Upload
gilang-irwansyah
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 F1 gilang
1/15
USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
Tanggal : 30 Oktober 2015
Kode Kegiatan : 1
Uraian Kegiatan : !en"#l#$an Ke%e$atan Re&rod#k%i !ria di 'alai (e%a (a)#$an*
Tenggarang 'ondo)o%o 2015
'A' +
!EN(AHU,UAN
1-1 ,atar 'elakang
Masalah remaja (usia >10-1,9 tahun) merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam
pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja terjadi, karena mereka tidak dipersiapkan
mengenai pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa
anak ke deasa. Masalah kesehatan remaja men!akup aspek "isik biologis dan mental, sosial.
#erubahan "isik yang pesat dan perubahan endokrin$hormonal yang sangat dramatik merupakan
pemi!u masalah kesehatan remaja serius karena timbuhnya dorongan moti%asi seksual yang
menjadikan remaja raan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan
remaja dengan segala konsekuensinya yaitu& hubungan seks pranikah, aborsi, #M' I*-+I'
serta narkotika.
#ermasalahan remaja seringkali berakar dari kurangnya in"ormasi dan pemahaman serta
kesadaran untuk men!apai sehat se!ara reproduksi. i sisi lain, remaja sendiri mengalami
perubahan "isik yang !epat. +kses untuk mendapatkan in"ormasi bagi remaja banyak yang
tertutup. engan memperluas akses in"ormasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang benar
dan jujur bagi remaja akan membuat remaja makin sadar terhadap tanggung jaab perilaku
reproduksinya. engan makin banyaknya persoalan kesehatan reproduksi remaja, maka
pemberian in"ormasi, layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi sangat
penting.
7/25/2019 F1 gilang
2/15
'A' 2
T+N.AUAN !USTAKA
2-1!engertian Ke%e$atan Re&rod#k%i
#ada dasarnya kesehatan reproduksi merupakan unsur yang dasar dan penting dalam
kesehatan umum, baik untuk laki-laki dan perempuan. 'elain itu, kesehatan reproduksi juga
merupakan syarat ensensial bagi kesehatan bayi, anak-anak, remaja, orang deasa bahkan orang-
orang yang berusia setelah masa reproduksi.
eproduksi se!ara sederhana dapat diartikan sebagai kemampun untukmembuat kembali.
alam kaitannya dengan kesehatan, reproduksi diartikan sebagai kemampuan seseorang
memperoleh keturunan.
Menurut / dan I2# (International conference on Population andDevelopment) 1993
yang diselenggarakan di 4airo kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluru,
meliputi aspek "isik, mental dan sosial dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan
segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, "ungsinya maupun proses reproduksi itu
sendiri. 'esuai dengan de"inisi tersebut #elayanan kesehatan reproduksi se!ara luas
dide"inisikan sebagai konstelasi metode, teknik dan pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi dengan !ara men!egah dan meme!ahkan masalah kesehatan reproduksi.
Menurut Mariana +miruddin, de"inisi kesehatan reproduksi adalah sekumpulan metode,
teknik, dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui
pen!egahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi yang men!akup kesehatan seksual,
status kehidupan dan hubungan perorangan, bukan semata konsultasi dan peraatan yang
berkaitan dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.
Isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi kadang merupakan isu yang pelik dan
sensiti", seperti hak-hak reproduksi, kesehatan seksual, penyakit menular seksual (#M')
termasuk I* $ +I', kebutuhan khusus remaja, dan perluasan jangkauan pelayanan ke lapisan
masyarakat kurang mampu atau mereka yang tersisih. 4arena proses reprouksi terjadi melalui
hubungan seksual, de"inisi kesehatan reproduksi men!akup kesehatan seksual yang mengarah
pada peningkatan kualitas hidup dan hubungan antara indi%idu, jadi bukan hanya konseling dan
pelayanan untuk proses reproduksi dan #M'. alam aasan pengembangan kemanusiaan,
7/25/2019 F1 gilang
3/15
merumuskan pelayanan ksehatan reproduksi sangat penting mengingat dampaknya juga terasa
dalam kualitashidup pada generasi berikutnya. 'ejauh mana orang dapat menjalankan "ungsi dan
proses reproduksinya se!ara aman dan sehat sesunggunya ter!ermin dari kondisi kesehatan
selama siklus kehidupannya mulai dari saat konsepsi, masak anak, remaja, deasa hingga masa
paska usia reproduksi.
5adi dapat disimpulkan baha kesehatan reproduksi adalah suatu !ara untuk pen!egahan dan
penyelesaian masalah kesehatan reproduksi meliputi kesehatn "isik, mental, sosial dan bukan
sekedar tidak hanya konsultasi dan keperaatan yang berkaitan dengan reproduksi dan penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seks.
Menurut obert a%inghurst dalam sarlito, seorang remaja dalam menghadapi tugas-tugas
perkembangan sehubungan dengan perubahan-perubahan "isik dan peran sosial yang sedangterjadi pada dirinya. tugas-tugas itu adalah menerima kondisi "isiknya yang berubah.
6agi masa remaja aal, adanya kematangan jasmani (seksual) itu umumnya digunakan dan
dianggap sebagai !iri-!iri primer akan datangnyamasa remaja. +dapun !iri-!iri lain disebutnya
sebagai !iri-!iri sekunder dan !iri-!iri tertier.
2iri-!iri sekunder dapat disebutkan antara lain &
2iri-!iri sekunder #ria &
a. 7umbuh suburnya rambut, janggut, kumis, dan lain-lain.
b. 'elaput suara semakin membesar dan berat.
!. 6adan mulai membentuk segi tiga, urat-urat pun jadi kuat, dan muka bertambah persegi.
2iri-!iri sekunder anita &
a. #inggul semakin besar dan melebar.
b. 4elenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi (lemak).
!. 'uara menjadi bulat, merdu, dan tinggi.
d. Muka menjadi bulat dan berisi
7/25/2019 F1 gilang
4/15
+dapun !iri-!iri tertier antara lain, biasanya diujudkan dalam perubahan sikap dan
perilaku, !ontoh bagi pria ada perubahan mimik jika bi!ara, !ara berpakaian, !ara mengatur
rambut, bahasa yang diu!apkan, aktingnya dan lain-lain. 6agi anita, ada perubahan !ara bi!ara,
!ara tertaa, !ara pakaian, jalannya, dan lain-lain.
#rinsip-prinsip reproduksi yang meliputi menstruasi, kehamilan, proses melahirkan,
memelihara diri agar tetap tampil rapi dan bersih, bertingkah laku sopan dalam menjaga diri, dan
menghindari hubungan seksual sebelum menikah.
2-2R#ang ,ingk#& Ke%e$atan Re&rod#k%i
Menurut #rogram 4erja / ke I8 (199-:001) pada Mei 1993, masalah kesehatan
reproduksi ditinjau dari pendekatan keluarga meliputi &
a. #raktik tradisional yang berakibat buruk semasa anak-anak (seperti & mutilasi genital,
diskriminasi nilai anak).
b. Masalah kesehatan reproduksi remaja (kemungkinan besar dimulai sejak masa kanak-
kanak yang seringkali mun!ul dalam bentuk kehamilan remaja, kekerasan $ pele!ehan
seksual dan tindakan seksual tidak aman).
!. 7idak terpenuhinya kebutuhan ber-46, biasanya terkait dengan isu aborsi tidak aman.
d. Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak (sebagai kesatuan) selama kehamilan, persalinan,
dan masa ni"as, yang diikuti dengan malnutrisi anemia, bayi berat lahir rendah.
e. In"eksi 'aluran eproduksi (I'), yang berkaitan dengan #enyakit Menular 'eksual
(#M').
". 4emandulan yang berkaitan dengan I' $ #M'.
g. 'indrom pre dan post menopause (andropause), dan peningkatan resiko kanker organ
reproduksi.
h. 4ekurangan hormon yang menyebabkan osteoporosis dan masalah usia lanjut lainnya.
Masa remaja sebagai titik aal proses reproduksi menunjukkan persiapan strategi inter%ensi
perlu dimulai jauh sebelum masa usia subur. ;ilai anak perempuan dan anak laki-laki dalam
7/25/2019 F1 gilang
5/15
keluarga dan masyarakat, dan bagaimana perlakuan yang mereka terima merupakan "aktor
penting yang turut menentukan kesehatan reproduksi mereka dimasa mendatang.
i
7/25/2019 F1 gilang
6/15
organ dan "ungsi reproduksi mereka meningkat pesat tetapi se!ara psikoloogis akti%itas organ
dan "ungsi reproduksi mereka meningkat pesat tetapi se!ara psikologis dan sosiologis mereka
dianggap belum siap menjadi deasa. 4on"lik yang terjadi antara berbagai perkembangan
tersebut membuat mereka juga beresiko mengalami masalah kesehatan seksual dan kesehatan
reproduksi tersendiri.
leh karena itu kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi remaja perlu ditangani se!ara
khusus dengan !ara-!ara yang ditunjukkan untuk menyiapkan mereka menjadi remaja (yang
kelak menjadi orang tua) yang bertanggung jaab. Mereka bukan saja memerlukan in"ormasi
dan pendidikan, tetapi juga pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi mereka. #emberian
in"ormasi dan pendidikan tersebut harus dilakukan dengan menghormati kerahasiaan dan hak-
hak pri%asi lain mereka. Masalah kesehatan seksual dan reproduksi adalah isu-isu seksual
remaja, termasuk kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi tidak aman, penyakit menular melalui
seks, dan I* $ +ids, dilakukan pendekatan melalui promosi perilaku seksual yang bertanggung
jaab dan reproduksi yang sehat, termasuk disiplin pribadi yang mandiri serta dukungan
pelayanan yang layak dan konseling yang sesuai se!ara spesi"ik untuk umur mereka. #enekana
kehamilan remaja se!ara umum juga diharapkan. al-hal yang ada seputar kesehatan reproduksi
remaja antara lain.
a- Ke%e$atan Alat/ alat Re&rod#k%i
Masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi kesehatan lat-alat reproduksi ini
menyentuh remaja perempuan juga remaja laki-laki. Masalah-masalah yang dihadapi remaja
perempuan antara lain adalah payudara mengeluarkan !airan, benjolan pada payudara,
masalah seputar haid (nyeri haid yang tidak teratur), keputihan, dan in"eksi saluran
reproduksi. 'elain itu juga diajukan pertanyaan-pertanyaan, seputar siklus haid, aktu
terjadinya masa subur, masalah keperaanan dan masalah jeraat. Masalah-masalah yang
berkenaan dengan kesehatan alat-alat reproduksi yang dihadapi oleh remaja laki-laki antara
lain adalah masalah bentuk dan ukuran penis, jumlah testis tidak lengkap dan hernia
scrotalis.
b- H#b#ngan dengan !aar
#ersoalan-persoalan yang mearnai hubungan dengan pa!ar adalah masalah kekerasan
oleh pa!ar, tekanan untuk melakukan hubungan seksual, pa!ar !emburuan, pa!ar
7/25/2019 F1 gilang
7/15
7/25/2019 F1 gilang
8/15
2-4Manaat &engeta$#an tentang ke%e$atan re&rod#k%i
#engetahuan mengenai kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja. al ini
dikarenakan dengan memiliki in"ormasi dan pengetahuan yang benar maka remaja akan banyak
mengambil man"aat. ampak positi" dari pengetahuan yang benar mengenai kesehatan
reproduksi yaitu dapat men!egah perilaku seks pranikah serta dampaknya termasuk kehamilan
tidak di inginkan, I*$+I', dan IM' dapat di!egah.
emaja dapat mengambil keputusan apakah memang dia menginginkan atau tidak dengan
pikiran yang sehat, karena remaja sudah mengetahui dampak positi" negati"nya. emaja akan
menghindari situasi-situasi yang membuat remaja terpaksa atau dipaksa untuk melakukan
hubungan seksual. 'eringkali, dalam suatu proses berpa!aran, remaja diminta oleh pasangannya
untuk melakukan hubungan seksual dengan alasan saling men!intai dan untuk membuktikan
!inta tersebut kepasangan. emaja yang memahami in"ormasi tentang kesehatan reproduksi
dengan baik akan mampu menolak jika dipaksa oleh pasangannya untuk melakukan hubungan
seksual. emaja yang mempunyai pengetahuan yang benar mengenai kesehatan reproduksi dapat
berhati-hati dalam melangkah. emaja akan dapat memberikan penilaian mengenai patut
tidaknya melakukan melakukan hubungan seksual dengan pasangannya sebelum menikah.
#enilaian yang dibuat remaja tersebut dilakukan se!ara sadar bukan keterpaksaan.
7/25/2019 F1 gilang
9/15
'A' 3
!E,AKSANAAN !ENYU,UHAN
4-1- akt# !elak%aan !en"#l#$an
ari, 7anggal & 5umat, ?0 ktober :01@
/aktu & #ukul 0A.00 B 09.?0 /I6
4-2- Te&at !en"#l#$an
i balai desa dauhan, 7enggarang 6ondooso
4-3- Sa%aran dan .#la$ !e%erta
+nak remaja pria putus sekolah yang berjumlah 1: orang
4-4- S#%#nan Aara
5am +!ara
0A.00 #embukaan
0A.1@ 'ambutan dr. setio
0A.3@ #erkenalan
09.00 #enyuluhan
09.1@ 7anya 5aab
09.?0 #enutupan
'A' 4
HAS+, KE6+ATAN
4egiatan penyuluhan ini diikuti oleh emaja pria putus sekolah di balai desa auhan.
#emberitahuan kegiatan penyuluhan dilakukan C hari sebelumnya berupa pemberian surat ijin
yang ditujukan pada 4epala esa auhan 7enggarang dan pemberitahuan se!ara lisan bagi
remaja, serta koordinasi tentang mekanisme penyuluhan yang akan diselenggarakan.
7/25/2019 F1 gilang
10/15
+!ara dibuka dengan sambutan oleh dokter puskesmas dr. setio dan dilanjutkan perkenalan
diri oleh penyaji. #enyuluhan dibagi dalam : sesi, dimulai dengan pembagian materi penyuluhan
menggunakan buku saku. 'etelah pemberian materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jaab.
'etelah itu a!ara penyuluhan, diakhiri dengan penutupan dari pihak panitia.
7/25/2019 F1 gilang
11/15
'A' 5
!ENUTU!
6esar harapan saya kegiatan ini dapat memberi man"aat dan menambah pengetahuan
kepada remaja pria sehingga lebih memahami dan mengerti mengenai penyakit hubungan
seksual dan kesehatan reproduksi pria.
7idak lupa saya sampaikan u!apan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang terkait, Ibu- ibu posyandu dan bidan desa dauhan serta kepala desa dauhan, atas
kerjasamanya dan partisipasinya demi terselenggaranya kegiatan penyuluhan ini.
'ebagai pelaksana kegiatan, saya menyadari baha masih banyak kekurangan dalam
kegiatan penyuluhan ini. leh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
meningkatkan kegiatan serupa di masa yang akan datang. 4ami mohon maa" yang sebesar-
besarnya apabila ada kesalahan yang se!ara sengaja maupun tidak sengaja kami lakukan.
7/25/2019 F1 gilang
12/15
,a&iran
7/25/2019 F1 gilang
13/15
7/25/2019 F1 gilang
14/15
7/25/2019 F1 gilang
15/15