256
EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA NASABAH BANK BRI SYARIAH KCP JATIWARINGIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) OLEH : Nanda Pipit Nurjannah NIM : 1112046100029 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016/1437H

EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

  • Upload
    lyque

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA

NASABAH BANK BRI SYARIAH KCP JATIWARINGIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.Sy)

OLEH :

Nanda Pipit Nurjannah

NIM : 1112046100029

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016/1437H

Page 2: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH
Page 3: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH
Page 4: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH
Page 5: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

iii

ABSTRAK

NANDA PIPIT NURJANNAH. 1112046100029. Efektivitas Produk

Pembiayaan Mikro Produktif Terhadap Nasabah Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin. Program Strata Satu (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah,

Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 1437/2016 M.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Efektivitas Pembiayaan Mikro

pada Nasabah PT Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin dan menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan nasabah pembiayaan mikro selama

pembiayaan berlangsung. Analisis data menggunakan perhitungan manual dengan

rumus standar deviasi dan mean (rata-rata nilai) tiap kelompok pernyataan untuk

mengetahui persepsi atau penilaian nasabah terhadap efektivitas pembiayaan mikro di

Bank BRI Syariah serta analisis regresi linear berganda menggunakan software SPSS

17.0 untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasabah selama

masa pembiayaan. Angket ini terdiri atas 6 kategori pernyataan dan terdapat 4

variabel yang dianalisis, yaitu variabel pendapatan nasabah setelah mendapatkan

pembiayaan sebagai variabel dependent, sedangkan variabel independent terdiri atas

pendapatan nasabah sebelum pembiayaan, pokok angsuran dan margin.

Hasil dari penelitian meperlihatkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan dengan pendapatan usaha

nasabah sebelum pembiayaan, besar pembiayaan, pokok angsuran dan margin dan

diketahui bahwa 99,5% pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan dapat

dijelaskan oleh pendapatan usaha nasabah sebelum pembiayaan, besar pembiayaan,

pokok angsuran dan margin yang diberikan Bank BRI Syariah. Sedangkan sisanya

(100%-95,5%= 4,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus rasio efektivitas

diperoleh nilai koefisien efektivitas sebesar 92,5% yang berarti bahwa produk

pembiayaan mikro produktif Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin sangat efektif

dalam peningkatan pendapatan usaha nasabah.

Kata Kunci : Pembiayaan mikro produktif, Korelasi Pearson, Regresi Linear

Berganda, Uji T-test, Asumsi Klasik, Rasio Efektivitas

Pembimbing : Rizqon Halal Syah Aji, M. Si

Page 6: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW serta kepada keluarga dan

para sahabat-Nya, semoga kelak kita termasuk kedalam umat yang mendapatkan

Syafaat dari beliau di hari akhir kelak.

Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “Efektivitas Produk Pembiayaan

Mikro Produktif pada Nasabah Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin” telah

dapat penulis selesaikan. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program

Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pada dasarnya dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat

banyak kesulitan. Akan tetapi dengan adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai

pihak. Alhamdulillah penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit

bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini antara lain kepada:

Page 7: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

v

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum yang saya hormati yang telah memimpin Fakultas Syariah dan

Hukum.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak Dr. Abdurrauf, M.A selaku ketua dan

sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada

seluruh mahasiswa prodi Muamalat.

3. Bapak Moch Bukhori Muslim, Lc selaku dosen pembimbing akademik yang

memberikan motivasi dan membimbing penulis dari semester awal hingga

penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan yang sangat berguna, serta akhlak yang tidak ternilai harganya.

5. Bapak Rizqon Halal Syah Aji, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu, pengarahan dan motivasi serta memberikan ilmu

yang sangat berharga bagi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak Musta’an selaku Unit Head Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin,

Bapak Daniel dan Bapak Lukman selaku pelaksana marketing mikro dan

seluruh pihak PT Bank BRI Syariah khususnya Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin yang telah bersedia membantu dalam penelitian. Para responden

yang telah menyediakan waktunya untuk berpartisipasi untuk penelitian ini.

7. Petugas pengawas perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum, petugas

pengawas perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

Page 8: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

vi

membantu penulis dalam memberikan fasilitas penyediaan literatur penulisan

skripsi ini.

8. Kedua orang tua saya Sugiyono dan Ngadiah yang selalu memberikan

kekuatan dalam do’a dan sujudnya. Serta dukungan baik materi, moral dan

kesabarannya menunggu terselesaikannya skripsi ini. Serta adik saya

Muhammad Alim Bayu Aji Nursyid. Semoga Allah selalu memberikan

rahmat dan kasih sayangnya kepada kalian.

9. Keluarga Perbankan Syariah A angkatan 2012 yang selama kurun waktu

kurang lebih empat tahun telah menjadi sahabat dalam menuntut ilmu. Cen9ek

4l4y : Meyda, Nisa, Tisa, Rinrin, Zila, Adila, Rahma, Eka, Leni dan Dhiba

yang menjadi pelipur lara dan tempat berbagi. I miss you all so much, indeed.

Thank you for the advantures. Teman seperjuangan pulang pergi Bekasi-

Ciputat Maulana Hasanudin. Teman-teman fighter Lisma, Suci, Lolita, dan

Rizky Napwansyah yang tak kenal bosan menjadi teman diskusi dan sharing.

10. Sahabat sedari bangku SMA Ana Sukriah dan Tyara S Pratiwi terimakasih

atas waktu dan support kalian. Especially sesesorang yang dalam 3 tahun ini

menjadi teman bertengkar dan sharing, Ulong Peni Rahmadani terimakasih

atas pelajaran hidup yang telah diberikan .

11. Keluarga besar KKN SHARE 2015: Annisa, Meyda, Enung, Dityan, Bilqis,

Novi, Dwi, Tessa, Karina, Deni, Agung, Abdul, Bang Rosi, Faisal, Ulong

Peni, Zae dan Gustiawan yang selalu memberi semangat untuk penulis.

Terima kasih telah menjadi keluarga kecil yang hangat.

Page 9: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

vii

12. Terutama yang sangat membantu saya dan mensupport saya dalam

penyelasaian skripsi ini, Thaufik Syawaludin. Dear, you never tired to guide

me and want to see me success.

13. Who have filled my 3 years of ups and downs. My cutie little paws, Nano.

Without you, I won’t be able to release the stress, terima kasih untuk kasih

sayang dan waktu yang kalian berikan.

14. Serta seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, karenanya dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran

untuk penyempurnaan penulisan-penulisan di masa mendatang. Akhir kata,

harapan penulis semoga Allah SWT memberiikan keberkahan bagi semua

pihak yang membantu dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jakarta, 13 September 2016

Nanda Pipit Nurjannah

Page 10: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ ii

ABSTRAK ................................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................................... 9

C. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

E. Sistematika Penulisan ...................................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................. 13

A. Landasan Teori ............................................................................................................... 13

1. Pengertian Efektivitas ................................................................................................ 13

2. Tolok Ukur Efektivitas .............................................................................................. 14

3. Mekanisme Efektivitas .............................................................................................. 17

4. Efektivitas Pembiayaan Sistem Syariah .................................................................... 17

5. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Ketidakefektifan Pembiayaan Sistem Syariah .. 19

B. Pendapatan Nasabah ........................................................................................................ 22

C. Margin .............................................................................................................................. 25

D. Pembiayaan ...................................................................................................................... 26

1. Pengertian Pembiayaan ............................................................................................. 26

2. Jenis-Jenis Pembiayaan Bank Syariah....................................................................... 29

3. Pembiayaan Murabahah ............................................................................................ 34

E. UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) ................................................................. 38

1. Pengertian UMKM .................................................................................................... 38

2. Kriteria UMKM ......................................................................................................... 40

F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu .............................................................................. 42

Page 11: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

ix

G. Kerangka Pemikiran......................................................................................................... 46

H. Dasar Perumusan Hipotesis ............................................................................................. 47

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................ 48

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................ 48

1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................................. 48

2. Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 49

3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 51

4. Teknik Pengolahan Data ........................................................................................... 55

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................................................... 56

1. Variabel Indpenden ................................................................................................... 56

2. Variabel Dependen .................................................................................................... 57

C. Teknik Analisis Data........................................................................................................ 57

1. Analisis Deskriptif ..................................................................................................... 57

2. Instumen dan Uji Instrumen Penelitian ..................................................................... 59

a. Uji Validitas ........................................................................................................ 59

b. Uji Reabilitas ...................................................................................................... 59

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................................... 61

a. Uji Normalitas ..................................................................................................... 61

b. Uji Multikolinearitas ........................................................................................... 62

c. Uji Autokorelasi .................................................................................................. 63

d. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................................... 64

4. Uji Statistik ................................................................................................................ 65

a. Regresi Linear Berganda..................................................................................... 65

b. Analisis Pengaruh Secara Parsial (Uji t) ............................................................. 66

c. Analisis Pengaruh Secara Simultan (Uji F) ........................................................ 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 68

A. Analisis Deskriptif ........................................................................................................... 68

1. Deskripsi Responden ................................................................................................. 68

2. Uji Validitas .............................................................................................................. 72

3. Uji Reabilitas ............................................................................................................. 74

4. Deskripsi Tanggapan Responden .............................................................................. 75

Page 12: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

x

5. Analisis Efektivitas Berdasarkan Tanggapan Responden ......................................... 89

B. Analisis Asumsi Klasik .................................................................................................... 93

1. Uji Normalitas ........................................................................................................... 93

2. Uji Multikolinearitas ................................................................................................. 95

3. Uji Autokorelasi ........................................................................................................ 96

4. Uji Heteroskedastisitas .............................................................................................. 97

C. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................................................... 99

1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................................ 99

2. Analisis Pengaruh Secara Simultan (Uji F) .............................................................. 100

3. Analisis Pengaruh Secara Parsial (Uji t) .................................................................. 101

4. Perhitungan Rasio Efektivitas .................................................................................. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 107

A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 107

B. SARAN ........................................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 111

LAMPIRAN................................................................................................................................ 115

Page 13: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data perkembangan Usaha, Mikro, Kecil, Menengah dan Besar ..................... 3

Tabel 1.2 Perkembangan kelembagaan Perbankan Syariah per Juni 2015 ...................... 6

Tabel 3.1 Interpretasi korelasi dari Guilford .................................................................... 60

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................................ 69

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia........................................................................... 70

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan ....................................................... 71

Tabel 4.4 Profesi Utama Nasabah .................................................................................... 72

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ........................................................................................... 73

Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas .......................................................................................... 74

Tabel 4.7 Syarat dalam mengajukan pembiayaan ............................................................ 75

Tabel 4.8 Tahap dalam mengajukan pembiayaan ............................................................ 75

Tabel 4.9 Biaya administrasi pembiayaan ....................................................................... 76

Tabel 4.10 Dana pinjaman untuk modal usaha ................................................................ 76

Tabel 4.11 Pengelolaan modal sesuai dengan kaidah bisnis ............................................ 77

Tabel 4.12 Pembiayaan sesuai dengan kebutuhan usaha ................................................. 77

Tabel 4.13 Besar pembiayaan mencukupi usaha ............................................................. 78

Tabel 4.14 Besar pembiayaan memenuhi kebutuhan pengembangan usaha ................... 78

Tabel 4.15 Omzet usaha cukup untuk melunasi angsuran ............................................... 79

Tabel 4.16 Pendapatan usaha meningkat setelah mendapatkan pembiayaan .................. 79

Tabel 4.17 Margin tergolong ringan ................................................................................ 80

Tabel 4.18 Pembagian keuntungan tidak merugikan nasabah ......................................... 80

Tabel 4.19 Nasabah masih mendapatkan keuntungan setelah bagi hasil ......................... 81

Tabel 4.20 Pembiayaan mikro BRI Syariah meningkatkan bahan baku .......................... 81

Tabel 4.21 Adanya kenaikan jumlah konsumen setelah mendapatkan pembiayaan ....... 82

Tabel 4.22 Jangka waktu pelunasan angsuran tergolong lama ........................................ 82

Tabel 4.23 Nasabah tidak dapat membayar angsuran tepat waktu .................................. 83

Tabel 4.24 Nasabah tidak pernah terlambat membayar angsuran.................................... 83

Page 14: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

xii

Tabel 4.25 Nasabah tidak pernah membayar denda keterlambatan angsuran ................. 84

Tabel 4.26 Kemampuan nasabah membayar angsuran semakin besar ............................ 84

Tabel 4.27 Pokok angsuran cicilan tergolong ringan ....................................................... 85

Tabel 4.28 Pokok angsuran cicilan tidak mengganggu perkembangan usaha ................. 85

Tabel 4.29 Selama membayar angsuran nasabah dapat memenuhi kebutuhan lain ........ 86

Tabel 4.30 Fasilitas pembiayaan memberikan manfaat kepada nasabah ......................... 86

Tabel 4.31 Omzet usaha nasabah meningkat setelah pembiayaan ................................... 87

Tabel 4.32 Keuntungan usaha nasabah meningkat setelah pembiayaan .......................... 87

Tabel 4.33 Program pembiayaan mikro BRI Syariah meningkatkan perekonomian

nasabah ............................................................................................................................. 88

Tabel 4.34 Pembiayaan berdampak pada kesejahteraan nasabah .................................... 88

Tabel 4.35 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................................... 99

Tabel 4.36 Analysis Of Variance (ANOVA) .................................................................. 100

Tabel 4.37 Coefficients Regresi ...................................................................................... 102

Page 15: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Teori ................................................................................. 46

Gambar 4.1 Hasil uji normalitas menggunakan output histogram ................................... 94

Gambar 4.2 Hasil uji normalitas menggunakan output Grafik P-Plot ............................. 94

Gambar 4.3 Hasil uji heteroskedastisitas dengan grafik Scatterplot ................................ 98

Page 16: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan masalah mendasar yang dihadapi oleh

banyak negara di dunia terutama negara-negara berkembang seperti

Indonesia. Kondisi kemiskinan Indonesia semakin parah akibat krisis

ekonomi pada tahun 1998. Namun ketika pertumbuhan ekonomi yang

sempat menurun akibat krisis dapat teratasi dan dapat dipulihkan,

kemiskinan tetap saja sulit untuk ditanggulangi. Salah satu prasyarat

keberhasilan penuntasan kemiskinan adalah dengan cara mengidentifikasi

kelompok sasaran dan wilayah sasaran dengan tepat. Program penuntasan

dan pemulihan nasib orang miskin tergantung dari langkah awal yaitu

ketetapan mengidentifikasi siapa yang dikatakan miskin dan dimana dia

berada. Aspek di mana “si miskin” dapat ditelusuri melalui si miskin itu

sendiri serta melalui pendekatan-pendekatan profil wilayah atau karakter

geografis.1

Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk

miskin per september 2015 menunjukkan angka 28,51 juta jiwa atau

bertambah 780 ribu orang dibanding September 2014 yang sebesar 27,73

juta orang. Padahal standar yang diterapkan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) masih jauh di bawah standar penduduk miskin Bank Dunia yang

1 Sagir Soeharsono, Masalah Ekonomi Indonesia. (Bandung: Angkasa, 2007) h.127

1

Page 17: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

2

berstandar pada konsep Purchasing Power Purity yaitu masyarakat yang

penghasilannya dibawah 2 dolar perhari. Sementara standar penduduk

miskin BPS adalah penduduk yang penghasilannya di bawah Rp211.000

per bulan.2

Salah satu upaya penanggulangan kemiskinan adalah dengan

memutus mata rantai kemiskinan melalui pemberdayaan kelompok dengan

pengembangan microfinance, yakni suatu model penyediaan jasa

keuangan bagi masyarakat yang memiliki usaha pada sector paling kecil

yang tidak dapat mengakses bank karena berbagai keterbatasannya.3 Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok pelaku

ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti mampu

menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam

negeri, sehingga sangat membantu dalam upaya mengurangi

pengangguran. Karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam

mengahasilkan tenaga kerja yang produktif, sebagai bagian dari

dinamikanya UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui

investasi dan perubahan teknologi dan sering diyakini bahwa UKM

memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas daripada usaha besar.4

Tabel 1.1. menunjukkan peningkatan perkembangan usaha mikro,

kecil, menengah, dan besar di Indonesia.

2 Berita Resmi Statistik diakses pada tanggal 20 januari 2016 dari http://www.bps.go.id 2 Euis Amalia. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran Lkm dan Ukm Di

Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.2. 4 Berry, A,E.Rodriquez, dan H.Sandeem,”Smaal and Medium Enterprises Dynamics in Indonesia”,

Bulletin of Indonesian Economic Studies 37 (3), 2001, hlm.363-384 dalam Euis Amalia Keadilan Distributif

Dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran Lkm dan Ukm Di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.9.

Page 18: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

3

Tabel 1.1.

Data Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar

Periode Tahun 2012 – 2013

No. Kelompok

Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah

(Unit)

Presentase

(%)

Jumlah

(Unit)

Presentase

(%)

1 Usaha Mikro

(UMi)

55.856.176 98,79 57.189.393 98,77

2 Usaha Kecil

(UK)

629.418 1,11 654.222 1,13

3 Usaha Menengah

(UM)

48.997 0,09 52.106 0,09

4. Usaha Besar

(UB)

4.968 0,01 5.066 0,01

Sumber :Depkop 2016

Tabel 1.1. Terlihat perkembangan UMKM di tahun 2012-2013

dengan selisih jumlah 1.333.217 di unit Usaha Mikro (UMi), 24.803 di

unit Usaha Kecil (UK), 3.110 di unit Usaha Menengah (UM), dan 98 di

unit Usaha Besar (UB).5 Hingga saat ini dari jumlah 48,9 juta pelaku usaha

di Indonesia, 99.98% merupakan UMKM dan sektor ini menyerap

sebanyak 85.4 juta lebih tenaga kerja atau menyangga 96.18% dari total

jumlah pekerja di Indonesia.

Namun UMKM masih menghadapi berbagai masalah antara lain

rendahnya kualitas SDM dan produktifitas, kesulitan akses terhadap pasar

teknologi dan informasi, serta dalam hal permodalan. Selain itu kelompok

masyarakat miskin di Indonesia adalah mayoritas muslim dan bekerja

disektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang bersifat

informal. Kelompok ini masih menerapkan manajemen tradisonal dan

dinilai belum bankable sehingga untuk dapat mengakses permodalan

dibutuhkan lembaga keuangan alternatif. Lembaga keuangan alternatif

5 http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm/

Page 19: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

4

adalah lembaga pendanaan yang mengakar di tengah-tengah masyarakat,

dimana proses penyaluran dananya dilakukan secara sederhana, murah,

dan cepat dengan prinsip keberpihakan kepada masyarakat kecil dan

berasaskan keadilan. Walaupun lembaga keuangan Mikro Syariah telah

banyak berkembang di Indonesia karena dianggap mampu menanggulangi

masalah permodalan yang di alami pengusaha kecil mikro. Pemerintah

telah membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor usaha

mikro yaitu dengan mengeluarkan program berupa Kredit Usaha Rakyat

(KUR) bagi masyarakat yang ingin membuka atau memulai usaha

khususnya di sektor usaha mikro. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)

dilaksanakan oleh bank-bank pemerintah seperti Bank Rakyat Indonesia

Syariah yang mempunyai misi mengembangkan sektor UMKM dengan

kemudahan akses permodalan yang diberikan.

Produk pembiayaan mikro BRI Syariah dibagi atas tiga kategori

yaitu: Mikro 25iB dengan plafon batas mulai Rp5 juta sampai dengan 25

juta tanpa jaminan, Mikro 75iB dengan plafon batas mulai Rp5 juta

sampai dengan Rp75 juta dengan agunan dan Mikro 500iB dengan plafon

lebih dari 75 juta sampai dengan Rp 500 juta.6 Ketiga kategori tersebut

dilakukan dengan skema jualbeli (Murabahah). Diharapkan melalui

program tersebut UMKM di Indonesia memiliki akses tetap dalam

memperoleh permodalan karena tanpa akses yang tetap pada lembaga

keuangan alternatif maka hamper seluruh rumah tangga miskin akan

menggantungkan pembiayaan pada kemampuan sendiri yang sangat

6 http://www.brisyariah.co.id/pembiayaan-mikro

Page 20: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

5

terbatas atau pada kelembagaan keuangan informal yang membatasi

kelompok miskin untuk berpartisipasi dan mendapat manfaat dari kegiatan

pembangunan.

Bank BRI Syariah sebagai salah satu Bank Nasional yang

menyediakan layanan untuk mendukung dunia usaha. Terutama bagi

kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pembiayaan mikro

adalah pembiayaan bersifat produktif kepada nasabah/calon nasabah

perorangan/badan usaha. Pembiayaan Mikro BRI Syariah menyediakan

pinjaman kepada pelaku usaha kecil sesuai dengan ketentuan yang berlaku

yakni pinjaman dapat diberikan untuk usaha-usaha yang jelas dan dikelola

oleh pelaku usaha yang baik dan pihak BRI Syariah sebagai penyedia

modal akan melakukan survei dengan penilaian kepada calon peminjam

terhadap prospek usaha yang dilakukan. Produk pembiayaan mikro BRI

Syariah ini bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi ekonomi

masyarakat menjadi lebih baik.7

7 www.brisyariah.co.id

Page 21: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

6

Tabel 1.2.

Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah

(Per Juni 2015)

Kelompok

Bank

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

BUS 3 3 5 6 11 11 11 11 12 12

UUS 20 26 27 25 23 24 24 23 22 22

BPRS 105 114 131 138 150 155 158 163 163 161

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2015

Tabel 1.2. Menunjukkan perkembangan bank syariah berdasarkan

statistik perbankan syariah dari tahun ke tahun secara kuantitas,

pencapaian perbankan syariah sungguh membanggakan dan terus

mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Jika pada tahun 2005

berdasarkan data statistik perbankan syariah yang dipublikasikan oleh

Bank Indonesia hanya ada 3 Bank Umum Syariah, 19 Unit Usaha Syariah

dan 92 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, maka pada 2015 jumlah bank

syariah telah mencapai 34 unit yang terdiri atas 12 BUS dan 22 UUS.

Selain itu, jumlah BPRS telah mencapai 161 unit pada periode yang

sama.8

Bank Umum Syariah (BUS) merupakan Bank Syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berfungsi

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi:

Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah, Deposito

berjangka berdasarkan prinsip mudharabah. Melakukan penyaluran dana

8Data Statistik Perbankan Syariah Januari 2015 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-

statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/statistik-perbankan-syariah-januari-2015.aspx

Page 22: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

7

melalui: Transaksi Jual-beli berdasarkan prinsip Mudharabah, Istisna,

Ijarah, Salam, dan lain-lainnya. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan

prinsip: Mudharabah, Musyarakah. Pembiayaan lain berdasarkan prinsip:

Rahn & Qardh dan melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di

bidang perbankan dan sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan kegiatan-kegiatan yang dilarang yaitu: Melakukan kegiatan

usaha dalam bentuk valuta asing, melakukan penyertaan modal dan

melakukan usaha perasuransian.9

Bermacam-macam produk yang disediakan Bank Syariah untuk

masyarakat, salah satu dari produk Bank Syariah adalah mendistribusikan

pembiayaan. Produk-produk berbasis syari’ah memiliki kelebihan

karakteristik dari bank konvensional terkait dengan fleksibilitas dalam

memberikan pembiayaan, seperti kredit atau pembiayaan yang diberikan

kepada sektor pertanian, industri, perdagangan barang dan jasa. Produk-

produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut

bunga dalam berbagai bentuk karena riba dan menetapkan uang sebagai

alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan. Pembiayaan

dipahami sebagai pendanaan yang dilakukan untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh

orang lain.10

Kualitas pembiayaan sangat berpengaruh terhadap efektivitas

pendapatan yang diharapkan. Oleh sebab itu, kualitas harus dijaga, agar

9 Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, dan Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah:

Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.22. 10 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: AMP YKPN, 2000, Cet. Ke-1, h.304

Page 23: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

8

jangan sampai menjadi pembiayaan bermasalah yang akibatnya bukan saja

menyebabkan tidak efektivitasnya pendapatan, tetapi lebih dari itu akan

menyebabkan kerugian Bank Syariah karena tidak terbayarnya kembali

dana bank syariah yang ditanam dalam pembiayaan itu.

Sebagaimana diketahui, pembiayaan oleh Lembaga Keuangan

Syariah, misalnya Bank Syariah dikatakan efektif apabila dapat

mendorong kinerja atau mengembangkan usaha nasabah yang dibiayai

oleh Bank Syariah tersebut dan efektifitas pembiayaan pada sektor usaha

mikro sendiri berkaitan dengan nisbah bagi hasil yang ditetapkan apakah

memberatkan pihak nasabah atau tidak, perkembangan usaha nasabah

yang menerima pembiayaan kemudahan akses nasabah untuk

mendapatkan pembiayaan dan tingkat pengembalian pembiayaan.

Lalu bagaimana dengan program produk pembiayaan mikro Bank

BRI Syariah? Apakah program produk pembiayaan mikro tersebut efektif

dalam meningkatkan perkembangan usaha nasabah? Dan bagaimana

dampaknya dalam meningkatkan perkembangan usaha nasabah?

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penyusunan skripsi ini

penulis mengangkat judul “EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN

MIKRO PRODUKTIF PADA NASABAH BANK BRI SYARIAH

KCP JATIWARINGIN”.

Page 24: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi

permasalahan yang akan di teliti pada penyaluran pembiayaan mikro Bank

BRI Syariah KCP Jatiwaringin, di antaranya:

1. Prosedur dalam pembiayaan mikro bankable atau tidak.

2. Faktor-faktor yang akan diteliti pengaruhnya terhadap perkembangan

usaha nasabah selama mendapatkan pembiayaan, yaitu penghasilan

nasabah sebelum mendapatkan pembiayaan, besar pembiayaan (plafon),

pokok angsuran dan margin.

3. Tingkat Pengembalian

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah pada

nasabah yang mengajukan pembiayaan mikro sektor produktif, periode

yang diambil mulai dari April 2015 sampai dengan Juni 2016 dan faktor

yang mempengaruhi perkembangan usaha nasabah setelah mendapatkan

pembiayaan dan prosedur dalam pembiayaan mikro di bank BRI Syariah

KCP Jatiwaringin.

Kemudian dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan

membantu dalam pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas produk pembiayaan mikro produktif terhadap

perkembangan usaha nasabah?

2. Berapa besar dampak pembiayaan terhadap perkembangan usaha

nasabah?

Page 25: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

10

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui tingkat keefektivan penyaluran pembiayaan

mikro berdasarkan penilaian oleh nasabah pembiayaan.

2) Untuk mengetahui dampak pembiayaan terhadap perkembangan

usaha nasabah.

b. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dari segi akademis atau teoritis adalah:

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan bagi pembaca skripsi ini dan bagi pribadi peneliti.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi

penelitian sejenis dan dapat menjadi bahan perbandingan dari

penelitian yang telah ada.

Manfaat penelitian ini dari segi praktis adalah:

1) Membantu memberikan bahan masukan bagi pemerintah dalam

penyaluran pembiayaan bagi usaha mikro melalui perbankan

syariah.

2) Dapat meningkatkan kinerja bank terutama dalam hal

perbaikan mekanisme penyaluran pembiayaan mikro sehingga

pembiayaan tersebut efektif dan dapat meningkatkan peran

bank sebagai lembaga intermediary.

Page 26: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

11

3) Menambahkan informasi bagi masyarakat tentang pembiayaan

sektor usaha mikro pada bank syariah.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada BUKU PEDOMAN

PENULISAN SKRIPSI yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Masing-masing bab akan dibagi ke dalam sub-sub bab dengan penyusunan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang

masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metode penelitian, review studi

terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini akan disajikan teori efektivitas, pengertian

pembiayaan, jenis-jenis pembiayaan Bank Syariah dan

pengertian sektor usaha dan kriterianya.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang penjelasan mengenai jenis

penelitian, jenis dan sumber data, objek penelitian, metode

pengumpulan data, teknik pengolahan data, definisi

Page 27: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

12

operasional variabel beserta pengukurannya serta metode

analisis data yang akan digunakan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini terdapat analisis deskriptif berupa tabel

deskripsi umum responden, tabel profesi utama responden,

uji validitas untuk mengetahui valid atau tidaknya

instrumen penelitian, uji reliabilitas untuk mengetahui

tingkat ketepatan suatu instrument dan tabel tanggapan

responden dengan metode frekuensi relatif berisi skor yang

diperoleh berdasarkan pendapat nasabah pembiayaan mikro

tentang pembiayaan yang didapatkan lalu menggunakan

analisis standar deviasi dengan mean. Pada bab ini juga

dijabarkan uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastis, dan analisis regresi linier berganda untuk

mengetahui besaran hubungan dan pengaruh dari variabel-

variabel yang ada.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dan saran-

saran yang dikemukakan dari pembahasan.

Page 28: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Efektivitas

Menurut KBBI, Efektivitas berasal dari kata efektif, termasuk

adjektiva, yaitu kelas kata yang menjelaskan nominal atau pronominal,

yang bermakna :

a. Ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya)

b. Manjur atau mujarab (tentang obat)

c. Dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha, tindakan)

d. Mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan)11

Menurut T. Hani Handoko, mengatakan bahwa suatu pekerjaan

dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit

keluaran (output) dan suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu

pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran

yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang

telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan

terlebih dahulu.

Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas erat kaitannya

dengan efisiensi. Efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar

(doing the right things) dan efektivitas merupakan kemampuan untuk

11 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka,1997), h.250.

13

Page 29: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

14

memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.12

Jadi dapat disimpulkan bahwa sesuatu dikatakan efektif apabila

mudah diplikasikan dan mempunyai dampak positif bagi tercapainya suatu

tujuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Selain itu

hasil penilaian efektivitas ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

menentukan keputusan dimasa mendatang. Hasan Sadili menjelaskan

bahwa efektivitas bermakna menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan.

Suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Secara

ideal, efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti.

Misalnya usaha X 60% efektif dalam pencapaian tujuan Y.13

Pembiayaan merupakan fungsi intermediary dari bank syariah,

yaitu memberikan atau menyalurkan dana dari pihak yang memiliki dana

kepada pihak yang membutuhkan dana. Dalam rangka menjalankan fungsi

intermediary yaitu berupa pembiayaan, diperlukan suatu perencanaan yang

efektif sehingga pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah tepat guna

dan tepat sasaran.

2. Tolok Ukur Efektivitas

Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas

perencanaan, yaitu mencakup kegunaan, ketepatan dan obyektivitas, ruang

12 T.Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPPE,1998), edisi II, h.7. 13 Alfiah.“Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah dalam

Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”.(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.18-19.

Page 30: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

15

lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas, dan ketepatan waktu.14

Dengan

melihat pengertian efektivitas tersebut, maka dalam mencapai efektivitas

atau efisiensi haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun ukuran-ukuran

sebagai berikut:

a. Berhasil guna, yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah

dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan

waktu yang ditetapkan.

b. Ekonomis, yaitu untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian

efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan waktu, ruangan

dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya

pemborosan serta penyelewengan.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yaitu untuk membuktikan

bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan

dengan setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung

jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu pelaksanaan kerja dibagi

berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang

tersedia.

e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya yaitu wewenang

harus seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari adanya

dominasi oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.

14 Sujadi F.X, O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, (Jakarta: CV. Masagung, 1990),

cet ketiga, h.36-39

Page 31: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

16

f. Prosedur kerja yang praktis, yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan

kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis

pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan

kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang

dapat dilaksanakan dengan lancar.

Adapun menurut T. Hani Handoko, beberapa kriteria dapat

digunakan untuk menilai efektifitas perencanaan, yaitu mencakup:

a. Kegunaan; agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-

fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,

berkesinambungan, dan sederhana.

b. Ketepatan dan objektivitas; rencana-rencana harus dievaluasi untuk

mengetahui apakah jenis, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai

keputusan dan kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila

didasarkan atas informasi yang tepat.

c. Ruang lingkup; perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip

kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi.

d. Efektivitas biaya; efektivitas biaya perencanaan dalam perencanaan

dalam hal ini adalah menyangkut waktu, usaha, dan aliran emosional.

e. Akuntabilitas; ada dua aspek perencanaan: 1) tanggung jawab atas

pelaksanaan perencanaan dan 2) tanggung jawab atas implementasi

rencana. Suatu perencanaan harus mencakup keduanya.

Page 32: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

17

f. Ketepatan waktu; berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan

dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai

perbedaan waktu.15

3. Mekanisme Efektivitas

Menurut Paul E.Mott mekanisme dalam pencapaian suatu kerja

yang efektif adalah merumuskan dan mengembangkan sarana mengukur

efektivitas organisasi yang mempengaruhi tingkat efektivitas itu berkaitan

langsung dengan:16

a. Kemampuan menyesuaikan diri dan keluwesan.

b. Produktivitas dikaitkan dengan kuantitas, kualitas dan efisiensi.

c. Kepuasan kerja

d. Kemampuan berniaga

e. Pencarian sumber dana

4. Efektivitas Pembiayaan Sistem Syariah

Efektivitas pembiayaan sistem syariah dengan prinsip mudharabah

maupun musyarakah tercermin dari pemilik modal dan pengelola modal

(nasabah) itu sendiri. Menurut Admiral dalam Hidayat menyatakan bahwa

15 T.Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE Yogyakarta,2003), edisi 2, h.103-105. 16 Paul E.Mott, “The Characteristics of Effektivitas Organization”(New York : Halper and Row,

1972), h.20.

Page 33: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

18

efektivitas pembiayaan dari sisi pengelola modal (nasabah) berdasarkan

beberapa parameter, yaitu:17

a. Prosedur pembiayaan yang menunjukkan kemudahan bagi calon

nasabah untuk memahaminya.

b. Persyaratan pembiayaan yang menunjukkan kesanggupan/kemudahan

bagi calon nasabah pembiayaan untuk memenuhinya, termasuk ada

atau tidak adanya jaminan.

c. Waktu pencairan/realisasi yang menunjukkan kecepatan bank syariah

untuk mewujudkan pembiayaan yang diajukan.

d. Lokasi bank yang menunjukkan kemudahan bagi nasabah untuk

mengakses sumber permodalan yang disediakan.

e. Dampak pembiayaan yang menunjukkan tingkat kemantapan

pembiayaan.

Jika dilihat dari sisi pengelola modal, efektivitas pembiayaan bagi

hasil dengan prinsip mudharabah dan musyarakah adalah dapat

diukurmelalui penyaluran dana. Hal ini terkait dengan sejauh mana pihak

pemilik modal menyalurkan pembiayaan dengan sistem syariah, artinya

semakin banyak dana yang disalurkan, maka pembiayaan sistem syariah

tersebut semakin efektif.

Efektivitas pembiayaan menurut Hamid dapat diukur dengan cara

melihat kemantapan prosedur pembiayaan berdasarkan faktor-faktor

sebagai berikut :18

17 Menurut Admiral dalam Hidayat, 2005, Efektivitas Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada BMT

Keponteren Hubbul Wathan, Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor, Bogor

Page 34: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

19

a. Jumlah nasabah yang menunjukkan bahwa sistem pembiayaan dapat

diterima dan mampu menjangkau secara luas.

b. Keragaman mata pencaharian nasabah yang menunjukkan fleksibilitas

prosedur pembiayaan yang dijalankan.

c. Frekuensi pinjaman nasabah, sebagai tingkat keseringan nasabah

dalam mengambil pembiayaan.

d. Frekuensi tunggakan, sebagai tingkat keseringan nasabah dalam

menunggak pembayaran dalam suatu proses peminjaman.

e. Pelayanan pembiayaan, sejauh mana tingkat pelayanan yang

dilakukan, mulai dari pengajuan pembiayaan sampai realisasi

pembiayaan.

Jadi, keberhasilan suatu program keuangan tidak hanya dilihat dari

jumlah pembiayaan yang didapat disalurkan oleh lembaga keuangan yang

bersangkutan, tetapi juga dilihat dari tingkat pengembalian karena tingkat

pengembalian pembalian pembiayaan akan mempengaruhi program

keuangan selanjutnya.

5. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Ketidakefektifan Pembiayaan

Sistem Syariah

Jika dilihat dari segi ketidakefektifannya, menurut Yumanita

bahwa beberapa pakar telah mengidentifikasi sumber-sumber penyebab

18 Pendapat Hamid dalam Hidayat, 2005, Efektivitas Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada BMT

Keponteren Hubbul Wathan, Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor, Bogor

Page 35: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

20

tidak efektifnya pembiayaan system syariah dapat dilihat dari empat aspek,

yaitu :19

1) Internal lembaga keuangan syariah,

a. Kualitas sumber daya insani (SDI) yang belum memadai untuk

menangani, memproses, memonitor, menyelia dan mengaudit

beberapa proyek syariah.

b. Lembaga Keuangan Syariah belum dapat menanggung resiko

besar, karena belum memiliki bentuk keahlian yang dibutuhkan

untuk memproses, memonitor, menyelia bagi hasil.

c. Kompetisi ketat dengan bank konvensional memaksa bank

syariah harus menyediakan pembiayaan alternatf yang beresiko

lebih kecil.

d. Tidak dapat membiayai proyek jangka panjang, karena rumit

dan makan waktu dari sisi prosedur, kurangnya pengalaman

dan keahlian SDI dan kurangnya penggunaan dana akibat

modal tertanam untuk jangka waktu lama.

e. Tidak dapat membiayai usaha kecil, karena tidak adanaya

personal guatantee maupun collateral.

2) Nasabah

a. Sebagian nasabah penyimpan/peminjam bersifat risk averse,

karena belum terbiasa dengan kemungkinan rugi dan sudah

terbiasa dengan sistem bunga.

19 Ascarya, dan D. Yumanita, “Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi Hasil di Perbankan

Syariah Indonesia”, Jurnal Perbankan Syariah Volume 20, No. 4 (September 2005)

Page 36: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

21

b. Moral hazard, karena pengusaha enggan menyampaikan

laporan keuangan/laba yang sebenarya untuk menghindar pajak

dan untuk menyembunyikan keuntungan yang sebenarnya.

c. Permintaan pembiayaan masih kecil dari nasabah

3) Regulasi

a. Kurangnya dukungan dari regulator karena tidak melakukan

inisiatif-inisiatif untuk mengadakan perubahan-perubahan

peraturan dan institusional yang diperlukan untuk mendukung

bekerjanya sistem perbankan dengan baik.

b. Tidak adanya institusi pendukung untuk mendorong

penggunaan bagi hasil.

c. Tidak adanya prosedur operasional yang seragam.

4) Pemerintah dan institusi lain.

a. Tidak ada kebijakan pendukung yang mendorong penggunaan

pembiayaan bagi hasil untuk proyek-proyek pemerintah.

b. Perlakuan pajak yang tidak adil, yang memperlakukan

keuntungan sebagai objek pajak sedangkan bunga bebas dari

pajak.

c. Pasar sekunder instrumen keuangan syariah belum ada,

sehingga menyulitkan bank untuk menyalurkan atau

mendapatkan akses likuiditas.

Page 37: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

22

B. Pendapatan Nasabah

Pendapatan dalam lmu ekonomi teoritis adalah hasil yang diterima,

baik berupa uang maupun lainnya atas penggunaan kekayaan (jasa

manusia). Dijelaskan pula bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan

faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Selain itu

pendapatan adalah pendapatan uang yang diterima dan diberikan kepada

subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu

berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha

perorangan dan pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang

bergantung pada jenis pekerjaannya.

Dijelaskan pula oleh Djojohadikusumo Sumitro, bahwa Pendpatan

menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi

oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang

sama pada akhir periode keadaan semula.20

Pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Pendapatan permanen (permanent income) adalah pendapatan yang

selalu diterima pada setiap periode tertentu dan dapat diperkirakan

sebelumnya, misalnya pendapatan dari gaji atau upah. Pendapatan ini

juga merupakan pendapatan yang diperoleh dari semua faktor yang

menentukan kekayaan.

2. Pendapatan sementara (transitory income) adalah pendapatan yang

tidak bisa diperkirakan.

20 Djojohadikusumo Sumitro, Sejarah Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

1990), h.25

Page 38: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

23

Pengertian yang dijelaskan oleh Winardi tentang pendapatan

merupakan pendapatan tingkat hidup yang dapat dinikmati oleh individu

dimasyarakat dan juga pendapatan masyarakat yang nantinya akan

digunakan untuk mengembalikan pinjaman bagi yang melakukan

pinjaman. Pendapatan masyarakat tersebut sebagai sumber penghasilan

dari berbagai macam jenis pekerjaan, seperti pegawai negeri, wiraswasta,

petani, pengusaha, pengrajin dan seniman.21

Pada umumnya pengaruh

pendapatan terhadap permintaan adalah positif dalam arti bahwa kenaikan

pendapatan akan menaikkan permintaan. Hal ini terjadi apabila barang

tersebut merupakan barang superior atau normal, ini seperti efek selera dan

efek banyaknya pembeli yang mempunyai efek positif. Begitu sebaliknya

pada kasus barang interior, maka kenaikan pendapatan justru menurunkan

pendapatan.22

Konsumen selalu berusaha untuk dapat memenuhi segala

kebutuhannya dengan melakukan usaha tambahan agar dapat membantu

menambah pendapatannya. Berbagai cara dilakukan masyarakat mulai dari

investasi sederhana sampai dengan investasi bermodal besar. Sehingga

dampaknya pada sektor moneter adalah permohonan modal usaha dan

investasi akhirnya semakin tinggi, maka permohonan modal tersebut, akan

mengarah kepada permohonan pembiayaan ke lembaga keuangan syariah

yang semakin meningkat.

21 Winardi, Pengantar Ekonomi, (Jakarta: Gahlia Indonesia, 2001), h.56

22 Widayat, Metode Penelitian Pemasaran, (Malang: UMM, 2004), h.47.

Page 39: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

24

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan adalah:

1. Kesempatan kerja yang tersedia, semakin banyak kesempatan kerja

yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh

dari hasil kerja tersebut.

2. Jenis pekerjaan, terdapat banyak jenis pekerjaan yang dapat dipilih

seseorang dalam melakukan pekerjaannya untuk mendapatkan

penghasilan.

3. Kecakapan dan keahlian, dengan bekal kecakapan dan keahlian yang

tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang pada

akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.

4. Motivasi/dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan, semakin

besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin besar

pula penghasilan yang diperoleh. Selain itu juga lokasi bekerja yang

dekat dengan tempat tinggal dan kota akan membuat seseorang lebih

semangat untuk bekerja.

5. Keuletan kerja, pengertian keuletan dapat disamakan dengan

ketekunan, keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan.

Bila saat menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan

sebagai bekal untuk meneliti ke arah kesuksesan dan keberhasilan.

6. Banyak sedikitnya modal yang digunakan, besar kecilnya usaha yang

dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal

Page 40: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

25

yang dipergunakan. Suatu usaha yang besar akan dapat memberikan

peluang yang besar pula terhadap pendapatan yang akan diperoleh.23

C. Margin

Margin adalah persentase tertentu yang ditetapkan per tahun,

perhitungan margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam

setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin secara bulanan maka

ditetapkan 12 bulan.24

Pada umumnya, nasabah melakukan pembayaran

secara angsuran.Margin merupakan penyeimbang dari modal kerja atau

investasi yang dimanfaatkan oleh mitra.

Margin digunakan agar terjadinya keadilan dalam memperoleh

keuntungan baik pihak mitra maupun pihak lembaga. Dapat disimpulkan

bahwa margin adalah persentase tertentu yang di tetapkan (harian, bulanan

dan tahunan) agar tercapai keadilan dalam memperoleh keuntungan baik

bagi pihak lembaga maupun mitra. Penetapan nisbah bagi hasil

pembiayaan ditentukan dengan mempertimbangkan referensi tingkat

margin keuntungan dan perkiraan tingkat keuntungan bisnis atau proyeksi

yang di biayai.

Tingkat biaya pembiayaan (margin keuntungan) berpengaruh

terhadap jumlah permintaan pembiayaan syariah. Bila tingkat margin

keuntungan lebih rendah dari pada rata-rata suku bunga perbankan

nasional, maka pembiayaan syariah semakin kompetitif. Dalam hal

23

Ratna Sukmayanti, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2008), h.117 24 Adiwarman Karim, Bank Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo.2013) hlm.280.

Page 41: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

26

penghitungan jumlah margin keuntungan senantiasa mempertimbangkan

jangka waktu pembiayaan. Semakin lama jangka waktu pembiayaannya,

maka semakin besarlah margin keuntungan yang diminta oleh pihak Bank.

D. Pembiyaan

1. Pengertian Pembiayaan

Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan selain melakukan

kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat, juga akan menyalurkan

dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Istilah

kredit banyak dipakai dalam sistem perbankan konvensional yang berbasis

pada bunga (interest based). Sedangkan dalam perbankan syariah dikenal

dengan istilah pembiayaan (financing) yang berbasis pada keuntungan riil

yang dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit sharing)25

.

Menurut Muhammad, pembiayaan, secara luas, berarti pendanaan

yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. Dalam arti

sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada

nasabah.26

25 Abdul Ghofur Anshori. Perbankan Syariah di Indonesia. (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, Mei 2007). Cet. I, h.98. 26 Muhammad. Manajemen Bank Syariah. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.304.

Page 42: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

27

Menurut Rifaat Ahmad Abdul Karim dalam M. Syafi’i Antonio,

pengertian pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.27

Sedangkan pasal 1 ayat 25 Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, pengertian

pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijara muntahiya bittamlik;

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna;

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.28

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah,

UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai atau diberi

fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Al-Harran (1999)

dapat dibagi tiga:29

27 Muhammad Syafi‟i Antonio.Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. (Jakarta:

Gema Insani, 2001). Cet.1, h.160. 28 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU_21_08_Syariah.pdf pasal 1 ayat 25. 29 Ascarya.Akad & Produk Bank Syariah. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h.122.

Page 43: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

28

1) Return bearing finance, yaitu bentuk pembiayaan yang secara

komersial menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung

risiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan.

2) Return free financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk

mencari keuntungan yang lebih ditujukan kepada orang yang

membutuhkan (poor), sehingga tidak ada keuntungan yang dapat

diberikan.

3) Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang memang

diberikan kepada orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak

ada klain terhadap pokok dan keuntungan.

Hal senada terkait pembiyaan juga terdapat pada buku oleh M.

Syafi’i Antonio. Menurut sifat penggunaannya pembiayaan dapat dibagi

menjadi dua30

.

1. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun

investasi.

2. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi

dua hal berikut:31

30 Muhammad Syafi‟i Antonio.Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, h.160. 31 Muhammad Syafi‟i Antonio, h. 160.

Page 44: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

29

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan: peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu

jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan

kualitas atau mutu hasil produksi dan untuk keperluan perdagangan

atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

2. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-

barang (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya

dengan itu.

2. Jenis- Jenis Pembiayaan Bank Syariah

Produk-produk pembiayaan bank syariah dapat menggunakan

empat pola yang berbeda :32

a. Pola bagi hasil, untuk investment financing:

Musyarakah adalah perjanjian di antara para pemilik dana/modal

untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu

dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal

berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola

dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian

keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

telah disepakati sebelumnya.

32 Ascarya, Akad &Produk Bank Syariah, h.123-124.

Page 45: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

30

b. Pola jual beli, untuk trade financing:

Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara dan nasabah dimana

Bank Syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan

kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar

harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang

disepakati antara Bank Syariah dan nasabah.

Salam adalah perjanjian jual-beli barang dengan cara pemesanan

dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran terlebih dahulu.

c. Pola sewa, untuk trade financing:

Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu

tertentu melalui pembayaran sewa.

Ijarah muntahiya bittamlik adalah perjanjian sewa menyewa suatu

barang yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang dari

pihak yang memberikan sewa kepada pihak penyewa.

d. Pola pinjaman, untuk dana talangan:

Qardh atau talangan adalah penyediaan dana atau tagihan antara

Bank Syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak

peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan

dalam jangka waktu tertentu.

Pembiayaan pada Bank Syariah terdiri atas berbagai macam jenis

yaitu pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif. Pembiayaan

produktif terdiri atas pembiayaan modal kerja syariah dan pembiayaan

investasi syariah.

Page 46: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

31

1. Konsep Modal Kerja

Konsep modal kerja mencakup tiga hal, yaitu :33

a. Modal Kerja (working capital assets)

Modal kerja adalah modal lancar yang dipergunakan untuk

mendukung operasional perusahaan pada setiap harinya sehingga

perusahaan dapat beroperasi secara normal dan lancar.

b. Modal Kerja Bruto (gross working capital)

Modal kerja bruto (gross working capital) merupakan

keseluruhan dari jumlah aktiva lancar (current assets). Pengertian

modal kerja bruto didasarkan pada jumlah atau kuantitas dana yang

tertanam pada unsur-unsur aktiva lancar.

c. Modal Kerja Netto (net working capital)

Modal kerja netto (net working capital) merupakan

kelebihan aktiva lancer atas utang lancar. Dengan konsep ini,

sejumlah tertentu aktiva lancar harus digunakan untuk kepentingan

pembayaran utang lancer dan tidak boleh dipergunakan untuk

keperluan lain.

2. Penggolongan Modal Kerja

Berdasarkan penggunaannya modal kerja dapat diklasifikasikan

menjadi 2 (dua) golongan, yaitu :34

33 Adiwarman A. Karim. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010). Ed. IV, h.231 34 Adiwarman A. Karim. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.232

Page 47: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

32

a. Modal kerja permanen

Modal kerja permanen berasal dari modal sendiri atau dari

pembiayaan jangka panjang. Sumber pelunasan modal kerja

permanen berasal dari laba bersih setelah pajak ditambah dengan

penyusutan.

b. Modal kerja musiman

Modal kerja musiman bersumber dari modal jangka pendek

dengan sumber pelunasan dari hasil penjualan barang dagangan,

penerimaan hasil tagihan termin, atau dari penjualan hasil

produksi. Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) tergolong pembiayaan produktif yaitu pembiayaan

modal kerja. Berdasarkan pemenuhan kebutuhan, pembiayaan

modal kerja dibagi menjadi dua, yaitu pembiayaan modal kerja

peningkatan produksi dan pembiayaan modal kerja untuk

perdagangan.

1. Pembiayaan modal kerja peningkatan produksi

Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-

komponen alat likuid (cash), piutang dagang (receivables), dan

persediaan (inventory) yang umumnya terdiri dari bahan baku

(raw material), persediaan barang setengah jadi (work in

process) dan persediaan barang jadi (finished goods). Oleh

karena itu pembiayaan modal kerja merupakan salah satu

kombinasi dari pembiayaan likuiditas (cash financing),

Page 48: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

33

pembiayaan piutang (receivable financing) dan pembiayaan

persediaan (inventory financing).35

2. Pembiayaan Modal Kerja Untuk Perdagangan.

a. Perdagangan Masal

Dalam perdagangan masal, yaitu perdagangan yang

dilkukan dengan target pembeli siapa saja yang datang

membeli barang yang telah disediakan di tempat penjual,

baik pedagang eceran (retailer) maupun pedagang besar

(whole seller), pada umumnya perputaran modal kerjanya

(working capital turnover) sangat tinggi. Pedagang harus

memiliki persediaan yang cukup. Untuk pembiayaan modal

kerja jenis ini, skema yang teepat adalah mudharabah.

b. Perdagangan Berdasarkan Pesanan

Perdagangan ini tidak dilakukan atau diselesaikan di

tempat penjual, karena pada umumnya merupakan bentuk

perdagangan antar kota, antar pulau atau antar negara.

Pembeli memesan barang-barang yang dibutuhkan kepada

penjual berdasarkan contoh barang dan harganya. Biasanya

pembeli hanya akan membayar apabila barang yang dipesan

telah diterima untuk menghindari risiko ketidaksesuaian

barang yang dipesan.

35 Zainul Arifin. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, h.201

Page 49: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

34

3. Pembiayaan Murabahah

Murabahah atau disebut juga ba’bitsmanil ajil. Kata murabahah

berasal dari kata ribhu (keuntungan).Sehingga murabahah berarti saling

menguntungkan. Secara sederhana murabahah berarti jual beli barang

ditambah keuntungan yang disepakati.36 Jual beli murabahah secara

terminologis adalah pembiayaansaling menguntungkan yang dilakukan

oleh shahib al-mal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi

jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengadaan barang dan harga jual

terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi shabib al-

mal dan pengembaliannya dilakukan secara tunai atau diangsur.

Jadi murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual

dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty

contracts karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate profit-

nya (keuntungan yang ingin diperoleh).

1) Dasar Hukum Murabahah

a. Al-Qur’an

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri sendiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena

gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama

dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari

36 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012), h.136.

Page 50: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

35

Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya

dahulu menjadi miliknya. Dan urusannya (terserah) kepada

Allah.Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,

mereka kekal didalamnya.” (Qs. Al-Baqarah 275).

b. Al-Hadist

“Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasulullah SAW

bersabda,“Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli

secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum

dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu

Majah).

2) Rukun dan Syarat Murabahah

a) Rukun Murabahah

1. Ba’i (penjual), 2. Musytari (pembeli), 3. Mabi’ (Barang/objek),

4. Tsaman (harga), 5. Sighat (ijab dan qabul)

b) Syarat Murabahah

Syarat yang harus dipenuhi dalam transaksi murabahah

meliputi hal-hal sebagai berikut:37

1. Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah

dimiliki (hak kepemilikan telah berada ditangan si penjual).

Artinya, keuntungan dan risiko barang tersebut ada pada

37 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012), hlm.137.

Page 51: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

36

penjual sebagai konsekuensi dari kepemilikan yang timbul dari

akad yang sah. Ketentuan ini sesuai dengan kaidah, bahwa

keuntungan yang terkait dengan risiko dapat mengambil

keuntungan.

2. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal dan

biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan dalam jual beli pada

suatu komoditas, semuanya harus diketahui oleh pembeli saat

transaksi. Ini merupakan suatu syarat sah murabahah.

3. Adanya informasi yang jelas tentang keuntungan, baik nominal

maupun persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai

salah satu syarat sah murabahah.

4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli apabila terjadi cacat

atas barang sesudah pembelian.

5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya pembelian dilakukan secara utang.

a. Aplikasi Murabahah dalam Lembaga keuangan Syariah

Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan berupa talangan

dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa

dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya

pada waktu jatuh tempo. Bank memperoleh margin keuntungan dari

transaksi jual beli antara bank dengan pemasok dan antara bank

dengan nasabah Model pengembalian talangan dana seluruhnya pada

Page 52: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

37

waktu jatuh tempo biasanya diberikan kepada objek pembiayaan yang

tidak segera menghasilkan seperti misalnya untuk kebutuhan traktor

petani tidak mungkin dibayar kembali sebelum tanamannya

menghasilkan.

Dalam praktek perbankan, bank bertindak sebagai penjual,

sedangkan nasabah bertindak sebagai pembeli. Setelah ada kata

kesepakatan melalui negosiasi dengan berbagai persyaratan yang

diajukan oleh bank kepada nasabah maka kedua pihak harus

menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Harga jual

dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat

berubah selama berlakunya akad.

Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara

pembayaran cicilan (bi tsamanajil). Dalam transaksi ini barang

diserahkan segera setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan

secara tangguh.38

b. Risiko Transaksi Murabahah

1. Default atau kelalaian nasabah yang sengaja tidak membayar

angsuran.

38 Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), Pembiayaan Murabahah dalam “Buku Saku

Perbankan Syariah”. h.30.

Page 53: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

38

2. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang

dipasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. bank

tidak bisa mengubah harga jual tersebut.

3. Penolakan nasabah barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh

nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam

perjalanan sehingga tidak mau menerimanya. Karena itu sebaiknya

dilindungi dengan asuransi. kemungkinan lain karena nasabah

merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan.

Bila bank telah menandatangani kontrak pembelian dengan

penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan

demikian, bank mempunyai risiko untuk menjualnya kepada pihak

lain.

4. Karena bai’ al-murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah.

Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut,

termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk

default akan besar.

E. UMKM (Usaha, Kecil, Mikro dan Menengah)

1. Pengertian UMKM (Usaha, Kecil, Mikro, dan Menengah)

Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam

perekonomian Indonesia memiliki sumbangan yang sangat positif,

diantaranya dalam menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang dan

Page 54: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

39

jasa, serta pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan

nasional.dengan peranan usaha kecil, mikro dan menengah tersebut, posisi

UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi sangat penting.

Pembahasan tentang UMKM meliputi pengelompokan jenis usaha,

yaitu jenis industri skala kecil menengah (ISKM) dan perdagangan skala

kecil dan menengah (PSKM).Karena dengan pengelompokannya pada

akhirnya terfokus pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan

diletakkan pada kemampuan pengembangan ISKM dan PSKM.

Adapun pengertian UMKM di berbagai negara tidak selalu sama

dan bergantung pada konsep yang digunakan oleh negara tersebut. oleh

karena itu pengertian UMKM ternyata berbeda antar satu negara dan

negara lainnya. Dalam pengertiannya mencakup dua aspek, yaitu aspek

tenaga kerja dan aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga kerja

yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut (range of the member

of employes).

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008

Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pengertian dari keempat

sektor usaha mikro, kecil, menengah dan besar adalah :

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

Page 55: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

40

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

d. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh

badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan lebih besar dari Usaha Menengah yang meliputi usaha

nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing

yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

2. Kriteria UMKM (Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah)

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6 menyebutkan kriteria usaha mikro,

kecil, dan menengah:39

39 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah.

Page 56: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

41

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) samapi dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Page 57: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

42

d. Kriteria sebagaimana dimaksud nilai nominalnya dapat diubah sesuai

dengan perkembangan perekonomian yang diatur dengan Peraturan

Presiden.40

F. Tinjauan (Review) Terdahulu

No.

Identitas

Penelitian

Penelitian Terdahulu

Pembeda

1.

Peneliti :

Try Prasetyo

Skripsi, Jurusan

Perbankan Syariah

Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas

Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2011

Judul :

“Produk Pembiayaan

Warung Mikro di Bank

Syariah Mandiri

Cabang Depok Kelapa

Dua”

Metode Penelitian :

Penelitian Kualitatif

Deskriptif.

Hasil Penelitian :

Berdasarkan penelitian ini

diperoleh hasil strategi yang

dilakukan dalam

mengembangkan produk

pembiayaan warung mikro

diantaranya memberikan

pelayanan kepada nasabah

dengan sebaik mungkin,

melakukan promosi dan

sosialisasi yang lebih efektif

kepada masyarakat,

pemanfaatan event dan acara

Perbedaan dengan

penelitian sekarang

adalah dari tujuan

penelitian. Penelitian

sekarang untuk

mengetahui

efektivitas

penyaluran

pembiayaan

mikro yang terdapat

di

Bank BRI Syariah

(Program

Pembiayaan Mikro)

berdasarkan persepsi

nasabah. Efektivitas

40 Wawancara dengan Musta’an, Kepala Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin, 23 Juli

2015.

Page 58: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

43

pameran untuk

mempromosikan produk

kepada masyarakat,

mengadakan pelatihan bagi

SDM yang ada dibagian

warung mikro untuk

meningkatkan kemampuan

teknis, memberikan edukasi

yang komperhensif kepada

masyarakat mengenai produk

pembiayaan yang ada di bank

syariah.

yang dimaksud

adalah

dengan melihat

perkembangan usaha

nasabah dan tingkat

pengembalian

setelah

mendapatkan

pembiayaan .

2.

Peneliti :

Dewi Puspita Sari,

Skripsi, Jurusan

Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas

Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta

Judul :

“Efektivitas Produk

Pembiayaan Warung

Mikro terhadap

Perkembangan Usaha

Metode Penelitian :

Penelitian Kuantitatif.

Hasil Penelitian :

Berdasarkan penelitian ini

diperoleh hasil yang

signifikan antara pendapatan

usaha nasabah setelah

pembiayaan dengan

pendapatan usaha nasabah

sebelum pembiayaan, lama

nasabah menekuni usaha,

besar plafon yang diberikan

BSM dan besar angsuran.

Perbedaan penelitian

Dewi Puspita Sari

dengan penelitian

sekarang adalah

Penelitian sekarang

menitikberatkan

pada

Efektivitas

pembiayaan

berdasarkan persepsi

nasabah tersebut.

Efektivitas yang

dimaksud adalah

Page 59: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

44

Nasabah Studi Kasus

PT Bank Syariah

Mandiri Cabang

Ciputat”. Jakarta 2013

Dan diketahui bahwa 97,6%

pendapatan usaha nasabah

setelah pembiayaan dapat

dijelaskan oleh pendapatan

usaha nasabah sebelum

pembiayaan, lama nasabah

menekuni usaha, besar plafon

yang diberikan BSM dan

besar angsuran. Sedangkan

sisanya (100%-97,6%=2,4%)

dijelaskan oleh sebab – sebab

lain. Berdasarkan perhitungan

dengan menggunakan rumus

rasio efektivitas diperoleh

nilai koefisien efektivitas

sebesar 95%yang berarti

bahwa produk pembiayaan

warung mikro Bank Syariah

Mandiri KC Ciputat sangat

efektif dalam peningkatan

pendapatan usaha nasabah.

dengan

melihat dampak

pembiayaan mikro

terhadap

perkembangan

usaha nasabah.

Dengan

lokasi penelitian

pada

Bank BRI Syariah

KCP Jatiwaringin

Pondok Gede

Bekasi.

3.

Peneliti :

Qonitah Lutfiyah,

Skripsi, Jurusan

Pengembangan

Masyarakat Islam,

Metode Penelitian :

Penelitian Kualitatif .

Hasil Penelitian :

Berdasarkan Penelitan ini

diperoleh hasil efektif karena

Perbedaan penelitian

Qonitah Lutfiyah

dengan penelitian

sekarang adalah

Penelitian sekarang

Page 60: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

45

Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam

Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Judul :

“Efektivitas Program

Pembiayaan Usaha

Kecil Mikro BMT

(Baitul Maal Wa

Tamwil) Usaha Mulya

di Kelurahan Kota Baru

Bekasi Barat”

telah mencapai tujuannya.

Dengan adanya program

pembiayaan usaha kecil

mikro ini, para anggota atau

nasabah sangat terbantu, baik

itu untuk permodalan

usahanya, maupun dalam

mengangsur pinjamannya

yang tidak menggunakan

system riba, melainkan

dengan system syariah Islam

yaitu bagi hasil yang sesuai

dengan nisbah yang

disepakati, keuntungan selisih

harga jual, dan ujrah atau

upah. Sehingga para anggota

dan nasabah dapat

bermuamalah secara nyaman,

penuh berkah dan terhindar

dari praktik ribawi (Rentenir).

Selain itu juga para nasabah

mengalami peningkatan

perekonomiannya setelah

mendapatkan program

tersebut. Sehingga kehidupan

para anggota atau nasabah

menjadi sejahtera dan

menggunakan

metode pendekatan

kuantitatif yang

berdasarkan pada

orientasi hasil

jumlah (kuantitas)

pada objek Bank

BRI Syariah.

Berbeda dengan

penelitian Qonitah

Lutfiyah yang

menggunakan

pendekatan kualitatif

pada objek BMT.

Page 61: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

46

terbebas dari jerat

kemiskinan.

G. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1.

Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

1. : Variabel dependen (terikat)

: Variabel independen (bebas)

: Analisis regresi liner berganda

Pembiayaan Pada Bank BRI

Syariah

Pembiayaan Produktif Pada Bank

BRI Syariah

Pendapatan Sebelum Pembiayaan

Besar Pembiayaan

Pokok Angsuran

Margin Bagi Hasil

Perkembangan

Usaha Nasabah

Pembiayaan

Mikro dari Segi

Pendapatan

Page 62: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

47

H. Perumusan Hipotesis

Hipotesis yang dapat disusun dari penelitian yang berjudul

“Efektivitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif Pada Nasabah Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin”, adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Ha : Terdapat pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Kriteria pengujian hipotesis :

1. Jika Sig probabilitas > 0,05 : H0 diterima, menolak Ha.

2. Jika Sig Probabilitas < 0,05 : Ha diterima, menolak H041

41 Iim Qo‟imuddin. Suplemen 2.pdf.(T.t. T.p. T.th.), h.9.

Page 63: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Jenis dan Sumber Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,

menurut Sugiyono metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan filsafat positif, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.42

Pada penulisan laporan peneliti menggunakan jenis metode

penelitian kuantitatif yang berdasarkan pada orientasi hasil jumlah

(kuantitas). Metode kuantitatif adalah salah satu model menemukan

kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang

luas dengan populasi tanpa atau menggunakan sampel dalam jumlah

besar.43

. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif analisis.

42 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas, 2009), h.14. 43 Ipah Farihah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h.39.

48

Page 64: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

49

untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata agar

tercitanya penelitian yang valid.44

Adapun jenis data yang penulis ambil

dan digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu :

a. Data Primer

Data primer data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

organisasi yang menerbitkannya atau menggunakannya.45

Untuk data

primer bersumber dari nasabah dan pihak Bank BRI Syariah untuk

mengetahui efektivitas penyaluran pembiayaan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah

jadi, dan sudah dikumpulkan. Dalam hal ini penulis memperoleh data

atau informasi melalui sumber-sumber bacaan, seperti buku-buku

referensi, jurnal, bahan bacaan yang diperoleh dari internet, dan lain

sebagainya.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian Kepustakaan yang dilakukan berdasarkan sumber-

sumber yang diperoleh dari literature yang membahas mengenai

pengukuran efektivitas suatu produk pembiayaan di Bank Syariah serta

dampaknya terhadap perkembangan usaha nasabah.

44 Consuello G Sevilla. Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta: UII Press, 1993), h.35. 45 Soeratno dan Lincolin Arsyad.Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. (Yogyakarta:

Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,2003), h.76.

Page 65: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

50

b. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan untuk mendapatkan data-data dan

informasi, penulis turun langsung ke obyek penelitian yaitu lembaga

yang diteliti. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1) Interview (wawancara)

Cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap mata

langsung antara yang bertugas mengumpulkan data dengan orang

yang menjadi sumber data atau obyek penelitian. Interview

dilakukan dengan wawancara pihak-pihak yang terlibat dalam

penelitian ini.

2) Kuesioner

Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar

pertanyaan secara langsung kepada responden agar memperoleh

data yang relevan. Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner

dilakukan oleh peneliti kepada nasabah produk pembiayaan mikro

Bank BRI Syariah. Selain itu pengambilan data dan penyebaran

kuesioner juga dilakukan dengan bantuan dari pihak Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin kepada nasabah pembiayaan mikro.

c. Dokumentasi

Mengumpulkan data berdasarkan data-data yang diperoleh

dengan cara mengumpulkan data berdasarkan laporan-laporan yang

terkait dengan masalah penelitian ini.

Page 66: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

51

3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1) Populasi

Populasi ialah suatu keseluruhan pengamatan yang menjadi

perhatian kita.46

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah produk

pembiayaan Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.

2) Sampel Penelitian

Adapun teknik yang diambil dalam penelitian ini menggunakan

teknik non probability sampling, dengan metode Sampling Purposive.

Teknik ini dilakukan karena pemilihan anggota sampelnya berdasarkan

pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan dan

masalah penelitian.47

Elemen populasi yang dipilih sebagai sampel

dibatasi pada elemen-elemen yang dapat memberikan informasi

berdasarkan pertimbangan tersebut.

Penentuan jumlah sampling atau responden yang dijadikan

sebagagai obyek penelitian adalah responden yang mengajukan

pembiayaan mikro produktif atau untuk pengembangan usaha (modal

kerja atau investasi). Untuk daftar nasabah pembiayaan mikro dari

bulan April 2015 sampai bulan Juni 2016 terdapat 374 orang total

nasabah yang terdaftar sebagai nasabah pembiayaan mikro.

46 Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2001), h.9 47 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2014), h.66

Page 67: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

52

Untuk nasabah yang berdomisili dekat dengan Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin, pengisian angket dilakukan dengan cara

mendatangi tempat tinggal nasabah. Sedangkan untuk nasabah yang

berdomisili jauh dari Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin, pengisian

dilakukan dengan cara menghubungi nasabah yang bersangkutan

melalui telepon. Selain dengan kedua cara tersebut, mayoritas

pengisian angket oleh nasabah dilakukan di tempat penelitian yaitu di

Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.

Responden dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1. Responden merupakan nasabah yang mengambil pembiayaan

mikro khusus untuk tujuan produktif.

2. Responden merupakan nasabah yang mengambil program

Pembiayaan Usaha Mikro (PUM) dan Kredit Usaha Rakyat

(KUR).

3. Periode yang diambil dalam pembiayaan mikro adalah mulai dari

April 2015 sampai dengan juni 2016.

4. Nasabah pembiayaan harus memiliki alamat yang jelas dan

memiliki nomor kontak yang dapat dihubungi.

5. Diutamakan nasabah yang berdomisili dekat dengan Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin mengingat terdapat keterbatasan.

6. Keterbatasan dalam pengambilan sampel berhubungan dengan

waktu, tenaga, biaya, dan jarak.

Page 68: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

53

Adapun teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan ialah

teknik simple random sampling atau teknik pengambilan sampel acak

sederhana. Teknik ini sama sekali tidak memperhatikan tingkatan

apapun dari anggota populasi karena anggota populasinya adalah

homogeny. Yakni nasabah yang melakukan pembiayaan mikro di

Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.48

Untuk menentukan besaran sampel peneliti menggunakan

Rumus Slovin. Oleh karena mengingat waktu, tenaga dan “dana”

kemungkinan adanya hambatan-hambatan, maka penulis mengambil

sampel dengan besaran 40. Jumlah sampel yang diambil dengan

menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:49

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan

48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed. Rev., cet ke-14,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.173. 49

Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif, h.180.

Page 69: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

54

Untuk mempermudah penelitian maka 39,72 dibulatkan menjadi 40.

Gay dan diehl (1992) menyatakan bahwa ukuran minimum

sampel yang dapet diterima berdasarkan pada desain penelitian yang

digunakan yaitu sebagai berikut:50

1. Metode deskriptif, minimal 10% populasi. Untuk populasi relative

kecil.

2. Metode deskriptif-korelasionel, minimal 30 subjek perkelompok.

3. Metode ex post facto, minimal 15 subjek perkelompok.

4. Metode eksperimental, minimal 15 subjek perkelompok.

3) Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin

yang beralamat di Jl.Raya Jatiwaringin NO.89 Pondok Gede, Bekasi.

Pemilihan Bank BRI Syariah Jariwaringin adalah karena lokasi cabang

bank dekat dengan pusat perdagangan yaitu di daerah Plaza Pondok

Gede dan untuk memudahkan dari segi waktu, tenaga, biaya dan jarak.

50 Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif. (Jakarta: Rajawali

Pers PT RajaGrafindo Persada, 2014), h.181.

Page 70: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

55

Waktu penelitian dilakukan pada 23 Mei 2016 sampai dengan 6 Juni

2016.

4. Teknik Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah penelitian kembali catatan-catatan yang

didapatkan setelah melakukan wawancara. Editing dilakukan terhadap

rekaman jawaban yang telah dituliskan ke dalam daftar pertanyaan

oleh pencari data di lapangan. Dalam editing, yang akan diteliti

kembali adalah lengkapnya pengisian, keterbacaan tulisan, kejelasan

makna jawaban, konsistensi jawaban satu sama lain, relevansi

jawaban, dan keseragaman satuan data (misalnya: jika satuan

ditetapkan adalah Hektar (Ha), maka satuan tersebut yang terus dipakai

atau yang dijadikan standar dalam penelitian).

b. Koding

Koding adalah usaha untuk mengklarifikasi jawaban para

responden menurut macamnya.51

Dalam koding terdapat dua langkah

yaitu: menentukan kategori-kategori yang akan digunakan dan

mengalokasikan jawaban individual pada kategori-kategori tersebut.

51 Soeratno dan Lincolin Arsyad.Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, h.129.

Page 71: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

56

c. Tabulasi

Proses penghitungan frekuensi yang terbilang didalam masing-masing

kategori disebut tabulasi.52

Dengan tabulasi data lapangan akan segera

tampak ringkas dan bersifat rangkuman.

d. Verifikasi

Verifikasi adalah pemeriksaan benar tidaknya hasil survey yang telah

didapatkan dengan cara: penyelidikan dari sumber-sumber kesalahan

(bias) yang mungkin ada di dalam penelitian; dan evaluasi tentang

tingkat akseptabilitas (acceptability) hasil baik atas dasar teoritis

maupun empiris. Pengolahan data juga dilakukan menggunakan

software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17.0.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu :

X1= Pendapatan Usaha Nasabah Sebelum Pembiayaan

X2= Besar Pembiayaan

X3= Pokok Angsuran

X4= Margin Bagi Hasil

52Soeratno dan Lincolin Arsyad.Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, h.136

Page 72: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

57

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan.

C. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan

pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah

diajukan. Analisis data merupakan kegiatan dimana data yang telah

dikumpulkan dikelola, yang mana dalam prosesnya diterapkan teknik

statistik tertentu. Adapun analisis data yang digunakan pada penelitian

ini ialah sebagai berikut:

Analisis deskriptif adalah analisis statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendekripsikan/menggambarkan

data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.53

Seluruh data tentang yang berasal dari lapangan yang berhasil

dikumpulkan oleh peneliti akan dianalisis dengan analisis deskriptif.

Kemudian untuk mengolah data dari angket tertutup yaitu

bagian C dari angket, menggunakan perhitungan mean (rata-rata) dan

standar deviasi.

53

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta, 2012), h.147.

Page 73: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

58

a. Mean merupakan jumlah rata-rata dari sekumpulan data yang

memberikan gambaran tentang sesuatu hal.54

Rumusnya adalah :

Persamaan 1.1 Rumus Mean

= Rata-rata

Xi = Pengamatan ke-i

n = Jumlah Pengamatan

b. Standar Deviasi adalah seberapa jauh nilai pengamatan tersebut di

sekitar nilai rata-rata. Rumusnya adalah:

√∑( )

Persamaan 1.2 Rumus standar deviasi

δ : Standar deviasi

X : Nilai Data

: Mean (rata-rata)

N : Banyak Data

54Purbayu Budi Santosa dan Muliawan Hamdani.Statiska Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi dan Niaga.

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h.68

Page 74: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

59

2. Instrumen dan Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument

pengukur penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk

mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes

dalam menjalankan fungsi pengukurannya.55

Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut

semakin mengenai pada sasarannya atau menunjukkan apa yang

seharusnya diukur. Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung

(correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel.Jika r hitung >

r tabel dengan signifikasi 5%, maka pernyataan disebut valid atau

kuesioner sudah benar.

b. Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil

pengukuran konsisten atau azas bila dilakukan pengukuran ulang

(konsistensi, akurasi, dan presisi).

55 Eti Rocha8ety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 20097), h.57.

Page 75: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

60

Tabel 3.1.

Interpretasi Korelasi Dari Guilford

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,1999 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang (cukup kuat)

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2007

Pada umumnya secara teori instrument yang valid seluruh item

(butir soalnya) pasti realibel (Sugiyono, 2009). Sebuah alat evaluasi

dipandang reliabel (tahan uji), apabila memiliki konsistensi, kekuatan

hasil. Uji reliabilitas hanya untuk menguji item valid saja. Pada

penelitian ini reabilitas menggunakan rumus koefisien Alpha

Cronbach sebagai berikut :

r1 =

1k

k

t

i

S

S 2

1

Keterangan

k : Jumlah item dalam kuesioner

ri : Reliabilitas internal seluruh item

si2 : Varians butir

st2

: Varians total skor

Page 76: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

61

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus

dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary

least square (OLS).Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS

tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik

atau regresi ordinal.

Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan

pada analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat

dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji

autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional.

Setidaknya ada lima uji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas uji

heteroskedastis, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji linearitas.

Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang

harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang

ada. Sebagai contoh, dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi

klasik, lalu dilihat mana yang tidak memenuhi persyaratan. Kemudian

dilakukan perbaikan pada uji tersebut, dan setelah memenuhi

persyaratan, dilakukan pengujian pada uji yang lain.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

Page 77: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

62

memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.56

Jadi uji

normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi

pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu

bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal

ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada

nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji

normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji

Kolmogorov Smirnov. Tidak ada metode yang paling baik atau

paling tepat.Tipsnya adalah bahwa pengujian dengan metode grafik

sering menimbulkan perbedaan persepsi di antara beberapa

pengamat, sehingga penggunaan uji normalitas dengan uji statistik

bebas dari keragu-raguan, meskipun tidak ada jaminan bahwa

pengujian dengan uji statistik lebih baik dari pada pengujian

dengan metode grafik.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Istilah kolinearitas ganda (multicollinearity)

diciptakan Ragner Frish di dalam bukunya: Statsitical Confluence

Analysis by Means of CompleteRegression System. Aslinya istilah

56

Sunjoyo dkk, APLIKASI SPSS untuk SMART Riset, ( Bandung : Alfabeta, 2013), h.59

Page 78: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

63

itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak

(perfect or exact) di antara variabel-variabel bebas dalam regresi.57

Sunyoto, dalam Iim Qo‟imuddin, suplemen 3, mengatakan

bahwa jika:

1) Nilai tolerance (α) hitung < α

2) Nilai VIF hitung > VIF, dimana VIF = 1/α

maka variabel bebas mengalami multikolinearitas. Sebaliknya jika:

1) Nilai tolerance (α) hitung > α

2) Nilai VIF hitung < VIF, dimana VIF = 1/α

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan

variabel sebelumnya.58

Autokorelasi terjadi jika terdapat kesalahan

observasi yang ada berkorelasi satu sama lain.

Menurut Sudarmanto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3

menyebutkan, autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri

observasi yang disusun menurut urutan waktu atau urutan tempat,

atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri.

Ketentuan ada/tidaknya auto korelasi adalah:

1) DW <dL : tolak H0

2) DW > 4-dL : tolak H0

57 J. Supranto. Ekonometri. (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, Januari 2004), h.13 58 Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014, Cet. I),

h.186.

Page 79: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

64

3) dU< DW < 4-DU : terima H0

4) dL DW ≤ dU atau 4-dU DW 4-dL : inconclusive di mana H0:

tidak terdapat autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah

terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi

persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

homoskedastisitas.

Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi)

dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan

jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di

tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar

kemudian menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji

Glejser, uji Park atau uji White. Beberapa alternatife solusi jika

model menyalahi asumsi heteroskedastisitas adalah dengan

mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma yang hanya dapat

dilakukan jika semua data bernilai positif atau dapat juga dilakukan

dengan membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami

gangguan heteroskedastisitas.

Page 80: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

65

4. Uji Statistik

a. Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi

linier berganda. Teknik analisis tersebut sesuai untuk menggambarkan

atau mendeskripsikan keterkaitan antara beberapa variabel. Dan untuk

membantu penelitian, maka peneliti akan menggunakan software

pengolah data statistic, SPSS for Windows version 17.0.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari jumlah

pendapatan nasabah sebelum pembiayaan (X1), besar pembiayaan (X2),

pokok angsuran (X3), Margin bagi hasil (X4) terhadap variabel terikat

yaitu pendapatan nasabah setelah pembiayaan (Y). Besar kecilnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ditunjukan oleh

koefisien regresi dan disimbolkan dengan (b).

Persamaaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:59

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +….+ bnXn + e

Keterangan:

Y = Pendapatan nasabah setelah pembiayaan

a = konstanta

X1 = Pendapatan nasabah sebelum pembiayaan

X2 = Besar pembiayaan

X3 = Pokok angsuran

59

Danang Sunyoto, Prosedur Uji Hipotesis Untuk Riset Ekonomi, ( Alfabeta: Bandung,

2012), h. 126.

Page 81: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

66

X4 = Margin

b1 = koefisien regresi variabel jumlah Pendapatan nasabah setelah

pembiayaan

b2 = koefisien regresi variabel nasabah sebelum pembiayaan

b3 = koefisien regresi variabel besar pembiayaan

b4 = koefisien regresi variabel margin

e = pengganggu (error)

b. Analisis Pengaruh Secara Parsial ( Uji t )

Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

dependen digunakan taraf kepercayaan atau tingkat signifikansi 0,05.60

Jika probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari

variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi

tidak signifikan), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05

maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen (koefisien regresi signifikan).61

60 Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi SPSS- Edisi Pertama,(Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2007), h.106.

61 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: Elekmedia Komputindo,

2007) h.168.

Page 82: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

67

c. Analisis Pengaruh Secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen maka

digunakan tingkat signifikansi 0,05 maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai probability F lebih kecil dari

0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 83: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

68

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum

tentang responden yang menjadi obyek penelitian dan memberikan gambaran

mengenai tanggapan responden atas pembiayaan yang diberikan oleh Bank

BRI Syariah.

1. Deskripsi Responden

Jenis kelamin adalah suatu tanda untuk memberi perbedaan antara

manusia. Jenis kelamin dapat mencerminkan aktivitas yang dilakukan.

Jenis kelamin laki-laki biasanya memliki mobilitas yang cukup tinggi serta

memiliki aktivitas yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis kelamin

perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan terkadang perempuan

lebih juga memiliki mobilitas tinggi untuk berkarir dibandingkan dengan

laki-laki. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin pada tabel berikut ini:

68

Page 84: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

69

Tabel 4.1.

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentasi( %)

1. Laki-laki 26 65

2. Perempuan 14 35

Jumlah 40 100

Dari tabel 4.1. Dapat diketahui bahwa kebanyakan nasabah yang

mengambil atau menjadi nasabah pembiayaan warung mikro adalah laki-

laki yaitu sebanyak 26 orang atau 65% dari seluruh sampel penelitian dan

perempuan ada 14 orang atau 35 % yang mengambil atau menjadi nasabah

pembiayaan mikro produktif dari keseluruhan responden 40 orang. Data

tersebut dapat disimpulkan sebagian besar nasabah pembiayaan mikro

produktif Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin adalah laki-laki.

Usia merupakan suatu pertimbangan yang dapat dilihat oleh

seseorang untuk memilih dan memutuskan suatu keputusan dan menjadi

tolak ukur kematangan emosional. Umur juga bisa menjadi pembeda

tingkat produktivitas seseorang, biasanya orang yang memiliki usia lebih

muda lebih kreatif dan inovatif dan memiliki produktivitas yang tinggi

dibanding yang lebih tua. Lebih jelas mengenai karakteristik ini diuraikan

pada tabel berikut:

Page 85: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

70

Tabel 4.2.

Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi (orang) Persentasi (%)

1 26-30 5 12.5

2 31-35 6 15.0

3 36-40 8 20.0

4 41-45 15 37.5

5 46-50 5 12.5

6 51-55 1 2.5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.2. Usia responden berkisar antara 26 tahun

sampai dengan 55 tahun. Usia nasabah pada Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin antara 26-30 tahun sebanyak 5 orang, pada usia antara 31-35

tahun sebanyak 6 orang, pada usia antara 36-40 tahun sebanyak 8 orang,

pada usia antara 41-45 tahun sebanyak 15 orang, pada usia antara 46-50

tahun sebanyak 5 orang, pada usia antara 51-55 tahun sebanyak 1 orang.

Pendidikan adalah hal yang terpenting yang harus dijalani dan

dimiliki oleh manusia, pendidikan juga menjadi tolak ukur kedewasaan

dan tingkat emosional seseorang, orang yang berpendidikan biasanya

memiliki wawasan yang luas dan dewasa dalam menyikapi suatu masalah.

Untuk mengetahui persentasi responden dari segi pendidikan diuraikan

pada tabel berikut:

Page 86: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

71

Tabel 4.3.

Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan

Berdasarkan tabel 4.3. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata nasabah

pembiayaan mikro produktif Bank BRI Syariah merupakan lulusan

SMA/MA yang dirasa akan sangat membutuhkan pendampingan dan

control dalam rangka pengembangan usaha mikronya.

Tingkat pendidikan nasabah tidak mempengaruhi niat dan upaya

nasabah dalam membuka dan mengembangkan usaha mikro. Hasil ini

dapat dijelaskan oleh tabel yang menyatakan nasabah Bank BRI Syariah

KCP Jatiwaringin dengan pendidikan SD/MI sebanyak 1 orang, lulusan

SMA/MA sebanyak 31 orang, lulusan Diploma sebanyak 1 orang dan

lulusan Sarjana sebanyak 7 orang.

Adapun hasil survei berdasarkan pengelompokan profesi utama

responden dapat dilihat pada tabel berikut:

No Pendidikan Frekuensi (orang) Persentasi (%)

1 SD/ MI 1 2.5

2 SMA/ MA 31 77.5

3 Diploma (D2,D3) 1 2.5

4 Sarjana (S1) 7 17.5

Jumlah 40 100.0

Page 87: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

72

Tabel 4.4.

Profesi Utama Nasabah

No Profesi Utama Frekuensi (orang) Persentasi (%)

1 Pegawai Negeri 1 2.5

2 Karyawan Swasta 1 2.5

3 Guru 2 5

4 Pedagang 27 67.5

5 Wirausaha 9 22.5

Jumlah 40 100

Pada tabel 4.4. Diatas terlihat bahwa mayoritas responden

berprofesi sebagai pedagang, yaitu sebanyak 27 orang atau 67,5% dari

total respondenn dan terdapat 9 orang atau 22,5% dari total responden

yang berprofesi sebagai wirausahawan. Hal ini menandakan pembiayaan

mikro Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin sudah hamper tepat sasaran

karena uang tersebut akan beredar lebih berdaya guna dikalangan

pedangan dan wirausaha tersebut. Dengan demikian, membuktikan bahwa

Bank BRI Syariah peduli dengan usaha mikro.

2. Uji Validitas

Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut

semakin mengenai pada sasarannya atau menunjukkan apa yang

seharusnya diukur. Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r

hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel (0,312).

Jika r hitung > dari r tabel dengan signifikansi 5%, maka pernyataan

Page 88: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

73

disebut valid atau kuesioner sudah benar. Secara lengkap hasil uji validitas

item yang valid dan tidak tersebut akan disajikan dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Efektifitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif pada Nasabah

Butir

pernyataan

r product

moment

Nilai p Keterangan

1 0,907 0.000 Valid

2 0,907 0,000 Valid

3 0,810 0,000 Valid

4 0,906 0,000 Valid

5 0,906 0,000 Valid

6 0,923 0,000 Valid

7 0,888 0,000 Valid

8 0,743 0,000 Valid

9 0,954 0,000 Valid

10 0,954 0,000 Valid

11 0,954 0,000 Valid

12 0,906 0,000 Valid

13 0,807 0,000 Valid

14 0,856 0,000 Valid

15 0,851 0,000 Valid

16 0,929 0,000 Valid

17 0,929 0,000 Valid

18 0,952 0,000 Valid

19 0,638 0,000 Valid

20 0,954 0,000 Valid

Page 89: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

74

21 0,929 0,000 Valid

22 0,924 0,000 Valid

23 0,924 0,000 Valid

24 0,907 0,000 Valid

25 0,907 0,000 Valid

26 0,954 0,000 Valid

27 0,817 0,000 Valid

28 0,790 0,000 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah

Pada tabel 4.5 hasil uji validitas mengenai efektivitas produk

pembiayaan mikro produktif pada nasabah, dari 28 pernyataan di nyatakan

valid.

3. Uji Reabilitas

Tabel 4.6.

Uji Reabilitas

Efektivitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif Pada Nasabah

r tabel Cronbach’s Alpha Keterangan

0.312 0,989 Reabilitas

Berdasarkan pengolahan untuk koefisien reliabilitas dengan rumus

Cronbach’s Alpha didapat nilai untuk variabel pernyataan tentang

Efektivitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif Pada Nasabah didapat

nilai reliabilitasnya sebesar 0,989. Maka 28 butir variabel tersebut dapat

dikategorikan dalam tingkat reabilitas yang “sangat kuat” dan layak diuji

dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas produk

pembiayaan mikro produktif di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.

Page 90: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

75

4. Deskripsi Tanggapan Responden

Tabel. 4.7.

Syarat Dalam Pengajuan Pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Sangat Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.7. Pernyataan nomer 1 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa syarat dalam

pengajuan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin mudah

untuk dipenuhi nasabah.

Tabel 4.8.

Tahap Dalam Mengajukan Pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Sangat Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.8. Pernyataan nomer 2 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa tahap dalam

mengajukan pembiayaan mudah dan tidak panjang atau tidak lama

waktunya.

Page 91: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

76

Tabel 4.9.

Biaya Administrasi Pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Sangat Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.9. Pernyataan nomer 3 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa biaya

administrasi untuk mendapatkan pembiayaan tergolong ringan.

Tabel 4.10.

Dana Pinjaman Untuk Modal Usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 32 80

Sangat Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.10. Pernyataan nomer 4 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa dana

pinjaman dari Bank BRI Syariah digunakan nasabah untuk modal usaha.

Page 92: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

77

Tabel 4.11.

Pengelolaan modal sesuai kaidah bisnis

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 32 80

Sangat Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.11. Pernyataan nomer 5 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pengelolaan

modal usaha sesuai dengan kaidah bisnis.

Tabel 4.12.

Pembiayaan sesuai dengan kebutuhan usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 31 77,5

Sangat Setuju (S) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.12. Pernyataan nomer 6 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pembiayaan

yang diberikan Bank BRI Syariah sesuai dengan kebutuhan usaha anda.

Page 93: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

78

Tabel 4.13.

Besar pembiayaan mencukupi usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) 1 2,5

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.13. Pernyataan nomer 7 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa besar

pembiayaan yang diberikan Bank BRI Syariah mencukupi kebutuhan

usaha nasabah.

Tabel 4.14.

Besar pembiayaan memenuhi kebutuhan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) 2 5

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 30 75

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.14. Pernyataan nomer 8 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa besar

pembiayaan yang diberikan Bank BRI Syariah memenuhi dengan

kebutuhan usaha nasabah.

Page 94: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

79

Tabel 4.15.

Omzet usaha cukup untuk melunasi angsuran

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.15. Pernyataan nomer 9 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa omzet usaha

cukup untuk melunasi angsuran nasabah.

Tabel 4.16.

Pendapatan usaha meningkat setelah pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.16. Pernyataan nomer 10 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pendapatan

usaha meningkat setelah mendapat pembiayaan di Bank BRI Syariah.

Page 95: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

80

Tabel 4.17.

Margin tergolong ringan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.17. Pernyataan nomer 11 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa margin atau

persen bagi hasil usaha yang ditentukan oleh Bank BRI Syariah tergolong

ringan atau tidak memberatkan.

Tabel 4.18.

Pembagian keuntungan tidak merugikan nasabah

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.18. Pernyataan nomer 12 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pembagian

keuntungan antara nasabah dengan BRI Syariah tidak merugikan nasabah.

Page 96: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

81

Tabel 4.19.

Nasabah masih mendapatkan keuntungan setelah bagi hasil

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 27 67,5

Setuju Setuju (SS) 11 27,5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.19. Pernyataan nomer 13 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah

masih mendapatkan keuntungan dari usaha setelah bagi hasil dengan Bank

BRI Syariah.

Tabel 4.20.

Pembiayaan mikro meningkatkan bahan baku usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 18 70

Setuju Setuju (SS) 10 25

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.20. Pernyataan nomer 14 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pembiayaan

mikro Bank BRI Syariah meningkatkan jumlah persediaan bahan baku

atau peningkatan jasa.

Page 97: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

82

Tabel 4.21.

Adanya kenaikan jumlah konsumen

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 31 77,5

Setuju Setuju (SS) 9 22,5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.21. Pernyataan nomer 15 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa adanya

kenaikan konsumen atau pembeli setelah mendapatkan pembiayaan mikro

di Bank BRI Syariah.

Tabel 4.22.

Jangka waktu pelunasan angsuran tergolong lama

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 5

Setuju (S) 33 82

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.22. Pernyataan nomer 16 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa jangka waktu

pelunasan yang diberikan oleh Bank BRI Syariah tergolong lama sehingga

memudahkan nasabah membayar angsuran atau cicilan.

Page 98: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

83

Tabel 4.23.

Nasabah dapat membayar angsuran tepat waktu

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 31 77,5

Setuju Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.23. Pernyataan nomer 17 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah

dapat membayar angsuran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau

tepat waktu membayar angsuran.

Tabel 4.24.

Nasabah tidak pernah terlambat membayar angsuran

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 30 75

Setuju Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.24. Pernyataan nomer 18 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah tidak

pernah mengalami keterlambatan bayar angsuran atau cicilan.

Page 99: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

84

Tabel 4.25.

Nasabah tidak pernah membayar denda keterlambatan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 23 57,5

Setuju Setuju (SS) 16 40

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.25. Pernyataan nomer 19 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah tidak

pernah membayar denda keterlambatan cicilan atau angsuran.

Tabel 4.26.

Kemampuan nasabah membayar angsuran semakin besar

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.26. Pernyataan nomer 20 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa kemampuan

nasabah membayar angsuran semakin besar.

Page 100: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

85

Tabel 4.27.

Pokok angsuran cicilan tergolong ringan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.27. Pernyataan nomer 21 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pokok

angsuran atau cicilan yang harus nasabah bayarkan tergolong ringan.

Tabel 4.28.

Pokok angsuran tidak mengganggu perkembangan usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.28. Pernyataan nomer 22 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pokok

angsuran atau cicilan yang harus nasabah bayarkan tidak mengganggu

perkembangan usaha nasabah.

Page 101: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

86

Tabel 4.29.

Nasabah dapat memenuhi kebutuhan lain

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.29. Pernyataan nomer 23 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa selama

membayar angsuran atau cicilan nasabah masih dapat memenuhi

kebutuhan yang lain.

Tabel 4.30.

Fasilitas pembiayaan memberikan manfaat

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.30. Pernyataan nomer 24 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa fasilitas

pembiayaan dari Bank BRI Syariah mempunyai manfaat bagi

perkembangan usaha nasabah.

Page 102: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

87

Tabel 4.31.

Omzet usaha nasabah meningkat setelah pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.31. Pernyataan nomer 25 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa tingkat

pendapatan/omzet dari usaha nasabah meningkat setelah mendapatkan

pembiayaan dari Bank BRI Syariah.

Tabel 4.32.

Keuntungan usaha nasabah meningkat setelah pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 2,5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.32. Pernyataan nomer 26 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa setelah

mendapatkan pembiayaan dari Bank BRI Syariah, keuntungan yang

nasabah dapat dari usaha yang ditekuni meningkat.

Page 103: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

88

Tabel 4.33.

Program pembiayaan mikro meningkatkan perekonomian nasabah

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 7 17,5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.33. Pernyataan nomer 27 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa program

pembiayaan mikro membantu memperbaiki kondisi perekonomian

nasabah.

Tabel 4.34.

Kesejahteraan nasabah meningkat seiring perkembangan usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 30 75

Setuju Setuju (SS) 10 25

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.34. Pernyataan nomer 28 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa kesejahteraan

hidup nasabah dan keluarga meningkat seiring dengan perkembangan

usaha nasabah.

Page 104: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

89

5. Analisis Efektivitas Berdasarkan Tanggapan Responden

Pada bagian ini analisis efektivitas pembiayaan berdasarkan

tanggapan responden menggunakan rumus standar deviasi. Standar deviasi

atau juga sering kali dinamakan simpangan baku atau penyimpangan baku,

merupakan ukuran penyebaran yang terbaik karena dapat digunakan untuk

membandingkan suatu rangkaian data dengan lainnya.62

Berdasarkan perhitungan, didapat bahwa nilai standar deviasi

adalah 1,483 (pembulatan hingga 3 angka decimal). Setelah mengetahui

nilai dari standar deviasi, untuk selanjutnya menggunkan mean rata-rata

nilai dari tiap kelompok pernyataan sebagai berikut:

a. Proses awal

Kelompok pernyataan proses awal terdiri atas 5 pernyataan, yaitu

persyaratan, tahap, biaya administrasi, dana untuk modal kerja dan

pengelolaan sesuai kaidah. Setelah olah data dengan perhitungan manual,

maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,160.

Selanjutnya, mean dari kelompok pernyataan ini dibandingkan

dengan nilai standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar

deviasi, 4,160 >1,483. Dengan demikian, proses awal dalam pembiayaan

di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin tergolong efektif.

b. Kesesuaian besar pembiayaan dengan kebutuhan usaha

Kelompok pernyataan kesesuaian besar pembiayaan dengan

kebutuhan usaha terdiri atas 5 pernyataan, yaitu pembiayaan sesuai dengan

62Purbayu Budi Santosa dan Muliawan Hamdani.Statistika Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi dan

Niaga. (Jakarta: Penerbit Erlangga,2007). hlm.104.

Page 105: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

90

kebutuhan usaha, pembiayaan mencukupi kebutuhan usaha, kebutuhan

usaha terpenuhi dari pembiayaan, omzet penjualan cukup melunasi

angsuran tiap bulan dan pendapatan usaha meningkat. Setelah olah data

dengan perhitungan manual, maka didapat mean untuk kelompok

pernyataan ini adalah 4,090.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi, 4,090

> 1,483. Dengan demikian, besar pembiayaan yang diberikan efektif atau

sesuai dengan kebutuhan nasabah.

c. Margin

Kelompok pernyataan margin terdiri dari 5 pernyataan, yaitu

margin tergolong ringan, pembagian keuntungan tidak memberatkan,

masih mendapatkan keuntungan setelah dipotong margin, pembiaayaan

meningkatkan persediaan dan adanya kenaikan konsumen setelah

mendapatkan pembiayaan. Setelah olah data dengan perhitungan manual,

maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,190.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,190 >

1,483. Dengan demikian, margin yang ditetapkan tergolong efektif.

d. Jangka waktu pelunasan

Kelompok pernyataan jangka waktu pelunasan terdiri dari 5

pernyataan, yaitu jangka waktu pelunasan yang diberikan tergolong lama,

nasabah dapat membayar angsuran sesuai dengan waktu yang ditentukan,

Page 106: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

91

nasabah tidak mengalami keterlambatan membayar angsuran, nasabah

tidak penah membayar denda angsuran dan kemampuan nasabah

membayar angsuran semakin besar. Setelah olah data dengan perhitungan

manual, maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,185.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,185 >

1,483. Dengan demikian, jangka waktu pelunasan yang ditetapkan

tergolong efektif.

e. Pokok angsuran

Kelompok pernyataan pokok angsuran terdiri dari 3 pernyataan,

yaitu pokok angsuran tergolong ringan, pokok angsuran tidak mengganggu

perekembangan usaha, selama membayar angsuran dapat memenuhi

kebutuhan lainnya. Setelah olah data dengan perhitungan manual, maka

didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,125.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,125>

1,483. Dengan demikian, pokok angsuran yang ditetapkan tergolong

efektif.

f. Efek pembiayaan

Kelompok pernyataan jangka waktu pelunasan terdiri dari 5

pernyataan, yaitu pembiayaan bermanfaat bagi usaha nasabah, omzet

nasabah mengalami peningkatan, keuntungan nasabah mengalami

peningkatan, perekonomian nasabah mengalami peningkatan dan

Page 107: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

92

kesejahteraan nasabah mengalami peningkatan. Setelah olah data dengan

perhitungan manual, maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini

adalah 4,165.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,165>

1,483. Dengan demikian, jangka waktu pelunasan yang ditetapkan

tergolong efektif.

Setelah mengetahui masing-masing efektivitas dalam tiap

kelompok pernyataan, selanjutnya dibuat pemeringkatan nilai tiap

kelompok pernyataan menggunakan mean dari tiap kelompok pernyataan,

yaitu :

1. Peringkat I : Margin, mean 4,190

2. Peringkat II : Jangka waktu pelunasan, mean 4,185

3. Peringkat III : Efek pembiayaan, mean 4,165

4. Peringkat IV : Proses awal, mean 4,160

5. Peringkat V : Pokok angsuran, mean 4,125

6. Peringkat VI : Kesesuaian besar pembiayaan dengan kebutuhan

usaha, mean 4,090.

Berdasarkan peringkat diatas, terlihat bahwa margin memiliki nilai

paling tinggi dan dengan demikian berada pada peringkat I sedangkan

pokok angsuran dan kesesuaian besar pembiayaan dengan kebutuhan

usaha menempati posisi dua terendah. Namun, secara umum mean dari

tiap kelompok pernyataanbernilai lebih tinggi dari nilai standar deviasi

Page 108: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

93

yang ditetapkan sebagai acuan. Dengan demikian, pembiayaan mikro yang

terdapat pada Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin dapat digolongkan

efektif.

Hal ini juga didukung dengan data mengenai penghasilan nasabah

setelah mendapatkan pembiayaan mikro dari Bank BRI Syariah yang

secara rata-rata mengalami peningkatan penghasilan sebesar 63.54%.

B. Analisis Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.63

Dasar pengambilan

keputusan adalah:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Berikut ini adalah grafik untuk mendeteksi normalitas:

63Matoji.Efektivitas Produk Tabungan Khusus Siswa (TAKWA) Dalam Peningkatan Dana Pihak

Ketiga Dari Sektor Pendidikan Pada BPRS Kota Bekasi, h.60

Page 109: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

94

Gambar 4.1.

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Output Histogram

Hasil uji normalitas berdasarkan Grafik P-Plot disajikan pada

gambar berikut ini:

Gambar 4.2.

Hasil uji normalitas menggunakan Grafik P-Plot

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa setiap (dot) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan

Page 110: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

95

demikian, data telah memenuhi asumsi pertama dalam asumsi klasik yaitu

telah memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas (multicollinearity)

Istilah kolinearitas ganda (multicollinearity) diciptakan Ragner

Frish di dalam bukunya: Statsitical Confluence Analysis by Means of

Complete Regression System. Aslinya istilah itu berarti adanya hubungan

linear yang sempurna atau eksak (perfect or exact) diantara variabel-

variabel bebas dalam regresi.64

Sunyoto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3 mengatakan bahwa

jika:

1. Nilai tolerance (α) hitung < α

2. Nilai VIF hitung > VIF, dimana VIF = 1/ α

Maka variabel bebas mengalami multikolinearitas. Sebaliknya jika:

1. Nilai tolerance (α) hitung > α

2. Nilai VIF hitung < VIF, dimana VIF= 1/α

Maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.65

Dalam hal ini, nilai tolerance (α) harus > 0,05 dan nilai standar VIF =

1/0,05 = 20, dimana VIF hitung harus < 20.

64 J.Supranto. Ekonometri. (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. 2014), h.13 65Teza Riyadi, Efektivitas Pembiayaan Mikro pada Nasabah PT Bank Syariah Mandiri Cabang

Pembantu Cililitan, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2010), h.90-91.

Page 111: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

96

Berdasarkan tabel coefficients yang terdapat pada lempiran 9 yang

berfungsi untuk mengetahui gejala multikolinearitas, didapat bahwa nilai

VIF untuk masing-masing variabel adalah:

1. Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan : 2,463

2. Besar pembiayaan yang nasabah dapat : 2,495

3. Pokok angsuran yang nasabah bayar : 2,543

4. Margin yang ditetapkan bank : 1,402

Sedangkan nilai tolerance untuk masing-masing variabel adalah:

1. Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan : 0,406

2. Besar pembiayaan yang nasabah dapat : 0,401

3. Pokok angsuran yang nasabah bayar : 0,393

4. Margin yang ditetapkan bank : 0,713

Berdasarkan ketentuan, nilai tolerance (α) > 0,05 dan nilai VIF <

20, maka masing-masing variabel memenuhi asumsi klasik, yaitu tidak

terdapat multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi dari model regresi linear klasik ialah bahwa

tidak ada autokorelasi atau korelasi serial (autocorrelation or serial

correlation).66

Sudarmanto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3 menyebutkan,

autokorelasi korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut

66 J.Supranto. Ekonometri, h.82

Page 112: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

97

urutan waktu atau urutan tempat atau korelasi yang timbul pada dirinya

sendiri.67

Ketentuan ada atau tidaknya auto korelasi adalah:68

1. DW < dL : tolak H0

2. DW > 4-dL : tolak H0

3. dU < DW < 4-DU : terima H0

4. dL DW < dU atau 4-dU DW 4-dL : inconclusive dimana H0:

tidak terdapat autokorelasi.

Berdasarkan tabel model summary yang terdapat pada lampiran 11

nilai Durbin-Watson (DW) adalah sebesar 2,103. Nilai dL = 1,72 dan dU=

1,28 sementara 4-dU = 2,71.

Sesuai dengan ketentuan nomor 3dU < DW < 4-DU = H0

diterima,1,28 < 2,10 < 2,71 dengan demikian H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian tidak mengalami masalah

autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Sunyoto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3 menyebutkan, dalam

persamaan regresi berganda juga perlu diuji mengenai sama atau tidaknya

varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain.

67 Iim Qo’imuddin. Suplemen . doc. (T.tT.p.T.th), h.4

68 J.Supranto.Ekonometri, h.105

Page 113: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

98

Gambar 4.3.

Hasil Uji Heteroskedastistisitas dengan Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3 grafik scatterplot di atas, bila pada sumbu

Y (Regression Standardized Predicted Value) ditarik sebuah garis lurus

pada nilai nol (0) maka dapat terlihat bahwa titik (dot) menyebar di sekitar

garis lurus tersebut dan tidak membuat pola tertentu seperti pola

melingkar, menyempit, melebar atau bergelombang. Dengan demikian

memenuhi asumsi klasik yaitu data homoskedastis (seragam).

Rumusan Hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Ha: Terdapat pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Page 114: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

99

Kriteria pengujian hipotesis :

Uji F: Untuk menguji hipotesis secara keseluruhan

1. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak, Ha diterima.

2. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.

Atau dengan melihat nilai signifikasi level (sig.) dengan ketentuan

jika nilai sig.< 0,05 maka H0 ditolak, menerima Ha.69

C. Analisis Regresi Linear Berganda

1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis regresi linier berganda ini menggunakan alat bantu berupa

software SPSS 17.0. Dengan menggunakan SPSS 17.0, didapat hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.35.

Hasil Uji Koefisien Determinasi dengan Model Summary

R R Square Adjust R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

0,998 0,995 0,995 9,58987 2,103

Tabel 4.35 di atas selain digunakan untuk mengetahui gejala

autokorelasi, juga digunakan untuk mengetahui korelasi semua variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Hasil Uji Determinasi di atas, korelasi di antara variabel bebas

secara bersama-sama dengan variabel terikat dapat dijelaskan dengan nilai

R, yaitu sebesar 0,998 atau dengan kata lain, korelasi antara variabel bebas

69 Iim Qo‟imuddin. Suplemen 2.pdf. (T.t. T.p. T.th.), h.9.

Page 115: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

100

secara bersama-sama dengan variabel terikat adalah sebesar 99,8% dan

dengan demikian, berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi dapat

dikatakan memiliki korelasi yang sangat kuat.

Sedangkan Adjusted R squere pada tabel model summary diatas

adalah 0,995 yang menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-

sama memiliki pengaruh 99,5% dikarenakan terdapat variabel bebas yang

berpengaruh besar terhadap variabel terpengaruh yaitu variabel pendapatan

nasabah sebelum pembiayaan.

2. Analisis Pengaruh Secara Simultan (Uji F)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F.

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

depende. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan

menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka

H0 diterima dan menolak Ha. Tabel berikut menggambarkan hasil uji

statistik F.

Tabel 4.36.

Analysis Of Variance (ANOVA)

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig

Regression 692466,355 4 173116,589 1882,406 0,000

Residual 3218,796 35 91,966

Total 695685, 151 39

Sumber: Data Primer yang diolah

Page 116: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

101

Pada tabel ANOVA di atas nilai F dan Sig. dapat digunakan untuk

menguji hipotesis yang telah disebutkan sebelumnya, rumusan hipotesis

yaitu :

H0: Tidak ada pengaruh rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, besar pembiayaan, pokok angsuran dan margin

(secara bersama-sama) terhadap rata-rata pendapatan nasabah

setelah pembiayaan.

Ha : Terdapat pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, besar pembiayaan, pokok angsuran dan margin

(secara bersama-sama) terhadap rata-rata pendapatan nasabah

setelah pembiayaan.

Berdasarkan data diatas, nilai F hitung adalah 1882,406 dengan

signifikasi 0,000. Karena signifikasi lebih kecil daripada 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa pendapatan sebelum pembiayaan, besar pembiayaan,

pokok angsuran dan margin mempunyai pengaruh secara simultan

terhadap pendapatan setelah pembiayaan.

3. Analisis Pengaruh Secara Parsial (Uji t)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05. Jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, jika

Page 117: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

102

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Haditolak.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji statistik t:

Tabel 4.37.

Coefficients Regresi

Tabel coefficients di atas, selain berfungsi untuk mengetahui

apakah ada gejala multikolinearitas juga berfungsi untuk membuat model

regresi dan mengetahui dominasi masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat. Membuat model regresi :

Pada tabel 4.37. coefficients di atas pada kolom B, menjelaskan

koefisien masing-masing variabel, yaitu:

Konstan = 25,060

Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan = 0,981

Besar pembiayaan = 0,163

Pokok angsuran = -1,970

Margin yang ditetapkan bank = -9,017

Dengan demikian, model regresi dari pembiayaan mikro ini adalah:

B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) 25,060 3,057 8.199 0,000

Pendapatan

nasabah sebelum

pembiayaan

0,981 0,019 0,956 52.995 0,000 0,406 2.463

Besar

pembiayaan

0,163 0,025 0,118 6.501 0,000 0,401 2.495

Pokok angsuran -1,970 0,536 -0,067 -3.676 0,001 0,393 2.543

Margin -9,017 2,860 -0,043 -3.153 0,003 0,713 1.402

Sumber: Data Primer yang diolah

Page 118: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

103

Y = 25,060+0,981X1+0,163X2-1,970X3-9,017X4

Keterangan :

Y : Rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan

X1 : Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan

X2 : Besar pembiayaan

X3 : Pokok angsuran

X4 : Margin

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel

pendapatan usaha nasabah sebelum pembiayaan (X1) mempunyai

koefisien sebesar 0,981 dan besar pembiayaan (X2) mempunyai koefisien

sebesar 0,163. Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif

yang berarti semakin tinggi pendapatan usaha nasabah sebelum

pembiayaan dan besar pembiayaan yang diajukan maka akan semakin

tinggi juga pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan (Y).

Besarnya koefisien X3 sebesar -1,970 menunjukkan bahwa adanya

hubungan negatif antara X3 terhadap Y. Hubungan yang negatif tersebut

menunjukkan apabila Pokok Angsuran mengalami peningkatan maka

Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah Pembiayaan mengalami penurunan

atau sebaliknya apabila Pokok Angsuran mengalami penurunan maka,

Rata-Rata Pendapatan usaha Nasabah Setelah Pembiayaan mengalami

peningkatan.

Pokok angsuran memiliki nilai koefisien regresi sebesar -1,970

menunjukkan bahwa jika Pokok Angsuran mengalami kenaikan sebesar

Page 119: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

104

satu satuan maka akan mengurangi Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah

Pembiayaan sebesar 1,970% dengan asumsi variabel lain bernilai konstan

atau tetap.

Besarnya koefisien X4 sebesar -9,017 menunjukkan bahwa adanya

hubungan negatif antara X4 terhadap Y. Hubungan yang negatif

menunjukkan apabila margin yang ditetapkan bank mengalami

peningkatan maka Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah Pembiayaan

mengalami penurunan atau sebaliknya apabila margin yang ditetapkan

bank mengalami penurunan maka Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah

Pembiayaan mengalami peningkatan. Hasil penelitian mengindikasikan

bahwa margin memiliki kontribusi yang sangat besar dan pengurang dari

pendapatan nasabah.

Margin memiliki nilai koefisien regresi sebesar -9,017

menunjukkan bahwa jika margin mengalami kenaikan sebesar satu satuan

maka akan mengurangi Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah

Pembiayaan sebesar 9,017% dengan asumsi variabel lain bernilai konstan

atau tetap.

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa besar atau kecilnya pokok

angsuran dan margin nasabah tidak menjamin terjadinya peningkatan

pendapatan usaha nasabah karena ada faktor lain yang mempengaruhi

pendapatan usaha nasabah seperti sulit atau tidaknya memperoleh bahan

baku untuk memproduksi barang ada atau tidaknya persaingan yang

semakin ketat dan dari faktor kemampuan nasabah itu sendiri dalam

Page 120: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

105

melakukan inovasi usahanya serta sesuai atau tidaknya nasabah dalam

menggunakan maupun mengelola dana pembiayaan.

4. Perhitungan Rasio Efektivitas

Berdasarkan hasil wawancara responden diketahui bahwa dari 40

nasabah yang dijadikan responden, terdapat 3 orang responden yang

pendapatan usahanya menurun setelah memperoleh pembiayaan. Sehingga

diperoleh perhitungan sebagai berikut:

( )

= 92,5%

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus rasio

efektivitas diperoleh nilai koefisien efektivitas sebesar 92,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa produk pembiayaan mikro pada Bank BRI Syariah

Jatiwaringin sangat efektif dalam perkembangan usaha nasabah. Sehingga

penelitian ini sesuai dengan teori Mahmudi yang menjelaskan bahwa

pembiayaan dapat dikatakan efektif apabila hasil realisasi hitung lebih

besar dari target yang ditentukan. Dimana kriteria nilai rasio adalah 0%-

Page 121: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

106

25% (rendah sekali), 25%-50% (rendah), 50%-75% (sedang) dan 75%-

100% (tinggi).70

70

Mahmudi. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. (Yogyakarta : UPP STIM YKPN)

h.285

Page 122: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Program pembiayaan mikro yang terdapat pada PT Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin termasuk efektif dalam meningkatkan

pendapatan usaha nasabah. Ini didapat dari data yang di peroleh, dikelola,

dan dianalisis dengan perhitungan manual maupun dengan bantuan SPSS

17.0 for windows. Teknik analisis perhitungan manual menggunakan

perhitungan frekuensi relatif, mean, standar deviasi. Sedangkan analisis

regresi linear berganda menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for

windows.

Perhitungan menggunakan frekuensi relative, mean dan standar

deviasi digunakan untuk mengetahui penilaian nasabah penerima

pembiayaan mikro pada PT Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin terhadap

efektivitasnya. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan teknik

analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor

apa saja selama proses pembiayaan yang mempengaruhi penghasilan

nasabah. Dengan demikian, kesimpulannya adalah:

1. Dari perhitungan standar deviasi, didapatkan hasil nilai 1,483

(pembulatan hingga 3 angka decimal) sebagai acuan atau standar

efektivitas pembiayaan mikro berdasarkan persepsi nasabah.

Selanjutnya menggunakan mean dari tiap kelompok pernyataan

107

Page 123: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

108

sebagai perbandingan dengan nilai standar deviasi. Ketentuannya

adalah jika mean > standar deviasi, maka dapat dikatakan efektif dan

jika mean < standar deviasi, maka dapat dikatakan tidak efektif. Secara

umum, mean dari tiap kelompok pernyataan bernilai lebih besar dari

standar deviasi, dengan demikian dapat dikatakan efektif.

2. Berdasarkan perhitungan menggunakan analisis regresi linear

berganda, terdapat empat faktor yang berpengaruh besar terhadap

pendapatan nasabah setelah memperoleh pembiayaan. Dari persamaan

regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel pendapatan nasabah

sebelum pembiayaan (X1) mempunyai koefisien sebesar 0,981 dan

variabel besar pembiayaan (X2) mempunyai koefisien sebesar 0,163.

Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif yang berarti

semakin tinggi pendapatan usaha nasabah sebelum pembiayaan dan

besar pembiayaan maka akan semakin tinggi juga pendapatan usaha

nasabah setelah pembiayaan (Y). Sedangkan koefisien pokok angsuran

sebesar -1,970 dan koefisien margin -9,017 menunjukkan pengaruh

negatif yang berarti akan berbanding terbalik dengan peningkatan

pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan (Y). Pokok angsuran

berbanding terbalik dengan peningkatan pendapatan usaha setelah

pembiayaan artinya semakin besar pokok angsuran yang dibebankan

kepada nasabah semakin sedikit uang yang akan dikembangkan atau di

putar untuk modal kembali, karena nasabah yang harus membayar

angsuran yang terlalu besar, karena ada faktor lain yang

Page 124: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

109

mempengaruhi pendapatan usaha seperti sulit atau tidaknya

memperoleh bahan baku untuk memproduksi barang, ada atau tidaknya

persaingan yang semakin ketat dan faktor dari kemampuan nasabah itu

sendiri dalam melakukan inovasi usahanya, serta sesuai atau tidaknya

nasabah dalam menggunakan maupun mengelola dana pembiayaan

yang ada. Selain itu margin juga berpengaruh negatif terhadap

peningkatan pendapatan nasabah.

3. Berdasarkan tabel model summary diatas nilai Adjusted R squere

adalah 0,955 yang menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-

sama memiliki pengaruh 95,5% dikarenakan terdapat satu variabel

yang berpengaruh besar terhadap variabel terpengaruh yaitu

Variabel pendapatan sebelum pembiayaan.

4. Secara keseluruhan, pendapatan nasabah setelah memperoleh

pembiayaan mikro oleh Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin

mengalami peningkata sebesar 63,54%. Terbukti dari 40 nasabah

pembiayaan mikro, hanya terdapat 3 nasabah yang mengalami

penurunan pendapatan. Dengan demikian, program pembiayaan mikro

pada Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin dapat dikatakan efektif

karena telah berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan nasabah.

Page 125: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

110

B. SARAN

Adapun saran dari peneliti berdasarkan temuan yang ada, yaitu :

1. Bagi PT Bank BRI Syariah diharapkan dapat lebih mengembangkan

pembiayaan khususnya pembiayaan untuk sektor mikro mengingat sektor

mikro berkontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat secara real.

Diharapkan pula untuk dapat memberikan margin seringan mungkin agar

tidak terlalu membebani nasabah demi kelangsungan dan perkembangan

usaha nasabah sector mikro demi memperbesar pangsa pasar yang dapat

diraih dalam pembiayaan mikro.

2. Bagi masyarakat umum, agar mempersiapkan segala hal sebaik mungkin

sehingga mengerti tata cara dan persyaratan dalam KUR atau pembiayaan

usaha mikro sejemin dengan memperbanyak informasi tentang

pembiayaan usaha mikro atau KUR melalui media massa. Selain itu

diharapkan pula kesadaran penuh dari pihak nasabah dalam pembayaran

angsuran sehingga tidak merugikan pihak bank.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan lebih banyak

Bank untuk dapat membandingkan efektivitasnya. Penelitian ini

membatasi pengamatan selama lima belas bulan yaitu dari bulan April

2015 sampai dengan Juni 2016, sehingga masih perlu diuji validitasnya

untuk tahun-tahun mendatang dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan

untuk memasukkan faktor-faktor eksternal lainnya.

Page 126: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

111

DAFTAR PUSTAKA

Alfiah. 2010. “Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta

Insan Karimah Dalam Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”. Skripsi

S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Amalia, Euis. 2009. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam : Penguatan

Peran Lkm dan Ukm Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Anshori, Abdul Ghofur. 2007. Perbankan Syariah di Indonesia. Cet. I.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Arifin, Zainul. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Cet.4. Jakarta:

Pustaka Alvabet.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Cet.14. Jakarta: Rineka Cipta.

Ascarya. 2007. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Boediono dan Wayan Koster.2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Farihah, Ipah. 2006. Buku Pandungan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Handoko,T. Hani. 1998. Manajemen. Ed. II. Yogyakarta: BPFE.

Page 127: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

112

Hidayat,Y. 2005. Efektivitas Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada BMT Keponteren

Hubbul Wathan. Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Ed. IV.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada..

Mardani. 2012. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana.

Muhamad. 2014. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif.

Jakarta: Rajawali Pers PT RajaGrafindo Persada.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Qo’immudin, Iim. Bahan Ajar Mata Kuliah Statistik 2. Suplemen 2.pdf. T.t. T.p.

T.th.

Rochaety, Ety dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santosa, Purbayu Budi dan Hamdani, Muliawan. 2007. Statiska Deskriptif Dalam

Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sevilla, Consuello G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UII Press.

Soeratno dan Arsyad, Lincolin. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi

Manajemen Perusahaan.

Soeharsono, Sagir. 2007. Masalah Ekonomi Indonesia. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 128: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

113

Sujarweni, Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Sujadi F.X,o&M. 1990. Penunjang Berhasilmya Proses Manajamen. Jakarta:

CV.Mas Agung.

Sumitro, Djojohadikusumo. 1990. Sejarah Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Ed. 2. Cet. 9. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

Widayat. 2004. Metode Penelitian Pemasaran. Malang: UMM.

Winardi. 2001. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Gahlia Indonesia.

Yaya, Rizal,dkk. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik

Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal

Ascarya, dan D. Yumanita. 2005. Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi

Hasil di Perbankan Syariah Indonesia. Jurnal Perbankan Syariah, Volume

20, No. 4. September.

Berry, A. E.Rodriquez. dan H.Sandeem. 2001.”Smaal and Medium Enterprises

Dynamics in Indonesia”.Bulletin of Indonesian Economic Studies 37 (3).

Paul E.Mott. 1972.”The Characteristics of Effektivitas Organization” New York:

Halper and Row.

Page 129: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

114

Internet

http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm diakses pada

4 Juni 2016.

http://www.brisyariah.co.id/pembiayaan-mikro diakses pada 4 Juni 2016.

Data Statistik Perbankan Syariah Januari 2015 dari

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-

perbankan-syariah/Pages/statistik-perbankan-syariah-januari-2015.aspx di

akses pada 7 Juni 2016

Page 130: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

LAMPIRAN

Page 131: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH
Page 132: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH
Page 133: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH
Page 134: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF

PADA NASABAH BANK BRI SYARIAH PONDOK GEDE

Kuesioner ini digunakan sebagai alat pengambilan data yang menjadi bahan dalam rangka

penyusunan Skripsi oleh Nanda Pipit Nurjannah, Mahasiswi Perbankan Syariah,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Mohon Bapak/Ibu memberikan

jawaban dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Pengisian yang

jujur dan obyektif sangat membantu dalam penelitian ini. Terima kasih atas kesediaan

Bapak/Ibu.

Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban

yang Anda anggap paling benar.

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

a. Pria

b. Wanita

4. Pendidikan Terakhir :

a. Tidak Sekolah e. Diploma (D2, D3)

b. SD/MI f. Sarjana (S1)

c. SMP/MTs g. Magister (S2)

d. SMA/MA/SMK h. Doktor (S3)

5. Pekerjaan/ profesi utama :

a. Pelajar/ Mahasiswa d. Guru

b. Pegawai Negeri e. Pedagang

c. Karyawan Swasta f. Lainnya

II. Karakteristik Usaha Responden dan Dampak Pembiayaan Terhadap Perkembangan

Usaha.

Petunjuk Pengisian:

a. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan benar.

b. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum Anda mulai menjawabnya.

Page 135: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

c. Pilihlah salah satu jawaban pada soal pilihan ganda yang tersedia dengan memberi

tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling benar.

d. Jawabalah pertanyaan yang bertanda (*) dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi

yang anda alami.

e. Semua jawaban yang Anda berikan bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk data

penelitian.

f. Atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini terlebih dahulu saya ucapkan terima

kasih.

Pertanyaan :

1. Apa bidang usaha yang anda tekuni?

a. Perdagangan (pedagang warung, pedagang asongan, pedagang kaki lima, pedagang

pasar)

b. Konveksi (penjahit, pembuat pakaian, tailor)

c. Percetakan

d. Kuliner (pembuat kue, masakan, makanan ringan, pemilik restoran/rumah makan)

e. Elektronik (reparasi alat elektronik, warnet/rental komputer, jual voucer/pulsa isi

ulang)

f. Lainnya, sebutkan:

2. Sudah berapa lama anda menekuni bidang usaha tersebut?*

3. Berapa rata-rata pendapatan/omzet anda tiap bulan dari usaha yang anda tekuni sebelum

mendapatkan pembiayaan?*

4. Berapa besar pembiayaan yang anda dapatkan dari BRI Syariah?* Rp.

5. Berapa pokok angsuran/cicilan perbulan yang harus anda bayarkan?* Rp.

6. Berapa persen margin bagi hasil per bulan yang ditetapkan antara anda dengan pihak

bank*?........................%

7. Berapa rata-rata pendapatan atau omzet anda tiap bulan dari usaha yang ditekuni setelah

mendapat pembiayaan?* Rp.

8. Berapa lama jangka waktu pelunasan pembiayaan yang disepakati?

a. 12 bulan (1 tahun) e. 60 bulan (5 tahun)

b. 24 bulan (2 tahun) f. Lainnya, sebutkan :

c. 36 bulan (3 tahun)

9. Apakah dalam pembiayaan terdapat jaminan yang harus anda berikan?

a. Ya

b. Tidak (jika tidak terdapat jaminan langsung ke nomer 11)

10. Jika dalam pembiayaan terdapat jaminan, berapa nilai nominal jaminan yang anda berikan?*

Rp.

11. Apa tujuan anda dalam melakukan pembiayaan?

a. Investasi (penambahan modal untuk rehabilitasi/perbaikan tempat usaha, perluasan

usaha, pendirian usaha baru)

Page 136: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

b. Modal kerja (menambah modal untuk kelangsungan usaha, penambahan stock

barang, membayar gaji pegawai, membayar sewa tempat usaha)

c. Lainnya, sebutkan:

12. Apa akad yang digunakan dalam akad tersebut?*

13. Bagaimana dampak pembiayaan mikro Bank BRI Syariah terhadap perkembangan usaha

anda dari segi pendapatan/omset tiap bulan*?

Sebelum dapat pembiayaan Setelah Dapat Pembiayaan

Pendapatan/ Omzet tiap

bulan

Rp. Rp.

III. Tanggapan Responden Mengenai Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin

1. Berikut ini adalah beberapa pernyataan tentang modal usaha nasabah

*(beri tanda √ pada kolom jawaban yang tersedia)

Keterangan

STS : Sangat Tidak Setuju (sangat tidak sesuai dengan kondisi yang dialami) = 1

TS : Tidak Setuju (tidak sesuai dengan kondisi yang dialami) = 2

R : Ragu - Ragu (tidak yakin dengan kondisi yang dialami) = 3

S : Setuju (sesuai dengan kondisi yang dialami) = 4

SS : Sangat Setuju (sangat sesuai dengan kondisi yang dialami) = 5

NO Pertanyaan STS TS R S SS

1 Persyaratan dalam mengajukan pembiayaan mudah

untuk anda penuhi

2 Tahap dalam mengajukan pembiayaan di Bank BRI

Syariah mudah dan tidak panjang atau tidak lama

waktunya

3 Biaya administrasi untuk mendapatkan pembiayaan

tergolong ringan

4 Dana pinjaman dari Bank BRI Syariah digunakan

untuk Modal kerja (pembelian stock barang

dagangan, membayar gaji karyawan)

Page 137: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

5 Pengelolaan modal usaha sesuai dengan kaidah

bisnis

6 Pembiayaan yang diberikan Bank BRI Syariah

sesuai dengan kebutuhan usaha anda

7 Besar pembiayaan untuk usaha yang anda terima

dari Bank BRI Syariah mencukupi kebutuhan usaha

anda

8 Anda dapat memenuhi semua kebutuhan

pengembangan usaha dan masih terdapat sisa uang

dari pembiayaan yang didapat

9 Omzet penjualan cukup untuk melunasi angsuran

setiap bulan

10 Pendapatan usaha meningkat setelah mendapat

pembiayaan di Bank BRI Syariah

11 Margin atau persen bagi hasil usaha yang

ditentukan oleh Bank BRI Syariah tergolong

ringan/tidak memberatkan

12 Pembagian keuntungan antara anda dengan BRI

Syariah tidak merugikan anda

13 Anda masih mendapatkan keuntungan dari usaha

setelah bagi hasil dengan Bank BRI Syariah

14 Pembiayaan mikroBank BRI Syariah meningkatkan

jumlah persediaan bahan baku atau peningkatan

jasa

15 Adanya kenaikan jumlah konsumen atau pembeli

setelah mendapatkan pembiayaan mikro di Bank

BRI Syariah

16 Jangka waktu pelunasan yang diberikan oleh Bank

BRI Syariah tergolong lama sehingga memudahkan

anda membayar angsuran/cicilan

17 Anda dapat membayar angsuran sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan/tepat waktu membayar

angsuran

18 Anda tidak pernah mengalami keterlambatan

membayar angsuran/cicilan

19 Anda tidak pernah membayar denda keterlambatan

cicilan/angsuran

20 Kemampuan anda membayar angsuran semakin

besar

21 Pokok angsuran/cicilan yang harus anda bayarkan

Page 138: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

tergolong ringan

22 Pokok angsuran/cicilan yang harus anda bayarkan

tidak mengganggu perkembangan usaha anda

23 Selama membayar angsuran/cicilan anda masih

dapat memenuhi kebutuhan yang lain

24 Fasilitas pembiayaan dari Bank BRI Syariah

mempunyai manfaat bagi perkembangan usaha

anda.

25 Tingkat pendapatan/omzet dari usaha anda

meningkat setelah mendapatkan pembiayaan dari

Bank BRI Syariah

26 Setelah mendapatkan pembiayaan dari Bank BRI

Syariah, keuntungan yang anda dapat

dari usaha yang ditekuni meningkat

27 Program pembiayaan mikro membantu

memperbaiki kondisi perekonomian nasabah

28 Kesejahteraan hidup anda dan keluarga meningkat

seiring dengan perkembangan usaha anda

Page 139: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

Lampiran 2: Data angket persepsi nasabah (skala likert)

Semi Skala likert:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Ragu-ragu (R)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

Page 140: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

Standar Deviasi

X F F.X 𝑋=Σ(F.X)/ΣF X - X (X-X)2 F.(X-X)2

1 40 40 3 -2 4 160

2 40 80 -1 1 40

3 40 120 1 1 40

4 40 160 1 1 40

5 40 200 2 4 160

Jumlah 200 600 440

Variance (𝛿2) = ( )

= 2,2

Standar deviasi (𝛿) = √ = 1,483 (pembulatan hingga 3 angka decimal)

Lampiran 3: Regresi Berganda

Variables Entered/Removed

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Margin, Besar

pembiayaan,

Pendapatan

nasabah

sebelum

pembiayaan,

Pokok angsurana

. Enter

a. All requested variables entered.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .998a .995 .995 9.58987 .995 1882.406 4 35 .000 2.103

Page 141: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

a. Predictors: (Constant), Margin, Besar pembiayaan, Pendapatan nasabah sebelum pembiayaan, Pokok angsuran

b. Dependent Variable: Pendapatan nasabah setelah pembiayaan

Uji Simultan (F test)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 692466.355 4 173116.589 1882.406 .000a

Residual 3218.796 35 91.966

Total 695685.151 39

a. Predictors: (Constant), Margin, Besar pembiayaan, Pendapatan nasabah sebelum pembiayaan,

Pokok angsuran

b. Dependent Variable: Pendapatan nasabah setelah pembiayaan

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 25.060 3.057 8.199 .000

Pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan

.981 .019 .956 52.995 .000 .406 2.463

Besar pembiayaan .163 .025 .118 6.501 .000 .401 2.495

Pokok angsuran -1.970 .536 -.067 -3.676 .001 .393 2.543

Margin -9.017 2.860 -.043 -3.153 .003 .713 1.402

a. Dependent Variable: Pendapatan nasabah setelah pembiayaan

Page 142: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

Histogram. Kurva Normal, Scatterplot

Page 143: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan masalah mendasar yang dihadapi oleh

banyak negara di dunia terutama negara-negara berkembang seperti

Indonesia. Kondisi kemiskinan Indonesia semakin parah akibat krisis

ekonomi pada tahun 1998. Namun ketika pertumbuhan ekonomi yang

sempat menurun akibat krisis dapat teratasi dan dapat dipulihkan,

kemiskinan tetap saja sulit untuk ditanggulangi. Salah satu prasyarat

keberhasilan penuntasan kemiskinan adalah dengan cara mengidentifikasi

kelompok sasaran dan wilayah sasaran dengan tepat. Program penuntasan

dan pemulihan nasib orang miskin tergantung dari langkah awal yaitu

ketetapan mengidentifikasi siapa yang dikatakan miskin dan dimana dia

berada. Aspek di mana “si miskin” dapat ditelusuri melalui si miskin itu

sendiri serta melalui pendekatan-pendekatan profil wilayah atau karakter

geografis.1

Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk

miskin per september 2015 menunjukkan angka 28,51 juta jiwa atau

bertambah 780 ribu orang dibanding September 2014 yang sebesar 27,73

juta orang. Padahal standar yang diterapkan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) masih jauh di bawah standar penduduk miskin Bank Dunia yang

1 Sagir Soeharsono, Masalah Ekonomi Indonesia. (Bandung: Angkasa, 2007) h.127

Page 144: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

2

berstandar pada konsep Purchasing Power Purity yaitu masyarakat yang

penghasilannya dibawah 2 dolar perhari. Sementara standar penduduk

miskin BPS adalah penduduk yang penghasilannya di bawah Rp211.000

per bulan.2

Salah satu upaya penanggulangan kemiskinan adalah dengan

memutus mata rantai kemiskinan melalui pemberdayaan kelompok dengan

pengembangan microfinance, yakni suatu model penyediaan jasa

keuangan bagi masyarakat yang memiliki usaha pada sector paling kecil

yang tidak dapat mengakses bank karena berbagai keterbatasannya.3 Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok pelaku

ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti mampu

menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam

negeri, sehingga sangat membantu dalam upaya mengurangi

pengangguran. Karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam

mengahasilkan tenaga kerja yang produktif, sebagai bagian dari

dinamikanya UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui

investasi dan perubahan teknologi dan sering diyakini bahwa UKM

memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas daripada usaha besar.4

Tabel 1.1. menunjukkan peningkatan perkembangan usaha mikro,

kecil, menengah, dan besar di Indonesia.

2 Berita Resmi Statistik diakses pada tanggal 20 januari 2016 dari http://www.bps.go.id 2 Euis Amalia. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran Lkm dan Ukm Di

Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.2. 4 Berry, A,E.Rodriquez, dan H.Sandeem,”Smaal and Medium Enterprises Dynamics in Indonesia”,

Bulletin of Indonesian Economic Studies 37 (3), 2001, hlm.363-384 dalam Euis Amalia Keadilan Distributif

Dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran Lkm dan Ukm Di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.9.

Page 145: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

3

Tabel 1.1.

Data Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar

Periode Tahun 2012 – 2013

No. Kelompok

Usaha

Tahun 2012 Tahun 2013

Jumlah (Unit)

Presentase (%)

Jumlah (Unit)

Presentase (%)

1 Usaha Mikro

(UMi)

55.856.176 98,79 57.189.393 98,77

2 Usaha Kecil

(UK)

629.418 1,11 654.222 1,13

3 Usaha Menengah (UM)

48.997 0,09 52.106 0,09

4. Usaha Besar

(UB)

4.968 0,01 5.066 0,01

Sumber :Depkop 2016

Tabel 1.1. Terlihat perkembangan UMKM di tahun 2012-2013

dengan selisih jumlah 1.333.217 di unit Usaha Mikro (UMi), 24.803 di

unit Usaha Kecil (UK), 3.110 di unit Usaha Menengah (UM), dan 98 di

unit Usaha Besar (UB).5 Hingga saat ini dari jumlah 48,9 juta pelaku usaha

di Indonesia, 99.98% merupakan UMKM dan sektor ini menyerap

sebanyak 85.4 juta lebih tenaga kerja atau menyangga 96.18% dari total

jumlah pekerja di Indonesia.

Namun UMKM masih menghadapi berbagai masalah antara lain

rendahnya kualitas SDM dan produktifitas, kesulitan akses terhadap pasar

teknologi dan informasi, serta dalam hal permodalan. Selain itu kelompok

masyarakat miskin di Indonesia adalah mayoritas muslim dan bekerja

disektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang bersifat

informal. Kelompok ini masih menerapkan manajemen tradisonal dan

dinilai belum bankable sehingga untuk dapat mengakses permodalan

dibutuhkan lembaga keuangan alternatif. Lembaga keuangan alternatif

5 http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm/

Page 146: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

4

adalah lembaga pendanaan yang mengakar di tengah-tengah masyarakat,

dimana proses penyaluran dananya dilakukan secara sederhana, murah,

dan cepat dengan prinsip keberpihakan kepada masyarakat kecil dan

berasaskan keadilan. Walaupun lembaga keuangan Mikro Syariah telah

banyak berkembang di Indonesia karena dianggap mampu menanggulangi

masalah permodalan yang di alami pengusaha kecil mikro. Pemerintah

telah membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor usaha

mikro yaitu dengan mengeluarkan program berupa Kredit Usaha Rakyat

(KUR) bagi masyarakat yang ingin membuka atau memulai usaha

khususnya di sektor usaha mikro. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)

dilaksanakan oleh bank-bank pemerintah seperti Bank Rakyat Indonesia

Syariah yang mempunyai misi mengembangkan sektor UMKM dengan

kemudahan akses permodalan yang diberikan.

Produk pembiayaan mikro BRI Syariah dibagi atas tiga kategori

yaitu: Mikro 25iB dengan plafon batas mulai Rp5 juta sampai dengan 25

juta tanpa jaminan, Mikro 75iB dengan plafon batas mulai Rp5 juta

sampai dengan Rp75 juta dengan agunan dan Mikro 500iB dengan plafon

lebih dari 75 juta sampai dengan Rp 500 juta.6 Ketiga kategori tersebut

dilakukan dengan skema jualbeli (Murabahah). Diharapkan melalui

program tersebut UMKM di Indonesia memiliki akses tetap dalam

memperoleh permodalan karena tanpa akses yang tetap pada lembaga

keuangan alternatif maka hamper seluruh rumah tangga miskin akan

menggantungkan pembiayaan pada kemampuan sendiri yang sangat

6 http://www.brisyariah.co.id/pembiayaan-mikro

Page 147: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

5

terbatas atau pada kelembagaan keuangan informal yang membatasi

kelompok miskin untuk berpartisipasi dan mendapat manfaat dari kegiatan

pembangunan.

Bank BRI Syariah sebagai salah satu Bank Nasional yang

menyediakan layanan untuk mendukung dunia usaha. Terutama bagi

kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pembiayaan mikro

adalah pembiayaan bersifat produktif kepada nasabah/calon nasabah

perorangan/badan usaha. Pembiayaan Mikro BRI Syariah menyediakan

pinjaman kepada pelaku usaha kecil sesuai dengan ketentuan yang berlaku

yakni pinjaman dapat diberikan untuk usaha-usaha yang jelas dan dikelola

oleh pelaku usaha yang baik dan pihak BRI Syariah sebagai penyedia

modal akan melakukan survei dengan penilaian kepada calon peminjam

terhadap prospek usaha yang dilakukan. Produk pembiayaan mikro BRI

Syariah ini bertujuan untuk membantu mengembangkan kondisi ekonomi

masyarakat menjadi lebih baik.7

7 www.brisyariah.co.id

Page 148: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

6

Tabel 1.2.

Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah

(Per Juni 2015)

Kelompok

Bank

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

BUS 3 3 5 6 11 11 11 11 12 12

UUS 20 26 27 25 23 24 24 23 22 22

BPRS 105 114 131 138 150 155 158 163 163 161

Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2015

Tabel 1.2. Menunjukkan perkembangan bank syariah berdasarkan

statistik perbankan syariah dari tahun ke tahun secara kuantitas,

pencapaian perbankan syariah sungguh membanggakan dan terus

mengalami peningkatan dalam jumlah bank. Jika pada tahun 2005

berdasarkan data statistik perbankan syariah yang dipublikasikan oleh

Bank Indonesia hanya ada 3 Bank Umum Syariah, 19 Unit Usaha Syariah

dan 92 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, maka pada 2015 jumlah bank

syariah telah mencapai 34 unit yang terdiri atas 12 BUS dan 22 UUS.

Selain itu, jumlah BPRS telah mencapai 161 unit pada periode yang

sama.8

Bank Umum Syariah (BUS) merupakan Bank Syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berfungsi

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi:

Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah, Deposito

berjangka berdasarkan prinsip mudharabah. Melakukan penyaluran dana

8Data Statistik Perbankan Syariah Januari 2015 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-

statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/statistik-perbankan-syariah-januari-2015.aspx

Page 149: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

7

melalui: Transaksi Jual-beli berdasarkan prinsip Mudharabah, Istisna,

Ijarah, Salam, dan lain-lainnya. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan

prinsip: Mudharabah, Musyarakah. Pembiayaan lain berdasarkan prinsip:

Rahn & Qardh dan melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di

bidang perbankan dan sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan kegiatan-kegiatan yang dilarang yaitu: Melakukan kegiatan

usaha dalam bentuk valuta asing, melakukan penyertaan modal dan

melakukan usaha perasuransian.9

Bermacam-macam produk yang disediakan Bank Syariah untuk

masyarakat, salah satu dari produk Bank Syariah adalah mendistribusikan

pembiayaan. Produk-produk berbasis syari’ah memiliki kelebihan

karakteristik dari bank konvensional terkait dengan fleksibilitas dalam

memberikan pembiayaan, seperti kredit atau pembiayaan yang diberikan

kepada sektor pertanian, industri, perdagangan barang dan jasa. Produk-

produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut

bunga dalam berbagai bentuk karena riba dan menetapkan uang sebagai

alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan. Pembiayaan

dipahami sebagai pendanaan yang dilakukan untuk mendukung investasi

yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh

orang lain.10

Kualitas pembiayaan sangat berpengaruh terhadap efektivitas

pendapatan yang diharapkan. Oleh sebab itu, kualitas harus dijaga, agar

9 Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, dan Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah:

Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.22. 10 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: AMP YKPN, 2000, Cet. Ke-1, h.304

Page 150: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

8

jangan sampai menjadi pembiayaan bermasalah yang akibatnya bukan saja

menyebabkan tidak efektivitasnya pendapatan, tetapi lebih dari itu akan

menyebabkan kerugian Bank Syariah karena tidak terbayarnya kembali

dana bank syariah yang ditanam dalam pembiayaan itu.

Sebagaimana diketahui, pembiayaan oleh Lembaga Keuangan

Syariah, misalnya Bank Syariah dikatakan efektif apabila dapat

mendorong kinerja atau mengembangkan usaha nasabah yang dibiayai

oleh Bank Syariah tersebut dan efektifitas pembiayaan pada sektor usaha

mikro sendiri berkaitan dengan nisbah bagi hasil yang ditetapkan apakah

memberatkan pihak nasabah atau tidak, perkembangan usaha nasabah

yang menerima pembiayaan kemudahan akses nasabah untuk

mendapatkan pembiayaan dan tingkat pengembalian pembiayaan.

Lalu bagaimana dengan program produk pembiayaan mikro Bank

BRI Syariah? Apakah program produk pembiayaan mikro tersebut efektif

dalam meningkatkan perkembangan usaha nasabah? Dan bagaimana

dampaknya dalam meningkatkan perkembangan usaha nasabah?

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penyusunan skripsi ini

penulis mengangkat judul “EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN

MIKRO PRODUKTIF PADA NASABAH BANK BRI SYARIAH

KCP JATIWARINGIN”.

Page 151: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi

permasalahan yang akan di teliti pada penyaluran pembiayaan mikro Bank

BRI Syariah KCP Jatiwaringin, di antaranya:

1. Prosedur dalam pembiayaan mikro bankable atau tidak.

2. Faktor-faktor yang akan diteliti pengaruhnya terhadap perkembangan

usaha nasabah selama mendapatkan pembiayaan, yaitu penghasilan

nasabah sebelum mendapatkan pembiayaan, besar pembiayaan (plafon),

pokok angsuran dan margin.

3. Tingkat Pengembalian

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah pada

nasabah yang mengajukan pembiayaan mikro sektor produktif, periode

yang diambil mulai dari April 2015 sampai dengan Juni 2016 dan faktor

yang mempengaruhi perkembangan usaha nasabah setelah mendapatkan

pembiayaan dan prosedur dalam pembiayaan mikro di bank BRI Syariah

KCP Jatiwaringin.

Kemudian dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan

membantu dalam pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas produk pembiayaan mikro produktif terhadap

perkembangan usaha nasabah?

2. Berapa besar dampak pembiayaan terhadap perkembangan usaha

nasabah?

Page 152: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

10

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui tingkat keefektivan penyaluran pembiayaan

mikro berdasarkan penilaian oleh nasabah pembiayaan.

2) Untuk mengetahui dampak pembiayaan terhadap perkembangan

usaha nasabah.

b. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dari segi akademis atau teoritis adalah:

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan bagi pembaca skripsi ini dan bagi pribadi peneliti.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi

penelitian sejenis dan dapat menjadi bahan perbandingan dari

penelitian yang telah ada.

Manfaat penelitian ini dari segi praktis adalah:

1) Membantu memberikan bahan masukan bagi pemerintah dalam

penyaluran pembiayaan bagi usaha mikro melalui perbankan

syariah.

2) Dapat meningkatkan kinerja bank terutama dalam hal

perbaikan mekanisme penyaluran pembiayaan mikro sehingga

pembiayaan tersebut efektif dan dapat meningkatkan peran

bank sebagai lembaga intermediary.

Page 153: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

11

3) Menambahkan informasi bagi masyarakat tentang pembiayaan

sektor usaha mikro pada bank syariah.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini berpedoman pada BUKU PEDOMAN

PENULISAN SKRIPSI yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Masing-masing bab akan dibagi ke dalam sub-sub bab dengan penyusunan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis membahas mengenai latar belakang

masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metode penelitian, review studi

terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini akan disajikan teori efektivitas, pengertian

pembiayaan, jenis-jenis pembiayaan Bank Syariah dan

pengertian sektor usaha dan kriterianya.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang penjelasan mengenai jenis

penelitian, jenis dan sumber data, objek penelitian, metode

pengumpulan data, teknik pengolahan data, definisi

Page 154: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

12

operasional variabel beserta pengukurannya serta metode

analisis data yang akan digunakan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini terdapat analisis deskriptif berupa tabel

deskripsi umum responden, tabel profesi utama responden,

uji validitas untuk mengetahui valid atau tidaknya

instrumen penelitian, uji reliabilitas untuk mengetahui

tingkat ketepatan suatu instrument dan tabel tanggapan

responden dengan metode frekuensi relatif berisi skor yang

diperoleh berdasarkan pendapat nasabah pembiayaan mikro

tentang pembiayaan yang didapatkan lalu menggunakan

analisis standar deviasi dengan mean. Pada bab ini juga

dijabarkan uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji

heteroskedastis, dan analisis regresi linier berganda untuk

mengetahui besaran hubungan dan pengaruh dari variabel-

variabel yang ada.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dan saran-

saran yang dikemukakan dari pembahasan.

Page 155: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Efektivitas

Menurut KBBI, Efektivitas berasal dari kata efektif, termasuk

adjektiva, yaitu kelas kata yang menjelaskan nominal atau pronominal,

yang bermakna :

a. Ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya)

b. Manjur atau mujarab (tentang obat)

c. Dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha, tindakan)

d. Mulai berlaku (tentang undang-undang, peraturan)11

Menurut T. Hani Handoko, mengatakan bahwa suatu pekerjaan

dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit

keluaran (output) dan suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu

pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran

yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang

telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan

terlebih dahulu.

Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas erat kaitannya

dengan efisiensi. Efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar

(doing the right things) dan efektivitas merupakan kemampuan untuk

11 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka,1997), h.250.

Page 156: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

14

memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.12

Jadi dapat disimpulkan bahwa sesuatu dikatakan efektif apabila

mudah diplikasikan dan mempunyai dampak positif bagi tercapainya suatu

tujuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Selain itu

hasil penilaian efektivitas ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

menentukan keputusan dimasa mendatang. Hasan Sadili menjelaskan

bahwa efektivitas bermakna menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan.

Suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Secara

ideal, efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti.

Misalnya usaha X 60% efektif dalam pencapaian tujuan Y.13

Pembiayaan merupakan fungsi intermediary dari bank syariah,

yaitu memberikan atau menyalurkan dana dari pihak yang memiliki dana

kepada pihak yang membutuhkan dana. Dalam rangka menjalankan fungsi

intermediary yaitu berupa pembiayaan, diperlukan suatu perencanaan yang

efektif sehingga pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah tepat guna

dan tepat sasaran.

2. Tolok Ukur Efektivitas

Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas

perencanaan, yaitu mencakup kegunaan, ketepatan dan obyektivitas, ruang

12 T.Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPPE,1998), edisi II, h.7. 13 Alfiah.“Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah dalam

Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”.(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.18-19.

Page 157: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

15

lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas, dan ketepatan waktu.14

Dengan

melihat pengertian efektivitas tersebut, maka dalam mencapai efektivitas

atau efisiensi haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun ukuran-ukuran

sebagai berikut:

a. Berhasil guna, yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah

dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan

waktu yang ditetapkan.

b. Ekonomis, yaitu untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian

efektif itu maka biaya, tenaga kerja material, peralatan waktu, ruangan

dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-tepatnya sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan tidak adanya

pemborosan serta penyelewengan.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yaitu untuk membuktikan

bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan

dengan setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung

jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata, yaitu pelaksanaan kerja dibagi

berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang

tersedia.

e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya yaitu wewenang

harus seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari adanya

dominasi oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.

14 Sujadi F.X, O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, (Jakarta: CV. Masagung, 1990),

cet ketiga, h.36-39

Page 158: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

16

f. Prosedur kerja yang praktis, yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan

kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis

pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan

kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang

dapat dilaksanakan dengan lancar.

Adapun menurut T. Hani Handoko, beberapa kriteria dapat

digunakan untuk menilai efektifitas perencanaan, yaitu mencakup:

a. Kegunaan; agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-

fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,

berkesinambungan, dan sederhana.

b. Ketepatan dan objektivitas; rencana-rencana harus dievaluasi untuk

mengetahui apakah jenis, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai

keputusan dan kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila

didasarkan atas informasi yang tepat.

c. Ruang lingkup; perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip

kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi.

d. Efektivitas biaya; efektivitas biaya perencanaan dalam perencanaan

dalam hal ini adalah menyangkut waktu, usaha, dan aliran emosional.

e. Akuntabilitas; ada dua aspek perencanaan: 1) tanggung jawab atas

pelaksanaan perencanaan dan 2) tanggung jawab atas implementasi

rencana. Suatu perencanaan harus mencakup keduanya.

Page 159: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

17

f. Ketepatan waktu; berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan

dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai

perbedaan waktu.15

3. Mekanisme Efektivitas

Menurut Paul E.Mott mekanisme dalam pencapaian suatu kerja

yang efektif adalah merumuskan dan mengembangkan sarana mengukur

efektivitas organisasi yang mempengaruhi tingkat efektivitas itu berkaitan

langsung dengan:16

a. Kemampuan menyesuaikan diri dan keluwesan.

b. Produktivitas dikaitkan dengan kuantitas, kualitas dan efisiensi.

c. Kepuasan kerja

d. Kemampuan berniaga

e. Pencarian sumber dana

4. Efektivitas Pembiayaan Sistem Syariah

Efektivitas pembiayaan sistem syariah dengan prinsip mudharabah

maupun musyarakah tercermin dari pemilik modal dan pengelola modal

(nasabah) itu sendiri. Menurut Admiral dalam Hidayat menyatakan bahwa

15 T.Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE Yogyakarta,2003), edisi 2, h.103-105. 16 Paul E.Mott, “The Characteristics of Effektivitas Organization”(New York : Halper and Row,

1972), h.20.

Page 160: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

18

efektivitas pembiayaan dari sisi pengelola modal (nasabah) berdasarkan

beberapa parameter, yaitu:17

a. Prosedur pembiayaan yang menunjukkan kemudahan bagi calon

nasabah untuk memahaminya.

b. Persyaratan pembiayaan yang menunjukkan kesanggupan/kemudahan

bagi calon nasabah pembiayaan untuk memenuhinya, termasuk ada

atau tidak adanya jaminan.

c. Waktu pencairan/realisasi yang menunjukkan kecepatan bank syariah

untuk mewujudkan pembiayaan yang diajukan.

d. Lokasi bank yang menunjukkan kemudahan bagi nasabah untuk

mengakses sumber permodalan yang disediakan.

e. Dampak pembiayaan yang menunjukkan tingkat kemantapan

pembiayaan.

Jika dilihat dari sisi pengelola modal, efektivitas pembiayaan bagi

hasil dengan prinsip mudharabah dan musyarakah adalah dapat

diukurmelalui penyaluran dana. Hal ini terkait dengan sejauh mana pihak

pemilik modal menyalurkan pembiayaan dengan sistem syariah, artinya

semakin banyak dana yang disalurkan, maka pembiayaan sistem syariah

tersebut semakin efektif.

Efektivitas pembiayaan menurut Hamid dapat diukur dengan cara

melihat kemantapan prosedur pembiayaan berdasarkan faktor-faktor

sebagai berikut :18

17 Menurut Admiral dalam Hidayat, 2005, Efektivitas Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada BMT

Keponteren Hubbul Wathan, Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor, Bogor

Page 161: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

19

a. Jumlah nasabah yang menunjukkan bahwa sistem pembiayaan dapat

diterima dan mampu menjangkau secara luas.

b. Keragaman mata pencaharian nasabah yang menunjukkan fleksibilitas

prosedur pembiayaan yang dijalankan.

c. Frekuensi pinjaman nasabah, sebagai tingkat keseringan nasabah

dalam mengambil pembiayaan.

d. Frekuensi tunggakan, sebagai tingkat keseringan nasabah dalam

menunggak pembayaran dalam suatu proses peminjaman.

e. Pelayanan pembiayaan, sejauh mana tingkat pelayanan yang

dilakukan, mulai dari pengajuan pembiayaan sampai realisasi

pembiayaan.

Jadi, keberhasilan suatu program keuangan tidak hanya dilihat dari

jumlah pembiayaan yang didapat disalurkan oleh lembaga keuangan yang

bersangkutan, tetapi juga dilihat dari tingkat pengembalian karena tingkat

pengembalian pembalian pembiayaan akan mempengaruhi program

keuangan selanjutnya.

5. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Ketidakefektifan Pembiayaan

Sistem Syariah

Jika dilihat dari segi ketidakefektifannya, menurut Yumanita

bahwa beberapa pakar telah mengidentifikasi sumber-sumber penyebab

18 Pendapat Hamid dalam Hidayat, 2005, Efektivitas Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada BMT

Keponteren Hubbul Wathan, Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor, Bogor

Page 162: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

20

tidak efektifnya pembiayaan system syariah dapat dilihat dari empat aspek,

yaitu :19

1) Internal lembaga keuangan syariah,

a. Kualitas sumber daya insani (SDI) yang belum memadai untuk

menangani, memproses, memonitor, menyelia dan mengaudit

beberapa proyek syariah.

b. Lembaga Keuangan Syariah belum dapat menanggung resiko

besar, karena belum memiliki bentuk keahlian yang dibutuhkan

untuk memproses, memonitor, menyelia bagi hasil.

c. Kompetisi ketat dengan bank konvensional memaksa bank

syariah harus menyediakan pembiayaan alternatf yang beresiko

lebih kecil.

d. Tidak dapat membiayai proyek jangka panjang, karena rumit

dan makan waktu dari sisi prosedur, kurangnya pengalaman

dan keahlian SDI dan kurangnya penggunaan dana akibat

modal tertanam untuk jangka waktu lama.

e. Tidak dapat membiayai usaha kecil, karena tidak adanaya

personal guatantee maupun collateral.

2) Nasabah

a. Sebagian nasabah penyimpan/peminjam bersifat risk averse,

karena belum terbiasa dengan kemungkinan rugi dan sudah

terbiasa dengan sistem bunga.

19 Ascarya, dan D. Yumanita, “Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi Hasil di Perbankan

Syariah Indonesia”, Jurnal Perbankan Syariah Volume 20, No. 4 (September 2005)

Page 163: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

21

b. Moral hazard, karena pengusaha enggan menyampaikan

laporan keuangan/laba yang sebenarya untuk menghindar pajak

dan untuk menyembunyikan keuntungan yang sebenarnya.

c. Permintaan pembiayaan masih kecil dari nasabah

3) Regulasi

a. Kurangnya dukungan dari regulator karena tidak melakukan

inisiatif-inisiatif untuk mengadakan perubahan-perubahan

peraturan dan institusional yang diperlukan untuk mendukung

bekerjanya sistem perbankan dengan baik.

b. Tidak adanya institusi pendukung untuk mendorong

penggunaan bagi hasil.

c. Tidak adanya prosedur operasional yang seragam.

4) Pemerintah dan institusi lain.

a. Tidak ada kebijakan pendukung yang mendorong penggunaan

pembiayaan bagi hasil untuk proyek-proyek pemerintah.

b. Perlakuan pajak yang tidak adil, yang memperlakukan

keuntungan sebagai objek pajak sedangkan bunga bebas dari

pajak.

c. Pasar sekunder instrumen keuangan syariah belum ada,

sehingga menyulitkan bank untuk menyalurkan atau

mendapatkan akses likuiditas.

Page 164: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

22

B. Pendapatan Nasabah

Pendapatan dalam lmu ekonomi teoritis adalah hasil yang diterima,

baik berupa uang maupun lainnya atas penggunaan kekayaan (jasa

manusia). Dijelaskan pula bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan

faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Selain itu

pendapatan adalah pendapatan uang yang diterima dan diberikan kepada

subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu

berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha

perorangan dan pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang

bergantung pada jenis pekerjaannya.

Dijelaskan pula oleh Djojohadikusumo Sumitro, bahwa Pendpatan

menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi

oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang

sama pada akhir periode keadaan semula.20

Pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Pendapatan permanen (permanent income) adalah pendapatan yang

selalu diterima pada setiap periode tertentu dan dapat diperkirakan

sebelumnya, misalnya pendapatan dari gaji atau upah. Pendapatan ini

juga merupakan pendapatan yang diperoleh dari semua faktor yang

menentukan kekayaan.

2. Pendapatan sementara (transitory income) adalah pendapatan yang

tidak bisa diperkirakan.

20 Djojohadikusumo Sumitro, Sejarah Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

1990), h.25

Page 165: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

23

Pengertian yang dijelaskan oleh Winardi tentang pendapatan

merupakan pendapatan tingkat hidup yang dapat dinikmati oleh individu

dimasyarakat dan juga pendapatan masyarakat yang nantinya akan

digunakan untuk mengembalikan pinjaman bagi yang melakukan

pinjaman. Pendapatan masyarakat tersebut sebagai sumber penghasilan

dari berbagai macam jenis pekerjaan, seperti pegawai negeri, wiraswasta,

petani, pengusaha, pengrajin dan seniman.21

Pada umumnya pengaruh

pendapatan terhadap permintaan adalah positif dalam arti bahwa kenaikan

pendapatan akan menaikkan permintaan. Hal ini terjadi apabila barang

tersebut merupakan barang superior atau normal, ini seperti efek selera dan

efek banyaknya pembeli yang mempunyai efek positif. Begitu sebaliknya

pada kasus barang interior, maka kenaikan pendapatan justru menurunkan

pendapatan.22

Konsumen selalu berusaha untuk dapat memenuhi segala

kebutuhannya dengan melakukan usaha tambahan agar dapat membantu

menambah pendapatannya. Berbagai cara dilakukan masyarakat mulai dari

investasi sederhana sampai dengan investasi bermodal besar. Sehingga

dampaknya pada sektor moneter adalah permohonan modal usaha dan

investasi akhirnya semakin tinggi, maka permohonan modal tersebut, akan

mengarah kepada permohonan pembiayaan ke lembaga keuangan syariah

yang semakin meningkat.

21 Winardi, Pengantar Ekonomi, (Jakarta: Gahlia Indonesia, 2001), h.56

22 Widayat, Metode Penelitian Pemasaran, (Malang: UMM, 2004), h.47.

Page 166: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

24

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan adalah:

1. Kesempatan kerja yang tersedia, semakin banyak kesempatan kerja

yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh

dari hasil kerja tersebut.

2. Jenis pekerjaan, terdapat banyak jenis pekerjaan yang dapat dipilih

seseorang dalam melakukan pekerjaannya untuk mendapatkan

penghasilan.

3. Kecakapan dan keahlian, dengan bekal kecakapan dan keahlian yang

tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang pada

akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.

4. Motivasi/dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan, semakin

besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin besar

pula penghasilan yang diperoleh. Selain itu juga lokasi bekerja yang

dekat dengan tempat tinggal dan kota akan membuat seseorang lebih

semangat untuk bekerja.

5. Keuletan kerja, pengertian keuletan dapat disamakan dengan

ketekunan, keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan.

Bila saat menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan

sebagai bekal untuk meneliti ke arah kesuksesan dan keberhasilan.

6. Banyak sedikitnya modal yang digunakan, besar kecilnya usaha yang

dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal

Page 167: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

25

yang dipergunakan. Suatu usaha yang besar akan dapat memberikan

peluang yang besar pula terhadap pendapatan yang akan diperoleh.23

C. Margin

Margin adalah persentase tertentu yang ditetapkan per tahun,

perhitungan margin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam

setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin secara bulanan maka

ditetapkan 12 bulan.24

Pada umumnya, nasabah melakukan pembayaran

secara angsuran.Margin merupakan penyeimbang dari modal kerja atau

investasi yang dimanfaatkan oleh mitra.

Margin digunakan agar terjadinya keadilan dalam memperoleh

keuntungan baik pihak mitra maupun pihak lembaga. Dapat disimpulkan

bahwa margin adalah persentase tertentu yang di tetapkan (harian, bulanan

dan tahunan) agar tercapai keadilan dalam memperoleh keuntungan baik

bagi pihak lembaga maupun mitra. Penetapan nisbah bagi hasil

pembiayaan ditentukan dengan mempertimbangkan referensi tingkat

margin keuntungan dan perkiraan tingkat keuntungan bisnis atau proyeksi

yang di biayai.

Tingkat biaya pembiayaan (margin keuntungan) berpengaruh

terhadap jumlah permintaan pembiayaan syariah. Bila tingkat margin

keuntungan lebih rendah dari pada rata-rata suku bunga perbankan

nasional, maka pembiayaan syariah semakin kompetitif. Dalam hal

23

Ratna Sukmayanti, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2008), h.117 24 Adiwarman Karim, Bank Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo.2013) hlm.280.

Page 168: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

26

penghitungan jumlah margin keuntungan senantiasa mempertimbangkan

jangka waktu pembiayaan. Semakin lama jangka waktu pembiayaannya,

maka semakin besarlah margin keuntungan yang diminta oleh pihak Bank.

D. Pembiyaan

1. Pengertian Pembiayaan

Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan selain melakukan

kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat, juga akan menyalurkan

dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Istilah

kredit banyak dipakai dalam sistem perbankan konvensional yang berbasis

pada bunga (interest based). Sedangkan dalam perbankan syariah dikenal

dengan istilah pembiayaan (financing) yang berbasis pada keuntungan riil

yang dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit sharing)25

.

Menurut Muhammad, pembiayaan, secara luas, berarti pendanaan

yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. Dalam arti

sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada

nasabah.26

25 Abdul Ghofur Anshori. Perbankan Syariah di Indonesia. (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, Mei 2007). Cet. I, h.98. 26 Muhammad. Manajemen Bank Syariah. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.304.

Page 169: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

27

Menurut Rifaat Ahmad Abdul Karim dalam M. Syafi’i Antonio,

pengertian pembiayaan adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.27

Sedangkan pasal 1 ayat 25 Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, pengertian

pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijara muntahiya bittamlik;

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna;

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.28

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah,

UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai atau diberi

fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Pembiayaan dalam perbankan syariah menurut Al-Harran (1999)

dapat dibagi tiga:29

27 Muhammad Syafi‟i Antonio.Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. (Jakarta:

Gema Insani, 2001). Cet.1, h.160. 28 http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU_21_08_Syariah.pdf pasal 1 ayat 25. 29 Ascarya.Akad & Produk Bank Syariah. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h.122.

Page 170: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

28

1) Return bearing finance, yaitu bentuk pembiayaan yang secara

komersial menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung

risiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan.

2) Return free financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk

mencari keuntungan yang lebih ditujukan kepada orang yang

membutuhkan (poor), sehingga tidak ada keuntungan yang dapat

diberikan.

3) Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang memang

diberikan kepada orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak

ada klain terhadap pokok dan keuntungan.

Hal senada terkait pembiyaan juga terdapat pada buku oleh M.

Syafi’i Antonio. Menurut sifat penggunaannya pembiayaan dapat dibagi

menjadi dua30

.

1. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun

investasi.

2. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi

dua hal berikut:31

30 Muhammad Syafi‟i Antonio.Islamic Banking Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, h.160. 31 Muhammad Syafi‟i Antonio, h. 160.

Page 171: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

29

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan: peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu

jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan

kualitas atau mutu hasil produksi dan untuk keperluan perdagangan

atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

2. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-

barang (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya

dengan itu.

2. Jenis- Jenis Pembiayaan Bank Syariah

Produk-produk pembiayaan bank syariah dapat menggunakan

empat pola yang berbeda :32

a. Pola bagi hasil, untuk investment financing:

Musyarakah adalah perjanjian di antara para pemilik dana/modal

untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu

dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/modal

berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Mudharabah adalah perjanjian antara penanam dana dan pengelola

dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian

keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

telah disepakati sebelumnya.

32 Ascarya, Akad &Produk Bank Syariah, h.123-124.

Page 172: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

30

b. Pola jual beli, untuk trade financing:

Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara dan nasabah dimana

Bank Syariah membeli barang yang diperlukan oleh nasabah dan

kemudian menjualnya kepada nasabah yang bersangkutan sebesar

harga perolehan ditambah dengan margin/keuntungan yang

disepakati antara Bank Syariah dan nasabah.

Salam adalah perjanjian jual-beli barang dengan cara pemesanan

dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran terlebih dahulu.

c. Pola sewa, untuk trade financing:

Ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu

tertentu melalui pembayaran sewa.

Ijarah muntahiya bittamlik adalah perjanjian sewa menyewa suatu

barang yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang dari

pihak yang memberikan sewa kepada pihak penyewa.

d. Pola pinjaman, untuk dana talangan:

Qardh atau talangan adalah penyediaan dana atau tagihan antara

Bank Syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak

peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan

dalam jangka waktu tertentu.

Pembiayaan pada Bank Syariah terdiri atas berbagai macam jenis

yaitu pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif. Pembiayaan

produktif terdiri atas pembiayaan modal kerja syariah dan pembiayaan

investasi syariah.

Page 173: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

31

1. Konsep Modal Kerja

Konsep modal kerja mencakup tiga hal, yaitu :33

a. Modal Kerja (working capital assets)

Modal kerja adalah modal lancar yang dipergunakan untuk

mendukung operasional perusahaan pada setiap harinya sehingga

perusahaan dapat beroperasi secara normal dan lancar.

b. Modal Kerja Bruto (gross working capital)

Modal kerja bruto (gross working capital) merupakan

keseluruhan dari jumlah aktiva lancar (current assets). Pengertian

modal kerja bruto didasarkan pada jumlah atau kuantitas dana yang

tertanam pada unsur-unsur aktiva lancar.

c. Modal Kerja Netto (net working capital)

Modal kerja netto (net working capital) merupakan

kelebihan aktiva lancer atas utang lancar. Dengan konsep ini,

sejumlah tertentu aktiva lancar harus digunakan untuk kepentingan

pembayaran utang lancer dan tidak boleh dipergunakan untuk

keperluan lain.

2. Penggolongan Modal Kerja

Berdasarkan penggunaannya modal kerja dapat diklasifikasikan

menjadi 2 (dua) golongan, yaitu :34

33 Adiwarman A. Karim. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010). Ed. IV, h.231 34 Adiwarman A. Karim. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.232

Page 174: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

32

a. Modal kerja permanen

Modal kerja permanen berasal dari modal sendiri atau dari

pembiayaan jangka panjang. Sumber pelunasan modal kerja

permanen berasal dari laba bersih setelah pajak ditambah dengan

penyusutan.

b. Modal kerja musiman

Modal kerja musiman bersumber dari modal jangka pendek

dengan sumber pelunasan dari hasil penjualan barang dagangan,

penerimaan hasil tagihan termin, atau dari penjualan hasil

produksi. Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) tergolong pembiayaan produktif yaitu pembiayaan

modal kerja. Berdasarkan pemenuhan kebutuhan, pembiayaan

modal kerja dibagi menjadi dua, yaitu pembiayaan modal kerja

peningkatan produksi dan pembiayaan modal kerja untuk

perdagangan.

1. Pembiayaan modal kerja peningkatan produksi

Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-

komponen alat likuid (cash), piutang dagang (receivables), dan

persediaan (inventory) yang umumnya terdiri dari bahan baku

(raw material), persediaan barang setengah jadi (work in

process) dan persediaan barang jadi (finished goods). Oleh

karena itu pembiayaan modal kerja merupakan salah satu

kombinasi dari pembiayaan likuiditas (cash financing),

Page 175: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

33

pembiayaan piutang (receivable financing) dan pembiayaan

persediaan (inventory financing).35

2. Pembiayaan Modal Kerja Untuk Perdagangan.

a. Perdagangan Masal

Dalam perdagangan masal, yaitu perdagangan yang

dilkukan dengan target pembeli siapa saja yang datang

membeli barang yang telah disediakan di tempat penjual,

baik pedagang eceran (retailer) maupun pedagang besar

(whole seller), pada umumnya perputaran modal kerjanya

(working capital turnover) sangat tinggi. Pedagang harus

memiliki persediaan yang cukup. Untuk pembiayaan modal

kerja jenis ini, skema yang teepat adalah mudharabah.

b. Perdagangan Berdasarkan Pesanan

Perdagangan ini tidak dilakukan atau diselesaikan di

tempat penjual, karena pada umumnya merupakan bentuk

perdagangan antar kota, antar pulau atau antar negara.

Pembeli memesan barang-barang yang dibutuhkan kepada

penjual berdasarkan contoh barang dan harganya. Biasanya

pembeli hanya akan membayar apabila barang yang dipesan

telah diterima untuk menghindari risiko ketidaksesuaian

barang yang dipesan.

35 Zainul Arifin. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, h.201

Page 176: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

34

3. Pembiayaan Murabahah

Murabahah atau disebut juga ba’bitsmanil ajil. Kata murabahah

berasal dari kata ribhu (keuntungan).Sehingga murabahah berarti saling

menguntungkan. Secara sederhana murabahah berarti jual beli barang

ditambah keuntungan yang disepakati.36 Jual beli murabahah secara

terminologis adalah pembiayaansaling menguntungkan yang dilakukan

oleh shahib al-mal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi

jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengadaan barang dan harga jual

terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi shabib al-

mal dan pengembaliannya dilakukan secara tunai atau diangsur.

Jadi murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan

harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual

dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty

contracts karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate profit-

nya (keuntungan yang ingin diperoleh).

1) Dasar Hukum Murabahah

a. Al-Qur’an

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri sendiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena

gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama

dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari

36 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012), h.136.

Page 177: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

35

Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya

dahulu menjadi miliknya. Dan urusannya (terserah) kepada

Allah.Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,

mereka kekal didalamnya.” (Qs. Al-Baqarah 275).

b. Al-Hadist

“Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasulullah SAW

bersabda,“Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli

secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum

dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR Ibnu

Majah).

2) Rukun dan Syarat Murabahah

a) Rukun Murabahah

1. Ba’i (penjual), 2. Musytari (pembeli), 3. Mabi’ (Barang/objek),

4. Tsaman (harga), 5. Sighat (ijab dan qabul)

b) Syarat Murabahah

Syarat yang harus dipenuhi dalam transaksi murabahah

meliputi hal-hal sebagai berikut:37

1. Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah

dimiliki (hak kepemilikan telah berada ditangan si penjual).

Artinya, keuntungan dan risiko barang tersebut ada pada

37 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah (Jakarta: Kencana, 2012), hlm.137.

Page 178: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

36

penjual sebagai konsekuensi dari kepemilikan yang timbul dari

akad yang sah. Ketentuan ini sesuai dengan kaidah, bahwa

keuntungan yang terkait dengan risiko dapat mengambil

keuntungan.

2. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal dan

biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan dalam jual beli pada

suatu komoditas, semuanya harus diketahui oleh pembeli saat

transaksi. Ini merupakan suatu syarat sah murabahah.

3. Adanya informasi yang jelas tentang keuntungan, baik nominal

maupun persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai

salah satu syarat sah murabahah.

4. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli apabila terjadi cacat

atas barang sesudah pembelian.

5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya pembelian dilakukan secara utang.

a. Aplikasi Murabahah dalam Lembaga keuangan Syariah

Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan berupa talangan

dana yang dibutuhkan nasabah untuk membeli suatu barang/jasa

dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya

pada waktu jatuh tempo. Bank memperoleh margin keuntungan dari

transaksi jual beli antara bank dengan pemasok dan antara bank

dengan nasabah Model pengembalian talangan dana seluruhnya pada

Page 179: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

37

waktu jatuh tempo biasanya diberikan kepada objek pembiayaan yang

tidak segera menghasilkan seperti misalnya untuk kebutuhan traktor

petani tidak mungkin dibayar kembali sebelum tanamannya

menghasilkan.

Dalam praktek perbankan, bank bertindak sebagai penjual,

sedangkan nasabah bertindak sebagai pembeli. Setelah ada kata

kesepakatan melalui negosiasi dengan berbagai persyaratan yang

diajukan oleh bank kepada nasabah maka kedua pihak harus

menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual

adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Harga jual

dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat

berubah selama berlakunya akad.

Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara

pembayaran cicilan (bi tsamanajil). Dalam transaksi ini barang

diserahkan segera setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan

secara tangguh.38

b. Risiko Transaksi Murabahah

1. Default atau kelalaian nasabah yang sengaja tidak membayar

angsuran.

38 Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), Pembiayaan Murabahah dalam “Buku Saku

Perbankan Syariah”. h.30.

Page 180: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

38

2. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang

dipasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. bank

tidak bisa mengubah harga jual tersebut.

3. Penolakan nasabah barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh

nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam

perjalanan sehingga tidak mau menerimanya. Karena itu sebaiknya

dilindungi dengan asuransi. kemungkinan lain karena nasabah

merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan.

Bila bank telah menandatangani kontrak pembelian dengan

penjualnya, barang tersebut akan menjadi milik bank. Dengan

demikian, bank mempunyai risiko untuk menjualnya kepada pihak

lain.

4. Karena bai’ al-murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah.

Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut,

termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk

default akan besar.

E. UMKM (Usaha, Kecil, Mikro dan Menengah)

1. Pengertian UMKM (Usaha, Kecil, Mikro, dan Menengah)

Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam

perekonomian Indonesia memiliki sumbangan yang sangat positif,

diantaranya dalam menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang dan

Page 181: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

39

jasa, serta pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan

nasional.dengan peranan usaha kecil, mikro dan menengah tersebut, posisi

UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi sangat penting.

Pembahasan tentang UMKM meliputi pengelompokan jenis usaha,

yaitu jenis industri skala kecil menengah (ISKM) dan perdagangan skala

kecil dan menengah (PSKM).Karena dengan pengelompokannya pada

akhirnya terfokus pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan

diletakkan pada kemampuan pengembangan ISKM dan PSKM.

Adapun pengertian UMKM di berbagai negara tidak selalu sama

dan bergantung pada konsep yang digunakan oleh negara tersebut. oleh

karena itu pengertian UMKM ternyata berbeda antar satu negara dan

negara lainnya. Dalam pengertiannya mencakup dua aspek, yaitu aspek

tenaga kerja dan aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga kerja

yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut (range of the member

of employes).

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2008

Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pengertian dari keempat

sektor usaha mikro, kecil, menengah dan besar adalah :

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

Page 182: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

40

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan Usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang ini.

d. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh

badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan lebih besar dari Usaha Menengah yang meliputi usaha

nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing

yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

2. Kriteria UMKM (Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah)

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 6 menyebutkan kriteria usaha mikro,

kecil, dan menengah:39

39 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah.

Page 183: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

41

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah).

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00

(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00

(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) samapi dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Page 184: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

42

d. Kriteria sebagaimana dimaksud nilai nominalnya dapat diubah sesuai

dengan perkembangan perekonomian yang diatur dengan Peraturan

Presiden.40

F. Tinjauan (Review) Terdahulu

No.

Identitas

Penelitian

Penelitian Terdahulu

Pembeda

1.

Peneliti :

Try Prasetyo

Skripsi, Jurusan

Perbankan Syariah

Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas

Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2011

Judul :

“Produk Pembiayaan

Warung Mikro di Bank

Syariah Mandiri

Cabang Depok Kelapa

Dua”

Metode Penelitian :

Penelitian Kualitatif

Deskriptif.

Hasil Penelitian :

Berdasarkan penelitian ini

diperoleh hasil strategi yang

dilakukan dalam

mengembangkan produk

pembiayaan warung mikro

diantaranya memberikan

pelayanan kepada nasabah

dengan sebaik mungkin,

melakukan promosi dan

sosialisasi yang lebih efektif

kepada masyarakat,

pemanfaatan event dan acara

Perbedaan dengan

penelitian sekarang

adalah dari tujuan

penelitian. Penelitian

sekarang untuk

mengetahui

efektivitas

penyaluran

pembiayaan

mikro yang terdapat

di

Bank BRI Syariah

(Program

Pembiayaan Mikro)

berdasarkan persepsi

nasabah. Efektivitas

40 Wawancara dengan Musta’an, Kepala Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin, 23 Juli 2015.

Page 185: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

43

pameran untuk

mempromosikan produk

kepada masyarakat,

mengadakan pelatihan bagi

SDM yang ada dibagian

warung mikro untuk

meningkatkan kemampuan

teknis, memberikan edukasi

yang komperhensif kepada

masyarakat mengenai produk

pembiayaan yang ada di bank

syariah.

yang dimaksud

adalah

dengan melihat

perkembangan usaha

nasabah dan tingkat

pengembalian

setelah

mendapatkan

pembiayaan .

2.

Peneliti :

Dewi Puspita Sari,

Skripsi, Jurusan

Perbankan Syariah,

Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas

Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta

Judul :

“Efektivitas Produk

Pembiayaan Warung

Mikro terhadap

Perkembangan Usaha

Metode Penelitian :

Penelitian Kuantitatif.

Hasil Penelitian :

Berdasarkan penelitian ini

diperoleh hasil yang

signifikan antara pendapatan

usaha nasabah setelah

pembiayaan dengan

pendapatan usaha nasabah

sebelum pembiayaan, lama

nasabah menekuni usaha,

besar plafon yang diberikan

BSM dan besar angsuran.

Perbedaan penelitian

Dewi Puspita Sari

dengan penelitian

sekarang adalah

Penelitian sekarang

menitikberatkan

pada

Efektivitas

pembiayaan

berdasarkan persepsi

nasabah tersebut.

Efektivitas yang

dimaksud adalah

Page 186: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

44

Nasabah Studi Kasus

PT Bank Syariah

Mandiri Cabang

Ciputat”. Jakarta 2013

Dan diketahui bahwa 97,6%

pendapatan usaha nasabah

setelah pembiayaan dapat

dijelaskan oleh pendapatan

usaha nasabah sebelum

pembiayaan, lama nasabah

menekuni usaha, besar plafon

yang diberikan BSM dan

besar angsuran. Sedangkan

sisanya (100%-97,6%=2,4%)

dijelaskan oleh sebab – sebab

lain. Berdasarkan perhitungan

dengan menggunakan rumus

rasio efektivitas diperoleh

nilai koefisien efektivitas

sebesar 95%yang berarti

bahwa produk pembiayaan

warung mikro Bank Syariah

Mandiri KC Ciputat sangat

efektif dalam peningkatan

pendapatan usaha nasabah.

dengan

melihat dampak

pembiayaan mikro

terhadap

perkembangan

usaha nasabah.

Dengan

lokasi penelitian

pada

Bank BRI Syariah

KCP Jatiwaringin

Pondok Gede

Bekasi.

3.

Peneliti :

Qonitah Lutfiyah,

Skripsi, Jurusan

Pengembangan

Masyarakat Islam,

Metode Penelitian :

Penelitian Kualitatif .

Hasil Penelitian :

Berdasarkan Penelitan ini

diperoleh hasil efektif karena

Perbedaan penelitian

Qonitah Lutfiyah

dengan penelitian

sekarang adalah

Penelitian sekarang

Page 187: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

45

Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi,

Universitas Islam

Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Judul :

“Efektivitas Program

Pembiayaan Usaha

Kecil Mikro BMT

(Baitul Maal Wa

Tamwil) Usaha Mulya

di Kelurahan Kota Baru

Bekasi Barat”

telah mencapai tujuannya.

Dengan adanya program

pembiayaan usaha kecil

mikro ini, para anggota atau

nasabah sangat terbantu, baik

itu untuk permodalan

usahanya, maupun dalam

mengangsur pinjamannya

yang tidak menggunakan

system riba, melainkan

dengan system syariah Islam

yaitu bagi hasil yang sesuai

dengan nisbah yang

disepakati, keuntungan selisih

harga jual, dan ujrah atau

upah. Sehingga para anggota

dan nasabah dapat

bermuamalah secara nyaman,

penuh berkah dan terhindar

dari praktik ribawi (Rentenir).

Selain itu juga para nasabah

mengalami peningkatan

perekonomiannya setelah

mendapatkan program

tersebut. Sehingga kehidupan

para anggota atau nasabah

menjadi sejahtera dan

menggunakan

metode pendekatan

kuantitatif yang

berdasarkan pada

orientasi hasil

jumlah (kuantitas)

pada objek Bank

BRI Syariah.

Berbeda dengan

penelitian Qonitah

Lutfiyah yang

menggunakan

pendekatan kualitatif

pada objek BMT.

Page 188: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

46

terbebas dari jerat

kemiskinan.

G. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1.

Skema Kerangka Pemikiran

Keterangan :

1. : Variabel dependen (terikat)

: Variabel independen (bebas)

: Analisis regresi liner berganda

Pembiayaan Pada Bank BRI

Syariah

Pembiayaan Produktif Pada Bank

BRI Syariah

Pendapatan Sebelum Pembiayaan

Besar Pembiayaan

Pokok Angsuran

Margin Bagi Hasil

Perkembangan

Usaha Nasabah

Pembiayaan

Mikro dari Segi

Pendapatan

Page 189: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

47

H. Perumusan Hipotesis

Hipotesis yang dapat disusun dari penelitian yang berjudul

“Efektivitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif Pada Nasabah Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin”, adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Ha : Terdapat pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Kriteria pengujian hipotesis :

1. Jika Sig probabilitas > 0,05 : H0 diterima, menolak Ha.

2. Jika Sig Probabilitas < 0,05 : Ha diterima, menolak H041

41 Iim Qo‟imuddin. Suplemen 2.pdf.(T.t. T.p. T.th.), h.9.

Page 190: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Jenis dan Sumber Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,

menurut Sugiyono metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan filsafat positif, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.42

Pada penulisan laporan peneliti menggunakan jenis metode

penelitian kuantitatif yang berdasarkan pada orientasi hasil jumlah

(kuantitas). Metode kuantitatif adalah salah satu model menemukan

kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang

luas dengan populasi tanpa atau menggunakan sampel dalam jumlah

besar.43

. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif analisis.

42 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas, 2009), h.14. 43 Ipah Farihah. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006), h.39.

Page 191: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

49

untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata agar

tercitanya penelitian yang valid.44

Adapun jenis data yang penulis ambil

dan digunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu :

a. Data Primer

Data primer data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

organisasi yang menerbitkannya atau menggunakannya.45

Untuk data

primer bersumber dari nasabah dan pihak Bank BRI Syariah untuk

mengetahui efektivitas penyaluran pembiayaan.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah

jadi, dan sudah dikumpulkan. Dalam hal ini penulis memperoleh data

atau informasi melalui sumber-sumber bacaan, seperti buku-buku

referensi, jurnal, bahan bacaan yang diperoleh dari internet, dan lain

sebagainya.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian Kepustakaan yang dilakukan berdasarkan sumber-

sumber yang diperoleh dari literature yang membahas mengenai

pengukuran efektivitas suatu produk pembiayaan di Bank Syariah serta

dampaknya terhadap perkembangan usaha nasabah.

44 Consuello G Sevilla. Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta: UII Press, 1993), h.35. 45 Soeratno dan Lincolin Arsyad.Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. (Yogyakarta:

Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,2003), h.76.

Page 192: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

50

b. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan untuk mendapatkan data-data dan

informasi, penulis turun langsung ke obyek penelitian yaitu lembaga

yang diteliti. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1) Interview (wawancara)

Cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap mata

langsung antara yang bertugas mengumpulkan data dengan orang

yang menjadi sumber data atau obyek penelitian. Interview

dilakukan dengan wawancara pihak-pihak yang terlibat dalam

penelitian ini.

2) Kuesioner

Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar

pertanyaan secara langsung kepada responden agar memperoleh

data yang relevan. Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner

dilakukan oleh peneliti kepada nasabah produk pembiayaan mikro

Bank BRI Syariah. Selain itu pengambilan data dan penyebaran

kuesioner juga dilakukan dengan bantuan dari pihak Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin kepada nasabah pembiayaan mikro.

c. Dokumentasi

Mengumpulkan data berdasarkan data-data yang diperoleh

dengan cara mengumpulkan data berdasarkan laporan-laporan yang

terkait dengan masalah penelitian ini.

Page 193: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

51

3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1) Populasi

Populasi ialah suatu keseluruhan pengamatan yang menjadi

perhatian kita.46

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah produk

pembiayaan Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.

2) Sampel Penelitian

Adapun teknik yang diambil dalam penelitian ini menggunakan

teknik non probability sampling, dengan metode Sampling Purposive.

Teknik ini dilakukan karena pemilihan anggota sampelnya berdasarkan

pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan dan

masalah penelitian.47

Elemen populasi yang dipilih sebagai sampel

dibatasi pada elemen-elemen yang dapat memberikan informasi

berdasarkan pertimbangan tersebut.

Penentuan jumlah sampling atau responden yang dijadikan

sebagagai obyek penelitian adalah responden yang mengajukan

pembiayaan mikro produktif atau untuk pengembangan usaha (modal

kerja atau investasi). Untuk daftar nasabah pembiayaan mikro dari

bulan April 2015 sampai bulan Juni 2016 terdapat 374 orang total

nasabah yang terdaftar sebagai nasabah pembiayaan mikro.

46 Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2001), h.9 47 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2014), h.66

Page 194: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

52

Untuk nasabah yang berdomisili dekat dengan Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin, pengisian angket dilakukan dengan cara

mendatangi tempat tinggal nasabah. Sedangkan untuk nasabah yang

berdomisili jauh dari Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin, pengisian

dilakukan dengan cara menghubungi nasabah yang bersangkutan

melalui telepon. Selain dengan kedua cara tersebut, mayoritas

pengisian angket oleh nasabah dilakukan di tempat penelitian yaitu di

Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.

Responden dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

1. Responden merupakan nasabah yang mengambil pembiayaan

mikro khusus untuk tujuan produktif.

2. Responden merupakan nasabah yang mengambil program

Pembiayaan Usaha Mikro (PUM) dan Kredit Usaha Rakyat

(KUR).

3. Periode yang diambil dalam pembiayaan mikro adalah mulai dari

April 2015 sampai dengan juni 2016.

4. Nasabah pembiayaan harus memiliki alamat yang jelas dan

memiliki nomor kontak yang dapat dihubungi.

5. Diutamakan nasabah yang berdomisili dekat dengan Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin mengingat terdapat keterbatasan.

6. Keterbatasan dalam pengambilan sampel berhubungan dengan

waktu, tenaga, biaya, dan jarak.

Page 195: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

53

Adapun teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan ialah

teknik simple random sampling atau teknik pengambilan sampel acak

sederhana. Teknik ini sama sekali tidak memperhatikan tingkatan

apapun dari anggota populasi karena anggota populasinya adalah

homogeny. Yakni nasabah yang melakukan pembiayaan mikro di

Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.48

Untuk menentukan besaran sampel peneliti menggunakan

Rumus Slovin. Oleh karena mengingat waktu, tenaga dan “dana”

kemungkinan adanya hambatan-hambatan, maka penulis mengambil

sampel dengan besaran 40. Jumlah sampel yang diambil dengan

menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:49

𝑛 = N

1 − Ne2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan

48

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed. Rev., cet ke-14,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.173. 49

Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif, h.180.

Page 196: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

54

𝑛 = 374

1 + 374 . 0,152

𝑛 = 374

1 + 374 .0,0225

𝑛 = 374

1 + 8,415

𝑛 = 374

9,415

𝑛 = 39,72

Untuk mempermudah penelitian maka 39,72 dibulatkan menjadi 40.

Gay dan diehl (1992) menyatakan bahwa ukuran minimum

sampel yang dapet diterima berdasarkan pada desain penelitian yang

digunakan yaitu sebagai berikut:50

1. Metode deskriptif, minimal 10% populasi. Untuk populasi relative

kecil.

2. Metode deskriptif-korelasionel, minimal 30 subjek perkelompok.

3. Metode ex post facto, minimal 15 subjek perkelompok.

4. Metode eksperimental, minimal 15 subjek perkelompok.

3) Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin

yang beralamat di Jl.Raya Jatiwaringin NO.89 Pondok Gede, Bekasi.

Pemilihan Bank BRI Syariah Jariwaringin adalah karena lokasi cabang

bank dekat dengan pusat perdagangan yaitu di daerah Plaza Pondok

Gede dan untuk memudahkan dari segi waktu, tenaga, biaya dan jarak.

50 Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif. (Jakarta: Rajawali

Pers PT RajaGrafindo Persada, 2014), h.181.

Page 197: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

55

Waktu penelitian dilakukan pada 23 Mei 2016 sampai dengan 6 Juni

2016.

4. Teknik Pengolahan Data

a. Editing

Editing adalah penelitian kembali catatan-catatan yang

didapatkan setelah melakukan wawancara. Editing dilakukan terhadap

rekaman jawaban yang telah dituliskan ke dalam daftar pertanyaan

oleh pencari data di lapangan. Dalam editing, yang akan diteliti

kembali adalah lengkapnya pengisian, keterbacaan tulisan, kejelasan

makna jawaban, konsistensi jawaban satu sama lain, relevansi

jawaban, dan keseragaman satuan data (misalnya: jika satuan

ditetapkan adalah Hektar (Ha), maka satuan tersebut yang terus dipakai

atau yang dijadikan standar dalam penelitian).

b. Koding

Koding adalah usaha untuk mengklarifikasi jawaban para

responden menurut macamnya.51

Dalam koding terdapat dua langkah

yaitu: menentukan kategori-kategori yang akan digunakan dan

mengalokasikan jawaban individual pada kategori-kategori tersebut.

51 Soeratno dan Lincolin Arsyad.Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, h.129.

Page 198: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

56

c. Tabulasi

Proses penghitungan frekuensi yang terbilang didalam masing-masing

kategori disebut tabulasi.52

Dengan tabulasi data lapangan akan segera

tampak ringkas dan bersifat rangkuman.

d. Verifikasi

Verifikasi adalah pemeriksaan benar tidaknya hasil survey yang telah

didapatkan dengan cara: penyelidikan dari sumber-sumber kesalahan

(bias) yang mungkin ada di dalam penelitian; dan evaluasi tentang

tingkat akseptabilitas (acceptability) hasil baik atas dasar teoritis

maupun empiris. Pengolahan data juga dilakukan menggunakan

software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17.0.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu :

X1= Pendapatan Usaha Nasabah Sebelum Pembiayaan

X2= Besar Pembiayaan

X3= Pokok Angsuran

X4= Margin Bagi Hasil

52Soeratno dan Lincolin Arsyad.Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, h.136

Page 199: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

57

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan.

C. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan

pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah

diajukan. Analisis data merupakan kegiatan dimana data yang telah

dikumpulkan dikelola, yang mana dalam prosesnya diterapkan teknik

statistik tertentu. Adapun analisis data yang digunakan pada penelitian

ini ialah sebagai berikut:

Analisis deskriptif adalah analisis statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendekripsikan/menggambarkan

data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.53

Seluruh data tentang yang berasal dari lapangan yang berhasil

dikumpulkan oleh peneliti akan dianalisis dengan analisis deskriptif.

Kemudian untuk mengolah data dari angket tertutup yaitu

bagian C dari angket, menggunakan perhitungan mean (rata-rata) dan

standar deviasi.

53

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta, 2012), h.147.

Page 200: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

58

a. Mean merupakan jumlah rata-rata dari sekumpulan data yang

memberikan gambaran tentang sesuatu hal.54

Rumusnya adalah :

�� =∑ 𝑋𝑖

𝑛𝑖=1

𝑛

Persamaan 1.1 Rumus Mean

X = Rata-rata

Xi = Pengamatan ke-i

n = Jumlah Pengamatan

b. Standar Deviasi adalah seberapa jauh nilai pengamatan tersebut di

sekitar nilai rata-rata. Rumusnya adalah:

δ = √∑(X − X )2

N

Persamaan 1.2 Rumus standar deviasi

δ : Standar deviasi

X : Nilai Data

X : Mean (rata-rata)

N : Banyak Data

54Purbayu Budi Santosa dan Muliawan Hamdani.Statiska Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h.68

Page 201: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

59

2. Instrumen dan Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument

pengukur penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk

mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes

dalam menjalankan fungsi pengukurannya.55

Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut

semakin mengenai pada sasarannya atau menunjukkan apa yang

seharusnya diukur. Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung

(correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel.Jika r hitung >

r tabel dengan signifikasi 5%, maka pernyataan disebut valid atau

kuesioner sudah benar.

b. Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil

pengukuran konsisten atau azas bila dilakukan pengukuran ulang

(konsistensi, akurasi, dan presisi).

55 Eti Rocha8ety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Mitra Wacana

Media, 20097), h.57.

Page 202: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

60

Tabel 3.1.

Interpretasi Korelasi Dari Guilford

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,1999 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang (cukup kuat)

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2007

Pada umumnya secara teori instrument yang valid seluruh item

(butir soalnya) pasti realibel (Sugiyono, 2009). Sebuah alat evaluasi

dipandang reliabel (tahan uji), apabila memiliki konsistensi, kekuatan

hasil. Uji reliabilitas hanya untuk menguji item valid saja. Pada

penelitian ini reabilitas menggunakan rumus koefisien Alpha

Cronbach sebagai berikut :

r1 =

1k

k

t

i

S

S 2

1

Keterangan

k : Jumlah item dalam kuesioner

ri : Reliabilitas internal seluruh item

si2 : Varians butir

st2

: Varians total skor

Page 203: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

61

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus

dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary

least square (OLS).Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS

tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik

atau regresi ordinal.

Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan

pada analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat

dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji

autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional.

Setidaknya ada lima uji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas uji

heteroskedastis, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji linearitas.

Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang

harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang

ada. Sebagai contoh, dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi

klasik, lalu dilihat mana yang tidak memenuhi persyaratan. Kemudian

dilakukan perbaikan pada uji tersebut, dan setelah memenuhi

persyaratan, dilakukan pengujian pada uji yang lain.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

Page 204: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

62

memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.56

Jadi uji

normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi

pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu

bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal

ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada

nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji

normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji

Kolmogorov Smirnov. Tidak ada metode yang paling baik atau

paling tepat.Tipsnya adalah bahwa pengujian dengan metode grafik

sering menimbulkan perbedaan persepsi di antara beberapa

pengamat, sehingga penggunaan uji normalitas dengan uji statistik

bebas dari keragu-raguan, meskipun tidak ada jaminan bahwa

pengujian dengan uji statistik lebih baik dari pada pengujian

dengan metode grafik.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Istilah kolinearitas ganda (multicollinearity)

diciptakan Ragner Frish di dalam bukunya: Statsitical Confluence

Analysis by Means of CompleteRegression System. Aslinya istilah

56 Sunjoyo dkk, APLIKASI SPSS untuk SMART Riset, ( Bandung : Alfabeta, 2013), h.59

Page 205: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

63

itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak

(perfect or exact) di antara variabel-variabel bebas dalam regresi.57

Sunyoto, dalam Iim Qo‟imuddin, suplemen 3, mengatakan

bahwa jika:

1) Nilai tolerance (α) hitung < α

2) Nilai VIF hitung > VIF, dimana VIF = 1/α

maka variabel bebas mengalami multikolinearitas. Sebaliknya jika:

1) Nilai tolerance (α) hitung > α

2) Nilai VIF hitung < VIF, dimana VIF = 1/α

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan

variabel sebelumnya.58

Autokorelasi terjadi jika terdapat kesalahan

observasi yang ada berkorelasi satu sama lain.

Menurut Sudarmanto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3

menyebutkan, autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri

observasi yang disusun menurut urutan waktu atau urutan tempat,

atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri.

Ketentuan ada/tidaknya auto korelasi adalah:

1) DW <dL : tolak H0

2) DW > 4-dL : tolak H0

57 J. Supranto. Ekonometri. (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, Januari 2004), h.13 58 Wiratna Sujarweni, SPSS Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014, Cet. I),

h.186.

Page 206: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

64

3) dU< DW < 4-DU : terima H0

4) dL DW ≤ dU atau 4-dU DW 4-dL : inconclusive di mana H0:

tidak terdapat autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah

terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi

persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

homoskedastisitas.

Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi)

dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan

jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di

tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar

kemudian menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji

Glejser, uji Park atau uji White. Beberapa alternatife solusi jika

model menyalahi asumsi heteroskedastisitas adalah dengan

mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma yang hanya dapat

dilakukan jika semua data bernilai positif atau dapat juga dilakukan

dengan membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami

gangguan heteroskedastisitas.

Page 207: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

65

4. Uji Statistik

a. Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi

linier berganda. Teknik analisis tersebut sesuai untuk menggambarkan

atau mendeskripsikan keterkaitan antara beberapa variabel. Dan untuk

membantu penelitian, maka peneliti akan menggunakan software

pengolah data statistic, SPSS for Windows version 17.0.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari jumlah

pendapatan nasabah sebelum pembiayaan (X1), besar pembiayaan (X2),

pokok angsuran (X3), Margin bagi hasil (X4) terhadap variabel terikat

yaitu pendapatan nasabah setelah pembiayaan (Y). Besar kecilnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ditunjukan oleh

koefisien regresi dan disimbolkan dengan (b).

Persamaaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:59

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +….+ bnXn + e

Keterangan:

Y = Pendapatan nasabah setelah pembiayaan

a = konstanta

X1 = Pendapatan nasabah sebelum pembiayaan

X2 = Besar pembiayaan

X3 = Pokok angsuran

59

Danang Sunyoto, Prosedur Uji Hipotesis Untuk Riset Ekonomi, ( Alfabeta: Bandung,

2012), h. 126.

Page 208: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

66

X4 = Margin

b1 = koefisien regresi variabel jumlah Pendapatan nasabah setelah

pembiayaan

b2 = koefisien regresi variabel nasabah sebelum pembiayaan

b3 = koefisien regresi variabel besar pembiayaan

b4 = koefisien regresi variabel margin

e = pengganggu (error)

b. Analisis Pengaruh Secara Parsial ( Uji t )

Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

dependen digunakan taraf kepercayaan atau tingkat signifikansi 0,05.60

Jika probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari

variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi

tidak signifikan), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05

maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen (koefisien regresi signifikan).61

60 Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi SPSS- Edisi Pertama,(Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2007), h.106.

61 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: Elekmedia Komputindo,

2007) h.168.

Page 209: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

67

c. Analisis Pengaruh Secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen maka

digunakan tingkat signifikansi 0,05 maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai probability F lebih kecil dari

0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 210: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

68

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum

tentang responden yang menjadi obyek penelitian dan memberikan gambaran

mengenai tanggapan responden atas pembiayaan yang diberikan oleh Bank

BRI Syariah.

1. Deskripsi Responden

Jenis kelamin adalah suatu tanda untuk memberi perbedaan antara

manusia. Jenis kelamin dapat mencerminkan aktivitas yang dilakukan.

Jenis kelamin laki-laki biasanya memliki mobilitas yang cukup tinggi serta

memiliki aktivitas yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis kelamin

perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan terkadang perempuan

lebih juga memiliki mobilitas tinggi untuk berkarir dibandingkan dengan

laki-laki. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin pada tabel berikut ini:

Page 211: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

69

Tabel 4.1.

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentasi( %)

1. Laki-laki 26 65

2. Perempuan 14 35

Jumlah 40 100

Dari tabel 4.1. Dapat diketahui bahwa kebanyakan nasabah yang

mengambil atau menjadi nasabah pembiayaan warung mikro adalah laki-

laki yaitu sebanyak 26 orang atau 65% dari seluruh sampel penelitian dan

perempuan ada 14 orang atau 35 % yang mengambil atau menjadi nasabah

pembiayaan mikro produktif dari keseluruhan responden 40 orang. Data

tersebut dapat disimpulkan sebagian besar nasabah pembiayaan mikro

produktif Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin adalah laki-laki.

Usia merupakan suatu pertimbangan yang dapat dilihat oleh

seseorang untuk memilih dan memutuskan suatu keputusan dan menjadi

tolak ukur kematangan emosional. Umur juga bisa menjadi pembeda

tingkat produktivitas seseorang, biasanya orang yang memiliki usia lebih

muda lebih kreatif dan inovatif dan memiliki produktivitas yang tinggi

dibanding yang lebih tua. Lebih jelas mengenai karakteristik ini diuraikan

pada tabel berikut:

Page 212: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

70

Tabel 4.2.

Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi (orang) Persentasi (%)

1 26-30 5 12.5

2 31-35 6 15.0

3 36-40 8 20.0

4 41-45 15 37.5

5 46-50 5 12.5

6 51-55 1 2.5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.2. Usia responden berkisar antara 26 tahun

sampai dengan 55 tahun. Usia nasabah pada Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin antara 26-30 tahun sebanyak 5 orang, pada usia antara 31-35

tahun sebanyak 6 orang, pada usia antara 36-40 tahun sebanyak 8 orang,

pada usia antara 41-45 tahun sebanyak 15 orang, pada usia antara 46-50

tahun sebanyak 5 orang, pada usia antara 51-55 tahun sebanyak 1 orang.

Pendidikan adalah hal yang terpenting yang harus dijalani dan

dimiliki oleh manusia, pendidikan juga menjadi tolak ukur kedewasaan

dan tingkat emosional seseorang, orang yang berpendidikan biasanya

memiliki wawasan yang luas dan dewasa dalam menyikapi suatu masalah.

Untuk mengetahui persentasi responden dari segi pendidikan diuraikan

pada tabel berikut:

Page 213: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

71

Tabel 4.3.

Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan

Berdasarkan tabel 4.3. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata nasabah

pembiayaan mikro produktif Bank BRI Syariah merupakan lulusan

SMA/MA yang dirasa akan sangat membutuhkan pendampingan dan

control dalam rangka pengembangan usaha mikronya.

Tingkat pendidikan nasabah tidak mempengaruhi niat dan upaya

nasabah dalam membuka dan mengembangkan usaha mikro. Hasil ini

dapat dijelaskan oleh tabel yang menyatakan nasabah Bank BRI Syariah

KCP Jatiwaringin dengan pendidikan SD/MI sebanyak 1 orang, lulusan

SMA/MA sebanyak 31 orang, lulusan Diploma sebanyak 1 orang dan

lulusan Sarjana sebanyak 7 orang.

Adapun hasil survei berdasarkan pengelompokan profesi utama

responden dapat dilihat pada tabel berikut:

No Pendidikan Frekuensi (orang) Persentasi (%)

1 SD/ MI 1 2.5

2 SMA/ MA 31 77.5

3 Diploma (D2,D3) 1 2.5

4 Sarjana (S1) 7 17.5

Jumlah 40 100.0

Page 214: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

72

Tabel 4.4.

Profesi Utama Nasabah

No Profesi Utama Frekuensi (orang) Persentasi (%)

1 Pegawai Negeri 1 2.5

2 Karyawan Swasta 1 2.5

3 Guru 2 5

4 Pedagang 27 67.5

5 Wirausaha 9 22.5

Jumlah 40 100

Pada tabel 4.4. Diatas terlihat bahwa mayoritas responden

berprofesi sebagai pedagang, yaitu sebanyak 27 orang atau 67,5% dari

total respondenn dan terdapat 9 orang atau 22,5% dari total responden

yang berprofesi sebagai wirausahawan. Hal ini menandakan pembiayaan

mikro Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin sudah hamper tepat sasaran

karena uang tersebut akan beredar lebih berdaya guna dikalangan

pedangan dan wirausaha tersebut. Dengan demikian, membuktikan bahwa

Bank BRI Syariah peduli dengan usaha mikro.

2. Uji Validitas

Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut

semakin mengenai pada sasarannya atau menunjukkan apa yang

seharusnya diukur. Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r

hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel (0,312).

Jika r hitung > dari r tabel dengan signifikansi 5%, maka pernyataan

Page 215: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

73

disebut valid atau kuesioner sudah benar. Secara lengkap hasil uji validitas

item yang valid dan tidak tersebut akan disajikan dalam tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Efektifitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif pada Nasabah

Butir

pernyataan

r product

moment

Nilai p Keterangan

1 0,907 0.000 Valid

2 0,907 0,000 Valid

3 0,810 0,000 Valid

4 0,906 0,000 Valid

5 0,906 0,000 Valid

6 0,923 0,000 Valid

7 0,888 0,000 Valid

8 0,743 0,000 Valid

9 0,954 0,000 Valid

10 0,954 0,000 Valid

11 0,954 0,000 Valid

12 0,906 0,000 Valid

13 0,807 0,000 Valid

14 0,856 0,000 Valid

15 0,851 0,000 Valid

16 0,929 0,000 Valid

17 0,929 0,000 Valid

18 0,952 0,000 Valid

19 0,638 0,000 Valid

20 0,954 0,000 Valid

Page 216: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

74

21 0,929 0,000 Valid

22 0,924 0,000 Valid

23 0,924 0,000 Valid

24 0,907 0,000 Valid

25 0,907 0,000 Valid

26 0,954 0,000 Valid

27 0,817 0,000 Valid

28 0,790 0,000 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah

Pada tabel 4.5 hasil uji validitas mengenai efektivitas produk

pembiayaan mikro produktif pada nasabah, dari 28 pernyataan di nyatakan

valid.

3. Uji Reabilitas

Tabel 4.6.

Uji Reabilitas

Efektivitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif Pada Nasabah

r tabel Cronbach’s Alpha Keterangan

0.312 0,989 Reabilitas

Berdasarkan pengolahan untuk koefisien reliabilitas dengan rumus

Cronbach’s Alpha didapat nilai untuk variabel pernyataan tentang

Efektivitas Produk Pembiayaan Mikro Produktif Pada Nasabah didapat

nilai reliabilitasnya sebesar 0,989. Maka 28 butir variabel tersebut dapat

dikategorikan dalam tingkat reabilitas yang “sangat kuat” dan layak diuji

dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas produk

pembiayaan mikro produktif di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin.

Page 217: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

75

4. Deskripsi Tanggapan Responden

Tabel. 4.7.

Syarat Dalam Pengajuan Pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Sangat Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.7. Pernyataan nomer 1 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa syarat dalam

pengajuan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin mudah

untuk dipenuhi nasabah.

Tabel 4.8.

Tahap Dalam Mengajukan Pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Sangat Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.8. Pernyataan nomer 2 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa tahap dalam

mengajukan pembiayaan mudah dan tidak panjang atau tidak lama

waktunya.

Page 218: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

76

Tabel 4.9.

Biaya Administrasi Pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Sangat Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.9. Pernyataan nomer 3 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa biaya

administrasi untuk mendapatkan pembiayaan tergolong ringan.

Tabel 4.10.

Dana Pinjaman Untuk Modal Usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 32 80

Sangat Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.10. Pernyataan nomer 4 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa dana

pinjaman dari Bank BRI Syariah digunakan nasabah untuk modal usaha.

Page 219: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

77

Tabel 4.11.

Pengelolaan modal sesuai kaidah bisnis

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 32 80

Sangat Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.11. Pernyataan nomer 5 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pengelolaan

modal usaha sesuai dengan kaidah bisnis.

Tabel 4.12.

Pembiayaan sesuai dengan kebutuhan usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 31 77,5

Sangat Setuju (S) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.12. Pernyataan nomer 6 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pembiayaan

yang diberikan Bank BRI Syariah sesuai dengan kebutuhan usaha anda.

Page 220: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

78

Tabel 4.13.

Besar pembiayaan mencukupi usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) 1 2,5

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.13. Pernyataan nomer 7 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa besar

pembiayaan yang diberikan Bank BRI Syariah mencukupi kebutuhan

usaha nasabah.

Tabel 4.14.

Besar pembiayaan memenuhi kebutuhan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) 2 5

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 30 75

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.14. Pernyataan nomer 8 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa besar

pembiayaan yang diberikan Bank BRI Syariah memenuhi dengan

kebutuhan usaha nasabah.

Page 221: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

79

Tabel 4.15.

Omzet usaha cukup untuk melunasi angsuran

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.15. Pernyataan nomer 9 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa omzet usaha

cukup untuk melunasi angsuran nasabah.

Tabel 4.16.

Pendapatan usaha meningkat setelah pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju(SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.16. Pernyataan nomer 10 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pendapatan

usaha meningkat setelah mendapat pembiayaan di Bank BRI Syariah.

Page 222: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

80

Tabel 4.17.

Margin tergolong ringan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.17. Pernyataan nomer 11 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa margin atau

persen bagi hasil usaha yang ditentukan oleh Bank BRI Syariah tergolong

ringan atau tidak memberatkan.

Tabel 4.18.

Pembagian keuntungan tidak merugikan nasabah

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.18. Pernyataan nomer 12 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pembagian

keuntungan antara nasabah dengan BRI Syariah tidak merugikan nasabah.

Page 223: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

81

Tabel 4.19.

Nasabah masih mendapatkan keuntungan setelah bagi hasil

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 27 67,5

Setuju Setuju (SS) 11 27,5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.19. Pernyataan nomer 13 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah

masih mendapatkan keuntungan dari usaha setelah bagi hasil dengan Bank

BRI Syariah.

Tabel 4.20.

Pembiayaan mikro meningkatkan bahan baku usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 18 70

Setuju Setuju (SS) 10 25

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.20. Pernyataan nomer 14 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pembiayaan

mikro Bank BRI Syariah meningkatkan jumlah persediaan bahan baku

atau peningkatan jasa.

Page 224: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

82

Tabel 4.21.

Adanya kenaikan jumlah konsumen

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 31 77,5

Setuju Setuju (SS) 9 22,5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.21. Pernyataan nomer 15 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa adanya

kenaikan konsumen atau pembeli setelah mendapatkan pembiayaan mikro

di Bank BRI Syariah.

Tabel 4.22.

Jangka waktu pelunasan angsuran tergolong lama

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 5

Setuju (S) 33 82

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.22. Pernyataan nomer 16 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa jangka waktu

pelunasan yang diberikan oleh Bank BRI Syariah tergolong lama sehingga

memudahkan nasabah membayar angsuran atau cicilan.

Page 225: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

83

Tabel 4.23.

Nasabah dapat membayar angsuran tepat waktu

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 31 77,5

Setuju Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.23. Pernyataan nomer 17 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah

dapat membayar angsuran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau

tepat waktu membayar angsuran.

Tabel 4.24.

Nasabah tidak pernah terlambat membayar angsuran

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 30 75

Setuju Setuju (SS) 8 20

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.24. Pernyataan nomer 18 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah tidak

pernah mengalami keterlambatan bayar angsuran atau cicilan.

Page 226: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

84

Tabel 4.25.

Nasabah tidak pernah membayar denda keterlambatan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 23 57,5

Setuju Setuju (SS) 16 40

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.25. Pernyataan nomer 19 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa nasabah tidak

pernah membayar denda keterlambatan cicilan atau angsuran.

Tabel 4.26.

Kemampuan nasabah membayar angsuran semakin besar

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.26. Pernyataan nomer 20 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa kemampuan

nasabah membayar angsuran semakin besar.

Page 227: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

85

Tabel 4.27.

Pokok angsuran cicilan tergolong ringan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.27. Pernyataan nomer 21 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pokok

angsuran atau cicilan yang harus nasabah bayarkan tergolong ringan.

Tabel 4.28.

Pokok angsuran tidak mengganggu perkembangan usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.28. Pernyataan nomer 22 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa pokok

angsuran atau cicilan yang harus nasabah bayarkan tidak mengganggu

perkembangan usaha nasabah.

Page 228: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

86

Tabel 4.29.

Nasabah dapat memenuhi kebutuhan lain

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 1 2,5

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.29. Pernyataan nomer 23 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa selama

membayar angsuran atau cicilan nasabah masih dapat memenuhi

kebutuhan yang lain.

Tabel 4.30.

Fasilitas pembiayaan memberikan manfaat

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.30. Pernyataan nomer 24 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa fasilitas

pembiayaan dari Bank BRI Syariah mempunyai manfaat bagi

perkembangan usaha nasabah.

Page 229: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

87

Tabel 4.31.

Omzet usaha nasabah meningkat setelah pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 34 85

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.31. Pernyataan nomer 25 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa tingkat

pendapatan/omzet dari usaha nasabah meningkat setelah mendapatkan

pembiayaan dari Bank BRI Syariah.

Tabel 4.32.

Keuntungan usaha nasabah meningkat setelah pembiayaan

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) 2 2,5

Setuju (S) 32 80

Setuju Setuju (SS) 6 15

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.32. Pernyataan nomer 26 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa setelah

mendapatkan pembiayaan dari Bank BRI Syariah, keuntungan yang

nasabah dapat dari usaha yang ditekuni meningkat.

Page 230: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

88

Tabel 4.33.

Program pembiayaan mikro meningkatkan perekonomian nasabah

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 33 82,5

Setuju Setuju (SS) 7 17,5

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.33. Pernyataan nomer 27 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa program

pembiayaan mikro membantu memperbaiki kondisi perekonomian

nasabah.

Tabel 4.34.

Kesejahteraan nasabah meningkat seiring perkembangan usaha

Freukensi Persentasi (%)

Sangat Tidak Setuju (STS) - -

Tidak Setuju (TS) - -

Ragu-Ragu (R) - -

Setuju (S) 30 75

Setuju Setuju (SS) 10 25

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.34. Pernyataan nomer 28 dari angket bagian C

dari 40 nasabah yang mengajukan pembiayaan di Bank BRI Syariah KCP

Jatiwaringin didominasi oleh nasabah yang setuju (S) bahwa kesejahteraan

hidup nasabah dan keluarga meningkat seiring dengan perkembangan

usaha nasabah.

Page 231: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

89

5. Analisis Efektivitas Berdasarkan Tanggapan Responden

Pada bagian ini analisis efektivitas pembiayaan berdasarkan

tanggapan responden menggunakan rumus standar deviasi. Standar deviasi

atau juga sering kali dinamakan simpangan baku atau penyimpangan baku,

merupakan ukuran penyebaran yang terbaik karena dapat digunakan untuk

membandingkan suatu rangkaian data dengan lainnya.62

Berdasarkan perhitungan, didapat bahwa nilai standar deviasi

adalah 1,483 (pembulatan hingga 3 angka decimal). Setelah mengetahui

nilai dari standar deviasi, untuk selanjutnya menggunkan mean rata-rata

nilai dari tiap kelompok pernyataan sebagai berikut:

a. Proses awal

Kelompok pernyataan proses awal terdiri atas 5 pernyataan, yaitu

persyaratan, tahap, biaya administrasi, dana untuk modal kerja dan

pengelolaan sesuai kaidah. Setelah olah data dengan perhitungan manual,

maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,160.

Selanjutnya, mean dari kelompok pernyataan ini dibandingkan

dengan nilai standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar

deviasi, 4,160 >1,483. Dengan demikian, proses awal dalam pembiayaan

di Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin tergolong efektif.

b. Kesesuaian besar pembiayaan dengan kebutuhan usaha

Kelompok pernyataan kesesuaian besar pembiayaan dengan

kebutuhan usaha terdiri atas 5 pernyataan, yaitu pembiayaan sesuai dengan

62Purbayu Budi Santosa dan Muliawan Hamdani.Statistika Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi dan

Niaga. (Jakarta: Penerbit Erlangga,2007). hlm.104.

Page 232: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

90

kebutuhan usaha, pembiayaan mencukupi kebutuhan usaha, kebutuhan

usaha terpenuhi dari pembiayaan, omzet penjualan cukup melunasi

angsuran tiap bulan dan pendapatan usaha meningkat. Setelah olah data

dengan perhitungan manual, maka didapat mean untuk kelompok

pernyataan ini adalah 4,090.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi, 4,090

> 1,483. Dengan demikian, besar pembiayaan yang diberikan efektif atau

sesuai dengan kebutuhan nasabah.

c. Margin

Kelompok pernyataan margin terdiri dari 5 pernyataan, yaitu

margin tergolong ringan, pembagian keuntungan tidak memberatkan,

masih mendapatkan keuntungan setelah dipotong margin, pembiaayaan

meningkatkan persediaan dan adanya kenaikan konsumen setelah

mendapatkan pembiayaan. Setelah olah data dengan perhitungan manual,

maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,190.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,190 >

1,483. Dengan demikian, margin yang ditetapkan tergolong efektif.

d. Jangka waktu pelunasan

Kelompok pernyataan jangka waktu pelunasan terdiri dari 5

pernyataan, yaitu jangka waktu pelunasan yang diberikan tergolong lama,

nasabah dapat membayar angsuran sesuai dengan waktu yang ditentukan,

Page 233: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

91

nasabah tidak mengalami keterlambatan membayar angsuran, nasabah

tidak penah membayar denda angsuran dan kemampuan nasabah

membayar angsuran semakin besar. Setelah olah data dengan perhitungan

manual, maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,185.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,185 >

1,483. Dengan demikian, jangka waktu pelunasan yang ditetapkan

tergolong efektif.

e. Pokok angsuran

Kelompok pernyataan pokok angsuran terdiri dari 3 pernyataan,

yaitu pokok angsuran tergolong ringan, pokok angsuran tidak mengganggu

perekembangan usaha, selama membayar angsuran dapat memenuhi

kebutuhan lainnya. Setelah olah data dengan perhitungan manual, maka

didapat mean untuk kelompok pernyataan ini adalah 4,125.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,125>

1,483. Dengan demikian, pokok angsuran yang ditetapkan tergolong

efektif.

f. Efek pembiayaan

Kelompok pernyataan jangka waktu pelunasan terdiri dari 5

pernyataan, yaitu pembiayaan bermanfaat bagi usaha nasabah, omzet

nasabah mengalami peningkatan, keuntungan nasabah mengalami

peningkatan, perekonomian nasabah mengalami peningkatan dan

Page 234: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

92

kesejahteraan nasabah mengalami peningkatan. Setelah olah data dengan

perhitungan manual, maka didapat mean untuk kelompok pernyataan ini

adalah 4,165.

Selanjutnya, mean dari kelompok ini dibandingkan dengan nilai

standar deviasi yaitu 1,483. Didapat bahwa mean > standar deviasi 4,165>

1,483. Dengan demikian, jangka waktu pelunasan yang ditetapkan

tergolong efektif.

Setelah mengetahui masing-masing efektivitas dalam tiap

kelompok pernyataan, selanjutnya dibuat pemeringkatan nilai tiap

kelompok pernyataan menggunakan mean dari tiap kelompok pernyataan,

yaitu :

1. Peringkat I : Margin, mean 4,190

2. Peringkat II : Jangka waktu pelunasan, mean 4,185

3. Peringkat III : Efek pembiayaan, mean 4,165

4. Peringkat IV : Proses awal, mean 4,160

5. Peringkat V : Pokok angsuran, mean 4,125

6. Peringkat VI : Kesesuaian besar pembiayaan dengan kebutuhan

usaha, mean 4,090.

Berdasarkan peringkat diatas, terlihat bahwa margin memiliki nilai

paling tinggi dan dengan demikian berada pada peringkat I sedangkan

pokok angsuran dan kesesuaian besar pembiayaan dengan kebutuhan

usaha menempati posisi dua terendah. Namun, secara umum mean dari

tiap kelompok pernyataanbernilai lebih tinggi dari nilai standar deviasi

Page 235: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

93

yang ditetapkan sebagai acuan. Dengan demikian, pembiayaan mikro yang

terdapat pada Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin dapat digolongkan

efektif.

Hal ini juga didukung dengan data mengenai penghasilan nasabah

setelah mendapatkan pembiayaan mikro dari Bank BRI Syariah yang

secara rata-rata mengalami peningkatan penghasilan sebesar 63.54%.

B. Analisis Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.63

Dasar pengambilan

keputusan adalah:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Berikut ini adalah grafik untuk mendeteksi normalitas:

63Matoji.Efektivitas Produk Tabungan Khusus Siswa (TAKWA) Dalam Peningkatan Dana Pihak

Ketiga Dari Sektor Pendidikan Pada BPRS Kota Bekasi, h.60

Page 236: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

94

Gambar 4.1.

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Output Histogram

Hasil uji normalitas berdasarkan Grafik P-Plot disajikan pada

gambar berikut ini:

Gambar 4.2.

Hasil uji normalitas menggunakan Grafik P-Plot

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa setiap (dot) menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan

Page 237: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

95

demikian, data telah memenuhi asumsi pertama dalam asumsi klasik yaitu

telah memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas (multicollinearity)

Istilah kolinearitas ganda (multicollinearity) diciptakan Ragner

Frish di dalam bukunya: Statsitical Confluence Analysis by Means of

Complete Regression System. Aslinya istilah itu berarti adanya hubungan

linear yang sempurna atau eksak (perfect or exact) diantara variabel-

variabel bebas dalam regresi.64

Sunyoto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3 mengatakan bahwa

jika:

1. Nilai tolerance (α) hitung < α

2. Nilai VIF hitung > VIF, dimana VIF = 1/ α

Maka variabel bebas mengalami multikolinearitas. Sebaliknya jika:

1. Nilai tolerance (α) hitung > α

2. Nilai VIF hitung < VIF, dimana VIF= 1/α

Maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.65

Dalam hal ini, nilai tolerance (α) harus > 0,05 dan nilai standar VIF =

1/0,05 = 20, dimana VIF hitung harus < 20.

64 J.Supranto. Ekonometri. (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. 2014), h.13 65Teza Riyadi, Efektivitas Pembiayaan Mikro pada Nasabah PT Bank Syariah Mandiri Cabang

Pembantu Cililitan, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010), h.90-91.

Page 238: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

96

Berdasarkan tabel coefficients yang terdapat pada lempiran 9 yang

berfungsi untuk mengetahui gejala multikolinearitas, didapat bahwa nilai

VIF untuk masing-masing variabel adalah:

1. Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan : 2,463

2. Besar pembiayaan yang nasabah dapat : 2,495

3. Pokok angsuran yang nasabah bayar : 2,543

4. Margin yang ditetapkan bank : 1,402

Sedangkan nilai tolerance untuk masing-masing variabel adalah:

1. Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan : 0,406

2. Besar pembiayaan yang nasabah dapat : 0,401

3. Pokok angsuran yang nasabah bayar : 0,393

4. Margin yang ditetapkan bank : 0,713

Berdasarkan ketentuan, nilai tolerance (α) > 0,05 dan nilai VIF <

20, maka masing-masing variabel memenuhi asumsi klasik, yaitu tidak

terdapat multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Salah satu asumsi dari model regresi linear klasik ialah bahwa

tidak ada autokorelasi atau korelasi serial (autocorrelation or serial

correlation).66

Sudarmanto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3 menyebutkan,

autokorelasi korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut

66 J.Supranto. Ekonometri, h.82

Page 239: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

97

urutan waktu atau urutan tempat atau korelasi yang timbul pada dirinya

sendiri.67

Ketentuan ada atau tidaknya auto korelasi adalah:68

1. DW < dL : tolak H0

2. DW > 4-dL : tolak H0

3. dU < DW < 4-DU : terima H0

4. dL DW < dU atau 4-dU DW 4-dL : inconclusive dimana H0:

tidak terdapat autokorelasi.

Berdasarkan tabel model summary yang terdapat pada lampiran 11

nilai Durbin-Watson (DW) adalah sebesar 2,103. Nilai dL = 1,72 dan dU=

1,28 sementara 4-dU = 2,71.

Sesuai dengan ketentuan nomor 3dU < DW < 4-DU = H0

diterima,1,28 < 2,10 < 2,71 dengan demikian H0 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa model penelitian tidak mengalami masalah

autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Sunyoto dalam Iim Qo’imuddin, suplemen 3 menyebutkan, dalam

persamaan regresi berganda juga perlu diuji mengenai sama atau tidaknya

varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain.

67 Iim Qo’imuddin. Suplemen . doc. (T.tT.p.T.th), h.4

68 J.Supranto.Ekonometri, h.105

Page 240: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

98

Gambar 4.3.

Hasil Uji Heteroskedastistisitas dengan Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3 grafik scatterplot di atas, bila pada sumbu

Y (Regression Standardized Predicted Value) ditarik sebuah garis lurus

pada nilai nol (0) maka dapat terlihat bahwa titik (dot) menyebar di sekitar

garis lurus tersebut dan tidak membuat pola tertentu seperti pola

melingkar, menyempit, melebar atau bergelombang. Dengan demikian

memenuhi asumsi klasik yaitu data homoskedastis (seragam).

Rumusan Hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Ha: Terdapat pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, pokok angsuran dan margin (secara bersama-sama)

terhadap rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan.

Page 241: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

99

Kriteria pengujian hipotesis :

Uji F: Untuk menguji hipotesis secara keseluruhan

1. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak, Ha diterima.

2. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima, Ha ditolak.

Atau dengan melihat nilai signifikasi level (sig.) dengan ketentuan

jika nilai sig.< 0,05 maka H0 ditolak, menerima Ha.69

C. Analisis Regresi Linear Berganda

1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis regresi linier berganda ini menggunakan alat bantu berupa

software SPSS 17.0. Dengan menggunakan SPSS 17.0, didapat hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.35.

Hasil Uji Koefisien Determinasi dengan Model Summary

R R Square Adjust R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

0,998 0,995 0,995 9,58987 2,103

Tabel 4.35 di atas selain digunakan untuk mengetahui gejala

autokorelasi, juga digunakan untuk mengetahui korelasi semua variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Hasil Uji Determinasi di atas, korelasi di antara variabel bebas

secara bersama-sama dengan variabel terikat dapat dijelaskan dengan nilai

R, yaitu sebesar 0,998 atau dengan kata lain, korelasi antara variabel bebas

69 Iim Qo‟imuddin. Suplemen 2.pdf. (T.t. T.p. T.th.), h.9.

Page 242: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

100

secara bersama-sama dengan variabel terikat adalah sebesar 99,8% dan

dengan demikian, berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi dapat

dikatakan memiliki korelasi yang sangat kuat.

Sedangkan Adjusted R squere pada tabel model summary diatas

adalah 0,995 yang menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-

sama memiliki pengaruh 99,5% dikarenakan terdapat variabel bebas yang

berpengaruh besar terhadap variabel terpengaruh yaitu variabel pendapatan

nasabah sebelum pembiayaan.

2. Analisis Pengaruh Secara Simultan (Uji F)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F.

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

depende. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan

menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka

H0 diterima dan menolak Ha. Tabel berikut menggambarkan hasil uji

statistik F.

Tabel 4.36.

Analysis Of Variance (ANOVA)

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig

Regression 692466,355 4 173116,589 1882,406 0,000

Residual 3218,796 35 91,966

Total 695685, 151 39

Sumber: Data Primer yang diolah

Page 243: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

101

Pada tabel ANOVA di atas nilai F dan Sig. dapat digunakan untuk

menguji hipotesis yang telah disebutkan sebelumnya, rumusan hipotesis

yaitu :

H0: Tidak ada pengaruh rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, besar pembiayaan, pokok angsuran dan margin

(secara bersama-sama) terhadap rata-rata pendapatan nasabah

setelah pembiayaan.

Ha : Terdapat pengaruh antara rata-rata pendapatan nasabah sebelum

pembiayaan, besar pembiayaan, pokok angsuran dan margin

(secara bersama-sama) terhadap rata-rata pendapatan nasabah

setelah pembiayaan.

Berdasarkan data diatas, nilai F hitung adalah 1882,406 dengan

signifikasi 0,000. Karena signifikasi lebih kecil daripada 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa pendapatan sebelum pembiayaan, besar pembiayaan,

pokok angsuran dan margin mempunyai pengaruh secara simultan

terhadap pendapatan setelah pembiayaan.

3. Analisis Pengaruh Secara Parsial (Uji t)

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikasi 0,05. Jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, jika

Page 244: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

102

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Haditolak.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji statistik t:

Tabel 4.37.

Coefficients Regresi

Tabel coefficients di atas, selain berfungsi untuk mengetahui

apakah ada gejala multikolinearitas juga berfungsi untuk membuat model

regresi dan mengetahui dominasi masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat. Membuat model regresi :

Pada tabel 4.37. coefficients di atas pada kolom B, menjelaskan

koefisien masing-masing variabel, yaitu:

Konstan = 25,060

Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan = 0,981

Besar pembiayaan = 0,163

Pokok angsuran = -1,970

Margin yang ditetapkan bank = -9,017

Dengan demikian, model regresi dari pembiayaan mikro ini adalah:

B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) 25,060 3,057 8.199 0,000

Pendapatan

nasabah sebelum

pembiayaan

0,981 0,019 0,956 52.995 0,000 0,406 2.463

Besar

pembiayaan

0,163 0,025 0,118 6.501 0,000 0,401 2.495

Pokok angsuran -1,970 0,536 -0,067 -3.676 0,001 0,393 2.543

Margin -9,017 2,860 -0,043 -3.153 0,003 0,713 1.402

Sumber: Data Primer yang diolah

Page 245: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

103

Y = 25,060+0,981X1+0,163X2-1,970X3-9,017X4

Keterangan :

Y : Rata-rata pendapatan nasabah setelah pembiayaan

X1 : Rata-rata pendapatan nasabah sebelum pembiayaan

X2 : Besar pembiayaan

X3 : Pokok angsuran

X4 : Margin

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel

pendapatan usaha nasabah sebelum pembiayaan (X1) mempunyai

koefisien sebesar 0,981 dan besar pembiayaan (X2) mempunyai koefisien

sebesar 0,163. Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif

yang berarti semakin tinggi pendapatan usaha nasabah sebelum

pembiayaan dan besar pembiayaan yang diajukan maka akan semakin

tinggi juga pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan (Y).

Besarnya koefisien X3 sebesar -1,970 menunjukkan bahwa adanya

hubungan negatif antara X3 terhadap Y. Hubungan yang negatif tersebut

menunjukkan apabila Pokok Angsuran mengalami peningkatan maka

Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah Pembiayaan mengalami penurunan

atau sebaliknya apabila Pokok Angsuran mengalami penurunan maka,

Rata-Rata Pendapatan usaha Nasabah Setelah Pembiayaan mengalami

peningkatan.

Pokok angsuran memiliki nilai koefisien regresi sebesar -1,970

menunjukkan bahwa jika Pokok Angsuran mengalami kenaikan sebesar

Page 246: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

104

satu satuan maka akan mengurangi Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah

Pembiayaan sebesar 1,970% dengan asumsi variabel lain bernilai konstan

atau tetap.

Besarnya koefisien X4 sebesar -9,017 menunjukkan bahwa adanya

hubungan negatif antara X4 terhadap Y. Hubungan yang negatif

menunjukkan apabila margin yang ditetapkan bank mengalami

peningkatan maka Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah Pembiayaan

mengalami penurunan atau sebaliknya apabila margin yang ditetapkan

bank mengalami penurunan maka Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah

Pembiayaan mengalami peningkatan. Hasil penelitian mengindikasikan

bahwa margin memiliki kontribusi yang sangat besar dan pengurang dari

pendapatan nasabah.

Margin memiliki nilai koefisien regresi sebesar -9,017

menunjukkan bahwa jika margin mengalami kenaikan sebesar satu satuan

maka akan mengurangi Rata-Rata Pendapatan Nasabah Setelah

Pembiayaan sebesar 9,017% dengan asumsi variabel lain bernilai konstan

atau tetap.

Hasil penelitian mengindikasikan bahwa besar atau kecilnya pokok

angsuran dan margin nasabah tidak menjamin terjadinya peningkatan

pendapatan usaha nasabah karena ada faktor lain yang mempengaruhi

pendapatan usaha nasabah seperti sulit atau tidaknya memperoleh bahan

baku untuk memproduksi barang ada atau tidaknya persaingan yang

semakin ketat dan dari faktor kemampuan nasabah itu sendiri dalam

Page 247: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

105

melakukan inovasi usahanya serta sesuai atau tidaknya nasabah dalam

menggunakan maupun mengelola dana pembiayaan.

4. Perhitungan Rasio Efektivitas

Berdasarkan hasil wawancara responden diketahui bahwa dari 40

nasabah yang dijadikan responden, terdapat 3 orang responden yang

pendapatan usahanya menurun setelah memperoleh pembiayaan. Sehingga

diperoleh perhitungan sebagai berikut:

Efektivitas =Realisasi x 100%

Target

=(40−3) x 100%

40

=37 𝑥 100%

40

= 92,5%

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus rasio

efektivitas diperoleh nilai koefisien efektivitas sebesar 92,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa produk pembiayaan mikro pada Bank BRI Syariah

Jatiwaringin sangat efektif dalam perkembangan usaha nasabah. Sehingga

penelitian ini sesuai dengan teori Mahmudi yang menjelaskan bahwa

pembiayaan dapat dikatakan efektif apabila hasil realisasi hitung lebih

besar dari target yang ditentukan. Dimana kriteria nilai rasio adalah 0%-

Page 248: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

106

25% (rendah sekali), 25%-50% (rendah), 50%-75% (sedang) dan 75%-

100% (tinggi).70

70 Mahmudi. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. (Yogyakarta : UPP STIM YKPN)

h.285

Page 249: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

107

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Program pembiayaan mikro yang terdapat pada PT Bank BRI

Syariah KCP Jatiwaringin termasuk efektif dalam meningkatkan

pendapatan usaha nasabah. Ini didapat dari data yang di peroleh, dikelola,

dan dianalisis dengan perhitungan manual maupun dengan bantuan SPSS

17.0 for windows. Teknik analisis perhitungan manual menggunakan

perhitungan frekuensi relatif, mean, standar deviasi. Sedangkan analisis

regresi linear berganda menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for

windows.

Perhitungan menggunakan frekuensi relative, mean dan standar

deviasi digunakan untuk mengetahui penilaian nasabah penerima

pembiayaan mikro pada PT Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin terhadap

efektivitasnya. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan teknik

analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor

apa saja selama proses pembiayaan yang mempengaruhi penghasilan

nasabah. Dengan demikian, kesimpulannya adalah:

1. Dari perhitungan standar deviasi, didapatkan hasil nilai 1,483

(pembulatan hingga 3 angka decimal) sebagai acuan atau standar

efektivitas pembiayaan mikro berdasarkan persepsi nasabah.

Selanjutnya menggunakan mean dari tiap kelompok pernyataan

Page 250: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

108

sebagai perbandingan dengan nilai standar deviasi. Ketentuannya

adalah jika mean > standar deviasi, maka dapat dikatakan efektif dan

jika mean < standar deviasi, maka dapat dikatakan tidak efektif. Secara

umum, mean dari tiap kelompok pernyataan bernilai lebih besar dari

standar deviasi, dengan demikian dapat dikatakan efektif.

2. Berdasarkan perhitungan menggunakan analisis regresi linear

berganda, terdapat empat faktor yang berpengaruh besar terhadap

pendapatan nasabah setelah memperoleh pembiayaan. Dari persamaan

regresi tersebut dapat dilihat bahwa variabel pendapatan nasabah

sebelum pembiayaan (X1) mempunyai koefisien sebesar 0,981 dan

variabel besar pembiayaan (X2) mempunyai koefisien sebesar 0,163.

Besarnya koefisien tersebut menunjukkan pengaruh positif yang berarti

semakin tinggi pendapatan usaha nasabah sebelum pembiayaan dan

besar pembiayaan maka akan semakin tinggi juga pendapatan usaha

nasabah setelah pembiayaan (Y). Sedangkan koefisien pokok angsuran

sebesar -1,970 dan koefisien margin -9,017 menunjukkan pengaruh

negatif yang berarti akan berbanding terbalik dengan peningkatan

pendapatan usaha nasabah setelah pembiayaan (Y). Pokok angsuran

berbanding terbalik dengan peningkatan pendapatan usaha setelah

pembiayaan artinya semakin besar pokok angsuran yang dibebankan

kepada nasabah semakin sedikit uang yang akan dikembangkan atau di

putar untuk modal kembali, karena nasabah yang harus membayar

angsuran yang terlalu besar, karena ada faktor lain yang

Page 251: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

109

mempengaruhi pendapatan usaha seperti sulit atau tidaknya

memperoleh bahan baku untuk memproduksi barang, ada atau tidaknya

persaingan yang semakin ketat dan faktor dari kemampuan nasabah itu

sendiri dalam melakukan inovasi usahanya, serta sesuai atau tidaknya

nasabah dalam menggunakan maupun mengelola dana pembiayaan

yang ada. Selain itu margin juga berpengaruh negatif terhadap

peningkatan pendapatan nasabah.

3. Berdasarkan tabel model summary diatas nilai Adjusted R squere

adalah 0,955 yang menunjukkan bahwa variabel bebas secara bersama-

sama memiliki pengaruh 95,5% dikarenakan terdapat satu variabel

yang berpengaruh besar terhadap variabel terpengaruh yaitu

Variabel pendapatan sebelum pembiayaan.

4. Secara keseluruhan, pendapatan nasabah setelah memperoleh

pembiayaan mikro oleh Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin

mengalami peningkata sebesar 63,54%. Terbukti dari 40 nasabah

pembiayaan mikro, hanya terdapat 3 nasabah yang mengalami

penurunan pendapatan. Dengan demikian, program pembiayaan mikro

pada Bank BRI Syariah KCP Jatiwaringin dapat dikatakan efektif

karena telah berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan nasabah.

Page 252: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

110

B. SARAN

Adapun saran dari peneliti berdasarkan temuan yang ada, yaitu :

1. Bagi PT Bank BRI Syariah diharapkan dapat lebih mengembangkan

pembiayaan khususnya pembiayaan untuk sektor mikro mengingat sektor

mikro berkontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat secara real.

Diharapkan pula untuk dapat memberikan margin seringan mungkin agar

tidak terlalu membebani nasabah demi kelangsungan dan perkembangan

usaha nasabah sector mikro demi memperbesar pangsa pasar yang dapat

diraih dalam pembiayaan mikro.

2. Bagi masyarakat umum, agar mempersiapkan segala hal sebaik mungkin

sehingga mengerti tata cara dan persyaratan dalam KUR atau pembiayaan

usaha mikro sejemin dengan memperbanyak informasi tentang

pembiayaan usaha mikro atau KUR melalui media massa. Selain itu

diharapkan pula kesadaran penuh dari pihak nasabah dalam pembayaran

angsuran sehingga tidak merugikan pihak bank.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan lebih banyak

Bank untuk dapat membandingkan efektivitasnya. Penelitian ini

membatasi pengamatan selama lima belas bulan yaitu dari bulan April

2015 sampai dengan Juni 2016, sehingga masih perlu diuji validitasnya

untuk tahun-tahun mendatang dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan

untuk memasukkan faktor-faktor eksternal lainnya.

Page 253: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

111

DAFTAR PUSTAKA

Alfiah. 2010. “Efektivitas Pendampingan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta

Insan Karimah Dalam Menunjang Keberhasilan Usaha Debitur”. Skripsi

S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Amalia, Euis. 2009. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam : Penguatan

Peran Lkm dan Ukm Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Anshori, Abdul Ghofur. 2007. Perbankan Syariah di Indonesia. Cet. I.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Arifin, Zainul. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Cet.4. Jakarta:

Pustaka Alvabet.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Cet.14. Jakarta: Rineka Cipta.

Ascarya. 2007. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Boediono dan Wayan Koster.2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Farihah, Ipah. 2006. Buku Pandungan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Handoko,T. Hani. 1998. Manajemen. Ed. II. Yogyakarta: BPFE.

Page 254: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

112

Hidayat,Y. 2005. Efektivitas Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada BMT Keponteren

Hubbul Wathan. Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Karim, Adiwarman A. 2013. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Ed. IV.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada..

Mardani. 2012. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana.

Muhamad. 2014. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif.

Jakarta: Rajawali Pers PT RajaGrafindo Persada.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Qo’immudin, Iim. Bahan Ajar Mata Kuliah Statistik 2. Suplemen 2.pdf. T.t. T.p.

T.th.

Rochaety, Ety dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santosa, Purbayu Budi dan Hamdani, Muliawan. 2007. Statiska Deskriptif Dalam

Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sevilla, Consuello G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UII Press.

Soeratno dan Arsyad, Lincolin. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi

Manajemen Perusahaan.

Soeharsono, Sagir. 2007. Masalah Ekonomi Indonesia. Bandung: Angkasa.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Page 255: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

113

Sujarweni, Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

Sujadi F.X,o&M. 1990. Penunjang Berhasilmya Proses Manajamen. Jakarta:

CV.Mas Agung.

Sumitro, Djojohadikusumo. 1990. Sejarah Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Ed. 2. Cet. 9. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

Widayat. 2004. Metode Penelitian Pemasaran. Malang: UMM.

Winardi. 2001. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Gahlia Indonesia.

Yaya, Rizal,dkk. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik

Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal

Ascarya, dan D. Yumanita. 2005. Mencari Solusi Rendahnya Pembiayaan Bagi

Hasil di Perbankan Syariah Indonesia. Jurnal Perbankan Syariah, Volume

20, No. 4. September.

Berry, A. E.Rodriquez. dan H.Sandeem. 2001.”Smaal and Medium Enterprises

Dynamics in Indonesia”.Bulletin of Indonesian Economic Studies 37 (3).

Paul E.Mott. 1972.”The Characteristics of Effektivitas Organization” New York:

Halper and Row.

Page 256: EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42521/1/NANDA... · EFEKTIVITAS PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO PRODUKTIF PADA . NASABAH

114

Internet

http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-umkm diakses pada

4 Juni 2016.

http://www.brisyariah.co.id/pembiayaan-mikro diakses pada 4 Juni 2016.

Data Statistik Perbankan Syariah Januari 2015 dari

http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-

perbankan-syariah/Pages/statistik-perbankan-syariah-januari-2015.aspx di

akses pada 7 Juni 2016