135
PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH INDONESIA (BSI) KCP MUARA BULIAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: NURUL MA’RIFAH ENGGET NIM. 502171904 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021 M / 1441 H

PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK

SYARIAH INDONESIA (BSI) KCP MUARA BULIAN

TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI

KECAMATAN MUARA BULIAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar

Sarjana

Ekonomi

Oleh:

NURUL MA’RIFAH ENGGET

NIM. 502171904

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA

SAIFUDDIN

JAMBI

2021 M / 1441 H

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …
Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …
Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

ii

Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

iii

MOTTO

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

permusuhan.” (Q.S. Al-Ma’idah 2)

Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

iv

Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin

Ya Allah atas izin-Mu ku selesaikan tugasku, lika-liku perjalanan ku

menuju kesuksesan yang tak luput dari cobaan yang penuh maghifiroh dan

hidayah-Mu, serta dengan berucap syukur yang mendalam

alhamdulillahirobbilalamin ku persembahkan skipsi ini untuk:

Kedua orang tuaku ayahanda (Abulrahman S.Ag) dan ibunda (Rita

Anggraini) yang sangat saya sayang, yang telah berkorban memberikan

semangat serta tumpahan keringat dan limpahan kasih sayang untuk aku bisa

berjuang dan berhasil hingga dititik ini, hingga akhir hayat ku pun tak akan

pernah bisa terbalas segala pengorbanannya.

Kedua adikku (Muhammad Fatahillah dan Toriq Zayyadi) yang selalu

merubah suasana dirumah, juga dapat memotivasi kakaknya agar bisa

memberikan contoh yang baik kepada mereka.

Kepada seluruh anggota keluarga besar Mazni Dani Syam dan Datuk Engget

yang telah memberi sebuah senyuman dikala saya ingin menangis, memberikan

saya harapan yang besar sehingga saya bisa maju hingga detik ini.

Kepada Anisa Gustri Yani, sahabatku yang sudah mau menemaniku dan

mendampingi ku susah dan senang dalam proses pencarian sampel, wawancara

dan lainnya.

Kepada sahabat seperjuangan ku (Puji, Sisi, Rudi, Hafiz,Windi, Riyan,

Lintang, Meiril, Nita, Alen, Wela, Windi, Nahla, Lastri dan Naning) yang

menjadi motivasi ku untuk maju terus dan berjuang bersama serta saling

mendoakan satu sama lain.

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

vi

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian Terhadap Perkembangan

Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian”. Penelitian ini bertujuan (1)

untuk mengetahui pengaruh pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian terhadap perkembangan usaha mikro

di Kecamatan Muara Bulian (2) untuk melihat perbedaan perkembangan

yang dimiliki setiap Usaha Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan

Kelurahan Rengas Condong sebelum dan sesudah menjadi nasabah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan data

penelitian yang diperoleh dari kuesioner dengan mengambil sampel

sebanyak 50 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi linear sederhana dan uji beda (komparasi) dengan

menggunakan SPSS Versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

pembiayaan warung mikro berpengaruh secara persial yaitu thitung 2,588 >

ttabel 2,010. Dimana hal itu menunjukkan pengaruh yang signifikan antara

pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian terhadap Perkembangan Usaha Mikro di Muara Bulian. Dalam uji

Wilcoxon yang dilakukan menunjukkan setiap indikator perkembangan

memiliki nilai probabilitas (p) > 0,05 yang artinya seluruh indikator

perkembangan usaha memiliki perbedaan yang signifikan antara sebelum

dan sesudah pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian. Perkembangan usaha mikro itu terjadi pada

peningkatan modal usaha sebesar 49 orang (98%), peningkatan tenaga

kerja sebesar 31 orang (62%), penambahan cabang baru sebesar 10 orang

(20%), peningkatan pendapatan 45 orang (90%) dan adanya peningkatan

asset usaha sebesar 46 orang (92%) setelah melakukan pembiayaan

warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Kata Kunci : Pembiayaan Warung Mikro, Bank Syariah Indonesia (BSI)

Perkembangan Usaha Mikro

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

vii

Abstract

This thesis is entitled "The Influence of Bank Syariah Indonesia (BSI)

Micro Stalls Financing KCP Muara Bulian on Micro Business

Development in Muara Bulian District". This study aims (1) to determine

the effect of micro-shop financing at Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian on the development of micro-businesses in Muara Bulian

(2) to see the differences between the development Micro Enterprises in

Muara Bulian and Rengas Condong Villages before and after becoming a

customer of the Indonesian Sharia Bank (BSI) KCP Muara Bulian Micro

Warung Financing. This thesis uses quantitative research methods with

research data obtained from a questionnaire by taking 50 samples. The

data analysis used in this research is simple linear regression and

different test using SPSS Version 22. The results of this study indicate that

the financing of micro shops has a partial effect, namely tcount 2.588> ttable

2.010. Where it shows a significant influence between the financing of

micro stalls of Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian on the

Development of Micro Businesses in Muara Bulian. In the Wilcoxon test

carried out, it shows that each development indicator has a probability

value (p)> 0.05, which means that all indicators of business development

have a significant difference between before and after the micro financing

at Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian. The development of

the micro business occurred in an increase in business capital by 49

people (98%), an increase in the workforce of 31 people (62%), the

addition of new branches by 10 people (20%), an increase in income of 45

people (90%) and an increase in business assets by 46 people (92%) after

a micro financing by Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Key Words : Micro Financing, Bank Syariah Indonesia (BSI),

Development of Micro Bussinesses.

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat, hidayahya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini

penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya

kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam

dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan. Skripsi ini diberi judul

“Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia KCP Muara

Bulian Terhadap Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara

Bulian”. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan dan

rintangan yang penulis temui baik dalam pengumpulan data maupun dalam

penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan

dan bimbingan yang diberikan oleh Bapak Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.Hk., MM

dan Bapak Ahsan Putra Hafiz, S.HI., M.EI, selaku pembimbing satu dan dua,

maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi, MA., Ph. D, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

2. Bapak Prof. A.A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN STS Jambi, Ibu Dr. Rafidah, SE., ME.I, selaku Wakil Dekan I Ibu

Titin Agustin Nengsih, M.Si., Ph.D Wakil Dekan II, Bapak Dr. Sucipto., MA,

Wakil Dekan III.

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

ix

3. Bambang Kurniawan, S.P., M.E dan Bapak Muhammad Subhan, M.E., Sy.

selaku Ketua jurusan dan sekretaris jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.

4. Bapak Drs. H. Fathuddin Abdi, SM.Hk., MM dan Bapak Bapak Ahsan Putra

Hafiz, S.HI., M.EI, selaku pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi yang

telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN STS Jambi.

7. Bapak dan Ibu Karyawan/Karyawati di Bank Syariah Indonesia KCP Muara

Bulian selaku mitra saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

8. Bapak dan Ibu Usaha Mikro di Muara Bulian selaku responden yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun

tidak langsung.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, Mei 2021

Penulis

Nurul Ma’rifah Engget

NIM 502171904

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

x

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................... .ii

NOTA DINAS ........................................................... Error! Bookmark not defined.

MOTTO ................................................................................................................. ii

PERSEMBAHAN .................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 10

C. Batasan Masalah........................................................................................ 11

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 12

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 12

F. Manfaat penelitian ..................................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Kerangka Teori .................................................................................................. 15

B. Kerangka Pemikiran.......................................................................................... 36

C. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ................................................................................................ 39

B. Jenis Penelitian .................................................................................................. 39

C. Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 40

D. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 41

F. Definisi Operasional Variabel ......................................................................... 43

G. Metode Analisis Data ................................................................................ 45

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................ 54

B. Hasil Penelitian .................................................................................................. 66

C. Hasil dan Pembahasan ...................................................................................... 88

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 97

B. Saran ................................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Data UMKM Kabupaten/Kota Se Provinsi Jambi Per 31

Oktober 2020 ...................................................................................................... .3

Tabel 1.2 Rekapitulasi Data Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten

Batanghari 2015-2020 ................................................................................................. 5

Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Nasabah yang aktif dan Jumlah Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian 2015-2020 ............. 9

Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah .......................................... 16

Tabel 2.2 Karakteristik UMKM dan Usaha Besar ................................................. 17

Tabel 2.3 Studi Relevan ............................................................................................ 32

Tabel 3.1 Alternatif Jawaban Dengan Skala Likert ............................................... 42

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Skala Ordinal ............................................... 44

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Skala Nominal dengan Wawancara .......... 45

Tabel 4.1 Skema Alur Pembiayaan Warung Mikro ............................................... 59

Tabel 4.2 Plafon Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian ..................................................................................................... 60

Tabel 4.3 Data Karyawan di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

...................................................................................................................................... 64

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 65

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 65

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha ............................. 66

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ............................ 68

Tabel 4.8 Skor Angket untuk variabel X (Pembiayaan Warung Mikro) ............ 68

Tabel 4.9 Skor Angket untuk variabel Y (Perkembangan Usaha Mikro) ........... 71

Tabel 4.10 Variabel X (Pembiayaan Warung Mikro ............................................. 73

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

xiii

Tabel 4.11 Variabel Y (Perkembangan Usaha Mikro) .......................................... 73

Tabel 4.12 Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Pembiayaan Warung Mikro) ........ 74

Tabel 4.13 Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Pembiayaan Warung Mikro) ........ 75

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas............................................................................... 76

Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas ANOVA Table ..................................................... 77

Tabel 4.16 Hasil Olahan SPSS Versi 22 Uji Regresi Linier Sederhana ............. 78

Tabel 4.17 Hasil Olahan SPSS Versi 22 Uji Hipotesis ......................................... 80

Tabel 4.18 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 81

Tabel 4.19 Hasil Paired Sampel Statistik Modal ................................................... 83

Tabel 4.20 Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test ............................................... 85

Tabel 4.21 Hasil Uji Test Statistics .......................................................................... 86

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 37

Gambar 4.1 Skema Alur Pembiayaan Warung Mikro ...................................... 59

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian . 63

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 78

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang

peranan penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian

nasional.1 Salah satu faktor yang membuat UMKM menjadi penyangga

utama perekonomian di Indonesia yaitu usaha ini dapat bertahan di kondisi

yang sulit sekalipun. UMKM telah terbukti menunjukkan eksistensinya

karena telah mampu bertahan di tengah krisis ekonomi yang menerpa pada

periode tahun 1997-1998. Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan,

pasca krisis ekonomi tahun 1997-1998 jumlah UMKM tidak berkurang,

justru terus meningkat.2 Fenomena ini menjelaskan bahwa UMKM

merupakan usaha yang produktif untuk dikembangkan bagi mendukung

perkembangan ekonomi secara mikro dan makro di Indonesia.3 Data yang

diberikan Kementrian Koperasi dan Usaha Republik Indonesia

menyebutkan jumlah UMKM pada tahun 2019 mengalami perkembangan

dari tahun sebelumnya yang hanya 64,19 juta unit menjadi 65,60 juta unit.4

Berdasarkan angka tersebut membuktikan bahwa UMKM mampu

berkembang pesat. Eksistensi UMKM juga terlihat pada Provinsi Jambi.

Dimana UMKM Provinsi Jambi memiliki peranan sebagai penggerak roda

perekonomian Provinsi Jambi.5 Perkembangan UMKM di Provinsi Jambi

dapat ditunjukkan dalam tabel 1.1 berikut:

1 Bank Indonesia, Profil Bisnis UMKM, (2015), hlm. 1.

2 Yuli Rahmini Suci, Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di

Indonesia. Jurnal, Vol. 6, 2017 hlm. 51. 3 Yuli Rahmini Suci, Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menegah) di

Indonesia). Vol. 6, 2017 hlm. 51. 4 “Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah - kemenkopukm.go.id,” diakses

16 Mei 2021, https://www.kemenkopukm.go.id/data-umkm. 5 “Badan Pusat Statistik,” diakses 5 Mei 2021,

https://jambi.bps.go.id/publication/2019/07/26/212dda2d9b5e3fb1e3099960/potensi-peningkatan-

kinerja-usaha-mikro-kecil-provinsi-jambi.html.

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

3

Tabel 1.1

Rekapitulasi Data UMKM Kabupaten/Kota Se Provinsi Jambi

Per 31 Oktober 2020

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jambi, 2020

No Kabupaten/Kota Kriteria

Asset Omset Mikro Kecil Menengah Jumlah

1 Kota Jambi 7.257 3.506 - 10.763 215,260,000,000 233,134,200,000

2 Batanghari 3.496 281 17 3.794 104,894,404,070 547,836,010,000

3 Muaro Jambi 1.297 459 1 1.757 62,857,251 263,129,840

4 Tanjab Barat 7.068 1.042 - 8.110 90,498,334,200 125,705,000,000

5 Tanjab Timur 11.083 1.884 253 13.220 434,040,000,000 8,139,750,000

6 Tebo 1.416 268 233 1.917 79,905,100,000 1,137,341,300,000

7 Bungo 2.216 881 290 3.387 25,866,250,000 41,908,100,000

8 Sarolangun 3.739 5 35 3.779 153,665,500,000 8,139,750,000

9 Merangin 2.846 678 13 3.539 276,302,025,917 868,836,938,868

10 Kerinci 1.857 1.088 125 12.070 386,400,000,000 396,060,000,000

11 Kota Sungai Penuh 7.461 1.127 184 8.772 709,045,0650,443 706,209,865,616

Jumlah 58.738 11.219 1.151 71.106 2,475,940,121,881 4,074,574,044,324

Tahun 2019 123.160 14.170 1.140 138.470 1,923,348,427,979 3,830,798,829,845

Perkembangan (%) -0.52 -0.21 0.01 -0.46 0.29 0.06

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

4

UMKM di Provinsi Jambi telah memberikan dampak yang positif.

Dampak khusus yang diberikan oleh UMKM pada Provinsi Jambi yaitu

sumbangnya dalam menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus

mengurangi pengangguran dan menciptakan nilai tambah dalam

PDB/PDRB.6 Walaupun berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jambi memperlihatkan

perkembangan jumlah UMKM yang menurun diakibatkan pandemi.

Namun jika kita lihat pada omset dan asset yang dihasilkan, UMKM di

Provinsi Jambi memiliki perkembangan dari tahun sebelumnya. Pada

tahun 2020 asset yang dipunya oleh UMKM di Provinsi Jambi mengalami

perkembangan 0,29% dari tahun sebelumnya yang hanya 1,9 Triliun

menjadi 2,4 Triliun. Untuk omset yang dihasilkan oleh UMKM di Provinsi

Jambi juga mengalami perkembangan 0,06% dari tahun sebelumnya yang

hanya 3,8 Triliun menjadi 4,07 Triliun. Hal itu menunjukkan kontribusi

yang nyata diberikan oleh UMKM di Provinsi Jambi dalam PDB/PDRB.

Kabupaten Batanghari sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi

yang memilki jumlah penduduk 275 Ribu jiwa memberikan kontribusi

yang cukup besar terhadap Provinsi.7 Dapat dilihat dari tabel 1.1, jumlah

UMKM di Kabupaten Batanghari sebanyak 3.794 unit usaha yang terdiri

dari 3.496 Usaha Mikro, 281 Usaha Kecil, dan 17 Usaha Menengah.

Walaupun jumlah UMKM di Kabupaten Batanghari tidak sebanyak di

Kabupaten/Kota lainnya. Tetapi omset yang dihasilkan UMKM di

Kabupaten Batanghari pada tahun 2020 mencapai angka 547 Miliar.

Angka tersebut lebih tinggi dari pada omset yang dihasilkan oleh Kota

Jambi yang hanya mencapai 233 Miliar pada tahun 2020. Hal itu

menunjukkan distribusi UMKM yang baik di Kabupaten Batanghari

terhadap perekonomian daerah.

6 “Badan Pusat Statistik,” diakses 5 Mei 2021,

https://jambi.bps.go.id/publication/2019/07/26/212dda2d9b5e3fb1e3099960/potensi-peningkatan-

kinerja-usaha-mikro-kecil-provinsi-jambi.html. 7 “BPS Kabupaten Batang Hari,” diakses 5 Mei 2021,

https://batangharikab.bps.go.id/dynamictable/2020/07/09/76/jumlah-penduduk-menurut-jenis-

kelamin-di-kabupaten-batang-hari-2011-2020.html.

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

5

Tabel 1.2

Rekapitulasi Data Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Batanghari 2015-2020

No Kecamatan

Usaha Mikro Jumlah Jumlah

2015 2016 2017 2018 2019 2020 Asset (2015-

2018)

Omset (2015-

2018)

Asset (2019-

202) Omset (2019-2020)

1 Muara Bulian 838 838 838 838 3090 3090 46.098.064.301 155.406.183.500 77.247.087.801 258.560.693.521

2 Pemayung 812 812 812 812 2519 2519 33.077.969.840 75.739.185.000 51.377.169.840 172.564.685.720

3 Bajubang 774 774 774 774 1520 1520 31.383.790.000 57.277.408.475 49.341.100.000 154.663.383.475

4 Muaro

Tembesi

355 355 355 355 2106 2106 5.341.100.000 14.347.960.000 37.816.702.820 214.849.760.002

5 Batin XXIV 539 539 539 539 790 790 24.630.300.000 45.220.350.000 15.816.630.000 53.687.150.000

6 Muaro Sebo

Ilir

147 147 147 147 439 439 18.179.400.000 47.600.670.000 8.403.230.000 23.669.550.000

7 Muaro Sebo

Ulu

133 133 133 133 373 373 8.539.078.000 12.785.070.000 9.405.448.300 20.506.570.000

8 Mersam 251 251 251 251 609 609 8.191.085.000 23.737.858.618 11.124.885.000 35.681.278.618

Jumlah 3.849 3.849 3.849 3.849 11.446 11.446 175.431.787.141 432.114.685.595 260.532.253.761 934.183.071

Sumber: Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Batanghari.

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

6

Muara Bulian sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Batanghari

berdasarkan data yang tercatat oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan

Menegah UMKM Kabupaten Batanghari, Kecamatan Muara Bulian

memiliki sebanyak 3090 unit Usaha Mikro. Kecamatan Muara Bulian

merupakan salah satu daerah yang paling didominasi oleh Usaha Mikro

terbanyak dari daerah lainnya. Dapat dilihat dari data, jumlah Usaha Mikro

di Kecamatan Muara Bulian tidak terlihat mengalami peningkatan pada

tahun 2015 – 2018 yaitu sejumlah 838 unit Usaha Mikro, sementara pada

tahun pada tahun 2019 – 2020 meningkat pesat hingga sejumlah 3090 unit

Usaha Mikro. Hal tersebut membuat omset dan asset yang dihasilkan oleh

Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian juga tidak mengalami

perubahan pada tahun 2015-2018 yang hanya menghasilkan asset sebesar

Rp. 46.089.064.301,00 dan omset sebesar Rp. 155.406.183.500,00. Tetapi

jumlah tersebut mampu meningkat pesat pada tahun 2019 – 2020 yang

meningkat dengan aset sebesar Rp. 77.247.087.801,00 dan omset sebesar

Rp. 258.560.693.521,00. Hal ini dapat memperlihatkan adanya jarak

perbedaan yang cukup besar antara perkembangan jumlah Usaha Mikro

sekaligus asset dan omset yang dihasilkannya. Dimana asset dan omset

merupakan tolak ukur dari sebuah perkembangan UMKM. Tolak ukur

tingkat keberhasilan dan perkembangan usaha dapat dilihat dari

peningkatan modal, peningkatan omset penjualan, tenaga kerja, cabang

usaha, pendapatan/keuntungan.8 Ukuran dalam menentukan kinerja usaha

mikro juga dapat diukur dengan nilai asset usaha.9 Pada penelitian yang

dilakukan ini berfokus pada Kecamatan Muara Bulian yaitu merupakan

kecamatan yang mendominasi Usaha Mikro di Kabupaten Batanghari.

Selain itu penelitian ini juga berfokus pada Kelurahan Muara Bulian dan

Rengas Condong. Dimana daerah tersebut merupakan daerah yang dekat

8 Muhammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan (Semarang: UNDIP, 2008), hlm. 25. 9 Mochamad Rachman, Peran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus Dalam

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus. Jurnal, Vol 3. Desember

2015, hlm. 278

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

7

dengan pusat pemerintahan Kabupaten Batanghari, dan merupakan daerah

aktif kegiatan sehari-hari yang menjadi titik aktif bagi para pelaku UMKM

non-pertanian di Kabupaten Batanghari.

UMKM sebagai penggerak roda perekonomian Provinsi Jambi

khususnya Kabupaten Batanghari yang memiliki peran yang sangat

signifikan ini juga tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan

hambatan. Permasalahan dan hambatan yang ditemui salah satunya yaitu

terbatasnya modal yang juga merupakan tolak ukur adanya perkembangan

usaha. Dikarenakan faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan

kegiatan bisnis adalah modal. Besar kecilnya modal akan berpengaruh

terhadap perkembangan usaha dalam pencapaian pendapatan.10

Modal

usaha merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan

tingkat laba usaha dan juga volume produksi.11

Permasalahan modal kerja

ini menjadi masalah yang lumayan serius dimana jika terjadi keterbatasan

modal kerja dapat menyebabkan sulitnya para pelaku UMKM dalam

meningkatkan usahanya.12

Melihat fenomena tersebut, Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai

salah satu lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip syariah yang kini

tumbuh dengan pesat ikut serta dalam memberikan kontribusinya untuk

meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia. Sesuai

dengan tujuan dari bank syariah yang tercantum dalam Undang-Undang

RI Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang menyebutkan

bahwa tugas Bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan/atau bentuk lainnnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

10

Bambang Riyanto, Dasar Dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi 4 (Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 2001), hlm. 48. 11

Rahmatia Rahmatia, Madris Madris, dan Sri Undai Nurbayani, Pengaruh Modal Usaha,

Tenaga Kerja Dan Lama Usaha Terhadap Laba Usaha Mikro Di Kota Palopo Provinsi Sulawesi

Selatan. Jurnal, Vol 4 No. 2 . 25 Januari 2019 hlm. 44 12

Rahmatia Rahmatia, Madris Madris, dan Sri Undai Nurbayani, Pengaruh Modal Usaha,

Tenaga Kerja Dan Lama Usaha Terhadap Laba Usaha Mikro Di Kota Palopo Provinsi Sulawesi

Selatan. Jurnal, Vol 4 No. 2 . 25 Januari 2019 hlm. 45

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

8

rakyat.13

Bank Syariah Indonesia juga turut mendukung pengembangan

potensi UMKM yaitu dengan memberikan fasilitas produk pembiayaan.

Bank Syariah Indonesia (BSI) memberikan fasilitas produk

pembiayaan yang disebut dengan Pembiayaan Warung Mikro. Produk

pembiayaan warung mikro terdiri dari produk Pembiayaan Usaha Mikro

(PUM) dan produk Pembiayaan Serbaguna Mikro (PSM).14

Dimana

Pembiayaan Usaha Mikro (PUM) ditujukan kepada nasabah wiraswasta

atau pedagang. Sedangkan Pembiayaan Serbaguna Mikro (PSM) ditujukan

kepada nasabah Wiraswasta dan Pegawai.15

Warung Mikro sendiri

menyediakan pinjaman bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) dengan plafon pembiayaan dari Rp.10.000.000,00 sampai

dengan Rp.200.000.000,00.16

Sebelum melakukan merger perusahaan, Bank Syariah Mandiri KCP

Muara Bulian atau yang kini lebih akrab dikenal dengan Bank Syariah

Indonesia KCP Muara Bulian yang diresmikan pada tanggal 09 November

2012 yang beralamat di Jl. Lintas Muara Bulian – Tembesi KM 5 No. 17,

Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten

Batanghari Provinsi Jambi. Salah satu kantor cabang pembantu di Provinsi

Jambi yang memberikan pembiayaan kepada para UMKM berbentuk

produk pembiayaan Warung Mikro. Bank Syariah Indonesia Warung

Mikro KCP Muara Bulian ini turut membiayai sektor unggulan mereka

seperti Rumah Makan (RM), Kos-Kosan, Perkebunan Sawit, Usaha

Laundry dan Toko Kelontong.17

Melalui Warung Mikro, Bank Syariah

Indonesia (BSI) Muara Bulian yang hingga saat ini menjadi satu-satunya

13

“Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah,” diakses 26

November 2020, https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/regulasi/Pages/Undang-Undang-

Nomor-21-Tahun-2008-Tentang-Perbankan-Syariah.aspx. 14

Wawancara dengan Saudara Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship

Manager pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020. 15

“Pembiayaan Serbaguna Mikro | Bank Syariah Mandiri,” diakses 26 November 2020,

https://www.mandirisyariah.co.id/business-banking/micro-banking/pembiayaan-serbaguna-mikro. 16

Wawancara dengan Saudara Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship

Manager pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020. 17

Wawancara dengan Saudara Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship

Manager pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020.

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

9

Bank Syariah di Muara Bulian diharapkan dapat membantu para pelaku

UMKM dalam mengatasi masalah permodalan sehingga para UMKM

mampu menggali potensi, meningkatkan pendapatan serta

mengembangkan usahanya dengan cara syariah.

Tabel 1.3

Perkembangan Jumlah Nasabah yang aktif dan Jumlah Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian 2015-

2020

Tahun Jumlah

Nasabah (Aktif)

Jumlah

Pembiayaan

2015 2 115,000,000.00

2016 8 1,165,000,000.00

2017 17 1,755,000,000.00

2018 70 7,106,000,000.00

2019 144 8,804,658,207.14

2020 20 1,008,400,000.00

TOTAL 262 20,014,058,207.14

Sumber :Data Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian, 2020

Tabel 1.3 menjelaskan perkembangan jumlah nasabah yang aktif

hingga saat ini dan jumlah pembiayaan Warung Mikro yang diberikan

Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian pada periode 2015-2020.

Berdasarkan tabel, jumlah nasabah yang aktif dari tahun 2015 hingga

tahun 2019 mengalami peningkatan yang besar. Peningkatan jumlah

nasabah dan pembiayaan terlihat terhenti pada tahun 2020 dikarenakan

Bank Syariah Indonesia (BSI) menutup sementara pembiayaan Warung

Mikro dari April hingga Desember yang dikarenakan Pandemi Covid-19

yang kini tengah melanda. Namun hal itu tidak menghalangi fakta bahwa

masih banyak para pelaku Usaha Mikro di Kabupaten Batanghari

khusunya Kecamatan Muara Bulian khususnya Kelurahan Muara Bulian

dan Rengas Condong yang membutuhkan bantuan berbentuk modal dari

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

10

lembaga keuangan bank. Khususnya membutuhkan bantuan dari Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian yang saat ini menjadi bank syariah

satu-satunya yang bercabang di Kabupaten Batanghari tersebut. Tidak

hanya modal yang dapat mengukur titik pencapaian kesuksesan suatu

usaha, dimana tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan usaha

dapat dilihat dari peningkatan modal, peningkatan omset penjualan, tenaga

kerja, cabang usaha, pendapatan/keuntungan.18

Ukuran dalam menentukan

kinerja usaha mikro juga dapat diukur dengan nilai asset usaha.19

Jika kita

lihat dari tolak ukur kinerja usaha dan perkembangan diatas, maka dapat

dilihat bahwa tidak seluruh jenis usaha dapat disamakan letak

perkembangan usahanya. Maka didalam penelitian yang akan dilakukan

ini ingin melihat pengaruh Pembiayaan Warung Mikro terhadap

perkembangan usaha mikro dan ingin melihat perbedaan titik pencapaian

kesuksesan yang telah dicapai oleh Usaha Mikro setelah menjadi Nasabah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian.

Berdasarkan latar belakang, peneliti tertarik untuk melihat seberapa

jauh pengaruh yang diperoleh dari pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian terhadap perkembangan UMKM

(Usaha Mikro Kecil Menengah) yang ada di Kecamatan Muara Bulian.

Maka penulis mengambil judul “Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat

mengidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, yaitu:

18

Muhammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan (Semarang: UNDIP, 2008), hlm. 25. 19

Mochamad Rachman, Peran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus Dalam

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kudus. Jurnal, Vol 3. Desember

2015, hlm. 278

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

11

1. Perkembangan jumlah UMKM di Provinsi Jambi mengalami penurun

dikarenakan pandemic Covid-19.

2. Adanya jarak perbedaan yang cukup besar antara perkembangan

jumlah Usaha Mikro pada tahun 2015 – 2018 dengan jumlah Usaha

Mikro pada tahun 2019 – 2020 di Kecamatan Muara Bulian.

3. Adanya jarak perbedaan yang cukup besar antara perkembangan

jumlah asset Usaha Mikro pada tahun 2015-2018 dengan jumlah asset

Usaha Mikro pada tahun 2019-2020.

4. Adanya jarak perbedaan yang cukup besar antara perkembangan

jumlah omset Usaha Mikro pada tahun 2015 – 2918 dengan jumlah

asset Usaha Mikro pada tahun 2019 – 2020.

5. Adanya pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Kecamatan

Muara Bulian khususnya Kelurahan Muara Bulian dan Kelurahan

Rengas condong yang memiliki permasalahan dan hambatan berupa

terbatasnya permodalan yang dimiliki pelaku UMKM.

6. Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian sebagai satu-satunya

bank syariah di Kabupaten Batanghari.

7. Adanya penurunan jumlah nasabah pada tahun 2020 dikarenakan Bank

Syariah Indonesia (BSI) menutup sementara pembiayaan Warung

Mikro dari April hingga Desember yang dikarenakan Pandemi Covid-

19 yang kini tengah melanda.

8. Tidak hanya modal yang menjadi tolak ukur perkembangan suatu

usaha, tetapi terdapat peningkatan omset penjualan, tenaga kerja,

cabang usaha, pendapatan/keuntungan dan asset usaha.

9. Bank Syariah Indonesia (BSI) belum memiliki pasar yang besar di

Kecamatan Muara Bulian.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan

yang dimaksud, maka penulis membatasi ruang lingkup objek penelitian

ini. Dimana di Kabupaten Batanghari terdapat 8 kecamatan, 14 Kelurahan

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

12

dan 110 Desa dengan populasi UMKM sejumlah 3.090, maka peneliti

membatasi penelitian ini hanya berfokus pada Kecamatan Muara Bulian.

Dimana didalam penelitian ini mengambil Kelurahan Muara Bulian dan

Rengas Condong sebagai tempat penelitian. Selain itu karena ada banyak

golongan usaha di Kecamatan Muara Bulian yaitu Kelurahan Muara

Bulian dan Rengas Condong yang terdiri dari Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah. Maka peneliti membatasi penelitian ini hanya berfokus pada

Usaha Mikro saja sebagai usaha yang mendominasi di Kecamatan Muara

Bulian khususnya Kelurahan Muara Bulian dan Rengas Condong. Oleh

karena itu penelitian ini hanya berfokus pada pengaruh pembiayaan

warung mikro Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian terhadap

perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, ada beberapa masalah yang dapat

diungkapkan terkait dengan pengaruh pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian terhadap perkembangan

Usaha Mikro, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian berpengaruh terhadap perkembangan Usaha

Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan Rengas Condong?

2. Apakah ada perbedaan perkembangan yang dimiliki setiap Usaha

Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan Kelurahan Rengas Condong

sebelum dan sesudah menjadi nasabah Pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian?

E. Tujuan Penelitian

Dari pokok masalah yang dirumuskan diatas maka yang menjadi

tujuan dalam penelitian ini adalah:

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

13

1. Untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian terhadap perkembangan

Usaha Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan Kelurahan Rengas

Condong.

2. Untuk melihat perbedaan perkembangan yang dimiliki setiap Usaha

Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan Kelurahan Rengas Condong

sebelum dan sesudah menjadi nasabah Pembiayaan Warung Mikro

Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

F. Manfaat penelitian

Adapaun penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, bagi pihak

terkait, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan menambah

khasanah ilmu pengetahuan dan informasi khususnya mengenai

Pembiayaan Warung Mikro dari Bank Syariah Indonesia sebagai

upaya untuk meningkatkan potensi UMKM.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai kondisi dan permasalahan UMKM khususnya

di Kecamatan Muara Bulian.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang masalah yang diteliti.

b. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan

bagi kalangan akademisi dan sebagai bahan referensi bagi peneliti

sebelumnya.

c. Bagi Masyarakat

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

14

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai pengaruh pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia terhadap perkembangan Usaha Mikro.

d. Sebagai sumber masukan bagi Bank Syariah Indonesia.

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dibagi ke dalam lima bab dan akan diuraikan

dalam beberapa sub bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah sebagai pemikiran garis besar,

pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan pemecahan melalui penelitian

yang dirumuskan dalam identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini berisi tentang kajian pustaka, studi relevan, kerangka

pemikiran, hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang objek penelitian, jenis penelitian, jenis dan

sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi

operasional vaiabel, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum dan pembahasan yang

menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah ditentukan oleh

peneliti.

BAB V PENUTUP

Merupakan akhir dari penelitian yang berisi kesimpulan yang dapat

ditarik dari pembahasan dan saran-saran yang dapat dijadikan masukan

bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Kerangka Teori

1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

a. Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Undang-Undang No. 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah Pasal 1 menyebutkan yaitu:

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha

Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasi, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha

Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan

jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana

diatur dalam undang-undang ini.20

20

V. Wiratna V. Wiratna Sujarweni, Akuntasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),

(Yogyakarta, PT Pustaka Baru, 2020), hlm 7.

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

16

b. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kriteria dari masing masing skala usaha diatur lebih lanjut

dalam Pasal 6 UU UMKM No.20 Tahun 2008, sebagai berikut:21

Tabel 2.1

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah

No. Uraian Kriteria

Aset Omset

1. Usaha Mikro Maksimal

Rp50.000.000

Maksimal

Rp300.000.000

2. Usaha Kecil >Rp50.000.000 –

Rp.500.000.000

>Rp.300.000.000 –

Rp2.500.000.000

3. Usaha

Menengah

>Rp500.000.000 –

Rp10.000.000.000

>Rp2.500.000.000 –

Rp50.000.000.000

Sumber: Undang-Undang Nomor 20 Tahun 200822

c. Klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat

dikelompokkan menjadi:

1. Usaha dagang

Usaha dagang merupakan suatu usaha yang kegiatan

utamanya membeli produk atau barang dari pemasok

(supplier) dan menjualnya kembali kepada konsumen dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan, contonya yaitu seperti

keagenan, pengecer, sektor informal dsb.

2. Usaha pertanian dan perikanan

Usaha petanian dan perikanan merupakan usaha yang

kegiatannya melakukan pemeliharaan tanaman atau hewan

sampai dengan tanaman dan hewan tersebut dapat

21

V. Wiratna V. Wiratna Sujarweni, Akuntasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),

(Yogyakarta, PT Pustaka Baru, 2020), hlm 8. 22

Tri Siwi Agustina, Kewirausahaan (Teori dan Penerapan pada Wirausaha dan UKM di

Indonesia), (Jakarta, Mitrawacana, 2015), hlm 9.

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

17

mendatangkan keuntungan, contohnya perkebunan

(pembibitan, sayur-sayuran), peternakan (ternak ayam,

petelur, susu), perikanan (tambak udang, kolam ikan).

3. Usaha industri

Usaha industry merupakan suatu usaha yang kegiatannya

mengelola bahan mentah (bahan baku) menjadi produk atau

barang jadi yang siap dijual kepada konsumen, contohnya

isdustri makanan/minuman, pertambangan, pengrajin,

konveksi dsb.

4. Usaha jasa

Usaha jasa (service business) merupakan suatu usaha yang

kegiatannya dilakukan dengan cara memberikan jasa kepada

konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan,

contohnya jasa konsultan, jasa advokat, perbengkelan,

restoran, jasa kontruksi, jasa transportasi, jasa telekomunikasi,

jasa pendidikan, jasa simpan pinjam dsb.23

d. Karaketistik Dasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah di

Indonesia (UMKM)

Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah juga dapat

dilihat dari tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2

Karakteristik UMKM dan Usaha Besar

Ukuran Usaha Karakteristik

Usaha Mikro Jenis barang/komoditi tidak selalu tetap; sewaktu-waktu

dapat berganti.

Tempat usahanya tidak selalu menetap; sewaktu-waktu

dapat pindah tempat.

23

V. Wiratna Sujarweni, Akuntasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), (Yogyakarta,

PT Pustaka Baru, 2020) , hlm 10.

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

18

Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana

sekalipun.

Tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan

usaha.

Sumber daya manusia (pengusaha) belum memiliki jiwa

wirausaha yang memadai.

Tingkat pendidikan rata-rata relatif rendah.

Umumnya belum akses kepada perbankan namun sebagian

sudah akses ke lembaga keuangan non bank.

Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan

legalitas lainnya termasuk NPWP.

Contoh: Usaha perdagangan seperti kaki lima serta

pedagang di pasar.

Usaha Kecil Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah

tidak gampang berbah.

Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak

berpindah-pindah.

Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan

walau masih sederhana.

Keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan

keuangan keluarga.

Sudah membuat neraca usaha.

Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas,

lainnya termasuk NPWP.

Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman

dalam berwira usaha.

Sebagian sudah akses ke perbankan dalam keperluan

modal.

Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha

dengan baik seperti business planning.

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

19

Contoh: pedagang di pasar grosir (agen) dan pedagang

pengumpul lainnya.

Usaha

Menengah

Memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,

dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian

keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.

Telah melakukan manajemen keuangan dengan

menerapkan system akuntansi dengan teratur sehingga

memudahkan untuk auditing dan penilaian atau

pemeriksaan termasuk oleh perbankan.

Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi

perburuhan.

Sudah memiliki persyaratan legalitas antara lain izin

tetangga.

Sudah memiliki akses kepada sumber-sumber pendanaan

perbankan.

Pada umumnya telah memiliki sumber daya mmanusia

yang terlatih dan terdidik.

Contoh: Usaha pertambangan batu gunung untuk dan

marmer buatan.

Usaha Besar Usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha

dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha

nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha

asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Sumber: Bank Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM), 202024

e. Peluang Usaha Mikro dan Menengah (UMKM)

Berikut ini beberapa peluang Usaha Mikro dan Menengah

(UMKM) adalah sebagai berikut:

24

Bank Indonesia, Profil Bisnis UMKM, (2015), hlm 17.

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

20

1. UMKM dapat bertahan pada saat terjadinya krisis moneter,

karena UMKM tidak tergantung pada modal yang tinggi dan

modal asing serta produk produk yang dihasilkan UMKM

mampu menembus pasar Internasional sehingga UMKM dapat

meningkatan pendapatan nasional.

2. UMKM dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat

mengurangi angka pengangguran di Indonesia, dengan cara

menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

3. UMKM berperan dalam memberikan pelayanan ekonomi

kepada masyarakat, proses pemerataan, meningkatkan

pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi di

Indonesia serta mampu mewujudkan stabilitas nasional.

4. UMKM merupakan usaha yang memiliki fleksibilitas yang

tinggi jika dibandingkan dengan usaha berskala besar, sehingga

UMKM perlu perhatian khusu agar terciptanya link bisnis

antara pelaku UMKM dengan jaringan pasar yang lebih luas,

untuk pengembangan bisnisnya.

5. UMKM memiliki peran strategis dalam meningkatkan

perekonomian di Indonesia.25

f. Permasalahan Yang di Hadapi UMKM

1. Masalah Internal

Tantangan dari segi internal yaitu:

a) Kurangnya permodalan.

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan

untuk mengembangkan suatu unit usaha. Sedangkan

modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya

sulit diperoleh, karena berbagi persyaratan administratif

dan teknis yang diminta oleh pihak, yang bank sulit untuk

dipenuhi.

25

V. Wiratna Sujarweni, Akuntasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), hlm 17-18.

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

21

b) Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas

Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional

dan merupakan usaha keluarga yang turun menurun,

keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan

formal, pengetahuan dan keterampilannya sangat

berpengaruh terhadap manajemen pegelolaan usahanya,

sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan

optimal. Disamping itu, dengan kketerbatasan SDM-nya,

unit usah tersebut sulit untuk mengadopsi perkembangan

teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk

yang dihasilkannya.

c) Lemahnya jaringan dan kemampuan penetrasi pasar.

Usaha kecil yang pada umumnya usaha keluarga

mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan

kemampuan penetrasi pasar yang rendah karena produk

yang dihasilkan jumlahnya snaat terbatas dan kualitas

yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang

telah mempunyai jaringan yang sudah solid dan didukung

dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional

dan promosi yang baik.26

2. Masalah Eksternal

Tantangan Eksternal berupa:

a) Iklim usaha yang belum sepenuhnya kondusif.

Kebijakan pemerintah untuk menumbuh kembangkan

UKM, meski dari tahun ke tahun terus menerus

disempurnakan, tetapi dirasakan belum sepenuhnya

optimal. Hal itu terlihat antara lain masih terjadinya

persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha

kecil dengan pengusaha-pengusaha besar.

26

Dindin Abdurohim, Strategi Pengembangan Kelembagaan UMKM (Yogyakarta:

Bintang Pustaka Madani, 2020), hlm 5-6.

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

22

b) Terbatasnya sarana dan prasarana usaha.

Kurangnya informasi yang berhubungan dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan

sarana dan prasaran yang mereka miliki juga tidak cepat

berkembang dan kurang menduung kemajuan usahanya

sebagaimana yang diharapkan.27

c) Infrastruktur

Masih terbatasnya sarana dan prasaran serta teknologi

yang digunakan oleh UMKM dalam menghasilkan produk.

d) UMKM belum mampu mengimbangi selera konsumen

yang cepat berubah, terutama bagi UMKM yang telah

melakukan ekspor, sehingga sering kali tertinggal jauh

dengan usaha berskala besar.

e) Keterbatasan akses terhadap teknologi, terutama bila pasa

dikuasi oleh perusahaan atau kelompok bisnsi tertentu.28

2. Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

a. Pengertian

Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha

itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik bagi dan agar

mencapai pada satu tiitk atau puncak kesuksesan. Perkembangan

usaha dilakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat

ada kemungkinan untuk lebih maju lagi. Perkembangan usaha

merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan omzet

penjualan.29

Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha

itu sendiri agar dapat berkembang menjadi suatu bentuk usaha

27

Dindin Abdurohim, Strategi Pengembangan Kelembagaan UMKM (Yogyakarta:

Bintang Pustaka Madani, 2020), hlm 6. 28

V. Wiratna Sujarweni, Akuntasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), (Yogyakarta,

PT Pustaka Baru, 2020) , hlm 20. 29

Chandra Purdi E, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta, Grafika Indah, 2000), hlm

121.

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

23

kepada usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik

lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju

kesuksesan. Perkembangan usaha dilakukan oleh usaha yang sudah

mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju

lagi. Perkembangan usaha dapat dibedakan menjadi 5 tahap, yaitu

tahap conceptual, start up, stabilisasi, pertumbuhan (growth stage),

dan kedewasaan.30

b. Indikator Perkembangan Usaha

Tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan

kecil dapat dilihat dari peningkatan omzet penjualan. Tolak ukur

perkembangan usaha haruslah parameter yang dapat diukur

sehingga tidak bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit

untuk dapat dipertanggungjawabkan. Semakin kongkrit tolak ukur

itu semakin mudah bagi semua pihak untuk memahami serta

membenarkan atas diraihnya keberhasilan tersebut. Adapun

indikator perkembangan usaha yaitu:

1) Modal usaha

2) Omzet penjualan

3) Keuntungan usaha

4) Tenaga kerja

5) Cabang usaha31

Ukuran dalam menentukan kinerja usaha mikro menggunakan

indikator-indikator kinerja yaitu:

1) Nilai penjualan

2) Keuntungan

3) Nilai asset usaha

4) Nilai asset keluarga

5) Kredit

30

Soeharto Prawirokusumo, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil Edisi Pertama,

(Yogyakarta, BPFE UGM, 2010). 31

Muhammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan (Semarang: UNDIP, 2008), hlm 25.

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

24

6) Biaya hidup keluarga, dan

7) Tabungan keluarga.32

3. Pembiayaan Perbankan Syariah

a. Pengertian

UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada

dasarnya tidak menggunakan istilah kredit sebagaimana yang

digunakan dalam UU No. 10 Tahun 1998, tetapi menggunakan

istilah pembiayaan sebagai padanan kata kredit dalam system

lembaga keuangan syariah.33

Pengertian Pembiayaan dalam Pasal 1

Angka 25 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

Pembiayaan diartikan sebagai penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa: (a) transaksi bagi hasil dalam

bentuk mudharabah dan musyarakah; (b) transaksi sewa-menyewa

dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah

muntahiyah bittamlik; (c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang

murabahah, salam, dan istish’na, (d) transaksi pinjam meminjam

dalam bentuk piutang qardh; dan (e) transaksi sewa-menyewa jasa

dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.34

b. Dasar Hukum Pembiayaan

1. Dalam surat An-Nisa ayat 29 berbunyi :35

32

Rachman Mochamad, Peran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus Dalam

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Kudus. Jurnal, Vol 3. Desember

2015, hlm 278. 33

Ifa Latifa Fitriani, Jaminan Dan Agunan Dalam Pembiayaan Bank Syariah Dan Kredit

Bank Konvensional. Jurnal, Vol 47, no. 1. 31 Maret 2017, hlm 136. 34

Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta, Kalimedia,

2015), hlm. 1.

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

25

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak

benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar

suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang

kepadamu.” (Q.S. Al-Nisa [4]: 29.

2. Dalam surat Al-Baqarah ayat 280 berbunyi:

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah

tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika

kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 280.

a. Bentuk-Bentuk Pembiayaan Bank Syariah

Dalam perbankan syariah ada beberapa bentuk pembiayaan

yang diterapkan dalam bank syariah yaitu:36

1. Pembiayaan Murabahah dan Isthisna’

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan

saah satu bentuk natural certainty contracts karena dalam

murabahah ditentukan berapa required rate of profit-nya

(keuntungan yang ingin diperoleh). Murabahah dapat

dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan.

Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank

melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari

nasabah, dan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat

nasabah untuk membeli barang yang dipesannya. Dalam

murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat,

pembeli tidak membatalkan pesananya. Berdasarkan

36

Muhammad Lathief, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan, FEBI UIN-SU

Press, 2018), hlm 2-4.

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

26

sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah

secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok

yaitu:

a) Pembiayaan murabahah yang didanai dengan URIA

(UnRestricted Investment Account = investasi tidak

terikat).

b) Pembiayaan murabahah yang didanai dengan RIA

(Restricted Investment Account = investasi terikat).

c) Pembiayaan murabahah yang didanai dengan modal

bank.

Pembiayaan istisna’ adalah merupakan transaksi jual

beli cicilan seperti transaksi murabahah muajjal. Namun,

berbeda dengan jual-beli murabahah dimana barang

diserahkan di muka sedangkan uangnya dibayar cicilan,

dalam jual-beli istishna’ barang diserahkan dibelakang

walaupun uangnya juga sama-sama dibayar cicilan, dengan

demikian, metode pembayaran pada jual-beli murabahah

mu’ajjal sama persis dengan metode pembayaran dalam

jual-beli isthisna’, yakni sama-sama dengan sisttem

angsuran (Installment). Satu-satunya yang membedakan

antara keduanya adalah waktu penyerahan barangnya.

Dalam murabahah muajjal, barang di serahkan di muka,

sedangkan dalam isthisna’ barang diserahkan dibelakag,

yakni pada akhir periode pembiayaan. Hal ini terjadi,

karena biasanya barangnya belum dibuat/belum wujud.

2. Pembiayaan Ijarah dan IMBT

Transaksi ijarah adalah hak untuk memanfaatkan

barang/jasa dengan membayar imbalan tertentu. Menurut

fatwa dewan syari’ah nasional, ijarah adalah akad

pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

27

dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/uoah, tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

Dengan demikian, dalam akad ijarah tidak ada

perubahan kepemilikan barang itu sendiri. Dengan

demikian, dalam akad ijarah tidak ada perubahan

kepemilikan, tetapi hanya perpindahan hak guna dari yang

menyewakan kepada penyewa.

Ijarah muntahia bittamlik (IMBT) merupakan

rangkaian dua buah akad, yakni akad al-Bai’ dan akad

ijarah muntahia bittamlik (IMBT). Al-Bai’ merupakan akad

jual-beli, sedangkan IMBT merupakan kombinasi antara

sewa-menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah di akhir

masa sewa. Dalam ijarah muntahia bittamlik, pemindahan

hak miliki barang terjadi dengan salah satu dari dua cara

berikut ini:

a) Pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang

yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa.

b) Pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan

barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa.

Pada al-Bai’ wal iajarah muntahia bittamlik (IMBT)

dengan sumber pembiayaan dari Unrestricted Invesment

Account (URIA), pembayaran oleh nasabah dilakukan

secara bulanan. Hal ini disebabkan karena pihak bank harus

mempunyai cash in setiap bulan untuk memberikan bagi

hasil kepada para nasabah yang dilakukan secara bulanan

juga.

3. Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh umat

muslim sejak zaman nabi, bahkan telah dipraktikkan oleh

bangsa Arab sebelum turunnya islam. Ketika Nabi

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

28

Muhammad SAW. Berprofesi sebagai pedagang, ia

melakukan akad mudharabah dengan Khadijah. Dengan

demikian, baik menurut A-Qur’an, sunnah, maupun Ijma.

Faktor-Faktor yang harus ada (rukun) dalam akad

mudharabah adalah:

a) Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)

b) Objek mudharabah (modal dan kerja)

c) Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)

d) Nisbah keuntungan

b. Sistem Pembiayaan Bank Syariah

Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi

menjadi dua hal berikut, yaitu:

1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu

untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,

perdagangan, maupun investasi.

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis

digunakan untuk memenuhi kebutuhan.37

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi

menjadi dua hal yaitu:

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan peningkatan produksi, dan bentuk

keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place

dari suatu barang.

2. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan

barang-barang modal (capital doos) serta fasilitas-fasilitas

yang era kaitannya dengan itu.38

37

Muhammad Lathief, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan, FEBI UIN-SU

Press, 2018), hlm 4.

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

29

Pembiayaan menurut bentuk dapat bedakan sebagai

berikut:

1. Tunai, Pembiayaan yang penguangannya dilakukan tunai

ke rekening Nasabah dimana Nasabah menerima sejumah

dana yang akan dipergunakan sesuai tujuan yang tercantum

dalam surat persetujuan bank.

2. Non tunai, pembiayaan yang tidak diuangkan pada saat

realisasi pembiayaan dilakukan. Pembiayaan akan

diuangkan pada teganggang waktu tertentu sesuai

persyaratan misalnya jika teradi kalim.39

c. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan jika dilihat secara makro yaitu:

1. Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak

dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan

mereka dapat melakukan akses ekonomi.

2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha,artinya untuk

pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana

tambahan ini dapat diperoleh melalui aktivitas pembiayaan.

Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada pihak yang

minus dana, sehingga dapat digunakan.

3. Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan

memberikan peluang bagi masyarakat agar mampu

meningkatkan daya produksinya.

4. Membuka lapangan kerja baru artinya: dengan dibukanya

sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan,

maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja.

38

Muhammad Lathief, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan, FEBI UIN-SU

Press, 2018), hlm 4. 39

Wawancara dengan Armideon Business Banking Relationship Manager pada Bank

Syariah Mandiri KC Jambi, 22 Oktober 2020

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

30

5. Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha

produktif mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka

akan memperoleh pendapatan dari hasil usahaya.40

Adapaun secara mikro, pembiayaan bertujuan untuk:

1. Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang

dibuka memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba

usaha.

2. Upaya meminimalkan risiko, arrinya usaha yang dilakukan

agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha

harus mampu meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

Risiko kekurangan modal usaha dapat diperoleh melalui

tindakan pembiayaan.

3. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya

ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing

antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia

serta sumber daya modal.

4. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan

masyarakat ada pihak yang kelebihan dana, sementara ada

pihak yang kekurangan dana.41

4. Pembiayaan Warung Mikro

a. Pengertian

Pembiayaan warung mikro adalah salah satu fasilitas

pembiayaan yang dimiliki oleh Bank Syariah Indonesia yang

diberikan kepada nasabah yang memiliki badan usaha perorangan

demi untuk dapat mengembangkan usahanya.42

b. Macam-Macam Pembiayaan Warung Mikro

Pembiayaan warung mikro dibagi menjadi:

40

Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, hlm 4. 41

Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, hlm 5. 42

Wawancara dengan Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship Manager

pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

31

1) Pembiayaan Usaha Mikro (PUM)

Pembiayaan Usaha Mikro (PUM) merupakan fasilitas

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah wiraswasta atau

pedagang. Plafon untuk pembiayaan ini dari 10 Juta hingga

200 Juta per Nasabah.

2) Pembiayaan Serbaguna Mikro (PSM)

Pembiaayaan Usaha Mikro (PSM) merupakan fasilitas

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah wiraswasta atau

pegawai. Plafon untuk pembiayaan ini dari 10 Juta hingga 200

Juta per Nasabah.

c. Persyaratan Pembiayaan

Untuk mendapatkan pembiayaan dari usaha memiliki

persyaratan sebagai berikut:

1) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun

2) Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan maksimal 55

thn s/d lunas

3) Kebun sudah menghasilkan atau ada back up dari usaha yang

lain.

Dokumen yang harus dilengkapi:

1) Copy KTP Suami/ Istri/ Penjamin

2) Copy KK dan Surat Nikah

3) Asli Surat Keterangan Usaha dari Lurah

4) Pas Photo Suami/Istri ukuran 3x4

5) Copy NPWP (untuk pinjaman > Rp. 50 Juta)

6) Copy Buku Tabungan 3 Bulan terakhir (Untuk pinjaman > Rp

50 Juta)

7) Copy SHM & IMB/BPKP Kendaraan Bermotor + STNK

8) Copy PBB

9) Copy PLN & PAM43

43

Wawancara dengan Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship Manager

pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

32

A. Studi Relevan

Studi relevan berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian

yang didapat oleh penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan oleh peneliti:

Tabel 2.3

Studi Relevan

No. Peneliti Judul Skripsi Metode Hasil Penelitian

1 Rina

Novriyanti

Pengaruh Pembiayaan

Arrum (Rahn Untuk

Usaha Mikro)

Terhadap Pendapatan

Nasabah (Studi Pada

Pegadaian Syariah

Cabang Jelutung

Jambi)

Kuantitatif

Pembiayaan ARRUM

memiliki dampak

yang signifikan

positif terhadap

pendapatan nasabah

2 Siska

Pratiwi

Harahap

Pengaruh Pembiayaan

Mikro Terhadap

Perkembangan Usah

Mikro Kecil dan

Menengah (Studi

Kasus Nasabah

Pembiayaan Mikro

Pada PT. BRI Syariah

Kuantitatif Pembiayaan mikro

berpengaruh

signifikan terhadap

perkembangan

UMKM Nasabah PT.

BRI Syariah Kantor

Cabang Medan. Dan

perkembangan usaha

Nasabah itu terjadi

pada peningkatan

modal usaha,

peningkatan omset

penjualan,

peningkatan

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

33

pendapatan,

perluasan usaha dan

bertambahnya tenaga

kerja.

3 Rahendra

Farean

Pengaruh Pelatihan,

Pendampingan dan

Pembinaan Dinas

Koperasi dan UMKM

terhadap

perkembangan usaha

mikro, kecil dan

menengah (UMKM)

Kota Jambi

Kuantitatif Pelatihan

berpengaruh positif

dan signifikan secara

parsial terhadap

perkembangan

UMKM Kota Jambi,

pembinaan

berpengaruh positif

dan signifikan secara

parsial terhadap

perkembangan

UMKM Kota Jambi,

pendampingan tidak

berpengaruh dan

tidak signifikan

secara parsial

terhadap

perkembangan

UMKM Kota Jambi.

4 Desviani

Riza Utari

Pengaruh Pembiayaan

Modal Kerja dan

Pelatihan Terhadap

Peningkatan

Pendapatan Perempuan

Kuantitatif Pembiayaan modal

kerja berpeengaruh

positif dan signifikan

terhadap peningkatan

pendapatan

perempuan. Dan

pelatihan positif dan

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

34

signifikan terhadap

peningkatan

pendapatan

perempuan yang

ditunjukkan pada

pelatihan.

5 Gusliana Peran Pembiayaan

Bank Syariah Mandiri

Cabang Jambi

Terhadap

Perkembangan Usaha

Mikro dan Menengah

(UMKM) di Kota

Jambi Tahun 2010-

2015

Kualitatif Peran BSM terhadap

pembiayaan UMKM

di Kota Jambi terus

meningkat setiap

tahunnya. BSM juga

berperan penting

terhadap pembiayaan

UMKM di Kota

Jambi untuk

membantu

pertumbuhan usaha

UMKM kearah yang

lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan

antara hasil penelitian yang telah dilakukan dengan hasil penelitian yang

akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rina Novriyanti yaitu pada variabel yang di uji.

Jika pada penelitian terdahulu variabel independent (X) yaitu

Pembiayaan Arrum pada pegadaian syariah sedangkan pada penelitian

ini variabel independent (X) nya merupakan pembiayaan warung

mikro pada Bank Syariah Indonesia. Kedua pembiayaan tersebut

sama-sama di tujukan untuk usaha mikro. Tetapi terdapat perbedaan

pada Variabel dependent (Y). Dimana penelitian terdahulu variabel

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

35

dependent (Y) yaitu Pendapatan sedangkan pada penelitian ini variabel

dependent (Y) merupakan perkembangan usaha mikro secara

menyeluruh.

2. Penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Siska Pratiwi Harahap. Persamaan pada penelitian

ini yaitu objek yang digunakan merupakan pelaku UMKM pada

sebuah Bank di daerah masing-masing dan pengujian yang dilakukan

yaitu uji analisis regresi sederhana dan uji beda (komparasi). Dimana

pada penelitian yang dilakukan oleh Siska meneliti pada UMKM yang

ada pada PT. BRI Syariah Kantor Cabang Medan sedangkan

penelitian yang akan dilakukan menggunakan pelaku Usaha Mikro

pada Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian. Tetapi yang

membedakan pada penelitian yang akan dilakukan yaitu indikator yang

di uji pada uji beda (komparasi). Pada penelitian yang dilakukan Siska

Pratiwi Harapan menggunakan indikator pendapatan, sedangkan pada

penelitian yang akan dilakukan menggunakan indikator modal usaha,

pendapatan, cabang usaha, tenaga kerja, dan asset usaha.

3. Penelitian ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rahendra Farean. Pada penelittian yang dilakukan

oleh Rahendra Farean memilik 3 variabel independent (X) yaitu

Pelatihan, Pendampingan dan Pembinaan. Sedangkan pada penelitian

yang akan dilaksanakan memilik 1 variabel independent (X) yaitu

pembiayaan warung mikro. Kedua penelitian ini memiliki persamaan

pada variabel dependent (Y) yaitu sama sama meneliti perkembangan

usaha mikro.

4. Penelitian ini memiliki perbedaan dikedua variabel pada penelitian

yang dilakukan oleh Desviani Riza Utari. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Desviani Riza Utari memiliki 2 variabel independent

(X) yaitu Pembiayaan Modal Kerja dan Pelatihan sedangkan pada

penelitian yang akan dilaksanakan memiliki 1 variabel independent

(X) yaitu pembiayaan warung mikro. Begitu pula dengan variabel

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

36

dependent (Y) pada kedua penelitian ini juga berbeda. Pada penelitian

terdahulu, variabel dependent (Y) yaitu pendapatan sedangkan pada

penelitian yang akan dilaksanakan variabel dependent (Y) yaitu

perkembangan usaha mikro.

5. Pada penelitian ini memiliki kesamaan pada penelitian yang dilakukan

oleh Gusliana. Karena kedua penelitian ini menggunakan variabel

independent (X) yaitu pembiayaan yang berasal dari Bank Syariah

Indonesia dan juga variabel dependent (Y) yaitu perkembangan

UMKM dan usaha mikro. Tetapi yang membedakan kedua penelitian

ini berada pada metode yang digunakan. Pada penelitian yang

dilakukan oleh Gusliana menggunakan metode kualitiatif yaitu dengan

melihat peran pembiayaan terhadap perkembangan UMKM sedangkan

pada penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan metode

kuantitatif yaitu dengan mengukur pengaruh yang diberikan

pembiayaan warung mikro terhadap perkembangan usaha mikro.

Perbedaan lainnya juga terdapat pada lokasi penelitian dimana pada

penelitian yang dilakukan oleh Gusliana berlokasi di Kota Jambi

sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan berlokasi di Kabupaten

Batanghari khususnya Kecamatan Muara Bulian yaitu Kelurahan

Muara Bulian dan Kelurahan Rengas Condong.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran diturunkan dari beberapa teori maupun konsep

yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sehingga memunculkan

asumsi-asumsi yang berbentuk bagan alur pemikiran, yang kemudian

kalau mungkin dapat dirumuskan kedalam hipotesis operasional atau

hipotesis yang dapat diuji.44 Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian

ini dapat digambarkan sebagai berikut:

44

Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami),

(Yogyakarta, Pustakabarupress, 2018) hlm 60.

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

37

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat disimpulkan

bahwa Usaha Mikro memiliki hambatan berupa terbatasnya modal yang

dimiliki untuk mengembangkan usaha nya. dengan adanya Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian (X)

diharapkan dapat membantu Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan

Muara Bulian khususnya Kelurahan Muara Bulian dan Kelurahan Rengas

Condong (Y).

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian

yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat. Hipotesis

merupakan pernyataan tentatif tentang hubungan antara beberapa dua

variabel atau lebih. Pada penelitian kuantitatif, hipotesis lazim dituliskan

dalam sub-bab tersendiri yaitu ada di bab 2. Hipotesis merupakan dugaan

sementara dari jawaban rumusan masalah penelitian.45

45

Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami),

(Yogyakarta, Pustakabarupress, 2018) hlm 62.

Pembiayaan Warung Mikro (X)

Modal

Usaha

Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

Perkembangan Usaha Mikro di Kelurahan Muara

Bulian dan Kelurahan Rengas Condong

Tenaga

Kerja

Pendapata

n/Keuntun

gan

Cabang

Usaha

Asset

Usaha

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

38

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian terhadap

perkembangan usaha mikro di Kelurahan Muara Bulian dan

Rengas Condong.

Ha : Terdapat pengaruh antara pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian terhadap

perkembangan usaha mikro di Keluraha Muara Bulian dan Rengas

Condong.

2. Diduga adanya perbedaan perkembangan yang dimiliki setiap Usaha

Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan Rengas Condong sebelum dan

sesudah menjadi nasabah Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam

sebuah penelitian karena objek penelitian merupakan sasaran yang hendak

dicapai untuk mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan

yang terjadi. Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid,

dan realiable tentang suatu hal (variabel tertentu).46

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perkembangan Usaha

Mikro di Kecamatan Muara Bulian khususnya Kelurahan Muara Bulian

dan Rengas Condong. Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah para

pelaku Usaha Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan Rengas Condong

yang telah mendapatkan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi.47

Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-

gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia

yang dinamakannya sebagai variabel. Dalam penelitian ini menggunakan

variabel tidak bebas (dependen) yaitu Usaha Mikro di Kelurahan Muara

Bulian dan Kelurahan Rengas Condong dan variabel bebas (independen)

46

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta, Prenadamedia Group, 2013). hlm 30. 47

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan mudah dipahami),

(Yogyakarta, Pustakabarupress, 2018), hlm 39.

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

40

yaitu Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian.

C. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan dalam proses analisis dapat

dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan sekunder.

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian

dilakukan.48

Data primer penelitian ini adalah data yang dikumpulkan

langsung dari para pelaku Usaha Mikro met di Kelurahan Muara

Bulian dan Rengas Condong yang menerima pembiayaan warung

mikro dengan Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian melalui

teknik pengisian kuesioner ataupun wawancara yang dilakukan oleh

peneliti.

2. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh

organisasi yang bukan pengolahannya.49

Data sekunder pada penelitian

ini berupa sumber-sumber literature sepeti buku, skripsi, jurnal dan

literatul penelitian lainnya dengan sumber yang dapat dipercaya.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam metode penelitian, Populasi merupakan keseluruhan dari

objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya

yang terdapat dalam suatu tempat.50

Populasi pada penelitian ini

merupakan pelaku Usaha Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan

Kelurahan Rengas Condong yang telah memperoleh Pembiayaan

48

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm 16. 49

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm 16. 50

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm 30.

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

41

Warung Mikro dari Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Dimana pelaku Usaha Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan

Kelurahan Rengas Condong sebanyak 50 nasabah.

2. Sampel

Sampel merupakan suatu prosedur pengambilan data di mana

hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk

menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.51

Sebuah pedoman pengambilan sampel, apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua total (total sampling).52

Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 unit Usaha Mikro

di Kelurahan Muara Bulian dan Kelurahan Rengas Condong yang

telah di biayai oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Dimana peneliti terjun langsung untuk mencari sampel dalam

penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan

sekunder, dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan langkah

yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk

pemecahan masalah yang sedang diteliti atau untuk menguji hipotesis

yang telah dirumuskan.53

Pada penelitian ini, untuk mendapatkan dan

menghimpun data dilapangan penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yaitu:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di

51

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), hlm 30. 52

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi Fakultas Syariah IAIN

STS Jambi Dan Syariah Pers, 2012), hlm 54. 53

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi Fakultas Syariah IAIN

STS Jambi Dan Syariah Pers, 2012), hlm 17.

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

42

antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.54

Dalam penelitian ini pengambilan data ini peneliti mengamati secara

langsung objek yang akan diteliti, dimana peneliti berinteraksi secara

langsung dengan objek penelitian.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

tertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang

diwawancarai.55

3. Kuisioner (Angket)

Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,

dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa

terpengaruholeh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah

ada.56

Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan penerapan skala

likert. Skala ini berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan

jawaban dimana responden hanya memberikan persetujuan atau

ketidaksetujuannya terhadap butir soal tersebut. Setiap jawaban

responden diberikan skor dengan interval, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Alternatif Jawaban Dengan Skala Likert

Simbol Alternatif Nilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

KS Kurang Setuju 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

54

Sugiyono, Metode Peneltian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2013). Hlm 196. 55

Yusuf, A.Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan.

(Jakarta : 2014). Hlm. 52. 56

Syofian Siregar, Metode Penelitan Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS, (Jakarta, Prenadamedia Group, 2013), hlm 21.

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

43

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan ang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.57

pada penelitian ini

menggunakan skala ordinal dan skala nominal. Skala ordinal

menggunakan lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain

menunjukkan perbedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan objek

yang diukur menurut karakteristik tertentu. Skala ordinal digunakan untuk

menjelaskan variabel Pembiayaan Warung Mikro(X). dimana skala ordinal

digunakan untuk melihat pengaruh Pembiayaan Warung Mikro (X) Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian terhadap perkembangan

Usaha Mikro (Y) di Kecamatan Muara Bulian.

57

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,kualitatif,dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013).

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

44

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Skala Ordinal

No. Variabel Definisi Indikator/Alat Ukur Skala

1 Pembiayaan

Warung

Mikro (X)

Fasilitas

pembiayaan Bank

Syariah Indonesia

KCP Muara Bulian

yang diberikan

kepada nasabah

perorangan atau

badan usaha yang

bergerak dibidang

UMK untuk

membiayai

kebutuhan usahanya

melalui pembiayaan

modal kerja atau

pembiayaan

investasi dengan

plafon sampai

dengan Rp.200 Juta.

a. Pengetahuan tentang

persyaratan

b. Pengetahuan tentang

proses pengajuan

c. Pengetahuan tentang

proses pencairan

d. Pemahaman mengenai

anggunan dan jaminan

yang diberikan

Ordinal

2 Perkembangan

Usaha Mikro

(Y)

Perkembangan

usaha adalah suatu

bentuk usaha kepada

usaha itu sendiri

agar dapat

berkembang

menjadi lebih baik

lagi dan agar

mencapai pada satu

a. Modal usaha

b. Omset penjualan

c. Pendapatan/Keuntungan

usaha

d. Cabang usaha

e. Tenaga kerja

f. permintaan

g. Nilai asset usaha

h. Nilai asset keluarga

Ordinal

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

45

Sementara skala nominal digunakan untuk menjelaskan variabel

Perbedaan perkembangan Usaha Mikro (Y) setelah menjadi Nasbah

Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian yang dikumpulkan dengan bentuk wawancara menggunakan

indikator perkembangan yang tidak hisbi dan dapat

dipertanggungjawabkan. Hal itu bertujuan untuk melihat perbedaan yang

dimiliki para pelaku Usaha Mikro pada setiap indikator yang diuji sebelum

dan sesudah menjadi Nasabah Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Skala Nominal dengan Wawancara

No

.

Variabel Definisi Indikator / Alat Ukur Skala

Perkemba

ngan

Usaha

Mikro (Y)

Perkembangan

usaha adalah suatu

bentuk usaha

kepada usaha itu

sendiri agar dapat

berkembang

menjadi lebih baik

lagi dan agar

mencapai pada satu

titik atau puncak

kesuksesan

Perbedaan sebelum dan

sesudah menjadi

Nasabah Pembiayaan

Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian,

dengan alat ukur sebagai

berikut:

a. Modal usaha

b. Pendapatan

c. Cabang Usaha

d. Tenaga Kerja

e. Asset Usaha

Nomi

nal

titik atau puncak

kesuksesan

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

46

G. Metode Analisis Data

Metode analisis daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS

(Staticial Package for Social Science). Metode analisis data kuantitatif

tersebut dilakukan dengan cara statistik, yakni menganalisa dengan cara

membaca tabel, grafik atau angka yang telah tersedia kemudian dilakukan

dengan beberapa uraian atau penafsiran dari data-data tersebut.58

Analisis

ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Uji Deskriptif

Uji deskriptif yaitu teknik analisis data yang dikumpulkan, disusun

dan di interprestasikan serta dianalisa sehingga memberikan

keterangan yang lengkap bagi pemecahan yang dihadapi. Uji deskriptif

merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga

memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan

dan menganalisa data, sehingga dapat diketahui gambaran umum

perusahaan yang akan diteliti.59

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Semakin tinggi

validitas instrument menunjukkan semaki akurat alat pengukur itu

mengukur suatu data. Pengujian validitas ini penting dilakukan

agar pertanyaan yang diberikan tidak menghasilkan data yang

menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud.60

Secara teori

uji validitas dapat menyimpang dari gambaran variabel yang

58

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan mudah dipahami),

(Yogyakarta, Pustakabarupress, 2018), hlm. 45. 59

Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013). 60

Livia Amanda, Ferra Yanuar, dan Dodi Devianto, Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat

Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang. Jurnal, Vol 8, no. 1. 5 Juli 2019, hlm. 182.

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

47

dimaksud. Secara teori uji validitas dapat diukur dari korelasi

product moment atau korelasi Pearson sebagai berikut:61

Dengan r X Y adalah koefisien korelasi instrument atau item

pertanyaan, menyatakan skor instrument ke-i untuk responden

ke j = 1,2, ∙∙∙, n, dan n merupakan jumlah responden.

Apabila yang diperoleh > , maka instrument atau item

pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid).

Begitupun sebaliknya, jika < , maka instrument atau

item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total

(tidak valid).62

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian indeks yang menunjukkan

sejauh mana alat ukur pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.

Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsistem bila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Alat ukur

dikatakan reliable jika menghasilkan hasil yang sama meskipun

pengukuran berkali-kali.

Suatu kuisioner dikatakan relabeljika jawaban dari kuesioner

tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kuisioner

sebagai alat ukur harus mempunyai reliabilitas yang tinggi.

Perhitungan reabilitas hanya bisa dilakukan jika validitas dahulu

sebelum menghitung reliabilitas, jadi apabila pertanyaan pada

kuesioner tidak valid maka tidak perlu dilanjutkan dengan

61

Livia Amanda, Ferra Yanuar, dan Dodi Devianto, Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat

Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang. Jurnal, Vol 8, no. 1. 5 Juli 2019, hlm. 182..

Livia Amanda, Ferra Yanuar, dan Dodi Devianto, Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat

Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang. Jurnal, Vol 8, no. 1. 5 Juli 2019, hlm. 183.

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

48

pengajuan reabilitas.63

Uji reliabilitas dapat diukur dengan

menggunakan formula Cronbach’s alpha (α) sebagai berikut:

Dengan menyatakan varians skor total seluruh instrument

atau item pertanyataan adalah varians skor instrument atau item

pertanyaan ke-j untuk j= 1,2, … , k, dimana k adalah jumlah

instrument atau item pertanyaan yang diujikan. Kriteria suatu data

dikatakan reliable dengan menggunakan teknik ini bila nilai

Cronbach’s alpha(α) > 0,6. Pengujian alpha dilakukan pada tiap

bagian variabel independen dan variabel dependen dimana

pengujian ini dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS 22

for windows.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahi apakah data berasaldari populasi yang terdisribusi

normal atau berada dalam sebaran normal.64

Distribusi normal

adalah distribusi simestris dengan modus, mean dan median berada

dipusat. Distribusi normal diartikan sebagai distribusi tertentu yang

memiliki karakteristik berbentuk seperti lonceng jika dibentuk

menjadi sebuah histogram.

Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengukur data

berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dasar pengambilan

keputusan adalah jika nilai Lhitung> Ltabel maka H0 ditolak, dan jika

nilai Lhitung< Ltabel maka H0 di terima. Hipotesis statistic yang

digunakan:

63

Livia Amanda, Ferra Yanuar, dan Dodi Devianto, Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat

Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang. Jurnal, Vol 8, no. 1. 5 Juli 2019, hlm. 183. 64

Nuryadi dkk., Dasar-Dasar Statistik Penelitian (Yogyakarta, Sibuku Media, 2017). hlm

79.

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

49

H0 : sampel berdistribusi normal

H1 : sampel data berdistribusi tidak normal65

Dalam penelitian ini akan menggunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnow dengan menggunakan taraf signifikansi

0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih

besar dari 5% atau 0,05.66

b. Uji Liniearitas

Uji linearitas adalah uji untuk melihat spesiifkasi model

yang digunakan benar atau tidak. Ketentuan uji liniearitas terletak

pada nilai signifikan dari linearity dimana apabila nilai signifikan <

0,05 maka dapat dikatakan kedua variabel mempunyai hubungan

linear secara signifikan.67

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain.68

Menurut Ghozali bahwa jika

varian data residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Modal regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada

beberapa cara yang dapat digunakan untuk melakukan uji

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas dengan cara grafik Scatter Plot.

Adapaun dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:

65

Nuryadi dkk., Dasar-Dasar Statistik Penelitian (Yogyakarta, Sibuku Media, 2017). hlm

80. 66

Nuryadi dkk., Dasar-Dasar Statistik Penelitian (Yogyakarta, Sibuku Media, 2017). hlm

83.

67

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan mudah dipahami)

(Yogyakarta, Pustaka Baru Press, 2014), hlm 72. 68

Cecilia Engko, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self

Esteem Dan Self Efficacy. Jurnal, Vol 10. April 2008, hlm 7.

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

50

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jlas, seperti tiitk-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.69

4. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana ini digunakan untuk menguji

pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

Apabila nilai thitung> nilai ttabel dan probabilitas signifikansi kurang dari

0,05, makaH0 ditolak dan hipotesis alternatif yang menyatakan

variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen diterima.70

Persamaan regresi untuk regresi linier sederhana adalah sebagai

berikut:

Y = a + bX

Dimana :

Y = perkembangan usaha mikro

a = konstanta, yaitu nilai Y jika X=0

b = koefisien regresi

X = pembiayaan warung mikro

e = error yang di tolerir 5%

69

Cecilia Engko, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self

Esteem Dan Self Efficacy. Jurnal, Vol 10. April 2008, hlm 8. 70

Atik Fajaryani, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Laporan

Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2008-2013). Jurnal, Vol 4 no. 1. 1 April 2015), hlm 74.

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

51

5. Uji Hipotesis

a. Uji Persial (t)

Uji persial (t) dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen atau tidak.71

Uji persial (t) digunakan untuk mengetahui

apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen. Berdasarkan nilai thitung dan ttabel

sebagai berikut:

1) Ha diterima apabila nilai probabilitas signifikannya < dari 0,05

(5%) maka variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2) Ha ditolak apanila nilai probabilitas signifikannya > dari 0,05

(5%) maka variabel independen tidak ada pengaruh terhadap

variabel independen.

b. Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Jika R2 = 100%

berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap

variabel dependen, demikian sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai

R2 yang semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin cocok

variabel independen menjelaskan dependen. Semakin kecil nilai R2

berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel independen

untuk menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang perlu

diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagi berikut:

1) Nilai R2 harus berikisar 0 sampai 1 (0 < R

2< 1)

2) Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel

independen menjelaskan variabel dependen.

71

S Antara, J Sepang, dan I S Saerang, Analisis Rasio Likuiditas, Aktivitas, Dan

Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Wholesale Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal, Vol 2 No. 3. September 2014, hlm 907.

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

52

3) Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

6. Uji Beda (Komparasi)

Dalam penelitian ini juga ingin mengetahui perbedaan

perkembangan sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan, maka

analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji beda rata-

rata, yang dapat diperoleh menggunakan analisis Paired-sample t-test.

Analisis paired-sample t-test merupakan prosedur yang digunakan

untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Analisi

ini digunakan untuk melakukan pengujian terhadap satu sampel yang

mendapatkan sata treatment yang kemudian akan dibandingkan rata-

rata dari sampel tersebut antara sebelum dan sesudah treatment.72

Penelitian ini juga dapat menggunakan uji statistik pangkat tanda

Wilcoxom. Pada uji ini tidak hanya memperhatikan arah positif atau

arah negatif untuk setiap pasangan nilai data, tetapi juga mengukur

jarak atau besar (magnitude) dari selisih untuk setiap pasangan nilai

data.73

Oleh karena itu, uji statistik pangkat tanda wilcoxom

memberikan lebih banyak informasi yang akan membantu penelitian.

Selelah uji tanda wilcoxom dilakukan akan muncul nilai Z dan nilai

probabilitas (p). dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika probabilitas (p) > 0,05, maka H0 diterima

Jika probalbilitas (p) < 0,05, maka Ha diterima.

Dengan itu dapat menentukan:

Ho = tidak terdapat perbedaan yang signifikan variabel yang diuji

antara sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian

72

Didik Setyawarno, Uji Statistik untuk Penelitian (Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta, 2017), hlm 16. 73

Suyatno dan Prana Ugiana Gio, Statistika Nonparametik Dengan SPSS, Minitab, dan R

(Dilengkapi dengan Penyelesaian Perhitugan Secara Manual) (Medan: USU Press, 2017), hlm 9.

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

53

Ha = terdapat perbedaan yang signifikan variabel yang diuji antara

sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari Bank syariah

Indonesia KCP Muara Bulian.

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Bank Syariah Indonesia

Kehadiran Bank Syariah Mandiri sejak tahun 1999, sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter

1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak

Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di

panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak

negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,

industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya

mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi

sebagian bank-bank di Indonesia.74

Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank

Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak senin tanggal 25

Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. Bank ini hadir, tampil

dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha

dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya.

Harmoni antara idealism usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

menjadi salah satu keunggulan Bank Mandiri Syariah dalam kiprahnya

di Perbankan Indonesia.75

Bank Mandiri Syariah pun telah melebarkan sayap nya keseluruh

penjuru Indonesia. Salah satu nya adalah PT. Bank Syariah Mandiri

KC Muara Bulian yang diresmikan pada tanggal 09 November 2012

74

“Sejarah | Bank Syariah Mandiri,” diakses 21 Mei 2021,

https://bsm.direightion.com/tentang-kami/sejarah. 75

“Sejarah | Bank Syariah Mandiri,” diakses 21 Mei 2021,

https://bsm.direightion.com/tentang-kami/sejarah.

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

55

yang beralamat di Jl. Lintas Muara Bulian – Tembesi KM 5 No. 17,

Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten

Batanghari Provinsi Jambi. Dimana kantor cabang ini telah memiliki

sebanyak karyawan sebanyak 20 Orang. Awal berdiri nya kantor

cabang ini, kantor cabang ini di pimpin oleh branch manager pertama

yaitu Bapak Bambang Frasetia dan BOSM pertama yaitu Bapak

Mustakim. Dan sekarang pimpinan itu beralih tangan dan di pimpin

oleh Rido Namara.76

Pada 1 Februari 2021 yang bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir

1442 H menjadi penanda sejarah bergabungnya Bank Syariah Mandiri,

BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu entitas yaitu PT Bank

Syariah Indonesia Tbk (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan

kelebihan dari ketiga Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan

yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas

permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan

induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui

Kementrian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk dapat

bersaing ditingkat global. Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut

kebanggaan umat, yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan

ekonomi nasional serta berkontribusi terhadap kesejahteraan

masyarakat luas. Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga menjadi

cerminan wajah perbankan Syariah di Indonesia yang modern,

universal, dan memberikan kebaikan bagi segenap alam (Rahmatan

Lil’Alamiin).77

2. Visi dan Misi Bank Syariah Indonesia

Adapun Visi dan Misi dari Bank Syariah Indonesia adalah sebagai

berikut:

76

Okky Anugrah Pratama , wawancara, Consumer Banking Relationship Manager pada

Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, Muara Bulian 06 November 2020 77

“Bank Syariah Indonesia,” diakses 21 Mei 2021, https://www.ir-

bankbsi.com/corporate_history.html.

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

56

a. Visi

Top 10 Global Islamic Bank yaitu dengan menciptakan Bank

Syariah yang masuk ke dalam 10 besar menurut kapitalisasi pasar

secara global dalam waktu 5 tahun ke depan.

b. Misi

1) Memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia.

Melayani >20 Juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan

asset (500+T) dan nilai buku 50 T di tahun 2025.

2) Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para

pemegang saham. Top 5 bank yang paling profitable di

Indonesia (ROE 18%) dan Valuasi kuat (PB>2)

3) menjadi perusahaan pilihan dan kebanggaan para talenta terbaik

Indonesia. Perusahaan dengan nilai yang kuat dan

memberdayakan masyarakat serta berkomitmen pada

pengembangan karyawan dengan budaya berbasis kinerja.78

a. Produk Penyaluran Dana

1) Pembiayaan Mitra Guna Berkah

AdalahB pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang

diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang

pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok).

Pembiayaan Implan dapat mengakomodir kebutuhan

pembiayaan bagi para karyawan perusahaan, misalnya dalam

hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi karyawan,

koperasi karyawan belum berpengalaman dalam kegiatan

simpan pinjam, atau perusahaan dengan jumlah karyawan

terbatas.

2) Pembiayaan kepada Pensiunan

Merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer

(termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para

78

“Bank Syariah Indonesia,” diakses 16 Mei 2021, https://www.ir-

bankbsi.com/vision_mission.html.

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

57

pensuinan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui

pemotongan uang pensiun langsung yang diterima oleh bank

setiap bulan (pensiun bulanan). Akad yang digunakan adalah

akad murabahah atau ijarah.

3) Pembiayaan Griya

Adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau

panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal

(konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer

dengan sistem murabahah.

4) BSM Pembiayaan Kendaraan Berkah

Merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan

bermotor dengan sistem murabahah. Pembiayaan yang dapat

dikategorikan sebagai PKB adalah:

Jenis kendaraan: Mobil

Kondisi kendaraan: Baru

Untuk kendaraan baru, jangka waktu pembiayaan hingga

5 tahun.79

3. Pembiayaan Warung Mikro

a. Pengertian

Pembiayaan warung mikro adalah salah satu fasilitas

pembiayaan yang dimiliki oleh Bank Syariah Indonesia yang

diberikan kepada nasabah yang memiliki badan usaha perorangan

demi untuk dapat mengembangkan usahanya.80

b. Macam-Macam Pembiayaan Warung Mikro

Pembiayaan warung mikro dibagi menjadi:

1) Pembiayaan Usaha Mikro (PUM)

79

Wawancara dengan Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship Manager

pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020. 80

Wawancara dengan Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship Manager

pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020.

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

58

Pembiayaan Usaha Mikro (PUM) merupakan fasilitas

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah wiraswasta atau

pedagang. Plafon pembiayaan yang diberikan dari 10 Juta

hingga 200 Juta per Nasabah.

2) Pembiayaan Serbaguna Mikro (PSM)

Pembiaayaan Usaha Mikro (PSM) merupakan fasilitas

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah wiraswasta atau

pegawai. Plafon pembiayaan yang diberikan dari 10 Juta

hingga 200 Juta per Nasabah.

c. Persyaratan Pembiayaan

Untuk mendapatkan pembiayaan dari usaha memiliki

persyaratan sebagai berikut:

1) Usaha telah berjalan minimal 2 tahun

2) Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan maksimal 55

thn s/d lunas

3) Kebun sudah menghasilkan atau ada back up dari usaha yang

lain.

Dokumen yang harus dilengkapi:

1) Copy KTP Suami/ Istri/ Penjamin

2) Copy KK dan Surat Nikah

3) Asli Surat Keterangan Usaha dari Lurah

4) Pas Photo Suami/Istri ukuran 3x4

5) Copy NPWP (untuk pinjaman > Rp. 50 Juta)

6) Copy Buku Tabungan 3 Bulan terakhir (Untuk pinjaman > Rp

50 Juta)

7) Copy SHM & IMB/BPKP Kendaraan Bermotor + STNK

8) Copy PBB

9) Copy PLN & PAM81

81

Wawancara dengan Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship Manager

pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020.

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

59

4. Skema Alur Pembiayaan Warung Mikro

Gambar 4.1

Skema Alur Pembiayaan Warung Mikro

Akad Proses sebelum akad

Pengumpulan Berkas (KTP, KK, Buku Nikah, SKU,

Fotocopy, SHM dan Nota-nota

Di checking

Survey

Jaminan / Angguran

Usaha / Pendapatan

Karakter Nasabah

Analisa

Jaminan / Angguran

Jaminan / Angguran

Oleh tim

Risk

Komite Pemutus (MBB (IlhamPratama), Branch Manager

(Rido Namara), dan Area Manager))

Order

Asuransi kebakaran (CHUBB Syariah)

(Jaminan tempat tinggal)

Asuransi Jiwa (ASKRINDO Syariah)

Akad (AFO)

Akad Pembiayaan Tanda Tangan Nasabahah

Pencairan

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

60

5. Mekanisme Pembiayaan Warung Mikro

Pembiayaan Warung Mikro merupakan pembiayaan yang

memiliki sifat angsuran anuitas dan tetap. Dengan range plafon yang

berbeda-beda, sebagai berikut:82

Tabel 4.2

Plafon Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian

Plafon Persentase

10 Juta – 50 Juta 22% efektif / Tahun

51 Juta – 100 Juta 20% efektif / Tahun

101 Juta – 200 Juta 18% efektif / Tahun

Sumber: Data yang diberikan Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian

Pada Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian memiliki

agunan yang berbeda-beda sesuai pembiayaannya. Dimana Pembiayaan

Warung Mikro menggunakan agunan seperti sertifikat rumah, sertifikat

kebun, dan sertifikat tanah kosong. Dikarenakan agunan merupakan

syarat yang digunakan untuk dapat melakukan pembiayaan, maka tanpa

sebuah agunan dimana Pembiayaan Warung Mikro tidak dapat

dilakukan.83

Apabila setelah terjadinya Pembiayaan Warung Mikro bahwa

seorang Nasabah telah melewati tanggal jatuh tempo pembayaran maka

dapat dikatakan bahwa nasabah tersebut dikenakan denda.tetapi jika

seorang Nasabah telah melunasi sebelum melewati Jatuh tempo, maka

82 Wawancara dengan Ilham Pratama Micro Banking Manager pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021 83

Wawancara dengan Ilham Pratama Micro Banking Manager pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

61

tidak dikenakan denda. Dimana penentuan jumlah denda sebagai

berikut:84

0,000069% X Angsuran X Hari

Tetapi jika seorang Nasabah telah melakukan penunggakan dalam

jangka waktu yang lama maka diberikan solusi sebagai berikut:

a. Apabila Nasabah masih menginginkan jaminan nya maka Nasabah

tersebut wajib melunasi seluruh hutang yang ada.85

b. Apabila tidak, bank akan memberikan surat peringatan sebanyak 3

kali.

c. Apabila Nasabah belum memiliki respon untuk melakukan

penyelesaian maka pihak bank akan mengumpulkan dan

menyiapkan berkas Nasabah tersebut lalu menyerahkannya kepada

balai lelang di KPKNL.86

d. Dimana balai lelang akan memanggil terlebih dahulu Nasabah yang

bersangkutan sebanyak 1 kali, tetapi bila tidak ada respon yang

artinya nasabah merelakan jaminan yang dia punya, maka balai

lelang berhak untuk mengeksekusi jaminan tersebut untuk dilelang

di KPKNL dengan tujuan untuk melunasi sisa hutang yang ada.

e. Atau dapat juga ketika Nasabah merelakan jaminannya, jaminan

tersebut akan dijual secara sukarela kepada pembeli sesuai dengan

harga pasar tanpa harus diserahkan kepada balai lelang.87

6. Mekanisme Akad Pembiayaan Warung Mikro

Akad yang digunakan pada produk pembiayaan warung mikro

adalah akad murabahah. Pembiayaan Murabahah berdasarkan hasil

84

Wawancara dengan Ilham Pratama Micro Banking Manager pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021 85

Wawancara dengan Slamat Hariyadi Mitra Mikro pada Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021 86

Wawancara dengan Ilham Pratama Micro Banking Manager pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021 87

Wawancara dengan Slamat Hariyadi Mitra Mikro pada Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

62

survei menunjukan bahwa bank-bank syari’ah pada umumnya banyak

menerapkan murabahah sebagai metode pembiayaan mereka yang

utama, dimana pembiayaan ini meliputi kurang lebih dari 75% dari

total kekayaan mereka.88

Dimana pembiayaan murabahah

menunjukkan memiliki banyak keuntungan bagi bank syari’ah.

Pertama kepastian pembeli, dimana bank syariah tidak akan

membelikan suatu barang kecuali ada pembelinya. Kedua, kepastian

keuntungan, dimana bank syariah dapat memastikan keuntungan atas

suatu barang yang akan dijualnya. Ketiga, pembiayaan murabahah

lebih mudah diaplikasikan pada saat sekarang ini.89

Implikasi akad

murabahah mengharuskan adanya penjual, pembeli dan barang yang

dijual. Sebagaimana diketahui, dalam skim murabahah fungsi bank

adalah sebagai penjual barang untuk kepentingan nasabah, dan

nasabah sebagai pembeli barang. Apabila akad jual beli murabahah

dilakukan sebelum barang menjadi milik bank, hal ini tentunya tidak

sesuai dengan fatwa MUI NO. 04/DSN-MUI/IV/2000 yang

menetapkan bahwa jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah

untuk membeli barang dari pihak ketiga, maka akad jual beli

murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi hak milik bank.90

Dikarenakan Bank tidak menyiapkan seluruh barang yang dibutuhkan

nasabahnya. Maka bank meminta Nasabah untuk mewakilkan membeli

seluruh kebutuhannya.

Nasabah akan mewakilkan bank dalam membeli seluruh

kebutuhannya. Saat terjadi transaksi antara Nasabah dan pemasok,

maka Nasabah akan menggunakan akad wakalah. Pada aplikasinya

bank syariah menggunakan akad wakalah dengan memberi kuasa

kepada nasabah untuk membeli barang tersebut. Dengan adanya akad

88 Lukman dan Amelia, Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan Syariah Dalam Perspektif

Hukum di Indonesia. Jurnal, Vol. 1, Desember 2017 hlm 214. 89

Lukman dan Amelia, Pembiayaan Murabahah Pada Perbankan Syariah Dalam Perspektif

Hukum di Indonesia. Jurnal, Vol. 1, Desember 2017 hlm 214. 90

“Fatwa – Laman 14 – DSN-MUI,” diakses 21 Mei 2021,

https://dsnmui.or.id/kategori/fatwa/page/14/.

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

63

wakalah tersebut maka bank sepenuhnya menyerahkan dana tersebut

kepada nasabah untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh

nasabah. Walaupun bank telah menggunakan akad wakalah kepada

nasabah, bank akan tetap melakukan pengawasan terhadap barang-

barang yang akan dibeli. Hal ini dilakukan untuk mencegah nasabah

melakukan transaksi dilarang. Misalnya menggunakan dana

pembiayaan untuk membeli barang-barang yang termasuk barang

haram.91

91

Wawancara dengan Okky Anugrah Pratama Consumer Banking Relationship Manager

pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020.

Page 79: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

64

7. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian

Sumber: Diperoleh dari Dokumentasi data Karyawan di Bank Syariah Indonesia

KCP Muara Bulian.

Retail Banking

Relationship Manager

Branch Operation

Service Manager Micro Banking

Manager

Junior Consumer

Banking Relationship

Manager

Consumer Syariah

Executive

Consumer Analisis

Junior Account

Maintane (collection)

Consumer Financing

Executive

Administration

General Support Staff

Teller

Customer Service

Driver

Office Boy

Security

Retail Sales Executive

Mikro Analisis

Mitra Mikro

(Collection)

Micro Administration

Branch Manager

Page 80: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

65

Tabel 4.3

Data Karyawan di Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian92

No Nama Tahun

Bergabung

Status

Karyawan

Jabatan Grade

1 Rido Namara 2012 TETAP BM D4

2 Eko Romanto 2012 TETAP CBRM D1

3 Shanti Mariastuti 2016 TETAP BOSM C3

4 Iman Syahidan 2017 TETAP GSS C3

5 Ilham Pratama 2012 TETAP MBM D1

6 Yusi Herlia 2015 TETAP CS C2

7 Pidiadi 2013 TETAP MFA C2

8 Mustika Putri

Wulandari

2016 TETAP TELLER C1

9 M. Iqbal 2016 Kontrak MFS -

10 Agus Imam

Maulana

2016 Kontrak MFS -

11 Slamat 2017 Kontrak MFS -

12 Selamat Haryadi 2012 Kontrak Mitra

Mikro

-

13 Asni Susanti 2016 Kontrak CSE -

14 Padriyanto 2012 Kontak Security -

15 Adji Pangestu 2019 Kontrak Security -

16 Bambang Irawan 2017 Kontrak Security -

17 Elvira Monica Putri 2018 Kontrak Teller

Kriya

-

18 Pebrianto 2016 Kontrak OB -

19 Okta Wijaya 2013 Kontrak Driver -

Sumber : Diperoleh dari Dokumentasi data Karyawan di Bank Syariah

Indonesia KCP Muara Bulian.

92

Dokumentasi Data Karyawan Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian, pada 11

November 2020

Page 81: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

66

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif Responden

a. Jenis Kelamin

Berikut dilampirkan jumlah responden berdasarkan jenis

kelamin dalam penelitian ini pada tabel 4.4:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki-laki 29 58%

Perempuan 21 42%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Nasabah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29 orang atau 58% dan yang

berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang atau 42%. Dapat

disimpulkan pelaku Usaha Mikro yang menjadi responden pada

penelitian ini didominasi oleh pelaku Usaha Mikro berjenis

kelamin Laki-laki.

b. Usia

Jumlah responden berdasarkan usia dalam penelitian ini

dilampirkan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

21 – 30 Tahun 4 8%

31 – 40 Tahun 31 62%

41 – 55 Tahun 15 30%

Jumlah 50 100%

Page 82: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

67

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Nasabah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian

Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 50 orang yang

menjadi responden penelitian ini, responden yang berusia 21 – 30

tahun sebanyak 4 orang atau 8%. Responden yang berusia 31 – 40

tahun sebanyak 31 orang atau 62%. Responden 41-55 tahun

sebanyak 15 orang atau 30%. Dapat disimpulkan pelaku Usaha

Mikro yang menjadi responden pada penelitian ini didominasi

oleh pelaku Usaha Mikro berusia 31-40 tahun.

c. Jenis Usaha

Jumlah Usaha Mikro berdasarkan jenis usaha dilampirkan

pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha

Jenis Usaha Jumlah Presentase

Warung Nasi 7 14%

Kuliner Kue 6 12%

Toko Kelontong 5 10%

Kuliner Bakso 5 10%

Dagang Pakaian 4 8%

Jasa Konter Hp 4 8%

Laundry 3 6%

Pedagang Pasar 2 4%

Kuliner Soto 2 4%

Kantin 1 2%

Catering 1 2%

Kuliner Sate 1 2%

Elektronik 1 2%

Toko Manisan 1 2%

Page 83: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

68

Pedagang Sayur 1 2%

Kuliner Nasi Uduk 1 2%

Kuliner Ayam Geprek 1 2%

Toko Accessories 1 2%

Gorden 1 2%

Dagang Buah 1 2%

Bengkel 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Nasabah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nasabah

pembiayaan warung mikro BSI KCP Muara Bulian yang diambil

sebagai responden penelitian sebanyak 50 orang yang terdiri

usaha warung nasi 7 orang (14%), kuliner kue 6 orang (12%),

toko kelontong 5 orang (10%), Kuliner Bakso 5 orang (10%),

dagang pakaian 4 orang (8%), jasa konter hp 4 orang (8% orang),

laundry 3 orang (6%), pedagang pasar 2 orang (4%), kuliner soto

2 orang (4%), kantin 1 orang (2%), catering 1 orang (2%), kuliner

sate 1 orang (2%), elektronik 1 orang (2%), toko manisan 1 orang

(2%), pedagang sayur 1 orang (2%), kuliner nasi uduk 1 orang

(2%), kuliner ayam geprek 1 orang (2%), toko accessories 1 orang

(2%), gorden 1 orang (2%), dagang buah 1 orang (2%), bengkel 1

orang (2%). Maka dapat disimpulkan pelaku Usaha Mikro yang

menjadi responden pada penelitian ini didominasi oleh pelaku

Usaha Mikro sektor sementara 3 diantaranya merupakan sektor

jasa.

d. Lama Usaha

Jumlah Usaha Mikro berdasarkan lama usaha yang

dijalankan dilampirkan pada tabel 4.7 berikut:

Page 84: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

69

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha Jumlah Presentase

1 – 5 Tahun 18 36%

6 – 10 Tahun 17 34%

11 – 15 Tahun 8 16

16- 20 Tahun 7 14

Total 50 100%

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Nasabah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian

Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa nasabah

pembiayaan warung mikro BSI KCP Muara Bulian memiliki lama

usaha 1-5 Tahun sebanyak 18 responden (36%), 6-10 Tahun

sebanyak 17 responden (34%), 11-15 Tahun sebanyak 8

responden (16%), dan 16-20 Tahun sebanyak 7 responden (14%).

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Berikut penulis menyajikan hasil skor jawaban responden usaha

mikro nasabah pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Muara Bulian. Sebagai berikut:

Tabel 4.8

Skor Angket untuk variabel X (Pembiayaan Warung Mikro)

No.

Per

Alternatif Jawaban

Sangat

Setuju

Setuju Kurang

Setuju

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

F % F % F % F % F %

1 12 24% 26 52% 12 24% 0 0% 0 0%

2 9 18% 32 64% 9 18% 0 0% 0 0%

3 14 28% 30 60% 6 12% 0 0% 0 0%

Page 85: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

70

4 13 26% 36 72% 1 2% 0 0% 0 0%

5 7 14% 31 62% 12 34% 0 0% 0 0%

6 25 50% 25 50% 0 0% 0 0% 0 0%

Rata-

rata 13 30 7 0 0

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Nasabah Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

Dari table 4.8 di atas dapat dilihat jawaban responden dengan

beberapa penjelasan pertanyaan berikut:

a) Butir pernyataan 1 mengenai persyaratan pembiayaan warung

mikro. Responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 12

orang (24%), setuju berjumlah 26 orang (52%), Kurang Setuju

berjumlah 12 orang (24%), dan tidak ada responden yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

b) Butir pernyataan 2 mengenai proses pengajuan pembiayaan

warung mikro. Responden yang menyatakan sangat setuju

berjumlah 9 orang (18%), setuju berjumlah 32 orang (64%),

Kurang Setuju berjumlah 9 orang (18%), dan tidak ada responden

yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

c) Butir pernyataan 3 mengenai proses pencairan dana. Responden

yang menyatakan sangat setuju berjumlah 14 orang (28%), setuju

berjumlah 30 orang (60%), kurang setuju berjumlah 6 orang

(12%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

d) Butir pernyataan 4 mengenai dana yang diberikan. Responden

yang menyatakan sangat setuju berjumlah 13 orang (26%), setuju

berjumlah 36 orang (72%), kurang setuju berjumlah 1 orang (2%),

dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

e) Butir pernyataan 5 mengenai jangka waktu pembayaran.

Responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 7 orang

Page 86: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

71

(14%), setuju berjumlah 31 orang (62%), kurang setuju

berjumlah 11 orang (22%), dan tidak ada responden yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

f) Butir pernyataan 6 mengenai penetapan anggunan. Responden

yang menyatakan sangat setuju berjumlah 25 orang (50%), setuju

berjumlah 25 orang (50%), dan tidak ada responden yang

menjawab kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa untuk setiap indikator pada

variabel Pembiayaan Warung Mikro (X) dengan rata-rata yang

menjawab sangat setuju pada butir pertanyaan 4, setuju pada butir

pertanyaan 3, kurang setuju pada butir pertanyaan 3, sedangkan tidak

setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang menjawab.

Tabel 4.9

Skor Angket untuk variabel Y (Perkembangan Usaha Mikro)

No.

Per

Alternatif Jawaban

Sangat

Setuju

Setuju Kurang

Setuju

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

F % F % F % F % F %

1 21 42% 26 52% 3 6% 0 0% 0 0%

2 18 36% 23 46% 9 18% 0 0% 0 0%

3 18 36% 27 54% 5 10% 0 0% 0 0%

4 9 18% 21 42% 20 40% 0 0% 0 0%

5 16 32% 30 60% 4 8% 0 0% 0 0%

6 14 28% 25 50% 11 22% 0 0% 0 0%

7 20 40% 27 54% 3 6% 0 0% 0 0%

8 23 46% 24 48% 3 6% 0 0% 0 0%

Rata-

rata 17 25 7 0 0

Page 87: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

72

Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner Kepada Nasabah Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

Dari table 4.9 di atas dapat dilihat jawaban responden dengan

beberapa penjelasan pertanyaan berikut:

a) Butir pernyataan 1 mengenai modal usaha. Responden yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 21 orang (42%), setuju

berjumlah 26 orang (52%), kurang setuju berjumlah 3 orang (6%),

dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

b) Butir pernyataan 2 mengenai omset penjualan. Responden yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 18 orang (36%), setuju

berjumlah 23 orang (46%), kurang setuju berjumlah 9 orang

(18%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

c) Butir pernyataan 3 mengenai pendapatan dan keuntungan.

Responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 18 orang

(36%), setuju berjumlah 27 orang (54%), kurang setuju

berjumlah 5 orang (10%), dan tidak ada responden yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

d) Butir pernyataan 4 mengenai cabang usaha. Responden yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 9 orang (18%), setuju

berjumlah 21 orang (42%), kurang setuju berjumlah 20 orang

(40%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

e) Butir pernyataan 5 mengenai permintaan. Responden yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 16 orang (32%), setuju

berjumlah 30 orang (60%), kurang setuju berjumlah 4 orang (8%),

dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

f) Butir pernyataan 6 mengenai tenaga kerja. Responden yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 14 orang (28%), setuju

Page 88: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

73

berjumlah 25 orang (50%), kurang setuju berjumlah 11 orang

(22%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

g) Butir pernyataan 7 mengenai asset usaha. Responden yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 20 orang 40%), setuju

berjumlah 27 orang (54%), kurang setuju berjumlah 3 orang (6%),

dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

h) Butir pernyataan 8 mengenai asset keluarga. Responden yang

menyatakan sangat setuju berjumlah 23 orang (46%), setuju

berjumlah 24 orang (48%), kurang setuju berjumlah 3 orang (6%),

dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa untuk setiap indikator pada

variabel Perkembangan Usaha Mikro (Y) dengan rata-rata yang

menjawab sangat setuju pada butir pertanyaan 5, setuju pada butir

pertanyaan 6, kurang setuju pada butir pertanyaan 2 & 3, sedangkan

tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada yang menjawab.

3. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Validitas

Uji validitas dipergunakan untuk mengetahui kelayakan dan

ketepatan setiap butir angket diajukan, sehingga variabel dapat

diidentiifkasikan. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian

validitas yaitu kuesioner. Kuesioner adalah angka hasil korelasi

antara skor angket dengan skor keseluruhan responden terhadap

informasi dalam kuesioner. Menentukan valid atau tidaknya

suatu pertanyaan dapat dilihat dari output SPSS Versi 22 berupa

nilai item total statistic masing-masing butir angket.

Butir angket dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel. Nilai rtabel

untuk uji dua arah pada taraf kepercayaan 95% atau

Page 89: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

74

signifikasinya 5% (p=0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah

responden atau N. N=50, maka derajat bebasnya adalah N – 2 =

50 – 2 = 48. Nilai rtabel dua arah pada df = 48 dan p = 0,05 adalah

0,279. Hasil SPSS yang diperoleh oleh uji validitas dari variable

Pembiayaan Warung Mikro (X), dan Perkembangan Usaha

Mikro (Y) sebagai berikut:

Tabel 4.10

Variabel X (Pembiayaan Warung Mikro

Variabel Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan

Pembiayaan

Warung

Mikro

1 0,724 0,279 Valid

2 0,683 0,279 Valid

3 0,678 0,279 Valid

4 0,734 0,279 Valid

5 0,619 0,279 Valid

6 0,686 0,279 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

Dapat dilihat pada table 4.10 di atas bahwa uji validitas

variabel Pembiayaan Warung Mikro (X) nilai dari rhitung pada

pertanyaan pertama sebesar 0,724, pertanyaan kedua 0,683,

pertanyaan ketiga 0,678, pertanyaan keempat 0,734, pertanyaan

kelima 0,619, pertanyaan keenam 0,686. Dimana seluruh rhitung

pada variabel Pembiayaan Warung Mikro (X) > rtabel (0,279) Hal

ini dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel

Pembiayaan Warung Mikro (X) dinyatakan valid.

Tabel 4.11

Variabel Y (Perkembangan Usaha Mikro)

Variabel Pertanyaan r-

hitung

r-

tabel

Keterangan

Perkembangan

Usaha Mikro

1 0,751 0,279 Valid

2 0,795 0,279 Valid

3 0,790 0,279 Valid

4 0,841 0,279 Valid

5 0,800 0,279 Valid

Page 90: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

75

6 0,788 0,279 Valid

7 0,713 0,279 Valid

8 0,797 0,279 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

Dapat dilihat pada table 4.11 diatas bahwa uji validitas

variabel Perkembangan Usaha Mikro (Y) mmeiliki nilai rhitung

pada pertanyaan pertama sebesar 0,751, pertanyaan kedua 0,795,

pertanyaan ketiga 0,790, pertanyaan keempat 0,841, pertanyaan

kelima 0,800, pertanyaan keenam 0,788, pertanyaan ketujuh

0,713, pertanyaan kedelapan 0,797. Dimana seluruh pertanyataan

memiliki nilai rhitung > rtabel (0,279). Maka dapat disimpulkan

bahwa seluruh pertanyaan pada variabel Perkembangan Usaha

Mikro dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Pada uji reliabilitas ini menggunakan Cronbach’s Alpha

untuk mengetahui konsisten pada alat ukur, apakah alat ukur

yang digunakan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Metode ini digunakan untuk melihat apakah kuisioner reliable

atau tidak. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan

nilai cronbach’s alpha > 0,06.

Tabel 4.12

Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Pembiayaan Warung Mikro)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.769 6

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

Hasil Pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan

angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,769. Maka dapat dinyatakan

bahwa seluruh pertanyaan dari variabel Pembiayaan Warung

Page 91: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

76

Mikro (X) teruji reliabilitasnya karena angka cronbach’s alpha >

0,6 sehingga dinyatakan reliabel.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Pembiayaan Warung Mikro)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.910 8

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

Hasil Pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan

angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,910. Maka dapat dinyatakan

bahwa semua pertanyaan dari variabel Perkembangan Usaha

Mikro (Y) teruji reliabilitasnya karena angka cronbach’s alpha >

0,6 sehingga dinyatakan reliabel.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data

pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut

berdistribusi normal ataukah tidak.

Page 92: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

77

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N

Normal Parametersa,b

Most Extreme Differences

Test Statistic

Asymp. Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Absolute

Positive

Negative

50

.0000000

3.86676419

.081

.067

-.081

.081

.200c,d

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data.

c. Liliefors Significance Correction.

d. This is a lower of the true significance

Dapat dilihat pada tabel 4.14 diketahui bahwa nilai

signifikansi Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,200 > 0,05. Maka

sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji

normalitas Kolmogorov-smirnov, dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau

persyaratan normalitas dalam model regresi sudah terpenuhi.

Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi

dalam analisis parametik. Normalitas data merupakan hal yang

penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka

data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.93

93

Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengaruh Data Terpraktis, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,

2014), hlm 69.

Page 93: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

78

b. Uji Linearitas

Uji linearitas untuk mengetahui apakah dua variabel yang

mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak.

Korelasi yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear

antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y).

dimana uji yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

program SPSS Versi 22.

Tabel 4.15

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Squar

e

F Sig.

Perkembanga

nusahamikro

*pembiayaan

warungmikro

Between

Groups

(Combined)

Linearity

Deviation from

Linearity

146.091 9 16,232 .970 .479

83.139 1 83.139 4.966 .032

62.953 8 7.869 .470 .870

Within

Groups

669.689 40 16.742

Total 815.780 49

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan tabel 4.15 diatas menunjukkan nilai

signifikansi (Sig.) dari output diperoleh nilai Linearity adalah

0,032 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

linear yang signifikan antara variabel Pembiayaan Warung

Mikro (X) dan Variabel Perkembangan Usaha Mikro (Y).

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diartikan sebagai uji yang

menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk

semua pengamatan pada modal regresi linier.

Page 94: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

79

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

Berdasarkan gambar 4.3 pada output Scatterplot terlihat bahwa

titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun

dibawah angka 0 (nol) pada sunbu Y. hal ini dapat disimpulkan

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.

5. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi dalam peneltian ini dilakukan melalui program

SPSS Versi 22, maka dapat diperoleh hasil berikut ini:

Tabel 4.16

Hasil Olahan SPSS Versi 22 Uji Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

pembiayaanwarung

20.249

.539

5.756

.231

.319

3.518

2.334

.001

Page 95: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

80

mikro .024

a. Dependent Variable: perkembanganusahamikro

Sumber: Olah Data SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.16 terdapat nilai koefisien arah regresi

dengan melihat hasil pada tabel coefficienta pada kolom

unstandardized coeffients dalam sub kolom B. Dalam sub kolom

tersebut terdapat nilai constants (konstanta) adalah 20,249

sedangkan nilai koefisien arah regresi 0,539.

Maka diperoleh persamaan regresi dengan rumus sebagai

berikut:

PUM = a + bPWM

Dimana:

PUM : Perkembangan Usaha Mikro

a : konstanta

b : Koefisien Regresi

PM : Pembiayaan Warung Mikro

Dengan demikian dapat diketahui bahwa persamaan regresi

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

PUM = 20,249 + 0,539 PWM

Adapun interprestasi dari persamaan PUM = 20,249 + 0,539

PWM :

a) Konstanta sebesar 20,249 artinya jika variabel Pembiayaan

Warung Mikro nilainya konstan, maka variabel Perkembangan

Usaha Mikro nilainya adalah 20,249.

b) Kenaikan Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Muara Bulian juga mempengaruhi kenaikan

Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian.

Koefisien regresi variabel Pembiayaan Warung Mikro sebesar

0,539 artinya jika variabel Pembiayaan Warung Mikro

mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka variabel

Page 96: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

81

Perkembangan Usaha Mikro mengalami peningkatan sebesar

0,539 satuan, demikian sebaliknya jika variabel Pembiayaan

Warung Mikro mengalami penurunan sebesar 1 satuan maka

variabel Perkembangan Usaha Mikro mengalami penurunan

sebesar 0,539 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi

pengaruh positif antara Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian dan

Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian.

6. Uji Hipotesis

a. Uji Persial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel independent terhadap variabel dependent. Pengujian

ini menggunakan kriteria jika thitung > ttabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak atau variabel independent memiliki pengaruh

terhadap variabel dependent. Dan jika thitung < ttabel maka Ho

di terima dan Ha ditolak atau variable independent tidak

memiliki pengaruh terhadap variabel dependent.

Tabel 4.17

Hasil Olahan SPSS Versi 22 Uji Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant)

Pembiayaanwarung

mikro

20.249

.539

5.756

.231

.319

3.518

2.334

.001

.024

a. Dependent Variable: perkembanganusahamikro

Sumber: Olah Data SPSS 22

Page 97: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

82

Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa

Pembiayaan Warung Mikro memiliki nilai signifikan (Sig.)

variabel Pembiayaan Warung Mikro (X) adalah sebesar

0,024 < probabilitas 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

Ha diterima. Sementara thitung variabel Pembiayaan Warung

Mikro adalah sebesar 2,334. Jika penelitian ini

menggunakan jumlah sampel sebanyak 50 orang, maka

dengan tingkat kepercayaan = 95% atau (α) = 0,05 dan

derajat kebebasan (df) = n – k – 1 , dimana 50 – 1 – 1 = 48,

diperoleh ttabel sebesar 2,010. Dari hasil output SPSS Versi 22

menunjukkan thitung (2,334) > ttabel (2,010). Maka dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya

terdapat pengaruh antara Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian terhadap

perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan

varian dari variabel dependen.

Tabel 4.18

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1 .319a .102

.083

3.90684

a. Pedictors: (Constant), pembiayaanwarungmikro

Sumber: Olah Data SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.18 pada output SPSS Versi 22 diatas,

diketahui bahwa nilai R memperoleh nilai korelasi sebesar

Page 98: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

83

R=0.319 yang artinya korelasi atau hubungan antara variabel

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian mempunyai pengaruh yang sedang

terhadap perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara

Bulian. Kemudian nilai koefisien determinasi atau R Square

sebesar 0.102 yang artinya pengaruh Pembiayaan Warung

Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

dapat memeliki kemampuan 10,2% dalam menjelaskan

perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian

Sedangkan 89,8% ditentukan oleh variabel atau faktor lain.

7. Uji Beda (Komparasi)

Beberapa indikator perkembangan usaha dapat dilihat dari

peningkatan modal, pendapatan, tenaga kerja, cabang usaha, nilai

asset usaha dimana indikator tersebut merupakan indikator yang

dapat diukur sehingga tidak bersifat nisbi atau bahkan bersifat

maya yang sulit untuk dapat di pertanggungjawabkan. maka pada

penelitian ini juga menggunakan uji beda (komparasi)

menggunakan analisis Paired-sample t-test yang digunakan untuk

melakukan pengujian terhadap satu sampel yang sama tetapi

memiliki data yang berbeda. Sehingga dapat melihat perbedaan

rata-rata setiap indikatornya sebelum dan sesudah Pembiayaan

Warung Mikro. Dimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 99: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

84

Tabel 4.19

Hasil Paired Sampel Statistic Modal

Paired Samples Statistics

Mean

Pair 1 MODALSEBELUM

MODALSESUDAH

23820000.00

61620000.00

Pair 1 PendapatanSEBELUM

PendapatanSESUDAH

9885000.00

15076660.00

Pair 1 CabangSEBELUM

CabangSESUDAH

1.0200

1.2600

Pair 1 TenagaKerjaSEBELUM

TenagaKerjaSESUDAH

1.6800

3.0800

Pair 1 AssetUsahaSEBELUM

AssetUsahaSESUDAH

9353000.000

14148000.00

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22

Tabel 4.19 menjelaskan bahwa rata-rata modal, pendapatan,

cabang usaha, dan tenaga kerja pelaku usaha mikro nasabah Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian sebelum dan sesudah

memperoleh pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Muara Bulian:

a. Rata-rata modal yang dimiliki usaha mikro sebelum

mendapatkan pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian sebesar 23820000.00 atau

Rp. 23.820.000. Sementara rata-rata modal sesudah

pembiayaan warung mikro sebesar 61620000.00 atau

Rp.61.620.000.

b. Rata-rata pendapatan yang didapat usaha mikro sebelum

pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Page 100: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

85

Muara Bulian sebesar 9885000.00 atau sebesar 9.885.000.

sementara rata-rata pendapatan sesudah pembiayaan warung

mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

sebesar 15076660.00 atau sebesar Rp.15.076.660.

c. Rata-rata cabang usaha yang dimiliki usaha mikro sebelum

pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian sebesar 1.0200 atau sebanyak 1 cabang.

Sementara rata-rata cabang usaha yang dimiliki sesudah

pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian sebesar 1.2600 atau sebanyak 1 cabang.

d. Rata-rata tenaga kerja yang dimiliki usaha mikro sebelum

pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian sebesar 1.6800 sementara rata-rata tenaga kerja

sesudah pembiayaan sebesar 3.0800.

e. Rata-rata asset usaha yang dimiliki usaha mikro sebelum

pembiayaan warung mirko Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian sebesar 9353000.00 atau sebesar Rp.9.353.000

sementara rata-rata asset usaha sesudah pembiayaan sebesar

14148000.00 atau sebesar Rp. 14.148.000

Selain menggunakan analisis Paired-sample t-test, uji beda

(komparasi) juga dapat dilihat menggunakan uji statistik pangkat

tanda Wilcoxon. Dimana uji ini merupakan alternatif dari analisis

Paired-sample t-test jika data pada penelitian tidak berdistribusi

normal. Namun pada penelitian ini uji statistik pangkat tanda

Wilcoxon digunakan untuk melihat perbedaan masing-masing

indikator yang diuji sebelum dan sesudah pembiayaan warung

mikro serta melihat pengaruh pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian terhadap perkembangan

Usaha Mikro di Kelurahan Muara Bulian dan Kelurahan Rengas

Condong. Dimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 101: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

86

Tabel 4.20

Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of

Ranks

MODALSESUDAH-

MODALSEBELUM

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

0a

49b

1c

50

.00

25.00

.00

1225.00

PendapatanSESUDAH-

PendapatanSEBELUM

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

0d

45e

5f

50

.00

23.00

.00

1035.00

CabangSESUDAH-

CabangSEBELUM

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

0g

10h

40i

50

.00

5.50

.00

55.00

TenagaKerjaSESUDA

H-

TenagaKerjaSEBELU

M

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

0j

31k

19l

50

.00

16.00

496.00

AssetUsahaSESUDAH

-

AssetUsahaSEBELUM

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

0m

46n

4o

50

.00

23.50

.00

1081.00

Sumber: Olah Data SPSS 22

Berdasarkan Tabel 4.20 maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Terdapat 49 nasabah mempunyai modal lebih baik dari

sebelumnya. Sementara 1 nasabah mempunyai modal yang

sama antara sebelum dan sesudah pembiayaan.

Page 102: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

87

b. Terdapat 45 nasabah mempunyai pendapatan lebih baik dari

sebelumnya. Sementara 5 nasabah mempunyai modal yang

sama antara sebelum dan sesudah pembiayaan.

c. Terdapat 10 nasabah mempunyai cabang usaha baru dari

sebelumnya. Sementara 40 nasabah tidak mempunyai cabang

usaha baru.

d. Terdapat 31 nasabah menambah tenaga kerja dari sebelumnya.

Sementara 19 nasabah mempunyai tenaga kerja yang sama

antara sebelum dan sesudah pembiayaan.

e. Terdapat 46 nasabah menambah asset usaha dari sebelumnya.

Sementara 4 nasabah mempunyai asset usaha yang sama antara

sebelum dan sesudah pembiayaan.

Tabel 4.21

Hasil Uji Test Statistics

Z Asymp. Sig. (2-tailed)

MODALSESUDAH-

MODALSEBELUM

-6.097b .000

PendapatanSESUDAH-

PendapatanSEBELUM

-5.845b .000

CabangSESUDAH-

CabangSEBELUM

-2.972b .003

TenagaKerjaSESUDAH-

TenagaKerjaSEBELUM

-4.904b .000

AssetUsahaSESUDAH-

AssetUSahaSEBELUM

-5.912b .000

Sumber: Olah Data SPSS 22

Pada Tabel 4.21 Test Statisctic menunjukkan hasil uji

Wilcoxon. Dengan uji tersebut dalam disimpulkan:

Page 103: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

88

a. Nilai Asymp Sig. (2-tailed) indikator modal sebesar 0,000 <

0,05, maka terdapat perbedaan yang nyata antara sebelum dan

sesudah pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Muara Bulian.

b. Nilai Asymp Sig. (2-tailed) indikator pendapatan sebesar 0,000

< 0,05, maka terdapat perbedaan yang nyata antara sebelum

dan sesudah pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

c. Nilai Asymp Sig. (2-tailed) indikator cabang usaha sebesar

0,003 < 0,05, maka terdapat perbedaan yang nyata antara

sebelum dan sesudah pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

d. Nilai Asymp Sig. (2-tailed) indikator tenaga kerja sebesar

0,000 < 0,05, maka terdapat perbedaan yang nyata antara

sebelum dan sesudah pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

e. Nilai Asymp Sig. (2-tailed) indikator asset usaha sebesar 0,000

< 0,05, maka terdapat perbedaan yang nyata antara sebelum

dan sesudah pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

seluruh indikator yang diuji memiliki perbedaan yang signifikan

variabel yang diuji antara sebelum dan sesudah memperoleh

pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian.

C. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 50 sampel yang

didapat dari penyebaran kuisioner kepada nasabah pembiayaan warung

mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian yang telah di

paparkan sebelumnya dengan menggunakan SPSS Versi 22, maka

Page 104: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

89

kesimpulan pada penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Warung

Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian” sebagai berikut:

1. Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Muara Bulian Terhadap Perkembangan Usaha Mikro

di Kecamatan Muara Bulian

Dari hasil analisis, menunjukan bahwa pada saat pengujian

kualitas data semua pertanyaan yang ada pada kuesioner dikatakan

valid dengan ketentuan melebihi nilai rtabel dan untuk nilai reabilitas di

atas standar 0,06 maka dapat dikatakan kuesioner yang ada dinyatakan

reliable untuk pengujian selanjutnya. Dapat dilihat juga nilai thitung

sebesar 2,334 > ttabel sebesar 2,010 maka dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima. Artinya dengan demikian Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian berpengaruh signifikan

terhadap perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian.

Hal ini membuktikan bahwa Pembiayaan Warung Mikro yang

diberikan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

memiliki manfaat yang baik.

Sementara nilai Koefisien Determinasi (R Square) menunjukkan

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian memiliki kemampuan 10,2% dalam menjelaskan

perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lainnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahendra Firean yang dalam penelitiannya dijelaskan bahwa pelatihan

dan pembinaan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap perkembangan UMKM Kota Jambi.94

94

Rahendra Farean, Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, dan Pembinaan Dinas Koperasi

dan UMKM Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Jambi,

skripsi fakultas ekonomi dan bisnis islam, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, 2019.

Page 105: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

90

2. Perbedaan yang dimiliki indikator modal, pendapatan, cabang

usaha, dan tenaga kerja dan asset usaha pada setiap Usaha Mikro

di Kecamatan Muara Bulian sebelum dan sesudah memperoleh

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian.

Berdasarkan uji spaired sample T-test menggunakan program

SPSS Versi 22 yang telah dilakukan dimana rata-rata modal yang

dimiliki responden sebelum Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian sebesar 23820000.00 atau

Rp.23.820.000 dan rata-rata modal yang dimiliki responden sesudah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP

Muara Bulian sebesar 61620000.00 atau Rp.61.620.000. sementara

rata-rata pendapatan sebelum Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian sebesar 9885000.000 atau

Rp. 9.885.000.00 dan rata-rata pendapatan sesudah Pembiayaan

Warung Mikro sebesar 15076660.00 atau Rp. 15.076.660.00.

sementara rata-rata cabang usaha yang dimiliki sebelum Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

sebesar 1,0200 dan cabang usaha yang dimiliki sesudah Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

sebesar 1,2600. Sementara rata-rata tenaga kerja yang dimiliki sebelum

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian sebesar 1,8600 dan rata-rata tenaga kerja yang dimiliki sesudah

pembiayaan sebesar 3,0800. Sementara rata-rata asset usaha sebelum

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian sebesar Rp. 9.353.000 dan rata-rata asset usaha sesudah

pembiayaan sebesar Rp. 14.148.000.

Perbedaan usaha mikro ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Siska Pratiwi Harap dalam penelitiannya berjudul

Pengaruh Pembiayaan Mikro Terhadap Perkembangan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (Studi Kasus Nasabah Pembiayaan Mikro pada

Page 106: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

91

PT. BRI Syariah Kantor Cabang Medan) dijelaskan bahwa pendapatan

rata-rata sebelum memperoleh pembiayaan mikro sebelas Rp.

3.521.579,55 dan sesudah memperoleh pembiayaan mikro sebesar Rp.

4.752.329,55.95

Sedangkan pada pengujian yang telah dilakukan dengan uji

Wilcoxon Signed Ranks Test menggunakan program SPSS Versi 22

menunjukkan bahwa dari 50 sampel yang di ambil dari nasabah

Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian terdapat 49 orang mempunyai modal lebih baik dari

sebelumnya, 45 orang mempunyai pendapatan lebih baik dari

sebelumnya, 10 orang mempunyai cabang usaha baru dari sebelumnya,

31 orang dapat menambah tenaga kerja dari sebelumnya, dan 46 orang

dapat menambah asset usaha dari sebelumnya.

Sementara indikator modal, pendapatan, cabang usaha, tenaga

kerja dan nilai asset usaha menujukkan nilai Asymp Sig. < 0,05

sehingga dapat dikatakan seluruh indikator memiliki perbedaan yang

nyata antara sebelum dan sesudah Pembiayaan Warung Mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian serta seluruh indikator

yang diuji memiliki perbedaan yang signifikan antara variabel yang

diuji sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan dari Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari beberapa sampel,

terdapat salah satu responden yang jumlah modalnya dapat dikatakan

tetap dimana dapat dibuktikan dalam hasil wawancara dengan Bapak

Lukman Isa (40 Tahun) selaku Usaha Mikro Sektor Jasa Konter dan

Service Hp sebagai berikut:

“Modal yang saya punya untuk membuat konter Hp ini dapat

dikatakan 100% berasal dari Pembiayaan. Walaupun sudah

berjalan 4 Tahun tetapi untuk melakukan usaha ini tidak memiliki

95

Siska Pratiwi Harahap, Pengaruh Pembiayaan Mikro Terhadap Perkembangan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus Nasabah Pembiayaan Mikro Pada PT. BRI Syariah

Kantor Cabang Medan, skripsi fakultas ekonomi dan bisnis islam, Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara Medan, 2019.

Page 107: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

92

modal uang yang cukup besar dikarenakan saya menggunakan skill

yang saya bisa terlebih dahulu sehingga usaha yang saya punya

juga tetap menghasilkan. Baru lah ketika saya sudah mendapatkan

pembiayaan saya bisa menambah peralatan service Hp dan

mengembangkan skill saya”.96

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dilihat salah satu yang

mempengaruhi tidak berkembangnya modal Nasabah Pembiayaan

Warung Mikro yaitu disebabkan karena usaha tersebut menggunakan

pembiayaan yang diberikan untuk mengembangkan usahanya. Dimana

usaha yang berjalan ini merupakan usaha sektor jasa yang merupakan

usaha yang kegiatannya dilakukan dengan cara memberikan jasa

kepada konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.97

Hal

itu membuat Nasabah menggunakan skill yang dia punya terlebih

dahulu untuk memulai usaha dengan peralatan sederhana yang dia

punya. Setelah menjadi Nasabah Pembiayaan, usaha tersebut mulai

dapat mengembangkan usaha nya dengan membeli peralatan jasa yang

baru untuk menambah skill service lainnya. Hal ini sejalan

permasalahan yang dihadapi oleh UMKM yaitu permasalahan internal

seperti kurangnya modal, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

terbatas. Jika dikaitkan kedua permasalahan ini tidak dapat dilepaskan

satu sama lainnya. Dengan alasan bahwa modal merupakan faktor

utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.

Sedangkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) nya yang rendah,

unit usaha tersebut sulit untuk mengadopsi perkembangan teknologi

baru untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkannya.98

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dari 50

responden terdapat 5 orang yang tidak memiliki pendapatan yang

meningkat setelah menjadi Nasabah Pembiayaan Warung Mikro.

Karena pembiayaan yang diberikan digunakan untuk mengembangkan

96

Wawancara dengan Lukman Isa Usaha Mikro Konter dan Service Hp pada Kelurahan Muara

Bulian, 05 Maret 2021. 97 V. Wiratna Sujarweni, Akuntasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), (Yogyakarta, PT

Pustaka Baru, 2020) , hlm 10. 98

Dindin Abdurohim, Strategi Pengembangan Kelembagaan UMKM (Yogyakarta: Bintang

Pustaka Madani, 2020), hlm 5-6.

Page 108: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

93

usahanya di tolak ukur lainnya seperti cabang usaha, asset usaha dan

tenaga kerja. Hal ini juga difaktori oleh pandemic COVID-19 yang

terjadi dari awal Tahun 2019 hingga saat ini. Karena permintaan usaha

yang mereka jalani juga tidak mengalami perkembangan. Sehingga hal

tersebut menyebabkan pendapatan yang mereka dapat juga tidak

bertambah. Hal ini dapat dibuktikan dalam wawancara peneliti dengan

Ibu M Susanti (berusia 38 Tahun) yang merupakan pedagang kuliner

bakso serta Nasabah Pembiayaan Warung Mikro di Kelurahan Muara

Bulian sebagai berikut:

“Pembiayaan yang saya terima digunakan untuk menambah

cabang usaha saya, selama 10 tahun saya melakukan pembiayaan

bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) usaha yang saya jalani

terlihat baik baik saja, saya dapat menambah cabang usaha diikuti

dengan penambahan tenaga kerja dan menambah asset usaha.

Tetapi semenjak adanya COVID-19 permintaan saya menjadi

berkurang dikarenakan banyak konsumen yang tidak ingin

berkumpul dan makan didalam ruangan toko saya. Permintaan dan

pendapatan saya menurun. Tetapi tidak separah dan seburuk itu.

Saya tetap mendapatkan keuntungan walaupun tidak sebesar

sebelum adanya pandemic COVID-19”.99

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa tidak

seluruh responden mampu memiliki cabang usaha baru setelah

memperoleh Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Muara Bulian karena pembiayaan tersebut digunakan untuk

menambah asset usaha mereka seperti perluasan tempat usaha, gedung,

peralatan produksi dan bahan produksi. Hal ini di buktikan dalam

wawancara peneliti kepada Ibu Siti Nurhabibah (berusia 34 Tahun)

yang merupakan pedagang kuliner kue serta Nasabah Pembiayaan

Warung Mikro di Kelurahan Muara Bulian sebagai berikut:

“jika untuk menambah cabang usaha kita tidak melakukannya.

Karena modal yang diberikan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian digunakan untuk memperluas tempat usaha

saya, lalu sisanya saya gunakan untuk menambah lapak jenis kue

99

Wawancara dengan M Susanti Usaha Mikro Pedagang Kuliner Bakso pada Kelurahan Muara

Bulian, 01 Maret 2021.

Page 109: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

94

kue basah lainnya. Sehingga saya mempunyai dua lapak kue yaitu

kue basah dan roti dalam satu tempat”.100

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan juga menunjukkan

tidak seluruh responden mampu menambah tenaga kerja baru untuk

mengembangkan usaha mereka dikarenakan banyak diantara mereka

menambah dikarenakan tenaga kerja yang sebelumnya bekerja

memutuskan untuk berhenti dan mulai menggantikan tenaga kerja

dengan yang baru. Hal ini dibuktikan dalam wawancara peneliti

kepada Ibu Een (36 Tahun) yang merupakan Usaha Mikro jasa laundry

serta Nasabah Pembiayaan Warung Mikro di Kelurahan Rengas

Condong sebagai berikut:

“tenaga kerja kita berjumlah 2 orang untuk saat ini yang

bertugas untuk mencuci dan menggosok pakaian, dimana setiap

pekerjaan itu dilakukan setiap hari hingga sore. Jika untuk

menambah tenaga kerja, kami sangat sering menambah tenaga

kerja tetapi mereka memutuskan untuk berhenti karena beberapa

alasan pribadi seperti mencari pekerjaan yang baik buat mereka,

cuti menikah dan hamil hingga merasa tidak cocok bekerja dengan

kami. Oleh karena itu tenaga kerja yang kami punya tetap 2

walaupun sudah sering menambah karyawan baru”.101

Berdasarkan hasil wawancara juga menunjukkan bahwa

permintaan yang diterima Usaha Mikro tidak memperlihatkan

perubahan yang besar, satu faktor diantaranya yaitu dikarenakan

pandemi sehingga para pelaku Usaha Mikro tidak dapat mengukur

dengan pasti berapa permintaan yang didapat dalam kurun waktu

tertentu. Hal ini dibuktikan dalam wawancara peneliti kepada Ibu Yosi

(berusia 33 Tahun) yang merupakan pedagang buah serta Nasabah

Pembiayaan Warung Mikro di Kelurahan Rengas Condong sebagai

berikut:

”Pembiayaan yang kami dapat dari Bank Syariah Indonesia

(BSI) KCP Muara Bulian kami gunakan untuk menyewa lapak

usaha, menambah pasokan buah, hingga membeli meja buah untuk

usaha. Tetapi minat buah yang kami dapat tidak meningkat. Hal

100

Wawancara dengan Siti Nurhabibah Usaha Mikro Pedagang Kuliner Kue pada Kelurahan

Muara Bulian, 10 Maret 2021. 101

Wawancara dengan Een Usaha Mikro Jasa Laundry pada Kelurahan Rengas Condong, 01

Maret 2021.

Page 110: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

95

tersebut terjadi karena faktor pandemi. Saat diumumkannya ada

nya pandemi, perlahan usaha yang kami jalani kian hari nya

mengalami penurunan permintaan, lalu membuat pendapatan yang

kami terima juga ikut berkurang”.102

Berdasarkan hasil wawancara juga nilai asset keluarga yang

dimiliki banyak diantara sampel yang tidak menghitung jumlah pasti

nilai asset usaha yang didapat. Salah satu faktornya yaitu para

responden menganggap pendapatan yang didapat dalam waktu sehari

itu setelah di kurangkan dengan biaya produksi maka itulah hasil yang

akan menjadi asset keluarga saat itu untuk memenuhi kebutuhan

sehari-harinya. Hal ini dibuktikan dalam wawancara peneliti kepada

Bapak Lukman Isa (40 Tahun) yang merupakan Usaha Mikro jasa

konter Hp serta Nasabah Pembiayaan Warung mikro di Kelurahan

Muara Bulian sebagai berikut:

“saya tidak pernah menghitung jumlah tabungan yang saya

dapat dikarenakan saya beserta keluarga tidak memiliki tabungan

secara rutin untuk disetorkan kepada Bank. Untuk menentukan

jumlah asset keluarga yang saya dapat itu merupakan jumlah

perhari. Dimana jika saya mampu menghasilkan uang sebesar Rp.

500.000 / hari nya. Maka uang tersebut akan saya bagi antara

modal yang saya gunakan untuk memperbaiki Hp atau membeli

item yang rusak dengan jumlah yang akan saya dapat sebagai

bentuk upah jasa. Lalu uang tersebut digunakan untuk keperluan

sehari-hari keluarga saya”.103

Hal ini sejalan dengan karakteristik dasar Usaha Mikro di

Indonesia yang disampaikan Bank Indonesia yang mengatakan bahwa:

“Karakteristik dasar Usaha Mikro di Indonesia salah satunya

adalah tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan

usaha”.104

Berdasarkan wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

indikator permintaan dan nilai asset keluarga sangat sulit di ukur

menggunakan program SPSS Versi 22 dalam penelitian ini dikarenakan

102

Wawancara dengan Yosi Usaha Mikro Pedagang Buah pada Kelurahan Muara Bulian, 15

Maret 2021. 103

Wawancara dengan Lukman Isa Usaha Mikro Konter dan Service Hp pada Kelurahan Muara

Bulian, 05 Maret 2021. 104

Bank Indonesia, Profil Bisnis UMKM, (2015), hlm 17.

Page 111: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

96

indikator tersebut bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit

untuk dipertanggungjawabkan.

Perkembangan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Siska Pratiwi Harahap dalam penelitiannya berjudul Pengaruh

Pembiayaan Mikro Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (Studi Kasus Nasabah Pembiayaan Mikro pada PT. BRI

Syariah Kantor Cabang Medan) dijelaskan bahwa rata-rata pendapatan

nasabah sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan mikro adalah

berbeda.105

105

Siska Pratiwi Harahap, Pengaruh Pembiayaan Mikro Terhadap Perkembangan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus Nasabah Pembiayaan Mikro Pada PT. BRI Syariah

Kantor Cabang Medan, skripsi fakultas ekonomi dan bisnis islam, Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara Medan, 2019.

Page 112: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Pembiayaan Warung

Mikro Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian terhadap

perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian maka dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa Pembiayaan

Warung Mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perkembangan Usaha

Mikro di Kecamatan Muara Bulian.

2. Adanya perbedaan yang signifikan pada perkembangan Usaha Mikro

di Kecamatan Muara Bulian setelah mendapatkan Pembiayaan

Warung Mikro dari Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian. Dimana dari 50 responden terdapat 49 nasabah dapat

meningkatkan modal usahanya, 45 nasabah dapat meningkatkan

pendapatannya, 10 nasabah dapat menambah cabang usaha baru, 31

nasabah dapat menambah tenaga kerja baru, dan 46 nasabah dapat

menambah asset usaha baru. Sementara selebihnya mempunyai

perkembangan yang sama dari sebelum menerima pembiayaan

warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian.

B. Saran

1. Diharapkan kepada Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

harus meningkatkan promosi dan sosialisasi terhadap masyarakat

tentang apa itu pembiayaan warung mikro dan bagaimana sistemnya

agar masyarakat yang belum menjadi nasabah tertarik untuk

bergabung menjadi nasabah dan mengambil pembiayaan yang sesuai

dengan kebutuhan usahanya.

Page 113: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

98

2. Diharapkan kepada usaha mikro di Muara Bulian untuk dapat

memanfaatkan pembiayaan yang sudah mereka peroleh dari Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian untuk mengembangkan usaha

yang mereka jalankan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meniliti mengenai faktor-

faktor suatu usaha tidak berkembang setelah melakukan pembiayaan

atau tambahan modal lainnya.

Page 114: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Banten : Majelis Ulama Indonesia

Provinsi Banten

Buku

Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta,

Kalimedia, 2015)

Chandra Purdi E, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta, Grafika Indah, 2000)

Didik Setyawarno, Uji Statistik untuk Penelitian (Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta, 2017)

Dindin Abdurohim, Strategi Pengembangan Kelembagaan UMKM (Yogyakarta:

Bintang Pustaka Madani, 2020)

Didik Setyawarno, Uji Statistik untuk Penelitian (Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta, 2017)

Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengaruh Data Terpraktis, (Yogyakarta: CV. Andi

Offset, 2014)

Muhammad Sholeh, Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan (Semarang: UNDIP, 2008)

Muhammad Lathief, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan, FEBI UIN-

SU Press, 2018)

Nuryadi dkk., Dasar-Dasar Statistik Penelitian (Yogyakarta, Sibuku Media, 2017)

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi Fakultas Syariah

IAIN STS Jambi Dan Syariah Pers, 2012)

Page 115: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Soeharto Prawirokusumo, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil Ediis

Pertama, (Yogyakarta, BPFE UGM, 2010).

Sugiyono, Metode Peneltian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2013).

Suyatno dan Prana Ugiana Gio, Statistika Nonparametik Dengan SPSS, Minitab,

dan R (Dilengkapi dengan Penyelesaian Perhitugan Secara Manual)

(Medan: USU Press, 2017)

Syofian Siregar, Metode PenelitiaJn Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta, Prenadamedia Group, 2013)

Tri Siwi Agustina, Kewirausahaan (Teori dan Penerapan pada Wirausaha dan

UKM di Indonesia), (Jakarta, Mitrawacana, 2015)

V. Wiratna V. Wiratna Sujarweni, Akuntasi UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah), (Yogyakarta, PT Pustaka Baru, 2020)

V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Lengkap, Praktis, dan mudah

dipahami), (Yogyakarta, Pustakabarupress, 2018)

Yusuf, A.Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. (Jakarta : 2014)

Jurnal

Amanda, Livia, Ferra Yanuar, dan Dodi Devianto. Uji Validitas dan Reliabilitas

Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang.Jurnal, Vol 8. 5 Juli

2019

Antara, S, J Sepang, dan I S Saerang. Analisis Rasio Likuiditas, Aktivitas, Dan

Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Wholesale Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal, Vol 2. 3 September 2014

Andi Hendrawan, Ferri Kuswantoro, dan Hari Sucahyawati, Dimensi Kreativitas

dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jurnal,

Vol 2. Maret 2019

Page 116: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Atik Fajaryani, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Laporan

Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013). Jurnal, Vol 4 no. 1. 1 April

2015)

Cecilia Engko, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan

Self Esteem Dan Self Efficacy. Jurnal, Vol 10. April 2008

Fajaryani, Atik, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Laporan

Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013). Jurnal, Vol 4. 1

April 2015

Fitriani, Ifa Latifa. Jaminan Dan Agunan Dalam Pembiayaan Bank Syariah Dan

Kredit Bank Konvensional. Jurnal, Vol 47. 31 Maret 2017

Hamza, Lies Maria, dan Devi Agustien, Pengaruh Perkembangan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah Terhadap Pendapatan Nasional Pada Sektor

UMKM di Indonesia. Jurnal, Vol 8. 13 Juli 2019

Hana Zunia, Rini, Peran Perbankan Syariah terhadap Eksistensi UMKM Industri

Rumah Tangga Batik Laweyan. Jurnal, Vol.1, Januari-Juni 2017

Hendrawan, Andi, Ferri Kuswantoro, dan Hari Sucahyawati, Dimensi Kreativitas

dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jurnal,

Vol 2. Maret 2019.

Imama, Lely Shofa, Konsep Dan Implementasi Murabahah Pada Produk

Pembiayaan Bank Syariah. Jurnal, Vol 1. 26 Januari 2015.

Livia Amanda, Ferra Yanuar, dan Dodi Devianto, Uji Validitas dan Reliabilitas

Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang. Jurnal, Vol 8, no. 1.

5 Juli 2019

Page 117: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Rachman, Mochamad, Peran Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Kudus Dalam

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Kudus.

Jurnal, Vol 3. Desember 2015.

Rahmatia, Rahmatia, Madris Madris, dan Sri Undai Nurbayani. Pengaruh Modal

Usaha, Tenaga Kerja Dan Lama Usaha Terhadap Laba Usaha Mikro Di

Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan.Jurnal, Vol 4.25 Januari 2019.

Rini, Hana Zunia. Peran Perbankan Syariah terhadap Eksistensi UMKM Industri

Rumah Tangga Batik Laweyan. Jurnal, Vol 1. Januari-Juni 2017).

S Antara, J Sepang, dan I S Saerang, Analisis Rasio Likuiditas, Aktivitas, Dan

Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Wholesale Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal, Vol 2 No. 3. September 2014,

hlm. 907.

Lain-lainnya

“Badan Pusat Statistik,” diakses 5 Mei 2021,

https://jambi.bps.go.id/publication/2019/07/26/212dda2d9b5e3fb1e309996

0/potensi-peningkatan-kinerja-usaha-mikro-kecil-provinsi-jambi.html.

“BPS Kabupaten Batang Hari,” diakses 5 Mei 2021,

https://batangharikab.bps.go.id/dynamictable/2020/07/09/76/jumlah-

penduduk-menurut-jenis-kelamin-di-kabupaten-batang-hari-2011-

2020.html.

“Pembiayaan Serbaguna Mikro | Bank Syariah Mandiri.” Diakses 26 November

2020.https://www.mandirisyariah.co.id/business-banking/micro-

banking/pembiayaan-serbaguna-mikro.

“Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.” Diakses

26 November 2020. https://www.ojk.go.id/waspada-

investasi/id/regulasi/Pages/Undang-Undang-Nomor-21-Tahun-2008-

Tentang-Perbankan-Syariah.aspx.

Page 118: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

“Warung Mikro Pembiayaan Berbasis Syariah | MySharing.” Diakses 26

November 2020. http://mysharing.co/warung-mikro-pembiayaan-berbasis-

syariah/.

“Visi & Misi | Bank Syariah Mandiri,” diakses 26 November 2020,

https://www.mandirisyariah.co.id/tentang-kami/visi-misi.

Skripsi

Siska Pratiwi Harahap, 2019. Pengaruh Pembiayaan Mikro Terhadap

Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus Nasabah

Pembiayaan Mikro Pada PT. BRI Syariah Kantor Cabang Medan, Skripsi.

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara : Medan.

Rahendra Farean, 2019. Pengaruh Pelatihan, Pendampingan, dan Pembinaan

Dinas Koperasi dan UMKM Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah (UMKM) Kota Jambi, Skripsi. Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi : Jambi.

Wawancara

Yosi Usaha Mikro, Wawancara, Pedagang Buah pada Kelurahan Muara Bulian,

15 Maret 2021.

Lukman Isa, Wawancara, Usaha Mikro Konter dan Service Hp pada Kelurahan

Muara Bulian, 05 Maret 2021.

Siti Nurhabibah, Wawancara, Usaha Mikro Pedagang Kuliner Kue pada

Kelurahan Muara Bulian, 10 Maret 2021.

Een, Wawancara, Usaha Mikro Jasa Laundry pada Kelurahan Rengas Condong,

01 Maret 2021.

M Susanti, Wawancara, Usaha Mikro Pedagang Kuliner Bakso pada Kelurahan

Muara Bulian, 01 Maret 2021.

Page 119: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Ilham Pratama, Wawancara, Micro Banking Manager pada Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021.

Slamat Hariyadi, Wawancara, Mitra Mikro pada Bank Syariah Indonesia (BSI)

KCP Muara Bulian, 10 Juni 2021.

Okky Anugrah Pratama, Wawancara, Consumer Banking Relationship Manager

pada Bank Syariah Mandiri KCP Muara Bulian, 06 November 2020.

Page 120: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

DAFTAR LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Proses izin riset dan wawancara dengan Okky Anugrah Pratama dan Ilham

Pratama selaku Costumer Banking Relationship Manager dan Micro Banking

Manager pada Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian

Proses wawancara dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Batanghari

Page 121: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Proses pengisian kuesioner

Proses pengisian kuesioner

Proses pengisian kuesioner

Page 122: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

“Pengaruh Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Indonesia KCP Muara

Bulian Terhadap Perkembangan Usaha Mikro di Kecamatan Muara Bulian”

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dalam rangka penulisan skripsi yang digunakan sebagai salah satu syarat

mendapatkan gelar S1 di Universitas Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

maka saya:

Nama : Nurul Ma’rifah Engget

Jurusan : Perbankan Syariah

Memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak guna

mengisi kuesioner penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

seluruh pihak sehingga Bapak/Ibu dapat bersedia mengisi, menjawab kuesioner

dengan sebenar-benarnya.

Atas perhatiannya peneliti mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya

atau kesediaan Bapak/Ibu yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi

kuesioner ini, dan peneliti mohon maaf apabila ada persyaratan yang tidak

berkenaan di hati Bapak/Ibu.

Hormat saya,

Nurul Ma’rifah Engget

Page 123: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

A. PetunjukPengisian

1. Baca dan cermati pertanyaan dalam kuesioner dengan teliti sebelum

memilih jawaban.

2. Jawablah pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dengan

member tanda centang (V) didalam kotak yang telah disediakan.

Keterangan:

Simbol Alternatif Nilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

KS Kurang Setuju 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

B. Identitas Responden

1. Nama Responden :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

Perempuan

3. Umur : 21 – 30 Tahun

31 – 40 Tahun

41 – 55 Tahun

4. Jenis Usaha :

Kuliner/Fashion/Jasa/Perdagangan/Konveksi/Lainnya: .

5. Lama Usaha :

C. Item Pertanyaan

1. Pembiayaan Warung Mikro (X)

No. Item Pertanyaan Alternatif Jawaban

SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

1 Pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia

KCP Muara Bulian memiliki persyaratan yang

Page 124: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

mudah

2 Pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia

KCP Muara Bulian memiliki proses pengajuan yang

cepat

3 Proses pencairan pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian sangat cepat

dan mudah

4 Pencairan dana pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian yang diberikan

sesuai dengan kesepakatan diawal

5 Jangka waktu pembiayaan yang diberikan tergolong

lama sehingga meringankan saya dalam melakukan

pembayaran angsuran

6 Saya mengetahui bahwa Bank Syariah Indonesia

KCP Muara Bulian menetapkan anggunan dan

jaminan sebagai salah satu persyaratan sebelum

mengajukan pembiayaan

2. Perkembangan Usaha Mikro (Y)

No Item Pertanyaann Alternatif Jawaban

SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

1 Dengan adanya pembiayaan warung mikro dari Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian modal usaha

saya bertambah

2 Omset penjualan usaha saya semakin meningkat

karena adanya tambahan modal dari pembiayaan

warung mikro Bank Syariah Indonesia KCP Muara

Bulian yang diberikan

Page 125: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

3 Setelah memperoleh pembiayaan warung mikro dari

Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian,

pendapatan dan keuntungan saya meningkat

4 Setelah memperoleh pembiayaan warung mikro dari

Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian, saya

dapat membuka cabang usaha baru

5 Jumlah permintaan barang usaha saya meningkat

setelah memperoleh pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia KCP Muara Bulian

6 Setelah memperoleh pembiayaan warung mikro dari

Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian, jumlah

tenaga kerja saya bertambah

7 Setelah memperoleh pembiayaan warung mikro dari

Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian , asset

usaha yang saya miliki bertambah

8 Setelah memperoleh pembiayaan warung mikro dari

Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian , asset

keluarga yang saya miliki bertambah (Tabungan)

Wawancara

1. Berapa jumlah modal yang anda punya untuk mengembangkan usaha

sebelum dan sesudah menjadi nasabah pembiayaan warung mikro Bank

Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian?

2. Berapa jumlah pendapatan yang anda hasilkan /Bulan dari usaha sebelum

dan sesudah menjadi nasabah pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian?

3. Apakah anda memiliki cabang usaha baru setelah memperoleh

pembiayaan warung mikro Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara

Bulian? Jika iya, berapa jumlah sebelum dan sesudah pembiayaan?

Page 126: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

4. Apakah anda menambah tenaga kerja baru untuk membantu anda dalam

mengembangkan usaha setelah memperoleh pembiayaan warung mikro

Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian? Jika iya, sebutkan

sebelum dan sesudahnya!

5. Apakah anda menambah asset usaha anda untuk mengembangkan usaha

anda setelah memperoleh pembiayaan warung mikro Bank Syariah

Indonesia (BSI) KCP Muara Bulian? Jika iya, sebutkan sebelum dan

sesudahnya!

Page 127: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

KARAKTERISTIK RESPONDEN

No. Jenis Kelamin Umur Jenis Usaha

Lama

Usaha

1. Laki-Laki 31- 40 Tahun Jasa Service Hp 7 Tahun

2. Perempuan 31- 40 Tahun Kuliner Roti 5 Tahun

3. Laki-Laki 31- 40 Tahun Kuliner Bakso 4 Tahun

4. Laki-Laki 41- 55 Tahun Toko Kelontong 2 Tahun

5. Perempuan 31- 40 Tahun Laundry 6 Tahun

6. Perempuan 31- 40 Tahun Warung Nasi 3 Tahun

7. Perempuan 31- 40 Tahun Kuliner Bakso 6 Tahun

8. Laki-Laki 41- 55 Tahun Kuliner Bakso 10 Tahun

9. Laki-Laki 31- 40 Tahun Kuliner Bakso 15 Tahun

10. Perempuan 31- 40 Tahun Laundry 5 Tahun

11. Perempuan 31- 40 Tahun Gorden 5 tahun

12. Laki-Laki 31- 40 Tahun Kuliner Bakso 5 tahun

13. Laki-Laki 31- 40 Tahun Konter Hp 7 Tahun

14. Perempuan 41- 55 Tahun Kuliner Kue 3 tahun

15. Laki-Laki 31- 40 Tahun Perdagangan Buah 10 tahun

16. Laki-Laki 21- 30 Tahun Toko Kelontong 2 Tahun

17. Perempuan 21- 30 Tahun Laundry 3 Tahun

18. Laki-Laki 31- 40 Tahun Bengkel 10 Tahun

19. Laki-Laki 31- 40 Tahun Konter Hp 8 Tahun

20. Laki-Laki 31- 40 Tahun Kuliner Soto 18 Tahun

21. Laki-Laki 21- 40 Tahun Kuliner Nasi Uduk 4 Tahun

22. Perempuan 31- 40 Tahun Toko Kelontong 8 Tahun

23. Perempuan 41- 55 Tahun Toko Kelontong 15 Tahun

24. Perempuan 31- 40 Tahun Kuliner Ayam Geprek 5 Tahun

25. Laki-Laki 31- 40 Tahun Kuliner Soto 10 Tahun

26. Laki-Laki 31- 40 Tahun Toko Accessories 20 Tahun

27. Laki-Laki 31- 40 Tahun Pedagang Pasar 11 Tahun

28. Laki-Laki 31- 40 Tahun Counter Hp 8 Tahun

29. Perempuan 31- 40 Tahun Pedagang Sayur 16 Tahun

30. Perempuan 41- 55 Tahun Warung Nasi 11 Tahun

31. Laki-Laki 41- 55 Tahun Pedagang Pasar 20 tahun

32. Laki-Laki 41- 55 Tahun Dagang Pakaian 7 Tahun

33. Laki-Laki 31- 40 Tahun Toko Manisan 5 Tahun

34. Laki-Laki 41- 55 Tahun Toko Elektronik 8 Tahun

35. Laki-Laki 31- 40 Tahun Kuliner Sate 10 Tahun

36. Laki-Laki 31- 40 Tahun Toko Kelontong 12 Tahun

37. Laki-Laki 31- 40 Tahun Kuliner Kue 7 Tahun

38. Laki-Laki 41- 55 Tahun Catering 8 Tahun

Page 128: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

39. Perempuan 31- 40 Tahun Kuliner Kue 5 Tahun

40. Perempuan 31- 40 Tahun Warung Nasi 13 Tahun

41. Perempuan 41- 55 Tahun Rumah Makan 20 Tahun

42. Perempuan 41- 55 Tahun Dagang Pakaian 4 Tahun

43. Laki-Laki 21- 30 Tahun Dagang Pakaian 13 Tahun

44. Laki-Laki 31- 40 Tahun Dagang Pakaian 11 Tahun

45. Perempuan 41- 55 Tahun Kuliner Kue 7 Tahun

46. Perempuan 41- 55 Tahun Kuliner Kue 5 Tahun

47. Laki-Laki 41- 55 Tahun Rumah Makan 5 Tahun

48. Perempuan 31- 40 Tahun Rumah Makan 11 Tahun

49. Laki-Laki 31- 40 Tahun Rumah Makan 5 Tahun

50. Laki-Laki 41- 55 Tahun Kantin 20 Tahun

Page 129: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

HASIL KUESIONER

Pembiayaan Warung Mikro (X) Perkembangan Usaha MIkro (Y)

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Total X Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Total Y

4 4 4 4 4 5 25 4 3 3 3 3 3 4 4 27

4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 5 4 5 5 36

4 4 5 5 4 5 27 5 5 5 5 5 5 5 5 40

3 3 3 4 4 4 21 4 5 5 4 4 4 4 4 34

4 4 5 4 5 5 27 4 4 4 4 4 3 4 4 31

4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 5 5 5 3 4 26 5 5 5 5 5 5 4 4 38

4 4 4 4 4 4 24 4 4 5 4 4 4 5 5 35

4 4 5 5 4 5 27 5 5 5 5 5 5 4 5 39

3 4 4 4 5 4 24 4 5 5 5 4 4 4 5 36

3 4 4 4 4 4 23 5 5 5 5 4 4 5 5 38

4 4 5 4 5 5 27 4 5 5 5 4 4 4 5 36

4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 4 3 3 3 28

3 3 4 4 4 5 23 4 3 4 3 4 4 3 3 28

3 3 4 4 3 4 21 5 5 4 5 5 5 5 5 39

4 4 4 4 3 4 23 4 3 3 3 4 4 3 3 27

3 3 4 3 3 4 20 4 4 4 4 5 5 5 5 36

5 4 4 4 4 4 25 5 5 5 4 5 5 5 5 39

3 4 4 4 3 4 22 4 4 4 3 4 4 4 4 31

4 4 5 5 5 5 28 5 5 5 5 5 5 5 5 40

4 5 5 4 4 5 27 3 4 3 3 3 3 4 4 27

3 4 4 4 3 4 22 4 4 4 3 4 3 4 4 30

4 5 4 5 5 5 28 4 4 4 3 4 3 4 4 30

4 3 4 4 4 4 23 4 4 4 3 4 3 4 4 30

5 4 4 5 4 5 27 5 5 4 3 4 5 5 4 35

5 3 4 4 4 5 25 4 3 4 3 4 4 4 4 30

5 4 5 5 3 4 26 4 4 4 3 4 4 4 4 31

5 4 3 4 4 5 25 5 4 4 4 4 4 4 4 33

4 5 3 4 4 4 24 4 3 3 3 3 3 4 4 27

3 3 3 4 4 5 22 5 4 4 4 4 4 4 4 33

5 5 5 5 4 5 29 4 3 3 3 4 4 4 4 29

4 4 5 5 4 5 27 5 5 5 4 5 5 5 5 39

4 4 4 4 4 5 25 4 4 4 4 4 4 5 5 34

4 4 4 4 4 5 25 4 4 4 4 4 5 5 5 35

4 5 5 4 4 5 27 4 4 4 4 4 4 5 5 34

5 5 5 5 4 5 29 5 4 4 4 4 4 5 5 35

3 3 4 4 3 4 21 4 3 4 3 4 3 4 4 29

4 4 4 4 3 4 23 3 3 4 3 4 4 4 4 29

Page 130: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

4 4 4 4 3 4 23 5 3 5 3 5 4 5 5 35

5 4 5 5 5 5 29 5 5 5 4 5 4 5 5 38

5 5 4 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40

3 4 3 4 3 4 21 3 4 4 3 4 4 4 4 30

4 5 4 5 4 5 27 4 4 4 4 4 5 5 5 35

4 4 4 4 4 5 25 5 5 5 4 4 4 4 4 35

3 3 3 4 4 4 21 4 4 4 3 3 3 4 4 29

4 4 4 4 4 5 25 5 5 4 4 5 5 4 5 37

5 4 5 4 4 4 26 5 4 5 4 5 4 5 5 37

5 4 4 4 4 4 25 5 5 5 4 5 5 5 5 39

5 4 4 4 4 5 26 5 5 5 4 5 4 4 4 36

4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 3 4 3 4 4 30

HASIL WAWANCARA

Modal Pendapatan (/Bulan) Cabang

Tenaga

Kerja Nilai asset Usaha

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Seb

elu

m

Se

su

da

h

Seb

elu

m

Ses

uda

h Sebelum Sesudah

10.000.000 40.000.000 5.000.000 5.000.000 1 1 1 1 1,000,000 6.900.000

40.000.000 200.000.000 10.000.000 3.000.0000 1 1 2 6 6,000,000 10,000,000

75.000.000 200.000.000 20.000.000 4.500.0000 1 2 3 6 10,000,000 17,000,000

7.000.000 20.000.000 3.000.000 3.500.000 1 1 1 1 2,500,000 3,000,000

25.000.000 60.000.000 5.000.000 10.000.000 1 3 2 4 5,000,000 6,000,000

10.000.000 50.000.000 15.000.000 35.000.000 1 2 2 6 2,000,000 3,400,000

25.000.000 50.000.000 24.000.000 30.000.000 1 2 2 6 5,000,000 8,000,000

40.000.000 100.000.000 21.000.000 4.500.0000 2 3 2 5 8,000,000 10,000,000

70.000.000 200.000.000 25.000.000 48.000.000 1 3 2 6 10,000,000 15,000,000

75.000.000 100.000.000 59.000.000 65.000.000 1 2 2 4 20,000,000 40,000,000

50.000.000 150.000.000 10.000.000 20.000.000 1 1 2 4 10,000,000 30,000,000

75.000.000 150.000.000 65.000.000 90.000.000 1 2 3 6 30,000,000 50,000,000

5.000.000 15.000.000 2.500.000 2.500.000 1 1 1 2 5,000,000 5,000,000

50.000.000 150.000.000 15.000.000 25.000.000 1 1 2 3 7,000,000 7,000,000

20.000.000 40.000.000 25.000.000 30.000.000 1 1 1 2 7,000,000 10,000,000

5.000.000 150.000.000 1.500.000 5.000.000 1 1 1 1 6,000,000 6,000,000

15.000.000 200.000.000 1.000.000 6.000.000 1 1 1 4 3,000,000 15,000,000

50.000.000 75.000.000 2.300.000 4.000.000 1 1 3 6 15,000,000 20,000,000

40.000.000 50.000.000 2.500.000 3.500.000 1 1 1 1 7,000,000 8,000,000

30.000.000 65.000.000 4.500.000 5.000.000 1 1 4 4 3,000,000 5,000,000

15.000.000 20.000.000 2.100.000 2.100.000 1 1 2 2 5,000,000 8,000,000

Page 131: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

10.000.000 35.000.000 3.000.000 5.000.000 1 1 2 2 5,000,000 7,500,000

15.000.000 75.000.000 3.100.000 4.000.000 1 1 2 2 5,100,000 8,000,000

25.000.000 43.000.000 1.500.000 4.000.000 1 1 2 2 8,000,000 15,000,000

40.000.000 80.000.000 1.000.000 5.000.000 1 1 3 3 10,000,000 20,000,000

10.000.000 75.000.000 9.000.000 15.000.000 1 1 1 4 120,000,000 150,000,000

10.000.000 65.000.000 5.000.000 10.000.000 1 1 1 1 30,000,000 65,000,000

10.000.000 20.000.000 2.150.000 3.750.000 1 1 1 1 30,000,000 45,000,000

10.000.000 30.000.000 3.800.000 5.000.000 1 1 1 1 4,000,000 5,000,000

5.000.000 15.000.000 5.000.000 7.083.000 1 1 1 2 8,000,000 10,000,000

5.000.000 13.000.000 2.750.000 3.000.000 1 1 2 2 2,500,000 3,000,000

15.000.000 30.000.000 10.000.000 16.000.000 1 2 2 4 10,000,000 15,000,000

35.000.000 50.000.000 4.500.000 7.000.000 1 1 1 2 10,000,000 15,000,000

40.000.000 40.000.000 3.950.000 6.000.000 1 1 3 4 15,000,000 15,000,000

10.000.000 25.000.000 1.500.000 2.000.000 1 1 2 3 850,000 2,000,000

20.000.000 30.000.000 5.000.000 7.000.000 1 1 2 2 4,000,000 7,000,000

20.000.000 50.000.000 9.000.000 15.000.000 1 1 1 4 11,000,000 12,500,000

15.000.000 25.000.000 14.500.000 14.500.000 1 1 1 3 2,000,000 2,500,000

9.000.000 11.000.000 10.000.000 16.000.000 1 1 1 3 2,000,000 3,500,000

10.000.000 13.000.000 5.600.000 6.000.000 1 1 1 3 4,500,000 10,000,000

10.000.000 15.000.000 3.600.000 5.000.000 1 1 1 1 700,000 2,000,000

25.000.000 50.000.000 20.000.000 20.000.000 1 1 2 2 50,000,000 70,000,000

25.000.000 50.000.000 3.400.000 5.000.000 1 1 1 2 10,000,000 15,000,000

10.000.000 13.000.000 4.500.000 5.000.000 1 1 1 1 8,500,000 10,000,000

5.000.000 10.000.000 3.500.000 5.400.000 1 1 1 3 14,000,000 16,000,000

6.000.000 13000000 2.500.000 3.750.000 1 1 1 3 2,000,000 2,500,000

20.000.000 45.000.000 8.000.000 10.000.000 1 1 2 5 10,000,000 15,000,000

10.000.000 15.000.000 8.000.000 10.000.000 1 1 2 3 15,000,000 20,000,000

30.000.000 50.000.000 20.000.000 25.000.000 1 2 2 5 18,000,000 20,000,000

4.000.000 10.000.000 2.000.000 3.750.000 1 1 1 1 18,000,000 20,000,000

Page 132: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Lampiran Brosur Pembiayaan

Page 133: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi / Tugas Akhir

Page 134: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

Lampiran Rekap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Batanghari

Tahun 2015-2020

Page 135: PENGARUH PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO BANK SYARIAH …

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Nurul Ma’rifah Engget

NIM : 502171904

Tempat & Tgl Lahir : Jambi, 06 Desember 1998

Alamat : Jln. Pattimura Rt.70 No. 15 Kel. Kenali Besar Kec.

Alambarajo Kota Jambi

No. Telepon : 085382040400

Email : [email protected]

Nama Ayah : Abdulrahman

Nama Ibu : Rita Anggraini

Alamat Orang Tua : Jln. Pattimura Rt.70 No. 15 Kel. Kenali Besar Kec.

Alambarajo Kota Jambi

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN 147 Kota Jambi : 2006

2. MTSs Laboratorium UIN STS Jambi : 2012

3. SMA N 5 Kota Jambi : 2015

4. UIN STS Jambi : 2017 hingga sekarang