150
EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI YAYASAN BINA ANAK PERTIWI PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh Ihwanul Arifir Rahman NIM: 1112054100040 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M  

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

DI YAYASAN BINA ANAK PERTIWI

PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh

Ihwanul Arifir Rahman

NIM: 1112054100040

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

 

Page 2: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

PERNYATAAN

Yang berlanda tangan di bawah ini:

Nama : Ihwanul Arifir Rahman

NIM :1112054100040

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul EVALUASI

PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI

YAYASAN BINA ANAK PERTIWI PASAR MINGGU

JAKARTA SELATAN adalah benar merupakan karya saya

sendiri dan tidak melakukan tindak plagiat dalam penlusunannya.

Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia

melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau

keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang 1ain.

Demikian pemyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Nim 1112054100040

Ciputat, 01 Juli 2019

 

Page 3: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAKJALANAN DI YAYASAN BINA ANAK PERTIWI

PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN

SkriPsi

Diaiukan Ke Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UntukMemenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:Ihwanul Arifir RahmanNIM: 1112054100040

Di Bawah Bimbingan:

4/ oZ) ^/fr//"d@./ Ahm^d Zakv- M.Si I

NIP:1977L127 200710 1 001

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFIIIDAYATULLAII

JAKARTAt440Ht 2019iltr

 

Page 4: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

 

Page 5: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

v

ABSTRAK

Ihwanul Arifir Rahman. Evaluasi Program Pemberdayaan Anak

Jalanan Di Yayasan Bina Anak Pertiwi Pasar Minggu Jakarta

Selatan

Salah satu masalah kesejahteraan sosial yang layak mendapat

perhatian dan penanganan dari pemerintah maupun masyarakat adalah

anak jalanan. Masalah ini disebabkan karena faktor keretakan rumah

tangga, kemiskinan dan rendahnya kesadaran orangtua terhadap

keselamatan dan pendidikan anak. Lingkungan kota yang keras,

mengakibatkan kondisi kehidupan anak jalanan menjadi rentan

terhadap ancaman kekerasan, pelecehan seksual, eksploitasi hingga

perdagangan anak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani

permasalahan anak jalanan ini, salah satunya melalui program

pemberdayaan anak jalanan yang ada di Yayasan Bina Anak Pertiwi

yang berfokus pada pendidikan keaksaraan, pengembangan nilai-nilai

keagamaan serta pemberian keterampilan dan keahlian anak jalanan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana

keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan yang ada di Yayasan

Bina Anak Pertiwi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, teknik pengumpulan

datanya melalui wawancara dan studi kepustakaan. Dalam

mengevaluasi program pemberdayaan anak jalanan di Yayasan Bina

Anak Pertiwi, peneliti menggunakan model evaluasi CIPP dari

Stufflebeam dkk, yang meliputi evaluasi konteks, input, proses dan

produk.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa pemberdayaan anak

jalanan yang dilaksanakan Yayasan Bina Anak Pertiwi telah

memberikan dampak positif dan manfaat yang baik bagi kehidupan

anak jalanan dan anak-anak yang kurang mampu. Sebagian besar dari

mereka telah berhenti melakukan aktifitasnya di jalanan, dan dapat

hidup mandiri secara sosial dan ekonomi. Namun terdapat beberapa hal

yang belum tercukupi dengan baik seperti fasilitas dan SDM atau

tenaga pengajar. Hal ini memerlukan tinjauan kembali dari pihak

Yayasan Bina Anak Pertiwi agar program tersebut lebih maksimal dan

dapat mencapai tujuan keberhasilan.

Kata kunci: Pemberdayaan, Anak Jalanan, Evaluasi Program

 

Page 6: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Melalui pertolongan-Nya skripsi ini terselesaikan dengan baik

yang berjudul “EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN

ANAK JALANAN YAYASAN BINA ANAK PERTIWI

PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN”. Shalawat serta

salam terhaturkan keharibaan Kanjeng Nabi Muhammad SAW

beserta para keluarga dan sahabatnya, serta pengikutnya yang

tercerahkan di jalan Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini terdapat banyak uluran

tangan dari berbagai pihak. Mulai dari niat sampai menyelesaikan

penulisan ini, penulis merasa mendapatkan banyak manfaat

berupa ilmu pengetahuan, pengalaman baru dalam penulisan

karya ilmiah dan melatih kesabaran. Penulis yakin tanpa

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik yang bersifat

pribadi maupun suatu lembaga tidaklah mungkin skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu ucapan terima kasih

yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada pihak-pihak,

terutama kepada:

 

Page 7: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

vii

1. Kedua orang tua tercinta Abi Alm. Moh Safi dan Umi

Maftuhah, yang telah mendidik, memberikan dukungan

baik secara moril maupun materil dan tidak lepas do’a dan

restunya beliau demi kelancaran studi dan penulisan

skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, MA, selaku

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Dr. Siti Napsiyah, S. Ag, BSW. MSW selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik Fakultas Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi.

5. Bapak Ahmad Zaky, M.Si, selaku Ketua Prodi

Kesejahteraan Sosial dan pembimbing penulisan skripsi

ini, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran

dan kesabaran dalam memberikan arahan, motivasi serta

bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, MA selaku sekretaris Prodi

Kesejahteraan Sosial yang telah banyak memberikan

arahan serta informasi kepada peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. sebagai dosen

pendamping akademik yang selalu memberikan arahan

dan motivasi kepada peneliti.

 

Page 8: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

viii

8. Seluruh Dosen Prodi Kesejahteraan Sosial yakni

Ibu Ellies Sukmawati, M.Si, Ibu Nurhayati Nurbus, M.Si,

Bapak Ismet Firdaus, M.Si, Bapak Drs. Helmi Rustandi,

M.A yang telah memberikan berbagai ilmu dan

pengetahuan khususnya tentang ilmu Kesejahteraan

Sosial.

9. Pimpinan Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Utama

beserta stafnya yang telah memberikan izin dan layanan

kepustakaan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi

ini.

10. Ketua pengurus Ali Santoso serta staff Yayasan Bina

Anak Pertiwi yang telah mengizinkan peneliti untuk

melakukan penelitian dan telah banyak memberikan

informasi serta bantuan saran dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kanda Idris Hemay M.Si, Kanda Sabran Sanaf S.Psi,

Kanda Abdus Saleh Meller S.Ag, Habiburrahman S.Ag,

Helmiyono S.Ag, Sutarji S.Ag, Muhawi S.Pd.I, Supriyono

Hemay S.S, Sapraji S.Th.I, Kurniyadi, S.Sos, Wahed

Mannan, S.Sos, Suhardi S.Ag, Herman Siswanto, Suliyati

Sanaf S.Th.I, Nia Trisnawati M.Pd, Atifatul Uyun Elvas,

selaku senior yang selalu memberikan bimbingan dan

arahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

12. Sahabat anak Madura di Jakarta, Moh Faisal As’adi,

S.Sos, Khairil Anwar S.Ag, Hendri Purnawan S.Ag,

Khairul Ulam S.Ag, Bambang Romaidi, Walid, Achmad

Sufaili Muslim, Mohammad Rifky Nuris, Muniri,

 

Page 9: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

ix

Achmad Rofiq, A. Saiful Rijal, Ilma Inayah Diana,

Kurratul Aini, Nita Nur Ningsih, Nory Fitriani Fajrin.

13. Sahabat Special Kessos 2012 dan Seluruh teman-teman

angkatan 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang juga

memberikan kehidupan baru sejak awal kuliah, saling

menyemangati dan saling mendukung. Terimakasih atas

suka duka yang kita jalani Bersama.

14. Robiatun Jamilah yang telah setia mendampingi,

memotivasi serta memberikan banyak pengalaman

setiap fase kehidupan peneliti, Terimakasih banyak.

Mudah-mudahan semua amal baik mereka diterima oleh

Allah SWT, dan mendapatkan balasan yang setimpal dari-Nya.

Akhirul kalam, ibarat tiada gading yang tak retak, mudah-

mudahan skripsi yang masih jauh dari sempurna ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Amin.

Jakarta, 1 Juli 2019M

Penulis

 

Page 10: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

x

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................ vi

DAFTAR ISI ................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ..................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 5

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 6

E. Metodelogi Penelitian ............................................................ 7

F. Pedoman Penulisan .............................................................. 11

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 11

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Teori Evaluasi Program ....................................................... 13

1. Pengertian Evaluasi Program ...................................... 13

2. Tujuan, Manfaat dan Model Evaluasi Program ........ 17

3. Indikator evaluasi .......................................................... 26

B. Pemberdayaan ...................................................................... 27

a. Pengertian Pemberdayaan ............................................ 30

 

Page 11: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

xi

b. Tahapan-Tahapan Pemberdayaan ............................... 31

c. Tujuan Pemberdayaan .................................................. 32

C. Anak Jalanan ......................................................................... 33

BAB III. PROFIL YAYASAN BINA ANAK PERTIWI

A. Sejarah Berdirinya ................................................................ 36

B. Visi, Misi dan Tujuan .......................................................... 43

C. Struktur Organisasi .............................................................. 46

D. Denah Yayasan Bina Anak Pertiwi .................................... 48

BAB IV. DATA DAN HASIL TEMUAN

A. Sasaran Anak Binaan ........................................................... 46

B. Staff Yayasan Bina Anak Pertiwi ...................................... 48

C. Model-Model Layanan ........................................................ 48

D. Bentuk Layanan Pendidikan .............................................. 50

E. Rekrutmen Warga Binaan ................................................... 57

F. Pola Pemberdayaan Ekonomi Produktif ........................... 58

G. Mitra Kerja ............................................................................ 60

H. Sarana dan Fasilitias ............................................................ 61

BAB V. ANALISIS DATA DAN TEMUAN

A. Evaluasi Konteks .................................................................. 62

B. Evaluasi Input ....................................................................... 68

C. Evaluasi Proses ..................................................................... 84

D. Evaluasi Hasil ....................................................................... 91

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 99

B. Saran .................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 104

LAMPIRAN ...................................................................................

 

Page 12: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Informan Penelitian ................................................ 10

Tabel 2 Desain Evaluasi Program Pemberdayaan ........................ 26

Tabel 3 Susunan Personalia Yayasan Bina Anak Pertiwi ............ 40

Tabel 4 Jumlah Anak Jalanan Yayasan Bina Anak Pertiwi ........ 48

Tabel 5 Jadwal Kegiatan Yayasan Bina Anak Pertiwi ................. 56

Tabel 6 Fasilitas dan Sarana Prasarana .......................................... 61

Tabel 7 Analisis Evaluasi Konteks ................................................. 68

Tabel 8 Latar Belakang Anak Binaan/Informan ........................... 71

Tabel 9 Analisis Evalusi Input ......................................................... 81

Tabel 10 Analisis Evalusi Proses .................................................... 89

Tabel 11 Analisis Evalusi Hasil ...................................................... 97

 

Page 13: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Denah Lokasi Yayasan Bina Anak Pertiwi ................. 45

Gambar 2 Matrix Program Kerja Yayasan Bina Anak Pertiwi ... 56

Gambar Dokumentasi ............................................................ lampiran

 

Page 14: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Krisis ekonomi dan konflik sosial politik yang

berkepanjangan bukan saja melahirkan instabilitas politik dan

tekanan kemiskinan yang makin menyengsarakan, tetapi juga

melahirkan ketidakstabilan, kemerosotan status sosial anak, serta

menghabiskan sejumlah besar dana pembangunan yang

seharusnya untuk pelayanan kesehatan, pendidikan, dan

pelayanan sosial lainnya bagi anak.

Permasalahan sosial anak penting untuk diperhatikan,

diantaranya ialah masalah anak jalanan. Usulan Rano Karno

tatkala ia menjabat sebagai duta besar UNICEF, sesungguhnya

mereka adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan teralienasi

dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia relatif

dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang keras,

dan bahkan tidak bersahabat (Suyanto 2010, 199). Tidak jauh beda

pengertian dari Kementerian Sosial RI, anak jalanan adalah anak

yang melewatkan atau memanfaatkan sebagian waktunya untuk

melakukan kegiatan sehari-hari di jalanan termasuk di lingkungan

pasar, pertokoan dan pusat-pusat keramaian lainnya.

(http://www.kemsos.go.id/content/anak-jalanan) diakses pada tanggal

22 september 2018.

 

Page 15: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

2

Data Kementerian Sosial masih ada 16.290 anak jalanan

hingga agustus 2017. Sebelumnya pada 2006, jumlah anak

jalanan di seluruh Indonesia sebanyak 232.894 orang. Kemudian

pada 2010 ada 159.230 anak jalanan, 2011 turun menjadi 67.607

anak jalanan, dan 2015 turun lagi menjadi 33.400 anak jalanan.

Seluruh anak jalanan tersebut tersebar di 21 provinsi

(http://www.jawapos.com) diakses pada 22 september 2018.

Jika melihat data diatas upaya pemerintah untuk

mengurangi jumlah anak jalanan cukup signifikan, akan tetapi

pemerintah juga tidak boleh lengah untuk terus menekan sampai

Indonesia bebas dari anak jalanan. Sesuai dengan program

kemensos “Menuju Indonesia Bebas Anak Jalanan (MIBAJ)

tahun 2017”.

Ada banyak faktor yang menyebabkan anak-anak

terjerumus dalam kehidupan di jalanan, seperti: kesulitan

keuangan keluarga atau tekanan kemiskinan, ketidakharmonisan

rumah tangga orang tua, dan masalah khusus menyangkut

hubungan anak dengan orang tua. Kombinasi dari faktor ini

sering kali memaksa anak-anak mengambil inisiatif mencari

nafkah atau hidup mandiri di jalanan. Studi yang dilakukan

UNICEF pada anak-anak yang dikategorikan children of the

street, menunjuk bahwa motivasi mereka hidup dijalanan

bukanlah sekedar karena desakan kebutuhan ekonomi rumah

tangga, melainkan juga karena terjadinya kekerasan dan

keretakan kehidupan rumah tangga orangtuanya (Suyanto 2010,

211).

 

Page 16: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

3

Saat ini perhatian pemerintah maupun masyarakat pada

anak jalanan cukup tinggi, yakni dengan munculnya organisasi

social yang memberikan berbagai program-program yang

membantu memenuhi kebutuhan anak anak jalanan dan

mewujudkan kesejahteraan anak jalanan. Oleh karena itu, model

pertolongan terhadap anak jalanan bukan sekedar menghapus

anak-anak dari jalanan, melainkan harus bisa memberdayakan

serta meningkatkan kualitas hidup mereka dari situasi yang

eksploitatif dan membahayakan.

Dalam Al-Quran juga dijelaskan ajakan untuk kita yang

lebih berdaya untuk saling membantu dengan individu atau

kelompok yang kurang mampu. Yakni dalam surat Al-Baqoroh

ayat 177:

ش ۞ انبر ن شرق قبم وجىهكى تىنىا أ غرة ان وان ك انبر ون ي آي وانىو ببلل

خر لئكت ا وانكتبة وان بل وآتى وانن ب وانتبيى انقربى ذوي حبه عهى ان

ضبك وان بم واب انض بئه قبة وف وانض لة وأقبو انر كبة وآتى انص و انز ىفى ان

عبهدوا إذا بعهدهى ببر اء انبأصبء ف وانص ر وانض ئك انبأس وح أون ان ر

ئك صدقىا هى وأون ت قى ان

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan berat itu suatu

kebijakan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman

kepada allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi

dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)

dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan

orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam

peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bena (imannya); dan

mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

 

Page 17: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

4

Pemberdayaan adalah memberi kemampuan kepada anak

jalanan sesuai potensi yang melekat pada dirinya agar mandiri

dan tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain (Ferdinan

dan Hodriani 2015, 75).

Ada dua kecendrungan dalam proses pemberdayaan,

pertama menekankan pada proses pemberian atau pengalihan

sebagaian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada

masyarakat agar lebih berdaya. Kedua, kecendrungan yang

menekankan pada proses mendorongatau memotivasi agar

individu mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk

menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya (Fikriyandi, dkk

2015, 53).

Oleh karena itu, dalam penanganan pemberdayaan anak

jalanan diperlukan dukungan dari berbagai pihak, baik

pemerintah, seperti Dinas Sosial, Kepolisian, Dinas Pendidikan

serta peran LSM, Pers, dan masyarakat. Kerjasama yang

dilakukan oleh banyak pihak ini akan membantu mempercepat

proses keberhasilan penanganan anak jalanan. Salah satu upaya

pemberdayaan anak jalanan adalah dengan menampung mereka

di pusat rehabilitasi atau rumah perlindungan sosial anak.

Lembaga Sosial Yayasan Bina Anak Pertiwi di Pasar

Minggu, Jakarta Selatan merupakan salah satu tempat yang

menampung anak-anak jalanan. Yayasan Bina Anak Pertiwi

menjalankan aktivitas bersama dengan masyarakat. Adanya

pengakuan masyarakat serta rasa memiliki yang sangat tinggi

 

Page 18: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

5

terhadap lembaga, merupakan modal utama keberhasilan dan

kelangsungan program.

Yayasan Bina Anak Pertiwi melaksanakan berbagai

program riil di masyarakat, seperti Bimbingan Agama dan Etika

Bermasyarakat, Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kerja,

Pengembangan Seni Budaya (Minat dan Bakat), Pelayanan

Kesehatan dan Kesejahteraan, Pengembangan Usaha Mandiri,

serta Penempatan Kerja.

Dalam menjalankan setiap program pasti ada kendala yang

menjadi penghambat berlangsungnya proses pembinaan anak

jalanan. Kendala dalam input, proses dan hasil dari program

membuat pelaksanaan tidak sesuai yang diinginkan. Oleh karena

itu perlu dilakukan evaluasi dan monitoring dari awal pembuatan

program hingga akhir.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul“Evaluasi Program

Pemberdayaan Anak Jalanan diYayasan Bina Anak Pertiwi

Pasar Minggu Jakarta Selatan”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang yang dipaparkan di

atas, maka untuk membatasi masalah, peneliti hanya meneliti

evaluasi program pemberdayaan anak jalanan di Yayasan Bina

 

Page 19: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

6

Anak Pertiwi pada usia remaja 13-18 tahun. Pembatasan ini

dilakukan agar skripsi lebih terarah.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana evaluasi program pemberdayaan anak jalanan di

Yayasan Bina Anak Pertiwi?

b. Bagaimana dampak program pemberdayaan anak jalanan di

Yayasan Bina Anak Pertiwi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui evaluasi program pemberdayaan anak

jalanan di Yayasan Bina Anak Pertiwi.

b. Untuk mengetahui dampak program pemberdayaan anak

jalanan di Yayasan Bina Anak Pertiwi.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan

gelar sarjana, tetapi diharapkan mempunyai manfaat dan nilai

guna baik secara akademis ataupun secara praktis.

a. Manfaat Akademik

1) Secara akademis, penelitian ini diharapkan menambah

pengetahuan bagi pengembangan ilmu kesejahteraan

 

Page 20: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

7

sosial, khususnya mengenai studi tentang masalah sosial

anak jalanan.

2) Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkuat

kebenaran teori tentang model pembinaan yang tepat bagi

anak jalanan melalui rumah singgah.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Yayasan Bina

Anak Pertiwi sebagai bahan evaluasi pelaksanaan

program pembinaan anak jalanan.

2) Dapat memberikan solusi dalam mencari pengembangan

model pembinaan anak jalanan melalui Rumah Singgah

yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan serta harapan

anak jalanan.

D. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka yang peneliti gunakan yaitu:

1. Skripsi Herman Susanto, Mahasiswa Kesejahteraan Sosial,

dengan judul “Evaluasi Program Keluarga Harapan Di

Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan”. Dalam

Penelitian ini Herman membahas mengenai program

keluarga harapan terhadap RTSM di Kecamatan Kebayoran

Lama, kemudian Herman mengevaluasi program tersebut.

2. Skripsi Kurniyadi, Mahasiswa Sosiologi, dengan judul

“Pembinaan Anak Jalanan Melalui Lembaga Sosial (Studi

Kasus Pembinanan Anak Jalanan Di Lembaga Sosial

Yayasan Bina Anak Pertiwi Di Pasar Minggu, Jakartta

 

Page 21: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

8

Selatan). Dalam penelitian ini Kurniyadi membahas pola

pembinaan dan bentuk-bentuk pembinaan di Yayasan Bina

Anak Pertiwi terhadap anak jalanan.

Peneliti mengacu pada kedua skripsi tersebut karena dalam

skripsi pertama memiliki kesamaan dalam penelitian yang

dilakukan penulis yaitu mengevaluasi program namun berbeda

objek penelitan. Sedangkan pada skripsi kedua memiliki

kesamaan objek penelitian yaitu Yayasan Bina Anak Pertiwi

namun memiliki perbedaan permasalahan yang dibahas.

Penelitian yang penulis lakukan membahas bagaimana

pelaksanaan program pemberdayaan anak jalanan di Yayasan

Bina Anak Pertiwi dan Apakah program pemberdayaan anak

jalanan di Yayasan Bina Anak Pertiwi telah mencapai tujuan

proses yang telah direncanakan.

Dari beberapa skripsi tersebut peneliti mengambil

kesimpulan bahwa belum ada mahasiswa yang meneliti dengan

judul skripsi “Evaluasi Program Pemberdayaan Anak Jalanan

DiYayasan Bina Anak Pertiwi Pasar Minggu Jakarta

Selatan”.

E. Metodologi penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut Bogdad dan Taylor yang dikutip oleh (J.

Moleong 1991, 3) metodologi kualitatif sebagai prosedur sebuah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

 

Page 22: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

9

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Pendakatan ini dirasa sangat cocok dalam menganalisis

tentang evaluasi program pemberdayaan Yayasan bina anak

pertiwi. Hal itu dikarenakan dengan pendakatan ini penulis dapat

mengetahui lebih mendalam implementasi program

pemberdayaan yang dilaksanakan di Yayasan tersebut.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi

saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada

masalah aktual sebagaimana adanya saat penelitian berlangsung.

Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan

peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut (Noor

2014, 34-35). Dengan penelitian ini akan digambarkan tentang

hambatan-hambatan dan dampak program yang di laksanakan

Yayasan bina anak pertiwi.

3. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui proses

penelitian langsung terhadap sasaran penelitian yang dilakukan

dilapangan. Data primer diperoleh dari pendiri Yayasan Bina

Anak Pertiwi, staff/pengajar, dan anak-anak jalanan dengan

melakukan pengamatan dan wawancara.

 

Page 23: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

10

Sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data dan

dokumen yang terkait dengan penelitian, seperti buku referensi

dan dokumentasi terkait Yayasan Bina Anak Pertiwi.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara dalam penulisan ini dilakukan dengan

wawancara sistematik dengan mempersiapkan pedoman

tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada

responden. Pedoman wawancara digunakan sebagai alur

untuk membimbing penulis agar terhindar dari

kemungkinan melupakan beberapa persoalan dalam

penelitian (Bungin 2013, 134). . Dengan wawancara

peneliti dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi

penelitiannya. Pada proses wawancara ini peneliti

melakukan wawancara dengan tujuh orang informan,

diantaranya satu orang ketua Yayasanbina anak pertiwi,

dua orang pengurus yayasan, dan empat orang anak

jalanan binaan. Dalam wawancara ini, peneliti berusaha

memperoleh informasi dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan langsung kepada tujuh informan

tersebut. Wawancara ini dilakukan secara mendalam

sehingga peneliti dapat menggali dan mengetahui

secara lengkap informasi yang dibutuhkan.

 

Page 24: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

11

Penulis mewawancarai Pendiri Yayasan Bina

Anak Pertiwi, staff /pengajar, dan anak-anak jalanan

terkait kegiatan dan program pemberdayaan anak jalanan.

Tabel 1.

Daftar Nama Informan Penelitian di Yayasan Bina Anak

Peritiwi

No

Nama

Umur Jenis

kelamin Jabatan

1 Ali Santoso 31 L Pimpinan yayasan

2 Dianan Lestari 20 P Pengurus

3 Arianto 24 L Pengurus/Pendamping

4 Wahyun Anugrah 13 L Children off the street

5 Ramadhan 14 L Children on the street

6 Muhammad Agus 15 L Children off the street

7 Irfan Nurfajar 17 L Children off the street

b. Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk

menelusuri data historis. Hal ini karena sejumlah besar

fakta dan data sosial tersimpan dalam pengetahuan sejarah

yang berbentuk dokumentasi (Bungin 2013, 153).

Dokumen yang penulis kumpulkan seperti arsip-arisip

 

Page 25: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

12

tentang kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan

Bina Anak Pertiwi.

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Yayasan Bina Anak Pertiwi

yang berada di Jalan Bacang No. 46, Kelurahan Jati Padang,

Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Waktu penelitian

dimulai bulan Februari hingga Mei 2019.

F. Pedoman Penulisan

Teknik penulisan yang dilakukan dalam skripsi ini

merujuk pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis, Dan Disertasi) diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2017.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai

skripsi, penulis akan menguraikan dalam enam bab.

BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Pada

bab ini akan memberikan kerangka dari penelitian yang

dilakukan.

 

Page 26: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

13

BAB II KAJIAN TEORI Bab ini menjelaskan landasan teori

yang digunakan dalam memaparkan kasus yang diteliti. Penulis

akan membahas tentang pengertian evaluasi dan pemberdayaan

anak jalanan.

BAB III Penulis akan menggambarkan mengenai sejarah, visi

misi Yayasan Bina Anak Pertiwi, struktur kepengurusan dan

denah Yayasan Bina Anak Pertiwi.

BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan

menguraikan data dan temuan yang didapatkan.

BAB V ANALISIS dalam bab ini penulis akan menganalisis data

dan temuan pemberdayaan anak jalanan yang dilakukan oleh

Yayasan Bina Anak Pertiwi.

BAB VI PENUTUP Pada bab ini peneliti akan memberikan

kesimpulan dan implikasi. Selain itu, peneliti juga akan

memasukkan saran yang bermanfaat untuk pihak yang terkait

dalam penelitian.

 

Page 27: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

13

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata

tersebut diserap ke bahasa Indonesia dengan tujuan

mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal

Indonesia menjadi “evaluasi” (Arikunto Dan Abdul Jabar 2008,

1).

Evaluasi dalam pandangan M. Chatib Toha (1991, 1)

mengataan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana

untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan

instrument dan hasilnya dibandingkan tolak ukur untuk

memperoleh kesimpulan. Sedangkan menurut etimologi, evaluasi

adalah penaksiran, perkiraan keadaan, dan penentuan hasil.

Mengevaluasi artinya memberikan penilaian atau menilai.

Evaluasi merupakan proses pengumpulan data untuk menentukan

sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan program dapat

tercapai. Evaluasi merupakan alat untuk menganalisis dan menilai

fenomena dan aplikasi ilmu pengetahuan.

Maka dari itu kegiatan evaluasi diharapkan dapat melihat

sejauh mana tujuan tercapai serta untuk melihat sejauh mana

kesenjangan antara ekspektasi dengan kenyataan. Dari pengertian

evaluasi diatas bisa disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses

 

Page 28: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

14

kegiatan pengukuran, menilai, menganalisis terhadap program

atau kebijakan untuk menentukan hasil dari tujuan yang telah

ditetapkan, sebagai pedoman pengambilan langkah dimasa yang

akan datang.

Kirkpetrick (1999, 96) dalam pandangannya menjelaskan

ada beberapa tahapan atau proses berjalannya evaluasi yang perlu

diperhatikan sebagai berikut:

pertama, yaitu memonitoring program penilaian apakah

suatu program dilaksanakan sebagaimana direncanakan.

memonitoring program ini akan memberikan umpan balik

yang terus menerus pada program yang dilaksanakan dana

mengidentifikasikan masalah begitu muncul.

kedua, evaluasi proses yaitu penilaian bagaimana program

dioperasikan, berfokus pada pelaksanaan program kepada

peserta (service delivery).

ketiga, evaluasi dampak yaitu penilaian apakah suatu

program telah mewujudkan pengaruh terhadap individu-

individu, rumah tangga, lembaga atau lingkungan hidup,

dan apakah dampak terebut dapat secara ilmiah

distribusikan kepada pelaksanaan intervensi program

tersebut.

keempat, cost-benefit atau effectiveness adalah penilaian

dari biaya program dan manfaat yang dihasilkan oleh biaya

tersebut, untuk menentukan apakah manfaatnya cukup

bernilai dibandingkan biaya yang digunakan.

 

Page 29: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

15

Dalam tahapan atau proses ini evaluasi dapat berjalan

dengan sistematis dan terukur akan keberhasilan dalam menilai

suatu kegiatan atau program, sehingga mampu melihat

kekurangan apa saja yang ada dalam program tersebut dan apa

yang harus dilakukan kedepannya dalam memperbaiki program

tersebut.

Dalam pandangan Arikunto dan Abdul Jabar (2008, 3)

mengatakan bahwa secara umum “program” dapat diartikan

sebagai “rencana”. Pengertian program adalah suatu unit atau

kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah system, yaitu

rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali

melainkan berkesinambungan. Sedangkan (Tayibnapis 2000, 9)

mengemukakan dalam bukunya bahwa program merupakan

segala sesuatu yang dicoba dilakukan seseorang dengan harapan

akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Farida Yusuf Tayibnapis

juga mengatakan bahwa program selalu diartikan sebagai

serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan saksama dan

dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang

berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang

melibatkan banyak orang.

Dalam pengertian tersebut terdapat empat unsur pokok

untuk dapat dikategorikan sebagai program, yaitu:

1. Kegiatan yang direncanakan atau dirancang dengan

saksama. Bukan asal rancangan, tetapi rancangan

kegiatan yang disusun dengan pemikiran cerdas dan

cermat.

 

Page 30: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

16

2. Kegiatan tersebut berlangsung secara berkelanjutan

dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Dengan kata

lain terdapat keterkaitan antar kegiatan sebelum

dengan kegiatan sesudahnya.

3. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah

organisasi, baik organisasi formal maupun organisasi

nonformal, dan bukan kegiatan individual.

4. Kegiatan tersebut dalam implementasi atau

pelaksanaannya melibatkan banyak orang, bukan

kegiatan yang dilakukan oleh perorangan tanpa ada

kaitannya dengan kegiatan orang lain.

Akan tetapi dalam pelaksanaanya, program yang dibuat

tidak selamanya bisa efektif dan dapat dilaksanakan dengan baik.

Oleh karena itu, agar program dapat berjalan dengan baik dan

efektif maka perlu diadakan evaluasi program. Evaluasi program

adalah upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu

kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui efektivitas

masing-masing komponennya.

Evaluasi program juga bisa diartikan sebagai proses untuk

mengetahui apakah sebuah program dapat dijalankan atau tidak

dengan cara mengetahui efektivitas dari masing-masing

komponen rangkaian informasi yang diperoleh dari evaluator.

evaluasi program berfungsi untuk menentukan apakah output dan

outcomes yang diharapkan dari pelaksanaan program bisa

direalisasikan. tentunya dengan melalui pengumpulan serta

analisis data yang memadai dan komprehensif.

 

Page 31: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

17

Evaluasi program yang dilakukan merupakan bentuk

konsep dalam meihat suatu pelaksanaan atau penanggung jawab

program tersebut supaya dapat mengkaji dan meyakinkan bahwa

tujuan program yang direncanakan dapat dicapai dan sesuai

dengan visi misi yang dijalankan oleh sebuah intansi atau

lembaga.

2. Tujuan dan Manfaat Evaluasi Program

a. Tujuan Evaluasi Program

Dalam melakukan evaluasi program tentu saja mempunyai

tujuan tertentu dalam pelaksanaanya untuk mengetahui

pencapaian keterlaksanaan kegiatan program apakah perlu

diteruskan, diperbaiki atau dihentikan. Menurut (Mulyatiningsih

2011, 214-215), evaluasi program dilakukan dengan tujuan

untuk:

1) Menunjukkan sumbangan program terhadap pencapaian

tujuan organisasi. Hasil evaluasi ini penting untuk

mengembangkan program yang sama di tempat lainnya.

2) Mengambil keputusan tentang keberlanjutan sebuah

program, apakah program perlu diteruskan, diperbaiki atau

dihentikan.

(Arikunto 2010, 13) juga memaparkan terdapat dua tujuan

evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum

diarahkan pada program secara keseluruhan sedangkan tujuan

khusus difokuskan pada tiap-tiap komponen.

 

Page 32: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

18

Suatu program harus senantiasa dievaluasi untuk melihat

sejauh mana implementasi program tersebut telah berhasil

mencapai tujuan pelaksanaan program yang telah ditetapkan

sebelumnya. Keefektifitasan program yang berjalan tidak dapat

dilihat jika tidak dilakukan evaluasi program. Dengan demikian,

kebijakan-kebijakan baru sehubungan dengan program tersebut

akan didukung oleh suatu data. Karenanya, evaluasi program

bertujuan untuk menyediakan informasi dan data, serta

rekomendasi bagi pengambil kebijakan (decision maker) untuk

memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau

menghentikan sebuah program. Jadi evaluasi program adalah

upaya untuk mengukur ketercapaian program, yaitu mengukur

sejauh mana sebuah kebijakan dapat terimplementasikan.

Dengan adanya uraian diatas, dapat dikatakan bahwa

evaluasi program merupakan penelitian evaluatif. Pada dasarnya

penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengetahui akhir dari

suatu kebijakan, dalam rangka menentukan rekomendasi atas

kebijakan yang lalu, yang pada tujuan akhirnya adalah untuk

menentukan kebijakan selanjutnya. Oleh karena itu, Evaluasi

program dilakukan dengan cara yang sama dengan penelitian.

Jadi, evaluasi program merupakan penelitian dengan ciri khusus,

yaitu melihat keterlaksanaan program sebagai realisasi kebijakan,

untuk menentukan tindak lanjut dari program yang dimaksud.

Keduanya dimulai dari menentukan sasaran (variabel), kemudian

membuat kisi-kisi, menyusun instrumen, mengumpulkan data,

 

Page 33: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

19

analisis data, serta mengambil kesimpulan. Yang membedakan

adalah langkah akhirnya.

Oleh karena itu jika kesimpulan penelitian diikuti dengan

saran maka evaluasi program selalu harus mengarah pada

pengambilan keputusan, sehingga harus diakhiri dengan

rekomendasi kepada pengambil keputusan. Untuk mempermudah

mengidentifikasi tujuan evaluasi program, perlu memperhatikan

unsur-unsur dalam kegiatan atau penggarapannya. Ada tiga unsur

penting di dalam kegiatan atau penggarapan suatu kegiatan, yaitu:

what (apa yang digarap), who (siapa yang menggarap), dan how

(bagaimana) menggarapnya.

b. Manfaat Evaluasi Program

Kegiatan evaluasi sangat berguna bagi pengambilan

keputusan dan kebijakan lanjutan dari program, karena dari

masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan

akan menentukan tidak lanjut dari program yang sedang atau

telah dilaksanakan. Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah

rekomendasi dari peneliti untuk pengambil keputusan (decision

maker). Suharsimi Arikunto (2010, 22) mengatakan bahwa ada

empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan

hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan, yaitu:

1) Menghentikan program, karena dipandang bahwa

program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat

terlaksana sebagaimana diharapkan.

 

Page 34: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

20

2) Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang

sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan tetapi hanya

sedikit).

3) Melanjutkan program; pelaksanaan program menunjukkan

bahwa segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan

harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat.

4) Desimilasi atau menyebarluaskan program (melaksanakan

program di tempat-tempat lain atau mengulangi lagi

program di waktu lain), karena program tersebut berhasil

dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di

tempat dan waktu yang lain.

c. Model-Model Evaluasi Program

Menurut Kaufman dan Thomas yang dikutib oleh

(Arikunto dan Abdul Jabar 2010, 40-47), membedakan model

evaluasi menjadi delapan, yaitu:

1) Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh

Tyler. Dalam model ini, seorang evaluator secara terus

menerus melakukan pantauan terhadap tujuan yang telah

ditetapkan. Penilaian yang berkelanjutan ini menilai

tentang kemajuan-kemajuan yang dicapai peserta program

serta efektifitas dari temuan yang telah dicapai oleh

sebuah program.

2) Goal Free Evaluation Model, dikembangkan oleh

Scriven. Goal Free Evaluation Model adalah model

evaluasi yang dikembangkan oleh Scriven. Dalam Goal

 

Page 35: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

21

Free Evaluation, Scriven mengemukakan bahwa dalam

melakukan evaluasi program evaluator tidak perlu

memperhatikan apa yang menjadi tujuan program. Yang

perlu diperhatikan dalam program tersebut adalah

bagaimana kerjanya (kinerja) suatu program, dengan jalan

mengidentifikasi penampilan-penampilan yang terjadi

(pengaruh) baik hal-hal yang positif (yaitu hal yang

diharapkan) maupun hal-hal yang negatif (yang tidak

diharapkan).

3) Formatif Sumatif Evaluation Model, dikembangkan oleh

Michael Scriven. Model ini menunjuk adanya tahapan dan

lingkup obyek, yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang

dilakukan pada program masih berjalan (disebut evaluasi

formatif) dan ketika program selesai atau berakhir

(disebut evaluasi sumatif).

4) Countenance Evaluation Model, dikembangkan oleh

Stake. Model yang dikembangkan oleh Stake dan

Fernades ini menekankan atau memiliki dua hal utama,

yakni Diskripsi (description) dan pertimbangan

(judgement).

5) Responsive Evaluation Model, yang dikembangkan oleh

Robert Stake. Merupakan model yang cocok digunakan

untuk mengevaluasiprogram yang banyak menimbulkan

konflik di masyarakat. Keputusan evaluasi berorientasi

kepada klien atau pengguna program.

6) CSE-UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan”

evaluasi dilakukan. model ini mempunyai lima tahap yang

 

Page 36: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

22

dilakukan dalam evaluasi, yaitu perencanaan,

implementasi, hasil dan dampak.

7) Discrepancy model, dikembangkan oleh provus. Model

ini menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di

dalam pelaksanaan program. Evaluasi program yang

dilakukan adalah mengukur besarnya kesenjangan yang

ada disetiap komponen.

8) CIPP Evaluation Model, dikembangkan oleh Stufflebeam.

Model evaluasi ini terdiri dari:

Contex evaluation : Evaluasi terhadap konteks.

Input evaluation : Evaluasi terhadap masukan.

Process evaluation : Evaluasi terhadap proses.

Product evaluation : Evaluasi terhadap hasil.

Melihat pandangan tau teori diatas terlihat bahwa model-

model evaluasi yang satu dengan yang lainnya memang tampak

bervariasi, akan tetapi maksud dan tujuannya sama yaitu

melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang

berkenaan dengan objek yang dievaluasi. Selanjutnya informasi

yang tealah terkumpul dapat diberikan kepada pengambil

keputusan supaya dapat dengan tepat menentukan tindak lanjut

mengenai program yang telah dievaluasi.

Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP

tersebut merupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah

komponen dari proses sebuah program kegiatan. Model CIPP ini

juga model evaluasi yang melihat program yang dievaluasi

sebagai sistem. Artinya, jika evaluator menentukan model CIPP

 

Page 37: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

23

sebagai model yang digunakan untuk mengevaluasi program,

maka mau tidak mau evaluator harus menganalisis program

tersebut berdasarkan komponen-komponennya.

Rukmanto Adi (2003, 160) menjelaskan bahwa ada

beberapa macam konteks pembahasan dalam evaluasi, hal itu

adalah:

1) Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks adalah upaya untuk

menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang

tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan

tujuan program. Evaluasi ini menggambarkan hal-hal

yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan

program seperti karakteristik dan perilaku peserta didik,

keunggulan dan kelemahan tenaga pelaksana, sarana,

fasilitas dan sebagainya (Sudjana 2006, 54)

2) Evaluasi Masukan

Model CIPP ini adalah evaluasi masukan. Pada

tahap ini segala sesuatu yang berpengaruh pada proses

pelaksaan evaluasi harus disiapkan dengan benar. Ada

beberapa komponen yang meliputi sumber daya manusia,

sarana dan peralatan pendukung, berbagai prosedur dan

aturan yang diperlukan. Evaluasi masukan ini akan

memberikan bantuan agar dapat memberikan keputusan,

Menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan. Mencari

berbagai alternatif yang akan dilakukan. Menentukan

 

Page 38: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

24

rencana yang matang, Membuat strategi yang akan

dilakukan dan memperhatikan prosedur kerja dalam

mencapainya.

3) Evaluasi Proses

Evaluasi proses dalam model ini menunjukan pada

"apa" (what) kegiatan yang dilakukan dalam program,

"siapa" (who) orang yang ditunjuk sebagai penanggung

jawab program, "kapan" (when) kegiatan akan selesai.

dalam model ini, evaluasi proses diarahkan pada seberapa

jauh kegiatan yang dilakukan di dalam program sudah

terlaksan sesuai dengan rencana. stufflebeam

mengusulkan pertanyaan-pertanyaan untuk proses anatara

lainnya.

Apakah pelaksanaan program sesuai denagn

jadwal?

Apakah staf yang terlibat di dalam pelaksanaan

program akan sanggup menangani kegiatan selama

program berlangsung dan kemungkinan jika

dilanjutkan?

Apakah sarana dan prasarana yang disediakan

dimanfaatkan secara maksimal?

Hambatan hambatan apa saja yang dijumpai

selama pelaksanaan program dan kemungkinan

jika program dilanjutkan?

 

Page 39: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

25

4) Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil ini digunakan untuk menentukan

keputusan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Dengan

demikian, evaluasi ini diarahkan pada keseluruhan

dampak dari suatu program terhadap penerima

(masyarakat penerima program). Sehingga, pertanyaan

utama pada evaluasi ini adalah:

kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil

mencapai tujuannya?

bagaimana masyarakat akan menjadi berbeda

setelah menerima program tersebut?

Kriteria keberhasilan ini bisa mencakup:

berorientasi pada program. kriteria keberhasilan

pada umumnya dikembangkan berdasarkan

cakupan ataupun hasil dari suatu program.

misalnya, presentase cakupan program terhadapa

populasi sasaran.

berorientasi pada masyarakat. kriteria keberhasilan

pada umumnya dikembangkan berdasarkan pada

perubahan perilaku masyarakat. misalnya

munculnya sikap kemandirian dan lain sebagainya

Berdasarkan teori diatas, maka peneliti membuat alur

kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

 

Page 40: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

26

Table 2

Desain Evaluasi Program Pemberdayaan Anak Jalanan

di Yayasan Bina Anak Pertiwi

a. Tujuan

Program

b. Konteks

program

a. variable klien

1. aspek usia

2. latar belakang

3. wilayah tinggal

b. variable staff

1. Pendidikan staff

2. Pengalaman

staff

c. variable program

1. Layanan yang

diberikan

2. Donator dan

kemitraan

3. Keterjangkauan

lokasi belajar

4. Sarana dan

fasilitas

pendukung

a. proses

perekrutan

anak binaan

b. strategi

pengelolaan

program

pemberdayaan

c. jadwal

pelaksanaan

program

pemberdayaan

d. strategi

pelaksanaan

program

e. penanggung

jawab program

f. kapan program

selesai

a. perubahan

prilaku

klien

b. keberlanjuta

n program

d.Indikator Evaluasi Program

Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang

digungakan untuk suatu proses evaluasi, Feurstein seperti yang

dikutip oleh (Isbandi 2001, 130-132) mengajukan beberapa

context input process product

 

Page 41: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

27

indikator yang perlu untuk dipertimbangkan. Ada Sembilan

indikator yang paling sering digunakan dalam mengevaluasi

suatu kegiatan yaitu:

1) Indikator ketersediaan (Indicators Of Availability).

Indikator ini melihat apakah unsur yang seharusnya ada

dalam suatu proses itu benar-benar ada. Misalnya dalam

suatu program pembangunan sosial yang menyatakan

bahwa diperlukan satu tenaga kader lokal yang terlatih

untuk menangani 10 rumah tangga, maka perlu di cek

apakah tenaga kader yang terlatih tersebut benar-benar

ada.

2) Indikator relevansi (Indicators of Relevance). Indikator ini

menunjukan seberapa relevan ataupun tepatnya sesuatu

yang teknologi atau layanan yang ditawarkan. Misalnya,

pada suatu program pemberdayaan perempuan pedesaan

dimana diperkenalkan kompor teknologi terbaru, tetapi

ternyata kompor tersebut lebih banyak menggunakan

minyak tanah ataupun kayu dibandingkan dengan kompor

yang biasa mereka gunakan. Berdasarkan keadaan

tersebut maka teknologi yang lebih baru ini dapat

dikatakan kurang relevan untuk diperkenalkan bila

dibandingkan dengan kompor yang biasa mereka

gunakan.

3) Indikator keterjangkauan (Indicators Of Accessibility).

Indikator ini melihat apakah layanan yang ditawarkan

masih berada dalam „jangkauan‟ pihak-pihak yang

 

Page 42: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

28

membutuhkan. Misalnya saja, puskesmas (pusat

kesehatan masyarakat) yang didirikan untuk melayani

suatu masyarakat desa berada pada posisi yang strategis,

dimana sebagian besar warga desa dapat dengan mudah

datang ke puskesmas. Atau apakah suatu posko bencana

alam berada dalam jangkauan korban bencana tersebut.

4) Indikator Pemanfaatan (Indicators of Utilisation).

Indikator ini melihat seberapa banyak suatu layanan yang

sudah disediakan oleh pihak pemberi layanan,

dipergunakan (dimanfaatkan) oleh kelompok sasaran.

Misalnya saja, seberapa banyak pasangan usia subur yang

memanfaatkan layanan jasa puskesmas dalam

meningkatkan KB mandiri. Atau, berapa banyak anak

jalanan yang mengikuti kegiatan baca tulis dari sekian

banyak anak jalanan yang belum bisa membaca dan

menulis.

5) Indikator Cakupan (Indicators of Coverage). Indikator ini

menunjukkan proporsi orang-orang yang membutuhkan

sesuatu dan menerima layanan tersebut. Misalnya saja,

proporsi orang yang menerima bantuan dana kemanusiaan

untuk mengatasi masalah kemiskinan dari sekian banyak

orang-orang miskin di suatu desa.

6) Indikator Kualitas (Indicators of Quality). Indikator ini

menunjukkan standar kualitas dari layanan yang

disampaikan ke kelompok sasaran. Misalnya saja, apakah

layanan yang diberikan oleh suatu Organisasi Pelayanan

Kemanusiaan (Human Service Organization) sudah

 

Page 43: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

29

memenuhi. syarat dalam hal keramahan, keresponsifan,

dan sikap empati terhadap klien ataupun kualitas dari

tangibles yang ada dalam proyek tersebut.

7) Indikator Upaya (Indicators of Efforts). Indikator ini

menggambarkan berapa banyak upaya yang sudah

“ditanamkan‟ dalam rangka mencapai tujuan yang sudah

diterapkan. Misalnya, berapa banyak sumber daya

manusia dan sumber daya material yang dimanfaatkan

dalam membangun sarana transportasi antar desa.

8) Indikator Efisiensi (Indicators of Efficiency). Indikator ini

menunjukkan apakah sumber daya dan aktifitas yang

dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara

tepat guna (efisien) atau tidak memboroskan sumber daya

yang ada dalam upaya mencapai tujuan. Misalnya saja,

suatu layanan yang bisa dijalankan dengan baik hanya

dengan menggunakan 4 tenaga lapangan, tidak perlu

dipaksakan untuk mempekerjakan 10 tenaga lapangan

dengan alasan untuk menghindari terjadinya

pengangguran. Bila hal ini dilakukan maka yang terjadi

adalah pengangguran terselubung (underemployment).

9) Indikator Dampak (Indicators of Impact). Indikator ini

melihat apakah sesuatu yang kita lakukan benar-benar

memberikan suatu perubahan di masyarakat. Misalnya

saja, apakah setelah dikembangkan layanan untuk

mengatasi kemiskinan selama tiga tahun di suatu desa,

maka angka penduduk yang berada di bawah garis

kemiskinan sudah menurun.

 

Page 44: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

30

B. Pemberdayaan

a. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris

yaitu “empowerment” yang secara harfiah berarti

“pemberkuasaan”. Pemberdayaan adalah upaya untuk

membangun eksistensi seseorang dalam kehidupan dengan

memberi dorongan agar memiliki kemampuan (Fitriyandi Putra

Dkk 2019, 55).

Menurut (Handoko 1997, 337), pemberdayaan adalah

suatu usaha jangka panjang untuk memperbaiki proses

pemecahan masalah dan melakukan pembaharuan.

Pemberdayaan adalah mengembangkan dari keadaan tidak

atau kurang berdaya menjadi mempunyai daya guna mencapai

kehidupan yang baik. Pemberdayaan pada intinya membahas

bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha

mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk

membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.

Pemberdayaan biasanya diartikan juga suatu proses yang relatif

terus berjalan untuk meningkatkan kepada perubahan.

Pemberdayaan biasanya disebut juga sebagai pengembangan

(Rukmanto Adi 2003, 32-33).

Pemberdayaan adalah suatu proses yang berjalan

seterusnya untuk meningkatkan taraf hidupnya, upaya itu hanya

biasanya dilakukan dengan meningkatkan keberdayaan mereka,

dengan kekuatan sendiri untuk memperbaiki kehidupannya.

 

Page 45: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

31

Asumsi dasar yang dipergunakan adalah bahwa setiap manusia

memiliki potensi daya, untuk mengembangkan dirinya menjadi

lebih baik. Dengan demikian pada dasarnya manusia itu bersifat

aktif dalam upaya peningkatan keberdayaan dirinya. Dalam

rangka pemberdayaan ini upaya yang amat pokok adalah

peningkatan taraf pendidikan dan derajat kesehatan serta akses

kedalam sumber kemampuan ekonomi seperti modal,

keterampilan, teknologi, informasi dan lapangan kerja,

pemberdayaan ini menyangkut pembangunan prasarana dan

sarana dasar, baik fisik maupun non fisik (Soewarman Hasan, 3).

Dalam beberapa pengertian di atas secara garis besar

pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu proses atau tindakan

untuk membantu seseorang, kelompok serta masyarakat dalam

memecahkan permasalahannya sehingga mereka mampu berdaya

atau bersaing dan mencapai kebutuhan sehari-hari dengan

mandiri.

b. Tahapan-Tahapan Pemberdayaan

Wrihatnolo dan Dwijowijoto memaparkan ada tiga

tahapan proses pemberdayaan. pertama, penyadaran dengan

target, yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dan

pemberian penyadaran bahwa mereka punya hak untuk

mempunyai sesuatu. prinsipnya, membuat target mengerti bahwa

mereka perlu diberdayakan dan proses pemberdayaan tersebut

dimulai dari dalam diri mereka. Proses selanjutnya adalah

diberikan daya kuasa yang bersangkutan agar mampu terlebih

dahulu. Proses pembentukan kapasitas ini terdiri atas manusia,

 

Page 46: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

32

organiasai, dan sistem nilai. ketiga, target diberi daya, kekuasaan,

otoritas, dan peluang. Sebagaimana dilakukan beberapa

komunitas yang sukses memberdayakan diri sendiri, mereka aktif

memanfaatkan peluang dan berdaya atas diri mereka sendiri tanpa

bergantung pada pihak manapun. Mereka berpartisipasi secara

aktif dalam kegiatan komunitas dan mempunyai perasaan

bermasyarakat.

c. Tujuan Pemberdayaan

Upaya pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk

membuat masyarakat menjadi mandiri, dalam artian memiliki

potensi atau kemampuan memecahkan masalah-masalah yang

mereka hadapi, dan sanggup memenuhi kebutuhannya dengan

tidak menggantungkan hidup mereka pada bantuan pihak lain,

baik pemerintah maupun organisasi-organisasi non-pemerintah.

Menurut (Suharto 2008, 58) Pemberdayaan menunjukan

pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan lemah,

sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam:

a. memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja

bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari

kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

kesakitan.

b. Menjangkau sumber-sumber produktif yang

memungkinkan mereka dapat meningkatkan

 

Page 47: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

33

pendapatnya dan memperoleh barnag-barang dan jasa-

jasa yang mereka perlukan.

c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.

C. Anak Jalanan

Sedangkan Anak Jalanan adalah sebuah realitas

pemandangan kita sehari-hari yang menjadi bagian dari

kehidupan perkotaan, yang secara awam masyarakat sering

mendefinisikan anak jalanan berdasarkan jenis pekerjaan yang

dilakukannya. Mereka sering disebut sebagai pengamen,

pemulung, pedagang asongan, pengemis, penjual koran, pengojek

payung, penyemir sepatu, tukang parkir, pembersih mobil, joki

dan sebagainya (Fitriyandi Putra Dkk 2019, 54). Anak jalanan ini

sering kita jumpai dalam perjalanan kita sehari-hari yang

cendrung kehidupannya lebih banyak dihabiskan di jalanan.

Anak jalanan pada dasarnya adalah anak-anak marginal di

perkotaan yang mengalami proses dehumanisasi (Mulandar (ed.),

1996). Mereka bukan saja harus mampu bertahan hidup dalam

suasana kehidupan kota keras, tidka bersahabat dan tidak

kondusif bagi proses tumbuh-kembang anak. Tetapi, lebih dari tiu

mereka juga cendrung dikucilkan masyarakat, menjadi objek

pemerasan berbagai pihak sesame teman, preman atau oknum

aprata, sasaran eksploitasi, korban pemerkosaan, dan segala

bentuk penindasan lainnya (Suyanto 2010, 212-213).

 

Page 48: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

34

Pada tahun 1981 Model penampungan anak jalanan

dimulai. Pada saat itu Longres mengadakan suatu pengamatan

tentang strategi intervensi dan program-program yang bertujuan

untuk menangani masalah sosial ini. Longres, menghubungkan

antara ideologi dan asumsi yang membentuk masalah tersebut,

serta menjadi norma-norma dasar dilakukannya intervensi. Ia

mengembangkan faktor-faktor yang bisa digunakan untuk

mengidentifikasi norma-norma dasar dari suatu intervensi sosial

berdasarkan pengamatan tersebut, kemudian Lusk (1984) melihat

faktor-faktor yang dibuat Longres dapat digunakan untuk

memahami intervensi sosial pada anak jalanan. Startategi yang

dibuat Longres berawal dari adabtasi sistem sosial ekonomi

hingga kebutuhan individu, dari adabtasi individu hingga prasarat

sistem social (Fitriyandi Putra dkk 2019, 55).

Menurut Tata Sudrajat, untuk menangani anak jalanan

melalui pendekatan yang biasa dilakukan oleh LSM dalam

penanganan anak jalanan meliputi:

1) Street Based, Merupakan penganan di lapangan atau

tempat-tempat anak jalanan berada, kemudian para

street educator datang kepada mereka, berdialog,

mendampingi mereka bekerja, memahami dan

menempatkan diri sebagai teman. Dalam beberapa

jam, anak-anak diberikan materi pendidikan dan

keterampilan, serta diberikan kehangatan hubungan

dan perhatian yang bisa menumbuhkan kepercayaan

 

Page 49: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

35

satu sama lain yang berguna bagi pencapaian tujuan

intervensi.

2) Centre Based, Pendekatan ini merupakan penanganan

di lembaga atau panti. Anak-anak yang mengikuti

program ini di tampung dan diberikan pelayanan di

lembaga atau panti. Terdapat beberapa pelayanan

pendidikan, keterampilan, kebutuhan dasar, kesehatan,

kesenian, dan pekerjaan. Dalam penanganan di

lembaga atau di panti terdapat beberapa jenis atau

model penampungan yang bersifat sementara (drop in

centre) untuk anak yang masih turun ke jalan dan

tetap (residential centre) untuk anak-anak yang sudah

benar-benar meninggalkan jalanan.

3) Community Based, Di dalam penanganan ini

melibatkan seluruh potensi masyarakat, utamanya

keluarga atau orang tua anak jalanan. Pendekatan ini

bersifat preventif, yakni mencegah anak-anak turun ke

jalan. Keluarga diberikan kegiatan penyuluhan

pengasuhan anak dan peningkatan taraf hidup,

sementara anak-anak diberi kesempatan memperoleh

pendidikan formal maupun informal, pengisian waktu

luang dan kegiatan lainnya. Pendekatan ini bertujuan

meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat

agar sanggup melindungi, mengasuh dan memenuhi

kebutuhan anak-anaknya (Fitriyandi Putra dkk 2019,

57).

 

Page 50: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

36

BAB III

PROFIL YAYASAN BINA ANAK PERTIWI

Yayasan Bina Anak Pertiwi terletak di Jalan Bacang No.

46, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan. Terdapat beberapa pertimbangan dalam pemilihan

tempat yayasan ini yaitu pertama karena Pasar Minggu

merupakan tempat anak jalanan dan juga menjadi lokasi

pengedaran narkoba terbesar setelah Tanah Abang. Kedua, rumah

singgah yang strategis memudahkan anak jalanan untuk

menjangkaunya. Dalam hal ini diharapkan yayasan ini dapat

merangkul banyak anak jalanan (wawancara dengan pengurus

Yayasan Bina Anak Pertiwi pada tanggal 20 Desember 2018).

Di daerah sekitar Yayasan yaitu daerah Jati Padang dan

sekitarnya banyak tempat umum yang dijadikan tempat

perkumpulan oleh anak jalanan, salah satunya perempatan jalan

dan pasar. Di pertigaan jalan antara Jalan Raya Ragunan dan

Jalan Warung Jati Barat menjadi tempat yang sering dijadikan

tempat perkumpulan anak jalanan. Selain itu banyak anak jalanan

mengamen dan nongkrong di perempatan jalan antara Jalan

Warung Jati Barat, Jalan Pejaten Raya dan Jalan Pejaten Barat

sehingga tempat tersebut disebut juga “Repul”. Anak jalanan

daerah tersebut juga sering memanfaatkan kolong jembatan yang

tidak jauh dari perempatan jalan tadi sebagai tempat tinggal

mereka dan mereka juga menjadikan Pasar Minggu sebagai

tempat mereka tinggal dan bekerja.

 

Page 51: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

37

A. Sejarah Berdirinya Yayasan

Awal mula berdirinya Yayasan Bina Anak Pertiwi yaitu

dari sekelompok aktivis mahasiswa yang tergabung dalam sebuah

kelompok kajian social akademik bernama Forum Studi

Dialektika (FOSTUDIA). Mereka merasa gelisah dan prihatin

dengan bangsa Indonesia khususnya semakin banyaknya anak

jalanan dan anak-anak yang putus sekolahnya. Kejadian tersebut

terjadi saat awal terjadinya krisis politik dan ditambah lagi

ekonomi Indonesia yang semakin merosot. Para aktivis

mahasiswa merasa kurang efektifnya demonstrasi yang mereka

lakukan untuk membela masyarakat bawah.

Forum yang dibentuk tersebut beranggotakan mahasiswa

dari berbagai perguruan tinggi yaitu mahasiswa IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bina Sarana Informatika (BSI), Institut

Ilmu Al-Qur’an (IIQ), dan Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak

(PGTK). Dalam forum tersebut dilakukan pembaharuan

reformasi yang disebut “reformasi gaya baru” yang bertujuan

agar langsung membantu dalam permasalahan kehidupan

masyarakat. Setelah itu dilakukanlah pertimbangan yang

sekiranya dapat mereka lakukan dan diperoleh bahwa anak

jalanan dijadikan prioritas utama karena anak jalanan sendiri

rawan dalam masalah sosial yang kompleks.

Aksi sosial yang mereka lakukan berupa bentuk

kepedulian terhadap pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan

anak jalanan dengan mewujudkannya menjadi pendidikan

sekolah paket A yang setara SD dan memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat. Pada awalnya kegiatan belajar

 

Page 52: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

38

tersebut dilakukan di Masjid Kebayoran Lama yaitu bulan Juni

1997 yang terdiri dari anak pemulung dan anak jalanan sekitar 73

anak. Kegiatan belajar tersebut berada dibawah naungan sebuah

Yayasan Sosial.

Tidak sesuai yang diinginkan, kegiatan belajar tersebut

kurang berjalan mulus karena ada perbedaan paham antara

kelompok mahasiswa yang mengusung idealism dengan pihak

yayasan tersebut yang akhirnya berujung pada hengkangnya

kelompok mahasiswa dari kegiatan tersebut. Hal itu

menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi bubar.

Namun, kelompok mahasiswa tersebut tetap tidak patah

semangat dan tetap ingin melaksanakan tujuan mereka yaitu

berbagi dengan sesama terutama anak jalanan. Setelah reformasi

bergulir pada bulan Juni 1998 dengan tekad yang bulat mereka

kembali melakukan aksi sosial di daerah Pasar Minggu, Jakarta

Selatan yang kemudian menjadi nama “Pusat Pembinaan dan

Pemberdayaan Anak Jalanan (P3A)”. terpilihnya nama ini

karena dianggap lebih spesifik dalam mencerminkan sebuah

naungan pembinaan untuk anak jalanan.

Pada awalnya kegiatan ini berisi kegiatan mahasiswa

biasanya. Namun, seiring berjalannya waktu kegiatan tersebut

mendapatkan dukungan dan respon yang luas dari berbagai

kalangan, baik pemerintah ataupun masyarakat. Pemerintah

memberikan dukungan dengan mendatangi secara langsung yang

diwakili oleh Bapak Prof. Dr. Sudijarto dari Dirjen Dikluspora

Depdiknas RI. Bahkan yang menjadi donatur tertinggi pada

kegiatan tersebut adalah Depdiknas RI dan Dharma Wanita

 

Page 53: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

39

Dikluspora. Kemudian peresmian kegiatan tersebut dilakukan

langsung oleh Ibu Soerono (Kasi Dikmenti DKI Jakarta) tepatnya

bulan Juni 1998 di Masjid Al-Awwabin, Polsek Pasar Minggu.

Kelompok pengajian masyarakan juga memberikan dukungan

seperti pengajian Jenggala Cipete Selatan, Pengajian Keluarga

Sakinah dan Yayasan RAHMA (memberikan nasi murah), dan

lainnya. Selain itu, ada juga dukungan dari kalangan pengusaha.

Adanya desakan dari kalangan masyarakat untuk

wadahnya memiliki badan hokum karena kegiatan sosial haruslah

memiliki kesinambungan da nada pertanggungjawaban secara

yuridis. Hal itu menyebabkan kelompok mahasiswa tersebut

berpikir serta melakukan pendekatan dengan beberapa tokoh

nasional yang bertujuan agar adanya dukungan dalam

kelangsungan dan keberhasilan proses pembelajaran tersebut.

Akhirnya muncullah nama-nama tokoh nasional seperti

Hj. Anniswati M. Kamaluddin (Ketua Presidium Majlis Nasional

KAHMI). Prof. Dr. Ir. H. Fachrudin (mantan rektor Universitas

Hasanuddin Ujung Pandang yang merupakan anggota DPR RI),

Dr. Hj. Marwah Daud Ibrahim selaku anggota DPR RI, Hj.

Yufimar Ali, SH (anggota Dewan Pakar ICMI KORWIL DKI

Jakarta dan juga pengusaha) dan H. Houtman Z. Arifin (Bankir

dan mantan Vice President Citibank). Mereka terlibat sebagai

anggota badan pendiri dan sebagai dewan Pembina lembaga yang

akhirnya dilakukan pembakuan akte notaris No. 2, tanggal 3

November 1998 dengan nama “Yayasan Bina Anak Pertiwi,

Pusat Pembinaan dan Rumah Belajar Anak

Jalanan/Terlantar”.

 

Page 54: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

40

Yayasan Bina Anak Pertiwi ini menjadi pusat pembinaan

dan juga rumah belajar anak jalanan/terlantar, aktivitas-

aktivitasnya dilakukan bersama dengan masyarakat. Pengakuan

dari masyarakat dan rasa ingin memiliki lembaga yang sangat

tinggi menjadi alasan utama kelangsungan dan keberhasilan

program lembaga. Masyarakat dan lembaga menanamkan sikap

saling ketergantungan merupakan salah satu hal yang penting

dalam jalannya program di lembaga.

Maka dari itu, perlu adanya sinergisitas dalam

kepentingan lembaga dan kebutuhan masyarakat. Pihak lembaga

perlu melakukan identifikasi jenis kebutuhan, potensi masyarakat

dan menampung aspirasi masyarakat sehingga program yang

dilakukan oleh lembaga dapat menjadi cerminan dari kehidupan

masyarakat tersebut yang akhirnya dapat dilakukan

pemberdayaan oleh lembaga Yayasan.

Sesuai dengan motto Yayasan Bina Anak Pertiwi

“Bersama untuk Bangsa” melakukan program-program yang

nyata di masyarakat salah satunya Bimbingan Agama dan Etika

Bermasyarakat, Pengembangan Seni Budaya atau Minat dan

Bakat, Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kerja,

Pengembangan Usaha Mandiri, Pelayanan Kesehatan dan

Kesejahteraan serta Penempatan kerja.

B. Visi, Misi, dan Tujuan

Adapun Visi, misi, dan tujuan Yayasan Bina Anak Pertiwi

adalah sebagai berikut (Company profile Yayasan Bina Anak

Pertiwi, dibuat pada tanggal 08 September 2007) :

 

Page 55: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

41

Visi Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah meningkatkan

taraf hidup serta kesejahteraan sosial masyarakat fakir miskin,

terutama anak yatim, anak jalanan/terlantar serta anak kurang

mampu menjadi anak bangsa yang konstruktif dan bermartabat

sejalan dengan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan masa

depan bangsa yang lebih berkualitas.

Misi Yayasan Bina Anak Pertiwi, yaitu

1. Menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi

2. Menciptakan peluang kerja baru dengan mengembangkan

pelatihan kerja

3. Menggali serta memberdayakan potensi yang dimilikinya

agar menjadi manusia yang mandiri dan produktif

4. Mengembangkan peran serta masyarakat dan pihak-pihak

terkait untuk turut serta mengentaskan dan memberdayakan

fakir miskin, terutama anak yatim, anak jalanan /terlantar, dan

anak kurang mampu.

Tujuan yang ingin dicapai dari rumah singgah adalah:

1. Mengembangkan sikap mental positif

2. Membangun akhlak al-karimah

3. Menggali serta memberdayakan potensi yang dimiliki warga

belajar

4. Memberikan gambaran akan kepastian masa depan dengan

berbekal berbagai keterampilan kerja dan pengembangan

usaha mandiri, serta penempatan kerja.

 

Page 56: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

42

Aktivitas yang dilakukan Yayasan selalu bersama dengan

masyarakat, di manapun kegiatan tersebut dilangsungkan.

Pengakuan dari masyarakat dan rasa ingin memiliki lembaga

yang sangat tinggi menjadi alasan utama kelangsungan dan

keberhasilan program lembaga. Maka dari itu, perlu adanya

sinergisitas dalam kepentingan lembaga dan kebutungan

masyarakat. Pihak lembaga perlu melakukan identifikasi jenis

kebutuhan, potensi masyarakat dan menampung aspirasi

masyarakat sehingga program yang dilakukan oleh lembaga dapat

menjadi cerminan dari kehidupan masyarakat tersebut yang

akhirnya dapat dilakukan pemberdayaan oleh lembaga Yayasan.

Sesuai dengan motto Yayasan Bina Anak Pertiwi “Bersama untuk

Bangsa” melakukan program-program yang nyata di masyarakat

salah satunya Bimbingan Agama dan Etika Bermasyarakat,

Pengembangan Seni Budaya atau Minat dan Bakat, Pendidikan

dan Pelatihan Keterampilan Kerja , Pengembangan Usaha

Mandiri, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan serta

Penempatan kerja.

 

Page 57: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

43

C. Struktur Organisasi

Tabel 3.

Struktur Badan Pengurus Yayasan Bina Anak Pertiwi

Hubungan yang terbentuk diantara pempinan dan

pengelola yayasan dengan anak binaan yaitu sangat dekat bahkan

anak binaan menganggap mereka semua adalah keluarga sendiri.

Menurut anak binaan, pimpinan adalah orang tua dan kakak bagi

 

Page 58: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

44

mereka. Perhatian yang diberikan pimpinan kepada mereka

membuat mereka seperti sebuah keluarga. Disamping itu, masih

ada beberapa pengelola yang memiliki hubungan kurang dekat

dengan anak binaan karena adanya jarak diantara mereka saat

dalam proses pembinaan.

Menjadi pengelola Yayasan tidak memiliki kriteria

khusus dalam pola perekrutannya layaknya sebuah perusahaan

memepekerjakan karyawannya. Modal utama mereka untuk

menjadi pengelola yaitu keikhlasan untuk memberikan pelayanan

terhadap anak jalanan. Sebagian besar pengelola di yayasan

merupakan Volunteer yang bertindak sebagai Pembina anak

jalanan. Namun, ada juga pengelola yang memang ditugaskan

oleh kementrian sosial RI yakni Bakti Pekerja Sosial (Sakti

Peksos). Sakti Peksos memiliki tugas untuk membantu dan

memantau pelaksanaan program pemberdayaan anak jalanan di

rumah singgah.

 

Page 59: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

45

D. Denah Yayasan Bina Anak Pertiwi

Gambar 1. Denah Lokasi Bina Anak Pertiwi

 

Page 60: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

46

BAB IV

DATA DAN HASIL TEMUAN

Pada dasarnya anak merupakan Karunia Ilahi dan amanah

yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia

yang harus dijunjung tinggi. Anak juga merupakan potensi

sumber daya insani bagi pembangunan nasional, karena itu

pembinaan dan pemberdayaannya harus dimulai sedini mungkin

agar dapat berpartisipasi secara optimal bagi pembangunan

bangsa dan negara. Begitupun dengan anak jalanan, mereka

adalah generasi penerus bangsa yang harus diperhatikan pula.

Selama ini, anak jalanan hanya dipandang sebelah mata karena

kekurangannya, dan bahkan mereka mendapat pencitraan negatif

dari sebagian besar masyarakat. Tetapi bagaimanapun itu, anak

jalanan telah menjadi fenomena yang menuntut perhatian kita

semua. Mereka memerlukan perhatian khusus untuk diberikan

pengarahan, pelatihan, dan pembinaan terhadap perilaku mereka

selama ini yang diidentik sebagai pembuat kerusuhan, suka

mencuri, dan amoral.

Latar belakang kegiatan pemberdayaan anak jalanan dari

sejak tahun 1998 dimana anak jalanan semakin banyak.

Pembinaan yang dilakukan oleh Yayasan Bina Anak Pertiwi

adalah dengan menfasilitasi anak-anak untuk tetap belajar,

meskipun mereka masih ada yang mengamen, jual kantong

plastik, jual koran, dan semir sepatu. Sebagai lembaga sosial yang

 

Page 61: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

47

berbasis Islam, pembinaan di Yayasan Bina Anak Pertiwi ini

tentu saja berbasis agama Islam. Program-program yang

dilakasanakan, seperti sholat berjemaah, dan pembinaan

keagamaan mendasar bagi anak-anak. Misalnya cara berwudhu’,

cara sholat, mengaji, dan segala macamnya. Tujuannya adalah

agar anak-anak itu mengerti budi pekerti yang baik, bersikap baik

di masyarakat, bisa menghormati orang tua, dan supaya anak ini

tetap berpegang teguh kepada prinsip keagamaan mereka.

(Wawancara dengan Ali Santoso, pada tanggal 28 April 2019).

A. Sasaran Anak Binaan

Anak binaan yang menjadi sarasan Yayasan Bina Anak

Pertiwi adalah anak-anak usia 4-18 tahun, anak-anak putus

sekolah, anak jalanan/terlantar, serta anak kurang mampu. Dan

anak-anak tersebut sama sekali tidak dibebani biaya apapun,

bahkan kebutuhan pembelajaran seperti alat-alat tulis seluruhnya

disediakan oleh penyelenggara. Jadi, anak cukup hanya datang

dan belajar.

Wilayah tinggal para anak binaan di Yayasan Bina Anak

Pertiwi berasal dari bantaran kali ciliwung condet, belakang pasar

minggu, bantaran kali jati padang dan kampung gedong pasar

rebo.

“kalau untuk sasaran kita (1) laki-laki dan perempuan

kalau banci kita tidak menerima (2) usia anak 4 sampai

18 tahun (3) anak jalanan (4) anak terlantar (5) penjual

Koran (6) tukang kelontong dan lain-lain itu sasaran

kami yang menurut kami itu layak untuk dibantu”

 

Page 62: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

48

“kita ada 4 wilayah (1) bantaran kali Ciliwung Condet

(2) belakang pasar (3) bantaran kali Jatipadang (4)

kampung gedong pasar rebo”.

Table 4

Jumlah Anak Binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi

No Jenis

Kelamin

Usia Jumlah On Street Off Street

1 Laki-laki 4-18 216 Anak 19 Anak 197 Anak

2 Perempuan 4-18 313 Anak 48 Anak 265 Anak

B. Staff Yayasan Bina Anak Pertiwi

Staff yang bertugas di Yayasan Bina Anak Pertiwi

berjumlah 19 orang, meliputi Ketua Pengurus (Ali Santoso),

Sekretaris (Diana Lestari), Bendahara (Nadilah Zein), Kabid

Pendidikan (Rizky Rusdianti Dan Reni Fitriani), Kabid

Media/Peneliti (H.M. Husniadi Dan Rani Cahaya), Kabid

Keterampilan (Akhmad Kamaludin Dan Muhammad Gabriel. M),

Kabid Pengembangan Usaha (Nuzula Firdaus Dan Aisyah), Staf

Umum (Arianto), Kabid Keagamaan (Baihaki), Kabid Kesehatan

(Nopi Purwanto), Sakti Peksos (Deni Setiawan, Agus Malabar,

M. Ardiansyah, Zulfikar Dan Bahar).

C. Model-Model Layanan

Pendidikan layanan khusus anak jalanan dapat

dilaksanakan dengan berbagai model, antara lain:

 

Page 63: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

49

1. Pendidikan Kesetaraan, merupakan layanan pendidikan

bagi anak putus sekolah dengan menerapkan paket A

setara Sekolah Dasar (SD), paket B setara Sekolah

Menengah Pertama (SMP), paket C setara Sekolah

Menengah Atas (SMA).

2. Model Guru Kunjung, merupakan layanan akses

pendidikan bagi anak jalanan dengan mendatangkan atau

mengirimkan guru ke lingkungan komunitas peserta didik.

3. Treatment centre, yaitu layanan pendidikan yang lebih

difokuskan pada perubahan sikap mental, perilaku, dan

upaya pemulihan lainnya agar anak dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dunianya kembali, serta dapat

menyelesaikan program wajib belajar 9 tahun,

sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang

Republik Indonesia.

4. Boarding house, Adalah tempat tinggal sementara untuk

melakukan proses pembelajaran kepada anak jalanan.

Boarding House bersifat sementara dan diharapkan dalam

jangka waktu tertentu anak akan mengalami proses

adaptasi dengan lingkungan sosial yang dibangun dengan

memperkenalkan kembali atmosfir dalam keluarga, bahwa

dalam hidup ini harus ada hirarki, aturan main, dan

lainnya.

5. Life Skill, Pendidikan dan Pelatihan-Pelatihan

Keterampilan bermata pencaharian, seperti; Komputer,

Sandal Sepatu dan Hotel, Montir Motor, Menjahit,

pertanian, dll.

 

Page 64: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

50

D. Bentuk Layanan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan layanan khusus anak daerah

terpencil merupakan pendidikan inklusif yang dilaksakanakan,

antara lain:

1. Pendidikan Persekolahan, merupakan layanan pendidikan

bagi anak daerah terpencil, penyelenggaraannya berupa:

a) paket A setara SD

b) paket B setara SMP

c) paket C setara SMA

2. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)

a) Pelatihan Budi Daya Hortikultura dan Palawija

b) Pelatihan menjahit dan Bordir

c) Pelatihan komputer

d) Pelatihan Otomotif

e) Pelatihan Rias Kecantikan

f) Pelatihan seni dan budaya

g) Pelatihan Pertukangan

h) Pelatihan budi daya peternakan ikan

3. Pendidikan Keagamaan:

a) Bimbingan Mental dan Akhlak Mulia

b) Taman Pendidikan Agama (TPA)

c) Mengajian Keagamaan untuk Umum

d) Konsultasi Keagamaan

 

Page 65: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

51

Program Kegiatan

Program-program yang dilaksanakan Bina Anak Pertiwi

adalah sebagai berikut:

1. Bimbingan Agama dan Etika Bermasyarakat. Program ini

dalam rangka membangun sikap mental positif, dan

menumbuhkan kembali semangat keberagamaan warga

belajar.

Bentuk Kegiatan: Bimbingan ibadah praktis (Wudhu’, Shalat,

Puasa, dll.)

a) Mengaji Alqur’an,

b) Pengajian tentang budi pekerti (akhlak).

c) Fiqih (pengajian tentang tata cara bersuci, najis, halal

haram, dll.)

d) Penyuluhan tata cara hidup bermasyarakat

e) Pelatihan Khusus Ramadhan (Pesantren Ramadhan).

2. Pelaltihan Keterampilan kerja dan kursus

Keterampilan Kerja dan Kursus: Jenis keterampilan yang

diberikan adalah keterampilan kerja praktis dan tidak

memerlukan legalitas formal akademis serta mudah dilakukan.

Dan jenis keterampilan tersebut berorientasi kerja atau

terbukanya lapangan kerja baru.

 

Page 66: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

52

Bentuk kegiatan:

Pelatihan:

a) Magang kerja (di perkebunan Sukabumi)

b) Pelatihan manajemen usaha

c) Pelatihan Manajemen produksi

d) Pelatihan manajemen quality control

e) Pelatihan manajemen pemasaran dan distribusi

f) Kelompok usaha produktif.

Kursus-kursus:

a) Kursus Setir mobil (dapat SIM)

b) Kursus komputer

c) Kursus montir motor

d) kursus menjahit

e) Kursus tata boga

f) Kursus Sablon

g) Kursus Produksi Sandal dan sepatu

3. Pengembangan Minat dan Bakat (seni Budaya). Kegiatan

ini difokuskan untuk menggali bakat seni yang ada dalam

diri anak binaan.

Bentuk Kegitan:

a) Group Musik (Band)

b) Sanggar tari

c) Teater

 

Page 67: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

53

d) Musikalisasi puisi

e) karate

4. Kesejahteraan dan Pelayanan Kesehatan. Program ini

ditekankan untuk meningkatkan kesejahteraan serta

pelayanan kesehatan Warga Binaan dan masyarakat luas.

Bentuk Kegitan:

a) Penyuluhan kesehatan (Reproduksi, TBC, HIV,

Kesehatan Masyarakat)

b) Pemberian makan bergizi

c) Pemeriksaan dan Pengobatan kesehatan berkala

d) Pelayanan kesehatan serta pembiayan kesehatan

(Sertifikat Sehat Dinkes DKI)

e) Pelayanan kesehatan anak dan keluarga anak jalanan

f) Bantuan kesehatan untuk keluarga miskin (dhuafa)

5. Pengembangan Usaha Mandiri:

Program ini disamping dimaksudkan untuk membuka

lapangan kerja baru bagi anak binaan dan agar tumbuh jiwa

wirausaha atau kemandirian dalam diri abak binaan.

Bentuk Kegitan:

a) Home industry sandal sepatu dan hotel

b) Budi daya belimbing manis

c) Bengkel (servis) motor

d) Warung kelontong

e) Koperasi

 

Page 68: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

54

f) Jenis-jenis kerajinan tangan anak asuh

6. Aksi Sosial/kemanusiaan. Kegiatan ini adalah spontanitas

dalam rangka meringankan saudara-saudara kita yang

sedang tertimpa musiba.

Bentuk kegiatan:

a) Pemberian nasi bungkus selama musibah berlangsung

b) Penyaluran pakaian layak pakai

c) Penyaluran sembako

d) Penyaluran peralatan masak (dapur)

e) Penyaluran pakaian seragam sekolah

 

Page 69: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

55

Gambar 2 Matrix Program Kerja Yayasan Bina Anak Pertiwi

No Program Volume Sumber

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 BAP Mitra

A

Setiap Hari Bimbaga

Mingguan Bimbaga

4x/minggu Bimbaga

Mingguan Bimbaga Donatur

Insidental Bimbaga Donatur

Mingguan Bimbaga Maysarakat

Mingguan Bimbaga Masyarakat

Insidental Bimbaga Instansi

Sosialisasi dan ikut serta kegiatan masayarakat Insidental Bimbaga

B

4x/minggu Diklat Donatur

5X/Minggu Diklat Donatur

1X/Minggu Diklat

2/tahun Diklat Donatur

kondisonal humas

setiap bulan Sekretaris Donatur

setiap bulan Sekretaris Donatur

setiap bulan Sekretaris Donatur

setiap bulan Sekretaris Donatur

per 6 bulan Sekretaris Donatur

2

1

Taman Anak Sejahtera

Pengajian Keagamaan

PENDIDIKAN DAN BEASISWA

Beasiswa Anak Asuh Sekolah Formal Tingkat

TK/PAUD/Tpa

Beasiswa Pendidikan

Untuk Anak Jalanan/

dhuafa, Yatim Yang

Sekolah Formal

Beasiswa Anak Asuh Sekolah Formal Tingkat SD/MI

Beasiswa Anak Asuh Sekolah Formal Tingkat

SMP/MTs

Beasiswa Anak Asuh Sekolah Formal Tingkat

SMA/SMK/MA

Penyuluhan Kemasyarakatan

Kerja Bhakti dengan masyarakat sekitar

Ujian Persamaan Negeri

Mengembalikan / merujuk Anak Jalanan ke Sekolah

dan Keluarga

Pendidikan Non Formal (Paket A, B, dan C)

Pendidikan

Pendidikan Formal dengan Layanan Khusus Tingkat

SD, SMP, dan SMA

Beasiswa Anak Asuh Sekolah Formal Tingkat

Perguruan Tinggi (Universitas)

BIMBINGAN AGAMA DAN ETIKA BERMASYARAKAT

Belajar mengaji atau membaca Al-Qur'an

Praktikum Ibadah

Pengajian Akhlak dan Fiqih

Pengajian malam jum'at

Peringatan hari besar Islam/Nasional

Bimbingan Belajar Siswa dan Anak Asuh

YAYASAN BINA ANAK PERTIWI

MATRIK PROGRAM KERJA

PERIODE TAHUN 2019

Bimbingan Ibadah dan

Mengaji

Pelaksanaan ProgramProgram Terurai

PROGRAM POKOK (RUTIN)

1

Penyuluhan Kesehatan, Reporduksi, HIV3

Bimbingan Hidup

Bermasyakat

2

 

Page 70: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

56

Table 5

Jadwal Kegiatan Yayasan Bina Anak Pertiwi

NO HARI

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum'at

Sabtu

Minggu

1

Pendidikan Taman Anak Sejahtera (TAS/PAUD)

09.00-11.00

09.00-11.00

09.00-11.01

09.00-11.02

LIB

UR

2 Kejar Paket A, B, dan C

13.00-14.30

13.00-14.31

13.00-14.32

13.00-14.33

3 Belajar Baca Qur'an (BBQ) Anak

13.30-15.00

13.30-15.01

4 Belajar Baca Qur'an (BBQ) Orang Tua

13.30-15.00

5 Bimbingan Belajar

13.00-14.30

13.00-14.31

13.00-14.32

13.00-14.30

6 Keterampilan Bela Diri

08.00-10.00

15.00-18.00

7 Keterampilan Seni Lukis

15.30-17.00

13.00-15.00

8 Keterampilan Musik

10.00-12.00

10.00-12.00

9 Kerajinan Tangan

09.00-11.00

10 Kesehatan (Klinik Kesehatan)

09.00-12.00

11 Futsal 15.00-17.00

 

Page 71: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

57

E. Rekrutmen Warga Binaan

Pola rekrutmen yang Yayasan lakukan adalah dalam

bentuk penjangkauan atau kunjungan lapangan, pengamatan,

kemudian rekrutmen. Pola yang kami kembangkan pada tahap

penjangkauan ini adalah “bermain bersama”. Pekerja sosial atau

pun pembina lainnya pro-aktif mengamati kecenderungan, minat,

serta hobi anak jalanan/terlantar yang kemudian dikemas dalam

bentuk permainan serta pertandingan. Misalnya, bermain bola,

yang kemudian di-follow up dengan pembentukan tim untuk

menjaga kelangsungan komunikasi dengan anak jalanan/terlantar.

Pola bermain ini ternyata sangat efektif dalam

menjangkau anak jalanan/terlantar. Karena dengan bermain

bersama, komunikasi terjalin lebih hangat, dan anak merasa

kehadirannya diakui sehingga tercipta sebuah ruang komunikasi

yang lebih terbuka, akrab dan egaliter. Keakraban yang terjalin

tercermin sebagaimana antar seorang sahabat dengan lainnya

sehingga situasinya sangat cair.

Pola rekrutmen seperti ini terbangun secara berantai dan

tanpa disadari dilakukan juga oleh anak jalanan/terlantar, yaitu,

membawa teman lainnya untuk bergabung bermain bersama. Dan

tidak jarang pertandingan dilakukan antara kelompok anak

jalanan/terlantar melawan kelompok pembina.

Itulah pola rekrutmen yang Yayasan kembangkan, yaitu,

“bermain bersama” dengan menggunakan berbagai media,

seperti, bermain sepak bola, bermain game, nongkrong bareng,

 

Page 72: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

58

dan lain-lain, yang kemudian mengajaknya datang ke yayasan

untuk belajar bersama.

F. Pola Pemberdayaan Ekonomi Produktif

a. Manajemen

Pelaksanaan program pengembangan usaha produktif

dikelola dengan pola central management (manajemen terpusat).

Modal barang ataupun tunai dijadikan “modal/dana abadi

kelompok” usaha pemandirian warga belajar yang dikelola secara

bergulir. Warga belajar dikelompok-kelompokkan menjadi 5

orang. Dari kelima anak tersebut ditunjuklah seorang koordinator

yang merupakan hasil kesepakatan bersama. Lalu dibuatlah

sebuah komitmen bersama atau yang disebut akad kerjasama

bahwa ia akan menjalankan usaha tersebut dengan sungguh-

sungguh, saling jujur serta tidak akan berkhianat satu sama lain.

Jika ada salah seorang yang berkhianat atau berlaku curang, maka

dengan sendirinya ia akan dikeluarkan dari kelompok usaha

produktif dan keanggotaannya dinyatakan gugur. Untuk itu

haknya terhadap usaha tersebut dialihkan kepada warga belajar

yang lain.

Dalam menjalankan usahanya, kelompok usaha tersebut

dibantu oleh suatu “tim manajemen” dari pengurus yayasan.

Koordinator kelompok bertugas mencatat segala jenis

pengeluaran serta pendapatan setiap hari yang kemudian

disetorkan kepada tim manajemen. Tim manajemen mengatur

sirkulasi keuangan dalam kelompok, sedangkan kelompok usaha

 

Page 73: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

59

hanya memegang dalam bentuk barang yang setelah terjual

hasilnya diserahkan kepada tim, yang kemudian dibelanjakan

kembali bersama kordinator kelompok. Perhitungan rugi/laba

dilakukan setiap akhir pekan secara bersama-sama.

Pendekatan ini digunakan sebelum kelompok usaha belum

secara mandiri mampu mengelola usahanya. Namun apabila

warga belajar dipandang mampu mengelola usahanya secara

mandiri, maka secara bertahap akan dilakukan pendelegasian

yang pada akhirnya dikelola secara mandiri.

b. Bimbingan motivasi & Pendampingan Usaha

Bimbingan motivasi diberikan dalam bentuk dukungan

moral, sharing, bertukar pengalaman tentang liku-liku hidup

seorang wiraswastawan. Bahwa segala sesuatu penuh resiko.

Orang yang ingin maju ia harus bersusah-susah dahulu, berjuang

dan bekerja keras tanpa kenal lelah, siap jatuh bangun, dan tidak

takut gagal. Ia akan terus mencoba dan mencoba sampai ia

berhasil. Begitu juga dengan risiko orang berusaha, ia tidak boleh

takut rugi, karena dalam rumus orang berusaha hanya ada dua

pilihan, kalau tidak untung, ia rugi.

Sedangkan Pendampingan Usaha diberikan dalam bentuk

bimbingan manajemen dan pengembangan usaha. Seperti

bagaimana melakukan pencatatan, mengatur pengeluaran, serta

bagaimana agar usaha tersebut bisa lebih berkembang. Kiat-kiat

semacam itu diberikan juga dalam bentuk konsultasi serta

bimbingan teknis. Ada juga dikemas dalam bentuk pertemuan

 

Page 74: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

60

sekaligus pengajian bulanan. Pada kesempatan tersebut tim

manajemen secara khusus mendatangkan orang yang ahli

dibidang pengembangan usaha sekaligus ada siraman rohaninya.

A. Mitra Kerja

Dalam menjalankan berbagai aktivitas ataupun program

yayasan Bina Anak Pertiwi selalu bersama-sama masyarakat baik

perorangan maupun kelompok serta instansi pemerintah dan

swasta. Namun untuk per-orangan, tak dapat disebutkan satu

persatu.

Kelompok Masyarakat dan swasta:

a) Pengajian Jenggala dan Arisan Kudrumaya

b) Rumah Singgah RAHMA

c) Pengajian Keluarga Sakinah

d) Rumah Singgah Sruni

e) Ainindo dan Partners

Instansi Pemerintah:

a) Dirt. PSLB Ditjen Mandasmen Kemendiknas RI

b) Dirjen PNFI Kemendiknas RI

c) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

d) Kemensos RI

e) Disnakertrans DKI Jakarta

f) BPPD Disnakertrans DKI Jakarta

g) Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta

h) Sudin Sosial Jakarta Selatan

 

Page 75: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

61

i) RSUP. Fatmawati

Lemabaga Amil Zakat:

a) LAZIS PLN PUSDIKLAT

B. Fasilitas Dan Sarana Prasarana

Table 6

Fasilitas Dan Sarana Prasarana Yayasan Bina Anak Pertiwi

NO Fasilitas dan Sarana Prasarana Jumlah

1 Ruang Kantor 1

2 Ruang Aula 1

3 Ruang Kelas 2

4 Perpustakaan 1

5 Kamar Tidur Anak 5

6 Studio Musik 1

7 Ruang Shalat 1

8 Tempat Wudhu 1

9 Kamar Mandi 3

10 Dapur 1

11 Mobil Inventaris 1

 

Page 76: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

62

BAB V

ANALISIS DATA DAN TEMUAN

Sesuai dengan temuan yang didapatkan oleh peneliti di

lapangan baik berupa wawancara, dan studi kepustakaan, bahwa

program pemberdayaan yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina

Anak Pertiwi merupakan sebuah wadah atau tempat bagi anak-

anak jalanan untuk menggali potensi dan mengasah

kreativitasnya diberbagai bidang. Program ini dilakukan

sebagai bentuk kepedulian terhadap hak-hak anak khususnya

anak jalanan yang cenderung luput dari perhatian orangtua dan

orang-orang terdekatnya sehingga mengharuskan mereka untuk

bekerja di jalanan.

Metode analisis evaluasi program yang peneliti

gunakan adalah model evaluasi CIPP yang dikembangkan

Stufflebeam dkk, di dalam evaluasi ini terdapat empat unsur yang

akan dievaluasi yaitu evaluasi konteks (context), evaluasi

masukan (input), evaluasi proses (process) dan evaluasi hasil

(product). Selain itu peneliti juga akan menggunakan indikator

dalam mengevaluasi program ini yaitu indikator ketersediaan,

indikator relevansi, indikator keterjangkauan, indikator

pemanfaatan, indikator cakupan, indikator kualitas, indikator

upaya, indikator efisiensi dan indikator dampak sebagai alat ukur

untuk menilai unsur-unsur yang masuk dalam pelaksanaan

program tersebut.

 

Page 77: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

63

Evaluasi konteks program meliputi tujuan program serta

relevansinya dengan konteks program. Evaluasi konteks

program juga mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang

belum terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan. Evaluasi

input meliputi tiga variabel, pertama adalah variabel klien yang

terdiri dari aspek usia, wilayah tinggal, latar belakang dan

sebagainya, kedua adalah variabel staff atau pengurus yang terdiri

dari pendidikan dan pengalaman staff, ketiga adalah variabel

program yang terdiri dari layanan yang diberikan, mitra dan

kerjasama, donatur, keterjangkauan lokasi, sarana dan fasilitas.

Evaluasi proses meliputi kegiatan apa yang dilakukan, siapa yang

bertanggungjawab pada program, serta kapan program akan

selesai. Evaluasi hasil berkaitan dengan perubahan perilaku klien

serta keberlanjutan program.

A. Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks dibahas pada bab dua halaman 23,

program menyajikan data tentang alasan-alasan untuk

menetapkan tujuan-tujuan program serta prioritas tujuan.

Evaluasi ini pun menggambarkan hal-hal yang perlu

dipertimbangkan dalam perencanaan program seperti

karakteristik dan perilaku peserta didik, keunggulan dan

kelemahan tenaga pelaksana, sarana, fasilitas dan sebagainya

(Sudjana 2006, 54). Indikator penilaian yang peneliti gunakan

dalam evaluasi konteks adalah indikator relevansi, dimana

indikator ini menunjukkan seberapa relevan atau tepatnya suatu

program/layanan yang ditawarkan (Rukmanto Adi 2001, 130-

 

Page 78: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

64

132). Berikut ini merupakan penjelasan tentang unsur-unsur

evaluasi konteks dengan menggunakan indikator relevansi.

a. Tujuan Program

Tujuan utama berdirinya Yayasan bina anak pertiwi ini

adalah untuk mengembangkan sikap mental positif, membangun

akhlak al-karimah, menggali serta memberdayakan potensi yang

dimiliki, memberikan gambaran akan kepastian masa depan

dengan berbekal berbagai keterampilan kerja dan pengembangan

usaha mandiri, serta penempatan kerja. Objeknya adalah anak

jalanan, anak terlantar, pengemis dan yatim piatu. Mereka tidak

ditampung akan tetapi diberikan pendidikan, keterampilan dan

mengembalikan anak ke pangkuan orang tuanya. Ada sebagian

yang tidak memiliki keluarga karena yatim piatu, maka boleh

tinggal Di Yayasan Bina Anak Pertiwi. Anak-anak diajarkan

berbagai macam ilmu seperti sekolah paket kesetaraan, pelajaran

keagamaan, seni budaya, keterampilan dan berbagai bentuk usaha

mandiri. Proses perekrutan anak binaan ini dilakukan dengan

penjangkauan langsung ke lapangan, assesment dan home visit.

Saat ini ada sekitar 529 anak binaan keseluruahan, khusus untuk

anak binaan laki-laki 216 dan anak jalanan perempuan ada 313

anak, dan yang tinggal di Yayasan kadang 5 sampai 8 anak.

Mereka aktif datang dan belajar di Yayasan Bina Anak Pertiwi,

dengan jumlah anak terbesar berasal dari bantaran kali ciliwung

condet, belakang pasar minggu, bantaran kali jati padang dan

kampung gedong pasar rebo. Tujuan diadakannya program

pemberdayaan dan Pendidikan di yayasan ini adalah untuk

 

Page 79: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

65

memberikan Pendidikan, keterampilan, budi pekerti dan

kesempatan menjadikan anak yang kurang beruntung tersebut

masa depannya lebih baik lagi, dan yang paling terpenting ialah

mereka tidak turun kejalanan kembali (wawancara dengan ketua

yayasan Ali Santoso).

“tujuannya paling utama kita mengembangkan mental

mereka, mengasah potensi dan mengembalikan anak

sekolah dan ke orang tuanya bagaimana anak itu tidak

lepas dari pangkuan orang tuanya kecuali yatim piatu

dan tidak mempunyai keluarga baru kita tampng disini itu

tujuan visi dan misi yayasan ini mengembalikan anak

sekolah dan ke orang tuanya bukan untuk ditampungdan

tidak kembali turun ke jalan bagaimana mereka bisa

meraih pendidikan dulu kan wajib belajar 9 tahun kalau

sekarang 12 tahun”

b. Konteks Program

Yayasan bina anak pertiwi memiliki beberapa pelayanan

program antara lain Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket A, B, &

C, Pendidikan Layanan Khusus Untuk Anak Jalanan, Pendidikan

Taman Anak Sejahtera/PAUD, Program Beasiswa dengan Sistem

Orang Tua Asuh, Pembinaan Keagamaan dan Mental Spiritual,

Pendidikan Keterampilan (Life Skill), Kelompok Usaha Bersama

(KUBE), Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat,

Konsultansi dan Pendampingan Anak Jalanan/Terlantar.

Hambatan terdapat pada anggaran untuk keterampilan dan tenaga

pengajar atau SDM yang berkurang seiring berjalannya waktu.

Pernyataan tersebut dikemukakan oleh pendamping dan ketua

Yayasan Bina Anak Pertiwi.

 

Page 80: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

66

“kalau sampai saat ini Alhamdulillah semua terpenuhi

hanya yang belum terpenuhi SDMnya saja sedangkan

untuk sarana dan prasarana terus untuk kebutuhan

tempat tinggal mereka semua itu sudah terpenuhi hanya

SDMnya saja kita yang kurang dan kalau yang belum

tercapai sepenuhnya itu memang kita untuk minat dan

bakat mereka untuk keterampilan itu belum sepenuhnya

karena kita juga terbatas dengan anggaran.”

“kalau kebutuhan itu pendidikan sepertinya karena kan

guru-guru disini sukarela dan tidak dibayar, mereka mau

mengajar, mereka ikhlas Insyaallah anak-anak bisa cepat

paham pelajaran dan kalau disini juga kalau anak-anak

umur 4 tahun sudah bisa membaca berarti guru yang

mengajar itu secara ikhlas ridho buat mengajar anak ini

makanya anak ini cepat belajarnya. Saya juga saat awal

masuk disini kaget umur 4 tahun sudah bisa menulis saya

saja umur 4 tahun masih di rumah belum bisa apa-apa

sehingga itu motivasi saya untuk masuk yayasan ini”.

Kendala yang sedang dialami oleh Yayasan Bina Anak

Pertiwi seperti yang telah diungkapkan di atas juga relevan

dengan hasil wawancara peneliti dari salah satu pendamping anak

binaan di Yayasan Bina Anak Pertiwi.

Namun jika ditinjau dari segi konteks program,

Yayasan Bina Anak Pertiwi telah memberikan program

pendidikan dan pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan

dalam kehidupan anak binaan, misalnya seperti pendidikan

paket kesetaraan, anak-anak yang awalnya belum bisa baca dan

tulis akhirnya bisa, pengembangan nilai-nilai etis, BBQ, religi,

seni dan budaya, pengembangan wawasan dan tata cara berpikir,

peningkatan kesehatan pribadi, keluarga dan lingkungan,

pengembangan minat, bakat serta hobi dan juga apresiasi seni

 

Page 81: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

67

budaya. Senada dengan yang diungkapkan oleh sekretaris

Yayasan bina anak pertiwi berikut ini.

“Program pemberdayaan banyak disini diantaranya aja

nih karate, musik, belajar baca tulis Al-Qur’an (BBQ)

selebihnya bisa dilihat di profil Lembaga. kebutuhannya

itu sudah berjalan semua hanya tinggal menjalankannya

saja. Alat-alat musik sudah ada tetapi kalau dibilang

lengkap saya kurang tau karena saya kurang mengerti

musik, setahu saya sudah ada seperti gitar dan biola.”

Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti melihat bahwa

telah ada relevansi antara tujuan program di Yayasan bina anak

pertiwi dengan konteks atau isi programnya, dimana kegiatan-

kegiatan pengembangan dan pelatihan bagi anak jalanan dalam

rangka meningkatkan mutu kehidupannya, hal tersebut relevan

dengan tujuan program di Yayasan Bina Anak Pertiwi yaitu

mengembangkan sikap mental positif, membangun akhlak al-

karimah, menggali serta memberdayakan potensi yang dimiliki

warga belajar dan memberikan gambaran akan kepastian masa

depan dengan berbekal berbagai keterampilan kerja dan

pengembangan usaha mandiri, serta penempatan kerja.

 

Page 82: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

68

Table 7

Analisis evaluasi konteks

Evaluasi Konteks

1. a. Tujuan

Program

Mengembaliakn sikap mental positif, mengasah

potensi serta Memberikan Pendidikan dan

pemberdayaan keterampilan dasar yang

dibutuhkan anak binaan dan berguna bagi masa

depannya serta tidak kembali turun kejalanan

b. Analisis

Tujuan

Program

Berdasarkan hasil penelitian, tujuan program

pendidikan dan pemberdayan tersebut sudah

terlaksana dengan cukup baik, karena Yayasan

bina anak pertiwi telah memberikan kegiatan-

kegiatan yang memberikan Pendidikan

kesetaraan, pembinaan spiritual, keterampilan

dasar seperti karate dan musik dsb, sesuai

dengan tujuan program.

2. a. Konteks

Program

memberikan program pendidikan dan

pengembangan wawasan, tata cara berpikir,

pengembangan nilai-nilai etis, religi, sosial dan

budaya serta pengembangan minat dan bakat

melalui berbagai macam pelatihan keterampilan

pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan

dalam kehidupan anak binaan.

b. Analisis

Konteks

Program

Konteks program tersebut sudah terlaksana

dengan baik namun masih ada kendala dalam

anggaran dan perlu peningkatan SDM

khususnya untuk tenaga pengajar dan peralatan

pendukung pada pengembangan keterampilan

dan musik.

 

Page 83: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

69

B. Evaluasi Input

Sesuai dengan teori yang telah dibahas pada Bab Dua

halaman 23 bahwa dalam evaluasi input terdapat beberapa

komponen yang meliputi sumber daya manusia, sarana dan

peralatan pendukung, berbagai prosedur dan aturan yang

diperlukan. Untuk memudahkan pembahasan, peneliti

membaginya kedalam tiga variabel yaitu variabel klien, variabel

staff dan variabel program. Variabel klien meliputi karakteristik

demografi klien, seperti latar belakang keluarga, pendidikan

terakhir dsb. Variabel staff meliputi aspek demografi dari staff

seperti latar belakang pendidikan staff dan pengalaman staff.

Sedangkan variabel program meliputi aspek tertentu terkait

dengan pelayanan atau program yang diberikan. Dalam hal ini,

peneliti akan memaparkan masing-masing tiga unsur tersebut.

a. Variabel Klien

Anak binaan di Yayasan Bina Anak Pertiwi ini memiliki

latar belakang yang berbeda-beda, namun pada dasarnya mereka

semua adalah anak yang turun ke jalan, terlantar maupun anak

yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Biasanya anak-

anak tersebut beraktivitas sehari-hari sebagai pengamen, tukang

kelontong, pemulung, pengemis dan sebagainya. Anak yang

bergabung di Yayasan Anak Bina Pertiwi adalah anak yang

masih ingin sekolah dan masih memiliki semangat belajar.

Yayasan ini tidak memberikan syarat ataupun kriteria khusus bagi

anak-anak tersebut, yang terpenting anak tersebut memiliki

semangat yang besar untuk belajar, dan membutuhkan. Hal ini

 

Page 84: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

70

dijelaskan oleh Ketua Yayasan tentang bagaimana latar belakang

serta kriteria anak binaan tersebut.

“kalau untuk sasaran kita (1) laki-laki dan perempuan

kalau banci kita tidak menerima (2) usia anak 0 sampai

18 tahun (3) anak jalanan (4) anak terlantar (5) penjual

Koran (6) tukang kelontong dan lain-lain itu sasaran

kami yang menurut kami itu layak untuk dibantu”

Selama anak binaan bergabung di Yayasan, mereka akan

mendapatkan layanan program Pendidikan dan pemberdayaan.

Untuk Pendidikan, ada paket kesetaraan dan anak binaan

diberikan beasiswa agar bisa melanjutkan bergabung ke sekolah

formal seperti pada umumnya. Sedangkan untuk pemberdayaan,

anak binaan diajarkan berbagai keterampilan kerja, keterampilan

usaha produktif ataupun keahlian seperti bermusik, karate dll,

serta pendalaman tentang agama. Jumlah anak binaan

keseluruhan yang mengikuti kegiatan pendidikan dan nonformal

adalah 529 anak, dan yang tinggal di Yayasan 5-8 anak. Ada

beberapa wilayah tinggal para anak binaan di Yayasan Bina Anak

Pertiwi diantaranya berasal dari bantaran kali ciliwung condet,

belakang pasar minggu, bantaran kali jati padang dan kampung

gedong pasar rebo.

“kita ada 4 wilayah (1) bantaran kali Ciliwung Condet

(2) belakang pasar (3) bantaran kali Jatipadang (4)

kampung gedong pasar rebo”.

Berikut ini akan dipaparkan empat orang anak binaan

yang menjadi informan peneliti:

 

Page 85: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

71

Table 8

Latar belakang anak binaan/informan

No. Nama Latar belakang Usia Kategori

1. Wahyun Nugraha Anak jalanan 13 tahun Children off

the street

2. Ramadhan Anak jalanan 14 tahun Children on

the street

3. Irfan nurfajar Anak jalanan 17 tahun Children off

the street

4. Moh agus Anak jalanan 15 tahun Children off

the street

Informan pertama bernama Wahyun Nugraha, yang biasa

dipanggil wahyun, saat ini wahyun tinggal di Yayasan mengikuti

program paket b dan focus mengikuti karate, BBQ dan music di

Yayasan bina anak pertiwi. Awalnya wahyun adalah seorang

anak jalanan yang mengamen di jalanan pasar minggu. Wahyun

mengenal Yayasan dari neneknya yang terus membujuknya untuk

masuk Yayasan dan memperoleh Pendidikan untuk mengubah

masa depannya yang lebih baik. Wahyun tidak serta merta mau

dalam bujukan neneknya karena kebiasaan dan dunia wahyun

saat itu adalah jalanan. Pada akhirnya kejenuhan hidup dijalanan

dan kesadaran untuk memperoleh Pendidikan mulai muncul

dalam dirinya dia pada 2016 masuk Yayasan sampai saat ini.

“Nenek bujukin buat sekolah lg, awalnya saya tidak mau

karena enak banyak temen-temen. Lama kelamaan jenuh

 

Page 86: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

72

juga gini-gini doang yaudah saya coba ikutin nenek

masuk sini.”

Informan kedua Irfan Nurfajar, biasa dipanggil epan.

Epan ini korban dari broken home, karena keributan dan

perceraian kedua orang tuanya yang beda agama, si epan kabur-

kaburan dari rumah dan menjadi pengamen di jalanan pasar

minggu sampai blok M. Awal mula epan mengenal Yayasan dari

ayahnya yang merupakan ayah tiri dari ketua Yayasan yang

pertama menitipkan si epan agar tidak kembali turun ke jalanan.

Awalnya epan tetap turun kejalanan mengamen dan

bercengkrama dengan teman-teman jalanannya. Sekarang dia

lebih banyak mengahabiskan waktu di Yayasan mendalami ilmu

keagamaan serta mengajar music dan karate. Epan ini merupakan

anak binaan paling senior dan menjadi ketua anak binaan karena

dia mulai bergabung dengan Yayasan bina anak pertiwi sejak

2010.

“dari bapak saya dulu jadi bapak saya bapak tirinya

ketua yayasan ini dulu terus bapak saya cerai saya

ditaruh disini soalnya kan bunda Kristen bokap Islam jadi

saya bingung daripada ribut melulu yasudah saya sempat

kabur dari rumah tuh nah akhirnya daripada seperti itu

kabur-kabur tidak jelas kata bokap dititipin disini sampai

sekarang”

Informan ketiga mohammad agus, biasa dipanggil agus.

Agus sudah 4 tahun di Yayasan sejak 2015 lalu. Kekurangan

dalam keluarganya membuat agus nekat turun ke jalanan mencari

rupiah, Sampai akhirnya tetangga agus menawarkan untuk

sekolah. Karena keinginan agus untuk sekolah maka dia

 

Page 87: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

73

dimasukkan dalam Yayasan bina anak pertiwi mengikuti program

paket c disana.

“Dulu karena keluarga saya serba kekurangan saya

ngamen buat jajan dll. Terus dari tetangga, katanya mau

sekolah tidak? Yaudah karena kita niatnya pengen

sekolah ya diajak kesini sampai sekarang”

Para informan diatas merupakan mantan anak jalanan

yang sekarang lebih banyak menghabiskan banyak waktu di

Yayasan Bina Anak Pertiwi mengikuti program Pendidikan dan

pemberdayaan sesuai minat dan bakatnya. Karena kesungguhan

dan ketekunan mereka mengikuti program di Yayasan banyak

prestasi yang mereka raih dalam perlombaan tingkat kabupaten

sampai nasional.

Dari hasil penelitian di atas terkait dengan input program

khususnya dalam hal ini adalah klien, peneliti melihat anak-anak

yang menjadi sasaran program di Yayasan bina anak pertiwi

sudah memenuhi kriteria dimana anak-anak tersebut berasal dari

keretakan dalam keluarga, keluarga yang kurang mampu (pra

sejahtera) yang membuat mereka terjerumus menjadi anak

jalanan, tapi memiliki keinginan untuk mengikuti kegiatan di

yayasan, dan memiliki semangat untuk merubah kebiasaan

kurang baik menjadi lebih baik lagi berilmu dan berakhlak.

b. Variabel Staff

Para staff atau pengurus yang menjalankan di Yayasan

Bina Anak Pertiwi tergolong para pemuda-pemudi dan memiliki

 

Page 88: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

74

latar belakang pendidikan yang bermacam-macam seperti

pengabdian, relawan, masih ada yang kuliah dan sarjana strata

satu. Akan tetapi mereka dibawah bimbingan senior yang

termasuk pendiri Yayasan Bina Anak Pertiwi. Jumlah staff

pengajar saat ini ada 19 orang.

“pengurus itu jumlahnya sekitar 19 orang, terus kalau

untuk latar belakang pendidikan disini sih banyak

pengurusnya tuh yg berpendidikan. dari minimal sma sampai sarjana”

Para staff yang bertugas di Yayasan Bina Anak Pertiwi

meliputi Ketua Pengurus (Ali Santoso), Sekretaris (Diana

Lestari), Bendahara (Nadilah Zein), Kabid Pendidikan (Rizky

Rusdianti Dan Reni Fitriani), Kabid Media/Peneliti (H.M.

Husniadi Dan Rani Cahaya), Kabid Keterampilan (Akhmad

Kamaludin Dan Muhammad Gabriel. M), Kabid Pengembangan

Usaha (Nuzula Firdaus Dan Aisyah), Staf Umum (Arianto),

Kabid Keagamaan (Baihaki), Kabid Kesehatan (Nopi Purwanto),

Sakti Peksos (Deni Setiawan, Agus Malabar, M. Ardiansyah,

Zulfikar Dan Bahar).

Adapun Pendidikan dan pengalaman dari masing-masing

pengurus/fasilitator di Yayasan Bina Anak Pertiwi ini berbeda-

beda sesuai dengan bidang yang ditekuninya masing-masing.

Ketua yayasan Ali Santoso S.H merupakan mantan anak bianaan

dari awal mula berdirinya Yayasan Bina Anak Pertiwi yang

mendapat gelar sarjana strata 1 hukum dan sering menangani

pendampingan hukum anak jalanan dsb. Diana merupakan

 

Page 89: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

75

sekretaris yayasan masih menjalani perkuliahan di UNINDRA.

Bendahara Nadilah zein merupakan mahasiswa UT. Kabid

Pendidikan diisi oleh Risky Rusdianti S.Hum dan Reni Fitriani

S.Hum keduanya merupakan guru private dan sarjana strata 1

ilmu humaniora. Kabid keterampilan Akhmad Kamaludin

merupakan mahasiswa politik IISIP dan pengajar karate, dan moh

Gabriel lulusan SMA. Kabid pengembangan usaha Nuzula

Firdaus S.I.Pol merupakan mantan sekwan. Kabid keagamaan

Bapak Baihaki merupakan lulusan strata 1 ilmu Al-Qur’an dan

guru di sekolah formal. Untuk para Sakti Peksos merupakan

pemuda-pemuda Kessos yang masih aktif kuliah. Akan tetapi

untuk bidang program masing-masing ada pimpinan atau

penanggung jawabnya. Senada dengan yang diungkapkan oleh

ketua Yayasan Bina Anak Pertiwi berikut ini:

“semuanya saya sebagai pimpinan untuk keseluruhannya

tetapi untuk bidang-bidangnya tergantung bagiannya

kesehatan ya bagian penanggung jawab kesehatan tetepi

untuk semua pengelolaan untuk program apa yang ada di

yayasan ini itu semua tanggung jawab pimpinan”

“Saya merupakan mantan anak bianaan dari awal mula

berdirinya Yayasan Bina Anak Pertiwi yang mendapat

gelar sarjana strata 1 hukum dan sering menangani

pendampingan hukum anak jalanan dsb. Si Diana masih

menjalani perkuliahan di UNINDRA. Bendahara Nadilah

zein merupakan mahasiswa UT. Bagian Pendidikan Risky

Rusdianti dan Reni Fitriani merupakan guru private dan

sarjana strata 1 ilmu humaniora. Kabid keterampilan

Akhmad Kamaludin merupakan mahasiswa politik IISIP

dan pengajar karate, dan moh Gabriel itu lulusan SMA.

Kabid pengembangan usaha Nuzula merupakan mantan

sekwan s1 politik. Kabid keagamaan Bapak Baihaki

merupakan lulusan strata 1 ilmu Al-Qur’an dan guru di

 

Page 90: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

76

sekolah formal. Untuk para Sakti Peksos merupakan

pemuda-pemuda yang masih aktif kuliah.”

Dengan demikian apabila variabel staff ini dikaitkan

dengan indikator relevansi, maka peneliti melihat bahwa

pemilihan pengurus maupun penanggungjawab suatu program di

Yayasan Bina Anak Pertiwi ini masih tergolong para pemuda-

pemudi yang perlu adanya peningkatan pengalaman dan

kapabilitasnya di bidang ilmu sosial, sehingga program bisa

dikelola dan berkembang dengan baik. Ditinjau dari segi

kuantitas, pengurus dan pengajar tetap di Yayasan anak bina

pertiwi masih kurang, sehingga terkadang menyebabkan satu

pengurus harus menangani lebih dari satu tugas.

c. Variabel Program

Pada variabel program, peneliti memfokuskan ke dalam

aspek layanan program yang diberikan, donatur atau jaringan

kemitraan, keterjangkauan lokasi belajar, dan sarana fasilitas

yang tersedia. Pada aspek layanan dan tujuan program peneliti

akan mengulas tentang program yang diberikan kepada anak

binaan. Pada aspek donatur atau jaringan kemitraan, menjelaskan

siapa saja yang terlibat dalam pembiayaan program tersebut. Pada

aspek keterjangkauan lokasi belajar, menjelaskan apakah lokasi

belajar mudah dijangkau oleh seluruh anak binaan atau belum.

Pada aspek sarana fasilitas, peneliti akan mengevaluasi sarana

 

Page 91: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

77

yang sudah tersedia atau yang belum tersedia di Yayasan Bina

Anak Pertiwi.

Layanan yang diberikan Yayasan Bina Anak pertiwi bagi

anak binaan meliputi Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket A, B, &

C, Pendidikan Layanan Khusus Untuk Anak Jalanan, Pendidikan

Taman Anak Sejahtera/PAUD, Program Beasiswa dengan Sistem

Orang Tua Asuh, Pmbinaan Keagamaan dan Mental Spiritual,

Pendidikan Keterampilan (Life Skill), Kelompok Usaha Bersama

(KUBE), Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat,

Konsultansi dan Pendampingan Anak Jalanan/Terlantar.

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang peneliti

telaah dalam program Yayasan diatas dan kehidupan mereka.

Kelebihannya peneliti melihat gaya hidup anak jalanan di

yayasan cukup teratur baik dari segi pakaian yang bersih, sikap

yang baik, sopan santun, berilmu dan kemandirian mereka.

Semua itu adalah hasil pembinaan dari yayasan yang awalnya

mereka hidup bebas semaunya sekarang menjadi lebih baik dan

berakhlak. Kekurangannya tidak semua program berjalan

dikarenakan anggaran, SDM atau tenaga pengajar yang

berkurang, wajar karena yayasan tidak membayar pengajar

disana. Pengajar/ pembina berasal dari keikhlasan dan relawan

yang ingin membantu dan membagi ilmunya dengan ikhlas

kepada anak binaan. Akan tetapi karena bentuk keikhlasan

Pembina ataupun relawan yang mengajar disana anak-anak cepat

memahami dan berkembang. Seperti yang dinyatakan oleh

pendamping/ staf umum Yayasan bina anak pertiwi:

 

Page 92: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

78

“kalau kebutuhan itu pendidikan sepertinya karena kan

guru-guru disini sukarela dan tidak dibayar, mereka mau

mengajar, mereka ikhlas Insyaallah anak-anak bisa cepat

paham pelajaran dan kalau disini juga kalau anak-anak

umur 4 tahun sudah bisa membaca berarti guru yang

mengajar itu secara ikhlas ridho buat mengajar anak ini

makanya anak ini cepat belajarnya. Saya juga saat awal

masuk disini kaget umur 4 tahun sudah bisa menulis saya

saja umur 4 tahun masih di rumah belum bisa apa-apa

sehingga itu motivasi saya untuk masuk yayasan ini”.

Adapun dari aspek donatur dan jaringan kemitraan,

Yayasan Bina Anak Pertiwi tidak memiliki donatur yang tetap,

namun tiap tahunnya selalu ada donatur yang membantu

pendanaan program baik itu dari perorangan maupun instansi.

Untuk jaringan kemitraan seperti yang telah dijelaskan pada bab

4, yayasan menjalin kerjasama dengan beberapa organisasi

pemerintah, swasta maupun masyarakat. Kerjasama tersebut

tidak hanya berupa bantuan dana atau logistik, tetapi juga dari

segi tenaga pengajar atau relawan yang turut membantu proses

belajar mengajar di yayasan. keyakinan dan niat yang baik

menjadi modal utama yayasan terus berjalan sehingga selalu ada

bantuan-bantuan tak terduga datang. Sesuai dengan penuturan

ketua yayasan berikut ini

“kalau kita sebenarnya ini rahasia lembaga, tergantung

kitanya dari hati dan nurani dari keyakinan kita juga

bagaimana kita juga niatnya dulu untuk menjalankan

lembaga Allah maha melihat kedekatan kita dengan

perusahaan atau dengan donatur tetap itu yang mereka

liat itu sudah ada teknisnya ada strateginya tersendiri

jadi bagaimana perusahaan itu nyaman dengan kita ingin

 

Page 93: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

79

membantu terus ingin memberikan yang lebih besar jadi

memang ada”

Terdapat banyak artis-artis ibu kota pernah mengadakan

acara dan memberi santunan kepada anak binaan di Yayasan bina

anak pertiwi. Seperti penuturan ketua Yayasan berikut ini

“Dari dulu-dulu dek banyak artis ngadain acara ngasi

santunan pada anak-anak disini seperti dude herlino,

agnes monica, aura kasih bulan puasa kemaren kesini,

nunung ovj baru kemaren nih ngasih tv dan masih banyak

artis ftv saya lupa nama-namanya pokoknya ada aja

bantuan tak terduga datang”

Aspek selanjutnya adalah keterjangkauan lokasi, Yayasan

bina anak pertiwi dari hasil pengamatan penulis bahwa terdapat

banyak tempat umum di Jati Padang dan daerah sekitarnya yang

menjadi tempat perkumpulan anak jalanan, seperti: perempatan

jalan dan pasar. Persimpangan jalan yang sering terdapat anak

jalanan adalah pertigaan jalan, antara Jalan Raya Ragunan dan

Jalan Warung Jati Barat. Perempatan jalan antara Jalan Warung

Jati Barat, Jalan Pejaten Barat, dan Jalan Pejaten Raya yang biasa

disebut “Repul”, merupakan tempat mengamen dan nongkrong

anak jalanan. Tidak jauh dari Repul, terdapat sebuah jembatan di

mana di kolong jembatan tersebut dimanfaatkan oleh banyak

anak jalanan untuk tempat tinggal. Tempat umum lain di sekitar

daerah Jati Padang yang menjadi kantung jalanan adalah Pasar

Minggu. Banyak anak jalanan yang tinggal dan bekerja di pasar

tersebut.

 

Page 94: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

80

Yayasan Bina Anak Pertiwi, berada di Jalan Bacang No.

46, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta

Selatan. Pemilihan tempat ini didasarkan oleh dua pertimbangan;

pertama, Pasar Minggu merupakan kantung anak jalanan yang

merupakan lokasi pengedaran narkoba terbesar setelah Tanah

Abang. Kedua, yaitu lokasi rumah singgah sangat strategis,

sehingga mudah dijangkau oleh anak jalanan. Pemilihan lokasi

ini diharapkan dapat merangkul banyak anak jalanan.

Selain keterjangkauan lokasi, di dalam variabel program

juga disebutkan sarana dan fasilitas pendukung. Telah disebutkan

sebelumnya pada bab dua bahwa sarana dan fasilitas program

harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Yayasan Bina Ank Pertiwi

memiliki beberapa fasilitas pendukung diantaranya yaitu aula,

ruang kantor, ruang kelas, studio musik, perpustakaan, kamar

tidur anak, ruang shalat, tempat wudhu dan kamar mandi. Jika

dikaitkan dengan Indikator Ketersediaan, Yayasan Bina Anak

Pertiwi sudah cukup memiliki sarana dan fasilitas pendukung,

namun perlu adanya peningkatan dan perbaikan terhadap sarana

dan fasilitas pendukung tersebut. Seperti penuturan ketua yayasan

berikut

“kalau fasilitas sarana dan prasarana kami Alhamdulillah

sudah cukup hanya SDMnya saja karena belum ada yang

kembali ke hati.”

 

Page 95: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

81

Table 9

Analisis evalusi input

Evaluasi Input

1. a. Aspek Usia Usia anak binaan yang mengikuti program

pendidikan dan pemberdayaan di Yayasan bina

anak pertiwi adalah dari 4 tahun s/d 18 tahun.

b. Analisis Aspek

Usia Berdasarkan hasil penelitian lapangan, usia anak Binaan yang mengikuti program di Yayasan

adalah 4 tahun s/d 18 tahun sesuai dengan sumber

tertulis yang di dapat oleh peneliti.

2. a. Latar Belakang Anak binaan berasal dari broken home, keluarga

yang kurang mampu (pra sejahtera), dimana

membuat anak terjerumus ke dunia jalanan

b. Analisis Latar

Belakang

Latar belakang anak-anak yang menjadi sasaran program di Yayasan bina anak pertiwi sudah

memenuhi kriteria dimana anak-anak tersebut berasal dari keretakan dan keluarga yang kurang

mampu, tapi bangkit memiliki keinginan untuk

mengikuti kegiatan di yayasan, dan memiliki

semangat untuk menjadi lebih baik, sudah sesuai

dengan visi dan misi yayasan.

3. a. Wilayah Tinggal berasal dari bantaran kali ciliwung condet,

belakang pasar minggu, bantaran kali jati padang

dan kampung gedong pasar rebo

b. Analisis Wilayah

Tinggal

Wilayah tinggal anak binaan Yayasan bina anak

pertiwi sudah menjangkau daerah sekitar Kota

Jakarta selatan

 

Page 96: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

82

4. a. Kategori Anak

Jalanan

Children on and off the street

b. Analisis

Kategori

Anak Jalanan

Anak binaan yang menjadi informan adalah anak

yang dulunya sering berpartisipasi di jalan namun

masih ingin merubah hidupnya lebih baik dan

memiliki ilmu dan akhlak yang lebih baik. sesuai

sasaran program pemberdayaan Yayasan bina

anak pertiwi

5. a. Pendidikan Staff Latar belakang pendidikan pengurus dan pengajar

program di Yayasan bina anak pertiwi berbeda-

beda dari minimal lulusan SMA sampai S1.

b. Analisis

Pendidikan

Staff

Tidak ada kriteria pendidikan tertentu untuk

menjadi pengurus Yayasan bina anak pertiwi

7. a. Pengalaman staff Mayoritas pengurus atau pengajar di Yayasan

Bina anak pertiwi masih pemuda pemudi yang

terus mengasah pengalaman dalam ilmu social

dan berorganisasi

b. Analisis

Pengalaman

Staff

Untuk program pendidikan dan pemberdayaan

anak jalanan di Yayasan masih kurang akan tetapi

program yang dijalankan cukup berjalan dengan

baik

8. a. Layanan yang

diberikan

Ada Pendidikan kesetaraan, Pendidikan Layanan

Khusus Untuk Anak Jalanan, Pendidikan Taman

Anak Sejahtera/PAUD, Program Beasiswa dengan

Sistem Orang Tua Asuh, Pembinaan Keagamaan

dan Mental Spiritual, Pendidikan Keterampilan

(Life Skill), Kelompok Usaha Bersama (KUBE),

Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan

Masyarakat, Konsultansi dan Pendampingan Anak

Jalanan/Terlantar.

 

Page 97: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

83

b. Analisis

Layanan

yang diberikan

Pada program layanan yang diberikan sudah

dilaksanakan dengan baik namun masih perlu

ditingkatkan dalam hal tenaga pengajar serta

peralatan pendukung program.

9. a. Donatur dan

Kemitraan Yayasan memiliki donator dari pemerintahan,

swasta maupun masyarakat akan tetapi tidak

disebutkan secara spesifik donator tersebut.

b. Analisis donatur

dan

kemitraan

Yayasan bina anak pertiwi belum bisa memenuhi

pendanaan secara maksimal karena belum

memiliki donatur tetap. Yayasan hanya menunggu

bantuan dari pihak-pihak yang secara sukarela

ingin membantu, namun mereka telah menjalin

banyak kerjasama dengan berbagai organisasi

untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.

10. a. Lokasi Belajar Yayasan Bina Anak Pertiwi, berada di Jalan Bacang

No. 46, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar

Minggu, Jakarta Selatan.

b. Analisis

Keterjangkauan

Lokasi

Belajar

Lokasi sudah strategis karena berada di daerah

yang mudah dijangkau oleh klien, serta tempat banyak

perkumpulan anak jalanan di sekitar yayasan

11. a. Sarana dan

Fasilitas

Pendukung

Sarana dan fasilitas cukup lengkap tinggal

menjaga merawat Yayasan

b. Anabalisi sarana

dan fasilitas

pendukung

Sarana pendukung untuk setiap kegiatan masih

ada yang kurang dari alat music, buku-buku dll.

 

Page 98: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

84

C. Evaluasi Proses

Merujuk pada pemahaman tentang evaluasi proses dalam

model evaluasi CIPP seperti yang telah dijelaskan dalam bab dua

halaman 24, peneliti akan memfokuskan pada kegiatan apa yang

dilakukan dalam program, siapa yang bertanggungjawab atas

program, dan kapan kegiatan akan selesai.

Program pemberdayaan anak jalanan yang dilakukan di

Rumah Belajar Yayasan Bina Anak Pertiwi menfokuskan pada

kemampuan individu, khususnya anak-anak yang berasal dari

keluarga kurang mampu yang rentan turun ke jalan,

maupun yang sudah berada di jalanan, sehingga mereka tidak

turun kembali ke jalanan. Yayasan Bina Anak Pertiwi secara

langsung memberikan fasilitas bagi anakjalanan baik berupa

fasilitas fisik maupun mental. Secara fisik, anak jalanan

mendapatkan sandang, pangan dan papan yang sudah disediakan

di yayasan. Secara mental, pengurus/fasilitator yang juga

merangkap sebagai guru bertugas membimbing anak jalanan

untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan cara memberikan

pendidikan formal, pendidikan agama serta memberikan

program-program pelatihan keterampilan yang bersifat non-

formal

Pendidikan formal yang diberikan Yayasan bina anak

pertiwi adalah dengan mengusahakan beasiswa bagi anak-anak

jalanan yang mengikuti paket kesetaraan ingin melanjutkan

belajar di sekolah umum, namun di samping itu yayasan juga

mengajarkan ilmu dasar seperti membaca, menulis dan berhitung

 

Page 99: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

85

yang biasa dilakukan setelah anak-anak pulang sekolah.

Kemudian yayasan juga mengajarkan pendidikan agama kepada

anak-anak binaannya, contohnya setiap hari sabtu minggu anak-

anak diajarkan mengaji. Sedangkan untuk Pendidikan nonformal,

yayasan juga mengajarkan keterampilan-keterampilan yang

nantinya akan mendukung bagi masa depan anak-anak binaan.

Dalam hal proses perekrutan anak jalanan di Yayasan bina

anak pertiwi, dilakukan melalui beberapa cara seperti

perekrutan langsung di jalanan, assessment, home visit,

rekomendasi dari lembaga lain, serta menerima langsung dari

orangtua anak yang menitipkan.

Adapun untuk proses perekrutan langsung dari jalanan

dilakukan oleh pengurus dengan cara turun langsung ke jalan

untuk melakukan pendekatan kepada anak-anak yang hidup di

jalanan. Agar lebih mudah dalam mengenali dan melakukan

pendekatan terhadap anak-anak yang direkrut langsung di

jalanan, pengurus yayasan juga melakukan pendataan dengan

cara home visit penggalian informasi tentang latar belakang

keluarga anak tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh ketua

yayasan berikut ini.

“kita ada 3 konsep (1) authorizing: kita meninjau

langsung ke lapangan itu kita pada tahun 2010 program

pertama kementrian itu ada namanya dana untuk

program kesejahteran anak dalam bentuk tabungan anak

kita otorising tuh kita penjangkauan (2) assessment: kita

data, mereka pun tidak memberikan data semudah itu

meraka lebih intelektual “ah. saya gak mau didata nanti

data saya dijual”. Benar mereka karena mereka

 

Page 100: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

86

kebanyakan dijanjikan gitu (3) home visit : tujuannya

bagaimana kita bisa meyakinkan mereka (a) rumah

mereka dimana? mereka juga minta foto bareng minta

identitas kita, kita kasih sehingga dia sudah percaya

dengan kita nah kita melakukan home visit tempat tinggal

mereka, nama asli mereka. Saat mereka percaya dengan

kita, kita melakukan home visit kita kunjungi rumahnya

disana kita memberikan pelayanan kepada mereka

selayaknya mereka adalah raja, kami pelayan mereka”

Selain itu ada juga anak binaan yang diantar langsung

oleh orangtuanya untuk belajar di Yayasan Bina Anak Pertiwi.

Pada dasarnya setiap orangtua pasti menginginkan anaknya

agar bisa sekolah, namun karena masalah ekonomi mereka

tidak bisa menyekolahkan anaknya. Kemudian mereka

mengetahui adanya Yayasan Bina Anak Pertiwi yang

memberikan bantuan pendidikan baik formal maupun nonformal

secara gratis, oleh karena itu mereka mengantarkan anaknya

untuk bergabung di Yayasan dengan harapan agar anaknya

dapat merasakan pendidikan formal maupun nonformal dan

tidak lagi melakukan aktivitas di jalanan.

Sebelum anak-anak tersebut menjadi bagian dari keluarga

yayasan, mereka terlebih dulu harus mengikuti psikohealing.

Dalam kegiatan ini, anak-anak jalanan bisa berbagi cerita

(sharing) dengan relawan yang berprofesi sebagai peksos, agar

dapat diketahui sampai digrade mana mereka ini berada. Bila

masing-masing sudah diketahui tingkatannya, maka pola

pengasuhan akan lebih mudah.

Pada proses pengelolaan program, yayasan bina anak

pertiwi ini memberikan program pendidikan baik formal maupun

 

Page 101: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

87

nonformal. Program pendidikan yang diberikan langsung di

yayasan adalah pelajaran dasar seperti membaca, dan menulis.

Pelajaran yang diajarkan juga seperti sekolah pada umumnya

yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Bahasa Inggris dll.

Sedangkan untuk pendidikan nonformal dilakukan dengan

memberikan beragam kegiatan pelatihan berupa pengembangan

keterampilan kepada anak binaan. Kegiatan ini berfokus pada

keterampilan untuk mengembangkan kemandirian anak binaan.

Dengan demikian, anak binaan dapat menerapkannya secara

nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kegiatan

pengembangan keterampilan yang ada di yayasan hingga

sekarang ini adalah bela diri, seni music, seni lukis dan kerajinan

tangan.

Strategi dalam pembinaan atau mengajarkan pada anak

binaan perlu kesabaran dan perlakuan khusus yang diterapkan

oleh pengajar. Mengingat anak jalanan adalah anak-anak yang

hidup dengan kebebasan serta jiwa yang liar dan susah diatur.

Seperti penuturan staf umum di yayasan bina anak pertiwi

sebagai berikut

“buat ngedidik ngebina anak jalanan itu ya susah-susah

gampang karena mereka juga latar belakang dari jalanan

yang susah diatur dan juga mau sesuai keinginan sendiri

setelah masuk kesini kita mengerti dulu mereka maunya

apa setelah mereka mentok maunya apa baru kita bisa

memberi motivasi dan mereka ingin berubah terus minta

ajarin ke kita seperti mereka belum bisa menulis,

 

Page 102: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

88

membaca yang penting mereka tidak malu buat berbicara

kalau mereka tetap diam sampai kapanpun akan seperti

itu saja tidak berubah, makanya kalau kita ngebina anak

jalanan ya harus sabar”

Seluruh program-program yang diberikan di rumah

belajar Yayasan bina anak pertiwi kepada anak-anak binaannya

bisa dikatakan berhasil atau selesai ketika anak binaan (klien)

sudah bisa menerapkan semua yang diperoleh dari hasil

pembelajaran dan pengalaman yang didapat selama berada di

yayasan. setelah selesai mengikuti program misalnya paket

kesetaraan atau merasa dirinya siap terjun ke masyarakat,

Kebanyakan anak binaan dengan sendirinya pamit akan keluar

dari yayasan untuk belajar hidup mandiri dan melanjutkan

bekerja sebagaimana mestinya. Anak-anak binaan diharapkan

bisa menerapkan semua ilmu dan pengetahuan yang didapat

untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas.

 

Page 103: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

89

Table 10

Analisis evaluasi proses

Evaluasi Proses

1. a. Proses

Perekrutan

Anak binaan

Yayasan bina anak pertiwi memiliki beberapa

cara diantaranya adalah perekrutan secara

langsung di jalanan, assesmen, home visit,

rujukan dari lembaga lain, dan penerimaan

langsung dari orangtua anak.

b. Analisis Proses

Perekrutan Anak

binaan

Berdasarkan hasil penelitian, proses perekrutan

tersebut sudah dilaksanakan dengan cukup baik,

terbukti dengan banyaknya anak yang

bergabung dengan Yayasan bina anak pertiwi.

a. Strategi

Pengelolaan

Program

Pengelolaan masing-masing program di

Yayasan Bina anak pertiwi dipertanggung-

jawabkan oleh seorang pimpinan koordinator

yang akan mengawasi dan melaporkan

perkembangan anak binaan melalui program

tersebut.

b. Analisis

Strategi

Pengelolaan

Program

Strategi pengelolaan program suda dilaksanakan

dengan baik karena setiap program yang ada

diserahkan kepada seorang coordinator

meskipun masih tergolong muda namun

program berjalan.

a. Jadwal

Pelaksanaan

Program

Kegiatan program di yayasan bina anak pertiwi

setiap hari selalu ada kegiatan sesuai table 8

diatas

 

Page 104: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

90

b. Analisis Jadwal

Pelaksanaan

Program

Jadwal pelaksanaan program terlalu sedikit yang

dijalankan dalam satu hari masih banyak waktu

senggang.

a. Strategi

pengajaran

program

Pada program pendidikan nonformal, anak-anak

bebas memilih pelatihan keterampilan sesuai

dengan minat dan potensi yang mereka miliki.

b. Analisis

strategi

pengajaran

program

Strategi pengajaran program pendidikan non

formal sudah dilakukan dengan tepat karena

anak bebas memilih bidang yang mereka sukai,

selain itu pengajaran dilakukan secara fleksibel

.

a.

Penanggungjawab

Program

Penanggung jawab program keseluruhan

dipegang oleh ketua yayasan Ali Santoso, yang

merupakan mantan anak binaan sejak awal

berdirinya yayasan serta aktiv dalam

pendampingan anak binaan

b. Analisis

Penanggungjawab

Program

Penanggungjawab program sudah tepat karena

diberikan kepada seseorang yang memiliki

pengalaman dibidangnya sehingga bisa

mengurus program dan yayasan dengan baik.

a. Kapan program

selesai

Yayasan bina anak pertiwi tidak dapat

memastikan kapan program ini akan selesai,

pihak yayasan menyerahkan selesainya

program ini kepada pihak donatur yang

membiayai keberlangsungan program.

 

Page 105: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

91

b. Analisis kapan

program selesai

Waktu selesainya program pendidikan non

formal ini belum bisa dipastikan, oleh karena itu

program tersebut akan terus berjalan selama ada

donatur yang membantu keberlangsungan

pendanaan program.

D. Evaluasi Produk (Hasil)

Evaluasi hasil yang telah dijelaskan pada Bab II halaman

25, adalah suatu cara untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu

program yang telah dilakukan. Pada tahap ini peneliti akan

memberikan rekomendasi apakah program pemberdayaan

Yayasan Bina Anak Pertiwi dapat dilanjutkan,

dikembangkan/dimodifikasi atau dihentikan. Dalam evaluasi hasil

ini, peneliti menggunakan tolak ukur dari perubahan perilaku

anak binaan/klien serta dampak positif apa yang didapatkan

setelah bergabung di Yayasan Bina Anak Pertiwi dan bagaimana

keberlanjutan program pemberdayaan tersebut di masa

mendatang.

1. Perubahan Perilaku Anak Binaan (Klien)

Program pendidikan dan pemberdayaan yang ada di

Yayasan bina anak pertiwi ini bertujuan untuk memberikan

pengembangan keilmuan, akhlak yang baik dan keterampilan

kepada anak binaannya dalam rangka meningkatkan mutu

kehidupan dimasa depan.

 

Page 106: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

92

Adapun dampak dari perubahan anak jalanan itu sendiri

terlihat ketika setelah mereka bergabung menjadi bagian dari

Yayasan bina anak pertiwi, mereka sudah mulai mengurangi

aktivitasnya di jalanan, bahkan beberapa dari mereka telah

berhenti turun ke jalan dan menghabiskan waktunya untuk

mengikuti kegiatan belajar, bermain ataupun mengikuti

program-program keterampilan yang mereka sukai yang ada di

Yayasan Bina Anak Pertiwi.

Secara lebih jelasnya, perubahan perilaku atau dampak

jangka panjang yang didapatkan anak-anak jalanan setelah

adanya kehadiran Yayasan Bina Anak Pertiwi adalah sebagai

berikut.

a. Aspek Sosial

1) Meningkatnya Kepercayaan Diri dan Kesadaran Diri

Di Yayasan Bina Anak Pertiwi, anak binaan diberikan

bekal pendidikan formal maupun nonformal yang bertujuan agar

anak binaan bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat baik untuk

dirinya sendiri, untuk anak binaan maupun untuk masyarakat.

Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan kepercayaan diri

bahwa mereka mampu melakukan atau membuat sesuatu yang

bisa dibanggakannya. Selain itu, mereka juga mendapatkan

kesadaran diri (self awareness) dimana mereka memahami bahwa

seharusnya kewajiban utama seorang anak adalah belajar dan

bermain sebagaimana anak-anak pada umumnya dan bukan

menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di jalanan.

 

Page 107: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

93

2) Tumbuhnya Rasa Aman

Pada dasarnya sejak kecil anak-anak jalanan sudah

sering beraktifitas di jalanan dan mereka sudah terbiasa

berhadapan dengan lingkungan kota yang keras bahkan sangat

tidak bersahabat. Dengan adanya tempat untuk bersinggah,

bermain dan belajar seperti di Yayasan bina anak pertiwi ini,

anak-anak tersebut dapat merasa aman dan nyaman karena di

yayasan mereka dilindungi dan diberikan kasih sayang yang tidak

mereka dapatkan saat mereka di jalanan.

3) Meningkatnya Taraf Pendidikan

Agar dapat membentuk anak binaan yang cerdas dan

berakhlak mulia, Yayasan Bina Anak Pertiwi memberi

pengetahuan umum untuk mengisi wawasan serta pengetahuan

agama untuk bekal spiritual bagi anak binaan. Semua

pembelajaran di sini difokuskan agar anak binaan menjadi cerdas

dan memiliki pengetahuan yang luas. Untuk itu, yayasan ini

menyediakan berbagai pendidikan dengan beragam pelajaran

yang dibutuhkan dan penting untuk dipelajari anak binaan.

Cerdas menurut Yayasan Bina Anak Pertiwi bukan hanya sebatas

dalam hal intelegensi saja, melainkan anak binaan juga diajarkan

untuk cerdas dalam mengatur waktunya sendiri, cerdas dalam

menempatkan diri dalam sebuah situasi dan kondisi, serta cerdas

dalam mengatur emosi.

 

Page 108: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

94

4) Meningkatnya Taraf Kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu aspek yang sangat

penting bagi semua orang. Untuk itu demi mewujudkan anak

bangsa yang cerdas dan berkepribadian mulia, perlu ditunjang

dengan kesehatan yang baik pula untuk meningkatkan kualitas

hidupnya. Di yayasan bina anak pertiwi, kesehatan anak binaan

sangat diperhatikan. Misalnya pola makan anak binaan harus

dijaga, kebersihan lingkungan rumah belajar dan lingkungan

sekitar harus dijaga, dan membersihkan diri harus tepat pada

waktunya serta program klinik kesehatan pada hari selasa jam

09.00-12.00. Dengan begitu anak binaan tetap sehat dan jarang

terserang penyakit. Apabila ada anak binaan yang sakit namun

belum parah, maka akan dirawat dan diobati oleh kakak

pengurus, tetapi jika penyakitnya sudah parah maka akan segera

dibawa ke klinik atau puskemas terdekat.

b. Aspek Ekonomi

1) Kemandirian

Kemandirian adalah salah satu sikap yang penting

untuk ditanamkan dalam diri anak binaan agar mereka dapat

mengatasi setiap masalah atau hambatan yang terjadi tanpa harus

mengandalkan orang lain. Hal ini telah disiapkan oleh Yayasan

bina anak pertiwi agar anak binaan dapat siap menghadapi dan

menjalani masa depan meskipun banyak kendala atau hambatan

yang mungkin akan terjadi. Dengan bekal kemandirian yang

diajarkan di yayasan, anak binaan diharapkan mampu untuk

mengatasi semua kendala dan hambatan tersebut.

 

Page 109: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

95

Untuk membentuk kemandirian anak binaan, yayasan

membiasakan anak-anak agar mereka melakukan segalanya

sendiri, mempersiapkan diri sendiri dan membiasakan untuk tidak

mengeluh dan cengeng. Misalnya bagi yang tinggal di yayasan

ketika memulai hari, anak binaan harus memasak sendiri,

mencuci piringnya, melakukan tugasnya, merapikan barang-

barang setelah selesai digunakan, menyiapkan peralatan belajar,

mengatur kebutuhan pribadinya sendiri dan sebagainya.

2) Terampil

Keterampilan dasar adalah keterampilan tahap permulaan

yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu

pekerjaan (Aliminsyah dan Patji 2004, 194).

Keterampilan

merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

kemampuan yang memungkinkan seseorang belajar dan dapat

hidup mandiri dalam menjalani kehidupannya.

Di Yayasan Bina Anak Pertiwi, anak-anak diberikan

berbagai macam program pendidikan nonformal untuk

meningkatkan keterampilan mereka sesuai dengan bidang yang

diminatinya masing-masing. Mereka diajarkan untuk terampil

dan menguasai suatu keahlian seperti contohnya bela diri,

kesenian musik ataupun kerajinan. Bagi anak binaan yang sudah

terampil dan menguasai suatu bidang, maka anak binaan tersebut

akan dengan sendirinya mengaplikasikannya dikehidupan sehari-

hari.

 

Page 110: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

96

3) Kreatif

Tidak hanya diajarkan untuk bersikap terampil, anak

binaan diyayasan bina anak pertiwi ini juga diajarkan untuk

berpikir kreatif. Anak binaan dapat menuangkan dan

mengembangkan segala ide-ide baru yang mereka miliki secara

bebas namun tetap dalam Batasan tertentu. Dalam

mengembangkan kreativitas anak binaan, Yayasan

menyediakan media atau sarana untuk menyalurkan minat

dan bakat anak binaan, sehingga diharapkan semua anak binaan

baik yang masih anak-anak ataupun remaja dapat menjadi lebih

kreatif. Kreativitas ini dapat disalurkan melalui kegiatan

menggambar, menyablon, bermusik, karate, kerajinan dan lain-

lain.

2. Keberlanjutan Program

Program pendidikan dan pemberdayaan yang ada di

Yayasan Bina Anak Pertiwi ini sudah memiliki evaluasi yang

dilakukan secara berkala setelah mengadakan pembelajaran

dengan anak-anak binaan. Evaluasi ini didasarkan pada hasil

laporan perkembangan anak binaan setiap harinya yang dibuat

oleh masing-masing kakak pengajar/pengurus serta laporan

tentang kebutuhan apa saja yang masih kurang terkait dengan

proses pembelajaran.

Yayasan bina anak pertiwi juga melakukan evaluasi

khusus untuk para pengurus, pengajar serta relawan guna

mengembangkan kapasitas dan kinerjanya masing-masing.

 

Page 111: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

97

Selain melakukan evaluasi, Yayasan bina anak pertiwi

juga mengadakan monitoring terhadap perkembangan anak-anak

binaan setelah keluar atau lulus dari yayasan. Monitoring ini

dilakukan untuk melihat sejauh mana anak binaan

mengaplikasikan ilmu serta keterampilan yang didapat selama

bergabung menjadi bagian dari yayasan, hal ini pula yang

menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya rencana dan tujuan

program. Kebanyakan dari anak binaan yang telah keluar dari

Yayasan bina anak pertiwi sudah mengurangi bahkan berhenti

melakukan aktivitasnya di jalanan.

table 11

Analisis Evaluasi Hasil

Evaluasi Hasil

1. a. Perubahan

perilaku

klien

Dari segi sosial: meningkatnya kepercayaan

diri (self confidence) serta kesadaran diri (self

awareness), tumbuhnya rasa aman,

meningkatnya taraf pendidikan dan kesehatan.

Dari segi ekonomi: menumbuhkan

kemandirian, terampil dan kreativitas anak

binaan.

 

Page 112: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

98

b. Analisis

perubahan

perilaku klien

Perubahan perilaku anak binaan sudah baik

dan signifikan karena sebelum bergabung

dengan yayasan bina anak pertiwi mereka lebih

sering menghabiskan waktunya di jalanan,

namun setelah menjadi bagian dari anak binaan

mereka sudah berhenti beraktifitas di jalanan

dan memilih belajar dan bermain sebagaimana

anak pada umumnya.

2. a. Keberlanjutan

program

Program pendidikan formal dan nonformal ini

tidak memiliki batas waktu tertentu kapan

program ini akan berakhir, program akan terus

berlanjut ketika donatur terus ada dan

memberikan bantuannya kepada Yayasan Bina

Anak Pertiwi

b. Analisis

keberlanjutan

program

Keberlanjutan program pendidikan dan

pemberdayaan belum bisa dikatakan baik

karena pihak yayasan tidak bisa memastikan

keberlanjutan programnya dan menyerahkan

hal itu kepada donatur.

 

Page 113: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

99

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penjelasan yang telah peneliti uraikan,

maka dapat diambil kesimpulan mengenai hasil penelitian pada

program pemberdayaan anak jalanan melalui Yayasan Bina Anak

Pertiwi adalah sebagai berikut.

1. Pada evaluasi konteks yang meliputi aspek tujuan

program dan konteks program dimana tujuan program

pemberdayaan di Yayasan bina anak pertiwi ini adalah

untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan dasar

yang dibutuhkan anak binaan dan berguna bagi masa

depannya, hal tersebut sudah relevan dengan konteks

program pemberdayaan yang berisi program pendidikan,

pengembangan wawasan dan tata cara berpikir,

pengembangan nilai-nilai etis, religi, sosial dan budaya

serta pengembangan minat dan bakat melalui berbagai

macam pelatihan keterampilan. Kedua aspek tujuan dan

konteks tersebut juga selaras dengan tujuan utama

didirikannya Yayasan Bina Anak Pertiwi yaitu

mengembangkan sikap mental positif, membangun akhlak

al-karimah, menggali serta memberdayakan potensi yang

dimiliki warga belajar dan memberikan gambaran akan

kepastian masa depan dengan berbekal berbagai

 

Page 114: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

100

keterampilan kerja dan pengembangan usaha mandiri,

serta penempatan kerja.

2. Pada evaluasi input yang meliputi variabel klien, staff dan

program sudah cukup baik dan sesuai, namun masih ada

beberapa kekurangan atau kendala yang dihadapi. Pada

variabel klien, klien/anak binaan sudah sesuai dengan

sasaran penerima program yakni anak-anak jalanan atau

anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang

mampu, klien berusia antara 4 hingga 18 tahun. Saat ini

anak binaan berjumlah 529 anak. Pada variabel staff,

pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh para

pengurus masih kurang dalam segi ilmu social serta

pengurus yang tergolong masih muda. Dari segi tenaga

pengajar Yayasan Bina Anak Pertiwi saat ini hanya

mengandalkan tenaga relawan dan beberapa binaan senior

sebagai pengajar atau pelatih. Pada variabel program

aspek yang telah terpenuhi pada program adalah

pelayanan yang diberikan, kemitraan, dan keterjangkauan

lokasi. Sedangkan aspek yang belum tercukupi adalah

donator tetap, serta pendanaan. Yayasan Bina Anak

Pertiwi belum memiliki donatur yang tetap sehingga

pendanaan program tidak menentu/tidak dapat dipastikan

jumlahnya. Sarana dan fasilitas pendukung cukup

memadai apalagi bangunan mempunyai sertifikat atau

tidak mengontrak

3. Pada evaluasi proses meliputi proses perekrutan anak

binaan, strategi pengelolaan program, jadwal pelaksanaan

 

Page 115: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

101

program, data klien dan jenis program yang diikuti,

strategi pengajaran program, penanggung jawab program

dan kapan program selesai. Pada proses perekrutan awal

anak binaan dilakukan melalui beberapa cara seperti

penjangkauan langsung di jalanan, assesmen, home visit,

rujukan dari lembaga lain, dan penyerahan langsung dari

orangtua anak binaan. Penanggung jawab keseluruhan

Program pemberdayaan yang ada di Yayasan bina anak

pertiwi adalah Ali Santoso ketua yayasan dan setiap

program ada pimpinan tersendiri yang bertanggung jawab

menjalankan program tersebut.

4. Pada evaluasi hasil terdapat aspek perubahan

perilaku klien dan keberlanjutan program. Perubahan

perilaku anak binaan setelah mengikuti program di

yayasan bina anak pertiwi terlihat dari segi sosial dan

ekonomi. Dari segi sosial perubahan yang dialami anak

binaan yaitu meningkatnya kepercayaan diri (self

confidence) serta kesadaran diri (self awareness),

tumbuhnya rasa aman, meningkatnya taraf pendidikan dan

juga kesehatan. Sedangkan dari segi ekonomi perubahan

yang dialami yaitu tumbuhnya rasa kemandirian,

keterampilan serta kreativitas. Pada aspek keberlanjutan

program pemberdayaan, belum ada batas waktu tertentu

kapan program ini berakhir. Program akan terus berlanjut

ketika donatur terus ada dan memberikan bantuannya

kepada Yayasan bina anak pertiwi, oleh karena itu batas

waktu diserahkan kepada pihak donatur.

 

Page 116: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

102

B. Saran

1. Yayasan Bina Anak Pertiwi

Berdasarkan hasil evaluasi dari penelitian yang telah

peneliti lakukan, peneliti menyarankan kepada Yayasan Bina

Anak Pertiwi untuk tetap melanjutkan program pemberdayaan

bagi anak jalanan dan anak yang kurang mampu ini, karena

menurut peneliti program tersebut bermanfaat untuk anak yang

masih ingin menimba pengetahuan dan wawasan baik itu melalui

kesetaraan paket, keterampilan maupun keagamaan. Peneliti juga

merekomendasikan kepada Yayasan Bina Anak Pertiwi untuk

lebih meningkatkan kuantitas tenaga pengajar dan menambah

sarana dan fasilitas yang mendukung keberhasilan program ini.

Peneliti menyarankan agar Yayasan Bina Anak Pertiwi merekrut

relawan-relawan dari kampus ataupun sekolah tinggi untuk

menjadi tenaga pengajar atau pelatih untuk program- program

yang ada di yayasan. Selain itu, peneliti menyarankan agar

Yayasan mencari dan menetapkan donatur untuk

keberlangsungan program yang ada. Sehingga apabila ada

donatur tetap yang memberikan bantuan pendanaan secara rutin,

maka permasalahan kebutuhan program serta sarana dan fasilitas

yang belum tercukupi bisa terselesaikan dengan baik.

2. Pengurus

Peneliti berharap kepada pengurus pemuda-pemudi untuk

terus solid dan bersatu tunjukan bahwa anak muda bisa dalam

mengelola dan mengembangkan Yayasan Bina Anak Pertiwi,

 

Page 117: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

103

karena pengurus merupakan suatu motor penggerak lembaga

yang sangat penting. Peneliti menyarankan agar pengurus

meningkatkan kinerjanya dengan merekrut kader-kader baru yang

berkompeten dan berdedikasi tinggi terhadap Lembaga supaya

program dan pelayanan semakin baik kedepannya. Peneliti juga

merekomendasikan agar dibuat sebuah divisi fundraising yang

bertugas untuk mencari donatur tetap dan membangun kemitraan

yang lebih luas lagi.

3. Klien/Anak Binaan

Peneliti menyarankan kepada anak binaan agar konsisten

untuk terus belajar, berkembang dan menjadi bagian dari

Yayasan bina anak pertiwi. Apabila sudah merasa mendapatkan

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang cukup, jangan

lantas meninggalkan yayasan tetapi kembalilah dan berkontribusi

menggantikan kakak-kakak pendahulu untuk kemajuan Yayasan

Bina Anak Pertiwi kedepannya.

 

Page 118: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

104

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Aliminsyah dan Patji. 2004. Kamus Istilah Manajemen. Bandung:

CV. Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Evaluasi Program Pendidikan:

Pedoman Teoritis. Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan, edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-4.

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial &Ekonomi:

Format-format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi

Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan

Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Handoko, T. hani. 1997. Manajemen, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE,

Cet. Ke-1.

J. Moleong, Lexy. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Remaja Rosda Karya, Cet.ke-3.

Kirkpatrick. 1999. Evaluasi Program. Bandung: CV Pustaka

Insani.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Evaluasi Proses Suatu Program.

Jakarta: Bumi Aksara.

Noor, Juliansyah. 2014. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis,

Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana, Cet. Ke-4.

Rukmanto Adi, Isbandi. 2003. Pemberdayaan, Pengembangan

Masyarakat Dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada

Pemikiran Dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi. Jakarta:

Lembaga Penerbitan FEUI

 

Page 119: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

105

Suwandi dan Basrowi, Memahami Penelitian Kualiltatif. Jakarta:

Rineka Cipta

Soewarman Hasan, Engking. Strategi Menciptakan Manusia yang

Bersumber Daya Unggul. Bandung: Pustaka Rosdakarya.

Sudjana, Djuju. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar

Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suharto, Edi. 2008. Membangun masyarakat memberdayakan

rakyat. Bandung: Refika Aditama.

Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana.

Tayibnapis, Farida Yusuf. 2000. Evaluasi Program. Jakarta:

Rineka Cipta.

Tim Penyusun. 2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,

Tesis, dan Disertasi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jurnal Dan Internet

Fitriyandi Putra, dkk. 2015, “Pemberdayaan Anak Jalan Di

Rumah Singgah juournal 5, no 1: 53-55.

Sinulingga, Ferdinan Dan Hodriani. 2015. Pemberdayaan Anak

Jalanan Di Rumah Music Yayasan Kelompok Kerja Social

Perkotaan Medan journal 3, no 1: 75.

http://www.kemsos.go.id/content/anak-jalanan diakses pada 22

september 2018.

http://www.jawapos.com diakses pada 22 september 2018

Undang-undang republik Indonesia nomor 35 tahun 2014

perubahan Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan

anak.

 

Page 120: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

106

Wawancara

Wawancara pribadi dengan Ali Santoso. Ketua Yayasan Bina

Anak Pertiwi. Pada tanggal 28 april 2019

Wawancara pribadi dengan Diana Lestari. Sekretaris Yayasan

Bina Anak Pertiwi. Pada tanggal 28 april 2019

Wawancara pribadi dengan Arianto. Staff Umum Dan

Pendamping Anak Binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi.

Pada tanggal 29 april 2019

Wawancara pribadi dengan Irfan Nurfajar. Ketua Anak Binaan

Yayasan Bina Anak Pertiwi. Pada tanggal 30 april 2019

Wawancra pribadi dengan Wahyun Anugrah. Anak Binaan

Yayasan Bina Anak Pertiwi. Pada tanggal 30 april 2019

Wawancara pribadi dengan Mohammad Agus. Anak Binaan

Yayasan Bina Anak Pertiwi. Pada tanggal 30 april 2019

Wawancara pribadi dengan Ramadhan. Anak Binaan Yayasan

Bina Anak Pertiwi. Pada tanggal 01 mei 2019

 

Page 121: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

 

Page 122: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

 

Page 123: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

Lampiran 3

TRANSKIP WAWANCARA DI YAYASAN BINA ANAK

PERTIWI

Narasumber : Ali Santoso

Jabatan : Ketua Pengurus

No. Pertanyaan Jawaban

1

Bagaimana latar belakang

berdirinya Yayasan bina

anak pertiwi?

Kalau latar belakang tahun

1997 kebetulan yang

mencetuskan adalah aktivis

HMI UIN, dulu hanya sekedar

baksos saja hanya 8 anak yang

dibina untuk menjalankan

baksos mereka programnya

anak HMI sehingga di tahun

1998 terjadi tragedi

demonstrasi mereka-mereka

mencetuskan untuk

mendirikan sebuah yayasan ya

sampai saat ini lah yayasan ini

yayasan bina anak pertiwi.

2

Apa tujuan dan visi misi

Yayasan bina anak

pertiwi?

Dari dulu visi dan misi kita

tujuannya paling utama kita

mengembalikan anak sekolah

dan ke orang tuanya

bagaimana anak itu tidak lepas

dari pangkuan orang tuanya

dan tidak kembali turun ke

jalan bagaimana mereka bisa

meraih pendidikan dulu kan

wajib belajar 9 tahun kalau

sekarang 12 tahun nah

makanya sebelum ada undang-

undang perlindungan anak dan

pengasuhan anak dalam

keluarga kita kebetulan

 

Page 124: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

yayasan bina anak pertiwi

sendiri yang memang yang

menggerakkan ka Abdus

sendiri bilang bahwa anak

jangan sampai dijadikan

senjata untuk mencari donatur

di yayasan sendiri dan mereka

ditampung bahwa anak lepas

dari pangkuan orang tuanya

bahwa kita memang walaupun

dia masih punya sosok seorang

ibu dia yatim kita kembalikan

kecuali yatim piatu dan tidak

mempunyai keluarga baru kita

tampng disini itu tujuan visi

dan misi yayasan ini

mengembalikan anak sekolah

dan ke orang tuanya bukan

untuk ditampung.

3

Apa latar belakang serta

tujuan dibentuknya

program pemberdayaan

anak jalanan di Yayasan

bina anak pertiwi?

Pada dasarnya memang itu

dari gerakan tahun 1998 yang

dimana anak-anak jalanan itu

semakin banyak tadi sebelum

terjadinya demonstrasi besar-

besaran di tahun 1998 anak

jalanan tidak seperti sekarang

ya kalau dulu data di 2011 data

kementrian itu 9000 anak

jalanan padahal itu belum data

realnya itu masih belum valid

jadi bahwa memang keseluruh

belum yang diemperan kota,

toko dan yang lainnya itu total

anak jalan mencapai bisa

sekitar 10.000 keatas nah

makanya di tahun 1998 itu

anak-anak jalanan semakin

banyak itulah dibentuk banyak

orang yang mendirikan sebuah

yayasan untuk bagaimana anak

 

Page 125: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

jalanan ini jangan sampai

turun ke jalan.

4

Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi dalam

mencapai tujuan

program?

Kalau sampai saat ini

Alhamdulillah semua

terpenuhi hanya yang belum

terpenuhi SDMnya saja

sedangkan untuk sarana dan

prasarana terus untuk

kebutuhan tempat tinggal

mereka semua itu sudah

terpenuhi hanya SDMnya saja

kita yang kurang.

5

Tujuan pemberdayaan

seperti apa yang belum

tercapai oleh anak jalanan

hingga saat ini?

Kalau yang belum tercapai

sepenuhnya itu memang kita

untuk minat dan bakat mereka

untuk keterampilan itu belum

sepenuhnya karena kita juga

terbatas dengan anggaran.

6

Bagaimana pembagian

tugas dan fungsi serta

struktur organiasasi yang

dijalankan oleh Yayasan?

Kalau kita sesuai dengan

struktural misalkan dari ada

ketua, sekretaris, bendahara itu

memang masing-masing punya

peranan dan tanggung jawab

semua yang ada di lembaga

dan mengawasi kinerja

lembaga dibawahnya saya dan

sekretaris itu mencakup

administrasinya manajemen

untuk administrasinya surat

menyurat dan lain-lain

sedangkan bendaharanya itu

untuk masalah keuangan saja

dan sedangkan dibawahnya itu

ada kabid kesehatan, kabid

pendidikan, kabid keagamaan,

kabit keterampilan dan yang

lain sampai koordinator anak

nah itu masing-masing punya

peranannya mereka semuanya

 

Page 126: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

memang punya tugas dan

fungsinya jadi semuanya itu

berjalan hanya kita tetap

kekurang semua organisasi itu

untuk lembaga sosial adalah

SDM kalau fasilitas sarana dan

prasarana kami Alhamdulillah

sudah cukup hanya SDMnya

saja karena belum ada yang

kembali ke hati.

7

Berapa jumlah staff dan

pengajar di Yayasan bina

anak pertiwi serta

bagaimana latar belakang

pendidikannya?

Ada 19 total keseluruhan

dengan latar belakang minimal

SMA sampai S1

8

Program/layanan seperti

apa yang diberikan oleh

Yayasan bina anak

pertiwi?

Kita program sesuai dengan

kurikulum diknas sendiri itu

acuannya makanya kita

dimana anak juga ada yang

kita sekolahkan formal ada

yang kejar paket B dimana

anak disini yang memang

sudah pernah merasakan

belajar paket kita kembalikan

sekolah formal itupun

acuannya sesuai dengan

kurikulum diknas kita tidak

melenceng

9

Bagaimana Yayasan bina

anak pertiwi menjalin

kemitraan dan mencari

donator?

Kalau kita sebenarnya ini

rahasia lembaga, tergantung

kitanya dari hati dan nurani

dari keyakinan kita juga

bagaimana kita juga niatnya

dulu untuk menjalankan

lembaga Allah maha melihat

kedekatan kita dengan

perusahaan atau dengan

donatur tetap itu yang mereka

liat itu sudah ada teknisnya ada

strateginya tersendiri jadi

 

Page 127: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

bagaimana perusahaan itu

nyaman dengan kita ingin

membantu terus ingin

memberikan yang lebih besar

jadi memang ada.

10

Apa saja sarana dan

fasilitas pendukung yang

ada di Yayasan bina anak

pertiwi?

Kalau sarana kita punya rumah

singgah sendiri tidak ngontrak,

ada kamar anak-anak ada

ruang adminnya ada ruang

kantor pimpinan juga ada

ruang studio ada ruang kelas

juga ada aulanya untuk

fasilitas semuanya lengkap

11

Siapa yang menjadi

sasaran utama program

dan bagaimana kriteria

penerima program?

Kalau untuk sasaran kita (1)

laki-laki dan perempuan kalau

banci kita tidak menerima (2)

usia anak 0 sampai 18 tahun

(3) anak jalanan (4) anak

terlantar (5) penjual Koran (6)

tukang kelontong dan lain-lain

itu sasaran kami yang menurut

kami itu layak untuk dibantu

12

Berapa jumlah anak didik

yang ada di Yayasan bina

anak pertiwi?

Total sekarang 529 anak

(setiap bulan dilakukan input

data) kalau yang tinggal disini

gak nentu kadang 8 kadang 6

kadang kana da anak yang

pulang ke rumah karena disini

suka pengen dekat aja sama

mereka, yang menetap sekali

itu ada 4 anak

13

Dari rentang usia berapa

anak didik yang ada

disini?

3-19 tahun

14 Dari wilayah mana saja

anak didik berasal?

Kita ada 4 wilayah (1)

bantaran kali Ciliwung Condet

(2) belakang pasar (3) bantaran

kali Jatipadang (4) kampung

gedong pasar rebo

15 Bagaimana proses awal Kita ada 3 konsep (1)

 

Page 128: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

perekrutan anak didik di

Yayasan bina anak

pertiwi?

authorizing : kita meninjau

langsung ke lapangan itu kita

pada tahun 2010 program

pertama kementrian itu ada

namanya dana untuk program

kesejahteran anak dalam

bentuk tabungan anak kita

otorising tuh kita

penjangkauan (2) assessment :

kita data, mereka pun tidak

memberikan data semudah itu

meraka lebih intelektual “ah..

saya gak mau didata nanti data

saya dijual”. Benar mereka

karena mereka kebanyakan

dijanjikan gitu (3) home visit :

tujuannya bagaimana kita bisa

meyakinkan mereka (a) rumah

mereka dimana? mereka juga

minta foto bareng minta

identitas kita, kita kasih

sehingga dia sudah percaya

dengan kita nah kita

melakukan home visit tempat

tinggal mereka, nama asli

mereka. Saat mereka percaya

dengan kita, kita melakukan

home visit kita kunjungi

rumahnya disana kita

memberikan pelayanan kepada

mereka selayaknya mereka

adalah raja, kami pelayan

mereka.

16 Bagaimana strategi dalam

mengelola program ini?

Kita sistemnya tidak pilih

kasih kita semua sama jadi

sistem pengelolaan kita itu

pendampingan, pendampingan

bagaimana mereka diberikan

rasa kasih sayang dan

perhatian yang lebih seperti

 

Page 129: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

pendidikan, keterampilan,

kesehatan kita semua

perhatikan tapi yang paling

utama itu dulu perhatian dan

kasih sayang, mereka bukan

berarti tidak butuh uang tapi

perhatian dan kasih sayang

walaupun punya uang banyak

dimaki-maki sama pengurus

pasti tidak nyaman. Jadi

dimana posisi kita

mengajarkan juga bagaimana

posisi mereka sebagai teman

kita, adik kita, anak binaan kita

ataupun saudara kita.

17

Bagaimana strategi

pengajaran atau pelatihan

program yang dilakukan

untuk anak didik?

Sama seperti kata saya

sebelumnya perhatian dan

kasih sayang adalah hal yang

paling utama

18

Siapa penanggung jawab

program pemberdayaan

ini?

Semuanya saya sebagai

pimpinan untuk

keseluruhannya tetapi untuk

bidang-bidangnya tergantung

bagiannya kesehatan ya bagian

penanggung jawab kesehatan

tetepi untuk semua

pengelolaan untuk program

apa yang ada di yayasan ini itu

semua tanggung jawab

pimpinan.

19

Apa saja hambatan selama

proses pelaksanaan

program?

Kita yang pertama itu SDM

yang kedua anggaran karena

kita belum mau mengajukan

ke pemerintah. Kita bukan

hanya untuk uji coba tapi

bagaimana kita mencoba untuk

kita sendiri bukan hanya

berpangku tangan saja. Kita

mengajarkan juga darimantan

anak binaan kita, anak binaan

 

Page 130: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

kita, guru-guru itu bagaimana

memberikan kontribusi untuk

lembaga ini. Jadi jangan

tangan diatas mulu harus

memberikan.

20

Prestasi apa saja yang

telah diraih oleh yayasan

bina anak pertiwi?

Alhamdulillah banyak kita

punya musik tingkat rumah

singgah, cerdas cermat, musik,

karate, bola futsal, dan

kunjungan-kunjungan dari

anggota dewan

21

Perubahan perilaku

seperti apa yang dialami

oleh anak didik setelah

mengikuti program di

Yayasan ini?

Biasanya sih setelah kita bina

untuk mengubah karakter anak

tidak semudah membalikkan

telapak tangan, kita punya

acuan maksimal itu kurang

lebih 3 tahun setengah. Kalau

untuk sifat mungkin 4 tahun 2

tahun tetapi untuk keseluruhan

karakter itu 3 tahun setengah

makanya banyak yang bilang

tidak betah songong anaknya

ini lah tergantung niat sih

sebenarnya, makanya orang

bilang kita orang sosial jangan

bilang orang sosial kalau saat

lapar itu masih teriak.

22

Seperti apa dampak yang

diperoleh dari anak didik

dalam jangka Panjang

dengan adanya program

ini?

Kalau dampak positif kita

terutama pertama dari segi

penampilan yang tadinya

dibilang anak jalanan bau tapi

kan mereka manusia punya

hati nurani mereka punya

pikiran berubahlah mereka

dengan penampilan, etikanya,

kemauannya, intelektual

mereka semakin berkembang

yang tadinya pendiam jadi

berbicara, berpendapat yang

tadinya tidak bisa main musik

 

Page 131: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

jadi bisa main musik yang

tadinya tidak sekolah kita

sekolahkan ke sekolah formal.

23

Adakah manfaat yang

didapat bagi lingkungan

masyarakat sekitar dengan

adanya Yayasan bina anak

pertiwi ini?

Banyak, angka kemiskinan

mungkin ya agak berkurang

dari anaknya yang tadinya

program pendidikannya putus

sekolah kita bantu.

Mengurangi angka anak

jalanan, angka anak putus

sekolah.

24

Bagaimana keberlanjutan

program pemberdayaan

anak jalanan di Yayasan

bina anak pertiwi

kedepannya?

Kalau kedepannya kita prinsip

tetap, kalau untuk program kita

juga tetap mengajarkan ke

generasi berikut kita ke anak-

anak yang sudah lama disini

kita ajarkan bagaimana

program ini dijalankan

bagaimana program ini

dimanajemenkan agar mereka

bisa kita latih kedepannya

untuk bisa menjalankan sendiri

itu tujuan kita. Tetap berjalan

hanya perlu mengembangkan

ke program bukan untuk

ditambah-tambah “serakah

namanya” yang sudah

jalankan, kembangkan.

25 Apakah tujuan program

disini sudah tercapai ?

Alhamdulillah sudah

semuanya program

pemberdayaan orang tua,

pendidikan anak, kegamaan

mereka, tingkat anak usia dini

semuanya sudah tercapai

karena kami dari saat serah

terima dengan bapak Abdus

tahun 2013 kita

mengembangkan programnya

saja kita tidak merubah, yang

tadinya tidak ada PAUD kita

 

Page 132: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

tambahkan taman anak

sejahtera itu berjalan tadinya

tidak ada. Musik hanya ada

programnya saja tapi tidak

dijalankan kami jalankan itu

caranya, jadi program kerja itu

tidak semuanya bisa

dilaksanakan itu kan project

tahunan tapi Alhamdulillah

kita sampai saat ini berjalan,

yang tadinya tidak ada latihan

beladiri jadi ada latihan

beladiri.

PENGURUS

Narasumber : Diana

Jabatan : Sekretaris

No. Pertanyaan Jawaban

1

Sudah berapa lama

bergabung/ jadi pengurus

di Yayasan bina anak

pertiwi?

Sudah hampir 1 tahun

2

Apakah tujuan yang ingin

dicapai yang telah

dirumuskan dalam

program?

Awalnya masuk kesini hanya

untuk bantu-bantu tetapi saya

ingin meningkatkan

pengetahuan anak-anak sih.

Saya juga kan mengajar di

kelas Taman Anak Sejahtera

dan saya ingin pendidikan di

yayasan ini seperti sekolah

lainnya walaupun sebenarnya

sudah sama karena kita juga

sudah ada NABnya tetapi yang

namanya anak dari jalanan

sintem belajarnya kan berbeda.

3 Sasaran apa yang ingin Ingin meningkatakan

 

Page 133: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

dicapai oleh program

ini…?

pengetahuan anak bianaan dan

mereka lupa dengan jalanan

adalah hal yang paling kita

tekankan

4

Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi oleh

program ini…?

Kebutuhannya itu sudah

berjalan semua hanya tinggal

menjalankannya saja. Alat-alat

musik sudah ada tetapi kalau

dibilang lengkap saya kurang

tau karena saya kurang

mengerti musik, setahu saya

sudah ada seperti gitar dan

biola.

5

Tujuan pengembangan

apakah yang belum

tercapai oleh program

ini…?

Seperti jawaban sebelumnya

kalo untuk belum tercapai

yakni SDM yang masih kurang

disini

6

Berapa jumlah anak didik

yang mengikuti program

ini…?

Jumlah binaan tadinya itu

sekitar 500 lebih, sekarang

karena kita melihat juga sudah

ada yang SMA dan sudah ada

yang keluar SMA kita mencari

lagi dan hanya sekitar 400

lebih anak, sedangkan yang

tinggal disini sekitar ada 15

anak. Kita kembalikan lagi ke

orang tuanya kembali.

7

Dari rentang usia berapa

saja anak didik yang

mengikuti program

tersebut?

3 tahun sampai 19 tahun

8

Apa saja sarana atau

fasilitas yang sudah

terpenuhi?

Sarananya seperti tempat

belajar mengajar, rumah

singgahnya, tempat anak-anak

belajar musik dan tempat

memasak.

9

Apa saja sarana dan

fasilitas penunjang yang

belum terpenuhi?

Yang belum terpenuhi lebih ke

pelengkap keseharian anak-

anak, kulkas karena kemarin

rusak dan lainnya seperti alat

 

Page 134: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

tulis, yang terpenting anak-

anak senang maka kita juga

senang.

10

Berapa jumlah pengajar

program serta bagaimana

pertimbangan dalam

memilih pengajar?

Kalau jumlah pas pengajarnya

saya kurang tahu tetapi kalau

jumlah pengasuh disini tadinya

22 orang dan sekarang hanya

19 orang.

11 Hari apa dan pukul berapa

kegiatan dilakukan?

Kegiatan belajar mengajar

kelas itu dari jam 9 sampai 10,

kalau kejar paket A itu pukul 8

sampai 11. Kegiatan belajar

mengajar itu diadakan hari

senin sampai kamis kalau BBQ

itu hari minggu jam 10 sampai

selesai biasanya jam 12, kalau

karate itu ada di hari jum’at

sabtu minggu sore, kalau

musik anak-anak main sendiri

sebenarnya kita ada untuk

sekolah-sekolah luarnya di hari

minggu jamnya nanti gurunya

yang menentukan.

12

Bagaimana strategi dalam

melatih atau

mengajarkan…?

Kalau strategi untuk mengajar

anak-anak kalau dibilang

hanya sekedar mulut saja itu

sebenarnya kena tetapi anak-

anak itu lebih senang belajar

dengan gaya tubuh, video jadi

kita langsung mempraktekkan

ke anak-anak.

13

Berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk melatih

anak didik…?

Kalau dibilang waktunya itu

tergantung anak-anaknya kalau

dibilang cerdas cepat

tanggapnya

14

Hambatan apa saja yang

dirasakan selama proses

pelaksanaan program…?

Hambatannya seperti kemarin

saat kegiatan belajar mengajar

warga binaan kita terkena

banjir disini karena

kebanyakan ada dibantaran

 

Page 135: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

kali ciliwung.

15

Bagaimana prosedur agar

anak didik bisa mengikuti

program…?

Kita perjanjian dari awal

misalnya kalau ingin masuk

yayasan harus menyetor

berkas-berkas, mereka harus

mengikuti peraturan-peraturan

dari kita kalau mereka tidak

mengikuti aturan-aturan kita

otomatis karena kita sudah

membuat perjanjian dari awal

binaan akan kita copot dan

kembali ke awal.

16

Pengalaman prestasi apa

saja yang sudah pernah

didapatkan…?

Kalau untuk yayasan sudah

banyak karena berdiri tahun

1997 dan disahkan 1998 dan

saya baru masuk tahun 2017,

yang saya tahu kemarin anak

yang tinggal di yayasan itu

menang karate di Bekasi Open

juara 1 terus kemarin ada

terakhir di daerah Cipayang

Depok mengadakan acara

musik itu juara 2. Kemarin

juga karate 2 kali belum ada 3

bulan yang lalu karate sudah

mendapatkan 3 piala itu juara 1

juara 2 dan juara 1

17

Perubahan perilaku

seperti apa yang dialami

oleh anak didik setelah

mengikuti program di

Yayasan…?

Kalau misalnya perilaku dalam

cara berbicaranya yang

awalnya berbicara kasar tidak

baik kita ajarin cara berbicara

terutama untuk berbicara maaf

dan tolong karena mereka

paling susah untuk

mengucapkannya karena anak

zaman sekarang susah

ngomong maaf ya, akhirnya

kita ajarin mereka sedikit demi

sedikit.

18 Apakah dampak yang Awalnya yang tidak bisa

 

Page 136: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

diperoleh siswa dalam

waktu yang relative

dengan adanya program

ini…?

menulis, membaca dan

perilaku mereka lebih baik.

jadi dampak yang terlihat

seperti itu

19

Apakah sejauh ini tujuan-

tujuan program yang

ditetapkan sudah

tercapai?

Tiga perempat itu sudah

tercapai

20

Adakah manfaat yang

didapat bagi masyarakat

sekitar dari program yang

dijalankan?

Kalau anaknya ikut binaan

disini banyak ilmu yang

mereka dapatkan, pengetahuan

lebih banyak lah karena kita

kan mengajarkan. Waktu itu

pernah melibatkan ibu-ibu

dalam kegiatan wirausaha

seperti jual peyek

21

Apa harapan anda

kedepan dengan adanya

program yang dimiliki di

Yayasan?

Harapannya biar anak-anak

terus berlatih, terus berlatih

biar permainannya lebih bagus

pokoknya dapat pengetahuan

yang lebih dan mereka itu next

generasi yayasan intinya itu

saja sih jaga yayasan.

Narasumber : Arianto

Jabatan : Staff Umum

No. Pertanyaan Jawaban

1

Sudah berapa lama

bergabung/ jadi pengurus

di Yayasan bina anak

pertiwi?

Saya masih baru disini sekitar

bulan Agustus 2018

2

Apakah tujuan yang ingin

dicapai yang telah

dirumuskan dalam

program?

Saya ingin anak-anaknya

sekolah formal, mencapai cita-

cita mereka, membantu orang

tuanya juga biar tidak ada

yang turun ke jalanan lagi dan

mungkin yayasan juga bisa

 

Page 137: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

lebih dikenal orang terutama

masyarakat luar

3

Sasaran apa yang ingin

dicapai oleh program

ini…?

(Program apa saja yang

ada disini ?)

Program disini ada music,

karate, dan lainnya kurang

lebih ada 10 program

4

Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi oleh

program ini…?

Kalau kebutuhan itu

pendidikan sepertinya karena

kan guru-guru disini sukarela

dan tidak dibayar, mereka mau

mengajar, mereka ikhlas

Insyaallah anak-anak bisa

cepat paham pelajaran dan

kalau disini juga kalau anak-

anak umur 4 tahun sudah bisa

membaca berarti guru yang

mengajar itu secara ikhlas

ridho buat mengajar anak ini

makanya anak ini cepat

belajarnya. Saya juga saat

awal masuk disini kaget umur

4 tahun sudah bisa menulis

saya saja umur 4 tahun masih

di rumah belum bisa apa-apa

sehingga itu motivasi saya

untuk masuk yayasan ini

5

Tujuan pengembangan

apakah yang belum

tercapai oleh program

ini…?

Yang belum tercapai sih tadi

lebih focus ke pendidikan

untuk anak-anaknya dan saat

orang tua anak terkena

musibah kita bikin bantuannya

itu dari website atau kita

promosiin anak ini perlu uang

dana sekian untuk dibantu

terus kegiatan ini kurang dana

sekian kalau untuk sekarang

itu donatur Cuma satu dan

selebihnya itu uang pribadi

6 Berapa jumlah anak didik Anak binaan itu hamper 500

 

Page 138: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

yang mengikuti program

ini…?

anak tapi tidak semua anak

tinggal disini, yang disini

hanya 5 orang. Kalau anak

didik yang biasanya sekolah

formal pagi itu tinggal di gang

buntu

7

Dari rentang usia berapa

saja anak didik yang

mengikuti program

tersebut?

Kalau anak binaan itu umur 3

tahun sampai tingkat SMA

kalau anak didik itu tingkat

SMA

8

Apa saja sarana atau

fasilitas yang sudah

terpenuhi?

Untuk fasilitas sekarang itu

masih banyak yang kurang

soalnya kan kita tidak ingin

minta-minta dari orang-orang

gitu kita ingin mengandalkan

dana pribadi dan donatur yang

masuk jadi kita bisa dibilang

kekurangan donatur kita masih

mencari donatur kalau soal

alat-alat music, guru karate,

dan guru-guru disini itu udah

ada

9

Apa saja sarana dan

fasilitas penunjang yang

belum terpenuhi?

10

Berapa jumlah pengajar

program serta bagaimana

pertimbangan dalam

memilih pengajar?

Untuk semuanya itu ada 10

tenaga pengajar termasuk

karate

11

Hari apa dan pukul berapa

kegiatan dilakukan?

Hari senin sampai kami itu

belajar di sekolah, hari jum’at

pelatihan music, hari minggu

itu pengajian, kalau ada

kegiatan orang dari luar itu

hari jum’at sabtu

12

Bagaimana strategi dalam

melatih atau

mengajarkan…?

Buat ngedidik ngebina anak

jalanan itu ya susah-susah

gampang karena mereka juga

latar belakang dari jalanan

yang susah diatur dan juga

 

Page 139: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

mau sesuai keinginan sendiri

setelah masuk kesini kita

mengerti dulu mereka maunya

apa setelah mereka mentok

maunya apa baru kita bisa

memberi motivasi dan mereka

ingin berubah terus minta

ajarin ke kita seperti mereka

belum bisa menulis, membaca

yang penting mereka tidak

malu buat berbicara kalau

mereka tetap diam sampai

kapanpun akan seperti itu saja

tidak berubah, makanya kalau

kita ngebina anak jalanan ya

harus sabar

13

Berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk melatih

anak didik…?

Tergantung anaknya sih

terkadang ada anak yang ingin

diajarin oleh pengajar A kan

kita tidak bisa karena kalau

kita yang ngajar percuma tidak

akan masuk makanya kita

harus mengerti lagi

14

Hambatan apa saja yang

dirasakan selama proses

pelaksanaan program…?

Hambatannya sih paling dari

latar belakang anak-anaknya

15

Bagaimana prosedur agar

anak didik bisa mengikuti

program…?

Kalau disini prosedurnya balik

lagi ke mereka tergantung

mereka maunya apa kita ikutin

kita ajarin dan setelah anak itu

bisa baca bisa tulis mereka

ikut paket A, B, C. saat awal

kita tidak mencari mereka di

jalan tetapi mereka yang

datang sendiri kesini

16

Pengalaman prestasi apa

saja yang sudah pernah

didapatkan…?

Kalau untuk prestasi banyak

seperti prestasi music

17 Perubahan perilaku seperti

apa yang dialami oleh

Dari awalnya mereka masuk

tidak bisa apa-apa seperti tidak

 

Page 140: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

anak didik setelah

mengikuti program di

Yayasan…?

bisa baca jadi bisa baca. Dari

pertama masuk mereka nakal,

bandel tetapi setelah paham

tentang pembelajaran mereka

langsung nurut gitu langsung

berubah ada keinginan juga

18

Apakah dampak yang

diperoleh siswa dalam

waktu yang relative

dengan adanya program

ini…?

Yang paling menonjol yakni

perilaku mereka yang lebih

baik, minimal setiap ketemu

pengurus bersalaman dan

perkataan mereka yang

awalnya sembarangan sudah

menjadi lebih baik

19

Apakah sejauh ini tujuan-

tujuan program yang

ditetapkan sudah tercapai?

Kalau untuk semua belum

sepeti keinginan agar anak-

anak disini bisa sekolah

formal semua itu belum

tercapai

20

Adakah manfaat yang

didapat bagi masyarakat

sekitar dari program yang

dijalankan?

Dulu kita dipandang

masyarakat jelek untuk

sekarang kita bisa buktikan

anak-anak yayasan, anak-anak

jalanan mampu. Dulu malam

disini datang anak-anak pank

tidur disini subuh keluar balik

lagi malam jadi orang itu

mandangnya jelek sebagai

perkumpulan preman-preman

gitu tapi sekarang sudah steril

semua anak-anak pank sudah

tidak boleh kesini jadi hanya

anka-anak yang mau belajang

aja disini yang boleh masuk

yang mau diatur, dibina

21

Apa harapan anda

kedepan dengan adanya

program yang dimiliki di

Yayasan?

Semoga programnya berjalan

lancar, yayasan lebih dikenal

masyarakat, kalau bisa dikenal

diseluruh Indonesia, nama

yayasan juga diangkat, sempat

dulu vakum dan dipandang

 

Page 141: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

jelek ya semoga dinilai baik

oleh masyarakat dan yang

terpenting itu donasi.

ANAK BINAAN

Narasumber : Irfan Fajar

No. Pertanyaan Jawaban

1

Sudah berapa lama anda

bergabung menjadi anak

didik disini?

Sejak 2007

2

Dari mana anda

mendengar tentang adanya

Yayasan bina anak

pertiwi?

Dari bapak saya dulu jadi

bapak saya bapak tirinya ketua

yayasan ini dulu terus bapak

saya cerai saya ditaruh disini

soalnya kan bunda Kristen

bokap Islam jadi saya bingung

daripada ribut melulu yasudah

saya sempat kabur dari

sekolah tuh nah akhirnya

daripada seperti itu kabur-

kabur tidak jelas kata bokap

dititipin disini sampai

sekarang

3

Menurut anda, bagaimana

program pemberdayaan di

Yayasan ini?

Saya sih enak gitu aja paling

kalau soal program yang

diikuti music, BBQ, karatenya

juga ada

4 Apakah anda mengikuti

program disini?

iya

5

Apa alasan anda

mengikuti program

tersebut?

Ya karena suka aja saya suka

music

6

Bagaimana perasaan anda

setelah mengikuti program

tersebut?

Ya bahagia aja enak gitu

namanya juga hobi

7

Bagaimana kesan anda

terhadap pelatih atau

pengajar program?

Saya tidak belajar sudah dari

jalanan dulu kan saya dulu

sempat ngamen malah saya

 

Page 142: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

disini ngajarin

8

Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi pada

program tersebut?

Kalau belajarnya sih pengen

main biola sama angklung

paling pianika sama gitar-gitar

kecil gitu sebenarnya ada tapi

pinjam punya anak-anaknya

9

Hari apa dan pukul berapa

kegiatan dilakukan?

Biasanya sabtu minggu

biasanya setelah isya’ latihan

music untuk tampil di acara-

acara kemarin juara 3 di

kabupaten Bogor

10

Bagaimana suasana

belajar atau suasana

pelatihannya?

Ramah, enak guru-gurunya

kalau belajar. Saya kan disini

tidak ikut sekolahnya kalau

say amah mantau aja gitu

11

Berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk

mengikuti program?

Kalau latihan music dulu

sempat off karena mungkin

yang diajarin bosen juga, kan

disini apa adanya yakan tidak

ada gaji kalau disini mah ya

sukarela aja yang mau ngajarin

anak-anak. Dulu lama tuh

offnya pas saat saya pulang

dari laut baru aktif lagi main

music lagi

12

Hambatan apa saja yang

dirasakan selama proses

latihan?

Kekurangan pengajar dan

peralatan yang masih minjem

13

Apa yang anda dapatkan

selama proses latihan?

Bisa main gitar bisa main

music tadinya mah boro-boro

main gitar masih kemana-

mana

14

Pengalaman prestasi apa

saja yang sudah pernah

anda dapatkan?

Kalau ikut lombanya baru

yang kemarin di kabupaten

Bogor juara 3 kalau yang

sekarang-sekarang belum

kalau yang dulu banyak

pialanya sudah banyak

15 Perubahan prilaku seperti

apa yang anda alami

Banyak, yang tadinya kalau

belajar mengajar yang tadinya

 

Page 143: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

setelah mengikuti

program…?

benar-benar tidak bisa

membaca jadi bisa membaca

yang tadinya tidak bisa nulis

jadi bisa nulis

16

Manfaat apa yang anda

peroleh setelah mengikuti

program tersebut?

Bisa membaca, menulis, music

dan lainnya

17

Apa harapan anda

kedepan untuk Yayasan

ini?

Biar tambah lebih maju lagi

tambah lebih baik lagi gitu

Narasumber : Agus

No. Pertanyaan Jawaban

1

Sudah berapa lama anda

bergabung menjadi anak

didik disini?

Sudah 4 tahun dari tahun 2015

2

Dari mana anda

mendengar tentang

adanya Yayasan bina

anak pertiwi?

Dari tetangga, katanya mau

sekolah tidak? Yaudah karena

kita niatnya pengen sekolah ya

diajak kesini sampai sekarang

3

Menurut anda, bagaimana

program pemberdayaan di

Yayasan ini?

Bagus sih

4

Apakah anda mengikuti

program disini?

(Apa saja Program yang

anda diikuti disini?)

Karate dan music

5

Apa alasan anda

mengikuti program

tersebut?

Suka dan hobi juga

6

Bagaimana perasaan anda

setelah mengikuti

program tersebut?

Bahagia dan senang karena

saya bisa menyalurkan hobi

saya

7

Bagaimana kesan anda

terhadap pelatih atau

pengajar program?

Baik dan menyenangkan selalu

berteman dan berbaur dengan

kita

8 Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi pada

Kalau di music sama seperti

bang irfan ( belajarnya sih

 

Page 144: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

program tersebut? pengen main biola sama

angklung paling pianika sama

gitar-gitar kecil gitu

sebenarnya ada tapi pinjam

punya anak-anaknya ) kalau di

karate tidak ada sih

9 Hari apa dan pukul berapa

kegiatan dilakukan?

Sabtu minggu biasanya jam

duaan

10

Bagaimana suasana

belajar atau suasana

pelatihannya?

Biasa saja, senang gitu dan

asyik

11

Berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk

mengikuti program?

4 jam

12

Hambatan apa saja yang

dirasakan selama proses

latihan?

Tidak ada

13

Apa yang anda dapatkan

selama proses latihan?

Banyak. Jadi tahu bagaimana

jurus-jurus ini jadi tahu

beladiri

14

Pengalaman prestasi apa

saja yang sudah pernah

anda dapatkan?

Belum. Nanti September

lomba gubernur

15

Perubahan prilaku seperti

apa yang anda alami

setelah mengikuti

program…?

Banyak. Seperti dulu tidak bisa

menulis, membaca sekarang

sudah bisa sudah lancar

16

Manfaat apa yang anda

peroleh setelah mengikuti

program tersebut?

Jadi tahu nulis, membaca dan

bisa bela diri

17

Apa harapan anda

kedepan untuk Yayasan

ini?

Makin maju dan sukses terus

Narasumber : Bayu Anugerah

No. Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama anda

bergabung menjadi anak

Sejak 2016

 

Page 145: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

didik disini?

2

Dari mana anda

mendengar tentang adanya

Yayasan bina anak

pertiwi?

Dari nenek yang selalu nyuruh

untuk kesini

3

Menurut anda, bagaimana

program pemberdayaan di

Yayasan ini?

Bagus. program yang saya

ikuti music dan karate

4 Apakah anda mengikuti

program disini?

Iya ikut

5

Apa alasan anda

mengikuti program

tersebut?

Ya karena suka aja dan saya

ingin seperti yang lain

6

Bagaimana perasaan anda

setelah mengikuti program

tersebut?

Ya bahagia bisa bela diri juga

semua ada

7

Bagaimana kesan anda

terhadap pelatih atau

pengajar program?

Baik dan ramah suka bercanda

dan sering ngobrol bareng

8

Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi pada

program tersebut?

Alat music seperti gitar, biola

9 Hari apa dan pukul berapa

kegiatan dilakukan?

Biasanya sabtu minggu

10 Bagaimana suasana belajar

atau suasana pelatihannya?

Asik

11

Berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk

mengikuti program?

4 jam kurang lebih tiap hari

ada sih jadwalnya

12

Hambatan apa saja yang

dirasakan selama proses

latihan?

Tidak ada sudah nyaman

13

Apa yang anda dapatkan

selama proses latihan?

Bisa main music seru juga

bela diri dan membaca

menulis yang awalnya ga bisa

jadi bisa

14

Pengalaman prestasi apa

saja yang sudah pernah

anda dapatkan?

Dapat piala 2 juara. Juara 1

dan kemarin juga juara 3 di

Bekasi karate

 

Page 146: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

15

Perubahan prilaku seperti

apa yang anda alami

setelah mengikuti

program…?

Dulu tidak bisa membaca,

menulis sekarang jadi bisa

membaca dan menulis

16

Manfaat apa yang anda

peroleh setelah mengikuti

program tersebut?

Saya bisa seperti anak-anak

yang lain meskipun ikutan

sekolah paket

17 Apa harapan anda kedepan

untuk Yayasan ini?

Tambah baik dan bagus

 

Page 147: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

Lampiran 4

DOKUMENTASI

Tampak Depan Yayasan Bina Anak Pertiwi

Kegiatan Belajar Yayasan Bina Anak Pertiwi

 

Page 148: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

Wawancara Pribadi Dengan Ali Santoso Sebagai Ketua Yayasan

Bina Anak Pertiwi

Wawancara Pribadi Dengan Diana Sebagai Sekretaris Yayasan

Bina Anak Pertiwi

 

Page 149: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

Wawancara Pribadi Dengan Arianto Sebagai Staff Umum

Yayasan Bina Anak Pertiwi

Wawancara Dengan Anak Binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi

 

Page 150: EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47301/1/IHWAN… · LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

jj

Kegiatan Belajar, Seni Dan Keterampilan Anak Binaan Yayasan

Bina Anak Pertiwi