107
i DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA TAHUN - SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Oleh : Dina Arini Fitri PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

i

DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI

SURAKARTA TAHUN -

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)

Oleh :

Dina Arini Fitri

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

Page 2: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

ii

Page 3: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

iii

Page 4: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

iv

Page 5: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

v

MOTTO

“Saya tidak hidup di tataran kalah dan menang, sehingga saya

tidak berlomba-lomba untuk memenangkannya. Karena

Hasbunallah Wanimal Wakil”

PERSEMBAHAN

“Dengan segenap hati, skripsi ini saya persembahkan untuk

dua nadi dalam hidup ini yaitu Bapak Muhadi dan Ibu

Ngadinah”

“Seluruh kawan-kawan yang jiwanya masih memiliki semangat

untuk terus belajar dan berjuang”

“Dan seluruh kalangan masyarakat dengan latar belakang hidup

yang berbeda-beda namun memiliki tujuan yang sama”

Page 6: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

vi

ABSTRAK

Pada masa Orde Baru berdiri pertama kali sebuah stasiun radio dakwah

Islam di Surakarta. Kemudian pada masa reformasi, di Surakarta juga banyak

berdiri radio-radio swasta dengan latar belakang Islam yang bertujuan sebagai

sarana dakwah. Melihat bahwa Surakarta memiliki kondisi sosio agama yang

selalu berubah-ubah maka otoritas agama begitu penting untuk berkompetensi dan

dilaksankan melalui radio medium. Masing-masing radio memiliki latar belakang

dakwah Islam yang berbeda-beda. Beberapa radio diantaranya menjadikan

dakwah sebagai orientasi Islam yang dipegang sesuai prinsipnya masing-masing.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah

melalui tahapan penelusuran (heuristik), kritik sumber (verifikasi), penafsiran

(interpretasi) dan penulisan sejarah (historiografi). Adapun sumber dalam

penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder.

Adapun hasil dari penelitian ini adalah Surakarta termasuk salah satu kota

yang banyak ditumbuhi gerakan radikalisme di masa Orde Baru. Beberapa tokoh

dari gerakan-gerakan tersebut membawa Islam yang berbeda-beda. Di masa Orde

Baru, stasiun radio dakwah yang muncul pertama kali bernama Al Irsyad

Broadcasting Center (ABC) pada tahun . Selain ABC, Radio Dakwah

Islamiyah (RADIS) juga muncul pada tahun -an. Namun, tak lama RADIS

dianggap oleh pemerintah Orde Baru membahayakan negara dan dilarang

melakukan siaran oleh Laksusda Jawa Tengah. Radio dakwah yang muncul di

masa Orde Baru dikaitkan dengan gerakan radikal yang dikhawatirkan

pemerintah. Stasiun radio dakwah di Surakarta muncul kembali setelah masa

reformasi dengan karateristik dakwah yang berbeda-beda. Beberapa nama-nama

dari stasiun radio dakwah tersebut adalah, Stasiun Radio Hizbullah (HIZ) yang

muncul pada tahun , Stasiun Radio Manajemen Hati (MH) lahir pada tahun

, Stasiun Radio Mentari berkembang tahun , Stasiun Radio Majelis

Tafsir Al-Qur‟an (MTA) yang tumbuh tahun , Stasiun Radio Dakwah

Syariah (RDS) pada tahun dan Stasiun Radio Al Hidayah tahun .

Kata Kunci: Surakarta, Radio, Dakwah Islam.

Page 7: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan banyak

kesempatan dalam waktu dan kondisi yang diridhoi olehNya. Dialah Dzat yang

telah mengutus Rasul-Nya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Oleh

karena itu, shalawat beserta salam semoga akan selalu tercurahkan kepada insan

pilihan-Nya yang telah membawa suatu perubahan besar bagi umat di bumi ini

yakni Nabiyullah Muhammad SAW. Dan semoga luapan syafa‟atnya selalu

terlimpah bagi umat manusia yang patuh terhadap ajarannya.

Alhamdulilah, atas izin Allah dan semangat yang terus membara, akhirnya

skripsi dengan judul telah selesai dengan baik sebagai syarat kelulusan dan untuk

memperoleh gelar sarjana. Berkaitan dengan penyelesaian skripsi ini, penulis

menyampaikan beribu-ribu syukur, rasa hormat dan terima kasih yang tak

terhingga kepada :

. Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan dan atas izinNya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

. Nabiyullah Muhammad SAW sebagai Rasulullah yang senantiasa

meluapkan suri tauladan yang baik bagi umatnya.

. Bapak Muhadi dan Ibu Ngadinah selaku orangtua penulis yang selalu

meluapkan perhatian, dorongan dan doanya.

. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., selaku Rektor IAIN

Salatiga beserta jajaran stafnya.

Page 8: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

viii

. Bapak Dr. Benny Ridwan, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Ushuludin,

Adab dan Humaniora beserta jajaran stafnya.

. Bapak Sutrisna, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam.

. Bapak Haryo Aji Nugroho, S.Sos, M.A., selaku Dosen Pembimbing

skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan

dan saran kepada penulis.

. Segenap jajaran dosen jurusan Sejarah Peradaban Islam Insani yang tak

pernah lelah menyampaikan ilmu, pengetahuan dan pengalamannya.

. Seluruh keluarga besar penulis.

. Kepada Bapak Tamrin Ghozali, Khoirul Anwar, Kukuh Wibowo, Syaiful

Arif, Yanni Rusmanto yang telah berkenan untuk memberikan informasi

sebagai sumber dalam skripsi.

. Kepada Ibu Nyai Hj. Latifah Zoemri beserta keluarga ndalem.

. Keluarga KKN penulis kepada keluarga Bapak Wakhid dan Bapak Wahdi

dan masyarakat dusun Posong.

. Teman-teman seperjuangan Sejarah Peradaban Islam angkatan yang

telah memberikan banyak kisah, pengalaman, motivasi kepada penulis.

. Seluruh teman-teman di PPTI Al Falah Salatiga yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

. Seluruh Keluarga Fascto putra dan putri.

. Teman hidup di kamar c (Renita, Fuzi, Lina, Ulfa).

. Teman-teman kabinet putri PPTI Al Falah.

Page 9: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

ix

. Keluarga IAIN Binsa yang senantiasa memberikan banyak motivasi

dan doa kepada penulis.

. Teman-teman posko KKN (Andi, Yusuf, Fatta, Alfi, Siska, Ulfa, Maulida)

. Kepada Hartinah, Anisa, Meilasari, Fatta, Arifah, Alfi, Kholis yang telah

membantu penulis dalam pencarian sumber skripsi.

. Dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Luapan rasa hormat dan terima kasih yang tiada tara untuk semua pihak

yang telah penulis sebutkan. Semoga Allah senantiasa membalas segala

kebaikan yang telah kalian lakukan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa

dalam proses penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Namun,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Page 10: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI ........................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................

B. Rumusan Masalah dan Batasan ....................................................................

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................

D. Tinjauan Pustaka ..........................................................................................

E. Kerangka Konseptual ...................................................................................

F. Metode Penelitian .......................................................................................

G. Sistematika Penulisan .................................................................................

BAB II PERKEMBANGAN ISLAM DI SURAKARTA MASA ORDE

BARU-REFORMASI ...........................................................................................

A. Kota Surakarta dan Dinamika Multietnik Hingga .............................

B. Islamisasi di Jawa Pasca ...................................................................

C. Islamisasi di Surakarta Masa Orde Baru-Reformasi ..................................

Page 11: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

xi

. Masa Orde ..............................................................................................

. Masa Reformsi .......................................................................................

BAB III PERKEMBANGAN STASIUN RADIO DI KOTA

SURAKARTA ......................................................................................................

A. Sejarah Stasiun Radio di Indonesia ............................................................

. Zaman Penjajahan Belanda ....................................................................

. Zaman Penjajahan Jepang ......................................................................

. Zaman Kemerdekaan ..............................................................................

. Zaman Orde Baru ...................................................................................

. Zaman Reformasi ...................................................................................

B. Sejarah Stasiun Radio di Surakarta ............................................................

C. Dakwah Melalui Radio ...............................................................................

BAB IV PASANG SURUT RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA

TAHUN - ...............................................................................................

A. Perkembangan Radio Dakwah Islam di Surakarta .....................................

.Masa Orde Baru ......................................................................................

. Masa Reformasi ......................................................................................

B. Konflik Materi Dakwah Radio di Kota Surakarta ......................................

BAB V PENUTUP ................................................................................................

A. KESIMPULAN ..........................................................................................

B. SARAN ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN ..........................................................................................................

Page 12: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah dakwah diperintahkan Allah SWT dalam ayat-ayat al-Quran dan diungkapkan

kira-kira kali yang tersebar dalam surat. Kata dakwah oleh Al-Qur‟an digunakan

secara umum. Artinya masih menggunakan istilah da’wah ila Allah (dakwah Islam).

Dalam Al-Qur‟an ada sebuah ayat dengan dua pendapat yang dapat digunakan dalam

menjalankan dakwah, yakni dakwah bil-qoul dan dakwah bil-amal. Meskipun terjadi

perbedaan-perbedaan tetapi terdapat benang merah yang menjadi titik temu dan hakikat

dari dakwah itu sendiri, yakni dakwah Islam sebagai aktivitas (proses) mengajak kepada

jalan Islam.1

Bertitik tolak dari pemahaman dakwah sebagai sebuah sistem untuk merealisasikan

ajaran Islam, maka dakwah perlu dikelola secara profesional. Artinya, aktivitas dakwah

perlu didesain atau direncanakan, digerakkkan dan dilakukan evaluasi. Apalagi di tengah-

tengah masyarakat sekang ini sering dijumpai fenomena budaya kaset yang berkembang

di kalangan muballig.2

Radio menjadi salah satu media yang cukup penting dalam berdakwah. Radio

sebagai media siar mengalami suatu metamorfosis dalam tujuan dan fungsinya. Secara

sederhana, tujuan penyiaran program radio siaran adalah untuk memberikan informasi

kepada masyarakat, memberikan pendidikan, memberikan hiburan, memberi dorongan

1 Abdul Basit, Wacana Dakwah Kontemporer , (Purwokerto: STAIN Purwokerto Press, ), hlm. – .

2 Ibid., hlm. .

Page 13: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

perubahan diri memberikan sensasi.3 Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa peran radio

dalam dakwah memerankan posisi yang begitu penting terhadap masyarakat.

Radio bukan merupakan fenomena baru di negara Indonesia. Sebelum adanya

kemerdekaan pada tahun keberadaan radio sudah mulai terlihat. Yakni dengan

didirikannya sebuah radio yang masih bernama Hindia Belanda bernama Bataviasche

Radio Vergining (BRV) pada Juni di Jakarta. Baru setelah kemerdekaan

Indonesia muncullah Radio Republik Indonesia (RRI) pada September yang

dimana pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahirnya radio di Indonesia.4

Radio dakwah yang pertama kali di Surakarta adalah Radio Al-Irsyad Broadcasting

Centre (ABC). Pada akhir -an ketika sekelompok para pengkhotbah muslim

memanfaatkan radio sebagai media untuk kegiatan dakwah mereka. Sejumlah aktivis

muda Universitas Al- Irsyad di Surakarta, mendirikan stasiun radio bernama ABC.

Banyak pengkhotbah terkenal setempat menyampaikan khotbah mereka di stasiun radio

ini. Menurut beberapa sumber Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir adalah tokoh

penting di belakang dakwah di Radio ABC. Karena konflik internal dalam Radio ABC

atas pilihan program Islam, Sungkar dan Baasyir mendirikan stasiun radio lain bernama

Radio Dakwah Islamiyah (RADIS). Untuk politik alasan rezim Orde Baru melarang

stasiun radio ini yang mana dengan jelas menunjukkan signifikansi politis serta

religiusnya dalam sosial kehidupan.5

Menjelang reformasi banyak radio yang muncul untuk melakukan siaran dengan

dibukaknya izin oleh pemerintah. Selain itu, televisi swasta pun mulai turut andil dalam

bidang broadcasting. Sampai pada reformasi , banyak pengaruh yang timbul dengan

adanya kebebasan terhadap radio swasta untuk menyiarkan berita. Pembebasan tersebut

3 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Siaran Radio: Teori Dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Cendekia, ), hlm.

.

4 Masduki, Radio Siaran Dan Demokratisasi, (Yogyakarta: Jendela, ), hlm. .

5 Sunarwoto, Contesting Religious Authority A Study on Dakwah Radio in Surakarta, Indonesia, Disertasi

(Tilburg University, ), hlm. .

Page 14: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

disambut dengan penuh suka cita oleh dunia siaran. Setelah itu setidaknya muncul kurang

lebih stasiun radio baru sampai tahun serta sebelas stasiun televisi swasta yang

mulai mengudara.6

Radio di Surakarta nampaknya melayani tempat yang menonjol sebagai ditunjukkan

oleh stasiun radio baru yang baru muncul. Mengikuti kejatuhan rezim Soeharto, lebih dari

stasiun radio muncul di seluruh Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh KPID

(Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) dari Pusat Java, sejak , setidaknya ada enam

puluh sembilan stasiun radio baru telah terdaftar oleh KPID di Jawa Tengah. Angka ini

tidak termasuk radio 'tidak terdaftar' stasiun. Ini membuktikan bahwa radio terus

memainkan yang menonjol peran dalam masyarakat.7

Pasca Reformasi, di Surakarta banyak berdiri radio-radio swasta dengan latar

belakang Islam yang bertujuan sebagai sarana dakwah. Melihat bahwa Surakarta

memiliki kondisi sosio-agama yang selalu berubah-ubah maka otoritas agama begitu

penting untuk berkompetensi dan dilaksanakan melalui radio medium.8 Dimana

sebelumnya yakni tepatnya pada masa orde baru telah dulu muncul stasiun radio dakwah

Islam. Kemudian estafet stasiun radio dakwah Islam barulah muncul kembali di masa

reformasi. Pada masa ini terdapat beberapa radio Islam yang berdiri di kota Surakarta.

Masing-masing radio ini memiliki latar belakang dakwah yang berbeda-beda. Beberapa

radio diantaranya menjadikan dakwah mereka sebagai orientasi dari Islam yang dipegang.

Sehingga ruang dakwah masing-masing radio sering mengalami konflik. Disisi lain,

radio-radio dakwah ini mengalami pasang surut yang berbeda-beda dari mulai berdiri

hingga saat ini.

Belum begitu banyak penelitian sejarah yang membahas mengenai stasiun radio

dakwah Islam khususnya radio dakwah di masa orde baru dan reformasi di Surakarta.

6 Masduki, Radio Siaran Dan Demokratisasi, hlm.

7 Sunarwoto, Contesting Religious Authority A Study on Dakwah Radio in Surakarta, hlm. .

8 Ibid., hlm. .

Page 15: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Dengan demikian maka kajian dinamika stasiun radio dakwah Islam di Surakarta ini

sangat menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penulis mengangkat kajian tersebut dengan

judul “Dinamika Stasiun Radio Dakwah Islam Di Surakarta Tahun - ”.

B. Rumusan Masalah dan Batasan

. Bagaimana latar perkembangan Islam di Surakarta masa Orde Baru hingga

reformasi?

. Bagaimana perkembangan stasiun radio di kota Surakarta?

. Bagaimana pasang surut stasiun radio dakwah Islam di Surakarta tahun - ?

Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitiannya sesuai

dengan spasial dan temporal agar tidak terjadi perluasan dalam pembahasan masalah.

Ruang lingkup spasial adalah batasan tempat terjadinya peristiwa sejarah. Ruang

lingkup spasial dalam penelitian ini adalah radio dakwah Islam di wilayah Surakarta

yang terdiri dari Radio Al Irsyad Broadcasting Centre (ABC), Radio Hizbullah (HIZ),

Radio Dakwah Syariah (RDS), Radio Manajemen Hati (MH), Radio Majelis Tafsir Al

Quran (MTA), Radio Al Hidayah dan Radio Mentari.

Sedangkan ruang lingkup temporal adalah batasan waktu yang dijadikan

dalam penelitian sejarah. Ruang lingkup temporal dalam penelitian ini mengambil

tahun - sebagai batasan temporal. Dimana pada tahun mulai

munculnya radio dakwah yang pertama kali di Surakarta yakni Stasiun Radio Al

Irsyad Broadcasting Centre (ABC). Kemudian tahun dijadikan sebagai batasan

temporal karena pada tahun tersebut terakhir berkembangnya radio dakwah Islam

yakni dengan berdirinya Stasiun Radio Dakwah Syariah (RDS) dan Stasiun Radio Al

Hidayah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Page 16: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan adanya penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui latar perkembangan Islam di Surakarta masa Orde Baru

hingga reformasi

b. Untuk mengetahui perkembangan stasiun radio di kota Surakarta

c. Untuk mengetahui dinamika stasiun radio dakwah Islam di Surakarta tahun

-

. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat

terutama untuk melengkapi studi-studi yang sudah ada. Studi ini bermanfaat secara

akademik memberikan pencerahan tentang sejarah peradaban umat Islam di Indonesia

terkait stasiun radio dakwah Islam di Surakarta dan faktor dinamikanya. Sehingga

penelitian ini layak untuk menjadi rujukan terhadap penelitian yang lain. Serta

menambah wawasan yang lebih luas lagi mengenai sejarah perkembangan suatu

organisasi atau instansi. Agar nantinya dapat menjadi inspirasi bagi para generasi

penerus dalam melakukan penelitiannya.

D. Tinjauan Pustaka

Salah satu penunjang dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian

terdahulu yang dijadikan acuan sebagai dasar keilmiahan sebuah tulisan. Tinjauan

pustaka ini bertujuan untuk membedakan antara penelitian yang penulis lakukan

dengan beberapa penelitian terdahulu dan bahkan dapat dijadikan sebagai sumber

dalam penelitian skripsi ini. Dalam buku yang ditulis oleh A.Ius Y. Triartanto dengan

judul Broadcasting Siaran Radio: Teori dan Praktek tahun 2017. Buku tersebut

mengemukakan salah satunya mengenai sejarah perjalanan radio di Indonesia,

karateristik radio siaran dan beberapa teori mengenai manajemen penyiaran. Dengan

Page 17: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

demikian bahwa buku tersebut memiliki kajian yang sama dengan penelitian ini yakni

radio. Dalam penjelasannya Triartanto mengemukakan sistem radio secara umum.

Karena meskipun penelitian ini objeknya adalah mengenai radio dakwah namun segala

unsur tentang radio tetaplah sama dengan radio secara umum khususnya pada

manajemenisasi.

Buku karya Din Wahid dan Jamhari Makruf dengan judul Suara Salafisme:

Radio Dakwah di Indonesia tahun 2017. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa radio

menjadi salah satu media yang begitu penting dalam berdakwah. Buku tersebut

merupakan kumpulan tulisan dari beberapa peneliti mengenai radio dakwah di

beberapa kota besar di Indonesia. Dari beberapa radio dakwah tersebut para peneliti

memaparkan karaterisik radio dakwah di masing-masing kota. Baik yang radio

dakwah yang dilatarbelakangi oleh ormas maupun kelompok Islam ataupun tidak.

Terdapat salah satu bab yang menjelaskan tentang radio dakwah yang ada di kota

Surakarta. Namun, terdapat perbedaan yang menjadikan perbedaan antara penelitian

skripsi ini dengan buku tersebut. Dalam buku tersebut yang menjelaskan mengenai

radio dakwah di Surakarta tidak dijelaskan bagaimana sejarah radio dakwah muncul

dan dinamika perjalanaanya. Meski demikian, buku ini dapat menjadi sumber yang

penting bagi penelitian skripsi ini.

Disertasi oleh Sunarwoto dengan judul Contesting Religious Authority A Study

on Dakwah radio in Surakarta, Indonesia tahun 2015. Ia menjelaskan dalam

disertasinya bagaimana persaingan radio dakwah di Surakarta. Radio dakwah yang

banyak dibahas dalam disertasi tersebut adalah radio MTA dan Al Hidayah saja.

Secara keseluruhan disertasi tersebut lebih banyak mengutarakan bagaimana otoritas

agama telah dibangun dan dibantah dengan sarana radio menengah. Sedangkan

penelitian skripsi ini membahas seluruh radio dakwah di Surakarta baik ketika pertama

Page 18: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

kali muncul sampai masa-maa berikutnya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa

disertasi ini dapat dijadikan sumber dalam penelitian skripsi ini.

Skripsi oleh Eva Risti Winata dengan judul Peran Radio Sama Fm Dalam

Dakwah Di Masyarakat (Studi Kasus Program Siaran Radio SAMA FM di Perumahan

Jatisari Asabri Semarang) tahun 201 . Peran program radio SAMA FM dalam

berdakwah terwujud pada program siaran on air dan off air bertujuan dalam bidang

informasi, pendidikan dan hiburan yang mencakup area Jatisari dan sekitarnya.

Bahkan peran radio SAMA FM memberikan kontribusi yang positif bagi komunitas

tuna netra dan masyarakat sekitarnya. Jelas bahwa skripsi tersebut bersinggungan

dengan penelitian yang penulis lakukan. Dalam skripsi tersebut Eva membahas

tentang peran radio dalam dakwah di masyarakat dimana dalam penelitian ini objek

yang dikaji pun adalah tentang radio dakwah.

Skripsi oleh Deddy Wahyu Wijaya dengan judul Sejarah Radio Republik

Indonesia Wilayah Semarang Tahun 1945-1998 tahun 2011. Skripsi tersebut

menjelaskan bagaimana aktivitas RRI di Semarang pada tahun - serta pola

perkembangan dari radio tersebut. Dimana RRI sendiri sangat memiliki peran yang

cukup penting terhadap kondisi di Indonesia khususnya Semarang. Skripsi tersebut

merupakan skripsi sejarah dimana dalam metodenya tidak luput dari metode sejarah.

Sehingga skrispi ini dapat menjadi acuan dalam penelitian yang penulis lakukan.

Meskipun objek radio dalam skripsi tersebut bukan merupakan jenis radio dakwah.

Jurnal oleh Sri Urip Haryati dengan judul Positioning Radio-Radio Di Kota Solo

Dan Sekitarnya Sebuah Studi Diskriptif Kualitatif tahun 2010. Sri menjelaskan bahwa

ada beberapa radio di Solo yang memiliki posisi citra produk siaran di benak pikiran

pendengar yakni dilihat dari radio apa yang paling banyak diakses oleh pendengar.

Pada jurnal tersebut ia memaparkan secara kualitatif data-data para pendengar radio

yang aktif beroperasi di Solo. Namun jurnal tersebut tidak menjelaskan secara

Page 19: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

kronologis dari tahun berdirinya masing-masing radio tersebut melainkan hanya

menjelaskan waktu yang terjadi hari tersebut saja.

E. Kerangka Konseptual

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim sinyal dengan cara

modulasi dan radiasi elektromagnetik (Gelombang elektromagnetik). Gelombang ini

melintas dan merambah lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkas yang

hampa udara. Karena, gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti

molekul udara).9 Dalam kegiatan dakwah, radio sangat penting dalam penyampaian

materi dakwah dalam bentuk pidato dan ceramah ataupun kuliah. Radio sebagai media

dakwah memiliki beberapa keutamaan antara lain: program radio dipersiapkan oleh

seorang ahli, sehingga bahan yang disampaikan benar-benar bermutu. Radio

merupakan bagian dari budaya masyarakat. Harga dan biaya cukup murah sehingga

masyarakat mayoritas memilih alat ini. Mudah dijangkau oleh masyarakat, artinya

audien atau pendengar cukup di rumah. Radio menyampaikkan kebijaksanaan,

informasi secara tepat dan akurat Pesawat Radio mudah dibawa kemana-mana.10

Radio dalam bidangnya adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa siaran.

Dan merupakan suatu elektronik yang digunakan sebagai media komunikasi, informasi

dan dakwah bagi masyarakat. Sehingga disini penulis memaparkan beberapa hal

mengenai komunikasi penyiaran sebagai konsep dalam penelitian stasiun radio

dakwah Islam.

Komunikasi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai

pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar manusia, dua orang atau lebih

dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh karena

9 Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita Radio, (Penerbit Erlangga, ), hlm. .

10

Mohamad Fajar Shiddiq, Dakwah Melalui Radio, Prosiding Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Bandung, hlm. .

Page 20: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

itu, ada tiga bagian pokok, yaitu sumber informasi sebagai pengirim, media transmisi

sebagai pembawa informasi dan tempat tujuan informasi sebagai penerima

informasi.11

Pengertian istilah ”penyiaran” dalam UU penyiaran adalah kegiatan

pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi darat, di

laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuenasi radio melalui udara,

kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh

masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Siaran adalah pesan atau rangkaian

pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis,

karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui

perangkat penerima siaran.12

Media komunikasi yang dipergunakan untuk penyiaran terbagi menjadi dua

macam13

:

. Penyiaran radio yakni sebuah media komunikasi masa untuk menyalurkan beberapa

gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka dengan

program yang terstruktur dan berkesinambungan.

. Penyiaran televisi yakni sebuah media komunikasi masa untuk menyalurkan

beberapa gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar baik secara

terbuka maupun tertutup dengan program yang terstruktur dan berkesinambungan.

Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media

informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat, sosial. Fungsi-fungsi

penyiaran dimaksud tidak dapat dilepaskan dari fungsi ekonomi dan kebudayaan yang

dapat dilakasanakan pula oleh kegiatan penyiaran. Penyelenggaraan penyiaran di

11 FR.Sri Sartono, Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi dan Film, (Departemen Pendidikan

Nasional, ), hlm. .

12 Danrivanto Budhijanto, Hukum Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi Informasi: Regulasi & Konvergensi,

(Bandung: PT Refika Aditama, ), hlm. – .

13 Ibid., hlm. .

Page 21: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Indonesia telah diamanatkan untuk diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran

nasional. Sistem penyiaran nasional terdiri dari lembaga penyiaran dan pola jaringan

yang adil dan terpadu dengan membentuk stasuin jaringan dan stasiun lokal. Spektrum

radio untuk penyelenggaraan penyiaran digunakan sebesar-besarnya oleh Negara

Republik Indonesia untuk kemakmuran rakyat melalui administrasi yang dilakukan

oleh pemerintah.14

Jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi diselenggarakan oleh lembaga

penyiaran yaitu15

;

. Lembaga Penyiaran Publik

Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan

hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan

berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.16

. Lembaga Penyiaran Swasta

Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat

komersial berbentuk badan hukum Infonesia, yang bidang usahanya hanya

menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.17

. Lembaga Penyiaran Komunitas

Lembaga Penyiaran Komunitas merupakan lembaga penyiaran yang

berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat

independen dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan

wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya.18

. Lembaga Penyiaran Berlangganan

14 Danrivanto Budhijanto, Hukum Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi Informasi: Regulasi & Konvergensi,

hlm. - .

15 Danrivanto Budhijanto, hlm. .

16

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor Tahun tentang penyelenggaraan penyiaran Lembaga Penyiaran Publik dalam https://eppid.kominfo.go.id diakses tanggal Agustus pukul WIB.

17 Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor Tahun tentang penyelenggaraan penyiaran

Lembaga Penyiaran Swasta dalam https://eppid.kominfo.go.id diakses tanggal Agustus pukul WIB.

18 Atie Rachmiatie, Radio Komunitas: Ekskalasi Demokratisasi Komunikasi, (Bandung: Simbiosa Rekatama

Media, ), hlm. .

Page 22: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Lembaga Penyiaran Berlagganan adalah penyelenggara penyiaran yang

bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya

menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan.19

Stasiun Radio Dakwah Islam merupakan salah satu media elektronik yang ruang

geraknya tertuju pada bidang dakwah Islam. Kemudian, stasiun radio dakwah Islam

yang diteliti pada skripsi ini, termasuk kedalam kategori Lembaga Penyiaran Swasta

dan Lembaga Penyiaran Komunitas. Dimana antara dua lembaga penyiaran tersebut

memiliki perbedaan dalam jasa penyiaran yang ketentuannya sudah diatur dalam

Peraturan Pemerintah.

F. Metode Penelitian

Kuntowijoyo menyatakan bahwa untuk penelitian, sejarah mempunyai metode

tersendiri yang menggunakan pengamatan. Kalau ternyata suatu pernyataan tidak

didukung oleh bukti-bukti sejarah, maka pernyataan tersebut ditolak. Metode sejarah

mengharuskan orang untuk berhati-hati. Dengan metode sejarah, orang tidak boleh

menarik kesimpulan yang terlalu berani.20

Metode merupakan proses yang terstruktur

dan sistematis dalam menyelidiki suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan

bahan-bahan yang akan dikaji dalam sebuah penelitian.21

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian sejarah.

Daliman menyatakan pendapat Gilbert J. Garragan, S.J. ( ) dalam bukunya A

Guide to Historical Method bahwa ia mendefinisikan metode sejarah sebagai

seperangkat asa dan aturan yang sistematik yang didesain guna membantu secara

efektif untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah, menilainya secara kritis, dan

19 Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor Tahun tentang penyelenggaraan penyiaran

Lembaga Penyiaran Berlangganan dalam https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com. diakses tanggal Agustus pukul WIB.

20 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Tiara Wacana, ), hlm. .

21

Helius Sjamsuddin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, ), hlm. .

Page 23: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

menyajikan sintesis hasil-hasil yang dicapainya, yang pada umumnya dalam bentuk

tertulis.22

Dengan demikian, maka langkah-langkah yang akan dilakukan dalam metode

ini adalah:

. Heuristik (Pengumpulan Data)

Pengumpulan data (Heuristik) ialah kegiatan menghimpun sumber-sumber

sejarah. Heuristik merupakan kegiatan dalam mencari dan menemukan sumber di

lapangan yang berkaitan dengan penelitian ini.23

Pada tahap ini penulis melakukan

studi lapangan untuk mencari sumber yang berkaitan dengan radio dakwah Islam

yang berada di Surakarta. Adapun sumber yang penulis dapatkan terdiri dari dua

jenis yakni, sumber primer dan sumber sekunder. Sumber-sumber primer yang

diperoleh berdasarkan dari hasil kegiatan wawancara dan kegiatan penelusuran

arsip-arsip dari masing-masing radio.

Wawancara merupakan kegiatan untuk mencari sumber dengan

menggunakan metode sejarah lisan. Sejarah lisan merupakan metode yang

digunakan untuk mengungkapkan sebuah fakta sejarah dengan mengandalkan

ingatan manusia sebagai pengkisah atau narasumber yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara

dengan beberapa narasumber yang berkaitan dengan berdirinya beberapa radio

dakwah Islam Surakarta serta perkembangannya yakni dengan mendatangi seluruh

kantor resmi radio dakwah Islam di kota Surakarta. Adapun narasumber-

narasumber yang penulis wawancara merupakan pendiri dan bagian dari

kepengurusan masing-masing radio sejak radio-radio tersebut berdiri. Nama-nama

narasumber tersebut yakni, Tamrin Ghozali (Radio ABC), Yanni Rusmanto (Radio

Hizbullah), Syaiful Arifin (Radio Dakwah Syariah), Khoirul Anwar (Radio Al

22 Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, ), hlm. – .

23

Ibid.,hlm. .

Page 24: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Hidayah), Kukuh Wibowo (Radio MTA). Selain itu penulis juga mendapatkan

beberapa sumber arsip seperti brosur dan surat izin siaran dari KPID Jawa Tengah

terkait beberapa radio dakwah Islam yang arsipnya masih ada.

Studi pustaka merupakan kegiatan untuk mencari sumber yang berupa buku,

majalah, koran yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Pada penelitian

ini penulis melakukan pencarian sumber yang berupa buku di Perpustakaan

Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam IAIN Salatiga, Perpustakaan Institut

Agama Islam Negeri Salatiga, Perpustakaan UGM, Perpustakaan UKSW,

Perpustakaan Daerah Kota Salatiga, Perpustakaan Daerah Kota Surakarta,

Perpustakaan Pura Mangkunegara, Perpustakaan Daerah Provinsi DIY,

Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia (PNRI). Pada tahap ini studi pustaka yang berasal dari buku-buku

berkedudukan sebagai sumber sekunder untuk mendukung sumber primer.

Selain itu, beberapa sumber lain seperti jurnal, skripsi, profil lembaga dan

organisasi diperoleh dari penelusuran melaui internet yakni Google, Google Scholar

dan Ebook.

. Kritik (verifikasi)

Kritik (verivikasi) ialah meneliti apakah sumber-sumber itu sejati, baik

bentuk maupun isinya. Setelah penelusuran sumber didapat, kemudian dilakukan

kritik dari sumber tersebut.24

Kritik dituangkan sesuai dengan sumber primer yang

didapatkan yakni berupa wawancara dan arsip. Berdasarkan wawancara yang

diperoleh, dapat dianalisis bahwa sumber tersebut dapat dipertanggung jawabkan

keabsahannya. Karena, narasumber dari wawancara masing-masing radio

merupakan salah satu bagian dari pendiri dan ikut serta dalam berdirinya radio,

serta bagian dari kepengurusan dari awal masing-masing radio berdiri.

24 Daliman, Metode Penelitian Sejarah, hlm. .

Page 25: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Namun, karena sulitnya izin untuk wawancara dan keterbatasan waktu ada

dua radio yakni Radio Manajemen Hati dan Radio Mentari dalam penelitian ini

yang tidak bisa untuk diwawancarai. Dengan itu, penulis memohon maaf atas

keterbatasan beberapa sumber yang masih kurang. Meski demikian, penulis

mendapatkan sumber lain yakni dalam website profile Radio Mentari yang dibuat

dan dikelola oleh radio itu sendiri sehingga keabsahan yang berasal dari website

dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan untuk Radio Manajemen Hati diperoleh

dari sumber buku dengan judul “Suara Salafisme Radio Dakwah di Indonesia”

Dimana dalam buku tersebut ulasan mengenai Radio Manajemen Hati diperoleh

peneliti dalam buku yang berasal dari wawancara kepada Pimpinan radio tersebut.

Oleh karena itu, sumber dari buku ini dapat dipertanggungjawabkan pula

keabsahannya.

. Interpretasi

Interpretasi berarti menafsirkan atau memberi makna kepada fakta-fakta atau

bukti-bukti sejarah. Interpretasi diperlukan karena pada dasarnya bukti-bukti

sejarah sebagai saksi realitas di masa lampau adalah hanya saksi-saksi bisu belaka.

Fakta-fakta atau bukti-bukti dan saksi-saksi sejarah itu tidak bisa berbicara sendiri

mengenai realitas apa yang disaksikannya di masa lampau.25

Setelah data

terkumpul kemudian penulis menganalisa isi dari data tersebut lalu mengambil

kesimpulan berdasarkan hasil analisis. Mengenai hal ini, penulis mengaitkan antara

sumber tertulis baik sumber primer maupun sekunder dengan sumber lisan. Fakta-

fakta sejarah antara keduanya memiliki keterkaitan dan kesesuaian. Dari situlah

fakta-fakta sejarah nantinya akan disusun dalam penulisan sejarah.

25 Daliman, hlm. .

Page 26: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

. Historiografi

Penulisan sejarah (historoiografi) menjadi sarana mengkomunikasikan hasil-

hasil penelitian yang diungkap, diuji dan dinterpretasikan.26

Setelah melakukan

heuristik, verifikasi dan interpretasi kegiatan selanjutnya adalah historiografi.

Dalam hal ini penulis menyusum fakta-fakta sejarah yang telah didapatkan dalam

sebuah tulisan. Penulisan sejarah inilah yang nantinya akan menjadi satu kesatuan

yang mengungkapkan fakta-fakta sejarah yang ada di lapangan. Fakta-fakta tersebut

disusun secara deskriptif. Dan kemudian dapat dianalisis sesuai dengan hal-hal

yang sekiranya perlu untuk dikaitkan.

G. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini penulis memberikan ulasan pada setiap bab dari penelitian ini

untuk mengetahui dan mempermudah generalisasi pembahasannya. Adapun

sistematika pada penelitian berjudul “Perkembangan Radio Dakwah Islam di

Surakarta Tahun - ” adalah sebagai berikut:

BAB I merupakan bab pendahuluan dalam skripsi ini. Bab pendahuluan ini

mencakup tentang latar belakang masalah, rumusan masalah dan ruang lingkup

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II berisi mengenai perkembangan Islam di surakarta masa orde baru hingga

reformasi yang terdiri dari kota Surakarta dan dinamika multietnik hingga ,

Islamisasi di Jawa pasca- dan Islamisasi di Surakarta masa Orde Baru-Reformasi.

BAB III berisi mengenai perkembangan stasiun radio kota Surakarta, yakni

membahas mengenai sejarah stasiun radio di Indonesia dan, sejarah stasiun radio di

Surakarta dan dakwah melalui radio.

26 Daliman, hlm. .

Page 27: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

BAB IV menjelaskan pasang surut stasiun radio dakwah Islam di Surakarta

tahun - . Berisi tentang perkembangan radio dakwah Islam di Surakarta dan

konflik materi dakwah stasiun radio di kota Surakarta.

BAB V bab ini merupakan bab terakahir yang mengungkapkan simpulan dari

penelitian yang telah dilaksanakan dan merupakan jawaban atas pertanyaan yang

dikemukakan dalam penelitian.

Page 28: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

BAB II

PERKEMBANGAN ISLAM DI SURAKARTA MASA ORDE BARU HINGGA

REFORMASI

A. Kota Surakarta dan Dinamika Multietnik Hingga

Kota Surakarta merupakan salah satu kota tua di Indonesia yang menyimpan

berbagai peninggalan kebudayaan dari bermacam etnik, baik pada jaman sejarah maupun

prasejarah. Penemuan Pithecanthrophus Soloensis oleh W.F. Oppennorth dan C. Ter Haar di

tepian Bengawan Solo dapat membuktikan bahwa manusia purba telah pernah hidup di

wilayah Solo pada masa prasejarah. Sementara itu, peninggalan pada masa sejarah, seperti

candi, keraton, pura maupun bangunan-bangunan kuno masih dapat dijumpai di berbagai

sudut Kota Solo.27

Surakarta yang saat ini lebih dikenal dengan nama Solo, berasal dari sebuah desa

tempat Ki Gede Sala tinggal. Sala merupakan sebuah desa yang besar dan berbatasan

dengan sungai Bengawan Sala di sebelah timur, Kali Pepe disebelah utara, kali Thoklo

dibagian barat dan kali Wingko dibagian Selatan.28

Sejarah Kota Surakarta tidak terlepas

dari sejarah Kasunanan Surakarta yang merupakan kelanjutan dari sejarah Kasunanan

Kartasura.29

Nama Surakarta sendiri berasal dari wilayah kerajaan Mataram Jawa yakni

„Karta-Sura‟ menjadi „Sura-Karta‟ 30

Berbeda dengan keraton Yogyakarta, keraton Surakarta dibangun sebagai akibat dari

hancurnya keraton Kartasura dengan adanya peristiwa ”Geger Pecinan” yang terjadi pada

27 Qomarun dan Budi Prayitno, Morfologi Kota Solo (Tahun - ), Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol.

, No. , Juli , hlm. .

28 Heru Suharto, Surakarta Hadiningrat Dalam Strategi Elit (Suatu Analisis Kepemimpinan) Tahun - ,

(Surakarta: PT Pabelan Surakarta,), hlm. .

29 Krisna Bayu Adji, Ensiklopedia Babad Bumi Jawa: Buku Pintar Sejara Terbentuknya Daerah-daerah di Pulau

Jawa, (Yogyakarta: Araska, ), hlm. .

30 Qomarun dan Budi Prayitno, Morfologi Kota Solo (Tahun - ), hlm. .

Page 29: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

masa pemerintahan Paku Buwono II.31

Pada tahun Ingkang Sinuhun Paku Buwono

(PB) II memutuskan untuk meninggalkan istana Kartasura yang sudah kacau karena

peristiwa tersebut. Ia mendirikan sebuah istana di tepi sungai Sala yang kemudian menjadi

Kraton Surakarta. Bangunan tersebut selesai di bangun pada tahun dan secara resmi

dipindahkan pada tahun .32

Dalam proses pemindahan keraton tersebut, berlangsung

sebuah upacara agung dan megah yang disebut dengan Boyong Wukir dan kemudian secara

resmi telah berkedudukan di Surakarta.33

Pada masa berikutnya, Pangeran Mangkubumi melakukan pemberontakan dan

mencetuskan sebuah peperangan yang akhirnya dapat berakhir pada tahun dengan

membagi wilayah kerajaan yang masih tersisa setelah peristiwa perang.34

Pembagian

wilayah tersebut tercantum pada isi perjanjian giyanti yang ditandatangani pada Februari

tahun . Perjanjian tersebut berlangsung di desa Giyanti, Jatinharjo, Tegalgedhe,

Karanganyar yang memang dipilih oleh Sunan Paku Buwono III sebagai tempat perjanjian

yang penting.35

Adapun isi dari Perjanjian Giyanti adalah pengakuan VOC atas kedaulatan Raden

Mas Sujana (Pangeran Mangkubumi) sebagai raja keturunan Mataram yang menguasai

separuh wilayah kekuasaan Raden Mas Suryadi (Paku Buwono III). Berdasarkan pada

Perjanjian Giyanti tersebut, Pangeran Mangkubumi mendirikan sebuah kerajaan baru di

hutan Pabringan yang kemudian wilayah kerajaannya dikenal dengan nama Kasultanan

Yogyakarta pada tahun .36

Pada awalnya, Solo dibentuk oleh masyarakat kuli yang berada di Bandar Nusupan.

Kuli yang dalam bahasa Jawa disebut soroh bau hingga pimpinannya disebut ki-soloh atau

31 A.M. Hadisiswaya, Keraton Undercover, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, ), hlm. .

32

M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern - , (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, ), hlm. .

33 Heru Suharto, Surakarta Hadiningrat, hlm. .

34

Goerge D. Larson, Masa Menjelang Revolusi: Keraton dan Kehidupan Politik di Surakarta, - , (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, ), hlm. .

35 Purwadi & Endang Waryanti, Perjanjian Giyanti: Strategi Politik Teritorial untuk Mewujudkan Perdamaian,

(Yogyakarta: Laras Media Prima, ), hlm. .

36 Krisna Bayu Adji & Sri Wintala Achmad, Geger Bumi Mataram: Sejarah Panjang Perjalanan Kerajaan-

kerajaan Jawa Pasca Mataram Islam, (Yogyakarta: Araska, ), hlm. .

Page 30: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

ki-solo atau ki-sala yang sebelumnya telah dijelaskan. Mereka tinggal di tepi Bengawan

Solo, di dekat pelabuhan dimana mereka bekerja untuk majikannya yang ada di Kadipaten

Pajang, sehingga membentuk pemukiman tepian sungai. Kebutuhan pokok kehidupan

pemerintahan pada masa Kerajaan Pajang banyak disuplai dari lalu lintas sungai dan bandar-

bandar yang berada di sepanjang Bengawan Solo. Kapal-kapal besar dari pesisir Jawa dan

selat Malaka saat itu mampu mengadakan perjalanan sampai ke pedalaman Jawa melalui

Bengawan lalu lintas darat.37

Dengan dipilihnya Desa Sala sebagai lokasi keraton, maka tentu hal ini membawa

pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan Kota Solo ke masa-masa berikutnya. Antara

Belanda dan Mataram memiliki kepentingan masing-masing yang pengaruhnya cukup besar

terhadap segala konsep tata-kotanya ke dalam bentuk nyata. Belanda dengan konsep kota

koloni dan keraton dengan konsep kota kosmologi saling bertumpang tindih membentuk

Kota Solo menjadi khas dan unik. Kondisi tersebut juga ditambah lagi dengan pola kota

organik yang telah lama disusun oleh masyarakat pribumi. Jadi pada tahap berikutnya, kota

tepian sungai yang pernah disusun oleh masyarakat pribumi akan berpadu dengan kota

daratan yang berpola “sakralprofan” (oleh model keraton) dan pola kokoh fungsionalis (oleh

model Belanda).38

Bagian tengah kota didiami oleh beberapa etnik seperti Jawa, Cina, Arab, dan Eropa

yang masing-masing menempati daerah tertentu secara terpisah. Disebelah utara kraton

terletak kepatihan, tempat kediaman pepatih dalem, sekaligus berfungsi sebagai pusat

administrasi pemerintahan. Istana Mangkunegaran terletak di sebelah selatan Kali Pepe,

demikian pula perkampungan orang-orang Eropa yang meliputi rumah residen, kantor-

kantor, gereja, gedung pertunjukan, gedung-gedung sekolah, toko-toko dan benteng

Vestenburg sebagai pusatnya. Perkampungan orang Eropa diluar beteng itu disebut Loji

Wetan, karena bangunannya berbentuk bahan batu bata. Perkampungan orang Tionghoa atau

37 Qomarun dan Budi Prayitno, hlm. .

38

Ibid, hlm. .

Page 31: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

kampung pecinan tertetak di Pasar Gede di tepi sungai Pepe. Sedangkan orang-orang Arab

diberi tempat di Pasar Kliwon.39

Orang-orang Tionghowa dan Arab masing-masing dipimpin oleh orang yang

ditunjuk oleh pemerintah kolonial, dan diberi pangkat mayor, kapten, atau letnan. Hunian

orang-orang pribumi bercampur, baik penghuni lama maupun pendatang, kelas menengah

maupun kelas bawah di perkampungan. Diskriminasi ras dan etnik sangatlah ketat, sehingga

kontak sosial melalui jaringan sosial kota hanya terbatas pada golongan pribumi saja.

Hunian untuk penduduk pribumi Jawa terpencar hampir di seluruh kota. Bahkan nama-nama

kampung hunian penduduk suku Jawa, ada yang didasarkan atas nama-nama bangsawan

yang bertempat tinggal disana.40

Sebelumnya, keberadaan orang-orang Tionghowa dan Arab digolongkan sebagai

orang Timur Asing yang kelasnya berada di atas masyarakat pribumi dan di bawah orang-

orang Eropa. Wilayah tempat tinggal mereka juga ditentukan, yaitu dari kelompok

masyarakat yang lain dan ruang geraknya dibatasi dengan sistem surat jalan. Mereka juga

sesuai dengan UU Agraria , yakni dilarang memiliki tanah. Meskipun keberadaan

orang Tionghoa di Surakarta dibatasi oleh peraturan kolonial, tetapi tidak menutup

hubungan mereka baik secara pribadi maupun kelembagaan, dengan Sunan ataupun para

Bangsawan (pangeran).41

Kemudian, pada tahun -an pedagang-peadagang Tionghoa sudah menjalar ke

lokasi-lokasi strategis, seperti jalan-jalan di sekitar Pasar Legi, Pasar Gede, dan sekitar Pasar

Singosaren. Pada masa orde baru ( - ) hampir semua lokasi strategis atau jalan-jalan

utama di Kota Surakarta ditempati oleh pedagang Tionghoa. Tahun -an merupakan

39 Julianto, Ibrahim, Bandit dan Pejuang di Simpang Bengawan: Kriminalitas dan Kekerasan Masa revolusi di

Surakarta, (Wonogiri: Bina Citra Pustaka, ), hlm. .

40 Rustopo, Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghowa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta, - , (Jakarta:

Penerbit Ombak, ), hlm. - .

41 Ibid., hlm. .

Page 32: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

awal pedagang tekstil Tionghoa masuk ke Pasar Klewer, ketika pasar tersebut menjadi pusat

perdagangan dan bursa tekstil seiring dengan kejayaan industri batik dan tenun.42

Dengan demikian, Surakarta merupakan salah satu kota bersejarah yakni dengan

adanya kraton Kasunanan Surakarta sampai saat ini. Selain itu kota ini juga termasuk kota

multietnik yakni terdiri dari etnis Jawa, Eropa, Arab dan Cina. Sampai saat ini pengaruh

tersebut masih dapat kita lihat peninggalannya. Terutama dalam pembagian wilayah yang

mereka tinggali waktu dulu. Wilayah-wilayah ini menjadi tempat tinggal masyarakat kota

Surakarta di masa selanjutnya sampai saat ini. Meskipun beberapa etnis-etnis ini tidak

tinggal mengelompok seperti waktu dulu.

B. Islamisasi di Jawa Pasca

Mengenai Islamisasi di Indonesia beberapa pakar sejarah seperti Harry J. Benda dan

Clifford Geertz menyatakan bahwa dalam proses islamisasi khususnya di Jawa terjadi

sebuah proses sinkretisasi antara Islam dan Hinduisme. Dalam hal ini Geertz pada tahun

-an mengamati tiga bentuk varian golongan masyarakat yakni, priyayi, santri dan

abangan. Golongan priyai menurutnya dipengaruhi oleh animisme Jawa. Sementara

golongan abangan lebih dipengaruhi oleh ajaran Hindu-Buddha dan pandangan dunia mistik

Jawa. Sedangkan golongan santri lebih mempertahankan ajaran Islam yang masih disertai

dengan elemen-elemen yang berkaitan dengan dunia Jawa.43

Wilayah Jawa menjadi salah

satu wilayah besar dalam dunia Islam kontemporer dimana proses Islamisasi mengalami

kemandekan atau malah berbalik arah. Sebagaimama diobservasi oleh Boland pada akhir

dasawarsa -an, “Setelah , kaum Muslim semakin menyadari bahwa Islamisasi di

Indonesia pada dasarnya berarti Islamisasi Jawa ”44

42 Rustopo, Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghowa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta, - , hlm. .

43

Masykuri Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Konsep Demokrasi ( - ), (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, ), hlm. .

44 Oleh Boland dalam bukunya berjudul Struggle of Islam dikutip oleh M.C. Ricklefs, Islamitation and Its

Opponents in Java, Terj. FX Dono Sunardi & Satrio Wahono, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, ), hlm. .

Page 33: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Dalam perkembangannya, santri dan abangan lebih memperlihatkan perbedaan

orientasi keagamaannya. Abangan, merupakan golongan yang dinilai tidak menjalankan

kewajiban-kewajiban Islam dan masih mempraktikkan ajaran Hinduisme, Buddhisme serta

animisme. Sedangkan santri merupakan golongan yang taat terhadap ajaran agama Islam

dengan menjalankan kewajiban dan menjauhi segala larangan dalam beragama. Serta

berkomitmen terhadap nilai-nilai ajaran Islam yang ada di masyarakat. Namun dalam jangka

waktu tertentu abangan dapat bertransformasi menjadi santri ketika dalam kehidupannya

konsisten menjalankan segala kewajiban dalam agama Islam.45

Berkaitan dengan hal tersebut, tepatnya sebelum Indonesia menapaki masa orde

baru, kondisi politik di Indonesia pada masa demokrasi terpimpin dikenal dengan sebutan

politik aliran. Istilah tersebut merujuk pada pembagian masyarakat Jawa, yang secara

khusus terbagi menjadi kaum santri muslim yang taat dan kaum Jawa abangan serta

beberapa kelompok yang dimobilisasi oleh partai politik dan organisasi massa dibawahnya.

Adapun posisi kaum abangan direpresentasikan kedalam Partai Nasional Indonesia (PNI)

yang didalamya mencerminkan nilai-nilai kaum priyayi bangsawan dari kaum abangan elite

konservatif. Sementara itu Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai partainya kaum

masyarakat kelas bawah yang memiliki daya tarik terhadap kaum petani dan buruh PNI.

Sedangkan kaum santri terbagi menjadi dua wadah yakni Masyumi yang modernis dan

Nahdlatul Ulama (NU) yang lebih mempresentasikan masyarakat pedesaan Jawa yang

saleh.46

Orde baru adalah masa pemerintahan di bawah rezim Presiden Soeharto. Pada masa

tersebut, hubungan antara pemerintah dengan umat Islam tidak berjalan secara harmonis.

Hal tersebut terjadi ketika Presiden Soeharto beserta militernya menolak para tokoh

Masyumi untuk menghidupkan kembali partainya. Selain itu, pada tahun muncul pula

keinginan untuk memimpin partai Islam yang baru dengan nama Parmusi (Partai Muslimin

45 Masykuri Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna, hlm. .

46

M.C. Ricklefs, Islamitation and Its Opponents in Java, hlm. - .

Page 34: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Indonesia). Namun hal tersebut kembali dicegah oleh pemerintah. Bahkan pada dekade

-an, beberapa kelompok Islam sering dituduh sebagai pemberontak.47

Terlepas dari sikap keras rezim orde baru terhadap aspirasi politik kaum modernis

dan pengaruh kalangan tradisionalis di daerah pedesaan serta kebijakan pemerintah dan

aktivitas para pembawa Islam di seluruh pelosok Jawa, informasi mengenai pendalaman

Islamisasi terus terdengar sejak awal dasawarsa -an. Inisiatif-inisiatif orde baru di

bidang pembangunan, pendidikan, dan agama telah memancing dan menggerakkan berbagai

perubahan besar yang cukup signifikan dalam masyarakat Jawa. Beberapa dari mereka

sudah mulai bergerak di sektor manufaktur, kontruksi, perdagangan, perhubungan, dan jasa

mengalami peningkatan pada sekitar tahun -an. Dan di daerah pedesan banyak

perempuan yang bekerja di industri rumahan.48

Para pengamat mencatat bahwa kalangan masyarakat kelas menengah seringkali

menunjukkan perilaku kesalehan yang lebih tinggi. Sebagaimana yang terjadi dengan sistem

pendidikan bernuansa Islam yang dikaitkan dengan konsep moderenitas dalam pandangan

para pemuda Jawa. Yakni dengan dibangunnya sekolah-sekolah elite bernuansa Islam di

berbagai kota besar bagi masyarakat kalangan menengah dengan menyajikan kurikulum

nasioanal yang dipadukan dengan pelajaran agama Islam.49

Menurut Nor Huda, ada beberapa karateristik yang menandai format baru gerakan

Islam yang terjadi pada tahun -an. Pertama, kecenderungan semakin pudarnya

kepemimpinan politik Islam dan bangkitnya kepemimpinan para Intelektual muslim. Kedua,

kecenderungan semakin lemahnya penonjolan pada masalah-masalah ritual atau furu’iyah

dan tampak lebih menonjol isu-isu intelektual, sosial, ekonomi, dan estetika dalam Islam.

Ketiga, kecenderungan menurunnya sikap-sikap sektarian di kalangan umat Islam, terutama

di kalangan generasi muda Islam. Keempat, kecenderungan memudarnya konsep umat

47 Samsul Munir, Sejarah Dakwah, (Jakarta: Amzah, ), hlm. .

48

Ricklefs, hlm. .

49 Ibid, hlm. .

Page 35: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

secara sempit, yaitu komunitas Islam yang eksklusif. Dalam konteks ini, umat Islam

dikonsepkan sebagai komunitas muslim yang kedudukan dan perannya tersebar luas di

berbagai institusi sosial yang ada atau munculnya wajah baru Islam yang inklusif.50

Pada masa ini, komunikator Islam pun lebih dikuasai oleh kaum Intelektual Muslim

daripada kaum ulama dan politikus Muslim. Wacana pun mulai ikut bergeser dari wacana

normatif ke wacana intelektual yang bercorak sosiologis dan tidak jarang juga sufistis. Cara

berpikir kaum inteklektual semacam ini telah berpengaruh baik terhadap pemikiran maupun

kebijakan politik pemerintahan termasuk umat Islam. Pengaruh nyata dari hal tersebut

adalah adanya akomodasi timbal balik (mutual accomodation) antara Islam dan birokrasi

Orde Baru. Bentuk riil dari saling mengakomodasi tersebut adalah pemenuhan berbagai

aspirasi umat Islam dan respons yang lebih partisipatif terhadap beberapa kebijakan Orde

Baru. Semakin baiknya hubungan antara Islam dan Orde Baru antara lain ditandai dengan

sejumlah kebijakan yang mengakomodasi aspirasi umat Islam. Yakni kebijakan mengenai

Undang-undang Pendidikan Nasional ( ), Undang-undang Peradilan Agama ( ), dan

Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.51

Ricklefs juga mengemukakan bahwa tanda-tanda Islamisasi terus terlihat pada

dasawarsa -an dan -an yakni mengenai pendidikan agama menjadi salah satu

pelajaran wajib dalam sistem pendidikan nasional. Hal tersebut termuat dalam UU

pendidikan yang baru pada tahun dengan menegaskan hal tersebut dan menetapkan

apapaun yang menjadi tuntutan para aktivis Islam, khususnya dari Muhammadiyah dan

MUI. Meskipun hal tersebut menjadi masalah yang cukup berat bagi kalangan beragama

Kristen. Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi pada , terdapat staf pengajar di

IAIN yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan di akhir pemerintahan Soeharto sebanyak

50 Nor Huda, Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

), hlm. .

51 Ibid, hlm. .

Page 36: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

persen dari seluruh pemuda di Indonesia lebih memilih untuk masuk di perguruan tinggi

IAIN.52

Islam di Indonesia selalu heterogen, namun Orde Baru membesar-besarkan

perbedaan demi kepentingan mereka sendiri. Adanya pengaruh gelombang pembaharuan

Islam secara internasional, secara tidak langsung telah munculkan beberapa gerakan pan-

Islam di Indonesia. Kelompok Islam dengan nama Ikhwanul Muslimin yang digawangi oleh

Abdullah Sungkar telah membuat suatu gagasan tentang semangat para pemuda inteletual

dalam melawan negara. Hal ini tentu saja menjadi salah satu ancaman bagi pemerintah Orde

Baru. Sehingga pada kerusuhan Tanjung Priok pemerintah menggunakannya sebagai alasan

untuk menindak keras segala bentuk radikalisme Islam. Beberapa dai dan politisi yang

dirasa termasuk dalam barisan garis keras ditangkap, diadili dan dipenjara. Bahkan

penggunaan hijab bagi perempuan dilarang secara keras.53

Pada akhir dekade -an, muncul pula gerakan kebangkitan Islam melalui kaum

intelektual di daerah perkotaan. Mereka termasuk kedalam golongan kelas menengah baru

dengan pekerjaan yang lebih mapan. Mereka inilah yang nantinya dapat menjadi penentu

dalam perubahan masyarakat terlebih dalam kehidupan beragama. Sehingga pemerintah

ingin menjadikan Islam sebagai kekuatan sosial, budaya dan ekonomi. Adanya perubahan

dalam tatanan religi-politik Indonesia, memunculkan sebuah pemikiran baru mengenai cara

beragama yang fungsional dan sekular.54

Para menteri Orde Baru menggambarkan Islam sebagai kekuatan ekstrem kanan

yang seperti ekstrim kiri yang harus dikontrol oleh pemerintah. Organisasi Islam

tradisionalis NU, ketika diminta untuk bergabung dengan PPP, menyatakan bahwa mereka

akan melakukan apa yang diinginkan pemerintah dan akan bersikap apolitis, sehingga tidak

perlu menjadi bagian dari partai pemerintah. Mereka hanya ingin terlibat dalam usaha sosial

52 Ricklefs, hlm. .

53

Adrian Vickers, Sejarah Indonesia Modern, (Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, ), hlm. .

54 Samsul Munir, Sejarah Dakwah, hlm. .

Page 37: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

seperti, usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Meskipun ada upaya

dari pemerintah untuk memperdaya NU melalui mata-mata orang dalam, pemimpin berbakat

yang pada saat itu dikenal sebagai Gus Dur ini merupakan ketua NU dari tahun -an –

-an, menjadi penentang yang lunak dan terus-menerus terhadap rezim Soeharto.55

Hubungan baik antara pemerintah dan Islam terus berlanjut hingga dibentuknya

ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) dan MUI. ICMI berdiri pada akhir bulan

Desember oleh Prof. Dr. Ing B.J. Habibie. Adapun program yang diusung oleh ICMI

adalah melakukan kajian Islam, membangun potensi sumber daya umat, mengembangkan

kebudayaan dan sumber daya manusia serta mengembangkan lembaga bank syariah dan

lembaga manajemen musyarokah. Sedangkan MUI yang berdiri pada tahun oleh

Menteri Agama Prof. Dr. H.A. Mukti Ali merupakan wadah musyawarah para Ulama dan

cendekiawan.56

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, Islamisasi di Jawa pasca atau

dapat dikatakan sebagai Islam masa orde baru merupakan sebuah pijakan dari yang

sebelumnya dimana Islam dipilah dalam bentuk santri, abangan dan priyayi. Islam di masa

Orde Baru lebih menunjukkan orientasi gerakan Islam modernis yang langkahnya tertuju

pada gerakan dakwah Islam dan kaum intelektual. Pada awalnya, sikap pemerintahan rezim

Orde Baru memperlihatkan bahwa mereka merasa sangat terancam dengan adanya kekuatan

Islam baru tersebut. Bahkan beberapa diantaranya seringkali dituduh sebagai pemberontak.

Namun kemudian para kaum intelektual dapat memberikan pengaruh besarnya terhadap

politik masa Orde Baru. Yang pada akhirnya muncul beberapa kebijakan positif yang

dicanangkan oleh pemerintah Orde Baru terhadap aspirasi umat Islam secara akomodatif.

55 Adrian Vickers, Sejarah Indonesia Modern, hal. .

56

Samsul, hlm. .

Page 38: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

C. Islamisasi di Surakarta Masa Orde Baru Hingga Reformasi

Islamisasi di Surakarta tidak berbeda jauh dari pembahasan sebelumnya. Surakarta

berkembang sebagai sebuah kota yang turut serta dalam proses penyebaran Islam di Jawa

yang kemudian kota tersebut menjadi akar gerakan Islam radikal. Sebelumnya, di Surakarta

berdiri organisasi-organisasi gerakan Islam yang sangat berpengaruh dalam arah perjalanan

bangsa ini, antara lain Pondok Jamsaren, Serikat Islam (SI) pada awal abad ke- , disusul

pergerakan Al-Islam yang menjadi payung bagi umat Islam non-partisan. Pada pertengahan

abad ke- , berdiri Nahdhatul Muslimat, suatu gerakan Islam untuk pemberdayaan

perempuan dalam bidang pendidikan dan sosial.57

. Masa Orde Baru

Surakarta merupakan salah satu basis PKI yang cukup kuat pada masa akhir

kepresidenan Soekarno. Walikota Surakarta adalah seorang komunis yang pada Oktober

menyatakan dukungannya terhadap aksi kudeta yang saat itu berlangsung di Jakarta.

Menyusul setelah peristiwa kudeta tersebut terjadi kekerasan yang menjatuhkan banyak

korban dan kerugian harta benda yang dialami oleh komunitas abangan yang bersimpati

terhadap PKI dan masyarakat Cina. Usaha-usaha Islamisasi digalakan dengan

mengadakan pengajian-pengajian yang dipelopori oleh kalangan modernis non NU.58

Dalam situasi transisional dari masa sebelumnya ke masa Orde Baru yang kemudian

menimbulkan konflik ideologi (Islamis, Nasionalis, Komunis), sejumlah aktivis berusaha

melakukan gerakan dakwah Islam sinergis dalam wadah atau kelompok pergerakan.59

Pada dasawarsa -an dan -an di Surakarta muncul tiga gerakan Islam yang

pengaruhnya sangat besar dalam dinamika Islam saat ini yakni, Majelis Tafsir Al-Quran

(MTA), gerakan Jamaah Islamiyah (JI) dengan orientasi menekankan perjuangan

penegakan syariah Islam melalui kekuasaan, dan Majelis Pengajian Islam (MPI) yang

57 Mutohharun Jinan, Melacak Akar Ideologi Puritanisme Islam: Survei Biografi atas “Tiga Abdullah”,

JurnalWalisongo Volume. , Nomor. , (November ), hlm. .

58 Ricklefs, hlm.

59

Mutohharun Jinan, Melacak Akar Ideologi Puritanisme Islam, hlm. .

Page 39: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

bergerak pada bidang usaha penerbitan dengan pendidikan Islam. Ketiga gerakan tersebut

dikenal sebagai kelompok penyebar ideologi puritanisme Islam, mulai dari moderat

sampai radikal. Pengaruhnya dalam dinamika Islam di Surakarta tidak pernah meredup

sejak berdiri hingga sekarang.60

Tiga tokoh yang berasal dari Gerakan Islam tersebut melakukan gerakan pemurnian

Islam di wilayah Surakarta dengan nama awalan yang sama yakni, Abdullah Marzuki

(Majelis Pengajian Islam), Abdullah Thufail (Majelis Tafsir Al-Qur‟an) dan Abdullah

Sungkar (Jamaah Islamiyah) Nama lain seperti Abu Bakar Ba‟asyir juga turut mewarnai

dalam gerakan pemurnian Islam, namun tokoh tersebut tidak begitu menonjol pada tahun

sekitar -an dan -an.61

Abdullah Marzuki mendirikan yayasan pendidikan Majelis Pengajian Islam (MPI)

sebagai media dakwah. MPI merupakan yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan

Islam, secara resmi berdiri pada tahun atas prakarsa Abdullah Marzuki dan istrinya

Siti Aminah. Mereka adalah pengusaha dari percetakan dan penerbitan Tiga Serangkai.

Kegiatan MPI terus mengalami kemajuan bersamaan dengan bisnis penerbitan Tiga

Serangkai tadi. Perkembangan pesat MPI ditandai dengan berdirinya pondok pesantren

Assalam atau Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam pada tanggal Juli di

desa Pabelan. 62

Berbeda dengan Abdullah Sungkar yang dalam dakwahnya bersinggungan dengan

kebijakan politik, aktivitas dakwah dan pendidikan Islam Abdullah Marzuki sama sekali

tidak terlibat dalam politik praktis. Ia idak pernah sama sekali bergabung dalam kegiatan

partai maupun menjabat dalam pemerintahan. Menurutnya, urusan politik biarlah menjadi

tanggung jawab para politisi yang memang memiliki minat berjuang melalui kepartaian.

Sebelum resmi berdiri sebagai yayasan MPI, Abdullah Marzuki bersama Abdullah

60Ibid, hlm. .

61

Ricklefs, hlm. .

62 Mutohharun , hlm. .

Page 40: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Thufail Saputro sudah aktif dalam kegiatan pendidikan dan dakwah antara lain

menyelenggarakan pengajian majelis taklim di sebelah utara gedung Monumen Pers

Surakarta tahun .63

Abdullah Thufail Saputro adalah pendiri sekaligus pemimpin Majelis Tafsir Al-

Qur‟an di Surakarta pada tahun sampai tahun . Latar belakang belakang

berdirinya MTA dimulai ketika Abdullah Thufail mengalami kegelisahan terhadap

kondisi umat Islam yang terpinggirkan yang kemudian ia berangkat menjadi seorang da‟i

dan seorang saudagar yang berkesempatan untuk berkeliling ke hampir seluruh propinsi

di Indonesia. Dari keterpinggiran, menurut Thufail umat Islam harus kembali kepada Al-

Qur‟an Dari sini Thufail kemudian mengadakan pengajian Tafsir yang kemudian

menjadi cikal bakal bagi berdirinya MTA.64

Pemikiran Abdullah Thufail tentang Islam dipengaruhi oleh beberapa tokoh

modernis yakni Al-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha serta Mohammad

Natsir. Sehingga corak pandangan religiusnya bersifat modernis yang meletakkan

kepercayaan pada nalar atau intelek seorang manusia untuk memahami makna Islam yang

sejati. Ia bahkan aktif dalam karya-karya dakwah dan penyebaran iman Islam di

Surakarta menjelang pergolakan politik dan bekerja sama dalam berbagai aktivitas

dakwah bersama Abdullah Marzuki dan Abdullah Sungkar.65

Abdullah Sungkar merupakan pelopor organsiasi Jamaah Islamiyah pada saat itu

bergelut pada bidang dakwah secara lisan dalam sebuah forum pengajian yang diadakan

di Masjid Agung Solo. Berawal dari kuliah zuhur di serambi masjid tersebut, Abdullah

Sungkar bersama beberapa kawannya salah satun diantaranya yakni Abu Bakar Baasyir

membuat sebuah kesepakatan untuk mendirikan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki.

Selain berdiri sebagai lembaga pendidikan Islam, Pesantren Al-Mukmin Ngruki juga

63 Ibid, hlm. - .

64

Lihat profile MTA dalam www.mtaonline.com diakses pada Agustus pukul WIB.

65 Ricklefs, hlm. - .

Page 41: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

berperan sebagai basis koordinasi gerakan dakawah Islam yang pada saat itu gencar

mengkritisi para penguasa Orde Baru.66

Tokoh lain yang turut serta mewarnai Islamisasi di Surakarta pada masa Orde Baru

adalah Abu Bakar Ba‟asyir Semasa hidupnya ia merupakan seorang aktivis organisasi

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Surakarta, ketua Lembaga Dakwah

Mahasiswa Islam (LDMI) cabang Surakarta pada tahun . Ia juga termasuk tokoh dari

pelopor pendirian Pesantren Al-Mukmin Ngruki bersama rekannya Abdullah Sungkar

seperti pada penjelasan sebelumnya Selain itu, Abu Bakar Ba‟asyir dan Abdullah

Sungkar menonjol pada dekade -an dalam barisan tokoh utama NII dibawah

komando tertinggi poros Adah Djaelani Tirtapraja.67

Memasuki tahun terakhir pasca tumbangnya masa orde kepemimpinan Presiden

Soeharto ormas-ormas radikal semakin terbuka lebar. Dimana pada waktu itu mendorong

adanya mobilisasi massa Islam secara transparan.68

Ormas-ormas radikal yang

bermunculan tidak berbeda jauh dari gerakan-gerakan Islam yang sebelumnya terjadi

pada masa orde baru seperti halnya dalam masalah penegakan syari‟at Islam atau

pendirian negara Islam. Hanya saja gerakan Islam di masa reformasi terlihat lebih tegas

dan berani dalam meyuarakan prinsip keisalamannya. Karakter tersebut terbentuk karena

situasi kebebasan yang diberikan oleh masa reformasi.69

. Masa Reformasi

Di era reformasi, Surakarta lagi-lagi menjadi salah satu kota yang termasuk dalam

tumbuhnya gerakan Islam yang dianggap radikal. Munculnya beberapa gerakan radikal

Islam di Surakarta sepertinya berkaitan dengan adanya euphoria politik di tingkat

nasional. Meskipun demikian, beberapa gerakan Islam tersebut tidak hanya dipengaruhi

66 Lukman Santoso Az, Sejarah Terlengkap Gerakan Separatis Islam, (Yogyakarta: Palapa, ), hlm. -

.

67 Ibid, hlm. .

68

M. Thoyyib, Radikalisme Islam di Indonesia, Jurnal Studi Pendidikan Islam, Vol. , No. , (Januari ), hlm. .

69 Afdlal, et.al., Islam dan Radikalisme di Indonesia, (Jakarta: LIPI Press, ), hlm. - .

Page 42: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

oleh euphoria politik nasional saja, melainkan karena adanya latar belakang historis

dengan gerakan yang terjadi di masa orde baru sebagaimana di jelaskan pada paragraf

awal mengenai Islamisasi di Surakarta. Beberapa tokoh yang muncul di masa orde baru

seperti Abu Bakar Ba‟asyir yang menyingkir ke negara lain mulai kembali ke Surakarta

untuk melanjutkan gerakan Islam yang dulu pernah digawanginya.70

Sejak bergulirnya masa reformasi, radikalisme keagamaan di wilayah Solo seolah-

olah terus membentuk hubungan sosial yang tidak lengang dari sorotan publik. Oleh

sebab itu, Solo dipandang sebagai lahan subur tumbuhnya gerakan kelompok radikal

Islam. Bahkan jaringannya telah terkait dengan organisasi Islam di tingkat internasional.

Salah satu pemantik adanya gerakan Islam di Solo adalah tingkat pluralitas yang tinggi,

dimana masyarakat abangan yang tercatat beragama Islam masih menjalani ritual

kepercayaan terhadap budaya lokal yang masih kental. Sehingga muncul gerakan Islam

dengan dalih pemurnian agama yang pada akhirnya bahkan menyulut konflik sosial.71

Dalam perkembanganya, terdapat dua bentuk dari gerakan Islam radikal di

Indonesia. Pertama, gerakan Islam radikal yang masih berada dalam habitatnya. Beberapa

diantaranya seperti, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Tarbiyah-Ikhwanul Musliminan dan

Gerakan Salafi-Wahabi. Kedua, gerakan Islam radikal yang sudah bermetamorfosis,

meskipun secara ideologis sangat berkesesuaian dengan gerakan Islam radikal

transnasional di wilayah timur tengah. Beberapa contoh seperti misalnya, Front Pembela

Islam (FPI), Lasykar Jihad (LJ), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan lain

sebagainya.72

Embrio kemunculan kelompok ini di panggung nasional, sebenarnya sudah diawali

sejak berubahnya kebijakan negara, pada dasawarsa -an; dari peminggiran Islam ke

akomodasi Islam Baru di era keterbukaan dan kebebasan politik inilah, “gerakan Islam

70 Ibid, hlm. - .

71

Nur Kafid, Dari Islamisme ke ”Premanisme”: Pergeserran Orientasi Gerakan Kelompok Islam Radikal di Era Desentralisasi Demokrasi, Jurnal Sosiologi, Vol. No. , (Januari ), hlm. .

72 Rubaidi, Variasi Gerakan Radikal Islam di Indonesia, Analisis, Volume XI, Nomor , (Juni ), hlm. .

Page 43: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

baru” mulai menunjukkan wataknya yang selama ini terbenam dalam tekanan rezim Orde

Baru. Hal ini bukanlah fenomena yang baru dan mengejeutkan. R.William Liddle

misalnya, ia mengatakan bahwa kebangkitan gerakan Islam di Indonesia yang ia sebut

dengan Islam skripturalis adalah sesuatu yang niscaya, bahkan sudah pernah

diramalakannya sejak lama.73

Bersama bergulirnya reformasi, kelompok-kelompok revivalisme Islam ini

menemukan momentumnya untuk melakukan akselerasi politik secara kultural (ormas

Islam) dan struktural (partai Islam). Dua gerakan ini memiliki peluang yang luas, ketika

rezim yang berkuasa memberikan angin segar kebebasan setelah lama dipinggirkan

secara politik oleh rezim Orde Baru. Kemunculan model gerakan baru ini merupakan

antitesa terhadap gerakan Islam akhir -an, hingga pertengahan -an. Dimana

pada masa itu prinsip-prinsip gerakan, pendekatan, modus artikulasi pemikiran dan aksi

politik Islam sudah mengalami perubahan sukup penting dibandingkan dengan masa awal

Orde Baru. Sebagai akibat sikap represif pemerintah orde baru terhadap Islam, para

intelektual dan aktor gerakan Islam mengubah pemikiran dan aksi politiknya yang tidak

lagi legislatik-formalistik dan kontrotatif.74

Faktor-faktor yang melatarbelakangi tumbuhnya radikalisme di Indonesis

mendorong kalangan Islam di Surakarta terutama dari kalangan muda untuk

meresponnya. Salah satu contohnya adalah Front Pemuda Islam Surakarta yang termasuk

kedalam gerakan radikal dengan mengusung nama Islam sebagai pionir utama untuk

menerapkan syariat Islam. FPIS sama sekali tidak berafilisasi dengan partai politik

apapun. Pembentukan FPIS berkaitan dengan kekhawatiran umat Islam di Surakarta

setelah terjadinya kerusuhan Mei dam pemilu. Tugas besar FPIS pada waktu itu adalah

73 Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia,

(Jakarta: Penerbit Erlangga, ), hlm. .

74 Ibid., hlm. - .

Page 44: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

melawan kaum perusuh. Aksi yang mereka lakukan bertujuan agar kondisi sosial maupun

politik di kota Surakarta tidak semakin parah.75

Di Surakarta selain adanya FPIS dan Pesantren Ngruki yang dikategorikan sebagai

gerakan radikal, terdapat juga organsiasi radikal lainnya seperri Jundullah,

Hizbullah/Sabilillah, Barisan Bismillah, Gerakan Pemuda Ka‟bah (GPK) dan lain

sebagainya. Beberapa diantara organisasi tersebut termasuk kedalam afiliasi partai politik

dan ada yang berdiri sebagai organisasi independen. Seperti halnya FPIS, Jundullah dan

Barisan Bismillah dapat dikatakan sebagai organisasi yang independen atau sama sekali

tidak memiliki keterkaitan dengan organisasi atau parta politik. Sedangkan

Hizbullah/Sabilillah sejak awal telah berafiliasi dengan Partai Bulan Bintang (PBB) serta

Barisan GPK berafiliasi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).76

Islamisasi di Surakarta bersifat dinamis dan reaktif terhadap kondisi politik Islam di

Indonesia. Surakarta memang menjadi salah satu kota yang termasuk dari akar rumput

gerakan-gerakan Islam yang bersifat radikal maupun fundamental. Beberapa gerakan

Islam muncul di kota tersebut pada awal masa Orde Baru dan kemudian berlanjut di masa

awal reformasi. Semua gerakan Islam tersebut terbentuk karena adanya rasa khawatir

terhadap umat Islam yang mana menurut mereka perlu untuk ditegakkan kembali

pemahaman mengenai syari‟at Islam yang sesungguhnya Namun, tujuan dari gerakan-

gerakan tersebut termsuk kedalam gerakan Islam yang radikal. Dengan demikan kota

Surakarta sering disebut sebagai sarang dari gerakan radikalisme di Indonesia.

75 Afdlal, et.al., Islam dan Radikalisme di Indonesia, hlm. .

76

Ibid, hlm. - .

Page 45: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

BAB III

PERKEMBANGAN STASIUN RADIO DI KOTA SURAKARTA

A. Sejarah Stasiun Radio di Indonesia

. Pada Periode Penjajahan Belanda

Menguak eksistensinya pada masa pemerintahan imperealisme Belanda, radio siaran

pertama di Indonesia bernama Nederland Indie-Hindia Belanda adalah Bataviase Radio

Vereniging (B.R.V). Didirikan di Batavia (Jakarta) pada tanggal Juni .77

Dalam

pendiriannya, anggota-anggota dari B.R.V secara gotong-royong mengumpulkan uang

untuk membelikan alat-alat dan dibuatlah pemancar kecil. Sedangkan tempat siarannya

mula-mula dilangsungkan dari salah satu ruang di Hotel Des Indes. Kemudian

berkembang menjadi lebih besar dan mempunyai gedung sendiri. Sejak saat itu semangat

masyarakat untuk mendirikan perkumpulan-perkumpulan sendiri menjadi lebih meluas.

Baik terutama dikalangan bangsa Indonesia sendiri maupun dikalangan perusahaan asing.

Yang dimana maksud pokoknya untuk memenuhi kepentingan propaganda dari

perusahaan atau dagangannya.78

Tentunya pada waktu itu belum terdapat peraturan tertentu yang mengikat, misalnya

soal penetapan gelombangnya. Maka masing-masing dari mereka memilih gelombang-

gelombang sendiri untuk melakukan siarannya. Lambat laun pemerintah Hindia Belanda

membuka mata lebih lebar dengan memperhatikan sungguh-sungguh perkembangan

radio ini. Dan memang sebelum B.R.V terlahir, pemerintah Hindia Belanda sudah lebih

dahulu memesan sebuah pemancar dari Amerika Serikat dengan maksud untuk

mengadakan siaran-siaran yang dilakukan oleh pemerintah sendiri.79

77 A. Ius . Trianto, Broadcasting Siaran Radio: Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Cendekia, ), hlm.

.

78 Kementerian Penerangan-Djawatan RRI, Sedjarah Radio di Indonesia, , hlm. .

79

Ibid, hlm.

Page 46: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Namun usaha pemerintah Hindia Belanda ini kalah kuat bila dibandingkan dengan

semangat usaha para partekelir. Tak berhenti disitu saja, pemerintah Hindia Belanda

beberapa kali melakukan percobaan-percobaan penyiaran salah satunya dengan

menyiarkan lagu-lagu barat. Usaha ini terjadi pada tahun setelah lahirnya B.R.V.

Dan pada tahun resmi terbentuk sebuah perkumpulan dengan nama NIROM

(Nederlanshce Indie Radio Omroep Maatschappij) yang sama-sama melakukan

percobaan penyiaran lagu-lagu barat dengan pemancar berekekuatan watt.80

Bersamaan dengan hal tersebut, lahirlah Radiowet Hindia Belanda yang bahkan

memberikan lisensi kepada NIROM. Dimana dalam jangka lima tahun kedepan NIROM

dapat melakukan penyiaran radio di Hindia Belanda. Tentu saja dengan adanya hal

tersebut pemerintah penjajah mengadakan beberapa ketentuan serta peraturan yang

berkaitan dengan siaran radio yang diakukan oleh NIROM. Disni siarannya menjadi salah

satu bagian dari pemerintahannya. Sebaliknya, NIROM akan menerima uang yang

jumlahnya tidak kecil setiap bulannya.81

. Pada Periode Pendudukan Jepang

Setelah Belanda menyerah terhadap Jepang pada Maret , yang mulanya pada

tanggal Desember secara tiba-tiba Jepang menyerbu Asia Tenggara dan

mengebom Pearl Harbor yakni pangkalan terbesar Angkatan Laut Amerika Serikat. Yang

kemudian estafest imperealisme berada dibawah kendali pemerintahan Jepang.82

Pada

masa ini, radio siaran yang mulanya berstatus swasta diubah dan diurus oleh Jawatan

khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, yang merupakan pusat radio siaran dan

80 Kementerian Penerangan-Djawatan RRI, Sedjarah Radio di Indonesia, hlm. .

81

Ibid., hlm. .

82 Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia, (Jakarta: PN Balai Pustaka, , hlm. .

Page 47: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

berkedudukan di Jakarta. Cabang-cabangnya tersebar ke berbagai kota yakni Bandung,

Purwakarta, Jogja, Solo, Semarang, Surabaya, dan Malang dengan nama Hoso Kyoku.83

Selanjutnya setiap Hoso Kyoku tadi membuka kantor-kantor cabang di setiap kota

kabupaten yang disebut Shidanso dan bertugas mempersatukan seluruh bengkel reparasi

radio setempat. Semua perbaikan dan pemeriksaan pesawat radio penerima milik

masyarakat dilakukan di satu tempat dan langsung diawasi secara ketat oleh seksi

propaganda .pemerintahan militer Jepang. Selain itu Shidanso juga melakukan

penyegelan terhadap gelombang/frekuensi siaran radio luar negeri dan membangun radio

untuk umum di tempat-tempat pusat keramaian orang. Dengan peraturan itu praktis

seluruh pemilik pesawat radio penerima hanya dapat mendengarkan siaran yang

dipancarkan oleh Hoso Kyoku dari delapan kota di pulau Jawa.84

Kebijakan lain yang sangat mendasar selama masa pemerintahan militer Jepang

adalah dalam hal konten siaran. Pemerintahan militer Jepang sangat sadar bahwa radio

pada waktu itu merupakan satu-satunya media massa yang paling ampuh untuk

mempengaruhi masyarakat luas mengingat media massa cetak masih sangat terbatas,

sedangkan media televisi belum ada. Untuk meminimalisasi resiko yang mungkin timbul

maka diberlakukan banyak aturan yang harus ditaati oleh para penyelenggara siaran

radio. Adapun beberapa aturan yang terkait dengan aspek konten (isi) siaran radio adalah

sebagai berikut:

. Jepang melarang semua Hoso Kyoku menyiarkan lagu-lagu Belanda dan musik barat

pada umumnya. Pelarangan itu pada awalnya jelas menimbulkan masalah mengingat

industri rekaman dalam negeri pada waktu itu belum berkembang sehingga masih

sangat tergantung pada industri rekaman dari Eropa dan barat pada umumnya. Untuk

memenuhi kebutuhan siaran maka ada beberapa tuntutan yang kemudian

83 A. Ius . Trianto, Broadcasting Siaran Radio: Teori dan Praktek, hlm. - .

84

Darmanto dan Istiyono, RRI Surakarta: dari Radio Komunitas menjadi Radio Publik, (Surakarta Lembaga Penyiaran Publik RRI Surkarta, ), hlm. .

Page 48: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

menyebabkan musik keroncong, lagu-lagu Indonesia, seni drama dan lainnya

mencapai kemajuan pesat.

. Larangan penggunaan bahasa Belanda dan Bahasa asing lain dalam siaran radio,

kecuali bahasa Jepang. Semua siaran wajib menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini

memberikan hikmah tersendiri karena dengan kebijakan tersebut justru mempercepat

proses pemasyarakatan bahasa Indonesia menjadi bahasa percakapan sehari-hari.

Masyarakat menjadi semakin familier dengan bahasa Indonesia karena setiap hari

mendengarkan siaran dari radio.

. Radio dijadikan alat untuk menanamkan semangat busyido Seisyin atau semangat

kesatria Jepang yang memiliki ketaatan dan rasa hormat kepada orang tua, pemimpin,

dan raja. Penanaman semangat busyido itu dilakukan melalui pelatihan kemiliteran

dan pendidikan jasmani. Terkait dengan itu maka setiap pagi Hoso Kyoku Jakarta yang

direlai oleh daerah mengomando pelaksanaan senam kesehatan jasmani bagi murid-

murid sekolah dasar, sekolah lanjutan, pegawai pemerintah, pegawai swasta, dan

masyarakat umum. Acara siaran tentang senam pagi itu disebut “Radio Taiso”.

. Adanya sensor ketat yakni bagi semua Hoso Kyoku berlaku peraturan bahwa semua

materi siaran kata, terkecuali yang bersumber dari Kantor Berita Jepang Domei, semua

harus disensor oleh Bunkaka (Kantor Propaganda Jepang). Dengan demikian, semua

siaran kata harus disiapkan dalam bentuk tertulis, tidak boleh improvisasi.

. Hoso Kyoku secara rutin menyelenggarakan pelajaran Bahasa Jepang untuk

mendukung kebijakan diterapkannya pelajaran Bahasa Jepang di sekolah-sekolah.

Pengalaman penyelenggaraan siaran Bahasa Jepang itu di kemudian hari menjadi

modal penting bagi para pegawai Hoso Kyoku yang kelak kemudian bermetamorfose

menjadi RRI.85

85 Ibid, hlm. - .

Page 49: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Keadaan media massa baik media cetak maupun elektronik termasuk radio selama

masa pendudukan Jepang yang begitu memprihatinkan tadi, digambarkan oleh M.H.

Gayo sebagai berikut:

”Di zaman fasisme Jepang yang pernah berkuasa di Indonesia selama tiga setengah

tahun yaitu sejak Maret 1942 sampai dengan 17 Agustus 1945, perkembangan

pers/massa media tidak banyak yang dapat dikemukan. Karena seluruh penerbitan

pers/mass media swasta dimatikan”.86

. Pada Periode Kemerdekaan

Tepat dua hari sebelum kemerdekaan yakni pada tanggal Agustus setelah kota

Hirosima dan Nagasaki di bom dan menewaskan banyak korban, Jepang menyerah tanpa

syarat kepada sekutu.87

Peristiwa proklamasi kemerdekaan pada tanggal Agustus

awalnya disebarkan secara ilegal kepada pemimpin-pemimpin pergerakan nasional yang

akhirnya dapat disiarkan oleh Yusuf Ronodipuro yang saat itu bekerja di radio Hoso

Kyoku Djakarta.88

Dan kemudian barulah pada malam harinya tanggal Agustus ,

sekitar pukul WIB dapat diudarakan melalui Radio Republik Indonesia (RRI)

dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.89

Kemudian pada tanggal Agustus secara otomatis, siaran radio Hoso Kyoku

yang ada diseluruh Indonesia ditutup oleh pemerintah Jepang secara resmi.90

Penutupan

siaran radio milik Jepang menimbulkan kevakuman komunikasi massa. Mengingat pada

saat itu belum ada stasiun penyiaran radio lain yang muncul. Padahal, sebagai sebuah

negara yang baru saja berdiri, sebuah alat komunikasi massa sangatlah penting demi

terlaksanannya hubungan antar pemerintah dan masyarakat di seluruh Indonesia.91

86 Rusdi Sufi, Perkembangan Media Komunikasi di Daerah: Radio Rimba Raya di Aceh, (Jakarta: CV. Ilham

Bangun Karya, ), hlm. - .

87 M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern - , (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, , hlm. .

88

Kementerian, hlm. .

89 Rusdi Sufi, Perkembangan Media Komunikasi di Daerah: Radio Rimba Raya di Aceh, hlm. .

90

Kementerian, hlm. .

91 Darmanto, RRI Surakarta: dari Radio Komunitas menjadi Radio Publik, hlm. .

Page 50: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Berkaitan dengan hal tersebut, mantan broadcaster Hoso Kyoku di Solo Maladi

memilki inisiatif untuk mengirim surat kepada teman-temannya di berbagai kota yakni

Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya dan Jakarta. Dalam suratnya, Maladi mengajak

seluruh pimpinan dari kota-kota tersebut untuk mengadakan pertemuan di Jakarta guna

membahas tindak lanjut dari penutupan siaran Hoso Kyoku yang berlangsung pada

tanggal September 92

Namun sebelum itu, para pemimpin-pemimpin radio dari seluruh Jawa mengadakan

pertemuan dengan para pemimpin bangsa yakni Presiden Soekarno. Adapun dalam

pertemuannya mereka menuntut kepada Jepang yang sudah menyerah kalah kepada

tentara sekutu untuk menyerahkan semua radio beserta pemancar siaran dan

perlengkapannya kepada bangsa Indonesia. Akan tetapi, Jepang tidak bersedia untuk

memenuhi tuntutan tersebut. Karena menurutnya sebagai akibat dari kekalahan tersebut,

semuanya telah menjadi hak milik sekutu.93

Selanjutnya para pemimpin radio tadi mengadakan pertemuan kembali. Pertemuan

berlangsung di rumah perwakilan pimpinan Jakarta bernama Adang Kadarusman di

daerah Menteng. Abdulrachman Saleh seorang ahli bidang telekomunikasi menjadi

pimpinan rapat tunggal yang mereka sebut “Perjuangan Kita”, berlangsung dari pukul

- pada tanggal September. Ada tiga kategori permasalahan yang mereka

bahas dalam rapat tersebut, yaitu94

:

a) Aspek Idiil RRI

Landasan/Dasar :

RRI didirikan di atas landasan/dasar Proklamasi Agustus

Tujuan :

RRI didirikan dengan tujuan:

92 Ibid., hlm. .

93

Rusdi, hlm. .

94 Darmanto, hlm. .

Page 51: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

. Perjuangan bangsa dan negara Republik Indonesia untuk membela dan

menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan negara pada khususnya, menggalang

persatuan nasional dan membangun cita-cita kemerdekaan pada umumnya.

. Komunikasi antara Pemerintah dengan rakyat dan rakyat dengan rakyat

. Pembinaan jiwa dan semangat Proklamasi Agustus

Norma dan Moral Siaran

Setiap pegawai Radio Republik Indonesia harus yakin dan setia kepada

perjuangan RRI, dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi, golongan dan aliran dalam membina penyiaran radio

Disiplin Perjuangan

Seluruh korps RRI harus membela dan menjaga keselamatan alat-alat radio

dengan segala akibatnya demi keselamatan Republik Indonesia

Semboyan

Dalam keadaan apa pun, siaran RRI tidak boleh lenyap dari udara

b) Aspek Struktural

. Organisasi

RRI adalah Badan Nasional Penyiaran Radio bersifat persatuan,

dengan Jakarta sebagai kantor pusat sementara, dan studio di daerah

sebagai cabang-cabangnya yang bertanggung jawab sepenuhnya atas

segala penyiaran di daerah masing-masing

. Pimpinan

RRI dipimpin oleh seorang Pemimpin Umum dengan kepala-kepala bagian di

Pusat sebagai pembantunya, dan kepala-kepala studio di daerah sebagai wakilnya.

. Status RRI

Sementara belum ditetapkan oleh Pemerintah, RRI merupakan satu unit

yang tidak bisa dipisahkan.

Page 52: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

. Kesatuan Unit

Bagian siaran dan bagian pemancar/teknik merupakan satu unit yang

tidak bisa dipisahkan

. Komunikasi Pusat dan Daerah

Melalui hubungan telegrafi yang diselenggarakan oleh RRI sendiri

. Hubungan dengan Pemerintah

Hubungan RRI dengan pemerintah hanya melalui Pemimpin Umum RRI

c) Aspek Program Perjuangan

. Penguasaan pemancar-pemancar dan alat-alat radio dari tangan Jepang dengan

jalan apa pun.

. Mempersiapkan pemancar-pemancar gerilya mobil untuk menjamin kelangsungan

siaran RRI dalam keadaan apa pun

. Ke dalam mengobarkan semangat kemerdekaan dan jiwa Proklamasi Agustus

kepada seluruh rakyat.

. Keluar, menyebarluaskan ke seluruh dunia tentang cita-cita dan perjuangan

bangsa Indonesia yang sudah merdeka.

Selain tiga kategori permasalahan di atas, rapat juga berhasil merumuskan keputusan

penting yang tercantum dalam poin hasil keputusan. Keputusan-keputusan bulat yang

telah berhasil dicapai berlangsung hingga tanggal September pukul WIB

dan diikuti oleh utusan dari Hoso Kyoku di Jawa karena sampai berakhirnya rapat,

utusan dari Malang dan Surabaya tidak dapat hadir karena kesulitan transportasi. Adapun

beberapa keputusan penting yang ada di antara butir tersebut, antara lain:

a) Tanggal September ditetapkan sebagai Hari Lahirnya Radio Republik Indonesia

b) Kepada semua pegawai diminta supaya menentukan pendiriannya dengan dengan

sukarela: menjadi pegawai RRI atau tidak. Pernyataan ikut menjadi pegawai RRI

harus disertai dengan sumpah setia kepada RRI dan Negara Republik Indonesia.

Page 53: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Daftar-daftar pegawai tersebut, harus disampaikan kepada kantor pusat di Jakarta

dimana saudara Tjatja diserahi kewajiban mengurusnya .

c) Mulai saat itu, yaitu tanggal September mereka yang hadir dalam pertemuan

menyatakan menjadi pegawai Republik Indonesia.

d) Untuk sementara waktu Jakarta ditetapkan sebagai kantor pusat RRI. Sebagai

pemimpin umum dipilihlah Dr. Abdulrachman Saleh yang diberi kekuasaan untuk

menetapkan kepala-kepala bagian dan formasi pusat RRI.

e) Dalam soal-soal organisator setiap studio hanya tunduk kepada komando pusat yaitu

pemimpin umu Dr. Abdulrachman Saleh.

f) Setiap studio berkewajiban mengusahakan penyerahan segala pemancar dan alat-alat

siaran Hoso Kyoku dari Jepang untuk dipakai oleh RRI. Usaha itu harus dilakukan

dalam dua tingkat. Pertama dengan jalan berunding dan kedua dengan jalan lain.

g) Masing-masing studio mencari tempat-tempat di luar kota untuk dijadikan tempat-

tempat perjuangan selanjutnya. Tempat-tempat itu harus dipilih yang mempunyai

letak strategis yang dapat memberikan jaminan agar pemancar-pemancar dapat

terhindar dari serangan musuh. Sebaiknya dicari tempat-tempat pegunungan.

h) Segera harus dilakukan pemindahan dari pemancar-pemancar yang besar dari kota

atau studio. Begitu juga alat-alat penting untuk siaran, yang dikuatirkan akan hancur,

apabila studio mendapat serangan-serangan pemboman dari tentara Inggris tau

Belanda. Apabila sudah ditetapkan tempat-tempat yang akan dipakai sebagai tempat-

tempat pedjuangan selanjutnya, maka pemancar-pemancar serta alat-alat studio tadi

harus dipindahkan ke tempat-tempat tersebut. Di tempat tersebut harus disiapkan

studio-studio darurat yang bersifat mobile, agar sewaktu-waktu dapat dipindahkan

kelain tempat.

i) Di samping pemancar siaran harus diusahakan pemancar telegrafi untuk kepentingan

perhubungan dengan studio-studio lain dan pusat.

Page 54: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

j) Perintah-perintah dari pusat hanya dianggap sah kalau dikeluarkan oleh pemimpin

umum. Perintah-perintah lain, sekalipun dari pemerintah tidak dianggap sah.

k) Sebelum ada ketetapan tentang status RRI dalam ketata-negaraan, masing-masing

studio diberi kelonggaran untuk mencari keungannya sendiri-sendiri, asal tidak

bertentangan dengan dasar-dasar RRI.

l) Apabila terjadi pertempuran dengan Inggris dan Belanda dan hubungan dengan Pusat

atau studio-studio lain terputus, masing-masing studio diperbolehkan

menggabungkan diri dengan KNI dan Pemerintah Daerah. Hubungan dengan kedua

instansi itu harus bersifat darurat.

m) Sebagai cabang-cabang RRI yang pertama dicatat Jakarta, Bnadung, Purwokerto,

Semarang, Jogjakarta, Surakarta, Malang dan Surabaya. Oleh pusat akan diusahakan

hubungan dengan studio-studio radio diluar Jawa.95

. Pada Periode Orde Baru

Radio Republik Indonesia (RRI) merupakan satu-satunya radio siaran yang dimiliki

dan diakuisisi oleh pemerintah Indonesia sampai akhir tahun . Dalam masa peralihan

dari pemerintah Orde Lama ke Orde Baru merupakan kesempatan bagi radio amatir untuk

mengadakan radio siaran. Radio amatir ialah seperangkat pemancar radio yang digunkan

oleh seorang penggemar untuk berhubungan dengan penggemar lainnya. Sifatnya adalah

komunikasi dua arah atau timbal balik dalam percakapan.96

Perkembangan radio amatir dan radio siaran mengalami kemajuan yang begitu pesat.

Oleh karena itu untuk menertibkan kegiatan dalam bidang radio ini, pemerintah

mengeluarkan PP No: / tentang amateurisme dan untuk radio siaran UU No.

/ tentang telekomunikasi frekunsi pemancar diatur dan disesuaikan dengan daftar

pada International Telecomunication Union (ITU). Untuk pelaksanaannya, maka pada

95 Kementerian, hlm. .

96

Rusdi, hlm. .

Page 55: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

tahun pemerintah menerbitkan peraturan yaitu Peraturan Pemerintah No: /

tentang Radio Siaran Non Pemerintah yang mengatur fungsi, hak, kewajiban dan

tanggungjawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan, perizinan serta

pengawasannya.97

Walaupun radio siaran merupakan alat pendidikan, penerangan dan

hiburan, namun dalam operasinya tidak bersifat komersial. Pelaksanaanya mengikuti

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku mengenai usaha-usaha yang bersifat

komersial seperti pada bidang perpajakan.98

Perkembangannya tersebut terus meningkat sampai pada tahun , yang dimana

pada waktu itu jumlah stasiun radio siaran non RRI mencapai buah, yang terdiri

stasiun komersial, stasiun non komersial dan stasiun radio Pemerintah Daerah.

Badan radio siaran non pemerintah kini telah tergabung dalam satu wadah yang bernama

Persatuan Radio Swasta Niaga Indonesia (PRSSNI).99

Organisasi ini berdiri pada tanggal

Desember , yang berkedudukan di Ibukota Republik Indonesia Jakarta. Dan

kemudian pada tanggal Agustus telah diluncurkan Satelit Komunikasi Palapa

yang begitu berarti bagi Indonesia. Karena Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD)

ini merupakan media yang sangat penting dan sangat ampuh bagi siaran radio dan alat

komunikasi lainnya. 100

. Zaman Reformasi

Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, pertarungan kekuatan antara sisa-sisa

kekuatan orde baru dan reformis mencapai puncaknya. Dalam proses ini, beberapa media

elektronik seperti radio dan televisi bangkit memainkan peran sosial yang sempat hilang,

yaitu sebagai medium informasi yang lebih andal daripada media massa cetak. Pada

97 http://www.radioprssni.com/prssninew/history.asp diakses pada Juli pukul WIB.

98

Rusdi, hlm. - .

99 Saat ini kata Persatuan Radio Swasta Niaga Indonesia berubah menjadi Persatuan Radio Siaran Swasta

Nasional Indonesia yang tetap disingkat dengan nama “PRSSNI” pada Munas ke IV PRSSNI di Bandung tahun . Diakses dari http://www.radioprssni.com/prssninew/history.asp pada Juli pukul WIB.

100 Rusdi, hlm.

Page 56: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

zaman orde baru, radio di Indonesia seperti berada di zaman kegelapan, karena tidak

punya pilihan lain selain merelakan diri menjadi medium propaganda penguasa.

Perkembangan yang terjadi setelah , radio dan televisi berlomba menyajikan berita

yang tercepat, objektif dan langsung dari lokasi kejadian merupakan konsekuensi

runtuhnya rezim penguasaan informasi di satu tangan, RRI dan TVRI. Reformasi politik

tidak sekedar memaksa penghapusan regulasi penyiaran berita tetapi melahirkan

eforia, booming media dan booming informasi, mulai dari politik sampai mistik.101

Rentang waktu - merupakan proses historis terpenting bagi kebangkitan

jurnalisme media elektronik. Dalam rentang waktu ini, terjadi lima perubahan mendasar

yang mempengaruhi peta industri media penyiaran. Pertama, pergeseran orientasi

penyiaran (broadcast orientation), dari medium artikulasi kepentingan negara ke medium

aktualisasi dinamika pasar. Kedua, pergeseran substansi kepemilikan (ownership), dari

private-state-non-profit ke community-public-profit. Ketiga, pergeseran materi siaran

(programme design), dari monolog-reaktif ke dialog interaktif. Kelima, pergeseran

teknologi (broadcast technology), dari era analog menuju era digital (internet dan

satelit).102

Secara historis perkembangan radio di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut103

:

Tabel . : Tabel Perkembangan Radio di Indonesia

Periode Misi Siaran Teknologi

- -an Alat perjuangan

antikolonialisme Belanda,

Jepang dan Sekutu

Amatir/AM

- -an Alat mobilisasi ideologi Amatir/AM

101 Masduki, Radio Siaran dan Demokratisasi, (Yogyakarta: Penerbit Jendela, ), hlm. .

102

Ibid., hlm. .

103 Rizka Prasti, Dakwah Melalui Radio (Analisis Program Cahaya Pagi di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta

(RASFM), Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, ), hlm.

Page 57: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

rezim otoriter Orde Lama

dan Orde Baru

- -an Alat mobilisasi

pembangunan, sarana

berbisnis, dan hiburan

Profesional/FM, AM

-sekarang Medium bisnis, hiburan,

pencerahan publik, dan

demokratisasi

AM, FM, internet-

satelit, jaringan

B. Sejarah Stasiun Radio di Surakarta

Sebelum NIROM memulai siarannya secara resmi, meskipun sudah mengadakan

percobaan-percobaan di Tanjung Priuk, di Solo sudah ada sebuah pemancar radio Ketimuran

yang disebut: P.K. M.N. Pemancar ini diusahakan oleh perkumpulan Javaanse Kunstkring

Mardi Raras Mangkunagaran hadiah dari S.P. Mangkunagoro VII seorang bangsawan yang

pernah ikut bergerak dalam “Boedi Utomo” yang waktu itu ia masih bernama

Surjosuparto.104

Mangkunagoro VII terkenal sebagai ahli dan penggemar seni dan Javaanse

Kunstkring (J.K). Pemancar P.K. MN tadi mengirimkan siaran-siaran gamelan Jawa dari

perkumpulan J.K tersebut dan juga siaran ketoprak atau wayang orang dari Taman

Balekambang Manahan yanng saat dulu bernama Partinituin. Namun pada waktu itu

pesawat radio masih asing sekali bagi penduduk pada umumnya. Sehingga yang memiliki

pesawat penerima pada waktu tidak lebih dari orang yang dimana mereka adalah kaum

bangsawan semua. Sedangkan milik S.P. Mangkunagoro VII sendiri selalu dipasang di

104 Kementerian, hlm. .

Page 58: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

pendapa besar Mangkunagaran, yang setiap minggu pagi sampai siang banyak kerumunan

masyarakat mendengarkan siaran radio tersebut.105

Dalam perkembanganya, Mangkunegoro VII merasa tidak puas dengan keberadaan

PK MN karena kualitas audionya mengalami kemerosotan akibat dimakan usia. Maka

beliau kemudian meminta orang kepercayaannya yang juga menjadi pengurus Javansche

Kuntskring Mardiraras, RM Ir. Sarsito Mangunkusumo, untuk membenahi PK MN. Setelah

melakukan analisis, RM Sarsito berpendapat bahwa meskipun dilakukan perbaikan,

peralatan itu tetap tidak akan memuaskan karena memang sudah tua. Biaya yang

dikeluarkan tidak akan sebanding dengan hasil yang diperoleh. Oleh karena itu diputuskan

untuk membeli peralatan yang baru. Akan tetapi, untuk dapat membeli peralatan yang baru

tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Javansche Kuntskring Mardiraras. Maka RM Sarsito

kemudian mengusulkan dibentuknya suatu organisasi mandiri untuk mengurus masalah

tersebut. Dengan melibatkan pihak di luar Javansche Kuntskring Mardiraras.106

Usulan RM Sarsito diterima oleh kalangan perkumpulan, dan tidak lama kemudian

diadakan rapat yang melibatkan pihak di luar Pengurus Perkumpulan Mardiraras. Rapat

diadakan pada hari Jumat, April mulai pukul WIB bertempat di gedung Soos

Mangkunegaran. Di awal pertemuan itu RM Sarsito mengutarakan cita-citanya mendirikan

radio penyiaran yang baru, yaitu untuk menjunjung tinggi derajat kebangsaan Nusantara

dengan mengangkat dan menyempurnakan kesenian. Sarsito berpendapat bahwa matinya

kesenian akan menyebabkan merosotnya derajat kebangsaan. Rapat yang dihadiri oleh

orang tersebut berhasil menyepakati berdirinya Perhimpunan Radio Omroep yang diberi

nama Solosche Radio Vereeniging (SRV). Pada malam itu juga berhasil menyusun

personalia Badan Pengurus SRV yang selengkapnya sebagai berikut:

Ketua : RM Ir. Sarsito Mangunkusumo

Sekretaris : Sutarto Hardjowahono

105 Kementerian, hlm. .

106

Pengurus SRV, SRV Gedenboek, (Surakarta: Perpustakaan Puro Mangkunegaran, ), hlm. .

Page 59: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Bendahara : Liem Tik Liang

Pembantu : R.T. Dr. Murmohusodo

: Louwson

: Wongsohartono

: Tjiong Joe Hok

: Prijosumarto

Komisi Teknik : Ir. Sarsito Mangunkusumo

: Louwson

: Tjiong Joe Hok

Komisi Penyiaran : RM Sutarto Hardjowahono

: Liem Tik Liang

: Tjan Ing Tjwan

Komisi Propaganda : RT Dr. Murmohusodo

: Wongsohartono

: Prijosumarto

Sejak berdirinya S.R.V jumlah anggotanya bertambah banyak, berdampak pada

pemancar yang dapat lebih diperkuat. Serta siaraan-siaran yang berlangsung tidak pernah

kehabisan bahan. Selain itu dapat pula berdiri dewan konsul-konsul dipelbagai tempat.

Dimana dengan usaha yang dilakukan oleh tuan Sutarto Hardjowahono dalam konsul

tersebut terwujudlah sebuah sebuah perkumpulan-perkumpulan penyiaran radio sendiri.107

Pada tanggal April berdiri Kring Betawi yang dipimpin oleh tuan Gunari

Wiriodinoto yang kemudian berubah menjadi V.O.R.O (Vereniging voor Oosterse Radio

Omroep). Selanjutnya disusul dengan lahirnya V.O.R.S. di Surabaya dibawah pimpinan tuan

Djadi yang kemudian berubah menjadi CIRVO (Chineese en Inheemse Radiuoluisteraars

Vereniging Oost Java). Di Madiun berdiri E.M.R.O (Eerste Madiunse Radio Omroep) yang

107 Ibid, hlm. - .

Page 60: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

dipimpin oleh Partalegawa. Akan tetapi perkumpulan tersebut sayangnya tidak dapat

berjalan lama. Dan pada tahun di Semarang menyusul dengan Konsul dan Kringnja

S.R.V dengan nama Radio Semarang yang dipimpin oleh tuan Sujadi hingga saat ini. Disini

terlihat jelas bahwa sejak tahun telah berkembang semangat mengenai siaran radio

oleh bangsa Indonesia sendiri.108

Setelah SRV berdiri, beberapa waktu kemudian, tepatnya bulan Oktober di

Solo berdiri SRI (Siaran Radio Indonesia). Radio SRI dikelola oleh bangsawan dari

Kasunanan Surakarta dan dikenal sebagai radio yang pertama kali menggunakan kata

“Indonesia” SRI berdiri berkat kedermawanan P Suryohamijoyo dan dibantu oleh Raden

Mulyadi Joyomartono yang kemudian menjadi penyiar terkemuka di SRI. Sejak awal

berdirinya, SRI menerima subsidi dari NIROM dan membuka cabangnya di Kudus, Jawa

Tengah berkat bantuan raja kretek setempat, Nitisemito.109

Pada tanggal September pembangunan gedung studio SRV mulai

dilaksanakan. Peletakan batu pertama dilakukan oleh putri Mangkunegoro VII, BRAj. Siti

Koesoemowardhani. Sedangkan untuk teknik pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh

arsitek Ir. FCL Van Olden. Kemudian, tanggal September gedung studio SRV

diresmikan pemakaiannya oleh BRAj. Siti Koesoemowardhani. Setelah menempati gedung

studio yang baru dan megah, para pengurus SRV pun semakin bersemangat dalam

mengelola siaran. Hal ini berdampak positif terhadap perkembangan seni budaya yang hidup

di tengah masyarakat. Perkumpulan seni tumbuh dengan cepat. Hal ini sejalan dengan salah

satu tujuan SRV yang hendak memajukan kesenian dan kebudayaan ketimuran melalui

program siarannya.110

Di tahun diumumkan, bahwa mulai tahun berikutnya siaran bahasa Indonesia

lewat NIROM juga hanya dibuat oleh NIROM sendiri. Dan ketika masalah tersebut diajukan

108 Kementerian, hlm. - .

109

Darmanto, hlm. .

110 Darmanto, hlm. - .

Page 61: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

kepada Volksraad, Dewan Rakyat, jawaban dari pemerintah adalah bahwa radio ketimuran

harus bergabung menjadi satu. Pada terbentuklah sebuah perkumpulan para anggota

radio ketimuran dengan nama Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK).111

Kemudian diperoleh kesepakatan bahwa siaran-siaran bahasa Indonesia harus

diserahkan kepada PPRK yang nantinya akan disiarkan melalui pemancar NIROM. Selain

itu ada beberapa syarat dalam pelaksanaannya yakni, tidak melanggar kepentingan nasional,

undang-undang dasar, tertib umum atau peradaban. Namun masalahnya belum juga

terpecahkan, terutama mengenai pembiayaan siaran tersebut. Perundingan demi perundingan

berlangsung hingga pada akhirnya pada November , yakni enam bulan setelah

Belanda jatuh ke tangan nazi Jerman, siaran bahasa Indonesia dari PPRK diudarakan oleh

NIROM.112

Tanggal Maret , tanpa mengalami kesulitan yang berarti tentara Jepang

berhasil memasuki kota Solo. Rute yang ditempuh dari Rembang adalah melalui Gundih

(Kabupaten Grobogan) dan Kalioso (Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar) baru

kemudian sampai di Solo. Berbeda dari kota lainnya, Solo Hoso Kyoku yang melakukan

siaran pertama kali pada hari Rabu, Maret pada pukul WIB ini menggunakan

tenaga-tenaga berpengalaman dari SRV. Yang sebelumnya SRV memutuskan untuk

memberhentikan siarannya karena datangnya Jepang ke Surakarta. Namun kemudian

pimpinan Jepang bernama Funabiki mendatangi studio SRV dan memerintahkan ke tiga

pengurus SRV (R. Maladi, Utojo, dan Sugoto) untuk segera menghidupkan kembali

pemancar dan melakukan siaran. Bahkan jabatan Kepala studio pun selama tahun pertama

( Maret s.d Januari ) dipercayakan kepada R.Maladi sebelum akhirnya

111 “Radio Siaran di Indonesia: Cermin dan Pengaruh Dua Budaya Berbeda”, dalam Kompas, (Minggu,

September ), II.

112 “Radio Siaran di Indonesia: Cermin dan Pengaruh Dua Budaya Berbeda”, dalam Kompas, (Minggu,

September ), II.

Page 62: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

diserahkan kepada T. Kato. Selain di Solo, untuk Hoso Kyoku lainnya, jabatan Kepala,

Kepala Bagian Siaran dan Kepala Bidang Teknik selalu dipegang oleh orang Jepang.113

Berkat kepemimpinan dipegang oleh anak bangsa sendiri, R. Maladi, maka

kebijakan siarannya pun berbeda pula dibandingkan Hoso Kyoku lainnya. Dalam

pembukaan siarannya Solo Hoso Kyoku menggunakan tune (tanda pengenal siaran) berupa

gendhing Jawa Puspawarna, sedangkan tune penutupnya menggunakan Ayak-ayakan

Kaloran. Penggunaan gendhing-gendhing Jawa sebabagi tune pembuka dan penutup

dimaksudkan sebagai salah satu upaya dan sarana melestarikan rasa cinta kepada budaya

bangsa sendiri. Padahal di Hoso Kyoku lainnya, pada pembukaan dan penutupan siaran

diwajibkan memperdengarkan lagu-lagu Jepang. Namun, untuk mempertahankan kebijakan

itu R. Maladi harus merundingkannya dengan pihak Hoso Kahri kyoku di Jakarta. Setelah

mendapatkan penjelasan mengenai alasan penggunaan gendhing-gendhing Jawa sebagai

musik pembuka dan penutup siaran, akhirnya pihak pimpinan radio Jepang Hosokanriyoku

di Jakarta dapat menyetujui langkah Solo Hoso Kyoku. Penggunaan gendhing-gendhing

Jawa sebagai tanda pembuka dan penutup siaran Solo Hoso Kyoku bertahan hingga tanggal

Agustus .114

Berdasarkan hasil identifikasi karakteristik tersebut, tidak dapat disangsikan lagi

bahwa dalam perspektif UU No. Tahun tentang Penyiaran, sejatinya SRV tergolong

sebagai lembaga penyiaran komunitas. Bahkan dapat dikatakan, SRV adalah tipologi

penyiaran komunitas yang paling ideal dalam sepanjang sejarah penyiaran Indonesia.

Dengan demikian, SRV layak menjadi benchmarking dalam pembangunan lembaga

penyiaran komunitas di Indonesia. Sayang, siaran SRV akhirnya berhenti akibat kedatangan

bala tentara Jepang yang memasuki kota Surakarta.115

113 Darmanto, hlm. .

114

Darmanto, hlm. .

115 Darmanto, hlm. .

Page 63: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Sebagaimana disinggung pada bab sebelumnya mengenai lahirnya RRI di Indonesia

secara jelas menggambarkan peran besar dari seorang Maladi yang dapat dikatakan sebagai

representasi dari warga Surakarta dalam membidani lahirnya RRI. Sebagaimana dijelaskan

sebelumnya R. Maladi menjadi penggagas dilakukannya rapat seluruh pimpinan Hoso

Kyoku yakni Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya dan Malang dengan mengirmkan

surat. Kemudian, pada tanggal Februari Menteri Penerangan mengangkat R. Maladi

sebagai Kepala Jawatan RRI.116

Dengan diangkatnya Maladi sebagai Kepala Jawatan RRI, maka kantor pusat RRI

yang semula berada di Jakarta berpindah ke Solo. Hal ini dengan sendirinya menempatkan

RRI Surakarta dalam posisi yang sangat strategis dalam keseluruhan proses manajemen

siaran RRI. Oleh karena menjadi kantor pusat maka RRI Surakarta kemudian

menyelenggarakan programa siaran luar negeri. Kedudukan sebagai kantor pusat

berlangsung sampai berakhirnya Agresi Militer Belanda II.117

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada era pemerintahan militer

Jepang, radio dijadikan alat propaganda sekaligus pengendalian massa. Namun kebijakan

siaran yang diberlakukan yakni dengan melarang penggunaan Bahasa asing kecuali bahasa

Jepang, dan pelarangan menyiarkan lagu-lagu barat pada sisi lain justru mendorong

kemajuan pesat di bidang seni musik, lagu-lagu Indonesia, seni drama, dan lainnya.

Sehingga pada era ini banyak bermunculan para pencipta lagu, biduanita-biduanita baru,

seniman-seniman baru, penulis naskah dan lain sebagainya. Kondisi yang demikian ternyata

menjadi modal penting bagi perkembangan dunia penyiaran radio di Indonesia di kemudian

hari. Dimana estafet radio siaran bertransformasi menjadi lebih kuat. Yakni dengan

berdirinya RRI di berbagai wilayah kota yang ada di Indonesia. Dengan memegang peran

penting khususnya dalam media siaran yang pada saat itu turut serta dalam mengawal

kemerdekaan di Indonesia pada tahun .

116 Darmanto, hlm. .

117

Darmanto, hlm. - .

Page 64: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Sehingga dengan demikian dapat dilihat bahwa Surakarta mempunyai sumbangan

yang besar bagi perkembangan radio di Indonesia baik ketika sebelum kemerdekaan maupun

setelah kemerdekaan. Kota Surakarta menjadi salah satu tunas keberhasilan Radio Republik

Indonesia. Yakni, dengan adanya salah satu tokoh penggerak dalam melabeli sebuah proses

panjang lahirnya Radio Republik Indonesia. Yang pada akhirnya sempat menjadikan

Surakarta sebagai pusat dari Kantor RRI dan dapat menjalankan program siaran luar negeri.

C. Dakwah Melalui Radio

Dakwah mulanya muncul ketika Nabi Muhammad mendapat risalah diangkat

sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT.118

Menurut Quraish Shihab seperti yang dikutip Enung,

dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada

situasi yang lebih bagus, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Esensi dakwah bukan

hanya mengajak kepada kebenaran semata, tetapi tentang bagaimana konsep dakwah dalam

Islam itu diarahkan pada penerapan akhlak Islam yang sempurna.119

Sementara itu, media yang digunakan dalam menyampaikan dakwah bermacam-

macam antara lain:

. Media cetak : buku, majalah, bulletin, famplet, brosur, dll.

. Media Elektronik: Siaran radio, website, mailing list (milis), blog, jejaring sosial, dll.

. Lembaga Pendidikan & Sosial: Madrasah, yayasan, pondok pesantren, lembaga kursus,

dll.

Dalam keterkaitan antara media dakwah, setidaknya ada tiga fungsi media yakni media

sebagai saluran dakwah untuk menyampaikan seruan atau ajakan kepada kebaikan, media

118 Ahmad Redzuwan M.Y, Sejarah Dakwah, (Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd,

), hlm. .

119 Enung Asmaya, Aa Gym: Dai Sejuk dalam Mayarakat Majemuk, (Jakarta: Penerbit Hikmah, ), hlm. .

Page 65: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

sebagai bahasa untuk memperkenalkan identitas, dan media sebagai lingkungan yang

difungsikan sebagai tempat berinteraksi.120

Media elektronik merupakan media massa yang menggunakan teknologi elektronik

sehingga memungkinkan untuk didengar suaranya dan dilihat gambarnya oleh khalayak.

Media elektronik yang muncul pertama adalah radio, dimana media ini menyampaikan

informasi melalui audio atau suaranya. Kemudian muncul pula media elektronik televisi

yang memungkinkan khalayak bukan hanya mendengar suara, namun juga menyaksikan

langsung bagaimana peristiwa yang terekam dalam gambar yang disajikan.121

Di Indonesia, radio digunakan sebagai media yang cukup efektif untuk berdakwah.

Kemunculan radio dakwah dapat ditelusuri hingga Radio Dakwah Islam Surakarta

(RADIS) di tahun -an. Radio ini didirikan oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar

Ba‟asyir dengan didukung dewan Dakwah Islam Indonesia (DII). Selain itu radio dakwah

lain seperti Radio Al Irsyad Broadcasting Centre turut mewarnai kemunculan radio

dakwah di Surakarta pada tahun -an. Dakwah melalui radio terus berkembang. Radio

Republik Indonesia (RRI) misalnya, baik di pusat maupun di daerah menyediakan waktu

siaran yang cukup memadai pada pagi hari setelah shalat Subuh Da‟i kondang seperti K H

Kosim Nurseha menjadi penceramah tetap di RRI pusat.122

Pada akhir tahun -an, Radio Al-Thahiriyah dan Asy-Syafi‟iyah muncul dengan

porsi dakwah yang lebih besar. Meskipun bukan radio dakwah, kedua stasiun radio ini bisa

dijadikan sebagai tonggak radio bernuansa religi. Saat ini, hampir semua stasiun radio

menyediakan jam siar yang cukup besar untuk dakwah, terutama menjelang shalat Maghrib

dan sehabis shalat Subuh Porsi ini makin bertambah di bulan Ramadhan Beberapa da‟i

kondang seperti K.H. Zainuddin MZ dan Suryani Thahir menjadi penceramah utama di

120 Muhammad Ali Chozin, Strategi Dakwah Salafi di Indonesia, Jurnal Dakwah, Vol. XIV, No. Tahun ,

hlm. .

121 Radio dalam https://pakarkomunikasi.com/sejarah-radio-di-indonesia diakses pada tanggal Juli

pukul WIB.

122 Din Wahid dan Jamhari Makruf, Suara Salafisme: Radio Dakwah di Indonesia, (Jakarta: PPIM UIN Syarif

Hidayatullah, ), hlm. .

Page 66: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

berbagai radio di Jakarta. Menjelang kejatuhan Orde baru ketika mahasiswa mulai

menyampaikan tuntunan reformasi di bidang hukum dan politik, radio dijadikan sebagai

alat komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan reformasi. Keadaan

serupa terus berkembang hingga jatuhnya pemerintahan Orde Baru123

Radio-radio yang muncul sejak era reformasi (tahun ) pada umumnya

berindikasikan keislaman karena para owners radio adalah yang tidak dapat mendirikan

radio pada masa Orba dan mapannya monopoli para pemain lama di bidang radio.

Beberapa nama, seperti al-Multazam Jakarta Utara, alMabrur Klaten, al-Kawakib Makasar,

Swara Risalah Cirebon, MQ FM Bandung, semua tampak ingin menunjukkan identitas

keislamannya, kecuali asy-Syafi‟iyah Jakarta dan Madinah Bandung merupakan pemain

lama.124

Fenomena munculnya radio sebagai media dakwah menunjukkan dua hal. Pertama,

munculnya agama dalam ruang publik. Ide Ruang publik (public sphere) berasal dari

Jurgen Habermas, filusuf dan sosiolog Jerman, terkait dengan munculnya berbagai arena

baru dimana masyarakat dari berbagai kelompok dan latar belakang yang berbeda dapat

berdiskusi dengan bebas, menyampaikan keluhan dan perasaan, mengutarakan pendapat

dan kritik terhadap kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Keberadaan ruang publik ini

mencerminkan adanya partisipasi masyarakat dalam sistem pemerintahan yang demokratis,

menjadi bagian dari civil society dan karenanya tidak boleh dikontrol dan diintervensi oleh

pemerintah.125

Kedua, munculnya kontestasi ideologi keagamaan di ranah siaran. Radio dijadikan

sebagai wahana bagi penyebaran ideologi tertentu, sesuai dengan manhaj dan corak

keagamaan yang dianut oleh pemilik. Radio dimanfaatkan sebagai alat propaganda

ideologi. Kontestasi terjadi tidak hanya dengan kelompok Muslim lain yang berbeda aliran,

123 Ibid., hlm. .

124

Ahmad Zaini, Dakwah Melalui Radio: Analisis terhadap Format Siaran Dakwah di Radio PAS FM Pati, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol. , No. Juni . hlm. .

125 Din Wahid, Suara Salafisme: Radio Dakwah di Indonesia, hlm. .

Page 67: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

tetapi juga dengan budaya populer yang berkembang kian marak melalui berbagai media

termasuk radio. Penelitian yang dilakukan oleh Charles Hirschkind menarik untuk

dicermati. Dalam penelitiannya tentang kaset-kaset dakwah di Mesir, Hirschkind

menemukan adanya upaya para da‟i untuk menghambat dan memerangi maraknya budaya

populer tersebut terdapat upaya untuk merusak mental umat Islam karena budaya tersebut

terdapat upaya untuk merusak mental umat Islam karena budaya tersebut tidak sesuai

dengan ajaran Islam.126

126 Din, hlm. .

Page 68: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

BAB IV

PASANG SURUT STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA TAHUN -

A. Perkembangan Radio Dakwah Islam di Surakarta

. Masa Orde Baru

Generasi radio dakwah yang ada di Surakarta menjadi salah satu bagian dari

berdirinya radio dakwah di Indonesia. Awal munculnya radio dakwah tersebut dimulai ketika

Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba‟asyir beserta pimpinan Islam lainnya mendirikan

stasiun-stasiun radio untuk mempromosikan reformasi Islam. Stasiun radio pertama mereka

ini menajalin hubungan kerja sama dengan Al-Irsyad yang pimpinannya merupakan orang

Arab. Radio tersebut berdiri dengan nama ABC (Al-Irsyad Broadcasting Centre).127

Namun para pemimpin organisasi tersebut menganggapnya terlalu keras. Maka,

Sungkar dan Ba‟asyir lalu mendirikan Radio Dakwah Islamiyah Solo pada tahun .128

Kemudian, pada pemerintah orde baru menilai Radio Dakwah Islamiyah (RADIS)

dianggap membahayakan negara dan dilarang melakukan siaran oleh Pelaksana Khusus

Daerah (Laksusda) Jawa Tengah. Hal tersebut berkaitan pula dengan pendirian Pondok

Pesantren Al-Mukmin Ngruki yang didirikan oleh Abdullah Sungkar dan beberapa kawannya.

Adanya Pesantren tersebut telah menuai banyak dugaan yang mengklaim bahwa Pesantren

Al-Mukmin merupakan basis dari gerakan dakwah Islam yang gawangi oleh Abdullah

Sungkar dan Abu Bakar Baasyir sebagai penentang rezim Orde Baru. Dengan demikian,

Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir telah dianggap sebagai musuh oleh pemerintah

orde baru.129

127 M.C. Ricklefs, Islamitation and Its Opponents in Java, Terj. FX Dono Sunardi & Satrio Wahono, (Jakarta: PT

Serambi Ilmu Semesta, ), hlm. .

128 Ibid.,hlm. .

129

Lukman Santoso Az, Sejarah Terlengkap Gerakan Separatis Islam, (Yogyakarta: Palapa, ), hlm. .

Page 69: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Sedangkan Radio ABC berdiri dengan nama yang berbeda yakni Angkasa Bahana

Citra. Radio ABC mengemban misi pendidikan, hiburan, dakwah dan komersial. Tujuan

khususnya yaitu untuk mensiarkan dakwah melalui radio untuk masyarakat Surakarta dan

sekitarnya. Pendiri Radio ABC yakni eks mahasiswa Al Irsyad Surakarta. Yang dimana

waktu itu ada masalah lain yang menjadikan Perguruan tingginya di bubarkan. Pada sekitar

tahun mereka mendirikan radio sebagai kesibukan dan hal utamanya digunakan sebagai

sarana dakwah Islam. Tokoh-tokoh seperti Abu Bakar Ba‟asyir ikut andil dalam radio ABC

pada waktu setelah radio tersebut berdiri.130

Kemudian pada tahun -an pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa radio

harus ber-PT dan tidak boleh menginduk pada suatu instansi.. Sehingga nama yang awalnya

adalah Al-Irsyad Broadcasting Centre berubah menjadi As Surkati Broadcasting Centre dan

sudah tidak dibawahi oleh Al Irsyad. ABC termasuk radio swasta yang mengusung dakwah

Islam. Namun, pada tahun radio ini berubah menjadi siaran umum. Meskipun berubah

menjadi siaran umum, ABC masih memasukkan unsur-unsur dakwah dalam jadwal siarannya.

Dan pada tahun -an nama As Surkati Broadcasting Centre harus berubah lagi menjadi

Angkasa Bahana Citra. Ini dikarenakan adanya peraturan pemerintah bahwa nama radio tidak

diperbolehkan menggunakan bahasa asing.131

Kebetulan pada tahun - radio dakwah di Solo hanya satu yaitu ABC,

walaupun ada sekalipun frekuensinya sangat kecil bila dibandingkan dengan Radio ABC.

Radio ABC sendiri lebih awal berdiri daripada radio dakwah yang lain. Sehingga para

pendakwahnya sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor

pendengar lebih memilih mendengarkan Radio ABC. Dari segi teknis Radio ABC selalu

130 Wawancara dengan Tamrin Ghozali di Kantor Radio ABC Jalan Kapten Mulyadi No. , Kedung Lumbu,

Pasar Kliwon, Surakarta pada tanggal Juli .

131 Wawancara dengan Tamrin Ghozali di Kantor Radio ABC Jalan Kapten Mulyadi No. , Kedung Lumbu,

Pasar Kliwon, Surakarta pada tanggal Juli .

Page 70: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

mengalami peningkatan. Baik yang dilakukan sendiri maupun tuntutan dari pemerintah.

Puncaknya pada tahun - setelah radio ini berpindah menjadi siaran umum.132

Tamrin mengatakan, bahwa menjelang reformasi ABC mulai mengalami penurunan.

Karena pada saat itu, izin siaran oleh pemerintah untuk radio-radio baru dan TV swasta

dibuka selebar-lebarnya yang menjadikan radio banyak bermunculan. Selain itu, Radio ABC

sulit untuk berkembang karena tidak memiliki keuntungan bagi anggotanya. Sehingga

semakin tahun ABC mengalami penurunan. Puncaknya terjadi pada tahun ini dimana

radio ABC resmi ditutup dan tidak beroperasi lagi.133

Berkaitan dengan hal tersebut, rupanya pada tahun spektrum frekuensi radio di

sejumlah kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta bahkan Solo dan sekitarnya, padat

dengan suara radio-mahasiswa yang menjadi salah satu tren di sejumlah kampus. Meskipun

masih sedikit jumlahnya, namun aktivitas siaran yang umumnya berlangsung pada siang dan

malam hari turut menyemarakkan penggunaan frekuensi radio sebagai ranah publik yang

menggeliat sejak reformasi bergulir. Terlepas dari stigma radio gelap yang masih melekat di

masyarakat, radio-mahasiswa berpeluang besar berkembang smenjadi “ruang publik” yang

sebenarnya. Dan sekaligus dapat menghidupkan kembali sejarah emas radio-mahasiswa di era

-an.134

. Masa Reformasi

a. Radio Hizbullah (HIZ)

Awal Radio HIZ berdiri, karena kebetulan pada tahun -an ramai dengan radio

FM. Tetapi untuk media dakwah yang FM sendiri belum ada. Akhirnya, pendiri berfikir

mengenai media yang paling efektif untuk berdakwah yaitu radio itu sendiri. Kemudian

132 Wawancara dengan Tamrin Ghozali di Kantor Radio ABC Jalan Kapten Mulyadi No. , Kedung Lumbu,

Pasar Kliwon, Surakarta pada tanggal Juli .

133 Wawancara dengan Tamrin Ghozali di Kantor Radio ABC Jalan Kapten Mulyadi No. , Kedung Lumbu,

Pasar Kliwon, Surakarta pada tanggal Juli .

134 Masduki, Radio Siaran dan Demokratisasi, (Yogyakarta: Penerbit Jendela, ), hlm. - .

Page 71: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

dibentuklah Radio HIZ yang berasal dari kata Hizbullah yang berarti tentara Allah. Pada

waktu itu frekuensi di Solo sudah penuh dan radio FM di Solo pada waktu itu berjumlah

sekitar tiga belas. Kemudian HIZ mengajukan izin siaran dan baru bisa keluar pada tahun

. Adapun pendiri dari radio tersebut yakni Yanni Rusmanto, Amin Sultoni, Diah istri

dari bapak Yanni Rusmanto.135

HIZ merupakan radio dakwah pertama yang muncul di Surakarta bahkan di Jawa

Tengah setelah Radio ABC di masa Orde Baru. Modal awal untuk membiayai hanya

menggunakan dana seadanya. Karena bagi mereka berdakwah itu tidak menunggu kaya

untuk bisa terlaksana. Biaya operasional radio pada waktu kisaran - juta. Hizbullah

sendiri merupakan ormas Islam berdiri pada tahun di Surakarta yang tidak berafiliasi

dengan partai apapun. Kelompok Hizbullah merupakan anak-anak tentara Muslim yang

kemudian membentuk sebuah ormas dengan nama Hizbullah tadi. Radio HIZ tadi adalah

radio yang para pendirinya juga berasal dari anggota Hizbullah yang dimana ingin

berdakwah melalui radio FM. Karena FM pada waktu itu sangat sulit ditemui kecuali di

kota-kota besar.136

Radio HIZ pada waktu itu merupakan jenis lembaga siaran swasta bernafaskan Islam

dengan nama lembaga penyiaran PT.Citra Mandiri Perkasa Lestari. Pendanaan HIZ pada

waktu itu berasal dari iklan. Namun, ketika awal-awal sekitar satu tahun setelah HIZ

berdiri pendanaannya berasal dari anggotanya sendiri. Pada waktu itu para penyiar dan

pengisi dakwahnya ingin berjuang dan belajar sehingga tidak mengambil keuntungan dari

radio. Dari situlah biaya HIZ cukup berkurang kecuali pendanaan listrik. Jumlah karyawan

ketika HIZ berdiri sekitar orang. Kantornya terletak di markas Hizbullah sendiri.137

135 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

136 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

137 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

Page 72: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Ketika beberapa radio dakwah muncul setelah HIZ, ada sebuah radio dakwah

bernama Radio Dakwah Syariah (RDS) yang pada saat itu sulit mendapatkan izin

penyelenggaraan siaran. Akhirnya pemimpin radio HIZ menwarkan kepada RDS untuk

menggunakan Radio HIZ sebagai bagian dari radionya. Yanni sendiri memutuskan

berhenti mengurus radio dan beralih untuk mendirikan Solo TV. Walaupun HIZ

merupakan radio bernafaskan Islam, tetapi dalam siarannya terdapat selingan lagu

campursari di malam hari dengan tujuan agar para pendengar yang masih terjaga di malam

hari bisa menikmatinya. Khususnya bagi para pekerja seperti tukang becak dan yang

lainnya.138

Pada masa Orde Baru pemerintah hanya membatasi sebuah kumpulan radio swasta

dalam PRSSNI. HIZ juga terdaftar di PRSSNI meskipun saat ini PRSSNI sudah bubar.

HIZ memiliki kumpulan para pendengar setia dengan nama Forpen HIZ (Forum Pendengar

Hiz FM). Dimana Forpen HIZ sering mengadakan kegiatan di aula Radio HIZ sendiri.

Beberapa kegiatan diantarannya seperti bakti sosial, karnaval, dll. Penyiar HIZ pada masa

itu banyak berasal dari mahasiswa UMS dan UNS. Para pendengar setia HIZ yang dulu

saat ini beralih menjadi pemirsa di Solo TV. Sebelum MTA memiliki stasiun radio setiap

pengajian ahad pagi ia menggunakan Radio HIZ sebagai media siaran. Bahkan beberapa

dari mereka dari pendengar sering memberikan dana finansial sebagai tambahan

operasional.139

Alasan HIZ memberikan stasiun radionya pada saat itu kepada RDS salah satunya

adalah karena RDS lebih kuat dari segi pendanaan yang berasal dari iklan. Namun,

menurut Yanni HIZ yang bergabung pada RDS saat ini terlihat menurun. Karena RDS

hanya membatasi iklan kepada pihak yang bernafaskan Islam dan sesuai syariat. Padahal,

138 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

139 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

Page 73: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

HIZ dulu tidak membatasi iklan yang masuk. Pada waktu itu HIZ menggandeng banyak

kalangan dari mulai anak-anak sampai dewasa. Pengajian anak-anak TK bahkan menjadi

salah satu acara yang rutin diadakan di aula HIZ. HIZ sekarang dirasa Yanni cukup

inklusif, sehingga tidak terasa milik semua kalangan orang Islam.140

Perkembangan HIZ yang dirasa cukup memberikan kesan adalah ketika mereka

mendatangkan Grup Rayhan dari Malaysia dan Grup Nasyid Senada pada tahun

dimana hal itu menjadi puncak yang sangat luar biasa bagi HIZ. Sekitar tahun antara -

beberapa kegiatan siaran yang begitu penting terjadi di HIZ. Bahkan pada tsunami

Aceh Yani melakukan siaran langsung dilokasi terjadinya tsunami. Ada hal yang

membuat HIZ bisa dikenal di negara manapun. Yakni, begitu banyak orang yang ingin tau

mengenai sebuah radio dakwah di Indonesia dengan nama Hizbullah bisa berdiri.

Sedangkan di luar negeri, banyak orang menyangka bahwa Hizbullah merupakan bagian

dari kelompok teroris. Oleh karena itu, Radio HIZ sempat didatangi oleh negara dengan

tujuan untuk melihat langsung sebuah radio dengan nama Hizbullah dapat berkembang di

negara Indonesia.141

b. Radio Manajemen Hati (MH)

Berdirinya radio Manajermen Hati tidak lepas dari kondisi demam dakwah Abdullah

Gymnastiar atau lebih dikenal dengan nama “Aa Gym” di Indonesia pada - .

Nama Aa Gym dan tema besar dakwahnya Manajemen Qolbu, menjadi sangat populer

pada saat itu di media-media nasional. Melihat peluang bisnis ini, Hardono, seorang

pengusaha meubel dan kerajinan di Surakarta, kemudian membangun sebuah stasiun radio

dengan nama Manajemen Qolbu. Radio yang berdiri pada ini me-relay siaran dakwah

yang disiarkan dari pusatnya yaitu Yayasan Daarut Tuhid di Bandung. Namun, ketika

140 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

141 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

Page 74: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

pamor Aa Gym memudar karena kasus poligaminya pada tahun , radio Manajemen

Qolbu kemudian melepaskan diri dari bisnis franchise Daarut Tauhid dan berganti nama

menjadi Manajemen Hati (MH). Meski demikian, MH tetap melakukan kerja sama dengan

me-relay program siarannya secara langsung dari Bandung.142

Setelah melepaskan diri dari Daarut Tauhid, radio yang bernaung di bawah PT

Swastama, payung bisnis usaha Hardono, dipaksa untuk membiayai segala kebutuhan

operasionalnya secara mandiri. Untuk itu, direktur sekaligus Kepala Marketing Radio MH,

Heru Suryanto, berusaha mencari sumber-sumber pemasukan radio selain iklan termasuk

menjadi event organizer, menyelenggarakan tabligh akbar, seminar dan pelatihan-

pelatihan. Menurutnya, karena iklan terbatas, pemasukan dari iklan di radio tidak

mencukupi seluruh biaya operasional radio. MH tidak mengiklankan produk-produk

seperti rokok dan minuman. Padahal, banyak pengusaha dari kedua produk ini yang mau

beriklan di Radio MH. Untuk menyiasati usaha penyiaran dan memperluas jaringan

pendengarnya, pada MH masuk ke jaringan streaming.143

Namun saat ini MH berdiri

dengan nama lembaga penyiaran PT. Radio Swara Bening Ati.144

Dalam siarannya, para narasumber diberikan kebebasan untuk memperluas kajian

yang dibawakan, namun mereka senatiasa diingatkan untuk tidak berbicara hal-hal yang

bersifat khilafiyah. Meski demikian, radio yang terkenal santun ini pernah dikecam oleh

masyarakat, bahkan pernah diancam akan diduduki oleh masyarakat karena salah satu

ustadznya pernah mengharamkan praktik-praktik kejawen dalam sebuah siaran. Radio

yang memiliki slogan “Radio Muslim Dinamis”, dalam siaran dakwahnya secara umum

bersifat normatif menyangkut akhlak al karimah. Dalam siarannya, radio ini hampir tidak

pernah menyalahkan atau mengharamkan ibadah-ibadah kelompok Islam lainnya. Bahkan

ketika memasuki hari-hari besar lokal yang diperingati setiap tahun seperti satu syuro,

142 Din, hlm. .

143

Din, hlm. .

144 Berdasarkan Arsip data base KPID Jawa Tengah mengenai izin penyelenggaraan penyiaran radio FM di

Jawa Tengah.

Page 75: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Radio MH hanya mengangkat aspek positif yang ada dibalik kegiatan seremonial budaya

tadi.145

c. Radio Mentari

Radio Mentari berdiri pada tahun . Berdirinya Radio Mentari dilatarbelakangi

pada kondisi masyarakat Surakarta pada waktu itu. Dimana pada waktu itu masyarakat

kota Surakarta dengan penduduk pada malam hari sekitar ribu, sedangkan pada siang

hari mencapai juta orang merupakan pangsar pasar yang potensional. Dalam jumlah yang

besar itu, sisi kesehatan menjadi bagian yang tidak terpisahkan di semua sisi kehidupan

masyarakat Surakarta. Hal ini tentu akan mempengaruhi tingkat kesehatan, produktifitas

dan kesejahteraan kehidupan mereka. Mentari FM merupakan radio kesehatan di Surakarta

yang menjadi salah satu solusi kompleksitas kehidupan di masyarakat dengan membidik

kesehatan sebagai selling point untuk kehidupan yang lebih baik.146

Meski demikian, Mentari juga merupakan radio yang menyiarkan program dakwah.

Hal ini juga tercantum dalam visi misinya yang berbunyi “Memberikan informasi dan

komunikasi berbasis Islam dan kesehatan secara profesional dan menjadikan Radio Gema

Mentari sebagai media syiar Islam dan kesehatan dambaan utama umat menuju masyarakat

sehat-sejahtera-islami. Radio ini milik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota

Surakarta yang ber No.Izin Operasional: / / .147

Adapun nama lembaga

penyiaran dari Mentari sendiri yaitu PT. Radio Gema Mentari.148

Berikut ini struktur kepengurusan Radio Mentari149

:

145 Din, hlm. .

146

Lihat profile http://gmmentari.blogspot.com/ /profile-radio-mentari-fm.html?m= diakses pada Agustus pukul WIB.

147 Lihat profile http://gmmentari.blogspot.com/ /profile-radio-mentari-fm.html?m= diakses pada

Agustus pukul WIB.

148 Berdasarkan data base KPID Jawa Tengah mengenai izin penyelenggaraan penyiaran radio FM di Jawa

Tengah.

149 Lihat profile Mentari http://gmmentari.blogspot.com/ /profile-radio-mentari-fm.html?m=

diakses pada Agustus pukul WIB.

Page 76: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Direktur Eksekutif : Prof.DR.Dr.H.Suradi Sp.

P(K)MARS

Manajer Penyiaran dan Produksi : Itong Jepang

Manajer Bidang Umum : Anis Sumaji S.Ag

Divisi Da‟wah : M. Muslih, M.Ag

Berikut ini acara siaran khusus tentang segemen dakwah di Radio Mentari150

:

Tabel . : Tabel Jadwal Siaran Dakwah

Senin - Dialog Inetraktif Kajian Pendidikan

Islam

Selasa - Dialog Interaktif Ekonomi Syariah

Rabu - Dialog Interaktif Islam dan

Kebudayaan

Kamis - Dialog Interaktif Hukum Islam

Jum‟at - Dialog Interaktif Dakwah Islam

Minggu - Dialog Interaktif Gema Tarjih

d. Radio Majelis Tafsir Al Qur’an (MTA)

Berawal dari bulan April , dimana Radio Majelis Tafsir Al-Qur‟an (MTA)

merupakan radio penyiaran komunitas yang berasal dari yayasan Tafsir Al Qura‟an yang

tentunya berkaitan tentang dakwah Islam. Mencoba untuk meramabah dakwah melalui

radio, berawal dari kerjasama antara MTA dan radio swasta dengan menyiarkan pengajian

MTA melalui siaran semi live yakni dengan model satu jam direkam kemudian dibawa ke

150 Lihat profile Mentari http://gmmentari.blogspot.com/ /profile-radio-mentari-fm.html?m=

diakses pada Agustus pukul WIB.

Page 77: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

studio untuk disiarkan. Karena hal tersebut terfikirlah untuk mendirikan radio sendiri

sebagai media untuk menyebarluaskan dakwah Islam. Dakwah sendiri menjadi tema utama

dari Radio MTA karena MTA merupakan yayasan yang bergerak pada bidang dakwah dan

pendidikan agar dakwah tersebut bisa diterima oleh semua kalangan. Adapun lahirnya Radio

MTA ini diprakasai oleh Fatah Yasin yang dimana pada waktu ia menjabat sebagai ketua

(DPK) dewan penyelenggara komunitas.151

Karena Radio MTA termasuk jenis radio komunitas maka anggaran operasionalnya

berasal dari para anggota. Sehingga tidak dibolehkan memasang iklan/beriklan seperti

halnya radio swasta dan jenis radio penyiaran lainnya. Jangkauan frekuensinya pun hanya

diperkenakan , km saja. Dan gelombangnya terbatas hanya sekitar , FM. Karena

keterbatasan jangkauan, MTA memiliki ide untuk melebarkan sayap siarannya melalui radio

satelit dan tv satelit yang bisa diakses di seluruh dunia. Selain itu, Radio MTA juga memiliki

hubungan kerjasama dengan instansi lain seperti PLN dan PMI (Palang Merah Indonesia)

yang setiap tiga bulan sekali mengadakan bakti sosial donor darah sejak Radio MTA berdiri.

152 Bahkan dalam hal ini, ketua umum MTA, Ahmad Sukina tercatat sebagai dewan

penasehat PMI (Palang Merah Indonesia) cabang Solo.153

Pengajian umum ahad pagi disiarkan secara live oleh pimpinan MTA154

dan

pesertanya adalah umum untuk siapa pun. Setiap pengajian belangsung, MTA mengeluarkan

brosur yang berisi tentang amalan keseharian sesuai Quran dan sunah. Setiap pertemuan

temanya berubah-ubah tergantung pada hari Islam yang sedang diperingati ataupun tentang

amalan keseharian. Terkait pengisi pada acara dakwah maupun kajian Islam, Radio MTA

menyediakan program yang nantinya akan diajukan ke pimpinan pusat MTA untuk

151 Wawancara dengan Kukuh Wibowo di Kantor Radio MTA Jalan Cilosari No. , Semanggi, Pasar Kliwon,

Surakarta pada tanggal Mei .

152 Wawancara dengan Kukuh Wibowo di Kantor Radio MTA Jalan Cilosari No. , Semanggi, Pasar Kliwon,

Surakarta pada tanggal Mei .

153 Muhammad Asif, Sejarah Tafsir MTA (Majlis Tafsir Al-Qur’an), Jurnal Al Itqon Volume , No. , (Februari -

Juli ), hlm. .

154 Drs. Ahmad Sukino dipilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat MTA ketika pendiri MTA yaitu Abdullah

Thufail Saputro wafat pada September .

Page 78: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

mendapat masukan dan persetujuan. Adapun jadwal siaran acara dakwah dan kajian Islam di

radio MTA yang narasumber sampaikan adalah sebagai berikut155

:

Tabel . : Tabel Jadwal Siaran Acara Dakwah

Hari Acara

Senin (Subuh) Fajar Hidayah

Senin (Sore) Risalah Tafsir

Selasa (Subuh) Fajar Hidayah

Selasa (Sore) Risalah Hadist

Rabu (Subuh) Fajar Hidayah

Rabu (Sore) Risalah Mudakaroh

Kamis (Subuh) Fajar Hidayah

Kamis (Sore) Ustad Menjawab

Sabtu (Subuh) Fajar Hidayah

Sabtu (Sore) Seputar Haji

Minggu (Subuh) Fajar Hidayah

Minggu (Pagi) Pengajian Umum

Mengenai pendengar di radio MTA tidak lain adalah berasal dari kalangan remaja

dengan presentase , anak-anak dan sisanya dari kalangan dewasa. Radio MTA

tidak mewadai komunitas bagi para pendengarnya, meskipun banyak dari pendengar yang

menginginkan. Meski demikian, Radio MTA tetap memberikan wadah bagi para

pendengar untuk menyampaikan pendapat mereka melalui telepon, whatsApp, email dan

155 Wawancara dengan Kukuh Wibowo di Kantor Radio MTA Jalan Cilosari No. , Semanggi, Pasar Kliwon,

Surakarta pada tanggal Mei .

Page 79: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

media yang lain. Sesi tersebut dilakukan setiap / bulan sekali dengan dalam acara yang

diberi nama “Hallo Mediaku” 156

e. Radio Dakwah Syariah (RDS FM)

Radio Dakwah Syariah (RDS) mulai didirikan pada tanggal Januari oleh

empat orang yakni Abdurrahman Basyir, Burhan Sodiq, Salman Al Farisi, Nanang

Mujahidin dan Syaiful Arifin. Berasal dari kegundahan mereka yang dimana ingin

mendirikan sebuah radio yang dapat membumikan syariah. Maka pada waktu itu mereka

mengadakan sebuah pertemuan untuk membicarakan sebuah radio dakwah sesuai dengan

tujuan dari kelima orang tadi Akhirnya tercetuslah radio dakwah dengan nama “Radio

Dakwah Syariah” 157

Ketika itu ruang frekuensi siaran swasta sudah habis. Dan kemudian dengan terpaksa

akhirnya mendirikan sebuah siaran komunitas dengan nama RDS FM. Posisinya sebagai

lembaga siaran komunitas menjadikan RDS harus mengikuti aturan yang salah satunya

adalah terkait radius siaran yang dilakukan. Siaran RDS hanya bisa di dengar dalam radius

, km atau dalam diameter km dan tidak bisa lebih dari radius tersebut. Karena waktu

itu RDS berada di frekuensi , FM yang jaraknya sulit didengar banyak orang,

kemudian pada tahun RDS mengakuisisi HIZ FM dengan membelinya dan mengubah

frekuensi yang awalnya , FM menjadi , FM.158

Sebelumnya RDS sedang berada dalam proses mengatur perizinan sebagai Lembaga

Siaran komunitas. Kemudian RDS mengurus perizinan siaran yang baru menuju lembaga

penyiaran swasta dan dapat diselesaikan pada tahun lalu terkait adanya akuisisi radio

HIZ FM. Karena Lembaga Penyiaran Swasta harus berbentuk badan hukum Perseroan

156 Wawancara dengan Kukuh Wibowo di Kantor Radio MTA Jalan Cilosari No. , Semanggi, Pasar Kliwon,

Surakarta pada tanggal Mei .

157 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

158 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

Page 80: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Terbatas (PT) sehingga HIZ FM berubah menjadi PT Citra Mandiri Perkasa Lestari dan

berdiri dengan nama RDS FM.159

RDS FM merupakan radio yang murni siarannya tentang dakwah yang dimana tidak

memiliki afiliasi dengan organisasi, ormas atau parpol apapun. Radio ini sifatnya umum

untuk semua kalangan baik dari kalangan Muhammadiyah, NU, Salafi dan lain sebagainya.

Presentase program siarannya yakni siaran kata dan % siaran musik yang dimana

kategori musiknya adalah hanya Nasyid saja. Program siaran On Air dan Off Air yang

dijadwalkan harus melalui proses kesepakatan oleh Dewan Syariah termasuk program

lagu-lagu Islami/nasyid. Iklan yang masuk di RDS pilih-pilih harus sesuai syariah tidak

sembarangan 160

Adapun Program acara yang ada di RDS FM adalah sebagai berikut161

:

Tabel . : Tabel Program Siaran Dakwah

WAKTU ACARA

- WIB Assalamu‟alaikum Indonesia

- WIB RDS Interaktif

- WIB RDS Niaga

- WIB Salam Silaturahmi

- WIB Kajian Keislaman Sore

- WIB Maghrib Mengaji

- WIB Kajian Keislaman Malam

- WIB Muhasabah

159 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

160 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

161 Berdasarkan Arsip Brosur Radio Dakwah Syariah.

Page 81: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Awalnya siaran RDS hanya diurusi oleh dua orang saja yakni oleh Syaiful Arif dan

Salman Farisi dan Nanang Mujahidin. Kemudian lambat laun karyawannya terus

bertambah dan pada saat ini terdapat sekitar dua puluh orang karyawan yang bekerja dan

mengurusi RDS. RDS begitu menjaga kemurnian syariahnya termasuk mengenai iklan

yang masuk. Iklan yang masuk di RDS tidak sembarangan karena harus sesuai syariah

Islam.162

Pendengar RDS dikategorikan dalam “family muslim satation” yakni keluarga

muslim yang terdiri dari anak-anak, remaja sampai orang tua. Dimana ada program acara

yang dikhususkan untuk anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak dan bahkan siaran khusus

keluarga. Komunitas pendengar setia dari RDS sendiri yaitu RDSFM Rijal dan RDSFM

Nisa‟ Walaupun RDS saat ini bukan termasuk radio komunitas tetapi para pendengarnya

juga banyak yang berasal dari komunitas atau kelompok-kelompok pengajian dan majelis

ta‟lim Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi pendengar yang berasal dari kalangan

non muslim juga ikut mendengar. Hal inilah yang dimaksudkan sebagai media dakwah

bahkan untuk kalangan non muslim yang dampaknya adalah sebagian dari mereka

berpindah menjadi agama Islam.163

Perbedaan Radio RDS dengan radio yang lain terletak pada program acara. Jika

radio dakwah lain memiliki program yang menyajikan lagu-lagu baik islami maupun tidak

yang dimana pendengar bisa request, di radio RDS tidak demikian. RDS hanya

menawarkan program ruqest bagi para pendengar khusus untuk program acara

renungan.164

Selain itu, RDS lebih banyak menyajikan program siaran kata bersama

narasumber atau interaktif. Salah satunya ada program acara di jam - WIB

162 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

163 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

164 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

Page 82: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

dimana pada program tersebut siaran yang dibahas adalah mengenai isu-isu aktual yang

dikemas dalam program interaktif bahkan narasumbernya setingkat nasional.165

Walau perkembangan RDS terlihat semakin baik dari tahun ke tahun, tidak menutup

kemungkinan bahwa RDS pernah mengalami masa sulit. Itu terjadi ketika RDS belum bisa

menyelesaikan masalah perizinan dan kemudian banyak alat-alat siaran yang disita oleh

balai monitoring dan sempat berhenti untuk melakukan siaran selama - bulan. Kendala-

kendala lain yang turut menyelimuti gerak RDS yakni ketika banyak para penyiar yang

bukan berasal dari latar belakang penyiar dakwah. Sehingga butuh waktu untuk melatih

dan menyelaraskannya dengan visi dan misi RDS FM ini.166

f. Radio Al Hidayah

Radio Al Hidayah merupakan lembaga penyiaran swasta yang didirikan pada tahun

di Solo. Sesuai surat yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

(KPID) Jawa Tengah pada tanggal Juni mengenai permohonan izin

penyelenggaraan siaran melalui radio, Radio Al Hidayah secara resmi layak untuk

melakukan siaran.167

Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Swasta sampai saat ini, Al

Hidayah awalnya merupakan Lembaga Penyiaran Komunitas. Latar belakang berdirinya

radio ini adalah berangkat dari kondisi di daerah Solo dan sekitarnya pada masa itu.

Dimana ajaran/amalan dari Ahlul Sunnah Wal Jamaah terpojokkan dengan paham-paham

yang merasa benar dalam menyikapi sebuah konteks ayat Al-Qur‟an maupun hadist 168

Maka, dari situlah Perkumpulan Radio Komunitas Al Hidayah FM hadir sebagai

radio dakwah di wilayah Solo dan sekitarnya. Sebelumnya, Al Hidayah sendiri merupakan

sebuah Majelis dengan jumlah jamaah sekitar orang pada saat itu. Majelis Al

165 Lihat pada tabel tabel program siaran dakwah.

166

Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar, Suarakarta pada tanggal Juli .

167 Berdasarkan Arsip Surat dari KPID Jawa Tengah.

168

Berdasarkan Arsip Mengenai Studi Kelayakan Perkumpulan Radio Komunitas “Al Hidayah FM”

Page 83: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Hidayah ini sering melakukan kegiatan “Pengajian Akbar Selasa Malam Rabu Kliwon”

atau lebih dikenal dengan singkatan “SEMARAK” Berangkat dari hal tersebut Majelis Al

Hidayah ingin melancarkan kegiatan dakwahnya dengan mendirikan perkumpulan radio

komunitas dengan nama Al Hidayah.169

Adapun badan pengurus radio Al Hidayah adalah sebagai berikut170

:

Direktur Utama : H. Soni Parsono

General Manager : Sydiek Ramadhan

Marketing : Nanang Alfianto

Public Relation : Khoirul Anwar

Al Hidayah merupakan radio yang tema siarannya seratus persen berkaitan tentang

dakwah. Model metode dakwah yang diusung yaitu dengan mengadakan pengajian

berlandaskan Aswaja (Ahlussunah Wal Jama‟ah) ala NU Namun, dari segi manajemennya

bukan saja hanya NU yang dijadikan label dalam berdakwah melainkan Muhammdiyah

juga termasuk kedalam unsur dakwahnya. Adanya label dakwah tersebut adalah sebuah

kebijakan yang dikehendaki oleh pimpinan Radio Al Hidayah sendiri.171

Anggaran pengelolaan radio sebagian besar berasal dari owner Al Hidayah dan

selebihnya berasal dari iklan. Dalam sekali siaran, iklan yang masuk berjumlah kurang

lebih lima sampai sepuluh iklan. Iklan tersebut paling banyak berasal dari iklan sekolah

baik sekolah yang berbasis Islam maupun umum dari daerah lain. Kendala dari radio

dakwah sendiri adalah ketika iklan yang ditayangkan tidak sesuai dengan tema dari Radio

Al Hidayah yakni dakwah. Meski demikian, Al Hidayah tetap membuka peluang iklan

yang masuk meskipun bukan berbasis Islam dan berasal dari kota Solo saja. Hal ini

169 Berdasarkan Arsip Mengenai Studi Kelayakan Perkumpulan Radio Komunitas “Al Hidayah FM”

170

Berdasarkan Arsip Brosur Radio Al Hidayah.

171 Wawancara dengan Khoirul Anwar di Kantor Radio Al Hidayah Jalan Ir. Soekarno No. Solo Baru, pada

tanggal Mei .

Page 84: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

bertujuan agar jangkauan iklan tidak hanya tertuju pada satu lingkup saja. Melainkan dapat

menjangkau informasi ke daerah lain diluar kota Solo.172

Dalam melaksanakan program siaran, ada dua program yang dilakukan oleh Radio

Al Hidayah yaitu, program on air dan program off air. Program tersebut terangkai dalam

acar harian dan acara mingguan. Adapun jadwal dari acara tersebut adalah sebagai

berikut173

:

Tabel . : Tabel Jadwal Siaran Acara Dakwah

ACARA HARIAN

- Opening & Murottal

- Mutiara Pagi (Kajian Islam)

- Mutiara Dhuha

- Selamat Pagi Sahabat (Request Pop Religi

& Nasyid)

- Intermezzo

- Kajian On Air/Jendela Hidayah

- Tarhim, Adzan Dzuhur, Murottal

- Qosidah Habib Syech/Langitan/Dermaga

Sholawat

- Tarhim. Adzan Ashar, Murottal

- Berita Sore Al Hidayah

- Mutiara Senja (Kajian Tafsir Al Qur‟an)

- Intermezzo (Qosidah-qosidah Jawa)

172 Wawancara dengan Khoirul Anwar di Kantor Radio Al Hidayah Jalan Ir. Soekarno No. Solo Baru, pada

tanggal Mei .

173 Berdasarkan Arsip Brosur Radio Al Hidayah.

Page 85: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

- Tarhim & Adzan Maghrib

- Maulid Al Barzanji/Maulid Ad Diba‟i

- Tarhim, Adzan Isya‟ & Murottal

- Lantunan Qosidah Rebana

- Siaran Live Pengajian

- Mutiara Malam (Kajian Al Hikam)

- Kajian On Air/Jendela Hidayah

- Clossing

Tabel . : Tabel Jadwal Siaran Acara Dakwah

ACARA MINGGUAN

-

Kajian Fiqih Bersama Habib Umar

Bin Husein Assegaf (LIVE)

SENIN

-

Siaran Langsung Pengajian Rutinan

di Masjid Jami‟ Al Hidayah Solo

Baru

SELASA

-

Siaran Langsung Pengajian Majelis

Al Hidayah

-

Kajian Halaqoh Kehidupan Bersama

Habib Alwi Bin Ali Al Habsy

(LIVE)

RABU

Siaran Langsung Pengajian Rutinan

Majelis Ahbabul Musthofa & Habib

Page 86: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

-

Syech Bin Abdul Qodir Assegaf

KAMIS

-

Kajian Siroh Nabawiyah Bersama

Habib Abu Bakar Fahmi Assegaf

(LIVE)

JUM‟AT

-

Siaran Langsung Pengajian Rutin

Majelis Ar-Roudhoh Bersama Habib

Novel Alaydrus

SABTU - Siaran Langsung Pengajian Umum

MINGGU - Siaran Langsung Pengajian Umum

Seperti pada umumnya radio, Al Hidayah memiliki komunitas pendengar dengan

nama PERMORA (Persatuan Monitor Radio Al Hidayah). Komunitas tersebut sudah

muncul sejak Al Hidayah berdiri. PERMORA aktif mengadakan pertemuan rutin setiap

tiga bulan sekali dari satu daerah ke daerah lain. Anggota PERMORA ini adalah para

pendengar yang aktif mendengarkan siaran Radio Al Hidayah. Karena, selain pendengar

aktif setiap radio termasuk Al Hidayah biasanya ada pula pendengar pasif yang tidak serta

merta memiliki tujuan untuk mendengarkan salah satu radio khususnya Radio Al

Hidayah.174

B. Konflik Materi Dakwah Stasiun Radio di Kota Surakarta

Rachmat mengatakan bahwa, pada umumnya siaran dakwah radio di Surakarta sama

dengan siaran dakwah media-media biasanya. Namun, ada sebuah perbedaan antara satu radio

dakwah dengan radio yang lainnya. Perbedaan ini terletak pada penafsiran atas masalah-masalah

khilafiyah. Dengan demikian, terjadi kontestasi antara satu radio dan radio lain. Kontestasi yang

174 Wawancara dengan Khoirul Anwar di Kantor Radio Al Hidayah Jalan Ir. Soekarno No. , Solo Baru pada

Mei .

Page 87: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

paling menonjol terjadi antara Radio MTA dan Radio Al-Hidayah. Radio MTA misalnya, dalam

siarannya menyinggung praktik ibadah dan tradisi keagamaan yang dilakukan oleh kebanyakan

warga Nahdliyin. Menurut beberapa pendengar dan tokoh agama di kota Surakarta bahwa Radio

MTA dalam siarannya sangat tidak sensitif. Materi-materi siaran MTA yang disampaikan secara

langsung dari Gedung Pusat Majelis Tafsir Al-Qur‟an sering menyampaikan fatwa-fatwa yang

menganggap beberapa tradisi ibadah warga Nahdliyin sebagai bid‟ah dan bahkan sebagai

perbuatan syirik. Tradisi-tradisi seperti shalawatan, yasinan, ziarah kubur, dan zikir bersama

dilabeli syirik dan diharamkan oleh Ustadz Sukina.175

Sementara itu, Radio Al-Hidayah menanggapi setiap siaran-siaran Radio MTA dengan

ajaran Ahlussunah wal Jamaah. Permasalahan ini pernah ditengahi oleh Komisi Penyiaran

Indonesia Daerah (KPID) Kota Surakarta. Pertemuan ini sengaja digagas untuk membahas

materi siaran yang dianggap dapat memicu konflik antarkelompok keagamaan yang ada. Namun

demikian, setelah pertemuan itu MTA tidak serta-merta mengubah siarannya dan terus

menyinggung tradisi ibadah warga Nahdliyin. Rudi, selaku Program Manajer Radio MTA,

menjelaskan bahwa siarannya hanya ingin menyampaikkan yang benar menurut pandangan

mereka kepada warga MTA.176

Disisi lain, Radio Manajemen Hati dan HIZ berusaha untuk tidak membahas hal-hal yang

bersinggungan secara langsung dengan masalah khilafiyah. Dakwah yang diasampaikan MH

hanya bertujuan untuk memperbaiki akhlak masyarakat Islam pada umumnya. Siaran dakwah

MH sepenuhnya mengajarkan hal-hal mendasar tentang menjadi Muslim yang baik.177

Adapun

model dakwah yang digunakan oleh radio HIZ tidak membatasi pada satu model Islam yang ada

pada waktu itu. Karena HIZ tidak berafiliasi pada satu madzhab saja. HIZ lebih memberikan

ruang terbuka kepada seluruh ormas Islam seperti NU, MTA, Muhammmadiyah, dan lainnya.

Sehingga tidak memberikan segmentasi bagi pendengar dengan memberikan tempat siaran

175 Mengenai Kontestasi Radio Dakwah, lihat Din Wahid dan Jamhari Makruf, Suara Salafisme: Radio Dakwah

di Indonesia, hlm. .

176 Din, hlm. .

177

Din, hlm. .

Page 88: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

kepada semua ormas. Menurut Yanni saat ini banyak radio dakwah yang berdiri atas nama

anggotanya. Karena hal tersebut, radio seakan-akan hanya terbatas bagi pendengar anggota

ormasnya.178

Radio HIZ dan Radio MH tidak eksklusif dalam memilih narasumber. Narasumber-

narasumber yang diundang untuk menjadi pengisi dalam siaran dakwah kedua radio meliputi

tokoh-tokoh agama dari berbagai kalangan Nahdliyin. Kedua radio ini juga sering mengundang

tokoh-tokoh agama resmi lokal dari lingkungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah ataupun

ustadz-ustadz kondang nasional. Hal ini dilakukan untuk mengurangi masalah perbedaan dengan

mengedepankan persamaan-persamaan.179

Namun, menurut Yanni, perbedaan Radio HIZ yang

dulu dengan HIZ yang saat ini bergabung menjadi RDS adalah segmen dakwah yang digunakan.

Meskipun bagi RDS saat ini dakwah yang disampaikan merangkul semua segemen namun pada

kenyataannya para pengisi dakwahnya bukan berasal dari berbagai ormas Islam seperti MTA,

NU dan Muhammadiyah.180

Sedangkan Syaiful mengatakan bahwa RDS tidak mengangkat hal-hal yang sifatnya

khilafiyah. Karena RDS lebih menekankan pada kebersamaan, sehingga lebih bersikap

merangkul dari golongan apa saja dan tidak memandang pada satu golongan tertentu. Bahkan

dari golongan yang dianggap radikal seklipun. Terhadap suatu permasalahan ikhtilaf RDS lebih

merujuk pada Al Qur‟an dan Sunnah Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa RDS

menyajikan pendapat-pendapat dari beberapa narasumber.181

178 Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta

pada tanggal Juli .

179 Din, hlm. .

180

Wawancara dengan Yanni Rusmanto di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta pada tanggal Juli .

181 Wawancara dengan Syaiful Arifin di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi Sumarmo , Banyuanyar,

Suarakarta pada tanggal Juli .

Page 89: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya. Penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

. Surakarta merupakan salah satu kota bersejarah yakni dengan berdirinya sebuah kraton

Kasunanan Surakarta sampai saat ini. Selain itu kota ini juga termasuk kota multietnik

yakni terdiri dari etnis Jawa, Eropa, Arab dan Cina. Sampai saat ini pengaruh tersebut

masih dapat kita lihat peninggalannya. Surakarta sendiri di masa orde baru merupakan

kota yang banyak ditumbuhi gerakan radikalisme. Beberapa tokoh dari gerakan-gerakan

tersebut membawa Islam yang berbeda-beda. Namun, secara garis besar orientasi

Islamnya mengenai penegakan syari‟at Islam atau pendirian negara Islam Sehingga radio

dakwah yang muncul di masa orde baru dikaitkan dengan gerakan radikal yang dilarang

pemerintah. Kemudian, di masa reformasi Surakarta lagi-lagi menjadi salah satu kota

yang termasuk dalam tumbuhnya gerakan Islam yang dianggap radikal. Hal ini berkaitan

dengan latar belakang historis dengan gerakan yang terjadi di masa orde baru.

. Munculnya stasiun radio di Indonesia telah terjadi pada masa penjajahan Belanda pada

tanggal Juni di Batavia (Jakarta) dengan nama Bataviase Radio Vereniging

(B.R.V). Tidak berhenti disitu perkembamgan radio lambat laun berjalan dari masa ke

masa. Yakni dari masa pendudukan Jepang, masa orde baru sampai reformasi. Di kota

Surakarta sendiri, radio berkembang begitu baik dan akhirnya tercetuslan Solosche Radio

Vereeniging (SRV) pada April . Bahkan, Surakarta sempat menjadi pusat dari

Kantor RRI dan dapat menjalankan program siaran luar negeri. Di Indonesia, radio

digunakan sebagai media yang cukup efektif untuk berdakwah. Dakwah melalui radio

terus berkembang pada Radio Republik Indonesia (RRI) misalnya, baik di pusat maupun

Page 90: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

di daerah menyediakan waktu siaran yang cukup memadai pada pagi hari setelah shalat

Subuh. Melalui radio pula dakwah menjadi menu yang cukup diminati masyarakat.

. Di Surakarta, stasiun radio dakwah pertama kali muncul pada masa Orde Baru. Tepatnya

pada tahun muncul radio dakwah bernama Al-Irsyad Broadcasting Centre (ABC).

Selain itu, pada tahun -an Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba‟asyir lalu

mendirikan sebuah radio dengan nama Radio Dakwah Islamiyah (RADIS). Namun, pada

pemerintah orde baru menganggap radio tersebut membahayakan negara dan

dilarang melakukan siaran oleh Laksusda Jawa Tengah. Tidak berhenti pada masa itu,

perkembangan stasiun radio dakwah di Surakarta muncul kembali setelah masa

reformasi. Radio-radio tersebut memiliki karateristik dakwah yang berbeda-beda. Adapun

nama-nama dari stasiun radio dakwah tersebut yaitu, Radio Hizbullah (HIZ) berdiri pada

tahun , Radio Manajemen Hati (MH) lahir pada tahun , Radio Mentari

berkembang pada tahun , Radio Majelis Tafsir Al-Qur‟an (MTA) muncul pada tahun

, Radio Dakwah Syariah (RDS) berdiri tahun dan Radio Al Hidayah pada

tahun . Masing-masing stasiun radio tersebut memiliki karateristik dakwah yang

berbeda-beda. Karena perbedaan inilah yang terkadang menimbulkan sebuah konflik.

Konflik ini merupakan bagian dari dinamika stasiun radio dakwah di kota Surakarta.

Antara Radio MTA dan Radio Al Hidayah konflik materi dakwah menjadi begitu terlihat.

Karena latar belakang orientasi Islam yang berbanding terbalik, maka kedua radio

tersebut saling menyinggung satu sama lain dalam siaran dakwahnya. Disisi lain, Radio

Manajemen Hati dan HIZ berusaha untuk tidak membahas hal-hal yang bersinggungan

mengenai hal-hal yang sifatnya sensitif dalam dakwahnya.

B. SARAN

Dalam hal ini, sejarah dan perkembangan radio dakwah belum banyak diteliti banyak

orang. Padahal radio dakwah merupakan bagian dari transportasi dakwah Islam di

Page 91: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

mayarakat. Tak lain halnya dengan radio dakwah di kota Surakarta. Belum begitu banyak

buku yang membahas radio dakwah di Surakarta secara intensif. Meskipun ada beberapa

peneliti yang sudah menuangkan penelitiannya dalam sebuah tulisan. Penulis berharap dari

masing-masing radio dakwah di Surakarta perlu membuat sebuah tulisan yang dimana

dalam tulisan tersebut berisi sejarah, profil dan perkembangan masing-masing radio.

Sehingga nantinya para peneliti dapat menjadikannya sebagai bahan referensi. Selain itu,

tulisan tersebut juga merupakan arsip yang begitu penting bagi lembaga radio itu sendiri.

Dan semoga adanya skripsi ini dapat menjadi bahan kajian ulang yang dapat diteliti lebih

lanjut.

Page 92: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

DAFTAR PUSTAKA

Adrian Vickers, Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, .

Afdlal, et.al., Islam dan Radikalisme di Indonesia, Jakarta: LIPI Press, .

Ahmad Redzuwan M.Y, Sejarah Dakwah, Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors Sdn

Bhd, .

Ahmad Zaini, Dakwah Melalui Radio: Analisis terhadap Format Siaran Dakwah di Radio PAS FM

Pati, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol. , No. Juni .

A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Siaran Radio: Teori dan Praktek, Yogyakarta: Graha Cendekia,

.

A.M. Hadisiswaya, Keraton Undercover, Yogyakarta: Pinus Book Publisher, .

Atie Rachmiatie, Radio Komunitas: Ekskalasi Demokratisasi Komunikasi, Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, .

Daliman, Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ombak, .

Damanto dan Istiyono, RRI Surakarta: dari Radio Komunitas menjadi Radio Publik, Surakarta:

Lembaga Penyiaran Publik RRI Surakarta, .

Danrivanto Budhijanto, Hukum Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi Informasi: Regulasi &

Konvergensi, Bandung: PT Refika Aditama, .

Din Wahid dan Jamhari Makruf, Suara Salafisme: Radio Dakwah di Indonesia, Jakarta: PPIM UIN

Syarif Hidayatullah, .

Enung Asmaya, Aa Gym: Dai Sejuk dalam Mayarakat Majemuk, Jakarta: Penerbit Hikmah, .

FR.Sri Sartono, Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi dan Film, Departemen

Pendidikan Nasional, .

Goerge D. Larson, Masa Menjelang Revolusi: Keraton dan Kehidupan Politik di Surakarta, 1912-

1942, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, .

Hasan Asy‟ari Oramahi, Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita Radio, Penerbit Erlangga, .

Page 93: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Helius Sjamsuddin, Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Ombak, .

Heru Suharto, Surakarta Hadiningrat Dalam Strategi Elit (Suatu Analisis Kepemimpinan)Tahun

1985-1990, Surakarta: PT Pabelan Surakarta.

Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke

Indonesia, Jakarta: Penerbit Erlangga, .

Julianto, Ibrahim, Bandit dan Pejuang di Simpang Bengawan: Kriminalitas dan Kekerasan Masa

revolusi di Surakarta, Wonogiri: Bina Citra Pustaka, .

Kementrian Penerangan-Djawatan RRI, Sedjarah Radio di Indonesia, .

Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta:

PN Balai Pustaka, .

Krisna Bayu Adji, Ensiklopedia Babad Bumi Jawa: Buku Pintar Sejara Terbentuknya Daerah-

`daerah di Pulau Jawa, Yogyakarta: Araska, .

Krisna Bayu Adji & Sri Wintala Achmad, Geger Bumi Mataram: Sejarah Panjang Perjalanan

Kerajaan-kerajaan Jawa Pasca Mataram Islam, Yogyakarta: Araska, .

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, .

Lukman Santoso Az, Sejarah Terlengkap Gerakan Separatis Islam, Yogyakarta: Palapa, .

Masduki, Radio Siaran dan Demokratisasi, Yogyakarta: Penerbit Jendela, .

Masykuri Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia

Terhadap Konsep Demokrasi (1996-1993), Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, .

M.C. Ricklefs, Islamitation and Its Opponents in Java, Terj. FX Dono Sunardi & Satrio Wahono,

Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, .

M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2003, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, .

Muhammad Ali Chozin, Strategi Dakwah Salafi di Indonesia, Jurnal Dakwah, Vol. XIV, No.

Tahun .

Page 94: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Muhammad Asif, Sejarah Tafsir MTA (Majlis Tafsir Al-Qur’an), Jurnal Al Itqon Volume , No.

, (Februari - Juli ), M Pati, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol. , No. Juni

.

Mohamad Fajar Shiddiq, Dakwah Melalui Radio, Prosiding Komunikasi Penyiaran Islam

Universitas Islam Bandung.

M. Thoyyib, Radikalisme Islam di Indonesia, Jurnal Studi Pendidikan Islam, Vol. , No. , Januari

.

Mutohharun Jinan, Melacak Akar Ideologi Puritanisme Islam Survei Biografi atas “Tiga

Abdullah”, Jurnal Walisongo Volume. , Nomor. , November .

Nor Huda, Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, .

Nur Kafid, Dari Islamisme ke ”Premanisme” Pergeserran Orientasi Gerakan Kelompok Islam

Radikal di Era Desentralisasi Demokrasi, Jurnal Sosiologi, Vol. No. , Januari .

Pengurus SRV, SRV Gedenboek, Surakarta, .

Purwadi & Endang Waryanti, Perjanjian Giyanti: Strategi Politik Teritorial untuk Mewujudkan

Perdamaian, Yogyakarta: Laras Media Prima, .

Rizka Prasti, Dakwah Melalui Radio (Analisis Program Cahaya Pagi di Radio Alaikassalam

Sejahtera Jakarta (RASFM), Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, .

Rubaidi, Variasi Gerakan Radikal Islam di Indonesia, Jurnal Analisis, Volume XI, Nomor , Juni

.

Rusdi Sufi, Perkembangan Media Komunikasi di Daerah: Radio Rimba Raya di Aceh, Jakarta: CV.

Ilham Bangun Karya, .

Rustopo, Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghowa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta, 1895-1998,

Jakarta: Penerbit Ombak, .

Samsul Munir, Sejarah Dakwah, Jakarta: Amzah, .

Page 95: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Qomarun dan Budi Prayitno, Morfologi Kota Solo (Tahun - ), Jurnal Dimensi Teknik

Arsitektur Vol. , No. , Juli .

Sumber Internet:

Peraturan Pemerintah RI Nomor Tahun tentang penyelenggaraan penyiaran Lembaga

Penyiaran Publik dalam https://eppid.kominfo.go.id diakses tanggal Agustus pukul

WIB.

Peraturan Pemerintah RI Nomor Tahun tentang penyelenggaraan penyiaran Lembaga

Penyiaran Swasta dalam https://eppid.kominfo.go.id diakses tanggal Agustus

pukul WIB.

Peraturan Pemerintah RI Nomor Tahun tentang penyelenggaraan penyiaran Lembaga

Penyiaran Berlangganan dalam https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com. diakses

tanggal Agustus pukul WIB.

Profile Mentari FM dalam http://gmmentari.blogspot.com/ / /profile-radio- mentari-

fm.html?m= diakses pada Agustus pukul WIB.

Profile MTA , dalam www.mtaonline.com diakses pada Agustus pukul WIB.

PRSSNI dalam http://www.radioprssni.com/prssninew/history.asp diakses pada tanggal Juli

pukul WIB.

Radio dalam https://pakarkomunikasi.com/sejarah-radio-di-indonesia diakses pada tanggal

Juli Pukul WIB.

Surat kabar dan Majalah

Kompas, September , ”Radio Siaran di Indonesia: Cermin dan Pengaruh Dua Budaya

Berbeda”

Arsip

Brosur Radio Al Hidayah

Brosur Radio Dakwah Syariah

Data Base Izin Penyelenggaraan Penyiaran Radio FM di Jawa Tengah KPID Jawa Tengah

Page 96: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Studi Kelayakan Perkumpulan Radio Komunitas Al Hidayah FM

Wawancara

Khoirul Anwar ( th) pada Mei di Kantor Radio Al Hidayah Jalan Ir. Soekarno No. ,

Solo Baru.

Kukuh Wibowo ( th) pada tanggal Mei di Kantor Radio MTA Jalan Cilosari No. ,

Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta.

Syaiful Arifin ( th) pada tanggal Juli di Kantor Radio Dakwah Syariah Jalan Adi

Sumarmo , Banyuanyar, Surakarta.

Tamrin Ghozali ( th) pada tanggal Juli di Kantor Radio ABC Jalan Kapten Mulyadi

No. , Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Surakarta. Yanni Rusmanto ( th) pada

tanggal Juli di Kantor Hizbullah Jalan Radjiman, Tegalsari, Laweyan, Surakarta.

Page 97: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

LAMPIRAN

Page 98: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Brosur Radio Al Hidayah

Page 99: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Brosur Radio Dakwah Syariah

Page 100: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Studi Kelayakan Perkumpulan Radio Komunitas Al Hidayah FM

Page 101: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

Data Base Izin Penyelenggaraan Penyiaran Radio FM di Jawa Tengah KPID Jawa Tengah

Page 102: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,
Page 103: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,
Page 104: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,
Page 105: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,
Page 106: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,
Page 107: DINAMIKA STASIUN RADIO DAKWAH ISLAM DI SURAKARTA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6424/1/SKRIPSI DINA ARINI FIT… · PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :Dina Arini Fitri

TTL :Sleman, Februari

Alamat :CokrobedogRT. RW. , Sidoarum,Godean, Sleman

Jenis Kelamis :Perempuan

Email :dinafitri @gmail.com

Riwayat Pendidikan:

TK : TK. Kemala Bhayangkari Tahun -

SD : SDN. Cakra Madya Dwipa - Tahun -

SMP : SMP. Islam Plus Bina Insani Tahun -

SMA : SMA. Islam Plus Bina Insani Tahun -

PT : IAIN Salatiga Tahun -

Pengalaman Organisasi:

- Pengurus HMJ Sejarah Peradaban Islam periode .

- Pengurus Dema Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora periode .