dapat dirumuskan dalam jangka

waktu yang pantas dengan biaya yang masuk akal (IAPI, 2015). Adanya tekanan

waktu menyebabkan kemungkinan timbulnya masalah seperti kegagalan dalam

memperoleh bukti yang cukup, tidak dilakukannya prosedur dalam audit, dll

(Agoglia, 2015). Auditor harus memutuskan dengan menggunakan pertimbangan

profesionalnya, apakah bukti yang tersedia dengan batas waktu dan biaya, cukup

mamadai untuk memberikan pernyataan pendapat. Dalam pertimbangan waktu

dan biaya membuat auditor sulit untuk menggunakan semua informasi yang

diperolehnya sebagai dasar yang memadai untuk memberikan pendapat. Batasan

waktu dan biaya berpotensi menimbulkan masalah yang serius bagi auditor dalam

penggunaan bukti, selain itu semua bukti audit bercampur baik yang relevan

maupun tidak relevan sehingga auditor akan kesulitan dalam memberikan

pertimbangan. Arel (2012) menyatakan bahwa auditor yang overworking

mengalami tekanan waktu yang dapat meningkatkan stress sehingga dapat

menurunkan efektivitas dan kualitas audit. Kegagalan dalam audit juga dapat

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

12

disebabkan karena adanya tekanan waktu yang dikenakan kepada KAP oleh

manajemen perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nadirsyah et al., (2011) dengan sampel penelitian yang diambil dari Badan

Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonesia perwakilan provinsi Aceh

menunjukkan adanya pengaruh dari tekanan waktu terhadap penggunaan

penggunaan metode sampling audit. Namun hal tersebut bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dede (2011), Mranani (2009) dan Raharja (2008)

yang hasilnya tidak menunjukkan adanya pengaruh dari tekanan waktu terhadap

penggunaan metode sampling audit.

Keputusan untuk menggunakan pendekatan dalam sampling audit

membutuhkan pertimbangan auditor. Karakteristik unik pertimbangan profesional

yang diharapkan dari seorang auditor adalah pertimbangan yang dibuat oleh

seorang auditor yang pelatihan, pengetahuan, dan pengalamannya telah

membantu pengembangan kompetensi yang diperlukan untuk mencapai

pertimbangan wajar yang dibuatnya (IAPI, 2015). Pengalaman audit adalah

pengalaman auditor dalam melakukan penugasan audit baik dari segi lamanya

waktu maupun kompleksitas tugas yang pernah ditangani. Kedua hal tersebut

dapat meningkatkan kemampuan auditor untuk melakukan proses audit (Furiady

et al., 2015). Dalam melaksanakan audit untuk sampai pada suatu pernyataan

pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang

akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan

pendidikan formalnya, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

13

selanjutnya dalam praktik audit (IAPI, 2015). Menurut Ashton (1991) dalam

Raharja (2008) menyatakan bahwa pengalaman auditor diukur berdasarkan

lamanya bekerja atau posisi/jabatan. Menurut Ponemon dan Wendell (1995)

dalam Raharja (2008) auditor yang berpengalaman menunjukkan proyeksi error

yang lebih baik daripada auditor pada level junior. Akan lebih cepat dan mudah

penerapannya bagi auditor, dalam menentukan dan mengevaluasi sampel

menggunakan judgement daripada harus menghitung secara matematis. Apabila

auditor berdasarkan pengalamannya bisa menghasilkan bukti sampling yang lebih

baik tanpa harus menggunakan perhitungan statistik, maka auditor cenderung

memilih metode sampling non-statistik. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dede (2011) menunjukkan adanya pengaruh dari pengalaman

terhadap pemilihan penggunaan metode sampling oleh auditor. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Nadirsyah et al., (2011) dan Raharja (2008) tidak

menunjukkan adanya pengaruh dari pengalaman terhadap penggunaan metode

sampling audit.

Auditor dalam melaksanakan auditnya selalu dihadapkan dengan tugas-

tugas yang kompleks, banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu dengan

lainnya (Nadirsyah et al., 2011). Salah satu faktor yang mempengaruhi

kompleksitas tugas adalah jumlah atau banyaknya dokumen kunci yang dapat

digunakan untuk pembuatan suatu pertimbangan (Bonner, 1994). Kompleksitas

dokumen audit dapat terjadi dalam berbagai akun, jumlah atau besarnya saldo

akun (Nadirsyah et al., 2011). Bukti audit yang tersedia untuk diuji dalam proses

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

14

audit dapat berupa dokumen, catatan dan bahan bukti yang berasal dari sumber-

sumber diluar auditan (Murwanto et al., 2006). Bukti audit dalam bentuk

dokumen, kertas, data elektronik maupun media lainnya, lebih dapat diandalkan

dibandingkan dengan bukti yang diperoleh secara lisan. Selain itu, bukti audit

yang diperoleh dari dokumen asli lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan

bukti audit yang diperoleh melalui fotokopi atau faksimili, atau dokumen yang

telah difilmkan, diubah kedalam bentuk digital, atau diubah kedalam bentuk

elektronik, yang keandalannya dapat bergantung pada pengendalian atas

penyusunan dan pemeliharaannya. Bukti audit ini memiliki sifat kumulatif dan

terutama diperoleh dari prosedur audit yang dilaksanakan selama proses audit

(IAPI, 2015), yang artinya semua bukti akan terkumpul dan terhimpun dari awal

hingga akhir periode pembukuan, maka bukti audit terutama yang berupa

dokumen akan memiliki tingkat kerumitan tersendiri, karena terdiri dari jumlah

transaksi yang banyak, dan adanya keterkaitan antara satu dokumen dengan

dokumen lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati et al., (2013)

menunjukkan adanya pengaruh dari kompleksitas dokumen audit terhadap

pertimbangan auditor, sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadirsyah

et al., (2011) tidak menunjukkan adanya pengaruh dari kompleksitas dokumen

audit terhadap penggunaan metode sampling audit.

Selain faktor-faktor diatas, dalam penelitian yang dilakukan Dede (2011)

turut melakukan pengujian terhadap variabel pelatihan. Namun dalam penelitian

ini, variabel tersebut tidak diuji karena selain hasil dari penelitian sebelumnya

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

15

yang tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap pemilihan penggunaan

metode sampling audit, Boner et al., (1994) menyatakan bahwa peningkatan

pengetahuan yang muncul dari penambahan pelatihan formal sama bagusnya

dengan yang didapat dari pengalaman khusus. Karena dalam penelitian ini akan

menguji variabel pengalaman, maka variabel pelatihan tidak diuji karena

berdasarkan pernyataan diatas, peningkatan pengetahuan dari pelatihan sama

baiknya dengan yang didapat dari pengalaman.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian ini, karena mengingat pentingnya penerapan audit sampling pada

proses pengauditan karena tidak memungkinkan bagi auditor untuk memeriksa

secara keseluruhan dari bukti transaksi yang ada. Namun pada kenyataannya,

penelitian mengenai audit sampling masih tergolong minim. Selain itu, hasil dari

penelitian sebelumnya masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten pada

variabelnya. Hal tersebut mungkin dapat disebabkan oleh perbedaan dari objek

penelitian yang dilakukan oleh masing-masing peneliti terdahulu. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti tertarik untuk merubah objek penelitiannya, yaitu pada Kantor

Akuntan Publik di wilayah Jakarta yang terdaftar di Direktori Institut Akuntan

Publik Indonesia (IAPI) tahun 2016. Penelitian ini merupakan pengembangan atas

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan mengadopsi variabel dari

penelitian-penelitian terdahulu yang bermula dari penelitian yang dilakukan oleh

Raharja (2008), Mranani (2009), Dede (2011), Nadirsyah et al., (2011) dan

Rachmawati et al., (2013). Berdasarkan referensi variabel yang digunakan dalam

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

16

penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk menggunakan variabel persepsi

mengenai sampling statistik, persepsi mengenai risiko audit, tekanan waktu,

pengalaman, dan kompleksitas dokumen audit. Berdasarkan hal tersebut, maka

peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit oleh Akuntan Publik”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah persepsi mengenai sampling statistik berpengaruh positif terhadap

penggunaan metode sampling statistik oleh akuntan publik ?

2. Apakah persepsi mengenai risiko audit berpengaruh positif terhadap

penggunaan metode sampling statistik oleh akuntan publik ?

3. Apakah tekanan waktu berpengaruh negatif terhadap penggunaan metode

sampling statistik oleh akuntan publik ?

4. Apakah pengalaman berpengaruh negatif terhadap penggunaan metode

sampling statistik oleh akuntan publik ?

5. Apakah kompleksitas dokumen audit berpengaruh positif terhadap

penggunaan metode sampling statistik oleh akuntan publik ?

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

17

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Menemukan bukti empiris tentang pengaruh persepsi mengenai sampling

statistik terhadap pemilihan metode sampling audit oleh akuntan publik.

b. Menemukan bukti empiris tentang pengaruh persepsi mengenai risiko

audit terhadap pemilihan metode sampling audit oleh akuntan publik.

c. Menemukan bukti empiris tentang pengaruh tekanan waktu terhadap

pemilihan metode sampling audit oleh akuntan publik.

d. Menemukan bukti empiris tentang pengaruh pengalaman terhadap

pemilihan metode sampling audit oleh akuntan publik.

e. Menemukan bukti empiris tentang pengaruh kompleksitas dokumen audit

terhadap pemilihan metode sampling audit oleh akuntan publik.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi auditor dan Kantor Akuntan Publik, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan metode sampling dalam audit.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

18

b. Bagi perkembangan literatur akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya literatur bidang audit khususnya studi tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi penggunaan metode sampling audit oleh auditor.

c. Bagi mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan pembelajaran dan diskusi terkait dengan sampling audit.

d. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai rujukan (refrensi) bagi para peneliti yang berminat dalam bidang

sejenis atau dalam bidang lain yang terkait.

e. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

tentang sampling audit dan dapat mengantarkan penulis untuk

menyelesaikan program pendidikan S-1.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

19

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Grand Theory

Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori tentang keyakinan

akan kemampuan diri (self efficacy). Self efficacy menurut Bandura (1995)

didefinisikan sebagai suatu keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya

untuk mengatur dan melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk

mencapai tipe-tipe kerja yang dimaksud, yaitu dapat menampilkan perilaku

yang dibutuhkan dalam mencapai tampilan atau hasil yang diinginkan dari

tuntutan tugas yang diberikan. Self efficacy mengacu pada keyakinan (belief)

tentang kemampuan seseorang untuk mengorganisasikan dan melaksanakan

tindakan untuk pencapaian hasil. Dengan kata lain, self efficacy adalah

keyakinan penilaian berkenaan dengan kompetensi seseorang untuk sukses

dalam tugas-tugasnya.

Sampling audit dapat diterapkan dengan menggunakan pendekatan

statistik dan non-statistik. Keputusan untuk menggunakan pendekatan statistik

maupun non-statistik dalam sampling menggunakan pertimbangan auditor

(IAPI, 2015). Berdasarkan teori efficacy, yang menjelaskan sejauh mana

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

20

kekuatan atau keyakinan seseorang dalam menyelesaikan tugas dan mencapai

tujuan, auditor membuat suatu pertimbangan tentang metode sampling mana

yang akan digunakan berdasarkan pertimbangan biaya dan manfaat. Dalam

pemilihan metode sampling ini, auditor telah memiliki keyakinan bahwa

metode sampling yang digunakannya adalah tepat dan dapat digunakan untuk

menyelesaikan proses auditnya.

2. Definisi Auditing

Auditing menurut Arens et al,. (2012), didefinisikan sebagai berikut :

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about

information to determine and report on the degree of correspondence between

the information and established kriteria. Auditing should be done by a

competent, independent person”.

Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai

informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara

informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh

orang yang kompeten dan independen.

Sedangkan menurut Boynton et al., (2006), definisi audit yang berasal

dari The Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the

American Accounting Association (Accounting Review, Vol 47) adalah

sebagai berikut:

“A Systematic process of objectively obtaining and evaluating

regarding assertions about economic actions and events to ascertain the

degree of correspondence between those assertions and established kriteria

and communicating the results to interested users”.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

21

Artinya Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun

dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tentang

berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat

kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan

dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakaian yang berkepentingan.

Auditing menurut Soekrisno Agoes (2012), diartikan sebagai :

“Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan

sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah

disusun oleh manajemen, besertacatatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan tersebut”.

Berdasarkan penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

auditing adalah suatu pemeriksaan secara kritis dan sistematis yang dilakukan

oleh pihak independen dan kompeten terhadap laporan keuangan yang telah

disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara

objektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian

ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut

dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam bentuk pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan dan menyampaikan hasilnya kepada para

pemakaian yang berkepentingan.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

22

3. Sampling Audit

Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari

100% unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa

sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih

untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan

tentang populasi secara keseluruhan (IAPI, 2015).

Danescu et al., (2012) menyatakan bahwa penggunaan sampling dapat

menghemat waktu dan usaha untuk tim auditor. Selain itu, proses audit dapat

menggunakan biaya yang rendah, baik untuk auditor maupun perusahaan yang

diaudit karena prosedur yang diterapkan hanya untuk unit yang dipilih. Arens

et al., (2012) menyatakan bahwa ketika melakukan pemilihan sampel atas

populasi, auditor berusaha untuk memperoleh sampel yang representatif,

dimana sampel yang representatif adalah sampel yang memiliki karakteristik

hampir sama dengan populasinya. Hal ini berarti sampel yang dipilih auditor

dapat mewakili item sampel yang tidak terpilih. Namun perihal sampel yang

representatif sulit untuk diketahui kondisinya apakah ia tergolong mewakili

karakteristik populasi atau tidak. Terkecuali auditor melakukan pemeriksaan

atas keseluruhan populasi (Dede, 2011).

Setya et al., (2008) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan sampling

seorang auditor harus melakukan pertimbangan yang seksama agar hasil

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

23

sampling mendekati kondisi populasinya. Untuk itu, setiap auditor dalam

melaksanakan sampling audit harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Jika sampling audit digunakan, auditor harus mempertimbangkan

hubungan antara tujuan pengendalian manajemen/intern dan juga

mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ukuran

sampel (besarnya sampel).

b. Pemilihan (Selection)

Pemilihan sampel harus dilakukan terhadap item-item yang bisa mewakili

(representatif) terhadap item-item yang ada dalam populasi.

c. Evaluasi (Evaluation)

Auditor harus menilai hasil sampel dari item-item sampel yang telah

dipilih dan harus mempertimbangkan risiko sampling. Selain itu auditor

juga mempertimbangkan aspek kualitatif dari hasil sampling.

Ketika merancang suatu sampel audit, auditor harus

mempertimbangkan tujuan prosedur audit dan karakteristik populasi yang

menjadi sumber suatu sampel yang akan diambil. Auditor harus menentukan

suatu ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko sampling sampai ke

tingkat rendah yang dapat diterima. Auditor harus memilih unsur-unsur yang

akan menjadi sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit sampling dalam

populasi memiliki suatu peluang yang sama untuk dipilih (IAPI, 2015).

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

24

Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan

pengujian substantif. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat

diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat digunakan dalam

pengujian-pengujian tersebut. Contoh, sampling audit secara luas digunakan

dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi (confirming), dan penelusuran

(tracing), tetapi hal tersebut tidak biasa digunakan dalam pengajuan

pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis (Boynton et al., 2006).

Sampling audit memungkinkan auditor untuk memperoleh dan

mengevaluasi bukti audit tentang beberapa karakteristik unsur-unsur yang

dipilih untuk membentuk atau membantu dalam menarik kesimpulan tentang

populasi yang menjadi asal sampel tersebut. Sampling audit dapat diterapkan

dengan menggunakan pendekatan sampling secara statistik atau non-statistik.

Keputusan untuk menggunakan pendekatan statistik atau non-statistik dalam

sampling membutuhkan pertimbangan auditor (IAPI, 2015). Menurut Setya et

al., (2008), kedua pendekatan ini dapat digunakan dalam audit, karena tidak

ada satu pihakpun yang dapat menjamin bahwa salah satu di antara keduanya

lebih baik dari yang lain. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sibelman (2014) yang menyatakan bahwa baik metode

sampling statistik maupun non-statistik, tidak ada yang lebih baik satu sama

lain. Masing-masing metode memiliki kriteria yang berbeda dan

penggunaannya disesuaikan dengan situasi yang ada. Pada kenyataannya,

auditor di Swedia menggunakan metode sampling statistik dan non-statistik

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

25

untuk meminimalkan risiko dan menjamin kualitas audit, terutama saat

mengaudit perusahaan-perusahaan besar (Ayam et al., 2011). Namun,

dibandingkan dengan sampling non-statistik, sampling statistik lebih mudah

dipertanggungjawabkan, karena formulanya sudah baku dan diterima oleh

kalangan akademisi secara umum. Menurut Hitzig (2004), sudah saatnya

profesi untuk mengakui bahwa pengambilan sampel audit adalah alat

keputusan yang menyerukan penerapan tujuan, teknik dipertahankan, dan

tidak menebak. Sehingga diharapkan bahwa metode sampling statistik menjadi

prosedur pengujian audit utama.

Sesuai dengan sifat datanya, sampling terdiri atas dua jenis: sampling

atribut dan sampling variabel. Sampling atribut adalah metode sampling yang

meneliti sifat non angka (kualitatif) dari data, sedangkan sampling variabel

adalah metode sampling yang meneliti sifat angka (kuantitatif) dari data.

Dalam audit, sampling atribut biasanya digunakan pada pengujian

pengendalian, sedangkan sampling variabel biasanya digunakan pada

pengujian substantif. Metode yang digunakan pada sampling atribut biasanya

mencakup metode sampling atribut (attribute sampling), metode sampling

penemuan (discovery/explanatory sampling), dan metode sampling

penerimaan (acceptance sampling). Sedangkan metode yang biasanya

digunakan pada sampling variabel mencakup metode sampling variabel

sederhana (classical variable sampling atau mean per unit estimation) dan

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

26

metode sampling satuan mata uang (monetary unit sampling atauprobability

proportional to size sampling).

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa sampling audit dapat diartikan sebagai penerapan prosedur audit

terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu populasi audit yang relevan

sedemikian rupa sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang sama

untuk dipilih untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik

kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan. Auditor dalam

melaksanakan sampling audit harus melakukan beberapa hal, yaitu:

perencanaan (planning), pemilihan (selection), dan evaluasi (evaluation).

Terdapat dua pendekatan umum dalam sampling audit, yaitu non-statistik dan

statistik. Sedangkan berdasarkan sifat datanya, sampling terdiri atas sampling

atribut dan sampling variabel.

4. Sampling Statistik

Sampling statistik diartikan sebagai suatu pendekatan sampling yang

memiliki karakteristik pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara

acak dan penggunaan teori probabilitas untuk menilai hasil sampel, termasuk

untuk mengukur risiko sampling (IAPI, 2015). Sedangkan menurut Setya et

al., (2008), sampling statistik adalah metode sampling yang analisisnya

menggunakan rumus/formula statistik, sehingga judgment yang akan

digunakan harus dikuantifikasi lebih dahulu sesuai kebutuhan formula.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

27

Menurut Arens et al., (2012), sampling statistik berbeda dengan sampling

non-statistik dalam hal pemakaian aturan matematika, auditor dapat mengukur

risiko sampling dalam perencanaan sampel (tahap 1) dan mengevaluasi

hasilnya (tahap 3).

Fitur yang menonjol dari sampling statistik adalah kemampuannya

untuk mengukur risiko. Instrument pengukuran adalah interval kepercayaan,

yang memberikan perhitungan nilai untuk perkiraan jumlah salah saji dalam

suatu populasi. Kemampuannya untuk mengukur, muncul dari metode seleksi

yang digunakan yaitu probability sampling. Pengacara, hakim dan ahli

statistik secara eksplisit juga telah mengakui fitur dari sampling statistik

(Hitzig, 2004).

Dalam kebanyakan kasus, auditor telah enggan untuk menggunakan

sampling statistik dan keengganan ini telah dikaitkan dengan tiga alasan

utama yang merupakan biaya seleksi sampel, biaya evaluasi sampel, dan biaya

pelatihan (Ayam, 2011). Padahal, biaya pemilihan/seleksi sampel dan biaya

evaluasi sampel telah hampir sepenuhnya dieliminasi karena sudah adanya

ketersediaan perangkat lunak dalam komputer (Hitzig, 2004). Komputer

membantu auditor menampilkan statistik tugas yang sesuai untuk

mengkalkulasi ukuran sampel, dan evaluasi hasil agar terbebas dari error

(Elliot et al., 1972) dalam (Ayam, 2011). Namun dalam sampel statistik,

memang diperlukan adanya tambahan biaya untuk pelatihan sehingga auditor

memilih antara kedua metode metode sampling berdasarkan biaya (Dede,

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

28

2011). Pelatihan terhadap penggunaan sampling statistik perlu dilakukan

karena auditor merasa bahwa sampling statistik sebagai suatu proses audit

yang kompleks dan memerlukan tingkat matematis dan keterampilan

perhitungan yang tinggi (Ayam, 2011). Secara umum hanya entitas besar yang

memiliki populasi yang cukup besar secara merata yang sesuai untuk

mengaplikasikan secara penuh dari metode sampling statistik. Karena adanya

kekurangan tersebut, auditor sering menerapkan metode sampling statistik

yang dimodifikasi (Murwanto et al., 2006).

Saat metode sampling statistik digunakan, maka sampel tersebut harus

memiliki probabilistik (semua elemen populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk terambil) dan metode penilaian yang layak harus digunakan

dengan hasil sampel untuk membuat perhitungan risiko sampel. Berikut ini

merupakan beberapa metode yang termasuk dalam pemilihan sampel

probabilistik, yaitu :

a. Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampel Selection)

Pemilihan sampel acak sederhana adalah pemilihan sampel dari

suatu populasi yang memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dan

dimasukkan dalam sampel. Auditor menggunakan sampel acak sederhana

untuk populasi sampel apabila tidak ada kebutuhan untuk menekankan

satu atau lebih item populasi (Arens et al., 2012). Setya et al., (2008)

menjelaskan bahwa pemilihan sampel secara acak adalah metode

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

29

pemilihan sampel tanpa dipengaruhi oleh pertimbangan subjektif

auditornya. Pemilihan acak tersebut dilakukan untuk menjamin

objektifitas hasil sampling. Pemilihan sampel secara acak diyakini lebih

objektif dibandingkan dengan pemilihan sampel non acak. Pada metode

ini, sampel dipilih langsung dari populasi tanpa memanipulasinya lebih

dahulu. Untuk mendapatkan sampel, biasanya digunakan alat bantu berupa

table angka acak. Tabel ini memiliki digit acak dalam bentuk tabel dengan

baris dan kolom yang telah diberi nomor. Dalam metode ini dapat pula

menggunakan angka acak yang dihasilkan oleh komputer semisal

menggunakan program Microsoft Excel.

b. Pemilihan Sampel Sistematis (Systematic Sampel Selection)

Arens et al., (2012) mendefinisikan pemilihan sampel sistematis

sebagai metode probabilitas dimana auditor menghitung suatu interval

(ukuran populasi dibagi dengan jumlah sampel yang diinginkan) dan

kemudian memilih sampel berdasarkan ukuran interval dan secara acak

memilih titik awal antara nol dan jarak interval.

Raharja (2008) menggambarkan pemilihan sampel sistematis

menggunakan random strart point kemudian memilih tiap populasi ke n.

Kelebihan utama dari metode ini adalah lebih mudah digunakan. Dalam

sebagian besar populasi, sampel sistematis dapat diambil dengan cepat dan

pendekatannya secara otomatis akan menempatkan nomor dalam urutan

yang membuatnya lebih mudah untuk mengembangkan dokumentasi yang

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

30

sesuai. Namun masalah utama dari pemilihan sampel ini adalah

kemungkinan masih timbulnya sampel yang bias.

c. Pemilihan Sampel Probabilitas yang Proporsional dengan Ukuran

(Probability Proportional to Size Sampel Selection)

Arens et al., (2012) mendefinisikan pemilihan sampel probabilitas

yang proporsional dengan ukuran adalah pemilihan sampel dari setiap

dolar populasi dengan menggunakan pemilihan sampel secara acak atau

sistematis. Raharja (2008) menyatakan bahwa metode ini memilih sampel

secara random sehingga probabilitas pilihan langsung terkait dengan nilai

(size). Dengan metode ini unit yang nilai tercatatnya besar secara

proporsional akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk terpilih

daripada unit yang nilai tercatatnya kecil.

d. Pemilihan Sampel Bertahap (Stratified Random Sampling)

Arens et al., (2012) mendefinisikan pemilihan sampel bertahap

sebagai suatu metode sampling dimana semua unsur dalam total populasi

dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi yang diuji secara independen

dan diukur secara statistik. Raharja (2008) menyatakan pemilihan sampel

bertahap dilakukan dengan membagi populasi dalam kelompok-kelompok

(grup/stratum) dan kemudian melakukan pemilihan menggunakan secara

random untuk tiap kelompok. Kelebihan metode ini, pertama, pemilihan

sampel bisa dihubungkan dengan item kunci serta bisa menggunakan

teknik audit berbeda untuk tiap stratum. Kedua, stratifikasi meningkatkan

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

31

reliabilitas sampel dan mengurangi besarnya sampel (sampel size) yang

dibutuhkan. Jika sampel yang homogen dikelompokkan maka keefektifan

dan keefisienan sampel bisa ditingkatkan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa metode sampling statistik adalah suatu pendekatan

sampling yang memiliki karakteristik pemilihan unsur-unsur sampel

dilaksanakan secara acak dan menggunakan rumus/formula statistik sehingga

auditor dapat mengukur risiko sampling dalam perencanaan sampel (tahap 1)

dan mengevaluasi hasilnya (tahap 3). Dalam sampel statistik, diperlukan biaya

yang tidak sedikit untuk melatih auditor dalam menggunakan statistik dan

merancang serta mengimplementasikan sampel yang telah direncanakan.

Namun sampling statistik memberikan keuntungan bagi auditor dalam

perencanaan sampel yang efisien, mengukur kecukupan bukti yang diperoleh

dan mengevaluasi bukti sampel. Terdapat beberapa metode dalam sampling

statistik, yaitu: pemilihan sampel acak sederhana, pemilihan sampel

sistematis, pemilihan sampel probabilitas yang proporsional dengan ukuran,

dan pemilihan sampel bertahap.

5. Sampling Non-Statistik

Sampling non-statistik diartikan sebagai suatu pendekatan sampling

yang memiliki karakteristik pemilihan unsur-unsur sampel tidak dilaksanakan

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

32

secara acak dan tidak penggunaan teori probabilitas untuk menilai hasil

sampel, termasuk untuk mengukur risiko sampling (IAPI, 2015). Arens et al.,

(2012) menyatakan bahwa dalam sampling non-statistik auditor tidak

mengkuantifikasi risiko sampling namun auditor memilih item sampel yang

diyakini akan memberikan informasi yang paling bermanfaat, dalam situasi

dan keadaan tertentu, dan mencapai kesimpulan mengenai populasi atas dasar

pertimbangan (judgmental). Menurut Setya et al., (2008) sampling non-

statistik tidak menggunakan rumus atau formula statistik, sehingga judgment

yang akan digunakan tidak perlu dikuantifikasi.

Metode sampling ini memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan

metode sampling statistik yaitu lebih cepat dan lebih murah dalam

aplikasinya. Dan juga metode ini memungkinkan auditor untuk memasukkan

kedalam prosedur sampling penyisihan/cadangan untuk faktor-faktor dari

hasil tahapan audit sebelumnya, contohnya hasil dari pemahaman atas

pengendalian intern auditan (Murwanto et al., 2006). Dalam sampling non-

statistik, pertimbangan auditor digunakan untuk memilih unsur yang dijadikan

sampel (IAPI, 2015). Namun, kenyataan bahwa auditor mempercayakan

pertimbangan profesionalnya saat menggunakan sampling non-statistik

dianggap oleh sebagai suatu kekurangan karena berbeda secara signifikan dari

teori tentang sampling sehingga berakibat pada tidak efektif dan efisiennya

pengujian dalam audit (Ayam, 2011). Metode ini tidak menyediakan

perhitungan risiko sampling, penilaian auditor harus dapat

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

33

dipertanggungjawabkan, dan kesimpulan yang diambil berkaitan dengan

sampel dapat sulit dipertahankan. Selanjutnya ketika menggunakan

judgmental sampling adalah hal yang sulit untuk tidak menghasilkan bias

berkaitan dengan ukuran sampel, item yang dipilih dan kesimpulan yang

diambil atas populasi (Murwanto et al., 2006). Salah satu contoh penggunaan

sampling non-statistik adalah pemilihan nomor secara sewenang-wenang

terhadap unit pengujian (Sibelman, 2014). Namun melalui survey Hitzig

(1995), Hall et al., (2002), Raharja (2005), Mangiot dan Quon (2009)

diketahui sebagian besar auditor baik dari kalangan auditor internal, eksternal

dan auditor pemerintah menggunakan metode sampling non-statistik sebagai

alat bantu dalam menentukan sampel (Dede, 2011).

Terdapat beberapa metode pemilihan sampel dalam sampling non-

statistik, yaitu :

a. Pemilihan Sampel Terarah (Directed Sampel Selection)

Arens et al., (2012) menyatakan dalam pemilihan sampel terarah,

auditor dengan sengaja memilih sampel berdasarkan kriteria

pertimbangannya (judgmental) diterapkan dengan menggunakan

pendekatan atau kriteria, pertama auditor menyakini memilih sampel pada

sebuah item atau pos yang tampaknya paling mungkin mengandung

kesalahan, penyimpangan atau salah saji. Kedua, pemilihan sampel

diyakini mengandung karakteristik populasi. Ketiga, pemilihan sampel

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

34

memiliki cakupan nominal dolar/size yang besar. Raharja (2008)

menjelaskan bahwa pemilihan sampel terarah menggunakan seleksi

berdasarkan judgement elemen bernilai (high value) atau elemen yang

diyakini mengandung error. Auditor tidak mendasarkan pada pemilihan

yang mempunyai kesempatan sama.

b. Pemilihan Sampel Blok (Block Sampel Selection)

Arens et al., (2012) menjelaskan pada pemilihan sampel blok

auditor memilih pos pertama dalam suatu blok, dan sisanya dipilih secara

berurutan. Biasanya penggunaan sampel blok hanya dapat diterima jika

jumlah blok yang digunakan masuk akal. Sampling blok juga dapat

digunakan untuk melengkapi sampel lainnya apabila ada kemungkinan

salah saji yang tinggi selama periode tertentu.

Guy dan Carmichael (2001) dalam Raharja (2008) menyatakan

bahwa block sampling merupakan pemilihan sampel menggunakan seleksi

satu atau lebih kelompok elemen populasi secara berurut. Satu item dalam

blok terpilih maka secara berurut item-item berikutnya dalam blok terpilih

dengan otomatis. Metode ini secara teoritis merupakan metode pemilihan

sampel yang representatif namun jarang digunakan karena tidak efisien.

Waktu dan biaya untuk memilih sampel yang memadai agar representatif

terhadap populasi sangat mahal.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

35

c. Pemilihan Sampel Sembarang (Haphazard Sampel Selection)

Arens et al., (2012) menyatakan bahwa pemilihan sampel

sembarang adalah penelitian item atau pos tanpa bias yang disengaja oleh

auditor. Dalam kasus semacam itu, auditor memilih populasi tanpa

memandang ukurannya, suber atau karakteristik lainnya yang

membedakan. Raharja (2008) menjelaskan bahwa haphazard sampling

adalah metode dimana auditor memilih sampel yang diharapkan

representatif terhadap populasi lebih berdasar judgement individu tanpa

menggunakan perandom probabilistik (misalnya semacam tabel bilangan

random). Namun, kelamahan utama metode ini adalah kesulitan untuk

benar-benar menghilangkan bias pemilihan.

d. Pemilihan Sampel Secara Sistematis (Systematic Sampel Selection)

Berbeda dengan systematic sampel selection pada metode statistik

yang menggunakan random start point, menurut Raharja (2008) pada

metode non-statistik penggunaan start point yang ditentukan secara

judgement kemudian memilih tiap elemen populasi ke n. Sampel dipilih

berdasarkan interval yang ditentukan dari pembagian jumlah unit dalam

populasi dengan jumlah sampel.

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan diatas, dapat disimpulkan

bahwa sampling non-statistik merupakan metode sampling yang tidak

menggunakan teori probabilitas, sehingga risiko samlingnya tidak dapat

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

36

dikuantifikasi. Metode pemilihan sampel yang dapat digunakan dalam

sampling non-statistik, yaitu: pemilihan sampel terarah, pemilihan sampel

blok, pemilihan sampel sembarang, dan pemilihan sampel secara sistematis.

6. Risiko Audit

Risiko audit adalah risiko bahwa auditor menyatakan suatu opini audit

yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung kesalahan penyajian

material (IAPI, 2015). Sedangkan Rahayu et al., (2010) mendefiniskan risiko

dalam auditing berarti bahwa auditor menerima suatu tingkat ketidakpastian

tertentu dalam pelaksanaan audit, seperti adanya ketidakpastian mengenai

kompensasi bahan bukti, efektivitas struktur pengendalian intern klien, dan

ketidakpastian apakah laporan keuangan memang telah disajikan secara wajar

setelah audit selesai.

Auditor dalam menangani risiko di tahap perencanaan penggunakan

model risiko audit. Penelaahan seksama untuk model ini diperlukan untuk

mengerjakan audit secara efektif dan untuk pembahasan selanjutnya. Model

risiko audit digunakan dalam tahap perencanaan untuk menetapkan besarnya

bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam setiap siklus. Model tersebut

dinyatakan dalam:

AAR = IR x CR x PDR PDR = AAR/ (IR x CR)

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

37

Di mana:

PDR = risiko deteksi yang direncanakan

AAR = risiko audit yang diterima

IR = risiko bawaan

CR = risiko pengendalian

a. Risiko Deteksi yang Direncanakan

Risiko deteksi adalah risiko bahwa prosedur yang dilakukan oleh

auditor untuk menurunkan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat

diterima tidak akan mendeteksi suatu kesalahan penyajian yang ada dan

yang mungkin material, baik secara individual maupun secara kolektif

ketika digabungkan dengan kesalahan penyajian lainnya (IAPI, 2015).

Menurut Arens et al., (2012) menyatakan bahwa risiko deteksi yang

direncanakan adalah risiko dimana bukti audit dari suatu segmen tidak

dapat mendeteksi salah saji yang ada dimana salah saji tersebut melebihi

batas salah saji yang dapat ditoleransi. Sedangkan menurut Setya et al.,

(2008) risiko deteksi diartikan sebagai kegagalan auditor menemukan

salah saji material pada waktu melakukan pengujian.

Auditor berkepentingan terhadap risiko deteksi dalam rangka

mencapai audit yang efektif, yaitu yang berhasil mengungkapkan

kesalahan yang terkandung dalam laporan auditee. Hal itu dapat dicapai

apabila risiko deteksi dapat diperkecil sampai pada tingkat yang dapat

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

38

diterima. Risiko deteksi yang dapat diterima itu disebut rencana risiko

deteksi (Planned Detection Risk). Jika nilai risiko deteksi yang

direncanakan diperkecil maka auditor harus mengumpulkan bahan bukti

yang lebih banyak dalam audit (Rahayu et al., 2010).

b. Risiko Pengendalian

Risiko pengendalian merupakan risiko bahwa suatu kesalahan

penyajian yang mungkin terjadi tentang suatu golongan transaksi, saldo

akun, atau pengungkapan yang mungkin material, baik secara individual

maupun secara kolektif ketika digabungkan dengan kesalahan penyajian

lainnya, tidak akan dapat dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi, secara

tepat waktu oleh pengendalian internal entitas (IAPI, 2015). Menurut

Arens et al., (2012) menyatakan bahwa risiko pengendalian adalah

lengkah penilaian auditor mengenai apakah salah saji yang melebihi batas

toleransi dalam suatu segmen akan dicegah atau terdeteksi secara tepat

waktu oleh pengendalian internal yang dibuat oleh klien. Sedangkan

menurut Setya et al., (2008), risiko pengendalian diartikan sebagai

kelemahan (ketidakmampuan) pengendalian intern yang diciptakan

manajemen dalam menjaring keberadaan kesalahan dalam data yang

menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Karena tidak terjaring, data

tersebut masuk dalam sistem akuntansi dan menjadi bagian dari laporan

keuangan. Akibatnya, informasi yang dimuat dalam laporan keuangan

terkait mengandung salah saji material.

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

39

Menurut Rahayu et al., (2010), risiko pengendalian mengandung

beberapa unsur, yaitu :

1) Penetapan apakah struktur pengendalian intern klien cukup efektif

untuk mendeteksi atau mencegah kekeliruan.

2) Keinginan auditor untuk membuat penetapan tersebuut di bawah nilai

maksimum dalam rencana audit.

Semakin efektif struktur pengendalian intern perusahaan semakin

rendah risiko yang dapat diterapkan untuk risiko pengendalian. Risiko

pengendalian akan selalu ada karena faktor keterbatasan pengendalian

intern, misalkan kelalaian atau kejenuhan manusia.

c. Risiko Bawaan

Risiko bawaan merupakan suatu kerentanan tentang suatu

golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan terhadap suatu

kesalahan penyajian yang mungkin material, baik secara individual

maupun secara kolektif ketika digabungkan dengan kesalahan penyajian

yang lainnya, sebelum mempertimbangkan pengendalian internal yang

terkait (IAPI, 2015). Menurut Arens et al., (2012) risiko bawaan adalah

langkah penilaian dari auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang

material baik berupa kekeliruan maupun kecurangan dalam suatu segmen

sebelum melihat efektivitas dari pengendalian internal itu sendiri.

Sedangkan menurut Setya et al., (2008) risiko bawaan diartikan sebagai

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

40

suatu kerentanan dari pos/akun yang disajikan dalam laporan keuangan

terhadap suatu kesalahan dalam penyajian. Kerentanan tersebut terkait

dengan sifat bawaan dari pos/akun yang bersangkutan, terlepas dari ada

atau tidaknya pengendalian intern.

Rahayu et al., (2010) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi risiko bawaan, antara lain:

1) Perkembangan teknologi mungkin menyebabkan produk tertentu

menjadi usang, mengakibatkan persediaan cenderung dilaporkan lebih

besar.

2) Sifat bisnis dan jenis produk klien.

3) Integritas dan reputasi manajemen.

4) Turnover manajemen.

5) Sensitivitas hasil operasi terhadap faktor-faktor ekonomi.

6) Penugasan pertama atau ulangan.

7) Pengaruh perkembangan teknologi dan kompetisi.

8) Profitabilitas perusahaan dibandingkan dengan industri.

9) Masalah going concern seperti kesulitan modal kerja.

d. Risiko Audit yang Dapat Diterima

Arens et al., (2012) menyatakan bahwa risiko audit yang dapat

diterima sebagai langkah dari kesediaan auditor untuk menerima bahwa

laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah

audit selesai dan opini wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan. Risiko

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

41

audit yang ditentukan dalam perencanaan mencerminkan risiko salah saji

material dalam laporan keuangan yang dapat diterima oleh auditor

(Rahayu et al., 2010). Risiko ini ditetapkan secara subjektif bahwa auditor

bersedia menerima laporan keuangan tidak disajikan secara wajar setelah

audit selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah diberikan.

Bagi auditor, risiko pengendalian (CR) dan risiko melekat (IR)

merupakan suatu yang harus diterima (given). Laporan keuangan atau

kegiatan yang merupakan objek audit adalah merupakan hasil dari

kerentanan sifat pos/akun/kegiatan itu sendiri dikombinasikan dengan

pengendalian intern yang diterapkan oleh manajemen. Auditor tidak dapat

memengaruhi kedua risiko tersebut. Auditor hanya dapat memengaruhi

dan mengendalikan risiko deteksi (DR). Oleh karena itu, untuk

menghindari terjadinya risiko audit, audit harus mengendalikan auditnya

sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya risiko deteksi (Setya et al.,

2008).

Setya et al., (2008) menyatakan bahwa adanya salah saji material

dalam laporan keuangan yang telah diaudit (audited) terutama disebabkan

oleh tidak ditemukannya salah saji material itu oleh auditor pada saat dia

melakukan pengujian-pengujian, atau dengan kata lain auditor mengalami

risiko deteksi. Risiko deteksi dapat disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yaitu:

1. Penerapan Metode Sampling, disebut Risiko Sampling (sampling risk =

SR)

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

42

Risiko sampling berkaitan dengan pengambilan simpulan atas populasi

(keseluruhan data) yang hanya didasarkan atas pengujian terhadap sampel.

Risiko sampling terjadi jika sampel tidak representatif terhadap

populasinya. Untuk mengatasi hal ini, auditor harus merencanakan

sampling auditnya sedemikian rupa agar sampel menjadi representatif.

Metode sampling statistik merupakan upaya yang dapat dilakukan auditor

mengatasi risiko sampling tersebut.

2. Bukan karena Penerapan Metode Sampling, disebut Risiko Non Sampling

(non sampling risk = NSR).

Risiko non sampling/non-sampling risk (NSR) pada dasarnya disebabkan

oleh 2 (dua) hal sebagai berikut:

a. Kompetensi Auditor

Jika auditor yang ditugaskan tidak kompeten, maka audit akan gagal

menemukan penyimpangan karena auditornya tidak mengetahui apa

yang harus ditemukannya. Hal tersebut tidak berhubungan dengan

pelaksanaan sampling dalam pengambilan simpulan. Sebagai contoh,

misalkan prosedur organisasi menetapkan bahwa setiap pengeluaran

kas harus disetujui oleh Kepala Bagian Kas, karena auditornya tidak

kompeten, pada waktu melakukan pengujian atas pengeluaran kas,

auditor hanya memperhatikan apakah bukti pengeluaran kas

bertanggal atau tidak. Dalam contoh ini, maka walaupun sampel

termasuk bukti pengeluaran kas yang tidak ada persetujuan Kepala

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

43

Bagian Kas, namun jika seluruh bukti telah bertanggal, auditor akan

menyatakan tidak ada penyimpangan atas sampel yang diujinya.

b. Prosedur audit

Prosedur audit yang salah dapat menyebabkan salah pengambilan

simpulan. Sebagai contoh, prosedur organisasi menetapkan bahwa

setiap pengeluaran barang harus didasarkan pada permintaan barang

dari calon pengguna. Jika prosedur audit memerintahkan auditor untuk

memeriksa apakah setiap permintaan barang dibuatkan bon

pengeluaran barang, maka auditor akan mengalami risiko deteksi,

dalam arti auditor gagal menemukan kesalahan, karena sangat tidak

mungkin bagian gudang menolak pengeluaran barang atas permintaan

bagian yang akan menggunakan. Namun, jika prosedur audit

dinyatakan sebagai berikut: periksa apakah setiap bon pengeluaran

barang terdapat bon permintaannya, maka auditor mungkin akan

menemukan penyimpangan atas pengeluaran barang yang tidak

didasarkan atas permintaan bagian yang akan menggunakan.

Berdasarkan atas paparan hal-hal diatas, dapat disimpulkan bahwa

Risiko audit adalah risiko bahwa auditor menerima suatu tingkat

ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit atau menyatakan suatu opini

audit yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung kesalahan

penyajian material. Risiko audit terdiri dari risiko deteksi yang direncanakan,

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

44

risiko audit yang diterima, risiko bawaan, dan risiko pengendalian. Seorang

auditor hanya dapat mengendalikan risiko deteksi, sedangkan risiko

pengendalian dan risiko bawaan merupakan sesuatu yang harus diterima dan

tidak dapat dipengaruhi. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya risiko

audit, auditor harus mengendalikan auditnya sedemikian rupa untuk

menghindari terjadinya risiko deteksi. Risiko deteksi ini dapat timbul dan

disebabkan diantaranya oleh dua faktor yaitu dari penerapan metode sampling

sehingga menimbulkan adanya risiko sampling, dan bukan dari penerapan

metode sampling sehingga timbul adanya risiko non sampling.

7. Tekanan Waktu

Dalam melaksanakan proses audit, terdapat keterbatasan bawaan suatu

audit yang salah satunya dapat timbul dari kebutuhan agar audit dilaksanakan

dalam jangka waktu dan biaya yang wajar (IAPI, 2015). Pertimbangan atas

kebutuhan tersebut menimbulkan time pressure/tekanan waktu (Indarto,

2011). Tekanan waktu atau time pressure yaitu kondisi dimana auditor

mendapatkan tekanan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tempatnya bekerja

untuk menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah

ditentukan sebelumnya (Wahyudi et al., 2011). Time pressure pada dasarnya

bertujuan untuk mengurangi biaya audit. Ketika waktu audit yang lebih

singkat, maka biaya pelaksanaan audit menjadi lebih kecil. Keberadaan time

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

45

pressure memaksa auditor menyelesaikan tugasnya secepat mungkin sesuai

dengan anggaran waktu yang diberikan KAP (Akhsan et al., 2014).

Tekanan anggaran waktu audit merupakan situasi normal yang ada

dalam lingkungan pekerjaan audit (Pangestika et al., 2014). Hal ini sangat

diperlukan auditor untuk dapat memenuhi permintaan klien secara tepat waktu

dan menjadi salah satu kunci keberhasilan karir auditor di masa depan

(Kumalasari et al., 2013). Tekanan anggaran waktu yang dihadapi oleh

profesional dalam bidang pengauditan dapat menimbulkan tingkat stres yang

tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan perilaku auditor (Nadirsyah et al.,

2011). Di bawah tekanan waktu, perhatian akan lebih terfokus pada tugas

yang dominan, seperti tugas pengumpulan bukti berkaitan dengan frekuensi

dan jumlah salah saji serta mengorbankan perhatian yang diberikan pada tugas

tambahan seperti tugas yang memperhatikan aspek kualitatif atas terjadinya

salah saji yang menunjukkan potensi kecurangan dalam laporan keuangan

(Wahyudi et al., 2011).

Menurut Suprianto (2009) dalam Yosua (2012) menyatakan bahwa

time pressure memiliki dua dimensi yaitu:

a. Time Budget Pressure, yaitu keadaan dimana auditor dituntut untuk

melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun, atau

terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat.

b. Time Deadline Pressure, disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk

melengkapi tugas audit berdasarkan pedoman waktu tertentu

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

46

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

tekanan waktu atau time pressure yaitu kondisi dimana auditor mendapatkan

tekanan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tempatnya bekerja untuk

menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah ditentukan

sebelumnya. Tekanan anggaran waktu yang dihadapi oleh profesional dalam

bidang pengauditan dapat menimbulkan tingkat stress yang tinggi dan

mempengaruhi sikap, niat, dan perilaku auditor. Time pressure memiliki dua

dimensi yaitu: Time Budget Pressure dan Time Deadline Pressure.

8. Pengalaman

Dalam melaksanakan proses auditnya, auditor harus menggunakan

pertimbangan profesional dalam merencanakan dan melaksanakan audit atas

laporan keuangan. Pertimbangan profesional yang diharapkan adalah

pertimbangan yang dibuat oleh seorang auditor yang pelatihan, pengetahuan

dan pengalamannya telah membantu pengembangan kompetensi yang

diperlukan untuk mencapai pertimbangan-pertimbangan wajar yang dibuatnya

(IAPI, 2015). Nadirsyah et al., (2011) menyatakan pengalaman audit adalah

pengalaman yang dimiliki seorang auditor dalam melakukan pemeriksaan dari

banyaknya penugasan berbeda yang pernah dilakukan dan juga lamanya

auditor menjalankan profesinya serta dapat menambah pengetahuannya

mengenai pendeteksian kekeliruan. Penggunaan pengalaman didasarkan pada

asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

47

peluang untuk belajar melakukannya dengan yang terbaik. Dede (2012)

mengungkapkan bahwa semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat

menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan temuan audit.

Dengan pengalaman yang ada, auditor dapat mengevaluasi berbagai bukti

audit yang akan digunakan dalam pembentukan opini. Pemeriksa

menggunakan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dituntut oleh

profesinya untuk melaksanakan pengumpulan bukti dan evaluasi objektif

mengenai kecukupan, kompetensi dan relevansi bukti. Pencapaian keahlian

tersebut dimulai dengan pendidikan formal dan pengalaman dalam melakukan

praktek audit (Nadirsyah et al., 2011).

Menurut Ponemon dan Wendell (1995) dalam Raharja (2008) auditor

yang berpengalaman menunjukkan proyeksi error yang lebih baik daripada

auditor pada level junior. Akuntan pemeriksa yang berpengalaman mampu

mengidentifikasi secara lebih baik mengenai kesalahan-kesalahan dalam

telaah analitik. Akuntan yang berpengalaman juga memperlihatkan tingkat

perhatian selektif yang lebih tinggi terhadap informasi yang relevan serta

dengan mengandalkan pengalaman yang ada auditor mampu menilai bukti

yang diperoleh (Dede, 2011).

Secara psikis, pengalaman akan membentuk pribadi seseorang, yaitu

akan membuat seseorang lebih bijaksana baik dalam berpikir maupun

bertindak, karena pengalaman seseorang akan merasakan posisinya saat dia

dalam keadaan baik dan saat dia dalam keadaan buruk. Seseorang akan

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

48

semakin berhati-hati dalam bertindak ketika ia merasakan fatalnya melakukan

kesalahan. Dia akan merasa senang ketika berhasil menemukan pemecahan

masalah dan akan melakukan hal serupa ketika terjadi permasalahan yang

sama. Dia akan puas ketika memenangkan argumentasi dan akan merasa

bangga ketika memperoleh imbalan hasil pekerjaannya. Jadi pengalaman

merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah profesi yang membutuhkan

profesionalisme yang sangat tinggi seperti akuntan publik, karena pengalaman

akan mempengaruhi kualitas pekerjaan seorang auditor (Singgih et al., 2010).

Dengan demikian, pengalaman auditor adalah pengalaman dalam

melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu, banyaknya

penugasan maupun jenis-jenis perusahaan yang pernah ditangani. Auditor

yang berpengalaman menunjukkan proyeksi error yang lebih baik daripada

auditor pada level junior. Secara psikis, pengalaman akan membentuk pribadi

seseorang, sehingga pengalaman akan mempengaruhi kualitas pekerjaan

seorang auditor.

9. Kompleksitas Dokumen Audit

Nadirsyah et al., (2011) menyatakan bahwa dalam pelaksanaan

pemeriksaan auditor hampir tidak mungkin melakukan audit terhadap seluruh

bukti transaksi karena terbatasnya waktu dan biaya audit serta

kompleksitasnya dokumen audit. Sebagian besar pekerjaan auditor dalam

merumuskan opini audit terdiri dari pemerolehan dan pengevaluasian bukti

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

49

audit. Baik kuantitas maupun kualitas dari bukti audit yang harus dievaluasi

berdampak pada proses pengambilan keputusan oleh auditor (Zuca, 2015).

Banyaknya jumlah bukti audit yang dijadikan sampel pemeriksaan akan

mempengaruhi pertimbangan yang akan dibuat oleh auditor, oleh karena itu

auditor harus berhati-hati dalam menentukan jumlah sampel dan memberikan

perhatian lebih pada bukti audit yang relevan (Rachmawati et al., 2013).

Bukti audit ini memiliki sifat kumulatif dan terutama diperoleh dari

prosedur audit yang dilaksanakan selama proses audit. Namun, bukti audit

dapat juga mencakup informasi yang diperoleh melalui sumber lain, seperti

dari audit periode lalu (dengan syarat auditor telah menentukan apakah telah

terjadi perubahan sejak periode audit lalu yang mungkin relevan terhadap

periode audit kini) atau prosedur pengendalian mutu KAP untuk penerimaan

dan keberlanjutan klien. Selain itu, catatan akuntansi entitas merupakan suatu

sumber bukti audit yang penting. Catatan akuntansi merupakan catatan entri

akuntansi awal dan catatan pendukungnya, seperti cek dan catatan transfer

data elektronik; faktur; kontrak; buku besar dan buku pembantu, entri jurnal

dan penyesuaian lainnya atas laporan keuangan yang tidak tercermin dalam

entri jurnal; dan catatan seperti lembar kerja (worksheet) dan spreadsheet

yang mendukung alokasi biaya, perhitungan, rekonsiliasi, dan pengungkapan.

Bukti audit dalam bentuk dokumen, kertas, data elektronik maupun media

lainnya, lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan bukti yang diperoleh

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

50

secara lisan. Selain itu, bukti audit yang diperoleh dari dokumen asli lebih

dapat diandalkan dibandingkan dengan bukti audit yang diperoleh melalui

fotokopi atau faksimili, atau dokumen yang telah difilmkan, diubah kedalam

bentuk digital, atau diubah kedalam bentuk elektronik, yang keandalannya

dapat bergantung pada pengendalian atas penyusunan dan pemeliharaannya

(IAPI, 2015). Oleh karena bukti audit bersifat kumulatif, yang artinya semua

bukti akan terkumpul dan terhimpun dari awal hingga akhir periode

pembukuan, maka bukti audit terutama yang berupa dokumen akan memiliki

tingkat kerumitan tersendiri, karena terdiri dari jumlah transaksi yang banyak,

dan adanya keterkaitan antara satu dokumen dengan dokumen lainnya.

Nadirsyah et al., (2011) menyatakan bahwa kompleksitas dokumen

audit dapat terjadi dalam berbagai akun, jumlah atau besarnya saldo akun.

Wood (1988) dalam Nadirsyah et al., (2011) menyatakan bahwa kompleksitas

audit dapat dilihat dalam dua aspek, yaitu:

a. Mengacu kepada jumlah informasi yang harus diproses dan tahapan

pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Sebuah pekerjaan dianggap semakin rumit jika informasi yang harus

diproses dan tahap-tahap yang harus dilakukan semakin banyak.

b. Mengacu kepada jumlah koordinasi (hubungan antara satu bagian dengan

bagian lain) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Sebuah pekerjaan dianggap semakin rumit ketika pekerjaan tersebut

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

51

memiliki keterkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya atau

pekerjaan yang akan dilaksanakan tersebut terkait dengan pekerjaan

sebelum dan sesudahnya.

Bonner (1994) menyatakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi kompleksitas tugas adalah jumlah atau banyaknya dokumen

kunci yang dapat digunakan untuk pembuatan suatu pertimbangan. Keputusan

yang bersumber dari berbagai informasi dan dapat digunakan oleh auditor

untuk membuat judgment dalam suatu penugasan pemeriksaan. Auditor dapat

mengidentifikasi salah saji dalam laporan keuangan, dengan mempelajari dan

menganalisis informasi kunci tentang resiko yang ada (inherent risk), resiko

pengendalian (control risk) hasil prosedur analitis, pengujian pengendalian,

dan hasil pengujian substantif (uji petik). Hasil penelitiannya menyatakan

bahwa ketika sebuah tugas itu sederhana, maka kompleksitas tugas

berinteraksi dengan faktor motivasional dan kemudian mengembangkan

kinerja. Dengan kata lain, auditor yang memiliki motivasi yang tinggi hanya

menunjukan kinerja audit judgment yang baik ketika tugas audit adalah

sederhana.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kompleksitas dokumen

audit dapat terjadi dalam berbagai akun, jumlah atau besarnya saldo akun.

Kompleksitas audit dapat dilihat dari jumlah informasi yang harus diproses

dan tahapan pekerjaan yang harus dilakukan, serta jumlah koordinasi yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Salah satu faktor yang

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

52

mempengaruhi kompleksitas tugas adalah jumlah atau banyaknya dokumen

kunci yang dapat digunakan untuk pembuatan suatu pertimbangan.

B. Dasar Perumusan Hipotesis

1. Persepsi Mengenai Sampling Statistik dan Metode Sampling Audit.

Persepsi adalah proses individu menyeleksi, mengorganisir, dan

menginterpretasi rangsangan (simulti) kedalam suatu gambaran yang berarti

dan koheren dengan dunia (Raharja, 2008). Persepsi mempunyai peranan

penting dalam mempengaruhi perilaku serta tindakan seseorang (Dede, 2011).

Menurut Almeida (2015) persepsi yang didapat dari pengalaman dan

kompetensi secara bersama-sama menentukan status independensi dari

auditor. Jika persepsi auditor buruk terhadap metode sampling statistik, maka

auditor cenderung menghindari penggunaannya. Namun jika persepsi auditor

baik, kemungkinan mereka menggunakan sampling statistik semakin besar

(Raharja, 2008). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dede (2011) dan Surya

Raharja (2008) menunjukkan adanya pengaruh dari persepsi mengenai

sampling stastistik terhadap penggunaan metode sampling statistik oleh

auditor. Artinya semakin baik persepsi auditor mengenai metode sampling

statistik, maka auditor akan cenderung menggunakan metode tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah :

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

53

H1: Persepsi auditor mengenai sampling stastistik berpengaruh positif

terhadap penggunaan metode sampling statistik.

2. Persepsi Mengenai Risiko Audit dan Metode Sampling Audit.

Penggunaan sampel menyebabkan adanya risiko ketika melakukan

penarikan kesimpulan oleh auditor (Meleshenko et al, 2014). Auditor harus

menggunakan pertimbangan profesionalnya untuk menilai risiko audit dan

menentukan prosedur yang tepat untuk setiap transaksi dan pengujian saldo.

Auditor harus mempertimbangkan risiko tersebut dan memastikan bahwa

mereka memperoleh bukti yang cukup tepat. Jika tidak, mereka berisiko untuk

memberikan pendapat yang tidak pantas, kegagalan untuk mengidentifikasi

kesalahan yang signifikan atau penipuan, atau bahkan dapat menyebabkan

hilangnya reputasi mereka (Danescu et al., 2012). Menurut Zarkasyi (1992)

dalam Raharja (2008) menyebutkan bahwa penggunaan metode statistik

mempunyai hubungan dependensi dengan persepsi auditor terhadap risiko

audit. Semakin tinggi risiko audit, auditor cenderung menggunakan metode

yang menurutnya lebih objektif dan lebih bertahan. Jika auditor menganggap

risiko audit tinggi kemungkinan ia menggunakan sampling statistik semakin

besar (Raharja 2008). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dede (2011)

menunjukkan adanya pengaruh positif dari persepsi mengenai risiko audit

terhadap penggunaan metode sampling statistik. Artinya saat auditor

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

54

beranggapan bahwa risiko auditnya tinggi, maka kemungkinan auditor

memilih metode sampling statistik semakin besar.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah :

H2: Persepsi auditor mengenai risiko audit berpengaruh positif terhadap

penggunaan metode sampling statistik.

3. Tekanan Waktu dan Metode Sampling Audit.

Tekanan waktu atau time pressure yaitu kondisi dimana auditor

mendapatkan tekanan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tempatnya bekerja

untuk menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah

ditentukan sebelumnya (Wahyudi et al., 2011). Arel (2012) menyatakan

bahwa auditor yang overworking mengalami tekanan waktu yang dapat

meningkatkan stress sehingga dapat menurunkan efektivitas dan kualitas

audit. Time pressure pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi biaya audit.

Ketika waktu audit yang lebih singkat, maka biaya pelaksanaan audit menjadi

lebih kecil. Keberadaan time pressure memaksa auditor menyelesaikan

tugasnya secepat mungkin sesuai dengan anggaran waktu yang diberikan

KAP (Akhsan et al., 2014).

Apabila audior didesak waktu untuk segera menyelesaikan penugasan,

auditor cenderung memilih metode sampling yang relatif cepat dan mudah.

Secara umum metode non-statisitik dianggap lebih cepat dan lebih mudah

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

55

dilakukan daripada metode sampling statistik (Raharja, 2008). Sehingga

tekanan waktu memperbesar kemungkinan auditor tidak menggunakan

metode sampling statistik. Artinya tekanan waktu dalam pelaksanaan audit

mendorong auditor untuk cendrung menggunakan sampling non-statistik

dalam menguji akun atau transaksi untuk efisiensi waktu. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Nadirsyah et al., (2011) menunjukkan adanya pengaruh

dari tekanan waktu terhadap pertimbangan audit sampling.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah :

H3: Tekanan waktu berpengaruh negatif terhadap penggunaan metode

sampling statistik.

4. Pengalaman dan Metode Sampling Audit.

Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan

penugasan audit baik dari segi lamanya waktu maupun kompleksitas tugas

yang pernah ditangani. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan

auditor untuk melakukan proses audit (Furiady et al., 2015). Menurut

Ponemon dan Wendell (1995) dalam Raharja (2008) auditor yang

berpengalaman menunjukkan proyeksi error yang lebih baik daripada auditor

pada level junior. Akan lebih cepat dan mudah penerapannya bagi auditor,

dalam menentukan dan mengevaluasi sampel menggunakan judgement

daripada harus menghitung secara matematis. Apabila auditor berdasarkan

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

56

pengalamannya bisa menghasilkan bukti sampling yang lebih baik tanpa harus

menggunakan perhitungan statistik, maka auditor cenderung memilih metode

sampling non-statistik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dede (2011)

menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh negatif terhadap pemilihan

metode sampling statistik oleh auditor. Artinya semakin baik pengalaman

auditor, maka auditor cenderung menggunakan metode sampling non-statistik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah :

H4: Pengalaman berpengaruh negatif terhadap penggunaan metode sampling

statistik.

5. Kompleksitas Dokumen Audit dan Metode Sampling Audit.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kompleksitas tugas adalah

jumlah atau banyaknya dokumen kunci yang dapat digunakan untuk

pembuatan suatu pertimbangan (Bonner, 1994). Oleh karena sebagian besar

pekerjaan auditor dalam merumuskan opini audit terdiri dari pemerolehan dan

pengevaluasian bukti audit, dimana bukti audit ini memiliki sifat kumulatif

dan terutama diperoleh dari prosedur audit yang dilaksanakan selama proses

audit (IAPI, 2015). Bukti audit umumnya berbentuk dokumen, kertas, data

elektronik, maupun bentuk lainnya. Oleh karena bukti audit bersifat

kumulatif, yang artinya semua bukti akan terkumpul dan terhimpun dari awal

hingga akhir periode pembukuan, maka bukti audit terutama yang berupa

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

57

dokumen akan memiliki tingkat kerumitan tersendiri, karena terdiri dari

jumlah transaksi yang banyak, dan adanya keterkaitan antara satu dokumen

dengan dokumen lainnya. Bonner (1994) menyatakan bahwa auditor yang

memiliki motivasi yang tinggi hanya menunjukan kinerja audit judgment yang

baik ketika tugas audit adalah sederhana, artinya semakin kompleks suatu

tugas yang dihadapi auditor akan menyebabkan semakin rendahnya

penggunaan audit judgment (sampling non-statistik). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Rachmawati et al., (2013) menunjukkan adanya pengaruh dari

kompleksitas dokumen terhadap pertimbangan auditor.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dirumuskan dalam

penelitian ini adalah :

H5: Kompleksitas dokumen audit berpengaruh positif terhadap penggunaan

metode sampling statistik.

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

58

Tabel 2. 1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Meleshenko

S.S and

Usanova D.S.

(2014)

Methodological

Approaches to the

Assessing of the

Quality of Audit

Sampling

Meneliti hubungan

dari risiko audit

terhadap

penggunaan metode

sampel audit.

Meneliti kualitas

dari sampling audit

Membahas tentang

metode unit

sampling

Meneliti tentang

evaluasi dan pengujian

pengendalian internal.

Karena penggunaan sampel

dapat menimbulkan risiko,

maka untuk mengatasinya telah

diciptakan model teoritis

seperti: hubungan antara risiko

audit dan metode seleksi unit;

hubungan antara efisiensi audit,

evaluasi pengendalian internal

dan lingkup audit; penggunaan

sampling dalam audit untuk

pengujian pengendalian internal

dan prosedur substantif.

2. Sibelman

Howard (2014)

Myths and

Inconvenient Truths

about Audit Sampling

Meneliti tentang

perangkat sampling

mana yang dapat

digunakan dalam

berbagai situasi, dan

mengapa auditor

berpikir masing-

masing dari

perangkat itu sesuai

untuk situasi yang

disebutkan.

Menerapkan metode

penelitian kualitatif.

Baik metode sampling statistik

maupun non statistik, tidak ada

yang lebih baik satu sama lain.

Setiap metode memiliki kriteria

yang berbeda-beda dan

penggunaannya disesuaikan

dengan situasi yang ada.

3. Yuni

Rachmawati,

Darwanis, dan

Usman Bakar

Pengaruh Risiko

Audit, Pengalaman

Audit dan

Kompleksitas

Menguji variabel

risiko audit,

pengalaman dan

kompleksitas

Pengujian dilakukan

dengan analisis

regresi linier

Variabel dependen:

Hasil penelitian menunjukkan

baik secara bersama maupun

terpisah bahwa risiko audit,

pengalaman audit dan

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

59

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

(2013) Dokumen Audit

terhadap

Pertimbangan Auditor

(Studi Pada Auditor

Kantor BPK-RI

Perwakilan Aceh)

dokumen audit.

metode sampling

audit

Variabel independen:

persepsi mengenai

sampling statistik

dan tekanan waktu.

Objek penelitian:

auditor pada KAP di

Jakarta

kompleksitas dokumen audit

berpengaruh terhadap

pertimbangan auditor pada

kantor BPK-RI Perwakilan

Aceh.

4. Tatiana

Danescu and

Chis Aca-Oana

(2012)

Opportunity and

Necessity in Audit

Sampling Non-

statistikal Sampling

Method

Meneliti tentang

penggunaan metode

sampling non-

statistik dan risiko

audit.

Menerapkan metode

penelitian studi kasus.

Teknik sampling dalam audit

harus diterapkan berdasarkan

pertimbangan professional.

Auditor harus

mempertimbangkan risiko

terlebih dahulu untuk

memastikan bahwa mereka

mendapatkan bukti yang cukup

dan tepat.

5. Pascavera

Christiana

Dede (2011)

Pengujian Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pemilihan Metode

Sampling Audit Oleh

Akuntan Publik

Variabel

independen:

persepsi mengenai

sampling statistik,

persepsi mengenai

risiko audit, tekanan

waktu, dan

pengalaman.

Alat uji yang

Variabel

independen:

kompleksitas

dokumen audit

Objek penelitian:

auditor pada KAP di

wilayah Jakarta

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa faktor persepsi

mengenai sampling statistik,

persepsi mengenai risiko audit

dan pengalaman memiliki

pengaruh terhadap pemilihan

metode sampling audit oleh

akuntan publik. Untuk faktor

tekanan waktu, dan pelatihan

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

60

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

digunakan: regresi

logistik

Pengukuran

variabel: skala

interval dan skala

ordinal

belum dapat dibuktikan

memiliki pengaruh pemilihan

metode sampling audit oleh

akuntan publik.

6. Rufus Tekoh

Ayam (2011)

Audit sampling: a

qualitative study on

the role of statistikal

and nonstatistikal

sampling approaches

on audit practices in

Sweden.

Meneliti tentang

penggunaan metode

sampling audit oleh

auditor

Menerapkan metode

penelitian kualitatif

Objek penelitiannya

adalah auditor di

Swedia

Auditor di Swedia

menggunakan metode sampling

statistik dan nonstatistik untuk

meminimalkan risiko dan

menjamin kualitas audit.

Mereka cenderung

menggunakan metode

pemilihan acak untuk

pengambilan sampel statistik

dan pertimbangan professional

untuk pengambilan sampel non

statistik.

7. Nadirsya,

Mirna Indriani,

dan Iskandar

Usman (2011)

Pengaruh Anggaran

Waktu Audit,

Kompleksitas

Dokumen Audit dan

Pengalaman Auditor

Terhadap

Pertimbangan Audit

Sampling pada Badan

Pemeriksaan

Variabel

independen:

anggaran waktu,

kompleksitas

dukumen audit, dan

pengalaman.

Pengukuran

variabel: skala

interval dan skala

Variabel independen:

persepsi mengenai

sampling statistik

dan persepsi

mengenai risiko

audit.

Objek penelitian:

auditor pada KAP di

wilayah Jakarta

Anggaran waktu audit,

kompleksitas dokumen audit

dan pengalaman auditor secara

bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap

pertimbangan audit sampling

oleh auditor. Namun secara

parsial, hanya anggaran waktu

audit yang bepengaruh

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

61

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Keuangan (BPK)

Republik Indonesia

Perwakilan provinsi

Aceh.

ordinal signifikan terhadap

pertimbangan audit sampling

8. Muji Mranani

(2009)

Penerapan Metode

Sampling Audit dan

Faktor-Faktor yang

mempengaruhi

Penggunaan Metode

Sampling Audit oleh

Auditor BI di

Yogyakarta

Variabel

independen: persepsi

mengenai sampling

statistik, persepsi

mengenai risiko

audit, dan tekanan

waktu

Alat uji yang

digunakan: regresi

logistik

Pengukuran

variabel: skala

interval dan skala

ordinal

Variabel independen:

pengalaman, dan

kompleksitas

dokumen audit.

Objek penelitian:

auditor pada KAP di

wilayah Jakarta

Hasil dari pengujian regresi

logit mengindikasikan bahwa

keempat variabel yang

dihipotesiskan, yaitu persepsi

terhadap metode sampling

statistik, persepsi terhadap

risiko audit, time pressure, dan

sistem pengendalian internal

tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap penggunaan

metode sampel audit.

9. Surya Raharja

(2008)

Studi Empiris

mengenai penerapan

Metode Sampling

Audit dan Faktor-

Faktor yang

mempengaruhi

Penggunaan Metode

Sampling Audit

oleh Auditor BPK

Variabel

independen:

persepsi mengenai

sampling statistik,

persepsi mengenai

risiko audit, tekanan

waktu, dan

pengalaman.

Alat uji yang

Variabel independen:

kompleksitas

dokumen audit.

Jenis penelitian:

eksploratif

Objek penelitian:

auditor pada KAP di

wilayah Jakarta.

Hasil dari pengujian regresi

logit mengindikasikan bahwa

diantara empat faktor yang

dihipotesiskan, hanya faktor

persepsi auditor mengenai

metode sampling statistik yang

secara signifikan berpengaruh

terhadap penggunaan terhadap

metode sampling audit.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

62

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

digunakan: regresi

logistik.

10. Neal B. Hitzig

(2004)

Statistikal Sampling

Revisited

Meneliti tentang

penggunaan metode

sampling statistik

oleh auditor

Menerapkan metode

penelitian kualitatif

Sudah saatnya profesi untuk

mengakui bahwa pengambilan

sampel audit adalah alat

keputusan yang menyerukan

penerapan tujuan, teknik

dipertahankan, dan tidak

menebak. Sehingga diharapkan

bahwa metode sampling statistik

menjadi prosedur pengujian

audit utama.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

63

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan dalam gambar 2.1.

Bersambung pada halaman berikutnya

Metode analisis : Regresi Logistik

Variabel Independen Variabel Dependen

Tujuan dilakukannya audit adalah untuk memberikan keyakinan

yang memadai bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar

Adanya risiko audit yang diakibatkan oleh kesalahan dalam penggunaan

metode sampling audit

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode sampling audit

oleh akuntan publik

Persepsi mengenai Sampling Statistik (X1)

Persepsi mengenai Risiko Audit (X2)

Tekanan Waktu (X3)

Pengalaman (X4)

Kompleksitas Dokumen Audit (X5)

Metode

Sampling

Audit (Y)

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

64

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Gambar 2. 1

Skema Kerangka Pemikiran

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Keterbatasan dan

Saran, Implikasi

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen,

yaitu persepsi mengenai sampling statistik, persepsi mengenai risiko audit,

tekanan waktu, pengalaman, dan kompleksitas dokumen audit terhadap variabel

dependen, yaitu metode sampling audit.

Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis,

akan tetapi dapat dibedakan karena karakteristiknya (Supranto, 2010). Populasi

dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik

(KAP) di wilayah Jakarta yang tercantum dalam Direktori IAPI 2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi (Supranto, 2010). Metode yang

digunakan peneliti dalam pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel

bertujuan (purposive sampling), yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan, Adapun kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel

adalah sebagai berikut :

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

66

1. Sampel merupakan auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Jakarta

yang terdaftar dalam Direktori IAPI 2016.

2. Auditor yang bekerja di KAP di Jakarta, yang menempati posisi minimal

sebagai senior auditor. Dipilih auditor yang menempati posisi minimal

sebagai senior karena auditor pada level tersebut sudah memiliki pemahaman

yang lebih memadai terkait praktik sampling dalam audit dan risiko audit

yang dihadapi.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan

sekunder dalam suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang

amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan

masalah yang sedang diteliti atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

(Siregar, 2013). Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti

melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan

dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan. Data tersebut

dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

67

objek penelitian dilakukan. Pada penelitian ini, yang menjadi subjek

penelitian adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik. Peneliti

memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada Kantor Akuntan

Publik secara langsung. Kuesioner menurut Siregar (2013) adalah suatu teknik

pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap,

keyakinan, perilaku dan karakteristik beberapa orang utama di dalam

organisasi, yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau sistem yang

sudah ada. Jenis kuesioner yang digunakan dalam proses pengumpulan data

pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yang berupa pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan kepada responden dalam bentuk pilihan ganda

dengan menerapkan skala likert, sehingga responden tidak diberi kesempatan

untuk mengeluarkan pendapat. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor

masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner

yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di KAP sebagai responden.

D. Metode Analisis Data

Analisis data dapat diartikan sebagai proses menguraikan atau

memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-

komponen yang lebih kecil, agar dapat mengetahui komponen yang menonjol,

membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya,

atau membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

68

(Misbahuddin et al., 2013). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan bagaimana

cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data

agar mudah dipahami (Siregar, 2013).

Statistik deskriptif juga memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2013).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Reliabilitas bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013).

Ghozali (2013) menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

69

1) Pengukuran ulang adalah cara pengukuran dimana seseorang akan

disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan

kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.

2) Pengukuran sekali saja adalah cara pengukuran dimana

pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan

dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban

pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan

pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1960 dalam

Ghozali, 2009).

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson

Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang

diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang

didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah

valid (Ghozali, 2013).

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

70

3. Uji Regrasi Logistik

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

logistik. Regresi logistik pada dasarnya sama dengan regresi linier berganda,

yaitu jumlah variabel independen yang digunakan lebih dari satu untuk

memengaruhi satu variabel dependen (Siregar, 2013). Namun pada regresi

logistik variabel dependennya berupa variabel dummy. Dimana variabel

dummy biasanya hanya terdiri dari dua nilai dan diberi kode nol (0) atau satu

(1). Model regresi logistik mempunyai beberapa kelebihan antara lain regresi

logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan

dalam model dan juga variabel bebas dalam regresi logistik bisa campuran

dari variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomi (Raharja, 2008). Regresi logistik

bermanfaat digunakan bila distribusi respon atas variabel terikat diharapkan

non linear dengan satu atau lebih variabel bebas.

a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Menurut Ghozali (2013) langkah pertama dalam melakukan analisis

Regresi Logistik adalah menilai Overall Model Fit terhadap data.

Hipotesis yang diberikan untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesakan fit dengan data

H1 : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data.

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesa nol

agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

71

fungsi likelihood. Likelihood dari model adalah probabilitas bahwa model

yang dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis

nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan

Likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau

dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali,

2013).

b. Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Godness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit

Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan

model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model

dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit

Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang

berarti adanya perbedaan signifikan antara model dengan nilai

observasinya sehingga Godness Fit Model tidak baik karena model tidak

dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and

Lemeshow’s Godness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol

tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok

dengan data observasinya (Ghozali, 2013).

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

72

c. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

Cox and Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

ukuran R2

pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi

likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit

diinterpretasikan. Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari

koefisien Cox and Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari

0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox

and Snell’s R2 dengan nilai maksimumnya. Nagelkerke’s R Square dapat

diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013).

d. Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis Regresi Logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh persepsi mengenai sampling statistik, persepsi

mengenai risiko audit, tekanan waktu, pengalaman dan kompleksitas

dokumen audit terhadap penggunaan metode sampling oleh akuntan

publik. Persamaan model regresi logistik yang digunakan dapat

dinyatakan sebagai berikut:

Logit (Ƥ) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5

Keterangan:

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

73

Ƥ = Kemungkinan bahwa Y (variabel dependen) adalah yang

diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu:

0 untuk probabilita responden yang menggunakan sampling

non-statistik.

1 untuk probabilita responden yang menggunakan sampling

statistik.

β0 – β5 = Koefisien regresi

X1 = Persepsi mengenai sampling statistik

X2 = Persepsi mengenai risiko audit

X3 = Tekanan waktu

X4 = Pengalaman

X5 = Kompleksitas dokumen audit

E. Definisi dan Cara Mengukur Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Variabel Independen

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

74

Variabel independen/bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi

penyebab bagi variabel lain (Misbahuddin et al., 2013). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah:

a. Persepsi mengenai sampling statistik

Persepsi adalah proses individu menyeleksi, mengorganisir, dan

menginterpretasi rangsangan (stimuli) ke dalam suatu gambaran yang

berarti dan koheren dengan dunia (Raharja, 2008). Variabel persepsi

mengenai metode sampling statistik menunjukkan kemampuan akuntan

publik untuk memahami metode sampling statistik (Dede, 2011).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari variabel

persepsi mengenai sampling statistik terhadap penerapan metode sampling

audit merujuk pada instrumen yang digunakan dalam penelitian Dede

(2011). Secara keseluruhan variabel ini diukur dengan menggunakan tujuh

item pertanyaan, dimana masing-masing item pertanyaan dinilai dengan

menggunakan skala likert 5 (lima) point dengan masing-masing skor

yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Cukup

Setuju (CS), (4) Setuju (S), (5) Sangat Setuju (SS).

b. Persepsi mengenai risiko audit

Variabel persepsi auditor mengenai risiko audit merujuk pada kemampuan

auditor untuk memahami kemungkinan risiko yang akan dihadapi atas

suatu penugasan audit (Dede, 2011).

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

75

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari variabel

persepsi mengenai risiko audit terhadap penerapan metode sampling audit

merujuk pada instrumen yang digunakan dalam penelitian Rachmawati et

al., (2013), Dede (2011), dan Herningsih (2002). Variabel ini secara

keseluruhan diukur dengan mengajukan delapan item pertanyaan, dimana

masing-masing item pertanyaan dinilai dengan menggunakan skala likert 5

(lima) point dengan masing-masing skor yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju

(STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Cukup Setuju (CS), (4) Setuju (S), (5)

Sangat Setuju (SS).

c. Tekanan waktu

Tekanan waktu atau time pressure yaitu kondisi dimana auditor

mendapatkan tekanan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tempatnya

bekerja untuk menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang

telah ditentukan sebelumnya (Wahyudi et al., 2011).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari variabel

tekanan waktu terhadap penerapan metode sampling audit merujuk pada

instrumen yang digunakan dalam penelitian Dede (2011). Variabel ini

secara keseluruhan diukur dengan mengajukan lima item pertanyaan,

dimana masing-masing item pertanyaan dinilai dengan menggunakan

skala likert 5 (lima) point dengan masing-masing skor yaitu: (1) Sangat

Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Cukup Setuju (CS), (4)

Setuju (S), (5) Sangat Setuju (SS).

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

76

d. Pengalaman

Nadirsyah (2011) menyatakan pengalaman audit adalah pengalaman yang

dimiliki seorang auditor dalam melakukan pemeriksaan dari banyaknya

penugasan berbeda yang pernah dilakukan dan juga lamanya auditor

menjalankan profesinya serta dapat menambah pengetahuannya mengenai

pendeteksian kekeliruan. Menurut Ashton (1991) dalam Raharja (2008)

menyatakan bahwa pengalaman auditor diukur berdasarkan lamanya

bekerja atau posisi/jabatan. Variabel ini diukur dengan tingkatan posisi

auditor di kantor akuntan publik dengan skala 1 sampai 5, yaitu Auditor

Junior (1), Auditor Senior (2), Supervisor (3), Manajer (4), dan Partner (5)

e. Kompleksitas dokumen audit

Nadirsyah (2011) menyatakan bahwa kompleksitas dokumen audit dapat

terjadi dalam berbagai akun, jumlah atau besarnya saldo akun.

Kompleksitas audit dapat dilihat dalam dua aspek, yaitu: jumlah informasi

yang harus diproses dan tahapan pekerjaan yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan sebuah pekerjaan, dan jumlah koordinasi yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pengaruh dari variabel

kompleksitas dokumen audit terhadap penerapan metode sampling audit

merujuk pada instrumen yang digunakan dalam penelitian Rachmawati et

al., (2013). Variabel ini secara keseluruhan diukur dengan mengajukan

tujuh item pertanyaan, dimana masing-masing item pertanyaan dinilai

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

77

dengan menggunakan skala likert 5 (lima) point dengan masing-masing

skor yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3)

Cukup Setuju (CS), (4) Setuju (S), (5) Sangat Setuju (SS).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen/terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan

oleh variabel lain (Misbahuddin et al., 2013). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah metode sampling audit yang dibagi menjadi dua, yaitu

metode sampling statistik dan metode sampling non-statistik. Variabel

pemilihan metode sampling merupakan variabel dummy, sehingga variabel ini

diukur dengan menggunakan pengkategorian 0 dan 1. Kategori 0 akan

diberikan untuk akuntan publik yang menggunakan metode sampling non-

statistik dan kategori 1 untuk akuntan publik yang menggunakan metode

sampling statistik.

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

Persepsi

mengenai

sampling

statistik

(X1)

(Dede, 2011)

1. Metode sampling statistik dapat

mengkuantifikasi risiko.

1

Interval 2. Metode sampling statistik tidak

menentukan risiko berdasarkan intuisi..

2

3. Kesukaran praktik metode sampling

statistic

3

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

78

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan

Skala

Pengukuran

Persepsi

mengenai

sampling

statistik

(X1)

(Dede, 2011)

4. Ketidakpraktisan penggunaan metode

sampling statistik.

4

Interval

5. Metode sampling statistik bersifat teoritis. 5

6. Penggunaan metode sampling statistik

memakan banyak waktu.

6

7. Penggunaan metode sampling statistik

berbiaya tinggi.

7

Persepsi

mengenai

risiko audit

(X2)

Rachmawati

et al., (2013),

(Dede, 2011),

dan

Herningsih

(2002).

1. Kepatuhan terhadap prinsip akuntansi 1

Interval

2. Akuntabilitas 2

3. Perhitungan fisik 3

4. Pengurangan jumlah sampel 4

5. Konfirmasi denga pihak ketiga 5

6. Pertimbangan auditor 6

7. Teliti dan hati-hati 7

8. Fokus pada akun/transaksi tertentu 8

Tekanan

waktu

(X3)

(Dede, 2011)

1. Lelah secara fisik 1

Interval

2. Rileks saat telah mencapai target 2

3. Tidak memiliki waktu untuk beristirahat 3

4. Merasa terbebani dengan batas waktu 4

5. Penyelesaian tugas yang banyak dengan

lebih cepat.

5

Pengalaman

(X4)

(Dede, 2011)

Diukur berdasarkan posisi/jabatan auditor di

KAP

Interval

Kompleksitas

dokumen

audit

(X5)

Rachmawati

et al., (2013)

1. Mengabaikan beberapa dokumen penting 1

Interval

2. Menggunakan pertimbangan auditor 2

3. Jumlah dan ukuran sampel yang diuji 3

4. Fokus pada akun/transaksi tertentu 4

5. Penambahan langkah/prosedur audit 5

6. Fokus pada bukti audit yang relevan 6

7. Korelasi antara bukti audit 7

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

79

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Kategori

Metode

Sampling

Audit

(Y)

Dede (2011)

1. Metode sampling non-statistik 0

2. Metode sampling statistik 1

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

80

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta yang

terdaftar dalam Direktori Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2016. Auditor yang berpartisipasi

dalam penelitian ini meliputi partner, manajer, supervisor, dan auditor senior

yang melaksanakan pekerjaan di bidang audit. Responden dalam penelitian ini

mengambi auditor yang menempati posisi minimal sebagai auditor senior di

KAP karena auditor pada level tersebut sudah memiliki pemahaman yang

lebih memadai terkait praktik sampling dalam audit dan risiko audit yang

dihadapi.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung dengan cara mendatangi responden. Penyebaran

serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 22 Maret-20 Mei

2016.

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

81

Peneliti mengambil sampel sebanyak 30 KAP dari keseluruhan KAP

yang berada di wilayah Jakarta. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 152

buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 125 kuesioner atau

82%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 27 buah atau 18%. Kuesioner

yang dapat diolah berjumlah 85 buah atau 68 %, sedangkan kuesioner yang

tidak dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai sampel dan tidak

diisi secara lengkap oleh responden sebanyak 40 buah atau 32 %. Gambaran

mengenai data sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Persentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 152 100%

2. Jumlah kuesioner yang kembali 125 82%

3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 27 18%

4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 40 32%

5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 85 68%

Sumber: Data primer

Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 4.2.

Tabel 4. 2

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama KAP Kuesioner yang Diolah

1. KAP Djoko, Sidik & Indra 5

2. KAP Drs. Chaeroni & Rekan 1

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

82

Tabel 4. 2

Data Distribusi Sampel Penelitian (Lanjutan)

No. Nama KAP Kuesioner yang Diolah

3. KAP Drs. Abror 5

4. KAP Santo & Yonathan 2

5. KAP Joachim Poltak Lian & Rekan 10

6. KAP Darmawan & Hendang 5

7. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang

&Ali (Cabang) 5

8. KAP Muljawati, Rini & Rekan 1

9. KAP Dani Sudarsono & Rekan 1

10. KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan 4

11. KAP Idris & Sudiharto 1

12. KAP Krisnawan, Busroni, Achsin,

Alamsyah 1

13. KAP Safril & Pangki 1

14. KAP Angelina Yansen 1

15. KAP Abubakar Usman & Rekan 5

16. KAP Aria Kanaka & Rekan 2

17. KAP Nugroho & Rekan 5

18. KAP Gideon Adi & Rekan 3

19. KAP Jansen & Ramdan 5

20. KAP Gatot Permadi, Azwir, Abimail

(Cabang) 5

21. KAP Drs. Tasnim Ali Widjanarko & Rekan 2

22. KAP Yuni Nur Ikasari 0

23. KAP Rama Wendra 5

24. KAP Abdulrahman Hasan Salipu 5

25. KAP Armen, Budiman & Rekan 1

26. KAP Liasta, Nirwan, Syarifuddin & Rekan 1

27. KAP Ghazali, Sahat & Rekan 3

28. KAP Eddy Kaslim 0

29. KAP Heliantono & Rekan 0

30. KAP Sriyadi Elly Sugeng & Rekan 0

Jumlah 85

Sumber : Data primer

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

83

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP

di Jakarta yang terdaftar di Direktori Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang memiliki jabatan di KAP

minimal sebagai senior auditor. Berikut ini adalah deskripsi mengenai

identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, posisi terakhir,

pendidikan terakhir, usia, dan pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4. 3

Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 55 64,7 64,7 64,7

Perempuan 30 35,3 35,3 100,0

Total 85 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa 55 orang atau 64,7% responden

berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 30 orang atau 35,3%

responden berjenis kelamin perempuan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-

laki, yaitu sebesar 64,7%.

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

84

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4. 4

Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 25 Tahun 37 43,5 43,5 43,5

26-30 Tahun 17 20,0 20,0 63,5

31-35 Tahun 9 10,6 10,6 74,1

36-40 Tahun 5 5,9 5,9 80,0

41-45 Tahun 2 2,4 2,4 82,4

46-50 Tahun 12 14,1 14,1 96,5

> 50 Tahun 3 3,5 3,5 100,0

Total 85 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 berikut, diperoleh informasi bahwa sebanyak 37

responden atau sebesar 43,5% berusia dibawah 25 tahun. Untuk responden

yang berusia 26-30 tahun berjumlah 17 orang atau sebesar 20,0%.

Responden yang berusia 31-35 tahun berjumlah 9 orang atau sebesar

10,6%. Responden yang berusia 36-40 tahun berjumlah 5 orang atau

5,9%. Responden yang berusia 41-45 tahun berjumlah 2 orang atau

sebesar 2,4%. Responden yang berusia 46-50 tahun berjumlah 12 orang

atau sebesar 14,1%. Sedangkan untuk responden yang berusia diatas 50

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

85

tahun berjumlah 3 orang atau 3,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden dalam penelitian ini berusia < 25 tahun, yaitu sebesar

43,5%.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pendidikan terakhir.

Tabel 4. 5

Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 1 1,2 1,2 1,2

S1 78 91,8 91,8 92,9

S2 6 7,1 7,1 100,0

Total 85 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 berikut, diperoleh informasi bahwa sebanyak 1

orang responden atau sebesar 1,2% memiliki latar belakang pendidikan

terakhir D3. Sebanyak 78 responden atau sebesar 91,8% memiliki

pendidikan terakhir Strata 1. Sedangkan sisanya sebanyak 6 responden

atau sebesar 7,1% memiliki pendidikan terakhir Strata 2. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini memiliki

latar belakang pendidikan S1, yaitu sebesar 91,8%.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

86

d. Deskripsi responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pengalaman kerja.

Tabel 4. 6

Uji Deskripsi responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-3 Tahun 55 64,7 64,7 64,7

4-6 Tahun 23 27,1 27,1 91,8

7-9 Tahun 5 5,9 5,9 97,6

> 9 Tahun 2 2,4 2,4 100,0

Total 85 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh informasi bahwa sebanyak 55

responden atau sebesar 64,7% memiliki pengalaman kerja antara 1-3 tahun.

Sebanyak 23 responden atau sebesar 27,1% memiliki pengalaman kerja

antara 4-6 tahun. Sebanyak 5 responden atau sebesar 5,9% memiliki

pengalaman kerja antara 7-9 tahun. Sedangkan sisanya yaitu 2 responden

atau sebesar 2,4% memiliki pengalaman kerja lebih dari 9 tahun. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini

memiliki pengalaman kerja antara 1-3 tahun atau sebesar 64,7%.

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

87

e. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan di KAP

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jabatan di KAP.

Tabel 4. 7

Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan di KAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Auditor Senior 72 84,7 84,7 84,7

Supervisor 10 11,8 11,8 96,5

Manajer 1 1,2 1,2 97,6

Partner 2 2,4 2,4 100,0

Total 85 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh informasi bahwa sebanyak 72

responden atau sebesar 84,7% responden menempati jabatan sebagai

auditor senior di KAP. Sebanyak 10 responden atau sebesar 11,8%

menempati jabatan sebagai supervisor. Sebanyak 1 responden atau sebesar

1,2% menempati jabatan sebagai manajer. Dan sisanya sebanyak 2

responden atau sekitar 2,4% menempati jabatan sebagai partner. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini

menempati jabatan sebagai senior auditor yaitu sebesar 84,7%.

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

88

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Pengujian Statistik Deskriptif

Variabel independen yang diuji dalam penelitian ini adalah persepsi

mengenai sampling statistik, persepsi mengenai risiko audit, tekanan waktu,

pengalaman dan kompleksitas dokumen audit. Sedangkan untuk variabel

dependennya adalah metode sampling audit yang merupakan variabel dummy,

sehingga hal ini dipisahkan karena tidak bisa diukur rata-ratanya. Berikut hasil

dari pengujian statistik deskriptif yang dilakukan pada variabel independen:

Tabel 4. 8

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Total PMSS 85 7,00 35,00 23,5059 5,76654

TotalPMRA 85 23,00 40,00 30,5882 4,17274

Total TW 85 12,00 25,00 18,2000 3,13506

Total PNG 85 2,00 5,00 2,2118 ,57929

Total KDA 85 16,00 35,00 24,6471 3,61447

Valid N (listwise) 85

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh informasi bahwa untuk variabel

persepsi mengenai sampling statistik, jawaban responden memiliki nilai

minimum 7, nilai maksimum 35, nilai rata-rata 23,5059 dan std. deviation

sebesar 5,76654. Untuk variabel persepsi mengenai risiko audit, jawaban

responden memiliki nilai minimum 23, nilai maksimum 40, nilai rata-rata

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

89

30,5882 dan std. deviation sebesar 4,17274. Untuk variabel tekanan waktu,

jawaban responden memiliki nilai minimum 12, nilai maksimum 25, nilai

rata-rata 18,2000 dan std. deviation sebesar 3,13506. Untuk variabel

pengalaman, pengalaman responden memiliki nilai minimum 2, nilai

maksimum 5, nilai rata-rata 2,2118 dan std. deviation sebesar 0,57929. Untuk

variabel kompleksitas dokumen audit, jawaban responden memiliki nilai

minimum 16, nilai maksimum 35, nilai rata-rata 24,6471 dan std. deviation

sebesar 3,61447.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula

(Siregar, 2013). Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan

pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Nunnaly, 1960 dalam Ghozali,

2009). Tabel 4.9 berikut ini menyajikan hasil uji reliabilitas untuk variabel

yang diukur menggunakan kuesioner.

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

90

Tabel 4. 9

Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

1. Persepsi Mengenai Sampling Statistik 0,884 Reliabel

2. Persepsi Mengenai Risiko Audit 0,765 Reliabel

3. Tekanan Waktu 0,704 Reliabel

4. Kompleksitas Dokuman Audit 0,646 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh informasi bahwa nilai cronbach’s

alpha untuk variabel persepsi mengenai sampling statistik sebesar 0,884,

variabel persepsi mengenai risiko audit sebesar 0,765, variabel tekanan

waktu sebesar 0,704 dan variabel kompleksitas dokumen audit sebesar

0,646. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam

kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih

besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila

pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama

dengan jawaban sebelumnya.

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson

Correlation. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di

bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2013).

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

91

Tabel-tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari variabel

yang diukur menggunakan kuesioner.

Tabel 4. 10

Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mengenai Sampling Statistik

Nomor Butir

Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (PMSS_1) 0,000 Valid

2 (PMSS_2) 0,000 Valid

3 (PMSS_3) 0,000 Valid

4 (PMSS_4) 0,000 Valid

5 (PMSS_5) 0,000 Valid

6 (PMSS_6) 0,000 Valid

7 (PMSS_7) 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh informasi bahwa variabel persepsi

mengenai sampling statistik mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4. 11

Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit

Nomor Butir

Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (PMRA_1) 0,000 Valid

2 (PMRA_2) 0,000 Valid

3 (PMRA_3) 0,000 Valid

4 (PMRA_4) 0,000 Valid

5 (PMRA_5) 0,000 Valid

6 (PMRA_6) 0,000 Valid

7 (PMRA_7) 0,000 Valid

8 (PMRA_8) 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

92

Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh informasi bahwa variabel persepsi

mengenai risiko audit mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4. 12

Hasil Uji Validitas Variabel Tekanan Waktu

Nomor Butir

Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (TW_1) 0,000 Valid

2 (TW_2) 0,000 Valid

3 (TW_3) 0,000 Valid

4 (TW_4) 0,000 Valid

5 (TW_5) 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh informasi bahwa variabel tekanan

waktu mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4. 13

Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Dokumen Audit

Nomor Butir

Pertanyaan Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (KDA_1) 0,000 Valid

2 (KDA_2) 0,001 Valid

3 (KDA_3) 0,000 Valid

4 (KDA_4) 0,000 Valid

5 (KDA_5) 0,000 Valid

6 (KDA_6) 0,000 Valid

7 (KDA_7) 0,000 Valid

Sumber: data primer yang diolah

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

93

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh informasi bahwa variabel

kompleksitas dokumen audit mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

3. Hasil Pengujian Regresi Logistik

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit).

Menurut Ghozali (2013) Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

dapat dinilai dengan melihat nilai -2LogL pada beginning block (block = 0

dan Block 1: Method = Enter. Jika terjadi penurunan, maka hipotesis nol

tidak ditolak. Hasil uji keseluruhan model ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4. 14

Hasil Uji -2 Log Likelihood

Block 0: Beginning Block

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficient

s

Constant

Step 0 1 95,213 -1,012

2 95,044 -1,112

3 95,044 -1,114

4 95,044 -1,114

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

94

Block 1: Method = Enter

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant TOTPMSS TOTPMRA TOTTW TOT_PNG TOTKDA

Step 1 1 50,349 ,780 -,267 ,022 ,009 -,078 ,155

2 39,452 2,243 -,404 ,009 -,064 -,040 ,269

3 36,048 4,068 -,502 -,027 -,190 ,055 ,393

4 35,398 5,241 -,563 -,057 -,272 ,163 ,477

5 35,366 5,552 -,582 -,066 -,291 ,204 ,499

6 35,366 5,570 -,583 -,067 -,292 ,207 ,501

7 35,366 5,570 -,583 -,067 -,292 ,207 ,501

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14 block 0: beginning block, terlihat bahwa

nilai -2LogL adalah sebesar 95,044, sedangkan pada block 1: method =

enter nilai -2LogL sebesar 35,366 yang mana terjadi penurunan sebesar

59,678. Penurunan ini, dimana Likelihood pada regresi binary mirip

dengan pengertian sum of squared error pada model regresi, menunjukkan

model regresi yang lebih baik (Santoso, 2015).

b. Hasil Pengujian Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s

Godness of Fit Test. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 15

Hasil Uji Hosmer and Lemeshow

Step Chi-square df Sig.

1 13,661 7 ,058

Sumber: Data primer yang diolah

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

95

Berdasarkan tabel 4.15, menunjukkan nilai Chi-Square sebesar 13,661

dengan nilai signifikannya 0,058 atau > 0,05. Hal tersebut berarti hipotesis

nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai

observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok

dengan data observasinya. Maka model regresi ini bisa digunakan untuk

analisis selanjutnya atau dengan kata lain mampu memprediksi nilai

observasinya.

c. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

Pengujian Koefisien Determinasi menggunakan Cox and Snell dan

Nagelkerke’s R Square. Hasil pengujian ini ditunjukkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 4. 16

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 35,366a ,504 ,749

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.16, menunjukkan nilai Nagelkerke’s R2 sebesar

0,749 yang berarti bahwa variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabel independen sebesar 0,749 atau 74,9%, sedangkan sisanya yaitu

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

96

sebesar 0,251 atau 25,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diuji

dalam penelitian ini.

d. Uji Tabel Klasifikasi

Tabel klasifikasi menunjukkan keakuratan prediksidari model regresi

atas variabel dependen.

Tabel 4. 17

Hasil Uji Tabel Klasifikasi

Observed

Predicted

Metode Sampling Percentage

Correct ,00 1,00

Step 1 Metode

Sampling

,00 60 4 93,8

1,00 5 16 76,2

Overall Percentage 89,4

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.17, menunjukkan bahwa dalam model regresi

logistik yang digunakan telah cukup baik, karena mampu menebak dengan

benar atau menunjukkan ketepatan prediksi model secara keseluruhan

sebesar 89,4% dari kondisi yang terjadi.

e. Hasil Uji Hipotesis

Berikut hasil analisis data dari variabel-variabel yang di uji dalam

penelitian ini:

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

97

Tabel 4. 18

Hasil Uji Hipotesis

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a PMSS -,583 ,141 17,063 1 ,000 ,558

PMRA -,067 ,139 ,232 1 ,630 ,935

TW -,292 ,213 1,875 1 ,171 ,747

PNG ,207 ,969 ,046 1 ,831 1,230

KDA ,501 ,225 4,954 1 ,026 1,650

Constant 5,570 5,148 1,171 1 ,279 262,509

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi logistik menghasilkan

model berikut ini:

Y = 5,570 – 0,583 PMSS – 0,067 PMRA – 0,292 TW + 0,207 PNG +

0,501 KDA

C. Pembahasan

1. Persepsi Mengenai Sampling Statistik dan Metode Sampling Audit.

Variabel persepsi mengenai sampling statistik memiliki koefisien

regresi negatif yaitu sebesar -,583 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (<

0,05). Karena tingkat signifikansi < 0,05, maka variabel persepsi mengenai

sampling statistik berpengaruh terhadap penggunaan metode sampling audit.

Namun, karena terdapat tanda negatif pada koefisien regresinya, sehingga H1

ditolak.

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

98

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Raharja (2008) dan Dede (2011) yang menyatakan bahwa

persepsi auditor mengenai sampling statistik berpengaruh terhadap

penggunaan metode sampling audit. Namun, hasil dari penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mranani (2009).

Disisi lain, terdapat tanda negatif pada koefisien regresi untuk variabel

persepsi mengenai sampling statistik, yang memberikan bukti yang sama

dengan penelitian yang dilakukan Dede (2011) dimana semakin baik

pemahaman seorang auditor terhadap metode sampling statistik, maka

kecenderungan akuntan publik untuk menggunakan metode sampling statistik

semakin menurun. Pemahaman mengenai sampling statistik yang baik belum

tentu menjadikannya sebagai metode pemilihan sampel yang digunakan.

Auditor telah enggan untuk menggunakan sampling statistik dan

keengganan ini telah dikaitkan dengan tiga alasan utama yang merupakan

biaya seleksi sampel, biaya evaluasi sampel, dan biaya pelatihan (Ayam,

2011). Padahal, biaya pemilihan/seleksi sampel dan biaya evaluasi sampel

telah hampir sepenuhnya dieliminasi karena sudah adanya ketersediaan

perangkat lunak dalam komputer (Hitzig, 2004). Komputer membantu auditor

menampilkan statistik tugas yang sesuai untuk mengkalkulasi ukuran sampel,

dan evaluasi hasil agar terbebas dari error (Elliot et al., 1972) dalam (Ayam,

2011). Namun dalam sampling statistik, memang diperlukan adanya tambahan

biaya untuk pelatihan sehingga auditor memilih antara kedua metode metode

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

99

sampling berdasarkan biaya (Dede, 2011). Pelatihan terhadap penggunaan

sampling statistik perlu dilakukan karena auditor merasa bahwa sampling

statistik sebagai suatu proses audit yang kompleks dan memerlukan tingkat

matematis dan keterampilan perhitungan yang tinggi (Ayam, 2011). Di sisi

lain, metode sampling non-statistik memiliki keuntungan yang lebih

dibandingkan metode sampling statistik yaitu lebih cepat dan lebih murah

dalam aplikasinya (Murwanto et al., 2006). Sehingga, saat auditor cenderung

beranggapan bahwa metode sampling statistik bersifat kompleks, maka

kecenderungan untuk menggunakan metode tersebut semakin menurun.

2. Persepsi Mengenai Risiko Audit dan Metode Sampling Audit.

Variabel persepsi mengenai risiko audit memiliki koefisien regresi

negatif yaitu sebesar -,067 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,630 (> 0,05).

Karena tingkat signifikansi > 0,05, maka variabel persepsi mengenai risiko

audit tidak berpengaruh terhadap penggunaan metode sampling audit, yang

berarti bahwa H2 ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Raharja (2008) dan Mranani (2009) yang menyatakan bahwa

persepsi auditor mengenai risiko audit tidak berpengaruh terhadap

penggunaan metode sampling audit. Namun, hasil dari penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dede (2011).

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

100

Menurut (Raharja, 2008) hasil yang tidak signifikan tersebut

menunjukkan bahwa auditor tidak terpengaruh dengan risiko audit dalam

menentukan pilihan metode sampling. Hall et al., (2002) dalam Raharja

(2008) menyatakan bahwa hal tersebut bisa dikarenakan auditor belum

menyadari kelebihan metode sampling statistik untuk memenuhi kebutuhan

penggunaan bukti. Padahal, sampling statistik dapat menguntungkan auditor

dalam perencanaan sampel yang efisien, mengukur kecukupan bukti yang

diperoleh, mengevaluasi hasil sampel dan memungkinkan auditor dalam

mengkuantifikasi dan mengendalikan risiko sampling (Boynton et al., 2006).

Selain itu, tuntutan akuntabilitas baik dari legislatif maupun masyarakat

belum membuat auditor memilih metode sampling yang lebih bertahan. Hall

et al., (2002) dalam Raharja (2008).

3. Tekanan Waktu dan Metode Sampling Audit.

Variabel tekanan waktu memiliki koefisien regresi negatif yaitu

sebesar -,292 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,171 (> 0,05). Karena

tingkat signifikansi > 0,05, maka variabel tekanan waktu tidak berpengaruh

terhadap penggunaan metode sampling audit, yang berarti bahwa H3 ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Raharja (2008) dan Mranani (2009) dan Dede (2011) yang

menyatakan bahwa tekanan waktu tidak berpengaruh terhadap penggunaan

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

101

metode sampling audit. Namun, hasil dari penelitian ini tidak mendukung

hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadirsyah (2011).

Time pressure pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi biaya audit.

Ketika waktu audit lebih singkat, maka biaya pelaksanaan audit menjadi lebih

kecil. Keberadaan time pressure memaksa auditor menyelesaikan tugasnya

secepat mungkin sesuai dengan anggaran waktu yang diberikan KAP (Akhsan

et al., 2014). Batasan waktu dan biaya berpotensi menimbulkan masalah yang

serius bagi auditor dalam penggunaan bukti, selain itu semua bukti audit

bercampur baik yang relevan maupun tidak relevan sehingga auditor akan

kesulitan dalam memberikan pertimbangan. Disisi lain, salah satu keuntungan

metode sampling non-statistik adalah lebih cepat dan lebih murah dalam

aplikasinya (Murwanto et al., 2006). Selain itu, berdasarkan dugaan dari

penelitian yang dilakukan oleh Raharja (2008), time pressure lebih

mempengaruhi premature sign off. Oleh karena tekanan waktu auditor

memilih mengurangi sampelnya atau tidak menyelesaikan prosedur audit

lainnya. Kemungkinan sebagian besar auditor sudah memilih metode

sampling non statistik yang relatif cepat dan mudah meskipun tanpa ada

tekanan waktu.

4. Pengalaman dan Metode Sampling Audit.

Variabel pengalaman memiliki koefisien regresi positif yaitu sebesar

0,207 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,831 (> 0,05). Karena tingkat

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

102

signifikansi > 0,05, maka variabel pengalaman tidak berpengaruh terhadap

penggunaan metode sampling audit, yang berarti bahwa H4 ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Raharja (2008) dan Nadirsyah (2011) yang menyatakan

bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap penggunaan metode sampling

audit. Namun, hasil dari penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dede (2011).

Menurut Ponemon dan Wendell (1995) dalam Raharja (2008), auditor

berpengalaman akan lebih baik dalam memproyeksi error dibandingkan

auditor yang belum berpengalaman tetapi tidak berarti pengalaman

mempengaruhi pemilihan metode sampling. Auditor baru atau lama

cenderung memilih metode non-statistik. Dede (2012) mengungkapkan bahwa

semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat menghasilkan berbagai

macam dugaan dalam menjelaskan temuan audit. Apabila auditor berdasarkan

pengalamannya bisa menghasilkan bukti sampling yang lebih baik tanpa harus

menggunakan perhitungan statistik, maka auditor cenderung memilih metode

sampling non-statistik. Selain itu, berdasarkan survey yang dilakukan Hitzig

(1995), Hall et al., (2002), Raharja (2005), Mangiot dan Quon (2009)

diketahui sebagian besar auditor baik dari kalangan auditor internal, eksternal

dan auditor pemerintah menggunakan metode sampling non-statistik sebagai

alat bantu dalam menentukan sampel (Dede, 2011).

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

103

5. Kompleksitas Dokumen Audit dan Metode Sampling Audit

Variabel kompleksitas dokumen audit memiliki koefisien regresi

positif yaitu sebesar 0,501 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,026 (< 0,05).

Karena tingkat signifikansi < 0,05, maka variabel kompleksitas dokumen

audit berpengaruh positif terhadap penggunaan metode sampling audit, yang

berarti bahwa H5 dierima.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Rachmawati et al., (2013). Namun, hasil dari penelitian ini

tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadirsyah (2011).

Disisi lain, terdapat tanda positif pada koefisien regresi untuk variabel

kompleksitas dokumen audit, yang berarti semakin kompleks dokumen audit,

maka kecenderungan akuntan publik untuk menggunakan metode sampling

statistik semakin meningkat. Banyaknya jumlah bukti audit yang dijadikan

sampel pemeriksaan akan mempengaruhi pertimbangan yang akan dibuat oleh

auditor, oleh karena itu auditor harus berhati-hati dalam menentukan jumlah

sampel dan memberikan perhatian lebih pada bukti audit yang relevan

(Rachmawati et al., 2013). Bukti audit memiliki sifat kumulatif dan terutama

diperoleh dari prosedur audit yang dilaksanakan selama proses audit (IAPI,

2015), yang artinya semua bukti akan terkumpul dan terhimpun dari awal

hingga akhir periode pembukuan, maka bukti audit terutama yang berupa

dokumen akan memiliki tingkat kerumitan tersendiri, karena terdiri dari

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

104

jumlah transaksi yang banyak dan adanya keterkaitan antara satu dokumen

dengan dokumen lainnya. Menurut Danescu et al., (2012) dalam periode

keuangan atau satu tahun suatu entitas yang harus diaudit, dalam banyak

kasus memiliki populasi data yang besar. Secara umum hanya entitas besar

yang memiliki populasi yang cukup besar secara merata yang sesuai untuk

mengaplikasikan secara penuh dari metode sampling statistik (Murwanto et

al., 2006). Sehingga semakin kompleks suatu dokumen audit, maka auditor

cenderung menggunakan metode sampling statistik.

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

105

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menguji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

penggunaan metode sampling audit oleh akuntan publik, dimana variabel

independen yang digunakan adalah persepsi mengenai sampling statistik, persepsi

mengenai risiko audit, tekanan waktu, pengalaman dan kompleksitas dokumen

audit. Sedangkan variabel dependennya adalah metode sampling audit.

Responden penelitian ini berjumlah 85 auditor yang bekerja di 30 Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta berdasarkan Direktori KAP yang

diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2016.

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah

dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi logistik,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi mengenai sampling statistik berpengaruh negatif terhadap

penggunaan metode sampling audit, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (<

0,05) dan nilai koefisien regresi sebesar -0,583. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Raharja

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

106

(2008) dan Dede (2011). Namun, tidak mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Mranani (2009).

2. Persepsi mengenai risiko audit tidak berpengaruh terhadap penggunaan

metode sampling audit, dengan nilai signifikansi sebesar 0,630 (> 0,05). Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

oleh Raharja (2008) dan Mranani (2009). Namun, tidak mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Dede (2011).

3. Tekanan waktu tidak berpengaruh terhadap penggunaan metode sampling

audit, dengan nilai signifikansi sebesar sebesar 0,171 (> 0,05). Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

oleh Raharja (2008), Mranani (2009) dan Dede (2011). Namun, tidak

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadirsyah (2011).

4. Pengalaman tidak berpengaruh terhadap penggunaan metode sampling audit,

dengan nilai signifikansi sebesar 0,831 (> 0,05). Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Raharja

(2008) dan Nadirsyah (2011). Namun, tidak mendukung hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dede (2011).

5. Kompleksitas dokumen audit berpengaruh positif terhadap penggunaan

metode sampling audit, dengan nilai signifikansi sebesar 0,026 (< 0,05) dan

nilai koefisien regresi sebesar 0,501. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Rachmawati et al., (2013).

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

107

Namun, tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadirsyah

(2011).

B. Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan

penelitian selanjutnya dapat dilakukan perbaikan agar dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik dengan adanya masukan mengenai beberapa hal

diantaranya:

1. Variabel independen dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel

dependen sebesar 74,9%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diuji dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya

disarankan untuk menambah variabel independen yang dapat berpengaruh

terhadap penggunaan metode sampling audit, seperti ukuran KAP,

pengendalian internal atau pelatihan.

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya data yang diperoleh dari

jawaban kuesioner responden, sehingga cakupannya cenderung terfokus pada

butir pertanyaan dan dikhawatirkan tidak dapat menjelaskan secara

menyeluruh sesuai dengan keadaan di lapangan. Oleh karena itu, peneliti

selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa wawancara dari

beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar bisa mendapatkan

data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

108

yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang

sesungguhnya.

3. Wilayah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Jakarta,

sedangkan KAP juga terdapat di wilayah-wilayah lainnya. Oleh karena itu,

penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas daerah survey, sehingga

hasil penelitian lebih mungkinuntuk disimpulkan secara umum.

C. Implikasi

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari kelima variabel yang

diuji, hanya variabel persepsi mengenai sampling statistik dan kompleksitas

dokumen audit yang berpengaruh terhadap penggunaan metode sampling audit.

Dalam penelitian ini, pemahaman mengenai sampling statistik oleh auditor

ternyata belum cukup untuk membuat metode sampling statistik sebagai metode

yang digunakan. Hasil uji statistik menunjukkan koefisien variabel persepsi

mengenai sampling statistik berarah negatif, yang mengindikasikan semakin baik

persepsi audtor terhadap sampling statistik, mengakibatkan adanya penurunan

terhadap penggunaan metode sampling statistik dan bahkan cenderung

menggunakan metode non-statistik atau judgmental.

Di sisi lain, dokumen audit yang terdiri dari jumlah yang bayak dan saling

terkait membuat auditor harus berhati-hati dalam menentukan jumlah sampel.

Hasil uji statistik menunjukkan koefisien variabel kompleksitas dokumen audit

berarah positif, yang mengindikasikan adanya kenaikan terhadap penggunaan

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

109

metode sampling statistik saat dokumen tersebut semakin kompleks. Hal tersebut

terjadi karena metode sampling statistik dianggap lebih menguntungkan dalam

perencanaan sampel yang efisien, mengukur kecukupan bukti yang diperoleh,

mengevaluasi hasil sampel dan memungkinkan auditor dalam mengkuantifikasi

dan mengendalikan risiko sampling.

Dari hasil jawaban responden menunjukkan sebesar 75,3% diantaranya

memilih sampling non-statistik sebagai metode yang paling sering digunakan

untuk menentukan sampel. Penggunaan metode sampling non-statistik memang

sah dilakukan, hal ini tertera dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP),

dan tidak ada satu pihak pun yang dapat menjamin salah satu diantara kedua

metode tersebut lebih baik dari pada yang lain. Namun, format statistik yang

sudah baku membuat metode ini lebih dapat dipertanggungjawabkan apabila

terdapat masalah dikemudian hari. Tindakan preventif yang dapat dilakukan

terhadap penggunaan metode non-statistik yaitu pemerolehan keyakinan yang

memadai bahwa sampel yang diambil dapat mewakili karakteristik populasi serta

meminimalisir adanya risiko dari berbagai hal atas ketidakpastian dalam sampling

audit.

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

110

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. “Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan

Publik” buku 1, edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2012.

Agoglia, P. Christopher., Richard C. Hatfield, Tamara A. Lambert. “Audit Team Time

Reporting: An Agency Theory Perspective”, Accounting, Organizations and

Society 44, pg 1–14, US, 2015.

Akhsan, Mohammad Faid., Nanik Sri Utaminingsih. “Pengaruh Mediasi Komitmen

Organisasi Dan Turnover Intentions Terhadap Determinan Perilaku

Premature Sign Off”, Accounting Analysis Journal, 2014.

Almeida, B.J. Machado. “Empirical Observation of the Criteria for Independence in

Auditing: Perception of Auditors and Teacher”, Tekhne-Review of Applied

Management Studies 13, pg 12-24, Portugal, 2015.

Arel, Barbara. “The Influence of Judges' Attitudes on Liability Assessments Related to

Failed Audits Exhibiting Significant Audit Team Over-Time or Significant Use

of Off-Shore Auditors”, Advances in Accounting, Incorporating Advances in

International Accounting 28, pg 201–208, USA, 2012.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. “Auditing and Assurance

Services An Integrated Approach”,14th

edition, Pearson Education Inc, Upper

Saddle River, New Jersey, 2012.

Ayam, Rufus Tekoh. “Audit Sampling: A Qualitative Study on the Role of Statistikal

and Nonstatistikal Sampling Approaches on Audit Practices in Sweden”,

Thesis, Umeå University-Sweden, Swedia, 2011.

Bandura, A. ”Self Efficacy in Changing Societies”, Cambridge University Press, New

York, 1995.

Bonner, S.E.. “A Model of the Effects of Audit Task Complexity”, Accounting

Organizations and Society, Vol. 19 No. 3, pg 213-234, University of Southern

California, Los Angeles, 1994

Boynton, William C. and Raymond N. Johnson. “Modern Auditing: Assurance

Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8th edition, John

Wiley&Sons Inc., United States of America, 2006.

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

111

Danescu, Tatiana., Chis Anca-Oana. “Opportunity and Necessity in Audit Sampling

Non-statistikal Sampling Method”, Procedia Economics and Finance 3, pg

1128-1133, Romania, 2012.

Dede, Pascavera Christiana. “Pengujian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pemilihan Metode Sampling Audit oleh Akuntan Publik”, Tesis, Universitas

Gajah Mada, Yogyakarta, 2011.

Edward. “Kesalahan Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Kasus PT Kimia

Farma”, diakses melalui http://kimiramaki.blogspot.com/2012/04/kesalahan-

dalam-penyajian-laporan.html, pada tanggal 23 Mei 2015.

Furiady, Olivia., Ratnawati Kurnia. “The Effect of Work Experiences, Competency,

Motivation, Accountability and Objectivity towards Audit Quality”. Procedia-

Social and Behavioral Sciences 211, pg 328-335, Indonesia, 2015.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21”,

Edisi 7, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS ”, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.

Herningsih, Sucahyo. “Penghentian prematur atas prosedur audit : Studi empiris

pada Kantor Akuntan Publik”, Jurnal Wahana Vol. 5, No. 2. 2002.

Hitzig, Neal B. “Statistikal Sampling Revisited”, The CPA Journal, 2004.

IAPI. “Standar Audit”, diakses melalui www.iapi.or.id/peraturan-standar/94-standar-

audit/ pada tanggal 22 Desember 2015.

Indarto, Stefani Lili. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian

Prematur Atas Prosedur Audit”. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi, Vol. 7 No.

2: hal 197-210, November 2011.

Kumalasari, Nova., Dwi Handayani, Haris Wibisono. “Pemengaruh Penghentian

Prematur Atas Prosedur Audit Pada Auditor Di KAP Surabaya” JRMA:

Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1,Februari 2013

Meleshenko., Usanova. “Methodological Approaches to the Assessing of the Quality

of Audit Sampling”, Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol 5 No 24,

Russia, November 2014.

Misbahuddin., Iqbal Hasan. “Analisis Data Penelitian Dengan Statistik”, Edisi ke-2,

Bumi Aksara, 2013, Jakarta.

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

112

Mranani, Muji. “Penerapan Metode Sampling Audit Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit Oleh Auditor Bi Di

Yogyakarta”, Universitas Muhammadiyah Malang, 2009.

Murwanto, Rahmadi., Adi Budiarso, Fajar Hasri Ramdhana. “Audit Sektor Publik –

Suatu Pendekatan Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah”,

Departemen Keuangan RI, 2006.

Nadirsyah, Mirna Indriani, Iskandar Usman. “Pengaruh Anggaran Waktu Audit,

Kompleksitas Dokumen Audit Dan Pengalaman Auditor Terhadap

Pertimbangan Audit Sampling Pada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)

Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh”, Jurnal Telaah & Riset

Akuntansi Vol. 4. No. 2. Juli 2011 hal. 176 – 186.

Pangestika, Widya., Taufeni Taufik, Alfiati Silfi. “Pengaruh Keahlian Profesional,

Independensi, dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Pendeteksian

Kecurangan”, JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014

Rachmawati, Yuni., Darwanis, Usman Bakar. “Pengaruh Risiko Audit, Pengalaman

Audit dan Kompleksitas Dokumen Audit terhadap Pertimbangan Auditor

(Studi pada Auditor Kantor BPK-RI perwakilan Aceh)”, Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Vol 2, No. 2, pg 91-102, Mei 2013.

Raharja, Surya. “Studi Empiris mengenai penerapan Metode Sampling Audit dan

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit oleh

Auditor BPK”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2008, Hal. 54 - 66

Vol. 15, No.1 ISSN: 1412-3126.

Rahayu, Siti Kurnia., Ely Suhayati. “Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman

Pemeriksaan Akuntan Publik”, 2010, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Multivariat: Konsep Dasar dan Aplikasi

dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Setya, P.Tedi dan M.Hadlari. “Sampling Audit”, Edisi Keempat, pusat pendidikan dan

pelatihan pengawasan BPKP, 2008.

Sibelman, Howard. “Myths and Inconvenient Truths about Audit Sampling”, The

CPA Journal 84.4, United States, April, 2014

Singgih, Elisha Muliani,. Icuk Rangga Bawono. “Pengaruh Independensi,

Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas

Audit”, SNA XIII, Purwokerto, 2010.

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

113

Siregar, Syofian. “Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif”, Bumi Aksara,

2013, Jakarta.

Supranto, J., “Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi”, Rineka Cipta, 2010,

Jakarta.

Wahyudi, Imam., Jurica Lucyanda, Loekman H. Suhud.”Praktik Penghentian

Prematur Atas Prosedur Audit”, Media Riset Akuntansi,Vol. 1 No. 2 Agustus

2011.

Wells, Joseph T. “Ghost Goods: How to Spot Phantom Inventory”, Journal of

Accountancy, June 1, 2001

Yosua, Rikarbo Rekkat. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penghentian Prematur

Prosedur Audit”, Universitas Riau. 2012.

Zuca, Stefan. “Audit Evidence – Necessity to Qualify A Pertinent Opinion”, Procedia

Economics and Finance 20, Romania, 2015.

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

114

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

115

LAMPIRAN 1

Surat Penelitian Skripsi

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

116

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

117

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

118

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

119

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

120

Page 141: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

121

Page 142: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

122

Page 143: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

123

LAMPIRAN 2

Surat Pengantar dari Dosen

Page 144: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

124

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, / 2016

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program

Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Saya:

Nama : Zakiatul Isnaeni

NIM : 1112082000049

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit oleh

Akuntan Publik” (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta).

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk

menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan

sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i. Data

yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak

digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/I bekerja, sehingga

kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan faktor

kunci untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penggunaan

metode sampling audit oleh auditor.

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab

dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor

yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

Page 145: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

125

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting

memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini, maka

Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya melalui nomor telepon (081909672982)

atau melalui email ([email protected]). Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i

meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian

ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya

Dosen Pembimbing

(Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA., QIA., BKP)

Peneliti

(Zakiatul Isnaeni)

Page 146: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

126

LAMPIRAN 3

Surat Keterangan dari

KAP

Page 147: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

127

Page 148: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

128

Page 149: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

129

Page 150: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

130

Page 151: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

131

Page 152: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

132

Page 153: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

133

Page 154: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

134

Page 155: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

135

LAMPIRAN 4

Kuesioner Penelitian dan

Jawaban Responden

Page 156: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

136

A. Kuesioner Penelitian

Nomor : ………. (diisi oleh peneliti)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ………………………… (boleh tidak diisi)

Nama KAP : …………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur :………..tahun

Posisi terakhir : Partner Supervisor Auditor Junior

Manajer Auditor Senior

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Lama Bekerja Di KAP: ………tahun………bulan

1. Variable Metode Sampling Audit

Pilihlah dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu metode sampling audit

yang paling sering anda gunakan untuk menentukan sampel dalam satu tahun terakhir.

Sampling Statistik

Sampling statistik merupakan perencanaan sampling berdasarkan pada

hukum probabilitas yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan

mengenai suatu populasi.

Sampling Non Statistik

Sampling non statistik merupakan metode sampling yang tidak menggunakan

dasar hukum probabilitas dalam menentukan sampel. Dalam sampling non

statistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel

sepenuhnya berdasarkan kriteria subjektifitas serta pengalaman.

Page 157: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

137

2. Variabel Persepsi Auditor Mengenai Metode Sampling Statistik

Mohon Bapak/Ibu/Saudara menjawab pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda

(X) atau (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak/Ibu/Saudara,

dimana :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Cukup Setuju (CS) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

No Pernyataan STS TS CS S SS

1. Saya lebih menyukai sampling non statistik

(judgment) daripada sampling statistik, sebab

sampling non statistik merupakan metode yang

tidak mensyaratkan kuantifikasi risiko yang

kompleks.

2. Saya lebih menyukai sampling non statistik

daripada sampling statistik karena secara intuitif

dapat menentukan risiko samplingnya.

3. Menurut saya metode sampling statistik lebih

sukar daripada metode sampling non statistik.

4. Menurut saya metode sampling statistik tidak

praktis.

5. Menurut saya metode sampling statistik bersifat

teoritis.

6. Dibandingkan sampling non statistik, menurut

saya sampling statistik menggunakan waktu yang

kurang efisien.

7. Dibandingkan sampling non statistik, menurut

saya sampling statistik memerlukan lebih banyak

biaya.

3. Variabel Persepsi Auditor Mengenai Risiko Audit

No Pernyataan STS TS CS S SS

1. Klien yang saya audit cenderung mematuhi

prinsip akuntansi secara konsisten.

2. Menurut saya, risiko audit tidak terpengaruh

dengan semakin menguatnya akuntabilitas.

3. Tidak melakukan perhitungan fisik terhadap kas,

investasi, persediaan/aktiva tetap dalam audit

laporan keuangan merupakan tindakan berisiko

tinggi

4. Melakukan pengurangan jumlah sampel dalam

melakukan audit merupakan tindakan berisiko

tinggi.

5. Tidak melakukan konfirmasi dengan pihak ketiga

Page 158: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

138

merupakan tindakan berisiko tinggi

6. Untuk mengurangi risiko audit, saya cenderung

menggunakan pertimbangan auditor dalam

pengujian atas akun dan transaksi.

7. Untuk mengurangi risiko audit, saya harus lebih

teliti dan hati-hati dalam memeriksa dokumen

audit.

8. Risiko audit mendorong saya untuk lebih fokus

pada akun atau transaksi yang besar dan berisiko

tinggi serta mengabaikan beberapa akun atau

transaksi yang lainnya.

3. Variabel Tekanan Waktu

No Pernyataan STS TS CS S SS

1. Saat bertugas untuk mencapai anggaran waktu

dan batas waktu yang ada, saya merasa sangat

lelah secara fisik.

2. Saya merasa sangat rileks ketika telah memenuhi

target dan waktu yang telah ditentukan.

3. Saat bertugas untuk mencapai anggaran waktu

dan batas waktu yang ada, saya hampir tidak

memiliki waktu untuk beristirahat.

4. Saya merasa menanggung beban saat bertugas

mencapai anggaran waktu yang ada.

5. Saat bertugas dengan klien yang banyak, saya

merasa perlu untuk mengerjakan tugas lebih

cepat.

4. Variabel Kompleksitas Dokumen Audit

No Pernyataan STS TS CS S SS

1. Banyaknya dokumen audit mendorong saya untuk

mengabaikan beberapa dokumen penting yang

harus diuji.

2. Banyaknya dokumen audit mendorong saya untuk

menggunakan pertimbangan auditor dalam

menguji akun atau transaksi untuk memperoleh

keyakinan tentang kualitas informasi yang

disajikan.

3. Banyaknya dokumen audit menyebabkan

bertambahnya jumlah dan ukuran sampel yang

harus diuji untuk memperoleh pertimbangan

auditor yang cukup dan memadai.

4. Banyaknya dokumen audit mendorong saya untuk

fokus pada akun atau transaksi yang besar dan

berisiko tinggi serta mengabaikan beberapa akun

atau transaksi lainnya yang berisiko rendah.

Page 159: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

139

5. Bukti audit yang tidak terstruktur dan

membingungkan serta lemahnya pengendalian

intern mendorong saya untuk menambah langkah

atau prosedur audit untuk memperoleh bukti yang

cukup dan memadai.

6. Kompleksitas dokumen audit mendorong saya

untuk memberikan perhatian lebih pada bukti

audit yang relevan dengan temuan audit serta

mengabaikan bukti audit yang tidak relevan.

7. Bukti audit yang berbeda-beda dan saling terkait

satu dengan yang lainnya membuat saya sulit

mengkorelasikan antara bukti relevan dengan

bukti tidak relevan dengan tujuan audit.

Mohon periksa kembali semua jawaban Anda. Jangan sampai ada pertanyaan yang

terlewatkan. Terima kasih atas bantuan anda yang telah meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner ini.

Page 160: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

140

B. Identitas Responden

No Jenis Kelamin Usia (Tahun) Pendidikan Pengalaman (Tahun) Jabatan

1 Laki-laki 24 S1 2 Auditor Senior

2 Laki-laki 23 S1 2 Auditor Senior

3 Laki-laki 22 S1 2 Auditor Senior

4 Laki-laki 25 S1 2 Auditor Senior

5 Laki-laki 24 S1 2 Auditor Senior

6 Laki-laki 29 S1 4 Supervisor

7 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

8 Laki-laki 40 S1 9 Supervisor

9 Laki-laki 25 S1 2 Supervisor

10 Perempuan 26 S1 2 Auditor Senior

11 Laki-laki 32 S1 4 Auditor Senior

12 Laki-laki 34 S1 8 Supervisor

13 Perempuan 41 S2 2 Partner

14 Laki-laki 52 S1 5 Auditor Senior

15 Perempuan 23 S1 2 Auditor Senior

16 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

17 Perempuan 27 S1 5 Supervisor

18 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

19 Perempuan 25 S1 3 Supervisor

20 Laki-laki 51 S1 5 Auditor Senior

21 Perempuan 21 S1 2 Supervisor

22 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

23 Laki-laki 23 S1 2 Auditor Senior

24 Laki-laki 28 S2 6 Supervisor

25 Laki-laki 23 S1 2 Auditor Senior

26 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

27 Laki-laki 24 S1 2 Auditor Senior

28 Laki-laki 28 S1 3 Auditor Senior

29 Laki-laki 25 S1 2 Auditor Senior

30 Laki-laki 29 S2 3 Auditor Senior

31 Perempuan 27 S2 3 Auditor Senior

32 Laki-laki 29 S1 3 Auditor Senior

33 Laki-laki 32 S1 7 Supervisor

34 Perempuan 22 S1 2 Auditor Senior

35 Perempuan 21 S1 2 Auditor Senior

36 Perempuan 22 S1 2 Auditor Senior

37 Laki-laki 25 S1 2 Auditor Senior

38 Perempuan 23 S1 2 Auditor Senior

39 Perempuan 26 S1 3 Auditor Senior

40 Perempuan 25 S1 2 Auditor Senior

41 Perempuan 25 S1 2 Auditor Senior

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 161: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

141

No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pengalaman (Tahun) Jabatan

42 Perempuan 25 S1 3 Auditor Senior

43 Perempuan 28 S1 2 Auditor Senior

44 Perempuan 27 S1 2 Auditor Senior

45 Laki-laki 25 S1 2 Auditor Senior

46 Laki-laki 22 S2 2 Auditor Senior

47 Laki-laki 22 S1 2 Auditor Senior

48 Perempuan 21 S1 2 Auditor Senior

49 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

50 Perempuan 33 S1 2 Auditor Senior

51 Perempuan 21 S1 2 Auditor Senior

52 Laki-laki 23 S1 2 Auditor Senior

53 Laki-laki 21 S1 2 Auditor Senior

54 Perempuan 23 D3 2 Auditor Senior

55 Laki-laki 25 S1 2 Auditor Senior

56 Laki-laki 26 S1 2 Auditor Senior

57 Laki-laki 49 S1 10 Auditor Senior

58 Laki-laki 48 S1 6 Auditor Senior

59 Laki-laki 48 S1 5 Auditor Senior

60 Laki-laki 49 S1 5 Auditor Senior

61 Laki-laki 47 S1 10 Auditor Senior

62 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

63 Perempuan 23 S1 2 Supervisor

64 Laki-laki 23 S1 2 Auditor Senior

65 Laki-laki 24 S1 2 Auditor Senior

66 Perempuan 27 S1 3 Auditor Senior

67 Laki-laki 50 S1 5 Auditor Senior

68 Perempuan 23 S1 3 Auditor Senior

69 Laki-laki 40 S1 5 Auditor Senior

70 Laki-laki 40 S1 7 Auditor Senior

71 Laki-laki 28 S1 3 Auditor Senior

72 Perempuan 36 S2 6 Manajer

73 Laki-laki 43 S1 7 Auditor Senior

74 Laki-laki 34 S1 5 Auditor Senior

75 Laki-laki 25 S1 2 Auditor Senior

76 Perempuan 25 S1 3 Auditor Senior

77 Laki-laki 24 S1 2 Auditor Senior

78 Laki-laki 26 S1 4 Auditor Senior

79 Perempuan 28 S1 2 Auditor Senior

80 Perempuan 37 S1 5 Auditor Senior

81 Laki-laki 33 S1 5 Auditor Senior

82 Laki-laki 26 S1 2 Partner

83 Laki-laki 33 S1 3 Auditor Senior

84 Perempuan 33 S1 2 Auditor Senior

85 Perempuan 32 S1 3 Auditor Senior

Page 162: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

142

C. Jawaban Responden

1. Variabel Metode Sampling Audit (Y)

Keterangan : 0 = Metode sampling non-statistik

1 = Metode sampling statistik

No Metode Sampling

No Metode Sampling

No Metode Sampling

1 0 31 0 61 0

2 0 32 0 62 1

3 0 33 0 63 1

4 0 34 0 64 1

5 1 35 0 65 1

6 0 36 0 66 0

7 1 37 1 67 1

8 0 38 0 68 0

9 0 39 0 69 0

10 0 40 1 70 0

11 0 41 1 71 0

12 0 42 0 72 0

13 0 43 0 73 0

14 1 44 0 74 0

15 0 45 0 75 0

16 1 46 0 76 0

17 0 47 0 77 1

18 1 48 0 78 0

19 0 49 1 79 1

20 1 50 0 80 0

21 0 51 0 81 1

22 1 52 0 82 0

23 0 53 0 83 0

24 0 54 0 84 0

25 0 55 0 85 0

26 1 56 0

27 0 57 0

28 1 58 0

29 0 59 0

30 0 60 0

Page 163: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

143

2. Variabel Persepsi Mengenai Sampling Statistik (X1)

No PMSS 1 PMSS 2 PMSS 3 PMSS 4 PMSS 5 PMSS 6 PMSS 7 TOT PMSS

1 4 4 4 4 4 4 5 29

2 4 4 4 4 4 4 5 29

3 4 3 2 5 1 2 1 18

4 4 4 5 4 4 4 4 29

5 2 1 4 4 1 3 1 16

6 5 4 3 2 4 4 3 25

7 2 2 3 2 2 2 2 15

8 4 4 3 2 4 4 2 23

9 5 5 5 5 5 5 5 35

10 4 4 2 2 4 4 3 23

11 5 4 3 2 5 4 3 26

12 5 4 3 2 4 4 3 25

13 5 5 5 5 5 5 5 35

14 2 2 3 2 2 2 2 15

15 3 3 4 4 5 4 4 27

16 2 2 3 2 2 2 2 15

17 5 5 5 5 5 5 5 35

18 2 2 3 2 2 2 2 15

19 4 3 4 4 4 4 4 27

20 2 2 3 2 2 2 2 15

21 4 4 3 2 4 3 2 22

22 2 2 3 2 2 2 2 15

23 4 4 3 3 3 5 2 24

24 5 5 5 5 5 5 5 35

25 4 4 3 3 3 5 2 24

26 2 2 3 2 2 2 2 15

27 4 3 3 3 4 4 3 24

28 2 2 2 2 2 2 4 16

29 4 3 2 2 3 2 4 20

30 4 2 2 2 2 2 4 18

31 4 4 2 5 5 5 5 30

32 4 4 2 4 4 4 4 26

33 5 4 5 1 3 4 4 26

34 4 5 5 4 5 4 4 31

35 4 3 4 4 3 3 3 24

36 4 4 4 4 5 4 4 29

37 5 5 3 3 4 4 4 28

38 4 4 5 4 5 5 4 31

39 4 4 4 4 4 4 4 28

40 1 1 1 1 1 1 1 7

41 1 1 1 1 1 1 1 7

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 164: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

144

No PMSS 1 PMSS 2 PMSS 3 PMSS 4 PMSS 5 PMSS 6 PMSS 7 TOT PMSS

42 5 4 2 4 4 4 3 26

43 5 4 2 4 4 5 3 27

44 5 4 2 4 4 5 3 27

45 5 5 2 4 4 5 5 30

46 5 5 2 4 4 4 5 29

47 4 4 3 3 3 4 4 25

48 3 2 3 3 1 2 5 19

49 2 2 3 2 2 2 2 15

50 5 4 2 4 3 3 3 24

51 4 4 4 4 4 3 4 27

52 5 4 2 4 3 3 3 24

53 5 4 2 4 3 3 3 24

54 4 4 4 4 4 3 4 27

55 3 3 3 4 4 4 3 24

56 4 4 4 4 4 4 4 28

57 3 3 3 3 3 3 3 21

58 4 4 3 3 4 4 3 25

59 4 3 4 4 3 4 3 25

60 4 4 4 4 4 4 3 27

61 4 4 3 4 3 3 4 25

62 2 2 3 2 2 2 2 15

63 2 2 3 2 4 3 2 18

64 1 2 3 5 5 5 4 25

65 4 2 4 3 3 3 4 23

66 3 3 3 3 2 3 3 20

67 2 2 3 2 2 2 2 15

68 3 4 3 3 4 4 4 25

69 4 5 3 3 4 2 4 25

70 5 5 3 3 4 2 4 26

71 5 4 3 3 4 2 4 25

72 4 4 3 3 4 2 4 24

73 5 4 3 2 4 2 4 24

74 4 3 4 4 4 3 4 26

75 3 2 3 3 4 3 3 21

76 3 4 3 3 3 4 3 23

77 2 3 3 3 3 4 3 21

78 4 4 4 4 3 4 4 27

79 2 2 3 2 3 2 3 17

80 3 3 2 3 3 3 3 20

81 3 2 2 2 3 2 2 16

82 4 4 4 4 4 2 2 24

83 4 3 4 5 4 4 4 28

84 4 5 3 5 3 3 3 26

85 4 4 4 4 4 4 4 28

Page 165: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

145

3. Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit (X2)

No PMRA 1 PMRA 2 PMRA 3 PMRA 4 PMRA 5 PMRA 6 PMRA 7 PMRA 8 TOT PMRA

1 2 2 4 4 4 4 4 5 29

2 2 2 4 4 4 4 4 4 28

3 3 4 5 3 5 3 5 4 32

4 2 2 5 4 4 4 4 4 29

5 1 1 4 4 4 1 4 4 23

6 5 5 5 5 5 5 4 4 38

7 3 2 4 4 4 4 3 3 27

8 4 4 5 4 5 4 5 4 35

9 5 5 5 5 5 5 5 5 40

10 5 4 4 4 4 4 4 4 33

11 5 4 5 4 5 5 4 5 37

12 5 5 5 5 5 5 4 4 38

13 5 5 5 5 5 5 5 5 40

14 3 2 4 4 4 4 3 3 27

15 5 4 4 4 4 4 4 4 33

16 3 2 4 4 4 4 3 3 27

17 5 5 5 5 5 5 5 5 40

18 3 2 4 4 4 4 3 3 27

19 4 2 3 4 4 4 4 4 29

20 3 2 4 4 4 4 3 3 27

21 4 4 5 3 3 2 5 4 30

22 3 2 4 4 4 4 3 3 27

23 4 3 5 3 5 5 5 5 35

24 5 5 5 5 5 5 5 5 40

25 4 3 5 3 5 5 5 5 35

26 3 2 4 4 4 4 3 3 27

27 4 2 4 2 2 4 4 2 24

28 4 4 4 3 3 4 4 4 30

29 3 2 4 3 4 4 4 5 29

30 3 2 5 3 5 4 4 4 30

31 4 2 5 5 5 5 5 5 36

32 4 2 4 3 4 4 4 5 30

33 3 2 4 2 5 4 4 4 28

34 2 3 5 3 5 4 5 5 32

35 5 2 5 3 5 4 5 4 33

36 3 3 5 4 4 4 5 5 33

37 5 4 5 2 5 5 5 4 35

38 3 3 5 2 5 4 5 5 32

39 4 4 4 4 4 4 4 4 32

40 5 5 5 5 5 4 5 5 39

41 5 5 5 5 5 4 5 2 36

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 166: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

146

No PMRA 1 PMRA 2 PMRA 3 PMRA 4 PMRA 5 PMRA 6 PMRA 7 PMRA 8 TOT PMRA

42 5 2 5 2 4 5 5 2 30

43 5 2 5 2 4 5 5 2 30

44 4 2 5 2 4 4 5 2 28

45 4 2 5 4 5 4 5 5 34

46 4 2 5 4 5 4 5 5 34

47 3 2 4 4 4 4 5 2 28

48 5 1 5 3 5 3 4 5 31

49 3 2 4 4 4 4 3 3 27

50 4 2 3 1 4 4 3 2 23

51 4 3 4 2 4 4 4 4 29

52 4 3 2 1 4 3 4 3 24

53 4 2 3 1 4 4 3 2 23

54 4 3 4 2 4 4 4 4 29

55 4 4 5 3 4 4 5 3 32

56 4 4 4 4 4 4 4 4 32

57 3 3 3 3 3 3 3 3 24

58 3 4 4 4 3 3 3 3 27

59 3 4 3 3 4 3 4 3 27

60 3 4 3 4 4 4 3 4 29

61 4 3 4 3 3 3 4 3 27

62 3 2 4 4 4 4 3 3 27

63 2 3 3 3 2 4 4 4 25

64 5 3 5 3 4 5 4 4 33

65 4 4 4 4 4 3 3 4 30

66 4 2 4 4 4 3 3 2 26

67 3 2 4 4 4 4 3 3 27

68 4 4 4 4 4 4 4 4 32

69 5 2 5 4 5 4 5 5 35

70 4 1 4 4 4 4 5 5 31

71 5 1 5 4 4 4 5 5 33

72 4 2 5 3 4 3 5 5 31

73 5 1 5 3 4 4 5 4 31

74 4 3 4 3 4 4 3 4 29

75 3 4 4 3 3 3 4 3 27

76 3 3 3 4 3 4 3 3 26

77 4 4 3 3 3 4 5 3 29

78 4 3 4 4 3 4 3 4 29

79 2 2 5 5 5 4 5 5 33

80 4 4 4 4 4 4 5 4 33

81 3 3 4 3 3 3 4 3 26

82 4 2 5 5 5 4 5 4 34

83 4 3 4 4 4 3 4 5 31

84 3 4 5 3 4 4 5 2 30

85 4 4 4 4 4 4 4 4 32

Page 167: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

147

4. Variabel Tekanan Waktu (X3)

No TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 5 TOTAL TW

1 5 5 5 5 5 25

2 5 5 5 5 5 25

3 2 5 4 3 4 18

4 4 4 4 4 4 20

5 4 1 1 2 4 12

6 5 4 3 2 4 18

7 3 4 3 4 4 18

8 4 4 2 2 4 16

9 5 5 5 5 5 25

10 4 4 1 1 4 14

11 5 4 2 1 4 16

12 5 4 3 2 4 18

13 5 5 5 5 5 25

14 3 4 3 4 4 18

15 4 5 4 3 3 19

16 3 4 3 4 4 18

17 5 5 5 5 5 25

18 3 4 3 4 4 18

19 4 4 2 2 4 16

20 3 4 3 4 4 18

21 4 4 3 2 3 16

22 3 4 3 4 4 18

23 3 5 3 4 5 20

24 5 5 5 5 5 25

25 3 5 3 4 5 20

26 3 4 3 4 4 18

27 3 4 3 4 4 18

28 4 4 3 2 4 17

29 3 4 2 3 3 15

30 1 4 2 3 3 13

31 4 4 3 3 4 18

32 3 4 3 3 4 17

33 4 3 3 4 4 18

34 5 5 5 3 4 22

35 3 5 3 3 4 18

36 4 5 5 2 4 20

37 4 4 4 4 2 18

38 5 5 5 2 4 21

39 4 4 4 4 4 20

40 2 4 2 2 3 13

41 2 5 2 3 5 17

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 168: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

148

No TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 5 TOTAL TW

42 4 4 4 4 4 20

43 5 5 5 5 5 25

44 5 5 5 5 5 25

45 4 4 4 4 4 20

46 5 5 5 5 5 25

47 3 4 2 3 4 16

48 3 5 4 5 4 21

49 3 4 3 4 4 18

50 3 5 4 4 3 19

51 3 5 3 2 4 17

52 3 4 2 5 4 18

53 3 5 4 4 3 19

54 3 5 3 2 4 17

55 2 5 3 4 5 19

56 4 4 4 4 4 20

57 3 3 3 3 3 15

58 3 3 3 3 3 15

59 3 4 3 4 4 18

60 3 3 3 3 3 15

61 4 3 2 3 4 16

62 3 4 3 4 4 18

63 3 4 5 4 3 19

64 1 5 1 1 5 13

65 3 3 3 4 4 17

66 2 3 2 2 4 13

67 3 4 3 4 4 18

68 4 4 3 4 4 19

69 3 4 3 2 4 16

70 2 4 3 2 4 15

71 4 4 2 2 4 16

72 3 4 2 2 4 15

73 4 4 2 2 4 16

74 4 3 4 4 4 19

75 4 3 3 4 3 17

76 3 4 3 4 4 18

77 3 3 4 3 3 16

78 4 4 4 4 4 20

79 2 4 2 2 5 15

80 2 4 2 2 4 14

81 3 4 2 3 3 15

82 2 4 5 2 5 18

83 3 4 4 5 4 20

84 5 5 4 4 4 22

85 4 4 2 2 4 16

Page 169: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

149

5. Variabel Pengalaman (X4)

Keterangan : 1 = Auditor Junior 3 = Supervisor 5 = Partner

2 = Auditor Senior 4 = Manajer

No Pengalaman

No Pengalaman

No Pengalaman

1 2 31 2 61 2

2 2 32 2 62 2

3 2 33 3 63 3

4 2 34 2 64 2

5 2 35 2 65 2

6 3 36 2 66 2

7 2 37 2 67 2

8 3 38 2 68 2

9 3 39 2 69 2

10 2 40 2 70 2

11 2 41 2 71 2

12 3 42 2 72 4

13 5 43 2 73 2

14 2 44 2 74 2

15 2 45 2 75 2

16 2 46 2 76 2

17 3 47 2 77 2

18 2 48 2 78 2

19 3 49 2 79 2

20 2 50 2 80 2

21 3 51 2 81 2

22 2 52 2 82 5

23 2 53 2 83 2

24 3 54 2 84 2

25 2 55 2 85 2

26 2 56 2

27 2 57 2

28 2 58 2

29 2 59 2

30 2 60 2

Page 170: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

150

6. Variabel Kompleksitas Dokumen Audit (X5)

No KDA 1 KDA 2 KDA 3 KDA 4 KDA 5 KDA 6 KDA 7 TOT KDA

1 4 4 4 4 4 4 4 28

2 4 4 4 2 4 4 4 26

3 4 3 4 3 4 5 3 26

4 2 4 4 2 4 2 4 22

5 4 4 1 1 4 4 1 19

6 1 5 4 1 4 1 2 18

7 3 4 4 3 4 4 4 26

8 2 4 4 1 4 2 2 19

9 5 5 5 5 5 5 5 35

10 2 4 4 2 5 2 2 21

11 3 4 5 1 3 2 2 20

12 1 5 4 1 4 1 2 18

13 5 5 5 5 5 5 5 35

14 3 4 4 3 4 4 4 26

15 4 3 3 3 4 4 4 25

16 3 4 4 3 4 4 4 26

17 5 5 5 5 5 5 5 35

18 3 4 4 3 4 4 4 26

19 4 3 4 3 4 4 4 26

20 3 4 4 3 4 4 4 26

21 2 3 4 4 4 3 3 23

22 3 4 4 3 4 4 4 26

23 3 5 4 4 5 4 3 28

24 5 5 5 5 5 5 5 35

25 3 5 4 4 5 4 3 28

26 3 4 4 3 4 4 4 26

27 2 4 4 3 4 4 2 23

28 2 4 4 2 4 4 4 24

29 1 2 4 4 4 3 4 22

30 1 3 4 4 4 4 3 23

31 2 3 4 3 5 5 2 24

32 2 4 4 3 5 5 3 26

33 4 3 5 4 4 4 2 26

34 2 3 4 4 5 3 4 25

35 2 4 4 3 4 4 4 25

36 2 4 3 4 5 2 4 24

37 2 5 3 4 5 4 4 27

38 2 4 3 4 5 2 4 24

39 4 4 4 4 4 4 4 28

40 1 2 3 1 3 4 2 16

41 1 5 5 2 1 2 1 17

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 171: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

151

No KDA 1 KDA 2 KDA 3 KDA 4 KDA 5 KDA 6 KDA 7 TOTAL KDA

42 2 5 3 2 4 4 2 22

43 2 5 4 2 4 4 2 23

44 2 4 5 2 5 4 2 24

45 1 4 5 5 4 4 2 25

46 1 4 5 5 5 4 2 26

47 3 4 4 2 4 2 3 22

48 3 4 5 4 5 2 4 27

49 3 4 4 3 4 4 4 26

50 4 3 5 2 4 3 3 24

51 2 3 4 4 4 4 4 25

52 4 3 5 2 4 3 3 24

53 4 3 5 2 4 3 3 24

54 2 3 4 4 4 4 4 25

55 2 4 4 3 4 4 2 23

56 4 4 4 4 4 4 4 28

57 3 3 3 4 3 3 4 23

58 3 3 3 3 3 3 3 21

59 4 4 3 3 4 3 3 24

60 3 4 3 3 4 3 4 24

61 3 3 3 3 4 3 3 22

62 3 4 4 3 4 4 4 26

63 2 3 3 4 3 4 3 22

64 5 4 4 4 5 4 4 30

65 4 4 4 4 4 4 3 27

66 2 3 3 2 5 3 2 20

67 3 4 4 3 4 4 4 26

68 2 3 3 2 4 4 4 22

69 1 4 4 4 4 4 2 23

70 1 3 4 5 4 4 2 23

71 1 4 4 4 5 5 2 25

72 2 3 4 4 4 4 3 24

73 1 4 5 4 4 5 2 25

74 4 4 4 4 4 4 4 28

75 4 3 3 4 3 4 3 24

76 3 3 4 3 4 3 4 24

77 3 4 3 3 4 3 4 24

78 4 4 4 4 4 4 4 28

79 2 4 2 3 5 3 2 21

80 2 4 4 4 4 4 2 24

81 2 3 3 3 3 3 3 20

82 2 4 4 2 4 4 4 24

83 4 4 5 4 4 4 5 30

84 3 4 5 2 5 4 5 28

85 2 4 4 4 4 2 2 22

Page 172: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

152

LAMPIRAN 5

Output Hasil Pengujian

Data

Page 173: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

153

A. Uji Validitas

1. Variabel Persepsi mengenai Sampling Statistik (X1)

Correlations

PMSS 1 PMSS 2 PMSS 3 PMSS 4 PMSS 5 PMSS 6 PMSS 7

Total

PMSS

PMSS 1 Pearson Correlation 1 ,836** ,223

* ,449

** ,593

** ,515

** ,549

** ,784

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,041 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

PMSS 2 Pearson Correlation ,836** 1 ,308

** ,518

** ,706

** ,607

** ,594

** ,856

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

PMSS 3 Pearson Correlation ,223* ,308

** 1 ,398

** ,437

** ,387

** ,404

** ,568

**

Sig. (2-tailed) ,041 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

PMSS 4 Pearson Correlation ,449** ,518

** ,398

** 1 ,508

** ,590

** ,520

** ,740

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

PMSS 5 Pearson Correlation ,593** ,706

** ,437

** ,508

** 1 ,697

** ,625

** ,850

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

PMSS 6 Pearson Correlation ,515** ,607

** ,387

** ,590

** ,697

** 1 ,487

** ,799

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

PMSS 7 Pearson Correlation ,549** ,594

** ,404

** ,520

** ,625

** ,487

** 1 ,776

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

Total

PMSS

Pearson Correlation ,784** ,856

** ,568

** ,740

** ,850

** ,799

** ,776

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 174: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

154

2. Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit (X2)

Correlations

PMRA 1 PMRA 2 PMRA 3 PMRA 4 PMRA 5 PMRA 6 PMRA 7 PMRA 8

Total

PMRA

PMRA 1 Pearson Correlation 1 ,344** ,344

** ,034 ,302

** ,445

** ,346

** ,133 ,604

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,758 ,005 ,000 ,001 ,225 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

PMRA 2 Pearson Correlation ,344** 1 ,092 ,269

* ,104 ,210 ,177 ,104 ,535

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,403 ,013 ,343 ,054 ,104 ,342 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

PMRA 3 Pearson Correlation ,344** ,092 1 ,281

** ,601

** ,348

** ,637

** ,392

** ,709

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,403 ,009 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

PMRA 4 Pearson Correlation ,034 ,269* ,281

** 1 ,288

** ,162 ,040 ,356

** ,528

**

Sig. (2-tailed) ,758 ,013 ,009 ,008 ,138 ,713 ,001 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

PMRA 5 Pearson Correlation ,302** ,104 ,601

** ,288

** 1 ,404

** ,428

** ,466

** ,691

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,343 ,000 ,008 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

PMRA 6 Pearson Correlation ,445** ,210 ,348

** ,162 ,404

** 1 ,235

* ,163 ,569

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,054 ,001 ,138 ,000 ,030 ,136 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

PMRA 7 Pearson Correlation ,346** ,177 ,637

** ,040 ,428

** ,235

* 1 ,396

** ,636

**

Sig. (2-tailed) ,001 ,104 ,000 ,713 ,000 ,030 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

PMRA 8 Pearson Correlation ,133 ,104 ,392** ,356

** ,466

** ,163 ,396

** 1 ,623

**

Sig. (2-tailed) ,225 ,342 ,000 ,001 ,000 ,136 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

Total

PMRA

Pearson Correlation ,604** ,535

** ,709

** ,528

** ,691

** ,569

** ,636

** ,623

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 175: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

155

3. Variabel Tekanan Waktu (X3)

Correlations

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW 5 Total TW

TW 1 Pearson Correlation 1 ,148 ,488** ,255

* ,190 ,644

**

Sig. (2-tailed) ,177 ,000 ,019 ,081 ,000

N 85 85 85 85 85 85

TW 2 Pearson Correlation ,148 1 ,463** ,234

* ,418

** ,602

**

Sig. (2-tailed) ,177 ,000 ,031 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85

TW 3 Pearson Correlation ,488** ,463

** 1 ,598

** ,209 ,857

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,055 ,000

N 85 85 85 85 85 85

TW 4 Pearson Correlation ,255* ,234

* ,598

** 1 ,218

* ,739

**

Sig. (2-tailed) ,019 ,031 ,000 ,045 ,000

N 85 85 85 85 85 85

TW 5 Pearson Correlation ,190 ,418** ,209 ,218

* 1 ,507

**

Sig. (2-tailed) ,081 ,000 ,055 ,045 ,000

N 85 85 85 85 85 85

Total TW Pearson Correlation ,644** ,602

** ,857

** ,739

** ,507

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 176: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

156

4. Variabel Kompleksitas Dokumen Audit (X5)

Correlations

KDA 1 KDA 2 KDA 3 KDA 4 KDA 5 KDA 6 KDA 7 Total KDA

KDA 1 Pearson Correlation 1 ,128 ,121 ,174 ,131 ,285** ,541

** ,660

**

Sig. (2-tailed) ,243 ,269 ,112 ,231 ,008 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

KDA 2 Pearson Correlation ,128 1 ,207 ,032 ,264* ,015 ,050 ,351

**

Sig. (2-tailed) ,243 ,057 ,770 ,015 ,894 ,651 ,001

N 85 85 85 85 85 85 85 85

KDA 3 Pearson Correlation ,121 ,207 1 ,209 ,114 ,141 ,146 ,443**

Sig. (2-tailed) ,269 ,057 ,055 ,299 ,199 ,183 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

KDA 4 Pearson Correlation ,174 ,032 ,209 1 ,291** ,443

** ,344

** ,659

**

Sig. (2-tailed) ,112 ,770 ,055 ,007 ,000 ,001 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

KDA 5 Pearson Correlation ,131 ,264* ,114 ,291

** 1 ,226

* ,240

* ,506

**

Sig. (2-tailed) ,231 ,015 ,299 ,007 ,038 ,027 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

KDA 6 Pearson Correlation ,285** ,015 ,141 ,443

** ,226

* 1 ,247

* ,614

**

Sig. (2-tailed) ,008 ,894 ,199 ,000 ,038 ,023 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

KDA 7 Pearson Correlation ,541** ,050 ,146 ,344

** ,240

* ,247

* 1 ,695

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,651 ,183 ,001 ,027 ,023 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

Total

KDA

Pearson Correlation ,660** ,351

** ,443

** ,659

** ,506

** ,614

** ,695

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 85 85 85 85 85 85 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 177: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

157

B. Uji Reliabilitas

1. Variabel Persepsi Mengenai Sampling Statistik (X1)

Reliability Statistiks

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

,886 ,884 7

Item Statistiks

Mean Std. Deviation N

PMSS 1 3,6588 1,12919 85

PMSS 2 3,4118 1,08336 85

PMSS 3 3,1647 ,93665 85

PMSS 4 3,2353 1,07623 85

PMSS 5 3,4118 1,08336 85

PMSS 6 3,3294 1,09532 85

PMSS 7 3,2941 1,06708 85

Item-Total Statistiks

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PMSS 1 19,8471 24,322 ,687 ,707 ,868

PMSS 2 20,0941 23,729 ,791 ,777 ,855

PMSS 3 20,3412 27,989 ,443 ,263 ,895

PMSS 4 20,2706 25,224 ,636 ,444 ,875

PMSS 5 20,0941 23,801 ,783 ,661 ,856

PMSS 6 20,1765 24,361 ,711 ,573 ,865

PMSS 7 20,2118 24,836 ,684 ,494 ,869

Scale Statistiks

Mean Variance Std. Deviation N of Items

23,5059 33,253 5,76654 7

Page 178: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

158

2. Variabel Persepsi Mengenai Risiko Audit (X2)

Reliability Statistiks

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

,740 ,765 8

Item Statistiks

Mean Std. Deviation N

PMRA 1 3,7647 ,93410 85

PMRA 2 2,9176 1,12559 85

PMRA 3 4,3059 ,70750 85

PMRA 4 3,5294 ,97086 85

PMRA 5 4,1412 ,70968 85

PMRA 6 3,9529 ,68844 85

PMRA 7 4,1647 ,78448 85

PMRA 8 3,8118 ,98191 85

Item-Total Statistiks

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

PMRA 1 26,8235 13,576 ,431 ,337 ,714

PMRA 2 27,6706 13,652 ,300 ,224 ,750

PMRA 3 26,2824 13,729 ,607 ,582 ,687

PMRA 4 27,0588 14,080 ,328 ,297 ,736

PMRA 5 26,4471 13,822 ,585 ,468 ,691

PMRA 6 26,6353 14,615 ,441 ,292 ,714

PMRA 7 26,4235 13,866 ,502 ,502 ,702

PMRA 8 26,7765 13,271 ,444 ,335 ,712

Scale Statistiks

Mean Variance Std. Deviation N of Items

30,5882 17,412 4,17274 8

Page 179: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

159

3. Variabel Tekanan Waktu (X3)

Reliability Statistiks

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,704 ,704 5

Item Statistiks

Mean Std. Deviation N

TW 1 3,4824 ,98333 85

TW 2 4,1529 ,71557 85

TW 3 3,2353 1,07623 85

TW 4 3,3294 1,11684 85

TW 5 4,0000 ,63621 85

Item-Total Statistiks

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

TW 1 14,7176 6,824 ,397 ,268 ,684

TW 2 14,0471 7,641 ,424 ,348 ,674

TW 3 14,9647 5,201 ,707 ,577 ,531

TW 4 14,8706 5,900 ,494 ,380 ,646

TW 5 14,2000 8,210 ,333 ,216 ,702

Scale Statistiks

Mean Variance Std. Deviation N of Items

18,2000 9,829 3,13506 5

Page 180: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

160

4. Variabel Kompleksitas Dokumen Audit (X5)

Reliability Statistiks

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

,655 ,646 7

Item Statistiks

Mean Std. Deviation N

KDA 1 2,7176 1,12981 85

KDA 2 3,8118 ,69854 85

KDA 3 3,9412 ,74567 85

KDA 4 3,1882 1,06340 85

KDA 5 4,1294 ,65079 85

KDA 6 3,6118 ,91410 85

KDA 7 3,2471 1,01073 85

Item-Total Statistiks

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

KDA 1 21,9294 8,947 ,420 ,336 ,602

KDA 2 20,8353 11,782 ,166 ,124 ,666

KDA 3 20,7059 11,234 ,255 ,092 ,647

KDA 4 21,4588 9,132 ,436 ,299 ,595

KDA 5 20,5176 11,110 ,353 ,180 ,627

KDA 6 21,0353 9,844 ,416 ,252 ,603

KDA 7 21,4000 9,005 ,501 ,373 ,572

Scale Statistiks

Mean Variance Std. Deviation N of Items

24,6471 13,064 3,61447 7

Page 181: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

161

C. Uji Regresi Logistik

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 85 100,0

Missing Cases 0 ,0

Total 85 100,0

Unselected Cases 0 ,0

Total 85 100,0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

,00 0

1,00 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 95,213 -1,012

2 95,044 -1,112

3 95,044 -1,114

4 95,044 -1,114

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 95,044

c. Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Page 182: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

162

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Metode Sampling Percentage

Correct ,00 1,00

Step 0 Metode Sampling ,00 64 0 100,0

1,00 21 0 ,0

Overall Percentage 75,3

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -1,114 ,251 19,635 1 ,000 ,328

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables TOTPMSS 43,085 1 ,000

TOTPMRA 4,089 1 ,043

TOTTW 5,939 1 ,015

TOT_PNG 2,266 1 ,132

TOTKDA ,549 1 ,459

Overall Statistiks 50,435 5 ,000

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant TOTPMSS TOTPMRA TOTTW TOT_PNG TOTKDA

Step 1 1 50,349 ,780 -,267 ,022 ,009 -,078 ,155

2 39,452 2,243 -,404 ,009 -,064 -,040 ,269

3 36,048 4,068 -,502 -,027 -,190 ,055 ,393

4 35,398 5,241 -,563 -,057 -,272 ,163 ,477

5 35,366 5,552 -,582 -,066 -,291 ,204 ,499

6 35,366 5,570 -,583 -,067 -,292 ,207 ,501

7 35,366 5,570 -,583 -,067 -,292 ,207 ,501

a. Method: Enter

Page 183: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

163

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 95,044

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 59,677 5 ,000

Block 59,677 5 ,000

Model 59,677 5 ,000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 35,366a ,504 ,749

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter

estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 13,661 7 ,058

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Metode Sampling = ,00 Metode Sampling = 1,00

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 9 8,995 0 ,005 9

2 9 8,988 0 ,012 9

3 8 8,923 1 ,077 9

4 9 8,848 0 ,152 9

5 10 9,624 0 ,376 10

6 9 8,353 0 ,647 9

7 6 6,700 3 2,300 9

8 4 3,097 5 5,903 9

9 0 ,473 12 11,527 12

Page 184: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

164

Classification Tablea

Observed

Predicted

Metode Sampling Percentage

Correct ,00 1,00

Step 1 Metode Sampling ,00 60 4 93,8

1,00 5 16 76,2

Overall Percentage 89,4

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a TOTPMSS -,583 ,141 17,063 1 ,000 ,558

TOTPMRA -,067 ,139 ,232 1 ,630 ,935

TOTTW -,292 ,213 1,875 1 ,171 ,747

TOT_PNG ,207 ,969 ,046 1 ,831 1,230

TOTKDA ,501 ,225 4,954 1 ,026 1,650

Constant 5,570 5,148 1,171 1 ,279 262,509

a. Variable(s) entered on step 1: TOTPMSS, TOTPMRA, TOTTW, TOT_PNG, TOTKDA.

Correlation Matrix

Constant TOTPMSS TOTPMRA TOTTW TOT_PNG TOTKDA

Step 1 Constant 1,000 -,048 -,511 -,284 -,324 -,226

TOTPMSS -,048 1,000 ,074 ,183 -,267 -,556

TOTPMRA -,511 ,074 1,000 ,140 -,092 -,359

TOTTW -,284 ,183 ,140 1,000 -,203 -,500

TOT_PNG -,324 -,267 -,092 -,203 1,000 ,265

TOTKDA -,226 -,556 -,359 -,500 ,265 1,000

Page 185: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN METODE SAMPLING …

165

Step number: 1

Observed Groups and Predicted Probabilities

32 + +

I I

I I

F I I

R 24 +0 +

E I0 I

Q I0 I

U I0 I

E 16 +0 +

N I0 I

C I00 I

Y I00 1 I

8 +00 0 1 +

I00 0 1 I

I00000 1 I

I0000000 0000 0 0 00 1 0 1 10 0 1 1 010 1 111 I

Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+----------

Prob: 0 ,1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 1

Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111

Predicted Probability is of Membership for 1,00

The Cut Value is ,50

Symbols: 0 - ,00

1 - 1,00

Each Symbol Represents 2 Cases.