118
i EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT) PADA FASE INDUKSI DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PADA TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Oktavia Dhina Ertanti NIM : 05 8114 117 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

  • Upload
    others

  • View
    41

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

i

EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPANPENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA(LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT) PADA FASE INDUKSI DI RSUP

Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PADA TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :Oktavia Dhina Ertanti

NIM : 05 8114 117

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2010

Page 2: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

ii

EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPANPENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA(LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT) PADA FASE INDUKSI DI RSUP

Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :Oktavia Dhina Ertanti

NIM : 05 8114 117

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2010

Page 3: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)
Page 4: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)
Page 5: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

”Foot Prints In The Sand”One night, I had a dream

I was walking along the beach with the LordAnd across the skies flashed scenes from my life

In each scenes, I noticed two sets of foot prints in the sandAnd to my surprise, I noticed that many times along the path

of my life there was only one set of foot printsAnd I noticed that it was at the lowest and saddest times in my life

I asked the Lord about itLord you said that once I decided to follow you,

you would walk with me all the wayBut I notice that during the most trouble sometimes in my life

there is only one set of footprintsI don’t understand why you left my side when I needed you most

The Lord : ”My precious child, I never left you during your time or trialwhere you see only one set of foot prints.

I was carrying you."

Ku persembahkan karya ini untuk,Yang tercinta

Papa dan Mama,Gusti dan Vanesa,

Kakek dan Nenekku,Tante dan Om,

Kakak dan Adikku,Teman-temanku,

Almamaterku.

Page 6: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)
Page 7: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas anugrah dan

perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan, motivasi, bimbingan, saran, kritik, dan bantuan dalam

bentuk apapun hingga terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :

1. Rita Suhadi, M. Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

2. Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing, memberikan dukungan, motivasi, saran dan kritik selama

penyusunan skripsi ini.

3. dr. Pudjo Hagung W, Sp.AK selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing, memberikan dukungan, motivasi, saran dan kritik selama

penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Purwanto terimakasih karena telah memberikan bantuan kepada

penulis sehingga penulisan skripsi dapat terselesaikan.

5. Direktur RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan

kesempatan untuk melakukan penelitian dan mengambil data yang

diperlukan.

Page 8: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

viii

2. dr. Endang Suparniati, Ibu Budi Kuswandari, Bapak Dirman, dan Bapak

Sumardi, atas kerja samanya dalam membimbing dan mempersiapkan

catatan medik yang dibutuhkan penulis.

3. Bapak Suyanto dan Ibu Tuti Ernawati, terimakasih atas doa, kasih sayang,

dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan bangku kuliah dan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Donatus Jeramu dan Ibu Maxima Abul, terimakasih atas doa, kasih

sayang dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Agustinus Supardi dan Grace Vanesa Meirina Jeramu, terimakasih untuk

kesetiaan, kesabaran, semangat dan kasih sayang yang diberikan kepada

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Tante Yayuk, dan Om John di Manokwari, terimakasih atas doa, dukungan

dan segala hal yang diberikan kepada penulis dalam menghadapi setiap

kesulitan yang dialami penulis.

7. Bapak Antonius Hindom, terimakasih atas doa, dukungan dan segala hal

yang diberikan kepada penulis dalam menghadapi setiap kesulitan yang

dialami penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Adik-adikku, Genoveva dan Vera, terimakasih atas segala bantuan yang

diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

9. Sahabat-sahabatku, Dewi, Marlin, Sephin dan Suster Dethin terimakasih

atas semua bantuan dan dukungan terhadap penulisan skripsi ini.

Page 9: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

ix

10. Tika, Shinta, dan Tara, teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan

bangku kuliah.

11. Teman-teman penulis selama pengambilan data di instalasi catatan medis

RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Imel, Vita, Detha, Vidya, Mbak Maya atas

kebersamaannya selama ini.

12. Teman-teman kelas C angkatan 2005 dan FKK 2005 atas kebersamaan dan

kerjasama yang pernah dilalui.

13. Teman-teman KKN Pedukuhan Kintelan, Intan, Wuri, Titik, Pepi, Nori,

Adit dan Honji terimakasih atas segala pengertian dan kekompakan yang

telah dilalui bersama.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, baik secara langsung

dan tidak langsung telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan didalam penulisan skripsi

ini, oleh karena itu penulis akan menampung setiap kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis

mengharapkan skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

Page 10: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)
Page 11: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xi

INTISARI

Leukemia limfoblastik akut (LLA) dimanifestasikan oleh proliferasilimfoblas abnormal dalam sumsum tulang dan tempat-tempat ekstramedular(diluar sumsum tulang, yaitu kelenjar limfe dan limpa). Penelitian ini dilakukanuntuk mengevaluasi drug related problem (DRP) peresepan pengobatankemoterapi pada pasien leukemia tipe LLA pada fase pengobatan induksi diRSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan rancanganpenelitian evaluatif yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekammedik pasien leukemia tipe LLA di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan karakteristik 22 pasien (37 kasus)pasien LLA di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008. Persentase distribusiumur pada 22 pasien tersebut dibagi dalam 4 kelompok umur yaitu 0-2 tahunsebanyak 4 pasien (18%), 3-5 tahun sebanyak 9 pasien (41%), 6-9 tahun sebanyak4 pasien (18%) dan 10-12 tahun sebanyak 5 pasien (23%). Kasus LLA pada jeniskelamin laki-laki lebih dominan yaitu sebanyak 18 pasien (82%) daripadaperempuan sebanyak 4 pasien (18%). Dari hasil analisis DRP terdapat 14 kasusyang termasuk dalam DRP dan 23 kasus yang tidak termasuk dalam DRP. KasusDRP yang terjadi adalah memerlukan obat tambahan 10 kasus (27%), tidakmemerlukan obat tambahan 1 kasus (2,7%), dosis kurang 1 kasus (2,7%), dandosis berlebih 1 kasus (2,7%).

Kata kunci : Leukemia limfoblastik akut, Drug Related Problem, induksi,pengobatan kemoterapi

Page 12: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xii

ABSTRACT

Acute Lymphoblastic Leukemia is a malignant disorder of lymphopoieticstem cells that originates in lymphoid precursors of marrow, thymus and lymphnodes. This research is conducted to evaluate drug related problem prescription ofmedication chemotherapy by acute lymphoblastic leukemia patient at inductionphase in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 2008.

This research is a non experimental research with retrospective evaluativeresearch design by using patient’s medical records at RSUP Dr. SardjitoYogyakarta 2008.

The result of this research shows characteristic 22 patients (37 case) ofpatient ALL at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 2008. The percentage of agegroups on those 22 patient’s are divided into 4 groups there are age 0-2 years old4 patients (18%), age 3-5 years old 9 patients ( 41% ), age 6-9 years old 4 patients(18%) and age 10-12 years old 5 patients (23%). ALL cases are occur more onmen 18 patients (82%) than on women 4 patients (18%). From result analyze DRPthere are 14 case with is included in DRP and 23 case which do not included inDRP. DRP cases which occur are need for additional drug therapy 10 case (27%),unnecessary drug therapy 1 case (2,7%), dosage too low 1 case (2,7%), anddosage too high 1 case (2,7%).

Keyword: Acute Lymphoblastic Leukemia, Drug Related Problem, induction,medical chemotherapy

Page 13: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................. vi

PRAKATA.............................................................................................. vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................... x

INTISARI ………………........................................................................ xi

ABSTRACT …......................................................................................... xii

DAFTAR ISI …........................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

BAB I PENGANTAR .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1. Perumusan Masalah ......................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ......................................................................... 4

3. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

a. Manfaat Praktis ............................................................................ 4

b. Manfaat Teoritis .......................................................................... 5

Page 14: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xiv

B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

1. Tujuan Umum .................................................................................. 5

2. Tujuan Khusus ............................................................................ 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................... 6

A. Leukemia Limfoblastik Akut ........................................................ 6

1. Definisi Leukemia Limfoblastik Akut ……….………................... 6

2. Epidemiologi Leukemia Limfoblastik Akut .................................... 7

3. Etiologi Leukemia Limfoblastik Akut .………................................ 8

4. Patofisiologi Leukemia Limfoblastik Akut ………………………… 9

5. Gejala dan Tanda Leukemia Limfoblastik Akut …………………… 12

6. Diagnosis Leukemia Limfoblastik Akut ……………………… 12

B. Kemoterapi …………................................................................. 15

C. Drug Related Problem (DRP) ............................................................. 24

D. Outcome ................................................................................................ 26

E. Keterangan Empiris ............................................................................ 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 28

A. Jenis Rancangan Penelitian ................................................................ 28

B. Definisi Operasional ........................................................................ 28

C. Instrumen Penelitian ............................................................................... 30

D. Lokasi Penelitian ............................................................................ 30

E. Jalannya Penelitian ............................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 34

A. Karakteristik pasien Leukemia tipe LLA ………………………. 34

Page 15: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xv

1. Gambaran Berdasarkan Distribusi Umur Pasien ………………… 34

2. Gambaran Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................. 35

B. Pola Pengobatan Kemoterapi ……........................................................ 36

C. Analisis Drug Related Problems ........................................................ 41

D. Outcome Pasien Leukemia Limfoblastik Akut .................................. 46

E. Rangkuman Pembahasan ...................................................................... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 50

LAMPIRAN .......................................................................................... 54

Page 16: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Perbedaan Morfologis Sel Blast L1, L2 dan L3

Menurut Klasifikasi FAB ………………….......... 14

Tabel II. Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan leukemia .......... 17

Tabel III. Protokol pengobatan kemoterapi pasien LLA

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ……………......... 20

Tabel IV. Distribusi Umur pada Pasien LLA di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008 ..................... 34

Tabel V. Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien LLA di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008 ........................ 35

Tabel VI. Distribusi Lama Pengobatan Kemoterapi Yang Sedang

Dijalani Dan Kombinasi Obat Kemoterapi Yang Digunakan ...... 37

Tabel VII. Distribusi Penggunaan Obat Kemoterapi Dengan Kejadian

Efek Samping Yang Ditimbulkan .......................................... 38

Tabel VIII. Hasil Analisis DRP Pasien LLA Di Instalasi Rawat Inap RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008 ....................... 41

Tabel IX. Tidak Memerlukan Obat Tambahan Pada Pasien LLA

Di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008 ..................... 42

Tabel X. Memerlukan Obat Tambahan Pada Pasien LLA

Di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008 ................. 43

Tabel IX. Dosis Kurang Pada Pasien LLA Di RSUP. Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2008 ............................................... 45

Page 17: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xvii

Tabel X. Dosis Berlebih Pada Pasien LLA Di RSUP. Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2008 .................................................. 45

Page 18: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. ProsesPembentukan Sel-sel Darah Normal Dalam

Sumsum Tulang ........................................................... 11

Gambar 2. Peta Arus Rejimen Pengobatan Khas Untuk LLA ................ 17

Gambar 3. Tempat Aksi Obat-obat Kemoterapi ..................................... 19

Gambar 4. Distribusi Umur Pada Kasus LLA Di Instalasi Rawat

Inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008 ............... 35

Gambar 5. Distribusi Jenis Kelamin pada Kasus LLA Anak

Di Instalasi Rawat Inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta

Tahun 2008 …………………………………………… 36

Gambar 6. Distribusi Penggunaan Obat Kemoterapi Dengan Kejadian

Efek Samping Yang Ditimbulkan ............................................. 38

Gambar 7. Persentase Outcome Pasien LLA Di Instalasi Rawat

Inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008 ................... 46

Page 19: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pola Pengobatan dan Analisis SOAP Pasien LLA

Di Instalasi Rawat Inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta

Tahun 2008 ............................................. 55

Lampiran 2. Surat Keterangan ……………………….. 98

Lampiran 3. Biografi ……………………………................ 99

Page 20: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

1

BAB. I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Keganasan merupakan penyebab kedua tersering kematian pada masa

anak-anak setelah kecelakaan. Dengan 1200 kasus baru per tahun yang

terdiagnosis di Inggris, seorang anak memiliki kemungkinan 1 : 600 mengalami

keganasan sebelum mencapai masa dewasa. Keganasan tersering adalah leukemia,

limfoma dan tumor susunan saraf pusat (Meadow and Newell, 2002).

Pada tahun 2005 diperkirakan ada 15.930 kasus leukemia akut,

diantaranya 11.960 kasus LMA (leukemia mieloblastik akut) dan 3.970 kasus

LLA (leukemia limfoblastik akut) di Amerika Serikat. Dilaporkan kurang dari 2%

dari total kasus kanker yang terjadi dan relative stabil selama dua dekade.

Diperkirakan 10.490 kematian per tahun menggambarkan 2% dari seluruh

kematian pada kasus kanker disebabkan oleh leukemia akut. Lebih dari 90% kasus

akut dan kronik leukemia terjadi pada anak-anak (Curtis, Charles, and William,

2005).

Leukemia adalah suatu kondisi abnormal dengan etiologi yang belum

diketahui dan berakhir fatal dengan karakterisasi proliferasi leukosit yang tersebar

luas pada jaringan tubuh. Hal ini berhubungan dengan perubahan sirkulasi sel

darah putih (Wintrobe, 1949).

LLA merupakan bentuk leukemia yang dominan pada anak kecil dan

merupakan bentuk kanker yang paling umum pada anak-anak (Katzung, 2004).

1

Page 21: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

2

Kemoterapi kanker dalam terapi mungkin menunjukkan pilihan yang

utama, terapi untuk meredakan gejala, adjuvant (terapi tambahan), atau

neoadjuvant (merupakan terapi kanker awal). Terapi menggunakan obat-obat

sitotoksik merupakan pilihan utama untuk penyembuhan pada few diseases,

termasuk leukemia, limfoma, choriocarcinomas dan kanker testis (Curtis, Charles,

and William, 2005).

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan

yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Kemoterapi dapat diberikan dengan cara infus, suntikan langsung (otot, bawah

kulit, rongga tubuh) dan diminum (tablet/kapsul). Kemoterapi dapat diberikan di

rumah sakit atau klinik. Kadang perlu menginap, tergantung jenis obat yang

digunakan. Jenis dan jangka waktu kemoterapi tergantung pada jenis kanker dan

obat yang digunakan (Noorwati, 2008).

Anak-anak memiliki fungsi organ yang berbeda dengan orang dewasa

sehingga dalam proses pengobatan sangat kompleks dan membutuhkan perhatian

yang khusus. Disamping itu angka kejadian LLA pada anak yang hingga saat ini

terus meningkat dan pentingnya terapi dalam mengatasi LLA terutama pada

ketepatan pemilihan obat untuk anak dan beberapa alasan lainnya yang telah

disebutkan diatas maka peneliti memandang perlu dilakukan penelitian mengenai

evaluasi DRP (Drug Related Problem) peresepan pengobatan kemoterapi pada

pasien LLA pada fase pengobatan induksi.

Terapi induksi berlangsung 4-6 minggu dengan dasar 3-4 obat yang

berbeda (deksametason, vinkristin, L-asparaginase dan metotreksat).

Page 22: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

3

Kemungkinan hasil yang dapat dicapai remisi komplit, remisi parsial atau gagal.

Alasan dipilihnya fase induksi dalam penelitian ini dikarenakan fase induksi

merupakan fase yang paling awal dalam pengobatan LLA di mana pasien dalam

fase induksi belum pernah menjalani pengobatan kemoterapi sehingga diperlukan

kontrol dalam penggunaan obat agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan

maupun kegagalan dalam pengobatan.

Penelitian ini memilih RSUP Dr. Sardjito sebagai tempat penelitian

dikarenakan RSUP Dr. Sardjito memiliki pelayanan spesialis kanker terpadu,

memiliki visi menjadi rumah sakit unggulan dalam bidang pelayanan, pendidikan,

dan penelitian di kawasan Asia Tenggara tahun 2010 yang bertumpu pada

kemandirian. Misi dari RSUP Dr. Sardjito adalah menyelenggarakan penelitian

dan pengembangan iptekdok kesehatan yang berwawasan global (Anonim,

2009a).

1. Perumusan Masalah

a. Seperti apakah karakteristik pasien leukemia tipe LLA pada fase pengobatan

induksi ?

b. Jenis obat kemoterapi apa saja yang digunakan dalam pengobatan kemoterapi

pada kasus LLA pada fase pengobatan induksi dan bagaimana distribusi

penggunaan obat yang paling banyak terjadi pada pasien?

c. Apakah pengobatan kemoterapi kasus LLA pada fase pengobatan induksi

terjadi DRP yang terkait dengan obat lain (untuk mencegah efek samping

kemoterapi, seperti anti-emetik, antibiotik, dsb) ?

Page 23: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

4

2. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan penulis, beberapa

penelitian yang sudah pernah dilakukan penelitian terkait penyakit leukemia

antara lain :

a) Evaluasi penggunaan antibiotika pasca kemoterapi pada pasien leukemia

tipe ALL di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2004 (Lestari,

2006).

b) Hubungan kejadian sepsis pada LLA anak fase induksi dengan status gizi

saat diagnosis di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta (Darmanto, 2003).

c) Analisis kesintasan dari faktor prognosis LLA pada anak di Rumah Sakit Dr.

Sardjito Yogyakarta (Sustiyanto, 1998).

Penelitian mengenai evaluasi DRP peresepan pengobatan kemoterapi pada

pasien LLA pada fase pengobatan induksi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

2008, belum pernah dilakukan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu

dalam hal waktu penelitian, lokasi penelitian, topik penelitian dan kajian

penelitian.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk

meningkatkan mutu pengobatan kemoterapi pada pasien LLA di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta.

Page 24: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

5

b. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung proses

terapi oleh dokter maupun pelaksanaan praktek farmasi klinik pada

pengobatan kemoterapi kasus LLA di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui terjadinya DRP pada pengobatan kemoterapi pada pasien LLA

pada fase pengobatan induksi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

2. Tujuan khusus

a) Mengetahui karakteristik pasien leukemia tipe LLA pada fase

pengobatan induksi.

b) Mengetahui jenis obat kemoterapi yang digunakan dalam pengobatan

kemoterapi pada kasus LLA pada fase pengobatan induksi dan distribusi

penggunaan obat yang paling banyak digunakan pada pasien.

c) Mengetahui terjadinya DRP yang terkait dengan pemberian obat lain

(untuk mencegah efek samping kemoterapi, seperti anti-emetik,

antibiotik, dsb) pada pengobatan LLA pada fase induksi.

Page 25: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

6

BAB. II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Leukemia Limfoblastik Akut

1. Definisi

Leukemia adalah penyakit berbahaya yang mempengaruhi pembentukan sel-

sel darah. Sel berbahaya ini kehilangan kemampuan untuk menjadi matang dan

berdiferensiasi. Sel ini membelah dengan tidak terkontrol dan menggantikan unsur

normal sumsum tulang (Tierney, Mc Phee and Papadakis, 2002).

Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat beragam.

Walaupun demikian, sel-sel ini berasal dari satu sel bakal (stem cell) yang

berdiferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat

berjalan. Gambaran penyakit berbagai gangguan sel darah putih bergantung pada

prekursor sel mana yang terlibat dan derajat diferensiasi sel (Sacher and Mc

Pherson, 2002).

Leukemia limfoblastik akut adalah penyakit klonal yang berbahaya dari sel

prekursor limfopoetik dalam sumsum tulang. Leukemia limfoblastik akut

dimanifestasikan oleh proliferasi limfoblas abnormal dalam sumsum tulang dan

tempat-tempat ekstramedular (diluar sumsum tulang, yaitu kelenjar limfe dan

limpa (Jandl, 1996).

Menurut sejarah, terapi pada LLA dibagi dalam tiga fase yaitu remisi

induksi, konsolidasi dan maintenance therapy. Profilaksis CNS (central nervous

system) merupakan komponen wajib dari beberapa regimen terapi LLA dan dalam

fase induksi dan konsolidasi. Tujuan akhir terapi induksi adalah dengan cepat

6

Page 26: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

7

menyelesaikan terapi klinis dan hematologi. Terapi pada fase konsolidasi dimulai

sesudah CR (complete remission) tercapai dan terapi lanjutan untuk kemoterapi

intensif untuk mencoba mengatasi gejala klinis dari penyakit yang belum

diketahui. Terapi pada fase maintenance dilakukan pemberian long-term drug

untuk mendapatkan pembelahan sel yang lambat. Tujuan akhir dari terapi ini

adalah membunuh lebih lanjut sel leukemia yang tertingal dan memperpanjang

durasi remisi (Curtis, Charles, and William, 2005).

2. Epidemiologi

Kejadian leukemia berbeda dari satu negara dengan negara lainnya, hal ini

berkaitan dengan cara diagnosis dan pelaporannya. Kejadian leukemia setiap

tahun sekitar 3,5 kasus dari 100.000 anak dibawah 15 tahun (Anonim, 2010 a).

Di negara berkembang terdapat 83% anak menderita LLA dan 17% anak

menderita LMA dengan faktor resiko lebih tinggi pada anak kulit putih dibanding

anak kulit hitam. Di Asia kejadian leukemia pada anak lebih tinggi pada anak

kulit putih. Di Jepang mencapai 4/100.000 anak dan diperkirakan tiap tahun

terjadi 1000 kasus baru. Sedangkan di Jakarta pada tahun 1994 insidennya

mencapai 2,76/100.000 anak pada usia 1-4 tahun. Pada tahun 1996 didapatkan 5-6

pasien leukemia baru setiap bulan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Sedangkan

di RSU Dr. Sutomo pada tahun 2002 dijumpai 70 kasus leukemia baru. Rasio

pada anak laki-laki dibanding perempuan 1,15 untuk LLA dengan puncak

kejadian pada umur 2-5 tahun (Permono dkk, 2005).

Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta telah terdapat sejumlah 58 pasien LLA

pada tahun 2004 (Lestari, 2004).

Page 27: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

8

3. Etiologi

Banyak kasus timbul dengan penyebab yang tidak jelas. Misalnya, radiasi

dan beberapa toksin (benzene) dapat menjadi penyebab leukemia. Disamping itu

sejumlah obat-obat kemoterapi seperti procarbazine, melphalan, etoposide dan

agen alkil lain dapat menyebabkan leukemia (Tierney, Mc Phee and Papadakis,

2002).

Faktor lain yang berperan antara lain:

1. Faktor eksogen seperti sinar X, sinar radioaktif, dan bahan kimia (benzol,

arsen, preparat sulfat), infeksi (virus dan bakteri).

a.Radiasi

Sinar X dan sinar radioaktif lainnya dapat menjadi salah satu penyebab

terjadinya leukemia. Seseorang dengan umur yang sangat muda dan

terpapar sinar radioaktif memiliki resiko yang lebih tinggi terpapar sinar

radioaktif.

b. Bahan Kimia

Dua jenis dari bahan kimia yang diduga kuat dapat menyebabkan

leukemia adalah benzene dan derivat petroleum, dan agen pengalkil.

Benzene diketahui pada beberapa tahun menyebabkan insiden leukemia

yang tinggi dan anemia aplastik pada beberapa orang di Itali dan Turki

(Hoffbrand and Lewis, 1989).

c.Virus

Penelitian mengenai virus leukemia pada manusia dewasa ini

menghasilkan pengetahuan bahwa c-retrovirus dapat menyebabkan

Page 28: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

9

leukemia pada binatang dan berkembang pada spesies primata. Ini

menimbulkan pemikiran bahwa manusia dapat juga terinfeksi dari virus

binatang tetapi tidak ada bukti yang meyakinkan. Walaupun feline

leukaemia virus (FeLV) diketahui dapat berkembang dalam kultur sel

manusia (Ludlam, 1990).

2. Faktor endogen seperti ras.

3. Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom, herediter (kadang-kadang

dijumpai kasus leukemia pada kakak-adik atau kembar satu telur).

Faktor predisposisi:

1. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur

gen (T cell leukimia-lymphoma virus/HTLV).

2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, prenatal, pengobatan kanker sebelumnya.

3. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon,

dan agen anti neoplastik.

4. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol.

5. Faktor herediter misalnya pada kembar satu telur.

6. Kelainan kromosom (Vitha, 2009).

4. Patofisiologi

Leukemia merupakan proliferasi dari sel pembuat darah yang bersifat

sistemik dan biasanya berakhir fatal. Leukemia dikatakan penyakit darah yang

disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu

sumsum tulang. Penyakit ini sering disebut kanker darah. Keadaan yang

sebenarnya sumsum tulang bekerja aktif membuat sel-sel darah tetapi yang

Page 29: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

10

dihasilkan adalah sel darah yang tidak normal dan sel ini mendesak pertumbuhan

sel darah normal (Vitha, 2009).

Leukemia dikelompokkan menjadi leukemia limfoblastik akut, leukemia

limfoblastik kronik, leukemia mielogenik akut dan leukemia mielogenik kronik.

Leukemia limfoblastik akut (LLA) termasuk 80% dari leukemia akut pada masa

kanak-kanak. Insiden puncak antara umur 3-7 tahun. Hal ini juga dapat dilihat

pada orang dewasa, kira-kira menyebabkan 20% orang dewasa menderita

leukemia akut (Tierney, Mc Phee and Papadakis, 2002).

Penyakit sel darah putih dapat diklasifikasikan berdasarkan apakah

penyakit tersebut bersifat klonal dan non klonal. Gangguan klonal berasal dari

satu sel prekursor dengan semua sel yang terkena (progeni) memperlihatkan

gambaran turunan dari sel prekursor. Penyakit yang tergolong dalam kategori ini

adalah gangguan mieloproliferatif akut dan kronis, gangguan limfoproliferatif

akut dan kronis dan mielodisplasia (Sacher and Mc Pherson, 2002).

Proses pembentukan sel-sel darah normal dalam sumsum tulang dijelaskan

oleh gambar 1 dibawah ini :

Page 30: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

11

Gambar 1. Proses pembentukan sel-sel darah normal dalam sumsum tulang

(Mehta and Hoffbrand, 2006).

Leukemia limfoblastik akut adalah produksi tanpa hambatan dari limfosit

yang belum matang sehingga produksi dari sel-sel lain menjadi terdesak. Maka

terjadi kekurangan sel darah merah, jenis sel darah putih lainnya dan trombosit.

Efeknya yaitu kurang darah (anemia), infeksi karena hilangnya kekebalan

dikarenakan berkurangnya sel darah putih yang normal dan perdarahan karena

pembekuan darah terganggu akibat kekurangan sel trombosit. Peningkatan sel

Page 31: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

12

limfosit yang belum matang begitu berlebihan sehingga didalam darah tumpah

ruah dan tertimbun dimana-mana termasuk dalam jaringan limfe. Keadaan ini

menyebabkan kelenjar limfe dapat diraba, limpa bertambah besar berlipat ganda

daripada semestinya dan sering juga ada pembesaran hati (Mc Clatchey, 1994).

5. Gejala dan tanda

Gejala LLA dimulai secara mendadak. Lesu dan demam merupakan gejala

umum. Gejala lain biasanya ada kaitannya dengan anemia, kecenderungan untuk

perdarahan atau infeksi. Hal ini disebabkan oleh produksi eritrosit yang menurun,

trombosit berkurang dan penekanan granulosit sedemikian rupa sehingga tidak

mampu melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Jumlah leukosit tidak bisa

diramalkan. Sekitar 25% penderita mempunyai jumlah leukosit diatas 5000/mm3,

yang lain 25% hitung leukositnya rendah (<5000/mm3) dan 15% menunjukkan

hitung leukosit normal (5000-10000/mm3) tetapi sel-sel tersebut jelas abnormal.

Pada separuh dari jumlah penderita leukemia akut dijumpai peningkatan kadar

asam urat dan serum. Setelah pengobatan biasanya kadar asam urat meningkat

sekali. Kadar LDH sering meningkat dengan predominasi isoenzim 2,3 dan 4

(Widmann and Frances, 1995).

6. Diagnosis

Gejala klinis dan pemeriksaan darah lengkap dapat dipakai untuk

menegakkan diagnosis leukemia. Namun untuk memastikannya harus dilakukan

pemeriksaan aspirasi sumsum tulang dan dilengkapi dengan pemeriksaan

radiografi dada, cairan serebrospinal dan beberapa pemeriksaan penunjang lain.

Page 32: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

13

Di negara berkembang diagnosis harus dipastikan dengan aspirasi sumsum tulang

secara morfologis, imunofenotip dan karakter genetik (Permono dkk, 2005).

Diagnosis leukemia akut ditegakkan berdasarkan hal-hal berikut :

a. Pembuktian adanya sel-sel imatur didarah perifer serta konfirmasi sel imatur

di sumsum tulang. Sumsum tulang biasanya mengandung lebih dari 20%

morfologi blastik.

b. Mengategorisasi sel-sel leukemik sebagai leukemia nonlimfositik akut atau

leukemia limfoblastik akut.

c. Mengategorisasi tipe sel didalam klasifikasi FAB (Sacher and Mc Pherson,

2002).

Imunofenotip saat ini memiliki peranan yang penting dalam penegakan

diagnosis leukemia akut. Digunakan antibodi monoklonal spesifik untuk

menunjukkan sel B, sel T dan myeloid yang berbeda dalam identifikasi leukemia

limfosit atau kasus yang lain. Bermacam-macam klasifikasi dikembangkan untuk

mengidentifikasi kedua prekursor LLA sel B dan LLA sel T menurut tingkat

perbedaannya atau maturasinya (Hoffman et. all, 1991).

Klasifikasi leukemia limfoblastik akut menurut FAB adalah :

1. L1 : 80% dari LLA, morfologi sel homogen, ukuran sel kecil; inti bulat,

kadang-kadang berlekuk/bercelah, nukleofil tidak ada atau tidak jelas (satu

atau lebih); plasma sempit basofil, vakuol jarang; mempunyai respon yang

baik terhadap terapi.

2. L2 : 20% dari LLA, morfologi sel heterogen, ukuran sel besar, inti bentuk tak

tentu, kadang berlekuk/bercelah, nukleofil 1-2, sering besar dan nyata; lebar

Page 33: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

14

plasma bervariasi, sering agak banyak, basofil sedang sampai tua, vakuol tak

tentu; prognosis kurang baik dibanding L1.

3. L3 : 3% dari LLA, morfologi sel homogen, bentuk sel mirip sel Burkitt,

ukurannya besar; inti berbintik halus, bentuk bulat atau lonjong, nukleoli

nyata; plasma agak lebar, basofil nyata sering ada vakuolisasi; prognosis

paling jelek diantara ketiga klas diatas (Anonim, 2005).

Klasifikasi morfologi sel blast L1, L2, dan L3 menurut FAB diperlihatkan

dibawah ini :

Tabel I. Perbedaan morfologis sel blast L1, L2 dan L3 menurut klasifikasiFAB (Bain, 1990)

Page 34: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

15

Berdasarkan fakotr-faktor prognostik, LLA dibagi menjadi kelompok high

risk dan standard risk. Klasifikasi pasien high risk apabila terdapat :

a. Pada saat terdiagnosis angka leukosit 50.000/mm3 atau lebih, pada foto

rontgen dada tampak masa mediastinal dan ada meningeal leukemia.

b. Setelah satu minggu pemberian Dexamethason, jumlah blast >1000/mm3

didarah tepi.

Klasifikasi standard risk apabila tidak didapatkan tanda-tanda pada

kelompok high risk (Anonim, 2005).

B. Kemoterapi

Secara umum pengobatan kanker terdiri dari pengobatan bedah,

radioterapi dan kemoterapi. Karena prevalensi leukemia dan limfoma pada anak

cukup tinggi, maka kemoterapi menjadi pilihan utama. Obat anti kanker yang

sekarang ini digunakan secara klinis mempunyai efek sitostatik dengan cara

mempengaruhi sintesis atau fungsi DNA. Pada masa awal pengobatan kanker,

kemoterapi yang digunakan adalah kemoterapi tunggal. Setahap demi setahap

dosis kemoterapi tunggal diubah menjadi kemoterapi kombinasi. Kemudian

dibuktikan bahwa kemoterapi kombinasi mempunyai keberhasilan yang lebih

tinggi. Meskipun keberhasilan kemoterapi lebih baik, tetapi harus dipikirkan

tentang efek samping yang lebih berat daripada kemoterapi tunggal (Permono

dkk, 2005).

Kemoterapi pada kanker memiliki tujuan untuk menimbulkan dan

memelihara respon menurut prinsip umum :

Page 35: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

16

1. Obat kemoterapi kombinasi untuk meningkatkan efikasi, mencegah resistansi

dan meminimalkan overlapping toxicities (toksisitas yang tumpang tindih).

2. Obat yang diproduksi dengan tujuan kemampuan membunuh fraksi sel tinggi

menjadi pilihan utama.

3. Obat biasanya diberikan secara berkala, namun dalam dosis besar. Tak

sebanyak immunosupresan dan umumnya lebih efektif dibanding regimen

dosis kecil yang diberikan secara terus-menerus.

4. Sangat toksik, oleh karena itu sering lakukan blood counts (pemeriksaan

darah) dan dukungan klinik secara intensif sangat dibutuhkan.

5. Perawatan biasanya membutuhkan waktu yang lama (6 bulan atau lebih

lama).

6. Perawatan yang lebih cepat dapat dimulai apabila prognosis lebih baik

(Ritter, Lewis and Mant, 1999).

Seperti diketahui bahwa tujuan terapi sitotoksik adalah mula-mula

menginduksi remisi (tidak adanya bukti klinis atau laboratorium penyakit

tersebut) dan selanjutnya secara berkesinambungan akan mengurangi populasi sel

leukemik yang tersembunyi dengan pemberian terapi berulang-ulang. Kombinasi

dua siklik, tiga atau empat obat diberikan dengan interval bebas-pengobatan untuk

memungkinkan sumsum tulang pulih. Pemulihan ini tergantung pada pola

pertumbuhan kembali (differential regrowth pattern) sel hemapoetik normal dan

sel leukemi (Hoffbrand and Pettit, 1996).

Page 36: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

17

InduksiRemisi

Gambar 2. Peta arus (flow chart) rejimen pengobatan khas untukleukemia limfoblastik akut (Hoffbrand and Pettit, 1996).

Obat-obat yang digunakan pada fase induksi antara lain vinkristin,

prednisolon, asparaginase, dan daunorubicin. Obat yang digunakan pada fase

konsolidasi hampir sama dengan fase induksi namun ditambah dengan obat

citosin arabinosida 6-tioguanin, metotreksat atau citosin arabinosida intratekal.

Pada fase pemeliharaan disebut juga kemoterapi lebih lanjut yang mencakup

metotreksat dan 6-merkaptopurin (Hoffbrand and Pettit, 1996).

Tabel II. Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan leukemia(Hoffbrand and Pettit, 1996)

Mekanisme kerja Efek samping khususAnti metabolitMethotrexate Menghambat sintesis

pirimidin atau purin atauinkorporasi ke dalam DNA

Ulkus mulut, toksisitas usus

6-merkaptopurin Ikterus6-tioguanin

Citosin arabinosida Anemia hemolitikZat pengalkilasi

Siklofosfamid Mengikat silang DNA,merintangi pembentukan

RNA

Sistitis haemoragik,kardiomiopati, rambut rontok

KhlorambusilBusulfan (Myleran)

Aplasia sumsum, fibrosisparu, hiperpigmentasi

Pengikat DNADaunorubicin Berikatan dengan DNA dan

mengganggu mitosisToksisitas jantung, rambut

rontokPenghambat mitosis

Vinkristin Kerusakan “spindle” tanpametafase

Neuropati (perifer atau buli-buli atau usus), rambut rontok

KonsolidasiProfilaksis SSP

Penyinarankranium

Konsolidasilebih lanjut

yang mungkin

Pemeliharaan

Page 37: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

18

Macam-macamKortikosteroid Tidak tentu Ulkus peptikum, obesitas,

diabetes, osteoporosis,psikosis

L-asparaginase Mengosongkan asparagin sel Hipersensitivitas, albumin,dan faktor pembekuan darah

Obat-obat antineoplastik saat ini digunakan dalam praktek klinis untuk

mendesak efek sitotoksik dengan jalan mengganggu fungsi dan sintesis DNA.

DNA memiliki fungsi sebagai pengontrol (struktur, enzim, dan zat kimia) yang

akan disintesis di dalam sel. Karena hampir semua DNA terletak di dalam inti sel

dan sebagian besar fungsi sel dilangsungkan di dalam sitoplasma, harus terdapat

beberapa cara pada gen inti untuk mengawasi reaksi-reaksi kimia sitoplasma.

Untuk itu, pengawasannya dilakukan dengan melalui perantaraan asam

ribonukleat (RNA), dimana pembentukan RNA diawasi oleh DNA inti, proses ini

disebut transkripsi. RNA kemudian ditranspor ke dalam ruang sitoplasma tempat

ia mengawasi sintesis protein. Pertumbuhan dan pembiakan sel biasanya terjadi

secara bersama-sama, dimana pertumbuhan dalam keadaan normal

mengakibatkan replikasi DNA inti, beberapa jam kemudian diikuti oleh mitosis

(pembelahan sel). Mekanisme yang mempertahankan jumlah yang tetap berbagai

jenis sel dalam tubuh disebabkan oleh adanya zat–zat pengawas perkembang-

biakan yang disebut “chalone” yang disekresi oleh berbagai sel yang

menyebabkan efek umpan balik untuk menghentikan atau memperlambat

pertumbuhan dan mitosis sel. Akan tetapi penyakit kanker yang sering terjadi

pada saat ini adalah penyakit yang menyerang proses dasar kehidupan sel, yang

hampir semuanya mengubah genom sel (komplemen genetik total sel) serta

Page 38: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

19

mengakibatkan pertumbuhan liar dan penyebaran sel kanker. Penyebab perubahan

genom ini adalah: mutasi (perubahan) salah satu gen atau lebih, mutasi sebagian

besar segmen utas DNA yang mengandung banyak gen, pada beberapa keadaan,

penambahan atau pengurangan sebagian besar segmen kromosom. Sehingga obat-

obat kemoterapi yang digunakan untuk terapi sel kanker difokuskan untuk

mengganggu fungsi DNA dalam tahap pembentukan sel baru (Anonim, 2010 b).

Tempat aksi kerja obat-obat kemoterapi secara spesifik dijelaskan dalam

gambar 3 di bawah ini :

Gambar 3. Tempat aksi obat-obat kemoterapi (Anonim, 2010 c).

Page 39: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

20

Protokol pengobatan kemoterapi yang digunakan di RSUP Dr. Sardjito

adalah sebagai berikut :

Tabel III. Protokol pengobatan kemoterapi pasien LLA (Anonim, 2005).

Pada fase induksi macam-macam obat kemoterapi yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1. Metotreksat

Metotreksat merupakan antimetabolit yang mekanisme kerjanya dengan

menghambat sintesis pirimidin atau inkorporasi ke dalam DNA. Metotreksat ini

memiliki efek samping yaitu sariawan, toksik terhadap saluran gastrointestinal,

hepatotoksik (tergantung lama terapi), dan myelotoksik.

Page 40: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

21

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid memiliki mekanisme kerja dengan cara mempengaruhi

ekspresi gen melalui kompleks steroid dengan reseptornya, mereduksi

prostaglandin dan formasi leukotrin. Kortikosteroid memiliki efek samping antara

lain nyeri, obesitas, hipertensi, osteoporosis, diabetes dan hipokalemia.

Terapi untuk mengatasi nyeri pilihan pertama digunakan asetaminofen yang dapat

mengatasi nyeri ringan jika diberikan tiap 4-6 jam dalam bentuk tablet.

Dihidrokodein terkadang memuaskan untuk mengatasi nyeri sedang jika diberikan

per oral tiap 6-8 jam. Morfin digunakan bila nyeri tidak dapat diatasi dengan

asetaminofen maupun dihidokodein, terutama pada kasus-kasus terminal (Walsh,

1997).

3. Vinkristin

Vinkristin merupakan penghambat mitosis yang memiliki mekanisme kerja

dengan jalan merusak ”spindle” tanpa metafase. Vinkristin ini memiliki efek

samping berupa konstipasi, paralitik ileus, dan neurotoksik.

4. Daunorubicin

Daunorubicin merupakan pengikat DNA yang bekerja dengan mekanisme

berikatan dengan DNA dan menganggu mitosis. Efek samping dari Daunorubicin

adalah mukositis.

5. L-Asparaginase

L-Asparaginase ini bekerja dengan jalan mengosongkan asparagin sel. Efek

samping dari L-Asparaginase antara lain hipersensitivitas, anafilaksis, disfungsi

liver, pankreatitis, hiperglikemia, penurunan faktor koagulasi yang dapat

Page 41: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

22

menyebabkan perdarahan meski tidak selalu penurunan faktor koagulasi disertai

dengan perdarahan (Hoffbrand and Lewis, 1989).

Mual dan muntah merupakan efek samping yang sering terjadi akibat

penggunaan L-Asparginase. Anti-emetik yang diberikan sebelum kemoterapi

dimulai merupakan cara terbaik untuk mencegah atau menekan mual. Pemberian

setelah timbul muntah biasanya tidak efektif. Mual dan muntah dapat diredakan

dengan pemberian metoklopramid (Walsh, 1997).

Selain yang disebutkan di atas terdapat juga efek samping lain yang sering

muncul, yang disebabkan oleh obat-obat kemoterapi antara lain:

a) Rambut rontok : hampir semua obat-obat sitotoksik dapat menyebabkan

kerontokkan rambut. Namun rambut akan tumbuh kembali pada akhir pengobatan

atau bahkan sebelumnya (Walsh, 1997).

b) Infeksi : infeksi bakteri biasa terjadi pada pasien LLA. Terkadang

didapatkan respon hematologi yang cepat dan tanpa periode dari netropenia. Jika

terjadi infeksi sebaiknya di rawat inap di rumah sakit atau diberi antibiotik

spektrum luas (Hoffbrand and Lewis, 1989).

Bila kadar absolut netrofil turun di bawah 1,0 × 109/L maka pasien cenderung

mengalami infeksi berulang (rekuren) dan bila jumlahnya turun hingga kurang

dari 0,2 × 109/L maka pasien mengalami resiko yang sangat serius (Hoffbrand and

Pettit, 1996).

Jika hitung sel darah normal maka infeksi umumnya diterapi seperti biasa. Pasien-

pasien demam netropenik diberikan antibiotik kombinasi (misal, gentamisin

flukloksasilin, piperasilin dan nistatin). Anak-anak dengan penekanan sistem imun

Page 42: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

23

yang berat (misalnya anak-anak dengan leukemia limfoblastik akut) biasanya

diberikan kotrimoksasol oral agar terlindung dari infeksi Pneumocystis carinii.

Pada penyakit lanjut yang berulang pangobatan yang energetik dan profilaksis

infeksi tidak dapat dibenarkan kecuali jika infeksi menyebabkan stres yang tidak

perlu (misal, otitis media, oral thrush) (Walsh, 1997).

c) Demam : demam adalah peningkatan suhu badan melebihi suhu normal

yang seharusnya (N : 36-370 C). Demam ini dapat disebabkan karena infeksi.

Perlawanan tubuh terhadap infeksi sehingga suhu tubuh meningkat. Demam dan

menggigil bersifat tidak tetap dan tidak harus terjadi setiap kali obat diberikan.

Aspirin atau parasetamol dapat meredakan demam (Gilbert, 1985).

d) Kelainan saluran pernafasan (rhinofaringitis, faringitis akut, dsb) :

penyebab terbanyak adalah virus. Beberapa penyakit dapat disebabkan oleh

bakteri baik infeksi primer maupun super infeksi (Anonim, 2009 c).

Toksisitas berbagai macam kemoterapi dipengaruhi oleh sifat antiproliferasi

dari obat anti kanker. Obat anti kanker akan merusak sel yang mempunyai

aktivitas proliferasi yang berlebih, seperti sumsum tulang dan sel epitel mukosa.

Toksisitas renal berupa kerusakan tubuler sering dijumpai terutama karena

penggunaan cisplatin, metotreksat dosis tinggi, ifosfamid, siklofosfamid dan

vinkristin. Pencegahan kerusakan dilakukan dengan cara hidrasi dan pemberian

diuretika. Pada umumnya gangguan pada ginjal akan membaik lebih dari 2-3

minggu setelah penggunaan obat dihentikan (Permono dkk, 2005).

Pasca kemoterapi akan banyak sel yang hancur (lisis). Sel-sel ini terdiri dari

berbagai macam bahan seperti kalsium, asam urat, fosfat dan kalium yang

Page 43: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

24

jumlahnya dapat meningkat maupun menurun dalam ginjal. Asam urat jumlahnya

akan meningkat dalam ginjal. Untuk menghindari keracunan dan meringankan

kerja ginjal maka sering dianjurkan pemberian diuretik pada pasien (Anonim,

2010 d).

C. Drug Related Problem

Drug related problem (DRP) adalah kejadian atau efek yang tidak

diharapkan yang dialami pasien dalam proses terapi dengan obat dan secara actual

atau potensial bersamaan dengan outcome yang diharapkan pada saat mendapat

perawatan akibat dari suatu penyakit (Cipolle, Strand and Morley, 2004).

Masalah-masalah dalam kajian DRP antara lain :

1. Butuh obat (need for additional drug therapy), pasien akan mendapatkan

resiko tinggi bila tidak mendapatkan terapi tambahan, meliputi kondisi

medis yang membutuhkan terapi obat baru, keadaan kronis yang

membutuhkan kelanjutan terapi, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat

untuk mendapatkan efek sinergis atau potensiasi, kondisi dengan resiko dan

butuh obat untuk mencegahnya.

2. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy), pasien mengalami komplikasi

atau penyulit akibat obat yang tidak dibutuhkan, meliputi tidak ada indikasi

pada saat itu, menelan obat dengan jumlah yang toksik, kondisi akibat drug

abuse, lebih baik disembuhkan dengan non drug terapi, pemakaian dosis

ganda yang seharusnya cukup dengan terapi dosis tunggal, minum obat

untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan.

Page 44: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

25

3. Obat salah (wrong drug), komplikasi atau penyulit yang terjadi akibat salah

obat, meliputi kondisi menyebabkan obat tidak efektif, alergi obat tertentu,

obat yang bukan paling efektif untuk indiksi, faktor resiko yang

kontraindikasi dengan obat, efektif tapi bukan yang paling murah, efektif

tapi bukan yang paling aman, kombinasi yang tidak perlu.

4. Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low),

meliputi terlalu rendah untuk memberikan respon, konsentrasi obat dibawah

therapeutic range (obat, dosis rute atau konversi formula obat tidak cukup),

pemberian terlalu awal.

5. Munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse

drug reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction) meliputi

diberikan terlalu tinggi kecepatannya, alergi, faktor resiko, interaksi obat-

obat atau makanan, hasil laboratorium berubah akibat obat.

6. Pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high) meliputi dosis

terlalu tinggi, kadar serum terlalu tinggi, dosis terlalu cepat dinaikkan,

akumulasi obat karena penyakit kronis, obat, dosis, rute, konversi formula

tidak sesuai bagi pasien, dosis dan interval tidak cukup.

7. Ketidakpatuhan pasien pada penggunaan obat yang diresepkan

(uncompliance), karena tidak menerima obat sesuai regimen karena

medication error, tidak taat instruksi, harga obat mahal dan tidak memahami

aturan penggunaan obat (Cipolle, Strand and Morley, 2004).

Page 45: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

26

D. Outcome

Pasien yang telah dipulangkan dari rumah sakit berarti telah memenuhi

semua kriteria pemulangan pasien LLA sesuai standar pelayanan medis RSUP.

Dr. Sardjito yaitu mengalami perbaikan keadaan klinis, tidak ada tanda-tanda

infiltrasi, tidak ada leukemia meningeal, darah tepi normal dan sumsum tulang

mengandung sel blast <5%. Kriteria sembuh yakni pasien telah selesai menjalani

pengobatan (± 2 tahun, jika tepat waktu), pada pasien dijumpai keadaan remisi

(tidak ditemukan sel-sel leukemia di sel darah tepi dan di sumsum tulang

jumlahnya <5%. Sedangkan kriteria membaik yakni pasien telah mengalami

perbaikan sel-sel leukemia (jumlahnya menurun daripada kondisi saat datang)

baik di sumsum tulang amupun di sel darah tepi (Anonim, 2005).

Pasien dinyatakan remisi komplit apabila tidak ada keluhan dan bebas

gejala klinis leukemia. Pada aspirasi sumsum tulang didapatkan jumlah sel blas

<5% dari sel berinti, hemoglobin >12 g/dL tanpa tranfusi, jumlah leukosit

>3000/µL dengan hitung jenis leukosit normal, jumlah granulosit >2000/µL,

jumlah trombosit >100.000/µL dan pemeriksaan cairan serebrospinal normal

(Permono dkk, 2005).

E. Keterangan Empiris

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi DRP yang terjadi pada

pengobatan kemoterapi pada pasien penderita leukemia tipe LLA (Leukemia

limfoblastik akut) pada fase pengobatan induksi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

tahun 2008. Yang terkait dengan adanya obat yang tidak diperlukan pada terapi,

Page 46: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

27

adanya indikasi penyakit yang tidak diberikan terapi, dosis yang berlebih, dan

dosis kurang dan salah obat.

Page 47: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

28

BAB. III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi DRP peresepan pengobatan kemoterapi

pada pasien leukemia tipe LLA (Leukemia limfoblastik akut) pada fase

pengobatan induksi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 merupakan jenis

penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian evaluatif yang bersifat

retrospektif. Penelititan ini termasuk penelitian non eksperimental karena tidak

ada perlakuan terhadap subyek uji, dan bersifat evaluatif karena analisis data

dilakukan dengan mengevaluasi data yang telah diperoleh dari lembar Rekam

Medik. Penelitian bersifat retrospektif karena data yang digunakan diambil

dengan melakukan penelusuran terhadap dokumen terdahulu, yaitu lembar Rekam

Medik pasien (Nazir, 2005).

B. Definisi Operasional

1. Pasien leukemia tipe LLA (Leukemia limfoblastik akut) adalah pasien yang

telah terdiagnosis leukemia limfoblastik akut yang menjalani perawatan inap

di Instalasi kesehatan anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008.

2. Pasien yang masuk dalam kriteria inklusi adalah pasien yang sedang

menjalani pengobatan pada fase induksi. Lama pengobatan pada fase ini

adalah 6 minggu/lebih.

28

Page 48: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

29

3. Pasien yang masuk dalam kriteria eksluksi adalah pasien yang sedang

menjalani pengobatan kemoterapi fase lain pada saat pengambilan data dan

pasien yang diagnosis utamanya bukan LLA.

4. DRP adalah suatu permasalahan atau kejadian yang tidak diharapkan,

kemungkinan akan dialami pasien selama proses terapi akibat obat sehingga

mengganggu tujuan terapi yang diinginkan. Terkait dengan adanya dosis

yang berlebih, dosis terlalu rendah, perlunya obat tambahan, dan tidak perlu

obat tambahan.

5. Kemoterapi adalah terapi leukemia limfoblastik akut dengan menggunakan

obat anti kanker.

6. Kasus leukemia limfoblastik akut adalah kasus leukemia limfoblastik akut

yang terdiagnosis pada tahun 2008, semua tipe diagnosis leukemia

limfoblastik akut yang tertera dalam lembar rekam medis RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta.

7. Efek samping adalah suatu kondisi yang tidak menyenangkan/efek

merugikan yang dirasakan pasien akibat penggunaan obat kemoterapi atau

obat tambahan.

8. Lembar rekam medik adalah lembar catatan dokter, apoteker, dan perawat

yang berisi data klinis pasien leukemia limfoblastik akut pada pengobatan

kemoterapi.

9. Outcome adalah kondisi pasien setelah menjalani perawatan di Instalasi

Rawat Inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta.

Page 49: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

30

C. Instrumen Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medis pasien

leukemia tipe LLA pada fase pengobatan induksi yang di rawat inap di instalasi

kesehatan anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

D. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Catatan Medis dan Instalasi

Kesehatan Anak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

E. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian meliputi tiga tahap, tahap pertama adalah

perencanaan, tahap kedua adalah pengambilan data, tahap ketiga adalah tahap

pengolahan hasil dan pembahasan.

1. Perencanaan

Dimulai dengan penentuan dan analisis masalah yang akan dijadikan bahan

penelitian kemudian mengurus perijinan untuk melihat data rekam medis pasien

leukemia tipe LLA yang di rawat inap di Instalasi kesehatan anak RSUP

Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

Page 50: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

31

2. Pengambilan Data

Pada tahap pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan penelusuran data

kemudian mengumpulkan data rekam medis dan mencatat data kedalam lembar

laporan.

a) Proses pengambilan data diperoleh dengan penelusuran data pasien yang

menderita leukemia tipe LLA, kemudian dilakukan pengumpulan bahan yang

dibutuhkan sebagai data dan mencatatnya ke dalam lembar kerja dari laporan.

b) Proses pencarian data yang diperoleh dengan melihat laporan Instalasi

Catatan Medis, yang memuat laporan mengenai jumlah kasus pasien

leukemia tipe LLA pada fase pengobatan induksi yang berisi nama, umur,

jenis kelamin, hasil diagnosis, jenis obat, dosis obat, lama perawatan, bentuk

sediaan, cara pemberian obat dan keadaan pasien selama menjalani

perawatan. Selanjutnya dilakukan pengambilan data dari lembar rekam medis

sesuai jumlah kasus yang ada.

c) Kemudian pencatatan dilakukan dengan melihat data yang tertera pada data

rekam medis pasien leukemia tipe LLA tersebut. Data yang diambil meliputi

nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, hasil diagnosis keluar, jenis obat,

dosis obat, cara pemakaian, bentuk sediaan dan lama pasien menjalani

perawatan.

Page 51: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

32

3. Pengolahan Data

Dilakukan analisis resep pasien leukemia tipe LLA pada fase pengobatan

induksi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008. Evaluasi dilakukan

mengacu pada DRP yaitu memerlukan obat tambahan, tidak memerlukan obat

tambahan, dosis terlalu tinggi, dan dosis kurang di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

tahun 2008.

4. Tata Cara Pengolahan Hasil Penelitian

Data pasien terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan kategori sebagai

berikut ini:

a) Persentase umur pasien didapatkan dengan membagi jumlah kasus dalam

beberapa kelompok umur dengan total kasus tahun 2008 dikali 100% .

b) Persentase jenis kelamin, didapatkan dengan membagi kelompok laki-laki

dan perempuan dengan total kasus tahun 2008 dikali 100%.

c) Mengelompokkan obat kemoterapi yang digunakan pasien dan menghitung

persentase angka kejadian efek samping yang ditimbulkan.

d) Mengevaluasi penggunaan obat kemoterapi pada kasus leukemia tipe LLA di

RSUP Dr. Sardjito tahun 2008, dengan cara mengidentifikasi DRP, yang

terjadi terkait penggunaan obat kemoterapi :

1) Memerlukan obat tambahan

2) Tidak memerlukan obat tambahan

3) Dosis terlalu tinggi

Page 52: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

33

4) Dosis terlalu rendah

Evaluasi dilakukan dengan menggunakan standar terapi/penatalaksanaan

pasien LLA di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan mnengacu pada IONI

(Informatorium Obat Nasional Indonesia) 2000 dan DIH (Drug Information

Handbook) 14th Edition.

Page 53: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

34

BAB. IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien Leukemia tipe LLA

Pada tahun 2008 jumlah pasien yang terdiagnosa LLA dan menjalani

kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta berjumlah 68 anak. Tetapi dalam

penelitian ini hanya diambil 22 pasien yang menjalani rawat inap dengan jumlah

kasus sebanyak 37. Hal ini dikarenakan terdapat pasien yang sedang menjalani

rawat inap sehingga lembar rekam medik tidak dapat dipinjam, dan terdapat

pasien yang masuk dalam kriteria ekslusi sehinggga tidak termasuk dalam

penelitian ini. Analisis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan berapa kali

pasien menjalani rawat inap pada saat menjalani pengobatan kemoterapi fase

induksi. Sehingga dari 22 pasien terdapat 37 kasus dalam penelitian ini.

Karakteristik pasien LLA dijelaskan dalam uraian dibawah ini :

1. Gambaran distribusi umur pasien LLA di Instalasi Rawat Inap RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008

Tabel IV. Distribusi Umur pada Pasien LLA di Instalasi Rawat InapRSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008

No Distribusi umur (tahun) Jumlah pasien Persentase (%)1. 0-2 4 18%2. 3-5 9 41%3. 6-9 4 18%4. 10-12 5 23%

34

Page 54: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

35

Gambar 4. Distribusi Umur pada Pasien LLA

Pada gambar 4 tersebut nampak jelas bahwa kasus LLA tertinggi diderita

oleh anak pada rentang umur 3-5 tahun (41% = 9 pasien). Hal ini sesuai dengan

Hoffbrand, tahun 1996, yang menyebutkan bahwa insiden LLA tertinggi terjadi

pada rentang umur 3-4 tahun. Hal inilah yang mendasari pembagian kelompok

umur pasien LLA. Namun tidak diketahui secara pasti mengapa insiden tertinggi

terjadi pada rentang umur 3-4 tahun.

2. Gambaran distribusi jenis kelamin pasien LLA di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008

Tabel V. Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien LLA di Instalasi RawatInap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008

No Jenis Kelamin Jumlah pasien Persentase (%)

1. Laki-laki 18 82

2. Perempuan 4 18

Page 55: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

36

Gambar 5. Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien LLA

Pada gambar 5 diatas terlihat jelas bahwa kasus LLA lebih banyak terjadi

pada pasien berjenis kelamin laki-laki (82% = 18 pasien) dibanding pada pasien

berjenis kelamin perempuan (18% = 4 pasien). Hal ini sesuai dengan Hoffbrand,

tahun 1996, yang menyebutkan bahwa insiden LLA tertinggi terjadi pada pasien

berjenis kelamin laki-laki daripada pasien berjenis kelamin perempuan.

B. Pola Pengobatan Kemoterapi

Pengobatan kemoterapi terutama pada fase induksi ditujukan untuk

merusak kapasitas sel untuk bereproduksi. Gabungan paling sedikit tiga obat

biasanya digunakan pada permulaan dengan tujuan untuk menambah efek

sitotoksik, memperbaiki angka remisi dan mengurangi frekuensi timbulnya

resistensi obat. Kombinasi banyak obat ini akan memberi remisi yang lebih lama

daripada obat tunggal.

Pada tahap pengobatan kemoterapi fase induksi, lama pengobatan 6

minggu dimulai dari minggu ke 0 hingga minggu ke 6 dengan kombinasi obat

kemoterapi yang berbeda-beda. Pada tabel IV. dibawah ini dijelaskan distribusi

lama pengobatan yang sedang dijalani oleh pasien dan kombinasi obat yang

digunakan.

Page 56: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

37

Tabel VI. Distribusi lama pengobatan kemoterapi yang sedang dijalani dankombinasi obat kemoterapi yang digunakan

Kombinasi obatMinggu ke

Jumlah kasus(n = 37)

Persentase(%)

Minggu 0 :Mtx, Deksametason 2 5,4Minggu 1 :VCR, Deksametason,Daunorubisin

3 8,1

Minggu 2 :Mtx, Deksametason, VCR,Daunorubisin

16 43,3

Minggu 3 :VCR, Deksametason,Daunorubisin

5 13,5

Minggu 4 :Mtx, VCR, Deksametason,Daunorubisin, LAsp

9 24,3

Minggu 5 :VCR, Deksametason, LAsp 2 5,4

Minggu 6 :VCR - -

Dari tabel VI. dapat kita ketahui bahwa distribusi pasien terbanyak adalah

pasien yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi fase induksi minggu 2

dengan kombinasi obat yang diberikan adalah Metotreksat, Deksametason,

Vinkristin dan Daunorubisin. Dan terbanyak kedua adalah pasien yang sedang

menjalani pengobatan kemoterapi fase induksi minggu 4 dengan kombinasi

Metotreksat, Dexamethason, Vinkristin, Daunorubisin dan L-Asparaginase.

Distribusi penggunaan obat kemoterapi pada fase pengobatan induksi yang

paling banyak digunakan oleh pasien dalam kaitannya dengan kejadian efek

samping yang ditimbulkan dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

Page 57: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

38

Tabel VII. Distribusi penggunaan obat kemoterapi dengan kejadian efeksamping yang ditimbulkan

No Obat kemoterapi yangdigunakan

Jumlah pasienyang

menggunakan

Jumlah kejadianefek samping

yang ditimbulkan

% kejadian efeksamping yangditimbulkan

1. Dexamethason 37 4 222. Vinkristin 35 1 63. Metotreksat 27 8 444. Daunorubisin 17 0 05. LAsp 11 9 24,3

Gambar 6. Distribusi Kejadian Efek Samping yang TerjadiTerkait dengan Penggunaan Obat Kemoterapi

Dari tabel VII. dan gambar 6 dapat kita ketahui distribusi kejadian efek

samping terkait dengan penggunaan obat kemoterapi, dijelaskan sebagai berikut :

1. Metotreksat

Dari 37 kasus terdapat 8 kasus (21,6%) yang mengalami efek samping dari

Metotreksat ini yaitu sariawan. Sebagian besar kasus yang mengalami

sariawan diterapi dengan Oral Hygiene yang berisi Candistatin dan Betadin

kumur.

Page 58: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

39

2. Deksametason

Efek samping dari deksametason pada pasien yang lebih sering terjadi adalah

nyeri. Dari 37 kasus terdapat 4 kasus (10,8%) pasien yang mengalami efek

samping dari kortikosteroid. Sebagian besar kasus yang mengalami nyeri

diterapi dengan Cancer pain yang berisi Parasetamol dan Luminal. Namun

terdapat satu kasus yang mengalami nyeri pinggang yang sangat hebat

sehingga diterapi dengan Morfin sulfat.

3. Vinkristin

Efek samping dari vinkristin yang lebih sering terjadi pada pasien adalah

konstipasi. Dari 37 kasus terdapat 1 kasus (2,7%) yang mengalami efek

samping dari vinkristin. Pasien yang mengalami konstipasi ini diterapi

menggunakan Laxoberon®.

4. Daunorubisin

Pada pasien tidak ditemui efek samping dari Daunorubisin ini yaitu

mukositis.

5. L-Asparaginase

Pada pasien lebih sering terjadi efek samping dari L-Asparaginase ini yaitu

perdarahan. Dari 37 kasus terdapat 9 kasus (24,3%) yang mengalami efek

samping dari penggunaan L-Asparaginase ini. 5 kasus (13,5%) diantaranya

mengalami efek samping perdarahan. Pasien-pasien yang mengalami

perdarahan diatasi dengan transfusi trombosit. Efek samping lain yang

disebabkan karena penggunaan L-Asparaginase adalah mual dan muntah.

Terdapat 4 kasus (10,8%) yang mengalami efek samping ini. Dari ke 4 kasus

Page 59: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

40

ini hanya 1 kasus yang mendapat terapi Domperidon untuk mengatasi mual

dan muntah. Ke 3 kasus yang tidak mendapat terapi tidak menjadi masalah

asalkan efek samping ini tidak mengganggu kenyamanan pasien.

Selain obat-obat diatas terdapat juga efek samping lain yang umum namun

tidak jelas obat sitotoksik penyebabnya. Efek samping itu antara lain :

1. Demam

Dari 37 kasus terdapat 11 kasus (29,7%) yang mengalami efek samping ini.

Pasien-pasien yang mengalami demam mendapat terapi Parasetamol.

2. Kelainan saluran pernafasan ( rhinofaringitis, faringitis akut, dsb)

Dari 37 kasus terdapat 8 kasus (21,6%) yang mengalami efek samping ini.

Pasien-pasien yang mengalami Rhinofaringitis ataupun Faringitis akut

mendapat terapi Salbutamol namun ada juga yang mendapat Fartolin,

maupun Nebulizer ventolin.

3. Infeksi

Dari 37 kasus terdapat 14 kasus (37,8%) yang mengalami infeksi. Dari 14

kasus ini 7 kasus mendapat terapi antibiotik dan 7 kasus lainnya tidak

mendapat terapi antibiotik. Dan 11 kasus tidak mengalami infeksi tetapi 3

kasus mendapatkan terapi antibiotik untuk mencegah infeksi dan 12 kasus

lainnya tidak diketahui apakah mengalami infeksi atau tidak dikarenakan

tidak tercantumnya hasil laboratorium yang menandakan terjadinya infeksi

pada pasien. Namun dari 12 kasus ini 6 kasus diantaranya mendapat terapi

antibiotik. Antibiotik yang paling sering digunakan adalah golongan

sefalosporin generasi ke 3 yaitu Cefotaxim. Selain itu digunakan juga

Page 60: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

41

kombinasi dengan Gentamicin, Cotrimoxasol, Ciprofloxacin, Cefixime,

Amikasin, dsb.

C. Analisis Drug Related Problem (DRP)

Dalam pengobatan kemoterapi sering kali terjadi efek samping yang tidak

diinginkan akibat pemakaian obat-obat sitotoksik itu sendiri. Maka pada

pengobatan kemoterapi, pasien tidak hanya diberikan obat-obat sitotoksik untuk

membunuh sel kankernya namun juga diberikan obat tambahan untuk mengatasi

efek samping yang timbul sebagai akibat pemakaian obat-obat sitotoksik ini. Hal

ini dapat menimbulkan masalah baru terkait dengan penggunaan obat-obat

tersebut yang seringkali disebut dengan DRP. Maka diperlukan analisis untuk

mengetahui masalah baru yang mungkin timbul dalam pengobatan kemoterapi

pasien LLA di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

Analisis dilakukan satu persatu kasus dalam penelitian ini. Terapi yang dilakukan

dianalisis dengan melihat hasil laboratorium dan kemudian dibandingkan dengan

dengan standar pelayanan medis RSUP Dr. Sardjito, IONI (Informatorium Obat

Nasional Indonesia) dan DIH (Drug Information Handbook).

Hasil evaluasi pengobatan LLA Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2008 disajikan dalam tabel VIII berikut ini :

Tabel VIII. Hasil Analisis DRP Pasien LLA Di Instalasi Rawat Inap RSUPDr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2008

Jenis DRP Jumlah kasus %

DRP tidak perlu obat tambahan 1 2,7DRP perlu obat tambahan 10 27DRP dosis kurang 1 2,7DRP dosis berlebih 1 2,7

Page 61: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

42

Dari 37 kasus yang dianalisis, 23 kasus (62,1%) tidak terdapat DRP dan 14

kasus (37,9%) terdapat DRP yang berhubungan dengan pengobatan LLA pada

anak.

Rangkuman mengenai jumlah kasus, nomor kasus, masalah, penilaian, dan

rekomendasi dari setiap jenis DRP terdapat dalam uraian berikut.

1. Tidak Perlu Obat Tambahan (Unnecessary Drug Therapy)

Pada tabel IX. dibawah ini dijelaskan kasus-kasus yang termasuk dalam

DRP tidak memerlukan obat tambahan.

Tabel IX. Tidak memerlukan obat tambahan

No Jumlahkasus dan

Nomorkasus

Masalah Penilaian Rekomendasi

1. 1 kasus(14)

Pasien mendapat Tramadolpadahal pasien tidak mengalaminyeri.

Tidak ada indikasipenggunaanTramadol.

Tramadol tidakdiberikan.

Pada kasus no 14 pasien mendapat Tramadol. Pasien tidak mengalami

nyeri. Pemberian Tramadol juga tidak tepat indikasi. Tramadol hanya boleh

digunakan pada kasus nyeri berat yang sudah tidak dapat diterapi menggunakan

analgesik biasa seperti Parasetamol mengingat efek samping penggunaan obat ini

yang cukup besar maka Tramadol tidak perlu diberikan.

Pada kasus ini perlu mendapat perhatian khusus karena Tramadol

merupakan golongan narkotik. Pasien mendapat terapi namun dalam lembar

rekam medik tidak terdapat keterangan mengenai indikasi digunakannya obat ini

pada pasien. Hal ini perlu diperhatikan dan dicari dimana letak kesalahan

penggunaan Tramadol ini, apakah karena kelalaian petugas medis sehingga lupa

Page 62: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

43

menulis catatan pada lembar rekam medis atau kemungkinan yang lain yang

terjadi.

2. Perlu Obat Tambahan (Necessary Drug Therapy)

Pada tabel X. dibawah ini dijelaskan kasus-kasus yang termasuk dalam DRP

memerlukan obat tambahan.

Tabel X. Memerlukan obat tambahan

No Jumlah kasusdan Nomor

kasus

Masalah Penilaian Rekomendasi

1. 1 kasus(5, 11, 14, 16,

22, 34)

Pasien mengalamipenurunan nilaileukosit. Hal ini dapatmenyebabkan pasienrentan terhadap infeksi.Sehingga pasien perludiberikan antibioticuntuk mencegahterjadinya infeksi.

Perlu diberikanantibiotic spectrumluas (profilaksis).

Diberikan antibioticspectrum luas(profilaksis). Dapatdiberikan antibiotikkombinasi sepertiCefotaxim danGentamicin.

2. 1 kasus(15)

Pasien mengalamicacingan namun belumditerapi.

Perlu diberikanobat cacing padapasien.

Diberikan obatcacing pada pasien.Dapat diberikanPirantel pamoat padapasien.

3. 1 kasus(20, 30)

Pasien mengalamistomatitis dan belumditerapi.

Perlu diberikanobat sariawan.

Diberikan obatsariawan (Oralhygiene).

4. 1 kasus(17)

Pasien mengalamibatuk dan pilek tetapibelum diterapi.

Perlu diberikanobat batuk danpilek.

Diberikan obat batukdan pilek. DapatdiberikanPseudoefedrin-HCldanDekstrometorfan-HBr pada pasien.

Pada kasus no 5, 11, 14, 16, 22, dan 34 memerlukan obat tambahan berupa

antibiotik spektrum luas (profilaksis). Hal ini disebabkan karena pasien tersebut

mengalami penurunan nilai leukosit, dan juga nilai netrofil pasien dibawah kadar

absolutnya. Disamping itu juga sebagian pasien mengalami granulositopenia,

Page 63: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

44

hiperleukositosis yang dapat menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi.

Sehingga dianjurkan untuk diberikan antibiotik pada pasien. Dapat diberikan

kombinasi antibiotik pada pasien seperti Cefotaxim dan Gentamicin.

Pada kasus no 15 pasien terinfeksi cacing namun belum diterapi sehingga

pasien perlu diberikan obat cacing agar cacing tidak berkembang biak menjadi

lebih banyak didalam tubuh pasien selain itu cacing merupakan parasit yang dapat

merugikan pasien maka harus diterapi. Perlu segera diberikan obat cacing pada

pasien. Dapat diberikan Pirantel pamoat karena tidak diketahui cacing yang

menginfeksi sehingga dipilih obat tersebut karena memiliki kemampuan

membunuh berbagai jenis cacing.

Pada kasus no 17 pasien mengalami batuk dan pilek namun belum diterapi.

Ditakutkan apabila tidak diterapi akan berkembang menjadi lebih parah karena

pasien mengalami batuk dan pilek ini sudah berhari-hari. Namun tidak diketahui

penyebab batuk dan pilek ini karena alergi atau bukan dan sifat batuk apakah

produktif atau tidak sehingga dapat diberikan Pseudoefedrin-HCl dan

Dekstrometorfan-HBr untuk mengatasi batuk dan pilek pada pasien.

Pada kasus no 20 dan 30 pasien mengalami sariawan dan belum diterapi.

Ditakutkan apabila tidak diterapi maka jamur akan berkembang biak dalam mulut

pasien. Dapat diberikan Oral Hygiene yang berisi Betadin kumur dan Candistatin

untuk mencegah berkembang biaknya bakteri dalam mulut pasien.

3. Dosis Kurang (Dosage too Low)

Pada tabel XI. dibawah ini dijelaskan kasus-kasus yang termasuk dalam

DRP dosis kurang.

Page 64: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

45

Tabel XI. Dosis kurang

No Jumlah kasusdan Nomor

kasus

Masalah Penilaian Rekomendasi

1. 1 kasus(26)

Pemberian Amikasin padapasien dosisnya tidaksesuai dengan yangdianjurkan dalam IONI.Dosisnya kurang.

Perlu diubahdosispemberianAmikasin.

Dosis pemberianAmikasindinaikkanmenjadi 2×85mg.

Pada kasus no 26 pasien mendapat dosis pemberian Amikasin 2×75 mg

sedangkan dalam IONI dosis pemberian Amikasin yang dianjurkan adalah 15

mg/kg BB. Berat badan pasien 11 kg. Maka dosis pemberian Amikasin perlu

diubah menjadi 2×85 mg. Namun penggunaan Amikasin ini perlu dikoreksi lagi

karena tidak diketahui alasan mengapa dosis yang diberikan kurang dari aturan

dosis yang sebenarnya, yang tidak dituliskan dalam lembar rekam medik.

4. Dosis Berlebih (Dosage too high)

Pada tabel XII. dibawah ini dijelaskan kasus-kasus yang termasuk dalam

DRP dosis berlebih.

Tabel XII. Dosis berlebih

No Jumlah kasusdan Nomor

kasus

Masalah Penilaian Rekomendasi

1. 1 kasus(13)

Pasien mengalami kelainanfungsi ginjal. Di IONI padapasien yang mengalamikelainan fungsi ginjal, dosispemberian Ranitidin berbedadengan pasien yang fungsiginjalnya normal.

Perlu diubahdosispemakaianRanitidin padapasien.

DosispenggunaanRanitidindiubah menjadi2×1/2 tab

Page 65: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

46

Pada kasus no 13 pasien mengalami kelainan fungsi ginjal. Dalam IONI

pasien yang mengalami kelainan fungsi ginjal dosis pemberian Ranitidin berbeda

dengan pasien yang fungsi ginjalnya normal. Pada pasien diberikan dosis 2×1 tab,

dosis pemberian seharusnya 2×1/2 tab. Dosis pemberian pada pasien perlu diubah

menjadi 2×1/2 tab.

D. Outcome Pasien LLA

Pada gambar 7 dibawah ini dipelihatkan presentase outcome pasien LLA

di Instalasi Rawat Inap RSUP. Dr. SardjitoYogyakarta tahun 2008.

Gambar 7. Presentase Outcome Pasien LLA

Dari gambar 7 diatas dapat diketahui bahwa 14 % pasien yang dirawat

pulang dalam keadaan belum sembuh dan 86 % pulang dalam keadaan membaik.

Pasien yang telah dipulangkan dari rumah sakit berarti telah memenuhi semua

kriteria pemulangan pasien LLA sesuai standar pelayanan medis RSUP. Dr.

Sardjito.

E. Rangkuman Pembahasan

Dalam penelitian ini terdapat 22 pasien dan 37 kasus LLA yang diteliti.

Karakteristik pasien leukemia tipe LLA di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Page 66: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

47

Yogyakarta tahun 2008 dijelaskan sebagai berikut : prevalensi LLA pada anak

laki-laki 82% dan perempuan 12 %. Distribusi umur terjadi 0-2 tahun sebanyak4

pasien (18%), 3-5 tahun sebanyak 9 pasien (41%), 6-9 tahun sebanyak 4 pasien

(18%) dan 10-12 tahun sebanyak 5 pasien (23%).

Kasus pasien yang paling banyak terjadi adalah pasien yang sedang

menjalani pengobatan kemoterapi pada fase induksi minggu 2 (43,3%).

Kombinasi obat sitotoksik yang digunakan dalam minggu ini adalah metotreksat,

deksametason, vinkristin dan daunorubicin. Efek samping yang terjadi pada

pasien bervariasi antara lain : sariawan 8 kasus (21,6%), nyeri 4 kasus (10,8%),

konstipasi 1 kasus (2,7%), mual dan muntah 4 kasus (10,8%), demam 11 kasus

(29,7%), perdarahan 5 kasus (13,5%), kelainan paru-paru ( rhinofaringitis,

faringitis akut, dsb) 8 kasus (21,6%), dan infeksi 14 kasus (37,8%).

Dari 37 kasus yang diteliti terdapat 14 kasus yang termasuk dalam DRP

dan 23 kasus yang tidak termasuk dalam DRP. Terdapat lima jenis DRP yaitu

memerlukan obat tambahan 10 kasus (27%), tidak memerlukan obat tambahan 1

kasus (2,7%), salah obat 0 kasus (0%), dosis kurang 1 kasus (2,7%), dan dosis

berlebih 1 kasus (2,7%). Penjelasan mengenai DRP disajikan dalam bentuk tabel

yang memuat permasalahan, penilaian, dan rekomendasi.

Outcome pasien saat pulang sebanyak 86% dipulangkan dalam kondisi

membaik dan 14% dalam keadaan belum sembuh.

Page 67: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

48

BAB. V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik pasien leukemia pasca kemoterapi yang terjadi pada tahun 2008

berdasarkan kelompok umur kasus paling banyak terjadi pada rentang umur 3-

5 tahun. Dan jenis kelamin paling banyak terjadi pada kelompok laki-laki.

2. Pola pengobatan pasien LLA yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUP. Dr.

Sardjito tahun 2008 mengikuti protokol pengobatan LLA fase induksi di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan diberikan obat tambahan apabila terjadi

efek samping yang disebabkan oleh obat-obat sitotoksik. Pada fase induksi

obat kemoterapi yang digunakan adalah metotreksat, deksametason, vinkristin

dan daunorubicin dan Lasparaginase. Kasus terbanyak sedang menjalani

pengobatan kemoterapi fase induksi minggu 2 dimana obat sitotoksik yang

digunakan adalah kombinasi metotreksat, deksametason, vinkristin dan

daunorubisin.

3. Pada pengobatan kemoterapi LLA terjadi 14 kasus yang termasuk dalam DRP

dan 23 kasus yang tidak termasuk dalam DRP. Terdapat empat jenis DRP

yaitu memerlukan obat tambahan 10 kasus (27%), tidak memerlukan obat

tambahan 1 kasus (2,7%), dosis kurang 1 kasus (2,7%), dan dosis berlebih 1

kasus (2,7%).

48

Page 68: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

49

B. Saran

1. Untuk RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta, diharapkan agar data rekam medis

pasien lebih dilengkapi terutama pada lembar hasil pemeriksaan laboratorium

karena data laboratorium sangat penting pada pasien LLA.

2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

evaluasi pengobatan kemoterapi pasien LLA pada fase selanjutnya setelah

fase induksi yaitu fase konsolidasi, reinduksi dan maintenance.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian yang bersifat

prospektif sehingga kondisi yang tidak tercatat dalam lembar rekam medik

dapat teramati.

Page 69: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1992, Pedoman Penggunaan Antibiotik Nasional, Edisi 1, 3-18,

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta

Anonim, 2000 , Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2005 , Standar Pelayanan Medis RSUP. Dr. Sardjito Buku 2, Edisi 3,

69-73, Medika Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta

Anonim, 2006 , Drug Information Hand Book, 14th Edition, Lexi-Comp Inc,

Amerika

Anonim, 2007, Index Medicus for the WHO Eastern Meditarranean Region,

Volume 6, http://www.emro.who.intl/HIS/VHSL/Imemr.htm, diakses

tanggal 21 Agustus 2008

Anonim, 2009 a, Rumah Sakit Dr. Sardjito,

http://gudeg.net/id/directory/52/46/Rumah-Sakit-Dr.-Sardjito.html, diakses

tanggal 4 Juli 2009

Anonim , 2009 b, Zink Sebagai Tata Laksana Baru Pengobatan Diare Pada Anak,

http://www.eurekaindonesia.org/download/POUZN%20About%20ZINC%2

0NOV%20MEDIKA%2008.pdf, diakses tanggal 3 September 2009

Anonim, 2009 c, Infeksi Saluran Nafas Akut Bagian Atas,

www.sehatgroup.web.id, diakses tanggal 3 Juli 2009

Anonim, 2010 a, Mengenal Leukemia Pada Anak,

http://majalahkasih.pantiwilasa.com/index.php?option=com_content&task=

view&id=42&Itemid=74, diakses tanggal 10 Januari 2010

Anonim, 2010 b, DNA dan Fungsinya, http://fusion-

kandagalante.blogspot.com/2008/08/dna-dan-fungsinya.html, diakses

tanggal 19 Januari 2010

Anonim, 2010 c, Cara Kerja Sitostatika Dan Efek Sampingnya,

http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/04/cara-kerja-sitostatika-dan-

efek-sampingnya/, diakses tanggal 2 Januari 2010

50

Page 70: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

51

Anonim, 2010 d, Sindrom Lisis Tumor,

http://www.scribd.com/doc/6240644/Sindrom-Lisis-Tumor, diakses tanggal

22 Januari 2010

Bain, J, Barbara., 1990, Leukaemia : A Guide to the FAB Classification, 31, J.B.

Lippincott Company : Philadelphia

Cipolle, R. J., Strand, L. M., and Morley, P. O., 2004, Pharmaceutical Care

Practice, 75-83, Mc Graw-Hill : New York

Curtis, L. T., Charles, A. R., and William, L. I., 2005, Pharmacotherapy 10th

Edition, 91, 2289-2290, 2485-2496, Medical Publishing Division : New

York

Darmanto. A., 2003, Hubungan kejadian sepsis pada LLA anak fase induksi

dengan status gizi saat diagnosis di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta,

Thesis, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Gilbert, P., 1985, Penyakit yang Lazim pada Anak-anak, 61-63, Penerbit Arcan :

Jakarta

Hoffbrand, A. V., and Lewis, S. M., 1989, Haematology, 380-399, Heinemann

Profesional Publishing, Ltd.

Hoffman, R.,Benz, E. J., Shattil, S. J., Furie, B., and Cohen, H. J., 1991,

Hematology,779-781, Churchill Livingstone Inc : New York

Hoffbrand, A.V., and Pettit, J.E., 1996, Kapita Selekta : ” Haematologi”, Edisi 2,

143, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Jandl, J. H., 1996, Blood, 2th edition, 961-964, Little, Brown and Company:

Boston

Katzung, B. G., 2004, Farmakologi : Dasar dan Klinik, 336-337, Penerbit

Salemba Medika : Jakarta

Lestari, G. P., 2006, Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pasca Kemoterapi pada

Pasien Leukemia Tipe ALL Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2004,

Skripsi, 27, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Ludlam, C. A., 1990, Clinical Haematology, 123-129, Churchill Livingstone Inc :

New York

Page 71: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

52

McClatchey, K. D., 1994, Clinical Laboratory Medicine, 939-944, Williams and

Wilkins : Baltimore

Mehta, A. B., and Hoffbrand, A. V., 2006, At a Glance : Hematologi, 8-9,

Penerbit Erlangga : Jakarta

Meadow, R., and Newell, S., 2002, Pediatrika, 223-224, Penerbit Erlangga :

Jakarta

Nazir, M., 2005, Metode Penelitian, 44-60, Penerbit Ghalia Indonesia : Bogor

Noorwati, 2008, Kemoterapi : Manfaat dan Efek Samping,

[email protected], diakses tanggal 28 Agustus 2008

Palestin, B., 2008, Perawatan Lanjutan di Rumah Pada Penderita Leukemia

Anak, http://bondankomunitas.blogspot.com/2008/03/perawatan-lanjutan-di-

rumah-pada.html, diakses tanggal 28 Agustus 2008

Permono, B., Sutaryo, Ugrasena, IDG., Windiastuti, E., Abdulsalam, M., 2005,

Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak, 63-86, Ikatan Dokter Anak

Indonesia

Price, S. A., and Wilson, L. Mc Carty., 1984, Konsep Klinik Proses-proses

Penyakit Edisi 2, 222-223, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Ritter, J. M., Lewis, L. D., and Mant, T. G. K., 1999, A Textbook of Clinical

Pharmacology 4th edition, 545-548, Oxford University Press : New York

Sacher, R. A., and Mc Pherson, P. A., 2002, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, Edisi 11, 109-122, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Smith, D. S., and Schidlow, D. V., 1994, A Practical Guide to Pediatric

Respiratory Diseases, 23-26, Hanley and Belfus Inc., Philadelphia

Sustiyanto, 1998, Analisis kesintasan dari faktor prognosis LLA pada anak di

Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta, Thesis, Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Sutedjo, A. Y., 2006, Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Laboratoium, 20-33, Amara Books, Yogyakarta

Tierney, L. M., Mc Phee, S. J., and Papadakis, M. A., 2002, Current Medical

Diagnosis and Treatment, 543-545, RR Donelly and Sons, Inc

Page 72: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

53

Vitha, 2009, Asuhan Keperawatan Anak Dengan Leukemia,

http://viethanurse.wordpress.com/2009/02/25/asuhan-keperawatan-anak-

dengan-leukemia/, diakses tanggal 2 September 2009

Walsh, T. D., 1997, Kapita Selekta : Penyakit dan Terapi, 443-448, Penerbit

Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Windmann and Frances, K., 1995, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, Edisi 9, 102-103, Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Wintrobe, M. M., 1949, Clinical Hematologi 2nd edition, 666-667, Lea and

Febiger : Philadelphia

Page 73: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

54

LAMPIRAN

Page 74: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

55

LAMPIRAN

DATA POLA PENGOBATAN PASCA KEMOTERAPI PADA PASIEN LLA

DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

TAHUN 2008

Data Pasien Data Laboratorium Diagnosis Keluhan Obat YangDigunakan

Hasil

1. No.RM :01-36-48-99Umur : 5 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 21 kgTB : 111 cmTanda vital :Nadi :100 x/menitSuhu : 36,50 C

Hb : 8,9 g/dLAL : 4.300/mm3

AT : 205.000/mm3

S : 94,2 %L : 42,5 %M : 2,8 %

Utama : LLA L1 HRLain : -

Pro kemoterapi - VCR iv 1,4 mg- Daunorubicine iv

28 mg- Dexamethazone 3-

3-2

Belumsembuh

2 No.RM :01-36-48-99Umur : 5 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 21 kgTB : 111 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 370 C

Hb : 9,6 g/dLAL : 3.900/mm3

AT : 61.000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama : LLA L1 HRLain : -

Pro kemoterapi - VCR iv 1,4 mg- Daunorubicine iv

28 mg- Mtx it 12 mg- L-Asp iv 1×69 mg- Dexamethazone

tappering off 3-3-2, 3-2-2, 2-2-1, 2-1-1

Membaik

Page 75: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

56

3 No.RM :01-35-52-97Umur : 5 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 16 kgTB : 106 cmTanda vital :Nadi : 88 x/menitSuhu : 36,30 C

Hb : 7,3 g/dLAL : 245.000/mm3

AT : 46.000/mm3

S : 1 %L : 1 %M : - %

Utama : LLA L1 HRLain : HiperleukositosisStomatitis

- Sariawan- Batuk- Nyeri pinggang- Pilek

- Mtx it 12 mg- Dexamethazone 4-

3-2- Allopurinol 2×70

mg- Furosemid 2×15

mg- Cefotaxim 3×500

mg- Gentamicin 2×30

mg- Cancer pain 4-6

jam- Candistatin 3×1 cc- Morphin sulfat

2×10 mg K/P- Salbutamol 3×1

cth- Infed® 3×1 cth

Membaik

4 No.RM :01-35-52-97Umur : 5 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 18 kgTB : 107 cmTanda vital :Nadi : 84 x/menitSuhu : 36,40 C

Hb : 13,8 g/dLAL : 189.950/mm3

AT : 179.000/mm3

S : 2 %L : 98 %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain : Hiperlekositosis

Pro kemoterapi - VCR 1,1 mg- Daunorubicine 22

mg- Dexamethazone 4-

3-2- Allopurinol 2×70

mg- Lasix® 1×8 mg

Membaik

5 No.RM :01-35-52-97Umur : 5 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 18 kgTB : 107 cm

Hb : 13,2 g/dLAL : 1800/mm3

AT : 158.000/mm3

S : - %L : 41,6 %M : 5,8 %

Utama: LLA L1 HRLain : Granulositopenia

Pro kemoterapi - VCR iv 1,1 mg- Daunorubicine iv

22 mg- Mtx it 12 mg- Dexamethasone 4-

3-2

Membaik

Page 76: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

57

Tanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : afebris

6 No.RM :01-34-11-27Umur : 8 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 21 kgTB : 124 cmTanda vital :Nadi : 92 x/menitSuhu : afebris

Hb : 7,6 g/dLAL : 5800/mm3

AT : 48.000/mm3

S : 14 %L : 74 %M : 1 %

Utama: LLA L1 SRLain : Netropenia

- Pucat- Perut membesar- Batuk

- Mtx it 12 mg- Prednison 4-3-3- Dexamethasone 3-

2-2- Cefotaxim 3×700

mg- Gentamicin 2×50

mg- Vit B 2×100 mg- Cancer pain

(Parasetamol 200mg dan Luminal 5mg) K/P

Membaik

7 No.RM :01-34-11-27Umur : 8 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 21 kgTB : 124 cmTanda vital :Nadi : 120 x/menitSuhu : 36,80

Hb : 10,7 g/dLAL : 3490/mm3

AT : 198.000/mm3

S : 44,6 %L : 50,8 %M : 2,9 %

Utama: LLA L1 SRLain : -

Pro kemoterapi - VCR iv 1,3 mg- Daunorubicine iv

26 mg- Mtx it 12 mg- Dexamethasone 3-

2-2

Membaik

8 No.RM :01-34-11-27Umur : 8 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 23 kgTB : 125 cmTanda vital :Nadi : 160 x/menitSuhu : 37,50 C

Hb : 9,8 g/dLAL : 3100/mm3

AT : 324.000/mm3

S : - %L : 47,1 %M :3,1 %

Utama: LLA L1 SRLain :Agranulositosis

- Demamnetropeni

- Kaki pegal- Neuropati- Anemia

- VCR iv 1,3 mg- Dexamethazone 3-

2-2- Tiamin 2×100 mg- Cefotaxim 3×800

mg- Gentamicin 2×60

mg- Lasix® 1×8 mg

Membaik

Page 77: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

58

- Parasetamol 1×250mg

9 No.RM :01-29-03-78Umur : 5 thJenis kelamin : LData fisik :BB : 12 kgTB : 95 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 370 C

Hb : 6,7 g/dLAL : 6000/mm3

AT : 4700/mm3

S : 3 %L : 34 %M : - %

Utama: LLA L1 SRLain : - DemamNetropenia-Rhinofaringitis-Agranulositosis

- Pucat- Perdarahan- Nyeri sendi tulang- Petechie- Batuk- Pilek- Diare akut tanpa

dehidrasi- Epitaksis- Cacingan

- Mtx it 12 mg- VCR 0,8 mg- Daunorubicine 17

mg- LAsp 3400 u/m2

- Prednisone 3-2-2- Actifed® 3×0,5

tab- Cefotaxim 3×400

mg- Gentamicin 2×30

mg- Zinc 1×20 mg- Cancer pain (PCT

120 mg & Luminal5 mg)

- Domperidon 3×1cth

- Salbutamol 3×1cth

- Pyrantel pamoat1×1 tab

Membaik

10 No.RM :01-35-59-10Umur : 2 thJenis kelamin : PrData fisik :BB : 9 kgTB : 75 cmTanda vital :Nadi : 130 x/menitSuhu : 38,50 C

Hb : 13,7 g/dLAL : 9900/mm3

AT : 10000/mm3

S : 3 %L : 86 %M : - %

Utama: LLA L1 SRLain : - Diaredisentriform denganhematoschezia- Agranulositosis- Rhinofaringitis akut

- Demam- Batuk- Diare- Pilek

- Mtx it 10 mg- VCR 0,65 mg- Daunorubicine 13

mg- Dexamethasone 2-

1-1- Vectrin® 2×cth

1/2- Cotrimoxazol

Membaik

Page 78: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

59

2×cth 1- Dialac® 2×sach 1- Zinc 1×20 mg- Parasetamol 100

mg K/P- Ventolin® 3×cth

1/211 No.RM :01-35-59-10

Umur : 2 thJenis kelamin : PrData fisik :BB : 10,5 kgTB : 75 cmTanda vital :Nadi : 110 x/menitSuhu : 36,70 C

Hb : 12,4 g/dLAL : 3250/mm3

AT : 122000/mm3

S : 20 %L : 74 %M : 4,3 %

Utama: LLA L1 SRLain : -

Pro kemoterapi - VCR 0,7 mg- Daunorubicine 13

mg- Dexamethazone 2-

2-1

Membaik

12 No.RM :01-35-59-10Umur : 2 thJenis kelamin : PrData fisik :BB : 10,5 kgTB : 75 cmTanda vital :Nadi : 106 x/menitSuhu : afebris

Hb : 12,1 g/dLAL : 2600/mm3

AT : 286000/mm3

S : 41,5 %L : 50,1 %M : 7,0 %

Utama: LLA L1 SRLain : -

Pro kemoterapi - VCR 0,7 mg- Daunorubicine 13

mg- Dexamethazone 2-

1-1- Mtx 10 mg- LAsp 2600 u/m2

Membaik

13 No.RM :01-37-71-45Umur : 12 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 32 kgTB : 140 cmTanda vital :Nadi : 90 x/menit

Hb : 10,9 g/dLAL : 2000/mm3

AT : 209000/mm3

S : - %L : - %M :- %

Utama: LLA L1 HRLain :Tonsilitis akutHematuriaStomatitis

- Batuk- Pilek- Mual- Pucat- Perut kembung

- Mtx it 12 mg- VCR 1,7 mg- Daunorubicin 33

mg- Dexamethazone 5-

4-4- Allopurinol 2×100

mg

Belumsembuh

Page 79: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

60

Suhu : 36,80 C - Cefotaxim 3×1000mg

- Gentamicin 2×80mg

- Lasix® 2×1/2 tab- Oral hygiene (

Betadine kumur &Candistatin 4×1 cc)

- OBH syrup 3×cth1

- Ranitidine 2×1 tab14 No.RM :01-37-71-45

Umur : 12 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 31 kgTB : 140 cmTanda vital :Nadi : 96 x/menitSuhu : 370 C

Hb : 10,6 g/dLAL : 3200/mm3

AT : 246000/mm3

S : 82 %L : 17 %M : 1 %

Utama: LLA L1 HRLain : Stomatitis

- Sakit mulut - VCR 1,7 mg- Dexamethazone 5-

4-4- LAsp 6600 u/m2

- Solcoceril Zalf3×1 cc

- Tramadol 3×30 mg- Tranexamic®

2×250 mg-

Membaik

15 No.RM :01-30-90-53Umur : 10 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 25 kgTB : 145 cmTanda vital :Nadi : 108 x/menitSuhu : afebris

Hb : 11,4 g/dLAL : 9200/mm3

AT : 5000/mm3

S : 1 %L : 22 %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain : Conjungtivableeding

- Batuk- Nyeri dada kiri- Cacingan

- Dexamethazone 5-4-3

- Mtx 12 mg- VCR 1,5 mg- Daunorubicine 30

mg- Ciprofloxacin

2×100 mg- Cefixime 2×100

mg- Ventolin® syrup

3×cth 1

Membaik

Page 80: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

61

- Cancer pain K/P- Antasid 3×cth 1

16 No.RM :01-30-90-53Umur : 10 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 25 kgTB : 145 cmTanda vital :Nadi : 96 x/menitSuhu : 36,80 C

Hb : 7,2 g/dLAL : 1100/mm3

AT : 15.000/mm3

S : -%L : - %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain : -

Pro kemoterapi - Dexamethasone 5-4-3

- Mtx 12 mg- VCR 1,5 mg- Daunorubicine 30

mg

Membaik

17 No.RM :01-38-08-04Umur : 1 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 8,7 kgTB : 80 cmTanda vital :Nadi : 98 x/menitSuhu : afebris

Hb : 7,8 g/dLAL : 23010/mm3

AT : 76000/mm3

S : 9 %L : 16 %M : 75 %

Utama: LLA L1 SRLain : Gizi kurangTrombositopenia grantAgranulositosisFaringitis akut

- Pilek- Batuk- Muntah- Perdarahan

- Mtx it 10 mg- VCR 0,7 mg- Doxorubicine 9

mg- Prednisone 2-1-1- Cancer pain

(Parasetamol 100mg & Luminal 5mg) K/P

- Salbutamol 3×1mg

Membaik

18 No.RM :01-38-08-04Umur : 1 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 8,7 kgTB : 80 cmTanda vital :Nadi : 114 x/menitSuhu : 370 C

Hb : 14,3 g/dLAL : 9200/mm3

AT : 381000/mm3

S : 65,2 %L : 30,2 %M : 2,2 %

Utama: LLA L1 SRLain :Faringitis akut

- Pilek - VCR 0,7 mg- Doxorubicine 9

mg- Prednisone 2-1-1- Salbutamol 3×1

mg

Membaik

Page 81: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

62

19 No.RM :01-38-08-04Umur : 1 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 9 kgTB : 80 cmTanda vital :Nadi : 90 x/menitSuhu : 37,30 C

Hb : 13,8 g/dLAL : 6600/mm3

AT : 333000/mm3

S : 38 %L : 60 %M : 2 %

Utama: LLA L1 SRLain :Rhinofaringitis akutDemam NetropeniaStomatitis

- Pilek- Batuk- Demam- Sariawan

- Mtx it 10 mg- VCR 0,66 mg- Doxorubicin 9 mg- LAsp 2640 U- Prednisone 2-2-1- Cefotaxim 3×300

mg- Gentamicin 2×25

mg- Candistatin 3×1 ml- Salbutamol 3×0,7

mg

Membaik

20 No.RM :01-36-41-08Umur : 5 thJenis kelamin : PrData fisik :BB : 14 kgTB : 102 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 37,20 C

Hb : 9,0 g/dLAL : 4200/mm3

AT : 980000/mm3

S : 55 %L : 42 %M : 2 %

Utama: LLA L1 SRLain :Paraparese infor disuseStomatitis

Pro kemoterapi - Mtx it 12 mg- VCR 0,96 mg- Doxorubicin 13

mg- LAsp 3500 U- Prednisone 3-2-2- Niacin 2×10 mg- Thiamin 2×100 mg

Membaik

21 No.RM :01-35-75-01Umur : 5 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 16 kgTB : 105 cmTanda vital :Nadi : 130 x/menitSuhu : afebris

Hb : 6,4 g/dLAL : 71600/mm3

AT : 9000/mm3

S : - %L : 14,6 %M : 3,2 %

Utama: LLA L1 HRLain :Demam NetropeniaRampant carriesAgranulositosis

- Perdarahan gusi- Demam- Pilek

- Mtx it 12 mg- VCR 1 mg- Daunorubicin 21

mg- Dexamethasone 3-

2-2- Cefotaxim 3×500

mg- Gentamicin 2×40

mg- Kumur betadin

Belumsembuh

22 No.RM :01-35-75-01Umur : 5 th

Hb : 10 g/dLAL : 4000/mm3

Utama: LLA L1 HRLain : -

Pro kemoterapi - VCR 1 mg- Daunorubicin 21

Membaik

Page 82: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

63

Jenis kelamin : LkData fisik :BB : 16 kgTB : 105 cmTanda vital :Nadi : 110 x/menitSuhu : 36,50 C

AT : 244000/mm3

S : 24 %L : 71 %M : - %

mg- Dexamethasone 3-

2-2

23. No.RM :01-37-16-95Umur : 3 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 12 kgTB : 89 cmTanda vital :Nadi : 90 x/menitSuhu : 36,80 C

Hb : 10 g/dLAL : 6900/mm3

AT : 209000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain : AgranulositosisPenisiosisStomatitis

- Pilek- Batuk- Sakit mulut- Kaki sakit

- Mtx it 12 mg- VCR 0,8 mg- Doxorubicine 11

mg- Dexamethasone 4-

2-1- Cefotaxim 3×400

mg- Gentamicin 2×30

mg- Salbutamol 3×1

mg- Candistatin

suspensi oral 3×1sehari

Membaik

24. No.RM :01-25-97-38Umur : 2 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 11 kgTB : 90 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : afebris

Hb : 12 g/dLAL : 15900/mm3

AT : 676000/mm3

S : 57,4 %L : 44,5 %M : - %

Utama: LLA L2 HRLain : Faringitis akut

- Batuk - Mtx it 10 mg- VCR 0,8 mg- Daunorubicine 15

mg- LAsp 3250 U- Dexamethasone 3-

2-1- Salbutamol 3×1

mg

Membaik

Page 83: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

64

25 No.RM :01-34-84-60Umur : 3 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 10,5 kgTB : 90 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 360 C

Hb : 17,3 g/dLAL : 20300/mm3

AT : 208000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 SRLain : Paraparese flaxidGeneral lymphadenopati

- Batuk- Pilek

- VCR 0,75 mg- Daunorubicine 15

mg- Prednisone 3-2-1- Cotrimoxasol 2×1

mg- Alinamin® 1×1

tab

Belumsembuh

26 No.RM :01-34-84-60Umur : 3 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 11 kgTB : 90 cmTanda vital :Nadi : 104 x/menitSuhu : afebris

Hb : 13,9 g/dLAL : 3900/mm3

AT : 224000/mm3

S : 53,5 %L : 43,7 %M : 3 %

Utama: LLA L1 SRLain : RhinofaringitisakutGizi kurang

- Batuk- Demam- Muntah- Mual- Sakit perut

- VCR 0,75 mg- Mtx 12 mg- Daunorubicine 15

mg- LAsp 3000 U- Prednisone 2-2-1- Amikasin 2×75

mg- Cefotaxim 2×500

mg- Fartolin 3× cth ½- Vit B1 3×50 mg- Alco® syrup 3×

cth ½- Ciproheptadin 3×1

mg

Membaik

27 No.RM :01-33-67-20Umur : 9 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 18,5 kgTB : 115 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 37,50 C

Hb : 9,1 g/dLAL : 1000/mm3

AT : 9000/mm3

S : - %L : 62 %M : 3 %

Utama: LLA L1 HRLain : AgranulositosisDemam Netropenia

- Telinga kananpekak

- Menggigil- Perdarahan gusi- Demam- Pucat- Nyeri

- VCR 1,45 mg- Mtx 12 mg- Daunorubicine 29

mg- Dexamethasone 2-

1-1- Allopurinol 2×80

mg- Furosemid 3×20

Belumsembuh

Page 84: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

65

mg- Cefotaxim 3×650

mg- Gentamicin 2×50

mg- Cancer pain

(Parasetamol 200mg & Luminal 10mg K/P)

- Ciprofloxacin2×150 mg

28 No.RM :01-33-76-41Umur : 11 thJenis kelamin : PrData fisik :BB : 24 kgTB : 133 cmTanda vital :Nadi : 96 x/menitSuhu : 37,90 C

Hb : 5,9 g/dLAL : 207000/mm3

AT : 18000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain : HiperlekositosisDemam Netropenia

- Demam- Pusing- Nyeri- Klebsiela axycota

(+)

- VCR 1,4 mg- Mtx 12 mg- Daunorubicine 28

mg- Dexamethasone 4-

4-3- Allopurinol 2×100

mg- Cefotaxim 3×550- Gentamicin 2×100

mg- Furosemid 3×20

mg- Ampicilin 3×750

mg- Metronidazole

3×250 mg- Cancer pain

(Parasetamol 250mg & Luminal 10mg K/P)

- Ciprofloxacin2×150 mg

Membaik

Page 85: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

66

29 No.RM :01-34-24-82Umur : 3 thJenis kelamin : PrData fisik :BB : 11 kgTB : 88 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 36,80 C

Hb : 11,6 g/dLAL : 5400/mm3

AT : 8000/mm3

S : - %L : 98 %M : - %

Utama: LLA L1 SRLain : -

- Pucat- Demam- Batuk- Pilek- Rewel

- VCR 0,8 mg- Mtx 10 mg- Daunorubicine 15

mg- Prednisone 3-2-1- Comsporin 2× cth

1/2- Laxoberon® 2× 1

tetes- Gentamicin 2×25

mg- Cefotaxim 3×400

mg- Profilas® 2× cth

1/2- Salbuvent® 3× cth

1/2

Membaik

30 No.RM :01-34-24-82Umur : 3 thJenis kelamin : PrData fisik :BB : 11 kgTB : 88 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 370 C

Hb : 14,6 g/dLAL : 2300/mm3

AT : 263000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 SRLain : -

- Sariawan - VCR 0,8 mg- Mtx 10 mg- Daunorubicine 15

mg- Prednisone 3-2-1

Membaik

31 No.RM :01-36-64-22Umur : 4 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 16 kgTB : 99 cmTanda vital :Nadi : 110 x/menit

Hb : 11,2 g/dLAL : 2800/mm3

AT : 27000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 SRLain : AgranulositosisDiare cair akut

- Diare- Demam- Batuk

- VCR 1 mg- Mtx 12 mg- Daunorubicine

19,8 mg U- LAsp 3960- Prednisone 2-2-1- Zink 1×1 tab- Lacto B® 2×1

Membaik

Page 86: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

67

Suhu : 36,50 C sachet- Plantasid® 3× cth

½- Elkana® 2×1 cth

32 No.RM :01-34-19-53Umur : 9 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 27 kgTB : 126 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : 36,70 C

Hb : 9 g/dLAL : 10000/mm3

AT : 8000/mm3

S : 8 %L : 7 %M : 3 %

Utama: LLA L1 HRLain : TrombositopeniaDemam Netropenia

Pro kemoterapi - VCR 1,5 mg- Mtx 12 mg- Daunorubicine

28,5 mg- Prednisone 4-4-3- Cefotaxim 3×900

mg- Gentamicin 2×65

mg

Membaik

33 No.RM :01-35-95-08Umur : 11 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 18 kgTB : 115 cmTanda vital :Nadi : 120 x/menitSuhu : 37,80 C

Hb : 8,2 g/dLAL : 143000/mm3

AT : 55000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain : HiperleukositosisGizi BurukPneumonia respiralStomatitisISK ec Citrobacterfrendii

- Sesak nafas- Perdarahan gusi- Demam- Sariawan- Bengkak di kaki- Batuk

- VCR 1,2 mg- Mtx 12 mg- Daunorubicine 23

mg- Dexamethasone

1/2-1/2-0- Cefotaxim 3×600

mg- Gentamicin 2×35

mg- Lasix® 3×20 mg- Allopurinol 2×60

mg- Curvit 1×1 cth- Salbutamol 1×2

mg- Oral higiene 2×1- Parasetamol 1×125

mg

Membaik

Page 87: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

68

- Ceftazidin 3×300mg

34 No.RM :01-33-77-68Umur : 8 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 26 kgTB : 125 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : afebris

Hb : 10,2 g/dLAL : 6400/mm3

AT : 222000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain : AgranulositosisTuberkulosisBronkitis kronis

- Demam- Batuk- Pusing

- VCR 1,5 mg- Daunorubicine 30

mg- Dexamethasone 5-

4-3- Salbuvent® 3×1

cth- Rifampicin 1×300

mg- Vit B1 2×100 mg- Ranitidin 3×1/2

tab

Membaik

35 No.RM :01-37-90-98Umur : 11 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 25 kgTB : 140 cmTanda vital :Nadi : 90 x/menitSuhu : 370 C

Hb : 10 g/dLAL : 2000/mm3

AT : 257000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L1 HRLain :Gizi buruk faserehabilitasi

- Badan kurus- Muntah- Diare cair akut

- VCR 1,3 mg- Mtx 12 mg- Daunorubicine 30

mg- LAsp 5880 U- Dexamethasone

4-4-2- Domperidon 3×1

tab- Becom C 1×1 tab- Asam folat 1×1

mg- Zinkid® 1×20 mg

Membaik

36 No.RM :01-35-42-22Umur : 2 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 10 kgTB : 74 cmTanda vital :

Hb : 9,9 g/dLAL : 15000/mm3

AT : 41000/mm3

S : - %L : - %M : - %

Utama: LLA L2 SRLain :GranulositopeniaRhinitis kronik

Pro kemoterapi - VCR 0,69 mg- Mtx 10 mg- Daunorubicine

13,8 mg- Dexamethasone

2-2-1- Cefixim 2×50 mg

Membaik

Page 88: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

69

Nadi : 100 x/menitSuhu : afebris

- Prednisone 3-2-1-

37 No.RM :01-35-42-22Umur : 2 thJenis kelamin : LkData fisik :BB : 10 kgTB : 74 cmTanda vital :Nadi : 100 x/menitSuhu : afebris

Hb : 11,8 g/dLAL : 5100/mm3

AT : 292000/mm3

S : 60,5 %L : 26,9 %M : 11,3 %

Utama: LLA L2 SRLain : -

Pro kemoterapi - VCR 0,69 mg- Daunorubicine

13,8 mg- Dexamethasone

2-1-1

Membaik

Page 89: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

70

Analisis DRP kasus 1

Subjectif :No.RM :01-36-48-99, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 12 /09/ 2008 : 36,50 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 12 /09/ 2008 : 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 12 /09/ 2008 : 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 13 /09/ 2008 : 21 kgTinggi badan : tanggal 13 /09/ 2008 : 111 cmLuas permukaan : tanggal 13 /09/ 2008 : 0,8 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 12 / 09/ 2008 :Hb : 8,9 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 4300/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 205.000/mcl (N : 200.000-400.000/mcl)S : 94,2 % (N : 50-65%)L : 42,5 % (N : 38-42%)M : 2,8 % (N : 4-9%)Assessment :1. Nilai Hb mengalami penurunan dari nilai normalnya. Hal ini disebabkan karena obat-obat

sitostatika sebagai terapi LLA pasien seperti diketahui pada saat ini pasien menjalanipengobatan kemoterapi fase induksi minggu ke 3.

2. Nilai leukosit mengalami penurunan hal ini bisa saja terjadi pada penderita leukemia, selleukosit yang normal menjadi berkurang karena produksi leukosit berlebih namun selnyaimatur sehingga jumlah leukosit yang normal menjadi menurun.

3. Nilai segment, dan limfosit pasien yang mengalami peningkatan biasa terjadi pada pasienleukemia limfoblastik.

4. Pemberian obat-obat sitostatika meliputi VCR, Daunorubicine dan Dexamethasone telahmemenuhi aturan dosis yang tertera pada protokol pengobatan LLA di RSUP Dr. SardjitoYogyakarta.

5. Penurunan nilai Hb yang disebabkan karena obat-obat sitostatika perlu dilakukan transfusiPRC secepatnya sehingga kembali pada range normal.

Plan :1. Penurunan nilai Hb yang disebabkan karena obat-obat sitostatika perlu dilakukan transfusi

PRC secepatnya sehingga dapat meningkatkan nilai Hb kembali pada range normal.

Analisis DRP kasus 2

Subjectif :No.RM :01-36-48-99, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 19/ 09/ 2008 : 370 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 19/ 09/ 2008 : 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 19/ 09/ 2008 : 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 19/ 09/ 2008 : 21 kgTinggi badan : tanggal 19/ 09/ 2008 : 111 cmLuas permukaan : tanggal 19/ 09/ 2008 : 0,8 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 19/ 09/ 2008 :Hb : 9,6 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 3900/mm3 (N : 9-12.000/mm3)

Page 90: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

71

AT : 61.000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M : - %Assessment :1. Nilai Hb mengalami penurunan dari nilai normalnya. Hal ini disebabkan karena obat-obat

sitostatika sebagai terapi LLA pasien seperti diketahui pada saat ini pasien menjalanipengobatan kemoterapi fase induksi minggu ke 4.

2. Nilai leukosit pasien yang mengalami penurunan biasa terjadi pada pasien leukemia.Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlahleukosit normal menjadi menurun.

3. Nilai trombosit pasien yang turun hingga kurang dari 100.000/mcl berpotensi terjadipendarahan.

4. Pemberian obat-obat kemoterapi meliputi VCR, Daunorubicine, L-Asp dan Dexamethasonetelah memenuhi aturan dosis yang tertera pada protokol pengobatan LLA di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

Plan :1. Transfusi trombosit perlu dilakukan sesegera mungkin mengingat nilai trombosit pasien

yang turun hingga 100.000/mcl beresiko terjadinya pendarahan.2. Penurunan nilai Hb yang tidak terlalu jauh dari nilai normalnya yakni 0,4 g/dL dapat

diterapi dengan terapi farmakologis seperti pemberian sayur-sayuran dan hati ayam. Dapatjuga dilakukan transfusi PRC untuk meningkatkan nilai Hb, tetapi diutamakan terapifarmakologis dahulu, karena penurunan nilai Hb tidak terlalu jauh dari nilai normalnya.

Analisis DRP kasus 3

Subjectif :No.RM :01-35-52-97, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 16/ 06/ 2008 : 36,30 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 16/ 06/ 2008 : 88 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 16/ 06/ 2008 : 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 16/ 06/ 2008 : 16 kgTinggi badan : tanggal 16/ 06/ 2008 : 106 cmLuas permukaan : tanggal 16/ 06/ 2008 : 0,68 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 16/ 06/ 2008 :Hb : 7,3 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 245.000/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 46.000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 1 % (N : 50-65%)L : 1 % (N : 38-42%)M : - %Assessment :1. Nilai Hb mengalami penurunan dari nilai normalnya. Hal ini disebabkan karena obat-obat

sitostatika sebagai terapi LLA pasien seperti diketahui pada saat ini pasien menjalanipengobatan kemoterapi fase induksi minggu ke 0.

2. Nilai leukosit pasien yang mengalami peningkatan menandakan pasien mengalamileukemia. Peningkatan leukosit ini menyebabkan pasien rentan terkena infeksi sehinggauntuk mencegah terjadinya infeksi maka pasien diberi antibiotik spektrum luas yaknikombinasi Cefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telah sesuai aturan dosis padaanak usia 1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/ kg BB/ hari, padapasien diberikan 3×500 mg. Pemberian Gentamicin tidak sesuai dengan aturan dosis padaanak < 5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan pada pasien diberikan

Page 91: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

72

2×30 mg. Hal ini masuk dalam DRP’s yakni dosis kurang.3. Nilai segment, dan limfosit yang mengalami penurunan menandakan pasien mengalami

leukemia limfoblastik.4. Nilai trombosit yang turun hingga dibawah 100.000/mcl berpotensi untuk terjadinya

pendarahan. Sehingga sesegera mungkin dilakukan transfusi trombosit.5. Pasien mengalami nyeri pinggang, dan diatasi dengan pemberian Morphin sulfat. Biasanya

dengan pemberian analgesik ringan tidak mampu meredakan nyerinya.6. Pasien mengalami sariawan, dan diatasi dengan pemberian Candistatin. Sariawan ini timbul

sebagai akibat efek samping pemberian Metotreksat.7. Pasien diberikan diuretik kuat yakni Furosemid untuk memperingan kerja ginjalnya,

karena pasien mengalami nyeri pinggang yang hebat dimungkinkan pasien mengalamikelainan fungsi ginjal. Namun pasien juga diberikan Allopurinol untuk terapi kelainanfungsi ginjalnya (batu ginjal), sebaiknya terapi dipilih salah satu saja yakni mengobatipermasalahan utama yakni batu ginjalnya. Apabila permasalahan utama telah teratasi makatidak perlu diberikan obat tambahan lagi. Hal ini termasuk dalam DRP’s yakni tidakmemerlukan obat tambahan.

8. Pasien mengalami mual tetapi tidak diterapi. Hal ini tidak apa-apa selama tidakmengganggu kenyamanan pasien.

9. Pemberian obat kemoterapi Mtx dan Dexamethasone sudah sesuai aturan dosis yang adadalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :1. Segera lakukan transfusi trombosit mengingat nilai trombosit yang menurun hingga

dibawah 100.000/mcl dan berpotensi terjadinya pendarahan.2. Pasien mengalami hiperleukositosis namun telah dilakukan transfusi PRC. Hal ini perlu

dimonitor terus.3. Pemberian Morphin Sulfat untuk meredakan nyeri pinggang, sudah tepat dosis dan tepat

pemakaian yakni hanya diberikan pada saat nyeri hebat. Perlu di monitoring penggunaanMorfin sulfat ini mengingat efek samping yang besar.

4. Pemberian Furosemid sebaiknya tidak dilanjutkan mengingat pasien telah mendapatkanterapi Allopurinol untuk mengatasi batu ginjalnya. Dan juga karena pasien mengalamikelainan fungsi ginjal maka pemberian kombinasi obat jangan sampai memperberat kerjaginjal pasien.

5. Pemberian Gentamicin perlu diubah aturan dosisnya. Gentamicin aturan dosis seharusnya2×60 mg

Analisi DRP kasus 4

Subjectif :No.RM :01-35-52-97, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 28/ 07/ 2008 : 36,40 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 28/ 07/ 2008: 84 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 28/ 07/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 29/ 07/ 2008 : 18 kgTinggi badan : tanggal 29/ 07/ 2008 : 107 cmLuas permukaan : tanggal 29/ 07/ 2008: 0,73 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 28/ 07/ 2008:Hb : 13,8 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 189.950/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 179.000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 2 % (N : 50-65%)L : 98 % (N : 38-42%)

Page 92: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

73

M : - %Assessment :1. Nilai leukosit pasien yang mengalami peningkatan menandakan pasien mengalami

leukemia dan hiperleukositosis.2. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan tetapi tidak terlalu jauh dari nilai normalnya

dan pasien tidak mengalami perdarahan sehingga tidak perlu dilakukan transfusi trombosit.3. Peningkatan limfosit yang sangat tinggi dari nilai normalnya menandakan bahwa pasien

mengalami leukemia tipe limfoblastik.4. Pasien mengalami hiperleukositosis dan dilakukan manajemen hiperleukositosis

menggunakan Allopurinol dan Lasix®. Dosis pemberian telah sesuai dengan yangdianjurkan dalam literatur.

5. Pemberian obat kemoterapi VCR, Daunorubicine dan Dexamethasone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :-

Analisis DRP kasus 5

Subjectif :No.RM :01-35-52-97, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 3/ 08/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 3/ 08/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 3/ 08/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 3/ 08/ 2008 : 18 kgTinggi badan : tanggal 3/ 08/ 2008 : 107 cmLuas permukaan : tanggal 3/ 08/ 2008: 0,73 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 3/ 08/ 2008:Hb : 13,2 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 1800/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 158.000/ mm3 (N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : 41,6 % (N : 38-42%)M : 5,8 % (N : 4-9%)Assessment :1. Nilai leukosit pasien yang mengalami penurunan biasa terjadi pada pasien leukemia.

Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlahleukosit normal menjadi menurun. Pasien juga mengalami granulositopenia, sehingga perludiberikan antibiotik spektrum luas. Hal ini termasuk dalam DRP’s memerlukan obattambahan.

2. Nilai trombosit mengalami penurunan tetapi tidak terlalu jauh dari nilai normalnya danpasien tidak mengalami perdarahan sehingga transfusi trombosit dirasa belum perludilakukan.

3. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicine dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :1. Pasien perlu diberikan antibiotik spektrum luas mengingat leukosit pasien menurun drastis

dan pasien mengalami granulositopenia yang dapat menyebabkan pasien rentan terhadapinfeksi.

Page 93: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

74

Analisis DRP kasus 6

Subjectif :No.RM : 01-34-11-27, umur : 8 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 11/ 03/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 11/ 03/ 2008: 92 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 11/ 03/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 11/ 03/ 2008 : 21 kgTinggi badan : tanggal 11/ 03/ 2008 : 124 cmLuas permukaan : tanggal 11/ 03/ 2008: 0,85 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 11/ 03/ 2008:Hb : 7,6 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 5800/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 48.000/ mm3 (N : 200.000-400.000/mcl)S : 14 % (N : 50-65%)L : 74 % (N : 38-42%)M : 1 % (N : 4-9%)Assessment :1. Nilai hemoglobin pasien turun sangat jauh dari nilai normalnya, namun telah dilakukan

transfusi PRC.2. Nilai leukosit pasien yang mengalami penurunan biasa terjadi pada pasien leukemia.

Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlahleukosit normal menjadi menurun. Penurunan leukosit ini menyebabkan pasien rentanterkena infeksi sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi maka pasien diberi antibiotikspektrum luas yakni kombinasi Cefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telahsesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×700 mg. Pemberian Gentamicin telah sesuai denganaturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan padapasien diberikan 2×50 mg.

3. Nilai segment pasien yang turun jauh dibawah nilai normalnya menandakan pasienmengalami netropenia.

4. Nilai monosit pasien yang mengalami penurunan dan nilai limfosit yang mengalamipeningkatan menandakan pasien menderita leukemia limfoblastik.

5. Pemberian obat kemoterapi Mtx, dan Dexamethasone sudah sesuai aturan dosis yang adadalam protokol pengobatan kemoterapi.

6. Pemberian Cancer pain untuk mengatasi efek samping dari pemberian obat kemoterapitelah sesuai aturan dosis.

Plan :-

Analisis DRP kasus 7

Subjectif :No.RM : 01-34-11-27, umur : 8 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 27/ 03/ 2008 : 36,80 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 27/ 03/ 2008: 120 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 27/ 03/ 2008: 28 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 27/ 03/ 2008 : 21 kg

Page 94: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

75

Tinggi badan : tanggal 27/ 03/ 2008 : 124 cmLuas permukaan : tanggal 27/ 03/ 2008: 0,85 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 27/ 03/ 2008:Hb : 10,7 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 3490/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 198.000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 44,6 % (N : 50-65%)L : 50,8 % (N : 38-42%)M : 2,9 % (N : 4-9%)Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan yang sangat tajam, nilai segment dan monosit

juga mengalami penurunan dan nilai limfosit mengalami peningkatan. Hal ini biasa terjadipada pasien leukemia. Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksiimatur sehingga jumlah leukosit normal menjadi menurun. Nilai trombosit pasienmengalami penurunan tetapi tidak terlalu jauh dari nilai normalnya dan tidak terjadiperdarahan pada pasien sehingga tidak dilakukan transfusi trombosit.

2. Pemberian obat kemoterapi Mtx, VCR, Daunorubicine dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :-

Analisis DRP kasus 8

Subjectif :No.RM : 01-34-11-27, umur : 8 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 3/ 04/ 2008 : 37,50 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 3/ 04/ 2008: 160 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 3/ 04/ 2008: 28 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 3/ 04/ 2008 : 23 kgTinggi badan : tanggal 3/ 04/ 2008 : 125 cmLuas permukaan : tanggal 3/ 04/ 2008: 0,89 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 3/04/ 2008:Hb : 9,8 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 3100/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 324.000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : 47,1 % (N : 38-42%)M :3,1 % (N : 4-9%)Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan hal ini disebabkan pasien menderita anemia.2. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan yang sangat tajam, nilai monosit juga

mengalami penurunan dan nilai limfosit mengalami peningkatan. Hal ini biasa terjadi padapasien leukemia. Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksi imatursehingga jumlah leukosit normal menjadi menurun. Penurunan leukosit ini menyebabkanpasien rentan terkena infeksi sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi pasien diberikanantibiotik spektrum luas kombinasi Cefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telahsesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×700 mg. Pemberian Gentamicin telah sesuai denganaturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan padapasien diberikan 2×60 mg.

3. Pasien diberikan diuretik kuat yakni Lasix® yang berisi Furosemid. Hal ini dilakukan

Page 95: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

76

untuk mengantisipasi terjadinya sindrom tumor lisis yang dapat memperberat kerja ginjal.4. Pasien diberikan parasetamol untuk mengatasi demam karena pasien sedang mengalami

demam. Dosis pemberian telah sesuai dengan yang ditentukan pada literatur.5. Pemberian obat kemoterapi VCR dan Dexamethasone sudah sesuai aturan dosis yang ada

dalam protokol pengobatan kemoterapi.Plan :-

Analisis DRP kasus 9

Subjectif :No.RM : 01-29-03-78, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 7/ 04/ 2008 : 370 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 7/ 04/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 7/ 04/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 7/ 04/ 2008 : 12 kgTinggi badan : tanggal 7/ 04/ 2008 : 95 cmLuas permukaan : tanggal 7/ 04/ 2008: 0,56 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 7/04/ 2008:Hb : 6,7 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 6000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 4700/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 3 % (N : 50-65%)L : 34 % (N : 38-42%)M : - %Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan tetapi telah dilakukan transfusi PRC untuk

meningkatkan nilai Hb pasien.2. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan yang sangat tajam dan pasien mengalami

perdarahan tetapi telah dilakukan transfusi trombosit untuk menghentikan perdarahan.3. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan, nilai segment dan limfosit mengalami

penurunan. Hal ini biasa terjadi pada pasien leukemia. Produksi sel leukosit memangberlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlah leukosit normal menjadimenurun. Penurunan leukosit ini menyebabkan pasien rentan terkena infeksi sehinggauntuk mencegah terjadinya infeksi pasien diberikan antibiotik spektrum luas kombinasiCefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telah sesuai aturan dosis pada anak usia1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/ kg BB/ hari, pada pasiendiberikan 3×400 mg. Pemberian Gentamicin tidak sesuai dengan aturan dosis pada anak ≥5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan pada pasien diberikan 2×30mg.

4. Pasien mengalami batuk dan pilek sehingga diterapi dengan Actifed®. Dosis yangdiberikan juga sudah sesuai dengan yang tertera pada literatur.

5. Pasien mengalami rhinofaringitis dan diterapi dengan Salbutamol. Dosis pemberian telahsesuai dengan yang dianjurkan dalam literatur.

6. Pasien mengalami diare dan diterapi menggunakan Zink. Dosis yang diberikan juga sudahsesuai dengan yang tertera pada literatur.

7. Pasien tidak mengalami mual dan muntah tetapi diberikan Domperidon, ini dilakukanuntuk mengantisipasi terjadinya efek samping kemoterapi berupa mual dan muntah. Dosisyang diberikan sudah sesuai dengan aturan dosis dalam literatur.

8. Pasien mengalami nyeri sendi tulang dan diterapi dengan Cancer Pain yakni kombinasiparasetamol dan luminal. Dosis yang diberikan juga sudah sesuai dengan yang tertera pada

Page 96: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

77

literatur.9. Pasien mengalami cacingan dan diterapi denga Pyrantel Pamoat. Dosis yang diberikan

juga sudah sesuai dengan yang tertera pada literatur.10. Pemberian obat kemoterapi Mtx, VCR, Daunorubicine, LAsp dan Prednisone sudah sesuai

aturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.Plan :

-

Analisis DRP kasus 10

Subjectif :No.RM : 01-35-59-10, umur : 2 th, jenis kelamin : perempuan, LLA-L1-SR

Objectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 19/ 06/ 2008 : 38,50 C(N : 36-370 C)Nadi : tanggal 19/ 06/ 2008: 130 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 19/ 06/ 2008: 36 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 19/ 06/ 2008 : 9 kgTinggi badan : tanggal 19/ 06/ 2008 : 75 cmLuas permukaan : tanggal 19/ 06/ 2008: 0,43 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 19/06/ 2008:Hb : 13,7 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 9900/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 10000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 3 % (N : 50-65%)L : 86 % (N : 38-42%)M : - %Assessment :1. Nilai trombosit pasien mngalami penurunan hingga dibawah 100.000/mcl. Pasien

berpotensi mengalami perdarahan sehingga perlu dilakukan transfusi trombosit segerasebelum terjadi perdarahan.

2. Nilai segment pasien mngalami penurunan drastis dan nilai limfosit pasien meningkattajam. Hal ini biasa dialami pasien leukemia limfoblastik.

3. Pasien mengalami Rhinofaringitis akut dan diterapi dengan Vectrin®. Dosis yang diberikanjuga sudah sesuai dengan yang tertera pada literatur.

4. Pasien mengalami diare disentriform hematoschezia dan diterapi dengan Cotrimoxazol,Zink dan Dialac®. Dosis yang diberikan juga sudah sesuai dengan yang tertera padaliteratur.

5. Pasien mengalami demam dan diterapi dengan parasetamol. Dosis yang diberikan jugasudah sesuai dengan yang tertera pada literatur.

6. Pasien pernafasannya cepat sehingga dimungkinkan pasien sesak nafas sehingga diberikanVentolin®. Dosis yang diberikan sudah sesuai dengan yang ada dalam literatur.

7. Pemberian obat kemoterapi Mtx, VCR, Daunorubicine, dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :-

Page 97: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

78

Analisis DRP kasus 11

Subjectif :No.RM : 01-35-59-10, umur : 2 th, jenis kelamin : perempuan, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 11/ 07/ 2008 : 36,70 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 11/ 07/ 2008: 110 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 11/ 07/ 2008: - x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 11/ 07/ 2008 : 10,5 kgTinggi badan : tanggal 11/ 07/ 2008 : 76 cmLuas permukaan : tanggal 11/ 07/ 2008: 0,5 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 11/07/ 2008:Hb : 12,4 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 3250/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 122000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 20 % (N : 50-65%)L : 74 % (N : 38-42%)M : 4,3 % (N : 4-9%)Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan, nilai segment mengalami penurunan dan nilai

limfosit mengalami peningkatan. Hal ini biasa terjadi pada pasien leukemia. Produksi selleukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlah leukositnormal menjadi menurun. Berdasarkan angka netrofil pasien turun dibawah batas normal,ini menandakan pasien terkena infeksi. Namun pasirn belum mendapat terapi antibiotik.Hal ini termasuk dalam DRP yakni memerlukan obat tambahan.

2. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan tetapi tidak terlalu jauh dari nilai normalnyadan pasien tidak mengalami perdarahan. Sehingga transfusi trombosit belum perludilakukan.

3. Pemberian obat kemoterapi VCR, Daunorubicine, dan Dexamethasone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :1. Perlu diberikan antibiotik spektrum luas pada pasien mengingat pasien rentan terhadap

infeksi.

Analisis DRP kasus 12

Subjectif :No.RM : 01-35-59-10, umur : 2 th, jenis kelamin : perempuan, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 18/ 07/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 18/ 07/ 2008: 106 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 18/ 07/ 2008: - x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 18/ 07/ 2008 : 10,5 kgTinggi badan : tanggal 18/ 07/ 2008 : 76 cmLuas permukaan : tanggal 18/ 07/ 2008: 0,5 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 18/07/ 2008:Hb : 12,1 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 2600/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 286000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 41,5 % (N : 50-65%)

Page 98: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

79

L : 50,1 % (N : 38-42%)M : 7,0 % (N : 4-9%)Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan yang sangat jauh dari nilai normalnya, nilai

segment mengalami penurunan dan nilai limfosit mengalami peningkatan. Hal ini biasaterjadi pada pasien leukemia. Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yangdiproduksi imatur sehingga jumlah leukosit normal menjadi menurun. Pemberian obatkemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicine, LAsp dan Dexamethasone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Analisis DRP kasus 13

Subjectif :No.RM : 01-37-71-45, umur : 12 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 4/ 11/ 2008 : 36,80 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 4/ 11/ 2008: 90 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 4/ 11/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 4/ 11/ 2008 : 32 kgTinggi badan : tanggal 4/ 11/ 2008 : 140 cmLuas permukaan : tanggal 4/ 11/ 2008: 1,1 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 4/11/ 2008:Hb : 10,9 g/dL(N : 10-16 g/dL)AL : 2000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 209000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M :- %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan yang sangat jauh dari nilai normalnya. Hal ini

biasa terjadi pada pasien leukemia. Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yangdiproduksi imatur sehingga jumlah leukosit normal menjadi menurun. Penurunan leukositini menyebabkan pasien rentan terkena infeksi sehingga untuk mencegah terjadinyainfeksi pasien diberikan antibiotik spektrum luas kombinasi Cefotaxim dan Gentamicin.Pemberian Cefotaxim telah sesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahunpada literatur tertera 50-200 mg/ kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×1000 mg.Pemberian Gentamicin telah sesuai dengan aturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literaturtertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan pada pasien diberikan 2×80 mg.

2. Pasien mengalami stomatitis dan diberikan Oral Hygiene yang berisi kombinasi antaraBetadin kumur dan Candistatin. Dosis yang diberikan juga sudah sesuai dengan yangtertera pada literatur.

3. Pasien mengalami batuk sehingga diterapi menggunakan OBH. Dosis yang diberikan jugasudah sesuai dengan yang tertera pada literatur.

4. Pasien mengalami hematuria yang dimungkinkan karena gangguan fungsi ginjal. Sehinggapasien diuretik kuat yakni Allopurinol untuk memperingan kerja ginjalnya. Namun pasienjuga diberikan Lasix untuk terapi kelainan fungsi ginjalnya, dosis pemberian kedua obatini sudah sesuai dengan literatur.

5. Pasien mengalami perut kembung dan diberikan Ranitidin. Dosis yang diberikan berlebihmengingat pasien mengalami kelainan fungsi ginjal. Hal ini termasuk dalam DRP’s yaknidosis berlebih.

Page 99: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

80

6. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicine, dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :1. Pemberian Ranitidin perlu diubah aturan dosisnya. Ranitidin aturan dosis seharusnya pada

penderita kelainan fungsi ginjal 2×1/2 tab

Analisis DRP kasus 14

Subjectif :No.RM : 01-37-71-45, umur : 12 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 4/ 12/ 2008 : 370 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 4/ 12/ 2008: 96 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 4/ 12/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 4/ 12/ 2008 : 31 kg

Tinggi badan : tanggal 4/ 12/ 2008 : 140 cmLuas permukaan : tanggal 4/ 12/ 2008: 1,1 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 4/12/ 2008:Hb : 10,6 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 3200/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 246000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 82 % (N : 50-65%)L : 17 % (N : 38-42%)M : 1 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan yang sangat jauh dari nilai normalnya, nilai

limfosit dan nilai monosit mengalami penurunan sedangkan nilai segment mengalamipeningkatan. Hal ini biasa terjadi pada pasien leukemia. Produksi sel leukosit memangberlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlah leukosit normal menjadimenurun.

2. Pasien mengalami stomatitis dan diberikan Solcoceryl Zalf. Dosis pemberian sudah sesuaidengan aturan pemberian yang terdapat dalam literatur.

3. Pasien tidak mengalami perdarahan dan nilai trombosit pasien dalam batas normal sehinggaTranexamic® diberikan untuk mengantisipasi efek samping pemberian L-asparaginase.

4. Pasien tidak mengalami nyeri tetapi diberi Tramadol. Pemberian Tramadol dirasa tidakperlu. Hal ini termasuk dalam DRP yakni tidak memerlukan obat tambahan.

5. Pemberian obat kemoterapi VCR, LAsp, dan Dexamethasone sudah sesuai aturan dosisyang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :1. Hentikan pemberian Tramadol karena pasien tidak mengalami nyeri.

Analisis DRP kasus 15

Subjectif :No.RM : 01-30-90-53, umur : 10 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 4/ 08/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 4/ 08/ 2008: 108 x/menit (N : 100-120 x/menit)

Page 100: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

81

Pernafasan : tanggal 4/ 08/ 2008: 30 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 4/ 08/ 2008 : 25 kgTinggi badan : tanggal 4/ 08/ 2008 : 145 cmLuas permukaan : tanggal 4/ 08/ 2008: 1,0 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 4/08/ 2008:Hb : 11,4 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 9200/mm3(N : 9-12.000/mm3)

AT : 5000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 1 % (N : 50-65%)L : 22 % (N : 38-42%)M : - %

Assessment :1. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan yang sangat tajam dan pasin mengalami

conjungtiva bleeding. Segera lakukan transfusi trombosit untuk menghentikan perdarahan.2. Nilai segment dan limfosit mengalami penurunan. Hal ini wajar terjadi pada pasien yang

menderita leukemia. Hal ini dapat menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi sehinggapasien diberi antibiotik Ciprofloxacin namun karena alergi kemudian diganti Cefixime.Dosis yang diberikan telah sesuai dengan yang tertera dalam literatur.

3. Pasien pernafasannya lebih cepat dari nilai normalnya sehingga dimungkinkan pasienmengalami sesak nafas dan diberikan Ventolin. Dosis yang diberikan telah sesuai denganyang tertera dalam literatur.

4. Pasien mengalami nyeri dada sebelah kiri sehingga diberikan Cancer Pain. Dosis yangdiberikan telah sesuai dengan yang ada dalam literatur.

5. Pemberian Cefixim memiliki efek samping pada gangguan lambung. Maka untukmencegah terjadinya gangguan lambung pasien diberikan Antasida. Dosis pemberianAntasida telah sesuai dengan yang tertera dalam literature.

6. Pasien mengalami cacingan tetapi tidak diterapi. Hal ini masuk dalam DRP yaknimemerlukan obat tambahan.

7. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, dan Dexamethasone sudah sesuai aturan dosis yangada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :1. Cacingan pada pasien perlu diberikan terapi. Dapat diberikan Pirantel pamoat dalam bentuk

sirup mengingat pasien adalah anak-anak. Disamping itu tidak diketahui cacing yangmenginfeksi sehingga dipilih obat tersebut karena memiliki kemampuan membunuhberbagai jenis cacing.

Analisis DRP kasus 16

Subjectif :No.RM : 01-30-90-53, umur : 10 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 19/ 08/ 2008 : 36,80 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 19/ 08/ 2008: 96 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 19/ 08/ 2008: 26 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 19/ 08/ 2008 : 25 kgTinggi badan : tanggal 19/ 08/ 2008 : 145 cmLuas permukaan : tanggal 19/ 08/ 2008: 1,0 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 19/08/ 2008:Hb : 7,2 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 1100/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 15.000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)

Page 101: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

82

S : -%L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan namun telah dilakukan transfusi PRC untuk

meningkatkan nilai Hb.2. Nilai trombosit pasien yang turun hingga dibawah 100000/mcl menyebabkan pasien

berpotensi untuk terjadinya perdarahan. Tetapi telah dilakukan transfusi trombosit padapasien untuk mencegah terjadinya perdarahan.

3. Nilai leukosit pasien yang turun sangat tajam dan nilai netrofil pasien yang jauh dibawahnormal menandakan pasien mengalami infeksi. Sehingga pasien perlu diberikan antibiotikspektrum luas. Hal ini termasuk dalam DRP yakni memerlukan obat tambahan.

4. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :1. Pasien perlu diberikan antibiotik spektrum luas untuk mencegah terjadinya infeksi.

Analisis DRP kasus 17

Subjectif :No.RM : 01-38-08-04, umur : 1 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 25/ 11/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 25/ 11/ 2008: 98 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 25/ 11/ 2008: 22 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 25/ 11/ 2008 : 8,7 kgTinggi badan : tanggal 25/ 11/ 2008 : 80 cmLuas permukaan : tanggal 25/ 11/ 2008: 0,44 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 25/11/ 2008:Hb : 7,8 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 23010/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 76000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 9 % (N : 50-65%)L : 16 % (N : 38-42%)M : 75 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pasien sedang menjalani

pengobatan kemoterapi. Tetapi telah dilakukan transfusi PRC untuk meningkatkan nilai Hbkembali.

2. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan hingga dibawah 100000/mcl. Dan pasien jugamengalami perdarahan sehingga perlu dilakukan transfusi trombosit secepatnya.

3. Nilai leukosit pasien meningkat drastis. Hal ini menandakan bahwa pasien mengalamileukemia.

4. Pasien mengalami Faringitis akut. Sehingga diberikan Salbutamol. Dosis pemberianSalbutamol telah sesuai dengan aturan dosis dalam literatur.

5. Nilai segment dan limfosit mengalami penurunan. Hal ini menandakan bahwa pasienmengalami agranulositosis.

6. Pemberian Cancer Pain dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping akibatpemberian obat kemoterapi.

7. Pasien mengalami batuk dan pilek tetapi belum diterapi sehingga termasuk dalam DRPyakni memerlukan obat tambahan.

Page 102: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

83

8. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Doxorubicin dan Prednisone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :1. Perlu diberikan obat untuk terapi batuk dan pilek pasien. Dapat diberikan Pseudoefedrin-

HCl dan Dekstrometorfan-HBr untuk mengatasi batuk dan pileknya.

Analisis DRP kasus 18

Subjectif :No.RM : 01-38-08-04, umur : 1 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 15/ 12/ 2008 : 370 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 15/ 12/ 2008: 114 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 15/ 12/ 2008: 32 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 15/ 12/ 2008 : 8,7 kgTinggi badan : tanggal 15/ 12/ 2008 : 80 cmLuas permukaan : tanggal 15/ 12/ 2008: 0,44 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 15/12/ 2008:Hb : 14,3 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 9200/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 381000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 65,2 % (N : 50-65%)L : 30,2 % (N : 38-42%)M : 2,2 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Pasien mengalami faringitis akut dan diterapi dengan Salbutamol. Dosis yang diberikan

sudah sesuai dengan yang ada dalam literatur.2. Pemberian obat kemoterapi VCR, Doxorubicin dan Prednisone sudah sesuai aturan dosis

yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.Plan :-

Analisis DRP kasus 19

Subjectif :No.RM : 01-38-08-04, umur : 1 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 23/ 12/ 2008 : 37,30 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 23/ 12/ 2008: 90 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 23/ 12/ 2008: 24x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 23/ 12/ 2008 : 9 kgTinggi badan : tanggal 23/ 12/ 2008 : 80 cmLuas permukaan : tanggal 23/ 12/ 2008: 0,44 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 23/12/ 2008:Hb : 13,8 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 6600/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 333000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 38 % (N : 50-65%)

Page 103: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

84

L : 60 % (N : 38-42%)M : 2 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan, hal ini biasa terjadi pada penderita leukemia.

Untuk mencegah terjadinya infeksi pasien telah diberikan Cefotaxim dan Gentamicin.Pemberian Cefotaxim telah sesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahunpada literatur tertera 50-200 mg/ kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×300 mg. PemberianGentamicin telah sesuai dengan aturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literatur tertera 2,5mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan pada pasien diberikan 2×25 mg.

2. Nilai segment pasien mengalami penurunan hal ini disebabkan karena pasien mengalamiNetropenia.

3. Nilai limfosit pasien mengalami peningkatan hal ini menandakan bahwa pasienmengalami leukemia limfoblastik.

4. Pasien mengalami stomatitis dan diterapi menggunakan Candistatin. Dosis pemberiansudah sesuai dengan yang tertera dalam literatur.

5. Pasien mengalami Rhinofaringitis dan diterapi menggunakan Salbutamol. Dosispemberian sudah sesuai dengan yang tertera dalam literatur.

6. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Doxorubicin, LAsp dan Prednisone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.

Plan :-

Analisis DRP kasus 20

Subjectif :No.RM : 01-36-41-08, umur : 5 th, jenis kelamin : perempuan, LLA-L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 17/ 09/ 2008 : 37,20 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 17/ 09/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 17/ 09/ 2008: 28 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 17/ 09/ 2008 : 14 kgTinggi badan : tanggal 17/ 09/ 2008 : 102 cmLuas permukaan : tanggal 17/ 09/ 2008: 0,62 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 17/ 09/ 2008:Hb : 9,0 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 4200/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 980000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 55 % (N : 50-65%)L : 42 % (N : 38-42%)M : 2 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena pasien sedang menjalani

pengobatan kemoterapi. Perlu segera dilakukan transfusi PRC2. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan, hal ini biasa terjadi pada penderita leukemia.3. Penurunan nilai monosit menandakan pasien mengalami leukemia limfoblastik.4. Pasien mengalami stomatitis namun belum diterapi sehingga termasuk dalam DRP yakni

memerlukan obat tambahan.5. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Doxorubicin, LAsp dan Prednisone sudah sesuai

aturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.Plan :1. Perlu diberikan obat tambahan untuk terapi stomatitis pasien agar jamur tidak berkembang

Page 104: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

85

biak pada stomatitis pasien. Dapat diberikan Oral Hygiene pada pasien.

Analisis DRP kasus 21

Subjectif :No.RM : 01-35-75-01, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 28/ 06/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 28/ 06/ 2008: 130 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 28/ 06/ 2008: 26 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 28/ 06/ 2008 : 16 kgTinggi badan : tanggal 28/ 06/ 2008 : 105 cmLuas permukaan : tanggal 28/ 06/ 2008: 0,7 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 28/ 06/ 2008:Hb : 6,4 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 71600/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 9000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : 14,6 % (N : 38-42%)M : 3,2 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan, hal ini biasa terjadi pada pasien yang sedang

menjalani pengobatan kemoterapi. Perlu dilakukan transfusi PRC untuk menaikkan nilaiHb pasien.

2. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan pasien rentanterhadap infeksi. Untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi maka pasien diberikanantibiotic spectrum luas yakni Cefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telahsesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×500 mg. Pemberian Gentamicin telah sesuai denganaturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan padapasien diberikan 2×40 mg. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan tetapi telahdilakukan transfusi trombosit untuk mencegah terjadinya perdarahan.

3. Nilai limfosit dan monosit pasien mengalami penurunan. Hal ini menandakan bahwa pasienmenderita leukemia limfoblastik dan mengalami agranulositosis.

4. Pasien mengalami rampant caries sehingga diberikan antiseptic yakni betadin kumur.5. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, dan Dexamethasone sudah sesuai

aturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi.Plan :

-

Analisis DRP kasus 22

Subjectif :No.RM : 01-35-75-01, umur : 5 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 29/ 07/ 2008 : 36,50 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 29/ 07/ 2008: 110 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 29/ 07/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 29/ 07/ 2008 : 16 kgTinggi badan : tanggal 29/ 07/ 2008 : 105 cm

Page 105: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

86

Luas permukaan : tanggal 29/ 07/ 2008: 0,7 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 29/ 07/ 2008:Hb : 10 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 4000/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 244000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 24 % (N : 50-65%)L : 71 % (N : 38-42%)M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan, nilai segment pasien mengalami penurunan

dan nilai limfosit pasien mengalami peningkatan ini menandakan bahwa pasien menderitaleukemia limfoblastik. Nilai netrofil pasien mengalami penurunan dibawah normal, inimenandakan pasien mengalami infeksi dan belum diberikan antibiotik. Hal ini termasukdalam DRP yakni memerlukan obat tambahan.

2. Pemberian obat kemoterapi VCR, Daunorubicin, dan Dexamethasone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :1. Perlu diberikan obat tambahan pada pasien yakni antibiotic spectrum luas untuk

mencegah terjadinya infeksi.

Analisis DRP kasus 23

Subjectif :No.RM : 01-37-16-95, umur : 3 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 11/ 10/ 2008 : 36,80 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 11/ 10/ 2008: 90 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 11/ 10/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 11/ 10/ 2008 : 12 kgTinggi badan : tanggal 11/ 10/ 2008 : 89 cmLuas permukaan : tanggal 11/ 10/ 2008: 0,54 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 11/ 10/ 2008:Hb : 10 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 6900/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 209000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan. Hal ini dapat menyebabkan pasien rentan

terhadap infeksi. Untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi maka pasien diberikanantibiotic spectrum luas yakni Cefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telahsesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×400 mg. Pemberian Gentamicin telah sesuai denganaturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan padapasien diberikan 2×30 mg.

2. Pasien mengalami stomatitis dan diberikan Candistatin. Dosis pemberian telah sesuaidengan yang tertera dalam literature.

3. Pasien mengalami batuk dan pilek sehingga mungkin pasien menjadi sulit bernafas dandiberikan Salbutamol agar jalan nafasnya menjadi longgar. Dosis pemberian Salbutamol

Page 106: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

87

telah sesuai dengan yang ada dalam literature.4. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Doxorubicin, dan Dexamethasone sudah sesuai

aturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapiPlan :

-

Analisis DRP kasus 24

Subjectif :No.RM : 01-25-97-38, umur : 2 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA-L2-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 10/ 10/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 10/ 10/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 10/ 10/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 10/ 10/ 2008 : 11 kgTinggi badan : tanggal 10/ 10/ 2008 : 90 cmLuas permukaan : tanggal 10/ 10/ 2008: ….. m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 10/ 10/ 2008:Hb : 12 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 15900/mm3 (N : 9-12.000/mm3)AT : 676000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 57,4 % (N : 50-65%)L : 44,5 % (N : 38-42%)M : - %

Assessment :1. Niai leukosit dan nilai limfosit pasien yang mengalami peningkatan menandakan bahwa

pasien menderita leukemia limfoblastik.2. Pasien mengalami faringitis akut dan dibrikan Salbutamol. Dosis pemberian Salbutamol

telah sesuai dengan yang tertera dalam literature.3. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, LAsp dan Dexamethasone sudah

sesuai aturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapiPlan :-

Analisis DRP kasus 25

Subjectif :No.RM : 01-34-84-60, umur : 3 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1 SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 28/ 04/ 2008 : 360 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 28/ 04/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 28/ 04/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 28/ 04/ 2008 : 10,5 kgTinggi badan : tanggal 28/ 04/ 2008 : 90 cmLuas permukaan : tanggal 28/ 04/ 2008: 0,5 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 28/ 04/ 2008:Hb : 17,3 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 20300/mm3(N : 9-12.000/mm3)

Page 107: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

88

AT : 208000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan. Hal ini biasa terjadi pada pasien leukemia,

produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlahleukosit normal menjadi menurun.

2. Pasien mengalami General lymphadenopati yang mungkin disebabkan oleh infeksi nonspesifik sehingga pasien diberikan Cotrimoxazol untuk pengatasannya. Dosis yng diberikantelah sesuai dengan yang tertera dalam literature.

3. Pasien diberikan Alinamin® agar tidak mengalami defisiensi vitamin B.4. Pemberian obat kemoterapi VCR, Daunorubicin, dan Prednisone sudah sesuai aturan dosis

yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapiPlan :-

Analisis DRP kasus 26

Subjectif :No.RM : 01-34-84-60, umur : 3 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1 SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 3/ 06/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 3/ 06/ 2008: 104 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 3/ 06/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 3/ 06/ 2008 : 11 kgTinggi badan : tanggal 3/ 06/ 2008 : 90 cmLuas permukaan : tanggal 3/ 06/ 2008: 0,5 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 3/ 06/ 2008:Hb : 13,9 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 3900/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 224000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 53,5 % (N : 50-65%)L : 43,7 % (N : 38-42%)M : 3 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan, dan untuk mencegah terjadinya infeksi maka

pasien diberikan antibiotic spectrum luas yakni kombinasi antar Cefotaxim dan Amikasin.Dosis pemberian Cefotaxim telah sesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12tahun pada literatur tertera 50-200 mg/ kg BB/ hari, pada pasien diberikan 2×500 mg.Sedangkan pemberian Amikasin dalam literature aturan dosisnya 15 mg/ kg BB dan padapasien diberikan 2×75 mg. Hal ini termasuk dalam DRP’s yakni dosis kurang.

2. Pasien mengalami rhinofaringitis akut dan diberikan Fartolin. Dosis pemberian Fartolintelah sesuai dengan yang tertera dalam literature.

3. Pasien mengalami batuk dan demam sehingga diberikan Alco®. Dosis pemakaian padapasien telah sesuai dengan yang dianjurkan dalam literature.

4. Pasien diberikan vitamin B agar tidak mengalami defisiensi vitamin B.5. Pasien mengalami ESO kemoterapi yakni mual dan muntah. Tetapi belum diberikan

terapi. Tetapi asalkan pasien tidak merasa terganggu dengan ESO ini maka tidak harusdiberikan terapi

6. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, LAsp dan Prednisone sudah sesuai

Page 108: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

89

aturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapiPlan :1. Pemberian Amikasin perlu diubah aturan dosisnya menjadi 2×85 mg.

Analisis DRP kasus 27

Subjectif :No.RM : 01-33-67-20, umur : 9 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 6/ 02/ 2008 : 37,50 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 6/ 02/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 6/ 02/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 6/ 02/ 2008 : 18,5 kgTinggi badan : tanggal 6/ 02/ 2008 : 115 cmLuas permukaan : tanggal 6/ 02/ 2008: 0,77 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 6/ 02/ 2008:Hb : 9,1 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 1000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 9000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : 62 % (N : 38-42%)M : 3 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan namun tidak terlalu jauh dari nilai normalnya

sehingga dapat diterapi dengan terapi non farmakologis dahulu untuk menaikkan Hbpasien, jika tidak berhasil baru dilakukan transfusi PRC

2. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan yang sangat tajam bahkan dibawah100000/mcl. Pasien mengalami perdarahan sehingga transfusi trombosit perlu segeradilakukan untuk menghentikan perdarahan.

3. Nilai limfosit pasien mengalami peningkatan hal ini menandakan bahwa pasien menderitaleukemia limfoblastik

4. Nilai leukosit pasien yang mengalami penurunan biasa terjadi pada pasien leukemia.Produksi sel leukosit memang berlebih tetapi sel yang diproduksi imatur sehingga jumlahleukosit normal menjadi menurun. Penurunan leukosit ini menyebabkan pasien rentanterkena infeksi sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi maka pasien diberi antibiotikspektrum luas yakni kombinasi Cefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telahsesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200mg/ kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×650 mg. Pemberian Gentamicin telah sesuaidengan aturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam,sedangkan pada pasien diberikan 2×50 mg.

5. Pasien mengalami demam dan nyeri diberikan Cancer pain. Dosis pemberian Cancer Painsudah sesuai dengan yang dianjurkan dalam literature.

6. Pasien tidak mengalami kelainan fungsi ginjal tetapi diberikan Allopurinol dan Furosemid.Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya tumor lisis sindrom.

7. Pemberian Ciprofloxacin pada pasien masih diizinkan karena kombinasi 3 antibiotikmasih diperbolehkan. Dosis yang diberikan sesuai dengan aturan dosis dalam literatur.

8. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Page 109: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

90

Analisis DRP kasus 28

Subjectif :No.RM : 01-33-76-41, umur : 11 th, jenis kelamin : perempuan, LLA- L1-HR

Objectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 12/ 02/ 2008 : 37,90 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 12/ 02/ 2008: 96 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 12/ 02/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 12/ 02/ 2008 : 24 kgTinggi badan : tanggal 12/ 02/ 2008 : 133 cmLuas permukaan : tanggal 12/ 02/ 2008: 0,94 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 12/ 02/ 2008:Hb : 5,9 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 207000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 18000/mm3(N : 200.000-400.000/mclS : - %L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan yang sangat tajam namun telah dilakukan transfusi

PRC untuk meningkatkan nilai Hb.2. Nilai leukosit pasien yang meningkat tajam disebabkan karena pasien mengalami

hiperleukositosis. Pasien diterapi dengan Allopurinol, Furosemid, Cefotaxim danGentamicin. Dosis pemberian telah sesuai dengan dosis anjuran yang ada dalam literature.

3. Nilai trombosit pasien menurun tajam, namun telah dilakukan transfusi trombosit untukmengembalikan pada nilai normalnya.

4. Pasien terinfeksi klebsiela axycota sehingga diberikan Metronidazole. Dosis pemberianpada pasien telah sesuai dengan yang dianjukan dalam literature.

5. Pasien diberikan Ampicilin dan Ciprofloxacin dalam waktu yang berbeda denganCefotaxim dan Gentamicin. Hal ini tidak menjadi masalah asalkan tidak digunakan dalamwaktu yang bersamaan. Dosis yang diberikan telah sesuai dengan yang tertera dalamliteratur.

6. Pasien mengalami demam dan nyeri sehingga diberikan Cancer pain. Dosis pemakaiantelah sesuai dengan yang tertera dalam literatur.

7. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Analisis DRP kasus 29

Subjectif :No.RM : 01-34-24-82, umur : 3 th, jenis kelamin : perempuan, LLA- L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 24/ 03/ 2008 : 36,80 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 24/ 03/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 24/ 03/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 24/ 03/ 2008 : 11 kgTinggi badan : tanggal 24/ 03/ 2008 : 88 cm

Page 110: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

91

Luas permukaan : tanggal 24/ 03/ 2008: 0,59 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 24/ 03/ 2008:Hb : 11,6 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 5400/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 8000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : 98 % (N : 38-42%)M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit mengalami penurunan yang sangat jauh dari nilai normalnya. Ini dapat

menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi. Sehingga pasien diberikan antibiotic spectrumluas. Yakni kombinasi Cefotaxim dan Gentamicin. Pemberian Cefotaxim telah sesuaiaturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/ kgBB/ hari, pada pasien diberikan 3×400 mg. Pemberian Gentamicin telah sesuai denganaturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literatur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan padapasien diberikan 2×25 mg.

2. Nilai trombosit mengalami penurunan hingga dibawah 100000/mcl. Ini dapat menyebabkanpasien berpotensi mengalami pedarahan. Namun telah dilakukan transfusi trombosit untukmencegah terjadinya perdarahan.

3. Nilai limfosit mengalami peningkatan, ini menandakan bahwa pasien mengalami leukemialimfoblastik.

4. Pasien mengalami konstipasi sehingga diberikan Laxoberon®. Dosis pemakaian telahsesuai dengan dosis anjuran dalam literature.

5. Karena pemberian Cefotaxim dan Gentamicin mengalami kesulitan sehingga digantimenggunakan antibiotic oral yakni Comsporin. Dosis yang diberikan telah sesuai denganyang tertera dalam literatur.

6. Pasien tidak mengalami sesak nafas dan laju pernafasannya juga normal. Sehinggapemberian Profilas® dan Salbuvent® dimungkinkan karena pasien mengalami batuk danpilek yang disebabkan oleh alergi sehingga ditakutkan akan memicu kesulitan bernafas.Dosis pemberian telah sesuai dengan yang dianjurkan dalam literatur.

7. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, dan Prednisone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Analisis DRP kasus 30

Subjectif :No.RM : 01-34-24-82, umur : 3 th, jenis kelamin : perempuan, LLA- L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 9/ 04/ 2008 : 370 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 9/ 04/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 9/ 04/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 9/ 04/ 2008 : 11 kgTinggi badan : tanggal 9/ 04/ 2008 : 88 cmLuas permukaan : tanggal 9/ 04/ 2008: 0,59 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 9/ 04/ 2008:Hb : 14,6 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 2300/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 263000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %

Page 111: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

92

M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan yang sangat jauh dari nilai normalnya. Namun

tidak diketahui apakah pasien mengalami infeksi atau tidak karena tidak tercantum data labyang lengkap.

2. Pasien mengalami ESO kemoterapi yakni stomatitis. Perlu diberikan obat untuk terapistomatitis pada pasien. Hal ini termasuk dalam DRP yakni memerlukan obat tambahan.

3. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, dan Prednisone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :1. Perlu diberikan obat untuk terapi stomatitis pasien. Dapat diberikan Oral Hygiene pada

pasien untuk mengatasi stomatitis.

Analisis DRP kasus 31

Subjectif :No.RM : 01-36-64-22, umur : 4 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1-SRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 27/ 08/ 2008 : 36,50 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 27/ 08/ 2008: 110 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 27/ 08/ 2008: 20 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 27/ 08/ 2008 : 16 kgTinggi badan : tanggal 27/ 08/ 2008 : 99 cmLuas permukaan : tanggal 27/ 08/ 2008: 0,62 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 27/ 08/ 2008:Hb : 11,2 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 2800/ mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 27000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan namun tidak diketahui apakah pasien

mengalami infeksi atau tidak karena tidak tercantum data lab yang mengindikasikan bahwapasien mengalami infeksi atau tidak.

2. Nilai trombosit pasien mengalami penurunan hingga dibawah 100000/mcl. Pasienberpotensi terjadi perdarahan. Sehingga perlu dilakukan transfuse trombosit segera untukmencegah terjadinya perdarahan.

3. Pasien mengalami diare dan diterapi dengan Zink dan Lacto B®. Dosis pemberian telahsesuai dengan yang ada dalam literature.

4. Pasien sedang mengalami diare dan pasien menjalani pengobatan kemoterapi. Maka untukmencegah hal yang tidak di inginkan pasien diberikan Plantacid® untuk melindungilambungya. Dosis yang diberikan telah sesuai dengan literatur.

5. Pasien diberikan Elkana® untuk membantu masa penyembuhan. Dosis yang diberikantelah sesuai dengan yang ada dalam literature.

6. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, LAsp dan Prednisone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Page 112: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

93

Analisis DRP kasus 32

Subjectif :No.RM : 01-34-19-53, umur : 9 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 17/ 03/ 2008 : 36,70 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 17/ 03/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 17/ 03/ 2008: 32x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 17/ 03/ 2008 : 27 kgTinggi badan : tanggal 17/ 03/ 2008 : 126 cmLuas permukaan : tanggal 17/ 03/ 2008: 0,93 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 17/ 03/ 2008:Hb : 9 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 10000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 8000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 8 % (N : 50-65%)L : 7 % (N : 38-42%)M : 3 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan namun tidak terlalu jauh dari nilai normalnya. Perlu

dilakukan transfusi PRC untuk meningkatkan nilai Hb pasien.2. Nilai trombosit pasien turun hingga dibawah 100000/ mcl. Namun telah dilakukan transfusi

trombosit untuk mencegah terjadinya perdarahan.3. Nilai segment yang turun hingga jauh dari nilai normalnya dikarenakan pasien mengalami

neutropenia.4. Nilai limfosit pasien yang mengalami penurunan menandakan bahwa pasien mengalami

leukemia limfoblastik.5. Pasien diberikan kombinasi Cefotaxim dan Gentamicin untuk mencegah agar tak terjadi

infeksi pada pasien. Pemberian Cefotaxim telah sesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulanhingga 12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/ kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×900mg. Pemberian Gentamicin telah sesuai dengan aturan dosis pada anak ≥ 5 th dalamliteratur tertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan pada pasien diberikan 2×65 mg.

6. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, dan Prednisone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Analisis DRP kasus 33

Subjectif :No.RM : 01-35-95-08, umur : 11 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 12/ 07/ 2008 : 37,80 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 12/ 07/ 2008: 120 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 12/ 07/ 2008: 36 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 12/ 07/ 2008 : 18 kgTinggi badan : tanggal 12/ 07/ 2008 : 115 cmLuas permukaan : tanggal 12/ 07/ 2008: 0,64 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 12/ 07/ 2008:

Page 113: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

94

Hb : 8,2 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 143000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 55000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan. Namun telah dilakukan transfusi PRC untuk

meningkatkan nilai Hb pasien.2. Nilai leukosit pasien mengalami peningkatan ini menandakan pasien menderita leukemia.

Sehingga agar pasien tidak mengalami infeksi maka diberikan kombinasi Cefotaxim danGentamicin. Pemberian Cefotaxim telah sesuai aturan dosis pada anak usia 1 bulan hingga12 tahun pada literatur tertera 50-200 mg/ kg BB/ hari, pada pasien diberikan 3×600 mg.Pemberian Gentamicin telah sesuai dengan aturan dosis pada anak ≥ 5 th dalam literaturtertera 2,5 mg/ kg BB/ 8 jam, sedangkan pada pasien diberikan 2×35 mg.

3. Nilai trombosit pasien yang turun hingga dibawah 100000/mcl membuat pasienmengalami perdarahan. Namun telah dilakukan transfusi trombosit untuk mencegahterjadinya perdarahan.

4. Pasien mengalami hiperleukositosis kaki bengkak dan dilakukan manajemenhiperleukositosis dengan menggunakan Allopurinol dan Lasix®. Dosis penggunaan telahsesuai dengan anjuran dosis dalam literature.

5. Pasien mengalami demam dan diberikan Parasetamol. Dosis pemberian telah sesuaidengan yang tertera dalam literature.

6. Pasien mengalami sariawan dan diberikan Oral hygiene dan dosis yang diberikan telahsesuai dengan yang ada dalam literature.

7. Pasien mengalami sesak nafas dan diberikan Salbutamol. Dosis yang diberikan telahsesuai dengan dosis anjuran yang ada dalam literature.

8. Pasien mengalami ISK dan diberikan Ceftazidim. Dosis yang diberikan telah sesuaidengan dosis anjuran dalam literature.

9. Pemberian obat kemoterapi VCR, Mtx, Daunorubicin, dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Analisis DRP kasus 34

Subjectif :No.RM : 01-33-77-68, umur : 8 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 13/ 02/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 13/ 02/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 13/ 02/ 2008: 32 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 13/ 02/ 2008 : 26 kgTinggi badan : tanggal 13/ 02/ 2008 : 125 cmLuas permukaan : tanggal 13/ 02/ 2008: 0,98 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 13/ 02/ 2008:Hb : 10,2 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 6400/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 222000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %

Page 114: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

95

M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan dan pasien mengalami agranulositosis, ini dapat

menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi. Pasien perlu diberikan antibiotik spektrumluas untuk mencegah infeksi. Hal ini termasuk dalam DRP yakni memerlukan obattambahan.

2. Pasien mengalami bronkitis kronis sehingga diberikan Salbuvent®. Dosis pemberian telahsesuai dengan yang dianjurkan dalam literatur.

3. Pasien menderita TBC dan diterapi dengan Rifampicin. Dosis pemberian telah sesuaidengan yang ada dalam literatur.

4. Pasien diberikan Ranitidin karena pasien mendapat terapi Rifampicin yang memiliki efeksamping mengiritasi saluran pencernaan. Dosis yang diberikan telah sesuai dengan aturandosis dalam literatur.

5. Pemberian obat kemoterapi VCR, Daunorubicin, dan Dexamethasone sudah sesuai aturandosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :1. Perlu diberikan antibiotik spektrum luas untuk mencegah terjadinya infeksi.

Analisis DRP kasus 35

Subjectif :No.RM : 01-37-90-98, umur : 11 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA- L1-HRObjectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 19/ 12/ 2008 : 370 C (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 19/ 12/ 2008: 90 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 19/ 12/ 2008: 24 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 19/ 12/ 2008 : 25 kgTinggi badan : tanggal 19/ 12/ 2008 : 140 cmLuas permukaan : tanggal 19/ 12/ 2008: 0,98 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 19/ 12/ 2008:Hb : 10 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 2000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 257000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan yang sangat tajam. Namun tidak tercantum

data lab yang memadai untuk mengetahui apakah pasien mengalami infeksi atau tidak.2. Pasien mengalami diare dan diberikan Zinkid®. Dosis pemakaian sudah sesuai dengan

yang tertera dalam literatur.3. Pasien mengalami muntah dan untuk mengatasinya diberikan Domperidon. Dosis

pemberian telah sesuai dengan yang dianjurkan dalam literatur. Namun apabila sudahtidak terjadi muntah maka sebaiknya penggunaan Domperidon dihentikan.

4. Pemberian obat kemoterapi Mtx, Daunorubicin, LAsp dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Page 115: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

96

Analisis DRP kasus 36

Subjectif :No.RM : 01-35-42-22, umur : 2 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA L2 SR

Objectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 5/ 06/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 5/ 06/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 5/ 06/ 2008: 28 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 5/ 06/ 2008 : 10 kgTinggi badan : tanggal 5/ 06/ 2008 : 74 cmLuas permukaan : tanggal 5/ 06/ 2008: 0,46 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 5/ 06/ 2008:Hb : 9,9 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 15000/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 41000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : - %L : - %M : - %

Assessment :1. Nilai Hb pasien mengalami penurunan namun tidak terlalu jauh dari nilai normalnya dan

sudah dilakukan transfusi PRC untuk meningkatkan nilai Hb.2. Nilai leukosit pasien mengalami peningkatan. Hal ini biasa terjadi pada pasien leukemia

dan pasien mengalami granulositopenia. Pasien diberikan antibiotik Cefixim. Dosispemberian Cefixim telah sesuai dengan dosis anjuran yang ada dalam literatur.

3. Nilai trombosit mengalami penurunan. Perlu segera dilakukan transfusi trombosit karenapenurunan trombosit dibawah 100000/mcl memiliki resiko perdarahan.

4. Pemberian obat kemoterapi Mtx, Daunorubicin, VCR dan Dexamethasone sudah sesuaiaturan dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapi

Plan :-

Analisis DRP kasus 37

Subjectif :No.RM : 01-35-42-22, umur : 2 th, jenis kelamin : laki-laki, LLA L2 SR

Objectif :Tanda vital :Suhu : tanggal 30/ 06/ 2008 : afebris (N : 36-370 C)Nadi : tanggal 30/ 06/ 2008: 100 x/menit (N : 100-120 x/menit)Pernafasan : tanggal 30/ 06/ 2008: 28 x/menitData fisik :Berat badan : tanggal 30/ 06/ 2008 : 10 kgTinggi badan : tanggal 30/ 06/ 2008 : 74 cmLuas permukaan : tanggal 30/ 06/ 2008: 0,46 m2

Pemeriksaan laboratorium hematologi tanggal 30/ 06/ 2008:Hb : 11,8 g/dL (N : 10-16 g/dL)AL : 5100/mm3(N : 9-12.000/mm3)AT : 292000/mm3(N : 200.000-400.000/mcl)S : 60,5 % (N : 50-65%)L : 26,9 % (N : 38-42%)

Page 116: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

97

M : 11,3 % (N : 4-9%)

Assessment :1. Nilai leukosit pasien mengalami penurunan. Tetapi nilai netrofil tidak mengalami

penurunan sehingga pasien tidak mengalami infeksi.2. Pemberian obat kemoterapi VCR, Daunorubicin dan Dexamethasone sudah sesuai aturan

dosis yang ada dalam protokol pengobatan kemoterapiPlan :-

Page 117: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

98

Page 118: EVALUASI DRP (DRUG RELATED PROBLEM) PERESEPAN …repository.usd.ac.id/17071/2/058114117_Full.pdf · PENGOBATAN KEMOTERAPI PADA PASIEN LEUKEMIA TIPE LLA (LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT)

99

BIOGRAFI

Penulis skripsi yang berjudul Evaluasi DRP (Drug

Related Problem) Peresepan Pengobatan Kemoterapi

Pada Pasien Leukemia Tipe LLA (Leukemia

Limfoblastik Akut) Pada Fase Induksi Di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Pada Tahun 2008 mempunyai nama

lengkap Oktavia Dhina Ertanti. Penulis dilahirkan di

Yogyakarta, tanggal 29 Oktober 1986. Penulis

merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Suyanto

dan Ibu Tuti Ernawati. Penulis telah mengenal bangku sekolah pada tahun 1991 di

TK Kanisius Sang Timur Yogyakarta, pada tahun 1993 melanjutkan Sekolah

Dasar di SD Kanisius Sang Timur Yogyakarta. Pada tahun 1999 Penulis

melanjutkan ke SLTP Negeri 1 Yogyakarta, kemudian pada tahun 2002

melanjutkan ke SMA Negeri 6 Yogyakarta. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan

pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis

aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan, salah satunya JMKI (jaringan

mahasiswa kesehatan Indonesia). Menjadi panitia kegiatan bakti sosial yang

diadakan oleh JMKI dan menjadi panitia seminar yang diadakan oleh JMKI.