Etika Dan Hukum Dalam Reproduksi

ETIKA DAN HUKUM DALAM REPRODUKSIDr. Suhair Quzwain, SpOG

Free template from www.brainybetty.com

Etika dan Hukum Pengakhiran KehamilanEtika dan Hukum Pengaturan KehamilanKekerasan pada wanita


Pengakhiran Kehamilan

Pengakhiran kehamilan< 20 minggu abortus> 20 minggu partus

Masalah etik yg mendasari batas otonom dan hak wanita Hak Reproduksi sebagai HAM


ABORTUSAbortus provokatus atau Induced abortion euthanasiaAbortus criminalis?

* Dasar sistem etika * Dasar hukum


Definisi AbortusPengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau viable yaitu kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 g atau usia kehamilan 20 minggu. (WHO/FIGO 1998 : 22 minggu)


Pembagian AbortusSpontan (spontaneous abortion) Abortus imminenAbortus insipienAbortus inkomplitAbortus komplitMissed abortionAbortus habitualisBlighted ovumAbortus infeksiosa Buatan (induced abortion, abortus provokatus)Abortus terapeticusAbortus criminalis


Permintaan terminasi kehamilan muda

Kepanikan :1. Kehamilan akibat perkosaan2. Janin dengan defek berat3. Ibu dgn rw/ medis menyiksa anaknya4. Distres emosional Konsep abortion on demand( justifikasi )


Sejarah Ilmu FalsafahYunani & Roma terminasi untuk kontrol populasi

Phytagoras, Hippocrates tidak setuju Sumpah Hippocrates

Fletcher pandangan kepribadian (personhood) setuju

Ajaran Islam indikasi medis, dari ibu atau janin


Status JaninPokok persoalan : hak janin hak wanita hamil

Status janin Personhood a human person fetus as a patient


ACOG 1987 indikasi medis abortus terapetikus Jika kehamilan diteruskan akan mengancam jiwa ibu atau memberikan efek serius terhadap kesehatan ibu.Jika kehamilan merupakan akibat perkosaan atau incest.Jika kehamilan akan menghasilkan janin dengan deformitas fisik yang berat atau retardasi mental.


Abortus dari segi etika dan hukumAS dan negara maju berhak akan privacy kehamilan sebelum usia 22 mgg legal abortion Asia Tenggara 4,2 juta aborsi per tahun 2500 berakhir kematian14-16% kematian maternal o.k. aborsi Indonesia(2000): 2 juta aborsi


Adakah Hak Reproduksi sebagai HAM seorang wanita di Indonesia?

Etika HukumAgamaBudaya


Dra. Maria Ulfah AnshorKetua Umum Fatayat NU, penerima Saparinah Sadli Award tahun 2003 penelitian Fiqh Aborsi Alternatif untuk Penguatan Hak-hak Reproduksi Perempuanpenelitian literatur dari empat mazhab fikih: Maliki, Hanafi, Syafii, dan Hambali


Pandangan etis terhadap abortus provocatusLafal Sumpah Dokter Saya akan menghormati setiap hidup insani dari saat pembuahan.

Kode Etik Kedokteran Indonesia Bab II butir 7d:Seorang dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani.


Pada penjelasan butir 7dAbortus provokatus sebagai pengobatan satu-satunya jalan menolong jiwa ibu

Keputusan abortus provocatus therapeuticus Minimal 2 dokter (+direksi RS) Persetujuan tertulis dari yang bersangkutan, suami dan keluarga terdekatDi suatu rumah sakit cukup sarana


Agama

Islam, aborsi yang dilakukan setelah penyawaan (bada nafkhi al-ruh) diharamkansebelum penyawaan (qabla nafkhi ar-ruh) perbedaan

Fatwa MUI Mei 2005perkosaan dan incest < 40 hari.


Pandangan hukum terhadap abortus provocatus Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 346-349Undang-Undang Kesehatan nomor 23/1992 Pasal 15


Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)Pasal 346: Seorang wanita yang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana paling lama empat tahun.

Pasal 347: Ayat (1). Barang siapa dengan sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lam dua belas tahunAyat (2). Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.


Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)Pasal 348: Ayat (1). Barangsiapa dengan sengja mengugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana paling lama lima tahun enam bulan.Ayat (2). Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 349: Jika seorang tabib, dukun beranak atau tukang obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditntukan dalam pasal itu dapat ditambah sepertiga dan ia dapat dipecat dari jabatan yang digunakan untuk melakukan kejahatan.


Undang-Undang Kesehatan nomor 23/1992 Pasal 15Ayat (1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.

Ayat (2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan:Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut.Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli.Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami dan keluarga.Pada sarana kesehatan tertentu


Dimana posisi dokter?


Documents

Etika Dan Hukum Dalam Reproduksi