Dian Setya Arini

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    1/72

    OPTIMISASI HARGA

    DENGAN MODEL MULTINOMIAL LOGIT

    (Studi Kasus Produk Flash Disk dengan Kapasitas Penyimpanan

    4 GB dan 8 GB)

    Skripsi

    OLEH:

    DIAN SETYA ARINI

    I0307038

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    2/72

    i

    OPTIMISASI HARGA DENGAN MODEL MULTINOMIAL

    LOGIT

    (Studi Kasus Produk Flash Disk Menurut Persepsi

    Mahasiswa Universitas Sebelas Maret)

    SkripsiSebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

    OLEH:

    DIAN SETYA ARINI

    I0307038

    JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2011

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    3/72

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    4/72

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    5/72

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    6/72

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    7/72

    vi

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr. wb

    Segala puji hanya bagi Allah SWT atas segala bentuk rahmat dan

    hidayahNya serta karuniaNya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini

    sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik

    Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentu saja peneliti mengalami

    berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan, bimbingan dan

    pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat

    teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, peneliti sampaikan terima

    kasih kepada:

    1. Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST. MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri dan

    Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan dukungan

    kepada peneliti selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

    2. Fakhrina Fahma, STP. MT., selaku Pembimbing II yang telah memberikan

    pengarahan, bimbingan dan dukungan kepada peneliti selama pelaksanaan

    penelitian dan penyusunan skripsi ini.

    3. Bapak dan Ibu dosen Teknik Industri atas bimbingan dan segala ilmu yang

    telah diajarkan selama ini.

    4. Bapak dan Ibuku, sebagai rasa bakti dan hormatku atas motivasi, semangat,

    harapan dan doa-doa yang selalu mengalir untukku sepanjang waktu dan

    sepanjang masa.

    5. Masku Manda yang telah banyak sekali membantu dalam menyelesaikan

    skripsiku ini.

    6. Budhe Hartini, budhe Wardini, terima kasih buat dukungannya, matur nuwun

    sanget.

    7. Sahabat-sahabatku asisten Laboratorium Sistem Kualitas, Mega, Mita, Wiwin,

    Dias, Mamet, terima kasih atas dukungannya selama ini.

    8. Semua sahabat-sahabatku TI 07 semua. Terima kasih untuk doa dan

    dukungannya.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    8/72

    vii

    9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang membantu

    dalam penyelesaian skripsi ini.

    Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini.

    Oleh karena itu, saran dan kritik sangat peneliti harapkan guna kesempurnaan

    skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan

    pembaca pada umumnya. Amin.

    Wassalamualaikum wr. wb.

    Surakarta, Agustus 2011

    Peneliti

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    9/72

    viii

    ABSTRAK

    Dian Setya Arini, NIM : I 0307038. OPTIMISASI HARGA DENGAN

    MODEL MULTINOMIAL LOGIT (STUDI KASUS PRODUK FLASH

    DISK DENGAN KAPASITAS PENYIMPANAN 4 GB DAN 8 GB). Skripsi.

    Surakarta: Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas SebelasMaret, Agustus 2011.

    Penentuan harga telah menjadi masalah yang paling penting bagi perusahaan.

    Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan

    pendapatan. Harga akan mempengaruhi kesediaan konsumen dalam membeli

    suatu produk. Kesediaan konsumen untuk membeli biasanya berbanding terbalik

    dengan harga produk. Oleh karena itu diperlukan model optimisasi untuk

    menentukan harga optimal untuk memaksimumkan pendapatan perusahaan.

    Pendapatan perusahaan pada penelitian ini ditentukan dari kemungkinan

    konsumen untuk membeli produk dikalikan dengan harga. Model Multinomial

    Logit digunakan untuk memprediksi kemungkinan atau probabilitas konsumen

    memilih alternatif produk yang ditawarkan.Studi kasus dalam penelitian ini yaitu flash disk 4 GB dan 8 GB. Perusahaan

    harus menentukan kombinasi harga yang optimum dalam menawarkan dua produk

    tersebut, untuk memaksimumkan pendapatan dengan mempertimbangkan satu

    tipe konsumen. Pada kasus ini hanya atribut kapasitas penyimpanan dan harga

    pada flash disk yang dipertimbangkan, sedangkan atribut yang lain tidak

    dipertimbangkan.

    Berdasarkan hasil optimisasi harga dengan excel solver, didapatkan nilaioptimal untuk harga flash disk 4 GB yaitu Rp 68.184 dan harga flash disk 8 GB

    yaitu Rp 107.024. Pada kombinasi harga tersebut kemungkinan konsumen untuk

    membeli flash disk 4 GB adalah sebesar 0,218 dengan nilai utilitas sebesar 0.

    Kemungkinan untuk membeli flash disk 8 GB pada kombinasi harga tersebut

    adalah sebesar 0,565 dengan nilai utilitas sebesar 0,954. Kemungkinan untuk

    tidak membeli adalah sebesar 0,218 dengan nilai utilitas 0. Ekspektasi pendapatan

    yang didapat pada kombinasi harga tersebut yaitu 75.825.

    Kata kunci : optimisasi harga, model multinomial logit.

    xiv + 57 halaman; 16 tabel; 7 gambar; 4 lampiran

    Daftar pustaka: 15 (1975-2010)

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    10/72

    ix

    ABSTRACT

    Dian Setya Arini, NIM: I 0307038. PRICE OPTIMIZATION USING

    MULTINOMIAL LOGIT MODEL (CASE STUDY : FLASH DISK WITH 4

    Engineering Department, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University,

    August 2011.

    Pricing has become the most important issue for company. Price is the only

    element in the marketing mix that generates revenue. The price of a product will

    affect the consumer consideration to buy. Consumer willingness to buy is

    inversely proportional to the product price. Therefore an optimization model is

    required to determine optimal prices to maximize revenues. Revenue in this study

    are determined from purchase likelihood multiplied by price. The purchase

    likelihood is derived using multinomial logit model.

    Flash disks with 4 GB and 8 GB storage capacity are used as case study in

    this research. The company must determine the optimum price combination in

    offering those products in order to maximize revenues by considering one type of

    consumer. The attributes considered in this case are the storage capacity and the

    prices of the flash disk, while other attributes are not considered.

    Based on the results of price optimization using Excel Solver, the optimal

    value obtained for the price of 4 GB flash disk is Rp 68,184 and Rp 107,024 for

    the price of 8 GB flash disk. On that price combination, the purchase likelihood of

    4 GB flash disk is 0.218, with 0 utility value. The purchase likelihood of 8 GB

    flash disk is 0.565 with 0.954 utility value. The likelihood of choosing not to buy

    is 0.218 with 0 utility value. The Expected revenue generated on that price

    combination is 75,825.

    Key words: price optimization, multinomial logit model.

    xiv + 57 pages, 16 tables, 7 drawings, 4 attachments

    Bibliography: 15 (1975-2010).

    GB AND 8 GB STORAGE CAPACITY). Thesis. Surakarta: Industrial

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    11/72

    x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL i

    LEMBAR PENGESAHAN iiLEMBAR VALIDASI iii

    SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH iv

    SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH v

    KATA PENGANTAR vi

    ABSTRAK viii

    ABSTRACT ix

    DAFTAR ISI x

    DAFTAR TABEL xiiiDAFTAR GAMBAR xiv

    BAB I PENDAHULUAN I-1

    1.1 Latar Belakang I-1

    1.2 Perumusan Masalah I-3

    1.3 Tujuan Penelitian I-3

    1.4 Manfaat Penelitian I-3

    1.5 Batasan Masalah I-3

    1.6 Asumsi I-4

    1.7 Sistematika Penulisan I-4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA II-1

    2.1 Pengertian Harga II-1

    2.2 Strategi Penentuan Harga II-1

    2.3 Penetapan Harga Optimum II-4

    2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian II-5

    2.5 Qualitative Choice Model (QCM) II-6

    2.6 Revealed Choice Survey vs Stated Choice Survey II-7

    2.7 Model Multinomial Logit (MNL) II-8

    2.8 Multikolinieritas II-12

    2.8.1 Konsekuensi Praktis dari Multikolinieritas II-13

    2.8.2 Deteksi Multikolinieritas II-13

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    12/72

    xi

    2.9 Evaluasi Model II-14

    2.9.1 Uji Kebaikan Model (Goodness of Fit) II-14

    2.9.2 Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Serentak

    (Overall Model Fit) II-15

    2.9.3 Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Individual

    (Significance Test) II-16

    2.10 Penelitian Terdahulu II-17

    2.10.1 Reibstein dan Gatignon (1984) II-17

    2.10.2 Correa (2008) II-19

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN III-1

    3.1 Tahap Identifikasi Masalah III-2

    3.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data III-33.2.1 Pengumpulan Data III-3

    3.2.2 Pengolahan Data III-5

    3.3 Tahap Analisis III-10

    3.4 Tahap Kesimpulan dan Saran III-11

    BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA IV-1

    4.1 Pengumpulan Data IV-1

    4.2 Pengolahan Data IV-2

    4.2.1 Karakterisasi Data IV-2

    4.2.2 Model Multinomial Logit IV-4

    4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik IV-4

    4.2.2.2 Estimasi Parameter IV-4

    4.2.2.3 Evaluasi Model IV-6

    4.2.2.4 Validasi Model IV-8

    4.2.3 Optimisasi Harga IV-9

    BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL V-1

    5.1 Analisis Pengaruh Harga Terhadap Perilaku Responden

    Dalam Pemilihan Alternatif V-1

    5.2 Analisis Model Multinomial Logit V-1

    5.2.1 Analisis Uji Prasyarat Model V-2

    5.2.2 Analisis Parameter Model Multinomial Logit V-2

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    13/72

    xii

    5.2.3 Analisis Probabilitas Pemilihan Alternatif

    (Purchase Likelihood) V-3

    5.2.4 Analisis Uji Evaluasi Model V-5

    5.2.5 Analisis Validasi Model V-6

    5.3 Analisis GrafikPurchase Likelihood V-7

    5.4 Analisis Optimisasi Harga V-8

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI-1

    6.1 Kesimpulan VI-1

    6.2 Saran VI-1

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Kuesioner L-1Lampiran 2 : Hasil Pengumpulan Data L-2

    Lampiran 3 : Output SPSS L-4

    Lampiran 4 : Tabel Chi Square L-6

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    14/72

    xiii

    DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel 2.1 Pengaruh harga terhadap kesediaan membeli II-4Tabel 2.2 Analisis Marginal II-5

    Tabel 2.3 Model penjualan terhadap harga II-17

    Tabel 3.1 Contoh kuesioner III-4

    Tabel 4.1 Contoh hasil pengumpulan data IV-1

    Tabel 4.2 Tabel Jumlah data IV-2

    Tabel 4.3 Tabel prosentase pilihan responden

    pada tiap kombinasi harga flash disk IV-3

    Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas IV-4

    Tabel 4.5 Estimasi Parameter IV-4

    Tabel 4.6 TabelPseudo R-Square IV-6

    Tabel 4.7 Tabel Uji Overall Model Fit IV-6

    Tabel 4.8Likelihood Ratio Test IV-7

    Tabel 4.9 Uji Wald IV-8

    Tabel 4.10 Classification IV-9

    Tabel 4.11 Output Hasil Excel Solver IV-11

    Tabel 5.1 Tabel Harga danPuchase Likelihood(P2=175) V-7

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    15/72

    xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar 2.1 Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penetapan harga II-1Gambar 2.2 Penetapan harga berdasarkan nilai vs

    penetapan harga berdasarkan biaya II-3

    Gambar 2.3 Proses keputusan pembelian II-6

    Gambar 2.5 Ilustrasi model II-18

    Gambar 2.6 Metodologi Penelitian Correa, 2008 II-20

    Gambar 3.1 Metodologi Penelitian III-1

    Gambar 5.1 GrafikPurchase Likelihood untuk Harga 2=175 IV-11

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    16/72

    I-1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bab ini membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan.

    1.1 Latar Belakang

    Era perdagangan bebas seperti saat ini menyebabkan semakin banyak barang

    yang beredar di pasaran, sehingga persaingan harga menjadi semakin ketat. Harga

    yang diajukan oleh perusahaan akan gagal bila terlalu tinggi untuk dapat

    menghasilkan permintaan dan akan gagal pula bila terlalu rendah untuk dapat

    menghasilkan keuntungan (Kottler, 2008). Oleh karena itu, harga merupakan

    keputusan kritis yang perlu ditentukan perusahaan.

    Terdapat bermacam-macam metode yang dilakukan perusahaan dalam

    penetapan harga, diantaranya yaitu penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan

    harga berdasarkan nilai, penetapan harga berdasarkan permintaan pasar, dan

    penetapan harga berdasarkan harga pesaing (Kottler, 2008). Pada penetapan harga

    berdasarkan nilai, perusahaan menetapkan harga target berdasarkan pada persepsi

    pelanggan atas nilai produk (Kottler, 2008). Nilai dan harga yang ditargetkan

    kemudian mendorong keputusan mengenai desain produk dan biaya apa yang

    dapat ditanggung.

    Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam penetapan harga berdasarkan

    nilai ini yaitu penetapan harga dengan model multinomial logit. Model logit

    merupakan suatu model regresi yang variabel dependennya berupa variabel

    kualitatif, misalnya pilihan merek (merek A, merek B, atau merek C), pilihan

    moda transportasi (bus, kereta, atau taksi), dan keputusan pembelian (membeli

    atau tidak membeli) (Nachrowi, 2002). Model multinomial logit merupakan

    model logit dengan alternatif pilihan lebih dari dua. Output dari model ini yaitu

    prediksi probabilitas pilihan responden.

    Model multinomial logit dapat memprediksi probabilitas keputusan

    pembelian responden pada tingkat harga yang berbeda-beda. Keputusan

    pembelian konsumen dijadikan variabel dependen dan harga dijadikan variabel

    independen yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen tersebut.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    17/72

    I-2

    Harga dipilih berdasarkan yang menghasilkan harga dikalikan dengan

    probabilitas keputusan membeli, yang paling tinggi. Harga dan kemungkinan

    konsumen untuk membeli biasanya berbanding terbalik (Winardi, 1992). Oleh

    karena itu, diperlukan model optimisasi untuk menentukan harga optimal untuk

    memaksimumkan harga dikalikan kemungkinan konsumen untuk membeli atau

    dalam penelitian ini disebut dengan ekspektasi pendapatan.

    Model Multinomial Logit dapat memprediksi kemungkinan atau probabilitas

    konsumen memilih alternatif produk yang ditawarkan atau purchase likelihood.

    Harga dan purchase likelihood tersebutlah yang akan dioptimumkan untuk

    mencapai pendapatan yang maksimum. Model logit akan memprediksi

    probabilitas pilihan konsumen berdasarkan pertimbangan kombinasi harga pada

    alternatif pilihan. Model Multinomial Logit dipilih karena struktur model logitmencerminkan perilaku pemilihan yang sebenarnya (Lilien, 2007).

    Kasus yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu penjual harus menentukan

    kombinasi harga terbaik dalam menawarkan dua produknya, dengan

    mempertimbangkan satu tipe konsumen. Satu tipe konsumen maksudnya Produk

    yang diangkat dalam penelitian ini yaitu flash disk. Menurut Cook & Wissman

    (2007) bentuk umum dari survey yang mempertimbangkan pilihan konsumen,

    produk yang dipilih hanya memiliki satu atribut yang membedakan antara

    alternatif satu dengan alternatif yang lain. Flash disk di pasaran biasanya, pada

    satu merek dan bentuk yang sama, dibedakan oleh atribut kapasitas penyimpanan.

    Pada penelitian ini akan ditentukan kombinasi harga yang optimal untuk flash disk

    yang merek dan bentuknya sama tetapi kapasitasnya berbeda.

    Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Correa (2008).

    Pada penelitian tersebut dimodelkan optimisasi harga dengan tiga alternatif

    pendekatan yaitu Multinomial Logit, Binary Logit dan Logit-Logit untuk

    menyelesaikan masalah penentuan harga dua alternatif produk. Dari ketiga

    alternatif pendekatan tersebut, terpilih model multinomial logit yang paling baik

    dalam mengoptimumkan harga.

    Penelitian ini menggunakan model optimisasi harga dengan pendekatan

    multinomial logit yang disebutkan dalam penelitian tersebut. Akan tetapi,

    penelitian ini lebih fokus pada studi kasus model tersebut untuk optimisasi harga

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    18/72

    I-3

    pada pemilihan flash disk. Selain itu pada penelitian ini digunakan survey atau

    kuesioner untuk mengetahui pernyataan pilihan konsumen diantara beberapa

    alternatif pilihan, sedangkan pada Correa (2008), tidak menggunakan kuesioner

    tetapi menggunakan data yang di-generate menggunakan Random Number

    Generatorpada Software C++. Metode pengumpulan data dengan kuesioner

    dipilih karena penelitian ini merupakan studi kasus sehingga diperlukan metode

    pengumpulan data yang lebih mencerminkan data pembelian sebenarnya

    dibandingkan dengan data yang di-generate menggunakan Random Number

    Generator.

    1.2 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

    pokok permasalahan dari penelitian ini yaitu bagaimana menentukan harga yangoptimum dari dua alternatif produk flash disk 4 GB dan 8 GB untuk

    memaksimumkan ekspektasi pendapatan dengan menggunakan Model

    Multinomial Logit.

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan harga

    optimum dari dua alternatif produk flash disk 4 GB dan 8 GB untuk

    memaksimumkan ekspektasi pendapatan dengan menggunakan Model

    Multinomial Logit.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan masukan

    dalam pengambilan keputusan yang menyangkut penentuan harga yang optimum

    bagi perusahaan.

    1.5 Batasan Masalah

    Batasan masalah dari penelitian ini adalah :

    1. Atribut produk yang dipertimbangkan dalam model hanya harga.

    2. Flash disk kapasitas 4 GB dan 8 GB dipilih sebagai alternatif produk.

    Flash disk dengan kapasitas tersebut dipilih karena paling umum di

    pasaran saat ini.

    3. Responden adalah Mahasiswa Universitas Sebelas Maret pengguna flash

    disk.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    19/72

    I-4

    1.6 Asumsi

    Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

    1. Alternatif bersifat mutually exclusive. Responden hanya dapat memilih

    salah satu diantara alternatif pilihan.

    2. Perbedaan antara flash disk kapasitas 4 GB dan 8 GB hanya pada kapasitas

    penyimpanannya saja. Fungsi, bentuk, ukuran dan fitur lainnya dianggap

    sama sehingga dapat diperbandingkan.

    3. Persepsi konsumen terhadap harga flash disk tidak mengalami perubahan

    selama penelitian dilakukan.

    4. Populasi dianggap homogen atau hanya mempertimbangkan satu tipe

    konsumen. Satu tipe konsumen maksudnya seluruh populasi dalam

    penelitian ini yaitu, mahasiswa UNS pengguna flash disk, dianggap beradadalam satu segmen pasar yang sama.

    1.7 Sistematika Penulisan

    Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang

    diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.

    Sistematika penulisan penelitian optimisasi harga dengan Model Multinomial

    Logit adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi mengenai alasan atau latar belakang perlunya diadakan

    penelitian mengenai optimisasi harga dengan Model Multinomial Logit disertai

    pula dengan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

    masalah, asumsi, dan sistematika penulisan dari penelitian.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi mengenai dasar-dasar teori dan hasil-hasil penelitian

    sebelumnya yang menunjang pembahasan masalah yaitu mengenai harga,

    pengambilan keputusan pembelian, Qualitative Choice Model, Stated-choice

    Survey, Model Multinomial Logit, dan penelitian terdahulu.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini berisi mengenai kerangka pemikiran dari penelitian yang memuat

    tahap-tahap penelitian mulai dari tahap identifikasi permasalahan awal, tahap

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    20/72

    I-5

    pengumpulan dan pengolahan data, analisis dan interpretasi hasil serta penarikan

    kesimpulan.

    BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Bab ini berisi mengenai data penelitian diperlukan dalam menganalisis

    permasalahan yang ada. Data berkenaan dengan hasil kuesioner stated-choice

    yang disebarkan kepada pengguna flash disk. Pada bab ini dijelaskan pula cara

    pengolahan data-data tersebut.

    BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

    Bab ini berisi interpretasi dari hasil pengolahan data, baik data primer

    maupun data sekunder serta membandingkan terhadap tujuan penelitian yang telah

    ditetapkan.

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARANBab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil pengolahan data penelitian,

    dan saran untuk penelitian mengenai optimisasi harga dengan Model Multinomial

    Logit.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    21/72

    II-1

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini membahas mengenai konsep dan teori yang digunakan dalam

    penelitian, sebagai landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta

    menganalisa permasalahan yang ada.

    2.1 Pengertian Harga

    Pada teori ekonomi, harga, nilai dan utilitas adalah konsep yang saling

    berhubungan (Stanton, 1975). Utilitas adalah atribut dari sebuah benda yang

    membuatnya mampu memuaskan konsumen. Nilai adalah ekspresi kualitatif dari

    kekuatan produk yang membuatnya menarik untuk dipertukarkan dengan produk

    lain. Harga adalah nilai yang diekspresikan dalam bentuk uang.

    Harga adalah jumlah uang atau barang yang harus dibayar oleh pembeli

    sebagai pengganti barang atau jasa atau harga adalah rasio antara jumlah uang,

    barang atau jasa yang diterima penjual dengan jumlah barang atau jasa yang

    diterima pembeli (Monroe, 1990). Sedangkan menurut Kottler (2008), harga

    dalam arti sempit adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, arti

    luasnya yaitu jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk

    mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

    2.2 Strategi Penentuan Harga

    Harga yang diajukan oleh perusahaan akan gagal bila berada terlalu tinggi

    untuk dapat menghasilkan permintaan dan bila terlalu rendah untuk menghasilkan

    keuntungan. Gambar 2.1 berikut ini menunjukkan pertimbangan-pertimbangan

    utama perusahaan dalam penetapan harga menurut Kottler (2008).

    Gambar 2.1 Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penetapan hargaSumber: Kottler, 2008

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    22/72

    II-2

    Persepsi pelanggan terhadap nilai-nilai dari produk menjadi batas atas dari

    harga. Pelanggan tidak akan membeli produk jika menganggap harga yang

    ditawarkan lebih tinggi dari nilai produk. Biaya produksi menetapkan batas bawah

    bagi harga. Perusahaan akan mengalami kerugian bila menetapkan harga yang

    lebih rendah dari biaya produksi. Dalam penetapan harga diantara dua keadaan

    ekstrem ini, perusahaan harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal

    lainnya termasuk strategi dan bauran pemasaran secara keseluruhan, kondisi pasar

    dan permintaan, dan strategi serta harga dari pesaing.

    Apapun yang menjadi pertimbangan penjual dalam penentuan harga, pada

    akhirnya konsumen yang akan menentukan apakah harga produk tepat atau tidak,

    sehingga sewaktu menetukan harga perusahaan harus mempertimbangkan

    persepsi konsumen tentang harga dan bagaimana persepsi tersebut mempengaruhikeputusan membeli para konsumen.

    Konsumen dalam membeli suatu produk, mempertukarkan sesuatu yang

    memiliki nilai (harga) untuk mencapai sesuatu yang bernilai (keuntungan atau

    manfaat memiliki atau menggunakan produk). Penetapan harga yang berorientasi

    pada pembeli secara efektif, meliputi pemahaman tentang nilai apa yang diberikan

    para konsumen atas keuntungan yang diterima dari produk yang bersangkutan dan

    menetapkan suatu harga yang cocok dengan nilai tersebut.

    Pandangan atau persepsi konsumen tentang kepantasan suatu harga produk

    yang mempengaruhi konsumen dalam mengevaluasi produk yang akan dibeli

    disebut dengan persepsi penerimaan harga. Untuk itu perusahaan harus mampu

    menciptakan strategi harga secara bijaksana untuk mendapatkan persepsi

    konsumen yang tepat berkaitan dengan harga suatu produk. Harga produk yang

    terlalu tinggi, akan berpengaruh negatif terhadap persepsi nilai konsumen pada

    suatu produk. Apabila harga terlalu tinggi, konsumen akan membandingkan

    dengan produk lain yang memiliki harga lebih terjangkau berdasarkan referensi

    (reference price) yang dimilikinya.

    Makin banyak perusahaan, dewasa ini menetapkan harga atas apa yang

    dinamakan perceived value (nilai produk menurut persepsi para pembeli). Kunci

    penetapan harga ini yaitu berdasarkan persepsi nilai para pembeli dan bukanlah

    biaya-biaya penjual. Pada perceived value pricing digunakan variabel-variabel

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    23/72

    II-3

    untuk menimbulkan nilai yang dipersepsikan dalam pikiran konsumen. Harga

    ditetapkan untuk mendapatkan nilai yang dipersepsikan (Winardi, 1992).

    Gambar 2.2 Penetapan harga berdasarkan nilai vs

    penetapan harga berdasarkan biayaSumber: Kottler, 2008

    Gambar 2.2 membandingkan penetapan harga berdasarkan nilai dengan

    penetapan harga berdasarkan biaya menurut Kottler (2008). Penetapan harga

    berdasarkan biaya digerakkan oleh produk. Perusahaan mendesain sesuatu yang

    dianggap merupakan produk yang bagus, menjumlahkan biaya untuk membuat

    produk tersebut, dan kemudian menetapkan harga yang dapat menutupi biaya dan

    ditambahkan dengan target laba. Bagian pemasaran kemudian harus meyakinkan

    pembeli nilai suatu produk pada harga tersebut dapat membenarkan pembelian

    tersebut. Bila ternyata harganya terlalu tinggi, perusahaan harus menerima

    keuntungan yang rendah atau penjualan yang lebih rendah, keduanya

    menghasilkan laba yang mengecewakan.

    Penetapan harga berdasarkan nilai membalik proses ini. Perusahaan

    menetapkan harga target berdasarkan pada persepsi pelanggan atas nilai produk.

    Nilai dan harga yang ditargetkan kemudian mendorong keputusan mengenai

    desain produk dan biaya apa yang dapat ditanggung. Sebagai hasilnya penetapan

    harga dimulai dengan menganalisis kebutuhan konsumen dan persepsi nilai

    mereka, harga kemudian ditetapkan untuk menyamai nilai anggapan (percieved

    value) konsumen.

    Penentuan harga memiliki berbagai macam strategi sesuai dengan tahap yang

    dilalui oleh sebuah produk atau jasa. Kotler dan Armstrong (2008) diantaranya

    mengelompokkan strategi penentuan harga menjadi empat. Pertama, strategi

    penetapan harga produk baru, yakni penetapan harga untuk meraup pasar dan

    penetapan harga untuk penetrasi pasar. Kedua, strategi penetapan harga bauran

    produk, yakni penetapan harga lini produk, penetapan harga produk pilihan,

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    24/72

    II-4

    penetapan harga produk terkait, penetapan harga produk sampingan, dan

    penetapan harga paket produk. Ketiga, strategi penyesuaian harga, yang terdiri

    dari penetapan harga diskon dan pengurangan harga, penetapan harga

    tersegmentasi, penetapan harga psikologis, penetapan harga untuk promosi,

    penetapan harga murah dan penetapan harga berdasarkan geografik. Keempat,

    strategi menghadapai perubahan harga, yaitu memelopori perubahan harga,

    bagaimana bereaksi terhadap perubahan harga.

    Perusahaan biasanya mengembangkan lini produk. Dalam penetapan harga

    lini produk (produk line pricing), manajemen harus memutuskan jenjang harga

    yang ditetapkan antara berbagai produk dalam lini. Menurut Kottler (2008),

    Jenjang harga harus memperhatikan memperhatikan perbedaan biaya antara

    produk dalam lini, evaluasi pelanggan tentang berbagai fitur yang berbeda, danharga pesaing. Tugas penjual adalah untuk menetapkan perbedaan fitur atau

    kualitas anggapan yang mendukung perbedaan harga tersebut. Menurut Winardi

    (1992), jika perbedaan harga antara dua buah produk dalam lini kecil, pembeli

    cenderung membeli produk yang lebih unggul. Sedangkan jika perbedaan harga

    besar, pembeli cenderung membeli produk yang lebih inferior.

    2.3 Penetapan Harga Optimum

    Harga akan mempengaruhi kesediaan konsumen untuk membeli. Apabila

    harga penjualan diubah, maka akan terjadi pergeseran pada titik keseimbangan.

    Apabila harga dinaikkan, maka kesediaan konsumen untuk membeli menjadi

    turun. Sedangkan apabila harga diturunkan maka kesediaan konsumen untuk

    membeli jadi naik (Winardi, 1992). Pengaruh harga terhadap kesediaan konsumen

    dijelaskan pada Tabel 2.1 berikut ini.

    Tabel 2.1 Pengaruh harga terhadap kesediaan membeli

    Harga Kesediaan membeli

    Harga dinaikkan menurunHarga diturunkan meningkat

    Sumber: Winardi, 1992

    Penentuan harga optimal dapat dilakukan dengan pendekatan lain yaitu,

    analisis marjinal (Winardi, 1992). Analisis marjinal merupakan metode untuk

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    25/72

    II-5

    mencari harga yang menghasilkan laba maksimum. Analisis marjinal meliputi

    tindakan mempelajari apa yang akan terjadi apabila produksi diubah dengan satu

    kesatuan. Hasil analisis marjinal adalah perubahan dalam hasil total yang timbul

    apabila perusahaan menjual tambahan sebuah produk. Contoh hasil optimisasi

    harga dengan analisis marjinal ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut ini. Hasilnya

    yaitu harga 3750 terpilih sebagai harga terbaik karena menghasilkan laba

    maksimum yaitu 6000.

    Tabel 2.2 Analisis Marginal1 2 3 4 5 6 7

    Harga Jumlah

    yang

    dijual

    Hasil

    Total

    (1x2)

    Hasil

    Marjinal

    Biaya

    Marjinal

    Biaya

    Total

    Laba

    (3-6)

    5700 1 5700 5700 6000 -300

    5500 2 11000 5300 1000 7000 4000

    4000 3 12000 1000 500 7500 4500

    3750a 4 15000 1500 1500 9000 6000b

    3240 5 16200 1200 2000 11000 5200

    2780 6 16700 500 3000 14000 3700

    2340 7 16400 300 4000 18000 2400

    a=harga terbaik b= laba maksimum

    Sumber: Winardi, 1992

    2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

    Menurut Monroe (1990), konsumen membuat keputusan pembelian dalam

    dua proses. Pertama pembeli menksir nilai dari produk yang ditawarkan,

    kemudian pembeli memutuskan untuk membeli atau tidak.

    Sedangkan menurut Kottler (2008), perilaku konsumen adalah salah satu

    faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian oleh

    seseorang. Model proses pengambilan keputusan pembelian digambarkan pada

    Gambar 2.3 berikut ini.

    Gambar 2.3 Proses Keputusan PembelianSumber: Kotler, 2008

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    26/72

    II-6

    Proses pembelian yang dilakukan konsumen ada beberapa tahap (Kotler,

    2008), yaitu:

    1. Pengenalan Kebutuhan

    Proses pembelian muncul ketika pembeli mengenal suatu masalah atau

    kebutuhan. Munculnya pengenalan kebutuhan dipengaruhi oleh rangsangan

    internal ataupun eksternal.

    2. Pencarian Informasi

    Seorang konsumen akan mulai mencari informasi sebanyak-banyaknya

    tentang suatu produk yang akan dibelinya.

    3. Evaluasi Alternatif

    Setelah tahap pengenalan dan pencarian informasi tahap selanjutnya adalah

    evaluasi alternatif. Konsumen melihat suatu produk dengan karakteristik dankemampuan yang berbeda-beda. Konsumen akan mencari alternatif-alternatif

    yang ada tetapi dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang sebanding.

    4. Keputusan Pembelian

    Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antara merek

    merek yang ada. Terdapat dua faktor yang menjadi pengaruh utama dalam

    keputusan pembelian. Faktor pertama adalah situasi, yaitu dimana pembelian yang

    dilakukan bersifat spontanitas. Faktor kedua adalah sikap orang lain, pembelian

    dilakukan karena terpengaruh sikap pihak lain terhadap suatu produk.

    2.5 Qualitative Choice Model(QCM)

    Qualitative Choice adalah situasi dimana pengambil keputusan menghadapi

    beberapa alternative pilihan berbeda dan harus memilih salah satu dari pilihan

    tersebut. Pilihan apa yang terpilih tergantung pada permasalahan yang dihadapi

    pengambil keputusan. Konsumen selalu memaksimalkan utilitasnya. Konsumen

    akan memilih produk yang mempunyai utilitas paling tinggi diantara semua

    alternatif pilihan.

    Konsumen selalu memaksimumkan utilitas produk yang dibelinya.

    Konsumen memilih produk yang menurutnya memiliki utilitas yang paling tinggi

    diantara alternatif yang ditawarkan. Alternatif yang terpilih tergantung dari

    karakteristik individu, yang dipengruhi oleh pengalaman, opini, keterbatasan

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    27/72

    II-7

    lingkungan, perilaku, dll. Terkait dengan tiap alternatif terpilih terdapat

    probabilitas terpilih yang dapat digambarkan dalam fungsi parametrik sebagai

    berikut:

    ..(2.1)

    dimana,

    xin = vektor karakteristik dari alternatif i yang diamati oleh pengambil

    keputusan n,

    Jn = kumpulan dari alternatif

    Sn = karakteristik yang diobservasi oleh pengambil keputusan n, misalnya

    pendapatan, umur, dll.

    = vektor dari parameter.

    QCM misalnya logit diperoleh dengan fungsi f yang spesifik. Multinomial

    Logit merupakan sebuah pilihan model logit yang jumlah pilihannya lebih dari

    dua. QCM dapat digunakan dalam beberapa situasi misalnya pemilihan rute pergi

    ke kantor, pemilihan moda transportasi dan keputusan pembelian produk tertentu.

    Alternatif yang dihadapi pengambil keputusan biasanya harus memenuhi beberapa

    batasan yaitu:

    1. Jumlah pilihan terbatas

    2. Alternatif bersifat mutually exclusive.

    2.6Revealed Choice Survey vsStated Choice Survey

    Qualitative Choice Model telah digunakan oleh periset marketing untuk

    membuat fungsi nilai untuk membuat model deskriptif perilaku konsumen.

    (Correa, 2008). Parameter pada model tersebut dapat diestimasi denganRevealed

    Choice atau Stated Choice.

    Revealed Choice menggunakan data historis pembelian untuk mengestimasiparameter. Salah satu cara revealed choice survey adalah dengan bertanya pada

    responden mengenai merek dan harga mobil yang baru dibelinya. Dengan

    menggunakan revealed choice survey, data mempunyai validitas eksternal yang

    baik, karena data berasal dari data pembelian yang sebenarnya. Tetapi ada

    beberapa kekurangan metode revealed choice misalnya harga pada dunia nyata

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    28/72

    II-8

    bervariasi pada kisaran yang sempit. Karena itu hasil dari revealed choice tidak

    baik digunakan untuk memprediksi perilaku konsumen untuk harga diluar kisaran

    harga yang ada di pasaran (Correa, 2008). Revealed choice modeljuga tidak bisa

    digunakan untuk mengestimasi parameter dari atribut produk yang belum ada di

    pasaran.

    Stated choice menggunakan survey untuk bertanya pada responden mengenai

    pilihan yang mungkin dipilih dari beberapa alternatif. Responden akan ditanya

    mengenai pilihan apa yang mereka inginkan untuk melakukan sesuatu atau

    bagaimana membuat rangking atau pilihan tertentu dalam satu atau berbagai

    situasi dugaan. Teknik stated choice didasari oleh konsep bahwa individu akan

    memilih alternatif yang memaksimumkan utilitasnya. Kelebihan metode stated

    choice yaitu peneliti bebas melakukan desain pertanyaan untuk berbagai situasisesuai dengan kebutuhan penelitian. Selain itu metode stated choice bisa

    digunakan sebagai instrumen pengumpulan data untuk membangun model

    perilaku konsumen dengan kisaran harga yang lebih luas dan atribut produk yang

    lebih inovatif (Wissmann & Cook, 2007).

    2.7 Model Multinomial Logit (MNL)

    Variabel dependen maupun variabel independen dalam model regresi tidak

    selalu bersifat kuntitatif, tetapi dapat pula bersifat kualitatif. Variabel kualitatif ini

    sering disebut sebagai variabel buatan atau variabel dummy. Dalam beberapa

    literature disebut pula variabel indikator, variabel biner, variabel dikotomi, dan

    variabel kategori. Variabel kualitatif biasanya menunjukkan ada tidaknya kualitas

    suatu atribut, seperti laki-laki atau perempuan, hitam atau putih, dll. Salah satu

    metode mengkuantifikasi atribut-atribut tersebut adalah dengan membentuk

    variabel-variabel artifisial yang memperhitungkan nilai-nilai 0 atau 1, 0

    menunjukkan ketiadaan sebuah atribut dan 1 menunjukkan keberadaan atribut itu.

    Pada kasus-kasus penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

    antara suatu variabel dimana variabel terikatnya berupa data kategorik, maka

    analisis regresi linear standar tidak bisa dilakukan, oleh karena itu salah satu

    pendekatan yang dapat dilakukan adalah regresi logistik.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    29/72

    II-9

    Model logistik dengan empat kategori, terdapat tiga fungsi logit sebagai

    berikut.

    Fungsi logit untuk Y=1 relatif terhadap fungsi logit untuk Y=0

    Fungsi logit untuk Y=2 relatif terhadap fungsi logit untuk Y=0

    Fungsi logit untuk Y=3 relatif terhadap fungsi logit untuk Y=0

    Kategori Y=0 disebut sebagai kategori rujukan atau pembanding (reference

    group).

    Secara umum, bila akan menganalisis model dengan n variabel bebas, maka

    tiga fungsi logitnya dinotasikan sebagai berikut:

    nnxxxxY

    xYxz 1212111101 ...

    0Pr(

    1Pr(ln)(

    ..(2.2)

    nnxxxxY

    xYxz 2222121202 ...

    0Pr(

    2Pr(ln)(

    ..(2.3)

    nnxxxxY

    xYxz 3232131303 ...

    0Pr(

    3Pr(ln)(

    ..(2.4)

    Dalam regresi logistik variabel respon (Y), didefinisikan sebagai logdari odds

    dimana odds didefinisikan sebagai rasio probabilitas dari dua alternatif (Garrow,

    2010). Pada model binary logit fungsi logitnya dinotasikan sebagai berikut.

    nnxxxxYxYxz

    ...

    0Pr(1Pr(ln)( 221103 ..(2.5)

    zxY

    xY

    0Pr(

    1Pr(ln ..(2.6)

    zp

    p

    1ln ..(2.7)

    )exp(1

    zp

    p

    ..(2.8)

    )exp()exp( zpzp ..(2.9)

    )exp())exp(1( zzp ....(2.10)

    ))exp(1(

    )exp(

    z

    zp

    ..(2.11)

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    30/72

    II-10

    z

    z

    e

    ep

    1..(2.12)

    Persamaan 2.7 menunjukkan log odds, sedangkan odds ditunjukkan pada

    Persamaan 2.8. Analog dengan pembahasan model binary logit, untuk model

    regresi logistik dengan empat kategori, probabilitas untuk masing-masing kategori

    adalah:

    3211

    1)0Pr(0 zzz eee

    xYp

    ..(2.13)

    321

    1

    1)1Pr(1 zzz

    z

    eee

    exYp

    ..(2.14)

    321

    2

    1)2Pr(2 zzz

    z

    eee

    exYp

    ..(2.15)

    321

    3

    1)3Pr(3 zzz

    z

    eee

    exYp

    ..(2.16)

    Tujuan dari Model Multinomial Logit dalam pemasaran adalah untuk

    memprediksi probabilitas bahwa pelanggan akan memilih masing-masing dari

    beberapa alternatif yang tersedia pada kesempatan pilihan. Model MNL berdasar

    pada beberapa konsep antara lain:

    1. Pelanggan memiliki preferensi atau utilitas untuk setiap alternatif pilihan yang

    tidak teramati.

    2. Utilitas setiap alternatif pilihan terdiri dari dua komponen, yaitu komponen

    deterministik (nilai intrinsik atau daya tarik alternatif pilihan), dan komponen

    acak yang bervariasi secara acak di seluruh alternatif pilihan, pelanggan, dan

    pembelian.

    3. Distribusi komponen random bisa ditentukan.

    4. Pada setiap kesempatan pilihan, pelanggan memilih alternatif yang

    memberikan utilitas tertinggi baginya.

    Berikut ini akan dijelaskan mengenai uraian konsep-konsep utama pada

    model MNL. Pada setiap kesempatan pilihan, yang utilitasnya tidak teramati

    pelanggan i mendapat pilihan alternatif k yang diberikan oleh Persamaan (2.17).

    i

    k

    i

    k

    i

    k AU ....(2.17)

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    31/72

    II-11

    Dimana ik adalah komponen random dari utilitas pelanggan, diasumsikan

    bahwaikberdistribusi Gumbel.

    Perlu diperhatikan bahwa utilitas (Uik) merupakan jumlah dari komponen

    diamati (Aik) dan komponen yang tidak teramati (ik), sehingga tidak dapat

    diobservasi, atau laten.

    Aik adalah keseluruhan daya tarik (disimpulkan sebagai preferensi atau nilai

    utilitas) alternatif kuntuk pelanggan i

    j

    ijkj

    i

    k XA ........(2.18)

    Xijk adalah nilai yang diamati atau diukur dari variabel kontekstual j (misalnya

    warna produk dan harga produk) untuk alternatif produk k.

    j adalah bobot kepentingan variabelj (diestimasi dalam model dan mirip dengan

    koefisien regresi). Diasumsikan bahwa pelanggan i memilih produk yang

    menawarkan padanya utilitas tertinggi. Kemudian, probabilitas bahwa pelanggan i

    akan memilih alternatif k adalah sebagi berikut.

    }{ imi

    kik UUPP ........(2.19)

    Pada kondisi tersebut , probabilitas atau purchase likelihood (PL) dimana

    individu i akan memilih alternatifj dituliskan sebagai berikut.

    k

    A

    A

    ik ik

    i

    e

    eP

    1

    ..(2.20)

    Pada model multinomial logit , e merupakan dasar dari logaritma natural. Bila

    diterapkan untuk masalah khas "pilihan merek", model komponen memiliki

    interpretasi sebagai berikut:

    Xijk = Evaluasi pelanggan i pada merek j pada atribut produk k (misal harga),

    dimana penjumlahan disini merupakan penjumlahan semua merek yang

    dipertimbangkan individu i untuk membeli;

    j = Bobot kepentingan menunjukkan sejauh mana atribut j mempengaruhi

    preferensi merek (berlaku untuk semua merek). Bobot kepentingan dapat

    diestimasi dengan banyak cara, sama seperti koefisien regresi;

    j

    ijkjX = Keseluruhan daya tarik (utilitas) merek kbagi pelanggan i

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    32/72

    II-12

    Model multinomial logit penting dalam bidang pemasaran karena model logit

    mencerminkan perilaku pemilihan yang sebenarnya. Misalnya pada Persamaan

    (2.20), eksponensial dalam persamaan tersebut menjamin bahwa probabilitas

    selalu positif, karena eksponensial dari setiap bilangan real selalu positif.

    Karakteristik penting dari logit adalah menghasilkan kurva berbentuk S yang

    dapat menunjukkan ekspektasi hubungan antara utilitas dan pilihan. Hal ini dapat

    ditunjukkan dengan mengeplotkan Persamaan (2.20) dalam bentuk grafik. Grafik

    Persamaan (2.20) merupakan fungsi Aik, menghasilkan kurva berbentuk S yang

    asimtot ke nol (tidak ada kesempatan untuk dipilih) untuk merek sangat tidak

    menarik menuju ke merek yang sangat menarik (hampir pasti akan dipilih). Dalam

    sebagian besar aplikasi model logit, daya tarik dari sebuah merek (atau alternatif

    pilihan) diasumsikan sebagai fungsi dari karakteristiknya. Fungsi daya tarik inibiasanya linear seperti pada Persamaan (2.19).

    2.8 Multikolinieritas

    Uji asumsi klasik diperlukan agar model regresi yang disusun memberikan

    hasil yang tidak bias, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik (Gujarati, 2007).

    Logit model mempunyai kelebihan seperti tidak memerlukan asumsi normalitas

    atas variabel - variabel bebas yang digunakan dalam model, sehingga asumsi

    klasik yang diuji hanya ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas.

    Multikolinearitas berarti ada hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara

    atau semua variabel independen pada model (Gujarati, 2007).

    Dalam kasus hubungan linier sempurna atau multikolinieritas sempurna

    diantara variabel-variabel penjelas, kita tidak bisa mendapatkan estimasi unik dari

    dari semua parameter. Dan karena kita tidak bisa mendapatkan estimasi uniknya,

    kita tidak bisa menarik kesimpulan statistik apa pun tentang hasil tersebut dari

    sample yang ada. Dengan kata lain, dalam kasus multikoinieritas sempurna,

    estimasi dan pengujian hipotesis tentang koefisien regresi individual dalam regresi

    berganda adalah mustahil.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    33/72

    II-13

    2.8.1 Konsekuensi Praktis dari Mutikolinieritas

    Dalam kasus multikolinieritas dekat atau tinggi, terdapat konsekuensi praktis

    sebagai berikut:

    1. Varians besar dan kesalahan standar estimator OLS. Karena kolinieritas tinggi

    antarvariabel independen, ketika variabel tersebut dimasukkan dalam regresi,

    kesalahan standar koefisien variabel dependen naik secara dramatis.

    2. Selang kepercayaan menjadi lebih lebar. Karena kesalahan standar yang besar,

    selang kepercayaan untuk parameter populasi cenderung besar.

    3. Rasio t tidak signifikan. Kasus kolinieritas tinggi, kesalahan standar yang

    diestimasi naik secara dramatis, sehingga membuat nilai t lebih kecil.

    4. Nilai R 2

    yang tinggi tapi sedikit rasio t yang signifikan.

    5. Estimator OLS dan kesalahan standarnya menjadi sangat sensitive terhadapperubahan kecil dalam data; yakni cenderung tak stabil. Perubahan data

    variable independent yang amat kecil akan menyebabkan hasil regresi berubah

    amat besar.

    6. Tanda yang salah untuk koefisien regresi.

    7. kesulitan dalam menilai kontribusi individual dari variable-variabel penjelas

    terhadap jumlah kuadrat yang dijelaskan (ESS) atau R2.

    Konsekuensi dari adanya multikolinearitas adalah apabila ada kolinearitas

    sempurna diantara variabel independen, koefisien regresinya tak tertentu dan

    kesalahan standarnya tak terhingga. Jika kolinearitas tinggi tetapi tidak

    sempurna, penaksiran koefisien regresi adalah mungkin, tetapi kesalahan

    standarnya cenderung besar. Hal ini mengakibatkan nilai populasi dari

    koefisien tidak dapat ditaksir dengan tepat. Adanya multikolinearitas di antara

    variabel-variabel independen secara statistik tidak signifikan, mengakibatkan

    tidak diketahui adanya variabel independen yang mempengaruhi variabel

    dependen.

    2.8.2 Deteksi Mutikolinieritas

    Beberapa indikator mutikolinieritas antara lain:

    1. R2

    tinggi tetapi sedikit rasio t yang signifikan.

    2. Korelasi berpasangan yang tinggi di antara variable-variabel penjelas.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    34/72

    II-14

    3. Pengujian korelasi parsial.

    4. Regresi subsider atau tambahan. Mengingat multikolinieritas muncul karena

    salah satu atau lebih variabel penjelas adalah kombinasi pasti linier atau

    hampir pasti dari linier dari variabel-variabel penjelas lainnya, salah satu cara

    untuk mengetahui variabel X mana yang sangat kolinier dengan variabel-

    variabel X lain dalam model adalah meregresikan masing-masing variabel X

    terhadap variabel-variabel X yang lain dan menghitung R2

    terkait (Gujarati,

    2007).

    5. Gejala mutikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan nilai

    Variance Inflation Factor(VIF) yang dirumuskan sebagai berikut.

    21

    1

    RVIF

    .....(2.1)

    21 RTolerance

    .....(2.2)

    dimana R2merupakan koefisien determinasi yang diperoleh dari regresi

    auxilary. Regresi auxilary dilakukan dengan melakukan regresi setiap variabel

    independen dengan variabel-variabel independen yang lain. Nilai Tolerance

    rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff atau

    batas yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah

    nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

    Dari gejala multikolinieritas di atas, berikut ini merupakan langkah-langkah

    yang dapat dilakukan untuk perbaikan, diantaranya:

    1. Mengeluarkan variabel dari model.

    2. Menambah data atau sample baru.

    3. Mengkaji ulang modelnya.

    4. Transformasi variabel.

    5. Analisis faktor.

    2.9 Evaluasi Model

    Hasil regresi logistik memerlukan sebuah evaluasi untuk mengetahui

    seberapa baik hasil regresi logistik tersebut. Evaluasi hasil regresi logistik

    meliputi:

    2.9.1 Uji Kebaikan Model (Goodness of fit)

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    35/72

    II-15

    Uji kebaikan model digunakan untuk mengetahui kebaikan model dengan

    menggunakan ukuran koefisien determinasi. Koefisien determinasi (R2) mengukur

    proporsi varian di dalam variabel independen yang dijelaskan oleh variabel

    dependen. Ukuran kebaikan regresi dalam model regresi logistik disebut Pseudo

    R2.

    Ada tiga ukuran Pseudo R2

    yang dapat digunakan untuk mengukur

    kebaikan model regresi multinomial logistik, yaitu:

    1. Pseudo R2

    Cox and Snell dengan rumus sebagai berikut:

    n

    CSBL

    LR

    /2

    2

    )(

    )0(1

    ......(2.21)

    2. Pseudo R2Nagelkerke dengan rumus sebagai berikut:

    n

    CSN

    LRR

    /2

    2

    2

    )0(1

    ......(2.22)

    3. Pseudo R2

    McFadden dengan rumus sebagai berikut:

    )0(

    )(1

    2

    L

    BLRM

    ......(2.23)

    dimana L(0) adalah likelihood model hanya dengan konstanta dan L(B) adalah

    model yang diestimasi serta n adalah jumlah observasi.

    2.9.2 Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Serentak (Overall ModelFit)

    Uji Overall Model Fitdigunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

    independen dalam regresi logistik secara serentak mempengaruhi variabel

    dependen. Uji ini dilakukan dengan uji likelihood ratio, yaitu dengan menghitung

    perbedaan nilai -2 log likelihood (-2LL) antara model yang hanya terdiri dari

    konstanta dengan model yang terdiri dari konstanta dan variabel independen. Uji

    likelihood ratio ini mengikuti distribusi chi square. Jika nilai chi square hitung

    lebih besar dari pada nilai chi square tabel maka kita menolak hipotesis nol yang

    berarti semua variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel

    dependen. Sedangkan jika nilai chi square hitung lebih kecil dari pada nilai chi

    square tabel maka kita dapat menerima hipotesis nol yang berarti semua variabel

    penjelas secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    36/72

    II-16

    2.9.3 Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Individual (Significance

    Test)

    Uji Signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

    secara individu berpengaruh pada variabel dependen. Uji signifikansi variabel

    independen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu UjiLikelihood Ratio dan Uji

    Wald.

    1. Uji Likelihood Ratio

    UjiLikelihood Ratio didasarkan pada perbedaan -2 log likelihood(-2LL) antaramodel yang diestimasi (final model) dengan model tanpa variabel yang diamati

    (reduce model) dengan derajat bebas sebanyak variabel independen yang tidak

    dimasukkan dalam model. Uji likelihood ratio ini mengikuti distribusi chi square.

    Jika nilai chi square hitung lebih besar dari pada nilai chi square tabel maka kita

    menolak hipotesis nol yang berarti variabel penjelas secara individual

    mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan jika nilai chi square hitung lebih

    kecil daripada nilai chi square tabel maka kita dapat menerima hipotesis nol yang

    berarti variabel penjelas secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.

    2. Uji Wald

    Uji Wald dapat digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

    mempengaruhi variabel dependen atau tidak. Nilai statistika Wald dapat dihitung

    dengan menggunakan nilai statistika berdasarkan distribusi normal Z seperti pada

    Persamaan (2.24) berikut.

    seZ

    .....(2.24)

    dimana merupakan nilai koefisien estimasi pada model sedangkan se

    merupakan standar error dari koefisien tersebut.

    Nilai Z pada Persamaan (2.24) diatas bila dikuadratkan akan menghasilkan

    nilai statistika Wald. Nilai Statistika Wald ini mengikuti distribusi chi square. Jika

    nilai statistik Wald lebih besar dari pada nilai chi square tabel maka kita menolak

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    37/72

    II-17

    hipotesis nol yang berarti variabel penjelas berpengaruh pada variabel dependen.

    Sedangkan jika nilai statistik Wald lebih kecil daripada nilai chi square tabel

    maka kita menerima hipotesis nol yang berarti variabel penjelas tidak berpengaruh

    pada variabel dependen.

    2.10 Penelitian Terdahulu

    Penelitian yang terkait dengan optimisasi harga telah dilakukan antara lain

    oleh Reibstein dan Gatignon (1984) dan Correa (2008)

    2.10.1 Reibstein dan Gatignon (1984)

    Penelitian lain yang terkait dengan penentuan harga optimal dilakukan

    oleh Reibstein dan Gatignon (1984). Pada penelitian tersebut diusulkan tiga model

    untuk menentukan penjualan berdasarkan harga. Tabel 2.3 berikut ini

    menunjukkan ketiga model tersebut.Tabel 2.3 Model penjualan terhadap harga

    Struktur Error Term

    Model 1ttii u

    ttti ePeS,1,0,

    ,,

    2

    ,, ),( ttti uuE untuk semua i

    0),( ',, tjti uuE untuk semua i, j, t, t

    Model 2tiit u

    titi ePeS,1,0,

    ,,

    2

    ,,, ),( jitjti uuE untuk semua i

    2

    ,, ),( ititt uuE

    0),( ',,

    tjti uuEuntuk semua

    i, jModel 3

    n

    j

    u

    tjtitijit ePeS

    1

    ,,,,0, Sama dengan model 2

    Dimana ui,tadalah error term pada bentuk log-linier model.

    Sumber: Reibstein dan Gatignon, 1984

    dimana,

    Sit= penjualan pada waktu tmereki

    Pit= harga pada waktu tmereki

    e = bilangan logaritma natural

    = parameter yang diestimasi

    Model 1 menunjukkan hubungan logaritmik antara harga dan penjualan yang

    diestimasikan secara terpisah untuk setiap merk yang berbeda. Model 2

    mempertimbangkan korelasi antar merk dalam product line. Model 3

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    38/72

    II-18

    mempertimbangkan perubahan penjualan yang disebabkan oleh harga produk itu

    sendiri dan harga produk lain dalam satu line atau mempertimbangkan cross-

    elasticities antar merk.

    Gambar 2.5 berikut ini menunjukkan ilustrasi dari ketiga model tersebut.

    Gambar 2.5 Ilustrasi modelSumber: Reibstein dan Gatignon, 1984

    Dari model penjualan tersebut kemudian diturunkan untuk membentuk

    model maksimasi profit sebagai berikut.

    0)(])1[(][ 2/

    ,,,

    1

    ,,

    2/

    ,,,,

    1

    ,,

    ,

    2,,0,

    2,,0,

    ijijiiijijii eCPPPeeCPPPeP

    E

    ik

    tktk

    ij

    tjtiiktiiitiiiti

    n

    ij

    tj

    ti

    ..(2.25)

    dimana Cit merupakan biaya produk merek i pada waktu t.

    Dari Persamaan (2.25) tersebut dapat dicari harga optimal yang

    memaksimumkan profit sebagai berikut.

    )(][

    ][

    11

    *

    *

    *

    ,

    ,

    ,

    ,*

    kk

    i

    k

    ik ii

    ik

    i

    ji

    ji

    i CPSE

    SECP

    ..(2.26)

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    39/72

    II-19

    Data yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah data penjualan dan

    harga telur dalam berbagai macam ukuran di supermarket. Kemudian dari data

    tersebut dimodelkan penjualan telur dengan prediktor harga. Estimasi parameter

    pada model menggunakan metode Ordinary Least Square.

    Hasil dari penelitian tersebut yaitu model ketiga, yaitu model yang

    mempertimbangkan crosselasticitiespaling baik dalam merekomendasikan harga

    optimal karena paling mendekati urutan harga yang sebenarnya.

    2.10.2 Correa (2008)

    Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Correa (2008).

    Pada penelitian tersebut peneliti menggunakan tiga alternatif pendekatan yaitu

    Multinomial Logit, Binary LogitdanLogit-Logit. Dari ketiga alternatif pendekatantersebut, dipilih model mana yang paling baik dalam mengoptimumkan harga.

    Terdapat 3 fase analisis permasalahan yang digunakan dalam penelitian tersebut,

    yaitu simulasi data penjualan, estimasi parameter dan optimasi harga.

    Pada penelitian tersebut peneliti memodelkan optimasi harga sebagai berikut:

    a. Fungsi tujuan: Memaksimum ekspektasi pendapatan (Expected Revenue)

    Max E(revenue) = Price1* PL1 + Price2* PL2 ..(2.27)

    b. Fungsi pembatas: probabilitas konsumen memilih produk i (Purchase

    Likelihood)

    )2()1()0(

    )1(

    1 UUU

    U

    eee

    ePL

    ..(2.28)

    )2()1()0(

    )2(

    2 UUU

    U

    eee

    ePL

    ..(2.29)

    upperower ppricep

    Dimana U(i) adalah estimasi utilitas produk i yang dimodelkan pada

    bagian sebelumnya.

    plowerdanpupper merupakan batas atas dan batasbawah harga dari tiap produk

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    40/72

    II-20

    Gambar 2.6 berikut ini merupakan metodologi penelitian Correa (2008).

    Gambar 2.6 Metodologi Penelitian Correa, 2008Sumber: Correa, 2008

    Hasil dari penelitian tersebut yaitu Multinomial Logit Model merupakan

    pendekatan yang paling baik dibanding kedua alternatif pendekatan lainnya

    karena hasilnya paling mendekati nilai optimum teoritis dan akurasinya semakin

    baik dengan bertambahnya jumlah observasi. Menurut penelitian tersebut, bahwa

    untuk penentuan harga optimum, Discret Choice Modeldapat diimplementasikan

    dengan teknik regresi logistik multinomial untuk membentuk koefisien dan

    persentase likelihooduntuk mengestimasi probabilitas pilihan. Output dari model

    adalah nilai utilitas yang dapat digunakan untuk menentukan harga optimum.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    41/72

    III-1

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Pada bab ini diuraikan secara sistematis mengenai langkah-langkah yang

    dilakukan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalampenelitian ditujukan pada Gambar. 3.1 di bawah ini

    Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    42/72

    III-2

    3.1 Tahap Identifikasi Masalah

    Tahap ini diawali dengan studi pustaka, studi lapangan, perumusan masalah,

    penentuan tujuan penelitian dan menentukan manfaat penelitian. Langkah-langkah

    yang ada pada tahap identifikasi masalah tersebut dijelaskan pada sub bab berikut

    ini.

    1. Studi Pustaka

    Studi pustaka dilakukan untuk mendukung proses identifikasi masalah. Studi

    pustaka dilakukan dengan mencari informasi yang berkaitan dengan permasalahan

    yang dibahas dalam penelitian ini. Pencarian informasi ini dilakukan dengan

    melalui internet, perpustakaan, sehingga diperoleh referensi yang dapat digunakan

    untuk mendukung pembahasan penelitian ini. Referensi yang terkait terutama

    mengenai masalah penentuan harga dan model multinomial logit.2. Studi Lapangan

    Studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan

    produk yang yang akan diangkat dalam penelitian ini. Produk yang dicari yaitu

    produk yang atributnya tidak terlalu banyak dan hanya memiliki satu atribut

    pembeda. Di antara banyak alternatif produk, dipilih produk flash disk. Produk

    flash disk di pasaran biasanya pada satu merek dan bentuk yang sama, terdapat

    satu pembeda yaitu kapasitas penyimpanannya. Pada penelitian ini akan

    ditentukan kombinasi harga yang optimal untuk flash disk yang merek dan

    bentuknya sama tetapi kapasitasnya berbeda.

    3. Perumusan Masalah

    Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, kemudian disusun

    sebuah rumusan masalah. Adapun permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut

    adalah bagaimana menentukan harga yang optimum dari dua alternatif produk

    flash disk 4 GB dan 8 GB untuk memaksimumkan ekspektasi pendapatan dengan

    menggunakan Model Multinomial Logit.

    4. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ditetapkan agar penelitian yang dilakukan dapat menjawab

    dan menyelesaikan rumusan masalah yang dihadapi. Adapun tujuan penelitian

    yang ditetapkan dari hasil perumusan masalah yaitu menentukan harga optimum

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    43/72

    III-3

    dari dua alternatif produk flash disk 4 GB dan 8 GB untuk memaksimumkan

    ekspektasi pendapatan dengan menggunakan Model Multinomial Logit.

    5. Manfaat Penelitian

    Suatu permasalahan akan diteliti apabila di dalamnya mengandung unsur

    manfaat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat

    memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut penentuan

    harga yang optimum bagi perusahaan.

    3.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

    Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan

    untuk penelitian ini.

    3.2.1 Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang disebarkan kepada

    Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengumpulan data dilakukan

    dengan kuesioner maka perlu untuk merancang kuesioner terlebih dahulu.

    1. Merancang Kuesioner

    Perancangan kuesioner dilakukan dengan mengidentifikasi data apa saja yang

    diperlukan dalam penelitian, kemudian merancang kuesioner yang dapat

    digunakan sebagai instrumen untuk pengumpulan data tersebut. Data yang

    diperlukan dalam pembentukan model multinomial logit untuk penentuan harga

    yaitu data pilihan pembelian pada harga yang berbeda-beda. Alternatif pilihan

    yang diberikan yaitu membeli flash disk 4 GB dengan harga tertentu, membeli

    flash disk 8 GB dengan harga tertentu atau tidak membeli. Dari pilihan konsumen

    tersebut dapat diketahui kemungkinan konsumen untuk membeli pada harga

    tertentu.

    Rancangan kuesioner mengacu pada Cook & Wissman (2007) yaitu kuesioner

    untuk multinomial stated-choice survey. Stated-choice survey digunakan karena

    dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data untuk membuat model

    perilaku konsumen dengan kisaran harga yang lebih lebar , sehingga cocok untuk

    membuat model penentuan harga. Pada multinomial stated-choice survey,

    responden diminta untuk memilih satu dari tiga atau lebih alternatif pilihan. Tabel

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    44/72

    III-4

    3.1 berikut ini menunjukkan contoh kuesioner hasil perancangan. Kuesioner

    selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 2.

    Tabel 3.1 Contoh Kuesioner

    Flash disk 4 Gb Flash disk 8 Gb Tidak Membeli

    Rp50.000 Rp175.000

    Rp75.000 Rp175.000

    Rp100.000 Rp175.000

    Rp125.000 Rp175.000

    Rp150.000 Rp175.000

    4 pilih salah satu

    pilih salah satu5

    1 pilih salah satu

    2 pilih salah satu

    3 pilih salah satu

    Harga Flashdisk

    Pada kuesioner ini responden diminta untuk memisalkan ingin membeli flash

    disk. Di toko terdapat dua pilihan yaitu flash disk 4 GB dan 8 GB dengan

    kombinasi harga tertentu. Terdapat tiga alternatif yang dapat dipilih oleh

    responden, yaitu membeli flash disk 4 GB, membeli flash disk 8 GB, atau tidak

    membeli. Responden diminta untuk memilih salah satu dari ketiga alternatif

    tersebut dengan memberi tanda centang.

    2. Pengumpulan Data dengan Kuesioner

    Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNS yang merupakan

    pengguna flash disk. Responden sebagai sampel berjumlah 50 orang mahasiswa

    UNS pengguna flash disk. Tidak terdapat metode khusus dalam pemilihan

    rsponden. Responden dipilih yang mudah ditemui atau convinient sampling. Hal

    ini karena penelitian ini hanya mempertimbangkan satu tipe konsumen sehingga

    responden dianggap homogen. Satu tipe konsumen maksudnya seluruh populasi

    dalam penelitian ini yaitu mahasiswa UNS pengguna flash disk dianggap berada

    dalam satu segmen pasar yang sama.

    Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui pilihan responden pada tiap

    kombinasi harga flash disk 4 GB dan 8 GB. Responden diminta untuk memilih

    antara flash disk 4 GB dengan harga tertentu, flash disk 8 GB dengan harga

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    45/72

    III-5

    tertentu, atau tidak membeli. Dari hasil pengumpulan data dengan kuesioner

    berupa pilihan konsumen pada harga tertentu tersebut, dapat diketahui

    kemungkinan konsumen untuk membeli pada harga tertentu.

    3.2.2 Pengolahan Data

    Pengolahan data yang dilakukan meliputi karakteristik data, model

    multinomial logit, dan optimasi harga.

    1. Karakteristik Data

    Karakteristik data dilakukan dengan menyajikan hasil pengumpulan data

    dalam bentuk grafik. Karakteristik data digunakan untuk mengetahui tren

    perilaku pembelian flash disk pada tingkat harga yang berbeda-beda.

    Data hasil pengumpulan data berupa data pilihan pembelian responden padakombinasi harga yang berbeda-beda, diolah menjadi data probabilitas pilihan

    responden. Pada tiap kombinasi harga, jumlah responden yang memilih membeli

    flash disk 4 GB dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah seluruh responden,

    sehinggga didapat probabilitas responden memilih membeli flash disk 4 GB. Hal

    yang sama dilakukan pula pada alternatif pilihan yang lain. Data probabilitas

    pilihan responden pada tiap kombinasi harga tersebut kemudian disajikan dalam

    bentuk grafik. Probabilitas pilihan responden pada sumbu y dan kombinasi harga

    pada sumbu x.

    2. Model Multinomial Logit

    Pada penelitian ini, model multinomial logit digunakan untuk memodelkan

    keputusan pemilihan alternatif pembelian. Pada kasus ini, yang menjadi variabel

    dependen adalah keputusan pemilihan alternatif pembelian flash disk oleh

    responden. Keputusan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu membeli flash disk 4

    GB, membeli flash disk 8 GB dan tidak membeli. Harga flash disk 4 GB dan flash

    disk 8 GB digunakan sebagai variabel independen pada model, yang

    mempengaruhi keputusan pemilihan alternatif. Harga sebagai variabel independen

    merupakan variabel kuantitatif, sedangkan keputusan pemilihan alternatif

    pembelian merupakan variabel kualitatif.

    Pengolahan data pada model multinomial logit terdiri dari empat tahap, yaitu

    uji asumsi klasik, estimasi parameter pada model, uji evaluasi model, dan validasi

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    46/72

    III-6

    model. Semua pengolahan data pada model multinomial logit ini dilakukan

    dengan menggunakan software SPSS 13.0 for Windows, dengan data pilihan

    responden sebagai variabel dependen dan harga flash disk sebagai variabel

    independen.

    a. Uji Asumsi Klasik (Uji Multikolinieritas)

    Data yang digunakan dalam uji multikolinieritas yaitu data variabel

    independen, karena uji multikolinieritas menguji ada atau tidaknya hubungan

    linier antar variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan

    menghitung nilai VIF dan Tolerance dengan rumus sebagai berikut.

    21

    1

    RVIF

    .....(3.1)

    21 RTolerance .....(3.2)

    dimana R2merupakan koefisien determinasi yang diperoleh dari regresi auxilary.

    Regresi auxilary dilakukan dengan melakukan regresi setiap variabel independen

    dengan variabel-variabel independen yang lain.

    Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan bantuan software SPSS. Pada

    output SPSS yaitu pada tabel collinierity statistics terdapat nilai VIF dan

    Tolerance. Jika nilai VIF kurang dari 10 atau nilai Tolerance mendekati 1, maka

    dapat diduga bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel indendependen.

    b. Estimasi Parameter

    Estimasi parameter dilakukan dengan menggunakan metode maximum

    likelihood, yaitu dengan mencari koefisien regresi sehingga probabilitas kejadian

    variabel dependen bisa semaksimum mungkin. Nilai estimasi parameter dapat

    dilihat pada tabel Parameter Estimates output SPSS pada kolom B. Berikut ini

    merupakan spesifikasi model multinomial logit yang akan dibuat.

    )2()1()0(

    )1(

    1 UUU

    U

    eee

    ePL

    .....(3.3)

    )2()1()0(

    )2(

    2 UUU

    U

    eee

    ePL

    ......(3.4)

    )2()1()0(

    )0(

    0 UUU

    U

    eee

    ePL

    ......(3.5)

    dimana,

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    47/72

    III-7

    12

    1

    21

    1

    111 PPU ......(3.6)

    22

    2

    21

    2

    122 PPU ......(3.7)

    00 U

    dimana,

    PL1 = kemungkinan responden memilih flash disk 4 GB

    PL2 = kemungkinan responden memilih flash disk 8 GB

    PL0 = kemungkinan responden memilih tidak membeli

    P1= harga flash disk 4 GB

    P2= harga flash disk 8 GB

    dan merupakan parameter yang diestimasi pada model. Nilai dan

    dapat dilihat pada tabelParameter Estimates, kolom B pada output SPSS.

    c. Uji Evaluasi Model

    Hasil regresi logistik memerlukan sebuah evaluasi untuk mengetahui seberapa

    baik hasil regresi logistik tersebut. Evaluasi hasil regresi logistik meliputi:

    1) Uji Kebaikan Model (Goodness of fit)

    Pada penelitian ini digunakan koefisien determinasi (Pseudo R2) untuk

    menilai kebaikan model. Uji kebaikan model dilakukan dengan menghitung nilai

    Pseudo R2 dengan rumus sebagai berikut.

    a. Pseudo R2

    Cox and Snell dengan rumus sebagai berikut:

    n

    CSBL

    LR

    /2

    2

    )(

    )0(1

    ......(3.8)

    b. Pseudo R2Nagelkerke dengan rumus sebagai berikut:

    n

    CSN

    L

    RR

    /2

    22

    )0(1

    ......(3.9)

    c. Pseudo R2 McFadden dengan rumus sebagai berikut:

    )0(

    )(1

    2

    L

    BLRM

    ......(3.10)

    dimana L(0) adalah log-likelihood model hanya dengan konstanta dan L(B)

    adalah log-likelihoodmodel yang diestimasi serta n adalah jumlah observasi. Nilai

    log-likelihood dicari dengan rumus sebagai berikut.

    ni

    N

    n i

    ni PyLL ln)(1

    ......(3.11)

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    48/72

    III-8

    dimana, yni = 1 jika responden memilih membeli flash disk 4 GB, yni = 2 jika

    responden memilih membeli flash disk 8 GB dan yni = 0 jika responden memilih

    tidak membeli.Pniprobabilitas responden n memilih alternatif i.

    Pada penelitian ini uji kebaikan model dilakukan dengan bantuan software

    SPSS. Hasil uji kebaikan model dapat dilihat pada tabel Pseudo R2

    output SPSS.

    2) Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Serentak (Overall Model Fit)

    Uji overall model fit dilakukan dengan uji likelihood ratio, yaitu dengan

    menghitung perbedaan nilai -2 log likelihood (-2LL) antara model yang hanya

    terdiri dari konstanta dengan model yang terdiri dari konstanta dan variabel

    independen. Nilai log likelihood dicari dengan menggunakan rumus pada

    Persamaan (3.11 ). Uji likelihood ratio ini mengikuti distribusi chi square.

    Hasil uji Overall Model Fitdiketahui dengan membandingkan nilai chi squarehitung dengan nilai chi square tabel. Jika nilai chi square hitung lebih besar dari

    pada nilai chi square tabel maka kita menolak hipotesis nol yang berarti semua

    variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

    Sedangkan jika nilai chi square hitung lebih kecil dari pada nilai chi square tabel

    maka kita dapat menerima hipotesis nol yang berarti semua variabel penjelas

    secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

    Nilai chi square hitung untuk uji Overall Model Fitini dapat dilihat pada tabel

    Model Fitting Observation pada output SPSS. Sedangkan nilai chi square tabeldapat dilihat pada tabel chi square (Lampiran 4).

    3) Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Individual (Significance Test)

    Uji signifikansi variabel independen dilakukan dengan dua cara yaitu Uji

    Likelihood Ratio dan Uji Wald. UjiLikelihood Ratio dilakukan dengan menguji

    perbedaan -2 log likelihood (-2LL) antara model yang diestimasi (final model)

    dengan model tanpa variabel yang diamati (reduce model) dengan derajat bebas

    sebanyak variabel independen yang tidak dimasukkan dalam model. Uji likelihood

    ratio ini mengikuti distribusi chi square.

    Hasil uji Likelihood Ratio dapat diketahui dengan membandingkan nilai chi

    square hitung dengan nilai chi square tabel. Jika nilai chi square hitung lebih

    besar daripada nilai chi square tabel maka kita menolak hipotesis nol yang berarti

    variabel penjelas secara individual mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    49/72

    III-9

    jika nilai chi square hitung lebih kecil daripada nilai chi square tabel maka kita

    dapat menerima hipotesis nol yang berarti variabel penjelas secara individual

    tidak mempengaruhi variabel dependen.

    Nilai chi square hitung untuk uji Likelihood Ratio ini dapat dilihat pada tabel

    Likelihood Ratio Testpada output SPSS. Sedangkan nilai chi square tabel dapat

    dilihat pada tabel chi square (Lampiran 4).

    Sedangkan Uji Wald dilakukan dengan menghitung nilai statistika Wald yang

    dihitung dengan menggunakan nilai statistika berdasarkan distribusi normal Z

    seperti pada Persamaan (3.12) berikut.

    seZ

    .....(3.12)

    dimana merupakan nilai koefisien estimasi pada model sedangkan se

    merupakan standar error dari koefisien tersebut.

    Nilai Z pada Persamaan (3.12) dikuadratkan maka akan menghasilkan nilai

    statistika Wald. Nilai Statistika Wald ini mengikuti distribusi chi square. Jika nilai

    statistik Wald lebih besar dari pada nilai chi square tabel maka hipotesis nol

    ditolak yang berarti variabel penjelas berpengaruh pada variabel dependen.

    Sedangkan jika nilai statistik Wald lebih kecil daripada nilai chi square tabel

    maka hipotesis nol diterima yang berarti variabel penjelas tidak berpengaruh pada

    variabel dependen.

    Nilai statistik Wald dapat dilihat pada tabelParameter Estimates, kolom Wald

    pada output SPSS. Sedangkan nilai chi square tabel dapat dilihat pada tabel chi

    square (Lampiran 4).

    d. Validasi Model

    Validasi model dilakukan dengan membandingkan antara data observasi

    dengan data hasil prediksi model dan menghitung seberapa besar model dapat

    memprediksi data observasi dengan benar. Hasil dari validasi model ini yaitu

    prosentase data yang dapat diprediksi model dengan benar. Validasi model dapat

    dilihat pada tabel Classificationpada output SPSS.

    3. Optimisasi Harga

    Optimisasi dilakukan dengan mencari nilai harga flash disk 4 GB dan 8 GB

    yang akan memaksimukan nilai ekspektasi pendapatan. Optimisasi dilakukan

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    50/72

    III-10

    dengan bantuan Excel Solver. Problem statementuntuk optimisasi harga adalah

    sebagai berikut:

    a. Fungsi tujuan: Memaksimum ekspektasi pendapatan (Expected Revenue)

    Max ER= P1* PL1 + P2* PL2 ..(3.6)

    dimana,

    ER= Ekspektasi pendapatan (Expected Revenue)

    Pi= Harga produk i (Price)

    PLi= Probabilitas konsumen memilih produk i (Purchase Likelihood)

    b. Fungsi pembatas: probabilitas konsumen memilih produk i (Purchase

    Likelihood)

    )2()1()0(

    )1(

    1 UUU

    U

    eee

    ePL

    .....(3.7)

    )2()1()0(

    )2(

    2 UUU

    U

    eee

    ePL

    ......(3.8)

    dimana,

    2

    1

    21

    1

    111 PPU ......(3.9)

    2

    2

    21

    2

    122 PPU .....(3.10)

    00 U

    10 iU

    upperowerpPip

    U(i) adalah estimasi utilitas produk i yang dimodelkan pada bagian

    sebelumnya. danmerupakan parameter yang diestimasi pada model.

    plower danpuppermerupakan batas atas dan batas bawah harga dari tiap produk.

    Batas bawah dan batas bawah harga ditentukan dengan mencari kisaran harga

    flash disk yang ada di pasaran.

    3.3 Tahap Analisis

    Pada tahap ini dilakukan analisis dan interpretasi hasil terhadap pengumpulan

    dan pengolahan data sebelumnya. Analisis yang dilakukan antara lain analisisresponden, analisis karakteristik data, analisis model multinomial logit, analisis

    grafikpurchase likelihooddan analisis optimisasi harga.

    Analisis pengaruh harga terhadap perilaku responden dalam pemilihan

    alternatif dilakukan dilakukan dengan membaca tren pemilihan flash disk oleh

    responden pada grafik karakteristik data. Analisis model multinomial logit

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    51/72

    III-11

    dilakukan dengan menginterpretasikan hasil uji-uji statistik yang dilakukan pada

    model. Selain itu dilakukan interpretasi parameter-parameter yang terdapat pada

    model. Analisis GrafikPurchase Likelihooddigunakan untuk mengecek apakah

    dengan parameter yang telah diestimasi, kemungkinan konsumen untuk membeli

    (Purchase Likelihood) masuk akal jika harga dibuat berubah-ubah. Analisis

    optimisasi harga dilakukan dengan menginterpretasikan hasil optimisasi harga

    dengan Excel Solver dan dilakukan analisis mengenai harga optimal yang

    dihasilkan.

    3.4 Tahap Kesimpulan dan Saran

    Pada tahap ini akan membahas kesimpulan dari hasi pengolahan data dengan

    memperhatikan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan kemudian

    memberikan saran perbaikan yang mungkin dilakukan untuk penelitian

    selanjutnya.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    52/72

    IV-1

    BAB IV

    PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Bab ini berisi mengenai data penelitian diperlukan dalam menganalisis

    permasalahan yang ada serta dijelaskan pula cara pengolahan data tersebut.

    4.1 Pengumpulan Data

    Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNS yang merupakan

    pengguna flash disk. Responden sebagai sampel berjumlah 50 orang mahasiswa

    UNS pengguna flash disk. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar

    kuesioner kepada 50 responden yang merupakan pengguna flash disk. Hasil

    rancangan kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.

    Dalam kuesioner tersebut, responden diminta untuk memilih salah satu dari

    tiga alternatif, yaitu membeli flash disk 4 GB, membeli flash disk 8 GB atau tidak

    membeli. Responden hanya boleh memilih salah satu dari ketiga alternatif. Satu

    kuesioner menghasilkan 20 data pilihan kemungkinan pembelian flash disk pada

    20 kombinasi harga flash disk, sehingga 50 kuesioner akan menghasilkan 1000

    data. Pilihan bersifat mutually ekslusif.

    Tabel 4.1 berikut ini menunjukkan contoh hasil pengumpulan data yang juga

    menjadi input data untuk pengolahan data dengan SPSS. Data selengkapnya

    terdapat dapat pada Lampiran 2.

    Tabel 4.1 Contoh hasil pengumpulan data

    harga 1 harga 2 pilihan

    50 200 1

    75 200 1

    100 200 1

    125 200 0

    150 200 0

    50 175 1

    75 175 1

    100 175 1

    125 175 0

    150 175 0

    50 150 1

    75 150 1

    100 150 0

    125 150 0

    50 125 2

    75 125 2

    100 125 2

    50 100 2

    75 100 2

    50 75 2

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    53/72

    IV-2

    Kolom pertama merupakan kolom harga produk 1 yaitu flash disk 4 GB,

    dimana 50 yang dimaksud adalah Rp 50.000. Kolom kedua merupakan kolom

    harga produk 2 yaitu flash disk 8 GB. Kolom ketiga adalah kolom pilihan

    responden. Angka 1 berarti responden memilih flash disk 4 GB. Angka 2 berarti

    responden memilih flash disk 8 GB. Sedangkan angka 0 berarti responden

    memilih untuk tidak membeli.

    Tabel 4.2 dibawah ini menunjukan informasi statistik mengenai data yang

    akan diolah. Dari tabel tersebut didapatkan pilihan 0 atau tidak membeli muncul

    sebanyak 371 kali atau sebanyak 37,1%, pilihan 1 atau flash disk 4 GB muncul

    sebanyak 360 kali atau sebanyak 36%, sedangkan pilihan 2 atau flash disk 8 GB

    muncul sebanyak 269 kali atau 26,9% dari total data yaitu sebanyak 1000 data.

    Tabel 4.2 Tabel Jumlah Data

    371 37,1%

    360 36,0%

    269 26,9%

    1000 100,0%

    0

    1000

    20

    ,00

    1,00

    2,00

    pilihan

    Valid

    Missing

    Total

    Subpopulation

    N

    Marginal

    Percentage

    4.2 Pengolahan Data

    Pengolahan data terdiri dari karakteristik data, model multinomial logit dan

    optimisasi harga

    4.2.1 Karakteristik Data

    Tabel 4.3 menunjukkan prosentase pilihan responden pada kombinasi harga

    flash disk. Harga 1 merupakan harga flash disk 4 GB. Harga 2 merupakan harga

    flask disk 8 GB. Memilih 1 berarti memilih untuk membeli flash disk 4 GB.

    Memilih 2 berarti memilih untuk membeli flash disk 8 GB. Memilih 0 berarti

    memilih untuk tidak membeli.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    54/72

    IV-3

    Tabel 4.3 Tabel prosentase pilihan responden

    pada kombinasi tiap harga flash disk

    h arga1 h arga 2prosentase

    memilih 1

    prosentase

    memilih 2

    prosentase

    memilih 0

    50 200 0,94 0 0,0675 200 0,76 0,04 0,2

    100 200 0,22 0,16 0,62

    125 200 0,04 0,18 0,78

    150 200 0,02 0,26 0,72

    50 175 0,88 0,02 0,1

    75 175 0,7 0,02 0,28

    100 175 0,26 0,12 0,62

    125 175 0,02 0,26 0,72

    150 175 0,02 0,36 0,62

    50 150 0,86 0,04 0,1

    75 150 0,48 0,18 0,34

    100 150 0,08 0,34 0,58

    125 150 0 0,5 0,5

    50 125 0,8 0,12 0,08

    75 125 0,42 0,3 0,28

    100 125 0 0,5 0,5

    50 100 0,56 0,32 0,12

    75 100 0,08 0,74 0,18

    50 75 0,06 0,92 0,02

    Berikut ini merupakan gambaran dari data yang didapatkan dari

    pengumpulan data dengan kuesioner. Dari Gambar 4.1 dibawah ini dapat

    diketahui pola kecenderungan pilihan responden terhadap harga flash disk.

    Gambar 4.1 Grafik Karakteristik Data

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    55/72

    IV-4

    4.2.2 Model Multinomial Logit

    Model Multinomial Logit berguna untuk memodelkan keputusan pembelian

    konsumen. Pada kasus ini, yang menjadi variabel dependen adalah keputusan

    pembelian flash disk oleh responden. Keputusan diklasifikasikan menjadi tiga

    yaitu membeli flash disk 4 GB, membeli flash disk 8 GB dan tidak membeli.

    Kombinasi harga antara flash disk 4 GB dengan flash disk 8 GB menjadi variabel

    independen pada model yang mempengaruhi keputusan pembelian.

    Pengolahan data pada model multinomial logit terdiri dari empat tahap, yaitu

    uji prasyarat model, estimasi parameter pada model, uji evaluasi model, dan

    validasi model.

    4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik

    Tabel 4.4 berikut ini menunjukkan hasil Uji Multikolinieritas denganSPSS. Pada tabel tersebut dapat dilihat nilai Tolerance sebesar 0,8 dan VIF

    sebesar 1,25. VIF kurang dari 10 dan nilai Toleance mendekati 1 sehingga diduga

    tidak ada multikolinieritas.

    Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas

    V a ria ble Tole ra nce V IF

    harga1 0,8 1,25

    harga2 0,8 1,25

    De pendent V ariable: pilihan

    C ollinearity S tatistics

    4.2.2.2 Estimasi Parameter

    Estimasi parameter dilakukan untuk mendapatkan nilai konstanta dan

    koefisien pada model. Pada Tabel 4.5 berikut ditunjukkan hasil estimasi parameter

    yang didapat dari output SPSS.

    Tabel 4.5 Estimasi Parameter

    3,207 ,464 47,751 1 ,000

    -,077 ,005 213,739 1 ,000 ,926 ,916 ,935

    ,019 ,003 34,680 1 ,000 1,020 1,013 1,026

    4,142 ,411 101,511 1 ,000

    ,012 ,004 8,648 1 ,003 1,012 1,004 1,021-,038 ,004 96,975 1 ,000 ,963 ,956 ,970

    Intercept

    harga1

    harga2

    Intercept

    harga1harga2

    pilihana

    1,00

    2,00

    B Std. Error Wald df Sig. Exp(B) Lower Bound Upper Bound

    95% Confidence Interval for

    Exp(B)

    The reference category is: ,00.a.

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    56/72

    IV-5

    Dari kolom B didapatkan nilai konstanta dan koefisien pada model,

    sehingga modelnya dapat dituliskan sebagai berikut:

    )2()1()0(

    )1(

    1 UUU

    U

    eee

    ePL

    .....(4.1)

    )2()1()0(

    )2(

    2 UUU

    U

    eee

    ePL

    ......(4.2)

    )2()1()0(

    )0(

    0 UUU

    U

    eee

    ePL

    ......(4.3)

    dimana,

    211 019,0077,0207,3 PPU ......(4.4)

    212 038,0012,0142,4 PPU

    ......(4.5)00 U

    atau dapat pula ditulis sebagai berikut:

    )038,0012,0142,4019,0077,0207,3

    019,0077,0207,3

    12121

    21

    1PPPP

    PP

    ee

    ePL

    .....(4.6)

    )038,0012,0142,4019,0077,0207,3

    038,0012,0142,4

    22121

    21

    1 PPPP

    PP

    ee

    ePL

    ......(4.7)

    )038,0012,0142,4019,0077,0207,30 2121

    1

    1PPPP

    ee

    PL

    ......(4.8)

    dimana,

    PL1 = kemungkinan responden memilih produk 1

    PL2 = kemungkinan responden memilih produk 2

    PL0 = kemungkinan responden memilih tidak membeli

    P1= harga produk 1

    P2= harga produk 2

  • 7/24/2019 Dian Setya Arini

    57/72

    IV-6

    4.2.2.3 Uji Evaluasi Model

    Hasil regresi logistik memerlukan sebuah evaluasi untuk mengetahui

    seberapa baik hasil regresi logistik tersebut. Evaluasi hasil regresi logistik

    meliputi:

    1. Uji Kebaikan Model (Goodness of fit)

    Ukuran kebaikan regresi logistik disebut Pseudo R2

    yang ditunjukkan pada

    Tabel 4.6. Dari tabel tersebut diketahui nilai Cox and Snell R2

    sebesar 0,512, nilai

    Negelkerke R2

    sebesar 0,577, dan nilai McFadden R2

    sebesar 0,329.

    Tabel 4.6 Tabel Pseudo R-Square

    ,512

    ,577

    ,329

    Cox and Snell

    Nagelkerke

    McFadden

    2. Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Serentak (Overall Model Fit)

    Hasil uji Overall Model Fit dengan menggunakan SPSS ditunjukkan pada

    Tabel 4.7 berikut ini.

    Tabel 4.7 Tabel Uji Overall Model Fit

    800.590 810.305 796.590

    168.358 197.503 156.358 640.232 4 .000

    Model

    Intercept Only

    Final

    AIC BIC

    -2 Log

    Likelihood

    Model Fitting Criteria

    Chi-Square df Sig.

    Likelihood Ratio Tests

    Dari Tabel 4.7 diatas dapat dilihat nilai chi square hitung sebesar 717,484.

    Nilai chi square tabel dapat dilihat dari tabel chi square, dengan derajat bebas

    atau degree of freedom (df) sebe

    sehingga didapat nilai chi square tabel sebesar 9,488. Nilai chi square hitung

    lebih besar daripada nilai chi square tabel maka dapat disimpulkan bahwa semua

    variabel penjelas secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

    3. Uji Signifikansi Variabel Independen Secara Individual (Significance Test)

    Uji Signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

    secara individu berpengaruh pada variabel dependen. Uji signifikansi variabel

    independen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu UjiLikelihood Ratio